Analisis Lingkungan Eksternal SDM

5
Lingkungan eksternal adalah faktor-faktor yang berada di luar jangkauan kendali perusahaan yang dapat menimbulkan suatu kesempatan atau ancaman. Tujuan analisis lingkungan eksternal yaitu untuk mengetahui secara sistematis perkembangan lingkungan yang akan mempunyai dampak nyata terhadap kelangsungan usaha. Lingkungan Eksternal dibagi menjadi 3 bagian : Remote Environment , Industry Environment dan Operating Environment Gambar 1.1. Lingkungan Eksternal Perusahaan Sumber: Pierce & Robinson (Strategic Management: 77) Remote Environment Remote Environment adalah sekumpulan kekuatan yang timbul dan berada di luar jangkauan serta biasanya terlepas dari situasi operasional perusahaan. Lingkungan ini terdiri dari: kondisi perekonomian, sosial, teknologi, politik, dan lingkungan 1. Kondisi Perekonomian Pertumbuhan ekonomi Negara yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi akan menjadi peluang besar bagi setiap investor atau perusahaan dalam meraih pasar. Hal ini dimungkinkan karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan membentuk masyarakat yang memiliki daya beli yang tinggi pula. Remote Environment 1. Economic 2. Social 3. Political 4. Technological 5. Ecological Industry Environment 1. Entry ba rriers 2. Supplier power 3. Buyer power 4. Substitute availability 5. Competitive rivalry Operating Environment 1. Competitors 2. Creditors 3. Customers 4. Labor 5. Suppliers THE FIRM

Transcript of Analisis Lingkungan Eksternal SDM

Page 1: Analisis Lingkungan Eksternal SDM

Lingkungan eksternal adalah faktor-faktor yang berada di luar jangkauan kendali

perusahaan yang dapat menimbulkan suatu kesempatan atau ancaman. Tujuan analisis

lingkungan eksternal yaitu untuk mengetahui secara sistematis perkembangan lingkungan yang

akan mempunyai dampak nyata terhadap kelangsungan usaha.

Lingkungan Eksternal dibagi menjadi 3 bagian : Remote Environment, Industry

Environment dan Operating Environment

Gambar 1.1. Lingkungan Eksternal Perusahaan

Sumber: Pierce & Robinson (Strategic Management: 77)

Remote Environment

Remote Environment adalah sekumpulan kekuatan yang timbul dan berada di luar

jangkauan serta biasanya terlepas dari situasi operasional perusahaan. Lingkungan ini terdiri dari:

kondisi perekonomian, sosial, teknologi, politik, dan lingkungan

1. Kondisi Perekonomian

• Pertumbuhan ekonomi

Negara yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi akan menjadi peluang

besar bagi setiap investor atau perusahaan dalam meraih pasar. Hal ini dimungkinkan

karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan membentuk masyarakat yang

memiliki daya beli yang tinggi pula.

Remote Environment

1. Economic

2. Socia l

3. Political

4. Technological

5. Ecological

Industry Environment

1. Entry barriers

2. Supplier power

3. Buyer power

4. Substitute availability

5. Competitive rivalry

Operating Environment

1. Competitors

2. Creditors

3. Customers

4. Labor

5. Suppliers

THE FIRM

Page 2: Analisis Lingkungan Eksternal SDM

• Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross National Product (GNP)

Indikator utama untuk menilai keadaan perekonomian suatu negara.

• Inflasi. Inflasi merupakan tingkat kenaikan harga-harga barang yang berlangsung

secara terus-menerus dan dalam waktu yang lama. Tingkat inflasi yang tinggi

mempengaruhi kemampuan masyarakat untuk membeli suatu barang.

• RAPBN & RAPBD

Dari RAPBN atau RAPBD dapat diketahui rencana pengeluaran pemerintah pusat

atau pemerintah daerah untuk pembangunan sarana dan prasarana. Indikator ini

merupakan potensi yang menarik bagi bisnis kontraktor.

Perubahan Pola Pengeluaran Konsumen

Ernest Engel, pakar statistik dari Jerman mengatakan:

Tatkala pendapatan keluarga meningkat: persentase belanja untuk makanan menurun,

persentase belanja untuk perumahan dan pelaksanaan kegiatan rumah tangga tetap

dan persentase belanja dalam kategori lain (pakaian, transportasi, rekreasi, kesehatan

dan pendidikan) dan persentase untuk tabungan meningkat.

2. Faktor Sosial Budaya

• Kondisi sosial budaya yang mempengaruhi suatu perusahaan adalah kepercayaan,

nilai,sikap, opini dan gaya hidup orang-orang di lingkungan eksternal perusahaan

yang berkembang dari pengaruh kultural, ekologi, domografi, agama, pendidikan dan

etnik.

3. Faktor Teknologi

• Adaptasi teknologi yang kreatif dapat membuka kemungkinan terciptanya produk

baru, penyempurnaan produk yang sudah ada, atau penyempurnaan dalam teknik

produksi dan pemasaran.

4. Faktor Politik

• Lingkungan politik terdiri dari undang-undang, kantor pemerintahan, dan tekanan

lembaga yang mempengaruhi dan membatasi berbagai organisasi dan individu dalam

suatu masyarakat.

Pengaruh Perubahan Lingkungan pada Keanekaragaman SDM

Page 3: Analisis Lingkungan Eksternal SDM

Perubahan lingkungan seringkali mendahului perubahan organisasi. Dalam menanggapi

perubahan tersebut, keberhasilan organisasi terkadang dapat dinilai dengan melihat portofolio

bisnisnya, sehingga berpuncak pada keputusan untuk menutup satu atau beberapa unit bisnis;

mengembangkan bisnis dengan melakukan strategi baru; melakukan ekspansi melalui akuisisi;

memasuki arena global, merampingkan ataupun mengurangi jumlah tingkatan struktur

organisasi.

Penilaian-penilaian organisasi tersebut sangatlah berkaitan dengan sumberdaya manusia, oleh

karenanya organisasi harus dapat melakukan pendekatan-pendekatan terhadap sumber daya

tersebut.

Pendekatan-pendekatan tersebut dapatlah ditinjau dari sudut pandang keanekaragaman

sumberdaya manusia yang tersedia, di antaranya aspek keanekaragaman angkatan kerja

(sumberdaya manusia) dalam pasar tenaga kerja.

Pengaruh Keanekaragaman Budaya pada Hubungan Individual (Personality)

Budaya. Budaya memiliki banyak definisi. Namun umumnya disebut sebagai kekuatan

sosial yang membentuk perilaku (personality). Oleh karena itu betapa pentingnya saat mengelola

ataupun memelihara sumberdaya manusia dalam organisasi (e.g. suasana-kondusif), dimana

mengelola ataupun memelihara sumber daya manusia erat kaitannya dengan faktor budaya.

Menyesuaikan diri dengan budaya baru ini memberikan tantangan tersendiri khususnya

dalam kerangka referensi seseorang. Penyesuaian diri dengan budaya baru sering

dikombinasikan dengan adanya kejutan-kejutan budaya. Kejutan-kejutan tersebut dapat

membawa kita kepada berpola perasaan negatif yang berujung kepada perilaku negatif

(unkondusif).

Disadari ataupun tidak bahwa sikap perilaku negatif yang berasal dari perbedaan budaya,

bila tidak dikelola secara baik akan berdampak kepada ketidakpedulian dari masing-masing

perilaku–perilaku individual (personality) yang berujung menyebabkan kegagalan bisnis dari

organisasi tersebut.

Sistem Produksi yang Lebih Fleksibel dan Ramping (Tantangan Teknologi)

Teknologi biasanya dihubungkan dengan peralatan dan pengetahuan yang digunakan

untuk memproduksi barang dan jasa. Organisasi sekarang membuang teknologi lama dulu dan

menggantinya dengan teknologi baru. Contohnya, sistem produksi massal Henry Ford telah

Page 4: Analisis Lingkungan Eksternal SDM

berlalu dan digantikan oleh sistem produksi ”lebih ramping” yang dikembangkan oleh Eiji

Toyoda dari Toyota.

Sistem produksi baru tidak hanya ramping, juga lebih fleksibel. Produksi massal

digunakan untuk memproduksi produk standar dengan biaya rendah, dengan menggunakan

mesin khusus untuk tujuan tersebut dan pekerja yang semi terampil. Namun, sekarang konsumen

membutuhkan produk yang lebih spesifik. Spesialisasi fleksibel merupakan bentuk moderen dari

produksi kerajinan yang diciptatan sebelum era produksi massal.

Dengan teknologi baru ini, pekerjaan menjadi lebih kompleks sehingga dibutuhkan

keterampilan yang lebih tinggi. Keterampilan ini mahal harganya. Untuk memaksimumkan

keuntungan dari investasi yang mahal ini, perusahaan yang menggunakan teknologi baru

seringkali menghubungkan gaji dengan kinerja.

Pasar Tenaga Kerja Dunia (Tantangan Internasional)

Pasar yang besar untuk produk dan jasa bukan merupakan satu-satunya hal yang menarik

perusahaan memasuki arena global. Pasar tenaga kerja asing juga menarik perhatian. Untuk

perusahaan yang mencari karyawan yang fleksibel dan mudah beradaptasi, angkatan kerja yang

baru dan muda dari negara maju ataupun berkembang sangatlah menarik.

Jadi tidaklah mengherankan bahwa perusahaan-perusahaan besar saat ini memiliki

proporsi angkatan kerja yang beragam baik tenaga kerja asing maupun lokal dan mampu

ditempatkan di mana saja.

Produktivitas (Tantangan Ekonomi)

Secara empiris, opini secara umum mengindikasikan bahwa salah satu terciptanya

efektivitas adalah dari terciptanya produktivitas tenaga kerja yang merupakan bagian terpenting

dalam sudut pandang kondisi ekonomi suatu organisasi/perusahaan. Manajer sangatlah kosisten

terhadap produktivitas hal ini, dikarenakan sangatlah respresentatif akan merupakan suatu

indicator dari terciptanya suatu effisiensi dalam organisasi.

Definisi dari produktivitas adalah hubungan antara output atau jumlah barang yang

diproduksi dalam suatu periode tertentu dengan faktor produksi (material, tenaga kerja dan

modal/dana) yang digunakan untuk menghasilkan produk. Artinya bahwa produktifitas disini

merupakan suatu ukuran kinerja yang mencakup efektivitas dan efisiensi sebuah

organisasi/perusahaan khususnya tenaga kerja.

Page 5: Analisis Lingkungan Eksternal SDM

Sebuah organisasi/perusahaan itu competitif bila organisasi/perusahaan tersebut

mencapai tujuan-tujuannya dengan mengubah masukan-masukan tersebut dalam hal ini faktor

produksi menjadi keluaran dengan biaya yang paling rendah.

Law & Regulations (Tantangan Pemerintah)

Salah satu yang mempunyai dampak langsung pada sumberdaya manusia

organisasi/perusahan adalah regulasi/kebijakan yang datang dari pemerintah. Di mana

pemerintah melihat sumberdaya manusia sebagai bagian terpisah dari majemen

organisasi/perusaahan yang perlu diperjelas ataupun dilegalisasikan akan keberadaannya.

Hal ini tercermin pada bijakan-kebijakan tersebut yakni :

- Regulasi terhadap kompensasi (penetapan upah minimun serta lembur)

- Regulasi akan kesehatan dan keselamatan kerja

- dan lain sebagainya.