ANALISIS KUALITAS PERANGKAT LUNAK...

10
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.11 No. 2 224 H a l a m a n ANALISIS KUALITAS PERANGKAT LUNAK TERHADAP SISTEM INFORMASI UNIKOM ADAM MUKHARIL BACHTIAR, DIAN DHARMAYANTI, MIRA KANIA SABARIAH Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Kebutuhan perangkat lunak di Perguruan Tinggi semakin meningkat tiap tahunnya. Perangkat lunak ini dibutuhkan dalam membantu proses bisnis yang berjalan di Perguruan Tinggi. Keberhasilan perangkat lunak yang dibangun dilihat berdasarkan sesuai atau tidaknya kerja perangkat lunak terhadap proses bisnis yang berjalan. Hal ini juga berlaku di UNIKOM. Pada konsep keilmuan rekayasa perangkat lunak, keberhasilan perangkat lunak tidak hanya dilihat dari kesesuaian produk yang dihasilkan terhadap kebutuhan yang ada. Keberhasilan perangkat lunak juga dilihat dari proses pengembangan perangkat lunaknya. Akan tetapi pada fakta yang ditemukan pada penelitian ini, proses pengembangan perangkat lunak kurang diperhatikan dengan baik. Berdasarkan hasil studi literatur, kualitas perangkat lunak tidak hanya dilihat berdasarkan kesesuaian produk yang dihasilkan akan tetapi dilihat juga berdasarkan penjaminan kualitas selama proses pengembangan perangkat lunaknya. Akan tetapi pada berdasarkan hasil observasi di UNIKOM, didapat fakta bahwa belum ada proses pengawasan terhadap proses pembangunan perangkat lunaknya beserta faktor kualitas perangkat lunak pada setiap perangkat lunak yang dibangun. Oleh karena itu dilakukan identifikasi terhadap komponen penjaminan kualitas perangkat yang ada di UNIKOM untuk mengukur kesiapan UNIKOM dalam membangun sebuah perangkat lunak yang berkualitas. Kata Kunci - Penjaminan kualitas, faktor kualitas perangkat lunak, SQA PENDAHULUAN Dalam pembangunan perangkat lunak diperlukan adanya penjaminan kualitas dalam setiap tahap daur hidup perangkat lunak. Ada beberapa karakteristik yang umum tentang kebutuhan penilaian kualitas perangkat lunak, di antaranya adalah semua proyek perangkat lunak yang baik harus memenuhi perhitungan yang tepat untuk kebutuhan dasar, semua proyek perangkat lunak menderita perfomansi yang buruk terutama di dalam area-area yang penting yaitu perawatan, kehandalan, software reuse, dan pelatihan, dan penyebab dari perfomansi yang buruk tersebut adalah kurangnya definisi kebutuhan yang menunjang terbentuknya fungsional pada perangkat lunak tersebut. Dilihat dari beberapa karakteristik tersebut, diperlukan penilaian penjaminan kualitas perangkat lunak secara baik dan benar. Masing- masing faktor kualitas akan dinilai secara detil dan lengkap. Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) adalah merupakan Institusi pendidikan yang telah menggunakan bidang TEKNIK

Transcript of ANALISIS KUALITAS PERANGKAT LUNAK...

Page 1: ANALISIS KUALITAS PERANGKAT LUNAK TERHADAPjurnal.unikom.ac.id/_s/data/jurnal/volume-11-2/07-miu-11-2-adam-cs... · Berkaitan dengan hubungan antara Faktor operasi produk ... Membuat

Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.11 No. 2

224 H a l a m a n

ANALISIS KUALITAS PERANGKAT LUNAK TERHADAP

SISTEM INFORMASI UNIKOM

ADAM MUKHARIL BACHTIAR, DIAN DHARMAYANTI, MIRA KANIA SABARIAH

Program Studi Teknik Informatika – Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

Kebutuhan perangkat lunak di Perguruan Tinggi semakin meningkat tiap

tahunnya. Perangkat lunak ini dibutuhkan dalam membantu proses bisnis yang

berjalan di Perguruan Tinggi. Keberhasilan perangkat lunak yang dibangun

dilihat berdasarkan sesuai atau tidaknya kerja perangkat lunak terhadap proses

bisnis yang berjalan. Hal ini juga berlaku di UNIKOM.

Pada konsep keilmuan rekayasa perangkat lunak, keberhasilan perangkat

lunak tidak hanya dilihat dari kesesuaian produk yang dihasilkan terhadap

kebutuhan yang ada. Keberhasilan perangkat lunak juga dilihat dari proses

pengembangan perangkat lunaknya. Akan tetapi pada fakta yang ditemukan

pada penelitian ini, proses pengembangan perangkat lunak kurang diperhatikan

dengan baik.

Berdasarkan hasil studi literatur, kualitas perangkat lunak tidak hanya dilihat

berdasarkan kesesuaian produk yang dihasilkan akan tetapi dilihat juga

berdasarkan penjaminan kualitas selama proses pengembangan perangkat

lunaknya. Akan tetapi pada berdasarkan hasil observasi di UNIKOM, didapat

fakta bahwa belum ada proses pengawasan terhadap proses pembangunan

perangkat lunaknya beserta faktor kualitas perangkat lunak pada setiap

perangkat lunak yang dibangun. Oleh karena itu dilakukan identifikasi terhadap

komponen penjaminan kualitas perangkat yang ada di UNIKOM untuk mengukur

kesiapan UNIKOM dalam membangun sebuah perangkat lunak yang

berkualitas.

Kata Kunci - Penjaminan kualitas, faktor kualitas perangkat lunak, SQA

PENDAHULUAN

Dalam pembangunan perangkat lunak diperlukan adanya penjaminan kualitas dalam setiap tahap daur hidup perangkat lunak. Ada beberapa karakteristik yang umum tentang kebutuhan penilaian kualitas perangkat lunak, di antaranya adalah semua proyek perangkat lunak yang baik harus memenuhi perhitungan yang tepat untuk kebutuhan dasar, semua proyek perangkat lunak menderita perfomansi yang buruk terutama di dalam area-area yang penting yaitu

perawatan, kehandalan, software reuse, dan pelatihan, dan penyebab dari perfomansi yang buruk tersebut adalah kurangnya definisi kebutuhan yang menunjang terbentuknya fungsional pada perangkat lunak tersebut. Dilihat dari beberapa karakteristik tersebut, diperlukan penilaian penjaminan kualitas perangkat lunak secara baik dan benar. Masing-masing faktor kualitas akan dinilai secara detil dan lengkap.

Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) adalah merupakan Institusi pendidikan yang telah menggunakan

bidang TEKNIK

Page 2: ANALISIS KUALITAS PERANGKAT LUNAK TERHADAPjurnal.unikom.ac.id/_s/data/jurnal/volume-11-2/07-miu-11-2-adam-cs... · Berkaitan dengan hubungan antara Faktor operasi produk ... Membuat

Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.11 No. 2

225 H a l a m a n

perangkat lunak sebagai alat bantu dalam melakukan kegiatan administrasinya. Perangkat lunak yang digunakan dibuat oleh salah satu divisi yang ada di lingkungan UNIKOM. Mengingat telah banyaknya Perangkat Lunak Sistem Informasi yang dibuat, maka tentunya perlu diperhatikan kualitas dari perangkat lunak tersebut sehingga dapat terukur performansinya dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan. Dalam penelitian ini dilakukan peninjauan kesiapan UNIKOM dalam melakukan penjaminan kualitas perangkat lunak yang dibangun baik dalam proses pembangunannya maupun hasil perangkat lunak yang dibangunnya.

TINJAUAN PUSTAKA

Model Faktor Kualitas Perangkat Lunak

Beberapa model faktor kualitas

perangkat lunak dan kategorisasinya sudah diusulkan selama bertahun-tahun. Model klasik dari faktor kualitas perangkat lunak dikemukakan oleh McCall yang terdiri dari 11 faktor [McCall et al, 1977]. Model berikutnya dikemukakan oleh Deutsch dan Willis (1988) terdiri dari 12 sampai 15 faktor dan oleh Evans dan Marciniak (1987). Alternatif model tidak berbeda jauh dari model McCall. Perbedaannya terletak pada penambahan sudut pandang yang dirasa belum dinilai pada model McCall. Pembahasan ini akan terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu:

1. Model faktor McCall Model faktor McCall mengklasifikasi-

kan semua kebutuhan perangkat lunak ke dalam 11 faktor kualitas. Kesebelas faktor tersebut dibagi menjadi tiga kategori sebagai berikut:

Faktor operasi produk

Faktor revisi produk

Faktor transisi produk.

2. Model faktor alternatif

Selain model faktor McCall terdapat beberapa model alternatif yang merupakan perkembangan dari model McCall. Seperti

yang telah disebutkan pada poin awal bahwa ada dua model alternatif yang dipergunakan, yaitu:

Model Evans dan Marciniak

Model Deutsch dan Willis.

Model Kualitas McCall

Model kualitas McCall terbagi

menjadi 11 faktor kualitas. Penjelasan dari

masing-masing faktor kualitas tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Correctness

Sebuah perangkat lunak dapat dikatakan benar jika memenuhi persyaratan sebagai berikut:

Menghasilkan keluaran yang benar un-tuk setiap kemungkinan masukan oleh pengguna.

Melakukan proses yang seharusnya

(tidak kurang dan tidak berlebihan).

Secara formal harus bisa dibuktikan

secara matematis.

2. Reliability

Sudut pandang reliabilitas pada poin

ini lebih menekankan pada kemungkinan

dari failure-free suatu operasi perangkat

lunak terhadap periode waktu tertentu di

dalam lingkungan tertentu. Software

reliability bukan fungsi langsung terhadap

waktu.

3. Efficiency

Ada dua pengertian tentang efisiensi

sebuah perangkat lunak, yaitu:

Menurut McCall (1977)

Penggunaan sumber daya seperti waktu

pemrosesan processor (eksekusi),

pemakaian media penyimpanan

(memori, space, bandwidth).

Menurut ISO 9126 (1993)

Berkaitan dengan hubungan antara

kinerja perangkat lunak dan jumlah

sumber daya yang digunakan.

4. Integrity

Integritas perangkat lunak pada

model McCall lebih menekankan kepada

keamanan sebuah perangkat lunak. Pihak

Adam M.Bachtiar, Dian Dharmayanti, Mira Kania S.

Page 3: ANALISIS KUALITAS PERANGKAT LUNAK TERHADAPjurnal.unikom.ac.id/_s/data/jurnal/volume-11-2/07-miu-11-2-adam-cs... · Berkaitan dengan hubungan antara Faktor operasi produk ... Membuat

Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.11 No. 2

226 H a l a m a n

developer harus mampu melihat kebutuhan

akan hak akses perangkat lunak tersebut

pada setiap penggunanya.

5. Usability

Faktor ini melihat dari kemudahan

perangkat lunak untuk digunakan dan

dipelajari. Usability mempunyai unsur

akademis seperti psikologis, ergonomi, dan

human factors [Nielsen, 1993].

6. Maintainability

Maintainability adalah kemudahan

dari perangkat lunak untuk dipelihara,

seperti:

Memperbaiki kerusakan

Menemukan kebutuhan baru

Membuat pemeliharan selanjutnya lebih

mudah

Mengatasi lingkungan yang berubah.

Sebuah perangkat lunak dikatakan

dapat dipelihara jika koreksi dari minor

bugs memerlukan usaha yang kecil.

7. Flexibility

Ada dua pengertian tentang faktor

fleksibilitas perangkat lunak, yaitu:

Menurut McCall

Kemudahan yang didalam membuat

perubahan yang dibutuhkan akibat

perubahan lingkungan.

Menurut Boehm

Kemampuan melakukan modifikasi kode

untuk memfasilitasi perubahan yang

telah ditentukan.

8. Testability

Testability adalah kemampuan

perangkat lunak untuk diuji. Selain itu

testability adalah derajat yang dimiliki

sebuah sistem untuk memfasilitasi kriteria

pengujian dan perfomansi dari pengujian

tersebut untuk mengukur sejauh mana

kriteria tersebut dipenuhi [IEEE, 1990].

9. Portability

Perangkat lunak dikatakan portabel

jika biaya untuk memindahkannya

(transport dan adaptasi) ke lingkungan yang

baru lebih kecil jika dibandingkan dengan

biaya untuk membangun perangkat lunak

tersebut dari awal.

10.Reusability

Reusability adalah properti dari

perangkat lunak yang memungkinkan

perangkat lunak atau modul-modulnya

digunakan kembali untuk sistem lain. Suatu

perangkat lunak dikatakan reusable yang

baik jika modul-modulnya dapat digunakan

kembali untuk aplikasi lainnya.

11.Interoperability

Interoperability adalah kemampuan

suatu perangkat lunak untuk bekerja

dengan perangkat lunak lainnya tanpa

mengalami kesulitan.

Model Kualitas Alternatif

Ada beberapa faktor kualitas yang

akan dibahas di sini, antara lain:

1. Verifiability Ver i f iab i l i ty menggambarkan

semudah apa memverifikasi performa dari suatu program. Beberapa sub faktor pada verifiability adalah sebagai berikut:

Coding and documentation guidelines

Berfokus untuk memberikan

panduan dalam menuliskan kode dalam

berbagai bahasa pemrograman dan

petunjuk untuk mendokumentasikan suatu

perangkat lunak dengan baik.

Compliance (Complexity)

B e r f o k u s u n t u k m e n j a g a

kompleksitas kode program yang dibangun

sehingga tingkat verifikasinya tetap terjaga.

Document Accessibility

Berfokus terhadap kemudahan

untuk mengakses dokumentasi yang sudah

disebutkan pada sub bab sebelumnya

Traceability

Berfokus terhadap kemudahan

developer untuk melakukan penelusuran

suatu dokumentasi yang dimiliki oleh

perangkat lunak tersebut.

Modularity

Berfokus kepada kefleksibelan suatu

Adam M.Bachtiar, Dian Dharmayanti, Mira Kania S.

Page 4: ANALISIS KUALITAS PERANGKAT LUNAK TERHADAPjurnal.unikom.ac.id/_s/data/jurnal/volume-11-2/07-miu-11-2-adam-cs... · Berkaitan dengan hubungan antara Faktor operasi produk ... Membuat

Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.11 No. 2

227 H a l a m a n

sistem. Mempunyai 5 kriteria, yaitu:

Decomposability

Composability

Understandability.

Continuity.

Protection.

2. Expandability

Expandability adalah kemampuan

sebuah perangkat lunak untuk

dikembangkan. Beberapa sub faktor dalam

expandability antara lain:

Extensibility

Extenbility adalah kemampuan sistem

untuk dapat ditambahan suatu modul tanpa

harus menimbulkan efek samping yang

tidak diinginkan. Beberapa kriteria yang bisa

digunakan untuk menilai tingkat

Modularity

Kemandirian suatu fungsional dari suatu

komponen program.

Generality

Seberapa bisa perangkat lunak tersebut bisa menyelesaikan masalah pada domainnya. Simplicity

Tingkat dimana perangkat lunak dapat

dimengerti tanpa kesulitan.

3. Safety

Safety dapat didefinisikan sebagai

kemampuan untuk memperkecil resiko yang

dapat membahayakan ke tingkat /level yang

dapat diterima. Safety dapat didefinisikan

sebagai kemampuan untuk melakukan:

Identifikasi

Analisis

Mempelajari

Mengontrol

Terhadap software hazard atau fungsi

berbahaya (data & command) untuk

memastikan melakukan operasi yang aman

[NASA Software Assurance]. Safety dapat

dipecah menjadi bagian:

Identifikasi, mencari dan menentukan

hazard yang mungkin terjadi.

Analisis, menganalisa hazard yang

ditemukan untuk mengetahui resiko

yang dapat terjadi

Mempelajari, mempelajari hasil analisa

untuk mencari solusi yang dapat

digunakan

Mengontrol, mengontrol hazard yang

telah ditemukan untuk meminimalisasi

resiko yang mungkin terjadi

4. Manageability

Manageability dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan t indakan administrasi, melakukan pengawasan serta memperoleh informasi yang relevan dengan tindakan yang terkait. Beberapa kaitan manageability antara lain: Monitoring

Berkaitan dengan aktifitas pemantauan

(termasuk pencatatan)

Tracking

Berkaitan dengan aktifitas penelusuran

Control

B e r k a i t a n d e n g a n a k t i f i t a s

pengendalian / pengubahan

5. Survivability

Terdapat dua pengertian untuk survivability,

yaitu:

Kehandalan sistem untuk memberikan

layanan ketika terkena bencana.

Kehandalan sistem diukur dari lamanya

waktu failure dan lamanya waktu

recovery.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan

untuk pengendalian bencana, yaitu:

Identify the Business Continuity

Components That You Will Focus On

(people, property, system, data).

Define What You're Protecting.

Prioritize Business Functions.

Classify Outage Types, Frequencies, and

Duration.

Calculate The Cost of Downtime

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Membantu pihak UNIKOM untuk

Adam M.Bachtiar, Dian Dharmayanti, Mira Kania S.

Page 5: ANALISIS KUALITAS PERANGKAT LUNAK TERHADAPjurnal.unikom.ac.id/_s/data/jurnal/volume-11-2/07-miu-11-2-adam-cs... · Berkaitan dengan hubungan antara Faktor operasi produk ... Membuat

Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.11 No. 2

228 H a l a m a n

Adam M.Bachtiar, Dian Dharmayanti, Mira Kania S.

mendapatkan gambaran tentang kondisi

kesiapan UNIKOM dalam melakukan

penjaminan kualitas dari perangkat

lunak yang dibangun.

2. Memudahkan pihak UNIKOM dalam

menentukan komponen untuk

meningkatkan kualitas perangkat lunak

yang ada terutama dari segi proses

pembangunan perangkat lunaknya.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Gambaran tentang kondisi kesiapan

UNIKOM dalam melakukan penjaminan

kualitas perangkat lunak dapat

digunakan untuk pengembangan divisi

khusus SQA di UNIKOM sehingga

perangkat lunak yang dibangun akan

lebih berkualitas.

2. Komponen kualitas perangkat lunak

yang telah ditentukan dapat dijadikan

a c u a n b a g i U N I K O M u n t u k

pembangunan perangkat lunak

berikutnya.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam pelaksanaan

penelitian ini adalah penelitian analisis

(analythical research). Jenis penelitian

analisis adalah jenis penelitian yang

melibatkan konsep ilmu pengetahuan

dalam menilai suatu kasus. Penelitian

analisis memilih konsep yang akan

dianalisis yang berhubungan dengan

masalah yang ada pada suatu organisasi

atau lingkungan.

Metode Penelitian

Metodologi penel i t ian yang

digunakan pada penelitian ini adalah :

1. Penentuan Konsep Keilmuan

Kualitas Perangkat Lunak

2. Identifikasi Parameter Kualitas

Perangkat Lunak

3. Observasi Kasus Uji

4. Pengisian Komponen Kualitas Perangkat

Lunak.

Ilustrasi dari metode penelitian ini dapat

dilihat pada Gambar 1.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Observasi Terhadap Sistem Informasi

UNIKOM

UNIKOM adalah merupakan salah satu

institusi pendidikan yang dalam kegiatan

sehari-harinya menggunakan perangkat

lunak sebagai alat bantu dalam melakukan

kegiatannya. Perangkat lunak yang ada di

UNIKOM dibangun sendiri oleh Divisi ICT

UNIKOM. Perangkat lunak yang dihasilkan

oleh divisi ICT UNIKOM merupakan

perangkat lunak Sistem Informasi yang

umumya berbasis Web. Berikut ini adalah

beberapa contoh dari aplikasi yang ada di

lingkungan UNIKOM:

1. Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) 2. Sistem Informasi Penerimaan

Mahasiswa Baru

3. Perwalian/Pengisian KRS

4. Nilai Online

5. Keuangan

6. Autodebet Online

Observasi Kasus

Uji

Penentuan

Konsep Keilmuan Kualias

Perangkat Lunak

Identifikasi Parameter Kualitas

Perangkat Lunak

Pengisian Komponen

Kualitas Perangkat

Lunak

Gambar-1 Metodologi Penelitian

Page 6: ANALISIS KUALITAS PERANGKAT LUNAK TERHADAPjurnal.unikom.ac.id/_s/data/jurnal/volume-11-2/07-miu-11-2-adam-cs... · Berkaitan dengan hubungan antara Faktor operasi produk ... Membuat

Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.11 No. 2

229 H a l a m a n

7. Alumni Online

8. Kuliah Online

9. Perpustakaan Online

10. Dosen Online

11. Manajamen Aset/Inventaris

12. Jejaring Sosial

13. Blog UNIKOM

14. Dosen dan Karyawan

15. Sistem Informasi Lowongan Kerja

16. Informasi beasiswa.

Model proses yang sering digunakan

UNIKOM dalam mengembangkan perangkat

lunak adalah model prototyping dan

incremental. Ilustrasi dari model prototyping

dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Model Proses Prototyping

Hasil Pencocokan Komponen Penjaminan

Kualitas Perangkat Lunak di UNIKOM

Setelah melakukan observasi

terhadap perangkat lunak yang dibangun

dan kondisi yang ada di Direktorat ICT dan

Multimedia, hal berikutnya adalah mengisi

borang untuk mengukur sejauh mana

kesiapan UNIKOM dalam melakukan

penjaminan kualitas perangkat lunak yang

dibangun. Borang yang digunakan dibentuk

berdasarkan konsep penjaminan kualitas

perangkat lunak yang telah dipelajari.

Fakta Kepedulian UNIKOM Terhadap SQA

Dari hasil wawancara dan observasi

yang kami lakukan di UNIKOM didapatkan

fakta sebagai berikut:

1. Di UNIKOM belum memiliki tim sendiri

untuk mengurus masalah penjaminan

kualitas perangkat lunak, akan tetapi

sudah ada divisi tersendiri untuk

membangun produk/perangkat lunak,

yaitu

Direktorat ICT dan Multimedia.

Berdasarkan kondisi tersebut maka kondisi organisasi Penjamin Kualitas PL

dapat dijelaskan pada Tabel 1.

Adam M.Bachtiar, Dian Dharmayanti, Mira Kania S.

Gambar 3. Model Proses Incremental

Page 7: ANALISIS KUALITAS PERANGKAT LUNAK TERHADAPjurnal.unikom.ac.id/_s/data/jurnal/volume-11-2/07-miu-11-2-adam-cs... · Berkaitan dengan hubungan antara Faktor operasi produk ... Membuat

Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.11 No. 2

230 H a l a m a n

Adam M.Bachtiar, Dian Dharmayanti, Mira Kania S.

SQA Organization Ketersediaan Penjelasan

SQA Management Tidak ada -

SQA Unit Tidak ada -

SQA Trustees Tidak ada - SQA Committees Tidak ada -

SQA Forums Tidak ada Forum khusus SQA belum

ada namun pada saat

akan membangun

perangkat lunak

dilakukan rapat

koordinasi yang dilakukan

pada akhir tahap SDLC.

Tabel 1. Organisasi Penjamin Kualitas Perangkat Lunak

SQA Infrastructure Ketersediaan Penjelasan

SQA Procedures Ada SQA procedure yang digunakan berupa prosedur maupun standar yang dibuat oleh UNIKOM sendiri yang berorientasi

pada produk bukan pada proses

SDLC.

SQA Supporting Devices Tidak ada -

SQA Training

Instructions Tidak ada -

SQA Preventive

Actions Tidak ada -

SQA Configuration

Managements Tidak ada -

SQA

Documentation Control Tidak ada -

Tabel 2. Komponen Infrastruktur Kualitas PL

2. Komponen infrastruktur kualitas

perangkat lunak pada UNIKOM

ditunjukkan pada Tabel 2.

3. Manajemen kualitas perangkat lunak

pada UNIKOM belum ada. Hal ini

ditunjukkan oleh Tabel 3 berikut ini:

4. Beberapa fakta lain yang berkaitan

dengan kepedulian terhadap SQA yang

ditemukan di UNIKOM, yaitu:

UNIKOM tidak memiliki Coding

Standard yang harus ditaati oleh

programmer.

Sering terjadi roundtrip (bolak-balik

pada tahap desain dan coding untuk

mencari desain perangkat lunak yang

tepat diimplementasikan pada

lingkungan bahasa pemrograman

dan teknologi yang digunakan) pada

tahap development sehingga

memperlambat waktu untuk

Page 8: ANALISIS KUALITAS PERANGKAT LUNAK TERHADAPjurnal.unikom.ac.id/_s/data/jurnal/volume-11-2/07-miu-11-2-adam-cs... · Berkaitan dengan hubungan antara Faktor operasi produk ... Membuat

Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.11 No. 2

231 H a l a m a n

menyelesasikan pekerjaan.

UNIKOM menerapkan testing standard berdasarkan best practice

yang ditentukan oleh UNIKOM dan customer (tidak mengikuti

standarisasi internasional tertentu). Pengujian dan dokumentasinya

dikerjakan oleh developer itu sendiri.

UNIKOM tidak menganggarkan

appraisal cost (biaya lembur dan

bonus di akhir proyek) untuk

karyawannya. Bonus hanya akan ada

jika ada kelebihan budget saja.

Pola komunikasi pada proses Quality

Control hanya dilakukan di

lingkungan internal direktorat ICT.

Tidak ada SOP umum yang

Adam M.Bachtiar, Dian Dharmayanti, Mira Kania S.

SQA

Management Komponen Ketersediaan

SQA Project Progress

Control

Pengontrolan aktifitas

manajemen resiko Tidak ada

Pengontrolan jadwal proyek Tidak ada

Pengontrolan sumber daya

proyek Tidak ada

Pengontrolan biaya proyek Tidak ada

SQ Metrics

Metrics process Tidak ada

Metrics product Tidak ada

Timetable Tidak ada

Efektifitas penghilangan error Ada

Produktifitas proses software Tidak ada

Help desk services Tidak ada

Corrective maintenance

services

Ada

SQ Costs

Prevention (CC) Tidak ada

Appraisal (CC) Tidak ada

Managerialpreparation

control cost (C and C) Tidak ada

Internal failure costs (FoCC) Tidak ada

External failure costs (FoCC) Tidak ada

Managerial failure costs

(FoCC)

Tidak ada

terdefinisikan secara jelas untuk SQA.

SOP yang diterapkan UNIKOM adalah

fase planning dan delivery software.

Defect dan bug pada perangkat lunak

tidak dicatat. Defect dan bug yang

te lah d itambal juga t idak

didokumentasikan.

Masalah-masalah pada seluruh tahap

pembangunan perangkat lunak tidak

didokumentasikan.

Tidak ada kontrol terpusat pada

perusahaan untuk mendokumen-

tasikan semua permasalahan yang

terjadi di perusahaan tersebut. Salah

satu contoh: Jika client ingin

menelepon karena mempunyai

masalah dengan perangkat lunak

Tabel 3. Manajemen Kualitas PL

Page 9: ANALISIS KUALITAS PERANGKAT LUNAK TERHADAPjurnal.unikom.ac.id/_s/data/jurnal/volume-11-2/07-miu-11-2-adam-cs... · Berkaitan dengan hubungan antara Faktor operasi produk ... Membuat

Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.11 No. 2

232 H a l a m a n

Adam M.Bachtiar, Dian Dharmayanti, Mira Kania S.

yang telah dibangun UNIKOM maka

nomor telfon yang dihubungi

bukanlah nomor telepon UNIKOM

akan tetapi langsung ke nomor

telepon PM proyek bersangkutan.

Ada training untuk programmer yang

baru bergabung dengan tim dan

programmer lama jika ada teknologi

baru yang dibutuhkan. Training

dilakukan sesuai dengan kebutuhan

saja.

Evaluasi SQA UNIKOM

Dari fakta yang didapat dilakukan

evaluasi di beberapa hal. Hasil evaluasi

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tidak tersedianya tim tersendiri untuk

mengurusi masalah QA di UNIKOM tetapi

UNIKOM memiliki Divisi khusus yang

menangani pembangunan Perangkat

Lunak. Berdasarkan kondisi diatas maka

jumlah personil tim SQA kurang

memenuhi standar dan tidak ada

pembagian pekerjaan yang jelas. Di

UNIKOM terkadang 1 orang anggota

divisi bertugas lebih dari 1 pekerjaan.

2. Organisasi penjaminan perangkat lunak

masih perlu dibentuk.

3. Manajemen kualitas pada UNIKOM

masih banyak yang belum terpenuhi.

4. Template dokumen yang digunakan

merupakan hasil kustomisasi dari setiap

kebutuhan perangkat lunak di UNIKOM.

5. Tidak ada Coding Standard yang harus

d i taa t i p r og ramm e r seh ing ga

mempersulit kerja dalam tim. 6. Belum ada perhatian khusus terhadap

model kualitas perangkat lunak. Baik

model Mc Call maupun model alternatif.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari pembahasan persoalan

penanganan kualitas perangkat lunak di

UNIKOM dapat kami tarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. UNIKOM tidak memiliki tim SQA yang

independen untuk menjamin kualitas

setiap perangkat lunak yang

dikembangkan. 2. Penerapan SQA di UNIKOM sangat

berbeda dengan konsep kualitas

perangkat lunak yang ada. 3. Untuk mencapai kinerja yang lebih baik,

UNIKOM harus membentuk Organisasi

SQA secara khusus, sehingga perangkat

lunak yang dihasilkan terjamin

kualitasnya.

Saran

Saran pada penelitian ini adalah

sebagai berikut: 1. Standar borang yang digunakan untuk

mengukur kesiapan penjaminan kualitas

perangkat lunak pada penelitian ini

masih didasarkan pada konsep secara

umum sehingga perlu dilakukan

penelitian lebih lanjut untuk isian borang

yang digunakan dalam pengukuran

tersebut. 2. Pengukuran kesiapan penjaminan

kualitas perangkat lunak pada penelitian

ini dilakukan terhadap perangkat lunak

yang sudah dibangun sehingga

dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk

melakukan pengukuran terhadap

pembangunan perangkat lunak yang

baru akan dibangun untuk menilai

kesiapan dari segi proses.

DAFTAR PUSTAKA

[1] D. Galin, Software Quality Assurance

from Theory to Implementation, Eng-

land: Pearson, 2004

[2] Program Studi Teknik Informatika

UNIKOM, Borang Akreditasi Program

Studi Teknik Informatika UNIKOM,

Bandung, 2012

Page 10: ANALISIS KUALITAS PERANGKAT LUNAK TERHADAPjurnal.unikom.ac.id/_s/data/jurnal/volume-11-2/07-miu-11-2-adam-cs... · Berkaitan dengan hubungan antara Faktor operasi produk ... Membuat

Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.11 No. 2

233 H a l a m a n