ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

91
ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH KELURAHAN SUMUR BATU BANTAR GEBANG, BEKASI TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) DosenPembimbing : OLEH : SRIKANDI FAJARINI 109101000072 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M/ 1435 H

Transcript of ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

Page 1: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR TEMPAT

PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH KELURAHAN SUMUR BATU

BANTAR GEBANG, BEKASI TAHUN 2013

SKRIPSI

Diajukan sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)

DosenPembimbing :

OLEH :

SRIKANDI FAJARINI

109101000072

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014 M/ 1435 H

Page 2: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …
Page 3: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …
Page 4: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …
Page 5: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

i

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Skripsi, Maret 2014

Srikandi Fajarini, NIM : 109101000072

Analisis Kualitas Air Tanah Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir

(TPA) Sampah Kelurahan Sumur Batu Bantar Gebang, Bekasi 2013

(xv+ 63hal+ 6tabel+1gambar+2 bagan+ 9lampiran)

ABSTRAK

Air merupakan salah satu kekayaan alam yang paling sering digunakan

makhluk hidup untuk kehidupan sehari-hari. Sumber air yang digunakan bisa berasal

dari sumur gali, PAM dan sumur pompa. Kualitas dari sumber air yang digunakan

harus sesuai dengan baku mutu yang yang telah ditentukan.

Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian

dilakukan pada bulan Oktober - Desember 2013. Sampel pada penelitian ini sebanyak

72 sampel air tanah di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang. Tujuannya

untuk mengetahui kualitas air tanah masyarakat di sekitar TPA sampah Kelurahan

Sumur Batu Bantar Gebang Bekasi. Variabel dalam penelitian ini adalah kualitas air

tanah yang terdiri dari kualitas fisik dan kualitas kimia. Penentuan variabel fisik dan

kimia dilakukan berdasarkan uji laboratorium dan observasi. Data yang diperoleh

kemudian dilakukan uji statistik yaitu uji univariat.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari variabel kualitas fisik air

tanah, parameter yang paling tinggi tidak memenuhi syarat baku mutu adalah

parameter rasa yaitu sebanyak 30,6%. Sedangkan untuk kualitas kimia air tanah,

parameter yang paling tinggi tidak memenuhi syarat baku mutu adalah parameter

nitrat yaitu sebanyak 23,6% dan parameter klorida dengan jumlah sebanyak 68,1%.

Disarankan kepada masyarakat di Kelurahan Sumur Batu untuk lebih memperhatikan

kondisi kualitas air tanahnya.

Page 6: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

ii

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES

DEPARTMENT OF PUBLIC HEALTH

MAJOR OF ENVIRONMENTAL HEALTH

Paper, March 2013

Srikandi Fajarini, NIM : 109101000072

Analisis of Groundwater Quality In People Around Final Disposal (TPA) Waste

at Sumur Batu Bantar Gebang, Bekasi in 2013.

(xv+ 63pages+ 6tables+1pict+2 charts+ 9attachments)

ABSTRACT

Water is one of the natural wealth of the most commonly used of living things

for daily life. The source of water can be derived from dug wells , PAM and well

pump. The quality of the source water used must comply with the quality standards

that have been determined.

This study was an analytical cross-sectional approach. The study was

conducted in October-December 2013. The sample in this study, 72 samples of

ground water in Sumur Batu Bantar Gebang subdistrict. The goal is to determine the

quality of ground water in communities around the landfill Sumur Batu Bantar

Gebang Bekasi. The variable in this study is the quality of ground water that consists

of physical quality and chemical quality. Determination of physical and chemical

variables is done based on laboratory testing and observation. The data obtained is

then performed univariate statistical test.

The results of this study indicate that the variable physical quality of ground

water, the parameters of the most high quality standards do not qualify is a parameter

that is as much as 30.6% sense. As for the chemical quality of ground water, the

parameters of the highest quality standards are not eligible is a parameter that is as

much as 23.6% nitrate and chloride parameters with a total of 68.1%. It is

recommended to the people in the Sumur Batu for more attention to the condition of

groundwater quality.

Page 7: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama / Name : Srikandi Fajarini

Alamat/ Address : Singayudha IV Street Complex Pemda,

Sungailiat Bangka

Telepon/ Phone : 085780126642

E-mail : [email protected]

Jenis Kelamin / Gender : Perempuan/Female

Tanggal Kelahiran / Date of Birth : Sungailiat, 24 Mei 1991

Status Marital / Marital Status : Sendiri/Single

Warga Negara / Nationality : Indonesia

Agama / Religion : Islam /Moslem

JENJANG PENDIDIKAN/EDUCATIONAL BACKGROUND

2009 – 2014

Environmental Health, Public Health, State Islamic University (UIN)

SyarifHidayatullah Jakarta

2006 – 2009

High School 1, Sungailiat, Bangka

2003 – 2006

Junior High School 2 , Sungailiat, Bangka

1997 – 2003

Elementary School 366 , Sungailiat, Bangka

Page 8: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat serta

ridho-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa shalawat serta salam

kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan ke

zaman yang terang saat ini. Penulisan skripsi ini dilakukan sebagai syarat untuk

mendapat gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya menyadari

bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sangatlah sulit bagi saya

untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Kedua Orang Tua saya Syam Ahmad Zamahsyari, SH dan Listiana yang selalu

memberikan doa dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini serta kepada

Adik-adik saya Abu Raihan Alfarabi, Erika Anastasia dan Muhammad Daffa

Maulana yang selalu memacu saya sehingga memberikan semangat untuk

menyelesaikan skripsi.

2. Bapak Arif Sumantri sebagai Penanggung Jawab Peminatan Kesehatan

Lingkungan serta selaku disen pembimbing saya yang selalu membimbing saya

selama proses penyelesaian skripsi dan memberikan saran serta dukungan kepada

jamaah kesehatan lingkungan untuk segera menyelesaikan skripsi tepat pada

waktunya beserta Dosen yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama

Page 9: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

v

proses belajar dikampus serta kepada seluruh karyawan di lingkungan civitas

akademika Fakultas Kesehatan Masyarakat.

3. Ibu Dewi Utami Iriani, SKM, MKM, PhD selalu pembimbing utama saya yang

telah membimbing saya selama proses penyelesaian skripsi sekaligus memberikan

masukan yang berharga dalam penyelesaian dan penyempurnaan penulisan skripsi

ini.

4. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi yang telah memberikan izin untuk

mengambil data dan izin penelitian.

5. Kepala Puskesmas Bantar Gebang Bekasi beserta staf atas bantuan dan

kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk melakukan penelitian di wilayah

kerjanya,

6. Kepada Bapak dan Ibu lurah beserta Kader di Kelurahan Sumur Batu yang telah

memberikan bantuan serta fasilitas unutk menunjang menyelesaikan skripsi ini.

7. Kepada seluruh masyarakat Kelurahan Sumur Batu sebagai responden dalam

penelitian ini yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk mengambil

sampel serta membantu mengisi kuisioner sebagai data penting untuk menunjang

menyelesaikan skripsi ini.

8. Kepada teman-teman Kesehatan Lingkungan khususnya angkatan 2009 atas

kebersamaan, kerjasama, dukungan, support dalam membantu menyelesaikan

penulisan skripsi ini serta 4 sahabat terbaik sekaligus temen seperjuangan mulai

dari semester awal hingga akhir kepada Rahmayatul Fillacano, Ardilla Wasiah,

Page 10: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

vi

Roya Selaras Cita dan Rahmi Hidayati atas kebersamaan kita selama di bangku

kuliah.

9. Kepada abang Yudhi Indrawan yang selalu memberikan support dan semangat

kepada penulis serta selalu mendengarkan keluh kesah dan memberikan energi

positif, memotivasi penulis hingga menyelesaikan skripsi ini.

10. Kepada Fauziah dan Yenny Faridawati yang membantu dan menemani saat

pengmabilan data di lapangan.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis

berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan penelitian selanjutnya

yang ingin mengkaji lebih dalam mengenai topik tersebut. Semoga Allah SWT

memberikan kemuliaan dan kelancaran serta kemampuan berpikir untuk mengejar

masa depan yang lebih cerah bagi kita semua. Amin ya Rabb.

Ciputat, April 2014

Penulis

Page 11: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

vii

DAFTAR ISI

Abstrak.................................................................................................................. i

Abstract................................................................................................................. ii

Riwayat Hidup...................................................................................................... iii

Kata Pengantar...................................................................................................... iv

Daftar Isi............................................................................................................... vii

Daftar Tabel.......................................................................................................... xi

Daftar Lampiran................................................................................................... xii

Daftar Bagan......................................................................................................... xiii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah............................................................................................. 6

C. Pertanyaan Penelitian........................................................................................ 7

D. Tujuan Penelitian............................................................................................... 8

1. Tujuan Umum................................................................................................ 8

2. Tujuan Khusus............................................................................................... 8

E. Manfaat Penelitian............................................................................................. 8

1. Bagi Peneliti.................................................................................................. 8

2. Bagi Prodi Kesehatan Masyarakat................................................................ 9

3. Bagi Masyarakat........................................................................................... 9

F. Ruang Lingkup Penelitian................................................................................ 9

Page 12: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

viii

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Air

1. Definisi Air.............................................................................................. 10

2. Karakteristik Air...................................................................................... 11

3. Sumber Air.............................................................................................. 12

B. Kualitas Air

1. Kualitas Fisik........................................................................................... 14

2. Kualitas Kimia......................................................................................... 17

3. Kualitas Bakteriologi............................................................................... 23

C. Peranan Air Dalam Penyebaran Penyakit.................................................... 23

D. Tempat Pembuangan Akhir Sampah

1. Persyaratan Umum Lokasi TPA.............................................................. 25

2. Metode TPA............................................................................................. 26

3. Gambaran Umum TPA Sampah Bantar Gebang..................................... 27

E. Kerangka Teori............................................................................................ 29

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep........................................................................................ 30

B. Definisi Operasional.................................................................................... 31

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian........................................................................................... 35

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian..................................................................................... 35

2. Waktu Penelitian...................................................................................... 36

Page 13: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

ix

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian................................................................................ 36

2. Sampel Penelitian.................................................................................. 36

D. Pengumpulan Data...................................................................................... 37

E. Pengolahan Data

1. Coding Data.......................................................................................... 39

2. Editing Data.......................................................................................... 39

3. Entry Data............................................................................................ 39

4. Cleaning Data....................................................................................... 40

F. Analisis Data............................................................................................ 40

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian

1. Gambaran Umum Kelurahan Sumur Batu............................................ 41

2. Gambaran Umum Puskesmas Bantargebang I...................................... 43

B. Analisis Univariat

1. Gambaran Kualitas Fisik Air Tanah..................................................... 44

2. Gambaran Kualitas Kimia Air Tanah.................................................... 46

BAB VI

PEMBAHASAN

A. Keterbatasan Penelitian............................................................................. 47

B. Kualitas Air Tanah secara Fisik

1.Warna.................................................................................................... 48

2. Bau....................................................................................................... 49

3. Rasa..................................................................................................... 50

4. Zat Padatan Terlarut (TDS).................................................................. 51

5. Kekeruhan ............................................................................................. 52

Page 14: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

x

C. Kualitas Ait Tanah secara Kimia

1. pH ...................................................................................................... 53

2. Besi...................................................................................................... 55

3. Nitrat.................................................................................................... 56

4. Klorida ................................................................................................ 57

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................................. 59

B. Saran

1. Masyarakat......................................................................................... 59

2. Dinkes dan Puskesmas....................................................................... 60

3. Peneliti selanjutnya............................................................................ 60

DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 61

.

Page 15: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

xi

DAFTAR TABEL

5.3 Gambaran Kualitas Fisik Air Tanah Masyarakat di Kelurahan SumurBatu

Kecamatan Bantar Gebang Tahun 2013............................................... 45

5.4 Gambaran Kualitas Kimia Air Tanah Masyarakat di Kelurahan SumurBatu

Kecamatan Bantar Gebang Tahun 2013............................................... 46

No

2.1

2.2

Judul Tabel

Daftar Persyaratan Kualitas Air bersih secara Fisik.............................

Persyaratan Kualitas Air secara Kimia................................................

Hal

17

22

5.1 Distribusi Tingkat Pendidikan Penduduk di Kelurahan Sumur Batu

Tahun 2013.............................................................................................

42

5.2 Distribusi Jenis Mata Pencaharian Penduduk di Kelurahan Sumur

Batu Tahun 2013....................................................................................

43

Page 16: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Uji Kuisioner

Page 17: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

xiii

DAFTAR BAGAN

Judul Bagan Hal

2.1 Kerangka Teori................................................................................

3.1 Kerangka Konsep............................................................................

29

30

Page 18: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air merupakan salah satu kekayaan alam yang mutlak dibutuhkan oleh

setiap makhluk hidup di dunia, baik manusia, hewan maupun tumbuhan.

Disamping itu, air juga sangat diperlukan bagi kegiatan-kegiatan industri.

Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 3 yang berisi “ Bumi, air

dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan

dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat secara adil dan

merata”. Oleh karena itu, air beserta sumber-sumbernya harus dilindungi dan

dijaga kelestariannya, agar pemanfaatannya dapat dipakai untuk kepentingan dan

kesejahteraan rakyat.

Air tanah merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi manusia.

Menurut UU No.7 tahun 2004, air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan

tanah atau batuan di bawah permukaan tanah. Definisi lain menyebutkan air

tanah adalah sejumlah air di bawah pemukaan bumi yang dapat dikumpulkan

dengan sumur-sumur, terowongan atau sistem drainase atau dengan pemompaan.

Dapat juga disebut aliran yang secara alami mengalir ke permukaan tanah

melalui pancaran atau rembesan (Kodoatie dkk, 2008).

Page 19: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

2

Air tanah memiliki peranan penting bagi manusia. Manusia memanfaatkan

air tanah sebagai sumber air untuk kehidupan sehari-hari. Hasil Riskesdas 2010

menunjukkan bahwa jenis sumber utama air untuk seluruh keperluan rumah

tangga pada umumnya menggunakan sumur gali terlindung (27,9%) dan sumur

bor/pompa (22,2%) dan air ledeng/PAM (19,5%).

Berdasarkan karakteristik tempat tinggal, terdapat perbedaan jenis

penggunaan sumber utama air untuk keperluan rumah tangga. Di perkotaan, pada

umumnya rumah tangga menggunakan sumur bor/pompa (30,3%), sedangkan di

perdesaan lebih banyak menggunakan sumur gali terlindung (29,6%) (Riskesdas

2010).

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah merupakan tempat dimana

sampah mencapai tahap terakhir dalam pengelolaannya sejak mulai timbul di

sumber, pengumpulan, pemindahan/pengangkutan, pengolahan dan

pembuangan.TPA merupakan tempat dimana sampah diisolasi secara aman agar

tidak menimbulkan gangguan terhadap lingkungan sekitarnya. Karenanya

diperlukan penyediaan fasilitas dan perlakuan yang benar agar keamanan tersebut

dapat dicapai dengan baik (Pardebaste, 2005).

TPA sampah harus direncanakan dengan baik, dilihat aspek ketersediaan

lahan, pembiayaan, operasional dan pemeliharaan serta dampak terhadap

lingkungan. Sampah yang tidak terdekomposisi dengan baik akan menghasilkan

Page 20: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

3

gas dan cairan yang dikenal dengan istilah leachate (air lindi). Gas hasil

dekomposisi dapat menyebabkan bau dan gangguan pernafasan bagi penduduk

sekitar lokasi tersebut (Pardebaste, 2005).

Zat pencemar dalam air lindi seperti kesadahan, mangan, nitrit, besi dan

logam berat akan mengalir meninggalkan timbunan sampah yang menyebabkan

pencemaran pada air permukaan maupun air tanah (Pardebaste, 2005). Tidak

tersedianya pengolahan air lindi, yaitu suatu unsur yang dapat mengakibatkan

pencemaran air tanah dan penyebaran penyakit akan dapat mengakibatkan

kerusakan lingkungan hidup (Menneg Lingkungan Hidup, 1997).

Dampak yang ditimbulkan dari kualitas air yang tidak memenuhi baku

mutu air bersih adalah terjadinya berbagai penyakit. Menurut Soemirat (2009)

bahaya atau resiko kesehatan yang berhubungan dengan pencemaran air secara

umum dapat diklasifikasikan menjadi dua yakni bahaya langsung dan bahaya tak

langsung. Bahaya langsung terhadap kesehatan manusia/masyarakat dapat terjadi

akibat mengkonsumsi air yang tercemar atau air dengan kualitas yang buruk,

baik secara langsung diminum atau melalui makanan, dan akibat penggunaan air

yang tercemar untuk berbagai kegiatan sehari-hari.

Kemungkinan tercemarnya air tanah sangat besar terutama jika terjadi

infiltrasi dari air limpasan dan limbah dari hasil kegiatan manusia. Salah satu

contohnya adalah lokasi pembuangan sampah yang tidak terkelola dengan baik.

Page 21: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

4

Penelitian Konsukartha dkk (2007), bahwa pencemaran air tanah dapat

diakibatkan oleh pembuangan limbah domestik di lingkungan kumuh di Banjar,

kekeruhannya air sumur penduduk mencapai 12,5 Nepnelometrik Turbidity Unit

(NTU), bakteri E. coli mencapai 28/100 mL dan bakteri Coliforms mencapai

1100/l00 mL yang melebihi standar baku mutu kualitas air.

Selanjutnya di TPA Bantar Gebang sendiri, menurut penelitian yang

dilakukan oleh Ahadis (2005) terkait penurunan kualitas air tanah masyarakat

sekitar TPA Bantar Gebang menunjukkan konsentrasi nitrat di sumur dekat TPA

melewati standar baku mutu air golongan A maksimum yang diperbolehkan

berdasarkan MENKLH No. KEP. 02/ MEN-KLH/1998. Sedangkan kandungan

nitrat di sumur yang jauh dari TPA masih di bawah standar yang diizinkan.

Beberapa penelitian lain juga menunjukkan bahwa letak sumur gali yang

dekat dengan TPA mempunyai kualitas yang buruk. Penelitian Ompusunggu

(2009) tentang analisa kandungsn nitrat air sumur gali masyarakat di sekitar

tempat pembuangan (TPA) sampah di Desa Namo Bintang Kecamatan Pacur

Batu Kabupaten Deli Serdang tahun 2009 menunjukkan adanya kandungan nitrat

yang melebihi batas baku mutu dalam air sumur gali masyarakat.

Penelitian Kurniawan (2006) tentang analisis kualitas air sumur sekitar

wilayah tempat pembuangan akhir sampah, studi kasus di TPA Gabuga

Cibungbulong Bogor menunjukkan hasil pengukuran parameter fisik, kimia, dan

Page 22: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

5

mikrobiologi air sumur di wilayah sekitar TPA Galuga telah melampaui ambang

batas maksimum yang diperbolehkan. Terdapat 11 parameter yang telah

melampaui ambang batas maksimum yang diperbolehkan menurut persyaratan

Baku Mutu air kelas I, yaitu: bau, rasa, pH, DO, BOD5, COD, amonia, nitrit,

seng, bakteri coliform dan fecal coli (E. coli).

Penelitian Arbain dkk, (2008) tentang pengaruh air lindi tempat

pembuangan akhir sampah TPA Suwung terhadap kualitas air tanah dangkal

sekitarnya di Kota Denpasar, menunjukkan beberapa parameter melebihi ambang

batas, yaitu: TDS, BOD, COD, DO, PO4, NO3, NO2,NH3, Besi, H2S, Fenol, dan

Cl.

Puskesmas Bantar Gebang mempunyai 4 kelurahan yaitu Kelurahan Bantar

Gebang, Kelurahan Cikiwul, Kelurahan Ciketing Udik, dan Kelurahan Sumur

Batu. Kelurahan Sumur Batu merupakan kelurahan terbesar di Kecamatan Bantar

Gebang Bekasi TPA sampah terbesar juga terdapat di Kelurahan Sumur Batu.

Oleh karena itu, peneliti melakukan studi pendahuluan dengan mengambil

sampel di Kelurahan Sumur Batu, Bantar Gebang Bekasi.

Dari studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti mengenai kualitas air

tanah terhadap sampel air tanah, ditemukan beberapa parameter fisik dan kimia

yang melebihi batas ambang baku mutu kualitas air bersih berdasarkan

Permenkes RI No. 416 Tahun 1990 tentang Daftar Persyaratan Kualitas Air

Bersih. Parameter fisik yang melewati baku mutu adalah yaitu parameter jumlah

Page 23: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

6

zat padat terlarut atau (TDS) dengan hasil 5700 mg/L (baku mutu 1500 mg/L).

Sedangkan dari parameter kimia didapatkan hasil pH sebesar 5,11 yaitu

menunjukkan bahwa air tanah tersebut bersifat asam sedangkan baku mutu

pesyaratan pH adalah antara 6,5 – 9,0. Selain itu juga didapatkan kandungan

nitrat sebesar 220 mg/L yang melewati batas ambang baku yaitu 10 mg/L. Jadi

dapat disimpulkan bahwa hal ini menunjukkan adanya masalah terkait

kandungan air tanah di lokasi Kelurahan Sumur Batu, Bantar Gebang Bekasi.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin mengetahui kualitas air

tanah masyarakat di Sekitar TPA sampah Kelurahan Sumur Batu sehingga

penulis memilih judul penelitian Analisis Kualitas Air Tanah Masyarakat di

Sekitar Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Sampah Kelurahan Sumur Batu,

Bantar Gebang, Bekasi Tahun 2013.

B. Rumusan Masalah

Air merupakan kebutuhan sangat vital bagi mahkluk hidup. Air yang

dibutuhkan adalah air bersih dan hygiene serta memenuhi syarat kesehatan baik

secara fisik maupun kimia. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti

terhadap 10 sampel air tanah dan setelah dilakukan pengujian sampel di

laboratorium menunjukkan bahwa ada beberapa parameter fisik dan kimia air

tanah yang melebihi ambang batas baku mutu kualitas air tanah berdasarkan

Page 24: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

7

Permenkes RI No. 416 Tahun 1990 tentang Daftar Pesyaratan Kualitas Air

Bersih.

Parameter fisik yang melewati baku mutu adalah yaitu parameter jumlah

zat padat terlarut atau (TDS) dengan hasil 5700 mg/L (baku mutu 1500 mg/L).

Sedangkan dari parameter kimia didapatkan hasil pH sebesar 5,11 yaitu

menunjukkan bahwa air tanah tersebut bersifat asam sedangkan baku mutu

pesyaratan pH adalah antara 6,5 – 9,0. Selain itu juga didapatkan kandungan

nitrat sebesar 220 mg/L yang melewati batas ambang baku yaitu 10 mg/L. Oleh

karena itu, peneliti ingin mengetahui kualitas air tanah masyarakat di Kelurahan

Sumur Batu Bantar Gebang Bekasi.

C. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana gambaran kualitas fisik air tanah (warna, bau, rasa, zat padatan

terlarut, dan kekeruhan) masyarakat di Kelurahan Sumur Batu, Bantar Gebang

tahun 2013?

2. Bagaimana gambaran kualitas kimia air tanah (pH, besi, nitrat, dan klorida)

masyarakat di Kelurahan Sumur Batu, Bantar Gebang tahun 2013?

Page 25: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

8

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui kualitas air tanah masyarakat di sekitar Tempat

Pembuangan Akhir (TPA) sampah Kelurahan Sumur Batu Bantar Gebang,

Bekasi tahun 2013.

2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui gambaran kualitas fisik air tanah (warna, bau, rasa, zat

padatan terlarut, dan kekeruhan) masyarakat di Kelurahan Sumur Batu,

Bantar Gebang tahun 2013.

2. Mengetahui gambaran kualitas kimia air tanah (pH, besi, nitrat, dan

klorida) masyarakat di Kelurahan Sumur Batu, Bantar Gebang tahun

2013.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama

kuliah, di bidang Kesehatan Lingkungan dalam bentuk penelitian ilmiah

mengenai kualitas air tanah pada masyarakat sekitar Tempat Pembuangan

Akhir (TPA) sampah Kelurahan Sumur Batu Bantar Gebang, Bekasi tahun

2013.

Page 26: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

9

2. Bagi Program Studi Kesehatan Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan

referensi untuk penelitian yang lebih lanjut dan dapat menambah wacana

dalam kajian sanitasi dan kesehatan lingkungan dalam pengelolaan sampah di

TPA.

3. Bagi Masyarakat

Memberikan informasi terkait kualitas air tanah kepada masyarakat di

Kelurahan Sumur Batu, Bantar Gebang Bekasi serta memberikan informasi

tentang bahaya yang ditimbulkan dari pencemaran air tanah terhadap

kesehatan

F. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menganalisis kualitas air tanah masyarakat di sekitar Tempat

Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Kelurahan Sumur Batu Bantar Gebang

tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross

sectional yang dilaksanakan pada bulan Oktober hingga Desember tahun 2013

oleh mahasiswa peminatan Kesehatan Lingkungan. Pengambilan data dilakukan

dengan pengambilan sampel air tanah dan melalui kuisioner. Responden

penelitian ini adalah sampel air tanah dan masyarakat Kelurahan Sumur Batu,

Bantar Gebang Bekasi.

Page 27: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Air

1. Definisi Air

Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan umat

manusia dan makhluk lainnya dengan fungsi yang tidak akan dapat digantikan

oleh senyawa lain. Hampir seluruh kegiatan yang dilakukan manusia

membutuhkan air, mulai dari membersihkan diri, membersihkan ktempat

tinggalnya, menyiapkan makanan dan minuman sampai dengan aktivitas-

aktivitas lainnya (Achmad, 2004).

Menurut Peraturan Pemerintah no 82 tahun 2001 tentang pengelolaan

kualitas air dan pengendalian pencemaran air bahwa yang dimaksud dengan

air adalah semua air yang terdapat pada, diatas, ataupun di bawah permukaan

tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan

air laut yang berada di darat.

Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air), air

merupakan satu-satunya zat secara alami terdapat di permukaan bumi dalam

ketiga wujudnya tersebut. Air adalah substansi kimia dengan rumus H2O yaitu

satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen

Page 28: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

11

pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak

berbau pada kondisi standar (Allafa, 2008).

Keberadaan air tanah sangat tergantung besarnya curah hujan dan

besarnya air yang dapat meresap ke dalam tanah. Kondisi tanah yang berpasir

lepas atau batuan yang permeabilitasnya tinggi akan mempermudah infiltrasi

air hujan ke dalam formasi batuan. Dan sebaliknya, batuan dengan

sedimentasi kuat dan kompak memiliki kemampuan untuk meresapkan air

kecil. Dalam hal ini hampir semua curah hujan akan mengalir sebagai

limpasan (runoff) dan terus ke laut. Faktor lainnya adalah perubahan lahan-

lahan terbuka menjadi pemukiman dan industri, serta penebangan hutan tanpa

kontrol. Hal tersebut akan sangat mempengaruhi infiltrasi terutama bila terjadi

pada daerah resapan (recharge area) (Usmar dkk, 2006).

2. Karakteristik Air

Menurut Effendi (2003), air memiliki karakteristik yang tidak dimiliki

oleh senyawa kimia lain, karakteristik tersebut antara lain :

a) Pada kisaran suhu yang sesuai bagi kehidupan, yakni 00C (32

0F) – 100

0C,

air berwujud cair.

b) Perubahan suhu air berlangsung lambat sehingga air memiliki sifat

sebagai penyimpan panas yang sangat baik.

c) Air memerlukan panas yang tinggi pada proses penguapan. Penguapan

adalah proses perubahan air menjadi uap air.

Page 29: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

12

d) Air merupakan pelarut yang baik.

e) Air memiliki tegangan permukaan yang tinggi.

f) Air merupakan satu-satunya senyawa yang merenggang ketika membeku.

Bagi kehidupan makhluk, air bukanlah merupakan hal yang baru, karena

kita ketahui bersama tidak satupun kehidupan di bumi ini dapat berlangsung

tanpa air. Oleh sebab itu air dikatakan sebagai benda mutlak yang harus ada

dalam kehidupan manusia. Tubuh manusia mengandung 60% - 70% air dari

seluruh berat badan, air di daerah jaringan lemak terdapat kira-kira 90%

(Soemirat, 2001).

Masyarakat selalu mempergunakan air untuk keperluan dalam

kehidupan sehari-hari, air juga digunakan untuk produksi pangan yang

meliputi perairan irigasi, pertanian, mengairi tanaman, kolam ikan dan untuk

minum ternak. Banyaknya pemakaian air tergantung kepada kegiatan yang

dilakukan sehari-hari, rata-rata pemakaian air di Indonesia 100 liter / orang /

hari dengan perincian 5 liter untuk air minum, 5 liter untuk air masak, 15 liter

untuk mencuci, 30 liter untuk mandi dan 45 liter digunakan untuk jamban

(Wardhana, 2001).

3. Sumber Air

Air dapat bersumber dari air hujan yaitu air yang berasal dari proses

evaporasi, kondensasi, dan presipitasi, sehingga air tersebut benar-benar

murni sebagai H2O, dengan demikian tidak terlarut sebagai mineral. Sifat air

Page 30: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

13

yang demikian itu, disebut dengan air lunak (soft water) dan bila di minum

rasanya relatif kurang segar. Penggunaan air hujan sebagai sumber air minum

dalam masyarakat maupun secara perorangan adalah merupakan jalan

terakhir, apabila sumber air lain tidak bisa dimanfaatkan (Sanropie, 1984).

Air juga dapat bersumber dari air tanah yaitu air yang tersimpan/

terperangkap di dalam lapisan batuan yang mengalami pengisian/penambahan

secara terus menerus oleh alam. Menurut Sanropie (1984), keuntungan

penggunaan air tanah adalah (1) pada umumnya dapat dipakai tanpa

pengolahan lebih lanjut, (2) paling praktis dan ekonomis untuk

mendapatkannya dan membaginya, (3) lapisan tanah yang menampung air

dari mana air itu di ambil biasanya merupakan pengumpulan air alamiah.

Sedangkan kerugian penggunaan air tanah adalah seringkali mengandung

banyak mineral Fe (besi), Mn (mangan), Ca (calsium), dan sebagainya, dan

biasanya membutuhkan pemompaan

B. Kualitas Air

Syarat kualitas air bersih dapat diartikan sebagai ketentuan-ketentuan

berdasarkan Permenkes RI No. 416/ MENKES/ PER/ IX/ 1990 yang biasanya

dituangkan dalam bentuk pernyataan atau angka yang menunjukkkan

persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi. Kualitas air adalah sifat air dan

kandungan makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain dalam air yang

mencakup kualitas fisik, kimia, dan biologis (Effendi, 2003).

Page 31: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

14

1. Kualitas Fisik

Menurut Kusnaedi (2010), syarat-syarat sumber mata air yang bisa

digunakan sebagai air bersih adalah sebagai berikut :

a. Tidak berwarna

Air untuk keperluan rumah tangga harus jernih. Air yang berwarna

berarti mengandung bahan-bahan lain yang berbahaya bagi kesehatan,

artinya sebaiknya air minum tidak berwarna untuk alasan estetis dan

untuk mencegah keracunan dari berbagai zat kimia maupun

mikroorganisme yang berwarna. Warna dapat disebabkan tanin dan

asam humat atau zat organik, sehingga bila terbentuk bersama klor

dapat membentuk senyawa kloroform yang beracun, sehingga

berdampak terhadap kesehatan pengguna air (Slamet, 2004).

b. Tidak berbau

Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh

maupun dari dekat. Air yang berbau busuk mengandung bahan organik

yang sedang mengalami penguraian oleh mikroorganisme air.

c. Rasanya tawar

Secara fisika, air bisa dirasakan oleh lidah. Air yang terasa asam,

manis, pahit, atau asin menunjukkan bahwa kualitas air tersebut tidak

baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu yang larut

dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik

maupun asam anorganik. Air dengan rasa yang tidak tawar dapat

Page 32: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

15

menunjukkan kehadiran berbagai zat yang membahayakan kesehatan,

seperti rasa logam (Slamet, 2004).

d. Kekeruhan

Air yang berkualitas harus memenuhi persyaratan fisik seperti

berikut jernih atau tidak keruh. Air yang keruh disebabkan

mengandung partikel bahan yang tersuspensi sehingga memberikan

warna/rupa yang berlumpur dan kotor. Untuk standar air bersih

ditetapkan oleh Permenkes RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990, yaitu

kekeruhan yang dianjurkan maksimum 25 NTU (Depkes RI, 1995).

Kekeruhan air disebabkan oleh zat padat yang tersuspensi, baik

yang bersifat organik, maupun anorganik. Zat anorganik biasanya

berasal dari lapukan tanaman atau hewan, dan buangan industri juga

berdampak terhadap kekeruhan air, sedangkan zat organik dapat

menjadi makanan bakteri, sehingga mendukung pembiakkannya dan

dapat tersuspensi dan menambah kekeruhan air. Air yang keruh sulit

didisinfeksi karena mikroba terlindung oleh zat tersuspensi tersebut,

sehingga berdampak terhadap kesehatan, bila mikroba terlindung

menjadi patogen (Soemirat, 2009).

Page 33: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

16

e. Temperaturnya normal

Air yang baik harus memiliki temperatur sama dengan

temperatur udara (± 30C). Air yang secara mencolok mempunyai

temperatur di atas atau di bawah temperatur udara berarti mengandung

zat-zat tertentu yang mengeluarkan atau menyerap energi dalam air.

Berdasarkan aspek suhu air, diketahui bahwa suhu air yang tidak sejuk

atau berlebihan dari suhu air yang normal akan mempermudah reaksi

zat kimia, sehingga secara tidak langsung berimplikasi terhadap

keadaan kesehatan pengguna air (Slamet, 2004).

f. Tidak mengandung zat padatan

Bahan padat adalah bahan yang tertinggal sebagai residu pada

penguapan dan pengeringan pada suhu 103-1050C.

Sedangkan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 416/ MENKES/ PER/ IX/ 1990, persyaratan fisika air bersih adalah

sebagai berikut :

Page 34: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

17

Tabel 2.1 Daftar Persyaratan Kualitas Air Bersih secara Fisik

No. PARAMETER Satuan

Kadar Maksimum

yang diperbolehkan

Keterangan

1 Bau - - Tidak berbau

2

Jumlah zat

padat terlarut

(TDS)

mg/L 1500 -

3. Kekeruhan Skala NTU 25 -

4. Rasa - - Tidak berasa

5. Suhu 0C Suhu udara ± 3

0C -

6. Warna Skala TCU - -

Sumber : Permenkes RI, 1990

2. Kualitas Kimia

Kualitas air tergolong bak bila memenuhi persyaratan kimia sebagai

berikut :

a. pH netral

pH merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan

intensitas keadaan asam atau basa sesuatu larutan (Sutrisno, 2004).

Skala pH diukur dengan pH meter atau lakmus. Air murni mempunyai

pH 7. Apabila pH dibawah 7 berarti air bersifat asam, sedangkan bila di

atas 7 bersifat basa (rasanya pahit) (Kusnaedi, 2010).

Page 35: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

18

b. Tidak mengandung bahan kimia beracun

Air yang berkualitas baik tidak mengandung bahan kimia beracun

seperti sianida sulfida, fenolik (Kusnaedi, 2010).

c. Tidak mengandung garam-garam atau ion-ion logam

Air yang berkualitas baik tidak mengandung garam atau ion-ion

logam (Kusnaedi, 2010) :

1) Besi (Fe)

Besi atau Ferrum (Fe) adalah metal berwarna abu-abu, liat,

dan dapat di bentuk. Besi merupakan elemen kimiawi yang dapat

ditemukan hampir di setiap tempat di bumi pada semua lapisan-

lapisan geologis, namun besi juga merupakan salah satu logam

berat yang berbahaya apabila kadarnya melebihi ambang batas

(Soemirat, 2009). Besi dapat larut pada pH rendah. Kadar besi

dalam air tidak boleh melebihi 1,0 mg/L, karena dapat

menimbulkan rasa, bau dan dapat menyebabkan air yang berwarna

kekuningan, menimbulkan noda pakaian dan tempat biaknya

bakteri Creonothrinx yaitu bakteri besi (Soemirat, 2009).

Besi dibutuhkan tubuh dalam pembentukan Hemoglobin.

Banyaknya Fe didalam tubuh dikendalikan pada fase absorbsi.

Tubuh manusia tidak dapat mengekresikan Fe. Karenanya mereka

Page 36: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

19

yang sering mendapat tranfusi darah, warna kulitnya menjadi

hitam karena akumulasi Fe. Sekalipun Fe itu diperlukan tubuh,

tetapi dalam dosis besar dapat merusak dinding usus. Kematian

seringkali disebabkan oleh rusaknya dinding usus ini (Soemirat,

2009).

Kelebihan logam besi dalam tubuh dapat menimbulkan efek-

efek kesehatan seperti serangan jantung, gangguan pembuluh

darah bahkan kanker hati. Logam ini bersifat akumulatif terutama

di organ penyaringan sehingga dapat mengganggu fungsi

fisiologis tunuh. Nilai estetika juga dapat dirusak oleh keberadaan

logam-logami ini karena dapat menimbulkan bercak-bercak hitam

pada pakaian. Air yang tercemar oleh logam ini biasanya nampak

pada intensitas warna yang tinggi pada air, berwarna kunimg

bahkan berwarna merah kecoklatan, dan terasa pahit atau masam

(Wardhana, 2004).

2) Nitrat, nitrit

Nitrat dan nitrit dalam jumlah besar dapat menyebabkan

gangguan GI (Gastro Intestinal), diare campur darah, disusul oleh

konvulsi, koma, dan bila tidak tertolong akan meningggal.

Keracunan kronis menyebabkan depresi umum, sakit kepala, dan

gangguan mental. Nitrit terutama bereaksi dengan haemoglobin

dan membentuk Methemoglobin (metHb). Dalam jumlah melebihi

Page 37: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

20

normal Methemoglobin akan menimbulkan Methemoglobinemia.

Pada bayi Methemoglobinemia sering dijumpai karena

pembentukan enzim untuk mengurai Methemoglobinemia menjadi

Haemoglobin masih belum sempurna. Sebagai akibat

Methemoglobinemia, bayi akan kekurangan oxigen, maka

mukanya akan tampak biru, karenanya penyakit ini juga dikenal

sebagai penyakit ‘blue babies (Wardhana, 2004).

Salah satu contoh sumber pencemaran nitrat terhadap air

minum yakni akibat kegiatan pertanian. Meskipun pencemaran

nitrat juga dapat terjadi secara alami, tetapi yang paling sering

yakni akibat pencemaran yang berasal dari air limbah pertanian

yang banyak mengandung senyawa nitrat akibat pemakaian pupuk

nitrogen (urea) (Wardhana, 2004)..

Senyawa nitrat dalam air minum dalam jumlah yang besar

dapat menyebabkan methaemoglobinemia, yakni kondisi dimana

hemoglobin di dalam darah berubah menjadi methaemoglobin

sehingga darah menjadi kekurangan oksigen. Hal ini dapat

mengakibatkan pengaruh yang fatal, serta dapat mengakibatkan

kematian khususnya pada bayi (Wardhana, 2004).

3) Klorida

Klorida adalah senyawa hologen Klor (CL). Toksisitasnya

tergantung pada gugus senyawanya. Misalnya NaCL sangat tidak

Page 38: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

21

beracun, tetapi karboksil klorida sangat beracun. Di Indonesia,

Klor digunakan sebagai desinfektan dalam penyediaan air minum.

Dalam jumlah banyak, klorida akan menimbulkan rasa asin,

korosif pada\ pipa sistem penyediaan air panas. Sebagai

desinfektan, sisa klor didalam penyediaan air sengaja di

dipertahankan dengan konsentrasi sekitar 0,1 mg/l untuk

mencegah terjadinya rekontaminasi oleh mikroorganisme patogen,

tetapi klor ini dapat terikat senyawa organik berbentuk hologen-

hidrokarbon (Cl-HC) banyak diantaranya dikenal sebagai senyawa

Karsinogenik. Oleh karena itu, di berbagai negara maju sekarang

ini, klorinisasi sebagai proses desinfektan tidak lagi digunakan

(Soemirat, 2009)

d. Kesadahan rendah

Kesadahan adalah sifat air yang disebabkan oleh adanya ion-ion

(kation) logam valensi dua (Sutrisno, 2004). Tingginya kesadahan

berhubungan dengan garam-garam yang terlarut di dalam air terutama

garam Ca dan Mg (Kusnaedi, 2010).

e. Tidak mengandung bahan organik

Page 39: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

22

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

416/ MENKES/ PER/ IX/ 1990, persyaratan kimia air bersih adalah sebagai

berikut :

Tabel 2.2 Persyaratan Kualitas Air secara Kimia

No. PARAMETER Satuan Kadar Maksimum yang

diperbolehkan

1. Air raksa mg/L 0,001

2. Arsen mg/L 0,05

3. Besi mg/L 1,0

4. Fluorida mg/L 1,5

5. Kadnium mg/L 0,005

6. Kesadahan (CaCO3) mg/L 500

7. Klorida mg/L 600

8. Kromium, valensi 6 mg/L 0,05

9. Mangan mg/L 0,5

10. Nitrat mg/L 10

11. Nitrit mg/L 1,0

12. pH mg/L 6,5-9,0

13. Selenium mg/L 0,01

14. Seng mg/L 15

15. Sianida mg/L 0,1

16. Sulfat mg/L 400

17. Timbal mg/L 0,05

Sumber : Permenkes RI, 1990

Page 40: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

23

3. Kualitas Bakteriologis

Air tidak boleh mengandung Coliform. Air yang mengandung

golongan Coli dianggap telah terkontaminasi dengan kotoran manusia

(Sutrisno,2004). Berdasarkan Permenkes RI Nomor 416/

MENKES/PER/IX/1990, persyaratan bakteriologis air bersih adalah dilihat

dari total Coliform per 100 ml sampel air dengan kadar maksimum yang

diperbolehkan adalah 50 pada bukan air perpipaan dan total Coliform per

100 ml dengan kadar maksimum yang diperbolehkan adalah 10 pada air

perpipaan.

C. Peranan Air Dalam Penyebaran Penyakit

Air adalah salah satu di antara pembawa penyakit yang berasal dari tinja

untuk sampai kepada manusia. Supaya air yang masuk ketubuh manusia baik

berupa makanan dan minuman tidak menyebabkan penyakit, maka pengolahan

air baik berasal dari sumber, jaringan transmisi atau distribusi adalah mutlak

diperlukan untuk mencegah terjadinya kontak antara kotoran sebagai sumber

penyakit dengan air yang diperlukan (Sutrisno, 2004).

Disamping air merupakan suatu bahan yang sangat dibutuhkan oleh

manusia juga dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan terhadap

pemakainnya kafena mengandung mineral atau zat-zat yang tidak sesuai untuk

dikonsumsu sehingga air dapat menjadi media penular penyakit. Adapun

Page 41: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

24

penyakit-penyakit yang ditularkan melalui air maupun yang berasal dari air dapat

dibagi menjadi 4 bagian menurut agen penularannya (Koesnoputranto 1983):

A. Water Borne Disease, terjadi apabila kuman penyebab penyakit berada di

dalam air. Jika air yang mengandung kuman tersebut terminum, maka

dapat terjadi penjangkitan penyakit pada yang bersangkutan. Penyakit

menular yang disebarkan oleh air secara langsung ini seringkali dinyatakan

sebagai penyakit bawaan air atau “Water Borne Disease”. Penyakit-

penyakit tersebut diantaranya kolera, thypoid, hepatitis infecsia, disentri

gastroentritis. Penyakit-penyakit ini hanya dapat menyebar apabila

mikroba penyebabnya dapat masuk ke dalam sumber air yang dipakai oleh

masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari.

B. Water Washed Disease, cara penularan penyakit ini berkaitan erat dengan

air bagi kebersihan umum, terutama alat-alat dapur, makanan dan

kebersihan perorangan. Kelompok penyakit ini adalah penyakit menular

saluran pencernaan, kulit dan mata. Hal ini dapat diatasi dengan

terjaminnya kebersihan, yaitu tersedianya air yang cukup untuk mencuci,

mandi dan kebersihan perorangan. Kelompok-kelompok penyakit ini

banyak terdapat di daerah tropis. Peranan terbesar air bersih dalam

penularan cara water washed terutama berada di bidang hygiene sanitasi.

Mutu air yang diperlukan tidak seketat mutu air bersih untuk diminum,

yang lebih menentukan dalam hal ini adalah banyaknya air yang tersedia.

Page 42: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

25

C. Water Based Disease, dalam siklus penyakit ini memerlukan pejamu

sementara (Intermediate Host) yang hidup di dalam air.

D. Water Related Insect Vector, air merupakan salah satu unsur alam yang

harus asda di lingkungan manusia. Selain itu juga dapat dijadikan sebagai

tempat perindukan dan perkembangbiakkan bagi beberapa Insecta sebagai

vektor penyebar penyakit, seperti malaria, dengue, dan tripanosomiasis.

D. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah

1. Persyaratan Umum Lokasi TPA

Penetapan lokasi TPA harus tepat dan penataan kawasan di sekitarnya

juga dilakukan secara seksama agar tidak menimbulkan permasalahan di

kemudian hari, terutama masalah sosial dan lingkungan. Keberadaan sampah

juga dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat karena sampah merupakan

sarana dan sumber penularan penyakit.

Berdasarkan SNI 03-3241-1997 Tahun 1997 tentang Tata Cara

pemilihan lokasi TPA sampah yang diterbitkan Badan Standarisasi Nasional,

ketentuan pemilihan lokasi TPA sampah diuraikan sebagai berikut :

a. TPA sampah tidak boleh berlokasi di danau, sungai, dan laut

b. Disusun berdasarkan 3 tahapan yaitu :

Page 43: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

26

1) Tahap regional yang merupakan tahapan untuk menghasilkan peta berisi

daerah atau tempat dalam wilayah tersebut yang terbagi menjadi

beberapa zona kelayakan.

2) Tahap penyisih yang merupakan tahapan untuk menghasilkan satu atau

dua lokasi terbaik di antara beberapa lokasi yang dipilih dari zona-zona

kelayakan pada tahap regional.

3) Tahap penetapan yang merupakan tahap penentuan lokasi terpilih oleh

instansi yang berwenang.

c. Dalam hal suatu wilayah belum bisa memenuhi tahapan regional,

pemilihan lokasi TPA sampah ditentukan berdasarkan skema pemulihan

lokasi TPA sampah ini dapat dilihat pada lampiran kriteria yang berlaku

pada tahap penyisih.

2. Metode TPA

Pembuangan akhir sampah merupakan proses terakhir dalam siklus

pengelolaan persampahan formal. Fase ini dapat menggunakan berbagai

metode dari yang sederhana hingga tingkat teknologi tinggi. Metode

pembuangan akhir yang banyak dikenal adalah (Chandra, 2007) :

a. Open dumping, metode ini merupakan cara pembuangan akhir yang

sederhana karena sampah hanya ditumpuk di lokasi tertentu tanpa

perlakuan khusus.

Page 44: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

27

b. Control landfill, metode ini merupakan peralihan antara teknik open

dumping dan sanitary landfill. Pasda metode ini sampah ditimbun dan

diratakan. Pipa-pia ditanam pada dasar lahan untuk mengalirkan air lindi

(leachete) dan ditanam secara vertikal untuk mengeluarkan metan ke udara.

Setelah timbunan sampah penuh lalu dilakukan penutupan terhadap

hamparan sampah tersebut dengan tanah dan dipadatkan.

c. Sanitary landfill, teknik sanitary landfill adalah cara penimbunan sampah

padat pada suatu hamparan lahan dengan memperhatikan keamanan

lingkungan karena telah ada perlakuan terhadap sampah. Pada teknik ini,

sampah dihamparkan hingga mencapai ketebalan tertentu lalu dipadatkan,

kemudian dilapisi tanah dan dipadatkan kembali, di atas lapisan tanah

penutup tadi dapat dihamparkan lagi sampah yang kemudian ditimbun lagi

dengan tanah. Demikian seterusnya berselang-seling antara lapisan tanah

dan sampah. Metode ini lebih baik dari metode lainnya. Konsekuensi dari

pembuangan sampah di TPA sampah ini adalah dibutuhkannya lahan yang

luas serta biaya pengelolaan yang besar. Konsekuensi dari pembuangan

sampah di tempat pembuangan akhir sampah ini adalah dibutuhkannya

lahan yang luas serta biaya pengelolaan yang besar.

3. Gambaran Umum TPA Sampah Bantar Gebang

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Bantar Gebang terletak di

Bekasi, Jawa Barat. TPA yang mempunyai luas 108 ha ini mulai dioperasikan

Page 45: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

28

pada bulan Agustus tahun 1989. TPA Bantar Gebang merupakan salah satu

aset yang dimiliki oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang seharusnya

tidak hanya memberikan manfaat (benefit) sebagai tempat pembuangan akhir

sampah, akan tetapi juga memberikan nilai tambah (added value) bagi

pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai pemilik aset dan pihak-pihak lain

(stakeholder) yang terlibat dalam pengelolaan TPA tersebut (A. Dasuki,

2008).

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah membutuhkan ruang/tempat

yang luas dan disyaratkan jauh dari pemukiman penduduk. Dengan adanya

keterbatasan lahan di berbagai kota besar, maka tempat penampungan akhir

sampah lambat laun menjadi masalah. Oleh karena itu, adanya upaya

mengurangi beban penumpukan sampah di TPA dengan berbagai metode

pengelolaan sampah yang lebih baik merupakan langkah yang perlu terus

dikembangkan agar tidak menimbulkan banyak masalah. Lahan untuk untuk

TPA harus memiliki kesesuaian dengan sifat lahan tersebut, sehingga dapat

meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkannya.

Page 46: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

29

E. Kerangka Teori

Sumber

Cemaran

- Kualitas Air Tanah

secara Fisik

- Kualitas Air Tanah

secara Kimia

- Kualitas Air Tanah

secara Biologi

Page 47: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

30

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep ini mengacu kepada teori yang ada dimana variabel yang

diteliti terdiri dari variabel kualitas air tanah secara fisik yang terdiri dari

parameter warna, bau, rasa, zat padatan terlarut (TDS) dan keekruhan serta

variabel kualitas air tanah secara kimia yang terdiri dari parameter pH, besi,

nitrat dan klorida.

Kualitas Air Tanah

secara Fisik :

- Warna

- Bau

- Rasa

- Zat Padat terlarut

(TDS)

- Kekeruhan

Kualitas Air Tanah

secara Kimia :

- pH

- Besi

- Nitrat

- Klorida

Sumber

Cemaran

Page 48: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

31

A. Definisi Operasional

Definisi Operasional ini mengacu pada Permenkes RI No. 416 tahun1990.

Tabel 3.1

Definisi Operasional

No. Variabel Penelitian Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

1. Warna Kondisi warna pada air

yang diperiksa dengan

menggunakan indera

penglihatan (mata)

In Situ Lembar

Observasi

0 = berwarna

(TMS)

1= tidak berwarna

(MS)

Ordinal

2. Bau Kondisi bau pada air yang

diperiksa dengan

menggunakan indera

In Situ Lembar

Observasi

0 = berbau

(TMS)

Ordinal

Page 49: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

32

penciuman (hidung) 1= tidak berbau

(MS)

3. Rasa Kondisi rasa pada air yang

diperiksa dengan

menggunakan indera

perasa (lidah)

In Situ Lembar

Observasi

0 = berasa

(TMS)

1= tidak berasa

(MS)

Ordinal

4. Zat Padatan

Terlarut (TDS)

Jumlah zat padatan yang

terlarut di dalam air yaitu

1500 mg/L (Permenkes RI

No. 416 tahun 1990)

Uji

Laboratorium

Water Quality

Checker (WQC)

0 = tidak memenuhi

syarat (TMS)

1= memenuhi syarat

(MS)

Ordinal

Page 50: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

33

5. Kekeruhan Standar baku mutu

kekeruhan pada air yaitu

25 skala NTU (Permenkes

RI No. 416 tahun 1990)

Uji

Laboratorium

Water Quality

Checker (WQC)

0 = t idak memenuhi

syarat (TMS)

1= memenuhi syarat

(MS)

Ordinal

6. pH pH merupakan intensitas

keadaan asam atau basa.

pH normal berkisar antara

6,5 – 9,0 (Permenkes RI

No. 416 tahun 1990)

In Situ Kertas Lakmus 0 = tidak memenuhi

syarat (TMS)

1= memenuhi syarat

(MS)

Ordinal

7. Besi Jumlah kadar besi yang

terlarut dalam air yaitu 1,0

mg/L (Permenkes RI No.

416 tahun 1990)

Uji

Laboratorium

Atomic

Absorption

Spectrophotome

ter (AAS)

0 = tidak memenuhi

syarat (TMS)

1= memenuhi syarat

Ordinal

Page 51: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

34

(MS)

8. Nitrat Jumlah kadar nitrat yang

terlarut dalam air yaitu 10

mg/L (Permenkes RI No.

416 tahun 1990)

Uji

Laboratorium

Water Quality

Checker (WQC)

0 = tidak memenuhi

syarat (TMS)

1= memenuhi syarat

(MS)

Ordinal

9. Klorida Jumlah kadar klorida yang

terlarut dalam air yaitu 600

mg/L (Permenkes RI No.

416 tahun 1990)

Uji

Laboratorium

Water Quality

Checker (WQC)

0 = tidak memenuhi

syarat (TMS)

1= memenuhi syarat

(MS)

Ordinal

Page 52: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

35

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah potong silang (cross sectional). Survey cross

sectional merupakan suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi

antara faktor-faktor risiko efek, dengan cara pendekatan, observasi atau

pengumpulan data sekaligus pada suatu saat dalam waktu yang bersamaan (point

time approach). Artinya, subjek penelitian ini hanya akan diobservasi sekali saja

dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat

pemeriksaan (Notoatmojo, 2010).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitan ini dilakukan di daerah sekitar lokasi Tempat Pembuangan

Akhir Sampah (TPA) Bantar Gebang, Kecamatan Bekasi. Pemilihan Bantar

Gebang sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan karena Bantar Gebang

adalah Tempat Pembuangan Akhir Sampah yang dikelola secara sanitary

landfil. Selain itu keberadaan Bantar Gebang sebagai TPA sampah juga sudah

lama sekitar 22 tahun. Kelurahan yang terpilih untuk dijadikan tempat

penelitian adalah Kelurahan Sumur Batu berdasarkan studi pendahuluan yang

telah dilakukan ditemukan beberapa masalah terkait kandungan air tanah di

Page 53: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

36

wilayah tersebut. Selain itu, kelurahan sumur batu merupakan kelurahan

dengan jumlah kasus penyakit kulit tertinggi dibandingkan 3 kelurahan

lainnya.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan September sampai bulan Desember

2013.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian adalah air tanah pada sumur gali yang

digunakan masyarakat di Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantar Gebang

Bekasi.

2. Sampel Penelitian

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan cluster

sampling yaitu pengambilan sampel secara gugus. Suatu teknik pengambilan

sampel dimana pemilihannya mengacu pada kelompok. Gugusan atau

kelompok yang diambil sebagai sampel adalah berdasarkan banyaknya Rukun

Warga (RW) yang ada di Kelurahan Sumur Batu yaitu sebesar 7 kluster

(gugus). Sampel yang ada di setiap kluster dipilih secara acak dengan

menggunakan teknik simple random sampling. Pengambilan sampel dan

penyebaran kuisioner dilakukan bersamaan, maksudnya ketika peneliti

Page 54: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

37

mengambil sampel air tanah maka pengisian kuisioner pun diberikan kepada

pemilik air tanah tersebut. Jumlah sampel yang akan diambil adalah 72

sampel air tanah.

D. Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dimana pengumpulan data

dilakukan dengan melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap parameter

kandungan air tanah. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah :

a. Lembar Observasi

Lembar observasi untuk mengetahui kualitas air tanah secara fisik yaitu

warna, bau, dan rasa yang dilihat langsung saat di lapangan dengan

menggunakan indera penglihatan, penciuman dan perasa.

b. Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS)

AAS digunakan pada saat pengujian sampel air tanah di laboratorium

untuk mengetahui kandungan kimia air tanah yaitu Besi (Fe).

c. Water Quality Checker (WQC)

WQC digunakan pada saat pengujian sampel air tanah di laboratorium

untuk mengetahui kandungan air tanah secara fisik dan kimia diantaranya

suhu, zat padatan terlarut (TDS), kekeruhan, klorida, dan nitrat.

Page 55: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

38

d. Kertas pH

Kertas pH digunakan untuk mengetahui kandungan pH air tanah.

Sedangkan prosedur pemeriksaan laboratorium terdiri dari :

a. Pemeriksaan secara fisik

1) Warna diukur langsung pada sampel air dengan menggunakan indera

penglihatan.

2) Bau diukur langsung pada sampel air tanah dengan menggunakan

indera penciuman.

3) Rasa diukur langsung pada sampel air tanah dengan menggunakan

indera perasa.

4) Zat padatan terlarut (TDS) diukur dengan menggunakan alat WQC.

5) Kekeruhan diukur dengan menggunakan alat WQC.

b. Pemeriksaan secara kimia

1) pH diukur langsung pada sampel air dengan menggunakan kertas ukur

pH.

2) Besi diukur dengan menggunakan alat AAS.

3) Klorida diukur langsung dengan menggunakan alat WQC.

4) Nitrat diukur langsung dengan menggunakan alat WQC.

Page 56: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

39

E. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan secara manual kemudian dilanjutkan dengan

menggunakan program komputer. Semua data yang telah terkumpul akan akan

diolah melalui tahapan sebagai berikut :

1. Coding Data

Coding Data merupakan kegiatan mengklasifikasikan data dan memberikan

kode untuk masing-masing kelas sesuai dengan dikumpulkannya data.

2. Editing Data

Editing Data merupakan kegiatan penyuntingan data sebelum proses

memasukkan data. Data yang telah dikumpulkan dan diperiksa

kelengkapannya terlebih dahulu, yaitu kelengkapan jawaban kuisioner,

konsistensi atas jawaban dan kesalahan jawaban pada kuisioner. Data ini

merupakan data input utama untuk penelitian ini.

3. Entry Data

Entry Data merupakan proses memasukkan data ke dalam program software

atau fasilitas analisis data statistik. Data dimasukkan ke dalam software

statistik untuk dilakukan analisis univariat (untuk mengetahui gambaran

secara umum) dan analisis bivariat (untuk mengetahui variabel yang

berhubungan).

Page 57: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

40

4. Cleaning Data

Cleaning Data merupakan proses pembersihan data setelah dilakukan

pengentrian data. Hal ini dilakukan supaya data yang telah dimasukkan tidak

ada yang salah sehingga data tersebut telah siap untuk dianalisis.

F. Analisis Data

Analisis pada air dilakukan secara in situ dan laboratorium. Analisis in situ

meliputi warna, bau, rasa dan pH. Analisis laboratorium meliputi parameter

fisika terdiri dari TDS, kekeruhan dan parameter kimia yang terdiri dari besi,

klorida, nitrat dan flourida. Jadi analisis data yang digunakan pada penelitian ini

adalah analisis univariat. Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan

terhadap tiap variabel dan hasil penelitian pada umumnya. Dalam analisis ini

hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel.

Analisis univariat dalam penelitian ini untuk semua variabel, meliputi hasil

secara deskriptif dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi, mean, standar

deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum.

Page 58: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

41

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian

1. Gambaran Umum Kelurahan Sumur Batu

a) Data Geografis

Kelurahan Sumur Batu merupakan salah satu dari delapan kelurahan

yang ada di Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat.

Kelurahan ini terdiri dari 7 Rukun warga dan 41 Rukun tetangga dengan

batas-batas wilayah sebagai berikut:

1) Sebelah Utara : Kelurahan Padurenan Kecamatan Mustikajaya

2) Sebelah Timur : Desa Burangkeng kabupaten Bekasi

3) Sebelah Selatan : Desa Taman Rahayu Kabupaten Bekasi

4) Sebelah Barat : Kelurahan Cikiwul Kecamatan Bantar Gebang

Letak kota pemerintahan Kelurahan Sumur Batu berada di sebelah

Tenggara dari kota pemerintahan Kecamatan Bantar Gebang, dengan luas ±

568,995 ha. Dari luas ± 56,995 ha areal yang ada, sekitar 318 ha

dipergunakan untuk pemukiman penduduk dan pertanian, sedangkan

sisanya digunakan untuk sarana gedung perkantoran dan prasarana

pendidikan serta tempat penampungan akhir (TPA) pemerintah DKI

Jakarta ± 22,5 ha.

Page 59: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

42

b) Data Demografi

Kelurahan Sumur Batu terdiri dari 3.966 kepala keluarga dengan

jumlah penduduk sebanyak 13.721 jiwa. Jumlah penduduk dengan jenis

kelamin laki-laki sebanyak 6.993 jiwa dan jumlah penduduk perempuan

sebanyak 6.728 jiwa. Data mengenai penduduk berdasarkan tingkat

pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 5.1

Distribusi Tingkat Pendidikan Penduduk di

Kelurahan Sumur Batu Tahun 2013

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Presentase (%)

1. Tidak tamat SD 686 16,68

2. Sedang sekolah di SD 1.023 24,88

3. Tamat SD/sederajat 987 24

4. Tamat SLTP/sederajat 726 17,66

5. Tamat SMA/sederajat 598 14,54

6. Akademi D1-D2 45 1,09

7. Universitas 686 16,68

Jumlah 4112 100

Sumber: Data Demografi Kelurahan Sumur Batu

Adapun data mengenai mata pencaharian penduduk di Kelurahan

Sumur Batu dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Page 60: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

43

Tabel 5.2

Distribusi Jenis Mata Pencaharian Penduduk di

Kelurahan Sumur Batu Tahun 2013

No. Jenis Mata Pencaharian Jumlah (Orang) Presentase (%)

1. Pegawai Negeri Sipil 387 9,09

2. Pegawai swasta / karyawan 674 15,84

3. Petani 1.156 27,16

4. Pertukangan 218 5,12

5. Pemulung 419 9,85

6. Buruh tidak tetap 597 14,03

7. TNI / POLRI 29 0,68

8. Pensiunan ABRI / Sipil 71 1,67

9. Pedagang 418 9,82

10. Jasa angkutan 287 6,74

Jumlah 4256 100

Sumber: Data Demografi Kelurahan Sumur Batu

2. Gambaran Umum Puskesmas Bantargebang I

a) Geografis Puskesmas Bantargebang I

Puskesmas Bantargebang I terletak di Jalan Naronggong Raya Km 10

No. 75 Kelurahan Bantargebang. Batas-batas wilayah Puskesmas

Bantargebang I adalah :

1) Sebelah Utara : Kelurahan Padurenan Kecamatan

Bantargebang

2) Sebelah Timur : Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi

3) Sebelah Selatan : Kecamatan Cilengsi Kabupaten Bekasi

Page 61: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

44

4) Sebelah Barat : Desa Mustikasari dan Kelurahan Bojong

Menteng

Luas wilayah kerja Puskesmas Bantargebang I adalah 18,54 km2.

Puskesmas Bantargebang I mempunyai wilayah kerja 4 kelurahan, yaitu :

1) Kelurahan Bantar Gebang

2) Kelurahan Cikiwul

3) Kelurahan Ciketing Udik

4) Kelurahan Sumur Batu

Page 62: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

45

B. Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas air tanah secara

fisik yang terdiri dari parameter warna, bau, rasa, zat padatan terlarut (TDS), dan

kekeruhan serta kualitas air tanah secara kimia yang terdiri dari parameter pH,

besi, nitrat dan klorida.

1. Gambaran Kualitas Fisik Air Tanah

Hasil penelitian mengenai gambaran parameter air tanah secara fisik

terdiri dari parameter warna, bau, rasa, zat padatan terlarut (TDS), dan

kekeruhan pada air tanah masyarakat di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan

Bantar Gebang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.3

Gambaran Kualitas Fisik Air Tanah Masyarakat di Kelurahan

Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Tahun 2013

Parameter

Fisik Air

Tanah

Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat

Frekuensi Presentase

(%)

Frekuensi Presentase

(%)

Warna 59 81,9 13 18,1

Bau 54 75,0 18 25,0

Rasa 50 69,4 22 30,6

TDS 67 93,1 5 6,9

Kekeruhan 68 94,4 4 5,6

Berdasarkan tabel 5.4 diperoleh hasil analisis bahwa dari diantara

parameter fisik air tanah, parameter yang paling banyak tidak memenuhi

Page 63: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

46

syarat baku mutu adalah parameter rasa yaitu dengan hasil sebanyak 22

(30,6%) sampel dari 72 sampel.

2. Gambaran Kualitas Kimia Air Tanah

Hasil penelitian mengenai gambaran parameter air tanah secara kimia

terdiri dari parameter pH, besi, nitrat dan klorida pada air tanah masyarakat di

Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 5.4

Gambaran Kualitas Kimia Air Tanah Masyarakat di Kelurahan

Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Tahun 2013

Parameter

Kimia Air

Tanah

Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat

Frekuensi Presentase

(%)

Frekuensi Presentase

(%)

pH 55 76,4 17 23,6

Besi 69 95,8 3 4,2

Nitrat 49 68,1 23 31,9

Klorida 23 31,9 49 68,1

Berdasarkan tabel 5.4 diperoleh hasil analisis bahwa dari

diantara parameter kimia air tanah, parameter yang paling banyak

tidak memenuhi syarat baku mutu adalah parameter nitrat dengan hasil

sebanyak 23 (31,9%) sampel dari 72 sampel dan parameter klorida

dengan hasil sebanyak 49(68,1%) sampel tidak memenuhi syarat baku

mutu dari 72 sampel.

Page 64: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

47

BAB VI

PEMBAHASAN

A. Keterbatasan Penelitian

Pada tahap pelaksanaan penelitian ini ada keterbatasan-keterbatasan serta

kemungkinan bias yang tidak dapat dihindari, walaupun telah diupayakan

untuk mengatasinya. Keterbatasan ini adalah pada variabel yang diteliti yang

terdiri dari kualitas air tanah secara fisik dan kimia. Dari variabel kimia, tidak

dilakukan pengujian terhadap semua parameter kimia air tanah dikarenakan

keterbatasan alat laboratorium sehingga hasil yang diperoleh belum

menunjukkan kualitas kimia air tanah secara keseluruhan.

Page 65: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

48

B. Kualitas Air Tanah secara Fisik

Kualitas fisik air tanah dapat dilihat dari indikator warna, bau, rasa,

jumlah zat padat terlarut (TDS) dan kekeruhan. Gambaran parameter air tanah

secara fisik di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Bekasi

menunjukkan hasil sebagai berikut :

1. Warna

Menurut Soemirat (2009), air yang digunakan untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari harus jernih dan tidak berwarna. Dari hasil uji

statistik diketahui sebanyak 13 (18,1%) sampel yang tidak memenuhi

syarat baku mutu kualitas air tanah secara fisik pada parameter warna dari

72 sampel yang ada. Artinya, kualitas air tanah secara fisik dari

pemeriksaan parameter warna masih dikatakan baik karena hasil

menunjukkan hasil menunjukkan sampel yang tidak memenuhi syarat

tidak mencapai 20%.

Warna yang terdapat pada air biasanya disebabkan oleh adanya

kandungan bahan-bahan lain yang berbahaya bagi kesehatan (Effendi,

2003). Bahan yang menimbulkan warna dihasilkan dari kontak antara air

dengan reruntuhan organis seperti daun dan kayu, yang semuanya dalam

tingkat-tingkat pembusukan. Warna juga dapat disebabkan adanya tanin

dan asam humat, sehingga bila terbentuk bersama klor dapat membentuk

Page 66: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

49

senyawa kloroform yang beracun, sehingga berdampak terhadap keadaan

kesehatan pengguna air (Slamet, 2001).

Saran yang dapat diberikan kepada masyarakat Kelurahan Sumur

Batu terhadap kandungan warna yang terdapat pada air yaitu dengan

melakukan pengolahan pada air tanah seperti melakukan penyaringan

atau pengendapan terhadap air tanah sebelum dikonsumsi.

2. Bau

Berdasarkan Permenkes RI tahun 2002, syarat air minum yang layak

untuk dikonsumsi manusia adalah yang tidak berbau. Dari hasil uji

statistik diketahui sebanyak 18 (25%) sampel yang tidak memenuhi syarat

baku mutu kualitas air tanah secara fisik pada parameter bau dari 72

sampel yang ada. Artinya, kualitas air tanah secara fisik dari pemeriksaan

parameter bau masih dikatakan cukup baik.

Menurut Effendi (2003), air yang baik dan aman untuk dikonsumsi

adalah air yang memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun

dari dekat. Air yang berbau busuk mengandung bahan organik yang

sedang mengalami penguraian oleh mikroorganisme air.

Bau air dapat memberikan petunjuk terhadap kualitas air, misalnya

bau amis dapat disebabkan oleh algae dalam air tanah tersebut. Selain itu

kandungan besi yang tinggi dalam air juga dapat menyebabkan kualitas

fisik air tanah sehingga tercium bau besi pada air tanah tersebut (Effendi

2003). Oleh karena itu, disarankan kepada masyarakat Kelurahan Sumur

Page 67: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

50

Batu untuk rutin mengecek dan membersihkan saluran-saluran pipa air

yang digunakan.

3. Rasa

Parameter rasa merupakan parameter yang paling banyak tidak

memenuhi syarat baku mutu dibandingkan parameter lainnya. Dari hasil

uji statistik diketahui sebanyak 22 (30,6) sampel yang tidak memenuhi

syarat baku mutu kualitas air tanah secara fisik pada parameter rasa dari

72 sampel yang ada.

Air minum biasanya tidak memberikan rasa (tawar). Air yang beasa

menunjukkan adanya kehadiran berbagai zat yang dapat membahayakan

kesehatan. Berdasarkan Keputusan Menkes RI tahun 2002, diketahui

bahwa syarat air minum yang dapat dikonsumsi manusia adalah tidak

berasa.

Rasa pada air tanah berhubungan dengan adanya kandungan nitrat

pada air tanah tersebut artinya semakin tinggi nitrat pada air maka akan

mempengaruhi tingkat rasa yang terkandung pada air tersebut. Selain itu,

kandungan besi yang tinggi juga dapat mempengaruhi kualitas rasa pada

air sehingga air terasa pahit (Sudadi 2003).

Oleh karena itu, saran yang diberikan kepada masyarakat Kelurahan

Sumur Batu adalah jika air yang dikonsumsi memiliki rasa atau pahit

(tidak tawar) dapat melakukan pemeriksaan kandungan nitrat dan besi

yang terdapat pada air tersebut.

Page 68: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

51

4. Zat padatan terlarut (TDS)

Zat padat adalah material yersuspensi atau terlarut dalam air yang

dapat mempengaruhi kualitas air (Djuhariningrum, 2005). Dari hasil uji

statistik diketahui sebanyak 5 (6,9%) sampel yang tidak memenuhi syarat

baku mutu kualitas air tanah secara fisik pada parameter zat padatan

terlarut (TDS) dari 72 sampel yang ada. Artinya, kualitas air tanah pada

parameter zat padatan terlarut dapat dikatakan baik karena 90% sampel

air tidak mengandung zat-zat padatan terlarut.

Total padatan terlarut merupakan bahan-bahan terlarut dalam air

yang tidak tersaring dengan kertas sari millipore dengan ukuran pori 0,45

μm. padatan ini terdiri dari senyawa-senyawa anorganik dan organik yang

terlarut dalam air, mineral dan garam-garamnya (Soemirat, 2009). Air

dengan jumlah zat padat terlarut tinggi > 1500 mg/L mempunyai rasa

yang tidak enak, sehingga tidak layak untuk dkonsumsi sebagai air

minum (Djuhariningrum, 2005).

Bila TDS bertambah maka kesadahan akan naik pula. TDS akam

mempengaruhi daya hantar listrik. Semakin banyak ion bermuatan listrik

maka akan mempengaruhi dan mempermudah daya hantar listrik dan

selain itu TDS menyebabkan kekeruhan (turbidity) serta mempengaruhi

salinitas karena senyawa terlarut menyebabkan air menjadi asin

(djuhariningrum, 2005).

Page 69: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

52

Penyebab utama terjadinya TDS adalah bahan anorganik berupa ion-

ion yang umum dijumpai di perairan. Sebagai contoh di Kelurahan Sumur

batu sendiri, air buangan sering mengandung molekul sabun, deterjen dan

surfaktan yang larut air misalnya pada air buangan rumah tangga dan

industri pencucian.

Oleh karena itu, disarankan kepada masyarakat Kelurahan Sumur

Batu untuk membuat saluran tersendiri untuk penampungan air buangan

rumah tangga sehingga tidak mencemari lingkungan. Selain itu, perlu

dilakukan penyaringan dan pengendapan terhadap air tanah yang akan

digunakan sehingga aman untuk dikonsumsi.

5. Kekeruhan

Air yang aman untuk dikonsumsi sebaikanya berwarna bening atau

tidak keruh. Dari hasil uji statistik, diketahui sebanyak 4 (5,6%) sampel

yang tidak memenuhi syarat baku mutu kualitas air tanah secara fisik

pada parameter kekeruhan dari 72 sampel. Artinya, pada pemeriksaan

parameter kekeruhan dikatakan baik karena 90% sampel air yang

diperiksa hasilnya jernih atau tidak keruh.

Kekeruhan air biasanya disebabkan oleh adanya zat padat tersuspensi

baik bersifat organik maupun anorganik. Zat anorganik biasanya berasal

dari lapukan tanaman atau hewan, dan buangan industri yang berdampak

terhadap kekeruhan air, sedangkan zat organik dapat menjadi makanan

Page 70: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

53

bakteri, sehingga mendukung pembiakannya dan dapat tersuspensi dan

menambah kekeruhan air (Soemirat, 2009).

Kekeruhan yang terkandung pada air tanah masyarakat Kelurahan

Sumur Batu Bantar Gebang Bekasi mengandung zat padat tersuspensi

yang bersifat anorganik karena berasal dari logam dan buangan industri

mengingat lokasi lingkungan yang berdekatan dengan TPA sampah. Air

yang keruh sulit didisinfeksi, karena mikroba terlindung oleh zat

tersuspensi tersebut, sehingga berdampak tehadap kesehatan (Soemirat,

2009).

Disarankan kepada masyarakat Kelurahan Sumur Batu untuk dapat

melakukan pengolahan pada air tanah seperti melakukan penyaringan

atau pengendapan terhadap air tanah sebelum dikonsumsi.

C. Kualitas Air Tanah secara Kimia

Kualitas kimia air tanah terdiri dari parameter pH, besi, nitrat dan

klorida.. Gambaran parameter air tanah secara kimia di Kelurahan Sumur

Batu Kecamatan Bantar Gebang Bekasi menunjukkan hasil sebagai berikut :

1. pH

pH merupakan intensitas keadaan asam atau basa pada air. pH

dikatakan normal berkisar antara 6,5-9,0 (Permenkes RI no 416 tahun

1990). Dari hasil uji statistik diketahui sebanyak 17 (23,6%) sampel dari

72 sampel tidak memenuhi syarat kualitas kimia air tanah pada

Page 71: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

54

pemeriksaan parameter pH. Artinya, lebih dari 75% sampel masih

memiliki pH yang normal sehingga aman untuk dikonsumsi.

Air merupakan pelarut yang baik dan sebiknya netral, tidak

asam/basa untuk pencegahan terjadinya pelarutan logam berat dan korosi

(Soemirat, 2009). Secara umum air tanah mempunyai pH berkisar dari 6

sampai 8,5. Sedangkan air yang tercemar oleh limbah tambang, industri,

dan pengaruh lingkungan alamnya dapat menyebabkan air bertambah

asam dengan pH lebih kecil dari 5. Hal ini dapat terjadi karena adanya

konsentrasi ion hidrogen yang tinggi antara lain berasal dari oksidasi

mineral sulfida, gas vulkanik yang mengandung hidrogen sulfida, gas

karbon dioksida, dan amoniak (Sudadi, 2003).

Tinggi rendahnya pH pada air tidak berpengaruh pada kesehatan akan

tetapi untuk air dengan pH lebih kecil dari 6,5 akan menyebabkan korosi

pada metal (pipa air) yang melarutkan unsur-unsur timbal, tembaga

kadmium dan sebaliknya jika pH lebih dari 8,5 dapat membentuk

endapan (kerak) pada pipa air yang kemudian dapat bersifat racun

(Sudadi 2003).

Oleh karena itu disarankan kepada masyarakat Kelurahan Sumur

Batu untuk dapat rutin melakukan pengecekan secara rutin terhadapt

saluran-saluran pipa air terutama pipa saluran air minum. Jika saluran

pipa sudah mengalami kerusakan atau korosi perlu dilakukan pergantian

pipa yang baru sehingga air tanah aman untuk dikonsumsi kembali

Page 72: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

55

2. Besi

Besi merupakan elemen kimiawi yang dapat ditemukan hampir di

setiap tempat di bumi pada semua lapisan-lapisan geologis, namun besi

juga merupakan salah satu logam berat yang berbahaya apabila kadarnya

melebihi ambang batas (Soemirat, 2009). Dari hasil uji statistik diketahui

sebanyak 3 (4,2%) sampel dari 72 sampel tidak memenuhi syarat baku

mutu kualitas kimia air tanah pada pemeriksaan parameter besi. Artinya,

95% air tanah masyarakat Kelurahan Sumur Batu aman dari kandungan

besi.

Besi dapat larut pada pH rendah. Kadar besi dalam air tidak boleh

melebihi 1,0 mg/L, karena dapat menimbulkan rasa, bau, dapat

menyebabkan air yang berwarna kekuningan, menimbulkan noda

pakaian, menyebabkan terjadinya iritasi pada mata dan kulit, dan

menyebabkan berkurangnya fungsi paru-paru (Fakhreni, 2011). Air

minum yang mengandung besi akan cenderung menimbulkan rasa mual

apabila dikonsumsi dan dalam jumlah besar dapat merusak dinding usus

(Soemirat 2009).

Kandungan besi pada air juga dapat menyebabkan korosi pada

saluran pipa air sehingga disarankan kepada masyarakat Kelurahan

Sumur Batu untuk melakukan pengecekan secara rutin terhadap kondisi

saluran pipa air yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, selain itu

Page 73: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

56

perlu dilakukan pengolahan khusus terhadap air minum yang akan

dikonsumsi yang berasal dari air tanah.

3. Nitrat

Dari hasil uji statistik, diketahui sebanyak 23 (31,9%) sampel tidak

memenuhi kualtias kimia air tanah pada pemeriksaan parameter nitrat.

Hal ini menunjukkan bahwa kandungan nitrat pada air tanah masyarakat

Kelurahan Sumur Batu cukup tinggi. Nitrat tidak mudah masuk ke dalam

tubuh melalui kulit. Batas kadar baku mutu nitrat menurut Permenkes RI

no 416 tahun 1990 adalah 10 mg/L.

Senyawa nitrat dalam air minum dalam jumlah yang besar dapat

menyebabkan methamoglobinemia, yaitu kondisi dimana hemoglobin di

dalam darah berubah menjadi methamoglobin sehingga darah menjadi

kekurangan oksigen dan dikenal dengan penyakit “babie blues” pada

bayi. Hal ini dapat mengakibatkan pengaruh yang fatal serta dapat

mengakibatkan kematian khususnya pada bayi (Soemirat, 2009).

Selain itu, ketika senyawa nitrat berikatan dengan perak (argentum)

sebagai senyawa debu maka dapat menimbulkan iritasi kulit dan

menghitamkan kulit (argyria) karena ketika kedua senyawa ini saling

berikatan, argentum akan menjadi sangat korosif. Sehingga argyria dapat

Page 74: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

57

terjadi karena senyawa ini diakumulasikan di dalam selaput lendir dan

kulit (Soemirat, 2009).

Adanya senyawa nitrat dalam air tanah menunjukkan bahwa

kemungkinan besar telah terjadi pencemaran terhadap air tanah. Dalam

kehidupan sehari-hai, air minum yang mengandung nitrat dalam jumlah

tinggi rasanya agak pahit (Sudadi 2003).

Oleh karena itu, disarankan kepada masyarakat Kelurahan Sumur

Batu untuk melakukan pengujian terhadap air tanah yang mengandung 5-

10 mg/L nitrat setiap triwulan selama setidaknya satu tahun karena jika

melewati kadar baku mutu, nitrat dapat menimbulkan gangguan

kesehatan masyarakat. Tidak hanya itu, disarankan pula kepada

masyarakat untuk mengetahui jarak sumber air (sumur) sebaiknya

dijauhkan dari septic tank yaitu minimal berjarak 10 meter.

4. Klorida

Klorida merupakan senyawa halogen klor. Di Indonesia, klor

digunakan sebagai desinfektan dalam penyediaan air minum. Dari hasil

uji statistik diketahui sebanyak 49 (68,1%) sampel dari 72 sampel tidak

memenuhi syarat baku mutu kualitas kimia air tanah pada pemeriksaan

parameter klorida.

Page 75: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

58

Klorida banyak ditemukan di alam hal ini karena sifatnya yang

mudah larut. Air buangan industri kebanyakan menaikkan kandungan

klorida demikian juga manusia dan hewan membuang material klorida

dan nitrogen yang tinggi. Kotoran manusia khususnya urine mengandung

klorida dalam jumlah yang kira-kira sama dengan klorida yang

dikonsumsi lewat makanan dan air (Sutrisno, 2004).

Dalam jumlah banyak, klorida akan menimbulkan rasa asin, korosif

pada pipa sistem penyediaan air panas (Soemirat, 2009). Selain itu, klor

yang sering digunakan sebagai desinfektan pada kolam renang

mempunyai pengaruh yang cukup tinggi terhadap terjadinya iritasi kulit

dan mata (Permana dkk, 2013).

Disarankan kepada masyarakat Kelurahan Sumur Batu untuk

melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap air tanah yang

mengandung klorida yang melebihi batas baku mutu. Selain itu, perlu

dilakukan pengecekan terhadap kondisi saluran pipa air yang digunakan.

Jika setelah melakukan pemeriksaan kandungan air tanah secara berkala

dan ditemukan hasil kandungan klorida yang tinggi maka disarankan

kepada masyarakat untuk tidak mengkonsumsi air tanah sebagai air

minum.

Page 76: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

59

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Kualitas air tanah secara fisik terdiri dari : parameter warna sebesar 18,1%

tidak memenuhi syarat, parameter bau sebesar 25% tidak meemnuhi

syarat, parameter rasa sebesar 30,6% tidak meemnuhi syarat, parameter

TDS sebesar 6,9% tidak meemnuhi syarat dan parameter kekeruhan sebesar

5,6% tidak meemnuhi syarat baku mutu.

2. Kualitas air tanah secara kimia terdiri dari : 23,6% parameter pH tidak

meemnuhi syarat, 4,2% sampel mengandung besi, 31,9% sampel

mengandung nitrat dan 68,1% mengandung klorida.

B. Saran

1. Masyarakat

Diharapkan masyarakat di Kelurahan Sumur Batu dapat memperhatikan

kondisi air tanah yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Hasil

penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa ada beberapa dari parameter

air tanah yang tidak memenuhi syarat baku mutu sehingga peneliti

menyarankan kepada masyarakat untuk melakukan pengolahan terlebih

dahulu terhadap air tanah yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan

Page 77: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

60

sehari-hari seperti melakukan penyaringan dan pengendapan terhadap air.

Selain itu, peneliti juga menyarankan kepada masyarakat untuk rutin

melakukan pengecekan dan membersihkan saluran-saluran pipa air yang

digunakan.

2. Dinas Kesehatan dan Puskesmas

Peneliti menyarankan kepada Dinas Kesehatan dan Pihak Puskesmas

setempat untuk memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat

di Kelurahan Sumur Batu mengenai perilaku hidup bersih dan sehat, serta

memberikan pengetahuan terkait perilaku hidup bersih dan sehat.

3. Peneliti selanjutnya

Perlu ada penelitian yang lebih lanjut mengenai kualitas air tanah.

Diharapkan peneliti selanjutnya dapat menambah variabel penelitian,

menggunakan alat dan metode yang lebih baik dari penelitian sebelumnya

sehingga ditemukan hasil yang lebih menunjukkan adanya faktor-faktor

yang berhubungan.

Page 78: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

61

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, R. 2004. Kimia lingkungan. Edisi 1. Yogyakarta

Achmadi, Umar Fahmi. 2008. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. Jakarta :

Penerbit Buku Kompas

A. Dasuki. 2008. Strategi Pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar

Gebang Sebagai Aset Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Program

Pascasarjana. Tesis. Universitas Indonesia

Arbain, dkk. 2008. Pengaruh Air Lindi Tempat Pembuangan Akhir Sampah Suwung

Terhadap Kualitas Air Tanah Dangkal di Sekitarnya di Kelurahan pedungan

Kota Denpasar. <URL:http://ejournal_unud.ac.id.htm>

Chandra, Budiman. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Cetakan Pertama,

Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta

Depkes RI, 2011. Laporan Kesehatan Lingkungan (Riskesdas) tahun 2010

Djuhariningrum, T. 2005. Penentuan Total Zat Padat Terlarut Dalam Memperediksi

Kualitas Air Tanah Dari Berbagai Contoh Air (Jurnal). Pusat Pengembangan

Geologi Nuklir Batan

Effendi H, 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan

Lingkungan Perairan. Cetakan Kelima. Yogyakarta: Kanisius

Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No.

02/MENKLH/1988 tentang Penetapan Baku Mutu Lingkungan

Konsukartha dkk, I.G.M, 2007. Pencemaran Air Tanah Akibat Pembuangan Limbah

Domestik Di Lingkungan Kumuh, Jurnal Pemukiman Natah Vol 5, No. 2,

pp:62-108

Page 79: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

62

Kurniawan, Bambang. 2006. Analisis Kualitas Air Sumur Sekitar Wilayah Tempat

Pembuangan Akhir Sampah (Studi Kasus di TPA Galuga Cibungbulang

Bogor). Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Bogor

Kusnaedi, 2010. Mengolah Air Kotor Untuk Air Minum. Jakarta: Penerbit Swadaya

Kusnoputranto, Haryoto. 1986. Kesehatan Lingkungan. Fakultas Kesehatan

Masyarakat. UI. Jakarta

Menneg Lingkungan Hidup. 1997. Kerusakan Lingkungan Hidup

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-Prinsip Dasar.

Jakarta : Penerbit Rineka Cipta

Ompusunggu, Henni. 2009. Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat

Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang

Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. Skripsi. Universutas

Sumatera Utara

Pardebaste, Erlina S. 2005. Teknik Pengelolaan Sampah. ITS. Surabaya

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 416 /MEN-KES/PER/XI/1990 Tentang Syarat-

syarat Dan Pengawasan Kualitas Air

Peraturan Pemerintah no. 82 tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan

Pengendalian Air

Permenkes RI Tahun 2002 Tentang Persyaratan Air Minum

Riset Kesehatan Daerah. 2010. Presentase Air Tanah Sebagai Sumber Air untuk

Kehidupan Manusia

Sanropie dkk, 1984. Pedoman Studi Penyediaan Air Bersih. Akademi Penilik

Kesehatan Teknologi Sanitasi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Page 80: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

63

Slamet, 2004. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Sudadi, P. 2003. Penentuan Kualitas Air Tanah Melalui Analisis Unsur Kimia

Terpilih (Jurnal). Sub Direktorat Pendayagunaan Air Tanah DTLGP.

Bandung.

Soemirat, 2009. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Sutrisno, 2004. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Rineke Cipta, Jakarta

Wardhana, 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Penerbit Andi

Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 3 tentang Kesejahteraan Sosial

Undang-undang Republik Indonesia nomor 7 tahun 2004 Tentang Sumber Daya

Alam

Usmar dkk, 2006. Deskripsi Air Tanah

Page 81: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

HASIL UJI STATISTIK

Frequencies

Statistics

Warna

N Valid 72

Missing 0

Mean .82

Median 1.00

Std. Deviation .387

Minimum 0

Maximum 1

Warna

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TMS 13 18.1 18.1 18.1

MS 59 81.9 81.9 100.0

Total 72 100.0 100.0

Page 82: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

Frequencies

Statistics

Bau

N Valid 72

Missing 0

Mean .75

Median 1.00

Std. Deviation .436

Minimum 0

Maximum 1

Bau

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TMS 18 25.0 25.0 25.0

MS 54 75.0 75.0 100.0

Page 83: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

Bau

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TMS 18 25.0 25.0 25.0

MS 54 75.0 75.0 100.0

Total 72 100.0 100.0

Frequencies

Statistics

Rasa

N Valid 72

Missing 0

Mean .69

Median 1.00

Page 84: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

Std. Deviation .464

Minimum 0

Maximum 1

Rasa

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TMS 22 30.6 30.6 30.6

MS 50 69.4 69.4 100.0

Total 72 100.0 100.0

Frequencies

Statistics

Page 85: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

TDS

N Valid 72

Missing 0

Mean .93

Median 1.00

Std. Deviation .256

Minimum 0

Maximum 1

TDS

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TMS 5 6.9 6.9 6.9

MS 67 93.1 93.1 100.0

Total 72 100.0 100.0

Page 86: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

Frequencies

Statistics

Kekeruhan

N Valid 72

Missing 0

Mean .94

Median 1.00

Std. Deviation .231

Minimum 0

Maximum 1

Kekeruhan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TMS 4 5.6 5.6 5.6

MS 68 94.4 94.4 100.0

Total 72 100.0 100.0

Page 87: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

Frequencies

Statistics

pH

N Valid 72

Missing 0

Mean .76

Median 1.00

Std. Deviation .428

Minimum 0

Maximum 1

pH

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TMS 17 23.6 23.6 23.6

Page 88: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

MS 55 76.4 76.4 100.0

Total 72 100.0 100.0

Frequencies

Statistics

Besi

N Valid 72

Missing 0

Mean .96

Median 1.00

Std. Deviation .201

Minimum 0

Maximum 1

Page 89: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

Besi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TMS 3 4.2 4.2 4.2

MS 69 95.8 95.8 100.0

Total 72 100.0 100.0

Frequencies

Statistics

Nitrat

N Valid 72

Missing 0

Mean .68

Median 1.00

Page 90: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

Std. Deviation .470

Minimum 0

Maximum 1

Nitrat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TMS 23 31.9 31.9 31.9

MS 49 68.1 68.1 100.0

Total 72 100.0 100.0

Frequencies

Statistics

Klorida

Page 91: ANALISIS KUALITAS AIR TANAH MASYARAKAT DI SEKITAR …

N Valid 72

Missing 0

Mean .32

Median .00

Std. Deviation .470

Minimum 0

Maximum 1

Klorida

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TMS 49 68.1 68.1 68.1

MS 23 31.9 31.9 100.0

Total 72 100.0 100.0