ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media...

81
Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009 ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA YANG DILAKUKAN OLEH ANAK (STUDI KASUS PUTUSAN No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN) SKRIPSI DIAJUKAN DALAM RANGKA MELENGKAPI TUGAS DAN MEMENUHI SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA HUKUM OLEH NAMA : BUDI SANTHO P. NABABAN NIM : 040200039 Departemen : Hukum Pidana FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008

Transcript of ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media...

Page 1: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP

PENYALAHGUNAAN NARKOBA YANG DILAKUKAN OLEH

ANAK

(STUDI KASUS PUTUSAN No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN)

SKRIPSI

DIAJUKAN DALAM RANGKA MELENGKAPI TUGAS DAN

MEMENUHI SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA HUKUM

OLEH

NAMA : BUDI SANTHO P. NABABAN

NIM : 040200039

Departemen : Hukum Pidana

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2008

Page 2: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP

PENYALAHGUNAAN NARKOBA YANG DILAKUKAN OLEH ANAK

(STUDI KASUS PUTUSAN No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN)

SKRIPSI

DIAJUKAN DALAM RANGKA MELENGKAPI TUGAS DAN

MEMENUHI SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA HUKUM

OLEH

NAMA : BUDI SANTHO P. NABABAN

NIM : 040200039

Departemen : Hukum Pidana

DISETUJUI OLEH :

KETUA DEPARTEMEN HUKUM PIDANA

Abul Khair SH, M.Hum

NIP. 131 842 853

Pembimbing I Pembimbing II

Nurmalawaty SH, M.Hum Lukman Hakim Nainggolan SH

Page 3: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena kasih dan anugerah-Nya pada akhirnya skripsi ini dapat selesai juga

ditengah-tengah kesibukan perkuliahan.

Skripsi ini berjudul “ANALISIS KRIMIOLOGI DAN YURIDIS

TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA YANG DILAKUKAN OLEH

ANAK (STUDI KASUS PUTUSAN No.1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN)”.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan dalam rangka

mencapai gelar Sarjana Hukum di Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara.

Skripsi ini kupersembahkan untuk Bapakku H. Nababan (Alm), Ibuku R.br

Pakpahan, keluarga abangku R. Nababan / br Mangunsong Spd, keluarga

kakakku; T. Purba / R. br Nababan, A. Manullang ST / R. br Nababan AmK,

Imelda br Nababan SE yang telah mendukung penulis selama perkuliahan berupa

materi dan moril

Dalam proses penulisan skripsi ini, Penulis mengucapkan terimakasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu SH, M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Suhaidi SH, MH selaku Pembantu Dekan I Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara.

Page 4: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

3. Bapak Abul Khair, SH, M.Hum selaku Ketua Departemen Hukum Pidana

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Nurmalawaty SH, M.Hum selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak

membimbing dan mengarahkan penulis selama proses penulisan skripsi.

5. Bapak Lukman Hakim Nainggolan SH selaku Dosen Pembimbing II yang

telah banyak membimbing dan mengarahkan penulis selama proses penulisan

skripsi.

6. Bapak Achmad Semma SH selaku Hakim Anak pada Pengadilan Negeri

Medan yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing dan

mengarahkan penulis dalam penulisan skripsi.

7. Ibu Erna Herlinda SH, M.Hum selaku Dosen Wali yang telah mengarahkan

penulis selama proses perkuliahan.

8. Bapak / Ibu Dosen dan seluruh staf Administrasi Fakultas Hukum Universitas

Sumatera Utara.

9. Semua anak-anak 04 khususnya anak-anak Depart. Pidana yang tidak bisa

disebutkan satu persatu (makasih buat debat kusirnya di koridor)

Demikian penulis sampaikan, kiranya skripsi ini dapat bermanfaat untuk

memperluas cakrawala berfikir kita semua.

Medan, Mei 2008

Penulis

BUDI SANTHO P. NABABAN

Page 5: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...........................................................................1

B. Perumusan Masalah ….......................................................................3

C. Tujuan Penulisan ...............................................................4

D. Manfaat Penulisan …………...........................................................4

E. Keaslian Penulisan …………………...............................................5

F. Tinjauan Kepustakaan ...........................................................................5

G. Metode Penelitian ..........................................................................11

H. Sistematika Penulisan ..........................................................................12

BAB II. ANALISIS KRIMIOLOGI MENGENAI PENYALAHGUNAAN

NARKOBA OLEH ANAK

A. Pengertian dan Ruang lingkup kriminologi ......................................15

B. Faktor penyebab anak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba….......20

C. Dampak penyalahgunaan narkoba oleh anak ......................................25

D. Penanggulangan dan pencegahan keterlibatan anak dalam kejahatan

Narkoba:

1. Upaya Penanggulangan ………………………………………..26

2. Upaya Pencegahan ………………………………………………..27

BAB III. ANALISIS YURIDIS MENGENAI PENYALAHGUNAAN NARKOBA OLEH ANAK

A. Pengaturan hukum pidana terhadap kejahatan narkoba

1. Undang-undang narkotika:

1.1 Sejarah pembentukan undang-undang narkotika………………31

Page 6: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

1.2 Kaidah pidana dalam undang-undang narkotika....……………33

2. Undang-undang psikotropika:

2.1 Sejarah pembentukan undang-undang psikotropika …………38

2.2 Kaidah pidana dalam undang-undang psikotropika …………40

B. Ketentuan hukum yang berkaitan dengan anak

1. Undang-undang perlindungan anak:

1.1 Upaya pembentukan undang-undang perlindungan anak…...…42

1.2 Kaidah pidana dalam undang-undang perlindungan anak...…..44

2. Undang-undang pengadilan anak:

2.1 Sejarah pembentukan undang-undang pengadilan anak….……47

2.2 Kedudukan pengadilan anak………………………….………..49

C. Pertanggungjawaban pidana anak yang terlibat kejahatan

narkoba……………………………………………………………………..52

BAB IV. KASUS DAN ANALISA KASUS

A. Posisi kasus .........................................................................................57

B. Analisa kasus:

1. Analisa kasus dari aspek kriminologi....……………………………..62

2. Analisa kasus dari aspek yuridis ………………………………….64

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan .........................................................................................66

B. Saran .....................................................................................................68

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................70

LAMPIRAN

Page 7: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

ABSTRAK

BUDI SANTHO P. NABABAN∗

NURMALAWATY SH, M.Hum ∗

LUKMAN HAKIM SH

Masalah penyalahgunaan narkoba merupakan masalah nasional dan masalah internasional yang tidak pernah henti-hentinya dibicarakan. Hampir setiap hari terdapat berita mengenai penyalahgunaan narkoba, lebih memprihatinkan lagi bahwa narkoba bahkan telah mengancam masa depan anak. Anak sebagai bagian dari generasi muda merupakan penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber daya manusia bagi pembangunan nasional yang perlu untuk dilindungi. Skripsi ini berjudul ANALISIS KRIMIOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA YANG DILAKUKAN OLEH ANAK (STUDI KASUS PUTUSAN No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN). Dalam skripsi ini penulis mencoba mengemukakan permasalahan apa yang menyebabkan anak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba dan bagaimana upaya pencegahannya sekaligus bagaimana pertanggungjawaban pidana anak yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Metode penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian hukum normatif. Penelitian ini menganalisa putusan hakim Pengadilan Negeri Medan mengenai kasus narkotika yang dilakukan oleh pelaku yang masih dibawah umur. Analisa putusan tersebut ditinjau dari aspek kriminologi dan hukum pidana dengan melihat ketentuan ketentuan hukum pidana yang diterapkan dalam kasus. Data yang diperoleh dalam skripsi ini adalah berupa data sekunder yang diperoleh melalui studi kepustakaan. Data tersebut kemudian dianalisis secara kualitatif untuk memperoleh jawaban dari permasalahan dalam skripsi ini. Secara keseluruhan faktor-faktor penyebab terjadinya penyalahgunaan narkoba yang dikemukan oleh para ahli dapatlah digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Dalam hal penanggulangan narkoba pemerintah telah melakukan kebijakan penal dan kebijakan non penal, sedangkan pencegahan agar anak / remaja tidak terlibat dengan narkoba dilakukan melalui preventif, represif serta treatmen dan rehabilitasi . Pertanggungjawaban pidana anak yang terlibat dalam kejahatan narkoba tidak diatur secara jelas dalam undang-undang narkoba, namun hakim dalam menjatuhkan pertanggungjawaban terhadap anak tersebut menggunakan ketentuan UU No.3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak dengan terlebih dahulu memperhatikan laporan kemasyarakatan anak tersebut.

∗ Mahasiswa Fakultas Hukum Departemen Hukum Pidana Universitas Sumatera Utara ∗ Dosen Pembimbing I ∗ Dosen Pembingbing II

Page 8: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di dalam pergaulan masyarakat, setiap hari terjadi hubungan antara

anggota-anggota masyarakat yang satu dengan yang lainnnya. Pergaulan tersebut

menimbulkan berbagai peristiwa atau kejadian yang dapat menggerakkan

peraturan hukum.1

Masalah penyalahgunaan narkoba telah menjadi masalah nasional maupun

masalah internasional yang tidak pernah henti-hentinya dibicarakan. Hampir

setiap hari terdapat berita mengenai masalah penyalahgunaan narkoba.

Penyalahgunaan narkoba dapat menimbulkan kerusakan fisik, mental, emosi

maupun sikap dalam masyarakat.

Salah satu contoh dari peristiwa tersebut adalah

penyalahgunaan narkoba yang pada akhir-akhir ini sudah sangat mencemaskan

kita.

2

Anak sebagai bagian dari generasi muda merupakan penerus cita-cita

perjuangan bangsa dan sumber daya manusia bagi pembangunan nasional.

Sehingga diperlukan upaya pembinaan dan perlindungan terhadap anak agar anak

terhindar dari penyalahgunaan narkoba. Penyalahgunaan narkoba yang dilakukan

anak merupakan suatu penyimpangan tingkah laku atau perbuatan melanggar

hukum.

Lebih memprihatinkan lagi bahwa narkoba

bahkan telah mengancam masa depan anak.

1 Chainur Arrasjid. 2000. Dasar-Dasar Ilmu Hukum, PT Sinar Grafika, Jakarta, hlm 134 2 Reh Bunga BR PA. 2002. Skripsi: Perspektif Krimiologi Tentang Penyalahgunaan Narkotika di Kotamadya Binjai, Fakultas Hukum USU, Medan, hlm 1

Page 9: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

Anak didalam perkembangannya menuju kealam dewasa memasuki masa

remaja yang sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan yang ada disekitarnya.

Pada masa remaja seorang anak dalam suasana atau keadaan peka, karena

kehidupan emosionalnya yang sering berganti-ganti. Rasa ingin tahu yang lebih

dalam lagi terhadap sesuatu yang baru, kadangkala membawa mereka kepada hal-

hal yang bersifat negatif. Para remaja pada usia ini merupakan masa peralihan dari

kanak-kanak menuju kedewasaan masih memiliki kemampuan yang sangat rendah

untuk menolak ajakan negatif dari temannya.

Mereka kurang mampu menghindari ajakan tersebut, apalagi keinginan

akan mencoba hal-hal yang baru. Remaja berada dalam tahap pencarian identitas

sehingga keingintahuan mereka sangat tinggi, apalagi iming-iming dari teman

mereka bahwa narkoba itu nikmat dan menjadi lambang sebagai anak gaul

ditambah lagi dengan lingkungan pergaulan di kalangan anak remaja yang

cenderung tidak baik maka memudahkan para pengedar narkoba untuk

memasarkan narkoba, bahkan juga ada diantara anak remaja tersebut yang tidak

hanya menjadi pemakai narkoba, bahkan terlibat dalam jaringan perdagangan

narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja

ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang menyimpang seperti

penyalahgunaan narkoba.

Penyimpangan tingkah laku atau perbuatan melanggar hukum yang

dilakukan oleh anak, disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain adanya dampak

negatif dari perkembangan pembangunan yang cepat, arus globalisasi di bidang

komunikasi dan informasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta

Page 10: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

perubahan gaya dan cara hidup sebagian orang tua, telah membawa perubahan

sosial yang mendasar dalam kehidupan masyarakat yang sangat berpengaruh

terhadap nilai dan perilaku anak. Selain itu, anak yang kurang atau tidak

memperoleh kasih sayang, asuhan bimbingan dan pembinaan dalam

pengembangan sikap, prilaku penyesuaian diri, serta pengawasan dari orang tua,

wali, atau orang tua asuh dan pergaulan lingkungan masyarakat yang kurang sehat

juga menyebabkan seseorang anak dapat terjerumus dalam kejahatan.3

Dalam kasus-kasus narkoba (narkotika, psikotropika dan bahan-bahan

adiktif) yang terjadi narkoba berasal dari perdagangan gelap. Sebagaimana

diketahui, bahwa narkoba merupakan barang terlarang yang beredar dalam

masyarakat dan dilarang oleh undang-undang. Peredaraan narkoba dilakukan

secara sembunyi-sembunyi, yang biasanya sipenjual berusaha menjual narkoba

kepada mereka yang sudah dikenal betul atau pembeli yang dianggap aman.

4

Modus lain dalam peredaran narkoba adalah dengan mencampur narkoba dalam

makanan yang banyak digemari.5

B. Perumusan Masalah.

Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk

mengangkatnya dalam skripsi ini yang dikaitkan dengan ketentuan hukum yang

berlaku dan dengan teori-teori kriminologi yang ada.

Adapun yang menjadi pokok permasalahan sehubungan dengan judul

skripsi ini adalah : 3 Penjelasan umum Undang-Undang No.23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak 4 Gatot Supramono. 2004. Hukum Narkoba Indonesia. Djambatan, Jakarta, hlm 4-5 5 Di daerah Jakarta Selatan narkoba telah beredar dalam bentuk yang lebih halus dan dekat dengan dunia anak dengan modus operandi dicampur dalam permen, laporan dalam SERGAP RCTI, Minggu 16 Maret 2008

Page 11: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

1. Apa yang menyebabkan anak terlibat dalam penyalahgunaan

narkoba sekaligus bagaimana upaya pencegahannya ?

2. Bagaimana pertanggungjawaban pidana anak yang terlibat dalam

penyalahgunaan narkoba ?

C. Tujuan Penulisan.

Adapun yang menjadi tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi

ini adalah sebagai berikut:

1. Melalui tulisan ini diharapkan kita mengetahui faktor-faktor apa saja yang

menyebabkan anak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba dan kita

mengetahui cara-cara pencegahan agar anak tidak terlibat dalam

penyalahgunaan narkoba..

2. Untuk mengetahui seperti apa pertanggungjawaban pidana terhadap anak

yang terlibat penyalahgunaan narkoba.

D. Manfaat Penulisan.

Selanjutnya penulisan skripsi ini juga diharapkan bermanfaat untuk:

a. Manfaat secara teoritis.

Penulis berharap kiranya penulisan skripsi ini dapat bermanfaat untuk dapat

memberikan masukan sekaligus menambah khasanah ilmu pengetahuan dan

literatur dalam dunia akademis, khususnya tentang hal-hal yang berhubungan

dengan penyalahgunaan narkoba oleh anak yang dewasa ini banyak terjadi.

b. Manfaat secara praktis.

Page 12: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

Secara praktis Penulis berharap agar penulisan skripsi ini dapat memberikan

pengetahuan tentang kasus-kasus penyalahgunaan narkoba oleh anak yang

terjadi dewasa ini dan bagaimana upaya pencegahan. Sehingga kasus-kasus

penyalahgunaan narkoba sebagai bentuk kenakalan anak tidak lagi terjadi.

E. Keaslian Penulisan.

Skripsi ini berjudul ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS

TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA YANG DILAKUKAN OLEH

ANAK (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), adalah sebuah

masalah yang membahas penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh anak di

bawah umur yang ditinjau dari segi kriminologi yang sepanjang pengamatan

penulis di Fakultas Hukum USU belum ada yang membahasnya. Dan apabila

ternyata dikemudian hari terdapat judul dengan permasalahan yang sama, maka

penulis akan bertanggungjawab terhadap skripsi ini.

F. Tinjauan Kepustakaan.

1. Defenisi Anak.

Mengenai defenisi anak sampai sekarang belum ada persamaan persepsi

mengenai batasan umur anak atau dibawah umur dalam ketentuan perundang-

undangan yang berlaku di Indonesia. Batasan umur anak dalam beberapa

ketentuan perundang-undangan, antara lain sebagai berikut:

1. Menurut Pasal 1 angka (5) UU No. 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan

Tindak Pidana Perdagangan Orang, anak adalah seseorang yang belum

Page 13: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam

kandungan.

2. Menurut Pasal 1 angka (16) UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

anak adalah setiap orang yang berumur dibawah 15 (lima belas) tahun.

3. Menurut Pasal 1 angka (1) UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan

Anak, anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun

termasuk anak yang masih dalam kandungan.

4. Menurut Pasal 1 angka (5) UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi

Manusia, anak adalah setiap manusia yang berusia dibawah 18 (delapan

belas) tahun dan belum menikah, termasuk anak yang masih dalam

kandungan apabila hal tersebut adalah demi kepentinganya.

5. Menurut Pasal 1 angka (1) UU No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak,

anak adalah orang dalam perkara anak nakal telah mencapai umur 8 tahun

tetapi belum mencapai umur 18 (delapan belas) tahun dan belum pernah

kawin. Selanjutnya menurut Pasal 1 angka (2) UU No. 3 Tahun 1997 tentang

Pengadilan Anak, anak nakal adalah:

a. Anak yang melakukan tindak pidana; atau

b. Anak yang melakukan perbuatan yang dinyatakan terlarang bagi

anak, baik menurut peraturan perundang-undangan maupun

menurut peraturan hukum lain yang hidup dan berlaku dalam

masyarakat yang bersangkutan.

Page 14: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

6. Menurut Pasal 1 angka (2) UU No.4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan

Anak, anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 (dua puluh satu)

tahun dan belum pernah kawin.

7. Menurut Pasal 1 Keppres No.36 Tahun 1990 tentang Pengesahan Konvensi

Hak-Hak Anak, anak adalah setiap orang yang berusia dibawah 18 (delapan

belas) tahun kecuali berdasarkan undang-undang yang berlaku bagi yang

ditentukan bahwa usia dewasa ditentukan lebih awal.

2. Defenisi Perlindungan Anak.

Menurut Pasal 1angka (1) UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan

Anak, bahwa perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan

melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan

berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan,

serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Upaya

perlindungan anak dilakukan demi terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas,

berahlak mulia dan sejahtera.

3. Defenisi Pengadilan Anak.

Menurut Pasal 2 UU No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak, bahwa

pengadilan anak adalah pelaksana kekuasaan kehakiman yang berada di

lingkungan peradilan umum. Selanjutnya menurut Pasal 3 UU No. 3 Tahun 1997

tentang Pengadilan Anak, dikatakan bahwa sidang pengadilan anak yang

selanjutnya disebut sebagi sidang anak bertugas dan berwenang memeriksa,

memutus dan menyelesaikan perkara anak sebagaimana ditentukan dalam undang-

undang ini.

Page 15: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

4. Defenisi Narkoba dan Penggolongan Narkoba.

Dalam asumsi masyarakat luas narkoba merupakan singkatan dari

narkotika dan obat-obat berbahaya. Kedua kata ini merupakan bagian yang tidak

terpisahkan, sebab semua obat-obat berbahaya cenderung dipahami sebagai obat

yang mengandung narkotika. Berdasarkan Surat Edaran Badan Narkotika

Nasional No.03 / IV / 2002 / BNN6

a. Narkotika golongan I

, bahwa istilah baku yang dipergunakan adalah

narkoba, sebagai akronim dari narkotika, psikotropika dan bahan-bahan adiktif

lainnya.

Menurut Pasal 1 ayat (1) UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika,

narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman

baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau

perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri, dan dapat menimbulkan

ketergantungan. Adapun penggolongan narkotika menurut lampiran UU No. 22

Tahun 1997 adalah sebagai berikut:

Dalam lampiran UU No.22 Tahun 1997 dijelaskan yang dimaksud dengan

narkotika golongan I adalah narkotika yang hanya dapat digunakan untuk

tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi,

serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan.

Narkotika golongan I berjumlah 26.

b. Narkotika golongan II

6 http: // www. BNN. Org.id

Page 16: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

Dalam lampiran UU No.22 Tahun 1997 dijelaskan yang dimaksud dengan

narkotika golongan II adalah narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan

yang digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan

/ atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi

tinggi mengakibatkan ketergantungan. Narkotika golongan II berjumlah 87.

c. Narkotika golongan III

Dalam lampiran UU No.22 Tahun 1997 dijelaskan yang dimaksud dengan

narkotika golongan III adalah narkotika yang berkhasiat pengobatan dan

banyak digunakan dalam terapi dan / atau tujuan ilmu pengetahuan serta

mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Narkotika

golongan III berjumlah 14.

Menurut Pasal 1 ayat (1) UU No.5 Tahun 1997 tentang Psikotropika,

psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika,

yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat

yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Adapun

penggolongan psikotropika dalam lampiran UU No.5 Tahun 1997 adalah sebagai

berikut:

a. Psikotropika golongan I

Dalam lampiran UU No.5 Tahun 1997 dijelaskan yang dimaksud dengan

psikotropika golongan I adalah psikotropika yang hanya dapat digunakan

untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta

mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.

Psikotropika golongan I berjumlah 26.

Page 17: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

b. Psikotropika golongan II

Dalam lampiran UU No.5 Tahun 1997 dijelaskan yang dimaksud dengan

psikotropika golongan II adalah psikotropika yang berkhasiat untuk

pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu

pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma

ketergantungan. Psikotropika golongan II berjumlah 14.

c. Psikotropika golongan III

Dalam lampiran UU No.5 Tahun 1997 dijelaskan yang dimaksud dengan

psikotropika golongan III adalah psikotropika yang berkhasiat untuk

pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu

pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma

ketergantungan. Psikotropika golongan III berjumlah 9.

d. Psikotropika golongan IV.

Dalam lampiran UU No.5 Tahun 1997 yang dimaksud dengan psikotropika

golongan IV adalah psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan

sangat luas digunakan dalam terapi dan / atau ilmu pengetahuan serta

mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan.

Psikotropika golongan IV berjumlah 60.

Menurut Pasal 1 angka 12 UU No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan,

bahan / zat adiktif adalah bahan yang penggunaannya dapat menimbulkan

ketergantungan psikis. Yang termasuk dalam zat adiktif ini antara lain adalah:7

7 Badan Narkotika Nasional. Buku Bacaan Bagi Pelajar SMA- Kampanye Anti Narkoba, hlm 16

a. Nikotin.

Page 18: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

Nikotin terdapat dalam tembakau yang merupakan stimulan susunan syaraf

pusat. Penggunaan nikotin yang berlebihan dapat menimbulkan penyakit

jantung koroner.

b. Caffein.

Caffein adalah alkoholida yang terdapat dalam buah tumbuhan coffea

Liberika, coffea Arabica, dan coffea cnephora. Caffeine pada dasarnya

menimbulkan rasa cemas dan akan mengakibatkan gangguan terhadap

jantung dan pembuluh darah.

c. Minuman beralkohol.

Alkohol diperoleh dari fermentasi mikroba terhadap karbohidrat, misalnya

bulir padi, singkong, anggur dan lain-lain yang menghasilkan kadar alkohol

ethanol. Sedangkan penggolongan minuman beralkohol adalah sebagai

berikut: 8

1. Golongan A, minuman beralkohol yang berkadar ethanol 1% -5%,

seperti bir bintang, dan green sand.

2. Golongan B, minuman beralkohol yang berkadar ethanol 5%-20%,

seperti anggur malaga.

3. Golongan C, minuman beralkohol yang berkadar ethanol 20%-50%,

seperti wisky, jenever, dan brandy.

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian.

8 Direktorat Bimbingan Masyarakat POLRI. 2001, Penanggulangan Penyalahgunaan Bahaya Narkoba, hlm 6

Page 19: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

Penelitian dalam skripsi ini menggunakan penelitian hukum normatif

yaitu penelitian terhadap asas-asas hukum serta menganalisa putusan hakim

Pengadilan Negeri Medan No.1203 / Pid.B / 2006 / PN. MDN mengenai kasus

yang dilakukan oleh pelaku yang masih dibawah umur.

2. Metode pengumpulan data.

Dalam penulisan skripsi ini digunakan metode penelitian sebagai berikut:

i. Library Research (Penelitian Kepustakaan), yakni dengan melakukan

penelitian terhadap berbagai sumber bacaan, antara lain buku-buku,

pendapat para sarjana, dan lain-lain yang diperoleh dari internet.

ii. Field Research (Penelitian Lapangan), yakni dengan melakukan

penelitian langsung ke lapangan, dalam hal ini penulis mengadakan

penelitian ke Pengadilan Negeri Medan.

3. Analisis data.

Pada penelitian hukum normatif, pengolahan data hakikatnya untuk

mengadakan sistematisasi terhadap bahan-bahan hukum tertulis. Data yang

diperlukan dalam skripsi ini berupa data sekunder yang diperoleh melalui studi

kepustakaan yang dilakukan dengan mempelajari konsep hukum pidana yang

mengatur kejahatan narkoba dalam literatur hukum pidana serta putusan

pengadilan. Data tersebut kemudian dianalisa secara kualitatif untuk memperoleh

jawaban permasalahan skripsi ini.

H. Sistematika Penulisan

Page 20: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

Untuk lebih mempertegas penguraian isi dari skripsi ini, serta untuk lebih

mengarahkan pembaca, maka berikut ini penulis membuat sistematika penulisan /

gambaran isi skripsi ini sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini merupakan pendahuluan yang menguraikan mengenai

hal-hal yang berkaitan dengan Latar Belakang, Perumusan

Masalah, Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan, Keaslian

Penulisan dan Tinjauan Kepustakaan yang akan membahas

Defenisi anak, Defenisi perlindungan anak, Defenisi pengadilan

anak serta Defenisi narkoba dan jenis-jenis narkoba, yang diakhiri

dengan Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II ANALISIS KRIMIOLOGI MENGENAI

PENYALAHGUNAAN NARKOBA OLEH ANAK

Pada bagian ini akan dibahas mengenai hal-hal yang berkaitan

dengan Pengertian dan Ruang lingkup kriminologi, Faktor

penyebab anak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba,

Dampak penyalahgunaan narkoba oleh anak, serta Upaya

penanggulangan dan pencegahan keterlibatan anak dalam

penyalahgunaan narkoba .

BAB III ANALISIS YURIDIS MENGENAI PENYALAHGUNAAN

NARKOBA OLEH ANAK:

Pada bab ini dibahas mengenai hal-hal yang berhubungan dengan

Pengaturan hukum pidana terhadap kejahatan narkoba baik itu

Page 21: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

Undang-undang narkotika dan Undang-undang psikotropika,

Ketentuan hukum yang berkaitan dengan anak baik itu Undang-

undang perlindungan anak dan Undang-undang peradilan anak

serta Pertanggungjawaban pidana anak yang terlibat kejahatan

narkoba.

BAB IV KASUS DAN ANALISA KASUS

Pada bab ini akan dibahas hal-hal yang berkaitan dengan Kasus

Posisi Putusan Pengadilan Negeri Medan No.1203 / Pid. B /

2006 / PN. Medan serta diakhiri dengan Analisa Kasus.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini dibahas mengenai kesimpulan dan saran sebagai hasil

dari pembahasan dan penguraian skripsi ini secara keseluruhan.

Page 22: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

BAB II

ANALISIS KRIMINOLOGI MENGENAI PENYALAHGUNAAN

NARKOBA OLEH ANAK

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Kriminologi

Nama kriminologi ditemukan oleh P. Topinard (1830-1911) seorang ahli

antropologi Perancis. Kriminologi merupakan ilmu pengetahuan yang

mempelajari tentang kejahatan. Secara harfiah berasal dari kata “crimen” yang

berarti kejahatan atau penjahat dan “logos” yang berarti ilmu pengetahuan, maka

kriminologi dapat berarti ilmu tentang kejahatan atau penjahat.

Beberapa sarjana memberikan defenisi tentang kriminologi sebagai

berikut:

1. Bonger memberikan defenisi kriminologi sebagai ilmu pengetahuan yang

bertujuan menyelidiki gejala kejahatan seluas-luasnya.

2. Sutherland merumuskan kriminologi sebagai keseluruhan ilmu pengetahuan

yang bertalian dengan perbuatan jahat sebagai gejala sosial.

3. Michael dan Adler berpendapat bahwa kriminologi adalah keseluruhan

keterangan mengenai perbuatan dan sifat dari para penjahat, lingkungan

mereka dan cara mereka secara resmi diperlakukan oleh lembaga-lembaga

penertib masyarakat dan oleh para anggota masyarakat.

4. Wood berpendirian bahwa kriminologi meliputi keseluruhan pengetahuan

yang diperoleh berdasarkan teori atau pengalaman, yang bertalian dengan

perbuatan jahat dan penjahat, termasuk didalamnya reaksi dari masyarakat

terhadap perbuatan jahat dan para penjahat.

Page 23: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

5. Paul Mudigdo Mulyono memberikan defenisi kriminologi sebagai ilmu

pengetahuan yang mempelajari kejahatan sebagai masalah manusia.

6. Noach merumuskan defenisi kriminologi sebagai ilmu pengetahuan tentang

perbuatan jahat dan perilaku tercela yang menyangkut orang-orang yang

terlibat dalam perilaku jahat dan perbuatan tercela itu.9

7. Van Bemelen merumuskan kriminologi adalah ilmu yang mempelajari

kejahatan, yaitu perbuatan yang merugikan dan kelakuan yang tidak sopan

yang menyebabkan adanya teguran dan tantangan.

8. Frij merumuskan kriminologi ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari

kejahatan, bentuk, sebab dan akibatnya.10

Berbicara tentang ruang lingkup kriminologi berarti berbicara mengenai

objek studi dalam kriminologi. Bonger membagi kriminologi menjadi dua bagian,

yaitu:

(1). Kriminologi murni, yang terdiri dari:

a. Antropologi kriminil, yaitu pengetahuan tentang manusia yang jahat

(somatis) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tentang orang

jahat dan tanda-tanda tubuhnya.

b. Sosiologi kriminil, yaitu ilmu pengetahuan tentang kejahatan sebagai

suatu gejala masyarakat dan sampai dimana letak sebab-sebab

kejahatan dalam masyarakat.

c. Psikologi kriminil, yaitu ilmu pengetahuan tentang penjahat yang

dilihat dari sudut jiwanya.

9 Topo Santosa dan Eva Achjani Zulfa. 2001. Kriminologi. Rajawali Pers, Jakarta, hlm 9-12 10 H. M Ridwan dan Ediwarman. 1994. Azas-Azas Kriminologi. USU Press, Medan, hlm 1

Page 24: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

d. Psikopatologi dan neuropatologi kriminil, yaitu ilmu tentang penjahat

yang sakit jiwa atau urat syaraf.

e. Penologi, yaitu ilmu tentang tumbuh dan berkembangnya hukuman.

(2). Kriminologi terapan, yang terdiri dari:

a. Higiene kriminil, yaitu usaha yang bertujuan untuk mencegah

terjadinya kejahatan.

b. Politik kriminil, yaitu usaha penanggulangan kejahatan dimana

kejahatan telah terjadi.

c. Kriminalistik, yaitu ilmu tentang pelaksanaan penydikan teknik

kejahatan dan pengusutan kejahatan.11

Sedangkan menurut Shuterland kriminologi terdiri dari tiga bagian utama,

yaitu:

(1) Etiologi kriminal, yaitu usaha secara ilmiah untuk mencari sebab-sebab

kejahatan.

(2) Penologi, yaitu pengetahuan yang mempelajari tentang sejarah lahirnya

hukuman, perkembangannya serta arti dan faedahnya.

(3) Sosiologi hukum (pidana), yaitu analisis ilmiah terhadap kondisi-kondisi yang

mempengaruhi perkembangan hukum pidana.12

Dari uraian defenisi para ahli diatas dapatlah ditarik suatu persamaan

bahwa objek studi kriminologi mencakup tiga hal yaitu penjahat, kejahatan dan

reaksi masyarakat terhadap penjahat dan kejahatan

13

11 Topo Santosa dan Eva Achjani Zulfa, Op. cit, hlm 9-10 12 H. M Ridwan dan Ediwarman. 1994. Azas-Azas Kriminologi. USU Press, Medan, hlm 79 13 Topo Santosa dan Eva Achjani Zulfa, Op. cit, hlm 13

.

Page 25: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

1. Kejahatan.

Apabila kita membaca KUHP ataupun undang-undang khusus, kita tidak

akan menjumpai suatu perumusan tentang kejahatan. Sehingga para sarjana

hukum memberikan batasan tentang kejahatan yang digolongkan dalam tiga

aspek, yakni:

i. Aspek yuridis.

Kejahatan dari aspek yuridis merupakan jenis-jenis kejahatan yang

sudah defenitif, maksudnya telah ditentukan dalam undang-undang

bahwa perbuatan tertentu dianggap sebagai kejahatan. Menurut

Muljatnno, kejahatan adalah perbuatan yang oleh aturan hukum pidana

dilarang dan diancam dengan pidana, barang siapa yang melanggar

larangan tersebut dinamakan perbuatan pidana14. Sedangkan menurut

R. Soesilo, kejahatan adalah suatu perbuatan tingkah laku yang

bertentangan dengan undang-undang, untuk dapat melihat apakah

perbuatan itu bertentangan atau tidak undang-undang tersebut terlebih

dahulu harus ada sebelum peristiwa tersebut tercipta.15

ii. Aspek sosiologis

Kejahatan dari aspek sosiologis bertitik tolak dari pendapat bahwa

manusia sebagai mahluk yang bermasyarakat perlu dijaga dari setiap

perbuatan-perbuatan masyarakat yang menyimpang dari nilai-nilai

14 Chainur Arrasjid. 1999. Suatu Pemikiran Tentang Psikologi Kriminil. Kelompok Studi Hukum dan Masyarakat Fakultas Hukum USU, Medan, hlm 28 15 H. M Ridwan dan Ediwarman, Op.cit hlm 45.

Page 26: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

kehidupan yang dijunjung oleh masyarakat.16

iii. Aspek psikologis.

Menurut W. A Bonger,

kejahatan adalah perbuatan yang sangat anti sosial yang memperoleh

tantangan dengan sadar dari negara berupa pemberian penderitaan.

Sedangkan menurut J. M Bemmelem, kejahatan adalah suatu tindakan

anti sosial yang menimbulkan kerugian, ketidakpatutan dalam

masyarakat, sehingga dalam masyarakat terdapat kegelisahan, dan

untuk mententramkan masyarakat negara harus menjatuhkan hukuman

/ pidana kepada penjahat.

Kejahatan dari aspek psikologis merupakan manifestasi kejiwaan yang

terungkap pada tingkah laku manusia yang bertentangan dengan

norma-norma yang berlaku dalam suatu masyarakat. Perbuatan yang

bertentangan dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat

tersebut merupakan kelakuan yang menyimpang (abnormal) yang

sangat erat kaitannnya dengan kejiwaan individu.17

2. Pelaku.

Pelaku merupakan orang yang melakukan kejahatan, sering juga disebut

sebagai penjahat. Studi terhadap pelaku bertujuan untuk mencari sebab-sebab

orang melakukan kejahatan. Secara tradisional orang mencari sebab-sebab

kejahatan dari aspek biologis, psikhis dan sosial ekonomi. Biasanya studi ini

dilakukan terhadap orang-orang yang dipenjara atau bekas terpidana. Kemudian

16 Chainur Arrasjid, Op.cit hlm 26 17Chainur Arrasjid, Op.cit hlm 31-32

Page 27: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

oleh perkembangannya studi terhadap pelaku ini diperluas dengan studi terhadap

korban, karena menurut penelitian Hans von Henting dan B. Mendelsohn bahwa

dalam kejahatan-kejahatan tertentu korban mempunyai peranan yang sangat

penting dalam terjadinya kejahatan.

3. Reaksi masyarakat terhadap kejahatan dan pelaku.

Studi mengenai reaksi terhadap kejahatan bertujuan untuk mempelajari

pandangan serta tanggapan masyarakat terhadap perbuatan-perbuatan atau gejala

yang timbul dimasyarakat yang dipandang merugikan atau membahayakan

masyarakat luas. Sedangkan studi mengenai reaksi terhadap pelaku (penjahat)

bertujuan untuk mempelajari pandangan-pandangan dan tindakan-tindakan

masyarakat terhadap pelaku kejahatan.18

B. Faktor penyebab anak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.

M. Taufik Makarao dkk dalam bukunya menyatakan pada umumnya

secara keseluruhan faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan

penyalahgunaan narkoba dapat dibedakan atas faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri sendiri, sedangkan

faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar dirinya.19

Menurut penuturan Hakim Achmad Semma, SH yang bertugas sebagai

hakim anak di Pengadilan Negeri Medan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan

seseorang anak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba adalah bersifat kasuistis,

18 H. M Ridwan dan Ediwarman, Op.cit hlm 81 19 M. Taufik Makarao, Suhasril dan H.M Zakky A.S.2005. Tindak Pidana Narkotika, Ghalia Indonesia, Jakarta, hlm 53-56

Page 28: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

yaitu antara satu kasus dengan kasus yang lainnya berbeda karena perbedaan latar

belakang sianak tersebut. Namun dari kebanyakan kasus yang terjadi yang pernah

ditangani bahwa penyebab anak terlibat dalam narkoba karena ingin coba-coba

yang mana anak tersebut sebelumnya sudah merokok.20

Badan Narkotika Nasional dalam bacaan kampanye anti narkoba

menguraikan bahwa faktor penyebab penyalahgunaan narkoba oleh anak / remaja

adalah sebagai berikut:

21

a. Faktor individu

Faktor individu terdiri dari aspek kepribadian, dan kecemasan / depresi. Yang

termasuk dalam aspek kepribadian antara lain kepribadian yang ingin tahu,

mudah kecewa, sifat tidak sabar dan rendah diri. Sedangkan yang termasuk

dalam kecemasan / depresi adalah karena tidak mampu menyelesaikan

kesulitan hidup sehingga melarikan diri dalam penggunaan narkoba.

b. Faktor sosial budaya

Faktor sosial budaya terdiri dari kondisi keluarga dan pengaruh teman.

Kondisi keluarga disini merupakan kondisi yang disharmonis seperti orang tua

yang bercerai, orang tua yang sibuk dan jarang di rumah serta perekonomian

keluarga yang serba berlebihan maupun yang serba kekurangan. Sedangkan

yang termasuk dalam pengaruh teman misalnya karena berteman dengan

seorang yang ternyata pemakai narkoba dan ingin diterima dalam suatu

kelompok.

20 Wawancara yang dilakukan dengan Bapak Achmad Semma, SH yang bertugas sebagai Hakim Anak di Pengadilan Negeri Medan, pada hari Kamis 24 April 2008, Medan. 21 Badan Narkotika Nasional. Op.cit. hlm 23-26

Page 29: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

c. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan misalnya karena adanya perkumpulan anak / remaja yang

menyalahgunakan narkoba, tindakan yang tidak jelas dari sekolah apabila ada

anak terlibat dalam narkoba sehingga dapat mempengaruhi anak yang lain,

serta lingkungan tempat tinggal anak yang tidak memberikan perilaku yang

baik.

Menurut psikiater Dr. Graham Blamie yang telah melakukan penelitian

mengenai penyebab seorang anak remaja melakukan penyalahgunan narkoba yang

dikutip oleh Sudarsono dalam bukunya, antara lain adalah:22

a. Untuk membuktikan keberanian dalam melakukan tindakan-tindakan yang

berbahaya seperti ngebut, berkelahi, bergaul dengan wanita dan lain-lain

b. Untuk menunjukkan tindakan menentang otoritas terhadap orang tua, guru

atau terhadap norma-norma sosial

c. Untuk mempermudah penyaluran dan perbuatan seks

d. Untuk melepaskan diri dari rasa kesepian dan ingin memperoleh pengalaman

sensasional dan emosional

e. Untuk mencari dan menemukan arti dari hidup

f. Untuk mengisi kekosongan dan kesepian / kebosanan

g. Untuk menghilangkan kegelisahan, frustasi dan kepepatan hidup

h. Untuk mengikuti kemauan kawan-kawan dalam rangka pembinaan solidaritas

i. Untuk iseng-iseng dan didorong rasa ingin tahu.

22 Sudarsono.1991. Kenakalan Remaja, Rineka Cipta, Jakarta, hlm 67.

Page 30: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

Sedangkan menurut Mastar Ain Tanjung dalam bukunya, ada lima faktor

yang menyebabkan seorang anak menyalahgunakan narkoba, diantaranya

adalah:23

a. Dasar agama yang tidak kuat.

Pendidikan agama sangat dominant dalam melindungi anak dari pengaruh

luar, karena setiap ajaran agama apapun melarang umatnya untuk melakukan

perbuatan-perbuatan yang merusak diri sendiri dan juga diri orang lain. Dasar

agama yang ditanam sejak kecil akan mnejadi perisai bagi diri anak untuk

menolak sesuatu yang merusak ahlak, tetapi anak yang tidak pernah

mendapatkan pendidikan agama sangat rawan dalam melakukan perbuatan

kriminal seperti pecandu narkoba, minum-minuman keras dan lain-lain.

b. Komunikasi orang tua dan anak yang jarang.

Dalam kehidupan berkeluarga apabila terjadi kevakuman dalam

berkomunikasi, maka anak akan berusaha mencari jalan keluar dengan

menyenangkan diri sendiri. Anak akan menghabiskan waktunya dengan teman

yang menurutnya dapat memahami dirinya termasuk dengan berteman dengan

teman telah mengenal narkoba dan bahkan pulang sampai larut malam.

c. Pengaruh lingkungan (milleu).

Peranan lingkungan sangat menentukan bagi pertumbuhan dan pengembangan

kepribadian manusia, apabila masyarakat dalam lingkungan berkepribadian

santun ramah dan komunikatif maka pada umumnya anak akan baik, pintar

dan cerdas sehingga tidak mudah terpengaruh dengan perbuatan tercela.

23 H. Mastar Ain Tanjung. 2004. Pahami Kejahatan Narkoba. Letupan Indonesia. Jakarta. hlm 11-

16

Page 31: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

d. Pengaruh budaya luar negeri.

Budaya luar negeri sangat dominan mempengaruhi generasi muda. Remaja

dengan cepat meniru kebudayaan luar yang tidak sesuai dengan kepribadian

bangsa agar tidak ketinggalan zaman. Sehingga apa yang dilihat melalui

media massa elektronik cepat diserap tanpa mempertimbangkan baik

buruknya.

Selain itu Soedjono D yang dikutip oleh Hari Sasangka mengatakan dari

sekian banyak sebab-sebab penggunaan narkoba secara dominan yang dilakukan

oleh para remaja dapatlah dikelompokkan dalam tiga keinginan, yaitu:24

• Mereka yang ingin mengalami (the experience seekers) yaitu yang ingin

memperoleh pengalaman baru dan sensasi dari pemakaian narkoba.

• Mereka yang bermaksud menjauhi atau mengelakkan realita hidup (the

oblivion seekers) yaitu yang menganggap keadaan terbius sebagai tempat

pelarian terindah dan ternyaman.

• Mereka yang ingin merubah kepribadiannya (personality change) yaitu

mereka yang beranggapan menggunakan narkoba dapat merubah

kepribadian seperti untuk menjadi berani, untuk menghilangkan rasa malu,

menjadi tidak kaku dalam pergaulan dan lain-lain.

C. Dampak Akibat Penggunaan Narkoba Terhadap Anak

Yang dimaksud akibat penggunaan narkoba disini ialah akibat dari

penggunaan narkoba secara tidak benar untuk memperoleh kenikmatan.25

24 Hari Sasangka. 2003 Narkotika dan Psikotropika Dalam Hukum Pidana. Mandar Maju. Bandung. hlm 6-7 25 Sudarto. 1986. Kapita Selekta Hukum Pidana. Alumni. Bandung. Hlm 39

Akibat

Page 32: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

yang ditimbulkan oleh narkoba pada anak sama dengan akibat yang ditimbulkan

narkoba terhadap manusia dewasa. Akibat yang ditimbulkan oleh narkoba

umumnya mempengaruhi dua hal, yaitu sebagai berikut:26

1. Mempengaruhi kesehatan.

Otak manusia mengandung sejumlah syaraf yang berbeda-beda. Fungsi yang

utama terdapat pada syaraf pusat paling atas dari otak yang mengendalikan

kemauan, penguasaan diri, tingkah laku, pikiran dan ingatan. Jika seseorang

mengkonsumsi narkoba secara ilegal, maka akan mempengaruhi pusat syaraf

tersebut, sehingga akan mempengruhi emosi dan perilakunya. Dengan kata

lain bahwa narkoba akan membius otak sadar manusia sehingga membuat

seseorang hilang kendali, berprilaku keras depersi dan daya tahan tubuhnya

menjadi lemah hingga mengakibatkan kematian.

2. Mempengaruhi moral.

Narkoba akan membuat penggunanya kehilangan kepribadian. Pengguna

narkoba akan selalu mempunyai perasaan tidak menentu, cepat marah dan

tidak mampu menghargai perasaan orang lain seperti kasar terhadap orang

tuannya dan menganiaya orang-orang disekitarnya. Selain itu para pengguna

narkoba akan megalami krisis moral yang sangat parah, dimana mereka akan

berani menjual barang yang dirumah, mencuri uang dalam keluarga atau dari

tetangga, merampok dan membunuh orang lain untuk mendapatkan uang guna

membeli narkoba.

26 Tj. Dian Mutia. 2002. Mari Menyongsong Masa Depan Yang Cerah, Hati-Hati Terhadap Bahaya Narkoba, Katakan Tidak Pada Narkoba. Mefi Caraka. Medan. hlm 28-29

Page 33: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

Menurut Mastar Ain Tanjung dalam bukunya dampak negatif yang

ditimbulkan oleh penyalahgunaan narkoba pada anak dapat dilihat dari dimensi

pendidikan, yakni siswa berprestasi yang terjerumus dalam narkoba akan

mengajak teman-temannya untuk mengikuti perilakunya memakai narkoba

dengan iming-iming berprestasi karena narkoba. Hal ini yang kemudian

menjadikan anak tersebut menjadi pengedar narkoba diantara para pelajar.27

D. Upaya Penanggulangan dan Pencegahan Anak Terlibat Dalam Narkoba

1. Upaya penanggulangan

Dalam penanggulangan kejahatan narkoba pemerintah telah melakukan

pendekatan yang integral antara penal dan non penal.28

a. Kebijakan penal.

Upaya tersebut yakni:

Pemerintah telah menggunakan sarana penal (hukum pidana) untuk

menanggulangi bahaya penyalahgunaan narkoba. Kebijakan penal tersebut

antara lain:

• Kebijakan kriminalisasi dalam undang-undang narkoba (UU No.22 Tahun

1997 dan UU No.5 Tahun 1997).29

• Meratifikasi Konvensi Pemberantasan Peredaran Gelap Narkotika dan

Psikotropika 1988 (Convention Against Illicit Traffic in Narkotic Drugs

and Psychotropic Substances 1988) dalam UU No.7 Tahun 1997.

30

27 H. Mastar Ain Tanjung. Op.cit hlm 47-48 28 Barda Nawawi Arief. 2001. Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Penanggulangan Kejahatan, Citra Aditya Bakti, Bandung, hlm 74 29 Ibid, hlm 193 30 Barda Nawawi Arief, Loc.cit hlm 193

Page 34: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

• Meningkatkan status Badan Koordinasi Narkotika Nasional sejak tahun

2000 menjadi Badan Narkotika Nasional (BNN) di Jakarta dan di setiap

propinsi dibentuk Badan Narkotika Propinsi (BNP).

• Mengundangkan undang-undang yang mengatur tentang anak yang

didalamnya terdapat aturan tentang narkoba seperti Pasal 89 Undang-

Undang RI No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

b. Kebijakan non penal.

Menurut Peter Hoefnagel yang dikutip oleh Mahmud Mulyadi dalam

bukunya mengatakan bahwa pendekatan non penal adalah pendekatan

terhadap kejahatan tanpa menggunakan sarana pemidanaan (prevention

whitout punisment). Kebijakan non penal ini sendiri lebih condong kearah

pencegahan terhadap timbulnya suatu kejahatan.31

2. Upaya pencegahan

Kebijakan non penal

yang dilakukan oleh pemerintah dalam penanggulangan bahaya narkoba

dilakukan melalui treatment dan pengobatan dengan mendirikan pusat

rehabilitasi dan pengobatan bagi para korban kecanduan narkoba.

Selain upaya penanggulangan narkoba, pemerintah juga melakukan upaya

pencegahan keterlibatan anak dalam penyalahgunaan bahaya narkoba melalui

komunikasi dalam bentuk media massa cetak dan elektronik dalam rangka

menyebarkan informasi dan menyadarkan khalayak luas tentang ancaman bahaya

narkoba dan melalui pendidikan formal dalam kurikulum mata pelajaran,

informasi dari para guru maupun pendidikan non formal seperti seminar,

31 Mahmud Mulyadi, 2007, Bahan Kuliah Politik Hukum Pidana,Fakultas Hukum-USU, hlm 116

Page 35: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

lokakarya, dan pelatihan guna memberikan penegtahuan, mengembangkan sikap

dan prilaku hidup sehat tanpa narkoba.32

Badan Narkotika Nasional dalam bacaan kampanye anti narkoba

menguraikan pencegahan agar anak tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba

yang terdiri dari:

33

a. Preventif.

Pencegahan ini disebut juga pencegahan primer yang bertujuan untuk

menghindari diri dari pengaruh buruk lingkungan penyalahgunaan narkoba.

Sasaran dari pencegahan primer adalah anak-anak dan generasi muda yang

belum mengenal narkoba serta masyarakat yang berpotensi dalam membantu

generasi muda mencegah penyalahgunaan narkoba. Adapun kegiatan yang

dilakukan dalam bentuk penyuluhan dalam lapisan masyarakat, penerangan

dan pendidikan terhadap orang tua mengenai mengasuh anak yang baik dan

pencegahan penyalahgunaan narkoba.

b. Represif.

Pencegahan ini disebut juga pencegahan sekunder yang bertujuan untuk

menghindarkan anak dari pengaruh narkoba yang lebih parah. Sasaran dari

pencegahan sekunder adalah anak-anak yang sudah mulai mencoba memakai

narkoba agar anak tersebut berhenti dari penyalahgunaan narkoba. Adapun

kegiatan yang dilakukan dalam pencegahan ini adalah konseling perorangan

atau kelurga, pelibatan anak dalam kegiatan keagamaan, menjauhkan anak

dari tempatnya biasa bergaul.

32 Badan Narkotika Nasional. Op.cit, hlm 28-29 33 Badan Narkotika Nasional. Op.cit hlm 30-31

Page 36: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

c. Treatment dan Rehabilitasi.

Pencegahan ini merupakan pencegahan tertier, bertujuan untuk mengobati dan

memulihkan kondisi fisik, psikhis, mental, moral dan sosial anak bekas korban

penyalahgunaan narkoba serta untuk mencegah agar jangan sampai mereka

kambuh dan terjerumus kembali kedalam penyalahgunaan narkoba. Sasaran

dari pencegahan tertier adalah korban narkoba, bekas korban narkoba dan

sektor masyrakat yang bisa membantu bekas korban narkoba untuk

menghindari diri dari penylahgunaan narkoba. Kegiatan yang dapat dilakukan

adalah bimbingan sosial kepada korban dan keluarganya serta kelompok

sebayanya sehingga korban mempunyai keinginan yang kuat untuk sembuh,

memperlakukannya dengan wajar, pelibatan anak dalam kegiatan keagamaan

dan sosial serta mengawasinya agar jangan terjerumus kembali.

Selain itu menurut Rizali H. Nasution dkk dalam bukunya menyatakan

bahwa beberapa hal yang dapat dilakukan bagi anak / remaja agar terhindar dari

narkoba yaitu:34

• Memperkuat keimanan melalui pendalaman agama

• Memilih lingkungan yang sehat

• Menjalin komunikasi yang baik dengan keluarga

• Menghindari merokok, karena merokok merupakan pintu masuk narkoba

khususnya ganja.

34 Rizali H. Nasution, Darma Putra dan Riza Hendrawan, 2000, AIDS dan NARKOBA Dikenal Untuk Dihindari (Buku Pegangan Untuk Pendidik Sebaya), Yayasan Humaniora, Medan, hlm 54

Page 37: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

BAB III

ANALISIS YURIDIS MENGENAI PENYALAHGUNAAN NARKOBA

OLEH ANAK

A. Pengaturan Hukum Pidana Terhadap Kejahatan Narkoba

1. Undang-Undang Narkotika

1.1 Sejarah penbentukan undang-undang narkotika.

Kebijakan penanggulangan dan penyalahgunaan narkotika di Indonesia

sebenarnya sudah dimulai sejak zaman penjajahan Belanda dengan

dikeluarkannya ordonansi obat bius dan candu (Verdoovende Middlen

Ordonantie, Stbl 1927 Nomor 278 jo Nomor 536.

Pada awal tahun 1970 penyalahgunaan narkotika sudah semakin sering

terjadi dalam masyarakat dan jenis-jenis narkotika yang beredar pun semakin

beragam, kenyataan ini menimbulkan kesadaran perlunya suatu undang-undang

yang dapat menjangkau setiap penyalahgunaan narkotika, selain itu bahwa

ketentuan dalam V.M.O Stbl 1927 Nomor 278 jo Nomor 536 tidak lagi memenuhi

syarat sebagai undang-undang narkotika dan kenyataan bahwa tidak cocok lagi

dengan administrasi pengadilan pidana.35 Maka pada tanggal 8 September 1971

Presiden lalu mengeluarkan Instruksi Presiden No.6 Tahun 1971 kepada Kepala

Bakin yang pada prinsipnya memerintahkan Kepala Bakin untuk memberantas

masalah-masalah yang menghambat pembangunan nasional, salah satunya adalah

penyalahgunaan narkotika.36

35 M. Taufik Makarao, Suhasril dan H.M Zakky A.S. Op. Cit, hlm 10 36 M. Taufik Makarao, Suhasril dan H.M Zakky A.S. Op. Cit, hlm 11

Page 38: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

Khusus dalam masalah penyalahgunaan narkotika ketentuan hukum yang

sudah ada belum dapat menjangkaunya, sebab ketentuan-ketentuan yang masih

lama memiliki beberapa kelemahan, antara lain:37

1. tidak adanya keseragaman dalam penertian narkotika

2. sanksi yang terlalu ringan dibanding dengan penyalahgunaan narkotika

3. ketidaktegasan dalam pemberantasan penjual, pemilik, pemakai, pengedar

dan penyimpan narkotika

4. ketidak serasian antara ketentuanhukum pidana mengenai narkotika

5. belum adanya badan bertingkat nasional yang khusus menangani masalah

penyalahgunaan narkotika

6. belum ada ketentuan khusus wajib lapor dalam kasus penyalahgunaan

narkotika

7. belum adanya hal-hal yang khusus bagi yang berjasa dalam penyelidikan

perkara penyalahgunaan narkotika.

Kemudian pemerintah mengundangkan Undang-Undang No. 9 Tahun

1976 tentang Narkotika yang diundangkan dalam Lembaran Negara RI Tahun

1976 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3086 dan dinyatakan

berlaku sejak 26 Juli 1976, dalam perkembangan terakhir, undang-undang ini pun

diganti dengan Undang-Undang No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika yang

diundangkan pada tanggal 1 September 1997 dalam Lembaran Negara RI Tahun

1997 Nomor 67 dan Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3698 dan berlaku

sejak undang-undang tersebut diundangkan. Lahirnya undang-undang tentang

37 Ibid, hlm 12

Page 39: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

narkotika yang baru ini didahului dengan keluarnya Undang-Undang No.7 Tahun

1997 tentang Pengesahan Konvensi Pemberantasan Peredaran Gelap Narkotika

dan Psikotropika 1988.

1.2 Kaidah pidana di bidang narkotika.

Dalam Undang-Undang No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disamping

mengatur penggunaan narkotika, juga mengatur secara khusus ketentuan-

ketentuan pidana sebagaimana yang diatur dalam Bab XII Pasal 78 sampai dengan

Pasal 100 yang berjumlah 23 pasal. Semua tindak pidana yang diatur dalam

undang-undang tersebut merupakan kejahatan, alasannya adalah bahwa narkotika

dipergunakan untuk pengobatan dan kepentingan ilmu pengetahuan, maka apabila

ada perbuatan diluar kepentingan-kepentingan tersebut sudah merupakan

kejahatan mengingat besarnya akibat yang ditimbulkan dari pemakaiaan narkotika

secara tidak sah.38

1. Kejahatan yang menyangkut produksi narkotika.

Dari ketentuan-ketentuan pidana tersebut maka pengelompokan kejahatan

di bidang narkotika adalah:

Kejahatan yang menyangkut produksi narkotika bukan hanya perbuatan yang

memproduksi narkotika saja melainkan perbuatan yang sejenis dengan itu,

berupa mengolah, mengekstraksi, mengkonversi, merakit dan menyediakan

narkotika untuk semua golongan, diatur dalam Pasal 80.39

2. Kejahatan yang menyangkut pengangkutan dan transito narkotika.

38 Ibid, hlm 198 39 Ibid, hlm 200

Page 40: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

Kejahatan narkotika ini dalam arti luas termasuk dalam perbuatan membawa,

mengirim dan mentransito narkotika, diatur dalam Pasal 81. Kemudian masih

ada tindak pidana di bidang pengangkutan narkotika yang khusus ditujukan

kepada nahkoda atau kapten penerbang karena tidak melaksanakan tugasnya

dengan baik sebagaimana yang diatur dalam Pasal 93.40

3. Kejahatan yang menyangkut jual beli narkotika.

Kejahatan yang meyangkut jual beli narkotika disini maksudnya bukan hanya

jual beli dalam arti sempit, akan tetapi termasuk pula perbuatan ekspor, impor

dan tukar menukar narkotika, diatur dalam Pasal 82. Dalam tindak pidana

narkotika ini perbuatan menyalurkan dan menyerahkan narkotika juga

termasuk dalam perbuatan jual beli narkotika sebagaimana yang diatur dalam

Pasal 32.41

4. Kejahatan yang menyangkut penguasaan narkotika.

Dalam kejahatan ini oleh undang-undang dibedakan antara tindak pidana

menguasai narkotika golongan I dengan tindak pidana menguasai narkotika

golongan II dan III, karena golongan narkotika tersebut memiliki fungsi dan

akibat yang berbeda. Untuk tindak pidana menguasai narkotika golongnan I

diatur dalam Pasal 78, sedangkan untuk golongan II dan III diatur dalam Pasal

78.42

5. Kejahatan yang menyangkut penyalahgunaan narkotika.

40 Ibid, hlm 204 41 Ibid, hlm 201 42 Ibid, hlm 206

Page 41: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

Tindak pidana penyalahgunaan narkotika golongan I, golongan II dan

golongan III dibedakan atas dua macam, yaitu penyalahgunaan narkotika

untuk orang lain dan penyalahgunaan narkotika untuk diri sendiri. Tindak

pidana penyalahgunaan narkotika terhadap orang lain diatur dalam Pasal 84,

sedangkan penyalahgunaan narkotika untuk diri sendiri diatur dalam Pasal

85.43

6. Kejahatan yang menyangkut tidak melaporkan pecandu narkotika.

Undang-undang narkotika menghendaki agar pecandu narkotika melaporkan

diri atau keluarganya yang melaporkan sebagaimana yang diatur dalam

ketentuan Pasal 46. Kewajiban tersebut apabila tidak dilakukan merupakan

tindak pidana bagi orang tua atau wali yang bersangkutan, yang diatur dalam

Pasal 86.44

7. Kejahatan yang menyangkut label dan publikasi narkotika.

Seperti diketahui bahwa pabrik obat diwajibkan mencamtumkan label pada

kemasan narkotika baik dalam bentuk obat jadi maupun bahan baku narkotika

sebagaimana diatur dalam Pasal 41, kemudian untuk dapa dipublikasikan

harus dilakukan pada media cetak ilmiah kedokteran atau pada media cetak

ilmiah farmasi. Apabila hal tersebut tidak dilakukan maka terjadi kejahatan

narkotika yang menyangkut label dan publikasi yang diatur dalam Pasal 89.45

8. Kejahatan yang menyangkut jalannya peradilan narkotika.

43 Ibid, hlm 209 44 Ibid, hlm 210 45 Ibid, hlm 212

Page 42: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

Yang dimaksud dengan proses peradilan meliputi pemeriksaan perkara di

tingkat penyidikan, penuntutan dan pengadilan. Sehingga perbuatan yang

menghalang-halangi atau mempersulit jalannya proses peradilan yang

bertujuan untuk proses peradilan tidak lancar atau tidak jadi sama sekali

merupakan tindak pidana, diatur dalam Pasal 92. Perbuatan menghalangi-

halangi dapat dilakukan di semua tingkat pemeriksaan yang dilakukan oleh

siapa saja, sedangkan pebuatan mempersulit dilakukan ketika pemeriksaan

perkara sedang berlangsung yang dilakukan oleh orang yang sedang diperiksa

oleh petugas atau pejabat pemeriksa.46

9. Kejahatan yang menyangkut penyitaan dan pemusnahan narkotika.

Dalam perkara narkotika ada kemungkinan bahwa barang bukti yang disita

berupa tanaman yang jumlahnya sangat banyak, sehingga tidak mungkin

barang bukti tersebut diajukan ke persidangan semuanya. Berdasarkan Pasal

71 barang bukti yang demikian dilakukan penyisihan yang wajar dan

selebihnya barang bukti itu dimusnahkan yang dibuat dan dimasukkan dalam

berkas berita acaranya. Apabila tidak dilakukan maka melanggar Pasal 94.47

10. Kejahatan yang menyangkut keterangan palsu.

Sebelum seorang saksi memberikan keterangan dimuka sidang persidan gan

sesuai dengan ketentuan hukum acara pidana maka ia wajib mengucapkan

sumpah sesuai dengan agamanya. Dengan cara ini diharapkan saksi

memberikan keterangannya selalu konsekuen. Dan apabila dalam perkara

46 Ibid, hlm 213 47 Ibid, hlm 214

Page 43: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

narkotika saksi tidak memberikan keterangan dengan benar dapat dipidana,

diatur dalam Pasal 95.48

11. Kejahatan yang menyangkut penyimpangan fungsi lembaga.

Lembaga-lembaga yang diberi wewenang oleh undang-undang narkotika

untuk memproduksi, menyalurkan atau menyerahkan narkotika yang ternyata

melakukan kegiatan narkotika tidak sesuai dengan tujuan penggunaan

narkotika sebagaimana yang ditetapkan oleh undang-undang, maka pimpinan

lembaga yang bersangkutan dapat dijatuhi pidana, diatur dalam Pasal 99.49

12. Kejahatan yang menyangkut pemanfaatan anak dibawah umur.

Kejahatan di bidang narkotika tidak seluruhnya dilakukan oleh orang dewasa,

tetapi ada kalanya kejahatan ini dilakukan pula bersama-sama dengan anak di

bawah umur (belum genap 18 tahun). Anak-anak yang belum dewasa

cenderung mudah dipengaruhi untuk melakukan perbuatan yang berhubungan

dengan narkotika, karena jiwanya belum stabil akibat perkembangan fisik dan

psikis. Oleh karena itu diatur dalam Pasal 87.50

Selain itu ada kemungkinan bahwa warga negara Indonesia yang

bepergian ke luar negeri ataupun yang berada diluar negeri melakukan kejahatan

narkotika dan setelah melakukan perbuatannya itu yang bersangkutan kembali ke

Indonesia. Dalam hal ini undang-undang narkotika akan selalu mengikuti warga

negara Indonesia kemana saja perginya, namun karena dalam Pasal 97 diatur

48 Ibid, hlm 215 49 Ibid, hlm 217 50 Ibid, hlm 218

Page 44: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

bahwa ketentuan dalam undang-undang tersebut hanya dapat diberlakukan setelah

pelakunya pulang ke tanah air.51

Selain mengatur penggolongan kejahatan di bidang narkotika, undang-

undang ini sudah mengenal ancaman pidana minimal yang dimaksudkan untuk

pemberatan hukuman apabila tindak pidananya:

52

2. Undang-Undang Psikotropika

1. Didahului dengan permufakatan jahat, diatur dalam Pasal 78 ayat (2) sampai

dengan Pasal 82.

2. Dilakukan secara terorganisasi jahat diatur dalam Pasal 78 ayat (3) sampai

dengan Pasal 92.

3. Dilakukan oleh korporasi diatur dalam Pasal 78 ayat (4) sampai dengan Pasal

82.

4. Dilakukan oleh residivis diatur dalam Pasal 96.

2.1 Sejarah pembentukan undang-undang psikotropika

Pengaturan psikotropika yang pertama kali diatur dalam Stb1949 No.4l9

tanggal 22 Desember 1949 tentang Sterkwerkendegeneesmiddlen Ordonantie yang

dalam terjemahannya adalah Ordonansi Obat Keras. Psikotropika tidak diatur

secara tersendiri, masih disatukan dalam pengaturan bahan baku obat atau obat

jadi lainnya yang termasuk dalam obat keras (Daftar G).

Kemudian pada tanggal 2 April 1985 keluar Peraturan Menteri Kesehatan

RI Nomor 213 / Men.Kes / Per / IV / 1985 tentang Obat Keras Tertentu yang

51 Ibid, hlm 219-220 52 Barda Nawawi Arief Op.cit, hlm 207

Page 45: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

mencabut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 10381 / A / SK / 1972. dalam

peraturan mengenai obat keras tertentu dalam Lampiran I terdapat obat-obatan

tertentu yang dilarang untuk diimpor, diproduksi, didistribusikan, menyimpan dan

menggunakannya. Obat-obatan tersebut antara lain adalah etisiklidina,

fenmetrazin, lisergida (LSD) dan spilosibin. Sedangkan dalam Lampiran II antara

lain Phenobarbital dan benzodiazepine serta turunannya yang dalam hal

mengimpor, memproduksi serta mendistribusikannya diatur secara ketat dan harus

dilaporkan.

Pada tanggal 8 Pebruari 1993 dikeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI

Nomor 124 / Men.Kes / Per / 1993 tentang Obat Keras Tertentu yang merupakan

perbaikan dan penambahan terhadap peraturan menteri kesehatan sebelumnya.

Dalam peraturan ini juga melampirkan Lampiran I dan Lampiran II, namun belum

ada mencantumkan ketentuan pidananya. Sehingga putusan pengadilan terhadap

kasus-kasus psikotropika (ekstasi) tidak ada ketegasan dari segi hukum pidananya,

sebab peraturan menteri kesehatan dianggap kurang kuat sebagai dasar hukumnya.

Kemudian pada tahun 1992, pemerintah mengundangkan Undang-Undang

No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan yang dalam salah satu pasalnya yakni

dalam Pasal 44 pada pokoknya disebutkan pengamanan, penggunaan bahan yang

mengandung zat adiktif diarahkan agar tidak mengganggu dan membayahakan

kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat dan lingkungannya. Untuk itu baik

produksi, peredaran dan penggunaan bahan yang mengandung zat adiktif hatus

memenuhi standar atau persyaratan yang ditentukan.53

53 Hari Sasangka. Op. cit. Hlm 122-124

Page 46: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

Baru kemudian pada tanggal 11 Maret 1997 pemerintah mengundangkan

Undang-Undang No.5 Tahun 1997 tentang Psikotropika yang diundangkan dalam

Lembaran Negara RI Tahun 1997 No.10, Tambahan Lembaran Negara RI

No.3671 yan mulai berlaku sejak diundangkan.54

a. Konvensi Psikotropika 1971 (Convention on Psychotropic Substances 1971)

yang diratifikasi dalam Undang-Undang No.8 Tahun 1996, dan

Pembentukan undang-undang

ini tidak dapat dilepaskan dari adanya konvensi-konvensi sebagai berikut:

b. Konvensi Pemberantasan Peredaran Gelap Narkotika dan Psikotropika 1988

(Convention Against Illicit Traffic in Narkotic Drugs and Psychotropic

Substances 1988) yang diratifikasi dalam Undang-Undang No.7 Tahun

1997.55

2.2 Kaidah pidana di bidang psikotropika

Dalam undang-undang psikotropika secara khusus mengatur ketentuan

pidana berjumlah 14 pasal, pada Bab XIV Pasal 59 sampai Pasal 72 dimana

seluruh perbuatan-perbuatan yang diancam dengan hukuman pidana merupakan

kejahatan (Pasal 68). Tindak pidana di bidang psikotropika antara lain berupa

memproduksi, atau mengedarkan secara gelap, maupun penyalahgunaan

psikotropika.56

54 Gatot Supramono, Op.cit hlm 15 55 Hari Sasangka. Loc. cit hlm 123 56 Gatot Supramono. Op. cit hlm 65

Dari seluruh tindak pidana yang diatur dalam undang-undang psikotropika

dilihat dari segi bentuk perbuatannya maka dapatlah dikelompokkan menjadi

beberapa kelompok, yaitu:

Page 47: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

a. Kejahatan yang menyangkut produksi psikotropika yang diatur dalam

Pasal 59 ayat (1) huruf b, Pasal 59 ayat (2) dan ayat (3), Pasal 60 ayat (1).

b. Kejahatan yang menyangkut peredaran psikotropika yang diatur dalam

Pasal 59 ayat (1) huruf c dan Pasal 60 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4).

c. Kejahatan yang menyangkut ekspor dan impor psikotropika yang diatur

dalam Pasal 59 ayat (1) huruf d, Pasal 61 ayat (1) dan ayat (2), dan Pasal

63 ayat (1).

d. Kejahatan yang menyangkut penguasaan psikotropika yang diatur dalam

Pasal 59 ayat (1) huruf e, Pasal 62 ayat (1) huruf a.

e. Kejahatan yang menyangkut penggunaan psikotropika yang diatur dalam

Pasal 59 ayat (1) huruf a.

f. Kejahatan yang menyangkut pengobatan dan rehabilitasi psikotropika

yang diatur dalam pasal 64.

g. Kejahatan yang menyangkut label dan iklan psikotropika yang diatur

dalam Pasal 63 ayat (2) huruf a, huruf b dan huruf c.

h. Kejahatan yang menyangkut transito psikotropika yang diatur dalam Pasal

63 ayat (1) huruf b dan huruf c.

i. Kejahatan yang menyangkut pelaporan kejahatan di bidang psikotropika

yang diatur dalam Pasal 65.

j. Kejahatan yang menyangkut sanksi dalam perkara psikotropika yang

diatur dalam Pasal 66.

k. Kejahatan yang menyangkut pemusnahan psikotropika yang diatur dalam

Pasal 63 ayat (2) huruf d.

Page 48: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

Selain mengatur tentang jenis-jenis kejahatan dibidang psikotropika,

undang-undang psikotropika ini juga mengatur tentang pembantuan dan

percobaan (Pasal 69), permufakatan jahat diperberat 1/3 (Pasal 71 ayat 2),

hukuman terhadap korporasi (Pasal 70) serta hukuman yang diperberat 1/3

terhadap residivis (Pasal 72).57

B. Ketentuan Hukum Yang Berkaitan Dengan Anak

1. Undang-Undang Perlindungan Anak

Upaya pembentukan undang-undang perlindungan anak

Upaya perlindungan hukum anak pada prinsipnya sudah lama diupayakan

oleh pemerintah, hal ini terbukti dari berbagai peraturan perundang-undangan

yang diundangkan oleh pemerintah. Berbagai peraturan perundang-undangan

tersebut antara lain adalah UU No. 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak,

UU No.8 Tahun 1981 tentang KUHAP yang mengatur perlindungan hukum

terhadap setiap orang yang terlibat dalam tindak pidana termasuk juga bagi anak,

UU No.3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak yang memuat ketentuan hukum

pidana formil dan ketentuan hukum pidana materiil terhadap anak, UU No.39

Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 59 sampai Pasal 66 dan secara

khusus dalam UU No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.58

Ketika menetapkan Undang-Undang No.23 Tahun 2002 tentang

Perlindungan Anak yang diundangkan dalam Lembaran Negra RI tahun 2002 No

57 Barda Nawawi Arief Loc.cit, hlm 207 58 Lilik Mulyadi. 2004. Kapita Selekta Hukum Pidana Kriminologi dan Victimologi. Djambatan. Jakarta. hlm

Page 49: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

19, Tambahan Lembaran Negara RI No 4235 dan diundangkan tanggal 22

Oktober 2003 pemerintah menyandarkan sejumlah asumsi mengapa disusun

undang-undang ini.59

a. bahwa negara Indonesia menjamin kesejahteraan tiap-tiap warga negaranya, termasuk perlindungan terhadap hak anak yang merupakan hak asasi manusia;

Alasan diundangkannya undang-undang ini diantaranya

adalah sebagai berikut:

b. bahwa anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya;

c. bahwa anak adalah tunas, potensi, dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa, memiliki peran strategis yang mempunyai ciri dan sifat khusus yang menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan negara pada masa depan;

d. bahwa agar setiap anak kelak mampu memikul tanggung jawab tersebut, maka ia perlu mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, baik fisik, mental, maupun sosial dan berahlak mulia, perlu dilakukan upaya perlindungan serta untuk mewujudkan kesejahteraan anak dengan memberikan jaminan terhadap pemenuhan hak-haknya serta adanya perlakuan tanpa diskriminasi.60

Di dalam undang-undang perlindungan anak ini mengandung beberapa

pasal mengenai perlindungan terhadap anak baik sebagai pelaku maupun sebagai

korban kejahatan. Pada bagian Kelima tentang Perlindungan Khusus Pasal 59

dinyatakan bahwa:

“Pemerintah dan lembaga negara lainnya berkewajiban dan bertanggungjawab untuk memberikan perlindungan khusus kepada anak dalam kelompok minoritas dan terisolasi, anak tereksploitasi secara ekonomi dan / atau seksual, anak yang diperdagangkan, anak yang menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika dan zat adiktif lainnya (napza), anak korban penculikan, penjualan dan perdagangan, anak korban kekerasan fisik maupun mental, anak yang menyandang cacat, dan anak korban perlakuan salah dan penelantaran”.

59 Muladi (editor). 2005. Hak Asasi Manusia- Hakekat, Konsep & Implikasinya Dalam Perspektitf Hukum & Masyarakat. Refika Aditama. Bandung. hlm 232-233 60 Bagian Menimbang Undang-Undang No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

Page 50: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

Sedangkan dalam Pasal 64 ayat (1) memberikan perlindungan khusus

kepada anak yang menjadi pelaku atau yang sedang konflik dengan hukum dan

anak korban tindak pidana. Adapun yang termasuk dalam perlindungan khusus

yang diberikan kepada anak pelaku tindak pidana menurut Pasal 64 ayat (2)

adalah sebagai berikut:

a. perlakuan atas anak secara manusiawi sesuai dengan martabat dan hak-hak anak.

b. penyediaan petugas perlindungan sejak dini. c. penyediaan sarana dan prasarana khusus. d. penjatuhan sanksi yang tepat untuk kepentingan yang terbaik bagi anak. e. pemantauan dan pencatatan terus menerus terhadap perkembangan anak

yang berhadapan dengan hukum. f. pemberian jaminan untuk mempertahankan hubungan dengan orang tua atau

keluarga, dan g. perlindungan dari pemberitaan identitas melalui media massa dan untuk

menghindari labelisasi.

Kaidah pidana dalam undang-undang perlindungan anak

Didalam Undang-Undang No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

pemerintah telah mengatur tentang ketentuan pidana, yaitu yang terdapat dalam

Pasal 77 sampai dengan Pasal 90. Apabila diperinci maka ketentuan pidana dalam

undang-undang ini ditinjau dari segi perumusan sanksi pidana (strafsoort)

menggunakan jenis-jenis perumusan kumulatif dan kumulatif alternatif,

sedangkan dari segi lamanya sanksi pidana maksimum (strafmaat) menggunakan

sistem pidana maksimum dan sistem batas minimum / maksimum lamanya

ancaman pidana.61

61 Lilik Mulyadi, Op. cit hlm 77

Page 51: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

Adapun perbuatan yang dapat dikenakan pidana menurut ketentuan pasal-

pasal tersebut adalah sebagai berikut:62

a. Dengan sengaja melakukan diskriminasi terhadap anak atau melakukan

penelantaran terhadap anak, dapat dipenjara 5 tahun (Pasal 77).

b. Mengetahui dan sengaja membiarkan anak yang memerlukan pertolongan

dapat dipenjara 5 tahun (Pasal 78).

c. Melakukan pengangkatan anak yang tidak sesuai dengan peraturan

perundang-undangan dapat dihukum 5 tahun penjara (Pasal 79).

d. Melakukan kekejaman, kekerasan atau ancaman kekerasan atau penganiayaan

terhadap anak, yang dapat dibedakan atas (Pasal 80):

• Melakukan kekejaman, kekerasan, atau ancaman kekerasan atau

penganiayaan dipidana dengan pidana penjara 3 (tiga) tahun 6 (enam)

bulan dan / atau denda Rp.72.000.000 (tujuh puluh dua juta rupiah).

• Melakukan kekejaman, kekerasan, atau ancaman kekerasan atau

penganiayaan bila anak luka berat dipidana dengan pidana penjara 5

(lima) tahun dan / atau denda Rp.100.000.000 (seratus juta rupiah).

• Melakukan kekejaman, kekerasan, atau ancaman kekerasan atau

penganiayaan oleh orang tuanya dipidana dengan hukuman a, b, c

ditambah 1/3 (satu pertiga).

• Melakukan kekerasan terhadap anak dapat dipenjara 3 (tiga) tahun 6

(enam) bulan, jika mengakibatkan luka berat hukumannya 5 (lima)

tahun, jika mengakibatkan kematian diancam 10 (sepuluh) tahun 62 Rehngena Purba. 2006. Peran Hakim Dalam Penegakan Hukum Perlindungan Anak: Pidato Orasi Ilmiah Dies Natalis FH-USU.Fakultas Hukum USU. Medan. hlm 12-13

Page 52: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

penjara, jika pelakunya orang tua atau orang yang seharusnya

melindungi anak hukumannya ditambah 1/3 (satu pertiga) dari

ancaman hukuman diatas.

e. Dengan sengaja melakukan persetubuhan dipidana dengan pidana penjara

paling lama 15 (lima belas) tahun dan paling singkat 3 (tiga) tahun dan denda

paling banyak Rp. 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) dan paling sedikit Rp.

60.000.000 (enam puluh juta rupiah) (Pasal 81).

f. Melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan melakukan pencabulan

dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan paling

singkat 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp. 300.000.000 (tiga ratus

juta rupiah) dan paling sedikit Rp. 60.000.000 (enam puluh juta rupiah) (Pasal

82).

g. Memperdagangkan, menjual atau menculik anak dipidana dengan pidana

penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan paling singkat 3 (tiga) tahun dan

denda paling banyak Rp. 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) dan paling

sedikit Rp. 60.000.000 (enam puluh juta rupiah) (Pasal 83).

h. Melakukan transplantasi atau pengambilan organ dan / atau jaringan tubuh

anak secara melawan hukum dapat dihukum 10 (sepuluh) tahun penjara dan /

atau denda paling banyak Rp. 200.000.000 (dua ratus juta rupiah) (Pasal 84)

i. Melakukan jual beli organ tubuh dapat dipenjara 15 (lima belas) tahun dan /

atau denda paling banyak Rp.300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) serta

menjadikan anak sebagai objek penelitian tanpa izin orang tua atau tidak

Page 53: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

mengutamakan kepentingan anak dihukum 10 (sepuluh tahun) penjara dan /

atau denda paling banyak Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupiah) (Pasal 85).

j. Membujuk anak untuk memilih agama lain bukan atas kemauan sendiri dapat

dipenjara , paling lama 5 (lima) tahun dan / denda paling banyak Rp.

100.000.000 (seratus juta rupiah) (Pasal 86)

k. Memperalat anak untuk kepentingan militer dapat dipenjara paling lama 5

(lima) tahun dan / denda paling banyak Rp. 100.000.000 (seratus juta rupiah)

(Pasal 87)

l. Melakukan eksploitasi ekonomi maupun seksual terhadap anak dapat dihukum

10 (sepuluh) tahun penjara dan / atau denda paling banyak Rp. 200.000.000

(dua ratus juta rupiah) (Pasal 88).

m. Melibatkan anak dalam masalah narkotika dan psikotropika dapat dihukum

paling lama 20 (dua puluh) tahun dan paling singkat 5 (lima) tahun penjara

dan denda paling banyak Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) dan denda

paling sedikit Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah), dan melibatkan anak

dalam masalah alkohol dan zat adiktif lainnya dapat dihukum paling lama 10

(sepuluh) tahun dan paling singkat 2 (dua) tahun penjara (Pasal 89).

n. Korporasi yang melakukan tindak pidana dalam hal-hal diatas dipidana

pengurus dan / atau korporasinya dengan ketentuan pidana denda yang

dijatuhkan ditambah 1/3 pidana denda (Pasal 90).

2. Undang-Undang Pengadilan Anak

2.1 Sejarah pembentukan undang-undang pengadilan anak

Page 54: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

Pada hakekatnya pada masa penjajahan sampai dengan sebelum 3 Januari

1998 maka penagturan anak dalam ketentuan hukum pidana diatur dalam Pasal 45

sampai dengan Pasal 47 KUHP. Dalam ketentuan KUHP tersebut pada

hakekatnya pengadilan anak dilakukan terhadap anak yang belum berumur 16

(enam belas) tahun dimana terhadap mereka hukuman yang dijatuhi adalah

dikembalikan kepada orang tuanya / wali / pemeliharanya tanpa pidana apapun

atau dijadikan anak negara. Jika dijadikan anak negara sampai berumur 18

(delapan belas) tahun dan bila dijatuhi pidana maka maksimum pidana pokoknya

dikurangi 1/3 dan bila diancam pidana mati / seumur hidup maka lamanya pidana

maksimal 15 (lima belas) tahun serta tidak menerapkan pidana tambahan.63

Anak yang kurang atau tidak mendapat perhatian secara fisik, mental dan

sosial sering berprilaku atau bertindak asosial dan bahkan antisosial yang

merugikan dirinya, keluarga dan masyarakat. Didalam salah satu konsideran

Penjatuhan pidana bukan semata-mata sebagai pembalasan dendam, yang

terpenting adalah pemberian bimbingan dan pengayoman yang sekaligus kepada

masyarakat dan kepada sipelaku tindak pidana agar menjadi insaf dan dapat

menjadi anggota masyarakat yang baik. Sebagai pengaruh kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi, kemajuan budaya dan perkembangan pembangunan

bukan hanya orang dewasa yang terjebak dalam pelanggaran norma, terutama

norma hukum. Anak-anak terjebak dalam pola konsumerisme dan asosial yang

makin lama dapat menjerumus kearah tindakan pidana, seperti narkoba,

pemerasan, pencurian, penganiayaan, pemerkosaan dan sebagainya.

63 Lilik Mulyadi. 2005. Pengadilan Anak di Indonesia Teori, Praktik dan Permasalahannya. Mandar Maju. Bandung,, hlm 8-9

Page 55: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

undang-undang pengadilan anak dinyatakan bahwa anak adalah bagian dari

generasi muda sebagai salah satu sumber daya manusia yang merupakan potensi

dan penerus cita-cita perjuangan bangsa, yang memiliki ciri dan sifat khusus,

memerlukan pembinaan dan perlindungan.64

Oleh karena itu Mahkamah Agung dalam SEMA RI No.3 Tahun 1959

tanggal 15 Pebruari yang pada pokoknya menentukan bahwa demi kepentingan

anak-anak maka disarankan pemeriksaan perkara anak-anak dengan pintu

tertutup. Selanjutnya Mahkamah Agung dalam instruksinya Nomor: M.A / Pem. /

048 / 1971 tanggal 4 Januari 1971 pada pokoknya menentukan bahwa masalah

anak wajib disalurkan melalui peradilan yang memberikan jaminan demi

kesejahteraan anak dan masyarakat, sehingga disarankan hakim mempunyai

pengetahuan, perhatian dan dedikasi terhadap anak. Kemudian dalam Peraturan

Menteri Kehakiman RI No. M.06-UM.01.06 Tahun 1983 tentang tertib sidang dan

tata ruang sidang yang pada pokoknya menentukan bahwa sidang anak dilakukan

dengan hakim tunggal dengan pintu tertutup dan putusan yang diucapkan dalam

sidang terbuka untuk umum. Peraturan ini kemudian disempurnakan dalam

Peraturan Menteri Kehakiman RI No. M.03-UM.01.03 Tahun 1991. Kemudian

pemerintah setelah melalui proses yang panjang sejak diajukannya rancangan

undang-undang ini sekitar tahun 1970-an, mengundangkan Undang-Undang No.3

Tahun 1997, Lembaran Negara RI Nomor 3 Tahun 1997, Tambahan Lembaran

Negara RI Nomor 3668 yang dinyatakan berlaku sejak 3 Januari 1998.

65

Kedudukan dan Kewenangan Pengadilan Anak

64 Bambang Waluyo. 2004. Pidana dan Pemidanaan. Sinar Grafika. Jakarta. hlm 3 65 Lilik Mulyadi. Loc. cit. hlm 9-11

Page 56: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

Pengadilan anak adalah pelaksana kekuasaan kehakiman yang berada di

lingkungan peradilan umum. Meskipun sebagai peradilan khusus pengadilan anak

tetap dalam lingkungan peradilan umum. Hal itu sesuai dengan ketentuan Pasal 2

UU No.4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman yang menegaskan

lingkungan peradilan yaitu Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer,

Peradilan Tata Usaha Negara dan Mahkamah Konstitusi. Pada setiap badan

tersebut memiliki kekuasaan dan wewenang masing-masing dalam tugasnya

menyelesaikan perkara.

Dalam suatu lingkungan badan peradilan tidak menutup kemungkinan

adanya pengkhususan (difrensiasi / spesialisasi), misalnya dalam Pengadilan

Umum dapat diadakannya pengkhususan dengan undang-undang berupa

Pengadilan Lalu Lintas, Pengadilan Anak-anak, Pengadilan Ekonomi dan

sebagainya.66

Undang-undang pengadilan anak yang tertuang dalam UU No.3 Tahun

1997 mengatur banyak hal kekhususan, antara lain sebagai berikut:

67

66 Donny M. Doloksaribu. 2007. Skripsi: Analisa Hukum dan Kriminologi Terhadap Kasus Kejahatan Sodomi di Medan. Fakultas Hukum-USU. Medan. hlm 78 67 Bambang Waluyo. Op. cit. hlm 103-105

1. Batasan umur anak nakal yang dapat diajukan ke sidang anak nakal sekurang

kurangnya 8 (delapan) tahun tetapi belum mencapai umur 18 (delapan belas)

tahun dan belum pernah kawin.

2. Aparat penegak hukum yang berperan dalam proses peradilan anak yaitu

penyidik anak, penuntut umum adalah penuntut umum anak, hakim adalah

hakim anak.

Page 57: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

3. Hakim, penuntut umum, penyidik dan penasihat hukum serta petugas lainnya

dalam sidang anak tidak memakai toga atau pakaian dinas.

4. Untuk melindungi kepentingan anak pada prinsipnya pemeriksaan perkara

anak dilakukan dalam sidang tertutup. Kecuali dalam hal tertentu dapat

dilakukan dalam sidang terbuka, misalnya dalam perkara pelanggaran lalu

lintas dan pemeriksaan di tempat kejadian perkara.

5. Pidana dan tindakan yang dapat dijatuhkan hanya yang ditentukan dalam

undang-undang ini.

6. Ketentuan pidana yang dapat dijatuhkan kepada anak yang melakukan tindak

pidana / anak nakal, antara lain sebagai berikut:

• Pidana penjara yang dapat dijatuhkan paling lama ½ (satu per

dua) dari ancaman pidana penjara bagi orang dewasa.

• Apabila melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana

mati atau pidana penjara seumur hidup maka pidana penjara

yang dapat dijatuhkan paling lama 10 (sepuluh) tahun.

• Apabila belum mencapai umur 12 (dua belas) tahun melakukan

tindak pidana yang diancam pidana mati atau pidana penjara

seumur hidup maka anak nakal tersebut dijatuhi tindakan

menyerahkan kepada negara untuk mengikuti pendidikan,

pembinaan dan latihan kerja.

• Apabila belum mencapai umur 12 (dua belas) tahun melakukan

tindak pidana yang tidak diancam pidana mati atau tidak

Page 58: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

diancam pidana penjara seumur hidup maka anak nakal

tersebut dijatuhi salah satu tindakan.

• Pidana kurungan yang dapat dijatuhi paling lama ½ (satu per

dua) dari maksimum ancaman pidana kurungan bagi orang

dewasa.

• Pidana denda yang dapat dijatuhi paling lama ½ (satu per dua)

dari maksimum ancaman pidana denda bagi orang dewasa.

• Apabila pidana denda tidak dapat dibayar maka diganti dengan

wajib latihan kerja dan lama latihan kerja paling lama 90 hari

dan lama latihan kerja tidak lebih dari 4 jam sehari serta tidak

dilakukan pada malam hari.

• Pidana bersyarat dapat dijatuhkan oleh hakim paling lama 2

(dua) tahun.

C. Pertanggungjawaban pidana anak yang terlibat narkoba

Kejahatan di bidang narkoba tidak seluruhnya dilakukan oleh orang

dewasa, tetapi ada kalanya kejahatan ini dilakukan pula bersama-sama dengan

anak di bawah umur (belum genap 18 tahun usianya). Anak-anak yang belum

dewasa cenderung mudah dipengaruhi untuk melakukan perbuatan yang

berhubungan dengan narkotika, karena jiwanya belum stabil akibat perkembangan

fisik dan spikis.

Page 59: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

Oleh karena itu perbuatan memanfaatkan anak dibawah umur untuk

melakukan kegiatan narkotika merupakan tindak pidana yang diatur dalam Pasal

undang-undang narkotika yang berbunyi sebagai berikut:

“Barang siapa menyuruh, memberi atau menjanjikan sesuatu, memberikan kesempatan, menganjurkan, memberikan kemudahan, memaksa dengan ancaman, memaksa dengan kekerasan, melakukan tipu muslihat atau membujuk anak yang belum cukup umur untuk melakukan tindak pidana sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 78, Pasal 79, Pasal 80, Pasal 81, Pasal 82, Pasal 83 dan Pasal 84, dipidana dengan penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling sedikit Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp 600.000.000,- (enam ratus juta rupiah)”. Ketentuan pasal tersebut hanya dikenakan terhadap orang yang

memanfaatkan anak yang belum dewasa saja, sedangkan anak yang bersangkutan

tetap dapat dipidana berdasarkan ketentuan undang-undang narkotika sesuai

dengan perbuatannya. Namun karena anak dibawah umur maka berlakulah

ketentuan undang-undang pengadilan anak sehingga berkasnya harus dipisah.

Dalam undang-undang psikotropika ketentuan pidana seperti tersebut juga diatur,

yaitu dalam Pasal 72, hanya saja dalam ketentuan ini tidak dirinci perbuatan apa

saja dan ancaman hukumannya lebih ringan.68

Undang-undang narkoba, baik UU No.22 Tahun 1997 dan UU No.5 Tahun

1997 tidak ada mengatur hukuman terhadap anak yang terlibat dalam

Bunyi Pasal 72 undang-undang

psikotropika adalah sebagai berikut:

“Jika tindak pidana psikotripika dilakukan dengan menggunakan anak yang belum berumur 18 (delapan belas) tahun dan belum menikah atau orang yang di bawah pengampuan atau ketika melakukan tindak pidana belum lewat dua tahun sejak selesai menjalani seluruhnya atau sebagian pidana penjara yang dijatuhkan kepadanya, ancaman pidana ditambah sepertiga pidana yang berlaku untuk tindak pidana tersebut”.

68 Gatot Supramono. op. cit, hlm 218-219

Page 60: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

penyalahgunaan narkoba. Apabila terjadi kasus yang melibatkan anak dalam

penyalahgunaan narkoba maka anak tersebut merupakan anak nakal dan ketentuan

hukum yang dipergunakan adalah undang-undang pengadilan anak. Undang-

undang tersebut tidak hanya mengatur ketentuan pidana formil namun juga

mengatur ketentuan pidana materiil terhadap anak yang terlibat dalam masalah

hukum, khususnya dalam hukum pidana.

Bentuk-bentuk pertanggungjawaban pidana anak apabila terlibat dalam

penyalahgunaan narkoba adalah menurut ketentuan Pasal 23 Undang-Undang

No.3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak yaitu pidana pokok dan pidana

tambahan. Yang termasuk dalam pidana pokok ialah pidana penjara, pidana

kurungan, pidana denda dan pidana pengawasan. Sedangkan yang termasuk dalam

pidana tambahan adalah perampasan barang-barang tertentu dan pembayaran

ganti rugi.

Menurut ketentuan Pasal 24 ayat (1) undang-undang pengadilan anak

bahwa tindakan yang dapat dijatuhkan kepada anak nakal ialah mengembalikan

kepada orang tua, wali atau orang tua asuh, menyerahkan kepada negara untuk

mengikuti pendidikan, pembinaan dan latihan kerja atau menyerahkan kepada

departemen sosial, atau organisasi sosial kemasyarakatan yang bergerak dibidang

pendidikan, pembinaan dan latihan kerja, selain itu dalam ayat (2) dikatakan

bahwa tindakan dalam ayat (1) dapat disertai dengan teguran dan syarat

tamabahan yang ditentukan oleh hakim. Kemudian menurut ketentuan Pasal 25

ayat (1) bahwa terhadap anak nakal yang melakukan tindak pidana, hakim

Page 61: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

menjatuhkan pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 23 ataupun tindakan

dalam pasal 24.

Menurut ketentuan Pasal 26 undang-undang pengadilan anak bahwa

pidana penjara yang dapat dijatuhkan kepada anak nakal yang melakukan tindak

pidana paling lama ½ (satu per dua) dari maksimum ancaman pidana penjara bagi

orang dewasa, apabila anak nakal tersebut melakukan tindak pidana yang diancam

pidana mati atau pidana penjara seumur hidup maka yang dapat dijatuhkan paling

lama 10 (sepuluh) tahun, apabila anak nakal tersebut belum mencapai umur 12

(dua belas) tahun melakukan tindak pidana yang ancaman pidananya pidana mati

atau pidana penjara seumur hidup maka terhadapnya hanya dapat dijatuhi

tindakan menyerahkan kepada negara untuk mengikuti pendidikan, pembinaan

dan latihan kerja.

Menurut ketentuan Pasal 27 undang-undang pengadilan anak bahwa

pidana kurungan yang dapat dijatuhkan kepada anak nakal yang melakukan tindak

pidana paling lama ½ (satu per dua) dari maksimum ancaman pidana kurungan

orang dewasa.

Menurut ketentuan Pasal 28 undang-undang pengadilan anak bahwa

pidana denda yang dijatuhkan kepada anak nakal paling banyak ½ (satu per dua)

dari maksimum ancaman pidana denda bagi orang dewasa dan apbila denda

tersebut tidak dapat dibayar maka akan diganti dengan wajib latihan kerja paling

lama 90 (sembilan puluh) hari kerja yang tidak melebihi 4 (empat) jam sehari

tidak dilakukan pada malam hari.

Page 62: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

Menurut ketentuan Pasal 30 undang-undang pengadilan anak bahwa

pidana pengawasan dapat dijatuhkan kepada anak nakal yang melakukan tindak

pidana paling singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama 2 (dua) tahun yang

ditempatkan dibawah pengawasan Jaksa dan bimbingan Pembimbing

Kemasyarakatan.

Didalam praktiknya menurut penuturan Hakim Achmad Semma, SH

bahwa pertanggungjawaban pidana anak yang terlibat dalam penyalahgunaan

narkoba harus melihat terlebih dahulu latar belakang dari anak tersebut

berdasarkan hasil penelitian kemasyarakatan oleh Pembimbing Kemasyarakatan,

sehingga hasil penelitian tersebut sebagai pertimbangan bagi hakim dalam

menjatuhkan pidana terhadap anak tersebut. Untuk proses persidangannya lebih

dipercepat dari kasus-kasus penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh orang

dewasa yang wajib didampingi oleh petugas Bapas sedangkan penasehat hukum

untuk beberapa kasus ada yang mendampingi dan ada yang tidak.69

69 Wawancara yang dilakukan dengan Bapak Achmad Semma, SH yang bertugas sebagai Hakim Anak di Pengadilan Negeri Medan, pada hari Kamis 24 April Medan.

Page 63: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

BAB IV

KASUS DAN ANALISA KASUS

A. Posisi Kasus

Pada hari Jum’at 17 Februari 2006, sekitar pukul 21.00 WIB dimana ROSMAIRANI Als IMAY Als MAY yang bekerja sebagai pelayan di kafe di jalan Gabion Belawan, ditanya oleh RISMA yang juga pelayan di kafe tersebut dimana tempat penjualan ganja dan ROSMAIRANI Als IMAY Als MAY pun memberitahukan lokasinya. Setelah itu RISMA, SRI dan MARET pergi membeli ganja ke tempat yang diberitahukan oleh ROSMAIRANI Als IMAY Als MAY. Lalu ISKANDAR, MARET, ANGSENG, ANDRE, MASRON melinting ganja tersebut dengan rokok sampoerna dan menghisapnya secara bergantian. Setelah RISMA menghisap ganja tersebut diberikan kepada ROSMAIRANI Als IMAY Als MAY, namun ROSMAIRANI Als IMAY Als MAY hanya meletakkan diatas meja dan pergi melayani pengunjung. Tidak lam kemudian Kepolisian Sektor Kota Belawan melakukan razia di kafe tersebut dan menangkap MARET, ANGSENG, ANDRE, MASRON, ISKANDAR dan RISMA. Setelah dilakukan

Page 64: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

penyidikan maka pihak Kepolisian juga menangkap ROSMAIRANI Als IMAY Als MAY dan SRI.70

a. Melanggar pasal:

Kemudian Jaksa Penuntut Umum mengajukan dakwaan dengan surat

dakwaan No. Reg. Perk: PDM- / RP. 9 / Ep. 1 / 04 / 2006 terhadap:

Nama : ROSMAIRANI Als IMAY Als MAY Tempat lahir : Belawan Umur / tanggal lahir : 18 tahun / 12 Desember 1989 Jenis kelamin : Perempuan Kebangsaan : Indonesia Tempat tinggal : Bagan Deli Lr.VII Umum Kel. Bagan Deli Medan Belawan Agama : Islam Pekerjaan : Pelayan Café Hotnauli Pendidikan : SMP

Berdasarkan surat penetapan hakim ketua Majelis Hakim pada Pengadilan

Negeri Medan Nomor 1147 / Pid.B / 2006, dengan Surat Pelimpahan Acara

Pemeriksaan Biasa No.B-871 / N.2.26 / Ep.1 / 02 / 2006, terdakwa dihadapkan ke

persidangan dengan dakwaan sebagai berikut:

Primair : Pasal 78 (1) huruf b UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika jo

Pasal 55 (1) ke 1 jo Pasal 56 KUHP.

Subsidair : Pasal 85 huruf a UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika jo

Pasal 55 (1) ke 1 KUHP.

b. Fakta-fakta dipersidangan:

70 Laporan Penelitian Kemasyarakatan terhadap kasus penyalahgunaan narkotika dengan terdakwa Rosmairani, hlm 2

Page 65: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam pemerriksaan secara berturut-turut

dikemukan keterangan saksi-saksi, surat, petunjuk, keterangan terdakwa dan

barang bukti sebagai berikut:

I. Keterangan saksi-saksi.

Ia. F. Sitanggang, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- bahwa benar saksi dan temannya T. Manurung pada Jumat tanggal 17

Februari 2006 sekira pukul 23.00 WIB di Jl. Gabion Belawan telah

melakukan penangkapan terhadap terdakwa dan teman-temannya karena

telah menghisap daun ganja kering secara bersama-sama.

- bahwa benar setelah saksi melakukan interogasi kepada terdakwa dan

teman-temannya yang tangkap bahwa ganja tersebut diperoleh dengan

cara membeli dari CON (DPO) di Ujung Banting Belawan dengan harga

Rp.20.000.

- bahwa benar terdakwa dan teman-temannya tidak mempunyai izin untuk

menghisap daun ganja kering tersebut.

Ib. Misrih, SH, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- bahwa benar saksi dan temannya T. Manurung pada Jumat tanggal 17

Februari 2006 sekira pukul 23.00 WIB di Jl. Gabion Belawan telah

melakukan penangkapan terhadap terdakwa dan teman-temannya karena

telah menghisap daun ganja kering secara bersama-sama.

- bahwa benar setelah saksi melakukan interogasi kepada terdakwa dan

teman-temannya yang tangkap bahwa ganja tersebut diperoleh dengan

Page 66: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

cara membeli dari CON (DPO) di Ujung Banting Belawan dengan harga

Rp.20.000.

- bahwa benar terdakwa dan teman-temannya tidak mempunyai izin untuk

menghisap daun ganja kering tersebut.

Ic. Maret Jhon Timbang Nainggolan, pada pokoknya menerangkan sebagai

berikut:

- bahwa benar saksi dan terdakwa telah ditangkap oleh petugas Polsekta

Belawan karena telah menghisap daun ganja kering tanpa izin.

- pada hari Jumat tanggal 17 Februari 2006 sekira pukul 21.00 WIB

terdakwa 1 Maret Jhon Timbang Nainggolan als Maret, terdakwa 2

Masrun Marbun als Marbun als Atun, terdakwa 3 Angseng Haloho als

Angseng als Lalok dan Andre (DPO) datang ke kafe Hotnauli duduk-

duduk sambil minum tuak selanjutnya terdakwa saksi didatangi oleh

pelayan kafe yang bernama Risma lalu menagajak saksi pergi. Ketika

hendak mengendarai sepeda motor datang SRI meminta ikut sehingga

mereka berbonceng tiga, dan ditengah jalan itulah Risma memberitahu

saksi akan membeli daun ganja di Ujung Banteng. Sesampainya disana

saksi dan Sri menunggu di atas sepeda motor di pinggir jalan sementara

Risma pergi berjalan kaki kearah trotoar kurang lebih 20 meter, saksi dan

Sri melihat Risma tersebut bercakap-cakap dengan beberapa orang laki-

laki. Beberapa saat kemudian Risma kembali dan mengajak kembali ke

kafe dengan membawa ganja.

Page 67: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

- bahwa benar setibanya Risma memberikan I bungkus kecil daun ganja

kering kepada saksi lalu saksi meletakkannya diatas meja, lalu Andre

(DPO) menghancurkan daun ganja tersebut dengan mencampurnya

dengan tembakau rokok comfile milik saksi. Kemudian melintingnya dan

membakarnya serta menghisapnya, setelah itu rokok di berikan kepada

saksi yang dihisap sebanyak 1 kali, kemudian memberikannya kepada

saksi yang hisap beberapa kali kemudian diberikan lagi kepada saksi

Angseng Haloho als Angseng als Lalok yang dihisap sebanyak 1 kali,

setelah habis membuang puntungnya ke lantai, sementara itu juga Andre

dan Risma menghisap rokok Sampurna yang bercampur dengan daun

ganja.

II. Petunjuk.

Berdasarkan keterangan saksi-saksi yang dihubungkan dengan keterangan

terdakwa, surat maka diperoleh petunjuk telah terjadi perbuatan tindak

pidana dan benar dilakukan oleh terdakwa yang dihadapkan

dipersidangan.

III. Surat-surat.

Berdasarkan Hasil Analisis LabFor. Bareskrkim Polri Cabang Medan

Barang Bukti Narkotika No. Lab: 1117 / KNF / III / 2006 tanggal 18

Februari 2006 yang ditandatangani oleh Drs Andi Firdaus dan Kasina

Ginting BSc menyatakan mengandung Cannabinoid (positif ganja) yang

terrdaftar dalam narkotika golongan I, yang terlampir dalam berkas.

IV. Keterangan terdakwa:

Page 68: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- bahwa benar pada hari Jumat tanggal 17 Februari 2006 sekira pukul 23.40

WIB di Jl Gabion Belawan terdakwa telah ditangkap oleh petugas

Polsekta Belawan karena terdakwa telah memberitahukan tempat

pembelian ganja kepada temannya.

- bahwa benar terdakwa mengetahui tempat pembelian ganja karena ia

pernah tinggal di ujung Banting Belawan.

- bahwa benar terdakwa membeli daun ganja kering dari seseorang yang

bernama CON (DPO), dimana tujuannya adalah untuk dihisap secara

bersama-sama.

- bahwa benar terdakwa tidak mempunyai izin untuk menggunakan ganja

tersebut.

V. Barang bukti: nhl (dalam perkara lain).

Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam pemeriksaan persidangan maka

dakwaan yang terbukti adalah dakwaan subsidair Pasal 85 huruf a UU No.22

Tahun 1997 tentang Narkotika jo Pasal 55 (1) ke 1 KUHP, dengan unsur-unsur

sebagai berikut:

• Barang siapa.

• Tanpa hak dan melawan hukum memiliki, menggunakan narkotika

golongan I.

• Dilakukan secara bersama-sama.

Selanjutnya di dalam Putusan Pengadilan Negeri Nomor: 1203 / Pid. B /

2006 / PN. MDN, memutuskan sebagai berikut:

Page 69: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

- Menyatakan terdakwa ROSMAIRANI als IMAY als MAY telah terbukti

secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana secara

tanpa hak dan melawan hukum memiliki narkotika golongan I.

MENGADILI

- Menjatuhkan pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan dipotong masa

penahanan.

- Memerintahkan barang bukti terlampir dalam berkas lain.

- Membebankan biaya perkara kepada terdakwa sebesar Rp.1000 (seribu

rupiah).

B. Analisa Kasus Putusan No. / Pid. B / 22 / PN. Medan

1. Analisa Kasus dari Aspek Krimiologi

Era industri mengintrodusir munculnya kehidupan kota yang makin ramai,

salah satunya adalah berdirinya kafe. Berdirinya kafe ternyata mampu menyerap

tenaga kerja, termasuk anak / remaja yang membutuhkan pekerjaan. Sehubungan

dengan hal tersebut maka kafe sebagai suatu tempat yang menyerap tenaga kerja

ternyata fungsinya telah dinegatifkan oleh segelintir orang, seperti yang terdapat

dalam kasus ini.

Kasus penyalahgunaan narkotika yang dilakukan oleh terdakwa

ROSMAIRANI Als IMAY Als MAY jika dianalisa dari sudut kriminologi bahwa

perbuatan terdakwa dapat dikatakan dipengaruhi faktor yang berasal dari luar diri

pelaku. Hal ini dapat diketahui dari latar belakang kehidupan dan keadaan

lingkungan terdakwa.

Page 70: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

Adapun yang menjadi latar belakang dan faktor penyebab penyalahgunaan

narkotika oleh terdakwa adalah sebagai berikut:

a. Tingkat pendidikan yang masih rendah, pengetahuan dan pengalaman

yang masih terbatas sehingga terdakwa tidak mampu memilah-milah

perbuatan yang bertentangan dengan hukum atau tidak.

b. Rasa solidaritas terhadap sesama teman sehingga terdakwa

memberitahukan tempat penjualan ganja.

c. Pengaruh lingkungan pergaulan terdakwa dengan para pengunjung

cafe.

d. Terdakwa adalah korban dari sindikat peredaran ganja di masyarakat.71

Keadaan keluarga terdakwa termasuk ekonomi keluargan yang kurang

mampu. Sedangkan keadaan lingkungan masyarakat tempat terdakwa tinggal

merupakan lingkungan yang kurang kondusif terhadap perkembangan anak-anak

dimana keadaan ekonomi masyarakatnya dapat dikategorikan dalam ekonomi

menengah kebawah.

72

2. Analisa Kasus dari Aspek Yuridis

Kasus penyalahgunaan narkotika yang dilakukan oleh terdakwa

ROSMAINARI yang berumur 18 tahun termasuk dalam kasus kenakalan anak

sesuai dengan ketentuan Pasal 1 angka 2 UU No.3 Tahun 1997 tentang Pengadilan

Anak. Sehingga dalam proses hukumnya memakai ketentuan dalam undang-

undang pengadilan anak.

71 Ibid, hlm 2. 72 Ibid, hlm 3

Page 71: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

Dalam kasus tersebut yang telah diputus oleh Pengadilan Negeri Medan

dengan hakim anak tunggal yaitu Pinta Uli br. Tarigan, SH dan Penitera Pengganti

yaitu Hasyim Mahmud, SH adalah sesuai dengan ketentuan Pasal 11 UU

Pengadilan Anak. Dalam hal proses pemeriksaan persidangan bahwa yang hadir

dalam sidang tertutup terhadap kasus tersebut adalah terdakwa, para saksi, orang

tua terdakwa dan pembimbing pemasyarakatan adalah sesuai dengan ketentuan

UU Pengadilan Anak dan UU Perlindungan Anak untuk menghindari labelisasi

dan harga diri terdakwa yang dibawah umur.

Hakim anak dalam kasus ini sebelum memutus perkara telah

mempertimbangkan laporan pemasyarakatan, adalah telah sesuai dengan

ketentuan UU Pengadilan Anak. Pertimbangan tersebut berkaitan dengan hal-hal

yang memberatkan dan yang meringankan terdakwa. Hal-hal yang memberatkan

terdakwa adalah perbuatan terdakwa yang tidak mendukung program pemerintah

yang ingin memberantas narkoba. Sedangkan yang meringankan adalah:

a. terdakwa belum pernah dihukum

b. terdakwa mengakui terus terang perbuatannya dan merasa menyesal.

Dari dakwaan yang didakwa terhadap terdakwa ROSMAINARI ternyata

terbukti melakukan tindak pidana secara tanpa hak dan melawan hukum memiliki

narkotika golongan I sebagaimana yang diatur dalam Pasal 85 huruf a UU

Narkotika. Hal ini sesuai dengan unsur-unsur sebagai berikut:

- Barang siapa.

Pelaku tindak pidana yang disangkakan adalah Rosmairani als Imay als May

sebagai subjek hukum.

Page 72: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

- Tanpa hak dan melawan hukum memiliki, menggunakan narkotika golongan

I.

Pelaku tindak pidana yang disangkakan tidak memiliki izin untuk

menggunakan ganja kering yang termasuk dalam narkotika giolongan I.

- Dilakukan secara bersama-sama.

Pelaku tindak pidana yang disangkakan menghisap ganja kering yang

dicampur dalam rokok Comfile dan rokok Sampurna dengan teman-temannya.

Kasus penyalahgunaan narkotika yang dilakukan oleh ROSMAINARI

tersebut sesungguhnya membutuhkan perhatian yang serius berupa perlindungan

hukum sesuai dengan ketentuan Pasal 59 UU Perlindungan Anak. Hal ini adalah

karena terdakwa masih tergolong anak-anak secara sosiologis dan psikologis

belumlah mampu mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dimana terdakwa

bukan sebagai pelaku utama namun hanya sebagai pemberi informasi merupakan

korban dari sindikat peredaran ganja di masyarakat.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun yang dapat dikemukakan dalam penulisan skripsi ini adalah

sebagai berikut:

1. Secara keseluruhan faktor-faktor penyebab terjadinya penyalahgunaan

narkoba yang dilakukan oleh anak oleh para ahli dapatlah digolongkan

menjadi dua faktor, yaitu:

Page 73: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

a. Faktor internal, yaitu hal-hal yang dari dalam diri anak seperti

kepribadian yang ingin tahu, mudah kecewa, sifat tidak sabar, rendah

diri, jiwa yang tergoncang, rasa putus asa dan lain-lain yang

menyebabkan anak memerlukan rasa ketenangan, kenyamanan, dan

keberanian dengan menyalahgunakan narkoba.

b. Faktor eksternal, yaitu hal-hal yang datang dari luar diri sipelaku

seperti berteman dengan seorang yang ternyata pemakai narkoba,

pengaruh lingkungan, gaya hidup dan lain-lain.

Dalam penanggulangan narkoba pemerintah telah melakukan kebijakan penal

dan kebijakan non penal. Kebijakan penal tersebut antara lain membentuk

peraturan perundang-undangan narkoba yang didalamnya tertuang sejumlah

kebijakan kriminalisasi, meratifikasi Konvensi internasional di bidang

narkoba, membentuk peraturan perundang-undangan mengenai anak yang

didalamnya terdapat aturan tentang narkoba seperti Pasal 89 UU RI No.23

Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan peningkatan status Badan

Koordinasi Narkotika Nasional yang menjadi Badan Narkotika Nasional

(BNN) yang berkedudukan di ibukota negara dan Badan Narkotika Propinsi

(BNP). Sedangkan yang termasuk dalam kebijakan non penal melalui

treatment dan pengobatan dengan mendirikan pusat rehabilitasi dan

pengobatan bagi para korban kecanduan narkoba. Dalam hal pencegahan agar

anak / remaja tidak terlibat dengan narkoba melalui preventif, represif serta

treatmen dan rehabilitasi.

Page 74: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

2. Pertanggungjawaban pidana anak yang terlibat dalam kejahatan narkoba tidak

diatur secara jelas dalam undang-undang narkoba, namun hakim dalam

menjatuhkan pertanggungjawaban terhadap anak tersebut menggunakan

ketentuan UU No.3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak dengan terlebih

dahulu memperhatikan laporan kemasyarakatan anak tersebut.

Dari analisa kasus aspek kriminologi bahwa pelaku melakukan perbuatan

penyalahgunaan narkoba dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:

a. Tingkat pendidikan yang masih rendah, pengetahuan dan pengalaman

yang masih terbatas sehingga terdakwa tidak mampu memilah-milah

perbuatan yang bertentangan dengan hukum atau tidak.

b. Rasa solidaritas terhadap sesama teman sehingga terdakwa

memberitahukan tempat penjualan ganja.

c. Pengaruh lingkungan pergaulan terdakwa dengan para pengunjung

cafe.

d. Terdakwa adalah korban dari sindikat peredaran ganja di masyarakat.

Sedangkan dari aspek yuridis bahwa pelaku yang masih dibawah umur yang

melakukan penyalahgunaan narkoba dipertanggungjawabkan dengan

mengunakan pengadilan anak seperti yang diatur dalam UU No.3 Tahun 1997

tentang Pengadilan Anak, sehingga terdakwa dipidana penjara selama 10

bulan.

B. Saran

Page 75: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan sehubungan dengan

permasalahan di dalam skripsi ini adalah:

1. Dalam penerapan undang-undang narkoba (Undang-Undang No.22 Tahun

1997 tentang Narkotika dan Undang-Undang No.5 Tahun 1997 tentang

Psikotropika) agar dapat lebih efektif maka perlu adanya tindakan yang

terkoordinasi antar instansi, seperti antara kepolisian dengan pihak

Departemen Perhubungan, Departemen Pendidikan Nasional, lembaga-

lembaga pendidikan, organisasi kemasyarakatan dan lain-lain. Dalam upaya

pencegahan tindak pidana di bidang narkoba perlu diintensifkan penyuluhan-

penyuluhan tentang bahaya narkotika, sehingga setiap anggota masyarakat

semakin menyadari bahwa bahaya narkoba sangat besar, sehingga setiap

kelurga dapat membuat upaya-upaya pencegahan secara internal keluarga.

Pertahanan keluarga adalah merupakan usaha yang terpenting dalam

mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba.

2. Anak sebagai generasi muda agar jangan sampai terjebak dalam

penyalahgunaan narkoba maka yang diperlukan antara lain adalah:

a. Memberikan penanaman agama dan pembinaan moral anak sejak kecil

yang dimulai dari keluarga, karena agama dan moral merupakan

benteng pertahanan yang kokoh dalam melindungi keluarga dari

kerusakan dan kehancuran termasuk bahaya narkoba.

b. Memberikan pengertian dan pemahaman bahwa narkoba merupakan

barang illegal, sehingga menyalahgunakan narkoba termasuk dalam

perbuatan / tindak pidana yang dapat dijatuhi hukuman yang berat.

Page 76: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

c. Memberikan pengertian dan pemahaman bahwa sekali mencoba

narkoba akan seterusnya menjadi ketagihan yang kemudian meningkat

menjadi ketergantungan.

d. Memberikan pengertian dan pemahaman bahwa menyalahgunakan

narkoba akan menjauhkan diri dari teman, keluarga dan kehidupan

sosial.

e. Memberikan pengertian dan pemahaman mengenai resiko

pennyalahgunaan narkoba akan berdampak fatal terhadap diri maupun

sekelilingnya.

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku Arrasjid, Chainur. Dasar-Dasar Ilmu Hukum. PT Sinar Grafika, Jakarta, 2000.

---------------------. Suatu Pemikiran Tentang Psikologi Kriminil. Kelompok

Studi Hukum dan Masyarakat Fakultas Hukum USU, Medan,1999.

Arief, Barda Nawawi. Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan

Penanggulangan Kejahatan. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2001.

Page 77: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

Bunga, Reh BR PA. Skripsi: Perspektif Krimiologi Tentang

Penyalahgunaan Narkotika di Kotamadya Binjai. Fak. Hukum USU,

Medan, 2002.

Badan Narkotika Nasional. Buku Bacaan Bagi Pelajar SMA-Kampanye Anti

Narkoba. Direktorat Bimbingan Masyarakat POLRI. Penanggulangan Penyalahgunaan

Bahaya Narkoba, 2001.

Doloksaribu, Donny M. Skripsi: Analisa Hukum dan Kriminologi Terhadap

Kasus Kejahatan Sodomi di Medan. Fak. Hukum USU, Medan, 2007.

Makarao, M. Taufik, Suhasril dan H.M Zakky A.S. Tindak Pidana Narkotika,

Ghalia Indonesia, Jakarta, 2005.

Mastar Ain Tanjung. Pahami Kejahatan Narkoba. Letupan Indonesia. Jakarta

2004.

Mutia, Tj. Dian. Mari Menyongsong Masa Depan Yang Cerah, Hati-Hati

Terhadap Bahaya Narkoba, Katakan Tidak Pada Narkoba. Mefi

Caraka. Medan, 2002.

Muladi (editor). Hak Asasi Manusia- Hakekat, Konsep & Implikasinya Dalam

Perspektitf Hukum & Masyarakat. Refika Aditama, Bandung, 2005.

Mulyadi, Lilik. Pengadilan Anak di Indonesia Teori, Praktik dan

Permasalahannya. Mandar Maju. Bandung, 2005.

-----------------. Kapita Selekta Hukum Pidana Kriminologi dan Victimologi.

Djambatan. Jakarta, 2004.

Mulyadi, Mahmud. Politik Hukum Pidana Bahan Kuliah. Fakultas Hukum-

USU, Medan. 2007

Nasution, Rizali H, Darma Putra dan Riza Hendrawan. AIDS dan NARKOBA

Dikenal Untuk Dihindari (Buku Pegangan Untuk Pendidik Sebaya),

Yayasan Humaniora. Medan, 2000.

Purba, Rehngena. Peran Hakim Dalam Penegakan Hukum Perlindungan

Anak: Pidato Orasi Ilmiah Dies Natalis FH-USU. Fakultas Hukum

USU, Medan, 2006.

Ridwan, M dan Ediwarman. Azas-Azas Kriminologi. USU Press, Medan, 1994.

Sudarto. Kapita Selekta Hukum Pidana. Alumni, Bandung, 1986.

Page 78: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

Sudarsono.. Kenakalan Remaja, Rineka Cipta, Jakarta, 1991.

Supramono, Gatot. Hukum Narkoba Indonesia. Djambatan, Jakarta, 2004.

Santosa, Topo dan Eva Achjani Zulfa. Kriminologi. Rajawali Pers, Jakarta, 2001.

Waluyo, Bambang. Pidana dan Pemidanaan. Sinar Grafika. Jakarta, 2004.

B. Undang-undang

Undang-undang No.21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Perdagangan Orang

Undang-Undang RI No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Undang-Undang RI No.3 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Undang-Undang RI No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

Undang-Undang RI No.23 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak.

Undang-Undang RI No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika

Undang-Undang RI No.5 Tahun 1997 tentang Psikotropika.

Undang-Undang RI No.4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak.

C. Media Cetak Elektronik

Program SERGAP, RCTI, Minggu 16 Maret 2008.

Pengertian Narkoba diakses dari situs http: // www.bnn. org.id

WAWANCARA

1. Berdasarkan pengamatan Bapak faktor-faktor apa yang menyebabkan

anak terlibat dalam penyalahgunan narkoba?

Dari pengalaman saya selama bertugas sebagai Hakim Anak, bahwa

faktor-faktor yang menyebabkan anak terlibat dalam perkara narkoba bersifat

kasuistik, yang artinya bahwa antara satu kasus dengan kasus yang lain penyebab

anak terlibat dalam perkara narkoba berbeda-beda, ada yang karena ingin coba-

Page 79: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

coba, ikut-ikutan terhadap teman, kehidupan keluarga yang tidak harmonis

ataupun karena kurangnya pengawasan dari orang tua. Untuk mengetahui

penyebab anak terlibat dalam narkoba harus diteliti oleh Penelitian

Kemasyarakatan BAPAS.

2. Apakah jenis kelamin anak ikut menentukan dalam perkara narkoba

yang melibatkan anak?

Dari beberapa kasus narkoba yang melibatkan anak kebanyakan adalah

anak laki-laki, karena pada umumnya anak laki-laki yang terlibat berusia sekitar

14-16 tahun sudah rokok, rokok tersebut merupakan pintu awal anak terhadap

narkoba. Meskipun demikian untuk beberapa kasus ada juga yang melibatkan

anak perempuan.

3. Jenis narkoba apa yang pada umumnya digunakan anak dalam

penyalahgunaan narkoba?

Pada umumnya jenis narkoba yang sering digunakan oleh anak adalah

ganja, karena anak tersebut sebelumnya telah mengenal rokok. Ganja tersebut

kemudian dicampur dengan rokok yang dihisapnya. Sehingga anak yang telah

mengenal rokok akan lebih besar kemungkinan untuk mengenal ganja.

4. Dalam beberapa kasus narkoba yang melibatkan anak yang pernah

Bapak sidangkan, bagaimana peran anak tersebut?

Dari beberapa kasus narkoba yang melibatkan anak yang telah saya

sidangkan bahwa pada umumnya anak merupakan pemakai narkoba, sedangkan

sebagai perantara adalah sangat kecil. Sebagai perantara, seorang anak biasanya

diiming-imingi oleh seorang pengedar dengan sejumlah uang yang untuk ukuran

anak uang tersebut sangat berarti, umpamanya seorang anak yang uang sakunya

pas-pasan akan menuruti perintah seseorang untuk mengantarkan narkoba yang

tidak diketahui anak tersebut dengan imbalan uang sebesar Rp. 10.000,-

Page 80: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

5. Bagaimana pertanggungjawaban pidana anak yang terlibat dalam

penyalahgunaan narkoba?

Pertanggungjawaban pidana anak yang terlibat dalam perkara narkoba

memakai ketentuan dalam UU No.3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak,

dimana ancaman pidana maksimal bagi anak yang terlibat narkoba adalah ½ dari

ancaman hukuman orang dewasa. Kemudian dilihat dari laporan Penelitian

Kemasyarakatan BAPAS terhadap anak tersebut, ada yang dijatuhi hukuman

dengan ½ dari hukuman orang dewasa, ada yang dimaasukan dalam pembinaan,

ataupun dikembalikan kepada orang tuanya.

6. Dalam persidangan yang pernah Bapak sidangkan, apakah anak yang

telah selesai menjalani hukumannya terlibat lagi dalam perkara

narkoba?

Seorang anak yang telah terlibat dalam perkara narkoba yang kemudian

telah selesai menjalani masa hukumannya sangat jarang untuk terlibat lagi dengan

narkoba (menjadi residivis).

7. Bagaimana proses persidangan anak yang terlibat dalam perkara

penyalahgunaan narkoba?

Proses persidangan anak yang terlibat dalam perkara penyalahgunaan

narkoba mengacu terhadap ketentuan dalam UU No.3 Tahun 1997 tentang

Pengadilan Anak. Persidangan tersebut merupakan persidangan yang tertutup

untuk umum. Dalam praktik pemeriksaan di persidangan ada anak yang

didampingi oleh penasehat hukumnya dan ada yang tidak, namun untuk petugas

BAPAS wajib selalu mendampingi anak tersebut dalam setiap persidangannya.

Selain itu yang diizinkan hadir dalam pemeriksaan sidang adalah orang tua dari

anak tersebut. Selain itu dalam perkara narkoba yang melibatkan seorang anak

maka persidangannya lebih didahulikan dari persidangan orang dewasa yang

terlibat dalam narkoba.

Page 81: ANALISIS KRIMINOLOGI DAN YURIDIS TERHADAP ...narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa. Pada masa remaja ini seorang anak sering melakukan perbuatan-perbuatan yang

Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN), 2008. USU Repository © 2009

8. Bagaimana pertimbangan Bapak dalam menjatuhkan pidana terhadap

anak?

Pertimbangan saya dalam menjatuhkan pidana terhadap seorang anak yang

terlibat dalam penyalahgunaan narkoba adalah dengan memperhatikan latar

belakang anak tersebut, faktor yang menyebabkan anak melakukannya serta

dengan memperhatikan sikap anak terhadap perbuatannya apakah anak tersebut

meyesal atau tidak.

9. Apakah penanggulangan anak yang terlibat dalam narkoba dapat

dilakukan dengan tidak menggunakan pemidanaan?

Menurut saya bahwa penanggulangan anak yang terlibat dalam narkoba

dapat dilakukan tanpa menggunakan pemidanaan tergantung dari keadaan anak

tersebut. Artinya kita harus melihat latar belakang dari sianak tersebut serta

melihat seberapa parah pengaruh narkoba terhadap anak, bila hal-hal tersebut.