ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi...

95
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 1990-2010 SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: MAHARSI ENDAH KUSUMANINGTIAS F0108015 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi...

Page 1: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI INVESTASI DI INDONESIA

TAHUN 1990-2010

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh:

MAHARSI ENDAH KUSUMANINGTIAS

F0108015

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul :

ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 1990-2010

Diajukan Oleh :

MAHARSI ENDAH KUSUMANINGTIAS

F0108015

Disetujui dan diterima oleh Pembimbing

Pada Tanggal 19 September 2012

Surakarta, 19 September 2012

Pembimbing,

Dr. J.J Sarungu, MS

NIP. 19510701 198010 1001

Page 3: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi

ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 1990-2010

Diajukan Oleh :

MAHARSI ENDAH KUSUMANINGTIAS

F0108015

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada Tanggal 6 Oktober 2012

Susunan Tim Penguji Skripsi

1. Dr. Evi Gravitiani, M.Si sebagai Ketua (.......................................) NIP. 197306052009122001

2. Dr. J.J Sarungu, M.S. sebagai Pembing (.......................................) NIP. 1951107011980101001

3. Malik Cahyadin, S.E, M.Si sebagai Anggota (.......................................) NIP. 198107292008121002

Page 4: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirrobil’alamin, puji syukur kepada Allah azza wa jalla yang

telah memberikan kemudahan dan kelancaran kepada penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Ketimpangan dan Faktor

yang Mempengaruhi Investasi di Indonesia Tahun 1990-2010”.

Investasi merupakan hal yang penting dalam pembangunan perekonomian

suatu negara sebab tingkat investasi yang tinggi menunjukkan tingkat

pertumbuhan ekonomi yang tinggi pula. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi

mampu meningkatkan tingkat kemakmuran masyarakat.Peningkatan jumlah

investasi banyak dipengaruhi oleh faktor ekonomi maupun faktor non ekonomi.

Faktor ekonomi dapat dilihat melalui variabel-variabel makro seperti variabel

inflasi, tingkat suku bunga kredit investasi, dan kurs rupiah. Analisis ini akan

diestimasi dengan pendekatan Error Correction Model (ECM).

Pertumbuhan investasi yang tinggi haruslah disertai dengan pemerataan

investasi sehingga pemerataan pembangunan ekonomi dapat tercapai. Pemerataan

pembangunan yang baik mencerminkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang

baik pula. Rata atau timpangnya investasi dapat dihitung melalui Indeks Entropi

Theil.

Penulisan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan di dalamnya seperti

jumlah data yang terbatas sehingga periode penelitian yang yang diajukan juga

terbatas. Saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk

meningkatkan kualitas penelitian kedepannya.

Page 5: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Tak lupa pula, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada

semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, terutama kepada

pihak-pihak berikut ini :

1. Dr. J.J Sarungu, MS selaku pembimbing yang dengan sabar memberikan

arahan dan memberikan banyak masukan berarti dalam penyusunan skripsi

ini.

2. Dr. Wisnu Untoro, MS Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Supriyono, M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Izza Mafruhah, S.E, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta dan

selaku dosen pembimbing akademik penulis.

5. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan pelayanan

kepada penulis.

Surakarta, 2012

Penulis

Page 6: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

ABSTRAK ...................................................................................................... ii

ABSTRACT ............................................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................ vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... .. xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 8

D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis ............................................................................. 9

1. Ketimpangan ............................................................................. 9

Page 7: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

2. Investasi ................................................................................... 11

3. Inflasi ....................................................................................... 18

4. Tingkat Suku Bunga ................................................................. 21

5. Nilai Tukar ............................................................................... 22

B. Hasil Penelitian Terdahulu .................................................................. 27

C. Kerangka Konseptual Pemikiran ......................................................... 31

D. Hipotesis Penelitian.......................................................................... 34

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ............................................................................. 35

B. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ............................... 35

C. Jenis dan Sumber Data .................................................................... 36

D. Teknik Analisis Data ....................................................................... 37

1. Ketimpangan Investasi di Indonesia .......................................... 37

2. Pengaruh Variabel Inflasi, Suku Bunga Kredit Investasi, dan Kurs

terhadap Investasi di Indonesia ................................................. 38

a. Uji Stasioneritas ................................................................... 40

b. Uji Kointegrasi ..................................................................... 41

c. Error Correction Model ........................................................ 42

d. Uji Asumsi Klasik ................................................................ 47

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

A. Gambaran Umum Indonesia ............................................................ 54

1. Keadaan Geografis .................................................................... 54

2. Keadaan Demografi .................................................................. 55

3. Kondisi Makro Ekonomi ........................................................... 55

Page 8: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

4. Kondisi Investasi ...................................................................... 56

5. Tingkat Inflasi .......................................................................... 57

6. Suku Bunga Kredit Investasi .................................................... 59

7. Kurs ......................................................................................... 60

B. Hasil Analisis .................................................................................. 61

1. Ketimpangan Investasi di Indonesia ......................................... 61

2. Pengaruh Variabel Inflasi, Suku Bunga Kredit Investasi, dan Kurs

(Rp/USS) terhadap Investasi di Indonesia ................................ 64

a. Uji Stasioneritas ................................................................. 64

b. Uji Kointegrasi ................................................................... 66

c. Error Correction Model ...................................................... 68

d. Uji Asumsi Klasik .............................................................. 70

C. Interpretasi Ekonomi ...................................................................... 73

1. Pola Penyebaran Investasi di Indonesia ....................................... 73

2. Pengaruh Inflasi terhadap Investasi di Indonesia ......................... 74

3. Pengaruh Suku Bunga Kredit Investasi di Indonesia ................... 75

4. Pengaruh Kurs (Rp/US$) terhadap Investasi di Indonesia ........... 76

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 78

B. Saran ............................................................................................. 79

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 9: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Pembentukan Modal Tetap Domestik Regional Bruto

ADHK 2000 Tahun 2010 ................................................................ 6

Tabel 3.1 Kriteria Pengujian Akar Unit ADF ................................................ 40

Tabel 3.2 Kriteria Pengujian Derajat Integrasi ........................................... 41

Tabel 3.3 Kriteria Pengujian Kointegrasi ........................................................ 41

Tabel 4.1 Laju Inflasi di Indonesia Tahun 1990-2010 ..................................... 57

Tabel 4.2 Suku Bunga Kredit Investasi di Indonesia Tahun 1990-2010 ... 51

Tabel 4.3 Nilai Kurs (Rp/US$) di Indonesia Tahun 1990-2010 ................. 60

Tabel 4.4 Hasil Analisis Ketimpangan Investasi Menurut Wilayah

di Indonesia Tahun 2006-2010 .................................................. 62

Tabel 4.5 Hasil Uji Akar Unit (in level) ......................................................... 65

Tabel 4.6 Hasil Uji Derajat Integrasi (in first difference) ............................... 66

Tabel 4.7 Hasil Regresi Kointegrasi dengan OLS ........................................... 67

Tabel 4.8 Hasil Uji Akar Unit terhadap E (Residual) ...................................... 67

Tabel 4.9 Hasil Estimasi ECM (Jangka Pendek) ............................................ 68

Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi .................................................................. 71

Tabel 4.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................ 71

Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinieritas ............................................................ 72

Page 10: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Permintaan Investasi Agregat di Indonesia

Tahun 1990-2010 .......................................................................... 2

Gambar 1.2 Lingkaran Setan Dilihat dari Sisi Permintaan ............................... 3

Gambar 1.3 Lingkaran Setan Dilihat dari Sisi Penawaran ................................ 3

Gambar 2.1 Peran Pembentukan Modal sebagai Kunci Utama

Pertumbuhan Ekonomi ................................................................. 16

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Konseptual ................................................... 33

Gambar 3.1 Analisis Time Series dengan Pendekatan ECM ........................... 39

Gambar 3.2 Langkah-langkah Penurunan ECM .......................................... 43

Gambar 3.3 Statistik d Durbin-Watson ........................................................ 52

Gambar 4.1 Uji Normalitas Jarque-Bera .......................................................... 70

Page 11: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A. ANALISIS TINGKAT KETIMPANGAN

INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2006-2010 .......... II

1. Hasil Indeks Entropi Theil Antarprovinsi di Indonesia ......................... III

2. Hasil Indeks Entropi Theil Antarprovinsi dalam Wilayah Pulau

dan Kepulauan di Indonesia ................................................................. VIII

3. Hasil Indeks Entropi Theil Antarprovinsi dalam Wilayah

Kawasan di Indonesia ........................................................................... XIII

4. Hasil Indeks Entropi Theil Antarpulau dan Kepulauan di Indonesia ..... XVIII

5. Hasil Indeks Entropi Theil Antarkawasan di Indonesia ........................ XIX

LAMPIRAN B. ANALISIS PENGARUH VARIABEL INFLASI, SUKU

BUNGA KREDIT INVESTASI, DAN KURS (RP/US$)

TERHADAP INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 1990-

2010 ................................................................................ XXI

1. Data Variabel Independen dan Dependen ........................................... XXII

2. Hasil Uji Akar Unit ............................................................................. XXIII

3. Hasil Uji Derajat Integrasi ................................................................... XXVI

4. Hasil Uji Kointegrasi Engle-Granger ................................................... XXX

5. Hasil Estimasi ECM ............................................................................... XXXI

6. Hasil Uji Asumsi Klasik ..................................................................... XXXII

Page 12: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

Page 13: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ABSTRAK

ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI DI INDONESIA PERIODE TAHUN 1990-2010

MAHARSI ENDAH KUSUMANINGTIAS

F0108015

Dosen Pembimbing : Dr. J.J Sarungu, MS

Penelitian ini bertujuan untuk : a) mengetahui pola penyebaran investasi di Indonesia tahun 2006-2010, dan b) mengetahui faktor yang mempengaruhi investasi di Indonesia tahun 1990-2010. Penelitian ini menggunakan data pembentukan modal tetap domestik bruto menurut provinsi, jumlah penduduk menurut provinsi, pembentukan modal tetap bruto, inflasi, suku bunga kredit investasi, dan kurs. Perolehan data melalui publikasi publik statistik Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik yang dihitung melalui Indeks Entropi Theil dan Error Correction Model (ECM).

Hasil analisis menunjukkan bahwa : a) pola penyebaran investasi di Indonesia selama periode penelitian masih belum rata yang ditandai dengan pola penyebaran investasi yang cenderung memusat , b) variabel suku bunga kredit investasi berpengaruh negatif dan signifikan dalam jangka pendek dan jangka panjang, variabel inflasi berpengaruh negatif dan signifikan dalam jangka panjang, variabel kurs berpengaruh positif dan signifikan dalam jangka panjang.

Pengembangan investasi sebaiknya diarahkan secara merata ke seluruh wilayah dan menciptakan iklim investasi yang sehat. Pemerintah juga sebaiknya berusaha menjaga kestabilan suku bunga kredit investasi di Indonesia.

Kata Kunci : Investasi, Ketimpangan, Indeks Entropi Theil, Error Correction Model (ECM)

Page 14: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ABSTRACT

ANALYSIS OF INVESTMENT IMBALANCES AND FACTORS

INFLUENCING INVESTMENT IN 1990-2010

MAHARSI ENDAH KUSUMANINGTIAS

F0108015

This research has a purpose: a) determine the pattern of spread of investment in Indonesia in 2006-2010 and b) determine the factors that influence investment in Indonesia in 1990-2010. This study uses data gross domestic fixed capital formation by province, the number of population by province, gross fixed capital formation, inflation, investment lending rates, and the exchange rate. Data obtained by public publications BI and BPS calculated by Theil Entropy Index and Error Correction Model (ECM)

The analysis showed that: a) the pattern of spread of investment in Indonesia is likely to mean that focuses on several areas during the study period and b) variable interest rate affect investment negatively and significantly to the amount of investment in the short and long term, the inflation variable is negative and significant effect on the amount of investment in the short term and variable rate has a positive and significant impact on the amount of investment in the short term.

Development investment should be directed evenly across the region and creating a healthy investment climate. The government also should tried to maintain a stable rate of investment credit in Indonesia.

Keywords : Investment, Imbalance, Theil Entropy Index, Error Correction Models (ECM)

Page 15: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Ahli ekonomi mendefinisikan investasi sebagai dana yang dikeluarkan

untuk membeli barang modal dan peralatan produksi baik untuk

mengganti atau untuk menambah barang modal yang akan digunakan guna

memproduksi barang dan jasa di masa yang akan datang (Sadono, 2006 :

366).

Kebanyakan negara berkembang mengalami kekurangan modal untuk

investasi karena tingkat pendapatan yang masih rendah. Tingkat

pendapatan yang rendah menjadikan kesempatan menabung kecil karena

sebagian besar pendapatan digunakan utntuk konsumsi (Zulkarnain, 1989 :

51).

Indonesia sebagai negara berkembang memerlukan investasi sebagai

dana pembiayaan pembangunan karena masih terbatasnya sumber dana

tabungan dalam negeri (Rahadian, 2003 : 14).“Negara berkembang rata-

rata memiliki jumlah tabungan dan investasi sebesar 2 – 6 persen dari

pendapatan nasionalnya, sedangkan negara maju memiliki tabungan dan

investasi rata-rata sebesar 10 – 20 persen dari pendapatan nasionalnya”

(Irawan, 1993).

Page 16: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Sumber : BPS, PDB menurut penggunaannya

Gambar 1.1 Perkembangan Investasi Agregat di Indonesia

(miliar rupiah) Tahun 1990-2010

Perkembangan investasi agregat di Indonesia terus menunjukkan

peningkatan selama 20 tahun terakhir ini. Indonesia sebagai salah satu

negara berkembang masih banyak memerlukan investasi untuk

meningkatkan produktivitas ekonominya.

Harvey Leibenstein dalam Jhingan (1988 : 43) mengungkapkan teori

tesisnya tentang negara berkembang yang dicekam oleh lingkaran setan

kemiskinan (vicious circle of poverty) karena kekurangan modal, pasar

yang tidak sempurna, dan keterbelakangan ekonomi sehingga menjadikan

mereka tetap berada di tingkat pendapatan rendah.

Page 17: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Sumber : Jhingan (1988 :43)

Gambar 2.1 Lingkaran Setan Dilihat dari Sisi Permintaan

Tingkat pendapatan yang rendah menyebabkan tingkat permintaan

menjadi rendah sehingga investasi rendah. Tingkat investasi yang rendah

menyebabkan produktivitas rendah.

Sumber : Jhingan (1988 : 43)

Gambar 1.2 Lingkaran Setan Dilihat dari Sisi Penawaran

Page 18: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Tingkat pendapatan rendah menjadikan tingkat tabungan rendah

sehingga investasi rendah. Tingkat investasi yang rendah menyebabkan

tingkat produktivitas rendah.

Faisal dan Haris (2009 : 7) menjelaskan bahwa tingkat investasi yang

rendah menjadikan kegiatan produksi nasional akan ikut turun yang

mengakibatkan output nasional ikut merosot. Output nasional yang terus-

menerus turun akan menjadikan laju pertumbuhan ekonomi secara

keseluruhan ikut merosot baik dalam angka persentase pertumbuhannya

sendiri maupun dalam segi kualitasnya.

Teori pertumbuhan ekonomi Harrord-Domar menunjukkan investasi

memiliki korelasi positif dengan laju pertumbuhan ekonomi. Wilayah yang

memiliki daya serap investasi yang tinggi memiliki tingkat pertumbuhan

ekonomi yang cenderung tinggi dan wilayah yang memiliki daya serap

investasi yang rendah memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang

cenderung rendah pula.

Dumairy (1996 : 136) menjelaskan cara melihat perkembangan

investasi melalui tiga hal berikut :

1. Melihat kontribusi pembentukan modal tetap bruto dalam konteks

permintaan agregat, yaitu melihat sumbangan variabel I (investasi yang

dilakukan oleh swasta maupun pemerintah) dalam persamaan

pendapatan nasional Y = C + I + G + (X-M).

2. Mengamati data investasi yang dilakukan oleh pihak swasta saja

(PMDN dan PMA).

Page 19: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

3. Melihat perkembangan dana investasi yang disalurkan oleh pihak

perbankan.

Jumlah investasi yang bertambah banyak akan meningkatkan total

pengeluaran nasional yang berarti daya beli dan daya saing nasional akan

ikut meningkat sehingga meningkatkan produktivitas kegiatan ekonomi.

Faktor investasi bersama-sama dengan faktor pengeluaran pemerintah dan

faktor ekspor netto mempunyai peran untuk memperkuat sistem

perekonomian.

Peningkatan jumlah investasi dapat memunculkan ketimpangan

investasi. Ketidakmerataan penyebaran investasi terjadi baik secara

sektoral maupun regional. Sektor industri pengolahan menempati urutan

pertama proporsi investasi asing dan domestik terbanyak pada tahun 1967-

1995 (Dumairy, 1996 : 144).

Ketimpangan regional yang terjadi membawa pengaruh sebagai

berikut :

1. Memperburuk keadaan-keadaan ekonomi bagi daerah miskin yang

disebut backwash effect (efek mencuci daerah belakang)

2. Mendorong daerah miskin menjadi lebih maju yang disebut dengan

spread effects (efek menyebar) atau trickle-down effects (efek menetes

ke bawah).

Page 20: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Tabel 1.1 Pembentukan Modal Tetap Domestik Regional Bruto

Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2010

Lokasi

PMTDB

(miliar rupiah)

%

I. SUMATERA Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Kepulauan Riau Jambi Sumatera Selatan Bangka Belitung Bengkulu Lampung

103.666.005,52 5.679.959,05

23.413.245,46 7.161.096,17

12.187.628,95 2.786.282,75 2.792.081,21

14.910.858,00 2.639.503,12

920.708,08 6.147.633,73

20,80 1,14 4,70 1,44 5,26 2,57 0,56 2,99 0,53 0,18 1,24

II. JAWA DKI Jakarta Jawa Barat Banten Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur

305.047.354,81 136.270.559,18

55.629.768,88 13.002.865,52 34.411.737,34

5.561.444,23 60.170.979,66

61,21 27,34 11,16 2,61 6,90 1,12

12,07 III. BALI & NUSA

TENGGARA Bali Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Barat

14.639.940,35

7.087.757,28 1.712.903,54 5.839.279.53

2,94

1,42 0,34 1,17

IV. KALIMANTAN Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur

39.609.548,61 8,035.307,78 7.380.603,91 5.403.666,91

18.789.970,01

7,95 1,61 1,48 1,08 3,77

V. SULAWESI Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Barat Sulawesi Tenggara

23.725.057,53 4.024.001,69 1.022.732,34 3.393.571,32

11.142.660.77 559.329,07

3.582.762,34

4,76 0,81 0,21 0,68 2,24 0,11 0,72

VI. MALUKU Maluku Maluku Utara

412.597,27 191.520,41 221.076,86

0,08 0,04 0,04

VII. PAPUA Papua Papua Barat

11.272.075,13 9.252.147,73 2.019.927,40

2,26 1,86 0,41

INDONESIA

498.372.578,88

100

Page 21: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Penyebaran pembentukan modal tetap domestik regional bruto

berdasarkan harga konstan tahun 2000 sebanyak 61,21 % tersebar di Pulau

Jawa, khususnya di Provinsi DKI Jakarta sebesar 27,34 %, Provinsi Jawa

Timur sebesar 12,07 % dan Provinsi Jawa Barat sebesar 11,16 %.

Sedangkan Pulau Maluku menduduki peringkat terendah penyebaran

pembentukan modal tetap domestik regional bruto sepanjang tahun 2010

yaitu sebesar 0,08 %.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul : “Analisis Ketimpangan dan Faktor yang

Mempengaruhi Investasi di IndonesiaTahun 1990-2010”.

B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah yang dapat diajukan berdasarkan latar belakang

masalah yang telah diuraikan sebagai berikut :

1. Bagaimana pola penyebaran investasi di Indonesia tahun 2006-2010?

2. Bagaimana pengaruh tingkat inflasi terhadap investasi di Indonesia

tahun 1990-2010?

3. Bagaimana pengaruh suku bunga kredit investasi terhadap investasi di

Indonesia tahun 1990-2010?

4. Bagaimana pengaruh kurs terhadap investasi di Indonesia tahun 1990-

2010?

Page 22: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian yang diharapkan dapat dicapai dalam penelitian ini

adalah :

1. Mengetahui ketimpangan investasi di Indonesia tahun 2006-2010.

2. Mengetahui pengaruh tingkat inflasi terhadap investasi di Indonesia

tahun 1990-2010.

3. Mengetahui pengaruh suku bunga kredit investasi terhadap investasi

di Indonesia tahun 1990-2010.

4. Mengetahui pengaruh kurs terhadap investasi di Indonesia tahun

1990-2010.

D. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diharapkan dapat diambil dari penelitian ini diantaranya

sebagai berikut:

1. Bagi Masyarakat Umum

Penelitian ini mampu memberikan informasi tentang investasi secara

umum kepada masyarakat luas dan para pengusaha tentang kebijakan-

kebijakan apa saja yang berpengaruh terhadap investasi.

2. Bagi Pemerintah dan Instansi Terkait

Penelitian ini mampu memberikan pertimbangan dalam rangka

mengoptimalkan mekanisme kebijakan dalam mendukung investasi.

3. Bagi Dunia Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi

mahasiswa atau peneliti lain sebagai bahan referensi dalam penelitian

selanjutnya.

Page 23: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN TEORITIS

1. Ketimpangan

Ketimpangan regional menunjukkan perbedaan tingkat

pembangunan dan tingkat kesejahteraan antar wilayah. Profesor

Myrdal dalam Jhingan (1988 : 270) menjelaskan ketimpangan

regional mempunyai kaitan erat dengan sistem kapitalis yang

dikendalikan oleh motif laba. Motif laba mendorong berkembangnya

pembangunan terpusat di wilayah-wilayah yang memiliki harapan

laba tinggi, sedangkan wilayah-wilayah lain terlantar. Perbedaan

harapan laba ini disebabkan oleh perbedaan kandungan sumber daya

alam, keadaan demografis, keadaan politik, dan keadaan

birokrasimasing-masing daerah.

Profesor Myrdal lebih lanjut menjelaskan sebab utama terjadinya

ketimpangan regional karena kuatnya dampak balik melalui hal-hal

sebagai berikut (Jhingan , 1988):

a. Adanya dampak balik migrasi, yaitu daerah yang memiliki

kegiatan ekonomi berkembang akan menarik orang-orang muda

dan aktif untuk pindah sehingga cenderung menguntungkan

daerah tersebut.

b. Perpindahan modal cenderung memusat di wilayah maju.

Page 24: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

c. Pembebasan dan perluasan pasar memberikan keuntungan

wilayah maju melalui daya saing.

Kegiatan ekonomi yang memusat di suatu daerah tertentu

sedangkan di daerah lain mengalami ketertinggalan akan

menyebabkan ketidakmerataan antar wilayah.

Mrydal (Arsyad, 1999 : 129) membagi pengaruh ekspansi ekonomi

ini menjadi dua hal :

a. Backwash effects yaitu pengaruh merugikan akibat ekspansi

ekonomi yang dilakukan oleh suatu daerah tertentu karena

tenaga kerja dan modal yang ada akan pindah ke daerah yang

melakukan ekspansi tersebut.

b. Spread effects yaitu pengaruh yang menguntungkan bagi daerah

lain akibat ekspansi ekonomi yang dilakukan oleh daerah

tertentu.

Hirschman ( Arsyad, 1999:129) juga membagi perbedaan antara

daerah miskin dan kaya menjadi dua bagian :

a. Trickling down effects yaitu proses penetesan ke bawah sebagai

dampak yang baik karena perbedaan antara daerah kaya dan

miskin semakin menyempit.

b. Polarization effects yaitu proses pengkutuban sebagai dampak

yang buruk karena perbedaan antara daerah kaya dan miskin

semakin jauh.

Page 25: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

2. Investasi

a. Pengertian Investasi

Pasal 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 mendefinisikan

investasi sebagai “bentuk kegiatan menanam modal baik oleh

penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk

melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia” (BKPM,

2010 : 4).

Investasi adalah “aliran yang meningkatkan persediaan modal,

merupakan tambahan modal baru pada simpanan modal perusahaan”

(Case & Fair, 2006:270).

Paul M. Johson dalam Rachbini (2009:11) mendefinisikan :

“Investasi sebagai seluruh pendapatan yang dibelanjakan oleh perusahaan atau lembaga pemerintah untuk barang-barang modal yang akan digunakan dalam aktivitas produksi. Agregat investasi dalam perekonomian suatu negara merupakan jumlah total pembelanjaan guna menjaga atau meningkatkan cadangan barang-barang tertentu yang tidak dikonsumsi segera. Barang-barang tersebut digunakan untuk memproduksi barang atau jasa yang berbeda dan akan didistribukasikan ke pihak-pihak lain”. Dumairy (1996: 136) mengartikan pembentukan modal tetap bruto

yang mencakup :

“Pengadaan, pembuatan atau pembelian barang modal baru dari dalam negeri dan barang modal baru ataupun bekas dari luar negeri. Barang modal yang dibeli atau dibuat sendiri adalah barang tahan lama atau peralatan yang digunakan dalam proses produksi dan mempunyai umur pemakaian selama satu tahun atau lebih. Sedangkan bruto mencerminkan bahwa penghitungan pembentukan modal belum dikurangi dengan penyusutan barang modal”. “Pembentukan modal yaitu mengarahkan sebagian kegiatannya untuk pembuatan barang modal, alat-alat dan perlengkapan, mesin dan fasilitas pengangkutan, pabrik dan peralatannya. Pembentukan modal merupakan investasi dalam bentuk barang-barang modal yang dapat menaikkan stok modal, output nasional, dan pendapatan

Page 26: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

nasional. Stok modal menggambarkan output suatu sektor yang belum selesai diproses yang dapat berbentuk output setengah jadi atau input yang belum digunakan, termasuk pula barang jadi yang belum dijual” (Profesor Nurkse dalam Jhingan, 1988 : 87).

Dr. Singer mendefinisikan pembentukan modal terdiri dari

“barang-barang yang nampak seperti pabrik, alat-alat, dan mesin

maupun barang-barang yang tidak nampak seperti pendidikan bermutu

tinggi, kesehatan, tradisi ilmiah dan penelitian”. Kuznets juga

memberikan pendapat yang sama tentang pembentukan modal, yaitu

“Mencakup biaya konstruksi, peralatan, persediaan dalam negeri, pembiayaan pendidikan, rekreasi, dan barang mewah yang memberikan kesejahteraan dan produktivitas lebih pada individu serta semua pengeluaran masyarakat yang berfungsi untuk meningkatkan moral penduduk yang bekerja” (Jhingan, 1988:419).

Dumairy (1996 : 136) menjelaskan tentang pembentukan modal

tetap bruto secara rinci terdiri dari :

1) Barang baru maupun bekas yang dapat diproduksi kembali,

mempunyai umur satu tahun atau lebih yang tidak digunakan

untuk keperluan militer.

2) Dana perubahan atau penambahan barang modal untuk

memperpanjang umur atau meningkatkan produktivitas barang

modal.

3) Pengeluaran atas reklame tanah dan perbaikannya,

pengembangan dan perluasan perkebunan, pertambangan,

hutan, lahan pertanian , dan perikanan.

4) Penambahan ternak yang dipelihara untuk diambil tenaga,

susu, bulu, dan pembibitan ternak potong.

Page 27: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Sadono (2006 : 366) menguraikan empat komponen investasi

sebagai berikut :

1) Investasi perusahaan swasta

Pengusaha melakukan investasi berupa pendirian bangunan

industri, pembelian mesin-mesin dan peralatan produksi,

pembelian bahan mentah yang bertujuan untuk memperoleh

keuntungan dari produksi yang akan mereka lakukan di masa

depan.

2) Pengeluaran untuk mendirikan tempat tinggal

Pembangunan rumah memiliki sifat yang mendekati peralatan

produksi yaitu memakan waktu lama sebelum nilainya susut

dan secara terus-menerus menghasilkan jasa.

3) Perubahan dalam inventaris perusahaan

Stok barang simpanan perusahaan meliputi bahan mentah,

barang setengah jadi, dan barang yang siap dijual di pasaran

tetapi masih disimpan oleh perusahaan.

4) Investasi yang dilakukan oleh pemerintah

Pemerintah melakukan investasi untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat seperti pembuatan jalan raya, rumah

sakit, sekolah dan sebagainya.

b. Faktor Pendorong dan Penghambat Investasi

BKPM (2010), Dumairy (1996), dan Jhingan (1988) menganalisis

beberapa faktor yang dapat mendorong dan menghambat investasi

sebagai berikut ini :

Page 28: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

1) Faktor pendorong investasi :

a) Pelayanan dan penyelesaian kelembagaan investasi berjalan

cepat dan efektif.

b) Kelembagaan dan keleluasaan peran daerah yang kuat

sesuai prinsip otonomi daerah dan desentralisasi.

c) Fasilitias menarik bagi investor, seperti imigrasi yang

lancar agar proses mobilisasi tenaga kerja dan modal

berjalan lancar, .

d) Fasilitas fiskal seperti pembebasan atau pengurangan pajak

bagi usaha yang memberi nilai tambah dan eksternalitas

yang tinggi.

e) Ramalan perekonomian di masa depan yang baik

f) Perubahan dan perkembangan teknologi.

g) Keuntungan perusahaan yang besar.

h) Pencitraan yang baik bagi negara atau daerah tujuan

investor.

2) Faktor penghambat investasi antara lain :

a) Ketidakstabilan sosial dan masalah keamanan di tingkat

pusat maupun daerah.

b) Kondisi infrastruktur yang tidak memadai seperti sarana

transportasi, listrik, air, dan lain-lain.

c) Ketidakstabilan mata uang atau nilai tukar rupiah terhadap

mata uang asing.

d) Fungsi kelembagaan investasi dan birokrasi yang rumit.

Page 29: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

c. Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi

Jhingan (1988 : 85) menjabarkan ada dua macam faktor yang

mempengaruhi proses pertumbuhan ekonomi suatu negara, yaitu

faktor ekonomi dan non ekonomi. Faktor ekonomi seperti sumber

daya manusia, modal, usaha, dan teknologi sedangkan faktor non

ekonomi seperti lembaga sosial,budaya, kondisi politik, dan nilai-nilai

moral suatu bangsa. Modal yang dimaksud adalah investasi dalam

bentuk barang-barang modal yang dapat menaikkan stok modal,

output nasional dan pendapatan nasional yang mencerminkan

permintaan efektif dan menciptakan efisiensi produktif bagi produksi

di masa yang akan datang (Jhingan, 1988 : 88).

Jhingan (1988 : 88) mengilustrasikan pembentukan modal

sebagai kunci utama pertumbuhan ekonomi sebagai berikut :

Page 30: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Sumber : Jhingan (1988 : 88) Gambar 2.1

Peran Pembentukan Modal sebagai Kunci Utama Pertumbuhan Ekonomi

Evsey Domar (Massachusetts Institute of Technology) dan Sir

Roy F. Harrod (Oxford University) dalam Jhingan (1988)

mengemukakan teorinya tentang hubungan antara investasi dengan

pertumbuhan ekonomi yaitu adanya dampak permintaan dan dampak

penawaran invetasi. Investasi menciptakan pendapatan (dampak

permintaan) dan memperbesar kapasitas produksi perekonomian

dengan meningkatkan stok modal (dampak penawaran). Laju

pendapatan dan output nasional harus meningkat sama ketika

kapasitas produktif modal meningkat supaya tidak terjadi kelebihan

kapasitas (menganggur).

Page 31: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

d. Peran Investasi dalam Pembangunan Ekonomi

Pembentukan modal mempunyai andil penting di dalam

pembangunan ekonomi. Jhingan (1988) menjabarkan beberapa peran

penting investasi peralatan modal dalam pembangunan ekonomi

sebagai berikut :

1) Pembentukan modal meningkatkan produktivitas baik di

bidang pertanian, perkebunan, pertambangan, dan industri.

2) Investasi peralatan modal meningkatkan kesempatan kerja

karena tercapainya ekonomi produksi skala luas dan

meningkatkan spesialisasi.

3) Pembentukan modal menciptakan perluasan pasar.

4) Pembentukan modal menciptakan pembangunan ekonomi

dengan jumlah penduduk yang meningkat.

5) Pembentukan modal mengatasi permasalahan pokok dalam

neraca pembayaran karena mengurangi barang-barang impor.

6) Tercapainya swasembada negara dan mengurangi beban utang

luar negeri dengan mengurangi kebutuhan modal asing.

7) Pembentukan modal memperbesar penawaran barang-barang,

mengendalikan inflasi, dan menciptakan kestabilan ekonomi.

8) Pembentukan modal membantu memenuhi kebutuhan

penduduk yang semakin meningkat.

Peningkatan laju pembentukan modal menaikkan jumlah output

nasional yang pada akhirnya menaikkan laju dan tingkat pendapatan

nasional.

Page 32: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

3. Inflasi

a. Pengertian Inflasi

“Inflasi adalah kecenderungan harga-harga untuk naik secara

umum dan terus-menerus” (Boediono, 2001:155). Kenaikan harga dari

satu jenis barang, kenaikan harga karena musiman atau menjelang

hari-hari besar, dan kenaikan harga-harga barang yang diatur secara

sengaja oleh pemerintah bukanlah termasuk ke dalam inflasi.

Penyusunan inflasi bertujuan untuk memperoleh indikator yang

menggambarkan kecenderungan umum tentang perkembangan harga

sebagai informasi dasar dalam pengambilan keputusan baik di tingkat

ekonomi mikro maupun makro dan dalam kebijakan fiskal maupun

moneter.

BPS (2009) menghitung indikator inflasi melalui :

1) Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price Index

(CPI). Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan

pergerakan harga dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi

masyarakat.

Rumus penghitungan inflasi :

%

INF : Inflasi pada waktu (bulan atau tahun) t dalam persen

: Indeks harga konsumen pada periode t

: Indeks harga konsumen pada periode sebelumnya

2) Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) yaitu harga transaksi

yang terjadi antara penjual atau pedagang besar pertama

Page 33: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

dengan pembeli atau pedagang besar berikutnya dalam jumlah

besar pada pasar pertama atas suatu komoditas.

3) Deflator Produk Domestik Bruto yaitu menggambarkan

pengukuran level harga barang akhir (final goods) dan jasa

yang diproduksi di dalam suatu negara. Deflator PDB

dihitung dengan cara membagi PDB atas dasar harga nominal

dengan PDB atas dasar harga konstan.

%

: Laju inflasi pada tahun t

: Indeks harga konsumen periode t

: Indeks harga konsumen periode sebelumnya

b. Macam – macam Inflasi

Inflasi dapat digolongkan tergantung dari tujuan kita

menggolongkannya. Pertama, berdasarkan parah tidaknya inflasi

dapat digolongkan menjadi 4 macam :

1) Inflasi ringan (di bawah 10% dalam setahun)

2) Inflasi sedang (antara 10 % - 30 % dalam setahun)

3) Inflasi berat (antara 30 % – 100% dalam setahun)

4) Hiperinflasi (diatas 100% dalam setahun)

Kedua, inflasi berdasarkan sebab musababnya dapat dibedakan

menjadi dua macam, yaitu :

1) Demand inflation, yaitu inflasi yang timbul karena permintaan

masyarakat akan berbagai barang terlalu kuat.

Page 34: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

2) Cost inflation, yaitu inflasi yang timbul karena kenaikan

ongkos produksi.

Ketiga, inflasi berdasarkan asalnya dapat dibedakan menjadi dua

macam, yaitu :

1) Domestic inflation, yaitu inflasi yang berasal dari dalam negeri

karena defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan

pencetakan uang baru atau karena gagal panen.

2) Imported inflation, yaitu inflasi yang berasal dari luar negeri

karena terjadi inflasi di luar negeri atau negara-negara mitra

dagang.

c. Teori Inflasi

Boediono (1982) menjelaskan tentang konsep teori inflasi sebagai

berikut ini :

1) Teori Kuantitas

Teori kuantitas menyoroti terjadinya proses inflasi karena

penambahan jumlah uang beredar dan harapan masyarakat di

masa datang terhadap inflasi.

2) Teori Keynes

Teori Keynes mengatakan bahwa inflasi terjadi karena

masyarakat hidup diluar batas kemampuan ekonominya.

3) Teori Strukturalis

Teori strukturalis menjelaskan bahwa inflasi terjadi karena

kenaikan ongkos produksi barang-barang dan kenaikan harga

bahan makanan karena produksi bahan makanan tidak mampu

Page 35: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

mengimbangi pertumbuhan penduduk dan kenaikan pendapatan

per kapita.

4. Tingkat Suku Bunga

Suku bunga adalah biaya pinjaman atau harga yang dibayarkan

untuk pinjaman tersebut dan biasanya dinyatakan dalam persentase

per tahun. Suku bunga adalah harga yang harus dibayar peminjam

(debitur) kepada pihak yang meminjamkan (kreditur) untuk

pemakaian sumber daya selama interval tertentu.

Suku bunga dapat dibedakan menjadi suku bunga nominal dan

suku bunga riil. Suku bunga nominal adalah suku bunga yang

dilaporkan tanpa koreksi terhadap dampak-dampak inflasi dan suku

bunga riil adalah suku bunga yang dikoreksi terhadap dampak-dampak

inflasi.

Suku bunga mempengaruhi keputusan individu terhadap pilihan

untuk membelanjakan uang lebih banyak atau menyimpan uangnya

dalam bentuk tabungan. Sadono (2006 : 123) menjelaskan investor

hanya akan melakukan investasi jika tingkat pengembalian modal

lebih besar atau sama dari bunga yang harus dibayarkan.

Penurunan tingkat bunga riil akan mengurangi biaya modal yang

menyebabkan jumlah laba dan insentif meningkat sehinnga dapat

mengakumulasi lebih banyak modal lagi. Kenaikan tingkat bunga riil

akan menaikkan biaya modal sehingga akan mengurangi pembentukan

modal.

Page 36: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Weson dan Brigham (1990 : 81) dalam Heri dan Rahardhian

(2010 : 153) menjelaskan empat faktor yang mempengaruhi suku

bunga, yaitu peluang produksi, saat mengkonsumsi yang dikehendaki,

risiko, dan inflasi.

Perubahan dari bunga pengembalian pinjaman juga

mempengaruhi arus kas perusahaan. Suku bunga pinjaman yang naik

akan mengurangi laba perusahaan karena laba akan teralokasikan

untuk menutup bunga pinjaman dan menjadikan investor enggan

melakukan investasi. Suku bunga pinjaman yang rendah akan

menaikkan laba perusahaan karena laba yang seharusnya dialokasikan

pada bunga pinjaman akan berkurang sehingga investor akan tertarik

untuk melakukan investasi.

5. Nilai Nukar

a. Pengertian Nilai Tukar

Nilai tukar mata uang suatu negara menunjukkan nilai mata uang

suatu negara yang dinyatakan dalam nilai mata uang negara lain.

“Nilai tukar mata uang asing adalah berapa banyak jumlah mata uang

domestik yang dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang

asing” (Sadono, 2006:397).

Nilai tukar dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

1) Nilai tukar nominal

Nilai tukar nominal adalah nilai mata uang domestik terhadap

mata uang asing.

Page 37: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

2) Nilai tukar riil

Nilai tukar riil adalah nilai tukar nominal yang sudah dikoreksi

dengan harga relatif, yaitu harga-harga di dalam negeri

dibandingkan dengan harga-harga di luar negeri.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar

Penentuan nilai tukar sistem mengambang ditentukan oleh

permintaan dan penawaran valuta asing di pasar bebas. Permintaan

terhadap valuta asing yang meningkat akan menurunkan nilai mata

uang domestik dan penawaran terhadap valuta asing yang meningkat

akan menaikkan nilai mata uang domestik.

Sadono (2006 : 402) menjelaskan beberapa faktor penting yang

mempengaruhi nilai tukar mata uang sebagai berikut :

1) Perubahan dalam cita rasa masyarakat

Cita rasa masyarakat secara tidak langsung mempengaruhi

jumlah barang ekpor dan impor melalui kualitas barang

dalam negeri. Kualitas barang dalam negeri yang baik akan

mengurangi jumlah impor dan menaikkan ekspor.

2) Perubahan harga barang ekspor dan impor

Kenaikan harga barang ekspor/impor akan mengurangi jumlah

ekpor/impor dan penurunan harga barang ekspor/impor akan

menaikkan jumlah barang ekpor/impor.

3) Inflasi

Inflasi cenderung menaikkan jumlah barang impor dan

menurunkan jumlah barang ekspor.

Page 38: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

4) Perubahan suku bunga dan tingkat pengembalian investasi

Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang rendah

menyebabkan modal dalam negeri mengalir ke luar negeri dan

nilai mata uang domestik akan turun. Suku bunga dan tingkat

pengembalian investasi yang tinggi menyebabkan modal luar

negeri masuk ke dalam negeri dan nilai mata uang domestik

akan naik.

5) Pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat berasal dari

perkembangan ekpor dan impor. Perkembangan ekspor

menyebabkan permintaan terhadap valuta asing meningkat

dan perkembangan impor menyebabkan penawaran terhadap

valuta asing meningkat.

c. Sistem Nilai Tukar

Corden (2002) dalam Mugi Rahardjo (2009) menjelaskan

beberapa sistem nilai tukar yang berlaku, yaitu :

1) Sistem nilai tukar tetap (fixed exchange rate)

Sistem nilai tukar yang menetapkan nilai tertentu pada nilai

tukarnya melalui devaluasi devaluasi (menurunkan nilai mata

uang domestik terhadap mata uang asing) atau revaluasi

(menaikkan nilai mata uang domestik terhadap mata uang

asing) yang dilakukan oleh bank sentral.

Page 39: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

2) Sistem nilai tukar mengambang terkendali (managed foating

exchange rate)

Nilai tukar bergerak sesuai kekuatan permintaan dan

penawaran pasar. Nilai tukar menguat apabila terjadi kelebihan

penawaran di atas permintaan dan akan melemah apabila

terjadi kelebihan permintaan di atas penawaran.

3) Sistem nilai tukar mengambang murni (purefloating exchange

rate)

Bank sentral menetapkan atasan suatu kisaran tertentu dari

pergerakan nilai tukar yang disebut intervention band (batas

pita intervensi). Nilai tukar ditentukan berdasarkan mekanisme

pasar sepanjang berada di dalam batasan pita intervensi

tersebut.

4) Sistem nilai tukar tetap tetapi dapat disesuaikan (fixed but

adjustable rate)

Pemerintah dan bank sentral menetapkan nilai tukar dan

mempertahankannya melalui intervensi langsung di pasar

valuta asing atau mengarahkan pasar untuk menjual dan

membeli valuta asing dengan harga tetap.

5) Currency Board System (CBS)

Currency Board System memiliki tiga ciri utama yakni :

a) Suatu negara secara eksplisit menyatakan komitmennya

untuk menjaga nilai mata uangnya dengan mata uang

negara lain dengan nilai tukar yang tetap.

Page 40: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

b) Setiap uang lokal yang diedarkan harus dijamin sepenuhnya

dengan cadangan devisa.

c) Tidak terdapat kebijakan pembatasan devisa.

6) Flexible Peg

Sistem nilai tukar ini memberikan respon terhadap kekuatan

pasar atau perubahan fundamental.Bank sentral menetapkan

besarnya (peg) nilai tukar mata uang lokal terhadap mata uang

asing dalam jangka waktu yang pendek.

7) Target Zone

Nilai tukar dibiarkan mengambang dalam target daerah

tertentu yang mempunyai batas bawah dan batas atas. Bank

sentral memiliki komitmen untuk mencegah agar nilai tukar

tidak keluar dari batas atas dan batas bawah yang telah

ditetapkan.

8) Active Crawling Peg

Pemerintah atau bank sentral menetapkan nilai tukar pada

tingkat tertentu dan melakukan penyesuaian berdasarkan

perkembangan indikator-indikator ekonomi tertentu dalam

waktu berkala.

9) Passive Crawling Peg

Nilai tukar nominal pada suatu waktu tertentu disesuaikan

sejalan dengan perkembangan inflasi pada masa lain atau

inflasi saat ini dan inflasi negara mitra dagang dan negara

pesaing utama.

Page 41: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

B. HASIL PENELITIAN TERDAHULU

1. Penelitian oleh Bambang Setiaji tahun 1997

Penelitian ini bertujuan mengkaji perilaku investasi agregat atas

variabel-variabel suku bunga nominal, PDB dan pengeluaran

pemerintah (Gex) tahun 1960-1994. Model dasar penelitian

menggunakan model dasar investasi neoklasik yang diperluas dengan

sudut pandang Keynesian dan diuji melalui pendekatan Error

Correction Model.

Hasil estimasi ECM memperlihatkan adanya hubungan

keseimbangan dalam jangka panjang antara variabel investasi dengan

variabel suku bunga, PDB, dan pengeluaran pemerintah. Hasil estimasi

ECM dalam jangka pendek memperlihatkan variabel PDB memiliki

hubungan yang positif dan signifikan terhadap investasi, variabel suku

bunga memiliki hubungan yang negatif namun pengaruhnya tidak

begitu nyata terhadap investasi, dan variabel pengeluaran pemerintah

(Gex) memiliki hubungan yang positif namun tidak signifikan.

Hasil uji asumsi klasik memperlihatkan data terkena asumsi

heteroskedastisitas dan tidak terpenuhinya linieritas maka walaupun

estimasi masih dapat diterima, daya prediksinya menjadi kurang tepat.

2. Penelitian oleh Susilawati tahun 2002

Penelitian ini membahas pengaruh kebijakan fiskal yaitu kebijakan

mengenai pengeluaran pemerintah terhadap pembentukan modal tetap

di Indonesia serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

pembentukan modal tetap tersebut.

Page 42: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari

BPS, BI, dan IMF selama periode waktu tahun 1984-1998 dengan

menggunakan harga konstan tahun 1990dan menggunakan model

penyesuaian stok atau penyesuaian parsial (partial adjusment model /

PAM). Penelitian ini menggunakan variabel suku bunga nominal,

pengeluaran pemerintah, kurs (Rp/US$), dan pendapatan nasional luar

negeri (Amerika Serikat).

Hasil estimasi fungsi pembentukan modal tetap bruto

memperlihatkan bahwa variabel kebijakan fiskal (pengeluaran

pemerintah) mempunyai pengaruh positif dan sangat nyata terhadap

pembentukan modal tetap bruto pada taraf siginifikansi 5%, variabel

tingkat bunga mempunyai pengaruh negatif dan sangat nyata terhadap

pembentukan modal tetap bruto pada taraf signifikansi 1%, variabel

kurs mempunyai pengaruh positif (dengan asumsi ceteris paribus)

terhadap pembentukan modal tetap bruto pada taraf signifikansi 10%,

variabel pendapatan luar negeri tidak berpengaruh terhadap

pembentukan modal tetap bruto, dan variabel pembentukan modal

tetap bruto tahun sebelumnya berpengaruh nyata terhadap

pembentukan modal tetap bruto sekarang pada taraf signifikansi 5%,

ceteris paribus.

Hasil uji asumsi klasik terdapat pelanggaran asumsi klasik yaitu

gejala multikolinieritas, namun tidak terlalu tinggi.

Page 43: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

3. Penelitian oleh J.J Sarungu tahun 2008

Penelitian ini menganalis pola penyebaran investasi selama tahun

1985-1995 secara regional dengan menggunakan teknik analisis

Koefisien Entropi Theil dan Koefisien Deviasi Logaritmik Rata-Rata.

Penelitian ini menggunakan data pembentukan modal tetap domestik

bruto menurut provinsi di Indonesia.

Penelitian ini menganalisis pola penyebaran investasi per kapita

antarprovinsi di Indonesia, pola penyebaran investasi per kapita

antarprovinsi dalam wilayah di Indonesia, dan pola penyebaran

investasi per kapita antarwilayah di Indonesia.

Hasil analisis penelitian ini menunjukkan hasil :

a. Pola penyebaran investasi antarprovinsi mula-mula cenderung

memusat kemudian berubah menyebar.

b. Pola penyebaran investasi untuk Pulau Jawa cenderung semakin

memusat, Pulau Sulawesi mula-mula menyebar kemudian

cenderung memusat sedangkan untuk pulau lainnya mula-mula

memusat kemudian cenderung menyebar.

c. Pola penyebaran investasi antarprovinsi di Kawasan Indonesia

Barat cenderung memusat kemudian menyebar sedangkan

Kawasan Indonesia Timur cenderung menyebar kemudian

memusat.

d. Pola penyebaran investasi antarprovinsi dengan atau tanpa

kepemilikan sumber daya alam-energi mineral mula-mula

memusat kemudian cenderung menyebar.

Page 44: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

4. Penelitian oleh Hendra Dharmawan dan Sri Soelistyowati tahun 2009

Penelitian ini menganalisis variabel-variabel makro ekonomi yang

mempengaruhi pembentukan modal tetap bruto di Indonesia periode

1990-2007. Hasil analisis menunjukkan bahwa selama periode

penelitian pergerakan pembentukan modal tetap bruto mengalami

pergerakan yang fluktuatif yang berarti pembentukan modal tetap

bruto cukup rentan dengan gejolak perekonomian negara

Penelitian ini menggunakan analisis data time series dengan

memfokuskan pada pendekatan kointegrasi dan pembentukan Error

Correction Model (ECM).

Hasil uji kointegrasi Johansen menunjukkan bahwa variabel

indeks produksi dan jumlah uang beredar dalam jangka panjang

mempunyai hubungan yang positif terhadap pertumbuhan

pembentukan modal tetap bruto, sedangkan variabel suku bunga

kredit investasi riil dan selisih suku bunga SBI dengan Federal

Reserve (FED) fund rate mempunyai hubungan yang negatif dengan

pertumbuhan pembentukan modal tetap bruto.

Hasil analisis ECM menunjukkan pengaruh jangka pendek antara

variabel-variabel ekonomi makro dengan pembentukan modal tetap

bruto. Variabel suku bunga kredit investasi mempunyai pengaruh

paling signifikan pada hampir setiap time lag.

Page 45: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

5. Penelitian oleh M.Soekarni, Agus Syarip Hidayat, dan Joko Suryanto

tahun 2011

Penelitian ini menganalisis penyebaran dan perkembangan

Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam

Negeri (PMDN) di Indonesia selama periode 2002-2008 dengan

metode kepustakaan (desk research).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola penyebaran PMA dan

PMDN menurut wilayah pulau belum merata dan bahkan sangat

timpang karena masih dominan berada di Pulau Jawa, khususnya

Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Barat.

C. KERANGKA KONSEPTUAL PEMIKIRAN

Investasi memiliki peran dalam meningkatkan kegiatan ekonomi dan

kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan nasional, dan tingkat

kemakmuran masyarakat. Sadono (2006 : 367) memberikan penjelasan

tentang peran investasi dalam perekonomian suatu negara yaitu : investasi

menambah jumlah barang modal yang berarti meningkatkan produktivitas

kegiatan ekonomi, peningkatan investasi akan meningkatkan pendapatan

nasional yang diikuti dengan bertambahnya kesempatan kerja, dan

peningkatan investasi memberikan dampak pada perkembangan teknologi.

Indah dan Didit (2005) menjelaskan pengadaan investasi mampu

meningkatkan produksi dan pendapatan nasional yang berarti

meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi sangat

bergantung pada tenaga kerja dan kapital, sedangkan penambahan kapital

diperoleh melalui pengadaan investasi.

Page 46: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Banyak faktor yang mempengaruhi jumlah investasi, baik itu faktor

ekonomi maupun non ekonomi. Faktor ekonomi dapat melalui variabel-

variabel makro seperti tingkat inflasi, suku bunga kredit investasi, dan

nilai kurs

Ahli ekonomi menekankan faktor-faktor yang mempengaruhi investasi

adalah suku bunga, ekspetasi mengenai kegiatan ekonomi di masa depan,

dan kemajuan teknologi (Sadono, 2006 : 106).

Pengaruh Tingkat Inflasi

Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang-barang secara

umum dan berlangsung terus menerus. Tingkat inflasi yang tinggi akan

mengurangi jumlah investasi sebab harga barang-barang yang naik

cenderung menaikkan biaya modal.

Pengaruh Tingkat Suku BungaKredit Investasi

Suku bunga kredit investasi memiliki hubungan yang negatif dengan

investasi. Tingkat suku bunga kredit investasi yang rendah akan

meningkatkan gairah investor untuk melakukan investasikarena semakin

tinggi prospek mendapatkan keuntungan. Tingkat suku bunga kredit

investasi yang tinggi akan membuat investor enggan untuk melakukan

investasi karena mengurangi keuntungan. Investor cenderung memilih

menyimpan dananya dalam bentuk tabungan atau deposito (Sadono, 2006 :

106 dan Mankiw, 2007 : 481).

Pengaruh Kurs

Kurs memiliki hubungan yang positif terhadap investasi.Tingkat nilai

tukar yang rendah akan mengurangi jumlah investasi dan tingkat nilai

Page 47: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

tukar yang tinggi akan meningkatkan jumlah investasi. Nilai tukar yang

rendah akan menyebabkan nilai riil aset masyarakat rendah karena

kenaikan tingkat harga-harga secara umum. Nilai riil aset masyarakat yang

rendah akan mengurangi permintaan domestik masyarakat yang berarti

terjadi penurunan pada pengeluaran / alokasi modal pada investasi.

Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan di atas, secara ringkas dapat

digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut :

Gambar 2.2

Kerangka Pemikiran Konseptual

Page 48: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

D. HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pola penyebaran investasi di Indonesia belum rata selama periode

penelitian.

2. Tingkat inflasi berpengaruh negatif terhadap investasi di Indonesia.

3. Tingkat suku bunga kredit investasi berpengaruh negatif terhadap

investasi di Indonesia.

4. Nilai kurs (Rp/US$) berpengaruh positif terhadap investasi di

Indonesia.

Page 49: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. DESAIN PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif melalui studi literatur

dengan analisis data sekunder yang bertujuan untuk :

1. Menganalisis tingkat ketimpangan investasidi Indonesia tahun 2006-

2010.

2. Menganalisis pengaruh variabel inflasi, suku bunga kredit investasi,

dan kurs terhadap jumlah investasi di Indonesia periode tahun 1990-

2010.

B. DEFINISI OPERASIONAL DAN PENGUKURAN VARIABEL

1. Tingkat Ketimpangan Investasi di Indonesia

a. “Ketimpangan adalah ketidakseimbangan pertumbuhan antar sektor primer, sekunder, tersier atau sektor sosial di suatu negara, distrik, atau tempat dimana peristiwa itu terjadi baik di negara maju atau berkembang, negara pertanian atau industri, negara besar atau kecil yang memiliki wilayah maju atau tertinggal” (Murty dalam Siswanto, 2011). Nilai ketimpangan berkisar antara 0 sampai dengan 1. Angka

ketimpangan yang semakin tinggi menunjukkan pola penyebaran

investasi yang cenderung memusat (semakin timpang).

b. Investasi per kapita diperoleh dari pembentukan modal tetap

domestik regional bruto provinsi i atas dasar harga konstan tahun

2000 dibagi dengan jumlah pertengahan penduduk provinsi i.

Investasi per kapita dihitung dalam satuan miliar rupiah.

Page 50: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

2. Pengaruh Variabel Inflasi, Suku Bunga Kredit Investasi, dan Kurs

(Rp/US$) terhadap Investasi di Indonesia

a. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah investasi yaitu

pembentukan modal tetap bruto atas dasar harga konstan tahun

2000 di Indonesia periode tahun 1990-2010 yang dihitung dalam

satuan miliar rupiah.

b. Variabel Independen

1) Tingkat inflasi yang digunakan adalah tingkat inflasi di

Indonesia periode tahun 1990-2010 berdasarkan IHK yang

dihitung dalam satuan % (persentase).

2) Suku bunga yang digunakan adalah tingkat suku bunga bank

umum kredit investasi dalam rupiah di Indonesia periode tahun

1990-2010 yang dinyatakan dalam satuan % (persentase).

3) Kurs yang dimaksud adalahnilai tukar mata uang rupiah

terhadap mata uang USD periode tahun 1990-2010 yang

dinyatakan dalam Rp/US$.

C. JENIS DAN SUMBER DATA

1. Tingkat Ketimpangan Investasi di Indonesia

Penelitian ini menggunakan data sekunder dalam tahun berupa

data pembentukan modal tetap domestik regional bruto atas dasar

harga konstan tahun 2000 menurut provinsi dan data jumlah

penduduk di 33 provinsi di Indonesia periode penelitian 2006-2010.

Page 51: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Data diperoleh melalui publikasi publik “Statistik Indonesia” dan

“Penduduk Indonesia : Menurut Provinsi dan Kabupaten/Kota” tahun

2006-2010 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik.

2. Pengaruh Variabel Inflasi, Suku Bunga Kredit Investasi, dan Kurs

(Rp/US$) terhadap Investasi di Indonesia

Penelitian ini menggunakan data time series berupa data

pembentukan modal tetap bruto, tingkat inflasi, tingkat suku bunga

kredit investasi bank umum, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar

AmerikaSerikat di Indonesia tahun 1990-2010.

Data diperoleh dari publikasi publik “Statistik Ekonomi

Keuangan Indonesia (SEKI)” tahun 1990-2010 yang diterbitkan oleh

Bank Indonesia dan publikasi publik “Statistik Indonesia” tahun 1990-

2010 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik.

D. TEKNIK ANALISIS DATA

1. Ketimpangan Investasi di Indonesia

Henry Theil, dalam Mudrajad (2002 : 87) menciptakan sebuah

rumus yang dinamakan Indeks Entropi untuk mengukur kesenjangan

spasial yang memungkinkan membuat perbandingan selama waktu

tertentu dan menyediakan secara rinci dalam sub unit geografis yang

lebih kecil. Mudrajad (2002) menjelaskan keuntungan menggunakan

Indeks Entropi Theil adalah dapat menganalisis kecenderungan

geografis selama periode waktu tertentu dan mengkaji gambaran yang

lebih rinci mengenai kesenjangan spasial.

Page 52: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Rumus Indeks Entropi Theil adalah sebagai berikut :

Keterangan :

T : Indeks Entropi keseluruhan atas kesenjangan spasial di

Indonesia

: Investasi per kapita provinsi ke i (i = 1,2,3,...,n) di

Indonesia

N : Jumlah provinsi atau wilayah pengamatan di Indonesia

: Rata-rata investasi per kapita menurut provinsi di

Indonesia

Nilai Indeks Entropi Theil berkisar antara 0 < T < 1. Nilai indeks

yang lebih rendah menunjukkan adanya ketimpangan yang rendah

sedangkan nilai indeks yang lebih tinggi menunjukkan adanya

ketimpangan yang lebih tinggi.

2. Pengaruh Variabel Inflasi, Suku Bunga Kredit Investasi, dan Kurs

(Rp/US$) terhadap Investasi di Indonesia

Penelitian menggunakan data time series seringkali menyebabkan

regresi lancung. Regresi lancung terjadi jika antar variabel di dalam

model tidak saling berhubungan akan tetapi hasil regresi menunjukkan

koefisien regresi yang signifikan dan nilai koefisien determinasi yang

tinggi (Agus, 2009 : 315 dan Wing, 2009 :10.1). Regresi yang

menghasilkan regresi lancung ada kemungkinan terjadi

Page 53: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

ketidakseimbangan dalam jangka pendek namun terdapat

keseimbangan dalam jangka panjang.

Prof. Dennis Sargan mengenalkan sebuah pendekatan untuk data

time series yaitu Error Correction Model (ECM) atau model koreksi

kesalahan yang dikembangkan oleh Prof. Hendry dan dipopulerkan

oleh Engle-Granger. Error Correction Model memiliki beberapa

kelebihan dibandingkan dengan model dinamik lainnya seperti :

mampu menganalisis fenomena ekonomi dalam jangka pendek dan

jangka panjang dengan lebih banyak variabel, mengatasi permasalahan

variabel yang tidak stasioner dan regresi lancung, dan mampu

menjelaskan adanya ketidakseimbangan antara fenomena ekonomi

yang diinginkan dengan kenyataannya (Insukindro, 1999).

Sumber : Dirangkum dari Agus (2009), Dedi (2012), Gujarati (2009), Insukindro

(1999), dan Wing (2009)

Gambar 3.1 Analisis Time Series dengan Pendekatan Error Correction Model

Page 54: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

a. Uji Stasioneritas

Data yang tidak stasioner akan menghasilkan regresi lancung.

“Data dikatakan stasioner jika memenuhi syarat : rata-rata dan

variannya konstan sepanjang waktu, dan kovarian antara dua runtut

waktu tergantung pada kelambanan antara dua periode tersebut”

(Wing, 2009 : 10.5). Uji stasioneritas dapat dilakukan melalui metode

grafik dan metode akar unit.

1) Uji Akar Unit

Deteksi stasioneritas dapat dilakukan melalui uji akar unit (unit

root test) yang dikembangkan oleh Dickey-Fuller. Jika data time

series mempunyai akar unit maka dikatakan data tersebut bergerak

secara random (random walk) dan data yang mempunyai sifat

random walk dikatakan data yang tidak stasioner.

Tabel 3.1 Kriteria Pengujian Akar Unit Augmented Dickey-Fuller

Indikator Keterangan

Nilai absolut statistik ADF lebih kecil (lebih negatif) dari nilai kritis MacKinnon

Stasioner

Nilai absolut statistik ADF lebih besar (lebih positif) dari nilai kritis MacKinnon

Tidak Stasioner

Sumber :Dirangkum dari Agus (2009 dan Wing ( 2009)

2) Uji Derajat Integrasi

Uji derajat integrasi mentransformasi data nonstasioner

menjadi data stasioner melalui proses diferensi data pada tingkat

pertama atau kedua.

Page 55: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Tabel 3.2 Kriteria Pengujian Derajat Integrasi

Indikator Keterangan

Nilai absolut statistik ADF lebih kecil (lebih negatif) dari nilai kritis MacKinnon

Stasioner

Nilai absolut statistik ADF lebih besar (lebih posistif) dari nilai kritis MacKinnon

Tidak Stasioner

Sumber :Dirangkum dari Agus (2009) dan Wing (2009)

b. Uji Kointegrasi

Uji kointegrasi berfungsi untuk mengetahui adanya hubungan

jangka panjang diantara dua variabel yang tidak stasioner. Variabel

gangguan yang tidak mengandung akar unit atau data stasioner

atau I(0) maka semua variabel terkointegrasi yang berarti

mempunyai hubungan jangka panjang. Uji kointegrasi hanya bisa

dilakukan ketika data yang digunakan dalam penelitian berintegrasi

pada tingkat derajat yang sama.

Langkah-langkah untuk melakukan uji kointegrasi adalah

dengan melakukan regresi persamaan variabel dan mendapatkan

nilai residualnya. Nilai residual inilah yang kemudian dilakukan uji

akar unit dengan metode Augmented Dickey-Fuller.

Tabel 3.3 Kriteria Pengujian Kointegrasi

Indikator Keterangan

Nilai absolut statistik ADF lebih kecil (lebih negatif) dari nilai kritis MacKinnon

Berkointegrasi

Nilai absolut statistik ADF lebih besar (lebih positif) dari nilai kritis MacKinnon

Tidak Berkointegrasi

Sumber : Dirangkum dari Agus (2009 danWing (2009)

Page 56: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

c. Error Correction Model (ECM)

Agus (2009 : 325) menjelaskan hubungan variabel dependen

dan variabel independen yang memiliki koefisien determinasi yang

tinggi namun hubungan keduanya tidak mempunyai makna

mengindikasikan terjadinya regresi lancung. Ketidakseimbangan

antara apa yang yang diinginkan pelaku ekonomi dengan

kenyataannya seringkali terjadi dalam hubungan jangka pendek.

Pendekatan Error Correction Model (ECM) mampu

mengoreksi hasil regresi lancung dengan menjelaskan parameter

jangka pendek dan jangka panjang atas variabel-variabel

independen yang mempengaruhi variabel dependen (Indah dan

Didit, 2007).

Penggunanaan Error Correction Model harus memenuhi

beberapa persyarataan, yaitu : minimal ada satu variabel yang

digunakan tidak stasioner pada tingkat level, persamaan yang

digunakan mempunyai hubungan kointegrasi, persamaan yang

digunakan univariate (hanya variabel endogen yang mempengaruhi

eksogen).

Bentuk umum dalam penelitian ini secara matematis dapat

dirumuskan sebagai berikut :

...... (3.1)

Bentuk persamaan lengkap model adalah :

..... (3.2)

Page 57: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Keterangan :

= Investasi bruto (pembentukan modal tetap bruto) di

Indonesia periode t

= Tingkat inflasi di Indonesia periode t

= Suku bunga kredit investasi di Indonesia periode t

= Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat

periode t

Adapun langkah-langkan penurunan Error Correction Model

sebagai berikut ini :

Sumber : Dirangkum dari Indah dan Didit (2007), Insukindro (1999)

Gambar 3.2 Langkah-langkah Penurunan Error Correction Model

1) Membentuk fungsi biaya kuadrat tunggal

...... (3.3)

Page 58: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Keterangan :

= Fungsi biaya kuadrat tunggal Domowitz dan Elbadawi

= Biaya ketidakseimbangan

= Biaya penyesuaian

B = Backward – lag operator (t-1)

= Vektor variabel yang mempengaruhi investasi

= Vektor deret yang membatasai masing-masing elemen

2) Meminimalisasikan fungsi biaya kuadrat tunggal dari persamaan

(3.3) terhadap variabel Inv, dengan syarat minimum

(

... (3.4)

3) Mensubstitusikan persamaan (3.2) dan fungsi

( ke persamaan (3.4).

..... (3.5)

diasumsikan :

Page 59: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

sehingga persamaan (3.5) dapat ditulis dengan :

...... (3.6)

Persamaan (3.6) disebut sebagai Model Linier Dinamis yang

meliputi variabel tidak bebas sebagai fungsi dari variabel bebas

pada periode tersebut, masa lalu, dan masa depan.

4) Mengubah persamaan (3.6) menjadi Error Correction Model

melalui proses parameterisasi.

..... (3.7)

Bentuk akhir persamaan dapat dibuat menjadi :

..... (3.8)

Keterangan :

Page 60: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

ECT = Error Correction Term

= Inf (-1) + SB (-1) + Kurs (-1) – Inv (-1)

Pengembangan Error Correction Model Engle-Granger, maka

diperoleh persamaan untuk estimasi jangka pendek :

..... (3.9)

Keterangan :

Dinv : Perubahan pembentukan modal tetap bruto di Indonesia

Dinf : Perubahan laju inflasi di Indonesia

DSB : Perubahan suku bunga kredit investasi di Indonesia

Dkurs : Perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika

Serikat

BU : Operasi kelambanan bunga kredit investasi residual ke

integrasi dalam periode sebelumnya

Persamaan model dalam jangka panjang :

.... (3.10)

Keterangan :

Dinv : Perubahan pembentukan modal tetap bruto di Indonesia

Page 61: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

DSB : Perubahan suku bunga kredit investasi di Indonesia

Dinf : Perubahan laju inflasi di Indonesia

Dkurs : Perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika

Serikat

ECT : (

D : Difference pertama

: Operasi kelambanan

d. Uji Asumsi Klasik

1.) Normalitas

Uji Jarque-Bera digunakan untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal atau tidak. Uji ini mengukur perbedaan

skewness dan kurtosis data. Jika S adalah skewness, K adalah

kurtosis, dan k menggambarkan banyaknya koefisien yang

digunakan di dalam persamaan, maka rumus Jarque-Bera adalah :

Uji normalitas dapat dilakukan pada beberapa variabel

sekaligus (tanpa histogram) maupun satu per satu variabel (dengan

histogram). Nilai probabilitas yang lebih besar dari tingkat

signifikansinya menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.

2.) Multikolinieritas

“Multikolinieritas merupakan suatu keadaan dimana terdapat

lebih dari satu hubungan linier yang sempurna atau pasti diantara

Page 62: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model

regresi” (Gujarati, 1995 : 157).

J Supranto (2004 : 21) menjabarkan konsekuensi adanya

multikolineritas dalam persamaan regresi adalah sebagai berikut :

a.) Standard error akan cenderung membesar sehingga interval

keyakinan untuk parameter dari populasi juga cenderung

melebar.

b.) Tingginya tingkat kolinieritas menyebabkan probabilitas untuk

menerima hipotesis yang salah semakin besar.

c.) Standard error menjadi sangat sensitif.

d.) Multikolinieritas yang tinggi akan menyebabkan nilai R² juga

tinggi, namun tidak ada atau sedikit sekali koefisien regresi

yang signifikan secara statistik.

Adapun Wing (2009 : 5.7) menambahkan akibat-akibat yang

muncul jika terdapat multikolinieritas dalam model adalah :

a.) Estimator masih bersifat BLUE, tetapi memiliki varian dan

kovarian yang besar sehingga sulit dipakai sebagai alat

estimasi.

b.) Nilai statistik uji t akan kecil, sehingga menyebabkan variabel

dependen tidak signifikan secara statistik dalam mempengaruhi

variabel independen.

Uji multikolinieritas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu

dengan menggunakan korelasi parsial dan dengan pendekatan

Koutsoyiannis.

Page 63: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

3.) Heteroskedastisitas

Asumsi lain yang penting dari model regresi linier klasik

adalah asumsi homoskedastik yaitu kesalahan pengganggu dari

variabel independen mempunyai varian yang sama, artinya Var ( )

= E ( ) = untuk semua i, i = 1, 2, ... , n dan apabila asumsi ini

tidak terpenuhi maka akan terjadi heteroskedastisitas (Gujarati,

1995 dan J.Supranto, 2004).

Konsekuensi terjadinya heteroskedastisitas menjadikan varian

atau standard error-nya tidak lagi minimum. Heteroskedastisitas

mengakibatkan pemerkira hasil dari metode Ordinary Least

Squares (OLS) tidal lagi efisien baik untuk sampel besar maupun

sampel kecil dan uji signifikasi menjadi kurang kuat sehingga kita

akan membuat suatu kesimpulan yang salah.

Cara mendeteksi heteroskedastisitas dapat dilihat melalui (J.

Supranto, 2004) :

a.) Metode grafik

Menampilkan grafik sebar (scatter plot) dari variabel residual

kuadrat dan variabel independen untuk melihat apakah

menunjukkan pola yang sistematis atau tidak.

b.) Park test

Park test dicetuskan oleh R.E Park, yang memformalkan

metode grafik dengan menganjurkan bahwa merupakan

fungsi dari variabel bebas . Uji Park dilakukan dalam dua

tahap :

Page 64: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

(1) Membuat regresi dengan menggunakan OLS (Ordinary

Least Squre) dan melakukan regresi tanpa memperhatikan

adanya heteroskedastisitas. Dari regresi ini diperoleh .

(2) Membuat regresi dengan persamaan

= A + +

dimana merupakan kesalahan pengganggu (residual)

c.) Glejser test

Uji Glejser tidak jauh berbeda dengan uji Park, setelah

memperoleh kesalahan pengganggu dari regresi OLS,

Glejser mengusulkan regresi harga mutlak (absolute value) dari

yaitu terhadap variabel independen X yang dianggap

mempunyai hubungan kuat dengan .

d.) Spearman’s rank correlation test (uji korelasi rank dari

Spearman)

keterangan, : perbedaan dalam rank yang diberikan kepada

dua karakteristik yang berbeda dari individu

atau fenomena ke i

n : banyaknya individu atau fenomena yang diberi

rank

Residual yang bersifat heteroskedastis akan menimbulkan

akibat-akibat sebagai berikut (Wing, 2009 : 5.23) :

Page 65: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

a.) Estimator metode kuadrat terkecil tidak mempunyai varian

yang minimum, namun masih bersifat linier dan tidak bias.

b.) Perhitungan standard error tidak lagi dapat dipercaya

kebenarannya karena varian tidak minimum sehingga

mengakibatkan estimasi regresi tidak efisien.

c.) Uji hipotesis yang didasarkan pada uji t dan uji F tidak dapat

lagi dipercaya karena standard error-nya tidak dapat dipercaya.

4.) Autokorelasi

Maurice G. Kendall dan William R. Buckland dalam Gujarati

(1995) mendefinisikan autokorelasi sebagai korelasi antara

anggota seri observasi yang disusun menurut urutan waktu (seperti

data time series), atau berdasarkan wilayah (seperti data cross

section).

Salah satu asumsi klasik dari model regresi linier klasik ialah

tidak terdapat autokorelasi atau korelasi serial antara kesalahan

pengganggu . Kesalahan pengganggu yang berhubungan

dengan data observasi ke –i tidak akan dipengaruhi oleh kesalahan

pengganggu yang berhubungan dengan data observasi ke-j (i,j =

1, 2, ... , n).

Konsekuensi dari autokorelasi adalah pemekira menjadi tidak

efisien (varian tidak lagi minimum), namun masih bersifat linier

dan tidak bias baik dalam sampel kecil maupun sampel besar

Page 66: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

sehingga interval keyakinan menjadi lebar dan uji signifikan

kurang kuat.

Pada penelitian ini digunakan Durbin-Watsontest untuk

melihat apakah terjadi autokorelasi atau tidak.

f(d)

A B D E

C

0 d

dL dU 2 4-dU 4-dL 4

Sumber : Gujarati (1995:216)

Gambar 3.3 Statistik d Durbin-Watson

Keterangan :

Aj = tolak berarti ada autokorelasi positif

B = daerah tanpa keputusan (ragu-ragu)

C = terima atau atau keduanya

D = daerah tanpa keputusan (ragu-ragu)

Page 67: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

E = tolak berarti ada autokorelasi negatif

= tidak ada autokorelasi positif,

= tidak ada autokorelasi negatif

Prosedur uji Durbin-Watson adalah sebagai berikut :

(1) Buat regresi dengan OLS dan hitung perkiraan kesalahan

pengganggu .

(2) Hitung d dengan rumus

(3) Untuk nilai n dan banyaknya variabel bebas X tertentu, cari

nilai kritis dan dari tabel dengan k adalah banyaknya

variabel penjelas.

(4) Jika hipotesis nol, : akan ada korelasi serial positif

d < : tolak

d > : terima

:tidak dapat disimpulkan

(5) Jika hipotesis nol, : tidak ada korelasi serial negatif

d > 4- : tolak

d < 4- : terima

4- - : tidak dapat disimpulkan

Page 68: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

(6) Jika dua arah, yaitu tidak ada korelasi serial positif atau

negatif

d < : tolak

d > 4- : tolak

< d < 4- : terima

atau 4- - : tidak dapat disimpulkan

Page 69: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

A. GAMBARAN UMUM INDONESIA

1. Keadaan Geografis

Indonesia merupakan negara kepulauan di Asia Tenggara yang

terletak secara astronomis diantara - dan diantara

- yang dilalui oleh garis equator pada garis

lintang .Indonesia terletak diantara Benua Asia dan Benua

Australia, serta diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Luas

daratan Indonesia adalah 1.922.570 dan luas perairannya

3,257.483 .

Batas negara Indonesia adalah sebagai berikut :

Utara : Malaysia, Singapura, Filipina, dan Laut Cina Selatan

Selatan : Australia dan Samudera Hindia

Timur : Papua Nugini, Timor Leste, dan Samudera Pasifik

Barat : Samudera Hindia

Indonesia mempunyai lima pulau yaitu Jawa, Sumatera, Sulawesi,

Kalimantan, dan Papua yang terdiri dari 33 provinsi dengan 389

kabupaten dan 98 kota. Provinsi-provinsi tersebut ialah Aceh,

Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi,

Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung,

Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah,

Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara

Page 70: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur,

Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo,

Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi

Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.

2. Keadaan Demografi

Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki jumlah

penduduk terbesar di dunia. Indonesia menduduki peringkat ke-4

penduduk terbanyak dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju pertumbuhan penduduk

periode 1990-2000 dan periode 2000-2010 sebesar 1,49% (BPS,

2010).

Indonesia menghadapi masalah tingkat pertumbuhan penduduk

yang relatif tinggi dengan persebaran penduduk yang tidak merata.

“Hasil sensus tahun 2010 menunjukkan hampir 48% penduduk

tersebar di Provinsi Jawa Barat (43.053.732 jiwa), Provinsi Jawa

Tengah (37.476.757 jiwa) dan Provinsi Jawa Timur (32.382.657 jiwa)

dari total jumlah penduduk sebesar 119.630.913 jiwa” (BPS, 2010).

3. Kondisi Makro Ekonomi

Perkembangan ekonomi Indonesia pada tahun 2010 menunjukkan

kinerja yang membaik yang dibuktikan dengan beberapa indikator

makro ekonomi Indonesia bergerak dengan tren yang positif.

Data IMF mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat

sebesar 6,1% dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Indonesia

yang membaik secara keseluruhan masih ditopang dengan tingkat

Page 71: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

konsumsi yang tinggi, membaiknya kinerja investasi, dan

meningkatnya permintaan ekspor.

Konsumsi yang meningkat terutama berasal dari konsumsi rumah

tangga, sementara konsumsi pemerintah masih relatif terbatas.

Konsumsi dalam negeri yang baik didukung oleh berbagai faktor,

antara lain daya beli masyarakat yang membaik, meningkatnya

peranan lembaga pembiayaan, serta kepercayaan konsumen dan dunia

usaha yang semakin dinamis.

Kinerja investasi sepanjang tahun 2010 dinilai membaik seiring

naiknya peringkat surat hutang Indonesia dari BB- ke BB dengan

outlook positif. Peningkatan kinerja ekspor juga ditunjukkan

sepanjang tahun 2010. Pertumbuhan espor tersebut didukung oleh

naiknya permintaan eksternal seiring pemulihan ekonomi global,

khususnya kawasan Asia. Permintaan ekspor yang tinggi didukung

oleh peningkatan harga komoditas global, kuatnya pertumbuhan

ekonomi di negara-negara mitra dagang, dan kontribusi komoditas

sumber daya alam yang meningkat.

4. Kondisi Investasi

Kinerja investasi di Indonesia pada tahun 2010 menunjukkan

perbaikan karena didukung oleh penerapan berbagai kebijakan

pemerintah yang mendorong kegiatan investasi. Faktor-faktor lain

yang mendukung peningkatan investasi di Indonesia antara lain

perbaikan persepsi pasar terhadap perekonomian, peningkatan

pembiayaan, dan penurunan harga impor barang modal.

Page 72: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Indonesia berhasil menaikkan peringkat surat hutang Indonesia

dari BB- ke BB dengan outlook yang positif oleh salah satu lembaga

pemeringkat hutang internasional sehingga turut meningkatkan

kepercayaan investor untuk berinvestasi di dalam negeri.

Nilai Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia

menunjukkan nilai di atas normal yaitu sebesar 3,9 dengan batasan

normal ICOR sebesar 3-3,5. Nilai ICOR yang berada di atas normal

memperlihatkan biaya produksi dalam negeri masih tergolong mahal

dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya

5. Tingkat Inflasi

Tabel 4.1 Laju Inflasi di Indonesia Tahun 1990-2010

Tahun Laju Inflasi

(%) Tahun Laju Inflasi

(%) 1990 9,53

1991 9,52 2001 12,55

1992 4,94 2002 10,03

1993 9,77 2003 5,06

1994 9,24 2004 6,40

1995 8,64 2005 17,11

1996 6,47 2006 6,60

1997 11,03 2007 6,59

1998 77,63 2008 11,06

1999 2,01 2009 2,78

2000 9,35 2010 6,96

Sumber : Badan Pusat Statistik

Laju inflasi selama tahun 1990-2010 menunjukkan fluktuasi yang

beragam. Pada tahun 1990 tingkat inflasi cukup tinggi karena adanya

Page 73: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

kebijaksanaan penyesuaian harga Bahan Bakar dan Minyak (BBM),

meningkatnya tarif angkutan darat dan udara, serta tingginya kenaikan

harga barang dan jasa. Pada periode 1997-1998 laju inflasi meningkat

tajam sebesar 55,92 %.

Laju inflasi kembali turun setelah periode 1998 karena

pemerintah melakukan kebijakan pengendalian harga-harga barang

dan jasa di pasar dan juga kembali menguatnya nilai tukar rupiah di

pasar valuta asing. Perkembangan politik dan keamanan yang kurang

baik di tahun 2000 kembali menaikkan tingkat inflasi di kisaran

9,35%. Kenaikan ini juga terkait dengan kebijakan pemerintah seperti

pengurangan subsidi BBM, cukai rokok, dan adanya peningkatan

permintaan barang dan jasa.

Laju inflasi terus meningkat hingga tahun 2002 akibat kenaikan

harga BBM yang disusul kemudian kenaikan tarif dasar listrik dan

telepon. Bencana tsunami yang sempat melanda Aceh di tahun 2004

dan harga minyak dunia yang terus naik mampu menaikkan laju

inflasi di tahun 2005 menjadi 17,1%.

Laju inflasi selama tahun 2006-2007 relatif stabil yang berkisar

pada angka 6 % dikarenakan adanya penundaan kenaikan tarif dasar

listrik oleh pemerintah. Meningkatnya laju inflasi di tahun 2008

dipengaruhi oleh krisis keuangan global, harga bahan makanan yang

bergejolak, dan juga dipengaruhi oleh inflasi harga yang diatur oleh

pemerintah.

Page 74: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Nilai inflasi selama tahun 2010 cenderung dipengaruhi dari sisi

penawaran yang tercermin dari tingkat kenaikan. Kenaikan ini dipicu

oleh ketidakpastian musim, serta gangguan produksi dan distribusi

terkait dengan curah hujan yang tinggi.

6. Suku Bunga Kredit Investasi

Tabel 4.2 Suku Bunga Kredit Investasi di Indonesia Tahun 1990-2010

Tahun Suku Bunga

(%) Tahun Suku Bunga

(%) 1990 21,20

1991 25,10 2001 17,90

1992 21,20 2002 17,82

1993 16,50 2003 15,68

1994 14,96 2004 14,05

1995 15,75 2005 15,66

1996 16,42 2006 15,10

1997 17,34 2007 13,01

1998 23,16 2008 14,40

1999 22,93 2009 12,96

2000 16,59 2010 12,28

Sumber : Bank Indonesia

Perkembangan tingkat suku bunga kredit investasi dalam sepuluh

tahun terakhir mengalami penurunan. Penurunan suku bunga kredit

investasi ini membawa dampak peningkatan jumlah kredit investasi di

Indonesia. Peningkatan jumlah kredit investasi ini terus terjadi hingga

awal tahun 2011.

Page 75: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

7. Nilai Tukar atau Kurs (Rupiah/US$)

Indonesia telah melakukan 3 kali perubahan sistem nilai tukar

terhitung sejak tahun 1970 hingga sekarang. Mulai tahun 1970 hingga

15 November 1978 sistem yang dipakai adalah sistem nilai tukar

tetap, kemudian dari tanggal 15 November 1978 sampai tahun 1997

menggunakan sistem nilai tukar mengambang terkendali yang

selanjutnya dari tanggal 14 Agustus 1997 hingga sekarang

menggunakan sistem nilai tukar bebas

Pada Tabel 4.3 menunjukkan perkembangan nilai tukar rupiah

periode 1997-1998 dan 1998-1999 mengalami depresiasi yang sangat

tajam.

Tabel 4.3 Nilai Kurs (Rp/US$) di Indonesia Tahun 1990-2010

Tahun Kurs

(Rp/US$) Tahun Kurs

(Rp/US$) 1990 1.901

1991 1.992 2001 10.400

1992 2.308 2002 8.940

1993 2.110 2003 8.465

1994 2.200 2004 9.290

1995 2.308 2005 9.830

1996 2.383 2006 9.020

1997 3.989 2007 9.419

1998 11.591 2008 10.950

1999 7.100 2009 9.400

2000 9.595 2010 8.991

Sumber : Bank Indonesia

Page 76: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

B. HASIL ANALISIS

1. Ketimpangan Investasi di Indonesia

Indeks Entropi Theil digunakan untuk mengkaji gambaran yang

lebih rinci mengenai kesenjangan spasial (kesenjangan antar daerah

dalam suatu negara dan antar sub unit daerah dalam suatu kawasan).

Pengolahan data penyebaran investasi berdasarkan analisis Indeks

Entropi Theil dapat diklasifikan ke dalam 5 kelompok, yaitu

a. Antarprovinsi di Indonesia

b. Antarprovinsi dalam wilayah pulau dan kepulauan di Indonesia

c. Antarprovinsi dalam wilayah kawasan barat dan timur

d. Antarwilayah pulau dan kepulauan di Indonesia

e. Antarwilayah kawasan di Indonesia

Nilai Indeks Entropi Theil yang semakin besar nilainya atau

semakin mendekati angka 1, maka semakin timpang penyebarannya

(semakin memusat) dan semakin kecil nilainya atau semakin

mendekati nol, maka semakin menyebar. Hasil analisis data tersebut

dapat dilihat pada tabel di bawah berikut ini :

Page 77: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Tabel 4.4 Hasil Analisis Ketimpangan Investasi

Menurut Wilayah di Indonesia Tahun 2006-2010

No. Wilayah 2006 2007 2008 2009 2010

1. Antarprovinsi di Indonesia 0,23 0,24 0,38 0,31 0,19

2. Antarprovinsi dalam wilayah pulau dan kepulauan

a. Sumatra b. Jawa c. Kalimantan d. Sulawesi e. Indonesia lainnya*

0,11 0,28 0,09 0,03 0,18

0,06 0,25 0,07 0,03 0,25

0,08 0,28 0,07 0,02 0,28

0,12 0,28 0,29 0,02 0,28

0,13 0,29 0,05 0,03 0,29

3. Antarprovinsi dalam wilayah a. Kawasan Barat b. Kawasan Timur

0,16 0,13

0,17 0,15

0,19 0,56

0,25 0,12

0,21 0,11

4.. Antarwilayah pulau dan kepulauan di Indonesia

0,03 0,02 0,01 0,03 0,02

5. Antarwilayah kawasan di Indonesia**

0,02 0,02 0,01 0,01 0,01

Sumber : Badan Pusat Statistik, data diolah

Keterangan : * Provinsi Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

** Kawasan Barat Indonesia : Jawa, Sumatra. Bali, Kalimantan. Kawasan Timur Indonesia : Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

a. Pola penyebaran investasi per kapita antarprovinsi di Indonesia

Hasil nilai koefisien pada periode tahun 2006-2007

menunjukkan tren yang meningkat namun pada periode tahun

2008-2009 menunjukkan tren yang menurun. Pola penyebaran yang

seperti ini berarti pola yang berbentuk huruf U terbalik, yaitu mula-

mula cenderung memusat kemudian berubah cenderung menyebar.

b. Pola penyebaran investasi per kapita antarprovinsi dalam wilayah

pulau dan kepulauan di Indonesia

Pada Tabel 4.4, tampak untuk Pulau Sumatra pada periode

tahun 2006-2008 menunjukkan tren yang menurun dan pada

Page 78: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

periode tahun 2009-2010 menunjukkan tren yang meningkat, atau

pola penyebaran berbentuk huruf U yang mula-mula cenderung

menyebar kemudian berubah cenderung memusat.

Pulau Jawa sendiri menujukkan tren yang semakin meningkat

yaitu pola penyebaran dengan garis menaik walaupun pada tahun

2007 nilai koefisien sempat mengalami penurunan.

Nilai koefisien Pulau Kalimantan menunjukkan tren yang

semakin meningkat pada periode tahun 2006-2009, namun nilai

koefisien kemudian turun drastis di tahun 2010. Pola penyebaran

cenderung memusat kemudian berubah cenderung menyebar di

tahun 2010.

Pulau Sulawesi sendiri menunjukkan tren yang semakin

menurun pada periode tahun 2006-2008 kemudian meningkat pada

periode tahun 2009-2010. Pola penyebaran yang seperti ini berarti

berbentuk huruf U yaitu mula-mula cenderung menyebar kemudian

berubah cenderung memusat.

Adapun kategori Indonesia lainnya menunjukkan tren yang

semakin meningkat dengan pola penyebaran garis yang menaik.

c. Pola penyebaran investasi per kapita antarprovinsi dalam wilayah

kawasan di Indonesia

Pada Tabel 4.4 tampak bahwa Kawasan Indonesia Barat dan

Kawasan Indonesia Timur menunjukkan tren yang mula-mula

meningkat kemudian menurun. Pola penyebaran investasi

Page 79: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

membentuk seperti huruf U terbalik yaitu mula-mula cenderung

memusat kemudian berubah menyebar .

d. Pola penyebaran investasi per kapita antarwilayah pulau dan

kepulauan di Indonesia

Hasil nilai koefisien menunjukkan tren yang menurun

kemudian meningkat dan menurun kembali. Pola penyebaran

investasi memperlihatkan pola garis yang naik turun yang mula-

mula cenderung menyebar kemudian berubah cenderung memusat

dan kembali menyebar.

e. Pola penyebaran investasi per kapita antarkawasan di Indonesia

Pada Tabel 4.4 tampak nilai koefisien yang menurun pada

periode tahun 2007-2008, dan cenderung stabil di tahun-tahun

berikutnya.

2. Pengaruh Variabel Inflasi, Suku Bunga Kredit Investasi, dan Kurs

(Rp/US$) terhadap Investasi di Indonesia

a. Uji Stasioneritas

1) Uji Akar Unit (unit root test)

Kestasioneran data merupakan hal yang sangat penting dalam

analisis data time series. Hal ini karena penggunaan data yang tidak

stasioner dalam model dapat menyebabkan regresi lancung

(spurious regression). Pengujian stasioneritas data akan dilakukan

dengan menggunakan uji akar unit Augmented Dickey-Fuller

(ADF).

Page 80: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Suatu variabel dikatakan stasioner apabila nilai t-statistik nya

lebih kecil secara aktual dari nilai kritis MacKinnon, atau nilai

probabilitasnya kurang dari nilai selang kepercayaan yang dipakai

(dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi 5% atau 0,05).

Hasil uji stasioneritas dari variabel-variabel yang akan dianalisis

terlihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.5 Hasil Uji Akar Unit (in level)

Variabel Nilai ADF

Nilai Kritis MacKinnon Prob. Ket.

1% 5% 10%

LNINV -1,4447 -3,8085 -3,0207 -2,6504 0,5399 Tidak stasioner

LNKURS -1,3636 -3,8315 -3,0299 -2,6552 0,5775 Tidak stasioner

SB -1,7263 -3,8085 -3,0207 -2,6504 0,4037 Tidak stasioner

INF -4,7302 -3,8085 -3,0207 -2,6504 0,0014 Stasioner Sumber : Data Olahan Eviews 6.0

Tabel 4.5menunjukkan hasil pengujian stasioneritas untuk

semua variabel pada tingkat level menghasilkan nilai absolute

statistic Augmented Dickey-Fuller lebih besar (lebih positif) dari

nilai kritis MacKinnon yang berarti data tidak stasioner kecuali

pada variabelinflasi (INF) yang stasioner baik pada tingkat

signifikansi 1%, 5%, maupun 10%. Konsekuensi tidak

terpenuhinya asumsi stasioneritas pada derajat nol atau I(0), maka

seluruh variabel akan diuji dengan pengujian derajat integrasi pada

tingkat first difference.

Page 81: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

2) Uji Derajat Integrasi

Uji derajat integrasi dilakukan untuk mengetahui berapa

derajat integrasi data-data tersebut perlu dilakukan sampai

menemukan data yang stasioner pada tingkat diferensi yang sama.

Jika salah satu variabel stasioner pada tingkat first difference, maka

semua variabel harus stasioner di tingkat first differrence. Data

dikatakan stasioner jika nilai absolut dari statistik Augmented

Dickey-Fuller lebih kecil secara aktual (lebih negatif) dari nilai

kritisnya .

Tabel 4.6 Hasil Uji Derajat Integrasi (in first difference)

Variabel Nilai ADF

Nilai Kritis MacKinnon Prob. Ket.

1% 5% 10% D(LNINV) -4,3394 -4,5326 -3,6736 -3,2774 0,0145 Stasioner

D(LNKURS) -4,6119 -4,5715 -3,6908 -3,2869 0,0093 Stasioner D(SB) -4,1910 -4,5715 -3,6908 -3,2869* 0,0202 Stasioner D(INF) -5,0615 -4,5715 -3,6908 -3,2869 0,0040 Stasioner

Sumber : Data Olahan Eviews 6.0

Tabel 4.6 menunjukkan semua variabel mempunyai nilai

absolute statistic Augmented Dickey-Fulleryang lebih kecil (lebih

negatif) dari nilai kritis MacKinnon pada tingkat signifikansi 5%

dan 10%.

b. Uji Kointegrasi

Uji kointegrasi bertujuan untuk menguji residual regresi

kointegrasi apakah stasioner ataukah tidak.Uji kointegrasi

merupakan uji setelah melakukan uji akar-akar unit dan uji derajat

Page 82: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

integrasi dan perlu dipastikan terlebih dahulu bahwa variabel-

variabel terkait mempunyai derajat integrasi yang sama.` Uji

regresi kointegrasi diestimasi dengan OLS berikut ini :

Tabel 4.7 Hasil Regresi Kointegrasi dengan OLS

Variabel Koefisien Standar Eror t-statistik Prob

LN_KURS 1,5491 0,01515 10,2275 0,0000

INF -0,1161 0,0462 -2,5106 0,0232

SB -0,1717 0,0324 -5,2913 0,0001

C 1,3218 1,6020 0,8251 0,4215

R-squared 0.936657 Mean dependent var 11.44000

Adjusted R-squared 0.924780 S.D. dependent var 1.494749

S.E. of regression 0.409953 Akaike info criterion 1.231306

Sum squared resid 2.688978 Schwarz criterion 1.430452

Log likelihood -8.313059 Hannan-Quinn criter. 1.270181

F-statistic 78.86461 Durbin-Watson stat 1.693645

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Data olahan eviews 6.0

= 1,3218 + 1,5491Kurs – 0,1161Inf – 0,1717 SB

t-statistik (0,8251) (10,2275) (-2,5106) (-5,2913)

se (1,6020) (0,01515) (0,0462) (0,0324)

Dilakukan uji akar unit terhadap nilai residual hasil Tabel 4.7 :

Tabel 4.8 Hasil Uji Akar Unit terhadap E (Residual)

Sumber : Data olahan evies 6.0

Variabel t-statistik Nilai Kritis MacKinnon

Ket. 1% 5% 10%

RESID -3,641536 -2,692358 -1,960171 -1,607051 Stasioner

Page 83: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Tabel 4.8 menunjukkan RESID (residual) stasioner pada

semua tingkat signifikansi. Residual regresi kointegrasi yang

stasioner menunjukkan residual dapat membentuk model jangka

pendek ECM yang dikembangkan oleh Engle-Granger.

c. Pendekatan Kointegrasi dan Error Correction Model(ECM)

Hasil residual regresi kointegrasi yang stasioner maka residual

dapat membentuk model jangka pendek ECM-EG sebagai berikut :

(nilai residual regresi kointegrasi periode

sebelumnya)

= random error term

Tabel 4.9 Hasil Estimasi ECM (Estimasi Jangka Pendek)

Variabel Koefisien Standar Eror t-statistik Prob

D(LN_KURS) 0,6446 0,5293 1,2178 0,2434

D(INF) -0,0270 0,0436 -0,6191 0,5458

D(SB) -0,1194 0,0319 -3,7424 0,0022

C 0,0994 0,0953 1,0428 0,3147

E2(-1) -0,8955 0,2188 -4,0933 0,001

R-squared 0,734784 Mean dependent var 0,203158

Adjusted R-squared 0,659008 S.D. dependent var 0,599695

S.E. of regression 0,350189 Akaike info criterion 0,960247

Sum squared resid 1,716853 Schwarz criterion 1,208783

Log likelihood -4,122344 Hannan-Quinn criter. 1,002309

F-statistic 9,696784 Durbin-Watson stat 1,819039

Prob(F-statistic) 0,000567

Sumber : Data olahan eviews 6.0

Page 84: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

= 0,0994 + 0,6446 Kurs – 0,0270 Inf – 0,1194 SB

t-statistik (1,0428) (1,2178) (-0,6191) ( -3,7424)

se (0,0953) (0,5293) (0,0436) (0,0319)

Hasil estimasi ECM-EG menunjukkan koefisien bertanda

negatif dan signifikan (probabilitas kurang dari 0,05) yang berarti

model yang digunakan dapat diestimasi dan valid.

Hasil estimasi ECM-EG menunjukkan bahwa arah semua

variabel sesuai dengan teori yaitu variabel inflasi dan suku bunga

kredit investasi berpengaruh secara negatif terhadap investasi dan

variabel kurs berpengaruh secara positif terhadap investasi.

Variabel inflasi berpengaruh secara negatif dan signifikan

terhadap investasi dalam jangka panjang. Koefisien variabel inflasi

menunjukkan jika tingkat inflasi naik sebesar 1 % maka jumlah

investasi akan turun sebesar 11,61 % dalam jangka panjang.

Variabel suku bunga kredit investasi berpengaruh secara

negatif dan signifikan terhadap investasi baik dalam jangka pendek

maupun dalam jangka panjang. Koefisien variabel suku bunga

kredit investasi menunjukkan jika tingkat suku bunga kredit

investasi naik sebesar 1 % maka jumlah investasi akan turun

sebesar 17,17 % dalam jangkapanjang dan 11,94 % dalam jangka

pendek.

Variabel kurs berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap investasi dalam jangka panjang. Koefisien variabel kurs

Page 85: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

menunjukkan jika nilai kurs naik sebesar 1% maka jumlah

investasi akan naik sebesar 154,91%.

d. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Ho : residual berdistribusi normal

Ha : residual berdistribusi tidak normal

Apabila nilai probabilitas Jarque-Bera lebih kecil dari

tingkat signifikansi 5% (0,05), maka Ho ditolak yang berarti

data berdistribusi tidak normal. Apabila nilai probabilitas

Jarque-Bera lebih besar dari tingkat signifikansi 5% (0,05),

maka Ho diterima yang berarti data berdistribusi normal.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

-1.00 -0.75 -0.50 -0.25 0.00 0.25 0.50 0.75

Series: ResidualsSample 1990 2009Observations 20

Mean -7.44e-16Median 0.033666Maximum 0.718174Minimum -0.944468Std. Dev. 0.376198Skewness -0.700873Kurtosis 4.031304

Jarque-Bera 2.523735Probability 0.283125

Sumber : Data olahan eviews 6.0

Gambar 4.1

Uji Normalitas Jarque-Bera (JB)

Gambar diatas menunjukkan nilai probabilitas Jarque-Bera

lebih besar dari 0,05 yang berarti data berdistribusi normal.

Page 86: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

2) Uji Autokorelasi

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk melakukan

uji autokorelasi adalah dengan Durbin-Watson test. Hipotesis

untuk menguji ada tidaknya autokorelasi adalah :

Ho : Tidak ada autokorelasi baik positif maupun negatif

Ha : Terdapat autokorelasi baik positif maupun negatif

Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi

Durbin Watson Stat.

1,819039 0,998 1,676

Sumber : data olahan eviews 6.0

Tabel 4.10 menunjukkan nilai statistik Durbin Watson

lebih besar daripada nilai dan lebih kecil dari nilai

(0,998<1,819039<2,324 ) yang berarti terima Ho, data tidak

terdapat autokorelasi baik positif maupun negatif.

3) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas akan dilakukan dengan uji White

Heteroscedasticity dengan pengujian hipotesis :

Ho : Tidak ada heteroskedastisitas

Ha : Ada heteroskedastisitas

Tabel 4.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas

F-statistik Probability Obs*R-squared Probability

15,82780 0,0082 18,66310 0,1782

Sumber : Data olahan eviews 6.0

Tabel 4.11 menunjukkan nilai statistik uji White sebesar

15,82780 dengan probability sebesar 0,1782, sehingga dapat

Page 87: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

disimpulkan hipotesis null diterima (karena p-value lebih besar

dari tingkat signifikansi 5%) yang berarti tidak terdapat

heteroskedastisitas.

4) Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dalam penelitian ini menggunakan

pendekatan korelasi parsial yang disarankan oleh Farrar dan

Gruber (1967). Pendekatan ini dilakukan dengan

membandingkan R-squared antar variabel bebas dengan R-

squared dalam regresi asal.

Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinieritas (Regresi Parsial)

R-squared asal R-squared* R-squared** R-squared***

0,714182 0,747909 0,736049 0,183990

Sumber : Data olahan eviews 6.0

Tabel 4.12 menunjukkan nilai R-squred asal yang lebih

kecil dari nilai R-squared pada regresi antar variabel bebas

(kecuali pada R-squared***yaitu pada nilai R-squared yang

variabel dependennya adalah variabel SB). Hal ini berarti

model regresi terkena permasalahan asumsi klasik

multikolinieritas.

Pengaruh multikolinieritas terhadap estimator masih dapat

bersifat BLUE, namun memiliki varian dan kovarian yang

besar sehingga sulit dipakai sebagai alat estimasi. Selain itu

interval estimasi cenderung lebar dan nilai statistik uji t akan

kecil sehingga menyebabkan variabel independen tidak

Page 88: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

signifikan secara statistik dalam mempengaruhi variabel

dependen (Wing, 2009 : 5.7).

C. INTERPRETASI EKONOMI

1. Pola Penyebaran Investasi di Indonesia

Pola penyebaran investasi di Indonesia baik antarprovinsi dalam

wilayah maupun antarwilayah di Indonesia dalam periode tahun 2006-

2010 masih terdapat ketimpangan antara satu wilayah dengan wilayah

yang lain.

Ketimpangan tersebut dapat disebabkan oleh faktor-faktor

ekonomi maupun non ekonomi. Faktor ekonomi seperti

ketidakstabilan nilai kurs rupiah terhadap dolar Amerika, tingkat

inflasi, suku bunga, PDB, pengeluaran pemerintah maupun kebijakan-

kebijakan fiskal yang lain. Adapun faktor-faktor non ekonomi seperti

aturan dan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait

investasi, iklim dan persaingan usaha, sarana dan prasarana sebagai

fasilitas pendukung investasi serta kondisi sosial dan keamanan di

wilayah yang bersangkutan.

Nilai koefisien yang semakin mendekati angka 1 menunjukkan

tingkat ketimpangan yang semakin tinggi atau cenderung memusat.

Penyebaran investasi terkonsentrasi pada Pulau Jawa, khususnya

Provinsi DKI Jakarta dan pada Kawasan Indonesia Barat dengan pola

penyebaran yang cenderung memusat. Hasil penelitian ini sesuai

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh M. Soekarni tahun 2011

yang juga memperlihatkan share investasi terkonsentrasi di Pulau

Page 89: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Jawa dan Kawasan Indonesia Barat, khususnya Provinsi DKI Jakarta,

Jawa Barat, Banten, dan Jawa Timur.

Pola penyebaran investasi yang masih timpang di beberapa

wilayah dapat disebabkan karena kurang meratanya sarana dan

prasarana sebagai fasilitas pendukung investasi, tidak meratanya

sumber daya alam dan tenaga kerja sebagai faktor produksi, dan iklim

investasi yang diciptakan kurang begitu kondusif. Selain itu, aturan

dan kebijakan terkait investasi yang dikeluarkan oleh pemerintah

setempat sedikit banyak mempengaruhi keputusan investor untuk

melakukan investasi atau tidak.

Hasil penelitian ini menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda

dengan hasil sebelumnya yang dilakukan oleh JJ Sarungu tahun 2008,

yaitu pola penyebaran investasi untuk antarprovinsi di Indonesia dan

antarprovinsi dalam wilayah Kawasan Indonesia Barat berbentuk U

terbalik. Terdapat sedikit perbedaan untuk pola penyebaran investasi

per kapitan antarprovinsi dalam wilayah pulau dan kepulauan yang

pada penelitian sebelumnya Pulau Sumatra, Pulau Kalimantan, dan

kategori pulau lainnya menunjukkan pola yang cenderung menyebar

sedangkan pada penelitian ini semua pulau menunjukkan pola yang

cenderung memusat.

2. Pengaruh Inflasi terhadap Investasi di Indonesia

Hasil estimasi menunjukkan variabel inflasi berpengaruh secara

negatif dan signifikan terhadap investasi dalam jangka panjang namun

tidak berpengaruh secara signifikan dalam jangka pendek. Hal ini

Page 90: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

dikarenakan perubahan harga barang-barang tidak serta merta

membuat investor membuat keputusan untuk melakukan investasi atau

tidak. Investor perlu mempelajari apakah perubahan harga tersebut

bersifat sementara atau tetap. Hasil penelitian ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Rahadian Agus Hamdani (2003) yang

menyatakan bahwa inflasi tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap aliran modal swasta jangka pendek.

Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang-barang secara

umum dan terjadi terus-menerus. Kenaikan harga ini akan

menyebabkan naiknya biaya faktor produksi sehingga menyebabkan

output perusahaan turun. Naiknya harga barang-barang dengan

pendapatan masyarakat yang tetap akan menyebabkan daya beli

masyarakat turun sehingga akan mengurangi permintaan domestik.

Penurunan permintaan domestik ini secara langsung berimbas

pada berkurangnya output perusahaan. Output perusahaan yang turun

menyebabkan laba perusahaan juga ikut berkurang. Investor kemudian

menjadi enggan untuk melakukan investasi ketika laba perusahaannya

berkurang.

3. Pengaruh Suku Bunga Kredit Investasi terhadap Investasi di

Indonesia

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel suku bunga kredit

investasi berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap investasi

baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek pada taraf

signifikansi 5%. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Page 91: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

oleh Bambang Setiaji (1997), Susilawati (2002), serta Heri Pratikno

dan Rahardian Ludhira (2010) yang memperlihatkan adanya pengaruh

yang nyata dan negatif antara tingkat suku bunga dan pembentukan

modal tetap bruto di Indonesia.

Perubahan suku bunga akan mempengaruhi keputusan investor

untuk melakukan investasi atau tidak. Apabila tingkat suku bunga

mengalami kenaikan, investor akan cenderung mengalokasikan

dananya pada tabungan bukan pada modal. Naiknya bunga pinjaman

juga akan mengurangi laba perusahaan karena laba akan teralokasikan

untuk menutup bunga pinjaman. Terjadinya penurunan laba pada

perusahaan menjadikan investor enggan untuk melakukan investasi.

4. Pengaruh Kurs (Rp/US$) terhadap Investasi di Indonesia

Hasil penelitian menunjukkan variabel kurs (Rp/US$) berpengaruh

secara positif dan signifikan dalam hubungan jangka panjang namun

tidak berpengaruh secara signifikan dalam hubungan jangka pendek

terhadap variabel investasi. Hasil penelitian ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Susilawati (2002), Heri Pratikno dan

Rahardian Ludhira (2010)

Perubahan kurs akan mempengaruhi aliran kas yang terjadi dalam

perusahaan. Nilai tukar yang rendah akan menyebabkan nilai riil aset

masyarakat rendah sehingga mengurangi permintaan domestik.

Berkurangnya permintaan domestik perusahaan berarti penurunan laba

pada perusahaan. Penurunan laba juga dialami jika perusahaan

Page 92: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

menggunakan modal asing. Pendapatan perusahaan yang turun

menjadikan investor enggan untuk melakukan investasi.

Perubahan kurs juga akan mempengaruhi harga barang-barang

modal yang sebagian besar berasal dari barang-barang impor. Apabila

nilai rupiah melemah maka pembentukan modal tetap di dalam negeri

akan tersendat pula.

Page 93: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah:

1. Ketimpangan Investasi di Indonesia

a. Penyebaran investasi per kapita antarprovinsi di Indonesia

menunjukkan pola berbentuk U terbalik yang cenderung semakin

menyebar selama periode penelitian.

b. Penyebaran investasi per kapita antarprovinsi dalam wilayah pulau

dan kepulauan di Indonesia menunjukkan hasil yang berbeda-beda.

Pulau Jawa dan Indonesia lainnya memperlihatkan pola

penyebaran investasi cenderung memusat berbentuk garis yang

menaik selama periode penelitian. Pulau Sumatera dan Sulawesi

menunjukkan pola yang cenderung memusat berbentuk U

sedangkan Pulau Kalimantan menunjukkan pola yang cenderung

menyebar berbentuk U terbalik.

c. Penyebaran investasi per kapita antarprovinsi dalam wilayah

kawasan menunjukkan Kawasan Barat dan Timur Indonesia

mempunyai pola yang cenderung menyebar berbentuk U terbalik.

d. Penyebaran investasi per kapita antarwilayah pulau dan kepulauan

maupun antarwilayah kawasan menunjukkan pola yang cenderung

menyebar yang berbentuk U terbalik.

Page 94: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

2. Pengaruh variabel inflasi, suku bunga kredit investasi, dan kurs

(Rp/US$) terhadap investasi di Indonesia :

a. Hasil uji kointegrasi Engle-Granger menunjukkan adanya

hubungan keseimbangan dalam jangka panjang antara variabel

inflasi, suku bunga kredit investasi, dan nilai kurs (Rp/US$)

terhadap investasi di Indonesia.

b. Variabel inflasi dan suku bunga kredit investasi berpengaruh secara

negatif dan siginifikan terhadap jumlah investasi dalam jangka

panjang, sedangkan kurs berpengaruh secara positif dan signifikan.

c. Hasil estimasi Error Correction Model (ECM) menunjukkan

bahwa hanya variabel suku bunga kredit investasi yang mempunyai

pengaruh terhadap investasi dalam jangka pendek. Suku bunga

kredit investasi mempunyai pengaruh secara negatif dan signifikan

terhadap jumlah investasi.

B. SARAN

Saran yang dapat diajukan berdasarkan hasil dan kesimpulan yang

diperoleh dari penelitian iniadalah :

1. Pemerintah lebih memberikan perhatian terhadap kebijakan investasi

secara spasial serta menciptakan iklim investasi dan persaingan usaha

yang sehat guna menarik investor ke wilayah-wilayah yang masih

kekurangan investasi.

2. Penanaman investasi sebaiknya dilakukan pada sektor-sektor yang

produktif dan strategis sehingga akan membawa dampak sebar secara

sektoral dan spasial.

Page 95: ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG …/Analisis... · untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan ... ANALISIS KETIMPANGAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

3. Pemerintah hendaknya selalu menjaga kestabilan tingkat suku bunga

kredit investasi karena hasil penelitian menunjukkan baik dalam

jangka panjang maupun jangka pendek, variabel suku bunga kredit

investasi mampu mempengaruhi pertumbuhan investasi di Indonesia

secara signifikan.

4. Peneliti yang ingin melakukan penelitian dengan tema yang sama,

untuk penelitian selanjutnya disarankan memperbanyak jumlah

observasi penelitian dengan menggunakan periode waktu penelitian

yang lebih panjang atau menggunakan data penelitian dalam bentuk

kuartal, triwulan, maupun bulan.