ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

115
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DALAM TEKS BERITA KARYA SISWA KELAS VIII SMP IT ASH SHIDDIQIYYAH, TANGERANG SELATAN, TAHUN PELAJARAN 2018/2019 Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) oleh Sumayyah Afifah NIM 1113013000019 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA JAKARTA 2019

Transcript of ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

Page 1: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

ANALISIS KESALAHAN

PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF

DALAM TEKS BERITA KARYA SISWA

KELAS VIII SMP IT ASH SHIDDIQIYYAH,

TANGERANG SELATAN, TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.)

oleh

Sumayyah Afifah

NIM 1113013000019

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA JAKARTA

2019

Page 2: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …
Page 3: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …
Page 4: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …
Page 5: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

i

ABSTRAK

Sumayyah Afifah. NIM: 1113013000019. Skripsi. “Analisis Kesalahan

Penggunaan Konjungsi Koordinatif dalam Teks Berita Karya Siswa Kelas VIII SMP IT Ash Shiddiqiyyah Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2018/2019”. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pembimbing: Dr. Hindun, M. Pd. Tahun. 2019

Skripsi ini tentang analisis kesalahan penggunaan konjungsi

koordinatif dalam teks berita karya siswa kelas VIII SMP IT Ash Shiddiqiyyah. Berdasarkan wawancara dengan guru bidang studi Bahasa Indonesia di kelas VIII penulis mengetahui bahwa karya tulis yang terdapat banyak kesalahan adalah teks berita. Kesalahan yang mendominasi adalah penggunaan konjungsi. Oleh karena itu, penulis memilih analisis kesalahan konjungsi koordinatif saja agar penelitian ini lebih fokus. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui bagaimana penggunaan konjungsi koordinatif dalam teks berita karya siswa kelas VIII SMP IT Ash Shiddiqiyyah Tangerang Selatan. Siswa yang dijadikan subjek penelitian berjumlah 30 orang.

Penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah 30 teks berita dari 30 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi, dan wawancara. Aspek yang digunakan dalam analisis adalah unsur-unsur berita, ragam berita, bahasa jurnalistik, dan konjungsi koordinatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 33 kesalahan dari 179 penggunaan konjungsi koordinatif yang terdapat dalam 24 teks berita. Kesalahan yang paling banyak adalah konjungsi dan, sebanyak 15 kesalahan dengan persentase sebesar 9,68%. Peringkat kedua yakni konjungsi dengan, sebanyak 6 kesalahan dengan persentase kesalahannya sebesar 3,87%. Konjungsi tetapi, namun, sedangkan, dan adalah masing-masing memiliki 2 kesalahan dengan persentase kesalahan sebesar 1,29%. Selanjutnya, konjungsi lalu, kemudian, atau, dan malah hanya ditemukan masing-masing memiliki 1 kesalahan dengan persentase kesalahan sebesar 0,65%. Adapun konjungsi koordinatif lainnya seperti serta, sebaliknya, bahkan, lagipula, apalagi, jangankan, itupun, kecuali, melainkan, hanya, selanjutnya, mula-mula, yaitu, yakni, bahwa, ialah, jadi, karena itu, dan sebab itu tidak ditemukan kesalahan penggunaannya. Kata Kunci: analisis kesalahan, konjungsi koordinatif, teks berita.

Page 6: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

ii

ABSTRACT

Sumayyah Afifah. NIM: 1113013000019. Research. “Error Analysis

Coordinative Conjunction in News Text Made by VIII Grade Islamic Junior High School Ash Shiddiqiyyah South Tangerang 2018/2019 Academic Year”. Indonesian Languange and Literature Education Major. Faculty of Tarbiyah and Teacher Training. Islamic State University Syarif Hidayatullah Jakarta. Mentor: Dr. Hindun, M. Pd. Year. 2019.

This research is about errors analysis of the use coordinative conjunctions in news texts written by students grade VIII SMP IT Ash Shiddiqiyyah. Based on interviews with Indonesian language teachers, the author learned that papers that contained many errors were news texts. The dominating error is the use of conjunctions. Therefore, the authors chose the analysis of coordinative conjunction errors so this study more focused. The purpose of this research is to find out how the use of coordinative conjunctions in news texts made by students. There were 30 students as research subjects.

The author uses descriptive qualitative methods. The data source of this research is 30 news texts from 30 students. Data collection techniques in this study were observation, documentation, and interviews. The aspects used in the analysis are the elements of the news, the variety of news, the language, and coordinative conjunctions.

The results of this study indicate that there were 33 errors from 179 uses of coordinative conjunctions contained in 24 news texts. The most common mistakes are conjunction dan, with a percentage of 9.68%. Conjunction dengan, the percentage of errors is 3.87%. Conjunction tetapi, namun, sedangkan, and adalah have an error percentage of 1.29%. Conjunctions lalu, kemudian, atau, and malah for each having an error percentage of only 0.65%. As for other coordinative conjunctions such as serta, sebaliknya, bahkan, lagipula, apalagi, jangankan, itupun, kecuali, melainkan, hanya, selanjutnya, mula-mula, yaitu, yakni, bahwa, ialah, jadi, karenaitu, dan sebab itu there were no errors in its use. Keywords: error analysis, coordinative conjunction, news text.

Page 7: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan

hidayah kepada hambaNya. Solawat serta salam semoga tercurah keharibaan

Nabi Muhammad saw. yang menjadi suri tauladan bagi umat muslim.

Alhamdulillah, dengan penuh rasa syukur, penulisan skripsi dengan judul,

“Analisis Kesalahan Konjungsi Koordinatif dan Subordinatif pada Teks berita

karya siswa Kelas VIII SMP IT Ash Shiddiqiyyah” ini telah selesai. Skripsi ini

merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana (S-1), Jurusan

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Kami

ucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis yakin bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik atas

pertolongan Allah Swt. Adapun pihak-pihak yang telah membantu dalam

penyelesaian skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Dr. Sururin, M. Ag. Sebagai Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Makyun Subuki, M. Hum. Sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia.

3. Dr. Hindun, M.Pd. sebagai Dosen Pembimbing.

4. Dosen dan petugas administrasi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

khususnya Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

5. Petugas perpustakaan umum dan perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan.

6. Kedua orang tua (H. Subhanallah, S. Pd. dan Hj. Tuti Alawiyah, A. Md.),

suami (Paisal Aripin, S. Pd.), adik-adik (M. Farhan Abdurrahman Al-

Hafidz, Vitra Fadhillah Akbar Al-Hafidz, dan M. Mursyid Fawwaz) anak-

anak (Muhammad Hamas Fatahillah dan Muhammad Aaryash Izzuddin),

serta semua keluarga besar.

Page 8: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

iv

7. H. Subhanallah, S. Pd. Sebagai Ketua Yayasan Ash Shiddiq.

8. Paisal Aripin, S. Pd. Sebagai Kepala Sekolah SMP IT Ash Shiddiqiyyah.

Dewan guru dan staf SMP IT Ash Shiddiqiyyah. Siswa-siswi kelas VIII

SMP IT Ash Shiddiqiyyah tahun pelajaran 2018/2019.

9. Rekan-rekan PBSI angkatan tahun 2013, 2014, dan 2015

10. Rekan-rekan LDK Syahid UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Penulis yakin, skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, terdapat

banyak kesalahan dan kekurangan. Maka kami sangat mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun dari pembaca. Besar harapan penulis,

skripsi ini dapat bermaanfaat pada pihak yang terlibat secara khusus maupun

bagi pembaca secara umum. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, Desember 2019

Penulis

Sumayyah Afifah

Page 9: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

ABSTRAK ................................................................................................ i

ABSTRACT .............................................................................................. ii

KATA PENGANTAR .............................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................. v

DAFTAR TABEL..................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 3

C. Batasan Masalah ................................................................................... 4

D. Rumusan Masalah ................................................................................ 4

E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 5

F. Manfaat Penelitian ................................................................................ 5

BAB II LANDASAN TEORETIS ........................................................... 7

A. Analisis Kesalahan Berbahasa ............................................................. 7

1. Hakikat Analisis Kesalahan Berbahasa ......................................... 7

2. Tujuan Analisis Kesalahan Berbahasa .......................................... 8

3. Sumber dan Penyebab Kesalahan ................................................. 9

4. Metodologi Analisis Kesalahan Berbahasa ................................... 10

B. Konjungsi ............................................................................................. 11

1. Pengertian Konjungsi .................................................................... 11

2. Konjungsi Koordinatif................................................................... 12

C. Hakikat Teks Berita .............................................................................. 14

1. Pengertian Berita ........................................................................... 14

Page 10: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

vi

2. Unsur-Unsur Berita ....................................................................... 15

3. Ragam Berita ................................................................................. 16

4. Bahasa Jurnalistik .......................................................................... 17

5. Menulis Teks Berita ...................................................................... 18

D. Penelitian yang Relevan ....................................................................... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................... 24

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 24

B. Metode Penelitian ................................................................................. 24

C. Data dan Sumber Data .......................................................................... 25

D. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................ 26

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 26

F. Instrumen Penelitian ............................................................................. 27

G. Penarikan Kesimpulan .......................................................................... 27

H. Teknik Analisis Data ............................................................................ 28

I. Penyajian Data ...................................................................................... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN ........................................................... 30

A. Profil SMP IT Ash Shiddiqiyyah ......................................................... 30

1. Gambaran Umum Sekolah ............................................................ 30

2. Visi, Misi, dan Tujuan SMP IT Ash Shiddiqiyyah ....................... 31

B. Deskripsi Data ...................................................................................... 34

C. Pembahasan .......................................................................................... 36

1. Analisis Kriteria Teks Berita ......................................................... 36

2. Analisis Kriteria Konjungsi Koordinatif ....................................... 49

3. Analisis Kesalahan Konjungsi Koordinatif ................................... 52

4. Perhitungan Persentase Kesalahan ................................................ 62

BAB V PENUTUP ................................................................................ 66

A. Simpulan ............................................................................................... 66

B. Saran ..................................................................................................... 66

Page 11: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

vii

C. Implikasi ............................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 68

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................... 72

RIWAYAT PENULIS .............................................................................. 102

Page 12: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria Teks Berita .................................................................... 29

Tabel 3.2 Kriteria Konjungsi Koordinatif .................................................. 29

Tabel 3.3 Data Kesalahan Penggunaan Konjungsi Koordinatif................. 29

Tabel 4.1 Kurikulum SMP IT Ash Shiddiqiyyah....................................... 32

Tabel 4.2 Pendidik dan Tenaga Kependidikan .......................................... 33

Tabel 4.3 Jumlah Peserta Didik SMP IT Ash Shiddiqiyyah ...................... 33

Tabel 4.4 Daftar Nama dan Kode Siswa .................................................... 34

Tabel 4.5 Kriteria Teks Berita .................................................................... 36

Tabel 4.6 Kriteria Konjungsi Koordinatif .................................................. 50

Tabel 4.7 Data Kesalahan Penggunaan Konjungsi Koordinatif................. 52

Tabel 4.8 Persentase Kesalahan Konjungsi Koordinatif ............................ 63

Page 13: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi ......................................................... 72

Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Penelitian .......................................... 73

Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian ................................................... 74

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ....................................... 75

Lampiran 5 Daftar Teks Berita Karya Siswa ............................................. 79

Lampiran 6 Dokumentasi Penelitian .......................................................... 84

Lampiran 7 Transkrip Wawancara ............................................................. 85

Lampiran 8 Daftar Uji Referensi ................................................................ 92

Page 14: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang digunakan untuk

berkomunikasi secara tidak langsung. Menulis adalah kegiatan yang

memerlukan cara berpikir sistematis. Keterampilan menulis dipengaruhi

oleh keterampilan berbahasa lainnya, seperti keterampilan berbicara,

menyimak, terutama keterampilan membaca. Aspek lainnya yang

mempengaruhi kualitas keterampilan menulis seseorang adalah

pengetahuan tentang kaidah bahasa, pemahaman kosa kata, pemilihan

kata, keefektifan kalimat sesuai dengan struktur kalimat yang telah diatur

dalam tata bahasa, tanda baca dan penggunaan ejaan.

Berdasarkan wawancara dengan guru bidang studi Bahasa

Indonesia kelas VIII SMP IT Ash Shiddiqiyyah Tangerang Selatan,

penulis mengetahui bahwa materi teks berita telah diajarkan di kelas pada

semester satu. Guru bidang studi Bahasa Indonesia kelas VIII sudah

memberikan penugasan menulis teks berita. Guru bidang studi Bahasa

Indonesia menggunakan berita di media sosial dan berita di koran sebagai

contoh untuk siswa menulis teks berita. Berdasarkan hasil karya siswa

tersebut dapat diketahui bahwa karya tulis yang terdapat banyak kesalahan

adalah teks berita.

Menulis berita merupakan salah satu keterampilan menulis yang

terdapat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran kelas VIII Sekolah

Menengah Pertama. Unsur-unsur dalam berita adalah 5W+1H (what,

when, where, why, who, dan how). Teks berita yang baik dapat diciptakan

lewat langkah-langkah penulisan yang sistematis.

Sebelum mulai menulis teks berita, siswa harus mencari peristiwa

yang akan dijadikan objek berita. Dalam hal ini penulis akan menentukan

tema teks berita bagi siswa, yaitu pendidikan, penghafal Al-Qur’an, dan

Page 15: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

2

hijrah. Tema tersebut merupakan tema yang paling relevan dengan

lingkungan siswa. Tema pendidikan karena siswa terlibat dalam dunia

pendidikan itu sendiri. Tema penghafal Qur’an karena dalam kurikulum

sekolah ini, tahfidz atau menghafal Qur’an merupakan sebuah kewajiban.

Sedangkan tema hijrah dipilih karena dalam lingkungan sosial siswa

sedang hangat diperbincangkan.

Setelah memilih tema, siswa harus mengumpulkan informasi yang

berkaitan dengan berita tersebut. Pengumpulan informasi ini dapat

dilakukan dengan wawancara dan pengamatan langsung. Dalam

pengumpulan informasi, siswa diminta merumuskan pertanyaan yang di

antaranya harus mengandung 6 unsur berita, yaitu 5W+1H. Langkah

selanjutnya adalah menyusun kerangka penulisan, siswa harus menyusun

kerangka dengan sistematis sesuai dengan fakta dan data 5W+1H yang

telah dikumpulkan sebelumnya. Setelah menyusun kerangka, siswa

kemudian mengembangkan kerangka tersebut menjadi sebuah teks berita

yang utuh.

Siswa membutuhkan pengetahuan tentang kaidah bahasa,

pemahaman kosakata, pemilihan kata, keefektifan kalimat sesuai dengan

struktur kalimat yang telah diatur dalam tata bahasa, tanda baca, dan

penggunaan ejaan untuk mengembangkan kerangka tersebut menjadi

sebuah teks berita yang utuh. Pada tahapan terakhir inilah siswa banyak

mengalami kesulitan. Hal ini penulis ketahui berdasarkan wawancara

dengan siswa. Pengetahuan tetang konjungsi sangat dibutuhkan siswa

dalam mengembangkan kerangka teks berita, yaitu menggabungkan

kerangka yang satu dengan kerangka lainnya.

Konjungsi merupakan bagian dari sub-disiplin ilmu linguistik yaitu

sintaksis. Konjungsi berfungsi sebagai penghubung yang menghubungkan

kata dengan kata, frasa dengan frasa, kalimat dengan kalimat, maupun

paragraf dengan paragraf. Berdasarkan kedudukannya, konjungsi dibagi

menjadi konjungsi koordinatif dan subordinatif. Penulis memfokuskan

penelitian ini hanya pada konjungsi koordinatif saja, yaitu kata dan,

Page 16: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

3

dengan, serta, atau, tetapi, namun, sedangkan, sebaliknya, malah atau

malahan, bahkan, lagipula, apalagi, itupun, jangankan, melainkan, hanya,

kecuali, lalu, kemudian, mula-mula, yakni, yaitu, adalah, ialah, bahwa,

jadi, karena itu, dan sebab itu.

Sekolah Ash Shiddiqiyyah ini merupakan yayasan yang

pengurusnya adalah keluarga penulis. Sekolah ini memiliki slogan sekolah

berbasis Qur’an, bahasa, dan sains. Dalam slogan sekolah terdapat unsur

bahasa, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian di sekolah ini

dengan tujuan dapat menjadi tolak ukur kualitas kebahasaan yang dimiliki

siswa. Selain itu, penelitian ini dapat berguna bagi peningkatan kualitas

sekolah, khususnya guru maupun siswa dalam aspek kebahasaan.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian pada teks berita karya siswa kelas VIII SMP IT Ash

Shiddiqiyyah. Penelitian ini difokuskan pada kesalahan penggunaan

konjungsi koordinatif. Oleh karena itu, judul yang akan penulis angkat

pada penelitian ini adalah Analisis Kesalahan Konjungsi Koordinatif dan

Subordinatif pada Teks Berita Karya Siswa Kelas VIII SMP IT Ash

Shiddiqiyyah, Tangerang Selatan, Tahun Pelajaran 2018/2019.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis dapat merumuskan

permasalahan penelitian ini diidentifikasi sebagai berikut.

1. Siswa mengalami kesulitan dalam mengembangkan kerangka teks

berita menjadi teks berita yang utuh.

2. Masih banyak ditemukan kesalahan penulisan dalam teks berita karya

siswa.

3. Siswa dituntut untuk memahami dan menerapkan kaidah bahasa

dengan baik dan benar, terutama penggunaan konjungsi koordinatif.

4. Masih banyak ditemukan kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif

pada teks berita karya siswa kelas VIII SMP IT Ash Shiddiqiyyah.

Page 17: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

4

C. Batasan Masalah

Agar permasalahan yang hendak diteliti lebih fokus dan mendalam,

maka permasalahan yang dibahas dibatasi pada aspek berikut.

1. Data yang akan dianalisis adalah teks berita karya siswa kelas VIII

semester genap SMP IT Ash Shiddiqiyyah Tahun Pelajaran

2018/2019.

2. Kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif (dan, dengan, serta, atau,

tetapi, namun, sedangkan, sebaliknya, malah atau malahan, bahkan,

lagipula, apalagi, itupun, jangankan, melainkan, hanya, kecuali, lalu,

kemudian, mula-mula, yakni, yaitu, adalah, ialah, bahwa, jadi, karena

itu, dan sebab itu) pada teks berita.

3. Jumlah teks berita karya siswa yakni 30 teks berita dari 30 siswa.

4. Teks berita karya siswa yang bertema:

a. Pendidikan

b. Penghafal Al-Qur’an

c. Hijrah

D. Rumusan Masalah

Dalam merumuskan masalah ini, penulis akan mengemukakan

beberapa permasalahan yang berkaitan dengan latar belakang di atas, yaitu

sebagai berikut.

1. Bagaimana penggunaan konjungsi koordinatif dalam teks berita karya

siswa kelas VIII SMP IT Ash Shiddiqiyyah Tangerang Selatan Tahun

Pelajaran 2018/2019?

2. Kesalahan konjungsi apa saja yang terdapat pada teks berita karya

siswa tersebut?

Page 18: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

5

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini

memiliki tujuan yang hendak diraih. Tujuan tersebut adalah sebagai

berikut.

1. Mengetahui kemampuan siswa dalam menggunakan konjungsi

koordinatif pada teks berita karya siswa kelas VIII SMP IT Ash

Shiddiqiyyah.

2. Mengetahui kesalahan konjungsi koordinatif apa saja yang terdapat

pada teks berita karya siswa kelas VIII SMP IT Ash Shiddiqiyyah.

F. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan yang telah disusun

di atas, maka penelitian ini diharapkan memberikan manfaat-manfaat, di

antaranya sebagai berikut.

1. Manfaat teoretis

Secara teoretis manfaat penelitian ini dapat memperkaya teori-

teori yang berkaitan dengan penulisan yang benar dengan

memperhatikan penggunaan konjungsi koordinatif. Selain itu juga

sebagai referensi belajar bagi mahasiswa yang berminat melakukan

penelitian analisis kesalahan berbahasa dengan objek dan subjek yang

berbeda.

2. Manfaat praktis

a. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi

siswa agar lebih teliti dan cermat dalam menulis, terutama menulis

karangan dengan memperhatikan penggunaan konjungsi sehingga

Page 19: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

6

kalimat yang disusun menjadi padu dan tidak menghasilkan

penafsiran ganda.

b. Bagi Guru

Manfaat bagi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP IT

Ash Shiddiqiyyah agar lebih memperhatikan kesalahan penulisan

siswa dan memperbaikinya.

c. Bagi Peneliti

Manfaat bagi peneliti yaitu sebagai pengalaman dalam

menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran

bahasa Indonesia dan menambah pengetahuan serta wawasan

tentang analisis kesalahan berbahasa dan penggunaan konjungsi

yang tepat dalam teks berita. Selain itu, bermanfaat pula sebagai

landasan tuntunan dalam menulis yang sesuai dengan kaidah

bahasa yang telah ditentukan.

Page 20: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

7

BAB II

LANDASAN TEORETIS

A. Analisis Kesalahan Berbahasa

1. Hakikat Analisis Kesalahan Berbahasa

Dalam kegiatan belajar dan mengajar sering dijumpai kesalahan

berbahasa. Kesalahan ini tidak hanya dilakukan oleh pelajar namun

terkadang juga dilakukan oleh pengajar. Kesalahan yang dilakukan bisa

disengaja maupun tidak disengaja. Bentuk kesalahannya dapat berupa

bahasa lisan maupun bahasa tulis. Kesalahan yang dilakukan berulang-

ulang tanpa ada evaluasi akan dianggap sebuah pembenaran. Jika hal ini

dibiarkan maka akan berdapak buruk pada pembelajaran bahasa

selanjutnya.

Henry Guntur Tarigan dan Djago Tarigan mengungkapkan bahwa,

“kesalahan merupakan suatu sisi yang mempunyai cacat, baik pada tulisan

maupun lisan dan menyimpang dari norma-norma yang ada.”1 Pada

pengertian di atas disebutkan kesalahan merupakan suatu sisi yang

mempunyai cacat. Kata yang digunakan adalah suatu sisi, artinya

kesalahan hanya sebagian saja dari penggunaan bahasa. Kesalahan tidak

hanya terdapat pada bahasa tulisan, namun juga pada bahasa lisan. Disebut

kesalahan karena menyimpang dari aturan atau kaidah bahasa yang telah

ditentukan dan disepakati.

Corder dalam Sri Utari Subyakto dan Nababan mengatakan bahwa

“analisis kesalahan merupakan suatu aktivitas yang mengkaji kesalahan-

kesalahan yang dibuat oleh seorang pelajar bahasa target (BT) dalam

proses belajar-mengajar BT tersebut.”2 Melalui pengertian ini kita dapat

memahami bahwa analisis kesalahan digunakan untuk mengetahui

1 Henry Guntur Tarigan dan Djago Tarigan, Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa, (Bandung: Penerbit Angkasa Bandung, Ed. Revisi, 2011.), hlm. 141. 2Sri Utari Subyakto dan Nababan, Analisis Kontrastif dan Kesalahan: Suatu Kajian dari Sudut Pandang Guru Bahasa, (Jakarta: PPS IKIP, 1994), hlm. 5.

Page 21: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

8

kesalahan penggunaan bahasa dalam ranah pendidikan. Khususnya

kesalahan penggunaan bahasa yang dilakukan pelajar.

Error Analysis is a type of linguistic analysis that focuses on the errors learners make.3 Error Analysis (EA) is a methodology first introduced in the 1960–70s for the investigation of second language acquisition, and elaborated over subsequent decades.4 Errors are not anymore taken as bad signs of nonperformance, in teaching or learning, that should be eliminated at any cost; rather, they are considered to become a necessary part of language learning process.5

Berdasarkan pengertian dari jurnal berbahasa Inggris di atas, dapat

dipahami bahwa analisis kesalahan adalah jenis analisis linguistik yang

berfokus pada kesalahan yang dilakukan peserta didik. Analisis Kesalahan

adalah metodologi penelitian akuisisi bahasa kedua yang pertama kali

diperkenalkan pada 1960 hingga tahun 70-an dan dikembangkan selama

beberapa dekade berikutnya. Kesalahan berbahasa tidak lagi dianggap

sebagai hal buruk dalam proses belajar mengajar yang harus dihilangkan

dengan cara apa pun. Bahkan kesalahan berbahasa dianggap sebagai

bagian penting dari proses pembelajaran bahasa.

2. Tujuan Analisis Kesalahan Berbahasa

Hendrickson dan Corder dalam Sri Utari Subyakto dan Nababan

berpendapat bahwa,

analisis kesalahan berguna untuk mengetahui beberapa hal mengenai kesalahan berbahasa yang dibuat pelajar BT. Pertama, kesalahan berguna sebagai tanda bahwa pelajar BT memang sungguh belajar. Kedua, kesalahan merupakan indikator bahwa ada

3 Ali Akbar Khansir, Error Analysis and Second Language Acquisition, vol. 2, 2012, hlm. 1029, (http://www.belgs.ir/imgupl/3b3fff6463464959dcd1b68d0320f781.pdf), diakses tanggal 27 Desember 2019 pukul 23.21 WIB. 4 Leigh McDowell, Towards specialized language support: An elaborated framework for Error Analysis, 2019, hlm. 18, (https://reader.elsevier.com/reader/sd/pii/S0889490619302972?token=1244230066A5C6928347257D07D49F69C9373B66414AB4B4653DF5B25048E9328BA9441888B4AEB904A0B023688DC830), diakses tanggal 27 Desember 2019 pukul 23.59 WIB 5 Lessia M. Kotsyuk, English Language Error Analysis of The Written Texts Produced by Ukrainian Learners: Data Collection, 2015, hlm. 390, (http://cejsh.icm.edu.pl/cejsh/element/bwmeta1.element.ojs-doi-10_11649_cs_2015_027/c/cs.2015.027-1752.pdf), diakses tanggal 28 Desember 2019 pukul 00.07 WIB

Page 22: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

9

kemajuan. Ketiga, kesalahan memberi umpan balik tentang efektivitas materi ajar dan metode penyajian oleh pengajar. Keempat, kesalahan menunjukkan bagian-bagian mana dari suatu silabus bahasa yang belum dipelajari dengan sempurna. Kelima, kesalahan-kesalahan yang banyak dibuat dapat menjadi bahan untuk penulisan latihan-latihan perbaikan.6

Berdasarkan pendapat di atas, kita dapat memahami bahwa analisis

kesalahan memiliki tujuan sebagai alat evaluasi bagi pelajar, pengajar,

maupun instrumen pembelajaran yang digunakan.

3. Sumber dan Penyebab Kesalahan

Henry Guntur Tarigan dan Djago Tarigan berpendapat bahwa,

Pembelajaran bahasa adalah proses mempelajari bahasa. Dalam proses mempelajari bahasa tidak luput dari kesalahan. Kesalahan berbahasa tidak hanya dibuat oleh siswa yang mempelajari B2 tetapi juga dibuat oleh siswa yang mempelajari B1-nya. Ini menunjukkan bahwa kesalahan berbahasa itu erat kaitannya dengan pengajaran bahasa, baik pengajaran B1 maupun B2. Para pakar linguistik, pengajaran bahasa, dan guru bahasa sependapat bahwa kesalahan berbahasa itu mengganggu pencapaian tujuan pengajaran bahasa. Oleh karena itu, kesalahan berbahasa yang sering dibuat oleh siswa harus dikurangi dan kalau dapat dihapuskan sama sekali.7

Berdasarkan pernyataan di atas, kita dapat memahami bahwa pelajar tidak

hanya melakukan kesalahan pada bahasa kedua, namun pada penggunaan

bahasa pertama juga memungkinkan terjadi kesalahan.

Sri Utari Subyakto dan Nababan mengatakan bahwa,

Salah satu tujuan guru ialah agar pelajar tidak membuat kesalahan dalam menggunakan BT dalam bidang bahasa yang ditekuninya. Kesalahan yang dibuat oleh pelajar dapat terjadi oleh berbagai sebab, yang dalam versi kuat analisis kontrastif dikaitkan dengan interferensi. Kesalahan-kesalahan yang tetap timbul dianggap berpangkal pada penyajian pengajar yang kurang baik ataupun motivasi siswa yang kurang memadai.8

Berdasarkan pernyataan di atas, kita dapat mengetahui bahwa kesalahan

bahasa yang dilakukan pelajar disebabkan oleh penyajian pengajar yang

kurang baik atau motivasi siswa yang kurang memadai.

6Ibid., hlm. 7. 7Henry Guntur Tarigan dan Djago Tarigan, op.cit., hlm. 60. 8Sri Utari Subyakto-Nababan, op.cit., hlm. 88.

Page 23: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

10

Selain itu Junaiyah Matanggui dan Zaenal Arifin menyampaikan

bahwa, “ada enam sumber kesalahan berbahasa, yaitu: bahasa ibu,

lingkungan, kebiasaan, interlingual, interferensi dan tidak kalah

pentingnya adalah kesadaran penutur bahasa.”9 Enam faktor tersebut jika

diuraikan lebih rinci yaitu sebagai berikut. Bahasa ibu adalah bahasa

pertama yang dipelajari anak setelah lahir. Bahasa ibu di Indonesia adalah

bahasa daerah masing-masing. Anak yang lahir di Jawa bahasa ibunya

adalah bahasa Jawa. Ketika anak mempelajari bahasa Indonesia maka

pemahaman bahasa ibu yaitu bahasa Jawa akan mempengaruhi

penggunaan bahasa Indonesia. Faktor lingkungan yang menjadi sumber

kesalahan berbahasa adalah yang mempengaruhi penggunaan bahasa

seperti lingkungan sekolah, rumah, tempat bermain, maupun lingkungan

masyarakat sekitar. Faktor interlingual kurang lebih tidak jauh berbeda

dengan bahasa ibu, yaitu pola bahasa pertama tercampur dengan bahasa

kedua yang sedang dipelajari. Faktor interferensi juga tidak jauh berbeda

dengan faktor interlingual, yaitu kesalahan B-2 akibat kebiasaan

penggunaan B-1 yang berbeda. Faktor terakhir yang tidak kalah penting

yaitu kesadaran penutur bahasa. Agar penutur bahasa menyadari

kesalahannya, maka penutur bahasa harus memahami kaidah bahasa yang

digunakan.

4. Metodologi Analisis Kesalahan Berbahasa

Menurut Henry Guntur Tarigan dan Djago Tarigan “analisis kesalahan

berbahasa adalah suatu prosedur kerja, yang biasa digunakan oleh para

peneliti dan guru bahasa, yang meliputi pengumpulan sampel,

penjelasan kesalahan tersebut, pengklasifikasian kesalahan

berdasarkan penyebabnya, serta pengevaluasian atau penilaian tahap

keseriusan kesalahan tersebut.”10 Berdasarkan uraian di atas, langkah

pertama yang dilakukan dalam menganalisis kesalahan berbahasa 9 Junaiyah Matanggui dan Zaenal Arifin, Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia, (Tangerang: Pustaka Mandiri 2014) cet. I, hlm. 67. 10Henry Guntur Tarigan dan Djago Tarigan, op.cit., hlm. 60-61.

Page 24: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

11

siswa adalah pengumpulan sampel, yaitu mengumpulkan kesalahan-

kesalahan berbahasa siswa. Setelah itu, kesalahan-kesalahan yang

ditemukan dideskripsikan secara jelas dan rinci. Kemudian kesalahan

bahasa diklasifikasikan berdasarkan penyebabnya. Terakhir, dilakukan

evaluasi atau penilaian kesalahan siswa.

B. Konjungsi

1. Pengertian Konjungsi

Konjungsi memiliki beberapa nama lain. Kelas kata konjungsi

lazim disebut juga sebagai konjungtor, atau dalam literatur lain lazim

disebut pula sebagai kata sambung.11 Konjungsi adalah kata tugas

yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat, seperti kata

dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa.12 Adapun

yang dimaksud dengan kata tugas dalam bahasa Indonesia adalah kata

yang tidak memiliki makna leksikal, tetapi kata itu memiliki makna

gramatikal.13 Dalam bahasa Inggris, konjungsi disebut dengan

conjunction atau connectives.14 Konjungsi berfungsi meluaskan satuan

yang lain dalam konstruksi hipotaktis.15 Konjungsi juga berfungsi

untuk menghubungkan entitas-entitas kebahasaan pada kalimat yang

satu dengan kalimat yang lainnya.16 Dengan kata lain, konjungsi

adalah kata bermakna gramatikal yang menghubungkan atau

meluaskan dua satuan bahasa yang sederajat dalam konstruksi

hipotaktis.

11Kunjana Rahardi, Penyuntingan Bahasa Indonesia untuk Karang-Mengarang, (Jakarta: Penerbit Erlangga, Cet. Ke-5. 2015.), hlm. 14. 12Hasan Alwi, dkk, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa dan Balai Pustaka. Ed. Ke-3. Cet. Ke-5. 2003.), hlm. 296. 13Kunjana Rahardi, loc.cit. 14Djalinus Syah dan Azimar Enong, Tata Bahasa Inggeris Modern dalam Tanya Jawab, (Jakarta: Miswar. Ed. Ke-2. Cet. Ke-5. t.t.), hlm. 9. 15Harimurti Kridalaksana, Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia. Cet. Ke-1. 1986.), hlm. 99. 16Kunjana Rahardi, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Erlangga, Cet. Ke-5. 2015.), hlm.65.

Page 25: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

12

Para ahli berbeda-beda dalam menempatkan pembagian

konjungsi. Chaer menempatkan konjungsi koordinatif dan konjungsi

subordinatif berdasarkan kedudukannya.17 Kunjana menempatkan

konjungsi koordinatif, konjungsi subordinatif, dan konjungsi korelatif

berdasarkan fungsinya.18 Hasan Alwi, dkk menempatkan konjungsi

koordinatif, konjungsi korelatif, dan konjungsi subordinatif

berdasarkan perilaku sintaktisnya.19 Meskipun para ahli memiliki

pendapat penempatan konjungsi yang berbeda, tetapi pengertian dan

penggunaan masing-masing konjungsi sama.

2. Jenis-Jenis Konjungsi

a. Konjungsi Koordinatif

Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang

menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih yang kedudukannya

sederajat atau setara.20 Konjungsi koordinatif agak berbeda dengan

konjungsi lainnya karena konjungsi itu, disamping

menghubungkan klausa juga dapat menghubungkan kata.

Meskipun demikian, frasa yang dihasilkan bukanlah frasa

preposisional.21 Konjungsi koordinatif dalam bahasa Indonesia

lazimnya dapat meliputi macam-macam konjungsi seperti dan,

serta, atau, tetapi, melainkan, padahal, sedangkan.22

Jika dibedakan menurut bentuknya, kata penghubung setara

(konjungsi koordinatif) terdiri atas partikel dan kata kompleks.

1) Partikel:

a) Bentuk tunggal: dan, serta, atau, tetapi/tapi, namun, maka,

padahal, sedang.

17Abdul Chaer, Morfologi Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses), (Jakarta: Rineka Cipta, Cet. Ke-1. 2008.), hlm. 98. 18 Kunjana Rahardi, loc. cit. 19Hasan Alwi, dkk, op.cit., hlm. 297. 20Abdul Chaer, loc. cit. 21 Hasan Alwi, dkk, loc.cit. 22Kunjana Rahardi, Penyuntingan Bahasa Indonesia untuk Karang-Mengarang, (Jakarta: Penerbit Erlangga, Cet. Ke-5. 2015.), hlm. 15.

Page 26: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

13

b) Bentuk berpasangan: baik… maupun…

c) Bentuk berganda: akan tetapi

2) Kata kompleks: sedangkan, melainkan.23

Jika dibedakan menurut sifat hubungannya kata

penghubung setara ini dapat dibedakan menjadi sebagai berikut.

1) Menghubungkan menjumlahkan, dan, dengan, dan serta.

2) Menghubungkan memilih, atau.

3) Menghubungkan mempertentangkan, tetapi, namun,

sedangkan, dan sebaliknya.

4) Menghubungkan menegaskan, bahkan, malah (malahan),

lagipula, apalagi, dan jangankan.

5) Menghubungkan membatasi, kecuali.

6) Menghubungkan mengurutkan, lalu, kemudian, dan

selanjutnya.

7) Menghubungkan menyamakan, yaitu, yakni, bahwa, adalah,

dan ialah.24

Menurut makna gramatikalnya, kata penghubung setara

terbagi empat: kata penghubung penggabungan, kata penghubung

pemilihan, kata penghubung pertentangan, dan kata penghubung

perakibatan.

1) Kata penghubung penggabungan

Kata penghubung penggabungan ada tiga: dan, serta, dan

baik… maupun…

2) Kata penghubung pemilihan

Kata penghubung pemilihan hanya diwakili oleh satu kata:

atau.

3) Kata penghubung pertentangan

23Moh. Tadjuddin, Bahasa Indonesia Bentuk dan Makna, (Bandung: PT. ALUMNI, Ed. Ke-1. Cet. Ke-1. 2013), hlm. 248 24Abdul Chaer, op.cit., hlm. 98-100.

Page 27: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

14

Kata penghubung pertentangan diwakili oleh beberapa bentuk:

tetapi/tapi, namun, melainkan, sedangkan/sedang, padahal.

4) Kata penghubung perakibatan

Seperti halnya kata penghubung pemilihan, kata penghubung

jenis ini pun hanya terdiri atas satu kata, yakni maka.25

C. Hakikat Teks Berita

1. Pengertian Berita

Setiap tokoh memiliki definisinya sendiri tentang pengertian

sebuah berita. Di dalam KBBI, “berita adalah cerita atau keterangan

mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat. Berita juga diartikan

sebagai kabar, laporan dan pemberitahuan, atau pengumuman.”26

Ashadi Siregar menyatakan bahwa “berita adalah melaporkan seluk-

beluk peristiwa yang telah, sedang, atau akan terjadi. Melaporkan

disini berarti menuliskan apa yang dilihat, didengar, atau dialami

seseorang atau sekelompok orang.”27 Sudirman Tebla mengungkapkan

bahwa:

Berita adalah jalan cerita tentang peristiwa. Menurutnya peristiwa tanpa jalan cerita menjadi hal yang penting dalam sebuah berita, karena menurut partisi jurnalistik ini, cerita tanpa sebuah berita dan peristiwa tanpa jalan cerita juga bukan berita. Ia menjadi berita ketika memiliki jalan cerita atau peristiwa.28

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa berita adalah cerita tentang sebuah peristiwa yang telah, sedang, atau akan terjadi.

Berbeda dari pendapat-pendapat tokoh-tokoh di atas, beberapa

tokoh berikut ini memiliki definisinya sendiri tentang sebuah berita.

Paul De Maesener mendefinisikan “berita adalah sebagai informasi

baru tentang kejadian yang baru, penting, dan bermakna, yang

berpengaruh pada para pendengarnya serta relevan dan layak dinikmati 25Moh. Tadjuddin, op.cit., hlm. 248-250 26Suhaemi dan Ruli Nasrullah, Bahasa Jurnalistik, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, Cet. Ke-1. 2009), hlm. 27. 27Ashadi Siregar, dkk, Bagaimana Meliput dan Menulis Berita untuk Media Masa, (Yogyakarta: Kanisius, Cet. Ke-9. 2007), Hlm. 19. 28Suhaimindan Rulli Nasrullah, loc. cit.

Page 28: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

15

oleh mereka.”29 Menurut A. Muis, “berita adalah laporan tentang

gagasan, kejadian, atau konflik yang baru terjadi, yang menarik bagi

konsumen berita dan menguntungkan bagi pembuat berita itu

sendiri.”30 Menurut A.A Shahab, “berita bisa didefinisikan sebagai

laporan mengenai peristiwa atau pendapat yang menarik perhatian

pembaca dan disusun menurut aturan serta disiarkan melalui media

massa.”31 Beberapa tokoh di atas menekankan definisi berita sebagai

laporan kejadian yang baru dan menarik bagi pembaca berita.

Sedangkan menurut Pers Timur,

berita adalah suatu proses yang ditentukan arahnya. Berita tidak didasarkan pada maksud untuk memuaskan nafsu ingin tahu segala sesuatu yang luar biasa dan menakjubkan, melainkan pada keharusan ikut berusaha mengorganisasikan pembangunan dan pemeliharaan negara sosialis. Sedangkan Pers Barat memandang berita sebagai barang dagangan yang dapat diperjual belikan.32

Berdasarkan semua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa berita

adalah sebuah cerita tentang peristiwa yang baru dan mengandung

fakta-fakta serta dapat menarik perhatian para pembaca berita.

2. Unsur-Unsur Berita

Unsur-unsur sebuah berita adalah komponen yang harus

terdapat atau terkandung di dalam teks berita. Unsur-unsur berita

adalah sebagai berikut:

a. Cepat

Aktual atau ketepatan waktu. Unsur ini mengandung makna

sesuatu yang baru.

b. Nyata

Informasi tentang sebuah fakta, bukan fiksi atau karangan. Sebuah

berita harus merupakan informasi tentang suatu yang sesuai dengan 29Helena Olii, Berita & Informasi Jurnalistik Radio, (Indonesia: PT Indeks, Cet. Ke-1. 2007), hlm. 25. 30A. Muis, Jurnalistik Hukum dan Komunikasi Massa, (Jakarta: PT. Dharu Anuttama, Cet. Ke-1. 1999), hlm. 26. 31A.A Shahab, Cara Mudah Menjadi Jurnalis, (Jakarta: Diwan, Cet. Ke-1. 2008), hlm. 2. 32Hikmat Kusumaningrat, Jurnalistik Teori dan Praktik, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet. Ke-1. 2005), hlm. 32-33.

Page 29: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

16

keadaan sebenarnya atau laporan mengenai fakta sebagaimana

adanya.

c. Penting

Menyangkut kepentingan orang banyak

d. Menarik

Mengundang orang untuk membaca berita yang ditulis.33

Seperti halnya dalam satu kesatuan, maka dalam berita pun ada

unsur-unsur lain yang menyatukannya. Tradisi jurnalistik lazim

mengenal keenam unsur ini dengan 5W+1H: what, who, when where,

why, how.34

a. What (apa): yang menyangkup apa peristiwanya.

b. Why (mengapa): yang menyangkut latar belakang mengapa hal itu

terjadi, mengapa diliput, apa yang diharapkan, apa pentingnya bagi

khalayak.

c. How (bagaimana): bagaimana peliputan berita dilaksanakan dan

disampaikan sehingga tujuan tercapai.

d. Who (siapa): siapa yang terlibat dalam peristiwa itu.

e. When (kapan): kapan peristiwa dilaksanakan/terjadi, rincian waktu

tiap-tiap tahap kegiatan (pagi, siang, malam, dini hari).

f. Where (di mana): tempat kejadian berlangsung.35

3. Ragam Berita

Di dalam dunia jurnalistik, penulisan berita dapat dilakukan

dengan cara yang berbeda, tergantung pada nilai penting informasi

yang hendak disampaikan. Perbedaan cara penyampaian (dalam format

penyajian) inilah yang kemudian melahirkan ragam berita.36 Ragam

berita berdasarkan cara penyampaiannya adalah sebagai berikut:

33Suhaimin dan Rulli Nasrullah, Op. Cit., hlm. 31-32 34Parakitri T Simbolan, Vademekum Wartawan, (Jakarta: KPG, Cet. Ke-1. 1997), hlm. 91. 35Helena Olii, Op. Cit., hlm. 36-38. 36Ashadi Siregar, dkk, Op. Cit., hlm. 154.

Page 30: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

17

a. Berita Langsung (Straight/Hard/Spot News)

Segala informasi penting dan/atau menarik yang harus segera

disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera

ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audien secepatnya.

b. Berita Ringan (Soft News)

Segala informasi penting dan menarik yang disampaikan secara

mendalam namun tidak bersifat harus segera ditayangkan.37

c. Berita Kisah (Feature)

Suatu tulisan mengenai kejadian yang dapat menyentuh perasaan,

ataupun yang menambah pengetahuan pembaca lewat penjelasan

rinci, lengkap, serta mendalam. Berita ini tidak terikat akan

aktualitas. Nilai utamanya adalah dalam unsur manusiawi atau

informasi yang dapat menambah pengetahuan.

d. Laporan Mendalam (Indepth Report)

Laporan mendalam digunakan untuk menuliskan permasalahan

secara lebih lengkap, mendalam, dan analitis. Cara penulisan

seperti ini dimaksudkan untuk menyajikan informasi agar pembaca

lebih memahami duduk perkara suatu masalah.38

4. Bahasa Jurnalistik

Rosihan Anwar menyatakan bahasa jurnalistik memiliki sifat-

sifat khas yaitu: singkat, padat, sederhana, lancar, jelas, lugas, dan

menarik.39 AS Haris Sumadiria mendefinisikan bahasa jurnalistik

sebagai bahasa yang digunakan oleh wartawan, redaktur, atau

pengelola media massa dalam menyusun dan menyajikan, memuat,

menyiarkan, dan menayangkan berita serta laporan peristiwa atau

pernyataan yang benar, aktual dan menarik dengan tujuan agar mudah

37Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, (Jakarta: Kencana, Cet. Ke-2. 2010), hlm. 25&27. 38Ashadi Siregar, dkk, Op. Cit., hlm. 156&158 39Rosihan Anwar, Bahasa Jurnalistik dan Komposisi, (Yogyakarta: Media Abadi. Cet. Ke-5. 2004.), hlm. 3

Page 31: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

18

dipahami isinya dan cepat ditangkap maknanya.40 Berdasarkan

pengertian kedua tokoh di atas, dapat disimpulkan bahwa bahasa

jurnalistik adalah bahasa yang digunakan jurnalis dalam menyusun

berita dengan singkat, padat, sederhana, lancar, jelas, lugas dan

menarik agar mudah dipahami oleh pembaca berita.

AS Haris Sumadiria, mengemukakan 17 uraian yang rinci

tentang ciri-ciri bahasa jurnalistik yaitu sederhana, singkat, padat,

lugas, jelas, jernih, menarik, demokratis, populis, logis, gramatikal,

menghindari kata tutur, menghindari kata dan istilah asing, pilihan kata

(diksi) yang tepat, mengutamakan kalimat aktif, menghindari kata atau

istilah teknis, tunduk kepada kaidah etika.41 Adapun uraiannya adalah

sebagai berikut:

5. Menulis Teks Berita

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menulis berita

adalah sebagai berikut. Pertama, menentukan peristiwa sebagai objek

berita. Kedua, mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan

peristiwa tersebut. Ketiga, menyusun kerangka penulisan. Keempat,

mengembangkan kerangka penulisan dalam bentuk berita. Kelima,

menyunting atau mengedit berita hasil penulisan. Keenam,

mempublikasikan tulisan melalui majalah dinding atau media massa.

Langkah-langkah tersebut harus dilakukan berurutan dan sistematis

agar menghasilkan sebuah teks berita yang layak baca.

R. Masri Sareb Putra menyatakan struktur berita adalah tubuh

berita secara keseluruhan yang dapat dilihat sebagai lapisan-lapisan

yang masing-masing mengandung pokok yang dapat dibedakan atas

40AS Haris Sumadiria, Bahasa Jurnalistik, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Cet. Ke-7. 2018), hlm. 7. 41Ibid, hlm. 14.

Page 32: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

19

dasar rupa, atau bentuk, namun tidak dapat dipisahkan satu sama

lain.42

Untuk menulis berita, dilakukan dua cara, yaitu:

a. Piramida Terbalik

Model menulis yang mengikuti bentuk segitiga terbalik.

Bagian atasnya lebar, bagian bawahnya menyempit. Sedangkan

mengenai strukturnya isi berita ditekankan di bagian awal.

Selanjutnya, semakin ke bawah, menuju bagian akhir, semakin

tidak penting, sisipan-sisipan keterangan.43 Selama ini gaya

penyusunan struktur berita yang paling disarankan adalah struktur

piramida terbalik (inverted pyramida). Manfaat dari pola piramida

terbalik ini antara lain: pertama, nilai sebuah berita dapat ditulis

dengan langsung tanpa penjelasan yang lebih panjang atau detail

sehingga publik dapat memahami apa maksud dari isi berita

tersebut dalam waktu singkat tanpa harus membaca keseluruhan

berita tersebut; kedua, keterbatasan kolom atau ruang di surat kabar

atau tabloid menyebabkan berita yang ditulis dalam pola piramida

terbalik ini memudahkan redaktur atau editor untuk melakukan

penyederhanaan panjang tulisan berita dan biasanya pertama kali

kalimat yang akan dihilangkan/dipendekkan adalah kalimat atau

paragraf yang berada di kerucut bawah dalam pola piramida

terbalik ini.44

Dalam pola piramida terbalik ini jurnalis mempertaruhkan

beritanya di dalam lead atau teras berita. Ini dianggap penting,

karena lead merupakan paragraf pembuka yang mengantarkan

khalayak pembaca masuk ke dalam penjelasan berita. Apabila lead

42R. Masri Sareb Putra, Teknik Menulis Berita dan Feature, (Jakarta: PT. Indeks Gramedia, Cet. Ke-1. t.t.), hlm. 50-51. 43Septiawan Santana K., Jurnalisme Kontemporer, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, Ed. Ke-1. 2005), hlm. 22. 44Suhaimi dan Rulli Nasrullah, Op. Cit., hlm. 30

Page 33: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

20

tidak ditulis dengan menarik, maka jangan berharap jika berita

akan dibaca.45

1) Lapisan A (essential, atau bagian yang pembaca harus ketahui)

selama ini kita kenal sebagai bagian dalam sebuah struktur

berita piramida terbalik yang menunjukkan bagian yang paling

inti.

2) Lapisan B (should, atau bagian yang pembaca sebaiknya tahu)

adalah bagian yang cukup penting, namun tidak sepenting

lapisan A.

3) Lapisan C (could, atau pembaca boleh tahu) ialah bagian yang

boleh ditinggalkan pembaca, karena merupakan ekor berita,

tidak penting, dan boleh dipotong kalau tidak cukup tempat.

b. Berita ditulis dengan formula 5W+1H

Suatu cara penataan berita yang tidak selalu merupakan urutan

jawaban atas enam pertanyaan. Dengan kata lain, letak jawaban

atas pertanyaan seperti who, where, how, atau lainnya tidak harus

berurutan atau bisa diletakkan di mana pun (di awal, di tengah, atau

di akhir).46

45Ibid, hlm. 31 46 Sedia Willing Barus, Jurnalistik Petunjuk Teknik Menulis Berita, (Jakarta: Erlangga. Cet. Ke-5. 2014.), hlm. 91.

Berisi informasi penting. Sekaligus menjawab pertanyaan 5W+1H

Inti Berita

Anak Berita Ekor Berita, dapat dibuang bila kehabisan ruang

ESSENTIAL

SHOULD

COULD

Gambar 2.1 Struktur Penulisan Berita

Judul berita: Apa+mengapa?, siapa+ mengapa? Dan Seterusnya

Page 34: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

21

D. Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang analisis kesalahan berbahasa telah banyak

dilakukan. Salah satunya adalah oleh mahasiswa dengan tujuan sebagai

bahan penelitian untuk skripsi, tesis, maupun disertasi. Oleh karena itu,

penulis mencari penelitian yang hampir sama untuk dibandingkan sebagai

bukti bahwa penelitian yang penulis lakukan memiliki perbedaan.

Penelitian yang mengkaji tentang penggunaan konjungsi atau kata

hubung sebelumnya pernah dilakukan oleh Desti Kurniasari dalam

skripsinya pada tahun 2016 yang berjudul Analisis Kesalahan Penggunaan

Konjungsi Intrakalimat pada Karangan Siswa Kelas VII SMP Negeri 1

Ngemplak.47 Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis

lakukan terletak pada fokus penelitiannya, penelitian ini memfokuskan

pada analisis kesalahan penggunaan konjungsi intrakalimat sedangkan

penelitian yang penulis lakukan menganalisis penggunaan konjungsi

koordinatif. Selain itu, perbedaan lainnya terletak pada objek

penelitiannya, penelitian ini menggunakan objek karangan siswa kelas VII

SMP Negeri 1 Ngemplak sedangkan penelitian yang penulis lakukan

objeknya adalah teks berita karya siswa kelas VIII SMP IT Ash

Shiddiqiyyah Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2018/2019.

Penelitian relevan lainnya adalah penelitian yang dilakukan oleh

Tri Arisanti pada tahun 2016 dengan judul Kesalahan Penggunaan

Konjungsi pada Karangan Penulisan Bahasa Petunjuk Siswa Kelas VIII

SMP N 2 Gatak.48 Penelitian ini menganalisis kesalahan penggunaan

konjungsi secara umum sedangkan penelitian yang penulis lakukan fokus

pada konjungsi koordinatif. Perbedaan lainnya adalah objek penelitiannya,

penelitian ini menggunakan objek karangan penulisan bahasa petunjuk

47 Desti Kurniasari, Analisis Kesalahan Penggunaan Konjungsi Intrakalimat pada Karangan Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Ngemplak, diakses http://eprints.ums.ac.id/44760/ diunduh pada tanggal 24 Desember 2019 pukul 11.45 WIB 48 Tri Arisanti, Kesalahan Penggunaan Konjungsi pada Karangan Penulisan Bahasa Petunjuk Siswa Kelas VIII SMP N 2 Gatak, diakses http://eprints.ums.ac.id/44048/ diunduh pada tanggal 24 Desember 2019 pukul 11.46 WIB

Page 35: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

22

siswa kelas VIII SMP N 2 Gatak sedangkan penelitian yang penulis

lakukan menggunakan objek teks berita karya siswa kelas VIII.

Penelitian analisis kesalahan berbahasa yang serupa lainnya adalah

penelitian yang dilakukan oleh Rinarosdiani pada tahun 2017 dalam

skripsinya yang berjudul Analisis Kesalahan Ejaan dalam Teks Berita

Tulisan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Wonomulyo Kabupaten Polewali

Mandar.49 Penelitian ini memfokuskan pada analisis kesalahan

penggunaan ejaan dalam teks berita tulisan siswa, sedangkan penelitian

yang penulis lakukan menganalisis penggunaan konjungsi koordinatif

dalam teks berita karya siswa. Selain itu, perbedaan lainnya terletak pada

subjek penelitiannya, penelitian ini menggunakan subjek siswa kelas VIII

SMP Negeri 4 Wonomulyo Kabupaten Poliwali Mandar, sedangkan

penelitian yang penulis lakukan subjeknya adalah siswa kelas VIII SMP IT

Ash Shiddiqiyyah Tangerang Selatan.

Penelitian relevan lainnya berjudul Error Analysis Languange

Studies at User Languange in Restaurant50, oleh Hindun tahun 2018.

Perbedaan penelitian ini menganalisis kesalahan berbahasa lisan

sedangkan penelitian yang penulis lakukan adalah analisis kesalahan

berbahasa tulis. Bentuk kesalahan yang diteliti pada penelitian ini yaitu

fonologi dan morfologi sedangkan pada penelitian yang penulis lakukan

kesalahan yang diteliti adalah penggunaan konjungsi koordinatif.

Selain penelitian di atas, terdapat pula penelitian anakes yang

berbahasa Inggris. Penelitian tersebut berjudul Student’s Errors in Using

Conjunctions in Writing English Procedure Text: A Case of Study at

Second Grade of MA Madinatul Ulum NW Mumbang in Academic Year

49 Rinarosdiani, Analisis Kesalahan Ejaan dalam Teks Berita Tulisan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar, diakses http://eprints.unm.ac.id/6150/ diunduh pada tanggal 24 Desember 2019 pukul 11.49 WIB 50 Hindun, Error Analysis Languange Studies at User Languange in Restaurant, diakses http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/42669 diunduh pada tanggal 7 November 2019 pukul 17.38 WIB.

Page 36: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

23

2017/201851 oleh Joko Budiarjo, tahun 2018. Penelitian ini menganalisis

kesalahan penulisan konjungsi dalam Bahasa Inggris sedangkan penelitian

yang penulis lakukan menganalisis kesalahan penulisan konjungsi dalam

Bahasa Indonesia. Perbedaan lainnya adalah objek penelitiannya,

penelitian ini menggunakan objek English Text Procedure sedangkan

penelitian yang penulis lakukan menggunakan objek teks berita karya

siswa.

51 Joko Budiarjo, Student’s Errors in Using Conjunctions in Writing English Procedure Text: A Case of Study at Second Grade of MA Madinatul Ulum NW Mumbang in Academic Year 2017/2018 Academic Year, diakses http://eprints.unram.ac.id/5385/ diunduh pada tanggal 24 Desember 2019 pukul 11.53 WIB

Page 37: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini dilakukan di kelas SMP IT Ash Shiddiqiyyah yang

beralaat lengkap di Jalan Perumahan Bukit Indah, Blok D4 No. 17 C

Serua, Ciputat, Tangerang Selatan.

2. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April, semester genap tahun

pelajaran 2018/2019. Materi teks berita sebelumnya sudah dipelajari siswa

kelas VIII pada semester ganjil.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif deskriptif. Dalam Lexy J. Moeloeng dipaparkan bahwa

Bogdan dan Taylor mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Selain itu, Denzin dan Lincoln menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar ilmiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Moeloeng kemudian menyikapi pendapat tersebut, beliau menambahkan bahwa dalam penelitian kualitatif metode yang biasanya dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan dokumen.1

Menurut Mahsun, analisis kualitatif fokusnya pada penunjukkan makna,

deskripsi, penjernihan dan penempatan data pada konteksnya masing-

masing dan sering kali melukiskannya dalam bentuk kata-kata daripada

dalam bentuk angka-angka.2 Penelitian kualitatif bersikap deskriptif

merupakan langkah kerja untuk mendeskripsikan objek, fenomena, atau

1Lexy J. Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. Ke-29. 2011), hlm. 5. 2 Mahsun, Metode Penelitian Bahasa: Tahapan, Strategi, Metode, dan Tekniknya, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cet. Ke-5. 2011), hlm. 257.

Page 38: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

25

setting sosial dalam suatu tulisan yang bersifat naratif.3 Berdasarkan

beberapa pengertian dari para ahli, penulis menyimpulkan bahwa

penelitian kualitatif menjelaskan objek, fenomena, atau setting sosial yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dengan

menggunakan metode wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan

dokumen.

Metode ini dipilih karena masalah yang diteliti berupa data

kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif pada teks berita karya siswa

lebih tepat dijelaskan dengan menggunakan kata-kata. Dengan

menggunakan metode ini penulis akan menjawab permasalahan yang ada

dalam rumusan masalah.

C. Data dan Sumber Data

Data adalah keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan

dasar kajian (analisis atau kesimpulan).4 Sumber data menurut Lofland

adalah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti

dokumen dan lain-lain.5 Analisis data kualitatif adalah analisis yang

dilakukan terhadap data non-angka, seperti hasil wawancara, laporan

bacaan dari buku-buku, artikel, foto, gambar, film, dan sebagainya.6

Sumber data yang dipakai dalam skripsi ini adalah sumber data

primer. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah teks berita karya

siswa kelas VIII semester genap SMP IT Ash Shiddiqiyyah yang

berjumlah 30 teks. Fokus penelitian dari data primer yang ada berupa

konjungsi koordinatif dalam teks berita karya siswa kelas VIII semester

genap SMP IT Ash Shiddiqiyyah.

3Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, Cet. Ke-7. 2017), hlm. 28. 4Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, (Jakarta: PT Gramedia, Ed. Ke-IV. Cet. Ke-9. 2015), hlm. 297. 5Lexy J. Moeloeng, op.cit., hlm. 157. 6Abdul Halim Hanafi, Metode Penelitian Bahasa untuk Penelitian, Tesis, dan Disertasi, (Jakarta: Diadit Media Press, Cet. Ke-1. 2011), hlm. 144.

Page 39: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

26

D. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP IT Ash

Shiddiqiyyah Tahun Pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 30 orang. SMP

IT Ash Shiddiqiyyah adalah sekolah baru sehingga kelas VIII hanya

terdapat satu rombel yang berisi 30 orang siswa. Dipilihnya siswa kelas

VIII SMP IT Ash Shiddiqiyyah adalah dengan pertimbangan bahwa

penelitian dengan subjek serupa belum pernah dilakukan. Selain itu,

penulis ingin mengetahui kemampuan siswa kelas VIII SMP IT Ash

Shiddiqiyyah menulis teks berita dengan memperhatikan penggunaan

konjungsi koordinatif. Selain itu, agar dapat menjadi bahan evaluasi bagi

siswa kelas VIII SMP IT Ash Shiddiqiyyah, terutama guru bidang studi

Bahasa Indonesia di sekolah tersebut.

Objek penelitian ini adalah teks berita karya siswa kelas VIII SMP

IT Ash Shiddiqiyyah. Penulis memfokuskan pada pencarian kesalahan

penggunaan konjungsi koordinatif. Teks berita karya siswa belum banyak

dijadikan bahan penelitian dalam skripsi, sehingga penulis memilih teks

berita sebagai objek penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah teknik yang dapat digunakan oleh

peneliti untuk mengumpulkan data.7 Teknik pengumpulan data merupakan

langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari

penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik

pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang

memenuhi standar data yang ditetapkan.8 Ada beberapa macam teknik

pengumpulan data, dalam penelitian ini penulis menggunakan wawancara,

observasi, dan dokumentasi karena teknik ini yang paling relevan untuk

diterapkan.

7Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, (Bandung: Alfabeta, Cet. Ke-11. 2019), hlm. 69. 8Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: CV. Alfabeta, Cet. Ke-14. 2011), hlm. 224.

Page 40: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

27

Sebelum melakukan penelitian, penulis melakukan wawancara

pada guru bidang studi bahasa Indonesia kelas VIII untuk mengetahui

pemahaman siswa dan kondisi sebelum penelitian yang akan

menyesuaikan tindakan yang tepat dalam tahap penelitian selanjutnya.

Setelah wawancara, penulis menggunakan teknik dokumentasi dan

observasi untuk mengambil data dengan meminta tiga puluh siswa menulis

sebuah teks berita dengan tiga tema, yaitu pendidikan, penghafal Qur’an,

dan hijrah. Setelah itu penulis mengolah data dengan menganalisis teks

berita karya siswa. Setelah melakukan analisis, penulis kembali melakukan

wawancara pada beberapa siswa untuk memperkuat data.

Pada tahap analisis, penulis bukan hanya mendeskripsikan

kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif, namun juga membetulkan

kesalahan yang ditemukan. Namun pembetulan yang dilakukan hanya

bersifat parsial yaitu hanya pada bagian yang berkaitan dengan penelitian.

Pembetulan tersebut dibatasi pada kesalahan penggunaan konjungsi

koordinatif.

F. Instrumen Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif. Berdasarkan penggunaan metode penelitian tersebut maka

instrumen penelitian ini adalah manusia, yaitu peneliti sendiri.

G. Penarikan Kesimpulan

Penulis menggunakan teknik semi kuantitatif dalam penarikan

kesimpulan. Semi kuantitatif merupakan penarikan kesimpulan yang

memanfaatkan sedikit persentase. Teknik ini digunakan karena data yang

diperoleh berupa data kualitatif, tetapi jumlah kesalahan yang ditemukan

menjadi dasar penarikan kesimpulan. Rumus perhitungan persentase yang

digunakan yaitu sebagai berikut:

Page 41: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

28

Keterangan: angka persentase frekuensi yang sedang dicari persentasenya jumlah frekuensi/banyaknya individu9

H. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses pelacakan secara sistematis transkrip

wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain yang dikumpulkan

untuk meningkatkan pemahaman terhadap bahan-bahan tersebut agar data

dipresentasikan semuanya kepada orang lain.10 Menurut Sugiyono analisis

data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,

dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke

dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih

mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan

sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.11

Langkah-langkah yang penulis lakukan dalam menganalisis data

adalah sebagai berikut:

1. Mewawancarai guru bidang studi bahasa Indonesia kelas VIII SMP IT

Ash Shiddiqiyyah Tangerang Selatan tahun pelajaran 2018/2019.

2. Meminta 30 siswa kelas VIII untuk menulis sebuah teks berita dengan

pilihan tema pendidikan, penghafal Qur’an, atau hijrah.

3. Memilah teks berita karya siswa yang sesuai dengan unsur-unsur

berita, ragam berita, dan bahasa jurnalistik.

4. Mendata kelengkapan unsur berita, ragam berita, dan bahasa jurnalistik

tersebut dalam tabel kriteria teks berita.

5. Memilah teks berita karya siswa yang terdapat konjungsi koordinatif.

6. Mendata teks berita yang terdapat maupun tidak terdapat konjungsi

koordinatif dalam tabel kriteria konjungsi koordinatif. 9 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 81. 10 Syamsuddin AR dan Vismaia S. Damaianti, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa, (Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. Ke-1. 2006), hlm. 110. 11Sugiyono, op.cit. hlm. 244

Page 42: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

29

7. Menemukan kesalahan penulisan konjungsi koordinatif dalam teks

berita karya siswa.

8. Mendata kesalahan konjungsi koordinatif dalam tabel data kesalahan

penggunaan konjungsi koordinatif.

9. Memaparkan bentuk-bentuk kesalahan penggunaan konjungsi

koordinatif dan memperbaikinya.

10. Menghitung jumlah kesalahan dengan rumus persentase.

11. Menginterpretasi data.

12. Menyimpulkan penelitian.

I. Penyajian Data

Data hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel dan uraian yang

menjelaskan tabel. Berikut adalah tabel yang digunakan untuk menyajikan

data.

Tabel 3.1

Kriteria Teks Berita

No. Kode

Siswa

Unsur-Unsur

Berita

Ragam Berita Bahasa Jurnalistik

Tabel 3.2

Kriteria Konjungsi Koordinatif

No. Kode

Siswa

Terdapat Konjungsi

Koordinatif

Tidak Terdapat Konjungsi

Koordinatif

Tabel 3.3

Data Kesalahan Penggunaan Konjungsi Koordinatif

No. Kode Siswa Temuan Data Analisis Seharusnya yang Benar

Page 43: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

30

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Profil SMP IT Ash Shiddiqiyyah

1. Gambaran Umum Sekolah

Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Ash Shiddiqiyyah didirikan

pada tahun 2000. Awalnya yayasan ini hanya terdiri dari taman kanak-

kanak. Pada tahun 2001 yayasan ini membentuk sekolah dasar.

Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Ash Shiddiqiyyah didirikan

oleh bapak H. Muhammad Siroj. Beliau mendirikan yayasan ini atas

permintaan ayahandanya yang bernama H. Muhammad Siddiq. Bapak

H. Muhammad Siroj juga merangkap menjadi ketua Yayasan

Pendidikan Islam Terpadu Ash Shiddiqiyyah. Pada tahun 2005 bapak

H. Muhammad Siroj meninggal dunia. Kepemimpinan yayasan ini

kemudian dilimpahkan pada Bapak H. Subhanallah selaku anak ketiga

dari bapak H. Muhammad Siroj.

Membenahi yayasan dari tahun 2005, bapak H. Subhanallah

bukan hanya memperbaiki kualitas sekolah secara menyeluruh namun

juga mengupgrade kualitas sekolah sehingga memiliki keunggulan

yang tidak dimiliki sekolah lain. Setelah merasa cukup puas dengan

pencapaian di TKIT dan SDIT, YPIT Ash Shiddiqiyyah di bawah

kepemimpinan bapak H. Subhanallah mendirikan SMPIT pada tahun

2015. Bapak H. Subhanallah juga merangkap sebagai kepala sekolah

SMPIT Ash Shiddiqiyyah.

Pada awalnya YPIT Ash Shiddiqiyyah berlokasi di Jalan Suka

Mulya I Serua Indah, Ciputat, Tangerang Selatan. Namun karena

proyek tol Cinere Serpong, YPIT Ash Shiddiqiyyah tergusur dan harus

pindah lokasi. Kini YPIT Ash Shiddiqiyyah berlokasi di Perumahan

Bukit Indah, Serua, Ciputat, Tangerang Selatan. Hanya berbeda

kelurahan saja dengan lokasi lama.

Page 44: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

31

2. Visi, Misi , dan Tujuan SMP IT Ash Shiddiqiyyah a. Visi SMP IT Ash Shiddiqiyyah

“Menjadi Lembaga Pendidikan Berbasis Al Quran, Bahasa dan

Sains yang Berkarakter Akhlakul Karimah untuk Menghadirkan Generasi

Mandiri dan Terampil dalam Hidup Serta Siap Memasuki Jenjang

Pendidikan Selanjutnya".

b. Misi SMP IT Ash Shiddiqiyyah

1) Mengembangkan pendidikan sains dan bahasa berbasis Al Quran

2) Melakukan penelitian pendidikan karakter untuk menghasilkan

peserta didik

3) Mewujudkan siswa yang unggul pada prestasi akademik dan non

akademik

4) Menyelenggarakan kegiatan ekstrakulikuler yang terprogram dan

terukur

5) Membiasakan budaya ilmiah dan budaya mutu

6) Mewujudkan lingkungan sekolah yang aman dan sehat

7) Mewujudkan standarisasi pembelajaran Al Quran dan Hadits

c. Tujuan SMP IT Ash Shiddiqiyyah

1) Siswa mampu dan berhasil mengikuti tes akademik tingkat

pendidikan lanjutan, baik ke SMA/K Negeri terfavorit maupun

MAN dan Pesantren Tahfidz.

2) Siswa mampu meraih hasil Ujian Nasional Berbasis Komputer

dengan perolehan nilai rata-rata 7,5

3) Setiap siswa minimal memiliki 1 keterampilan bidang olah raga dan

1 keterampilan bidang seni. (ekstrakurikuler)

4) Siswa mampu meraih prestasi lomba bidang Sains, Olah Raga, Seni

dan lomba bidang keagamaan.

5) Siswa memiliki kepekaan dan kepedulian sosial yang tinggi

6) Siswa memiliki kemampuan dasar dalam pengamalan agama baik di

lingkungan Sekolah, keluarga, dan masyarakat. (Adzan, Iqomah,

Shalat Jenazah, dll)

7) Siswa memiliki kemampuan membaca Al Quran dengan baik sesuai

kaidah tajwid dan makharijul huruf serta hafal minimal 3 juz

Page 45: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

32

8) Siswa mampu menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan

kreatif, dengan bimbingan guru/pendidik

9) Siswa mampu menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap

bangsa, negara, dan tanah air Indonesia

Tabel 4.1

Kurikulum SMP IT Ash Shiddiqiyyah

Komponen Alokasi Waktu/Klas

VII VIII IX

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama Islam 2 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 6 6 6

4. Bahasa Inggris 4 4 4

5. Matematika 6 6 6

6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4

8. Seni Budaya 2 2 2

9. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 2 2

10. Keterampilan/TIK 2 2 2

B. Muatan Lokal

Tahfidz Qur’an 2 2 2

Arab Qur’ani 2 2 2

C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*)

1. Kegiatan Bimbingan Konseling (BK)

2. Kegiatan Ekstrakurikuler

a. Kepramukaan

b. Sepak bola /Futsal

c. Hadrah/Marawis

d. Sains Club/ Bimbingan materi olimpiade

e. Memanah

f. Tari Saman

g. Botanical

Jumlah 44 44 44

Page 46: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

33

Tabel 4.2

Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMP IT Ash Shiddiqiyyah

No. Nama Jabatan Pendidikan

1. H. Subhanallah, S. Pd. Kepsek, Guru

IPA S1 Pendidikan IPA

2. Meutia Triswati, S. Pd. Guru B. Indonesia S1 Pendidikan Bahasa

Indonesia

3. Luthfiya Tri K, S. Pd. Guru Matematika S1 Pendidikan Matematika

4. Dhuhana Putri R, S.Pd. Guru IPA S1 Pendidikan IPA

5. Ina Nur Hasanah, S.Pd. Guru Bahasa

Inggris S1 Pendidikan Bahasa Inggris

6. Paisal Aripin, S. Pd. Guru IPS, PKN S1 Pendidikan IPS

7. Amalia Rizkiyati, S.Pd. Guru Seni Budaya S1 Pendidikan Matematika

8. Reza Makhyudin, S.Kom. Guru TIK S1 Ilmu Komputer

9. Darma Sasmita, S.Si. Guru Tahfidz

Qur’an S1 Dirosat Islamiyah

10. Anshori, S. Si. Guru Arab

Qur’ani S1 Ilmu Alqur’an

11. Hermawan, S.Si Guru Olahraga S1 Dirosat Islamiyah

12. Robby’l Wathony, S. Pd.I Guru PAI S1 Pendidikan Agama

13. Hj. Tuti Alawiyah, A. Md Guru BK

14. Fardain Chandra, A.Md Tata Usaha

Tabel 4.3

Jumlah Peserta Didik SMP IT Ash Shiddiqiyyah

No Tahun Pelajaran Peserta Didik

Laki-laki Perempuan Jumlah

1 2015/2016 12 11 23

2 2016/2017 8 15 23

3 2017/2018 16 15 31

4 2018/2019 14 18 32

Page 47: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

34

B. Deskripsi Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah teks berita karya siswa

kelas VIII SMP IT Ash Shiddiqiyyah. Data dalam penelitian ini adalah

konjungsi koordinatif dalam teks berita karya siswa kelas VIII SMP IT

Ash Shiddiqiyyah. Sebelumnya penulis telah melakukan wawancara

dengan guru bidang studi bahasa Indonesia kelas VIII. Berdasarkan hasil

wawancara, penulis mengetahui bahwa teks berita sudah pernah diajarkan

sebelumnya pada semester satu. Guru bidang studi bahasa Indoensia juga

sudah pernah memberikan tugas menulis teks berita. Namun penulis tidak

menggunakan teks berita yang sudah pernah dibuat. Penulis meminta

siswa untuk menulis sebuah teks berita dengan tema pendidikan, penghafal

Qur’an atau hijrah.

Dari tiga puluh satu siswa kelas VIII penulis hanya mendapat tiga

puluh teks berita karena pada saat pengambilan data satu orang siswa tidak

masuk. Tiga puluh teks berita tersebut dianalisis berdasarkan kelengkapan

unsur-unsur berita yaitu 5W+1H. Kemudian teks berita masing-masing

siswa digolongkan termasuk ragam berita apa berdasarkan cara

penyampaiannya. Penulis juga menganalisis bahasa jurnalistik seperti apa

yang digunakan siswa dalam teks beritanya. Setelah itu penulis memilah

teks berita yang terdapat konjungsi koordinatif dan teks berita yang tidak

terdapat konjungsi koordinatif. Lalu penulis menganalisis kesalahan

penggunaan konjungsi koordinatif dan memperbaikinya.

Berikut ini adalah nama-nama siswa kelas VIII SMP IT Ash

Shiddiqiyyah Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2018/2019

Tabel 4.4

Daftar Nama dan Kode Siswa

No. NIS Nama Siswa Kode Siswa

1. 1718.7.001 Ahmad Naufal Afriansyah 01

2. 1718.7.002 Albin Paszan Kabista 02

3. 1718.7.003 Alifia salwa Afiffah 03

Page 48: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

35

4. 1718.7.004 Annisa Kahila 04

5. 1718.7.005 Armytha Budi Tadjuddin 05

6. 1718.7.006 Darrel Falsyafa Al Aziz 06

7. 1718.7.007 Fanisa Yulianti 07

8. 1718.7.008 Febriyani Larasati 08

9. 1718.7.009 Gunawan Miftahul Choir 09

10. 1718.7.010 Ida Laila Tri Astuti 10

11. 1718.7.011 Ilham Rizqi Febrianto 11

12. 1718.7.012 Ilham Zurzani 12

13. 1718.7.013 Lidya Putri M 13

14. 1718.7.014 Muhammad Alviano Hersa 14

15. 1718.7.015 Meisya Amelia N 15

16. 1718.7.016 Muhammad Nabiel Rabbani 16

17. 1718.7.017 Muhammad Rifki 17

18. 1718.7.018 Muhammad Sudan akbar 18

19. 1718.7.019 Nabbilla Fauziyyah 19

20. 1718.7.020 Naufal Al Zafiar 20

21. 1718.7.021 Naufal Nafaro 21

22. 1718.7.022 Nawal Irsyad Rosyadi 22

23. 1718.7.023 Rizky Fardilla Purnawati 23

24. 1718.7.024 Siti I'anatul Maesaroh 24

25. 1718.7.025 Sri Rahayu 25

26. 1718.7.027 Hawa Dila Ananda 27

27. 1718.7.028 Yofan Herdiansyah 28

28. 1718.7.029 Shaqilla Azzahra 29

29. 1718.7.030 Naira Nafisah 30

30. 1718.8.031 Daffa Arya Wiranata 31

Page 49: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

36

C. Pembahasan

1. Analisis Kriteria Teks Berita

Sebelum menganalisis kesalahan konjungsi koordinatif, teks berita karya

siswa terlebih dahulu dianalisis unsur-unsurnya. Apakah sudah mencakup

unsur 5W+1H. Selain itu dianalisis pula teks berita karya siswa termasuk

ragam berita langsung, berita ringan, berita kisah, atau laporan mendalam.

Bahasa yang digunakan siswa dalam menulis teks berita juga dianalisis

terlebih dahulu. Hasil analisis dituangkan dalam tabel kriteria teks berita

berikut ini.

Tabel 4.5

Kriteria Teks Berita

No. Kode

Siswa

Unsur-Unsur Berita Ragam

Berita

Bahasa Jurnalistik

1. 01

Terdapat unsur what,

when, where, who, why,

dan how

Berita

ringan

Kalimat yang digunakan

terlalu panjang.

2. 02

Terdapat unsur what,

where, who, why, dan

how

Berita

ringan

Kalimat yang digunakan

terlalu panjang.

3. 03 Terdapat unsur what,

who, why, dan how

Berita

kisah

Bahasa yang digunakan

sederhana dan jelas.

Namun terdapat kalimat

yang rumpang.

4. 04

Terdapat unsur what,

when, where, who, why,

dan how

Berita

kisah

Bahasa yang digunakan

sederhana dan jelas.

Namun terdapat kalimat

yang tidak efektif.

5. 05

Terdapat unsur what,

when, where, who, why,

dan how

Berita

ringan

Bahasa yang digunakan

sederhana dan jelas.

Page 50: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

37

6. 06

Terdapat unsur what,

when, where, who, why,

dan how

Berita

kisah

Kalimat yang digunakan

terlalu panjang. Terdapat

kalimat tidak efektif

7. 07 Terdapat unsur what,

who, why, dan how

Berita

ringan

Kalimat yang digunakan

terlalu panjang.

8. 08

Terdapat unsur what,

when, where, who, why,

dan how

Berita

ringan

Bahasa yang digunakan

sederhana dan mudah

dipahami.

9. 09 Terdapat unsur what,

who, why, dan how

Berita

kisah

Bahasa yang digunakan

sederhana sehingga

dapat dipahami.

10. 10

Terdapat unsur what,

when, where, who, why,

dan how

Berita

kisah

Kalimat yang digunakan

terlalu panjang.

11. 11

Terdapat unsur what,

when, where, who, why,

dan how

Berita

ringan

Kalimat yang digunakan

terlalu panjang.

12. 12

Terdapat unsur what,

when, where, who, why,

dan how

Berita

ringan

Penulisan tanda baca

tidak benar sehingga

bahasa sulit dipahami

13. 13

Terdapat unsur what,

when, where, who, why,

dan how

Berita

kisah

Kalimat yang digunakan

terlalu panjang.

14. 14

Terdapat unsur what,

when, where, who, why,

dan how

Berita

ringan

Kalimat yang digunakan

terlalu panjang. Terdapat

penggunaan istilah asing.

15. 15

Terdapat unsur what,

when, where, who, why,

dan how

Berita

ringan

Bahasa yang digunakan

singkat, dan jelas.

16. 16 Terdapat unsur what, Berita Kalimat yang digunakan

Page 51: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

38

when, where, who, why,

dan how

ringan terlalu panjang. Terdapat

penggunaan istilah asing.

17. 17

Terdapat unsur what,

when, where, who, why,

dan how

Berita

ringan

Terdapat pilihan kata

yang kurang tepat dan

penggunaan tanda baca

yang keliru.

18. 18

Terdapat unsur what,

when, where, who, why,

dan how

Berita

kisah

Kalimat yang digunakan

panjang namun jelas dan

mudah dipahami.

19. 19

Terdapat unsur what,

when, where, who, why,

dan how

Berita

kisah

Kalimat yang digunakan

panjang namun jelas dan

mudah dipahami.

20. 20

Terdapat unsur what,

when, where, who, why,

dan how

Berita

kisah

Kalimat yang digunakan

panjang namun jelas dan

mudah dipahami.

21. 21

Terdapat unsur what,

when, where, who, why,

dan how

Berita

ringan

Terdapat pilihan kata

yang kurang tepat.

22. 22

Terdapat unsur what,

when, where, who, why,

dan how

Berita

kisah

Bahasa yang digunakan

singkat, dan jelas.

23. 23

Terdapat unsur what,

when, where, who, why,

dan how

Berita

kisah

Bahasa yang digunakan

singkat, dan jelas.

24. 24

Terdapat unsur what,

when, where, who, why,

dan how

Berita

kisah

Bahasa yang digunakan

singkat, dan jelas.

25. 25

Terdapat unsur what,

when, where, who, why,

dan how

Berita

ringan

Kalimat yang digunakan

panjang. Terdapat

pilihan kata yang kurang

Page 52: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

39

tepat.

26. 27

Terdapat unsur what,

when, where, who, why,

dan how

Berita

ringan

Bahasa yang digunakan

singkat, dan jelas.

27. 28 Terdapat unsur what,

who, why, dan how

Berita

ringan

Terdapat pilihan kata

yang kurang tepat

sehingga kalimat

menjadi tidak efektif.

28. 29

Terdapat unsur what,

when, where, who, why,

dan how

Berita

kisah

Kalimat yang digunakan

panjang. Beberapa

kalimat dengan gagasan

yang sama diulang

kembali sehingga

bertele-tele dan tidak

efektif.

29. 30

Terdapat unsur what,

when, where, who, why,

dan how

Berita

kisah

Bahasa yang digunakan

singkat, dan jelas.

30. 31

Terdapat unsur what,

when, where, who, why,

dan how

Berita

ringan

Bahasa yang digunakan

singkat, dan jelas.

Teks berita 01 memiliki unsur-unsur yang lengkap, mencakup

unsur what yaitu perayaan kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 2018.

Unsur when yaitu pada tanggal 17 Agustus 2018. Unsur where yaitu di

Sekolah Tahfidz Ash Shiddiqiyyah. Unsur who yaitu murid-murid sekolah

tahfidz. Unsur why yaitu perayaan kemerdekaan diisi dengan perlombaan

dapat melatih kesabaran dan kejujuran. Unsur how yaitu guru-guru sekolah

harus sabar dalam membimbing siswa karena banyak siswa yang bolos

saat acara tersebut. Teks berita 01 termasuk jenis teks berita ringan karena

Page 53: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

40

tidak bersifat harus segera ditayangkan. Bahasa yang digunakan dalam

teks berita ini jelas tetapi kalimat yang digunakan cukup panjang.

Teks berita 02 tidak memiliki unsur when, sehingga unsur-unsur

teks beritanya tidak lengkap. Unsur what yaitu metode guru dalam

mengajar di dalam kelas. Unsur where yaitu di kelas. Unsur who yaitu

siswa dan guru. Unsur why yaitu siswa mudah bosan dengan metode

mengajar yang monoton. Unsur how yaitu guru harus kreatif agar

pembelajaran menarik dan tidak membosankan. Teks berita 02 termasuk

jenis teks berita ringan karena tidak bersifat harus segera ditayangkan.

Bahasa yang digunakan dalam teks berita ini jelas tetapi kalimat yang

digunakan cukup panjang.

Teks berita 03 tidak memiliki unsur when dan where, sehingga

unsur-unsur teks beritanya tidak lengkap. Unsur what yaitu meraih

kesuksesan hidup dengan menghafal Al-Qur’an. Unsur who yaitu

Muhammad Farhan. Unsur why yaitu setelah menghafal 30 juz Al-Qur’an

Farhan lebih mudah memahami pelajaran. Unsur how yaitu Farhan

diterima di Fakultas Kedokteran UIN Jakarta. Teks berita 03 termasuk

jenis teks berita kisah karena membahas kejadian yang dapat menyentuh

perasaan dan memiliki unsur manusiawi. Bahasa yang digunakan

sederhana dan jelas tetapi terdapat kalimat yang rumpang, yiatu “Selain

seorang hafidz Qur’an ia juga tidak pernah dari pelajarannya.”

Teks berita 04 memiliki unsur-unsur yang lengkap, mencakup

unsur what yaitu Mengasah jiwa berwirausaha sejak dini. Unsur when

yaitu pada tanggal 10 September 2018. Unsur where yaitu di SMP dan

SMA di Tangerang Selatan. Unsur who yaitu siswa SMP dan SMA di

Tangerang Selatan. Unsur why yaitu sembilan dari sepuluh pintu rezeki

diperoleh lewat berniaga. Unsur how yaitu sejak dini siswa diajak

berwirausaha agar lebih menghargai uang. Teks berita 04 termasuk jenis

teks berita kisah karena membahas kejadian yang dapat menyentuh

perasaan dan memiliki unsur manusiawi. Bahasa yang digunakan

Page 54: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

41

sederhana dan jelas. Namun terdapat kalimat tidak efektif, yiatu “Kegiatan

ini bergerak lewat kegiatan rohis.”

Teks berita 05 memiliki unsur-unsur yang lengkap, mencakup

unsur what yaitu kebersihan sekolah adalah tanggung jawab semua warga

sekolah. Unsur when yaitu pada tanggal 20 Agustus 2018. Unsur where

yaitu di SDIT dan SMPIT Ash Shiddiqiyyah. Unsur who yaitu seluruh

warga sekolah, termasuk siswa, guru, karyawan, dan wali siswa. Unsur

why yaitu mencintai kebersihan adalah ajaran Rasulullah saw. Unsur how

yaitu setiap hari jumat OSIS bersama semua warga sekolah melaksanakan

program jumat bersih. Teks berita 04 termasuk jenis teks berita ringan

karena tidak bersifat harus segera ditayangkan. Bahasa yang digunakan

sederhana dan jelas.

Teks berita 06 memiliki unsur-unsur yang lengkap, mencakup

unsur what yaitu OSIS adalah mitra guru. Unsur when yaitu pada tanggal

17 Agustus 2018. Unsur where yaitu di SMPIT Ash Shiddiqiyyah. Unsur

who yaitu seluruh anggota OSIS dan guru. Unsur why yaitu anggota OSIS

selalu siap siaga membantu guru untuk menyukseskan kegiatan sekolah.

Unsur how yaitu anggota OSIS rela meluangkan waktu liburnya. Teks

berita 06 termasuk jenis teks berita kisah karena membahas kejadian yang

dapat menyentuh perasaan dan memiliki unsur manusiawi. Kalimat yang

digunakan terlalu panjang. Terdapat kalimat tidak efektif yiatu “OSIS

adalah mitra para guru atau yang lebih jelas lagi adalah sahabat para

guru.”

Teks berita 07 tidak memiliki unsur when dan where, sehingga

unsur-unsur teks beritanya tidak lengkap. Unsur what yaitu Banyak cara

untuk menghafal surat yang panjang. Unsur who yaitu siswa sekolah

tahfidz. Unsur why yaitu tidak ada ruginya mengajarkan anak menghafal

Al-Qur’an di usia sedini mungkin. Unsur how yaitu dibaca berulang kali

hingga hafal atau dengan teknik memotong menjadi beberapa bagian kecil.

Teks berita 07 termasuk jenis teks berita ringan karena tidak bersifat harus

segera ditayangkan. Kalimat yang digunakan terlalu panjang.

Page 55: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

42

Teks berita 08 memiliki unsur-unsur yang lengkap, mencakup

unsur what yaitu orang tua adalah mitra sekolah. Unsur when yaitu pada

tanggal 17 Agustus 2018. Unsur where yaitu di sekolah tahfidz Ash

Shiddiqiyyah. Unsur who yaitu wali siswa dan pengurus komite. Unsur

why yaitu wali siswa mendukung semua kegiatan sekolah. Unsur how

yaitu wali siswa bekerjasama dengan sekolah dalam berbagai kegiatan

serta mengadakan pertemuan secara rutin. Teks berita 08 termasuk jenis

teks berita ringan karena tidak bersifat harus segera ditayangkan. Bahasa

yang digunakan sederhana dan mudah dipahami.

Teks berita 09 tidak memiliki unsur when dan where, sehingga

unsur-unsur teks beritanya tidak lengkap. Unsur what yaitu menghindari

verbal bullying. Unsur who yaitu siswa kepala sekolah dan siswa. Unsur

why yaitu sering ditemukan sesama siswa saling ejek. Unsur how yaitu

kepala sekolah seharusnya sering memantau dan menasehati siswa. Teks

berita 07 termasuk jenis teks berita kisah karena membahas kejadian yang

dapat menyentuh perasaan dan memiliki unsur manusiawi. Bahasa yang

digunakan sederhana sehingga dapat dipahami.

Teks berita 10 memiliki unsur-unsur yang lengkap, mencakup

unsur what yaitu meraih berkah karena menjadi guru di sekolah tahfidz.

Unsur when yaitu pada tanggal 18 Agustus 2018. Unsur where yaitu di

sekolah tahfidz Ash Shiddiqiyyah. Unsur who yaitu bu Hanny dan

anaknya. Unsur why yaitu anak bu Hanny berhasil menghafal dua juz saat

masih kelas 3 SD. Unsur how yaitu berkah mengajar di sekolah tahfidz

sehingga anaknya mendapat kemudahan dalam menghafal Qura’an. Teks

berita 10 termasuk jenis teks berita kisah karena membahas kejadian yang

dapat menyentuh perasaan dan memiliki unsur manusiawi. Kalimat yang

digunakan terlalu panjang.

Teks berita 11 memiliki unsur-unsur yang lengkap, mencakup

unsur what yaitu mengajarkan permainan tradisional pada generasi

milenial. Unsur when yaitu pada tanggal 17 Agustus 2018. Unsur where

yaitu di sekolah Ash Shiddiqiyyah. Unsur who yaitu bu siswa siswi

Page 56: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

43

sekolah Ash Shiddiqiyyah. Unsur why yaitu menyelamatkan permainan

tradisional dari kepunahan. Unsur how yaitu memasukkan permainan

tradisional dalam perlombaan di sekolah Ash Shiddiqiyyah. Teks berita 11

termasuk jenis teks berita ringan karena tidak bersifat harus segera

ditayangkan. Kalimat yang digunakan terlalu panjang.

Teks berita 12 memiliki unsur-unsur yang lengkap, mencakup

unsur what yaitu mendidik kejujuran siswa dengan kantin kejujuran. Unsur

when yaitu pada tanggal 20 Agustus 2018. Unsur where yaitu di kantin

sekolah. Unsur who siswa siswi sekolah. Unsur why yaitu melatih

kejujuran siswa. Unsur how yaitu siswa melayani sendiri ketika melakukan

transaksi di kantin. Teks berita 12 termasuk jenis teks berita ringan karena

tidak bersifat harus segera ditayangkan. Penulisan tanda baca tidak benar

sehingga bahasa sulit dipahami.

Teks berita 13 memiliki unsur-unsur yang lengkap, mencakup

unsur what yaitu sekolah yang menargetkan siswanya menjadi penghafal

Qur’an. Unsur when yaitu sejak tahun 2000. Unsur where yaitu yayasan

sekolah tahfidz Ash Shiddiqiyyah. Unsur who yaitu ketua yayasan sekolah

tahfidz Ash Shiddiqiyyah. Unsur why yaitu demi menciptakan generasi

penghafal Qur’an. Unsur how yaitu sekolah tahfidz Ash Shiddiqiyyah

memasukkan dua jam pelajaran untuk tahfidz yaitu siswa menghafal dan

menyetorkan hafalannya pada guru mentor yang sudah ditugaskan. Teks

berita 13 termasuk jenis teks berita kisah karena membahas kejadian yang

dapat menyentuh perasaan dan memiliki unsur manusiawi. Kalimat yang

digunakan terlalu panjang.

Teks berita 14 memiliki unsur-unsur yang lengkap, mencakup

unsur what yaitu mabit Qur’an untuk mencetak generasi penghafal Qur’an.

Unsur when yaitu pada tanggal 9 Agustus 2018. Unsur where yaitu di

sekolah tahfidz Ash Shiddiqiyyah. Unsur who yaitu siswa sekolah tahfidz

Ash Shiddiq. Unsur why yaitu mabit Qur’an sebagai salah satu program

yang membantu siswa mengejar target hafalannya. Unsur how yaitu acara

diawali dengan ifthor jama’i disusul dengan materi lalu diakhiri dengan

Page 57: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

44

setoran hafalan hingga tidur. Teks berita 14 termasuk jenis teks berita

ringan karena tidak bersifat harus segera ditayangkan. Kalimat yang

digunakan terlalu panjang. Terdapat penggunaan istilah asing.

Teks berita 15 memiliki unsur-unsur yang lengkap, mencakup

unsur what yaitu siswa berprestasi. Unsur when yaitu pada tanggal 16 Juli

2018. Unsur where yaitu di SMKN 4 Tangerang Selatan. Unsur who yaitu

Aksel Reyhan Sarafi. Unsur why yaitu Aksel adalah anak yang berprestasi

sejak ia sekolah dasar. Unsur how yaitu program tahfidz yang dimiliki

SMPIT Aksel menjadi penghantarnya menuju SMKN favoritnya. Teks

berita 15 termasuk jenis teks berita ringan karena tidak bersifat harus

segera ditayangkan. Bahasa yang digunakan singkat, dan jelas.

Teks berita 16 memiliki unsur-unsur yang lengkap, mencakup

unsur what yaitu mengasah kemampuan public speaking siswa dengan

mengadakan sistem kultum bergilir. Unsur when yaitu setiap senin sampai

kamis. Unsur where yaitu di sekolah tahfidz Ash Shiddiqiyyah. Unsur who

yaitu siswa sekolah tahfidz Ash Shiddiqiyyah. Unsur why yaitu mata

pelajaran bahasa Indonesia di sekolah tahfidz Ash Shiddiqiyyah

mengutamakan keterampilan berbicara dan menulis. Unsur how yaitu tema

kultum telah ditentukan oleh guru agama yaitu seputar siroh nabawiyah.

Teks berita 16 termasuk jenis teks berita ringan karena tidak bersifat harus

segera ditayangkan. Kalimat yang digunakan terlalu panjang. Terdapat

penggunaan istilah asing.

Teks berita 17 memiliki unsur-unsur yang lengkap, mencakup

unsur what yaitu melatih motorik halus. Unsur when yaitu 20 Agustus.

Unsur where yaitu di TK Ash Shiddiqiyyah. Unsur who yaitu guru TK.

Unsur why yaitu permainan edukatif digunakan untuk merangsang motorik

halus agar anak TK bisa menulis dengan benar. Unsur how yaitu siswa

diajak membuat sebuah kreasi menggunakan barang bekas sehingga

motorik halusnya dapat terlatih. Teks berita 17 termasuk jenis teks berita

ringan karena tidak bersifat harus segera ditayangkan. Terdapat pilihan

kata yang kurang tepat dan penggunaan tanda baca yang kurang tepat.

Page 58: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

45

Teks berita 18 memiliki unsur-unsur yang lengkap, mencakup

unsur what yaitu motivasi anak agar semangat menghafal. Unsur when

yaitu 16 Agustus 2018. Unsur where yaitu di sekolah tahfidz Ash

Shiddiqiyyah. Unsur who yaitu Ibu Yani. Unsur why yaitu anak

memahami tujuan utamanya dalam menghafal Al-Qur’an. Unsur how yaitu

menyampaikan hal ini harus empat mata, dari hati ke hati. Teks berita 17

termasuk jenis teks berita ringan karena tidak bersifat harus segera

ditayangkan. Bahasa yang digunakan singkat, dan jelas.

Teks berita 19 memiliki unsur-unsur yang lengkap, mencakup

unsur what yaitu setiap orang tua adalah contoh bagi anak-anaknya. Unsur

when yaitu 21 Agustus 2018. Unsur where yaitu di kampung dukuh. Unsur

who yaitu Dwi Prajitno. Unsur why yaitu interaksi anak dan orang tua

merupakan interaksi yang paling sering dilakukan. Unsur how yaitu jika

orang tua memberi contoh baik, anak akan berperilaku baik. Teks berita 19

termasuk jenis teks berita kisah karena membahas kejadian yang dapat

menyentuh perasaan dan memiliki unsur manusiawi. Kalimat yang

digunakan panjang namun jelas dan mudah dipahami.

Teks berita 20 memiliki unsur-unsur yang lengkap, mencakup

unsur what yaitu nilai bukanlah segalanya, proses pembelajaran yang

paling utama. Unsur when yaitu 12 Agustus 2018. Unsur where yaitu di

kampung dukuh. Unsur who yaitu Dini Aminarti. Unsur why yaitu orang

tua yang hanya menilai hasil anak dari ulangannya bukan dari kerja keras

anak. Unsur how yaitu cukup berikan anak pujian walau nilai anak belum

sempurna. Teks berita 20 termasuk jenis teks berita kisah karena

membahas kejadian yang dapat menyentuh perasaan dan memiliki unsur

manusiawi. Kalimat yang digunakan panjang namun jelas dan mudah

dipahami.

Teks berita 21 memiliki unsur-unsur yang lengkap, mencakup

unsur what yaitu larangan membawa handphone ke sekolah. Unsur when

yaitu 18 Agustus 2018. Unsur where yaitu di sekolah Ash Shiddiqiyyah.

Unsur who yaitu kepala sekolah. Unsur why yaitu ketika seorang anak

Page 59: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

46

membawa handphone ke sekolah akan disalahgunakan untuk bermain

game. Unsur how yaitu jika ditemukan siswa membawa handphone ke

sekolah maka akan disita. Teks berita 21 termasuk jenis teks berita ringan

karena tidak bersifat harus segera ditayangkan. Kalimat yang digunakan

panjang. Terdapat pilihan kata yang kurang tepat.

Teks berita 22 memiliki unsur-unsur yang lengkap, mencakup

unsur what yaitu bahaya media sosial bagi pelajar. Unsur when yaitu tahun

2017. Unsur where yaitu di Kelurahan Serua Indah, Kecamatan Ciputat,

Kota Tangerang Selatan. Unsur who yaitu siswa kelas 5 SD. Unsur why

yaitu siswa kelas 5 SD merokok karena pergaulannya di media sosial.

Unsur how yaitu orang tua harus lebih menjaga anaknya dari dampak

negatif media sosial. Teks berita 22 termasuk jenis teks berita kisah karena

membahas kejadian yang dapat menyentuh perasaan dan memiliki unsur

manusiawi. Bahasa yang digunakan singkat, dan jelas.

Teks berita 23 memiliki unsur-unsur yang lengkap, mencakup

unsur what yaitu trend pakaian syar’i. Unsur when yaitu 20 Agustus 2018.

Unsur where yaitu di masjid Al-Muhajirin. Unsur who yaitu ibu-ibu

majelis taklim. Unsur why yaitu semakin banyak penjuan pakaian syar’i

dengan harga yang terjangkau bagi semua kalangan. Unsur how yaitu trend

pakaian syar’i diawali oleh menjamurnya tayangan film islami. Teks berita

23 termasuk jenis teks berita kisah karena membahas kejadian yang dapat

menyentuh perasaan dan memiliki unsur manusiawi. Bahasa yang

digunakan singkat, dan jelas.

Teks berita 24 memiliki unsur-unsur yang lengkap, mencakup

unsur what yaitu bercadar tetapi tidak berkaus kaki. Unsur when yaitu 21

Agustus 2018. Unsur where yaitu di Tangerang Selatan. Unsur who yaitu

santriwati. Unsur why yaitu kurangnya pemahaman pemakaian cadar.

Unsur how yaitu mengedukasi dengan cara yang halus. Teks berita 24

termasuk jenis teks berita kisah karena membahas kejadian yang dapat

menyentuh perasaan dan memiliki unsur manusiawi. Bahasa yang

digunakan singkat, dan jelas.

Page 60: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

47

Teks berita 25 memiliki unsur-unsur yang lengkap, mencakup

unsur what yaitu mendidik siswa lewat ekstrakurikuler botanical. Unsur

when yaitu 18 Agustus 2018. Unsur where yaitu di sekolah tahfidz Ash

Shiddiqiyyah. Unsur who yaitu Ibu Tuti Alawiyah. Unsur why yaitu agar

siswa tahu cara melindungi bumi dari kerusakan. Unsur how yaitu siswa

diajarkan melakukan penghijauan dengan menggunakan barang bekas

untuk bercocok tanam. Teks berita 25 termasuk jenis teks berita ringan

karena tidak bersifat harus segera ditayangkan. Kalimat yang digunakan

panjang. Terdapat pilihan kata yang kurang tepat sehingga kalimat sulit

dipahami.

Teks berita 27 memiliki unsur-unsur yang lengkap, mencakup

unsur what yaitu media sosial adalah sarana pendidikan. Unsur when yaitu

20 Agustus 2018. Unsur where yaitu sekolah di Perumahan Bukit Indah.

Unsur who yaitu guru di sekolah tersebut. Unsur why yaitu pelajar

biasanya menggunakan media sosial untuk hal-hal yang tidak terlalu

bermanfaat. Unsur how yaitu para guru berinisiatif untuk menggunakan

media sosial sebagai sarana pembelajaran. Teks berita 27 termasuk jenis

teks berita ringan karena tidak bersifat harus segera ditayangkan. Bahasa

yang digunakan singkat, dan jelas.

Teks berita 28 tidak memiliki unsur when dan where, sehingga

unsur-unsur teks beritanya tidak lengkap. Unsur what yaitu lahan sekolah

baru. Unsur who yaitu wali siswa sekolah tahfidz Ash Shiddiqiyyah. Unsur

why yaitu sekolah tahfidz Ash Shiddiqiyyah mendapat lahan baru yang

luasnya dua kali lipat sekolah lama. Unsur how yaitu wali siswa dan siswa

senang dengan lahan sekolah baru karena fasilitas semakin bagus. Teks

berita 28 termasuk jenis teks berita ringan karena tidak bersifat harus

segera ditayangkan. Kalimat yang digunakan panjang. Terdapat pilihan

kata yang kurang tepat sehingga kalimat menjadi tidak efektif.

Teks berita 29 memiliki unsur-unsur yang lengkap, mencakup

unsur what yaitu guru termasuk pekerjaan yang gajinya masih di bawah

UMR. Unsur when yaitu tahun 2014 s.d. 2018. Unsur where yaitu di

Page 61: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

48

Tangerang Selatan. Unsur who yaitu guru honorer dan guru sekolah

swasta. Unsur why yaitu seharusnya gaji yang didapatkan tidak cukup

untuk memenuhi kebutuhan hidup. Unsur how yaitu menjadi guru

merupakan tugas mulia yang balasannya bukan hanya dari manusia, tetapi

juga langsung dari sang pencipta. Teks berita 29 termasuk jenis teks berita

kisah karena membahas kejadian yang dapat menyentuh perasaan dan

memiliki unsur manusiawi. Kalimat yang digunakan panjang. Beberapa

kalimat dengan gagasan yang sama diulang kembali sehingga bertele-tele

dan tidak efektif.

Teks berita 30 memiliki unsur-unsur yang lengkap, mencakup

unsur what yaitu kepala sekolah muda yang berprestasi. Unsur when yaitu

bulan Agustus 2016. Unsur where yaitu di Tangerang Selatan. Unsur who

yaitu Paisal Aripin. Unsur why yaitu usia muda bukanlah halangan untuk

berkarya, produktif, dan mengabdi untuk ummat. Unsur how yaitu lewat

ajang kompetisi kepala sekolah berprestasi ia menguji profesionalitasnya

dan menyabet juara dua tingkat kota Tangerang Selatan. Teks berita 30

termasuk jenis teks berita kisah karena membahas kejadian yang dapat

menyentuh perasaan dan memiliki unsur manusiawi. Bahasa yang

digunakan singkat, dan jelas.

Teks berita 31 memiliki unsur-unsur yang lengkap, mencakup

unsur what yaitu ekstrakulikuler yang meningkatkan kemampuan

berbicara siswa. Unsur when yaitu 18 Agustus 2018. Unsur where yaitu

sekolah tahfidz Ash Shiddiqiyyah. Unsur who yaitu bapak H. Subhanallah.

Unsur why yaitu bapak H. Subhanallah berharap siswanya dapat memiliki

kemampuan public speaking yang akan bermanfaat untuk masa depan

siswanya. Unsur how yaitu salah satu ekstrakulikuler tersebut mengajarkan

siswa menjadi pembaca berita. Teks berita 31 termasuk jenis teks berita

ringan karena tidak bersifat harus segera ditayangkan. Bahasa yang

digunakan singkat, dan jelas.

Page 62: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

49

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui kelengkapan unsur-

unsur berita karya siswa. Dari tiga puluh teks berita karya siswa, dua puluh

lima diantaranya memiliki unsur-unsur yang lengkap sedangkan satu teks

berita tidak memiliki unsur when dan empat teks berita tidak memiliki

unsur when dan where. Pada teks berita karya siswa hanya terdapat ragam

berita ringan dan berita kisah. Ragam berita langsung dan laporan

mendalam tidak ditemukan. Berdasarkan wawancara dengan siswa,

diketahui bahwa siswa membuat berita berdasarkan tugas yang pernah

diberikan oleh guru bidang studi bahasa Indonesia saat semester satu

sehingga berita yang diangkat adalah topik saat semester satu. Hal ini yang

menjadi alasan mengapa tidak terdapat ragam berita langsung. Ragam

berita laporan mendalam juga tidak ditemukan karena berdasarkan

pengakuan siswa, mereka tidak melakukan pencarian data secara

mendalam, hanya mewawancarai narasumber atau mengamati kejadian

atau lingkungan saja.

Bahasa yang digunakan siswa dalam menuliskan teks berita

beragam. Ditemukan dua belas teks berita yang menggunakan kalimat

cukup panjang. Selain itu ditemukan lima teks berita yang menggunakan

kalimat sederhana. Ditemukan pula dua belas teks berita dengan bahasa

yang jelas. Kalimat rumpang hanya ditemukan pada satu teks berita.

Kalimat tidak efektif ditemukan pada empat teks berita. Ditemukan dua

teks berita yang keliru dalam menempatkan tanda baca. Ditemukan dua

teks berita yang menggunakan istilah asing. Selain itu penggunaan bahasa

yang singkat ditemukan pada tujuh teks berita. Pemilihan diksi yang

kurang tepat ditemukan pada empat teks berita.

2. Analisis Kriteria Konjungsi Koordinatif

Setelah menganalisis kriteria teks berita, penulis menganalisis

kriterian konjungsi koordinatif pada tiga puluh teks berita karya siswa.

Penulis memilah teks berita yang terdapat penggunaan konjungsi

koordinatif yaitu mencakup kata dan, dengan, tetapi, namun, sedangkan,

Page 63: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

50

adalah, lalu, kemudian, atau, malah, serta, sebaliknya, bahkan, lagipula,

apalagi, jangankan, itupun, kecuali, melainkan, hanya, selanjutnya, mula-

mula, yaitu, yakni, bahwa, ialah, jadi, karena itu, dan sebab itu. Hasil

analisis dituangkan dalam tabel kriteria konjungsi koordinatif berikut ini.

Tabel 4.6

Kriteria Konjungsi Koordinatif

No. Kode Siswa Terdapat

Konjungsi

Koordinatif

Tidak Terdapat

Konjungsi Koordinatif

1. 01 dan dan dengan

2. 02 dan dan dengan

3. 03

dan, adalah, malah

dan dengan

4. 04 dan

5. 05

dan, adalah, dan

dengan

6. 06

dan, adalah, dan

dengan

7. 07

dan, namun, dan

dengan

8. 08

dan, adalah, dan

dengan

9. 09

dan, adalah, tetapi,

dan dengan

10. 10

Tidak terdapat konjungsi

koordinatif

11. 11

dan, adalah, dan

dengan

12. 12

dan, adalah, dan

dengan

Page 64: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

51

13. 13 dan, dan dengan

14. 14 dan

15. 15

dan, adalah, dan

dengan

16. 16 dan, dan dengan

17.

17

dan, adalah, yaitu,

sedangkan, dan

dengan

18. 18

dan, adalah, dan

dengan

19. 19 dan dan adalah

20. 20

Namun, tetapi, dan

adalah

21. 21

dan, adalah, dan

dengan

22. 22

dan, adalah, dan

jadi

23. 23 dan, dan dengan

24.

24

namun, sedangkan,

malah, tetapi, dan

dengan

25. 25 dan dan bahwa

26. 27 dan dan dengan

27. 28

dan, adalah, jadi,

dan namun

28. 29

dan, bahwa, tetapi,

dan namun

29. 30 dan

30. 31

dan, lalu, dan

dengan

Page 65: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

52

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa satu dari tiga

puluh teks berita tidak terdapat konjungsi koordinatif di dalamnya. Satu

teks berita hanya menggunakan konjungsi subordinatif dalam teks berita

karyanya. Dua puluh sembilan teks berita lainnya terdapat penggunaan

konjungsi koordinatif. Penggunaan konjungsi yang paling banyak adalah

konjungsi dan. Dari dua puluh sembilan teks berita karya siswa, dua puluh

tujuh diantaranya menggunakan konjungsi dan. Dua teks berita tidak

terdapat konjungsi dan. Penggunaan konjungsi dengan terdapat pada dua

puluh teks berita. Penggunaan konjungsi adalah terdapat pada lima belas

teks berita. Penggunaan konjungsi namun terdapat pada lima teks berita.

Penggunaan konjungsi tetapi terdapat pada lima teks berita. Penggunaan

konjungsi malah terdapat pada dua teks berita. Penggunaan konjungsi

sedangkan terdapat pada dua teks berita. Penggunaan konjungsi jadi

terdapat pada dua teks berita. Penggunaan konjungsi bahwa terdapat pada

dua teks berita. Penggunaan konjungsi yaitu terdapat pada satu teks berita.

Penggunaan konjungsi lalu terdapat pada satu teks berita.

3. Analisis Kesalahan Konjungsi Koordinatif

Setelah memilah teks berita yang menggunakan konjungsi

koordinatif penulis menganalisis penggunaan konjungsi koordinatif yang

belum tepat. Berdasarkan hasil analisis, penulis menemukan dua jenis

kesalahan. Pertama, kesalahan pemilihan konjungsi yang tidak sesuai

fungsinya. Kedua, kesalahan penulisan konjungsi. Hasil dari identifikasi

kesalahan tersebut penulis uraikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.7

Data Kesalahan Penggunaan Konjungsi Koordinatif

No. Kode

Siswa

Penulisan yang

Salah Analisis

Penulisan yang

Benar

1. 31 Para siswa akan

diberikan kertas

berita dan

Pilihan konjungsi

yang digunakan

kurang tepat, tidak

Para siswa akan

diberikan kertas

berita kemudian

Page 66: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

53

membacanya

layaknya pembawa

berita.

sesuai fungsinya. membacanya

layaknya

pembawa berita.

2. 31

Lalu pelatih

ekstrakurikuler akan

mengajarkan mereka

cara membacanya.

Penulisan

konjungsi lalu

kurang tepat,

seharusnya

konjungsi lalu

digunakan di antara

dua buah klausa

dalam kalimat

majemuk setara.

Pelatih

ekstrakurikuler

akan mengajarkan

mereka cara

membacanya.

3. 29 Seperti yang

dinyatakan bahwa

pekerjaan guru susah

dan beban berat.

Tetapi dari pihak

pemerintah

memberikan gaji

yang tidak layak.

Pemilihan

konjungsi tetapi

kurang tepat.

Konjungsi tetapi

tidak digunakan

pada awal kalimat.

Seperti yang

dinyatakan bahwa

pekerjaan guru

susah dan beban

berat. Namun dari

pihak pemerintah

memberikan gaji

yang tidak layak.

4. 29 Seharusnya gaji yang

didapatkan tidak

cukup memenuhi

kebutuhan hidup,

namun kenyataannya

gaji tersebut dapat

memenuhi kebutuhan

hidup guru.

Penggunaan

konjungsi namun

kurang tepat.

Seharusnya

konjungsi namun

digunakan di awal

kalimat.

Seharusnya gaji

yang didapatkan

tidak cukup

memenuhi

kebutuhan hidup,

tetapi

kenyataannya gaji

tersebut dapat

memenuhi

kebutuhan hidup

Page 67: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

54

guru.

5. 28 Sekolah Tahfidz Ash

Shiddiqiyyah

menemukan sebuah

lahan yang sangat

luas 2 kali lipat

dengan sekolahan

yang lama.

Konjungsi dengan

yang dipilih kurang

tepat. Seharusnya

gunakan konjungsi

yang fungsinya

membandingkan

Sekolah Tahfidz

Ash Shiddiqiyyah

menemukan

sebuah lahan yang

sangat luas 2 kali

lipat dari sekolah

yang lama.

6. 28 Dan wali murid Ash

Shiddiqiyyah ikut

senang karena anak-

anak jadi semangat

belajar.

Konjungsi dan

tidak digunakan di

awal kalimat.

Wali murid Ash

Shiddiqiyyah ikut

senang karena

anak-anak jadi

semangat belajar.

7. 14 Dini hari, diawali

dengan tahajud, lalu

dilanjut dengan

setoran hafalan lagi

sampai pagi.

Kemudian bersiap

untuk kegiatan

sekolah normal

seperti sedia kala.

Konjungsi

kemudian

seharusnya menjadi

penghubung klausa

dalam kalimat

majemuk.

Dini hari diawali

dengan tahajud

lalu dilanjut

dengan setoran

hafalan lagi

sampai pagi.

Setelah semua

kegiatan selesai,

kemudian bersiap

untuk kegiatan

sekolah normal

seperti sedia kala.

8. 13 Dengan demikian,

demi menciptakan

generasi penghafal

Quran dibutuhkan

kurikulum yang tepat.

Pemilihan

konjungsi kurang

tepat.

Karena itu, demi

menciptakan

generasi penghafal

Quran dibutuhkan

kurikulum yang

Page 68: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

55

tepat.

9. 13 Mencetak generasi

yang cinta Al-Quran,

memahami dan

mengaplikasian

kandungan Al-Quran,

serta berakhlak

qur’ani.

Konjungsi dan dan

serta yang

digunakan kurang

tepat karena tidak

efektif

penggunaannya.

Mencetak generasi

yang cinta Al-

Quran,

memahami,

mengaplikasian

kandungan Al-

Quran, dan

berakhlak qurani.

10. 23 Sudah lima tahun

berjalan dan semakin

banyak penjual

pakaian syari dengan

varian harganya yang

semakin terjangkau

bagi semua kalangan.

Konjungsi yang

digunakan kurang

tepat berdasarkan

fungsinya.

Setelah lima tahun

berjalan, semakin

banyak penjual

pakaian syari,

bahkan varian

harganya semakin

terjangkau bagi

semua kalangan.

11. 19

Jika orang tua

berperilaku baik,

anak itu akan

berperilaku baik. Dan

begitu pula

sebaliknya.

Konjungsi dan

seharusnya tidak

digunakan di awal

kalimat.

Jika orang tua

berperilaku baik,

anak itu akan

berperilaku baik,

begitu pula

sebaliknya.

12. 07

Dan ada tips-tips

lainnya untuk

menghafalkan surat

yang cukup panjang,

yaitu dengan

membagi surat

tersebut menjadi

Konjungsi dan

seharusnya tidak

digunakan di awal

kalimat.

Ada tips-tips

lainnya untuk

menghafalkan

surat yang cukup

panjang, yaitu

membagi surat

tersebut menjadi

Page 69: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

56

beberapa bagian. beberapa bagian.

13. 30

Dan perilaku Paisal

Aripin patut dicontoh

oleh pemuda jaman

sekarang.

Konjungsi dan

seharusnya tidak

digunakan di awal

kalimat.

Perilaku Paisal

Aripin patut

dicontoh oleh

pemuda jaman

sekarang.

14. 05

Dengan demikian

menjaga kebersihan

sekolah adalah

tanggung jawab

semua warga sekolah.

Konjungsi yang

digunakan kurang

tepat berdasarkan

fungsinya.

Jadi, menjaga

kebersihan sekolah

merupakan

tanggung jawab

semua warga

sekolah.

15. 06

Organisasi Siswa

Intra Sekolah atau

yang sering disebut

dengan OSIS adalah

mitra para guru…

Konjungsi yang

digunakan kurang

tepat berdasarkan

fungsinya.

Organisasi Siswa

Intra Sekolah atau

sering disebut

OSIS adalah mitra

para guru…

16. 22

Bahaya dari merokok

adalah merusak paru-

paru dan

membahayakan tubuh

dan dapat

menyebabkan

kematian.

Konjungsi dan

yang digunakan

kurang efektif.

Bahaya dari

merokok adalah

merusak paru-

paru,

membahayakan

tubuh, dan dapat

menyebabkan

kematian.

17. 04

Dan akhwat tersebut

mengajarkan kepada

siswa SMP dan SMA

untuk berniaga.

Konjungsi dan

seharusnya tidak

digunakan di awal

kalimat.

Akhwat tersebut

mengajarkan

kepada siswa SMP

dan SMA untuk

berniaga.

Page 70: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

57

18. 08

Orang tua adalah

guru pertama bagi

anak-anaknya tapi

orang tua juga harus

mensekolahkan

anaknya.

Penulisan

konjungsi kurang

tepat.

Orang tua adalah

guru pertama bagi

anak-anaknya,

tetapi orang tua

juga harus

menyekolahkan

anaknya.

19. 08

Dan pastinya orang

tua murid adalah

mitra sekolah.

Konjungsi dan

seharusnya tidak

digunakan di awal

kalimat.

Pastinya orang tua

murid adalah mitra

sekolah.

20. 08

Sudah sewajarnya

orang tua siswa

bekerja sama dengan

sekolah dalam

kegiatan maupun

dalam proses

pendidikan anak.

Susunan penulisan

konjungsi dalam

struktur kalimat

kurang tepat

berdasarkan fungsi

konjungsinya.

Sudah sewajarnya

orang tua siswa

dengan pihak

sekolah saling

bekerja sama

dalam kegiatan

maupun dalam

proses pendidikan

anak.

21. 24

Pada tanggal 21

Agustus 2018 ada

seorang santri dari

rumah yatim

menggunakan cadar,

namun ia tidak

memakai kaos kaki.

Penggunaan

konjungsi namun

kurang tepat.

Seharusnya

konjungsi namun

digunakan di awal

kalimat.

Pada tanggal 21

Agustus 2018 ada

seorang santri dari

rumah yatim

menggunakan

cadar, tetapi ia

tidak memakai

kaus kaki.

22. 24

Sedangkan wajah

yang tidak wajib

Pemilihan

konjungsi kurang

Sebaliknya, wajah

yang tidak wajib

Page 71: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

58

ditutupi tetapi malah

ditutup-tutupi.

tepat berdasarkan

fungsinya.

ditutupi malah

ditutup-tutupi.

23. 17

Terkadang dengan

menggunakan barang

bekas.

Penggunaan

konjungsi dengan

tidak sesuai

fungsinya.

Terkadang

menggunakan

barang bekas.

24. 01

Dan banyak murid-

murid yang

mengikuti lomba 17

agustus di sekolah

tahfidz.

Konjungsi dan

seharusnya tidak

digunakan di awal

kalimat.

Banyak murid-

murid yang

mengikuti lomba

17 agustus di

sekolah tahfidz.

25. 11

Siswa-siswi Ash

Shiddiqiyyah

mengenalkan

permainan tradisional

pada generasi

milenial yang lebih

sering berinteraksi

dengan gadget adalah

solusi sempurna

untuk

menyelamatkan

permainan tradisional

dari kepunahan.

Pemilihan

konjungsi yang

digunakan kurang

tepat berdasarkan

fungsinya.

Siswa-siswi Ash

Shiddiqiyyah

mengenalkan

permainan

tradisional pada

generasi milenial

yang lebih sering

berinteraksi

dengan gadget

merupakan solusi

sempurna untuk

menyelamatkan

permainan

tradisional dari

kepunahan.

26. 02

Guru dapat

menggunaan media

audio visual,

membuat games.

Konjungsi atau

seharusnya tidak

digunakan di awal

kalimat.

Guru dapat

menggunaan

media audio

visual, membuat

Page 72: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

59

Atau melakukan

kerja kelompok antar

murid.

games, atau

melakukan kerja

kelompok antar

murid.

27. 21

Ketika seorang anak

membawa hp ke

sekolah dan

dipersalahgunakan

untuk bermain game.

Konjungsi yang

digunakan kurang

sesuai dengan

fungsinya.

Ketika seorang

anak membawa hp

ke sekolah, lalu

disalahgunakan

untuk bermain

game.

28. 21 Dan jika ingin di

ambil harus bersama

kedua orang tuanya.

Konjungsi dan

seharusnya tidak

digunakan di awal

kalimat.

Jika ingin di ambil

harus bersama

kedua orang

tuanya.

29. 12

Cara ampuh menguji

kejujuran siswa

adalah dengan

membiarkan siswa

melayani sendiri

ketika transaksi

kejujuran.

Penggunaan

konjungsi kurang

tepat berdasarkan

fungsinya.

Cara ampuh

menguji kejujuran

siswa yakni

membiarkan siswa

melayani sendiri

ketika transaksi

kejujuran.

30. 03 Dan ia diterima di

jurusan kedokteran.

Konjungsi dan

seharusnya tidak

digunakan di awal

kalimat.

Ia diterima di

jurusan

kedokteran.

31. 03 Malah ia lebih mudah

memahami pelajaran.

Pemilihan

konjungsi kurang

tepat fungsinya.

Bahkan ia lebih

mudah memahami

pelajaran.

32. 16

Sedangkan yang

bertanggung jawab

Konjungsi

sedangkan

Namun yang

bertanggung jawab

Page 73: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

60

dengan teknik

penyampaian kultum

adalah guru bidang

studi bahasa

Indonesia.

seharusnya tidak

digunakan di awal

kalimat.

pada teknik

penyampaian

kultum adalah

guru bidang studi

bahasa Indonesia.

33. 27

Dan para pelajar

biasanya

menggunakan media

sosial untuk hal-hal

yang tidak terlalu

bermanfaat.

Konjungsi dan

seharusnya tidak

digunakan di awal

kalimat.

Para pelajar

biasanya

menggunakan

media sosial untuk

hal-hal yang tidak

terlalu bermanfaat.

Berdasarkan hasil analisis kesalahan penggunaan konjungsi

koordinatif dalam teks berita karya siswa kelas VIII SMP IT Ash

Shiddiqiyyah yang berjumlah 30 teks berita ditemukan 179

penggunaan konjungsi koordinatif. Sebanyak 33 di antaranya

ditemukan kesalahan konjungsi koordinatif dalam 24 teks berita. Lima

teks berita yang lain terdapat penggunaan konjungsi koordinatif namun

tidak terdapat kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif. Sedangkan

satu di antaranya tidak ditemukan penggunaan konjungsi koordinatif.

Dalam 24 teks berita yang ditemukan kesalahan penggunaan

konjungsi koordinatif, pada 16 teks berita hanya ditemukan masing-

masing satu kesalahan. Hanya satu teks berita yang ditemukan tiga

kesalahan di dalamnya. Sedangkan pada 7 teks berita lainnya

ditemukan masing-masing dua kesalahan.

Dalam 33 kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif yang

ditemukan, kesalahan yang paling banyak adalah penggunaan

konjungsi dan, yaitu sebanyak 15 kesalahan. Peringkat kedua

ditempati oleh konjungsi dengan, yaitu sebanyak 6 kesalahan.

Konjungsi tetapi, namun, sedangkan, dan adalah masing-masing

ditemukan dua kesalahan. Sedangkan konjungsi lalu, kemudian, atau,

Page 74: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

61

dan malah hanya ditemukan masing-masing satu kesalahan. Adapun

konjungsi koordinatif lainnya seperti serta, sebaliknya, bahkan,

lagipula, apalagi, jangankan, itupun, kecuali, melainkan, hanya,

selanjutnya, mula-mula, yaitu, yakni, bahwa, ialah, jadi, karena itu,

dan sebab itu tidak ditemukan kesalahan penggunaannya.

Kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif yang kerap

berulang kali ditemukan adalah penulisan konjungsi dan di awal

kalimat. Sedangkan konjungsi dan tidak boleh digunakan di awal

kalimat. Selain itu, banyak juga ditemukan kesalahan pemilihan

konjungsi. Konjungsi yang digunakan siswa tidak sesuai dengan fungsi

konjungsi yang seharusnya. Oleh karena itu, perbaikan yang dilakukan

adalah mengganti dengan konjungsi dengan fungsi yang sesuai atau

menghapus konjungsi yang salah tersebut.

Apabila dianalisis masing-masing teks berita, maka ditemukan

hasil satu teks berita terdapat tiga kesalahan penggunaan konjungsi

koordinatif. Tujuh teks berita terdapat dua kesalahan konjungsi

koordinatif. Enam belas teks berita terdapat satu kesalahan konjungsi

koordinatif. Lima teks berita tidak terdapat kesalahan konjungsi

koordinatif. Satu teks berita tidak terdapat penggunaan konjungsi

koordinatif.

Setelah menemukan hasil tersebut penulis melakukan

wawancara pada delapan siswa yang melakukan kesalahan penulisan

terbanyak. Berdasarkan hasil wawancara penulis mengetahui bahwa

dua orang siswa tidak terlalu suka membaca sedangkan enam orang

lainnya suka membaca. Tiga orang siswa tuntas membaca satu buku

novel dalam waktu dua pekan. Tiga orang siswa lainnya tuntas

membaca satu buku novel dalam waktu satu bulan. Dua orang siswa

tidak tuntas membaca satu buku novel dalam waktu satu bulan. Dua

orang siswa senang dan sering menulis, sedangkan enam orang lainnya

tidak senang menulis. Delapan orang siswa mengetahui makna dan

Page 75: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

62

beberapa contoh kata konjungsi. Namun delapan orang siswa kurang

memahami cara menempatkan konjungsi yang tepat sesuai fungsinya.

Berdasarkan hasil wawancara, diperoleh hasil yang beragam

dari aspek kegemaran membaca, kuantitas buku bacaan, dan

kegemaran menulis. Namun jawaban yang sama diperoleh dari

pertanyaan pengetahuan dan pemahaman konjungsi. Melalui

wawancara ini penulis dapat memahami alasan kesalahan siswa yaitu

kurangnya pemahaman siswa tentang cara menempatkan konjungsi

yang tepat sesuai fungsinya.

Penulis juga melakukan wawancara pada lima siswa yang tidak

melakukan kesalahan dengan pertanyaan yang serupa. Berdasarkan

hasil wawancara penulis mengetahui lima orang siswa suka membaca.

Dalam waktu satu bulan dua orang siswa dapat membaca dua buku

novel sedangkan tiga orang lainnya satu novel. Tiga orang siswa suka

menulis sedangkan dua lainnya tidak terlalu suka menulis. Lima orang

siswa mengetahui makna dan beberapa contoh konjungsi. Lima orang

siswa memahami penulisan konjungsi yang benar. Berdasarkan

wawancara ini penulis dapat mengetahui alasan lima orang siswa

tersebut tidak melakukan kesalahan karena telah memahami penulisan

konjungsi yang benar.

4. Perhitungan Persentase Kesalahan

Untuk mengetahui persentase kesalahan konjungsi koordinatif

dalam teks berita karya siswa kelas VIII SMP IT Ash Shiddiqiyyah,

peneliti menggunakan rumus berikut ini:

Keterangan:

angka persentase

frekuensi yang sedang dicari persentasenya

jumlah frekuensi/banyaknya individu

Page 76: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

63

Maka perhitungan persentase kesalahan konjungsi koordinatif

adalah sebagai berikut:

Perhitungan persentase kesalahan masing-masing konjungsi

koordinatif adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8

Persentase Kesalahan Konjungsi Koordinatif

Jenis-jenis Konjungsi Koordinatif

Banyaknya kesalahan

Persentase

dan 15

dengan 6

tetapi 2

namun 2

sedangkan 2

adalah 2

lalu 1

kemudian 1

atau 1

malah 1

serta 0

sebaliknya 0

bahkan 0

Page 77: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

64

lagipula 0

apalagi 0

jangankan 0

itupun 0

kecuali 0

melainkan 0

hanya 0

selanjutnya 0

mula-mula 0

yaitu 0

yakni 0

bahwa 0

ialah 0

jadi 0

karena itu 0

sebab itu 0

Berdasarkan hasil pengolahan data di atas, dapat diketahui bahwa

kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif dalam teks berita karya siswa

kelas VIII SMP IT Ash Shiddiqiyyah memiliki persentase sebesar 18,4%.

Konjungsi dan memiliki persentase sebesar 9,7%. Konjungsi dengan

memiliki persentase kesalahan sebesar 3,9%. Konjungsi tetapi, namun,

sedangkan, dan adalah masing-masing memiliki persentase kesalahan

Page 78: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

65

sebesar 1,3%. Sedangkan konjungsi lalu, kemudian, atau, dan malah

masing-masing memiliki persentase kesalahan sebesar 0,7%. Adapun

konjungsi koordinatif lainnya seperti serta, sebaliknya, bahkan, lagipula,

apalagi, jangankan, itupun, kecuali, melainkan, hanya, selanjutnya, mula-

mula, yaitu, yakni, bahwa, ialah, jadi, karena itu, dan sebab itu memiliki

persentase kesalahan sebesar 0%.

Page 79: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

66

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

1. Siswa kelas VIII SMPIT Ash Shiddiqiyyah Tangerang Selatan Tahun

Pelajaran 2018/2019 sudah cukup baik dalam menggunakan konjungsi

koordinatif. Meskipun masih ditemukan beberapa kesalahan tetapi

hanya sebagian kecil saja. Alasan masih ditemukannya kesalahan

karena beberapa siswa kurang memahami cara menempatkan

konjungsi sesuai dengan fungsinya.

2. Kesalahan yang paling banyak adalah konjungsi dan, dengan

persentase sebesar 9,68%. Konjungsi dengan, persentase kesalahannya

sebesar 3,87%. Konjungsi tetapi, namun, sedangkan, dan adalah

masing-masing memiliki persentase kesalahan sebesar 1,29%.

Konjungsi lalu, kemudian, atau, dan malah masing-masing memiliki

persentase kesalahan sebesar 0,65%. Adapun konjungsi koordinatif

lainnya seperti serta, sebaliknya, bahkan, lagipula, apalagi,

jangankan, itupun, kecuali, melainkan, hanya, selanjutnya, mula-mula,

yaitu, yakni, bahwa, ialah, jadi, karena itu, dan sebab itu tidak

ditemukan kesalahan penggunaannya.

B. Saran

Berdasarkan uraian di atas, penulis memberikan saran bahwa

materi kebahasaan terutama tata bahasa dan ejaan harus diperkaya lagi.

Meskipun materi kebahasaan tidak menjadi materi pokok, ia tetap harus

diselipkan dalam setiap pembahasan. Selain itu, guru juga harus sering

memberikan latihan menulis. Dari latihan tersebut, diharapkan guru dapat

mengevaluasi kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif secara berkala.

Dengan demikian, diharapkan siswa mengalami perubahan signifikan ke

arah yang lebih baik dalam penggunaan konjungsi koordinatif.

Page 80: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

67

C. Implikasi

Hasil penelitian ini memiliki implikasi bagi siswa, guru, dan

peneliti lain. Bagi siswa, penelitian ini dapat menjadi kesempatan untuk

mengukur kemampuan siswa. Dengan mengetahui kesalahan penggunaan

konjungsi, siswa dapat mengevaluasi diri dan memperbaiki diri sehingga

dalam karya tulis lainnya siswa dapat belajar dari kesalahan yang ada dan

tidak mengulanginya.

Bagi guru, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan untuk materi ajar tata bahasa, terutama aturan penulisan

konjungsi koordinatif berdasarkan fungsinya. Guru dapat menambahkan

pembahasan mengenai konjungsi secara lebih detail dan mendalam

sehingga siswa tidak hanya mengetahui jenis-jenis konjungsi maupun

bentuknya. Namun siswa juga dapat menuliskan konjungsi dalam teks

apapun sesuai dengan fungsinya.

Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat menjadi tolok ukur dari

jenis-jenis penelitian yang telah dilakukan. Apabila peneliti lain hendak

melakukan penelitian anakes di sekolah yang sama dengan yang penulis

lakukan, maka peneliti lain dapat meneliti aspek kebahasaan selain

konjungsi koordinatif. Hal ini dimaksudkan agar penelitian yang dilakukan

selanjutnya dapat merambah aspek kebahasaan lain sehingga memperkaya

penelitian yang ada.

Page 81: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

68

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan, dkk. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa

dan Balai Pustaka. Ed. Ke-3. Cet. Ke-5. 2003.

Anwar, Rosihan. Bahasa Jurnalistik dan Komposisi. Yogyakarta: Media Abadi.

Cet. Ke-5. 2004.

AR, Syamsuddin dan Vismaia S. Damaianti. Metode Penelitian Pendidikan

Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya. Cet. Ke-1. 2006.

Arisanti, Tri. Kesalahan Penggunaan Konjungsi pada Karangan Penulisan

Bahasa Petunjuk Siswa Kelas VIII SMP N 2 Gatak. diakses

http://eprints.ums.ac.id/44048/. diunduh pada tanggal 24 Desember 2019

pukul 11.46 WIB.

Barus, Sedia Willing. Jurnalistik Petunjuk Teknik Menulis Berita. Jakarta:

Erlangga. Cet. Ke-5. 2014.

Budiarjo, Joko. Student’s Errors in Using Conjunctions in Writing English

Procedure Text: A Case of Study at Second Grade of MA Madinatul Ulum

NW Mumbang in Academic Year 2017/2018 Academic Year. diakses

http://eprints.unram.ac.id/5385/. diunduh pada tanggal 24 Desember 2019

pukul 11.53 WIB.

Chaer, Abdul. Morfologi Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta: Rineka

Cipta. Cet. Ke-1. 2008.

Depdiknas. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT.

Gramedia. Ed. Ke-IV. Cet. Ke-9. 2015.

Hanafi, Abdul Halim. Metode Penelitian Bahasa untuk Penelitian, Tesis, dan

Disertasi. Jakarta: Diadit Media Press. Cet. Ke-1. 2011.

Hindun. Error Analysis Languange Studies at User Languange in Restaurant.

diakses http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/42669.

diunduh pada tanggal 7 November 2019 pukul 17.38 WIB.

Khansir, Ali Akbar. Error Analysis and Second Language Acquisition. vol. 2.

2012. hlm. 1029.

Page 82: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

69

http://www.belgs.ir/imgupl/3b3fff6463464959dcd1b68d0320f781.pdf.

diakses tanggal 27 Desember 2019 pukul 23.21 WIB.

Kotsyuk, Lessia M. English Language Error Analysis of The Written Texts

Produced by Ukrainian Learners: Data Collection. 2015. hlm. 390.

http://cejsh.icm.edu.pl/cejsh/element/bwmeta1.element.ojs-doi-

10_11649_cs_2015_027/c/cs.2015.027-1752.pdf. diakses tanggal 28

Desember 2019 pukul 00.07 WIB.

Kridalaksana, Harimurti. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT.

Gramedia. Cet. Ke-1. 1986.

Kurniasari, Desti. Analisis Kesalahan Penggunaan Konjungsi Intrakalimat pada

Karangan Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Ngemplak. diakses

http://eprints.ums.ac.id/44760/. diunduh pada tanggal 24 Desember 2019

pukul 11.45 WIB.

Kusumaningrat, Hikmat. Jurnalistik Teori dan Praktik. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya. Cet. Ke-1. 2005.

Mahsun. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan, Strategi, Metode, dan Tekniknya.

Jakarta: Raja Grafindo Persada. Cet. Ke-5. 2011.

McDowell, Leigh. Towards specialized language support: An elaborated

framework for Error Analysis. 2019. hlm. 18.

https://reader.elsevier.com/reader/sd/pii/S0889490619302972?token=1244

230066A5C6928347257D07D49F69C9373B66414AB4B4653DF5B2504

8E9328BA9441888B4AEB904A0B023688DC830. diakses tanggal 27

Desember 2019 pukul 23.59 WIB.

Moeloeng, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya. Cet. Ke-29. 20112007.

Morissan. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Jakarta: Kencana. Cet. Ke-2. 2010.

Muis, A. Jurnalistik Hukum dan Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Dharu

Anuttama. Cet. Ke-1. 1999.

Olii, Helena. Berita & Informasi Jurnalistik Radio. Indonesia: PT Indeks. Cet.

Ke-1. 2007.

Page 83: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

70

Putra, R. Masri Sareb. Teknik Menulis Berita dan Feature. Jakarta: PT. Indeks

Gramedia. Cet. Ke-1. t.t.

Rahardi, Kunjana. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Erlangga.

Cet. Ke-5. 2015.

_______________Penyuntingan Bahasa Indonesia untuk Karang-Mengarang.

Jakarta: Penerbit Erlangga. Cet. Ke-5. 2015.

Riduwan. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula.

Bandung: Alfabeta. Cet. Ke-11. 2019.

Rinarosdiani. Analisis Kesalahan Ejaan dalam Teks Berita Tulisan Siswa Kelas

VIII SMP Negeri 4 Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar. diakses

http://eprints.unm.ac.id/6150/. diunduh pada tanggal 24 Desember 2019

pukul 11.49 WIB.

Santana, Septiawan. Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Ed. Ke-1. 2005.

Satori, Djam’andan Aan Komariah. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:

Alfabeta. Cet. Ke-7. 2017.

Shahab, A.A. Cara Mudah Menjadi Jurnalis. Jakarta: Diwan. Cet. Ke-1. 2008.

Simbolon, Parakitri T. Vademekum Wartawan. Jakarta: KPG. Cet. Ke-1. 1997.

Siregar, Ashadi, dkk. Bagaimana Meliput dan Menulis Berita untuk Media Masa.

Yogyakarta: Kanisius. Cet. Ke-9. 2007.

Subyakto, Sri Utari dan Nababan. Analisis Kontrastif dan Kesalahan: Suatu

Kajian dari Sudut Pandang Guru Bahasa. Jakarta: PPS IKIP. 1994.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV.

Alfabeta. Cet. Ke-14. 2011.

Suhaemi dan Ruli Nasrullah. Bahasa Jurnalistik. Jakarta: Lembaga Penelitian

UIN Jakarta. Cet. Ke-1. 2009.

Sumadiria, AS Haris. Bahasa Jurnalistik. Bandung: PT Simbiosa Rekatama

Media. Cet. Ke-7. 2018.

Syah, Djalinus dan Azimar Enong. Tata Bahasa Inggeris Modern dalam Tanya

Jawab. Jakarta: Miswar. Ed. Ke-2. Cet. Ke-5. t.t.

Page 84: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

71

Tadjuddin, Moh. Bahasa Indonesia Bentuk dan Makna. Bandung: PT. ALUMNI.

Ed. Ke-1. Cet. Ke-1. 2013.

Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan. Pengajaran Analisis Kesalahan

Berbahasa. Bandung: Penerbit Angkasa Bandung. Ed. Revisi. 2011.

Page 85: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

72

Lampiran I

Page 86: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

73

Lampiran II

Page 87: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

74

Lampiran III

Page 88: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

75

Lampiran IV

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP IT ASH SHIDDIQIYYAH Mata pelajaran : BAHASA INDONESIA Kelas/Semester : VIII/2 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 pertemuan) A. Kompetensi Inti :

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Tujuan Pembelajaran Setelah membaca dan mendiskusikan teks berita, siswa mampu menyajikan data, informasi dalam bentuk berita secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur, kebahasaan, atau aspek lisan (lafal, intonasi, mimik, kinesik). C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi 4.2 Menyajikan data, informasi dalam bentuk berita secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur, kebahasaan, atau aspek lisan (lafal, intonasi, mimik, kinesik). Indikator

• Merencanakan penulisan teks berita • Menulis teks berita dengan memperhatikan pilihan kata, kelengkapan

struktur, dan kaidah penggunaan kata kalimat/ tanda baca/ejaan • Menyajikan teks berita secara lisan

D. Materi Pembelajaran

1. Materi Pembelajaran Reguler Pengetahuan

• Contoh langkah penyusunan teks berita

Page 89: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

76

• Contoh variasi judul pada teks berita • Contoh variasi identifikasi • Contoh variasi rincian bagian

Keterampilan

• Praktik menulis teks berita dari objek sekitar yang diamati • Praktik menyunting dan memperbaiki teks yang dibuat

2. Materi Pembelajaran Remedial Pengetahuan

• Contoh langkah penyusunan teks berita • Contoh variasi judul pada teks berita • Contoh variasi identifikasi • Contoh variasi rincian bagian

Keterampilan

• Praktik menulis teks berita dari objek sekitar yang diamati • Praktik menyunting dan memperbaiki teks yang dibuat

3. Materi Pembelajaran Pengayaan Pengetahuan

• Contoh langkah penyusunan teks berita • Contoh variasi judul pada teks berita • Contoh variasi identifikasi • Contoh variasi rincian bagian

Keterampilan

• Praktik menulis teks berita dari objek sekitar yang diamati • Praktik menyunting dan memperbaiki teks yang dibuat

Sikap utama yang ditumbuhkan: peduli, jujur berkarya, tanggung jawab, toleran dan kerjasama, proaktif, dan kreatif. E. Metode, Media/ala, dan Sumber Belajar

Metode : Diskusi, penugasan Media/alat : Buku, video. Bahan : Teks berita. Sumber Belajar :

1. Mafrukhi, Sawali, Wahono. 2016. Mahir Berbahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

2. Harsiati, Titik Agus, Trianto, dan E. Kosasih. 2016. Bahasa Indonesia Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

3. Tim Penyusun. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia V. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud RI.

Page 90: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

77

4. Sugihastuti dan Siti Saudah. 2016. Buku Ajar Bahasa Indonesia Akademik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

F. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Pendahuluan • Mengucapkan salam, berdoa, mengondisikan kelas ke dalam situasi

belajar, dan mengabsen siswa. • Guru bertanya-jawab tentang stuktur dan karakteristik teks berita pada

pembelajaran sebelumnya dan mengaitkannya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

• Dibuka dengan hal-hal yang berkaitan dengan materi yang dapat menggairahkan peserta didik untuk belajar.

• Mengungkapkan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai. • Bertanya jawab tentang manfaat pembelaran yang akan dipelajari. • Membangun konteks untuk menumbuhkan sikap yang telah dirancang.

2. Kegiatan Inti

• Mengamati langkah menyajikan teks berita secara tertulis dan lisan. • Menanya langkah menyajikan teks berita secara tertulis dan lisan. • Menggali informasi dari berbagai sumber tentang langkah menulis teks

berita • Berlatih merancang langkah menentukan inti informasi, menyusun

kerangka berita, mengembangkan kerangka, dan menentukan judul berita. 3. Penutup

• Siswa bersama guru menyimpulkan butir-butir pokok materi yang telah dipelajari.

• Siswa bersama guru melakukan identifikasi keunggulan dan kelemahan langkah-langkah pembelajaran yang sudah dilaksanakan.

• Siswa menerima umpan balik tentang proses pembelajaran. • Mewajibkan siswa untuk membaca teks berita yang dimuat di media cetak

dan media online (dalam jaringan). Hasil bacaan siswa dituangkan pada jurnal harian. Sikap yang ditekankan adalah minat baca yang tinggi, rasa tanggung jawab, dan kejujuran dalam melakukan tugas.

• Siswa menerima penyampaian tentang langkah-langkah pembelajaran pertemuan berikutnya.

G. Penilaian Hasil Pembelajaran

1. Penilaian Pengetahuan Teknik : Tes tulis dan penugasan. Bentuk : Isian dan tugas yang dikerjakan secara individu. Indikator Soal :

Sebutkan langkah menyusun teks berita!

Page 91: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

78

Kunci jawaban • menentukan inti informasi • menyusun kerangka berita • mengembangkan kerangka • menentukan judul berita

2. Penilaian Keterampilan Meliput Berita

a. Amatilah peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitarmu! Kumpulkan data sebanyak-banyaknya yang terkait dengan unsur 5W+1H.

b. Berdasarkan data yang telah berhasil kamu kumpulkan, buatlah kerangka, kemudian kembangkan menjadi teks berita yang tuh dan lengkap!

c. Bacakan hasil kerjamu di depan kelas dengan penuh rasa percaya diri!

Guru Mapel Bhs Indonesia.

Meutia Triswati, S.Pd

Tangerang Selatan, April 2019 Peneliti

Sumayyah Afifah NIM. 1113013000019

Page 92: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

79

Lampiran V

DAFTAR TEKS BERITA KARYA SISWA

20

18

Page 93: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

80

15

09

Page 94: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

81

13

03

Page 95: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

82

29

08

Page 96: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

83

24

25

Page 97: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

84

Lampiran VI

DOKUMENTASI PENELITIAN

Page 98: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

85

Lampiran VII

TRANSKRIP WAWANCARA

A. Wawancara Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia

Peneliti: Assalamu’alaikum bu meutia

Guru : Wa’alaikumsalam

Peneliti: Mohon maaf boleh minta waktunya sebentar? Saya mau wawancara

untuk observasi penelitian skripsi.

Guru : Oh, ya boleh silahkan.

Peneliti: Ibu betul ngajar bahasa Indonesia di kelas 8 ya?

Guru : Iya, betul.

Peneliti: Setelah pembelajaran satu semester yang lalu, materi menulis apa yang

siswa merasa kesulitan bu?

Guru : Hmm.. apaya.. seingat saya yang hasilnya kurang begitu bagus materi

teks berita.

Peneliti: Kurang bagus bagaimana bu?

Guru : Iya, jadi anak-anak mengeluh kesulitan karena proses pembuatan teks

berita panjang. Mulai dari mencari informasi sampai menulis teks berita.

Kebanyakan sih kesulitan ketika mengubah hasil wawancara menjadi teks berita

bu. Hasilnya teks berita anak-anak kurang bagus. Walaupun ada yang lumayan

bagus tapi kebanyakan kurang.

Peneliti: Oh begitu bu. kalau penulisan apakah anak-anak ada yang melakukan

kesalahan dalam penulisan bu?

Guru : Oh iya, banyak bu.

Peneliti: Kesalahannya dalam aspek apa ya bu?

Guru : Beragam sih bu, tapi kalau di teks berita yang saya ingat karena saya

menjelaskan unsur kebahasaan teks berita juga, jadi saya minta anak-anak untuk

menggunakan unsur kebahasaan teks berita dalam menulis teks berita mereka.

Karena itu saya jadi memperhatikan penggunaan unsur kebahasaan mereka. Nah,

yang mereka masih banyak keliru itu kata tugas bu, khususnya konjungsi.

Peneliti: Oh begitu, oh ya, materi teks berita ini diajarkan di semester satu ya bu?

Page 99: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

86

Guru : Iya betul bu, di awal semester satu.

Peneliti: Kalau begitu saya mohon izin nanti akan masuk ke kelas 8 untuk

melakukan penelitian bu. terima kasih sebelumnya, mohon maaf sudah

mengganggu waktu istirahatnya bu.

Guru : Iya sama-sama bu.

Peneliti: Assalamu’alaikum.

Guru : Wa’alaikumsalam.

B. Wawancara Siswa dengan Kesalahan Terbanyak

Peneliti: Assalamu’alaikum de, boleh minta waktunya sebentar gak?

Siswa 1: Wa’alaikumsalam eh, iya bu

Peneliti: saya kan kemarin abis penelitian di kelas kamu, nah sekarang saya mau

wawancara buat penelitian saya juga.

Siswa 1: oh, iya bu

Peneliti: kamu seneng baca novel gak?

Siswa 1: gak terlalu sih bu

Peneliti: oh gitu, tapi dalam satu bulan satu novel tamat gak?

Siswa 1: engga bu

Peneliti: kalau nulis seneng gak?

Siswa 1: enggak juga bu, hehe

Peneliti: oh gitu, kamu tahu gak apa itu konjungsi?

Siswa 1: hmm... itu ya bu, kayak dan, trus dengan, gitu-gitu ya?

Peneliti: iya betul.. kalau cara menulis konjungsi tahu? Nempatin konjungsi di

kalimat sesuai fungsinya

Siswa 1: hmm.. kurang tau bu hehe

Peneliti: okedeh, makasih yaa

Siswa 1: iya, sama-sama bu

Peneliti: Assalamu’alaikum de, aku boleh minta waktunya sebentar gak?

Siswa 2: Wa’alaikumsalam iya bu, boleh, kenapa ya?

Peneliti: aku mau wawancara buat penelitianku

Siswa 2: oh iya bu, gimana-gimana?

Page 100: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

87

Peneliti: kamu suka baca novel gak?

Siswa 2: gak terlalu bu

Peneliti: oalah.. tapi dalam waktu sebulan kira-kira bisa tuntas satu novel gak?

Siswa 2: enggak bu, karena males jadi jarang pegang buku

Peneliti: oh gitu, kalau nulis suka gak?

Siswa 2: gak juga bu, sukanya main game haha

Peneliti: haha, tapi kalau konjungsi tahu gak?

Siswa 2: konjungsi.. hm... pernah denger.. oh! Kata sambung ya bu?

Peneliti: kamu tahu gak cara nulis konjungsi yang bener? Nempatinnya dalem

kalimat sesuai fungsinya

Siswa 2: kurang tahu bu hehe

Peneliti: oh gitu, okedeh.. makasih banyak ya

Siswa 2: iya bu, sama-sama

Peneliti: Assalamu’alaikum de, aku mau wawancara sebentar bisa gak?

Siswa 3: Wa’alaikumsalam iya boleh bu

Peneliti: kamu suka baca gak?

Siswa 3: suka bu

Peneliti: kira-kira sebulan bisa baca berapa buku?

Siswa 3: mungkin dua buku bu, tergantung novelnya tebel atau engga bu

Peneliti: kalau nulis suka gak?

Siswa 3: engga bu, sukanya baca aja

Peneliti: oalah gitu, kamu tahu apa itu konjungsi?

Siswa 3: tahu bu, kata sambung kan?

Peneliti: iya betul, kalau cara menuliskan konjungsi sesuai fungsinya tahu?

Siswa 3: sedikit bu hehe

Peneliti: hehe okedeh, makasih banyak ya

Siswa 3: iya bu, sama-sama

Peneliti: Assalamu’alaikum, boleh minta waktunya sebentar gak? Aku mau

nanya-nanya sebentar.

Siswa 4: Wa’alaikumsalam. Iya boleh bu

Peneliti: kamu suka baca novel ga?

Page 101: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

88

Siswa 4: lumayan suka bu

Peneliti: berapa banyak novel yang kamu baca dalam sebulan?

Siswa 4: paling satu novel bu

Peneliti: kalau nulis suka gak?

Siswa 4: gak terlalu bu

Peneliti: kamu tahu apa itu konjungsi?

Siswa 4: kata penghubung ya bu?

Peneliti: iya betul. Kalau cara menuliskan konjungsi yang benar tau gak?

Siswa 4: wah gatau kalau itu bu

Peneliti: okedeh. Makasih banyak ya

Siswa 4: iya bu, sama-sama

Peneliti: Assalamu’alaikum, maaf ganggu nih, aku boleh nanya-nanya gak

sebentar?

Siswa 5: Wa’alaikumsalam, boleh banget bu

Peneliti: kamu suka baca novel gak?

Siswa 5: suka banget bu

Peneliti: kira-kira satu novel selesai dibaca berapa lama?

Siswa 5: mungki dua minggu bu

Peneliti: kalau nulis kamu suka gak?

Siswa 5: suka bu

Peneliti: kamu tau konjungsi itu apa?

Siswa 5: tau bu, kata sambung yang kayak dan dengan gitu kan?

Peneliti: iya betul, kalau cara penulisan konjungsi tau gak?

Siswa 5: hehe, kurang tau bu

Peneliti: okedeh.. makasih ya

Siswa 5: iya bu, sama-sama

Peneliti: Assalamu’alaikum, boleh minta waktunya sebentar gak de?

Siswa 6: Wa’alaikumsalam boleh bu, ada apa ya?

Peneliti: saya mau nanya-nanya buat penelitian skripsi

Siswa 6: boleh-boleh bu

Peneliti: kamu suka baca novel gak?

Page 102: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

89

Siswa 6: lumayan suka bu.

Peneliti: satu novel biasanya tuntas berapa lama?

Siswa 6: mungkin sekitar satu bulan bu.

Peneliti: kalau nulis suka gak?

Siswa 6: biasa aja sih bu

Peneliti: kamu tahu konjungsi?

Siswa 6: konjungsi.. kayak dan, tapi, adalah, gitu ya bu?

Peneliti: iya betul. Kalau cara penulisannya tahu gak?

Siswa 6: kurang paham bu saya

Peneliti: oke, makasih ya

Siswa 6: sama-sama bu

Peneliti: assalamu’alaikum de, saya mau wawancara sebentar bisa ga?

Siswa 7: wa’alaikumsalam, bisa bu

Peneliti: kamu suka baca novel gak?

Siswa 7: iya bu, suka

Peneliti: kalau satu bulan kira-kira bisa tuntas baca berapa novel?

Siswa 7: paling satu novel bu

Peneliti: kalau nulis suka gak?

Siswa 7: lumayan suka bu

Peneliti: kamu tahu apa itu konjungsi gak?

Siswa 7: yang contohnya kayak yang dan dengan gitu kalo ga salah bu

Peneliti: kalau cara penulisan konjungsi tahu gak?

Siswa 7: kurang tahu kalau itu bu

Peneliti: okedeh, makasih banyak ya

Siswa 7: iya bu, sama-sama

Peneliti: Assalamu’alaikum, boleh minta waktunya sebentar gak?

Siswa 8: Wa’alaikumsalam boleh bu

Peneliti: kamu suka baca gak?

Siswa 8: suka bu

Peneliti: satu buku selesai berapa lama?

Siswa 8: kurang lebih dua minggu bu

Page 103: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

90

Peneliti: kalau nulis suka gak?

Siswa 8: gak suka bu

Peneliti: kamu tahu apa itu konjungsi?

Siswa 8: pernah diajarin bu, tentang kata sambung kalo gak salah bu

Peneliti: kamu tau gak cara penulisan konjungsi?

Siswa 8: engga tahu bu

Peneliti: okedeh, makasih banyak ya

Siswa 8: iya bu, sama-sama

C. Wawancara Siswa yang Tidak Melakukan Kesalahan

Peneliti: Assalamu’alaikum mohon maaf sebelumnya mengganggu waktu kalian.

Saya mengumpulkan kalian untuk melakukan wawancara sekaligus agar

menghemat waktu. Saya akan ajukan beberapa pertanyaan nanti kalian jawab satu

persatu ya.

Siswa 9: baik bu

Siswa 11: ya bu

Siswa 12: oke bu

Peneliti: pertanyaan pertama, apakah kalian suka baca novel?

Siswa 10: suka bu

Siswa 9: lumayan lah bu

Siswa 11: suka suka suka

Siswa 13: suka banget bu

Siswa 12: aku sih yes

Peneliti: pertanyaan selanjutnya, dalam waktu satu bulan kalian bisa baca buku

novel berapa banyak?

Siswa 11: saya dua buku novel bu

Siswa 13: saya juga sama bu, dua novel

Siswa 10: saya satu bu

Siswa 12: sama bu, saya satu novel

Siswa 9: saya juga satu novel doang bu

Peneliti: kalian senang menulis juga gak?

Page 104: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

91

Siswa 10: saya gak suka bu

Siswa 9: kalo saya lumayan seneng bu

Siswa 12: saya gak terlalu suka bu

Siswa 11: saya mah hobinya nulis bu

Siswa 13: kalo saya gak hobi tapi lumayan seneng nulis bu

Peneliti: kalian tahu konjungsi?

Siswa 10: tau bu

Peneliti: apa yang kalian tau?

Siswa 12: kata sambung kan bu?

Peneliti: betul, coba sebutkan contohnya

Siswa 9: dan, tapi, yang.. apalagi ya..

Siswa 11: adalah, namun, terus....

Siswa 13: dengan, dan, bahkan.. yg inget itu bu

Peneliti: kalau cara menempatkan konjungsinya paham gak?

Siswa 9: paham bu

Siswa 10: sepertinya bisa bu

Siswa 11: tempatkan sesuai makna nya aja kan bu

Siswa 12: kurang lebih ngerti bu

Siswa 13: tergantung kalimatnya kan bu, yang saya inget banget dan itu tidak

boleh di awal kalimat.

Peneliti: iya seperti itu kurang lebih. Itu aja kayaknya pertanyaan dari saya.

Makasih banyak sudah mau meluangkan waktunya ya.

Page 105: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

92

Lampiran VIII

Page 106: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

93

Page 107: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

94

Page 108: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

95

Page 109: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

96

Page 110: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

97

Page 111: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

98

Page 112: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

99

Page 113: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

100

Page 114: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

101

Page 115: ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …

102

RIWAYAT PENULIS

Sumayyah Afifah lahir di Tangerang pada tanggal 6

September 1995. Perempuan berdarah Betawi ini adalah

anak pertama dari enam bersaudara. Penulis menempuh

pendidikan awal di TKIT Ash Shiddiqiyyah (2000-2001),

Madrasah Ibtidaiyyah Pembangunan UIN Jakarta (2001-

2007), SMP Puspita Bangsa (2007-2009), Madrasah

Tsanawiyyah Pembangunan UIN Jakarta (2009-2010), dan

SMA Negeri 87 Jakarta (2010-2013). Kemudian melanjutkan pendidikan S1 di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

Sejak SMP penulis aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler seperti

tari saman dan marawis. Selain aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, penulis juga

aktif dalam OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah). Pada jenjang SMA penulis

aktif dalam kegiatan ROHIS (Rohani Islam) dan menjabat sebagai Ketua

Keputrian. Selain itu, penulis juga gemar menulis karya sastra seperti cerpen dan

puisi. Penulis kerap kali menyabet juara menulis cerpen, menulis puisi, dan

membaca puisi. Penulis telah menerbitkan salah satu karyanya dalam Antologi

Cerpen “Bisik Rindu dari Masjid Sekolah”.

Studi S-1 diselesaikan pada tahun 2019 dengan judul Skripsi “Analisis

Kesalahan Penggunaan Konjungsi Koordinatif dalam Teks Berita Karya Siswa

Kelas VIII SMP IT Ash Shiddiqiyyah Tangerang Selatan Tahun Pelajaran

2018/2019”. Saat ini penulis telah menikah dan memiliki dua orang putra. Saat ini

penulis mengajar di salah satu sekolah tahfidz di Tangerang Selatan. Penulis juga

merintis sebuah brand hijab sejak tahun 2013. Penulis memiliki motto hidup,

lakukan segala sesuatu karena Allah demi meraih ridho Allah.