ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA SURAT DINAS KANTOR …eprints.unram.ac.id/10056/1/JURNAL...
-
Upload
phamkhuong -
Category
Documents
-
view
302 -
download
0
Transcript of ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA SURAT DINAS KANTOR …eprints.unram.ac.id/10056/1/JURNAL...
1
ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA SURAT DINAS KANTOR DESA
PEMEPEK KECAMATAN PRINGGARATA KABUPATEN LOMBOK
TENGAH
JURNAL SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana Strata
Satu (S1) Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Oleh
HENDRI SETIAWAN
E1C114035
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2018
2
3
ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA SURAT DINAS KANTOR DESA PEMEPEK
KECAMATAN PRINGGARATA KABUPATEN LOMBOK TENGAH
Oleh
Hendri Setiawan
E1C114035
Universitas Mataram
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Jl. Majapahit No. 62 Mataram NTB 83125 Telp. (0370) 623873
Email: [email protected]
ABSTRAK
Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimanakah kesalahan penggunaan huruf
pada surat dinas di Kantor Desa Pemepek, (2) bagaimanakah kesalahan penulisan kata pada surat
dinas di Kantor Desa Pemepek, (3) bagaimanakah kesalahan penggunaan tanda baca pada surat
dinas di Kantor Desa Pemepek. Tujuan dalam penelitian ini yaitu: (1) untuk mendeskripsikan
bentuk-bentuk kesalahan penggunaan huruf pada surat dinas di Kantor Desa Pemepek, (2) untuk
mendeskripsikan bentuk-bentuk kesalahan penulisan kata pada surat dinas di Kantor Desa
Pemepek, (3) untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk kesalahan penggunaan tanda baca pada
surat dinas di Kantor Desa Pemepek. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan metode dokumentasi dan metode simak. Data yang terkumpul kemudian dianalisis
menggunakan metode padan intralingual. Penyajian data menggunakan metode penyajian hasil
analisis data informal. Hasil penelitian ini menemukan: (1) kesalahan penggunaan huruf pada
surat dinas di Kantor Desa Pemepek, kesalahan penggunaan huruf meliputi; kesalahan
penggunaan huruf kapital atau huruf besar dan kesalahan penggunaan huruf tebal. Kesalahan
tersebut terdapat pada bagian kepala surat sampai bagian penutup surat, (2) kesalahan penulisan
kata pada surat dinas di Kantor Desa Pemepek, kesalahan penulisan kata meliputi; kesalahan
penulisan kata berimbuhan, kesalahan penulisan kata depan di, kesalahan penulisan singkatan
atau akronim, dan kesalahan penulisan lambang bilangan. Kesalahan tersebut terdapat pada
bagian isi surat, (3) kesalahan penggunaan tanda baca pada surat dinas di Kantor Desa Pemepek,
kesalahan penggunaan tanda baca meliputi; kesalahan penggunaan tanda titik (.), tanda koma (,),
tanda titik dua (:), tanda hubung (-), tanda elipsis (...), dan penggunaan garis miring (/).
Kesalahan tersebut terdapat pada bagian kepala surat sampai bagian penutup surat.
Kata kunci : analisis kesalahan berbahasa, analisis kesalahan ejaan, surat dinas.
4
ANALYSIS OF SPELLING ERRORS IN THE OFFICIAL LETTER OF PEMEPEK
VILLAGE, PRINGGARATA DISTRICT, LOMBOK TENGAH REGENCY
By
Hendri Setiawan
E1C114035
ABSTRACT
The problems studied in this study are: (1) how is the error in the use of letters in the official
letter in the Pemepek Village Office, (2) how is the writing error in the official letter in the
Pemepek Village Office, (3) how is the use of punctuation in the official letter in Pemepek
Village Office. The objectives in this study are: (1) to describe the forms of letters using errors in
official letters at Pemepek Village Office, (2) to describe forms of word errors in official letters
in Pemepek Village Office, (3) to describe forms - a form of misuse of punctuation marks in
official letters at the Pemepek Village Office. Data collection method in this study uses
documentation method and method of observation. The collected data is then analyzed using the
intralingual equivalent method. Presentation of data using the method of presenting the results of
informal data analysis. The results of this study found: (1) errors in the use of letters in official
letters in the Pemepek Village Office, errors in the use of letters include; misuse of capital letters
or uppercase letters and incorrect use of bold letters. The error is found in the letter head until the
closing letter, (2) the writing error in the official letter in the Pemepek Village Office, the writing
error of the word includes; typing errors in writing, errors in writing prepositions, errors in
writing abbreviations or acronyms, and writing errors in number symbols. These errors are found
in the contents of the letter, (3) the misuse of punctuation marks in official letters in the Pemepek
Village Office, the misuse of punctuation includes; use of a dot (.), comma (,), colon (:), hyphen
(-), ellipsis (...), and use of slashes (/). The error is found in the letter head until the letter closure.
Keywords: language error analysis, spelling error analysis, official letter.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Manusia sebagai makhluk sosial
membutuhkan sarana untuk berinteraksi dengan
manusia lainnya untuk menyampaikan pikiran,
perasaan, dan gagasan dalam berbagai
kebutuhan. Untuk kepentingan interaksi sosial
itu, dibutuhkan suatu alat komunikasi yang
disebut bahasa, baik berupa bahasa lisan maupun
bahasa tulis. Bahasa lisan merupakan ragam
bahasa yang diungkapkan melalui media lisan,
seperti berpidato, ceramah, berdialog, dan
sebagainya, sedangkan bahasa tulis merupakan
ragam bahasa yang pemakaiannya melalui media
tulis. Bahasa tulis digunakan untuk menulis
buku, makalah, skripsi, surat, dan sebagainya.
Salah satu bentuk bahasa tulis adalah
surat. Surat merupakan salah satu alat
komunikasi yang menggunakan media bahasa
tulis. Kegiatan kantor pemerintah maupun
swasta tidak terlepas dari kegiatan saling
memberikan informasi baik lisan maupun
tulisan. informasi. Pada saat menulis surat harus
memperhatikan Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang meliputi penggunaan huruf,
penggunaan tanda baca, dan penulisan kata.
Selain itu, harus memperhatikan pilihan kata
dalam menulis surat.
5
Surat-menyurat merupakan kegiatan
keseharian pegawai bagian administrasi di
Kantor Desa Pemepek Kecamatan Pringgrata.
Menulis surat dinas dengan memperhatikan
Ejaan Bahasa Indonesia sudah menjadi
ketentuan, namun pada kenyataannya menulis
surat dinas tidak mudah dilakukan. Penggunaan
ejaan bahasa Indonesia pada surat dinas Desa
Pemepek Kecamatan Pringgarata masih banyak
ditemukan kesalahan. Kesalahan-kesalahan yang
dimaksud seperti kesalahan penggunaan huruf
kapital, huruf miring, kata berimbuhan, kata
depan, singkatan, kesalahan penggunaan tanda
baca seperti penggunaan tanda titik, tanda koma,
titik dua, dan kesalahan pemilihan kata.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
kesalahan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia
yang meliputi:
1) Bagaimanakah kesalahan penggunaan huruf
pada surat dinas di Kantor Desa Pemepek
Kecamatan Pringgarata?
2) Bagaimanakah kesalahan penggunaan tanda
baca pada surat dinas di Kantor Desa
Pemepek Kecamatan Pringgarata?
3) Bagaimanakah kesalahan penulisan kata
pada surat dinas di Kantor Desa Pemepek
Kecamatan Pringgarta?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini berdasarkan
kesalahan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia
yaitu sebagai berikut:
1) Untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk
kesalahan penggunaan huruf pada surat
dinas Desa Pemepek.
2) Untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk
kesalahan penggunaan penggunaan tanda
baca pada surat dinas Desa Pemepek.
3) Untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk
kesalahan penulisan kata pada surat dinas
Desa Pemepek.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaatnya penelitian ini ditinjau dari
manfaat secara teoretis dan secara praktis.
1.4.1 Manfaat Teoretis
Sebagai pengetahuan bagi masyarakat
dan khususnya bagi pegawai Kantor
Desa Pemepek mengenai bentuk-bentuk
kesalahan penggunaan ejaan pada surat
dinas.
Sebagai pedoman bagi para peneliti
yang ingin meneliti masalah kebahasaan
khususnya pada penulisan surat untuk
membuat surat resmi yang baik dan
benar.
1.4.2 Manfaat Praktis
• Sebagai pedoman bagi para pegawai
instansi pemerintahan khususnya bagi
pegawai Kantor Desa Pemepek dalam
membuat surat dinas.
• Sebagai pedoman dalam memperbaiki
kesalahan penulisaan surat.
• Sebagai perbandingan bagi penelitian
yang sudah dilakukan atau yang akan
dilakukan yang berkaitan dengan
kesalahan berbahasa.
II. LANDASAN TEORI
2.1 Penelitian Relevan
Penelitian-penelitian terdahulu yang
berhubungan dan yang sesuai dengan penelitian
ini yaitu:
1. Penelitian yang dilakukan oleh
Yuliantini (2011) dengan judul
“Analisis Penggunaan Ejaan dan Tanda
Baca dalam Skripsi Mahasiswa Jurusan
IPS di Fkip Universitas Mataram”.
6
2. Penelitian yang dilakukan oleh Eni
Kusmirawati (2011) dengan judul
“Analisis Penggunaan Huruf Kapital
dan Penulisan Kata pada Majalah Gaul
Terbitan Gramedia Edisi 2010”.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Saiful
Bahri (2012) dengan judul “Analisis
Kesalahan Berbahasa dalam Harian
Lombok Post dan Kaitannya dengan
Pembelajaran Bahasa Indonesia di
SMP/Mts”.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Hendra
Raharja (2012) dengan judul “Analisis
Kesalahan Berbahasa Surat Organisasi
Mahasiswa FKIP Universitas Mataram
Tahun Akademik 2011/2012”.
5. Sya’baniatun Isnaini (2013) dengan
judul “Analisis Kesalahan Penggunaan
Bahasa Baku dalam Surat Resmi di
Kantor Desa Anyar Kecamatan Bayan
Kabupaten Lombok Utara.
2.2 Kajian Teori
2.2.1 Analisis Kesalahan Berbahasa
Analisis kesalahan berbahasa adalah
suatu prosedur kerja yang biasa digunakan oleh
peneliti atau guru bahasa, yang meliputi kegiatan
mengumpulkan sampel kesalahan berbahasa,
mengidentifikasi kesalahan yang terdapat dalam
sampel, menjelaskan kesalahan berbahasa
tersebut, mengklasifikasi kesalahan itu, dan
mengevaluasi taraf keseriusan kesalahan itu
(Tarigan, Djago dan Lilis Siti Sulistyaningsih,
1996/1997 : 25).
2.2.2 Kesalahan Ejaan
Adapun jenis-jenis kesalahan ejaan yang
disarikan dari Setyawati (2010: 155)
mengemukakan kesalahan dalam penerapan
kaidah Ejaan Bahasa yang Disempurnakan
(EYD), di antaranya meliputi: (a) kesalahan
penulisan huruf besar atau huruf kapital, (b)
kesalahan penulisan huruf miring, (c) kesalahan
penulisan kata, (d) kesalahan memenggal kata,
(e) kesalahan penulisan lambang bilangan, (f)
kesalahan penulisan unsur serapan, dan (g)
kesalahan penulisan tanda baca.
2.2.3 Ejaan Bahasa Indonesia
a. Pengertian Ejaan
Ejaan adalah kaidah-kaidah cara
menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan
sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf)
serta penggunaan tanda baca, KBBI (2011).
Menurut Purwandari dan Qoni’ah (2015: 18),
ejaan adalah kaidah-kaidah cara
menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan
sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf).
Sedangkan, menurut Suryaman (1987: 6), ejaan
ialah keseluruhan peraturan bagaimana
melambangkan bunyi-bunyi ujaran, bagaimana
menempatkan tanda-tanda baca, bagaimana
memotong-motong suatu kata, dan bagaimana
menggabungkan kata. Selain itu, Arifin dan
Tasai (2004: 170), juga berpendapat ejaan
adalah keseluruhan peraturan bagaimana
melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana
antar hubungan antara lambang-lambang itu
(pemisahan dan penggabungannya dalam suatu
bahasa).
b. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
(2017) yang diterbitkan oleh Global Media
menggolongkan Ejaan Bahasa Indonesia dalam
beberapa bagian antara lain:
1. Penggunaan huruf
Penggunaan huruf terdiri dari:
2. Penulisan kata
Penulisan kata terdiri dari:
3. Penggunaan tanda baca
Penggunaan tanda baca terdiri dari:
2.2.4 Surat a. Pengertian Surat
Adapun beberapa pendapat para ahli
tentang definisi surat. Menurut Arifin (1987: 44)
surat merupakan sarana komunikasi tertulis
untuk menyampaikan informasi kepada orang
lain. Selain itu, Suprapto (2014: 1) berpendapat
surat merupakan alat komunikasi antara dua
belah pihak yang berupa tulisan dalam kertas
atau lainnya. Pendapat lain juga diungkapkan
oleh Sumantri (dalam Nazir 2016: 17)
mengatakan surat merupakan salah satu alat
7
komunikasi yang menggunakan media bahasa
tulis.
b. Surat Dinas
Surat dinas yaitu surat yang ditulis untuk
kepentingan atau menyangkut masalah lembaga,
organisasi, instansi, dan sebagainya (Suprapto,
2014: 3). Adapun jenis-jenis surat dinas yang
dibuat oleh pihak lembaga atau instansi
pemerintah antara lain:
1. Surat undangan
2. Surat panggilan
3. Surat edaran
4. Surat pengantar
5. Surat keterangan
6. Surat permohonan
7. Surat kuasa
8. Surat tugas
9. Surat keputusan
10. Surat perjalanan dinas
c. Syarat-syarat Surat Dinas
1. Surat harus disusun dengan teknik
penyusunan surat yang benar.
2. Surat harus diketik secara benar.
3. Isi surat harus dinyatakan secara jelas,
ringkas, sopan, dan eksplisit.
4. Bahasa yang digunakan dalam surat
harus baik dan benar.
d. Bentuk-bentuk Surat Dinas
Bentuk surat yang dimaksud bukanlah
bentuk ukursn kertas surat, melainkan bentuknya
dilihat dari letak dan penulisan bagian-bagian
surat yaitu letak dan penulisan bagian
kop/kepala surat sampai dengan inisial. Suprapto
(2014: 9) membahas 10 bentuk surat dinas yang
sering digunakan yaitu sebagai berikut:
1. Surat Bentuk Lurus Penuh (Full Block
Style)
2. Surat Bentuk Persegi (Square Style)
3. Surat Bentuk Lurus (Block Style)
4. Surat Bentuk Setengah Lurus (Semi Block
Style)
5. Surat Bentuk Lekuk (Indented Style)
6. Surat Bentuk Resmi (Official Style)
7. Surat Bentuk Paragraf Bergantung
(Hanging Paragraf)
8. Surat Bentuk Gaya Depdiknas
9. Surat Bentuk Simetris Penuh
10. Surat Bentuk Simetris
e. Bagian-bagian Surat Dinas
Menurut Arifin (1987: 49), bagian-
bagian surat itu mempunyai kegunaan. Dalam
surat pribadi biasanya hanya terdapat bagian-
bagian surat yang dianggap penting saja,
sedangkan dalam surat dinas dan surat niaga
bagian-bagian surat itu lebih seragam dan
lengkap. Bagian-bagian surat resmi yang
lengkap adalah sebagai berikut:
1. Kepala surat
2. Nomor surat
3. Lampiran
4. Hal atau Perihal
5. Tanggal surat
6. Alamat surat
7. Salam pembuka
8. Isi surat:
9. Alinea pembuka
10. Isi surat yang sesungguhnya
11. Alinea penutup
12. Salam penutup
13. Tanda tangan, Nama jelas, dan Jabatan
14. Tembusan atau Inisial
III. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini
adalah penelitian kualitatif. Menurut Bodgan
dan Taylor dalam Muhammad (2011: 19)
mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis, atau lisan
dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati.
3.2 populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Arikunto dalam Muhammad
(2011: 180) populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh surat dinas yang diterbitkan oleh Kantor
Desa Pemepek.
2. Sampel
Menurut Arikunto dalam Muhammad
(2011: 180) Sampel adalah sebagian atau wakil
8
dari populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini
peneliti mengambil 10 sampel surat dinas yang
diterbitkan oleh Kantor Desa Pemepek. Surat-
surat tersebut terdiri dari 3 surat yang diterbitkan
pada bulan April tahun 2016, kemudian 3 surat
yang diterbitkan pada bulan April dan Agustus
tahun 2017, dan 4 surat yang diterbitkan pada
bulan Februari, Maret dan April tahun 2018.
3.3 Data dan Sumber Data
1. Data
Menurut Muhammad (2012: 2) data
merupakan fakta, benda yang akan diproses
lebih lanjut, bukti, rekaman, statistik yang
digunakan untuk membuat simpulan. Wujud
data dalam penelitian ini berupa kesalahan
penulisan kata dan tanda baca.
2. Sumber Data
Sumber data terkait dengan dari siapa,
apa, dan mana informasi mengenai fokus
penelitian diperoleh. Dengan kata lain, sumber
data berkaitan dengan lokasi dan satuan
penelitian atau observasi unit (Muhammad,
2011: 154). Sumber data dalam penelitian ini
adalah surat dinas yang diterbitkan oleh Kantor
Desa Pemepek.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode penelitian data dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1. Metode Dokumentasi
2. Metode Simak dengan teknik catat
3.5 Metode dan Teknik Analisis Data
1. Metode dalam penelitian ini menggunakan
metode padan intralingual
2. Teknik analisis data dalam penelitian ini
menggunakan teknik hubung banding
membedakan (HBB) dan teknik hubung
banding menyamakan (HBS).
3.5 Metode Penyajian Hasil Data
Metode penyajian hasil analisis data
dalam penelitian ini menggunakan metode
informal. Menurut Muhammad (2012: 125)
metode informal adalah metode penyajian data
dengan menggunakan kata-kata biasa untuk
merumuskan kaidah sesuai dengan ranah,
konstrain, dan hubungan antar kaidah. Dalam
penelitian ini akan disajikan hasil analisis data
berupa uraian atau penjelasan mengenai
kesalahan penggunaan ejaan pada surat dinas
yang diterbitkan oleh Kantor Desa Pemepek
Kecamatan Pringgarata.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Kesalahan Penggunaan Huruf pada
Surat Dinas
Kesalahan penggunaan huruf dalam surat
dinas yang diterbitkan oleh Kantor Desa
Pemepek Kecamatan Pringgarata masih banyak
terjadi kesalahan dari seluruh sampel surat yang
diambil, kesalahan penggunaan huruf tersebut
meliputi kesalahan penggunaan huruf kapital
atau huruf besar dan kesalahan penggunaan
huruf tebal. Kesalahan yang dimaksud yaitu
sebagai berikut:
4.1.1 Kesalahan Penggunaan Huruf
Kapital
Kesalahan penggunaan huruf kapital pada
lampiran surat I terdapat pada bagian salam
pembuka, isi surat dan nama jabatan. Data
pertama kesalahan penggunaan huruf kapital
terdapat pada bagian salam pembuka surat.
“Dengan Hormat”
(Sumber data: Surat I. Perihal: Mohon
Rekomendasi Izin Keramaian. Tanggal: 29
Maret 2018)
Data (1) pada penulisan “Dengan Hormat”
masih terdapat kesalahan penggunaan huruf
kapital, huruf “H” pada kata “Hormat” ditulis
menggunakan huruf kecil, karena apabila kata
“hormat” ditulis pada tengah dan akhir kalimat,
maka huruf awalnya ditulis menggunakan huruf
kecil karena kata “hormat” bukan nama gelar,
jabatan, dan nama. Penulisan yang benar yaitu:
9
(1a) “Dengan hormat.”
(Sumber data: Surat I. Perihal: Mohon
Rekomendasi Izin Keramaian. Tanggal: 29
Maret 2018)
Kesalahan penggunaan huruf kapital pada
lampiran surat II terdapat pada bagian isi surat.
Data ke-5 pada lampiran surat II berikut ini.
(5) Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : MUHALI, S.PdI
Jabatan : Sekretaris Desa Pemepek
Dengan ini menerangkan kepada :
Nama : WARIADI
NIK : 5202080107990491
(Sumber data: Surat II. Perihal: Surat
Keterangan Domisili. Tanggal: 12 April
2018)
Data (5) kesalahan penggunaan huruf kapital
pada kata “MUHALI, S.PdI” dan kata
“WARIADI”, tidak semua huruf ditulis dengan
huruf kapital, tetapi hanya huruf awalnya saja
yang ditulis menggunakan huruf kapital, karena
sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia apabila
kata yang menunjukkan nama seseorang, maka
penulisan huruf awalnya menggunakan huruf
kapital. Jadi, penulisan yang benar yaitu:
(5a) Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Muhali, S.PdI
Jabatan : Sekretaris Desa Pemepek
Dengan ini menerangkan kepada :
Nama : Wariadi
NIK : 5202080107990491
(Sumber data: Surat II. Perihal: Surat
Keterangan Domisili. Tanggal: 12 April
2018)
4.1.2 Kesalahan Penggunaan Huruf Tebal
Kesalahan penggunaan huruf tebal masih
terdapat dalam surat yang diterbitkan oleh
Kantor Desa Pemepek. Kesalahan tersebut
terdapat pada bagian isi surat.
Data berikutnya pada kesalahan penggunaan
huruf tebal lainnya juga terdapat pada lampiran
surat X pada bagian isi surat berikut ini.
(36) Saudara/i untuk berpartisipasi guna
kelancaran kegiatan tersebut diatas, nanti
pada:
Hari/Tanggal : Rabu, 12 April 2016
Jam : 08.00 Wita sampai
dengan selesai
Tempat : Dusun Kebun Sirih
Desa Pemepek
Demikian surat undangan ini dibuat, mohon
kiranya Bapak/i Saudara/i berkenan
menghadirkan personilnya, dan atas
kehadirannya kami ucapkan terima kasih.
(Sumber data: Surat X. Perihal: Gotong-
royong Jembatan. Tanggal: 29 April 2016)
Data (36) kesalahan penggunaan huruf tebal
pada bagian isi surat tersebut tidak perlu
digunakan, namun hanya menggunakan huruf
biasa tanpa ditebalkan. Hal tersebut tidak sesuai
dengan kaidah Ejaan Bahasa Indonesia, huruf
tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan
yang sudah ditulis miring dan dipakai untuk
menegaskan bagian-bagian judul buku, bab, dan
subbab. Penulisan yang benar yaitu seperti
berikut ini.
(36a) Saudara/i untuk berpartisipasi guna
kelancaran kegiatan tersebut diatas, nanti
pada:
Hari/Tanggal : Rabu, 12 April 2016
Jam : 08.00 Wita sampai
dengan selesai
Tempat : Dusun Kebun Sirih Desa
Pemepek
10
Demikian surat undangan ini dibuat, mohon
kiranya Bapak/i Saudara/i berkenan
menghadirkan personilnya, dan atas
kehadiranya kami ucapkan terima kasih.
(Sumber data: Surat X. Perihal: Gotong-
royong Jembatan. Tanggal: 29 April 2016)
4.2 Kesalahan Penulisan Kata pada Surat
Dinas
Kesalahan penulisan kata dalam surat
dinas yang diterbitkan oleh Kantor Desa
Pemepek Kecamatan Pringgarata masih banyak
ditemukan. Kesalahan yang dimaksud meliputi:
(a) kesalahan penulisan kata berimbuhan, (b)
kesalahan penulisan kata depan, (c) kesalahan
penulisan singkatan atau akronim, dan (d)
kesalahan penulisan angka.
4.2.1 Kesalahan Penulisan Kata Berimbuhan
Kata imbuhan ditulis serangkai dengan
kata dasarnya. Data kesalahan penulisan kata
berimbuhan pada surat dinas Kantor Desa
Pemepek terdapat pada lampiran surat II, III dan
VI berikut ini.
(37) “Demikian surat keterangan ini kami
buat sebenarnya agar dapat di pergunakan
sebagaimana mestinya.”
(Sumber data: Surat II, III, dan VI)
Data (37) kesalahan kata berimbuhan pada kata
“di pergunakan”, kata “di pergunakan”
seharusnya ditulis serangkai menjadi
“dipergunakan” bukan dipisah. Apabila kata
“di” ditulis di depan kata kerja, maka penulisan
kata “di” harus ditulis serangkai dengan kata
yang mengikutinya. Jadi, penulisan yang benar
yaitu:
(37a) “Demikian surat keterangan ini kami
buat sebenarnya agar dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.”
(Sumber data: Surat II, III, dan VI)
4.2.2 Kesalahan Penulisan Kata Depan
Penulisan kata depan pada surat dinas
yang diterbitkan oleh Kantor Desa Pemepek
masih terdapat kesalahan pada beberapa surat.
Data kesalahan penulisan kata depan di pada
lampiran surat I terdapat pada bagian isi surat.
(38) “Pada hari Minggu malam Senin tanggal
01 April 2018 dihalaman rumah”.
(Sumber data: Surat I. Perihal: Mohon
Rekomendasi Izin Keramaian. Tanggal: 29
Maret 2018)
Data (38) pada kata “dihalaman” tidak ditulis
serangkai, karena kata di disini diikuti kata
“halaman” yang merupakan kata yang
menunjukkan tempat, sehingga kata yang
menunjukkan tempat setelah kata di harus ditulis
terpisah . Kata di pada kata “dihalaman” harus
ditulis terpisah. Penulisan yang benar yaitu:
(38a) “Pada hari Minggu malam Senin
tanggal 01 April 2018 di halaman rumah”.
(Sumber data: Surat I. Perihal: Mohon
Rekomendasi Izin Keramaian. Tanggal: 29
Maret 2018)
Selanjutnya, kesalahan penulisan kata “diatas”
juga masih banyak ditemukan dalam surat dinas
Kantor Desa Pemepek Kecamatan Pringgarata.
Kesalahan tersebut tersebar pada lampiran surat
IV, V, VII, dan X pada data berikut.
(39) “Adalah yang tersebut namanya diatas
sepanjang pengetahuan dan pengecekan kami
benar telah meninggal dunia”.
(Sumber data: Surat IV, V, VII, dan X)
Data (39) pada kata “diatas” merupakan kata
yang menunjukkan tempat, kata di yang diikuti
kata yang menunjukkan tempat harus ditulis
terpisah menjadi “di atas” karena fungsi kata di
sebagai kata depan atau preposisi, sehingga
harus ditulis terpisah. Jadi, penulisan yang benar
yaitu:
(39a) “Adalah yang tersebut namanya di atas
sepanjang pengetahuan dan pengecekan kami
benar telah meninggal dunia”.
(Sumber data: Surat IV, V, VII, dan X)
11
4.2.3 Kesalahan Penulisan Singkatan atau
Akronim
Singkatan adalah bentuk yang
dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau
lebih. Singkatan nama orang, nama gelar,
jabatan atau pangkat diikuti dengan tanda titik
(.).
(40) “Nama: Syamsudin, S.H.I”
(41) “Nama: Muhali, S.Pd.I”
(Sumber data: Lampiran Semua Surat)
Data (40, 41) pada penulisan gelar kepala desa
dan sekretaris desa pada semua lampiran surat
tidak diikuti dengan pemakaian tanda titik (.) di
akhir gelar, hal ini jelas merupakan suatu
kesalahan dalam penulisan singkatan. Dalam
Ejaan Bahasa Indonesia setelah penulisan gelar
harus diakhiri dengan tanda (.), sehingga
penulisan nama gelar kepala desa dan sekretaris
desa yang benar yaitu:
(40a) “Nama: Syamsudin, S.H.I.”
(41a) “Nama: Muhali, S.Pd.I.”
(Sumber data: Lampiran Semua Surat)
Selain itu, data berikutnya pada kesalahan
penulisan singkatan “A.n” terdapat pada
lampiran surat I, III, dan V ”.
(42) Pemepek, 04 Agustus 2017
A.n Kepala Desa Pemepek
Sekdes
(Sumber data: Surat I, III, dan V)
Data (42) pada kata “A.n” seharusnya huruf
awalnya ditulis menggunakan huruf kecil
menjadi “a.n” sesuai dengan Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia tentang penulisan
singkatan yang benar, apabila singkatan “atas
nama” maka huruf awalnya harus menggunakan
huruf kecil. Penulisan singkatan yang benar
yaitu:
(42a) Pemepek, 04 Agustus 2017
a.n Kepala Desa Pemepek
Sekdes
(Sumber data: Surat I, III, dan V)
4.2.4 Kesalahan Penulisan Lambang
Bilangan
Data kesalahan penulisan lambang bilangan
pada lampiran surat II, III, dan IX terdapat pada
bagian isi surat berikut ini.
(45) Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : MUHALI, S.PdI
Jabatan : Sekretaris Desa Pemepek
Dengan ini menerangkan kepada:
Nama : WARIADI
NIK : 5202080107990491
Tempat/tgl lahir : Repok Pidendang, 01-
01-1999
Kelamin: Laki-laki
(Sumber data: Surat II, III, dan IX)
Data (45) kesalahan penulisan tempat dan
tanggal lahir, seharusnya penulisan tanggal,
bulan, dan tahun ditulis secara lengkap, tidak
disingkat atau diganti dengan lambang bilangan,
pada lampiran surat II penulisan yang benar
adalah (45a) “Repok Pidendang, 01 Januari
1999”, lampiran surat III penulisan yang benar
adalah “Cerorong, 01 Juli 1975”, dan lampiran
surat IX penulisan yang benar adalah “Cerorong,
01 Juli 1960”. Penulisan yang benar seperti
berikut ini.
(45a) Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : MUHALI, S.PdI
Jabatan : Sekretaris Desa Pemepek
Dengan ini menerangkan kepada:
Nama : WARIADI
12
NIK : 5202080107990491
Tempat/tgl lahir : Repok Pidendang, 01
Januari 1999
Kelamin : Laki-laki
(Sumber data: Surat II, III, dan IX)
4.3 Kesalahan Penggunaan Tanda Baca
pada Surat Dinas
Kesalahan penggunaan tanda baca pada
surat dinas yang diterbitkan oleh Kantor Desa
Pemepek Kecamatan Pringgarata masih banyak
ditemukan mulai dari bagian pembuka surat
sampai dengan bagian penutup surat. Keselahan-
kesalahan yang dimaksud adalah sebagai
berikut.
4.3.1 Penggunaan Tanda Baca Titik (.)
Kesalahan penggunaan tanda baca titik (.)
pada surat dinas yang diterbitkan oleh Kantor
Desa Pemepek. Data kesalahan pada lampiran
surat I terdapat pada bagian salam pembuka
surat.
(46) “Dengan Hormat.”
(Sumber data: Surat I. Perihal: Mohon
Rekomendasi Izin Keramaian. Tanggal: 29
Maret 2018)
Data (46) kesalahan penggunaan tanda baca titik
(.) pada akhir kata “Hormat.” tersebut
seharusnya ditulis tanda koma (,) menjadi
“Dengan hormat,” bukan tanda titik (.) sesuai
dengan peraturan penulisan surat yang baik dan
benar, kesalahan penulisan tanda titik (.) pada
kata “Dengan Hormat.” juga terdapat pada
lampiran surat X. Penulisan yang benar yaitu:
(46a) “Dengan hormat,”
(Sumber data: Surat I. Perihal: Mohon
Rekomendasi Izin Keramaian. Tanggal: 29
Maret 2018)
Data berikutnya kesalahan penggunaan tanda
baca titik (.) lainnya juga terdapat pada
penulisan nama gelar.
(47) “Syamsudin, SH.I” dan “Muhali, S.Pd.I”
(Sumber data: Lampiran Semua Surat)
Data (47) penulisan nama gelar pada data di atas
pada akhir gelar tidak diikuti tanda titik (.),
dalam Ejaan Bahasa Indonesia setelah penulisan
gelar harus diakhiri dengan tanda (.). Kesalahan
penulisan nama gelar yang tidak diakhiri dengan
tanda titik (.) terdapat pada semua lampiran
surat. Jadi, penulisan nama gelar kepala desa dan
sekretaris desa yang benar yaitu:
(47a) “Syamsudin, SH.I.” dan “Muhali,
S.Pd.I.”
(Sumber data: Lampiran Semua Surat)
4.3.2 Penggunaan Tanda Baca Koma (,)
Penggunaan tanda baca koma (,) memiliki
beberapa aturan penggunaannya dalam Ejaan
Bahasa Indonesia, salah satunya adalah pada
penulisan nama dan alamat, bagian-bagian
alamat, tempat dan tanggal, serta nama tempat
dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Data kesalahan penggunaan tanda koma pada
lampiran surat I terdapat pada bagian alamat
tujuan surat.
(50) Kepada
Yth. Bapak Kapolsek Pringgarat
di,-
Pringgarata.
(Sumber data: Surat I. Perihal: Mohon
Rekomendasi Izin Keramaian. Tanggal: 29
Maret 2018)
Data (50) penulisan kata “di,-” seharusnya tidak
menggunakan tanda koma (,), cukup
menggunakan tanda hubung saja menjadi “di-”,
hal tersebut tidak sesuai dengan peraturan
penulisan surat dinas yang baik dan benar. Jadi,
penulisan yang benar yaitu:
(50a) Kepada
Yth. Bapak Kapolsek Pringgarat
di-
13
Pringgarata.
(Sumber data: Surat I. Perihal: Mohon
Rekomendasi Izin Keramaian. Tanggal: 29
Maret 2018)
4.3.3 Penggunaan Baca Titik Dua (:)
Data kesalahan penggunaan tanda baca titik dua
(:) pada lampiran surat II sampai IX terdapat
pada penulisan nomor surat bagian isi surat.
(55) SURAT KETERANGAN BEDA IDENTITAS
Nomor : 471 / ...... / pem / VIII / 2017
(Sumber data: Lampiran surat II sampai
surat IX)
(56) Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : MUHALI, S.PdI
Jabatan : Sekretaris Desa Pemepek
(Sumber data: Lampiran surat II sampai surat
IX)
Data (55, 56) kesalahan penggunaan titik dua (:)
setelah kata “Nomor :” pada data (55) dan
setelah kata “ini :” pada data (56) seharusnya
tidak perlu menggunakan spasi, penggunaan titik
dua harus digabung dengan kata “Nomor” dan
kata “ini” dan ditulis menjadi “(55a) Nomor:”,
“(56a ini:)”, hal tersebut sesuai dengan peraturan
tentang penggunaan tanda titik dua (:) yang baik
dan benar seperti berikut ini.
(55a) SURAT KETERANGAN BEDA IDENTITAS Nomor: 471 / ...... / pem / VIII / 2017
(Sumber data: Lampiran surat II sampai surat
IX)
(56a) Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : MUHALI, S.PdI
Jabatan : Sekretaris Desa Pemepek
(Sumber data: Lampiran surat II sampai surat
IX)
4.3.4 Penggunaan Tanda Baca Hubung (-)
Data kesalahan penggunaan tanda hubung (-)
pada lampiran surat X terdapat pada bagian
lampiran surat.
(57) Nomor : 411 / ..... / PMPK / 2015
Lamp : ---
Hal : Gotong-Royong Jembatan
(Sumber data: Surat X. Perihal: Gotong-
royong Jembatan . Tanggal: 11 April 2016)
Data (57) kesalahan penggunaan tanda hubung
(-) lebih dari satu atau garis putus-putus (---)
merupakan suatu pemborosan dalam penulisan
surat dinas, penulisan yang benar seharusnya
menggunakan satu garis hubung (-). Penggunaan
tanda garis hubung (-) lebih dari satu tidak
dibenarkan dalam aturan penulisan surat yang
baik dan benar. Penulisan yang benar menjadi
berikut ini.
(57a) Nomor : 411 / ..... / PMPK / 2015
Lamp : -
Hal : Gotong-Royong Jembatan
(Sumber data: Surat X. Perihal: Gotong-
royong Jembatan . Tanggal: 11 April 2016)
4.3.5 Penggunaan Tanda Baca Elipsis (...)
Data kesalahan penggunaan tanda elipsis
terdapat pada lampiran semua surat pada bagian
nomor surat.
(58) SURAT KETERANGAN DOMISILI
Nomor : 471 / ……… / Pem / IV / 2018
(Sumber data: Lampiran Semua Surat)
Data (58) kesalahan penggunaan tanda elipsis
(...) pada nomor surat harus dihilangkan, karena
hal tersebut tidak sesuai dengan peraturan
penulisan surat. Tanda elipsis (...) digunakan
untuk kalimat yang yang terputus-putus dan
untuk menunjukan dalam suatu kalimat atau
ujaran dalam dialog yang dihilangkan. Penulisan
yang benar menjadi berikut ini.
(58a) SURAT KETERANGAN DOMISILI
Nomor : 471 / / Pem /IV /2018
(Sumber data: Lampiran Semua Surat)
14
4.3.6 Penggunaan Baca Garis Miring (/)
Penggunaan tanda kurung (...) dan garis
miring (/) memiliki aturan yang sama dalam
penulisannya, yaitu tidak didahului dan diikuti
spasi. Kesalahan penggunaan garis miring (/)
pada bagian nomor surat masih salah, kesalahan
tersebut terdapat pada surat lampiran II, III, IV,
V, VI, VII, IX, dan X.
(59) SURAT KETERANGAN MENINGGAL DUNIA
Nomor : 471/………/Pem / III / 2018
(Sumber data: Surat II, III, IV, V, VI, VII,
IX, dan X)
Data (59) kesalahan penulisan nomor pada surat
tersebut masih menggunakan spasi sebelum dan
sesudah pemakaian tanda garis miring (/), hal ini
tidak sesuai dengan aturan tata cara penulisan
garis miring (/) yang berlaku. Seharusnya yang
benar menjadi berikut ini.
(59a) SURAT KETERANGAN MENINGGAL DUNIA
Nomor : 471/………/Pem/III/2018
(Sumber data: Surat II, III, IV, V, VI, VII,
IX, dan X)
V. PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dijelaskan pada bab sebelumnya mengenai
analisis kesalahan penggunaan ejaan pada surat
dinas di Kantor Desa Pemepek Kecamatan
Pringgarata dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Surat-surat yang diterbitkan kantor Desa
Pemepek masih banyak terdapat kesalahan
penggunaan huruf. Kesalahan penggunaan
huruf tersebut meliputi, (a) kesalahan
penggunaan huruf kapital atau huruf besar,
kesalahan penggunaan huruf kapital
terdapat diseluruh sampel surat yang
dijadikan objek penelitian yaitu 10 surat
dinas yang diterbitkan oleh kantor Desa
Pemepek. Kesalahan penggunaan huruf
kapital tersebut terdapat mulai dari kepala
surat sampai dengan penutup surat, (b)
kesalahan penggunaan huruf tebal,
kesalahan penggunaan huruf tebal terdapat
pada lampiran surat I, II, III, V, VI, dan IX,
kesalahan tersebut terdapat pada bagian isi
surat.
2. Surat-surat yang diterbitkan kantor Desa
Pemepek terdapat juga kesalahan penulisan
kata. Kesalahan penulisan kata tersebut
meliputi, (a) kesalahan penulisan kata
berimbuhan, kesalahan tersebut ditemukan
pada lampiran surat II, III, dan VI pada
bagian isi surat, (b) kesalahan penulisan
kata depan, kesalahan penulisan kata depan
yang ditemukan dalam surat dinas kantor
Desa Pemepek yaitu hanya kesalahan
penulisan kata depan di, kesalahan tersebut
terdapat pada lampiran surat I, IV, V, VII,
dan X pada bagian isi surat, (c) kesalahan
penulisan singkatan atau akronim,
penulisan gelar kepala desa dan sekretaris
desa pada semua surat yang diterbitkan
masih salah. Selain itu, kesalahan penulisan
singkatan “a.n” juga terdapat pada lampiran
surat I, III, dan V dan kesalahan penulisan
singkatan “lamp.” pada lampiran surat I dan
X masih ditemukan kesalahan, (d)
kesalahan penulisan lambang bilangan,
kesalahan penulisan lambang bilangan tidak
banyak ditemukan, kesalahan hanya
terdapat pada lampiran surat II, III, dan IX.
3. Selain terdapat kesalahan penggunaan huruf
dan penulisan kata, kesalahan penggunaan
tanda baca juga masih banyak ditemukan
dalam surat dinas yang diterbitkan oleh
kantor Desa Pemepek. Kesalahan
penggunaan tanda baca tersebut meliputi,
(a) penggunaan tanda titik (.), kesalahan
penggunaan tanda titik (.) masih terdapat
pada lampiran surat I, V, VI, dan VII pada
bagian nama gelar dan isi surat, (b)
penggunaan tanda koma (,), kesalahan
penggunaan tanda koma (,) juga masih
banyak ditemukan kesalahan tersebut
terdapat pada lampiran surat III, V, VII, dan
IX pada bagian isi surat, (c) penggunaan
tanda titik dua (:), kesalahan penggunaan
tanda titik dua (:) hanya terdapat pada
lampiran surat II dan IX pada bagian nomor
surat, (d) penggunaan tanda hubung (-),
kesalahan penggunaan tanda hubung (-)
juga hanya terdapat pada lampiran surat X
15
pada bagian lampiran surat, (e) penggunaan
tanda elipsis (...), kesalahan penggunaan
tanda elipsis (...) ditemukan pada semua
surat yang diterbitkan, tetapi kesalahan
hanya terdapat pada bagian nomor surat
dari semua surat yang terdapat kesalahan,
dan (f) penggunaan garing miring (/),
kesalahan penggunaan garis (/) masih
ditemukan pada lampiran surat II, III, IV,
V, VI, VII, IX, dan X, kesalahan tersebut
terdapat pada bagian nomor surat,
sedangkan lampiran surat X kesalahan juga
ditemukan pada bagian isi surat.
5.2 Saran-saran
Setiap penelitian membutuhkan saran-saran
guna menyempurnakan suatu penelitian. Adapun
beberapa saran yang peneliti paparkan dalam
penelitian ini sebagai berikut.
1. Bagi instansi-instansi pemeritahan yang
terkait seperti kantor desa, kantor camat,
serta instansi yang lainnya, khususnya bagi
pegawai Kantor Desa Pemepek supaya lebih
teliti lagi dalam membuat surat dinas dan
para pegawai harus memiliki buku Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PU EBI)
sebagai panduan pada saat menulis surat
dinas, sehingga tidak ada lagi kesalahan pada
surat-surat dinas yang akan diterbitkan
selanjutnya.
2. Diharapkan bagi aparat pemerintah Desa
Pemepek supaya mengadakan penyuluhan
kebahasaan tentang bagaimana cara menulis
surat dinas yang baik dan benar sesuai
dengan Ejaan Bahasa Indonesia, sehingga
dengan diadakannya penyuluhan kebahasaan
tersebut dapat meningkatkan kualitas dan
pemahaman bagi aparat desa dalam membuat
surat dinas kedepannya.
3. Diharapkan bagi mahasiswa untuk penelitian
selanjutnya supaya meneliti tentang
sistematika penulisan surat dan struktur surat,
karena masih jarang mahasiswa meneliti
tentang surat. Menulis surat merupakan suatu
seni berkreasi dalam menulis, menulis surat
dianggap sangat mudah dilakukan, tetapi
pada kenyataannya tidaklah demikian.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, E. Z. 1987. Berbahasa Indonesialah
dengan Benar. Jakarta: PT. Mediyatama
Sarana Perkasa.
Arifin, E. Z dan Tasai, S. A. 2004. Cermat
Berbahasa Indonesia untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian:
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Bahri, Saiful. 2012. “Analisis Kesalahan
Berbahasa dalam Harian Lombok Post dan
Kaitannya dengan Pembelajaran Bahasa
Indonesia di SMP/MTs.” Skripsi. Mataram:
FKIP Universitas Mataram.
Departemen Pendidikan Nasional. 2012. Kamus
Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa
Edisi Keempat. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Isnaini, Sya’baniatun. 2013. “Analisis Kesalahan
Penggunaan Bahasa Baku dalam Surat
Resmi di Kantor Desa Anyar Kecamatan
Lombok Utara.” Skripsi. Mataram: FKIP
Universitas Mataram.
Kusmirawati, Eni. 2011. “Analisis Penggunaan
Huruf Kapital dan Penulisan Kata pada
Majalah Gaul Terbitan Gramedia Edisi
2010.” Skripsi. Mataram: FKIP Universitas
Mataram.
Mahsun. 2014. Metode Penelitian Bahasa:
Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya.
Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Muhammad. 2011. Penelitian Bahasa:
Paradigma Kualitatif. Yogyakarta: Liebe
Book Press.
Muhammad. 2012. Metode dan Teknik Analisis:
Data Linguistik. Yogyakarta: Liebe Book
Press.
Nazir, Y.N. 2016. “Analisis Kesalahan
Pemakaian Bahasa Indonesia dalam Karya
16
Ilmiah.” Diktat. Mataram: FKIP Universitas
Mataram.
Purwandari, Retno dan Qoni’ah. 2015. Buku
Pintar Bahasa Indonesia. Yogyakarta:
Istana Media.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional Republik
Indonesia. 2017. Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia. Surabaya: Global
Media.
Setyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan
Berbahasa Indonesia Teori. Surakarta:
Yuma Pustaka.
Suprapto. 2014. Penuntun Praktis Surat
Menyurat Dinas Resmi Bahasa Indonesia.
Bandung: CV. Mandar Maju.
Suryaman, Ukun. 1987. Dasar-dasar Bahasa
Indonesia Baku. Bandung: Penerbit
Alumni.
Tanzili, dan Adlan, Ali. 2006. Pedoman
Lengkap Menulis Surat. Jakarta: PT. Kawan
Pustaka.
Tarigan, Djago dan Sulistyaningsih, L.S. 1996.
Analisis Kesalahan Berbahasa. Jakarta:
Depdikbud.
Raharja, Hendra. 2012. “Analisis Kesalahan
Berbahasa Surat Organisasi Mahasiswa FKIP
Universitas Mataram Tahun Akademik
2011/2012.” Skripsi. Mataram: FKIP Universitas
Mataram.
Yuliantini. 2011. “Analisis Penggunaan Ejaan
dan Tanda Baca dalam Skripsi Mahasiswa
Jurusan IPS di FKIP Universitas Mataram.”
Skripsi. Mataram: FKIP Universitas Mataram.