ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

80
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR TAHUN 2019 DALAM TATARAN MORFOLOGI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh ANDRIANI IDRIS 105331109416 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2020

Transcript of ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

Page 1: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR TAHUN 2019 DALAM

TATARAN MORFOLOGI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

ANDRIANI IDRIS

105331109416

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

2020

Page 2: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …
Page 3: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …
Page 4: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …
Page 5: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …
Page 6: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

MOTO

“Tidak ada kata malas untuk melakukan pekerjaan”

“Barang siapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah akan

memudahkan baginya menuju surga, selama suatu kaum berkumpul dalam sebuah rumah

di antara rumah rumah Allah, di mana di antara mereka membaca kitab Allah dan

mempelajarinya maka Malaikat merendahkan sayapnya yang mendatangkan ketengan di

atas mereka.

(HR. Ibnu Majah) ”

PERSEMBAHAN

Skripsi ini aku persembahkan kepada kedua orang tuaku,

saudara-saudara kandungku dan sahabat-sahabatku tercinta,

atas doanya maupun kesabarannya

menemaniku melalui proses panjang ini, hingga akhirnya

Keinginan dan cita-citaku dapat

Menjadi kenyataan.

vii

Page 7: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

ABSTRAK

Andriani Idris, 2020. Analisis Kesalahan Berbahasa pada Surat Kabar tahun 2019

dalam Tataran Morfologi Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammdiyah Makassar. Pembimbing I

Hambali Pembimbing II Andi Adam.

Masalah utama dalam penelitian ini yaitu apa sajakah bentuk kesalahan berbahasa pada

surat kabar dalam tataran morfologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

kesalahan berbahasa dalam tataran morfologi Jenis penelitian ini adalah analisis

deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode penelitian simak, baca dan catat. Data

penelitian ini berupa data kualitatif dengan sumber data yakni membaca surat kabar

edisi februari 2019. Data tersebut dianalisi dengan menggunakan metode pembacaaan

heuristik (menemukan arti) secara linguisti.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa analisis kesalahan berbahasa

pada surat kabar tahun 2019 dalam tataran morfologi cukup banyak terjadi kesalahan-

kesalahan penulisan berupa : (1) kesalahan (meN, ter, ber, di-,), (2)sufiks (nya), (3) kata

depan (ke dan di), (4) kesalahan pleonasme. Wujud kesalahan bidang morfologi

didalamnya terdapat penghilangan afiks, bunyi yang seharusnya luluh tetapi tidak

diluluhkan, peluluhan bunyi yang seharusnya tidak luluh, penggantian morf ,

penyingkatan morf. Pada kesalahan morfologi terkait terkait kata depan semuanya

mengandung ketidaktepatan penulisan kata depan. Sedangkan kesalahan morfologi

terkait dengan pleonasme berhubungan dengan pemakaian kata yang mubazzir.

Kata kunci : Kesalahan berbahasa tataran morfologi, surat kabar

viii

Page 8: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

8

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah Swt pencipta alam semesta

penulis panjatkan kehadirat-Nya, semoga salawat dan salam senantiasa tercurah pada

Rasulullah Muhammad saw , beserta keluarga, sahabat dan orang-orang yang senantiasa

istiqamah untuk mencari ridha-Nya hingga di akhir zaman.

Skripsi dengan judul “Analisis Kesalahan Berbahasa pada Surat Kabar tahun

2019 dalam Tataran Morfologi” diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk

memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Berbekal dari kekuatan dan ridha dari Allah Swt. semata, maka penulisan skripsi

ini dapat terselesaikan meski dalam bentuk yang sangat sederhana. Tidak sedikit

hambatan dan rintangan yang penulis hadapi, akan tetapi penulis sangat menyadari

sepenuhnya bahwa tidak ada keberhasilan tanpa kegagalan. Oleh sebab itu, hanya dari

pertolongan Allah Swt. yang hadir lewat uluran tangan serta dukungan dari berbagai

pihak. Karenanya, penulis menghaturkan terima kasih atas segala bantuan modal dan

spritual yang diberikan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Oleh karena itu, ucapan terima kasih dan penghargaan teristimewa dengan

segenap cinta dan hormat ananda haturkan kepada ibunda Sitti Rosnah atas pengorbanan,

doa, cinta dan kasih sayang yang tak pernah terputus tercurah sejak penulis berada dalam

kandungan, detik ini dan hingga kapan pun. Berkat semua ini, penulis mampu

mengarungi hidup dengan penuh semangat dan harapan untuk menyongsong masa depan.

xi

Page 9: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

9

Serta seluruh keluarga yang telah memberikan bimbingan, kasih sayang, dan doa.

Semoga tercatat sebagai amal ibadah di sisi Allah Swt.

Ucapan terima kasih dan penghargaan istimewa juga penulis sampaikan kepada

Drs. Hambali, S.Pd., M.Hum dan Andi Adam S.Pd., M.Pd. pembimbing I dan

pembimbing II yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan,

motivasi, arahan dan semangat kepada penulis sejak penyusunan skripsi hingga

terselesainya skripsi ini.

Selanjutnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. H. Abo Asse.,

M. Ag selaku rektor Universitas Muhammadiyah Makassar dan Erwin Akib, M.Pd.,

Ph.D. Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar. Dr. Munirah, M.Pd. dan Dr.

Muhammad Akhir, M.Pd. Ketua dan Sekertaris Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, seluruh Dosen dan para Staf pegawai dalam lingkungan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah membekali

penulis dengan dengan serangkaian ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi

penulis.

Kakak dan adikku yang selalu menjadi motivasi untuk menjadi yang lebih baik.

Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada memberiku semangat dalam

melangkah yakni para sahabatku (Sunandari, Muawana, A.Gustiara, Putri Safitli, Anik

Wulandari) yang terkasih, kalian adalah sosok sahabat yang takkan penulis lupakan serta

seluruh rekan mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Angkatan 2016 terkhusus

kelas C atas segala kebersamaan, motivasi, saran, dan bantuannya kepada penulis.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa mengharapkan

kritikan dan saran dari berbagai pihak selama saran dan kritikan tersebut sifatnya

membangun karena penulis yakin suatu persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa

Page 10: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

10

adanya kritikan. Mudah-mudahan dapat memberi manfaat bagi para pembaca, terutama

bagi diri pribadi penulis. Amin.

Makassar, Agustus 2020

Penulis

Page 11: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

11

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. iv

SURAT PERNYATAAN ............................................................................... v

SURAT PERJANJIAN .................................................................................. vi

MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 6

1. Penelitian Relevan ....................................................................... 6

2. Linguistik .................................................................................... 8

3. Analisis Kesalahan Berbahasa .................................................... 15

4. Analisis Kesalahan Berbahasa Tataran Morfologi ...................... 17

5. Konsep Media Cetak ................................................................... 27

Page 12: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

12

6. Pengertian Surat Kabar ............................................................... 32

B. KARANGKA PIKIR ........................................................................ 39

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................................. 39

B. Data dan Sumber Data ...................................................................... 39

C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 40

D. Teknik Analisis Data ......................................................................... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ................................................................................. 43

B. Pembahasan ....................................................................................... 46

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ........................................................................................... 54

B. Saran .................................................................................................. 55

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 13: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi yang mempergunakan

simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer, yang dapat diperkuat

dengan gerak-gerik badaniah yang nyata. Ia merupakan simbol karena rangkaian

bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia harus diberikan makna tertentu

pula. Simbol adalah tanda yang diberikan makna tertentu, yaitu mengacu kepada

sesuatu yang dapat diserap oleh panca indra.

Keraf (2001) menyatakan ada dua pengertian bahasa. Pertama bahasa

sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang

dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang

menggunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersiat arbitrer. Tarigan

(2011) memberikan pula dua definisi bahasa. Pertama, bahasa adalah suatu sistem

yang sistematis dan juga sistem generatif. Kedua, bahasa adalah seperangkat

lambang-lambang manasuka atau simbol-simbol arbitrer.

Menurut Hikmah (2013), ragam bahasa berdasarkan sarana atau jalur

yang digunakan, terdapat ragam lisan dan ragam tertulis. Ragam bahasa lisan

adalah ragam bahasa yang dituturkan dengan indera mulut, sedangkan ragam

bahasa tertulis adalah ragam bahasa yang dituangkan melalui simbol-simbol atau

huruf. Perbedaan mendasar antara ragam bahasa lisan dan ragam baha tertulis

ialah bahasa lisan dan bahasa tertulis memiliki struktur yang tidak sama. Dalam

bahasa lisan, seseorang dapat dibantu oleh unsur-unsur nonlinguistik yang berupa

1

Page 14: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

14

intonasi, gerak-gerik tangan, gelengan kepala, dan lainnya, sedangkan dalam

bahasa tulis hal-hal tersebut tidak ada.

Ketika berkomunikasi diharapkan dapat melakukan komunikasi dengan

baik. Sering kali sesuatu yang bagus menjadi idaman, hampir setiap manusia itu

tidak selalu dapat terpenuhi semua, ada kalanya apa yang diinginkan manusia

terpenuhi. Dalam berbahasa pun sering terjadi hal demikian, tanpa disengaja

penutur mengucapkan kalimat. Begitu juga surat kabar dalam penulisan tanpa

disengaja menggunakan bahasa yang salah, ejaan yang salah, kalimat yang salah.

Menurut Tarigan (2011) mengemukakan bahwa menulis merupakan

padanan dari mengarang. Sedangkan mengarang merupakan keseluruhan

rangkaian kegiatan dalam mengungkapkan gagasan melalui bahasa tulis kepada

pembaca untuk dipahami.

Surat kabar sebagai salah satu media massa yang menggunakan bahasa

untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Dengan bahasalah segala

disajikan, meskipun ada pula beberapa variasi seperti gambar, diagram, table, dan

lainnya. Penulisan surat kabar harus memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan

bahasa Indonesia, harus memperhatikan kepaduan kalimat lainnya baik dari segi

yang dari segi bentuk maupun dari segi makna.

Media cetak ini merupakan bagian dari saluran informasi masyarakat di

samping media eletronik dan juga media digital. Dan di tengah dinamika

masyarakat yang demikian pesat, media cetak dianggap sudah tertinggal

dibandingkan dengan dua pesaingnya yakni media elektronik dan media digital.

Meski demikian, bukan berarti media cetak sudah tidak mampu meraih konsumen

Page 15: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

15

yang menantikan informasi yang dibawanya. Jenis media cetak tersebut di

antaranya adalah Surat Kabar/ Koran , Majalah, tabloid.

Kesalahan berbahasa adalah kekhilafan dalam proses pembelajaran dan

pemerolehan suatu bahasa. Kesalahan berbahasa sendiri merupakan sebagai

bagian dari proses belajar bahasa. Kesalahan berbahasa dalam cara mendapatkan

dan pembelajaran merupakan proses yang mempengaruhi siswa dalam

mempelajari bahasa itu, Saddhono (2012). Kesalahan berbahasa merupakan

pemakaian bahasa Indonesia baik secara lisan maupun tertulis yang berada di luar

atau menyimpang dari faktor-faktor komunikasi dan kaidah kebahasaan dalam

bahasa Indonesia (Tarigan, 2012). Kesalahan berbahasa juga dapat diartikan

sebagai pemakaian bahasa yang melenceng dari kaidah kebahasaan yang berlaku

dalam bahasa itu sendiri. Kesalahn berbahasa bisa terjadi karena penutur belum

memahami linguistik secara benar, hal ini dikemukakan oleh Tarigan dan Djago

(dalam Ningsih, 2010).

Kesalahan berbahasa dapat terbentuk dalam setiap tataran linguistik, baik

dalam tataran fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan wacana. Kesalahan

morfologi merupakan kesalahan berbahasa yang disebabkan oleh pemilihan afiks,

penggunaan kata ulang, kesalahan penyusunan kata majemuk, dan salah memilih

bentuk kata (Tarigan, 2011). Hal ini disebabkan karena intervensi atau tekanan

dalam pemerolehan bahasa pertama (B1) terhadap bahasa kedua (B2). Kesalahan

yang sering terjadi dalam tataran morfologi adalah penulisan afiksasi. Afiksasi

merupakan peristiwa pembentukan kata dengan memberikan afiks pada bentuk

Page 16: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

16

dasar kata (Muslich, 2008:). Afiks merupakan bentu terikat yang diapakai untuk

menurunkan kata.

Mahasiswa dituntut untuk dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan

baik dan benar dalam mengkomunikasikan ilmunya. Penentuan atau kriteria

berbahasa Indonesia yang baik dan benar itu tidak jauh berbeda dengan yang

dikatakan sebagai berbahasa baku. Kebakuan suatu bahasa sudah menunjukkan

masalah “baik” dan “benar” bahasa itu. Yang paling berperan dalam kegiatan

berbahasa adalah orang yang menggunakan bahasa tersebut (Setyawati, 2013 : 9).

Mempelajari bahasa sebagai alat komunikasi akan memiliki keterkaitan

erat dengan tataran morfologi. Morfologi adalah bidang ilmu linguistik yang

menekuni bagian dari struktur bahasa yang melibatkan kata dan bagian-bagian

kata, yaitu morfem. Morfologi memiliki peran berharga dalam pembentukan

morfem dan kata sebagai dasar pembentukan frase, klausa, kalimat, paragraf, serta

wacana. Dengan demikian morfologi memiliki keleluasaaan dalam proses

pembuatan morfem dan kata, baik dalam morfem bebas maupun morfe terikat

(Rohmadi, 2009).

Hal ini baru dapat tercapai bila seluk-beluk kesalahan itu dikaji secara

mendalam. Pengkajian segala aspek kesalahan itulah yang disebut analisis

kesalahan. Mengingat banyaknya aspek yang dapat diteliti dalam kegiatan analisis

kesalahan berbahasa, maka tidak semua aspek digunakan oleh peneliti. Peneliti

hanya meneliti kesalahan berbahasa dalam tataran morfologi. Menyadari

permasalahan tersebut, maka peneliti berupaya untuk meneliti kesalahan

berbahasa dalam tataran morfologi pada media cetak surat kabar 2019.

Page 17: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

17

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah dalam

penelitian ini yakni apa sajakah bentuk kesalahan berbahasa pada surat kabar

tahun 2019 dalam tataran morfologi?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian yakni untuk mendeskripsikan kesalahan

berbahasa pada surat kabar tahun 2019 dalam tataran morfologi?

D. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan bermanfaat baik itu dalam segi teoris dan

manfaat praktis yaitu:

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan ilmu kajian studi

media cetak dalam analisis kesalahan berbahasa.

2. Manfaat Praktis

Menjadi bahan referensi dengan kajian yang berbeda dan juga memberikan

dorongan untuk gemar dalam membaca surat kabar.

Page 18: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

18

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Penelitian Relevan

Penelitian relevan merupakan proses mencari permasalahan melalui

prosedur ilmiah. Suatu penelitian dapat mengacu pada penelitian yang telah

dilakukan sebelumnya. Hal ini dapat dijadikan tolak ukur penelitian oleh sebab itu

tinjauan terhadap penelitian terdahulu sangatlah penting untuk mengetahui

relevansi.

Penelitian Priyono (2012) berjudul “Analisis Kesalahan Berbahasa Bidang

Morfologi pada Mading di Universitas Muhammadiyah Surakarta”. Tujuan dari

penelitian ini yaitu untuk mendeksripsikan bentuk kesalahan berbahasa bidang

morfologi pada mading di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tujuan kedua

yaitu mendeksripsikan pemilihan kata yang tepat (diksi) pada mading Universitas

Muhammadiyah Surakarta. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif. Teknik

dalam pemgumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi,

sedangkan metode simak digunakan untuk menyimak penggunaan bahasa,

kemudian menggunakan teknik catat untuk mencatat data-data yang penting untuk

dianalisis. Metode simak digunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini

yaitu menggunakan metode agih. Metode agih merupakan metode yang alat

penentuanya dari bagian bahasa yang bersangkutan itu sendiri.

Persamaan dalam penelitian ini adalah aspek kajian yaitu sama sama

mengkaji tentang analisis berbahasa morfologi. Adapun perbedaannya terletak

6

Page 19: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

19

pada objek kajian yaitu Yakub mengkaji tentang majalah dinding di Universitas

Muhammadiyah Surakarta sedangkan penelitian yang akan dilakukan mengkaji

tentang surat kabar Harian Fajar 2019.

Penelitian Tri Maulida Wijayanti (2012) berjudul “analisis kesalahan

berbahasa bidang fonologi cerpen berdasarkan peristiwa yang dialami siswa kelas

IX A SMP Muhammadiyah 8 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012”. Data dalam

penelitian ini yaitu semua kalimat dan paragraph yang mengandung kesalahan

penggunaan huruf, kesalahan penulisan partikel, klitik, lambang bilangan,

kesalahan penyukuan, dan kesalahan penulisan penggabungan kata pada cerpen

berdasarkan peristiwa yang dialami siswa kelas IX A SMP Muhammadiyah 8

surakarta. Sumber data dalam penelitian ini adalah berupa cerpen berdasarkan

peristiwa yang dialami siswa kelas IX A SMP Muhammadiyah Surakarta. Jenis

penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data

menggunakan teknik observasi, dokumentasi, siak, catat. Teknik analisis yang

digunakan adalah metode padan intralingual.

Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti atau menganalisis

kesalahan berbahasa. Sedangkan , perbedaan penelitiann ini terletak pada

analisisnya, yaitu menganalisis kesalahan berbahasa bidang Fonologi Cerpen.

Berdasarkan peristiwa yang dialami siswa kelas IX A SMP Muhammadiyah

Surakarta. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan menganalisis kesalahan

berbabahasa dalam tataran morfologi pada surat kabar Harian Fajar 2019.

Penelitian Muniroh (2011) berjudul “Analisis Kesalahan Berbahasa pada

Mading siswa SMP di Kecamatan kartasura”. Tujuan penelitian ini adalah untuk

Page 20: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

20

mengetahui kesalahan berbahasa pada majalah dinding siswa SMP di kecamatan

Kartasura yang meliputi kesalahan dalam bidang fonologi, morfologi, dan

sintaksis. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kesalahan dalam bidang fonologi,

morfologi, sintaksis dan kesalahan kalimat yang ada dalam majalah dinding.

Sumber data yang digunakan adalah mading-mading siswa SMP di kecamatan

Kartasura. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak, catat, dan

observasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) penulisan

pada majalah dinding di SMP Kecamatan Kartasura kurang efektif masih terdapat

banyak kesalahan berbahasa (2) Kesalahan Berbahasa yang meliputi: kesalahan

fonologi, morfologi, dan sintaksis.

Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti atau menganalisis

kesalahan berbahasa. Sedangkan, perbedaan penelitian ini terletak pada

analisisnya, yaitu menganalisis kesalahan berbahasa pada mading menggunakan

beberapa analisis, sedangkan penelitian ini akan dilakukan oleh peneliti adalah

menganalisis berbahasa pada surat kabar yang focus di bidang morfologi.

2. Linguistik

Linguistik merupakan ilmu tentang bahasa. Linguistik berasal dari kata

lingua (bahasa Latin) yang berarti bahasa. Dalam bahasa Indonesia, ilmu

linguistik memiliki beberapa cabang ilmu, yaitu fonologi, morfologi, sintaksis,

semantik, dan pragmatik. Fonologi ialah bidang linguistik yang menyelidiki

bunyi-bunyi bahasa menurut fungsinya. Morfologi ialah cabang linguistik tentang

pembentukan kata dalam bahasa Indonesia. Sintaksis adalah cabang linguistik

Page 21: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

21

yang membicarakan hubungan antarkata dalam tuturan. Unsur bahasa yang

termasuk dalam tataran sintaksis adalah frasa,klausa, dan kalimat. Semantik

adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari tentang makna kata dan kalimat,

pengetahuan mengenai seluk-beluk dalam pengeseran arti kata.

a. Bahasa

Keraf (2001) menyatakan ada dua pengertian bahasa. Pertama bahasa

sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang

dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang

menggunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersiat arbitrer. Tarigan

(2011) memberikan pula dua definisi bahasa. Pertama, bahasa adalah suatu sistem

yang sistematis dan juga sistem generatif. Kedua, bahasa adalah seperangkat

lambang-lambang manasuka atau simbol-simbol arbitrer.

Bahasa memberikan kemungkinan yang lebih luas yang dapat diperoleh

dengan menggunakan media. Bahasa merupakan bunyi yang dihasilkan melalui

alat ucap dan bunyi itu sendiri merupakan symbol atau lambang.

b. Fungsi Bahasa

Merurut Felicia (2010) dalam berkomunikasi sehari-hari, alat yang sering

digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun tulis. Baik bahasa lisan

maupun tulisan memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mengekspresikan diri,

sebagai alat berkomunikasi alat untuk menyampaikan ide, pendapat, perasaan,

atau informasi kepada orang lain. Bila dilihat berdasarkan tujuannya, bahasa

memiliki fungsi artistik yaitu sebagai alat untuk menyampaikan rasa estetis

(keindahan) manusia melalui seni sastra. Alat yang digunakan oleh seorang

Page 22: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

22

penulis dalam menyampaikan suatu ide atau informasi adalah berupa wacana.

Baik itu cerita pendek, novel, puisi, dll. Alat yang digunakan oleh seniman untuk

mengekspresikan ide dan perasaannya adalah dengan membuat karya seni. Baik

itu berupa lukisan, syair lagu dan instrument musik.

“Bahasa mempunyai fungsi-fungsi yang telah ditentukan dan digunakan

berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri,

sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan

beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu dan sebagai alat untuk

melalukan kontrol sosial” (Menurut keraf (2010).

1) Bahasa sebagai Alat Ekspresi Diri

Awal mulanya, seorang anak menggunakan bahasa untuk menyuarakan

keinginannya atau perasaannya pada sasaran yang pasti yakni ayah-ibunya.

Melalui perkembangannya, seorang anak tidak lagi menggunakan bahasa hanya

untuk menyuarakan kehendaknya, melainkan juga untuk berinteraksi dengan

daerah terdekatnya. Setelah kita dewasa, kita menggunakan bahasa baik untuk

mengekspresikan diri maupun berkomunikasi seorang penulis mengekspresikan

dirinya melalui tulisannya. Karya ilmiah adalah sarana pengungkapan diri seorang

ilmuwan untuk mengembangkan kemampuannya dalam sebuah bidang ilmu yang

digemari. Jadi, kita dapat menulis untuk menyuarakan diri atau untuk mencapai

keinginan kita. Contoh lainnya, tulisan kita dalam sebuah buku merupakan hasil

ekspresi diri kita. Pada saat menulis, kita tidak memikirkan siapa pembacanya.

Cukup hanya menuangkan isi hati dan perasaan kita tanpa memikirkan apakah

tulisan itu di mengerti orang lain atau tidak. Akan tetapi, saat menulis surat

Page 23: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

23

kepada orang lain kita perlahan memikirkan kepada siapakah surat itu akan

diberikan. Lalu memilih cara berbahasa yang berbeda terkhusus untuk orang yang

kita hormati dibandingkan dengan tehnik berbahasa kepada teman kita.

Menggunakan bahasa adalah cara menyuarakan diri, seorang pemakai

bahasa tidak harus mempertimbangkan atau memperhatikan siapa yang menjadi

pendengar, pembaca, atau khalayak sasarannya. Ia menggunakan bahasa hanya

untuk kepenting diri sendiri. Hal ini berbeda dari fungsi berikutnya yakni bahasa

sebagai alat komunikasi.

Sebagai alat menyatakan eksperi diri, bahasa menyatakan secara terbuka

segala sesuatu yang tersirat di dalam dada kita, sekurag-kurangnya untuk

memaklumkan keberadaan kita. Unsur-unsur yang mendorong ekspresi diri antara

lain :

a) Agar menarik perhatian orang lain terhadap kita.

b) Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi.

2) Bahasa sebagai Alat Komunikasi

Bahasa sebagai alat komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari

menyuarakan diri. Komunikasi tidak akan sesuai bila ekspresi diri tidak diterima

atau di mengerti oleh khayalak ramai. Pada komunikasi pula mampu mempelajari

dan mewarisi hal-hal yang sebelumnya diraih oleh nenek moyang terdahulu, serta

hal yang diraih oleh orang-orang yang zamannya sama dengan kita.

“Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud

dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama warga. Ia

Page 24: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

24

mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan

mengarahkan masa depan.” ( Keraf, 2004).

Penggunakan bahasa sebagai alat berinteraksi antar penutur dan lawan

tutur sudah memiliki tujuan tertentu. Hal yang ingin dimengerti oleh orang lain

dan ingin menyampaikan gagasan yang diterima oleh orang lain. Selain itu, ingin

membuat orang lain percaya terhadap pandangan kita, serta ingin memengaruhi

orang lain lebih jauh lagi dan ingin orang lain menilai hasil pemikiran kita. Maka,

pembaca, pendengar atau khalayak sasaran menjadi poin utama. Menggunakan

bahasa dengan memerhatikan kepentingan dan kebutuhan khalayak sasaran utama.

Pada saat kita memakai bahasa untuk berinteraksi, antara lain juga harus

memilah apakah bahasa yang kita gunakan layak atau tidak. Maka, seringkali kita

mendengar istilah ``bahasa yang komunikatif``. Misalnya, kata makro hanya

dipahami oleh orang-orang dan tingkat pendidikan tertentu, namun kata besar atau

luas lebih mudah dipahami oleh masyarakat umum. Oleh karena itu kata besar,

luas, rumah, wisma, dianggap lebih komunikatif karena bersifat lebih umum.

Sebaliknya, kata-kata griya atau makro akan memberi nuansa lain pada bahasa

kita misalnya, nuansa keilmuan, nuansa intelektualitas, atau nuansa tradisional.

Sebagai alat ekspresi diri dan alat komunikasi sekaligus pula merupakan

alat untuk menunjukkan identitas diri. Melalui bahasa kita dapat menunjukkan

sudut pandang kita, pemahaman kita atas suatu hal, asal-usul bangsa dan negara

kita. Bahasa menjadi cerminan diri kita, baik bangsa dan diri sendiri.

3) Bahasa sebagai Alat Integrasi Dan Adaptasi Sosial

Page 25: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

25

Bahasa sebagai salah satu unsur kebudayaan, memungkinkan pula

manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari dan

mengambil bagian dalam pengalaman-pengalaman itu, serta belajar berkenalan

dengan orang-orang lain. Anggota-anggota masyarakat hanya dapat dipersatukan

secara efisien melalui bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi, lebih jauh

memungkinkan tiap orang merasa dirinya terikat dengan kelompok sosial yang

dimasukinya, serta dapat melakukan semua kegiatan kemasyarakatan dengan

menghidari sejauh mungkin bentrokan-bentrokan untuk memperoleh efisiensi

yang setinggi-tingginya. Ia memungkinkan integrasi(pembauran) yang sempurna

bagi tiap individu dengan masyarakat.

Bahasa selain berfungsi untuk alat komunikasi, berfungsi juga sebagai alat

integrasi dan interaksi sosial. Pada saat berinteraksi dalam lingkungan sosial, kita

akan memilih bahasa yang digunakan bergantung pada kondisi yang dihadapi.

Menggunakan bahasa pasti akan berbeda dengan orang lain. Kita akan

menggunakan bahasa yang nonformal di lingkungan teman-teman dan

menggunakan bahasa formal dan santun terhadap orang tua atau orang yang kita

hormati.

Mempelajari bahasa asing, pada saat itu pula kita berusaha mempelajari

cara memakai bahasa tersebut. contohnya, pada situasi apa kita akan memakai

kata tertentu. Mana saja kata yang santun dan tidak santun. ketika berbahasa

Indonesia kita bisa menyapa seseorang dengan kata kamu, sodara, bapak, atau

anda. Berbeda bagi orang asing, pilihan kata itu penting agar ia diterima di

lingkungan pergaulan orang Indonesia. Menggunakan kata kamu ketika menyapa

Page 26: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

26

seorang pejabat merupakan hal yang tidak tepat dalam pemilihan redaksi kata. Hal

ini juga berlaku ketika kita mempelajari bahasa asing. Jangan sampai salah

menggunakan tata cara berbahasa dalam budaya bahasa tersebut. Dengan

menguasai suatu bangsa, kita akan mudah dalam berbaur dan menyesuaikan diri

dengan bangsa tersebut.

4) Bahasa Berfungsi sebagai Alat Kontrol Sosial

Bahasa sebagai alat kontrol sosial merupakan hal yang sangat efektif.

Kontrol sosial ini dapat digunakan pada diri sendiri atau kepada masyarakat.

Contohnya penerangan, informasi, maupun pendidikan disampaikan melalui

bahasa, bahkan buku-buku pelajaran dan buku-buku intruksi merupakan contoh

penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial.

Ceramah agama atau dakwah merupakan contoh penggunaan bahasa

sebagai alat kontrol sosial. Selain itu yang merupakan alat control sosial yakni

orasi ilmiah maupun politik. Dalam acara bincang-bincang (talkshow) acara di

televisi dan radiopun mengunakan bahasa sebagai alat kontrol. Bahkan Iklan atau

layanan sosial. Hal itu merupakan kegiatan berbahasa yang memberikan kepada

kita cara memperoleh pandangan baru, sikap baru, perilaku dan tindakan yang

baik. Oleh karena itu, belajar untuk menyimak dan mendengarkan pandangan

orang lain mengenai suatu hal.

Meredamkan amarah dengan cara menulis merupakan salah satu contoh

fungsi bahasa sebagai alat Kontrol. Menulis merupakan salah satu cara yang

sangat efektif untuk meredahkan rasa marah kita. Tuangkanlah rasa gelisah dan

marah kita ke dalam bentuk tulisan. Biasanya, pada akhirnya rasa marah kita

Page 27: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

27

berangsur-angsur menghilang dan kita dapat melihat persoalan secara lebih jelas

dan tenang.

3. Analisis Kesalahan Berbahasa

Analisis kesalahan berbahasa adalah salah satu untuk menjawab

bagaimana menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pelanggaran

terhadap sistem bahasakan terjadi kesalahan berbahasa. Kesalahan berbahasa

merupakan masalah yang tidak sederhana.Sering ditemukan kesalahan berbahasa,

baik yang terdapat di dalam ragam lisan maupun ragam tulis.

Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Setyawati (2010)

mengemukakan bahwa kesalahan berbahasa adalah penggunaan bahasa,baik

secara lisan maupun tertulis yang menyimpang dari faktor-faktor komunikasi atau

menyimpang dari norma kemasyarakatan dan menyimpang dari kaidah tatabahasa

Indonesia yang meliputi: kesalahan kata, kalimat,dan kesalahan penggunaan ejaan

yang menyimpang dari sistem ejaan yang sudah ditetapkan di dalam Ejaan Bahasa

Indonesia yang Disempurnakan. Kesalahan Bidang Morfologi Kaidah atau aturan

pembentukan kata dalam bahasa Indonesia sebenarnya sudah banyak dibicarakan

dalam buku-buku tatabahasa. Tata cara pembentukan kata pada pengajaran bahasa

di sekolah pun diajarkan. Meskipun demikian, hal itu tidak berarti semua

bentukan kata dalam bahasaIndonesia telah dilakukan dengan proses yang benar

sesuai kaidah yang berlaku.

Dalam kenyataan berbahasa, masih sering kita jumpai bentukan kata yang

menyimpang dari kaidah (Setyawati, 2010). Baik ragam tulis maupun ragam lisan

dapat terjadi kesalahan dalam pembentukan kata tataran morfologi. Kesalahan

Page 28: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

28

berbahasa dalam tataran morfologi disebabkan oleh berbagai hal. Klasifikasi

kesalahan dalam tataran morfologi, anatara lain: a. penghilanagan afiks, b. bunyi

yang seharusnya luluh tapi tidak diluluhkan, c. peluluhan bunyi yang seharusnya

tidak luluh, d. penggantian morf, e. penyingkatan morfem-, {men-},{meng-

},{meny-}, dan {menge-}, f. pemakaian afiks yang tidak tepat, g. penentuan

bentuk dasar yang tidak tepat, h. penentapan afiks yang tidak tepat pada gabungan

kata, dan i. pengulangan kata majemuk yang tidak tepat.

Kesalahan Ejaan yang Disempurnakan Dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia ( 2006) ejaan didefinisikan sebagai kaidah-kaidah cara menggambarkan

bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf)

serta penggunaan tanda baca. Jelaslah bahwa ejaan tidak hanya berkaitan dengan

cara mengeja suatu kata, tetapi yang lebih utama berkaitan dengan cara mengatur

huruf menjadi satuan yang lebih besar, minsalnya kata, kelompok kata, atau

kalimat. Kecuali itu, ejaan berkaitan pula dengan penggunaan tanda baca pada

satuan-satuan huruf tersebut. (Setyawati, 2010).

Berikut ini berturut-turut akan penulis kemukakan kesalahan dalam

penerapan kaidah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Di antaranya: a. kesalahan

penulisan huruf besar atau huruf kapital, b. kesalahan penulisan huruf miring, c.

kesalahan penulisan kata, d. kesalahan pemenggalan kata, e. kesalahan penulisan

lambang bilangan, f. kesalahan penulisan unsur serapan, dan g. kesalahan

penulisan tanda baca (Setyawati, 2010). Ejaan Di dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI, 2006) ejaan didefinisikan sebagai kaidah-kaidah cara

menggambarkan bunyi-bunyi dalam bentuk lambang atau tulisan serta

Page 29: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

29

penggunaan tanda baca. Sementara itu, Kosasih (2007) mendefinisikan bahwa

ejaan adalah keseluruhan peraturan tentang pelambangan bunyi ujaran dan

hubungan antara lambang-lambang itu. Secara garis besar, ejaan berkaitan dengan

pemakaian dan penulisan huruf, penulisan unsur serapan, pemakaian tanda baca.

4. Kesalahan Berbahasa dalam Tataran Morfologi

Verhaar (2001) menyatakan bahwa cabang linguistik yang disebut

morfologi mengidentifikasikan satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan

gramatikal. Satuan minimal gramatikal dinamakan morfem.

Brataatmaja (1987) menyebutkan morfologi adalah suatu disiplin ilmu

atau cabang ilmu bahasa yang khusus mempelajari tentang morfem, dan susunan

maupun bentukan kata. Morfem ialah suatu bentuk bahasa terkecil yang

mengandung arti. Jadi morfologi mempelajari seluk beluk bentuk kata terhadap

golongan dan arti kata. Dengan kata lain morfologi mempelajari seluk beluk

bentuk kata serta fungsi perubahan-peruahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik

maupun fungsi semantik.

Kesalahan berbahasa tataran morfologi berkaitan dengan kesalahan pada

tata kata. Kesalahan berbahasa tataran morfologi disebabkan oleh berbagai hal.

Tarigan (2009) menyatakan bahwa kesalahan berbahasa bidang morfologi dapat

dikelompokkan menjadi kelompok afiksasi, reduplikasi, dan gabungan kata atau

kata majemuk.

Morfem yang bersifat reflasif yaitu morfem yang berubah bentuk atau

berganti bentuk asalnya. Perubahan bentuk itu mungkin disebabkan oleh

perubahan waktu atau jumlah. Contoh morfem replasif ini terdapat dalam bahasa

Page 30: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

30

Inggris. Untuk jamak biasanya dipergunakan banyak alomorf. Bentuk-bentuk

/fiyt/, mays/, men/ masing-masing merupakan dua morfem /f..t/, m..s/,/m…n/ dan

/iy.. u/,ay.. aw/,e/ae/. Bentuk-bentuk yang pertama dapat diartikan masing-masing

kaki, tikus, dan orang, sedangkan bentuk-bentuk yang kedua merupakan alomorf-

alomorf jamak.

Morfem bersifat subtraktif, misalnya terdapat dalam bahasa perancis,

dalam bahasa ini bentuk ajektif yang digunakan pada bentuk betina dan jantan

secara ketatabahasaan.

a) Ditinju dari Hubungan Posisi

Dilihat dari hubungan posisinya, morfem dapat dibagi menjadi tiga yakni ;

morfem yang bersifat urutan, sisipan, dan simultan. Tiga morfem ini akan jelas

bila diterangkan dengan memakai morfem-morfem imbuhan dan morfem lainnya.

Contoh :

1) Morfem yang bersifat urutan terdapat pada kata berpakaian yaitu

/ber/+/an/. Ketiga morfem itu bersifat berurutan yakni terdapat setelah dan

sesudah.

2) Morfem bersifat sisipan dapat dilihat dari kata /telunjuk/. Bentuk tunjuk

merupakan bentuk kata bahasa Indonesia di samping telunjuk jika diuraikan maka

menjadi /t.., unjuk/+/el/.

Morfem simultan disebut morfem tidak langsung terdapat pada kata-kata

seperti /kehujanan/. /kesiaηgan/ dan sebagainya. Bentuk /kehujanan/ terdiri dari

/ke…an/ dan /hujan/, sedang /kesiangan/ terdiri dari /ke…an/ dan /sian/. Bentuk

/ka-an/ dalam bahasa Indonesia merupakan morfem simultan, terbukti karena

Page 31: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

31

bahasa Indonesia tidak mengenal bentuk /kehujan/ atau /hujanan/ maupun /kesian/

atau /sianaη/. Morfem simultan itu sering disebut morfem kontinu ( discontinous

morpheme ).

Kesalahan morfologi adalah kesalahan memakai bahasa disebabkan salah

memilih afiks, salah menggunakan kata ulang, salah menyusun kata majemuk,

dan salah memilih bentuk kata (Tarigan, 2009). Menurut pateda (2002) kesalahan

pada bidang morfologi berhubungan dengan tata bentuk kata . dalam bahasa

Indonesia kesalahan pada bidang morfologi akan menyangkut derivasi, diksi,

kontaminasi, dan pleonasme.

Kesalahan yang berhubungan dengan derivasi di antaranya kesalahanan

yang terkait afiksasi, reduplikasi, dan komposisi. Kesalahan yang berhubungan

dengan afiksasi berupa penambahan pre-fiks, su-fiks, kon-fiks. Selain itu,

kesalahan yang berhubungan dengan reduplikasi diantaranya penulisan kata

ulang. Kesalahan yang berkenan dengan derivasi. Khususnya kata yang

mengandung sisipan lebih sering terjadi. Hal ini disebabkan kata-kata yang

mendapatkan sisipan dalam bahasa Indonesia jumlahnya terbatas. Di sisi

lainterdapat kata-kata yang secara sepintas seperti mengandung sisipan –el, -er,

atau –em.. kesalahan lain yang terkait dengan derivasi, misalnya

penggunaanimbuhan di antaranya penggunaan kata-kata seperti lantik, jumpa,

menyolok, mentargetkan, dikntrakan, menghimbau, dan lain-lain dalam suatu

kalimat (Markhamah, 2010).

a. Penulisan Prefiks meN-

Page 32: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

32

Kata yang dasarnya berfonem awal /p/, /s/, /k/, atau /t/ sering ditemukan

tidak luluh ketika bertemu awalan meN- contoh kata mentargetkan .

Contoh :

Bentuk Salah:

Pada tahun 2015 pemerintah mentargetkan bangsa Indonesia terlepas

dalam segala segi kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, kebudayaan,

keamanan dan sosial.

Bentuk Benar :

Pada tahun 2015 pemerintah menargetkan bangsa Indonesia terlepas dalam

segala segi kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, kebudayaan, keamanan,

dan sosial.

1) Penulisan Gabungan Prefiks men- dengan sufiks kan-

Unsur pembentukan memasyarakat adalah pre-fiks “men”- dan su-fiks

“kan”- secara terstruktur diletakkan kata masyarakat unsur mengolaragakan

merupakan prefiks “men-“ dan sufiks “kan-“ yang digabungkan pada kata

olahraga ( Markhamah, 2010).

Contoh

Bentuk Salah:

a) Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat.

Bentuk Benar

Page 33: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

33

a) Memasyakatkan olahraga dan memperolahragakan masyarakat.

2) Penulisan Prefiks ter-

Kata yang seharusnya berprefiks ter- sering diberi prefix ke-

Contoh

Bentuk Salah

a) Kamu jangan ketawa terus.

Bentuk Benar

a) Kamu jangan tertawa terus

3) Penulisan Gabungan Prefiks di- dengan sufiks –kan

Contoh

Bentuk Salah

a) Rumah ini akan di kontrakan.

Bentuk Benar

a) Rumah ini akan dikontrakkan.

4) Penulisan Sufiks -wan

Pemakaian bahasa sering terjadi jika menulis sufiks wan- yang

ditambahkan pada kata dasar yang tidak tepat.

Page 34: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

34

Contoh:

Bentuk Salah:

a) Untuk membina mental generasi muda harus diperlukan peranan aktif

kepada rohaniawan.

Bentuk Benar:

a) Untuk membina mental generasi muda harus diperlukan peranan aktif

kepada rohaniwan.

5) Penulisan prefiks ber-

Jika kata tanpa prefiks ber-,dalam bahasa tulis atau lisan ragam resmi,

bentuk kalimat itu tentu tidak benar.

Contoh :

Bentuk Salah

a) Dani akan jumpa lagi dengan ibunya.

b) Mereka akan kumpul di rumah Dani.

Bentuk Benar

a) Dani akan berjumpa lagi dengan ibunya.

b) Mereka akan berkumpul di rumah Dani.

6) Penulisan Su-fiks “–ir”

Pemakaian sufiks “–ir” sangat produktif dalam penggunaan bahasa

Indonesia sehari-hari.

Contoh :

Bentuk Salah

Page 35: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

35

a) Ijazah Saudara harus dilegalisir terlebih dahulu oleh dekan Fakultas

Ekonomi, Universitas Indonesia.

Bentuk Benar

a) Ijazah Saudara harus dilegalisasi terlebih dahulu oleh dekan Fakultas

Ekonomi, Universitas Indonesia.

7) Pemakaian Sufiks “–kan”

Dalam bahasa Indonesia ada beberapa kata yang diakhiri dengan fonem /k/

misalnya kontrak, suntik, dan sebagainya.

Contoh :

Bentuk Salah

a) Rumah ini akan dikontrakan.

Bentuk Benar

a) Rumah ini akan dikontrakkan.

8) Pemakaian Sufiks “–nya”

Kata yang hanya digunakan dalam bahasa lisan atau bahasa langsung yang

nonformal yakni kata tentunya dan karenanya.

Contoh :

Bentuk Salah

a) Saya belum yakin mengenai kekuatan Indonesia, namun tentunya sudah

bagus.

Page 36: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

36

Bentuk Benar

a) Saya belum yakin mengenai kekuatan Indonesia, namun tentu sudah

bagus.

9) Pemakaian Simulfiks “ke”- dan “an-“

Bentuk salah

a) Alasannya yang penting ada kecocokkan di antara keduanya.

b) Orang tua itu tentu berkedudukkan sebagai kepala desa di daerahnya.

Bentuk Benar

a) Alasannya yang penting ada kecocokan di antara keduanya.

b) Orang tua itu tentu berkedudukan sebagai kepala desa di daerahnya.

10) Pemakaian Simulfiks per/-an

Contoh :

Bentuk Salah

a) Dani menjadi pemenang juara pertama lomba lari kategori perorangan.

Bentuk Benar

a) Dani menjadi pemenang juara pertama lomba lari kategori perseorangan.

11) Pemakaian simulfiks peng-/an

Contoh :

Bentuk Salah

a) Sampai kapanpun saya akan berjuang hingga titik darah pengabisan.

Bentuk Benar

a) Sampai kapanpun saya akan berjuang hingga titik darah penghabisan.

Page 37: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

37

12) Pemakaian campuran Prefiks “meng-“ dengan sufiks “–I”

Contoh :

Bentuk Salah

a) Seorang direktur membawahi lima orang di rektur jendral

b) Lima orang direktur jedral mengataskan direktur

Bentuk Benar

a) Seorang direktur membawahkan lima orang di rektur jedral

b) Lima orang direktur jedral mengatasi direktur

13) Penghilangan prefix men-

Contoh :

Bentuk Salah

a) Penyelundupan itu berusaha yuap petugas, tetapi petugas menolaknya.

b) Ia dapat nyusul lawan-lawannya melampaui garis finis.

Bentuk Benar

a) Penyelundupan itu berusaha menyuap petugas, tetapi petugas menolaknya.

b) Ia dapat menyusul lawan-lawannya melampaui garis finis.

14) Kesalahan karena Kerancuan Kata

Contoh :

Bentuk Salah

a) Guru disekolah ini tidak mempelajarkan bahasa Arab.

Bentuk Benar

a) Guru disekolah ini tidak mengajarkan bahasa Arab.

15) Kesalahan Penulisan Kata Depan

Page 38: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

38

Contoh :

Bentuk Salah

a) Dimana ada Ana, disitu ada rian.

b) Ibu sedang memasak didapur.

Bentuk Benar

a) Di mana ada Ana, di situ ada rian.

b) Ibu sedang memasak di dapur.

16) Kesalahan karena Pleonasme

Pleonasme adalah pemakaian kata yang mubadzir (berlebihan) yang

sebenarnya tidak perlu untuk penegas arti maupun hanya sebagai gaya.

Beberapa contoh bentuk kesalahan pleonasme:

Contoh :

Bentuk Salah

a) Tunggu sebentar lagi saya akan turun ke bawah.

Bentuk Benar

a) Tunggu sebentar lagi saya ke bawah.

Bentuk Jamak

Contoh :

Bentuk Salah

b) Menteri luar negeri akan berkunjung di berbagai negara-negara

tetangga.

Bentuk Benar

b) Menteri luar negeri akan berkunjung di berbagai negara tetangga.

Page 39: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

39

Contoh :

Bentuk Salah

c) Gadis itu sangat cantik sekali.

Bentuk Benar

c) Gadis itu sangat cantik.

5. Konsep Media Cetak

a. Pengertian Media Cetak

Media tertua yang kita ketahui saat ini yakni media cetak. Media cetak di

awali dengan media yang disebut dengan Acta Diuna dan Acta Senantus .

Dikerajaan Romawi, kemudian berkembang pesat setelah Johannes Gutternberg

menciptakan beberapa media surat kabar, tabloid, dan majalah ketika menemukan

mesin cetak.

Media cetak adalah segala bentuk cetak yang digunakan untuk wadah

menyampaikan informasi seperti yang telah diketahui jenis-jenis media cetak pada

dasarnya.

Sejarah media modern berawal dari buku cetak. Meskipun pada awalnya

upaya percetakan buku hanyalah merupakan upaya penggunaan alat teknik untuk

memproduksi teks yang sama atau hampir sama yang telah disalin dalam jumlah

yang besar namun itu tentu saja masih dapat disebut semacam revolusi. Lambat

laun perkembangan buku cetak mengalami perubahan dalam segi isi semakin

bersifat sekular dan praktis. Kemudian semakin banyak pula karya popular,

khususnya dalam wujud brosur dan pamplet politik dan agama yang ditulis dalam

bahasa daerah yang ikut berperan dalam proses transformasi abad pertengahan.

Page 40: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

40

Jadi, pada masa terjadinya revolusi dalam masyarakat buku pun ikut memainkan

peran yang tidak dapat dipisahkan dari proses revolusi itu sendiri.

Setelah dua ratus tahun ditemukannya percetakan di situlah hal yang

sekarang ini kita ketahui sebagai surat kabar prototif mampu dijeniskan dengan

surat edaran, pamplet, dan buku berita akhir abad dua puluh dan abad dua puluh

satu. Pada dasarnya, terlihat bahwa suratlah yang menjadi bentuk pertama dari

surat kabar, bukannya lembaran yang berbentuk buku, surat edaran diedarkan

melalui pelayanan pos yang belum sempurna dan berperan terutama untuk

menyebarluaskan berita menyangkut peristiwa yang ada hubungannya dengan

perdagangan internasional. Jadi, munculnya surat kabar merupakan

pengembangan suatu kegiatan yang sudah lama berlangsung dalam dunia

diplonasi dan lingkungan dunia usaha.

Surat kabar pada masa awal ditandai oleh wujud yang tetap bersifat

komersial (dijual secara bebas) bertujuan banyak (memberi informasi, mencatat,

menyajikan adpertensi, hiburan, dan desas-decus) bersifat umum dan terbuka.

Dalam konsep pengertian diatas, media cetak (surat kabar dan majalah) memiliki

kadar inovasi yang lebih tinggi daripada buku cetak-penemuan (invensi) bentuk

karya tulis, sosial dan budaya baru meskipun pada masa itu pandangan yang

muncul tidak demikian adanya. Kekhususan surat kabar jika dibandingkan dengan

sarana komunikasi budaya lainnya terletak pada individual, orientasi, pada

kenyataan, kegunaan, sekularitas (nilai-nilai) dan kecocokannya dengan tuntutan

kebutuhan kelas sosial baru yakni kebututuhan pada usahawan kota dan orang

professional.

Page 41: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

41

Kualitas kebaruannya bukan terletak pada unsur teknologi atau cara

distribusinya melainkan pada fungsinya yang tepat bagi kelas sosial tertentu yang

berada dalam iklim kehidupan yang berubah dan suasana yang secara sosial dan

politis lebih bersifat permisif (terbuka). Sejarah perkembangan surat kabar serta

majalah selanjutnya dapat dipaparkan sebagai serangkaian perjuangan, kemajuan,

dan pengulangan yang mengarah ke iklim kebebasan atau bisa juga diliht sebagai

kelanjutan dari sejarah kemajuan ekonomi dan teknologi.

Unsur-unsur penting dalam sejarah pers yang mempengaruhi batasan surat

kabar dan majalah modern akan disajikan pada paragraf selanjutnya. Memang

sejarah perkembangan pers setiap bangsa tidak mungkin dipaparkan dalam satu

pemaparan ringkas. Terlepas dari hal tersebut patut dicatat bahwa unsur-unsur

penting tersebut yang sering kali berbaur dan berinteraksi satu sama lain

merupakan faktor penetu dalam perkembangan indtitudi pers tentu saja dengan

kadar pengaruh yang berbeda-beda.

b) Sejarah Media Cetak

Penemu pertama media cetak adalah Johannes Guttenberg pada taun 1455

terutama di Negara Eropa. Perkembangan awal terlihat dari penggunaan daun dan

tanah liat sebagai medium bentuk media sampai percetakan Guttenberg mulai

mencetak Bible melalui teknologi cetak yang telah ditemukannya. Teknologi

mesin cetak Guttenberg mendorong juga peningkatan produksi buku menjadi

hitungan yang tidak sedikit. Teknologi percetakan sendiri menciptakan

momentum yang justru menjadikan teknologi ini semakin mendorong dirinya

untuk berkembang lebih jauh lanjutan dari perkembangan awal media cetak

Page 42: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

42

adalah dimana perkembangan teknologi yang belum berkembang yaitu media

cetak dibuat memakai mesin tik untuk membuat suatu iklan produk sedangkan

gambar-gambar atau animasi yang memperbagus iklan produk itu dibuat secara

manual dengan menggunakan pena.

Tanda-tanda perkembangan media cetak adalah melek huruf (kemampuan

untuk baca-tulis ). Memang melek huruf adalah kondisi yang dipunyai oleh kaum

elite. Bahasa yang berkembang pun hanya beberapa bahasa pokok, bahasa latin –

misalnya. Perkembangan pendidikan pada abad 14 juga mendorong

perkembangan orang yang melek huruf. Perkembangan media cetak sekarang

yaitu didukungnya perkembangan teknologi yang sudah berkembang, sehingga

dapat memudahkan orang untuk membuat suatu iklan yang lebih kreatif dan

atraktif.

c) Kelebihan dan Kelemahan Media Cetak

1) Kelebihan Media Cetak

Setiap media memiliki kelebihan masing-masing, media cetak juga

memiliki kelebihan dibanding media elektronik. Kelebihan media cetak secara

umum dibandingkan media elektronik terletak dari “daya tahan” informasi. Dari

berbagai jenis media massa, media cetak memiliki kelebihan yang tidak dimiliki

oleh media lain. Hasil cetakan tersebut permanen dan bisa disimpan sehingga

pembaca bisa mengulanginya sampai mengerti isi informasi yang disampaikan

tanpa biaya tambahan. Selain itu halaman media cetak menurut Mondry bisa

terus ditambah diperlukan.

Page 43: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

43

Surat kabar harian memiliki kelebihan lebih bila khusus lagi

dibandingkan dengan media cetak lain sesuai periodesasi terbitnya, informasi

surat kabar harian diterima pembaca setiap hari sehingga informasi diperoleh terus

secara berkesenambungan. Informasi yang disampaikan surat kabar harian lebih

lengkap dibanding radio dan televisi. Dengan halaman yang cukup banyak apalagi

kini banyak surat kabar yang terbit dengan 32 halaman atau lebih, informasi

tentang suatu peristiwa yang dapat diberitakan secara mendalam dari berbagai sisi,

sedangkan radio dan televisi butuh jam tayang khusus untuk melakukan hal itu.

Tabloid dan majalah yang periodesasi terbit lebih lama dibandingkan

surat kabar, yang berusaha menampilkan informasi yang lebih lengkap lagi juga

dengan gaya penulisan feature yang lebih memikat sehingga tetap disukai

pembaca.

2) Kelemahan Media Cetak

(a). Lambat dan Tidak Langsung

Kelebihan media elektronik sebenarnya merupakan kelemahan media

cetak. Informasi media cetak tidak bisa cepat dan langsung. Berita media cetak

baru kaan diterima khalayak sesuai periodesasinya.s Surat kabar harian terbit

setiap hari, informasinya diterima publik sehari hanya sekali, tabloid atau majalah

mingguan berarti informasinya diterima masyarakat seminggu sekali. Hal ini

membuat para pembaca mengalami sedikit hambatan informasi.

(b). Jauh

Informasi yang disampaikan media cetak terkesan “jauh” karena pembaca

tidak dapat mengetahui secara langsung peristiwa yang disampaikan media

Page 44: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

44

elektronik. Guna mengatasi kekurangan media ccetak menampilkan foto-foto

yang menarik guna mengimbangi tayangan televisi juga memuat tulisan atau

informasi yang lengkap bahkan dengan penulisan feuture guna mengimbangi

informasi media elektronik.

( c) Tidak akrab

Pada media cetak tidak akrab karena tidak ada penyiar yang

menyampaikan tetapi harus disiarkan oleh diri sendiri. Sebagai sumber informasi

jajaran redaksi tidak ada yang akrab dengan pembaca bahkan mungkin tidak kenal

sama sekali. Berbeda dengan penyiar atau pembaca berita televisi atau radio tentu

banyak yang kenal minimal suaranya, bahkan mengidolakan mereka.

(d) Tidak fleksibel

Membaca informasi media cetak tentu tidak bisa dilakukan sambil

mengendarai kendaraan sehingga bisa dikatakan tidak fleksibel sedangkan radio

bisa mendapatkan informasinya. Perbandingan kelemahan antara surat kabar,

tabloid, dan majalah pada umumnya terkaid periode dan halaman. Hal serupa juga

terjadi antara tabloid yang umunya terbit dengan majalah yang dua kali seminggu

atau bulanan isi majalah lengkap dan bahasanya lebih dalam.

d) Surat Kabar Harian

a. Pengertian Surat kabar

Surat kabar adalah lembaran tercetak yang memuat laporan yang terjadi

di masyarakat dengan ciri-ciri terbit secara periodik, bersifat umum, isinya

termasa dan aktual mengenai apa saja dan dimana saja di seluruh dunia untuk

diketahui pembaca.

Page 45: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

45

Pada awalnya surat kabar sering kali diidentikkan dengan pers namun

pengertian pers sudah luas dimana media elektronik sekarang ini sudah

dikategorikan dengan media juga. Untuk itu pengertian pers dalam arti sempit

pers hanya meliputi media cetak saja salah satunya adalah surat kabar.

Menurut Onong Uchjana Effendy mengemukakan bahwa surat kabar adalah

lembaran tercetak yang memuat laporan yang terjadi di masyarakat dengan ciri-

ciri terbit secara periodik, bersifat umum, isinya termasa dan aktual mengenai apa

saja dan dimana saja di seluruh dunia untuk diketahui pembaca”.

Arti penting surat kabar terletak pada kemampuannya untuk menyajikan

berita-berita dan gagasan-gagasan tentang perkembangan masyarakat pada

umumnya yang dapat mempengaruhi kehidupan modern seperti sekarang ini.

Selain itu surat kabar mampu menyampaikan sesuatu setiap saat kepada

pembacanya melalui surat kabar pendidikan, informasi dan interpretasi mengenai

beberapa hal sehingga hampir sebagian besar dari masyarakat menggantungkan

dirinya kepada pers untuk memperoleh informasi.

b. Ciri – ciri Surat Kabar

Ciri-ciri surat kabar menurut Lasa (2000) sebagai berikut:

1) Publisitas adalah terbitan ini disebarluaskan kesegenap lapisan

masyarakat, dengan tidak memandang pendidikan, pangkat, agama,

maupun aliran politik. Sasaran pembacanya dari kalangan rendah

sampaikalangan tinggi.

2) Periodik adalah surat kabar terbit dalam waktu yang tetap atau periodik,

tiap hari, seminggu tida kali dan sebagainya.

Page 46: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

46

3) Universal adalah harian menyajikan informasi dalam berbagai bidang.

Misalkan soal pendidikan, politik, ekonomi, kebudayaan, pertanian,

hiburan dan lain sebagainya.

4) Actual adalah berita artikel maupun masalah yang dimuat oleh surat

kabar dipilih yang masih hangat, sedang di bicarakan orang. Artinya,

peristiwa itu sedang dalam pembicaraan masyarakat atau baru saja

terjadi. Peristiwa , foto-foto yang ditampilkan pada harian merupakan

laporan tentang kejadian, peristiwa semakin cepat diketahui masyarakat

akan menyenangkan pembaca dan menaikkan kualitas berita itu sendiri.

c. Fungsi Surat Kabar

Surat kabar adalah sarana yang menyiarkan produk jurnalistik. Fungsi

pers berarti juga fungsi jurnalistik yang merupakan salah satu bentuk komunikasi

massa. Pada zaman modern sekarang ini tidak hanya mengelolah berita tetapi juga

aspek-aspek lainnya untuk isi surat kabar.

Karena itu fungsinya bukan lagi menyiarkan informasi tetapi juga

mendidik, menghibur dan mempengaruhi agar khalayak melakukan kegiatan

tertentu.

1) Fungsi Menyiarkan Informasi

Fungsi yang pertama dan utama surat kabar yaitu menyiarkan informasi.

Khalayak pembaca berlangganan atau membeli surat kabar dikarenakan

membutuhkan informasi berbagai hal dimasyarakat ini mengenai peristiwa yang

terjadi, gagasan atau pikiran orang lain, apa yang dilakukan orang lain, apa yang

dikatakan orang lain, dan lain sebagainya.

Page 47: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

47

2) Fungsi Mendidik

Sebagai sarana pendidikan massa (mass education). Surat kabar memuat

tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan sehingga khalayak pembaca

menjadi bertambah pengetahuannya.

Fungsi mendidik ini bisa secara implisit dalam bentuk berita dapat juga

secara eksplisit dalam bentuk artikel atau tajuk rencana. Kadang-kadang cerita

bersambung atau bergambar juga dapat mengandung unsur pendidikan.

3) Fungsi menghibur

Hal-hal yang bersifat hiburan sering dimuat surat kabar, untuk

mengimbangi berita-berita lempang (hard news) dan artikel-artikel yang berbobot.

Isi surat kabar yang berisi hiburan bisa berbentuk cerita pendek, cerita bergambar,

pojok, teka-teki silang, karikatur, dan kadang-kadang tajuk rencana.

Tujuan pemuatan isi yang mengandung hiburan itu semata-mata untuk

melemaskan ketegangan pikiran setelah pembaca disuguhi berita dan artikel yang

berat.

4) Fungsi mempengaruhi

Fungsi yang ke empat ini yakni fungsi mempengaruhi yang menyebabkan

surat kabar memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Fungsi

mempengaruhi dari surat kabar secara implisit terdapat pada berita sedangkan

secara eksplisit terdapat pada tajuk rencana dan artikel.

Page 48: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

48

5) Karakteristik Surat Kabar

(a). Publistas

Pengertian publisitas ialah bahwa surat kabar diperuntukkan untuk umum

karena berita, tajuk rencana, artikel, dan lainnya harus menyangkut kepentingan

umum (Effendy, 2006). Salah satu karakteristik komunikasi massa adalah pesan

dapat diterima khalayak yang tersebar di berbagai tempat karena pesan tersebut

penting untuk diketahui umum atau menarik bagi khalayak pada umumnya.

Dengan demikian semua aktivitas manusia yang menyangkut kepentingan

umum atau menarik untuk umum adalah layak untuk disebarluaskan. Pesan

melalui surat kabar harus memenuhi kriteria tersebut (Ardianto & Erdiyana,

2005). Karena alasan tersebut maka terbitan berkala dengan kualitas kertas dari

organisasi atau universitas tertentu tidak berpredikat surat kabar atau pers karena

diperuntukkan khusus bagi civitas akademika universitas tersebut.

(b). Periodesitas

Periodesitas menunjukkan pada keteraturan terbitnya bisa harian,

mingguan atau dwi mingguan. Sifat periodesitas sangat penting dimiliki media

massa khususnya surat kabar (Ardianto & Erdiyana, 2005). Suatu penerbitan

disebut surat kabar jika terbitnya secara teratur. Tidak menjadikan persoalan

apakah terbitnya di negara-negara yang sudah maju syaratnya ialah harus teratur

(Effendy, 2006).

Page 49: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

49

(c ). Universalitas

Universalitas sebagai ciri lain dari surat kabar menunjukkan bahwa surat

kabar harus memuat aneka berita mengenai kejadian-kejadian di seluruh dunia

dan tentang aspek kehidupan manusia (Effendy, 2006).

Universalitas menunjuk pada kesemestaan isinya yang beraneka ragam

dan dari seluruh dunia. Dengan demikian isi surat kabar meliputi seluruh aspek

kehidupan manusia seperti masalah sosial, ekonomi, budaya, agama, pendidikan,

keamanan dan lainnya. (Ardianto & Erdiyana, 2005).

(d). Aktualita

Aktualitas ialah kecepatan penyampaian laporan mengenai kejadian di

masyarakat kepada khalayak (Effendy, 2006). Fakta dan peristiwa penting atau

menarik tiap hari berganti dan perlu untuk dilaporkan karena khalayak pun

memerlukan informasi yang paling baru (Ardiyanto & Erdiyana, 2005).

(e ). Terdokumentasikan

Ini berarti bahwa berita-berita yang disiarkan oleh surat kabar tersusun

dalam alenia, kalimat, dan kata-kata yang terdiri atas huruf-huruf yang dicetak

pada kertas. Dengan demikian setiap peristiwa atau hal yang diberitakan terekam

sedemikian rupa sehingga dapat dibaca setiap saat dan dapat diulang bisa

dijadikan dokumentasi dan bisa dipakai sebagai bukti untuk keperluan tertentu

(Effendy, 2006). Dari fakta yang disajikan surat kabar dalam bentuk berita atau

artikel dapat dipastikan ada beberapa diantaranya oleh pihak-pihak tertentu

Page 50: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

50

dianggap penting untuk diarsipkan atau dibuat kliping (Ardiyanto & Erdiyana,

2005).

B. Kerangka Pikir

Surat kabar adalah lembaran tercetak yang memuat laporan yang terjadi di

masyarakat dengan ciri-ciri terbit secara periodik yang sifat umum isinya termasa

dan aktual mengenai apa saja dan dimana saja di seluruh dunia untuk diketahui

pembaca.

Tujuan hendak dicapai dalam penelitian ini untuk menganalisis Kesalahan

berbahasa pada surat kabar tahun 2019 Dalam Tataran Morfologi. Untuk lebih

jelas dapat dilihat pada bagan kerangka pikir berikut ini

Bagan Kerangka Pikir

Media cetak

Majalah Surat Kabar Tabloid

Analisis Kesalahan Berbahasa

Morfologi

Temuan

Page 51: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

51

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. “Penelitian kualitatif

merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-

kata tertulis atau lisan tentang sifat-sifat suatu individu, keadaan atau gejala dari

kelompok tertentu yang dapat diamati” (Menurut Moleong). Data deskriptif yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah menggunakan data yang berupa kata-kata,

frase, klausa, kalimat atau paragraf dan bukan angka-angka.

“Analisis kesalahan berbahasa adalah suatu teori yang dipergunakan

untuk menganalisis bahasa antara (interlanguage) pembelajar bahasa” (Pranomo

(1996). Lebih lanjut Pranomo memaparkan bahwa analisis kesalahan berbahasa

merupakan usaha untuk membantu tercapainya tujuan belajar bahasa pembelajar

dengan mengetahui sebab-sebab dan cara mengatasi kekeliruan-kekeliruan

berbahasa yang mereka lakukan dalam proses menguasai bahasa kedua.

B. Data dan Sumber Data

1. Data

Data adalah hasil pencatatan penelitian, baik berupa fakta ataupun angka

(Arikunton 2013). Data dalam penelitian sastra menurut Sangidu (2004) adalah

bahan penelitian atau lebih tepatnya bahan jadi penelitian yang terdapat dalam

karya-karya sastra yang akan diteliti. Pengertian lain tentang data adalah sumber

informasi yang akan diseleksi sebagai bahan analisi. Oleh karena itu, kualitas data

39

Page 52: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

52

ketepatan pengambilan data tergantung pada ketajaman menyeleksi yang dipandu

oleh penguasa konsep atau teori (Siswantoro 2017).

Wujud data dalam penelitian ini adalah tulis berbentuk kata, frasa, dan

kalimat. Setiap penelitian memerlukan data, karena data merupakan hal yang

sangat berguna untuk mengetahui hasil penelitian. Berdasarkan masalah yang

telah dirumuskan maka data yang diperoleh adalah kesalahan berbahasa dalam

novel

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah

ada. Data sekunder dapat diperoleh berbagai sumber seperti surat kabar 2019.

2. Sumber Data

Sumber data adalah subjek penelitian dari mana data diperoleh. Sumber

data dalam penelitian ini surat kabar Harian Fajar, Tribun Makassar, Bkm Sidrap

tahun 2019 .

C. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan pengumpulan data

sebagai berikut;

1. Membaca surat tahun 2019 berulang-ulang untuk menghindari penafsiran

yang tidak sesuai dengan topik yang akan diteliti.

2. Mengidentifikasi surat kabar tahun 2019 ( berupa kesalahan berbahasa dalam

tataran morfologi ).

Page 53: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

53

D. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang diperlukan yakni analisis dekriptif kualitatif.

Penelitian yang menjabarkan poin-poin berdasarkan data-data yang telah

dikumpulkan, baik berupa kalimat maupun paragraf yang ditemukan dalam surat

kabar tahun 2019. Pembacaan dilakukan dengan membaca mulai awal hingga

akhir, setelah itu mengingat-ingat kembali poin-poin penting atau kejadian-

kejadian yang terdapat pada teks yang sudah dibaca .

Langkah awal dalam penelitian ini adalah dengan membaca surat kabar

berulang-ulang secara heuristik. Penggunaan metode ini dimaksudkan untuk

menemukan data kesalahan berbahasa dalam surat kabar.

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis

deskriptif. Metode ini bertujuan untuk mendapatkan deskripsi kesalahan

berbahasa dalam surat kabar. Sesuai dengan metode analisis deskripsi, unsur yang

dianalisis yaitu aspek kesalahan berbahasa.

Pranomo (1996) analisis kesalahan berbahasa adalah suatu teori yang

dipergunakan untuk menganalisis bahasa antara (interlanguage) pembelajar

bahasa. Lebih lanjut Pranomo memaparkan bahwa analisis kesalahan berbahasa

merupakan usaha untuk membantu tercapainya tujuan belajar bahasa pembelajar

dengan mengetahui sebab-sebab dan cara mengatasi kekeliruan-kekeliruan

berbahasa yang mereka lakukan dalam proses menguasai bahasa kedua.

Page 54: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

54

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Kesalahan Berbahasa pada Surat Kabar Edisi

Februari 2019 dalam Tataran Morfologi

Surat kabar merupakan salah satu surat kabar yang terbit setiap hari yang

dilengkapi berbagai macam berita. Berita-berita tersebut diantaranya adalah berita

politik, berita olahraga, berita kriminal, berita iklan dan berita ekonomi dan

bisnis. Dari semua berita di surat kabar 2019 terjadi kesalahan berbahasa pada

penulisannya. Dapat dikatakan bahwa penulisan dalam surat kabar banyak

kesalahan-kesalahan ejaan, kesalahan yang tidak berpedoman pada kaidah-kaidah

kebahasaan yang benar.

Penelitian ini akan difokuskan pada kesalahan berbahasa morfologi

dalam surat kabar tahun 2019. Cara yang digunakan untuk mendapatkan data yang

dibutuhkan dengan kalimat demi kalimat yang mengandung kesalahan berbahasa

morfologi.

Pemilihan data disesuaikan dengan penelitian yang dikaji dalam

penelitian bentuk kesalahan berbahasa pada surat kabar tahun 2019 dalam tataran

morfologi.

Page 55: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

55

2. Deskripsi Data

a. Bentuk Kesalahan Berbahasa Pada Surat Kabar Tahun 2019 dalam

Tataran Morfologi

Jenis kesalahan berbahasa dalam tataran morfologi penelitian ini berupa

kesalahan prefiks ( men, ter ,ber ,di- dan kan-), sufiks (-nya), kata depan (ke dan

di) serta kesalahan pleonasme. Pada kesalahan morfologi didalamnya terdapat

penghilangan afiks , bunyi yang seharusnya luluh tetapi tidak diluluhkan,

peluluhan bunyi yang seharusnya tidak luluh, penggantian morf, penyingkatan

morf, penggunakan afiks yang tidak tepat, dan penempatan afiks yang tidak tepat

pada gabungan kata. Pada kesalahan morfologi terkait kata depan yang

mengandung ke tidak tepatan penulisan kata depan. Sedangkan kesalahan tataran

morfologi terkait dengan pleonasme yang berhubungan dengan pemakaian kata

yang mubazir.

b. Wujud Kesalahan Berbahasa Pada Surat Kabar Tahun 2019 Dalam

Tataran Morfologi

Adapun kesalahan berbahasa dalam tataran morfologi yang diambil dari

surat kabar tahun 2019 dan diklasifikasikan berdasarkan jenis kesalahan

berbahasa khususnya dalam tataran morfologi.

1) Kesalahan Penulisan Prefiks

(a) Kesalahan Penulisan Prefiks men-

1) Hal ini tidak diperlukan selama negara tujuan ekspor tidak

mempermasalahkan. ( 11 Februari 2019)

Page 56: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

56

(b) Penghilangan Prefiks men-

2) Kelemahan, untuk stabilkan energi belum didapatkan,karena

mikroorganisme akan habis pada masa pertumbuhan. ( 2 Februari

2019 )

(c) Kesalahan penulisan prefiks ter-

3) Perbedaan biaya (investasi) itu bergantung teknologinya seperti

apa, kapan dimulai pekerjaan , volume dan jenis sampah, kata

Arcandra.

(12 ebruari 2019)

(d) Kesalahan penulisan prefiks di- dan kan

4) Pengamat hukum kepemiluan , Mappinawang mengemukakan ,

pengusutan kasus ini mesti tuntas agar Bawaslu tidak hanya menjadi

pemadam kebakaran. (24 Februari 2019)

5) Terakhir, tertundanya kompetensi PPPK dilingkungan Kementerian

Agama. (24 Februari 2019)

(e) Kesahalan penulisan prefiks ber-

6) Si mengakui jika pengurus yang ada di Pangkep sangat aktif dan

banyak mendapat kunjungan dari berbagai provinsi. ( 13 Februari

2019 )

2) Kesalahan Penulisan Sufiksnya

(a) Kesalahan Pemakaian Sufiks –Nya

7) Tentunya akan menciptakan sebuah peradaban baru. ( 2 Februari

2019 )

Page 57: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

57

3) Kesalahan Penulisan Kata Depan

(a) Kesalahan Penulisan Kata Depan Ke-

8) Setelah kebijakan baru BPJS kesehatan, pasien mesti datang kerumah

sakit lebih cepat untuk mendaftar dengan fingerprint. (4 Februari 2019)

(b) Kesalahan penulisan kata depan di-

9) Disamping kasus yang penulis ungkap tadi , tentu masyarakat Sulsel

masih ingat beberapa kasus kekerasan yang mengguncang masyarakat.

(8 Februari 2019)

10) Dia menargetkan 2019 sebanyak 52.266 persen penyerapan, dimana

Bulog di berikan penugasan untuk membeli beras keperluan pemerintah

yaitu beras medium yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. (8 Februari

2019)

11) Luar biasa, ini diluar dari perkiraan kami. (25 Februari 2019)

12) Di 2019 tercatat 3,65 juta nasabah pembiayaan aktif di seluruh

Indonesia, dimana 100 persen adalah perempuan sebagai

Community Officer (CO). (21 Februari 2019)

4) Kesalahan karena pleonasme

13) Agar equel karena di negara-negara ASEAN lainnya pun 100 persen.

(10 Februari 2019)

14) Bali dan daerah-daerah lain yang ada di Jawa masih favorit.

(28 ebruari 2019)

Page 58: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

58

B. Pembahasan

1) Kesalahan Penulisan Prefiks meN-

(a) Kesalahan Penulisan Prefiks men-

1) Hal ini tidak diperlukan selama negara tujuan ekspor tidak

mempermasalahkan. ( 11 Februari 2019)

Kata di atas berasal dari kata dasar salah ketika mendapat

imbuhan men-, pada kata dasar seharusnya luluh dan digantikan

dengan /p/. kata yang benar adalah memersalahkan.

Me+mer+salah+kan.

Bentuk prefiks yang betul adalah memersalahkan.

Penulisan yang benar adalah

”Hal ini tidak diperlukan selama negara tujuan ekspor tidak

memermasalahkan”.

Menurut Arifin dan Farid Hadi dalam Markamah, 2010:127 Unsur

pembentukan memasyarakat adalah prefix men- dan sufiks –kan

secara bertahap diletakkan pada kata masyarakat unsur

mengolahagakan adalah prefix men- dan sufiks –kan yang diletakkan

pada kata olahraga

(b) Penghilangan prefiks meN-

2) Kelemahan, untuk stabilkan energi belum didapatkan,karena

mikroorganisme akan habis pada masa pertumbuhan. ( 2 Februari

2019)

Page 59: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

59

Alomorf prefix men- adalah me-, mem, men, meng, meny,

penyingkatan kata tersebut sebenarnya adalah ragam bahasa lisan

dipakai dalam ragam tulis. Bentuk kata stalbilkan di atas

seharusnya ditulis secara lengkap, yaitu dengan tidak menyingkat

alomorf dari men-, atau dengan kata lain morf –morf tersebut tidak

perlu disingkat. Kata stabilkan akan lebih efektif penyebutannya

jika di tambahkan imbuhan men- sehingga bentuk prefiks yang

benar adalah menstalbilkan.

Men + stabil + kan = menstabilkan

Penulisan kata yang benar adalah

”Kelemahan untuk menstabilkan energi belum didapatkan karena

mikroorganisme akan habis pada masa pertumbuhan”.

(c ) Kesalahan penulisan prefiks ter-

3) Perbedaan biaya (investasi) itu bergantung teknologinya seperti apa,

kapan dimulai pekerjaan , volume dan jenis sampah, kata Arcandra.

(12 Februari 2019)

Kata bergantung berasal dari kata dasar gantung merupakan

kata dasar yang predikatnya masing-masing kalimat. Sesuai kaidah

bahasa Indonesia yang baku dalam predikat tersebut harus

dieksplisitkan prefiks ter- yaitu tergantung.

ter +gantung = tergantung

Page 60: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

60

Penulisan yang benar adalah

“Perbedaan biaya (investasi) itu tergantung teknologinya seperti

apa, kapan dimulai pekerjaan , volume dan jenis sampah, kata

Arcandra”.

d) Kesalahan penulisan prefiks di- dan kan

4) Pengamat hukum kepemiluan, Mappinawang mengemukakan,

pengusutan kasus ini mesti tuntas agar Bawaslu tidak hanya

menjadi pemadam kebakaran. (24 Februari 2019)

Kata di atas seharusnya ditambahkan preposisi di- agar

menjadi kalimat efektif. Penulis preposisi di- dan imbuhan kan-

diakhir kata lalu disambung dengan kata yang diikutinya.

Di+ tuntas+kan.

Penulisan yang benar adalah

“Pengamat hukum kepemiluan, Mappinawang mengemukakan,

pengusutan kasus ini mesti dituntaskan agar Bawaslu tidak hanya

menjadi pemadam kebakaran”.

5) Terakhir, tertundanya kompetensi PPPK dilingkungan Kementerian

Agama. (24 Februari 2019)

Kata di atas seharusnya ditambahkan preposisi di- agar

menjadi kalimat efektif. Penulis preposisi di- harus disambung

dengan kata yang diikutinya.

Sehingga penulisan yang benar yaitu ditunda.

di+ tunda = ditunda

Page 61: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

61

Penulisan yang benar adalah ditunda.

“Terakhir, ditunda kompetensi PPPK di lingkungan Kementerian

Agama”.

e) Kesalahan penulisan prefiks ber-

6) Si mengakui jika pengurus yang ada di Pangkep sangat aktif dan

banyak mendapat kunjungan dari berbagai provinsi. (13 februari

2019)

Jika kata tanpa prefiks ber-, dalam bahasa tulis atau lisan ragam

resmi bentuk kata tersebut kurang efektif. Kata ada di atas

merupakan kata dasar yang menduduki predikat masing-masing

kalimat. Sesuai kaidah bahasa Indonesia yang baku dalam predikat

tersebut harus dieksplisikan prefiks ber-, yaitu menjadi berada.

Ber+ada = berada

Penulisan prefiks yang benar adalah berada.

“Si mengakui jika pengurus yang berada di Pangkep sangat aktif

dan banyak mendapat kunjungan dari berbagai provinsi”.

2) Kesalahan Penulisan Sufiksnya

(a) Kesalahan Pemakaian Sufiks –Nya

7) Tentunya akan menciptakan sebuah peradaban baru.

Kata tentunya hanya di gunakan dalam bahasa lisan atau kata

cakapan yang tidak resmi. Kata seperti ini mungkin merupakan pengaruh

bahasa daerah Jawa tentune atau pengganti bahasa sunda tongtune. Dalam

bahasa baku menggunakan kata tentu tanpa sufiks-nya. (2 Februari 2019)

Page 62: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

62

Penulisan yang benar adalah

“Tentu akan menciptakan sebuah peradaban baru”.

3) Kesalahan Penulisan Kata Depan

(a) Kesalahan Penulisan Kata Depan ke-

8) Setelah kebijakan baru BPJS kesehatan, pasien mesti datang kerumah

sakit lebih cepat untuk mendaftar dengan fingerprint.

(4 Februari 2019)

Kata depan preposisi ditulis terpisah dengan kata yang diikutinya.

Sehingga penulisan yang benar yaitu ke rumah.

ke+rumah = ke rumah

Penulisan kata depan ke- yang benar adalah

“Setelah kebijakan baru BPJS kesehatan, pasien mesti datang

ke rumah sakit lebih cepat untuk mendaftar dengan fingerprint”.

(b) Kesalahan penulisan kata depan di

9) Disamping kasus yang penulis ungkap tadi , tentu masyarakat Sulsel

masih ingat beberapa kasus kekerasan yang mengguncang

masyarakat.(8 Februari 2019)

Penulisan kata depan di harus terpisah dengan kata yang

diikutinya. Sehingga penulisan yang benar yaitu di samping.

di+ samping = di samping

Penulisan yang benar adalah

Page 63: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

63

“di samping kasus yang penulis ungkap tadi tentu masyarakat Sulsel

masih ingat beberapa kasus kekerasan yang mengguncang

masyarakat”.

10) Dia menargetkan 2019 sebanyak 52.266 persen penyerapan, dimana

Bulog diberikan penugasan untuk membeli beras keperluan pemerintah

yaitu beras medium yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. (25

Februari 2019)

Penulisan kata depan di harus terpisah dengan kata yang

diikutinya. Sehingga, penulisan yang benar yaitu di mana.

di+ mana = di mana

Penulisan yang benar adalah

“Dia menargetkan 2019 sebanyak 52.266 persen penyerapan, di mana

Bulog di berikan penugasan untuk membeli beras keperluan pemerintah

yaitu beras medium yang sudah ditetapkan oleh pemerintah”.

11) Luar biasa, ini diluar dari perkiraan kami.

Penulisan kata depan di harus terpisah dengan kata yang

diikutinya. Sehingga, penulisan yang benar yaitu di luar.

(25 Februari 2019)

Di+ luar = di luar

Penulisan yang benar adalah

“Luar biasa, ini di luar dari perkiraan kami”.

Page 64: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

64

12) Di 2019 tercatat 3,65 juta nasabah pembiayaan aktif di seluruh

Indonesia, dimana 100 persen adalah perempuan sebagai

Community Officer (CO). (8 Februari 2019)

Penulisan kata depan di harus terpisah dengan kata yang diikutinya.

Sehingga, penulisan yang benar yaitu di mana.

Di+ mana = di mana

“Di 2019 tercatat 3,65 juta nasabah pembiayaan aktif di seluruh

Indonesia, di mana 100 persen adalah perempuan sebagai

Community Officer (CO) ”.

4) Kesalahan karena pleonasme

13) Agar equel karena di negara-negara ASEAN lainnya pun 100 persen.

Kata lainnya sudah mengandung jamak. Kata yang sudah jamak

tidak perlu diikuti kata benda ulang. Karena kata benda ulang juga

menunjukkan makna jamak. Sehingga bentuk benar dari penulisan kata

tersebut yaitu di negara ASEAN lainnya. (10 Februari 2019)

Penulisan yang benar adalah

“Agar equel karena di negara ASEAN lainnya pun 100 persen”.

14) Bali dan daerah-daerah lain yang ada di Jawa masih favorit.( 28 Februari

2019)

Kata lain sudah mengandung jamak. Kata yang sudah jamak tidak

perlu diikuti kata benda ulang. Karena kata benda ulang juga menunjukkan

makna jamak. Sehingga bentuk benar dari penulisan kata benda tersebut

yaitu Bali dan daerah lain yang ada di Jawa masih favorit.

Page 65: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

65

Penulisan kata yang benar adalah

“Bali dan daerah lain yang ada di Jawa masih favorit”.

Page 66: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

66

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentangi analisis kesalahan

berbahasa pada surat kabar tahun 2019 penulis menyimpulkan bahwa ada

beberapa bentuk bentuk kesalahan berbahasa tataran morfologi yakni: (1)

kesalahan pre-fiks (meN-, ter-, ber-, di dan kan-), (2) su-fiks (-nya), (3) kata depan

(ke dan di), (4) kesalahan pleonasme. bentuk kesalahan bidang morfologi di

dalamnya terdapat peniadaan afiks, bunyi yang sepatutnya luluh tetapi tidak

diluluhkan, peluluhan bunyi yang sepatutnya tidak luluh, mengganti morf,

penyingkatan morf, penggunaan afiks yang tidak tepat, dan pmenempatkan afiks

yang tidak tepat pada campuran kata. Kesalahan morfologi terkait kata depan

semuanya mengandung ketidaktepatan penulisan kata depan. Sedangkan,

kesalahan morfologi terkait dengan pleonasme berhubungan dengan pemakaian

kata yang mubazir.

Hasil analisis yang ditemukan oleh peneliti kesalahan disebabkan oleh

kesalahan pleonasme. Kesalahan penulisan prefiks ada 6 data, kesalahan penulisan

sufiks ada 1 data, kesalahan penulisan kata depan ada 5 data, dan kesalahan

karena pleonasme ada 2.

54

Page 67: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

67

B. Saran

Dalam mencapai sesuatu yang sempurna, terutama kita harus berusaha

semaksimal mungkin dalam bidang tersebut, terutama dalam hal menulis surat

kabar dengan memperhatikan pedoman dan kaidah-kaidah kebahasaan yang baik

dan benar. Sehingga, bisa menghasilkan karya yang baik.

Berdasarkan hasil simpulan di atas, penulis akan menyampaikan saran

dengan tujuan supaya bisa memberikan perbaikan dan perkembangan penelitian

ini. Sebaiknya bagi penulis berita lebih memperhatikan hal penulisan. Banyaknya

berita di surat kabar edisi Februari 2019 yang masih di temukan beberapa

kesalahan berbahasa dalam bidang morfologi, baik dari cara penulisan afiksasi,

penulisan pleonasme, dan ejaan. Hal itu akan menimbulkan ketidakjelasan makna.

Maka perlu adanya perhatian yang lebih dalam hal pembelajaran menulis.

Page 68: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

68

DAFTAR PUSTAKA

Afriyani, I. (2011). Ketepatan Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD)

dalam Buku Teks Pelajaran Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA

Kelas XI Karya Engkos Kosasih Terbitan Erlangga (Doctoral

dissertation, Universitas Negeri semarang).

Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Ariningsih, N. E., Sumarwati, S., & Saddhono, K. (2012). Analisis Kesalahan

Berbahasa Indonesia dalam Karangan Eksposisi Siswa Sekolah

Menengah Atas. BASASTRA, 1(1).

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta

Brataatmaja, T. Heru Kasida. 1987. Morfologi Bahasa Untuk SMTP. Yogyakarta:

Penerbit Kanisius semmanis.wordpress/2009/10/03/pengertian-sastra-

secaraumum-dan-menurut-para-ahli

Chaer, Abdul. 2007. Pengantar Linguitik Umum. Jakarta Timur: Rineka Cipta

Chaer, Abdul 2014. Linguistik Umum. Jakarta Timur: Rineka Cipta.

Effendy, O. U. (2006). Hubungan masyarakat: suatu studi komunikologis.

Penerbit PT Remaja Rosdakarya.

Felicia. 2001. Pengertian Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

FORTUNA, HARSANTI. Analisis Kesalahan Berbahasa Dalam Bidang

Morfologi Pada Karangan Siswa Kelas Vii G SMP Negeri 1 Godong.

Diss. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014.

Guntur, H. T. (2009). Peng-ajaran Morfologi. Bandung: Angkasa.

Hastuti, Sri. 1989. Sekitar Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia. Yokyakarta:

PT Mitra Gama Widya

Hariyani, Eka. Analisis Kesalahan Berbahasa Bidang Morfologi Pada Surat

Kabar Harian Jateng Pos Edisi Januari 2013. Diss. Universitas

Muhammadiyah Surakarta, 2013.

Kangarul.wordpress/2009/07/31/pengertian-dan-fungsi-bahasa

Kusmiati. 2010. Variasi Kesalahan Berbahasa Tataran Morfologi Pada

Karangan Siswa Kelas VII SMPN Magelang Tahun Ajaran 2009/2010.

Skripsi: Universitas Negeri Semarang.

Page 69: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

69

Keraf, Gorys. 2004. Komposisi: sebuah pengantar kemahiran bahasa. Flores:

Nusa Indah.

Kosasih, E. 2012. Berbasis kepenulisan karya ilmiah dan jurnal. Bandung:

penerbit CV.

Markhamah, A. S. (2010). Analisis Kesalahan dan Karakteristik Bentuk Pasif.

Markhamah. 2009. “Analisis Kesalahan & Kesantunan Berbahasa”. Surakarta:

Muhammadiyah University Press.

Muniroh, Siti 2011“Analisis Kesalahan Berbahasa pada Mading Siswa SMP di

Kecamatan Kartasura”. (Skripsi S-1 Prodi Pendidikan Bahasa Sastra

Indonesia dan Daerah). Surakarta: FKIP Universitas Muhammadiyah

Surakarta

Munawar, Syamsudin. 1996. Dasar-dasar Jurnalistik Media Cetak: BPK Fisipol

Ilmu Komunikasi. Surakarta: UNS Press.

Moleong Lexy, 2002, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : CV. Remaja,

halaman 11

Nisa, Khairun. "Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Berita Dalam Media Surat

Kabar Sinar Indonesia Baru." Jurnal Bindo Sastra 2.2 (2018): 218-224.

Riwu, L., & Janjaan, B. J. (2017). Penyimpangan Kaidah Ejaan Bahasa Indonesia

Dalam Karangan Deskripsi Siswa Kelas Xi Ips 1 Sma Yppk Yoanes Xxiii

Merauke. Magistra: Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 4(2), 114-

122.

Retno Purwadidi, S.s., M.A dan Qoni’ah, S.s. 2012. Buku Pintar Bahasa

Indonesia. Yogyakarta: PT Familia.

Tarigan, Djago dan Lilis. 1997. Analisis Kesalahan Berbahasa. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Tarigan. Henry Guntur & Djago, Tarigan. 2011. Pengajaran Analisis Kesalahan

Berbahasa. Bandung : Angkasa

Tarigan, H. G. (1994). Menulis sebagai keterampilan berbahasa. Penerbit

Angkasa.

Pateda, Mansoer. 1989. Analisis Kesalahan. Ende Plores: Nusa Indah.

Pateda, M. (2002). Morfologi.

Priyono, Yakub. 2012. “Analisis Kesalahan Berbahasa Bidang Morfologi pada

Mading UMS”. Skripsi . Surakarta : Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan.

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Page 70: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

70

Saadah, F. (2016). Analisis kesalahan berbahasa dan peranannya dalam

pembelajaran bahasa asing. Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan

Sosial, 14(1).

Sangidu, D. (2004). Penelitian sastra: Pendekatan, teori, metode, teknik, dan kiat.

Yogyakarta: Unit Penerbitan Sastra Asia barat UGM.

Supriani, R., & Siregar, I. R. (2012). Penelitian analisis kesalahan Berbahasa.

EDUKASI KULTURA: JURNAL BAHASA, SASTRA DAN

BUDAYA, 1(2).

Setiyawati , Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia: Teori dan

Praktik. Surakarta: Yuma Pustaka

Sobur, Alex. 2009. Analisis Teks Media. Bandung: Remaja Rosdakarya

Verhaar, J. W. M. (2001). Asas-asas Linguistik.

Wijayanti, Tri Maulida 2012 “Analisis Kesalahan Berbahasa Bidang Fonologi

Cerpen Berdasarkan Peristiwa yang dialami Siswa Kelas IX A SMP

Muhammadiyah 8 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012”. (Skripsi S-1

Prodi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah) surakarta: FKIP

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Wahidin, S., Lembah, G., & Kangiden, N. AFIKS PEMBENTUK VERBA

BAHASA TIALO. BAHASANTODEA, 5(2), 1-5.

Page 71: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

71

L

A

M

P

I

R

A

Page 72: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

72

N

Page 73: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

73

Page 74: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

74

Page 75: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

75

Page 76: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

76

Page 77: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

77

Page 78: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

78

Page 79: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

79

Page 80: ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR …

80

RIWAYAT HIDUP

Andriani Idris. Dilahirkan di Takalar pada tanggal 08 Oktober

1998. Dari pasangan Ayahanda Idris Chaeruddin dengan Sitti

Rosnah. Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SDN

16 Sayowang Kabupaten Takalar dan tamat tahun 2010, tamat

SMP Negeri 2 Takalar tahun 2013, dan tamat SMA Negeri 2 Takalar tahun 2016.

Pada tahun yang sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan pada program

Strata Satu (S1) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar dan Selesai

tahun 2020. Penulis menyelesaikan studi dengan menyusun karya ilmiah yang

berjudul Analisis Kesalahan Berbahasa pada Surat Kabar tahun 2019 dalam

Tataran Morfologi.