ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …
Transcript of ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …
ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS V
SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Shinta Khristiana Dewi
NIM: 161134078
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS V
SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Shinta Khristiana Dewi
NIM: 161134078
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk :
1. Ibuku tercinta, Pungkas Nani Suprapti yang selalu mendoakan saya dan
mengiringi setiap langkah saya dengan penuh cinta dan juga kasih sayang yang
tiada henti-hentinya.
2. Ayahku tersayang, Budi Sumartono yang selalu menyakinkanku bahwa aku
bisa menyelesaikan kewajibanku.
3. Adikku yang cantik, Christa Ardina Sari yang selalu memberi motivasi
kepadaku.
4. Sahabatku yang selalu mendukungku dan menemaniku selama di Jogja,
Theresia Dwi Handayani, Valentina Mega Putri, Yohana Bipo dan yang
lainnya.
5. Universitas Sanata Dharma, yaitu selaku almamaterku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
―Disiplin adalah jembatan antara cita-cita dan pencapainnya‖
(Jim Rohn)
―Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini‖
(Asarelad)
―Bukan hanya orang pintar saja yang bisa sukses, orang yang rajin akan
mengalahkan orang pintar‖
(Shinta K.D)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS V
SEKOLAH DASAR
Shinta Khristiana Dewi
Universitas Sanata Dharma
2020
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan ejaan yang
terdapat dalam karangan siswa kelas V sekolah dasar. Kesalahan tersebut
mencakup: a) kesalahan pemakaian huruf, b) kesalahan penulisan kata, c)
kesalahan pemakaian tanda baca.
Subjek penelitian ini adalah karangan siswa kelas V sekolah dasar. Objek
penelitian ini adalah penerapan ejaan yang meliputi kesalahan pemakaian huruf,
kesalahan penulisan kata, dan kesalahan pemakaian tanda baca. Instrumen
penelitian ini yaitu peneliti itu sendiri. Teknik pengumpulan data menggunakan
teknik wawancara dan observasi. Teknik analisis data menggunakan pengumpulan
data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini adalah kesalahan penggunaan huruf kapital pada
karangan siswa diantarannya disebabkan karena siswa kurang paham dalam
penggunaan huruf kapital. Kesalahan dalam penulisan kata yang sering terjadi
antara lain: (a) kurang huruf, (b) kelebihan huruf, (c) perangkaian kata, (d)
penulisan huruf, dan (e) penulisan kata hubung. Kesalahan tanda baca mencakup
kesalahan, yaitu: (a) kesalahan tanda titik pada akhir kalimat, (b) kesalahan tanda
koma, (c) kesalahan tanda titik dua, (d) kesalahan tanda hubung.
Kata kunci: Pemakaian huruf, Penulisan kata, dan Pemakaian tanda baca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
AN ANALYSIS OF SPELLING ERRORS IN ESSAYS AT THE FIFTH
GRADE STUDENTS OF ELEMENTARY SCHOOL
Shinta Khristiana Dewi
Sanata Dharma University
2020
The objective of the research are to describethe spelling errors contained
in the essays of fifth grade elementary school students. These errors included: a)
errors in the useof letters, b) errors in writing words,c) errors in using
punctuation.
The subject of this research was the essay of fifth grade elementary school
students. The object of this researchwas the application of spelling which included
mistakes in the use of letters, errors in writing words, and errors in the use of
punctuation. The instrument of this research was the researcher herself. Data
collection techniques used interview and observation techniques. Data analysis
techniques used data collection, data reduction, data presentation and
conclusions.
The results of this study were errors in the used of capital letters in
students' essays delivered because students not really understood in the used of
capital letters. Errors in writing words which often occur included: (a) lack of
letters, (b) excess letters, (c) concatenation of words, (d) writing letters, and (e)
writing conjunctions, Punctuationerrors included errors, namely: (a) dot error at
the end of a sentence, (b) comma error, (c) colon error, (d) hyphen error.
Keywords: Usage of letters, Word writing, and Use of punctuation
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………..………....….. ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………….………………………………... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………..………. ..iv
HALAMAN MOTTO ………….…………………………………….……........ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………...……...……... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS…...…...………………………….... vii
ABSTRAK ……………………………………………………………....…. …viii
ABSTRACT ……………………………………………………………..…… …ix
KATA PENGANTAR …………………………………………………………. x
DAFTAR ISI ………………………………………………………….......... ….xi
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………….…….. …..1
A. Latar Belakang …………………………………..…..………...……...… 1
B. Rumusan Masalah ………………………………..………......…….. …...4
C. Tujuan Penelitian …………………………………..………...…….. …...5
D. Manfaat Penelitian …………………………………………….……….. .5
E. Asumsi …………………………………………..…………......….. ……5
F. Definisi Operasional …………………………………………....…. ……6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB II LANDASAN TEORI …………………………………..……………… 7
A. Teori-teori yang Mendukung ………………………………...….……..... 7
1. Definisi Analisis ………………………………….…….………..…... 7
2. Perkembangan Bahasa pada Anak …….…………………………….. 7
3. Pembelajaran Bahasa Indonesia ……………………………...…..….10
4. Karangan …………………………………………………............….11
5. Narasi …………………………………….…………………….……12
6. Ejaan ………………………………………….…………….…….….12
B. Penelitian yang Relevan ……………………………..……………….….21
C. Kerangka Berpikir ………………………………………..……………...25
BAB III METODE PENELITIAN …………………………………………....28
A. Jenis Penelitian …………………..………………………….…………...28
B. Setting Penelitian ……………………..……………..…………...………29
C. Desain penelitian …………………………...………….………..….……30
D. Teknik Pengumpulan Data ……………………...……………………….32
1. Wawancara ……………………………………...……….…..……...32
2. Observasi ………..…………………………………...….………..…33
E. Instrumen Penelitian …………………………………………......………34
F. Kredibilitas dan Transferabilitas ………………………..….…………....37
1. Kredibilitas ……………………………………….….…….…...........37
2. Transferabilitas …………………...………………………….………37
G. Teknik Analisis Data …………………………………………..………...38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………..……..…..42
A. Hasil Penelitian
1. Kesalahan Pemakaian Huruf …...……………………….……….…. 42
2. Kesalahan Penulisan Kata …………...…………………..…...…...... 44
3. Kesalahan Pemakaian Tanda Baca ……...……………….……..........44
B. Pembahasan
1. Kesalahan Pemakaian Huruf ………………...…………….…..…….46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
2. Kesalahan Penulisan Kata ………………………...………....………48
3. Kesalahan Pemakaian Tanda Baca …………………...…….………..49
BAB V PENUTUP ……………………………………………………………..52
A. Kesimpulan ……………..……………………………….………...…….52
B. Keterbatasan Penelitian …………...……………………………………. 52
C. Saran …………………………………..………………….……....…..….53
DAFTAR PUSTAKA …………………………..………...…………………… 54
LAMPIRAN ……………………………….……………..…………………..…56
DAFTAR RIWAYAT HIDUP …………………...……..………………...…...78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kode Data ………………………………………………….…………34
Tabel 4.1 Daftar Judul Karangan Siswa ……………………………...………….42
Tabel 4.2 Kesalahan Ejaan yang terdapat pada Karangan Siswa Kelas V….…..44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Tabel Analisis Data Kesalahan dan Pembetulan Ejaan Karangan
Siswa Kelas V …………………………………………………...………………53
Lampiran 2 Karangan siswa yang sudah dianalisis ………………..……………72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bagian ini akan membahas tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa adalah sebuah sistem, artinya bahasa dibentuk dengan sejumlah
komponen yang berpola dan berkaidah (Agustina, 2004: 14) sedangkan
komunikasi merupakan suatu proses sosial dalam bentuk ujaran dipilih sesuai
dengan norma-norma dan harapan-harapan yang disadari secara sosial. Bahasa
adalah suatu sistem lambang berupa bunyi, bersifat arbitrer, digunakan oleh suatu
masyarakat tutur untuk bekerjasama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri
(Chaer, 2011: 1). Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat
berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Ketika anggota
masyarakat menginginkan untuk berkomunikasi dengan sesamanya, maka orang
tersebut akan menggunakan suatu bahasa yang sudah biasa digunakannya untuk
menyampaikan sesuatu informasi. Bahasa adalah suatu sistem lambang berupa
bunyi, bersifat arbitrer, digunakan oleh suatu masyarakat tutur untuk bekerjasama,
berkomunikasi dan mengidentifikasi diri (Chaer, 2011: 1). Bahasa memiliki hal
yang sifatnya universal yang terdapat pada bahasa apa pun di dunia (Vladimir &
Petrova, 2015).
Pada umumnya bahasa-bahasa tersebut dapat berbeda antara satu daerah
dengan daerah yang lain. Hal ini dapat dikarenakan adanya perbedaan kultur,
lingkungan dan kebiasaan yang mereka miliki. Mungkin asumsi beberapa orang
berpendapat bahwa tidak hanya bahasa saja yang dapat dijadikan sebagai media
komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa terdapat dua orang atau lebih yang
mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah
disepakati bersama. Mereka memakai beberapa alat ataupun media untuk
menyampaikan suatu kabar yang memang ingin diinformasikan kepada pihak lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
2
dengan menggunakan lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan
sebagainya (Keraf, 2004 : 1)
Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dengan baik, baik secara lisan
maupun tulisan. Di samping itu, dengan pembelajaran Bahasa Indonesia juga
diharapkan dapat menumbuhkan apresiasi siswa terhadap hasil karya sastra
Indonesia (Zulela, 2012: 4). Keberadaan bahasa sangat penting bagi manusia.
Tanpa adanya bahasa, interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat
akan lumpuh. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual,
sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam
mempelajari semua bidang studi. Salah satu aspek keterampilan berbahasa yang
berkaitan dengan pengungkapan pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan tersebut
adalah keterampilan mengarang.
Kesalahan merupakan sisi yang mempunyai cacat pada ujaran atau tulisan
Kesalahan tersebut merupakan bagian-bagian konversasi atau komposisi yang ‖
menyimpang‖ dari norma baku atau norma-norma terpilih dari performansi bahasa
orang dewasa (Tarigan & Tarigan, 2011: 126) sedangkan analisis kesalahan
merupakan suatu prosedur kerja yang biasa digunakan untuk pengumpulan
contoh, pengidentifikasian kesalahan yang terdapat dalam contoh, penjelasan
kesalahan, pengklasifikasian kesalahan itu berdasarkan penyebabnya, serta
pengevaluasian atau penilaian taraf keseriusan (Tarigan & Tarigan, 2011: 60).
Menulis juga bisa disebut sebagai keterampilan berbahasa yang
dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka
dengan orang lain (Tarigan, 2008:3-4). Bahasa adalah sebuah sistem, artinya
bahasa dibentuk dengan sejumlah komponen yang berpola dan berkaidah
(Chaerdan Agustina, 2004: 14) sedangkan komunikasi merupakan suatu proses
sosial dalam bentuk ujaran dipilih sesuai dengan norma-norma dan harapan-
harapan yang disadari secara sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
3
Arifin & Tasai (2012: 27) menyatakan ejaan adalah peraturan dalam
melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana antar hubungan antara lambang-
lambang itu (pemisahan dan penggabungan dalam suatu bahasa). Salah satu jenis
karangan yang dapat dibuat oleh siswa kelas tinggi adalah karangan narasi.
Karangan narasi merupakan salah satu bentuk karangan yang tepat untuk
dipelajari bagi siswa kelas V. Keraf (2010) membatasi pengertian narasi sebagai
suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak tanduk yang dijalin
serta dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan
waktu.
Kesalahan ejaan berkaitan dengan empat bagian, yaitu (a) kesalahan
pemakaian huruf, terutama huruf kapital; (b) kesalahan penulisan kata; (c)
kesalahan penulisan unsur serapan; dan (d) kesalahan pemakaian tanda baca
(Matanggui dan Arifin, 2012: 21). Analisis kesalahan ejaan tersebut mengacu
pada PUEBI. Peneliti hanya mengambil 3 kesalahan ejaan dari empat bagian
karena di karangan siswa sekolah dasar jarang sekali terdapat kata serapan maka
dari itu peneliti tidak memasukan bagian kesalahan penulisan unsur serapan.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah saya lakukan terhadap guru kelas
V, saya mendapatkan informasi bahwa dalam proses pembelajaran bahasa
Indonesia pada anak-anak masih mengalami kesulitan. Guru menjelaskan bahwa
anak-anak sudah diberikan pelajaran tentang penulisan yang benar akan tetapi
banyak anak masih belum paham terhadap penulisan karangan. Banyak dari
mereka juga lupa apabila dihadapkan dengan penulisan karangan, karena mereka
masih anak-anak maka perkembangan bahasa mereka masih rendah. Maka dari itu
lingkungan juga berpengaruh terhadap perkembangan bahasa anak.
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan di kelas, ditemukan bahwa
siswa tampak mengalami kesulitan ketika harus menulis. Siswa tidak tahu apa
yang harus dilakukan ketika pembelajaran menulis dimulai. Mereka terkadang
mengalami kesulitan menggunakan ejaan yang tepat di dalam karangan.
Kesulitan-kesulitan itu mendorong untuk dilakukan suatu penelitian yang dapat
mengungkapkan berbagai macam kesalahan dalam karangan terutama masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
4
ejaan. Dengan demikian, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat
kesalahan ejaan dalam penulisan yang dibuat oleh siswa kelas V di salah satu SD
swasta kota Yogyakarta dan kemampuan siswa dalam kegiatan menulis karangan.
Penelitian ini penting dilakukan karena untuk membantu guru agar dapat
mengetahui seberapa jauh anak-anak mengerti dan memahami tentang ejaan
penulisan yaitu pemakaian huruf kapital, penulisan kata dan pemakaian tanda
baca. Dari penelitian ini juga sebagai tolak ukur guru dalam menyampaikan
pembelajaran dalam penulisan karangan. Masalah yang akan diteliti oleh penulis
adalah kesalahan pemakaian huruf, penulisan kata, dan kesalahan pemakaian
tanda baca pada siswa SD kelas V. Penulisan ini mengambil data dari karangan
siswa SD kelas V dengan tujuan mengetahui kesalahan pemakaian huruf,
kesalahan penulisan kata, dan kesalahan pemakaian tanda baca.
Penelitian tentang analisis kesalahan bahasa pernah dilakukan oleh Maria
Fransiska dan Ika Listyaini dengan judul Analisis Kemampuan Penggunaan Ejaan
Dalam Karangan Siswa Kelas V SDN Tlogosari Kulon 05 Semarang. Penelitian
ini meneliti tentang penggunaan ejaan siswa, kemampuan penggunaan huruf
kapital, kemampuan penulisan, dan kemampuan penggunaan tanda baca.
Penelitian ini dibatasi oleh kesalahan ejaan pada karangan siswa kelas IV SD.
Jenis penelitian ini adalah peneltian kualitatif dengan tipe penelitian yaitu studi
kasus. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah subjek
penelitian dan tempat penelitian. Tidak hanya itu, dalam penelitian ini peneliti
juga meneliti secara lebih mendalam permasalahan yang terjadi dalam penulisan
sebuah karangan. Peneliti memilih judul ini karena di Sekolah Dasar sekarang ini
masih banyak mengalami permasalahan yang berkaitan dengan penulisan. Hal
tersebut terjadi karena siswa dasar sekolah masih kurang mengerti dan memahami
dalam penulisan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kesalahan pemakaian huruf dalam karangan siswa SD?
2. Bagaimana kesalahan penulisan kata dalam karangan siswa SD?
3. Bagaimana kesalahan pemakaian tanda baca karangan siswa SD?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
5
C. Tujuan
1. Mendreskripsikan kesalahan pemakaian huruf dalam karangan siswa SD
2. Mendreskripsikan kesalahan penulisan kata dalam karangan siswa SD
3. Mendreskripsikan kesalahan pemakaian tanda baca karangan siswa SD
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru :
Memberikan pengetahuan kepada guru dan sekolah mengenai ejaan bahasa
Indonesia terhadap kesalahan menulis karangan siswa sekolah dasar.
2. Bagi Siswa :
Mengetahi kondisi sebenarnya penguasaan ejaan bahasa Indonesia terhadap
kesalahan menulis karangan siswa sekolah dasar.
3. Bagi Peneliti :
a. Memberi kesempatan kepada peneliti untuk mengetahui mengenai ejaan
bahasa Indonesia terhadap karangan menulis siswa sekolah dasar.
b. Sebagai masukan peneliti agar lebih teliti dan cermat dalam menulis
apapun terutama dalam menulis tugas akhir skripsi dengan memperhatikan
ejaan sesuai dengan PUEBI.
c. Sebagai landasan untuk dijadikan tuntunan dalam kegiatan menulis sesuai
dengan ejaan dengan berpedoman pada PUEBI.
E. Asumsi
Asumsi dalam penelitian ini adalah:
1. Pedoman yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada PUEBI.
2. Peneliti menggunakan karangan narasi yang mudah dimengerti oleh anak kelas
V SD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
6
F. Definisi Operasional
1.Analisis adalah aktivitas atau kegiatan berpikir mengenai suatu
peristiwa/karangan dengan cara memahami dan menyelidiki serta mengambil
pokok dari bahasannya.
2. Ejaan adalah bunyi huruf, bunyi kata, dan bunyi kalimat dalam suatu bahasa.
3. Karangan adalah karangan yang berisikan rangkaian peristiwa yang diceritakan
secara berurutan.
4. Narasi adalah sebuah karangan yang isinya terdapat urutan waktu, tempat dan
kejadian.
5. Siswa Sekolah Dasar adalah subjek yang diteliti oleh peneliti.
6. Analisis Kesalahan Ejaan adalah memahami dan menyelidiki kesalahan yang
mencakup bunyi huruf, bunyi kata, dan bunyi kalimat dalam suatu bahasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bagaian ini akan dijelaskan kajian teori dan kerangka berpikir dalam
penelitian.
A. Kajian Teori
1. Teori-teori yang Mendukung
a. Definisi analisis, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:43) adalah:
―Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peritiwa (karangan, perbuatan,
dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab musabab,
duduk perkarannya), penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan
penelaah bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh bagian
yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.‖
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa analisis adalah suatu
kegiatan untuk menggali dan mendapatkan informasi penting.
2. Teori Perkembangan Bahasa Pada Anak
a. Fase-Fase Perkembangan Bahasa Anak
Schaerlaekens (Samsuwiyati, 2011:61) membagi fase-fase perkembangan
bahasa anak dalam empat periode. Perbedaan ini didasarkan pada ciri-ciri tertentu
yang khas pada setiap periode. Adapun periode-periode tersebut adalah sebagai
berikut:
1) Periode Prelingual (usia 0-1 tahun)
Disebut dengan periode prelingual karena anak belum dapat mengucapkan
'bahasa ucapan' seperti yang diucapkan orang dewasa, dalam arti belum mengikuti
aturan-aturan bahasa yang berlaku. Namun perkembangan 'menghasilkan' bunyi-
bunyi itu sudah mulai pada minggu-minggu sejak kelahirannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
8
Perkembangan tersebut menurut Chaer melalui tahap-tahap sebagai berikut:
(1). Bunyi resonansi, (2). Bunyi berdekut, (3). Bunyi berleter, (4). Bunyi berleter
ulang, (5). Bunyi vokabel.
2) Periode Lingual Dini (usia 1-2,5 tahun)
Pada periode ini anak mulai mengucapkan perkataannya yang pertama,
meskipun belum lengkap. Misalnya: atit (sakit), agi (lagi), dan seterusnya. Pada
masa ini beberapa kombinasi huruf masih terlalu sukar diucapkan, juga beberapa
huruf masih sukar diucapkan, seperti: r, s, k, j, dan t. Pertambahan kemahiran
berbahasa pada periode ini sangat cepat dan dapat dibagi dalam tiga periode,
yaitu: (a). Periode kalimat satu kata (holophrare), (b). Periode kalimat dua kata,
(c). Periode kalimat lebih dari dua kata.
3) Periode Diferensiasi (usia 2,5- 5 tahun)
Yang menyolok pada periode ini ialah ketrampilan anak dalam mengadakan
diferensiasi dalam penggunaan kata-kata dan kalimat kalimat.
4) Periode Menjelang Sekolah (sesudah usia 5 tahun)
Menurut Chaer, yang dimaksud dengan menjelang sekolah di sini adalah
menjelang anak masuk sekolah dasar; yaitu pada waktu mereka berusia antara
lima sampai enam tahun. Pendidikan di TK, apalagi kelompok bermain (play
group) belum dapat dianggap sebagai sekolah, sebab sifatnya hanya menolong
anak untuk siap memasuki pendidikan dasar.
Pada penelitian ini peneliti memasukan teori perkembangan bahasa karena
pada kenyataannya perkembangan bahasa anak sangat berpengaruh terhadap cara
berpikir dan cara anak mengemukakan suatu pikiran, perkembangan bahasa yang
lambat akan mempengaruhi keterlamabantannya dalam berbahasa mapun
berbicara. Melalui teori perkembangan bahasa peneliti mampu mengetahui
seberapa besar pengaruh anak dalam menulis karangan. Maka dari itu teori ini
juga sangat penting dan dibutuhkan dalam melakukan penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
9
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
perkembangan bahasa pada anak mempengaruhi ketrampilan dalam berbahasa dan
perkembangannya dimulai sejak lahir.
b. Tipe Perkembangan Bahasa Anak
Perkembangan bahasa anak dibedakan oleh Yusuf (2007:120) menjadi dua tipe,
yaitu sebagai berikut:
1. Egocentric Speech, yaitu anak berbicara kepada dirinya sendiri (monolog).
Fungsinya yaitu untuk mengembangkan kemampuan berpikir anak yang pada
umumnya dilakukan oleh anak berusia 2-3 tahun.
2. Socialized Speech, terjadi ketika berlangsung kontak antara anak dengan
temannya atau lingkungannya. Dalam tipe ini, perkembangan bahasa anak
dibagi menjadi lima bentuk: (a) adapted information, terjadinya saling tukar
gagasan atau adanya tujuan bersama yang dicari, (b) critism, menyangkut
penilaian anak terhadap ucapan atau tingkah laku orang lain, (c) command
(perintah), request (permintaan) dan threat (ancaman), (d) questions
(pertanyaan), dan (e) answers (jawaban). Fungsi dari ‘socialized speech’ ini
adalah untuk mengembangkan kemampuan penyesuaian social (social
adjustment).
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Anak
Yusuf (2007) ada beberapa faktor yang berpengaruh dalam perkembangan bahasa
anak, yaitu:
1) Faktor Kesehatan. Faktor ini sangat berpengaruh dalam perkembangan
bahasa seorang anak. Apabila pada dua tahun pertama kesehatan seorang
anak sering terganggu, maka perkembangan bahasanya akan terhambat.
2) Intelegensi. Perkembangan bahasa anak akan bisa diketahui dari
intelegensinya. Anak yang mempunyai tingkat intelegensi yang normal atau
di atasnya, biasanya mengalami perkembangan bahasa yang pesat. Sedangkan
anak yang mengalami kelambatan mental akan sangat miskin dalam
berbahasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
10
3) Status Sosial Ekonomi Keluarga. Dalam beberapa penelitian tentang
hubungan antara status sosial ekonomi keluarga dan perkembangan bahasa
menyatakan bahwa sebagian besar anak yang berasal dari keluarga miskin
akan mengalami kelambatan dalam perkembangan bahasanya. Hal ini
disebabkan adanya perbedaan kecerdasan atau kesempatan belajar pada anak
dari keluarga miskin dibandingkan dengan anak yang berasal dari keluarga
yang mampu.
4) Jenis Kelamin (Sex). Berdasarkan faktor jenis kelamin ini, sejak usia dua
tahun ke atas, anak perempuan mempuanyai perkembangan bahasa yang lebih
cepat dibandingkan anak laki-laki.
5) Hubungan Keluarga. Anak yang menjalin hubungan dengan keluarganya
secara sehat (penuh perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tuanya)
dapat memfasilitasi perkembangan bahasanya. Sebaliknya, jika hubungan
anak dan orang tuanya tidak sehat, maka perkembangan bahasa anak
cenderung stagnasi atau mengalami kelainan, seperti: gagap, kata-katanya
tidak jelas, berkata kasar dan tidak sopan, serta merasa takut untuk
mengungkapkan pendapatnya.
3. Pembelajaran Bahasa Indonesia
Pembelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan seperti (1) membantu anak didik agar mampu berkomunikasi dengan
bahasa Indonesia secara efektif sesuai dengan potensi masing-masing dalam
bentuk pengamalisasian dan pengorganisasian ide; (2) membantu atau
membimbing anak didik agar memperoleh kemampuan dalam menyimak,
berbicara, menulis, dan membaca; (3) memperkenalkan kepada anak didik karya
sastra yang bernilai sehingga mereka tertarik dan terdorong untuk membacanya;
(4) memperluas pengalaman anak didik melalui media massa serta dapat
menyenanginya sehingga memperoleh manfaat terhadapnya terutama dapat
mengenal kondisi nasional dan internasional; (5) merangsang perhatian anak didik
terhadap bahasa nasional serta menumbuhkan apresiasi mereka yang baik dan
mempunyai kemauan untuk menggunakannya sehingga dapat mempercepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
11
keterampilan mereka dalam berbahasa Indonesia, sehingga memberi faedah bagi
kelancaran mengikuti bidang studi lain; (6) membimbing anak didik agar
memiliki keberanian untuk menyatakan pendapat serta memiliki kepercayaan
kepada diri sendiri, sehingga mampu berkomunikasi dengan baik dan benar dalam
berbagai macam situasi; (7) membantu anak didik mengenal aturan bahasa.
Indonesia yang baik serta mempunyai rasa tanggung jawab menggunakannya
dalam berbahasa, baik dalam bentuk ucapan maupun tulisan (Semi, 1993:96).
4. Karangan
a. Pengertian Karangan
Definisi karangan menurut Finosa (2008:228) adalah hasil penjabaran suatu
gagasan secara resmi dan teratur tentang suatu topik atau bahasa. Definisi
mengarang menurut Finoza (2008:228) adalah pekerjaan merangkai kata, kalimat,
dan alinea untuk menjabarkan dan atau mengulas topik dan tema tertentu guna
memperoleh hasil akhir berupa karangan. Sedangkan definisi mengarang menurut
The liang Gie (2003:3) adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang
mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulisan kepada
masyarakat pembaca untuk dipahami.
Jenis-jenis karangan menurut Finoza (2008:232) dibagi menjadi 6, yaitu:
1) Karangan Deskripsi (perian)
2) Karangan Narasi (kisahan)
3) Karanagan Eksposisi (paparan)
4) Karangan Argumentasi (bahasa)
5) Karangan Persuasi (ajakan)
6) Combinasi atau Kombinasi
Jadi karangan adalah suatu hasil dari sebuah pikiran yang diolah dan diungkapkan
menjadi karya bahasa yang bisa dibaca.
Peneliti memilih karanagan narasi sebagai karangan yang diteliti karena dalam
karangan narasi anak-anak mampu mengembangkan pikirannya dengan mudah di
karangan dan belum sulit dilakukan oleh anak kelas V SD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
12
5. Narasi
a. Pengertian Narasi
Keraf (2010:136) membatasi pengertian narasi sebagai suatu bentuk wacana
yang sasaran utamanya adalah tindak tanduk yang dijalin serta dirangkaikan
menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan waktu. Narasi
merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha menggairahkan suatu kejadian
sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa
itu. Oleh sebab itu, unsur yang paling penting pada sebuah narasi adalah unsur
perbuatan atau tindakan. Apa yang terjadi tidak lain tindak tanduk yang dilakukan
oleh orang-orang dalam suatu rangkaian waktu narasi lebih mengisahkan suatu
kehidupan yang dinamis dalam suatu rangkaian waktu (Keraf, 2001: 137).
b. Ciri-ciri Narasi
Suatu karangan atau teks narasi memiliki karakteristik tertentu yang
membedakannya dengan bentuk karangan lainnya. Keraf (2000:136) ciri-ciri
narasi adalah sebagai berikut:
1) Narasi lebih menonjolkan unsur tindakan atau perbuatan.
2) Suatu narasi dirangkai dalam suatu urutan waktu yang kronologis.
3) Narasi dibuat sebagai upaya untuk menjawab pertanyaan ―apa yang terjadi?‖
4) Di dalam narasi pasti terdapat konflik.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
narasi adalah sebuah karangan yang ditulis berdasarkan pikiran pelaku yang di
dalamnya terdapat urutan waktu, tempat dan kejadian.
6. Ejaan
Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran
dan bagaimana antarhubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan
penggambungannya dalam suatu bahasa. Secara teknis, yang dimaksud dengan
ejaan ialah penulisan huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca (Arifin,
2008:164)).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
13
Menurut Suyanto (2011:90) Ejaan adalah sebuah ilmu yang mempelajari
bagaimana ucapan atau apa yang di-lisankan oleh seseorang ditulis dengan
perantara lambang-lambang atau gambar-gambar bunyi.
Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ejaan adalah
aturan yang berlaku untuk membenarkan sebuah tulisan agar dapat memenuhi
stadar penulisan.
Pedoman yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah PUEBI.
Berikut ini adalah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia menurut Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2016.
I. Pemakaian Huruf
a. Huruf Abjad
Abjad yang dipakai dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas 26 huruf.
b. Hurif Vokal
Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas lima
huruf, yaitu a, e, i, o, dan u.
c. Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas 21
huruf, yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y,dan z.
d. Huruf Diftong
Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat diftong yang di- lambangkan
dengan gabungan huruf vokal ai, au, ei, dan oi.
e. Gabungan Huruf Konsonan
Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing-masing melambangkan
satu bunyi konsonan.
f. Huruf Kapital
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk
julukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
14
3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab
suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
5. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar
kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama
orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang.
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar
kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan
kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan.
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama
orang tertentu, nama ins- tansi, atau nama tempat.
7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan
bahasa.
8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan
hari besar atau hari raya.
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur na- ma peristiwa
sejarah.
9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua
unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan,
organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan,
yang, dan untuk.
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur
kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah
serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari,
dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
15
12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,
pangkat, atau sapaan.
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau
ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan.
g. Huruf Miring
1. Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau
nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar
pustaka.
2. Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf,
bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat.
3. Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa
daerah atau bahasa asing.
h. Huruf Tebal
1. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis
miring.
2. Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian- bagian karangan,
seperti judul buku, bab, atau subbab.
II. Penulisan Kata
a. Kata Dasar
Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
b. Kata Berimbuhan
1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan akhiran)
ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.
2. Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
c. Bentuk Ulang
Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di antara unsur-
unsurnya.
d. Gabungan Kata
1. Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah
khusus, ditulis terpisah. Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
16
pengertian ditulis dengan membubuhkan tanda hubung (-) di antara unsur-
unsurnya.
2. Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika
mendapat awalan atau akhiran. Gabungan kata yang mendapat awalan dan
akhiran sekaligus ditulis serangkai. Gabungan kata yang sudah padu ditulis
serangkai.
e. Pemenggalan Kata
1. Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut.
a. Jika di tengah kata dasar terdapat huruf konsonan (termasuk gabungan
huruf konsonan) di antara dua huruf vokal, pemenggalannya dilakukan
sebelum huruf konsonan itu.
b. Jika di tengah kata dasar terdapat dua huruf konsonan yang berurutan,
pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu.
c. Jika di tengah kata dasar terdapat tiga huruf konsonan atau lebih yang
masing-masing melambangkan satu bunyi, pemenggalannya dilakukan di
antara huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang kedua.
2. Jika sebuah kata terdiri atas dua unsur atau lebih dan salah satu unsurnya itu
dapat bergabung dengan unsur lain, pemenggalannya dilakukan di antara
unsur-unsur itu. Tiap unsur gabungan itu dipenggal seperti pada kata dasar.
1. Nama orang yang terdiri atas dua unsur atau lebih pada akhir baris
dipenggal di antara unsur-unsurnya.
2. Singkatan nama diri dan gelar yang terdiri atas dua huruf atau lebih tidak
dipenggal.
3. Kata Depan : Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata
yang mengikutinya.
f. Partikel
1. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
17
3. Partikel per yang berarti „demi‟, „tiap‟,atau „mulai‟ ditulis terpisah dari kata
yang mengikutinya.
III. Pemakaian Tanda Baca
a. Tanda Titik (.)
1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan.
2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan,
ikhtisar, atau daftar.
3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu atau jangka waktu.
4. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun,
judul tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru), dan
tempat terbit.
5. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya
yang menunjukkan jumlah.
b. Tanda Koma (,)
1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau
pembilangan.
2. Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan,
dan sedangkan, dalam kalimat majemuk (setara).
3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului
induk kalimatnya.
4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung
antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan
dengan itu, dan meskipun demikian.
5. Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti o, ya,
wah, aduh, atau hai, dan kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik,
atau Nak.
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
dalam kalimat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
18
7. Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian
alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau
negeri yang ditulis berurutan.
8. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik
susunannya dalam daftar pustaka.
9. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki atau
catatan akhir.
10. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan atau
keterangan aposisi.
11. Tanda koma dapat dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada
awal kalimat untuk menghindari salah baca/ salah pengertian.
c. Tanda Titik Koma (;)
1. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata peng- hubung untuk
memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain di dalam
kalimat majemuk.
2. Tanda titik koma dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa.
3. Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-bagian pemerincian
dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda koma.
d. Tanda Titik Dua (:)
1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti
pemerincian atau penjelasan.
2. Tanda titik dua tidak dipakai jika perincian atau penjelasan itu merupakan
pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
3. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerian.
4. Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang
menunjukkan pelaku dalam percakapan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
19
5. Tanda titik dua dipakai di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b) surah
dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul suatu karangan, serta (d)
nama kota dan penerbit dalam daftar pustaka.
e. Tanda Hubung
1. Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh
pergantian baris.
2. Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang.
3. Tanda hubung dipakai untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang
dinyatakan dengan angka atau menyambung huruf dalam kata yang dieja
satu-satu.
4. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian kata
atau ungkapan.
5. Tanda hubung dipakai untuk merangkai
a. se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital (se-
Indonesia, se-Jawa Barat);
b. ke- dengan angka (peringkat ke-2);
c. angka dengan –an (tahun 1950-an);
d. kata atau imbuhan dengan singkatan yang berupa huruf kapital (hari-H,
sinar-X, ber-KTP,di-SK-kan);
e. kata dengan kata ganti Tuhan (ciptaan-Nya, atas rahmat-Mu);
f. huruf dan angka (D-3, S-1, S-2); dan
g. kata ganti-ku, -mu, dan -nya dengan singkatan yang berupa huruf
kapital (KTP-mu, SIM-nya, STNK-ku).
6. Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan
unsur bahasa daerah atau bahasa asing.
7. Tanda hubung digunakan untuk menandai bentuk terikat yang menjadi
objek bahasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
20
8. Tanda Pisah (—)
1. Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat
yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat.
Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai— diperjuangkan oleh
bangsa itu sendiri.
Keberhasilan itu—kita sependapat—dapat dicapai jika kita mau berusaha
keras.
2. Tanda pisah dapat dipakai juga untuk menegaskan adanya keterangan
aposisi atau keterangan yang lain.
3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang
berarti ‗sampai dengan‘ atau ‗sampai ke‘.
9. Tanda Tanya (?)
1. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
2. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian
kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan
kebenarannya.
10. Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa
seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan,
atau emosi yang kuat.
11. Tanda Elipsis (…)
1. Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau
kutipan ada bagian yang dihilangkan.
2. Tanda elipsis dipakai untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam
dialog.
12. Tanda Petik (―…‖)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
21
1. Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari
pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.
2. Tanda petik dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron,
artikel, naskah, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
3. Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal
atau kata yang mempunyai arti khusus.
13. Tanda Garis Miring (/)
1. Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan
penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun tarakhir.
2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, serta setiap.
3. Tanda garis miring dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok
kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan atau kelebihan di
dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Nasution (1993:44 dalam Syaiful, 2008:123) masa usia sekolah dasar sebagai
masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia enam tahun hingga kira-kira
sebelas atau dua belas tahun. Usia ditandai dengan mulainya anak masuk sekolah
dasar dan dimulainya sejarah baru dalam kehidupannya yang kelak akan
mengubah sikap-sikap dan tingkah lakunya. Guru mengenal masa ini sebagai
―masa sekolah‖, oleh karena itu pada usia inilah untuk pertama kalinya menerima
pendidikan formal.
Anak sekolah dasar adalah mereka yang berusia antara 6-12 tahun atau biasa
disebut dengan periode intelektual. Pengetahuan anak akan bertambah pesat
seiring dengan bertambahnya usia, keterampilan yang dikuasaipun semakin
beragam. Minat anak pada periode ini terutama terfokus pada segala sesuatu yang
bersifat dinamis bergerak. Implikasinya adalah anak cenderung untuk melakukan
beragam aktivitas yang akan berguna pada proses perkembangannya kelak
(Jatmika, 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
22
B. Penelitian yang Relevan
Mulyani (2017) meneliti tentang kesalahan ejaan. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif kualitatif dengan cara pengumpulan data kuesioner.
Berdasarkan hasil penelitian kesalahan ejaan pada peserta didik kelas VI A dan VI
B, yaitu dalam memperbaiki penulisan kesalahan huruf kapital, memilih jawaban
benar atau salah, dan menjawab soal pilihan ganda sedangkan penguasaan ejaan
peserta didik kelas VI A dalam memperbaiki penulisan kesalahan huruf kapital
sebesar 80% atau kategori baik, pengguasaan dalam memilih jawaban benar atau
salah sebesar 69% atau kategori baik, penguasaan dalam memilih jawaban soal
pilihan ganda sebesar 42% atau kurang. Kelas VI B dalam memperbaiki penulisan
kesalahan huruf kapital sebesar 78% atau kategori baik, pengguasaan dalam
memilih jawaban benar atau salah sebesar 65% atau kategori cukup, dan
pengguasaan dalam memilih jawaban soal pilihan ganda sebesar 41% atau
kategori kurang.
Anggi & Avini (2018) penelitian ini bertujuan mengungkap kesalahan ejaan
(kesalahan pemakaian huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca) siswa
kelas V sekolah dasar di Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang.
Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan penelitian deskriptif kualitatif dengan
langkah-langkah: mengumpulkan data kesalahan berbahasa siswa dan melakukan
analisis kesalahan berbahasa. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN
Margacinta, SDN Manangga, dan SDN Pasanggrahan I Kecamatan Sumedang
Selatan Kabupaten Sumedang. Hasil penelitian menunjukkan adanya kesalahan
berbahasa dalam karangan narasi siswa yang meliputi kesalahan ejaan (kesalahan
pemakaian huruf, penulisan kata, dan kesalahan pemakaian tanda baca). Jumlah
kesalahan ejaan terbesar yaitu SDN Manangga dengan jumlah kesalahan ejaan
sebesar 52 (43,33%) dan jumlah kesalahan ejaan terkecil yaitu SDN Margacinta
sebesar 27 (22,5%) kesalahan.
Susan (2016) penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan ejaan
yang terdapat dalam karangan siswa SD. Hasil dari penelitian ini secara umum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
23
kesalahan pada karangan siswa SD adalah pemakaian huruf kapital, penulisan kata
dan pemakaian tanda baca.
Fransiska & Listyarini (2016) tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian
adalah menganalisis kemampuan penggunaan ejaan dalam karangan narasi siswa
kelas V SDN Tlogosari Kulon 05 Semarang yang meliputi penggunaan huruf
kapital, penulisan kata, dan penggunaan tanda baca dalam karangan narasi siswa.
Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan penggunaan ejaan
siswa termasuk dalam kriteria baik karena tingkat persentase kesalahan
penggunaan ejaan siswa mencapai 0% - 21,94%. Kemampuan penggunaan huruf
kapital termasuk dalam kriteria baik karena tingkat persentase kesalahan mencapai
21,94%, kemampuan penulisan kata termasuk kriteria sangat baik karena tingkat
persentase kesalahan mencapai 5,49%, dan kemampuan penggunaan tanda baca
termasuk dalam kriteria sangat baik karena tingkat persentase kesalahan mencapai
11,19%
Muammar (2018) Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk kesalahan
ejaan pada Teks Negosiasi Siswa SMA Negeri 3 Palu. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif deskriptif. Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini
adalah data tertulis yang bersumber dari Teks Negosiasi Siswa SMA Negeri 3
Palu. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik tes, dokumentasi,
pengamatan, dan pencatatan. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesalahan-
kesalahan ejaan dalam penulisan Teks Negosiasi Siswa SMA Negeri 3 Palu, yang
meliputi kesalahan penggunaan huruf kapital, penggunaan huruf miring,
penggunaan kata, penggunaan kata depan, penggunaan singkatan, dan penggunaan
tanda baca yaitu penggunaan titik dan penggunaan tanda tanya.
Winda (2014) fokus masalah dalam penelitian ini adalah mencari tahu
dimanakah pada umumnya letak kesalahan siswa dalam menulis karangan dan
mengetahui upaya guru dalam mengatasi kesalahan ejaan yang dilakukan oleh
siswa. Hasil analisis kesalahan penggunaan ejaan dalam karangan siswa
menunjukkan bahwa 1 responden melakukan kesalahan pemenggalan kata pada
ujung baris, 15 responden melakukan kesalahan pemakaian huruf kapital,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
24
7responden melakukan kesalahan penulisan kata depan di dan ke, 1 responden
melakukan kesalahan penulisan kata singkatan, 15 responden melakukan
kesalahan pemakaian tanda baca titik, 5 responden melakukan kesalahan
pemakaian tanda baca koma, dan 2 responden melakukan kesalahan pemakaian
tanda hubung.
Penelitian-penelitian tersebut banyak meneliti tentang penggunaan ejaan pada
karangan siswa contohnya pada kesalahan menulis yaitu pemakaian huruf,
pemakaian tanda baca dan penulisan kata. Penelitian-penelitian ini difokuskan
pada karangan siswa sekolah dasar.
Susan (2016)
Analisis Kesalahan
Ejaan Karangan
SiswaSD
Anggi & Avini (2018)
Analisis Kesalahan
Ejaan Karangan
Narasi
Sri (2017)
Kesalahan Ejaan
Peserta Didik SD
Yang Perlu Diteliti
Analisis Kesalahan Ejaan Pada
Karangan Siswa Sekolah Dasar
Maria & Ikha (2016)
Analisis
Kemampuan
Penggunaan Ejaan
Muammar (2018)
Analisis Kesalahan
Penulisan Ejaan
Siswa
Winda (2014)
Analisis Kesalahan
Ejaan Menulis
Karangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
25
C. Kerangka Berpikir
Bahasa adalah sarana menjalin komunikasi antarmanusia untuk menunjang
proses. Bahasa secara umum mempunyai fungsi sebagai alat komunikasi yang
utama dalam kehidupan manusia sehari-hari sehingga tidak mengherankan apabila
bahasa mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan masyarakat. Selain itu,
bahasa juga merupakan media komunikasi yang paling canggih dan produktif. Hal
ini, terbukti dengan semua kelompok manusia mempunyai bahasa. Oleh karena
itu, fungsi bahasa sebagai bahasa nasional maupun bahasa negara. Salah satu
bentuk bahasa Indonesia yang digunakan sebagai bahasa kenegaraan, yaitu bahasa
yang digunakan sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, dimulai dari
taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi.
Namun dari hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan di lapangan yaitu di
Sekolah Dasar penggunaan tanda baca dalam tulisan siswa masih kurang. Ketika
siswa membuat teks dialog yang mana membutuhkan sekali penggunaan tanda
baca yang baik dan benar, baik itu untuk keperluan nada bicara, intonasi, jeda,
ataupun makna, masih ada yang belum benar dalam penulisannya bahkan ada
yang sama sekali tidak menggunakan tanda baca kerja sama demi kelangsungan
hidupnya. Penyampaian materi dalam semua mata pelajaran hendaknya
menggunakan bahasa Indonesia yang benar.
Proses pembelajaran bahasa Indonesia pada anak-anak masih mengalami
kesulitan. Guru menjelaskan bahwa anak-anak sudah diberikan pelajaran tentang
penulisan yang benar akan tetapi banyak anak masih belum paham terhadap
penulisan karangan. Banyak dari mereka juga lupa apabila dihadapkan dengan
penulisan karangan, karena mereka masih anak-anak maka perkembangan bahasa
mereka masih rendah. Maka dari itu lingkungan juga berpengaruh terhadap
perkembangan bahasa anak.
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan di kelas, ditemukan bahwa
siswa tampak mengalami kesulitan ketika harus menulis. Siswa tidak tahu apa
yang harus dilakukan ketika pembelajaran menulis dimulai. Mereka terkadang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
26
mengalami kesulitan menggunakan ejaan yang tepat di dalam karangan.
Kesulitan-kesulitan itu mendorong untuk dilakukan suatu penelitian yang dapat
mengungkapkan berbagai macam kesalahan dalam karangan terutama masalah
ejaan.
Dengan demikian, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat
kesalahan ejaan dalam penulisan yang dibuat oleh siswa kelas V di salah satu SD
swasta kota Yogyakarta dan kemampuan siswa dalam kegiatan menulis karangan.
Penelitian ini penting dilakukan karena untuk membantu guru agar dapat
mengetahui seberapa jauh anak-anak mengerti dan memahami tentang ejaan
penulisan yaitu pemakaian huruf kapital, penulisan kata dan pemakaian tanda
baca. Dari penelitian ini juga sebagai tolak ukur guru dalam menyampaikan
pembelajaran dalam penulisan karangan. Masalah yang akan diteliti oleh penulis
adalah kesalahan pemakaian huruf, penulisan kata, dan kesalahan pemakaian
tanda baca pada siswa SD kelas V. Penulisan ini mengambil data dari karangan
siswa SD kelas V dengan tujuan mengetahui kesalahan pemakaian huruf,
kesalahan penulisan kata, dan kesalahan pemakaian tanda baca.
Dengan demikian, bahasa diharapkan berguna sebagai pengembangan
kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern sedangkan
untuk mencapai tujuan pemakaian bahasa Indonesia baku yang cermat, tepat, dan
efisien dalam berkomunikasi, diperlukan penguasaan ejaan dalam mendukung
penggunaan bahasa Indonesia yang benar. Dalam sejarah perkembangan bahasa,
ejaan yang pernah berlaku di Indonesia antara lain: Ejaan Van Ophuysen, Ejaan
Republika, dan Ejaan yang Disempurnakan kemudian pada tahun 2016
berdasarkan putusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Anis Baswedan,
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan (PUEYD) disempurnakan menjadi Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia yang penyempurnaan naskahnya disusun oleh Pusat
Pengembangan dan Pelindungan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Sejak saat itu pengejaan bahasa Indonesia mengikuti ketentuan Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
27
(PUEBI) memuat pemakaian huruf, penulisan kata, pemakaian tanda baca maupun
penulisan unsur serapan. Tujuan mempelajari dan menaati pedoman tersebut
supaya tidak terjadi kesalahan dalam pengejaan kata. Namun, kenyataan yang
terjadi, yaitu adanya kecenderungan kesalahan-kesalahan berbahasa baik lisan
maupun tulis. Misal: pemakaian bahasa Indonesia ragam formal dalam
komunikasi di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bagian ini akan membahas jenis penelitian, setting penelitian, desain
penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, kredibilitas dan
transferabilitas dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Penelitian deskriptif yaitu mengumpulkan data berdasarkan faktor-faktor yang
menjadi pendukung terhadap objek penelitian, kemudian menganalisa faktor-
faktor tersebut untuk dicari perannya (Arikunto, 2010:151). Penelitian kualitatif
merupakan penelitian yang berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat,
kepercayaan orang yang akan diteliti dan kesemuanya tidak dapat diukur dengan
angka. Dalam penelitian ini, teori yang digunakan dalam penelitian tidak
dipaksakan untuk memperoleh gambaran seutuhnya mengenai suatu hal menurut
pandangan manusia yang telah diteliti (Sulistyo-Basuki, 2006:24)
Metode penelitian kualitatif sebagaimana yang diungkapakan Bogdan dan
Taylor (L.J. Moleong, 2011:4) sebagai prosedur penelitian yang menghasikan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati. Selain itu, metode penelitian kualitatif menurut Syaodih Nana,
(2007:60) adalah cara untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena,
peristiwa, aktivitas sosial, sikap kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara
individual maupun kelompok.
Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan
penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2007:6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
29
Moleong (2014:6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud
untuk memahami tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya: (1)
Perilaku; (2) Persepsi; (3) Motivasi. Flick (dalam Gunawan 2014:81) penelitian
kualitatif adalah keterkaitan spesifik pada studi hubungan sosial yang
berhubungan dengan fakta dari pluralisasi dunia kehidupan. Metode ini diterapkan
untuk melihat dan memahami subjek dan obyek penelitian yang meliputi orang,
lembaga berdasarkan fakta yang tampil secara apa adanya. Melalui pendekatan ini
akan terungkap gambaran mengenai aktualisasi, realitas sosial, dan persepsi
sasaran sosial. Tujuan penelitian kualitatif adalah menggambarkan dan
mengungkap (to descrie and explore), dan menggambarkan dan menjelaskan (to
describe dan explain). Kebanyakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan
eksplanatori. Penelitian kualitatif (Qualitative research) adalah suatu penelitian
yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa,
aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individu
maupun kelompok.
B. Setting Penelitian
Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada salah satu Sekolah Dasar swasta di Yogyakarta.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2019/ 2020, yaitu
pada bulan November 2020.
3. Subjek Penelitian.
Subjek penelitian merupakan sumber data yang dimintai informasinnya sesuai
dengan masalah penelitian. Adapun yang dimaksud sumber data dalam penelitian
adalah subjek dari mana data diperoleh (Suharsimi Arikunto, 2002:107).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
30
4. Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada karangan siswa kelas V SD yang berjumlah 23 anak.
Penelitian ini dilakukan di kelas V karena siswa dianggap sudah memahami
struktur kalimat lengkap, serta berdasarkan SK dan KD, kelas V telah
mempelajari materi mengenai penggunaan ejaan.
C. Desain Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti melakukan langkah-langkah penelitian untuk
sampai pada hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan.
Desain Penelitian Kualitatif Deskriptif menurut Moleong (2014)
(Desain Penelitian Modifikasi)
1. Observasi
Pada tahap awal, peneliti melakukan observasi di dalam kelas untuk
mengetahui proses pembelajaran secara umum yang terjadi di kelas.
Observasi dilakukan ketika pembelajaran Bahasa Indonesia sedang
berlangsung.
2. Tahap perencanaan
Pada tahap perencanaan ini, peneliti menyusun instrumen penelitian yang
berupa lembar observasi untuk guru dan siswa dan lembar wawancara untuk
guru dan siswa. Mempertajam fokus dan perumusan masalah penelitian.
Observasi
Perencanaan
Pelaksanaan
Analisis
Temuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
31
Pada waktu peneliti melakukan observasi atau pengamatan tentang proses
pembelajaran yang terjadi di kelas masih secara umum atau menyeluruh.
Untuk dapat memahami secara lebih mendalam, diperlukan pemilihan fokus
penelitian. Dalam penelitian kualitatif, rumusan masalah masih bersifat
sementara dan akan berkembang setelah peneliti masuk ke dalam lapangan.
Pertanyaan penelitian kualitatif dirumuskan dengan maksud untuk
memahami gejala yang kompleks dalam kaitannya dengan aspek-aspek lain.
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan (observasi, interview, dokumen). Pada tahap ini, peneliti terjun
langsung ke dalam lapangan. Dalam melakukan penelitian, peneliti
menggunakan wawancara dan observasi untuk mengumpulkan data. Dalam
melakukan wawancara dan observasi, peneliti menggunakan pedoman
wawancara dan observasi yang telah dibuat. Pedoman ini digunakan agar tidak
keluar dari fokus penelitian. Selama melakukan implementasi pada guru dan
siswa, peneliti melakukan pencatatan terhadap hasil yang diperoleh dari
pengambilan data.
4. Analisis.
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki
lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan (Sugiyono, 2011:
333). Meskipun demikian, dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih
difokuskan selama proses di lapangan dan pengumpulan data. Setelah
melakukan pencatatan, peneliti mengolah semua data hasil wawancara dan
pengamatan dari narasumber penelitian agar mempermudah peneliti atau pihak
lain memeriksa data yang telah diambil dan agar data dapat tersusun dengan
rapi. Setelah semua data terkumpul, peneliti melakukan analisis data yang telah
diperoleh. Pengecekan kesalahan data.
Untuk mengecek keabsahan data atau kepercayaan dalam data dalam penelitian
kualitatif dapat melalui kredibilitas dan transferabilitas. Kredibilitas dalam
penelitian kualitatif adalah upaya pemeriksaan terhadap akurasi hasil penelitian
dengan menerapkan prosedur-prosedur tertentu (Creswell, 2007: 285).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
32
Sedangkan transferabilitas menunjukkan derajat ketepatan atau dapat
diterapkannya hasil penelitian ke populasi di mana sampel tersebut di ambil.
5. Temuan.
Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan. Temuan dapat
berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-
remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas.
D. Teknik Pengumpulan Data
Burhan Bungin (ed) (2003:42), menjelaskan metode pengumpulan data adalah
―dengan cara apa dan bagaiamana data yang diperlukan dapat dikumpulakan
sehingga hasil akhir penelitian mampu menyajikan informasi yang valid dan
reliable”.
Suharmi Arikunto (2002:136), berpendapat bahwa ―metode penelitian adalah
berbagai cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya‖.
Berdasarkan jenis penelitian kualitatif, peneliti menggunakan beberapa
metode pengumpulan data, di antaranya adalah:
1. Wawancara
Moleong (2006: 186) wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang
mengajukan pertanyaan dan wawancara (interviewee) yang memberikan jawaban
atas pertanyaan tersebut. Wawancara dilakukan dengan cara mengajukan
pertanyaan-pertanyaan langsung kepada narasumber. Peneliti melakukan
wawancara sesuai dengan pedoman wawancara yang telah dibuat. Panduan
wawancara berisi petunjuk secara garis besar tentang proses dan isi wawancara.
Panduan ini dibuat agar wawancara lebih terfokus pada permasalahan.
Dalam proses wawancara, pertanyaan berkembang sesuai dengan alur
jawaban yang diberikan narasumber, karena peneliti menggunakan bentuk
wawancara semi terstruktur. Ciri dari wawancara semi terstruktur (Koentjroro,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
33
2010) adalah petanyaannya terbuka namun ada batasan tema dan alur
pembicaraan. Hal itu berarti bahwa jawaban yang diberikan oleh narasumber tidak
dibatasi, sehingga narasumber bebas mengemukakan pendapat apa pun selama
masih dalam konteks pembicaraan. Selain itu, dalam wawancara semi terstruktur
bersifat fleksibel tetapi terkontrol. Pertanyaan yang diajukan bersifat fleksibel
tetapi masih ada kontrol dari peneliti yaitu tema wawancara. Selanjutnya peneliti
dapat mengembangkan pertanyaannya sesuai dengan alur pembicaraan. Dalam
wawancara semi terstruktur diperlukan pedoman wawancara yang dijadikan
patokan atau kontrol dalam mengatur alur pembicaraan. Hasil dari wawancara
tersebut akan dikumpulkan menjadi informasi yang akan digunakan sebagai bahan
kajian penelitian.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara, adapun Deddy
(2004:183) menjelaskan bahwa wawancara adalah metode yang memungkinkan
pihak yang diwawancarai untuk mendefinisikan dirinya sendiri dan
lingkungannya, untuk menggunakan istilah-istilah mereka sendiri mengenai
fenomena yang diteliti, tidak sekedar menjawab pertanyaan.
2. Observasi
Metode yang digunakan peneliti dalam melakukan observasi adalah dengan
menggunakan anecdotal record. Anecdotal record adalah deskripsi atau catatan
rekaman tentang episode-episode atau peristiwa-peristiwa yang berlangsung
dalam situasi natural alias wajar atau natural (Supratiknya, 2012: 47). Dalam
penulisan anecdotal record penulis menggunakan anecdotal record tematik,
sehingga ada beberapa pedoman yang digunakan untuk mencatat hal-hal yang
penting sesuai dengan tema. Dalam metode anecdotal record, observer mencatat
dengan teliti dan merekam perilaku-perilaku yang dianggap penting dan bermakna
yang sesuai dengan tema. Teknik penulisan yang digunakan oleh penulis adalah
pencatatan naratif. Seperti yang diungapkan oleh Mehrens dan Lehman (1984
dalam Supratiknya, 2010: 47) catatan anekdot yang baik harus memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
34
a. Berupa deskripsi singkat peristiwa faktual.
b. Catatan tidak mengandung inferensi atau kesimpulan, pendapat, atau penilaian
dari pengamat. Hal ini berarti bahwa peneliti harus benar-benar menuliskan apa
yang terjadi tanpa terpengaruh oleh narasumber aktivitas pengamat.
c. Catatan berisi rekaman tentang critical incident atau kejadian penting terkait
dengan murid.
d. Sesudah memperoleh data yang cukup memadai, pengamat boleh membuat
kesimpulan tentang adanya pola perilaku narasumber yang menjadi sasaran
pengamatan.
Kode Data
05/10/P1/K3
KPHK
KPK
KPTB
Sesampainya disana aku turun dari
Mobil.
Kesalahan penulisan huruf kapital
Kesalahan penulisan kata
Kesalahan penulisan tanda baca
Keterangan:
05/7 : menunjukkan nomor data
P1 : menunjukkan nomor paragraf dalam tulisan
K4 : menunjukkan nomor kalimat dalam paragraf
KPHK : menunjukkan kesalahan penulisan huruf kapital
KPK : menunjukkan kesalahan penulisan kata
KPTB :menunjukkan klasifikasi konjungsi berdasarkan ketepatan
penggunaanya
E. Instrumen Penelitian
Suharmi Arikunto (2002:136), menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah
alat untuk atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
35
agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,
lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
Arikunto, (2010: 203) instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya menjadi
lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan
sistematis sehingga mudah diolah. Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi
instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri (Sugiyono, 2011: 305).
Dalam penelitian ini instrumen penelitiannya adalah peneliti sendiri dengan
menggunakan alat bantu yang berupa pedoman wawancara, observasi dan
dokumentasi. Wawancara digunakan untuk mengetahui pendapat guru dan siswa
atas pemakaian huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca sedangkan
observasi digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik selama guru
dan siswa menulis karangan dan dokumentasi digunakan untuk memberikan bukti
atas kegiatan yang telah berlangsung. Selain itu observasi memungkinkan peneliti
memperoleh data tentang hal-hal yang karena berbagai sebab tidak diungkapkan
oleh narasumber penelitian secara terbuka dalam wawancara.
Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen penelitian adalah peneliti
itu sendiri. Oleh karena itu, peneliti harus ―divalidasi‖ seberapa jauh peneliti siap
melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan. Validasi terhadap
peneliti sebagai instrumen mengenai kesiapan peneliti untuk memasuki objek
penelitian, yang melakukan validasi adalah peneliti itu sendiri melalui evaluasi
diri seberapa jauh kesiapan dan bekal memasuki lapangan. Sebelum peneliti
memasuki lapangan untuk melakukan penelitian, peneliti pernah mendapatkan
pengalaman dari berbagai hal, di antaranya yaitu pada semester 2 peneliti pernah
mengajar pramuka di SD Kanisius Wirobrajan yang berlamat di jalan HOS
Cokroaminoto No. 8, Pakuncen, Wirobrajan, Kota Yogyakarta selama satu
semester. Kegiatan pramuka diadakan seminggu sekali pada hari Sabtu selama 2 x
35 jam pelajaran. Pada semester 3 peneliti pernah melakukan bimbingan belajar
(bimbel) untuk kelas atas di SD Kanisius Jomegatan yang beralamtkan di jalan
Jomegatan, Jomegatan, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Kegiatan
bimbingan belajar diterapkan pada kelas VI. Kemudian pada semester 4 peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
36
mengadakan bimbingan belajar (bimbel) kelas bawah di SD Bopri Gondolayu
yang beralamatkan di jalan Jend. Sudirman No. 24, Gowongan, Kec. Jetis,
Yogyakarta selama satu semester. Bimbel diadakan seminggu sekali pada hari
Sabtu selama 2 x 35 jam pelajaran. Bimbel kelas bawah ini dilakukan pada siswa
kelas II. Tujuan diadakannya bimbingan belajar untuk siswa kelas bawah dan atas
ini untuk mendekatkan mahasiswa dengan siswa-siswa SD dan memberikan
pengalaman menyampaikan materi atau mengajar kepada siswa SD.
Pada semester 5 peneliti mengikuti Program Pengakraban Lingkungan
(Probaling) guru di SD Kanisius Kalasan Yogyakarta yang beralamatkan di jalan
Solo, Kringinan, Tirtimatani, Kec. Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta
selama satu semester. Probaling guru ini diadakan seminggu sekali yaitu pada hari
Sabtu selama satu hari penuh. Tujuan dari Probaling guru ini adalah agar
mahasiswa mendapatkan pengalaman terkait dengan tugas dan kewajiban guru.
Selain itu, supaya mahasiswa semakin dekat dengan siswa-siswi SD dan
memahami karakteristik mereka. Kemudian pada semester 6, peneliti mengikuti
Program Pengakraban Lingkungan (Probaling) Kepala Sekolah di SD N
Terbansari 1, Depok, Sleman, Yogyakarta selama satu semester. Probaling
diadakan seminggu sekali yaitu pada hari Sabtu selama satu hari penuh. Tujuan
diadakannya Probaling Kepala Sekolah adalah agar mahasiswa mengetahui tugas
dan wewenang Kepala Sekolah, selain itu agar mahasiswa semakin dekat dengan
lingkungan SD dan siswa-siswanya. Berdasarkan pengalaman-pengalaman
tersebut, peneliti sudah familiar dengan lingkungan SD baik kepala sekolah, guru
kelas, dan siswa.
Berbagai kegiatan yang telah dilakukan tersebut memberikan sumbangan yang
besar kepada peneliti, dengan adanya kegiatan-kegiatan tersebut menjadikan
peneliti lebih mengetahui karakteristik lingkungan sekolah baik kepala sekolah,
guru kelas, dan siswa-siswi. Selain itu, kegiatan tersebut membantu peneliti dalam
memahami karaktersitik siswa Sekolah Dasar sehingga peneliti lebih familiar lagi
dengan siswa, serta membantu peneliti dalam memahami bahasa yang digunakan
siswa ketika berkomunikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
37
Sebelum peneliti terjun langsung ke lapangan atau melakukan penelitian,
peneliti terlebih dahulu berlatih melakukan observasi dengan mengamati sebuah
video tertentu, kemudian hasil dari observasi tersebut dibahas. Tujuan berlatih
observasi ini adalah untuk mengetahui cara-cara memandang perilaku dan
mendeskripsikannya, sehingga ketika peneliti terjun ke lapangan sudah
mengetahui detail apa saja yang harus diamati. Selain itu, peneliti juga membaca
literatur tentang penelitian kualitatif baik buku, skripsi atau jurnal mengenai
penelitian kualitatif untuk memberikan gambaran kepada peneliti tentang
penelitian kualitatif. Peneliti juga membaca studi mengenai persepsi baik jurnal,
skripsi atau literatur yang sudah ada.
F. Kredibilitas dan Transferabilitas
1. Kredibilitas
Kredibilitas adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada
pemberi data. Tujuan memberi check adalah untuk mengetahui seberapa jauh data
yang diperboleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Apabila
data yang ditemukan disepakati oleh para pemberi data berarti data tersebut valid,
sehingga semakin kredibel/dipercaya, tetapi apabila data yang ditemukan peneliti
dengan berbagai penafsirannya tidak disepakati oleh pemberi data, maka peneliti
perlu melakukan diskusi dengan pemberi data, dan apabila perbedaannya tajam,
maka peneliti harus mengubah temuannya, dan harus menyesuaikan dengan apa
yang diberikan oleh pemberi data. Pelaksanaan memberi check dapat dilakukan
setelah satu periode pengumpulan data selesai, atau setelah mendapat suatu
temuan, atau kesimpulan. Setelah data di sepakati bersama, maka para pemberi
data diminta untuk menandatangani, supaya lebih otentik. Selain itu juga sebagai
bukti bahwa peneliti telah melakukan memberi check (Sugiono, 2014).
Peneliti menggunakan metode wawancara dan observasi dengan tujuan agar
data yang diambil memiliki kredibilitas yang kuat. Untuk mendapatkan data yang
lengkap dan mendalam, apa yang diucapkan narasumber ditranskrip sama persis.
2. Transferabilitas
Transferabilitas mengindikasikan bahwa pendekatan yang digunakan peneliti
konsisten jika diterapkan oleh peneliti-peneliti lain (dan) untuk proyek-proyek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
38
yang berbeda (Creswell, 2007: 285). Transferabilitas ini mengarah pada sejauh
mana suatu penelitian yang dilakukan pada suatu kelompok tertentu dapat
diaplikasikan pada kelompok lain, tetapi penelitian yang akan diaplikasikan atau
ditransferkan pada kelompok lain harus relevan atau memiliki banyak kesamaan
dengan setting di mana penelitian dilakukan.
Dengan demikian pembaca menjadi jelas atas hasil penelitian yang telah
didapat sehingga dapat memutuskan dapat atau tidaknya hasil penelitian di
aplikasikan ditempat lain (Sugiono, 2014). Sanafiah Faisal (dalam Sugiono, 2014)
menjelaskan bahwa bila pembaca laporan penelitian memperoleh gambaran yang
sedemikian jelasnya ―semacam apa‖ suatu hasil penelitian dapat diberlakukan
(transferability), maka laporan tersebut memenuhi standar transferabilitas.
Penelitian ini dilakukan di SD ini dengan lingkungan dan kondisi fisik sekolah
yang baik, serta tempat pembelajarannya cukup luas. SD ini memiliki kelas yang
berjumlah 12 yang berlantai 1 dan 2. Keadaan kelas dan tata ruangnya semakin
membantu efektivitas pembelajaran karena mampu memenuhi kuota siswa yang
cukup banyak. SD ini mempunyai 24 ruangan, 12 di antaranya ruang kelas 1
sampai kelas 6 (paralel A dan B) yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
Ruang tersebut terbagi menjadi dua, yaitu 6 ruang di lantai 2 (atas) dan 6 ruang di
lantai dasar (bawah).
G. Teknik Analisis Data
Menurut Anwar Sanusi (2011:115) teknik analisis data mendeskripsikan
teknik analisis apa yang akan digunakan oleh peneliti untuk menganalisis data
yang telah dikumpulkan, termasuk pengujiannya. Data yang dikumpulkan
tersebut ditentukan oleh masalah penelitian yang sekaligus mencerminkan
karakteristik tujuan studi apakah untuk eksploras atau deskriptif. Penelitian yang
dilakukan sering melibatkan sejumlah variabel yang berbeda – beda, bergantung
pada kompleksitas masalah yang diolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
39
Menurut Patton (Moleong, 2001:103) analisis data adalah ―proses mengatur
urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan uraian
dasar‖.
Pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan studi dokumentasi, yaitu
sesuatu yang tertulis atau dicetak untuk digunakan sebagai catatan atau bukti
(Hornby dalam Satori dan Komariah, 2011:146). Sementara itu, analisis data
menurut Bogdan dan Biklen (Moleong, 2011:248) adalah upaya yang dilakukan
dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilih-milihnya
menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan
pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa
yang dapat diceritakan kepada orang lain. Dengan teknik dokumentasi, data yang
akan dikumpulkan adalah berupa karangan yang dibuat oleh siswa V SD.
Dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di
lapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Melakukan analisis adalah
pekerjaan yang sulit, memerlukan kerja keras. Analisis memerlukan daya kreatif
serta kemampuan intelektual yang tinggi.
Moleong (2006:287-308) dalam Prastowo (2011:36) ada tiga model analisis
data yang selama ini digunakan dalam penelitian kualitatif yaitu metode
perbandingan tetap, metode analisis data menurut Spradley dan metode analisis
data menurut Miles dan Huberman terdapat empat jalur analisis data kualitatif,
yaitu mencakup: (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) penyajian data, dan
(4) penarik kesimpulan. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Pengumpulan data
Peneliti melakukan pengumpulan semua data yang berkaitan dengan
penelitiannya secara objektif, apa adanya serta sesuai dengan hasil observasi.
Data hasil wawancara dilakukan terhadap informan atau responden terkait serta
dokumentasi kegiatan yang berkaitan dengan judul penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
40
Moleong (2011:175) pengamatan digunakan untuk mengoptimalkan
kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian, perilaku tak sadar,
kebisaan dan sebagainnya.
2) Reduksi Data
Reduksi data merupakan bentuk analisis data yang menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan, dan membuang yang tidak perlu dan
mengorganisasikan data sekunder sedemikian rupa sehingga dapat ditarik dan
diverifikasi. Reduksi data dilakukan pada saat peneliti mengolah dan memilah
pada saat menganalisis data. Penelitian merangkum, memilih hal-hal yang
pokok dan memfokuskan pada hal-hal yang penting yang harus di paparkan
terkait dengan penelitian di SD ini serta membuang data yang tidak perlu untuk
proses analisis data. Pada tahap ini peneliti mengoreksi kesalahan yang
dilakukan siswa pada karangannya, memberi tanda pada kata yang salah
kemudian memberikan penejelasan atau pembenaran pada kata tersebut.
3) Penyajian data
Penelitian melakukan penyajian data yang akan memudahkan untuk memahami
data atau sekumpulan informasi yang telah diperoleh dari berbagai sumber
dilapangan dan telah disusun serta sistematis sehingga dapat memberikan
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan
selanjutnya berdasarkan data yang diperoleh dari sumber data di SD ini yang
menjadikan lokasi penelitian.
Pada tahap ini peneliti menggolongkan dan menghitung kesalahan berdasarkan
3 kriteria yaitu pemakian huruf kapital, penulisan kata, dan pemakaian tanda
baca. Pada setiap kriteria terdapat beberapa kesalahan yang kemudian dihitung
perkesalahan lalu dijumlah dan diakhirnya akan ditotal berapa banyak
kesalahan yang terjadi pada 3 kriteria tersebut.
Jumlah Kesalahan Pemakaian Huruf Kapital = KPHK
Jumlah Kesalahan Penulisan Kata = KPK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
41
Jumlah Kesalahan Pemakaian Tanda Baca = KPTB
Total = KPHK + KPK + KPTB
Total = 106 + 46 + 57
= 209
4) Kesimpulan
Penarikan kesimpulan ini dilakukan oleh peneliti secara terus menerus selama
berada dilapangan yang kemudian kesimpulan itu digunakan untuk menjawab
rumusan masalah yang dilakukan pada saat mengolah dan menganalisis data
dari hasil penelitian.Verifikasi data adalah penarikan kesimpulan oleh peneliti
berdasarkan analisis data penelitian. Kesimpulan adalah suatu tinjauan ulang
pada catatan dilapangan atau kesimpulan dapat ditinjau sebagai mana yang
timbul dari data yang harus diuji kebenaran, kekokohan, dan kecocokannya
yang merupakan validitasnya.
Analisis data menurut Bogdan dan Biklen (Moleong, 2011:248) adalah upaya
yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,
memilih-milihnya menjadi satuan yang dapat dikelola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan hasil yang akan
disajikan di dalam bab ini beserta pembahasannya. Pada bab ini akan menyajikan
hasil penelitian berupa hasil analisis yang akan disajikan dalam bentuk penjelasan
dan hasil penelitian tersebut akan dideskripsikan dalam pembahasan.
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini berupa deskripsi penggunaan ejaan dalam karangan siswa
SD kelas V. Berdasarkan hasil penelitian itu akan dipaparkan bagaimana
kesalahan pemakaian huruf, kesalahan penulisan kata dan kesalahan pemakaian
tanda baca karangan narasi siswa SD. Siswa yang diteliti adalah 23 anak.
Tabel Judul Karangan
No. Inisial Judul Karangan
1 Siswa 1 Ulang Tahun Kakak
2. Siswa 2 Binatang yang Lucu
3. Siswa 3 Menjaga Kesehatan
4. Siswa 4 Pantai
5. Siswa 5 Alam yang Indah
6. Siswa 6 Menjaga Kesehatan
7. Siswa 7 Pantai
8. Siswa 8 4 Sehat 5 Sempurna
9. Siswa 9 Kesehatan Gigi
10. Siswa 10 Ke Pantai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
43
11. Siswa 11 Gudeg
12. Siswa 12 Rendang
13. Siswa 13 Pengalaman Jatuh dari Pohon
14. Siswa 14 Buaya Terbesar di Dunia
15. Siswa 15 Bintang
16. Siswa 16 Liburanku
17. Siswa 17 Pergi ke Pantai
18. Siswa 18 Rumah Sakit
19. Siswa 19 Pengalaman Kehidupanku
20. Siswa 20 Pengalaman
21. Siswa 21 Kebun Binatang
22. Siswa 22 Menjelajah Alam
23. Siswa 23 Pergi ke Pantai
1. Kesalahan Pemakaian Huruf
Kesalahan ejaan pada karangan disebabakan oleh kesalahan pemakaian huruf,
salah satunya kesalahan pemakaian huruf kapital. Kesalahan pemakaian huruf
kapital pada karangan siswa diantarannya disebabkan karena siswa kurang paham
dalam pemakaian huruf kapital. Kesalahan- kesalahannya yaitu : (a) kesalahan
huruf dalam penulisan nama geografi, (b) kesalahan huruf dalam penulisan judul
karangan, (c) kesalahan huruf dalam nama hari, (d) kesalahan penulisan huruf
dalam penulisan awal kalimat (e) kesalahan huruf dalam penulisan yang
berhubungan dengan agama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
44
2. Kesalahan Penulisan Kata
Kesalahan penulisan kata yang ditentukan adalah penulisan partikel,
proposisi, kata temurun, angka dan lambang bilangan, serta singkatan. Kesalahan
penulisan partikel yang ditemukan biasanya penulisan partikel –pun. Siswa
banyak menulis patikel –pun dilengkapi dengan kata sebelumnya. Hal ini
mungkin terjadi karena ketentuan penulisan partikel –pun yang berbeda dengan
ketentuan penulisan partikel lain yaitu –an, -kan, -di sehingga siswa sering
mengalami kesalahan. Kebiasaan menggunakan partikel –pun yang dirangkai
tersebut berkaitan dengan kurangnya pemahaman siswa dengan ketentuan
menggunakan partikel.
Selain kesalahan penulisan partikel –pun, kesalahan dalam penulisan kata
yang sering terjadi antara lain: (a) kurang huruf, (b) kelebihan huruf, (c)
perangkaian kata, (d) penulisan huruf, dan (e) penulisan kata hubung, sehingga
kesalahan tersebut akan terus terulang jika guru tidak memberikan penjelasan
tentang ketentuan penulisan kata yang benar kepada siswa.
3. Kesalahan Pemakaian Tanda Baca
Kesalahan pemakaian ejaan tanda baca yang ditemukan dalam karangan
siswa SD tidak sedikit jumlahnya, banyak siswa terutama sekolah dasar masih
belum dapat menggunakan tanda baca yang benar. Kesalahan tanda baca
mencakup kesalahan, yaitu: (a) kesalahan tanda titik pada akhir kalimat, (b)
kesalahan tanda koma, (c) kesalahan tanda titik dua, (d) kesalahan tanda hubung.
Tabel 1. Kesalahan ejaan yang terjadi pada karangan kelas V
No
Judul
Kesalahan Aspek kesalahan Contoh data Jumlah
1
Kesalahan
Pemakaian
Huruf Nama Geografi Sumatera 8
Nama karangan ulang tahun kakak 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
45
Nama Hari senin 1
Awal kalimat kucing 57
Berhubungan dengan
Agama tuhan 7
kata penunjuk
hubungan
kekerabatan ayah 10
huruf miring menulis
bahasa asing sunset 14
Jumlah kesalahan KPHK
106
2
Kesalahan
Penulisan
Kata Kurang Huruf
Perangkai kata disungai 25
Penulisan huruf tibak 10
Bentuk ulang contoh2 3
Jumlah Kesalahan KPK
38
3
Kesalahan
Pemakaian
Tanda Baca Tanda Titik
saya sangat bersyukur diberi
anugrah Tuhan Yang Maha
Kuasa( ) 17
Tanda Koma
Hari Minggu yang cerah( )
aku dan keluargaku pergi ke
Pantai Baru. 27
Tanda Titik Dua
Nama lain Binatang adalah:
hewan. 10
Tanda Hubung
sampai disana aku dan
keluragaku berfoto( )foto. 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
46
Jumlah Kesalahan KPTB 57
TOTAL 201
Tabel di atas menunjukan data hasil analisis karangan ejaan siswa kelas V SD.
Dari analisis yang telah dilakukan oleh penulis terdapat beberapa jumlah
kesalahan yang yang mencakup 3 kriteria yaitu, kesalahan pemakaian huruf
kapital, kesalahan penulisan kata, dan kesalahan pemakaian tanda baca.
Jumlah kesalahan yang terjadi pada pemakaian huruf kapital adalah 106
kesalahan. Adapun kesalahannya meliputi nama geografi ada 8 kesalahan, nama
karangan ada 9 kesalahan, nama hari ada 1 kesalahan, awal kalimat ada 57
kesalahan, berhubungan dengan Agama ada 7 kesalahan, kata penunjuk hubungan
kekerabatan ada 10 kesalahan, huruf miring menulis bahasa asing ada 14
kesalahan. Jumlah kesalahan yang terjadi pada penulisan kata adalah 46
kesalahan. Adapun kesalahnnya meliputi kurang huruf ada 8 kesalahn, perangkai
kata ada 25 kesalahan, penulisan huruf ada 10 kesalahan, bentuk ulang ada 3
kesalahan. Jumlah kesalahan yang terjadi pada pemakaian tanda baca adalah 57
kesalahan. Adapun kesalahannya meliputi tanda titik ada 17 kesalahan, tanda
koma ada 27 kesalahan, tanda titik koma dua ada 10 kesalahan, tanda hubung ada
3 kesalahan.
B. Pembahasan
1. Pemakaian Huruf
Setelah peneliti selesai mendapatkan data yang berupa wawancara dan
observasi, kemudian peneliti melakukan analisis melalui karangan narasi yang
diperoleh dari siswa kelas V SD. masih terdapat kesalahan pemakaian huruf
contohnya dalam pemakaian huruf kapital yang terdapat dalam karangan siswa
kelas V SD yang berjumlah 23 orang siswa. kesalahan huruf kapital yang terdapat
dalam karangan tersebut yaitu kesalahan pada penulisan huruf kapital pada
penulisan nama geografi, kesalahan penulisan huruf kapital pada penulisan judul
karangan, kesalahan penulisan huruf dalam nama hari, kesalahan penulisan huruf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
47
pada awal kalimat, kesalahan penulisan huruf dalam penulisan yang berhubungan
dengan agama.
Hasil analisis pemakaian huruf ini menunjukkan bahwa kesalahan terbanyak
pemakaian huruf yaitu terdapat pada kesalahan penulisan huruf kapital dalam
awal kalimat yaitu mencapai 57 kesalahan/kata. Kesalahan yang paling sedikit
terdapat dalam kesalahan pemakaian huruf kapital pada nama hari.
Pembelajaran Bahasa Indonesia sangat berpengaruh terhadap perkembangan
bahasa anak, karena secara tidak langsung jika anak sering membaca dan menulis
akan meningkatkan kemampuan mereka dalam berbahasa. Memberikan pelajaran
bahasa Indonesia yang menarik akan membuat anak semakin tertarik terhadap
pelajaran tersebut. Hal tersebut tentunya akan membuat anak termotivasi untuk
mempelajarinya.
Hal ini sama dengan pendapat yang diungkapakan oleh Semi, (1993:96)
tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah: Pembelajaran Bahasa Indonesia
bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan seperti (1) membantu anak
didik agar mampu berkomunikasi dengan bahasa Indonesia secara efektif sesuai
dengan potensi masing-masing dalam bentuk pengamalisasian dan
pengorganisasian ide; (2) membantu atau membimbing anak didik agar
memperoleh kemampuan dalam menyimak, berbicara, menulis, dan membaca; (3)
memperkenalkan kepada anak didik karya sastra yang bernilai sehingga mereka
tertarik dan terdorong untuk membacanya; (4) memperluas pengalaman anak
didik melalui media massa serta dapat menyenanginya sehingga memperoleh
manfaat terhadapnya terutama dapat mengenal kondisi nasional dan internasional;
(5) merangsang perhatian anak didik terhadap bahasa nasional serta
menumbuhkan apresiasi mereka yang baik dan mempunyai kemauan untuk
menggunakannya sehingga dapat mempercepat keterampilan mereka dalam
berbahasa Indonesia, sehingga memberi faedah bagi kelancaran mengikuti bidang
studi lain; (6) membimbing anak didik agar memiliki keberanian untuk
menyatakan pendapat serta memiliki kepercayaan kepada diri sendiri, sehingga
mampu berkomunikasi dengan baik dan benar dalam berbagai macam situasi; (7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
48
membantu anak didik mengenal aturan bahasa. Indonesia yang baik serta
mempunyai rasa tanggung jawab menggunakannya dalam berbahasa, baik dalam
bentuk ucapan maupun tulisan (Semi, 1993:96).
2. Penulisan Kata
Berdasarkan hasil analisis karangan siswa kelas V SD, kesalahan penulisan
kata dalam penulisan kata yang sering terjadi yaitu kurang huruf, kelebihan huruf,
perangkai kata, penulisan huruf, dan penulisan kata hubung sehingga kesalahan
tersebut akan terus tulang jika guru tidak memberikan penjelasan tentang
ketentuan penulisan kata yang benar kepada siswanya. Berdasarkan hasil analisis
menunjukkan bahwa penulisan kata berdasarkan wawancara yang telah peneliti
lakukan kepada guru kelas dapat disampaikan bahwa siswa pada dasarnya masih
sering lupa dengan aturan penulisan kata dalam sebuah kalimat maka dari itu
masih sering terjadi kesalahan. Perkembangan bahasa pada anak juga dapat
dipelajari dari lingkungannya. Lingkungan maupun orang-orang yang berada
disekitarnya dapat menunjang perkembangan bahasa mereka. Sosialisasi terhadap
teman bisa membuat anak meningkatkan perkembangan bahasa secara tidak
langsung. Perkembangan bahasa anak dibedakan oleh Yusuf, (2007:120) menjadi
dua tipe, yaitu sebagai berikut:
1) Egocentric Speech, yaitu anak berbicara kepada dirinya sendiri
(monolog). Fungsinya yaitu untuk mengembangkan kemampuan berpikir
anak yang pada umumnya dilakukan oleh anak berusia 2-3 tahun.
2) Socialized Speech, terjadi ketika berlangsung kontak antara anak dengan
temannya atau lingkungannya. Dalam tipe ini, perkembangan bahasa anak
dibagi menjadi lima bentuk: (a) adapted information, terjadinya saling
tukar gagasan atau adanya tujuan bersama yang dicari, (b) critism,
menyangkut penilaian anak terhadap ucapan atau tingkah laku orang lain,
(c) command (perintah), request (permintaan) dan threat (ancaman), (d)
questions (pertanyaan), dan (e) answers (jawaban). Fungsi dari ‘socialized
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
49
speech’ ini adalah untuk mengembangkan kemampuan penyesuaian social
(social adjustment).
Hasil analisis penulisan kata ini menunjukkan bahwa kesalahan terbanyak
penulisan kata yaitu terdapat dalam penulisaan perangkai kata yaitu mencapai 25
kesalahan/kata. Kesalahan paling sedikit terdapat dalam penulisan bentuk ulang
yaitu mencapai 3 kesalahan/kata.
3. Pemakaian Tanda Baca
Setelah peneliti melalukan analisis terhadap karangan siswa kelas V SD.
peneliti mendapatkan temuan bahwa kesalahan yang paling dominan pada
pemakaian tanda baca adalah kesalahan tanda koma mencapai 27 kesalahan.
Kesalahan yang paling sedikit adalah kesalahan penggunaan tanda hubung yaitu
mencapai 3 kesalahan penggunaan tanda baca yang ditemukan dalam karangan
siswa kelas V SD tidak sedikit jumlahnya, banyak siswa masih terdapat beberapa
kesalahan yaitu kesalahan penulisan tanda titik pada akhir kalimat, kesalahan
penulisan tanda koma, kesalahan penulisan tanda titik dua dan kesalahan
penulisan tanda hubung.
Peneliti telah melakukan analisis terhadap karangan yang dibuat oleh siswa
kelas V SD. terdapat kesalahan yang dilakukan oleh siswa kelas V, contohnya
pada saat menulis kalimat pada awal paragraf ada siswa yang kemudian tidak
menuliskan tanda titik untuk mengakhiri sebuah kalimat. Kesalahan juga terdapat
pada penulisan tanda koma yang kebanyakan dilakukan pada saat menuliskan
kalimat dan menggunakan kata penghubung seharusnya kalimat tersebut harus
diberi tanda baca koma agar yang membaca karangan bisa membaca dengan jelas.
Pada saat menulis kalimat juga terjadi kesalahan, yang seharusnya menggunakan
tanda koma malah menggunakan tanda titik. Kesalahan yang terjadi pada
karangan siswa kelas V SD, juga ada banyak terjadi pada saat menuliskan tanda
baca. Tanda baca sangatlah penting dalam sebuah penulisan, jika tidak ada tanda
baca yang sesuai dengan kalimat pembaca akan sulit untuk membaca karangan
tersebut. Dalam hal ini sama dengan yang diungkapkan oleh Arifin (2008:164)
Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
50
bagaimana antarhubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan
penggambungannya dalam suatu bahasa. Secara teknis, yang dimaksud dengan
ejaan ialah penulisan huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca.
Pada saat peneliti melakukan penelitian ini, peneliti juga menemukan fakta
bahwa ada beberapa anak yang belum bisa membedakan karangan narasi dan
karangan deskripsi. Ada dari mereka yang masih bingung ketika diminta untuk
menuliskan karangan narasi. Rata-rata dari mereka hanya menuliskan 2 sampai 3
parangraf yang isinya mengandung 3-4 kalimat. Pada aaat peneliti mengawasi
anak-anak yang sedang menulis mereka bingung dan bertanya satu dengan yang
lainnya. Waktu berlalu lama tetapi ada dari mereka yang masih mendapat 1
paragraf. Banyak dari mereka lupa dengan pembelajaran bahasa Indonesia yang
telah diajarkan oleh gurunya.
Pada saat diberi pertanyaan penulisan karangan tidak banyak dari mereka
yang bisa menjawab. Begitu pula ketika melakukan wawancara terhadap guru
kelas, ada informasi jika anak-anak sudah sering diajarkan penulisan dalam
kalimat akan tetapi karena masih usia anak-anak mereka sering lupa. Padahal guru
sudah menjelaskan pada saat pembelajaran. Guru juga yakin kalau anak-anak
masih mengalami kesulitan, dan mungkin jika beranjak dewasa mereka akan
semakain paham. Mungkin itu karena perkembangan bahasa mereka saat ini
masih belum maksimal.
Dalam wawancara yang telah dilakukan peneliti, guru menggunakan metode
tanya jawab menggunakan gambar ketika menjelaskan penulisan huruf, penulisan
kata, dan tanda baca. Anak-anak kadang tidak menggunakan tanda baca titik di
akhir kalimat. Begitu pula saat menuliskan huruf pada awal kalimat banyak terjadi
kesalahan dalam penulisan ini. Ada juga kesalahan penulisan perangkai kata yang
seharusnya di pisah tetapi digabung contohnya seperti nama tempat, karena
menuliskan nama tempat harus dipisah contohnya yaitu disungai yang benar
adalah di sungai. Penulisan kesalahan tanda koma juga banyak dilakukan, yang
seharunya menggunakan tanda koma tetapi dituliskan menggunakan tanda titik.
Ada juga pada kesalahan penulisan tanda koma di tengah kalimat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
51
Sejak saat itu pengejaan bahasa Indonesia mengikuti ketentuan Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI) memuat pemakaian huruf, penulisan kata, pemakaian tanda
baca maupun penulisan unsur serapan. Tujuan mempelajari dan menaati pedoman
tersebut supaya tidak terjadi kesalahan dalam pengejaan kata. Namun, kenyataan
yang terjadi, yaitu adanya kecenderungan kesalahan-kesalahan berbahasa baik
lisan maupun tulis. Misal: pemakaian bahasa Indonesia ragam formal dalam
komunikasi di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian kesalahan ejaan dalam karangan siswa Sekolah
Dasar maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Kesalahan pemakaian huruf kapital pada karangan siswa kelas V ditemukan
sebagai berikut: (a) kesalahan huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
nama geografi, (b) kesalahan huruf dalam penulisan judul karangan, (c)
kesalahan huruf dalam nama hari, (d) kesalahan penulisan huruf dalam
penulisan awal kalimat (e) kesalahan huruf dalam penulisan yang
berhubungan dengan agama.
2. Kesalahan penulisan kata siswa banyak menulis patikel –pun dengan kata
sebelumnya, penulisan partikel –pun yang berbeda dengan ketentuan
penulisan partikel lain yaitu –an, -kan, -di sehingga siswa sering mengalami
kesalahan. Selain kesalahan penulisan partikel –pun, kesalahan dalam
penulisan kata yang sering terjadi antara lain: (a) kurang huruf, (b) kelebihan
huruf, (c) perangkaian kata, (d) penulisan huruf, dan (e) penulisan kata
hubung, sehingga kesalahan tersebut akan terus terulang jika guru tidak
memberikan penjelasan tentang ketentuan penulisan kata yang benar kepada
siswa.
3. Kesalahan pemakaian ejaan tanda baca yang ditemukan dalam karangan
siswa SD, kesalahan tanda baca mencakup kesalahan, yaitu: (a) kesalahan
tanda titik pada akhir kalimat, (b) kesalahan tanda koma, (c) kesalahan tanda
titik dua, (d) kesalahan tanda hubung.
B. Keterbatasan Penelitian
Selama proses kegiatan penelitian dari awal persiapan hingga proses
penelitian, penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan penelitian, yaitu:
untuk menganalisis
Keterbasan penelitian ini adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
53
Data hasil wawancara hanya mengambil informasi dari 1 guru namun pada
kenyatannya yang diperoleh dari guru tentunya masih kurang menggambarkan
keadaan yang sesungguhnya
C. Saran
Dalam penelitian selanjutnya, disarankan untuk menambah guru dalam
menggali informasi pada wawancara hal ini bertujuan untuk mendapatkan
informasi dan gambaran yang lebih baik dalam penelitiannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
DAFTAR PUSTAKA
Apriliana, A. C. (2018). Analisis kesalahan ejaan dalam karangan narasi pada
siwa kelas V Sekolah Dasar Kecamatan Sumedang Selatan. Jurnal
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 7(2), 227-232. http://www.jstor.org.
Arifin, Tasai. (2012). Cermat berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademika
Pressindo.
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Edisi revisi
VI. Jakarta: Rineka Cipta
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia 2016
Badudu, J.S. (1985). Cakrawala bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Chaer, Abdul. (2011). Tata bahasa praktis bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka
Cipta.
Creswell, J.W. (2012). Research design: Pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan
mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia 2016
Fransiska, M & Listyarini, I. (2017). Analisis kemampuan penggunaan ejaan
dalam karangan narasi siswa kelas V SDN Tlogosari Kulon 05
Semarang. 13(1),68-76 Diunduh dari
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/lingua
Keraf, Gorys. (2010). Argumentasi dan narasi. Jakarta: Gramedia.
Khoirurrohman, T. (2018). Analisis kesalahan ejaan dalam karangan siswa kelas
III SDN Ketug Kecamatan Butuh tahun pelajaran 2017/2018. Jurnal
Dialektika Jurusan PGSD, 8(2), 70-77. Diunduh dari
http://www.jstor.org.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
55
Moleong, Lexy J. (2012). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Metasari, R. (2014). Persepsi guru dan siswa terhadap alat peraga pembagian
bilangan dua angka berbasis metode Montessori. Skripsi. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Mulyani, S. (2017). Kesalahan ejaan pada peserta didik di sekolah dasar. Jurnal
Ilmiah Pendidikan, 2(1), 100-113. Diunduh dari http://www.jstor.org.
Puspitasari, Y. (2014). Analisis kesalahan huruf capital dan tanda baca pada
paragraph deskriptif siswa kelas V SD Negeri Sampay Rumpin Bogor.
Skripsi. Fakultas Ilmu Tabiyah dan Keguruan. UIN Hidayatullah
Jakarta.
Qhadafi, M. R. (2018). Analisis kesalahan penulisan ejaan yang disempurnakan
dalam teks negoisasi siswa SMA N 3 Palu. Jurnal Bahasa dan Sastra,
3(4), 1-21. http://www.jstor.org.
Sugiyono. (2014). Metode penelitian pendidikan (Pendekatan, kuantitatif,
kualitatif, R & D). Bandung: Alfabeta
Silitonga, S. N. (2016). Analisis kesalahan ejaan dalam karangan siswa SDN
Gemawang Sinduadi Mlati Sleman. Jurnal Pendidikan, 1-8.
http://www.jstor.org.
Suparno & Mohamad Yunus. (2007). Ketrampilan dasar menulis. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Tarigan, Henry Guntur. (2008). Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Zulela, (2012). Pembelajaran bahasa Indonesia apresiasi sastra di sekolah dasar.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Lampiran 1. Tabel Analisis Data Kesalahan dan Pembetulan kelas V
No Kode Data Kalimat Pembetulan
Analisis Kesalahan
KPHK KPK KPTB
1 05/1/J ulang tahun kakak Ulang Tahun Kakak
2 05/1/P1/K1
Di saat hari hampir ulang tahun
kakak aku dan keluargaku
merencanakan tempat ulang
tahun kakak.
Di saat hari hampir ulang tahun kakak, aku
dan keluargaku merencanakan tempat ulang
tahun kakak.
3 05/1/P1/K2
Aku dan keluargaku merancang
akan makan-makan di Pizza hut.
Aku dan keluargaku merancang akan
makan-makan di Pizza Hut.
4 05/1/P1/K3
Di keesokan hari aku pun
berangkat menuju Pizza hut.
Di keesokan hari, aku pun berangkat menuju
Pizza Hut.
5 05/1/P2/K2
Karena agak macet dan rasanya
Sangat membosankan.
Karena agak macet dan rasanya sangat
membosankan.
6 05/1/P2/K3
Waktu telah berlalu lama
akhirnya tempat Pizza hut sudah
dekat.
Waktu telah berlalu lama, akhirnya tempat
Pizza Hut sudah dekat.
7 05/2/J Binatang yang lucu Binatang yang Lucu
8 05/2/P1/K1
SAlah satu Binatang yg lucu
adalah kucing.
Salah satu binatang yang lucu adalah
kucing.
9 05/2/P1/K2
kucing dibedakan menjadi 2
yaitu kucing liar dan kucing
Peliharaan.
Kucing dibedakan menjadi 2 yaitu kucing
liar dan kucing peliharaan. 10 05/2/P1/K3 makanan kucing khusus Makanan kucing khusus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
11 05/2/P2/K1
Binatang lucu lainnya dpt di
temui di kebun binatang.
Binatang lucu lainnya dapat ditemui di
kebun binatang.
12 05/2/P2/K2
contoh2 makanan hewan yg
lucu wortel, dll.
Contoh-contoh makanan hewan yang lucu
wortel dan lain-lain.
13 05/2/P2/K3
daur hidup binatang bermacam-
macam. Daur hidup binatang bermacam-macam.
14 05/2/P3/K2
hewan yg bermetamorfosisnya
sama dengan kucing adalah
ayam.
Hewan yang metamorfosisnya sama dengan
kucing adalah ayam.
15 05/2/P3/K3
artinya bentuk tubuh dari lahir
hingga dewasa sama.
Artinya bentuk tubuh dari lahir hingga
dewasa sama. 16 05/3/J menjaga Kesehatan Menjaga Kesehatan
17 05/3/P2/K1
Cara menjaga kesehatan tubuh
kita dengan Imunisasai atau
makan makanan sehat.
Cara menjaga kesehatan tubuh kita dengan
imunisasai atau makan makanan sehat.
18 05/3/P2/K4
isi 4 sehat 5 sempurna adalah
nasi, sayur-mayur, lauk pauk,
buah, dan susu.
Isi 4 sehat 5 sempurna adalah nasi, sayur-
mayur, lauk-pauk, buah, dan susu.
19 05/3/P3/K2
jika kita mengkonsumsi
makanan sehat, lingkungan kita
sehat dan imunisasi maka
penyakit kita tidak gampang
menular.
Jika kita mengkonsumsi makanan sehat,
lingkungan kita sehat dan imunisasi maka
penyakit kita tidak gampang menular.
20 05/3/P3/K3
lingkungan kita harus bersih
karena virus sering hinggap di
tempat kotor
Lingkungan kita harus bersih, karena virus
sering hinggap di tempat kotor.
21 05/3/P3/K4
Virus hinggap disampah yang
menumpuk, benda, dll.
Virus hinggap di sampah yang menumpuk,
benda dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
22 05/4/P1/K3
Jarak dari kota menuju pantai
wonosari kurang lebih 2 jam .
Jarak dari kota menuju Pantai Wonosari
kurang lebih 2 jam.
23 05/4/P2/K1
Di pantai biasa untuk
matapencaharian nelayan.
Di pantai biasa untuk mata pencaharian
nelayan.
24 05/4/P2/K4 Di wonosari banyak pantai. Di Wonosari banyak pantai.
25 05/4/P3/K1
Pada hari menjelang sore Pantai
surut. Pada hari menjelang sore, pantai surut.
26 05/5/J Alam yang indah Alam yang Indah
27 05/5/P1/K1
Alam yang indah kita bisa
melihat dari hutan.
Alam yang indah, kita bisa melihat dari
hutan.
28 05/5/P2/K2
Contoh pemandangan alam yg
indah berupa pantai, gunung,
dan danau.
Contoh pemandangan alam yang indah
berupa pantai, gunung, dan danau.
29 05/5/P3/K1
Kasih sayang kealam bisa
berupa Reboisasi.
Kasih sayang ke alam bisa berupa
reboisasi.
30 05/5/P3/K2
Reboisasi bisa dilakukan
dihutan. Reboisasi bisa dilakukan di hutan.
31 05/5/P3/K4
Hutan perlukan Reboisasi agar
hutan tidak gundul.
Hutan perlukan reboisasi agar hutan tidak
gundul. 32 05/6/J Menjaga kesehatan Menjaga Kesehatan 33 05/6/P1/K1 Pada hari Minggu Doni sakit Pada hari Minggu, Doni sakit.
34 05/6/P1/K3
Doni pun memutus kan untuk
menjaga kesehatannya.
Doni pun memutuskan untuk menjaga
kesehatannya.
35 05/6/P1/K4
Menjaga kesehatan dengan
berolahraga dan makat 4 sehat 5
sempurna.
Menjaga kesehatan dengan berolahraga dan
makan 4 sehat 5 sempurna.
36 05/6/P2/K2 kesehatan merupakan nal yang Kesehatan merupakan hal yang harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
harus dijaga. dijaga.
37 05/6/P2/K3
kesehatan Doni harus dijaga
Doni. Kesehatan Doni harus dijaga Doni.
38 05/6/P3/K1
Jika kita tidak menjaga
kesehatan maka kita akan jatuh
sakit.
Jika kita tidak menjaga kesehatan, maka kita
akan jatuh sakit.
39 05/6/P3/K2
Bila kita sakit berat maka susuh
untuk di obati.
Bila kita sakit berat, maka susuh untuk
diobati.
40 05/6/P3/K3
Maka sebab itu kita harus
menjaga kesehatan.
Maka sebab itu, kita harus menjaga
kesehatan.
41 05/7/J PANTAI Pantai
42 05/7/P1/K1
"Wow… Indah sekali!" Kataku
saat sampai ditepi pantai.
"Wow… indah sekali!" kataku saat sampai
di tepi pantai.
43 05/7/P1/K2
Melihat gelombang di laut yang
menawan, Angin sejuk sepoi-
sepoi, dan melihat banyak sekali
pohon kelapa.
Melihat gelombang di laut yang menawan,
angin sejuk sepoi-sepoi, dan melihat banyak
sekali pohon kelapa.
44 05/7/P1/K3
Sungguh ciptaan Tuhan yang
sangat Indah. Sungguh ciptaan Tuhan yang sangat indah.
45 05/7/P1/K4
Rasanya, ingin terus dipantai
dan tidak akan pulang sampai
menjelang sunset.
Rasanya ingin terus di pantai dan tidak
akan pulang sampai menjelang sunset.
46 05/7/P2/K1
Sambil menunggu sunset, main
air dulu ah..".
Sambil menunggu sunset, main air dulu
ah..".
47 05/7/P2/K2
Waw hari menjelang sore dan
sunset sudah ada! "Indahnya
ciptaan Tuhan" gumamku.
Waw hari menjelang sore dan sunset sudah
ada! "Indahnya ciptaan Tuhan" gumamku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
48 05/7/P2/K3
Menikmati sunset sambil minum
es kelapa muda.
Menikmati sunset sambil minum es kelapa
muda.
49 05/7/P2/K4
Walaupun menjelang sore,
Angin sejuk pun masih terasa.
Walaupun menjelang sore, angin sejuk pun
masih terasa.
50 05/7/P3/K1
Tidak rela meninggalkan tempat
ciptaan Tuhan yang Indah yaitu
pantai.
Tidak rela meninggalkan tempat ciptaan
Tuhan yang indah yaitu pantai.
51 05/7/P3/K2
Tetapi apa buat… Gelombang
pantai semakin besar dan kejam.
Tetapi apa buat… gelombang pantai
semakin besar dan kejam.
52 05/7/P3/K3
Sunset pun semakin menurun
dan Langit gelap.
Sunset pun semakin menurun dan langit
gelap.
53 05/8/P3/K3
Pagi, Siang, dan sore kita
makan. Pagi, siang, dan sore kita makan. 54 05/9/J kesehatan GIGI Kesehatan Gigi
55 05/9/P1/K3
sakit gigi juga dapat disebabkan
juga oleh tidak gosok gigi dan
makan permen banyak.
Sakit gigi juga dapat disebabkan juga oleh
tidak gosok gigi dan makan permen banyak.
56 05/9/P2/K1
Gigiku sakit karna aku
kebanyakan makan permen. Dan
aku sangat menyesal makan
kebanyakan permen.
Gigiku sakit karena aku kebanyakan makan
permen, dan aku sangat menyesal makan
kebanyakan permen.
57 05/9/P2/K2
Akibatnya gigiku berlubang.
dan saat itu aku tibak makan
permen lagi.
Akibatnya gigiku berlubang, dan saat itu
aku tidak makan permen lagi.
58 05/9/P3/K2
Jadi supaya gigi kita sehat kita
tidak boleh banyak makan
permen. serta menggosok gigi
tepat pada waktunya.
Jadi supaya gigi kita sehat kita tidak boleh
banyak makan permen, serta menggosok
gigi tepat pada waktunya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
59 05/10/J Ke Pantai ke Pantai
60 05/10/P1/K1
Kemarin Saat bulan November
depan aku ayah, Mama, Simbah,
Kakak, dan adiku berlibur ke
Pantai Parang Tristis Baru.
Kemarin saat bulan November depan Aku,
Ayah, Mama, Simbah, Kakak, dan Adikku
berlibur ke Pantai Parangtristis Baru.
61 05/10/P1/K2
Di sana aku berangkat pada pkl
10.00 pada hari Minggu.
Di sana aku berangkat pada pukul 10.00,
pada hari Minggu.
62 05/10/P1/K3
Sesampainya disana aku turun
dari Mobil. Sesampainya di sana, aku turun dari mobil.
63 05/10/P2/K1
Saatnya tiba ditepi pantai aku
langsung lari ke ombak yg
sedang di tepian.
Saatnya tiba di tepi pantai, aku langsung lari
ke ombak yang sedang di tepian.
64 05/10/P2/K2
Disana pun aku juga berlari
larian Kesana Kemari.
Di sana pun aku juga berlari-larian ke
sana kemari.
65 05/10/P2/K3
Disana aku juga Membuat
Sumur2an.
Di sana aku juga membuat sumur-
sumuran.
66 05/10/P2/K4
Disana pun aku juga Membeli
es Kelapa Muda.
Di sana pun aku juga membeli es kelapa
muda.
67 05/10/P3/K1
Jam telah Menunjukkan pukul
14.00 Saat aku mandi.
Jam telah menunjukkan pukul 14.00 saat
aku mandi.
68 05/10/P3/K3
Disaat perjalanan kita tertawa
Canda di mobil. Dan sampai
rumah pada pkl 18.00.
Disaat perjalanan kita tertawa canda di
mobil dan sampai rumah pada pukul 18.00.
69 05/11/P2/K2
salah satu toko gudeg terkenal di
Jogja adalah gudeg yu Djum.
Salah satu toko gudeg terkenal di Jogja
adalah gudeg Yu Djum.
70 05/11/P2/K3
Gudeg yu djum memiliki rasa
yang enak. Gudeg Yu Djum memiliki rasa yang enak. 71 05/11/P3/K2 Telur narus di bacem dulu. Telur harus dibacem dulu, harus membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Harus membuat krecek. dan
gori.
krecek dan gori.
72 05/12/P1/K1
Rendang adalah makanan khas
sumatera. Rendang adalah makanan khas Sumatera.
73 05/12/P1/K2
Bahan-bahan rendang salah
satunya adalah Daging.
Bahan-bahan rendang salah satunya adalah
daging.
74 05/12/P1/K4
Selain itu Rendang Juga sangat
gurih. Selain itu, rendang juga sangat gurih.
75 05/12/P2/K1
Di sumatera Rendang biasanya
di Jadikan hidangan utama, dija
dikan utama karena di
sumatera Rendang sering
dimasak.
Di Sumatera rendang biasanya dijadikan
hidangan utama, dijadikan utama karena di
Sumatera rendang sering dimasak.
76 05/12/P2/K2
Rendang sangat disukai
masyarakay padang/sumatera.
Rendang sangat disukai masyarakat
Padang/Sumatera.
77 05/12/P3/K1
selain itu dlm acara tertentu
Rendang di Jadikan hidangan.
Selain itu, dalam acara tertentu rendang
dijadikan hidangan
78 05/12/P3/K2
tekstur Rendang biasanya agak
keras. Tekstur rendang biasanya agak keras.
79 05/12/P3/K3
tapi saat di masak dngn
sempurna Daging akan terasa
empuk.
Tetapi saat dimasak dengan sempurna
daging akan terasa empuk. 80 05/13/J pengalaman jatuh dari pohon Pengalaman Jatuh dari Pohon
81 05/13/P1/K1
pada senin pagi saya pergi
mengambil mangga di pohon
depan Rumah.
Pada Senin pagi, saya pergi mengambil
mangga di pohon depan rumah.
82 05/13/P1/K2
Saya manjat pohon yang sangat
tinggi dan saya menggambil
Saya memanjat pohon yang sangat tinggi,
dan saya menggambil mangga yang matang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
mangga yang matang dan
Banyak.
dan banyak.
83 05/13/P1/K3
saya sampai gak mau turun dan
Saya pun ketakuttan di atas dan
saya turun pun takut dan saya
akhirnya Jatuh dari pohon
Saya sampai tidak mau turun dan saya pun
ketakutan di atas dan saya turun pun takut,
dan saya akhirnya jatuh dari pohon.
84 05/13/P2/K1
untungnya kaki saya cuma sakit
biasa Untungnya kaki saya cuma sakit biasa
85 05/13/P2/K2
untungnya tidak patah dan
Retak tuhan memang memberi
Saya kesempatan untuk jalan
dan berpegian kemana mana
dan saya sangat berterimakasih
pada Tuhan yang maha esa
Untungnya tidak patah dan retak, Tuhan
memang memberi saya kesempatan untuk
jalan dan bepergian ke mana-mana dan
saya sangat berterimakasih pada Tuhan
Yang Maha Esa.
86 05/13/P2/K3
Saya sangat bersyukur diberi
anugra Tuhan yang sangat
lengkap dan akan saya hargai
dan rawat sampai akhir hayatku
Saya sangat bersyukur diberi anugrah
Tuhan yang sangat lengkap dan akan saya
hargai dan rawat sampai akhir hayatku.
87 05/13/P3/K1
ya tuhan tolong Beri saya
kesempatan untuk hidup selama
akhir hidup ku
Ya Tuhan tolong beri saya kesempatan
untuk hidup selama akhir hidupku.
88 05/13/P3/K2
ya tuhan tolong kabulkan doa
ku ya tuhan amin
Ya Tuhan tolong kabulkan doaku ya
Tuhan. Amin.
89 05/14/J buaya terbesar di dunia Buaya Terbesar di Dunia 90 05/14/P1/K1 buaya ini berukuran 15 m. Buaya ini berukuran 15 m.
91 05/14/P1/K2
buaya ini berbobot lebih dari 1
ton. Buaya ini berbobot lebih dari 1 ton. 92 05/14/P1/K3 nama lain buaya ini adalah Nama lain buaya ini adalah sarcosuchus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
sarcosuchus.
93 05/14/P1/K4
buaya ini adalah nenek moyang
buaya-buaya modern jaman
sekarang.
Buaya ini adalah nenek moyang buaya-
buaya modern zaman sekarang.
94 05/14/P1/K5
sarcosuchus sudah ada Jutaan
tahun yang LaLu.
Sarcosuchus sudah ada jutaan tahun yang
lalu.
95 05/14/P2/K1
kekuatan gigitan sarcosuchus
adalah 10 kali Lebih kuat dari
buaya modern.
Kekuatan gigitan sarcosuchus adalah 10
kali lebih kuat dari buaya modern. 96 05/14/P2/K2 dinosaurus bukan tandinganya Dinosaurus bukan tandingannya.
97 05/14/P2/K4
umur sarcosuchus tidak
terbatas untuk tumbuh.
Umur sarcosuchus tidak terbatas untuk
tumbuh.
98 05/14/P2/K5
sarcosuchus hanya perlu 10
tahun untuk tumbuh menjadi
dewasa.
Sarcosuchus hanya perlu 10 tahun untuk
tumbuh menjadi dewasa.
99 05/14/P3/K1
pasti anda mengira sarcosuchus
akan memakan hewan raksasa.
Pasti anda mengira sarcosuchus akan
memakan hewan raksasa.
100 05/14/P3/K2
Tapi sarcosuchus hanya makan
mamaLia kecil, Reptil, dan
ikan.
Tetapi sarcosuchus hanya makan mamalia
kecil, reptil, dan ikan.
101 05/14/P3/K3
makan faforit sarcosuchus adalah ikan berukuran sedang,
dikatakan seperti itu karna
sarcosuchus paling sering
makan ikan sedang.
Makanan favorit sarcosuchus adalah ikan
berukuran sedang, dikatakan seperti itu
karena sarcosuchus paling sering makan
ikan sedang.
102 05/15/P1/K1
Nama lain Binatang adalah:
hewan. Nama lain binatang adalah hewan.
103 05/15/P1/K3 contoh jenis hewan adalah: Contoh jenis hewan adalah hewan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
hewan avertebrata dan
vertebrata.
avertebrata dan vertebrata.
104 05/15/P1/K4
Hewan avertebrata adalah:
hewan yang tidak memilki
tulang belakang.
Hewan avertebrata adalah hewan yang tidak
memilki tulang belakang.
105 05/15/P1/K5
cotoh hewan vertebrata adalah:
kambing, sapi, Ikan, dll.
Contoh hewan vertebrata adalah kambing,
sapi, ikan dan lain-lain.
106 05/15/P1/K6
Jika hewan avertebrata adalah:
hewan yang tidak memilki
tulang belakang.
Jika hewan avertebrata adalah hewan yang
tidak memilki tulang belakang.
107 05/15/P2/P1
Jenis makanan hewan adalah:
karnivora, omnivora, dan
herbivora.
Jenis makanan hewan adalah karnivora,
omnivora, dan herbivora.
108 05/15/P2/K2
Jeni hewan karnivora adalah:
hewan yang memakan daging,
contoh hewan karnivora adalah:
harimau, singa, serigala.
Jenis hewan karnivora adalah hewan yang
memakan daging, contoh hewan karnivora
adalah harimau, singa, serigala.
109 05/15/P2/K3
Jika jenis hewan omnivora
adalah: hewan pemakan segala,
contoh hewan pemakan segala
adah: beruang, laNdak, dan
orang utan.
Jika jenis hewan omnivora adalah hewan
pemakan segala, contoh hewan pemakan
segala adalah beruang, landak, dan orang
utan.
110 05/16/J Liburanku Liburanku
111 05/16/P1/K1
tanggal 17 November 2019 jadi
liburanku yang sangat senang.
Tanggal 17 November 2019 menjadi
liburanku yang sangat senang.
112 05/16/P1/K2
aku dan keluarga ku berlibur di
beberapa tempat.
Aku dan keluargaku berlibur di beberapa
tempat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
113 05/16/P1/K3
aku dan keluarga ku berlibur di
hutan pinus Mangunan.
Aku dan keluargaku berlibur di Hutan
Pinus Mangunan.
114 05/16/P2/K1
aku dan keluargaku sampai
hutan pinus pada pukul 14.00.
Aku dan keluargaku sampai hutan pinus
pada pukul 14.00.
115 05/16/P2/K2
sampai disana aku dan
keluargaku berfoto foto.
Sampai di sana, aku dan keluargaku
berfoto-foto.
116 05/16/P2/K3
setelah itu aku mencicipi
makanan yang ada disekitar
pinus.
Setelah itu, aku mencicipi makanan yang
ada disekitar pinus.
117 05/16/P3/K1
setelah dari hutan pinus aku dan
keluargaku pergi ketempat lain.
ketempat watu amben disana aku memesan. makanan dan
minuman
Setelah dari hutan pinus aku dan keluargaku
pergi ke tempat lain, ke tempat Watu
Amben, di sana aku memesan makanan dan
minuman.
118 05/16/P3/K2
ada berbagai makanan dan
minuman. Ada berbagai makanan dan minuman.
119 05/17/P1/K1
Hari Minggu yang cerah aku dan
keluargaku Pergi ke Pantai
Baru.
Hari Minggu yang cerah, aku dan
keluargaku pergi ke Pantai Baru.
120 05/17/P1/K2
Kami pergi kesana menaiki
mobil. Kami pergi ke sana menaiki mobil.
121 05/17/P1/K3
Disana Hawanya sangat sejuk.
karena disana anginnya besar,
aku dan adikku memainkan
layangan.
Di sana hawanya sangat sejuk, karena di
sana anginnya besar, aku dan Adikku
memainkan layangan.
122 05/17/P1/K4 Kami disana sangat senang. Kami di sana sangat senang.
123 05/17/P3/K2 setelah berenang kami mandi. Setelah berenang, kami mandi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
124 05/17/P3/K3
Setelah selesai mandi kami
pulang. Setelah selesai mandi, kami pulang.
125 05/18/P1/K1
pada saat aku sakit demam
berdarah aku dirawat di rumah
sakit.
Pada saat aku sakit demam, berdarah aku
dirawat di rumah sakit.
126 05/18/P1/K2
aku disana sampai dirawat
sebulan lebih 2 minggu ternyata
lama-lamaan dirumah sakit
sangat bosan dan tidak bisa
kemana-mana disana.
Aku di sana sampai dirawat sebulan lebih 2
minggu, ternyata lama-lama di rumah sakit
sangat bosan dan tidak bisa ke mana-mana
di sana.
127 05/18/P2/K1
di sana makananya cuman
bubur dan buah-buahan dan
sayuran
Di sana makanannnya cuma bubur dan
buah-buahan dan sayuran.
128 05/18/P2/K2
di sana bisanya tidur, istirahat
dan nonton tv.
Di sana bisanya tidur, istirahat dan nonton
tv.
129 05/18/P2/K3
di sana bosanya setiap sore di
cek dan di beri obat
Di sana bosannya setiap sore dicek dan
diberi obat.
130 05/18/P3/K1
paling bosanya juga kalau mau
buang air kecil harus dibantu.
dan disana kalau setiap pagi
sarapan dan jalan-jalan di sekitar
rumah sakit
Paling bosannya juga kalau mau buang air
kecil harus dibantu, dan di sana kalau setiap
pagi sarapan dan jalan-jalan di sekitar rumah
sakit.
131 05/18/P3/K2
kadang-kadang makana dari
rumah sakit tidak saya makan
sering-sering ibuk saya pulang
memasakan makananya untuk
saya
Kadang-kadang makanan dari rumah sakit
tidak saya makan, sering-sering Ibu saya
pulang memasakan makanannya untuk
saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
132 05/18/P3/K3
jadi yang nungguin Aku di
rumah sakit adalah utiku dan
kalau ibukku sudah selesai
memasak makanaya ibuku
terus kembali kerumah-sakit
dan membawa makananya dan
saya memakananya aku suka
enak.
Jadi yang menunggu aku di rumah sakit
adalah utiku, dan kalau Ibuku sudah selesai
memasak makanannya Ibuku terus
kembali ke rumah-sakit, dan membawa
makannya dan saya memakannya aku
suka enak.
133 05/19/P1/K1
Suatu pagi saat Jam 05.00 pagi
aku menuJu ke bandara dan
menaiki pesawat menuju ke
medan yang aku lakukan di
pesawat adalah Jalan-Jalan
karena mama dan kakak di
sebelah kiri dan aku bersama
bapak disebelah kanan
Suatu pagi saat jam 05.00, aku menuju ke
bandara dan menaiki pesawat menuju ke
Medan, yang aku lakukan di pesawat adalah
jalan-jalan, karena Mama dan Kakak di
sebelah kiri ,dan aku bersama bapak di
sebelah kanan.
134 05/19/P1/K2
saat capek aku makan dan
Tidur. Saat capek aku makan dan tidur.
135 05/19/P2/K1
Aku pun akhirnya sampai
tuJuan Aku pun akhirnya sampai tujuan.
136 05/19/P2/K2
aku menuJu ke hotel disana
aku ingin berenang tapi tidak di
izinkan bapak karna suhu
disana sangat dingi air pun
menJadi dingin
Aku menuju ke hotel, di sana aku ingin
berenang tetapi tidak diizinkan Bapak,
karena suhu di sana sangat dingin, air pun
menjadi dingin.
137 05/19/P2/K3
aku menonton televisi dan
bermain Game. Aku menonton televisi dan bermain game.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
138 05/19/P2/K4
Saat sore sekitar Jam 14.30 aku
pun kemakam bolang (kakek
dalam bahasa karo) Dan Juga
nenek
Saat sore sekitar jam 14.30, aku pun ke
makam bolang (Kakek dalam bahasa karo)
dan juga Nenek.
139 05/19/P3/K1
setelah itu aku pergi ke kebun
Jeruk yg di warisi Bolang kepada bapak karena bapak
anak ke 8/terakhir
Setelah itu, aku pergi ke kebun jeruk yang
diwarisi bolang kepada Bapak, karena
Bapak anak ke-8/terakhir.
140 05/19/P3/K2
aku memetik Jeruk, nanas, dan
terong belanda
Aku memetik jeruk, nanas, dan terong
Belanda.
141 05/19/P3/K3
terong belanda bukan terong
tetapi buanya
Terong Belanda bukan terong tetapi
buahnya.
142 05/19/P3/K4
aku suka memakan Jeruk
medan karena rasanya sangat
manis.
Aku suka memakan jeruk Medan karena
rasanya sangat manis.
143 05/20/P1/K3
Pengalaman Yang memengaruhi
tubuh kita. Pengalaman yang memengaruhi tubuh kita.
144 05/20/P1/K4
Pengalaman Jalanku Pada
liburan pada tahun yang lalu.
Pengalaman jalanku pada liburan pada
tahun yang lalu.
145 05/20/P2/K1
Pengalaman dibedakan menjadi
2 yaitu Pengalaman sedih dan
Pengalaman senang.
Pengalaman dibedakan menjadi 2 yaitu
pengalaman sedih dan pengalaman
senang.
146 05/20/P2/K2
peristiwa sedih adalah
Peristiwa yang menyedihkan
sedangkan Peristiwa senang
adalah Peristiwa yang
menyenangkan.
Peristiwa sedih adalah peristiwa yang
menyedihkan, sedangkan peristiwa senang
adalah peristiwa yang menyenangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
147 05/21/P1/K4
Saat aku sudah sampai aku
langsung melihat-lihat binatang.
Saat aku sudah sampai, aku langsung
melihat-lihat binatang.
148 05/21/P3/K1
Setelah beristirahat, akupun
pulang ke rumah, dan akupun
makan.
Setelah beristirahat, aku pun pulang ke
rumah, dan aku pun makan.
149 05/21/P3/K4
Aku akan ketempat kebun
binatang dan akan melihat-lihat
hewan lagi.
Aku akan ke tempat kebun binatang dan
akan melihat-lihat hewan lagi.
150 05/22/P1/K1
Pada saat itu aku pergi kerumah
nenek, disana aku senang
karena bebas menjelajah alam.
Pada saat itu aku pergi ke rumah Nenek, di
sana aku senang karena bebas menjelajah
alam.
151 05/22/P1/K2
disana aku bisa bermain
disawah, bermain di sungai.
Di sana aku bisa bermain di sawah,
bermain di sungai.
152 05/22/P1/K3
disana lingkungannya masih
asri, saat keluar dari rumah udara
terasa sejuk.
Di sana lingkungannya masih asri, saat
keluar dari rumah udara terasa sejuk.
153 05/22/P1/K4
ketika aku main disawah dan
sungai aku Juga diawasi oleh
orang dewasa.
Ketika aku main di sawah dan sungai, aku
juga diawasi oleh orang dewasa.
154 05/22/P2/K1
Disana sawah-sawah masih
banyak, sungai disana masih
Jernih, Jarang ada limbah
disungai.
Di sana sawah-sawah masih banyak, sungai
di sana masih jernih, jarang ada limbah di
sungai.
155 05/22/P2/K2
rasanya aku ingin pindah rumah
kesana. disana sungai-sungai
masih banyak Ikannya. disana
aku Juga bisa melihat budi
daya Ikan.
Rasanya aku ingin pindah rumah ke sana,
di sana sungai-sungai masih banyak
ikannya, di sana aku juga bisa melihat
budidaya ikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
156 05/22/P3/K1
Saat aku ditempat Simbah
dituri, aku Juga bisa
menJelaJah kebun salak.
Saat aku di tempat Simbah di Turi, aku
juga bisa menjelajah kebun salak.
158 05/22/P3/K2
disana Juga ada budi daya
ikan. disana aku bisa memetik
buah salak saat Panen. disana
Simbahku Juga mempunyai
kebun cabai,
Di sana juga ada budidaya ikan, di sana
aku bisa memetik buah salak saat panen, di
sana Simbahku juga mempunyai kebun
cabai.
159 05/22/P3/K3
Jadi Jika ingin menggunakan
tinggal memetik.
Jadi, jika ingin menggunakan tinggal
memetik.
160 05/23/P2/K2
Saat diperjalan aku melihat
pemandangan juga. Dan
akhirnya aku sampai di pantai,
Saat di perjalanan, aku melihat
pemandangan juga, dan akhirnya aku
sampai di pantai.
161 05/23/P2/K3
aku mencari parkiran dipantai.
Dan aku mendapatkan parkiran.
Aku mencari parkiran di pantai, dan aku
mendapatkan parkiran.
162 05/23/P3/K2
Lalu akupun kepinggir pantai
dan bermain pasir serta air.
Lalu aku pun ke pinggir pantai dan
bermain pasir serta air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Siswa nomor 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Siswa nomor 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Siswa nomor 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Siswa nomor 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Siswa nomor 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Siswa nomor 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Shinta Khristiana Dewi adalah anak pertama dari dua
bersaudara. Lahir di Purworejo, 16 Juli 1999. Menempuh
pendidikan dasar di SD Negeri Wonosari dan lulus pada
tahun 2010. Menempuh pendidikan menengah pertama di
SMP Negeri 11 Purworejo dan lulus pada tahun 2013.
Menempuh pendidikan menengah atas di SMA Bruderan
Purworejo dan lulus pada tahun 2016.
Pada tahun 2016, peneliti tercatat sebagai mahasiswa Universitas Sanata
Dharma, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Pendidikan di perguruan tinggi diakhiri
dengan menulis skripsi yang berjudul ―Analisis Kesalahan Ejaan pada Karangan
Siswa Kelas V Sekolah Dasar‖. Skripsi diselesaikan pada tahun 2020.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI