Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

download Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

of 41

Transcript of Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    1/41

    KESANTUNAN EJAAAN

    DALAM KARANGAN ILMIAH

    MAKALAH

    Disusun untuk Memenuhi Tugas Diskusi Kelompok

    pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia Semester Tiga

    yang Diampu oleh Drs. H. M. Nur Fawzan Ahmad, M. A.

    DISUSUN OLEH :

    1. INDAH OCTAVIYANI (24010112130059)

    2. DIMAS ALFAN HIDAYAT (24010112110034)

    3. UUN MAUNAH (24010112120015)

    4. FITRIA NISSA FHAUZIA (24010112120011)

    JURUSAN MATEMATIKAFAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG

    2013

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    2/41

    i

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya

    maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Kesantunan Ejaan

    dalam Karangan Ilmiah. Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dan

    persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia di Universitas

    Diponegoro.

    Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang tak

    terhingga kepada :

    1. Bapak Drs. H. M. Fawzan Ahmad, M. A selaku dosen pengampu pada mata kuliah

    Bahasa Indonesia.

    2.

    Rekan-rekan semua yang mengikuti perkuliahan Bahasa Indonesia.

    3.

    Keluarga yang selalu mendukung penyusun.

    4. Semua pihak yang ikut membantu penyusunan makalah Kesantunan Ejaan dalam

    Karangan Ilmiah, yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.

    Kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan dalam penyusunan makalah ini

    baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki

    penyusun. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penyusun harapkan demi

    penyempurnaan pembuatan makalah ini.

    Semarang, 29 September 2013

    Penyusun

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    3/41

    ii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR .................................................................................... i

    DAFTAR ISI ................................................................................................. iiBAB 1 PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang dan Masalah ................................................ 1

    1.2 Rumusan Masalah..................................................................... 3

    1.3 Tujuan....................................................................................... 3

    BAB 2 KESANTUNAN EJAANDALAM KARANGAN ILMIAH

    2.1 Fungsi Ejaan .............................................................................. 4

    2.2

    Cakupan Ejaan ....................................................................... 5

    2.2.1Pemakaian Huruf ............................................................ 5

    2.3 Penggunaan Ejaan dan Tanda Baca .................................... 18

    2.3.1 Tanda Titik ............................................................ 182.3.2 Tanda Koma ............................................................ 21

    2.3.3 Tanda Titik Koma ................................................ 24

    2.3.4 Tanda Titik Dua ................................................. 25

    2.3.5 Tanda Hubung............................................................ 26

    2.3.6 Tanda Pisah ............................................................. 28

    2.3.7 Tanda Tanya ............................................................ 29

    2.3.8 Tanda Seru ............................................................ 29

    2.3.9 Tanda Elipsis ............................................................ 29

    2.3.10 Tanda Petik ............................................................ 30

    2.3.11 Tanda Petik Tunggal ................................................ 30

    2.3.12 Tanda Kurung ............................................................ 312.3.13 Tanda Kurung Siku..................................................... 31

    2.3.14 Tanda Garis Miring..................................................... 32

    2.3.15 Tanda Penyingkat atau Apostrof ......................... 33

    BAB 3 PENUTUP

    3.1 Kesimpulan................................................................................ 34

    3.2 Saran.......................................................................................... 34

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 35

    SOAL.............................................................................................................. 36

    KUNCI JAWABAN....................................................................................... 38

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    4/41

    1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Indonesia kaya akan ragam budaya dan bahasa. Dalam kehidupan sehari- hari bahasa menjadi

    menu utama yang tidak akan pernah terpisahkan, baik sebagai media komunikasi sehari - hari

    ataupun sebagai bagian dari sebuah bentuk karya seni.

    Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan karena selain digunakan sebagai

    alat komunikasi secara langsung atau lisan, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat

    komunikasi secara tulisan. Dalam era globalisasi dan pembangunan reformasi demokrasi

    seperti sekarang ini, masyarakat dituntut secara aktif untuk dapat mengawasi dan memahami

    informasi di segala aspek kehidupan sosial secara baik dan benar. Untuk memahami

    informasi tersebut, bahasa berfungsi sebagai media penyampaian secara baik dan tepat dan

    dengan penyampaian informasi secara tertulis, diharapkan masyarakat dapat menggunakan

    media tersebut secara baik dan benar.

    Guna memadukan satu kesepakatan dalam etika berbahasa, di sinilah peran aturan

    baku digunakan. Dalam hal ini kita selaku warga negara yang baik hendaknya selalu

    memperhatikan rambu-rambu ketatabahasaan Indonesia yang baik dan benar. Ejaan adalah

    salah satu dari rambu-rambu tersebut. Seringkali ejaan di Indonesia mengalami pergantian

    dari tahun ke tahun guna mengikuti perkembangan zaman. Adapun tujuan dari pergantian

    sistem ejaan di Indonesia tak lain untuk menyempurnakan aturan berbahasa masyarakat

    Indonesia dan Pedoman Umum Ejaaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan adalah wujud

    kongkret dari penyempurnaan ejaan di Indonesia saat ini. Perkembangan ejaan, khususnya

    Ejaan yang Disempurnakan (EYD) di Indonesia adalah submateri dalam ketatabahasa

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    5/41

    2

    Indonesia yang memiliki peran cukup besar dalam mengatur etika berbahasa secara tertulis

    sehingga diharapkan informasi tersebut dapat disampaikan dan dipahami secara baik dan

    terarah. Dalam praktiknya diharapkan aturan tersebut dapat digunakan dalam keseharian

    masyarakat sehingga proses penggunaan tata bahasa Indonesia dapat dilakukan secara baik

    dan benar.

    Pemakaian bahasa Indonesia secara baik dan benar akan terlaksana dengan sebaik

    baiknya, jika setiap orang dapat memperhatikan kaidah pemakaian bahasa dalam bentuk tata

    bahasa. Sebagai contoh sederhana, karangan ilmiah dapat menjadi runtut dan memberikan

    fungsi serta mencakup isinya dan dapat dipahami oleh setiap pembacanya apabila penulis

    menggunakan ejaan dan tata bahasa yang baik. Pada umumnya karangan ilmiah disampaikan

    bukan dengan lisan, melainkan tulisan , hingga penulis menilai bahwa ejaan menjadi salah

    satu aspek yang sangat penting agar kita dapat memaknai isi karangan ilmiah tersebut.

    Kesalahan penggunaan ejaan dalam karangan ilmiah dapat menjadi hal yang sangat

    fatal karena dapat menimbulkan arti ganda dan membingungkan pembaca. Untuk mengurangi

    atau meminimalisir adanya kesalahan lebih lanjut, dalam makalah ini penulis akan mencoba

    memaparkan berbagai pengetahuan mengenai ejaan, antara lain fungsi ejaan, cakupan ejaan

    dan penggunaan tanda baca.

    Perkembangan bahasa Indonesia bersifat dinamis sesuai perkembangan zaman,

    Namun perkembangan itu tidak berjalan lurus dengan pembinaan bahasa. Artinya, dewasa ini

    pembinaan bahasa hanya didapatkan seseorang dari sektor formal yaitu sekolah. Hal itu lah

    yang menjadi alasan penulis dalam mengangkat judul makalah ini.

    Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun tertarik untuk mengambil judul makalah

    Kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah.

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    6/41

    3

    1.2 Rumusan Masalah

    1.

    Apakah fungsi dari ejaan ?

    2.

    Apa saja cakupan ejaan ?

    3.

    Bagaimana cara penggunaan ejaan dan tanda baca ?

    1.3 Tujuan

    1.

    Menjelaskan fungsi dari ejaan .

    2. Menjelaskan ruang lingkup ejaan .

    3.

    Menjelaskan penggunaan ejaan dan tanda baca dengan baik dan benar.

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    7/41

    4

    BAB 2

    KESANTUNAN EJAAAN

    DALAM KARANGAN ILMIAH

    2.1 Pengertian dan Fungsi Ejaan

    Ejaan adalah keseluruhan peraturan melambangkan bunyi ujaran, pemisahan dan

    penggabungan kata, penulisan kata, huruf, dan tanda baca (Kuntarto,2011:50).

    Sementara menurut Abdul Chaer, Secara umum ejaan bisa diartikan sebagai

    konvensi grafis, yaitu semacam perjanjian diantara para penutur suatu bahasa untuk

    menuliskan bahasanya (Chaer,2011:152).

    Perkembangan ejaan di Indonesia diawali dengan Ejaan van Ophuijsen pada 1901.

    Pada ejaan ini ciri khas yang menonjol adalah pada penggunaan hurufjpada katasajang, oe

    pada katagoeroe, dan penggunaan tanda diakritik dan trema pada kata doa. Pada 19 Maret

    1947 Ejaan van Ophuijsen tergantikan oleh Eja an Soewandi. Ciri ejaan ini adalah

    penggunaan kata uuntuk menggatikan oe. Lalu sejak 1972 Ejaan Soewandi digantikan lagi

    dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.

    Berdasarkan pengertian dan sejarah ejaan menurut Kuntarto, maka ejaan mempunyai

    fungsi sebagai berikut :

    1.

    Sebagai acuan dalam penulisan huruf, kata, dan pemakaian tanda baca.

    2. Penyesuaian terhadap kaidah bahasa Indonesia yang baku agar mudah dipahami.

    (Kuntarto,2011:50).

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    8/41

    5

    2.2 Cakupan Ejaan

    Dalam penulisan karya ilmiah, hal lain yang perlu diperhatikan adalah penggunaan ejaan

    yang tepat. Dalam hal ini ejaan yang disempurnakan memiliki beberapa cakupan

    pembahasan, yakni diantaranya pemakaian huruf, penulisan kata, dan penggunaan tanda baca.

    Ketiga cakupan tersebut memberikan penjabaran lebih terperinci mengenai penulisan

    dan pemakaian ejaan yang baik dan benar. Dalam kehidupan sehari-hari, dibandingkan

    dengan tulisan, masyarakat yang sering terlibat langsung menggunakan bahasa lisan, bertatap

    muka akan lebih memahami makna yang akan disampaikan oleh lawan bicaranya, hal ini

    dipengaruhi oleh penggunaan jeda dan intonasi dari lawan bicara. Disinilah peranan

    pemberian tanda baca menjadi hal yang harus diperhatikan dalam penulisan karangan ilmiah.

    Hal ini dijelaskan kembali oleh Akhadiah dkk dalam bukunya Pembinaan Kemampuan

    Menulis Bahasa Indonesia.

    Gagasan yang disampaikan secara lisan atau tatap muka lebih mudah atau lebih cepatdipahami daripada secara tertulis. Hal ini disebabkan, dalam bahasa lisan faktor dan

    gerak gerik, mimik, intonasi, irama, jeda, serta unsur-unsur non bahasa lainnya ikut

    memperlancar. Unsur-unsur nonbahasa tersebut tidak terdapat di dalam bahasa tulis.

    Ketiadaan itu menyulitkan komunikasi dan memberikan peluang untuk

    kesalahpahaman. Disinilah ejaan dan pungtuasi (tanda-tanda baca) berperan sampai

    batas-batas tertentu untuk memperjelas gagasan atau pesan(Akhadiah dkk,1994 : 179).

    2.2.1 Pemakaian Huruf

    2.2.1.1 Huruf Abjad

    Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf yang berikut.

    Nama tiap huruf disertakan di kolom ketiga.

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    9/41

    6

    Huruf

    Nama

    Kapital Kecil

    A A A

    B B Be

    C C Ce

    D D De

    E E E

    F F Ef

    G G Ge

    H H Ha

    I I I

    J J Je

    K K Ka

    L L El

    M M Em

    N N En

    O O O

    P P Pe

    Q Q Ki

    R R Er

    S S Es

    T T Te

    U U U

    V V Ve

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    10/41

    7

    2.2.1.2 Huruf Vokal

    Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf a,e,i,o,

    dan u.

    Huruf

    Vokal

    Contoh pemakaian dalam kata

    Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir

    A Api Padi Lusa

    E Enak Petak Sore

    Emas Kena Tipe

    I Itu Simpan Murni

    O Oleh Kota Radio

    U Ulang Bumi Ibu

    2.2.1.3 Huruf Konsonan

    Huruf yang dilambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf-huruf

    b,c,d,f,g,h,j,k,l,m,n,p,q,r,s,t,v,w,x,y,dan z.

    Huruf Konsonan

    Contoh Pemakaian dalam Kata

    Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir

    B Bahasa Sebut Adab

    C Cakap Kaca -

    D Dua Ada Abad

    F Fakir Kafan Maaf

    W W We

    X X Eks

    Y Y Ye

    Z Z Zet

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    11/41

    8

    G Guna Tiga Gudeg

    H Hari Saham Tuah

    J Jalan Manja Mikraj

    K Kami Paksa Politik

    - Rakyat Bapak

    L Lekas Alas Akal

    M Maka Kami Diam

    N Nama Tanah Daun

    P Pasang Apa Siap

    Q Quran status-quo Taufiq

    R Raih Bara Putar

    S Sampai Asli Tangkas

    T Tali Mata Rapat

    V Varia Lava -

    W Wanita Hawa -

    X Xerox - sinar-x

    Y Yakin Payung -

    Z Zeni Lazim Juz

    2.2.1.4 Huruf Kapital

    2.2.1.4.1 Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal

    kalimat.

    Misalnya :

    Dia membaca buku.

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    12/41

    9

    9

    Apa maksudnya?

    Kita harus bekerja keras.

    Pekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.

    2.2.1.4.2 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.

    Misalnya :

    Adik bertanya , Kapan kita pulang?

    Orang itu menasihati anaknya, Berhati-hatilah, Nak! Kemarin engkau

    terlambat, katanya.

    Besok pagi, kata ibu, Dia akan berangkat.

    2.2.1.4.3 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang

    berhubungan dengan agama, kitab suci, dan tuhan, termasuk kata ganti tuhan.

    Misalnya :

    Islam Alkitab

    Kristen Weda

    Tuhan akan menunjukkan jakan kepada hamba-Nya.

    Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yangEngkau beri rahmat.

    2.2.1.4.4 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,

    keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    13/41

    10

    Misalnya:

    Mahaputra Yamin Sultan Hasanuddin

    Haji Salim Imam Syafii

    2.2.1.4.5 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,

    keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang

    Misalnya :

    Dia baru saja diangkat menjadisultan. Pada tahun ini dia pergi naik haji.

    Ilmunya belum seberapa, tetapi agaknya sudah seperti kiai.

    2.2.1.4.6 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan yangdiikuti

    nama orang, nama instansi, atau nama tempat yang digunakan sebagai

    pengganti nama orang tertentu.

    Misalnya :

    WakilPresiden Adam Malik PerdanaMenteri Nehru

    LaksamanaMuda Udara Husein Sastranegara

    2.2.1.4.7 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan atau nama instansi

    yang merujuk kepada bentuk lengkapnya.

    Misalnya:

    Sidang itu dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia. Sidang itu dipimpin

    Presiden.

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    14/41

    11

    Kegiatan itu sudah direncanakan oleh Departemen Pendidikan Nasional.

    Kegiatan itu sudah direncanakan olehDepartemen.

    2.2.1.4.8

    Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan pangkat

    yangtidak merujuk nama orang, atau instansi nama tempat tertentu.

    Misalnya :

    Di setiap departemen terdapat seorang inspekturjenderal.

    2.2.1.4.9 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.

    Misalnya :

    AmirHamzah

    Dewi Sartika

    CATATAN :

    1. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama seperti pada de, van, dan

    der(dalam nama belanda), von (dalam nama jerman)atau da(dalam nama

    portugal).

    Misalnya :

    J.J deHollander

    J.P. vanBruggen H.

    2.

    Dalam nama orang tertentu, huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan

    huruf pertama kata bin atau binti.

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    15/41

    12

    Misalnya :

    Abdul Rahman bin Zaini

    Siti Fatimah binti Salim

    3.

    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama singkatan nama orang yang

    digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.

    Misalnya :

    Pascal second Pas

    J/K atau JK-1 joule per Kelvin

    2.2.1.4.10 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang

    digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.

    Misalnya :

    mesin diesel

    2.2.1.4.11 Huruf kapital dipakai sebgai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan

    bahasa

    Misalnya :

    bangsaEskimo suku Sunda bahasaIndonesia

    2.2.1.4.12 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku dan

    bahasa yang digunakan sebagai bentuk dasar kata turunan.

    Misalnya :

    pengindonesiaan kata asing

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    16/41

    13

    keinggris-inggrisan

    kejawa-jawaan

    2.2.1.4.13

    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan

    hari raya

    Misalnya :

    tahunHijriah

    bulanAgustus

    2.2.1.4.14 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama peristiwa

    sejarah.

    Misalnya :

    Perang Candu

    PerangDunia I

    2.2.1.4.15 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang

    tidak digunakan sebagai nama.

    Misalnya :

    Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.

    Perlombaan senjata membawa resiko pecahnyaperang dunia.

    2.2.1.4.16 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama diri geografi

    Misalnya :

    Banyuwangi Asia Tenggara

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    17/41

    14

    Cirebon JawaBarat

    2.2.1.4.17 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama diri atau nama geografi

    jika kata yang mendahuluinya menggambarkan kekhasan budaya.

    Misalnya :

    ukiran Jepara pempekPalembang

    tariMelayu sarungMandar

    2.2.1.4.18 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama resmi

    negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan dan nama dokumen

    resmi kecuali kata tugas, seperti dan, oleh, atau dan untuk.

    Misalnya :

    RepublikIndonesia

    DepartemenKeuangan

    BadanKesejahteraanIbu danAnak

    2.2.1.4.19 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang

    sempurna yang terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga

    ketatanegaraan, badan, dokumen resmi, dan judul karangan.

    Misalnya :

    PerserikatanBangsa-Bangsa

    YayasanIlmu-Ilmu Sosial

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    18/41

    15

    2.2.1.4.20 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata(termasuk semua

    unsur kata ulang yang sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat kabar

    dan makalah, kecuali kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, danuntuk

    yang tidak terletak pada posisi awal.

    Misalnya :

    Bacalah majalahBahasa dan Sastra

    Dia adalah agen surat kabar Sinar Pembangunan

    2.2.1.4.21 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,

    pangkat, dan sapaan yang digunakan dengan nama diri.

    Misalnya :

    Dr. doktor

    S.E. sarjana ekonomi

    Ny. nyonya

    2.2.1.4.22 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan

    kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara,kakak, adik, dan paman, yang

    digunakan dalam penyapaan atau pengacuan.

    Misalnya :

    Adik bertanya,Itu apa, Bu?

    Besok Paman akan datang

    2.2.1.4.23 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata Anda yang digunakan

    dalam penyapaan.

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    19/41

    16

    Misalnya :

    Sudahkah Anda tahu?

    Surat Anda telah kami terima dengan baik

    2.2.1.5 Huruf Miring

    2.2.1.5.1 Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku majalah,

    dan surat kabar yng dikutip dalam tulisan.

    Misalnya:

    Saya belum pernah membaca buku Negarakertagama karangan Prapanca.

    MajalahBahasa dan Sastraditerbitkan oleh Pusat Bahasa. Berita itu muncul

    dalam surat kabar Suara Merdeka.

    Catatan :

    Judul skripsi, tesis, atau disertasi yang belum diterbitkan dan dirujuk dalam

    tulisan tidak ditulis dengan huruf miring, tetapi diapit dengan tanda petik.

    2.2.1.5.2 Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan

    huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata.

    Misalnya :

    Huruf pertama kata abad adalah a

    2.2.1.5.3 Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan

    yang bukan bahasa Indonesia.

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    20/41

    17

    Misalnya :

    Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostana.

    Orang tua harus bersikap tut wuri handayani terhadap anak. Politik devide et

    imperapernah merajalela di negeri ini. Weltanschauungdipadankan dengan

    pandangan dunia.

    Catatan :

    Ungkapan asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia penulisannya

    diperlakukan sebagai kata Indonesia.

    Misalnya :

    Negara itu telah mengalami empat kali kudeta.

    Korps diplomatik memperoleh perlakuan khusus.

    2.2.1.6 Huruf Tebal

    2.2.1.6.1 Hhuruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku bagian bab,

    daftar isi, daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka, indeks, dan lampiran.

    Misalnya :

    Judul : HABIS GELAP TERBITLAH TERANG

    Bab : BAB I PENDAHULUAN

    Bagian bab : 1.1 Latar Belakang Masalah

    1.2 Tujuan

    Daftar, indeks, dan lampiran :

    DAFTAR ISI

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    21/41

    18

    DAFTAR TABEL

    DAFTAR LAMBANG

    DAFTAR PUSTAKA

    INDEKS

    LAMPIRAN

    2.2.1.6.2 Huruf tebal tidak dipakai dalam cetakan untuk menegaskan

    ataumengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata; untuk

    keperluan itu digunakan huruf miring.

    Misalnya :

    Saya tidak mengambil bukumu

    Gabungan kata kerja sama ditulis terpisah

    Seharusnya ditulis dengan huruf miring :

    Saya tidakmengambil bukumu

    Gabungan kata kerja samaditulis terpisah

    2.3 Pengunaan Ejaan Dan Tanda Baca

    2.3.1 Tanda Titik (.)

    1.

    Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.

    Misalkan :

    Ayahku tinggal di Demak.

    Catatan:

    Tanda titik tidak digunakan pada akhir kalimat yang unsur akhirnya sudah

    bertanda titik.

    Misalkan :

    Buku ini disusun oleh Drs. Sudjatmiko, M.A.

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    22/41

    19

    2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau

    daftar.

    Misalkan :

    1. Patokan Umum

    1.1Isi Karangan

    1.2Ilustrasi

    1.2.1

    Gambar Tangan

    1.2.2

    Tabel

    1.2.3

    Grafik

    Catatan :

    Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan atau

    ikhtisar jika angka atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan angka

    atau huruf.

    3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang

    menunjukkan waktu.

    Misalkan :

    Pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik atau pukul 1, 35 menit, 20 detik)

    Catatan :

    Penulisan waktu dengan angka dapat mengikuti salah satu cara berikut.

    (1)Penulisan waktu dengan angka dalam sistem 12 dapat dilengkapi dengan

    keteranganpagi, siang, sore, atau malam.

    Misalkan :

    pukul 9.00pagi

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    23/41

    20

    (2)Penulisan waktu dengan angka dalam sistem 24 tidak memerlukan keterangan

    pagi, siang, atau malam.

    Misalkan :

    pukul 09.00

    pukul 17.00

    4. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang

    menunjukkan jangka waktu.

    Misalkan :

    1.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik)

    5. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, judul tulisan

    yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit.

    Misalkan :

    Alwi, Hasan, Soenjono Dardjowidjojo, Hans Lapoliwa, dan Anton Siregar,

    Merari. 1920.Azab dan sengsara.Weltevreden: Balai Poestaka.

    6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang

    menunjukkan jumlah.

    Misalkan :

    Desa itu berpenduduk 24.200 orang.

    Catatan :

    (1)Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya

    yang tidak menunjukkan jumlah.

    Misalkan:

    Dia lahir pada tahun 1994 di Demak

    (2)

    Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan karangan atau

    kepala ilustrasi, tabel, dan sebangainya.

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    24/41

    21

    Misalkan :

    Bentuk dan Kedaulatan (BAB I UUD 1945)

    (3)Tanda titik tidak dipakai di belakang (a) nama dan alamat penerima surat, (b)

    nama dan alamat pengerim surat, dan (c) di belakang tanggal surat.

    Misalkan :

    Yth. Sdr. Moh. Hasan

    Jalan Diponegoro 13

    Demak

    (4)

    Pemisahan bilangan ribuan atau kelipatannya dan desimal dilakukan sebagai

    berikut.

    Misalkan :

    Rp 200.250,75

    8.750 m

    7. Tanda titik dipakai pada penulisan singkatan. Singkatan nama orang, gelar, sapaan,

    jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik dibelakang tiap-tiap singkatan itu.

    Misalkan :

    A.H.Nasution Abdul Haris Nasution

    M.Si. magister sains

    2.3.2 Tanda Koma (,)

    1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.

    Misalkan :

    Saya membeli kertas, pena, dan tinta.

    2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat

    setara berikutnya yang didahului dengan kata seperti tetapi, melainkan,

    sedangkan,dan kecuali.

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    25/41

    22

    Misalkan :

    Saya akan membeli buku-buku puisi, tetapi kau memilihnya.

    Semua mahasiswa harus hadir, kecuali yang tinggal di luar kota.

    3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak

    kalimat itu mendahulai induk kalimatnya.

    Misalkan :

    Agar memiliki wawasan yang luas, kita harus banyak membaca buku.

    Catatan :

    Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkananak kalimat dari induk kalimat jika

    anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.

    Misalkan :

    Kita harus membaca banyak buku agar memiliki wawasan yang luas.

    4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat

    yang terdapat pada awal kalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian,

    sehubungan dengan itu,dan meskipun begitu.

    Misalkan :

    Anak itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh beasiswa belajar di

    luar negeri.

    Catatan :

    Ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan

    demikian, sehubungan dengan itu, danmeskipun begitu,tidak dipakai pada awal

    paragraf.

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    26/41

    23

    5. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seru, sepeti o, ya, wah, aduh, dan

    kasihan,atau kata-kata yang digunakan sebagai sapaan, seperti Bu, Dik,atauMas

    dari kata lain yang terdapat didalam kalimat.

    Misalkan :

    O, begitu ?

    Kue ini enak,Bu.

    6.

    Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam

    kalimat.

    Misalkan :

    Kata Ibu, Saya gembira sekali.

    7. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain

    yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan

    tanda tanya atau tanda seru.

    Misalkan :

    Masuk ke kelas sekarang! perintahnya.

    8. Tanda koma dipakai antara (a) nama dan alamat, (b) bagian bagian alamat, (c)

    tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis

    berurutan.

    Misalkan :

    Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu 1, Bogor

    9. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya

    dalam daftar pustaka.

    Misalkan :

    Sugono, Dendy. 2009.Mahir Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta:

    Gramedia Pustaka Utama

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    27/41

    24

    10. Tanda koma dipakai antara bagian bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir.

    Misalkan :

    Poerwadarminta, W.J.S.Bahasa Indaonesiauntuk Karang-mengarang

    (Jogjakarta: UP Indonesia, 1997), hlm. 4.

    11. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang

    mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau

    marga.

    Misalkan :

    Ny. Khadijah, M.A.

    12. Tanda koma dipakai dimuka angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang

    dinyatakan dengan angka.

    Misalkan :

    12,5 m

    13. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak

    membatasi.

    Misalkan :

    Semua mahasiswa, baik laki-laki maupun perempuan,mengikuti latihan paduan

    suara.

    14. Tanda koma dapat dipakai untuk menghindari salah baca / salah pengertian di

    belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.

    Misalkan :

    Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.

    2.3.3 Tanda Titik Koma (;)

    1.

    Tanda titik koma dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan

    kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk setara.

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    28/41

    25

    Misalkan :

    Ayah mengurus tanaman di kebun; Ibu menulis makalah di ruang kerja; Adik

    membaca di teras depan; saya sendiri asyik memetik gitar menyanyikan puisi-

    puisi penyair kesayanganku.

    2. Tanda titik koma digunakan untuk mengakhiri pernyataan perincian dalam

    kalimat yang berupa frasa atau kelompok data. Dalam hubungan itu, sebelum

    perincian terakhir tidak perlu digunakan kata dan.

    Misalkan :

    Syarat-syarat penerimaan pegawai negeri sipil di lembaga ini :

    (1)Berkewarganegaraan Indonesia;

    (2)Berijazah sarjana S1 sekurang-kurangnya;

    (3)Berbadan sehat;

    (4)Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    3. Tanda titk koma digunakan untuk memisahkan dua kalimat setara atau lebih

    apabila unsur-unsur setiap bagian itu dipisah oleh tanda baca dan kata hubung.

    Misalkan :

    Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaos; pisang, apel, dan

    jeruk.

    2.3.4 Tanda Titik Dua ( : )

    1. Tanda titk dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti rangkaian

    atau pemerian. Tanda titk dua tidak dipakai jika rangkaian atau pemerian itu

    merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.

    Misalkan :

    Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.

    Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    29/41

    26

    2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.

    Misalkan :

    Ketua : Ahmad Wijaya

    Sekretaris : Siti Aryani

    Bendahara : Aulia Arimbi

    3. Tanda titik dua dapat dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang

    menunjukkan pelaku dalam percakapan.

    Misalkan :

    Ibu : Bawa kopor ini, Nak!

    Amir : Baik, Bu.

    Ibu : Jangan lupa. Letakkan baik baik!

    4. Tanda titik dua dipakai diantara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b) bab dan ayat

    dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul suatu karangan, serta (d) nama kota dan

    penerbit buku acuan dalam karangan.

    Misalkan :

    Surah Yasin: 9

    Horison, XLIII, No. 8 / 2008: 8

    2.3.5 Tanda Hubung (-)

    1. Tanda hubung menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh pergantian baris.

    Misalkan :

    Sebagaimana kata peribahasa, tak ada gading yang takretak.

    2.

    Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata yang mengikutinya atau

    akhiran dengan bagian kata yang mendahuluinya pada pergantian baris.

    Misalkan :

    Kini ada cara yang baru untuk mengukur panas.

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    30/41

    27

    3. Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur-unsur kata ulang.

    Misalkan :

    Anak-anak

    Kemerah-merahan

    4. Tanda hubung digunakan untuk menyambung bagian-bagian tanggal dan huruf

    dalam kata yang dieja satu-satu.

    Misalkan :

    1-8-2012

    5.

    Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas (a) hubungan bagian-bagian kata

    atau ungkapan, (b) penghilang bagian frasa atau kelompok kata.

    Misalkan :

    Ber-evolusi

    Bandingkan dengan :

    Be-revolusi

    6.

    Tanda hubung dipaki untuk merangkai :

    a. Se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital,

    b. Ke- dengan angka,

    c. Angkan denganan,

    d. Kata atau imbuhan dengan singkatan berhuruf kapital,

    e. Kata ganti yang berbentuk imbuhan, dan

    f. Gabungan kata yang merupakan kesatuan.

    Misalkan :

    Se-Indonesia

    Peringkat ke-1

    Tahun 1980-an

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    31/41

    28

    Hari- H

    Sinar-X

    Mem-PHK-kan

    Ciptaan-Nya

    Atas rahmat-Mu

    Bandara Sukarno-Hatta

    Alat pandang-dengar

    7.

    Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur

    bahasa asing.

    Misalkan :

    di-mark-up

    2.3.6 Tanda Pisah ( - )

    1. Tanda pisah dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi

    penjelas di luar bangun utama kalimat.

    Misalkan :

    Kemerdekaan itu - hak segala bangsa - harus dipertahankan.

    2. Tanda pisah dipakai untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan

    yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.

    Misalkan :

    Gerakan Pengutama Bahasa Indonesia amanat Sumpah Pemuda harus terus

    ditingkatkan.

    3.

    Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat dengan arti

    sampai dengan atau sampai ke.

    Misalkan :

    Tahun 1928-2008

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    32/41

    29

    Jakarta-Bandung

    2.3.7 Tanda Tanya ( ? )

    1. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.

    Misalkan :

    Kapan dia berangkat?

    2. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat

    yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.

    Misalkan :

    Dia dilahirkan pada tahun 1994 (?).

    2.3.8 Tanda Seru ( ! )

    Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan

    atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun emosi

    yang kuat.

    Misalkan :

    Bersihkan kamar itu sekarang juga!

    2.3.9 Tanda Elipsis (...)

    1. Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.

    Misalkan :

    Kalau begitu ..., marilah kita laksanakan.

    2. Tanda elipsis dipaki untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah

    ada bagian yang dihilangkan.

    Misalkan :

    Sebab-sebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    33/41

    30

    2.3.10 Tanda Petik ( )

    1. Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari

    pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.

    Misalkan :

    Saya belum siap, kata dia, tunggu sebentar!

    2. Tanda petik dipakai untuk mengapit judul puisi , karangan, atau bab buku yang

    dipakai dalam kalimat.

    Misalkan :

    Bacalah Penggunaan Tanda Baca dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa

    yang Disempurnakan.

    3. Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata

    yang mempunyai arti khusus.

    Misalkan :

    Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara coba dan ralat saja.

    2.3.11 Tanda Petik Tunggal ( )

    1. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat di dalam

    petikan lain.

    Misalkan :

    Tanya dia, Kau dengar bunyi kring kring tadi?

    2. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna kata atau ungkapan.

    Misalkan :

    Terpandai paling pandai

    Retina dinding mata sebelah dalam

    3.

    Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna, kata atau ungkapan bahasa

    daerah atau bahasa asing.

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    34/41

    31

    Misalkan :

    Feed-back balikan

    Tadulako panglima

    2.3.12 Tanda Kurung (( ))

    1. Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.

    Misalkan :

    Dia tidak membawa SIM (surat izin mengemudi).

    2.

    Tanda kurung dipaki untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan

    bagian utama kalimat.

    Misalkan :

    Keterangan itu (lihat Tabel 10) menunjukkan arus perkembangan baru pasar

    dalam negeri.

    3. Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam

    teks dapat dihilangkan.

    Misalkan :

    Pejalan kaki itu berasal dari (Kota) Surabaya.

    4. Tanda kurung dipaki untuk mengapit angka atau huruf yang memerinci urutan

    keterangan.

    Misalkan :

    Faktor produksi menyangkut masalah (a) bahan baku, (b) biaya produksi, dan (c)

    tenaga kerja.

    2.3.13 Tanda Kurung Siku ([ ])

    1.

    Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata

    sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    35/41

    32

    orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang

    terdapat di dalam naskah asli.

    Misalkan :

    Ia memberikan uang [kepada] anaknya.

    2. Tanda kurung siku dipaki untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang

    sudah bertanda kurung.

    Misalkan :

    Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat

    halaman 35-38] perlu dibentangkan di sini.

    2.3.14 Tanda Garis Miring ( / )

    1. Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan

    masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim atau tahun ajaran.

    Misalkan :

    No. 7/PK/2008

    Jalan Kramat III/10

    Tahun Ajaran 2012/2013

    2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap,danataupun.

    Misalkan :

    Dikirimkan lewat darat/laut

    dikirimkan lewat darat atau lewat laut

    Harganya Rp1.500,00/lembar

    harganya Rp1.500,00 tiap lembar

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    36/41

    33

    2.3.15 Tanda Penyingkat atau Apostrof ()

    Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.

    Dia kan sudah kusurati. (kan = bukan)

    1 Januari o8 (o8 = 1988)

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    37/41

    34

    34

    BAB 3

    PENUTUP

    3.1

    Kesimpulan

    1.

    Ejaan adalah keseluruhan peraturan melambangkan bunyi ujaran, pemisahan dan

    penggabungan kata, penulisan kata, huruf, dan tanda baca.

    2.

    Fungsi dari ejaan dalam karangan ilmiah adalah :

    a. Sebagai acuan dalam penulisan huruf, kata, dan pemakaian tanda baca.

    b.

    Penyesuaian terhadap kaidah bahasa Indonesia yang baku agar mudah

    dipahami.

    3. Cakupan ejaan dalam penulisan karangan ilmiah yakni meliputi : pemakaian huruf,

    penulisan kata, dan penggunaan tanda baca.

    3.2 Saran

    Bagi pembaca yang akan membuat karangan ilmiah diharapkan lebih

    memperhatikan penggunaan tanda baca dan ejaan, pemilihan huruf, serta penulisan kata

    yang digunakan sebaiknya mengacu kepada pedoman ejaan yang disempurnakan.

    Konsistensi penulisan tanda baca dan penomoran dalam penulisan karangan ilmiah juga

    perlu untuk diperhatikan.

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    38/41

    35

    35

    DAFTAR PUSTAKA

    Akhadiah Sabarti, Arsjad G Maidar, Ridwan H Sakura. 1994. Pembinaan Kemampuan

    Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

    Chaer, Abdul. 2011.Ragam Bahasa Ilmiah. Jakarta : PT Rineka Cipta.

    Kuntarto, Niknik M. 2011.Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir, Edisi Kedua.

    Jakarta: Mitra Media Wacana.

    Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik

    Indonesia. 2010.Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang

    Disempurnakan dan PedomanUmum PembentukanIstilah. Bandung :

    Yrama Widya.

    Wijaya, Laksmi. 2012. EYD(Ejaan Yang Disempurnakan),edisipertama. Depok :

    PustakaMakmur.

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    39/41

    36

    SOAL

    Pilihan Ganda

    1. Penulisan yang paling benar menurut Ejaan Yang Disempurnakan adalah.

    a. Dilipat gandakan

    b. Pascasarjana

    c. Dinon-akifkan

    d.

    Usaha Tani

    e.

    Aero dinamika

    2.

    Penggunaan huruf kapital yang paling benar adalah.

    a. bangsa indonesia

    b. Bangsa indonesia

    c. bangsa Indonesia

    d. Bangsa Indonesia

    e. BangsaIndonesia

    3.

    Berikut ini contoh kalimat yang benar dalam penggunaan tanda baca, kecuali :

    a. Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.

    b. Buku itu disusun oleh Drs.Sudjatmiko, M.A.

    c. SitiAminah, S.E.M.M.

    d. Surah Yasin:9

    e.

    Kalaubegitu., marilahkita laksanakan

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    40/41

    37

    4. Pada tahun berapakah Ejaan Soewandi digantikan dengan Ejaan Bahasa Indonesia

    yang Disempurnakan ?

    a. 1927

    b. 1872

    c. 1977

    d. 1972

    e.

    1982

    5.

    Penggunaan tanda koma dalam kalimat di bawah ini yang benar adalah....

    a. A.k,Pardede,as,M,A.

    b. Saya, setuju saudara.

    c. O, begitu kami baru mengerti sekarang.

    d. Jendral Sudirman, Pemimpin Tertinggi Tentara Indonesia.

    Essay

    1.

    Sebutkan 3 fungsi dari ejaan ?

  • 5/20/2018 Rev_math_kesantunan Ejaan Dalam Karangan Ilmiah

    41/41

    38

    KUNCI JAWABAN

    Pilihan Ganda

    1. B

    2. C

    3. C

    4. D

    5.

    D

    Essay

    1. Fungsi dari ejaan dalam karangan ilmiah adalah :

    a. Sebagai acuan dalam penulisan huruf, kata, dan pemakaian tanda baca.

    b. Penyesuaian terhadap kaidah bahasa Indonesia yang baku agar mudah

    dipahami.