Analisis Kelayakan Finansial Pembukaan Cabang Baru Usaha ... · Analisis Kelayakan Finansial...
Transcript of Analisis Kelayakan Finansial Pembukaan Cabang Baru Usaha ... · Analisis Kelayakan Finansial...
eJournal Administrasi Bisnis, 2016, 4 (4): 1046-1058 ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2016
Analisis Kelayakan Finansial Pembukaan Cabang Baru
Usaha Amplang “Bunda Mahakam” di Sangasanga
Kutai Kartanegara
Chairunnisa 1
Abstrak
Latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini apakah pembukaan cabang baru usaha amplang Bunda
Mahakam di Sangasanga Kutai Kartanegara layak jika ditinjau dari aspek
finansial dengan metode perhitungan Net Present Value, Internal Rate of
Return, Payback Period. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kelayakan
finansial atas pembukaan cabang baru usaha amplang bumbu Bunda Mahakam. Adapun alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan Studi Kelayakan Bisnis yaitu dengan menggunakan
metode Net Present Value, Internal Rate of Return, Payback Period.
Kesimpulan hasil penelitian ini menggunakan alat analisis Net Present Value
(NPV) dengan nilai positif maka proyek investasi ini layak dari hasil
perhitungan NPV. Kemudian dari perhitungan IRR sebesar 10,21% lebih besar
dari suku bunga saat ini yang berarti bahwa investasi ini layak dari hasil
perhitunga IRR. Dan dari hasil perhitungan payback period (PP) atau jangka
waktu yang dibutuhkan untuk menutup kembali pengeluaran investasi, didapat
hasilnya ialah 10,50118764 atau 10 bulan. Ini berarti bahwa payback period
lebih kecil dari umur pinjaman yaitu 2 tahun, maka proyek investasi ini layak.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rencana pembukaan cabang baru
usaha amplang bumbu Bunda Mahakam layak dilakukan.
Kata Kunci : Kelayakan Finansial Investasi Usaha Amplang
Pendahuluan
Setiap usaha baru maupun yang sudah berjalan dan mengalami sukses
seringkali dianggap pengelola atau pengusaha merupakan kesuksesan yang
kekal dan stabil. Salah satu cara agar pengusaha bertahan dan bisa berkembang
diperlukan proses pengangkatan usahanya agar selalu tumbuh pada tingkatan
yang diinginkan. Saat usaha dalam kondisi stabil justru pengusaha harus
mengangkat usahanya dan jangan sampai terjadi penurunan. Menjadi
pengusaha yang menguntungkan saja tidak cukup tetapi harus tumbuh dan
berkembang dengan baik, jika para pelaku usaha tidak mengalami pertumbuhan
maka pengusaha tidak akan mempertahankan keuntungan dalam jangka
panjang.
1 Mahasiswa Program S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: [email protected]
Analisis Kelayakan Finansial Pembukaan Cabang Baru (Chairunnisa)
1047
Salah satu permasalahan yang sering timbul bagi para pelaku usaha pada
saat akan merencanakan maupun mengembangkan suatu usaha produksi adalah
menganalisa kelayakan secara finansial usaha tersebut. Analisa finansial
bertujuan untuk mengetahui perkiraan dalam hal pendanaan serta penentuan
dan perhitungan biaya produksi, biaya peralatan, analisa untung ruginya, berapa
besar modal dan keuntungan serta tempo waktu pengembalian modal. Jenis
usaha yang didirikan akan berpengaruh pada analisa kelayakan finansial.
Usaha amplang “Bunda Mahakam” yang letaknya berada di Jalan
Sentosa Dalam VIII Samarinda, berencana membuka cabang baru yang
berlokasi di Jalan Jendral Sudirman Kecamatan Sangasanga Kabupaten Kutai
Kartanegara. Pembukaan cabang baru di Kecamatan Sangasanga dapat dilihat
dari banyaknya peluang pelaku usaha serta untuk bahan baku produksi pun
tidak susah untuk didapatkan karena dapat ditemukan di pasar ikan yang rata-
rata langsung didapatkan oleh para nelayan yang berjualan disana, dan tempat
yang akan dijadikan toko memiliki lokasi yang strategis berada di pinggir jalan
poros akses menuju Sangasanga dan menuju Samarinda.
Analisis pada aspek finansial atau keuangan lebih fokus memberikan
gambaran secara jelas dan tepat melalui perhitungan biaya dan manfaat yang
diharapkan, dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan,
seperti ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan usaha untuk membayar
kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dalam memulai
cabang baru pada usaha amplang bumbu Bunda Mahakam diterima atau tidak
kelayakan investasi tersebut.
Berdasarkan pada latar belakang tersebut, maka penulis akan melakukan
penelitian lebih lanjut terhadap keputusan Amplang Bunda Mahakam di
Samarinda dengan judul “Analisis Kelayakan Finansial Pembukaan Cabang
Baru Usaha Amplang "Bunda Mahakam” di Sangasanga Kutai Kartanegara”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka yang akan penulis angkat
sebagai perumusan masalah sebagai berikut : Apakah pembukaan cabang baru
usaha amplang “Bunda Mahakam” di Sangasanga Kutai Kartanegara layak
jikaditinjau dari aspek finansial dengan metode perhitungan net present value
(NPV), internal rate of return (IRR) dan payback period (PP) ?
Kerangka Dasar Teori
Manajemen Keuangan
Keuangan adalah salah satu hal yang terpenting dalam mencapai tujuan
suatu perusahaan, maka seorang manajer keuangan haruslah mengetahui semua
macam unsur dan segi perusahaan. Jika tidak akan muncul kesulitan dalam
menjalankan perusahaan tersebut. Oleh karena itu, seorang manajer harus
mengetahui berbagai aktivitas manajemen keuangan, khususnya penganalisaan
sumber dana dan penggunaan untuk merealisikan keuntungan maksimum bagi
perusahaan.
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1046-1058
1048
Keberhasilan pencapaian suatu tujuan organisasi ditentukan oleh sumber
daya yang ada dan cara menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan
tersebut. Manajemen Keuangan adalah suatu cara untuk mewujudkan semua
hal tersebut.
Menurut Sutrisno (2003 : 3), bahwa manajemen keuangan adalah sebagai
semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha
mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk
menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien.
Sedangkan menurut Sartono (2001 : 6), manajemen keuangan adalah
sebagai manajemen dana baik yang berkaitan dengan mengalokasi dana dalam
berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana
untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien.
Dalam prosesnya manajemen keuangan merupakan sejumlah kegiatan
yang saling berkaitan yang dipergunakan oleh manajemen yaitu perencanaan,
pengaturan, staffing, pengarahan dan pengendalian dalam mencapai tujuan
utama perusahaan. Dalam dunia usaha tujuan utama setiap perusahaan adalah
untuk mendapatkan laba dari hasil investasi dan juga kesinambungan usaha
tersebut.
Menurut Riyanto (2001 : 4), manajemen keuangan adalah usaha-usaha
mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta menggunakan
dan mengalkulasi dana tersebut secara efisien.
Dari beberapa pengertian yang diberikan maka dapat diperoleh
kesimpulan bahwa manajemen keuangan adalah semua aktifitas perusahaan
yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mendapatkan dana dan modal
perusahaan. Studi Kelayakan Bisnis
Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya bagi
para investor selaku pemprakarsa, bank selaku pemberi kredit dan pemerintah
yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan,
yang tentunya kepentingan semuanya itu berbedasatu sama lainnya. Investor
berkepentingn dalam rangka untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang
diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan
manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian,
pemerataan kesempatan kerja, dan lain-lain.
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan
ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di
dalam studi kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti
kelayakannya sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk
memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak di kerjakan atau
ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut diatas adalah menunjukan bahwa
dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang
sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonomi, hukum,
psikolog, dan lain sebagainya.
Analisis Kelayakan Finansial Pembukaan Cabang Baru (Chairunnisa)
1049
Studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang
berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu
berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan
pada keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social),
yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa
dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan
ekonomis.
Studi kelayakan pada akhir-akhir ini telah banyak dikenal oleh
masyarakat, terutama masyarakat yang bergerak dalam bidang dunia usaha.
Bermacam-macam peluang dan kesempatan yang ada dalam kegiatan dunia
usaha telah menuntut perlu adanya penilaian sejauh mana kegiatan atau
kesempatan tersebut untuk mencapai manfaat bila diusahakan.
Keputusan untuk melakukan investasi yang menyangkut sejumlah besar
dana dengan harapan mendapatkan keuntungan bertahun-tahun dalam jangka
panjang memberikan dampak yang cukup besar bagi kelangsungan usaha suatu
perusahaan. Oleh karena itu, sebelum mengambil keputusan untuk
menanamkan investasi terlebih dahulu mengkaji studi kelayakan khususnya
aspek finansial dan ekonomi (Soeharto, 1999:109). Langkah selanjutnya yang
dilakukan adalah menganalisis resiko dengan menggunakan suatu asumsi
tertentu, baik mengenai biaya yang dikeluarkan untuk investasi maupun
pemasukan dari pendapatan yang akan diperoleh atau faktor-faktor lain. Suatu
asumsi tidak akan selalu tepat karena memiliki resiko berbeda atau meleset dari
kenyataan, maka untuk mendapatkan hasil yang optimal adalah dengan
menggunaan dengan cara memisahkan analisis keputusan investasi dengan
keputusan pendanaan (financing decision). Keputusan investasi mencpba
menentukan proyek atau set apa saja yang akan dipilih dan berapa besar
biayanya, sedangkan keputusan pendanaan menentukan bagaimana dan dari
mana proyek dibiayai, sehingga setelah pemilihan usulan investasi dianalisis
dengan berbagai kriteria (misalnya, NPV atau IRR) maka langkah selanjutnya
adalah mencoba mengaitkan dengan keputusan pendanaan dan melihat
bagaimana kemungkinan interaksi yang terjadi (Soeharto, 1999:111).
Menurut Kasmir dan Jakfar (2008:6), pengertian kelayakan adalah
penelitian yang dilakukan secara mendalam untuk menentukan apakah usaha
yang akan dijalankan akan memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan
dengan biaya yang akan dikeluarkan sedangkan pengertian bisnis adalah usaha
yang dijalankan dengan tujuan utamanya untuk memperoleh keuntungan
sehingga dapat disimpulkan bahwa pengertian studi kelayakan bisnis adalah
suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau
bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha
tersebut.
Umar (2003:6) mendefinsikan studi kelayakan bisnis atau sering pula
disebut studi kelayakan proyek adalah suatu penilaian tentang layak atau
tidaknya suatu proyek bisnis yang biasanya merupakan proyek investasi itu
dilaksanakan.
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1046-1058
1050
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa studi kelayakan
bisnis merupakan keseluruhan aktivitas yang menyangkut berbagai aspek-aspek
penting yang mana akan memberikan manfaat pada investasi yang diinginkan
di masa yang akan datang sehingga memudahkan manajer keuangan dalam
memilih investasi yang akan dilakukan.
Proyek investasi umunya memerlukan dana yang cukup besar dan
mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang, karenanya perlu dilakukan
studi yang berhati-hati agar proyek tersebut, setelah terlanjur menginvestasikan
dana yang sangat besar, ternyata proyek tersebut tidak menguntungkan. Untuk
itulah sebelum memulai investasi tersebut hendaknya kita melakukan studi
kelayakan terlebih dahulu.
Investasi
Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan investasi, manfaat
tersebut adalah penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan,
penghematan devisa ataupun menambahkan devisa, dan lain sebagainya.
Manajer keuangan dalam halnya sebagai manajer perusahaan yang
bertanggung jawab atas pengambilan keputusan penting mengenai investasi dan
pendanaan karena keputusan ini membutuhkan dana yang sangat besar,
berkaitan dalam waktu lama dan hasilnya akan nampak dimasa yang akan
datang serta kemungkinan untuk mengubahnya akan sulit. Berikut ini
dijelaskan beberapa pengertian dari investasi oleh beberapa ahli yang
dikemukakan sebagai berikut:
Menurut Jogiyanto (2003:5) mengemukakan Investasi adalah penundaan
konsumsi sekarang untuk digunakan dalam produksi yang efisien selama waktu
tertentu. Pengertian investasi menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2004:13:1)
dalam PSAK bahwa Investasi adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan
untuk pertumbuhan kekayaan (accrection of wealth) melalui distribusi hasil
investasi seperti bunga, royalti, dividen, dan uang sewa untuk apresiasi nilai
investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti
manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan.
Dari berbagai definisi diatas, menunjukkan bahwa investasi pada
prinsipnya adalah penggunaan sumber keuangan atas usaha dalam waktu
tertentu dari setiap orang yang menginginkan keuntungan darinya. Dilihat dari
jangka waktu penanamannya, yakni investasi jangka pendek dan investasi
jangka panjang.
Definisi Konsepsional
Konsep adalah suatu unsur pokok dari suatu penelitian dimana penentuan
dan rincian konsep sangat penting agar persoalan dan permasalahan lebih
terarah. Adapun beberapa konsep yang dapat penulis kemukakan dalam definisi
konsepsional adalah sebagai berikut:
Studi kelayakan bisnis merupakan keseluruhan aktivitas yang
menyangkut berbagai aspek-aspek penting yang mana akan memberikan
manfaat pada investasi yang diinginkan di masa yang akan datang sehingga
Analisis Kelayakan Finansial Pembukaan Cabang Baru (Chairunnisa)
1051
memudahkan manajer keuangan dalam memilih investasi yang akan dilakukan.
Proyek investasi memerlukan dana yang cukup besar dan mempengaruhi
perusahaan dalam jangka panjang, karenanya perlu dilakukan studi yang
berhati-hati agar proyek tersebut, setelah terlanjur menginventasikan dana yang
sangat besar, ternyata proyek tersebut tidak menguntungkan. Untuk itulah
sebelum memulai investasi hendaknya kita melakukan studi kelayakan terlebih
dahulu.
Investasi pada prinsipnya adalah penggunaan sumber keuangan atas
usaha dalam waktu tertentu dari setiap orang yang menginginkan keuntungan
darinya, dapat dilihat dari jangka waktu penanamannya, yakni investasi jangka
pendek dan jangka panjang.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian Jenis penilitian ini adalah penilitian deskriptif kuantitatif dan bersifat
menguji, dimana peneliti mencoba untuk mengadakan penelitian ilmiah yang
sistematis, menggambarkan fakta-fakta dari hasil penelitian dalam bentuk data
berupa angka hasil perhitungan atau pengukuran.
Definisi Operasional
Definisi operasional adalah aspek penelitian yang memberikan informasi
kepada kita tentang bagaimana caranya mengukur variabel. Pengukuran
tersebut dapat dilakukan dengan angka-angka atau atribut-atribut tertentu.
Agar diperoleh gambaran tentang variabel-variabel yang diteliti, maka
berikut ini penulis menyajikan tabel variabel-variabel yang berkaitan dengan
permasalahan antara lain sebagai berikut:
Tabel Definisi Operasional
Variabel Alat
Analisis
Rumus Kriteria
Kelayakan
Finansial
1. Net
Present
Value
n
NPV = ∑
t=0
Jika NPV
positif maka
proyek
investasi layak.
Jika NPV
negatif maka
proye investasi
tidak layak.
2. Internal
Rate of
Return
IRR= rk + X (rb-rk) Jika IRR lebih
besar dari
bunga yang
disyaratkan,
maka proyek
investasi layak.
Jika IRR lebih
kecil dari
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1046-1058
1052
tingkat bunga
yang
disyaratkan
maka proyek
investasi
kurang layak.
3. Payback
Period
PP = x 1 tahun Jika PP lebih
kecil dibanding
dengan target
kembalinya
investasi, maka
proyek
investasi layak.
Jika PP lebih
besar
dibanding
dengan target
kembalinya
investasi, maka
proyek tidak
layak.
Sumber : Data diolah, 2016
Teknik Pengumpulan Data
a. Penelitian Lapangan (Field Work Research)
Adalah metode yang didapatkan melalui hasil langsung terjun ketempat
penelitian. Adapun cara-cara yang ditempuh dalam penelitian lapangan ini
adalah sebagai berikut:
1) Wawancara (Interview)
Yaitu pengumpulan data-data yang dilakukan dengan wawancara
langsung terhadap pemilik usaha dan para pegawai.
2) Dokumentasi
Yaitu pencarian informasi dengan cara melihat data-data yang terdapat
dalam dokumen-dokumen tempat usaha.
b. Studi Kepustakaan (Library Research)
Yaitu merupakan teknik penelitian pengumpulan data yang bersumber dari
buku-buku pelajaran dan literatur yang terdapat mengenai teori-teori dan
informasi berhubungan dengan penelitian yang sedang dilakukan saat ini.
Analisis dan Pembahasan
Analisis
Proyeksi Laba / Rugi
Proyeksi laba rugi dan pada pembukaan cabang baru usaha amplang
“Bunda Mahakam” perbulan adalah sebagai berikut:
Analisis Kelayakan Finansial Pembukaan Cabang Baru (Chairunnisa)
1053
Tabel Proyeksi Penjualan Usaha Amplang Bunda Mahakam Per
Bulan No HargaPenjualan
Produk Target
penjualan Ukuran Harga
1 Rp 5.000 X 15 5 Ons Rp 75.000
2 Rp 10.000 X 10 10 Ons Rp 100.000
3 Rp 15.000 X 10 15 Ons Rp 200.000
4 Rp 20.000 X 5 20 Ons Rp 125.000
Jumlah Per Hari Rp 500.000
Jumlah per bulan Rp 15.000.000
Sumber : Data diolah, 2016
Analisis Investasi dengan Metode Net Present Value
Net Present Value atau nilai sekarang bersih adalah analisis keuangan
yang digunakan untuk mengukur layak tidaknya suatu usaha dilaksanakan
dilihat dari nilai sekarang arus kas bersih yang diterima dibandingkan dengan
nilai sekarang dari jumlah investasi yang dikeluarkan dengan menggunakan
discount factor 12% pertahun atau 1% perbulan. Perhitungan NPV untuk
“Bunda Mahakam” adalah:
Tabel Perhitungan Net Present Value
Sumber : Data diolah, 2016
Bulan Net Benefit DF 1% Present Value
0 -44.210.000 1 -44.210.000
1 Rp 4.210.000 0,9901 4.168.321
2 Rp 4.210.000 0,9803 4.127.063
3 Rp 4.210.000 0,9706 4.086.226
4 Rp 4.210.000 0,961 4.045.810
5 Rp 4.210.000 0,9515 4.005.815
6 Rp 4.210.000 0,9420 3.965.820
7 Rp 4.210.000 0,9327 3.926.667
8 Rp 4.210.000 0,9235 3.887.935
9 Rp 4.210.000 0,9143 3.849.203
10 Rp 4.210.000 0,9053 3.811.313
11 Rp 4.210.000 0,8963 3.773.423
12 Rp 4.210.000 0,8874 3.735.954
13 Rp 4.952.500 0,8787 4.351.762
14 Rp 4.952.500 0,8700 4.308.675
15 Rp 4.952.500 0,8613 4.265.588
16 Rp 4.952.500 0,8528 4.223.492
17 Rp 4.952.500 0,8444 4.181.891
18 Rp 4.952.500 0,8360 4.140.290
19 Rp 4.952.500 0,8277 4.099.184
20 Rp 4.952.500 0,8195 4.058.574
21 Rp 4.952.500 0,8114 4.018.459
22 Rp 4.952.500 0,8034 3.978.839
23 Rp 4.952.500 0,7954 3.939.219
24 Rp 4.952.500 0,7876 3.900.589
NPV 52.640.111
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1046-1058
1054
Berdasarkan hasil perhitungan dari tabel di atas didapatkan hasil NPV
adalah sebesar Rp 52.640.111 maka dengan demikian usulan investasi
pembukaan cabang baru usaha amplang “Bunda Mahakam” layak dilakukan
karena NPV lebih besar dari nol (0).
Analisis Investasi dengan Metode Internal Rate of Return
Teknik internal rate of return mencari discount rate yang dapat
menyamakan antara present value dan aliran kas dengan present value dari
investasi.
Tabel Perhitungan Internal Rate of Return
Sumber : Data diolah, 2016
Bulan Net Benefit DF 1% Present Value DF 12% Present Value
0 -44.210.000 1 -44.210.000 1 -44.210.000
1 Rp 4.210.000 0,9901 4.168.321 0,8929 3.759.109
2 Rp 4.210.000 0,9803 4.127.063 0,7972 3.356.212
3 Rp 4.210.000 0,9706 4.086.226 0,7118 2.996.678
4 Rp 4.210.000 0,9610 4.045.810 0,6355 2.675.455
5 Rp 4.210.000 0,9515 4.005.815 0,5674 2.388.754
6 Rp 4.210.000 0,9420 3.965.820 0,5066 2.132.786
7 Rp 4.210.000 0,9327 3.926.667 0,4523 1.904.183
8 Rp 4.210.000 0,9235 3.887.935 0,4039 1.700.419
9 Rp 4.210.000 0,9143 3.849.203 0,3606 1.518.126
10 Rp 4.210.000 0,9053 3.811.313 0,3220 1.355.620
11 Rp 4.210.000 0,8963 3.773.423 0,2875 1.210.375
12 Rp 4.210.000 0,8874 3.735.954 0,2567 1.080.707
13 Rp 4.952.500 0,8787 4.351.762 0,2292 1.135.113
14 Rp 4.952.500 0,8700 4.308.675 0,2046 1.013.282
15 Rp 4.952.500 0,8613 4.265.588 0,1827 904.822
16 Rp 4.952.500 0,8528 4.223.492 0,1631 807.753
17 Rp 4.952.500 0,8444 4.181.891 0,1456 721.084
18 Rp 4.952.500 0,8360 4.140.290 0,1300 643.825
19 Rp 4.952.500 0,8277 4.099.184 0,1161 574.985
20 Rp 4.952.500 0,8195 4.058.574 0,1037 513.574
21 Rp 4.952.500 0,8114 4.018.459 0,0926 458.602
22 Rp 4.952.500 0,8034 3.978.839 0,0826 409.077
23 Rp 4.952.500 0,7954 3.939.219 0,0738 365.495
24 Rp 4.952.500 0,7876 3.900.589 0,0659 326.370
NPV
52.640.111 - 10.257.596
Total Present Value 1% Rp 96.850.111
Total Persent Value 12% Rp 33.952.404
Rp 62.897.707
Analisis Kelayakan Finansial Pembukaan Cabang Baru (Chairunnisa)
1055
Karena IRR 10,21% perbulan dan 122,4 pertahun lebih besar dari tingkat
keuntungan, maka proyek tersebut layak untuk dijalankan. Berdasarkan hasil
perhitungan analisis internal rate of return di atas, maka usulan investasi
pembukaan cabang baru usaha amplang layak untuk dilakukan.
Analisis Investasi dengan metode Payback Period
Untuk menganalisis investasi dengan metode payback period ialah
penentuan jangka waktu yang dibutuhkan untuk menutup kembali pengeluaran
investasi. Dalam penelitian ini, perhitungan payback period untuk usaha
amplang bumbu “Bunda Mahakam” adalah sebagai berikut:
Payback Period
Investasi Rp 44.210.000
Proceed Bulan 1 Rp 4.210.000
Rp 40.000.000
Proceed Bulan 2 Rp 4.210.000
Rp 35.790.000
Proceed Bulan 3 Rp 4.210.000
Rp 31.580.000
Proceed Bulan 4 Rp 4.210.000
Rp 27.370.000
Proceed Bulan 5 Rp 4.210.000
Rp 23.160.000
Proceed Bulan 6 Rp 4.210.000
Rp 18.950.000
Proceed Bulan 7 Rp 4.210.000
Rp 14.740.000
Proceed bulan 8 Rp 4.210.000
Rp 10.530.000
Proceed Bulan 9 Rp 4.210.000
Rp 6.320.000
Proceed Bulan 10 Rp 4.210.000
Rp 2.110.000
Payback Period = 10 Bulan + {( Rp 2.110.000 / Rp 4.210.000) x 1}
= 10,50118764
IRR = rk + NPV rk
x (rb- rk ) PV rk - PV rb
IRR = 1% + 52.640.111
x ( 12 - 1 ) Rp 96.850.111 – Rp 33.952.404
IRR = 1% + 52.640.111
x (11%) Rp 62.897.707
IRR = 1% + 0,836916212 x 0,11
= 10,21%
= 122,4
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1046-1058
1056
Jika waktu yang diperlukan untuk target kembalinya investasi selama 10
bulan. Berdasarkan metode payback period maka proyek ini layak, karena
waktu pengembalian lebih cepat dibanding jangka waktu yang ditentukan. Pembahasan
Studi kelayakan merupakan penelitian terhadap rencana bisnis atau
rencana suatu investasi. Studi kelayakan tidak hanya menganalisis layak atau
tidaknya bisnis dan investasi yang akan dijalankan, tetapi juga ada saat
dijalankan bisa menghasilkan keuntungan bagi investor, dalam hal ini adalah
pihak bagi pemilik usaha amplang “Bunda Mahakam”.
Sebelum melakukan penilaian terhadap perencanaan investasi
pembukaan cabang baru usaha amplang, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan
kelengkapan dari aspek-aspek studi kelayakan bisnis yang terdiri dari beberapa
aspek.
Berdasarkan hasil analisis studi kelayakan pembukaan cabang baru usaha
amplang dengan menghitung besaran biaya modal sendiri, kemudian biaya-
biaya yang terjadi selama umur investasi yaitu selama 4 tahun dengan total
keseluruhan sebesar Rp 44.210.000 dengan investasi sewa dibayar diawal
sebesar Rp 36.000.000, investasi alat sebesar 6.145.000, dan modal awal kerja
selama 1 minggu Rp 2.065.000 diperoleh hasil dengan menggunakan proyeksi
laba rugi dan proyeksi cash flow yang memperoleh laba yang positif.
Metode Net Present Value (NPV), yaitu dengan mengurangkan antara
present value dan aliran kas bersih dengan investasi awal, dari hasil analisis
didapatkan NPV sebesar Rp 52.640.111 yang bearti pembukaan cabang baru
layak untuk dijalankan karena NPV menunjukkan angka positif.
Metode Internal Rate of Return (IRR) yaitu dengan cara menyamakan
antara present value dari aliran kas dengan present value dari investasi,
berdasarkan hasil perhitungan dengan metode IRR dengan tingkat discount
factor 1%-12% dengan total (-10.257.596), total present value 1 dikurangi total
present value 2 sebesar Rp 96.850.111 – Rp 33.952.404 didapatkan hasil
sebesar 10,21% perbulannya dan 122,4 pertahunnya yang bearti lebih besar dari
tingkat suku bunga saat ini, maka pembukaan cabang baru usaha amplang
“Bunda Mahakam” layak untuk dijalankan.
Kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan metode analisis
payback period, metode ini digunakan untuk menghitung tingkat pengembalian
pengeluaran selama investasi, dari hasil analisis yang didapat adalah 10 bulan
yang berarti lebih kecil dari waktu pengembalian yaitu 2 tahun, maka dengan
demikian pembukaan cabang baru usaha amplang bumbu “Bunda Mahakam”
layak untuk dijalankan.
Dari hasil keseluruhan analisis dengan menggunakan metode Net Present
Value (NPV), Payback Period (PP), dan Internal Rate of Return (IRR),
didapatkan hasil yang positif atau kriteria dilakukan layak untuk dijalankan
jika dilihat dari aspek keuangan.
Dengan demikian usaha amplang bumbu “Bunda Mahakam” dalam
pembukaan cabang baru agar dapat menganalisis kelayakan serta melakukan
Analisis Kelayakan Finansial Pembukaan Cabang Baru (Chairunnisa)
1057
peninjauan terlebih dahulu terhadap sisi pendapatan dan masalah biaya sebelum
investasi dilaksanakan. Pembukaan cabang baru yang akan dilakukan
diharapkan dapat memberikan keuntungan sesuai dengan target yang telah
ditetapkan. Oleh karena itu, tujuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan
tercapai terlebih dahulu dilaksanakan sebuah studi kelayakan untuk menilai
investasi yang akan ditanamkan di perusahaan tersebut layak atau tidak layak
dijalankan dengan studi kelayakan dilihat dari jangka waktu 2 tahun. Apabila
usaha tersebut layak, sehingga dapat meminimalkan atau menghindari resiko
kerugian keuangan yang penuh ketidakpastian dimasa yang akan datang baik
resiko yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan agar
penanaman investasi yang dilakukan pada perusahaan tersebut tidak sia-sia.
Penutup
Dari hasil perhitungan menggunakan metode Net Present Value
(NPV), didapat hasil Rp 52.640.111 yang menyatakan bahwa usulan
pembukaan cabang baru usaha amplang “Bunda Mahakam” layak dilakukan
karena bernilai positif.
Hasil perhitungan dari segi aspek keuangan dengan menggunakan
metode Internal Rate of Return (IRR) diperoleh hasil 10,21% perbulan dan
122,4 pertahun, dengan demikian dinyatakan bahwa usulan pembukaan
cabang baru usaha amplang “Bunda Mahakam” layak dilaksanakan karena
IRR lebih besar dari tingkat bunga yang diisyaratkan.
Dari hasil perhitungan berdasarkan dari segi aspek keuangan dengan
menggunakan metode Payback Period didapatkan hasil 10 bulan bahwa
rencana pembukaan cabang baru usaha amplang “Bunda Mahakam” layak
dilakukan karena tingkat pengembalian yang diisyaratkan yaitu 2 tahun.
Bunda Mahakam agar dapat menganalisis kelayakan investasi proyek
sebelum investasi dilaksanakan.
Bunda Mahakam selalu melakukan peninjauan evaluasi terhadap sisi
pendapatan dan masalah biaya setelah usaha dijalankan.
Daftar Pustaka
Buku:
Boyd, Walker, dan Larreche, Manajemen Pemasaran : Suatu Pendekatan
Strategis dengan Orientasi Global, Erlangga 2000, Jakarta.
H.M Yacob, Ibrahim, 2003, Studi Kelayakan Bisnis, Cetakan Kedua, PT
Rineka Cipta, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2004, Standar Akuntansi Keuangan (Per 1 Oktober
2004), Salemba Empat, Jakarta.
Jogiyanto, 2003, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Ketiga, Cetakan
Pertama, BPFE, Yogyakarta.
Jonathan, Sarwono, 2006, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif,
Yogyakarta.
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1046-1058
1058
Jumingan, 2009, Studi Kelayakan Bisnis, PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Kasmir dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, Edisi Kedua, (Jakarta : Kencana
Prenada Media Group, 2008).
Kotler, Phillip, 2008, Manajemen Pemasaran, Jakarta, Prenhalindo.
M. Manullang, 2005, Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, ANDI,
Yogyakarta.
Soeharto, Iman, 1999, Manajemen Proyek (Dari Konseptual Sampai
Operasional), Jilid 1, Jakarta.
Suratman, 2001, Studi Kelayakan Proyek teknik dan Prosedur Penyusunan
Laporan, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, J dan Leaming, Yogyakarta.
Sutrisno, 2003, Manajemen Keuangan : Teori, Konsep dan Aplikasi, Penerbit
Ekonisia FE UII, Yogyakarta.
Umar, Husein, 2001, Studi Kelayakan Bisnis, Edisi Kedua, Cetakan Ketujuh,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Umar, Husein, 2003, Manajemen Keuangan, Teori, Konsep dan Aplikasi,
Cetakan Keenam, Ekonisia FE-UII, Yogyakarta.
Skripsi :
Fauzil, Anam Ahmad, 2012, Analisis Kelayakan Finansial dan Strategi
Pengembangan Usaha Budidaya Jamur Tiram pada UD. Mitra Jamur
di Desa Slawu Kec. Patrang Kabupaten Jember, Skripsi, Jember :
Fakultas Pertanian, Universitas Jember.
Sihombing G. Taripar, 2012, Analisis Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan
Cabang Baru pada CV. Central Digital Printing di Samarinda, Skripsi,
Samarinda : Fakultas Ekonomi, Universitas Mulawarman.
Trisnawati Ayu Asti, 2015, Analisis Studi Kelayakan Bisnis pada Usaha
Fashionista di Samarinda, Skripsi, Samarinda : Fakultas Ekonomi,
Universitas Mulawarman.