ANALISIS JURNAL
-
Upload
malang-sumirang -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
description
Transcript of ANALISIS JURNAL
TUGAS TAKE HOME UJIAN SEMESTER VI
METODELOGI PENELITIAN
Dosen : Hariza Adnani, S.KM, M.Pd, M.Kes
Disusun Oleh:
Dwi Nur Evayanti
14.11.2711
G / KM / VI
KONSENTRASI INFORMATIKA KESEHATAN DAN REKAM MEDIK
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL
YOGYAKARTA
2014
JAWABAN
1. Analisis Kelebihan-Kekurangn Latar Belakang Masalah dan Sarannya
Dalam latar belakang masalah penelitian harus menguraikan beberapa syarat.
Dalam uraian tersebut agar masalah yang terdapat pada latar belakang dapat diyakini
bahwa masalah yang akan di ajukan tersebut cukup penting dan cukup “justified” .
Adapun syarat yang harus diuraikan dalam latar belakang masalah tersebut adalah :
1. Akan menguraikan fakta-fakta
2. Menguraikan pengalaman-pengalaman si peneliti
3. Menguraikan hasil-hasil penelitian dari orang lain,dan
4. Menguraikan teori-teori yang melatarbelakangi masalah yang ingin diteliti.
Berdasarakan pada jurnal tersebut didapatkan bahwa latar belakang masalah
sudah sesuai dengan syarat yang ada. Dimana pada latar belakang sudah menguraikan
data atau fakta-fakta empiris, selain itu juga menguraikan beberapa pengalaman yang
telah dilakukan oleh si peneliti, hasil-hasil penelitian dari orang lain serta sudah
tertera menguraikan teori-teori yang melatarbelakangi masalah yang akan diteliti.
Sehingga dari beberapa syarat tersebut akan dapat menjadikan data yang cukup
“justified” dan akan membantu si pembaca atau si peneliti lain untuk dapat
memahami masalah yang ada.
Meskipun dalam latar belakang pada jurnal sudah memenuhi beberapa syarat
tersebut,tetapi pada susunan latar belakang tersebut juga memiliki nilai kelebihan dan
nilai kekurangannya. Yang mana nilai kelebihan dan kekurangan tersebut dapat
mengetahui letak dimana terdapat kesalahan-kesalahan dalam menentukan masalah.
Adapun nilai kelebihan-kelebihan untuk latar belakang tersebut :
1. Menguraikan beberapa data perkembangan jumlah lansia dan jumlah penduduk
berdasarkan dari tahun ketahun. Sehingga data tersebut dapat mempermudah
pembaca dan si peneliti lain untuk memperkirakan jumlah lansia dimasa yang
akan datang. Selain itu si pembaca juga dapat membandingkan jumlah penduduk
antara rasio laki-laki dengan rasio perempuan dari tahun ke tahun.
2. Menguraikan beberapa banyak teori-teori yang melatarbelakangi masalah.
Sehingga dari beberapa teori tersebut masalah yang akan diteliti dapat
dibandingkan sesuai dengan teori yang ada. Karena lebih banyak teori yang
diuraikan akan dapat membantu dan mempermudah si peneliti untuk menemukan
masalah yang sesuai dengan teori dan masalah tersebut juga bisa disebut dengan
data atau fakta-fakta empiris.
3. Terlalu banyak menjelaskan teori-teori yang tidak seharus dijelaskan.
Contohnya teori tentang pengertian permainan find your mate padahal yang
seharusnya penjelasan tersebut dijelaskan pada Bab II di Tinjauan Pustaka.
Sedangkan Kekurangan-kekurangan untuk latar belakang tersebut :
1. Tidak diuraikan inti dari isi tentang jawaban atas pertanyaan dari masalah yang
ada dan tujuan akan dilakukan penelitian tersebut.
2. Tidak terdapat paragraf penutup yang berisikan tentang kesimpulan dari analisis
masalah,fakta-fakta dan teori yang ada. Sehingga pembaca dan peneliti lain tidak
dapat atau sulit menemukan penjelasan masalah yang akan diteliti.
3. Tidak menunjukkan adanya suatu penyimpangan yang ditujukan dengan data dan
tidak menuliskan penjelasan tentang mengapa hal ini perlu diteliti.
Berdasarkan beberapa kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada latar
belakang jurnal tersebut maka dapat diberikan saran dalam penulisan latar belakang
masalah yang baik dan benar. Saran ini juga dapat mengoreksi hasil latar belakang
masalah yang terdapat pada jurnal yang lain. Dan saran tersebut yang dapat diberikan
adalah :
1. Jangan terlalu banyak menjelaskan teori yang tidak seharusnya dijelaskan pada
latar belakang.
2. Dalam latar belakang harus dengan jelas diuraikan berdasarkan syarat dan
masalah yang ada atau yang akan diteliti.
3. Dalam latar belakang masalah perlu dikemukakan gambaran keadaan yang sedang
terjadi selanjutnya dikaitkan dengan peraturan/kebijakan, perencanaan, tujuan,
teori, pengalaman, sehingga terlihat adanya kesenjangan yang merupakan
masalah.
4. Dalam latar belakang masalah harus berisikan tentang jawaban atas pertanyaan,
dan mengapa perlu dilakukan penelitian.
2. Kerangka Teori Dan Kerangka Konsep Beserta Pola Pikirnya
a. Kerangka Pemikiran
Gambar 1.1Kerangka Pemikiran
b. Kerangka Konsep
Variabel Bebas Variabel Terikat
Gambar 1.2Kerangka Konsep
Karakteristik peserta :
- Umur- Jenis Kelamin- Pendidikan
Terakhir- Lama menjadi
kader
Pelatihan Dengan Metode
Permainan FIND YOUR
MATE
Peningkatan Pengetahuan
Kader Posyandu
Umur (tahun)
Lama Menjadi Kader (tahun)
Metode Permainan Find Your Mate
Jenis Kelamin
Peningkatan Pengetahuan
Kader Posyandu
Pendidikan Terakhir
c. Pola pikir dari Kerangka Pemikiran dan Kerangka Konsep
Berdasarkan konsep dari kerangka pemikiran dan kerangka teori dapat
dijelaskan pola pikir tersebut. Yang mana diantara kerangka pemikiran dan
kerangka konsep memiliki kesamaan pola pikir,hanya saja yang pada
kerangka pemikiran terdapat model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai
masalah yang penting. Kerangka pemikiran ini merupakan penjelasan
sementara terhadap gejala-gejala yang menjadi obyek permasalahan.
Sedangkan pada Kerangka konsep adalah suatu uraian atau visualisasi
hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau
antara variable yang satu dengan variable yang lain dari masalah yang ingin
diteliti.
Sehingga dapat ditarik pola pikir pada pemikiran adalah Karakteristik
peserta menjdi patokan utama untuk menentukan sampel yang dibutuhkan dan
karakteristik tersebut sebagai berikut : Umur, jenis kelamin, pendidikan
terakhir dan lama menjadi kader. Kemudian dari beberapa karakteristik
tersebut dapat dijadikan syarat penentuan sampel dan sampel tersebut akan
dilakukan uji eksperiment dengan metode permainan find your mate yang
diujikan pada kader-kader posyandu. Sehingga setelah dilaksanakan proses
permainan Find your mate akan mengetahui seberapa besar peningkatan
pengetahuan pada kader posyandu setelah dilakukan metode tersebut.
3. Analisis Populasi, Sampel, Teknik Sampling Dan Proses Penelitiannya
a. Populasi : Kader posyandu di Kelurahan Panggung Kota Tegal yang bejumlah
136 orang.
b. Sampel : Besar sampelnya yang di ambil mengacu pada patokan umum “rule
of thumb”, yaitu setiap penelitian yang datanya akan di analisis secara statistik
dengan membutuhkan sampel minimal 30 subjek penelitian.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan sampel antara lain :
1. Sampel yang lebih besar akan memberikan hasil yang lebih akurat, tetapi
memerlukan lebih banyak waktu, tenaga, biaya dan fasilitas-fasilitas yang lain.
2. Pengambilan sampel acak memberikan data kuantitatif yang lebih representatif
dan populasi yang besar daripada pengambilan sampel yang non random.
Tetapi sampel yang non random dapat digunakan untuk memaksimalkan data
kualitatif dari sampel yang relatif kecil.
3. Besar/kecilnya sampel bukan satu-satunya ukuran untuk menentukan
representatif atau tidak representatifnya terhadap populasi. Hal itu tergantung
pula pada sifat-sifat populasi yang diwakilinya.
c. Teknik sampling : Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
Purposive sampling. Yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada suatu
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti itu sendiri, berdasarkan ciri atau
sifat-sifat/karakeristik dari populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
Adapun kriteria inklusi dalam teknik pengambilan sampel dengan Purposive
Sampling pada jurnal tersebut sebagai berikut : Subjek bersedia menjadi sampel
penelitian, pendidikan kader posyandu minimal SMP, subjek belum pernah
mendapatkan penyuluhan tentang posyandu lansia dari tenaga kesehatan dan
subjek bertempat tinggal menetap di desa penelitian.
d. Proses penelitianya : Proses penelitian pada jurnal tersebut yaitu Jenis
penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan
rancangan Non Equivalent Control Group Design, dimana pada penelitian ini
membandingkan kelompok eksperiment yang sampelnya di observasi terlebih
dahulu sebelum diberi perlakuan kemudian setelah diberikan perlakuan sample
tersebut di observasi kembali dengan kelompok kontrol yang sampelnya
diobservasi sebelum dan sesudah tanpa diberikan perlakuan.(Notoatmodjo, 2005).
Dengan demikian didapatkan dua hasil obsevasi awal dan akhhir pada kelompok
intervensi dan kelompok kontrol. Rancangan ini bertujuan untuk mengetahui
“adakah pengaruh metode permainan Find your mate terhadap peningkatan
pengetahuan kader posyandu. Hal ini dimaksudkan untuk menilai adanya
peningkatan tingkat pengetahuan kader posyandu dengan melihat besarnya
pengaruh perlakuan terhadap kelompok intervensi sebelum dan sesudah diberikan
metode permainan find your mate dan kelompok kontrol yang tidak diberikan
metode permainan find your mate
4. Menilai Uji Kuesioner Dalam Penelitian Ini
Setelah kuesioner sebagai alat ukur selesai disusun, belum berarti kuesioner
tersebut dapat langsung digunakan untuk mengumpulkan data. Sebelum instrumen
atau alat ukur digunakan maka dilakukan uji coba terlebih dahulu yaitu dengan
pengujian validitas dan reliabilitas. Untuk itu maka kuesioner tersebut harus
dilakukan uji coba “trial” di lapangan. Responden yang digunakan untuk uji coba
sebaiknya yang memiliki ciri-ciri responden dari tempat dimana penelitian tersebut
harus dilaksanakan. Tetapi pada jurnal tersebut tidak diketahui bagaimanakah uji coba
kuesionenya,sehingga dapat digambarkan uji coba kuesionernya,sebagai berikut :
a. Uji Validitas.
Validitas berasal dari kata validity yang artinya bahwa sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil
ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut (Nursalam,
2003).
Pengujian validitas eksternal dapat dicapai apabila data yang dihasilkan dari
instrumen tersebut sesuai dengan data atau informasi lain mengenai variabel
penelitian yang dimaksud. Agar diperoleh distribusi nilai hasil pengukuran mendekati
normal, maka perlu dilakukan uji coba melalui kegiatan pilot study dengan jumlah
responden untuk uji coba adalah 20 orang. Uji coba ini akan dilakukan dengan jumlah
responden 20 orang di Kelurahan Kalipancur Semarang Barat ( Arikunto, 2002).
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi product moment untuk
mengetahui validitas tiap item pertanyaan dengan rumus :
Dimana :
= Kuisioner korelasi product moment
N = Jumlah sampel
Y = Skor rata-raya dari Y
X = Skor rata-rata dari X
Kriteria Pengujian :
a) Apabila harga t hitung > r tabel pada taraf signifikan 10% maka butir tersebut
valid atau sah.
b) Apabila harga t hitung < r tabel pada taraf signifikan 10% maka butir tersebut
tidak valid atau ditolak.
1. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius
mengarahkan responden untuk memilih jawaban tertentu dan akan menghasilkan
data yang dapat dipercaya juga (Arikunto, 2006:178). Karena alat pengumpul data
instrumen yang dalam penelitian ini adalah angket atau kuisoner dengan skala
bertingkat maka rumus yang digunakan dalam uji reabilitas adalah rumus alpha,
yaitu :
Dimana :
r = Koefisien reliabilitas instrument (cronbach alpha)
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
= Total varians butir
= Total Varians
Kriteria Pengujian :
a) Apabila r hitung > 0,7 maka dinyatakan reliabel
b) Apabila r hitung < 0,7 maka dinyatakan tidak reliabel
5. Menjelaskan Teknis Analisis Data yang Dipakai Pada Jurnal Penelitian
Tersebut
a. Analisis Univariat
Analisa ini diperlukan untuk mendeskripsikan dengan menggunakan tabel
frekuensi dan masing variabel, baik variabel bebas maupun variabel terikat melalui
prosentase dan distribusi frekuensi. Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi sebagai bahan informasi (Notoatmodjo, 2003).
Tabel grafik dari faktor-faktor yang berhubungan dengan peningkatan
pengetahuan kader posyandu di kelurahan Panggung Kota Tegal. Penelitian ini
menggunakan analisis univariat untuk mendeskripsikan karakteristik responden,
metode permainan find your mate sebagai variabel independen dan Peningkatan
pengetahuan kader posyandu sebagai variabel dependen.
b. Bivariat
Yaitu analisis data yang dilakukan pada dua variabel yang diduga mempunyai
hubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2005). Untuk mengetahui pengaruh
tingkat pengetahuan pada kelom pok eksperimen sebelum dan sesudah mendapat
metode permainan find your mate dan kelompok kontrol sebelum dan sesudah
tanpa diberi metode permainan find your mate.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji T-test
( t-dependent / t–paired test ). Sedangkan untuk mengetahui perbandingan
perbedaan antara pre-test pada kelompok eksperiment dan kelompok kontrol, dan
posttest pada kelompok eksperiment dan kelompok kontrol teknik analisis yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji T-test (T-independent).
Sebelumnya dilakukan uji kenormalitasan menggunakan Kolmogorof Smirnov
dengan derajat kemaknaan p > 0,05 maka menunjukan data berdistribusi normal.
Hasil dari hasil uji t tidak berpasangan, diperoleh hasil bahwa nilai p (0,0001)
lebih kecil dari 0,05 sehingga hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif
(Ha) diterima. Hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh metode permainan find your
mate terhadap peningkatan pengetahuan kader posyandu tentang posyandu lansia
d posyandu Kelurahan Panggung Kota Tegal.