ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NOVEL CINTA MU...
Transcript of ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NOVEL CINTA MU...
ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NOVEL CINTA-MU SELUAS
SAMUDRA KARYA GOLA GONG
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh
Izzah Fitriyah
NIM: 1110051000092
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H/ 2014 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya nyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Komunikasi Islam (S. Kom. I) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 26 September 2014
IZZAH FITRIYAH
i
ABSTRAK
Izzah Fitriyah
Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Novel Cinta-Mu Seluas Samudra Karya
Gola Gong
Perkembangan zaman yang telah membawa kehidupan yang sampai
saat ini, telah menimbulkan perubahan yang sangat signifikan dalam
menyebarkan agama Islam. Kegiatan dakwah saat ini tidak hanya dilakukan
melalui lisan saja seperti ceramah dari mulut kemulut, tetapi dakwah juga dapat
dilakukan melalui media tulisan atau dakwah bilqalam yaitu sarana dan metode
dalam penyampaian pesan-pesan dakwah kepada mad’u melalui media-media
cetak baik koran, novel, buku-buku ataupun tulisan artikel lainnya.
Berdasarkan latarbelakang di atas, maka pertanyaannya adalah Apa saja
pesan dakwah yang terkandung dalam novel Cinta-Mu Seluas Samudra Karya
Gola Gong?danApapesandakwah yang paling dominan dalam novel Cinta-Mu
Seluas Samudra Karya Gola Gong?
Isi pesan yang terkandung di dalam novel Cinta-Mu Seluas Samudra ini
adalah isi pesan yang mengandung pesan aqidah yang terdiriimankepada Allah,
iman kepada Rasul, iman kepada Malaikat, imankepadaKitab, iman kepada
hari kiamat, dan iman kepada Qadha dan Qadhar. Pesan akhlak yang terdiri
dari akhlak kepada Allah dan akhlak kepada manusia, dan pesansyari’ah yang
terdiri dari muamalah dan ibadah.
Teori yang digunakan dalam skripsi ini yaitu teori R. Holsti, adalah
suatu metode analisis isi pesan dalam suatu cara yang sistematis dan menjadi
petunjuk untuk mengamati dan menganalisa pesan-pesan tertentu yang dapat
disampaikan oleh komunikator. Dia menjelaskan batasan tentang analisis
dengan pendekatan kuantitaif yang mengutamakan ketetapan dalam
mendefinisikan isi pesan seperti perhitungan dan penyebutan yang berulang
dari kata-kata tertentu, konsep, tema atau penyajian suatu informasi.
Metode yang digunakan dalam skripsi ini ialah analisis isi berdasarkan
pendekatan kuantitaif yaitu dengan cara mencatat nilai-nilai bilangan atau
frekuensi untuk melukiskan berbagai jenis isi yang didefinisikan, yang
akhirnya akan melahirkan generalisasi.
Dalam novel Cinta-Mu Seluas Samudra dari 4 sub judul ini aqidah
memiliki hasil prosentase 36,2%, akhlak33,6%, sedangkan syari’ah berjumlah
30,2%. Jadi pesan dakwah yang paling dominan yaitu aqidah dengan hasil
prosentase 36,2 %, berdasarkan hasil perhitungan kesepakatan dari ketiga
orang juri.
Aktifitas dakwah ternyata tidak hanya dapat dilakukan diatas mimbar
saja, melainkan masih banyak metode atau media-media yang dapat menunjang
keberhasilan dari sebuah aktifitas dakwah salah satunya media novel. Novel
telah menjadi alat media massa yang cukup efektif untuk berdakwah, melalui
cerita yang ada didalamnya terdapat suatu pesan dakwah tertentu bagi
pembacanya.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahirabbil‘alamin, rasa syukur selalu berhembus pada setiap
helaan rahmat atas segala rahmat, nikmat serta karunia-Nya yang tiada bias
diucapkan satu persatu. Dialah Allah Yang Maha Esa yang menciptakan akal dan
pikiran manusia untuk menyelami lautan ilmu-Nya yang begitu dalam melebihi
dalamnya samudra sehingga kita tidak henti untuk mempelajari ilmu-
Nya.Shalawat serta salam juga senantiasa tercurah kepada baginda kita Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat beliau hingga akhir zaman
yang membawa kita dari zaman kegelapan dan kebodohan.
Berkat ilmu-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini sebagai
syarat untuk mendapatkan gelar sarjana dan merupakan kewajiban akademis
dikampus tercinta UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam Fakultas Ilmu dan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi.
Skripsi ini ditulis dengan berbagai kesulitan, halangan dan rintangan yang
terkadang membuat penulis merasa bosan hingga putus asa. Berkat orang-orang
terkasihlah skripsi ini dapat terselesaikan. Terimakasih untuk do’a, bantuan,
motivasi, bimbingan dan pengarahan yang sangat berharga dari berbagai pihak
yaitu:
1. Prof. Komaruddin Hidayat, M.A selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Arief Subhan, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi beserta pembantu dekan dan jajarannya.
3. Rachmat Baihaky, M.A selaku Ketua Jurusan KomunikasiPenyiaran
Islam dan Fita Fathurokhmah, SS, M.SI selaku sekretaris Jurusan yang
telah membantu penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.
iii
4. Rubiyanah, M.A selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan
waktu ditengah kesibukannya untuk membimbing, mengarahkan,
memotivasi serta membagi ilmunya kepada penulis. Semoga Allah
SWT senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau.
5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu dan Ilmu Komunikasi mengajar dan
membagi ilmunya kepada penulis. Semoga berkah dan dapat menjadi
ilmu yang bermanfaat.
6. Seluruh Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas yang
telah membantu penulis dalam pencarian bahan untuk skripsi ini.
7. Terimakasih yang paling istimewa untuk Abi tercinta H. Marzuki Al
Fatiri, S. Ag dan Umi tercinta Hj. Hamnah yang dengan penuh
kesabaran membesarkan dan merawat penulis dengan penuh cinta dan
kasih sayang, serta do’a yang selalu dikirimkan demi kelancaran
penulis dalam setiap prosesnya. Dan juga untuk kakak dan adikku
tercinta yang telah memberikan motivasi serta perhatiannya.
8. Sahabat-sahabat seperjuangan Anita Purnama Sari Daya Putri, Indah
Dwi Fujiani, Ardiyat Ningrum, Sinta Taryas Putri, Noor Aisyah,
Alfani Roosy Andini, dan Eva Damayanti. Terimakasih untuk setiap
moment yang tak terlupakan dan UIN jadi saksi persahabatan kita atas
segala canda, tawa, tangis serta amarah yang pernah terjadi diantara
kita. Dan Alhamdulillah akhirnya kita bisa lulus bareng, salam saying
selalu untuk kalian semua.
9. Binta Yauma Ezza, Meilani, Siti Nurazizah, Nunu Nuri Purnama,
Yuliani Setia, Adam Pamungkas, Ahmad Nizar Hakim, Aldi Cahya
iv
Ramadhan dan khususnya spesial untuk Denny Sarwani yang selalu
memberikan dukungan semangat, menghibur dan memotivasi penulis
ditengah rasa bosannya dalam penulisan skripsi ini. Terimakasih,
kalian membuat penulis merasa hebat dan teristimewa.
10. Kawan-kawan KPI C 2010 untuk suasana kekeluargaan selama empat
tahun, kita akan merindukan masa-masa itu. Salam kompak selalu
guys!.
11. KKN Sayaga yang memberikan pelajaran berbagi di kehidupan sosial,
semoga kita siap siaga membantu masyarakat luas dengan bekal masa
perjuangan kita selama sebulan.
12. Dan berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang
telah membantu kelancaran penulisan skripsi ini.
Begitu besar ucapan terimakasih yang penulis sampaikan untuk mereka
yang tersayang, baik yang selalu disamping penulis maupun pelukan dari do’a-
do’a yang dikirimkan. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah
diberikan. Amin yaRabbal ‘alamin
Akhirnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari
kekurangan. Karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan dari semua pihak demi penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap
semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat terutama bagi penulis dan pembaca
pada umumnya.
Jakarta, 1 September 2014
Izzah Fitriyah
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ...................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................... 1
B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah ...................... 5
C. Tujuan Penelitian ..................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ................................................... 6
E. Metodologi Penelitian .............................................. 7
F. Tinjauan Pustaka ...................................................... 12
G. Sistematika Penulisan .............................................. 14
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Analisis Isi.............................................. 16
B. Pengertian Pesan Dakwah ........................................ 18
C. Pengertian Novel ...................................................... 28
D. Novel Sebagai Bentuk Sastra ................................... 30
E. Unsur Intrinsik Novel ............................................... 31
F. Novel Sebagai Media Dakwah ................................. 36
vi
BAB III GAMBARAN UMUM NOVEL CINTA-MU SELUAS
SAMUDRA
A. Biografi Gola Gong .................................................. 38
B. Deskripsi Novel Cinta-Mu Seluas Samudra ............ 41
C. Sinopsis Novel Cinta-Mu Seluas Samudra .............. 44
BAB IV DATA DAN ANALISA DATA PESAN DAKWAH DALAM
NOVEL CINTA-MU SELUAS SAMUDRA
A. Isi Pesan Dakwah dalam Novel Cinta-Mu Seluas Samudra
Karya Gola Gong ..................................................... 47
B. Pesan Dakwah Yang Paling Dominan Dalam Novel
Cinta-Mu Seluas Samudra........................................ 54
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................. 57
B. Saran ......................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 59
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Era globalisasi adalah masa di mana dunia semakin menyempit,
seolah-olah tidak ada batas geografis bahkan budaya atau kultur. Tidak
terkecuali teknologi komunikasi yang sangat pesat saat ini bermanfaat
sebagai sebuah sarana yang menghubungkan masyarakat dari tempat satu ke
tempat lain. Kecanggihan teknologi ini mempengaruhi juga pada aspek
kehidupan manusia.
Salah satu hasil teknologi komunikasi yang saat ini amat berperan
dalam kegiatan komunikasi adalah novel. Novel merupakan media
komunikasi yang sangat berpengaruh bahkan ampuh dalam menyampaikan
pesan-pesannya kepada masyarakat. Pesan yang disajikan pun dibuat secara
halus dan menyentuh hati tanpa harus digurui.1
Novel merupakan salah satu bentuk karya sastra yang dimanfaatkan
oleh para penulis dan da’i sebagai sarana dakwah untuk mengajak manusia
ke jalan Allah SWT.
Karya sastra adalah refleksi masyarakat dari renungan mendalam serta
pengolahan serius penciptanya (sastrawan). Karya sastra harus mengandung
kebenaran, sastra yang baik adalah yang mengandung kebenaran. Akan
tetapi, kebenaran dalam karya sastra bukanlah kebenaran faktual, melainkan
lebih kepada kebenaran ideal. Banyak ide dalam karya sastra, ide-ide itu
1 Jakob Subarjo, Seluk Beluk dan Petunjuk Menulis Novel dan Cerpen,(Bandung:
Pustaka Latifah, 2004), h. 24
2
bisa berwujud hal-hal tentang hubungan sesama manusia, tentang hubungan
manusia dengan Tuhannya, hubungan manusia dengan makhluk lainnya,
tentang pendidikan, agama, dan lain-lain.2
Seni tulis menulis memberikan kesenangan, hiburan, dan kebahagiaan
pada manusia, karena seni adalah keindahan. Keindahan itu adalah segala
pikiran manusia yang berguna bagi manusia lain. Maka dari itu, novel selain
menghibur juga berguna untuk memanusiakan manusia, karena di sana juga
terdapat pesan-pesan yang dapat di ambil hikmahnya.3
Saat ini masih banyak orang yang membaca sebuah karya sastra
sekedar menikmatinya sebagai hiburan saja, tanpa berusaha untuk
merenungkan apa pesan yang terkandung di dalamnya. Dalam hal ini
penulis berusaha untuk menggali isi pesan yang terdapat dalam novel atau
karya sastra.
Karya sastra merupakan salah satu bentuk tulisan yang dapat dijadikan
sebagai media dakwah. Dalam karya sastra yang menceritakan suatu kisah
baik yang fiksi maupun nonfiksi terdapat pesan-pesan yang bermuatan
dakwah dan moral. Selain itu, memberikan pengetahuan yang memuat
aspek-aspek yang lebih kompleks seperti sosial, politik, ekonomi,
kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Pengetahuan dan pesan-
pesan yang disampaikan pengarang melalui novelnya tersebut diharapkan
dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan setiap orang yang
membacanya.
2 Nguruh Persua, Peranan Kesusastraan dalam Pendidikan,(Suara Guru, XII, 1980),
h. 5 3 Jakob Subarjo, Seluk Beluk dan Petunjuk Menulis Novel dan Cerpen,(Bandung:
Pustaka Latifah, 2004), h. 11
3
Hubungan novel dengan dakwah yaitu sebagai media komunikasi di
mana di dalamnya terdapat proses komunikasi yang mengandung pesan-
pesan keagamaan dan moral. Biasanya pesan moral itu memang dari
cerminan pandangan hidup pengarang yang bersangkutan tentang nilai-nilai
kebenaran.
Dakwah juga merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan dengan
menggunakan metode yang bermacam-macam dan dilaksanakan oleh
perorangan, sekelompok komunitas dan masyarakat. Kegiatan ini telah
berlangsung sejak dunia ini berkembang sejak Nabi Adam sebagai nabi
pertama dan manusia pertama sampai dewasa ini bahkan sampai akhir
zaman nanti. Dalam pelaksanaannya dakwah diterapkan dengan
mempergunakan media dan sarana secara bertahap berkembang menurut
zamannya.
Dalam berdakwah tidak harus berceramah, dakwah juga bisa
dilakukan melalui sebuah tulisan melalui cerpen (cerita pendek), cerbung
(cerita bersambung), cergam (cerita bergambar) dan bahkan novel bisa
disisipkan nilai-nilai dakwah didalamnya. Maka, jadilah dakwah Bil Qolam
sebagai konsep “dakwah melalui pena”, yaitu dengan membuat tulisan di
media.
Dakwah harus dikemas dengan berbagai sarana, agar dakwah dapat
berlangsung lebih efektif dan tidak ketinggalan zaman. Sehingga diharapkan
dakwah yang berupa nasehat ajakan untuk kemaslahatan umat bisa sampai
kepada seluruh lapisan golongan masyarakat yang memiliki latar belakang
ekonomi dan pendidikan yang berbeda-beda. Oleh karna itu, novel
4
merupakan salah satu bentuk sarana yang efektif dalam proses mengubah
prilaku seseorang untuk menjadi lebih baik. Tatkala seseorang pembaca
menikmati isi novel tersebut, kemudian ia menangis maka tangisannya itu
adalah hasil dari pemikirannya yang panjang, dan inilah salah satu bentuk
novel yang berkualitas.4
Salah satu contohnya adalah novel karya Gola Gong yang menjadikan
karya tulisnya menjadi pelajaran yang patut dicontoh oleh pembacanya.
Yang membuat para pembacanya mudah untuk memahami isi novel dan
menyentuh hati mereka yang membacanya.
Berdasarkan hal inilah penulis termotivasi untuk menulis skripsi yang
dilatarbelakangi dari permasalahan di atas dengan mengangkat sebuah judul
“Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Novel Cinta-Mu Seluas Samudra
Karya Gola Gong.”
Novel Cinta-Mu Seluas Samudra ini mengisahkan tentang seorang
gadis cantik yang bernama Anah yang kelahirannya tidak diinginkan
lantaran lahir di luar pernikahan yang sah. Yang mula-mula dia dibuang,
kemudian dipungut seorang janda penjual nasi uduk yang bernama Bik Eti.
Sepeninggal Bik Eti Anah tinggal bersama sebuah keluarga yang sangat
menyanyanginya, tetapi dia tetap merasakan kehidupan yang berat. Dengan
sabar dia berusaha menjalaninya. Dengan keyakinan suatu saat pasti akan
ada cahaya Ilahi untuk menuntunnya ke jalan yang diridhai Yang
Mahakuasa. Inilah kisah perjuangan seorang Muslimah dalam mencari
kebahagiaan di dunia dan akhirat.
4Henry Guntur Tarigan. Prinsip-prinsip Dasar Sastra,(Bandung: Angkasa, 1993), h.
54
5
Novel ini sangat menarik, karena novel ini merupakan novel best
seller dari kumpulan ketiga novel Gola Gong yang terkenal, Pada-Mu Aku
Bersimpuh, Tempatku Disisi-Mu, dan Biarkan Aku Jadi Milik-Mu, dan
mendapat sambutan yang hangat dari para penggemarnya ketika
disinetronkan.Selain itu novel ini juga mempunyai makna yang sangat
mendalam tentang kasih sayang Allah SWT pada makhluknya dan
ketabahan dalam menjalankan hidup. Serta memberi inspirasi pada pembaca
agar tidak putus asa dalam menjalani hidup.
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Novel ini terdiri dari 22 judul, dan dari 22 judul ini penulis
membatasi hanya 4 sub judul yakni, Bayi Mungil Tak Berdosa Itu
Dibuang di Stasiun Kereta Api, Keluarga Hidayat Menolong Anah dari
Kehancuran, Pak Hari Natadiningrat Hidup Sebatang Kara, dan Anah
Terkena Kanker Hati dan Menyuruh Bashir Menikah dengan Mutiara.
Pada penelitian ini hanya membatasi lingkup analisis pada 4 sub
judul yang terdapat pada novel Cinta-Mu Seluas Samudra Karya Gola
Gong yang mengandung unsur-unsur pesan dakwah yaitu aqidah, akhlak
dan syari’ah pada dialog-dialog yang terdapat dalam paragraf pada novel
tersebut.
2. Perumusan Masalah
Dengan demikian untuk lebih memperjelas penelitian ini maka
penulis merumuskan beberapa permasalahan, yaitu:
6
a. Apa saja pesan dakwah yang terkandung dalam novel Cinta-Mu
Seluas Samudra Karya Gola Gong?
b. Apa pesan dakwah yang paling dominan dalam novel Cinta-Mu
Seluas Samudra Karya Gola Gong?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan diatas, ada beberapa tujuan
penelitian yang ingin dicapai dari penelitian terhadap novel Cinta-Mu
Seluas Samudra, yaitu:
1. Untuk mengetahui pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam novel
Cinta-Mu Seluas Samudra Karya Gola Gong.
2. Untuk mengetahui pesan dakwah yang paling dominan yang terdapat
dalam novel Cinta-Mu Seluas Samudra Karya Gola Gong.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
Penelitian ini dapat menjadi sebuah kajian yang menarik dalam
menempatkan novel sebagai salah satu media dakwah dan menambah
khazanah juga referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang
komunikasi dan penyiaran islam.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi penelitian
serupa dimasa mendatang. Menambah ilmu dan wawasan pada generasi
muda tentang bagaimana kita tetap menerapkan ajaran-ajaran Islam dan
menempatkan moral yang baik dalam kehidupan sehari-hari serta
7
memberikan motivasi kepada para penulis untuk terus berkreasi
menciptakan novel-novel yang bermutu dan mendidik.
E. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini adalah analisis isi dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif, yaitu dengan cara mencatat nilai-nilai bilangan atau frekuensi
untuk melukiskan berbagai jenis isi yang didefinisikan, yang akhirnya
akan melahirkan generalisasi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode
content analiysis. Analisis isi (content analiysis) yaitu penelitian yang
dimaksudkan untuk meneliti isi pesan yang disampaikan dalam suatu
proses komunikasi.5
Analisis isi merupakan penelitian yang bersifat pembahasan
mendalam terhadap suatu isi informasi tertulis atau tercetak dalam media
massa. Analisis isi secara umum diartikan metode yang meliputi semua
analisis yang mengenai isi teks.Sedangkan analisis data kuantitatif
merupakan proses analisis data dengan bentuk data angka atau data
kuantitatif (data yang countable).
Krippendorf mengemukakan kajian isi adalah tekhnik penelitian
yang dimanfaatkan menarik kesimpulan yang dapat ditiru dan sahih data
atas dasar konteksnya, sedangkan R. Holsti mendefinisikan bahwa kajian
isi adalah tekhnik apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan
5
Jumroni,Metode-Metode Penelitian Komunikasi ̧ (Jakarta: UIN Jakarta Press,
2006), h. 66
8
melalui usaha menemukan karakteristik pesan dan dilakukan secara
objektif dan sistematis.6
Metode analisis isi ini digunakan untuk menelaah isi dari suatu
dokumen, dalam penelitian ini dokumen yang dimaksud adalah novel
Cinta-Mu Seluas Samudra.
2. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data para juri membaca novel Cinta-Mu
Seluas Samudra secara berulang-ulang untuk mengetahui kategorisasi
pesan dakwah, kemudian mencatat kalimat-kalimat yang menyatakan isi
pesan yang mengandung nilai dakwah dan dimasukkan kedalam kategori
pesan dakwah.
a. Menentukan Unit Analisis
Langkah awal yang penting dalam analisis isi ialah
menentukan unit analisis. Krippendorff (2007: 97), mendefinisikan
unit analisis isi sebagai apa yang diobservsikan, dicatat dan dianggap
sebagai data, memisahkan menurut batas-batasnya dan
mengidentifikasi untuk analisis berikutnya. Unit analisis secara
sederhana dapat digambarkan sebagai bagian apa dari isi yang kita
teliti dan kita pakai untuk menyimpulkan isi dari suatu teks.7
6 Soejono & Abdurrahman, Metode Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999),
cet. Ke 1.h, 13 7 Eriyanto, Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi
dan Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 59
9
Adapun unit analisis dalam penelitian ini adalah:
a. Teks
Untuk menentukan kategorisasi pesan dakwah yang
terkandung dalam novel Cinta-Mu Seluas Samudra ini, penulis
menentukan para juri yang dianggap kredibel untuk membaca
keseluruhan isi teks dalam novel tersebut dari sub-sub judul yang
telah ditentukan.
b. Judul Novel
Dalam menentukan unit analisis ini, penulis membatasi hanya
4 sub judul yakni, Bayi Mungil Tak Berdosa Itu Dibuang di
Stasiun Kereta Api, Keluarga Hidayat Menolong Anah dari
Kehancuran, Pak Hari Natadiningrat Hidup Sebatang Kara, dan
Anah Terkena Kanker Hati dan Menyuruh Bashir Menikah
dengan Mutiara.
3. Teknik Pengolahan Data
a. Kategorisasi
Setelah peneliti menetapkan data, peneliti menggunakan coding
sheet, yaitu tabel yang berisikan kategori pesan menjadi objek
penelitian. Coding sheet dibuat berdasarkan kategorisasi yang
ditetapkan. Penyusunan kategorisasi pesan yang diteliti meliputi tiga
kategorisasi besar yaitu pesan Aqidah, Akhlak, dan Syari’ah.
Untuk memudahkan memahami kandungan isi pesan dakwah
dalam novel Cinta-Mu Seluas Samudra, maka peneliti membuat
10
kategori-kategori pesan dakwah sesuai dalam bentuk tabel
kategorisasi berikut:
Tabel 1
Kategori dan Sub kategori Pesan Dakwah dalam Novel Cinta-Mu Seluas
Samudra
No Kategori Sub kategori
1 Pesan Aqidah a. Iman Kepada Allah
b. Iman Kepada Malaikat
c. Iman Kepada Kitab
d. Iman Kepada Rasul
e. Iman Kepada Akhirat
f. Iman Kepada Qadha dan
Qadhar
2 Pesan Akhlak a. Akhlak Kepada Allah
b. Akhlak Kepada sesama ciptaan
Allah
3 Pesan Syari’ah a. Ibadah
b. Muamalah
b. Penjurian atau koder
Untuk memperoleh realibilitas dan validitas kategori isi pesan
dalam novel Cinta-Mu Seluas Samudra, penulis mengadakan
11
pengujian kategori pada tiga orang juri atau koder yang dipilih dari
orang yang dianggap kredibel.
Hasil kesepakatan tim juri tersebut dijadikan sebagai koefisien
reabilitas. Untuk mencapai koefisien reabilitas kategori antar juri,
peneliti menggunakan rumus Holsti (1969: 17-150).8
Koefisien Reliabilitas: 2M____
N1+N2
Keterangan:
2M = Nomor keputusan yang sama antar juri
N1+ N2 = Jumlah item yang dibuat oleh tim juri
M = Kesepakatan antar juri
N = Jumlah yang diteliti
Setelah itu diperoleh data-data nilai keputusan antar juri
(komposit reabilitas), dengan menggunakan rumus:
Komposit Reliabilitas: ___N (x antar juri)___
1 + (N-1) (x antar juri)
Keterangan:
N = Jumlah juri
X = Rata-rata koefisien reabilitas antar juri
8 Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press,
2006), cet-1, h. 76
12
4. Teknik analisa data
Data yang sudah terkumpul diperoleh dari penilaian juri akan
diamati, dihitung dan diberi nilai untuk mengetahui distribusi frekuensi
masing-masing dan termasuk mengetahui koefisien reliabilitas tiap juri.
Antar juri 1 dan 2, 2 dan 3, 1 dan 3. Koder yang terdiri dari juri I, Anita
Purnama Sari Daya Putri (Mahasiswi jurusan KPI), juri II Indah Dwi
Fujiani (Mahasiswi jurusan KPI), juri III Ardiyat Ningrum (Mahasiswi
jurusan KPI). Menampilkan cerita dari 4 sub judul berdasarkan
kategorisasi secara sistematik, dari hal ini maka dibuat kategorisasi nilai
aqidah, akhlak dan syariah untuk mengamati isi pesan pada novel Cinta-
Mu Seluas Samudra.
5. Pedoman Penulisan
Isi penulisan ini akan ditulis berdasarkan skripsi yang mengacu
pada pedoman penulisan skripsi, tesis, dan disertasi yang berlaku di UIN
Jakarta yaitu CeQDa.9
F. Tinjauan Pustaka
Dalam menentukan judul skripsi ini penulis sudah mengadakan
tinjauan pustaka ke perpustakaan yang terdapat di Fakultas Dakwah dan
Komunikasi maupun di Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Menurut pengamatan penulis, terdapat banyak skripsi yang
membahas tentang analisis isi tetapi sampai saat ini hanya menemukan
adanya judul yang serupa dengan judul yang penulis ajukan, seperti:
9 Hamid Nasuhi, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jakarta: CeQDa, 2007),
hal. 34
13
1. Analisis isi pesan dakwah dalam novel Ketika Mas Gagah Pegi karya
Helvy Tiana Rosa oleh Dina Kusumaningrum tahun 2009, pada
penelitian ini hanya dibatasi pada salah satu novel karya Helvy Tiana
Rosa dan membatasi penelitiannya hanya 12 bab. Metode yang
digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan 3 koder/juri.
Dengan menganalisis secara bab perbab. Dan membahas pesan dakwah
yang paling dominan antara ketiga kategori tersebut.
2. Analisis isi pesan dakwah dalam novel Gadis Pantai karya Pramoedya
Ananta Toer, ditulis oleh Toni Sultoni tahun 2007, membahas tentang
pesan dakwah yang terdapat dalam novel Gadis Pantai. Secara garis
besar pembahasan terlihat lebih kepada novel Gadis Pantai. Metode
yang digunakanpun sama dengan menggunakan 3 koder/juri. Dengan
kategori aqidah, syariah dan akhlak. Dan membahas pesan dakwah
yang paling dominan antara ketiga kategori tersebut.
3. Analisis isi pesan dakwah dalam novel Di Atas Sajadah Cinta karya
Habiburrahman El-Shirazy oleh Zakiyah Fiddin tahun 2008. Skripsi ini
membahas tentang novel karya Habiburrahman El-Shirazy yaitu Di
Atas Sajadah Cinta yang terdapat 38 pembahasan, namun yang diteliti
hanya 19 pembahasan. Ia menganalisisnya per bab dan per dialog.
Dalam skripsi ini ia membahas psan dakwah yang paling dominan
dalam novel Di Atas Sajadah Cinta yaitu aqidah dengan perolehan data
sebanyak 52,63%, akhlak 26,31%, dan syariah 5,26%.
Dari sekian banyak skripsi yang membahas analisis isi pesan
dakwah tidak satupun penulis menemukan skripsi yang membahas analisis
14
isi pesan dakwah dalam novel Cinta-Mu Seluas Samudra Karya Gola Gong.
Dapat disimpulkan penulis ialah orang pertama yang mengangkat novel ini
sebagai subjek penelitian. Oleh karena itu, penulis mengajukan judul
“Cinta-Mu Seluas Samudra Karya Gola Gong”.
G. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini penulis membagi pembahasan menjadi 5
bab yang meliputi:
BAB I PENDAHULUAN
Membahas tentang latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
metodologi penelitian, tinjauan pustaka, sistematika
penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORITIS
Membahas tentang pengertian analisis isi, pengertian pesan
dakwah,pengertian novel, novel sebagai bentuk sastra,
unsur intrinsik novel, novel sebagai media dakwah.
BABIII GAMBARAN UMUM NOVEL CINTA-MU SELUAS
SAMUDRA
Membahas tentang latar belakang kehidupan Gola Gong
dan karya-karyanya, seputar novel Cinta-Mu Seluas
Samudra.
BAB IV ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NOVEL
CINTA-MU SELUAS SAMUDRA KARYA GOLA
GONG
15
Pembahasan pesan dakwah, kategori pesan dakwah dan
pesan dominan dalam novel Cinta-Mu Seluas Samudra.
BAB V PENUTUP
Membahas tentang kesimpulan dan saran.
16
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Analisis Isi
Analisis isi (content analiysis) yaitu penelitian yang dimaksudkan
untuk meneliti isi pesan yang disampaikan dalam suatu proses komunikasi.1
Analisis isi merupakan penelitian yang bersifat pembahasan mendalam
terhadap suatu isi informasi tertulis atau tercetak dalam media massa.
Analisis isi secara umum diartikan metode yang meliputi semua analisis
yang mengenai isi teks.
Analisis isi merupakan penelitian yang bersifat pembahasan
mendalam terhadap suatu isi informasi tertulis atau tercetak dalam media
massa. Pelopor analisis isi adalah Harold D Laswell, yang mempelopori
teknik symbol coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara sistematis
untuk kemudian diberi interpretasi.2 Analisis isi banyak dipakai dalam
lapangan ilmu komunikasi. Bahkan, analisis isi merupakan salah satu
metode utama dalam disiplin ilmu komunikasi. Analisis isi terutama dipakai
untuk menganalisis isi media cetak ataupun elektronik. Lewat penelitian ini,
peneliti dapat mempelajari gambaran isi, karakterisitik pesan, dan
perkembangan (tren) dari suatu isi.3
1 Jumroni, Metode-Metode Penelitian Komunikasi¸ (Jakarta: UIN Jakarta Press,
2006), h. 66 2 Bambang Setiawan, Materi Pokok Metode Penelitiaan Komunikasi, (Jakarta:
Universitas Terbuka, 1995), h. 79 3 Eriyanto, Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi
dan Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 10-11
17
Analisis isi dapat juga dikatakan sebagai suatu teknik penelitian
terhadap isi atau makna pesan komunikasi berdasarkan data-data yang
tesedia untuk dibuat kesimpulannya. Analisis isi merupakan teknik
penelitian untuk memperoleh gambaran isi pesan komunikasi massa yang
dilakukan secara objektif, sistematik, dan relevan secara sosiologis, uraian
dan analisisnya dapat menggunakan tata cara pengukuran kualitatif dan
kuantitatif ataupun kedua-duanya.
Analisis isi menurut R. Holsti, adalah suatu metode analisis isi pesan
dalam suatu cara yang sistematis dan menjadi petunjuk untuk mengamati
dan menganalisa pesan-pesan tertentu yang dapat disampaikan oleh
komunikator. Dia menjelaskan batasan tentang analisis dengan pendekatan
kuantitaif yang mengutamakan ketetapan dalam mendefinisikan isi pesan
seperti perhitungan dan penyebutan yang berulang dari kata-kata tertentu,
konsep, tema atau penyajian suatu informasi. Sedangkan yang pendekatan
kualitatif menggunakan seperangkat tema sebagai pedoman dalam
membahas seluruh isi pesan dan mencoba menerangkan bagaimana tema
tersebut dikembangkan oleh suatu sumber media dan cenderung untuk
meneliti masalah yang tidak mencakup jumlah atau kuantitas.4
Analisis isi digunakan untuk memperoleh keterangan dari isi
komunikasi yang disampaikan dalam bentuk lambang. Tidak hanya itu,
analisis isi juga dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk
4 R. Holsti et.al, Content Analisis dalam Handbook of Social Psycology Edited By
Darder Kindzay & Billiot Aronson, (Cambridge Massactusset Addision Wesley, 1969), h.
589-600
18
komunikasi seperti surat kabar, buku, puisi, lagu, cerita rakyat, tulisan,
pidato, surat, teater, bahkan novel dan lain sebagainya.5
Dalam menganalisis isi, yang digunakan untuk memperoleh
keterangan dari isi komunikasi yang apabila disampaikan dalam bentuk
lambang tersebut, maka unit analisis yang digunakan adalah materi dakwah
yang berisi tentang pesan aqidah, akhlak, dan syari‟ah (ibadah dan
muamalah).
Metode analisis ini sangat tepat digunakan dalam bidang ilmu
komunikasi karena yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah isi pesan
yang disampaikan oleh suatu media komunikasi. Prosedur kerja metode ini
hampir sama dengan metode survey, yang membedakan hanyalah objek
penelitiannya.6
B. Pengertian Pesan Dakwah
Pesan (message) dakwah adalah pesan yang dikomunikasikan, dalam
dakwah adalah ajaran Islam yang dikemas dengan baik oleh da’i.7
Pengertian dakwah menurut etimologis adalah „panggilan, seruan,
ajakan‟. Pengertian dakwah menurut istilah dalam arti terbatas yaitu,
penyampaian Islam kepada manusia, baik secara lisan, tulisan, maupun
secara lukisan (panggilan, seruan ajakan kepada manusia kepada Islam).8
5 Zulkarnaen Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, (Jakarta: Pusat Penelitian
Universitas Terbuka, 2001), h. 32 6 Jumroni, Metode-Metode Penelitian Komunikasi¸ (Jakarta: UIN Jakarta Press,
2006), h. 68 7 Ahmad Yani, Bekal Menjadi Khatib dan Mubaligh, (Jakarta: Gema Insani, 2001),
h. 28 8 Saifuddin Ansari, Wawasan Islam: Paradigma dan Sistem Islam, (Jakarta: Gema
Insani, 2004), h. 152
19
Dakwah dalam arti amar ma’ruf nahi munkar adalah syarat mutlak
bagi kesempurnaan dan keselamatan hidup masyarakat. Ini merupakan
kewajiban fitrah manusia sebagai makhluk sosial (makhluq ijtima’i) dan
kewajiban yang ditegaskan oleh Risallah Kitabullah dan Sunah Rasul.9
Islam adalah agama dakwah, karena disebarkan dan diperkenalkan
melalui aktifitas dakwah dan mendorong pemeluknya untuk senantiasa aktif
dalam berdakwah. Al-Qur‟an merupakan sumber utama dalam melakukan
dakwah, yang mengandung pesan untuk melaksanakan nilai-nilai
kebenaran.10
Dakwah Islam identik dengan risalah islamiah yang diemban oleh
para rasul. Dalam pengertian bahwa ajaran Islam diterima oleh para Rasul
untuk disebarluaskan kepada pengikutnya, tugas dakwah islamiah dimulai
sejak zaman Nabi Nuh as. Dakwah menawarkan pemahaman yang fleksibel
pada makna pesan-pesan yang dikemukakan. Ketika mengirimkan pesan-
pesan yang dirujuk dari ajaran Islam, dai tidak memaksakan kehendaknya.
Artinya, dai tetap memberikan ruang gerak penafsiran akan ajara Islam yang
disampaikan kepada audiensnya.
Dakwah Islam tidak sekedar diartikaan sebagai ajaran Islam, tetapi
lebih diartikan sebagai “mengundang” objek dakwah untuk menerima
informasi ke Islaman. Dengan demikian, para da‟i sebagai pengundang
harus menempatkan objek dakwah sebagai tamu yang mesti dihormati.11
9 M. Natsir, Fiqhud Dakwah, (Solo: CV. Ramdani, 1965), h. 109
10 Enung Asmaya, Aa Gym Sejuk Dalam Masyarakat Majemuk, (Jakarta: PT. Mizan
Publika, 2004), h. 33 11
Thohir Luth dan M. Natsir, Dakwah dan Pemikirannya, (Jakarta: Gema Insani,
1999), h. 80
20
Dalam buku membumikan Al-Qur‟an, Quraisy Syihab berpendapat
bahwa pesan dakwah adalah Al Islam yang bersumber pada Al-Qur‟an dan
Hadits sebagai sumber utama yang meliputi aqidah, ibadah, dan akhlak.
Dasar dari pembagian tersebut merujuk pada tujuan pokok diturunkannya
Al-Qur‟an yaitu sebagai petunjuk aqidah dan kepercayaan yang harus dianut
oleh manusia serta petunjuk mengenai akhlak dengan jarak menerangkan
norma-norma agama dan susila.12
Sebelum suatu pesan dakwah dapat dikonstruksikan untuk
disampaikan kepada komunikan dengan tujuan mempengaruhi dan
mengajak, di situ harus terdapat materi atau pesan dakwah yang dirumuskan
sesuai dengan ajaran Islam. Perlu diingat juga bahwa pengertian komunikasi
dakwah tidak ditekankan pada aspek tujuannya saja, tetapi juga menekankan
efek yang muncul kepada komunikan sebagai akibat dari penyampaian suatu
pesan. Lebih lanjut, jika ditinjau dari prosesnya, dakwah adalah komunikasi
dalam arti kata bahwa dalam proses tersebut terlibat dua komponen yang
terdiri dari dua manusia, yakni da‟i sebagai komunikator, dan mad‟u sebagai
komunikan. Proses tersebut berlangsung dalam kegiatan dakwah, yaitu
proses penyampaian pesan dakwah kepada mad‟u. Selain itu, komunikasi
dalam proses dakwah tidak hanya ditujukan untuk memberikan pengertian,
mempengaruhi sikap, membina hubungan sosial yang baik, tetapi tujuan
terpenting dalam komunikasi dakwah adalah mendorong mad‟u untuk
12
Quraisy Syihab, Membumikan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 1997), h. 40
21
bertindak melaksanakan ajaran-ajaran agama terlebih dahulu memberikan
pengertian, mempengaruhi sikap, dan membina hubungan baik.13
Dakwah dikatakan berhasil apabila semua unsur dalam dakwah
dipenuhi dan bisa dioperasikan dengan baik. Adapun unsur-unsur dakwah
tersebut adalah:
a) Da’i
Seorang da’i hendaknya memiliki kepribadian yang baik bagi
seorang da’i. Kepribadian itu bisa bersifat ruhaniah, (psikologis), yang
meliputi sikap, sifat dan kemampuan diri seorang da‟i. Sifat dari pribadi
da‟i diantaranya, iman kepada Allah, ikhlas yang tidak mementingkan
kepribadian, ramah dan penuh pengertian, tawadhu’ rendah diri,
sederhana dan jujur, tidak egois, sabar.14
Seorang da’i menyampaikan dakwah secara sengaja untuk
mengajak setiap manusia ke jalan kebenaran sesuai dengan Al-Qur‟an
dan Hadits.
b) Mad’u
Mereka yang menerima dakwah (mad’u) lebih tepat disebut mitra
dakwah daripada sebutan objek dakwah, sebab sebutan yang kedua
lebih mencerminkan kepasihan penerima dakwah, padahal sebenarnya
dakwah adalah suatu tindakan menjadikan orang lain sebagai kawan
13
Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), h.
25 14
Enung Asmaya, Aa Gym Sejuk Dalam Masyarakat Majemuk, (Jakarta: PT. Mizan
Publika, 2004), h. 37
22
berfikir tentang keimanan, syari‟ah, dan akhlak kemudian untuk
diupayakan dihayati dan diamalkan bersama-sama.15
c) Maddah
Maddah (materi dakwah) adalah masalah isi pesan atau materi
yang disampaikan da’i pada mad’u dalam hal ini sudah jelas bahwa
yang menjadi maddah dakwah adalah membahas ajaran Islam itu
sendiri, sebab semua ajaran Islam yang sangat luas itu bisa dijadikan
maddah dakwah Islam. Akan tetapi, ajaran Islam yang dijadikan
maddah dakwah itu pada garis besarnya dapat dikelompokkan menjadi
tiga kelompok yaitu, aqidah, akhlak dan syari‟ah.16
1. Aqidah
Aqidah secara etimologi diambil dari kata ”aqad” yakni
ikatan yang kuat. Dapat berarti juga teguh, permanent, saling
mengikat, dan rapat. Dalam eksiklopedi Islam, aqidah dalam
I‟tiqad bersifat yang mencakup masalah-masalah yang
berhubungan dengan rukun iman.17
Pengertian aqidah secara
terminologi yaitu, wajib dibenarkan hati dan jiwa menjadi tentram
karenanya sehingga menjadi suatu keyakinan yang teguh dan
kokoh, yang tidak tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan.
Akidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang
mengambil keputusan. Sedang pengertian akidah dalam agama
15
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, h. 90 16
Endang Saifuddin Anshari, Wawasan Islam, (Jakarta: Rajawali, 1996), h. 71 17
Toha Yahya Umar, Ilmu Dakwah, (Jakarta: PT. Wijaya, 1971), h. 1
23
maksudnya berkaitan dengan keyakinan, buakan perbuatan seperti
akidah dengan adanya Allah dan diutusnya para Rasul.18
Akidah dalam Islam adalah bersifat I’tiqad bathiniyah yang
mencakup masalah-masalah yang erat hubungannya dengan iman.19
a) Iman kepada Allah
b) Iman kepada Malaikat-Nya
c) Iman kepada Kitab-kitab-Nya
d) Iman kepada Rasul-rasul-Nya
e) Iman kepada hari akhir
f) Iman kepada qadha dan qadha
2. Akhlak
Kata akhlak secara etimologi berasal dari bahasa Arab,
dalam bentuk jamak dari khula yang berarti budi pekerti, perangai,
tingkah laku atau tabiat. Secara linguistik kata akhlak merupakan
isim dari jaid. Maka akhlak berarti segala sikap dan tingkah laku
manusia yang datang dari pencipta (Allah SWT). Ada pula yang
mengatakan akhlak yaitu perkataan jama‟ dari bahasa Arab yang
berarti khulk, sedangkan didalam kamus Al-Munjid berarti budi
pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Sedangkan didalam
Da‟iratul Ma‟arif dikatakan akhlak ialah sifat manusia yang
terdidik.20
Sedangkan menurut Al-Ghazali akhlak diartikan sebagai
18
AA. Hamid Al-Atsari, Intisari Aqidah Ahlu Sunnah Wal Jama’ah, (Jakarta: Naga
Swadaya, 2004), h. 34 19
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983),
h. 60 20
Asamaran AS, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
1992), h. 1
24
suatu sifat yang tetap pada seseorang yang mendorong untuk
melakukan perbuatan yang mudah tanpa membutuhkan sebuah
pemikiran. Secara garis besar akhlak terbagi menjadi:
a) Akhlak kepada Allah
b) Akhlak terhadap sesama manusia
3. Syariah
Secara etimologis berarti jalan. Syariah adalah segala yng
diturunkan oleh Allah SWT. Kepada nabi Muhammad SAW.
Berbentuk wahyu di dalam Al-Qur‟an dan Sunnah. Sedangkan
secara terminologi syariah ialah ketentuan (norma) Illahi yang
mengatur hubungan manusia dengan Tuhan (ibadah) dan hubungan
manusia dengan sesamanya (muamalah).21
Syariah yang mencakup
pengertian dalam hukum-hukum yang berdalil pasti dan tegas yang
tertera dalam Al-Qur‟an dan Hadits shahih atau ditetapkannya
dengan ijma‟.
a) Ibadah (dalam arti sempit) seperti, thaharah, sholat, zakat,
shaum (puasa), haji bila mampu.
b) Muamalah (dalam arti luas) meliputi: Al-Qununul Khas
(hukum perdata); muamalah (hukum niaga), munakahat
(hukum nikah), waratsah (hukum waris) dan sebagainya.
Kemudian Al-Qununul‟am (hukum publik), hinayah (hukum
pidana), khilafah (hukum negara), jihad (hukum perang dan
damai) dan sebagainya.
21
M. Abdul Mujieb, Kamus Istilah Fiqh, (Jakarta: PT. Pustaka Firdaus, 1994), h.
343
25
d) Media Dakwah
Media berasal dari bahasa Latin yaitu “median” yang berarti alat
perantara. Pengertian media secara istilah segala sesuatu yang dapat
dijadikan alat (perantara) untuk mencapai suatu tujuan tertentu.22
Media adalah alat atau perantara dalam menyampaikan dakwah,
saat ini para juru dakwah (da’i) sudah menggunakan teknologi. Dengan
cara berdakwah melalui berbagai media, seperti media cetak yaitu
melalui buku, koran, majalah dan novel. Melalui media elektronik yaitu
radio, televisi, hingga dakwah melalui internet.
e) Metode Dakwah
Metode dakwah adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam bahasa Yunani metode berasal
dari kata methodos artinya jalan yang dalam bahasa Arab disebut
Thariq.23
Metode dakwah dapat diartikan sebagai jalan atau cara yang
dipakai oleh seorang juru dakwah untuk menyampaikan materi dakwah
Islam. Dalam menyampaikan suatu pesan dakwah, metode sangat
penting peranannya, karena suatu pesan walaupun baik, tetapi jika
disampaikan lewat metode yang tidak benar, maka pesan itu bisa saja
ditolak oleh si penerima pesan. Terkait dengan aktivitas dakwah,
metode dakwah yang dapat digunakan antara lain:
22
Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 1993), h. 165 23
Hasanudin, Hukum Dakwah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), h. 35
26
1. Metode bil-Hikmah, artinya pernyataan yang tegas lagi benar
dengan disertai dalil atau bukti yang kuat untuk menjelaskan
yang haq dan menghilangkan yang bathil atau subyhat.
2. Metode Mau‟idhah Hasanah, artinya dakwah dengan nasihat
dan pengajaran dengan disertai contoh-contoh yang baik
sesuai dengan tingkat pemikiran objek dakwah.
3. Metode Mujadalah bil-Lati Hiya Ahsan. Artinya perdebatan
yang dilakukan dengan cara yang baik, yakni dengan
menggunakan dalil-dalil rasional tanpa mencaci maki atau
memusuhi orang yang didebat. Perdebatan disini
dimaksudkan untuk memberikan kepuasan kepada mereka
yang menentang kebenaran ajaran Islam dan bukan untuk
mencari kemenangan dan popularitas. Dengan katalain,
mujadalah dalam aktivitas dakwah dapat diartikan sebagai
usaha memperkuat pernyataan yang diperselisihkan dengan
menggunakan argumentasi, metode dan etika yang sebaik-
baiknya untuk menegakkan kebenaran dan mencegah
kebathilan.
4. Metode bil Qalam, artinya metode dakwah dengan cara
melalui tulisan. Dakwah dengan tulisan misalnya dapat
berupa buku, majalah, surat kabar, spanduk, pamflet, dan lain
sebagainya.
5. Metode bil Hal, dapat berbentuk perilaku yang sopan sesuai
dengan ajaran Islam, memelihara lingkungan, mencari nafkah
27
dengan tekun, ulet, sabar, semangat, kerja keras, menolong
sesama manusia, misalnya mendirikan rumah sakit,
memelihara anak yatim piatu, mendirikan lembaga
pendidikan, mendirikan lembaga -lembaga pekerjaan seperti:
pabrik, pusat perbelanjaan, dan lain-lain.24
Metode komunikasi dakwah merupakan teknik, jalan yang
digunakan komunikator untuk menyampaikan pesan-pesannya terhadap
komunikannya. Pada setiap komunikasi dakwah yang dilakukan,
komunikator mempertimbangkan secara cermat kondisi dan
kemampuan komunikannya, misalnya dalam kemampuan berpikir,
setiap individu ada yang senang berpikir mendalam, namun ada yang
senang berpikir sedang, dan ada yang tidak senang berpikir mendalam.
Metode dakwah sangat penting agar suatu dakwah dapat
mencapai sasarannya secara akurat. Jadi, bukan asal telah melaksanakan
dakwah saja, melainkan harus bisa dilihat keluarannya. Suatu pesan
yang jelas (al-balagh al-mubin) memrlukan perincian, pesan mana yang
disenangi dan cocok buat suatu kelompok masyarakat sehingga
memperoleh sambutan, serta pesan mana yang kurang mengena dan
tidak disenangi karena tidak memperoleh efek positif. Metoode tertentu
yang diambil akan menampakkan perolehan hasil sesuai dengan target
dan sasaran yang diharapkan, serta akan membantu mengefisienkan
24
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2204303-metode
dakwah/#ixzz3CiVs3vRd
28
gerakan dakwah karena perilaku manusia lahir pada hakikatnya
merupakan ekspresi dan aktualisasi dari situasi jiwa.
C. Pengertian Novel
1) Pengertian Novel
Novel berasal dari kata Latin novellus yang diturunkan dari kata
“novies” yang berarti baru. Menurut Henry Tarigan dalam bukunya
Prinsip-Prinsip Dasar Sastra dikatakan baru karena kalau dibandingkan
dengan jenis-jenis sastra lainnya seperti puisi, drama, dan lain-lain,
maka jenis novel ini muncul kemudian.
Novel adalah karya sastra yang berbentuk prosa narasi, bersifat
imajinatif, ceritanya lebih panjang dari cerpen, merupakan peniruan dari
kehidupan manusia, dan melibatkan banyak tokoh.25
Novel adalah salah satu karya yang berbentuk prosa, dimana
sastra adalah karya seni yang dikarang menurut standar kesusastraan
yang dimaksud adalah penggunaan kata yang indah dan gaya bahasa
serta gaya cerita yang menarik.26
Novel merupakan jenis prosa fiksi. Prosa fiksi adalah karya sastra
yang khasnya mempunyai elemen-elemen seperti: plot, tokoh, setting,
dan lain-lain. Dalam sebuah novel juga cenderung menitikberatkan
munculnya kompleksitas. Novel merupakan produk masyarakat kota
25
Ismail Kusmayadi, Think Smart Bahasa Indonesia, (Bandung: Media
GrafindoPratama 2006), h. 45 26
Zainuddin, Materi Pokok Bahasa dan Sastra Indonesia, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 1992), h. 99
29
yang terpelajar, mapan, kaya, cukup waktu luang untuk menikmatinya.
Di Indonesia, masa perkembangan terjadi pada tahun 1970-an.27
2) Pengertian Novel Islam
Novel Islam merupakan novel yang berisikan kisah cerita yang
memiliki nilai-nilai dakwah. Dalam alur cerita novel tersebut,
menyisipkan unsur dakwah. Nilai-nilai dakwah yang dimasukkan dalam
isi cerita novel Islam sengaja dimasukkan oleh pengarang novel.
Biasanya nilai-nilai dakwah yang dimasukkan seperti aqidah, akhlak,
dan syari‟ah.
Menurut Sunarwoto Prono Legsono dalam buku Menandai
Kebangkitan Fiksi Islam, mengartikan sastra Islami dalam 3 bagian:
1) Sastra Islami adalah karya sastra yang menampilkan
persoalan (tema) dan latar belakang dunia Islam. Tidak
hanya dalam konteks Indonesia, tetapi dunia Islam secara
universal.
2) Sastra Islami adalah karya yang menampilkan tokoh-tokoh
Islam. Para pelaku cerita adalah orang-orang Islam yang
berjuang atau memperjuangkan ke-Islamannya.
3) Para penulis adalah orang-orang Islam.
27
Jacob Sumardjo, Konteks Sosial Novel Indonesia 1970-1977, (Bandung: Alumni,
1999), h. 12
30
D. Novel Sebagai Bentuk Sastra
Karya sastra adalah karya yang kreatif, sehingga ada hal yang baru
muncul, sastra mempunyai intensitas terhadap realitas bukan sekedar
meletakkan kembali realitas tersebut.28
Dalam hal ini beberapa para ahli yang mengungkapkan pengertian
dari sastra:
1) Menurut M. Atar Semi, bahwa sastra adalah bentuk seni kreatif
yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan
menggunakan bahasa sebagai medianya.29
2) Panuti Sujiman mengemukakan, sastra adalah karya lisan dan
tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti
keorisinilan, karakteristik, keindahan dalam isi dan
ungkapannya.30
3) Menurut Jan Van Luxembrug, pada dasarnya sastra adalah seni
kreatif. Hal ini lahir karena adanya objek peristiwa dari kegiatan
manusia itu sendiri. Dan sastra merupakan ciptaan sebuah kreasi
bukan semata-mata sebuah imitasi.31
Segala yang berhubungan dengan sastra adalah sesuatu yang bisa
dipahami dan mengerti. Dan sebuah karya sastra selalu mengandung banyak
pesan di dalamnya, yang dirangkai dengan kata-kata indah.
28
Goenawan Muhammad, Sejarah Sastra Indonesia, Perkembangan Yang Tak
Pernah Mengagetkan, (Prisma no. 8tahun 1998), h. 53 29
M. Atar Semi, Anatomi Sastra, (Padang: Angkasa Raya, 1998), h. 8 30
Panuti Sujiman, Kamus Istilah Sastra, (Jakarta: UI Press, 1990), h. 71 31
Jan Van Luxembrug, Pengantar Ilmu Sastra, Terjemahan Dick Hartoko ,(Jakarta:
PT. Gramedia, 1989), h. 112
31
E. Unsur Intrinsik Novel
Novel memiliki unsur-unsur pembangun yaitu unsur intrinsik dan
unsur ekstrinsisik. Unsur intrinsik dalam novel adalah unsur-unsur yang
(secara langsung) turut membangun cerita. Kepaduan antar berbagai unsur
intrinsik inilah yang membuat sebuah novel berwujud. Unsur yang
dimaksud antara lain: plot, tokoh, dan penokohan, latar atau setting, point of
view atau sudut pandang.
Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada diluar
karya sastra itu, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi. Menurut
Welleck dan Warren, sebaaimana dikutip Burhan Nurgiantoro bahwa unsur-
unsur tersebut antara lain keadaan subjektifitas pengarang yang memiliki
sikap, keyakinan dan pandangan hidup yang kesemuanya akan
mempengaruhi karya yang ditulisnya.32
Diantara beberapa unsur intrinsik dalam novel atau prosa yaitu:
1. Plot
Plot merupakan unsur fiksi yang penting, bahkan tak sedikit
orang yang sebagai yang terpenting diantara berbagai unsur fiksi
lain.33
Hal itu kiranya beralasan, sebab kejelasan plot kejelasan
tentang kaitan antara peristiwa yang dikisahkan secara linear akan
mempermudah pemahaman kita terhadap cerita yang ditampilkan.
Kejelasan plot dapat berarti kejelasan cerita, kesederhanan plot
berarti kemudahan cerita untuk dimengerti. Sebaliknya plot sebuah
karya fiksi yang kompleks dan sulit dikenali hubungan kausalitas
32
Burhan Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta: Gajahmada University
Press, 1995), h. 23 33
Ibid, h. 110
32
antar peristiwanya, menyebabkan cerita menjadi lebih sulit
dipahami.34
Plot sering dikupas menjadi lima elemen penting, yaitu
pengenalan, timbulnya konflik, konflik memuncak, klimaks, dan
pemecahan masalah.35
Secara teoritis plot dapat dibedakan menjadi dua kategori.
Pertama, plot progresif atau lurus, yaitu jika peristiwa-peristiwa
yang diceritakan bersifat kronologis, peristiwa yang pertama kali
diikuti oleh (atau: menyebabkan terjadinya) peristiwa-peristiwa
yang kemudian. Atau secara berurutan cerita dimulai dari tahap
awal (penyituasian, pengenalan, pemunculan konflik), tengah
(konflik meningkat, klimaks), dan akhir (penyelesaian). Kedua,
plot regresif atau alur sorot balik (flash back), yakni peristiwa yang
diceritakan tidak bersifat kronologis. Cerita tidak dimulai dari
tahap awal melainkan mulai dari tahap tengah atau bahkan tahap
akhir, baru kemudian tahap awal cerita dikisahkan. Namun tidak
ada novel yang secara mutlak berplot lurus-kronologis atau
sebaliknya sorot-balik. Maka Burhan Nurgiantoro dalam
pembahasan yang sama mengenai plot, menambahkan satu kategori
plot yaitu progresif-regresif atau dapat dinamakan plot-campuran.36
34
Ibid, h. 120 35
Jacob Sumardjo dan Saini K. M, Apresiasi Kesusastraan , (Jakarta: Penerbit PT.
Gramedia 1986), h. 49 36
Burhan Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta: Gajahmada University
Press, 1995), h. 153-156
33
2. Tokoh dan Penokohan
Istilah tokoh menunjuk pada orangnya, pelaku cerita,
misalnya sebagai jawaban terhadap pertanyaan: “siapakah tokoh
utama novel itu?”, atau ada beberapa jumlah pelaku novel itu?” dan
lain sebagainya. Watak, perwatakan, dan karakter, menunjuk pada
sifat dan sikap para tokoh seperti yang ditafsirkan oleh pembaca,
lebih menunjuk pada kualitas pribadi seorang tokoh.
Penokohan dan karakterisasi menunjuk pada penempatan
tokoh-tokoh tertentu dengan watak tertentu dalam sebuah cerita.
Atau seperti yang dikatakan Jones, sebagaimana dikutip oleh
Burhan Nurgiantoro, penokohan adalah pelukisan gambaran yang
jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita.37
Tokoh dapat dibedakan menjadi tokoh utama, protagonis,
antagonis, tritagonis, dan tokoh pembantu:
a. Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya
dalam sebuah novel. Ia merupakan tokoh yang paling banyak
diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai
kejadian, termasuk konflik sehingga tokoh tersebut
mempengaruhi perkembangan plot.38
Kriteria yang digunakan
untuk menentukan tokoh utama bukan frekuensi kemunculan
tokoh itu dalam cerita, melainkan intensitas keterlibatan tokoh-
tokoh didalam peristiwa-peristiwa yang membangun cerita.39
37
Ibid, h. 164-165 38
Ibid, h. 176 39
Adib Sofia dan Sugihastuti, Feminisme dan Sastra: Menguak Citra Perempuan
dalam Layar Terkembang, (Bandung: Katarsis, 2003), h. 16
34
b. Tokoh Protagonis
Altenberhand dan Lewis, sebagaimana yang dikutip oleh
Burhan Nurgiantoro, mengartikan tokoh protagonis sebagai
tokoh yang kita kagumi, tokoh yang merupakan pengejawatan
norma-norma, nilai-nilai yang ideal bagi kita40
.
c. Tokoh Antagonis
Yaitu tokoh atau pelaku yang menentang tokoh protagonis
sehinga terjadi konflik dalam cerita41
.
d. Tokoh Tritagonis
Yaitu tokoh yang menjadi penengah antara pelaku protagonis
dengan antagonis.
e. Tokoh pembantu atau tambahan
Yaitu pelaku yang bertugas membantu pelaku utama dalam
rangkaian mata rantai cerita pelaku pembantu, mungkin
berperan sebagai pahlawan, mungkin juga sebagai penenang
atau penengah jika terjadi konflik.
3. Setting atau latar
Latar atau setting, menurut M. H. Abrams adalah
sebagaimana yang dikutip oleh Burhan Nurgiantoro, dapat juga
disebut sebagai landas tumpu yang menyaran pada pengertian
tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya
peristiwa-peristiwa yang diceritakan. Latar atau temapat terjadinya
peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.
40
Burhan Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta: Gajahmada University
Press, 1995), h. 178 41
Ibid, h. 180
35
Latar waktu lampau berhubungan dengan masalah kapan terjadinya
peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.
Latar sosial menyarankan pada hal-hal yang berhubungan dengan
perilaku kehidupan sosial masyarakat disuatu tempat yang
diceritakan dalam karya fiksi.42
4. Point Of View
Sudut pandang atau point of view oleh Robert Stanton,
sebagaimana yang dikutip oleh Adib Sofia dan Sugihastuti,
diartikan sebagai posisi yang merupakan dasar berpijak kita untuk
melihat secara hati-hati agar ceritanya dapat memiliki hasil yang
sangat memadai.43
Sudut pandang dalam novel tersebut memiliki keindahan dan
tatanan bahasa, yang tetap sesuai dengan gaya bahasa sastra dan
menggugah pembacanya untuk terus membaca dan tidak bosan
terlarut dalam cerita yang diceritakan.
Unsur lain yang menarik dari novel dapat dilihat dari isi
dialog dalam sebuah novel. Dialog dalam Kamus Bahasa Indonesia
memiliki arti percakapan (sandiwara atau cerita), atau karya tulis
yang disajikan dalam bentuk percakapan antara dua tokoh atau
lebih.44
42
Burhan Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta: Gajahmada University
Press, 1995), h. 81 43
Adib Sofia dan Sugihastuti, Feminisme dan Sastra: Menguak Citra Perempuan
dalam Layar Terkembang, (Bandung: Katarsis, 2003), h. 16 44
Departemen Penddikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka, 1998), h. 204
36
F. Novel Sebagai Media Dakwah
Tulisan merupakan salah satu dari sekian banyak cara dalam
berdakwah, saat ini telah banyak penulis yang mengaplikasikan hal tersebut
ke dalam sebuah buku. Novel merupakan salah satunya, banyak pembaca
yang menikmati novel Islam.
Novel Islam dibuat karena hal itu merupakan salah satu cara
mengemas materi dakwah agar selalu terlihat menarik, tidak monoton, dapat
menghibur, dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama, pembaca juga
membaca ulang materi dakwah yang disampaikan jika lupa.
Dakwah melalui tulisan adalah salah satu metode dakwah Rasulullah
SAW. Hal ini pernah dilakukan dengan mengirim surat pada sejumlah
pengurus Arab saat itu atau yang paling mungkin lagi karena pesan pertama
Al-Qur‟an adalah membaca, tentu perintah membaca ini erat kaitannya
dengan perintah menulis.45
Sebuah novel bernilai dakwah bila segala unsur yang terdapat dalam
novel tersebut memiliki pesan-pesan dakwah dan nilai-nilai keislaman. Hal
itu juga bisa dilihat dari pribadi pengarangnya, keinginan pengarang dalam
berdakwah, dan pengetahuan pengarang mengenai Islam.
Dalam novel terdapat banyak pesan-pesan dakwah yang dapat
disampaikan dari setiap uraian kalimat yang diuntai oleh pengarang.
Pengarang juga dapat menyisipkan pengetahuan Islam mereka kedalam alur
cerita sebuah novel. Pembaca juga dapat mengikuti alur cerita yang dibuat
pengarang, pembaca mulai menenggelamkan atau menyatu dengan alur
45
Aep Kusnawan, Berdakwah Lewat Tulisan, (Bandung: Mujahid, 2004), h. 5
37
cerita. Biasanya tanpa sadar pembaca, juga ikut membayangkan dan ikut
merasakan menjadi tokoh utama.
Pemanfaatan novel Islam sebagai media komunikasi dakwah
merupakan salah satu alternatif pengarang dalam mencapai target dakwah
penggemar novel. Pengarang sebagai da‟i bisa memasukkan materi-materi
dakwah dan referensi mengenai pengetahuan Islam ke dalam teks narasi
dalam sebuah novel.
Dengan membaca novel Islam, secara tidak langsung pembaca telah
mendapat pesan-pesan dakwah dan pengetahuan tentang Islam, pembaca
juga tidak merasa digurui. Novel juaga dapat memberikan waktu kepada
pembaca untuk memahami pesan-pesan dakwah dalam novel tersebut.
Pembaca diharapkan dapat mengaplikasikan pesan-pesan dakwah tersebut
dalam kehidupan sehari-hari.
38
BAB III
GAMBARAN UMUM NOVEL CINTA-MU SELUAS
SAMUDRA KARYA GOLA GONG
A. Biografi Gola Gong
Heri Hendrayana adalah seorang penulis. Dia lebih populer dengan
nama penanya, yakni Gola Gong. Heri hendrayana atau Gola Gong
dilahirkan di kota Purwakarta (Solo), pada tanggal 15 Agustus 1963. Dari
seorang ayah bernama Harris dan Ibu bernama Atisah. Pada 1965 ia
bersama dengan orangtuanya meninggalkan kampung halamannya
Purwakarta menuju ke Serang, Banten. Bapaknya adalah guru olahraga
sedangkan ibunya seorang guru di sekolah keterampilan putri, Serang.
Mereka tinggal di sebuah rumah di dekat alun-alun Serang.
Pada umur 11 tahun Gola Gong kehilangan tangan kirinya. Itu terjadi
saat dia dan teman-temannya bermain di dekat alun-alun Kota Serang. Saat
itu sedang ada tentara latihan terjun payung. Kepada kawan-kawannya dia
menantang untuk adu keberanian seperti seorang penerjun payung. Uji
nyali itu dilakukan dengan cara loncat dari pohon di pinggir alun-alun.
Siapa yang berani meloncat paling tinggi, dialah yang berhak menjadi
pemimpin di antara mereka. Kecelakaan yang menyebabkan tangan
kirinya harus diamputasi itu tidak membuatnya sedih. Bapaknya
menegaskan kepadanya: "Kamu harus banyak membaca dan kamu akan
menjadi seseorang dan lupa bahwa diri kamu itu cacat".
39
Sejak remaja ia berimpian untuk memiliki sebuah gelanggang
remaja. Impiannya terwujud pada tahun 2001, ketika ia bersama temannya
Toto ST Radik dan adiknya Ryas Revolta (alm) mendirikan komunitas
kesenian Rumah Dunia di Serang, Banten. Komunitas ini berada di atas
tanah 1000 meter persegi di belakang rumahnya di Komplek Hegar Alam,
Ciloang, Serang, Banten.
Pada umur 33 tahun, dia menikahi Tias Tatanka, gadis asal Solo.
Dari pernikahan ini mereka memiliki anak; Nabila Nurkhalisah (Bela),
Gabriel Firmansyah (Abi), Jordi Alghifari (Odi), dan Natasha Azka
Nursyamsa (Kaka). Bela yang saat ini kelas 2 di SMP Peradaban Serang
(2012) meneruskan kiprah Ayahnya. Novelnya yang tergabung dalam
KKPK (kecil-kecil punya karya) Dar!Mizan laris manis di pasaran.
Sementara Abi, di Kelas 1 SMP Al Mahah Al Ain, Abu Dhabi, Uni Emirat
Arab, sangat menyukai gambar sehingga kerap menjadi desain grafis
sampul buku anak-anak di Rumah Dunia, sanggar yang didirikan Gola
Gong.
Pada 1990-1992 dia melakukan perjalanan jurnalistik ke pelosok
Indonesia, juga Jepang, Asia Selatan seperti Malaysia, Thailand,
Myanmar, Laos, Bangladesh, Nepal, India, dan Pakistan. Catatan
perjalannya ke luar negeri ini dimuat bersambung di majalah Anita
Cemerlang.
Pada 1989 serial petualangan Balada Si Roy, dimuat bersambung di
majalah Hai, diterbitkan dalam sepuluh judul (Joe, Avonturir, Rendevouz,
40
Bad Days, Blue Ransel, Solidarnos, Telegram, Kapal, Traveller, dan
Epilog). Setelah itu, lahirlah novel-novel lepas lainnya.
Pernah jadi wartawan di Gramedia Group (tabloid Warta Pramuka,
1990-1991). Kartini Group (tabloid Karina, 1994-1995), dan Pemimpin
Redaksi tabloid Meridian (Bacaan Anak Muda Banten). Kini dia menekuni
penulisan skenario televisi. Pertama kali menulis skenario televisi pada
1993, yaitu komedi situasi karya Yul Andryono di RCTI; Keluarga Van
Danoe. Setelah itu, Pondok Indah II di ANTV. Kemudian pada 1995
bergabung di INDOSIAR sebagai script writer. Terlibat dalam kuis
Terserah Anda dan sinetron Remaja 5.
Lalu ia hengkang ke RCTI pada 1996. Mengikuti writing course
dengan konsultan drama Joanne Brough (dalangnya Dallas, Falcon Crest,
dan Master of The Sea). Di RCTI menggarap opera sabun Dua Sisi Mata
Uang. Komedi situasi ikhlas, komedi Papa, komedi superhero Sang
Prabu, mega sinetron Tauke Tembakau, drama misteri Maharani, Pe-De
dot Kom, dan program spesial Tanah Air.
Beberapa novelnya diproduksi PT. Indika Entertainment, mulai dari
Petualangan Si Roy, Mata Elang, Aku Seorang Kapiten, novel trilogi
Islami Pada-Mu Aku Bersimpuh, ditayangkan pada sinetron Ramadhan
2001 di RCTI OKE, serta Al Bahri (Aku Datang dari Lautan) di TV 7
sebagai kado lebaran 2001. Karya-karyanya penuh dengan perjalanan atau
petualangan anak muda. Bahasanya lincah dan hidup hingga disukai oleh
pembaca muda Indonesia.
41
Pada tahun 2007, dia mendapatkan penghargaan “Tokoh Perbukuan
Islamic Book Fair”, “Nugra Jasadarma Pustaloka Perpustakaan Nasional”.
Tahun 2008, dia mendapatkan dua penghargaan lainnya, yaitu “Anugerah
Literasi World Book Day 2008” dari Komunitas Literal Indonesia, dan
Indoensia Berprestasi Award dari Provider XL untuk kategori pendidikan.
Gola Gong juga mengumpulkan banyak penghargaan lain atas
keterampilannya. Pada tahun 1985 sampai 1989, Gola Gong menjadi Juara
Badminton NAtar Orang Cacat Se-Indoensia di Solo dan Surabaya. Pada
tahun 1989 dan 1990, dia menjadi juara se-Asia di Fespic Games di Solo
dan Kobe-Jepang.
B. Karya-karya Gola Gong
Beberapa karya-karya Gola Gong:
1) Balada Si Roy buku Joe (Gramedia, 1989)
2) Balada Si Roy buku Avonturir (Gramedia, 1990)
3) Balada Si Roy buku Rende-vouz (Gramedia, 1990)
4) Balada Si Roy buku ke Bad Days (Gramedia, 1991)
5) Balada Si Roy buku ke Blue Ransel (Gramedia, 1991)
6) Balada Si Roy buku ke Telegram (Gramedia, 1992)
7) Balada Si Roy buku ke Kapal (Gramedia, 1993)
8) Balada Si Roy buku ke Traveler (Gramedia, 1993)
9) Balada Si Roy buku ke Epilog (Gramedia, 1994)
10) Happy Valentine, novel (Gramedia, 1991)
11) Bangkok Love Story, novel (Gramedia 1994)
42
12) Surat, novel (Gramedia, 1994)
13) Tembang Kampung Halaman (Gramedia)
14) Perjalanan Asia, travel writing (Puspa Swara, 1993)
15) Kutunggu di Yogya, novel wisata (Puspa Swara, 1993)
16) Menulis Skenario Itu (Lebih) Gampang, tips menulis (Puspa Swara,
1997)
17) Dua Kisah, kumpulan 2 novelet (Senayan Abadi, 2005)
18) Kacamata Sidik, kumcer (Senayan Abadi, 2004)
19) Masih Ada Cinta di Senja Itu, kumcer (Senayan Abadi, 2004)
20) Aku Seorang Kapiten, novel anak (Al Kautsar, 2002)
21) Harga Sebuah Hati, kumcer (Akoer, 2004)
22) Clay, novel (Cakrawala, 2004)
23) Subuh Itu Biru, Chika - kumcer (LPPH)
24) Hari Senjakala, novel (Fatahilah, 2004)
25) Al Bahri (Syaamil, 2001)
26) Nyanyian Perjalanan (Syaamil, 2001)
27) Pada-Mu Aku Bersimpuh, novel (Mizan, 2001)
28) Biarkan Aku Jadi Milikmu, novel (Mizan, 2001)
29) Tempatku di Sisi-Mu, novel (Mizan, 2001)
30) Jendral Kecil (Mizan, 2002)
31) Cinta-Mu Seluas Samudra, novel (Mizan 2008)
32) Mata Elang, komik (MIzan)
33) Ini Rumah Kita Sayang (GIP)
34) Labirin Lazuardi: Langit merah Saga novel (Tiga Serangkai, 2007)
43
35) Labirin Lazuardi: Ketika Bumi Menangis (Tiga Serangkai, 2007)
36) Labirin Lazuardi: Pusaran Arus Waktu (Tiga Serangkai, 2007)
37) Aku Anak Matahari, memoar (Salamadani, 2008)
38) Musafir, kumcer (Salamadani, 2008)
39) Jangan Mau Gak Nulis Seumur Hidup, tips menulis (Salamadani,
2008)
40) The Journey: From Jakarta to Nepal, travel writing, (Salamadani,
2008)
41) Gilalova 2 (Gong Publishing, 2010)
42) Tiga Ombak (Gong Publishing, 2010)
43) Ledakan Idemu Agar Kepalamu Nggak Meledak (Gong Publishing,
2010)
44) Dunia Ikan (Gong Publishing, 2011)
45) Aku Pantang Menyerah : novel seri anak, 10 judul (Zikrul Hakim,
2011)
46) Ayo Sekolah: novel seri anak, 10 jusul (Zikrul Hakim, 2011)
47) Aku Bangkit: novel remaja, motivasi, 10 judul (Tiga Serangkai, 2011)
48) Rahasia Penulis Hebat Menciptakan Karakter, tips menulis
(Gramedia, 2011)
49) Mother Bukan Monster, parenting (Gramedia, 2011)
50) Menggenggam Dunia, memoar (KPG 2011)
51) Relawan Dunia, motivasi (KPG 2011)
52) Si Aduy – Anak Kampung Jadi Sarjana, cerita komedi, remaja (Zikrul
Hakim, 2012)
44
53) Rahasia Penulis Hebat Membangun Setting Lokasi, tips menulis
(Gramedia 2012)
54) Gempa Literasi (KPG, 2012)
55) Travel Writer (KPG 2012)
56) Kutunggu di Yogya (1993)
57) Lewat Tengah Malam
58) Perjalanan Asia (1994)
59) Kupu-Kupu Pelangi
60) Jangan Mau Gak Mau Nulis Seumur Hidup
61) Menggenggam Dunia Buku Hatiku
62) Senja di Selat Sunda
C. Sinopsis Novel Cinta-Mu Seluas Samudra
Anah adalah seorang anak perempuan hasil hubungan gelap seorang
pengusaha bernama Hari Natadiningrat dengan seorang model
berkebangsaan Indo-Belanda bernama Natalia. Namun, ia di buang oleh
kedua orang tuanya di stasiun kereta api karena mereka tidak
menginginkan keberadaanya. Beruntung ada bik Eti penjual nasi uduk
yang menemukannya dan merawatnya dan ia pula yang memberi nama Siti
Nurkhasanah, setelah Anah berusia 10 tahun bik Eti meninggal dunia, dan
Anah di rawat oleh pak haji Budiman.
Ia hidup bersama kedua anak pak haji Budiman yang bernama
Hakim kelas 2 SMP dan Bashir kelas 4 SD sama seperti Anah. Basir dan
Anah satu sekolah dari SMP hingga SMA. setelah malam pelulusan di
45
SMA Anah di jebak oleh dicky dan ia akan di perkosa. Beruntung ia
selamat dari kejadian itu namun ia merasa kotor lalu ia berniat bunuh diri.
Beruntung ada pak Hidayat dan bu Hidayat yang menolong Anah, sejak itu
Anah tinggal di rumah mereka dan di angkat sebagai anak. 7 tahun setelah
kejadian itu pak haji budiman meninggal dunia karena di tabrak oleh
seseorang.
Sebelum meninggal ia mewasiatkan agar Anah dan hakim menikah.
Setelah mereka menikah Anah mengetahui bahwa pak Hari adalah orang
tua kandungnya, hal itu ia ketahui dari kalung leontin miliknya yang
berisi foto pak Hari dan Natalia, pak hari dan Natalia mengakui semuanya
dan meminta maaf kepada Anah atas semua kesalahannya. Semenjak
menikah Hakim tak pernah menggauli Anah sama sekali. Ternyata ia
mempunyai rahasia yang tek pernah ia ceritakan pada pak haji Budiman
dan Bashir serta Anah sendiri. Rupanya Hakim telah menikah dengan
wanita Thailand bernama Namlok Sachiptan saat mereka kuliah di Mesir
bahkan Hakim telah mempunyai seorang putri bernama Siti Aisyah.
setelah memberi tahukan hal itu pada anah, Hakim terkena serangan
jantung karena ia tidak kuat mengungkapkan rahasia besar yang selama ini
ia simpan.
Mengetahui hal itu Bashir marah besar pada Hakim dan ia
menghajar Hakim hingga meninggal. Setelah itu Bashir melamar Anah dan
menikahinya. Mereka mempunyai 2 orang anak yaitu Siti Nurkhalisah dan
Muhammad Al-fakih. Setelah usia Nur 4 tahun dan Fakih 2 tahun. Anah
terkena kangker hati. Namun ia ingin berkunjung kerumah Allah SWT, ia
46
ingin pergi haji. Walaupun sedang sakit itu tak jadi halangn untuk
menunda kepergiannya. Sesampainya di makkah saat sedang tawaf Anah
meninggal dunia di pelukan Bashir.
47
BAB IV
DATA DAN ANALISA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL
CINTA-MU SELUAS SAMUDRA
A. Isi Pesan Dakwah dalam Novel Cinta-Mu Seluas Samudra Karya Gola
Gong
Pada pembahasan bab IV ini penulis akan menguraikan data tentang
isi pesan dakwah dalam novel Cinta-Mu Seluas Samudra karya Gola Gong
berdasarkan 3 kategori pesan dakwah yakni:
No Kategori Sub kategori
1 Pesan Aqidah a. Iman Kepada Allah
b. Iman Kepada Malaikat
c. Iman Kepada Kitab
d. Iman Kepada Rasul
e. Iman Kepada Akhirat
f. Iman Kepada Qadha dan
Qadhar
2 Pesan Akhlak a. Akhlak Kepada Allah
b. Akhlak Kepada sesama ciptaan
Allah
3 Pesan Syari’ah a. Ibadah
b. Muamalah
48
Dan untuk memperoleh validitas dan reliabilitas kategori isi pesan
dalam novel Cinta-Mu Seluas Samudra, penulis mengadakan pengujian
kategori pada 3 orang juri atau koder yang dipilih dari orang yang
dipandang kredibel. Koder terdiri dari Juri I Anita Purnama Sari Daya Putri
(Mahasiswi jurusan KPI), Juri II Indah Dwi Fujiani (Mahasiswi jurusan
KPI), dan Juri III Ardiyat Ningrum (Mahasiswi jurusan KPI).
Hasil kesepakatan tim juri tersebut dijadikan sebagai koefisien
reabilitas. Untuk mencapai koefisien reabilitas kategori antar juri, peneliti
menggunakan rumus Holsty (1969: 17-150).1
Koefisien Reliabilitas : 2M____
N1+N2
Keterangan:
2M = Nomor keputusan yang sama antar juri
N1+ N2 = Jumlah item yang dibuat oleh tim juri
M = Kesepakatan antar juri
N = Jumlah yang diteliti
Setelah itu diperoleh data-data nilai keputusan antar juri (komposit
reabilitas), dengan menggunakan rumus:
Komposit Reliabilitas : N (x antarjuri)
1 + (N-1) (x antar juri)
Keterangan:
1 Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press,
2006), cet-1, h. 76
49
N = Jumlah juri
X = Rata-rata koefisien reabilitas antar juri
Sedangkan untuk menghitung prosentase dipenelitian ini,
menggunakan rumus sebagai berikut:
P =
x 100 %
P = Prosentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Populasi
1. Nilai Kesepakatan Juri Mengenai Pesan Aqidah
Tabel 2
Antar Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai
1 dan 2 214 150 64 0,70
1 dan 3 214 156 58 0,73
2 dan 3 214 142 72 0,66
Total 2,1
Komposit Reliabilitas = ( tar uri)
( - )( tar uri)
Nilai rata-rata = 2,1 : 3 = 0,7
Komposit Reliabilitas =
( )
= 0,544
50
Jika dilihat dari hasil kesepakatan juri mengenai pesan aqidah antar
juri 1 dan 2 dari 214 item atau jumlah dari paragraph yang diteliti memiliki
hasil kesepakatan 150 yang mengandung kategori pesan dakwah dan jumlah
dari ketidaksepakatan berjumlah 64 dengan nilai 0,70 dari perhitungan
jumlah kesepakatan dibagi jumlah item yaitu 150 dibagi 214.
Selanjutnya untuk juri 1 dan 3 dari 214 item memiliki hasil
kesepakatan berjumlah 156 yang mengandung kategori pesan dakwah dan
memiliki jumlah ketidaksepakatan 58 dengan nilai 0,73 dari jumlah
kesepakatan dibagi jumlah item yaitu 156 dibagi 214.
Sedangkan perhitungan antar juri 2 dan 3 dari 214 item memiliki
kesepakatan dengan jumlah 142 dan ketidaksepakatan berjumlah 72 dan
memiliki nilai 0,66 dari pembagian 142 dibagi 214. Jadi total nilai dari rata-
rata antar juri sebesar 2,1 kemudian dibagi 3 maka hasilnya adalah 0,7.
Dan untuk mengetahui jumlah hasil dari komposit reliabilitas, penulis
menggunakan rumus HolstyyaituN atau jumlah juri yaitu 3 kemudian dikali
hasil nilai rata-rata antar juri yang berjumlah 2,1 lalu dibagi jumlah juri dan
dikali nilai rata-rata antar juri sebesar 2,1. Kemudian pembagiannya adalah
2,1 dibagi 3,86. Maka muncullah hasil komposit reliabilitas yang berjumlah
0,544.
Dengan demikian, pesan aqidah yang terkandung dalam novel Cinta-
Mu Seluas Samudra berjumlah 0,544 berdasarkan kesepakatan juri.
51
2. Nilai Kesepakatan Juri Mengenai Pesan Akhlak
Tabel 3
Antar Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai
1 dan 2 214 138 76 0,64
1 dan 3 214 140 74 0,65
2 dan 3 214 154 60 0,72
Total 2,01
Komposit Reliabilitas = ( tar uri)
( - )( tar uri)
Nilai rata-rata = 2,01 : 3 = 0,67
Komposit Reliabilitas =
( )
= 0,505
Jika dilihat dari hasil kesepakatan juri mengenai pesan akhlak antar
juri 1 dan 2 dari 214 item atau jumlah dari paragraph yang diteliti memiliki
hasil kesepakatan 138 yang mengandung kategori pesan dakwah dan jumlah
dari ketidaksepakatan berjumlah 76 dengan nilai 0,64 dari perhitungan
jumlah kesepakatan dibagi jumlah item yaitu 138 dibagi 214.
Selanjutnya untuk juri 1 dan 3 dari 214 item memiliki hasil
kesepakatan berjumlah 140 yang mengandung kategori pesan dakwah dan
memiliki jumlah ketidaksepakatan 74 dengan nilai 0,65 dari jumlah
kesepakatan dibagi jumlah item yaitu 140 dibagi 214.
Sedangkan perhitungan antar juri 2 dan 3 dari 214 item memiliki
kesepakatan dengan jumlah 154 dan ketidaksepakatan berjumlah 60 dan
52
memiliki nilai 0,72 dari pembagian 154 dibagi 214. Jadi total nilai dari rata-
rata antar juri sebesar 2,01 kemudian dibagi 3 maka hasilnya adalah 0,67.
Dan untuk mengetahui jumlah hasil dari komposit reliabilitas yaitu N
atau jumlah juri yaitu 3 kemudian dikali hasil nilai rata-rata antar juri yang
berjumlah 2,01 lalu dibagi jumlah juri dan dikali nilai rata-rata antar juri
sebesar 2,01. Kemudian pembagiannya adalah 2,01 dibagi 3,98. Maka
muncullah hasil komposit reliabilitas yang berjumlah 0,505.
Dengan demikian, pesan akhlak yang terkandung dalam novel Cinta-
Mu Seluas Samudra berjumlah 0,505 berdasarkan kesepakatan juri.
3. Nilai Kesepakatan Juri Mengenai Pesan Syari’ah
Tabel 3
Komposit Reliabilitas = ( tar uri)
( - )( tar uri)
Nilai rata-rata = 1,89 : 3 = 0,63
Komposit Reliabilitas =
( )
= 0,453
Antar Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai
1 dan 2 214 129 85 0,60
1 dan 3 214 145 69 0,68
2 dan 3 214 130 84 0,61
Total 1,89
53
Jika dilihat dari hasil kesepakatan juri mengenai pesan akhlak antar
juri 1 dan 2 dari 214 item atau jumlah dari paragraph yang diteliti memiliki
hasil kesepakatan 129 yang mengandung kategori pesan dakwah dan jumlah
dari ketidaksepakatan berjumlah 85 dengan nilai 0,60 dari perhitungan
jumlah kesepakatan dibagi jumlah item yaitu 129 dibagi 214.
Selanjutnya untuk juri 1 dan 3 dari 214 item memiliki hasil
kesepakatan berjumlaah 145 yang mengandung kategori pesan dakwah dan
memiliki jumlah ketidaksepakatan 69 dengan nilai 0,68 dari jumlah
kesepakatan dibagi jumlah item yaitu 145 dibagi 214.
Sedangkan perhitungan antar juri 2 dan 3 dari 214 item memiliki
kesepakatan dengan jumlah 130 dan ketidaksepakatan berjumlah 84 dan
memiliki nilai 0,61 dari pembagian 130 dibagi 214. Jadi total nilai dari rata-
rata antar juri sebesar 1,89 kemudian dibagi 3 maka hasilnya adalah 0,63.
Dan untuk mengetahui jumlah hasil dari komposit reliabilitas yaitu N
atau jumlah juri yaitu 3 kemudian dikali hasil nilai rata-rata antar juri yang
berjumlah 1,89 lalu dibagi jumlah juri dan dikali nilai rata-rata antar juri
sebesar1,89. Kemudian pembagiannya adalah 1,89 dibagi 4,17. Maka
muncullah hasil komposit reliabilitas yang berjumlah 0,453.
Dengan demikian, pesan syari’ah ya g terka du g dalam novel Cinta-
Mu Seluas Samudra berjumlah 0,453 berdasarkan kesepakatan juri.
54
B. Pesan Dakwah yang Paling Dominan dalam Novel Cinta-Mu Seluas
Samudra Karya Gola Gong
Hasil perhitungan kesepakatan ketiga orang juri pada tiap-tiap sub
judul dalam novel Cinta-Mu Seluas Samudra yang dianalisis ini memiliki
nilai pesan dakwah yang berbeda antara satu bab dengan bab yang lain.
Secara keseluruhan, pesan dakwah yang terdapat dalam novel Cinta-
Mu Seluas Samudra karya Gola Gong ini dengan total jumlah komposit
reliabilitas adalah aqidah 0,544, nilai akhlak berjumlah 0,505, dan syari’ah
berjumlah 0,453.
Tabel 5
Prosentase Pesan
N = 1,402
No Kategorisasi Koefisien Reliabilitas Prosentase
1 Aqidah 0,544 36,2 %
2 Akhlak 0,505 33,6 %
3 Syari’ah 0,453 30,2 %
Total 1,502 100
P =
x 100 %
1. Aqidah
P =
x 100 % = 36,2 %
55
Pada prosentase pesan dakwah ini nilai aqidah berjumlah 36,2%
dari pembagian frekuensi yaitu 0,544 dibagi jumlah populasi yaitu
1,502 kemudian dikali 100%.
2. Akhlak
P =
x 100 % = 33,6 %
Pada prosentase pesan dakwah ini nilai akhlak berjumlah 33,6%
dari pembagian frekuensi yaitu 0,505 dibagi jumlah populasi yaitu
1,502 kemudian dikali 100%.
3. Syari’ah
P =
x 100 % = 30,2 %
Pada prosentase pesan dakwah ini nilai syari’ah berjumlah 30,2
% dari pembagian frekuensi yaitu 0,453 dibagi jumlah populasi yaitu
1,502 kemudian dikali 100%.
Dengan demikian, pesan dakwah yang paling dominan yang
terdapat pada novel Cinta-Mu Seluas Samudra karya Gola Gong
adalah pesan aqidah dengan hasil prosentase 36,2 %, berdasarkan
hasil perhitungan kesepakatan dari ketiga orang juri.
Dari hasil penjurian ketiga orang juri di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa pesan yang paling dominan adalah mengenai
pesan Aqidah.
Menurut penulis, pesan yang paling banyak terkandung dalam
novel Cinta-Mu Seluas Samudra karya Gola Gong itu sama apa yang
telah diberi penilaian oleh ketiga juri. Pesan Aqidah yang terkandung
56
mengenai iman yang kuat kepada Allah dan apa yang telah diwajibkan
berupa tauhid (mengEsakan Allah dalam peribadatan), beriman
kepada Malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-Nya, Takdir baik dan
buruk-Nya, dan mengimani semua cabang dari pokok-pokok
keimanan ini serta hal-hal yang masuk dalam kategori-Nya berupa
prinsip-prinsip agama.
57
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam novel Cinta-Mu Seluas Samudra karya Gola Gong dakwah
yang disampaikan begitu kental. Selain itu, novel ini menghimpun kisah-
kisah yang bermuatan nilai Al-qur’an dan As-sunah dan gaya bahasa yang
digunakan pun bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dari
sini penulis dapat menarik kesimpulan yaitu:
1. Dari novel Cinta-Mu Seluas Samudra karya Gola Gong ini penulis
hanya membahas dan menganalisis 4 sub judul dari 22 sub judul yaitu
Bayi Mungil Tak Berdosa Itu Dibuang di Stasiun Kereta Api, Keluarga
Hidayat Menolong Anah dari Kehancuran, Pak Hari Natadiningrat
Hidup Sebatang Kara, dan Anah Terkena Kanker Hati dan Menyuruh
Bashir Menikah dengan Mutiara. Dan dari 4 sub judul tersebut
mengandung unsur-unsur pesan dakwah yaitu aqidah, akhlak dan
syari’ah.
2. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dihitung, pesan dakwah yang
paling dominan dalam novel Cinta-Mu Seluas Samudra karya Gola
Gong adalah pesan Aqidah dengan hasil prosentase 36,2%. Selanjutnya
yang menduduki urutan kedua adalah pesan Akhlak dengan hasil
prosentase 33,6%. Pesan dakwah dengan urutan ketiga adalah Syari’ah
dengan hasil prosentase 30,2%.
58
B. Saran
1. Pengarang novel Cinta-Mu Seluas Samudra semoga tidak berhenti
berjuang membuat karya-karya yang mempunyai pesan dakwah yang
lebih baik.
2. Masyarakat dan pembaca agar lebih selektif dalam memilih bacaan.
Pilihlah bacaan yang bisa memberikan pencerahan. Hindari bacaan
yang dapat merusak akhlak dan moral.
3. Penerbit novel-novel Islami agar lebih konsisten dan memiliki
komitmen dalam menerbitkan novel-novel baik fiksi maupun non fiksi
yang banyak menyampaikan ajaran Islam.
4. Fiksi remaja di Indonesia sekarang cenderung didominasi oleh tema-
tema percintaan yang mengarah pada pergaulan bebas. Hal itu tentu saja
kurang sehat bagi perkembangan mental generasi muda.
59
DAFTAR PUSTAKA
Adib Sofia dan Sugihastuti, Feminisme dan Sastra: Menguak Citra Perempuan
dalam Layar Terkembang, Bandung: Katarsis, 2003.
Al-Atsari, AA. Hamid , Intisari Aqidah Ahlu Sunnah Wal Jama’ah, Jakarta: Naga
Swadaya, 2004.
Ansari, Endang Saifuddin, Wawasan Islam: Paradigma dan Sistem Islam, Jakarta:
Gema Insani, 2004.
Asmaya, Enung, Aa Gym Sejuk Dalam Masyarakat Majemuk, Jakarta: PT.
Mizan Publika, 2004.
AS, Asamaran, Pengantar Studi Akhlak, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
1992.
Azis, M., Ali, Ilmu Dakwah, Jakarta: Prenada media, 2004.
Departemen Penddikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka, 1998.
Eriyanto, Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi
dan Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana, 2011.
Goenawan, Muhammad, Sejarah Sastra Indonesia, Perkembangan Yang Tak
Pernah Mengagetkan, Prisma no. 8 tahun 1998.
Hostly, R, et.al, Content Analisis dalam Handbook of Social Psycology Edited By
Darder Kindzay & Billiot Aronson, Cambridge Massactusset Addision
Wesley, 1969.
Hasanudin, Hukum Dakwah, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996
Ilaihi, Wahyu, Komunikasi Dakwah, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010.
Jumroni, Metode-Metode Penelitian Komunikasi¸ Jakarta: UIN Jakarta Press,
2006.
Kusnawan, Aep, Berdakwah Lewat Tulisan, Bandung: Mujahid, 2004.
Luth, Thohir dan M. Natsir, Dakwah dan Pemikirannya, Jakarta: Gema Insani,
1999.
Luxembrug, Jan Van , Pengantar Ilmu Sastra, Terjemahan Dick Hartoko,
Jakarta: PT. Gramedia, 1989
60
Mujieb, M. Abdul, Kamus Istilah Fiqh, Jakarta: PT. Pustaka Firdaus, 1994.
Nasuhi, Hamid, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Jakarta: CeQDa, 2007.
Nasution, Zulkarnaen, Sosiologi Komunikasi Massa, Jakarta: Pusat Penelitian
Universitas Terbuka, 2001.
Natsir, M, Fiqhud Dakwah, Solo: CV. Ramdani, 1965.
Nurgiantoro, Burhan , Teori Pengkajian Fiksi, Yogyakarta: Gajahmada University
Press, 1995.
Persua, Nguruh, Peranan Kesusastraan dalam Pendidikan, Suara Guru, XII, 1980.
Semi, M. Atar, Anatomi Sastra, Padang: Angkasa Raya, 1998.
Soejono dan Abdurrahman, Metode Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999.
Subarjo, Jakob, Seluk Beluk dan Petunjuk Menulis Novel dan Cerpen, Bandung:
Pustaka Latifah, 2004.
Sujiman, Panuti , Kamus Istilah Sastra, Jakarta: UI Press, 1990
Sumardjo, Jacob, Konteks Sosial Novel Indonesia 1970-1977, Bandung: Alumni,
1999.
Syihab, Quraisy, Membumikan Al-Qur’an, Bandung: Mizan, 1997.
Syukir, Asmuni, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, 1983.
Tarigan, Henry Guntur, Prinsip-prinsip Dasar Sastra, Bandung: Angkasa, 1993.
Umar, Toha Yahya, Ilmu Dakwah, Jakarta: PT. Wijaya, 1971.
Yani, Ahmad , Bekal Menjadi Khatib dan Mubaligh, Jakarta: Gema Insani, 2001.
Zainuddin, Materi Pokok Bahasa dan Sastra Indonesia, Jakarta: PT. Rineka Cipta,
1992.
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2204303-metode-
dakwah/#ixzz3CiVs3vRd.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertandatangan di bawahini:
Nama : Anita Purnama Sari Daya Putri
Pekerjaan : Mahasiswi
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa, mahasiswi yang bernama
Izzah Fitriyah,NIM 1110051000092. Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.
Semester IX (Sembilan). Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi. Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah memberi kepercayaan kepada
saya, untuk menjadikan saya sebagai tim juri atau koder dalam penelitian
skripsinya, yang berjudul Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam novel “Cinta-Mu
Seluas Samudra” karya Gola Gong.
Demikian pernyataan ini di buat untuk dipergunakan dengan sebaik-
baiknya.
Jakarta, 1 September 2014
Anita Purnama Sari Daya Putri
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertandatangan di bawahini:
Nama : Indah Dwi Fujiani
Pekerjaan : Mahasiswi
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa, mahasiswi yang bernama
Izzah Fitriyah, NIM 1110051000092. Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.
Semester IX (Sembilan). Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi. Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah memberi kepercayaan
kepadasaya, untuk menjadikan saya sebagai tim juri atau koder dalam penelitian
skripsinya, yang berjudul Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam novel “Cinta-Mu
Seluas Samudra” karya Gola Gong.
Demikian pernyataan ini di buat untuk dipergunakan dengan sebaik-
baiknya.
Jakarta, 1 September 2014
Indah Dwi Fujiani
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Ardiyat Ningrum
Pekerjaan : Mahasiswi
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa, mahasiswi yang bernama
Izzah Fitriyah, NIM 1110051000092. Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.
Semester IX (Sembilan). Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi.Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah memberi kepercayaan
kepadasaya, untuk menjadikan saya sebagai tim juri atau koder dalam penelitian
skripsinya, yang berjudul Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam novel “Cinta-Mu
Seluas Samudra” karya Gola Gong.
Demikian pernyataan ini di buat untuk dipergunakan dengan sebaik-
baiknya.
Jakarta, 1 September 2014
Ardiyat Ningrum
Berikut ini adalah rincian pesan yang mengandung kategori pesan Aqidah
menurut kesepakatan 3 juri.
Pesan Aqidah yang terkandung dalam bab I novel Cinta-Mu Seluas Samudra
karya Gola Gong, yaitu:
a. “Indah sekali ungkapanmu itu, Ummu,” Natalia terpesona. “Itu bukan
ungkapan, tapi firman Allah di dalam Al-Qur’an Surah Al-Ma’arij (70), ayat 19
sampai 25,” jawab Ummu Kulsum. “Firman Allah? Al-Qur’an?” “Al-Qur’an
adalah kumpulan firman Allah atau kalimat Allah Swt yang diturunkan kepada
Nabi lewat perantara Malaikat Jibril, atau mimpi, atau suara-suara yang isinya
adalah tuntutan kepada kita untuk berbuat kebenaran, keimanan dan
menjauhkan kita dari kejahatan.”
Dari kutipan di atas, pengarang menyampaikan bahwa kita wajib mempercayai
kitab Allah yaitu Al-Qur’an. Yang mana di dalamnya banyak perintah-perintah kebaikan
dan larangan-larangannya sebagai pedoman hidup kita.
b. Dalam benaknya, dia sudah menulis catatatan tentang perbuatan dosanya, aku
sudah membuang bayi mungil tidak berdosa di stasiun kereta api! Malaikat Atid
pun mencatat hal yang serupa!
Dari kutipan di atas, pengarang menyampaikan bahwa dimana pun kita berada
selalu ada Malaikat yang mencatat setiap perbuatan kita dan akan
dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.
Pesan Aqidah yang terkandung dalam bab II novel Cinta-Mu Seluas Samudra
karya Gola Gong, yaitu:
a. Anah berbaring lagi. Dia menyeka wajahnya. Air matanya mengalir lagi. “Ya
Allah, maafkanlah hamba-Mu ini… Dosa hamba-Mu ini tidak terampunkan…,”
Anah larut dalam kesedihan. “Hamba-Mu ini sudah khilaf, ya Allah…”
Dari kutipan di atas, pengarang menyampaikan bahwa sebesar-besarnya kita
melakukan dosa atau kesalahan janganlah kita berhenti berdoa utnuk memohon ampun
kepada-Nya. Karena sebesar-besarnya dosa dan kesalahan yang diperbuat oleh hamba-
Nya Allah akan mengampuninya.
b. Pak Haji terhanyut dalam kesedihan. Namun, dia hanya bisa berlindung kepada
Allah Swt. Dia merasa yakin bahwa Allah selalu mendengar doa hamba-Nya.
Dari kutipan di atas, pengarang menyampaikan bahwa Allah akan selalu
mendengar doa-doa setiap hamba-Nya dan hanya kepada Allah lah kita memohon
perlindungan.
Pesan Aqidah yang terkandung dalam bab III novel Cinta-Mu Seluas Samudra
karya Gola Gong, yaitu:
a. Pak Hari merasa bahwa Allah sedang menghukumnya dengan mengambil
orang-orang yang dia cintai.
Dari kutipan di atas, pengarang menyampaikan bahwa tidak ada yang kekal
dimuka bumi ini, karena semua akan kembali pada Allah Swt.
Pesan Aqidah yang terkandung dalam bab IV novel Cinta-Mu Seluas Samudra
karya Gola Gong, yaitu:
a. Vonis dokter itu seperti kilat menggelagar, Anah positif terkena kanker hati,
umurnya diperkirakan tidak akan lama lagi. Bashir tidak bisa menerima
kenyataan ini, justru malah Anah yang lebih sabar dan pasrah. Bagi sebagian
dokter, kanker hati adalah takdir dari Allah.
Dari kutipan di atas, pengarang menyampaikan bahwa kita sebagai umat muslim
harus menerima takdir yang diberikan oleh Allah Swt, karena setiap dibalik peristiwa
banyak mengandung hikmah.
Berikut ini adalah rincian pesan yang mengandung kategori pesan Akhlak
menurut kesepakatan 3 juri.
Pesan Akhlak yang terkandung dalam bab I novel Cinta-Mu Seluas Samudra
karya Gola Gong, yaitu:
a. “Oh, Sayang…, kamu kedinginan ya?” seorang wanita cantik blasteran Belanda
memeluk bayinya erat-erat. Dia ingin memberikan kehangatan tubuhnya kepada
bayinya yang baru berumur satu bulan.
Dari kutipan di atas, pengarang menyampaikan bahwa kasih sayang seorang ibu
memang sangat besar untuk setiap anaknya.
Pesan Akhlak yang terkandung dalam bab II novel Cinta-Mu Seluas Samudra
karya Gola Gong, yaitu:
a. “Kenapa Bapak sama Ibu menolong saya? Kenapa tidak membiarkan saya
mati?” Anah menatap mereka. “Percuma saya hidup…”
Dari kutipan di atas, pengarang menyampaikan bahwa sesama umat muslim harus
saling tolong-menolong selama kita mampu.
Pesan Akhlak yang terkandung dalam bab III novel Cinta-Mu Seluas Samudra
karya Gola Gong, yaitu:
a. Bulloh menerima uang itu dengan hati yang tersayat-sayat. Dia tidak
mempunyai pilihan lain. Anak dan istrinya butuh makan, butuh biaya sekolah,
butuh beli susu, sepatu, baju, bayar listrik, bayar kontrakan rumah, bayar ini-
itu…
Dari kutipan di atas, pengarang menyampaikan bahwa dalam mencari nafkah
untuk kehidupan haruslah yang halal, karena Allah menyukai hamba-hamba-Nya yang
bekerja keras dengan cara yang halal.
Pesan Akhlak yang terkandung dalam bab IV novel Cinta-Mu Seluas Samudra
karya Gola Gong, yaitu:
a. Orang itu pun hendak mendekati Hajar Aswad. Dia selalu mendorong jamaaah
lain yang hendak mendekati Hajar Aswad. Dia seolah-olah memberikan
kesempatan kepada Bashir dan Anah untuk mencium Hajar Aswad. Semuanya
jadi terasa serba mudah bagi Bashir dan Anah.
b. Begitulah yang terjadi kepada Bashir dan Anah. Segala urusan menjadi serba
mudah. Itu pun terulang ketika mereka ingin shalat sunnah di Hijir Ismail.
Sementara orang-orang harus berdesak-desakan, mereka malah diberi
keleluasaan. Selalu saja ada orang yang mempersilahkan mereka.
Dari kutipan di atas, pengarang menyampaikan bahwa selama kita sering berbuat
baik terhadap banyak orang, maka kita juga akan dapat perlakuan yang sama dengan
orang lain.
Berikut ini adalah rincian pesan yang mengandung kategori pesan Syari’ah
menurut kesepakatan 3 juri.
Pesan Syari’ah yang terkandung dalam bab I novel Cinta-Mu Seluas Samudra
karya Gola Gong, yaitu:
a. “Ummu, apa itu shalat?” tanyanya polos. “Shalat adalah satu bentuk
peribadatan dalam agama saya, yaitu Islam, sebagai tanda berserah diri kepada
Allah.”
Dari kutipan di atas, pengarang menyampaikan bahwa shalat merupakan sebagai
tiang agama umat Islam dan hanya kepada Allah lah kita berserah diri.
Pesan Syari’ah yang terkandung dalam bab II novel Cinta-Mu Seluas Samudra
karya Gola Gong, yaitu:
a. Kini Anah menggelar sajadah panjang dilantai kamar hotel. Dia menghadap
kiblat,. Hanya kepada-Nyalah dia bersimpuh untuk memohon petunjuk.
Dari kutipan di atas, pengarang menyampaikan bahwa hanya orang-orang yang
beriman lah yang meminta pertolongan dalam menghadapi musibah dengan tabah dan
selalu mengerjakan shalat. Karena sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar.
Pesan Syari’ah yang terkandung dalam bab III novel Cinta-Mu Seluas Samudra
karya Gola Gong, yaitu:
a. Pak Hari sudah berusaha menjelaskan kepada istrinya bahwa dia khilaf.
Bahkan, dia berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.
Dari kutipan di atas, pengarang menyampaikan bahwa manusia tidak luput dari
kesalahan, dan alangkah baiknya untuk segera bertobat dan tidak mengulangi
kesalahan yang sama. Karena Allah akan memaafkan kesalahan orang-orang yang
bertaubat.
Pesan Syari’ah yang terkandung dalam bab IV novel Cinta-Mu Seluas Samudra
karya Gola Gong, yaitu:
a. “Nggak, nggak boleh kita batalkan. Ini panggilan Allah. Saya akan sehat ketika
berangkat nanti. Insya Allah,” kata Anah yang berbaring di tempat tidur. Dia
menangis ketika menyampaikan niatnya untuk tetap ke Mekkah.
Dari kutipan di atas, pengarang menyampaikan bahwa pergi Haji adalah
hukumnya wajib, pergi Haji merupakan rukun Iman yang harus dilaksanakan apabila kita
mampu.
No Judul Paragraf
Juri I Juri II Juri III Juri I Juri II Juri III Juri I Juri II Juri III
1 √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √
5 √ √ √ √ √ √ √ √
6 √ √ √ √ √ √ √
7 √ v √ √ √ √ √ √ √
8 √ √ √ √ √
9 √ √ √ √ √ √ √
10 √ √ √ √ √
11 √ √ √ √ √ √ √ √
12 √ √ √ √ √ √ √ √
13 √ √ √ √ √ √ √
14 √ √ √ √ √ √ √ √
15 √ √ √ √ √ √ √ √
16 √ √ V √ √ √ √ √
17 √ √ √
18 √ √ √ √ √ √ √
19 √ √ √ √ √ √
20 √ √ √ √ √ √ √ √
21 √ √ √ √ √ √ √
22 √ √ √ √ √ √ √ √ √
23 √ √ √ √ √
24 √ √ √ √ √ √ √ √ √
25 √ √ √ √ √ √
26 √ √ √ v √ √ √ √
27 √ √ √ √ √ √ √
28 √ √ √ √ √ √ √
29 √ √ √ √ √ √ √ √ √
30 √ √ √ √ √ √ v √
31 √ √ √ √ √ √ √ √
32 √ √ √ √ √ √ √ √
33 √ √ √ √ √ √
34 √ √ √ √ √ √ √ √
35 √ √ √ √ √ √
36 √ √ √ √ √ √ √
37 √ √ √ √ √ √
38 √ √ √ √ √ √ √ √
39 √ √ √ √ √ √ √ √
40 √ √ √ v √ √ √ √ √
41 √ √ √ √ √ √ √ √
42 √ √ √ √ √ √ √
43 √ √ √ √ √ √ √ √ √
44 √ √ √ √ √ √ √ √ √
45 √ √ √ √ √ √ √ √
46 √ √ √ √ √ √
47 √ √ √ √ √ √ √
48 √ √ √ √ √ √
TABEL KALIMAT ATAU DIALOG YANG MENGANDUNG UNSUR PESAN DAKWAH, PADA NOVEL CINTA-MU SELUAS
SAMUDRA KARYA GOLA GONG
Kategori Pesan Dakwah
Bayi Mungil Tak
Berdosa Itu Dibuang
di Stasiun Kereta
Api
Bayi Mungil Tak
Berdosa Itu Dibuang
di Stasiun Kereta
Api
Bayi Mungil Tak
Berdosa Itu Dibuang
di Stasiun Kereta
Api
Syari'ahAqidah Akhlak
1
1
1
49 √ √ √ √ √ √ √
50 √ √ √ √ √ √ √
51 √ √ √ √ √ √ √
52 √ √ √ √ √ √ √ √
53 √ √ √ √ √ √ √ √
54 √ √ √ √ √ √ √ √ √
55 √ √ √ √ √ √ √ √
56 √ √ √ √ √ √ √
57 √ √ √ √ √ √ √
58 √ √ √ √ √ √ √
59 √ v √ √ √ √ √
60 √ √ √ √ √ √ √ √
61 √ √ √ √ √ √ √
62 √ √ √ √ √ √ v
63 √ √ √ √ √ √ √
64 √ √ √ √ √ √ √
65 √ √ √ √ √ √ √ √ √
66 √ √ √ √ √ √
67 √ √ √ √ √ √
68 √ √ √ √ √ √ √ √ √
69 √ √ √ √ √ √
70 √ √ √ √ √ √ √ √
71 √ √ √ √ √ √ √ √ √
72 √ √ √ √ √ √
73 √ √ √ √ √ √ √ √
74 √ √ √ √ √ √ √
1 √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ v √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √
5 √ √ √ √ √ √ √
6 √ √ √ √ √ √ v √
7 √ √ √ √ √ √
8 √ √ √ √ √ √ √ √
9 √ √ √ √ √ √ √ √ √
10 √ √ √ √ √ √ √
11 √ √ √ √ √ √
12 √ √ √ √ √ √ √ √
13 √ √ √ √ √ √
14 √ √ √ √ √ √
15 √ √ √ √ √
16 √ √ √ √ √ √ √ √ √
17 √ √ √ √ √
18 √ √ √ √ √ √ √ √ √
19 √ √ √ √ √ √ √
20 √ √ √ √ √ √ √ √
21 √ √ √ √ √ √ √ √ √
22 √ √ √ √ √ √ √ √
23 √ √ √ √ √ v √
24 √ √ √ √ √ √ √
25 √ √ √ √ √ √ √ √ √
26 √ √ √ √ √ √
27 √ √ √ √ √ √
28 √ √ √ √ √ √ √ √ √
29 √ √ √ √ √ √ √ √ √
30 √ √ √ √ √ √
31 √ √ √ √ √ √ v
32 √ √ √ √ √ √ √ √
33 √ √ v √ √ √
34 √ √ √ √ √ √
35 √ √ √ √ √ √ √ √
36 √ √ √ √ √ √ √ √ √
Bayi Mungil Tak
Berdosa Itu Dibuang
di Stasiun Kereta
Api
1
Keluarga Hidayat
Menolong Anah dari
Kehancuran
2
2
Keluarga Hidayat
Menolong Anah dari
Kehancuran
37 √ √ √ √ √ √ √
38 √ √ √ √ √ √ √ √ √
39 √ √
40 √ √ √ √ √ √ √
41 √ √ √ √ √ √
42 √ √ √ √ √ √ v
43 √ √ √ √ √ √
44 √ √ √ √ √ √ √ √ v
45 √ √ √ √ √ √ √ v
1 √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √
5 √ √ √ √ √ √
6 √ √ √ √ √ √ √ √
7 √ √ √ v √ √ √ √ √
8 √ √ √ √ √ √ √
9 √ √ √ √ √ √ √
10 √ √ √ √ √ √ √
11 √ √ √ √ v √ √
12 √ √ √ √ √ √ √ √ √
13 √ √ √ √ √ √ √
14 √ √ √ √ √ √ √
15 √ √ √ √ √ √ √ √
16 √ √ √ √ √
17 √ √ √ √ √ √ √
18 √ √ √ √ √ √
19 √ √ √ √ √ √ √ v √
20 √ √ √ √ v
21 √ √ √ √ √ √ √
22 √ √ √ √ √ √ √
23 √ √ √ √ √ √ V √ √
24 √ √ √ √ √ √ √
25 √ √ √ √ √ v √ √
26 √ √ √ √ √ V
27 √ √ √ √ √ √ √ √
28 √ √ √ √ √
29 √ √ √ √ √ √ √ √ √
30 √ √ √ √ √ v
31 √ √ √ √ √ √ √ √ √
32 √ √ √ √ √ √
33 √ √ √ √ √ √ √ √ v
34 √ √ √ √ √ √ √ √
35 √ √ √ v v v v √ √
36 √ √ √ √ √ √ √ √
37 √ √ √ √ √ √
38 √ √ √ √ √ √
39 √ √ √ √ √ √ √ v √
40 √ √ √ √ √ √ √ √
41 √ √ √ √ √ √ √
42 √ √ √ √ v √ √ √ √
43 √ √ v √ √ √ √ v
44 √ √ √ √ √ √
45 √ √ √ √ √ V
46 √ √ √ √ √ √ √
47 √ √ √ √ √ v √ V
48 √ √ √ √
49 √ √ V √ √ √ √ √ √
50 √ √ √ √
51 √ √ √ √ √ √ √ √ √
52 √ √ √ √ √
53 √ √ √ √ √ √ √ √ √
3
3
3
2
Keluarga Hidayat
Menolong Anah dari
Kehancuran
Pak Hari
Natadiningrat Hidup
Sebatang Kara
Pak Hari
Natadiningrat Hidup
Sebatang Kara
Pak Hari
Natadiningrat Hidup
Sebatang Kara
54 √ √ √ √ √ √
1 √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √
5 √ √ √ √ √ √ √
6 √ √ √ √ √ V √
7 √ v √ √ √
8 √ √ √ √ √ √ √ √
9 √ √ √ √ √ √
10 √ √ √ √ √ √ √
11 √ √ √ √ √ √
12 √ √ √ V √ √
13 √ √ √ √ √ √ √ √ √
14 √ √ √ √ √ √
15 √ √ √ √ √ √
16 √ √ √ √ √ √ √
17 √ √ √ √ √ √ √ √
18 √ √ √ √ √ √ V √
19 √ √ √ √ √ √ √
20 √ √ √ √ √ √ √ √
21 √ √ √ √ √ √ √ √
22 √ √ √ √ √ √ V
23 √ √ √ √ √ √ √ √
24 √ √ √ √ √ √ √ √ √
25 √ √ √
26 √ √ √ √ √ √ √ √ √
27 √ √ √ √ √ √ √
28 √ √ √ √ √ √ √
29 √ √ √ √ √ √ √ √ √
30 √ √ √ √ √ √
31 √ √ √ √ √ √ √ √ √
32 √ √ √ √ √ √
33 √ √ √ √ √ √ √ √
34 √ √ √ √ √ √ √
35 √ √ √ √ √ √
36 √ √ √ √ √ √ √ √ √
37 √ √ √ √ √ v
38 √ √ √ √ √ √ √ √ √
39 √ √ √ √ √ √ √ √
40 √ √ √ √ √ √ √ √ √
41 √ √ √ √ √ √ √ √
3
Anah Terkena
Kanker Hati dan
Menyuruh Bashir
Menikah dengan
Mutiara
Anah Terkena
Kanker Hati dan
Menyuruh Bashir
Menikah dengan
Mutiara
4
4
Pak Hari
Natadiningrat Hidup
Sebatang Kara