ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

199
ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU “MERAIH BENING HATI DENGAN MANAJEMEN QOLBU” Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Caesar Nova Arrasyiid NIM. 11140510000120 JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2018 M  

Transcript of ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

Page 1: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

“MERAIH BENING HATI DENGAN MANAJEMEN

QOLBU”

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Caesar Nova Arrasyiid

NIM. 11140510000120

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1440 H/2018 M

 

Page 2: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

“MERAIH BENING HATI DENGAN MANAJEMEN

QOLBU”

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Caesar Nova Arrasyiid

NIM. 11140510000120

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1440 H/2018 M

 

Page 3: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU MERAIH

BENING HATI DENGAN MANAJEMEN QOLBU

Skripsi

Diajukan untuk Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk

Memenuhi Pesryaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Caesar Nova Arrasyiid

NIM: 11140510000120

Pembimbing:

Drs. S. Hamdani, M.A.

NIP: 195503091994031001

 

Page 4: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Caesar Nova Arrasyiid

NIM : 11140510000120

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Analisis Isi

Pesan Dakwah Dalam Buku Meraih Bening Hati Dengan

Manajemen Qolbu adalah benar merupakan karya saya sendiri

dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam penyusunannya.

Adapun kutipan yang ada dalam penyusunan karya ini telah saya

cantumkan sumber kutipannya dalam skripsi. Saya bersedia

melakukan proses yang semestinya sesuai dengan peraturan

perundangan yang berlaku jika ternyata skripsi ini sebagian atau

keseluruhan merupakan plagiat dari karya orang lain.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

Jakarta, 08 Oktober 2018

Caesar Nova Arrasyiid

NIM 11140510000120

 

Page 5: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

 

Page 6: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

i

ABSTRAK

Caesar Nova Arrasyiid

11140510000120

Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Buku “Meraih Bening Hati

Dengan Manajemen Qolbu”

Saat ini kemajuan teknologi memudahkan para da‟i untuk

menyampaikan dakwahnya melalui media. Di antaranya media

sosial, blog dan e-book. Namun media cetak masih tetap eksis di

pasaran, karena banyak buku yang menyajikan informasi

bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan rohani para mad‟u

dengan bahasa yang menarik untuk dibaca dengan rentang waktu

yang lama. Maka dakwah bil qalam adalah dakwah yang

dilakukan melalui media cetak dengan jangkauan luas sehingga

dimana saja mad‟u berada bisa tetap menikmati sajian dakwah.

Seperti buku Meraih Bening Hati Dengan Manajemen Qolbu

karya Abdullah Gymnastiar yang berisikan konsep manajemen

qolbu yaitu memelihara kebeningan hati dengan mengenal Allah

lebih mendalam.

Berdasarkan konteks di atas, maka pertanyaan

penelitiannya adalah : Bagaimana isi pesan dakwah yang

terkandung dalam buku Meraih Bening Hati Dengan Manajemen

Qolbu? Kemudian apa isi pesan dakwah yang paling dominan

dalam buku Meraih Bening Hati Dengan Manajemen Qolbu?

Penelitian ini menggunakan metode analisis isi (content

analysis) melalui pendekatan kuantitatif. Menurut Holsty, analisis

isi merupakan suatu teknik yang dilakukan untuk menarik

kesimpulan dengan melakukan pengkategorian pesan secara

tersusun dan sesuai. Teknik analisis data dilakukan setelah

peneliti mengkategorikan pesan dakwah menjadi 3 kategori

Aqidah, Syariah dan Akhlak dari beberapa paragraf dalam buku

Meraih Bening Hati Dengan Manajemen Qolbu, kemudian diuji

menggunakan 3 orang juri yang berkompeten.

Setelah melakukan pengolahan data maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa pesan yang paling dominan dalam buku

Meraih Bening Hati Dengan Manajemen Qolbu adalah pesan

akhlak dengan hasil prosentase sebesar 54%, dilanjutkan dengan

pesan Aqidah 23% dan pesan syariah 23%.

Kata Kunci: Pesan Dakwah, Meraih Bening Hati

Dengan Manajemen Qolbu, Aqidah, Syari’ah, Akhlak

 

Page 7: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

iii

ABSTRACT

Caesar Nova Arrasyiid

11140510000120

Analysis of the Content of Da'wah Messages in the Book

"Reaching the Clear Heart with Qolbu Management"

Currently technological advances make it easier for da'is

to deliver their da'wah through the media. Among them are social

media, blogs and e-books. However, print media still exist on the

market, because many books that provide useful information to

meet the spiritual needs of the mad'u with interesting language to

read with a long time span. So the da'wah wa qalam is the da'wah

that is carried out through print media with a wide range so that

wherever you are, you can still enjoy the dakwah offerings. Like

the book Reaching the Clear Heart with Abdullah Gymnastiar's

Qolbu Management which contains the concept of qolbu

management that is maintaining the clarity of heart by knowing

God more deeply.

Based on the above context, the research questions are:

How do the contents of the da'wah message contained in the book

Achieve a Clear Heart with Qolbu Management? Then what is

the most dominant message of da'wah in the book Reaching the

Clear Heart with Qolbu Management?

This study uses content analysis method through a

quantitative approach. According to Holsty, content analysis is a

technique that is carried out to draw conclusions by categorizing

messages in a structured and appropriate manner. Data analysis

techniques were carried out after the researchers categorized the

message of da'wah into 3 categories of Aqidah, Sharia and

Morals from several paragraphs in the book Reaching Clear Heart

with Qolbu Management, then tested using 3 competent judges.

After processing the data, it can be concluded that the

most dominant message in the book Reaching Clear Heart with

Qolbu Management is moral message with a percentage of 54%,

followed by the message Aqidah 23% and the message sharia

23%.

Keywords: Message Da'wah, Reaching the Clear Heart with

the Management of Qolbu, Aqidah, Syari'ah, Akhlak

 

Page 8: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulilah puji syukur peneliti panjatkan kehadirat

Allah SWT yang selalu memberikan kenikmatan, keberkahan,

kekuatan, kesabaran, dan ilmu pengetahuan sehingga peneliti

dapat menyelesaikan tugas penelitian skripsi ini. Shalawat

teriring salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda nabi

Muhammad saw yang telah membawa umatnya dari zaman

kegelapan menuju zaman yang tercerahkan dengan ilmu

pengetahuan seperti saat ini. Beliau adalah referensi utama dalam

bertindak dan menjalani kehidupan ini.

Peneliti menyadari dalam penulisan skripsi ini peneliti

mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti

mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. DR. H. Arief Subhan, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Suparto, M.Ed, Ph.D., selaku

wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Hj. Roudhonah, M.Ag.,

selaku wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, serta Dr.

Suhaimi, M.Si., selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan.

2. Drs. Masran, M.A, dan Fita Fathurokhmah selaku ketua

dan sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

3. Drs. S. Hamdani, M.A, selaku dosen pembimbing yang

telah meluangkan waktunya dan senantiasa membimbing peneliti

untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

 

Page 9: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

vi

4. Dr. Armawati Arbi, M.Si, selaku penasihat akademik

yang selalu memberikan saran-saran terbaik untuk perkuliahan

dan skripsi ini.

5. Segenap Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta

pengalamannya kepada peneliti. Peneliti berharap semoga ilmu

yang diberikan dapat bermanfaat bagi peneliti dan masyarakat

luas.

6. Segenap staf perpustakaan utama yang telah memberikan

pelayanan kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan

penelitian.

7. Segenap staf perpustakaan fakultas yang telah membantu

peneliti menyediakan layanannya untuk menyelesaikan

penyusunan skripsi ini.

8. Segenap staf akademik yang memudahkan peneliti dalam

mengurus segala bentuk surat yang dibutuhkan dan persyaratan

lain untuk bisa menyelesaikan rangkaian penelitian dan

perkuliahan.

9. Dosen Penguji Seminar Proposal Pia Khoirotun Nisa,

M.skom. dan Ade Masturi, M.A. yang telah memberikan

waktunya untuk menguji dan memberikan semangat kepada

peneliti untuk terus meneruskan penelitian ini.

10. Dosen Penguji sidang munaqasyah Dr. Yopi Kusmiati,

M.Si., selaku penguji I dan H. Zakaria, M.A., selaku penguji II

yang telah memberikan koreksi dan saran yang bermanfaat bagi

penulis, sehingga skripsi ini lebih terarah dan mendekati

sempurna.

 

Page 10: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

vii

11. Kepada tiga juri : Ustadz Adi Suhadi, S.Pd.I (juri 1),

Ustadz Laksmito Abdul Hamid, S.T, M.M (juri 2), dan Ustadz M.

Jamal, M.Pd (juri 3) yang telah bersedia memberikan waktunya

untuk menjadi juri dalam penelitian ini. Semoga atas segala

bantuannya mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah SWT.

12. Keluarga Besar KPI 2014 beserta teman-teman KPI C

2014, terimakasih telah memberikan warna baru dalam hidup ini.

13. Teman-teman Kuat Iman Project dan

UINJKTVIDGRAM, M. Zehan Fatturahman, S.Sos, Jordi

Moenalsyah, S.Sos, M. Fiqri Fahrizal Yusuf, S.Sos, Riza Ardila

S.Sos, Reza Mardhani, S.Sos Abdullah Hanif, S.Sos, Rialdi

Pratama, S.Sos, Eko Ramdhani, S,Sos, M. Sayid Furqon S.Sos,

M. Khairil Rais, S.Sos, Akbar Firmansyah Munarfa, S.Sos,

Mutiara Lestari S.Sos, Abdul Mukhlis Arofi, S.Sos, M. Naufal

Mauludy, S.Sos, dan Dzil terima kasih telah menjadi wadah

bersama mengisi kegiatan untuk berkarya dibidang videografi

dan bantuannya baik dalam hal materi maupun non materi.

14. KKN Panah Sosial, terimakasih atas kebersamaan yang

telah dilalui sebagai tugas mengabdi kepada masyarakat Desa

Sepatan Kampung Tari Kolot dan sebagai syarat akademik yang

harus dilalui untuk bisa menyelesaikan perkuliahan.

15. Keluarga peneliti. Orang tua tercinta, Ibunda Susepti

Jamilah dan Alm. Ayahanda Fajar Adi Purnama, yang selalu

memberikan yang terbaik tanpa terkecuali untuk anak-anaknya.

Semoga kelak menjadi amal jariyah yang terus mengalir dan

menjadi investasi yang berharga bagi keluarga seperti yang

diharapkan. Untuk kakek (Kaswadi dan Abdul Suchud), nenek

 

Page 11: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

viii

(Suparni dan Suprapti), om, tante, adik (Sekar Putri Widya

Kartika), dan sepupu yang senantiasa menjadi pemicu semangat,

terimakasih atas do‟a dan dukungannya.

16. Untuk semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu

per satu, mohon maaf dan terima kasih atas kebaikan hatinya

telah membantu penyelesaian skripsi ini. Semoga Allah

membalas semuanya dengan balasan yang lebih baik. Aamiin.

17. Pembaca skripsi ini, semoga banyak manfaat yang dapat

diambil dari penelitian ini.

Jakarta, 17 September 2018

Caesar Nova Arrasyiid

 

Page 12: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

ix

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................... v

DAFTAR TABEL .................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................1

A.Latar Belakang Masalah ................................................ 1

B.Identifikasi Masalah ....................................................... 5

C.Batasan dan Rumusan Masalah...................................... 6

D.Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................... 7

E.Metodologi Penelitian .................................................... 8

F.Tinjauan Pustaka .......................................................... 15

G.Sistematika Penulisan .................................................. 18

BAB II LANDASAN TEORITIS............................................21

A. Pengertian Analisis Isi ................................................ 21

B. Konsep Dakwah .......................................................... 24

C. Pengertian Pesan Dakwah ........................................... 36

D. Buku Sebagai Media Dakwah..................................... 39

E. Pengertian Hati dan Manajemen Qolbu ...................... 42

BAB III GAMBARAN UMUM...............................................51

A. Sekilas Biografi K.H. Abdullah Gymnastiar .............. 51

B. Deskripsi Isi Buku ....................................................... 53

 

Page 13: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

x

C. Ruang Lingkup Buku .................................................. 56

D. Kandungan Dakwah Dalam Buku ............................... 58

E. Profil Buku .................................................................. 60

BAB IV HASIL TEMUAN DAN ANALISIS DATA............63

A. Isi Pesan Dakwah dalam Buku Meraih Bening Hati

Dengan Manajemen Qolbu ........................................................ 63

B. Isi Pesan Dakwah yang Paling Dominan Dalam Buku

Meraih Bening Hati Dengan Manajemen Qolbu ..................... 110

BAB V PENUTUP..................................................................115

A. Kesimpulan ............................................................... 115

B. Saran-Saran................................................................ 116

DAFTAR PUSTAKA ............................................................ 119

LAMPIRAN............................................................................123

 

Page 14: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kategori Pesan Dakwah ............................................... 11

Tabel 2 Sub Kategori Pesan Dakwah ........................................ 63

Tabel 3 Hasil Kategori Pesan Dakwah Penilaian Juri ............... 64

Tabel 4 Koefisien Reabilitas Kesepakatan Kategori Pesan

Dakwah ..................................................................................... 67

Tabel 5 Nilai Kesepakatan Antar Juri Mengenai Pesan Aqidah 68

Tabel 6 Nilai Hasil Penelitian Kategori Pesan Aqidah ............. 79

Tabel 7 Nilai Kesepakatan Antar Juri Mengenai Pesan Syariah85

Tabel 8 Nilai Hasil Penelitian Kategori Pesan Syariah ............. 87

Tabel 9 Nilai Kesepakatan Antar Juri Mengenai Pesan Akhlak 98

Tabel 10 Nilai Hasil Penelitian Kategori Pesan Akhlak..........100

Tabel 11 Pesan Dakwah Paling Dominan................................110

 

Page 15: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Bimbingan Skripsi

2. Sampul Depan Buku Meraih Bening Hati Dengan Manajemen

Qolbu

3. Sampul Belakang Buku Meraih Bening Hati Dengan

Manajemen Qolbu

4. Surat Pernyataan Juri 1

5. Surat Pernyataan Juri 2

6. Surat Pernyataan Juri 3

7. Coding Sheet

8. Tabel Penilaian Antar Juri

 

Page 16: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini masyarakat bisa dengan sangat mudah untuk

mendapatkan berbagai macam kebutuhan informasi, salah

satunya adalah informasi tentang islam melalui buku-buku

keagamaan ataupun internet. Hal ini selaras dengan kemajuan

teknologi komunikasi dan informasi sebagai sebuah sarana yang

dapat menghubungkan suatu masyarakat di satu tempat dengan

masyarakat di tempat lain.

Namun, walaupun perkembangan media komunikasi dan

informasi semakin pesat, media komunikasi melalui tulisan

seperti buku, novel, surat kabar, atau majalah masih memiliki

pembaca setia. Ditengah maraknya media komunikasi dan

informasi elektronik seperti televisi, internet, e-book (electronic

book) ataupun gadget, ternyata buku atau novel yang diterbitkan

masih tetap eksis di pasaran.

Perkembangan teknologi komunikasi yang selalu

memberikan inovasi-inovasi terbaru kepada penggunanya

memunculkan beraneka ragam media komunikasi yang sebaiknya

dimanfaatkan secara optimal oleh manusia untuk berkomunikasi

dan tentunya umat islam juga dapat memanfaatkan media

komunikasi sebagai mediator untuk menyampaikan pesan moral

yang baik dan juga sebagai media berdakwah para da‟i.

 

Page 17: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

2

Maka dakwah merupakan usaha untuk menyerukan dan

menyampaikan kepada perorangan manusia dan seluruh umat

manusia di dunia, meliputi perintah melakukan perbuatan baik

dan perintah meninggalkan perbuatan buruk sesuai dengan Al-

qur‟an dan sunah melalui berbagai macam cara dan media. Oleh

karena itu, dakwah islam merupakan faktor dalam mewujudkan

masyarakat yang berkualitas seperti firman Allah dalam Qur‟an

surat An-Nahl (125):

لموعظة الحسنة وجادلهم ادع إلى سبل ربك بالحكمة وا

ك هو أعلم بمن ضل عن سبله وهو أعلم أحسن إن رب بالت ه

﴾٥٢١بالمهتدن ﴿

Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu

dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka

dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang

lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan

Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat

petunjuk.

Sekarang ini para da‟i harus bisa memanfaatkan media

komunikasi dalam menyampaikan dakwah mereka salah satunya

adalah media cetak. Perkembangan dakwah dalam media cetak

telah berkembang pesat karena banyak buku yang menyajikan

informasi yang sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan

rohani para mad‟u dengan bahasa yang mudah dimengerti serta

menarik untuk dibaca dengan rentang waktu yang lama.

 

Page 18: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

3

Salah satunya dakwah melalui tulisan yang sering disebut

dengan dakwah bil qalam yaitu dakwah melalui tulisan yang

dilakukan dengan keahlian di berbagai media, baik media cetak

seperti buku dan media elektronik. Dakwah bil qalam

jangkauannya lebih luas kapan saja dan dimana saja sehingga

mad‟u dapat menikmati sajian dakwah.1

Da‟wah bi al-qalam adalah mengajak manusia dengan

cara bijaksana kepada jalan yang benar menurut perintah Allah

SWT lewat seni tulisan atau media cetak. Mengingat kemajuan

teknologi informasi yang memungkinkan seseorang

berkomunikasi secara intens dan menyebar seluas-luasnya, maka

dakwah lewat tulisan dimanfaatkan oleh kemajuan teknologi

informasi.2

Buku yang mengandung pesan dakwah yaitu buku yang

pesan-pesannya terdapat nilai aqidah, syari‟ah dan akhlak yang

dapat diterapkan dalam aspek kehidupan sosial dan kehidupan

sehari-hari. Seperti buku yang berjudul “Meraih Bening Hati

Dengan Manajemen Qolbu” karya K.H Abdullah Gymnastiar

atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan Aa Gym,

menyajikan kumpulan tulisan beliau yang dibukukan dan pernah

dimuat di Pikiran Rakyat Bandung setiap hari Kamis dan rentang

pemuatannya delapan bulan sejak awal tahun 2002.3

1Samsul Munir Amin, Metode Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009) h. 11.

2Suf Kasman, Jurnalisme Universal Menelusuri Prinsip-Prinsip

Da‟wah Bi Al-Qalam dalam Al-Quran, (Jakarta: Teraju, 2004), h. 120. 3Abdullah Gymnastiar, Meraih Bening Hati Dengan Manajemen

Qolbu, (Jakarta: Gema Insani Press, 2002), h. Vii.

 

Page 19: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

4

Pada setiap sub babnya buku ini menyajikan bahasan

menarik yang berbeda dalam satu tema, setiap sub bab adalah

kumpulan artikel Manajemen Qolbu di harian Pikiran Rakyat

Bandung. Tema yang ada pada buku ini di antaranya: Mengenal

Allah, Akhlak Mulia, Keluarga Sakinah, Manajemen Diri,

Penyakit Hati, Tema Lain-lain, dan jumlah sub bab dari setiap

artikel yaitu ada 32 pembahasan.

Walaupun terbilang cukup lama jika dilihat dari tahun

terbitnya, tetapi buku ini dipilih karena isi pembahasan dalam

setiap sub babnya tetap relevan dengan permasalahan-

permasalahan yang dialami oleh masyarakat sampai saat ini.

Salah satunya adalah permasalahan penyakit hati, sederhana

memang tapi bila tidak segera diobati dengan cara yang tepat

maka bisa menimbulkan ketidakharmonisan dalam kehidupan

bermasyarakat, maka dari itu di dalam buku ini dibahas secara

tuntas tentang rahasia untuk sembuh dari penyakit hati yang

dialami, serta masih banyak lagi sub bab yang pembahasannya

masih berkaitan dengan umat muslim sampai sekarang.

Kemudian tulisan-tulisan Aa Gym ini memiliki makna

yang dalam. Walau disampaikan dengan cara yang sederhana,

namun sarat dengan pesan yang membumi. Buku ini juga

menyajikan konsep manajemen qalbu yaitu konsep yang

merupakan sebuah metode untuk mengajak jama‟ahnya supaya

mampu menyelaraskan olah pikir, olah hati dan olah tindakan

(zikir). Intinya adalah me-manage dan memelihara kebeningan

hati dengan cara mengenal Allah lebih mendalam dengan amalan

atau zikir. Untuk kemudian mengisinya dengan nilai-nilai ruhani

 

Page 20: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

5

Islam seperti sabar, ridho, tawakal, ikhlas, jujur, serta dengan

ikhtiar.

Sehingga dengan gaya bahasa Aa Gym yang mempunyai

ciri khas bergaya tutur lembut dan mudah dimengerti oleh

khalayak pembaca mulai dari anak-anak muda hingga mereka

yang sudah berusia senja. Da‟wah bi al-qalam yang dilakukannya

bisa berpengaruh kepada terbentuknya akhlaqul karimah kepada

mad‟u yang membaca.

Karena salah seorang Penyair yang berasal dari Arab

bernama Syauqi pernah mengatakan bahwa:

ما الأمم ت وإن فإن هم ذهبت أخلاقهم ذهبوا¤ الأخلاق ما بق

”Suatu Bangsa, Negara dan Agama akan berjaya bila

warga dan umatnya terdiri dari orang–orang yang mempunyai

akhlak mulia (Luhur) dan sebaliknya jika suatu Negara atau

Agama bila warga negara dan umatnya mempunyai akhlak yang

buruk maka runtuhlah Bangsa dan Agama tersebut”.4

Oleh karena itu berdasarkan latar belakang tersebut

penulis mengambil judul pada penelitian ini yaitu “ANALISIS

ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU MERAIH BENING

HATI DENGAN MANAJEMEN QOLBU.”

B. Identifikasi Masalah

Banyaknya Media Komunikasi yang dimanfaatkan para

Da‟i untuk menyebarluaskan dakwah islam, salah satunya dengan

4“Syauqi Bey” Artikel di akses pada 09 Oktober 2018 dari

https://tulisanterkini.com/artikel/serba-serbi/status-facebook/8776-syauqi-bey-

pada pukul 11.00.

 

Page 21: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

6

media cetak. Aa Gym adalah salah satu tokoh muda dari

Pesantren Daarut Tauhid Gegerkalong Bandung yang menjadi

idola jutaan umat, namun sejak beliau memutuskan untuk

berpoligami nama Aa Gym seakan-akan menghilang dari

peredaran terlepas benar atau salahnya tindakan yang diambil

beliau, memang disikapi secara kontroversial oleh masyarakat

Indonesia, termasuk di kalangan sebagian ulama.5 Maka peneliti

tertarik untuk menemukan isi pesan dakwah apa saja yang

terkandung dalam buku “Meraih Bening Hati Dengan

Manajemen Qolbu” dan pesan dakwah apa yang paling dominan

pada salah satu karyanya yaitu kumpulan tulisan artikel yang

berjumlah 32 dan dimuat di Pikiran Rakyat Bandung setiap hari

Kamis selama 8 bulan dari awal tahun 2002 yang kemudian

dikumpulkan dalam bentuk buku.

C. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Agar pembahasan tidak meluas, maka batasan masalah

pada penelitian ini hanya dibatasi pada Pembahasan Akhlak

mulia, Mengenal Allah, Penyakit Hati, dan Manajemen Diri

terdapat pada buku “Meraih Bening Hati Dengan Manajemen

Qolbu.”

5Arfinal, Wilayah Wacana Dakwah AA GYM Berdasarkan Kajian

Tata Bahasa Fungsional, (Universitas Andalas Padang: Linguistika

Kultura,2008), Vol.02, no.01.

 

Page 22: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

7

2. Rumusan Masalah

Dengan demikian agar penelitian ini lebih terarah maka

penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

a. Bagaimana isi pesan dakwah yang terdapat dalam buku

“Meraih Bening Hati Dengan Manajemen Qolbu?

b. Apa isi pesan dakwah yang paling dominan dalam buku

Meraih Bening Hati dengan Manajemen Qolbu?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan permasalahan di atas, adapun tujuan

penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui isi pesan dakwah yang terkandung

dalam buku Meraih Bening Hati Dengan Manajemen Qolbu

b. Untuk Mengetahui isi pesan dakwah yang paling

dominan.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Penelitian ini dapat dijadikan sebuah kajian yang menarik

dalam menyampaikan pesan dan memberikan hal yang positif

terhadap perkembangan ilmu pengetahuan mengenai penyebaran

dakwah Islam melalui konsep Manajemen Qolbu khususnya

melalui media buku tentang penelitian analisis isi sebagai media

penyampaian pesan. Serta dapat menambah wawasan bagi

penulis dan pembaca.

 

Page 23: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

8

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan

masukan bagi mahasiswa dan masyarakat untuk lebih menyukai

buku sebagai media komunikasi dan juga memberikan wawasan

kepada generasi muda untuk lebih memahami ajaran islam

melalui media buku yang telah dikemas semenarik mungkin

sehingga dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari.

E. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

metode analisis isi (Content Analysis), yaitu teknik penelitian

ilmiah yang tujuannya untuk mengetahui gambaran karakteristik

isi. Pengertian isi disini mengidentifikasi objek secara tampak

atau nyata dan dilakukan secara objektif, valid dan reliable. Jadi

menganalisis sesuai apa yang tersurat, bukan apa yang dirasakan

oleh peneliti.6 Menurut Krippendorff, analisis isi adalah suatu

teknik penelitian yang dibuat untuk menarik kesimpulan yang

dapat direplikasi (ditiru) dan sahih datanya dengan memerhatikan

konteksnya.7

Metode analisis isi yang digunakan yaitu dengan

membaca untuk menelaah isi dari buku Meraih Bening Hati

Dengan Manajemen Qolbu karya K.H. Abdullah Gymnastiar dan

6Eriyanto, Analisis Isi Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Ilmu

Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 15. 7Eriyanto, Analisis Isi Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Ilmu

Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, h. 15.

 

Page 24: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

9

unit pengamatannya adalah per-paragraf yang mengandung

konteks pesan dakwah dalam pesan tersebut.

2. Paradigma dan Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan paradigma

positivistik. Positivistik menempatkan teori sebagai titik tolak

utama dalam kegiatan penelitiannya. Teori menjadi sumber

jawaban utama atas rasa ingin tahu peneliti. Dalam penelitian

kuantitatif/positivistik, yang dilandasi pada suatu asumsi bahwa

suatu gejala itu dapat diklasifikasikan, dan hubungan gejala

bersifat kausal (sebab akibat).8 Dalam penelitian ini, teori yang

digunakan adalah teori analisis isi dengan melakukan pengukuran

terhadap varibel yaitu pesan dakwah dalam buku Meraih Bening

Hati Dengan Manajemen Qolbu.

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah sumber-sumber tempat

memperoleh keterangan.9 Subjek dalam penelitian ini adalah

buku Meraih Bening Hati Dengan Manajemen Qolbu, sedangkan

objek penelitiannya adalah isi pesan atau konten pesan yang ada

di dalam pembahasan buku Meraih Bening Hati Dengan

Manajemen Qolbu.

8Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2004), h. 42. 9Tatang M Arifin, Menyusun Rencana Penelitian, (Jakarta: Rajawali

Press, 1968), h. 92.

 

Page 25: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

10

4. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan membaca teks di dalam

buku “Meraih Bening Hati Dengan Manajemen Qolbu.” Waktu

penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Pada Bulan Juli 2108, Peneliti melakukan observasi dengan

cara membaca dan mengamati setiap paragraf dalam buku Meraih

Bening Hati Dengan Manajemen Qolbu.

2. Bulan Agustus 2018, peneliti melakukan pertemuan dengan

Juri I, II, dan III.

3. Bulan September 2018 minggu ke-1, peneliti melakukan

pengolahan data dari hasil ketiga orang juri.

4. Bulan September 2018 minggu ke-2, peneliti melakukan

analisis dan menetapkan kesimpulan..

5. Teknik Pengumpulan Data

Penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan

cara sebagai berikut :

a. Observasi atau pengamatan berarti setiap kegiatan untuk

melakukan pengukuran. Observasi atau pengamatan diartikan

lebih sempit, yaitu pengamatan dengan menggunakan indera

penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan-

pertanyaan.10

Observasi dilakukan dengan cara membaca dan

mengamati setiap paragraf dalam buku Meraih Bening Hati

Dengan Manajemen Qolbu.

10

Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial Suatu Teknik

Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu lainnya, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1995), cet ke-1, h. 69.

 

Page 26: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

11

b. Coding Sheet, yaitu tabel yang berisikan kategori pesan

yang dijadikan objek penelitian. Coding Sheet dibuat berdasarkan

kategorisasi yang telah ditetapkan sesuai dengan isi buku Meraih

Bening Hati Dengan Manajemen Qolbu.

c. Dokumentasi, yaitu mengumpulkan data berupa catatan,

buku-buku penelitian, buku dakwah, buku komunikasi serta data

lainnya yang berkaitan dengan buku tersebut.

6. Teknik Pengolahan Data

a. Kategorisasi Pesan

Untuk memudahkan memahami isi pesan dakwah pada

buku “Meraih Bening Hati Dengan Manajemen Qolbu”, maka

peneliti membuat kategori pesan dakwah dalam bentuk

kategorisasi sebagai berikut :

Tabel 1

Kategorisasi Pesan Dakwah

No. Kategorisasi

1. Aqidah

2 Syari‟ah

3. Akhlaq

 

Page 27: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

12

Berdasarkan kategori tersebut, maka dibuat definisi

operasionalnya sebagai berikut :

1. Aqidah secara etimologis berarti ikatan, atau sangkutan.

Sedangkan secara praktis, aqidah berarti kepercayaan, keyakinan,

atau iman. Sedangkan secara terminologis, menurut Hasbi dan

telah dikutip oleh Hassan Saleh adalah “keyakinan akan

kebenaran sesuatu, yang terhujam dalam-dalam pada lubuk hati

seseorang, sehingga mengikat kehidupannya, baik dalam sikap,

ucapan, dan tindakannya”. Pembahasan mengenai aqidah Islam

meliputi pada arkanul iman (rukun iman yang enam) yaitu:

a. Iman kepada Allah

b. Iman kepada Malaikat-malaikatNya

c. Iman kepada Kitab-kitabNya

d. Iman kepada Rasul-rasulNya

e. Iman kepada Hari Kiamat

f. Iman kepada Qadha dan Qadar

2. Syari‟ah, yaitu aturan atau undang-undang yang turun dari

Allah SWT untuk mengatur hubungan sesama manusia dengan

Tuhan-Nya, mengatur hubungan sesama manusia, dan hubungan

manusia dengan alam semesta. Syari‟ah berhubungan dengan

amal lahir (nyata) dalam rangka menaati semua peraturan dan

hukum Allah dalam mengatur pergaulan hidup antar sesama

manusia.11

11

Moh. Ali Azis, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2004), h.

94-95.

 

Page 28: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

13

3. Akhlak, adalah sifat yang tertanam dalam diri manusia.

Sifat tersebut dapat dinilai baik dan buruk dengan menggunakan

ilmu pengetahuan dan norma agama.

7. Teknik Analisis Data

Analisis dilakukan dengan mengkategorisasikan setiap

paragraf yang masuk ke dalam tiga kategori pesan dakwah,

kemudian di analisis untuk mencari isi pesan dakwah apa saja

yang terkandung di dalamnya. Berikut adalah tahapan-tahapan

dalam menganalisa data:

a. Memasukkan data ke dalam lembar koding sesuai dengan

kategori yang telah ditentukan.

b. Untuk memperoleh reabilitas dan validitas kategori-

kategori isi buku dimintakan pengujian kategori kepada tiga juri

atau koder dari orang-orang yang dianggap kredibel di antaranya

: Juri I Ustadz Adi Suhadi, S.Pd.I, Juri II Ustadz Laksmito Abdul

Hamid, ST,M.M, Juri III Ustadz Jamal, M.Pd.

c. Hasil dari kesepakatan tim juri tersebut dijadikan sebagai

koefisien reabilitas dihitung dengan rumus Holsty,12

dengan

syarat angka reabilitas minimum yang ditoleransi adalah 0,7 atau

70%. Artinya apabila hasil perhitungan menunjukan reabilitas di

12

Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi,

(Jakarta: UIN Press, 2006), h. 76.

 

Page 29: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

14

atas 0,7 berarti alat ukur ini benar-benar reliable. Tetapi apabila

di bawah angka 0,7 berarti alat ukur tidak reliable13

yaitu:

Koefisien Reabilitas: 2M

N1+N2

Keterangan:

2M = Nomor keputusan yang sama antar juri

N1+N2 = Jumlah item yang dibuat oleh tim juri

M = Kesepakatan antar juri

N = Jumlah yang diteliti

Setelah itu diperoleh rata-rata nilai keputusan antar juri

(komposit reabilitas), dengan menggunakan rumus:

Komposit Reabilitas: ___N (x antar juri)

1 + (N-1) (x antar juri)

Keterangan:

N = Jumlah juri

X = Rata-rata koefisien reabitas antar juri

d. Kemudian dilakukan penghitungan prosentase mengenai pesan

dakwah yang dominan yang terdapat dalam buku ini,

13

Eriyanto, Analisis Isi Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu

Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2011), cet 1, h.

260.

 

Page 30: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

15

selanjutnya menganalisa data. Prosentase pesan dakwah yang

dominan dihitung dengan rumus:

P = F x100%

N

Keterangan:

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah

8. Pedoman Penulisan

Pedoman dalam teknik penulisan skripsi ini merujuk pada

buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan

Disertasi)” UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.

F. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka dilakukan agar penelitian yang sedang

dilakukan tidak terjadi duplikasi dan juga untuk mengetahui agar

skripsi yang peneliti tulis berbeda dari penelitian-penelitian

sebelumnya. Maka peneliti menemukan beberapa penelitian yang

berhubungan dengan analisis isi pesan dakwah dalam penelitian

ini, di antaranya adalah :

1. “Kepemimpinan K.H. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym)

Pada Pondok Pesantren Daaruttauhid Geger Kalong Bandung

Tahun 2006-2008.” Penelitian ini membahas manajemen qolbu

secara lisan dan pembatasan konsepnya hanya pada metode yang

disampaikan. Penelitian ini meneliti kepemimpinan yang

 

Page 31: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

16

digunakan oleh Aa Gym dalam memimpin Pondok Pesantren

Daaruttauhid Geger Kalong Bandung pada rentang waktu 2006-

2008 dan data yang diteliti adalah kumpulan video Aa Gym

ketika sedang berdakwah di pondok pesantren geger kalong

Bandung, Aa Gym menggunakan konsep manajemen qolbu yaitu

dengan pelurusan dan pembersihan hati dalam menerapkannya

pada pondok pesantren tersebut, kemudian didapatkan temuan Aa

Gym menggunakan metode-metode dalam menjalankan perannya

sebagai pemimpin di antaranya, pembersihan hati, pengenalan

diri, pemahaman diri, dan penilaian diri. Penelitian ini memiliki

persamaan dengan peneliti yaitu meneliti tentang konsep

manajemen qolbu yang digunakan oleh Aa Gym serta

menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun perbedaan skripsi

yang ditulis Muhammad Arifin Sholeh dan peneliti yaitu subjek

penelitian yang peneliti tulis adalah Buku Meraih Bening Hati

Dengan Manajemen Qolbu dan objek penelitiannya adalah isi

pesan dakwah dalam buku.14

2. Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Novel Moga Bunda

Disayang Allah, meggunakan teori formula Holsty dalam

menganalisis isi pesan dakwah yang ada, yaitu batas toleransi

antar coder harus di atas 0,70 atau 70%. Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa terdapat 38,4% pesan dakwah akhlak, 32%

pesan dakwah syariah dan 29,6% pesan dakwah aqidah pada

buku novel Moga Bunda Disayang Allah. Pesan dakwah yang

14

Muhammad Arifin Sholeh, Skripsi Kepemimpinan K.H. Abdullah

Gymnastiar (Aa Gym) Pada Pondok Pesantren Daaruttauhid Geger Kalong

Bandung Tahun 2006-2008.” (Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2008).

 

Page 32: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

17

paling dominan dalam buku tersebut adalah pesan dakwah akhlak

dimana isi novel tersebut lebih menekankan kepada contoh

perilaku akhlak mahmudah (baik) dan buruk (mazmumah) yang

terjadi kepada manusia pada alur cerita novel tersebut. Persamaan

penelitian ini adalah pada metode penelitian yang digunakan

yaitu kuantitatif dan isi pesan dakwah yang ingin diteliti yang

terdapat di dalam buku. Sedangkan perbedaan skripsi yang ditulis

oleh Bobby Dwi Sanjaya dan peneliti yaitu terletak pada subjek

penelitian yang peneliti tulis adalah Buku Meraih Bening Hati

Dengan Manajemen Qolbu.15

3. Analisis Isi Pesan Manajemen Qalbu Dalam Twitter

@AAGYM (K.H. Abdullah Gymnastiar).” Penelitian ini juga

membahas tentang analisis isi pesan manajemen qalbu yang

dilakukan oleh Aa Gym. Skripsi yang ditulis oleh Agnitia Citra

Resmi membahas manajemen qolbu dengan mengekategorikan

pesan dengan membaginya menjadi 3 yaitu memahami diri,

mengevaluasi diri dan mengendalikan diri. Hasil penelitian ini

menemukan bahwa pesan manajemen qolbu dalam twitter

meliputi memahami diri, evaluasi diri dan mengendalikan diri,

serta pesan yang paling dominan pada twitter Aa Gym pada bulan

Oktober-Desember 2012 adalah pesan memahami diri dengan

prosentase 47%. Persamaan penelitian ini yaitu menggunakan

pendekatan kuantitatif dan teori yang digunakan yaitu analisis isi

Holsty dengan batas toleransi minimum antar coder yaitu 0,70

15

Bobby Dwi Sanjaya, Skripsi Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam

Novel Moga Bunda Disayang Allah (Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2013).

 

Page 33: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

18

atau 70%. Sedangkan perbedaan skripsi ini dengan peneliti

adalah objek penelitian yang peneliti lakukan yaitu isi pesan

dakwah pada buku.16

Dari tinjauan pustaka di atas penelitian terdahulu dengan

penelitian yang akan penulis lakukan memang memiliki

kesamaan, namun juga terdapat perbedaan sehingga penulis tidak

melakukan penelitian yang sama. Subjek penelitian yang

digunakan adalah buku “Meraih Bening Hati Dengan Manajemen

Qolbu” karya K.H. Abdullah Gymnastiar dan objek penelitiannya

adalah isi pesan dakwah yang terdapat pada buku tersebut. Buku

yang saya analisis, berisi tentang kumpulan artikel manajemen

qolbu yang ditulis oleh K.H Abdullah Gymnastiar selama 8 bulan

dari awal tahun 2002. Demikian perbedaan penelitian penulis

dengan penelitian-penelitian yang sudah ada sebelumnya.

G. Sistematika Penulisan

Agar penulisan skripsi ini bersifat sistematis maka penulis

membaginya menjadi lima bab, setiap bab terdiri dari beberapa

sub bab, adapun sistematikanya adalah sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

Terdiri dari Latar Belakang Masalah, Identifikasi

Masalah, Batasan Masalah dan Rumusan Masalah, Tujuan dan

16

Agnitia Citra Resmi, Skripsi Analisis Isi Pesan Manajemen Qalbu

Dalam Twitter @AAGYM (K.H. Abdullah Gymnastiar).” (Jakarta: Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013).

 

Page 34: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

19

Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka, dan

Sistematika penulisan.

BAB II : Landasan Teoritis

Dalam Bab ini dijelaskan secara umum teoritis mengenai

Pengertian Analisis Isi, Konsep dakwah, Pengertian Pesan

Dakwah, Buku Sebagai Media Dakwah, dan Pengertian Hati dan

Manajemen Qolbu.

BAB III : Gambaran Umum

Gambaran umum terdiri dari Sekilas Biografi K.H

Abdullah Gymnastiar, Deskripsi Isi Buku, Ruang Lingkup Buku,

Kandungan Dakwah Dalam Buku, dan Profil Buku.

BAB IV : Temuan dan Analisis Data

Dalam bab ini berisi temuan dan analisis isi pesan dakwah

yang berkaitan dengan manajemen qalbu dalam buku meraih

bening hati dengan manajemen qolbu, serta pesan dakwah yang

paling dominan dalam buku.

BAB V : Penutup

Dalam bab ini peneliti akan memberikan kesimpulan dan

saran berdasarkan hasil penelitian.

 

Page 35: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

21

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Pengertian Analisis Isi

Analisis isi merupakan salah satu metode utama dari ilmu

komunikasi. Penelitian yang mempelajari isi media menggunakan

analisis isi. Lewat analisis isi peneliti dapat mempelajari

gambaran isi, karakteristik pesan, dan perkembangan (tren) dari

suatu isi1

Secara umum, analisis isi kuantitatif dapat didefinisikan

sebagai suatu teknik penelitian ilmiah yang ditujukan untuk

mengetahui gambaran karakteristik isi dan menarik inferensi dari

isi. Analisis isi ditunjukan untuk mengidentifikasi secara

sistematis isi komunikasi yang tampak dan dilakukan secara

objektif, valid, reliabel, dan dapat direplikasi.

Menurut Holsti dalam bukunya tahun 1969 yang dikutip

oleh Eriyanto Analisis isi adalah suatu teknik penelitian untuk

membuat inferensi yang dilakukan secara objektif dan identifikasi

sistematis dan karakteristik pesan. Dalam rumus formula Holsti,

angka reabilitas minimum yang ditoleransi adalah 0,7 atau 70%.

Artinya apabila hasil perhitungan menunjukan reabilitas di atas

1Eriyanto, Analisis Isi Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Ilmu

Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana, 2011), h. 11.

 

Page 36: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

22

0,7 berarti alat ukur ini benar-benar reliable. Tetapi

apabila di bawah angka 0,7 berarti alat ukur tidak reliable.2

Analisis isi banyak dipakai dalam bidang ilmu

komunikasi dan merupakan metode utama yang dipakai dalam

ilmu komunikasi baik media cetak maupun media elektronik.

Melalui analisis isi peneliti dapat mempelajari gambaran isi,

karakteristik pesan dari suatu isi. Analisis isi juga digunakan

hampir pada semua disiplin ilmu sosial sebagai penelitian

komunikasi.

Metode analisis isi ini sangat tepat digunakan dalam

bidang keilmuan komunikasi karena objek dalam penelitian ini

adalah isi pesan yang disampaikan oleh suatu media komunikasi.

Metode analisis isi merupakan suatu teknik sistematik untuk

menganalisis isi pesan dan mengolah pesan, atau suatu alat untuk

mengobservasi dan menganalisis isi perilaku komunikasi yang

terbuka dari komunikator yang dipilih.3

Salah satu ciri penting dari analisis isi adalah objektif.

Penelitian dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari suatu isi

secara apa adanya, tanpa adanya campur tangan dari peneliti.

Penelitian ini, menghilangkan bias, keberpihakan atau

kecenderungan tertentu dari peneliti.4

2Eriyanto, Analisis Isi Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu

Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2011), cet 1, h.

260. 3Burhan Bungin, ed, Metodologi Penelitian Kulitatif Aktualisasi

Metodologi ke Arah Ragam Kontemporer, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2003), h. 134. 4Eriyanto, Analisis Isi Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Ilmu

Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 16.

 

Page 37: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

23

Ada dua aspek penting dari objektifitas, yakni validitas

dan reabilitas. Validitas berkaitan dengan apakah analisis isi

mengukur apa yang benar-benar ingin diukur. Sementara

reabilitas berkaitan dengan apakah analisis isi akan menghasilkan

temuan yang sama biarpun dilakukan oleh orang dan waktu yang

berbeda.5

Dilihat dari pendekatan dalam analisis isi, dapat dibagi ke

dalam tiga bagian besar yaitu pendekatan analisis isi deskriptif,

eksplanatif dan prediktif. Analisis isi deskriptif sebatas

menggambarkan pesan, analisis eksplanatif berusaha untuk

menghubungkan di antara variable, dan penelitian prediktif

ditujukan untuk memprediksi variabel lain dengan menggunakan

suatu variabel. Pada penelitian kali ini, penulis menggunakan

penelitian analisisi deskriptif, yaitu analisis yang dimaksudkan

untuk menggambarkan secara detail suatu pesan, atau suatu teks

tertentu. Desain analisis ini tidak dimaksudkan untuk menguji

suatu hipotesis tertentu atau menguji hubungan di antara variabel.

Analisis isi ini hanya semata untuk deskripsi, menggambarkan

aspek-aspek dan karakteristik suatu pesan.6

5Eriyanto, Analisis Isi Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Ilmu

Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, h. 16. 6Eriyanto, Analisis Isi Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Ilmu

Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, h. 45-47.

 

Page 38: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

24

B. Konsep Dakwah

1. Pengertian Dakwah

a. Dakwah secara etimologi

Pengertian dakwah secara etimologi atau bahasa, kata

dakwah berasal dari bahasa Arab yaitu da‟a-yad‟u-da‟watan,

artinya mengajak menyeru memanggil. Dakwah dalam pengertian

tersebut, dapat dijumpai dalam ayat-ayat Al-Qur‟an (QS. Yusuf

(12): 33) antara lain:7

ه وإل دعونن إل ا مم جن أحب إل قال رب الس

هن وأكن من الجاهلن دهن أصب إل تصرف عن ك

Artinya: Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih

aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika

tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku

akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan

tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh".

Islam adalah agama dakwah,8 artinya agama yang selalu

mendorong pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan

kegiatan dakwah. Implikasi dari pernyataan Islam sebagai agama

dakwah menuntut umatnya agar selalu menyampaikan dakwah,

karena kegiatan ini merupakan aktivitas yang tak akan pernah

usai selama kehidupan dunia masih berlangsung.9

7Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), h. 1.

8M. Masyhur Amin, Dakwah Islam dan Pesan Moral, (Jakarta: Al-

Amin Press, 1997) h. 8. 9M. Munir, Metode Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2006),cet.2, h. 5.

 

Page 39: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

25

Maju mundurnya umat Islam sangat berkaitan erat dengan

kegiatan dakwah yang dilakukannya.10

Al-Qur‟an merupakan

sumber utama dalam melakukan dakwah yang mengandung

pesan nilai-nilai kebenaran yang dapat dijadikan pedoman. Oleh

karena itu nilai kebenaran Islam harus tersebar luas dan

penyampaian kebenaran tersebut merupakan tanggung jawab

umat Islam secara keseluruhan. Sesuai dengan misinya

“Rahmatan Lil Alamin”, Islam harus tampil dengan wajah yang

menarik supaya umat Islam mempunyai pandangan bahwa

kehadiran Islam bukan sebagai ancaman bagi hidup mereka

melainkan pembawa kedamaian dan ketentraman dalam

kehidupan mereka sekaligus sebagai pengantar menuju

kebahagiaan dunia dan akhirat.11

b. Dakwah secara terminologis

Dakwah dapat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk

memotivasi orang dengan basirah, maksudnya mendorong orang

dengan pengetahuan yang mendalam dengan tujuan agar motivasi

ini tepat sasaran. Maknanya yang berarti dakwah yang

disebarluaskan dengan cara damai bukan kekerasan, serta

mengutamakan aspek kognitif (kesadaran intelektual), dan afektif

(kesadaran emosional). Dakwah demikian ini, disebut sebagai

dakwah persuasif (membujuk).12

10

Didin Hafidudin, Dakwah Aktual, (Jakarta: Gema Insani Press,

1998) cet.3, h. 76. 11

M. Munir, Metode Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2006) cet.2, h.5. 12

A.Ilyas Ismail, Prio Hotman, Filsafat Dakwah Islam Rekayasa

Membangun Agama dan Peradaban Islam (Jakarta: Kencana, 2011) h. 29-30.

 

Page 40: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

26

Menurut Prof. H.M. Arifin, M.Ed, dakwah mengandung

pengertian sebagai suatu kegiatan ajakan baik dalam bentuk lisan,

tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan secara

individual maupun secara kelompok agar timbul dalam dirinya

suatu pengertian, kesadaran sikap, penghayatan serta pengamalan

terhadap ajaran agama sebagai pesan yang disampaikan

kepadanya dengan tanpa adanya unsur-unsur pemaksaan.13

Amrullah Ahmad mengatakan pada hakikatnya dakwah

Islam merupakan aktualisasi imani yang dimanifestasikan dalam

suatu sistem kegiatan manusia yang beriman dalam bidang

kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur untuk

memengaruhi cara merasa, berpikir, bersikap, bertindak manusia

pada tataran kenyataan individual dan sosio-kultural dalam

rangka mengusahakan terwujudnya ajaran Islam dalam semua

segi kehidupan dengan menggunakan cara tertentu.14

Dakwah adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara

sadar dalam rangka penyampaian pesan-pesan agama Islam

kepada orang lain agar mereka menerima ajaran Islam tersebut

dan menjalankannya dengan baik dalam kehidupan individual

maupun bermasyarakat untuk mencapai kebahagiaan manusia,

dengan menggunakan media dan cara-cara tertentu.15

Dakwah dapat diartikan dalam 2 pandangan, menurut

Prof. Toba Yahya Umar, M.A:

13

Arifin H.M, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2005) cet.5, h. 6. 14

Amrullah Ahmad, Dakwah Islam dan Perubahan Sosial ,

(Yogyakarta: PLP2M, 1985) h. 3. 15

Samsul Munir Amin, Rekonstruksi Pemikiran dakwah Islam,

(Jakarta: Amzah, 2008) Cet-1, h.7-8.

 

Page 41: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

27

1. Pengertian dakwah secara umum:

Ilmu yang berisikan ilmu pengetahuan cara-cara dan

tuntunan kepada jalan yang benar

2. Pengertian secara agama:

Mengajak manusia dengan cara yang bijaksana kepada

jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan, untuk

keselamatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat.16

Dari pengertian di atas, terdapat banyak pendapat yang

berbeda dalam menyatakan definisi dakwah. Jika ditarik dalam

pandangan yang sama dakwah merupakan suatu proses mengajak

umat manusia agar mengikuti ajaran-ajaran Islam sesuai dengan

Al-Qur‟an dan Hadits sehingga dapat diterapkan di kehidupan

sehari-hari. Dakwah merupakan bagian yang sangat penting

dalam kehidupan muslim karena dakwah adalah salah satu cara

untuk memberikan dorongan kepada orang lain untuk biasa

menerima ajaran Islam sesuai kesadarannya sendiri dengan

pesan-pesan agama yang disampaikan.

2. Metode Dakwah

Seorang da‟i sebagai subjek dakwah memerlukan

pengetahuan dan kecakapan dalam bidang metode. Dengan

mengetahui metode dakwah, maka penyampaian pesan-pesan

dakwah yang disampaikan seorang da‟i dapat mengena pada

sasaran dan dakwah dapat diterima oleh mad‟u sebagai objek

dakwah.

16

H. Hasanudin, Retorika Dakwah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang,

1986) cet.2, h. 8.

 

Page 42: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

28

Dari segi bahasa metode berasal dari dua kata yaitu

“meta” (melalui) dan “hodos” (jalan,cara).17

Dengan demikian

dapat diartikan bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus

dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Selain itu metode juga

berasal dari bahasa Jerman methodica, artinya ajaran tentang

metode. Dalam bahasa Yunani metode berasal dari kata methodos

artinya jalan, yang dalam bahasa Arab thariq.18

Dalam metode dakwah para pakar mengambil rujukan

utama kepada firman Allah Ta‟ala (QS. An-Nahl : 125):

ادع إلى سبل ربك بالحكمة والموعظة الحسنة وجادلهم

ك هو أعلم بمن ضل عن سبله وهو أعلم أحسن إن رب بالت ه

﴾٥٢١بالمهتدن ﴿

Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu

dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka

dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang

lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan

Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat

petunjuk” (QS.An-Nahl (6) : 125).

Di dalam ayat tersebut terdapat makna da‟i harus

memerhatikan mad‟u, sehingga mereka merasa tidak dipaksa.

Pada prinsipnya dakwah itu harus memanusiakan manusia, sesuai

dengan fitrahnya yang suci. Hal tersebut wajib menjadi pedoman

17

M. Arifin, Ilmu Pengetahuan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991),

cet 1, h. 61. 18

Hasanudin, Hukum Dakwah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996),

cet 1, h. 35.

 

Page 43: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

29

dalam merumuskan pesan dan menetapkan metode dakwah. Pada

prinsipnya metodologis dakwah itu ada empat cakupan:19

1) Al-Hikmah

Hikmah ditafsirkan sebagai integrasi antar ucapan dan

perbuatan, ilmu yang bermanfaat dan amal saleh, takut kepada

agama dan bersikap hati-hati dalam agama. Singkatnya, dari

tinjauan terminologis hikmah merujuk kepada ketepatan berkata

dan bertindak dan memperlakukan sesuatu secara bijaksana.

2) Mau‟izhah Hasanah

Metode dakwah melalui mau‟izah hasanah dilakukan

dengan perintah dan larangan disertai dengan unsur motivasi dan

ancaman yang diutarakan melalui perkataan yang dapat

melembutkan hati, menggugah jiwa dan mencairkan segala

bentuk kebekuan hati serta menguatkan keimanan. Metode ini

terdiri dari bentuk pengajaran dan pembinaan.

3) Al-Jidal bi al-lati hiya ahsan (Debat yang terpuji)

Metode dakwah ini dilakukan dengan dialog yang

berbasis budi pekerti yang luhur, tutur kata yang lembut serta

mengarah kepada kebenaran dengan maksud menolak argument

batil yang dipakai lawan dialog.

4) Tindakan yang setimpal (Iqabah bi al-Mitsl)

Dalam pemetaan metode dakwah, tindakan balasan

setimpal berada dalam lingkup dakwah bi al hikmah yang

diistilahkan dengan hikmat al-quwwah atau jihad qitaly (jihad

19

A. Ilyas Ismail, Prio Hotman, Filsafat Dakwah: Rekayasa

Membangun Agama dan Peradaban Islam (Jakart: Kencana, 2011), Cet ke-1,

h. 201-209.

 

Page 44: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

30

perang), maksud dari metode dakwah ini adalah bentuk menolak

fitnah terhadap dakwah islam. Secara teori dakwah dapat

dilakukan dengan 3 hal :

a. Dakwah Bil Lisan merupakan dakwah yang lebih bersifat

informatif, nilai persuasinya pun tidak ketinggalan karena tetap

mengarahkan kepada loyalitas mengikuti ajaran agama, karena

pada dasarnya dakwah bil lisan memberikan informasi mengenai

ajaran agama islam dengan tujuan agar sasaran dakwahnya

mampu memahami secara luas mengenai ajaran agama dan

berangsur-angsur terjadi perubahan sikap menjadi lebih baik

sehingga dapat menyampaikannya kepada orang banyak. Taktik

dakwah bil lisan dikenal dengan sebutan ceramah agama,

khutbah, pidato, pengajian.

b. Dakwah Bil Hal merupakan dakwah yang bersifat

persuasive karena dakwah bil hal ini pada hakekatnya adalah

pemanfaatan situasi dan kondisi masyarakat sebagai kegiatan

dakwah agar tumbuh rasa kepatuhannya terhadap ajaran Tuhan

dan agamanya. Strategi dakwah bil hal ini diterapkan sebagai

langkah mengubah keadaan masyarakat menjadi lebih baik dari

keadaan sebelumnya. Dakwah bil hal biasanya dilakukan di

lembaga pendidikan dan lembaga sosial.20

c. Dakwah Bil Qalam merupakan metode dakwah melalui

tulisan yang mempunyai kelebihan dapat dibaca dengan

berulang-ulang dan dapat dinikmati oleh ribuan pembaca di setiap

20

Bahri Ghazali, Dakwah komunikatif: Membangun Kerangka Dasar

Ilmu Komunikasi Da‟wah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997) Cet. 1, h. 21-

22.

 

Page 45: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

31

penjuru, juga lebih efektif dapat menghemat waktu. Seperti :

Koran, buku/novel,majalah.

3. Media Dakwah

Perkembangan teknologi saat ini menuntut para

pendakwah tidak ketinggalan untuk memanfaatkan teknologi

tersebut sebagai sarana dakwahnya. Para pendakwah dapat

dengan mudah menyampaikan pesan dakwahnya kepada mad‟u

dengan cepat dan efektif sehingga pesan dapat sampai kepada

mad‟u dimana pun mereka berada.

Ada beberapa jenis media komunikasi yang digunakan

dalam kegiatan berdakwah, antara lain :

a. Media Visual

Media komunikasi visual merupakan alat komunikasi

yang dapat digunakan dengan memanfaatkan indra penglihatan

dalam menangkap informasi. Seperti : Buku, surat kabar,

buletin/majalah, slide.

b. Media Auditif

Media auditif dalam pemahaman komunikatif merupakan

media yang dapat ditangkap melalui indra pendengaran.

Perangkat auditif ini pada umumnya alat-alat yang dapat

dioperasionalkan sebagai sarana penunjang kegiatan dakwah.

Seperti : Radio, tape recorder, telepon atau HandPhone.

c. Media Audio Visual

Media audio visual merupakan perangkat komunikasi

yang dapat ditangkap melalui indera pendengaran maupun

penglihatan. Media audio visual ini lebih dapat dimanfaatkan

 

Page 46: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

32

semua kalangan masyarakat. Seperti : Movie Film, televisi, dan

Video.21

4. Materi Dakwah

Materi dakwah (Maddah ad-da‟wah) dalam istilah

komunikasi disebut dengan istilah message (pesan).22

Jadi materi

dakwah merupakan pesan-pesan dakwah Islam yang harus

disampaikan subjek kepada objek dakwah yaitu keseluruhan

ajaran Islam yang ada di dalam Kitabullah maupun Sunnah

Rasul-nya.23

Pesan-pesan dakwah yang disampaikan kepada

objek dakwah adalah pesan-pesan yang berisi ajaran Islam.

Sumber materi dakwah pada dasarnya bersumber pada dua pokok

ajaran Islam yakni Al-Qur‟an dan Hadits.24

Akan tetapi secara

konseptual pada dasarnya materi dakwah tergantung pada tujuan

dakwah yang hendak akan dicapai.

Materi dakwah yang harus disampaikan tercantum dalam

penggalan (QS. Al-Ashr :3)25

الحات وتواصوا بالحق إل الذن آمنوا وعملوا الص

بر وتواصوا بالص

Artinya: kecuali orang-orang yang beriman dan

mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya

21

Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif : Membangun Kerangka Dasar

Ilmu Komunikasi Da‟wah, h. 34-44. 22

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), h. 88. 23

Hafi Anshari, Pemahaman dan Pengalaman Dakwah, (Surabaya:

Al-Ikhlas, 1993), h. 140. 24

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), h. 88-

89. 25

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, h. 89.

 

Page 47: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

33

mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi

kesabaran.

Dalam arti lebih luas, kebenaran dan kesabaran

mengandung makna nilai-nilai akhlak. Jadi dakwah seharusnya

menyampaikan, mengundang, dan mendorong mad‟u sebagai

objek dakwah untuk memahami nilai-nilai yang memberikan

makna pada kehidupan, baik kehidupan dunia maupun kehidupan

akhirat. Dari sistem nilai ini dapat diturunkan aspek syariah dan

fiqih yang merupakan rambu-rambu untuk kehidupan akhirat.26

Menurut Endang Saifuddin Anshari pokok-pokok ajaran

Islam diklasifikasikan menjadi tiga pokok, yaitu:27

1. Masalah Keimanan (Aqidah)

Aqidah adalah pokok kepercayaan Islam. Akidah Islam

disebut Tauhid dan merupakan inti kepercayaan. Tauhid adalah

suatu kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam Islam,

aqidah merupakan I‟tiqad bathiniyyah yang mencakup masalah-

masalah yang erat hubungannya dengan rukun iman.28

a. Iman kepada Allah SWT

b. Iman kepada Malaikat Allah SWT

c. Iman kepada Kitab allah SWT

d. Iman kepada Rosul Allah SWT

e. Iman kepada Hari Kiamat

f. Iman kepada Qadha dan Qadar

26

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, h. 89. 27

Dikutip dari Endang Saifuddin Anshari dalam buku Moch. Ali Azis,

Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 332. 28

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), h. 90.

 

Page 48: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

34

Masalah aqidah ini secara garis besar ditunjukan oleh

Rasulullah SAW.29

وم الآخر مان أن تؤمن بالله وملائكته وكتبه ورسله وال الإ

ره وشره )رواه مسلم( وتؤمن بالقدر خ

Artinya : “iman ialah engkau percaya kepada Allah,

malaikat-malaikatnya, kitab-kitabnya, rasul-rasulnya, hari akhir

dan percaya adanya ketentuan Allah yang baik maupun yang

buruk”(H.R Muslim)

Dalam bidang aqidah ini bukan saja pembahasannya

tertuju pada masalah yang wajib diimani, akan tetapi materi

dakwah juga meliputi masalah yang dilarang sebagai lawannya,

seperti syirik dan ingkar adanya Tuhan.

2. Masalah Keislaman (Syari‟ah)

Syari‟ah adalah seluruh hukum dan perundang-undangan

yang terdapat dalam Islam, baik yang berhubungan antara

manusia dengan Tuhan yang disebut ibadah, adapun antar

manusia dengan sesama manusia yang disebut muamalah.30

a. Ibadah artinya menyembah, tunduk dan patuh. Ibadah

meliputi thaharah, sholat, zakat, puasa, pergi haji jika mampu.

b. Muamalah : Al-Qunnul Khas (hukum perdata), muamalah

(hukum niaga), munakahat (hukum nikah), waratsah (hukum

waris), Al-Qunnul‟am (hukum publik), hinayah (hukum

29

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, h. 89-90. 30

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, h. 90.

 

Page 49: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

35

pidana), khilafah (hukum Negara), jihad (hukum perang dan

damai).

3. Masalah budi pekerti (akhlak)

Akhlaq berasal dari kata khalaqa yakhluqu artinya

menciptakan. Maka akhlak adalah segala sikap dan tingkah laku

seseorang yang tertanam dalam diri manusia. Akhlak dalam

aktivitas dakwah atau materi dakwah merupakan pelengkap

keimanan dan keislaman seseorang, karena Islam menjunjung

tinggi nilai-nilai moralitas dalam kehidupan manusia. Dengan

akhlak yang baik dan keyakinan agama yang kuat maka Islam

membentuk moral yang baik. Secara garis besar akhlak terbagi

menjadi 3:31

a. Akhlak kepada Allah SWT

b. Akhlak kepada sesama manusia

c. Akhlak kepada lingkungan (hewan dan tumbuhan)

Ajaran akhlak dalam Islam termasuk ke dalam materi

dakwah yang penting untuk disampaikan kepada masyarakat

penerima dakwah. Islam menjunjung tinggi nilai moralitas dalam

manusia. Dengan akhlak yang baik maka Islam dapat

membendung moral menjadi lebih baik.

Pada dasarnya materi dakwah dapat disesuaikan ketika

da‟i menyampaikan materi dakwahnya kepada mad‟u. Pokok-

pokok materi dakwah yang disampaikan juga harus melihat

situasi dan kondisi mad‟u sebagai penerima dakwah agar pesan

31

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), h. 91-

92.

 

Page 50: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

36

yang disampaikan dapat diterima oleh mad‟u dan dapat

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam penyusunan materi dakwah juga perlu

memperhatikan tentang penggunaan bahasa, karena bahasa

dakwah harus dibedakan. Bahasa dakwah harus lebih bersifat

persuasif.32

Selain itu isi pesan dakwah hendaknya direncanakan dan

disusun terlebih dahulu dan harus dipahami oleh para da‟i. Para

pengkaji ilmu komunikasi sepakat bahwa isi pesan (materi) yang

tersusun baik dan sistematis memiliki pengaruh yang lebih efektif

daripada pesan yang tidak tersusun dengan baik dan sistematis.33

C. Pengertian Pesan Dakwah

Pesan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki

arti suruhan, perintah, nasihat, harus disampaikan kepada orang

lain.34

Dalam bahasa Inggris kata pesan adalah message yang

memiliki arti pesan, warta, dan perintah suci. Ini diartikan bahwa

pesan adalah perintah suci, dimana terkandung nilai-nilai

kebaikan.

Menurut H.A.W Widjaja mengartikan pesan adalah

keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator.35

Penyampaian pesan dapat dilalui melalui lisan, tatap muka,

32

Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer : Sebuah Studi Komunikasi,

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), cet. Ke-1, h. 252. 33

Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer : Sebuah Studi Komunikasi, h.

248. 34

Wjs. Purwa Darminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 2005), edisi ke-3, h. 883. 35

H.A.W Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta:

BumiAksara, 1997), cet. Ke-3, h. 14.

 

Page 51: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

37

langsung atau menggunkan media tulisan. Isi pesan dapat berupa

anjuran atau masukan. Onong Uchjana mengartikan pesan

sebagai seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh

komunikator.36

Pesan adalah informasi yang akan dikirim kepada

si penerima. Pesan ini dapat berupa verbal maupun non verbal.

Pesan dalam islam ialah nasehat, permintaan, amanah

yang harus disampaikan kepada orang lain. Sedangkan pesan

dakwah adalah semua pernyataan yang bersumber dari Al-

Qur‟an dan As-Sunnah baik secara tertulis maupun bentuk

pesan-pesan (risalah).37

Pesan dakwah menurut Mustofa Bisri

mengandung pengertian segala pernyataan yang berupa

seperangkat lambang yang bermakna yang disampaikan untuk

mengajak manusia agar mengikuti ajaran-ajaran Islam dan

mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari yang bertujuan

untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.38

Untuk membedakan pesan dakwah dengan pesan yang

lainnya, seperti pesan dalam komunikasi, maka perlu dikenali

karakteristik pesan dakwah. Karakteristik pesan dakwah yang

dimaksud tidak dibedakan secara spesifik antara karakteristik

dakwah yang bersifat verbal maupun non-verbal.

36

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1997), cet. Ke-2, h. 43. 37

Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama,

1997), cet. Ke-1. h. 43. 38

Mustofa Bisri, Saleh Ritual Saleh Sosial, (Bandung : Mizan, 1995),

h. 28.

 

Page 52: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

38

1. Mengandung unsur kebenaran

Karakteristik pertama dan utama dalam pesan dakwah

Islam adalah adanya kebenaran dalam setiap pesan yang

disampaikan, berbeda dengan komunikasi di mana dalam

prosesnya bias mengandung unsur yang tidak benar atau negatif.

Kebenaran yang dimaksud dalam pesan dakwah adalah

kebenaran yang bersumber dari Allah Swt., sebagaimana yang

dinyatakan dalam firman-Nya (QS. Al-Baqarah (2) : 147)

ك فلا تكونن من الممترن الحق من رب

Artinya: Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu

jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.

2. Membawa Pesan Perdamaian

Sesuai dengan namanya Islam yang berkata dasar salam

artinya damai. Perdamaian menjadi unsur penting yang harus

dikembangkan dalam penyampaian pesan dakwah. Kekerasan,

radikalisme, terorisme, peperangan, dan pertikaian merupakan

perilaku yang harus dihindari dalam proses penyampaian pesan

dakwah.

3. Tidak bertentangan dengan nilai-nilai universal

Pesan dakwah hendaknya disampaikan dalam konteks

lokalitas dari mad‟u yang menerima pesan. Dengan cara tersebut,

pesan dakwah akan mudah diterima masyarakat karena sesuai

dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat. Dalam hal ini perlu

 

Page 53: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

39

dibedakan antara sumber dengan proses penyampaian dan

pemaknaan pesan dakwah. Dalam perspektif sumber pesan

dakwah, maka islam diyakini sebagai ajaran yang bersumber dari

Tuhan dan diyakini sebagai ajaran yang universal. Al-Qur‟an

sebagai wahyu yang diterima oleh Rasulullah merupakan sumber

ajaran universal, bukan hanya untuk orang Islam Arab, tetapi

diperuntukan juga untuk orang di luar Arab. Dengan kata lain

pesan dakwah berlaku secara universal untuk semua manusia di

dunia.39

D. Buku Sebagai Media Dakwah

Menyampaikan informasi di zaman modern saat ini tidak

cukup jika hanya menggunakan lisan kepada masyarakat luas

karena informasi yang disampaikan hanya dapat menjangkau

jarak yang terbatas. Oleh karena itu, penggerak dakwah harus

mampu mengembangkan hal-hal yang baru agar pesan yang

disampaikan dapat sampai kepada khalayak luas dalam jangkauan

yang jauh sekalipun.

Lajunya perkembangan teknologi komunikasi yang

merupakan suatu sarana untuk menghubungkan masyarakat

dengan masyarakat lain dibumi yang luas ini tumbuh sangat

pesat. Kecanggihan teknologi komunikasi dapat mempengaruhi

seluruh kegiatan manusia, termasuk di dalamnya kegiatan

39

Abdul Basit, Filsafat Dakwah, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

2013), h. 142-144.

 

Page 54: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

40

dakwah sebagai pola penyampaian informasi dan pengetahuan.40

Sebagai suatu kegiatan keagaaman, dakwah dituntut agar dapat

dikemas dengan terapan media komunikasi sesuai dengan mad‟u

yang dihadapi. Selain itu dakwah menggunakan media

komunikasi juga lebih efektif dan dapat menghemat waktu.

Salah satu cara yang dapat dilakukan da‟i dalam

menyampaikan pesannya yaitu melalui media cetak. Penerapan

berdakwah melalui media cetak berarti berdakwah melalui tulisan

dari pena pendakwah untuk menyampaikan pesan dakwahnya

melalui tulisan yang dapat dihayati isinya dan dibaca berulang

oleh pembaca.

Menulis merupakan tradisi intelektual muslim. Tradisi ini

merupakan dorongan islam dari penguasaan ilmu yang terdapat

dalam diri seseorang sehingga dari penguasaan ilmu tersebut

dapat disampaikan melalui media tulisan dan dapat dijadikan

sebuah buku yang didalamnya terdapat pesan-pesan yang

terkandung dan dapat dijadikan contoh dalam kehidupan.

Buku adalah suatu media tulisan yang digunakan para

pendakwah untuk menyampaikan pesan-pesan dakwahnya. Allah

SWT berfirman dalam surat Luqman ayat 27 :

ه من بعده سبعة مد ما ف الأرض من شجرة أقلام والبحر ولو أن

عزز حكم إن الل أبحر ما نفدت كلمات الل

Artinya: Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan

laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi)

40

Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar

Ilmu Komunikasi Da‟wah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997), cet. Ke-1, h.

33.

 

Page 55: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

41

sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya

(dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa

lagi Maha Bijaksana.

Manfaat buku bagi masyarakat tidak hanya sebatas

sebagai media pendidikan dan pengajaran, melainkan buku dapat

dimaknai sebagai media dakwah.41

Para ulama salaf telah

mempergunakan buku sebagai media dakwah yang efektif.

Bahkan buku-buku dapat bertahan lama dan menjangkau

masyarakat secara luas menembus ruang dan waktu.

Pemanfaatan buku sebagai media dakwah dapat dilakukan

sebagai bentuk sarana yang dapat memberikan pemahaman dan

mampu memberikan perubahan bagi pembacanya ke arah yang

lebih baik. Semua buku dapat dijadikan sarana dakwah. Dakwah

melalui buku berarti buku tersebut harus berdimensi pengetahuan

keagamaan yang mengantarkan kepada pembacanya pada nilai-

nilai yang ma‟ruf dan hasanah.42

Para da‟i atau ulama penulis cukup banyak yang telah

mengabdikan namanya dengan menulis dan mengarang

buku/kitab sebagai kegiatan dakwahnya. Bahkan sampai sekarang

kitab karya ulama terdahulu masih tetap dikaji, seperti imam Al-

Ghazali menulis Ihya‟ Ulumuddin, Imam Nawawi menulis

Riyadh Ash-Shalihin.43

41

Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif : Membangun Kerangka Dasar

Ilmu Komunikasi Da‟wah, h. 42. 42

Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar

Ilmu Komunikasi Da‟wah., h. 42. 43

Samsul Amir Munir, Ilmu Dakwah, (Jakarta : Amzah, 2009), h. 123.

 

Page 56: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

42

E. Pengertian Hati dan Manajemen Qolbu

1. Pengertian Hati

Hati merupakan organ manusia yang berada di bagian

dalam tubuh manusia. Hati juga disebut Qalbu. Hati ada dua

pengertian, yakni hati dalam arti daging dan hati dalam arti

sesuatu yang halus, bersifat ketuhanan.

a. Hati dalam arti daging adalah sebuah organ tubuh yang

tersimpan dan terlindung tulang belulang yang berada di dada di

sebelah kiri manusia. Pada daging hati terdapat lubang dan

jaringan yang halus. Di dalam (rongga) terdapat pula darah hitam

yang menjadi sumber roh. Dari An Nu‟man bin

Basyir radhiyallahu „anhuma, Nabi shallallahu „alaihi wa

sallam bersabda,

أل وإن فى الجسد مضغة إذا صلحت صلح الجسد كله ، وإذا

فسدت فسد الجسد كله . أل وهى القلب

“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging.

Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka

rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati

(jantung)” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).44

b. Makna lain dari hati ialah merupakan sesuatu yang halus,

rabbaniyah (ketuhanan), ruhaniyah (kerohanian), dan terkait

dengan hati jasmani (ditubuh kita). Hati halus inilah hakikat

manusia, hati halus inilah yang mampu mengenal diri sendiri dan

44

“Jika Hati Baik” Artikel di akses pada 09 Oktober 2018 dari

https://rumaysho.com/3028-jika-hati-baik.html pada pukul 15.58.

 

Page 57: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

43

hati tulus inilah yang diajak bicara, disiksa, dicela, dan dituntut

oleh Tuhan.45

Hati dalam pengertian ini, mempunyai kaitan dengan

jasmani yang menentukan sifat watak manusia yang tampak

secara lahiriah. Hati bagaikan raja yang dapat membuat manusia

melakukan apa saja, baik atau buruk, tergantung pada kondisi hati

itu. Sesuatu yang diungkapkan dengan pikiran hanya akan

menyentuh pikiran. Sedangkan yang disampaikan dengan hati

yang tulus, akan menyentuh relung hati pendengar yang paling

dalam.46

Jadi pentingnya organ hati pada diri manusia dalam arti

daging yaitu sebagai organ tubuh yang berfungsi untuk

memproses pencernaan, penyerapan zat gizi dalam tubuh dan

penghasil energi dengan memecahkan lemak, hati juga dapat

membuat manusia melakukan apa saja baik atau buruk tergantung

pada kondisi hati. Hati yang baik adalah hati yang bersih, hati

yang bersih adalah senantiasa berdzikir kepada Allah SWT

(mengingat Allah) maka secara otomatis orang yang senang

berdzikir kepada Allah ia akan selalu merasa tentram jiwanya dan

perilakunya baik. Karena makna lain dari hati merupakan sesuatu

yang halus, di dalam rongga hati terdapat darah hitam yang

menjadi sumber roh hal ini menunjukan bahwa hati berkaitan

dengan ketuhanan (rabbaniyah) dan kerohanian (ruhaniyah). Hati

halus inilah sebenarnya hakikat manusia, yang menentukan

46

Hernowo dan M. Deden Ridwan, ed., Aa Gym dan Fenomena

Daaruttauhid (Bandung : Mizan, 2002), h. 25.

 

Page 58: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

44

segala aktivitasnya kepada Tuhan dan kepada manusia dalam

berbuat baik dan buruk, karena hati halus inilah yang mampu

mengenal diri sendiri, diajak bicara, disiksa, dicela, dan dituntut

oleh Tuhan.

2. Pengertian Manajemen Qolbu

a. Konsep Manajemen Qolbu

Konsep manajamen qolbu adalah memahami diri dan

kemudian mau serta mampu mengendalikan diri setelah

memahami benar siapa diri kita sebenarnya. Hatilah yang

menunjukan watak dan siapa diri kita sebenarnya. Hatilah atau

“qalbu”-lah yang membuat kita mampu berprestasi semata demi

Allah SWT. Apabila hati bersih, bening dan jernih tampaknya

keseluruhan perilaku diri kita juga akan menampakan kebersihan,

kebeningan, dan kejernihan. Penampilan setiap insan merupakan

refleksi dari hatinya sendiri.47

Konsep manajemen qolbu K.H Abdullah Gymnastiar ini

kemudian melahirkan prinsip bahwa apabila seseorang hatinya

dibuat bersih, maka dia akan menjadi “pusat” segala aktivitas di

bumi. Hati akan menyedot seluruh perhatian orang dari segala

jenis profesi, baik pedagang, guru, praktisi dakwah, maupun

pemimpin. Orang yang hatinya bersih, secara otomatis akan

membuat geraknya memiliki magnet luar biasa. Kata-katanya

akan meyakinkan dan menyejukan hati lawan bicaranya.

Sikapnya akan menunjukan bahwa dia senantiasa sedang diawasi

47

Hernowo dan M. Deden Ridwan, ed., Aa Gym dan Fenomena

Daarutauhid, (Bandung: Mizan, 2002), h. 43.

 

Page 59: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

45

oleh Allah SWT. Totalitas dirinya menampakan sebuah keadaan

bahwa hanya ridha Allah yang diharapkan, Allah menjadi pusat

segala orientasi kehidupan. Sebagaimana sabda Rasulullah saw

“dalam diri manusia terdapat suatu organ. Kalau organ itu baik,

maka baik jugalah seluruh manusia itu; tapi kalau ia busuk, busuk

pula lah seluruh manusia itu. Organ itu adalah „hati‟.” Kalau

hatinya sehat, secara otomatis pikiran, cara bicara, dan

tindakannya juga sehat. Kalau badan disehatkan tetapi hatinya

tidak disehatkan, maka kesehatan badannya membawa masalah.

Namun, jika otak dicerdaskan, hati tidak disehatkan,

kecerdasannya juga akan membawa masalah.48

Dalam

penyebarannya Aa Gym mendekati unsur khalayak umum,

individu tertentu, negara, serta pasar.49

Manajemen qalbu mencangkup pembersihan hati, yang

meliputi pesan hati yang senantiasa membuat pikiran bekerja

efektif, berfikiran positif. Pengenalan diri, yang meliputi pesan

mengenai potensi yang ada dalam diri manusia, jasad, akal, dan

qalbu, ilmu pemahaman diri, memberikan kebahagiaan dan

manfaat. Penilaian diri yang meliputi penilaian diri dari

lingkungan yang paling kecil, lingkungan keluarga, saudara-

saudara terdekat, dan orang-orang sekeliling lalu secara luas dan

48

Hernowo dan M. Deden Ridwan, ed., Aa Gym dan fenomena

daaruttauhid, h. 26. 49

Andi Faisal Bakti, “Daarut Tauhid: New Approach to Dakwah for

Peace in Indonesia.” Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Komunikasi, vol. 8,

no. 1 (Juni 2006), h. 1.

 

Page 60: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

46

menyeluruh. Serta pembelajaran yang meliputi proses belajar

pada diri orang lain.50

b. Hakikat Manajemen Qalbu

Dua kunci penyelenggaraan manajemen qalbu; Pertama:

Melakukan pembersihan dan pelurusan hati. Kedua, senantiasa

berkemauan kuat untuk meningkatkan kemampuan diri

(keprofesionalan) diri, dalam bidang apapun.51

Inti dari konsep

manajemen qalbu adalah memahami diri dan mampu

mengendalikan diri, setelah memahami benar siapa diri ini

sebenarnya serta tempat untuk memahami diri ini ada di hati.

Hatilah yang menunjuk watak dan siapa diri kita sebenarnya. Hati

atau “Qalbu” lah yang membuat kita mampu berprestasi semata

demi Allah SWT. Untuk memahami aspek praktis dari semua ini

dapat dilihat bahwa:

1) Manusia itu memiliki potensi. Potensi itu berupa sarana-

sarana yang ada di dalam diri seseorang yang berfungsi untuk

mengembangkan dan memperbaiki diri. Hanya dengan memiliki

niat untuk terus memperbaiki dirilah potensi yang merupakan

anugerah Allah itu akan menuju kepada Allah SWT. Menuju

suatu keadaan yang terus membaik. Dalam bahasa sederhananya,

manusia memiliki tiga potensi berupa jasad, akal dan qalbu.

50

Hernowo dan M. Deden Ridwan, ed., Aa Gym dan fenomena

daaruttauhid (Bandung: Mizan,2002), h. 225-239. 51

Hernowo dan M. Deden Ridwan, ed., Aa Gym dan fenomena

daaruttauhid, h. 225.

 

Page 61: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

47

Hanya dengan hati atau qalbu yang bersihlah potensi jasad dan

akal itu akan terkendalikan dengan baik.

Jasad atau fisik kita menyalurkan hasil proses akal, fisik

manusia tidak dapat mengambil keputusan. Akal pikiran akan

mampu mengefektifkan dan mengefisienkan tindakan. Komputer,

ponsel, alat perekam adalah produk akal. Ia bebas untuk

melakukan kejahatan atau kebaikan, dan qalbu membuat apa

yang diwujudkan oleh fisik dan akal menjadi bernilai. Hati yang

bersih mampu membuat kehebatan fisik dan akal menjadi mulia.

Hal inilah yang disebut dengan hakikat manajemen qalbu.

Manusia harus mampu menjadikan hatinya bersih.

Akal pikiran yang dilandasi oleh hati yang bersih akan

bekerja secara sangat efisien. Akal pikiran hanya akan

memikirkan hal-hal yang baik dan bermanfaat. Akal pikiran

kemudian terus membuka dirinya untuk terus maju dan mereguk

pengetahuan yang membuat orang yang memiliki akal pikiran

seperti ini akan tidak dipusingkan oleh iri hati, dengki dan

sombong. Hatinya yang bersih membuat percepatan luar biasa

bagi perkembangan akal pikiran tersebut.

2) Potensi yang terus diarahkan kepada kebaikan. Potensi

yang diarahkan pada kebaikan akan menjadi sangat efektif daya

gunanya bila dimulai atau berpangkal dari diri sendiri. Artinya,

urusilah diri sendiri sebelum mengurusi orang lain. Bersihkan diri

sendiri dahulu sebelum membersihkan diri orang lain. Diri sendiri

dahulu yang melakukan suatu kebaikan. Apabila ini dapat

dilakukan oleh setiap manusia yang sadar akan dirinya, tentulah

akan terjadi sesuatu yang luar biasa pada diri orang tersebut.

 

Page 62: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

48

Efektivitas itu yakni seseorang yang menggunakan

potensinya dengan prinsip untuk memperbaiki kemampuan

dirinya, akhirnya bermanfaat bagi lingkungannya. Gerak

hidupnya adalah gerak hidup yang produktif. Senantiasa

menguntungkan orang lain lantaran dari dirinya terpancar

kebaikan, seperti memberikan keamanan dan kebahagiaan. Inilah

juga merupakan ukuran sukses dari orang yang bersih hatinya.

Sukses adalah bila dirinya semakin profesional dan semakin

menigkatkan kemampuannya.

3) Keadaan untuk memperbaiki diri sendiri perlu dibiasakan

secara kontinu dan konsisten (istiqamah). Manusia itu pelupa.

Manusia itu gampang terlena. Manusia itu gampang memilih

sesuatu yang menyenangkan dan menyamankan dirinya. Keadaan

menggoda ini harus tetap dilawan setiap hari, bahkan setiap detik.

Pembiasaan adalah senjatanya. Membiasakan diri untuk

mengingat Allah tentulah Allah akan mengingat kita. Biasakan

diri untuk bangun malam, tentulah suatu saat bangun malam tidak

akan memberatkan-bahkan akan mengasyikan. Tidak ada

kebiasaan baik yang dimulai dengan kemudahan. Kebiasaan baik

menuntut perjuangan besar diawalnya.52

Setelah mampu memahami dan mengendalikan diri

dengan berpusat pada pembersihan hati semua akan mengarah

pada diri tersebut. Seorang manusia yang mampu memahami dan

kemudian mengembangkan dirinya lewat hati yang bersih, akan

senantiasa menunjukan seluruh gerakan atau kiprahnya untuk

52

Hernowo dan M. Deden Ridwan, ed., Aa Gym dan fenomena

daaruttauhid, h. 225-230.

 

Page 63: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

49

mendapatkan ridha Allah SWT. Tidak ada yang ditujunya kecuali

Allah SWT. Setiap hari bahkan setiap detik, perbaikan diri yang

dilandasi oleh kebersihan hati senantiasa diterbangkan untuk

menuju kepada Allah SWT. Hanya Allah lah yang mengisi hari-

harinya. Hanya Allah lah yang senantiasa mengatur gerak gerik

dirinya. Jika semua manusia bersedia untuk kembali kepada diri

sendiri sebelum berkeinginan untuk melihat, mengoreksi dan

menilai orang lain di luar dirinya sendiri, bersedia untuk

mengendalikan dirinya agar terus menerus dapat memperbaiki

diri sendiri secara terbuka. Kemudian berusaha mendasarkan

seluruh aktivitasnya pada hati yang bersih, hati yang ditanami

keikhlasan dan dengan hati yang tidak ditanami oleh kedengkian,

keirihatian, dan kesombongan sehingga sudah dapat ikhlas

dengan demikian kata Imam Ali bin Abi Thalib r.a., maka Allah

yang akan membesarkannya.53

Maka dari itu penting bagi manusia untuk menyadari

bahwa betapa besarnya potensi yang dimiliki oleh hati, oleh

karena itu kita harus bisa menjaga dan meluruskan niat dalam

melakukan segala hal dengan semata-mata hanya untuk Allah

SWT. Seseorang yang menjaga dan membersihkan hatinya maka

seluruh kegiatannya akan senantiasa merasa diawasi oleh Allah

dan efek positif yang ditimbulkan dia akan selalu mengharapkan

ridha Allah SWT, perbuatannya selalu mencerminkan perilaku

kebaikan, gerak hidupnya adalah gerak yang produktif,

menyejukan hati orang lain jika berbicara dan senantiasa

53

Hernowo dan M. Deden Ridwan, ed., Aa Gym dan fenomena

daaruttauhid, h. 230-231.

 

Page 64: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

50

menguntungkan orang lain lantaran dari dirinya terpancar

kebaikan. Karena penampilan setiap insan merupakan refleksi

dari hatinya sendiri.

 

Page 65: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

51

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sekilas Biografi K.H. Abdullah Gymnastiar

K.H. Abdullah Gymnastiar atau lebih sering dikenal

dengan sebutan Aa Gym bukanlah berasal dari kelompok elite

sosial, ekonomi dan politik atau berasal dari keluarga kiai,

memiliki jenjang pendidikan formal “pesantren” atau memiliki

warisan pesantren. Kendati demikian beliau adalah menantu dari

cucu seorang ulama besar yaitu K.H. Muhammad Tasdiqin,

Pengasuh Pondok Pesantren Kalangsari, Cijulang, Ciamis

Selatan.1 Beliau lahir di Bandung pada tanggal 29 Januari 1962,

dari pasangan Letnan Kolonel (Letkol) H. Engkus Kuswara dan

Ny. Hj. Yeti Rohayati, sebuah keluarga yang dikenal religius dan

disiplin. Akan tetapi, disiplin ketat namun demokratis telah

menjadi bagian tak terpisahkan dari pola hidupnya sejak kecil. Aa

Gym adalah putra tertua dari empat bersaudara, saudara kandung

lainnya adalah Abdurrahman Yuri, Agung Gunmartin, dan

Fatimah Genstreed.2

Latar belakang pendidikan Formal Aa Gym dimulai dari

Taman Kanak-Kanak (TK) Sukarasa III KPAD Bandung,

Sekolah Dasar (SD) pada sekolah yang sama, Sekolah Menengah

Pertama (SMP) 12 Setia Budi Bandung, Sekolah Menengah Atas

1Enung Asmaya, Aa Gym Dai Sejuk Dalam Masyarakat Majemuk

(Jakarta: PT Mizan Publika, 2003), h. 62. 2Hernowo dan M. Deden Ridwan, ed., Aa Gym dan fenomena

daaruttauhid (Bandung: Mizan,2002), h. 21.

 

Page 66: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

52

(SMA) 5 Bandung, kemudian kuliah selama setahun di

Pendidikan Ahli Administrasi Perusahaan (PAAP) Unpad.

Terakhir di Akademi Teknik Jenderal Ahmad Yani (Kini

Universitas Jenderal Ahmad Yani–UNJANI) hingga sarjana

muda. Aa Gym memiliki dua istri yaitu Ninih Muthmainah

Muhsin (Teh Ninih) dan Alfarini Edarini (Teh Rini). Dari

pernikahannya dengan Ninih Muthmainah Muhsin, Allah

mengaruniakan enam orang anak, yakni Ghaida Tsuraya,

Muhammad Ghazi Al-Ghifari, Ghina Raudhatul Jannah, Ghaitsa

Zahira Shofa, Ghefira Nur Fatimah, dan Gaza Muhammad Al-

Ghazali. Sedangkan dari istrinya Alfarini Edarini mempunyai dua

anak yaitu Teuku Diptiya dan Teuku Diktiya. Anak-anaknya

tersebut juga dididik dengan penuh suasana disiplin dan religius

tetapi dalam suasana yang demokratis.3

Pada masa-masa mudanya selain menuntut ilmu dan aktif

berorganisasi, Aa Gym juga memiliki kegemaran berdagang. K.H

Abdullah Gymnastiar sebagai pemimpin Pondok Pesantren

Daarut Tauhid, tidak dipanggil dengan sebutan kiai tetapi Aa

(Indonesia: kakak) dengan maksud untuk lebih “dekat” dengan

masyarakat (mad‟u). “Saya ingin akrab dengan semua lapisan

masyarakat, kalau dipanggil kiai seperti ada jarak,” ujarnya.4

Aa Gym mengembangkan kajian Islam praktis yang

kemudian terkenal luas dengan nama Manajemen Qolbu (MQ).

3Hernowo dan M. Deden Ridwan, ed., Aa Gym dan fenomena

daaruttauhid, h. 21. 4Tulisan wawancara wartawan Hikmah Edisi 1 Oktober 1998, h. 7

dalam Enung Asmaya, Aa Gym Dai Sejuk Dalam Masyarakat Majemuk

(Jakarta: PT Mizan Publika, 2003), h. 62.

 

Page 67: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

53

Model kajian yang bersifat praktis, dekat dengan realitas

kehidupan sehari-hari membuat MQ diterima luas oleh seluruh

lapisan masyarakat. Dalam lapangan usaha, beliau termasuk

kreatif dan bergerak progresif, salah satunya mempublikasikan

ceramah-ceramahnya melalui artikel di koran, buku, kaset, dan

juga CD, selain itu ia juga membangun bisnis dengan bendera

MQ merambah berbagai bidang; media, manufaktur,

perdagangan, broadcasting, perjalan haji, jasa, dan lain-lain

dengan sebuah moto “hidup adalah untuk mempersembahkan

yang terbaik, bermakna bagi dunia dan berarti bagi akhirat

nanti.”5

B. Deskripsi Isi Buku

Buku ini bernuansa zuhud sufistik, dalam bukunya Aa

Gym mengajak para pembaca untuk ber-muhasabah dalam

menyikapi fitrah manusia sebagai hamba Allah dengan

memanajemen qalbu, menurut beliau sudah seharusnya sebagai

insan muslim memulai ber-ma‟rifatullah (mengenal) kepada

Allah dan Rasul-Nya lebih dalam dan aplikatif dalam kehidupan

sehari-hari. Lalu dalam buku ini juga mengangkat amratul qulub

„penyakit hati‟ yang kemudian populer dengan manajemen qolbu,

dalam bahasa rakyat dan juga memberikan jalan keluar dari

berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.

Buku ini mempunyai Tema yang berbeda dalam setiap

bab, di antaranya: Mengenal Allah, Akhlak Mulia, Keluarga

5Abdullah Gymnastiar, Meraih Bening Hati Dengan Manajemen

Qolbu, (Jakarta: Gema Insani Press, 2002), h. 143.

 

Page 68: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

54

Sakinah, Manajemen Diri, Penyakit Hati, dan Tema Lain-lain.

Namun batasan penelitian yang saya lakukan hanya terbatas pada

pembahasan Mengenal Allah, Akhlak mulia Penyakit Hati, dan

Manajemen Diri yang terdapat pada buku “Meraih Bening Hati

Dengan Manajemen Qolbu.” Pada pembahasan bab Mengenal

Allah, ia menjabarkan tentang bagaimana seharusnya manusia

untuk kembali kepada fitrahnya yaitu menjalankan segala

perintah Allah dan meninggalkan semua laranganya dengan cara

ma‟rifatullah yaitu dengan mengenal Allah, karena ma‟rifatullah

merupakan pengarah yang akan meluruskan orientasi hidup

seorang muslim. Dari sinilah dia menyadari bahwa hidup bukan

untuk siapa pun kecuali hanya untuk Allah SWT. Kemudian

dilanjutkan dengan menceritakan kisah-kisah para sahabat bahwa

ma‟rifatullah menjadi sangat penting dalam merevolusi pribadi

seseorang untuk berubah ke arah kebaikan jika dilandasi dengan

keyakinan yang sangat kuat (iman) kepada sang khaliq.

Kemudian membahas suri tauladan Rasullulah saw, karena semua

perbuatan beliau merupakan akhlak yang langsung bersumber

dari Al-qur‟an sehingga beliau adalah panutan dan suri tauladan

untuk kita sebagai umatnya.

Kemudian dalam bab ini dingatkan juga kepada pembaca

dalam buku ini agar senantiasa bertaubat, berdzikir, ingat kepada

kematian karena saat sudah meninggalkan kehidupan di dunia

maka semua perbuatan manusia akan dimintai

pertanggungjawaban di akhirat kelak maka beliau mengajak

untuk bertaubat dan mencari hidayah Allah bukan untuk

 

Page 69: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

55

menunggu hidayah yang datang, karena hidayah tidak akan

datang jika manusia tidak mencarinya.

Selanjutnya pada bab pembahasan penyakit hati penulis

berusaha memberikan solusi kepada pembaca dari permasalahan

yang ada dan banyak dialami oleh masyarakat yaitu tentang

penyakit hati. Pada bagian ini Aa Gym menjelaskan bahwa

sebenarnya hati itu adalah aset berharga jadi jagalah hati dari

segala hal-hal yang dapat mengotorinya antara lain; dendam,

marah, sombong, riya, dengki, iri dan sebagainya. Karena dengan

hati yang bersihlah manusia bisa mengoptimalkan potensi lainya

yaitu otak cerdas dan badan kuat. Maka dari itu pentingnya

memiliki hati yang bersih tentu akan nikmat sekali dalam

menjalani hidup ini, seperti sebuah syair berikut ini

“Bila hati kian bersih, pikiran pun selalu jernih, semangat

hidup kan gigih, prestasi mudah diraih, tapi bila hati

busuk pikiran jahat merasuk, akhlak pun kian terpuruk dia

jadi makhluk terkutuk. Bila hati kian lapang, hidup susah

terasa senang, walau kesulitan menghadang, dihadapi

dengan tenang, tapi bila hati sempit, segalanya jadi rumit,

seakan hidup terhimpit, lahir batin terasa sakit.”

Syair di atas menggambarkan bahwa indahnya jika

manusia bisa terbebas dari penyakit hati yang ada karena manusia

tersebut akan senantiasa menampakan kegiatan yang membuat

orang lain senang sebab dalam hatinya tidak terbesit rasa

kebencian kepada orang lain yang ditimbulkan oleh penyakit hati.

Kemudian dalam bab Akhlak Mulia membahas bahwa

penting bagi manusia untuk mempunyai akhlak yang mulia, yaitu

bermula dari menjadi manusia yang sabar, sebab kata-kata sabar

 

Page 70: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

56

ini adalah kunci dari kedekatan kita kepada Allah SWT. “Dan

Jadikan sabar dan shalat sebagai penolong mu.” Dalam ayat

tersebut kata sabar mendahului kata shalat (al-Baqarah: 153).

Dengan begitu, kata sabar ini mempunyai arti penting seperti

halnya shalat yang diperintahkan oleh Allah SWT. Dalam ayat

lain juga Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah beserta orang

yang sabar.” Maka dari itu pahala sabar tidak ada batasnya dan

sudah sepatutnya kita mengevaluasi kualitas kesabaran dengan

serius agar kesabaran kita makin mantap!

Pada pembahasan Bab Manajemen diri buku ini

memberitahu pembaca pentingnya untuk memanajamen diri

dimulai dari cara yang sederhana yaitu memperbaiki diri sendiri,

beliau menjelaskan bahwasannya sebelum kita menyalahkan

orang lain lebih baik kita koreksi diri sendiri dulu. Karena dengan

mengubah diri secara sadar sama halnya dengan mengubah orang

lain, sebab perbuatan sudah menjadi ucapan yang sangat berarti

bagi orang lain walaupun tidak mengucap sepatah kata untuk

perubahan tesebut.

C. Ruang Lingkup Buku

1. Pengertian buku

Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang

dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan

atau gambar. Setiap sisi dari sebuah lembaran kertas adalah

sebuah halaman. Beberapa contoh buku: buku daras, novel,

majalah, kamus, buku komik, dan ensiklopedia. Bahkan sekarang

 

Page 71: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

57

dikenal pula istilah e-book atau buku-e (buku elektronik) yang

mengandalkan komputer dan internet (jika aksesnya online).6

Dakwah dengan buku adalah investasi masa depan, bisa

saja penulisnya telah wafat, tetapi ilmunya terus dibaca lintas

generasi dan memberikan pahala yang mengalir. Semua

pendakwah saat ini tidak akan bisa tahu apalagi mengutip ucapan

Rasulullah saw, jika tidak ada pendakwah melalui buku pada

masa sebelumnya. Dengan motivasi ini pendakwah melalui buku

akan lebih banyak meluangkan waktu untuk menulis buku.7

2. Hakikat dakwah islam dalam buku

Buku ini melingkupi tentang proses kegiatan berdakwah

melalui tulisan untuk mengajak para pembaca kepada jalan Allah

SWT yang meliputi tablight (penyampaian), taghyir (perubahan,

internalisasi dan pengembangan), dan uswah (keteladanan).

Selanjutnya yaitu proses memengaruhi (persuasi), memengaruhi

tidak hanya sekedar mengajak, melainkan memberikan contoh

dari pengalaman atau cerita seseorang yang menginspirasi

pembaca untuk melakukan perbuatan baik tersebut.8 Kemudian

yang ketiga adalah Al-qur‟an dan hadis sebagai sumber pesan

dan hukum dakwah dalam islam kita mengenal wahyu yang

berasal dari Allah SWT adalah satu-satunya kebenaran hakiki,

yang biasa disebut dengan kebenaran wahyu. Lainnya adalah

6Moh. Ali Azis, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2004), h.

419. 7Moh. Ali Azis, Ilmu Dakwah, h. 419.

8Abdul Basit, Filsafat Dakwah, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

2013), h. 45.

 

Page 72: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

58

kebenaran relatif atau nisbi yang lahir dari akal manusia atau

diistilahkan dengan kebenaran akal.9

D. Kandungan Dakwah Dalam Buku

Dalam buku ini terdapat ajakan kepada para umat muslim

untuk senantiasa selalu menguatkan aqidah, di antaranya iman

kepada Allah SWT, karena di tengah maraknya urusan-urusan

dunia yang begitu banyak, kita tanpa sadar sering melupakan

Allah SWT dan secara otomatis juga apa yang diperintahkan-Nya

sering kita tinggalkan. Begitu juga apa yang dilarangnya banyak

yang kita lakukan mau itu disengaja ataupun tidak padahal

manusia itu tahu bahwa hal tersebut sebenarnya dilarang oleh

Allah SWT, tapi dengan gampangnya kita melakukan perbuatan

dosa itu tanpa takut akan murka dari Allah SWT. Maka dari itu

penulis menyadari bahwa pentingnya menyampaikan ajakan-

ajakan kebaikan kepada jalan kebenaran melalui dakwah bil al-

qalam, yaitu dakwah melalui tulisan dalam konteks ini adalah

buku. Salah satu di antara beberapa tema dalam buku ini adalah

mengenal Allah, yang menjelaskan bahwa sesungguhnya seorang

muslim selayaknya memahami bahwa keindahan cinta yang

paling hakiki adalah ketika kita mencintai Allah SWT. Fondasi

utama yang harus dibangun seorang muslim untuk menggapai

keindahan cinta tersebut adalah dengan mengenal Allah

(ma‟rifatullah). Bagi seorang muslim ma‟rifatullah adalah bekal

untuk meraih prestasi hidup setinggi-tingginya. Sebaliknya, tanpa

9Moh. Ali Azis, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2004), h.

138-139.

 

Page 73: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

59

ma‟rifatullah, tak mungkin seorang muslim memiliki keyakinan

dan keteguhan hidup.10

Maksudnya adalah ajakan untuk kembali

mengingat fitrah sebagai manusia yaitu menjalankan apa yang

diperintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Kemudian ajakan untuk berbuat baik kepada sesama

manusia dan Allah SWT sesuai dengan ketentuan syariat-syariat

islam, dalam berbuat baik kepada Allah yaitu Ibadah sedangkan

berbuat baik kepada manusia adalah muamalah. Sekarang ini

banyak umat muslim yang melakukan ibadah kepada Allah

dengan maksud dan tujuan yang lain, ibadah tidak lagi dilakukan

dengan landasan niat untuk Allah SWT sehingga banyak ibadah

manusia yang tidak diterima oleh Allah SWT dikarenakan hal

tersebut contohnya adalah riya, kemudian banyak juga masalah

yang dialami umat muslim salah satunya adalah perilaku kita

kepada tetangga, tanpa sadar ternyata banyak membuat tetangga

kita kesal dan kita enggan untuk meminta maaf, padahal Islam

mengajarkan untuk saling memaafkan. Maka penulis melalui

tulisannya ingin memberikan hal-hal baru untuk diketahui kepada

umat muslim mengenai ketentuan-ketentuan tentang Islam yang

tanpa disadari biasa terjadi dalam kegiatan manusia sehari-hari.

Selanjutnya dakwah dalam buku ini berisi tentang akhlak

kepada Allah SWT dan manusia, yaitu bagaimana caranya supaya

kita bisa mengatur hati agar selalu bersih dengan cara

mengendalikan diri melakukan perbuatan baik sesuai dengan

norma dan aturan-aturan agama. Salah satunya dalam berbuat

10

Abdullah Gymnastiar, Meraih Bening Hati Dengan Manajemen

Qolbu, (Jakarta: Gema Insani Press, 2002), h. 2.

 

Page 74: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

60

baik kepada Allah bisa kita wujudkan dengan senantiasa

mengucap syukur (alhamdulilah) atas semua kejadian yang telah

kita alami, kemudian akhlak kepada manusia yang meliputi

akhlak mulia seperti, menjadi insan penyabar, menyikapi

kemarahan, dan rahasia untuk menyikapi kedengkian. Dengan

begitu potensi akhlak yang buruk bisa diredam jika kita

mengetahui cara-cara untuk menyikapinya.

E. Profil Buku

Judul buku : MERAIH BENING HATI DENGAN

MANAJEMEN QOLBU

Penulis : K. H. Abdullah Gymnastiar

Pengantar :

Atang Ruswita, Pemimpin Umum/Pemimpin

Redaksi Harian Umum Pikiran Rakyat.

Penerbit: Gema Insani Press

Penyunting: Dendi, Dharmadi, Hilman

Perwajahan isi & penata letak: Muchlis, Arifin

Ilustrasi & desain sampul: Eta Tea

Tebal buku: xii + 146 halaman; 21 cm

Tahun cetakan : Oktober 2002

Isi buku :

Bab I Mengenal Allah

a. Ma‟rifatullah Sebagai Landasan Hidup

b. Rasulullah Sebagai Panutan

c. Meraih Hidayah Allah

d. Zikir: Kunci Ketenangan Hati

 

Page 75: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

61

e. Tobat Nasuha

f. Dzikrul Maut

Bab II Akhlak Mulia

a. Hati Aset Berharga

b. Menata Keikhlasan Hati

c. Hidup Bahagia Dengan Bersyukur

d. Menjadi Insan Penyabar

e. Menjaga Pandangan

f. Melatih Pola Hidup Bersih

g. Paksa Diri Berbuat Taat

h. Menyikapi Ujian

Bab III Keluarga Sakinah

a. Membangun Pendidikan dari Keluarga

b. Peran Wanita dalam Keluarga

c. Memuliakan Orang Tua

d. Berharganya Sikap Lembut Suami

e. Akhlak Kepada Pembantu

f. Meminimalkan Konflik dalam Keluarga

g. Menata Kehidupan Berumah Tangga

Bab IV Manajemen Diri

a. Salahkah Bercita-Cita Menjadi Kaya?

b. Menggali Makna Kesuksesan

c. Mulai dengan Memperbaiki Diri Sendiri

d. Mengoptimalkan Daya Ubah

Bab V Penyakit Hati

a. Rahasia Mengatasi Dengki

b. Mengikis Bibit-Bibit riya

 

Page 76: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

62

c. Menyikapi Kemarahan

d. Mengganti Dendam Menjadi Ihsan

Bab VI Tema Lain-Lain

a. Pemimpin yang Didamba

b. Kita Butuh Pemimpin Sadar

c. Menakar Kualitas Haji Kita

Bab VII Profil Penulis

 

Page 77: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

63

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Isi Pesan Dakwah dalam Buku Meraih Bening Hati

Dengan Manajemen Qolbu

Untuk memperoleh validitas dan reabilitas tentang isi

pesan dakwah dalam buku “Meraih Bening Hati Dengan

Manajemen Qolbu”, data yang diolah sesuai dengan kategori

yang telah ditentukan, yaitu:

Tabel 2

Sub Kategori Pesan Dakwah

No Kategori Sub Kategori

1 Aqidah a. Iman Kepada Allah

b. Iman Kepada Malaikat

c. Iman Kepada Kitab-Kitab

d. Iman Kepada Rasul

e. Iman Kepada Hari Kiamat

f. Iman Kepada Qadha dan Qadhar

2 Syari‟ah a. Ibadah

b. Muamalah

3 Akhlak a. Akhlak Kepada Allah

b. Akhlak Kepada Manusia

c. Akhlak Kepada Lingkungan

 

Page 78: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

64

Kemudian peneliti melakukan pengujian kategori pesan

yang dilakukan kepada 3 orang juri yang dipandang ahli dan

mengerti tentang aqidah, syari‟ah dan akhlak. Coder dalam

penelitian ini terdiri dari juri I yaitu Ustadz Adi Suhadi, S.Pd.I.,

kemudian juri II Ustadz Laksmito Abdul Hamid, S.T, M.M., dan

juri III Ustadz M. Jamal M.Pd. Hasil kesepakatan tim juri

dijadikan sebagai koefisien reabilitas. Berikut ini merupakan

tabel hasil kesepakatan antar juri :

Tabel 3

Hasil Kategori Pesan Penilaian Juri

Juri Kategori Pesan Jumlah

Aqidah Syariah Akhlaq

1 21 34 45 100

2 24 13 63 100

3 24 21 55 100

Total 69 68 163 300

Dari hasil pengkodingan pesan antar juri maka ditemukan

presentase juri seperti pada tabel di atas, presentase juri ke-1

memilih pesan aqidah sebanyak 21 pesan, pesan syariah

berjumlah 34 dan pesan akhlaq dengan jumlah 45 pesan.

Sedangkan penilaian pada juri ke-2 dengan perolehan nilai pesan

aqidah sebanyak 24 pesan, pesan syariah 13 dan pesan akhlaq

berjumlah 63 pesan. Selanjutnya penilaian dari juri ke-3 yakni

pesan aqidah 24 pesan, pesan syariah 21 pesan dan pesan akhlaq

55 pesan.

 

Page 79: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

65

Setelah peneliti mendapatkan hasil presentase dari

masing-masing juri, n kemudian yang dilakukan oleh peneliti

yaitu mencari kesepakatan antar juri sebagai koefisien reabilitas.

Dengan ketentuan Reabilitas bergerak antar 0 sampai 1, dimana 0

berarti tidak ada satu pun yang disetujui oleh para coder dan 1

berarti pesetujuan sempurna antar coder, makin tinggi angka,

makin tinggi pula angka reabilitas.

Dalam rumus formula Holsti, angka reabilitas minimum

yang ditoleransi adalah 0,7 atau 70%. Artinya apabila hasil

perhitungan menunjukan reabilitas di atas 0,7 berarti alat ukur ini

benar-benar reliable. Tetapi apabila di bawah angka 0,7 berarti

alat ukur tidak reliable.1

Berikut ini merupakan kesepakatan antar juri:

Reliabilitas antar juri 1&2 adalah :

Reabilitas antar juri = 2M

N1+N2

= 2(74) = 0,74

100+100

Reliabilitas antar juri 1&3 adalah :

Reabilitas antar juri = 2M

1Eriyanto, Analisis Isi Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu

Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2011), cet 1, h.

260.

 

Page 80: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

66

N1+N2

= 2(75) = 0,75

100+100

Reliabilitas antar juri 2&3 adalah :

Reabilitas antar juri = 2M

N1+N2

= 2(76) = 0,76

100+100

Hasil dari pemaparan di atas, data reabilitas antar juri

akan dituangkan dalam tabel berikut ini :

 

Page 81: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

67

Tabel 4

Koefisien Reabilitas Kesepakatan Kategori Pesan

Komposit Reabilitas : ___N (x antar juri)

1 + (N-1) (x antar juri)

Komposit Reabilitas : 3 (0,75) = 0,90

1+(3-1)(0,75)

Dari data di atas dapat diketahui bahwa data tersebut

menunjukan kesepakatan antar juri 1 dan 2 sebesar 0,74 atau 74%

(hal ini menunjukan tingginya kesepakatan antar 2 juri).

Kesepakatan antar juri 1 dan 3 sebesar 0,75 atau 75% (hal ini

menunjukan tingginya kesepakatan antar 2 juri). Kemudian

Antar

Juri

Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai

1 dan 2 100 74 26 0,74

1 dan 3 100 75 25 0,75

2 dan 3 100 76 24 0,76

Jumlah 2,25

Rata-rata 0,75

 

Page 82: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

68

kesepakatan antar juri 2 dan 3 sebesar 0,76 atau 76% (hal ini

menunjukan tingginya kesepakatan antar 2 juri).

Kemudian untuk menghitung rata-rata perbandingan nilai

kesepakatan antar juri maka dihitung menggunakan rumus

komposit reabilitas, dan hasil perhitungan di atas kesepakatan

antar juri dalam hal kategori pesan Aqidah, Syariah, Akhlak

memiliki nilai sebesar 0,90 atau 90% nilai ini menunjukan tingkat

kesepakatan yang tinggi di antara para juri. Dari hasil perhitungan

ini

menunjukan bahwa alat ukur (coding sheet) yang telah dibuat

dianggap reliabel, hal ini ditunjukan karena hasil dari komposit

reabilitas berada di angka 0,90 atau 90%.

Tabel 5

Nilai Kesepakatan Antar Juri Mengenai Pesan Aqidah

Antar Juri Item Kesepakatan

Antar Juri

Ketidak

Sepakatan

Antar Juri

Nilai

Juri 1 dan 2 23 17 6 0,74

Juri 1 dan 3 23 18 5 0,78

Juri 2 dan 3 23 19 4 0,83

Jumlah 2,35

Rata-rata 0,78

 

Page 83: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

69

Komposit Reabilitas : ___N (x antar juri)

1 + (N-1) (x antar juri)

Komposit Reabilitas : 3 (0,78) = 0,91

1+(3-1)(0,78)

Setelah melakukan pengkodingan antar juri, ditemukan

hasil kesepakatan dari para juri, nilai kesepakatan mengenai

pesan aqidah yang menghasilkan nilai kesepakatan tertinggi yaitu

antar juri 2 dan 3 dengan jumlah 19 kesepakatan mengenai pesan

aqidah dengan presentase pesan 0,83, kemudian juri 1 dan 3

dengan 18 kesepakatan pesan aqidah dengan besar presentase

pesan 0,78, sedangkan kesepakatan terendah yaitu antar juri 1 dan

2 sebanyak 17 kesepakatan mengenai pesan aqidah dengan nilai

presentase pesan sebesar 0,74.

Kemudian untuk menghitung rata-rata perbandingan nilai

kesepakatan antar juri maka dihitung menggunakan rumus

komposit reliabilitas, dan hasil perhitungan di atas kesepakatan

antar juri dalam hal kategori pesan dakwah aqidah memiliki nilai

sebesar 0,91 nilai ini menunjukan tingkat kesepakatan yang tinggi

di antara para juri. Dari hasil perhitungan ini menunjukan bahwa

alat ukur (coding sheet) yang telah dibuat dianggap reliable, hal

ini ditunjukan karena hasil dari komposit reabilitas bergerak di

atas angka 0,7 yaitu berada di angka 0,91

Setelah itu dari hasil analisis pesan dakwah yang

mengandung aqidah dalam buku “Meraih Bening Hati Dengan

Manajemen Qolbu” didapatkan hasil pesan yang lebih dominan

 

Page 84: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

70

melalui perhitungan prosentase kategori pesan aqidah, berikut

adalah hasil perhitungannya :

Prosentase pesan iman

kepada Allah

P = F x100%

N

= 11 x100% = 47,8%

23

Prosentase pesan iman

kepada Malaikat

P = F x100%

N

= 1 x100% = 4,40%

23

Prosentase pesan iman

kepada Kitab

P = F x100%

N

= 3 x100% = 13,0%

23

Prosentase pesan iman

kepada Rasul

P = F x100%

N

= 1 x100% = 4,40%

23

Prosentase pesan iman

kepada Hari Akhir

P = F x100%

N

= 4 x100% = 17,4%

23

Prosentase pesan iman

kepada Qadha dan Qadhar

P = F x100%

N

= 3 x100% = 13,0%

23

 

Page 85: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

71

Hasil dari pemaparan di atas, prosentase kategori pesan aqidah

akan dituangkan dalam tabel berikut ini :

Tabel 6

Nilai Hasil Penelitian Kategori Pesan Aqidah

No Kategori Pesan F %

1 Iman Kepada Allah 11 47,8

2 Iman Kepada Malaikat 1 4,40

3 Iman Kepada Kitab 4 17,4

4 Iman Kepada Rasul 1 4,40

5 Iman Kepada Hari Kiamat 3 13,0

6 Iman Kepada Qadha dan

Qadhar

3 13,0

Jumlah 23 100

Data yang diperoleh dari perhitungan kategori di atas

menunjukan pesan Aqidah dalam buku Meraih Bening Hati

Dengan Manajemen Qolbu pesan yang mengandung unsur Iman

Kepada Allah lebih besar sebanyak 47,8%, selanjutnya pesan

yang mengandung unsur Iman Kepada Kitab sebesar 17,4%,

kemudian pesan yang mengandung unsur Iman Kepada Hari

akhir serta Qadha dan Qadhar sebesar 13,0%, dan pesan yang

mengandung unsur Iman Kepada Malaikat dan Rasul

mendapatkan hasil terendah yaitu 4,40%.

 

Page 86: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

72

Dari hasil tersebut dapat dikatakan Iman Kepada Allah

lebih Dominan, berarti bisa diartikan bahwa penulis ingin

menyampaikan bahwa keyakinan kepada Allah sangat diperlukan

untuk dapat memberikan ketenangan (bening) hati kepada

masyarakat bahwa dengan berusaha mengenal Allah

(Ma‟rifatullah) dan yakin kepada Allah dengan manajemen

qalbu, semua urusan kita akan dipermudah dan yakin bahwa

hanya Allah-lah satu-satunya penolong kita, sehingga tidak ada

yang bisa membuat diri kita gelisah karena keyakinan kita yang

mantap terhadap Allah SWT, bahwa Allah-lah Yang Maha

Penolong, Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang, dan

Yang Maha Segala-Nya.

Setelah melakukan pengolah data untuk memperoleh

prosentase pesan, maka dapat ditemukan pesan-pesan aqidah

dalam uraian berikut ini :

1. Pesan Dakwah yang Mengandung Aqidah

Pesan dakwah yang mengandung Iman Kepada Allah, Iman

/Kepada Malaikat, Iman Kepada Kitab, Iman Kepada Rasul, Iman

Kepada Hari Kiamat, Iman Kepada Qadha dan Qadhar.

a. Pesan yang Mengandung Iman Kepada Allah

Seorang muslim selayaknya memahami bahwa keindahan

cinta yang paling hakiki adalah ketika kita mencintai Allah

SWT.. Fondasi utama yang harus dibangun seorang muslim untuk

menggapai keindahan cinta tersebut adalah dengan mengenal

Allah (ma‟rifatullah). Bagi seorang muslim ma‟rifatullah adalah

bekal untuk meraih prestasi hidup setinggi-tingginya. Sebaliknya,

 

Page 87: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

73

tanpa ma‟rifatullah, tak mungkin seorang muslim memiliki

keyakinan dan keteguhan hidup. Hal. 2/Prgf. 4.

Dalam paragraf di atas penulis ingin menjelaskan bahwa

pentingnya bagi seorang muslim untuk mengenal Allah, karena

dengan demikian lah diri kita akan selalu ikhlas dan ridho akan

segala ketentuan dari-Nya.

Di sisi lain, ma‟rifatullah juga menjadi sangat penting

dalam merevolusi pribadi seseorang untuk berubah ke arah

kebaikan. Dengan kata lain, perubahan yang dahsyat dan hakiki

itu bisa terjadi ketika seseorang mempunyai keyakinan pribadi

yang sangat kuat kepada Sang Khaliq. Hal. 2/Prgf. 7.

Pada paragraf selanjutnya ditegaskan lagi bahwa dengan

mengenal Allah kita bisa mendapati perubahan yang drastis

dalam hidup kita dalam hal mendekatkan diri kepada-Nya, pesan

yang ingin disampaikan adalah yakinlah kepada Allah bahwa

kebaikan yang kita lakukan pasti 100% akan Allah balas berkali

lipat dengan ganjaran kebaikan pula, bisa dengan ketenangan

hati, nikmatnya menjalankan ibadah dengan khusyuk dan makin

senang untuk melakukan hal-hal baik lainnya.

Di saat kita merasakan betapa sempurnanya balasan dari

Allah maka betapapun besarnya balasan dari makhluk, tidak akan

sebanding harganya dengan balasan Allah. Makin detailnya

penglihatan Allah. Makin tidak penting pengawasan makhluk.

Siapa pun yang mengenal Allah tidak akan pernah kecewa

dengan perbuatan Allah. Hal. 4/Prgf. 14.

Pesan yang ada pada kalimat ini menjelaskan bahwa Allah

Maha Mengawasi semua makhluk-Nya, maksud pesannya adalah

menyadarkan mad‟u bahwa dalam hal apapun kita senantiasa

berada dalam pengawasan Allah SWT, oleh karenanya kita harus

 

Page 88: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

74

selalu awas diri dalam melakukan tindakan yang dilarang oleh

Allah dan sadar akan konsekuensi yang didapat jika kita tetap

melakukan perbuatan tersebut dan akhirnya kita yakin bahwa

semua keputusan yang Allah berikan kepada kita adalah pasti

yang terbaik dan mengandung hikmah.

Seseorang harus yakin dengan keyakinan bulat bahwa

semua yang ada di langit dan bumi ini adalah milik dan ciptaan

Allah. Dengan keyakinan demikian, dia akan memperoleh

ketenangan hakiki. Saat ia melihat banjir yang meluap-luap, bayi

menangis, petir menyambar-nyambar, atau mungkin nyamuk

terbang di sekelilingnya, maka saat itu kesadarannya langsung

tertuju pada keagungan Allah yang tak siapa pun mampu

menyamai-Nya. Hal. 14/Prgf. 5.

Pesan dari paragraf di atas yaitu menjelaskan keimanan

seorang muslim kepada Allah, dia tidak akan gelisah dan takut

atas semua kejadian di alam semesta ini, tapi dia kembali dan

mengingat keagungan Tuhan-Nya bahwa semua kejadian yang

terjadi adalah pasti atas kehendak Allah dan pasti ada maksud

yang baik sehingga membuat kita berpikir dan bersyukur atas

karunia yang Allah telah berikan kepada kita dengan cara makin

mendekatkan diri kepada-Nya.

Pada hakikatnya, orang miskin itu memang bukanlah

mereka yang tidak punya harta dan uang, melainkan mereka tidak

punya iman. Jadi jangan pernah merasa hina karena tidak punya

uang. Sebab yang hina itu adalah yang tidak punya iman. Hal.

50/Prgf. 18.

Paragraf ini menjelaskan pesan aqidah iman kepada Allah,

bahwa janganlah takut miskin atas harta dan kedudukan yang kita

punya, karena itu semua tidak akan dibawa mati dan akan

dimintai pertanggung jawabannya, dari mana itu semua

 

Page 89: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

75

didapatkan, digunakan untuk apa saja, apakah bermanfaat untuk

orang lain atau hanya untuk diri sendiri? Tetapi takutlah pada

kemiskinan yang sesungguhnya yaitu jika kita tidak punya iman,

karena sekarang ini banyak orang mengaku muslim tetapi tidak

menjalankan kewajibannya sebagai orang yang beriman, seperti

melalaikan sholat dan menyepelekan perbuatan dosa. Jadi penulis

ingin mengingatkan bahwa miskin harta itu bukanlah sesuatu

yang hina, karena jika kita mempunyai iman maka Allah

senantiasa akan mencukupkan semua kebutuhan kita dan yang

seharusnya merasa hina adalah orang yang tidak mempunyai

iman karena betapa pun harta dan kekuasaan yang dia miliki

sesungguhnya tidak berarti apa-apa dihadapan Allah SWT.

Kedudukan di sisi Allah tidak juga diukur oleh kekuatan

ibadah-nya semata. Tapi semua kemuliaan seseorang yang paling

benar islamnya, yang paling baik imannya, yang paling dicintai

oleh Allah, yang paling tinggi kedudukannya dalam pandangan

Allah dan yang menemani Rasulullah saw. ternyata sangat khas,

yaitu orang yang paling bertakwa kepada-Nya. Orang yang mulia

akhlaknya, taat beribadah, dan ikhlas. Hal. 51/Prgf. 3.

Oleh karena iu, apabila ada pertanyaan, “Mana yang lebih

mulia? Laki-laki atau perempuan?” Maka jawabannya, “Tidak

ada yang lebih mulia, kecuali mereka yang paling bertakwa

kepada Allah.” Artinya, baik laki-laki maupun wanita dapat

mencapai derajat kemuliaan selama dia bertakwa kepada Allah

SWT.. “inna akramakum „indallahi atqakum.” (Sesungguhnya

orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang

yang paling bertakwa di antara kamu). Hal. 60/Prgf. 3.

Paragraf diatas berisi pesan bahwa pentingya manusia

untuk selalu bertakwa kepada Allah SWT, karena bertakwa itu

adalah memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti

segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, selain itu

 

Page 90: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

76

orang yang bertakwa akan mendapatkan kemuliaan di dunia

karena dalam setiap perbuatannya akan senantiasa menghadirkan

Allah dalam semua hal sehingga tidak ada niat atau pikiran untuk

berbuat buruk kepada orang lain dan juga akan mendapatkan

kedudukan yang paling tinggi di pandangan Allah.

Dengan demikian, kita memang harus dalam segala

situasi. Jadi kalau kita sedang diuji dengan kesusahan, kita dekati

Allah. Dan ketika dilapangkan, usahakan agar kita lebih

mendekati Allah lagi. Semoga dalam begitu Allah lebih

melanggengkan kelapangan. Hal. 56/Prgf. 9.

Pesan yang bisa diambil dari paragraf ini adalah libatkan-

lah Allah dalam segala urusan, Lahaula walaquwata illa billa

(tiada daya dan upaya melainkan dengan pertolongan Allah), baik

dalam keadaan sempit maupun dalam keadaan lapang.

Maksudnya adalah kebanyakan manusia hanya akan dekat kepada

Allah jika diberikan ujian berupa kesusahan, kekurangan harta,

sakit, dan musibah, tetapi akan lupa jika sedang diberi ujian

berupa kenikmatan, kelimpahan harta dan kesehatan. Maka

penulis ingin mengingatkan terus selalulah ingat kepada Allah

dalam setiap keadaan apapun.

Keyakinan yang kuat harus kita miliki untuk menghindari

penyakit dengki. Kita harus yakin bahwa hanya Allah yang

mampu mengatur pembagian rezeki pada hamba-Nya. Allah

membagikan apa pun sesuai keinginan-Nya, sebab Dialah yang

telah menciptakan seluruh alam dan isinya. Kedengkian kita

kepada seseorang tak akan mengubah ketentuan Allah pada

hamba-hamba-Nya. Hal. 111/Prgf. 16.

Pesan di atas berisi tentang janganlah iri atas segala sesuatu

kelebihan orang lain yang diberikan oleh Allah, karena sesuai

dengan firman-Nya dalam surat Az-Zukhruf ayat 32 :

 

Page 91: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

77

قسمون رحم اة أهم نهم معشتهم ف الح ك نحن قسمنا ب ت رب

خذ بعضهم بعضا ت ا ورفعنا بعضهم فوق بعض درجات ل ن الد

جمعون ا ر مم ا ورحمت ربك خ سخر

Artinya: Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat

Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan

mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan

sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat,

agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang

lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka

kumpulkan.

Maksud dari ayat di atas adalah Allah SWT sudah

mengetahui siapa saja yang dikehendakinya mendapatkan ujian

kelimpahan harta atau kelebihan lainnya karena sifat-Nya Yang

Maha Mengetahui, jadi kita sebagai manusia tidak boleh iri atau

pun dengki kepada orang itu, karena tidak akan membuat orang

yang kita benci akan bernasib sama seperti kita, penulis di sini

ingin mengingatkan bahwa pentingnya meyakini ketentuan yang

Allah berikan kepada kita dan yakin bahwa semua ketentuan

Allah itu adalah yang paling baik sehingga manusia senantiasa

selalu bersyukur dan ridho pada ketetapan-Nya.

b. Pesan yang Mengandung Iman Kepada Malaikat

Jika kita mempunyai rasa cinta kepada Allah, kematian itu

mestinya sangat dirindukan. Para mujahidin merasa iri melihat

rekan-rekan seperjuangan mereka yang wafat terlebih dahulu.

Khalid bin Walid r.a yang terus berperang merasa sedih karena

tidak kunjung dipanggil syahid oleh-Nya. Jika kita merasa takut

mati, bisa jadi akibat dosa kita memang banyak, tapi yang paling

memungkinkan kita belum menghayati indahnya momen ketika

berjumpa dengan Allah kelak. Makin mantap ma‟rifat kita

 

Page 92: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

78

tentang Allah, maka makin siap kita berjumpa dengan-Nya. Hal.

25/Prgf. 13.

Pesan di atas menjelaskan ajal atau kematian yang telah

Allah tetapkan sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-

Munafiqun [63]:11).

خبر بما تعملون نفسا إذا جاء أجلها والل ر الل ؤخ ولن

Artinya : Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan

(kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya.

Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan.

Allah mengutus malaikat izrail, yang memiliki tugas

mencabut nyawa manusia yang telah ditetapkan dan manusia

tidak bisa menghindarinya. Karena kematian dialami oleh semua

makhluk Allah yang berada di muka bumi.1 Karena kita sebagai

manusia tidak pernah mengetahui kapan ajal akan datang,

kematian tidak melihat usia, bentuk paras seseorang, maupun

harta kekayaan. Dalam pesan tersebut tentunya mengingatkan

bahwa sejatinya dalam hidup, manusia harus ingat akan tujuan

akhirnya yaitu kematian. Dengan mengingat mati membuat kita

menjadi sadar bahwa hidup di dunia itu adalah ladang amal kita

untuk terus berbuat baik dalam menyiapkan kehidupan akhirat,

sehingga jika kita bisa terus istiqamah maka kita pun tentu pasti

akan merindukan untuk kembali kepada-Nya, dan menjadi

himbauan kepada yang masih takut akan mati bahwa segera lah

untuk berbenah diri karena setiap saat malaikat izrail bisa saja

mencabut nyawa kita atas izin Allah SWT.

1Faizah Ali Syibromalisi, Tafsir Aqidah, (Jakarta: UIN Jakarta Press,

2016), h. 177.

 

Page 93: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

79

c. Pesan yang mengandung Iman Kepada Kitab-Kitab

Dalam Al-Qur‟an surah al-Mujaadilah ayat 11, Allah

SWT. berfirman, “...Allah akan meninggikan orang-orang yang

beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu

pengetahuan beberapa derajat. Dan, Allah Maha Mengetahui apa

yang kamu kerjakan.” Hal. 60/Prgf. 2.

Dalam pesan ini maksud penulis adalah menekankan poin

utama pada hal imu pengetahuan, dimana orang beriman itu

berkaitan dengan ilmu pengetahuan. Maksudnya adalah seorang

muslim harus terus belajar dan menambah wawasan

pengetahuannya dengan cara membaca buku-buku, literatur dan

kitab-kitab yang ada sebagai referensi mereka dalam berpikir.

Maka setelah mengetahui kebenaran dari suatu hal yang ingin

diketahui seorang muslim telah beriman kepada kitab Allah

SWT.

Akhirnya harus disadari bahwa kita bertanggung jawab

tidak hanya saat ini, tapi bagi generasi yang akan datang.

Setidaknya konsep pendidikan harus mampu mencapai dua hal;

pertama, dia mampu beribadah kepada-Nya dengan penuh

keyakinan akan keesaan-Nya, menjalankan ritual yang

diwajibkan, dan mematuhi syariat ketentuan-Nya. Kedua, dia

harus mampu mendorong manusia untuk memahami sunnatullah

di alam raya ini, menyelidiki bumi dan isinya, serta

memanfaatkan segala sesuatu yang telah diciptakan untuk

melindungi iman dan menguatkan agamanya. Hal. 64/Prgf. 19

Allah swt. berfirman dalam surah al-A‟raaf ayat 34, “Dan

setiap umat mempunyai batas waktu (ajal), maka apabila telah

datang ajal mereka, maka mereka tidak akan dapat

mengundurkannya sesaat pun dan mereka tidak dapat pula

memajukannya.” Demikian pula Rasulullah saw. telah bersabda,

“Perbanyaklah kalian mengingat mati, sebab seorang hamba yang

banyak mengingat mati, maka Allah akan menghidupkan hatinya

dan Allah akan meringankan baginya rasa sakit saat kematian.”

Hal. 22/Prgf. 2.

 

Page 94: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

80

Pesan pada paragraf ini menjelaskan bahwa dalam

mengajarkan ilmu pengetahuan itu harus berdasarkan sumber

yang jelas dan terpercaya seperti Al-qur‟an dan hadits, karena

jika ilmu pengetahuan tidak berlandaskan dengan keimanan

kepada kitab maka ilmu pengetahuan itu bisa menjadi bumerang

yang bisa menyelakakan kita. Selanjutnya Allah Swt sudah

mengingatkan kita melalui firman-Nya dan Rasul bahwa

perbanyaklah kita mengingat kematian, karena di dalam Al-

qur‟an sudah banyak kisah-kisah suatu kaum yang dzalim,

bertindak sesukanya tanpa mau diatur maka Allah timpakan azab

terhadap mereka. Maka ini termasuk ke dalam iman kepada kitab

d. Pesan yang mengandung Iman Kepada Rasul

“Sesungguhnya yang paling aku takuti atas kamu sekalian

adalah syirik kecil.” Sahabat bertanya, “Apakah syirik kecil itu,

ya Rasulullah?” Rasulullah kemudian menjawab, “Syirik paling

kecil itu adalah riya.” (HR Muslim). Dari hadits tersebut dapat

dipahami bahwa orang yang riya itu dianggap telah

menyekutukan Allah. Dan, yang paling membahayakan dari sikap

riya itu adalah akan menyebabkan hangusnya amalan yang telah

kita lakukan. Hal. 113/Prgf. 5.

Pesan yang bisa dipahami adalah bahwa sesungguhnya

Rasulullah saw sangat khawatir dengan umatnya ketika

melakukan dosa yang termasuk syirik kecil, yaitu riya. Pada era

sekarang ini sudah terbukti atas kekhawatiran Rasulullah akan

dosa syirik kecil itu, dimana makin banyaknya media sosial yang

bertujuan untuk memposting foto atau kegiatan seseorang sedang

melakukan apa, sedang berbelanja apa, sedang jalan-jalan

dimana, bahkan ada fitur yang menyiarkan siaran langsung untuk

penggunanya supaya ditonton oleh banyak orang. Maka dari itu

 

Page 95: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

81

agar terhindar dari perbuatan dosa ini berhati-hatilah dalam

menggunakan sosial media yang ada. Pesan ini termasuk ke

dalam mengimani Rasulullah Saw karena kita harus meyakini apa

yang dikatakan oleh beliau.

e. Pesan yang mengandung Iman Kepada Hari Kiamat

Orang yang mengenal Allah dengan baik akan selalu

tawakal dan taat pada perintah-perintahnya-Nya, karena ia yakin

bahwa Allah yang mengatur kehidupannya. Hatinya senantiasa

dibimbing oleh Allah. Ia selalu melakukan ikhtiar di dunia untuk

mendapatkan tempat di sisi Allah di akhirat kelak. Hal. 17/Prgf.

19.

Dalam paragraf di atas pesan yang ingin disampaikan

adalah bahwa ketika seorang muslim sudah mempunyai

keyakinan terhadap Allah bahwa segala sesuatunya akan dibalas

sesuai dengan apa yang kita kerjakan, maka selanjutnya dia akan

mempersiapkan diri memperbanyak amalan dan perbuatan baik di

dunia untuk bekalnya nanti di akhirat, jiwanya akan selalu

bergerak untuk melakukan hal yang bermanfaat untuk orang lain

dan dia hanya akan merindukan bahwa Allah SWT selalu

merahmatinya dan memberikan balasan yang dijanjikan yaitu

surga-Nya kelak.

Kita berharap hidup ini penuh berkah dari Allah.

Sebaliknya, kita selalu siap dengan maut yang akan menjemput.

Kalau bisa, di rumah disediakan kain kafan, agar kita selalu ingat

akan mati sehingga kita dapat mengisi hidup ini dengan kualitas

ibadah yang tinggi. Makin banyak ingat mati, kita makin sadar

bahwa dunia ini tidak ada apa-apanya. Kita bekerja keras, tapi itu

semua hanya untuk bekal pulang. Jangan takut berpisah di dunia

karena di akhirat nanti kita akan dipertemukan, insyaAllah. Hal.

25/Prgf. 14.

 

Page 96: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

82

Kematian di dunia adalah perpisahan sementara,

sedangkan kehidupan di akhirat adalah hakikat yang kekal. Oleh

karena itu, kita sempurnakan amalan kita agar bisa mendapat

keselamatan kapan pun ajal menjemput kita. Hal. 25/Prgf. 15.

Pesan yang ingin disampaikan oleh penulis adalah

mengingatkan kepada manusia bahwa janganlah terlalu

berlebihan dalam mengejar urusan dunia, karena dunia itu

hanyalah sementara bagaikan tempat persingahan, semua yang

kita kejar dan kumpulkan pasti akan ditanya pertanggung

jawabannya. Maka dari itu dalam hal ini diingatkan untuk

menjalankan kewajiban di dunia dan akhirat secara seimbang

supaya di dunia kita bisa sukses menjadi orang hebat dalam hal

materi maupun jabatan yang bisa membantu banyak orang dan

kemudian itu juga bisa menjadi ladang amal kita untuk persiapan

bekal di akhirat kelak.

f.Pesan yang mengandung Iman Kepada Qadha dan

Qadar

Kalau kita mendapat hidayah dari Allah, seperti berjalan

di terang-benderang. Mantap! Sekalipun barang-barang harganya

naik, kita tidak akan takut, karena yakin bahwa Allah Mahatahu

apa yang kita butuhkan lebih dari pengetahuan kita sendiri.

Lakhaufun „alaihim wa laa hum yahzanuun, „tidak ada ketakutan

pada mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.‟ Itulah orang

yang mendapat hidayah dari Allah, dia tidak pernah panik dengan

dunia ini. Tapi, dia akan merasa galau kalau tidak mampu

menyempurnakan apa yang bisa dia lakukan. Hal. 11/Prgf. 9.

Buya Hamka, semoga Allah memuliakan dan merahmati

beliau, pernah menyatakan bahwa hidayah itu pesawat terbang.

Kalau landasannya sederhana, yang mendarat adalah helikopter.

Jika landasan agak bagus maka bisa didarati pesawat jenis

capung. Jika lebih baik lagi mungkin bisa twin otter. Allah telah

 

Page 97: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

83

menyiapkan segalannya untuk kita. Tiap-tiap sesuatu sepadan

dengan ketahanan kita. Pertanyaannya adalah kita bersungguh-

sungguh merindukan hidayah itu atau tidak? Hal. 12/Prgf. 14.

Pada paragraf di atas pesan yang disampaikan adalah

bahwa sesungguhnya keyakinan kita terhadap qada dan qadar

adalah percaya sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menentukan

segala sesuatu yang akan terjadi untuk makhluknya (qada dan

qadar). Allah Swt berfirman dalam QS. Ar-Ra‟du ayat 11

حفظونه من أمر الل ه ومن خلفه د ن له معقبات من ب إن الل

بقوم سوءا روا ما بأنفسهم وإذا أراد الل غ ى ر ما بقوم حت غ ل

11فلا مرد له وما لهم من دونه من وال

Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah

keadaan (nasib) suatu bangsa sehingga bangsa itu mau

mengubah keadaan (nasib) yang ada pada mereka sendiri.

Dalam hal ini penulis ingin menyampaikan bahwa

sesungguhnya walaupun hidayah datangnya dari Allah tetapi dia

juga tidak akan datang dengan sendirinya jika kita tidak

melakukan apa pun, dikarenakan keberhasilan tidak akan tecapai

tanpa disertai dengan usaha.

Selanjutnya perumpaan Buya Hamka yang dikutip oleh

penulis, bermaksud mengingatkan kembali bahwa walaupun

hidayah sejatinya sudah disiapkan oleh Allah, tapi apakah diri

kita ingin mencarinya atau tidak? Karena hidayah itu tidak akan

datang dengan sendirinya, kecuali jika kita sungguh benar-benar

mencarinya dan memang sangat merindukannya, dengan cara

yakin kepada Allah bahwa diri kita siap untuk menerima hidayah

tersebut. Pesan yang dapat diambil bahwa untuk mendapatkan

 

Page 98: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

84

hidayah itu adalah dengan mencarinya bukan hanya diam dan

menunggu.

Di samping itu, kita juga harus senantiasa

menginstropeksi diri, terutama dalam memaknai suatu ujian.

Selama ini, kita masih sering menganggap cobaan itu datang

hanya berbentuk kesulitan, sehingga di kala dalam kesulitan,

manusia biasanya cenderung lebih dekat dengan Allah. Oleh

karena itu, jika manusia diuji dengan kesulitan banyak yang

selamat. Namun ketika diuji dengan kemudahan, manusia

cenderung menjadi lalai sehingga sedikit yang selamat. Hal.

56/Prgf. 7.

Maksud pesan dari paragraf di atas adalah walaupun ujian

datang kepada kita berupa kesulitan tetapi kita harus yakin bahwa

akan datang kemudahan jika kita tetap berikhtiar dan

mendekatkan diri kepada Allah dengan berdo‟a dan memohon

kemudahan dan kesabaran dalam mengahadapi ujian tersebut.

Sehingga jika ujian berupa kemudahan datang kepada kita, kita

tetap ingat kepada Allah untuk tetap selalu mendekatkan diri

kepada-Nya.

 

Page 99: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

85

Tabel 7

Nilai Kesepakatan Antar Juri Mengenai Pesan Syari’ah

Antar Juri Item Kesepakatan

Antar Juri

Ketidak

Sepakatan

Antar Juri

Nilai

Juri 1 dan 2 23 12 11 0,52

Juri 1 dan 3 23 18 5 0,78

Juri 2 dan 3 23 9 15 0,40

Jumlah 1,70

Rata-rata 0,57

Komposit Reabilitas : ___N (x antar juri)

1 + (N-1) (x antar juri)

Komposit Reabilitas : 3 (0,57) = 0,80

1+(3-1)(0,57)

Dari data di atas dapat diketahui bahwa kesepakatan antar

juri 1 dan 2 dalam kategori pesan syariah sebanyak 12

kesepakatan dengan presentase pesan 0,52, kemudian juri 1 dan 3

dengan 18 kesepakatan pesan syari‟ah dengan besar presentase

pesan 0,78, sedangkan kesepakatan antar juri 2 dan 3 sebanyak 9

kesepakatan mengenai pesan syariah dengan nilai presentase

pesan sebesar 0,40.

Kemudian untuk menghitung rata-rata perbandingan nilai

kesepakatan antar juri maka dihitung menggunakan rumus

 

Page 100: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

86

komposit reliabilitas, dan hasil perhitungan di atas kesepakatan

antar juri dalam hal kategori pesan dakwah syari‟ah memiliki

nilai sebesar 0,80 nilai ini menunjukan tingkat kesepakatan yang

tinggi di antara para juri. Dari hasil perhitungan ini menunjukan

bahwa alat ukur (coding sheet) yang telah dibuat dianggap

reliable, hal ini ditunjukan karena hasil dari komposit reabilitas

bergerak di atas angka 0,7 yaitu berada di angka 0,80. Setelah itu

hasil dari analisis pesan dakwah yang mengandung syariah dalam

buku “Meraih Bening Hati Dengan Manajemen Qolbu”

didapatkan hasil pesan yang lebih dominan melalui

perhitungan prosentase kategori pesan syari‟ah, berikut adalah

hasil perhitungannya :

Prosentase pesan Ibadah

P = F x100%

N

= 15 x100% = 65,2%

23

Prosentase pesan Muamalah

P = F x100%

N

= 8 x100% = 34,8%

23

Hasil dari pemaparan di atas, prosentase kategori pesan

syari‟ah akan dituangkan dalam tabel berikut ini :

 

Page 101: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

87

Tabel 8

Nilai Hasil Penelitian Kategori Pesan Syari’ah

No Kategori Pesan F %

1 Ibadah 15 65,2

2 Muamalah 8 34,8

Jumlah 23 100

Hasil nilai kategori pesan di atas menunjukan pesan

Syari‟ah dalam buku Meraih Bening Hati Dengan Manajemen

Qolbu pesan yang mengandung unsur Ibadah lebih besar

sebanyak 65,2%, selanjutnya pesan yang mengandung unsur

Muamalah mendapatkan hasil terendah yaitu 34,8%. Hasil di atas

menyiratkan pesan bahwa dengan melakukan banyak ibadah

kepadah Allah membuat hati kita menjadi peka akan semua ke-

agungan Allah, terpacu untuk banyak berbuat kebaikan kepada

sesama manusia dan membuat orientasi hidup kita lebih makin

jelas bahwa semua harus dilakukan atas dasar niat semata-mata

karena Allah Swt.

2. Pesan Dakwah yang Mengandung Syari’ah

Pesan dakwah yang berkaitan dengan hukum yang

berlaku dalam agama Islam, baik yang berhubungan manusia

dengan Tuhan (Ibadah) seperti thaharah, shalat, as-shaum zakat

dan haji. Sedangkan hubungan antar manusia yang biasanya

menyangkut permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang

membahas mengenai hukum perdagangan, jual beli, hukum waris

dan lain sebagainya.

 

Page 102: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

88

a. Pesan yang Mengandung Ibadah

Jika hati tenang, kita akan merasa lebih nyaman dalam

melakukan ibadah wajib maupun sunnah. Saat melakukan shalat

fardhu dianjurkan untuk selalu khusyu. Tapi, kita sebagai

manusia biasa merasa kesulitan untuk sampai pada derajat

khusyu. Sebagai kompensasinya, setelah kita melakukan shalat

fardhu dengan cara memahami bacaanya dan benar pula tata

caranya, maka kita berusaha memperbaikinya dengan menambah

ibadah kita melalui shalat sunnah dan ibadah lainnya. Selain itu

perilaku kita juga harus diperbaiki. Inti dari shalat khusyu bukan

saja pada saat kita melakukannya, tapi harus ada bukti dalam

bentuk perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Hal.

17/Prgf. 18.

Pesan pada paragraf ini adalah mengingatkan agar dalam

melakukan sholat harus dalam keadaan khusyuk, karena penulis

menyadari bahwa masalah yang dialami kebanyakan umat

muslim yaitu bagaimana cara supaya bisa sholat dengan

khusyuk? Ternyata untuk mendapatkan khusyuk dalam sholat

maka perilaku kita juga berpengaruh, maka dari itu jika masih

kurang baik harus segera diperbaiki. Kemudian pahamilah

bacaan-bacaan sholat yang kita baca mulai dari artinya dan tata

caranya, dan penulis menganjurkan agar membiasakan diri

melakukan sholat sunnah rawatib atau yang lainnya sebagai

penambal ibadah kita jika ada kesalahan. Allah SWT berfirman

dalam Q.S Al-Mu‟minun ayat 1-2

1قد أفلح المؤمنون

2الذن هم ف صلاتهم خاشعون

 

Page 103: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

89

Artinya: “1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang

yang beriman, 2. (yaitu) orang-orang yang khusyu‟ dalam

sembahyangnya

Syaikh As Sa‟diy rahimahullahu menerangkan makna

„khusyu‟ di dalam sholat‟, yaitu seseorang menghadirkan hati di

hadapan Allah, merasakan dekatnya (ilmu dan pengawasan)

Allah, yang dengan semua itu hati bisa merasa tenang, jiwa

merasa damai. Hal ini akan terpancar dalam gerakan tubuh yang

tenang, tidak lalai dalam sholat, menghayati setiap bacaan yang

dibaca dalam sholatnya, dari awal takbir hingga akhir sholat.

Semua ini dalam rangka tunduk dan taat kepada Allah.2

Dalam Islam, setiap akan melakukan shalat kita

diwajibkan untuk bersuci. Bukan hanya suci tubuh, tapi juga suci

pakaian, tempat ibadah, bahkan suci hati. Bagaimana orang akan

tenteram dalam shalat jika hatinya lalai, pikirannya “berkeliling”

ke mana-mana? Suci tubuh dan hati adalah jembatan menuju

kesempurnaan ibadah. Hal. 46/Prgf. 2

Perintah shalat memang banyak yang melakukan, tetapi

belum tentu semua melakukannya tepat waktu. Begitu juga

dengan tepat waktu, belum tentu juga bersungguh-sungguh

khusyu. Hal. 51/Prgf. 6

Pesan dalam paragraf di atas yaitu mengingatkan kepada

umat muslim agar dalam melakukan sholat harus dalam keadaan

bersih (bersuci) bukan hanya tubuh, pakaian dan tempat ibadah

saja melainkan hati kita juga dengan cara tinggalkanlah sejenak

semua urusan dunia jika sedang waktunya beribadah kepada

Allah, dan fokuskan lah hati, jiwa dan pikiran hanya kepada

2“Doa dan Kajian Islam” artikel diakses pada 15 September 2018,

dari http://doadankajianislami.com/tag/dalil-tentang-shalat-khusyu/, pada

pukul 14.37.

 

Page 104: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

90

Allah, supaya ibadah kita sempurna. Selanjutnya pesan yang

ingin disampaikan mengenai ketepatan dalam beribadah,

segeralah melakukan sholat jika sudah mendengar adzan, dan

bersungguh-sungguhlah dalam melakukannya.

Oleh karena itu, jangan takut oleh dosa besar yang sudah

terjadi, jika disertai dengan tobat, kecuali bagi mereka yang

sudah terlanjur berburuk-sangka atas ampunan Allah. Dosa

sebesar gunung, ampunan Allah bisa seluas langit dan bumi.

Barangsiapa yang merasa berlumur dan bergelimang maksiat

maka ampunan Allah lebih besar lagi. Justru orang yang tidak

mau tobat itu yang jadi masalah. Hal. 19/Prgf. 5.

Ampunan Allah itu benar-benar melimpah, maka tobat

nasuha adalah garansi bahwa kita benar-benar telah tobat. Seperti

apa tobat nasuha itu? Rasulullah saw. setiap hari minimal 100

kali beristigfar, memohon ampunan. Padahal beliau telah

dipelihara dari dosa dan dijamin akan masuk surga. Hal. 19/Prgf.

7

Kita disuruh untuk bersegera memohon ampunan Allah dan

memperbanyak istigfar pada Allah SWT. atas dosa yang telah

lakukan, karena orang yang banyak istigfar itu, insyaAllah

batinnya akan lebih tenteram, akan selalu ada jalan keluar bagi

segala permasalahan yang dihadapainya dan Allah akan

mewariskan rezeki dari tempat yang tidak diduga-duga. Makin

banyak kita bertobat, insyaAllah kita akan makin siap untuk

berpulang pada-Nya. Hal. 21/Prgf. 16

Dari paragraf di atas, poin yang ditekankan adalah

bertaubat dengan memohon ampunan dari Allah SWT, penulis

ingin memberi semangat kepada kita bagi yang merasa sudah

melakukan dosa, dan takut bila dosanya tidak akan diampuni

dengan keyakinan bahwa dengan berdoa memohon ampun

kepada Allah secara sungguh-sungguh maka dosa sebesar gunung

pun bisa diampuni karena ampunan Allah lebih luas seisi langit

 

Page 105: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

91

dan bumi, kemudian segeralah bertaubat jika kita merasa

melakukan perbuatan dosa tersebut dan banyak-banyak lah

beristighfar agar batin senantiasa tenang. Paragraf selanjutnya

penulis memberi gambaran melalui Rasulullah bahwa beliau saja

melakukan istigfar 100 kali dalam sehari, artinya bahwa dengan

keyakinan kita beristighfar seperti yang dilakukan Rasul mudah-

mudahan taubat kita diterima oleh Allah SWT.

Biasa-biasa sajalah menghadapi kematian. Mau tidur,

kalau bisa wudhu dulu, tidak ada jaminan besok akan bangun

lagi. Daripada ingat utang, ingat musuh, ingat lawan, ingat

someone, lebih baik ingat Allah swt.. Tidur dalam keadaan zikir,

insyaAllah sepanjang tidur dianggap zikir, kalaupun wafat,

insyaAllah husnul khatimah. Mau masuk ke diskotik, mikir-mikir

dulu, jangan-jangan pas joged mati di diskotik. Hal. 24/Prgf. 9.

Kesungguhan untuk senantiasa hidup bersih lahir-batin

merupakan salah satu cara untuk meraih derajat kemuliaan di sisi

Allah. Dalam Al-Qur‟an dituturkan, “... Sesungguhnya Allah

menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang

yang menyucikan dirinya” (al-Baqarah: 222). Hal. 46/Prgf.1.

Pesan pada paragraf di atas menjelaskan mengenai

thaharah (bersuci), bersuci tidak hanya dilakukan ketika mau

sholat saja, melainkan di dalam setiap aspek kehidupan pun

manusia harus senantiasa membersihkan dirinya agar mendapat

derajat kemuliaan di sisi Allah. Dalam Islam untuk berinteraksi

kepada Allah dalam berzikir, berdoa memohon ampunan-Nya

mempunyai tata cara yaitu harus bersih, suci dari najis, dan sopan

layaknya jika kita ingin bertemu dengan orang penting di dunia,

begitu juga kepada Allah Dia adalah Tuhan kita, maka apakah

pantas jika kita menghadapnya dengan asal-asalan? Maka dari itu

 

Page 106: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

92

pesan yang bisa diambil biasakanlah menjaga dan menyukai

kebersihan dalam kehidupan kita.

Ketiga, pemiliknya menjadi lebih mulia daripada kekayaan

yang dimiliki. Seperti halnya Nabi Sulaiman, beliau nabi paling

kaya, namun kekayaannya digunakan untuk ibadah dan

kemaslahatan umat. Caranya harta tersebut dibelanjakan di jalan

Allah melalui zakat, infak, dan sedekah. Hal. 95/Prgf. 16

Dalam paragraf ini, pesan yang dijelaskan adalah

menyucikan diri dari harta benda yang kita miliki dengan zakat,

sedekah dan menggunakannya untuk ibadah dan kemaslahatan

umat. Hal ini dicontohkan oleh Nabi Sulaiman, penulis

mengangkat kisahnya karena untuk mengingatkan kepada kita

bahwa janganlah kita terlalu menyimpan dan mengumpulkan

harta benda yang kita miliki sesungguhnya dari harta yang kita

punya terdapat hak orang lain di dalamnya, maka sucikanlah ia

dengan zakat, sedekah, infaq, dan untuk ibadah agar bermanfaat

bagi orang lain dan bagi diri sendiri.

Semua insan yang berhaji tentu berharap hajinya akan

mabrur. Haji mabrur adalah haji yang diterima dan diberkahi.

Memang, berjuta orang telah menyandang predikat “H” (haji),

namun sedikit saja yang bisa meraih gelar “M” (mabrur). Ibadah

haji tidak cukup hanya bermodalkan materi. Hal lain berupa bekal

nonmateri sangat mutlak untuk diperhatikan. Hal. 136/Prgf. 2

Paragraf ini berisi pesan ibadah kepada Allah karena

berhaji termasuk ke dalam rukun islam yang ke-lima, dimana

orang yang sudah mampu secara lahir batin dan materi yang

cukup diwajibkan untuk berhaji. Namun poin yang ditekankan

dalam pesan ini adalah bagaimana agar orang yang berhaji bisa

mendapatkan haji yang mabrur? Maka dijelaskanlah bahwa

 

Page 107: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

93

persiapan non-materi berupa akhlaq, niat, kesungguhan, dan

keyakinan kita berangkat ke sana untuk 100% ibadah niat karena

Allah atau masih ada niat yang lain selain itu, maka supaya

hajinya diterima dan mabrur penulis mengingatkan benahi lah

niat awal kita dalam berhaji agar senantiasa khusyuk dalam

melaksanakannya.

Dari ayat di atas tersirat bahwa kita harus senantiasa

mengikuti petunjuk yang Allah gariskan, yakni dengan

bersungguh-sungguh mencari hidayah Allah, sebab hanya dengan

begitu seseorang akan memperoleh kebaikan. Sebagaimana yang

disabdakan oleh Rasulullah saw., “Apabila Allah menginginkan

kebaikan bagi seseorang, maka dia diberi pendalaman dalam ilmu

agama” (HR Bukhari). Hal. 11/Prgf. 13.

Langkah paling awal untuk meraih hidayah ini adalah

dengan terus mencari ilmu sekuatnya. Tiada hari tanpa mencari

ilmu, tiada hari kecuali bertambahnya amal dan tiada hari kecuali

menambah bersih hati kita. Makin banyak ilmu kita, makin

produktif dalam beramal, dan makin bening hati kita. Mudah-

mudahan dengan ilmu yang diamalkan dan keikhlasan beramal,

maka akan menjaga kita dari dicabutnya nikmat Allah yang

termahal, yakni hidayah. Amin. Hal. 13/Prgf. 17.

Pesan ini menjelaskan tentang pentingnya untuk

bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu pengetahuan tentang

agama dan hidayah, karena orang yang mencari hidayah

berkaitan dengan ilmu tentang keagamaan yang ingin diketahui

kebenarannya, sehingga menimbulkan keyakinan kepada Allah

dan kemudian hidayah itu Allah berikan kepada hamba-Nya yang

sudah bersungguh-sungguh dan merindukan hidayah itu. Seperti

yang dijelaskan sabda Rasulullah saw yang membahas tentang

kewajiban menuntut ilmu yaitu:

 

Page 108: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

94

ضة على كل م سلم ومسلمة طلب العلم فر

Artinya : ”Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap

muslim laki-laki maupun muslim perempuan”. (HR.Al-Baihaqi,

Ath- Thabrani, Abu Ya‟la,-Al Qdhai, dan Abu Nu‟aim Al-

Ashbahani)3

Menuntut ilmu dalam agama Islam disebut sebagai

kewajiban, ini berarti segala sesuatu yang berkaitan dengan

istilah wajib harus dilakukan oleh siapapun, menuntut ilmu

bernilai ibadah layaknya seperti melaksanakan kewajiban lain

seperti sholat.

b. Pesan yang Mengandung Muamalah

Perintah untuk bersegera dalam bertobat telah Allah

jelaskan dalam firman-Nya. “Dan bersegeralah kamu kepada

ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas

langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang

bertakwa. Yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya baik di

waktu lapang maupun di waktu sempit, dan orang-orang yang

menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain. Allah

menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan” (Ali Imran: 133-

134). Hal. 18/Prgf. 2.

Kalau kita meminta maaf jangan pake embel-embel. Tobat

terus, jangan sungkan meminta maaf, walaupun pada anak

sendiri. Jangan tunda lagi, terutama sepertiga malam menjelang

subuh. Itu adalah saat tobat yang paling baik. Menjelang magrib

dari ashar, saat ibadah haji, atau saat bulan Ramadhan.

Beristigfarlah terus, baik sambil berjalan, duduk, maupun sambil

berbaring. Hal. 21/Prgf. 17.

Perbanyaklah tobat! Gunakanlah salah satu cara yang efektif.

Mulailah kita membuat daftar dosa kita kepada Allah, kepada

orang orang tua, pada tetangga, dan sebagainya. Lalu kita terus

memohon ampunan atas semua dosa kita. Lakukanlah hal

3Bukhari Umar, Hadits Tarbawi: pendidikan dalam perspektif

hadits,(Jakarta: Amzah, 2015), cet ke-3, h. 19.

 

Page 109: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

95

tersebut terus-menerus, agar saat nanti kita dipanggil oleh-Nya,

kita telah siap. Orang yang ahli istigfar seperti bingkai cermin.

Cermin, jika dibersihkan terus-menerus, akan mengkilap. Dengan

itu, dia bisa bercermin dan orang lain juga bisa. Makin bersih diri

kita, insyaAllah, kita akan menjadi suri teladan bagi orang yang

meniru kita dan insyaAllah ganjarannya pun untuk kita sendiri

juga. Hal. 21/Prgf. 19.

Pesan pada paragraf di atas adalah memaafkan dan

meminta maaf, selain pentingnya meminta maaf kepada Allah

dengan bertobat, meminta maaf kepada sesama manusia sesuai

dengan syariat yang telah ditentukan juga tidak kalah penting.

Dalam meminta maaf tidak perlu malu atau pun gengsi jika kita

mempunyai salah kepada orang lain segeralah untuk meminta

maaf, kalau perlu buatlah daftar dosa kita yang telah kita lakukan

kepada orang lain untuk meminta maaf kepada mereka. Begitu

juga jika seseorang mempunyai salah kepada kita segeralah

maafkan mereka, karena Allah saja selalu memaafkan kesalahan

hambanya, maka kenapa kita tidak bisa memaafkan orang lain.

Menjaga pandangan adalah sumber ketenangan batin.

Pemuas batin kita adalah Allah dan Dia akan menilai sejauh mana

ketaatan kita sehingga layak dianugerahi hati dan jiwa yang

tenteram. Hal. 46/Prgf. 19.

Pesan yang bisa diambil adalah bahwa mata manusia harus

bisa menahan pandangan matanya terhadap sesuatu yang tidak

diperbolehkan Allah untuk kita melihatnya, sebab yang demikian

nantinya bisa menimbulkan nafsu atau syahwat kepada lawan

jenis. Maka ikutilah perintah Allah sesuai dengan syariatnya.

Prinsip bersuci dalam Islam tidak hanya dalam rangkaian

ibadah, namun dapat kita temukan juga dalam kehidupan sosial

 

Page 110: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

96

sehari-hari. Dalam berniaga, berumah-tangga, bergaul, bekerja,

belajar, dan lain-lain. Di semua tempat itu, kita diajarkan bersikap

hidup suci. Menjauhkan diri dari dusta, kezaliman, menipu,

khianat, atau bahkan sikap bermuka dua (munafik). Itulah

sesungguhnya hakikat pola hidup bersih seorang mukmin. Hal.

47/Prgf. 3.

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah saw. bersabda, “hak

tetangga ialah: bila dia sakit, kamu kunjungi. Bila wafat, kamu

mengantarkan jenazahnya. Bila dia membutuhkan uang, maka

kamu pinjami. Dan bila mengalami kesukaran/kemiskinan, maka

jangan dibeberkan aib-aibnya kamu tutup-tutupi dan rahasiakan.

Bila dia memperoleh kebaikan, maka kita turut bersuka cita dan

mengucapkan selamat kepadanya. Dan bila menghadapi musibah,

kamu datang untuk menyampaikan rasa duka. Jangan sengaja

meninggikan bangunan rumahmu melebihi bangunan rumahnya,

lalu menutupi jalan udaranya (kelancaran angin baginya). Dan

janganlah kamu mengganggunya dengan bau masakan, kecuali

kamu menciduknya dan memberikan kepadanya.” (al-Hadits).

Hal. 86/Prgf. 5

Pesan yang terdapat pada paragraf di atas adalah tentang

sikap kita terhadap orang lain, bersuci itu juga termasuk sikap

kita manusia dalam melakukan kegiatan sosial, berniaga, bekerja

dan masih banyak lagi. Seorang mukmin harus jujur, berani

mengambil tindakan kebenaran jika melihat ketidakadilan ,

membantu orang yang ditindas karena dicurangi, maka

seharusnya kita harus membantunya sesuai syariat islam yang

bersumber pada Al-qur‟an dan sunnah. Karena Allah SWT

berfirman dalam Q.S Al-Maidah ayat 2 :

قوى ول تعاونوا على الإثم وتعاونوا على البر و الت

شدد العقاب إن الل قوا الل والعدوان وات

Artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam

(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-

 

Page 111: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

97

menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan

bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat

siksa-Nya [al-Mâidah/5:2]

Maka sudah seharusnya kita sebagai manusia bermanfaat

bagi manusia lainnya. Kemudian pesan selanjutnya adalah etika

dalam bersosialisasi di lingkungan khususnya tetangga, pesan

pada paragraf di atas adalah bahwa Nabi Muhammad saw

menganjurkan kita untuk selalu berbuat baik dan mengutamakan

tetangga kita, dikarenakan merekalah yang hidup di sekitar

lingkungan kita jadi selain kita membantunya memang sudah

menjadi hak mereka lah jika terjadi sesuatu menerima bantuan

dari tetangganya, penulis mengingatkan mad‟u melalui hadits

tersebut untuk senantiasa berbuat baiklah dan penuhilah hak

tetangga kita.

 

Page 112: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

98

Tabel 9

Nilai Kesepakatan Antar Juri Mengenai Pesan Akhlaq

Antar Juri Item Kesepakatan

Antar Juri

Ketidak

Sepakatan

Antar Juri

Nilai

Juri 1 dan

2

54 42 12 0,78

Juri 1 dan

3

54 37 17 0,69

Juri 2 dan

3

54 38 19 0,70

Jumlah 2,17

Rata-rata 0,72

Komposit Reabilitas : ___N (x antar juri)

1 + (N-1) (x antar juri)

Komposit Reabilitas : 3 (0,72) = 0,89

1+(3-1)(0,72)

Dari data di atas dapat diketahui bahwa kesepakatan antar

juri 1 dan 2 dalam kategori pesan akhlaq sebanyak 42

kesepakatan dengan presentase pesan 0,78, kemudian juri 1 dan 3

dengan 37 kesepakatan pesan akhlaq dengan besar presentase

pesan 0,69, sedangkan kesepakatan antar juri 2 dan 3 sebanyak 38

 

Page 113: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

99

kesepakatan mengenai pesan akhlaq dengan nilai presentase

pesan sebesar 0,70.

Kemudian untuk menghitung rata-rata perbandingan nilai

kesepakatan antar juri maka dihitung menggunakan rumus

komposit reliabilitas, dan hasil perhitungan di atas kesepakatan

antar juri dalam hal kategori pesan dakwah akhlak memiliki nilai

sebesar 0,89 nilai ini menunjukan tingkat kesepakatan yang tinggi

di antara para juri. Dari hasil perhitungan ini menunjukan bahwa

alat ukur (coding sheet) yang telah dibuat dianggap reliable, hal

ini ditunjukan karena hasil dari komposit reabilitas bergerak di

atas angka 0,7 yaitu berada di angka 0,89.

Setelah itu hasil dari analisis pesan dakwah yang

mengandung akhlak dalam buku “Meraih Bening Hati Dengan

Manajemen Qolbu” didapatkan hasil pesan yang lebih dominan

melalui perhitungan prosentase kategori pesan akhlak, berikut

adalah hasil perhitungannya :

Prosentase pesan Akhlak Kepada Allah

P = F x100%

N

= 20 x100% = 37,0%

54

Prosentase pesan Kepada Manusia

P = F x100%

N

= 34 x100% = 63,0%

54

 

Page 114: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

100

Hasil dari pemaparan di atas, prosentase kategori pesan

Akhlak akan dituangkan dalam tabel berikut ini :

Tabel 10

Nilai Hasil Penelitian Kategori Pesan Akhlak

No Kategori Pesan F %

1 Akhlak Kepada Allah 20 37,0

2 Akhlak Kepada Manusia 34 63,0

Jumlah 54 100

Hasil nilai kategori pesan di atas menunjukan pesan

Akhlak dalam buku Meraih Bening Hati Dengan Manajemen

Qolbu pesan yang mengandung unsur Akhlak Kepada Manusia

lebih besar sebanyak 63,0%, selanjutnya pesan yang mengandung

unsur Akhlak Kepada Allah mendapatkan hasil terendah yaitu

37,0%. Hasil di atas menyiratkan pesan bahwa selain pentingnya

melakukan hubungan baik dengan Allah (Hablumminallah)

dengan cara mengerjakan semua yang diperintahkan dan

meninggalkan semua yang dilarang, kita juga harus melakukan

hubungan baik terhadap sesama manusia (Hablumminannas),

karena kita sebagai manusia adalah makhluk sosial dan pasti

tidak akan lepas dengan manusia lainnya. Maka dari itu penulis

ingin menuliskan cara-cara menjaga hubungan baik dengan

manusia yang dimulai dari dasar yaitu membina akhlak

 

Page 115: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

101

masyarakat dalam menghadapi segala macam permasalahan yang

terjadi pada kebanyakan orang.

3. Pesan Dakwah yang Mengandung Akhlak

Akhlak berkaitan dengan perilaku maupun budi pekerti

yang dilakukan seseorang. Akhlak berarti sesuatu sifat yang tetap

pada jiwa seseorang yang daripadanya timbul perbuatan. Standar

akhlak dalam menentukan baik dan buruk, salah dan benar adalah

Al-Qur‟an dan Sunnah Rasul. Dalam agama islam akhlak

termasuk ke dalam materi dakwah yang penting untuk

disampaikan kepada masyarakat. Karena islam menjunjung tinggi

nilai moralitas dalam kehidupan manusia.

a. Pesan yang Mengandung Akhlak Kepada Allah

Seharusnya kebutuhan kita akan kebahagiaan duniawi,

membuat kita berpikir bahwa Allah-lah satu-satunya yang

memiliki semua itu. Adapun kekhawatiran-kekhawatiran tentang

standar kebutuhan hidup kita, semestinya membuat kita

berlindung dan berharap kepada Allah dengan mengamalkan apa-

apa yang disukainya. Jadi, kebutuhan-kebutuhan diri kita itu

seharusnya menjadi jalan supaya kita lebih mencintai Allah. Hal.

1/Prgf. 3.

Orang-orang yang mampu menjalani hidupnya dengan

penuh kenikmatan adalah orang-orang yang terbuka hatinya

untuk mengenal Allah lebih dekat. Ia tidak akan gentar terhadap

apa pun. Ia tidak akan sedih atas kehilangan apa pun, sebab

semua yang ada di alam ini adalah milik Allah dan Dia berhak

mengambilnya. Hal. 15/Prgf. 12.

Pesan yang terkandung dalam paragraf di atas adalah

sikap manusia untuk bertawakal kepada Allah, ini merupakan

akhlak yang harus dimiliki oleh manusia kepada Allah. Dalam

 

Page 116: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

102

hidup seharusnya cukuplah hanya menjadikan Allah untuk satu-

satunya penolong dalam setiap keadaan. Jadi dalam hidup kita

akan senantiasa optimis dengan terus berusaha dan yakin bahwa

usaha kita akan berbuah hasil karena Allah senantiasa melihat

hamba-Nya yang sedang berusaha dan yakin Allah akan

membantu kita. Namun jika yang terjadi adalah hal yang bukan

kita harapkan otomatis diri kita akan bisa menerimanya dengan

hati yang lapang karena kita yakin bahwa Allah telah

memberikan yang terbaik untuk hamba-Nya.

Dalam kehidupannya, rasulullah saw. senantiasa beramal

sebelum bicara (bukan sebaliknya). Oleh karena itu, dakwah

beliau mempunyai kekuatan ruhiyah yang kuat karena beliau

sudah lebih dulu mengamalkan apa yang beliau dakwahkan. Al-

Qur‟an mengatakan, “Kabura maqtan indallahi an taqulluna ma

laa taf‟alun.” „Amat besar kebencian di sisi Allah karena kalian

mengatakan apa yang tidak kalian lakukan‟ (ash-shaff: 2) Hal.

7/Prgf. 7

Rasulullah diutus ke muka bumi untuk menyempurnakan

akhlak. “innama buitsu liutammima makaarima akhlaq.”

„Bahwasannya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan

kemuliaan akhlak.‟ Islam diturunkan oleh Allah bukan hanya

untuk satu zaman. Sekarang dianggap zaman modern, tapi kita

tidak tahu beberapa puluh tahun kemudian, akan seperti apakah

yang disebut modern itu? Hal. 7/Prgf. 9

Dalam paragraf ini sebenarnya menjelaskan bahwa,

sebelum kita memperbaiki akhlak seseorang alangkah lebih baik

jika memperbaiki akhlak kita terlebih dahulu kepada Allah,

karena dengan begitu kita bisa mencontohkan kepada mereka

sehingga mereka langsung melihat perubahan pada diri kita, dan

efeknya orang tersebut bisa meniru perbuatan baik kita.

 

Page 117: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

103

Dalam Al-Qur‟an surah asy-Syams ayat 8, Allah SWT.

berfirman, “Dan Allah telah mengilhamkan kepada jiwa itu

(jalan) kefasikan dan ketakwaan”. Dengan kata lain, setiap orang

sebetulnya sudah diberi fasilitas oleh Allah. Dia mau baik atau

buruk bergantung pada kesungguhan dan ketaatannya dalam

mengikuti petunjuk Allah. Hal. 11/Prgf. 9.

Ada orang yang ingat Allah ketika shalat saja. Itu artinya,

ia akan selalu gelisah di luar shalat. Ada yang ingat Allah hanya

ketika ia mendapat ancaman saja. Bahkan, ada yang benar-benar

tidak tahu siapa itu Allah selama hidupnya. Orang yang tidak

kenal Allah, sehebat apapun ia, sebanyak apa pun harta yang

dimilikinya, serta setinggi apa pun derajatnya di mata manusia,

sungguh ia selalu dicekam gelisah. Hal. 13/Prgf. 3.

Pesan yang bisa diambil dari paragraf ini adalah tentang

menjaga akhlak kita kepada Allah (Muraqabah), manusia ketika

sudah akil balight dia sudah tahu mana yang baik dan buruk,

maka seharusnya manusia menjaga akhlaknya kepada Allah dari

perbuatan yang dilarang. Salah satu rasa syukur kita adalah

dengan mengingat Allah dalam setiap keadaan, Karena Allah

SWT berfirman dalam Q.S Al-Baqarah ayat 152:

فاذكرون أذكركم واشكروا ل ول تكفرون

Artinya : Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya

Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan

janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.

Dari ayat ini menerangkan bahwa ingat kepada Allah

jangan hanya ketika kita sedang sholat atau pun dalam keadaan

susah saja, tetapi ingatlah Allah dalam keadaan apapun, karena

ini merupakan akhlak kepada Allah.

Ciri tobat seseorang diterima adalah terjadinya perubahan

pada diri setelah dia bertobat. Orang yang berubah menjadi

 

Page 118: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

104

semakin baik, dia mendapatkan taufik dari Allah SWT.. Orang

yang bertobat jadi senang mencari ilmu. Dia akan lebih sering

menghadiri majelis taklim, memutar kaset, dan menyetel radio

untuk menumbuhkan ruh Islamnya, atau melihat acara televisi

yang dapat menambah kualitas ilmunya. Hal. 20/Prgf. 14.

Pesan pada paragraf ini adalah tentang tobat, yaitu

terjadinya perubahan perilaku menjadi lebih baik, orang yang

bertobat sadar akan fungsi dirinya diciptakan oleh Allah SWT,

untuk menjalankan segala perintahnya maka dari itu dia juga

sadar perilaku buruk yang sudah ia lakukan itu salah dan harus

diluruskan. Karena ini merupakan adab bagi umat muslim kepada

Allah SWT.

Betapa indahnya karunia Allah berupa lidah dan

tenggorokan. Namun terkadang menyebut Alhamdulillah pun

sangat kurang. Jika kita tidak syukuri maka tidak akan menjadi

amal dan hilang rasa nikmatnya. Dengan demikian nikmat yang

kita terima, sudah selayaknya kita berterima kasih sebagai wujud

rasa syukur kepada Allah swt. Hal. 34/Prgf. 1.

Ahli syukur yang sejati adalah ketika ia mendapat harta,

pangkat, kedudukan, ataupun gelar, ia hanya berpikir bahwa

semuanya adalah karunia Allah yang diberikan agar ia lebih dekat

kepada-Nya. Dan ia akan mengutamakan karunia itu dengan

benar agar berbuah berkah di jalan Allah. Inilah tipe ahli syukur.

Hal. 35/Prgf. 8.

Berbahagialah andaikata kita berhasil mengangkat diri

dari jeratan ingin dihormati oleh makhluk. Apa sebabnya?

Karena, semakin kita ingin dipuji maka kita semakin tidak ikhlas.

Akibatnya, selain akan merasakan banyak kekecewaan, amal kita

pun tidak diterima. Hal. 33/Prgf. 12.

Pesan yang bisa diambil adalah akhlak terpuji manusia

kepada Allah untuk mengucapkan kalimat-kalimat baik seperti

(alhamdulilah) kepada Allah yang merupakan wujud rasa syukur

cinta, kebaikan dan ridho dari Allah SWT yang senantiasa

 

Page 119: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

105

diberikan kepada kita, kemudian kita sadar jika Allah

memberikakan nikmat kepada hambanya, berarti dia harus

memanfaatkan agar bernilai ibadah kepada Allah dan berguna

untuk orang lain. Kemudian adalah ikhlas dalam melakukan

sesuatu hal, janganlah mengharapkan kebaikan dari orang lain

dari perbuatan yang kita lakukan karena selain membuat banyak

rasa kecewa itu juga membuat amal kita jadi tidak diterima,

karena merupakan akhlak yang buruk terhadap Allah SWT.

Oleh karena itu, jika kita mengalami sakit, maka ber-

husnuzhan-lah (berbaik sangka) pada Allah. Hal. 38/Prgf. 5

Sudah menjadi sifat manusia, kalau ia mendapatkan

kesenangan, biasanya akan jauh dari Allah. Sedikit saja Allah

memberi peringatan melalui sakit, ia baru akan ingat Allah.

Padahal, kesenagan dan rasa sakit adalah ujian dari Allah.

Keduanya patut disyukuri. Hal. 40/Prgf. 8

Seperti orang yang bercita-cita masuk surga, tapi amalan-

amamlan yang dipilih adalah amalan-amalan ahli maksiat. Maka

dari itu, “paksalah diri” untuk taat kepada perintah Allah. Mudah-

mudahan Allah yang melihat kegigihan kita senantiasa

menunjukan jalan kepada kita untuk lebih mudah, lebih ringan,

dan lebih ikhlas dalam mengenal serta menunaikan segala

perintah-Nya. Amin. 54/Prgf. 20

Pesan yang bisa diambil dari paragraf di atas adalah rasa

harap (raja) kita kepada Allah sebagai akhlak yang harus dimiliki

oleh manusia, dalam kehidupan manusia pasti akan ada ujian

yang datang sebagai tanda sebatas mana iman kita bertahan

kepada Allah, sebagai muslim haruslah kita membiasakan diri

untuk bersikap optimis kepada Allah atas semua ujian yang

diberikan oleh-Nya. Karena Allah SWT berfirman dalam Q.S Az-

zumar ayat 53 :

 

Page 120: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

106

ا عبادي الذن أسرفوا على أنفسهم ل تقنطوا من رحمة الل قل

حم ه هو الغفور الر نوب جمعا إن غفر الذ إن الل

Artinya : Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang

malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu

berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah

mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang

Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Dari ayat di atas Allah SWT memberikan jaminan bahwa

siapa pun hambanya yang mempunyai sikap berbaik sangka

kepada Allah dengan cara rasa yang sangat yakin di hati mereka

untuk melakukan yang terbaik dalam ujian yang Allah berikan

maka Allah akan berikan jalan keluar yang terbaik serta Allah

ampuni dari segala dosa-dosa yang telah diperbuatnya.

Harus diakui, umat islam masih dalam keadaan lemah dan

tercerai berai. Maka tidak perlu heran jika Allah mengizinkan

oran-orang zalim memperdaya kita. Dengan kata lain, musibah

yang menimpa umat ini bisa jadi akibat kelakuan kita sendiri.

55/Prgf. 5.

Bangsa ini tidak akan bangkit kecuali dengan kebangkitan

akhlak. Untuk itu kita perlu me-manage qalbu masyarakat kita.

Dengan langkah menata qalbu, akan terlahir kekuatan dahsyat

yang akan mengantarkan bangsa ini menuju kebangkitan. Hal.

132/Prgf. 32.

Pesan dalam paragraf ini menekankan kepada seluruh

masyarakat untuk merapihkan akhlaknya kepada Allah dalam

segala aspek, sebab jika dihubungkan dengan kejadian yang

terjadi seperti musibah dan umat yang terpecah belah disebabkan

karena akhlak kita kepada Allah masih sangat minim. Kita masih

kurang memahami apa yang seharusnya dilakukan untuk menjaga

akhlak ini agar tetap bersih dari hal-hal yang bisa mengotorinya.

 

Page 121: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

107

Maka dari itu penulis menghimbau masyarakat untuk membenahi

akhlaknya kepada Allah melalui ibadah, berdoa memohon

ampunan-Nya, bersabar, ikhlas, dan tawakal kepada Allah agar

senantiasa kita mendapatkan bimbingan dan rahmatnya dalam

mempersatukan umat dan kebangkitan Bangsa ini.

b. Pesan yang Mengandung Akhlak Kepada Manusia

Tidak tenangnya hati bisa disebabkan oleh penyakit hati

yang sulit untuk disembuhkan. Kita sudah terbiasa su‟uzhan

terhadap orang lain, hal ini menyebabkan hati ini selalu was-was.

Untuk menghindarinya, kita harus tahu terlebih dahulu tentang

penyakit hati yang kita alami. Hal. 15/Prgf. 15.

Ada sebuah syair yang sangat brilian. Mungkin syair ini

bisa menggambarkan betapa hati sangat mempengaruhi hidup

seseorang. ”Bila hati kian bersih, pikiran pun selalu jernih,

semangat hidup kan gigih, prestasi mudah diraih, tapi bila hati

busuk, pikiran jahat merasuk, akhlak pun kian terpuruk, dia jadi

makhluk terkutuk. Bila hati kian lapang, hidup susah tetap

senang, walau kesulitan menghadang, dihadapi dengan tenang,

tapi bila hati sempit, segalanya jadi rumit, seakan hidup terhimpit,

lahir batin terasa sakit.” Hal. 28/Prgf. 10.

Hati adalah pangkal kehidupan. Jika Allah memberi kita hati

yang bening, kita akan mendapat banyak keuntungan dan bisa

menjadi apa saja sesuai dengan keinginan. Bisnis menjadi lancar

dan sukses, menjadi pemimpin yang dicintai, suami yang

dihormati, ayah yang disegani, menjadi apa pun bisa terwujud

jika akhlak kita mulia di sisi Allah. Dan kuncinya adalah qalbun

salim, yaitu hati yang selamat; selamat dari kezaliman. Hal.

30/Prgf. 19.

Pesan pada paragraf di atas adalah tentang akhlak kepada

manusia, yaitu su‟uzhan (buruk sangka kepada orang lain) tanpa

disadari hal ini hampir dimiliki oleh seluruh manusia karena

secara alami ini merupakan naluri tiap individu jika tidak terlalu

suka atau percaya kepada orang lain, namun hal ini juga lah yang

 

Page 122: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

108

menyebabkan penyakit hati yakni perasaan selalu was-was dan

selalu curiga kepada orang lain. Oleh sebab itu penulis

menggambarkan situasi dengan syair dimana apabila manusia

bisa menjaga hatinya, maka ia akan terhindar dari segala penyakit

hati dan akan dimudahkan semua pekerjaanya dengan hati yang

bersih itu. Karena dengan berakhlak baik kepada manusia

otomatis akan baik juga akhlaknya kepada Allah sehingga banyak

keuntungan yang bisa didapatkan.

Dalam sebuah hadits, Abu Hurairah r.a. berkata, “telah

datang kepada Rasulullah saw. seorang laki-laki lalu bertanya,

„Wahai Rasulullah, siapakah yang lebih berhak saya pergauli

dengan baik?‟ beliau menjawab, „ibumu.‟ Dia bertanya lagi,

„kemudian siapa?‟ Beliau menjawab, „ibumu‟, dia bertanya lagi,

„kemudian siapa?‟ Beliau menjawab „ibumu‟, „kemudian siapa?‟

Beliau menjawab „Ayahmu.‟” (H.R Bukhari dan Muslim). Hal.

70/Prgf. 4

Sesungguhnya kaya maupun miskin sama, semuanya

titipan Allah. Kalau kita sudah gemar membeda-bedakan,

sebetulnya sifat ketakaburan mulai menghinggapi diri kita.

Sebab, di antara tanda-tanda kesombongan itu adalah

mendustakan kebenaran dan meremehkan orang lain. Hal.

78/Prgf. 4

Rasanya, kita senantiasa harus melakukan instrospeksi

terhadap diri pribadi. Apakah tetangga kita menyukai atau

jangan-jangan mereka terganggu dengan kehadiran kita. Maka

sudah saatnya kita menebarkan salam, senyum, pada orang yang

berada di sekitar tempat tinggal kita. Menjaga perasaan mereka,

mengulurkan bantuan tenaga sebagaimana sabda Rasulullah saw.,

“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia

memuliakan tetangganya.” (HR Muslim). Hal. 90/Prgf. 19.

Pesan pada paragraf ini adalah berbuat baik terhadap

orang tua terutama ibu merupakan akhlak yang mulia, karena

penulis menekankan perhatian kepada manusia yang melahirkan

kita yaitu ibu kita, jadi perlu diingat betapa kita harus

 

Page 123: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

109

memuliakan mereka dengan akhlak kita yang baik. Kemudian

hati-hati dengan sifat kesombongan karena itu adalah akhlak yang

buruk, sebagai manusia kita ini sama semua derajatnya dihadapan

Allah SWT, maka tidak ada guna mempunyai sifat buruk itu.

Harta yang kita miliki sekarang, kedudukan, pangkat, jabatan dan

kekuasaan ingatlah semua itu hanya titipan Allah SWT, jadi

buanglah sifat kesombongan itu. Selanjutnya akhlak kita kepada

tetangga, tetangga adalah seseorang yang tinggal di sekitar

lingkungan kita, jadi penting untuk kita untuk berlaku baik

kepada mereka. Karena memuliakan tetangga adalah salah satu

iman kepada Allah. Intinya semua perbuatan yang kita lakukan

akan berbalik kepada kita sendiri. Sesuai dengan firman Allah

SWT Q.S Al-Isra ayat 7 :

إن أحسنتم أحسنتم لأنفسكم

Artinya : Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat

baik bagi dirimu sendiri

Manusia yang menggunakan langkahnya untuk

melakukan kegiatan yang bermanfaat termasuk perbuatan

ataupun ilmu yang disalurkan perbuatannya akan berbalik kepada

yang melakukan, jadi apabila kita sebagai manusia menebar

manfaat kebaikan, maka yang kita dapat adalah kebaikan juga.

Ada sebuah formula kemuliaan yang telah dituntunkan

oleh Allah. “Idfa‟ billati hiya ahsan.” (Balaslah sikap buruk orang

lain dengan sikap yang lebih baik [ahsan]). Dan ternyata, sikap

ahsan itu dapat mengubah permusuhan menjadi persahabatan.

Bagaimana orang lain akan menerima kita, jika dia hanya

 

Page 124: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

110

disuguhi kemarahan dan kebencian kita? Kita jangan

memimpikan orang lain akan berbuat baik terhadap kita. Namun

justru, kitalah yang harus memulainya. Hal. 122/Prgf. 7.

Pesan pada paragraf ini adalah membalas sikap dendam

menjadi ahsan, sikap ini memang termasuk tidak mudah untuk

dilakukan, penulis juga menyadari ketidakmudahan untuk

melakukan sikap ini. Maka dari itu penulis mengajak masyarakat

untuk memulai lah berbuat yang demikian terlebih dahulu tidak

usah menunggu orang lain melakukannya tapi mulailah dari diri

sendiri, dengan begitu kita akan terhindar dari sifat marah,

dendam dan yang paling penting hati senantiasa menjadi

tenteram.

B. Isi Pesan Dakwah yang Paling Dominan Dalam Buku

Meraih Bening Hati Dengan Manajemen Qolbu

Hasil perhitungan kesepakatan tiga orang juri dalam buku

Meraih Bening Hati Dengan Manajemen Qolbu yang dianalisis

ini memiliki nilai pesan dakwah yang berbeda-beda.

Untuk mengetahui pesan yang paling dominan dalam

buku, maka dilakukan perhitungan reliabilitas dan frekuensi

kepada 3 juri berdasarkan kategori yang sudah dibuat peneliti,

dengan menggunakan rumus :

P = F x100%

N

 

Page 125: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

111

Keterangan :

P : Prosentase

F : Frekuensi

N : Jumlah

a. Pesan Aqidah

P = 23 x 100% = 23%

100

Berdasarkan keseluruhan pesan aqidah yang diteliti, didapatkan

prosentase pesan sebesar 23%.

b. Pesan Syariah

P = 23 x 100% = 23%

100

Berdasarkan keseluruhan pesan syari‟ah yang diteliti, didapatkan

prosentase pesan sebesar 23%.

c. Pesan Akhlak

P = 54 x 100% = 54%

100

Berdasarkan keseluruhan pesan akhlak yang diteliti, didapatkan

prosentase pesan sebesar 54%.

 

Page 126: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

112

Tabel 11

Pesan Dakwah Paling Dominan

No Kategori Frekuensi Prosentase

1 Aqidah 23 23%

2 Syariah 23 23%

3 Akhlak 54 54%

Jumlah 100 100

Dari hasil perhitungan di atas menunjukan pesan Aqidah

dalam buku “Meraih Bening Hati Dengan Manajemen Qolbu”

sebanyak 23%, dilanjutkan dengan pesan syariah 23%, dan pesan

yang mengandung pesan akhlak mendapatkan hasil tertinggi yaitu

54%.

Dengan demikian, pesan dakwah yang paling dominan

yang terdapat pada buku Meraih Bening Hati Dengan Manajemen

Qolbu karya Abdullah Gymnastiar adalah pesan Akhlak sebesar

54%. Didalam buku ini penulis ingin menyampaikan bahwa

selain hubungan kita kepada Allah (hablumminallah) harus dijaga

dengan baik, maka yang paling penting juga menjaga hubungan

dengan sesama manusia (hablumminannas), karena di dunia ini

kita hidup bersosialisasi dan pasti akan membutuhkan bantuan

manusia lainnya. Maka buku ini lebih banyak menyampaikan

akhlak kepada sesama manusia dan masalah yang sering terjadi

pada hati yang berhubungan dengan manusia, karena dalam

 

Page 127: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

113

temuan pesan yang paling dominan dalam buku Meraih Bening

Hati Dengan Manajemen Qolbu ini adalah pesan akhlak dengan

rincia, 37% Akhlak kepada Allah dan 67% Akhlak kepada

manusia, hal ini menandakan penulis ingin menekankan

pentingnya bagi manusia untuk memanajemen qolbu dengan cara

meluruskan dan membersihkan hati kepada manusia, karena

manusia itu hidup sebagai makhluk sosial maka setiap harinya dia

akan selalu berhubungan dan berkomunikasi dengan sesama

manusia, namun dikarenakan manusia itu mempunyai sifat yang

cenderung bisa sakit hati, marah, kesal, dendam dan potensi

penyakit hati lainnya maka penulis ingin menekankan pentingnya

untuk saling menjaga perasaan terhadap sesama manusia agar

bisa meminimalisir permasalahan-permasalahan yang biasa

terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian penulis juga

menyertainya dengan memberikan solusi dari permasalahan

tersebut.

 

Page 128: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

115

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah menjelaskan dan menganalisa data yang

dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Isi pesan dakwah dalam buku “Meraih Bening Hati

Dengan Manajamen Qolbu” meliputi aqidah, syari‟ah dan akhlak.

Aqidah adalah keyakinan akan kebenaran sesuatu, yang

terhujam dalam-dalam pada lubuk hati seseorang, sehingga

mengikat kehidupannya, baik dalam sikap, ucapan dan

tindakannya. Pesan dakwah yang mengandung aqidah adalah

pesan yang mengandung Iman Kepada Allah, Iman Kepada

Malaikat, Iman Kepada Kitab, Iman Kepada Rasul, Iman Kepada

Hari Kiamat dan Iman Kepada Qadha dan Qadhar.

Syari‟ah yaitu aturan atau undang-undang yang turun dari

Allah SWT untuk mengatur hubungan sesama manusia dengan

Tuhan-Nya, mengatur hubungan sesama manusia dan hubungan

manusia dengan alam semesta. Syari‟ah berhubungan dengan

amal lahir (nyata) dalam rangka menaati semua peraturan dan

hukum Allah dalam mengatur pergaulan hidup antar sesama

manusia.

Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam diri manusia.

Sifat tersebut dapat dinilai baik dan buruk dengan menggunakan

ilmu pengetahuan dan norma agama.

 

Page 129: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

116

2. Isi pesan dakwah yang paling dominan dalam buku

“Meraih Bening Hati Dengan Manajemen Qolbu” adalah pesan

akhlak dengan prosentase sebesar 54%.

Dalam kategori aqidah, pesan yang paling dominan yaitu

Iman Kepada Allah sebesar 47,8%, Iman Kepada Kitab sebesar

17,4%, Iman Kepada Hari Kiamat dan Iman Kepada Qadha dan

Qadar sebesar 13,0%, dan Iman Kepada Malaikat dan Rasul

sebesar 4,40%.

Dalam kategori Syari‟ah, pesan yang paling dominan

yaitu Ibadah sebesar 65,2% dan dilanjutkan dengan Muamalah

sebesar 34,8%.

Dalam kategori Akhlak, pesan yang paling dominan yaitu

Akhlak kepada Manusia sebesar 63,0% dan dilanjutkan dengan

pesan Akhlak Kepada Allah sebesar 37,0%.

B. Saran-Saran

Setelah penulis menyelesaikan penelitian ini penulis

memberikan beberapa saran :

1. Bagi para pembaca, hendaklah memilih bacaan yang

mengandung unsur ilmu pengetahuan terhadap agama kalian

sendiri agar memperoleh pengetahuan yang jelas mengenai hal

yang belum kalian pahami. Sehingga ilmu yang kalian dapatkan

bisa bermanfaat dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Untuk mahasiswa Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

kembangkan minat baca kalian, dan gunakan waktu untuk

menulis karena pada saat ini banyak media cetak yang

dimanfaatkan kaum muda untuk memberikan dakwahnya selain

 

Page 130: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

117

lebih efektif dakwah melalui media cetak juga digemari dan bisa

dibaca secara berulang tak lekang oleh waktu.

3. Untuk Aa Gym, tetaplah menyiarkan perjuangan dakwah

tentang cara-cara memanajemen qolbu, agar bangsa ini bisa

menjadi lebih damai dan harmonis dalam menjalankan kehidupan

berbangsa dan bernegara terlepas dari masalah SARA.

 

Page 131: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

119

Daftar Pustaka

A. Referensi Buku

A.Ilyas Ismail, Prio Hotman. Filsafat Dakwah Islam

Rekayasa Membangun Agama dan Peradaban Islam. Jakarta:

Kencana, 2011.

Ahmad, Amrullah. Dakwah Islam dan Perubahan Sosial.

Yogyakarta: PLP2M, 1985.

Amin, M Masyhur. Dakwah Islam dan Pesan Moral.

Jakarta: Al-Amin Press, 1997.

Amin, Samsul Munir. Metode Dakwah. Jakarta: Amzah,

2009.

Anshari, Hafi. Pemahaman dan Pengalaman Dakwah.

Surabaya: Al-Ikhlas, 1993.

Arfinal. “Wilayah Wacana Dakwah AA GYM

Berdasarkan Kajian Tata Bahasa Fungsional.” Linguistika

Kultura, 2008: Vol.02, No.01.

Arifin, Anwar. Dakwah Kontemporer : Sebuah Studi

Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.

Arifin, M. Ilmu Pengetahuan Islam. Jakarta: Bumi

Aksara, 1991.

Arifin, Tatang M. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta:

RajaWali Press, 1968.

Asmaya, Enung. Aa Gym Da'i Sejuk Dalam Masyarakat

Majemuk. Jakarta: PT Mizan Publika, 2003.

Azis, Moh. Ali. Ilmu Dakwah. Jakarta: Prenada Media,

2004.

 

Page 132: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

120

Bakti, Andi Faisal. “Daarut Tauhid: New Approach to

Dakwah for Peace in Indonesia.” Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah

dan Komunikasi".” 2006: Vol.8, no.1 (Juni 2006).

Basit, Abdul. Filsafat Dakwah. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2013.

Bisri, Mustofa. Saleh Ritual Saleh Sosial. Bandung:

Mizan, 1995.

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kualitatif

Aktualisasi Ke Arah Ragam Kontemporer. Jakarta: Prenada

Media Group, 2005.

Darminta, Wjs. Purwa. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka, 2005.

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan

Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1997.

Eriyanto. Analisis Isi Pengantar Metodologi Untuk

Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya.

Jakarta: Kencana, 2011.

Ghazali, Bahri. Dakwah komunikatif : Membangun

Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Da‟wah. Jakarta: Pedoman

Ilmu Jaya, 1997.

Gymnastiar, Abdullah. Meraih Bening Hati Dengan

Manajemen Qolbu. Jakarta: Gema Insani Press, 2002.

H.M, Arifin. Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi.

Jakarta: Bumi Aksara, 2005.

Hafidudin, Didin. Dakwah Aktual. Jakarta: Gema Insani

Press, 1998.

Hasanudin. Hukum Dakwah. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,

1996.

 

Page 133: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

121

Hasanudin, H. Retorika Dakwah Islam. Jakarta: Bulan

Bintang, 1986.

Hernowo dan M. Deden Ridwan, ed.,. Aa Gym dan

Fenomena Daaruttauhid. Bandung: Mizan, 2002.

Jumroni, Suhaimi. Metode-metode Penelitian

Komunikasi. Jakarta: UIN Press, 2006.

Kasman, Suf. Jurnalisme Universal Menelusuri Prinsip-

Prinsip Da‟wah Bi Al-Qalam dalam Al-Quran. Jakarta: Teraju,

2004.

Munir, M. Metode Dakwah. Jakarta: Kencana, 2006.

Resmi, Agnitia Citra. Skripsi Analisis Isi Pesan

Manajemen Qalbu Dalam Twitter @AAGYM (K.H. Abdullah

Gymnastiar). Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2013.

Sanjaya, Bobby Dwi. Skripsi Analisis Isi Pesan Dakwah

Dalam Novel Moga Bunda Disayang Allah. Jakarta: Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.

Sholeh, Muhammad Arifin. Skripsi Kepemimpinan K.H.

Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) Pada Pondok Pesantren

Daaruttauhid Geger Kalong Bandung Tahun 2006-2008. Jakarta:

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.

Soehartono, Irawan. Metode Penelitian Sosial Suatu

Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu lainnya.

Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan

R&D. Bandung: Alfabeta, 2004.

Tasmara, Toto. Komunikasi Dakwah. Jakarta: Gaya

Media Pratama, 1997.

 

Page 134: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

122

Umar, Bukhari. Hadits Tarbawi Pendidikan Dalam

Perspspektif Hadits. Jakarrta: 2015, 1995.

Widjaja, H.A.W. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat.

Jakarta: Bumi Aksara, 1997.

B. Referensi Internet

“Jika Hati Baik”, https://rumaysho.com/3028-jika-hati-baik.html

pada Artikel di akses pada 09 Oktober 2018 pukul 15.58.

“Syauqi Bey”, “Syauqi Bey” dari

https://tulisanterkini.com/artikel/serba-serbi/status-

facebook/8776-syauqi-bey- Artikel di akses pada 09

Oktober 2018 pada pukul 11.00.

Doa dan Kajian Islam” http://doadankajianislami.com/tag/dalil-

tentang-shalat-khusyu/, artikel diakses pada 15 September

2018, pada pukul 14.37.

 

Page 135: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

123

LAMPIRAN

1. Surat Bimbingan Skripsi

 

Page 136: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

2. Sampul Depan Buku Meraih Bening Hati Dengan

Manajemen Qolbu

 

Page 137: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

3. Sampul Belakang Buku Meraih Bening Hati Dengan

Manajemen Qolbu

 

Page 138: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

4. Surat Pernyataan Juri 1

 

Page 139: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

 

Page 140: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

5. Surat Pernyataan Juri 2

 

Page 141: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

 

Page 142: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

6. Surat Pernyataan Juri 3

 

Page 143: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

 

Page 144: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

127

7. Coding Sheet

KUISIONER

ANALISIS DATA

KATEGORI PESAN DAKWAH

BUKU MERAIH BENING HATI DALAM MANAJEMEN

QOLBU

NO Judul/Sub Judul/Hal/

Paragraf

Kutipan/ Uraian Keterangan

Aqidah Syariah Akhlak

1 Bab I Mengenal

Allah/Ma‟rifatullah

Sebagai Landasan

Hidup/1/

Prgf 3

Seharusnya kebutuhan

kita akan kebahagiaan

duniawi, membuat kita

berpikir bahwa Allah-lah

satu-satunya yang memiliki

semua itu. Adapun

kekhawatiran-kekhawatiran

tentang standar kebutuhan

hidup kita, semestinya

membuat kita berlindung

dan berharap kepada Allah

dengan mengamalkan apa-

apa yang disukainya. Jadi,

kebutuhan-kebutuhan diri

kita itu seharusnya menjadi

jalan supaya kita lebih

mencintai Allah.

 

Page 145: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

2

Hal 2/

Prgf 4

Seorang muslim

selayaknya memahami

bahwa keindahan cinta yang

paling hakiki adalah ketika

kita mencintai Allah swt..

Fondasi utama yang harus

dibangun seorang muslim

untuk menggapai keindahan

cinta tersebut adalah dengan

mengenal Allah

(ma‟rifatullah). Bagi

seorang muslim

ma‟rifatullah adalah bekal

untuk meraih prestasi hidup

setinggi-tingginya.

Sebaliknya, tanpa

ma‟rifatullah, tak mungkin

seorang muslim memiliki

keyakinan dan keteguhan

hidup.

3 Prgf 7 Di sisi lain,

ma‟rifatullah juga menjadi

sangat penting dalam

merevolusi pribadi

seseorang untuk berubah ke

arah kebaikan. Dengan kata

lain, perubahan yang

dahsyat dan hakiki itu bisa

terjadi ketika seseorang

mempunyai keyakinan

pribadi yang sangat kuat

kepada Sang Khaliq

 

Page 146: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

4 Prgf 8 Dengan kekuatan iman,

seorang pengecut tiba-tiba

bisa berubah menjadi

pemberani. Seorang

pemalas tiba-tiba bisa

berubah menjadi

bersemangat. Sehingga

siapa pun yang

menginginkan perubahan

positif yang cepat dalam

dirinya, kuncinya adalah

membangun keyakinan

yang kuat kepada Allah swt.

5 Hal 3/

Prgf 13

Oleh karenanya, siapa

pun yang tidak mempunyai

fondasi ma‟rifatullah dalam

dirinya, ia akan sulit untuk

memperoleh ketenangan,

kedamaian, kebahagiaan,

dan kesuksesan hakiki. Jika

kita semakin mengenal

siapa Allah, maka akan

terasa semakin kecil nilai

makhluk. Ketika kita

semakin mengerti betapa

besarnya penghargaan dari

Allah, maka kian tidak

berarti penghargaan yang

kita terima dari makhluk.

 

Page 147: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

6 Hal 4/

Prgf 14

Di saat kita merasakan

betapa sempurnanya

balasan dari Allah maka

betapapun besarnya balasan

dari makhluk, tidak akan

sebanding harganya dengan

balasan Allah.makin

detailnya penglihatan Allah.

Makin tidak penting

pengawasan makhluk. Siapa

pun yang mengenal Allah

tidak akan pernah kecewa

dengan perbuatan Allah.

7 Bab I Mengenal

Allah/Rasulullah

Sebagai Panutan/6/

Prgf 3

Kemurahan dan

kerendahan hati Nabi saw.

sangat menonjol.

Keramahan dan kasih

sayang beliau mencakup

semua orang. Rasulullah

saw. sangat sangat

menyayangi anak-anak.

Saat bertemu anak-anak,

beliau mengucapkan salam

kepada mereka sambil

menyapa bahkan

menggendongnya. Ketika

seorang anak pipis

dipangkuan beliau,

pengasuhnya merebut sang

anak dengan kasar. Maka

beliau menegurnya,

“Biarkan dia pipis, ini

 

Page 148: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

(sambil menunjuk pakaian

beliau yang basah) dapat

dibersihkan dengan air.

Tetapi apa yang dapat

menjernihkan kekeruhan

hati anak ini akibat

renggutan yang keras?”

8 Hal 7/

Prgf 7

Dalam kehidupannya,

rasulullah saw. senantiasa

beramal sebelum bicara

(bukan sebaliknya). Oleh

karena itu, dakwah beliau

mempunyai kekuatan

ruhiyah yang kuat karena

beliau sudah lebih dulu

mengamalkan apa yang

beliau dakwahkan. Al-

Qur‟an mengatakan,

“Kabura maqtan indallahi

an taqulluna ma laa

taf‟alun.” „Amat besar

kebencian di sisi Allah

karena kalian mengatakan

apa yang tidak kalian

lakukan‟ (ash-shaff: 2)

9 Prgf 9 Rasulullah diutus ke

muka bumi untuk

menyempurnakan akhlak.

“innama buitsu liutammima

makaarima akhlaq.”

„Bahwasannya aku diutus

 

Page 149: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

hanyalah untuk

menyempurnakan

kemuliaan akhlak.‟ Islam

diturunkan oleh Allah

bukan hanya untuk satu

zaman. Sekarang dianggap

zaman modern, tapi kita

tidak tahu beberapa puluh

tahun kemudian, akan

seperti apakah yang disebut

modern itu?

10 Hal 8/

Prgf 12

Makanya jika ingin

meniru orang yang sukses,

contohlah diri Rasulullah.

Jangan sampai kita keliru

dalam menetapkan standar

kesuksesan, sebab standar

itu ternyata tidak selalu

identik dengan kemuliaan.

11 Hal 9/

Prgf 17

Dia panutan kita, suri

teladan bagi kita. Siapa pun

yang mencintainya maka

akan dibuktikan dengan

kesungguhannya untuk

memahami dan

mensuriteladani beliau.

Semoga shalawat dan salam

senantiasa terlimpah kepada

baginda tercinta Rasulullah

yang mulia, keluarganya,

keturunannya, dan umatnya

 

Page 150: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

yang menetapi jejak mereka

dengan ihsan. Alangkah

rugi jika hidup yang sekali-

kalinya ini harus diisi

dengan kecintaan pada

figur-figur lain yang jauh

dari keteladanan akhlak

Rasul. Orang-orang yang

mencintai Rasul, dia akan

meniti jejaknya, serta hidup

berjuang membela

risalahnya.

12 Bab I Mengenal

Allah/Meraih

Hidayah Allah/11/

Prgf 9

Kalau kita mendapat

hidayah dari Allah, seperti

berjalan di terang-

benderang. Mantap!

Sekalipun barang-barang

harganya naik, kita tidak

akan takut, karena yakin

bahwa Allah Mahatahu apa

yang kita butuhkan lebih

dari pengetahuan kita

sendiri. Lakhaufun „alaihim

wa laa hum yahzanuun,

„tidak ada ketakutan pada

mereka dan tidak pula

mereka bersedih hati.‟

Itulah orang yang mendapat

hidayah dari Allah, dia

tidak pernah panik dengan

dunia ini. Tapi, dia akan

merasa galau kalau tidak

mampu menyempurnakan

 

Page 151: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

apa yang bisa dia lakukan.

13 Prgf 11 Dalam Al-Qur‟an surah

asy-Syams ayat 8, Allah

swt. berfirman, “Dan Allah

telah mengilhamkan kepada

jiwa itu (jalan) kefasikan

dan ketakwaan”. Dengan

kata lain, setiap orang

sebetulnya sudah diberi

fasilitas oleh Allah. Dia

mau baik atau buruk

bergantung pada

kesungguhan dan

ketaatannya dalam

mengikuti petunjuk Allah.

14 Prgf 13 Dari ayat di atas

tersirat bahwa kita harus

senantiasa mengikuti

petunjuk yang Allah

gariskan, yakni dengan

bersungguh-sungguh

mencari hidayah Allah,

sebab hanya dengan begitu

seseorang akan memperoleh

kebaikan. Sebagaimana

yang disabdakan oleh

Rasulullah saw., “Apabila

Allah menginginkan

kebaikan bagi seseorang,

maka dia diberi pendalaman

dalam ilmu agama” (HR

 

Page 152: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

Bukhari).

]

15 Hal 12/

Prgf 14

Buya Hamka, semoga

Allah memuliakan dan

merahmati beliau, pernah

menyatakan bahwa hidayah

itu pesawat terbang. Kalau

landasannya sederhana,

yang mendarat adalah

helikopter. Jika landasan

agak bagus maka bisa

didarati pesawat jenis

capung. Jika lebih baik lagi

mungkin bisa twin otter.

Allah telah menyiapkan

segalannya untuk kita. Tiap-

tiap sesuatu sepadan dengan

ketahanan kita.

Pertanyaannya adalah kita

bersungguh-sungguh

merindukan hidayah itu

atau tidak?

16 Hal 13/

Prgf 17

Langkah paling awal

untuk meraih hidayah ini

adalah dengan terus mencari

ilmu sekuatnya. Tiada hari

tanpa mencari ilmu, tiada

hari kecuali bertambahnya

amal dan tiada hari kecuali

menambah bersih hati kita.

Makin banyak ilmu kita,

makin produktif dalam

 

Page 153: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

beramal, dan makin bening

hati kita. Mudah-mudahan

dengan ilmu yang

diamalkan dan keikhlasan

beramal, maka akan

menjaga kita dari

dicabutnya nikmat Allah

yang termahal, yakni

hidayah. Amin.

17 Bab I Mengenal

Allah/Dzikiri Kunci

Ketenangan Hati/13/

Prgf 3

Ada orang yang ingat

Allah ketika shalat saja. Itu

artinya, ia akan selalu

gelisah di luar shalat. Ada

yang ingat Allah hanya

ketika ia mendapat ancaman

saja. Bahkan, ada yang

benar-benar tidak tahu siapa

itu Allah selama hidupnya.

Orang yang tidak kenal

Allah, sehebat apapun ia,

sebanyak apa pun harta

yang dimilikinya, serta

setinggi apa pun derajatnya

di mata manusia, sungguh

ia selalu dicekam gelisah.

18 Hal 14/

Prgf 5

Seseorang harus yakin

dengan keyakinan bulat

bahwa semua yang ada di

langit dan bumi ini adalah

milik dan ciptaan Allah.

Dengan keyakinan

 

Page 154: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

demikian, dia akan

memperoleh ketenangan

hakiki. Saat ia melihat

banjir yang meluap-luap,

bayi menangis, petir

menyambar-nyambar, atau

mungkin nyamuk terbang di

sekelilingnya, maka saat itu

kesadarannya langsung

tertuju pada keagungan

Allah yang tak siapa pun

mampu menyamain-Nya.

19 Hal 15/

Prgf 12

Orang-orang yang

mampu menjalani hidupnya

dengan penuh kenikmatan

adalah orang-orang yang

terbuka hatinya untuk

mengenal Allah lebih dekat.

Ia tidak akan gentar

terhadap apa pun. Ia tidak

akan sedih atas kehilangan

apa pun, sebab semua yang

ada di alam ini adalah milik

Allah dan Dia berhak

mengambilnya.

20 Prgf 15 Tidak tenangnya hati

bisa disebabkan oleh

penyakit hati yang sulit

untuk disembuhkan. Kita

sudah terbiasa su‟uzhan

terhadap orang lain, hal ini

menyebabkan hati ini selalu

 

Page 155: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

was-was. Untuk

menghindarinya, kita harus

tahu terlebih dahulu tentang

penyakit hati yang kita

alami.

21 Hal 17/

Prgf 18

Jika hati tenang, kita

akan merasa lebih nyaman

dalam melakukan ibadah

wajib maupun sunnah. Saat

melakukan shalat fardhu

dianjurkan untuk selalu

khusyu. Tapi, kita sebagai

manusia biasa merasa

kesulitan untuk sampai pada

derajat khusyu. Sebagai

kompensasinya, setelah kita

melakukan shalat fardhu

dengan cara memahami

bacaanya dan benar pula

tata caranya, maka kita

berusaha memperbaikinya

dengan menambah ibadah

kita melalui shalat sunnah

dan ibadah lainnya. Selain

itu perilaku kita juga harus

diperbaiki. Inti dari shalat

khusyu bukan saja pada saat

kita melakukannya, tapi

harus ada bukti dalam

bentuk perilaku yang baik

dalam kehidupan sehari-hari

 

Page 156: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

22 Prgf 19 Orang yang mengenal

Allah dengan baik akan

selalu tawakal dan taat pada

perintah-perintahnya-Nya,

karena ia yakin bahwa

Allah yang mengatur

kehidupannya. Hatinya

senantiasa dibimbing oleh

Allah. Ia selalu melakukan

ikhtiar di dunia untuk

mendapatkan tempat di sisi

Allah di akhirat kelak

23 Bab I Mengenal

Allah/Tobat

Nasuha/18/

Prgf 2

Perintah untuk

bersegera dalam bertobat

telah Allah jelaskan dalam

firman-Nya. “Dan

bersegeralah kamu kepada

ampunan dari Tuhanmu dan

kepada surga yang luasnya

seluas langit dan bumi,

yang disediakan untuk

orang-orang yang bertakwa.

Yaitu orang-orang yang

menafkahkan hartanya baik

di waktu lapang maupun di

waktu sempit, dan orang-

orang yang menahan

amarahnya dan memaafkan

kesalahan orang lain. Allah

menyukai orang-orang yang

berbuat kebajikan” (Ali

Imran: 133-134).

 

Page 157: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

24 Hal 19/

Prgf 5

Oleh karena itu, jangan

takut oleh dosa besar yang

sudah terjadi, jika disertai

dengan tobat, kecuali bagi

mereka yang sudah terlanjur

berburuk-sangka atas

ampunan Allah. Dosa

sebesar gunung, ampunan

Allah bisa seluas langit dan

bumi. Barangsiapa yang

merasa berlumur dan

bergelimang maksiat maka

ampunan Allah lebih besar

lagi. Justru orang yang tidak

mau tobat itu yang jadi

masalah.

25 Prgf 7 Ampunan Allah itu

benar-benar melimpah,

maka tobat nasuha adalah

garansi bahwa kita benar-

benar telah tobat. Seperti

apa tobat nasuha itu?

Rasulullah saw. setiap hari

minimal 100 kali

beristigfar, memohon

ampunan. Padahal beliau

telah dipelihara dari dosa

dan dijamin akan masuk

surga.

 

Page 158: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

26 Hal 20/

Prgf 14

Ciri tobat seseorang

diterima adalah terjadinya

perubahan pada diri setelah

dia bertobat. Orang yang

berubah menjadi semakin

baik, dia mendapatkan

taufik dari Allah swt..

Orang yang bertobat jadi

senang mencari ilmu. Dia

akan lebih sering

menghadiri majelis taklim,

memutar kaset, dan

menyetel radio untuk

menumbuhkan ruh

Islamnya, atau melihat

acara televisi yang dapat

menambah kualitas

ilmunya.

27 Hal 21/

Prgf 15

Ciri kedua, dia makin

senang berbuat kebaikan.

Shalatnya jadi makin bagus,

makin tepat waktu, senang

berjamaah, sedekahnya kian

melimpah. “Dan orang-

orang yang bersungguh-

sungguh di jalan kami,

benar-benar akan kami

tunjukan jalan-jalan kami

kepada mereka” (al-

Ankabuut: 69). Orang yang

tobatnya bagus, akhlaknya

pun akan makin bagus, kian

 

Page 159: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

dermawan, tampak ada

peningkatan berarti.

28 Prgf 16 Kita disuruh untuk

bersegera memohon

ampunan Allah dan

memperbanyak istigfar pada

Allah swt. atas dosa yang

telah lakukan, karena orang

yang banyak istigfar itu,

insyaAllah batinnya akan

lebih tenteram, akan selalu

ada jalan keluar bagi segala

permasalahan yang

dihadapainya dan Allah

akanmewariskan rezeki dari

tempat yang tidak diduga-

duga. Makin banyak kita

bertobat, insyaAllah kita

akan makin siap untuk

berpulang pada-Nya

29 Prgf 17 Kalau kita meminta

maaf jangan pake embel-

embel. Tobat terus,

jangansungkan meminta

maaf, walaupun pada anak

sendiri. Jangan tunda lagi,

terutama sepertiga malam

menjelang subuh. Itu adalah

saat tobat yang paling baik.

Menjelang magrib dari

ashar, saat ibadah haji, atau

 

Page 160: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

saat bulan Ramadhan.

Beristigfarlah terus, baik

sambil berjalan, duduk,

maupun sambil berbaring.

30 Prgf 19 Perbanyaklah tobat!

Gunakanlah salah satu cara

yang efektif. Mulailah kita

membuat daftar dosa kita

kepada Allah, kepada orang

orang tua, pada tetangga,

dan sebagainya. Lalu kita

terus memohon ampunan

atas semua dosa kita.

Lakukanlah hal tersebut

terus-menerus, agar saat

nanti kita dipanggil oleh-

Nya, kita telah siap. Orang

yang ahli istigfar seperti

bingkai cermin. Cermin,

jika dibersihkan terus-

menerus, akan mengkilap.

Dengan itu, dia bisa

bercermin dan orang lain

juga bisa. Makin bersih diri

kita, insyaAllah, kita akan

menjadi suri teladan bagi

orang yang meniru kita dan

insyaAllah ganajarannya

pun untuk kita sendiri juga.

31 Bab I Mengenal

Allah/Dzikrul

Maut/22/

Allah swt. berfirman

dalam surah al-A‟raaf ayat

34, “Dan setiap umat

 

Page 161: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

Prgf 2

mempunyai batas waktu

(ajal), maka apablia telah

datang ajal mereka, maka

mereka tidak akan dapat

mengundurkannya sesaat

pun dan mereka tidak dapat

pula memajukannya.”

Demikian pula Rasulullah

saw. telah bersabda,

“Perbanyaklah kalian

mengingat mati, sebab

seorang hamba yang banyak

mengingat mati, maka Allah

akan menghidupkan hatinya

dan Allah akan

meringankan baginya rasa

sakit saat kematian.”

32 Hal 24/

Prgf 9

Biasa-biasa sajalah

menghadapi kematian. Mau

tidur, kalau bisa wudhu

dulu, tidak ada jaminan

besok akan bangun lagi.

Daripada ingat utang, ingat

musuh, ingat lawan, ingat

someone, lebih baik ingat

Allah swt.. Tidur dalam

keadaan zikir, insyAllah

sepanjang tidur dianggap

zikir, kalaupun wafat,

insyaAllah husnul

khatimah. Mau masuk ke

diskotik, mikir-mikir dulu,

 

Page 162: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

jangan-jangan pas joged

mati di diskotik.

33 Prgf 12 Rasulullah saw.

menganjurkan kita semua

untuk beramal di dunia dan

berdoa untuk akhirat.

Kombinasi keduanya sangat

tepat. Kita terus bekerja

keras mencari dunia untuk

bekal pulang. Makin banyak

rumah kita dipakai

membantu fakir miskin,

anak yatim, orang jompo

yang tidak punya sanak

keluarga, dan lain-lain,

insyaAllah rumah itu akan

berkah. Dan, tiap-tiap apa

yang diwakafkan di dunia,

maka di akhirat nanti akan

mendapat balasan dari

Allah. Kita perlu mencari

dunia untuk mendapat

kemuliaan di akhirat.

34 Hal 25/

Prgf 13

Jika kita mempunyai

rasa cinta kepada Allah,

kematian itu mestinya

sangat dirindukan. Para

mujahidin merasa iri

melihat rekan-rekan

seperjuangan mereka yang

wafat terlebih dahulu.

 

Page 163: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

Khalid bin Walid r.a yang

terus berperang merasa

sedih karena tidak kunjung

dipanggil syahid oleh-Nya.

Jika kita merasa takut mati,

bisa jadi akibat dosa kita

memang banyak, tapi yang

paling memungkinkan kita

belum menghayati indahnya

momen ketika berjumpa

dengan Allah kelak. Makin

mantap ma‟rifat kita tentang

Allah, maka makin siap kita

berjumpa dengan-Nya.

35 Prgf 14 Kita berharap hidup ini

penuh berkah dari Allah.

Sebaliknya, kita selalu siap

dengan maut yang akan

menjemput. Kalau bisa, di

rumah disediakan kain

kafan, agar kita selalu ingat

akan mati sehingga kita

dapat mengisi hidup ini

dengan kualitas ibadah yang

tinggi. Makin banyak ingat

mati, kita makin sadar

bahwa dunia ini tidak ada

apa-apanya. Kita bekerja

keras, tapi itu semua hanya

untuk bekal pulang. Jangan

takut berpisah di dunia

karena di akhirat nanti kita

 

Page 164: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

akan dipertemukan,

insyaAllah.

36 Prgf 15 Kematian di dunia

adalah perpisahan

sementara, sedangkan

kehidupan di akhirat adalah

hakikat yang kekal. Oleh

karena itu, kita

sempurnakan amalan kita

agar bisa mendapat

keselamatan kapan pun ajal

menjemput kita.

No Judul/Sub

Judul/Hal/Paragra

f

Kutipan/Uraian Keterangan

Aqidah Syariah Akhlak

37 Bab II Akhlak

Mulia/Hati Aset

Berharga/28/

Prgf 10

Ada sebuah syair yang

sangat brilian. Mungkin syair

ini bisa menggambarkan betapa

hati sangat mempengaruhi

hidup seseorang.

”Bila hati kian

bersih, pikiran pun selalu

jernih, semangat hidup kan

gigih, prestasi mudah

diraih, tapi bila hati busuk,

pikiran jahat merasuk,

akhlak pun kian terpuruk,

dia jadi makhluk terkutuk.

Bila hati kian lapang,

hidup susah tetap senang,

 

Page 165: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

walau kesulitan

menghadang, dihadapi

dengan tenang, tapi bila

hati sempit, segalanya jadi

rumit, seakan hidup

terhimpit, lahir batin terasa

sakit.”

38 Prgf 12 Karenanya bila hati kita

bersih, pikiran bisa menjadi

jernih. Tidak ada waktu buat

iri, semua input akan masuk

dengan mudah, karena tidak

ada ruang untuk meremehkan

siapa pun. Akibatnya kita akan

memilih akses data yang sangat

tinggi, akses informasi yang

benar-benar melimpah, akses

ilu yang benar-benar meluas,

ujung-ujugnya akan mampu

mengambil ide-ide yang

cemerlang dan gagasan-

gagasan yang jitu.

39 Prgf 13 Berbeda dengan orang

yang sombong, dia akan

merasa bahwa dirinyalah yang

paling tahu semua hal.

Akibatnya, dia tidak pernah

mau mendengar masukan dari

orang lain. Padahal, setiap

orang tentu memiliki

kelemahan. Dan, untuk

memperbaiki kelemahan itulah,

 

Page 166: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

kita membutuhkan koreksi dan

masukan dari orang lain.

40 Hal 29/

Prgf 16

Jika hati bersih maka

wajah pun akan memancarkan

kecerahan dan penuh

keramahan. Bukankah Nabi

Muhammad saw. juga

demikian? Beliau tidak pernah

berjumpa dengan orang lain

kecuali dengan keadaan

tersenyum cerah. Senyum yang

penuh keikhlasan memang

sangat bernilai besar, karena

selain menjadi sedekah juga

akan menyehatkan tubuh.

Bahkan menurut pendapat ahli

senyum itu hanya

menggunakan 17

otot,sedangkan cemberut 32

otot, makanya orang yang

sering cemberut akan

mengalami kelelahan otot.

41 Prgf 17 Dalam berbicara pun kita

harus sangat berhati-hati, sebab

tak jarang melalui tutur kata,

akan terlihat derajat seseorang.

Sebab mulut ini ibarat teko

yang mengeluarkan isinya. Jika

di dalamnya berisi kopi, tentu

yang keluar juga kopi, tapi jika

isinya air yang bening pasti

 

Page 167: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

akan keluar air yang bening.

Orang yang berkualitas itu, jika

berbicara ada struktur dan

cirinya. Kalai dia berbicara

maka yang keluar adalah ide,

gagasan, hikmah, solusi, ilmu,

dan zikir,sehingga

pembicaraanya senantiasa

bermanfaat.

42 Hal 30/

Prgf 19

Hati adalah pangkal

kehidupan. Jika Allah memberi

kita hati yang bening, kita akan

mendapat banyak keuntungan

dan bisa menjadi apa saja

sesuai dengan keinginan. Bisnis

menjadi lancar dan sukses,

menjadi pemimpin yang

dicintai, suami yang dihormati,

ayah yang disegani, menjadi

apa pun bisa terwujud jika

akhlak kita mulia di sisi Allah.

Dan kuncinya adalah qalbun

salim, yaitu hati yang selamat;

selamat dari kezaliman.

43 Hal 32/

Prgf 10

Mudah-mudahan Allah

Yang Mahatahu lintasan hati

kita, benar-benar mencabut dari

diri ini kerinduan dipuji,

dihargai, dihormati, dibalasa

budi oleh makhluk-makhluk-

Nya, karena ternyata yang

 

Page 168: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

membuat kita menderita adalah

ketamakan mendapat

penghormatan

44 Bab II Akhlak

Mulia/Menata

Keikhlasan

Hati/33/

Prgf 12

Berbahagialah andaikata

kita berhasil mengangkat diri

dari jeratan ingin dihormati

oleh makhluk. Apa sebabnya?

Karena, semakin kita ingin

dipuji maka kita semakin tidak

ikhlas. Akibatnya, selain akan

merasakan banyak kekecewaan,

amal kita pun tidak diterima.

45 Bab II Akhlak

Mulia/Hidup

Bahagia dengan

Bersyukur/34/

Prgf 1

Betapa indahnya karunia

Allah berupa lidah dan

tenggorokan. Namun terkadang

menyebut Alhamdulillah pun

sangat kurang. Jika kita tidak

syukuri maka tidak akan

menjadi amal dan hilang rasa

nikmatnya. Dengan demikian

nikmat yang kita terima, sudah

selayaknya kita berterima kasih

sebagai wujud rasa syukur

kepada Allah swt.

46 Hal 35/

Prgf 8

Ahli syukur yang sejati

adalah ketika ia mendapat

harta, pangkat, kedudukan,

ataupun gelar, ia hanya berpikir

bahwa semuanya adalah

karunia Allah yang diberikan

agar ia lebih dekat kepada-Nya.

Dan ia akan mengutamakan

 

Page 169: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

karunia itu dengan benar agar

berbuah berkah di jalan Allah.

Inilah tipe ahli syukur.

47 Bab II Akhlak

Mulia/Menjadi

Insan Penyabar/

38/

Prgf 5

Oleh karena itu, jika kita

mengalami sakit, maka ber-

husnuzhan-lah (berbaik sangka)

pada Allah.

48 Hal 40

Prgf 8

Sudah menjadi sifat

manusia, kalau ia mendapatkan

kesenangan, biasanya akan jauh

dari Allah. Sedikit saja Allah

memberi peringatan melalui

sakit, ia baru akan ingat Allah.

Padahal, kesengan dan rasa

sakit adalah ujian dari Allah.

Keduanya patut disyukuri.

49 Hal 41/

Prgf 13

Menafakuri hikmah dari

penderitaan orang lain adalah

merenungkan penderitaan

dengan mencurahkan rasa

simpati kita dan memotivasi

diri untuk bersabar atas segala

penderitaan.

50 Bab II Akhlak

Mulia/Menjaga

Pandangan/46/

Prgf 19

Menjaga pandangan

adalah sumber ketenangan

batin. Pemuas batinkita adalah

Allah dan Dia akan menilai

sejauhmana ketaatan kita

sehingga layak dianugerahi hati

dan jiwa yang tenteram.

 

Page 170: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

51 Bab II Akhlak

Mulia/Melatih

Pola Hidup

Bersih/46/

Prgf 1

Kesungguhan untuk

senantiasa hidup bersih lahir-

batin merupakan salah satu cara

untuk meraih derajat kemuliaan

di sisi Allah. Dalam Al-Qur‟an

dituturkan, “... Sesungguhnya

Allah menyukai orang-orang

yang tobat dan menyukai

orang-orang yang menyucikan

dirinya” (al-Baqarah: 222).

52 Prgf 2 Dalam Islam, setiap akan

melakukan shalat kita

diwajibkan untuk bersuci.

Bukan hanya suci tubuh, tapi

juga suci pakaian, tempat

ibadah, bahkan suci hati.

Bagaimana orang akan

tenteram dalam shalat jika

hatinya lalai, pikirannya

“berkeliling” ke mana-mana?

Suci tubuh dan hati adalah

jembatan menuju

kesempurnaan ibadah.

53 Hal 47/

Prgf 3

Prinsip bersuci dalam

Islam tidak hanya dalam

rangkaian ibadah, namun dapat

kita temuka juga dalam

kehidupan sosial sehari-hari.

Dalam berniaga, berumah-

tangga, bergaul, bekerja,

belajar, dan lain-lain. Di semua

tempat itu, kita diajarkan

 

Page 171: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

bersikap hidup suci.

Menjauhkan diri dari dusta,

kezaliman, menipu, khianat,

atau bahkan sikap bermuka dua

(munafik). Itulah sesungguhnya

hakikat pola hidup bersih

seorang mukmin.

54 Hal 48/

Prgf 9

Rasulullah tekun

memelihara kebersihan

tubuhnya. Tidak ada satu pun

keterangan menyebutkan

bahwa tubuh beliau kotor dan

kusam. Bahkan keringatnya

pun harum. Saking harumnya,

menurut salah satu riwayat,

sampai-sampai istri beliau

sangat ingin menampung

keringatnya.

55 Hal 49/

Prgf 14

Kita ini aneh. Kita senang

mengumpulkan barang yang

bukan hak kita. Padahal tanpa

barang-barang itu pun, kita

tidak akan sengsara, tidak akan

mati. Faktor penyebabnya bisa

jadi karena ada penyakit di hati

kita. Mulailah membersihkan

rumah dari barang-barang yang

bukan hak kita. Termasuk juga

barang-barang yang bisa

membuat kita riya alias doyan

pujian dari orang lain.

 

Page 172: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

56 Hal 50/

Prgf 18

Pada hakikatnya, orang

miskin itu memang bukanlah

mereka yang tidak punya harta

dan uang, melainkan mereka

tidak punya iman. Jadi jangan

pernah merasa hina kerena

tidak punya uang. Sebab yang

hina itu adalah yang tidak

punya iman.

57 Prgf 19 Oleh karena itu, sangatlah

beruntung, sukses, bahagia, dan

mulia, bagi orang-orang yang

terus-menerus menyucikan

dirinya, suci lahir batin. Maka,

marilah kita budayakan hidup

bersih sebagai kunci dari

kebahagiaan.

58 Bab II Akhlak

Mulia/Paksa Diri

Berbuat Taat/51/

Prgf 3

Kedudukan di sisi Allah

tidak juga diukur oleh kekuatan

ibadah-nya semata. Tapi semua

kemuliaan seseorang yang

paling benar islamnya, yang

paling baik imannya, yang

paling dicintai oleh Allah, yang

paling tinggi kedudukannya

dalam pandangan Allah dan

yang menemani Rasulullah

saw. ternyata sangat khas, yaitu

orang yang paling bertakwa

kepada-Nya. Orang yang muli

 

Page 173: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

akhlaknya, taat beribadah, dan

ikhlas.

59 Prgf 6 Perintah shalat memang

banyak yang melakukan, tetapi

belum tentu semua

melakukannya tepat waktu.

Begitu juga dengan tepat

waktu, belum tentu juga

bersungguh-sungguh khusyu.

60 Hal 52/

Prgf 8

Sungguh kita telah

diperdaya dengan rasa malas

ini. Bahkan saat malas

beribadah, otak kita pun

dengan kreatif akan segera

berputar untuk mencari dalih

ataupun alasan yang dipandang

logis dan rasional, bukan

semata-mata karena malas,

namun betapa hawa nafsu

begitu pintar mengelabui kita.

61 Prgf 9 Cara yang paling baik

yang harus kita lakukan adalah

kegigihan kita melawan

kemalasan diri. Kecenderungan

malas itu kalau mau diikuti

terus-menerus akan tidak ada

ujungnya, bahkan akan terus

membelit kita menjadi seorang

pemalas kelas berat.

 

Page 174: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

62 Hal 53

Prgf 13

Oleh karenaitu, bila

muncul rasa malas untuk

beribadah, itu berarti hawa

nafsu berupa malas sedang

merasuk menguasai hati.

Segeralah lawan dengan cara

melakukan ibadah yang

dimalaskan tersebut. Sekali

lagi, bangun dan lawan.

63 Hal 54/

Prgf 20

Seperti orang yang bercita-

cita masuk surga, tapi amalan-

amamlan yang dipilih adalah

amalan-amalan ahli maksiat.

Maka dari itu, “paksalah diri”

untuk taat kepada perintah

Allah. Mudah-mudahan Allah

yang melihat kegigihan kita

senantiasa menunjukan jalan

kepada kita untuk lebih mudah,

lebih ringan, dan lebih ikhlas

dalam mengenal serta

menunaikan segala perintah-

Nya. Amin.

64 Bab II Akhlak

Mulia/Menyikapi

Ujian/55/

Prgf 5

Harus diakui, umat islam

masih dalam keadaan lemah

dan tercerai berai. Maka tidak

perlu heran jika Allah

mengizinkan oran-orang zalim

memperdaya kita. Dengan kata

lain, musibah yang menimpa

umat ini bisa jadi akibat

 

Page 175: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

kelakuan kita sendiri.

65 Hal 56/

Prgf 7

Di samping itu, kita juga

harus senantiasa

menginstropeksi diri, terutama

dalam memaknai suatu ujian.

Selama ini, kita masih sering

menganggap cobaan itu datang

hanya berbentuk kesulitan,

sehingga di kala dalam

kesulitan, manusia biasanya

cenderung lebih dekat dengan

Allah. Oleh karena itu, jika

manusia diuji dengan kesulitan

banyak yang selamat. Namun

ketika diuji dengan kemudahan,

manusia cenderung menjadi

lalai sehingga sedikit yang

selamat.

66 Prgf 9 Dengan demikian, kita

memang harus dalam segala

situasi. Jadi kalau kita sedang

diuji dengan kesusahan, kita

dekati Allah. Dan ketika

dilapangkan, usahakan agar

kita lebih mendekati Allah lagi.

Semoga dalam begitu Allah

lebih melanggengkan

kelapangan.

67 Bab III Keluarga

Sakinah/Memban

gun Pendidikan

dari Keluarga/60/

Dalam Al-Qur‟an surah al-

Mujaadilah ayat 11, Allah swt.

berfirman, “...Allah akan

meninggikan orang-orang yang

 

Page 176: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

Prgf 2

beriman di antaramu dan

orang-orang yang diberi ilmu

pengetahuan beberapa derajat.

Dan, Allah Maha Mengetahui

apa yang kamu kerjakan.”

68 Hal 62/

Prgf 9

Padahal dalam Al-Qur‟an

ditegaskan, “Quu anfusakum

wa akhlikum naaran.” (jagalah

dirimu dan keluargamu dari

siksa api neraka [at-Tahrim:6]).

Ini artinya yang menjadi

prioritas seharusnya adalah

menjaga diri dan keluarga.

Pokoknya kalau kita ingin

berbuat sesuatu, sesudah kita

memperbaiki diri, selamatkan

keluarga. Banyak pemimpin

yang jatuh gara-gara

keluarganya. Bisa dari istrinya,

dari anaknya, atau sebaliknya.

69 Hal 63

Prgf 14

Mendidik anak dalam

rumah tangga tentu saja harus

diiringi dengan kekuatan

akhlak yang baik dari para

orang tua. Sebab, jika tidak,

batin akan memperlemah atau

menimbulkan kekecewaan dan

konflik batin dalam diri si anak.

70 Hal 64/

Prgf 19

Akhirnya harus disadari

bahwa kita bertanggung jawab

tidak hanya saat ini, tapi bagi

generasi yang akan datang.

 

Page 177: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

Setidaknya konsep pendidikan

harus mampu mencapai dua

hal; pertama, dia mampu

beribadah kepada-Nya dengan

penuh keyakinan akan keesaan-

Nya, menjalankan ritual yang

diwajibkan, dan mematuhi

syariat ketentuan-Nya. Kedua,

dia harus mampu mendorong

manusia untuk memahami

sunnatullah di alam raya ini,

menyelidiki bumi dan isinya,

serta memanfaatkan segala

sesuatu yang telah diciptakan

untuk melindungi iman dan

menguatkan agamanya.

71 Bab III Keluarga

Sakinah/Peran

Wanita dalam

Keluarga/60/

Prgf 3

Oleh karena iu, apabila

ada pertanyaan, “Mana yang

lebih mulia? Laki-laki atau

perempuan?” Maka

jawabannya, “Tidak ada yang

lebih mulia, kecuali mereka

yang paling bertakwa kepada

Allah.” Artinya, baik laki-laki

maupun wanita dapat mencapai

derajat kemuliaan selama dia

bertakwa kepada Allag swt..

“inna akramakum „indallahi

atqakum.” (Sesungguhnya

orang yang paling mulia di

antara kamu di sisi Allah ialah

orang yang paling bertakwa di

 

Page 178: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

antara kamu).

72 Hal 67/

Prgf 10

Jika ingin menjadi wanita

salehah, banyak-banyaklah

belajar dari lingkungan sekitar

dan orang-orang yang kita

temui. Ambil ilmunya dari

mereka. Bahkan, kita bisa

mencontoh istri-istri Rasulullah

saw., seperti Siti Aisyah r.a.

yang terkenal dengan

kecerdasannya dalam berbagai

bidang ilmu.

73 Hal 68/

Prgf 16

Wanita salehah tidak mau

kekayaan termahalnya berupa

iman akan rontok. Dia juga

sangat memperhatikan kualitas

kata-katanya. Ia akan sangat

menjaga setiap tutur katanya

agar bernilai bagaikan untaian

intan yang penuh makna dan

bermutu tinggi. Dia sadar betul

bahwa kemuliaanya justru

bersumber dari kemampuannya

menjaga diri (iffah).

74 Bab III Keluarga

Sakinah/Memulia

kan Orang

Tua/70/

Prgf 4

Dalam sebuah hadits, Abu

Hurairah r.a. berkata, “telah

datang kepada Rasulullah saw.

seorang laki-laki lalu bertanya,

„Wahai Rasulullah, siapakah

yang lebih berhak saya pergauli

 

Page 179: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

dengan baik?‟ beliau

menjawab, „ibumu.‟ Dia

bertanya lagi, „kemudian

siapa?‟ Beliau menjawab,

„ibumu‟, dia bertanya lagi,

„kemudian siapa?‟ Beliau

menjawab „Ayahmu.‟” (H.R

Bukhari dan Muslim).

75 Hal 71/

Prgf 8

Ada sebagian anak yang

tidak mau memuliakan orang

tuanya. Manakala orang tua

semakin jompo dan si anak

tidak mau mengurusnya, maka

dititipkanlah orang tuanya di

panti jompo, astagfirullah. Ini

adalah perbuatan yang sangat

tercela. Padahal, dulu kita

sangat menyusahkannya.

Harusnya semua itu diingat-

ingat.

76 Hal 72/

Prgf 13

Yang paling penting dalam

menghormati orang tua

bukanlah hanya dengan

memberinya harta. Namun

yang paling dibutuhkan adalah

akhlak dari anaknya. Apalah

arti anak kaya, anak bergelar,

anak berpangkat, tetapi tidak

berakhlak kepada ibu

bapaknya?

 

Page 180: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

77 Bab III Keluarga

Sakinah/Berharga

nya Sikap Lembut

Suami/74/

Prgf 17

Nabi muhammad saw.

sangat memuliakan sekali istri-

istrinya. Di rumah membantu

pekerjaan istri-istrinya.

Bahkan, Rasulullah saw.

memanggil istrinya itu dengan

panggilan kesayangan

“Humairah” atau “yang

kemerah-merahan.” Artinya,

carilah apa yang membuat istri

senang. Beliau benar-benar

senang bercengkerama dengan

keluarganya. Anak istri beliau

dibahagiakan dan dimuliakan

dengan bimbingan ukhrawi.

78 Prgf 18 Seorang suami memang

sudah seharusnya mampu

membimning istri agar

berakhlak mulia. Kalau

mempunyai uang, dibimbing

supaya menjadi ahli shadaqah.

Kalau ada wajtu, dibimbing

supaya waktunya bermanfaat.

Jadi, apabila suami memberi

uang ke ibu, itu belum tentu

tidak identik dengan kasih

sayang, tapi jika diiringi

dengan membimbing ibu

menjadi ahli shadaqah, itulah

kasih sayang.

79 Bab III Keluarga

Sakinah/Akhlak

Siapapun yang ingin

merasakan kebahagiaan dan

 

Page 181: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

kepada

Pembantu/78/

Prgf 2

kemuliaan, dia harus benar-

benar melatih sikapnya

terhadap orang lain. Kita harus

melatih diri untuk mengatasi

kesombongan dengan

mengesampingkan

penghargaan terhadap orang-

orang di bawah kita.

80 Prgf 4 Sesungguhnya kaya

maupun miskin sama,

semuanya titipan Allah. Kalau

kita sudah gemar membeda-

bedakan, sebetulnya sifat

ketakaburan mulai

menghinggapi diri kita. Sebab,

di antara tanda-tanda

kesombongan itu adalah

mendustakan kebenaran dan

meremehkan orang lain.

81 Hal 81/

Prgf 16

Sudah bukan saatnya lagi

kita merasa mulia dengan

merendahkan orang lain.

Percayalah, Rasul menjanjikan

kemuliaan hanyalah milik

orang-orang yang rendah hati.

Dan, ciri orangyang rendahhati

tidak pernah merendahkan

siapa pun. “Wa maa

tawaadha‟a ahadun lillah illa

rafa‟ahu.” (Tiada orang yang

rendah hati karena Allah

kecuali Allah akan mengangkat

 

Page 182: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

derajatnya. [HR Muslim]).

82 Bab III Keluarga

Sakinah/Menata

Kehidupan

Bertetangga/86/

Prgf 5

Dalam sebuah riwayat,

Rasulullah saw. bersabda, “hak

tetangga ialah: bila dia sakit,

kamu kunjungi. Bila wafat,

kamu mengantarkan

jenazahnya. Bila dia

membutuhkan uang, maka

kamu pinjami. Danbila

mengalami

kesukaran/kemiskinan, maka

jangan dibeberkan aib-aibnya

kamu tutup-tutupi dan

rahasiakan. Bila dia

memperoleh kebaikan, maka

kita turut bersuka cita dan

mengucapkan selamat

kepadanya. Danbila

menghadapi musibah, kamu

datang untuk menyampaikan

rasa duka. Jangan sengaja

meninggikan bangunan

rumahmu melebihi bangunan

rumahnya, lalu menutupi jalan

udaranya (kelancaran angin

baginya). Dan janganlah kamu

mengganggunya dengan bau

masakan, kecuali kamu

menciduknya dan memberikan

kepadanya.” (al_Hadits).

83 Hal 90/

Prgf 19

Rasanya, kita senantiasa

harus melakukan instrospeksi

terhadap diri pribadi. Apakah

 

Page 183: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

tetangga kita menyukai atau

jangan-jangan mereka

terganggu dengan kehadiran

kita. Maka sudah saatnya kita

menebarkan salam, senyum,

pada orang yang berada di

sekitar tempat tinggal kita.

Menjaga perasaan mereka,

mengulurkan bantuan tenaga

sebagaimana sabda Rasulullah

saw., “Barangsiapa beriman

kepada Allah dan hari akhir,

hendaklah ia memuliakan

tetangganya.” (HR Muslim).

84 Bab IV

Manajemen

Diri/Salahkah

Bercita-Cita

Menjadi

Kaya?/94/

Prgf 15

Kekayaan yang

bermanfaat di dunia dan akhirat

adalah kekayaan yang barakah

yangmempunyai cri-cir

itertentu. Pertama kekayaan

tersebut dapat menyebabkan

pemiliknya qana‟ah (puas dan

merasa cukup). Pemiliknya

tidakmerasa tersiksa dan tidak

merasa kekurangan. Ia akan

menggunakannya untuk

beramal. Kedua, kekayaan yang

membuat batin pemiliknya

tenang. Harta melimpah tidak

membuatnya bingung untuk

mengelolanya dan tidak pula

menyebabkan rasa waswas

untuk kehilangan, sebab ia

yakin yang dimilikinya adalah

 

Page 184: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

amanah dari Allah swt.

85 Bab IV

Manajemen

Diri/Menggali

Makna

Kesuksesan/ 95/

Prgf 16

Ketiga, pemiliknya

menjadi lebih mulia daripada

kekayaan yang dimiliki. Seperti

halnya Nabi Sulaiman, beliau

nabi paling kaya, namun

kekayaannya digunakan untuk

ibadah dan kemaslahatan umat.

Caranya harta tersebut

dibelanjakan di jalan Allah

melalui zakat, infak, dan

sedekah.

86 Hal 97/

Prgf 10

Dalam Al-Qur‟an surah al-

Hujuraat ayat 13 dijelaskan

bahwa “Sesungguhnya orang

yang paling mulia di antara

kamu di sisi Allah ialah orang

yang paling bertakwa di antara

kamu.” Jadi, yang paling mulia

bukanlah orang yang paling

banyak gelarnya atau

orangyang paling kaya dan

dianggap paling sukses. Orang

mulia dan sukses adalah orang

yang berhasil mengenal Allah.

Lalu, dia taat pada-Nya dan

menjauhi larang-larangan-Nya.

87 Bab IV

Manajemen

Diri/Mulai

dengan

Mengubah diri dengan

sadar, sebenarnya sama dengan

mengubah orang lain.

Walaupun dia tidak mengucap

 

Page 185: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

Memperbaiki Diri

Sendiri/100/

Prgf 6

sepatah kata pun untuk

perubahanitu, perbuatannya

sudah menjadi ucapan yang

sangat berarti bagi orang lain.

Percayalah, kegigihan kita

memperbaiki diri akan

membuat orang lain melihat

dan merasakannya.

88 Hal 102/

Prgf 17

Marilah kita belajar

berhenti melihat akhlak orang

lain, sebelum kita mengawali

melihat akhlak diri kita sendiri.

karena kesibukan kita melihat

akhlak orang lain tanpa didasari

kesanggupan menilai akhlak

kita sendiri, bisa jadi itulah

yang memperburuk akhlak kita.

Marilah kita belajar menahan

diri memperbaiki orang lain,

sebelum kita gigih sekali

memperbaiki diri sendiri.

Mengapa? Karena kesibukan

kita memperbaiki orang lain

tanpa kita memperbaiki diri

sendiri sebetulnya tidak akan

mengubah orang lain, karena

pribadi kita pun tentunya

menjadi contoh yang buruk.

89 Bab V Penyakit

Hati/Rahasia

Mengatasi

Dengki/108/

Kedengkian adalah

perasaan seseorang yang

mengharapkan lenyapnya

nikmat orangyangdidengki.

 

Page 186: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

Prgf 1 “Dan janganlah kamu iri hati

terhadap apa yang dikaruniakan

Allah kepada sebagian kamu

lebih banyak dari sebagian

yang lain.” (an-Nisaa: 32)

kedengkian seseorang akan

memakan kebaikan yang telah

ia kerjakan sebagaimana api

membakar kayu sampai

menjadi abu.

90 Hal 110/

Prgf 9

Akhlak pendeki itu buruk

sekali. Ia tidak akan produktif,

sebab sepanjang waktu

disibukkan oleh pikiran-pikiran

untuk menjatuhkan orang lain.

Waktunya habis digunakan

untuk menyikut teman-

temannya. Jika hati sudah

sebusuk itu, pikirannya akan

kacau dan perilakunya nista.

91 Hal 111/

Prgf 16

Keyakinan yang kuat

harus kita miliki untuk

menghindari penyakit dengki.

Kita harus yakin bahwa hanya

Allah yang mampu mengatur

pembagian rezeki pada hamba-

Nya. Allah membagikan apa

pun sesuai keinginan-Nya,

sebab Dialah yang telah

menciptakan seluruh alam dan

isinya. Kedengkian kita kepada

 

Page 187: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

seseorang tak akan mengubah

ketentuan Allah pada hamba-

hamba-Nya.

92 Bab V Penyakit

Hati/Mengikis

Bibit-bibit

Riya/113/

Prgf 5

“Sesungguhnya yang

paling aku takuti atas kamu

sekalian adalah syirik kecil.”

Sahabat bertanya, “Apakah

syirik kecil itu, ya Rasulullah?”

Rasulullah kemudian

menjawab, “Syirik paling kecil

itu adalah riya.” (HR Muslim).

Dari hadits tersebut dapat

dipahami bahwa orang yang

riya itu dianggap telah

menyekutukan Allah. Dan,

yang paling membahayakan

dari sikap riya itu adalah akan

menyebabkan hangusnya

amalan yang telah kita lakukan.

93 Bab V Penyakit

Hati/Menyikapi

Kemarahan/118/

Prgf 12

Nabi Muhammad saw., itu

seorang yang sabar, tenang, dan

senyumannya tulus. Tidaklah

dunia menjadikannya marah

dan tidak pula beliau marah

karena dunia. Berbeda ketika

kebenaran dilanggar, maka tak

ada sesuatu yang akan mampu

menahan amarahnya sampai

beliau memenangkan

kebenaran itu.

 

Page 188: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

94 Bab V Penyakit

Hati/Mengganti

Dendan Menjadi

Ihsan/122/

Prgf 7

Ada sebuah formula

kemuliaan yang telah

dituntunkan oleh Allah. “Idfa‟

billati hiya ahsan.” (Balaslah

sikap buruk orang lain dengan

sikap yang lebih baik [ahsan]).

Dan ternyata, sikap ahsan itu

dapat mengubah permusuhan

menjadi persahabatan.

Bagaimana orang lain akan

menerima kita, jika dia hanya

disuguhi kemarahandan

kebencian kita? Kita jangan

memimpikan orang lain akan

berbuat baik terhadap kita.

Namun justru, kitalah yang

harus memulainya.

95 Hal 125/

Prgf 20

Maka sekali lagi,

“Idfa‟billatiihiya ahsan!

“Balaslah sikap buruk orang

lain dengan sikap yang lebih

baik. Apalagi jika orang lain

telah bersusah payah berbuat

baik pada kita, maka tiada

pilihan lain selain membalas

semua itu dengan kebaikan

yang lebih tinggi. Semoga

Allah menolong kita menjadi

pribadi-pribadi yang ihsan.

96 Bab VI Tema

Lain-

lain/Pemimpin

Rasulullah saw. adalah

teladan utama kita. Allah swt.

pun mengakui keteladan beliau

 

Page 189: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

yang

Didamba/129/

Prgf 16

seperti disebutdalam Al-

Qur‟an, “Laqad kaana lakum fii

rasuulillahi uswatun hasanah.”

(Dalam diri Rasul itu terdapat

suri teladan yang luhur [al-

Ahzab: 21]).

97 Hal 130/

Prgf 22

Pemimpin bangsa ini

harusnya adalah orang-orang

yang kuat. Dia mampu

menyentuh pemahaman

masyarakatnya, mengenal

manajemen profesionalisme,

paham aspek-aspek teknologi,

punya jiwa wirausaha, dan

memiliki karakter kedisiplinan

tinggi. Satu lagi yang

terpenting dari semua itu, ia

dekat dengan Allah. Air

matanya mudah meleleh ketika

ingat Allah.

98 Hal 132/

Prgf 32

Bangsa ini tidak akan

bangkit kecuali dengan

kebangkitan akhlak. Untuk itu

kita perlu me-manage qalbu

masyarakat kita. Dengan

langkah menata qalbu, akan

terlahir kekuatan dahsyat yang

akan mengantarkan bangsa ini

menuju kebangkitan.

99 Bab VI Tema

Lain-

Semua insan yang berhaji

tentu berharap hajinya akan

 

Page 190: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

lain/Menakar

Kualitas Haji

Kita/136/

Prgf 2

mabruru. Haji mabrur adalah

haji yang diterima dan

diberkahi. Memang, berjuta

orang telah menyandang

predikat “H” (haji), namun

sedikit saja yang bisa meraih

gelar “M” (mabrur). Ibadah haji

tidak cukup hanya

bermodalkan materi. Hal lain

berupa bekal nonmateri sangat

mutlak untuk diperhatikan.

100 Hal 138/

Prgf 8

Dengan niat yang lurus

dan amal yang benar, akan

diperoleh haji mabrur. Indikasi

seseorang mabrur adalah

adanya perubahan sebelum dan

sesudah haji. Rahasianya

adalah: perubahan! Jika setelah

haji, perilaku hidup seseorang

semakin saleh, taawadhu‟ dan

dermawan terhadap sesama,

insya Allah itu adalah di antara

ciri kemabruran. Demikian pula

untuk melihat hasil ibadah yang

lain, kuncinya adalah

perubahan. Dan semua perintah

ibadah dalam Islam pada

akhirnya berujung pada

perubahan akhlak.

 

Page 191: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

 

Page 192: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

v

8. Tabel Penilaian Antar Juri

No

Sub Judul/

Halaman/

Paragraf

Kategorisasi

Aqidah Syariah Akhlak

Juri

1

Juri

2

Juri

3

Juri

1

Juri

2

Juri

3

Juri

1

Juri

2

Juri 3

1 Ma‟rifatullah

Sebagai Landasan

Hidup/prgf 3

✓ ✓ ✓

2 Prgf 4 ✓ ✓ ✓

3 Prgf 7 ✓ ✓ ✓

4 Prgf 8 ✓ ✓ ✓

5 Prgf 13 ✓ ✓ ✓

6 Prgf 14 ✓ ✓ ✓

7 Rasulullah Sebagai

Panutan/Prgf 3

✓ ✓ ✓

8 Prgf 7 ✓ ✓ ✓

9 Prgf 9 ✓ ✓ ✓

10 Prgf 12 ✓ ✓ ✓

11 Prgf 17 ✓ ✓ ✓

12 Meraih Hidayah ✓ ✓ ✓

 

Page 193: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

Allah/Prgf 9

13 Prgf 11 ✓ ✓ ✓

14 Prgf 13 ✓ ✓ ✓

15 Prgf 14 ✓ ✓ ✓

16 Prgf 17 ✓ ✓ ✓

17 Zikir: Kunci

Ketenangan

Hati/Prgf 3

✓ ✓ ✓

18 Prgf 5 ✓ ✓ ✓

19 Prgf 12 ✓ ✓ ✓

20 Prgf 15 ✓ ✓ ✓

21 Prgf 18 ✓ ✓ ✓

22 Prgf 19 ✓ ✓ ✓

23 Tobat Nasuha/Prgf 2 ✓ ✓ ✓

24 Prgf 5 ✓ ✓ ✓

25 Prgf 7 ✓ ✓ ✓

26 Prgf 14 ✓ ✓ ✓

27 Prgf 15 ✓ ✓ ✓

28 Prgf 16 ✓ ✓ ✓

29 Prgf 17 ✓ ✓ ✓

 

Page 194: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

30 Prgf 19 ✓ ✓ ✓

31 Dzikrul Maut/Prgf 2 ✓ ✓ ✓

32 Prgf 9 ✓ ✓ ✓

33 Prgf 12 ✓ ✓ ✓

34 Prgf 13 ✓ ✓ ✓

35 Prgf 14 ✓ ✓ ✓

36 Prgf 15 ✓ ✓ ✓

37 Bab II Akhlak

Mulia/Hati Aset

Berharga/Prgf 10

✓ ✓ ✓

38 Prgf 12 ✓ ✓ ✓

39 Prgf 13 ✓ ✓ ✓

40 Prgf 16 ✓ ✓ ✓

41 Prgf 17 ✓ ✓ ✓

42 Prgf 19 ✓ ✓ ✓

43 Menata Keikhlasan

Hati/Prgf 10

✓ ✓ ✓

44 Prgf 12 ✓ ✓ ✓

45 Hidup Dengan

Bersyukur/Prgf 1

✓ ✓ ✓

46 Prgf 8 ✓ ✓ ✓

 

Page 195: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

47 Menjadi Insan

Penyabar/Prgf 5

✓ ✓ ✓

48 Prgf 8 ✓ ✓ ✓

49 Prgf 13 ✓ ✓ ✓

50 Menjaga

Pandangan/Prgf 19

✓ ✓ ✓

51 Melatih Pola Hidup

Bersih/Prgf 1

✓ ✓ ✓

52 Prgf 2 ✓ ✓ ✓

53 Prgf 3 ✓ ✓ ✓

54 Prgf 9 ✓ ✓ ✓

55 Prgf 14 ✓ ✓ ✓

56 Prgf 18 ✓ ✓ ✓

57 Prgf 19 ✓ ✓ ✓

58 Paksa Diri Berbuat

taat/Prgf 3

✓ ✓ ✓

59 Prgf 6 ✓ ✓ ✓

60 Prgf 8 ✓ ✓ ✓

61 Prgf 9 ✓ ✓ ✓

62 Prgf 13 ✓ ✓ ✓

63 Prgf 20 ✓ ✓ ✓

 

Page 196: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

64 Menyikapi

Ujian/Prgf 5

✓ ✓ ✓

65 Prgf 7 ✓ ✓ ✓

66 Prgf 9 ✓ ✓ ✓

67 Bab III Keluarga

Sakinan/Membangun

Pendidikan Dari

Keluarga/Prgf 2

✓ ✓ ✓

68 Prgf 9 ✓ ✓ ✓

69 Prgf 14 ✓ ✓ ✓

70 Prgf 19 ✓ ✓ ✓

71 Peran Wanita Dalam

Keluarga/Prgf 3

✓ ✓ ✓

72 Prgf 10 ✓ ✓ ✓

73 Prgf 16 ✓ ✓ ✓

74 Memuliakan Orang

Tua/Prgf 4

✓ ✓ ✓

75 Prgf 8 ✓ ✓ ✓

76 Prgf 13 ✓ ✓ ✓

77 Berharganya Sikap

Lembut Suami/Prgf

17

✓ ✓ ✓

78 Prgf 18 ✓ ✓ ✓

 

Page 197: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

79 Akhlak Kepada

Pembantu/Prgf 17

✓ ✓ ✓

80 Prgf 4 ✓ ✓ ✓

81 Prgf 16 ✓ ✓ ✓

82 Menata Kehidupan

Bertetangga/Prgf 5

✓ ✓ ✓

83 Prgf 19 ✓ ✓ ✓

84 Bab IV Manajemen

Diri/Salahkah

Bercita-Cita Menjadi

Kaya?/Prgf 15

✓ ✓ ✓

85 Prgf 16 ✓ ✓ ✓

86 Prgf 10 ✓ ✓ ✓

87 Mulai Dari

Memperbaiki Diri

Sendiri/Prgf 6

✓ ✓ ✓

88 Prgf 17 ✓ ✓ ✓

89 Bab V Penyakit

Hati/Rahasia

Mengatasi

Dengki/Prgf 1

✓ ✓ ✓

90 Prgf 9 ✓ ✓ ✓

91 Prgf 16 ✓ ✓ ✓

92 Mengikis Bibit-Bibit ✓ ✓ ✓

 

Page 198: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU

Tabel Penilaian Antar Juri

Riya/Prgf 5

93 Menyikapi

Kemarahan/Prgf 12

✓ ✓ ✓

94 Mengganti Dendam

Menjadi Ihsan/Prgf 7

✓ ✓ ✓

95 Prgf 20 ✓ ✓ ✓

96 Bab VI Tema Lain-

Lain/Pemimpin yang

Didamba/Prgf 16

✓ ✓ ✓

97 Prgf 22 ✓ ✓ ✓

98 Prgf 32 ✓ ✓ ✓

99 Menakar Kualitas

Haji Kita/Prgf 2

✓ ✓ ✓

100 Prgf 8 ✓ ✓ ✓

 

Page 199: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU