ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

124
ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA ‘’QASIDAH BARZANJI’’ KARYA WS RENDRA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh : WILDAH NIM. 107051000068 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/ 2011 M

Transcript of ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

Page 1: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA

‘’QASIDAH BARZANJI’’ KARYA WS RENDRA Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh :

WILDAH

NIM. 107051000068

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/ 2011 M

Page 2: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar strata satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini, saya telah cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiat atau hasil

jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 17 Juni 2011

WILDAH

Page 3: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA

‘’QASIDAH BARZANJI’’ KARYA WS RENDRA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

WILDAH

NIM. 107051000068

Pembimbing:

DRS. JUMRONI. M.Si

NIP. 1963 0515 1992031 006

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432H/2011 M

Page 4: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA.'QASIDAH BARZANJI" KARYA WS RENDRA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

WILDAH

Tr*. 1070s1000068

Pembimbing:

,iil

ALDRS. JUMRONI. M.Si

NIP. 1953 05ls 1992031 006

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAMFAKUI-,TAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

t432rJn011 M

Page 5: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

PENGESA}IAN PANITIA UJIAN

skripsi judul Analisis rsi Pesan Dakwah Dalam Naskah Drama

'(Qasidah Barzanjit' Karya ws Rendra sudah diujikan dalam sidang

munaqasyah di Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta pada anggal 21 Juni 2011. skripsi ini sudah di terima

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Pada Program Studi Komunikasi dan penyiaran Islam.

Jakartia, 27 Agustus 2011

Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang1I

Sekertaris Sidang

Anggota

NIP. 1

PembimbingC-t

/crfDrs. Jumroni. M.Si

F[IP. 19630515 199203 1 006

,f Subhan. MA16198103 I m2 N"IP. 19710816

198103 1 002

Page 6: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

i

Wildah

Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Naskah Drama Qasidah Barzanji karya

WS Rendra

ABSTRAK

Di zaman modern ini, banyak sekali media yang digunakan untuk berdakwah

seperti radio, televisi, dan media cetak. Bahkan seni drama pun bisa dijadikan alat untuk

berdakwah. Contoh drama teater yang mengisahkan tentang religi. Naskah drama

Qasidah Barzanji merupakan karya lama Rendra yang telah dipentaskan pertama

kali tahun 1969 dan mencapai Box Office yang sampai saat ini belum tertandingi.

Qasidah Barzanji ini, berisi shalawat serta pujian untuk Rasul yang isinya penuh

dengan keindahan-keindahan Islam yang terlihat dari kata-kata sholawat dan

pujian tersebut sekaligus untuk mereaktualisasikan kembali nilai hari-hari besar

Islam.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti melakukan

analisi naskah drama dan mengkhususkan pada dialog Solo Putra dengan

merumuskan dua pertanyaan yakni, Pesan apa saja yang terkandung dalam naskah

drama Qasidah Barzanji karya WS Rendra? Pesan apa yang cenderung

mendominasi isi naskah drama Qasidah Barzanji karya WS Rendra?

Untuk mendapatkan data dan hasil yang maksimal, dalam penelitian ini,

maka peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu mengutamakan

ketepatan dalam mengidentifikasikan isi pesan, seperti perhitungan dan

penyebutan yang berulang dari kata-kata tertentu, konsep, tema atau penyajian

suatu informasi. Untuk memperoleh data yang akurat dan objektif dengan

menggunakan tiga orang juri yang kompeten. Untuk memperoleh data dari

penelitian, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi,

dokumentasi, wawancara, teknik pengolahan dengan menggunakan coding sheet

atau lembar koding dan analisis data dengan menggunakan teori Holsti.

Dan selanjutnya peneliti menggunakan Teori Holsti (1969) untuk mencari

koefisien reliabilitas, kategori antar juri dan untuk mengukur rata-rata serta

perbandingan nilai keputusan antar juri. Holsti mendefinisikan analisis isi sebagai

teknik apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha

menentukan karakteristik pesan dan dilakukan secara objektif dan sistematis.

Setelah peneliti menganalisis isi pesan dakwah naskah drama Qasidah

Barzanji pada tiap dialog yang berjumlah 44 item, dengan pesan-pesan dakwah

yang disampaikan mengandung tiga kategori yakni aqidah, syari’ah, dan akhlak.

Maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa pesan paling dominan adalah pesan

akhlak, subkategorinya akhlak kepada makhluk yakni membahas tentang sifat dan

tingkah laku Nabi Muhammad untuk melengkapi keimanan dan keislaman

seseorang.

.

Page 7: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur senantiasa terucap kepada Allah SWT dari

lisan manusia yang taat kepada-Nya, yang masih memberikan kesempatan kepada

penulis untuk beribadah kepada-Nya dan untuk bersholawat kepada kekasih-Nya,

serta dengan izin-Nya pula penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Sholawat serta salam senantiasa terucap kepada manusia yang mulia, yang

baik ucapannya, yang luhur budi pekertinya, yang tidak pernah lelah untuk

mengajak umatnya kepada jalan yang benar serta yang akan menyelamatkan

umatnya di Dunia dan di Akhirat beliau adalah Sayyidina Muhammad ibn

Abdillah ibn Abdul Muthallib.

Alhamdulillah pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini. Walaupun cukup banyak halangan dan rintangan yang penulis hadapi,

baik itu berupa sifat malas, lalai dan berbagi waktu dengan mengikuti matakuliah

yang nilainya belum memenuhi syarat. Sungguh sebuah anugerah terindah yang

diberikan Allah kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini,

walau mungkin masih banyak kekurangan. Semua ini dapat terwujud karena

banyaknya dukungan serta motivasi kepada penulis.

Peneliti persembahkan segalanya kepada ayahanda H. Ismail dan kepada

ibunda tersayang Hj. Herlina, yang dengan ketegaran hatinya dalam menghadapi

hidup telah menjadi sumber inspirasi dan semangat hidup bagi peneliti serta air

susunya yang telah menjadi daging dalam tubuh ini, yang dengan keringat dan air

matanya telah menyatu dalam jiwa peneliti. Adik-adik tersayang Naili Soraya,

Page 8: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

iii

Ahmad Noval, Ahmad Fauzan, Misela, Ahmad Kafi yang selalu mendoakan

peneliti agar penulisan skripsi ini dapat diselesaikan.

Selanjutnya peneliti juga mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang terkait dalam menyelesaikan penulisan skripsi,

rasa terima kasih peneliti ucapkan kepada:

1. Bapak Dr. H. Arief Subhan M.A., sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, kepada bapak Drs. Wahidin Saputra, M.A., selaku Pudek I,

bapak Drs. H. Mahmud Djalal, M.A., selaku Pudek II dan bapak Drs. Study

Rizal LK, M.A., selaku Pudek III.

2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi bapak Drs. Jumroni, M.Si., dan Kepada Sekertaris Jurusan

Ibu Umi Musyarrofah, M.A.

3. Bapak. Drs. Jumroni, M.Si., sebagai pembimbing skripsi yang selalu setia dan

sabar membantu peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Para dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

memberikan dedikasinya sebagai pengajar yang memberikan berbagai

pengarahan, pengalaman, serta bimbingan kepada peneliti selama dalam masa

perkuliahan.

5. Bapak/ibu pimpinan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas yang

telah membantu peneliti dengan penyediaan bahan-bahan dalam mengerjakan

skripsi ini.

6. Bpk Edi Haryono selaku Kordinator Bengkel Teater Rendra, yang telah

memberikan waktu luang untuk wawancara walau di tengah kesibukan.

Page 9: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

iv

7. Zakki Rosmi Mubarok, Muhammad Budi, Dewi Puspita Sari Serta semua

pihak yang telah membantu memberikan data-data demi terselesainya skripsi

ini.

8. Keluarga Besar KPI D angkatan 2007 dan umumnya KPI angkatan 2007,

serta kakak-kakak senior teman sepermainan yang sudah memberi keceriaan

dengan indahnya persahabatan yang telah kalian berikan, yang telah menjadi

keluarga serta inspirasi bagi peneliti.

9. Keluarga Besar KKN Cicangkang Hilir – Cipongkor - Bandung tahun 2010.

Semoga tali silaturahmi ini tidak pernah putus.

10. Semua pihak yang terlibat membantu dalam penulisan skripsi ini.

Pada akhirnya peneliti hanya dapat mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya. Hanya ucapan inilah yang dapat peneliti berikan, semoga Allah

yang akan membalas semua kebaikan keluarga dan sahabat-sahabatku tercinta.

Amin ya Rabbal Alamin.

Jakarta, 17 Juni 2011

Wildah

Page 10: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK. ................................................................................................... i

KATA PENGANTAR................................................................................ . ii

DAFTAR ISI................................................................................................. v

DAFTAR TABEL........................................................................................ vii

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... . viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 7

D. Metodologi Penelitian ............................................................... 7

E. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 15

F. Sistematika Penulisan ............................................................... 16

BAB II LANDASAN TEORITIS ANALISIS ISI, DAKWAH, DAN

DRAMA

A. Analisis Isi ................................................................................ 17

B. Ruang Lingkup Dakwah ........................................................... 18

1. Pengertian Dakwah .............................................................. 18

2. Pesan Dakwah ...................................................................... 20

3. Kategorisasi Pesan Dakwah ................................................. 22

C. Ruang Lingkup Drama .............................................................. 27

1. Pengertian Drama dan Naskah Drama ................................. 27

2. Pengertian Qasidah Barzanji ................................................ 30

3. Karakteristik Drama ............................................................. 30

4. Drama sebagai Media Komunikasi ...................................... 32

5. Dakwah sebagai Bentuk Komunikasi ................................... 33

Page 11: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

vi

BAB III GAMBARAN UMUM NASKAH DRAMA QASIDAH

BARZANJI

A. Sekilas Tentang Isi Naskah Drama Qasidah Barzanji .............. 35

B. Sinopsis Naskah Drama Qasidah Barzanji ............................... 38

C. Biografi WS Renda ................................................................... 39

BAB IV ANALISIS ISI PESAN DAKWAH NASKAH DRAMA QASIDAH

BARZANJI KARYA WS RENDRA

A. Pesan Aqidah, Syariah, dan Akhlak dalam Naskah Drama

Qasidah Barzanji ....................................................................... 47

B. Pesan Dakwah yang Dominan di antara Pesan Dakwah

Aqidah, Syariah, dan Akhlak dalam Naskah Drama Qasidah

Barzanji ..................................................................................... 71

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 74

B. Saran-saran ................................................................................ 75

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 77

LAMPIRAN……………………………………………………………….. 80

Page 12: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kategori Isi Pesan .......................................................................... 10

Tabel 1.2 Hasil Kesepakatan Antar Juri Secara Keseluruhan ....................... 11

Tabel 4.1 Rincian Hasil Penelitian Kategorisasi Pesan Aqidah ................... 51

Tabel 4.2 Rincian Hasil Penelitian Kategori Pesan Akhlak ......................... 63

Tabel 4.3 Rincian Hasil Penelitian Kategori Pesan Syariah ......................... 69

Page 13: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

viii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Rekapitulasi penilain dewan juri

2. Hasil kesepakatan antar juri perkategorisasi

3. Wawancara pribadi dengan Edy Haryono

4. Cover naskah drama qasidah barzanji

Page 14: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

a) Latar Belakang Masalah

Pada mulanya Islam disebarkan dengan cara mulut ke mulut atau dikenal

dengan ceramah. Cara berdakwah seperti ini dianggap sangat efektif, walaupun

hambatannya sangat besar. Dakwah merupakan bagian yang ada dalam suatu

ajaran agama Islam yang mewajibkan pemeluknya untuk melakukan dakwah

dengan menyampaikan informasi tentang ajaran Islam.

Banyak cara yang dilakukan untuk menyampaikan dakwah kepada

masyarakat, karena berdakwah bisa dilakukan secara langsung ataupun tidak

langsung. Cara langsung, banyak kita jumpai seperti seorang da’i dan mad’u

dengan tatap muka. Sedangkan dakwah yang tidak langsung, yaitu dimana da’i

dan mad’u menggunakan media atau sarana dakwah, seperti televisi, radio, dan

media cetak. Tetapi selain media massa tersebut, proses di zaman sekarang ini

sudah banyak menggunakan kesenian yang bernuansa islami sebagai sarananya,

seperti kesenian teater atau drama. Sebenarnya drama bergerak hanya pada

lingkup hiburan yang para aktornya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya. Namun mereka sudah sadar bahwa profesinya itu dapat dimanfaatkan

sebagai media dakwah.

Menurut Bahri Ghozaly, dakwah dengan mengunakan media komunikasi,

lebih efektif,dan efisien, atau dengan bahasa lain yaitu dakwah yang demikian

merupakan dakwah yang komunikatif, yang tentu saja ini semua tanpa

Page 15: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

2

mengurangi arti dakwah secara langsung.1 Dakwah pada zaman sekarang

memanglah tidak cukup jika dilakukan hanya dengan menggunakan lisan saja,

tetapi dibutuhkan tulisan agar pesan dakwah yang ingin disampaikan dapat

diterima dan lebih dimengerti oleh masyarakat.

Dakwah, menyeru kepada Dinullah, adalah jalan yang ditempuh oleh

Rasulullah SAW dan mengikutinya merupakan keharusan, sebab Allah SWT

berfirman:2

“Katakanlah: Inilah jalan (Din)-ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku

mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata. Mahasuci Allah, dan

aku tiada termasuk orang yang musrik.” (Yusuf 108)

Lebih dari itu, dakwah menuju jalan Allah adalah merupakan tugas para

rasul dan seluruh pengikut mereka, dengan tujuan untuk mengeluarkan manusia

dari kegelapan menuju terangnya cahaya, dari kekufuran menuju keimanan, dari

kemusyrikan menuju tauhidullah, dan dari neraka menuju surga-Nya.

Islam melarang keras pemaksaan agama, karena Islam datang dengan

mengetuk pikiran dan perbuatan manusia serta semua potensi kesadaran yang

dimiliki. Ia berbicara kepada akal dan kesadaran manusia yang aktif, sebagaimana

ia juga berbicara pada fitrah yang merupakan hakikat primer manusia, tanpa

sedikitpun menggunakan unsur paksaan.

1 M. Bahri Ghozaly, Dakwah Komunikasi Membangun Kerangka Dasar Ilmu

Komunikasi (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1997), h. 33. 2 Dr. Rabi’ bin Hadi Al Madkhali, Manhaj Da’wah Para Nabi, (Jakarta: Gema Insani

Press, 1995), h. 7.

Page 16: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

3

Didalam proses komunikasi, apabila sebuah pesan sudah diartikan sama,

selanjutnya tujuan komunikasi adalah terwujudnya partisipasi yang berbentuk

perubahan atau pembentukan sikap dari komunikasi sesuai dengan tujuan yang

ditentukan pihak komunikator. Akan tetapi dalam memahami sikap manusia,

bukan sesuatu yang sederhana karena faktor pengalaman dan referensi yang

dimilikinya akan banyak menentukan pola sikapnya terhadap suatu objek tertentu.

Dalam hubungan inilah kita sadari bahwa peranan lingkungan, baik yang bersifat

fisik maupun bersifat ideologis merupakan faktor yang sangat dominan dalam

membentuk sikap seseorang.3

Drama adalah seni yang mengungkapkan perasaan dengan

mempergunakan tingkah laku jasmani dan ucapan kata-kata. Drama bisa juga

diartikan suatu aksi atau perbuatan. Sedangkan dramatik adalah jenis karangan

yang dipertunjukkan dalan suatu tingkah laku, mimik dan perbuatan. Sandiwara

adalah sebutan lain dari drama, di mana sandi adalah rahasia dan wara adalah

pelajaran. Orang yang memainkan drama disebut aktor atau lakon. Rangsangan

yang mendorong orang untuk bermain drama adalah hasrat untuk meniru.

Didalam sebuah drama, pemain itu memainkan peran. Peran adalah

gambaran orang.4 Seorang pemain akan menghidupkan gambaran perannya

dengan gerakan tubuh dan suaranya. Oleh karenanya, seorang aktor yang sejati

dan bermutu tinggi harus punya kecerdasan yang tinggi pula. Sedang sang penulis

naskah drama harus menciptakan tulisan atau ucapan yang tepat untuk diucapkan

oleh sang pemain, sehingga menghidupkan peran yang akan dimainkannya. Oleh

3 Toto Tasmara, Komunikasi dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997), h. 19-20.

4 Rendra, Seni Drama Untuk Remaja, (Jakarta: Burungmerak Press, 2009), h. 76.

Page 17: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

4

karena itu, didalam menilai suatu pertunjukan drama, kita harus bisa membedakan

antara mutu naskah dan mutu permainan.

Bentuk dan isi kesenian adalah hasil dari kesadaran sang penciptanya.

Semakin total dan tekun sang seniman mengerahkan kesadarannya di dalam

mencipta, semakin tinggi pula mutu kesenian yang dihasilkannya. Naskah drama

mulai sangat dibutuhkan, karena dialog yang dalam dan otentik dianggap sebagai

mutu yang penting.

Para remaja zaman sekarang memang sulit melepaskan diri dari seni barat

yang terus masuk kedalam dirinya. Untuk membendung arus kebudayaan barat

yang semakin tidak dapat terlepas dari gaya modern, maka dakwah haruslah

bersifat progresif, mengikuti perkembangan zaman dan haruslah sanggup tampil

dengan konsep-konsep yang unggul dalam membimbing dan mengendalikan

perkembangan masyarakat. Dari sebab itulah, aktivitas dakwah harus selalu

senantiasa meningkatkan mutu dakwahnya dari masa ke masa serta kualitas

individu dan masyarakatdalam segala aspek dan lapangan kehidupan dapat terlihat

dari waktu ke waktu dan sesuai ajaran Islam.5

Drama masih merupakan kesenian yang muda di Indonesia ini,

perkembangannya yang nyata, baru nampak di atas tahun 1920, ialah suatu kurun

masa yang dalam kesusastraan dinamai Zaman Balai Pustaka. Tetapi waktu itu

naskah-naskahnya masih berupa naskah terjemahan. Setelah datang zaman

Pujangga Baru muncullah beberapa naskah-naskah asli karya seniman-seniman

Indonesia dan lazim dipertunjukkan pada berbagai-bagai pembukaan kongres.

5 Hasanuddin Abu Bakar, Meningkatkan Mutu Dakwah (Jakarta: Media Dakwah, 1999),

h. vi.

Page 18: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

5

Kemudian ketika datang zaman Jepang drama atau sandiwara mencapai

kepopuleran yang besar, karena dipergunakan sebaik-baiknya sebagai alat

propaganda oleh pemerintahan Jepang. Sayang sekali bahwa kepopulerannya

yang besar berarti turun kualitas keseniannya.

Akhirnya sampailah pada zaman sekarang, drama memang tumbuh, tetapi

tumbuhnya tidak subur meskipun tidak terlepas dari harapan. Dengan hal ini,

maka masih perlu diadakan pendidikan selera pada penonton. Hal ini bukan

berarti, bahwa seniman harus mengabdi selera penonton, tetapi pendidikan selera

yang sebenarnya haruslah dimulai kanak-kanak. Apabila sejak kanak-kanak

mereka sudah mendapat didikan untuk menghargai dan mencintai drama, pastilah

kelak apabila ia dewasa merupakan penonton drama yang setia. Meskipun

semuanya itu juga tidak bisa menunjukkan adanya kesuburan pertumbuhan drama,

tetapi tetap menunjukkan adanya harapan untuk masa depan.

Di sisi lain dapat dilihat bahwa dunia seni, khususnya seni teater yang

semakin marak justru semakin menyimpang dari dimensi Islam dan Moralitas.

Dengan hadirnya Islam, medan garapan seni teater sendiri akan bertambah. Seni

teater hampir sudah menjadi komoditi yang sangat laris dan diminati oleh

masyarakat, karena teater dapat menjadi penghibur, dan luapan emosi jika sedang

mementaskan naskah drama yang akan dipentaskannya. Salah satu drama yang

didalamnya terdapat pesan dakwah, yaitu drama “Qasidah Barzanji” karya WS

Rendra.

Karena drama “Qasidah Barzanji” ini, berisi shalawat serta pujian untuk

Rasul yang isinya penuh dengan keindahan-keindahan Islam yang terlihat dari

Page 19: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

6

kata-kata sholawat dan pujian tersebut sekaligus untuk mereaktualisasikan

kembali nilai hari-hari besar Islam. Dan juga karena drama Qasidah Barzanji

merupakan salah satu pendorong WS Rendra untuk masuk Islam yang

sebelumnya beliau beragama Katolik, namun beliau sendiri mengatakan kepada

sahabat-sahabatnya bahwa beliau sebenarnya tidak beragama.

Drama yang berjudul Qasidah Barzanji ini merupakan karya lama Rendra

yang telah dipentaskan pertama kali tahun 1969 dan mencapai Box Office yang

sampai saat ini belum tertandingi.6 Maka dengan hal ini, peneliti tertarik

mengangkat judul Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Naskah Drama “Qasidah

Barzanji” karya WS Rendra.

b) Pembatasan dan Perumusan Masalah

Penulisan ini dibatasi pada dialog-dialog yang terdapat dalam penokohan

pada naskah Qasidah Barzanji karya WS Rendra. Sehingga peneliti hanya

menganalisis naskah drama tersebut. Mengacu pada hal diatas, dirumuskan

kedalam perumusan masalah penelitian.

Adapun rumusan masalah tersebut sebagai berikut:

1. Pesan apa saja yang terkandung dalam naskah drama Qasidah Barzanji

karya WS Rendra?

2. Pesan apa yang cenderung mendominasi isi naskah drama Qasidah

Barzanji karya WS Rendra?

6 www.scribd.com, di akses pada tanggal 1 Januari 2011

Page 20: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

7

c) Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pesan-pesan yang terkandung dalam naskah drama

“Qasidah Barzanji” dan mengetahui pesan yang paling dominan di dalam naskah

drama ini.

Manfaat Penelitian

a. Manfaat praktis yaitu menambah intelektual, wawasan dan

gambaran secara utuh tentang dunia naskah drama yang

mengandung pesan dakwah. Menjadi motivasi para penonton agar

lebih tau dan mengerti tentang kearifan Rasul.

b. Manfaat akademis yaitu memberikan kontribusi tentang

pengembangan media dakwah dengan memasukkan pesan dakwah

kedalam karya tulis berupa naskah drama.

d) Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah content analysis (analisis isi),

yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk meneliti isi pesan yang disampaikan

dalam suatu proses komunikasi.7 Pelopor analisis isi adalah Harold D. Lasswell,

yang memelopori teknik symbol coding, yaitu mencatat lambang atau pesan

secara sistematis, kemudian diberi interpretasi.

7 Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta dengan UIN Press, 2006), hal. 66.

Page 21: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

8

Metode analisis isi juga diartikan sebagai objek data analisis secara

manifest yaitu di analisis menurut apa yang di katakannya (tersurat) bukan

menurut arti yang terkandung di atas baris demi baris (tersirat).8 Penelitian ini

agar menjadi lebih relevan dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka

peneliti menggunakan tiga orang juri dalam menganalisis isi pesan, yang masing-

masing dari mereka mempunyai pemahaman di bidangnya, seperti, aqidah,

syari’ah, dan akhlak.

Metode yang digunakan analisis isi yakni membaca naskah drama

“Qasidah Barzanji” karya WS Rendra yang dipentaskan oleh aktor-aktor Bengkel

Teater, dan unit pengamatannya adalah tiap dialog antar pemain yang

mengandung pesan-pesan dalam naskah drama tersebut.

a. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Sumber utama (primary source) yang

memperkaya data-data penelitian, atau semua hal yang berhubungan langsung

dalam naskah drama ini.9 Sedangkan objek penelitian ini adalah suatu hal yang

diteliti. Singkatnya, subjek penelitian ini adalah Naskah Drama, dan yang menjadi

objeknya adalah pesan dakwah dalam naskah drama “Qasidah Barzanji” karya

W.S Rendra.

8 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif Teori dan

Aplikasi (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2006), hal.7.

9 Beberapa literature menjelaskan, adanya perbedaan dalam merumuskan subjek

penelitian. Sebagian lainnya mengatakan jika subject adalah narasumber atau responden yang

memberikan informasi atau menjadi sample dalam sebuah penelitian mengenai suatu masalah yang

akan di teliti. Lihat: Tatang M. Arifin, Menyusun Rencana Penelitian (Jakarta: Rajawali Press,

1968).

Page 22: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

9

2. Penetapan Juri

Untuk memperoleh reliabilitas dan validitas kategori-kategori, maka

peneliti menggunakan tiga orang juri dalam menganalisis isi pesan yaitu:

1. Edy Haryono, Aktor pementasan drama “Qasidah Barzanji” di Bengkel

Teater.

2. Muhammad Berbudi, Guru di Qasidah Melati Teater

3. Dewi Puspita Sari, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Ustadzah

di pondok pesantren Miftahul Ulum – Cilandak, Jakarta Selatan.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi yaitu pengamatan yang bertujuan unntuk mendapat data tentang

suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat pembuktian

terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya.10 Dengan ini

penulis mendatangi langsung ke Bengkel Teater Rendra guna memperoleh data

mengenai hal-hal yang menjadi objek penelitian.

b. Wawancara

Wawancara yaitu metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab

sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan kepada tujuan

penyelidikan.11

c. Studi Dokumentasi

Dengan mengumpulkan data-data berupa buku-buku yang menunjang

penulisan skripsi ini, seperti buku penelitian, buku komunikasi, buku dakwah,

10 Iin Tri Rahayu dan Tristiadi Ardi Ardani, Observasi dan Wawancara, (Malang:

Bayumedia, 2004), hal. 1.

11 Iin Tri Rahayu dan Tristiadi Ardi Ardani, Observasi dan Wawancara, hal. 63.

Page 23: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

10

buku sastra, dan naskah drama. Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-

hal atau variabel12 dengan melakukan teknik pengumpulan data dan

memperbanyak dokumen-dokumen yang relevan serta memiliki keterkaitan

dengan permasalahan yang diteliti oleh peneliti.

4. Teknik Pengolahan

Setelah peneliti mendapatkan data, peneliti menggunakan coding sheet,

yaitu tabel yang berisi kategori pesan yang menjadi objek penelitian. Coding sheet

dibuat berdasarkan kategori yang ditetapkan. Penyusunan kategorisasi pesan yang

diteliti meliputi tiga kategori besar yaitu Aqidah, Akhlak, dan Syariah.

Untuk memudahkan dan memahami kandungan dari isi pesan dakwah

pada naskah drama “Qasidah Barzanji”, maka peneliti membuat kategori-kategori

pesan dakwah sesuai dalam bentuk tabel kategorisasi berikut:

Tabel 1.1

Kategorisasi Isi Pesan

No. Kategorisasi

1. Aqidah

2. Syari’ah

3. Akhlak

Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang

mengambil keputusan. Sedang pengertian aqidah dalam agama maksudnya adalah

12

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rhineka

Cipta, 1998), hal. 206.

Page 24: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

11

berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan. Aqidah bisa juga diartikan sebagai

iman kepada Allah iman kepada malaikat, iman kepada kitab suci al-Qur’an, iman

kepada rasul Allah, iman kepada qada dan qadar, iman kepada hari kiamat.

Akhlak diartikan budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Jadi,

Akhlak adalah ajaran yang membina mental dan jiwa manusia untuk mencapai

hakikat kemanusiaan yang tinggi.

Syariah berarti aturan atau undang-undang yang diturunkan Allah untuk

mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, mengatur hubungan sesama

manusia, dan hubungan manusia dengan alam semesta. Syariah yaitu yang

berhubungan dengan amal lahir (nyata) dalam rangka mentaati semua peraturan

dan hukum Allah dalam mengatur pergaulan hidup antar sesama manusia.

5. Analisis Data

Setelah membuat tabel kategorisasi di atas, selanjutnya peneliti

menggunakan rumus Holsti (1969) yang menjadi acuan dalam analisis secara

kuantitatif untuk mencari koefisien realibilitas kategori antar juri dan untuk

mengukur rata-rata perbandingan nilai keputusan antar juri sebagai berikut:

Tabel 1.2

Hasil kesepakatan antar juri secara keseluruhan

No Antar Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai

1 Ke 1 dan 2 44 42 2 0,95

2 Ke 1 dan 3 44 40 4 0,90

3 Ke 2 dan 3 44 42 2 0,95

Page 25: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

12

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kesepakatan antar juri secara

keseluruhan cukup tinggi, akan dijelaskan dalam uraian sebagai berikut:

Juri I dengan juri II;

Koefisien Realibilitas =21

2

NN

M

= 2.42

44+44

= 84

88

= 0,95

Juri I dengan juri III;

Koefisien Realibilitas =21

2

NN

M

=

2.40

44+44

=

80

88

= 0,90

Juri II dengan juri III;

Koefisien Realibilitas =21

2

NN

M

= 2.42

44+44

= 84

88

= 0,95

Page 26: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

13

Untuk mengukur rata-rata perbandingan nilai keputusan antar juri,

dihitung dengan rumus komposit reliabilitas. Sebelum itu harus mencari nilai rata-

rata antar juri terlebih dahulu dengan menggunakan rumus:

X = 𝑥

3

= 0,95+0,90+0,95

3

= 2,8

3

= 0,93

Jadi, nilai rata-rata jurinya adalah 0,93.

Dengan demikian untuk mengukur Komposit Reliabilitas dapat

menggunakan rumus sebagai berikut:

Komposit Realibilitas =)()1(1

)(

juriantarXN

juriantarXN

= 3.0,93

1+2.0,93

= 2,79

2,86

= 0,98

Untuk Koefisien Reliability antar juri, yaitu antara juri I (satu) dengan II

(dua) nilai yang dihasilkan adalah 0,95, dengan jumlah kesepakatan 42 item dan

ketidaksepakatan 2 item. Untuk juri I (satu) dengan III (tiga) nilai yang dihasilkan

adalah 0,90, dengan kesepakatan 40 item dan ketidaksepakatan 4 item. Sedangkan

untuk juri II (dua) dengan III (tiga) nilai yang dihasilkan adalah 0,95, dengan

jumlah kesepakatan 42 item dan ketidaksepakatan sebanyak 2 item.

Page 27: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

14

Ini berarti bahwa antar juri I (satu) dengan juri II (dua), dan juri II (dua)

dengan juri III (tiga) memperoleh nilai tertinggi yaitu 0,95, sedangkan juri I (satu)

dengan III (tiga) memperoleh nilai terendah yaitu 0,90.

Dengan demikian, untuk nilai Komposit Realibilitas secara

keseluruhannya adalah 0,98 atau 98%, dari hasil perhitungan tersebut, penelitian

ini memiliki tingkat validitas yang tinggi karena menggunakan tiga orang juri.

Dengan adanya ketiga juri maka tidak akan terjadi kekeliruan data sehingga dapat

dikatakan akurat dan objektif.

Dan untuk menemukan rincian hasil dari isi pesan dakwah dalam naskah

drama Qasidah Barzanji, maka peneliti akan menampilkan prosentase satu per

satu kategorisasi pesan, dengan menggunakan rumus:

𝑃 =

𝐹

𝑁 𝑋 100%

Keterangan:

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah data

Setelah data terkumpul, analisa dilakukan dengan mengkategorisasikan

setiap kalimat masuk kekategori apa, Aqidah, Syariah, atau Akhlak, kemudian

dianalisa untuk mencari isi pesan yang terkandung di dalam naskah tersebut.

Page 28: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

15

e) Tinjauan Pustaka

Terdapat cukup banyak skripsi yang membahas tentang analisis isi, namun

hanya yang berkaitan tentang program radio, program televisi, novel, dan film.

Sedangakan tentang naskah drama belum ada. Maka penulis, mengambil beberapa

judul skripsi yang berkaitan dengan skripsi ini, antara lain:

Manajemen Pementasan Shalawat Barzanji Bengkel Teater Rendra, ditulis

oleh Maryati, Jurusan Manajemen Dakwah. Metode yang digunakan pendekatan

Kualitatif. Skripsi ini menjelaskan produksi pementasan tersebut, kegiatan

sebelum pementasan tersebut, dan manajemennya saat pementasan berlangsung.

Peranan Teater Sebagai Media Dakwah (Studi Analisis Teater Benteng

Remaja Tangerang), ditulis oleh Apih Hesubekti.

Analisa Struktural Syair Pada Kitab al-Barzanji, ditulis oleh Susiawati,

Konsentrasi Bahasa dan Sastra. Skripsi ini menganalisis teks-teks syair yang

terkandung di dalam Kitab al-Barzanji dengan melihat dari sisi bahasa, tepatnya

pada sisi nahu dan balaghah, wazn, dan qafiyah.

Maksud tinjauan pustaka ini, agar dapat mengetahui bahwa apa yang

ditulis oleh penulis sekarang tidak sama dengan penelitian dari skripsi-skripsi

terdahulu.

Page 29: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

16

f) Sistematika Penulisan

BAB I, Pendahuluan berisi tentang Latar belakang masalah,

Pembatasan dan perumusan masalah, Tujuan dan manfaat penelitian,

Metodologi penelitian, Tinjauan pustaka, Sistematika penulisan.

BAB II, Landasan Teoritis berisi tentang Pengertian analisis isi,

Ruang lingkup dakwah yang berisi tentang pengertian dakwah, pesan

dakwah dan kategorisasi pesan dakwah, sekaligus Ruang Lingkup Drama

yaitu pengertian drama dan naskah drama, karakteristik, drama sebagai

media komunikasi, dan dakwah sebagai bentuk komunikasi.

BAB III, Gambaran Umum berisi tentang Isi naskah drama

Qasidah Barzanji karya WS Rendra, Sinopsis naskah drama Qasidah

Barzanji karya WS Rendra, Biografi WS Rendra.

BAB IV, Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Naskah Drama

Qasidah Barzanji Karya WS Rendra berisi tentang Pesan Akidah, Akhlak,

dan Syariah dalam naskah drama Qasidah Barzanji, Kategorisasi pesan

yang paling dominan dalam naskah drama Qasidah Barzanji.

BAB V, Penutup berisi tentang Kesimpulan dan Saran.

Page 30: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

17

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Pengertian Analisis Isi

Analisis Isi, adalah suatu tehnik penelitian terhadap isi atau makna pesan

komunikasi berdasarkan data-data yang tersedia untuk dibuat kesimpulan. Hal ini

dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara jelas tentang kecenderungan

pesan-pesan dakwah.

Menurut Klaus Krippendorf, metode analisis isi adalah suatu teknik

penelitian yang dimanfaatkan untuk menarik kesimpulan yang Reflicable atau

Reflicarfi (yang dapat ditiru) dan shahih dari data atas dasar konteksnya.1

Analisis Isi (content analysis) adalah teknik penelitian untuk membuat

inferensi-inferensi yang dapat ditiru (replicable), dan shahih data dengan

memperhatikan konteksnya. Analisis isi berhubungan dengan komunikasi atau isi

komunikasi.2

Adapun lima tujuan analisis isi, antara lain: (1) menggambarkan isi

komunikasi, (2) menguji hipotesis karakteristik-karakteristik suatu pesan, (3)

membandingkan isi media dengan “dunia nyata”, (4) melalui Imej suatu

kelompok tertentu dan masyarakat, (5) menciptakan titik awal terhadap studi efek

media.3

1 Klaus Krippendorf, Analisis Isi: Pengantar Teori dan Metodolog, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 1993), h. 56. 2 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2001), hal. 233. 3 Andi Bulaeng, Metodologi Penelitian Komunikasi Kontemporer, (Yogyakarta: Penerbit

Andi Offset, 2004), h. 171.

17

Page 31: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

18

Dalam teknik Analisis Isi juga memiliki kekurangan yaitu content analysis

dibatasi pada pengujian komunikasi tercatat untuk suatu hal. komunikasi demikian

bisa lisan atau tulisan tetapi harus dicatat dengan beberapa cara untuk

memungkinkan analisis.4

B. Ruang Lingkup Dakwah

1. Pengertian Dakwah

Kata dakwah berasal dari bahasa Arab da’wah, merupakan mashdar dari

kata kerja da’a, yad’u yang berarti seruan, ajakan, atau panggilan. Dakwah juga

berarti do’a, yakni permohonan kepada Allah. Dakwah menurut Quthub,

merupakan ajakan kepada suatu bentuk kehidupan yang sempurna, kehidupan

dalam semua bentuk dan seluruh maknanya yang sempurna.5 Allah berfirman:

„‟Hai orang-orang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila

Rasul menyeru kamu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepada kamu.”

(Q.S al-Anfal: 24).

Menurut Nasarudin latif, dakwah adalah setiap usaha aktivitas dengan

lisan maupun tulisan yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil manusia

lainnya untuk beriman dan menaati Allah SWT sesuai dengan garis-garis akidah

dan syariat serta akhlak ilamiah.6

4 Andi Bulaeng, Metodologi Penelitian Komunikasi Kontemporer, hal. 184.

5 Ilyas Ismail, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub, (Jakarta: PT Penamadani, 2008), h.

146. 6 Nasarudin Latif, Teori dan Praktik Dakwah Islamiah, (Jakarta: PT Firma Dara), h. 11.

Page 32: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

19

Dakwah itu ada tiga macam, yaitu:

a. Dakwah umat Islam terhadap sekalian umat manusia, supaya mereka

memeluk agama Islam dengan kemauan hati mereka sendiri, bukan dengan

paksaan.

b. Dakwah sebagian kaum muslimin terhadap sebagian yang lain,

menyerukan dengan ma’ruf, dan melarang dari yang munkar sesama

mereka.

c. Dakwah atau menasehati antara seseorang dengan yang lain, sesama kaum

muslimin.

Bagi Sayyid Quthub, dakwah adalah usaha orang beriman mewujudkan

ajaran Islam dalam realitas kehidupan (iqamah manhaj ilahi li hayat al-

basyariyyah) atau usaha orang beriman mengokohkan sistem Allah dalam

kehidupan manusia (iqrar li manhaj Allah fi al-bayah) baik pada tataran individu

(fardiyyah), keluarga (usrah), masyarakat (mujtama‟), dan umat (ummah) demi

kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.7

Karena dakwah mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga

mengandung makna sebagai aktivitas menyampaikan ajaran Islam, menyuruh

berbuat baik, dan mencegah perbuatan mungkar, serta memberi kabar gembira

dan peringatan manusia. Dakwah dapat pula diartikan sebagai upaya terus

menerus untuk melakukan perubahan pada diri manusia ke jalan Allah, sehingga

terbentuk sebuah masyarakat Islami.

7 Ilyas Ismail, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub, (Jakarta: PT Penamadani, 2008), h.

147.

Page 33: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

20

2. Pesan Dakwah

Pesan (message) terdiri dari dua aspek, yakni isi atau isi pesan (the content

of message) dan lambang (symbol) untuk mengekspresikannya.8 Maddah Dakwah

adalah isi pesan atau materi yang disampaikan Da’I kepada Mad’u. dalam hal ini

sudah jelas bahwa yang menjadi Maddah dakwah adalah ajaran Islam itu sendiri.9

Keseluruhan materi dakwah pada dasarnya berasal dari dua sumber, yaitu:10

a. Al-Qur’an dan Al-Hadits.

Merupakan sumber utama ajaran Islam. Oleh karena itu materi dakwah

Islam tidak dapat terlepas dari dua sumber tersebut, bahkan bila tidak

berstandar dari keduanya, seluruh aktivitas dakwah akan sia-sia dan

dilarang oleh syariat Islam.

b. Opini Ulama.

Islam menganjurkan umatnya untuk berpikir-pikir, berijtihad menemukan

hukum-hukum yang sangat operasional sebagai tafsiran dan akwil Al-

Qur’an dan hadits. Maka dari hasil pemikiran dan penelitian para ulama

ini, bisa dijadikan sumber kedua, dengan kata lain penemuan baru yang

tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan Al-Hadits dapat pula dijadikan

sebagai sumber materi dakwah.

8 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra

Aditya Bakti, 2003), Cet. ke-3, hal. 312 9 M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2009), hal. 24 10

Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), hal.

63

Page 34: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

21

Metode dakwah ada tiga cara, yaitu:11

1. Al- Hikmah

Menurut Prof Thoha Jahja Omar MA, yaitu bijaksana, artinya meletakkan

sesuatu pada tempatnya dan kitalah yang harus berpikir, berusaha

menyusun dan mengatur cara-cara dengan menyesuaikan kepada keadaan

dan zaman, asal tidak bertentangan dengan hal-hal yang dilarang oleh

Tuhan.

2. Al- Mauidzatil hasanah

Menurut Ki. M.A. Mahfoeld, hasanah dalam dakwah adalah sebagai krida

ibadah kepada Allah SWT. Dan didalamnya mengandung:

a. Didengar orang, lebih banyak lebih baik suara panggilannya.

b. Diturut orang, lebih banyak lebih baik maksud tujuannya, sehingga

c. Menjadi lebih besar kuantitas manusia yang kembali ke jalan

Tuhannya, jalan Allah SWT.

3. Al- Mujadalah allati hiya ahsan

Di dalam Tafsir Jalalain di sebutkan:

Artinya: Berbantahan yang baik yaitu mengajak ke jalan Allah SWT

dengan menggunakan ayat-ayat-Nya dan Hujjah-Nya.

Metode dakwah Nabi, ada tiga cara:

12

11

Hasanuddin, Hukum Dakwah (Tinjauan Aspek Hukum dalam Berdakwah di

Indonesia), (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), h. 36-38.

Page 35: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

22

1. Metode bi lisanil maqal.

Metode dengan menggunakan tutur kata secara lisan dalam menyampaikan

pesan dakwahnya.

2. Metode bi lisanil maktub.

Metode ini dilaksanakan Nabi Muhammad melalui korespondensi atau

penyampaian surat ke berbagai pihak. Dibagi kedalam tiga kategori, yaitu:

a. Surat yang berisi seruan masuk Islam kepada non muslim, musyrikin,

baik raja, amir, maupun perorangan.

b. Surat berisi ajaran Islam.

c. Surat berisi tentang hal-hal yang wajib dikerjakan nonmuslim terhadap

pemerintah Islam.

3. Metode bi lisanil hal.

Metode berdakwah melalui perbuatan dan perilaku konkret yang dilakukan

secara langsung oleh Rasulullah.

3. Kategorisasi Pesan Dakwah

Pada dasarnya dakwah Islam tergantung pada tujuan dakwah yang hendak

dicapai. Namun dakawah dapat di kategorisasikan menjadi tiga hal pokok, yaitu:

12

Moesa A. Machfoeld, Filsafat Dakwah Ilmu Dakwah dan Penerapannya, (Jakarta: PT

Bulan Bintang, 2004), h. 108-109.

Page 36: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

23

1. Aqidah

Aqidah secara etimologis berarti ikatan, dan angkutan. Secara tekhnis

berarti kepercayaan, keyakinan, iman, creed, credo.13

Aqidah dalam Islam bersifat

i’tiqad bathiniyah yang mencakup masalah-masalah yang erat hubungannya

dengan rukun iman.

Menurut bahasa, Aqidah diambil dari kata al-Aqd, yaitu mengikat,

menguatkan, teguh, dan mengukuhkan. Menurut istilah, Aqidah ialah iman yang

kuat kepada Allah dan apa yang diwajibkan berupa tauhid (mengesakan Allah

dalam peribadatan), beriman kepada malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-

Nya, Hari Akhir, takdir baik dan buruknya, dan mengimani semua cabang dari

pokok-pokok keimanan ini serta hal-hal yang masuk dalam kategorinya berupa

prinsip-prinsip agama.14

Masalah aqidah ini secara garis besar ditunjukkan oleh Rasulullah SAW,

dalam sabdanya:

Artinya:“Iman ialah engkau percaya kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya,

Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, Hari akhir dan percaya adanya ketentuan

Allah yang baik maupun yang buruk”.

13 Endang Syaefudin Anshari, Wawasan Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

1993), h. 25.

14 Syaikh DR. Abdullah bin Abdul Aziz al-Jibrin, Cara Mudah Memahami Aqidah:

Sesuai al-Qur‟an, as-Sunnah dan Pemahaman Salafus Shalih, (Jakarta: Pustaka At-Tazkia, 2007),

h. 3-4.

Page 37: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

24

Di bidang aqidah ini, bukan tertuju pada masalah-masalah yang wajib di

imani, akan tetapi, meliputi juga masalah-masalah yang dilarang sebagai

lawannya, misalnya syirik, ingkar dengan adanya Tuhan, dan sebagainya.

Pembatal iman atau “nawaqidhul iman” adalah sesuatu yang dapat

menghapus iman masuk didalamnya, antara lain:15

a. Mengingkari rububiyah Allah atau mengaku memiliki sesuatu dari

kekhususan tersebut atau membenarkan orang yang mengakuinya.

b. Sombong serta menolak beribadah kepada Allah.

c. Menjadikan perantara dan penolong yang ia sembah atau ia meminta

pertolongan selain Allah.

d. Menolak sesuatu yang di tetapkan Allah untuk diri-Nya atau yang

ditetapkan oleh Rasul-Nya.

e. Mendustakan Rasulullah tentang sesuatu yang beliau bawa.

f. Berkeyakinan bahwa petunjuk Rasulullah tidak sempurna atau menolak

suatu hukum syara’ yang telah Allah turunkan kepadanya, atau

meyakini bahwa selain hukum Allah itu lebih baik, lebih sempurna, dan

lebih memenuhi hajat manusia, atau meyakini kesamaan hukum Allah

dan Rasul-Nya dengan hukum yang selainnya.

g. Tidak mau mengkafirkan orang-orang musyrik, sebab hal itu berarti

meragukan apa yang dibawa oleh baginda Rasul.

15

Agus Hasan Bashori, Kitab tauhid 2, (Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia, 2001),

hal. 19-25.

Page 38: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

25

h. Mengejek-ngejek Allah atau al-Qur’an atau agama Islam atau pahala

dan siksa dan yang sejenisnya, atau mengolok-olok Rasulullah, baik itu

gurauan atau sungguhan.

i. Membantu orang musyrik untuk memusuhi orang Islam.

j. Meyakini bahwa orang-orang tertentu boleh keluar dari ajaran

Rasulullah, dan tidak wajib mengikuti ajaran beliau.

k. Berpaling dari agama Allah, tidak mau mempelajarinya serta tidak mau

mengamalkannya.

2. Akhlak

Akhlak atau Budi Pekerti, akhlak dalam aktifitas dakwah merupakan

pelengkap saja, yakni untuk melengkapi keimanan dan keislaman seseorang.

Meskipun akhlak ini berfungsi sebagai pelengkap, bukan berarti masalah akhlak

kurang penting dibandingkan dengan masalah keimanan dan keislaman, akan

tetapi akhlak merupakan penyempurnaan keimanan dan keislaman seseorang.16

Secara garis besar, akhlak Islam mencakup beberapa hal, yaitu:17

1. Akhlak manusia terhadap khalik

2. Akhlak manusia terhadap makhluk

a. Akhlak terhadap manusia

Yaitu: diri sendiri, tetangga, dan masyarakat luas lainnya.

b. Akhlak terhadap bukan manusia

Yaitu: flora, fauna, dan sebagainya.

16

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Penerbit AMZAH, 2009), hal. 89-92. 17

Endang Syaefudin Anshari, Wawasan Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

1993), h. 25.

Page 39: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

26

3. Syariah

Syariat secara etimologis berarti jalan. Syariat Islam adalah satu sistem

norma Ilahi yang mengatur hubungan antara manusia dan Tuhan, hubungan

sesama manusia, serta hubungan antar manusia dalam alam lainnya.18

Syariah dalam Islam, berhubungan berat dengan amal lahir (nyata) dalam

rangka mentaati semua peraturan atau hukum Allah guna mengatur hubungan

antara manusia dengan Tuhannya dan mengatur pergaulan hidup antara sesama

manusia. Maksudnya, masalah-masalah yang berhubungan dengan masalah

syariah bukan saja terbatas pada ibadah kepada Allah, akan tetapi masalah-

masalah yang berkenaan dengan pergaulan hidup antara sesama manusia, seperti

hukum jual-beli, berumah-tangga, kepemimpinan, dan amal-amal saleh lainnya.

Demikian juga larangan Allah seperti minum, berzina, mencuri.19

a. Ibadah

Ibadah menurut bahasa artinya taat, tunduk, turut, ikut, dan doa.20

Ibadah

dibagi ke dalam dua kategori yaitu ibadah muqaiyadah dan ibadah mutlaqah.

Ibadah muqaiyadah adalah ibadah yang tatacara pelaksanaanya telah diatur secara

terinci dalam syarak, seperti shalat, puasa, zakat, dan haji. Ibadah mutlaqah adalah

ibadah yang tatacara pelaksanaannya tidak diatur secara terinci dalam syarak.

18

Endang Syaefudin Anshari, Wawasan Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

1993), h. 45. 19

Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), h.

60-61. 20

M. Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja Grapindo Persada, 2000),

Cet Ke-3, h. 235.

Page 40: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

27

b. Muamalah

Muamalah adalah segala peraturan yang diciptakan Allah untuk mengatur

hubungan manusia dengan manusia dalam hidup dan kehidupan.21

Jadi,

pengertian muamalah adalah hukum Allah untuk mengatur manusia dalam

kaitannya dengan urusan duniawi dalam pergaulan sosial.

C. Ruang Lingkup Drama

1. Pengertian Drama dan Naskah Drama

Drama merupakan salah satu bentuk karya sastra. Kata drama berasal dari

bahasa Yunani “dramoi” yang artinya adalah berbuat, berlaku, bertindak, bereaksi,

dan menirukan.22

Dalam bahasa Inggris disebut drama, dan dalam bahasa Prancis

disebut piece de theatre. Drama adalah suatu jenis sastra yang ditulis dalam

bentuk dialog dengan tujuan untuk dipentaskan sebagai suatu seni pertunjukan.23

Dari pengertian diatas, penulis menyimpulkan drama adalah karya yang

memiliki dua dimensi, yaitu sebagai teks sastra dan sebagai seni pertunjukkan.

Pengertian drama yang hanya diarahkan kepada seni pertunjukan atau seni lakon,

ternyata memberikan citra yang kurang baik terhadap drama, khususnya bagi

masyarakat Indonesia. Berdasarkan kenyataanya memang drama sebagai suatu

pengertian lebih difokuskan kepada dimensi genre sastranya. Sebagai sebuah

genre sastra, drama memungkinkan ditulis dalam bahasa yang memikat dan

21

Abdul Madjid, Pokok-pokok Fiqh Muamalah dan Hukum kebendaan dalam Islam,

(Bandung: IAIN Sunan Gunung Djati, 1986), h.1.

22 Sihabudi, dkw, Bahasa Indonesia 2 Edisi Pertama, (Surabaya: Amanah Pustaka,

2009), h. 7. 23

Hasanuddin & M. Hum, Ensiklopedi Sastra Indonesia, (Bandung: Penerbit Titian Ilmu

Bandung, 2004), h. 229.

Page 41: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

28

mengesankan. Drama dapat ditulis oleh pengarangnya dengan mempergunakan

bahasa sebagaimana sebuah sajak.

Adapun di antara para ahli yang memberikan definisi kata drama antara

lain:

Aristoteles mendefinisikan drama sebagai tiruan manusia dalam gerak-

gerik. Moulton mendefinisikannya sebagai kehidupan yang dilukiskan dengan

gerak. Menurut Balthazar Verhagen, drama adalah kesenian yang melukiskan sifat

dan sikap manusia dengan gerak. Sedangkan Ferdinand Brunetierre

mendefinisikan drama sebagai kehendak manusia yang diungkapkan dengan

action. Sedangkan Alvin B. Kernan menjelaskan bahwa drama berasal dari kata

“dran” yang berarti berbuat (to do) atau (to act).24

Sebagai sastra, drama adalah cerita yang unik. Ia bukan untuk dibaca saja,

melainkan untuk dipertunjukkan sebagai tontonan. Drama bisa juga diartikan

sebagai seni yang mengungkapkan pikiran atau perasaan orang dengan

mempergunakan laku jasmani, dan ucapan kata-kata. Mengapresiasi drama berarti

melakukan pembacaan terhadap naskah drama dengan menampilkan tanggapan

dan reaksinya terhadap bacaan dan mempribadikan serta mengkristalisasikan rasa

pribadinya terhadap alur cerita drama yang dibacanya secara bebas.

Naskah berasal dari istilah bahasa Inggris manuscript dan bahasa Prancis

manuscrit. Karangan yang ditulis tangan atau diketik, yang dipergunakan sebagai

dasar untuk mencetaknya.25

Naskah pada umumnya berupa buku atau tulisan

24

Sihabudi, dkw, Bahasa Indonesia 2 Edisi Pertama, (Surabaya: Amanah Pustaka,

2009), h. 8. 25

Hasanuddin & M. Hum, Ensiklopedi Sastra Indonesia, (Bandung: Penerbit Titian Ilmu

Bandung, 2004), h. 532.

Page 42: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

29

tangan, dan naskah ceritanya lebih panjang karena memuat cerita yang lengkap.

Naskah drama merupakan penuangan ide cerita kedalam alur cerita dan susunan

peran. Naskah drama juga bisa diartikan sebagai suatu cerita drama dalam bentuk

dialog atau dalam bentuk tanya jawab antar pelaku.

Naskah drama itu beragam coraknya, ada naskah yang ringan, berbobot,

dan ada pula yang rumit. Naskah yang berbobot (baik) ialah naskah drama yang

bersifat naratif dan konflik karaktor, kerena mudah dimengerti baik sebagai karya

sastra maupun sebagai karya teater. Suatu naskah yang baik adalah naskah yang

memiliki persyaratan, yaitu: memiliki nilai dramatik dan teatrikal, memberikan

rasa senang, tidak mengandung masalah atau pertanyaan yang sulit ditemukan

jawabannya, dialognya menggunakan bahasa lisan formal, tema yang

diungkapkan menyangkut persoalan kehidupan. Naskah yang rumit, yaitu naskah

yang alur ceritanya sulit ditangkap, naskah yang plotnya anti plot, dan temanya

anti tema, sehingga penonton atau pembaca harus menangkap sendiri apa yang

tersembunyi di balik dialog, adegan, tokoh dan situasi.

Sifat-sifat naskah, yaitu: 26

1. Estetis : mencerminkan dan memupuk rasa keindahan.

2. Etis : membimbing ke arah peradaban dan kesusilaan bangsa

dan manusia.

3. Edukatif : membawa ke arah kemajuan (bersifat mendidik).

4. Konsultatif : memberikan penerangan atau penyuluhan atas problema-

problema dalam masyarakat.

26 Tjokroatmojo dan kawan-kawan, Pendidikian Seni Drama Suatu Pengantar,

(Surabaya: Usaha Nasional, 1985), h. 49.

Page 43: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

30

5. Rekreatif : memberikan hiburan kepada publik atau penonton.

2. Pengertian Qasidah Barzanji

Qasidah adalah nyanyian pujian-pujian terhadap Nabi Muhammad.

Barzanji adalah nama kitab yang disusun oleh Syekh Al-Barzanji dan

diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Syu’bah Asa. Qasidah Barzanji

adalah kisah kelahiran Nabi Muhammad. Qasidah Barzanji merupakan puisi-puisi

pujaan kepada nabi Muhammad yang amat populer di kalangan masyarakat

muslim.27

3. Karakteristik Drama

Drama pada umumnya menyangkut dua aspek, yakni aspek cerita sebagai

bagian dari sastra, yang kedua adalah aspek pementasan yang berhubungan erat

dengan seni lakon atau seni teater. Kedua aspek dapat terpisah, yang satu berupa

naskah dan yang lain berupa pementasan, namun pada dasarnya merupakan suatu

totalitas. Sewaktu naskah tersebut disusun telah diperhitungkan segi-segi

pementasannya dan sewaktu pementasan tidak dapat menghindari dari garis

umum naskah.

Drama mempunyai tiga dimensi, yaitu dimensi sastra, gerakan, dan ujaran.

Oleh sebab itu naskah drama tidak disusun khusus untuk dibaca sebagaimana

dengan novel atau cerita pendek, tetapi dalam penciptaan naskah drama

dipertimbangkan naskah itu dapat diterjemahkan ke dalam penglihatan, suara, dan

gerak laku. Bila suatu naskah drama dinikmati sebagai sebuah karya tulis, maka

sewaktu membacanya imajinasi pembaca mengarah juga kepada situasi

27

Wawancara pribadi dengan Edy Haryono

Page 44: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

31

penglihatan suara, dan gerakan fisik para pemainnya, karena semuanya

digambarkan atau tergambar dengan jelas didalam naskah.

Jenis drama berdasarkan jenis temanya ada beberapa macam, yaitu: drama

tragedi yang bertema duka atau yang berakhir dengan duka cita, drama komedi

yang bertema suka ria atau yang berakhir dengan suka ria, melodrama yang alur

opera dicakapkan dengan menggunakan bantuan irama musik, dan sandiwara

pelawak yang identik dengan komedi.

Adapun yang dimaksud dengan tragedi, menurut perumusan Aristoteles,

ialah sandiwara yang menyebabkan para penonton merasa belas dan ngeri,

sehingga mereka mengalami pencucian jiwa.28

Aristoteles menyebut pencucian

jiwa itu sebagai katarsis, maksudnya di cuci sampai pedih tetapi bersih dan sehat

kembali.

Dan yang dimaksud komedi, adalah sandiwara yang mengungkapkan cacat

dan kelemahan sifat manusia dengan cara yang lucu, sehingga para penonton bisa

lebih menghayati kenyataan kehidupan.29

Jadi, komedi bukan hanya sekedar

lawakan kosong, melainkan harus mampu membuka mata penonton kepada

kenyataan kehidupan sehari-hari yang lebih dalam.

Adapun melodrama, adalah sandiwara yang isinya mengupas suka-duka

kehidupan dengan cara yang menimbulkan rasa haru kepada penonton.30

Di dalam

dunia kesenian, rasa terharu merupakan unsur yang harus diperlakukan dengan

disiplin yang keras. Sebab, sedikit saja unsur yang itu berlebihan maka akan

timbul kecengengan.

28

Rendra, Seni Drama Untuk Remaja, (Jakarta: Burungmerak Press, 2009), h. 81. 29

Rendra, Seni Drama Untuk Remaja, (Jakarta: Burungmerak Press, 2009), h. 82. 30 Rendra, Seni Drama Untuk Remaja, (Jakarta: Burungmerak Press, 2009), h. 82.

Page 45: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

32

Drama tradisional sangat akrab dengan masyarakat dan sejiwa dengan

masyarakat pemiliknya. Drama tradisional merupakan bentuk sebuah drama yang

disusun tanpa menggunakan naskah baku. Sedangkan drama modern merupakan

drama hasil pengaruh dari teater barat. Muncul sejak adanya aliran realisme

(tahun 1825) sampai sekarang. Bentuk naskah drama modern disusun dengan

tema yang beragam dan tema-tema tersebut pada umumnya tidak ada kaitannya

dengan masalah kehidupan sehari-hari penonton. Naskah drama dilengkapi

dengan keterangan gerak, setting, dan suasana.

4. Drama sebagai Media Komunikasi

Sebagai hasil seni, drama bukan saja merupakan hasil dari perasaan

semata, melainkan juga dari ide atau pikiran penulisnya. Dialog merupakan sarana

primer, di dalam sebuah drama. Maksudnya, dialog didalam drama merupakan

situasi bahasa utama. Memang jika disaksikan pada pokoknya sebuah drama

adalah rangkaian dialog, teks-teks, para aktor, dan tidak ada seorang juru cerita

yang langsung menyapa penikmat atau penonton. Drama yang di tulis dengan

“tidak mematuhi” konvensi penulisan drama yang umum, biasanya kurang

mementingkan aspek cerita tetapi lebih mengutamakan suasana yang dapat

dimunculkan untuk mempengaruhi penikmat atau penonton, ini dialognya lebih

mengutamakan bagaimana memberikan kesan bahwa faktor suasana, ide, dan

konsep diatas pentaslah yang menjadi tumpuan utama.

Bagaimana bentuk dialog yang dapat ditemukan didalam karya drama,

yang harus dipahami adalah betapa pentingnya unsur dialog bagi sebuah drama.

Di dalam cerita paparan, naratif, unsur cerita, dan pembeberan sangat menonjol

Page 46: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

33

dan dominan. Di dalam drama, dialoglah yang menempatkan dirinya sebagai

unsur utama. Di dalam drama yang ditemukan bukan mengenai peristiwa tetapi

kejadian atau peristiwa itu sendiri (lebih jelasnya di atas pentas). Bila seorang

aktor menjanjikan sesuatu, mengancam, atau mengajukan permintaan, hal itu turut

menggerakkan bergulirnya peristiwa demi peristiwa. Hanya dialog-dialog yang di

ucapkan dengan baik, benar, serta tepat ujarannya saja yang dapat mengarahkan

penonton kepada situasi penyaksian peristiwa atau kejadian.

Sebagai sarana primer di dalam drama, dialog dapat menentukan ingin

seperti apa warna secara keseluruhan drama tersebut. Walaupun begitu, umumnya

gerak atau tingkah lakulah yang mesti disiapkan untuk mendukung dialog. Dalam

pelaksanaan dialog pada drama, bisanya para lawan bicara berada dalam ruang

yang sama dan pada waktu yang sama pula. Sebagai sebuah konsekuensi genre

sastra, latar bagi sebuah dialog bersifat fiktif. Latar disini dapat berupa situasi

sosial.

5. Dakwah sebagai Bentuk Komunikasi

Dakwah islamiyah telah dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW dengan

cara yang sebaik-baiknya, sehingga sedikit demi sedikit umat manusia masuk

agama Islam pada masa Nabi masih hidup dan sesudah wafatnya. Kemudian

dakwah itu dilaksanakan oleh khalifah-khalifah, dan sahabat-sahabat Nabi,

akhirnya diikuti oleh alim ulama. Setelah melakukan tahap ini, maka Nabi

melanjutkan seruannya kepada masyarakat Arab secara umum yaitu dengan

mengampanyekan ajaran yang diembannya kepada suku-suku Arab, baik yang ada

di Mekkah, Thaif, maupun yang ada di Madinah. Pada tahap ini Rasulullah

Page 47: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

34

berhasil, mengislamkan orang-orang Madinah, terutama yang berasal darin suku

Aus dan Khazraj.

Memang dakwah itu penting sekali untuk kehidupan suatu agama bahkan

tidak akan tegak suatu agama, melainkan dengan dakwah dan tidak akan tersebar

suatu aliran atau ideologi kecuali dengan dakwah. Dakwah sebagai salah satu

kegiatan komunikasi keagamaan dihadapkan pada kemajuan yang semakin

canggih tidak terlepas dari suatu adaptasi terhadap kemajuan itu, artinya dakwah

dituntut agar tidak monoton pada ceramah-ceramah di masjid. Dengan adanya

dakwah, maka dapat mengatasi permasalahan-permasalahan penting dan rumit

yang dihadapi umat, serta memberikan jalan keluar yang menghambat

terwujudnya tatanan masyarakat islami, baik yang bersifat individu maupun

sosial.

Dakwah memiliki dimensi yang luas, sehingga ada empat aktivitas utama

dakwah:

1. Mengingatkan orang akan nilai-nilai kebenaran dan keadilan dengan lisan.

2. Mengkomunikasikan prinsip-prinsip Islam melalui karya tulisnya.

3. Memberi contoh keteladanan akan prilaku akhlak yang baik.

4. Bertindak tegas dengan kemampuan fisik, harta, dan jiwanya dalam

menegakkan prinsip-prinsip Ilahi.31

31

Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Dakwah Visi dan Misi Dakwah Bil Qalam,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003), h. 6.

Page 48: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

35

BAB III

GAMBARAN UMUM NASKAH DRAMA QASIDAH BARZANJI

A. Isi Naskah Drama Qasidah Barzanji

Naskah ini berisi tentang Nabi Muhammad SAW dimulai dari ciri dan

sifatnya, silsilah keturunannya, saat dalam kandungan, saat dilahirkan, masa

kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa, dan masa sebelum wafatnya. Semuanya

terangkai manis dalam untaian prosa, dan syair dengan kualitas gaya bahasa yang

tinggi.

Pembacaan Qasidah Barzanji ini temasuk literature atau tradisi yang wajib

dijalankan di pesantren atau warga NU pada malam jum’at, terutama pada acara

peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, upacara pemberian nama bagi seorang

bayi, acara sunatan, upacara pernikahan, dan berbagai acara ritual lainnya.1 Hal ini

merupakan bagian dari kehidupan beragama tradisional yang hampir punah jika

tidak ada sentuhan tangan dari para pemerhati dan pencintanya.

Naskah ini ditulis oleh penulisnya untuk meningkatkan kecintaan kita

sebagai umat Islam kepada Nabi Muhammad SAW dengan cara menjaga dan

melestarikannya dan hal yang paling penting adalah meneladani kepribadian Nabi

SAW dan melanjutkan dakwah Islamiyah yang telah Nabi lakukan sebelumnya.2

Selain itu, beberapa bait-bait syairnya juga banyak dilantunkan sebagai qosidah

dengan nada dan irama lagu yang sangat fariatif. Ada beberapa hal yang cukup

unik pada pembacaan salah satu syair dalam naskah ini yaitu pada saat para

1 www.scribd.com, di akses pada tanggal 1 Januari 2011.

2 Wawancara Pribadi dengan Edy Haryono.

35

Page 49: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

36

pembaca atau pelantun melantunkan bait syair yang memaparkan tentang

kelahiran Nabi Muhammad SAW, maka mereka secara serentak berdiri.

Menurut mereka, hal ini merupakan salah satu wujud penghormatan

kepada Nabi SAW sebagai Nabi akhir zaman yang memang pantas dihormati dan

rasa cinta kasih mereka yang teramat dalam kepada “Sang Nabi”.

Pembawa cerita terdiri lima tokoh, namun dalam satu tokoh ada yang

terdiri dua orang ataupun lima orang. Pembawa cerita atau tokoh didalam naskah

ini, berkarakter universal.

Secara garis besar, naskah ini mencakup beberapa hal, yaitu:

Pertama, Muhammad SAW adalah penghulu para nabi dan sekaligus

penutup masa kenabian. Muhammad bin Abdillah adalah pemilik risalah terbesar,

yang paling sempurna lagi syamil (menyeluruh segala aspek). Allah mengutusnya

sebagai rahmat bagi segenap alam, membawa berita gembira dan ancaman,

menyeru menuju jalan Allah, serta pembawa pelita yang menerangi kegelapan.

Tak ada kebaikan yang tertinggal untuk dianjurkan kepada ummatnya, dan tak ada

sedikitpun kejahatan yang tidak diperingatkan kepada umatnya.

Kedua, ciri-ciri Nabi Muhammad, yaitu sedikit tinggi, kulitnya putih

memerah, matanya lebar, merah pipinya, pangkal hidungnya mancung, dadanya

bidang atau tegap, janggut yang lebat, besar dan kukuh tulang sendinya, berambut

panjang, dan ada cincin di jarinya. Sifatnya agung, dermawan, dan rendah hati.

Ketiga, silsilah Nabi Muhammad SAW, yaitu Muhammad bin Abdullah

bin Abdul Mutholib bin Hasyim bin Abdul Manaf bin Qusay bin Kilab bin

Page 50: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

37

Murrah bin Ka’ab bin Fihr bin Malik bin Nadar bin Kinanah bin Khuzaimah bin

Mudrikah bin Ilyas bin Mudarr bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan.

Nabi Muhammad SAW merupakan keturunan suku Quraisy yang disegani

oleh penduduk Mekkah dan sekitarnya, bahkan Bani Hasyim termasuk kalangan

paling terhormat, paling teguh memegang kepercayaan dan adat istiadat nenek

moyang dana paling disegani diantara suku-suku lainnya.

Keempat, saat kelahiran Nabi Muhammad tanggal 12 Rabiul Awwal

tahun Gajah bertepatan dengan tahun 571 M di kota Mekkah. Tepat saat Nabi

SAW lahir, muncullah cahaya terang benderang dari wajah Nabi SAW. Cahaya

tersebut sangat menyilaukan mata dan cahayanya menerangi hampir kesegala

arah. Kelahiran Nabi SAW, sebagai penghapus aib dan kufur nista, serta pengusir

bencana di negerinya.

Kelima, pada masa remaja, ketika Nabi Muhammad SAW berusia 12

tahun. Suatu ketika, ia dibawa pamanya berniaga ke negeri syam. Saat itu,

melewati sebuah biara kecil di gurun pasir yang sangat sunyi dengan seorang

pendeta sebagai pengurusnya. Pendeta tersebut bernama Buhaira atau bahira yang

melihat tanda-tanda kenabian pada diri Nabi SAW sesuai dengan apa yang

dipaparkan didalam ketiga kitab suci yang turun sebelumnya. Salah satu tandanya

adalah noda, tanda kenabian, yang terdapat antara kedua belahan bahu Nabi SAW.

Disisi lain, ada kejadian aneh dan sangat menakjubkan saat dalam perjalanan

menuju Syam, dimana awan putih selalu membayang-bayangi Nabi SAW kapan,

dimana, dan bagaimanapun Ia berada.

Page 51: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

38

Keenam, pada saat nabi berusia 40 tahun, beliau diangkat menjadi seorang

Rasul. Sejak itulah Nabi memulai dakwah Islamnya selama kurang lebih 23 tahun

dengan dua periode, Mekkah, dan Madinah dan selanjutnya Nabi SAW wafat

pada usia 63 tahun. Berbagai peristiwa dialami oleh Nabi SAW termasuk

peristiwa Isra mi’raj yang sangat menakjubkan.

Di dalam naskah ini, juga memberitahu bahwa Nabi Muhammad SAW

pemberi syafaat di hari Akhir. Naskah ini terjemahan dari Kitab al-Barzanji yang

merupakan salah satu karya sastra yang ditulis oleh Syekh Ja’far al-Barzanjiy bin

Abdul karim yang lahir di Madinah tahun 1690 dan wafat pada tahun 1766.3

B. Sinopsis Naskah Drama Kasidah Barzanji

Suasana gurun pasir serta dibangun dengan suasana bulan purnama yang

bermandikan cahaya. Untuk mendukung suasana ini lembaran-lembaran kain

dengan berbagai warna dibentangkan melajur dibagian tengah panggung. Susunan

level, di atasnya tertulis bangunan Ka’bah beratapkan plastik berwarna.

Solo putri masuk, dengan mengatakan Ya, lalu Koor putra mengatakan

Ya. Setelah dua kali mengatakan Ya, bunyi ketukan gendang sebanyak tiga kali.

Suara koor mengalun merdu ditengah keheningan penonton dengan menyuarakan

pujian-pujian kehadiran Nabi. Usai nyanyian formasi tetap ditempat kemudian

mengucapkan salam. Solo putra diikuti koor putra, bersahut-sahutan takbir dan

syahadat. Semuanya perlahan-lahan untuk duduk dan kepala tunduk, kecuali

pembawa wahyu ilahi.

3 Wawancara pribadi dengan Edy Haryono.

Page 52: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

39

Selanjutnya dilantunkan beberapa ayat dari surat Yaasin sebagai bukti

keindahan dari Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad. Puluhan pemain

melakukan konfigurasi gerak secara berjamaah dan bershaf sehingga

menampakkan keserasian dan sekaligus kemegahan. Didukung cahaya dari tata

lampu yang menyiratkan kerinduan makhluk akan penciptanya.

Selanjutnya syair-syair dilantunkan secara bergantian, koor putra – koor

putri – solo putri – solo putra. Syair-syair itu melukiskan gambaran fisik dan sikap

terpuji Rasulullah dalam berbagai sudut tilikan ditengah kehidupan yang jahiliyah.

Sehingga mengemuka bukan superiotas, melainkan sangatlah tegas beliau adalah

bersahaja, menyantumi yang yatim. Beliau tidak pernah meninggikan diri atau

lebih suci diantara sesama manusia. Itulah keindahan yang tidak terukur

didalamnya. Gambaran semacam itu terangkat oleh bentuk Syair Al-Barzanji dan

pilihan kata oleh Syu’bah Asa, penerjemahnya.

Konfigurasi pemain yang terdiri dari beragam koor menyiratkan jumlah

penduduk Indonesia yang sangat besar dan beragam. Begitu pula ketika bunyi

musik dari rebana-rebana yang dibunyikan seluruh pemain putra dan putri mampu

mengantar suasana lewat sepertiga malam, saat kekhusyukan tahajjud. Disusul

kemudian oleh suasana peralihan malam ke pagi. Suara beduk dikejauhan, lalu

gema tarkhim ke seluruh sudut kota. Suara adzan, semua bangkit, berjamaah di

subuh hari.

C. Biografi WS Rendra

W.S Rendra dikenal di Indonesia dan luar negeri sebagai penyair yang

sangat penting. Dia lahir pada tanggal 7 November 1935 di Solo, Jawa Tengah,

Page 53: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

40

dan meninggal 6 Agustus 2009 di Depok, Jawa Barat. Ayahnya, R. Cyprianus

Sugeng Brotoatmodjo, adalah seorang guru Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa

Kuna di SMA Katolik, Solo. Pak broto juga seorang dramawan tradisional.

Ibunya, Raden Ayu Catharina Ismadillah, adalah seorang penari serimpi di Kraton

Yogyakarta.

Mula-mula ia beragama Katolik dengan nama lengkap Wilibrordus

Surendra Bawana Rendra Broto seperti kedua orangtuanya yang beragama

Katolik. Akan tetapi, ketika ia menikah dengan istrinya yang kedua, Sitoresmi

Prabuningrat, 12 Agustus 1970 dia tercatat beragama Islam dan namanya hanya

Rendra. Istrinya yang pertama ialah Sunarti Suwandi. Ia banyak memberikan

inspirasi dalam puisi Rendra. Sunarti dan Sitoresmi, keduanya pemain drama

dalam group teater Rendra. Istri Rendra yang terakhir, Ken Zuraida, juga pemain

drama.

Rendra memulai pendidikannya dari Taman Kanak-Kanak (1942) sampai

dengan SMA (1952) di Sekolah Katolik, Solo. Kemudian ia pergi ke Jakarta

dengan maksud sekolah di Akademi Luar Negeri. Sayang sekali, akademi itu telah

ditutup. Selanjutnya, ia masuk ke Fakultas Sastra Universitas Gajah mada, tetapi

dia tidak menyelesaikan pendidikannya. Setelah mendapat Sarjana Muda

kegiatannya lebih banyak dalam bidang seni, seperti tulis menulis, membaca,

bermain drama, dana tari.

Menurut pendapat Prof A. Teeuw, di dalam bukunya Sastra Indonesisa

Modern II (1989), dalam sejarah kesusastraan Indonesia Modern, Rendra tidak

masuk ke dalam salah satu angkatan atau kelompok, seperti Angkatan 45,

Page 54: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

41

Angkatan 60-an, atau Angkatan 70-an. Dari karya-karyanya terlihat bahwa ia

mempunyai kepribadian dan kebebasan sendiri.

Rendra mulai menulis sajak, mengarang, dan mementaskan drama untuk

kegiatan di sekolahannya sejak di bangku SMP kelas II. Tulisannya meliputi

berbagai bidang seni, yaitu puisi, cerita pendek, esai, dan drama. Kegiatannya

bukan hanya menulis, melainkan juga bermain drama, dan terutama membaca

puisi. Ia sangat terkenal sebagai pembaca puisi. Di SMA, ia telah menerbitkan

majalah drama sejumlah 500 eksemplar. Sajaknya yang pertama dikirimkannya ke

majalah Siasat pada tahun 1952. Kemudian sajak-sajaknya banyak dimuat dalam

berbagai majalah tahun 50-an, seperti Siasat, Seni, basis, Konfrontasi, Siasat baru;

tahun 60-an, seperti Budaya, Indonesia, Mimbar Indonesia, Quadrant, Selekta,

Horison; dan tahun 70-an, seperti Pelopor (Yogyakarta).

Ia sangat aktif dalam drama. Ia telah menulis beberapa drama dan

menyutradarai karyanya sendiri dan karya orang lain dalam rangkaian kegiatan

“Tunas Muda” di Jawa Tengah. Tulisannya yang pertama tentang drama berjudul

“Kaki Palsu”. Drama itu dipertunjukkan dalam kegiatan sekolahnya. Ketika ia

duduk di SMA, ia juga menulis drama berjudul “Orang-orang di Tikungan Jalan”.

Untuk drama ini Rendra mendapat hadiah pertama dari kantor Wilayah

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Yogyakarta. Penghargaan ini

membuatnya sangat bergairah dalam menulis.

Drama-drama Rendra ini dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu

kelompok drama karya asli dan kelompok drama karya terjemahan. Daftar semua

karya Rendra itu daapat dibaca pada akhir tulisan ini. Salah satu karya aslinya,

Page 55: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

42

“Bib Bop” sangat terkenal. Pertama kali drama itu dipentaskan pada tahun 1968

dan dianggap sebagai tonggak Teater Modern Indonesia. Dua puluh tahun

kemudian diolah lagi dan dipentaskan di New York. Banyak orang Indonesia yang

tertarik pada karya panggung yang otentik ini. Oleh karena itu pada tahun 1988

drama itu dipentaskan lagi di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Drama ini

menampilkan warna daerah melalui latar dan tokoh-tokohnya. Nama lain untuk

drama ini adalah “Drama Mini Kata”. Disebut demikian karena drama ini hanya

berupa gerak dan lagu. Drama terjemahan Rendra yang terkenal adalah “Oedipus

Sang Raja” dan Kasidah Barzanji”.

Cerita pendeknya, “Ia Punya Leher Yang Indah”. Ditulis pada saat

bergairah mengaarang. Cerita pendek ini dimuat dalam majalah Kisah pada tahun

1956 dan untuk itu dia telah mendapat hadiah dari majalah ini. Ia telah

menerbitkan cerita pendeknya dalam sebuah antalogi berjudul Ia Sudah

Berpulang. Dia menganggap itu sebagai upah semangat dan gairahnya yang

sangat besar itu.

Profesor Harry Aveling, seorang pakar sastra dari Australia ssangat besar

perhatiannya pada kesusastraan Indonesia, telah membicarakan dan

menerjemahkan beberapa bagian sajak Rendra dalam tulisannya berjudul “A

Thematic History of Indonesia Poetry:1920 to 1974”. Karya Rendra juga

dibicarakan oleh seorang pakar sastra dari Jerman bernama Profesor Rainer Carle.

Beberapa pakar sastra dari Indonesia juga telah membicarakan karya Rendra.

Salah seorang dari mereka adalah H.B. Jassin di dalam bukunya Kesusastraan

Indonesia Modern dalam Kritik dan Esei. Prof. A. Teeuw, seorang pakar sastra

Page 56: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

43

dari Belanda, juga telah menulis tentang Rendra bahwa ia seorang penyair muda

dalam masa pertengahan di antara mereka (Teeuw, 1989).

Rendra adalah seorang seniman. Dia memulai pekerjaannya di atas

panggung. Tahun 1964, dia di undang Pemerintah Amerika Serikat untuk

menghadiri seminar tentang kesusastraan di Harvard University. Lalu ia

memperoleh beasiswa belajar di The American Academy of Dramatic Arts.

Ketika ia kembali ke Indonesia, tahun 1967, mendirikan grup teater di

Yogyakarta, dinamai Bengkel Teater. Lalu tahun 1986 ketika berpindah ke

Depok, Jawa Barat, menjadi Bengkel Teater Rendra. Sampai sekarang bengkel

Teater Rendra terus aktif di Indonesia, menjadi basis kegiatan keseniannya. Grup

ini telah dianggap telah memberi suasana baru dalam kehidupan teater di

Indonesia. Karya-karya Rendra berikut ini:

I. Kumpulan Puisi

1. Ballada Orang-orang Tercinta (1957)

2. Empat Kumpulan Sajak (1961)

3. Blues untuk Bonnie (1971)

4. Sajak-sajak Sepatu Tua (1972)

5. Potret Pembangunan dalam Puisi (1983)

6. Nyanyian Orang Urakan (1985)

7. Disebabkan oleh Angin (1993)

8. Orang-orang Rangkasbitung (1993)

9. Mencari Bapa (1997)

10. Perjalanan Bu Aminah (1997)

Page 57: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

44

II. Drama

1. Bunga Semerah Darah (1951)

2. Orang-orang di Tikungan Jalan (1954)

3. Drama Minikata. Di manakah Kau, Saudaraku? (1968)

4. Bib Bob (1968)

5. Rambate Rate Rata (1969)

6. Mastodon dan Burung Kondor (1973)

7. Kisah Perjuangan Suku Naga (1975)

8. SEKDA (1977)

9. Drama Anak-anak, Tuyul Anakku (1985)

10. Panembahan Reso (1986)

11. Selamatan Anak Cucu Suleiman (1988)

III. Kumpulan Cerita Pendek

1. Ia Sudah Bertulang (1963)

2. Kenang-kenangan Seorang Wanita Pemalu (2007)

IV. Kumpulan Esai

1. Mempertimbangkan Tradisi (1983)

2. Memberi Makna pada Hidup yang Fana (1999)

3. Penyair dan Kritik Sosial (2001)

4. Catatan-catatan Rendra tahun 1960-an (2005)

V. Kumpulan Orasi

1. Agenda Reformasi Seorang Penyair (1998)

2. Rakyat Belum Merdeka (2000)

Page 58: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

45

3. Megatruh (2001)

4. Membela Masa Depan (2008)

VI. Produksi Teater

1. The Ritual of The Solomon’s Children – Rendra

2. Oedipus Rex – Sophocles

3. Waiting for Godot – Samuel Beckett

4. Qasidah Barzanji – Al Barzanji, skenario oleh Rendra

5. Hamlet – W. Shakespeare

6. Macbeth – W. Shakespeare

7. The Prience of Hamburg – Heinrich von Kleist

8. Mastodon and The Condors – Rendra

9. Antigone – Sophocles

10. Oedipus in Colonus – Sophocles

11. Lysistrata – Aristophanes

12. The Struggle of Naga Tribe – Rendra

13. Egmont – Goethe

14. Caucasian Chalk Circle – Bertolt Brecht

15. The Robber – F. Schiller

16. The Governor Secretary – Rendra

17. Lord Reso – Rendra

18. The Diary of a Scoundrell – A. Ostrovsky

Page 59: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

46

BAB IV

ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA

“QASIDAH BARZANJI” KARYA WS RENDRA

Pada bab ini, peneliti akan menganalisis pesan dakwah yang terkandung

pada naskah drama Qasidah Barzanji. Penelitian ini merupakan bagian dari

dakwah bil Qalam yang di tuangkan dalam suatu naskah drama. Data yang di olah

berupa dialog atau kalimat Solo Putra yang mengandung pesan dakwah. Dalam

menganalisis isi pesan tersebut, peneliti menggunakan metode analisis isi yang

akan diteliti secara kuantitatif.

Dengan demikian, untuk mengetahui isi pesan dakwah dan pesan yang

dominan dalam naskah drama Qasidah Barzanji, maka peneliti melakukan analisa

data yang telah diisi oleh ketiga juri dengan mengacu pada kategorisasi pesan

dakwah, yakni:

1. Aqidah, yang meliputi subkategori iman kepada Allah, iman kepada

malaikat-malaikat Allah, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada

rasul-rasul Allah, dan iman kepada qadha dan qadar;

2. Akhlak, yang meliputi subkategori akhlak mahmudah dan akhlak

madzmumah.

3. Syari’ah, yang meliputi subkategori ibadah dalam arti khas (thaharoh,

shalat, shaum, zakat, dan haji) dan muamalah dalam arti luas (al-qonun al

khas / hukum perdata dan al-qonun al-‘am / hukum publik);

46

Page 60: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

47

A. Pesan Aqidah, Akhlak, Syariah dalam naskah drama “Qasidah

Barzanji”

1. Pesan Aqidah

Iman menjadi dasar akhlak, dengan iman yang baik maka akan muncul

akhlak terpuji. Masalah Keimanan (Aqidah) adalah pokok kepercayaan dalam

agama Islam. Aqidah Islam disebut tauhid dan merupakan inti dari kepercayaan.

Tauhid adalah suatu kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berikut ini

adalah analisis pesan yang mengandung kategori pesan Aqidah menurut

kesepakatan 3 juri, yaitu:

KATEGORI PESAN AQIDAH

Tokoh/Dialog/Hal Item Keterangan

Koor Putra-

putri/2/1

Ya Habibi Ya Muhammad, Ya

Arusal Khofiqoin, Ya Muayyad

Ya Mumajjad, Ya Immamal

Qiblatain.

Iman kepada rasul

Solo Putra/3/1 Allahuma Shali A'la

Muhammad, Wa a'la Ali

Muhammad.

Iman kepada rasul

Pembawa

Wahyu/5/1 Audzu Billahi

Minasyaitanirojim. Iman kepada Allah

Koor Putri/7/2

Allahuma Shali A'la

Muhammad, Ya Robbi Shali

A'laihi Wassalim

Ya Robbi Warhamna Jami'a, Ya

Robbi Warham Walidzina.

Iman kepada rasul

Solo Putra/13/5

Engkau yang baka, engkau yang

kadim sejak azali, tiada Tuhan

selain engkau kan dipasrahi,

Kodratmu tinggi kekal dan

damai kami bersandar, Maha

utama, dikau menuntun kami

yang sasar.

Iman kepada Allah

Solo Putra/17/6 Dengan apura, dengan

ampunan, Iman kepada Allah

Page 61: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

48

mohon mulya penggubah syair

sukar dinilai kadar harganya,

Angkat karibmu ke bukit pasir

yang paling tinggi,

Tempatkan dia di kediaman

dekat kakinya,

Tunjukkan dia hakikat Engkau

tak ada dua,

Solo Putra/20/6 Lailahaillah Iman kepada Allah

Koor Putra-

putri/26/9

Wajah mentari memancar

terang, dari wajahmu.

Menyingkir malam, gelap

memekat, yang penuh tipu, Hari

lahirmu, bagi agama, satu berita

suka gembira, seluruh bunga

mekar bersama, Kebanggaan,

memenuhi hati ibu sang nabi,

Tidak seorang dari wanita, kan

menandingi, Banggalah ia, di

tengah kaum, dengan putranya,

Duh kelahiran, penghapus aib

dan kufur nista, engkaulah obat,

pengusir bencana.

Bersambut-sambut bisikan

riang, dunia yang halus.

Lahirlah kini bayi Musthofa,

Alangkah bagus.

Iman kepada rasul

Koor Putra/27/9

Kasihku, duhai kasihku, duhai

pengobatku,

Kasihku, engkaulah tujuan, dan

harapanku, Sholawat Allah, atas

petunjuk, atas Muhammad,

Pelimpah syafa’at, seluruh

makhluk, di hari kiamat, segala

jalan keperhubungan, menjelas

lempang, Adapun seluruh resia

berahi, tinggal didalam.

Iman kepada rasul

Duet Putri/29/10

Sholawat atas sang nabi, Salam

atas sang rasul, Pemilik syafa’at

dari Al-Batkha, Mohammadir

Arabia, Sebagus-bagus siapa

berdiri di atas limpah kurnia.

Pemegang syafa’at di tengah

manusia.

Tidak seorang menjadi

tandingnya, beruntung umat

Iman kepada rasul

Page 62: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

49

oleh karenanya, Siapa yang

mati dalam cintanya, didapat

semua yang di tuntutnya.

Trio Putra/31/12

Duhai Kekasih,

Duhai Muhammad,

Duhai mempelai penyegar

iman,

Duhai Muayyat, lelaki

dihormat,

Duhai sang Imam kedua kiblat.

Iman kepada rasul

Trio Putra/33/13

Datang menangis onta yang tua,

minta berlindung pada

lenganmu,

Binatang rimba, dan kijang

berlarian,

padamu jua mencari naungan.

Iman kepada rasul

Solo Putra/35/14

Allahuma Sholi Wassalim

Wabarik A'lai Thoa'la

Muhammad.

Iman kepada rasul

Koor Putra/39/16

Ayat-ayat kebenaran dari yang

rahman, yang dihadirkan

kemudian, tanpa awal, sifat

yang datang dari luar zaman,

tidak berkait dengan waktu,

maka iapun memberitakan,

tentang negeri tempat

berpulang, tentang bangsa hak

dan bangsa iyya, kekallah dia di

tangan kita, lalu mengatas

semua mu'zizat, seluruh nabi,

yang telah lahir, dan tidak

abadi, jadi sandaran, tidak

tertinggal ayat yang samar,

dipertentangkan, tidak

menyalah hakim yang tinggi,

Musuh sengitpun, menyerang

Al-Quran, pastilah pulang, dari

bencinya paling jahanam,

mengangkat salam,

Sastra ilahi telah menangkis,

Aku-akuan para penantang,

Seperti cemburu telah

menangkis, tangan si lancang di

kehormatan,

Di kandung makna gulung

bergulung bagai lautan, di atas

Iman kepada kitab

Page 63: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

50

mutia di keindahan, dan

penilaian, Tidak terhitung tidak

terbilang, di keajaiban, Tidak

bertemu jumlah yang banyak, di

kebosanan,

Jatuh berlinang orang mengaji,

maka akupun bilang padanya,

"BAHAGIA ENGKAU DI

TALI YANG SUCI",

maka, peganglah sekuat daya,

Andai kau baca lantaran takut

api menyala, telah kau padam

panasnya api, dari sumbernya

yang mula-mula,

Bagai telaga, memutih wajah

oleh karenanya,

Wajah maksiat berduyun

datang,

arang layaknya,

Bagai titian bagai timbangan, di

keadilan,

dan keadilan pun tanpa Al-

Quran, takkan berdiri di tengah

insan,

Usah kau heran para pendengki

memungkirinya, berlagak

bodoh, sedang matanya jelas

terbuka, memang seringlah

mata menolak cahaya surya,

karena trakhoma.

Lidah menolak lezatnya air,

karena sakitnya.

Solo Putra/42/20

Allah......., Allah.......,

Allah..... Tuhan kami,

Engkaulah segala-galanya,

Berpindah dikau di rusuk-rusuk

para pemimpin, berpindah-

pindah.

Demikian syamsu dalam

rangkaian selalu juga

berpindah-pindah, Berjalan

dikau ke gua garba,

Oleh karena merasa mulya,

Untuk mendukung satu perkara,

Luhur maknanya.

Bahagialah atas kaum, Di

Iman kepada Allah

Page 64: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

51

tengah mana engkau berada,

dan dari mana dikau berasal.

Nampak padamu, wajah

purnama, berselaput lembut

selubung cahya.

Demi Allah, saat dimana

engkau datang dan naik

merekah,

bahagialah penduduk buana

Engkau menjelang pada

mereka.

Kepada Sholawat Allah teriring

salam sebanyak titik yang

berjatuhan, dari bongkahan

awan gemawan.

Adalah penutup seluruh nabi

Muhammad jua,

Di hari bangkitnya segenap

insan berdiri tegak pertama-

tama.

Solo Putra/44/22

Yaa... Arhamarohimin,

Irhamna, Wa'afinna, a'afuanna

Wa'asrotika Warasulika A'inna

Ya Hayyu ya Qayyum

Dzahika, Yaa.. Allah

Iman kepada Allah

Berikut ini merupakan hasil penelitian dari kategorisasi pesan Aqidah:

Tabel 4.1

Rincian Hasil Penelitian Kategorisasi Pesan Aqidah

N = 16

No. Ketegorisasi Pesan Aqidah Frekuensi Prosentase (%)

1. Iman Kepada Allah 6 37,5%

2. Iman Kepada Rasul 9 56,2%

3. Iman Kepada Kitab 1 6,3%

Total 16 100%

Page 65: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

52

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pesan yang dominan pada kategori

Aqidah, dalam naskah drama Qasidah Barzanji adalah berisi tentang Iman kepada

Rasul.

a. Iman Kepada Allah

Iman artinya percaya. Allah Azza wajalla bersifat dengan semua

kesempurnaan dan bersih dari semua kekurangan. Iman kepada Allah, yaitu

berupa ketauhidan atau kesaksian akan adanya Allah SWT, sebagai Tuhan Yang

Maha Esa.

Beriman kepada Allah yaitu keyakinan yang sesungguhnya bahwa Allah

adalah satu, esa, sendiri, tempat bergantung, tidak mengambil teman wanita atau

istri, juga tidak memiliki anak. Dialah yang menciptakan, Pemberi Rizki, Pemberi

Anugerah, Yang Menahan Pemberian, Yang Menghidupkan, Yang Mematikan,

dan yang mengatur segala urusan makhluk-Nya.

Dalam naskah drama Qasidah Barzanji, salah satu dialog yang berkaitan

dengan iman kepada Allah, adalah yang tertulis sebagai berikut:

Engkau yang baka, engkau yang kadim sejak azali, tiada Tuhan selain

engkau kan dipasrahi, Kodratmu tinggi kekal dan damai kami bersandar, Maha

utama, dikau menuntun kami yang sasar.

Dari dialog diatas, dapat dipahami dan yakini bahwa Allah Maha Esa,

Tunggal atau satu. Tidak ada yang bisa menandingi-Nya. Dialah yang berhak

disembah, bukan yang lain, dengan segala macam ibadah. Dia yang pertama yang

tidak ada sesuatu pun sebelumnya dan yang Maha Akhir.

Page 66: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

53

b. Iman kepada malaikat

Malaikat adalah salah satu jenis makhluk Allah yang Ia ciptakan khusus

untuk taat dan beribadah kepada-Nya serta mengerjakan semua tugas-tugas-Nya.

Iman kepada malaikat adalah rukun iman yang kedua. Maksudnya meyakini

secara pasti bahwa Allah mempunyai para malaikat yang diciptakan dari nur,

tidak pernah mendurhakai apa yang Allah perintahkan kepada mereka dan

mengerjakan setiap yang Allah perintahkan kepada mereka. Malaikat ada sepuluh,

yaitu Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, Munkar, Nakir, Raqib, Atid, Ridwan, Malik.

c. Iman kepada kitab-kitab Allah

Beriman kepada kitab-kitab Allah maksudnya membenarkan dengan

penuh keyakinan bahwa Allah mempunyai kitab-kitab yang diturunkan kepada

hamba-hamba-Nya dengan kebenaran yang nyata dan petunjuk yang jelas. Dan

bahwasanya ia adalah kalam Allah yang Ia firmankan dengan sebenarnya, seperti

apa yang Ia kehendaki dan menurut apa yang Ia ingini.

Kita wajib mengimani secara rinci kitab-kitab yang sudah disebutkan

namanya oleh Allah, yakni Al-Qur’an dan kitab-kitab lainnya, yaitu: Taurat,

Zabur, Injil.

Dalam naskah drama Qasidah Barzanji, salah satu dialog yang berkaitan

dengan iman kepada kitab Allah, adalah yang tertulis sebagai berikut:

Ayat-ayat kebenaran dari yang rahman, yang dihadirkan kemudian, tanpa

awal, sifat yang datang dari luar zaman, tidak berkait dengan waktu, maka iapun

memberitakan, tentang negeri tempat berpulang, tentang bangsa hak dan bangsa

iyya, kekallah dia di tangan kita, lalu mengatas semua mu'zizat, seluruh nabi, yang

telah lahir, dan tidak abadi, jadi sandaran, tidak tertinggal ayat yang samar,

Page 67: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

54

dipertentangkan, tidak menyalah hakim yang tinggi, Musuh sengitpun, menyerang

Al-Quran, pastilah pulang, dari bencinya paling jahanam, mengangkat salam,

Sastra ilahi telah menangkis, Aku-akuan para penantang, Seperti cemburu telah

menangkis, tangan si lancang di kehormatan, Di kandung makna gulung

bergulung bagai lautan, di atas mutia di keindahan, dan penilaian, Tidak terhitung

tidak terbilang, di keajaiban, Tidak bertemu jumlah yang banyak, di kebosanan,

Jatuh berlinang orang mengaji, maka akupun bilang padanya, "BAHAGIA

ENGKAU DI TALI YANG SUCI", maka, peganglah sekuat daya, Andai kau baca

lantaran takut api menyala, telah kau padam panasnya api, dari sumbernya yang

mula-mula, Bagai telaga, memutih wajah oleh karenanya, Wajah maksiat

berduyun datang, arang layaknya, Bagai titian bagai timbangan, di keadilan, dan

keadilan pun tanpa Al-Quran, takkan berdiri di tengah insan, Usah kau heran para

pendengki memungkirinya, berlagak bodoh, sedang matanya jelas terbuka,

memang seringlah mata menolak cahaya surya, karena trakhoma. Lidah menolak

lezatnya air, karena sakitnya.

Dialog diatas menjelaskan bahwa Al-qur’an berisi tentang mukjizat para

Nabi, ayatnya jelas dan lengkap. Tidak ada seorangpun yang bisa merusak Al-

Qur’an. Makna kandungannya sangat luas dan indah. Orang yang sering membaca

Al-Qur’an karena Allah, maka di akhirat nanti dilindungi dari panasnya api

neraka, wajahnya akan bercahaya. Sedangkan orang yang memungkirinya, tidak

akan mendapatkan nikmat Allah.

d. Iman kepada rasul

Allah telah mengutus Rasul-rasul dan diturun atas mereka kitab-kitab

untuk menunjuk manusia. Rasul adalah bintang penunjuk simbol penerang dalam

sejarah manusia. Mereka dijadikan sebagai manusia penunjuk kepada tauhid,

pengajak akhlak mulia, dan pemerang atas kehinaan dan kemungkaran.

Makna beriman kepada rasul yaitu membenarkan dengan sepenuh hati

bahwa Allah Ta’ala telah mengutus pada setiap umat seorang rasul dari kalangan

mereka sendiri, mempercayai bahwa mereka telah menyampaikan segala ajaran

Page 68: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

55

yang ditugaskan oleh Allah untuk menyampaikannya, tidak mengubah, tidak

menambah dan tidak menguranginya menurut seleranya sendiri.

Allah telah mengkhususkan para rasul terdahulu dengan mukjizat materi

yang tersentuh, yaitu: Ibrahim diangkat dari api, Musa diberi tangan yang

memutih, tongkat yang menelan tali sihir, Isa A.S bisa menyembuhkan lepra dan

sapak, menghidupkan orang mati, kemudian Muhammad SAW diberikan wahyu

dari langit akal pikiran tidak membawa pedang kecuali mempertahankan jiwa,

menghacurkan lawan yang kafir, atau mempertahankan dari fitnah. Apabila

manusia memiliki keyakinan kepadanya, maka tentu mereka akan mengikuti

jalannya, menuju jalan yang baik.

Mukjizat ialah kejadian luar biasa yang terjadi untuk mengatasi tantangan

yang dihadapi. Mukjizat itu ada yang hissiyyah, yang dapat disaksikan oleh mata

atau didengar oleh telinga. Ada pula mukjizat manawiyah, yang disaksikan mata

hati, seperti mukjizat Al-Qur’an.

Dalam naskah drama Qasidah Barzanji, salah satu dialog yang berkaitan

dengan iman kepada Rasul, adalah yang tertulis sebagai berikut:

Wajah mentari memancar terang, dari wajahmu. Menyingkir malam, gelap

memekat, yang penuh tipu, Hari lahirmu, bagi agama, satu berita suka gembira,

seluruh bunga mekar bersama, Kebanggaan, memenuhi hati ibu sang nabi, Tidak

seorang dari wanita, kan menandingi, Banggalah ia, di tengah kaum, dengan

putranya, Duh kelahiran, penghapus aib dan kufur nista, engkaulah obat, pengusir

bencana. Bersambut-sambut bisikan riang, dunia yang halus. Lahirlah kini bayi

Musthofa, Alangkah bagus.

Dari pernyataan diatas, dapat dipahami bahwa Nabi Muhammad adalah

Nabi terakhir, manusia yang cahayanya adalah ciptaan Allah yang pertama

sebelum menciptakan seluruh langit, bumi beserta isinya, dan utusan Allah yang

Page 69: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

56

sangat mulia, beliau juga memiliki tempat khusus di hati kita sebagai umatnya.

Pesan Aqidah disini adalah iman kepada rasul yang harus diimani dan diyakini

bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Nabi Muhammad memiliki

keistimewaan yang banyak, diantaranya:

a. Beliau penutup para Nabi.

b. Beliau penghulu anak cucu Adam, sebagaimana firman Allah,

م فضهىا انزسم تهك م بعض عهى بعض كهم مه مى م رفع انه درجات بعضىا دواي انبىات مزم ابه عسى ءات انقدس بزح أ شاء ن مه انذه اقتتم ما انهم م ما بعد مه بعد م اختهفا نكه انبىات جاءت م ءامه مه فمى كفز مه مى ن شاء نكه اقتتها ما انه زد ما فعم انه

“Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain.

Diantara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan

sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat...” (al-Baqarah: 253)

c. Beliau diutus kepada seluruh manusia dan kepada bangsa jin, sebagaimana

firman Allah,

ا قم رسل إو انىاس اأ كم انه انذي جمعا إن ات مهك ن نا انؤرض انسم إن إنا فآمىا مت ح بانه رسن انىب ؤمه انذي انؤم بانه كهمات

تدن نعهكم اتبعي ت “Katakanlah, Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada

semua...” (al-A’raf:158)

e. Iman kepada hari akhir

Beriman kepada hari akhir, artinya meyakini dengan pasti kebenaran

setiap hal yang diberitakan oleh Allah dalam kitab suci-Nya dan setiap hal yang

diberitakan oleh rasul-Nya mulai dari apa yang akan tertadi sesudah mati, fitnah

kubur, adzab, dan nikmat kubur, serta apa yang terjadi setelah itu, antara lain

kebangkitan dari kubur.

Page 70: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

57

f. Iman kepada qadha’ dan qadar

Qadha’ adalah hukum Allah, yang telah Dia tentukan untuk alam semsta

ini, dan Dia jalankan alam ini sesuai dengan konsekuensi hukum-Nya dari

sunnah-sunnah yang Dia kaitkan antara akibat dan sebab-sebabnya. Adapun qadar

adalah takdir, yaitu menentukan atau membatasi ukuran segala sesuatu sebelum

terjadinya dan menulisnya di Lauhul mahfuzh.

2. Pesan Akhlak

Ada dua penggolangan akhlak secara garis besar, yaitu akhlak mahmudah

dan akhlak madzmumah. Akhlak mahmudah ialah perbuatan baik, sedangkan

akhlak madzmumah ialah perbuatan yang buruk. Akhlak Islami, juga di bagi

menjadi akhlak kepada Khalik dan akhlak kepada makhluk.

Berikut ini adalah analisis pesan yang mengandung kategori pesan Akhlak

menurut kesepakatan 3 juri, yaitu:

KATEGORI PESAN AKHLAK

Tokoh/Dialog/Hal Item Keterangan

Koor Putra-

putri/1/1

Ya Nabi Salam A'laika, Ya Rosul

Salam A'laik, Ya Habib salam

A'laika, Sholawatulloh A'laik.

Akhlak kepada

makhluk

Koor Putra-

putri/4/1

Assalamua'laikum

Warrohmatullohi Wabarokatuh.

Akhlak kepada

makhluk

Koor Putra/8/2

Syahdan, adalah utusan Allah,

Makhluk sempurna, unggul cipta

dan budi, Bapak kaum Jin dan

Manusia,

Sedikit tinggi, Putih memerah

warna Kulitnya,

Mata menatap hitam bercelak,

merah pipinya,

Mata yang lebar, tebal merampak

bulu-bulunya.

Akhlak kepada

makhluk

Page 71: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

58

Mulut mulia, dan rapi letak

giginya,

Di kening luhur, purnama penuh

memancar terang.

Matahari pagi, Fajar merekah,

gilang gemilang, Pangkal

hidungnya, Membangun bentuk

amat eloknya,

Dadanya bidang, Pantas dan halus

tulang pipinya,

Pada alisnya, Rambut nan lembut

melengkung juwita, lurus

menombak, hidung yang molek,

Halus bulunya.

Janggut yang lebat. Besar dan

kukuh, tulang sendinya.

Kedermawanan melimpah ruah

dua tangannya.

Mustaka agung, dahi yang luas

menghias di sana, Rambut yang

panjang, Meluncur rapi ke

telinganya.

Cincin di jari, memberi tahu

kenabiannya.

Begitu pula adalah tanda, antara

dua tulang bahunya, Keringat

mulia, bagai permata teramat

wangi.

Setiap masa, mengatas harum,

minyak kesturi.

Tegak, dan tegap, terlalu gagah

bila berjalan.

Maka, adalah nabi Muhammad

yang mulia, Lebih dahulu

menyalami tangan siapa saja, dan

rumpun mana saja.

Harum tangannya, bekas jabatan

wangian surga.

Adapun kanak, bila dijamah di

kepalanya, tahulah orang, siapa

gerangan yang menjamahnya,

Selain dia, tak satu bulan bersinar

terang.

Telah berkata, yang melukiskan

sifat dirinya, bahwa tak pernah,

mata memandang tolok

Page 72: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

59

bandingnya, Tidak malaikat, apa

pula Jin, dan manusia, telah

melihat bandingan ujud, budi, dan

halnya, Mereka tak sanggup, demi

Dzat Allah, Selain hayanya, dan

Tuhanmu, Tahu keadaan itu,

dengan sebenarnya,

Koor Putra/11/4

Maka, adalah junjungan kita suka

menyepi, hatinya condong ke Gua

Hiro, tanah Lukmani.

Ia berhalwat sekian malam kepada

Tuhan Lalu Jibrail, datang

padanya dengan Al-Quran.

Maka, adalah rintisan wahyu

berupa mimpi, buat melatih tubuh

insan, buat Qur'an.

Adalah dia teramat yakin pada

mimpinya, Cepat menangkap,

seperti jelas dalam hadistnya,

Maka iapun diutus oleh Tuhan

sebagai Rahmat, sebagai rasul

yang dipatuhi, pemimpin jagad.

Ia memaggil pada agama insan

seluruh, di jauh datang, dan orang

dekat menjadi jauh, Tuhanku,

harumkan arwah dan makamnya,

Wangian hikmat, berupa rahmat

dan keridhoan.

Akhlak kepada

makhluk

Solo Putra/12/5

Hatta,............, Aduhai pelimpah

rahmat setiap peminta, Bila

menadah tangan dengan kosong

dan patuhnya, Engkaupun bersih

sifat hakikat dari sembarang,

Tanpa umpama engkau memberi

atau melarang,

Akhlak kepada

Khalik

Solo Putra/14/5

Demi cahayamu, duhai, ya Allah

kami mendo'a,

demi Musthofa bapak tawanan

dan para hina,

ke hadiratmu wasilah kami pada

Musthofa, begitu pula pada

warganya tajuk mahkota,

Tetapkan iman bersama mati,

Moga didapat apa diminta apa

diarah, Jagalah kami laku yang

nista, Laku yang rendah,

Akhlak kepada

Khalik

Page 73: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

60

Solo Putra/16/5

Semoga rata, bagi semua rahmat

darimu, serta maafmu,

menyelamatkan dari apimu,

Teguhkan kami dalam menolak

selain Allah,

Perbaikilah diri pemimpin tiap

wilayah,

Akhlak kepada

makhluk

Solo Putra/18/6

Bebuyut kami, Orang tua kami,

dan keluarga, Kyai kami, Para

hadirin, Para Saudara, Penulis

syair, Tutuplah celah sempit

dadanya, dan Pembacanya serta

pendengar ke semuanya

Akhlak kepada

makhluk

Koor Putra-

putri/23/8

Arkian, maka, makhluk

Muhammad bagus dan mulia,

putra Abdillah, turunan murni

bapak Adnani.

Telah tersohor keadilan dan

keagungannya.

Adapun Adnan, keturunan putra

Ibrahim, Begitulah menurut

tilikan ahli turunan, diurus

semenjak Adam, hingga Abdillah,

sampai lahirnya nabi junjungan.

Telah diurus nenek moyangnya,

bagai mengurut bulan terbit di

cakrawala, sampai munculnya jadi

purnama, Adalah ia seoarang

nabi, kandil berseri.

Begitu lahir si bocah suci,

bagaikan diambang pintu rumah

abadi, telah diberi daya melihat,

ilham dan rahmat dari Tuhannya.

Tuhanku, harumkan arwah dan

makamnya, Wangian hikmat,

berupa rahmat dan keridhoan.

Akhlak kepada

makhluk

Koor Putri/24/8

Silsilah nabi teramat indah, bagai

luhurnya rantai permata, Bintang

gemintang menebar cahaya,

Duhai nabi tercinta, meski

kecilmu yatim piatu, tetapi agung

silsilahmu, teruntai indah dan

terpelihara, Tuhan menjaga, demi

Mulyakan kanak Muhammad dari

leluhur bersih namanya. Maka,

tak kena hitam lumpurnya,

Akhlak kepada

makhluk

Page 74: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

61

semenjak Adam, hingga temurun

ayah bundanya.

Solo Putri/25/8

Sampai di sini, menjadi berat

tuturan kalam,

Sedang bidadari turun, menating

gelas minuman, Sekonyong

muncul purnama penuh bulan

sempurna, matanya hitam bagai

bercelak, amat indahnya,

Tuhanku, Harumkan arwah dan

makamnya,

Wangian hikmat, berupa rahmat

dan Keridhoan.

Akhlak kepada

makhluk

Koor Putra/28/10

Bila si lembu, berbuat hina, dan

jatuh dosa, ia membelai, dengan

sifatnya, yang sungguh mulia.

Bila sang cinta, datang mengadu,

gairah rindu, ia meraih, dan

dijadikannya sahabat setia.

Akhlak kepada

makhluk

Duet Putri/30/10

Akupun gila sudah padanya,

Kepayang mendekat pada sisinya,

Tuhan, cepatkan apa kiranya,

jernih pialaku agar disampingnya,

Berapa si sakit telah terobat,

Berapa tertindas telah terangkat,

Berapa padanya nikmat ganjaran

untuk yang pandai dan untuk yang

kurang. Betapa padanya

kedermawanan, Betapa kurnia

yang berhamburan, Berapa

sarjana telah mengutip, darinya,

segala ilmu yang wajib.

Setinggi itulah dia Musthofa,

penuh kehormatan dan tepat

segala, Kelebihan Ahmad tidaklah

sembunyi, Di timur dan di barat

sekalipun, Berapa banyak para

pecinta tenggelam begitu di air-

mata, akalnya, ketika dipanggil

dalam diri kekasihnya. Lebur dan

sirna. Wahai Rasul Allah, Wahai

yang paling bagus seluruh nabi,

syaf'atkan kami dari sang api,

Duhai lelaki yang berbenih suci

Dan, kepada bendera kebenaran,

Ahmad penumpas kezaliman,

Akhlak kepada

makhluk

Page 75: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

62

bermurahlah dengan salam yang

suci, untuk sang nabi dari Yasribi.

Kepadanya sampaikan salam,

bergoyang ranting di tanah

larangan, Atau purnama naik

menjulang, Menyinar segala

binatang rimba.

Koor Putri/36/14

Salam padamu dari Tuhan langit

yang tinggi

Salam padamu sepanjang zaman

kekal abadi

Salam padamu, Akhmad, duhai

kekasihku

Salam padamu, Thoha, duhai

pengobatku.

Akhlak kepada

makhluk

Koor Putra/37/14

Salam padamu

hiasan para nabi

Salam padamu

penghulu para muttaqin

Salam padamu

yang jernih, segala jernih

Salam padamu

yang suci segala suci

Akhlak kepada

makhluk

Koor Putra/38/14

Salam padamu

duhai kesturi dan wangi-wangian

Salam padamu

duhai penolong orang terbuang

Salam padamu

duhai Akhmad ya Muhammad

Salam padamu

Thoha ya lelaki dihormat

Akhlak kepada

makhluk

Solo Putri/41/18

Marilah kita, menyidik jiwa,

gerbang cinta, sudah terbuka.

Satu penyakit di jantung letaknya,

Terguris pedang, rindu

dendamnya.

Duhai pengampun dicinta pujaan,

Tahanlah....., Nyawa...., lalu

lemparkan,

Lekaslah dikau pada sang rindu,

suruh istirah para penggerutu.

Padamu hati, penuh cintamu.

Depan pintumu, tak pernah lalu.

Aduhai negeri kurnia acara,

Tolonglah memanggil nama

sebutan, Aduhai .........

Akhlak kepada

makhluk

Page 76: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

63

Solo Putra/43/21

Ya..... Rasul Allah, Rasul Allah

fisalam A'laika

Ya...... Robbi Adnan, Robbi

Adna'ni Wa'daroji,

Akhlak kepada

Khalik

Berikut ini merupakan hasil penelitian dari kategorisasi pesan Akhlak:

Tabel 4.2

Rincian Hasil Penelitian Kategorisasi Pesan Akhlak

N = 18

No. Ketegorisasi Pesan Akhlak Frekuensi Prosentase (%)

1 Akhlak Kepada Khalik 3 16,7%

2 Akhlak Kepada Makhluk 15 83,3%

Total 18 100%

Dari apa yang tercantum dalam tabel diatas, dapat diketahui bahwa pesan

yang dominan pada ketegori Akhlak, yaitu Akhlak Kepada Makhluk dengan

prosentase sebesar 83,3%, sedangkan Akhlak Kepada Khalik prosentase sebesar

16,7 %.

a. Akhlak kepada Khalik

Akhlak berkaitan dengan perilaku yang ikhlas, tawakal, taqwa, dan selalu

bertaubat. Manusia sebagai makhluk yang lemah dihadapan-Nya, harus banyak

memohon ampun kepada Allah. Tanpa kita sadari, perbuatan yang kita lakukan

sehari-hari bisa menimbulkan dosa. Dosa itu bagaikan debu, apabila debu itu tidak

dibersihkan maka akan menumpuk.

Dalam naskah drama Qasidah Barzanji, salah satu dialog yang berkaitan

dengan Akhlak kepada Khalik, adalah yang tertulis sebagai berikut:

Page 77: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

64

Hatta,............, Aduhai pelimpah rahmat setiap peminta, Bila menadah

tangan dengan kosong dan patuhnya, Engkaupun bersih sifat hakikat dari

sembarang, Tanpa umpama engkau memberi atau melarang.

Dari dialog tersebut, bahwa sebagai hamba Allah hendaknya manusia

menjaga akhlak kepada-Nya dengan berdoa dan patuh (mentaati perintah-Nya dan

menjauhi larangan-Nya). Manusia harus berusaha memperoleh keridhoan Allah,

mensyukuri nikmat yang telah diberikan-Nya.

b. Akhlak kepada makhluk

Akhlak sesama makhluk dapat dipahami sebagai perilaku dalam menjalin

hubungan antara manusia dengan manusia ataupun bukan manusia. Karena akhlak

terhadap makhluk terbagi menjadi enam bagian, yang di antaranya: Akhlak

terhadap Rasulullah, Akhlak terhadap orang tua, Akhlak terhadap diri sendiri,

Akhlak terhadap keluarga atau karib kerabat, Akhlak terhadap tetangga, dan

Akhlak terhadap masyarakat.

Dalam Islam, berakhlak mulia harus menjadi kesadaran dan diniatkan

untuk memperoleh ridha Allah, bukan untuk memperoleh pujian sesama manusia.

Hal ini berkaitan dengan bagaimana manusia saling berbuat baik dengan

menghargai dan menghormati sehingga bisa mewujudkan hubungan yang

harmonis.

Salah satu dialog yang berkaitan dengan akhlak kepada makhluk, adalah

yang tertulis sebagai berikut:

Berbuyut kami, orang tua kami, dan keluarga, kyai kami, para hadirin,

para saudara, penulis syair, tutuplah celah sempit dadanya, dan pembacanya seta

pendengar ke semuanya.

Page 78: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

65

Dialog diatas menyampaikan tuntutan untuk menjauhkan diri kita dari

akhlak madzmumah seperti dengki, hasud, dan segala aib apabila ingin

mendapatkan rahmat dari Allah SWT. Seorang muslim apabila tidak dapat

memberikan manfaat kepada orang lain, maka jangan sampai dia

mencelakakannya.

3. Pesan Syari’ah

Jika aqidah dalam posisinya menjadi pokok utama, maka diatasnya dibina

suatu syari’ah sebagai cabangnya. Pesan dakwah yang bersifat syari’ah ini sangat

luas dan mengikat seluruh umat Islam. Kelebihan dari materi syari’ah bahwa ia

tidak dimiliki oleh umat-umat yang lain karena ia merupakan jantung yang tak

terpisahkan dari kehidupan umat Islam di berbagai penjuru dunia.

Berikut ini adalah analisis pesan yang mengandung kategori pesan Syariah

menurut kesepakatan 3 juri, yaitu

KATEGORI PESAN SYARIAH

Tokoh/Dialog/Hal Item Keterangan

Koor Putra-

putri/6/1 Bismillahirrohmanirrohim. Ibadah

Solo Putri/9/3

Maka, adalah junjungan kita

suka menyepi, hatinya condong

ke Gua Hiro, tanah Lukmani.

Ia berhalwat sekian malam

kepada Tuhan Lalu Jibrail,

datang padanya dengan Al-

Quran.

Maka, adalah rintisan wahyu

berupa mimpi, buat melatih

tubuh insan, buat Qur'an.

Adalah dia teramat yakin pada

mimpinya, Cepat menangkap,

seperti jelas dalam hadistnya,

Ibadah

Page 79: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

66

Maka iapun diutus oleh Tuhan

sebagai Rahmat, sebagai rasul

yang dipatuhi, pemimpin jagad.

Ia memaggil pada agama insan

seluruh, di jauh datang, dan

orang dekat menjadi jauh,

Tuhanku, harumkan arwah dan

makamnya, Wangian hikmat,

berupa rahmat dan keridhoan.

Duet Putri/10/3

Suatu Malam, dari Al-Hijier

Tuhan mengisyo', ke masjid

Aqsa, guna memandang cahaya

pecinta, Bagai purnama di

lingkup malam, berjalan jauh,

sedang Jibrail serta Mikail,

mengangkat patuh, Ketika itu di

rumah Kudus, telah menanti

segenap rasul, para malaikat

arwah yang suci,

Lalu Jibrail memohon, dia

sholat bersama, sebagi imam,

sedang mereka, jemaah setia,

yang demikian karena mereka

memang mengerti, keutamaan

yang diberikan, Tuhan pemberi,

Dan di sanalah beliau Mi'raj,

melintas hilal, naik ke atas

seluruh tubuh, ke tujuh tingkat,

melewat semua, sedang Jibrail

jadi pelayan, Ke arah hadrat

yang Maha Tinggi, Menatap

Irfan, sampai mendekat, bagai

busur meliuk sama.

Tuhanku, harumkan arwah dan

makamnya, wangian hikmat,

berupa rahmat dan keridhoan.

Ibadah

Solo Putra/15/5 Buahan ranum, Mohon

ampunan orang keliru, Ibadah

Solo Putra/19/6

Satu Sholawat sepanjang hari,

sepanjang nyanyi, Riwayat nabi

dalam bahasa sastra yang tinggi,

Menghias indah di pendengaran

lukisan pena, mengalung leher

untai beruntai manik permata,

Rangkaian manis zainal Abidin

menyulam titi, tinggal di dada

Muamalah

Page 80: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

67

para hadirin kekal abadi,

Koor Putra-

putri/21/6 Subhanallah Wabihamdi Ibadah

Solo Putri/22/7

Surga dan seluruh bahagia,

anugerah bagi mereka yang

mendo'a sholawat, memohon

salam, dan keberkatan atas

baginda.

Kumulai kalam, dengan

menyebut asma yang luhur,

dengan mengharap limpah

kurnia, dan kebajikan, kuulang

lagi, dengan pujian mudah

sumbernya, beserta syukur bagi

Tuhanku pemelihara.

Semoga Allah yang maha

Agung, menganugerahkan

rahmat salawat, dan kerelaan,

seluruh cinta, tercurah bagi

arwah musthofa atas

makamnya.

Bagi warganya, semoga khusus

untuk mereka, bagi Thabi'in,

bagi pengikut kesemuanya,

Kumohon Taufiq dalam

menjalin riwayat Maulid,

bahannya datang dari nenenda

Ja'far Nasabnya,

Kupungut untai mudah

pancarnya duhai tercinta, Untai

permata jarang didapat barang

duanya, kuambil dikit, lantaran

takut berkepanjangan,

Cukuplah kalung di leher

jenjang,

Cukup indahnya.

Kepada Allah dengan dayaNya

kumohon salam, dengan

kuasaNya, dalam perkara samar

dan terang,

Tuhanku, harumkan arwah dan

makamnya, Wangian hikmah,

berupa rahmat dan keridhoan

Muamalah

Trio Putra/32/12

Bahagia siapa memandang

wajahmu, duhai ibu-bapa yang

penuh rahmat, kolammu jernih,

Ibadah

Page 81: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

68

sejuk airnya, tujuan kami di hari

kiamat,Tidak kulihat onta yang

putih, melonjak riang selain

padamu, Awan yang teduh

memayungimu, para malaikat

sholawat untukmu.

Trio Putra/34/13

Tatkala beban telah terikat,

dan saling memanggil untuk

berangkat, akupun datang,

dan mataku menggenang,

Berhentilah untukku,

Penunjuk jalan, Bawakan

padaku, Risalah bimbingan,

Aduhai rindu yang paling

dalam, do'alah sembahan di

kejauhan, di pagi hari dan senja

yang kelam.

Ibadah

Solo Putri/40/17

Allahuma,

limpahkan Sholawat pada

Muhammad,

Ya, Robbi, sholawat padanya

beriring salam,

Dalam mencinta junjungan

Muhammad,

Rasul terbagus nabi nan Agung,

Rindu yang jauh pada

Muhammad, ditinggalkannya

dan jatuh linglung.

Kelahiran junjungan

Muhammad,

Ibu Negeri Tanah Muazzam,

Menyinar gelap pada

Muhammad,

Tuhan menyalam menitah

kalam.

Kupanggil Akhmad dikau

Muhammad,

Penghulu Rasul yang telah

silam,

Mintakan salam duhai

Muhammad, di hari kiamat

senang dan tentram.

Kumohon syafa'at pada

Muhammad,

Bila kuterjang jiwa yang

takhluk, Harapan kita hanyalah

Muamalah

Page 82: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

69

Muhammad,

Di hari duka jatuh tersipu.

Cahaya datang berkat

Muhammad,

Benarpun jelas bila bersabda,

Setinggi langit langit

Muhammad,

Jibril berkata: majulah paduka.

Bala tentara peperangan

Muhammad,

Di antaranya Malaikat bertanda,

Agama Dinnul oleh

Muhammad,

Kuburpun bakal

dihancurkannya.

Sholawat Tuhan atas

Muhammad,

Atas keluarga tercurah sayang,

Sholawat Allah atas

Muhammad,

Atas syahabat teriring salam.

Berikut ini merupakan hasil penelitian dari kategorisasi pesan Syariah:

Tabel 4.3

Rincian Hasil Penelitian Kategorisasi Pesan Syariah

N = 10

No. Ketegorisasi Pesan Syariah Frekuensi Prosentase (%)

1 Ibadah 7 70%

2 Muamalah 3 30%

Total 10 100%

Dari apa yang tercantum dalam tabel diatas, dapat diketahui bahwa pesan

yang dominan pada ketegori Syariah, yaitu Ibadah dengan prosentase sebesar

70%, sedangkan Muamalah sebesar 30%.

Page 83: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

70

a. Ibadah

Ibadah adalah sebutan bagi segala sesuatu yang dicintai dan diridhoi oleh

Allah, baik yang berupa lahir maupun yang bathin. Perbuatan dinilai sebagai

ibadah, bila mempunyai kesempurnaan cinta, dan ketundukan.

Salah satu kategori pesan syari’ah yang berkaitan dengan ibadah adalah

yang tertulis sebagai berikut:

Suatu Malam, dari Al-Hijier Tuhan mengisyo', ke masjid Aqsa, guna

memandang cahaya pecinta, Bagai purnama di lingkup malam, berjalan jauh,

sedang Jibrail serta Mikail, mengangkat patuh, Ketika itu di rumah Kudus, telah

menanti segenap rasul, para malaikat arwah yang suci, Lalu Jibrail memohon, dia

sholat bersama, sebagi imam, sedang mereka, jemaah setia, yang demikian karena

mereka memang mengerti, keutamaan yang diberikan, Tuhan pemberi, Dan di

sanalah beliau Mi'raj, melintas hilal, naik ke atas seluruh tubuh, ke tujuh tingkat,

melewat semua, sedang Jibrail jadi pelayan, Ke arah hadrat yang Maha Tinggi,

Menatap Irfan, sampai mendekat, bagai busur meliuk sama. Tuhanku, harumkan

arwah dan makamnya, wangian hikmat, berupa rahmat dan keridhoan.

Dialog diatas menceritakan kejadian isra’ mi’raj, yaitu di malam hari, Nabi

Muhammad berjalan sangat jauh, sedangkan malaikat jibril dan mikail patuh

terhadap perintahnya, di rumah Kudus kemudian mereka sholat berjamaah dan

Nabi Muhammad sebagai imam. Lalu disanalah Nabi Mi’raj menggunakan burok

dan naik ke atas tujuh langit, sedang jibril jadi pelayannya. Dan akhirnya

ditentukan sholat lima waktu dalam sehari yaitu sholat shubuh, zuhur, atsar,

maqrib, dan isya’. Pesan diatas, merupakan peristiwa ditetapkan kewajiban sholat,

Sholat merupakan pekerjaan yang berat dan sukar kecuali bila pelakunya itu

sudah bisa khusyu semata-mata karena Allah Ta’ala. Apabila seluruh pribadi

sudah benar-benar mengamalkan ibadah sholat sekaligus benar-benar

mempraktekkan fungsi sholat, maka kesejahteraan hidupnya terjamin, kerjasama

Page 84: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

71

antarpribadi berjalan secara otomatis tanpa disuruh atau adanya motifasi dari

pihak lain.

b. Muamalah

Salah satu kategori pesan syari’ah yang berkaitan dengan muamalah

adalah yang tertulis sebagai berikut:

Satu Sholawat sepanjang hari, sepanjang nyanyi, Riwayat nabi dalam

bahasa sastra yang tinggi, Menghias indah di pendengaran lukisan pena,

mengalung leher untai beruntai manik permata, Rangkaian manis zainal Abidin

menyulam titi, tinggal di dada para hadirin kekal abadi.

Pesan diatas menjelaskan kebiasaan membaca sholawat setiap hari, kadang

dibaca pada acara maulid Nabi Muhammad oleh masyarakat Islam dengan bahasa

sastra yang tinggi dan indah. Karena apabila kita selalu bersholawat untuk nabi

Muhammad maka di dunia dan akhirat, kita akan bisa mendapatkan syafaatnya.

B. Pesan yang Dominan dalam Naskah Drama “Qasidah Barzanji”

Berdasarkan analisa data diatas, telah ditemukan kecenderungan isi pesan

dakwah yang dominan adalah pesan dakwah yang mengandung nilai Aqidah

sebesar 33%, pesan dakwah yang mengandung nilai Akhlak sebesar 34%, dan

pesan dakwah yang mengandung nilai Syari’ah sebesar 33%. Keterangan tersebut

berarti dalam naskah drama Qasidah Barzanji bahwa pesan dakwah yang paling

dominan adalah pesan dakwah dalam bidang Akhlak yaitu sebesar 34%

(Perhitungannya terdapat di Lampiran 2).

Sementara untuk rincian tiap-tiap kategori yang dibuat, diperoleh data

yang memperlihatkan bahwa dikategori pesan Aqidah, pesan dakwah yang

Page 85: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

72

dominan adalah iman kepada rasul prosentasenya sebesar 56,2%. Sedangkan iman

kepada Allah sebesar 37,5% dan iman kepada kitab-kitab sebesar 6,3%.

Untuk kategori Akhlak yang dominan adalah akhlak kepada makhluk

prosentasenya sebesar 83,3%. Sedangkan akhlak kepada Khalik (Allah) sebesar

16,7%.

Dan untuk kategori Syariah yang dominan adalah ibadah, dalam kategori

ini besar prosentasenya sebesar 70%, dan muamalah hanya 30%.

Demikian hasil uraian pesan dakwah pada naskah drama Qasidah Barzanji

peneliti mencoba menggunakan rumus Holsti dengan mengacu pada dialog Solo

Putra yang disampaikan oleh aktor di dalam naskah tersebut. Qasidah Barzanji

adalah puisi-puisi pujian kepada Nabi Muhammad yang amat populer di kalangan

masyarakat Muslim. Naskah drama ini bermaksud untuk mengungkapkan

kerinduan kepada Nabi Muhammad dan orang-orang suci.

Jika dilihat dari beragam coraknya, naskah drama Qasidah Barzanji,

merupakan naskah yang berbobot karena bersifat naratif, memiliki nilai dramatik

dan teaterikal, tema yang diungkapkan menyangkut persoalan hidup, yaitu

kehidupan Nabi Muhammad.

Naskah drama ini selain untuk hiburan, didalamnya juga terdapat banyak

pesan dakwah contohnya saja ada dialog yang meyakini bahwa Nabi Muhammad

SAW adalah utusan Allah, Sudi menisik sobek jubahnya, terima orang-orang tua,

dan berjalan bersama janda-janda yang dihinakan.1

1 Wawancara Pribadi dengan Edy Haryono ( kordinator Bengkel teater), pada 29 Mei

2011 di Bela Studio

Page 86: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

73

Naskah drama Qasidah barzanji berasal dari Syair-syair al-Barzanji yang

di terjemahkan oleh Syu’ Bah Asa (Salah satu anggota Bengkel Teater), syair-

syair ini biasa dinyanyikan orang-orang Islam dengan rebana.2 Adapun pesan

dakwah yang lebih banyak disampaikan dalam naskah drama Qasidah Barzanji

adalah tentang akhlak karena di dalam naskah ini, menjelaskan tentang sifat atau

tingkah laku Nabi Muhammad SAW, contohnya nabi Muhammad yang mulia,

Lebih dahulu menyalami tangan siapa saja, dan rumpun mana saja. Jika beliau

berjalan dengan sahabatnya, beliau jalan paling belakang.

2 Wawancara Pribadi dengan Edy Haryono ( kordinator Bengkel teater), pada 29 Mei

2011 di Bela Studio.

Page 87: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari berbagai penjelasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, serta

berdasarkan observasi, wawancara, dan analisis data, guna mendapatkan jawaban

atas rumusan masalah dalam skripsi ini, maka peneliti dapat mengambil

kesimpulan antara lain sebagai berikut:

1. Isi pesan dakwah pada naskah drama Qasidah Barzanji ada enam

pembawa cerita atau peran, dialog ini terbagi dalam tiga kategori pesan,

yaitu pesan aqidah, syari’ah dan akhlak. Maka peneliti melihat bahwa pada

dasarnya pesan dakwah yang disampaikan lebih cenderung mengajak

kepada perilaku yang terpuji, hal ini bertujuan untuk meningkatkan akhlak

mengenai moralitas dan budi pekerti manusia untuk membentuk pribadi

yang shaleh dan kebahagiaan dunia akhirat.

2. Dari 44 dialog yang telah diuraikan, maka peneliti melihat bahwa pada

dasarnya pesan dakwah yang paling dominan disampaikan oleh

narasumber adalah pesan akhlak yakni sebanyak 34% dibandingkan

dengan pesan aqidah yang berjumlah 33% dan pesan sya’riah dengan

33%. Dengan demikian penelitian ini memilki validitas yang tinggi atau

sempurna. Dalam naskah drama Qasidah Barzanji pesan yang paling

dominan adalah pesan Akhlak (budi pekerti), yakni pesan dakwah yang

74

Page 88: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

75

membahas tentang sifat dan tingkah laku Nabi Muhammad untuk

melengkapi keimanan dan keislaman seseorang.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam naskah drama

Qasidah Barzanji karya WS Rendra, maka ada beberapa saran yang hendak

peneliti sampaikan di antaranya:

1. Hendaknya kepada pihak penerus WS Rendra atau anggota bengkel teater

rendra mengembangkan sayap dengan membuat lebih banyak naskah

drama yang berisi pesan dakwah, hal ini agar bengkel teater tersebut lebih

bisa dikenal dan tidak hanya masyarakat Indonesia saja. Kepada

kordinator maupun anggota bengkel teater WS Rendra agar terus

mendukung penulis dengan selalu memberikan gagasan dan ide. Agar bisa

lebih maju dan berkembang lagi, serta bermanfaat baik untuk para

pembaca, maupun penulis.

2. Kepada pihak pemain atau aktor dalam naskah drama Qasidah Barzanji

agar selalu melakukan inovasi-inovasi seperti dialog atau kata-kata lebih

menarik, pemilihan settingan tempat yang tepat dan bisa menjelmakan

perannya dengan hidup atau perasaan agar pembaca tidak monoton dan

tidak bosan untuk dibaca. Apabila kisah itu dibaca, maka teknik ucapan

dan tekhnik gerakannya tidak berbeda dengan tekhnik bermain drama.

Page 89: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

76

3. Kepada praktisi atau ilmuwan dakwah yang bergerak dalam ilmu dakwah

agar lebih memperhatikan dunia seni khususnya karya tulis drama atau

naskah drama sebagai sarana dakwah. Karena pada saat ini, naskah drama

sangat efektif dan juga efisien dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah,

selain itu naskah drama tidak bosan untuk dibaca.

Page 90: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

77

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Syaikh. 2007. Cara Mudah Memahami Aqidah: Sesuai al-Qur’an, as-

Sunnah dan Pemahaman Salafus Shalih. Jakarta: Pustaka At-Tazkia.

Ali, M. Daud. 2002. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT Raja Grapindo

Persada.

Amin, Ahmad. 1991. Etika Ilmu Akhlak. Jakarta: PT Bulan Bintang.

Amin, Samsul Munir. 2009. Ilmu Dakwah. Jakarta: Penerbit AMZAH.

Anshari, Endang Syaefudin. 1993. Wawasan Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Arifin, Tatang M. 1968. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: Rajawali Press.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rhineka Cipta.

Bakar, Hasanuddin Abu. 1999. Meningkatkan Mutu Dakwah. Jakarta: Media

Dakwah.

Bashori, Agus Hasan. 2001. Kitab tauhid 2. Yogyakarta: Universitas Islam

Indonesia.

Bulaeng, Andi. 2004. Metodologi Penelitian Komunikasi Kontemporer.

Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.

Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung:

PT. Citra Aditya Bakti.

Ghozaly, M. Bahri. 1997. Dakwah Komunikasi Membangun Kerangka Dasar

Ilmu Komunikasi. Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya.

Hasanuddin dan M. Hum. 2004. Ensiklopedi Sastra Indonesia. Bandung:

Penerbit Titian Ilmu Bandung.

Hasanuddin. 1996. Hukum Dakwah (Tinjauan Aspek Hukum dalam Berdakwah di

Indonesia). Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya.

Ismail, A. Ilyas. 2008. Paradigma Dakwah Sayyid Quthub. Jakarta: PT

Penamadani.

Page 91: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

78

Jumroni. 2006. Metode-metode Penelitian Komunikasi. Jakarta: Lembaga

Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Press.

Krippendorf, Klaus. 1993. Analisis Isi: Pengantar Teori dan Metodolog. Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada.

Latif, Nasarudin. Teori dan Praktik Dakwah Islamiah. Jakarta: PT Firma Dara.

Machfoeld, Moesa A. 2004. Filsafat Dakwah Ilmu Dakwah dan Penerapannya.

Jakarta: PT Bulan Bintang.

Madjid, Abdul. 1986. Pokok-pokok Fiqh Muamalah dan Hukum kebendaan

dalam Islam, Bandung: IAIN Sunan Gunung Djati.

Munir, M dan Wahyu Ilaihi. 2009. Manajemen Dakwah. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2006. Metode Penelitian

Kuantitatif Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Rahayu, Iin Tri dan Tristiadi Ardi Ardani. 2004. Observasi dan Wawancara. Malang:

Bayumedia.

Rabi’ bin Hadi Al Madkhali. 1995. Manhaj Da’wah Para Nabi. Jakarta: Gema

Insani Press.

Rendra. 2009. Seni Drama Untuk Remaja. Jakarta: Burungmerak Press.

Romli, Asep Syamsul M. 2003. Jurnalistik Dakwah Visi dan Misi Dakwah Bil

Qalam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Semi, M. Atar. 1985. Anatomi Sastra. Jakarta: Angkasa raya.

Sihabudi, dkk. 2009. Bahasa Indonesia 2 Edisi Pertama. Surabaya: Amanah

Pustaka.

Sumardjo, Jakob dan Saini KM. 1986. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: PT

Gramedia.

Syihata, Abdullah. 1986. Da’wah Islamiyah. Jakarta: Departemen Agama.

Syukir, Asmuni. 1983. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Al-Ikhlas.

Tasmara, Toto. 1997. Komunikasi dakwah. Jakarta: Gaya Media Pratama.

Tjokroatmodjo, Dkk. 1985. Pendidikan Seni Drama Suatu Pengantar. Surabaya:

Usaha Nasional.

Page 92: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

79

www.scribd.com, diakses pada tanggal 1 Januari 2011.

Wawancara pribadi dengan Edy haryono.

Page 93: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

LAMPIRAN 1

REKAPITULASI PENILAIAN DEWAN JURI

No Item Juri I Juri II Juri III

Aqidah Akhlak Syariah Aqidah Akhlak Syariah Aqidah Akhlak Syariah

1.

Ya Nabi Salam A'laika, Ya Rosul

Salam A'laik, Ya Habib salam A'laika,

Sholawatulloh A'laik.

√ √ √

2.

Ya Habibi Ya Muhammad, Ya Arusal

Khofiqoin, Ya Muayyad Ya

Mumajjad, Ya Immamal Qiblatain.

√ √ √

3. Allahuma Shali A'la Muhammad, Wa

a'la Ali Muhammad. √ √ √

4. Assalamua'laikum Warrohmatullohi

Wabarokatuh. √ √ √

5. Audzu Billahi Minasyaitanirojim. √ √ √

6. Bismillahirrohmanirrohim. √ √ √

7.

Allahuma Shali A'la Muhammad, Ya

Robbi Shali A'laihi Wassalim

Ya Robbi Warhamna Jami'a, Ya Robbi

Warham Walidzina.

√ √ √

8.

Syahdan, adalah utusan Allah,

Makhluk sempurna, unggul cipta dan

budi, Bapak kaum Jin dan Manusia,

Sedikit tinggi, Putih memerah warna

Kulitnya,

√ √ √

Page 94: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

Mata menatap hitam bercelak, merah

pipinya,

Mata yang lebar, tebal merampak

bulu-bulunya.

Mulut mulia, dan rapi letak giginya,

Di kening luhur, purnama penuh

memancar terang.

Matahari pagi, Fajar merekah, gilang

gemilang, Pangkal hidungnya,

Membangun bentuk amat eloknya,

Dadanya bidang, Pantas dan halus

tulang pipinya,

Pada alisnya, Rambut nan lembut

melengkung juwita, lurus menombak,

hidung yang molek, Halus bulunya.

Janggut yang lebat. Besar dan kukuh,

tulang sendinya.

Kedermawanan melimpah ruah dua

tangannya.

Mustaka agung, dahi yang luas

menghias di sana, Rambut yang

panjang, Meluncur rapi ke telinganya.

Cincin di jari, memberi tahu

kenabiannya.

Begitu pula adalah tanda, antara dua

tulang bahunya, Keringat mulia, bagai

permata teramat wangi.

Setiap masa, mengatas harum, minyak

Page 95: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

kesturi.

Tegak, dan tegap, terlalu gagah bila

berjalan.

Maka, adalah nabi Muhammad yang

mulia, Lebih dahulu menyalami

tangan siapa saja, dan rumpun mana

saja.

Harum tangannya, bekas jabatan

wangian surga.

Adapun kanak, bila dijamah di

kepalanya, tahulah orang, siapa

gerangan yang menjamahnya,

Selain dia, tak satu bulan bersinar

terang.

Telah berkata, yang melukiskan sifat

dirinya, bahwa tak pernah, mata

memandang tolok bandingnya,

Tidak malaikat, apa pula Jin, dan

manusia, telah melihat bandingan

ujud, budi, dan halnya,

Mereka tak sanggup, demi Dzat Allah,

Selain hayanya, dan Tuhanmu, Tahu

keadaan itu, dengan sebenarnya,

9.

Maka, adalah junjungan kita suka

menyepi, hatinya condong ke Gua

Hiro, tanah Lukmani.

Ia berhalwat sekian malam kepada

Tuhan

√ √ √

Page 96: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

Lalu Jibrail, datang padanya dengan

Al-Quran.

Maka, adalah rintisan wahyu berupa

mimpi, buat melatih tubuh insan, buat

Qur'an.

Adalah dia teramat yakin pada

mimpinya, Cepat menangkap, seperti

jelas dalam hadistnya, Maka iapun

diutus oleh Tuhan sebagai Rahmat,

sebagai rasul yang dipatuhi, pemimpin

jagad.

Ia memaggil pada agama insan

seluruh, di jauh datang, dan orang

dekat menjadi jauh, Tuhanku,

harumkan arwah dan makamnya,

Wangian hikmat, berupa rahmat dan

keridhoan.

10.

Suatu Malam, dari Al-Hijier Tuhan

mengisyo', ke masjid Aqsa, guna

memandang cahaya pecinta,

Bagai purnama di lingkup malam,

berjalan jauh, sedang Jibrail serta

Mikail, mengangkat patuh, Ketika itu

di rumah Kudus, telah menanti

segenap rasul, para malaikat arwah

yang suci,

Lalu Jibrail memohon dia sholat

bersama, sebagi imam, sedang mereka,

√ √ √

Page 97: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

jemaah setia, yang demikian karena

mereka memang mengerti, keutamaan

yang diberikan, Tuhan pemberi, Dan

di sanalah beliau Mi'raj, melintas hilal,

naik ke atas seluruh tubuh, ke tujuh

tingkat, melewat semua, sedang Jibrail

jadi pelayan, Ke arah hadrat yang

Maha Tinggi, Menatap Irfan, sampai

mendekat, bagai busur meliuk sama.

Tuhanku, harumkan arwah dan

makamnya, wangian hikmat, berupa

rahmat dan keridhoan.

11.

Maka, adalah Nabi Muhammad rendah

hatinya, Bersifat agung,

Sudi menisik sobek jubahnya,

Menambal terompah,

Juga memeras susu kambingnya,

Dan melayani ahli rumahnya, dengan

lembutnya, Dicintainya orang melarat,

dijenguknya pabila sakit, bila mati

disebarkan kabar matinya, jenazah

diurus dikafaninya,

Ia terima orang-orang tua yang papa,

Ia berjalan bersama para janda yang

dihinakan, menutur pria, agar berbaik

dengan mereka,

Ia berjalan bersama hamba sahaya,

sopan dan lembut kepada mereka,

√ √ √

Page 98: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

Seluruh raja segan dan gentar

menghadapinya,

Tiada raja ia takuti,

Ia adil, sabar, dan merdeka,

Bila murka ia murka karena Allah,

Bila rela ia rela karena Allah,

Beranilah la murka untuk mencegah si

aniaya, Bila berjalan bersama, Ia suka

berjalan, di belakang sekali,

Dalam merantau, iapun unggul dan

utama, Adapaun nabi junjungan kita,

sangat kampiun menunggang kuda,

bagal dan onta, Tuhanku harumkan

arwah dan makamnya, Wangian

hikmat, berupa rahmat dan keridhoan.

12.

Hatta, Aduhai pelimpah rahmat setiap

peminta, Bila menadah tangan dengan

kosong dan patuhnya, Engkaupun

bersih sifat hakikat dari sembarang,

Tanpa umpama engkau memberi atau

melarang,

√ √ √

13.

Engkau yang baka, engkau yang

kadim sejak azali, tiada Tuhan selain

engkau kan dipasrahi, Kodratmu tinggi

kekal dan damai kami bersandar,

Maha utama, dikau menuntun kami

yang sasar.

√ √ √

14. Demi cahayamu, duhai, ya Allah kami √ √ √

Page 99: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

mendo'a, demi Musthofa bapak

tawanan dan para hina,

ke hadiratmu wasilah kami pada

Musthofa, begitu pula pada warganya

tajuk mahkota, Tetapkan iman

bersama mati, Moga didapat apa

diminta apa diarah,

Jagalah kami laku yang nista,

Laku yang rendah,

15. Buahan ranum, Mohon ampunan

orang keliru, √ √ √

16.

Semoga rata, bagi semua rahmat

darimu, serta maafmu, menyelamatkan

dari apimu, Teguhkan kami dalam

menolak selain Allah, Perbaikilah diri

pemimpin tiap wilayah,

√ √ √

17.

Dengan apura, dengan ampunan,

mohon mulya penggubah syair sukar

dinilai kadar harganya,

Angkat karibmu ke bukit pasir yang

paling tinggi, Tempatkan dia di

kediaman dekat kakinya, Tunjukkan

dia hakikat Engkau tak ada dua,

√ √ √

18.

Bebuyut kami, Orang tua kami, dan

keluarga, Kyai kami, Para hadirin,

Para Saudara, Penulis syair,

Tutuplah celah sempit dadanya, dan

Pembacanya serta pendengar ke

√ √ √

Page 100: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

semuanya

19.

Satu Sholawat sepanjang hari,

sepanjang nyanyi,

Riwayat nabi dalam bahasa sastra

yang tinggi,

Menghias indah di pendengaran

lukisan pena,

mengalung leher untai beruntai manik

permata,

Rangkaian manis zainal Abidin

menyulam titi,

tinggal di dada para hadirin kekal

abadi,

√ √ √

20. Lailahaillah √ √ √

21. Subhanallah Wabihamdi √ √ √

22.

Surga dan seluruh bahagia,

anugerah bagi mereka yang mendo'a

sholawat, memohon salam, dan

keberkatan atas baginda.

Kumulai kalam, dengan menyebut

asma yang luhur,

dengan mengharap limpah kurnia, dan

kebajikan, kuulang lagi, dengan pujian

mudah sumbernya, beserta syukur bagi

Tuhanku pemelihara.

Semoga Allah yang maha Agung,

menganugerahkan rahmat salawat, dan

kerelaan, seluruh cinta, tercurah bagi

√ √ √

Page 101: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

arwah musthofa atas makamnya.

Bagi warganya, semoga khusus untuk

mereka, bagi Thabi'in, bagi pengikut

kesemuanya, Kumohon Taufiq dalam

menjalin riwayat Maulid, bahannya

datang dari nenenda Ja'far Nasabnya,

Kupungut untai mudah pancarnya

duhai tercinta, Untai permata jarang

didapat barang duanya, kuambil dikit,

lantaran takut berkepanjangan,

Cukuplah kalung di leher jenjang,

Cukup indahnya.

Kepada Allah dengan dayaNya

kumohon salam, dengan kuasaNya,

dalam perkara samar dan terang,

Tuhanku, harumkan arwah dan

makamnya, Wangian hikmah, berupa

rahmat dan keridhoan

23.

Arkian, maka, makhluk Muhammad

bagus dan mulia, putra Abdillah,

turunan murni bapak Adnani.

Telah tersohor keadilan dan

keagungannya.

Adapun Adnan, keturunan putra

Ibrahim, Begitulah menurut tilikan

ahli turunan, diurus semenjak Adam,

hingga Abdillah, sampai lahirnya nabi

junjungan.

√ √ √

Page 102: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

Telah diurus nenek moyangnya, bagai

mengurut bulan terbit di cakrawala,

sampai munculnya jadi purnama,

Adalah ia seoarang nabi, kandil

berseri.

Begitu lahir si bocah suci, bagaikan

diambang pintu rumah abadi, telah

diberi daya melihat, ilham dan rahmat

dari Tuhannya.

Tuhanku, harumkan arwah dan

makamnya, Wangian hikmat, berupa

rahmat dan keridhoan.

24.

Silsilah nabi teramat indah, bagai

luhurnya rantai permata, Bintang

gemintang menebar cahaya, Duhai

nabi tercinta, meski kecilmu yatim

piatu, tetapi agung silsilahmu, teruntai

indah dan terpelihara, Tuhan menjaga,

demi Mulyakan kanak Muhammad

dari leluhur bersih namanya. Maka,

tak kena hitam lumpurnya, semenjak

Adam, hingga temurun ayah

bundanya.

√ √ √

25.

Sampai di sini, menjadi berat tuturan

kalam,

Sedang bidadari turun, menating gelas

minuman,

Sekonyong muncul purnama penuh

√ √ √

Page 103: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

bulan sempurna,

matanya hitam bagai bercelak, amat

indahnya,

Tuhanku, Harumkan arwah dan

makamnya,

Wangian hikmat, berupa rahmat dan

Keridhoan.

26.

Wajah mentari memancar terang, dari

wajahmu.

Menyingkir malam, gelap memekat,

yang penuh tipu, Hari lahirmu, bagi

agama, satu berita suka gembira,

seluruh bunga mekar bersama,

Kebanggaan, memenuhi hati ibu sang

nabi, Tidak seorang dari wanita, kan

menandingi, Banggalah ia, di tengah

kaum, dengan putranya, Duh

kelahiran, penghapus aib dan kufur

nista, engkaulah obat, pengusir

bencana.

Bersambut-sambut bisikan riang,

dunia yang halus.

Lahirlah kini bayi Musthofa, Alangkah

bagus.

√ √ √

27.

Kasihku, duhai kasihku, duhai

pengobatku,

Kasihku, engkaulah tujuan, dan

harapanku, Sholawat Allah, atas

√ √ √

Page 104: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

petunjuk, atas Muhammad, Pelimpah

syafa’at, seluruh makhluk, di hari

kiamat, segala jalan keperhubungan,

menjelas lempang, Adapun seluruh

resia berahi, tinggal didalam.

28.

Bila si lembu, berbuat hina, dan jatuh

dosa, ia membelai, dengan sifatnya,

yang sungguh mulia.

Bila sang cinta, datang mengadu,

gairah rindu, ia meraih, dan

dijadikannya sahabat setia.

√ √ √

29.

Sholawat atas sang nabi, Salam atas

sang rasul, Pemilik syafa’at dari Al-

Batkha, Mohammadir Arabia,

Sebagus-bagus siapa berdiri di atas

limpah kurnia. Pemegang syafa’at di

tengah manusia.

Tidak seorang menjadi tandingnya,

beruntung umat oleh karenanya, Siapa

yang mati dalam cintanya, didapat

semua yang di tuntutnya.

√ √ √

30.

Akupun gila sudah padanya,

Kepayang mendekat pada sisinya,

Tuhan, cepatkan apa kiranya, jernih

pialaku agar di sampingnya,

Berapa si sakit telah terobat, Berapa

tertindas telah terangkat,

Berapa padanya nikmat ganjaran

√ √ √

Page 105: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

untuk yang pandai dan untuk yang

kurang.

Betapa padanya kedermawanan,

Betapa kurnia yang berhamburan,

Berapa sarjana telah mengutip,

darinya, segala ilmu yang wajib.

Setinggi itulah dia Musthofa, penuh

kehormatan dan tepat segala,

Kelebihan Ahmad tidaklah sembunyi,

Di timur dan di barat sekalipun,

Berapa banyak para pecinta tenggelam

begitu di air-mata, akalnya, ketika

dipanggil dalam diri kekasihnya.

Lebur dan sirna.

Wahai Rasul Allah, Wahai yang

paling bagus seluruh nabi, syaf'atkan

kami dari sang api,

Duhai lelaki yang berbenih suci

Dan, kepada bendera kebenaran,

Ahmad penumpas kelaliman,

bermurahlah dengan salam yang suci,

untuk sang nabi dari Yasribi.

Kepadanya sampaikan salam,

bergoyang ranting di tanah larangan,

Atau purnama naik menjulang,

Menyinar segala binatang rimba.

31. Duhai Kekasih,

Duhai Muhammad, √ √ √

Page 106: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

Duhai mempelai penyegar iman,

Duhai Muayyat, lelaki dihormat,

Duhai sang Imam kedua kiblat.

32.

Bahagia siapa memandang wajahmu,

duhai ibu-bapa yang penuh rahmat,

kolammu jernih, sejuk airnya,

tujuan kami di hari kiamat,

Tidak kulihat onta yang putih,

melonjak riang selain padamu,

Awan yang teduh memayungimu,

para malaikat sholawat untukmu,

√ √ √

33.

Datang menangis onta yang tua,

minta berlindung pada lenganmu,

Binatang rimba, dan kijang berlarian,

padamu jua mencari naungan.

√ √ √

34.

Tatkala beban telah terikat,

dan saling memanggil untuk

berangkat,

akupun datang,

dan mataku menggenang,

Berhentilah untukku,

Penunjuk jalan,

Bawakan padaku,

Risalah bimbingan,

Aduhai rindu yang paling dalam,

do'alah sembahan di kejauhan,

di pagi hari dan senja yang kelam.

√ √ √

35. Allahuma Sholi Wassalim Wabarik √ √ √

Page 107: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

A'lai Thoa'la Muhammad.

36.

Salam padamu dari Tuhan langit yang

tinggi

Salam padamu sepanjang zaman kekal

abadi

Salam padamu, Akhmad, duhai

kekasihku

Salam padamu, Thoha, duhai

pengobatku.

√ √ √

37.

Salam padamu

hiasan para nabi

Salam padamu

penghulu para muttaqin

Salam padamu

yang jernih, segala jernih

Salam padamu

yang suci segala suci

√ √ √

38.

Salam padamu

duhai kesturi dan wangi-wangian

Salam padamu

duhai penolong orang terbuang

Salam padamu

duhai Akhmad ya Muhammad

Salam padamu

Thoha ya lelaki dihormat

√ √ √

39.

Ayat-ayat kebenaran dari yang

rahman,

yang dihadirkan kemudian,

√ √ √

Page 108: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

tanpa awal, sifat yang datang dari luar

zaman, tidak berkait dengan waktu,

maka iapun memberitakan, tentang

negeri tempat berpulang, tentang

bangsa hak dan bangsa iyya, kekallah

dia di tangan kita, lalu mengatas

semua mu'zizat, seluruh nabi, yang

telah lahir, dan tidak abadi, jadi

sandaran, tidak tertinggal ayat yang

samar, dipertentangkan, tidak

menyalah hakim yang tinggi,

Musuh sengitpun, menyerang Al-

Quran, pastilah pulang, dari bencinya

paling jahanam, mengangkat salam,

Sastra ilahi telah menangkis, Aku-

akuan para penantang,

Seperti cemburu telah menangkis,

tangan si lancang di kehormatan,

Di kandung makna gulung bergulung

bagai lautan, di atas mutia di

keindahan, dan penilaian,

Tidak terhitung tidak terbilang,

di keajaiban, Tidak bertemu jumlah

yang banyak, di kebosanan,

Jatuh berlinang orang mengaji,

maka akupun bilang padanya,

"BAHAGIA ENGKAU DI TALI

YANG SUCI",

Page 109: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

maka, peganglah sekuat daya,

Andai kau baca lantaran takut api

menyala, telah kau padam panasnya

api, dari sumbernya yang mula-mula,

Bagai telaga, memutih wajah oleh

karenanya,

Wajah maksiat berduyun datang,

arang layaknya,

Bagai titian bagai timbangan, di

keadilan,

dan keadilan pun tanpa Al-Quran,

takkan berdiri di tengah insan,

Usah kau heran para pendengki

memungkirinya, berlagak bodoh,

sedang matanya jelas terbuka,

memang seringlah mata menolak

cahaya surya, karena trakhoma.

Lidah menolak lezatnya air, karena

sakitnya.

40.

Allahuma,

limpahkan Sholawat pada

Muhammad,

Ya, Robbi, sholawat padanya beriring

salam,

Dalam mencinta junjungan

Muhammad,

Rasul terbagus nabi nan Agung,

Rindu yang jauh pada Muhammad,

√ √ √

Page 110: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

ditinggalkannya dan jatuh linglung.

Kelahiran junjungan Muhammad,

Ibu Negeri Tanah Muazzam,

Menyinar gelap pada Muhammad,

Tuhan menyalam menitah kalam.

Kupanggil Akhmad dikau

Muhammad,

Penghulu Rasul yang telah silam,

Mintakan salam duhai Muhammad,

di hari kiamat senang dan tentram.

Kumohon syafa'at pada Muhammad,

Bila kuterjang jiwa yang takhluk,

Harapan kita hanyalah Muhammad,

Di hari duka jatuh tersipu.

Cahaya datang berkat Muhammad,

Benarpun jelas bila bersabda,

Setinggi langit langit Muhammad,

Jibril berkata: majulah paduka.

Bala tentara peperangan Muhammad,

Di antaranya Malaikat bertanda,

Agama Dinnul oleh Muhammad,

Kuburpun bakal dihancurkannya.

Sholawat Tuhan atas Muhammad,

Atas keluarga tercurah sayang,

Sholawat Allah atas Muhammad,

Atas syahabat teriring salam.

41. Marilah kita, menyidik jiwa,

gerbang cinta, sudah terbuka. √ √ √

Page 111: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

Satu penyakit di jantung letaknya,

Terguris pedang, rindu dendamnya.

Duhai pengampun dicinta pujaan,

Tahanlah....., Nyawa...., lalu

lemparkan,

Lekaslah dikau pada sang rindu,

suruh istirah para penggerutu.

Padamu hati, penuh cintamu.

Depan pintumu, tak pernah lalu.

Aduhai negeri kurnia acara,

Tolonglah memanggil nama sebutan,

Aduhai .........

42.

Allah......., Allah.......,

Allah..... Tuhan kami,

Engkaulah segala-galanya, Berpindah

dikau di rusuk-rusuk para pemimpin,

berpindah-pindah.

Demikian syamsu dalam rangkaian

selalu juga berpindah-pindah,

Berjalan dikau ke gua garba,

Oleh karena merasa mulya,

Untuk mendukung satu perkara,

Luhur maknanya.

Bahagialah atas kaum, Di tengah mana

engkau berada, dan dari mana dikau

berasal. Nampak padamu, wajah

purnama, berselaput lembut selubung

cahya.

√ √ √

Page 112: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

Demi Allah, saat dimana engkau

datang dan naik merekah,

bahagialah penduduk buana

Engkau menjelang pada mereka.

Kepada Sholawat Allah teriring salam

sebanyak titik yang berjatuhan,

dari bongkahan awan gemawan.

Adalah penutup seluruh nabi

Muhammad jua,

Di hari bangkitnya segenap insan

berdiri tegak pertama-tama.

43.

Ya..... Rasul Allah, Rasul Allah

fisalam A'laika

Ya...... Robbi Adnan, Robbi Adna'ni

Wa'daroji,

√ √ √

44.

Yaa... Arhamarohimin, Irhamna,

Wa'afinna, a'afuanna

Wa'asrotika Warasulika A'inna

Ya Hayyu ya Qayyum

Dzahika, Yaa.. Allah

√ √ √

Page 113: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

LAMPIRAN 2

Hasil kesepakatan antar juri perkategorisasi (Aqidah)

No Antar Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai

1 Ke 1 dan 2 16 15 1 0,94

2 Ke 1 dan 3 16 14 2 0,87

3 Ke 2 dan 3 16 15 1 0,94

Dari tabel di atas dapat dilihat nilai kesepakatan antar juri kategorisasi

aqidah. Koefisien kesepakatan antar juri kategorisasi aqidah, yaitu:

Juri I dengan juri II;

Koefisien Realibilitas = 21

2

NN

M

= 2.15

16+16

= 30

32

= 0,94

Juri I dengan juri III;

Koefisien Realibilitas = 21

2

NN

M

= 2.14

16+16

= 28

32

= 0,87

Page 114: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

Juri II dengan juri III;

Koefisien Realibilitas = 21

2

NN

M

= 2.15

16+16

= 30

32

= 0,94

Untuk mengukur rata-rata perbandingan nilai keputusan antar juri,

dihitung dengan rumus komposit reliabilitas. Sebelum itu harus mencari nilai rata-

rata antar juri terlebih dahulu dengan menggunakan rumus:

𝑋 = 𝑥

10

= 0,94+0,87+0,94

3

= 2,75

3

= 0,92

Jadi, nilai rata-rata juri adalah 0,92.

Dengan demikian untuk mengukur Komposit Reliabilitas dapat

menggunakan rumus sebagai berikut:

Komposit Realibilitas = )()1(1

)(

juriantarXN

juriantarXN

= 3.0,92

1+2.0,92

= 2,76

2,84

Page 115: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

= 0,97

Untuk Koefisien Reliability antar juri, yaitu antara juri I (satu) dengan II

(dua), dan juri II (dua) dengan juri III (tiga) nilai yang dihasilkan adalah 0,94,

dengan jumlah kesepakatan 15 item dan ketidaksepakatan 1 item. Untuk juri I

(satu) dengan III (tiga), nilai yang dihasilkan adalah 0,87, dengan kesepakatan 14

item dan ketidaksepakatan 2 item.

Ini berarti bahwa antar juri I (satu) dengan II (dua) dan juri II dengan III,

memperoleh nilai tertinggi yaitu 0,94. Sedangkan untuk juri I (satu) dengan juri

III (tiga) yang memperoleh nilai yang sama (terendah) yaitu 0,87.

Dengan demikian, untuk nilai Komposit Reliabilitas secara

keseluruhannya adalah 0,97 atau 97%, berarti nilai validitasnya sangat tinggi.

Hasil kesepakatan antar juri perkategorisasi (Akhlak)

No Antar Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai

1 Ke 1 dan 2 18 18 0 1

2 Ke 1 dan 3 18 17 1 0,94

3 Ke 2 dan 3 18 17 1 0,94

Dari tabel di atas dapat dilihat nilai kesepakatan antar juri kategorisasi

akhlak. Koefisien kesepakatan antar juri kategorisasi akhlak, yaitu:

Juri I dengan juri II;

Koefisien Realibilitas = 21

2

NN

M

Page 116: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

= 2.18

18+18

= 36

36

= 1

Juri I dengan juri III;

Koefisien Realibilitas = 21

2

NN

M

= 2.17

18+18

= 34

36

= 0,94

Juri II dengan juri III;

Koefisien Realibilitas = 21

2

NN

M

= 2.17

18+18

= 34

36

= 0,94

Untuk mengukur rata-rata perbandingan nilai keputusan antar juri,

dihitung dengan rumus komposit reliabilitas. Sebelum itu harus mencari nilai rata-

rata antar juri terlebih dahulu dengan menggunakan rumus:

𝑋 = 𝑥

10

= 1+0,94+0,94

3

= 2,88

3

= 0,96

Page 117: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

Jadi, nilai rata-rata juri adalah 0,96

Dengan demikian untuk mengukur Komposit Reliabilitas dapat menggunakan

rumus sebagai berikut:

Komposit Realibilitas =)()1(1

)(

juriantarXN

juriantarXN

= 3.0,96

1+2.0,96

= 2,88

2,92

= 0,99

Untuk Koefisien Reliability antar juri, yaitu antara juri I dengan II, nilai

yang dihasilkan adalah 1. sedangkan juri I dengan III, dan juri II dengan juri III,

nilai yang dihasilkan adalah 0,94 dengan jumlah kesepakatan 17 item dan

ketidaksepakatan 1 item.

Ini berarti bahwa antar juri I dengan II, memperoleh nilai yang sempurna

yaitu 1. Sedangkan juri I dengan III dan juri II dengan III memperoleh nilai yang

terendah yaitu 0,94.

Dengan demikian, untuk nilai Komposit Realibilitas secara

keseluruhannya adalah 0,99 atau 99%, berarti nilai validitasnya sangat tinggi.

Hasil kesepakatan antar juri perkategorisasi (Syariah)

No Antar Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai

1 Ke 1 dan 2 10 9 1 0,9

2 Ke 1 dan 3 10 9 1 0,9

3 Ke 2 dan 3 10 10 0 1

Page 118: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

Dari tabel di atas dapat dilihat nilai kesepakatan antar juri kategorisasi

Syariah. Koefisien kesepakatan antar juri kategorisasi Syariah, yaitu:

Juri I dengan juri II;

Koefisien Realibilitas = 21

2

NN

M

= 2.9

10+10

= 18

20

= 0,9

Juri I dengan juri III;

Koefisien Realibilitas = 21

2

NN

M

= 2.9

10+10

= 18

20

= 0,9

Juri II dengan juri III;

Koefisien Realibilitas = 21

2

NN

M

= 2.10

10+10

= 20

20

= 1

Page 119: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

Untuk mengukur rata-rata perbandingan nilai keputusan antar juri,

dihitung dengan rumus komposit reliabilitas. Sebelum itu harus mencari nilai rata-

rata antar juri terlebih dahulu dengan menggunakan rumus:

𝑋 = 𝑥

10

= 0,9+0,9+1

3

= 2,8

3

= 0,93

Jadi, nilai rata-rata juri adalah 0,93

Dengan demikian untuk mengukur Komposit Reliabilitas dapat menggunakan

rumus sebagai berikut:

Komposit Realibilitas =)()1(1

)(

juriantarXN

juriantarXN

= 3.0,93

1+2.0,93

= 2,79

2,86

= 0,98

Untuk Koefisien Reliability antar juri, yaitu antara juri I dengan II, dan I

dengan III nilai yang dihasilkan sama (terendah), yaitu 0,9, dengan jumlah

kesepakatan 9 item dan ketidaksepakatan 1 item. Sedangkan untuk juri II dengan

juri III nilai yang dihasilkan adalah 1, dengan jumlah kesepakatan 10 item.

Dengan demikian, untuk nilaiKomposit Reliabilitas secara keseluruhannya

adalah 0,98 atau 98%, berarti nilai validitasnya sangat tinggi.

Page 120: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

Dan untuk menemukan rincian hasil dari isi pesan dakwah dalam naskah

drama Qasidah Barzanji, maka peneliti akan menampilkan prosentase satu per

satu kategorisasi pesan, dengan menggunakan rumus:

𝑃 =

𝐹

𝑁 𝑋 100%

Prosentasi Pesan

N = 2,94

No. Ketegorisasi Koefisien

Reliabilitas

Prosentase (%)

1 Aqidah 0,97 33%

2 Akhlak 0,99 34%

3 Syariah 0,98 33%

Total 2,94 100%

P = 𝐹

𝑁 x 100%

Aqidah = 0,97

2,94 x 100%

= 33%

Akhlak = 0,99

2,94 x 100%

= 34%

Syariah = 0,98

2,94 x 100%

= 33%

Page 121: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

Dengan demikian, pesan dakwah yang dominan pada dialog Solo Putra di

dalam naskah drama Qasidah Barzanji adalah pesan Akhlak dengan prosentase

34% berdasarkan hasil perhitungan kesepakatan dari ketiga orang juri.

Page 122: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

LAMPIRAN 3

Wawancara Kepada Narasumber (Kordinator Bengkel Teater)

Nama Narasumber :

Hari & Tanggal :

Tempat :

1. Apa yang mendorong WS Rendra untuk mementaskan naskah yang penuh

dengan shalawat & pujian Rasulullah padahal ia belum beragama Islam

pada saat itu?

Jawab: Pada saat salah satu anggotanya, Syu’ Bah Asa sedang

menerjemahkan puisi atau syair-syair al-Barzanji. Rendra membaca syair

itu lalu Rendra tertarik, dan bertanya kepada Syu’ bah Asa, nanti kalau

sudah selesai diterjemahkan, apakah bisa kita pentaskan?, Syu’ Bah Asa,

sebenarnya tidak percaya atas pertanyaan itu, karena Rendra latar

belakangnya dari Katolik.

2. Kapan pertama kali naskah Qasidah Barzanji ini dipentaskan?

Jawab: 23 sampai 24 Juni 1970, di Teater Terbuka, Taman Ismail

Marzuki.

3. Sudah berapa kali naskah ini dipentaskan? Dimana saja?

Jawab: Kurang lebih 10 kali.

1. Tahun 1970, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Page 123: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

2. Gedung Merdeka, Bandung.

3. Gedung Batik Yudonegaran, Yogyakarta.

4. Glora Pancasila, Surabaya.

5. Gedung Bhayangkara, Jember.

6. Gedung Brawidjaja, Malang.

7. Tahun 1971, keliling 6 kota di Aceh.

8. Tahun 1974, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

9. Tahun 2003, Tenis Indor Senayan, Jakarta.

4. Apa tujuan dan manfaat naskah Qasidah Barzanji?

Jawab: Tujuannya untuk mengungkapkan kerinduan kami kepada Nabi

dan orang-orang suci. Manfaatnya agar lebih mencintai Nabi, mengetahui

perjalanan kehidupan Nabi, makna dari syir-syair tesebut.

5. Ada berapa tokoh atau pemain didalam naskah Qasidah Barzanji?

Banyak, sekitar ada 20 orang.

6. Pesan-pesan apa saja yang terdapat didalam naskah Qasidah Barzanji?

Pesan moral, Pesan dakwah juga ada.

7. Konflik apa yang ada didalam Naskah Qasidah Barzanji?

Naskah ini hanya menjelaskan tingkah laku Nabi, memberitahu tentang

kehidupan Nabi.

8. Naskah Qasidah Barzanji ini termasuk drama apa?

Drama religis, dan drama tanpa dialog antar pemain.

Page 124: ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NASKAH DRAMA …

9. Apa menariknya naskah Qasidah Barzanji dari naskah WS Rendra

lainnya?

Naskah ini selain ada dakwah, juga terdapat hiburan didalamnya.

Sedangakan naskah Rendra yang lain, berisi pesan moral, dan biasanya

menceritakan kehidupan yang terjadi di negara kita.