ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf ·...

109
i ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN PT. DJASULA WANGI SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Jenjang Pendidikan Strata 1 Oleh : Faisal Kraus - 0300464854 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bina Nusantara Jakarta 2004

Transcript of ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf ·...

Page 1: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

i

ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA

TERHADAP VOLUME PENJUALAN PT. DJASULA WANGI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Jenjang Pendidikan Strata 1

Oleh :

Faisal Kraus - 0300464854

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bina Nusantara

Jakarta 2004

Page 2: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

ii

Universitas Bina Nusantara Jurusan Manajemen – Fakultas Ekonomi

Persetujuan Skripsi

Yang bertanda tangan di bawah ini , menyatakan bahwa skripsi dengan judul

ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN PT. DJASULA WANGI

Disusun oleh :

Faisal Kraus – 0300464854

telah disetujui dan diterima sebagai salah satu karya ilmiah mahasiswa yang bersangkutan pada Jurusan Manajemen - Fakultas Ekonomi Universitas Bina Nusantara

Jakarta, 7 Februari 2004 Mengetahui, Ketua Jurusan Manajemen Parulian Sihotang, Ph.D

Dosen Pembimbing Budiman Notoatmodjo, Ir., DR Kode Dosen : D1601

Page 3: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

iii

Universitas Bina Nusantara

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Ganjil tahun 2003 / 2004

ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN PT. DJASULA WANGI

Faisal Kraus – 0300464854

Abstrak

PT. Djasula Wangi adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang ekspor minyak atsiri. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menganalisis metode penetapan harga yang diterapkan oleh perusahaan yaitu metode markup pricing pada keempat produknya, sehingga dapat diperoleh suatu hasil berupa gambaran dari markup pricing yang telah diterapkan oleh perusahaan. Kemudian dari harga jual tersebut dapat diukur sampai sejauh mana hubungannya terhadap total volume penjualan perusahaan. Penelitian dilakukan terhadap 4 jenis produk, yaitu: Patchoully oil, Cananga oil, Clove Leaf oil dan Citronella oil. Data yang digunakan adalah Harga pokok tiap jenis produk, harga jual tiap jenis produk serta volume penjualan tiap jenis produk periode Januari 2001 sampai dengan Oktober 2003. Teknik analisis data yang digunakan adalah markup atas harga, markup atas biaya, mean, median, modu, maximum, minimum, analisis korelasi berganda, koefisien determinasi berganda dan regresi berganda. Dari hasil penelitian diperoleh suatu gambaran tentang metode penetapan harga perusahaan dan pengaruhnya terhadap total volume penjualan. Sehingga dapat ditarik suatu simpulan bahwa besarnya persentase nilai markup yang diterapkan perusahaan bersifat tidak tetap tergantung pada kondisi pasar pada saat transaksi sedang diadakan dan diantara nilai-nilai persentase markup tersebut didapat suatu persentase nilai markup yang diperkirakan tepat sehingga dapat meningkatkan volume penjualan. Pada hasil penelitian juga menunjukkan bahwa adanya hubungan antara produk Patchoully oil terhadap total volume penjualan. Disarankan PT. Djasula Wangi lebih memperhatikan kondisi pasar pada saat terjadinya transaksi jual-beli dan nilai-nilai persentase markup yang disarankan oleh penulis juga harus diimbangi dengan kondisi pasar pada saat transaksi diadakan. Perusahaan sebaiknya juga menurunkan harga jual Patchoully oil guna memaksimalkan total volume penjualan perusahaan.

Kata Kunci Harga jual, Volume penjualan, Penetapan harga.

Page 4: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan YME, atas rahmat dan karuniaNya sehingga penulis mampu

menyelasaikan skripsi ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan-kekurangan

dalam segala segi. Oleh karena itu penulis menerima dengan terbuka atas kritik dan saran yang

bersifat membangun untuk menyempurnakan skripsi ini.

Sejak awal penyusunan skripsi ini penulis telah banyak mendapat dukungan, nasehat serta

petunjuk dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini dengan segenap kerendahaan hati,

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang

terkait, yaitu :

- Ibu Dr. Widia Soerjaningsih, Rektor Universitas Bina Nusantara

- Bapak Bahtiar S. Abbas, Ph.D., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Bina Nusantara

- Bapak Parulian Sihotang, Ak, M.Acc, Ph.D., Ketua Jurusan Manajemen Universitas

Bina Nusantara

- Bapak Budiman Notoatmodjo, Ir., DR., selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu dan pikirannya untuk pengarahan, petunjuk, bimbingan dan

dorongan selama penyusunan skripsi. Juga atas kesabaran, pengertian, perhatian,

dan kasih sayang yang beliau berikan terhadap penulis selama penyusunan skripsi ini

- Ibu Febriani Narpati, selaku Direktur Utama PT. Djasula Wangi yang telah

meluangkan waktunya dan memberikan kesempatan bagi penulis untuk melakukan

penelitian di perusahaan yang beliau kelola.

- Orang tua kami yang telah memberikan kehidupan dan kasih sayangnya dari saat

penulis lahir hingga saat ini, serta dukungannya baik moril dan materiil selama

penulis menuntut ilmu dan menyelesaikan skripsi ini.

Page 5: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

v

- Saudara Thomas Ridwanto, dari Universitas Bina Nusantara yang telah banyak

membantu penulis dalam menganalisis korelasi berganda.

- Saudara Christofel Abraham Syauta, dari Sekolah Tinggi Ilmu Komputer London

School Public Relation yang telah banyak membantu penulis dalam penusunan

kalimat selama penyusunan skripsi.

- Saudara Hengky Siringo-ringo, dari Universitas Bina Nusantara yang telah banyak

membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi.

- Saudara Yusfebri Mianta, dari Universitas Gunadharma yang telah banyak mengajari

penulis dalam masalah pengetikan komputer.

- Seluruh rekan-rekan di Fakultas Ekonomi angkatan 1999, yang selalu terus

mendukung penulis.

Semoga segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis akan

mendapatkan limpahan ridho dari Tuhan YME. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini

dapat memberikan manfaat bagi pembaca, mahasiswa ilmu Fakultas Ekonomi Universitas Bina

Nusantara serta bagi kalangan akademik lainya. Amin.

Jakarta, 10 Januari 2004

Penyusun,

[Faisal Kraus]

Page 6: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul i

Halaman Pengesahan ii

ABSTRAK iii

KATA PENGANTAR iv-v

DAFTAR ISI vi-vii

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

ix

x

Bab 1 . PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 3

1.3 Tujuan dan Manfaat 3

1.4 Sistematika Penulisan 4

Bab 2. LANDASAN TEORI

2.1 Pasar 5

2.2 Pemasaran 5

2.3 Bauran Pemasaran

2.3.1 Produk (Product)

2.3.2 Harga (Price)

2.3.3 Tempat (Place) atau Distribusi (Distribution)

2.3.4 Promosi (Promotion)

2.4 Harga

2.4.1 Prosedur Penetapan Harga

2.4.2 Metode Penetapan Harga

2.4.3 Tujuan Penetapan Harga

2.4.4 Peranan Penetapan Harga

2.4.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga

2.5 Kondisi Bisnis Perusahaan

2.6 Kerangka Pemikiran Teoritis

2.7 Metode Penelitian

2.7.1 Jenis dan Metode Penelitian

2.7.2 Teknik Pengumpulan Data

7

7

7

8

8

9

9

12

17

19

20

23

24

25

25

25

Page 7: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

vii

2.7.3 Definisi Operasional dan Instrumen Pengukuran

2.7.4 Teknik Analisis Data

2.7.4.1 Analisis Perhitungan Harga Jual

2.7.4.2 Analisis Pengaruh Harga Terhadap Volume Penjualan

26

26

27

27

Bab 3. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Perkembangan Perusahaan 34

3.2 Kondisi Bisnis Perusahaan 36

3.3 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan 37

Bab 4. HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

4.1 Tujuan dan Metode Penetapan Harga Jual PT. Djasula Wangi 41

4.2 Analisis Penetapan Harga Jual 41

4.2.1 Analisis Penetapan Harga Jual Produk Patchoully oil

4.2.2 Analisis Penetapan Harga Jual Produk Cananga oil

4.2.3 Analisis Penetapan Harga Jual Produk Clove Leaf oil

4.2.4 Analisis Penetapan Harga Jual Produk Citronella oil

4.3 Pengembangan Harga Jual dan Volume Penjualan

4.3.1 Analisis Data

4.4 Hasil Penelitian

43

47

51

55

59

60

66

Bab 5. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan 70

5.2 Saran 72

Daftar Pustaka 74

Lampiran

Riwayat Hidup

Page 8: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1

Tabel 2.2

Tabel 4.1

Tabel 4.2

Tabel 4.3

Tabel 4.4

Tabel 4.5

Tabel 4.6

Tabel 4.7

Definisi Operasional

Instrumen Pengukuran

Lembar Perhitungan Markup Atas Harga & Markup Atas Biaya Pada

Produk Patchoully oil

Lembar Perhitungan Markup Atas Harga & Markup Atas Biaya Pada

Produk Cananga oil

Lembar Perhitungan Markup Atas Harga & Markup Atas Biaya Pada

Produk Clove Leaf oil

Lembar Perhitungan Markup Atas Harga & Markup Atas Biaya Pada

Produk Citronella oil

Lembar Kerja Analisis Data

Hasil Multiple Reggresion

Hasil Markup Pricing

Halaman

26

26

43

47

51

55

60

62

66

Page 9: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Gambar 2.2

Gambar 2.3

Gambar 2.4

Gambar 2.5

Gambar 2.6

Gambar 2.7

Gambar 2.8

Gambar 3.1

Gambar 3.2

Gambar 4.1

Gambar 4.2

Empat P Bauran Pemasaran

Menentukan Kebijakan Penetapan Harga

Prestige Pricing

Price Lining

Kondisi Bisnis Perusahaan

Kerangka Pemikiran

Signifikansi Uji F

Signifikansi Uji t

Kondisi Bisnis PT. Djasula Wangi

Struktur Organisasi Perusahaan

Uji t Variabel: Konstanta, X1, X2, X3 dan X4

Uji Signifikansi F

Halaman

9

12

15

15

23

24

31

33

37

38

64

65

Page 10: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 5

Lampiran 6

Lampiran 7

Lampiran 8

Lampiran 9

Lampiran 10

Lampiran 11

Lampiran 12

Lampiran 13

Lampiran 14

Data Harga Pokok & Harga Jual Produk Patchoully Oil

Hasil Analisis Markup Atas Harga Pada Produk Patchoully Oil

Hasil Analisis Markup Atas Biaya Pada Produk Patchoully Oil

Data Harga Pokok & Harga Jual Produk Cananga Oil

Hasil Analisis Markup Atas Harga Pada Produk Cananga Oil

Hasil Analisis Markup Atas Biaya Pada Produk Cananga Oil

Data Harga Pokok & Harga Jual Produk Clove Leaf Oil

Hasil Analisis Markup Atas Harga Pada Produk Clove Leaf Oil

Hasil Analisis Markup Atas Biaya Pada Produk Clove Leaf Oil

Data Harga Pokok & Harga Jual Produk Citronella Oil

Hasil Analisis Markup Atas Harga Pada Produk Citronella Oil

Hasil Analisis Markup Atas Biaya Pada Produk Citronella Oil

Data Harga Jual Tiap Produk dan Total Volume Penjualan

Tabel Regresi Berganda

Halaman

L1

L3

L4

L5

L7

L8

L9

L11

L12

L13

L15

L16

L17

L19

Page 11: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perekonomian suatu negara dapat dikatakan mengalami perkembangan jika terdapat

usaha pembangunan, baik itu membangun negara secara riil maupun membangun

masyarakat di negara tersebut. Indonesia merupakan salah satu dari negara berkembang di

wilayah Asia Tenggara, meskipun sedang mengalami krisis multidimensi dan sedang

berusaha untuk mengatasinya. Walaupun begitu pemerintah tetap berusaha untuk membuka

kesempatan kepada rakyatnya untuk melakukan pembangunan demi meningkatkan

kemajuan bangsa ini. Peningkatan perekonomian di negara Indonesia sudah banyak

dilakukan oleh pihak pemerintah maupun swasta, salah satunya adalah perusahaan PT.

Djasula Wangi yang bergerak di bidang ekspor.

PT. Djasula Wangi merupakan perusahaan yang memproduksi dan mengekspor minyak

atsiri dari Indonesia. Perusahaan ini telah mendapat reputasi yang baik di pasar internasional

dan telah mengekspor ke berbagai negara di dunia, seperti: Amerika, Inggris, India, Belanda,

Hongkong, Perancis, dan Spanyol. PT. Djasula Wangi memiliki 4 produk, yaitu: Patchoully oil

(minyak nilam), Cananga oil (minyak kenanga), Clove Leaf oil (minyak daun cengkeh) dan

Citronella oil (minyak serai). Akan tetapi volume penjualan PT. Djasula Wangi beberapa

tahun belakangan ini menurun, sehingga menyebabkan penulis untuk menganalisis metode

penetapan harga yang diterapkan oleh perusahaan yaitu metode markup pricing. Dan penulis

juga bermaksud untuk mengukur pengaruh dan hubungan harga jual dari setiap produk

tersebut terhadap volume penjualan PT. Djasula Wangi. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk

mengambil topik ini karena selain sesuai dengan peminatan yang diambil penulis dalam

jurusan manajemen, penulis dapat lebih mengetahui informasi tentang metode penetapan

harga.

Page 12: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

2

Seperti yang kita ketahui harga merupakan satu–satunya elemen bauran pemasaran

paling fleksibel, oleh sebab itu penetapan harga merupakan masalah nomor satu yang paling

banyak dihadapi oleh perusahaan. Perusahaan dalam menangani penetapan harganya

dengan berbagai cara, salah satu yang paling banyak dipakai adalah dengan menambahkan

persentase tertentu dari biaya pada semua barang dalam kelas produk.

Untuk mendapatkan data primer maupun data sekunder yang berkaitan dengan

penelitian, penulis mencarinya dengan cara membaca buku–buku referensi yang aktual dan

melakukan penelitian di lapangan maupun di perusahaan. Dalam melakukan penelitian di

lapangan, penulis mendatangi dan memberikan beberapa pertanyaan kepada pihak–pihak

yang terkait untuk mendapatkan data–data yang jelas dan akurat. Selain itu penulis juga

melakukan pengamatan langsung terhadap kondisi perusahaan secara menyeluruh.

Metode penetapan harga yang tepat dapat meningkatkan volume penjualan. Harga

bukanlah satu-sartunya faktor yang mempengaruhi penjualan tetapi merupakan salah satu

faktor yang penting. Oleh sebab itu metode penetapan harga yang tepat sangatlah

diperlukan.

Maka sehubungan dengan pentingnya metode penetapan harga dengan volume

penjualan PT. Djasula Wangi, maka penulis akan mempelajari dan membahas masalah

tersebut dengan skripsi yang berjudul “ Analisis Hubungan Metode Penetapan Harga

Terhadap Volume Penjualan PT. Djasula Wangi“.

Page 13: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

3

1.2 Identifikasi Masalah

Jadi berdasarkan indikasi-indikasi yang dijabarkan dalam latar belakang di atas, maka

perumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana PT. Djasula Wangi menetapkan metode penetapan harga pada

keempat produknya?

2. Bagaimana hubungan harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan pada produk

Patchoully oil (minyak nilam), Cananga oil (minyak kenanga), Clove Leaf oil

(minyak daun cengkeh) dan Citronella oil (minyak serai) terhadap total volume

penjualan PT. Djasula Wangi?

1.3 Tujuan dan Manfaat

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan diatas maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis metode penetapan harga yang ditetapkan oleh pihak manajemen

PT. Djasula Wangi.

2. Untuk mengetahui besarnya persentase harga markup yang diperkirakan tepat pada

setiap produknya.

3. Untuk mengukur sampai sejauh mana pengaruh dan hubungan dari keempat produk

PT. Djasula Wangi dapat meningkatkan volume penjualannya.

Manfaat dari penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut:

1. Memberikan pemahaman yang berharga mengenai dunia pemasaran sebagai bekal

mempersiapan diri dalam memasuki dunia kerja.

2. Sebagai salah satu sumber acuan para pengambil keputusan di PT. Djasula Wangi

dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat di masa yang akan datang.

3. Sebagai tambahan informasi bagi peneliti lainnya yang ingin meneliti lebih lanjut.

Page 14: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

4

1.4 Sistematika Penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN

Di dalam bab ini menjelaskan latar belakang, identifikasi masalah, tujuan dan

manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan landasan teori yang digunakan sebagai dasar untuk

membahas permasalahan dalam skripsi ini yaitu : Pengertian pasar, pemasaran,

bauran pemasaran, pengertian harga, tujuan penetapan harga dan metode

penetapan harga yang digunakan dalam kegiatan pemasaran. Sehingga

menyimpulkan sesuatu dalam bentuk kerangka pemikiran.

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Di dalam bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat perusahaan, struktur

organisasi dan bidang usaha perusahaan serta kegiatan perusahaan.

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

Bab ini menyajikan hasil pengolahan data, interpretasi, pembahasan masalah

serta rangkuman keseluruhan ke arah perumusan masalah. Alat analisis yang

digunakan untuk menganalisis metode penetapan harga adalah markup atas

harga, markup atas biaya, mean, median, modu, maximum dan minimum

sedangkan untuk mengukur pengaruh dan hubungan antar variabel digunakan

analisis regresi dan korelasi berganda.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan kesimpulan dari pembahasan masalah, kemudian

ditampilkan beberapa saran yang mungkin dapat digunakan oleh PT. Djasula

Wangi.

Page 15: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

5

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pasar

Pada umumnya pasar dipandang sebagai interaksi antara konsumen & produsen. Dari

proses interaksi ini maka timbullah hubungan antara permintaan & penawaran serta harga

pasar yang berlaku. Dengan adanya pasar, perusahaan dapat memasarkan produk yang

dihasilkan.

Berdasarkan pendapat Kotler (2000, p12) pasar terdiri dari semua pelanggan potensial

yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu yang sama, yang mungkin bersedia dan

mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan itu.

Sedangkan menurut pendapat Tjiptono (2001, p59) pasar merupakan tempat pertemuan

antara penjual dan pembeli, di mana barang atau jasa yang ditawarkan untuk dijual dan

terjadilah perpindahan kepemilikan.

2.2 Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu dari keseluruhan kegiatan pokok yang dilakukan oleh

sebuah perusahaan dalam usahanya mengembangkan dan mempertahankan kelangsungan

hidup perusahaannya. Suatu perusahaan yang menghasilkan produk dan jasa tersebut.

Keberhasilan dalam bidang pemasaran akan memudahkan proses pencapaian tujuan yang

telah ditentukan dalam suatu perusahaan.

Menurut pendapat Kotler (2000, p8) pemasaran adalah suatu proses sosial dan

manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan

dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai

dengan pihak lain. Sedangkan menurut pendapat Gitosudarmo (1999, p1) pemasaran dapat

diartikan sebagai suatu kegiatan yang mengusahakan agar produk yang dipasarkannya itu

dapat diterima dan disenangi oleh pasar.

Page 16: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

6

Melihat definisi di atas dapat diartikan pemasaran merupakan kegiatan yang dilakukan

untuk membuat produk yang diciptakan dan dipasarkan dapat diterima dan mampu

memenuhi kebutuhan serta keinginan para konsumen. Berdasarkan pendapat Kotler

(2000,pp8-12), konsep inti dari pemasaran ialah:

a. Kebutuhan.

Kebutuhan adalah suatu keadaan yang dirasakan ingin diperoleh atau suatu

keadaan di mana dirasakan kehilangan dan kebutuhkan ini telah ada di dalam

setiap manusia.

b. Keinginan.

Keinginan adalah hasrat akan pemuas kebutuhan yang spesifik. Keinginan ini

berkaitan erat dengan permintaan seseorang di dalam mengkonsumsi barang

dan jasa.

c. Permintaan.

Permintaan adalah keinginan terhadap suatu produk baik berupa barang maupun

jasa yang didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.

d. Produk.

Orang memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka dengan produk. Produk

adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu

kebutuhan dan keinginan.

e. Pertukaran.

Pertukaran adalah tindakan memperoleh barang yang dikehendaki dari sesorang

dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalan.

f. Transaksi.

Transaksi adalah suatu pertukaran atau suatu perdagangan nilai-nilai antar dua

pihak atau lebih serta menjadi tolak ukur dari pertukaran dan pemasaran.

Page 17: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

7

g. Pasar.

Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau

keinginan tertentu yang sama, yang mungkin bersedia dan mampu

melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan itu.

2.3 Bauran Pemasaran

Berdasarkan pendapat Kotler (2000, p82) bauran pemasaran adalah seperangkat alat

pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar

sasaran. Ada 4 macam tindakan yang akan dilakukan di dalam pemasaran. Perpaduan antara

4 macam tindakan atau variabel tersebut dinamakan bauran pemasaran atau marketing mix.

Jadi dapat dikatakan inti dari bauran pemasaran adalah :

2.3.1 Produk (Product)

Menurut pendapat Kotler (2000, p9) produk adalah segala sesuatu yang dapat

ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Produk-produk yang

dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan.

Menurut pendapat Tjiptono (2001, p95) produk merupakan segala sesuatu yang

ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, digunakan atau dikonsumsi pasar

sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.

2.3.2 Harga (Price)

Harga menurut pendapat Kotler (2000, p82) adalah jumlah uang yang pelanggan

bayarkan untuk produk tertentu. Umumnya harga ditetapkan oleh pembeli dan penjual yang

saling bernegosiasi, penjual akan meminta harga lebih tinggi dari pada yang mereka harap

akan mereka terima dan pembeli akan menawar kurang dari pada yang mereka harap akan

mereka bayarkan. Melalui tawar-menawar, mereka akhirnya akan sampai pada harga yang

dapat diterima. Harga akan dkembangkan secara mendetail oleh penulis dalam landasan

teori ini.

Page 18: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

8

2.3.3 Tempat (Place) atau distribusi (Distribution)

Menurut pendapat Kotler (2000, p82) tempat adalah termasuk berbagai kegiatan yang

dilakukan perusahaan untuk membuat produk dapat diperoleh dan tersedia bagi pelanggan

sasaran. Perusahaan harus mengindentifikasi, merekrut dan menghubungkan berbagai

penyedia fasilitas pemasaran untuk menyediakan produk dan pelayanannya secara efisien

kepada pasar. Menurut Gitosudarmo (1999, p253) distribusi adalah kegiatan yang harus

dilakukan oleh pengusaha untuk menyalurkan, mengirimkan serta menyampaikan barang

yang dipasarkannya itu kepada konsumen.

2.3.4 Promosi (Promotion)

Agar produk dan jasa yang dihasilkan dapat dikenal oleh konsumen maka perlu upaya

untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk tersebut. Oleh karena itu

pemasaran perlu melakukan kegiatan promosi. Menurut pendapat Kotler (2000, p82) promosi

adalah semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan

mempromosikan produknya kepada pasar sasaran. Jadi perusahaan harus mempekerjakan,

melatih dan memotivasi tenaga penjualnya. Sedangkan menurut pendapat Lamb, Hair, Mc

Daniel (2001, p145) promosi adalah komunikasi dari para pemasar yang menginformasikan,

membujuk dan mengingatkan para calon pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi

pendapat mereka dan memperoleh suatu tanggapan.

Page 19: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

9

Adapun skema bauran pemasaran dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Empat P Bauran Pemasaran

Sumber: Kotler (2000, p82)

2.4 Harga

Harga berdasarkan pendapat Tjiptono (2001, p151) adalah satuan moneter atau ukuran

lainnya (termasuk barang atau jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak

kepemilikan/penggunaan suatu barang atau jasa.

Harga menurut Kotler dan Armstrong (1997, p340) adalah jumlah uang yang ditagihkan

untuk suatu produk/jasa. Sedangkan menurut pendapat Lamb, Hair dan Mc Daniel (2001

p268) harga merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan

suatu barang maupun jasa.

2.4.1 Prosedur Penetapan Harga

Berdasarkan pendapat Kotler (2000,pp523-524) perusahaan harus mempertimbangkan

banyak faktor dalam menetapkan kebijakan harganya. Adapun prosedur enam langkah untuk

menetapkan harga :

Bauran Pemasaran(Marketing Mix)

Produk (Product) • Keanekaragaman

Produk • Kualitas • Desain • Bentuk • Merk • Kemasan • Ukuran • Pelayanan • Jaminan • Pengembalian

Harga (Price) • Daftar harga• Rabat • Potongan • Syarat kredit• Jangka

waktu pembayaran

Promosi (Promotion) • Promosi

penjualan • Iklan • Usaha

Penjualan • Hubungan

masyarakat • Pemasaran

langsung

Tempat (Place) • Saluran • Ruang lingkup• Penyortiran • Lokasi • Persediaan • Pengangkutan

Page 20: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

10

1. Memilih tujuan penetapan harga

Pertama-tama perusahaan harus memutuskan apa yang ingin dicapai dengan penawaran

produk tertentu. Jika perusahaan telah memilih pasar sasaran dan penentuan posisi

pasarnya dengan cermat, maka strategi bauran pemasarannya termasuk harga akan

cukup jelas.

2. Menentukan permintaan

Tiap harga yang dikenakan perusahaan akan menghasilkan tingkat permintaan yang

berbeda-beda dan karena itu akan memberikan pengaruh yang berbeda pula pada

tujuan pemasarannya.

3. Memperkirakan biaya

Permintaan menentukan batas harga tertinggi yang dapat dikenakan perusahaan atas

produknya dan biaya perusahaan menentukan batas terendahnya. Perusahaan ingin

menetapkan harga yang dapat menutup biaya produksi, distribusi dan penjualan

produknya, termasuk pengembalian yang memadai atas usaha dan resikonya.

4. Menganalisis biaya, harga dan penawaran pesaing

Dalam rentang harga yang mungkin, yaitu di antara biaya dan permintaan pasar, biaya

pesaing, harga pesaing dan kemungkinan reaksi harga membantu perusahaan

menetapkan harga yang akan dikenakan. Perusahaan perlu mengukur biayanya dengan

biaya pesaing untuk mengetahui apakah biaya produksinya lebih tinggi atau lebih

rendah. Perusahaan juga perlu mengetahui harga dan kualitas penawaran pesaing.

Perusahaan dapat mengirimkan pembelanja & pembanding untuk mengetahui harga

pesaing dan nilai penawarannya. Perusahaan juga dapat memperoleh daftar harga

pesaing, membeli peralatan pesaing kemudian membongkarnya serta menanyai pembeli

bagaimana mereka menilai harga dan kualitas penawaran pesaing.

5. Memilih metode penetapan harga

Perusahaan memecahkan masalah penetapkan harga ini dengan memilih suatu metode

penetapan harga yang menyertakan satu atau beberapa unsur dari ketiga pertimbangan

Page 21: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

11

ini. Metode penetapan harga akan menghasilkan suatu harga tertentu. Berikut metode-

metode penetapan harga, yaitu: penetapan harga markup (markup pricing), penetapan

harga berdasarkan sasaran pembelian (target–return pricing), penetapan harga

berdasarkan nilai yang dipersepsikan (perseived-value pricing), penetapan harga nilai

(value pricing), penetapan harga sesuai harga yang berlaku (going-rate pricing) dan

penetapan harga penutup (sealed-bid pricing).

6. Memilih harga akhir

Metode-metode penetapan harga mempersempit rentang harga yang dipilih perusahaan

untuk menentukan harga akhir. Dalam memilih harga akhir, perusahaan harus

mempertimbangan sebagai faktor tambahan, termasuk penetapan harga psikologis,

pengaruh elemen bauran pemasaran lain terhadap harga, kebijakan penetapan harga

perusahaan dan dampak dari harga terhadap pihak-pihak lain.

Page 22: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

12

Adapun skema prosedur penetapan harga dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.2 Menentukan Kebijakan Penetapan Harga

Sumber: Kotler (2000, p523)

2.4.2 Metode Penetapan Harga

Terdapat beberapa metode penetapan harga yang akan dijabarkan oleh penulis, yaitu:

1. Metode penetapan harga berbasis biaya, yang terdiri dari:

a. Markup pricing

Berdasarkan pendapat Kismono (2001, p351) perusahaan menggunakan

markup pricing dengan cara menjumlah seluruh biaya yang diperlukan dalam

memproduksi produk, kemudian menentukan persentase markup untuk

menutup biaya & memperoleh keuntungan yang diharapkan.

1. Menentukan tujuan

penetapan harga

2. Menentukan Permintaan

3. Memperkirakan biaya

4. Menganalisis biaya, harga

dan penawaran pesaing

5. Memilih metode penetapan

harga

6. Memilih harga akhir

Page 23: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

13

Penetapan harga markup menurut Pappas dan Hirschey (1995,pp214-215)

terbagi atas 2 macam, antara lain:

- Markup atas harga

Yaitu selisih antara harga dan biaya, yang diukur secara relatif terhadap

harga, yang biasanya diekspresikan dalam persentase. Sesuai dengan

rumus:

- Markup atas biaya

Yaitu selisih antara harga dan biaya, yang diukur secara relatif terhadap

biaya, yang biasanya diukur dalam bentuk persentase. Sesuai dengan

rumus:

b. Metode penentuan harga jual normal (Cost plus pricing)

Cost plus pricing (Mulyadi 1997, pp350-351) adalah penentuan harga jual

dengan cara menambahkan laba yang diharapkan di atas biaya penuh untuk

masa yang akan datang untuk memproduksi & memasarkan produk.

Dalam keadaan normal, manajer sebagai penentu harga jual memerlukan

informasi biaya penuh masa yang akan datang sebagai dasar penentu harga

jual produk atau jasa. Metode penentuan harga jual normal seringkali

disebut dengan istilah cost plus pricing, karena harga jual ditentukan dengan

menambah biaya masa yang akan datang dengan suatu persentase markup

atau tambahan diatas jumlah biaya yang dihitung dengan formula tertentu.

Markup atas biaya =Harga jual – Total biaya

Total biaya

Markup atas harga =Harga jual – Total biaya

Harga Jual

Page 24: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

14

c. Analisis pulang pokok (Break Even Point)

Break Even Point (Kismono 2001, p352) adalah suatu metode untuk

menentukan jumlah barang yang harus dijual dengan harga tertentu untuk

menutupi biaya investasi dan memperoleh keuntungan. Dalam pendekatan

ini, perusahaan dapat menilai berbagai tingkat keuntungan dengan mencoba

beberapa alternatif harga.

2. Metode penetapan harga berbasis permintaan menurut pendapat Tjiptono

(2001,pp157-160) yang terdiri dari:

a. Skimming Pricing

Strategi ini ditetapkan dengan jalan menetapkan harga tinggi bagi suatu

produk baru atau inovatif selama tahap perkenalan, kemudian menurunkan

harga tersebut pada saat persaingan mulai ketat.

b. Penetration Pricing

Dalam strategi ini perusahaan berusaha memperkenalkan suatu produk baru

dengan harga rendah dengan harapan akan dapat memperoleh volume

penjualan yang besar dalam waktu relatif singkat.

c. Prestige Pricing

Strategi yang menetapkan harga dapat digunakan oleh pelanggan sebagai

ukuran kualitas suatu barang atau jasa. Dengan demikian bila harga

diturunkan sampai tingkat tertentu, maka permintaan terhadap barang atau

jasa tersebut akan turun. Pada gambar 2.3 menunjukkan bahwa dari titik A

ke B, konsumen menganggap penurunan harga sebagai efek dari tawar-

menawar, karena itu mereka membeli dalam jumlah yang lebih banyak. Akan

tetapi dari titik B ke C, mereka meragukan kualitas dan prestige dari suatu

Break Event Point =Total Fixed Cost

Price per unit – Variable Cost per unit

Page 25: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

15

barang atau jasa yang bersangkutan, sehingga mereka akan mengurangi

pembeliannya.

Gambar 2.3 Prestige Pricing

Sumber: Tjiptono (2001, p159)

d. Price Lining

Price Lining digunakan apabila perusahaan menjual produk lebih dari satu

jenis. Harga untuk lini produk tersebut bisa bervariasi dan ditetapkan pada

tingkat harga tertentu yang berbeda, misalnya harga suatu produk

ditetapkan pada tingkat harga Rp 50.000; Rp 79.000 dan Rp 99.000. Pada

gambar 2.4 menunjukan bahwa permintaan bersifat elastis pada masing-

masing tingkat harga, tetapi inelastis di antara berbagai tingkat harga

tersebut.

Gambar 2.4 Price Lining

Sumber: Tjiptono (2001, p159)

Harga A Po B C Kuantitas

Harga P1

P2

p3

Kuantitas

Page 26: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

16

e. Odd-Even Pricing

Strategi yang menetapkan harga yang besarnya mendekati jumlah genap

tertentu, misalnya: di supermarket sering dijumpai harga suatu produk

sebesar Rp 1.595 dan Rp 9.975.

f. Demand-Backward Pricing

Suatu strategi penetapan harga berdasarkan suatu target harga tertentu,

kemudian perusahaan menyesuaikan kualitas komponen-komponen

produknya, seperti: produk shopping goods.

g. Bundle Pricing

Merupakan strategi pemasaran dua atau lebih produk dalam satu harga

paket. Misalnya: travel agency menawarkan paket liburan mencangkup

transportasi, akomodasi dan konsumsi.

3. Metode penetapan harga berbasis persaingan berdasarkan pendapat Tjiptono

(2001,pp164-166) yang terdiri dari:

a. Customary Pricing

Metode ini digunakan untuk produk-produk yang harganya ditentukan oleh

faktor-faktor seperti tradisi, saluran distribusi yang terstandarisasi atau faktor

persaingan. Contoh: produk bahan pangan.

b. Above, At, or Below Market Pricing

Above market pricing dilaksanakan dengan jalan menetapkan harga yang

lebih tinggi daripada harga pasar. Metode ini sering digunakan oleh

perusahaan yang sudah memiliki reputasi, seperti: perusahaan jam tangan

rolex. Dalam at market pricing, harga ditetapkan sebesar harga pasar, yang

sering kali dikaitkan dengan harga pesaing, seperti: produsen kemeja arrow.

Sedangkan below market pricing menetapkan harganya di bawah harga

pasar dan banyak diterapjan oleh produsen produk-produk generik dan

pengecer yang menjual produk dengan private brand, seperti: hero

Page 27: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

17

supermarket mengecerkan produk gula, beras dan makanan kecil dengan

harga yang lebih murah dari produk pesaing nasional.

c. Loss Leader pricing

Strategi dimana perusahaan menjual harga suatu produk di bawah biayanya,

dengan tujuan bukan untuk meningkatkan penjualan tetapi untuk menarik

konsumen.

2.4.3 Tujuan Penetapan Harga

Pada dasarnya terdapat 5 jenis tujuan penetapan harga. Berdasarkan pendapat Tjiptono

(2001,pp152-153) 5 jenis tujuan penetapan harga tersebut ialah:

1. Tujuan Berorientasi pada Laba

Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga

yang dapat menghasilkan laba yang paling tinggi. Tujuan ini dikenal dengan istilah

maksimisasi laba. Dalam era persaingan global yang kondisinya sangat kompleks dan

banyak variabel yang berpengaruh terhadap daya saing setiap perusahaan, maksimisasi

laba sangat sulit dicapai, karena sukar sekali untuk dapat memperkirakan secara akurat

jumlah penjualan yang dapat dicapai pada tingkat harga tertentu. Dengan demikian,

tidak mungkin suatu perusahaan dapat mengetahui secara pasti tingkat harga yang

dapat menghasilkan laba maksimum.

2. Tujuan Berorientasi pada Volume

Selain tujuan berorientasi pada laba, ada pula perusahaan yang menetapkan harganya

berdasarkan tujuan yang berorientasi pada volume tertentu atau yang biasa dikenal

dengan istilah volume pricing objectives. Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat

mencapai target volume penjualan (dalam ton, kg, unit, dan lain-lain), nilai penjualan

(Rp) atau pangsa pasar (absolut maupun relatif). Tujuan ini banyak diterapkan oleh

perusahaan penerbangan, lembaga pendidikan, perusahan tour and travel, pengusaha

bioskop dan pemilik bisnis pertunjukan lainnya, serta penyelenggaraan seminar-seminar.

Bagi sebuah perusahaan penerbangan, biaya penerbangan untuk satu pesawat yang

Page 28: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

18

terisi penuh maupun yang hanya terisi separuh tidak banyak berbeda. Oleh karena itu,

banyak perusahaan penerbangan yang berupaya memberikan insentif berupa harga

spesial agar dapat meminisasikan jumlah kursi yang tidak tersisi.

3. Tujuan Berorientasi pada Citra

Citra (image) suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan harga.

Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan

citra prestisius. Sementara itu harga rendah dapat digunakan untuk membentuk citra

nilai tertentu (image of value), misalnya dengan memberikan jaminan bahwa harganya

merupakan harga yang terendah disuatu wilayah tertentu. Pada hakikatnya, baik

penetapan harga tinggi maupun rendah bertujuan untuk meningkatkan persepsi

konsumen terhadap keseluruhan bauran produk yang ditawarkan perusahaan.

4. Tujuan Stabilisasi Laba

Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu perusahaan

menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan pula harga mereka.

Kondisi seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam industri-

industri tertentu yang produknya sangat terstandarisasi seperti: minyak bumi. Tujuan

stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan

yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri (industry

leader).

5. Tujuan-tujuan Lainnya

Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing, memperoleh

loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang atau menghindari campur tangan

pemerintah. Organisasi non-profit juga dapat menetapkan tujuan penetapan harga yang

berbeda, misalnya untuk mencapai partial cost recovery, full cost recovery atau untuk

menetapkan social price.

.

Page 29: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

19

2.4.4 Peranan Penetapan Harga

Harga mempunyai peranan penting dalam keberhasilan pemasaran produk dan

kelangsungan hidup perusahaan. Peranan harga dalam keberhasilan pemasaran produk &

kelangsungan hidup perusahaan berdasarkan pendapat Sutojo (2001,pp64-69) adalah

sebagai berikut:

1. Harga adalah salah satu faktor penentu jumlah permintaan produk di pasar.

Dalam kehidupan sehari-hari permintaan produk dapat bersifat elastis atau tidak

elastis terhadap perubahan harga. Permintaan dapat dikatakan elastis terhadap harga

apabila permintaan berubah setiap kali harga turun atau naik. Sedangkan harga

dikatakan tidak elastis apabila permintaan tidak atau tidak banyak berubah karena

perubahan harga. Termasuk dalam kategori produk yang elastis terhadap perubahan

harga adalah barang/jasa yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan sekunder,

misalnya barang /jasa rekreasi atau barang/jasa kebutuhan rumah tangga. Oleh karena

sifat kebutuhan akan barang/jasa tersebut tidak mendesak apabila terjadi kenaikan

harga maka banyak konsumen akan menunda, mengurangi jumlah atau menghentikan

pemakaiannya.

2. Harga menetukan jumlah hasil penjualan & keuntungan.

Hasil penjualan produk yang diterima perusahaan setiap masa tertentu sama

dengan jumlah satuan yang terjual kali harga per satuan produk. Sedangkan keuntungan

yang diperoleh setiap masa tertentu sama dengan hasil penjualan dikurangi jumlah biaya

yang ditanggung perusahaan dalam masa yang sama.

3. harga dapat mempengaruhi segmen pasar yang dapat ditembus perusahaan.

Melebarkan sayap pemasaran produk dengan memasuki segmen pasar lain yang

belum digarap sebelumnya dapat menambah jumlah keuntungan. Salah satu segmen

pasar di banyak negara yang dipergunakan sebagai sasaran melebarkan jangkauan

pemasaran produk adalah segmen pasar tingkat bawah.

Page 30: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

20

4. Harga dalam strategi harga mempengaruhi keberhasilan distribusi produk.

Harga per satuan produk, struktur potongan harga dan syarat pembayaran

mempunyai peranan penting terhadap kesediaan distributor mendistribusikan produk.

dimana harga tersebut harus kompetitif dalam arti tidak terlalu besar bedanya dengan

harga produk saingan yang setaraf. Apabila perbandingan harga tersebut terlalu besar

maka kelancaran penjualan produk yang bersangkutan dapat terhambat. Akibatnya

resiko yang ditanggung distributor menjadi lebih besar dibandingkan dengan apabila

mereka mendistribusikan produk lain yang lebih laku. Hal itu dapat menimbulkan

keseganan distributor mendistribusikan produk yang bersangkutan, apalagi jika syarat

penjualan adalah kredit penjualan & bukan konsinyasi.

2.4.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi penetapan harga (Tjiptono2001, p154), yaitu:

1. Faktor Internal Perusahaan, yang terdiri dari:

A. Tujuan Pemasaran Perusahaan

Faktor utama yang menetukan dalam penetapan harga adalah tujuan pemasaran

perusahaan. Tujuan tersebut bisa berupa maksimisasi laba, mempertahankan

kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar yang besar, menciptakan

kepemimpinan dalam hal kualitas, mengatasi persaingan, melaksanakan tanggung

jawab sosial dan lain-lain.

B. Strategi Bauran Pemasaran

Harga hanyalah salah satu komponen dari bauran pemasaran. Oleh karena itu,

harga perlu dikoordinasikan dan saling mendukung dengan bauran pemasaran

lainnya, yaitu: produk, distribusi dan promosi.

C. Biaya

Biaya merupakan faktor yang menetukan harga minimal yang harus ditetapkan

agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Oleh karena itu, setiap perusahaan pasti

menaruh perhatian besar pada aspek struktur biaya (tetap dan variabel), serta jenis-

Page 31: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

21

jenis biaya lainnya, seperti out-of-pocket cost, incremental cost, opportunity cost,

controllable cost dan replacement cost.

D. Organisasi

Manajemen perlu memutuskan siapa di dalam organisasi yang harus menetapkan

harga. Setiap perusahaan menangani masalah penetapan harga menurut caranya

masing-masing. Pada perusahaan kecil, umumnya harga ditetapkan oleh manajemen

puncak. Pada perusahaan besar, seringkali masalah penetapan harga ditangani oleh

divisi atau manajer suatu lini produk. Dalam pasar indutri, para wiraniaga

(salespeople) diperkenankan untuk bernegosiasi dengan pelanggannya guna

menetapkan rentang (range) harga tertentu. Dalam industri di mana penetapan

harga merupakan faktor kunci (misalnya: perusahaan minyak & penerbangan luar

angkasa), biasanya setiap perusahaan memiliki departemen penetapan tersendiri

yang bertanggung jawab kepada departmen pemasaran atau manajemen puncak.

Pihak-pihak lain yang memiliki pengaruh terhadap penetapan harga adalah manajer

penjualan, manajer produksi, manajer keuangan dan akuntan.

2. Faktor Lingkungan Eksternal, yang terdiri dari:

A. Sifat Pasar dan Permintaan

Setiap perusahaan perlu memahami sifat pasar dan permintaan yang

dihadapinya, apakah temasuk pasar persaingan sempurna, persaingan monopolistik,

oligopoli atau monopoli. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah elastisitas

permintaan.

B. Persaingan

Ada lima kekuatan pokok yang berpengaruh dalam persaingan suatu industri,

yaitu persaingan dalam industri yang bersangkutan, produk substitusi, pemasok,

pelanggan dan ancaman pendatang baru. Informasi-informasi yang dibutuhkan

untuk menganalisis karakteristik persaingan yang dihadapi antara lain meliputi:

Page 32: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

22

Jumlah perusahaan dalam industri.

Bila hanya ada satu perusahaan dalam industri, maka secara teoritis perusahaan

yang bersangkutan bebas menetapkan harganya seberapa pun. Akan tetapi

sebaliknya, bila industri terdiri atas banyak perusahaan, maka persaingan harga

terjadi. Bila produk yang dihasilkan tidak terdiferensiasi, maka hanya pemimpin

industri yang leluasa menetukan perubahan harga.

Ukuran relatif setiap anggota dalam industri.

Bila perusahaan memiliki pangsa pasar yang besar, maka perusahaan yang

bersangkutan dapat memegang inisiatif perubahan harga. Bila pangsa pasarnya

kecil, maka hanya menjadi pengikut.

Diferensiasi produk.

Bila perusahaan berpeluang melakukan diferensiasi dalam industrinya, maka

perusahaan tersebut dapat mengendalikan aspek penetapan harganya, bahkan

sekalipun perusahaan itu kecil dan banyak pesaing dalam industri.

Kemudahan untuk memasuki industri yang bersangkutan.

Bila suatu industri mudah untuk dimasuki, maka perusahaan yang ada sulit

mempengaruhi atau mengendalikan harga. Sedangkan bila ada hambatan masuk

ke pasar (barrier to market entry), maka perusahaan-perusahaan yang sudah

ada dalam industri tersebut dapat mengendalikan harga. Hambatan masuk ke

pasar dapat berupa:

• Persyaratan teknology

• Investasi modal yang besar

• Ketidaktersediaan bahan baku pokok/utama

• Skala ekonomis yang sudah dicapai perusahaan-perusahaan yang telah

ada dan sulit diraih oleh para pendatang baru

• Kendali atas sumber daya alam oleh perusahaan-perusahaan yang sudah

ada

Page 33: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

23

C. Unsur-unsur Lingkungan Eksternal Lainnya

Selain faktor-faktor di atas, perusahaan juga perlu mempertimbangkan faktor

kondisi ekonomi (inflasi, resesi dan tingkat bunga), kebijakan dan peraturan

pemerintah serta aspek sosial (kepedulian terhadap lingkungan).

2.5 Kondisi Bisnis Perusahaan

Menurut pendapat Freddy Rangkuti (2003, p11) sebelum kita menganalisis kondisi bisnis

suatu perusahaan, kita perlu mengetahui terlebih dahulu keunggulan bersaing yang dimiliki,

atau yang diciptakan dan menempatkannya pada masing-masing unit bisnis sesuai dengan

teori Michael Porter. Penciptaan keunggulan bersaing tersebut mengacu pada pemain baru

yang masuk di industri, kekuatan daya beli konsumen, kekuatan pemasok, serta produk

subindustri sejenis yang dapat dianggap sebagai pesaing. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada gambar berikut:

Gambar 2.5 Kondisi Bisnis Perusahaan

Sumber: Freddy Rangkuty (2003, p11)

Pemain Baru

Kekuatan Pemasok

Kekuatan Pembeli

Produk Pengganti

Persaingan Industri

Page 34: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

24

2.6 Kerangka Pemikiran Teoritis

Gambar 2.6 Kerangka Pemikiran

Sumber: Data setelah diolah oleh penulis.

PT. Djasula Wangi dalam menjalankan salah satu strategi pemasarannya yaitu

menetapkan harga jual produk. Dengan menggunakan metode penetapan harga markup

pricing pada keempat produknya, yaitu: Patchoully oil (minyak nilam), Cananga oil (minyak

kenanga), Clove Leaf oil (minyak daun cengkeh) dan Citronella oil (minyak serai), maka

didapat suatu harga jual dari keempat produk tersebut. Kemudian dianalisis harga jual

markup tersebut dan pengaruh serta hubungannya terhadap volume penjualan perusahaan

dengan menggunakan mean, median, modu, maximum, minimum, analisis regresi dan

korelasi berganda, yang pada akhirnya didapat suatu gambaran tentang harga jual

Strategi pemasaran

Metode penetapan harga

Markup Pricing

Clove Leaf oil Patchoulli oil Cananga oil Citronella oil

Total Volume penjualan PT. Djasula Wangi

Page 35: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

25

perusahaan (markup) serta produk mana yang paling mempengaruhi berdasarkan harga

jualnya terhadap total volume penjualan PT. Djasula Wangi itu sendiri.

2.7 Metode Penelitian

2.7.1 Jenis dan Metode Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka jenis dan metode penelitian yang digunakan

adalah menggunakan metode deskriptif jenis survey, yaitu mengkaji metode penetapan

harga yang dilakukan oleh PT. Djasula Wangi dan menganalisis pengaruh & hubungan dari

keempat produk perusahaan terhadap volume penjualan di dalam penerapan strategi

pemasaran.

2.7.2 Teknik Pengumpulan Data

Bila dilihat dari cara perolehan data, maka pengumpulan data dapat menggunakan data

primer dan data sekunder. Sedangkan bila dilihat dari segi teknik pengumpulan data dapat

dilakukan dengan wawancara (interview) dan pengamatan (observasi).

a. Studi Pustaka

Dalam hal ini penulis berusaha untuk memperoleh data sekunder dari buku-buku dan

literatur yang bersifat teoritis yang berkaitan dengan pemasaran, harga, metode

penetapan harga dan lain-lain sebagai bahan acuan dalam penulisan skripsi ini.

b. Studi lapangan

Untuk memperoleh data primer yang diperlukan, penulis mengadakan penelitian

lapangan dengan cara :

a. Wawancara

Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara langsung

kepada pihak-pihak yang terkait dengan objek yang diteliti.

b. Observasi ( Pengamatan )

Penulis mengadakan pengamatan langsung ke perusahaan yang menjadi objek

penelitian.

Page 36: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

26

2.7.3 Definisi Operasional dan Instrumen Pengukuran

Tabel 2.1 Definisi Operasional

No. Variabel Definisi

1. Harga pokok Harga pada suatu produk sebelum ditambahkan laba yang

diharapkan.

2. Harga jual Harga jual ini merupakan harga produk yang disepakati

oleh perusahaan dan ditawarkan kepada konsumen. Harga

jual ini terbentuk dari harga pokok ditambah dengan laba

yang diharapkan.

3. Volume penjualan Jumlah produk yang berhasil dijual kepada konsumen

dalam priode tertentu.

Sumber: Data setelah diolah oleh penulis.

Tabel 2.2 Instrumen Pengukuran

No. Instrumen pengukuran Definisi

1. Markup atas harga Penambahan persentase tertentu dari harga pokok,

sehingga didapat suatu harga jual.

2. Markup atas biaya Penambahan persentase tertentu dari biaya keseluruhan.

3. Analisis regresi dan

korelasi berganda

Suatu analisis yang digunakan untuk mengukur kekuatan

hubungan antara 2 variabel atau lebih.

Sumber: Data setelah diolah oleh penulis.

2.7.4 Teknik Analisis Data

Penganalisaan terhadap data yang diperoleh, menggunakan metode markup pricing

untuk menganalisis metode penetapan harga yang digunakan oleh perusahaan dalam

menetapkan harga jual produknya serta menggunakan analisis regresi dan korelasi berganda

untuk mengetahui sampai sejauh mana hubungan antara harga jual dari keempat produk

Page 37: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

27

perusahaan terhadap volume penjualan PT. Djasula Wangi, analisis digunakan dengan

menggunakan program SPSS (Statistical Product Service and solution) versi 11.0.

2.7.4.1 Analisis Perhitungan Harga Jual

Setelah data harga pokok dan harga jual diperoleh maka langkah berikutnya adalah

menganalisis besarnya nilai markup yang diterapkan oleh perusahaan. Adapun perhitungan

markup atas biaya dan markup atas harga (Pappas dan Hirschey 1995, pp214-245) dapat

dihitung dengan rumus:

Statistik deskriptif dalam analisis nilai markup:

1. Mean untuk mencari rata-rata nilai dari suatu kelompok data.

Rumus mean (Supranto2001, p86):

n

xx ∑=_

Dengan: _

x = rata-rata (mean)

x = nilai dari data markup

n = banyak data yang diperoleh

2. Median adalah satu nilai yang tepat pada pertengahan data yang telah diurutkan dari nilai

terkecil sampai nilai terbesar.

Rumus median (Supranto2001, pp97-99) adalah:

Jika n ganjil 1+= kXMd , dimana: 12 += kn , 2

1−=

nk

Jika n genap 2

1++= kk XX

Md , dimana: kn 2= , 2nk =

Markup atas biaya =Harga jual – Total biaya

Total biaya

Markup atas harga =Harga jual – Total biaya

Harga Jual

Page 38: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

28

Keterangan: n = Jumlah data.

k = Suatu bilangan konstan.

3. Mode atau modus (Supranto 2001, p104): merupakan nilai yang mempunyai frekuensi

tertinggi atau nilai yang paling banyak terjadi di dalam suati kelompok nilai.

4. Maximum dan minimum: merupakan nilai tertinggi dan terendah dari data yang

dimasukkan.

2.7.4.2 Analisis Pengaruh Harga Terhadap Volume Penjualan

Untuk mengetahui apakah penetapan harga telah mencapai tujuan yang diinginkan

perusahaan, maka dilakukan analisis statistik deskriptif analisis korelasi sederhana, korelasi

berganda, analisis koefisien determinasi berganda & analisis koefisien regresi dari data yang

diperoleh, yaitu: Data harga jual perusahaan pada produk Patchoully oil (minyak nilam),

Cananga oil (minyak kenanga), Clove Leaf oil (minyak daun cengkeh), Citronella oil (minyak

serai) dan total volume penjualan perusahaan selama 3 tahun terakhir.

1. Analisis data dengan statistik Deskriptif.

• Mean digunakan untuk mengetahui nilai rata-rata dari data yang telah

dimasukkan.

• Standart deviasi untuk mengetahui batas-batas penyimpangan yang terdiri dari

dua yaitu: batas atas & batas bawah.

2. Analisis koefisien korelasi sederhana & berganda.

a. Koefisien korelasi sederhana memberikan ukuran keeratan hubungan antara

nilai-nilai y dengan nilai-nilai peubah bebas x dalam persamaan regresi.

Koefisien korelasi sederhana disimbolkan dengan “ r ” dan dirumuskan

(Supranto2001, p153) sebagai berikut:

Page 39: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

29

( ) ( )∑ ∑∑ ∑∑ ∑ ∑

−−

−=

2222 yynxxn

yxxynr

b. Koefisien korelasi berganda memberikan ukuran keeratan dalam persamaan

regresi. Koefisien korelasi berganda disimbolkan dengan “ R “, dan

dirumuskan (Supranto2001, p191) sebagai berikut:

( ){ } ( ){ } ( ){ } ( ){ }∑

∑∑∑∑ +++= 2

44332211 ....y

yxbyxbyxbyxbR

Nilai koefisien korelasi atau R ini paling sedikit –1 dan paling besar 1. jadi

jika R = koefisien korelasi, maka nilai dapat dinyatakan (Supranto2001,

p152) sebagai berikut: -1«R«1, artinya:

- Bila R = 0, hubungan x dan y lemah sekali atau tidak ada

hubungan.

- Bila R = 1, hubungan x dan y sempurna dan positif (mendekati 1,

yaitu hubungan sangat kuat dan positif).

- Bila R = -1, hubungan x dan y lemah sekali atau tidak ada

hubungan.

• Adapun pedoman (Sugiyono2002, p183) yang digunakan

dalam memberikan interpretasi koefisien korelasi:

R = 0,00 - 0,199 artinya tingkat hubungan sangat

lemah.

R = 0,20 – 0,399 artinya tingkat hubungan lemah.

R = 0,40 – 0,599 artinya tingkat hubungan sedang.

R = 0,60 – 0, 799 artinya tingkat hubungan kuat.

R = 0,80 – 1,000 artinya tingkat hubungan sangat

kuat.

Page 40: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

30

• Signifikasi hasil korelasi.

Setelah angka korelasi didapat, maka bagian kedua dari

output adalah menguji apakah angka korelasi yang diperoleh

benar-benar signifikan & dapat digunakan untuk

menjelaskan 2 variabel.

Hipotesis:

H0 = Tidak ada hubungan (tidak signifikan) antara

variabel dependen dengan variabel independen.

H1 = Ada hubungan (signifikan) antara variabel

dependen dengan variabel independen.

Dasar pengambilan keputusan: berdasarkan probabilitas:

- Jika probabilitas > 0.05, maka H0 diterima.

- Jika probabilitas ≤ 0.05, maka H0 ditolak.

3. Analisis Koefisien Determinasi & Regresi Berganda.

• Koefisien determinasi berganda untuk mengukur besarnya sumbangan X1 , X2, X3

dan X4 terhadap variasi atau naik turunnya Y. Koefisien determinasi berganda

(Supranto2001, p191) dapat dirumuskan sebagai berikut:

( ){ } ( ){ } ( ){ } ( ){ }∑

∑∑∑∑ +++= 2

443322112 ....y

yxbyxbyxbyxbR

• Uji F dengan menggunakan tabel ANOVA (Analysis of Variance) dilakukan untuk

menguji apakah ada pengaruh dari X1 , X2, X3 dan X4 terhadap Y.

Hipotesis:

H0 = Tidak ada pengaruh (Tidak signifikan) antara X1 , X2, X3 dan X4

terhadap Y.

Page 41: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

31

H1 = Ada pengaruh (signifikan) antara X1 , X2, X3 dan X4 terhadap Y.

Dasar pengambilan keputusan:

a. Berdasarkan perbandingan F hitung dengan F tabel:

- Jika F hitung ≥ F tabel maka H0 ditolak.

- Jika F hitung < F tabel maka H0 diterima.

Ho diterima

Ho ditolak

)1( −− knkF α

Gambar 2.7 Signifikansi Uji F

Sumber: Husaini Usman & R. Purnomo Setiady Akbar (2003, p124)

F hitung (Supranto2001, p262) dapat dirumuskan :

)1)(1(/

2

2

−−−=

KNRKRFhitung

Keterangan : R2 = Koefisien determinasi berganda

K = Jumlah variabel independen

N = Jumlah data

F tabel bisa dihitung pada )1( −−knFα , dimana α = tingkat signifikansi = 5%

b. Berdasarkan probabilitas:

- Jika probabilitas > 0.05, maka H0 diterima.

- Jika probabilitas ≤ 0.05, maka H0 ditolak & H1 diterima.

Page 42: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

32

• Analisis Regresi Berganda (Multiple Regresion), digunakan untuk mengetahui

pengaruh harga jual perusahaan pada produk Patchoully oil (minyak nilam),

Cananga oil (minyak kenanga), Clove Leaf oil (minyak daun cengkeh) dan

Citronella oil (minyak serai) terhadap volume penjualan PT. Djasula Wangi.

Menurut pendapat Husaini Usman dan R. Purnomo Setiady Akbar (2003, p242)

persamaan garis regresi berganda adalah:

Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4

Dimana :

Y = Total volume penjualan PT. Djasula Wangi (Variabel terikat/dependen)

a = Konstanta

b = Koefisien regresi

x1 = Harga jual Patchoully oil (minyak nilam)

x2 = Harga jual Cananga oil (minyak kenanga)

x3 = Harga jual Clove Leaf oil (minyak daun cengkeh)

x4 = Harga jual Citronella oil (minyak serai)

• Signifikansi koefisien regresi berganda.

Hipotesis :

H0 = Variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen

H1 = Variabel independen mempengaruhi variabel dependen

Dasar pengambilan keputusan :

1. Berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel :

- Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak

- Jika -t tabel ≤ t hitung ≤ +t tabel maka H0 diterima

Page 43: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

33

Ho diterima

Ho ditolak Ho ditolak

)1(2

−−− knt α )1(2

−−+ knt α

Gambar 2.8 Signifikansi Uji t

Sumber : Husaini Usman & R. Purnomo Setiady Akbar (2003,p124)

t hitung (Supranto2001, p205) dapat dirumuskan:

Sbbthitung =

keterangan : b = konstanta

Sb =simpangan baku

Uji dilakukan dua sisi, t tabel bisa dihitung pada tabel )1(2

−− kntα dimana α =

tingkat signifikansi = 5% dan derajat kebebasan dF = n - k - 1

2. Berdasarkan probabilitas.

- Jika probabilitas > 0.05, maka H0 diterima.

- Jika probabilitas ≤ 0.05, maka H0 ditolak.

Page 44: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

34

BAB 3

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Perkembangan Perusahaan

PT. Djasula Wangi didirikan oleh (Alm.) Bpk. Djohan Narpati pada tahun 1962, dengan

berkantor pusat di Jl. Garuda No. 99, Kemayoran Jakarta 10620. Dan memiliki pabrik-pabrik

pengolahan beserta kantor-kantor cabang di Bogor, Sukabumi, Bandung, Garut, Purwokerto,

Semarang, Solo, Surabaya, Banyuwangi, Medan, Bali serta Aceh. Dengan memiliki lebih dari

1000 orang staff tenaga ahli dan diperkuat dengan lebih dari 100 alat transportasi pribadi

seperti mobil kantor maupun truk pengangkut yang tersebar di beberapa kantor wilayah dan

pabriknya. PT. Djasula Wangi telah menjadi yang terdepan dalam bidang produksi dan

eksportir minyak-minyak atsiri yang berkualitas dan diolah dari hasil kekayaan alam

Indonesia. Perusahaan tersebut pada tahun 2001 tercatat memiliki laba sebesar Rp.

8.629.428.000 dengan total volume penjualan sebanyak 775 ton. Sedangkan pada tahun

2002 tercatat memiliki laba sebesar Rp. 10.466.874.000 dengan total volume penjualan

sebanyak 706 ton. Dan yang terakhir pada tahun 2003 (sampai dengan bulan Oktober) PT.

Djasula Wangi memiliki laba sebesar Rp. 6.613.996.000 dengan total volume penjualan

sebanyak 584 ton.

PT. Djasula Wangi memiliki reputasi yang sangat baik di pasaran internasional dan secara

teratur melaksanakan ekspor produknya ke berbagai negara di dunia, seperti: Amerika,

Inggris, India, Belanda, Hongkong, Perancis dan Spanyol. Untuk dapat menjaga ketepatan

penawaran dari bahan-bahan mentah yang selanjutnya akan diproses menjadi minyak atsiri,

perusahaan mengelola perkebunan dan penanaman dengan jumlah lebih dari 2000 hektar

yang berada di pulau Sumatera, Jawa dan Bali. Dan untuk beberapa bahan pokok

perusahaan terkadang juga membelinya dari para petani lokal.

Page 45: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

35

Pada saat ini, PT. Djasula Wangi sedang melakukan riset terhadap bahan-bahan mentah

dan tanaman-tanaman obat-obatan yang memiliki peluang terwujudnya produksi dan ekspor

dari minyak-minyak atsiri baru. PT. Djasula Wangi merupakan anggota dari:

− International Federation of Essential Oils and Aroma Traders (IFEAT)

− Chambers OF Commerce and Industry Jakarta (KADIN)

− Indonesian Essential Oil Trade Association (INDESSOTA)

Kepercayaan terhadap PT. Djasula Wangi dapat dilihat dengan dipilihnya Presiden

Direktur dari PT. Djasula Wangi yaitu (Alm.) Bpk. Djohan Narpati sebagai ketua dari

Indonesian Essential Oil Trade Association (INDESSOTA) selama beberapa tahun dan beliau

juga merupakan anggota aktif dari KADIN Jakarta semasa hidupnya. Dengan pengalaman

selama lebih dari 35 tahun dalam bidang ekspor minyak atsiri, PT. Djasula Wangi merupakan

perusahaan yang tertua di Indonesia yang menangani bidang ini dan dapat dikatakan telah

berhasil memanfaatkan hasil kekayaan alam Indonesia yang ada dan mengubahnya sehingga

menjadi suatu produk yang memiliki nilai jual tinggi di pasaran internasional.

Minyak atsiri atau Essential Oil terdapat di dalam tumbuh-tumbuhan, kadang-kadang

pada kayu, kulit kayu, daun maupun bunganya. Bersifat mudah larut dalam pelarut organik,

tapi tidak larut dalam air dan diproses dengan cara destilasi uap (steam destilation). Minyak

atsiri digunakan dalam 3 kegunaan, yaitu: untuk makanan, toiletries dan obat-obatan. Dalam

makanan minyak atsiri biasanya dipakai sebagai penyedap seperti: minyak lemon, jeruk dan

jahe. Dalam toiletries biasanya digunakan untuk bahan dasar pembuatan minyak wangi,

seperti: minyak kenanga dan minyak nilam. Essential Oil ini juga bisa digunakan untuk

pembuatan dasar dari pasta gigi. Sedangkan dalam obat-obatan, minyak atsiri tidak saja

digunakan sebagai bahan dasar dari obat-obatan tapi juga dapat digunakan sebagai aroma

terapi, seperti: minyak cengkeh digunakan untuk pengobatan gigi, minyak kayu putih sebagai

pelega pernafasan.

Page 46: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

36

3.2 Kondisi Bisnis Perusahaan

Dilihat dari keunggulan bersaing yang dimiliki oleh perusahaan, maka didapat beberapa

faktor seperti:

• Persaingan di antara perusahaan sejenis

Ancaman utama yang dihadapi oleh PT. Djasula Wangi adalah datangnya para pesaing

yang telah menjadi kompetitor yang cukup lama. Untuk produk minyak atsiri, pesaing

utama PT. Djasula Wangi adalah PT. Sarana Bela Nusa.

• Pemain Baru

Datangnya pemain baru merupakan ancaman kedua dari sebuah perusahaan. Ancaman

yang dihadapi oleh PT Djasula Wangi berasal baik dari Indonesia ataupun dari negara

asing. Pendatang baru terus bermunculan dan masuk kedalam industri minyak atsiri,

selain karena industri ini menjanjikan potensi dan peluang yang besar, juga karena

banyak dibutuhkan dalam berbagai hal. Sebagai contohnya adalah PT. Sido Muncul yang

baru saat ini mencoba memproduksi minyak atsiri jenis ginger oil (minyak jahe).

• Produk pengganti

Produk pengganti pada produk minyak atsiri ini yaitu: Essence.

• Kekuatan Pemasok

PT. Djasula Wangi memproduksi sendiri minyak atsiri yang diekspornya. Bahan baku

utamanya berasal dari kebun yang dimiliki oleh perusahaan tersebut dan terkadang

perusahaan juga membeli beberapa bahan pokok dari petani lokal.

• Kekuatan Pembeli

PT. Djasula Wangi mengekspor produknya ke berbagai negara di dunia, seperti: Amerika,

Inggris, India, Belanda, Hongkong, Perancis dan Spanyol yang merupakan konsumen

tetap dari perusahaan tersebut.

Page 47: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

37

Sesuai dengan gambar di bawah ini:

Gambar 3.1: Kondisi Bisnis PT. Djasula Wangi

Sumber: Freddy Rangkuti (2003, p11)

3.3 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan

Organisasi merupakan suatu proses penetapan dari pembagian tugas, tanggung jawab

serta wewenang dan penetapan hubungan antara unsur-unsur organisasi sehingga

memungkinkan orang-orang dapat bekerja sama seefektif mungkin untuk mencapai tujuan

yang diharapkan oleh perusahaan.

Berhasil atau tidaknya tujuan perusahaan sangat ditentukan oleh organisasi, pembagian

tugas, wewenang dan tanggung jawab sistem organisasi dan komunikasinya. Dengan

demikian, organisasi dapat dipandang sebagai suatu alat untuk mencapai tujuan perusahaan.

Pemain Baru (PT. Sido Muncul)

Kekuatan Pemasok (Petani Lokal)

Kekuatan Pembeli(Konsumen tetap)

Produk Pengganti (Essence)

Persaingan Industri

(PT. Sarana Bela Nusa)

Page 48: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

38

Struktur organisasi merupakan gambaran tentang fungsi, pola hubungan antar fungsi,

wewenang dan tanggung jawab. Biasanya struktur organisasi sejalan dengan perkembangan

perusahaan, sehingga struktur organisasi ini disesuaikan dengan perkembangan perusahaan

di masa yang akan datang. Jadi jelaslah bahwa struktur organisasi merupakan wadah yang

hidup dan senantiasa mencari penyesuaian dengan perkembangan yang akan terjadi.

PT. Djasula Wangi menggunakan struktur organisasi fungsional, karena pembagian

tanggung jawab serta wewenang perusahaan dipecah berdasarkan fungsi dari tiap-tiap

bagian, seperti: keuangan, umum, ekspor dan lain-lain.

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Sumber : PT. Djasula Wangi

Adapun tugas dan wewenang dari masing-masing tingkatan dari struktur organisasi

perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Presiden Direktur.

Merupakan orang yang menjadi puncak pimpinan dari perusahaan. Berfungsi sebagai

yang menetapkan segala kebijakan perusahaan dan meminpin jalannya perusahaan.

Presiden Direktur

Direktur Muda

Keuangan Umum Ekspor Marketing Sekretariat

Pembukuan Pembelian

Kantor Cabang Dokumentasi Gudang / Pabrik Perkebunan

Page 49: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

39

2. Direktur Muda.

Berfungsi untuk membantu Presiden Direktur dan menjalankan tugas dari Presiden

Direktur apabila sedang berhalangan tugas.

3. Bagian Keuangan.

Bertugas untuk mengatur segala kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan

keuangan.

4. Bagian Ekspor.

Bertugas untuk menyiapkan segala keperluan untuk melakukan ekspor produk, seperti:

surat-surat dokumentasi ekspor dan menyiapkan barang-barang yang siap untuk di

ekspor.

5. Bagian Umum.

Berfungsi sebagai suatu bagian yang dapat melaksanakan tugas membantu bagian-

bagian lain dalam menjalankan fungsi-fungsinya.

6. Bagian Marketing.

Bertugas untuk memperkenalkan produk-produk perusahaan ke perusahaan-perusahaan

lain yang berada di luar negeri.

7. Bagian Sekretariat.

Berfungsi untuk menyiapkan surat-surat dari Presiden Direktur maupun Direktur Muda

dan mengatur keperluan operasional perusahaan.

8. Sub Bagian Pembukuan.

Bertugas mencatat segala bentuk pengeluaran dan pemasukan perusahaan, yang

dilakukan perusahaan dalam periode tertentu.

9. Sub Bagian Pembelian.

Bertugas untuk mewakili perusahaan dalam melakukan transaksi pembelian produk-

produk perusahaan dengan calon konsumen dari perusahaan lain di luar negeri.

Page 50: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

40

10. Dokumentasi.

Bertugas menyiapkan segala dokumen yang diperlukan oleh perusahaan dalam

melakukan transaksi ekspor. Seperti: Letter of Credit, Bill of Lading, Bill of Exchange dan

lain-lain.

11. Kantor Cabang.

Bertugas untuk mengelola pabrik dan kebun yang berada di daerahnya serta melakukan

pembelian bahan mentah dari para petani untuk selanjutnya dikirimkan ke

gudang/pabrik.

12. Gudang/Pabrik.

Bertugas untuk menyimpan dan mengolah bahan-bahan mentah menjadi produk yang

akan dijual ke dalam bentuk kemasan.

13. Perkebunan.

Bertugas untuk menyediakan dan merawat tanaman-tanaman yang merupakan bahan

pokok untuk diolah menjadi barang jadi.

Page 51: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

41

BAB 4

HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

4.1 Tujuan dan Metode Penetapan Harga Jual PT. Djasula Wangi

Dalam bab ini akan dibahas hasil penelitian terhadap harga jual yang telah ditetapkan

dan dilaksanakan oleh PT. Djasula Wangi dalam usahanya untuk meningkatkan volume

penjualan. Agar hasil yang diperoleh sesuai dengan apa yang diharapkan maka diperlukan

koordinasi yang baik dalam perencanaan, pelaksanaan serta pengendalian dari kebijaksanaan

penetapan harga yang akan dijalankan.

Tujuan pelaksanaan kebijaksanaan penetapan harga bagi PT. Djasula Wangi adalah

untuk dapat meningkatkan volume penjualan, sehingga tujuan perusahaan dalam

memaksimalkan laba dapat dicapai. Metode penetapan harga yang digunakan oleh PT.

Djasula Wangi dalam menetapkan harga jual produk adalah metode markup pricing.

Penetapan nilai markup disesuaikan dengan kondisi pasar pada saat transaksi jual-beli

dilaksanakan.

4.2 Analisis Penetapan Harga Jual

Dalam perhitungan markup pricing digunakan rumus sebagai berikut:

Markup atas biaya =Harga jual – Total biaya

Total biaya

Markup atas harga =Harga jual – Total biaya

Harga Jual

Page 52: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

42

Setelah nilai markup diperoleh kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan analisa

statistik deskriptif, seperti: mean, median, mode, maximum dan minimum untuk mengetahui

kebijakan nilai markup yang telah ditetapkan oleh perusahaan selama periode Januari 2001

sampai dengan Oktober 2003. Analisis dilakukan dengan menggunakan program SPSS

(Statistical Product Service and solution) versi 11.00.

1. Mean atau rata-rata dari keseluruhan jumlah nilai dari data yang ada dibagi dengan

banyaknya data. Digunakan untuk mencari nilai rata-rata dari data markup yang

digunakan oleh perusahaan, baik markup atas harga maupun markup atas biaya.

2. Median atau nilai tengah dari keseluruhan nilai dari data yang ada. Digunakan untuk

melihat nilai yang tepat berada di tengah dari data yang ada.

3. Mode atau modus (nilai yang sering muncul dari data yang ada). Digunakan untuk

mengetahui nilai yang mempunyai frekuensi tertinggi dalam deretan sekelompok

data.

4. Maximum dan minimum digunakan untuk mengetahui nilai tertinggi dan nilai

terendah dari data yang ada.

Page 53: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

43

4.2.1 Analisis Penetapan Harga Jual Produk Patchoully Oil

Berdasarkan pada data harga pokok & harga jual produk Patchoully oil, yang penulis tampilkan pada lembar lampiran 1. Maka dibuat

suatu analisis perhitungan nilai markup atas harga & markup atas biaya yang dilaksanakan oleh perusahaan selama periode Januari 2001

sampai dengan Oktober 2003 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Lembar Perhitungan Markup Atas Harga & Markup Atas Biaya Pada Produk Patchoully Oil.

Tahun Bulan Total Biaya Setiap

1 Ton (Rp)

Harga Jual Setiap

1 Ton (Rp)

Keuntungan

Setiap 1 Ton (Rp)

Markup Atas

Harga (%)

Markup Atas

Biaya (%)

2001 Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

145.230.000

146.181.000

146.181.000

146.783.000

145.894.000

145.872.000

145.331.000

145.128.000

145.893.000

145.971.000

145.784.000

145.726.000

170.830.000

171.693.000

171.681.000

171.932.000

170.430.000

170.425.000

170.381.000

170.187.000

171.459.000

171.971.000

171.693.000

171.541.000

25.600.000

25.512.000

25.500.000

25.149.000

24.536.000

24.553.000

25.050.000

25.059.000

25.566.000

26.000.000

25.909.000

25.815.000

14,99

14,86

14,85

14,62

14,40

14,41

14,70

14,72

14,91

15,12

15,09

15,05

17,62

17,45

17,44

17,13

16,82

16,83

17,24

17,27

17,52

17,81

17,77

17,71

2002 Januari

Februari

145.785.000

146.563.000

171.551.000

172.138.000

25.766.000

25.575.000

15,02

14,86

17,67

17,45

Page 54: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

44

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

146.792.000

146.293.000

145.794.000

145.939.000

146.674.000

146.392.000

146.129.000

146.735.000

146.847.000

146.932.000

172.962.000

171.543.000

170.692.000

171.458.000

173.128.000

172.961.000

172.883.000

173.174.000

173.182.000

173.497.000

26.170.000

25.250.000

24.898.000

25.519.000

26.454.000

26.569.000

26.754.000

26.439.000

26.335.000

26.565.000

15,13

14,72

14,59

14,88

15,28

15,36

15,47

15,27

15,21

15,31

17,83

17,26

17,08

17,49

18,04

18,15

18,13

18,02

17,93

18,08

2003 Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

147.228.000

146.783.000

146.941.000

147.462.000

147.221.000

147.117.000

147.352.000

147.876.000

148.693.000

148.772.000

173.986.000

173.182.000

173.265.000

173.984.000

173.476.000

173.448.000

173.691.000

173.976.000

174.108.000

174.347.000

26.758.000

26.399.000

26.324.000

26.522.000

26.255.000

26.331.000

26.339.000

26.100.000

25.415.000

25.575.000

15,38

15,24

15,19

15,24

15,13

15,18

15,16

15,00

14,60

14,67

18,17

17,98

17,91

17,98

17,83

17,90

17,87

17,65

17,09

17,19

Sumber: Data setelah diolah oleh penulis

Page 55: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

45

Berdasarkan pada data hasil analisis markup atas harga produk Patchoully oil pada

lembar lampiran 2, maka diperoleh:

1. Output bagian pertama (Statistics)

Bagian ini berkenaan dengan deskriptif data untuk variabel markup atas

harga produk Patchoully oil.

N atau jumlah data yang valid adalah 34, sedangkan data yang hilang adalah

0. Di sini berarti semua data siap diproses.

Mean atau rata-rata dari nilai markup atas harga produk Patchoully oil adalah

14,9885%.

Median sebesar 15,0350%, menunjukkan bahwa 50% dari nilai markup atas

harga produk Patchoully oil adalah di atas 15,0350% dan 50% sisanya

adalah di bawah 15,0350%.

Mode adalah nilai yang paling banyak jumlah frekuensinya, di dalam hasil

analisis ini terdapat 4 buah nilai mode yaitu: 14,72%; 14,86%; 15,13% dan

15,24%. Tapi nilai mode yang paling kecil adalah 14,72%.

Minimum dan maximum, yang berarti markup atas harga pada produk

Patchoully oil yang paling rendah adalah 14,40% dan yang paling tinggi

adalah 15,47%.

2. Output bagian kedua (Bar Chart)

Bagian kedua output ini menggambarkan komposisi dari masing-masing nilai

markup atas harga produk Patchoully oil berdasarkan dari data yang ada ke dalam

bentuk bar chart.

Page 56: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

46

Berdasarkan pada data hasil analisis markup atas biaya produk Patchoully oil pada

lembar lampiran 3, maka diperoleh:

1. Output bagian pertama (Statistics)

Bagian ini berkenaan dengan deskriptif data untuk variabel markup atas

biaya produk Patchoully oil.

N atau jumlah data yang valid adalah 34, sedangkan data yang hilang adalah

0. Di sini berarti semua data siap diproses.

Mean atau rata-rata dari nilai markup atas biaya produk Patchoully oil adalah

17,6268%.

Median sebesar 17,6900%, menunjukkan bahwa 50% dari nilai markup atas

biaya produk Patchoully oil adalah di atas 17,6900% dan 50% sisanya

adalah di bawah 17,6900%.

Mode adalah nilai yang paling banyak jumlah frekuensinya, di dalam hasil

analisis ini terdapat 3 buah nilai mode yaitu: 17,45; 17,83% dan 17,98%.

Tapi nilai mode yang paling kecil adalah 17,45%.

Minimum dan maximum, yang berarti markup atas biaya pada produk

Patchoully oil yang paling rendah adalah 16,82% dan yang paling tinggi

adalah 18,17%.

2. Output bagian kedua (Bar Chart)

Bagian kedua output ini menggambarkan komposisi dari masing-masing nilai

markup atas biaya produk Patchoully oil berdasarkan dari data yang ada ke dalam

bentuk bar chart.

Page 57: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

47

4.2.2 Analisis Penetapan Harga Jual Produk Cananga Oil

Berdasarkan pada data harga pokok & harga jual produk Cananga oil, yang penulis tampilkan pada lembar lampiran 4. Maka dibuat suatu

analisis perhitungan nilai markup atas harga & markup atas biaya yang dilaksanakan oleh perusahaan selama periode Januari 2001 sampai

dengan Oktober 2003 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Lembar Perhitungan Markup Atas Harga & Markup Atas Biaya Pada Produk Cananga Oil.

Tahun Bulan Total Biaya Setiap

1 Ton (Rp)

Harga Jual Setiap

1 Ton (Rp)

Keuntungan

Setiap 1 Ton (Rp)

Markup Atas

Harga (%)

Markup Atas

Biaya (%)

2001 Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

206.583.000

206.780.000

207.827.000

207.114.000

207.376.000

207.416.000

207.438.000

207.124.000

207.124.000

207.286.000

207.294.000

207.286.000

231.687.000

231.735.000

232.691.000

231.862.000

232.751.000

232.736.000

232.942.000

232.712.000

232.647.000

232.721.000

232.706.000

232.711.000

25.104.000

24.955.000

24.864.000

24.748.000

25.375.000

25.320.000

25.504.000

25.588.000

25.523.000

25.435.000

25.412.000

25.425.000

10,83

10,77

10,69

10,67

10,90

10,88

10,95

10,99

10,97

10,93

10,92

10,93

12,15

12,07

11,96

11,95

12,24

12,21

12,29

12,35

12,32

12,27

12,26

12,27

2002 Januari

Februari

208.123.000

208.680.000

233.895.000

233.937.000

25.772.000

25.257.000

11,02

10,80

12,38

12,10

Page 58: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

48

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

209.127.000

209.078.000

209.078.000

208.875.000

208.423.000

208.525.000

208.921.000

208.673.000

208.872.000

208.893.000

234.365.000

234.473.000

234.527.000

234.421.000

233.869.000

233.915.000

234.349.000

234.127.000

234.415.000

234.320.000

25.238.000

25.395.000

25.449.000

25.546.000

25.446.000

25.390.000

25.428.000

25.454.000

25.543.000

25.427.000

10,77

10,83

10,85

10,90

10,88

10,85

10,85

10,87

10,90

10,85

12,07

12,15

12,17

12,23

12,21

12,18

12,17

12,20

12,23

12,17

2003 Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

208.673.000

208.521.000

208.692.000

209.127.000

209.342.000

209.087.000

208.752.000

208.964.000

209.073.000

208.824.000

234.128.000

233.957.000

234.271.000

234.975.000

235.076.000

234.872.000

234.419.000

234.772.000

234.872.000

234.574.000

25.455.000

25.436.000

25.579.000

25.848.000

25.734.000

25.785.000

25.667.000

25.808.000

25.799.000

25.750.000

10,87

10,87

10,92

11,00

10,95

10,98

10,95

10,99

10,98

10,98

12,20

12,20

12,26

12,36

12,30

12,33

12,30

12,35

12,34

12,33

Sumber: Data setelah diolah oleh penulis

Page 59: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

49

Berdasarkan pada data hasil analisis markup atas harga produk Cananga oil pada lembar

lampiran 5, maka diperoleh:

1. Output bagian pertama (Statistics)

Bagian ini berkenaan dengan deskriptif data untuk variabel markup atas

harga produk Cananga oil.

N atau jumlah data yang valid adalah 34, sedangkan data yang hilang adalah

0. Di sini berarti semua data siap diproses.

Mean atau rata-rata dari nilai markup atas harga produk Cananga oil adalah

10,8909%.

Median sebesar 10,9000%, menunjukkan bahwa 50% dari nilai markup atas

harga produk Cananga oil adalah di atas 10,9000% dan 50% sisanya adalah

di bawah 10,9000%.

Mode adalah nilai yang paling banyak jumlah frekuensinya, di dalam hasil

analisis ini terdapat 1 buah nilai mode yaitu: 10,85%.

Minimum dan maximum, yang berarti markup atas harga pada produk

Cananga oil yang paling rendah adalah 10,67% dan yang paling tinggi

adalah 11,02%.

2. Output bagian kedua (Bar Chart)

Bagian kedua output ini menggambarkan komposisi dari masing-masing nilai

markup atas harga produk Cananga oil berdasarkan dari data yang ada ke dalam

bentuk bar chart.

Page 60: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

50

Berdasarkan pada data hasil analisis markup atas biaya produk Cananga oil pada lembar

lampiran 6, maka diperoleh:

1. Output bagian pertama (Statistics)

Bagian ini berkenaan dengan deskriptif data untuk variabel markup atas

biaya produk Cananga oil.

N atau jumlah data yang valid adalah 34, sedangkan data yang hilang adalah

0. Di sini berarti semua data siap diproses.

Mean atau rata-rata dari nilai markup atas biaya produk Cananga oil adalah

12,2226%.

Median sebesar 12.2300%, menunjukkan bahwa 50% dari nilai markup atas

biaya produk Cananga oil adalah di atas 12,2300% dan 50% sisanya adalah

di bawah 12,2300%.

Mode adalah nilai yang paling banyak jumlah frekuensinya, di dalam hasil

analisis ini terdapat 2 buah nilai mode yaitu: 12,17% dan 12,20%. Tapi nilai

mode yang paling kecil adalah 12,17%.

Minimum dan maximum, yang berarti markup atas biaya pada produk

Cananga oil yang paling rendah adalah 11,95% dan yang paling tinggi

adalah 12,38%.

2. Output bagian kedua (Bar Chart)

Bagian kedua output ini menggambarkan komposisi dari masing-masing nilai

markup atas biaya produk Cananga oil berdasarkan dari data yang ada ke dalam

bentuk bar chart.

Page 61: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

51

4.2.3 Analisis Penetapan Harga Jual Produk Clove Leaf Oil

Berdasarkan pada data harga pokok & harga jual produk Clove Leaf oil, yang penulis tampilkan pada lembar lampiran 7. Maka dibuat

suatu analisis perhitungan nilai markup atas harga & markup atas biaya yang dilaksanakan oleh perusahaan selama periode Januari 2001

sampai dengan Oktober 2003 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Lembar Perhitungan Markup Atas Harga & Markup Atas Biaya Pada Produk Clove Leaf oil.

Tahun Bulan Total Biaya Setiap

1 Ton (Rp)

Harga Jual Setiap

1 Ton (Rp)

Keuntungan

Setiap 1 Ton (Rp)

Markup Atas

Harga (%)

Markup Atas

Biaya (%)

2001 Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

33.985.000

33.372.000

33.905.000

33.567.000

32.963.000

32.891.000

34.128.000

33.341.000

33.687.000

33.148.000

32.987.000

33.289.000

42.635.000

41.765.000

42.428.000

41.877.000

40.559.000

40.363.000

42.672.000

41.405.000

41.871.000

40.607.000

40.371.000

41.259.000

8.650.000

8.393.000

8.523.000

8.310.000

7.596.000

7.420.000

8.544.000

8.064.000

8.184.000

7.459.000

7.384.000

7.970.000

20,29

20,10

20,09

19,84

18,73

18,51

20,02

19,46

19,55

18,37

18,29

19,32

25,45

25,15

25,18

24,76

23,04

22,72

25,04

24,19

24,29

22,50

22,38

23,94

2002 Januari

Februari

34.596.000

36.298.000

43.389.000

45.873.000

8.793.000

9.575.000

20,27

20,87

25,42

26,38

Page 62: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

52

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

36.712.000

36.653.000

37.142.000

37.984.000

37.862.000

37.441.000

36.973.000

35.419.000

35.317.000

34.561.000

46.224.000

46.150.000

48.345.000

49.335.000

49.225.000

48.928.000

48.127.000

47.235.000

46.472.000

45.721.000

9.512.000

9.497.000

11.203.000

11.351.000

11.363.000

11.487.000

11.154.000

11.816.000

11.155.000

11.160.000

20,58

20,58

23,17

23,01

23,08

23,48

23,18

25,01

24,00

24,41

25,91

25,91

30,16

29,88

30,01

30,68

30,17

33,36

31,58

32,29

2003 Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

34.489.000

35.125.000

34.819.000

35.082.000

35.721.000

35.913.000

36.241.000

35.968.000

35.972.000

35.391.000

43.305.000

44.859.000

42.157.000

42.293.000

43.373.000

43.895.000

44.455.000

43.921.000

43.929.000

42.845.000

8.816.000

9.734.000

7.338.000

7.211.000

7.652.000

7.982.000

8.214.000

7.953.000

7.957.000

7.454.000

20,36

21,70

17,41

17,05

17,64

18,18

18,48

18,11

18,11

17,40

25,56

27,71

21,07

20,55

21,42

22,26

22,66

22,11

22,12

21,06

Sumber: Data setelah diolah oleh penulis

Page 63: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

53

Berdasarkan pada data hasil analisis markup atas harga produk Clove Leaf oil pada

lembar lampiran 8, maka diperoleh:

1. Output bagian pertama (Statistics)

Bagian ini berkenaan dengan deskriptif data untuk variabel markup atas

harga produk Clove Leaf oil.

N atau jumlah data yang valid adalah 34, sedangkan data yang hilang adalah

0. Di sini berarti semua data siap diproses.

Mean atau rata-rata dari nilai markup atas harga produk Clove Leaf oil

adalah 20,2544%.

Median sebesar 20,0550%, menunjukkan bahwa 50% dari nilai markup atas

harga produk Clove Leaf oil adalah di atas 20,0550% dan 50% sisanya

adalah di bawah 20,0550%.

Mode adalah nilai yang paling banyak jumlah frekuensinya, di dalam hasil

analisis ini terdapat 2 buah nilai mode yaitu: 18,11% dan 20,58%. Tapi nilai

mode yang paling kecil adalah 18,11%.

Minimum dan maximum, yang berarti markup atas harga pada produk Clove

Leaf oil yang paling rendah adalah 17,05% dan yang paling tinggi adalah

25,01%.

2. Output bagian kedua (Bar Chart)

Bagian kedua output ini menggambarkan komposisi dari masing-masing nilai

markup atas harga produk Clove Leaf oil berdasarkan dari data yang ada ke dalam

bentuk bar chart.

Page 64: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

54

Berdasarkan pada data hasil analisis markup atas biaya produk Clove Leaf oil pada

lembar lampiran 9, maka diperoleh:

1. Output bagian pertama (Statistics)

Bagian ini berkenaan dengan deskriptif data untuk variabel markup atas

biaya produk Clove Leaf oil.

N atau jumlah data yang valid adalah 34, sedangkan data yang hilang adalah

0. Di sini berarti semua data siap diproses.

Mean atau rata-rata dari nilai markup atas biaya produk Clove Leaf oil adalah

25,4974%.

Median sebesar 25,0950%, menunjukkan bahwa 50% dari nilai markup atas

biaya produk Clove Leaf oil adalah di atas 25,0950% dan 50% sisanya

adalah di bawah 25,0950%.

Mode adalah nilai yang paling banyak jumlah frekuensinya, di dalam hasil

analisis ini terdapat 1 buah nilai mode yaitu: 25,91%.

Minimum dan maximum, yang berarti markup atas biaya pada produk Clove

Leaf oil yang paling rendah adalah 20,55% dan yang paling tinggi adalah

33,36%.

2. Output bagian kedua (Bar Chart)

Bagian kedua output ini menggambarkan komposisi dari masing-masing nilai

markup atas biaya produk Clove Leaf oil berdasarkan dari data yang ada ke dalam

bentuk bar chart.

Page 65: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

55

4.2.4 Analisis Penetapan Harga Jual Produk Citronella Oil

Berdasarkan pada data harga pokok & harga jual produk Citronella oil, yang penulis tampilkan pada lembar lampiran 10. Maka dibuat

suatu analisis perhitungan nilai markup atas harga & markup atas biaya yang dilaksanakan oleh perusahaan selama priode Januari 2001

sampai dengan Oktober 2003 adalah sebagai berikut:

4.4 Lembar Perhitungan Markup Atas Harga & Markup Atas Biaya Pada Produk Citronella Oil.

Tahun Bulan Total Biaya Setiap

1 Ton (Rp)

Harga Jual Setiap

1 Ton (Rp)

Keuntungan

Setiap 1 Ton (Rp)

Markup Atas

Harga (%)

Markup Atas

Biaya (%)

2001 Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

29.683.000

29.425.000

29.481.000

29.503.000

29.682.000

29.714.000

29.785.000

29.821.000

29.976.000

30.082.000

30.225.000

30.273.000

34.770.000

34.256.000

34.271.000

34.264.000

34.587.000

34.637.000

34.724.000

34.931.000

35.012.000

35.128.000.

35.471.000

35.342.000

5.087.000

4.831.000

4.790.000

4.761.000

4.905.000

4.923.000

4.939.000

5.110.000

5.036.000

5.046.000

5.246.000

5.069.000

14,63

14,10

13,98

13,90

14,18

14,21

14,22

14,63

14,38

14,36

14,79

14,34

17,14

16,42

16,25

16,14

16,53

16,57

16,58

17,14

16,80

16,77

17,36

16,74

2002 Januari

Februari

29.865.000

29.671.000

35.174.000

34.961.000

5.309.000

5.290.000

15,09

15,13

17,78

17,83.

Page 66: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

56

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

29.543.000

29.571.000

29.487.000

29.503.000

29.812.000

29.865.000

30.281.000

30.124.000

30.376.000

30.291.000

34.883.000

34.764.000

34.795.000

34.722.000

35.127.000

35.114.000

35.342.000

35.342.000

35.225.000

35.178.000

5.340.000

5.193.000

5.308.000

5.219.000

5.315.000

5.249.000

5.061.000

5.218.000

4.849.000

4.887.000

15,31

14,94

15,26

15,04

15,13

14,95

14,32

14,76

13,77

13,89

18,08

17,56

18,00

17,69

17,83

17,58

16,71

17,32

15,96

16,13

2003 Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

30.582.000

30.784.000

30.693.000

30.424.000

30.487.000

30.448.000

30.525.000

30.812.000

30.709.000

30.781.000

35.481.000

35.516.000

35.217.000

35.062.000

35.134.000

35.117.000

35.234.000

35.472.000

35.694.000

35.750.000

4.899.000

4.732.000

4.524.000

4.638.000

4.647.000

4.669.000

4.709.000

4.660.000

4.985.000

4.969.000

13,81

13,32

12,85

13,28

13,23

13,30

13,36

13,14

13,97

13,90

16,02

15,37

14,74

15,24

15,24

15,33

15,43

15,12

16,23

16,14

Sumber: Data setelah diolah oleh penulis

Page 67: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

57

Berdasarkan pada data hasil analisis markup atas harga produk Citronella oil pada lembar

lampiran 11, maka diperoleh:

1. Output bagian pertama (Statistics)

Bagian ini berkenaan dengan deskriptif data untuk variabel markup atas

harga produk Citronella oil.

N atau jumlah data yang valid adalah 34, sedangkan data yang hilang adalah

0. Di sini berarti semua data siap diproses.

Mean atau rata-rata dari nilai markup atas harga produk Citronella oil adalah

14,2197%.

Median sebesar 14,2150%, menunjukkan bahwa 50% dari nilai markup atas

harga produk Citronella oil adalah di atas 14,2150% dan 50% sisanya adalah

di bawah 14,2150%.

Mode adalah nilai yang paling banyak jumlah frekuensinya, di dalam hasil

analisis ini terdapat 3 buah nilai mode yaitu: 13,90%; 14,63% dan 15,13%.

Tapi nilai mode yang paling kecil adalah 18,11%.

Minimum dan maximum, yang berarti markup atas harga pada produk

Citronella oil yang paling rendah adalah 12,85% dan yang paling tinggi

adalah 15,31%.

2. Output bagian kedua (Bar Chart)

Bagian kedua output ini menggambarkan komposisi dari masing-masing nilai

markup atas harga produk Citronella oil berdasarkan dari data yang ada ke dalam

bentuk bar chart.

Page 68: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

58

Berdasarkan pada data hasil analisis markup atas biaya produk Citronella oil pada lembar

lampiran 12, maka diperoleh:

1. Output bagian pertama (Statistics)

Bagian ini berkenaan dengan deskriptif data untuk variabel markup atas

biaya produk Citronella oil.

N atau jumlah data yang valid adalah 34, sedangkan data yang hilang adalah

0. Di sini berarti semua data siap diproses.

Mean atau rata-rata dari nilai markup atas biaya produk Citronella oil adalah

16,5815%.

Median sebesar 16,5750%, menunjukkan bahwa 50% dari nilai markup atas

biaya produk Citronella oil adalah di atas 16,5750% dan 50% sisanya adalah

di bawah 16,5750%.

Mode adalah nilai yang paling banyak jumlah frekuensinya, di dalam hasil

analisis ini terdapat 4 buah nilai mode yaitu: 15,24%; 16,14%; 17,14% dan

17,83%. Tapi nilai mode yang paling kecil adalah 18,11%.

Minimum dan maximum, yang berarti markup atas biaya pada produk

Citronella oil yang paling rendah adalah 14,74% dan yang paling tinggi

adalah 18,08%.

2. Output bagian kedua (Bar Chart)

Bagian kedua output ini menggambarkan komposisi dari masing-masing nilai

markup atas biaya produk Citronella oil berdasarkan dari data yang ada ke dalam

bentuk bar chart.

Page 69: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

59

4.3 Pengembangan Harga Jual dan Volume Penjualan

Salah satu unsur dalam bauran pemasaran (marketing mix) adalah penentuan harga.

Harga suatu produk tidak boleh begitu saja ditetapkan, namun memerlukan suatu metode

tertentu. Memilih metode penetapan harga dengan tepat amat penting dilakukan oleh

perusahaan, karena dengan adanya harga maka perusahaan dapat memperoleh pendapatan.

Apabila harga suatu produk ditetapkan terlalu tinggi, maka bisa jadi produk tersebut

tidak dibeli oleh konsumen. Situasi tersebut dapat menyebabkan menurunnya volume

penjualan perusahaan, meskipun laba yang diperoleh tergolong tinggi. Demikian sebaliknya

apabila harga terlalu rendah, maka perusahaan tersebut akan mengalami kesulitan untuk

menutup biaya yang telah dikeluarkan. Oleh karena itu, harga harus ditetapkan secara

bijaksana.

Untuk mengukur sampai sejauh mana pengaruh dan hubungan dari keempat produk PT.

Djasula Wangi maka metode yang digunakan adalah regresi linier berganda dan diolah

dengan mengunakan program SPSS (Statistical Product Service and solution) versi 11.0.

Dengan variabel independen dan dependen sebagai berikut:

Y = Total volume penjualan PT. Djasula Wangi (Variabel terikat/dependen)

x1 = Harga jual Patchoully oil (minyak nilam)

x2 = Harga jual Cananga oil (minyak kenanga)

x3 = Harga jual Clove Leaf oil (minyak daun cengkeh)

x4 = Harga jual Citronella oil (minyak serai)

Page 70: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

60

4.3.1 Analisis Data

Berdasarkan pada data harga jual tiap produk dan total volume penjualan, yang penulis

tampilkan pada lembar lampiran 13, maka dapat diperoleh data variabel independen dan

dependen sebagai berikut:

Tabel 4.5 Lembar Kerja Analisis Data

Y X1 X2 X3 X4

66

62

69

69

65

71

69

67

63

63

57

54

170.830.000

171.693.000

171.681.000

171.932.000

170.430.000

170.425.000

170.381.000

170.187.000

171.459.000

171.971.000

171.693.000

171.541.000

231.687.000

231.735.000

232.691.000

231.862.000

232.751.000

232.736.000

232.942.000

232.712.000

232.647.000

232.721.000

232.706.000

232.711.000

42.635.000

41.765.000

42.428.000

41.877.000

40.559.000

40.363.000

42.672.000

41.405.000

41.871.000

40.607.000

40.371.000

41.259.000

34.770.000

34.256.000

34.271.000

34.264.000

34.587.000

34.637.000

34.724.000

34.931.000

35.012.000

35.128.000

35.471.000

35.342.000

59

62

58

61

63

59

57

59

59

58

57

54

171.551.000

172.138.000

172.962.000

171.543.000

170.692.000

171.458.000

173.128.000

172.961.000

172.883.000

173.174.000

173.182.000

173.497.000

233.895.000

233.937.000

234.365.000

234.473.000

234.527.000

234.421.000

233.869.000

233.915.000

234.349.000

234.127.000

234.415.000

234.320.000

43.389.000

45.873.000

46.224.000

46.150.000

48.345.000

49.335.000

49.225.000

48.928.000

48.127.000

47.235.000

46.472.000

45.721.000

35.174.000

34.961.000

34.883.000

34.764.000

34.795.000

34.722.000

35.127.000

35.114.000

35.342.000

35.342.000

35.225.000

35.178.000

54

60

60

173.986.000

173.182.000

173.265.000

234.128.000

233.957.000

234.271.000

43.305.000

44.859.000

42.157.000

35.481.000

35.516.000

35.217.000

Page 71: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

61

59

61

63

62

56

55

54

173.984.000

173.476.000

173.448.000

173.691.000

173.976.000

174.108.000

174.347.000

234.975.000

235.076.000

234.872.000

234.419.000

234.772.000

234.872.000

234.574.000

42.293.000

43.373.000

43.895.000

44.455.000

43.921.000

43.929.000

42.845.000

35.062.000

35.134.000

35.117.000

35.234.000

35.472.000

35.694.000

35.750.000

Sumber: Data setelah diolah oleh penulis

Jadi persamaan rergesi ganda linier untuk 4 predikator seperti: Patchoully oil (minyak

nilam), Cananga oil (minyak kenanga), Clove Leaf oil (minyak daun cengkeh) dan Citronella

oil (minyak serai) adalah:

Y = 535.764 - 0,00000229X1 - 0,000000303X2 - 0,000000258X3 +

0,00000005444X4

t hitung = 3,130 -3,288 -0,302 -0,815

0,183

R2 = 0,509

R = 0,713

Dari persamaan regresi tersebut dapat diketahui bahwa apabila X1 dinaikkan sebesar 1

satuan hitung, maka akan mengurangi nilai Y sebesar 0,00000229 unit. Jika X2 dinaikkan

sebesar 1 satuan hitung, maka akan menurunkan nilai Y sebesar 0,000000303 unit. Apabila

X3 dinaikkan 1 satuan hitung, maka akan menurunkan nilai Y sebesar 0,000000258 unit. Dan

jika apabila X4 dinaikkan sebesar 1 satuan hitung, maka akan menaikkan nilai Y sebesar

0,00000005444 unit.

Page 72: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

62

Berikut adalah pengujian hipotesis yang telah dilakukan:

Tabel 4.6 Hasil Multiple Regression

Dependen variabel = Total volume penjulan (Y)

Independen variabel: Nilai t hitung nilai t tabel

Konstanta 3,130 2,045

Harga jual Patchoully oil (X1) -3,288 2,045

Harga jual Cananga oil (X2) -0,302 2,045

Harga jual Clove Leaf oil (X3) -0,815 2,045

Harga jual Citronella oil (X4) 0,183 2,045

R² = 0,509; F hitung = 7,515

Sumber: Data setelah diolah oleh penulis

• Koefisien pertama (konstanta), diperoleh nilai t hitung sebesar 3,130 dengan mengambil

hipotesis:

H0 = Variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen

H1 = Variabel independen mempengaruhi variabel dependen

Dasar pengambilan keputusan:

Berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel:

Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak

Jika -t tabel ≤ t hitung ≤ +t tabel maka H0 diterima

Dan mengambil taraf signifikansi sebesar 5 %, maka nilai t tabel atau t0.025 , 29 =

2,045 sehingga:

Karena 3,130 > 2,045 maka H0 ditolak atau dengan kata lain koefisien regresi

signifikan. Hal ini berarti konstanta berpengaruh terhadap model regresi.

• Koefisien kedua, diperoleh t hitung sebesar -3,288 dengan mengambil hipotesis:

H0 = Variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen

H1 = Variabel independen mempengaruhi variabel dependen

Page 73: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

63

Dasar pengambilan keputusan:

Berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel:

Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak

Jika -t tabel ≤ t hitung ≤ +t tabel maka H0 diterima

Dan mengambil taraf signifikansi sebesar 5 %, maka nilai t tabel atau t0.025 , 29 =

2,045 sehingga:

Karena –3,288 < -2,045 maka menolak H0 atau dengan kata lain koefisien regresi

signifikan, sehingga harga jual Patchoully oil berpengaruh terhadap total volume

penjualan.

• Koefisien ketiga, diperoleh nilai t hitung sebesar -0,302 dengan mengambil hipotesis:

H0 = Variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen

H1 = Variabel independen mempengaruhi variabel dependen

Dasar pengambilan keputusan:

Berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel:

Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak

Jika -t tabel ≤ t hitung ≤ +t tabel maka H0 diterima

Dan mengambil taraf signifikansi sebesar 5 %, maka nilai t tabel atau t0.025 , 29 =

2,045 sehingga:

Karena –0,302 > -2,045 maka menerima H0 atau dengan kata lain harga jual Cananga

oil tidak berpengaruh terhadap total volume penjualan.

• Koefisien keempat, diperoleh nilai t hitung sebesar -0,815 dengan mengambil hipotesis:

H0 = Variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen

H1 = Variabel independen mempengaruhi variabel dependen

Dasar pengambilan keputusan:

Berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel:

Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak

Jika -t tabel ≤ t hitung ≤ +t tabel maka H0 diterima

Page 74: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

64

Dan mengambil taraf signifikansi sebesar 5 %, maka nilai t tabel atau t0.025 , 29 =

2,045 sehingga:

Karena -0,815 > -2,045 maka menerima H0 dengan kata lain koefisien korelasi tidak

signifikan, sehingga harga jual Clove Leaf oil tidak berpengaruh terhadap total volume

penjualan.

• Koefisien kelima, diperoleh t hitung sebesar 0,183 dengan mengambil hipotesis:

H0 = Variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen

H1 = Variabel independen mempengaruhi variabel dependen

Dasar pengambilan keputusan:

Berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel:

Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak

Jika -t tabel ≤ t hitung ≤ +t tabel maka H0 diterima

Dan mengambil taraf signifikansi sebesar 5 %, maka nilai t tabel atau t0.025 , 29 =

2,045 sehingga:

Karena 0,183 < 2,045, maka menerima H0 (koefisien regresi tidak signifikan), sehingga

harga jual Citronella oil tidak berpengaruh terhadap total volume penjualan.

Ho diterima

Ho ditolak Ho ditolak

0,183-0,302

X1X3 X2 konstanta

-0,815-3,288-2,045 2,045

3,130

X4

Gambar 4.1 Uji t Variabel: Konstanta, X1, X2, X3 dan X4

Sumber: Data setelah diolah oleh penulis

Page 75: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

65

Langkah selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis nyata tidaknya model regresi linier

dengan mengambil hipotesa:

H0 : Tidak ada pengaruh (tidak signifikan) antara X1, X2, X3 dan X4 terhadap Y

H1 : Ada Pengaruh (signifikansi) antara X1, X2, X3 dan X4 terhadap Y

Dasar pengambilan keputusan:

Berdasarkan perbandingan F hitung dengan F tabel:

Jika F hitung ≥ F tabel maka H0 ditolak

Jika F hitung ≤ F tabel maka H0 diterima

Sehingga diperoleh nilai F hitung berdasarkan hasil perhitungan SPSS sebesar 7,515.

Dengan mengambil taraf signifikansi (α ) sebesar 5 %, maka dari tabel distribusi F

didapat nilai F tabel untuk F0,05, 4, 29 = 2,70

Karena 7,515 > 2,70 maka Ho ditolak. Artinya dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan secara linier antara harga jual pada produk Patchoully oil, Cananga oil, Clove Leaf

oil dan Citronella oil terhadap total volume penjualan.

Berdasarkan hasil dari uji F tabel, maka dapat diketahui bahwa rumus regresi yang

digunakan dapat menjelaskan pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Ho diterima

Ho ditolak2,92 140,246

F hitung

Gambar 4.2 Uji Signifikansi F

Sumber: Data setelah diolah oleh penulis

Page 76: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

66

4.4 Hasil Penelitian

Berdasarkan data-data yang telah diolah oleh penulis, maka didapat beberapa hasil

antara lain:

1. Hasil markup pricing, yaitu:

Tabel 4.7 Hasil Markup Pricing

Patchoully Oil Cananga oil Clove Leaf oil Citronella oil

- Markup atas harga:

• Valid

• Mean

• Median

• Mode

• Minimum

• Maximum

- Markup atas biaya:

• Valid

• Mean

• Median

• Mode

• Minimum

• Maximum

34

14,9885%

15,0350%

14,72%

14,40%

15,47%

34

17,6268%

17,6900%

17,45%

16,82%

18,17%

34

10,8909%

10,9000%

10,85%

10,67%

11,02%

34

12,2226%

12,2300%

12,17%

11,95%

12,38%

34

20,2544%

20,0550%

18,11%

17,05%

25,01%

34

25,4974%

15,0950%

15,91%

20,55%

33,36%

34

14,2197%

14,2150%

13,90%

12,85%

15,31%

34

16,5815%

16,5750%

15,24%

14,74%

18,08%

Sumber: Data setelah diolah oleh penulis

Selain itu terdapat beberapa hasil lainnya seperti:

Volume penjualan pada produk Patchoully oil paling banyak terjual pada

bulan Mei 2002 sebesar 14 ton, dengan harga jual sebesar Rp. 170.692.000

untuk setiap 1 ton. Harga jual tersebut memakai metode markup pricing atas

harga sebesar 14,59% sedangkan untuk markup pricing atas biaya

dikenakan sebesar 17,08%.

Volume penjualan terendah pada produk Patchoully oil terjadi pada bulan

Desember 2002 sebesar 6 ton, dengan harga jual sebesar Rp. 173.497.000

Page 77: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

67

untuk setiap 1 ton. Harga jual tersebut memakai metode markup pricing atas

harga sebesar 15,31% sedangkan untuk markup pricing atas biaya

dikenakan sebesar 18,08%.

Pada produk Cananga oil volume penjualan tertinggi terjadi pada bulan

September 2001 dan bulan Maret 2003 sebesar 5 ton, dengan harga jual

sebesar Rp. 232.647.000 dan Rp. 234.271.000 untuk setiap 1 ton. Harga jual

tersebut memakai metode markup pricing atas harga sebesar 10,97%

sedangkan untuk markup pricing atas biaya dikenakan sebesar 12,32%

untuk yang bulan September 2001. Sedangkan untuk yang bulan Maret 2003

besarnya markup pricing atas harga sebesar 10,92% dan besarnya markup

pricing atas biaya sebesar 12,26%.

Volume penjualan terendah pada produk Cananga oil terjadi pada bulan

Maret, April dan Mei 2002 sebesar 2 ton, dengan harga jual sebesar Rp.

234.365.000; Rp. 234.473.000 dan Rp. 234.527.000 untuk setiap 1 ton.

Harga jual tersebut memakai metode markup pricing atas harga sebesar

10,77% sedangkan untuk markup pricing atas biaya dikenakan sebesar

12,07% untuk yang bulan Maret 2002. Besarnya nilai markup pricing atas

harga yang dikenakan pada bulan April 2002 sebesar 10,83% dan besarnya

markup pricing atas biaya dikenakan sebesar 12,15%. Sedangkan pada

bulan Mei 2002 besarnya nilai markup pricing atas harga sebesar 10,85%

dan besarnya nilai markup pricing atas biaya sebesar 12,17%.

Volume penjualan pada produk Clove Leaf oil paling banyak terjual pada

bulan Juni 2001 sebesar 38 ton, dengan harga jual sebesar Rp. 40.363.000

untuk setiap 1 ton. Harga jual tersebut memakai metode markup pricing atas

harga sebesar 18,51% sedangkan untuk markup pricing atas biaya

dikenakan sebesar 22,72%.

Page 78: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

68

Pada produk Clove Leaf oil volume penjualan terendah terjadi pada bulan

Desember 2001, Juni 2002 dan Januari 2003 sebesar 28 ton, dengan harga

jual sebesar Rp. 41.259.000; Rp. 49.335.000 dan Rp. 43.305.000 untuk

setiap 1 ton. Harga jual tersebut memakai metode markup pricing atas harga

sebesar 19,32% sedangkan untuk markup pricing atas biaya dikenakan

sebesar 23,94% untuk yang bulan Desember 2001. Sedangkan untuk yang

bulan Juni 2002 besarnya markup pricing atas harga sebesar 23,01% dan

besarnya markup pricing atas biaya sebesar 29,88%. Dan yang terakhir

untuk bulan Januari 2003 besarnya nilai markup pricing atas harga

dikenakan sebesar 20,36% dan besarnya nilai markup pricing atas biaya

dikenakan sebesar 25,56%.

Pada produk Citronella oil volume penjualan tertinggi terjadi pada bulan

Maret 2001 dan bulan April 2001 sebesar 19 ton, dengan harga jual sebesar

Rp. 34.271.000 dan Rp. 34.264.000 untuk setiap 1 ton. Harga jual tersebut

memakai metode markup pricing atas harga sebesar 13,98% sedangkan

untuk markup pricing atas biaya dikenakan sebesar 16,25% untuk yang

bulan Maret 2001. Sedangkan untuk yang bulan April 2001 besarnya markup

pricing atas harga sebesar 13,90% dan besarnya markup pricing atas biaya

sebesar 16,14%.

Volume penjualan terendah pada produk Citronella oil terjadi pada bulan

Oktober 2003 sebesar 11 ton, dengan harga jual sebesar Rp. 35.750.000

untuk setiap 1 ton. Harga jual tersebut memakai metode markup pricing atas

harga sebesar 13,90% sedangkan untuk markup pricing atas biaya

dikenakan sebesar 16,14%.

Page 79: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

69

2. Hasil regresi, yaitu:

Berdasarkan data-data yang ada dan setelah diolah oleh penulis maka didapat

suatu hasil pada persamaan regresi, yaitu:

Y = 535.764 - 0,00000229X1 - 0,000000303X2 - 0,000000258X3 +

0,00000005444X4

Dari hasil perhitungan di atas maka didapat bila harga jual produk Patchoully oil

dinaikkan sebesar 1 satuan hitung, maka akan menurunkan total volume penjualan

sebesar 0,00000229 unit. Dan apabila harga jual produk Cananga oil, Clove Leaf oil

dan Citronella oil bertambah sebesar 1 satuan hitung ataupun berkurang sebesar 1

satuan hitung maka tidak berpengaruh terhadap total volume penjualan. Hal ini

disebabkan karena koefisien regresi tidak signifikan.

Page 80: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

70

BAB 5

SIMPULAN dan SARAN

5.1 Simpulan

Setelah melakukan penelitian tentang metode penetapan harga yang diterapkan oleh

perusahaan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Besarnya nilai markup atas harga maupun biaya yang diterapkan oleh perusahaan

bersifat tidak tetap. Hal ini disebabkan karena adanya penyesuaian dengan kondisi

pasar pada saat transaksi jual-beli dilaksanakan. Besarnya nilai markup tersebut

sebagai berikut:

a. Produk Patchoully oil (minyak nilam).

Nilai markup atas harga yang dikenakan berkisar antara: 14,40% sampai

15,47%. Sedangkan nilai markup atas biaya yang dikenakan berkisar antara:

16,82% sampai 18,17%.

b. Produk Cananga oil (minyak kenanga).

Nilai markup atas harga yang dikenakan berkisar antara: 10,67% sampai

11,02%. Sedangkan nilai markup atas biaya yang dikenakan berkisar antara:

11,95% sampai 12,38%.

c. Produk Clove Leaf oil (minyak daun cengkeh).

Nilai markup atas harga yang dikenakan berkisar antara: 17,05% sampai

25,01%. Sedangkan nilai markup atas biaya yang dikenakan berkisar antara:

20,55% sampai 33,36%.

Page 81: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

71

d. Produk Citronella oil (minyak serai).

Nilai markup atas harga yang dikenakan berkisar antara: 12,85% sampai

15,31%. Sedangkan nilai markup atas biaya yang dikenakan berkisar antara:

14,74% sampai 18,08%.

2. Didalam menerapkan metode markup pricing didapat beberapa nilai markup yang

tepat sehingga dapat meningkatkan volume penjualan perusahaan, seperti:

a. Produk Patchoully oil (minyak nilam).

Nilai markup atas harga yang tepat sebesar 14,59%, sedangkan nilai markup

atas biaya yang tepat sebesar 17,08%.

b. Produk Cananga oil (minyak kenanga).

Nilai markup atas harga yang tepat sebesar 10,92% dan 10,97%, sedangkan

nilai markup atas biaya yang tepat sebesar 12,26% dan 12,32%.

c. Produk Clove Leaf oil (minyak daun cengkeh).

Nilai markup atas harga yang tepat sebesar 18,51%, sedangkan nilai markup

atas biaya yang tepat sebesar 22,72%.

d. Produk Citronella oil (minyak serai).

Nilai markup atas harga yang tepat sebesar 13,90% dan 13,98%, sedangkan

nilai markup atas biaya yang tepat sebesar 16,14% dan 16,25%.

3. Setelah harga jual setiap produk diolah dengan regresi dan korelasi berganda, maka

didapat bila harga jual produk Patchoully oil dinaikkan sebesar Rp. 1, maka akan

menurunkan total volume penjualan sebesar 0,00000229 ton. Dan apabila harga jual

produk Cananga oil, Clove Leaf oil dan Citronella oil bertambah sebesar Rp. 1

ataupun berkurang sebesar Rp. 1 maka tidak berpengaruh terhadap volume

penjualan pada masing-masing produknya.

Page 82: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

72

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah diambil maka saran-saran yang

diberikan adalah:

1. Perusahaan dalam menetapkan harga harus lebih memperhatikan kondisi pasar yang

ada sehingga dalam menetapkan nilai markup, perusahaan tidak mengalami

penurunan volume penjualan pada setiap produknya.

2. Untuk nilai markup pada setiap produk, disarankan beberapa nilai markup yang

diperkirakan dapat meningkatkan volume penjualan dengan catatan perusahaan

harus tetap memperhatikan kondisi pasar. Nilai-nilai markup tersebut adalah sebagai

berikut:

a. Pada produk Patchoully oil (minyak nilam), besarnya nilai markup atas harga

dikenakan sebesar 14,59%, sedangkan nilai markup atas biaya dikenakan

sebesar 17,08%.

b. Pada produk Cananga oil (minyak kenanga), besarnya nilai markup atas

harga dikenakan sebesar 10,92% atau 10,97%, sedangkan nilai markup atas

biaya dikenakan sebesar 12,26% atau 12,32%.

c. Pada produk Clove Leaf oil (minyak daun cengkeh), besarnya nilai markup

atas harga dikenakan sebesar 18,51%, sedangkan nilai markup atas biaya

dikenakan sebesar 22,72%.

d. Pada produk Citronella oil (minyak serai), besarnya nilai markup atas harga

dikenakan sebesar 13,90% atau 13,98%, sedangkan nilai markup atas biaya

dikenakan sebesar 16,14% atau 16,25%.

Page 83: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

73

3. Setelah melihat dari hasil regresi sebaiknya perusahaan menurunkan harga jual

produk Patchoully oil (minyak nilam) dan disarankan besarnya antara Rp.

170.000.000 sampai dengan Rp. 171.000.000, karena berdasarkan data yang ada

pada saat harga sebesar itu volume penjualan produk Patchoully oil lebih sering

mengalami kenaikan. Sedangkan untuk produk Cananga oil, Clove Leaf oil dan

Citronella oil tergantung pada pihak manajemen perusahaan karena dinaikkan

ataupun diturunkan harga jualnya, tidak mempengaruhi total volume penjualan.

Page 84: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

74

DAFTAR PUSTAKA

Gitosudarmo, Indriyo. (1999). Manajemen Pemasaran, Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta

Kismono, Gugup. (2001). Bisnis Pengantar. BPFE, Yogyakarta

Kotler, Philip. (2000). Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol,

Edisi Bahasa Indonesia. Jilid 1. PT. Prenhalindo, Jakarta

Kotler, Philip. (2000). Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol,

Edisi Bahasa Indonesia. Jilid 2. PT. Prenhalindo, Jakarta

Kotler, Philip & Gary Armstrong. (1997). Dasar-dasar Pemasaran: Principles of Marketing 7e. PT

Prehalindo, Jakarta

Lamb, Chareles W, Joseph F. Hair & Carl Mc Daniel. (2001). Pemasaran. Jilid 2. Salemba Empat,

Jakarta

Mulyadi. (1997). Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi ke-2. Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta

Pappas, James L & Mark Hirschey. (1995). Ekonomi Manajerial. Jilid 2. Binarupa Aksara, Jakarta

Rangkuti, Freddy. (2003). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta

Sugiyono. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis. CV Alfabeta, Bandung

Supranto, J. (2001). Statistik: teori dan Aplikasi. Jilid 1. Erlangga, Jakarta

Sutojo, Siswanto. (2001). Menyusun Strategi Harga. Damar Mulia Pustaka, Jakarta

Santoso, Singgih & Fandy Tjiptono. (2002). Riset Pemasaran, Konsep Aplikasi dengan SPSS. PT

Elex Media Kompetindo Kelompok Gramedia, Jakarta

Tjiptono, Fandy. (2001). Strategi Pemasaran. ANDI, Yogyakarta

Usman, Husaini & R. Purnomo Setiady Akbar. (2003). Pengantar Statistika. PT Bumi Aksara,

Jakarta

Page 85: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

75

RIWAYAT HIDUP Nama : Faisal Kraus Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 31 Desember 1980 Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat rumah : Jl. Lobak 3 No. C-59, Blok-L Cinere 16514 Jakarta

Selatan Riwayat Pendidikan :

• Sekolah Dasar : SDN 03 Pagi Jakarta Selatan 1987-1993 • Sekolah Menengah Pertama : SMP Cendrawasih 1 Jakarta Selatan 1993-1996 • Sekolah Menengah Atas : SMUN 66 Jakarta Selatan 1996-1999 • Perguruan Tinggi : Universitas Bina Nusantara 1999-Sampai saat ini

Pengalaman kerja : -

Page 86: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

Lampiran 1

Data Harga Pokok & Harga Jual Produk Patchoully Oil

Tahun Bulan Total Biaya Setiap

1 Ton (Rp)

Harga Jual Setiap

1 Ton (Rp)

Volume

Penjualan

2001 Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

145.230.000

146.181.000

146.181.000

146.783.000

145.894.000

145.872.000

145.331.000

145.128.000

145.893.000

145.971.000

145.784.000

145.726.000

170.830.000

171.693.000

171.681.000

171.932.000

170.430.000

170.425.000

170.381.000

170.187.000

171.459.000

171.971.000

171.693.000

171.541.000

12

10

10

9

11

13

12

12

10

9

10

10

2002 Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

145.785.000

146.563.000

146.792.000

146.293.000

145.794.000

145.939.000

146.674.000

146.392.000

146.129.000

146.735.000

146.847.000

146.932.000

171.551.000

172.138.000

172.962.000

171.543.000

170.692.000

171.458.000

173.128.000

172.961.000

172.883.000

173.174.000

173.182.000

173.497.000

11

12

9

11

14

11

7

8

8

7

7

6

Page 87: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

2003 Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

147.228.000

146.783.000

146.941.000

147.462.000

147.221.000

147.117.000

147.352.000

147.876.000

148.693.000

148.772.000

173.986.000

173.182.000

173.265.000

173.984.000

173.476.000

173.448.000

173.691.000

173.976.000

174.108.000

174.347.000

8

11

11

10

12

11

10

9

9

7

Page 88: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

Lampiran 2

Hasil Analisis Markup Atas Harga Pada Produk Patchoully Oil

Statistics N Valid Missing Mean Median Mode Minimum Maximum

340

14.988515.0350

14.72a

14.4015.47

a Multiple modes exist. The smallest value is shown

MARKUP

MARKUP

15.3815.31

15.2715.21

15.1815.13

15.0915.02

14.9914.88

14.8514.70

14.6214.59

14.40

Freq

uenc

y

2.5

2.0

1.5

1.0

.5

0.0

Page 89: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

Lampiran 3

Hasil Analisis Markup Atas Biaya Pada Produk Patchoully Oil

Statistics N Valid Missing Mean Median Mode Minimum Maximum

340

17.626817.6900

17.45a

16.8218.17

a Multiple modes exist. The smallest value is shown

MARKUP

MARKUP

18.1718.13

18.0417.98

17.9117.87

17.8117.71

17.6517.52

17.4517.27

17.2417.13

17.0816.82

Freq

uenc

y

2.5

2.0

1.5

1.0

.5

0.0

Page 90: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

Lampiran 4

Data Harga Pokok & Harga Jual Produk Cananga Oil

Tahun Bulan Total Biaya Setiap

1 Ton (Rp)

Harga Jual Setiap

1 Ton (Rp)

Volume

Penjualan

2001 Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

206.583.000

206.780.000

207.827.000

207.114.000

207.376.000

207.416.000

207.438.000

207.124.000

207.124.000

207.286.000

207.294.000

207.286.000

231.687.000

231.735.000

232.691.000

231.862.000

232.751.000

232.736.000

232.942.000

232.712.000

232.647.000

232.721.000

232.706.000

232.711.000

4

4

3

4

3

3

3

4

5

4

4

4

2002 Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

208.123.000

208.680.000

209.127.000

209.078.000

209.078.000

208.875.000

208.423.000

208.525.000

208.921.000

208.673.000

208.872.000

208.893.000

233.895.000

233.937.000

234.365.000

234.473.000

234.527.000

234.421.000

233.869.000

233.915.000

234.349.000

234.127.000

234.415.000

234.320.000

3

3

2

2

2

3

4

4

3

4

3

3

Page 91: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

2003 Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

208.673.000

208.521.000

208.692.000

209.127.000

209.342.000

209.087.000

208.752.000

208.964.000

209.073.000

208.824.000

234.128.000

233.957.000

234.271.000

234.975.000

235.076.000

234.872.000

234.419.000

234.772.000

234.872.000

234.574.000

4

4

5

3

3

3

4

3

3

4

Page 92: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

Lampiran 5

Hasil Analisis Markup Atas Harga Pada Produk Cananga Oil

Statistics N Valid Missing Mean Median Mode Minimum Maximum

340

10.890910.9000

10.8510.6711.02

MARKUP

MARKUP

11.0211.00

10.9910.98

10.9710.95

10.9310.92

10.9010.88

10.8710.85

10.8310.80

10.7710.69

10.67

Freq

uenc

y

5

4

3

2

1

0

Page 93: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

Lampiran 6

Hasil Analisis Markup Atas Biaya Pada Produk Cananga Oil

Statistics N Valid Missing Mean Median Mode Minimum Maximum

340

12.222612.2300

12.17a

11.9512.38

a Multiple modes exist. The smallest value is shown

MARKUP

MARKUP

12.3812.3512.3312.3012.2712.2412.2112.1812.1512.0711.95

Freq

uenc

y

3.5

3.0

2.5

2.0

1.5

1.0

.5

0.0

Page 94: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

Lampiran 7

Data Harga Pokok & Harga Jual Produk Clove Leaf Oil

Tahun Bulan Total Biaya Setiap

1 Ton (Rp)

Harga Jual Setiap

1 Ton (Rp)

Volume

Penjualan

2001 Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

33.985.000

33.372.000

33.905.000

33.567.000

32.963.000

32.891.000

34.128.000

33.341.000

33.687.000

33.148.000

32.987.000

33.289.000

42.635.000

41.765.000

42.428.000

41.877.000

40.559.000

40.363.000

42.672.000

41.405.000

41.871.000

40.607.000

40.371.000

41.259.000

34

30

37

37

33

38

37

35

34

36

31

28

2002 Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

34.596.000

36.298.000

36.712.000

36.653.000

37.142.000

37.984.000

37.862.000

37.441.000

36.973.000

35.419.000

35.317.000

34.561.000

43.389.000

45.873.000

46.224.000

46.150.000

48.345.000

49.335.000

49.225.000

48.928.000

48.127.000

47.235.000

46.472.000

45.721.000

31

33

32

32

30

28

31

33

35

34

34

30

Page 95: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

2003 Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

34.489.000

35.125.000

34.819.000

35.082.000

35.721.000

35.913.000

36.241.000

35.968.000

35.972.000

35.391.000

43.305.000

44.859.000

42.157.000

42.293.000

43.373.000

43.895.000

44.455.000

43.921.000

43.929.000

42.845.000

28

31

30

29

30

32

31

29

30

32

Page 96: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

Lampiran 8

Hasil Analisis Markup Atas Harga Pada Produk Clove Leaf Oil

Statistics N Valid Missing Mean Median Mode Minimum Maximum

340

20.254420.0550

18.11a

17.0525.01

a Multiple modes exist. The smallest value is shown

MARKUP

MARKUP

24.4123.48

23.1723.01

20.8720.36

20.2720.09

19.8419.46

18.7318.48

18.2918.11

17.4117.05

Freq

uenc

y

2.5

2.0

1.5

1.0

.5

0.0

Page 97: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

Lampiran 9

Hasil Analisis Markup Atas Biaya Pada Produk Clove Leaf Oil

Statistics N Valid Missing Mean Median Mode Minimum Maximum

340

25.497425.0950

25.9120.5533.36

MARKUP

MARKUP

33.3631.58

30.1730.01

27.7125.91

25.4525.18

25.0424.29

23.9422.72

22.5022.26

22.1121.07

20.55

Freq

uenc

y

2.5

2.0

1.5

1.0

.5

0.0

Page 98: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

Lampiran 10

Data Harga Pokok & Harga Jual Produk Citronella Oil

Tahun Bulan Total Biaya Setiap

1 Ton (Rp)

Harga Jual Setiap

1 Ton (Rp)

Volume

Penjualan

2001 Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

29.683.000

29.425.000

29.481.000

29.503.000

29.682.000

29.714.000

29.785.000

29.821.000

29.976.000

30.082.000

30.225.000

30.273.000

34.770.000

34.256.000

34.271.000

34.264.000

34.587.000

34.637.000

34.724.000

34.931.000

35.012.000

35.128.000.

35.471.000

35.342.000

16

18

19

19

18

17

17

16

14

14

12

12

2002 Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

29.865.000

29.671.000

29.543.000

29.571.000

29.487.000

29.503.000

29.812.000

29.865.000

30.281.000

30.124.000

30.376.000

30.291.000

35.174.000

34.961.000

34.883.000

34.764.000

34.795.000

34.722.000

35.127.000

35.114.000

35.342.000

35.342.000

35.225.000

35.178.000

14

14

15

16

17

17

15

14

13

13

13

15

Page 99: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

2003 Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

30.582.000

30.784.000

30.693.000

30.424.000

30.487.000

30.448.000

30.525.000

30.812.000

30.709.000

30.781.000

35.481.000

35.516.000

35.217.000

35.062.000

35.134.000

35.117.000

35.234.000

35.472.000

35.694.000

35.750.000

14

14

14

17

16

17

17

15

13

11

Page 100: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

Lampiran 11

Hasil Analisis Markup Atas Harga Pada Produk Citronella Oil

Statistics N Valid Missing Mean Median Mode Minimum Maximum

340

14.219714.2150

13.90a

12.8515.31

a Multiple modes exist. The smallest value is shown

MARKUP

MARKUP

15.3115.13

15.0414.94

14.7614.38

14.3414.22

14.1813.98

13.9013.81

13.3613.30

13.2312.85

Freq

uenc

y

2.5

2.0

1.5

1.0

.5

0.0

Page 101: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

Lampiran 12

Hasil Analisis Markup Atas Biaya Pada Produk Citronella Oil

Statistics N Valid Missing Mean Median Mode Minimum Maximum

340

16.581516.5750

15.24a

14.7418.08

a Multiple modes exist. The smallest value is shown

MARKUP

MARKUP

18.0017.78

17.5817.36

17.1416.77

16.7116.57

16.4216.23

16.1315.96

15.3715.24

14.74

Freq

uenc

y

2.5

2.0

1.5

1.0

.5

0.0

Page 102: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

Lampiran 13

Data Harga Jual Tiap Produk dan Total Volume Penjualan

Tahun Bulan Total Volume Penjualan (Ton)

Harga Jual Produk Patchoully oil Setiap 1 Ton

(Rp)

Harga Jual Produk Cananga oil Setiap 1 Ton

(Rp)

Harga Jual Produk Clove Leaf oil Setiap 1 Ton

(Rp)

Harga Jual Produk Citronella oil Setiap 1 Ton

(Rp) 2001 Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

66

62

69

69

65

71

69

67

63

63

57

54

170.830.000

171.693.000

171.681.000

171.932.000

170.430.000

170.425.000

170.381.000

170.187.000

171.459.000

171.971.000

171.693.000

171.541.000

231.687.000

231.735.000

232.691.000

231.862.000

232.751.000

232.736.000

232.942.000

232.712.000

232.647.000

232.721.000

232.706.000

232.711.000

42.635.000

41.765.000

42.428.000

41.877.000

40.559.000

40.363.000

42.672.000

41.405.000

41.871.000

40.607.000

40.371.000

41.259.000

34.770.000

34.256.000

34.271.000

34.264.000

34.587.000

34.637.000

34.724.000

34.931.000

35.012.000

35.128.000

35.471.000

35.342.000

2002 Januari

Februari

Maret

April

Mei

59

62

58

61

63

171.551.000

172.138.000

172.962.000

171.543.000

170.692.000

233.895.000

233.937.000

234.365.000

234.473.000

234.527.000

43.389.000

45.873.000

46.224.000

46.150.000

48.345.000

35.174.000

34.961.000

34.883.000

34.764.000

34.795.000

Page 103: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

59

57

59

59

58

57

54

171.458.000

173.128.000

172.961.000

172.883.000

173.174.000

173.182.000

173.497.000

234.421.000

233.869.000

233.915.000

234.349.000

234.127.000

234.415.000

234.320.000

49.335.000

49.225.000

48.928.000

48.127.000

47.235.000

46.472.000

45.721.000

34.722.000

35.127.000

35.114.000

35.342.000

35.342.000

35.225.000

35.178.000

2003 Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

54

60

60

59

61

63

62

56

55

54

173.986.000

173.182.000

173.265.000

173.984.000

173.476.000

173.448.000

173.691.000

173.976.000

174.108.000

174.347.000

234.128.000

233.957.000

234.271.000

234.975.000

235.076.000

234.872.000

234.419.000

234.772.000

234.872.000

234.574.000

43.305.000

44.859.000

42.157.000

42.293.000

43.373.000

43.895.000

44.455.000

43.921.000

43.929.000

42.845.000

35.481.000

35.516.000

35.217.000

35.062.000

35.134.000

35.117.000

35.234.000

35.472.000

35.694.000

35.750.000

Page 104: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

Lampiran 14

Tabel Regresi Berganda Regression

Descriptive Statistics

60.7353 4.70531 341.7E+08 1247811.378 342.3E+08 998410.56216 344.4E+07 2717805.089 343.4E+07 2449817.368 34

YX1X2X3X4

Mean Std. Deviation N

Correlations

1.000 -.689 -.567 -.360 .025-.689 1.000 .694 .268 .119-.567 .694 1.000 .539 -.017-.360 .268 .539 1.000 -.457.025 .119 -.017 -.457 1.000

. .000 .000 .018 .444.000 . .000 .062 .251.000 .000 . .001 .462.018 .062 .001 . .003.444 .251 .462 .003 .

34 34 34 34 3434 34 34 34 3434 34 34 34 3434 34 34 34 3434 34 34 34 34

YX1X2X3X4YX1X2X3X4YX1X2X3X4

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

Y X1 X2 X3 X4

Variables Entered/Removedb

X4, X2, X3,X1

a . Enter

Model1

VariablesEntered

VariablesRemoved Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: Yb.

Page 105: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

Model Summary

.713a .509 .441 3.51727Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), X4, X2, X3, X1a.

ANOVAb

371.853 4 92.963 7.515 .000a

358.764 29 12.371730.618 33

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), X4, X2, X3, X1a.

Dependent Variable: Yb.

Coefficientsa

535.764 171.174 3.130 .004-2.29E-06 .000 -.607 -3.288 .003-3.03E-07 .000 -.064 -.302 .765-2.58E-07 .000 -.149 -.815 .4225.444E-08 .000 .028 .183 .856

(Constant)X1X2X3X4

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: Ya.

Page 106: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

Regression Descriptive Statistics

60.7353 4.70531 341.5E+08 867549.55989 342.1E+08 834397.88243 343.5E+07 1514388.170 343.0E+07 450255.11089 34

YX1X2X3X4

Mean Std. Deviation N

Correlations

1.000 -.542 -.533 -.382 -.576-.542 1.000 .645 .347 .676-.533 .645 1.000 .779 .434-.382 .347 .779 1.000 .054-.576 .676 .434 .054 1.000

. .000 .001 .013 .000.000 . .000 .022 .000.001 .000 . .000 .005.013 .022 .000 . .380.000 .000 .005 .380 .

34 34 34 34 3434 34 34 34 3434 34 34 34 3434 34 34 34 3434 34 34 34 34

YX1X2X3X4YX1X2X3X4YX1X2X3X4

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

Y X1 X2 X3 X4

Variables Entered/Removedb

X4, X3, X1,X2

a . Enter

Model1

VariablesEntered

VariablesRemoved Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: Yb.

Model Summary

.678a .459 .385 3.69062Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), X4, X3, X1, X2a.

Page 107: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang

ANOVAb

335.618 4 83.904 6.160 .001a

395.000 29 13.621730.618 33

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), X4, X3, X1, X2a.

Dependent Variable: Yb.

Coefficientsa

348.728 274.751 1.269 .214-4.98E-07 .000 -.092 -.420 .678-1.39E-07 .000 -.025 -.083 .935-9.47E-07 .000 -.305 -1.208 .237-5.08E-06 .000 -.486 -2.396 .023

(Constant)X1X2X3X4

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: Ya.

Page 108: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang
Page 109: ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA …thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf · 2013-02-08 · tahun belakangan ini menurun, ... Oleh sebab itu metode penetapan harga yang