PERANAN PELAYANAN BEAUTY CONSULTANT TERHADAP …thesis.binus.ac.id/doc/a/LHM2004-0034.pdf ·...
Transcript of PERANAN PELAYANAN BEAUTY CONSULTANT TERHADAP …thesis.binus.ac.id/doc/a/LHM2004-0034.pdf ·...
PERANAN PELAYANAN BEAUTY CONSULTANT TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN KOSMETIK SHISEIDO
PADA PT DIAN TARUNAGUNA DI JAKARTA
SKRIPSI
Oleh :
DEWI KARTIKA 0400483671 DEWI ANGGRAINI 0400488924
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bina Nusantara
Jakarta 2004
PERANAN PELAYANAN BEAUTY CONSULTANT TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN KOSMETIK SHISEIDO
PADA PT DIAN TARUNAGUNA DI JAKARTA
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Jenjang Pendidikan Strata 1
Oleh :
DEWI KARTIKA 0400483671 DEWI ANGGRAINI 0400488924
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bina Nusantara
Jakarta 2004
iii
Universitas Bina Nusantara
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Ganjil tahun 2003 / 2004
PERANAN PELAYANAN BEAUTY CONSULTANT TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN KOSMETIK SHISEIDO
PADA PT DIAN TARUNAGUNA DI JAKARTA
DEWI KARTIKA 0400483671 DEWI ANGGRAINI 0400488924
Abstrak
Bagi PT Dian Tarunaguna sebagai distributor resmi kosmetik SHISEIDO, peranan Beauty Consultant (BC) sangatlah besar pengaruhnya dalam memberikan pelayanan terhadap customer. Kualitas pelayanan yang diberikan oleh BC sangat mempengaruhi tingkat kepuasan customer. Kepuasan pelanggan merupakan perbandingan antara harapan dengan kinerja (kenyataan). Dimana masing-masing variabel di atas terdiri dari beberapa dimensi, antara lain tangible, reliability, responsiveness, assurance, empathy. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam skripsi ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Cara pengumpulannya melalui interview kepada para BC, dan kuesioner kepada para customer. Metode analisis data menggunakan metode analisis kesesuaian antara kinerja dan harapan dengan menggunakan diagram cartesius, dan metode statistik yakni regresi dan korelasi. Dari hasil analisa terhadap kuesioner melalui diagram Cartesius, dapat diketahui bahwa ternyata pengaruh pelayanan BC terhadap kepuasan pelanggan adalah baik. Karena sebagian besar indikator pelayanan terletak pada kuadran II dan III, sehingga dapat dikatakan kedudukannya seimbang antara kinerja dan harapan. Sedangkan dari hasil perhitungan statistik diperoleh bahwa dimensi yang memberikan pengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan adalah tangible dan responsiveness. Dari hasil analisa data diketahui bahwa 28.4 % kepuasan pelanggan ditentukan oleh 5 dimensi yang ada. Sedangkan sisanya sebesar 71.6% ditentukan oleh variabel-variabel lain, misalnya kualitas produk, kemasan, harga, promosi, dan lain sebagainya. Meskipun dari hasil analisa dinyatakan bahwa dimensi pelayanan yang diberikan oleh BC hanya memberikan pengaruh sebesar 28.4%, namun peranan BC tetaplah penting dan perusahaan harus terus meningkatkan kinerja BC. Kinerja BC yang baik akan menghasilkan kepuasan pelanggan, dan customer yang puas dengan sendirinya akan menciptakan loyalitas pelanggan. Kata Kunci Harapan, Kinerja, Kepuasan Pelanggan
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan kasih dan
anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan di dalam
menyelesaikan program Strata-1 jurusan Manajemen pada fakultas Ekonomi Universitas Bina
Nusantara Jakarta.
Dalam menyusun skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan, bimbingan, serta dukungan
moril dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Dr.Ir. Th. Widia S., MM., selaku Rektor Universitas Bina Nusantara.
2. Bapak Bahtiar S. Abbas, Ph.D.,selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Bina
Nusantara.
3. Bapak Parulian Sihotang, Ph.D., selaku Ketua Jurusan Manajemen Universitas Bina
Nusantara .
4. Ibu Masruroh SE.,MM., selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan
tenaga serta dukungan, nasihat, dan dorongan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5. Bapak Drs. Haryono Budiono (Om Ho), selaku Direktur PT Dian Tarunaguna yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk menggunakan data-data perusahaan
sebagai bahan skripsi.
6. Ibu Hastuti, selaku Sekretaris Direksi, beserta seluruh staff PT Dian Tarunaguna,
termasuk para BC dan customer SHISEIDO, untuk kesediaannya membantu penulis.
7. Papi dan mami tercinta (Johann S./ Erna M. dan Anton M./ Sintawati W.)yang telah
memberikan perhatian,doa, dan dukungan, baik moril dan materi. Doa dan perhatianmu
senantiasa kami butuhkan dalam menjalani kehidupan ini.
8. Kakak dan adik tercinta (Sonny, Daniel, Frans) serta segenap saudara yang telah banyak
membantu penulis.
9. Albert (Babe) yang telah memberikan dorongan, doa, motivasi, dan kasih sayang serta
bersedia mengantar, menunggu penulis dalam rangka mencari data dan informasi yang
dibutuhkan.
10. Sahabat terdekat (Ipon dan Ucil) atas canda tawa yang telah kami lewati bersama, serta
persahabatan yang telah terjalin baik selama ini, semoga persahabatan ini tiada akhir.
11. Sahabat-sahabat tercinta ( Mei, Eva, Henny, Abeth, Grace, Eser, Hendrick, Hardi), dan
masih banyak lagi yang mungkin tidak dapat disebutkan satu per satu. God bless u all.
12. Rudi, Wewe, dan Andry, thanx atas sedikit bimbingannya. Good luck to all of you guys.
v
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Hal ini
disebabkan keterbatasan kemampuan penulis . Oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dalam penyempurnaan skripsi ini.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Jakarta, Januari 2004
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul i
Halaman Pengesahan ii
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
Bab 1 . PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Identifikasi Masalah 3
1.3 Tujuan dan Manfaat 3
1.4 Sistematika Penulisan 3
Bab 2. LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Kosmetik dan Wiraniaga 5
2.2 Pengertian Pemasaran 5
2.3 Perilaku Konsumen
2.4 Pelayanan
2.4.1 Pengertian Pelayanan
2.4.2 Kualitas Pelayanan
2.4.3 Manfaat dan Tujuan Pelayanan
Terhadap Konsumen
2.5 Kepuasan Pelanggan
2.5.1 Menarik dan Mempertahankan
Pelanggan
2.6 Kaitan Pelayanan dan Kepuasan
Pelanggan
2.7 Kerangka Pemikiran Teoritis
2.8 Metodologi Penelitian
2.8.1 Jenis dan Metode Penelitian
2.8.2 Teknik Pengumpulan Data
2.8.3 Definisi Operasional dan Instrumen
Pengukuran
2.8.4 Teknik Analisis Data
6
7
7
10
12
14
19
19
21
22
22
23
24
25 27
vii
2.8.5 Pengujian Hipotesis
Bab 3. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1 Perkembangan Perusahaan 30
3.2 Kondisi Bisnis Perusahaan 31
3.3 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan
3.3.1 Struktur Organisasi PT Dian
Tarunaguna
3.3.2 Uraian Pekerjaan dari tiap divisi
yang terdapat dalam struktur
organisasi
3.4 Kegiatan Pemasaran
36
36
37
40
Bab 4. HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN
4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Atas Kinerja
BC SHISEIDO
42
4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Atas Harapan
Pelanggan Kosmetik SHISEIDO
43
4.3 Analisis Diagram Cartesius
4.4 Diagram Cartesius
4.5 Analisis Regresi Korelasi
44
48
53
Bab 5. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan 59
5.2 Saran 60
Daftar Pustaka x
Riwayat Hidup xi
Lampiran L1-L10
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Definisi Operasional Variabel 24
Tabel 4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Terhadap Kinerja Jasa BC SHISEIDO pada
PT Dian TArunaguna
42
Tabel 4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Terhadap Harapan Pelanggan Kosmetik
SHISEIDO
43
Tabel 4.3 Penilaian Responden Terhadap Kinerja Jasa BC SHISEIDO pada PT
Dian Taunaguna
44
Tabel 4.4 Harapan Responden Terhadap Kinerja Jasa BC SHISEIDO pada PT
Dian Tarunaguna
45
Tabel 4.5 Penilaian Rata-rata Kinerja dan Harapan Atas Jasa BC SHISEIDO pada
PT Dian TArunagun
46
Tabel 4.6 Tingkat Kesesuaian Pernyataan 47
Tabel 4.7 Descriptive Statistics (SPSS) 53
Tabel 4.8 Correlations (SPSS) 54
Tabel 4.9 Model Summary (SPSS) 56
Tabel 4.10 ANOVA (SPSS) 56
Tabel 4.11 Coefficients (SPSS) 57
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Konsep Kepuasan Pelanggan 18
Gambar 2.2 Kualitas Pelayanan 22
Gambar 3.1 Pangsa Pasar SHISEIDO Indonesia 33
Gambar 3.2 Sales and Marketing Department 36
Gambar 4.1 Diagram Cartesius 48
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kondisi perekonomian di Indonesia sangat sulit untuk diprediksi beberapa tahun terakhir
ini, berkaitan dengan situasi politik, ekonomi, sosial budaya, termasuk juga deregulasi
pemerintah, kebijakan moneter dalam negeri dan luar negeri. Karena itu diperlukan
pertimbangan yang matang dalam mengeluarkan kebijakan ataupun pengambilan keputusan
bagi kepentingan yang berskala nasional. Begitu juga dengan dunia usaha di Indonesia yang
berkembang dengan pesat. Banyak perusahaan-perusahaan baru yang bermunculan dengan
berbagai jenis industri baik besar maupun kecil. Perusahaan – perusahaan tersebut
mempunyai andil yang kuat untuk meramaikan perekonomian di tanah air.
Salah satu dari jenis usaha yang menjamur tersebut adalah kosmetik. Perkembangannya
dapat kita lihat dari banyaknya bermunculan merk-merk baru, baik dari dalam maupun luar
negeri. Sebut saja merk SHISEIDO, KOSE, BIOKOS, CLINIQUE, REVLON, dan lainnya, yang
sudah barang tentu bukanlah nama yang asing bagi para pengguna produknya. Dapat
dikatakan mereka sudah mempunyai customer yang tetap di pasar. Perusahaan-perusahaan
kosmetik tersebut saling bersaing dalam memasarkan produknya dengan tujuan
mendapatkan pangsa pasar yang besar. Munculnya perusahaan-perusahaan kosmetik baru
juga turut menyemarakkan perekonomian Indonesia serta menciptakan situasi yang
kompetitif di antara perusahaan yang sejenis.
Bicara mengenai kosmetik memang tidak dapat dipisahkan dari kaum hawa. Hampir
setiap wanita menginginkan untuk dapat selalu tampil cantik dalam berbagai kesempatan.
Sehingga tanpa disadari kosmetik menjadi suatu kebutuhan yang penting, bahkan
merupakan suatu hal yang pokok bagi sebagian wanita. Sudah menjadi pandangan umum,
bahwa beberapa wanita tidak dapat bepergian keluar rumah sebelum menggunakan
kosmetik, dan ada juga sebagian yang merasa kurang percaya diri tanpa merias dirinya
2
dengan kosmetik. Penggunaan kosmetik memang sungguh akrab dengan kaum wanita.
Namun seiring dengan perkembangan dan tuntutan jaman, bukanlah sesuatu hal yang aneh
lagi bila akhir-akhir ini sering ditemui penggunaan kosmetik oleh kaum pria. Kosmetik dapat
dijadikan alat untuk menutupi kekurangan sehingga dapat menambah rasa percaya diri bagi
para pemakainya.
Berdasarkan fenomena inilah yang menandai para perusahaan kosmetik tersebut untuk
terus tumbuh dan berkembang dalam mempertahankan eksistensinya. Dalam hal ini
termasuk PT. Dian Tarunaguna yang merupakan salah satu anak perusahaan dari Sinar Mas
Group, yang berdiri pada bulan Oktober 1993. Perusahaan ini ditunjuk oleh SHISEIDO
Jepang untuk memasarkan produk-produk kosmetik yang ternama dengan merek SHISEIDO
di Indonesia. Pada saat ini kosmetik SHISEIDO telah dipasarkan dengan sukses di
departemen store yang ternama dan boutique di seluruh dunia antara lain Eropa, Amerika,
Asia, Timur Tengah, dan Australia dengan reputasi internasional dan merupakan salah satu
market leader kosmetik di dunia dengan pengalaman di bidang kosmetik lebih dari 129
tahun, terutama untuk produk skincare. Kosmetik SHISEIDO merupakan perpaduan antara
keindahan timur dan teknologi barat yang canggih.
Salah satu alat pemasaran produk SHISEIDO tidak terlepas dari peranan sumber daya
manusia. Dalam industri kosmetik, pihak yang berperan penting dikenal dengan istilah
Beauty Consultant (BC). Hampir semua perusahaan kosmetik menggunakan tenaga BC untuk
melayani dan memenuhi kebutuhan customer, yang dapat ditemui di setiap counter. Dalam
memuaskan customernya, BC diharapkan mampu untuk memberikan pelayanan yang
maksimal dengan memahami setiap kebutuhan customer yang datang. Sesuai dengan moto
produk SHISEIDO, yaitu “High Image, High Quality, High Service”, maka BC dituntut untuk
dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan moto tersebut, sehingga citra produk
SHISEIDO di pasar terjaga dengan baik, dan customer pun menjadi puas dan akhirnya loyal
dengan produk ini.
3
1.2 Identifikasi Masalah
1. Jenis pelayanan apa sajakah yang diberikan oleh BC SHISEIDO kepada customernya?
2. Sejauh mana tingkat kepuasan pelanggan atas pelayanan yang diberikan oleh BC?
3. Sejauh mana peranan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan:
1. Untuk mengetahui jenis pelayanan yang diberikan oleh BC.
2. Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan yang diterima dari pelayanan yang
diberikan oleh BC.
3. Untuk mengetahui peranan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan.
Manfaat:
1. Bagi Perusahaan:
Membantu perusahaan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dari BC.
2. Bagi Penulis:
Manambah pengetahuan mengenai kualitas pelayanan dalam meningkatkan kepuasan
pelanggan, dan cara untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi perusahaan.
3. Bagi Pembaca:
Memberikan informasi kepada pembaca mengenai kualitas pelayanan untuk dapat
mencapai kepuasan pelanggan.
1.4 Sistematika Penulisan
BAB I. PENDAHULUAN
Pada bab ini meliputi: latar belakang, identifikasi masalah, tujuan dan manfaat, serta
sistematika penulisan.
BAB II. LANDASAN TEORI
4
Pada bab ini berisikan teori-teori yang kami gunakan dalam menganalisa perumusan masalah
yang dihadapi untuk memperoleh pemecahan masalah yang relevan.
BAB III. GAMBARAN UMUM PERUSAHAN
Pada bab ini diuraikan mengenai sejarah perkembangan perusahaan, kondisi bisnis
perusahaan, struktur organisasi, kegiatan pemasaran serta tugas dan tanggung jawab dari
semua bagian.
BAB IV. HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN
Bab ini merupakan inti dari keseluruhan penelitian yang dilakukan . Bab ini menguraikan hasil
pengolahan data, pembahasan permasalahan, dan analisis untuk mengetahui bagaimana
kualitas pelayanan, tingkat kepuasan pelanggan, serta pengaruh kualitas pelayanan terhadap
kepuasan pelanggan produk SHISEIDO.
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini akan dikemukakan simpulan dari pembahasan, dan saran yang diajukan
berdasarkan hasil dari simpulan umtuk memberikan masukan kepada perusahaan.
5
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Kosmetik dan Wiraniaga
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001), kosmetik adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan kecantikan tentang corak kulit, obat atau bahan untuk mempercantik
wajah, kulit, rambut, dan sebagainya (seperti bedak, pemerah bibir). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa kosmetik menjadi sarana atau penunjang untuk mempercantik diri
ataupun menutupi kekurangan secara fisik.
Sedangkan wiraniaga, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) adalah orang
yang melakukan penjualan barang secara langsung kepada konsumen atau pembeli,
pedagang. Dalam hal ini berarti seorang beauty consultant dalam pekerjaannya termasuk
dalam golongan wiraniaga, karena mereka berhadapan secara langsung kepada konsumen
dalam proses penjualan barang.
2.2 Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan fungsi bisnis yang memegang peranan penting dalam
perusahaan. Bidang pemasaran berupaya untuk mendefinisikan keinginan dan kebutuhan
potensial yang belum terpenuhi sekarang, dan kemudian mengukur besarnya. Pada saat ini
dengan semakin ketatnya persaingan, maka pemasaran harus menjadi jiwa bukan sekedar
salah satu anggota tubuh suatu perusahaan, artinya setiap orang di dalam perusahaan harus
merupakan pemasok.
Di dalam bukunya, Philip Kotler (1997,p13) mendefinisikan manajemen pemasaran
adalah proses dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran
gagasan, barang dan jasa. Untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu
dan organisasi. Di dalam pemasaran juga dikenal istilah bauran pemasaran (Marketing Mix)
atau 4P, yang terdiri dari produk (Product), harga (Price), distribusi (Place), promosi
(Promotion).
6
Definisi pemasaran menurut Warren J. Keegan (1996,p253):” Pemasaran adalah proses
mengkonsentralisasikan sebagai sumber daya dan sasaran dari sebuah dan sasaran
organisasi pada kesempatan dan kebutuhan lingkungan yang menjadi pedoman dalam
mengidentifikasikan, memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat.”
2.3 Perilaku Konsumen
Berdasarkan American Marketing Association yang dikutip oleh Peter dan Olson
(2000,p6), mendefinisikan perilaku konsumen (Consumer Behavior) sebagai “Interaksi
dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian di sekitar kita dimana manusia
melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka. Paling tidak ada tiga ide penting dalam
definisi diatas :
1. Perilaku konsumen adalah dinamis
Ini berarti bahwa seorang, grup konsumen, serta masyarakat luas selalu berubah
dan bergerak sepanjang waktu.
2. Perilaku konsumen melibatkan interaksi
Hal kedua yang ditekankan dalam definisi perilaku konsumen adalah keterlibatan
interaksi antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian di sekitar. Ini berarti
bahwa untuk memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran yang
tepat kita harus memahami apa yang mereka pikirkan (kognisi), dan mereka rasakan
(pengaruh), apa yang mereka lakukan (perilaku), apa, serta dimana (kejadian di
sekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa, dan
dilakukan konsumen.
3. Perilaku konsumen melibatkan pertukaran
Hal terakhir yang ditekankan dalam definisi perilaku konsumen adalah pertukaran di
antara individu. Hal ini membuat definisi perilaku konsumen tetap konsisten dengan
definisi pemasaran yang sejauh ini juga menekankan pertukaran. Kenyataannya,
7
peran pemasaran adalah untuk menciptakan pertukaran dengan konsumen melalui
formulasi dan penerapan strategi pemasaran.
2.4 Pelayanan
2.4.1 Pengertian Pelayanan
Menurut Richard Gerson (2001,p27), pelayanan adalah sarana untuk mencapai kepuasan
dan ikatan. Tujuan keseluruhan bisnis bukanlah untuk menghasilkan produk atau jasa yang
bermutu atau memberikan pelayanan yang prima, tetapi tujuan utama adalah menghasilkan
pelanggan yang puas dan setia. Oleh karena itu memberikan mutu dan pelayanan yang baik
adalah keharusan untuk mencapai tujuan utama, yaitu pelanggan yang puas dan setia.
Pelayanan pada dasarnya merupakan kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu
pihak lain pada dasarnya tidak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu,
proses produksinya mungkin juga tidak dikaitkan dengan suatu produk dan jasa.
Menurut Walker (1997,p13) pelayanan adalah sesuatu yang sangat subjektif dan sulit
didefinisikan. Pelanggan bereaksi secara berbeda terhadap apa yang kelihatannya seperti
pelayanan yang sama. Pelanggan yang sama akan bereaksi secara berbeda terhadap
pelayanan yang sama dalam keadaan yang berbeda. Menurutnya, suasana hati, budaya, dan
peraturan waktu disamping pengalaman pelanggan sebelumnya semuanya dipengaruhi cara
pelayanan yang diterima. Strategi pelayanan adalah bagian sentral strategi perusahaan yang
juga meliputi tujuan, keuntungan pasar, teknologi, dan sebagainya. Ini bagian sentral karena
menguraikan budaya intern perusahaan disamping citra ekstern yang diinginkan. Hal tersebut
perlu diimbangi dengan struktur organisasi yang dirancang oleh tanggapan pelanggan.
Beberapa dimensi atau atribut yang harus diperhatikan dalam perbaikan kualitas jasa
Gasperz (1997,p235):
1. Ketepatan waktu pelayanan. Hal-hal yang harus diperhatikan disini adalah berkaitan
dengan waktu tunggu dan waktu proses.
8
2. Akurasi pelayanan, yang berkaitan dengan reliabilitas pelayanan dan bebas kesalahan-
kesalahan.
3. Kesopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan terutama bagi mereka yang
berinteraksi langsung dengan pelanggan eksternal, seperti: operator telepon, kasir, dan
lain-lain. Citra pelayanan dari industri jasa sangat ditentukan oleh orang-orang dari
perusahaan yang berada pada garis depan dalam pelayanan langsung kepada pelanggan
eksternal.
4. Tanggung jawab, berkaitan dengan penerimaan pesanan dan penanganan keluhan dari
pelanggan eksternal.
5. Kelengkapan, menyangkut lingkup pelayanan dan ketersediaan sarana pendukung serta
pelayanan komplementer lainnya.
6. Kemudahan mendapatkan pelayanan, berkaitan dengan banyaknya outlet, banyaknya
petugas yang melayani, seperti: kasir, staf administrasi, dan lain-lain.
7. Variasi model pelayanan, berkaitan dengan inovasi untuk memberikan pola-pola dalam
pelayanan, features dari pelayanan, dan lain-lain.
8. Pelayanan pribadi, berkaitan dengan fleksibilitas penanganan permintaan khusus.
9. Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan, berkaitan dengan lokasi ruangan, tempat
pelayanan, kemudahan menjangkau, tempat parkir kendaraan, ketersediaan informasi,
petunjuk-petunjuk dan bentuk-bentuk lain.
10. Atribut pendukung pelayanan lainnya, seperti: lingkungan, kebersihan, ruang tunggu,
fasilitas musik,AC, dan lain-lain.
Pelayanan secara konsisten dilayani dengan dua cara Walker (1997,p16) :
1. Pelayanan Materi
a. Produk itu sendiri harus bisa diandalkan dan melakukan apa yang
dispesifikasikan.
b. Lingkungan harus mencerminkan mutu organisasi, tempat yang kotor biasanya
menimbulkan keraguan tentang aspek standar dan unjuk kerja perusahaan.
9
c. Sistem penyerahan harus berjalan, ini mencakup distribusi, penjadwalan, kerja
akuntansi dan komputer.
2. Pelayanan Pribadi
Sebaik apa sebuah perusahaan diajak berbisnis tergantung pada orang-orang yang
diperkerjakannya (karyawan) :
a. Pengetahuan dan keahlian mereka (karyawan) sangat penting bagi kemampuan
perusahaan memenuhi harapan yang dinyatakan dalam strategi pelayanan.
b. Sikap staf terhadap pelanggan juga dengan kuat bisa mendukung atau sangat
menyulitkan strategi pelayanan sebuah perusahaan.
c. Sistem manusia, harus dirancang untuk memotivasi staf agar mendukung
strategi pelayanan.
Berdasarkan pendapat Yoeti (2000,p75) produk, penjualan dan pelayanan merupakan
trio yang tidak dapat dipisahkan. Suksesnya suatu usaha berkat suatu dukungan. Dukungan
itu membuahkan hasil, yaitu pelayanan yang baik. Usaha yang baik memerlukan produk yang
baik, tetapi itu saja tidak cukup. Pelayanan yang diberikan kepada pelanggan juga harus
baik. Jadi perusahaan hendaknya dapat menciptakan barang yang berkualitas, dipercaya,
atau pelayanan yang prima, tujuannya tidak lain adalah agar pelanggan tetap loyal dan
menghasilkan profit untuk jangka panjang bagi perusahaan.
Pelayanan diberikan kepada dua macam pelanggan Yoeti (2000,p9) :
1. Internal Customer, adalah orang-orang yang terlibat dalam proses produksi produk dan
jasa yang dihasilkan, misalnya : jajaran direksi, kepala divisi, kepala bagian atau
karyawan lainnya.
2. External Customer, secara relatif mudah diidentifikasikan. Mereka adalah orang-orang
yang berada di luar organisasi suatu perusahaan.
Persepsi pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan oleh suatu perusahaan akan
dinilai baik atau tidak tergantung kepada apakah tingkat pelayanan yang diperoleh sesuai
ataukah melebihi dari pengharapannya. Perusahaan yang ingin memuaskan pelanggannya
10
harus meletakkan harapan pelanggannya pada tingkat yang wajar. Bila perusahaan banyak
mengobral janji-janji melalui iklan atau media lainnya akan meningkatkan harapan pelanggan
ke suatu tingkat yang tidak realistis.
Harapan pelanggan dapat timbul karena:
1. Adanya kebutuhan pribadi yang sangat spesifik dari para pelanggan.
2. Berita yang pernah didengar tentang pelayanan yang diberikan oleh sebuah
perusahaan.
3. Pengalaman masa lalu dari pelanggan.
Unsur-unsur pelayanan terdiri dari:
1. Unsur pelayanan pokok (Core Service): berkaitan dengan fungsi pokok pelayanan
yang dijual, dapat dibedakan menurut jenis usaha.
2. Unsur pelayanan pelengkap (Supplementary Service): merupakan pendukung
jalannya fungsi pelayanan pokok. Unsur pelayanan pelengkap jauh berbeda antara
usaha satu dengan usaha lainnya.
Pelayanan yang diberikan oleh suatu perusahaan tidak selalu dapat memenuhi semua
harapan para pelanggan. Hal ini disebabkan oleh kesenjangan yang seringkali muncul dalam
proses pemberian pelayanan. Jika pelayanan yang dinikmati oleh konsumen dinilai tidak
sesuai dengan apa yang diharapkan, maka konsumen tersebut akan beralih ke pemberi
pelayanan yang lain. Sebaliknya jika pelayanan yang dinikmati oleh konsumen sesuai atau
melebihi apa yang diharapkan, maka konsumen tersebut cenderung memakai kembali
pelayanan.
2.4.2 Kualitas Pelayanan
Menurut Kotler (1997, p49) kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk
atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan keseluruhan
yang dinyatakan atau yang tersirat.
Pelayanan terhadap konsumen mempunyai pengaruh yang dominan dalam kegiatan
usaha suatu perusahaan. Apabila pelayanan terhadap konsumen tidak dilaksanakan dengan
11
baik, akan mengakibatkan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan dapat berkurang
dan konsumen akan berusaha mencari perusahaan lain yang memberikan pelayanan yang
lebih memuaskan. Hal ini dapat menjadi penyebab turunnya penjualan perusahaan, oleh
karena itu pelayanan terhadap konsumen perlu dilaksanakan dengan baik, sehingga sasaran
perusahaan dapat tercapai.
Menurut Fandy Tjiptono (2000, p20) yang disusun oleh Goetsch dan Davis, kualitas
merupakan kondisi yang dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses,
dan lingkungan yang memenuhi harapan pelanggan. Dari definisi diatas maka kualitas
berpusat pada pelanggan. Kita dapat mengatakan bahwa seorang penjual telah memberikan
kualitas bila produk atau pelayanan penjual memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
Dimensi kualitas pelayanan, menurut Handi Irawan (2002, pp57-76) :
1. Tangible: karena suatu service tidak bisa dilihat, tidak bisa dicium dan tidak bisa diraba,
maka aspek tangible menjadi penting sebagai ukuran terhadap pelayanan. Pelanggan
akan menggunakan indra penglihatan untuk menilai suatu kualitas pelayanan.
2. Reliability: dimensi yang mengukur kehandalan dari perusahaan dalam memberikan
pelayanan kepada pelanggannya, dimensi ini sering dipersepsi paling penting bagi
pelanggan dari berbagai industri jasa. Ada 2 aspek dari dimensi ini. Pertama adalah
kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan seperti yang dijanjikan. Kedua
adalah seberapa jauh suatu perusahaan mampu memberikan pelayanan yang akurat
atau tidak error.
3. Responsiveness: dimensi kualitas pelayanan yang paling dinamis. Harapan pelanggan
terhadap kecepatan pelayanan hampir dapat dipastikan akan berubah dengan
kecenderungan naik dari waktu ke waktu. Pelayanan yang responsif atau yang tanggap,
juga sangat dipengaruhi oleh sikap front-line staf. Salah satunya adalah kesigapan dan
ketulusan dalam menjawab pertanyaan atau permintaan pelanggan.
4. Assurance: dimensi kualitas yang berhubungan dengan kemampuan perusahaan dan
perilaku front-line staf dalam menanamkan rasa percaya dan keyakinan kepada para
12
pelanggannya. Berdasarkan banyak riset yang dilakukan, ada 4 aspek dari dimensi ini,
yaitu keramahan, kompetensi, kredibilitas, dan keamanan.
5. Empathy: pelanggan dari kelompok menengah ke atas mempunyai harapan yang tinggi
agar perusahaan penyedia jasa mengenal mereka secara pribadi. Perusahaan harus tahu
nama mereka, kebutuhan mereka secara spesifik, dan bila perlu mengetahui apa yang
menajdi hobi dan karakter personal lainnya.
Kualitas pelayanan pada dasarnya merupakan kesesuaian antara pelayanan yang
dirasakan (Perceive Service) dengan harapan para pelanggan (Customer Expectation).
Kesesuaian kedua hal tersebut akan menunjukkan tingkat kepuasan pelanggan.
2.4.3 Manfaat dan Tujuan Pelayanan Terhadap Konsumen
Menurut Tschohl (1995,p17): manfaat pelayanan terhadap konsumen terdiri atas:
1. Meningkatkan kepuasan konsumen (customer loyality) serta meningkatkan pangsa
pasar dan penjualan.
2. Meningkatkan penjualan dan keuntungan.
3. Meningkatkan pemesanan kembali (reordering).
4. Meningkatkan jumlah konsumen.
5. Menghemat anggaran pemasaran dalam promosi, khususnya periklanan.
6. Mengurangi keluhan, sehingga dapat mempertahankan konsumen.
7. Reputasi perusahaan positif.
8. Diferensiasi.
9. Meningkatkan moril dan produktivitas karyawan.
10. Meningkatkan hubungan karyawan.
11. Mengurangi keluhan, ketidakhadiran dan keterlambatan karyawan.
12. Mengurangi perputaran kerja (turnover).
Tujuan utama dari kebijaksanaan pelayanan konsumen yang dijalankan adalah
memuaskan pelanggannya. Untuk mencapai hal itu, kegiatan pelayanan konsumen yang
dijalankan haruslah sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan, ada 5 faktor yang
13
mempengaruhi baik tidaknya pelanggan dapat dilayani melalui kegiatan pelayanan
konsumennya:
1. Merchandise Management
Pelanggan dapat dilayani dengan baik jika pelanggan tersebut dapat menemukan
produk yang sesuai dengan karakteristik dan kualitas yang diinginkan, tepat pada
saat dibutuhkan. Ini mencakup kualitas produk yang baik, kelengkapan dan variasi
produk, dan sistem persediaan barang.
2. Building and Fixture Management
Pelanggan akan merasa terlayani dengan baik jika mereka merasa nyaman sewaktu
berbelanja. Kenyamanan ini timbul dari: adanya saran penunjang ruangan, seperti
AC, tata lampu yang memadai, tata letak ruangan yang baik; kemudahan menemui
produk yang dibutuhkan .
3. Promotion Management
Promotion management adalah bagaimana retail store dapat memberikan informasi
yang dapat membantu pelanggan dalam berbelanja. Untuk mengetahui baik tidaknya
kepada pelanggan, dapat dibantu dengan pertanyaan berikut:
o Apakah iklan yang ditayangkan cukup membantu dan informatif?
o Apakah pramuniaga cukup membantu dan informatif?
o Apakah pramuniaga mudah ditemukan saat dibutuhkan?
o Apakah pramuniaga mengetahui program promosi yang ditawarkan?
4. Price Management
Untuk menentukan baik tidaknya pelayanan dalam hal harga kepada pelanggan
dengan pertanyaan berikut ini:
o Apakah kebijaksanaan harga tidak memberatkan dan cukup adil bagi
pelanggan?
5. Credit Management
14
Pelayanan kepada pelanggan semakin baik jika diterimanya pembayaran secara
kredit.
2.5 Kepuasan Pelanggan
Ada berbagai definisi tentang kepuasan pelanggan. Peter dan Olson (2001, p157)
mendefinisikan kepuasan konsumen (customer satisfaction) adalah konsep pemasaran dan
penelitian konsumen. Sudah menjadi pendapat umum bahwa jika merasa puas dengan suatu
produk atau merk, mereka cenderung akan terus membeli dan menggunakannya serta
memberitahu orang lain tentang pengalaman mereka yang menyenangkan dengan produk
tersebut.
Menurut Yoeti (2000, p31), kepuasan pelanggan tidak berarti memberikan kepada
pelanggan, apa yang kita perkirakan disukai oleh pelanggan. Ini berarti kita harus
memberikan kepada pelanggan apa yang sebenarnya mereka inginkan (want), kapan
(when), dan cara mereka memperolehnya (the way they want it). Kita dapat membedakan
tiga tingkat kepuasan :
1. Menemukan kebutuhan pokok pelanggan (The Basic Needs of The Customers).
2. Mencari tahu, apa yang sebenarnya yang menjadi harapan dari pelanggan, sehingga
mereka mau kembali lagi.
3. Selalu memperhatikan apa yang menjadi harapan pelanggan, lakukan melebihi apa
yang diharapkan pelanggan.
Menurut Kotler (1997,p36) kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction) adalah tingkat
perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang ia rasakan dibandingkan
dengan pengharapannya. Tingkat kepuasan pelanggan merupakan fungsi dari harapan
karyawan dengan kinerja yang yang dirasakannya. Bila kinerjanya sesuai dengan
pengharapannya, maka pelanggan akan sangat puas, senang, dan gembira.
Dua cara untuk membuat pelanggan senang, yaitu:
15
1. Diusahakan agar produk yang ditawarkan dapat memenuhi bahkan bila mungkin
melampaui harapan pelanggan.
2. Dengan menurunkan tingkat pengharapan pelanggan terhadap apapun yang
diberikan.
Dalam kenyataannya, banyak perusahaan salah dalam menangani harapan pelanggan.
Perusahaan sering mengobral janji dengan memuji produk atau jasa mereka melalui iklan
untuk menciptakan harapan pelanggan yang ternyata dalam kenyataannya jauh untuk dapat
diwujudkan. Hal ini berkaitan erat dengan keinginan perusahaan agar dapat menjual produk
atau jasa dalam jumlah yang besar. Beberapa perusahaan juga mencoba membentuk
harapan pelanggan dengan menggunakan istilah-istilah yang membingungkan, misalnya
dengan memberi daftar harga yang tidak menyatakan secara keseluruhan, dan cara lainnya
dengan maksud untuk memainkan harapan pelanggan.
Ciri-ciri perusahaan-perusahaan yang unggul dalam memberikan kepuasan pelanggan:
1. Perusahaan tersebut berusaha untuk memastikan bahwa tindakannya akan dapat
menciptakan harapan yang mungkin dapat dipenuhi oleh perusahaan tersebut.
2. Perusahaan juga menyadari akan pengaruh atmosferik, sikap, dan insentif
(rangsangan) serta memusatkan perhatiannya pada bidang-bidang tersebut.
3. Perusahaan hendaknya terus melakukan komunikasi dengan para pelanggannya
dan menanyakan kepada pelanggan adanya masalah sebelum terjadi dan
meluruskan harapan pelanggan sehingga tidak terjadi kekecewaan.
4. Perusahaan harus mementingkan terpenuhinya janji-janji kepada para pelanggan
tanpa peduli dengan biaya yang harus dikeluarkan.
Peralatan perusahaan baragam dari yang sederhana sampai yang canggih.
Terdapat alat-alat untuk melacak dan mengukur kepuasan pelanggan :
1. Sistem Keluhan dan Saran
Sebuah perusahaan yang berfokus pada pelanggan mempermudah pelanggannya
untuk memberikan saran dan keluhan. Banyak restoran dan hotel menyediakan
16
formulir bagi tamu untuk melaporkan hal-hal yang mereka sukai dan tidak sukai.
Arus informasi ini menyediakan banyak gagasan yang baik bagi perusahaan dan
memungkinkan mereka bertindak lebih cepat untuk menyelesaikan masalah.
2. Survei Kepuasan Pelanggan
Perusahaan yang responsif memperoleh ukuran kepuasan pelanggan secara
langsung dengan melakukan survei berkala. Mereka mengirim daftar pertanyaan
atau menelepon suatu kelompok acak dari pembeli mereka akhir-akhir ini untuk
mengetahui perasaan mereka dengan berbagai aspek kinerja perusahaan mereka
juga menanyakan pendapat pembeli terhadap kinerja para pesaing mereka.
3. Belanja Siluman
Perusahaan-perusahaan dapat membayar orang-orang untuk bertindak sebagai
pembeli potensial untuk melaporkan temuan-temuan mereka tentang kekuatan
dan kelemahan yang mereka alami dalam membeli produk perusahaan dan produk
pesaing. Para pembelanja siluman ini bahkan dapat menyampaikan masalah
tertentu untuk menguji apakah staf penjualan perusahaan menangani situasi
tersebut dengan baik. Bahkan para manajer sendiri menelepon perusahaan mereka
sendiri dengan berbagai pertanyaan dan keluhan untuk melihat bagaimana telepon
itu ditangani.
4. Analisa Kehilangan Pelanggan
Perusahaan-perusahaan harus menghubungi para pelanggan, perusahaan yang
berhenti memberi atau berganti pemasok untuk mempelajari sebabnya. Bukan saja
penting untuk melakukan wawancara keluar ketika pelanggan pertama kali
berhenti membeli, tetapi juga harus memperhatikan tingkat kehilangan pelanggan,
dimana jika meningkat, jelas menunjukan bahwa perusahaan gagal memuaskan
pelanggannya.
17
Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan ekspektasi pelanggan
Gaspersz (1997, p34) :
1. Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal-hal yang dirasakan pelanggan
ketika ia sedang mencoba melakukan transaksi dengan produk atau pemasok produk
(perusahaan).
2. Pengalaman masa lalu (terdahulu) ketika mengkonsumsi produk dari perusahaan
maupun pesaing-pesaingnya.
3. Pengalaman dari teman-teman, dimana mereka akan menceritakan kualitas produk
yang akan dibeli oleh pelanggan.
4. Komunikasi melalui iklan dan pemasaran juga mempengaruhi persepsi pelanggan.
Sementara faktor-faktor pendorong kepuasan pelanggan menurut Handi Irawan (2002,
p37) dalam bukunya Kepuasan Pelanggan adalah sebagai berikut :
1. Kualitas Produk
Pelanggan puas kalau setelah membeli dan menggunakan produk tersebut, ternyata
kualitas produknya baik. Kualitas produk ini adalah dimensi yang global dan paling
tidak ada 6 elemen dari kualitas produk, yaitu performance,durability, feature,
reliability, consistency, dan design.
2. Harga
Untuk pelanggan yang sensitif, biasanya harga murah adalah sumber kepuasan yang
penting karena mereka akan mendapatkan value of money yang tinggi. Komponen
harga ini relatif tidak penting bagi mereka yang tidak sensitif terhadap harga.
3. Service Quality
Service quality sangat bergantung pada tiga hal, yaitu sistem, teknologi, dan
manusia. Faktor manusia ini memegang kontribusi sekitar 70 %. Tidak
mengherankan, kepuasan terhadap kualitas pelayanan biasanya sulit ditiru.
Pembentukan attitude dan perilaku yang seiring dengan keinginan perusahaan
18
menciptakan, bukanlah pekerjaan mudah. Pembenahan harus dilakukan mulai dari
proses rekruitmen, training, budaya kerja dan hasilnya baru terlihat setelah 3 tahun.
4. Emotional Factor
Untuk produk yang berhubungan dengan gaya hidup, seperti mobil, kosmetik
,pakaian, merupakan faktor yang relatif penting. Kepuasan pelanggan dapat timbul
pada saat sebuah produk memiliki brand image yang baik. Rasa bangga, rasa
percaya diri, simbol sukses, bagian dari kelompok orang penting dan sebagainya
adalah-adalah contoh-contoh emotional factor lainnya.
5. Kemudahan untuk Mendapat Produk atau Jasa
Pelanggan akan semakin puas apabila relatif mudah, nyaman, dan efisien dalam
mendapatkan produk atau pelayanan.
Tujuan Perusahaan Kebutuhan dan Keinginan
Pelanggan
Produk
Nilai Produk bagi Pelanggan Harapan Pelanggan terhadap
Produk
Tingkat Kepuasan Pelanggan
Gambar 2.5.1
Konsep Kepuasan Pelanggan
Sumber: Tjiptono, Fandy (2001, p25), Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi
Offset, edisi II,cetakan V.2001.
19
2.5.1 Menarik Dan Mempertahankan Pelanggan
Menurut pendapat Kotler dan Amstrong (2001,p18) mengelola permintaan berarti
mengelola pelanggan. Permintaan sebuah perusahaan muncul dari dua kelompok :
pelanggan baru dan pelanggan yang membeli lagi. Teori dan praktek pemasaran tradisional
telah mencurahkan perhatian untuk menarik pelanggan baru dan membuat penjualan, akan
tetapi sekarang penekanannya bergeser, selain merancang strategi untuk menarik pelanggan
baru dan melakukan transaksi dengan mereka, perusahaan sekarang berusaha sebaik-
baiknya mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan membina hubungan jangka
panjang dengan pelanggan.
Berdasarkan pendapat Umar (1999,p239) memperbaiki dan mempertahankan antara
perusahaan dan pelanggannya perlu terus dibina. Agar dapat menciptakan loyalitas
pelanggan, perusahaan harus melakukan strategi yang berwawasan hubungan kemitraan
dengan pelanggan. Terdapat lima tingkat hubungan dengan pelanggan :
1. Biasa : Wiraniaga menjual produk namun tidak menghubungi pelanggan lagi.
2. Kreatif : Wiraniaga menjual produk dan meminta pelanggan menghubunginya.
Misalnya, jika pelanggan mempunyai suatu keluhan.
3. Bertanggung jawab : Wiraniaga menghubungi pelanggan segera setelah penjualan
untuk menanyakan apakah produk atau jasa tersebut memenuhi harapan pelanggan
atau tidak.
4. Proaktif: Wiraniaga menghubungi pelanggan dari waktu ke waktu dengan saran untuk
peningkatan penggunaan produk.
5. Kemitraan: Perusahaan terus bekerja sama dengan pelanggan untuk mencapai
penghematan bagi pelanggan atau membantu pelanggan bekerja lebih baik.
2.6 Kaitan Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan
Suatu perusahaan yang dapat memenangkan persaingan yang semakin ketat dewasa ini,
akan terus berusaha menciptakan dan mempertahankan pelanggan. Para konsumen dalam
20
mengambil keputusan untuk membeli suatu barang atau jasa pada umumnya melalui proses
yang sangat relevan, ada yang sederhana dan ada pula yang kompleks. Proses pengambilan
keputusan tersebut tidak berhenti setelah terjadi pembelian, namun diikuti oleh tahap
perilaku berikutnya. Konsumen yang merasa puas, maka ia memberi peluang besar untuk
melakukan pembelian kembali atau membeli produk yang lain dari perusahaan tersebut pada
masa yang akan datang, dan cenderung akan menceritakan hal-hal yang baik mengenai
produk dan perusahaan itu kepada orang lain. Oleh karena itu, perusahaan harus terus
berupaya untuk dapat terus memuaskan pelanggannya, sebab pelanggan yang puas
merupakan iklan yang terbaik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kunci utama untuk
dapat memenangkan persaingan adalah dengan memberi nilai dan kepuasan kepada
pelanggan melalui penyampaian produk atau jasa yang berkualitas dan harga yang bersaing.
Terciptanya kepuasan pelanggan akan membawa beberapa manfaat, antara lain
hubungan antara perusahaann dan pelanggannya menjadi harmonis, memberikan dasar
yang baik untuk melakukan pembelian ulang, terciptanya loyalitas pelanggan serta memberi
rekomendasi dari mulut ke mulut yang dapat mendatangkan keuntungan bagi perusahaan
Tjiptono (1997,p17).
Kaitan antara produk dengan kualitas pelayanan adalah jika suatu produk yang
ditawarkan dan pelayanan yang diberikan baik, maka konsumen akan merasa puas. Kaitan
antara harga dengan kualitas pelayanan yaitu semakin tinggi tingkat harga yang ditawarkan
akan meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan. Kaitan antara tempat dengan kualitas
pelayanan adalah tersedianya arena yang memadai dan ditunjang dengan pelayanan yang
baik, maka konsumen akan merasa puas. Kaitan antara promosi dengan kualitas pelayanan
adalah semakin jelas informasi yang dibuat oleh perusahaan yang ditujukan kepada
konsumen dibandingkan dengan kenyataannya akan menggambarkan bagaimana kualitas
pelayanan perusahaan tersebut.
21
2.7 KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS
Sejalan dengan perkembangan perekonomian Indonesia yang semakin pesat, termasuk
juga bisnis kosmetik yang mengalami tingkat pertumbuhan cukup tinggi akhir-akhir
ini,kenyatannya semakin banyak jumlah merk-merk kosmetik yang bermunculan baik dari
dalam negeri maupun luar negeri. Perusahaan-perusahaan tersebut saling bersaing untuk
dapat memberikan pelayanan yang baik, sehingga menghasilkan kepuasan pelanggan.
Kosmetik dapat digunakan sebagai alat untuk mempercantik diri ataupun untuk menutupi
kekurangan seseorang secara fisik. Dalam praktek untuk memasarkan produknya, termasuk
juga untuk melayani para customernya, perusahaan kosmetik memerlukan tenaga wiraniaga,
yang dikenal dengan istilah Beauty Consultant (BC). BC merupakan pihak yang berhadapan
langsung dengan para customer (face to face) dalam proses penjualan di setiap counter.
Oleh karena itu kualitas layanan yang diberikan oleh seorang BC amat penting dalam
menentukan kepuasan pelanggan.
Pengertian kualitas adalah kondisi dari suatu produk atau jasa yang dinamis, mencakup
ciri dan sifat dari produk atau jasa yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memenuhi
atau melebihi harapan yang dinyatakan atau yang tersirat. Sedangkan pengertian kepuasan
adalah perasaan seseorang baik senang atau kecewa, setelah mengkonsumsi produk atau
jasa, sehingga diperoleh perbandingan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan
pengharapannya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya kepuasan menyangkut perbandingan
antara harapan seseorang dengan kinerja atau hasil yang dirasakan. Harapan pelanggan
dibentuk atau didasarkan antara lain oleh pengalaman masa lampau, opini teman dan
kerabat, serta informasi dan janji-janji perusahaan dan para pesaing.
Terdapat hubungan erat antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan.
Semakin tinggi tingkat kualitas pelayanan menyebabkan semakin tingginya kepuasan
pelanggan. Oleh karena itu kinerja kerja BC yang baik sangat dituntut dalam menghasilkan
kepuasan pelanggan.
22
Kualitas Pelayanan Harapan Kenyataan - Tangible (Penampilan) - Tangible (penampilan) - Reliability (Kehandalan) - Reliability (Kehandalan) - Responsiveness (Kesigapan) - Responsiveness (Kesigapan) - Assurance (Kepercayaan) - Assurance (Kepercayaan) - Empathy (Pengenalan) - Empathy (Pengenalan) Kepuasan Konsumen Indikator Rasio perbandingan antara harapan dengan kenyataan terhadap variabel kualitas pelayanan BC
Gambar 2.7.1
Gambar Kualitas Pelayanan
2.8 Metodologi Penelitian
Metode penelitian adalah suatu teknik yang digunakan oleh penulis untuk data-data yang
relevan dengan penelitian yang dilakukan dalam skripsi ini. Metode penelitian sangat
membantu penulis dalam melakukan analisa terhadap permasalahan yang dihadapi.
2.8.1 Jenis dan Metode Penelitian
Jenis metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Dalam penelitian ini,
informasi didapat dengan mengelola data yang dikumpulkan melalui kuesioner terhadap para
pelanggan.
23
2.8.2 Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Cara
memperoleh data tersebut adalah sebagai berikut:
1. Data Primer
Untuk memperoleh data primer digunakan:
a. Wawancara ini ditujukan kepada pihak-pihak yang dianggap masih mempunyai
hubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti oleh penulis. Wawancara
yang dilakukan ini terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
• Wawancara Terstruktur
Wawancara yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara
tertulis kepada pihak manajer perusahaan dan beauty consultant.
• Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara
lisan kepada pihak manajer perusahaan dan beauty consultant.
b. Kuesioner, data dikumpulkan dengan cara mengambil sampel secara acak atau
dengan kata lain sampling. Kuesioner disebarkan kepada 50 orang responden
sebagai sampel mewakili seluruh populasi. Adapun pertanyaan yang diberikan
berupa pertanyaan tertutup, sehingga para responden tinggal memilih salah satu
dari 5 jawaban yang sudah disediakan yang dianggap paling benar. Setelah
pengisian kuesioner ini selesai lalu dikumpulkan hasilnya kemudian dianalisa,
sehingga penulis dapat melihat bagaimana tanggapan responden terhadap
permasalahan yang diteliti.
2. Data Sekunder
Penelitian ini dilakukan secara tidak langsung terhadap obyek penelitian. Data yang
diperoleh dari hasil penelitian kepustakaan ini adalah berupa data sekunder atau data
pendukung. Data-data tersebut diperoleh dari literatur-literatur dan buku-buku bacaan
24
yang lainnya yang masih ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan terhadap
penelitian yang dihadapi.
2.8.3 Definisi Operasional dan Instrumen Pengukuran
Definisi operasional digunakan dengan maksud untuk memberikan bantuan dan
penjelasan tentang variabel-variabel yang digunakan dalam menganalisa penelitian. Variabel-
variabel tersebut diambil dari kerangka pemikiran yang telah dibuat sebelumnya, yang terdiri
dari:
Tabel 2.8.3.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel Dimensi Indikator a. Kualitas Pelayanan Tangible 1. Kecantikan 2.Kerapihan Reliability 1.Pengetahuan produk 2. Kesopanan Responsiveness 1.Kecepatan dalam pelayanan 2. Daya tanggap Assurance 1.Keramahan 2.Kemampuan BC 3.Citra BC di mata customer 4.Kenyamanan dalam berbelanja Empathy 1. Pendekatan terhadap customer 2. Kepedulian terhadap customer b. Kepuasan Pelanggan Harapan Tangible Reliability Responsiveness Assurance Empathy Kenyataan Tangible Reliability Responsiveness Assurance Empathy
Adapun instrumen pengukuran yang digunakan dalam skripsi ini adalah untuk
memberikan batasan kepada objek penelitian. Instrumen pengukuran dalam skripsi ini
25
menggunakan 2 variabel, yaitu variabel x dan variabel y. Variabel x adalah variabel bebas,
tidak tergantung pada variabel y. Variabel y adalah sebuah variabel terikat.
Yang dikategorikan sebagai variabel x dan y dalam skripsi ini, yaitu:
Variabel x: kualitas pelayanan, dikategorikan ke dalam dimensi:
x1: Tangible
x2: Reliability
x3: Responsiveness
x4: Assurance
x5: Empathy
Variabel y: kepuasan konsumen
2.8.4 Teknik Analisis Data
Teknik analisa data adalah suatu teknik atau cara yang digunakan penulis menganalisis
hasil penelitian. Dalam menganalisis dengan bantuan komputer. Beberapa paket aplikasi
(software) yang dapat digunakan untuk analisis data dengan komputer, antara lain: SPSS
versi 10.01. Dengan bantuan komputer proses analisis data relatif cepat dan hasilnya lebih
akurat. Teknik analisis data yang digunakan dalam skripsi ini terdiri dari:
a. Teknik Analisis Kualitatif Deskriptif (Diagram Cartesius)
Diagram yang menunjukkan hubungan antara nilai rata-rata dari kinerja
perusahaan dengan nilai rata-rata dari kepuasan yang dirasakan oleh
konsumen.
Langkah-langkah dalam membuat diagram kartesius:
o Sumbu x menggambarkan tingkat kinerja perusahaan, sedangkan
sumbu y menggambarkan tingkat harapan dari konsumen.
o Garis x dan y pada diagram merupakan nilai rata-rata dari tingkat
kinerja dan harapan, yang diolah dari hasil penyebaran kuesioner.
o Memasukan koordinat antara butir-butir soal pada kuesioner untuk
mengetahui butir-butir apa saja yang termasuk dalam kuadran:
26
Kuadran I, merupakan prioritas utama yang harus diperhatikan
oleh perusahaan karena kuadran ini menunjukkan tingkat harapan
yang tinggi dari konsumen sedangkan kinerja perusahaan tidak
memenuhi harapan konsumen (kinerja<harapan).
Kuadran II, merupakan tingkat kesesuaian yang dinamis antara
tingkat kinerja dan harapan (kinerja=harapan). Kuadran ini
menunjukkan kepuasan konsumen itu telah terpenuhi.
Kuadran III, menunjukkan tingkat kinerja dan harapan yang
rendah, artinya faktor-faktor yang termasuk dalam kuadran ini
tidak begitu bagi konsumen.
Kuadran IV, menunjukkan tingkat kinerja yang baik dari
perusahaan sedangkan tingkat harapan konsumen rendah, artinya
pelayanan yan diberikan melebihi dari harapan konsumen iru
(kinerja>harapan).
b. Teknik Analisis Kuantitatif (Analisa Regresi Korelasi)
Teknik ini digunakan untuk membantu dalam menganalisis hasil penelitian
melalui data yang diperoleh dari jawaban-jawaban yang diberi bobot dengan
menggunakan skala Likert. yang telah diberikan oleh responden melalui
pengisian kuesioner. Adapun bobot nilai dari jawaban adalah sebagai
berikut:
Jawaban Bobot
Sangat baik dan sangat penting 5
Baik dan penting 4
Ragu-ragu atau tidak tahu 3
Tidak baik dan tidak penting 2
Sangat tidak baik atau sangat tidak penting 1
27
Teknik analisis yang digunakan di sini adalah teknik regresi korelasi, yaitu
suatu teknik untuk mengetahui apakah ditemukan adanya keterkaitan atau
hubungan yang kuat antara variabel x (kualitas pelayanan) dan variabel y
(kepuasan konsumen).
Kriteria-kriteria dalam pengukuran kinerja dan harapan.
Range rentang penilaian kinerja dan harapan : 5-1 ---- = 0.8 5
Sangat baik dan sangat penting 4.21 - 5
Baik dan penting 3.41 – 4.2
Ragu-ragu atau tidak tahu 2.61 – 3.4
Tidak baik dan tidak penting 1.81 – 2.6
Sangat tidak baik atau sangat tidak penting 1 – 1.8
2.8.5 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis yang dilakukan yaitu apakah ada pengaruh kualitas pelayanan
terhadap kepuasan konsumen, digunakan analisis korelasi antar variabel bebas dan variabel
terikat. Uji korelasi adalah uji untuk mengetahui apakah data sampel yang ada menyediakan
bukti yang cukup bahwa ada kaitan antara variabel-variabel dalam populasi antar sampel.
Untuk pengujian korelasi pada penelitian ini digunakan koefisian korelasi bivaraite (produk
moment Pearson).
Hipotesa statistika untuk tes u=ini dapat dituliskan sebagai berikut:
H0 : β = 0
H1 : β ≠ 0
Dimana:
H0 : Tidak ada pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen.
H1 : Ada pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen.
28
Tingkat kesalahan yang digunakan adalah sebesar 5% (0.05).
Uji selanjutnya adalah dengan menggunakan analisis regresi. Analisis regresi adalah
suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui atau memprediksi suatu variabel yang
dipengaruhi oleh 1 atau lebih variabel lainnya. Persamaan regresi linear sederhana
merupakan persamaan matematik yang menyatakan hubungan antara variabel tidak bebas
maupun variabel bebas. Jika variabel yang mempengaruhi lebih dari satu , maka disebut
dengan analisis regresi berganda.
Secara umum model dari regresi linear adalah y=α+βx , dimana α diduga oleh a
merupakan perpotongan garis regresi dengan sumbu y , dan β diduga oleh b merupakan
koefisien arah garis regresi.
Secara umum model dari regresi berganda yang terdiri dari suatu variabel terikat dan
sejumlah “x” variabel bebas dapat diformulasikan ke dalam persamaan matematik sebagai
berikut:
F(x1,x2) = β0+β1x1+β2x2+……..+β5x5
Untuk menguji relasi antar variabel-variabel dalam model regresi berganda digunakan
nilai F rasio dibandingkan dengan nilai dari ambang F dengan nilai α tertentu. Hipotesa
statistik untuk tes ini dapat dituliskan sebagai berikut:
H0: β1 + β2 + …. + β5 = 0 atau R2 = 0
H1: β1 + β2 + …. + β5 ≠ 0 atau R2 ≠ 0
Dimana H0 adalah benar, maka tidak ada pengaruh linear regresi di antara variabel
terikat dengan semua variabel bebas dan sebaliknya. Jika H1 yang benar, maka ada
pengaruh linear regresi di antara variabel terikat dengan variabel bebas.
Selain itu ada pula cara untuk mengetahui seberapa baik model regresi yang
digunakan dengan melihat koefisien multi korelasi. Yang diukur adalah seberapa banyak
model informasi dari masing-masing variabel-variabel bebas yang digunakan untuk
menjelaskan variabel terikat pada model yang bersangkutan.
Persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut:
29
SSR SSE
R² = = 1 - SST SST
Semakin besar nilai koefisien multi korelasi, maka semakin banyak informasi dari
masing-masing variabel bebas dapat digunakan untuk menjelaskan variabel terikat.
Untuk menguji kekuatan secara keseluruhan, maka dilakukan analysis of variant atau
F-rasio dengan bantuan software SPSS. Nilai F hitung yang diperoleh dibandingkan dengan F
distribution table. Jika F hitung melebihi critical value dalam F distribution table, maka artinya
ada hubungan yang signifikan antar variabel bebas dan variabel terikat.
30
BAB 3
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1 Perkembangan Perusahaan
PT Dian Tarunaguna adalah salah satu anak perusahaan dari Sinar Mas Group yang telah
didirikan di Jakarta sejak tanggal 8 Agustus 1988 dengan akte no. 78, dan pada tanggal 9
Febuari 1989 telah didaftarkan di kantor Pengadilan Negeri Jakarta Barat dengan no.
152/1989. Pada bulan Oktober 1993, SHISEIDO Jepang mempercayakan PT Dian
Tarunaguna untuk memasarkan produk-produk prestise dari kosmetik SHISEIDO Jepang di
Indonesia.
Pada saat ini kosmetik SHISEIDO telah dipasarkan dengan sukses di department store
ternama dan butik di seluruh dunia, antara lain Eropa, Amerika, Asia, Timur Tengah, dan
Australia dengan reputasi internasional. Kosmetik SHISEIDO merupakan salah salah satu
market leader kosmetik di dunia dengan pengalaman di bidang kosmetik lebih dari 129
tahun, terutama untuk produk skincare.
Visi dan misi PT Dian Tarunaguna adalah menyebarkan, megembangkan, dan menjual
produk-produk SHISEIDO Jepang ke seluruh Indonesia. Demi mencapai visi dan misi
tersebut, perusahaan mempunyai tujuan nomor satu, yaitu customer satisfaction atau
kepuasan pelanggan, dengan cara melalui teknik konsultasi yang baik dari para BC. Dengan
adanya rasa puas dalam diri pelanggan, para customer diharapkan akan membeli produk
perusahaan.
Di samping menjalankan bisnis distributor kosmetik SHISEIDO, PT Dian Tarunaguna juga
mengembangkan sistem community development untuk membantu orang-orang yang
kurang mampu, termasuk bagi para karyawan perusahaan yang sekarang berjumlah kurang
lebih 190 orang. Sejak 3 tahun yang lalu, perusahaan telah melaksanakan program beasiswa
dan membagi-bagikan sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako) kepada pihak-pihak yang
membutuhkan.
31
3.2 Kondisi Bisnis Perusahaan
Pemegang saham PT Dian Tarunaguna adalah PT Pura Dian Pertiwi sebesar Rp.
1.949.000.000,- ; dan PT Sinar Bumi Indah Lestari sebesar Rp. 1.000.000,- ; sehingga total
modal dasar perseroan adalah Rp. 1.950.000.000,- dan terbagi atas 1950 saham, tiap-tiap
saham dengan nilai nominal Rp. 1.000.000,-
Kosmetik SHISEIDO merupakan perpaduan antara keindahan timur dan teknologi barat
yang canggih. Pada saat ini hasil penjualan konsolidasi SHISEIDO Jepang adalah US$ 5.7 Bio
dan 2.5% dari total penjualan atau US$ 0.165 Bio digunakan untuk mengadakan research
and development di dunia, dengan mempekerjakan kurang lebih 1.000 orang guna
menunjang pengembangan produk-produk SHISEIDO antara lain Cle de Peau, Carita, ZA,
Revital, UV White, SHISEIDO The Skincare/Makeup, Benefiance, New pureness, Suncare,
Bravas, MG 5, Makeup Line, Fragrance, SHISEIDO Toiletries, Hair care serta masih banyak
macam lainnya.
Adapun produk-produk SHISEIDO yang telah dipasarkan di Indonesia adalah sebagai
berikut:
a. Impor dari SHISEIDO Jepang:
• Skincare (UV White Line)
• Revital
b. Impor dari SHISEIDO Amerika
• SHISEIDO The Makeup (STM)
• SHISEIDO The Skincare (STS)
• Skincare (New Pureness)
• Suncare
• Benefiance
• Bodycare
c. Impor dari SHISEIDO Perancis
32
• Fragrance ( Basala, Feminite du Bouis, Zen, Energizing, Relaxing Fragrance,
Vocalise).
Target market produk-produk SHISEIDO adalah:
a. Demografi
• Ibu rumah tangga, wanita karir
• Usia 25 tahun ke atas
• Kelas A, B+
b. Psikografi
• Gaya kehidupan modern
• Gaya kehidupan masyarakat kota
• Mengikuti trend masa kini
c. Geografi
• Ibu kota
• Kota-kota besar
• Area urban
d. Target market:
• Departemen store (Sogo, Matahari, Pasaraya, Rimo, Yogya, Keris Galeri, dan
Jayanata Beauty Centre)
• Toko kosmetik ternama
Saat ini PT Dian Tarunaguna baru menjual produk-produk SHISEIDO Jepang di Pulau
Jawa dan Bali, dengan pangsa pasar kurang lebih 15% dari seluruh kosmetik impor di
Indonesia. Dalam waktu 2 atau 3 tahun mendatang, perusahaan ini ingin meningkatkan
pangsa pasarnya hingga mencapai 20%. Hal ini dapat saja dengan mudah tercapai, karena di
dalam memasarkan produk-produk SHISEIDO, PT Dian tarunaguna mempunyai moto “High
Image, High Quality, High Service”. High Image terbentuk karena produk SHISEIDO dijual di
departemen store yang selalu menampilkan image yang berkelas, hal ini sangat penting
karena segmen pasar yang dituju adalah dari kalangan kelas atas. High Quality terbentuk
33
dengan adanya kualitas yang baik dari produk SHISEIDO, didukung dengan adanya kemasan
dan isi yang terjamin mutunya. Sedangkan High Service ditunjukkan dengan adanya
pelayanan yang memuaskan dari para BC, baik dari segi penampilan, keramahan, kesopanan,
penguasaan terhadap produk, maupun kepedulian terhadap konsumen.
Pangsa pasar produk SHISEIDO di Indonesia:
1. Galeria 1. Sogo PI 1. Flamboyan
2. Jayanata TP II 2. SOGO KGM 2. Galeria BIP
3. Jayanata Delta 3. Galeria TA 3. Yogya BIP
4. Jayanata Mawar 4. Metro TA 4. Metro BSM
5. Jayanata Dieng 5. Rimo TA
6. Keris Galaxy 6. Rimo GMP
7. Kuta Square 7. Sogo PS
8. Sogo TP4 8. Metro PIM
9. Metro PS
10.Pasar Raya
11.Matahari Pluit
Gambar 3.1
Pangsa Pasar SHISEIDO Indonesia
Lima elemen kekuatan persaingan dalam industri kosmetik SHISEIDO menurut Michael E. Porter :
1. Ancaman pendatang baru (Threat of new entrants) :
Yaitu perusahaan – perusahaan yang baru bermunculan dan bergerak dalam bidang
industri yang sama, yaitu kosmetik. Perusahaan harus tetap waspada terhadap
munculnya pendatang baru, agar perusahaan tidak sampai kehilangan customernya.
Oleh karena itu perusahaan harus menetapkan strategi yang tepat dalam menghadapi
JAKARTASURABAYA / BALI BANDUNG
INDONESIA
34
ancaman pendatang baru ini, terutama cara perusahaan dalam memepertahankan
customer.
2. Ancaman barang pengganti (Threat of substitution) :
Barang substitusi yang beredar di pasar turut mempengaruhi kekuatan persaingan
perusahaan.Yang termasuk barang substitusi yaitu adalah barang-barang yang dapat
menggantikan fungsi dari kosmetik. Dari pengertian kosmetik, dapat diketahui bahwa
fungsi kosmetik adalah alat untuk mempercantik diri dan menutupi kekurangan secara
fisik. Sebagai pengganti kosmetik, dapat digunakan perawatan pada diri sendiri, misalnya
dengan makan makanan yang bergizi, banyak minum air putih, serta tidur yang cukup,
sehingga diharapkan dapat memberikan rasa cantik alami tanpa bantuan kosmetik. Atau
dapat menggunakan produk seperti jamu, masker, atau produk alami lainnya yang tidak
mengandung unsur kimia seperti kosmetik.
3. Daya tawar pemasok (Bargaining power of suplier) :
PT Dian Tarunaguna merupakan satu-satunya perusahaan yang memasok kosmetik
SHISEIDO, langsung dari Jepang, Amerika, dan Perancis. Oleh karena itu daya tawar
pemasok amatlah kuat, karena customer yang ingin mendapatkan kosmetik SHISEIDO di
pasar sangatlah bergantung pada perusahaan, yang menjadi satu-satunya pemasok di
Indonesia.
4. Daya tawar pembeli (Bargaining power of buyer) :
Daya tawar pembeli untuk kosmetik SHISEIDO pun tergolong kuat. Hal ini dikarenakan
maraknya industri kosmetik di tanah air, yaitu perusahaan – perusahaan kosmetik yang
berusaha menarik dan mempertahankan pelanggannya. Oleh karena itu perusahaan
harus dapat mempertahankan kualitas produk, sesuai dengan motonya, yaitu “High
Image, High Quality, High Service” , disamping itu juga meningkatkan pelayanan pada
pelanggan.
5. Persaingan antara perusahaan yang sejenis dalam industri (Rivalry among existing
firms):
35
Yang termasuk pesaing bagi PT Dian Tarunaguna yaitu perusahaan – perusahaan yang
memproduksi dan memasarkan kosmetik, yaitu CLINIQUE, ELIZABETH ARDEN,
CHRISTIAN DIOR, KOSE, dan lainnya. Dimana mereka mempunyai target market yang
sama dengan SHISEIDO yaitu kalangan menengah ke atas, bergaya hidup modern, dan
lainnya seperti yang telah dijelaskan diatas. Oleh karena itu persaingan antara
perusahaan sejenis tergolong kuat, terbukti dengan banyaknya perusahaan lain yang
juga turut terlibat dalam industri yang sama.
36
3.3 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan
3.3.1 Struktur Organisasi PT Dian Tarunaguna
Sales and Marketing Department :
Operational Organization
Gambar 3.2 Sales and Marketing Department
President Jo Liat Tjiang
Director Haryono Budiono
Secretary Hastoeti t j
Sales & Marketing MgrSusan Rochili
Product Mgr Ratna Vera Assitant to
Marketing Mgr
Jr. Branch Mgr Surabaya/Bali Sylvia Jacob
Jr. Branch Mgr Bandung Lieke Indrawati
Sales Spv Jakarta I Sianni
Sales Spv Jakarta II Pipit
Jr Supervisor Christine
Dept Store : Galeria Jayanata TP II Jayanata Delta Jayanata Mawar Jayanata Dieng Keris Galaxy Kuta Square Sogo TP 4
Dept Store : Sogo PI Sogo KGM Galeria TA Metro TA Rimo TA Rimo GMP
Dept Store : Sogo PS Metro PIM Metro PS Pasar Raya Matahari Pluit
Dept Store : Flamboyan Galeria BIP Yogya BIP Metro BSM
BC Esthetician
37
3.3.2 Uraian pekerjaan dari tiap divisi yang terdapat dalam struktur organisasi :
1. Presient Director :
a) Mengawasi kinerja para director.
b) Mengikuti rapat-rapat besar yang diadakan oleh perusahaan, seperti annual
meeting.
2. Director :
a) Bertanggungjawab atas operasional perusahaan secara keseluruhan.
b) Menerima dan memeriksa laporan dari tiap-tiap divisi yang ada di perusahaan
secara barkala.
c) Mengangkat dan memberhentikan para manajer.
d) Menetapkan tujuan dan target perusahaan baik jangka panjang maupun jangka
pendek.
e) Mengawasi jalannya kegiatan dari tiap divisi yang ada.
f) Bertanggungjawab terhadap para pemegang saham perusahaan.
3. Secretary :
a) Mengatur jadwal kerja dan agenda harian dari director.
b) Membantu pembuatan surat menyurat .
c) Menerima telepon dan mewakili director melalui telepon.
d) Menerima tamu dari director dan mewakilinya sebatas tanggung jawab yang
diberikan.
e) Menyampaikan dan mengarahkan pesan dan petunjuk dari director kepada
manajemen.
4. Sales and marketing manager :
a) Memformulasikan dan melaporkan rencana jangka pendek dari setiap produk
baru SHISEIDO, mencakup rencana pemasaran, target pasar, dan lainnya
berdasarkan tujuan dan target perusahaan.
38
b) Mengumpulkan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi mengenai segmen
dan pasar dari SHISEIDO, perkembangan selera pasar, pelanggan, serta tingkat
kompetisi pasar.
c) Memformulasikan setiap rencana jangka pendek untuk mencapai tujuan dan
target perusahaan.
d) Mengimplementasikan rencana yang efektif, terdiri dari riset pasar,
pengembangan produk, product management, distribusi, periklanan dan
promosi, sales out and merchandising, purchasing (below the line), pelayanan
teknis, produksi, serta organisasi dan personal.
e) Mengantisipasi perubahan pasar dan mengevaluasi teknik-teknik pemasaran
alternatif.
f) Mengontrol semua anggaran biaya yang diperlukan marketing department.
5. Product manager dan assistant marketing manager:
a) Membuat marketing plan setiap bulan, melakukan negosiasi dan korespondensi
dengan pihak department store untuk kegiatan promosi, termasuk tanggal
promosi, membuat target promosi, dan lainnya.
b) Input data competitor (competitor rank) dan menganalisanya.
c) Mempersiapkan dan menyusun GWP (Gift With Purchase) untuk promosi bekerja
sama dengan marketing manager.
d) Mempersiapkan material dan lay out promosi bekerja sama dengan kontraktor.
e) Membuat laporan promosi.
f) Mempersiapkan material untuk magazine advertisement.
g) Korespondensi dengan mass media, hotel dan lainnya untuk event-event /
promosi.
6. Junior Branch manager :
a) Membuat marketing plan setiap bulannya.
39
b) Melakukan korespondensi dengan pihak departemen store untuk menentukan
tanggal promosi, marketing plan.
c) Membuat target promosi.
d) Membuat laporan promosi.
e) Mempersiapkan material untuk magazine advertisement.
f) Melakukan tugas administrasi untuk melaporkan data penjualan.
g) Korespondensi dengan mass media, hotel, dan lainnya untuk event-event /
promosi.
7. Junior supervisor dan sales supervisor :
a) Memastikan tercapainya target penjualan.
b) Menambah tingkat produk yang ada di departemen store.
c) Melaporkan penjualan secara tepat.
d) Bertanggungjawab untuk mengawasi kinerja BC dari counter setiap bulannya.
e) Membuat laporan mingguan yang ditujukan pada pihak manajemen mengenai
penjualan dari seluruh counter.
f) Menjamin bahwa laporan-laporan bulanan benar-benar tersusun dengan benar
dan diserahkan pada manajemen paling lambat hari kelima setiap bulannya.
g) Menjamin bahwa display produk sesuai dengan konsep merchandising.
h) Menempatkan dan merawat material-material display di tempat yang bersih dan
sesuai.
8. Beauty Consultant :
a) Melaksanakan promosi yang baik agar target dapat tercapai.
b) Memperbanyak customer-customer SHISEIDO yang baru.
c) Bertanggungjawab untuk setiap event, berjalan sesuai dengan rencana untuk
mencapai target yang telah ditentukan.
Event tersebut adalah :
o Big Promotion
40
o Instore Promotion
o Beauty Class and Randevous
o Joint Promotion
o Personal Beauty Teach in
o Discount Staff Sinar Mas
d) Membuat laporan competitor, daily sales report, reporting comparison SHISEIDO
dan competitor.
e) Melakukan stock barang sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
f) Menjaga kebersihan counter dan barang.
g) Menjaga hubungan baik dengan customer.
h) Follow up customer dengan jadwal yang sudah ditentukan.
i) Menjaga image SHISEIDO.
9. Esthetician :
Tugas seorang esthetician hampir sama dengan seorang beauty consultant, hanya seorang
esthetician dapat melakukan facial kepada customer sesuai dengan kebutuhannya.
3.4 Kegiatan Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang berperan penting dalam penjualan
kosmetik SHISEIDO. Kegiatan pemasaran disini bukan saja untuk memperkenalkan produk
SHISEIDO, melainkan agar masyarakat dapat mengenal lebih dalam, mencoba, dan akhirnya
menjadi pelanggan setia kosmetik SHISEIDO.
Perusahaan ini menjalankan serangkaian kegiatan pemasaran, di antaranya:
a. Press Conference
Dengan cara mengundang berbagai macam wartawan baik dari media cetak maupun
media elektronik, biasanya dilakukan pada saat peluncuran produk baru.
b. Sampling
Diberikan kepada new customer untuk mencoba produk kosmetik SHISEIDO.
41
c. Give it Purchase
Paket-paket penjualan kosmetik yang berhadiah, misalnya berhadiah tas cantik.
d. Package Discount
Paket-paket kosmetik yang diberikan harga khusus.
e. Beauty Class
Undangan untuk mengikuti kelas pengajaran kecantikan yang diadakan SISEIDO
untuk para customernya.
f. Talk Show
Acara tanya jawab dengan mengundang pakar kecantikan.
g. Member Club
Kartu anggota bagi pelanggan kosmetik SHISEIDO.
h. Beauty Plan
Kartu yang berisi data customer, baik data pribadi, maupun jenis kulit dan
permasalahannya.
h. In Store Promotion
Kegiatan promosi yang dilakukan di masing-masing toko, biasanya untuk
memperkenalkan produk baru.
i. Image Add
Gambar yang terpampang di toko, biasanya sesuai dengan tema promosi yang tiap
bulan selalu berganti.
j. SMS Mail
Pemberitahuan melalui SMS kepada pelanggan kosmetik SHISEIDO, berkenaan dengan
produk baru, undangan talk show, dan lain-lain.
42
BAB 4
HASIL dan ANALISIS PENELITIAN
4.1 Analisis Diagram Cartesius
Tabel 4.1.1 Penilaian Responden Terhadap Kinerja Jasa BC SHISEIDO pada PT.
Dian Tarunaguna
Tanggapan SB SB B B R R TB TB STB STB No. Pertanyaan F B F B F B F B F B
Jumlah
a. TANGIBLE
1. Penampilan BC 25 5
244
1 3
224
2. Kerapihan Penampilan BC 23 5
264
1 3
222
b. RELIABILITY 1. Penguasaan BC tentang Produk
26 5
234
1 3
225
2. Kesopanan BC dalam Melayani 30 5
194
1 3
229
c. RESPONSIVENESS
1. Kecepatan BC dalam Melayani 19 5
244
6 3
1 2
211
2. Daya Tanggap BC terhadap Permasalahan
22 5
244
3 3
1 2
217
d. ASSURANCE
1. Keramahan BC dalam Melayani 21 5
274
2 3
219
2. Kemampuan BC dalam Melayani
22 5
274
1 3
221
3. Citra BC 21 5
244
4 3
1 2
215
20 26 3 1
4. Kenyamanan dalam Berbelanja 5 4 3 2
215
e. EMPATHY 220
1. Pendekatan BC 23
5 25
4 1
3 1
2 2. Kepedulian BC
22 5
274
1 2
220
43
Tabel 4.1.2 Harapan Responden Terhadap Kinerja Jasa BC SHISEIDO Pada PT.
Dian Tarunaguna
Tanggapan SP SP P P R R TP TP STP STPNo. Pertanyaan F B F B F B F B F B
Jumlah
a. TANGIBLE
1. Penampilan BC 38 5
114
1 1
235
2. Kerapihan Penampilan BC 40 5
104
240
b. RELIABILITY
1. Penguasaan BC tentang Produk
41
5
8
4
1
1
238
2. Kesopanan BC dalam Melayani 41 5
7 4
1 3
1 1
237
c. RESPONSIVENESS
1. Kecepatan BC dalam Melayani 35 5
144
1 3
234
2. Daya Tanggap BC terhadap Permasalahan
36 5
134
1 3
235
d. ASSURANCE
1. Keramahan BC dalam Melayani
36 5
144
236
2. Kemampuan BC dalam Melayani
39 5
114
239
3. Citra BC 34 5
144
2 3
232
4. Kenyamanan dalam Berbelanja
35 5
144
1 1
232
e. EMPATHY
1. Pendekatan BC 38 5
104
1 3
1 2
235
2. Kepedulian BC 38 5
104
2 3
236
44
Tabel 4.1.3 Penilaian Rata-rata Kinerja dan Harapan Atas Jasa BC SHISEIDO
Pada PT. Dian Tarunaguna
Penilaian Penilaian Kinerja Harapan
Kinerja Harapan Rata-rata
(X) Rata-rata
(Y) No. Pertanyaan
a. TANGIBLE 224 235 4.48 4.7
1. Penampilan BC
4.44 4.8
2. Kerapihan Penampilan BC 222 240
b. RELIABILITY 225 238 4.5 4.76
1. Penguasaan BC tentang Produk
229 237 4.58 4.74
2. Kesopanan BC dalam Melayani
c. RESPONSIVENESS 211 234 4.22 4.68
1. Kecepatan BC dalam Melayani
2. Daya Tanggap BC terhadap 217 235 4.34 4.7 Permasalahan d. ASSURANCE 219 236 4.38 4.72
1. Keramahan BC dalam Melayani
221 239 4.42 4.78
2. Kemampuan BC dalam Melayani
215 232 4.3 4.64
3. Citra BC
215 235 4.3 4.64
4. Kenyamanan dalam Berbelanja
e. EMPATHY 220 235 4.4 4.7
1. Pendekatan BC
220 236 4.4 4.72
2. Kepedulian BC
N = 50 Total 52.76 56.64 Rata-rata X dan Y 4.4 4.72
45
Tabel 4.1.4 Tingkat Kesesuaian Pernyataan
Tingkat No. Pertanyaan Kinerja Harapan
Kesesuaian %
a. TANGIBLE
1. Penampilan BC 224 235 0.9532 95.32%
240 0.925 92.50%
2. Kerapihan Penampilan BC 222
b. RELIABILITY 225 238 0.9454 94.54%
1. Penguasaan BC tentang Produk
229 237 0.9662 96.62%
2. Kesopanan BC dalam Melayani
c. RESPONSIVENESS 211 234 0.9017 90.17%
1. Kecepatan BC dalam Melayani
2. Daya Tanggap BC terhadap 217 235 0.9234 92.34% Permasalahan d. ASSURANCE 219 236 0.928 92.80%
1. Keramahan BC dalam Melayani
221 239 0.9247 92.47%
2. Kemampuan BC dalam Melayani
215 232 0.9267 92.67%
3. Citra BC
215 232 0.9267 92.67%
4. Kenyamanan dalam Berbelanja
e. EMPATHY 220 235 0.9362 93.62%
1. Pendekatan BC
220 236 0.9322 93.22%
2. Kepedulian BC
46
4.2 DIAGRAM CARTESIUS
Kinerja (X)
4.64.54.44.34.2
Har
apan
(Y) 4.9
4.8
4.7
4.6
Gambar 4.2.1
Diagram Cartesius
4,72
A1
A2
B1
B2
C1
C2
D1
D2
D3 &D4
E1
E2
I II
III IV
47
Analisis Kuadran
Berdasarkan data di atas, maka:
a. TANGIBLE
1. Penampilan BC
Pada diagram Cartesius, terletak pada kuadran IV, menunjukkan bahwa kinerja
BC sangat baik dari segi penampilan. Tetapi harapan dari customer berada di
bawah rata-rata. Meskipun begitu, penampilan BC dinilai sangat baik.
Perusahaan harus mempertahankan penampilan BC, karena penampilan
mencerminkan kualitas dari produk kosmetik yang ditawarkan oleh BC.
2. Kerapihan Penampilan BC
Indikator ini terletak pada kuadran II, menunjukkan kinerja BC yang sudah
sangat baik. Tingkat harapan customer terhadap kerapihan penampilan BC
mempunyai kedudukan yang paling tinggi. Terdapat indikator lain pada kuadran
ini, yaitu kemampuan BC dalam melayani, penguasaan BC tentang produk, dan
kesopanan BC dalam melayani. Kerapihan dari penampilan seorang BC sangat
penting bagi customer, karena hal inilah yang pertama kali dilihat oleh customer
yang datang ke counter.
b. RELIABILITY
1. Penguasaan BC tentang Produk
Terdapat pada kuadran II, dimana menunjukkan kinerja BC yang sangat baik,
dan merupakan indikator yang sangat penting bagi customer. Artinya
penguasaan BC tentang produk sangat baik, sehingga dapat memenuhi harapan
customer. Penguasaan BC tentang produk (product knowledge) memang sangat
penting dalam memasarkan produk kosmetik. Dengan pengetahuan yang banyak
48
mengenai produk, seorang BC mampu untuk memasarkan produk dan juga
memberikan solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh customer.
2. Kesopanan BC dalam Melayani
Terdapat pada kuadran II. Kinerja BC dalam hal kesopanan ini dinilai sangat
baik. Bahkan indikator ini menunjukkan kinerja yang paling baik dan sangat
penting bagi customer. Kesopanan mencakup cara seorang BC membawakan
dirinya mulai dari customer datang, mengucapkan salam, cara bicara dalam
melayani, dan bagaimana caranya untuk sedikitpun tidak membuat customer
tersinggung bahkan marah. Faktor kesopanan dinilai sangat penting, karena
mempengaruhi kenyamanan customer dalam berbelanja.
c. RESPONSIVENESS
1. Kecepatan BC dalam Melayani
Indikator ini terletak pada kuadran III. Posisi dari indikator ini, menunjukkan
kinerja yang paling rendah, dan bukan merupakan inidikator yang sangat penting
bagi customer, artinya ada indikator-indikator lain yang dianggap lebih baik dan
lebih penting oleh customer daripada indikator ini. Terdapat indikator-indikator
lain pada kuadran III ini antara lain: daya tanggap BC terhadap permasalahan,
citra BC, dan kenyamanan dalam berbelanja. Perusahaan perlu secara terus
menerus memperbaiki kecepatan BC dalam memberikan pelayanan. Kecepatan
BC dalam melayani tidak dinilai telalu penting, karena sebagian customer
menginginkan berbelanja dengan santai di waktu yang luang. Sehingga customer
tidak terlalu menuntut pelayanan BC yang cepat.
2. Daya Tanggap BC terhadap Permasalahan
Indikator ini terdapat pada kuadran III, menunjukkan bahwa indikator ini juga
terlalu berpengaruh bagi customer, selain itu juga kinerja BC yang masih kurang
49
dari rata-rata. Namun perusahaan perlu meningkatkan daya tanggap seorang BC
terhadap permasalahan. Meskipun begitu, indikator ini dinilai lebih baik daripada
kecepatan BC dalam melayani, citra BC, dan kenyamanan dalam berbelanja.
Daya tanggap seorang BC adalah kecepatan dalam menangkap permasalahan
serta memberikan solusi yang tepat kepada setiap customer yang datang.
d. ASSURANCE
1. Keramahan BC dalam Melayani
Indikator ini terletak di antara kuadran I dan kuadran III, menunjukkan kinerja
BC yang tidak terlalu baik, tetapi pengaruhnya bagi customer bervariasi, karena
sebagian customer menganggap keramahan adalah hal penting, dan sebagian
lagi tidak. Keramahan BC dalam melayani mencakup bagaimana caranya
membuat customer yang datang merasa nyaman dilayani oleh BC. Satu hal
yang paling penting adalah membiasakan BC untuk selalu tersenyum.
Keramahan dapat meningkatkan nilai seorang BC dimata customer.
2. Kemampuan BC dalam Melayani
Indikator ini terletak pada kuadran II. Indikator ini mempunyai pengaruh nomor
2 terpenting bagi customer. Tetapi pada kenyataannya kinerja BC dalam hal ini
belum cukup baik, karena ada indikator lain yang lebih baik. Perusahaan harus
dapat meningkatkan kemampuan BC dalam melayani, misalnya dengan program
training, dan sebagainya. Kemampuan BC dalam melayani sangat berkaitan
dengan penguasaan produk, karena tanpa menguasai produk yang dipasarkan,
kecil kemungkinannya bagi seoarang BC untuk mampu melayani customer
dengan baik.
3. Citra BC
50
Indikator ini terletak pada kuadran III. Indikator ini mempunyai kedudukan yang
sama dengan indikator lain, yaitu kenyamanan dalam berbelanja. Indikator ini
memberikan pengaruh yang paling rendah bagi customer dengan kinerja yang
tidak terlau baik bila dibandingkan dengan indikator lain. Customer tidak terlalu
memperhatikan citra seorang BC, namun yang lebih penting adalah cara BC
melayani customer.
4. Kenyamanan dalam Berberlanja
Indikator ini terletak pada kuadran III, sama dengan citra BC. Hal ini berarti
indikator ini tidak terlalu berpengaruh besar, bahkan paling rendah dibandingkan
indikator lainnya, di samping kinerjanya yang tidak terlalu tinggi. Walaupun
indikator ini tidak penting bagi customer, namun perusahaan perlu
memperhatikan hal ini untuk membuat mereka nyaman dalam berbelanja.
Kenyamanan dalam berbelanja sangat dipengaruhi oleh faktor kesopanan dan
keramahan.
e. EMPATHY
1. Pendekatan yang Dilakukan BC
Indikator ini terletak di antara kuadran III dan IV. Hal ini menunjukkan bahwa
kinerja BC berada pada tingkat rata-rata. Indikator ini tidak terlalu berpengaruh
penting bagi customer. Customer menilai pendekatan yang dilakukan oleh BC
sudah cukup baik.
2. Kepedulian BC
Indikator ini terletak pada titik temu antara rata-rata kinerja dan harapan. Hal ini
berarti bahwa kepedulian BC merupakan suatu hal yang cukup berpengaruh, dan
dinilai sudah cukup baik oleh customer. Meskipun begitu perusahaan harus tetap
51
memperbaiki kinerjanya. Kepedulian BC menyangkut seberapa dekat seorang BC
dengan customernya, misalnya mengingat nama, permasalahan, dan lain-lain.
4.3 Analisis Regresi Korelasi
Tabel 4.3.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std.
DeviationX1 50 3.50 5.00 4.4600 .5135 X2 50 3.50 5.00 4.5400 .5035 X3 50 2.00 5.00 4.2800 .6937 X4 50 2.50 5.00 4.3500 .5714 X5 50 2.00 5.00 4.4000 .6145 Y 50 .70 1.73 .9503 .1508
Valid N (listwise)
50
Sumber : data hasil olahan SPSS
Keterangan tabel:
X1 = Tangible
X2 = Reliability
X3 = Responsiveness
X4 = Assurance
X5 = Empathy
Nilai Tertinggi – Nilai Terendah = 5 – 1 = 4/5 = 0.8
Σ ukuran 5
Range
Sangat baik 5 4.21 - 5
Baik 4 3.41 - 4.2
Ragu-ragu 3 2.61 - 3.4
52
Tidak baik 2 1.81 - 2.6
Sangat tidak baik 1 1 - 1.8
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa:
- Tangible dengan mean sebesar 4.46 dan standar deviasi sebesar 0.5135 berarti penampilan
sangat baik.
- Reliability dengan mean sebesar 4.54 dan standar deviasi sebesar 0.5035 berarti sangat baik.
- Responsiveness dengan mean sebesar 4.28 dan standar deviasi sebesar 0.6937 berarti sangat
baik.
- Assurance dengan mean sebesar 4.35 dan standar deviasi sebesar 0.5714 berarti sangat baik.
- Empathy dengan mean sebesar 4.4 dan standar deviasi sebesar 0.6145 berarti pelayanan BC
berupa empati sangat baik.
- Kepuasan dengan mean sebesar 0.9503 dan standar deviasi sebesar 0.1508 berarti mendekati
puas
Tabel 4.3.2 Correlations
X1 X2 X3 X4 X5 YX1 Pearson Correlation 1.000 .598 .562 .605 .521 .042
Sig. (1-tailed) . .000 .000 .000 .000 .387 N 50 50 50 50 50 50
X2 Pearson Correlation .598 1.000 .698 .615 .656 .349 Sig. (1-tailed) .000 . .000 .000 .000 .007 N 50 50 50 50 50 50
X3 Pearson Correlation .562 .698 1.000 .797 .785 .438 Sig. (1-tailed) .000 .000 . .000 .000 .001 N 50 50 50 50 50 50
X4 Pearson Correlation .605 .615 .797 1.000 .741 .301 Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 . .000 .017 N 50 50 50 50 50 50
X5 Pearson Correlation .521 .656 .785 .741 1.000 .293 Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 . .019 N 50 50 50 50 50 50
Y Pearson Correlation .042 .349 .438 .301 .293 1.000 Sig. (1-tailed) .387 .007 .001 .017 .019 . N 50 50 50 50 50 50
** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
53
Sumber : data hasil olahan SPSS
Keterangan tabel:
X1 = Tangible
X2 = Reliability
X3 = Responsiveness
X4 = Assurance
X5 = Empathy
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa:
- Hubungan antara Tangible dengan variabel Kepuasan sebesar 0.042 dengan α sebesar
38.7 % artinya bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut lemah , memiliki arah
positif dan ternyata hubungan tersebut tidak signifikan karena α lebih besar dari 5%
(α=38.7 %).
- Hubungan antara Reliability dengan variabel Kepuasan sebesar 0.349 dengan α sebesar
0.7 % artinya bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut lemah, memiliki arah
positif dan ternyata hubungan tersebut signifikan karena α lebih kecil dari 5% (α=0.7 %).
- Hubungan antara Responsiveness dengan variabel Kepuasan sebesar 0.438 dengan α
sebesar 0.1 % artinya bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut lemah, memiliki
arah positif dan ternyata hubungan tersebut signifikan karena α lebih kecil dari 5% (α=
0.1 %).
- Hubungan antara Assurance dengan variabel Kepuasan sebesar 0.301 dengan α sebesar
1.7 % artinya bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut lemah memiliki arah
positif dan ternyata hubungan tersebut signifikan karena α lebih kecil dari 5 % (α=1.7%).
54
- Hubungan antara Empathy dengan variabel Kepuasan sebesar 0.293 dengan α sebesar
1.9 % artinya bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut lemah memiliki arah
positif dan ternyata hubungan tersebut signifikan karena α lebih kecil dari 5% (α=1.9 %).
Tabel 4.3.3 Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .533 .284 .202 .1347a Predictors: (Constant), X5, X1, X2, X4, X3 Sumber : data hasil olahan SPSS
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa:
R² = 28.4 % kepuasan pelanggan ditentukan oleh 5 dimensi,yaitu tangible,reliability,
responsiveness, assurance, dan empathy. Sedangkan sisanya sebesar 71.6% ditentukan
oleh variabel-variabel lain, misalnya kualitas produk, kemasan, harga, promosi, dan lain
sebagainya.
Tabel 4.3.4 ANOVA Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .316 5 6.324E-02 3.486 .010Residual .798 44 1.814E-02
Total 1.114 49a Predictors: (Constant), X5, X1, X2, X4, X3 b Dependent Variable: Y Sumber : data hasil olahan SPSS
Dari tabel di atas dapat diketahui:
Uji F menyatakan benar bahwa 5 dimensi pelayanan yang ada berpengaruh sebesar 28.4 %,
karena pada tabel ANOVA diketahui bahwa tingkat signifikan sebesar 1 % (< 5%).
55
Tabel 4.3.5 Coefficients Unstandardiz
ed Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Model B Std. Error
Beta
1(Constant) .685 .200 3.423 .001X1 -.108 .050 -.367 -2.135 .038X2 7.704E-02 .058 .257 1.324 .192X3 .120 .055 .551 2.176 .035X4 7.219E-03 .061 .027 .118 .906X5 -3.379E-02 .054 -.138 -.621 .538
a Dependent Variable: Y Sumber : data hasil olahan SPSS
Keterangan tabel:
X1 = Tangible
X2 = Reliability
X3 = Responsiveness
X4 = Assurance
X5 = Empathy
Dari tabel di atas dapat dituliskan persamaan regresinya sebagai berikut:
Y = 0.69 - 0.11x1 + 0.08x2 + 0.12x3 + 0.007x4 – 0.03x5
Persamaan regresi dapat dinalisa sebagai berikut:
- Koefisian regresi sebesar - 0.11 artinya bahwa setiap kenaikkan 1 point variabel
Tangible akan berpengaruh terhadap penurunan kepuasan sebesar 0.11. Ternyata
pengaruh ini signifikan karena tingkat α sebesar 0.038 atau 3.8 % yang berarti lebih
kecil dari 5 %.
- Koefisian regresi sebesar 0.08 artinya bahwa setiap kenaikkan 1 point variabel
Reliability akan berpengaruh terhadap peningkatan kepuasan sebesar 0.08. Ternyata
56
pengaruh ini tidak signifikan karena tingkat α sebesar 0.192 atau 19.2 % yang
berarti jauh lebih besar dari 5 %.
- Koefisiaen regresi sebesar 0.12 artinya bahwa setiap kenaikkan 1 point variabel
Responsiveness akan berpengaruh terhadap peningkatan kepuasan sebesar 0.12.
Akan tetapi pengaruh ini signifikan karena tingkat α sebesar 0.035 atau 3.5 % yang
berarti lebih kecil dari 5 %.
- Koefisien regresi sebesar 0.007 artinya bahwa setiap kenaikkan 1 point variabel
Assurance akan berpengaruh terhadap peningkatan kepuasan sebesar 0.007. Akan
tetapi pengaruh ini tidak signifikan karena tingkat α sebesar 0.906 atau 90.6 % yang
berarti jauh lebih besar dari 5 %.
- Koefisien regresi sebesar – 0.03 artinya bahwa setiap kenaikkan 1 point variabel
Empathy akan berpengaruh terhadap penurunan kepuasan sebesar 0.03. Akan tetapi
pengaruh ini tidak signifikan karena tingkat α sebesar 0.538 atau 53.8 % yang
berarti jauh lebih besar dari 5 %.
61
BAB 5
SIMPULAN dan SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisa data yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis
mengambil kesimpulan sebagai berikut :
• Jenis pelayanan yang diberikan oleh BC SHISEIDO kepada customernya adalah :
Menyambut kedatangan customer, dengan cara mengucapkan greeting (Selamat
pagi,dan sebagainya). Dilanjutkan dengan menanyakan kebutuhan dan masalah
customer yang datang, setelah itu biasanya BC memberikan saran dan pendapat, serta
penjelasan yang sesuai dengan kebutuhan dan masalah customer. Disamping itu BC juga
dapat menjelaskan tentang jenis dan kegunaan dari produk-produk SHISEIDO kepada
customer. Merupakan kewajiban BC untuk membantu customer dalam hal pembayaran.
Semua jenis pelayanan yang dilakukan oleh BC pada dasarnya adalah untuk membuat
customer senang dan nyaman dalam berbelanja.
• Tingkat kepuasan pelanggan atas pelayanan yang diberikan oleh BC adalah sangat baik.
Hal ini berdasarkan penyebaran kuesioner kepada 50 responden di Jakarta Barat, yang
merupakan customer tetap SHISEIDO.
• Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan adalah:
Dari 5 dimensi pelayanan BC, ternyata yang memberikan pengaruh signifikan terhadap
kepuasan pelanggan hanya 2 dimensi saja (<5%) , yaitu: Tangible (3.8 %),
Responsiveness (3.5 %).
• Dari hasil perhitungan statistik bahwa 28.4 % kepuasan pelanggan ditentukan oleh 5
dimensi, yaitu Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Empathy, yang
merupakan dimensi dari pelayanan BC. Sedangkan sisanya sebesar 71.6% ditentukan
oleh dimensi-dimensi lain, misalnya kualitas produk, kemasan, harga, promosi, dan lain
61
sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa bagi produk kosmetik yang berprestise tinggi
(SHISEIDO) membuktikan bahwa peranan BC tidak memberikan pengaruh yang besar
terhadap kepuasan pelanggan, namun faktor-faktor lainlah yang memberikan pengaruh
yang besar terhadap kepuasan pelanggan, faktor-faktor tersebut antara lain kualitas
produk, kemasan, pemasaran yang mudah dicapai, jenis-jenis produk yang beraneka
ragam, dan lain-lain.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah disusun, maka saran yang diberikan kepada perusahaan
adalah :
• Dalam rangka memberikan kepuasan kepada konsumen, perusahaan harus tetap
mempertahankan bahkan memperbaiki jenis dan kualitas produk, kemasan, saluran
distribusi yang luas,dan lain sebagainya. Karena ternyata faktor-faktor lain inilah yang
memberikan pengaruh lebih besar terhadap kepuasan pelanggan daripada pelayanan BC.
• Perusahaan harus tetap memperbaiki kinerja BC terutama dalam dimensi pelayanan
yang memberikan pengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan, yaitu Tangible dan
Responsiveness.
• Divisi HRD perusahaan harus dapat merencanakan suatu sistem kaderisasi untuk melatih
basic competency BC sejak dini dimulai dari recruitment, dan merencanakan sistem
training yang lebih sesuai untuk meningkatkan peran dan fungsi BC.
• Kualitas jasa yang diberikan oleh BC SHISEIDO pada umumnya sudah baik dan harus
tetap dipertahankan bahkan terus ditingkatkan. Mempertahankan dan memperbaiki
adalah dua hal yang lebih sulit daripada memulainya. Oleh karena itu diperlukan
kerjasama yang baik antara perusahaan dengan para BC. Perusahaan hendaknya
memperhatikan kebutuhan para BC dengan baik, sehingga BC merasakan menjadi bagian
dari perusahaan.
61
• Perhatian yang diberikan oleh perusahaan dapat meningkatkan kinerja kerja para BC,
karena mereka akan merasa nyaman dan bersemangat dalam bekerja. Misalnya
memberikan ucapan selamat kepada BC yang sedang merayakan ulang tahun atau
sedikit perayaan kecil yang waktunya dapat disesuaikan dengan jadwal kerja mereka,
memberikan reward bagi BC yang berprestasi, mengadakan pemilihan BC terfavorit
pilihan customer dan masih banyak lagi hal-hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk
meningkatkan semangat dan prestasi para BC tanpa mengurangi tingkat efisiensi waktu.
• Perusahaan harus dapat menampung dan menanggapi keluhan atau saran dari customer
yang disampaikan melalui para BC.
DAFTAR PUSTAKA
Gerson, Richard F. (2001). Mengukur Kepuasan Konsumen. Edisi Keenam, jilid 2. Binarupa Aksara, Jakarta.
Gesperzs, Vincent. (1997). Manajemen Bisnis Total. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Irawan, Handi. (2002). 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
J. Keegan, Warren. (1996). Manajemen Pemasaran. Edisi 5.
Kotler, Philip. (1997)a. Manajemen Pemasaran. Edisi Revisi. Jilid 2. PT Prehallindo, Jakarta.
Kotler dan Armstrong. (2001). Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 8, jilid 1. Erlangga, Jakarta.
_________________. (1997). Prinsip-prinsip Pemasaran. Erlangga, Jakarta.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2001). Edisi Ketiga. Balai Pustaka, Jakarta.
Oka, Yoeti. (2000). Customer Service Cara Efektif Memuaskan Pelanggan. PT Pradnya Paramita, Jakarta.
Peter dan Olson. (2000). Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Edisi Keempat, Jilid 1,
Erlangga, Jakarta. Santoso, Singgih. SPSS Versi 10. PT Elex Media Komputindo, Jakarta Sugiyono.(2002). Metode Penelitian Bisnis . CV ALFABETA Bandung. Tjiptono, Fandy. (2001). Strategi Pemasaran. Edisi kedua, cetakan V, Andi Offset, Yogyakarta.
_____________. (2000). Strategi Bisnis Modern, Andi Offset, Yogyakarta.
_____________. (1997). Manajemen Jasa, Edisi pertama. Andi Offset , Yogyakarta.
Tschohl, John With Steve.(1995). Achieving excellence Through Customer Service. Perntice Hall,
New Jersey.
Umar, Husein. (1999). Metodologi Penelitian Aplikasi dalam Pemasaran, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Walker, Denis. (1997). Mendahulukan Pelanggan, Panduan Menciptakan Pelayanan Bermutu.
Binarupa Aksara, Jakarta.
RIWAYAT HIDUP
Nama : Dewi Kartika Megawaty Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta / 2 Mei 1982 Jenis Kelamin : Perempuan Alamat rumah : Green Ville Blok H no. 9
Jakarta 11510 Riwayat Pendidikan : • Sekolah Dasar : Lulus SD Bunda Hati Kudus,tahun 1994 • Sekolah Menengah Pertama : Lulus SMP Bunda Hati Kudus, tahun 1997 • Sekolah Menengah Atas : Lulus SMU Bunda Hati Kudus, tahun 2000 • Perguruan Tinggi : Mahasiswi Universitas Bina Nusantara, sekarang
Pengalaman kerja : Direct Sales Representative, Standard Chartered Bank, tahun 2003-sekarang
Nama : Dewi Anggraini Tejalesmana Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta / 18 Desember 1982 Jenis Kelamin : Perempuan Alamat rumah : Jl. Tanjung Duren Selatan I no. 30
Jakarta 11470 Riwayat Pendidikan : • Sekolah Dasar : Lulus SD Budi Mulia I, tahun 1994 • Sekolah Menengah Pertama : Lulus SMP Budi Mulia I, tahun 1997 • Sekolah Menengah Atas : Lulus SMU Budi Mulia I, tahun 2000 • Perguruan Tinggi : Mahasiswi Universitas Bina Nusantara, sekarang
Pengalaman kerja : Staff Accounting, PT Shaga Swastika, Jakarta
Kuesioner Penelitian Pelayanan BC SHISEIDO Terhadap Kepuasan Pelanggan
Usia : Pekerjaan : Pengeluaran per bulan : a. < 3juta b. 3 – 5 juta c. 5 – 7 juta d. > 7juta Dari pelayanan BC SHISEIDO, seberapa jauh perbandingan antara harapan dan kenyataan (kinerja BC). Beri tanda ( v ) pada tabel sesuai pilihan Anda: Harapan Kenyataan 5 : sangat penting 5 : sangat baik 4 : penting 4 : baik 3 : ragu-ragu atau tidak tahu 3 : ragu-ragu atau tidak tahu 2 : tidak penting 2 : tidak baik 1 : sangat tidak penting 1 : sangat tidak baik
ATRIBUT HARAPAN KENYATAAN 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 a. TANGIBLE
1. Penampilan BC 2. Kerapihan penampilan BC
b. RELIABILITY
1. Penguasaan BC tentang produk 2. Kesopanan BC dalam melayani
Anda c. RESPONSIVENESS
1. Kecepatan BC dalam melayani Anda
2. Daya tanggap BC terhadap permasalahan Anda
d. ASSURANCE
1. Keramahan BC dalam melayani Anda
2. Kemampuan BC dalam melayani Anda
3. Citra BC di mata Anda 4. Kenyamanan Anda dalam berbelanja
e. EMPATHY 1. Pendekatan yang dilakukan BC kepada
Anda 2. Kepedulian BC terhadap Anda
No. a1 a2 b1 b2 c1 c2 d1 d2 d3 d4 e1 e21 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 42 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 43 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 54 4 4 3 5 4 4 5 5 4 4 4 45 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 46 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 57 3 4 5 5 5 5 4 4 5 4 3 48 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 49 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
10 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 511 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 512 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 513 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 514 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 515 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 416 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 517 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 518 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 519 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 520 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 521 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 522 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 423 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 524 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 425 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 426 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 527 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 528 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 529 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 530 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 531 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 432 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 433 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 434 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 435 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 436 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 437 4 4 4 3 2 2 3 3 2 2 2 238 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 439 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 440 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 441 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 442 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 543 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 444 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 445 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 446 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 447 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 448 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 549 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 450 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
TABULASI KENYATAAN
L3
No. a1 a2 b1 b2 c1 c2 d1 d2 d3 d4 e1 e21 1 4 1 1 4 4 4 4 3 1 4 42 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 2 33 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 44 5 5 4 5 4 4 5 4 3 5 5 55 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 46 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 47 4 4 5 3 3 3 5 5 5 4 3 38 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 59 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
10 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 511 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 512 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 513 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 514 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 515 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 516 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 517 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 518 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 519 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 520 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 521 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 522 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 523 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 524 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 425 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 426 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 527 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 528 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 529 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 530 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 531 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 532 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 533 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 534 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 535 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 536 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 537 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 438 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 439 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 540 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 541 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 542 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 543 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 444 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 545 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 546 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 547 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 548 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 549 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 450 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5
TABULASI HARAPAN
Nilai Tabel Product Moment Pearson
N N N5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.3454 0.95 0.99 28 0.374 0.478 60 0.254 0.335 0.878 0.959 29 0.367 0.47 65 0.244 0.3176 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.3067 0.754 0.874 31 0.355 0.456 72 0.227 0.2968 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.22 0.2869 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.27810 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.2711 0.602 0.735 35 0.334 0.43 95 0.202 0.26312 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.25613 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.2314 0.532 0.661 38 0.32 0.413 150 0.159 0.2115 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.19416 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.18117 0.482 0.606 41 0.308 0.398 300 0.113 0.14818 0.468 0.59 42 0.304 0.393 400 0.098 0.12819 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.11520 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.08 0.10521 0.433 0.549 45 0.294 0.38 700 0.074 0.09722 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.07 0.9123 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065 0.08624 0.404 0.515 48 0.284 0.368 10000 0.062 0.08125 0.396 0.505 49 0.281 0.36426 0.388 0.496 50 0.279 0.361
Tarif Signif Taraf Signif Taraf Signif
x1 x2 x3 x4 x5 y1 3.5 4 4 3.75 4 1.732 4 5 4 4.5 4 1.1023 4 5 4 4 5 0.9984 4 4 4 4.5 4 0.915 4 4.5 4 4.25 4.5 0.9466 4 4.5 4 4 5 0.9867 3.5 5 5 4.25 3.5 1.1728 4 4 3.5 3.5 4 0.879 5 5 5 5 5 110 5 5 5 4.5 5 1.06211 5 5 5 5 5 112 4 5 4.5 4.5 5 0.9213 5 5 5 5 5 114 5 5 5 5 5 1.02215 4.5 4 4 4 4 0.92416 5 5 5 5 5 117 5 4.5 5 5 5 0.9818 5 5 5 5 5 119 4 5 5 5 5 0.9620 5 5 4 4.5 5 0.9421 5 5 5 5 5 1.04422 4.5 4 4.5 4.5 4 0.93223 4 4 5 5 5 0.94224 5 5 4 5 4 125 5 5 4 4 4 126 5 5 5 5 5 127 5 5 5 5 5 128 5 5 5 4.25 5 129 5 5 5 4 5 130 5 5 5 5 5 131 4 4 4 4 4 0.832 4 5 4 4 4 0.8433 4 4 3 3.5 4 0.7434 4 4 4 4 4 0.835 4 4 4 4 4 0.836 4 4 3 4 4 0.7637 4 3.5 2 2.5 2 0.70238 4 4 3.5 4 4 0.97639 5 5 4 4 4 0.8840 4.5 4 4 4 4 0.8241 4.5 4 4 4 4 0.8242 5 5 5 5 5 143 4 4 4 4 4 144 5 5 4.5 4.25 4 0.9145 4 4 4 3.25 4 0.7746 5 4 4 5 4 0.8847 4 4 3.5 4 4 0.7848 5 5 5 5 5 149 4 4 4 4 4 150 4 4 3 4 4 0.796
No. z1 z2 z3 z4 z5 z rata1 1.4 4 1 1.25 1 1.732 0.8 1.11 1 1 1.6 1.1023 0.8 1.25 0.8 0.89 1.25 0.9984 0.8 0.89 1 1.06 0.8 0.91 ps : z=x/y5 1 0.9 0.89 0.94 1 0.9466 1 0.9 0.89 0.89 1.25 0.9867 0.88 1.25 1.67 0.89 1.17 1.1728 1 0.89 0.88 0.78 0.8 0.879 1 1 1 1 1 1
10 1 1 1.25 1.06 1 1.06211 1 1 1 1 1 112 0.8 1 0.9 0.9 1 0.9213 1 1 1 1 1 114 1 1 1 1.11 1 1.02215 1.13 0.8 1 0.89 0.8 0.92416 1 1 1 1 1 117 1 0.9 1 1 1 0.9818 1 1 1 1 1 119 0.8 1 1 1 1 0.9620 1 1 0.8 0.9 1 0.9421 1.11 1 1 1 1.11 1.04422 0.9 1 0.9 1.06 0.8 0.93223 0.8 0.8 1.11 1 1 0.94224 1 1 1 1 1 125 1 1 1 1 1 126 1 1 1 1 1 127 1 1 1 1 1 128 1 1 1 1 1 129 1 1 1 1 1 130 1 1 1 1 1 131 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.832 0.8 1 0.8 0.8 0.8 0.8433 0.8 0.8 0.6 0.7 0.8 0.7434 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.835 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.836 0.8 0.8 0.6 0.8 0.8 0.7637 1 0.88 0.5 0.63 0.5 0.70238 1 1 0.88 1 1 0.97639 1 1 0.8 0.8 0.8 0.8840 0.9 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8241 0.9 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8242 1 1 1 1 1 143 1 1 1 1 1 144 1 1 0.9 0.85 0.8 0.9145 0.8 0.8 0.8 0.65 0.8 0.7746 1 0.8 0.8 1 0.8 0.8847 0.8 0.8 0.7 0.8 0.8 0.7848 1 1 1 1 1 149 1 1 1 1 1 150 0.89 0.8 0.6 0.89 0.8 0.796