ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

52
ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 KOTA TANGERANG DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN SASTRA PORPOSAL SKRIPSI Proposal skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelar Sarjana dalam bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Oleh NAMA : Sri Amelia NIM :1688201130 PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG 2020

Transcript of ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

Page 1: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA

SISWA KELAS X

SMA NEGERI 9 KOTA TANGERANG DAN

IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN SASTRA

PORPOSAL SKRIPSI

Proposal skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelar Sarjana

dalam bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Oleh

NAMA : Sri Amelia

NIM :1688201130

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

2020

Page 2: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

i

LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSAL

Nama Mahasiswa : Sri Amelia

NIM :1688201130

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Judul Skripsi : Analisis Gaya Bahasa pada Puisi Karya Siswa Kelas

X SMA NEGERI 9 Kota Tangerang dan Implikasinya

pada Pembelajaran Sastra

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing Skripsi untuk mengikuti sidang proposal

skripsi.

Tangerang, Mei 2020

Tim Pembimbing: Tanda Tangan:

Pembimbing I,

Dr. Enawar, S.Pd., M.M., M.O.S. NBM. 819887

Pembimbing II,

Ismalinar, SS., M.Pd.

NIDN. 0404035501

Ketua Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Blewuk Setyo Nugroho, M.Pd

NBM. 104 4914

Page 3: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Nama Mahasiswa : Sri Amelia

Nomor Pokok Mahasiswa : 1688201130

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jenhang Studi : S1

Judul Skripsi : Analisis Gaya Bahasa pada Puisi Karya Siswa Kelas X

SMA Negeri 9 Kota Tangarang dan Implikasinya pada

Pembelajaran Sastra

Tanggal sidang proposal : Mei 2020

Tangerang, Mei 2020

Tim Pembimbing: Tanda Tangan:

Pembimbing I,

Dr. Enawar, S.Pd., MM., MOS

NBM: 819887

Pembimbing II,

Ismalinar, SS., M.Pd

NIDN. 0404035501

Ketua Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Blewuk Setyo Nugroho, M.Pd

NBM: 104 4914

Page 4: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Sri Amelia

Nomor Pokok Mahasiswa : 1688201130

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Dengan ini menyatakan bahwa judul skripsi “ Analisis Gaya Bahasa pada

Puisi Karya Siswa Kelas X SMA Negeri 9 Kota Tangerang dan Implikasinya pada

Pembelajaran Sastra” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri dan

bukan merupakan hasil jiplakan atau plagiat dari karya orang lain karena hal

tersebut melanggar etika yang berlaku dalam kaidah keilmuan. Atas pernyataan ini,

saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila

dikemudian hari ternyata terdapat pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya

saya ini, atau ada klaim dari piham lain terhadap keaslian karya ini.

Tangerang, 04 Mei 2020

Sri Amelia

NIM. 1688201130

Page 5: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, penulis menyampaikan puji dan syukur kepada Allah Swt.

Atas rahmat, taufik, hidayah, dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini. Selawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw,

keluarganya, para sahabatnya. Rasulullah yang telah membawa umatnya dari

zaman jahiliah menuju era literasi.

Banyaknya hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian

skripsi ini. Namun, berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak

akhirnya, kesulitan-kesulitan yang timbul dapat diatasi. Tanpa itu semua penulis

tidak akan mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dr. H. Ahmad Amarullah, M.Pd., Rektor Universitas Muhammadiyah

Tangerang;

2. Dr. Enawar, S.Pd., M.M., M.O.S., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tangerang;

3. Sumiyani, M.Pd., Wakil Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tangerang. Sekaligus selaku

Dosen Pembimbing I yang sudah membantu dan meluangkan waktu dan

arahan sebaik mungkin dalam membimbing dalam penyusunan proposal

skripsi ini;

4. Dr. Asep Suhendar, M.Pd., Wakil Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyan Tangerang;

Page 6: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

v

5. Blewuk Setyo Nugroho, M.Pd., Kaprodi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia Universitas Muhammadiyah Tangerang;

6. Ismalinar, S.S, M.Pd., Dosen Pembimbing II yang selalu memberikan

waktu, arahan, dan bimbingan terbaiknya dalam penyusunan proposal

skripsi ini;

7. Teman-teman seperjuangan khususnya B1 dan A2 jurusan Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia Angkatan 2016 yang selalalu berjuang

bersama dan mendukung hingga proses semester akhir ini;

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

memberikan dukungan baik moril maupum material demi

terselesaikannya skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Untuk itu, penulis meminta kritik dan saran yang sifatnya membangun demi

kesempurnaan penulisan selanjutnya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis

khususnya dan para pembaca semuanya. Aamiin.

Tangerang, 04 Mei 2020

Sri Amelia

Page 7: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ......................................................................... iii

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iv

DAFTAR ISI..................................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Fokus Masalah ....................................................................................... 4

C. Rumusan Masalah .................................................................................. 4

D. Tujuan Penelitian ................................................................................... 5

E. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5

F. Istilah ...................................................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................................ 7

A. Menulis Puisi .......................................................................................... 7

B. Puisi ......................................................................................................... 8

1. Pengertian Puisi ......................................................................................... 8

2. Unsur-unsur Puisi ............................................................................. 10

Page 8: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

vii

3. Tujuan dan Fungsi Puisi ............................................................................. 14

C. Gaya Bahasa .......................................................................................... 16

1. Pengertian Gaya Bahasa ....................................................................... 16

2. Jenis- jenis Gaya Bahasa Perbandingan ............................................. 17

D. Pendekatan Strukturalisme .................................................................... 21

E. Pembelajaran Sastra ............................................................................... 22

F. Penelitian Relevan ................................................................................. 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................................... 28

A. Pendekatan dan Metode Penelitian ...................................................... 28

B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 29

C. Sumber dan Jenis Data Penelitian ........................................................ 30

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 31

E. Instrument Penelitian ........................................................................... 33

F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 34

G. Keabsahan Data .................................................................................... 35

1. Keterpercayaan penelitian (Credibility) .................................................. 35

2. Keteralihan (Transferability) .................................................................. 36

3. Kebergantungan (Dependability)............................................................ 36

4. Kepastian (Objectivitas) ......................................................................... 37

Page 9: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

viii

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 38

LAMPIRAN..................................................................................................................... 40

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................................... 40

Page 10: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

ix

DAFTAR TABEL

Table 3.1: Waktu Penelitian ……….......…………………………………….......29

Table 3.2: Instrumen Penelitian……………………………………………….…34

Page 11: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu proses seseorang mendapatkan ilmu

pengetahuan. Jika seseorang ingin mendapatkan ilmu pengetahuan atau ingin

mengembangkannya, seseorang tersebut akan mendapatkannya melalui

pendidikan. Banyak lembaga-lembaga pendidikan yang tersedia, di antaranya

pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal. Umumnya

masyarakat lebih banyak memilih pendidikan formal. Pada pendidikan formal

kurikulum dibuat dan disusun oleh pemerintah. Di sekolah formal siswa siswa

diajarkan berbagai ilmu pengetahuan.

Salah satu ilmu pengetahuan yang dipelajari di sekolah adalah ilmu

pengetahuan sastra. Ilmu pengetahuan sastra Indonesia dipelajari pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah. Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia

tidak hanya mempelajari ilmu bahasa seperti tata bahasa, kosa kata, diksi dan

sebagainya tetapi sekaligus juga mempelajari sastra.

Sastra sendiri merupakan mata pelajaran yang dipelajari dalam dunia

pendidikan. Di dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia terdapat sub-bab materi

mengenai sastra yang wajib diketahui dan dipelajari siswa. Banyak sekali jenis-

jenis sastra yang bisa dipelajari seperti, puisi, novel, cerpen, drama, dan prosa.

Mempelajari sastra tentunya memiliki beberapa fungsi di antarnya bisa

mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, serta membuat suatu

Page 12: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

2

karya sastra sebagai sarana membaca dan hiburan yang menyenangkan bagi

diri penulis maupun pembaca. Dan tentunya membuat siswa agar senang dan

rajin membaca.

Salah satu karya sastra yang terdapat di dalamnya yaitu puisi. Wellek dan

Warren (1968) berpendapat bahwa puisi itu adalah sebab yang memungkinkan

timbulnya pengalaman (Pradopo,2017,h.14). Sedangkan, Wordsworth

berpendapat puisi adalah pernyataan perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan

yang direkakan atau diangankan. Banyak sekali sebenarnya hal-hal yang dapat

dikaji melalui puisi. Puisi banyak terkandung struktur dan unsur-unsur yang

dapat dipelajari.

Struktur puisi memiliki bagian-bagian di dalamnya. Misalnya di dalam

struktur batin terdiri dari tema, nada, rasa, dan amanat. Sedangkan unsur yang

ada di dalam struktur fisik puisi berupa tipografi, diksi, imaji, kata konkret,

gaya bahasa, dan irama. Siswa diharapkan menguasai unsur batin dan unsur

fisik puisi. Tujuannya agar siswa mampu menikmati keindahan puisi,

memahami isi puisi dengan tujuan akhirnya adalah siswa dapat mengapresiasi

puisi. Untuk itu siswa perlu memiliki kemampuan menganalisis puisi, baik

menganalisis struktur batin maupun menulis struktur fisik puisi. Salah satu

struktur puisi yang dianalisis siswa adalah struktur fisik khususnya gaya bahasa

puisi.

Gaya bahasa dalam puisi merupakan keinadahan dalam sebuah tulisan.

Bahasa- bahasa indah yang ada dalam puisi adalah hasil tulisan yang dibuat oleh

Page 13: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

3

penulis puisi dengan gaya bahasanya yang khas. Jika kita mengkajinya, puisi

memiliki beragam jenis gaya bahasa. Banyak makna yang terkandung di dalam

untaian kata dalam sebuah puisi. Ada gaya bahasa (majas) perbandingan,

pertentangan, pertautan, perulangan dan masih banyak lagi jenis gaya bahasa

(majas) lainnya yang bisa diketahui baik secara umum maupun khusus yang

sudah dibuat oleh para ahli. Misalnya gaya bahasa perbandingan di antaranya

metafora, personifikasi, perumpamaan, alegori dan lain-lain. Gaya bahasa

pertentangan yaitu, hiperbola, litotes, ironi, satire, dan lainnya. Gaya bahasa

pertautan di antaranya metonimia, eupimisme, retoris, gradasi dan lain-lain.

Kemudian gaya bahasa perulangan yaitu, repetisi, aliterasi, asonansi, kiasmus,

dan masih banyak lagi.

Penelitian ini dibuat untuk mengetahui karakteristik penggunaan gaya

bahasa yang dibuat oleh siswa kelas X di SMA Negeri 9 Kota Tangerang.

Diketahui bahwa berdasarkan silabus terdapat satu materi mengenai sebuah

puisi tepatnya di semester 2 (genap). Pada materi ini siswa kelas X biasanya

membuat sebuah puisi karya sendiri yang bertemakan bebas. Menurut guru

bahasa Indonesia yang memberikan tugas tersebut, biasanya siswa senang jika

diberikan tugas untuk membuat puisi. Membuat puisi bagi mereka adalah

sesuatu yang menyenangkan. Mereka dapat mengungkapkan perasaan yang

terkandung dalam hati masing- masing melalui tulisan. Namun, ada beberapa

dari mereka yang kesulitan untuk menggambarkan atau mengungkapkan

melalui tulisan yang indah atau puitis. Mereka mengungkapkan isi hati dalam

bentuk puisi tetapi tidak tahu menggunakan gaya bahasa.

Page 14: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

4

Dalam RPP kelas X (sepuluh) gaya bahasa dibahas pada pertemuan kedua.

Siswa membuat sebuah puisi dengan memperhatikan diksi, imaji, kata konkret,

gaya bahasa, rima, tipografi, makna, rasa, dan amanat. Dalam pembuatan puisi

tersebut ada unsur gaya bahasa yang akan di jadikan objek penelitian oleh

penulis. Puisi yang dibuat siswa akan diteliti oleh penulis berdasarkan unsur

gaya bahasa, penulis akan fokus pada gaya bahasa perbandingan. Gaya bahasa

perbandingan yang telah diteliti oleh penulis, akan dikaitkan dengan implikasi

di kelas X (sepuluh) di SMA Negeri 9 Kota Tangerang. Penelitian tersebut akan

didaptkan apakah ada implikasi gaya bahasa pada kelas X (sepuluh) di SMA

Negeri 9 Kota Tangerang.

B. Fokus Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah ditetapkan fokus penelitian adalah

sebagai berikut, Gaya Bahasa perbandingan, metafora, personifikasi,

perumpamaan, dispersonifikasi, alegori, antithesis, pleonasme, tautology,

periphrasis, antisipasi dan koreksio pada Puisi Karya Siswa Kelas X

(Sepuluh) SMA Negeri 9 Kota Tangerang dan Implikasinya Pada

Pembelajaran Sastra.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus masalah ditetapkan rumusan masalah adalah sebagai

berikut: Bagaimana Gaya Bahasa Perbandingan metafora, pleonasme,

personifikasi, tautology, perumpamaan, periphrasis, dipersonifikasi,

antisipasi, alegori, korekasio, antithesis pada Puisi Karya Siswa Kelas X

Page 15: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

5

(Sepuluh) SMA Negeri 9 Kota Tangerang dan Implikasinya pada

Pembelajaran Sastra?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah ditetapkan tujuan penelitian adalah sebagai

berikut, Untuk mendeskripsikan dan menganalisis Gaya Bahasa

perbandingan, metafora, personifikasi, perumpamaan, dispersonifikasi,

alegori, antithesis, pleonasme, tautology, periphrasis, antisipasi dan

koreksio pada Puisi Karya Siswa Kelas X (Sepuluh) SMA Negeri 9 Kota

Tangerang dan Implikasinya PadaPembelajaran Sastra.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian ditetapkan manfat penelitian adalah sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoretis

Memberikan informasi mengenai kajian analisis gaya bahasa

perbandingan pada puisi karya siswa Kelas X (Sepuluh) SMA Negeri 9

Kota Tangerang dan Implikasinya pada Pembelajaran Sastra.

2. Manfaat Praktis

a. Guru

Hasil penelitian ini dapat dijadikan guru sebagai evaluasi

pembelajaran, khususnya materi gaya bahasa pusi, sampai di mana

siswa menguasai dan menerapkan dalam penulisan penulisan puisi.

Dari hasil tersebut, guru termotivasi menciptakan pembelajaran

yang lebih kreatif dengan hasil yang maksimal.

Page 16: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

6

b. Peneliti

Dapat menambah wawasan atau pengetahuan peneliti mengenai

gaya bahasa dan implementasi dalam sebuah puisi.

c. Siswa

Dapat menambah pengetahuan mengenai gaya bahasa dan

bagaimana mengimplementasikannya dalam penulisan puisi.

d. Pembaca

Dapat dijadikan tambahan referensi untuk pembaca yang ingin

mengkaji mengenai gaya bahasa dan cara mengimplementasikan

dalam sebuah puisi.

F. Istilah

1. Puisi yaitu mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan,

yang merangasang imajinasi pancaindra dalam susunan yang berirama

(Pradopo, 2017,h.6).

2. Gaya bahasa adalah bahasa indah yang dipergunakan untuk

meningkatkan efek dengan memperkenalkan serta memperbandingkan

suatu benda atau hal lain yang lebih umum (Tarigan, 1985).

3. Unsur fisik puisi adalah unsur yang membangun struktur luar dari puisi

(Waluyo, 2002).

4. Unsur batin puisi adalah unsur yang membangun struktur dalam dari

puisi (Markamah,dkk, 2016,h.118)

Page 17: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

7

BAB II

Landasan Teori

A. Menulis Puisi

Kemampuan menulis merupakan, “Kemampuan berbahasa yang bersifat

produktif, artinya kemampuan menulis ini merupakan kemampuan

menghasilkan, dalam hal ini menghasilkan tulisan. Menulis merupakan kegiatan

yang memerlukan kemampuan yang bersifat kompleks,” (Slamet, 2019, h.43).

Kemampuan yang bersifat kompleks berarti kemampuan yang sifatnya logis

atau masuk akal. Dalam hal menulis misalnya, bahasa yang diungkapkan harus

menggunakan bahasa yang tepat. Menulis merupakan sebuah keterampilan yang

dapat dilatih, jadi menulis bukanlah sebuah bakat. Jika keterampilan menulis

terus menerus dilatih dengan sungguh-sungguh, maka tidak menutup

kemungkinan menulis bisa menjadi sebuah bakat yang bisa terus

dikembangkan.

Dalman (2016) berpendapat bahwa,”Menulis merupakan suatu kegiatan

komunikasi berupa penyampaian pesan (informasi) secara tertulis kepada pihak

lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya.”(h.13).

Menulis adalah salah satu cara siswa untuk mengungkapkan pesan yang ingin

disampaikan. Misalnya, siswa menuangkan segala ide atau gagasan melalui

sebuah tulisan. Tulisan yang dibuat bermacam-macam, bisa berupa informasi

atau sebuah karya tulis.

Page 18: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

8

Menulis puisi dalam pembelajaran merupakan, “ Salah satu usaha untuk

melatih siswa meningkatkan keterampilan menulis puisi. Dengan menulis puisi

maka siswa diajarkan untuk berlatih untuk mengungkapkan gagasan atau ide

lewat kata-kata tanpa harus adanya partner bicara secara langsung, sehingga

siswa bebas mengekspresikan apa yang mereka pikirkan tanpa rasa takut,”

Wahyudi (2016,h.2). Jadi, menulis puisi bukan hanya untuk melatih

mengungkapkan gagasan atau ide lewat tulisan, tetapi bisa juga untuk melatih

kekreatifan siswa dalam hal menulis. Selain melatih siswa dalam menulis, tentu

saja kemampuan membaca siswa juga akan meningkat. Semakin siswa sering

berlatih membaca dan menulis maka siswa akan semakin terampil dan kreatif

dalam menulis puisi.

B. Puisi

1. Pengertian Puisi

Puisi yaitu, “Mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan

perasaan, yang merangasang imajinasi panca indra dalam susunan yang

berirama. Semua itu merupakan sesuatu yang penting, yang direkam dan

diekspresikan, dinyatakan menarik dan memberi kesan,” (Pradopo,

2017, h.6). Puisi diartikan sebagai suatu pemikiran yang berupa

imajinasi pengarang yang di dalamnya terdapat unsur kesan yang

menarik yang nantinya akan diekspresikan melalui sebuah tulisan yang

indah. Tulisan tersebut bertujuan agar dapat memberikan kesan yang

menarik bagi pembaca terutama dalam gaya penulisan.

Page 19: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

9

Puisi merupakan, “Termasuk salah satu genre sastra yang berisi ungkapan

perasaan penyair, mengandung rima dan irama, serta diungkapkan dalam

pilihan kata yang cermat dan tepat. Bahasa yang digunakan penyair harus dapat

mewakili rasa dan pesan yang hendak disampaikan,” (Zulfahnur, 2016, h.5.2).

Puisi adalah salah satu genre sastra yang memiliki ungkapan kata dan bahasa

yang berasal dari ungkapan penulisnya. Bahasa yang dihasilkan oleh penulis

tentunya mengunakan pilihan kata yang tepat dan menarik agar menarik untuk

dibaca. Selain itu, puisi juga harus mengandung pesan moral bagi pembacanya.

Puisi tercipta dengan keindahan dari irama dan bunyi yang selaras dan

mengandung makna yang mendalam. Puisi adalah ”Ungkapan pikiran dan

perasaan penyair yang berdasarkan keinginan dan pengalaman,” (Bahtiar,dkk,

2017, h.25). Ciri khas dari sebuah puisi adalah keindahan dari bahasanya

seperti, irama dan bunyinya. Kemudian,banyaknya makna kata yang tersirat di

dalam setiap untaian katanya. Setiap untaian kata yang tertulis merupakan

ungkapan perasaan penulis.

Dari ketiga pakar di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian puisi adalah

sebuah ungkapan ekspresi yang terbentuk dari imajinasi pancaindera penulis

yang merupakan segala unsur kekuatan bahasa. Bahasa yang dihasilkan oleh

penulis tentunya mengunakan pilihan kata yang tepat dan menarik agar menarik

untuk dibaca. Selain itu, puisi juga harus mengandung pesan moral bagi

pembacanya. Setiap untaian kata yang tertulis merupakan ungkapan perasaan

penulis.

Page 20: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

10

2. Unsur-unsur Puisi

a. Unsur fisik

1) Diksi

Diksi adalah pilihan kata yang dipergunakan penyair dalam

membangun puisinya. Pilihan kata yang dipilih harus menggunakan

kata-kata yang tepat. Kata-kata yang dipilih tentunya harus bersifat

puitis dan mempunyai makna keindahan di dalamnya. Diksi mempunyai

peranan penting dalam puisi karena, “ Dari pengertian puisi yang ada

bahwa puisi karangan yang padat dengan makna kata, maka untuk

menciptakan puisi harus mampu memilih kata yang dapat mewakili

pikiran atau gagasan yang hendak disampaikan dengan kata yang

tepat.”(Bahtiar,dkk, 2017,h.50). Pemilihan kata yang baik akan

menghasilkan karya yang baik.

2) Pengimajian

Pengimajian adalah susunan kata yang mengandung imajinasi atau

khayalan. Pengimajian yang digambarkan biasanya berupa penglihatan,

pendengaran, dan rasa. “Kemampuan kata-kata yang dipakai pengarang

mengantarkan pembaca untuk terlibat atau mampu merasakan apa yang

dirasakan oleh penyair,” ( Markamah, dkk, 2016, h.121). Imaji disebut

juga sebagai citraan atau gambaran angan-angan penulis dalam

membuat puisi.

Page 21: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

11

3) Kata konkret

Kata konkret bisa disebut sebagai kata nyata, kata-katanya harus

nyata dan dapat dijelaskan. Kata-kata yang nyata yang dimaksud dalam

puisi adalah kata-kata yang mengandung kata dan mempunyai makna

yang sebenarnya yang disebut juga dengan makna denotative,” (

Bahtiar, dkk, 2017, h.52). Kata konkret bertujuan untuk membangun

imajinasi pembaca agar dapat membayangkan secara nyata peristiwa

yang digambarkan oleh penyair.

4) Bahasa figuratif (Majas)

Bahasa figurative adalah bahasa yang dipakai penyair untuk

mengungkapkan makna secara tidak langsung. Bahasa figurative atau

majas adalah, “ Bahasa yang digunakan penyair untuk mengatakan

sesuatu dengan cara membandingkan dengan benda atau kata lain.

Majas mengiaskan atau mempersamakan sesuatu hal dengan yang lain.

Maksudnya, gambaran benda yang dibandingkan itu lebih jelas,” (

Bahtiar, dkk, 2017, h.54). Bahasa figurative (majas) terbagi menjadi

beberapa jenis yaitu, majas perbandingan, majas pertentangan, majas

pertautan, dan majas perulangan.

5) Verifikasi

Verifikasi adalah sebuah puisi yang meliputi rima, ritme, dan

metrum. Rima adalah pengulangan bunyi dalam sebuah puisi yang

membuat puisi menjadi lebih indah. Ritme ( Irama) yaitu alunan suara

atau pengulangan bunyi yang tersusun rapih dan teratur. Sedangkan,

Page 22: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

12

metrum adalah pola-pola yang ada di dalam puisi yang iramanya bersifat

tetap.

6) Tipografi ( Tata Wajah)

Tipografi merupakan suatu pembeda antara puisi, prosa, dan drama.

Tipografi dalam puisi digunakan untuk,“ Mendapatkan bentuk yang

menarik agar indah dilihat pembaca, juga untuk mementingkan arti kata-

kata frase serta kalimat yang disusun,” ( Markamah, dkk, 2016, h. 125).

Adapun macam-macam bentuk tipografi seperti bentuk gelas, zikzak,

spiral, dan lainnya yang dapat memberikan daya tarik bagi pembaca.

b. Unsur batin

1) Tema

Tema adalah gagasan pokok atau objek yang diungkapan

oleh penyair. Tema juga mengangkat sebuah pokok permasalahan

seorang penyair yang memiliki persoalan yang kuat sehingga

menjadikan tema sebagai landasan utama. Tema adalah,” Dasar

untuk mengembangkan suatu puisi atau topik yang menjadi pokok

utama yang disebut juga dengan gagasan pokok,” ( Bahtiar, dkk,

2017, h. 77). Persoalan yang bisa dijadikan sebuah pokok utama atau

gagasan pokok misalnya, tentang kebencian, kebahagiaan,

kesedihan, kesepian, kesengsaraan, dendam, dan masih banyak

pokok pikiran yang dapat dijadikan sebuah tema.

Page 23: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

13

2) Perasaan

Perasaan merupakan sebuah suasana hati (batin) seorang penulis

yang dirasakan dan diekspresikan melalui sebuah puisinya. Perasaan

yang dirasakan oleh penyair di antaranya, perasaan senang, gembira,

sedih, marah, kecewa, kagum, menyesal, malu, dan sebagainya. “ Setiap

penyair belum tentu memiliki perasaan atau sikap yang sama jika berada

dalam suatu keadaan,” ( Markamah, dkk, 2016, h.127). Setiap puisi yang

diciptakan diharapkan para pembaca ikut menghayati suasana perasaan

penyair yang diekspresikan di dalam puisi.

3) Nada dan suasana

Nada dalam puisi adalah sikap penyair kepada pembaca yang

bersifat menggurui, menasihati, mengejek, menyindir, dan lain

sebagainya. Suasana adalah keadaan jiwa atau lebih berdampak

terhadap psikologis pembaca setelah membaca puisi. Keduanya saling

berhubungan karena dapat menimbulkan suasana terhadap pembacanya.

Sikap penyair yang ditunjukan kepada pembaca biasanya berupa sikap

rendah hati, sombong, mengajak, mempengaruhi, dan masih banyak

lagi.

4) Amanat

Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan oleh penyair

kepada pembaca melalui puisinya, baik secara tersirat maupun tersirat.

Amanat yang disampaikan penyai dapat ditemukan setelah pembaca

menelaah serta memahami sebuah tema, nada dan rasa pada sebuah puisi

Page 24: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

14

yang dibaca. Menurut Bahtiar, dkk (2017) menyatakan, “Amanat

tersirat dibalik kata-kata yang disusun, dan juga berada dibalik tema

yang diungkapkan”(h.79). Tema dan amanat dalam sebuah puisi saling

berhubungan, karena dibalik tema ada sebuah amanat yang tersirat di

dalamnya.

3. Tujuan dan Fungsi Puisi

Tujuan dan fungsi puisi secara umum untuk mengetahui seberapa jauh

kualitas unsur-unsur pembentuknya, untuk mengetahui kelebihan dan

keistimewaan puisi yang dikaji, dan hasil kajian harus dapat

dipertanggungjawabkan secara objektif, jujur, rasional, dan sesuai dengan

kriteria penulis ilmiah (Bahtiar, Hapsari, Sulistjani & Ahmad, 2017).

Fungsi puisi menurut Bahtiar, Hapsari, Sulistjani & Ahmad (2017) yaitu:

1. Fungsi informatif

Memberikan informasi atau keterangan tentang puisi yang dikaji.

Informasi yang didapatkan dari puisi bisa seperti pesan moral yang

terkandung di dalam puisi, tema yang dikaji, atau unsur-unsur yang

terdapat dalam puisi. Informasi yang terdapat dalam puisi tentu beraneka

ragam, tergantung pada penulis yang ingin menyapaikan informasi apa

yang ingin disampaikan kepada pembaca.

2. Fungsi intelektual

Memberikan pengetahuan yang bersifat ilmiah atau keilmuan.

Dalam hal ini fungsi puisi dapat melatih kemampuan berfikir khususnya

dalam menulis. Dengan menulis dapat menambah perbendaharaan kata

Page 25: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

15

atau kosa kata yang didapatkan. Semakin terus berlatih menulis maka

kemampuannya akan semakin mahir, baik dalam memilih kata atau

penggunaan Bahasa yang tepat. Dengan begitu pengetahuan atau ilmu

yang didapat akan terus bertambah.

3. Fungsi edukatif

Memberikan nilai-nilai pendidikan tentang pembentukan moral,

kemanusiaan, estetika, etika, filsafat, dan sebagainya. Dalam hal ini

fungsi puisi dapat memberikan berbagai macam pembelajaran dalam

kehidupan sehari-hari. Bukan hanya dalam hal nilai pendidikan saja,

nilai-nilai di luar pendidikan pun memberikan banyak edukasi yang

positif. Misalnya sebuah karya yang dibaca mengandung pesan moral

yang sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian fungsi

edukatif mengenai estetika penulisan bahasa yang digunakan sangat

menarik dan unik.

4. Fungsi persuasif

Mampu menumbuhkan motivasi pembaca untuk membaca puisi-puisi

yang dikaji. Dalam hal ini fungsi puisi berguna untuk mengajak para

pembaca untuk lebih menumbuhkan sikap apresiasi terhadap suatu

karya.

5. Fungsi apresiatif

Menumbuhkan penghargaan terhadap nilai-nilai yang terdapat pada

puisi. Puisi yang dibuat kemudian dibaca, setelah dibaca puisi dapat

diapresiasi atau dinilai oleh pembaca. Penilaian yang dilakukan

Page 26: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

16

pembaca tentu saja sebuah penilaian yang mengandung kelebihan dan

kekurangan suatau karya. Namun, dengan adanya apresiatif atau

penghargaan bisa menumbuhkan sikap penulis agar bisa membuat suatu

karya yang lebih bagus lagi. Fungsi apresiatif ini dilakukan oleh

penikmat (pembaca) kepada penulis karya terhadap karyanya yang

dibuat.

C. Gaya Bahasa

1. Pengertian Gaya Bahasa

“Setiap pengarang menyampaikan isi hatinya mempunyai cara yang

berbeda-beda baik mempergunakan gaya bahasa maupun menyusun

kalimat dengan memakai perbandingan dalam menyusun karya.” (Binner &

Dody, 2018,h.113). Masing- masing pengarang memiliki ciri khas yang

berbeda dalam menggunakan kalimat dan kata untuk menulis sebuah karya

. Pengarang menggunakan gaya bahsa untuk memperindah karyanya. Gaya

bahasa (majas) yaitu, “Penggunaan gaya bahasa oleh penyair untuk

melukiskan, mengeluarkan, mengungkapkan perasaan dan pikiran. Dalam

puisi majas banyak dipergunakan pengarang untuk memperindah atau

mewakili kata- kata yang mau diungkapkan dengan memberikan majas,”

(Bahtiar, dkk, 2017,h. 54). Gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran

melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian

penulis untuk memperindah sebuah tulisan atau karya.

Menurut Zulfahnur ( 2016) gaya bahasa yaitu “Ciri khas yang dipakai

penyair untuk menimbulkan efek estetis.” (h.4.11). Tulisan atau karya yang

Page 27: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

17

dibuat oleh pengarang harus menciptakan sebuah puisi yang indah dengan gaya

yang menawan. Jika menggunakan gaya Bahasa yang tepat maka akan

menghasilkan puisi yang indah dan menarik bagi pembaca.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa masing- masing setiap pengarang atau

penyair memiliki yang berbeda dalam menulis sebuah puisi. Gaya bahasa adalah

cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan

jiwa dan kepribadian penulis untuk memperindah sebuah tulisan atau karya.

Puisi ysng ditulis oleh pengarang harus menggunakan bahasa yang indah dan

puitis agar memberikan kesan menarik bagi pembaca. Gaya bahasa dalam

sebuah puisi sangatlah penting untuk dikuasai oleh pengarang atau

penulis,karena gaya bahasa merupakan salah satu daya tarik sebuah puisi yang

sangat penting, terutama untuk para penikmat puisi.

2. Jenis- jenis Gaya Bahasa Perbandingan

Menurut menurut Binner dan Feliks (2018) gaya Bahasa perbandingan

terdiri dari:

a. Metafora

Kiasan ini terjadi, berdasarkan persamaan-persamaan antara benda

yang diganti dengan benda yang menganti. Jadi, dapat dikatakan gaya

Bahasa metafora adalah gaya yang melukiskan sesuatu peristiwa atau

keadaan dengan mempergunakan perbandingan sesuatu benda dengan

denda yang lain dan benda yang dibandingkan itu mempunyai sifat yang

sama.

Page 28: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

18

b. Personifikasi

Bila benda yang mati dan tidak dapat bergerak sendiri diumpamakan

dengan bernyawa yang dapat bergerak sendiri disebut personifikasi.

Misalnya dikatakan angina berbisik, yang dapat berbisisk hanyalah

manusia. Angin berhembus melalui daun- daun memperdengarkan

bunyi. Pengarang mengumpamakan bunyi bisik angina itu dengan

bisikan manusia. Jadi secara singkat gaya Bahasa personifikasi adalah

mengumpamakan atau melukiskan benda-benda mati dapat dibuat

bertindak dan berkemampuan seperti manusia.

c. Perumpamaan

Perumpamaan dapat dikatakan kiasan suatu kata, tentu mempunyai

arti atau makna. Kata-kata makna yaitu makna lugas, makna kiasan,

disebut juga makna kias. Jadi dasar perumpamaan atau kiasan ialah

adanya persamaan sifat, keadaan bentuk, warna, tempat dan waktu

antara dua benda yang dibandingkan. Jadi perumpamaan adalah kalimat-

kalimat yang dipergunakan untuk mengumpamakan atau

memperbandingkan sesuatu kenyataan dengan keadaan dalam atau

lazim dimulai dengan kata-kata: umpama, ibarat, seperti, dan kata

lainnya.

d. Dipersonifikasi

Kalau gaya Bahasa personifikasi adalah semacam gaya Bahasa

kiasan yang menggambarkan benda-benda mati atau barang-barang

yang tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat kemanusiaan yang dapat

Page 29: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

19

bertindak, berbicara seperti manusia. Maka gaya bahasa dipersonofikasi

ialah kebalikan dari gaya bahasa personifikasi yaitu membedakan

manusia atau insan. Maka biasanya gaya bahasa dipersonifikasi terdapat

dalam kalimat-kalimat pengandaian yang biasanya memanfaatkan kata-

kata kalau dan sejensinya sebagai penjelas gagasan atau harapan.

e. Alegori

Gaya Bahasa ini memperlihatkan suatu perbandingan yang bertaut

satu dengan yang lain membentuk satu kesatuan yang utuh. Lebih

jelasnya alegori adalah cerita yang dikiaskan dalam lambang-lambang

merupakan metafora yang diperluas dan berkesinambungan tempat atau

wadah, objek-objek atau gagasan yang diperlambangkan. Jadi dalam

alegori unsur-unsur utama menyajikan sesuatu terselubung dan

tersembunyi. Berdasarkan uraian diatas gaya bahasa alegori adalah

melukiskan sesuatu yang dikiaskan dengan lambing-lambang dan

biasanya mengandung sifat moral dan spiritual manusia.

f. Antitesis

Antithesis adalah sejenis gaya Bahasa yang membandingkan atau

perbandingan dua antonym (yaitu kata-kata yang mengandung ciri-ciri

semantic yang bertentangan). Jadi dengan kata lain gaya bahasa antitesis

adalah sejenis gaya bahasa yang mengandung gagasan-gagasan yang

bertentangan dengan mempergunakan kata-kata berlawanan.

Page 30: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

20

g. Pleonasme

Pada dasarnya pleonasma dan tautologi adalah acuan yang

mempergunakan kata-kata lebih banyak daripada yang diperlukan untuk

menyatakan suatu pikiran atau gagasan. Jadi dapat dikatakan pleonasme

adalah pemakaian kata yang berlebih-lebihan yang sebenarnya tidak

perlu. Misalnya, Saya telah mendengar hal itu dengan telinga saya

sendiri, Darah yang merah itu melumuri seluruh tubuhnya.

h. Tautologi

Tautologi adalah gaya melukiskan maksud dengan memakai

perulangan penyebutan sepatah kata berturut-turut untuk menegaskan

maksud atau arti kata tersebut, kadang-kadang kata yang dipakai

berbeda bunyinya tetapi artinya sama. Misalnya, Disuruhnya aku

bersabar, bersabar dan sekali bersabar tetapi aku tidak tahan lagi,

Kehendak dan keinginan kami ialah supaya ia menjadi seorang berguna

kelak.

i. Perifrasis

Perifrasis adalah sejenis gaya bahsa yang agak mirip dengan

pleonasme. Keduanya mempergunakan kata-kata lebih banyak daripada

yang dibutuhkan. Walaupun begitu terdapat perbedaan yang penting

antara keduanya. Pada gaya bahasa perifrase, kata-kata yang berlebihan

itu pada prinsipnya dapat diganti dengan sebuah kata saja. Misalnya,

Abdullah telah tidur dengan tenang dan beristirahat dengan damai untuk

selama-lamanya (= meninggal atau berpulang), Pemuda itu

Page 31: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

21

menumpahkan segala isi hati dan segala harapan kepada gadis desa itu

(= cinta).

j. Antisipasi atau Prolepsis

Berbicara atau menulis adakalanya kita mempergunakan terlebih

dahulu suatu atau beberapa kata sebelum gagasan ataupun peristiwa

perampokan atau pemeriksaan terhadap seorang wanita, sebelum tiba

pada peristiwa perampokan itu maka, sang pembicara atau sang penulis

sudah mempergunakan kata-kata wanita yang malang itu. Gaya bahasa

antisipasi atau prolepsis adalah penentapan yang mendahului tetang

sesuatu yang masih akan dikerjakan atau yang akan terjadi.

k. Koreksio atau Epanortosis

Koreksio atau Epanortosis adalah gaya bahasa yang berwujud mula-

mula menegaskan sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya. Misalnya,

Dia adik ku, eh bukan, kakak ku, Ibu ada di kamar, ah, bukan, di kamar

mandi.

D. Pendekatan Strukturalisme

Sajak (karya sastra) merupakan, “Sebuah struktur. Struktur di sini

dalam arti bahwa karya sastra ini merupakan susunan unsur-unsur yang

bersistem, yang antara unsur-unsurnya terjadi hubungan yang timbal balik,

saling menentukan.” (Pradopo, 2017. h.120). Strukturalisme itu pada

dasarnya merupakan cara berpikir tentang dunia yang berhubungan dengan

tanggapan dan deskripsi struktur-struktur. Oleh karena itu, kodrat tiap unsur

dalam struktur itu tidak mempunyai makna dengan sendirinya, melainkan

Page 32: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

22

maknanya ditentukan oleh hubungannya dengan semua unsur lainnya yang

terkandung dalam struktur itu.

Winarni (2013) berpendapat bahwa, “Kajian strukturalisme

bertujuan dalam memaparkan secermat dan sedetail mungkin keterkaitan

dan keterjalinan semua unsur dan aspek karya sastra yang bersama-sama

menghasilkan makna secara utuh.” (Hudhana, 2018.h.78). Jadi, teori

struktural merupakan penelitian sastra yang bertujuan untuk meneliti sebuah

karya sastra secara mendalam dan cermat. Selain itu, karya sastra yang akan

diteliti harus memiliki keterkaitan makna yang terkandung di dalamnya.

Pada dasarnya analisis struktural bertujuan,“Memaparkan secermat

mungkin fungsi dan keterkaitan antar berbagai unsur karya sastra yang secara

bersama menghasilkan sebuah kemenyeluruhan. “(Nurgiyantoro,2015. h. 60).

Fungsi masing-masing unsur dalam analisis structural harus menunjang

secara keseluruhan. Hubungan antar unsur tersebut harus mengandung

makna. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pendekatan struktural adalah sebuah

pendekatan objektif atau pendekatan analitik. Tujuannya adalah untuk

mencari sebuah keterkaitan aspek karya sastra secara cermat, teliti, dan detail

agar dapat menghasilkan makna yang menyeluruh.

E. Pembelajaran Sastra

Menurut Binner dan Dody (2018) karya sastra memiliki beberapa manfaat:

1) Karya sastra memberi kesadaran kepada pembacanya tentang kebenaran-

kebenaran hidup ini. Kalau dimaknai kita dapat memperoleh pengetahuan

dan pemahaman yang mendalam tentang manusia, dunia dan kehidupan.

Page 33: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

23

2) Karya sastra memberikan kegembiraan dan kepuasan batin, hiburan ini

adalah jenis hiburan intelektual dan spiritual. Hiburan yang lebih tinggi dan

lebih dalam daripada hiburan batin karena memiliki sebuah barang yang

sudah lama dinanti-nantikan.

3) Karya sastra besar itu abadi, majalah surat kabar yang dibaca orang pada

hari ini, telah terasa basi seminggu kemudian, tetapi karya sastra lampau

yang telah ditulis berates-ratus tahun lalu akan tetap actual untuk dibaca

sampai kapan pun, bahkan hari ini. Karya sastra besar memiliki sifat-sifat

abdi karena memuat kebenaran-kebenaran hakiki yang selalu ada selama

manusia masih ada.

4) Karya sastra itu tidak mengenal batas kebangsaan, meskipun sebuah karya

sastra ditulis berdasarkan keadaan setempat dan sezaman namun isi selalu

berhasil menunjukan hakikat kebenaran manusia dan kehidupannya.

Sehingga kebenaran yang terdapat pada karya sastra Jerman atau Rusia

misalnya tetap berlaku di Indonesia. Masalah- masalah kemanusiaan di

Rusia abad ke-18 misalnya adalah menjadi masalah-masalah kemanusiaan

kita sekarang di Indonesia.

5) Karya sastra besar adalah karya seni indah dan memenuhi kebutuhan

manusia terhadap naluri keindahannya. Kebutuhan terhadap keindahan

adalah kodrat manusia. Seni pada umumnya dan sastra pada khususnya

adalah karya kebudayaan yang diciptakan dan diperlukan manusia.

Kebutuhan manusia yang bersifat jasmaniah dipenuhi oleh ilmu

Page 34: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

24

pengetahuan, teknologi, dan ekonomi, kebutuhan spiritualnya dipenuhi oleh

agama dan seni.

6) Karya sastra dapat memberikan pada kita penghayatan yang mendalam

terhadap apa yang kita ketahui. Pengetahuan yang kita peroleh bersifat

penalaran, tetapi pengetahuan itu dapat menjadi hidup dalam sastra.

Misalnya, kita tahu bahwa membunuh itu jahat, tetapi pengetahuan itu

menjadi begitu hidup dan terasa kengerian kejahatannya jika kita membaca

drama William Shakespeare. Sehingga karya sastra semacam itu kita diajak

memasuki dan menghayati pengalaman kejahatan, berupa pembunuhan.

Jadi dengan demikian pengetahuan kita tentang adanya larangan moral dan

agama untuk tidak membunuh menjadi lebih hidup dan lebih terpahami.

7) Membaca karya sastra besar juga dapat menolong pembacanya menjadi

manusia berbudaya (cultured man). Manusia berbudaya adalah manusia

yang responsive terhadap apa-apa yang luhur dalam hidup ini. Manusia

demikian itu selalu mencari nilai-nilai kebenaran, keindahan dan kebaikan.

Salah satu cara memperoleh nilai-nilai itu adalah lewat pergaulan dengan

karya-karya seni, termasuk karya-karya sastra besar. Kebiasaan dan

kecintaan untuk bergaul dengan karya-karya seni dan sastra bagi manusia

berbudaya akan membentuk dirinya menjadi manusia yang berpikir dan

berperasaan luhur dan mulia, karena karya-karya seni besar memberikan

pemikiran dan perasaan semacam itu. “(h.9).

Page 35: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

25

F. Penelitian Relevan

Berkaitan dengan penelitian yang dilakukan, berikut merupakan

penelitian yang membantu peneliti memperoleh pandangan dalam

penyusunan penelitian. Peneliti telah menemukan penelitian yang serupa

dilihat dari aspek yang ditelitinya, yaitu:

1. Penelitian relevan yang pertama berjudul “Analisis Penggunaan Gaya

Bahasa Pada Puisi Karya Siswa SMA di Yogyakarta” yang dilakukan

oleh Febriyani Dwi Rachmadani pada tahun 2017. Penelitian ini

memiliki tujuan mendeskripsikan penggunaan gaya bahasa pada puisi

karya siswa SMA di Yogyakarta. Hasil penelitian yang di dapat adalah

gaya Bahasa yang mendominasi adalah gaya Bahasa personifikasi

dengan presentase 29,33% dan karakteristik gaya bahasa tergantung dari

pemilihan tema, masalah da nisi yang ingin siswa utarakan. Persamaan

penelitian yang dilakukan oleh Febriyani Dwi Rachmadani dan penulis

adalah sama-sama meneliti penggunaan gaya bahasa pada puisi karya

siswa. Sedangkan perbedaannya yaitu Febriyani Dwi Rachmadani

melakukan objek penelitian di seluruh siswa SMA yang ada di

Yogyakarta, sedangkan penulis melakukan objek penelitian hanya di

satu sekolah saja.

2. Penelitian relevan yang kedua berjudul “Gaya Bahasa pada Lirik Lagu

Dalam Album Gajah Karya Tulus dan Implikasinya Terhadap

Pembelajaran Sastra Di SMA” yang dilakukan oleh Ridha Adilla AR

pada tahun 2017. Penelitian ini memiliki tujuan mendeskripsikan makna

Page 36: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

26

lirik lagu, gaya bahasa retoris dan kiasan, dan imlikasi gaya bahasa pada

lirik lagu. Hasil penelitian yang di dapat adalah gaya Bahasa retoris yang

paling dominan ditemukan adalah gaya Bahasa eufemisme dan

diimplikasikan terhadap pembelajaran Bahasa dan sastra Indonesia.

Persamaa penelitian yang dilakukan oleh Ridha Adilla AR dan penulis

adalah sama-sama meneliti mengenai gaya bahasa yang dilakukan di

SMA serta pengimplikasiannya terhadap pembelajaran sastra.

Sedangkan perbedaanya yaitu Ridda Adilla AR menggunakan objek

berupa lirik lagu dan penulis menggunakan puisi hasil karya siswa.

3. Penelitian relevan yang ketiga berjudul “Analisis Gaya Bahasa pada

Novel Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono Dan Skenario

Pembelajarannya di Kelas XI SMA” yang dilakukan oleh Dwi

Kurniastuti pada tahun 2016. Penelitian ini memiliki tujuan

mendeskripsikan gaya bahasa apa saja yang digunakan pada novel

Hujan Bulan Juni dan scenario pembelajarannya. Hasil penelitian yang

di dapat adalah scenario pembelajaran gaya Bahasa diaplikasikan

dengan pembelajaran sastra yaitu di kelas XI SMA berdasarkan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Persamaan penelitian

yang dilakukan oleh Dwi Kurniastuti dan penulis adalah sama-sama

meneliti mengenai gaya bahasa yang dilakukan di SMA. Perbedaanya

yaitu Dwi Kurniastuti menggunakan objek berupa novel sedangkan

penulis menggunakan objek berupa puisi hasil karya siswa. Penelitian

Page 37: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

27

yang dilakukan oleh Dwi Kurniastuti dilakukan di kelas XI sedangkan

penulis di kelas X.

Page 38: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif

dan menggunakan metode pendekatan sastra struktural dengan teknik analisis

penelitian analisis isi atau konsep. Menurut Sugiyono (2016) metode penelitian

kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang

mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti

merupakan suatu nilai di balik data yang tampak.”(h.9). Data tersebut nantinya

akan diteliti secara mendalam berdasarkan apa yang akan diteliti. Penelitian

kualitatif menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan (observasi),

wawancara, atau penelaahan dokumen,”(Moleong,2016, h.9). Tahapan

tersebut dilakukan secara urut, peneliti berhadapan langsung dengan responden

untuk mengambil data yang akan diteliti.

Peneliti menggunakan metode pendekatan struktural dengan teknik analisis

isi atau konsep. Pendekatan ini melakukan, “Penelaah secara intrinsik atau dari

dalam karya itu sendiri, maka yang harus dikaji adalah dari aspek tema, alur,

latar, penokohan, gaya penulisan serta hubungan harmonis antar aspek yang

mampu membuat menjadi satu karya,” (Bahtiar, Hapsari, Sulistjani & Ahmad,

2017, h. 154). Penulis akan mengkaji gaya Bahasa (majas) perbandingan dan

mengklasifikasikannya, apakah terdapat penerapan gaya bahasa perbandingan

disekolah.

Page 39: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

29

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini bertempat di Tangerang, dilakukan di SMA Negeri 9 Kota

Tangerang, Jl. Haji Jali No.9, Kunciran Jaya, Kec.Pinang, Kota Tangerang

Provinsi Banten.

2. Waktu penelitian

Penelitian dimulai dari pengajuan judul sampai dengan pada ujian skripsi

sesuai dengan waktu yang ditentukan dan dapat dilihat dengan tabel di

bawah ini.

Tabel 3.1

Waktu penelitian

NO KEGIATAN WAKTU KET

1. Pengajuan judul Juli 2019

2. Bimbingan proposal Januari- April 2020

3. Seminar proposal skripsi Mei 2020

4. Bimbingan dan revisi hasil

seminar

Mei –Juni 2020

5. Pembuatan instrument penelitian Mei-Juni 2020

6. Pengumpulan data Juni 2020

7. Pengolahan data dan analisis data Juni 2020

8. Ujian skripsi Juli 2020

Page 40: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

30

C. Sumber dan Jenis Data Penelitian

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebuah puisi karya

siswa kelas X (Sepuluh) SMA Negeri 9 Kota Tangerang. Sedangkan, jenis

data penelitian kualitatif terbagi menjadi 2:

1) Data primer

Pengertian Data primer adalah sumber data penelitian yang

diperoleh secara langsung baik melalui dokumentasi, wawancara

dengan sumber aslinya atau informan, pendapat dari individu atau

kelompok (orang) maupun hasil observasi dari suatu obyek, kejadian

atau hasil pengujian (benda). Sumber data primer ini dengan teknik

dokumentasi didapatkan melalui buku atau karya sastra yang telah

terdokumentasi, melalui wawancara dapat dilakukan dengan cara

mendatangi langsung narasumber atau tempat-tempat yang ingin

diobservasi. Namun,cara ini memakan waktu lebih lama.

Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan data primer melalui

teknik dokumentasi puisi khususnya dari larik-larik puisi yang

mengandung gaya bahasa perbandingan khususnya metafora,

pleonasme, personifikasi, tautology, perumpamaan, periphrasis,

dipersonifikasi, antisipasi, alegori, korekasio, antithesis pada karya

siswa kelas X SMA 9 Negeri Kota Tangerang.

Page 41: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

31

2) Data sekunder

Pengertian Data sekunder adalah sumber data penelitian yang

diperoleh melalui media tidak langsung seperti: buku, catatan, bukti

yang telah ada, atau arsip. Baik yang dipublikasikan maupun yang tidak

dipublikasikan secara umum. Jika sumber data primer dilakukan dengan

cara mendatangi langsung objek yang ingin diteliti, maka bebeda

dengan sumber data sekunder. Sumber data sekunder ini objeknya lebih

mudah untuk dikerjakan dan tidak terlalu memakan waktu yang lama

karena bisa dikerjakan dimanapun.

D. Teknik Pengumpulan Data

a) Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan langsung ke tempat objek yang

akan diteliti. Dalam penelitian observasi dapat dilakukan dengan tes,

kuesioner, rekaman gambar, rekaman suara, dan sebagainya. Peneliti

menggunakan observasi nonpartisipan karena peneliti tidak terlibat

langsung dengan aktivitas dan hanya sebagai pengamat independen.

Peneliti mencatat, menganalisis dan selanjutnya membuat kesimpulan.

b) Wawancara

Wawancara adalah, “Sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara

untuk memperoleh informasi dari terwawancara,” (Ismawati, 2016,

h.90). Dengan melakukan wawancara maka akan mendapatkan

informasi yang kita dibutuhkan. Wawancara yang dilakukan peneliti

Page 42: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

32

adalah wawancara tidak terstruktur atau wawancara bebas, peneliti tidak

menggunanakan pedoman wawancara untuk mengumpulkan data.

Peneliti hanya mendengarkan apa yang diceritakan oleh responden yang

gunanya untuk mendukung data yang didapatkan dari larik-larik puisi

yang mengandung gaya bahasa perbandingan dalam karya puisi yang

ditulis oleh responden.

c) Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mengumpulkan data benda-benda tertulis seperti

buku, dokumen, foto, lembar kerja siswa dan sebagainya. Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan dokumentasi fotografi dan lembar

kerja siswa. Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam

teknik pengumpulan data yaitu sebagai berikut:

1. Mengumpulkan puisi-puisi karya siswa yang telah dibuat oleh siswa

kelas X (sepuluh).

2. Menandatai larik-larik puisi yang mengandung bahasa perbandingan

dan menaganalisisnya berdasarkan gaya bahasa perbandingan

metafora, pleonasme, personifikasi, tautology, perumpamaan,

periphrasis, dipersonifikasi, antisipasi, alegori, korekasio, antitesis

3. Mengklasifikasikan atau mengelompokan data sesuai dengan unsur

gaya bahasa perbandingan dipakai oleh kebanyakan siswa.

4. Mendeskripsikan data sesuai dengan klasifikasi unsur gaya bahasa

perbandingan di dalam tabel instrument.

5. Membahas dan menyimpulkan hasil penelitian.

Page 43: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

33

E. Instrument Penelitian

Instrument penelitian adalah,”Sutau alat yang digunakan mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamatai. Secara spesifik semua fenomena

ini disebut variable penelitian,” (Sugiyono, 2016, h.102). Dalam melakukan

sebuah penelitian, pada prinsipnya harus melakukan sebuah pengukuran data.

Untuk mengukur data tentu harus menggunakan alat ukur yang baik, agar proses

pengolahan data dapat lebih valid dah mudah. Kegiatan yang dilakukan yaitu

dengan cara

1. Penelitian sendiri

Peneliti membaca, mengenali dan menganalisis gaya bahasa

perbandingan pada kumpulan puisi siswa satu persatu, kemudian

mencari ada atau tidak sebuah gaya bahasa (majas) perbandingan

apa yang dipakai siswa dalam puisinya.

2. Lembar Klasifikasi Data

Lembar klasifikasi memudahkan peneliti mengklasifikasikan data

puisi berdasarkan jenis gaya Bahasa perbandingan seperti tabel

dibawah ini:

Page 44: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

34

Tabel 3.2

Tabel instrument penelitian

No Puisi

Siswa Judul Temuan

Gaya Bahasa Perbandingan

KET 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Keterangan :

1 = Metafora 7 = Pleonasme

2 = Personifikasi 8 = Tautologi

3 = Perumpamaan 9 = Perifrasis

4 = Dipersonifikasi 10 = Antisipasi

5 = Alegori 11 = Korekasio

6 = Antitesis

F. Teknik Analisis Data

Untuk menemukan atau menggambarkan suatu penelitian, pertama-tama

peneliti mencatat hasil sumber data, kemudian mengumpulkan sumber data

tersebut. Setelah itu, peneliti memilih-milih data yang akan dikaji. Karena yang

dikaji adalah sebuah gaya bahasa (majas) perbandingan maka diperlukan

penelaahan analisis yang cukup teliti, agar dapat menemukan gaya bahasa

(majas) perbandingan dalam puisi. Dalam menyajikan data peneliti menyajikan

Page 45: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

35

dalam bentuk tabel. Ada sebelas kolom berisi angka yang disertai keterangan

merupakan kode sebuah macam-macam gaya bahasa perbandingan dari 1

sampai 11. Kemudian, setelah selesai melakukan analisis data, penelitit

mengelompokan data sesuai dengan table yang dibuat. Peneliti akan mencari

kesimpulan apakah sebagian besar puisi yang dibuat siswa kelas X (Sepuluh)

SMA Negeri 9 Tangerang sudah menerapkan gaya bahasa perbandingan

kedalam puisinya. Peneliti menggunakan teknik analisis semantic dan

mengelompokan teori gaya Bahasa Biner dan Feliks.

G. Keabsahan Data

Satori dan Komariah (2017) berpendapat bahwa, “ Suatu penelitian harus

mengandung nilai terpecaya dan peneliti harus mampu

mempertanggungjawabkan penelitiannya dan meyakinkan kepada halayak

bahwa kebenaran hasil penelitiannya dapat dipertanggungjawabkan.

Mempertanggungjawabkan keabsahan suatu penelitian dapat ditelusuri dari

cara-cara memperoleh kepercayaan. Penelitian dinyatakan absah apabila

memiliki:

1. Keterpercayaan penelitian (Credibility)

Penelitian berangkat dari data. Data adalah segala-galanya dalam

penelitian. Alat untuk menjaring data penelitian kualitatif terletak pada

penelitiannya yang dibantu dengan metode interview, FGD, observasi, dan

studi dokumen. Dengan demikian, yang diuji ketepatannya adalah

kapasitas peneliti dalam merancang fokus, menetapkan dan memilih

informan, melaksanakan metode pengumpulan data, menganalisis dan

Page 46: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

36

menginterpretasi, serta melaporkan hasil penelitian yang kesemuanya itu

perlu menunjukan konsistennya satu sama lain.

2. Keteralihan (Transferability)

Suatu penelitisn yang nilai transferabilitasnya tinggi senantiasa dicari

orang lain untuk dirujuk, dicontoh, dipelajari lebih lanjut, untuk diterapkan

ditempat lain. Oleh karena itu, peneliti perlu membuat laporan yang baik

agar terbaca dan memberikan informasi yang lengkap, jelas, sistematis, dan

dapat dipercaya. Bila pembaca mendapat gambaran yang jelas dari sutu

hasil penelitian dapat dilakukan (transferability), maka hasil penelitian

tersebut memenuhi standar transferabilitas.

3. Kebergantungan (Dependability)

Pengujian ini dilakukan dengan mengaudit keseluruhan proses

penelitian. Kalau proses penelitian tidak dilakukan dilakukan dilapangan

dan datanya ada, maka penelitian tersebut tidak reliabel atau dependable.

Audit dilakukan oleh indepeden atau pembimbing untuk mengaudit

keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian. Bagaimana

peneliti menentukan masalah, memasuki lapangan, menentukan sumber

data, melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data, dan membuat

kesimpulan. Jika peneliti tidak mempunyai dan tidak dapat menunjukan

aktivitas yang dilakukan dilapangan, maka dependabilitas penelitiannya

patut diragukan.

Page 47: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

37

4. Kepastian (Objectivitas)

Kepastian atau audit kepastian yaitu bahwa data yang diperoleh

dapat dilacak kebenarannya dan sumber informannya jelas. Hasil penelitian

dikatakan memiliki derajat objektivitas yang tinggi apabila keberadaan data

dapat ditelusuri secara pasti dan penelitian dikatakan objektif bila hasil

penelitian telah disepakati banyak orang. Untuk menjaga kebenaran dan

objektivitas hasil penelitian, perlu dilakukan audit trail yakni, melakukan

pemeriksaan guna meyakinkan bahwa hal-hal yang dilaporkan memang

demikian adanya.

Page 48: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

38

DAFTAR PUSTAKA

Adilla, Ridha AR. 2017. Gaya Bahasa Pada Lirik Lagu Dalam Album Gajah Karya

Tulus dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Sastra di SMA. Prodi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni.

Lampung: Universitas Lampung

Ambarita, B & P. Ambarita, DF. 2018. Kritik Sastra, Gaya Bahasa, dan

Peribahasa. Bandung: Alfabeta

Bachtiar, Achmad, dkk. 2017. Kajian Puisi. Jakarta: Pustaka Mandiri

Dalman. 2016. Keterampilan Menulis. Depok: Rajawali Pers

FKIP UMT. 2019. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan. UMT :Press

Hudhana, Winda Dwi. 2018. Metode Penelitian Sastra Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta: Samudra Biru

Ismawati, Esti. 2016. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Yogyakarta: Penerbiy Ombak

Kurniastuti, Dwi. 2016. Analisis Gaya Bahasa Pada Novel Hujan Bulan Juni Karya

Sapardi Djoko Damono dan Skenario Pembelajarannya di Kelas XI SMA.

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Purworejo: Universitas

Muhammadiyah Purworejo

Lestari, D.L & Aeni, E.S. 2018. “Penggunaan Gaya Bahasa Perbandingan Pada

Kumpulan Cerpen Mahasiswa”. Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia Volume

7, No. 1. http://e-journal.stkipsiliwangi.ac.id (diakses 19 April 2020)

Markamah, E.S., Winarni, R., & Slamet, St.Y. 2016. Kajian Puisi. UNS: Press

Moleong. 2016. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Page 49: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

39

Nurgiyantoro, Burhan. 2015. Teori Pengkajian Fiksi. Gajah Mada: University Press

Ibrahim, Soleh. 2015. “Analisis Gaya Bahasa Dalam Kumpulan Novel Mimpi

Bayang Jingga Karya Sanie B. Kuncoro.” Jurnal Sasindo Unpam, Volume 3,

Nomor 3. http://openjournal.unpam.ac.id (diakses 19 April 2020)

Pradopo, Rachmat Djoko. 2017. Pengkajian Puisi. Gajah Mada: University Press

Rachmadhani, Dwi Febriyani. 2017. Analisis Penggunaan Gaya Bahasa Pada

Puisi Karya Siswa SMA di Yogyakarta. Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Satori, D & Komariah A. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif. IKAPI: Alfabeta

Slamet, ST. Y. 2019. Pembelajaran Bahasa dan Sasta Indonesia. UNS: Press.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Wahyudi, Danang. 2016. “Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan

Media Gambar Pada Siswa Kelas V SD Suryodiningratan 2”. Jurnal

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 16 Tahun ke-5. https://eprints.uny.ac.id

(diakses 10 April 2020)

Zulfahnur, dkk. 2016. Teori Sastra. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka

Page 50: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

40

LAMPIRAN

Lampiran 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Sri Amelia dilahirkan di Tangerang Banten, pada tanggal 19 Maret 1998

anak kedua dari tiga bersaudara. Riwayat pendidikan, pada tahun 2010 lulus SD di

SDN Kunciran 06 Pinang, Kota Tangerang, lulus dari MTSN Cipondoh tahun 2013

dan lulus SMA di SMA Negeri 9 Tangerang pada tahun 2016. Saat ini sedang

menempuh pendidikan tinggi di Universitas Muhammadiyah Tangerang Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidkan (FKIP) jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia.

Riwayat pendidikan, sejak semester tiga sudah bekerja di TK AS-SHOFA

Pinang Kota Tangerang, sampai sekarang. Selain itu juga bekerja sebagai guru les

privat di rumah.

Page 51: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

41

Lampiran 2:

Jurnal Bimbingan

Page 52: ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS …

42