ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB...

77
ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL STATEMENT FRAUD (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2014-2015) (Skripsi) Oleh : Elshintha Agnestasia Kendy FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Transcript of ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIALSTATEMENT FRAUD (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2014-2015)

(Skripsi)

Oleh :

Elshintha Agnestasia Kendy

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 2: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

ii

ABSTRACT

ANALISYS FRAUD DIAMOND IN DETECTING FINANCIALSTATEMENT FRAUD (EMPHIRICAL STUDY IN MANUFACTURING

COMPANIES THAT HAS BEEN LISTED IN INDONESIAN STOCKEXCHANGE IN 2014-2015)

By

ELSHINTHA AGNESTASIA KENDY

This Research caused by many kinds of phenomenons, like financial statementfraud that happen in some companies that have been done by CEO and company’smanager, like Enron company’s case, financial statement manipulation, earningmanagement and etc. This Research analyzes the influencing of variabels fromfraud diamond that has been developed by Wolfe and Hermanson (2004), thatpressure element with financial stability variabel and financial targets variabel,opportunity element with using effectivity of monitoring variabel, capabilityelement with capability and, rationalization element with variabel external auditorchanging variabel toward financial statement fraud that are measured bydiscretionary accrual.

Research sampel is used 90 manufacturing companies that already listed inIndonesian Stock Exchange in 2014-2015. The type of data that is used issecondary data, that is company annual report that already used as researchsampel. Data testing instrument uses PASW Statistics 18 software that consist ofdescriptive statistic analyzes, classical assumption test, determination coefficient,simultaneous significant test, and hypothesis test.

The results showed that financial stability variable, financial target variableeffectivity of monitoring variabel, capability variable and external auditorchanging variabel provides evidence of significant positive effect on the financialstatements fraud. The result of research is expected can be a reference for the nextresearch and can be useful for auditors and the other financial information users todetect the financial statement fraud.

Keyword: Fraud Diamond, financial stability, financial targets, effectivity ofmonitoring, capability, external auditor changing, financial statement fraud.

Page 3: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

iii

ABSTRAK

ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIALSTATEMENT FRAUD (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2014-2015)

Oleh

ELSHINTHA AGNESTASIA KENDY

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh berbagai fenomena, seperti kecuranganlaporan keuangan yang terjadi dibeberapa perusahaan yang dilakukan oleh CEOdan manajer perusahaan, seperti kasus perusahaan Enron, manipulasi datakeuangan, manajemen laba dan sebagainya. Penelitian ini menganalisis pengaruhvariabel-variabel dari fraud diamond yang dikemukakan oleh Wolfe danHermanson (2004), yaitu elemen tekanan (pressure) dengan variabel stabilitaskeuangan dan target keuangan, elemen kesempatan (opportunity) dengan variabelefektivitas pengawasan, elemen kemampuan (capability) dengan variabelkemampuan, elemen rasionalisasi (rationalization) dengan variabel pergantianauditor eksternal terhadap kecurangan laporan keuangan (financial statementfraud) yang diukur dengan discretionary accrual.

Sampel penelitian yang digunakan adalah 90 perusahaan manufaktur yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2015. Jenis data yangdigunakan adalah data sekunder yang berupa laporan tahunan perusahaan yangdijadikan sampel penelitian. Alat uji data menggunakan software PASW Statistics18 meliputi analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, uji koefisiendeterminasi, uji signifikan simultan, dan uji hipotesis.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel stabilitas keuangan, variabeltarget keuangan, variabel efektivitas pengawasan, variabel kemampuan, danvariabel pergantian auditor eksternal memberikan bukti adanya pengaruh positifsignifikan terhadap kecurangan laporan keuangan. Hasil penelitian ini diharapkandapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya serta berguna bagi auditor danpengguna informasi keuangan lainnya dalam mendeteksi kecurangan laporankeuangan.

Kata kunci: Fraud Diamond, stabilitas keuangan, target keuangan,efektivitas pengawasan, kemampuan, pergantian auditor eksternal,kecurangan laporan keuangan (financial statement fraud).

Page 4: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

iv

ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIALSTATEMENT FRAUD (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2014-2015)

Oleh

ELSHINTHA AGNESTASIA KENDY

SkripsiSebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan AkuntansiFakultas Ekonomi dan Bisnis

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 5: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan
Page 6: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan
Page 7: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan
Page 8: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

viii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung tanggal 11 Juni 1995 sebagai putri pertama

dari dua bersaudara, buah hati dari pasangan Agus Solihin dan Mardiawati

Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-kanak di TK Al-Hukamah, Bandar

Lampung tahun 2001. Kemudian pendidikan dasar di SD Negeri 3 Palapa, Bandar

Lampung hingga tahun 2007. Pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 17

Bandar Lampung tahun 2010, dan sekolah menengah atas di SMA Negeri 4 Bandar

Lampung tahun 2013.

Penulis terdaftar sebagai mahasiswi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional

Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Selama menjadi mahasiswi, penulis terdaftar

sebagai anggota aktif Himakta (Himpunan Mahasiswa Akuntansi) dan KSPM

(Kelompok Studi Pasar Modal) FEB Unila. Selain itu, penulis juga menjadi pengurus

UKMF EBEC (Economic and Business Entrepreneur Club) FEB Unila sebagai

Kepala Biro Hubungan Masyarakat periode 2015-2016. Kemudian penulis menjadi

salah satu penerima Beasiswa Bank Indonesia pada tahun 2016-2017.

Page 9: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

ix

MOTTO

“Maka sesungguhnya bersama dengan kesusahan itu ada kemudahan. Sesungguhnya

bersama dengan kesusahan itu ada kemudahan.”

(QS. Al-Insyirah : 5-6)

“Maka bersabarlah kamu dengan sabar yang baik.”

(QS.Al-Maarij : 5)

“Ikuti sesuai keinginan hati-mu. Lakukan sesuatu yang bisa merubah kehidupan-mu.”

(Elshintha Agnestasia Kendy)

Page 10: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

x

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini kepada:

Allah SWT yang telah menuntunku kejalan yang benar.

Kedua orang tuaku yang telah memberikan seluruh kasih sayangnya

kepadaku. Ayahku Agus Solihin yang tidak pernah berhenti memelukku

ketika aku terjatuh. Ibuku Mardiawati yang selalu menjadi sumber kekuatanku

dan selalu memotivasi untuk terus berusaha, doa yang tak pernah henti dan

segala pengorbanan yang diberikan kepadaku.

Adikku Fatwa Dewi Banowaty dan seluruh keluarga besarku tersayang untuk

semangat, doa, dan nasihat yang tiada hentinya.

Seluruh sahabat dan teman-temanku.

Almamaterku tercinta, Universitas Lampung.

Page 11: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

xi

SANWACANA

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Analisis Fraud Diamond Dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud (Studi

Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2014-2015)”

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua

pihak yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan selama proses

penyusunan dan penyelesaian skripsi ini. Secara khusus, penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Ibu Dr. Farichah, S.E., M.Si., Akt. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Page 12: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

xii

4. Ibu Dr. Ratna Septiyanti, S.E., M.Si., Akt. selaku Dosen Pembimbing Utama atas

waktu, bimbingan, saran, nasihat, dan pengalaman yang telah diberikan selama

proses penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Basuki Wibowo, S.E., M.S.Ak., Akt. selaku Dosen Pembimbing Kedua

atas waktu, bimbingan, saran, dan nasihat yang telah diberikan dengan penuh

kesabaran selama proses penyelesaian skripsi ini.

6. Ibu Dr. Lindrianasari, S.E., M.Si., C.A., Akt. selaku Dosen Penguji Utama yang

telah memberikan masukan, nasihat, saran-saran yang membangun serta diskusi

yang bermanfaat mengenai pengetahuan untuk penyempurnaan skripsi ini.

7. Ibu Ade Widiyanti, S.E., M.S.Ak., Akt. selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah memberikan bimbingan, masukan, arahan dan nasihat sehingga penulis

dapat menyelesaikan proses belajar.

8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan, serta pembelajaran selama penulis

menyelesaikan pendidikan di Universitas Lampung.

9. Seluruh karyawan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Mbak

Tina, Pak Sobari, Mpok Nurul Aini, Mas Veri, Mas Yana, Mas Yogi, Mas

Leman, Mas Ruli, Mbak Diah, Mbak Atun, atas bantuan dan pelayanannya

selama penulis menempuh pendidikan di Universitas Lampung.

10. Kedua orang tuaku, Ayah tersayang Agus Solihin yang telah memberikan kasih

sayangnya dan menjadikanku wanita yang kuat. Ibuku terhebat Mardiawai yang

selalu menjadi kekuatanku untuk terus bangkit, yang telah memberikan

dukungan, semangat, mencurahkan kasih sayangnya, doa yang tak pernah henti,

Page 13: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

xiii

dan segala perjuangan untuk setiap langkahku. Terimakasih Ayah dan Ibu atas

semua yang telah kalian berikan kepadaku selama ini.

11. Adikku tersayang, Fatwa Dewi Banowaty (Sepeng) yang selalu memberikan doa,

semangat, tangisan, dan candaan disetiap hariku.

12. Datuk dan Nenek terimakasih atas doa yang telah diberikan selama ini.

13. Tante, om, sepupu-sepupu dan keluarga besar, terimakasih atas dukungan, doa,

semangat dan keceriaan yang telah diberikan.

14. The best partner, Jonathan Raharjo yang walaupun ngeselin tapi terimakasih telah

memberikan kasih sayangnya, nasihat, motivasi, dan selalu sabar mendampingiku

selama ini.

15. Terspesial untuk Maksuku Rahma (Uwok) yang selalu menemaniku setiap

harinya karna kita sedang sama-sama berjuang mendapatkan gelar sarjana.

16. SAWANGAN yang sampe saat ini masi betah menjomblo Ayi (lanang), Bilkum,

dan Dwi

17. Sabahat-sahabat terbaikku Reza, Iput, Dwi yang selalu punya banyak cerita dari

awal les GO sampai sekarang sama-sama berjuang untuk dapat gelar sarjana.

Jangan tinggalin aku sendirian ya sisters.

18. Ciggarets dimulai dari semester 2 yang awalnya cuma beranggotakan 8 orang dan

sekarang sudah mencapai 17 orang Ade, Ardi, Arum, Bobby, Dayu, Dimas, Egi,

Fabio, Tirta, Ruchi, Adit, Randa, Rifka, Serli, Vandea, dan Yuda, terimakasih atas

segala bantuan dan dukungan kalian selama masa perkuliahan ini yang walaupun

ujung tidak menyenangkan hahaaa.

Page 14: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

xiv

19. Keluarga KKN Desa Adiwarna Lova, Itta, Nita, Alfat, Kak Qun, dan Kak Pik,

terimakasih atas pengalaman hidup selama 2 bulan dan dukungan yang telah

diberikan.

20. Wanita super, Keke, Ayi, Faizah, Anis, Haryati, Inun, Putri, terimakasih sist!

Semoga kita semua sukses, amin.

21. Pengurus UKMF EBEC periode 2015-2016, Ardyatama, Boy, Keke, Lina, Adit,

Sendy, Dhini, Fajar, Nuris, Farhan, Serli, Umi, Aang, Ayi, Vickry, Sekbiroku

Sayid, dan Sisca, terimakasih atas kebersamaan, dukungan, dan motivasi selama

ini.

22. Kak Trida, Kak Esti, Kak Shau, Kak Elvi, dan Kak Agung yang tidak pernah

lelah menjawab setiap pertanyaan yang ditanyakan oleh penulis.

23. Rekan-rekan Akuntansi 2013, Melati, Gusti, Ayu, Nadia, Uli, Monik, Vega, Terri,

Fillo, dan teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Semoga kita

semua sukses, amin.

24. Seluruh teman, kerabat, dan pihak lainnya yang tidak dapat disebutkan satu

persatu, terimakasih telah membantu selama proses penyusunan skripsi ini.

Atas bantuan dan dukungannya, penulis mengucapkan terimakasih, semoga mendapat

balasan dari Allah SWT. Demikianlah, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat

bagi yang membacanya.

Bandar Lampung, 27 Maret 2017Penulis,

Elshintha Agnestasia Kendy

Page 15: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

xv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL..................................................................... iABSTRACT...................................................................................... iiABSTRAK........................................................................................ iiiHALAMAN JUDUL........................................................................ ivHALAMAN PERSETUJUAN........................................................ vHALAMAN PENGESAHAN.......................................................... viLEMBAR PERNYATAAN............................................................. viiRIWAYAT HIDUP.......................................................................... viiiMOTTO............................................................................................ ixPERSEMBAHAN............................................................................ xSANWACANA................................................................................. xiDAFTAR ISI.................................................................................... xvDAFTAR TABEL............................................................................ xviiiDAFTAR GAMBAR........................................................................ xixDAFTAR LAMPIRAN.................................................................... xx

I. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang................................................................. 11.2 Perumusan Masalah......................................................... 81.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian........................................ 9

1.3.1 Tujuan Penelitian................................................... 91.3.2 Manfaat Penelitian................................................. 9

II. TINJAUAN PUSTAKA2.1 Landasan Teori................................................................. 11

2.1.1 Teori Keagenan........................................................ 112.1.2 Kecurangan............................................................... 13

2.1.2.1 Definisi Kecurangan................................... 132.1.2.2 Topologi Kecurangan................................... 152.1.2.3 Gejala Adanya Kecurangan......................... 172.1.2.4 Faktor Pemicu Kecurangan.......................... 18

2.1.3 Fraud Triangle......................................................... 202.1.3.1 Definisi Fraud Triangle.............................. 202.1.3.2 Elemen Fraud Triangle.............................. 20

Page 16: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

xvi

2.1.4 Fraud Diamond........................................................ 232.1.4.1 Kapabilitas Merupakan Unsur ke Empat... 24

2.1.5 Manajemen Laba...................................................... 242.1.6 Kecurangan Laporan Keuangan............................... 27

2.1.6.1 Definisi Kecurangan Laporan Keuangan..... 272.1.6.2 Bentuk-bentuk Kecurangan Lap Keuangan. 29

2.2 Penelitian Terdahulu........................................................ 312.3 Model Penelitian.............................................................. 332.4 Pengembangan Hipotesis Penelitian................................ 34

2.4.1 Target Keuangan Sebagai variabel untuk MendeteksiKecurangan Laporan Keuangan............................... 34

2.4.2 Stabilitas Keuangan Sebagai Variabel untuk MendeteksiKecurangan Laporan Keuangan............................... 34

2.4.3 Efektivitas Pengawasan Sebagai Variabel untukMendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan........... 35

2.4.4 Kemampuan Sebagai Variabel untuk MendeteksiKecurangan Laporan Keuangan............................... 36

2.4.5 Pergantian Auditor Eksternal Sebagai Variabel untukMendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan........... 37

III. METODELOGI PENELITIAN3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Data Variabel...... 38

3.1.1 Variabel Dependen................................................... 383.1.2 Variabel Independen............................................... . 40

3.1.2.1 Target Keuangan.......................................... 403.1.2.2 Stabilitas Keuangan..................................... 413.1.2.3 Efektivitas Pengawasan............................... 423.1.2.4 Kemampuan................................................. 423.1.2.5 Pergantian Auditor Eksternal....................... 43

3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel....... 443.3 Jenis dan Sumber Data..................................................... 453.4 Metode Pengumpulan Data.............................................. 453.5 Metode Analisis Data....................................................... 46

3.5.1 Statistik Deskriptif.................................................... 463.5.2 Uji Asumsi Klasik.................................................... 46

3.5.2.1 Uji Normalitas.............................................. 473.5.2.2 Uji Multikolonieritas.................................... 473.5.2.3 Uji Autokorelasi........................................... 483.5.2.4 Uji Heteroskedastisitas................................. 48

3.5.3 Pengujian Goodnes of Fit......................................... 483.5.3.1 Koefisien Determinasi (R2).......................... 483.5.3.2 Uji Signifikasi Model.................................. 49

Page 17: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

xvii

3.6 Uji Hipotesis.................................................................... 49

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Deskripsi Objek Penelitian............................................... 514.2 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian............................ 524.3 Hasil Pengujian Asumsi Klasik........................................ 55

4.3.1 Hasil Uji Normalitas................................................. 554.3.2 Hasil Uji Multikolonieritas....................................... 564.3.3 Hasil Uji Autokorelasi.............................................. 574.3.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas.................................... 58

4.4 Hasil Pengujian Goodnes of Fit....................................... 594.4.1 Hasil Koefisien Determinasi (R2)............................. 594.4.2 Hasil Uji Signifikasi Model..................................... 60

4.5 Hasil Uji Hipotesis........................................................... 614.5.1 Uji Hipotesis Pengaruh Target Keuangan terhadap

Kecurangan Laporan Keuangan.............................. 644.5.2 Uji Hipotesis Pengaruh Stabilitas Keuangan terhadap

Kecurangan Laporan Keuangan............................... 644.5.3 Uji Hipotesis Pengaruh Efektivitas Pengawasan

terhadap Kecurangan Laporan Keuangan................ 664.5.4 Uji Hipotesis Pengaruh Kemampuan terhadap

Kecurangan Laporan Keuangan............................... 674.5.5 Uji Hipotesis Pengaruh Pergantian Auditor Eksternal

terhadap Kecurangan Laporan Keuangan................ 68

V. SIMPULAN5.1 Simpulan.......................................................................... 695.2 Keterbatasan Penelitian.................................................... 705.3 Saran................................................................................. 71

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

Page 18: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

xviii

DAFTAR TABEL

Halaman

2.1 Definisi Kecurangan..................................................................... 14

2.2 Penelitian Terdahulu..................................................................... 31

4.1 Prosedur Pemilihan Sampel.......................................................... 51

4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif......................................................... 52

4.3 Hasil Uji Normalitas..................................................................... 56

4.4 Hasil Uji Multikolonieritas........................................................... 57

4.5 Hasil Uji Autokorelasi.................................................................. 58

4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi................................................... 60

4.7 Hasil Uji Signifikasi Model…...................................................... 61

4.8 Hasil Uji Hipotesis........................................................................ 62

Page 19: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

xix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Fraud Triangle..................................................................... 20

2.2 Fraud Diamond.................................................................... 24

2.3 Model Penelitian................................................................... 33

4.1 Hasil Uji Normalitas............................................................ 55

4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas.............................................. 59

Page 20: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Nama Perusahaan Sampel Penelitian

Lampiran 2 Daftar Hasil Penelitian Tahun 2014

Lampiran 3 Daftar Hasil Penelitian Tahun 2015

Lampiran 4 Hasil Uji Statistik Deskriptif

Lampiran 5 Hasil Uji Normalitas

Lampiran 6 Hasil Uji Multikolonieritas

Lampiran 7 Hasil Uji Autokorelasi

Lampiran 8 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Lampiran 9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Lampiran 10 Hasil Uji Signifikasi Model (Uji Statistik F)

Lampiran 11 Hasil Uji Hipotesis

Page 21: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laporan keuangan menjadi suatu instrumen penting dalam operasional suatu

perusahaan. Kondisi perusahaan secara finansial dapat tercermin dalam laporan

keuangan perusahaan. Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi

yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas

operasional suatu perusahaan dengan pihak tertentu yang membutuhkan data atau

aktivitas keuangan perusahaan tersebut. Laporan keuangan juga dapat menyajikan

posisi keuangan suatu perusahaan serta hasil-hasil yang telah diperoleh oleh suatu

perusahaan. Hal-hal sedemikian telah menjadi suatu dorongan bagi perusahaan

untuk menyajikan laporan keuangannya dengan sebaik mungkin.

Laporan keuangan merupakan suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan

dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan

informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang

bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan

keputusan ekonomi.

Laporan keuangan akan berfungsi maksimal apabila disajikan sesuai dengan

unsur-unsur kualitatifnya, antara lain : mudah dipahami, andal, dapat

dibandingkan (comparable), dan relevan. Laporan keuangan disajikan kepada

Page 22: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

2

para pemegang kepentingan (stakeholder) yaitu: pihak manajemen, karyawan,

investor (holder), kreditor, supplier, pelanggan, maupun pemerintah. Dalam

Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan yang dikeluarkan

oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) disebutkan bahwa pemakai laporan keuangan

meliputi investor, karyawan, pemerintah serta lembaga keuangan, dan masyarakat.

Kemudian dalam hal pengambilan keputusan ekonomi laporan keuangan

dipengaruhi banyak faktor, antara lain : keadaan perekonomian, politik dan

prospek industri.

Dengan lebih detail Rezaee (2005) mendefinisikan kecurangan pelaporan

keuangan sebagai berikut:

”Kecurangan pelaporan keuangan merupakan suatu usaha yang dilakukan dengansengaja oleh perusahaan untuk mengecoh dan menyesatkan para penggunalaporan keuangan, terutama investor dan kreditor, dengan menyajikan danmerekayasa nilai material dari laporan keuangan. Manipulasi keuntungan (earningmanipulation) disebabkan keinginan perusahaan agar saham tetap diminatiinvestor”.

Fraud kini diilustrasikan seperti ulat yang menggerogoti daun tanaman, hingga

akhirnya tanaman tersebut layu dan mati. Fraud tidak hanya merusak rantai

kepercayaan antara manajemen dan investor namun juga menciderai nilai-nilai

dari akuntansi itu sendiri. Tahun 2002 dunia dihebohkan dengan terkuaknya

skandal yang melibatkan ENRON, suatu perusahaan yang bergerak di bidang

energi dengan kantor akuntan publik ternama yakni KAP Arthur Andersen.

Manajemen ENRON memanipulasi laporan keuangan dengan mencatat

keuntungan perusahaan sebesar USD 600,000,000 pada saat perusahaan

mengalami kerugian. Hal tersebut dilakukan manajemen semata-mata agar tidak

kehilangan investor. Hal tersebut malah menjadi bumerang bagi ENRON. Utang

Page 23: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

3

perusahaan semakin banyak dan akhirnya perusahaan pun bangkrut (Tuanakotta,

2007).

Banyak contoh perusahaan disamping ENRON dan WorldCom yang melakukan

manipulasi terhadap laporan keuangannya yang berakibat pada informasi yang

tidak valid yang diterima investor seperti Tyco yang melakukan markup laba. Di

Indonesia sendiri terdapat beberapa skandal akuntansi yang cukup merusak rantai

kepercayaan antara investor dan manajemen. Contohnya pada perusahaan

manufaktur adalah PT KIMIA FARMA yang bergerak di bidang farmasi dan

sudah menjadi perusahaan publik sejak 2001 di BEJ (Bursa Efek Jakarta) dan

BES (Bursa Efek Surabaya). Manajemen PT KIMIA FARMA

menggelembungkan laba bersih pada laporan keuangan senilai Rp

36.000.000.000, (seharusnya Rp 99.600.000.000,- ditulis Rp 132.000.000.000,-).

Hal tersebut sangat merugikan Investor dan juga BAPPEPAM. Harga saham turun

dengan drastis ketika kesalahan tersebut terungkap kepada publik. (Tuanakotta,

2010).

Fraud sebenarnya tidak hanya terjadi di perusahaan BUMN dan perusahaan

manufaktur saja. Perusahaan perbankan contohnya kasus yang menimpa Lippo

Bank pada tahun 1997 yang melaporkan perusahaan dalam keadaan rugi dengan

asset yang lebih kecil dari nilai asset yang sebenarnya (Tuanakotta, 2010). Kasus

terbaru yang sempat menjadi bahasan bagi praktik akuntansi khususnya akuntansi

perbankan adalah kasus yang terjadi di Citybank yang dilakukan oleh mantan

Relationship Manager Malinda Dee yang didakwa melakukan tindak pidana

penggelapan dana nasabah dan pencucian uang. Akibat perbuatannya Malinda

Dee divonis 8 tahun penjara dan denda Rp 10.000.000.000, (finance.detik.com:

Page 24: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

4

Diakses tanggal 13 Mei 2013). Contoh fraud yang hingga kini belum tuntas

adalah fraud yang terjadi di Bank Century yang kini sudah mulai menyeret nama

nama besar di Negara Indonesia.

Perusahaan yang go-public merupakan perusahaan yang memiliki kemungkinan

terjadinya fraud yang tinggi dibandingkan perusahaan yang belum listing di bursa

efek. Banyak hal yang melatar belakangi manajemen melakukan fraud antara lain

dapat terjadi dikarenakan conflict of interest yang terjadi antara manajemen

sebagai agen dengan investor sebagai principal yang seringkali menguntungkan

satu pihak sehingga mengakibatkan terjadinya Financial Statement Fraud.

Perusahaan dituntut untuk senantiasa melakukan perbaikan dan peningkatan

kinerja guna meningkatkan nilai perusahaan di bursa efek (pressure). Jika

perusahaan tidak mampu menaikkan nilai perusahaan di bursa efek, maka

perusahaan itu akan terancam pailit (rationalization). Sebagian besar perusahaan

belum tentu dapat memenuhi tuntutan pasar untuk memiliki kinerja yang selalu

meningkat dari tahun ke tahun. Kalaupun perusahaan mengalami peningkatan

dimungkinkan persentasenya tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan

perusahaan lain yang sejenis. Untuk itulah, perusahaan seringkali melakukan

earning management dengan berbagai cara guna merebut hati para investor.

Earnings management sebagai salah satu cara dalam melakukan Financial

Statement Fraud dilakukan perusahaan agar perusahaan tersebut kelihatan lebih

baik dibandingkan dengan para pesaingnya sehingga para investor yang kurang

berhati-hati (inattentive investor) akan menjadi korban dari kecurangan tersebut

(seperti kasus Enron.Corp dan Bank Century).

Page 25: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

5

Kecurangan laporan keuangan merupakan suatu masalah yang sangat signifikan

karena dampak yang ditimbulkannya. Oleh karena itu, peran profesi auditor

(Fraud examiner and Forensic auditor) harus lebih diefektifkan agar fraud dapat

diidentifikasi sedini mungkin sebelum berkembang menjadi skandal, seperti kasus

ENRON dan WorldCom (Skousen dkk., 2008). Di sisi lain, auditor bukanlah

penjamin (guarantor), dan tidak bertanggungjawab untuk mendeteksi semua

fraud, tetapi penemuan tentang adanya salah saji material (materiality

misstatement) pada laporan keuangan adalah tujuan utama dari audit (SAS 99).

Penelitian terkait analisis fraud diamond masih tergolong jarang dilakukan di

Indonesia. Hal tersebut dikarenakan kesulitan pengukuran variabel-variabel

kualitatif yang ada di lapangan. Namun kini beberapa variabel kualitatif tersebut

sudah dapat dikuantifikasi.

Financial Statement Fraud dapat dilakukan dengan berbagai cara (Spathis, 2002).

Salah satu proksi yang bisa digunakan untuk mengukur Financial Statement

Fraud adalah earning management. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Rezaee

(2002) bahwa Financial Statement Fraud berkaitan erat dengan tindakan

manipulasi laba yang dilakukan oleh manajemen. Financial Statement Fraud yang

tidak terdeteksi dapat berkembang menjadi sebuah skandal besar yang merugikan

banyak pihak (Skousen dkk., 2009). Penelitian ini dimaksudkan untuk mendeteksi

Financial Statement Fraud menggunakan analisis fraud diamond oleh Wolfe dan

Hermanson (2009) dengan acuan penelitian yang dilakukan oleh Skousen dkk.

(2009) serta penelitian yang dilakukan oleh Lou dan Wang (2009). Penelitian oleh

Skousen dkk. (2009) berhasil mengembangkan model prediksi Financial

Page 26: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

6

Statement Fraud yang mengalami peningkatan substansial dibandingkan model

prediksi fraud lainnya mencakup variabel dalam SAS 99.

Menurut SAS no. 99, terdapat empat jenis Pressure yang mungkin mengakibatkan

kecurangan pada laporan keuangan. Jenis Pressure tersebut adalah financial

stability, external pressure, personal financial need, dan financial targets. SAS

no. 99 mengklasifikasikan Opportunity yang mungkin terjadi pada kecurangan

laporan keuangan menjadi tiga kategori. Jenis peluang tersebut termasuk nature of

industry, ineffective monitoring, dan organizational structure. Rationalization dan

Capability adalah bagian dari fraud diamond yang paling sulit diukur. Penelitian

menunjukkan bahwa kejadian kegagalan audit dan litigasi meningkat dengan

cepat setelah adanya pergantian auditor (Stice, 1991; St Pierre & Anderson, 1984;

Loebbecke dkk., 1989) maka pergantian auditor (ΔCPA) disertakan sebagai

proksi untuk rasionalisasi (Skousen dkk., 2009).

Dalam penelitian Prasastie (2015) dijelaskan bahwa kecurangan (fraud) kerap

terjadi dalam kehidupan manusia. Kecurangan dapat terjadi dimana-mana, tidak

terkecuali pada pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang. Kecurangan cenderung

akan dilakukan seseorang apabila dilatarbelakangi oleh berbagai hal yang bisa

memperlancar tujuannya dan memberikan keuntungan baginya. Hall (2011) dalam

penelitian Tugas (2012) mendefinisikan penipuan atau fraud sebagai sesuatu yang

menunjukkan representasi palsu mengenai fakta meterial yang dibuat oleh suatu

pihak ke pihak lain dengan maksud untuk menipu dan mendorong pihak lain

untuk membenarkan, dengan mengandalkan fakta yang merugikan pihak lain.

Telah banyak penelitian yang dilakukan terkait dengan kecurangan laporan

keuangan. Pada penelitian sebelumnya, banyak perusahaan yang dijadikan sampel

Page 27: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

7

dalam penelitian terkait kecurangan, seperti perusahaan LQ-45 dan lain-lain.

Prasastie (2015) melakukan penelitian tentang analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi kecurangan laporan keuangan dengan perspektif fraud diamond

dengan menggunakan sampel, yaitu perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2005-2013.

Pada penelitian ini, peneliti mencoba untuk mendeteksi kecurangan laporan

keuangan terhadap laporan keuangan perusahaan, dengan sample dan data

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perbedaan

dengan penelitian Prasastie (2015) terletak pada sampel dan variabel penelitian

yang digunakan. Pada penelitian Prasastie (2015) menggunakan empat variabel

independen dan sampel perusahaan LQ-45 dengan waktu pengamatan lima tahun,

sedangkan pada penelitian ini menggunakan lima variabel independen dan sampel

perusahaan manufaktur dalam waktu pengamatan dua tahun.

Variabel-variabel dari fraud diamond ini tidak dapat begitu saja diteliti sehingga

membutuhkan proksi variabel. Proksi yang dapat digunakan untuk penelitian ini

antara lain Tekanan (pressure) yang diproksikan dengan, target keuangan dan

strategi keuangan; Peluang (opportunity) yang diproksikan dengan efektivitas

pengawasan; Kapabilitas (capability) yang diproksikan dengan kemampuan dan

Rasionalisasi (rationalization) yang diproksikan dengan pergantian auditor

eksternal. Keempat faktor tersebut menjadi pemicu terjadinya peningkatan fraud,

terutama pada beberapa tahun terakhir. Keinginan perusahaan agar operasional

perusahaan terjamin kesinambungannya menyebabkan perusahaan terkadang

mengambil jalan pintas yaitu fraud.

Page 28: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

8

Dari uraian diatas, maka untuk lebih jelas dan memahami konsep fraud diamond

dan kecurangan (fraud) dalam akuntansi, maka dilakukan penelitian yang berjudul

“Analisis Fraud Diamond dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia BEI Tahun 2014-2015)”. Dari penelitian ini, akan mendeteksi

seseorang cenderung melakukan kecurangan (fraud) akuntansi dalam pelaporan

keuangan.

1.2 Perumusan Masalah

Perusahaan yang baik dan sehat tentunya akan menunjukkan kinerja keuangan

perusaaan yang baik yang tercermin dalam angka-angka tertentu pada laporan

keuangan. Kondisi perusahaan yang tidak sehat terkadang tidak menghalangi

manajemen untuk melakukan kecurangan yaitu memanipulasi laporan keuangan

yang semata-mata dilakukan supaya tidak kehilangan investor.

Berdasarkan uraian masalah diatas dilakukan analisis fraud diamond untuk

mendeteksi terjadinya Financial Statement Fraud yang diproksikan dengan

Earning Managemen. Beberapa pertanyaan penelitian yang dapat dirumuskan

adalah:

1. Apakah variabel target keuangan berpengaruh positif untuk mendeteksi

kecurangan laporan keuangan?

2. Apakah variabel stabilitas keuangan berpengaruh positif untuk mendeteksi

kecurangan laporan keuangan?

3. Apakah variabel efektivitas pengawasan berpengaruh positif untuk

mendeteksi kecurangan laporan keuangan?

Page 29: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

9

4. Apakah variabel kemampuan berpengaruh positif untuk mendeteksi

kecurangan laporan keuangan?

5. Apakah variabel pergantian auditor eksternal berpengaruh positif untuk

mendeteksi kecurangan laporan keuangan?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti yang empiris mengenai adanya

hubungan antara:

1. Variabel target keuangan berpengaruh positif terhadap terjadinya

kecurangan laporan keuangan.

2. Variabel stabilitas keuangan berpengaruh positif terhadap terjadinya

kecuragan laporan keuangan.

3. Variabel efektivitas pengawasan berpengaruh positif terhadap terjadinya

kecuragan laporan keuangan.

4. Variabel kemampuan berpengaruh positif terhadap terjadinya kecurangan

laporan keuangan.

5. Variabel pergantian auditor eksternal berpengaruh positif terhadap

terjadinya kecuragan laporan keuangan.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan atas dasar kegunaan dan manfaatnya. Dalam penelitian

ini, dilakukan analisis terhadap unsur-unsur dan variabel dalam fraud diamond

dan pengaruhnya terhadap kecurangan laporan keuangan (financial statement

fraud). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat yang lebih bagi penggunanya. Adapun manfaat penelitian ini antara lain:

Page 30: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

10

1. Dapat memberikan pandangan kepada manajemen sebagai agent dalam

agency theory terkait tanggung jawabnya dalam melindungi kepentingan

principal dalam hal ini investor. Manajemen akan lebih mengetahui

dampak dari Financial Statement Fraud bagi investor atau calon investor

perusahaan mereka. Disamping itu, kemungkinan terjadinya pailit akan

lebih besar di perusahaan yang melakukan Financial Statement Fraud.

2. Dapat menjelaskan konsep dan unsur-unsur fraud diamond dalam

mendeteksi kecurangan laporan keuangan (Financial Statement Fraud).

3. Dapat memberi informasi kepada masyarakat bahwa fenomena fraud

sedang marak terjadi di lingkungan perusahaan dan mengenai tahapan dan

cara dalam mendeteksi dan mencegahnya sedini mungkin.

4. Dapat dijadikan suatu referensi untuk perbaikan penelitian di masa yang

akan datang atau untuk menambah wawasan.

Page 31: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Keagenan

Teori keagenan (agency theory) merupakan basis teori yang mendasari praktik

bisnis perusahaan yang dipakai selama ini. Teori keagenan mendeskripsikan

hubungan antara pemegang saham (shareholders) sebagai prinsipal dan

manajemen sebagai agen dalam suatu kontrak kerjasama yang disebut nexus of

contract. Manajemen merupakan pihak yang dikontrak atau diberi wewenang oleh

pemegang saham (investor) untuk bekerja demi kepentingan pemegang saham.

Karena mereka dipilih, maka pihak manajemen harus mempertanggungjawabkan

semua pekerjaannya kepada pemegang saham.

Hubungan keagenan merupakan suatu kontrak dimana satu atau lebih orang

principal memerintah orang lain sebagai agent untuk melakukan jasa atas nama

principal serta memberikan wewenang kepada agent untuk membuat keputusan

yang baik bagi principal. Pemegang saham sebagai principal diasumsikan hanya

tertarik kepada peningkatan kinerja keuangan perusahaan berupa tingkat

pengembalian yang tinggi atas investasi mereka. Sedangkan para agent

diasumsikan akan menerima sebuah apresiasi dari principal berupa kompensasi

keuangan dan syarat-syarat yang menyertai dalam hubungan tersebut. Jadi kedua

Page 32: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

12

belah pihak tersebut mempunyai tujuan yang sama untuk memaksimumkan nilai

keuangan perusahaan, maka dapat diyakini bahwa agent akan bertindak dengan

cara yang sesuai dengan kepentingan principal.

Perbedaan kepentingan ini menyebabkan conflict of interest diantara kedua pihak.

Oleh karena conflict of interest inilah maka perusahaan sebagai agen menghadapi

berbagai tekanan (Pressure) untuk menemukan cara agar kinerja perusahaan

selalu meningkat dengan harapan bahwa dengan peningkatan kinerja maka

principal akan memberikan suatu bentuk apresiasi (Rationalization). Gerbang

menuju fraud akan semakin terbuka apabila manajemen memiliki akses yang luas

(Capability) serta kesempatan dan peluang untuk menaikkan laba (Opportunity).

Semakin tinggi tingkat pengembalian investasi (berupa dividen) yang diperoleh

oleh principal maka semakin tinggi juga kompensasi yang diberikan kepada agen.

Menurut Bathala dkk, (1994) terdapat beberapa cara yang digunakan untuk

mengurangi konflik kepentingan, yaitu: a) meningkatkan kepemilikan saham oleh

manajemen (insider ownership), b) meningkatkan rasio dividen terhadap laba

bersih (earning after tax), c) meningkatkan sumber pendanaan melalui utang, d)

kepemilikan saham oleh institusi (institutional holdings).

Oleh karena motivasi yang cenderung disalahartikan itulah maka perusahaan

sebagai agen seringkali bersifat oportunistik. Ketika perusahaan mengetahui

bahwa kenyataan yang terjadi tidak sesuai dengan rencana maka perusahaan akan

berusaha untuk mencari cara agar perusahaan yang sebenarnya “kurang sehat”

dapat menjadi “sehat”. Tidak adanya kontrol yang efektif dari pihak principal

akan memungkinkan perusahaan untuk melakukan tindakan ilegal dengan

membohongi investor melalui serangkaian tindakan penipuan melalui creative

Page 33: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

13

accounting, misalnya adanya piutang yang tidak mungkin tertagih yang

seharusnya dihapuskan tetapi tidak dihapus (lapping), pengakuan penjualan yang

tidak semestinya (penjualan fiktif) yang pada akhirnya berdampak pada besarnya

nilai aktiva dalam neraca. Selain itu, income smoothing juga dapat dilakukan

dengan membagi keuntungan ke periode lain sehingga perusahaan seolah-olah

memperoleh keuntungan, padahal kenyataannya merugi atau laba turun.

2.1.2 Kecurangan

2.1.2.1 Definisi Kecurangan

Kecurangan adalah suatu kata yang jarang diketahui masyarakat. Namun, tanpa

disadari di Indonesia, hampir setiap hari berita di media massa (cetak dan

elektronik) memuat berbagai berita tentang fraud. Fraud adalah suatu hal yang

sering terjadi bukan hanya di kehidupan sehari-hari, pemerintahan bahkan di

perusahaan publik. Sepintas fraud merupakan suatu jenis penyimpangan yang

terkesan sederhana namun fraud menyimpan bentuk yang lebih kompleks dari

bentuk yang sudah kita kenal selama ini.

Masyarakat awam cenderung mengartikan bahwa fraud adalah korupsi. Padahal

sebenarnya, fraud itu memiliki banyak tipe termasuk salah satunya korupsi.

Memang kasus yang sering terdengar saat ini serta menjadi “buah bibir“

masyarakat adalah korupsi terutama yang melibatkan para petinggi negara ini.

Berikut ini disajikan definisi fraud pada Tabel 2.1 :

Page 34: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

14

Tabel 2.1

Definisi Kecurangan

Arens dan Lobbecke (1997)

dan Soselisa dan Mukhlasin

(2008)

Kecurangan terjadi ketika salah saji dibuat

dalam suatu keadaan dimana si pelaku

mengetahui bahwa hal itu merupakan suatu

kepalsuan dan dilakukan dengan maksud

untuk melakukan kecurangan.

Statement of Auditing

Standards

No. 99

Tindakan yang disengaja untuk

menghasilkan salah saji materian dalam

laporan keuangan yang merupakan subjek

audit.

Encyclopedia Britannica

(dalam Intal dan Do, 2002)

Dalam hukum, fraud didefinisikan sebagai

penyajian fakta yang keliru dengan tujuan

merampas kepemilikan yang berharga dari

seseorang.

Sumber : Berbagai literatur pendukung penelitian

Fraud biasanya terjadi pada korporasi yang besar, baik pemerintah maupun

swasta sehingga kerugian bila terjadi fraud sangat besar jumlahnya. Seperti yang

terjadi pada kasus ENRON, kerugian karena fraud yang ditimbulkan ENRON

tidak hanya kerugian material karena hangusnya “uang” yang diinvestasikan para

investor termasuk karyawan yang menyimpan tabungan hari tuanya dalam bentuk

saham di perusahaan dengan harapan memperoleh pengembalian yang berlipat di

masa tuanya, tetapi juga kerugian akibat nyawa yang melayang akibat stress

karena ketidakmampuan untuk menerima kenyataan bahwa perusahaan yang

Page 35: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

15

hampir setiap hari selalu menyampaikan “kabar gembira” di bursa kini mengakui

kebangkrutannya dengan hutang yang “menggunung”. Pelaku fraud pada kasus

ENRON adalah direksi perusahaan dan akuntan Arthur Andersen. Sebagai

hukumannya, KAP Arthur Andersen sebagai KAP big five pada masa itu ditutup

sehingga big five berubah menjadi big four.

Menurut Albrecht dkk. (2011),

“Fraud merupakan hal yang bersifat umum dan memiliki banyak makna,yang terjadi karena kecerdikan manusia dan ditujukan untuk satu pihakuntuk memperoleh keuntungan lebih dengan penyajian yang salah. Tidakada aturan khusus yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam mengartikanfraud yang terdiri dari kejutan, penipuan, kelicikan dan cara yang tidakwajar yang digunakan sebagai cara untuk menipu orang lain. Satu-satunyacara untuk menjelaskannya adalah bahwa fraud hal yang merusak moralmanusia”.

2.1.2.2 Topologi Kecurangan

Dari bagan Uniform Occupational Fraud Classification System, The ACFE

(Association of certified Fraud Examiner, 2000) membagi fraud kedalam tiga (3)

tipologi tindakan, yaitu:

1. Penggelapan Aset

Penyimpangan ini meliputi penyalahgunaan atau pencurian asset/harta

perusahaan. Asset missapropriation merupakan fraud yang paling mudah

dideteksi karena sifatnya yang tangible atau dapat dihitung.

2. Pernyataan yang Salah

Hal ini dilakukan dengan melakukan rekayasa terhadap laporan keuangan

(financial engineering) untuk memperoleh keuntungan dari berbagai

pihak, Penggelapan aktiva perusahaan juga dapat menyebabkan laporan

keuangan perusahaan tidak disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang

berlaku umum dan menghasilkan laba yang atraktif (window dressing).

Page 36: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

16

3. Korupsi

Korupsi merupakan fraud paling sulit dideteksi karena korupsi biasanya

tidak dilakukan oleh satu orang saja tetapi sudah melibatkan pihak lain

(kolusi). Kerjasama yang dimaksud dapat berupa penyalahgunaan

wewenang, penyuapan, penerimaan hadiah yang ilegal dan pemerasan

secara ekonomis.

Delf (2004) menambahkan satu lagi tipologi fraud, yaitu cybercrime. Ini jenis

fraud yang paling canggih dan dilakukan oleh orang yang memiliki keahlian

khusus yang tidak selalu dimiliki oleh pihak lain. Cybercrime juga akan menjadi

jenis fraud yang paling ditakuti di masa depan karena perkembangan teknologi

yang pesat dari waktu ke waktu.

Menurut Albrecht dkk. (2011), fraud berdasarkan pihak yang melakukannya,

yaitu:

1. Pelanggaran Karyawan

Employee embezzlement merupakan fraud yang sering ditemukan.

Karyawan (employee) mengecoh pimpinannya dengan tujuan untuk

mengambil (mencuri) asset perusahaan.

2. Kecurangan Penjualan

Vendor fraud merupakan kecurangan yang biasanya melibatkan karyawan

yang terlibat secara langsung dalam proses pembelian bahan baku

(perusahaan manufaktur) dan transaksi lainnya yang berhubungan dengan

pemasok (vendor).

Page 37: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

17

3. Kecurangan Pelanggan

Customer fraud merupakan jenis fraud dimana pelanggan melakukan

penipuan dengan tidak membayar barang yang telah dibeli maupun

menipu perusahaan dengan mengatakan bahwa perusahaan memberikan

barang yang tidak sesuai dengan pesanannya.

4. Kecurangan Manajemen

Management fraud seringkali dikaitkan dengan Financial Statement

Fraud. Fraud ini dibedakan dengan jenis fraud lainnya karena sifat dari

pelaku dan metode operasinya. Metode yang sering dilakukan adalah

management fraud dilakukan dengan melibatkan top management dalam

melakukan manipulasi laporan keuangan.

5. Kecurangan Investigasi dan Kecurangan Konsumen Lainnya

Fraud ini erat kaitannya dengan management fraud. Pada kasus ini,

penipuan dilakukan agar investor tertarik terhadap peluang investasi yang

seolah-olah bernilai tinggi padahal yang terjadi malah sebaliknya. Investor

yang lalai akan sangat dirugikan oleh fraud ini.

6. Jenis Kecurangan Lain

Other types of mencakup bentuk fraud lainnya yang berpotensi

menyebabkan kerugian bagi pihak lain.

2.1.2.3 Gejala Adanya Kecurangan

Adapun gejala awal dari terjadinya fraud adalah sebagai berikut:

1. Gejala Kecurangan pada Manajemen

Gejala pada manajemen yang dapat dijadikan gambaran adanya

kecurangan, misalnya: ada ketidakcocokan diantara manajemen puncak

Page 38: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

18

dalam menentukan kebijakan perusahaan, menurunnya motivasi kerja

karyawan karena adanya ketidakpercayaan terhadap manajemen, tingkat

komplain yang tinggi dari konsumen, pemasok, atau badan otoritas

terhadap perusahaan, terjadi kekurangan kas dengan tidak terstruktur

karena adanya pengeluaran yang tidak dicatat atau tidak memiliki bukti,

terjadi penurunan performance perusahaan, terjadinya peningkatan utang

dan piutang yang tidak wajar, terjadi kelebihan/kekurangan jumlah

persediaan yang tidak wajar.

2. Gejala Kecurangan pada Karyawan

Pada tingkat karyawan, gejala yang muncul dapat berupa pengeluaran

financial tanpa dokumen pendukung, sering terjadi pencatatan yang

salah/tidak akurat, bukti transaksi (dokumen sumber) seringkali tidak

dapat diperlihatkan dengan alasan hilang, jumlah persediaan yang dibeli

seringkali tidak sesuai kuantitas dan kualitasnya, harga persediaan yang

terlalu tinggi dari yang sebelumnya, terjadi penyesuaian dalam pembukuan

perusahaan tanpa ada otorisasi dari manajemen.

2.1.2.4 Faktor Pemicu Kecurangan

Menurut Oversights Systems Report on Corporate Fraud (2007), alasan utama

terjadinya fraud adalah:

a. Adanya tekanan untuk memenuhi kebutuhan,

b. Untuk memperoleh keuntungan,

c. Tidak menganggap bahwa apa yang dilakukannya adalah fraud,

Namun, setelah melalui kajian mendalam faktor pemicu tersebut dapat

dikelompokkan menjadi empat yang sering disebut teori GONE, yaitu:

Page 39: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

19

a. Keserakahan (greed)

b. Kesempatan (opportunity)

c. Kebutuhan (need)

d. Pengungkapan (exposure)

Faktor keserakahan dan kebutuhan merupakan faktor intern (individu) yang

berhubungan dengan individu pelaku kecurangan, sedangkan faktor kesempatan

dan pengungkapan merupakan faktor generik (umum) yang berhubungan dengan

organisasi sebagai korban dari perbuatan kecurangan tersebut.

1. Faktor Genetik

Perlu dipahami bahwa kesempatan untuk melakukan kecurangan selalu

ada pada setiap kedudukan. Risiko terjadinya kecurangan bergantung pada

kedudukan pelaku dengan objek kecurangan. Secara umum, manajemen

perusahaan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melakukan

fraud daripada karyawan.

2. Faktor Individu

Faktor individu merupakan faktor yang melekat dalam diri seseorang.

Faktor ini terdiri dari kebutuhan dan keserakahan. Kebutuhan yang muncul

dalam diri setiap manusia, terutama yang sifatnya mendesak terkadang

membuat manusia rela menghalalkan segala cara untuk dapat memenuhi

kebutuhan tersebut, sedangkan keserakahan membuat manusia untuk

memperoleh lebih dari apa yang sudah didapatkannya dengan cara ilegal.

Page 40: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

20

2.1.3 Fraud Triangle

2.1.3.1 Definisi Fraud Triangle

Faktor individu merupakan faktor yang melekat dalam diri seseorang. Faktor ini

terdiri dari kebutuhan dan keserakahan. Kebutuhan yang muncul dalam diri setiap

manusia, terutama yang sifatnya mendesak terkadang membuat manusia rela

menghalalkan segala cara untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut, sedangkan

keserakahan membuat manusia untuk memperoleh lebih dari apa yang sudah

didapatkannya dengan cara ilegal.

Ada tiga elemen fraud triangle, antara lain: Pressure (tekanan), Opportunity

(kesempatan), dan Rationalization (rasionalisasi). Berikut ini fraud triangle

divisualisasikan dalam Gambar 2.1:

Gambar 2.1 Fraud Triangel

Tekanan (Pressure)

Peluang (Opportunity) Rasionalisasi (Rationalization)

Sisi pertama dari segitiga tersebut disebut Pressure yang merupakan perceived

non shareable financial need. Sisi keduanya disebut perceived Opportunity. Sisi

ketiga disebut Rationalization.

2.1.3.2 Element Fraud Triangel

Fraud triangle terdiri dari tiga elemen, yaitu: Pressure, Opportunity, dan

Rationalization. Pada bagian ini akan dijelaskan bagian-bagian penting dari setiap

elemen mendasar dari fraud triangle tersebut.

Page 41: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

21

Pressure

Menurut Albrecht dkk. (2011), Pressure dapat dikategorikan kedalam tiga

kelompok, yaitu:

1. Tekanan Finansial

Hampir 95% fraud dilakukan karean adanya tekanan dari segi finansial.

Tekanan finansial yang sering diselesaikan dengan mencuri (fraud) dapat

disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

a. Keserakahan

b. Standar hidup yang terlalu tinggi

c. Banyaknya tagihan dan utang

d. Kredit yang hampir jatuh tempo

e. Kebutuhan hidup yang tidak terduga

2. Tekanan akan Kebiasaan Buruk

Vices Pressures disebabkan oleh dorongan untuk memenuhi kebiasaan

yang buruk, misalnya berhubungan dengan: judi, obat-obat terlarang,

alkohol, dan barang-barang mahal yang sifatnya negatif. Sebagai contoh,

seseorang yang suka mengkonsumsi obat-obatan terlarang akan terdorong

untuk melakukan apapun untuk memperoleh barang yang mereka

inginkan.

3. Tekanan yang Berhubungan dengan Pekerjaan

Tidak adanya kepuasan kerja yang diperoleh karyawan, misalnya:

kurangnya perhatian dari manajemen, adanya ketidakadilan, dan

sebagainya, dapat membuat karyawan harus melakukan fraud untuk

memperoleh “imbalan” atas kerja kerasnya.

Page 42: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

22

Opportunity

Fraud dapat dilakukan apabila terdapat peluang untuk melakukannya. Peluang itu

dapat diambil apabila fraud yang dilakukannya berisiko kecil untuk diketahui dan

dideteksi. Menurut Albrecht dkk. (2011) ada enam faktor yang dapat

meningkatkan peluang bagi individu untuk melakukan fraud, antara lain:

1. Kurangnya kontrol untuk mencegah dan atau mendeteksi fraud

2. Ketidakmampuan untuk menilai kualitas kinerja

3. Kegagalan untuk mendisiplinkan para pelaku fraud

4. Kurangnya pengawasan terhadap akses informasi

5. Ketidakpedulian dan ketidakmampuan untuk mengantisipasi fraud

6. Kurangnya jejak audit (audit trail)

Rationalization

Hampir semua fraud dilatarbelakangi oleh rationalization. Rasionalisasi membuat

seseorang yang awalnya tidak ingin melakukan fraud pada akhirnya

melakukannya. Rasionalisasi merupakan suatu alasan yang bersifat pribadi

(karena ada faktor lain) dapat membenarkan perbuatan walaupun perbuatan itu

sebenarnya salah. Albrecht dkk. (2011) mengemukakan bahwa rasionalisasi yang

sering terjadi ketika melakukan fraud antara lain:

1. Aset itu sebenarnya milik saya

2. Saya akan meminjam dan membayarnya kembali

3. Tidak ada pihak yang dirugikan

4. Ini dilakukan untuk sesuatu yang mendesak

5. Kami akan memperbaiki pembukuan setelah masalah keuangan ini selesai

Page 43: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

23

6. Saya rela mengorbankan repurasi dan integritas saya asal hal itu dapat

meningkatkan standar hidup saya

2.1.4 Fraud Diamond

Shelton (2014) menjelaskan bahwa awalnya dianggap ada tiga faktor berbeda

yang memberikan kontribusi seseorang dalam memutuskan untuk melakukan

tindakan kecurangan (fraud). Ketiga faktor tersebut termasuk dalam segitiga

kecurangan (fraud triangle). Tiga faktor yang berbeda adalah tekanan,

kesempatan, dan rasionalisasi. Menurut Shelton (2014), faktor-faktor tersebut

pertama kali didefinisikan oleh kriminolog Donald Cressey.

Sihombing (2014) dalam penelitian Prasastie (2015) dijelaskan bahwa fraud

diamond merupakan sebuah pandangan dan konsep baru tentang fenomena

kecurangan yang dikemukakan oleh Wolfe dan Hermanson (2004). Teori fraud

diamond merupakan bentuk penyempurnaan dari teori fraud triangle yang

dikemukakan oleh Cressey (1953). Jika dalam fraud triangle terdapat tiga elemen,

maka dalam fraud diamond ditambah satu elemen yang signifikan untuk

memengaruhi seseorang untuk melakukan kecurangan, yaitu kapabilitas atau

capability. Menurut Wolfe dan Hermanson (2004), banyak studi menunjukkan

penipuan atau fraud lebih mungkin terjadi ketika seseorang memiliki insentif

(tekanan) untuk melakukan kecurangan, kontrol yang lemah atau pengawasan

memberikan kesempatan bagi orang untuk melakukan kecurangan, dan orang

tersebut dapat merasionalisasi perilaku kecurangan (sikap). Wolfe dan Hermanson

(2004) menjelaskan bahwa segitiga kecurangan dapat ditingkatkan untuk

meningkatkan baik pencegahan kecurangan dan deteksi dengan

mempertimbangkan elemen ke empat. Menurut Wolfe dan Hermanson (2004),

Page 44: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

24

selain menangani insentif, kesempatan, dan rasionalisasi, juga mempertimbangkan

kemampuan individu.

Gambar 2.2 Fraud Diamond

Tekanan (Pressure) Peluang (Opportunity)

Rasionalisasi (Rationalization) Kapabilitas (Capability)

Fraud Diamond Theory oleh Wolfe dan Hermanson (2004)

2.1.4.1 Kapabilitas Merupakan Unsur ke Empat dalam Kecurangan

Wolfe dan Hermannson berpendapat bahwa ada pembaharuan fraud triangle

untuk meningkatkan kemampuan mendeteksi dan mencegah fraud yaitu dengan

cara menambahkan elemen keempat yakni Capability. Wolfe dan Hermanson

(2004) berpendapat bahwa:

“Banyak fraud yang umumnya bernominal besar tidak mungkin terjadiapabila tidak ada orang tertentu dengan kapabilitas khusus yang ada dalamperusahaan. Opportunity membuka peluang atau pintu masuk bagi frauddan Pressure dan Rationalization yang mendorong seseorang untukmelakukan fraud. Namun menurut Wolfe dan Hermanson (2004), orangyang melakukan fraud tersebut harus memiliki kapabilitas untukmenyadari pintu yang terbuka sebagai peluang emas dan untukmemanfaatkanya bukan hanya sekali namun berkali-kali”.

2.1.5 Manajemen Laba

Scott (2003:369) mendefinisikan earning management sebagai pilihan yang

dilakukan oleh manajer dalam menentukan kebijakan akuntansi untuk mencapai

beberapa tujuan tertentu. Menurut Sugiri (1998) yang dikutip oleh

Page 45: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

25

Widyaningdyah (2001), definisi earning management dibagi dalam dua definisi,

yaitu:

a. Definisi Sempit

Earning management dalam hal ini hanya berkaitan dengan pemilihan

metode akuntansi. Earning management dalam arti sempit ini

didefinisikan sebagai perilaku manajer untuk “bermain” dengan komponen

discretionary accruals dalam menentukan besarnya earnings.

b. Definisi Luas

Earning management merupakan tindakan manajer untuk meningkatkan

(mengurangi) laba yang dilaporkan saat ini atas suatu unit dimana manajer

bertanggung jawab tanpa mengakibatkan peningkatan (penurunan)

profitabilitas ekonomis jangka panjang unit tersebut.

Konsep earning management menurut Salno dan Baridwan (2000:19)

menggunakan pendekatan teori keagenan (agency theory) yang menyatakan

bahwa praktik earning management dipengaruhi oleh konflik antara kepentingan

manajemen (agent) dan pemilik (principal) yang timbul karena setiap pihak

berusaha untuk mencapai atau mempertimbangkan tingkat kemakmuran yang

dikehendakinya. Konflik kepentingan semakin meningkat terutama karena

principal tidak dapat memonitor aktivitas manajemen sehari-hari untuk

memastikan bahwa manajemen bekerja sesuai dengan keinginan pemegang saham

(principal).

Dalam hubungan keagenan, principal tidak memiliki informasi yang cukup

tentang kinerja agent. Agent mempunyai lebih banyak informasi mengenai

kapasitas diri, lingkungan kerja, dan perusahaan secara keseluruhan. Hal inilah

Page 46: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

26

yang mengakibatkan adanya ketidakseimbangan informasi (information

asymmetric) yang dimiliki oleh principal dan agent. Asimetri informasi dan

konflik kepentingan yang terjadi antara principal dan agent mendorong agent

untuk menyajikan informasi yang salah kepada principal, terutama jika informasi

tersebut berkaitan dengan pengukuran kinerja agent. Salah satu bentuk tindakan

agent tersebut adalah yang disebut sebagai earning management (Widyaningdyah,

2001).

Menurut Scott (2003:383) berbagai pola yang sering dilakukan manajer dalam

earning management adalah:

1. Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan terjadi pada perputaran jabatan atau reorganisasi

pada perusahaan, misalnya : pengangkatan CEO baru. Bila perusahaan

harus melaporkan laba yang tinggi, manajer dipaksa untuk melaporkan

laba yang tinggi, konsekuensinya manajer akan menghapus aktiva dengan

harapan laba yang akan datang dapat meningkat.

2. Minimisasi Pendapatan

Minimisasi pendapatan terjadi pada stress period atau reorganisasi pada

perusahaan, misalnya : pengangkatan CEO baru. Bila perusahaan harus

melaporkan laba yang tinggi, manajer dipaksa untuk melaporkan laba yang

tinggi, konsekuensinya manajer akan menghapus aktiva dengan harapan

laba yang akan datang dapat meningkat.

3. Maksimalisasi Pendapatan

Tindakan ini bertujuan untuk melaporkan net income yang tinggi dengan

tujuan untuk memperoleh bonus yang lebih besar. Perencanaan bonus

Page 47: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

27

yang didasarkan pada data akuntansi mendorong manajer untuk

memanipulasi data akuntansi tersebut guna menaikkan laba untuk

meningkatkan pembayaran bonus tahunan.

4. Pemerataan Pendapatan

Hal ini dilakukan dengan meratakan laba yang dilaporkan untuk tujuan

pelaporan eksternal, terutama bagi investor karena pada umumnya investor

lebih menyukai laba yang relatif stabil.

Earning management merupakan fenomena yang sukar dihindari karena

fenomena ini hanya dampak dari penggunaan dasar akrual dalam penyusunan

laporan keuangan. Dasar akrual disepakati sebagai dasar penyusunan laporan

keuangan karena dasar akrual memang lebih rasional dan adil dibandingkan dasar

kas. Sayangnya, akrual yang ditujukan untuk menjadikan laporan yang sesuai

fakta ini sedikit dapat digerakkan (tuned) sehingga dapat mengubah angka laba

yang dihasilkan.

2.1.6 Kecurangan Laporan Keuangan

2.1.6.1 Definisi Kecurangan Laporan Keuangan

Menurut Sihombing (2014) dalam Prasastie (2015) penelitiannya menjelaskan

bahwa kecurangan laporan keuangan merupakan kesengajaan ataupun kelalaian

dalam pelaporan laporan keuangan dimana laporan keuangan yang disajikan tidak

sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum. Kelalaian atau kesengajaan ini

sifatnya material sehingga dapat memengaruhi keputusan yang akan diambil oleh

pihak yang berkepentingan.

Menurut Wells (2011), Financial Statement Fraud mencakup beberapa modus,

antara lain:

Page 48: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

28

1. Pemalsuan, pengubahan, atau manipulasi catatan keuangan (financial

record), dokumen pendukung atau transaksi bisnis.

2. Penghilangan yang disengaja atas peristiwa, transaksi, akun, atau

informasi signifikan lainnya sebagai sumber dari penyajian laporan

keuangan.

3. Penerapan yang salah dan disengaja terhadap prinsip akuntansi, kebijakan,

dan prosedur yang digunakan untuk mengukur, mengakui, melaporkan dan

mengungkapkan peristiwa ekonomi dan transaksi bisnis.

4. Penghilangan yang disengaja terhadap informasi yang seharusnya

disajikan dan diungkapkan menyangkut prinsip dan kebijakan akuntansi

yang digunakan dalam membuat laporan keuangan (Rezaee, 2002)

Dalam Statement on Auditing Standards (SAS) No.99 (AU 316), yang berjudul

Consideration of Fraud in a Financial Statement Audit, yang diterbitkan oleh

Auditing Standard Board (ASB) dibawah naungan American Institute of Public

Accountant (AICPA) pada November 2002, terdapat dua jenis salah saji yang

relevan dengan audit laporan keuangan dan pertimbangan auditor terhadap fraud.

1. Salah saji yang berasal dari pelaporan keuangan yang salah yang disebut

dengan salah saji yang disengaja atau penghapusan terhadap nilai material

atau pengungkapan yang didesain untuk mengecoh pengguna laporan

keuangan.

2. Salah saji yang berasal dari penyalahgunaan asset yang disebut juga

pencurian atau penggelapan.

Page 49: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

29

2.1.6.2 Bentuk-bentuk Kecurangan Laporan Keuangan

Committee of Sponsoring Organization (COSO) of the Treadway Commissions

dalam Tuanakotta (2010) melakukan kajian terhadap Financial Statement Fraud

dan mengembangkan suatu taksonomi yang mungkin dapat terjadi pada semua

bisnis. COSO mengidentifikasi modus fraud pada beberapa area, antara lain:

a. Mengakui pendapatan yang tidak semestinya

b. Melebihsajikan aset (selain piutang usaha yang berhubungan dengan

kecurangan terhadap pengakuan pendapatan)

c. Beban/liabilitas yang kurang saji

d. Penyalahgunaan aset

e. Pengungkapan yang tidak semestinya

f. Teknik lain yang mungkin dilakukan

Dari berbagai kemungkinan terjadinya Financial Statement Fraud, lebih saji

dalam melaporkan pendapatan adalah yang paling sering terjadi.

a. Kelebihan Pendapatan

1. Penjualan Fiktif

Metode ini dilakukan dengan melaporkan penjualan yang sebenarnya

tidak terjadi namun dibuat ada. Hal ini dilakukan dengan membuat

pospos seperti: entitas bertujuan khusus (special purpose entity) fiktif

sebagai penjual serta memalsukan dokumen pendukungnya.

2. Pengakuan Pendapatan Sebelum Waktunya

Karyawan perusahaan sudah mencatat pendapatan ketika pembeli

masih melakukan pesanan, bukan ketika barang sudah dikirim.

Page 50: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

30

3. Pengakuan Kondisi Penjualan

Karyawan mencatat penjualan dari transaksi yang belum seluruhnya

dicatat karena perusahaan masih memiliki kewajiban kontijensi.

4. Penyalahgunaan Potongan Penjualan

Untuk meningkatkan pendapatan periode berjalan, maka karyawan

mungkin memindahkan pendapatan periode yang lain ke periode

sekarang.

5. Salah Saji

Ketika kontrak sedang berlangsung karyawan dapat meningkatkan

persentase penyelesaian dari kontrak tersebut sehingga pendapatan

meningkat.

b. Kelebihan Penjualan

1. Persediaan

Fraud yang biasa dilakukan terhadap inventory adalah lebih saji pada

persediaan akhir. Apabila lebih saji ini terdeteksi, pelaku fraud

mingkin dapat beralasan bahwa itu adalah karena kesalahan

perhitungan.

2. Piutang Dagang

Terjadi overstatement pada piutang usaha karena understatement pada

penyisihan piutang tak tertagih atau penipuan pada saldo akhir piutang

usaha.

3. Aset Tetap

Asset tetap tidak disusutkan walau sebenarnya sudah mengalami

penyusutan sehingga asset tetap menjadi lebih saji.

Page 51: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

31

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu mengenai kecurangan sudah banyak dilakukan oleh beberapa

peneliti. Prasastie (2015) melakukan penelitian mengenai kecurangan yang

berjudul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecurangan Laporan

Keuangan dengan Perspektif Fraud Diamond. Penelitian tersebut menggunakan

data skunder, yaitu perusahaan LQ-45 yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia

(BEI) dan listing pada tahun 2009-2013. Variabel dependen dalam penelitian

Prasastie (2015) adalah Kecurangan Laporan Keuangan. Sedangkan variabel

independennya adalah elemen-elemen dalam fraud diamond yaitu stabilitas

keuangan, efektifitas pengawasan, pergantian auditor eksternal, dan kemampuan.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa stabilitas keuangan yang diproksikan

oleh rasio perubahan total aset, efektivitas pengawasan yang diproksikan dengan

rasio dewan komisaris independen berpengaruh negatif terhadap kecurangan

laporan keuangan, pergantian auditor eksternal diproksikan dengan direksi (CEO)

tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan, kemampuan yang

diproksikan dengan pergantian direksi (CEO) tidak berpengaruh terhadap

kecurangan laporan keuangan.

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti(Tahun)

Judul Penelitian Hasil Penelitian

1 Agung Prasastie(2015)

Analisis Faktor-Faktoryang MempengaruhiKecurangan LaporanKeuangan denganPerspektif FraudDiamond : StudiEmpiris padaPerusahaan LQ-45

Variabel stabilitaskeuangan dan pergantianauditor eksternalberpengaruh terhadapkecurangan dalam laporankeuangan.

Page 52: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

32

yang Terdaftar di BEITahun 2009-2013

2 Kennedy SamuelSihombing(2014)

Analisis FraudDiamond dalamMendeteksi FinancialStatemen Fraud

Variabel FinancialStability, externalpressure, nature ofindustry, danretionalizationberpengaruh terhadapFinancial statement farud.

3 Ivona HanumNurfhyasa (2014)

Analisis Faktor-Faktoryang MempengaruhiFraudulent FinancialStatement denganPerspektif FraudTriangel

Variabel FinancialStability berpengaruhterhadap FraudulentFinancial Statement

4 Petra ZuliaAranta (2013)

Pengaruh NormalitasAparat dan AsimetriKecenderunganKecurangan Akuntansi

Moralitas aparatberpengaruh signifikannegatif terhadapkecenderungan kecuranganakuntansi. Sedangkan,asimetri informasiberpengaruh signifikanpositif terhadapkecurangan akuntansi.

5 Anik FatunNajahningrum(2013)

Faktor-Faktor yangMempengaruhiKecenderunganKecurangan (Fraud) :Persepsi Pegawai DinasProvinsi DIY

Penegakan peraturankeefektifan pengendalianinternal, keadilandistributif, keadilanprosedural,dan komitmenorganisasi berpengaruhnegatif padakecenderungankecurangan. Sedangkanasimetri informasiberpengaruh positif padakecenderungankecurangan.

Sumber : berbagai jurnal dan literatur yang dipublikasikan

Page 53: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

33

2.3 Model Penelitian

Model penelitian dirancang untuk dapat lebih memahami mengenai konsep

penelitian dan arah dari hubungan kualitas dari variabel independen dan

dependen. Model penelitian dalam penelitian ini menunjukkan gambaran tentang

bagaimana variabel financial target, financial stability, ineffective monitoring,

change in auditor, capability memengaruhi variabel dependen yaitu kecurangan

laporan keuangan.

Dari uraian diatas, maka model penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.3 Model Penelitian

Pressure (+)

1. Target Keuangan (X1)2. Stabilitas Keuangan (X2)

Opportunity (+)

3. Efektivitas Pengawasan(X3)

Capability (+)

4. Kemampuan (X4)

Rationalization (+)

5. Pergantian AuditorEksternal(X5)

Kecurangan LaporanKeuangan (Y)

Page 54: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

34

2.4 Pengembangan Hipotesis Penelitian

2.4.1 Target keuangan sebagai variabel untuk mendeteksi kecurangan

laporan keuangan

Penelitian Carlson dan Bathala (1997) dalam Widyastuti (2009) membuktikan

bahwa perusahaan yang memiliki laba yang besar (diukur dengan profitabilitas

atau ROA) lebih mungkin melakukan manajemen laba dari pada perusahaan yang

memiliki laba yang kecil. Akan tetapi, hasil penelitian dari Skousen dkk, (2009)

tidak menguatkan bukti bahwa ROA berpengaruh terhadap Financial Statement

Fraud. Penelitian ini mencoba membuktikan bahwa ROA berpengaruh positif

terhadap Financial Statement Fraud. Berdasarkan uraian tersebut, diajukan

hipotesis penelitian sebagai berikut:

H1 : Target keuangan berpengaruh positif untuk mendeteksi kecurangan laporan

keuangan

2.4.2 Stabilitas keuangan sebagai variabel untuk mendeteksi kecurangan

laporan keuangan

Perusahaan berusaha untuk meningkatkan outlook perusahaan yang baik salah

satunya dengan memanipulasi informasi kekayaan aset yang dimilikinya. Bentuk

manipulasi pada laporan keuangan yang dilakukan oleh manajemen berkaitan

dengan pertumbuhan aset perusahaan (Skousen dkk., 2009). Oleh karena itu, rasio

perubahan total aset dijadikan proksi pada variabel Financial Stability. Semakin

tinggi total aset yang dimiliki perusahaan menunjukkan kekayaan yang dimiliki

semakin banyak. Penelitian yang dilakukan oleh Skousen dkk. (2009)

membuktikan bahwa semakin besar rasio perubahan total aset suatu perusahaan

maka probabilitas dilakukannya tindak kecurangan pada laporan keuangan

Page 55: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

35

perusahaan tersebut semakin tinggi. Pada penelitian Hanum (2014), menunjukkan

bahwa stabilitas keuangan yang diproksikan dengan perubahan total aset

(ACHANGE) berpengaruh positif terhadap kecurangan laporan keuangan.

Berdasarkan uraian tersebut, diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H2 : Stabilitas keuangan berpengaruh positif untuk mendeteksi kecurangan

laporan keuangan

2.4.3 Efektivitas pengawasan sebagai variabel untuk mendeteksi kecurangan

laporan keuangan

Penelitian Beasley (1996) menyimpulkan bahwa masuknya dewan komisaris yang

berasal dari luar perusahaan meningkatkan efektivitas dewan tersebut dalam

mengawasi manajemen untuk mencegah kecurangan laporan keuangan. Hasil

penelitian tersebut diperkuat dengan penelitian yang dilakukan Dechow dkk.

(1996) Dunn (2004) yang meneliti hubungan antara komposisi dewan komisaris

dengan kecurangan laporan keuangan. Hasil penelitian membuktikan bahwa

kecurangan lebih sering terjadi pada perusahaan yang lebih sedikit memiliki

anggota dewan komisaris eksternal (Skousen dkk. 2009). Hasil penelitian dari

Skousen dkk. (2009) tidak menguatkan bukti bahwa rasio dewan komisaris

independen berpengaruh terhadap Financial Statement Fraud. Berdasarkan uraian

tersebut, penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H3 : Efektivitas pengawasan berpengaruh positif untuk mendeteksi kecurangan

laporan keuangan

Page 56: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

36

2.4.4 Kemampuan sebagai variabel untuk mendeteksi kecurangan laporan

keuangan

Capability artinya seberapa besar daya dan kapasitas dari seseorang itu melakukan

fraud di lingkungan perusahaan. Ada banyak komponen dari Capability antara

lain: Position/Function, Brains, Confidence/Ego, Coercion Skills, Effective Lying

dan Immunity to Stress. Namun dalam penelitian ini akan digunakan Perubahan

Direksi sebagai Proksi dari capability. Perubahan direksi pada umumnya sarat

dengan muatan politis dan kepentingan pihak-pihak tertentu yang memicu

munculnya conflict of interest. Wolfe dan Hermanson (2004) meneliti tentang

capability sebagai salah satu fraud risk factor yang melatarbelakangi terjadinya

fraud menyimpulkan bahwa perubahan direksi dapat mengindikasikan terjadinya

fraud. Perubahaan direksi bisa menjadi suatu upaya perusahaan untuk

memperbaiki kinerja direksi sebelumnya dengan melakukan perubahan susunan

direksi ataupun perekrutan direksi yang baru yang dianggap lebih berkompeten

dari direksi sebelumnya. Sementara disisi lain, pergantian direksi bisa jadi

merupakan upaya perusahaan untuk menyingkirkan direksi yang dianggap

mengetahui fraud yang dilakukan perusahaan serta perubahan direksi dianggap

akan membutuhkan waktu adaptasi sehingga kinerja awal tidak maksimal.

Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H4 : Kemampuan dapat berpengaruh positif untuk mendeteksi kecurangan laporan

keuangan

Page 57: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

37

2.4.5 Pergantian auditor eksternal sebagai variabel untuk mendeteksi

kecurangan laporan keuangan

Rationalization merupakan suatu faktor kualitatif yang tidak dapat dipisahakan

dari terjadinya fraud. Summers dan Sweeney (1998) berpendapat bahwa

perubahan auditor tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap Financial

Statement Fraud. Argumen Summers dan Sweeney tidak didukung oleh SAS No

99 atau Albrecht (2002), yang menyarankan perubahan auditor dikaitkan dengan

Financial Statement Fraud. Penggantian Kantor akuntan publik dapat menjadi

salah satu proksi dari Rationalization (Skousen dkk. 2009). Perubahan atau

pergantian kantor akuntan publik yang dilakukan perusahaan dapat

mengakibatkan masa transisi dan stress period melanda perusahaan. Adanya

pergantian akuntan publik pada pada dua tahun periode dapat menjadi indikasi

terjadinya fraud. Dalam penelitian Prasastie (2015) pergantian auditor eksternal

yang diukur dengan variabel dummy tidak berpengaruh terhadap kecurangan

laporan keuangan, sedangkan dalam penelitian Hanum (2014), Kurniawati (2012)

menjelaskan bahwa hubungan antara manajer dan auditor yang menunjukkan

rasionalisasi manajemen. Hasil dari penelitian Kurniawati (2012) menyatakan

bahwa dengan adanya pengunduran diri atau pergantian auditor, maka akan

berpengaruh terhadap kemungkinan kecurangan laporan keuangan. Berdasarkan

uraian tersebut, penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H5 : Pergantian auditor eksternal berpengaruh positif untuk mendeteksi

kecurangan laporan keuangan

Page 58: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

38

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Data Variabel

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara variable independen

yang merupakan komponen Fraud diamond dengan Financial Statement Fraud.

Penelitian ini menggunakan angka-angka sebagai indikator variabel penelitian

untuk menjawab permasalahan penelitian, sehingga penelitian ini menggunakan

metode kuantitatif sebagai pendekatan untuk menganalisis permasalahan

penelitian.

Metode kuantitatif adalah ilmu yang berkaitan dengan metode pengumpulan data,

analisis data, dan interpretasi hasil analisis untuk mendapatkan informasi guna

penarikan kesimpulan dan pengambilan kesimpulan (Tuban, 1976). Penelitian ini

menganalisis 6 (enam) variabel yang terdiri 1 (satu) variabel dependen dan 5

(lima) variabel independen. Definisi dan operasional masing-masing variabel akan

dijelaskan secara rinci sebagai berikut.

3.1.1 Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel

independen. Dalam penelitian ini, variabel dependen yang digunakan adalah

kecurangan laporan keuangan yang diproksikan dengan manajemen laba

(earnings management).

Page 59: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

39

Manajemen laba (DACC) dapat diukur melalui discretionary accrual yang

dihitung dengan cara menyelisihkan total accruals (TACC) dan nondiscretionary

accruals (NDACC). Discretionary accruals (DACC) merupakan tingkat akrual

yang tidak normal yang berasal dari kebijakan manajemen untuk melakukan

rekayasa terhadap laba sesuai dengan yang mereka inginkan. Dalam menghitung

DACC, digunakan Modified Jones Model. Alasan penggunaan model ini karena

Modified Jones Model dapat mendeteksi manajemen laba lebih baik dibandingkan

dengan model-model lainnya sejalan dengan hasil penelitian Dechow dkk. (1995)

dalam Ujiyantho dan Pramuka (2007).

Selain itu telah banyak penelitian terkait dengan manajemen laba menggunakan

model modifikasi Jones. Model ini menggunakan total accrual (TACC) yang

diklasifikasikan menjadi komponen discretionary accrual (DACC) dan

nondiscretionary accrual (NDACC), yang dirumuskan sebagai berikut:

TACCit = NDACCit + DACCit

Dimana:TACCit = Total accrual perusahaan i pada periode tNDACCit = Nilai nondiscretionary accrual perusahaan i pada periode tDACCit = Nilai discretionary accruals perusahaan i pada periode t

Langkah pertama dengan menghtung nilai TACC, yaitu:

TACCit = Laba Bersih – Arus Kas Operasi

Selanjutnya, menghitung estimasi discretionaty accrual dengan menggunakan

model Jones (1991) yang diestimasi dengan persamaan regresi sebagai berikut:

TACCit/Ait-1 = α1(1/Ait-1) + α2[(ΔREVit)/Ait-1] + α3(PPEit/Ait-1) + εit

Dimana:Ait-1 = Total aset perusahaan i pada periode t-1ΔREVit = Perubahan penjualan bersih perusahaan i pada periode tPPEit = Gross property, plant, and equipmen perusahaan i pada periode t

Page 60: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

40

εit = Error

Dengan menggunakan koefisien regresi diatas, nilai non discretionary accual

(NDACC) digunakan rumus Jones (1991) yang dimodifikasi Dechow dkk. (1995),

yaitu:

NDACCit = α1(1/Ait-1) + α2[(ΔREVit-ΔRECit)/Ait-1] + α3(PPEit/Ait-1)

Dimana:ΔRECit = Perubahan piutang bersih perusahaan i pada periode tα1, α2, α3 = Nilai koefisien yang diperoleh dari hasil regresi

selanjutnya,discretionary accrual (DACC) dapat dihitung dengan cara sebagai

berikut:

DACCit = TACCit – NDACCit

Dimana:DACCit = Discretionary accrual perusahaan i pada tahun tTACCit = Total akrual perusahaan i pada tahun tNDACCit = Nondiscretionary accrual perusahaan i pada tahun t

3.1.2 Variabel Independen

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: financial

targets yang diproksikan dengan Return On Asset (ROA), Financial Stability

yang diproksikan dengan rasio perubahan total aset (ACHANGE), ineffective

monitoring yang diproksikan dengan rasio komisaris independen (BDOUT),

Capability yang diproksikan dengan Perubahan Direksi (DCHANGE), Change in

Auditor yang diproksikan dengan Pergantian Akuntan Publik (ΔCPA).

3.1.2.1 Target Keuangan (Financial Targets)

Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan seringkali mematok besaran tingkat

laba yang harus diperoleh atas usaha yang dikeluarkan untuk mendapatkan laba

tersebut, kondisi inilah yang dinamakan financial targets. Salah satu pengukuran

Page 61: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

41

untuk menilai tingkat laba yang diperoleh perusahaan atas usaha yang dikeluarkan

adalah ROA. Perbandingan laba tehadap jumlah aktiva (ROA) adalah ukuran

kinerja operasional yang banyak digunakan untuk menunjukkan seberapa efisien

aktiva telah bekerja (Skousen dkk, 2009). ROA (Return on Asset) sering

digunakan dalam menilai kinerja manajer dan dalam menentukan bonus, kenaikan

upah, dan lain-lain. Oleh karena itu, ROA dijadikan sebagai proksi untuk variabel

financial targets dalam penelitian ini.

Return on Asset (ROA) merupakan bagian dari rasio profitabilitas dalam analisis

laporan keuangan atau pengukuran kinerja perusahaan. ROA dapat dihitung

dengan rumus sebagai berikut:

Net income before extraordinary items (t-1)

ROA =Total Asset t

3.1.2.2 Stabilitas Keuangan (Financial Stability)

Financial Stability merupakan keadaan yang menggambarkan kondisi keuangan

perusahaan dalam kondisi stabil. Penilaian mengenai kestabilan kondisi keuangan

perusahaan dapat dilihat dari bagaimana keadaan asetnya. FASB (1980) dalam

Ghozali dan Chariri (2007) mendefinisikan aset sebagai manfaat ekonomi yang

mungkin terjadi dimasa mendatang yang diperoleh atau dikendalikan oleh suatu

entitas tertentu sebagai akibat transaksi atau peristiwa masa lalu. Total asset

menggambarkan kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan. Total aset meliputi

asset lancar dan aset tidak lancar. Financial Stability diproksikan dengan

ACHANGE yang merupakan rasio perubahan aset selama dua tahun (Skousen

dkk, 2009). ACHANGE dihitung dengan rumus:

Page 62: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

42

(Total Aset t – Total Aset (t-1))ACHANGE =

Total Aset t-1

3.1.2.3 Efektivitas Pengawasan (Effectivity Monitoring)

Effectivity monitoring adalah suatu keadaan perusahaan dimana tidak terdapat

internal control yang baik. Hal tersebut dapat terjadi di karena adanya dominasi

manajemen oleh satu orang atau kelompok kecil, tanpa kontrol kompensasi, tidak

efektifnya pengawasan dewan direksi dan komite audit atas proses pelaporan

keuangan dan pengendalian internal dan sejenisnya (SAS No.99). Oleh sebab itu,

penelitian ini memproksikan effectivity monitoring pada rasio jumlah dewan

komisaris independen (BDOUT), yang dihitung dengan rumus:

Jumlah Dewan Komisaris IndependenBDOUT =

Jumlah Total Dewan Komisaris

3.1.2.4 Kemampuan (Capability)

Kecurangan akan cederung terjadi dan meningkat pada saat akhir masa jabatan

seorang CEO atau pada saat akan dilakukannya pergantian CEO perusahaan yang

baru. CEO akan berusaha meningkatkan kinerjanya untuk menghindari pergantian

CEO oleh pemilik perusahaan dengan cara meningkatkan laba, apabila penilaian

kinerja berdasarkan laba (Fransiska, 2007). Seorang CEO akan memanipulasi laba

yang diperoleh perusahaan untuk mendapatkan atau memaksimalkan bonus atas

kinerjanya. CEO yang dinilai baik oleh pemilik perusahaan akan diberikan bonus

(reward), sedangkan CEO yang kinerjanya kurang baik akan diganti oleh pemilik

perusahaan. Selain itu, Scott (1997: 296-306) dalam penelitian Tiono dkk. (2004)

menyatakan bahwa CEO yang akan habis masa penugasannya atau pensiun akan

melakukan strategi memaksimalkan laba untuk meningkatkan bonusnya.

Page 63: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

43

Demikian pula dengan CEO yang kinerjanya kurang baik, ia akan cenderung

memaksimalkan laba untuk mencegah atau membatalkan pemecatannya.

Capability yang dimiliki seseorang dalam perusahaan akan mempengaruhi

kemungkinan seseorang melakukan fraud. Wolfe dan Hermanson (2004)

mengemukakan bahwa perubahan direksi akan dapat menyebabkan stress period

yang berdampak pada semakin terbukanya peluang untuk melakukan fraud. Oleh

karena itu penelitian ini memproksikan Capability dengan pergantian direksi

perusahaan (DCHANGE) yang diukur dengan variabel dummy dimana apabila

terdapat perubahan Direksi perusahaan selama periode 2014-2015 maka diberi

kode 1, sebaliknya apabila tidak terdapat perubahan direksi perusahaan selama

periode 2014-2015 maka diberi kode 0.

3.1.2.5 Pergantian Auditor Eksternal (Change in Auditor)

SAS No. 99 menyatakan bahwa pengaruh adanya pergantian ataupun perubahan

auditor eksternal dalam perusahaan dapat menjadi indikasi terjadinya kecurangan.

Hal ini diperkuat oleh skandal perusahaan ENRON Amerika Serikat yang

membuktikan bahwa auditor gagal dalam mendeteksi adanya manipulasi laba

yang dilakukan ENRON.

Change in auditor pada suatu perusahaan dapat dinilai sebagai suatu upaya untuk

menghilangkan jejak fraud (fraud trail) yang ditemukan oleh auditor sebelumnya.

Kecenderungan tersebut mendorong perusahaan untuk mengganti auditor

independennya guna menutupi kecurangan yang terdapat dalam perusahaan. Oleh

karena itu, penelitian ini memproksikan Rationalization dengan pergantian kantor

akuntan publik (ΔCPA) yang diukur dengan variabel dummy dimana apabila

Page 64: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

44

terdapat perubahan Kantor Akuntan Publik selama periode 2014- 2015 maka

diberi kode 1, sebaliknya apabila tidak terdapat perubahan kantor akuntan publik

selama periode 2014-2015 maka diberi kode 0.

3.2 Populsi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia selama periode 2014-2015. Pertimbangan

untuk memilih populasi perusahaan manufaktur adalah dikarenakan perusahaan

dalam satu jenis industri yaitu manufaktur cenderung memiliki karakteristik

akrual yang hampir sama (Halim et al., 2005). Selain itu, data laporan keuangan

perusahaan manufaktur lebih reliable dalam penyajian akun-akun laporan

keuangan, seperti aset, cash flow, penjualan, dan lain-lain.

Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan tujuan

untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang

ditentukan. Adapun kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah sebagai

berikut:

1. Perusahaan manufaktur yang sudah go public atau terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) selama periode 2014-2015.

2. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan tahunan dalam website

perusahaan atau website BEI selama periode 2014-2015 yang dinyatakan

dalam rupiah (Rp).

3. Data mengenai data-data yang berkaitan dengan variabel penelitian

tersedia dengan lengkap (data secara keseluruhan tersedia pada publikasi

selama periode 2014-2015).

Page 65: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

45

4. Perusahaan yang tidak delisting dari BEI selama periode pengamatan

(2014-2015).

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk jadi, telah dikumpulkan, dan

diolah oleh pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk publikasi, berupa data

variabel bebas (Luciana dan Sulistyowati, 2007). Data sekunder yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu data laporan keuangan tahunan perusahaan. Data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

www.idx.co.id, website perusahaan dan Indonesian Capital Market Directory

(ICMD) tahun 2014-2015.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode

dokumentasi. Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan cara

mencatat dan mempelajari dokumen–dokumen atau arsip–arsip yang relevan

dengan masalah yang diteliti. Metode dilakukan dengan mengumpulkan seluruh

data sekunder dari www.idx.co.id, website perusahaan dan Indonesian Capital

Market Directory (ICMD) tahun 2014-2015.

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

non random. Hal ini dikarenakan penelitian ini menggunakan keseluruhan

populasi penelitian yang memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian yang sudah

ditentukan.

Page 66: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

46

3.5 Metode Analisis Data

Metode analisis ini digunakan untuk mendapatkan hasil yang pasti dalam

mengolah data sehingga dapat dipertangungjawabkan. Adapun, metode analisis

data yang digunakan adalah metode regresi linier berganda yang akan dijelaskan

di bawah ini.

3.5.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif berhubungan dengan metode pengelompokkan, peringkasan,

dan penyajian data dalam cara yang lebih informatif (Santosa, 2005). Data-data

tersebut harus diringkas dengan baik dan teratur sebagai dasar pengambilan

keputusan. Analisis deskriptif ditujukan untuk memberikan gambaran atau

deskripsi data dari variabel dependen berupa financial statement fraud, serta

variabel independen berupa komponen dari fraud diamond yakni, pressure,

opportunity, rationalization dan capability. Data statistik dapat disajikan dengan

menggunakan tabel statistic descriptive yang memaparkan nilai minimum, nilai

maksimum, nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi (standard deviation). Mean

digunakan untuk memperkirakan besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari

sampel. Standar deviasi digunakan untuk menilai disperse rata-rata dari sampel.

Maksimum dan minimum digunakan untuk melihat nilai minimum dan

maksimum dari sampel. Semuanya diperlukan untuk melihat gambaran

keseluruhan dari sampel yang berhasil dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk

dijadikan sampel penelitian.

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

Pengujian regresi linier berganda dapat dilakukan setelah model pada penelitian

ini memenuhi syarat-syarat yaitu lolos dari uji asumsi klasik. Pengujian asumsi

Page 67: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

47

klasik diperlukan untuk mendeteksi ada/tidaknya penyimpangan asumsi klasik

atas persamaan regresi berganda yang digunakan. Pengujian ini terdiri atas uji

normalitas, multikolonieritas, autokorelasi, heteroskedastisitas.

3.5.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2013). Seperti

yang diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti

distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid

untuk jumlah sampel kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat

normal probability plot. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus

diagonal. Jika data berdistribusi normal, maka titik-titik akan menyebar disekitar

garis diagonal. Penelitian ini juga menggunakan pengujian data dengan analisis

statistik menggunakan kolmogorov-smirnov. Jika nilai uji kolmogorov-smirnov >

n 0,05 berarti data terdistribusi normal. Jika nilai uji kolmogorov-smirnov < 0,05

maka data tidak terdistribusi normal.

3.5.2.2 Uji Multikolonieritas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya

korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2013). Model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau

tidaknya multikolonieritas dalam model regresi adalah sebagai berikut:

1. Jika nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka terjadi multikolonieritas

2. Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10, tidak terjadi multikolonieritas

Page 68: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

48

5.3.2.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi

antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada

periode sebelumnya (Ghozali, 2013). Dalam penelitian ini mendeteksi

autokorelasi dengan uji Run test. Pada metode ini, jika tidak terdapat hubungan

korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Jika nilai tes

signifikannya > 0,05 maka tidak terdapat autokorelasi.

5.3.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain

(Ghozali, 2013). Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah dimana

terdapat kesamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pangamatan lain

tetap maka disebut homoskedastisitas. Namun jika berbeda, maka disebut

heteroskedatisitas. Cara untuk mendeteksi heteroskedastisitas dengan cara

melihatgrafik plot, yang memberikan gambaran pola titik menyebar yang

menandakan tidak ada heteroskedastisitas.

3.5.3 Pengujian Goodness of Fit

3.5.3.1 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi

adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai

yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir

Page 69: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

49

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen

(Ghozali, 2013).

3.5.3.2 Uji Signifikasi Model (Uji Statistik F)

Pada dasarnya uji ini menunjukkan apakah semua variabel independen yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel dependen (Ghozali, 2013). Jika nilai F menunjukkan signifikansi lebih

kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel

dependen. Atau dengan kata lain, variabel independen secara bersama-sama

memengaruhi variabel dependen.

3.6 Uji Hipotesis

Pada tahapan akhir, akan dilakukan pengujian hipotesis. Dalam penelitian ini,

pengujian hipotesis dilakukan untuk melihat hasil dari uji pengaruh antara

variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan

model regresi sebagai berikut:

DACCit = β0 + β1ROA + β2ACHANGE + β3BDOUT + β4DCHANGE +

β5AUDCHANGE + ε

Dimana:β0 = Koefisien regresi konstanβ1,2,3,4,5 = Koefisien regresi masing-masing proksiDACCit = Discretionary accrual perusahaan i pada tahun tROA = Rasio pengukuran nilai kinerja manajerACHANG = Rasio perubahan total asetBDOUT = Rasio dewan komisaris independenDCHANGE = Perubahan direksiAUDCHANGE = Perubahan auditorε = Eror

Kriteria penerimaan hipotesis dalam penelitian ini adalah apabila hasil dari uji

regresi menunjukkan tingkat signifikansi < 0,05 atau thitung > ttabel, maka hipotesis

Page 70: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

50

diterima. Tetapi, jika hasil regresi ini menunjukkan tingkat signifikansi > 0,05

atau thitung < ttabel, maka hipotesis ditolak.

Page 71: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

69

BAB V

SIMPULAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 90 perusahaan manufaktur periode

2014- 2015 menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Target Keuangan (Financial Targets) yang diproksikan dengan ROA yang

merupakan bagian dari rasio profitabilitas dalam analisis laporan keuangan

terbukti berpengaruh positif terhadap kecurangan laporan keuangan. Hal

ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan pada rasio return on assets (ROA)

dapat menjadi tekanan bagi pihak manajemen perusahaan, dikarenakan

kenaikan tersebut diiringi dengan peningkatan mutu operasional, sehingga

menjadi tekanan bagi pihak manajemen perusahaan ketika ingin

meningkatkan profitabilitas perusahaan.

2. Stabilitas Keuangan (Financial Stability) yang diproksikan dengan rasio

perubahan total aset terbukti berpengaruh positif terhadap kecurangan

laporan keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan rasio perubahan

total aset dapat menjadi tekanan bagi CEO dan manajer untuk melakukan

kecurangan laporan keuangan sebelum dipublikasikan, karena perusahaan

cenderung memanipulasi stabilitas keuangan untuk menarik para investor

agar berinvestasi kepada perusahaan tersebut.

Page 72: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

70

3. Efektivitas Pengawasan (Effectivity of Monitoring) yang diproksikan

dengan rasio dewan komisaris independen terbukti berpengaruh positif

terhadap kecurangan laporan keuangan. Hal ini dapat menunjukan

walaupun terjadi peningkatan atau penurunan jumlah dewan komisaris

independen dalam suatu perusahaan, akan mempengaruhi pelaku

kecurangan dalam melakukan manipulasi pada laporan keuangan

perusahaan.

4. Kemampuan (Capability) yang diproksikan dengan pergantian direksi

(CEO) diukur dengan variabel dummy terbukti berpengaruh terhadap

kecurangan laporan keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa adanya

pergantian direksi memberikan indikasi adanya tindak kecurangan dalam

perusahaan.

5. Pergantian Auditor Eksternal (Change in Auditor) yang diukur dengan

variabel dummy terbukti berpengaruh terhadap kecurangan laporan

keuangan. Hal ini menunjukan bahwa pergantian auditor yang dilakukan

perusahaan dapat menjadi rasionalisasi yang digunakan oleh para pelaku

kecurangan untuk melakukan tindak kecurangan pada laporan

keuangannya.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan sebagai berikut:

1. Variabel kemampuan (capability) dalam penelitian ini menggunakan

proksi pergantian direksi (CEO), karna belum dapat menemukan proksi

yang lebih spesifik dari capability.

Page 73: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

71

2. Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder

yang diambil dari laporan keuangan sehingga memberikan hasil yang

kurang akurat untuk membuktikan adanya kecurangan dalam perusahaan.

3. Populasi dari penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan terbatas hanya dua tahun masa

pengamatan.

5.3 Saran

Dari kesimpulan dan keterbatasan dalam penelitian ini, maka saran yang diberikan

kepada penelitian selanjutnya adalah:

1. Bagi peneliti Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan

populasi yang lebih banyak dan juga masa tahun pengamatan yang lebih

panjang agar hasil penelitian menjadi lebih maksimal.

2. Penelitian selanjutnya terkait Financial Statement Fraud dapat

menggunakan metode kualitatif dalam metodologi penelitian atau dengan

mengkombinasikan metode kualitatif dengan metode kuantitatif.

3. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan pengukuran yang lain

disamping discretionary accrual untuk Financial Statement Fraud agar

dapat memberi alternatif serta perbandingan untuk meningkatkan kualitas

penelitian-penelitian selanjutnya.

Page 74: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

DAFTAR PUSTAKA

Albrecht, W. Steve., Albrecht, Conan. C., Albrecht, Chad. O., Zimbelman, Mark.F. International Student Edition. 3th Edition. Fraud Examination.

American Institute of Certified Public Accountants. 2002. Statement on AuditingStandards. Diakses darihttp://www.aicpa.org/research/standards/auditattest/downloadabledocuments/au-00316.pdf pada Tanggal 30 Oktober 2014.

Andayani, Tutut Dwi. 2010. Pengaruh Karakteristik Dewan KomisarisIndependen terhadap Manajemen Laba (Studi Pada PerusahaanManufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Journal. UniversitasDiponegoro.

Anisya, Mafiana dkk. 2016. Pendeteksian Kecurangan Laporan KeuanganMenggunakan Fraud Diamond. Journal. Fakultas Ekonomi dan Bisnis,Universitas Lampung.

Astuti, Dewi Saptantinah P. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang MempengaruhiMotivasi Manajemen Laba di Seputar Right Issue. Jurnal IlmiahAkuntansi dan Bisnis. Vol. 2.

Dechow, P.M., Sloan, R.G., Sweeney, A. 1995. Detecting Earnings Management.The Accounting Review. Volume 70.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS21, Edisi Ketujuh. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hendra, Vincentius., Yohannes Santana, dan Lisia Gandhatama. 2014. The FraudTriangle. Diakses darihttps://www.academia.edu/6634188/FRAUD_TRIANGLE pada Tanggal27 Agustus 2014.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2009. Metodologi Penelitian BisnisUntuk Akuntansi dan Manajemen Edisi Pertama. Yogyakarta: BadanPenerbit Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada.

Jones, J. J. 1991. Earnings Management During Import Relief Investigations.Journal of Accounting Research 29 (2): 193‐228.

Page 75: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

Kurniawati, Ema. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi FinancialStatement Fraud dalam Perspektif Fraud Triangel. Skripsi. FakultasEkonomi dan Bisnis. Universitas Diponegoro.

Koroy, Tri Ramaraya. 2008. Pendeteksian Kecurangan (Fraud) LaporanKeuangan Oleh Auditor Eksternal. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol.10, No. 01. Surabaya.

Lestari, Yona Octiani. 2010. Fenomena Earnings Management sebagai SebuahKecurangan. Malang.

Lou, Yung-I dan Ming-Long Wang. 2009. Fraud Risk Factor of the FraudTriangle Assesing The Likelihood of Fraudulent Financial Reporting.Journal of Business & Economics Research – February, 2009. Volume 7,Number 2.

Molida, Resti. 2011. Analisis Financial Stability, Personal Financial Need danIneffective Monitoring pada Financial Statement Fraud dalam PerspektifFraud Triangle. Journal. Universitas Diponegoro. Semarang.

Nabila, Atia Rahma. 2013. Deteksi Kecurangan Laporan Keuangan DalamPerspektif Fraud Triangle. Journal. Fakultas Ekonomika dan Bisnis,Universitas Diponegoro. Semarang.

Najahningrum, Anik Fatun. 2013. Faktor-Faktor yang MempengaruhiKecenderungan Kecurangan (Fraud): Persepsi Pegawai Dinas ProvinsiDIY. Journal. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas NegeriSemarang.

Nursani, Rahmalia dan Gugus Irianto. 2014. Perilaku Kecurangan AkademikMahasiswa: Dimensi Fraud Diamond. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB.Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya. Malang.

Norbarani, Listiana. 2012. Pendeteksian Laporan Keuangan dengan AnalisisFraud Triangle yang Diadopsi dalam SAS No. 99. Journal. UniversitasDiponegoro. Semarang.

Pardosi, Rica W. 2015. Analisis Fraud Diamond dalam Mendeteksi KecuranganLaporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia denganMenggunakan Fraud Score Model. Journal. Fakultas Ekonomi danBisnis, Universitas Lampung. Bandarlampung.

Panji, Dhimas. 2014. Pengertian Fraud dan Piracy. Diakses darihttp://www.balinter.net/news_411_pengertian_Fraud.html pada Tanggal27 Agustus 2014.

Page 76: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

Prasastie, Agung. 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang MemepengaruhiKecurangan Laporan Keuangan dengan Perspektif Fraud Diamond: StudiEmpiris Pada Perusahaan LQ 45 yang Terdaftar di BEI Tahun 2005-2013.Journal. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Lampung.

Pinkasovitch, Arthur. 2014. Detecting Financial Statement Fraud. Diakses darihttp://www.investopedia.com/articles/financial-theory/11/detecting-financial- fraud.asp pada Tanggal 02 Oktober 2014.

Rachmawati, Kurnia Kusuma. 2014. Pengaruh Faktor-Faktor dalam PerspektifFraud Triangle terhadap Fraudulent Financial Reporting. Journal. FakultasEkonomika dan Bisnis. Universitas Diponegoro. Semarang.

Rahmanti, Martantya M. 2013. Pendeteksian Kecurangan Laporan KeuanganMelalui Faktor Risiko Tekanan dan Peluang. Journal. FakultasEkonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro. Semarang.

Rezaee, Z. 2002. Financial Statement Fraud: Prevention and Detection. NewYork: John Wiley & Sons, Inc.

Rini, Viva Yustitia. 2012. Analisis Prediksi Potensi Risiko Fraudulent FinancialStatement Melalui Fraud Score Model. Journal. Fakultas Ekonomika danBisnis, Universitas Diponegoro. Semarang.

Sihombing, Kennedy Samuel. 2014. Analisis Fraud Diamond Dalam MendeteksiFinancial Statement Fraud. Journal. Fakultas Ekonomika dan Bisnis,Universitas Diponegoro.

Scott, William R., 1997, Financial Accounting Theory, New Jersey: Prentice-Hall,Inc.

Shelton, Austin M. 2014. Analysis of Capabilities Attributed to The FraudDiamond. Undergraduate Honors Theses. Paper 213.

Sholihah, Dwi Westi. 2014. Pengaruh Financial Stability, External Pressure,Personal Financial Need, dan Financial Target dalam Konsep FraudTriangle Menurut SAS N0. 99 yang Diproksikan dengan Rsio Keuanganterhadap Kecurangan Laporan Keuangan. Journal. Fakultas Ekonomi,Universitas Widyatama, Bandung.

Skousen, C. J., K. R. Smith, and C. J. Wright. 2009. Detecting and PredectingFinancial Statement Fraud: The Effectiveness of The Fraud Triangle andSAS No. 99. Corporate Governance and Firm Performance Advances inFinancial Economis, Vol. 13, h. 53-81.

Sri Ayu, N G, 2012. Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap PendeteksianFraud Assets Missappropriation (Studi Kasus pada PT. Kereta ApiIndonesia). Journal. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Page 77: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL ...digilib.unila.ac.id/26172/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan..... 35 2.4.4 Kemampuan

Sukirman & Maylia, Pramono S. 2012. Model Deteksi Kecurangan BerbasisFraud Triangle ( Studi Kasus Perusahaan Publik di Indonesia). JurnalAkuntansi & Auditing, Volume 9/No. 2 Mei 2013:199-225. UniversitasNegeri Semarang.

Sukrisnadi, Dedy. 2010. Pemakaian Ukuran F-Score dalam Kasus-Kasus SalahSaji Laporan Keuangan di Pasar Modal Indonesia. Journal. FakultasEkonomi. Universitas Indonesia. Jakarta.

Tuanakotta, Theodorus M. 2010. Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif.Salemba Empat. Jakarta.

Wolfe, David T., and Dana R. Hermanson. 2004. The Fraud Diamond:Considering The Four Element of Fraud. CPA Journal. 74.12: 38-42.2004. The Fraud Diamond: Considering The Four Elements of Fraud.The New York State Society of CPAs.

Warsidi dan Bambang Agus Pramuka. 2009, Evaluasi Kegunaan Rasio Keuangandalam Memprediksi Perubahan Laba di Masa yang Akan Datang”, Artikeldi internet, Jurnal Akuntansi Manajemen dan Ekonomi, Vol 2:1,Http://Warssidi –akuntan.tripod.com/skripsi/skripsi.htm, akses 02 Mei2009.

Yusnita, Theodora. 2010. “Corporate Governance, Environmental Performancedan Environmental Disclosure di Indonesia”. Skripsi AkuntansiUniversitas Sebelas Maret. Diakses tanggal 20 Februari 2012.

Zahra, S.A., dan S. R. Das (2005), Innovation Strategy and Financial Performancein manufacturing companies: An empirical Study. Production andOperations Management 2 (I) (WiSnter) : 15-37.