Analisis Framing Bab i
-
Upload
didin-harjais -
Category
Documents
-
view
91 -
download
10
Transcript of Analisis Framing Bab i
![Page 1: Analisis Framing Bab i](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/55721351497959fc0b9210c3/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kongres PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) yang digelar pada
tahun 2011 ternyata meninggalkan masalah yang tak kunjung selesai. Kepengurusan
PSSI di bawah ketua umum Djohar Arifin mendapat banyak penentangan dari
berbagai kubu yang tidak puas dengan kepemimpinannya. Berbagai masalah menjadi
pemicu penentangantersebut, diantaranya adalah masalah kompetesi liga yang carut
marut sehingga banyak klub anggota PSSI memilih untuk memisahkan diri dari
kompetisi liga yang disahkan oleh PSSI dan memilih untuk bermain di kompetisi lain
yaitu Indonesian Super League (ISL) yang diselenggarakan oleh PT. Liga Indonesia
yang tidak disahkan oleh PSSI
Beberapa anggota Komite Eksekutif yang tak puas dengan kebijakan PSSI
melakukan maneuver yang dianggap menentang kebijakan Pengurus dan kemudian
mereka dipecat. Toni Apriliani, La Nyalla Mahmud Mattaliti, Robertho Rouw dan
Edwin Budiawan yang dibuang oleh PSSI pun akhirnya membentuk sebuah
organisasi tandingan dengan nama Komite Penyelamat Sepakbola (KPSI), yang
didalamnya juga terdapat Benny Dollo, mantan pelatih Timnas dan beberapa tokoh
lainnya.
Sampai dengan tulisan ini dibuat, konflik kedua kubu terus berlanjut dengan
seluruh dinamikanya dan tidak lepas dari pemberitaan media baik media cetak
1
![Page 2: Analisis Framing Bab i](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/55721351497959fc0b9210c3/html5/thumbnails/2.jpg)
2
maupun media elektronik yang juga berperan aktif dalam menyampaikan
perkembangan dari peristiwa tersebut dalam perannya sebagai penyampai pesan
kepada khalayak banyak sebagai bagian dari komunikasi massa.
Komunikasi massa adalah komunikasi yang sangat mengandalkan pada
ketepatan jumlah pesan yang disampaikan dalam waktu yang singkat. Pada masa
sekarang ini, komunikasi massa memberikan informasi, gagasan dan sikap pada
khalayak yang beragam dan besar jumlahnya dengan menggunakan media. Dari
definisi tersebut dapat diketahui bahwa “komunikasi massa itu harus
menggunakan media massa” 1.
Media massa adalah media yang digunakan sebagai sarana komunikasi
yang melibatkan penerima pesan yang tersebar di mana-mana tanpa diketahui
keberadaannya. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian
pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat
komunikasi mekanis, seperti surat kabar, film, radio dan televisi. Media massa
mempunyai beberapa peranan penting yang dimainkan dalam masyarakat.
Media berperan mendefinisikan bagaimana realitas seharusnya dipahami
dan dijelaskan secara tertentu kepada khalayak. Berita adalah produk dari
profesionalisme yang menentukan bagaimana peristiwa setiap hari dibentuk dan
dikonstruksi.2
1 E. Ardianto dan Erdinaya L, 2005. Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Bandung : Simbosia Rekatama Media. hal.3.
2 Eriyanto. 2009. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta. PT. LKiS Printing Cemerlang. hal. 80.
![Page 3: Analisis Framing Bab i](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/55721351497959fc0b9210c3/html5/thumbnails/3.jpg)
3
Salah satu metode untuk mengetahui proses konstruksi adalah analisis
framing. Akhir-akhir ini, konsep framing telah digunakan secara luas dalam
literatur ilmu komunikasi untuk menggambarkan proses penyeleksian dan
penyorotan aspek-aspek khusus sebuah realita oleh media.3 (Sobur, 2009: 162).
Framing memberi tekanan lebih pada bagaimana teks komunikasi ditampilkan dan
bagian mana yang ditonjolkan atau dianggap penting agar informasi dapat terlihat
lebih jelas, lebih bermakna, atau lebih mudah diingat, untuk menuntun interpretasi
khalayak sesuai dengan perspektifnya.
Konsep framing, dalam pandangan Entman dalam Siahaan4 secara
konsisten menawarkan sebuah cara untuk mengungkapkan the power of a
communication text. Analisis framing dapat menjelaskan dengan cara yang tepat
pengaruh atas kesadaran manusia yang didesak oleh transfer (atau komunikasi)
informasi dari sebuah lokasi, seperti pidato, ucapan/ungakapan, news report, atau
novel. Framing kata Entman, secara esensial meliputi penseleksian dan
penonjolan. Membuat frame adalah menseleksi beberapa aspek dari suatu
pemahaman atas realitas, dan membuatnya lebih menonjol di dalam suatu teks
yang dikomunikasikan sedemikian rupa sehingga mempromosikan sebuah definisi
3 Alex Sobur. 2009. “Analisis Teks Media : Suatu Pengantar Analisis Wacana, Analisis Semiotika, Dan Analisis Framing”. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. hal. 162
4 Hotman M, Siahaan dkk. 2001. “Pers yang Gamang Studi Pemberitaan Jajak Pendapat Timor Timur”. Surabaya: Lembaga Studi Perubahan Sosial dan Jakarta Institut Studi Arus Informasi. hal. 81
![Page 4: Analisis Framing Bab i](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/55721351497959fc0b9210c3/html5/thumbnails/4.jpg)
4
permasalahan yang khusus, interpretasi kausal, evaluasi moral, dan atau
merekomendasikan penanganannya.
Framing pada akhirnya menentukan bagaimana realitas itu hadir di
hadapan pembaca. Apa yang kita tahu tentang realitas sosial pada dasarnya
tergantung pada bagaimana kita melakukan frame atas peristiwa itu yang
memberikan pemahaman dan pemaknaan tertentu atas suatu peristiwa. Framing
dapat mengakibatkan suatu peristiwa yang sama menghasilkan berita yang secara
radikal berbeda apabila wartawan mempunyai frame yang berbeda ketika melihat
peristiwa tersebut dan menuliskan pandangannya dalam berita.
Penggunaan media massa untuk penyampaian pesan dipengaruhi oleh
perkembangan teknologi komunikasi yang tersedia. Bentuk paling baru dari media
massa adalah media online. Media online memiliki kelebihan-kelebihan yang
menawarkan peluang untuk menyampaikan berita jauh lebih besar daripada media
konvensional seperti surat kabar.
Menurut Deuze dalam Santana, perbedaan media online dengan dengan
media tradisional terletak pada keputusan jenis baru yang dihadapi oleh para
warawan cyber. Media online harus membuat keputusan-keputusan mengenai
format media yang paling tepat mengungkapkan sebuah sebuah kisah tertentu dan
mempertimbangkan cara-cara untuk menghubungkan kisah tersebut dengan kisah
lainnya, arsip-arsip, sumber-sumber dan lain-lain melalui hyperlinks5.
5 Santana K, Septiawan, Jurnalisme Kontemporer, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005. hal. 137.
![Page 5: Analisis Framing Bab i](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/55721351497959fc0b9210c3/html5/thumbnails/5.jpg)
5
Rafaeli dan Newhagen dalam Santana mengidentifikasi 5 perbedaan utama
antara media online dan media massa tradisional adalah kemampuan internet untuk
mengkombinasikan sejumlah media, kurangnya tirani penulis atas pembacanya, tidak
dapat mengendalikan perhatian khalayak, internet dapat membuat proses komunikasi
berlangsung berkesinambungan, dan interaktivitas web.6
Dua dari sekian banyak media online yang sering memuat berita tentang
berbagai peristiwa berkaitan dengan konflik PSSI-KPSI serta cukup populer di
kalangan pengguna media, adalah Detik.com dan VIVA News.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis bermaksud untuk melakukan
penelitian yang laporannya dipaparkan dalam skripsi ini dengan judul “Analisis
Framing Terhadap Pemberitaan Konflik PSSI-KPSI Dalam Media Online
Detik.com dan Viva News.”
1.2. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi materi dari objek penelitian yaitu
pemberitaan tentang konflik antara SPSI dan KPSI pada media online Detik.com
dan Viva News yang ditayangkan mulai tanggal 2 Desember 2012 sampai dengan
31 Januari 2013
1.3. Rumusan Masalah
6 Ibid.
![Page 6: Analisis Framing Bab i](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/55721351497959fc0b9210c3/html5/thumbnails/6.jpg)
6
Berdasarkan apa yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah di
atas, maka terdapat beberapa masalah penelitian yang dituangkan dalam bentuk
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pembingkaian terhadap berita-berita tentang konflik PSSI-
KPSI di Detic.com dan Viva News ?
2. Bagaimana kecenderungan sikap Detic.com dan Viva News terhadap
peristiwa-peristiwa konflik SPSI-KPSI?
1.4. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pembingkaian terhadap berita-berita tentang konflik
PSSI-KPSI di Detic.com dan Viva News.
2. Untuk mengetahui kecenderungan sikap Detic.com dan Viva News
terhadap peristiwa-peristiwa konflik SPSI-KPSI Kegunaan Penelitian.
1.5. Kegunaan Penelitian
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan penulis dan
menjadi bahan referensi berguna dalam pengembangan penelitian Ilmu
Komunikasi khususnya bagi pengembangan penelitian yang berbasis
kualitatif yang berkaitan dengan media massa khususnya dalam hal ini
framing dalam media online.
![Page 7: Analisis Framing Bab i](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/55721351497959fc0b9210c3/html5/thumbnails/7.jpg)
7
2. Secara Praktis
a. Memberikan gambaran kepada pembaca yang ingin mengetahui media
online dalam membingkai berita tentang konflik PSSI-KPSI di
Detic.com dan Viva News .
b. Memberikan pemahaman kepada masyarakat umum berkenaan dengan
konsepsi framing yang dilakukan oleh wartawan Detik.com dan
Viva.com dalam melihat dan menyederhanakan realitas mengenai
peristiwa konflik PSSI-KPSI.
c. Untuk pembuatan skripsi sebagai salah satu syarat guna meraih gelar
sarjana pada Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta.
1.6. Sistematika Penulisan
Bab I PENDAHULUAN
Meliputi Latar belakang, Pembatasan Permasalahan, Rumusan Rumusan
Permasalahan, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitan, dan Sistematika
Penulisan.
Bab II KERANGKA TEORI
Bab ini merupakan kajian pustaka yang terkait dengan permasalahan
yang dianalisis. Bab ini dibagi menjadi beberapa sub bab yang terdiri dari
Komunikasi Massa, Media Online sebagai Media Massa, Konstruksi Realitas
Sosial, Objektifitas Berita dan Pembingkaian Berita (Framing).
![Page 8: Analisis Framing Bab i](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/55721351497959fc0b9210c3/html5/thumbnails/8.jpg)
8
Bab III METODE PENELITIAN
Meliputi objek dan waktu penelitian, jenis penelitian, definisi konseptual,
definisi operasional dan tehnik pengumpulan data dan tehnik analisis.
Bab IV HASIL PENELITIAN
Meliputi Subyek Penelitian, Hasil Penelitian dan Pembahasan sesuai
dengan permasalahan yang dirumuskan.
Bab V PENUTUP
Berisikan Kesimpulan dan saran-saran yang terkait dengan rumusan
masalah.