Analisis Framing Bab i

12
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kongres PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) yang digelar pada tahun 2011 ternyata meninggalkan masalah yang tak kunjung selesai. Kepengurusan PSSI di bawah ketua umum Djohar Arifin mendapat banyak penentangan dari berbagai kubu yang tidak puas dengan kepemimpinannya. Berbagai masalah menjadi pemicu penentangantersebut, diantaranya adalah masalah kompetesi liga yang carut marut sehingga banyak klub anggota PSSI memilih untuk memisahkan diri dari kompetisi liga yang disahkan oleh PSSI dan memilih untuk bermain di kompetisi lain yaitu Indonesian Super League (ISL) yang diselenggarakan oleh PT. Liga Indonesia yang tidak disahkan oleh PSSI Beberapa anggota Komite Eksekutif yang tak puas dengan kebijakan PSSI melakukan maneuver yang dianggap menentang kebijakan Pengurus dan kemudian mereka dipecat. 1

Transcript of Analisis Framing Bab i

Page 1: Analisis Framing Bab i

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kongres PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) yang digelar pada

tahun 2011 ternyata meninggalkan masalah yang tak kunjung selesai. Kepengurusan

PSSI di bawah ketua umum Djohar Arifin mendapat banyak penentangan dari

berbagai kubu yang tidak puas dengan kepemimpinannya. Berbagai masalah menjadi

pemicu penentangantersebut, diantaranya adalah masalah kompetesi liga yang carut

marut sehingga banyak klub anggota PSSI memilih untuk memisahkan diri dari

kompetisi liga yang disahkan oleh PSSI dan memilih untuk bermain di kompetisi lain

yaitu Indonesian Super League (ISL) yang diselenggarakan oleh PT. Liga Indonesia

yang tidak disahkan oleh PSSI

Beberapa anggota Komite Eksekutif yang tak puas dengan kebijakan PSSI

melakukan maneuver yang dianggap menentang kebijakan Pengurus dan kemudian

mereka dipecat.  Toni Apriliani, La Nyalla Mahmud Mattaliti, Robertho Rouw dan

Edwin Budiawan yang dibuang oleh PSSI pun akhirnya membentuk sebuah

organisasi tandingan dengan nama Komite Penyelamat Sepakbola (KPSI), yang

didalamnya juga terdapat Benny Dollo, mantan pelatih Timnas dan beberapa tokoh

lainnya.

Sampai dengan tulisan ini dibuat, konflik kedua kubu terus berlanjut dengan

seluruh dinamikanya dan tidak lepas dari pemberitaan media baik media cetak

1

Page 2: Analisis Framing Bab i

2

maupun media elektronik yang juga berperan aktif dalam menyampaikan

perkembangan dari peristiwa tersebut dalam perannya sebagai penyampai pesan

kepada khalayak banyak sebagai bagian dari komunikasi massa.

Komunikasi massa adalah komunikasi yang sangat mengandalkan pada

ketepatan jumlah pesan yang disampaikan dalam waktu yang singkat. Pada masa

sekarang ini, komunikasi massa memberikan informasi, gagasan dan sikap pada

khalayak yang beragam dan besar jumlahnya dengan menggunakan media. Dari

definisi tersebut dapat diketahui bahwa “komunikasi massa itu harus

menggunakan media massa” 1.

Media massa adalah media yang digunakan sebagai sarana komunikasi

yang melibatkan penerima pesan yang tersebar di mana-mana tanpa diketahui

keberadaannya. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian

pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat

komunikasi mekanis, seperti surat kabar, film, radio dan televisi. Media massa

mempunyai beberapa peranan penting yang dimainkan dalam masyarakat.

Media berperan mendefinisikan bagaimana realitas seharusnya dipahami

dan dijelaskan secara tertentu kepada khalayak. Berita adalah produk dari

profesionalisme yang menentukan bagaimana peristiwa setiap hari dibentuk dan

dikonstruksi.2

1 E. Ardianto dan Erdinaya L, 2005. Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Bandung : Simbosia Rekatama Media. hal.3.

2 Eriyanto. 2009. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta. PT. LKiS Printing Cemerlang. hal. 80.

Page 3: Analisis Framing Bab i

3

Salah satu metode untuk mengetahui proses konstruksi adalah analisis

framing. Akhir-akhir ini, konsep framing telah digunakan secara luas dalam

literatur ilmu komunikasi untuk menggambarkan proses penyeleksian dan

penyorotan aspek-aspek khusus sebuah realita oleh media.3 (Sobur, 2009: 162).

Framing memberi tekanan lebih pada bagaimana teks komunikasi ditampilkan dan

bagian mana yang ditonjolkan atau dianggap penting agar informasi dapat terlihat

lebih jelas, lebih bermakna, atau lebih mudah diingat, untuk menuntun interpretasi

khalayak sesuai dengan perspektifnya.

Konsep framing, dalam pandangan Entman dalam Siahaan4 secara

konsisten menawarkan sebuah cara untuk mengungkapkan the power of a

communication text. Analisis framing dapat menjelaskan dengan cara yang tepat

pengaruh atas kesadaran manusia yang didesak oleh transfer (atau komunikasi)

informasi dari sebuah lokasi, seperti pidato, ucapan/ungakapan, news report, atau

novel. Framing kata Entman, secara esensial meliputi penseleksian dan

penonjolan. Membuat frame adalah menseleksi beberapa aspek dari suatu

pemahaman atas realitas, dan membuatnya lebih menonjol di dalam suatu teks

yang dikomunikasikan sedemikian rupa sehingga mempromosikan sebuah definisi

3 Alex Sobur. 2009. “Analisis Teks Media : Suatu Pengantar Analisis Wacana, Analisis Semiotika, Dan Analisis Framing”. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. hal. 162

4 Hotman M, Siahaan dkk. 2001. “Pers yang Gamang Studi Pemberitaan Jajak Pendapat Timor Timur”. Surabaya: Lembaga Studi Perubahan Sosial dan Jakarta Institut Studi Arus Informasi. hal. 81

Page 4: Analisis Framing Bab i

4

permasalahan yang khusus, interpretasi kausal, evaluasi moral, dan atau

merekomendasikan penanganannya.

Framing pada akhirnya menentukan bagaimana realitas itu hadir di

hadapan pembaca. Apa yang kita tahu tentang realitas sosial pada dasarnya

tergantung pada bagaimana kita melakukan frame atas peristiwa itu yang

memberikan pemahaman dan pemaknaan tertentu atas suatu peristiwa. Framing

dapat mengakibatkan suatu peristiwa yang sama menghasilkan berita yang secara

radikal berbeda apabila wartawan mempunyai frame yang berbeda ketika melihat

peristiwa tersebut dan menuliskan pandangannya dalam berita.

Penggunaan media massa untuk penyampaian pesan dipengaruhi oleh

perkembangan teknologi komunikasi yang tersedia. Bentuk paling baru dari media

massa adalah media online. Media online memiliki kelebihan-kelebihan yang

menawarkan peluang untuk menyampaikan berita jauh lebih besar daripada media

konvensional seperti surat kabar.

Menurut Deuze dalam Santana, perbedaan media online dengan dengan

media tradisional terletak pada keputusan jenis baru yang dihadapi oleh para

warawan cyber. Media online harus membuat keputusan-keputusan mengenai

format media yang paling tepat mengungkapkan sebuah sebuah kisah tertentu dan

mempertimbangkan cara-cara untuk menghubungkan kisah tersebut dengan kisah

lainnya, arsip-arsip, sumber-sumber dan lain-lain melalui hyperlinks5.

5 Santana K, Septiawan, Jurnalisme Kontemporer, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005. hal. 137.

Page 5: Analisis Framing Bab i

5

Rafaeli dan Newhagen dalam Santana mengidentifikasi 5 perbedaan utama

antara media online dan media massa tradisional adalah kemampuan internet untuk

mengkombinasikan sejumlah media, kurangnya tirani penulis atas pembacanya, tidak

dapat mengendalikan perhatian khalayak, internet dapat membuat proses komunikasi

berlangsung berkesinambungan, dan interaktivitas web.6

Dua dari sekian banyak media online yang sering memuat berita tentang

berbagai peristiwa berkaitan dengan konflik PSSI-KPSI serta cukup populer di

kalangan pengguna media, adalah Detik.com dan VIVA News.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis bermaksud untuk melakukan

penelitian yang laporannya dipaparkan dalam skripsi ini dengan judul “Analisis

Framing Terhadap Pemberitaan Konflik PSSI-KPSI Dalam Media Online

Detik.com dan Viva News.”

1.2. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis membatasi materi dari objek penelitian yaitu

pemberitaan tentang konflik antara SPSI dan KPSI pada media online Detik.com

dan Viva News yang ditayangkan mulai tanggal 2 Desember 2012 sampai dengan

31 Januari 2013

1.3. Rumusan Masalah

6 Ibid.

Page 6: Analisis Framing Bab i

6

Berdasarkan apa yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah di

atas, maka terdapat beberapa masalah penelitian yang dituangkan dalam bentuk

rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pembingkaian terhadap berita-berita tentang konflik PSSI-

KPSI di Detic.com dan Viva News ?

2. Bagaimana kecenderungan sikap Detic.com dan Viva News terhadap

peristiwa-peristiwa konflik SPSI-KPSI?

1.4. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pembingkaian terhadap berita-berita tentang konflik

PSSI-KPSI di Detic.com dan Viva News.

2. Untuk mengetahui kecenderungan sikap Detic.com dan Viva News

terhadap peristiwa-peristiwa konflik SPSI-KPSI Kegunaan Penelitian.

1.5. Kegunaan Penelitian

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan penulis dan

menjadi bahan referensi berguna dalam pengembangan penelitian Ilmu

Komunikasi khususnya bagi pengembangan penelitian yang berbasis

kualitatif yang berkaitan dengan media massa khususnya dalam hal ini

framing dalam media online.

Page 7: Analisis Framing Bab i

7

2. Secara Praktis

a. Memberikan gambaran kepada pembaca yang ingin mengetahui media

online dalam membingkai berita tentang konflik PSSI-KPSI di

Detic.com dan Viva News .

b. Memberikan pemahaman kepada masyarakat umum berkenaan dengan

konsepsi framing yang dilakukan oleh wartawan Detik.com dan

Viva.com dalam melihat dan menyederhanakan realitas mengenai

peristiwa konflik PSSI-KPSI.

c. Untuk pembuatan skripsi sebagai salah satu syarat guna meraih gelar

sarjana pada Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta.

1.6. Sistematika Penulisan

Bab I PENDAHULUAN

Meliputi Latar belakang, Pembatasan Permasalahan, Rumusan Rumusan

Permasalahan, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitan, dan Sistematika

Penulisan.

Bab II KERANGKA TEORI

Bab ini merupakan kajian pustaka yang terkait dengan permasalahan

yang dianalisis. Bab ini dibagi menjadi beberapa sub bab yang terdiri dari

Komunikasi Massa, Media Online sebagai Media Massa, Konstruksi Realitas

Sosial, Objektifitas Berita dan Pembingkaian Berita (Framing).

Page 8: Analisis Framing Bab i

8

Bab III METODE PENELITIAN

Meliputi objek dan waktu penelitian, jenis penelitian, definisi konseptual,

definisi operasional dan tehnik pengumpulan data dan tehnik analisis.

Bab IV HASIL PENELITIAN

Meliputi Subyek Penelitian, Hasil Penelitian dan Pembahasan sesuai

dengan permasalahan yang dirumuskan.

Bab V PENUTUP

Berisikan Kesimpulan dan saran-saran yang terkait dengan rumusan

masalah.