ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN...

30
1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO (Studi Empiris pada Laporan Tahunan Perusahaan-Perusahaan Non-Keuangan yang Terdaftar di BEI Tahun 2010) WINDI GESSY ANISA ANDRI PRASTIWI, SE., Msi., Akt. ABSTRACT This research purpose to get emprical proof about the factors which inluential risk disclosure in the risk management report that is , leverage degree, type of industry, profitability degree, firm size and public ownership structure. This research use purposive sampling in carry out sample selection. There are 77 non-finances firms which is listed in BEI ( Bursa Efek Indonesia) at 2010 is become sample in this research. Stakeholder theory and agency theory is used to explain connection inter variable. Act of risk disclosure in this research use content analysis based on the identification of setences act of risk disclosure in the annual report. Statistic method is use for examine hypothesis is bifilar regression. The result of this research find leverage degree and firm size are positife related significant with risk disclosure on firm, where as kond of type of industry, profitability degree and public ownership structure does not has significant influence with act of risk disclosure. However that totaly factors has influence toward act of risk disclosure. Other invention in this research is kind of risk wich is more to disclosure is money risk. Keywords : Risk, risk disclosure, risk management, kind of risk, characteristic of disclosure, stakeholder theory and agency theory.

Transcript of ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN...

Page 1: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN ...eprints.undip.ac.id/35288/1/Jurnal_Skripsi.pdf · 1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO (Studi

1

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO

(Studi Empiris pada Laporan Tahunan Perusahaan-Perusahaan

Non-Keuangan yang Terdaftar di BEI Tahun 2010)

WINDI GESSY ANISA

ANDRI PRASTIWI, SE., Msi., Akt.

ABSTRACT

This research purpose to get emprical proof about the factors which

inluential risk disclosure in the risk management report that is , leverage degree,

type of industry, profitability degree, firm size and public ownership structure.

This research use purposive sampling in carry out sample selection. There

are 77 non-finances firms which is listed in BEI ( Bursa Efek Indonesia) at 2010

is become sample in this research. Stakeholder theory and agency theory is used

to explain connection inter variable. Act of risk disclosure in this research use

content analysis based on the identification of setences act of risk disclosure in

the annual report. Statistic method is use for examine hypothesis is bifilar

regression.

The result of this research find leverage degree and firm size are positife

related significant with risk disclosure on firm, where as kond of type of industry,

profitability degree and public ownership structure does not has significant

influence with act of risk disclosure. However that totaly factors has influence

toward act of risk disclosure. Other invention in this research is kind of risk wich

is more to disclosure is money risk.

Keywords : Risk, risk disclosure, risk management, kind of risk, characteristic of

disclosure, stakeholder theory and agency theory.

Page 2: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN ...eprints.undip.ac.id/35288/1/Jurnal_Skripsi.pdf · 1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO (Studi

2

1. PENDAHULUAN

Kasus yang menimpa Enron dan World com yang melibatkan kantor

akuntan publik yang terkenal Arthur Andersen sangat mengejutkan para pengguna

laporan keuangan di seluruh dunia. Dampak dari kasus Enron dan World com

menyebabkan kepercayaan investor dan pengguna laporan keuangan berkurang

terhadap kelengkapan dan keandalan angka-angka akuntansi dalam laporan

keuangan. Laporan keuangan dianggap hanya disusun sesuai dengan standar dan

aturan akuntansi, tetapi tidak memberikan gambaran yang sesuai serta akurat

tentang kondisi suatu perusahaan. Perusahaan diharapkan untuk dapat lebih

transparan dalam mengungkapkan informasi keuangan perusahaannya, sehingga

dapat membantu para pengambil keputusan seperti investor, kreditur, dan pemakai

informasi lainnya dalam mengantisipasi kondisi ekonomi yang semakin berubah

(Almilia dan Retrinasari, 2007). Hal ini menimbulkan banyak permintaan kepada

perusahaan publik untuk memperluas praktik pengungkapan dalam laporan

tahunan.

Dalam melakukan suatu investasi pada umumnya investor dihadapkan

pada suatu kenyataan yaitu “high risk bring about high return”, artinya jika ingin

memperoleh hasil yang lebih besar, akan dihadapkan pada risiko yang lebih besar

pula. Dengan adanya risiko dalam setiap kegiatan usaha, perusahaan dituntut

untuk mampu mengendalikan dan memberikan solusi sebagai salah satu cara

untuk mengelola risiko agar tidak merugikan perusahaan dan para investor.

Kemampuan perusahaan dalam mengelola risiko ini diharapkan dapat mengurangi

dampak risiko atau bahkan menghilangkannya. Salah satu aspek penting dalam

pengelolaan risiko ini adalah pengungkapan risiko.

Pengungkapan informasi risiko harus memadai agar dapat digunakan

sebagai alat pengambilan keputusan yang cermat dan tepat. Pengungkapan

informasi risiko perusahaan perlu dilakukan secara berimbang artinya informasi

yang disampaikan bukan hanya yang bersifat positif saja namun termasuk

informasi yang bersifat negatif terutama yang terkait dengan aspek risiko

manajemen. Permintaan para pemegang saham terhadap pengungkapan yang

Page 3: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN ...eprints.undip.ac.id/35288/1/Jurnal_Skripsi.pdf · 1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO (Studi

3

lebih transparan dalam laporan keuangan membuat perusahaan-perusahaan

melakukan perluasan terhadap wilayah pengungkapannya dalam laporan tahunan,

dengan membuat pengungkapan mengenai informasi-informasi nonkeuangan

yang dianggap lebih relevan dan transparan sebagai bentuk pertimbangan dalam

pembuatan keputusan.

Pengungkapan risiko mulai menjadi topik utama sejak tahun 1998 ketika

Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW)

mempubikasikan sebuah discussion paper berjudul “ Financial Reporting of Risk

– Proposals for a Statement of Business Risk”. ICAEW menyarankan kepada

perusahaan untuk menyajikan informasi pengungkapan mengenai risiko bisnisnya

dalam laporan tahunan untuk memfasilitasi para stakeholders membuat keputusan

(Linsley dan Shrives, 2006 dalam Amran et al, 2009).

Perkembangan dalam permintaan pengungkapan ini telah menyebabkan

ketertarikan para peneliti untuk meneliti praktik pengungkapan yang terjadi di

dalam perusahaan dalam bidang-bidang seperti corporate social responsibility,

corporate governance, intelectual capital dan manajemen risiko. Namun

demikian, pengungkapan dalam bidang manajemen risiko merupakan topik yang

paling sedikit diteliti (Linsley dan Shrives, 2006 dalam Amran et al, 2009) meski

topik tentang manajemen risiko telah banyak dibicarakan.

Kurangnya penelitian mengenai pengungkapan manajemen risiko di

Indonesia dan tingginya permintaan tentang pengungkapan manajemen risiko oleh

investor dan pemegang saham membuat penelitian mengenai manajemen risiko

ini menarik untuk diteliti di Indonesia. Pengungkapan manajemen risiko yang

akan diteliti adalah pengungkapan risiko pada laporan tahunan. Penelitian ini

mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Amran et al (2009) dengan

menggunakan objek sampel yang diambil perusahaan-perusahaan nonkeuangan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis ingin mengetahui

apakah tingkat leverage, jenis industri, tingkat profitabilitas, ukuran perusahaan

Page 4: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN ...eprints.undip.ac.id/35288/1/Jurnal_Skripsi.pdf · 1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO (Studi

4

dan struktur kepemilikkan publik memiliki pengaruh dengan pengungkapan risiko

perusahaan di Indonesia yang terdaftar di BEI tahun 2010. Oleh karena itu penulis

memberikan judul penelitian ini “Analisis Faktor yang Mempengaruhi

Pengungkapan Manajemen Risiko (Studi Empiris pada Laporan Tahunan

Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar di BEI Tahun 2010)”.

2. TELAAH PUSTAKA

2.1. Teori Stakeholder

Teori stakeholder menjelaskan bahwa perusahaan tidak hanya beroperasi

untuk pencapaian tujuannya saja tetapi harus memberikan manfaat bagi para

stakeholdernya. Stakeholder yang dimaksud adalah pemegang saham, kreditur,

konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat dan pihak lainnya yang ikut serta

dalam proses pencapaian tujuan perusahaan. Dengan kata lain kemakmuran suatu

perusahaan sangat bergantung kepada dukungan dari para stakeholdernya.

Perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya

sendiri, dan untuk mendapatkan dukungan dari stakeholder perusahaan harus

memberikan manfaat bagi para stakeholdernya. Definisi stakeholder menurut

Freeman dan McVea (2001) adalah setiap kelompok atau individu yang dapat

mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pencapaian tujuan organisasi. Perusahaan

harus menjaga hubungan dengan stakeholdernya dengan mengakomodasi

keinginan dan kebutuhan stakeholder, terutama stakeholder yang mempunyai

kekuatan terhadap ketersediaan sumber daya yang digunakan untuk aktivitas

operasional perusahaan, misal tenaga kerja, pasar atas produk perusahaan dan

lain-lain (Chariri dan Ghozali, 2007). Salah satu strategi untuk menjaga hubungan

dengan para stakeholder perusahaan adalah dengan melaksanakan pengungkapan

risiko.

Page 5: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN ...eprints.undip.ac.id/35288/1/Jurnal_Skripsi.pdf · 1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO (Studi

5

Menurut Amran et al (2009) pengungkapan risiko perusahaan diantaranya:

1. Risiko keuangan merupakan risiko yang berkaitan dengan instrumen

keuangan perusahaan seperti risiko pasar, kredit, likuiditas, serta tingkat

bunga atas arus kas.

2. Risiko operasi merupakan risiko yang berkaitan dengan kepuasan

pelanggan, pengembangan produk, pencarian sumber daya, kegagalan

produk, dan lingkungan.

3. Risiko kekuasaan merupakan risiko yang berkaitan dengan sumberdaya

manusia dan kinerja para karyawan.

4. Risiko tekhnologi dan pengolahan informasi merupakan risiko yang

berkaitan dengan akses, ketersediaan, dan infrastruktur tekhnologi dan

informasi yang dimiliki perusahaan.

5. Risiko integritas merupakan risiko yang berkaitan dengan kecurangan

manajemen dan karyawan, tindakan ilegal, dan reputasi.

6. Risiko strategi merupakan risiko yang berkaitan dengan pengamatan

lingkungan, industri, portofolio bisnis, pesaing, peraturan, politik dan

kekuasaan.

2.2. Agency Theory

Jensen dan Mackling (dalam Slamet Haryono, 2005) mendefinisikan

hubungan keagenan sebagai suatu kontrak yang mana satu atau lebih principal

(pemilik) menggunakan orang lain agen (manajer) untuk menjalankan aktifitas

perusahaannya. Di dalam teori keagenan yang dimaksud sebagai principal adalah

pemegang saham atau pemilik perusahaan, sedangkan yang dimaksud sebagai

agen adalah manajemen yang berkewajiban mengelola harta pemilik. Principal

menyediakan fasilitas dan dana untuk kebutuhan operasional perusahaan,

sedangkan agen sebagai pengelola berkewajiban untuk mengelola perusahaan

sebagaimana yang dipercayakan oleh principal untuk meningkatkan kemakmuran

Page 6: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN ...eprints.undip.ac.id/35288/1/Jurnal_Skripsi.pdf · 1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO (Studi

6

principal melalui peningkatan nilai perusahaan (Slamet Haryono, 2005). Sebagai

imbalan dari principal, agen akan diberikan bonus, kenaikan gaji, kompensasi

serta promosi jabatan.

Dalam praktik nyata di dalam perusahaan, agen sering melanggar kontrak

yang telah mereka sepakati bersama oleh principal yaitu bertanggung jawab

dalam mensejahterahkan perusahaan dan meningkatkan kemakmuran para

pemegang saham, tetapi dalam kenyataan agen justru lebih mementingkan

peningkatan kesejahteraan untuk diri mereka sendiri. Para manajemen perusahaan

mempunyai kecenderungan untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya

dengan biaya ditanggung oleh pihak lain (Sanjaya, 2004 dalam Slamet Haryono,

2005).

Konflik di dalam teori agency biasanya disebabkan oleh para pengambil

keputusan yang tidak ikut serta dalam menanggung risiko sebagai akibat dari

kesalahan pengambilan keputusan. Menurut para pengambil keputusan risko

tersebut seharusnya ditanggung oleh oleh para pemilik saham. Hal inilah yang

menimbulkan ketidaksinkronan antara pihak pengambilan keputusan (manajer)

dengan para pemilik saham.

Konflik antara pemilik saham dengan pihak manajemen perusahaan dapat

diminimalkan dengan cara, manajer harus menjalankan perusahaan sesuai dengan

kepentingan para pemegang saham begitupula dalam pengambilan keputusan oleh

manajer harus disesuaikan dengan kepentingan pemegang saham. Dalam

menjalankan perusahaan manajer juga dapat dimonitor oleh para pemegang

saham. Tetapi pada kenyataannya tidak semua tindakan manajer dapat dimonitor

oleh pemegang saham karena kompleknya aktifitas perusahaan serta semakin

besarnya ukuran perusahaan.

Page 7: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN ...eprints.undip.ac.id/35288/1/Jurnal_Skripsi.pdf · 1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO (Studi

7

Menurut Slamet Haryono (2005) terdapat tiga macam biaya dalam teori agency

yaitu :

1. Biaya monitoring yang dikeluarkan oleh principal untuk mengawasi

aktifitas dan perilaku manajer antara lain membayar auditor untuk

mengaudit laporan keuangan dan premi asuransi untuk melindungi asset

perusahaan.

2. Biaya bonding yang ditanggung manajer untuk memberikan jaminan

kepada pemilik bahwa manajer tidak melakukan tindakan yang merugikan

perusahaan.

3. Residual loss adalah biaya yang ditanggung oleh principal untuk

mempengaruhi keputusan manajer supaya meningkatkan kesejahteraan

principal.

2.3. Manajemen Risiko

Manajemen risiko adalah suatu proses mengidentifikasi, mengukur risiko,

serta membentuk strategi untuk mencegah terjadinya risiko. Menurut Smith

(1990) manajemen risiko didefinisikan sebagai proses identifikasi, pengukuran,

dan kontrol keuangan dari sebuah risiko yang mengancam aset dan penghasilan

dari sebuah perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau

kerugian pada perusahaan tersebut.

Tindakan manajemen risiko diambil perusahaan untuk merespon

bermacam-macam risiko. Dalam melakukan respon risiko yang dilakukan oleh

manajemen risiko adalah dengan cara mencegah dan memperbaiki. Tindakan

mencegah digunakan untuk mengurangi, menghindari, atau mentransfer risiko

pada tahap awal proyek konstruksi. Menurut Darmawi (2005) manfaat manajemen

risiko yang diberikan terhadap perusahaan dapat dibagi dalam 5 (lima) kategori

utama yaitu :

1. Manajemen risiko mungkin dapat mencegah perusahaan dari kegagalan.

2. Manajemen risiko menunjang secara langsung peningkatan laba.

Page 8: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN ...eprints.undip.ac.id/35288/1/Jurnal_Skripsi.pdf · 1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO (Studi

8

3. Manajemen risiko dapat memberikan laba secara tidak langsung.

4. Adanya ketenangan pikiran bagi manajer yang disebabkan oleh adanya

perlindungan terhadap risiko murni, merupakan harta non-material bagi

perusahaan itu.

5. Manajemen risiko melindungi perusahaan dari risiko murni, dan karena

kreditur pelanggan dan pemasok lebih menyukai perusahaan yang

dilindungi maka secara tidak langsung menolong meningkatkan public

image.

2.4. Pengungkapan Risiko

Risiko dapat dikatakan sebagai suatu peluang terjadinya kerugian atau

kehancuran. Lebih luas, risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya

hasil yang tidak diinginkan atau berlawanan dari yang diinginkan. Dalam

kehidupan sehari-hari risiko sering dikaitkan dengan konotasi negatif seperti

bahaya, ancaman, atau kerugian. Risiko juga dapat disebut sebagai ketidakpastian

yang dapat menimbulkan perubahan. Perubahan yang terjadi dari risiko ternyata

bukan hanya perubahan yang bersifat negatif tapi juga yang bersifat positif.

Pengertian risiko menurut Silalahi (dalam Husien Umar, 2001) adalah:

- Risiko adalah kesempatan timbulnya kerugian

- Risiko adalah probabilitas timbulnya kerugian

- Risiko adalah ketidakpastian

- Risiko adalah penyimpangan aktual dari yang diharapkan

- Risiko adalah probabilitas suatu hasil akan berbeda dari yang diharapkan

Pengungkapan risiko dalam laporan keuangan dikelompokkan menjadi dua

yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan sukarela

(voluntary disclosure). Pengungkapan wajib merupakan pengungkapan minimum

yang diisyaratkan oleh standar akuntansi yang berlaku. Sedangkan pengungkapan

Page 9: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN ...eprints.undip.ac.id/35288/1/Jurnal_Skripsi.pdf · 1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO (Studi

9

sukarela merupakan pilihan bebas manajemen perusahaan untuk meberikan

informasi akuntansi dan informasi lainnya yang dipandang relevan untuk

pengambilan keputusan oleh investor dan pengguna laporan keuangan.

2.5. Kerangka Pemikiran

Untuk memberikan pemahaman mengenai variabel independen yaitu,

tingkat leverage, jenis industri, tingkat profitabilitas, ukuran perusahaan dan

struktur kepemilikkan publik berpengaruh positif terhadap variabel dependen

yaitu, pengungkapan risiko, maka disajikan skema kerangka pemikiran pada

gambar 2.1.

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Pengungkapan

Risiko

Page 10: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN ...eprints.undip.ac.id/35288/1/Jurnal_Skripsi.pdf · 1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO (Studi

10

2.6. Hipotesis

2.6.1. Tingkat Leverage Terhadap Pengungkapan Risiko

Ketika sebuah perusahaan memiliki tingkat utang yang lebih tinggi di

bandingkan struktur modal, kreditur dapat memaksa perusahaan untuk

mengungkapkan informasi lebih lanjut (Ahn dan Lee, 2004 dalam Amran et al,

2009). Leverage merupakan pengukur besarnya aktiva yang dibiayai oleh hutang.

Menurut teori stakeholder, perusahaan diharapkan mengungkap lebih banyak

risiko dengan tujuan untuk menyediakan penilaian dan penjelasan mengenai apa

yang terjadi pada perusahaan (Amran et al, 2009).

H1 = Tingkat leverage memiliki pengaruh positif terhadap pengungkapan risiko

2.6.2. Jenis Industri Terhadap Pengungkapan Risiko

Jenis industri menggunakan variabel dummy, yaitu perusahaan high

profile industry diberikan nilai 1, karena perusahaan high profile industry

merupakan perusahaan yang rawan terhadap risiko. Hal ini dikarenakan

perusahaan high profile industry memiliki tingkat sensivitas yang tinggi pada

lingkungan, risiko politik tinggi atau tingkat persaingan yang ketat (Robert, 1992

dalam Hackston dan Milne, 1996). Sedangkan perusahan low profile industry

diberikan nilai 0 karena, low profile industry adalah perusahaan yang memiliki

aktivitas operasi yang sederhana dan mempunyai nilai penjualan pertahun yang

kecil.

H2 = Jenis industri memiliki pengaruh positif terhadap pengungkapan risiko

2.6.3. Tingkat Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Risiko

Berdasarkan agency theory tingkat profitabilitas merupakan suatu

indikator kemajuan perusahaan. Semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu

perusahaan maka akan menyebabkan ketertarikan principal untuk membeli saham

perusahaan tersebut. Semakin tinggi institutional investor maka akan semakin

kuat kontrol eksternal perusahaan tersebut dan mengurangi biaya keagenan.

Page 11: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN ...eprints.undip.ac.id/35288/1/Jurnal_Skripsi.pdf · 1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO (Studi

11

H3 = Tingkat profitabilitas memiliki pengaruh positif terhadap pengungkapan

Risiko

2.6.4. Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Risiko

Ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap pengungkapan risiko.

Perusahaan besar akan mengungkapkan risiko lebih banyak dibandingkan dengan

perusahaan kecil. Agency theory menyatakan bahwa perusahaan besar memiliki

biaya keagenan yang lebih besar daripada perusahaan kecil (Jensen dan Meckling,

1976 dalam Almilia dan Retrinasari, 2007). Perusahaan besar mungkin akan

mengungkapkan informasi yang lebih luas dibanding perusahaan kecil sebagai

upaya untuk mengurangi biaya keagenan tersebut.

H4 = Ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap pengungkapan

risiko

2.6.5. Struktur Kepemilikkan Publik Terhadap Pengungkapan Risiko

Adanya konsentrasi kepemilikkan perusahaan oleh pihak luar

menimbulkan pengaruh dari pihak luar sehingga mengubah pengelolaan

perusahaan yang semula berjalan sesuai keinginan perusahaan itu sendiri menjadi

memiliki keterbatasan (Hilmi dan Ali, 2008). Sehingga, permintaan para

stakeholder akan pengungkapan yang lebih luas, menuntut perusahaan untuk

mengungkapkan informasi khususnya informasi mengenai risiko secara

transparan dan lengkap. Menurut teori stakeholder, dengan mengungkapkan

informasi risiko secara lebih mendalam dan luas menunjukkan bahwa perusahaan

berusaha untuk memuaskan kebutuhan akan informasi yang dibutuhkan oleh para

stakeholder.

H5 = Struktur kepemilikkan publik berpengaruh positif terhadap pengungkapan

Risiko

Page 12: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN ...eprints.undip.ac.id/35288/1/Jurnal_Skripsi.pdf · 1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO (Studi

12

3. METODE PENGUMPULAN DATA

3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

3.1.1. Variabel Terikat (Dependen)

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pengungkapan risiko. Pengungkapan risiko adalah pemberian informasi kepada

pengguna laporan perusahaan dan stakeholder, di dalamnya menjelaskan tentang

peluang atau hambatan perusahaan yang akan mempengaruhi maupun yang telah

mempengaruhi kegiatan dan tujuan perusahaan. Laporan mengenai pengungkapan

risiko biasanya disajikan dalam laporan tahunan perusahaan. Risiko yang di

ungkapkan dalam laporan tahunan adalah risiko yang bersifat umum atau tidak

spesifik pada jenis risiko tertentu.

Pengukuran variabel dependen ini dengan menggunakan jumlah

pengungkapan risiko yang disajikan dalam laporan tahunan perusahaan.

Pengungkapan risiko ini dikelompokkan kedalam 6 (enam) jenis risiko yang

diungkapkan oleh manajemen risiko dan kemudian di dalam tabel

pengelompokkan risiko akan diberikan nilai 1 (satu) jika perusahaan tersebut

melakukan pengungkapan risiko, dan jika tidak melakukan pengungkapan risiko

diberikan nilai 0 (nol).

3.1.2. Variabel Bebas (Independen)

3.1.2.1. Tingkat Leverage

Leverage adalah penggunaan aktiva atau dana dimana untuk penggunaan

tersebut perusahaan harus menutupi dengan biaya tetap atau beban tetap. Tingkat

leverage dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan debt to ratio.

Pengukuran leverage menggunakan debt to asset ratio didasarkan pada alasan

bahwa ratio leverage telah digunakan sebagai proksi risiko dalam beberapa studi

pengungkapan (Ahn dan Lee dalam Amran et al., 2009). Debt to asset ratio

ditemukan berpengaruh signifikan untuk mewakili tingkat leverage dalam

pengungkapan risiko yang dilakukan oleh Hassan, 2009.

Page 13: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN ...eprints.undip.ac.id/35288/1/Jurnal_Skripsi.pdf · 1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO (Studi

13

Formula yang digunakan untuk mengitung debt to ratio, menurut Endrian (2010)

yaitu :

Total Kewajiban

Total Asset

3.1.2.2 Jenis Industri

Pengukuran jenis industri menggunakan variable dummy. Perusahaan yang

masuk kedalam kelompok high profile industry yang mempunyai jenis usaha di

bidang minyak dan pertambangan, kimia, perhutanan, kertas, otomotif,

penerbangan, agribisnis, tembakau dan rokok, produk makanan dan minuman,

media dan komunikasi, energi (listrik), engineering, kesehatan, transportasi dan

pariwisata (Zuhroh dan Sukmawati, 2003) diberikan nilai 1 (satu), sedangkan

perusahaan yang masuk ke dalam kelompok low profile industry yang mempunyai

jenis usaha di bidang bangunan, keuangan dan perbankan, pemasok alat-alat

kesehatan, properti, perusahaan pengecer, tekstil dan produk tekstil, produk

personal, dan produk rumah tangga (Dirgantari, 2002) di berikan nilai 0 (nol).

3.1.2.3 Tingkat Profitabilitas

Definisi profitabilitas adalah salah satu penilaian kinerja manajemen dalam

mencapai tujuan perusahaan yaitu kenaikan laba, sedangkan definisi tingkat

profitabilitas adalah suatu cara untuk menggambarkan posisi laba perusahaan.

Tingkat profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan net profit

margin. Penggunaan pengukuran ini di dasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Fitriani (2001), net profit margin ditemukan berhubungan positif secara signifikan

dengan kelengkapan pengungkapan perusahaan. Formula yang digunakan untuk

menghitung net profit margin adalah jumlah laba bersih terhadap jumlah

penjualan bersih (Endrian, 2010) :

Laba Bersih

Penjualan Bersih

Page 14: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN ...eprints.undip.ac.id/35288/1/Jurnal_Skripsi.pdf · 1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO (Studi

14

3.1.2.4 Ukuran Perusahaan

Pengertian ukuran perusahaan adalah tingkatan perusahaan yang di

dalamnya terdapat kapasitas tenaga kerja, kapasitas produksi dan kapasitas modal.

Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan total asset.

Hal ini didasarkan pada penelitian Alsaeed (2006), total asset untuk mengukur

ukuran perusahaan ditemukan berhubungan signifikan dengan tingkat

pengungkapan sukarela di Saudi Arabia.

3.1.2.5 Struktur Kepemilikkan Publik

Definis struktur kepemilikkan adalah komposisi kepemilikkan saham yang

berasal dari pihak internal maupun pihak eksternal yang bersama-sama dalam

memajukan perusahaan. Struktur kepemilikkan dalam penelitian ini menggunakan

ukuran persentase (%) saham yang dimiliki oleh publik. Kepemilikkan saham ini

dibagi menjadi 2 (dua) yaitu kepemilikkan saham oleh publik (eksternal) dan

kepemilikkan saham oleh perusahaan (internal). Formula yang digunakan untuk

menghitung struktur kepemilikkan publik (Abraham dan Cox, 2007) adalah :

Saham yang dimiliki publik

Total Saham

3.2. Populasi dan Sampel

Penelitian ini menggunakan populasi yang diperoleh sebanyak 356 laporan

tahunan nonkeuangan pada tahun 2010, dari jumlah total laporan perusahaan

sebanyak 409 yang terdaftar di BEI. Setelah itu untuk mendapatkan sampel,

penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu sampel dipilih

berdasarkan ketersediaan informasi dan kesesuaian dengan kriteria yang telah di

tentukan dalam penelitian ini.

Kriteria-kriteria sampel penelitian ini yaitu :

1. Sampel yang dipilih adalah perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di BEI

pada tahun 2010.

Page 15: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN ...eprints.undip.ac.id/35288/1/Jurnal_Skripsi.pdf · 1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO (Studi

15

2. Sampel yang dipilih adalah perusahaan yang mempublikasikan laporan

tahunan 2010 secara lengkap.

3. Sampel yang dipilih adalah perusahaan yang memiliki data-data lengkap

yang terkait dengan variabel penelitian.

Berdasarkan kriteria pemilihan sampel tersebut, maka sampel akhir yang didapat

berjumlah 77 perusahaan nonkeuangan tahun 2010.

3.3. Metode Analisis Data

Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif,

untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-

rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis,

dan skewness. Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah data dalam

penelitian telah memenuhi kriteria asumsi klasik, uji asumsi klasik ini

menggunakan uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas.

Pengujian autokorelasi tidak digunakan dalam penelitian ini karena uji

autokorelasi hanya tepat untuk digunakan dalam penelitian yang menggunakan

data time series. Dalam pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan uji

koefisien determinasi R2, uji signifikansi simultan (uji statistik F), dan uji statistik

t. Model regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Pengungkapan Resiko = α0 + β1DTA + β2HLPI + β3NPM + β4TA + β5SKP + ε

Keterangan :

α0 = intercerpt

β1DTA = Debt To Asset Ratio

β2HLPI = High / Low Profile Industry

β3NPM = Net Profit Margin

β4TA = Total Asset

Page 16: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN ...eprints.undip.ac.id/35288/1/Jurnal_Skripsi.pdf · 1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO (Studi

16

β5SKP = Struktur Kepemilikkan Publik

ε = Error Term

4. HASIL DAN ANALISIS

4.1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat

dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum,

range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2006). Hasil

SPSS dari statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1.

Statistik Deskriptif Variabel-Variabel Penelitian

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DTA 77 .05 .84 .4711 .19671

HLPI 77 0 1 .57 .498

NPM 77 .01 .51 .1225 .12239

TA 77 323419685 5.E13 3.90E12 8.275E12

SKP 77 1.67 81.29 28.4592 19.70607

Jumlah Pengungkapan

Risiko

77 1 6 3.18 1.335

Valid N (listwise) 77

Sumber : Data setelah diolah dengan SPSS, 2011

Berdasarkan tabel 4.1. dapat disimpulkan bahwa tingkat leverage yang

menggunakan pengukuran debt to asset (DTA) , memiliki nilai minimum sebesar

0.05 dan nilai maksimum sebesar 0.84. Mean yang dimiliki oleh tingkat leverage

sebesar 0.4711 dengan standar deviasi sebesar 0.19671.

Page 17: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN ...eprints.undip.ac.id/35288/1/Jurnal_Skripsi.pdf · 1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO (Studi

17

Jenis industri mempunyai mean sebesar 0,57 dan deviasi standarnya 0.498.

Jumlah perusahaan yang termasuk kedalam high profile industri dalam penelitian

ini sebanyak 45 perusahaan dan jumlah perusahaan low profile industry

sebanyak 32 perusahaan. Sehingga rata-rata sampel penelitian ini adalah high

profile industry.

Tingkat profitabilitas yang di dalam pengukurannya menggunakan Net

Profit Margin (NPM), memiliki nilai minimum sebesar 0.01 dan nilai maksimum

sebesar 0.51 sedangkan mean tingkat profitabilitas sebesar 0.1225 dengan

standar deviasinya sebesar 0.122239.

Ukuran perusahaan menggunakan total asset dalam melakukan

pengukurannya. Nilai minimum sampel ukuran perusahaan sebesar

323.419.685.000 (dalam rupiah) dan nilai maksimumnya sebesar

52.818.187.000.000 (dalam rupiah) , sedangkan mean sebesar 3.896.548.364.275

(dalam rupiah).

Struktur kepemilikkan publik pada tabel 4.1 memiliki nilai minimum

sebesar 1.67 % nilai maksimumnya sebesar 81.29 %, sedangkan mean

kepemilikkan saham publik sebesar 28.45 % dan nilai standar deviasinya sebesar

19.70607.

4.2. Hasil Uji Asumsi Klasik

4.2.1 Hasil Uji Normalitas

Sumber : Data yang telah diolah SPSS, 2011

Gambar 4.1.. Grafik Histogram Hasil Uji Normalitas

Page 18: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN ...eprints.undip.ac.id/35288/1/Jurnal_Skripsi.pdf · 1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO (Studi

18

Pada gambar 4.1. dapat disimpulkan bahwa model regresi penelitian

memenuhi uji normalitas karena hasil analisis grafik menunjukkan grafik

histogram mempunyai pola distribusi tidak menceng (skewness) ke samping

kanan maupun ke samping kiri.

Tabel 4.2.

Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Pada Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 77

Normal Parametersa,,b

Mean .0000000

Std. Deviation 1.23040456

Most Extreme Differences Absolute .092

Positive .075

Negative -.092

Kolmogorov-Smirnov Z .809

Asymp. Sig. (2-tailed) .529

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Data yang telah diolah SPSS, 2011

Di dalam tabel 4.2. dapat dilihat bahwa model regresi pada uji analisis

statistik telah memenuhi uji normalitas, hal ini dapat dilihat dari hasil SPSS yang

menunjukan nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0.809 dan nilai Asymp. Sig. (2-

tailed) sebesar 0.529, kedua hasil ini menunjukkan nilai diatas signifikan yaitu

lebih besar dari 0.05.

4.2.2. Hasil Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance

inflation factor (VIF). Pengukuran uji multikolonieritas dapat dilihat dengan

menggunakan nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10. Hasil dari pengujian

multikolonieritas dapat dilihat pada tabel 4.3

Page 19: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN ...eprints.undip.ac.id/35288/1/Jurnal_Skripsi.pdf · 1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO (Studi

19

Tabel 4.3.

Hasil Uji Multikolonieritas

Sumber : Data yang telah diolah SPSS, 2011

Dari hasil pengujian pada tabel 4.3. diketahui bahwa model regresi lolos

uji multikolinieritas, hal ini dikarenakan keseluruhan model regresi menunjukkan

nilai tolerance > 0.10 dan nilai VIF < 10.

4.2.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data yang telah diolah SPSS, 2011

GAMBAR 4.2. Hasil SPSS Uji Scatterplot

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2.161 .597 3.618 .001

DTA 1.653 .819 .244 2.018 .047 .822 1.217

HLPI .157 .305 .059 .514 .609 .921 1.086

NPM .115 1.310 .011 .087 .931 .829 1.206

TA 4.036E-14 .000 .250 2.204 .031 .928 1.077

SKP .000 .008 -.010 -.086 .932 .935 1.070

a. Dependent Variable: Jumlah Pengungkapan Risiko

Page 20: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN ...eprints.undip.ac.id/35288/1/Jurnal_Skripsi.pdf · 1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO (Studi

20

Dari hasil SPSS uji Scatterplot pada gambar 4.2. menunjukkan terlihat

bahwa titik-titik menyebar secara acak baik di atas maupun di bawah angka 0

pada sumbu Y hal ini menandakan bahwa model regresi ini tidak terdapat

heterokedastisitas, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi

variable dependen berdasarkan variable independen.

TABEL 4.4.

Hasil SPSS Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .772 .338 2.286 .025

DTA .219 .463 .060 .472 .638

HLPI .081 .173 .056 .467 .642

NPM -.506 .741 -.087 -.683 .497

TA -6.124E-15 .000 -.071 -.591 .556

SKP .006 .004 .158 1.314 .193

a. Dependent Variable: abs_res

Sumber : Data yang diolah SPSS, 2011

4.3. Hasil Pengujian Hipotesis

4.3.1 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

TABEL 4.5.

Hasil SPSS Uji Koefisien Determinasi R2

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .388a .151 .091 1.273

a. Predictors: (Constant), SKP, NPM, TA, HLPI, DTA

Page 21: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN ...eprints.undip.ac.id/35288/1/Jurnal_Skripsi.pdf · 1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO (Studi

21

4.3.2. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

TABEL 4.6.

Hasil SPSS Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 20.398 5 4.080 2.518 .037a

Residual 115.056 71 1.621

Total 135.455 76

a. Predictors: (Constant), Struktur Kepemilikan

Publik, Tingkat Profitabilitas, Ukuran Perusahaan

(Rp), Jenis Industri, Tingkat Leverage

b. Dependent Variable: Jumlah Pengungkapan Risiko

Sumber : Data yang diolah SPSS, 2011

4.3.3. Hasil Uji Parsial ( uji t )

TABEL 4.7.

Hasil SPSS Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.161 .597 3.618 .001

DTA 1.653 .819 .244 2.018 .047

HLPI .157 .305 .059 .514 .609

NPM .115 1.310 .011 .087 .931

TA 4.036E-14 .000 .250 2.204 .031

SKP .000 .008 -.010 -.086 .932

a. Dependent Variable: Pengungkapan Risiko

Sumber : Data yang diolah SPSS, 2011

Page 22: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN ...eprints.undip.ac.id/35288/1/Jurnal_Skripsi.pdf · 1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO (Studi

22

4.4. Interpretasi Hasil

4.4.1 Pengaruh Tingkat Leverage Terhadap Pengungkapan Risiko

Pengukuran tingkat leverage dengan menggunakan debt to asset (DTA),

berdasarkan tabel 4.7. memiliki nilai signifikansi sebesar 0.047 (sig < 0.05)

sehingga dapat disimpulkan model regresi tingkat leverage memiliki pengaruh

terhadap pengungkapan risiko, tingkat leverage juga mempunyai hubungan yang

positif terhadap pengungkapan risko hal ini dibuktikan dari hasil Unstandardized

Coefficients B sebesar 1.653, sehingga dapat disimpulkan tingkat leverage

memiliki pengaruh yang positif terhadap pengungkapan risiko.

Hubungan positif yang signifikan antara tingkat leverage perusahaan

dengan pengungkapan risiko konsisten dengan teori stakeholder, perusahaan

diharapkan mengungkap lebih banyak risiko dengan tujuan untuk menyediakan

penilaian dan penjelasan mengenai apa yang terjadi pada perusahaan (Amran et

al, 2009).

4.4.2 Pengaruh Jenis Industri Terhadap Pengungkapan Risiko

Pengukuran jenis industri menggunakan variabel dummy, untuk sampel

perusahaan yang termasuk kedalam high profile industry diberikan nilai 1 (satu)

dan untuk sampel perusahaan yang termasuk kedalam kelompok low profile

industry diberikan nilai 0 (nol). Jenis industri memiliki nilai signifikan sebesar

0.609 (sig > 0.05) dan nilai Unstandardized Coefficients B sebesar 0.157 sehingga

dapat disimpulkan bahwa jenis industri tidak secara signifikan memiliki hubungan

positif terhadap pengungkapan risiko.

Hasil pengujian ini tidak sesuai dengan teori stakeholder yang diajukan

yaitu, perusahan bukan entitas yang hanya bertujuan untuk pencapaian tujuannya

saja tetapi juga harus memberikan manfaat kepada para stakeholdernya,

pengungkapan risiko dapat memuaskan stakeholder terhadap kebutuhan informasi

yang dibutuhkan untuk membantu pengambilan keputusan.

Page 23: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN ...eprints.undip.ac.id/35288/1/Jurnal_Skripsi.pdf · 1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO (Studi

23

4.4.3 Pengaruh Tingkat Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Risiko

Tingkat profitabilitas diukur dengan menggunakan net profit margin, net

profit margin digunakan untuk mengukur kemapuan perusahaan untuk

menghasilkan laba pada tingkat penjualan. Hasil pengujian tingkat profitabilitas

memiliki nilai signifikan sebesar 0.931 (sig > 0.05) dan Unstandardized

Coefficients B sebesar 0.115, dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin

tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka akan semakin rendah pengungkapan

risikonya atau H0 diterima dan H1 ditolak.

Hasil pengujian ini tidak sesuai dengan teori agency yang diajukan yaitu,

semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu perusahaan akan menimbulkan

ketertarikan principal untuk membeli saham di perusahaan tersebut dan semakin

kuat kontrol eksternal perusahaan tersebut dan mengurangi biaya keagenan.

Perbedaan antara hasil pengujian dengan teori yang diajukan dikarenakan

perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang rendah akan lebih beresiko

karena kemampuan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya

menjadi sangat sulit (Prodham dan Haris, 1989 dalam Aljifri dan Hussainey,

2007).

4.4.4 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Risiko

Ukuran perusahaan dalam penelitian ini menggunakan total asset. Hasil

pengujian ukuran perusahaan memiliki nilai signifikan sebesar 0.031 (sig < 0.05)

dan Unstandardized Coefficients B sebesar 4.036, hal ini berarti ukuran

perusahaan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap pengungkapan

risiko atau H0 ditolak dan H1 diterima.

Hasil pengujian ini sesuai dengan teori agency yang menyatakan bahwa

perusahaan besar memiliki biaya keagenan yang lebih besar dibandingkan

perusahaan kecil (Jensen dan Meckling, 1976 dalam Almilia dan Retrinasari,

2007), untuk mengurangi biaya keagenan perusahaan besar akan memberikan

informasi yang lebih luas dibandingkan perusahaan kecil. Hubungan positif yang

Page 24: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN ...eprints.undip.ac.id/35288/1/Jurnal_Skripsi.pdf · 1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO (Studi

24

signifikan konsisten dengan hipotesis yang diajukan yaitu semakin besar ukuran

perusahaan maka akan semakin banyak pula pengungkapan risikonya.

4.4.5 Pengaruh Kepemilikkan Saham Publik Terhadap Pengungkapan

Risiko

Pengukuran variabel kepemilikkan saham publik menggunakan jumlah

persentase kepemilikkan suatu saham didalam perusahaan yang dimiliki oleh

pihak eksternal atau publik. Hasil pengujian penelitian menunjukkan nilai

signifikan yang diperoleh sebesar 0.932 (sig > 0.05) dan Unstandardized

Coefficients B sebesar 0.000, hal ini berarti struktur kepemilikkan saham publik

memiliki hubungan positif yang tidak signifikan terhadap pengungkapan risiko.

Hasil pengujian tidak konsisten dengan teori stakeholder yang diajukan.

Hal ini mungkin disebabkan karena mayoritas kepemilikkan saham di dalam

sampel penelitian ini dipegang oleh pihak internal atau pihak perusahaan,

berdasarkan hasil pengujian statistik deskriptif yang menunjukkan bahwa rata-rata

proporsi kepemilikkan saham oleh publik dalam penelitian ini kecil. Sampel

struktur kepemilikkan publik yang kecil tidak mampu menjelaskan mengenai

keseluruhan populasi dan akan mengalami pembiasan (Sudarmadji dan Sularto,

2007).

5. PENUTUP

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan pada 77 laporan tahunan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 dengan menggunakan

regresi linear berganda maka dapat disimpulkan:

1. Jenis pengelompokkan risiko ada 6 yaitu risiko keuangan, risiko operasi,

risiko kekuasaan, risiko tekhnologi dan pengolahan informasi, risiko

integritas dan risiko strategi. Dari 6 jenis risiko tersebut ditemukan bahwa

risiko keuangan merupakan risiko yang paling sering diungkapkan adalah

Page 25: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN ...eprints.undip.ac.id/35288/1/Jurnal_Skripsi.pdf · 1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO (Studi

25

risiko keuangan, sedangkan risiko tekhnologi dan pengolahan informasi

merupakan risiko yang paling sedikit diungkapkan oleh perusahaan .

2. Letak pengungkapan risiko paling banyak ditemukan adalah di dalam tata

kelola perusahaan.

3. Variabel independen penelitian ini yaitu tingkat leverage, jenis industri,

tingkat profitabilitas, ukuran perusahaan dan struktur kepemilikkan publik

dapat menjelaskan variabel independen yaitu pengungkapan risiko sebesar

9.1% berdasarkan adjusted R square dan sisanya dapat dijelaskan oleh

variabel-variabel lain.

4. Variabel independen tingkat leverage dan ukuran perusahaan ditemukan

berpengaruh positif signifikan terhadap variabel dependen pengungkapan

risiko.

5. Variabel jenis industri ditemukan tidak berpengaruh positif secara

signifikan terhadap pengungkapan risiko, hal ini disebabkan tipe

perusahaan high profile industry memiliki tingkat persaingan yang lebih

ketat dibandingkan dengan low profile industry, pengungkapan risiko yang

lebih luas akan menguntungkan para pesaing dalam melihat sisi

kelemahan perusahaan.

6. Variabel tingkat profitabilitas ditemukan tidak berpengaruh positif secara

signifikan terhadap pengungkapan risiko, hal ini dikarenakan tingkat

profitabilitas yang tinggi membuat perusahaan lebih diperhatikan oleh

pemegang saham sehingga perusahaan akan lebih sedikit melakukan

pengungkapan risiko.

7. Variabel struktur kepemilikkan saham publik memiliki pengaruh positif

yang tidak signifikan, hal ini dikarenakan struktur kepemilikkan saham

publik dalam penelitian menunujukkan bahwa rata-rata proporsi

kepemilikkan saham oleh publik dalam penelitian ini kecil, sehingga tidak

mampu menjelaskan populasi penelitian dan mengalami pembiasan

Page 26: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN ...eprints.undip.ac.id/35288/1/Jurnal_Skripsi.pdf · 1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO (Studi

26

5.2. Keterbatasan Penelitian

Di dalam penelitian ini terdapat keterbatasan-keterbatasan yaitu:

1. Nilai koefisian determinasi (adjusted R2) menunjukkan bahwa variabel

independen yaitu tingkat leverage, jenis industri, tingkat profitabilitas,

ukuran perusahaan dan struktur kepemilikkan publik hanya dapat

menjelaskan variabel dependen pengungkapan risiko sebesar 9.1%,

sedangkan sisanya sebesar 90.9% dapat dijelaskan oleh variabel lain.

2. Penelitian ini menggunakan content analysis yang seharusnya dilakukan

oleh lebih dari 1 orang , tetapi di dalam penelitian ini hanya dilakukan oleh

1 orang, hal ini menyebabkan adanya tingkat subyektivitas pada hasil

analisis pengungkapan risiko yang dilakukan perusahaan.

5.3 Saran Penelitian

Berdasarkan keterbatasan-keterbatasan tersebut, maka diberikan saran untuk

penelitian selanjutnya :

1. Di dalam nilai koefisien determinasi (adjusted R2) hanya menghasilkan

nilai sebesar 9.1%, hal menggambarkan bahwa variabel independen di

dalam penelitian ini hanya mampu menjelaskan variabel dependen

sebesar 9.1 %. Oleh karena itu untuk penelitian selanjutnya disarankan

untuk menyajikan variabel independen yang lebih bervariasi untuk

meningkatkan nilai koefisien determinasi.

2. Pelaksanaan penelitian yang menggunakan content analysis pada

penelitian selanjutnya disarankan dilakukan oleh lebih dari 1 orang ,

untuk mengurangi adanya subyektivitas dalam pengukuran variabel

kalimat pengungkapan pengungkapan risiko.

Page 27: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN ...eprints.undip.ac.id/35288/1/Jurnal_Skripsi.pdf · 1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO (Studi

27

DAFTAR PUSTAKA

Abraham, Santos and Paul Cox. 2007. “Analysing of Determinants Narative Risk

Information in UK FTSE 100 Annual Reports”. The British Accounting

Review, Vol. 39, Page 227-248.

Aljifri, Khaled and Khaled Hussainey. 2007.”The Determinants of Forwar-

Looking Information in Annual Reports of UAE Companies”.

Managerial Auditing Journal, Vol. 22, No. 9, Page 881-894

Almilia, Luciana S. dan Ikka Retrinasari. 2007. “Analisis Pengaruh Karakteristik

Perusahaan terhadap Kelengkapan Pengungkapan dalam Laporan

Tahunan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ”. Proceeding

Seminar Nasional Inovasi dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan

Bisnis FE Universitas Trisakti. Jakarta, 9 Juni, 2007

Alsaeed, Khalid. 2006. “The Association Between Firm-specific Characteristics

and Disclosure : The Case of Saudi Arabia”. Managerial Auditing

Journal. Vol.21, No.5, Page 476-496

Amran, Azlan. A. M. Rosli bin B. C. H. Modh Hassan. 2009. “Risk Reporting :

An Exploratory Study on Risk Management Disclosure in Malaysia

Annual Reports”. Managerial Auditing Journal, Vol. 24, No. 1, Page

39-57

Anggraini, Reni Retno. 2006. “Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan

Keuangan Tahunan : Study Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang

Terdaftar dalam Bursa Efek Jakarta”. Simposium Nasional Akuntansi 9

Padang : Universitas Sanata Dharma Yogya, Page 1-21

Barreta, S. And Bonzzolan, S. 2008. “Quality versus Quantity : The Case of

Forward-Looking Disclosure”. Journal of Accounting, Auditing and

Finance, Vol. 15 (3), Page 333-375

Page 28: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN ...eprints.undip.ac.id/35288/1/Jurnal_Skripsi.pdf · 1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO (Studi

28

Belkaoui, Ahmed Riahi. 2000. Teori Akuntansi, Edisi Pertama, Alih Bahasa

Marwata, SE.Akt., Salemba Empat Jakarta

Clarkson, M. 1994. ”A Risk Based of Stakeholder Theory : Toronto”.

Proceedings of the Second Toronto Coference on Stakeholder Theory,

Center for Corporate Social Performance and Ethics, University of

Toronto. Toronto

Darmawi, H. 2005. Manajemen Risiko. Jakarta. Bumi Aksara

Dirgantari, Novi. 2002. “Analisis Terhadap Perbedaan Ekstensifikasi Praktek

Social Disclosure Pada Perusahaan-perusahaan Emiten di Bursa Efek

Jakarta Berdasarkan Tipe Industri dan Ukuran Perusahaan”. Thesis

tidak dipublikasikan, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Endrian, Wahyu. 2010. “Belajar Studi Kelayakkan Usaha”

http://belajarstudikelayakan.blogspot.com/2011. Diakses tanggal 14

Oktober 2011

Financial Committe of the Institute of Chartered Accountants in England and

Wales. 2002. “No Suprieses : The Case for Better Risk Reporting”.

Balance sheet 10, Vol. 4, Page 18-21

Fitriani. 2001. “Signifikansi Perbedaan Tingkat Pengungkapan Wajib dan

Sukarela pada Laporan Keuangan Perusahaan Publik yang Terdaftar di

Bursa Efek Jakarta”. Simposium Nasional Akuntansi IV, Bandung

Freeman, RE and MCVea. 2001.”A Stakeholder Approach to Strategic

Management”. Darden Business School Working Paper, Vol. 01-02

Ghozali, imam dan Anis Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Edisi 3. Semarang :

Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Ghozali, Imam . 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Cetakan IV. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Page 29: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN ...eprints.undip.ac.id/35288/1/Jurnal_Skripsi.pdf · 1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO (Studi

29

Gray, Rob dan Simon Lavers. 1995. “Corporate Social and Evironmental

Reporting : A Review of the Literature and a Longitudinal Study of UK

Disclosure”. Accounting Auditing and Accountability Journal. Vol. 8,

No. 2, Page 47-77

Hackston, David and Markus J. Milne. 1996. “Some Determinants of Social and

Environmental Disclosure in New Zealand Companies”. Accounting,

Auditing and Accountability Journal, Vol. 9, No. 1, Page 77-108

Haryono, Slamet. 2005.”Struktur Kepemilikkan dalam Bingkai Teori Keagenan”.

Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol. 5, No. 1, Page 63-71

Hassan, Mustofa Kamal .2009. “UAE Corporations-specific Characteristic and

Level of Risk Disclosure”. Managerial Auditing Journal, Vol. 24,

No.27, Page 668-687

Jensen, Michael C. 1986. “Agency Costs of Free Cash Flow, Corporate Finance

and Takeovers”. American Economic Review 76, Page 323-339

Lazili, Kaouthar and Daniel Zeghal. 2005. ”A Content Analysis of Risk

Management Disclosures in Canadian Annual Reports” . Canadian

Journal of Administrative Sciences, Vol. 2004, No. 2, Page 125-142

Linsley, Philip M. And Philip J. Shrives. 2006. “Risk Reporting : A Study of Risk

Disclosure in the Annual Reports of UK Companies”. The Bristish

Accounting Review, Vol. 38, Page, 387- 404

Marwata. 2000. “Hubungan Antara Karakteristik Perusahaan dan Kualitas

Ungkapan Sukarela dalam Laporan Perusahaan Publik di Indonesia.

Tesis. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada

Murtanto dan Elvina. 2005. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap

Pengungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan Perusahaan yang

Terdaftar dala BEJ”, Ekonomi dab Bisnis UNISSULA, Vol. 6, No. 1,

Page 47-57

Page 30: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN ...eprints.undip.ac.id/35288/1/Jurnal_Skripsi.pdf · 1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO (Studi

30

Rosmasita, Hardina. 2007.“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan

Sosial dalam Laporan Tahunan Perusahaan Manufaktur di BEJ”. http:/

rac.uii.ac.id/server/document/Public. Diakses pada tanggal 11

September 2011

Simanjuntak, B.H., dan L. Widiastuti, 2004. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia, Vol. 7, No. 3,September 2004, Hal 351-366

Smith, C.W., Jr. 1990.”Corporate Risk Management : Theory and Practice”.

Journal De-rivatieves, Vol. 2, No. 4, Page 21-30

Sudarma, Made. 2003. “Pengaruh Kepemilikkan Saham, Faktor intern, Faktor

Ekstern Terhadap Struktur Modal dan Nilai Perusahaan”. Disertasi

Universitas Brawijaya Malang

Sudarmadji, A. M. dan Lana Sularto. 2007.”Pengruh Ukuran Perusahaan,

Profitabilitas, Leverage, dan Tipe Kepemilikkan Perusahaan Terhadap

Luas Voluntary Disclosure Laporan Keuangan Tahunan”. Proceeding

Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek dan Sipil Auditorium Kampus

Gunadarma. Jakarta 21-22 Agustus, 2007

Umar, Husien. 2001. ”Manajemen Risiko Bisnis Pendekatan Finasial dan Non-

Finansial”. http://sovi70-ovi.blogspot.com. Diakses pada tanggal 02

Oktober 2011

Yularto, P.A., dan A. Chariri, 2003, “ Analisis Luas Pengungkapan Sukarela

dalam Laporan Perusahaan yang Terdaftar di BEJ Sebelum Krisis dan

Pada Perisode Krisis”, Jurnal Maksi, Vol. 2, Januari 2003, Hal 1-21

Zuhroh, Diana dan I Putu Pande Heri Sukmawati. 2003. “Analisis Pengaruh Luas

Pengungkapan Sosial dalam Laporan Tahunan Perusahaan Terhadap

Reaksi Investor”. Simposium Nasional Akuntansi IV, 2003