Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pengungkapan Laporan Perusahaan Berbasis Web Pada...

38
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN MELALUI WEBSITE PROPOSAL PENELITIAN Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran Disusun oleh : Dimas Dwi Pratama NPM 120110120104 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PADJAJARAN

description

faktor yang mempengaruhi IFR

Transcript of Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pengungkapan Laporan Perusahaan Berbasis Web Pada...

Page 1: Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pengungkapan Laporan Perusahaan Berbasis Web Pada Perusahaan Non Keuangan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN MELALUI

WEBSITE

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan sebagai salah satu syarat

untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)

pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Padjajaran

Disusun oleh :

Dimas Dwi Pratama

NPM 120110120104

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS PADJAJARAN

BANDUNG2015

Page 2: Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pengungkapan Laporan Perusahaan Berbasis Web Pada Perusahaan Non Keuangan

ABSTRAK

Penggunaan internet dalam dunia bisnis telah mempengaruhi bentuk tradisional penyajian

informasi perusahaan dan juga menciptakan cara baru yang mempermudah perusahaan untuk

berkomunikasi dengan stakeholder. Pengungkapan laporan perusahaan melalui media website

ditujukan perusahaan sebagai bentuk komunikasi antara perusahaan dengan stakeholder yang

membutuhkan informasi dari laporan keuangan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan

keputusan, terutama adalah bagi investor. Pengungkapan informasi pada website perusahaan juga

merupakan suatu sinyal dari perusahaan pada pihak luar bahwa informasi keuangan yang disajikan

merupakan informasi yang dapat dipercaya sehingga diharapkan dapat mengurangi ketidakpastian

mengenai prospek perusahaan yang akan datang. Pelaporan informasi keuangan melalui internet

kepada investor biasa disebut Internet Financial Reporting (IFR).

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis dan menguji pengaruh ukuran

perusahaan, profitabilitas, leverage, dan ukuran auditor, terhadap tingkat pengungkapan laporan

keuangan berbasis website pada perusahaan nonkeuangan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan

perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015 sebanyak 40

perusahaan sebagai sampel yang dipilih menggunakan metode proportional stratified random

sampling. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yang berupa

laporan tahunan perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2015 serta observasi

terhadap website yang dimiliki perusahaan.

Kata kunci: Website, Internet, Tingkat Pengungkapan, IFR, pengungkapan berbasis website.

Page 3: Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pengungkapan Laporan Perusahaan Berbasis Web Pada Perusahaan Non Keuangan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang masalah

Dewasa ini perkembangan teknologi semakin pesat termasuk di dalamnya teknologi informasi

dan komunikasi. Perkembangan teknologi ini mempengaruhi hampir seluruh aktivitas manusia

termasuk aktivitas bisnis. Sejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi, kebutuhan akan

informasi oleh stakeholder semakin beragam dan semakin luas cakupannya. Perusahaan dituntut

untuk memberikan informasi secara fleksibel, relevan, dan tepat waktu, dimana stakeholder mampu

memperoleh informasi dari perusahaan dengan cara yang lebih mudah dan tidak menghabiskan

waktu (AICPA: 1994).

Salah satu perkembangan terbesar di bidang teknologi informasi dan komunikasi adalah

perkembangan internet. Internet adalah teknologi yang mempunyai kekuatan untuk mengubah

laporan eksternal secara besar-besaran (Jones dan Xiao, 2004). Pesatnya perkembangan teknologi

informasi di dalam dunia bisnis ditandai dengan banyaknya perusahaan yang memiliki website

pribadi. Pada mulanya halaman web atau lebih dikenal dengan website biasa digunakan perusahaan

sebagai media pemasaran produk yang dihasilkan perusahaan (Seetharaman dkk., 2005). Saat ini

website juga digunakan perusahaan sebagai media komunikasi antara perusahaan, shareholders,

stakeholder dan user lainnya dalam menyebarkan informasi baik yang bersifat finansial dan

nonfinansial (Ashbaugh et al., 1999).

Fenomena penyebaran informasi keuangan melalui website dengan teknologi internet disebut

Internet Financial Reporting (IFR). Indonesia yang merupakan negara berkembang juga

terpengaruh oleh fenomena IFR. Menurut Kusumawardani (2011) perusahaan-perusahaan yang ada

di Indonesia dituntut untuk dapat meningkatkan kemampuan mengkomunikasikan informasi

keuangan dan nonkeuangan untuk memberikan rasa puas kepada stakeholder, termasuk investor.

Dengan diterapkannya IFR, investor dapat mengakses informasi yang dibutuhkan sebagai dasar

pertimbangan pengambilan keputusan secara lebih cepat dengan cara mengakses website

perusahaan atau website-website lain yang menyediakan informasi tersebut (Davey dan Homkajohn,

2004).

Page 4: Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pengungkapan Laporan Perusahaan Berbasis Web Pada Perusahaan Non Keuangan

Di beberapa negara berkembang, seperti halnya Indonesia, penyebaran informasi keuangan

melalui website dengan teknologi internet biasa disebut Internet Financial Reporting (IFR)

merupakan suatu bentuk pengungkapan sukarela karena belum ada regulasi yang mengatur secara

spesifik mengenai publikasi laporan keuangan melalui internet. Belum adanya regulasi yang

mengatur secara spesifik ini menyebabkan terjadinya perbedaan kualitas pengungkapan melalui

website antar perusahaan dan dapat mempengaruhi keputusan stakeholder.

Dalam mengadopsi IFR, perusahaan memiliki motif atau alasan penerapan IFR pada

perusahaannya masing-masing. Adapun motif penerapan IFR seperti penggunaan IFR ini

menyebabkan pelaporan keuangan menjadi lebih cepat dan mudah, sehingga dapat diakses oleh

siapa pun, kapan pun dan dimana pun (Debreceny et al., 2002). Selain itu adapula motif dalam

rangka menarik investor dan memberikan image yang baik bagi perusahaan (Ettredge et al. 2001).

Manfaat penerapan IFR menurut Kusumawardani (2011), penggunaan teknologi internet

dalam pelaporan keuangan perusahaan dapat meningkatkan nilai (value) dan kompetensi perusahaan

ditengah persaingan bisnis yang semkain kompetitif. Selain itu menurut Hanifa dan Rashid (2005)

penerapan IFR dapat menurunkan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan terkait pelaporan

keuangan karena adanya pengalihan sistem penyajian informasi dari paper-based reporting system

ke paper-less reporting system.

IFR dianggap sebagai alat komunikasi yang mampu meningkatkan efektivitas proses

komunikasi antara perusahaan dengan pihak dalam maupun pihak luar perusahaan, khususnya pihak

luar perusahaan seperti investor dan kreditor berkaitan dengan pengambilan keputusan yang

berhubungan dengan investasi dan pinjaman. IFR merupakan respon dari perusahaan untuk menjalin

komunikasi dengan stakeholder dengan lebih baik dan lebih cepat (Ashbaugh et al., 1999).

Meskipun banyak manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan IFR ini, terdapat beberapa

perusahaan di Indonesia yang belum atau tidak menerapkan IFR ini. Perusahan tentu akan

menimbang antara cost dan benefit dari penerapan IFR ini. Hal yang perlu diingat adalah setiap

perusahaan memiliki alasannya masing-masing untuk menerapkan atau tidak menerapkan pelaporan

melalui media website.

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk melihat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

perusahaan berkaitan dengan penerapan IFR. Adapun teori yang secara umum digunakan dalam

Page 5: Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pengungkapan Laporan Perusahaan Berbasis Web Pada Perusahaan Non Keuangan

literatur akuntansi untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan berkaitan

dengan penerapan IFR adalah teori agensi dan teori sinyal. Beberapa variabel telah digunakan

dalam penelitian sebelumnya yang didasarkan pada penelitian tentang pengungkapan laporan

perusahaan. Variabel-variabel tersebut yaitu ukuran perusahaan, leverage, likuiditas, listing age,

profitabilitas, tipe auditor, dan asset berwujud. Bukti-bukti empiris dari hasil penelitian sebelumnya

menunjukkan bahwa banyak faktor yang dapat mempengaruhi kulitas pengungkapan laporan

perusahaan berbasis internet.

Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti akan melakukan penelitian untuk menguji dan

menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kulitas pengungkapan laporan keuangan perusahaan

berbasis website. Peneliti berkeinginan untuk mengetahui sejauh mana perusahaan-perusahaan

tersebut memanfaatkan internet untuk meningkatkan kemampuan mereka mengkomunikasikan

informasi yang dimiliki perusahaan.. Peneliti juga berkeinginan untuk mengetahui kualitas

pelaporan berbasis website pada perusahaan-perusahaan nonkeuangan yang listing di Bursa Efek

Indonesia tahun 2015. Penelitian ini dilakukan untuk untuk melihat konsistensi dari penelitian-

penelitian sebelumnya

Peneliti menggunakan teori agensi dan teori sinyal dalam penenelitian ini untuk menganalisis

dan menguji faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan berkaitan dengan penerapan IFR. Faktor-

faktor yang akan dianalisis dan diuji adalah pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage,

dan ukuran auditor (reputasi auditor) eksternal terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan

berbasis website pada perusahaan nonkeuangan di Indonesia.

Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya.

Pertama, menambahkan variabel tingkat kepemilikan saham oleh publik (Public

Ownership) dan tingkat kepemilikan saham oleh pihak asing (Foreign Ownership) .

Dimana variabel tersebut masih jarang diteliti. Yang kedua yaitu populasi, waktu dan

tempat penelitian sampel yang digunakan yaitu perusahaan-perusahaan non keuangango

public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2015.

Page 6: Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pengungkapan Laporan Perusahaan Berbasis Web Pada Perusahaan Non Keuangan

1.2. Rumusan Masalah

Dalam merumuskan masalah ini, penulis akan mengemukakan beberapa permasalahan yang

berkaitan dengan latar belakang di atas, yaitu sebagai berikut:

1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kualitas pengungkapan laporan perusahaan

berbasis internet melalui website?

2. Apakah tingkat profitabilitas perusahaan berpengaruh terhadap terhadap kualitas

pengungkapan laporan perusahaan berbasis internet melalui website?

3. Apakah tingkat leverage perusahaan berpengaruh terhadap terhadap kualitas pengungkapan

laporan perusahaan berbasis internet melalui website?

4. Apakah tingkat ukuran auditor (reputasi auditor) eksternal yang dipilih perusahaan

berpengaruh terhadap terhadap kualitas pengungkapan laporan perusahaan berbasis internet

melalui website?

1.3. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap kualitas pengungkapan laporan

perusahaan berbasis berbasis internet melalui website.

2. Menganalisis tingkat profitabilitas perusahaan terhadap kualitas pengungkapan laporan

perusahaan berbasis berbasis internet melalui website.

3. Menganalisis tingkat leverage perusahaan terhadap kualitas pengungkapan laporan

perusahaan berbasis berbasis internet melalui website.

4. Menganalisis tingkat ukuran auditor (reputasi auditor) eksternal yang dipilih perusahaan

berpengaruh terhadap terhadap kualitas pengungkapan laporan perusahaan berbasis internet

melalui website

1.4. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

i. Bagi pengembangan pengetahuan di bidang akuntansi, terutama yang berkaitan

dengan penerapan Internet Financial Reporting (IFR)

Page 7: Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pengungkapan Laporan Perusahaan Berbasis Web Pada Perusahaan Non Keuangan

2. Manfaat Praktis

i. Bagi perusahaan agar dapat menerapkan dan memanfaatkan praktik kualitas

pengungkapan dalam pelaporan berbasis internet dengan baik sehingga dapat

membantu meningkatkan komunikasi dengan berbagai pihak, khususnya investor.

ii. Bagi pengguna laporan keuangan dalam melakukan pencarian informasi keuangan

yang lebih praktis dan efisien melalui pengungkapan laporan keuangan dalam

website perusahaan.

iii. Bagi peneliti selanjutnya sebagai sumber referensi dan informasi untuk

memungkinkan penelitian selanjutnya mengenai topik ini.

1.5. Sistematika Penelitian

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,

kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas tentang landasan teori yang merupakan penjabaran dari kerangka

yang berkaitan dengan kualitas pengungkapan serta penelitian terdahulu, kerangka

pemikiran dan hipotesis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang metode penelitian, unit analisis data, teknik pengumpulan data,

dan teknik analisis data

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum obyek penelitian, hasil analisis dan

pembahasan.

BAB V. PENUTUP

Bab ini berisi penjelasan mengenai kesimpulan dari hasil yang diperoleh setelah

dilakukan penelitian. Selain itu disajikan keterbatasan serta saran yang dapat menjadi

pertimbangan bagi penelitian selanjutnya

Page 8: Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pengungkapan Laporan Perusahaan Berbasis Web Pada Perusahaan Non Keuangan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasar Teori

2.1.1. Teori Keagenan

Prinsip utama teori keagenan adalah menyatakan adanya hubungan kerja antara pihak

yang memberi wewenang (prinsipal) yaitu investor dengan pihak yang menerima wewenang

(agensi) yaitu manajer, dalam bentuk kontrak kerja sama (Kusumawardani, 2011). Menurut

Godfrey et al. (2010), kedua belah pihak dalam kontrak baik pemegang saham (investor)

ataupun manajemen (agen) merupakan utility maximizer yang berarti masing-masing pihak

berusaha memaksimalkan kepentingan pribadi terlebih dahulu. Kondisi ini merupakan

konsekuensi dari pemisahan fungsi pengelola dengan fungsi kepemilikan atau biasa disebut

dengan separation on decision making (Jensen dan Meckling, 1976).

Pada dasarnya agent tidak selalu bertindak untuk mendahulukan kepentingan

principal, karena agent tidak menanggung resiko atas kerugian atau kesalahan dalam

pengambilan keputusan melainkan principal yang menanggung keseluruhan kerugian yang

terjadi. Kejadian ini kemudian disebut dengan agency problem. Teori keagenan muncul

karena adanya perbedaan kepentingan sehingga masing-masing pihak berusaha

memperbesar keuntungan bagi diri sendiri. Jika pihak-pihak tersebut bertindak untuk

kepentingannya sendiri, maka hal tersebut akan menimbulkan konflik antara agen dan

principal. Ada tiga perbedaan utama yang menimbulkan asimetris antara principal dan agent

menurut Saam (2007), yaitu:

Asimetri informasi

Asimetri informasi muncul karena principal tidak dapat mengontrol kompetensi,

intensi, pengetahuan, dan tindakan dari agent, atau mungkin dapat memonitor

dengan biaya yang tinggi

Perbedaan preferensi resiko

Principal dan agent memiliki perilaku yang berbeda terhadap resiko terkait skema

kompensasi yang berbeda.

Page 9: Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pengungkapan Laporan Perusahaan Berbasis Web Pada Perusahaan Non Keuangan

Konflik tujuan

Tujuan dari Agent adalah ingin memaksimalkan pendapatannya, sedangkan principal

ingin memaksimalkan imbal hasilnya

. Untuk mengatasi hal tersebut principal dapat membatasi perbedaan kepentingan itu

dengan membuat suatu insentif bagi manajemen dengan membuat biaya pengawasan yang

dirancang untuk mengawasi dan membatasi tindakan menyimpang yang mungkin dilakukan

oleh manajemen (Godfrey et al., 2010)

Banyak literatur akuntansi tentang pengungkapan seringkali mengacu pada konsep

keagenan dalam menjelaskan dorongan untuk melakukan pengungkapan wajib maupun

sukarela terhadap laporan keuangan Dorongan ini ditunjukkan pada literatur sebagai alat

penggerak yang digunakan untuk mengurangi asimetri informasi antara prinsipal dan agen.

keuangan meruapakan sarana akuntabilitas manajemen kepada pemilik. Sehingga sebagai

wujud pertanggungjawaban, agen akan berusaha memenuhi seluruh keinginan prinsipal,

dalam hal ini adalah pengungkapan sukarela yang lebih luas (Kusumawardani, 2011).

2.1.2. Teori Sinyal

Salah satu mekanisme umum untuk mengatasi permasalah teori agensi adalah

melalui signaling. Teori sinyal membahas bagaimana sebaiknya dan seharusnya sebuah

perusahaan harus memberikan sinyal-sinyal keberhasilan atau kegagalan kepada pihak

eksternal. Teori sinyal menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk

memberikan informasi baik keuangan maupun non keuangan pada pihak eksternal

(Saam ,2007)

Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi adalah karena terdapat assimetri

informasi antara manajer perusahaan dan pihak luar, hal ini disebabkan karena manajer

perusahaan mengetahui lebih banyak informasi mengenai perusahaan dan prospek yang akan

datang daripada pihak luar. (Wolk et al., 2000). Perusahaan akan berusaha terus menerus

meningkatkan nilai perusahaannya dengan cara mengurangi asimetri informasi tersebut.

untuk mengurang asimetri informasi tersebut perusahaan akan memberikan sinyal pada

pihak luar berupa , berupa informasi keuangan yang positif dan dapat dipercaya yang akan

Page 10: Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pengungkapan Laporan Perusahaan Berbasis Web Pada Perusahaan Non Keuangan

mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan datang sehingga dapat

meningkatkan kredibilitas dan kesuksesan perusahaan (Wolk et al., 2000)

2.1.3. Pengungkapan Laporan Keuangan

Perusahaan dapat memberikan sinyal kepada pihak luar dengan cara mengungkapkan

informasi yang bersifat keuangan maupun non keuangan. Hal itu dapat dilakukan perusahaan

untuk melindungi hak dari investor untuk menghindari asimetri informasi dari pihak

manajemen. Healy dan Palepu (2001) menyatakan bahwa pengungkapan berperan dalam

mengurangi permasalahan yang timbul dalam hubungan antara manajer dan investor.

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus transparan dan dapat mewakili,

guna memprediksi kondisi keuangan, arus kas, dan profitabilitas di masa depan. Hanny dan

Chariri (2012) mengidentifikasi konsep mengenai pengungkapan sehubungan dengan

kualitas laporan keuangan menjadi tiga, yaitu:

1. Adequate disclosure (cukup)

Tingkat pengungkapan yang memadai adalah pengungkapan yang harus dipenuhi

agar laporan keuangan secara keseluruhan tidak menyesatkan bagi pemakai dalam

mengambil keputusan .

2. Fair disclosure (wajar)

Tingkat pengungkapan yang wajar adalah tingkat yang harus dicapai agar semua

pihak mendapat perlakuan atau pelayanan informasi yang sama.

3. Full disclosure (lengkap)

Tingkat pengungkapan yang penuh menuntut penyajian secara penuh terhadap

semua informasi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan

2.1.4. Pengungkapan Wajib

Pengungkapan wajib adalah pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan mengenai

informasi-informasi penting yang menyangkut aktivitas dan kondisi perusahaan secara riil yang

bersifat wajib dan diatur dalam peraturan hukum (Suwardjono, 2005). Peraturan terkait dengan

pelaporan wajib diatur dalam SAK yang disusun oleh DSAK dan diatur dalam regulasi lainnya yang

mengatur seperti peraturan OJK

Page 11: Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pengungkapan Laporan Perusahaan Berbasis Web Pada Perusahaan Non Keuangan

2.1.5. Pengungkapan Sukarela

Pelaporan sukarela adalah pengungkapan yang dilakukan perusahaan di luar

apa yang telah diwajibkan oleh standar akuntansi atau peraturan badan pengawas

(Suwardjono, 2005). Perusahaan mempunyai hak untuk memberikan informasi

tambahan yang sifatnya sukarela, artinya perusahaan dapat secara sukarela

memberikan informasi tertentu diluar yang diwajibkan kepada stakeholder. Luas

pengungkapan sukarela tergantung pada kebijakan perusahaan, yang mana kebijakan

perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain akan berbeda. Pengungkapan

sukarela diperbolehkan asalkan tidak bertentangan dengan item-item dalam

mandatory disclosure. Pelaporan keuangan perusahaan di internet melalui website

pribadi perusahaan (IFR) merupakan bentuk pelaporan sukarela yang tidak diatur

dalam standar akuntansi atau peraturan lainnya.

Terdapat lima manfaat pengungkapan sukarela menurut Gray dan Roberts

(1989 dalam Almilia, 2008) yaitu:

1. memperbaiki reputasi perusahaan,

2. menyajikan informasi yang dapat menghasilkan keputusan investasi yang lebih

baik bagi investor,

3. memperbaiki akuntabilitas,

4. memperbaiki prediksi risiko yang dilakukan oleh investor, dan

5. menyajikan kewajaran harga saham yang lebih baik.

Sedangkan biaya dari pengungkapan sukarela meliputi:

1. biaya competitive disadvantage, dan

2. biaya untuk mengumpulkan dan memproses.

2.1.6. Internet Financial Reporting (IFR).

Internet Financial Reporting adalah suatu cara baru yang dilakukan perusahaan dalam

kegiatan pelaporan dengan cara mencantumkan laporan keuangannya melalui media website

memanfaatkan teknologi internet. Ettredge et al. (2001) menyatakan bahwa IFR membantu

perusahaan dalam menyebarluaskan informasi mengenai keunggulan-keunggulan perusahaan yang

merupakan sinyal positif perusahaan untuk menarik investor.

Page 12: Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pengungkapan Laporan Perusahaan Berbasis Web Pada Perusahaan Non Keuangan

Venter (2002) dalam Kusumawardani (2011) terdapat tiga cara penyajian laporan keuangan

melalui website, yaitu :

i. Membuat duplikat laporan keuangan yang sudah dicetak ke dalam format

electronic paper.

ii. Mengkonversi laporan keuangan ke dalam format HTML.

iii. Meningkatkan pencantuman laporan keuangan melalui website sehingga

lebih mudah diakses oleh pihak yang berkepentingan daripada laporan

keuangan dalam format cetak.

Keuntungan dalam penerapan IFR menurut Almilia, (2008). Menawarkan ketepatan waktu dalam penyebaran serta akses informasi sehingga

informasi lebih relevan karena tepat waktu (aspek timeliness)

Memungkinkan perusahaan untuk mengeksploitasi manfaat teknologi internet untuk

lebih membuka diri dengan menginformasikan laporan keuangannya (aspek

disclosure)

Kekurangan dalam penerapan IFR :

Biaya untuk membangun serta merawat website terkadang melebihi atas manfaat yang

didapat (Ashbaugh et al. 1999).

Sehubungan dengan market competition, dengan diungkapkannya informasi secara luas,

perusahaan akan berpotensi kehilangan keunggulan kompetitifnya Adanya kerugian

persaingan dari pengungkapan informasi terjadi bila informasi yang diungkapkan nantinya

dapat melemahkan daya saing perusahaan karena informasi tersebut digunakan competitor

untuk memperkuat daya saing mereka(Ashbaugh et al. 1999).

Belum adanya standar khusus yang mengatur pengungkapan informasi keuangan dalam

website perusahaan (Seetharman, 2006)

2.2. Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai pengungkapan laporan perusahaan melalui internet sudah pernah

dilakukan oleh peneliti lainnya. Secara garis besar variabel-variabel yang digunakan dalam

penelitian memiliki kemiripan. Namun adanya penambahan variabel yang digunakan dan perbedaan

tempat dan waktu penelitian memungkinkan hasil penelitian menghasilkan kesimpulan yang

berbeda. Berikut ringkasan dari penelitian yang pernah dilakukan sebelumnnya.

Page 13: Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pengungkapan Laporan Perusahaan Berbasis Web Pada Perusahaan Non Keuangan

PENELITI VARIABEL HASIL PENELITIANCraven and Marston(1999)

Ukuran perusahaan danjenis industri

Ukuran perusahaanmempunyai pengaruhyang signifikanterhadap IFR

Ettredge et. al. (2002) Ukuran perusahaan,reputasi perusahaan danpenyajian informasisukarela.

Ukuran perusahaan danreputasi perusahaanberpengaruh terhadappenyajian semuainformasi yang bersifatsukarela.

Debrecency et al.(2002)

Ukuran perusahaan,teknologi informasi,tempat listing sahamdan IFR

Ukuran perusahaan,teknologi informasi danperusahaan yangterdaftar pada NY

Chariri dan Lestari(2007)

Ukuran perusahaan,likuiditas, leverage,ukuran auditor,profitabilitas, tipeindustri, umur listingdan IFR

Ukuran perusahaan,likuiditas, leverage,ukuran auditor, umurlisting berpengaruhterhadap praktek IFR.

Kusumawardhani(2011)

Ukuran perusahaan,profitabilitas, likuiditas,jenis industri, leverage,reputasi auditor, umurlisting perusahaan, publicownership, serta foreignownership terhadap luaspenerapan praktikInternet FinancialReporting (IFR) olehperusahaan

variabel profitabilitasdan public ownershipberpengaruh secarapositif dan signifikanterhadap praktikpelaporan keuanganmelalui internet(Internet FinancialReporting)

Boubaker et al. (2012) Ukuran perusahaan,Profitabilitas, leverage,Cross-listing, ukuranauditor, ownershipdispersion, industri IT,equity offering, danindeks pengungkapanberbasis website

Variabel Ukuranperusahaan, ownershipdispersion, industri IT,dan equity offeringberpengaruh secarasignifikan padapengungkapaan laporanberbasis website.

Akbar (2014) ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, ukuran auditor,kepemilikan publik, jenis industri TIK dan penawaran saham baru

variabel ukuranperusahaan, profitabilitas dan jenis industri TIK berpengaruh signifikan dan positif terhadap tingkat pengungkapan laporan berbasis website, lainnya tidak

Tabel 2.2-1

Page 14: Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pengungkapan Laporan Perusahaan Berbasis Web Pada Perusahaan Non Keuangan

ukuran perusahaan(X1)

Pengungkapan laporan perusahaan berbasis website(Y)

profitabilitas(X2)

leverage(X3)

ukuran auditor (reputasi auditor) eksternal(X4)

2.3. Kerangka Pemikrian

Kerangka pemikiran menjelaskan secara singkat gambaran permasalahan yang diteliti.

Kerangka pemikiran juga menjelaskan hubungan antar variabel. Kemajuan teknologi saat ini

mempengaruhi penggunaan internet dalam perusahaan-perusahaan salah satunya sebagai sarana

pelaporan perusahaan. Keberadaaan internet mendukung perusahaan untuk menyajikan laporan

perusahaan baik finansial maupun nonfinansial melalui media baru yaitu internet. Penelitian ini

mencoba meneliti faktor yang mempengaruhi kualitas pengungkapan laporan perusahaan di internet.

Kerangka pemikiran penelitian ini dapat dijelaskan pada gambar dibawah ini:

gambar 2.3-1 kerangka pemikiran

Page 15: Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pengungkapan Laporan Perusahaan Berbasis Web Pada Perusahaan Non Keuangan

2.4. Pengembangan Hipotesis

2.4.1. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Laporan Perusahaan Melalui

Website

Perusahaan yang ukurannya besar tentunya memerlukan sumber daya yang besar pula,

termasuk di dalamnya adalah sumber daya manusia yang berperan sebagai manajemen (agen)

perusahaan. Semakin banyak jumlah agen, maka perusahaan harus membayar biaya agen (cost

agency) yang semakin besar. Perusahaan yang ukurannya besar akan memiliki stakeholder yang

besar pula, sehingga tuntutan untuk menyediakan informasi akan semakin besar dan semakin luas.

Perusahaan yang ukurannya besar akan cenderung memiliki aktivitas yang lebih kompleks

dibandingkan dengan perusahaan yang ukurannya kecil, sehingga tuntutan untuk memiliki sistem

informasi yang lebih tertata dan lebih lengkap akan lebih tinggi dibanding perusahaan kecil.

Perusahaan yang ukurannya besar akan cenderung menjadi pusat perhatian para investor

dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil, sehingga tuntutan untuk memuaskan investor

dalam hal pengungkapan informasi akan jauh lebih tinggi. Hal itu dapat dilakukan perusahaan

dengan menerapkan pengungkapan berbasis website.

Investor akan lebih sensitif atas isi informasi dan cara pengemesan informasi kepada

perusahaan yang ukurannya besar dibanding perusahaan yang ukurannya kecil. Untuk menciptakan

image yang baik, perusahaan dapat menerapkan pengungkapan berbasis website dengan tetap

menjaga relevansi dan keandalan informasi dengan memerhatikan ketepatan waktu.

Penelitian Boubaker et al. (2012) menunjukkan variabel ukuran perusahaan berpengaruh

secara signifikan terhadap pengungkapan laporan berbasis website pada perusahaan di Perancis.

Sementara peneltian Akbar (2014) ) menunjukkan variabel ukuran perusahaan berpengaruh secara

signifikan terhadap pengungkapan laporan berbasis website pada perusahaan di Indonesia. Maka

hipotesis yang diajukan adalah :

X1: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapandalam laporan perusahaan melalui website.

Page 16: Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pengungkapan Laporan Perusahaan Berbasis Web Pada Perusahaan Non Keuangan

2.4.2. Pengaruh Profitabilitas Perusahaan Terhadap Pengungkapan Laporan Perusahaan

Melalui Website

Pada umumnya profit merupakan tujuan dari sebuah perusahaan. Profitabilitas adalah

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam satu periode tertentu. Profitabilitas

perusahaan sering kali digunakan sebagai indikator penilaian kinerja dari sebuah perusahaan.

Profitabilitas yang tinggi akan menarik perhatian investor. Perusahaan dapat memberikan sinyal

kepada investor tentang profitabilitas perusahaan memanfaatkan teknologi internet melalui media

website. Selain itu perusahaan dapat menciptakan image yang baik atas nama perusahaan

berdasarkan profitabilitas perusahaan dan menyebarluaskan nama baik tersebut melalui website

perusahaan

Penelitian Kusumawardani (2011) dan Akbar (2014) membuktikan adanya hubungan positif antara profitabilitas dengan pengungkapan laporan keuangan melalui internet. Maka hipotesis yang diajukan:

X2: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan dalamlaporan perusahaan melalui website

2.4.3. Pengaruh Leverage Perusahaan Terhadap Pengungkapan Laporan Perusahaan

Melalui Website

Leverage adalah rasio yang menunjukkan seberapa besar jumlah hutang yang digunakan

perusahaan dari kreditur untuk membiayai aktivitas operasional perusahaan maupun ekspansi yang

dijalankan perusahaan. Semakin besar dana yang diterima dari kreditur (leverage semakin tinggi)

maka semakin besar kewajiban perusahaan untuk memenuhi kebutuhan informasi kreditur jangka

panjang (Chow, 2007 dalam Kusumawardani, 2011)

Di dalam teori sinyal, tingkat leverage yang tinggi merupakan salah satu sinyal badnews

yang menunjukkan kinerja buruk perusahaan tersebut (Septiasari, 2013). Tingkat leverage yang

tinggi dapat mempengaruhi asumsi kreditor dan investor akan keberlangsungan (going concern) dari

perusahaan. Baik investor maupun kreditor akan menuntut penyebaran informasi keuangan dari

perusahaan. Salah satu cara penyebarluasan informasi ini dapat dilakukan melalui pelaporan

perusahaan melalui website.

Page 17: Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pengungkapan Laporan Perusahaan Berbasis Web Pada Perusahaan Non Keuangan

Chariri dan Lestari (2007) dalam penelitiannya membuktikan adanya pengaruh positif dan

signifikan antara leverage perushaan dengan pengungkapan laporan keuangan melalui internet.

Maka hipotesis yang diajukan:

X3 : Leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan dalamlaporan perusahaan melalui website

2.4.4. Pengaruh Reputasi Auditor Eksternal yang dipilih Perusahaan Terhadap

Pengungkapan Laporan Perusahaan Melalui Website

KAP bereputasi tinggi dikatakan lebih baik dalam mendeteksi kecurangan pelaporan

keuangan karena mereka memiliki kemampuan untuk bertahan dari tekanan klien, lebih peduli pada

reputasi mereka, memiliki sumber daya yang lebih besar berkaitan dengan kompensasi individu dan

teknologi maju yang dimiliki serta memiliki strategi dan proses audit yang lebih baik (Razaee, 2003

dalam Chariri dan Lestari, 2012). Big four adalah KAP yang dianggap memiliki reputasi yang

tinggi. Penggunaan KAP Big four untuk mengaudit perusahaan akan mendapatkan nilai tambah dari

investor dan kreditor. Nilai tambah itu tercipta dari rasa kepercayaan dari investor dan kreditor.

Selain mendapat nilai tambah atas laporan keuangan perusahaan, nama baik perusahaan pun dapat

tetap terjaga akibat perspektif yang ditimbulkan dari para pengguna laporan keuangan.

Perusahaan yang menggunakan jasa Big four akan lebih percaya diri untuk melaporkan

informasi perusahaan secara transparan melalu website guna menarik minat para kreditur dan

investor. Hal tersebut juga akan menaikkan citra perusahaan di kalangan publik (Akbar 2014)

Chariri dan Lestari (2007) dan Akbar (2014) dalam penelitiannya membuktikan adanya

pengaruh positif dan antara reputasi auditor perusahaan dengan pengungkapan laporan keuangan

melalui internet. Maka hipotesis yang diajukan:

X4 : reputasi auditor berpengaruh positif dan terhadap pengungkapan dalamlaporan perusahaan melalui website

Page 18: Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pengungkapan Laporan Perusahaan Berbasis Web Pada Perusahaan Non Keuangan

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas

pengungkapan dalam website perusahaan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian atas hipotesis-

hipotesis analisis yang dirancang sesuai dengan variabel-variabel yang diteliti agar memperoleh

hasil yang akurat. Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu kualitas pengungkapan

laporan perusahaan di internet sebagai variabel dependen dan ukuran perusahaan, profitabilitas,

leverage, dan reputasi auditor sebagai variabel independen.

3.1.1. Tingkat Pengungkapan Laporan Perusahaan Berbasis Website

Laporan berbasis website adalah suatu cara yang dilakukan perusahaan untuk mencantumkan

laporan perusahaan melalui internet, yaitu melalui website yang dimiliki perusahaan. Literatur

akuntansi yang ada menyatakan bahwa pengungkapan laporan perusahaan termasuk laporan

keuangan dikenal sebagai pengungkapan sukarela (voluntary disclosure), bukan karena isi

pengungkapannya tetapi karena alat yang digunakan.

Pengukuran kualitas pengungkapan laporan di internet menggunakan indeks pengungkapan

tidak berbobot (unweight) yang disusun oleh Boubaker et al. (2012) yang dibuat berdasarkan

literatur yang ada. Indeks tersebut dikembangkan untuk mengukur kualitas pengungkapan yang

terdiri dari 100 item yang berbentuk daftar dan dihitung berdasarkan sampel yang akan diteliti yaitu

perusahaan yang terdaftar dalam bursa saham di Indonesia. Item ini mencakup dua komponen

pelaporan dalam website, yaitu informasi yang berkaitan dengan konten (67 item) dan fitur-fitur

format presentasi website (33 item).

Skor konten dalam indeks tersebut akan menilai pengungkapan laporan pada situs web yang

dibagi menjadi tiga kategori: informasi umum (8 item) dan informasi yang berhubungan dengan

investor (17 item); informasi keuangan (27 item); tata kelola perusahaan (9 item) dan tanggung

jawab sosial perusahaan (CSR) (6 item). Skor format presentasi terdiri dari 33 item yang berkaitan

dengan kemudahan bagi pengguna laporan. Bagian dalam dimensi presentasi ini penting

Page 19: Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pengungkapan Laporan Perusahaan Berbasis Web Pada Perusahaan Non Keuangan

karena meliputi perangkat yang berhubungan dengan Timeliness/ketepatan waktu yang cenderung

meningkatkan kualitas keterbukaan informasi (Debreceny et al., 2002). Berikut ini adalah item yang

digunakan dalam indeks penelitian pengungkapan laporan berbasis website :

Informasi Umum (8 item)

1) Piagam Perusahaan

2) Situs web menyajikan keuntungan dari memegang saham perusahaan

3) Informasi tentang agen bursa transfer perusahaan (alamat, e-mail, situs

web, dll.)

4) Sebuah link data saham pada IDX dan website saham lain

5) Statistik industri atau data mengenai industri

6) Tinjauan sejarah perusahaan

7) bagan organisasi

8) Ticker Saham

Informasi hubungan investor (17 item)

9) Peristiwa material tahun lalu

10) Resolusi pertemuan pemegang saham tahun lalu

11) Resolusi dewan direksi atau dewan pengawas tahun lalu

12) Keputusan rapat pemegang saham tahun berjalan

13) Resolusi tahun berjalan dewan direksi dan dewan pengawas

14) Peristiwa material Tahun berjalan

15) E-mail ke hubungan investor

16) Nomor telepon, fax atau alamat untuk hubungan investor

17) Dokumentasi pers dan analisis konferensi

18) Teks pidato dan presentasi ("road show", AGM, RUPSLB, dll)

19) Daftar analis atau link ke analis perusahaan

20) Transkripsi dari panggilan konferensi, audio atau video

21) Ringkasan berita atau link ke ringkasan berita (press release dan berita

umum)

22) Pesan pimpinan perusahaan

23) Harga saham historis

24) Kinerja harga saham dalam kaitannya dengan indeks pasar saham

Page 20: Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pengungkapan Laporan Perusahaan Berbasis Web Pada Perusahaan Non Keuangan

25) Penilaian dari analis atau perkiraan analis terhadap harga saham

Informasi keuangan (27 item)26) Laporan Triwulanan tahun berjalan

27) Laporan triwulanan 2 tahun terakhir

28) Laporan setengah tahun dari tahun sekarang ( laporan interim )

29) Laporan setengah tahun dari 2 tahun terakhir ( laporan interim )

30) Laporan Tahunan tahun berjalan ( teks lengkap )

31) Laporan Tahunan 2 tahun terakhir ( teks lengkap )

32) Laporan Tahunan tahun berjalan ( kutipan )

33) Laporan Tahunan 2 tahun terakhir ( kutipan )

34) Laporan Auditor tahun berjalan ( opini audit : B )

35) Laporan Auditor 2 tahun terakhir

36) Neraca tahun berjalan

37) Neraca 2 tahun terakhir

38) Laporan laba rugi tahun berjalan ( laba-rugi )

39) Laporan laba rugi 2 tahun terakhir

40) Pernyataan CF tahun berjalan

41) Pernyataan CF dari 2 tahun terakhir

42) Catatan atas laporan keuangan tahun berjalan

43) Catatan atas laporan keuangan 2 tahun terakhir

44) Laporan manajemen / analisa dan pembahasan manajemen

45) Laporan tahunan amandemen tahun berjalan

46) Pelaporan segmental oleh lini bisnis di tahun berjalan

47) Pelaporan segmental menurut wilayah tahun berjalan

48) Ringkasan rasio kunci selama setidaknya tiga tahun

49) Ikhtisar data keuangan selama setidaknya tiga tahun

50) Penjualan atau pangsa pasar produk utama

51) Perkiraan laba atau perkiraan penjualan

52) Informasi tentang rencana reinvestasi dividen

Tata Kelola Perusahaan (9 item)

53) Kepemilikan lima pemegang saham teratas

Page 21: Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pengungkapan Laporan Perusahaan Berbasis Web Pada Perusahaan Non Keuangan

54) Perubahan ekuitas dalam tahun berjalan

55) CV dari para anggota manajemen atau dewan pengawas

56) Kompensasi anggota dewan manajemen atau dewan pengawas

57) Informasi tentang director dealing

58) Informasi tentang program opsi saham

59) Kegiatan sampingan dari anggota dewan manajemen

60) Informasi tentang komite kompensasi/remunerasi

61) Informasi tentang komite audit

Corporate social responsibility (6 item)

62) Laporan Lingkungan atau halaman web khusus

63) Informasi tentang karyawan / keselamatan / kesehatan / atau laporan

Sosial

64) Informasi telah mensponsori suatu kegiatan

65) Keterlibatan masyarakat lokal (misalnya dukungan untuk lembaga

swadaya masyarakat, kegiatan seni, dll)

66) Kode etik

67) Piagam kualitas

User-friendly dan teknologi (18 item)

68) halaman Web Inggris

69) Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ)

70) Ikon Bantuan /informasi

71) Peta situs (site map)

72) Menu pull-down

73) Menu klik-over

74) Mesin pencari internal

75) Menu halaman berikutnya/sebelumnya untuk menavigasi secara berurutan

76) Hyperlink e-mail ke hubungan investor

77) Informasi layanan investor online

78) mailing list atau media sosial milik perusahaan

79) Kontak ke webmaster

80) Penggunaan frame (halaman web dibagi menjadi beberapa frame)

Page 22: Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pengungkapan Laporan Perusahaan Berbasis Web Pada Perusahaan Non Keuangan

81) Satu klik untuk mendapatkan informasi tentang hubungan investor

82) Satu klik untuk mendapatkan berita atau siaran pers

83) Batas-batas yang jelas untuk laporan tahunan

84) Beranda halaman dapat muncul dalam waktu kurang dari sepuluh detik

85) Dapat dicetak dalam format yang ramah

Teknologi (8 item)

86) Situs web memungkinkan navigasi dalam modus teks saja

87) Laporan tahunan berisi hyperlink (misalnya ke situs web pihak ketiga, ke

bagian lain dari situs web perusahaan, atau informasi lain dalam laporan)

88) Data keuangan dalam spreadsheet yang kompatibel (misalnya xls)

89) Laporan tahunan dalam PDF atau format HTML

90) Chat room

91) Gambar grafis

92) File suara atau video

93) Data dalam format XBRL

Timeliness (7 item)

94) Siaran pers saat ini atau berita terbaru (seperti pembelian kembali saham,

rilis tentang penghasilan, dll)

95) Harga saham saat ini (harga saham pada hari yang sama)

96) Kalender kegiatan investor (seperti tanggal rilis laba, rapat umum

tahunan, konferensi analis, konferensi pers, dll)

97) Informasi tentang update terbaru

98) Penjualan bulanan atau mingguan atau data operasi

99) Situs web baru diperbarui (minggu lalu)

100) Surat kabar atau e-mail alert

Nilai indeks akan digunakan untuk menghitung pengungkapan bagi perusahaan sampel

dengan 100 item yang diungkapkan pada situs web perusahaan. Setiap item menggunakan

penghitungan dikotomis yang akan memberikan nilai 1 jika diungkapkan dan 0 jika tidak

diungkapkan. Untuk menghindari penghitungan ganda maka item yang muncul dua atau lebih dalam

website akan dianggap satu item dalam pengukuran indeks.

Page 23: Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pengungkapan Laporan Perusahaan Berbasis Web Pada Perusahaan Non Keuangan

3.1.2. Ukuran Perusahaan

Perusahaan yang ukurannya besar tentunya memerlukan sumber daya yang besar pula,

termasuk di dalamnya adalah sumber daya manusia yang berperan sebagai manajemen (agen)

perusahaan. Semakin banyak jumlah agen, maka perusahaan harus membayar biaya agen (cost

agency) yang semakin besar. Perusahaan yang ukurannya besar akan memiliki stakeholder yang

besar pula, sehingga tuntutan untuk menyediakan informasi akan semakin besar dan semakin luas.

Variabel ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan logaritma natural dari total aset

(Boubaker et al., 2012). 𝑆𝑖𝑧𝑒 = 𝐿𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡

3.1.3. Ukuran Perusahaan

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam satu periode

tertentu. Profitabilitas perusahaan sering kali digunakan sebagai indikator penilaian kinerja dari

sebuah perusahaan. Profitabilitas yang tinggi akan menarik perhatian investor. Perusahaan dapat

memberikan sinyal kepada investor tentang profitabilitas perusahaan memanfaatkan teknologi

internet melalui media website.

ROA= Net profittotalasset

3.1.4. Leverage

Leverage adalah rasio yang menunjukkan seberapa besar jumlah hutang yang digunakan

perusahaan dari kreditur untuk membiayai aktivitas operasional perusahaan maupun ekspansi yang

dijalankan perusahaan. Tingkat leverage yang tinggi dapat mempengaruhi asumsi kreditor dan

investor akan keberlangsungan (going concern) dari perusahaan. Baik investor maupun kreditor

akan menuntut penyebaran informasi keuangan dari perusahaan. Salah satu cara penyebarluasan

informasi ini dapat dilakukan melalui pelaporan perusahaan melalui website.

Leverage= totalkewajibantotal ekuitas

Page 24: Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pengungkapan Laporan Perusahaan Berbasis Web Pada Perusahaan Non Keuangan

3.1.5. Ukuran Auditor

Penggunaan KAP Big four untuk mengaudit perusahaan akan mendapatkan nilai tambah dari

investor dan kreditor. Nilai tambah itu tercipta dari rasa kepercayaan dari investor dan kreditor.

Selain mendapat nilai tambah atas laporan keuangan perusahaan, nama baik perusahaan pun dapat

tetap terjaga akibat perspektif yang ditimbulkan dari para pengguna laporan keuangan. Perusahaan

yang menggunakan jasa Big four akan lebih percaya diri untuk melaporkan informasi perusahaan

secara transparan melalu website guna menarik minat para kreditur dan investor.

Ukuran auditor diukur dengan menggunakan variable dummy dengan melihat apakah KAP

tersebut berafiliasi dengan KAP Big Four atau tidak (Boubaker et al., 2012). Kode 1 untuk KAP Big

Four (Ernst & Young, Deloiitte Touche Tohmatsu, KPMG, serta Price Waterhouse Coopers) dan

kode 0 untuk KAP Non Big Four.

3.2. Populasi dan Sampel

Penelitian ini menggunakan populasi perusahaan nonkeuangan yang memiliki website serta

terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013. Perusahaan keuangan dikeluarkan dari populasi

karena perusahaan keuangan memiliki persyaratan pelaporan yang berbeda dengan perusahaan non-

keuangan. Pemilihan tahun 2013 didasarkan pada tahun terbaru dalam pelaporan perusahaan.

Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan formula Babbie

(1983, dalam Kusumawardani, 2011):

n= n x p x q

( N−1 ) B2

4+ p x q

n = Jumlah sampel yang diinginkan.

N = Populasi.

p = Probable value = 0,5 untuk meminimumkan risiko sampling.

q = (1-p) = 0,5

B = Bound of error atau kelonggaran kesalahan diperkirakan berinterval range tidak lebih dari 10%.

Page 25: Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pengungkapan Laporan Perusahaan Berbasis Web Pada Perusahaan Non Keuangan

Sampel dipilih dengan menggunakan metode proportional stratified sampling dimana

populasi yang akan dijadikan sampel penelitian dikelompokkan menjadi beberapa golongan sesuai

dengan jenis industrinya kecuali industry keuangan kemudian diambil beberapa perusahaan sesuai

dengan proporsi besarnya jumlah perusahaan dalam suatu industri dibandingkan dengan jumlah

keseluruhan populasi. Penggunaan teknik sampel tersebut agar dapat merepresentasikan keseluruhan

populasi karena mencakup keseluruhan industri perusahaan yang tercatat pada bursa efek Indonesia.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder, yaitu sumber data penelitian yang diperoleh dari

dokumen-dokumen yang sudah ada. Alasan penggunaan data sekunder antara lain:

1. Lebih mudah diperoleh jika dibandingkan dengan data primer,

2. Tidak memakan banyak biaya,

3. Data sekunder berupa laporan keuangan lebih dapat dipercaya karena telah

diaudit oleh akuntan

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan yang

dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sumber data penelitian ini diperoleh dari :

a. Indonesia Stock Exchange (IDX) Fact 2015

b. Website perusahaan

c. Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2015

d. Bursa Efek Indonesia (BEI)

e. Berbagai artikel, buku, dan beberapa penelitian terdahulu dari

berbagai sumber

Page 26: Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pengungkapan Laporan Perusahaan Berbasis Web Pada Perusahaan Non Keuangan

3.4. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan beberapa metode :

a. Studi dokumentasi yaitu pengumpulan data melalui dokumen. Dalam hal ini data diperoleh

melalui Indonesia Stock Exchange (IDX) 2015 dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD)

2015

b. Studi pustaka yaitu pengumpulan data sebagai landasan teori serta penelitian terdahulu. Dalam

hal ini data diperoleh melalui buku-buku, penelitian terdahulu, serta sumber tertulis lainnya yang

berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan

c. Observasi website perusahaan dengan tahap- tahap :

Melihat alamat website perusahaan yang tercantum dalam Indonesia Stock Exchange (IDX) 2015

dan Kontan.co,id

Website perusahaan diakses untuk menguji aksesbilitasnya dan untuk keperluan pengumpulan

data

Website perusahaan yang tidak tercantum dalam IDX Fact, peneliti menggunakan search engine

yang umum digunakan seperti Google

Apabila tidak ditemukan website melalui IDX Fact, kontan.co.id dan search engine, maka

perusahaan dianggap tidak mempunyai website

Perusahaan yang mempunyai website dan mengungkapkan informasi dalam websitenya akan

dilakukan observasi menggunakan indeks yang