Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa...

120
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN DAN OPTIMASI HARGA TIKET TAMAN MARGASATWA RAGUNAN JAKARTA FACHRUNNISA DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

Transcript of Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa...

Page 1: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN DAN OPTIMASI HARGA TIKET TAMAN MARGASATWA RAGUNAN

JAKARTA

FACHRUNNISA

DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

Page 2: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Analisis Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Kunjungan dan Optimasi Harga Tiket Taman Margasatwa

Ragunan Jakarta adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan

belum diajukan dalam bentuk apapun pada perguruan tinggi manapun. Sumber

informasi yang berasal atau dikutip dari karya diterbitkan maupun tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Juni 2011

Fachrunnisa H44070020

Page 3: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

RINGKASAN

Fachrunnisa. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kunjungan dan Optimasi Harga Tiket Taman Margasatwa Ragunan Jakarta. Dibimbing Oleh AHYAR ISMAIL.

Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik wisatawan Taman Margasatwa Ragunan, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan wisatawan Taman Margasatwa Ragunan, mengestimasi harga tiket optimum sesuai pengelolaan taman margasatwa yang mandiri dan harga tiket yang dapat direalisasikan oleh pengelola menuju pengelolaan yang mandiri. Pengambilan data lapang dilakukan pada Maret-April 2011 di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan. Responden berjumlah 100 wisatawan domestik yang ditentukan dengan teknik accidental sampling. Data yang digunakan data primer menggunakan kuisioner dan data sekunder dari instansi terkait. Analisis data dengan regresi linear berganda. Hasil analisis karakteristik wisatawan TMR diperoleh sebagian besar adalah wanita, berumur antara 17-27 tahun, belum menikah, pendidikan terakhir SMU, pekerjaan pegawai swasta, penghasilan Rp 9.000.000,00-Rp 24.000.000,00/tahun, tidak memiliki tanggungan, dan daerah asal adalah Jakarta Selatan. Selain itu, sebagian besar biaya perjalanan wisatawan kurang dari atau sama dengan Rp 20.000,00/orang.

Model persamaan fungsi permintaan rekreasi ke TMR adalah Y = 6,663 – 0,2735F – 0,04159D – 0,2521B + 0,03583A – 2,1632J + 0,5056N. Penelitian ini menggunakan taraf uji 20%. Variabel yang berpengaruh nyata secara positif adalah umur (A) dan status pernikahan (N). Variabel jumlah tanggungan (F), jarak (D), waktu di lokasi (B), dan pekerjaan (J) berpengaruh nyata secara negatif.

Berdasarkan analisis laporan keuangan TMR diperoleh rata-rata subsidi dari Pemerintah Daerah untuk TMR selama tahun 2006-2010 adalah Rp 38.380.573.068,00 atau sebesar 66,65% dari total realisasi penerimaan rata-rata per tahun. Harga tiket optimum (tanpa disubsidi) adalah Rp 19.000,00 / orang, baik dewasa maupun anak-anak. Ada delapan alternatif skenario kenaikan harga tiket. Berdasarkan maksimum kesanggupan membayar wisatawan terbanyak, kenaikan harga tiket yang direkomendasikan untuk direalisasikan oleh pengelola adalah Rp 10.000,00 untuk dewasa, dan Rp 7.000,00 untuk anak-anak. Namun, harga tersebut baru mengurangi setengah dari subsidi mula-mula.

Kata kunci : Taman Margasatwa Ragunan, fungsi permintaan, harga tiket

optimum, rekomendasi harga tiket.

Page 4: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN DAN OPTIMASI HARGA TIKET TAMAN MARGASATWA RAGUNAN

JAKARTA

FACHRUNNISA

H44070020

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan

DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

Page 5: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

Judul Skripsi : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kunjungan dan Optimasi Harga Tiket Taman Margasatwa Ragunan Jakarta

Nama : Fachrunnisa NIM : H44070020

Disetujui Dosen Pembimbing,

Dr. Ir. Ahyar Ismail, M.Agr NIP. 19620604 199002 1 001

Diketahui Ketua Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan,

Dr. Ir. Aceng Hidayat, MT NIP.19660717 199203 1 003

Tanggal Lulus:

Page 6: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis

mengucapkan terimakasih kepada ;

1. Kedua orangtua Bapak Susilo,S.E dan Alm.Ibu Yus Suhartini,S.Pd untuk

segala dukungan dan harapan yang merupakan motivasi terbesar bagi saya.

Saya yakin almarhumah selalu tersenyum di surga. Adik saya tercinta

Muhammad Fachrein, serta keluarga besar untuk doa dan kasih sayangnya.

2. Bapak Dr. Ir. Ahyar Ismail, M.Agr sebagai Pembimbing Skripsi untuk

kesabaran, kebaikan, bimbingan, dan nasehatnya yang sangat berarti.

3. Ibu Meti Ekayani,S.Hut,M.Sc sebagai dosen penguji utama dan Bapak Rizal

Bahtiar, S.Pi, M.Si sebagai dosen wakil Komisi Pendidikan untuk sarannya.

4. Pihak-pihak Taman Margasatwa Ragunan: Ibu Marsawitri Gumay, Bapak

Bambang, Ibu Titis, Ibu Berliana, Bapak Ramon, Bapak Putra, Mas Lanang,

Bapak Khairul, Bapak Tohadi, Bapak Yudi, Ibu Nunung, Bapak Arif, Bang

Arman, dan Mba Yani.

5. Dosen KSHE: Ibu Eva Rachmawati S.Hut, M.Si, Ibu Dr.Ir.Arzyana

Sungkar,M.Sc, dan Bapak Dr.Ir.Burhanudin Masy’ud, MS atas diskusinya.

6. Sahabat penulis: Abdul Rahim, Chichi Rizky, Norita Vibriyanto, Putri Ayu,

Erin, Raisa, Fenny, Neina Febrianti, Atik Wuryani, Asih Ratnasih, Iffa,

Maya Wulan, Choirunnisa, Laras Mutiara, Fiandra, Moko, dan Agung K.

7. Teman-teman ESL 44 dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu

persatu yang turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 7: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan nikmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi

ini. Tugas akhir ini berjudul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Kunjungan dan Optimasi Harga Tiket Taman Margasatwa Ragunan

Jakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik

wisatawan, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan,

mengestimasi harga tiket optimum sesuai pengelolaan taman margasatwa yang

mandiri, dan harga tiket yang dapat direalisasikan oleh pengelola menuju Taman

Margasatwa Ragunan yang mandiri, serta memenuhi syarat tugas akhir.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya bagi

pengelola Taman Margasatwa Ragunan guna membuat kebijakan harga tiket

menuju pengelolaan yang mandiri sehingga mampu mengurangi subsidi dari

pemerintah, bagi pemerintah dalam alokasi anggaran perencanaan pengembangan

Taman Margasatwa Ragunan sebagai obyek wisata potensial, serta bagi

masyarakat agar lebih memperhatikan manfaat dan kelestarian satwa bagi

kesejahteraan manusia.

Bogor, Juni 2011

Fachrunnisa

H44070020

Page 8: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

viii

DAFTAR ISI Halaman

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI .............. i RINGKASAN ......................................................................................................... ii DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...................................................................................................1

1.2 Perumusan Masalah ...........................................................................................6

1.3 Tujuan Penelitian ...............................................................................................7

1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................................7

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................................8

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pariwisata ...........................................................................................................9

2.1.1 Permintaan Wisata .................................................................................10

2.1.2 Penawaran Wisata ..................................................................................11

2.2 Konservasi Eksitu ............................................................................................12

2.3 Kebun Binatang ...............................................................................................14

2.4 Taman Margastawa ..........................................................................................16

2.5 Badan Layanan Umum (BLU) .........................................................................17

2.6 Penelitian Terdahulu ........................................................................................20

III. KERANGKA PEMIKIRAN ............................................................................23 IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ...........................................................................27

4.2 Populasi dan Sampel ........................................................................................27

4.3 Metode dan Prosedur Analisis .........................................................................28

4.3.1 Pengujian Hipotesis ...............................................................................36

V. GAMBARAN UMUM 5.1 Sejarah Taman Margasatwa Ragunan ..............................................................41

5.2 Karakteristik Kawasan .....................................................................................42

5.2.1 Letak Geografis dan Topografi Kawasan ..............................................42

Page 9: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

ix

5.2.2 Iklim dan Jenis Tanah ............................................................................42

5.3 Visi dan Misi Taman Margasatwa Ragunan .................................................43

5.4 Sasaran Taman Margasatwa Ragunan ..........................................................44

5.5 Kedudukan Taman Margasatwa Ragunan ....................................................44

5.6 Tugas Pokok dan Fungsi Taman Margasatwa Ragunan ...............................44

5.7 Sarana Prasarana dan Aksesibilitas ................................................................46

5.8 Sumberdaya Alam dan Sumberdaya Manusia di TMR ................................46

5.9 Jumlah Wisatawan Taman Margasatwa Ragunan ........................................49

5.10 Struktur Organisasi Taman Margasatwa Ragunan ........................................50

5.11 Karakteristik Responden Wisatawan Taman Margasatwa Ragunan .............51

5.11.1 Waktu Luang ......................................................................................56

5.11.2 Motivasi Kunjungan ...........................................................................57

5.11.3 Cara Kedatangan .................................................................................57

5.11.4 Jumlah Orang dalam Rombongan ......................................................58

5.11.5 Biaya Perjalanan .................................................................................59

5.11.6 Frekuensi Kunjungan ..........................................................................61

5.11.7 Lama Kunjungan ................................................................................62

5.11.8 Jarak Tempuh dan Waktu Tempuh .....................................................63

5.11.9 Tempat Alternatif ...............................................................................64

5.12 Persepsi Responden Wisatawan tentang Lokasi TMR .................................65

VI. FUNGSI PERMINTAAN REKREASI DAN OPTIMASI HARGA TIKET 6.1 Fungsi Permintaan Rekreasi Taman Margasatwa Ragunan .............................70

6.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Rekreasi ke Taman Margasatwa Ragunan ......................................................................................73

6.2.1 Jumlah Tanggungan Keluarga (F) .........................................................73

6.2.2 Jarak (D) ................................................................................................74

6.2.3 Waktu di Lokasi (B) ..............................................................................74

6.2.4 Umur (A) ...............................................................................................75

6.2.5 Pekerjaan (J) ..........................................................................................76

6.2.6 Status Pernikahan (N) ............................................................................78

6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ...................79

6.4 Estimasi Harga Tiket Optimum Sesuai Pengelolaan Taman Margasatwa Ragunan yang Mandiri ....................................................................................82

Page 10: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

x

6.5 Estimasi Harga Tiket yang Dapat Direalisasikan oleh Pengelola Taman Margasatwa Ragunan ......................................................................................86

VII. KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan .....................................................................................................89

7.2 Saran ...............................................................................................................90

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................91 LAMPIRAN ...........................................................................................................94 RIWAYAT HIDUP .........................................................................................11908

Page 11: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Perolehan Devisa dari Kunjungan Wisatawan Mancanegara Tahun2004-2009 1 2. Nama Kebun Binatang Milik Pemda beserta Keterangannya ............................4 3. Matriks Keterkaitan Tujuan Penelitian, Jenis Data, Metode Pengambilan Data dan Metode Analisis Data ......................................................................30 4. Data Jumlah Pegawai Taman Margasatwa Ragunan .......................................47 5. Data Koleksi Satwa per 31 Desember 2010.....................................................48 6. Estimasi Data Satwa Hidup Liar di TMR per 31 Desember 2010 ...................48 7. Jumlah Wisatawan TMR Tahun 2006-2010 ....................................................49 8. Karakteristik Responden Berdasarkan Faktor Demografi ...............................51 9. Sebaran Responden Wisatawan TMR Menurut Waktu Luang ......................57 10. Sebaran Responden Wisatawan TMR Menurut Tujuan Kunjungan ..............57 11. Sebaran Responden Wisatawan TMR Menurut Cara Kedatangan ................58 12. Sebaran Responden Wisatawan TMR Menurut Jumlah Orang dalam Rombongan ........................................................................................59 13. Sebaran Responden Wisatawan TMR Menurut Biaya Perjalanan .................60 14. Rincian Biaya Perjalanan per Responden Wisatawan TMR ...........................61 15. Sebaran Responden Wisatawan TMR Menurut Frekuensi Kunjungan .........62 16. Sebaran Responden Wisatawan TMR Menurut Lama Kunjungan ................63 17. Sebaran Responden Wisatawan TMR Menurut Jarak Tempuh .....................63 18. Sebaran Responden Wisatawan TMR Menurut Waktu Tempuh ...................64 19. Sebaran Responden Wisatawan TMR Menurut Alternatif Rekreasi .............65 20. Deskripsi Penilaian Responden terhadap Pelayanan Taman Margasatwa Ragunan .........................................................................................................66 21. Deskripsi Penilaian Responden terhadap Kualitas Lingkungan Taman Margasatwa Ragunan ....................................................................................69 22. Hasil Regresi Fungsi Permintaan Rekreasi Taman Margasatwa Ragunan ......72 23. Anggaran, Realisasi Pengeluaran, Realisasi Penerimaan, Retribusi, Subsidi, dan Selisih Realisasi dari Anggaran Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ............................................................................80 24. Penerimaan Rata-rata TMR dari Tiket Masuk Tahun 2006-2010 ..................82 25. Skenario Kenaikan Harga Tiket Taman Margasatwa Ragunan Bebas Subsidi 100% dengan Acuan Rata-rata Anggaran Pengeluaran yang Seharusnya Tahun 2006-2010 ...............................................................83 26. Skenario Kenaikan Harga Tiket TMR Bebas Subsidi 100% dengan

Page 12: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

xii

Acuan Rata-rata Pengeluaran Tahun 2006-2010 ............................................84 27. Jumlah Wisatawan Rata-rata Tahun 2006-2010 Berdasarkan Kategori Tiket Masuk ..................................................................................................85 28. Sebaran Responden Wisatawan Menurut Kesanggupan Membayar Tiket Masuk Seharga X Rupiah .....................................................................85 29. Alternatif-alternatif Skenario Kenaikan Harga Tiket ......................................86 30. Skenario Kenaikan Harga Tiket 8 ...................................................................87 31. Rincian Harga Tiket yang Dapat Direalisasikan oleh Pengelola TMR ..........88  

Page 13: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

xiii

DAFTAR GAMBAR Halaman

1. Alur Kerangka Pemikiran .................................................................................26 2. Grafik Jumlah Wisatawan TMR per Bulan di Tahun 2010 ...............................48

Page 14: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

xiv

DAFTAR LAMPIRAN Halaman

1. Deskripsi Statistik Variabel Fungsi Permintaan TMR Tahun 2011 .................95 2. Hasil Analisis Regresi Model Permintaan Wisata TMR Tahun 2011 ..............96 3. Hasil Uji Homoskedastisitas Model Permintaan Wisata TMR .........................97 4. Hasil Uji Normalitas Model Permintaan Wisata TMR .....................................98 5. Skenario Kenaikan Harga Tiket ........................................................................99 6. Peraturan Daerah (Perda) DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 tentang Retribusi Daerah dalam Rombongan ...........................................................102 7. Bagan Susunan Organisasi Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan .....103 8. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian di Taman Margasatwa Ragunan 104 9. Kuisioner .........................................................................................................105

Page 15: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

15

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pariwisata secara luas adalah kegiatan rekreasi di luar domisili untuk

melepaskan diri dari pekerjaan rutin atau mencari suasana lain. Pariwisata telah

menjadi bagian penting dari kebutuhan dasar masyarakat negara maju dan

sebagian kecil masyarakat negara berkembang. Pariwisata semakin berkembang

sejalan perubahan-perubahan sosial, budaya, ekonomi, teknologi, dan politik.

Sebagai suatu aktivitas manusia, pariwisata adalah fenomena pergerakan manusia,

barang, dan jasa yang sangat kompleks. Ia terkait erat dengan organisasi,

hubungan-hubungan kelembagaan dan individu, kebutuhan layanan, dan

sebagainya (Damanik dan Weber, 2006).

Sumber devisa negara Indonesia dari sektor pariwisata cukup besar. Tabel

1 di bawah ini menunjukkan penerimaan devisa negara dari kunjungan wisatawan

mancanegara dari tahun 2004 sampai 2009.

Tabel 1. Perolehan Devisa dari Kunjungan Wisatawan Mancanegara Tahun 2004-2009

Tahun Wisatawan Mancanegara

Perolehan Devisa

(Juta US$)

Cadangan Devisa

(Juta US$)

Persentase dari Cadangan Devisa

(%) 2004 5.321.165 4.797,88 36.320,48 13,212005 5.002.101 4.521,89 34.723,69 13,022006 4.871.351 4.447,98 42.586,33 10,442007 5.505.759 5.345,98 56.920,13 9,392008 6.429.027 7.377,39 51.639,31 14,292009 6.452.259 6.302,50 66.104 9,53

Sumber : Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, 2010

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta No.

20/06/31/Th. XII, 1 Juni 2010, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara

(wisman) ke DKI Jakarta pada bulan April 2010 mencapai 179.343 kunjungan,

Page 16: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

16

mengalami penurunan sebesar 5,22% dibandingkan kunjungan wisman bulan

Maret 2010 yang berjumlah 189.222 kunjungan. Namun jika dibandingkan

dengan kunjungan wisman bulan yang sama tahun 2009, jumlah kunjungan

wisman bulan April 2010 lebih tinggi 75,60%.

Wisatawan hanya akan berkunjung ke tempat tertentu jika di tempat

tersebut terdapat kondisi yang sesuai dengan motif wisata. Kondisi yang sesuai

dengan motif wisata itu akan menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk

mengunjungi tempat-tempat tersebut. Orang yang mengadakan perjalanan

diasumsikan pasti mempunyai alasan atau motif untuk mengadakan perjalanan.

(Soekadijo, 2000).

Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki sumberdaya fauna yang

sangat beragam. Setiap pulau di Indonesia memiliki keanekaragaman satwa yang

bebeda-beda. Kekayaan sumberdaya hayati fauna yang dimiliki bangsa Indonesia

hendaknya dilestarikan dan dikembangkan menjadi sumber ekonomi yang

tangguh untuk pembangunan nasional. Indonesia sebagai negara berkembang juga

telah berupaya untuk mencegah punahnya keanekaragaman hayati, diantaranya

dengan melakukan upaya konservasi insitu seperti adanya hutan lindung, cagar

alam, suaka margasatwa, dan taman nasional. Upaya konservasi lainnya yaitu

secara eksitu, seperti taman safari, taman burung, kebun botani, dan kebun

binatang.

Berdasarkan Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan 2003-2020,

konservasi eksitu dilakukan untuk pelestarian spesies di luar habitat alaminya,

biasanya di kebun binatang, kebun raya, serta arboreta. Indonesia memiliki 4

kebun raya (dikelola oleh LIPI), 21 kebun binatang, 2 taman safari, 17 kebun

Page 17: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

17

botani, 14 taman hutan raya, 36 penangkaran satwa, 3 taman burung, 4 lokasi

rehabilitasi orangutan, dan 6 pusat pelatihan gajah. Semuanya ini merupakan

upaya pelestarian keanekaragaman spesies dan genetis.

Berdasarkan tujuan kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah DKI

Jakarta, pertumbuhan ekonomi sampai dengan tahun 2030 adalah sekitar 7%

sampai dengan 8% per tahun, dengan basis ekonomi Kota Jakarta melalui sektor

perdagangan, jasa, industri kreatif, industri teknologi tinggi dan non pencemar,

serta pariwisata. Di dalam masterplan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

kota DKI Jakarta 2030 semua kebutuhan masyarakat ini telah dijabarkan melalui

pembagian wilayah sesuai kegunaaannya. Pembangunan Provinsi DKI Jakarta

diarahkan menuju visi mewujudkan Jakarta sebagai kota jasa yang sejahtera,

nyaman, dan berkelanjutan melalui salah satu misinya yaitu menyerasikan

kehidupan perkotaan dengan lingkungan hidup. Lingkungan hidup mencerminkan

adanya interaksi antara manusia dengan makhluk hidup lainnya seperti tumbuhan

dan satwa.

Sebagai kota yang telah berkembang menjadi pusat berbagai macam

kegiatan, maka sudah sewajarnya Kota Jakarta melengkapi dirinya dengan tempat

rekreasi guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan hiburan. Salah satu tempat

hiburan berbentuk taman rekreasi yang ada di Kota Jakarta adalah taman

margasatwa, yaitu bentuk yang lebih modern dari kebun binatang.

Status kepemilikan kebun binatang di Indonesia terdiri dari milik

Pemerintah Daerah (Pemda), swasta, yayasan, serta kerjasama (Pemda dan

swasta). Kebun binatang milik non pemerintah relatif lebih baik dalam hal

pengelolaannya dan lebih mahal harga tiket masuknya. Kebun binatang yang

Page 18: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

18

dikelola oleh swasta antara lain, Taman Safari Indonesia oleh PT. Taman Safari

Indonesia, Gelanggang Samudra oleh PT. Pembangunan Jaya Ancol, dan Bali Zoo

oleh CV. Bali Harmoni. Kebun binatang yang dikelola oleh yayasan antara lain,

Taman Burung TMII oleh Yayasan Harapan Kita, Kebun Binatang Tamansari

Bandung oleh Yayasan Tamansari, Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira

Loka Yogyakarta oleh Yayasan Gembira Loka, sedangkan kerjasama (Pemda dan

swasta) adalah Taman Hewan Pematangsiantar, Sumatera Utara.

Terdapat 42 kebun binatang di Indonesia yang tergabung dalam anggota

Persatuan Kebun Binatang Se Indonesia. Enam diantaranya dimiliki oleh

Pemerintah Daerah, selebihnya oleh swasta, yayasan, serta kerjasama (Pemda dan

swasta). Koleksi, luas area, dan harga tiket masuk kebun binatang milik Pemda

masing-masing dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Nama Kebun Binatang milik Pemda beserta Keterangannya

No Nama Kebun Binatang

Koleksi (ekor)

Luas (ha)

Status Kepemilikan Harga Tiket

1 Taman Marga Satwa dan Budaya ”Kinantan” Bukittinggi

204 7 Pemda Bukittinggi

Anak Rp 5000, dewasa Rp 8000

2 Taman Satwa Bengkulu

83 2,5 Pemda (Dinas Pertanian dan Peternakan)

Rp 6000

3 Taman Satwa Jurang Kencono Kendal, Jawa Tengah

58 3 Pemerintah Daerah (Dinas Pariwisata)

Rp 7500

4 Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas, Banjarnegara, Jawa Tengah

45 5,5 Pemda (Dinas Pariwisata)

Libur Rp 5000, biasa Rp 3500

5 Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan

3.200 140 Pemda DKI Jakarta (Dinas Kelautan dan Pertanian)

Anak Rp 3000, dewasa Rp 4000

6 Taman Margasatwa Semarang

278 65 Pemda Semarang Libur Rp 7500 biasa Rp 5000

Sumber : Perhimpunan Kebun Binatang Se Indonesia, 2007

Page 19: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

19

Tabel 2 tersebut menunjukkan bahwa Taman Margasatwa Ragunan yang

terletak di wilayah Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan

adalah kebun binatang yang memiliki koleksi satwa terbanyak (3.200 ekor), area

terluas (140 ha), namun harga tiketnya relatif lebih murah bila dibandingkan

dengan kebun binatang lainnya. Selain itu, dari Tabel 2 juga diketahui bahwa

status kepemilikan TMR di bawah Pemerintah Daerah DKI Jakarta dan secara

teknis melalui Dinas Kelautan dan Pertanian.

Pelayanan masuk tempat rekreasi TMR berdasarkan Peraturan Daerah

Khusus Ibukota Jakarta No.1 Tahun 2006 dan instruksi Gubernur Propinsi DKIJ

No. 44 tahun 2006 tentang retribusi daerah: tiket dewasa Rp 4.000,00, tiket anak

(3-12 tahun) Rp 3.000,00, asuransi per orang Rp 500,00, parkir motor Rp

2.500,00, parkir bus/truk Rp 10.000,00, parkir mobil Rp 5.000,00, dengan

asuransi sebesar Rp 500,00 per kendaraan, serta terdapat retribusi untuk berbagai

sarana wisata, pedagang, dan shooting film.

TMR yang berstatus milik Pemda dan berbentuk BLUD (Badan Layanan

Umum Daerah) memiliki dilema dalam hal pendanaan. Dasar hukum penetapan

BLUD tersebut adalah Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor

323/2010 tentang Penetapan Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan sebagai

Unit Kerja Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta yang Menerapkan

Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD).

Keputusan Gubernur tersebut ditetapkan pada tanggal 23 Februari 2010. Satu sisi

TMR harus melaksanakan kewajiban usaha konservasi eksitu dengan

mengutamakan kesejahteraan satwa, namun di satu sisi pemerintah juga harus

Page 20: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

20

menjadi fasilitator layanan publik dalam hal penetapan harga tiket yang

terjangkau atau sesuai dengan ekonomi masyarakat.

1.2 Perumusan Masalah

Perkembangan usaha wisata dapat dihadirkan lewat keindahan dan

keunikan satwa sehingga dapat menjadi obyek hiburan. Keindahan dan keunikan

satwa ini dapat ditampilkan lewat berbagai tempat penangkaran dan pemeliharaan

satwa yang memiliki nilai estetika sebagai obyek hiburan yang dapat menarik

wisatawan dari dalam maupun luar negeri dan dapat menunjang kepariwisataan

Indonesia.

Konservasi eksitu atau yang lebih dikenal dengan pelestarian spesies/jenis

di luar habitat alaminya memang memberikan manfaat dalam membantu

perlindungan jenis, tetapi ada beberapa keterbatasan atau kekurangan jika

dibandingkan konservasi insitu. Salah satu keterbatasan konservasi eksitu adalah

memerlukan biaya yang sangat besar untuk menjaga keberlanjutannya.

Keberlanjutan suatu proses pengelolaan satwa liar secara eksitu seperti

kebun binatang memang tidak terlepas dari permasalahan dana. Dana yang

dikeluarkan untuk kegiatan pengelolaan ini sangat tidak sedikit. Misalnya saja

untuk pakan satwa, kebersihan, medis, gaji/upah pegawai dan sebagainya.

Saat ini sumber penerimaan TMR yang utama dan terbesar berasal dari

dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah), namun bila hanya

mengandalkan dana APBD tidak akan menutupi biaya pengelolaan, sehingga

bentuk TMR sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) diarahkan mampu

mandiri secara finansial kedepannya. Penerimaan kedua adalah dari tiket masuk,

sedangkan penerimaan lainnya adalah dari pihak ketiga. Dana pihak ketiga

Page 21: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

21

sifatnya tidak pasti bila dibandingkan dengan penerimaan dari tiket masuk. Harga

tiket masuk TMR saat ini dinilai tidak relevan dengan biaya pengelolaannya yang

sangat besar sehingga sampai saat ini pemerintah masih memberikan subsidi yang

cukup besar untuk TMR.

Berdasarkan uraian tersebut maka timbul pertanyaan penelitian sebagai

berikut :

1. Bagaimana karakteristik wisatawan yang berkunjung ke TMR ?

2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan wisatawan ke TMR?

3. Berapa harga tiket optimum sesuai pengelolaan taman margasatwa yang

mandiri ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini memiliki tujuan

antara lain :

1. Mengidentifikasi karakteristik wisatawan yang berkunjung ke TMR

2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan wisatawan ke

TMR

3. Mengestimasi harga tiket optimum sesuai pengelolaan taman margasatwa

yang mandiri

4. Merekomendasikan harga tiket yang dapat direalisasikan oleh pengelola

TMR

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Pihak pengelola untuk membuat kebijakan pengelolaan TMR dalam

menentukan harga tiket menuju pengelolaan yang mandiri sehingga

mampu mengurangi subsidi dari pemerintah

Page 22: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

22

2. Pemerintah DKI Jakarta dalam alokasi anggaran perencanaan

pembangunan dan pengembangan TMR sebagai objek wisata yang

potensial

3. Masyarakat umum untuk lebih memperhatikan manfaat dan kelestarian

satwa bagi kesejahteraan manusia

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah :

1. Penelitian dilakukan hanya pada kawasan TMR dan tidak membandingkan

dengan obyek wisata lain di Provinsi DKI Jakarta

2. Responden yang diambil berumur minimal 17 tahun, tingkat penghasilan

yang digunakan bagi pelajar/mahasiswa merupakan jumlah uang (dalam

bentuk uang saku, pemberian, beasiswa, hadiah) yang diterima dalam satu

tahun. Tanggungan keluarga atas biaya perjalanan yang dikeluarkan

diperoleh dari Kepala Keluarga

3. Analisis yang dilakukan hanya terbatas pada analisis ekonomi.

Page 23: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

23

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pariwisata

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pariwisata adalah segala hal yg

berhubungan dengan perjalanan untuk rekreasi; pelancongan; turisme.

Berpariwisata berarti melancong; bertamasya. Pariwisata adalah industri gaya

baru yang mampu menyediakan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal

kesempatan kerja, penghasilan, taraf hidup, dan dalam mengaktifkan sektor

produksi lain di dalam negara penerima wisatawan. Pariwisata juga merupakan

sektor yang kompleks, meliputi industri-industri dalam arti yang klasik, seperti

misalnya industri kerajinan tangan dan industri cenderamata. Penginapan dan

transportasi secara ekonomi juga dipandang sebagai industri (Wahab, 1992).

Selanjutnya Wahab (1992) menjelaskan pariwisata sebagai suatu gejala

yang terwujud dalam beberapa bentuk. Pertama, menurut jumlah orang yang

bepergian, terdiri dari pariwisata individu dan pariwisata rombongan. Kedua,

menurut maksud bepergian, terdiri dari pariwisata rekreasi atau pariwisata santai,

pariwisata budaya, pariwisata pulih sehat, pariwisata sport, dan pariwisata temu

wicara. Ketiga, menurut alat transportasi, terdiri dari pariwisata darat, tirta, dan

dirgantara. Keempat, menurut letak geografis, terdiri dari pariwisata domestik

nasional, pariwisata regional, dan pariwisata internasional. Kelima, menurut umur,

terdiri dari pariwisata remaja dan dewasa. Keenam, menurut jenis kelamin terdiri

dari pariwisata pria dan wanita. Ketujuh, menurut tingkat harga dan tingkat sosial

terdiri dari pariwisata taraf lux, menengah, dan jelata.

Menurut Wardiyanta (2006), pengembangan pariwisata di suatu tempat

dapat menimbulkan implikasi yang beragam, mulai dari yang positif, yakni

Page 24: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

24

menguntungkan sampai yang negatif, yakni merugikan. Hal ini dapat menjadi

sumber permasalahan penelitian pariwisata yang potensial. Oleh karena

keberadaannya memiliki banyak dimensi, maka untuk dapat memahaminya secara

menyeluruh dapat menggunakan berbagai pendekatan ilmu, antara lain

manajemen, sosiologi, sejarah, politik, antropologi, psikologi, lingkungan, hukum,

dan lain-lain. Terdapat sepuluh pendekatan yang digunakan dalam penelitian

pariwisata, yaitu pendekatan institusional, pendekatan produk, pendekatan

historis, pendekatan manajerial, pendekatan ekonomis, pendekatan sosiologis,

pendekatan hukum, pendekatan geografis, pendekatan budaya, dan pendekatan

interdisipliner.

2.1.1 Permintaan Wisata

Unsur-unsur penting dalam permintaan wisata menurut Damanik dan

Weber (2006) adalah wisatawan dan penduduk lokal yang menggunakan

sumberdaya (produk dan jasa) wisata. Basis utamanya adalah ketersediaan waktu

dan uang pada kelompok tersebut. Waktu luang, uang, sarana dan prasarana

merupakan permintaan potensial wisata. Permintaan potensial ini harus

ditransformasikan menjadi permintaan riil, yakni pengambilan keputusan wisata.

Pengambilan keputusan berlangsung secara bertahap, mulai dari tahap munculnya

kebutuhan, kesediaan untuk berwisata, sampai keputusan itu sendiri. Masing-

masing fase ini mempunyai kegiatan yang spesifik. Faktor kepribadian, daya tarik

ODTW (Obyek dan Daya Tarik Wisata), ketersediaan sumberdaya, jarak dan

kondisi lingkungan wisata, semuanya ikut menentukan keputusan tersebut.

Namun, terkadang dalam beberapa kasus diketahui bahwa keputusan wisatawan

untuk berwisata kerap kali tidak terpengaruh oleh jarak obyek wisata dengan

tempat tinggal (Ross, 1994).

Page 25: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

25

2.1.2 Penawaran Wisata

Elemen penawaran wisata sering disebut sebagai triple A’s yang terdiri

dari atraksi, aksesibilitas, dan amenitas. Secara singkat atraksi dapat diartikan

sebagai objek wisata (baik yang bersifat tangible maupun intangible) yang

memberikan kenikmatan kepada wisatawan. Atraksi dapat dibagi menjadi tiga,

yakni alam, budaya, dan buatan. Atraksi alam meliputi pemandangan alam, udara

sejuk dan bersih, hutan perawan, sungai, gua, dan lain-lain. Singkatnya,

pemandangan alam, kekayaan flora dan fauna. Atraksi budaya meliputi

peninggalan sejarah seperti candi dan adat-istiadat masyarakat. Adapun atraksi

buatan dapat dimisalkan Kebun Raya Bogor, Taman Safari, Taman Margasatwa

Ragunan, Taman Impian Jaya Ancol, Disneyland, dan sebagainya. Unsur lain

yang melekat dalam atraksi ini adalah hospitally, yakni jasa akomodasi atau

penginapan, restoran, biro perjalanan, dan sebagainya (Damanik dan Weber,

2006).

Aksesibilitas mencakup keseluruhan infrastruktur transportasi yang

menghubungkan wisatawan dari, ke, dan selama di daerah tujuan wisata (Inskeep,

1994) dalam (Damanik dan Weber, 2006). Lebih lanjut Damanik dan Weber

menjelaskan bahwa amenitas adalah infrastruktur yang sebenarnya tidak langsung

terkait dengan pariwisata tetapi sering menjadi bagian dari kebutuhan wisatawan

seperti bank, penukaran uang, telekomunikasi, usaha persewaan (rental), penerbit

dan penjual buku panduan wisata, seni pertunjukan (teater, bioskop, pub, dan lain-

lain) dapat digolongkan ke dalam bagian ini.

Pariwisata rekreasi adalah pariwisata yang maksud kepergiannya untuk

memulihkan kemampuan fisik dan mental setiap peserta wisata dan memberikan

Page 26: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

26

kesempatan rileks bagi mereka dari kebosanan dan keletihan kerja selama di

tempat rekreasi (Wahab, 1992). Pariwisata rekreasi lebih ke arah mencari hiburan.

Soekadijo (2000) menjelaskan bahwa untuk menjalani hidupnya menurut

alam, manusia dibekali dengan kemampuan untuk memenuhi berbagai kebutuhan

hidupnya, yang dapat diklasifikasikan menjadi kebutuhan fisik, psikis, dan sosial.

Kebutuhan fisik itu antara lain makan, dan minum, beristirahat, kesehatan, mandi,

dan sebagainya. Diantara kebutuhan psikis dapat disebut hasrat ingin tahu, hasrat

untuk menyelidiki, kebosanan yang menimbulkan keinginan untuk mencari

kesenangan, dan lainnya. Mengenai kebutuhan sosial, Plato sudah mengatakan

bahwa manusia itu suatu ”zoon politicon”, makhluk sosial dengan hasrat untuk

berkawan dan yang hanya dapat mencapai kesempurnaannya dalam pergaulan

dengan sesama manusia.

Manusia merasa perlu atau merasa terdorong untuk mengadakan

perjalanan ke suatu tempat dimana hasratnya secara konkret diharapkan akan

dapat dipenuhi. Hasrat pembawaan dalam bentuknya yang konkret, yang berupa

keperluan atau dorongan atau alasan tertentu itulah yang dimaksud dengan motif

perjalanan atau motif wisata. Sudah tentu motif perjalanan itu berbeda menurut

tingkat kebudayaan orang yang mengadakan perjalanan. Makin tinggi

kebudayaannya, makin beraneka ragam kebutuhan orang dan makin beraneka

ragam pula motif perjalanannya. Sedangkan apa yang diharapkan akan dapat

memenuhi keperluan atau motif itu disebut atraksi wisata (Soekadijo, 2000).

2.2 Konservasi Eksitu

Menurut Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.53/MENHUT-II/2006

tentang Lembaga Konservasi dijelaskan bahwa konservasi eksitu adalah

konservasi tumbuhan dan atau satwa yang dilakukan di luar habitat alaminya.

Page 27: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

27

Muntasib (2003) menjelaskan bahwa bentuk-bentuk konservasi eksitu

antara lain kebun binatang, kebun raya, arboretum, taman hutan raya, taman

safari, kebun botani, taman burung, taman kupu-kupu, dan berbagai penangkaran

satwa. Konservasi eksitu dimaksudkan untuk ikut mendorong pengembangan

konservasi flora dan fauna dengan cara :

1. Pada periode tertentu flora dan fauna hasil konservasi eksitu dapat dilepaskan

kembali ke habitat alaminya untuk memelihara jumlah dan variabilitas

genetik (terpeliharanya keanekaragaman genetik) di dalam populasinya di

alam atau biasa disebut restocking.

2. Hasil-hasil penelitian dari populasi eksitu dapat memberikan manfaat sebagai

dasar-dasar biologi untuk menentukan strategi atau upaya-upaya konservasi

baru.

3. Populasi eksitu dapat digunakan untuk atraksi satwa, seperti di kebun

binatang atau taman safari.

4. Hasil pengembangan populasi di kawasan konservasi eksitu dapat digunakan

untuk berbagai keperluan penelitian sehingga tidak perlu mengganggu

populasi di alam.

5. Kawasan konservasi eksitu juga dapat digunakan sebagai tempat atau media

pendidikan dan penelitian bagi masyarakat.

Selanjutnya Muntasib (2003) juga menjelaskan meskipun konservasi eksitu

memberikan manfaat dalam membantu perlindungan jenis, namun ada beberapa

keterbatasan/kekurangan jika dibandingkan dengan konservasi insitu, yaitu :

1. Ukuran populasi dalam kawasan konservasi eksitu biasanya terbatas.

2. Variasi genetis (keanekaragaman genetis) terbatas karena populasi yang kecil.

Page 28: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

28

3. Kemampuan spesies (jenis) agar tetap bertahan hidup berkurang karena

biasanya segala kebutuhan hidupnya tersedia sehingga tidak ada kemampuan

mencari (berjuang) untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

4. Mudah beradaptasi dengan perubahan lingkungan buatan sehingga ketika

dilepas ke alam yang sebenarnya maka daya hidupnya sangat menurun.

5. Biasanya terkonsentrasi pada tempat-tempat tertentu saja, sehingga lebih

tahan terhadap gangguan dan mudah terancam akan perubahan atau tekanan

lingkungan

6. Untuk menjaga keberlanjutan konservasi eksitu, maka diperlukan dana dan

biaya yang besar, fasilitas yang memadai, dan tenaga terlatih. Ketiga hal

tersebut seringkali menjadi masalah utama pelaksanaan konservasi eksitu,

terutama biaya pengelolaannya yang sangat besar.

2.3 Kebun Binatang

Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.53/MENHUT-II/2006 tentang

Lembaga Konservasi menjelaskan bahwa kebun binatang adalah suatu tempat atau

wadah yang mempunyai fungsi utama sebagai lembaga konservasi yang

melakukan upaya perawatan dan pengembangbiakan berbagai jenis satwa

berdasarkan etika dan kaidah kesejahteraan satwa dalam rangka membentuk dan

mengembangkan habitat baru, sebagai sarana perlindungan dan pelestarian jenis

melalui kegiatan penyelamatan, rehabilitasi dan reintroduksi alam dan

dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan, penelitian, pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, serta sarana rekreasi yang sehat.

Menurut Direktorat Jenderal Kehutanan (1977), kebun binatang adalah

satu-satunya tempat dimana penduduk kota dapat menyaksikan satwa liar dan

Page 29: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

29

segala aspek hidupnya, misalnya bentuk dan tingkah lakunya, (etologi), termasuk

kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan terhadap satwa tersebut yaitu penelitian

dan studi-studi. Dengan demikian, kebun binatang merupakan sarana penghubung

satu-satunya antara masyarakat dan satwa liar. Kebun binatang menurut

peragaannya dapat digolongkan dalam tiga kategori, yaitu bentuk manageri,

bentuk peragaan satwa yang di tempatkan disuatu tempat/kurungan atau ruang

yang berpagar, dan bentuk taman margasatwa. Bentuk manageri berupa kumpulan

satwa yang ditempatkan dalam kurungan sempit, bentuk ini sudah tidak

digunakan lagi sedangkan bentuk taman margasatwa mempertontonkan satwa

pada keadaan mendekati habitat alaminya dan diusahakan menurut jenis

satwanya.

Fungsi kebun binatang dalam SK Dirjen Kehutanan No. 20/Kpts/DJ/1978

adalah untuk perlindungan dan pelestarian satwa liar, sarana pendidikan dan

penelitian ilmiah, sarana rekreasi dan hiburan alamiah. Tugas pokok kebun

binatang antara lain melakukan penangkaran satwa liar untuk menghindari

kepunahan, memperagakan binatang untuk kepentingan pendidikan budaya

ilmiah, penelitian, dan rekreasi, serta memberi pelayanan kepada pengunjung dan

menjaga keamanan serta keselamatannya.

Salah satu landasan yuridis teknis pemanfaatan sumberdaya alam pada

umumnya atau satwa pada khususnya adalah Undang-Undang No.4 Tahun 1982

tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup yang

menegaskan antara lain: (1) Sumberdaya alam dikuasai oleh negara dan

dipergunakan untuk sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat (Pasal 10 ayat 1),

dan (2) Konservasi sumberdaya alam adalah pengelolaan sumberdaya alam yang

Page 30: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

30

menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan bagi sumberdaya terbaharui

menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan

meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragamannya (Pasal 1, ayat 11).

2.4 Taman Margasatwa

Taman menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah tempat untuk

bersenang-senang. Margasatwa menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

memiliki arti perlindungan terhadap binatang liar yang perlu dilestarikan

keberadaannya.

Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.53/MENHUT-II/2006 tentang

Lembaga Konservasi menjelaskan bahwa taman satwa adalah kebun binatang

yang melakukan upaya perawatan dan pengembangbiakan terhadap jenis satwa

yang dipelihara berdasarkan etika dan kaidah kesejahteraan satwa sebagai sarana

perlindungan dan pelestarian jenis dan dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan,

penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta sarana rekreasi

yang sehat.

Peragaan yang dilakukan di dalam taman margasatwa bertujuan untuk

mengusahakan suatu keadaan lingkungan yang mendekati keadaan habitat

alamiahnya. Kebun binatang di dunia pada masa sekarang ini lebih mengarah

kepada bentuk taman margasatwa. Hal ini disebabkan karena tuntutan kebutuhan

yang lebih modern untuk lebih meningkatkan fungsi kebun binatang.

Kriteria taman satwa dalam Peraturan Menteri Kehutanan Nomor

P.53/MENHUT-II/2006 tentang Lembaga Konservasi meliputi :

a. Koleksi satwa yang dipelihara sekurang-kurangnya 2 kelas, baik yang

dilindungi maupun yang tidak dilindungi undang-undang dan atau

Page 31: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

31

ketentuan Convention of International Trade on Endangered Spesies of

Flora Fauna (CITES)

b. Memiliki lahan seluas sekurang-kurangnya 1 (satu) hektar

c. Memiliki ketersediaan sumber air dan pakan yang cukup

d. Memiliki sarana pemeliharaan satwa, antara lain: kandang pemeliharaan,

kandang perawatan, kandang karantina, kandang pengembangbiakan/

pembesaran dan prasarana pendukung pengelolaan satwa yang lain

e. Memiliki Kantor Pengelola dan sarana pengelolaan pengunjung

f. Tersedia tenaga kerja sesuai bidang keahliannya antara lain tenaga medis,

ahli biologi konservasi, kurator, perawat, dan tenaga keamanan

2.5 Badan Layanan Umum (BLU)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun

2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, pada Bab I Pasal 1

Ayat 1 tentang Ketentuan Umum dijelaskan bahwa Badan Layanan Umum

(BLU), adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk

memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau

jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan

kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Pada ayat 2

dijelaskan bahwa Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU)

adalah pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa

keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat untuk

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan

kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana diatur

Page 32: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

32

dalam Peraturan Pemerintah ini sebagai pengecualian dan ketentuan pengelolaan

keuangan negara pada umumnya.

Selanjutnya di dalam Peraturan Pemerintah yang sama, pada Bab IV

tentang Standar dan Tarif Layanan bagian pertama tentang Standar Layanan, Pasal

8 dijelaskan bahwa instansi pemerintah yang menerapkan Pola Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) menggunakan standar pelayanan

minimum, yang ditetapkan oleh menteri/ pimpinan lembaga/ gubernur/ bupati/

walikota sesuai dengan kewenangannya dengan mempertimbangkan kualitas

layanan, pemerataan dan kesetaraan layanan, biaya serta kemudahan untuk

mendapatkan layanan. Sedangkan pada bagian kedua tentang Tarif Layanan ayat 1

dijelaskan bahwa BLU dapat memungut biaya kepada masyarakat sebagai

imbalan atas barang/jasa layanan yang diberikan, pada ayat 5 dijelaskan bahwa

tarif layanan sebagaimana dimaksud harus mempertimbangkan:

a. kontinuitas dan pengembangan layanan;

b. daya beli masyarakat;

c. asas keadilan dan kepatutan; dan

d. kompetisi yang sehat

Pengelolaan BLU dari sisi keuangan sangat terkait dengan sumber

pendapatannya. Dalam Peraturan Pemerintah yang sudah disebutkan di atas, pada

Bab V bagian ketiga tentang Pendapatan dan Belanja, Pasal 14 Ayat 1 dijelaskan

bahwa penerimaan anggaran yang bersumber dari APBN/APBD diberlakukan

sebagai pendapatan BLU. Ayat 2 menjelaskan bahwa pendapatan yang diperoleh

dari jasa layanan yang diberikan kepada masyarakat dan hibah tidak terikat yang

diperoleh dari masyarakat atau badan lain merupakan pendapatan operasional

Page 33: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

33

BLU. Ayat 3 menjelaskan bahwa hibah terikat yang diperoleh dari masyarakat

atau badan lain merupakan pendapatan yang harus diperlakukan sesuai dengan

peruntukan. Pendapatan pada ayat (2) dan (3) dilaporkan sebagai pendapatan

negara bukan pajak kementerian/lembaga atau pendapatan bukan pajak

pemerintah daerah.

Direktorat Pembinaan Pengelolaan Keuangan BLU menyatakan bahwa

BLU adalah alat untuk meningkatkan kinerja pelayanan publik melalui penerapan

manajemen keuangan berbasis pada hasil, dan bukanlah semata-mata sarana untuk

mengejar fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan. Sehingga untuk

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat/publik dengan tarif/harga layanan

yang terjangkau masyarakat dengan kualitas layanan yang baik, cepat, efisien dan

efektif dapat diterapkan. Pengelolaan Keuangan BLU dengan fleksibilitas berupa

keleluasaan untuk menerapkan praktik-praktik bisnis yang sehat.

BLU harus dikelola secara profesional seperti bisnis, oleh karena itu,

pegawai BLU harus tenaga profesional. Tenaga profesional ini bisa PNS maupun

Non PNS. Komposisi jumlah PNS maupun Non PNS dalam suatu BLU dapat

disesuaikan dengan kebutuhan.

Salah satu agenda reformasi keuangan negara menurut Direktorat

Pembinaan Pengelolaan Keuangan BLU adalah adanya pergeseran dari

pengganggaran tradisional menjadi pengganggaran berbasis kinerja. Dengan basis

kinerja ini, arah penggunaan dana pemerintah tidak lagi berorientasi pada input,

tetapi pada output. Perubahan ini penting dalam rangka proses pembelajaran untuk

menggunakan sumber daya pemerintah yang makin terbatas, tetapi tetap dapat

memenuhi kebutuhan yang makin tinggi. BLU ini diharapkan dapat menjadi

Page 34: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

34

langkah awal dalam pembaharuan manajemen keuangan di sektor publik,

sehingga mampu meningkatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat.

2.6 Penelitian Terdahulu

Wibawa (2005) menganalisis permintaan wisata dan menduga surplus

konsumen pengunjung Taman Margasatwa Ragunan menggunakan pendekatan

kontingensi. Diperoleh hasil bahwa jumlah rata-rata kesediaan membayar

pengunjung TMR dengan asumsi kualitas lingkungan yang lebih baik adalah Rp

8.240,00/orang/tahun. Nilai total kesediaan membayar dari seluruh pengunjung

sebesar Rp 26.102.722.000,00 pertahun. Nilai total menunjukkan besarnya nilai

manfaat rekreasi TMR berdasarkan kesediaan membayar pengunjung.

Surplus konsumen yang terbentuk pada kondisi TMR yang lebih baik

kualitasnya pada harga tiket Rp 3.000,00/orang adalah Rp 16.178.063.500,00/

tahun dengan rata-rata Rp 5.100,00/orang. Surplus konsumen ini didapat dari

selisih nilai manfaat rekreasi dan penerimaan yang diperoleh TMR dari hasil

penjualan tiket dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Penelitian lainnya dilakukan oleh Zulkarnain (2001), yaitu mengenai

karakteristik pengunjung dan pendugaan permintaan rekreasi di Kebun Binatang

Ragunan. Umumnya, pengunjung yang datang adalah laki-laki (65,15%), dengan

kisaran umur terbanyak berada pada selang 20-29 tahun (57,58%). Sebagian besar

berasal dari daerah Jakarta Selatan (49,93%) dan Botabek (24,24%). Tingkat

pendidikan rata-rata adalah perguruan tinggi/akademi (48,48%), dan

SLTA/sederajat (45,45%). Pekerjaan pokok pengunjung umumnya adalah

pegawai swasta (50,00%), dengan pendapatan pokok terbanyak berkisar antara Rp

Page 35: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

35

750.000,00-Rp 1.000.000,00 perbulan (27,27%). Sebanyak 72,73 % dari total

responden mengaku telah berkeluarga sedangkan selebihnya belum menikah.

Model permintaan rekreasi dibentuk berdasarkan hasil regresi linear

berganda terhadap delapan faktor yang diduga mempengaruhi tingkat kunjungan

wisata di lokasi Kebun Binatang Ragunan antara lain, jenis kelamin, umur, tingkat

pendidikan, pekerjaan pokok, status perkawinan, tempat tinggal, pendapatan , dan

biaya rekreasi. Peubah yang berpengaruh nyata pada taraf 95% adalah pekerjaan

pokok, status perkawinan, tempat tinggal, pendapatan pokok, dan biaya rekreasi

rata-rata.

Pada tahun 2006, Mulyani menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi

kunjungan wisatawan ke kawasan wisata Pantai Carita Kabupaten Pandeglang.

Karakteristik wisatawan di tempat wisata tersebut adalah kelompok muda

(sebagian besar masih berumur 20 tahunan), dengan pekerjaan utama sebagai

pegawai swasta dan pendapatan kurang dari Rp 12.000.000,00 per tahun.

Sebagian besar wisatawan di Pantai Carita berasal dari Jakarta dan tingkat

pendidikan akhir SLTA. Umumnya responden merupakan bagian dari rombongan

wisata teman dengan jumlah rombongan yang bervariasi.

Berdasarkan hasil analisis, faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah

kunjungan ke Kawasan Wisata Pantai Carita untuk responden yang tidak

menginap adalah biaya perjalanan, pendapatan, jarak tempuh, dan pendapatan

keluarga. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke

Kawasan Wisata Pantai Carita untuk responden yang menginap adalah biaya

perjalanan, biaya penginapan, tingkat pendidikan, waktu luang, jumlah

rombongan, jarak tempuh, dan daya tarik.

Page 36: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

36

Selanjutnya Dewi (2005) di dalam skripsinya dengan judul Fungsi

Permintaan Taman Safari Indonesia (TSI) dengan Metode Biaya Perjalanan,

memperoleh hasil bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan,

berumur 22-35 tahun, berpendidikan tinggi, memiliki pekerjaan pegawai swasta

dengan pendapatan diatas Rp 12 juta per tahun dan berasal dari daerah Jakarta,

Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Biaya perjalanan yang

dikeluarkan oleh pengunjung berkisar antara Rp 45.000,00-Rp 625.000,00 per

orang per kunjungan. Sebagian besar pengunjung mengeluarkan biaya perjalanan

antara Rp 112.500,00-Rp 225.000,00 per orang per kunjungan (43,48%). Biaya

perjalanan total dari 92 responden sebesar Rp 16.084.675,00 per kunjungan,

dengan komponen biaya terbesar adalah biaya transportasi yaitu Rp 5.884.587,00

(36,37% dari total biaya perjalanan). Biaya transportasi per orang sebesar Rp

63.528,00.

Page 37: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

37

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Konservasi eksitu merupakan salah satu cara melestarikan

keanekaragaman hayati bangsa Indonesia. Selain itu juga sebagai alternatif

pariwisata potensial yang mampu memberikan hiburan sekaligus pendidikan.

Alternatif pariwisata ini mampu menambah wawasan wisatawan akan

keanekaragaman sumberdaya hayati yang ada. Salah satu kawasan konservasi

eksitu yang menyajikan keanekaragaman sumberdaya fauna adalah Taman

Margasatwa Ragunan.

Karakteristik individu wisatawan dan kondisi daerah tujuan wisata pada

dasarnya mempengaruhi keputusan seseorang untuk memilih daerah tujuan

wisata. Karakteristik wisatawan yang dianalisis adalah jenis kelamin, umur, status

pernikahan, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, dan daerah asal. Faktor yang

diduga mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan ke TMR antara lain biaya

perjalanan, penghasilan, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan, waktu

luang, jarak tempuh, waktu di lokasi, lama mengetahui keberadaan TMR, umur,

pekerjaan, dan status pernikahan.

Pengetahuan mengenai karakterisktik wisatawan dan faktor-faktor yang

mempengaruhi tersebut dapat berguna bagi pengelola tempat wisata terutama

yang berhubungan dengan kawasan wisata untuk lebih meningkatkan mutu

pelayanan yang dapat diberikan di kawasan wisata tersebut sehingga kawasan itu

dapat dijadikan alternatif pilihan wisata bagi masyarakat untuk menyeimbangkan

hidup atau hanya untuk sekedar melakukan wisata dan membuat wisatawan

tertarik untuk datang kembali ke kawasan wisata tersebut.

Page 38: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

38

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Shapiro seperti yang dikutip oleh

Kotler dan Fox (1985: 243) dalam Yoeti (2002) menyebutkan bahwa wisatawan

cenderung lebih sering percaya pada harga dalam membuat keputusan penting,

terutama pada waktu mereka hilang kepercayaan dirinya dalam membuat

keputusan. Hal demikian bisa saja terjadi pada wisatawan, mereka ragu tentang

perjalanan wisata yang sedang ia ikuti yang dirasakan kurang menarik

dibandingkan dengan apa yang ia lakukan pada daerah tujuan wisata lain.

Taman Margasatwa Ragunan (TMR) merupakan tempat rekreasi berupa

kebun binatang modern dengan berbagai koleksi satwa dan sarana hiburan

lainnya. TMR sebagai kebun binatang terluas (140 ha) dan terbanyak koleksinya

(3.200 ekor) memerlukan biaya pengelolaan yang tidak sedikit.

Survey yang pernah dilakukan oleh TMR tahun 2010 atas rata-rata

keinginan membayar (williingness to pay) wisatawan adalah sebesar Rp 6.000,00-

Rp 8.000,00, bahkan tidak sedikit yang mampu membayar sebesar Rp 10.000,00.

Saat ini, tiket masuk TMR hanya sebesar Rp 4.000,00, padahal tempat wisata

eksitu lain di DKI Jakarta, seperti Sea World sudah mencapai Rp 50.000,00-Rp

60.000,00/orang. TMR sudah seharusnya menaikkan harga tiket masuk yang

sesuai dengan standar pengelolaan eksitu yang baik namun tetap terjangkau oleh

masyarakat.

Bentuk TMR sebagai Badan Layanan Umum (BLU) harus menjadi

landasan bagi pengelola untuk tetap menetapkan harga tiket yang terjangkau. Oleh

sebab itu, pembiayaan dalam pengelolaan harus diperhatikan demi keberlanjutan

satwa yang ada, kepuasaan pengunjung, serta mengurangi beban pemberian

subsidi dari pemerintah.

Page 39: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

39

Sumber pembiayaan dalam pengelolaan sangat penting untuk diperhatikan.

Subsidi dari APBD yang diberikan oleh pemerintah untuk biaya operasional TMR

cukup besar. Sudah seharusnya TMR dapat menutupi biaya operasionalnya sendiri

dengan meningkatkan penerimaan operasional dari retribusi tiket, sehingga dapat

diestimasi harga tiket yang optimum. Selanjutnya, dari manajemen pengelolaan

dan keputusan wisatawan dapat diperoleh harga tiket yang tepat menuju

pengelolaan TMR yang mandiri. Kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada

Gambar 1.

Page 40: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

40

Gambar 1. Alur Kerangka Pemikiran

: Objek Penelitian

Karakteristik : Jenis Kelamin Umur Status Pernikahan Pendidikan Pekerjaan Penghasilan Daerah asal

Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

Rekomendasi Kebijakan Pengelolaan TMR

Konservasi Eksitu Taman Margasatwa Ragunan

Manajemen Pengelolaan Wisatawan

Pembiayaan

Retribusi Tiket, dll

Subsidi

Harga Tiket Optimum

Page 41: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

41

IV. METODOLOGI PENELITAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di objek wisata Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta

Selatan. Penelitian lapang dilakukan selama dua bulan, yaitu Maret-April 2011.

Pengambilan data dilakukan pada hari kerja dan hari libur dengan jumlah proporsi

responden yang hampir sama sehingga diharapkan populasi dapat terwakili

dengan baik pada hari kerja maupun hari libur. Pengambilan data dilakukan pada

siang hari sampai sore hari sekitar pukul 10.00 sampai pukul 16.00 WIB.

Pemilihan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) karena

TMR memiliki koleksi satwa terbanyak dan area terluas bila dibandingkan dengan

kebun binatang milik Pemda lainnya, namun harga tiket yang berlaku relatif lebih

rendah dibandingkan harga tiket kebun binatang lain. Selain itu, bentuk TMR

sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) memungkinkan TMR untuk

menaikkan tarif masuk pengunjung.

4.2 Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah wisatawan yang memenuhi syarat yaitu

berakal sehat, mampu berkomunikasi dengan baik serta minimal berumur 17

tahun (batas minimum potensial) karena pada usia tersebut dianggap telah

memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan sendiri dalam hal berekreasi

dan memiliki kemampuan membayar. Pengambilan sampel dilakukan secara non

random sampling dengan teknik accidental sampling, yaitu pengambilan

responden yang kebetulan ditemui, memenuhi kriteria, dan bersedia diwawancarai

(Nasution, 2003). Jumlah sampel yang diambil ditentukan dengan rumus Slovin

(Sevilla, 1993) :

Page 42: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

42

N n = 1+Ne2

keterangan :

n = jumlah sampel

N = populasi pengunjung

e = batas kesalahan

Jumlah pengunjung rata-rata TMR selama lima tahun terakhir adalah

3.250.901 orang per tahun, dengan tingkat kesalahan 10%. Berdasarkan rumus di

atas didapatkan jumlah sampel sebanyak 99,99 atau dibulatkan menjadi 100

responden.

4.3 Metode dan Prosedur Analisis

Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder.

Pengumpulan data primer dilakukan dengan pengamatan dan wawancara langsung

terhadap pengunjung TMR dengan bantuan kuesioner serta wawancara dengan

pengelola (key person) dari Subbagian Tata Usaha, Seksi Pelayanan Pengunjung,

Seksi Peragaan dan Kesejakteraan Satwa, tenaga medis, keeper, dan pegawai

lainnya. Sedangkan data sekunder diperoleh dari pihak pengelola dan dari studi

literatur yang berkaitan dengan objek wisata TMR serta dari instansi-instansi

terkait. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam pengelolaan TMR dalam lima

tahun terakhir (tahun 2006-2010),

b. Keseluruhan penerimaan yang diperoleh pengelola TMR dalam lima tahun

terakhir (tahun 2006-2010),

c. Karakteristik sosial ekonomi pengunjung seperti intensitas kunjungan, biaya

perjalanan, umur, jarak tempuh dari tempat tinggal ke TMR, lama di lokasi,

Page 43: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

43

tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan per tahun, jumlah tanggungan

keluarga, motivasi kunjungan, lama mengetahui TMR, jumlah rombongan,

waktu tempuh, jenis kelamin, status pernikahan, dan alternatif wisata,

d. Harga tiket yang berlaku selama lima tahun terakhir (tahun 2006-2010),

e. Jumlah pengunjung selama lima tahun terakhir (tahun 2006-2010),

f. Jumlah rata-rata penerimaan TMR dari hasil penjualan tiket selama lima tahun

terakhir (tahun 2006-2010),

g. Jumlah rata-rata penerimaan TMR dari selain tiket (penggunaan

fasilitas/sarana) selama lima tahun terakhir (tahun 2006-2010).

Data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan program komputer

Minitab 14 dan Microsoft Office Excel, kemudian diinterpretasikan secara manual.

Data yang bersifat kualitatif diambil berdasarkan data fakta yang ditemukan di

lapangan yang diperoleh dari wawancara dan pengamatan. Setelah itu, data yang

telah diperoleh diinterpretasikan secara deskriptif sehingga dapat menjelaskan

fenomena yang ada. Pada Tabel 3 akan diuraikan matriks keterkaitan antara

sumber data dan metode analisis data yang digunakan untuk menjawab tujuan-

tujuan dalam penelitian ini.

Page 44: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

44

Tabel 3. Matriks Keterkaitan Tujuan Penelitian, Jenis Data, Metode Pengambilan Data, dan Metode Analisis Data

No Tujuan Penelitian Jenis Data Metode Pengambilan Data

Metode Analisis Data

1 Identifikasi karakteristik wisatawan TMR

Jenis kelamin,umur, status pernikahan, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, daerah asal

Data primer melalui wawancara langsung dengan wisatawan dengan bantuan kuesioner

Analisis deskriptif

2 Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan wisata ke TMR

Biaya perjalanan, penghasilan, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan, waktu luang, jarak tempuh, waktu di lokasi, lama mengetahui keberadaan TMR, umur, pekerjaan, status pernikahan

Data primer melalui wawancara langsung dengan wisatawan dengan bantuan kuisioner

Analisis regresi berganda dengan Minitab 14

3 Mengestimasi harga tiket optimum sesuai pengelolaan taman margasatwa yang mandiri

Rincian penerimaan dan pengeluaran aktual dalam pengelolaan TMR

Data sekunder dari bagian keuangan TMR dan deep interview dengan pengelola (key person)

Analisis kuantitatif dengan Microsoft Office Excel 2007

4 Merekomendasikan

harga tiket yang dapat direalisasikan oleh pengelola TMR

Rincian penerimaan dan pengeluaran aktual dalam pengelolaan TMR dan kesanggupan membayar wisatawan

Data sekunder dari bagian keuangan TMR dan data primer melalui wawancara langsung dengan

Analisis kuantitatif dengan Microsoft Office Excel 2007

Page 45: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

45

wisatawan

Data primer dan data sekunder yang akan diperoleh, dianalisis dengan

metode statistik deskriptif dan metode statistik inferensia. Metode statistik

deskriptif digunakan untuk menggambarkan karakteristik wisatawan, sedangkan

metode statistik inferensia digunakan untuk menentukan faktor-faktor yang

mempengaruhi kunjungan wisatawan ke TMR, yaitu model regresi linier berganda

dengan metode pendugaan kuadrat terkecil biasa (Ordinary Least Square) yang

didasarkan pada beberapa asumsi:

1. Nilai rata-rata pengganggu sama dengan nol, yaitu E (εi) = 0, untuk setiap

i, dimana i = 1, 2, 3,......,n, artinya nilai yang diharapkan bersyarat dari εi

tergantung pada Xi tertentu adalah 0.

2. Varian (εi) = E (εi2) = σ2, sama untuk semua kesalahan pengganggu

(asumsi Homoskedastisitas), artinya varian εi untuk setiap i yaitu varian

bersyarat untuk εi adalah suatu angka konstan positif yang sama dengan

σ2.

3. Tidak ada autokorelasi antara kesalahan pengganggu, berarti Cov (εi , εj) =

0, untuk i ≠ j.

4. Variabel bebas X1, X2,.......,Xk konstan dalam sampling yang terulang dan

bebas dari kesalahan pengganggu εi , E (Xiεi) = 0

5. Tidak ada multikolinearitas, yang berarti tidak ada hubungan linier yang

nyata antara variabel-variabel bebas.

Dengan dipenuhi asumsi-asumsi di atas, maka koefisien regresi yang diperoleh

merupakan pendugaan linier terbaik yang tidak bias (BLUE = Best Linear

Page 46: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

46

Unbiased Estimators) (Juanda, 2009). Secara umum, fungsi regresi dapat

dituliskan sebagai berikut :

Y = a0 + ∑ai Xi + εi

keterangan :

Y = peubah tak bebas

a0 = intersep

Xi = peubah bebas yang menjelaskan peubah tak bebas Y

ai = parameter penduga Xi

ε i= error term (pengaruh sisa)

i = 1, 2, 3,.....,n yaitu banyaknya peubah bebas dalam fungsi tersebut.

Untuk menduga faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan ke TMR

maka digunakan fungsi permintaan rekreasi sebagai berikut :

Y = a-β1TC+ β2I- β3F+ β4E+ β5FT- β6D+ β7B- β8L- β9A+ β10J + β11N+ ε

keterangan :

Y = Frekuensi kunjungan ke TMR dalam lima tahun terakhir (kali / 5 tahun)

TC = Biaya perjalanan (Rp/Kunjungan)

I = Tingkat penghasilan responden (Rp/tahun)

F = Jumlah tanggungan keluarga (orang)

E = Tingkat pendidikan (tahun)

FT = Waktu luang responden dalam satu tahun (hari)

D = Jarak tempuh dari tempat tinggal ke TMR (Km)

B = Waktu yang dihabiskan di lokasi (jam/kunjungan)

L = Lama mengetahui TMR (1=lebih dari 5 tahun, 2=kurang dari 5 tahun)

A = Umur responden (tahun)

Page 47: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

47

J = Pekerjaan (1=tidak bekerja, 2=sudah bekerja)

N = Status pernikahan (1=sudah menikah, 2=belum menikah)

β1 – β11 = Koefisien regresi

ε = Error

Faktor yang diduga meningkatkan jumlah kunjungan adalah tingkat

penghasilan, tingkat pendidikan, pekerjaan, waktu luang, lamanya berada di

lokasi, dan status pernikahan. Semakin lama berada di lokasi maka akan semakin

menggambarkan persepsi positif akan tempat wisata tersebut. Sedangkan faktor

yang diduga akan menurunkan jumlah kunjungan adalah daerah asal karena

terkait dengan jarak tempat tinggal dengan TMR, biaya perjalanan, jumlah

tanggungan keluarga, umur, dan lamanya mengetahui TMR.

Pendekatan untuk mengestimasi harga tiket yang optimum dalam

penelitian ini menggunakan pendekatan manajerial. Menurut Wardiyanta (2006),

pendekatan penelitian pariwisata dengan pendekatan manajerial bersifat mikro,

yaitu berorientasi pada perusahaan pariwisata. Fokus kepada aktivitas manajemen

seperti perencanaan, penelitian, penetapan harga, promosi, pengontrolan, dan

seterusnya. Pendekatan ini banyak digunakan dalam penelitian pariwisata lebih

merupakan sebuah industri.

Selanjutnya Wardiyanta (2006) menjelaskan bahwa pada umumnya semua

perusahaan pariwisata dengan bagian penelitian dan pengembangannya

melakukan penelitian untuk mengetahui berbagai masalah yang ada di perusahaan

atau yang terkait dengannya. Tujuannya adalah mempersiapkan data yang akan

dipakai sebagai pendukung pembuatan kebijakan pimpinan manajemen dalam

mengoperasikan perusahaan. Perhitungan yang digunakan dalam penelitian ini

Page 48: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

48

untuk mengestimasi harga tiket yang optimum, harga tiket yang dapat

direalisasikan, serta subsidi yang diberikan pemerintah sebelum dan sesudah

dilakukan simulasi skenario kenaikan harga tiket adalah sebagai berikut.

Realisasi keuangan TMR dapat diketahui dari laporan keuangan tahunan.

Anggaran, realisasi pengeluaran dan penerimaan, serta besarnya retribusi dapat

dicermati di dalam laporan keuangan. Estimasi besarnya subsidi didapat dari

pengeluaran yang terealisasi dikurangi dengan retribusi.

RS = RK – RR

dimana : RS = realisasi subsidi

RK = realisasi pengeluaran rata-rata per tahun

RR = retribusi rata-rata per tahun

Selain itu, dari besarnya penerimaan yang dianggarkan dengan penerimaan yang

terealisasi dapat memperlihatkan ada atau tidaknya kekurangan dari pembiayaan

yang seharusnya.

Harga tiket yang optimum bebas subsidi 100% didapat dari penerimaan

seharusnya dari tiket masuk dibagi dengan jumlah wisatawan rata-rata dari tahun

2006-2010. Acuan yang digunakan adalah anggaran pengeluaran yang seharusnya

atau dapat juga menggunakan realisasi pengeluaran rata-rata tahun 2006-2010.

TO = (RA-RZ) / W

dimana : TO = harga tiket optimum

RA = anggaran rata-rata per tahun

RZ = retribusi rata-rata per tahun selain dari tiket masuk

W = jumlah wisatawan rata-rata per tahun

RA-RZ = penerimaan seharusnya dari tiket masuk

Page 49: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

49

Total penerimaan TMR didapat dari penjumlahan retribusi tiket dan

retribusi selain tiket (penggunaan fasilitas/sarana). Retribusi dari tiket

dikategorikan menjadi tiket dewasa, tiket anak, rombongan dewasa dan anak

(potongan 25% dari harga asli). Realisasi pengeluaran rata-rata selama lima tahun

terakhir (tahun 2006-2010) didapat dari laporan keuangan TMR. Pengeluaran

yang belum tertutupi dari tiket sehingga harus ditutupi dengan subsidi merupakan

selisih dari total penerimaan dengan pengeluaran. Semua uraian yang digunakan

menggunakan nilai rata-rata selama lima tahun terakhir (tahun 2006-2010).

Subsidi rata-rata per tahun diperoleh dari realisasi pengeluaran rata-rata

selama lima tahun terakhir dikurangi dengan total retribusi rata-rata per tahun dari

tiket dan selain tiket. Hasil ahir berupa persentase subsidi yang harus diberikan

oleh pemerintah yaitu selisih dari pengeluaran yang belum tertutupi (yang harus

disubsidi) dikurangi dengan realisasi pengeluaran rata-rata per tahun dikalikan

100%. Perhitungan yang digunakan untuk mendapatkan persentase subsidi yang

nantinya diberikan oleh pemerintah berdasarkan skenario kenaikan harga tiket

adalah sebagai berikut :

TN = D + A + RD + RA + RZ

dimana : TN = total penerimaan setelah adanya kenaikan tiket

D = penerimaan rata-rata per tahun dari tiket dewasa

A = penerimaan rata-rata per tahun dari tiket anak

RD = penerimaan rata-rata per tahun dari tiket rombongan dewasa

RA = penerimaan rata-rata per tahun dari tiket rombongan anak

RZ = retribusi rata-rata per tahun selain dari tiket masuk

Page 50: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

50

SN = (S / RK) x 100%

dimana : SN = estimasi persentase subsidi setelah ada kenaikan harga tiket

S = pengeluaran rata-rata per tahun yang belum tertutupi

RK = realisasi pengeluaran rata-rata per tahun

Skenario kenaikan harga tiket (sebanyak X kali lipat) harus disesuaikan

dengan karakteristik wisatawan, faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan, dan

kesanggupan wisatawan untuk membayar. Ada kemungkinan harga tiket berada di

bawah harga tiket optimum, meskipun harga tiket tersebut sudah dinaikkan.

Implikasinya, pemerintah juga tetap harus mensubsidi TMR meskipun tidak

sebanyak subsidi mula-mula atau hanya terjadi pengurangan subsidi dari rata-rata

subsidi sebelumnya.

4.3.1 Pengujian Hipotesis

Model akan diuji berdasarkan hipotesis yang diajukan. Pengujian hipotesis

berdasarkan statistik bertujuan untuk melihat nyata tidaknya variabel-variabel

bebas yang dipilih terhadap variabel-variabel tak bebas, dapat dilihat pada nilai-P

(P-value). Berdasarkan nilai-P diketahui sampai berapa persen variabel-variabel

bebas berpengaruh terhadap variabel tak bebas (Irianto, 2008).

Pengujian model regresi keseluruhan dilakukan dengan terlebih dahulu

membuat tabel sidik ragam untuk menghitung F statistik dan R2 (koefisien

determinasi). R2 dapat menjelaskan kemampuan peubah bebas bersamaan juga

menjelaskan varian dari peubah tak bebas, sedangkan F statistik untuk melihat

interval keyakinan kemampuan tersebut. Menurut Juanda (2009), koefisien

determinasi dari model adalah rasio dari jumlah kuadrat regresi dan total jumlah

kuadrat, sebagaimana tercantum dalam rumus berikut :

Page 51: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

51

R2 = Jumlah Kuadrat Regresi = JKR Total Jumlah Kuadrat JKT

Nilai F statistik digunakan untuk melihat apakah parameter bebas yang

digunakan secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel tak

bebasnya. F statistik adalah rasio dari jumlah kuadrat regresi dibagi dengan

jumlah peubah bebas dengan kuadrat sisa dibagi dengan jumlah observasi

dikurangi dengan jumlah peubah bebas dan dikurangi satu, sebagimana tercantum

pada rumus berikut :

F = ∑ yi2

∑ ei2/(n-k-1)

F statistik digunakan untuk menguji koefisien regresi secara menyeluruh

dengan menggunakan hipotesis sebagai berikut :

H0 = b1 = b2 =......................= bk = 0

H1 = paling sedikit ada satu nilai bi yang tidak sama dengan nol

Pada model dilakukan uji-F. Adapun uji statistiknya adalah :

Jika F statistik > F tabel, maka tolak H0

Jika F statistik < F tabel, maka terima H0

Pengujian koefisien regresi secara individual dilakukan untuk

membuktikan bahwa koefisien regresi suatu model regresi itu secara statistik

signifikan atau tidak. Pengujian ini menunjukkan apakah peubah-peubah yang

digunakan secara satu per satu berpengaruh nyata terhadap peubah tak bebas.

Pengujian koefisien regresi secara individu dilakukan dengan statistik t (uji t),

dengan terlebih dahulu diajukan hipotesis sebagai berikut :

Page 52: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

52

H0 = bi = 0

Hi = bi > 0 atau bi < 0 ; i = 1,2,3,...........,k

Pengujian dengan perhitungan t statistik sebagai berikut :

Pada model dilakukan uji-t. Adapun uji statistiknya adalah :

Jika t statistik > t tabel, tolak Ho

Jika t statistik < t tabel, terima Ho

Model yang diperoleh diuji apakah sudah termasuk (BLUE = Best Linear

Unbiased Estimators) atau belum. Model yang termasuk BLUE harus memenuhi

asumsi kenormalan, homoskedastisitas, non autokorelasi, dan non

multikoleniaritas. Iriawan dan Astuti (2006) menjelaskan mengenai pemenuhan

keempat asumsi tersebut, yaitu sebagai berikut :

Normalitas. Uji ini dilakukan dengan membuat histogram dan scatterplot, apabila

histogram membentuk lonceng dan keberdaan titik-titik pada scatterplot

menyebar, serta pada Probability Plot of Residual diketahui nilai statistik

Kolmogorov-Smirnov (KS) yang diperoleh dari pengamatan kurang dari P-value,

maka dapat disimpulkan residual model regresi linear yang dibuat mengikuti

distribusi normal.

Non Multikoleniaritas. Uji ini dapat dilihat dari nilai VIF (Varian Inflation

Factor) pada masing-masing variabel bebas. Jika nilai VIF kurang dari 10

menunjukkan bahwa persamaan tersebut tidak mengalami multikolinearitas.

Page 53: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

53

Sebaliknya jika nilai VIF variabel-variabel bebasnya lebih besar dari 10 maka

persamaan tersebut mengalami multikolinearitas.

Homoskedastisitas. Homoskedastisitas adalah kesamaan varians atau penyebaran

yang sama. Pendektesi kesamaan varians salah satunya dapat dilakukan dengan uji

Park. Apabila nilai P hasil uji lebih dari α 0,20 maka model memenuhi syarat

homoskedastisitas. Nilai 0,20 tersebut disesuaikan dengan taraf uji 20% yang

digunakan dalam penelitian ini.

Non Autokorelasi. Uji ini dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya korelasi

antara serangkaian data menurut waktu (time series) atau menurut ruang (cross

section). Pendeteksian autokorelasi dilakukan dengan pengujian Durbin-Watson

(DW) dengan ketentuan sebagai berikut.

1. 1,65 < DW < 2,35 maka non autokorelasi

2. 1,21 < DW < 1,65 atau 2,35 < DW < 2,79, maka tidak dapat disimpulkan

(inconclusive), dan

3. DW < 1,21 atau DW > 2,79 maka terjadi autokorelasi.

Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitian, dan kerangka

pemikiran yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat disimpulkan hipotesis

pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Biaya perjalanan, jarak tempuh, jumlah tanggungan, umur, dan lamanya

mengetahui TMR berpengaruh negatif terhadap jumlah kunjungan ke

TMR. Artinya kenaikan biaya perjalanan, jarak tempuh, jumlah

tanggungan, umur, dan lamanya mengetahui TMR akan menurunkan

jumlah kunjungan ke TMR.

Page 54: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

54

2. Tingkat penghasilan, tingkat pendidikan, pekerjaan, waktu luang, lamanya

berada di lokasi, dan status pernikahan berpengaruh positif terhadap

jumlah kunjungan ke TMR. Artinya tingkat penghasilan, tingkat

pendidikan, pekerjaan, waktu luang, lamanya berada di lokasi, dan status

pernikahan akan meningkatkan jumlah kunjungan ke TMR.

3. Harga tiket TMR yang berlaku saat ini masih belum optimum dari sisi

proporsi penerimaan subsidi dan retribusi. Artinya, harga tiket TMR masih

dapat dinaikkan menuju batas pengelolaan yang mandiri namun tetap

terjangkau oleh masyarakat. Harga tiket yang dapat direalisasikan lebih

rendah dari harga tiket optimum.

Page 55: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

55

V. GAMBARAN UMUM

5.1 Sejarah Taman Margasatwa Ragunan

Sekitar 147 tahun yang lalu di Batavia (kini Jakarta) pelukis ternama

Indonesia yaitu Bapak Raden Saleh menghibahkan lahan seluas 10 Ha di Jalan

Cikini Raya No.73 Jakarta Pusat untuk Taman Margasatwa yang kemudian

tepatnya pada tanggal 19 September 1864 diresmikan dengan nama ”Planten en

Dierentuin” dan dikelola oleh perhimpunan penyayang flora dan fauna Batavia

(Culture Vereniging Panten en Dierentuin of Batavia).

Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan oleh Ir. Soekarno, maka

pada tahun 1949 ”Planten en Dierentuin” diubah namanya menjadi ”Kebun

Binatang en Dierentuin”. Pada saat itu pembangunan dan perkembangan Kota

Jakarta terus dilakukan sehingga menyebabkan wilayah Cikini yang terletak di

pusat Kota Jakarta tidak cocok lagi sebagai lokasi untuk Kebun Binatang. Untuk

itu pada tahun 1964 oleh Dr. Soemarmo, Gubernur DCI (Daerah Chusus Ibukota)

Jakarta pada saat itu, dibentuk Badan Persiapan Pelaksanaan Pembangunan Kebun

Binatang dengan diketuai drh. T.H.E.W Umboh dengan tugas utama

memindahkan Kebun Binatang Cikini ke Ragunan Pasar Minggu Jakarta Selatan,

pada lahan seluas 30 Ha yang merupakan hibah dari Pemda DKI Jakarta.

Pada tanggal 22 Juni 1966 Kebun Binatang diresmikan oleh Gubernur DCI

(Daerah Chusus Ibukota) Jakarta, Mayor Jenderal Ali Sadikin, dengan nama

Taman Margasatwa Ragunan. Koleksi satwa saat itu sebanyak 450 ekor yang

dibawa dari Kebun Binatang Cikini. Pada tahun 1993 Taman Margasatwa

Ragunan menjalani perubahan manajemen sehingga berubah menjadi Badan

Pengelola (BP) Kebun Binatang Ragunan. Pada tahun 2001, BP berubah menjadi

Page 56: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

56

Kantor Taman Margasatwa Ragunan sampai tahun 2008 dan awal tahun 2009

berubah lagi menjadi Unit Pelayanan Teknis (UPT) Taman Margasatwa Ragunan.

Pada awal tahun 2010 namanya menjadi Unit Pelayanan Teknis Badan Layanan

Umum Daerah (UPT BLUD) Taman Margasatwa Ragunan.

5.2 Karakteristik Kawasan

Taman Margasatwa Ragunan sebagai sarana konservasi satwa dan hutan

kota di DKI Jakarta memiliki karakteristik kondisi yang cocok untuk dijadikan

kawasan konservasi di tengah kota. Karakteristik Taman Margasatwa Ragunan

dapat dilihat berdasarkan letak geografis dan topografi kawasan, serta iklim dan

jenis tanahnya.

5.2.1 Letak Geografis dan Topografi Kawasan

TMR terletak di daerah Pasar Minggu, sekitar 20 km dari pusat Kota

Jakarta. Secara geografis TMR terletak pada 104o 48l BT dan 106o 15l LS. TMR

berada pada ketinggian 50 m di atas permukaan laut. TMR memiliki empat pintu

masuk, yaitu Pintu Utara, Pintu Selatan, Pintu Timur, dan Pintu Barat. Pintu Utara

berbatasan dengan Kelurahan Ragunan, Pintu Selatan berbatasan dengan

Kelurahan Jagakarsa yang terletak di Jalan Sagu, Pintu Timur berbatasan dengan

Kelurahan Kebagusan yang terletak di Jalan Jatipadang dan Pintu Barat

berbatasan dengan Kelurahan Ragunan yang terletak di Jalan Raya Cilandak

KKO.

5.2.2 Iklim dan Jenis Tanah

Karakteristik lingkungan TMR memiliki kelembaban pertahunnya antara

60-80% dan curah hujan sekitar 2.291-2.300 mm dengan temperatur udara rata-

rata sepanjang tahun 27,2oC. Angin pada musim kemarau bertiup dari arah Timur

Page 57: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

57

Laut menuju Barat Daya, pada musim hujan angin bertiup dari Barat Daya ke

Barat Laut.

TMR memiliki jenis tanah latosol merah yang bersifat netral dan berwarna

merah. Tanah tersebut mengalami pelapukan yang akan menghasilkan top soil

tebal sehingga tanaman dapat tumbuh subur. Lahan TMR saat ini adalah milik

Pemda DKI Jakarta. Luas areal keseluruhan TMR adalah 147 ha yang digunakan

untuk konservasi satwa.

5.3 Visi dan Misi Taman Margasatwa Ragunan

Visi TMR adalah mewujudkan Taman Margasatwa Ragunan sejajar

dengan Kebun Binatang di kota-kota besar di negara maju yang dihuni oleh satwa

yang sejahtera. Misi Taman Margasatwa Ragunan yaitu :

1. Meningkatkan kualitas kesejahteraan satwa mendekati habitatnya

2. Meningkatkan pengetahuan tentang satwa kepada masyarakat dalam

rangka sosialisasi konservasi eksitu

3. Meningkatkan kerjasama ilmiah dan informasi satwa baik dalam dan luar

negeri

4. Meningkatkan hubungan antar daerah atau negeara melalui program tukar-

menukar satwa antar kebun binatang dalam dan luar negeri

5. Meningkatkan pelestarian dan keindahan fauna-flora sebagai suatu

ekosistem yang terpadu

6. Meningkatkan fungsi Taman Margasatwa Ragunan sebagai wilayah

resapan air dan pengendalian run-off melalui pembuatan dan pendalaman

waduk/danau.

Page 58: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

58

5.4 Sasaran Taman Margasatwa Ragunan

Taman Margasatwa Ragunan memiliki tujuh sasaran dalam

pengelolaannya, yaitu sebagai berikut:

1. Meningkatnya jumlah koleksi flora dan fauna berdasarkan kelangkaannya

2. Meningkatnya jenis satwa berdasarkan berhasilnya pengembangbiakan

satwa

3. Meningkatnya partisipasi program insitu

4. Tertatanya kawasan melalui perencanaan tata ruang

5. Tertanganinya masalah limbah

6. Meningkatnya angka kunjungan wisata

7. Meningkatnya kualitas SDM

5.5 Kedudukan Taman Margasatwa Ragunan

Sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.135 Tahun

2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pengelola TMR

Provinsi DKI Jakarta, kedudukan tugas dan fungsi TMR adalah sebagai berikut :

1. Unit Pengelola TMR merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kelautan

dan Pertanian dalam pelaksanaan pengelolaan TMR.

2. Unit pengelola dipimpin oleh seorang Kepala Unit yang dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya berada di bawah dan bertanggungjawab

kepada Kepala Dinas.

5.6 Tugas Pokok dan Fungsi Taman Margasatwa Ragunan

Sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.135 Tahun

2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pengelola TMR

Page 59: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

59

Provinsi DKI Jakarta, tugas TMR adalah melaksanakan pengelolaan TMR.

Sedangkan fungsi Unit Pengelola TMR adalah sebagai berikut:

1. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen

Pelaksanaan Anggaran (DPA) Unit Pengelola

2. Pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Unit Pengelola

3. Pelaksanaan pengelolaan, pengembangan dan pelestarian lingkungan

khusus dalam kawasan TMR.

4. Penyelenggaraan pengadaan dan pemeliharaan/perawatan keanekaragaman

satwa dan flora

5. Pengelolaan kegiatan rekreasi di TMR

6. Penyelenggaraan promosi dan pameran fauna dan habitatnya

7. Pemungutan, pencatatan, pembukuan, penyetoran, pelaporan, dan

pertanggungjawaban penerimaan retribusi TMR

8. Pelaksanaan kerjasama dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (UKPD)

dan/atau instansi pemerintah/swasta dalam rangka pengembangan TMR

9. Penghimpunan, pengolahan, pemeliharaan, penyajian, pengembangan, dan

pemanfaatan data dan informasi mengenal satwa/fauna, flora dan habitat

10. Pelaksanaan publikasi kegiatan Unit Pengelola TMR

11. Penelitian dan pendidikan lingkungan yang berkenaan dengan satwa/fauna,

flora, habitat, dan konservasi.

12. Pengelolaan kepegawaian, keuangan, dan barang

13. Pelaksanaan kegiatan kerumahtanggaan dan ketatausahaan

14. Pelaksaan upacara dan pengaturan acara Unit Pengelola TMR

Page 60: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

60

15. Penyiapan bahan laporan Dinas Kelautan dan Petanian yang terkait dengan

pelaksanaan tugas dan fungsi unit pengelola

16. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Unit

Pengelola

5.7 Sarana Prasarana dan Aksesibilitas

Secara fungsional, bangunan fisik di TMR terdiri dari beberapa bangunan

utama dan beberapa bangunan penunjang yang berfungsi mendukung semua

kegiatan di TMR. Sarana dan prasarana di TMR antara lain locket tiket, kamar

kecil, rumah sakit hewan, tempat sampah, musholla, telepon umum, rumah

makan, Pusat Primata Schmutzer, rakit wisata, area memancing, perahu angsa,

piknik area, Taman Satwa Anak, area bermain anak, kantor TMR, Pusat

Informasi, dan souvenir shop. Biaya pemakaian fasilitas/sarana TMR terlampir

pada Lampiran 6.

Aksesibilitas menuju TMR dapat ditempuh mulai dari Pasar Minggu

kemudian dapat ditempuh dengan menggunakan angkutan Kopaja 68, angkutan

S15A, Kopaja S612 rute Ragunan – Kampung Melayu di pintu keluar barat atau

dekat kompleks Polri, Kopaja S19 atau Kopaja 602 rute Ragunan – Tanah Abang

dan Jalan TB.Simatupang dengan menggunakan bus Transjakarta yang mulai

beroperasi pada awal tahun 2007.

5.8 Sumberdaya Alam dan Sumberdaya Manusia di TMR

Untuk dapat melaksanakan tujuan, tugas pokok dan fungsi TMR, maka

diperlukan sumberdaya alam (flora dan fauna) serta sumberdaya manusia. Dalam

menjalankan tugas sehari-hari pengelola melibatkan jumlah personil sebanyak 429

orang. Data lengkap jumlah pegawai dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 61: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

61

Tabel 4. Data Jumlah Pegawai Taman Margasatwa Ragunan No Pendidikan PNS CPNS PTT Non

PNS Harian PPS

Jumlah

1 Pasca Sarjana 3 - - - - 3

2 Sarjana 16 9 - 1 - 263 D3 3 53 3 1 - 604 D2/D1 - 8 - - - 85 SMA/SLTA 62 86 18 5 32 2036 SMP/SLTP 6 26 - 2 - 347 SD 21 32 - 42 - 95

Jumlah 111 214 21 51 32 429Sumber : Subbagian Tata Usaha Taman Margasatwa Ragunan Per April 2011

Dari jumlah tersebut hampir 75% karyawan bekerja di lapangan yaitu : di

bidang Peragaan Satwa, bidang Sarana Fisik dan Kebersihan, dan selebihnya

berada di staf kantor sebagai penata administrasi. TMR memiliki 20 orang guide,

7 orang dokter hewan, dan 12 orang kurator.

Hari kerja yang diberlakukan instansi ini untuk pegawai adalah enam hari

kerja dalam seminggu (hari Minggu diberi honor tambahan) dengan satu hari libur

antara hari Senin sampai Sabtu yang berbeda setiap orangnya. Waktu kerja pada

hari senin, selasa, rabu, kamis, dan sabtu dimulai pada pukul 08.00-16.00,

sedangkan pada hari jumat dan minggu dimulai pukul 07.00-16.30 WIB, kecuali

bagi petugas keamanan yang bekerja secara bergiliran setiap 9 jam.

Keberadaan flora di TMR memiliki peran yang cukup besar dalam kondisi

topografi tanah yang menjadi suatu habitat baru bagi satwa, sebagai tudung satwa

dan pelindung bagi kandang-kandang satwa serta pembangkit apresiasi terhadap

alam bagi para pengunjung TMR. Selain itu, keberadaan sumberdaya flora di

TMR juga berfungsi sebagai paru-paru Kota Jakarta. Mayoritas tujuan utama para

pengunjung adalah untuk merasakan kesejukan hutan kota dan melihat koleksi

satwa yang ada di TMR.

Page 62: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

62

Sumberdaya alam berupa fauna di TMR merupakan daya tarik utama yang

diberikan kepada para pengunjung. Pengadaan satwa di TMR diperoleh dengan

cara :

a. Hasil pengembangbiakkan atau pemeliharaan TMR

b. Program tukar-menukar satwa dengan kebun bunatang lain dalam maupun luar

negeri

c. Hasil sitaan Ditjen Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam (PHPA)

d. Sumbangan dari masyarakat

e. Penggantian biaya rawat satwa dan hadiah kenegaraan

Data koleksi satwa di TMR per 31 Desember 2010 dapat dilihat dalam

tabel berikut ini :

Tabel 5. Data Koleksi Satwa per 31 Desember 2010 No Kelas/Class Bangsa/

Ordo Suku/ Family

Jenis/ Species

Anak Jenis/ Sub Species

Jumlah/ Specimen

1 Pisces 4 8 16 0 1622 Reptilia 3 8 34 5 2693 Aves 14 28 101 20 7494 Mammalia 10 32 69 21 961 Jumlah 31 76 220 46 2141

Sumber : Laporan Inventaris Satwa (Animal Collection) Ragunan Zoological Parks, 2011

Selain satwa yang memang sengaja dipelihara, terdapat juga satwa hidup

liar di TMR. Data satwa yang hidup liar di TMR per 31 Desember 2010 dapat

dilihat dalam tabel di bawah ini :

Tabel 6. Estimasi Data Satwa Hidup Liar di TMR per 31 Desember 2010 No Kelas/

Class Bangsa/ Ordo

Suku/ Family

Jenis/ Species

Anak Jenis/ Sub Species

Jumlah/ Specimen

1 Pisces 0 0 0 0 02 Reptilia 0 0 0 0 03 Aves 4 6 7 4 2504 Mammalia 2 2 1 1 620 Jumlah 6 8 8 5 870

Sumber : Laporan Inventaris Satwa (Animal Collection) Ragunan Zoological Parks, 2011

Page 63: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

63

5.9 Jumlah Wisatawan Taman Margasatwa Ragunan

Wisatawan TMR mengalami kenaikan pertahunnya, wisatawan di tahun

2010 merupakan jumlah paling tinggi selama lima tahun terakhir. Kunjungan

paling rendah terjadi pada tahun 2006. Data jumlah pengunjung yang ada tidak

dibedakan antara wisatawan lokal dan wisatawan asing. Jumlah wisatawan TMR

dari tahun 2006-2010 dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Jumlah Wisatawan TMR Tahun 2006-2010 No Tahun Jumlah (orang) 1 2006 2.553.0872 2007 3.379.5613 2008 3.302.5494 2009 3.439.1025 2010 3.580.204

Rata-rata 3.250.901Sumber : Seksi Pelayanan Pengunjung Taman Margsatwa Ragunan, 2011

Kisaran wisatawan pada hari kerja biasa adalah antara 1.000-3.000 orang, hari

Sabtu antara 7.000-10.000 orang, hari Minggu antara 20000-30000 orang, libur

lebaran antara 30.000-160.000 orang/hari, libur tahun baru sekitar 170.000

orang/hari, dan libur nasional/long weekend antara 40.000-50.000 orang/hari.

Jumlah pengunjung TMR berbeda-beda tiap bulannya, jumlah pengunjung paling

tinggi terdapat pada bulan September. Umumnya libur lebaran jatuh pada Bulan

September. Sebaran pengunjung per bulan di tahun 2010 dapat dilihat pada grafik

berikut.

Page 64: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

64

Gambar 2. Grafik Jumlah Wisatawan TMR per Bulan di Tahun 2010 Sumber : Seksi Pelayanan Pengunjung Taman Margasatwa Ragunan, 2011

5.10 Struktur Organisasi TMR

Berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 135 Tahun 2009

Tanggal 10 Agustus 2009 tentang Susunan Organisasi Unit Pengelola Taman

Margasatwa Ragunan, TMR Jakarta dipimpin oleh seorang Kepala Unit yang

ditunjuk oleh Gubernur. Kepala Unit TMR membawahi empat bidang, yaitu:

Subbagian Tata Usaha, Seksi Pelayanan Pengunjung, Seksi Kesejahteraan dan

Peragaan Satwa, dan Subkelompok Jabatan Fungsional. Bagan Struktur

Organisasi Unit Pengelola TMR terlampir pada Lampiran 7.

Page 65: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

65

5.11 Karakteristik Responden Wisatawan Taman Margasatwa Ragunan

Jumlah wisatawan yang dipilih sebagai responden sebanyak seratus orang.

Karakteristik responden TMR yang dianalisis diantaranya adalah jenis kelamin,

umur, status pernikahan, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, jumlah tanggungan

keluarga, dan daerah asal. Karakteristik responden secara lengkap dapat dilihat

pada Tabel 8.

Tabel 8. Karakteristik Responden Berdasarkan Faktor Demografi No Karakteristik Jumlah (orang) Persentase (%) 1 Jenis Kelamin

Pria 47 47Wanita 53 53

2 Umur (tahun) 17-27 tahun 55 5528-37 tahun 25 2538-47 tahun 11 1148-57 tahun 9 9

3 Status Pernikahan Belum Menikah 55 55Sudah Menikah 45 45

4 Pendidikan SD 4 4SMP 29 29SMU 35 35Akademi/Diploma 3 3S1 28 28S2 1 1

5 Pekerjaan Pelajar 13 13Mahasiswa 13 13ABRI 2 2Pensiunan 2 2Pegawai Swasta 23 23Wiraswasta 13 13Ibu Rumah Tangga 15 15Pengangguran 1 1PNS 10 10Buruh Pabrik 7 7Lainnya 1 1

Page 66: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

66

No Karakteristik Jumlah (orang) Persentase (%)6 Penghasilan (Rp/tahun)

9.000.000,00-24.000.000,00 60 6024.000.000,01-39.000.000,00 21 2139.000.000,01-54.000.000,00 13 1354.000.000,01-69.000.000,00 6 6

7 Jumlah Tanggungan Keluarga (orang) 0 48 481-2 orang 20 203-4 orang 29 295-6 orang 3 3

8 Daerah Asal Bekasi 5 5Bogor 3 3Depok 11 11Jakarta Barat 8 8Jakarta Pusat 3 3Jakarta Selatan 45 45Jakarta Timur 12 12Jakarta Utara 5 5Tangerang 8 8

Sumber : Diolah dari Data Primer, 2011

Responden wisatawan TMR terdiri dari pria sebanyak 47 orang dan wanita

sebanyak 53 orang. Berdasarkan umur, responden wisatawan TMR

dikelompokkan ke dalam empat kelompok. Kelompok umur 17-27 tahun

sebanyak 55% dari total responden, umur 28-37 tahun sebanyak 25% dari total

responden, umur 38-47 tahun sebanyak 11% dari total responden, dan umur 48-57

tahun sebanyak 9% dari total responden.

Sebagian besar umur responden wisatawan adalah 17-27 tahun yaitu

sebanyak 55% dari total responden, mereka adalah kaum muda produktif yang

belum berkeluarga dan yang baru berkeluarga. Mereka yang baru berkeluarga

umumnya memiliki anak balita. Para orangtua memperkenalkan jenis-jenis satwa

kepada putra-putrinya yang masih berumur sekitar 1-5 tahun. Sedangkan untuk

usia lebih dari itu, kedatangannya di TMR semakin sedikit. Hal ini dikarenakan

Page 67: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

67

stamina yang sudah mulai menurun untuk berjalan kaki dalam jarak jauh dan

rutinitas yang padat.

Umumnya responden yang ditemui belum menikah yaitu sebanyak 55%

dari total responden. Mereka melakukan rekreasi bersama teman dekat atau rekan-

rekannya untuk mengisi waktu luang. Suasana TMR yang asri sangat diminati

oleh kaum muda, selain itu luas TMR sebesar 140 ha mampu menjadi daya tarik

tersendiri sebagai kawasan rekreasi yang dapat dinikmati hanya dengan berjalan

kaki berkeliling dan duduk sesekali. Responden yang sudah menikah juga

persentasenya cukup besar yaitu 45% dari total responden. Hal ini menandakan

bahwa TMR merupakan kawasan wisata yang diminati dari segala golongan baik

oleh kaum muda yang belum menikah, ataupun mereka yang sudah berkeluarga

dan memiliki anak. Kaum muda biasanya lebih tertarik dengan suasana sejuk

TMR, sedangkan mereka yang sudah berkeluarga lebih memilih TMR untuk

menambah wawasan tentang jenis-jenis satwa kepada anak.

Berdasarkan hasil survey, tingkat pendidikan terakhir wisatawan

responden TMR adalah lulus SD sebanyak 4% dari total responden, lulus SMP

sebanyak 29% dari total responden, lulus SMA sebanyak 35% dari total

responden, Akademi/Diploma sebanyak 3% dari total responden, S1 sebanyak

28% dari total responden, dan S2 hanya 1% dari total responden. Sebagian besar

tingkat pendidikannya adalah lulusan SMA yaitu sebesar 35% dari total

responden. Hal ini mengindikasikan bahwa TMR lebih diminati oleh wisatawan

dengan daya intelektual yang sedang.

Spesifikasi pekerjaan yang dibuat adalah pelajar, mahasiswa, ABRI,

pensiunan, pegawai swasta, wiraswasta, ibu rumah tangga, pengangguran, PNS,

Page 68: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

68

buruh pabrik, dan lainnya. Hasil survey kepada seratus responden TMR

menyatakan bahwa yang memiliki kegiatan sebagai pelajar berjumlah 13 orang,

mahasiswa berjumlah 13 orang, ABRI berjumlah 2 orang, pensiunan berjumlah 2

orang, pegawai swasta berjumlah 23 orang, wiraswasta berjumlah 13 orang, ibu

rumah tangga berjumlah 15 orang, pengangguran 1 orang, PNS berjumlah 10

orang, buruh pabrik berjumlah 7 orang, dan lainnya hanya 1 orang atau hanya 1%

dari total responden.

Berdasarkan hasil survey tersebut dapat diketahui bahwa 23% dari total

responden adalah pegawai swasta yang merupakan persentase terbesar. Sebesar

99% dari total responden sudah memiliki pekerjaan sehingga mereka akan lebih

memilih untuk melakukan rekreasi saat hari libur (Sabtu, Minggu, dan hari libur

nasional) sebagai hari yang sesuai untuk berkunjung ke TMR. Namun, bila dilihat

dari peresentase yang cukup merata, dapat dikatakan bahwa TMR diminati oleh

wisatawan dari berbagai latar belakang pekerjaan.

Penghasilan adalah pendapatan utama yang diterima responden dalam satu

tahun terakhir ditambah dengan pendapatan sampingan bila mereka memiliki

pekerjaan sampingan, serta tunjangan hari raya dan bonus jika ada. Untuk pelajar

dan mahasiswa, penghasilan yang dimaksud adalah jumlah uang (dalam bentuk

uang saku, pemberian, beasiswa, dan hadiah) per bulan yang mereka peroleh yang

dihitung dalam tahun.

Penghasilan per tahun responden wisatawan TMR dapat dikelompokkan

menjadi Rp 9.000.000,00-Rp 24.000.000,00 sebanyak 60 orang (60% dari total

responden), Rp 24.000.000,01-Rp 39.000.000,00 sebanyak 21 orang (21% dari

total responden), Rp 39.000.000,01-Rp 54.000.000,00 sebanyak 13 orang (13%

Page 69: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

69

dari total responden), dan Rp 54.000.000,01-Rp 69.000.000,00 hanya 6 orang (6%

dari total responden). Sebagian besar responden memiliki penghasilan Rp

750.000,00-Rp 2.000.000,00 per bulan atau Rp 9.000.000,00-Rp 24.000.000,00

pertahun. Hal ini dikarenakan Upah Minimum Regional (UMR) di DKI Jakarta

adalah Rp 1.200.000,00 per bulan. Rata-rata pendapatan responden dari total 100

responden adalah Rp 25.338.000,00 pertahun sehingga dapat dikategorikan

menengah kebawah.

Sebanyak 48 orang (48% dari total responden) responden menyatakan

tidak memiliki tanggungan keluarga, sedangkan sisanya sebesar 52 orang (52%

dari total responden) memiliki tanggungan keluarga, yaitu terdiri dari 20 orang

yang memiliki tanggungan 1-2 orang, 29 orang yang memiliki tanggungan 3-4

orang, dan 3 orang yang memiliki tanggungan 5-6 orang.

Hampir 50% dari total responden wisatawan TMR tidak memiliki

tanggungan keluarga. Responden yang tidak memiliki tanggungan keluarga bukan

berarti belum menikah tetapi biasanya memiliki tanggungjawab secara finansial

kepada adik, kakak, atau saudara lainnya. Hasil survey menunjukkan terdapat 8

responden atau sekitar 15% dari jumlah responden yang belum menikah tetapi

memiliki tanggungan keluarga. Sebanyak 3 responden yang telah menikah

menyatakan tidak memiliki tanggungan keluarga, yaitu sebesar 7% dari jumlah

responden yang telah menikah.

Taman Margasatwa Ragunan terletak di Jakarta Selatan. Hasil survey juga

menunjukkan seluruh wisatawan berasal dari wilayah Jabodetabek (Jakarta,

Bogor, Tangerang, dan Bekasi) dan paling banyak berasal dari Jakarta Selatan

yaitu sebanyak 45 orang (45% dari total responden). Tidak ada responden

Page 70: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

70

wisatawan yang berasal dari luar Jabodetabek saat survey dilakukan. Rata-rata

jarak yang ditempuh responden menuju TMR adalah sekitar 10 km.

5.11.1 Waktu Luang

Selain faktor biaya, faktor lain yang juga berpengaruh terhadap kunjungan

rekreasi adalah waktu luang yang tersedia bagi responden. Waktu luang dihitung

berdasarkan jumlah hari libur yang diperoleh, yang terdiri dari hari Minggu dan

Sabtu (untuk karyawan dengan lima hari kerja), tanggal merah, libur semester

(untuk mahasiswa dan pelajar/remaja), libur cuti (untuk karyawan), dan lainnya.

Umumnya para pegawai swasta memiliki jatah libur resmi selama 12-14 hari kerja

pertahun. Jika tidak rekreasi ke TMR, biasanya responden menggunakan waktu

luang mereka untuk menonton TV/bioskop, jalan-jalan ke mall atau tempat

rekreasi lainnya, membaca, istirahat, maupun mengerjakan pekerjaan rumah.

Waktu luang yang kurang dari 60 hari dalam satu tahun dimiliki oleh

karyawan kontrak, pegawai toko, dan wiraswasta. Pegawai swasta, baik dengan

jumlah hari kerja enam hari per minggu maupun pegawai swasta dengan jumlah

hari kerja lima hari per minggu serta buruh pabrik, memiliki waktu luang

sebanyak 60-120 hari pertahun. Untuk pelajar/mahasiswa dan PNS, jumlah waktu

luang yang dimiliki kelompok ini adalah lebih dari 120 hari pertahun, begitu juga

dengan ibu rumah tangga, pengangguran, dan pensiunan termasuk ke dalam

kelompok yang memiliki jumlah waktu luang lebih dari 120 hari per tahun.

Sebaran responden wisatawan TMR berdasarkan waktu luang dapat dilihat pada

Tabel 9 berikut.

Page 71: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

71

Tabel 9. Sebaran Responden Wisatawan TMR Menurut Waktu Luang Waktu Luang Setahun (hari) Jumlah (orang) Persentase (%) <60 23 2360-120 33 33>120 44 44Jumlah 100 100Sumber : Diolah dari Data Primer, 2011 5.11.2 Motivasi Kunjungan

Motivasi kunjungan ke kawasan TMR dapat diketahui dari tujuan

berkunjung. Sebagian besar responden, yaitu 88 orang (88% dari total responden)

datang ke TMR untuk rekreasi, menghilangkan kejenuhan, ataupun berkumpul

dengan keluarga. Namun, terdapat 12% dari total responden yang datang ke TMR

yang bertujuan mengantar tamu/kerabat (4 orang), kebetulan lewat (4 orang),

ataupun untuk hal lainnya (4 orang) seperti melakukan penelitian, survey, atau

mengantar surat magang. Sebaran responden menurut tujuan kedatangannya dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 10. Sebaran Responden Wisatawan TMR Menurut Tujuan Kunjungan Tujuan Berkunjung Jumlah (orang) Persentase (%) Rekreasi/piknik 88 88Mengantar tamu/kerabat 4 4Kebetulan lewat 4 4Lainnya 4 4Jumlah 100 100

Sumber : Diolah dari Data Primer, 2011

5.11.3 Cara Kedatangan

Responden wisatawan TMR sebagian besar datang bersama teman, yaitu

sebanyak 36 orang, dan bersama keluarga yaitu sebanyak 32 orang. Sisanya

datang sendiri (7 orang), rombongan wisata teman (6 orang), rombongan wisata

keluarga (11 orang), rombongan wisata pekerjaan (3 orang), rombongan wisata

sekolah (5 orang). Tabel 11 menyatakan bahwa sangat jarang responden

Page 72: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

72

wisatawan TMR datang untuk berekreasi seorang diri, kecuali memang

bermaksud menyendiri ataupun mencari inspirasi dalam bekerja.

Tabel 11. Sebaran Responden Wisatawan TMR Menurut Cara Kedatangan Cara Kedatangan Jumlah (orang) Persentase Sendiri 7 7 Keluarga 32 32 Rombongan wisata teman 6 6 Bersama teman 36 36 Rombongan wisata keluarga 11 11 Rombongan wisata pekerjaan 3 3 Rombongan wisata sekolah 5 5 Jumlah 100 100

Sumber : Diolah dari Data Primer, 2011 5.11.4 Jumlah Orang dalam Rombongan

Responden yang datang bersama teman berkisar antara 1-5 orang, namun

yang lebih sering adalah hanya berdua. Untuk jumlah orang dalam rombongan

keseluruhan bervariasi mulai kurang dari atau sama dengan 10 orang sampai lebih

dari 100 orang, terutama untuk rombongan pekerjaan ataupun rombongan sekolah.

Lebih dari setengah total responden, yaitu sebanyak 81% dari total responden

datang ke TMR dengan jumlah orang dalam rombongan kurang dari 10 orang.

Jumlah orang dalam rombongan 11-20 orang sebanyak 9% dari total responden,

jumlah orang dalam rombongan 21-30 orang sebanyak 2% dari total responden,

jumlah orang dalam rombongan 31-40 orang hanya 1% dari total responden,

jumlah orang dalam rombongan 41-50 orang sebanyak 2% dari total responden,

dan jumlah orang dalam rombongan lebih dari 50 orang sebanyak 5% dari total

responden. Sebaran jumlah orang dalam rombongan dapat diketahui dari Tabel 12

berikut.

Page 73: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

73

Tabel 12. Sebaran Responden Wisatawan TMR Menurut Jumlah Orang dalam Rombongan

Jumlah Orang dalam Rombongan (orang) Jumlah (orang) Persentase (%)

10 81 8111-20 9 921-30 2 231-40 1 141-50 2 2>50 5 5Jumlah 100 100

Sumber : Diolah dari Data Primer, 2011

5.11.5 Biaya Perjalanan

Faktor utama dari kegiatan wisata sehingga dapat terealisasi adalah adanya

biaya perjalanan. Komponen yang digunakan dalam perhitungan biaya perjalanan

dalam penelitian ini disamakan dengan komponen yang digunakan pada studi lain,

dengan asumsi komponen-komponen tersebut dapat mewakili besarnya biaya

yang dikeluarkan oleh seorang wisatawan untuk berkunjung ke tempat wisata

untuk satu kali kunjungan. Komponen tersebut adalah biaya transportasi, biaya

dokumentasi, biaya konsumsi baik di lokasi maupun di perjalanan, biaya

pembelian souvenir, dan biaya lainnya yang termasuk dalam kegiatan wisata.

Biaya ini adalah biaya yang dikeluarkan wisatawan di luar biaya masuk (tiket)

kawasan TMR. Tabel 13 menunjukkan biaya yang dikeluarkan oleh responden

wisatawan dalam melakukan satu kali kunjungan.

Biaya perjalanan yang dikeluarkan oleh wisatawan berkisar antara Rp

5.000,00-Rp400.000,00. Sebagian besar wisatawan mengeluarkan biaya

perjalanan sebesar kurang dari atau sama dengan Rp 20.000,00, yaitu sebesar 44%

dari total responden. Biaya perjalanan tersebut relatif murah karena tempat tinggal

wisatawan yang tidak terlalu jauh dari TMR serta tersedia bus Transjakarta yang

memudahkan akses ke TMR. Sebanyak 27 orang mengeluarkan biaya perjalanan

Page 74: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

74

sebesar Rp 20.000,01-Rp 50.000,00, sebanyak 14 orang mengeluarkan biaya

perjalanan sebesar Rp 50.000,01-Rp100.000,00, sebanyak 10 orang mengeluarkan

biaya perjalanan sebesar Rp 100.000,01-Rp 200.000,00, dan hanya 5 orang yang

mengeluarkan biaya perjalanan lebih dari Rp 200.000,00. Sebaran responden

wisatawan TMR menurut biaya perjalanan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 13. Sebaran Responden Wisatawan TMR Menurut Biaya Perjalanan Biaya Perjalanan (Rp) Jumlah (orang) Persentase (%)

20000,00 44 4420000,01-50000,00 27 2750000,01-100000,00 14 14100000,01-200000,00 10 10>200000,01 5 5Jumlah 100 100

Sumber : Diolah dari Data Primer, 2011

Total biaya perjalanan rata-rata yang dikeluarkan sebesar Rp 54.005,00 per

orang dalam satu kali kunjungan (Tabel 14). persentase pengeluaran biaya

perjalanan terbanyak yaitu kurang dari atau sama dengan Rp 20.000,00 berada di

bawah biaya perjalanan rata-rata per orang. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa

responden yang mengeluarkan biaya perjalanan yang sangat mahal, salah satunya

sebesar Rp 400.000,00. Selain itu juga terdapat beberapa responden yang

mengeluarkan biaya perjalanan yang sangat murah, misalnya hanya Rp 5.000,00.

Biaya perjalanan rata-rata per orang dalam satu kali kunjungan paling

banyak berasal dari pengeluaran responden untuk biaya transportasi yaitu sebesar

42,47% dari total biaya perjalanan. Pengeluaran terbesar kedua berasal dari biaya

souvenir, yaitu sebesar 30,81% dari total biaya perjalanan. Pengeluaran

selanjutnya berasal dari biaya konsumsi di TMR, yaitu sebesar 20,22% dari total

biaya perjalanan, biaya dokumentasi sebesar 3,88% dari total biaya perjalanan,

dan biaya lain-lain hanya sebesar 2,59% dari total biaya perjalanan. Menurut

Page 75: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

75

beberapa responden, mereka lebih memilih untuk membawa bekal makanan dari

rumah daripada membeli di TMR karena harga jualnya yang relatif lebih mahal

dari harga makanan atau minuman yang biasa di jual di luar TMR. Tabel 14

menunjukkan rincian biaya perjalanan yang dikeluarkan oleh seratus responden

wisatawan yang menjadi sample penelitian.

Tabel 14. Rincian Biaya Perjalanan per Responden Wisatawan TMR

Rincian Biaya Perjalanan

Jumlah (Rp)

Rata-rata per Responden (Rp)

Persentase dari Total Biaya

Perjalanan (%) Biaya Konsumsi di TMR 1.092.500 10.925 20,22Biaya Transportasi 2.294.000 22.940 42,47Biaya Dokumentasi 210.000 2.100 3,88Biaya Souvenir 1.664.000 16.640 30,81Biaya Lain-lain 140.000 1.400 2,59Total 5.400.500 54.005 100Sumber : Diolah dari Data Primer, 2011

5.11.6 Frekuensi Kunjungan

Frekuensi kunjungan yang dimaksud disini adalah berapa banyak

responden berkunjung ke TMR selama lima tahun terakhir (Tabel 15). Sebagian

besar responden sebanyak 59 orang atau 59% dari total responden menyatakan

dalam lima tahun terakhir (termasuk waktu penelitian), mereka berkunjung ke

kawasan ini kurang dari atau sama dengan 5 kali dan 12 orang diantaranya baru

berkunjung satu kali. Bagi responden yang berkunjung lebih dari lima kali

umumnya adalah responden yang tempat tinggalnya dekat dengan TMR, bahkan 7

orang diantara mereka menyatakan sebulan sekali pasti melakukan rekreasi ke

TMR.

Sebanyak 14 orang atau 14% dari total responden menyatakan dalam lima

tahun terakhir 6-10 kali melakukan kunjungan ke TMR, sebanyak 8 orang (8%

dari total responden) berkunjung 11-20 kali, sebanyak 11 orang (11% dari total

Page 76: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

76

responden) berkunjung 21-40 kali, dan 8 orang (8% dari total responden)

berkunjung ke TMR lebih dari 40 kali dalam lima tahun terakhir. Sebaran

responden menurut frekuensi kunjungan lima tahun terakhir dapat dilihat dalam

tabel di bawah ini.

Tabel 15. Sebaran Responden Wisatawan TMR Menurut Frekuensi Kunjungan

Sumber : Diolah dari Data Primer, 2011

5.11.7 Lama Kunjungan

Umumnya responden wisatawan TMR menghabiskan waktu selama 2,6-4

jam di lokasi (52% dari total responden), 33 orang diantaranya menghabiskan tiga

jam di lokasi. Mereka menyatakan sudah puas walaupun hanya menghabiskan

kurang dari atau sama dengan 4 jam di lokasi, jika terlalu lama mereka akan

merasa bosan. Jarak rumah mereka pun tidak terlalu jauh dengan TMR sehingga

tidak terlalu sulit bila ingin melakukan rekreasi ke TMR kembali, dan biasanya

mereka datang bersama teman. Hal inilah yang menyebabkan mereka tidak terlalu

lama di lokasi.

Sebanyak 18 orang (18% dari total responden) menghabiskan waktu

kurang dari atau sama dengan 2,5 jam di TMR. Sebanyak 17 orang (17% dari total

responden) menghabiskan 4,1-5,5 jam di lokasi. Sebanyak 13% dari total

responden menghabiskan waktu lebih dari 5,5 jam di lokasi, umumnya mereka

datang bersama keluarga dan jarak rumah mereka juga cukup jauh dari TMR.

Frekuensi Kunjungan (5 tahun) Jumlah (orang) Persentase (%) 5 kali 59 59

6-10 kali 14 1411-20 kali 8 821-40 kali 11 11> 40 kali 8 8Jumlah 100 100

Page 77: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

77

Oleh karena itu mereka menghabiskan waktu yang cukup lama di lokasi. Sebaran

responden menurut lamanya berada di lokasi dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16. Sebaran Responden Wisatawan TMR Menurut Lama Kunjungan Waktu Berada di Lokasi (jam) Jumlah (orang) Persentase (%)

2,5 18 182,6-4 52 524,1-5,5 17 17> 5,5 13 13Jumlah 100 100

Sumber : Diolah dari Data Primer, 2011

5.11.8 Jarak Tempuh dan Waktu Tempuh

Berdasarkan Tabel 8 yang telah dijelaskan sebelumnya diketahui bahwa

responden yang datang hampir setengahnya berasal dari Jakarta Selatan, sehingga

rata-rata hanya berjarak 10 km dari TMR. Berdasarkan hasil wawancara dengan

bantuan kuisioner diperoleh bahwa responden yang berasal dari daerah yang

sama, yang diasumsikan menempuh jarak yang sama, namun menghabiskan

waktu tempuh yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan rute jalan yang berbeda-

beda, jenis kendaraan yang berbeda, dan ada kemungkinan dikarenakan kecepatan

yang digunakan oleh responden berbeda-beda. Sebaran responden menurut jarak

tempuh dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 17. Sebaran Responden Wisatawan TMR Menurut Jarak Tempuh Jarak Tempuh (km) Jumlah (orang) Persentase (%)

9,1 63 639,11-18,1 26 2618,11-27,1 7 7> 27,1 4 4Jumlah 100 100

Sumber : Diolah dari Data Primer, 2011

Tabel di atas menunjukkan bahwa 63 orang (63% dari total responden)

memiliki jarak tempat tinggal kurang dari atau sama dengan 9,1 km dari TMR,

sebanyak 26 orang (26% dari total responden) berjarak 9,11-18,1 km dari TMR,

Page 78: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

78

sebanyak 7 orang (7% dari total responden) berjarak 18,11-27,1 km, dan sebanyak

4 orang (4% dari total responden) berjarak lebih dari 27,1 km dari TMR. Sebaran

waktu tempuh responden ke TMR dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Sebaran Responden Wisatawan TMR Menurut Waktu Tempuh Waktu Tempuh (jam) Jumlah (orang) Persentase (%)

1 53 531,01-2 27 272,01-3 15 15>3 5 5Jumlah 100 100

Sumber : Diolah dari Data Primer, 2011

Tabel 18 di atas menunjukkan bahwa waktu yang ditempuh responden

untuk sampai di TMR sebagian besar kurang dari atau sama dengan 1 jam, yaitu

sebanyak 53 orang. Tidak sedikit responden yang menginformasikan bahwa

keberadaan bus Transjakarta sangat membantu mereka untuk sampai dengan cepat

ke TMR. Hal ini dikarenakan bus trans Jakarta memiliki jalur khusus sehingga

tidak terkena macet. Sebanyak 27 orang memerlukan 1,01-2 jam untuk sampai di

TMR, sebanyak 15 orang memerlukan 2,01-3 jam untuk sampai di TMR, dan 5

orang memerlukan lebih dari 3 jam untuk sampai di TMR.

5.11.9 Tempat Alternatif

Berdasarkan wawancara dengan responden, diketahui bahwa rekreasi yang

biasa mereka kunjungi tidak jauh dari yang memiliki suasana asri, nyaman, dan

tenang ditengah padatnya Kota Jakarta, yaitu rekreasi ke pantai (35% dari total

responden). Namun, mall menjadi tempat rekreasi yang juga sering dikunjungi

oleh masayarakat Jabodetabek. Hal ini dikarenakan banyaknya mall yang berada

di ibukota dan sekitarnya.

Sebagian besar (87% dari total responden) menyatakan bahwa mereka

memiliki tempat alternatif untuk berekreasi selain ke TMR. Sebanyak 29 orang

Page 79: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

79

(29% dari total responden) menjadikan Ancol/Dufan sebagai tempat alternatif

rekreasinya, hal ini dapat dilihat dalam Tabel 19. Daya tarik Ancol yang mereka

sukai terutama adalah pantai Ancol dan wahana Dunia Fantasi. Sebanyak 42

orang (42% dari total responden) mengatakan tidak memilih Ancol/Dufan sebagai

tempat rekreasi saat dilakukan survei penelitian adalah karena jaraknya yang jauh

dengan tempat tinggal, 22 orang beralasan karena biaya yang lebih mahal, 9 orang

beralasan karena waktu tempuh yang lama, dan sisanya karena hal lain ataupun

karena tidak memiliki alternatif tempat rekreasi lain selain TMR.

Tabel 19. Sebaran Responden Wisatawan TMR Menurut Alternatif Rekreasi Lokasi Alternatif Jumlah (orang) Persentase (%) Ancol/Dufan 29 29Pantai 14 14Kota tua 15 15Pulau Seribu 2 2Museum 1 1TMII 19 19Lainnya 7 7Tidak Ada 13 13Jumlah 100 100

Sumber : Diolah dari Data Primer, 2011

5.12 Persepsi Responden Wisatawan tentang Lokasi TMR

Taman Margasatwa Ragunan merupakan tempat wisata bernuansa alam

yang memiliki daya tarik tersendiri. Selain udara yang masih bersih dengan

rimbunnya pepohonan yang ada, wisatawan juga dapat menikmati keelokan satwa

yang sangat eksotis. TMR termasuk ke dalam hutan kota dalam tata wilayah DKI

Jakarta.

Hasil penilaian persentase dari total seratus responden terhadap kondisi

internal TMR dapat dilihat pada Tabel 20. Penilaian responden meliputi penilaian

terhadap keamanan, fasilitas, petugas, informasi, akses, kebersihan, dan kondisi

satwa.

Page 80: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

80

Tabel 20. Deskripsi Penilaian Responden terhadap Pelayanan Taman Margasatwa Ragunan

Objek Penilaian

Penilaian Responden (%) Mayoritas Persepsi Tidak

Baik Kurang

Baik Baik Sangat Baik

Keamanan 0 4 95 1 Baik Fasilitas 0 28 71 1 Baik Petugas 3 7 89 1 Baik Informasi 0 30 68 2 Baik Akses 1 3 83 13 Baik Kebersihan 24 29 22 25 Kurang Baik Kondisi Satwa 6 23 39 32 Baik

Sumber : Diolah dari Data Primer, 2011

Berdasarkan Tabel 20 dapat diketahui bahwa penilaian responden atas

keamanan di TMR termasuk kedalam kategori baik. Kondisi ini harus

dipertahankan dan lebih baik lagi jika ditingkatkan seperti menambah pos satpam

di beberapa titik tertentu, menambah armada patroli, dan dengan pemeriksaan

wisatawan di pintu masuk dari barang-barang yang membahayakan baik bagi

wisatawan lain maupun bagi satwa-satwa yang ada di TMR. Keamanan TMR

harus lebih diperketat terutama saat libur lebaran atau hari besar lainnya dimana

jumlah wisatawan melonjak. Berdasarkan hasil survey, sebanyak 40% dari total

responden datang ke TMR menggunakan kendaraan umum sehingga resiko

kehilangan kendaraan tidak terlalu besar. Selain itu, menurut beberapa responden,

keberadaan pengamen cilik harus ditertibkan karena mengganggu rekreasi

mereka. Keberadaan muda mudi yang duduk berduaan juga harus lebih

diperhatikan jangan sampai melanggar norma kesopanan.

Penilaian responden terhadap fasilitas TMR termasuk kedalam kategori

baik. Kekuatan ini harus dipertahankan dan perlu ditingkatkan untuk menambah

citra positif bagi TMR. Beberapa fasilitas yang sudah ada diantaranya locket tiket,

tempat sampah, kamar kecil, rumah sakit hewan, musholla, telepon umum, rumah

Page 81: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

81

makan, area memancing, piknik area, area bermain, kantor TMR, Pusat Informasi,

dan souvenir shop. Atraksi wisata yang dapat dinikmati antara lain seperti feeding

time, parade satwa (tentatif), taman satwa anak, kuda tunggang, onta tunggang,

gajah tunggang, kereta keliling, pentas satwa, taman perahu angsa, Pusat Primata

Schmutzer, rakit wisata, foto bersama satwa jinak seperti ular dan anak harimau

sumatera serta kuda bendi (delman). Menurut beberapa responden, keberadaan

musholla harus ditambah karena hanya ada 2 di dalam lokasi. Keberadaan tempat

sampah dan tempah berteduh juga masih belum memadai jumlahnya.

Hasil penilaian responden terhadap pelayanan petugas dan informasi

termasuk kedalam kategori baik. Menurut beberapa responden, petugas TMR

termasuk ramah, hanya saja kurang terlihat tersebar di lokasi. Bagian informasi

tersedia bagi semua wisatawan yang membutuhkan informasi mengenai TMR

secara rinci, berita panggilan, berita kehilangan, atau informasi mengenai

program/kegiatan yang ada di TMR. Papan informasi mengenai taksonomi dan

pengetahuan mengenai satwa yang bersangkutan juga merupakan bentuk

pelayanan dari tim pengelola TMR. Berdasarkan hasil wawancara dengan

wisatawan, papan penunjuk lokasi kurang jelas dan harus diperbaharui agar

meminimalisasi wisatawan tersasar. Selain itu, diharapkan juga terdapat peta

wisata/denah objek wisata di TMR yang diberikan kepada wisatawan.

Berdasarkan Tabel 20 dapat diketahui bahwa penilaian responden

wisatawan terhadap akses menuju TMR masuk kedalam kategori baik atau

mudah. Hal ini dikarenakan sudah terdapat bus Transjakarta yang sangat

membantu wisatawan yang tidak memiliki kendaraan pribadi. Selain itu, angkutan

umum lainnya seperti angkot atau kopaja juga banyak tersedia. Jalan menuju

Page 82: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

82

TMR juga sudah berupa aspal. Menurut beberapa responden, kemacetan Kota

Jakarta tidak terlalu mempengaruhi kedatangan mereka ke TMR, karena lokasinya

yang jauh dari pusat kota. Namun, pengelola harus sigap dalam mengantisipasi

kemacetan karena lonjakan wisatawan saat hari libur lebaran/hari besar lainnya.

Kebersihan TMR menurut penilaian responden wisatawan dikategorikan

kurang baik/kurang bersih. Ketersediaan tempat sampah terbilang masih kurang

sehingga wisatawan banyak membuang sampah sisa makanannya begitu saja di

taman. Bagian kebersihan TMR membersihkan lingkungan TMR setiap pagi dan

sore hari sehingga suasana yang kurang bersih ini biasanya timbul pada siang

sampai sore hari setelah sebagian besar wisatawan menghabiskan waktunya di

TMR dengan meninggalkan sampah-sampah sisa makanan mereka. Sebagian

besar responden yang menyatakan bahwa kebersihan TMR kurang baik adalah

mereka yang melakukan rekreasi di hari Sabtu/Minggu saat wisatawan yang

datang banyak, sedangakan bagi mereka yang datang pada hari kerja sebagian

besar tidak mengalami keluhan atas kebersihan TMR.

Kondisi satwa TMR menurut wisatawan dinilai baik. Hanya saja masalah

kebersihan kandang perlu lebih diperhatikan, misalnya saja penampilan kandang

yang kurang tertata dan terurus. Selain itu, kotoran satwa juga harus lebih

diperhatikan oleh pengelola agar tidak mengganggu udara segar TMR dan kondisi

kesehatan satwa itu sendiri. Beberapa responden juga menyarankan agar satwa

ditambah lagi terutama pada kandang yang cukup luas namun hanya terdapat satu

atau beberapa satwa saja di dalamnya.

Kualitas lingkungan TMR juga dapat dilihat dari penilaian responden

wisatawan atas tingkat pencemaran udara dan kebisingan yang terjadi. Penilaian

Page 83: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

83

responden atas kualitas lingkungan tersebut dapat diketahui dari tabel di bawah

ini.

Tabel 21. Deskripsi Penilaian Responden terhadap Kualitas Lingkungan Taman Margasatwa Ragunan

Objek Penilaian

Penilaian Responden (%) Mayoritas Persepsi Sangat

Tinggi Tinggi Sedang Sedikit Masalah

Tidak Ada

Masalah Pencemaran Udara 0 3 4 5 88 Tidak Ada

Masalah

Kebisingan 0 1 14 10 75 Tidak Ada Masalah

Sumber : Diolah dari Data Primer, 2011

Tabel 21 di atas menyatakan bahwa penilaian responden wisatawan TMR

akan kualitas lingkungan internal TMR dari sisi pencemaran udara dan kebisingan

termasuk kedalam kategori tidak ada masalah. Hal ini harus dipertahankan karena

merupakan nilai tambah tersendiri bagi TMR sebagai tempat rekreasi yang

nyaman di tengah kota. Menurut beberapa responden, pencemaran udara terjadi di

beberapa spot satwa, seperti di area sekitar kandang gajah karena kotorannya,

sedangkan kebisingan terjadi karena banyaknya wisatawan yang datang di hari

Sabtu/Minggu. Namun, hal tersebut tidak terlalu mengganggu rekreasi wisatawan

dan dapat diabaikan.

Page 84: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

84

VI. FUNGSI PERMINTAAN REKREASI

DAN OPTIMASI HARGA TIKET

6.1 Fungsi Permintaan Rekreasi Taman Margasatwa Ragunan

Frekuensi kunjungan dalam lima tahun terakhir merupakan dependent

variable, sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan rekreasi

merupakan independent variable. Jumlah variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah 11 variabel yang diduga mempengaruhi permintaan rekreasi

ke TMR. Variabel bebas tersebut adalah biaya perjalanan (TC), penghasilan (I),

jumlah tanggungan (F), pendidikan (E), waktu luang (FT), jarak (D), waktu yang

dihabiskan di lokasi (B), lama mengetahui TMR (L), umur (A), pekerjaan (J), dan

status pernikahan (N). Untuk mengetahui berapa besarnya nilai rata-rata setiap

dependent variable (variabel respon/tak bebas) dan independent variable (variabel

prediktor/bebas) dalam model, dapat dilihat pada Lampiran 1.

Model regresi yang diperoleh dengan metode OLS (Ordinary Least

Square) diharapkan menjadi model regresi yang menghasilkan pendugaan linear

yang tidak bias yang terbaik (Best Linear Unbiased Estimator/BLUE). Suatu

model dikatakan BLUE apabila memenuhi persyaratan normalitas, non

multikoleniaritas, homoskedastisitas, dan non autokorelasi (Juanda, 2009).

Hasil analisis model menunjukkan bahwa tidak adanya multikoleniaritas

karena nilai Variance Inflation Factors (VIF) kurang dari 10 untuk semua

independent variable yang diujikan (Tabel 22), sehingga variabel bebasnya tidak

saling berkorelasi satu dengan yang lainnya. Uji homoskedastisitas dapat

diketahui dengan menggunakan uji Park Gleyser yaitu dengan melakukan regresi

Page 85: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

85

linier nilai absolut residual dengan variabel prediktor (Iriawan dan Astuti, 2006).

Dengan kriteria pengujian nilai peluang P yang lebih besar dari nilai taraf

signifikansi sebesar 0,20. Penjelasan tersebut dapat dilihat pada lampiran 3.

Uji normalitas juga dilakukan pada model tersebut yaitu dengan membuat

grafik probability plot dari residual pada normality test. Selanjutnya dari uji

normalitas tersebut diperoleh hasil nilai Kolmogorov-Smirnov (KS) sebesar

0,064. Nilai tersebut lebih kecil dari P-Value, dimana P-Value>0,150, hal ini

menunjukkan bahwa asumsi kenormalan dapat terpenuhi (lampiran 4). Untuk uji

yang terakhir adalah uji autokorelasi, pengujian ini dapat dilakukan melalui uji

DW (Durbin Watson). Pengujian ini menghasilkan nilai Durbin Watson sebesar

1,71363 (1,65<DW<2,35). Nilai DW tersebut lebih besar dari Du (1,65) dan lebih

kecil dari 4-Du (2,35), dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi dan telah

memenuhi asumsi non autokorelasi. Hasil uji Durbin Watson dapat dilihat pada

Lampiran 2.

Pada lampiran 2 mengenai output Minitab 14 atas hasil analisis dari model

fungsi permintaan rekreasi TMR didapatkan nilai P sebesar 0,000 yang berarti

bahwa peluang untuk menolak model persamaan tersebut sangat kecil, dengan

kesalahan yang terjadi sangat kecil dan model tersebut cukup baik untuk

menggambarkan hubungan antara independent variable dengan dependent

variable. Dalam penelitian ini digunakan taraf uji 20%, karena analisis dilakukan

pada bidang sosial ekonomi dengan responden manusia yang memiliki

keberagaman karakteristik yang tinggi sehingga selang kepercayaan dapat

ditolerir hingga 20%. Selain itu, penelitian ini terkait dengan wisata yang tentunya

Page 86: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

86

tidak dapat dilepaskan dari berbagai preferensi wisatawan. Hasil Regresi fungsi

permintaan rekreasi Taman Margasatwa Ragunan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 22. Hasi Regresi Fungsi Permintaan Rekreasi Taman Margasatwa Ragunan

Variabel Koefisien P VIF Konstanta 6,663 0,001 TC -0,00000093 0,724 2,6I 0,00000001 0,405 3,2F -0,2735 0,083*** 2,7E 0,08846 0,288 2,9FT -0,003621 0,637 3,6D -0,04159 0,020** 1,4B -0,2521 0,020** 1,2L -0,6323 0,238 2,1A 0,03583 0,117**** 2,6J -2,1632 0,003* 4,6N 0,5056 0,177***** 1,8R2 55,6%R2 (adj) 44,3%Keterangan : Tanda *, **, ***,****,***** menunjukkan taraf nyata koefisien regresi masing-

masing variabel berturut-turut pada α = 1%, 5%, 10%, 15%, dan 20%. Sumber : Diolah dari Data Primer, 2011

Sebelas variabel bebas yang digunakan tersebut adalah biaya perjalanan

(TC), penghasilan (I), jumlah tanggungan (F), pendidikan (E), waktu luang (FT),

jarak (D), waktu yang dihabiskan di lokasi (B), lama mengetahui TMR (L), umur

(A), pekerjaan (J), dan status pernikahan (N). Berdasarkan hasil analisis regresi

berganda diperoeh nilai R2 sebesar 55,6 %, dan sisanya sebesar 44,4 % dijelaskan

oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model. Model persamaan

fungsi permintaan rekreasi ke TMR dapat ditulis sebagai berikut :

Y = 6,663 – 0,2735F – 0,04159D – 0,2521B + 0,03583A – 2,1632J + 0,5056N

Page 87: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

87

6.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Rekreasi ke Taman Margasatwa Ragunan

Koefisien regresi yang bernilai positif atau negatif serta nilai P hitung

setiap variabel bebas menginterpretasikan permintaan wisata ke Taman

Margasatwa Ragunan yang digambarkan melalui jumlah kunjungan per individu

per lima tahun. Jika tanda koefisien negatif maka peningkatan nilai variabel bebas

akan menurunkan permintaan wisata ke TMR, sedangkan koefisien positif berarti

peningkatan setiap variabel bebas akan meningkatkan permintaan wisata ke TMR.

6.2.1 Jumlah Tanggungan Keluarga (F)

Jumlah tanggungan keluarga (F) berpengaruh dalam taraf nyata 10% dan

memiliki pengaruh negatif terhadap jumlah kunjungan ke Taman Margasatwa

Ragunan dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,2735. Artinya setiap

peningkatan satu orang tanggungan keluarga yang dimiliki oleh responden akan

menurunkan jumlah kunjungan ke Taman Margasatwa Ragunan sebesar 0,2735

kali per lima tahun.

Apabila wisatawan memiliki jumlah tanggungan keluarga yang banyak,

maka wisatawan tersebut akan cenderung menurunkan frekuensi kunjungannya

mengingat biaya yang harus disisihkannya untuk memenuhi kebutuhan pokok

mereka sehari – hari cukup tinggi. Hal ini dikarenakan mayoritas responden (73%

dari total responden) bertempat tinggal di DKI Jakarta dengan biaya hidup yang

relatif mahal. Selain itu juga terkait dengan karakteristik responden wisatawan

TMR yang dikategorikan menengah kebawah dengan penghasilan Rp

9.000.000,00-Rp 24.000.000,00 per tahun atau sama dengan Rp 750.000,00-Rp

2.000.000,00 per bulan. Oleh sebab itu, penambahan jumlah tanggungan keluarga

akan menurunkan permintaan rekreasi wisatawan ke TMR.

Page 88: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

88

6.2.2 Jarak (D)

Jarak tempat tinggal dengan TMR (D) berpengaruh dalam taraf nyata 5%

dan memiliki pengaruh negatif terhadap jumlah kunjungan ke Taman Margasatwa

Ragunan dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,04159. Artinya setiap

peningkatan jarak tempuh satu km maka akan menurunkan jumlah kunjungan ke

Taman Margasatwa Ragunan sebesar 0,04159 kali per lima tahun.

Apabila jarak bertambah, maka biaya transportasi juga semakin besar yang

menyebabkan biaya perjalanan juga akan bertambah, sehingga jarak yang jauh

juga memungkinkan dapat mengurangi frekuensi kunjungan ke TMR. Hal tersebut

dapat dilihat saat penelitian berlangsung, keseluruhan daerah asal wisatawan

berasal dari Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi (Jabodetabek) yang

merupakan daerah-daerah paling dekat dengan lokasi. Masyarakat sekitar akan

memanfaatkan jarak yang dekat ini dengan mengunjungi TMR sebagai tempat

rekreasi.

6.2.3 Waktu di Lokasi (B)

Waktu atau lamanya individu berada di lokasi (B) berpengaruh nyata pada

taraf 5% dan memiliki pengaruh negatif terhadap jumlah kunjungan ke Taman

Margasatwa Ragunan dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,2521. Artinya

setiap peningkatan satu jam lamanya berada di lokasi untuk satu kali kunjungan

yang dilakukan oleh responden akan menurunkan jumlah kunjungan ke Taman

Margasatwa Ragunan sebesar -0,2521 kali per lima tahun.

Hasil analisis tersebut bertentangan dengan hipotesis yang menyatakan

bahwa semakin lama responden berada di lokasi, maka akan meningkatkan jumlah

kunjungan. Namun, sesuai keadaan di lapangan ternyata sebagian besar responden

Page 89: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

89

yang datang adalah mereka yang jaraknya dekat dengan TMR sehingga mudah

bagi mereka untuk berkunjung lagi ke lokasi. Implikasinya, mereka hanya

sebentar berada di TMR. Sebaliknya, mereka yang tempat tinggalnya jauh dengan

TMR akan jarang berkunjung ke TMR dan akan lebih lama berada di TMR.

Wisatawan yang menghabiskan waktu lebih lama di TMR akan semakin

mengenal bagaimana kondisi di lokasi tersebut terkait dengan pemanfaatan

seluruh fasilitas yang ada. Beberapa fasilitas yang disediakan di TMR hanya dapat

dinikmati pada hari libur saja, seperti satwa tunggang, kereta keliling, foto dengan

satwa jinak, arena bermain anak, dan pertunjukan satwa. Hal ini menyebabkan

keinginan wisatawan untuk berkunjung kembali ke TMR cenderung akan

berkurang karena sudah merasa puas menikmati fasilitas yang ada, sehingga

permintaan rekreasi pengunjung terhadap manfaat rekreasi TMR akan semakin

menurun.

6.2.4 Umur (A)

Umur individu (A) berpengaruh dalam taraf nyata 15% dan memiliki

pengaruh positif terhadap jumlah kunjungan ke Taman Margasatwa Ragunan

dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,03583. Artinya setiap penambahan umur

satu tahun untuk satu kali kunjungan yang dilakukan oleh responden akan

meningkatkan jumlah kunjungan ke Taman Margasatwa Ragunan sebesar 0,03583

kali per 5 tahun.

Hasil analisis tersebut bertentangan dengan hipotesis yang menyatakan

bahwa semakin berkurang umur responen, maka akan meningkatkan jumlah

kunjungan. Sesuai keadaan di lapangan, wisatawan yang datang ke TMR

sebanyak 55% berumur antara 17-27 tahun dengan pembagian umur 17-22 tahun

Page 90: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

90

(32% dari total responden) yang sebagian besar adalah muda mudi yang belum

menikah, dan umur 23-27 tahun (23% dari total responden) adalah mereka yang

baru menikah dan memiliki anak yang masih balita. Usia 23-27 tahun tersebut dan

umur 28-37 tahun (25% dari total responden) merupakan umur produktif individu

karena berada pada kondisi berpenghasilan yang relatif sedang meningkat dan

aktivitas pekerjaan yang semakin padat.

Penjelasan tersebut menginformasikan bahwa 48% dari total responden,

yaitu hampir setengah dari total responden, berada pada usia 23-37 tahun. Kondisi

tersebut merupakan faktor yang dapat mendorong mereka memenuhi kebutuhan

tambahan lain, salah satunya dengan melakukan kegiatan rekreasi bersama teman

atau keluarga ke suatu lokasi wisata yang bertujuan untuk memperoleh hiburan

dari tekanan rutinitas yang mereka jalani sehari-hari. Hal tersebut merupakan

suatu indikasi bahwa umur yang lebih tinggi cenderung akan meningkatkan

permintaan rekreasi pengunjung ke TMR.

6.2.5 Pekerjaan (J)

Pekerjaan individu (J) berpengaruh nyata pada taraf 1% dan memiliki

pengaruh negatif terhadap jumlah kunjungan ke Taman Margasatwa Ragunan

dengan nilai koefisien regresi sebesar -2,1632. Artinya jika responden tersebut

sudah memiliki pekerjaan, maka frekuensi kunjungannya akan menurun sebesar -

2,1632 kali per lima tahun.

Hasil analisis tersebut tidak sesuai dengan hipotesis yang menyatakan

bahwa jika responden sudah bekerja, maka akan meningkatkan jumlah kunjungan.

Namun, sesuai fakta di lapangan terkait dengan kemacetan Kota Jakarta yang

membuat responden malas keluar rumah meskipun pada hari libur. Seseorang

Page 91: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

91

yang sudah bekerja pasti akan mengalami kejenuhan atas pekerjaannya sehingga

lebih terdorong untuk mengisi waktu luangnya dengan istirahat di rumah

dibandingkan harus berekreasi. Mereka juga sulit merencanakan dan menetapkan

waktu terlebih dahulu untuk melakukan perjalanan wisatanya.

Nilai koefisien variabel J yang sangat besar yaitu 2,1632 menunjukkan

bahwa jika responden tersebut sudah memiliki pekerjaan, maka akan sangat

menurunkan frekuensi kunjungan ke TMR yaitu sebanyak dua kali lipat. Hasil

regresi tersebut menunjukkan bahwa variabel ini merupakan variabel yang paling

berpengaruh. Hal ini dapat diketahui bahwa beberapa responden usia 17-22 tahun

yang merupakan usia sekolah dan kuliah cukup banyak mengunjungi TMR, yaitu

sebesar 32% dari total responden. Mereka berada pada usia pendidikan yang

belum memiliki pekerjaan dan masih mengandalkan pemberian orangtua.

Perbedaan antara tidak bekerja dan sudah bekerja dalam penelitian ini

adalah berdasarkan mayoritas waktu yang digunakan, bukan berdasarkan besarnya

penghasilan. Kategori yang termasuk tidak bekerja yaitu pelajar, mahasiswa,

pensiunan, ibu rumah tangga, dan pengangguran, sedangkan yang termasuk

kategori sudah memiliki pekerjaan yaitu ABRI, pegawai swasta, wiraswasta, PNS,

buruh pabrik, dan lainnya (dalam penelitian ini adalah petani). persentase yang

tidak bekerja adalah sebesar 44% dari total responden sehingga hampir setengah

responden dapat dikategorikan tidak bekerja. Oleh sebab itu, waktu luang mereka

yang dapat digunakan untuk rekreasi juga lebih banyak daripada yang sudah

bekerja.

Selain itu, variabel J tersebut berpengaruh dalam taraf nyata 1%

mengindikasikan bahwa memiliki atau tidak memiliki pekerjaan merupakan faktor

Page 92: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

92

penting yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan rekreasi dan mempengaruhi

keputusan seseorang untuk melakukan rekreasi ke TMR.

6.2.6 Status Pernikahan (N)

Status pernikahan (N) berpengaruh nyata pada taraf 20% dan memiliki

pengaruh positif terhadap jumlah kunjungan ke Taman Margasatwa Ragunan

dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,5056. Artinya jika responden tersebut

belum menikah, maka frekuensi kunjungan ke Taman Margasatwa Ragunan akan

meningkat sebesar 0,5056 kali per lima tahun.

Seseorang yang belum menikah dapat diasumsikan belum memiliki

tanggungan sehingga keputusan untuk berekreasi tidak terlalu mempertimbangkan

banyak hal. Selain itu, biasanya seseorang yang belum menikah memiliki

keinginan yang lebih tinggi untuk berekreasi, berpetualang, dan menemukan hal

baru. Hal ini terkait dengan kondisi TMR sebagai kawasan wisata di luar ruangan

(outdoor) bukan indoor, sehingga mengharuskan wisatawan memiliki stamina

yang cukup untuk jalan kaki berkeliling di dalam kawasan TMR .

Selain itu, menurut responden yang memiliki anak balita, untuk

memperkenalkan jenis-jenis satwa pada anak dirasa cukup dengan hanya sekali

selama masa sekolah mereka. Responden yang belum menikah juga mengaku

lebih puas jika berkeliling TMR dengan berjalan kaki daripada harus

menggunakan kereta keliling yang ada. Hal tersebut menunjukkan bahwa status

belum menikah akan menambah frekuensi kunjungan ke TMR.

Status pernikahan hanya berpengaruh dalam taraf nyata 20%

mengindikasikan bahwa status pernikahan merupakan faktor yang relatif tidak

terlalu penting bila dibandingkan faktor lainnya yang berpengaruh dalam

Page 93: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

93

penelitian ini, sehingga variabel F tersebut masih mungkin dipisahkan dari

kegiatan rekreasi atau relatif tidak terlalu mempengaruhi keputusan seseorang

untuk melakukan rekreasi ke TMR. Hal ini dikarenakan 55% dari total responden

wisatawan belum menikah dan 45% sudah menikah, artinya proporsi wisatawan

yang belum menikah dan yang sudah menikah hampir sama.

6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010

Menurut hasil wawancara dengan dokter hewan dan kurator internal TMR,

kondisi satwa TMR sangat terawat. Indikatornya adalah sering terjadi kelahiran

dan jarang ada satwa yang sakit. Pola reproduksi sudah sesuai dan tidak

bermasalah. Dari sisi pakan, satwa TMR diberikan pakan yang layak sesuai

dengan kuantitas, kualitas, kontinuitas, dan palatabilitasnya. Satwa sudah

diberikan pakan, vitamin, dan obat-obatan yang cukup. Hal ini juga sesuai dengan

penilaian responden wisatawan terhadap kondisi satwa Taman Margasatwa

Ragunan yang dinilai baik.

Sanitasi kandang satwa di TMR menurut dokter hewan dan kurator

termasuk dalam kategori baik dan tidak mengganggu kondisi satwa. Namun, hal

ini bertentangan degan penilaian beberapa responden wisatawan yang menyatakan

bahwa kondisi kandang satwa kurang terawat kebersihan dan penataannya. Oleh

sebab itu, harus ada peningkatan pelayanan untuk wisatawan TMR dari sisi

kondisi fisik dan kebersihan fasilitas/sarana. Hal tersebut mengharuskan TMR

untuk lebih baik dalam pengelolaan biaya operasionalnya.

Taman Margasatwa Ragunan selama lima tahun terakhir mengalami

fluktuasi dalam realisasi pengeluaran dan penerimaannya. Pada Tabel 23 dapat

diketahui bahwa realisasi pengeluaran tertinggi terjadi pada tahun 2007 dan

Page 94: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

94

terendah pada tahun 2010. Realisasi pengeluaran sama dengan realisasi

penerimaan sehingga TMR tidak pernah mengalami defisit, hanya saja

penerimaannya selalu lebih kecil dari penerimaan yang dianggarkan. Tabel 23

menunjukkan anggaran, realisasi pengeluaran dan penerimaan, retribusi, subsidi,

dan selisih realisasi dari anggaran TMR.

Tabel 23. Anggaran, Realisasi Pengeluaran, Realisasi Penerimaan, Retribusi, Subsidi, dan Selisih Realisasi dari Anggaran Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010

Sumber : Laporan Keuangan Tahun 2006-2010 Taman Margsatawa Ragunan, 2011

Tabel di atas menginformasikan bahwa rata-rata realisasi pengeluaran

TMR per tahun adalah sebesar Rp 57.590.960.332,00, sedangkan penerimaan dari

retribusi pemakaian fasilitas/sarana dan tiket hanya sebesar Rp 19.210.387.264,00.

Kondisi tersebut menyebabkan pemerintah harus mensubsidi sebesar Rp

38.380.573.068,00 per tahun kepada TMR untuk menutupi seluruh biaya

operasionalnya. Selain itu, tabel tersebut juga menginformasikan bahwa realisasi

penerimaan yang diperoleh TMR selalu berada dibawah anggaran yang

seharusnya. Selisih realisasi penerimaan rata-rata dengan anggaran rata-rata

adalah sebesar Rp 10.721.947.618,00 pertahunnya.

Uraian Tahun Rata-rata

(Rp) 2006 2007 2008 2009 2010 Anggaran 59.049.341.803 78.500.484.870 89.981.926.741 67.752.786.332 46.280.000.000 68.312.907.949

Realisasi Pengeluaran

51.519.489.876 73.277.930.484 72.588.725.643 53.662.183.449 36.906.472.206 57.590.960.332

Realisasi Penerimaan

51.519.489.876 73.277.930.484 72.588.725.643 53.662.183.449 36.906.472.206 57.590.960.332

Retribusi 13.454.428.001 19.082.237.367 19.780.735.600 21.346.648.300 22.387.887.050 19.210.387.264

Subsisdi 38.065.061.875 54.195.693.117 52.807.990.043 32.315.535.149 14.518.585.156 38.380.573.068

Selisih Realisasi dari Anggaran

7.529.851.927 5.222.554.386 17.393.201.098 14.090.602.883 9.373.527.794 10.721.947.618

Page 95: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

95

Sejak tahun 2010, status TMR berubah menjadi UPT BLUD (Unit

Pelayanan Teknis Badan Layanan Umum Daerah), dimana status BLUD

membolehkan TMR memiliki rekening sendiri sehingga birokrasi pengeluaran

keuangan dapat lebih cepat. Selain itu, BLUD juga menuntut ke arah TMR yang

mandiri sehingga nantinya dapat menutupi biaya operasionalnya sendiri. Salah

satu alternatif solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menaikkan harga

tiket masuk. Oleh sebab itu, subsidi dari APBD pemerintah dapat berkurang

secara bertahap, meskipun pengurangannya tidak harus 100%.

Penerimaan TMR berasal dari retribusi tiket, pemakaian fasilitas/sarana

TMR, dan dari subsidi pemerintah, tidak ada penerimaan dari pihak ketiga.

Retribusi fasilitas/sarana TMR yang dimaksud berasal dari uang parkir kendaraan,

satwa tunggang, Taman Satwa Anak, Pusat Primata Schmutzer, sewa panggung,

sound system, gedung, pedagang, penyediaan satwa jinak untuk berfoto, dan

pembuatan film. Fasilitas/sarana TMR secara lengkap dapat dilihat dalam

Lampiran 6. Pemerintah memberikan subsidi untuk TMR pertahunnya rata-rata

sebesar 66,65% dari total realisasi pengeluaran rata-rata. Kenaikan harga tiket

diharapkan mampu mengurangi beban subsidi tersebut. Tabel 24 berikut

menunjukkan penerimaan TMR dari retribusi tiket masuk selama lima tahun

terakhir.

Page 96: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

96

Tabel 24. Penerimaan Rata-rata TMR dari Tiket Masuk Tahun 2006-2010

Uraian Tahun

Rata-rata 2006 2007 2008 2009 2010

Dewasa 7.067.587.000 9.713.060.000 9.430.860.000 9.935.572.000 10.602.092.000 9.920.396.000

Anak 1.483.302.000 2.231.805.000 2.351.538.000 2.363.535.000 2.460.372.000 2.351.812.500

Rombongan Dewasa 77.993.250 235.713.000 233.214.000 246.288.000 93.615.000 202.207.500

Rombongan Anak 66.846.750 193.398.750 187.312.500 191.853.000 176.292.000 187.214.062,5

Total 8.695.729.000 12.373.976.750 12.202.924.500 12.737.248.000 13.332.371.000 11.868.449.850 Sumber : Laporan Keuangan Tahun 2006-2010 Taman Margasatwa Ragunan, 2011

Tabel di atas menunjukkan bahwa total penerimaan rata-rata TMR dari

tiket masuk selama lima tahun terakhir hanya sebesar Rp 11.868.449.850,00

pertahun. Namun, pada perhitungan yang diturunan dari Tabel 23 mengenai

anggaran, realisasi pengeluaran dan penerimaan, retribusi, subsidi, dan selisih

realisasi dari anggaran TMR diketahui bahwa penerimaan dari total retribusi

pemakaian fasilitas/sarana TMR rata-rata pertahun sebesar Rp 7.341.937.414,00.

Hal ini mengindikasikan harus ada harga yang dinaikkan jika ingin mengurangi

subsidi pemerintah. Kemungkinan untuk menaikkan retribusi dari pemakaian

fasilitas/sarana sangat kecil karena tidak semua wisatawan ingin memakai fasilitas

yang ada di TMR. Namun, jika harga tiket masuk yang dinaikkan, maka peluang

untuk dapat mengurangi subsidi cukup besar karena semua wisatawan yang

datang ke TMR pasti harus membayar tiket masuk.

6.4 Estimasi Harga Tiket Optimum Sesuai Pengelolaan Taman Margasatwa Ragunan yang Mandiri

Pembahasan sebelumnya merekomendasikan untuk menaikkan harga tiket

masuk TMR sehingga subsidi pemerintah dapat berkurang dan TMR dapat

menjadi kawasan wisata yang mandiri secara pengelolaan. Estimasi harga tiket

yang optimum dapat dilakukan dengan asumsi bahwa setelah dilakukan kenaikan

Page 97: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

97

harga tiket, maka jumlah wisatawan yang datang sama dengan rata-rata wisatawan

yang datang selama lima tahun terakhir ini. Asumsi lain yang digunakan adalah

semua angka yang digunakan berdasarkan rata-rata tahun 2006-2010, harga tiket

dewasa sama dengan anak-anak, dan tidak ada potongan apapun untuk

rombongan.

Tabel 25 adalah Skenario kenaikan harga tiket untuk pengelolaan TMR

yang mandiri bebas subsidi 100%. Acuan yang digunakan adalah anggaran

pengeluaran TMR yang seharusnya. Retribusi rata-rata selain dari tiket masuk

merupakan retribusi dari penggunaan fasilitas/sarana TMR.

Tabel 25. Skenario Kenaikan Harga Tiket TMR bebas subsidi 100% dengan Acuan Rata-rata Anggaran Pengeluaran yang Seharusnya Tahun 2006-2010

Uraian Jumlah (Rp) Anggaran rata-rata tahun 2006-2010 68.312.907.949Retribusi rata-rata selain dari tiket masuk (fasilitas/sarana) 7.341.937.414Penerimaan seharusnya dari tiket masuk 60.970.970.536Jumlah pengunjung rata-rata tahun 2006-2010 3.250.901Harga Tiket Dewasa = Harga Tiket Anak 18.755,09914Pembulatan Harga Tiket 19.000

Sumber : Diolah dari Data Sekunder, 2011

Tabel tersebut menunjukkan bahwa jika TMR ingin bebas subsidi 100%,

maka TMR harus menaikkan harga tiket dewasa dan anak-anak menjadi Rp

19.000,00. Namun, jika acuan yang digunakan adalah berdasarkan realisasi

pengeluaran TMR rata-rata tahun 2006-2010, maka skenario yang dapat dibuat

adalah sebagai berikut.

Page 98: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

98

Tabel 26. Skenario Kenaikan Harga Tiket TMR bebas subsidi 100% dengan Acuan Rata-rata Realisasi Pengeluaran Tahun 2006-2010

Uraian Jumlah (Rp) Pengeluaran rata-rata tahun 2006-2010 57.590.960.332Retribusi rata-rata selain dari tiket masuk (fasilitas/sarana) 7.341.937.414Penerimaan seharusnya dari tiket masuk 50.249.022.918Jumlah pengunjung rata-rata tahun 2006-2010 3.250.901Harga Tiket 15.457Pembulatan Harga Tiket Dewasa=Anak 16.000

Sumber : Diolah dari Data Sekunder, 2011

Secara teoritis perhitungan, harga tiket tersebut dapat menutupi seluruh

biaya operasional TMR. Namun, kemungkinan besar realisasi hal tersebut sangat

sulit. Hal ini dikarenakan pada pembahasan bab sebelumnya telah dijelaskan

mengenai karakteristik responden wisatawan TMR dan faktor-faktor yang

mempengaruhi kunjungan mereka ke TMR. Hampir sebagian besar wisatawan

TMR berasal dari golongan menengah kebawah secara finansial, pendidikan

mereka juga tidak terlalu tinggi sehingga alasan mereka ke TMR lebih didominasi

untuk rekreasi biasa bukan karena ingin menambah wawasan edukasi secara

khusus.

Rata-rata wisatawan selama lima tahun terakhir berdasarkan kategorinya

dapat diturunkan dari Tabel 24, yaitu tabel mengenai penerimaan rata-rata TMR

dari tiket masuk. Harga tiket masuk TMR tahun 2006-saat ini yaitu dewasa

sebesar Rp 4.000,00, anak usia 3-12 tahun sebesar Rp 3.000,00, rombongan anak

dan dewasa (lebih dari 30 orang) mendapatkan potongan harga sebesar 25 % per

orang. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke TMR menurut kategori tiketnya

dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 99: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

99

Tabel 27. Jumlah Wisatawan Rata-rata Tahun 2006-2010 Berdasarkan Kategori Tiket Masuk

Kategori Tiket Jumlah Wisatawan (orang) Dewasa 2.480.099Anak 783.938Rombongan Dewasa 67.403Rombongan Anak 83.207

Sumber : Diolah dari Data Sekunder, 2011

Harga tiket yang ditentukan pengelola wisata sudah seharusnya

menyesuaikan dengan karakteristik wisatawan yang datang. Pihak pengelola harus

mempertimbangkan kesanggupan wisatawan untuk membayarnya. Sebaran

responden wisatawan TMR menurut kesanggupan membayar tiket masuk dapat

dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 28. Sebaran Responden Wisatawan Menurut Kesanggupan Membayar Tiket Masuk Seharga X Rupiah

Harga Tiket (Rp) Jumlah (orang) Persentase (%) 25000 1 120000 1 115000 7 713000 1 110000 25 259000 2 28000 12 127000 10 106000 15 155000 26 26Jumlah 100 100

Sumber : Diolah dari Data Sekunder, 2011

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesanggupan responden untuk

membayar tiket masuk TMR berkisar antara Rp 5.000,00-Rp25.000,00. Asumsi

yang digunakan adalah jika minimal tidak ada peningkatan pelayanan yang

dilakukan oleh pengelola. Jumlah pemilih terbanyak terjadi pada harga tiket Rp

5.000,00 yaitu sebanyak 26 orang (26% dari seratus responden) dan pada harga

tiket Rp 10.000,00 yaitu sebanyak 25 orang (25% dari seratus responden). Harga

tiket yang mereka pilih tersebut mengindikasikan bahwa mereka hanya sanggup

Page 100: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

100

membayar antara Rp 5.000,00-Rp 10.000,00. Terutama bagi ibu rumah tangga

yang memiliki anak, mereka rata-rata memilih Rp 5.000,00 sebagai tiket masuk

TMR yang masih sanggup mereka bayar.

6.5 Estimasi Harga Tiket yang Dapat Direalisasikan oleh Pengelola Taman Margasatwa Ragunan

Adanya beberapa skenario kenaikan harga tiket akan memperlihatkan

alternatif-alternatif harga tiket setelah dinaikkan dari harga tiket mula-mula

(dewasa Rp 4.000,00, anak-anak Rp 3.000,00, dan rombongan mendapat

potongan 25% per orang) dan berapa besarnya subsidi yang nantinya diberikan

oleh Pemerintah Daerah berdasarkan realisasi pengeluaran rata-rata TMR per

tahun. Penjelasan skenario kenaikan harga tiket yang lebih lengkap dapat dilihat

pada lampiran 5. Tabel 29 di bawah ini merupakan beberapa alternatif skenario

kenaikan harga tiket yang disimulasikan.

Tabel 29. Alternatif-alternatif Skenario Kenaikan Harga Tiket

No. Harga Tiket Per Orang Setelah Dinaikkan (Rp)

Subsidi (%) Dewasa Anak Rombongan Dewasa

Rombongan Anak

1 5.000 4.000 3.750 3.000 59,402 6.000 5.000 4.500 3.750 53,543 7.000 5.000 5.250 3.750 49,144 8.000 5.000 6.000 3.750 44,755 9.000 5.000 6.750 3.750 40,366 10.000 5.000 7.500 3.750 36,757 10.000 6.000 7.500 4.500 34,498 10.000 7.000 7.500 5.250 33,02

Sumber : Diolah dari Data Sekunder, 2011

Delapan skenario pada tabel tersebut merupakan alternatif-alternatif

kenaikan harga tiket yang dapat dilakukan oleh pengelola TMR. Pengelola Taman

Margasatwa Ragunan dapat mengurangi penerimaan subsidi dari Pemerintah

Daerah dengan menaikkan harga tiket masuk TMR. Kenaikan harga tiket masuk

TMR yang disesuaikan dengan kesanggupan wisatawannya untuk membayar tidak

Page 101: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

101

akan dapat mencapai pengurangan subsidi sebanyak 100%. Hal ini dikarenakan

harga tiket berdasarkan pengelolaan TMR yang mandiri adalah Rp

16.000,00/orang sampai Rp 19.000,00/orang sehingga harga tiket optimumnya

mencapai Rp 19.000,00/orang dengan harga tiket yang sama untuk semua kategori

wisatawan, tanpa perbedaan umur dan kedatangan secara per orangan atau

rombongan. Rincian skenario kedelapan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 30. Skenario Kenaikan Harga Tiket 8

Uraian Harga (Rp)

Penerimaan (RP)

Tiket Dewasa Dinaikkan Menjadi 10.000 24.800.990.000Tiket Anak Dinaikkan Menjadi 7.000 5.487.562.500Tiket Rombongan Dewasa 7.500 505.518.750Tiket Rombongan Anak 5.250 436.832.812Retribusi rata-rata di luar tiket 7.341.937.414Total 38.572.841.476Realisasi Pengeluaran rata-rata 57.590.960.332Pengeluaran yang belum tertutupi (subsidi) 19.018.118.856% Subsidi yang harus diberikan oleh pemerintah 33,022

Sumber : Diolah dari Data Sekunder, 2011

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, saat ini subsidi dari pemerintah

adalah sebesar 66,65% dari total realisasi penerimaan rata-rata per tahun, jadi

penerimaan operasionalnya hanya sebesar 33,35%, atau perbandingan proporsi

penerimaan operasional TMR dengan penerimaan dari APBD adalah sekitar 4:6.

Jika skenario kenaikan harga tiket kedelapan diterapkan oleh pengelola TMR,

maka subsidi yang dikeluarkan oleh pemerintah terhadap TMR akan menjadi

hanya 33,02% dari total realisasi pengeluaran rata-rata atau 50% dari subsidi rata-

rata yang biasa diberikan kepada TMR pertahunnya, sehingga penerimaan dari

operasional TMR naik menjadi sebesar 66,98%.

Skenario kedelapan tersebut juga memperlihatkan perbandingan proporsi

penerimaan operasional TMR dengan penerimaan dari APBD menjadi sekitar

6:4, sehingga dengan skenario tersebut penerimaan operasional TMR akan

Page 102: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

102

menjadi lebih besar dibandingkan penerimaan dari APBD. Tabel di bawah ini

merupakan rekomendasi harga tiket yang dapat direalisasikan oleh pengelola

setelah dinaikkan dari harga awal. Harga tiket pada tabel tersebut juga merupakan

kesanggupan membayar maksimum responden wisatawan TMR terbanyak.

Tabel 31. Rincian Harga Tiket yang Dapat Direalisasikan oleh Pengelola

Uraian Sebelum dinaikkan (Rp)

Setelah dinaikkan (Rp)

Faktor pengali

Harga Tiket Dewasa 4.000 10.000 2,5Harga Tiket Anak 3.000 7.000 2,3

Sumber : Diolah dari Data Sekunder, 2011

Harga tiket yang dapat direalisasikan adalah sebesar Rp 10.000,00 untuk

dewasa dan Rp 7.000,00 untuk anak-anak umur 3-12 tahun. Harga tiket tersebut

naik sebesar 2,5 kali dari harga tiket dewasa mula-mula dan sebesar 2,3 kali dari

harga tiket anak mula-mula. Harga tiket tersebut masih terjangkau/sesuai dengan

kesanggupan membayar pengunjung seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Kenaikan harga tiket tersebeut sudah sebaiknya dilakukan oleh pengelola untuk

operasional keberlanjutan sumberdaya fauna, karyawan, dan keperluan lainnya.

Page 103: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

103

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

1. Wisatawan TMR sebagian besar adalah wanita, berumur antara 17-27

tahun, belum menikah, pendidikan terakhir SMU, pekerjaan pegawai

swasta, penghasilan Rp 9.000.000,00-Rp 24.000.000,00/tahun, tidak

memiliki tanggungan, dan daerah asal adalah Jakarta Selatan. Selain itu,

sebagian besar wisatawan TMR memiliki waktu luang lebih dari 120 hari,

motivasi kunjungan untuk rekreasi/piknik, datang bersama teman, jumlah

rombongan kurang dari atau sama dengan 10 orang, biaya perjalanan

kurang dari atau sama dengan Rp 20.000,00/orang, frekuensi kunjungan

kurang dari atau sama dengan 5 kali per 5 tahun, berada di lokasi 1-3 jam,

jarak tempuh kurang dari atau sama dengan 3 km, waktu tempuh kurang

dari atau sama dengan 1 jam, dan Ancol/Dufan sebagai alternatif tempat

rekreasi.

2. Hasil analisis permintaan rekreasi menunjukkan bahwa variabel jumlah

tanggungan (F), jarak (D), waktu di lokasi (B), dan pekerjaan (J)

berpengaruh nyata secara negatif. Selain itu, permintaan rekreasi ke TMR

juga dipengaruhi secara positif dan nyata oleh variabel umur (A) dan status

pernikahan (N). Model persamaan fungsi permintaan rekreasi ke TMR

yang diperoleh adalah Y = 6,663 – 0,2735F – 0,04159D – 0,2521B +

0,03583A – 2,1632J + 0,5056N.

3. Berdasarkan hasil analisis diperoleh rata-rata subsidi dari Pemerintah

Daerah untuk TMR selama tahun 2006-2010 adalah Rp 38.380.573.068,00

atau sebesar 66,65% dari total realisasi penerimaan rata-rata per tahun,

Page 104: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

104

sehingga estimasi harga tiket optimum (tanpa disubsidi) adalah Rp

19.000,00 / orang, baik dewasa maupun anak-anak.

4. Rekomendasi harga tiket yang dapat direalisasikan oleh pengelola TMR

berdasarkan maksimum kesanggupan membayar wisatawan terbanyak

adalah Rp 10.000,00 untuk dewasa, dan Rp 7.000,00 untuk anak-anak.

Namun, harga tersebut baru mengurangi setengah dari subsidi mula-mula

atau pemerintah hanya perlu mensubsidi sebesar 33,02% dari total realisasi

pengeluaran rata-rata per tahun.

7.2 Saran

1. Sebaiknya pengelola menambahkan fasilitas musholla dan tempat sampah

untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan berada di TMR. Keberadaan

pengamen anak-anak harus lebih ditertibkan, kebersihan kandang satwa

dan kebersihan TMR secara keseluruhan juga harus lebih diperhatikan

oleh pengelola.

2. Kebijakan yang dapat diimplementasikan oleh pengelola TMR guna

mengarahkan TMR menuju pengelolaan taman margasatwa yang mandiri

adalah dengan menaikkan harga tiket masuk. Namun, kenaikan harga tiket

tersebut juga harus mempertimbangkan/sesuai karakteristik dan faktor-

faktor yang mempengaruhi kunjungan wisatawan ke TMR.

3. Sebaiknya pengelola juga membuat segmentasi harga atas berbagai atraksi

yang ditawarkan di kawasan TMR, misalnya menaikkan harga tiket masuk

Pusat Primata Schmutzer.

Page 105: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

105

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2010. Pariwisata DKI Jakarta Bulan Juni 2010. http://www.jakarta.go.id/jakv1/item/halaman/0/0/3246/1/6/2/116/3/6/4/113/5/116. Diakes: 24 Januari 2011.

Damanik, J dan Weber, H. 2006. Perencanaan Ekowisata dari Teori ke Aplikasi.

ANDI Yogyakarta : Yogyakarta. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. 2009. Statistical Report on Visitor

Arrivals to Indonesia. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata : Jakarta. Dewi, R. 2005. Fungsi Permintaan Taman Safari Indonesia (TSI) dengan Metode

Biaya Perjalanan. Skripsi Fakultas Peternakan IPB : Bogor. Direktorat Jenderal Kehutanan. 1977. Laporan Lokakarya Kebun Binatang dan

Musyawarah ke II Perhimpunan kebun Binatang seluruh Indonesia tanggal 30 November-2 Desember 1977 di Ragunan-Jakarta. Direktorat Perlindungan dan Pengawetan Alam : Bogor.

Irianto, A. 2008. Statistik, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Kencana : Jakarta. Iriawan, N dan Astuti, S. 2006. Mengolah Data Statistik dengan Mudah

Menggunakan Minitab 14. ANDI : Yogyakarta. Jhamtani, H., et al. 2003. Strategi dan Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati

Indonesia 2003-2020 (Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan 2003-2020). Bappenas : Jakarta.

Juanda, B. 2009. Ekonometrika pemodelan dan penggunaan. 2009. IPB Press :

Bogor. Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 323. 2010. Penetapan Unit

Pengelola Taman Margasatwa Ragunan sebagai Unit Kerja Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD). Gubernur Provinsi DKI Jakarta : Jakarta.

Mulyani, R. 2006. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kunjungan

Wisatawan ke Kawasan Wisata Pantai Carita Kabupaten Pandeglang. Skripsi Fakultas Pertanian IPB : Bogor.

Muntasib, E dan Masy’ud, B. 2003. Dasar-Dasar Konservasi. Departemen

Pendidikan Nasional : Jakarta. Nasution. 2003. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Bumi Aksara : Jakarta.

Page 106: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

106

Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 1. 2006. Retribusi Daerah. Gubernur Provinsi DKI Jakarta : Jakarta.

Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 135. 2009. Bagan Susunan

Organisasi Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan. Gubernur Provinsi DKI Jakarta : Jakarta.

Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.53/MENHUT-II/2006. 2006. Lembaga

Konservasi. Menteri Kehutanan Republik Indonesia : Jakarta. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23. 2005. Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum (BLU). Presiden Republik Indonesia : Jakarta.

Perhimpunan Kebun Binatang Se Indonesia. 2007. Profil PKBSI (Perhimpunan

Kebun Binatang Se Indonesia). Perhimpunan Kebun Binatang Se Indonesia (Indonesian Zoological Parks’ Association) : Jakarta.

Poerwadarminta, W. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Penerbit Balai

Pustaka : Jakarta. Ross, G. 1994. Psikologi Pariwisata. Yayasan Obor Indonesia : Jakarta. Sevilla, C., et al. 1993. Pengantar Metode Penelitian. UI Press : Jakarta. Soekadijo. 2000. Anatomi Pariwisata, Memahami Pariwisata sebagai ”Systemic

Linkage”. PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta. Surat Keputusan Dirjen Kehutanan No.20/Kpts/DJ/1978. 1978. Pedoman Umum

Kebun Binatang. Menteri Kehutanan Republik Indonesia. Jakarta. Tunggal, H. 2010. Himpunan Peraturan Perundangan-undangan Kehutanan Edisi

Lengkap 2010. Harvarindo : Jakarta. UU No. 4 Tahun 1982. 1982. Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan

Lingkungan Hidup. Undang-Undang Republik Indonesia : Jakarta. Wahab, S. 1992. Manajemen Kepariwisataan. PT Pradnya Paramita : Jakarta. Wardiyanta. 2006. Metode Penelitian Pariwisata. ANDI : Yogyakarta. Wibawa, E. 2005. Analisis permintaan dan Surplus Konsumen Pengunjung

Taman Margsatwa Ragunan dengan Metode Penilaian Kontingensi. Skripsi Fakultas Peternakan IPB: Bogor.

Yoeti, O. 2002. Perencanaan Strategis Pemasaran Daerah Tujuan Wisata. Pradnya

Paramita : Jakarta.

Page 107: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

107

Zulkarnain. 2001. Studi Karakteristik Pengunjung dan Pendugaan Permintaan Rekreasi terhadap Kebun Binatang Ragunan Jakarta Selatan. Skripsi Fakultas Pertanian IPB : Bogor.

Page 108: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

108

LAMPIRAN

Page 109: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

109

Lampiran 1 Deskripsi Statistik Variabel Fungsi Permintaan TMR Tahun 2011 Variabel N Rata-rata Minimum Maksimum Standar Deviasi Y 100 13,01 1 60 16,996TC 100 54005 5000 400000 74965,665I 100 25338000 9000000 60000000 15418962,35F 100 1,46 0 6 1,566E 100 12,17 6 20 3,075FT 100 102,6 52 140 35,882D 100 9,1077 0,1 40 8,811B 100 3,82 1 9 1,498L 100 0,82 1 2 0,386A 100 29,22 17 55 10,336J 100 0,61 1 2 0,490N 100 0,55 1 2 0,5

Sumber : Diolah dari Data Primer, 2011

Page 110: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

110

Lampiran 2 Hasil Analisis Regresi Model Permintaan Wisata TMR Tahun 2011 Regression Analysis: Y versus TC; I; F; E; FT; D; B; L; A; J; N The regression equation is Y = 6,66 - 0,000001 TC + 0,000000 I - 0,273 F + 0,0885 E - 0,00362 FT -

0,0416 D - 0,252 B - 0,632 L + 0,0358 A - 2,16 J + 0,506 N Predictor Coef SE Coef T P VIF Constant 6,663 1,845 3,61 0,001 TC -0,00000093 0,00000262 -0,36 0,724 2,6 I 0,00000001 0,00000002 0,84 0,405 3,2 F -0,2735 0,1539 -1,78 0,083 2,7 E 0,08846 0,08226 1,08 0,288 2,9 FT -0,003621 0,007610 -0,48 0,637 3,6 D -0,04159 0,01717 -2,42 0,020 1,4 B -0,2521 0,1041 -2,42 0,020 1,2 L -0,6323 0,5288 -1,20 0,238 2,1 A 0,03583 0,02238 1,60 0,117 2,6 J -2,1632 0,6752 -3,20 0,003 4,6 N 0,5056 0,3685 1,37 0,177 1,8 S = 1,08158 R-Sq = 55,6% R-Sq(adj) = 44,3% PRESS = 78,9850 R-Sq(pred) = 30,31% Analysis of Variance Source DF SS MS F P Regression 11 63,043 5,731 4,90 0,000 Residual Error 43 50,302 1,170 Total 54 113,345 Source DF Seq SS TC 1 1,175 I 1 0,460 F 1 11,445 E 1 0,300 FT 1 14,080 D 1 12,410 B 1 8,260 L 1 0,002 A 1 0,351 J 1 12,356 N 1 2,203 Durbin-Watson statistic = 1,71363

Page 111: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

111

Lampiran 3 Hasil Uji Homoskedastisitas Model Permintaan Wisata TMR Regression Analysis: RESI13 versus TC; I; F; E; FT; D; B; L; A; J; N The regression equation is RESI13 = 0,00 + 0,000000 TC - 0,000000 I + 0,000 F + 0,0000 E + 0,00000

FT - 0,0000 D - 0,000 B - 0,000 L - 0,0000 A - 0,000 J - 0,000 N Predictor Coef SE Coef T P VIF Constant 0,000 1,845 0,00 1,000 TC 0,00000000 0,00000262 0,00 1,000 2,6 I -0,00000000 0,00000002 -0,00 1,000 3,2 F 0,0000 0,1539 0,00 1,000 2,7 E 0,00000 0,08226 0,00 1,000 2,9 FT 0,000000 0,007610 0,00 1,000 3,6 D -0,00000 0,01717 -0,00 1,000 1,4 B -0,0000 0,1041 -0,00 1,000 1,2 L -0,0000 0,5288 -0,00 1,000 2,1 A -0,00000 0,02238 -0,00 1,000 2,6 J -0,0000 0,6752 -0,00 1,000 4,6 N -0,0000 0,3685 -0,00 1,000 1,8 S = 1,08158 R-Sq = 0,0% R-Sq(adj) = 0,0% PRESS = 78,9850 R-Sq(pred) = 0,00% Analysis of Variance Source DF SS MS F P Regression 11 0,000 0,000 0,00 1,000 Residual Error 43 50,302 1,170 Total 54 50,302 Source DF Seq SS TC 1 0,000 I 1 0,000 F 1 0,000 E 1 0,000 FT 1 0,000 D 1 0,000 B 1 0,000 L 1 0,000 A 1 0,000 J 1 0,000 N 1 0,000 Durbin-Watson statistic = 1,71363

Page 112: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

112

Lampiran 4 Hasil Uji Normalitas Model Permintaan Wisata TMR

Residual

Per

cent

210-1-2

99

90

50

10

1

Fitted Value

Res

idua

l

4,83,62,41,20,0

2

1

0

-1

-2

Residual

Freq

uenc

y

1,60,80,0-0,8-1,6

8

6

4

2

0

Observation Order

Res

idua

l

5550454035302520151051

2

1

0

-1

-2

Normal Probability Plot of the Residuals Residuals Versus the Fitted Values

Histogram of the Residuals Residuals Versus the Order of the Data

Residual Plots for Y

RESI13

Perc

ent

210-1-2

99

95

90

80

70

60504030

20

10

5

1

Mean

>0,150

-2,20430E-15StDev 0,9652N 55KS 0,064P-Value

Probability Plot of RESI13Normal

Page 113: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

113

Lampiran 5 Skenario Kenaikan Harga Tiket Skenario Kenaikan Harga Tiket 1

Uraian Harga (Rp)

Penerimaan (RP)

Tiket Dewasa Dinaikkan Menjadi 5.000 12.400.495.000Tiket Anak Dinaikkan Menjadi 4.000 3.135.750.000Tiket Rombongan Dewasa 3.750 252.759.375Tiket Rombongan Anak 3.000 249.618.750Retribusi rata-rata di luar tiket 7.341.937.414Total 23.380.560.539Realisasi Pengeluaran rata-rata 57.590.960.332Pengeluaran yang belum tertutupi (subsidi) 34.210.399.793% Subsidi yang harus diberikan oleh pemerintah 59,402

Sumber : Diolah dari Data Sekunder, 2011

Skenario Kenaikan Harga Tiket 2

Uraian Harga (Rp)

Penerimaan (RP)

Tiket Dewasa Dinaikkan Menjadi 6.000 14.880.594.000Tiket Anak Dinaikkan Menjadi 5.000 3.919.687.500Tiket Rombongan Dewasa 4.500 303.311.250Tiket Rombongan Anak 3.750 312.023.437Retribusi rata-rata di luar tiket 7.341.937.414Total 26.757.553.601Realisasi Pengeluaran rata-rata 57.590.960.332Pengeluaran yang belum tertutupi (subsidi) 30.833.406.731% Subsidi yang harus diberikan oleh pemerintah 53,538

Sumber : Diolah dari Data Sekunder, 2011

Skenario Kenaikan Harga Tiket 3

Uraian Harga (Rp)

Penerimaan (RP)

Tiket Dewasa Dinaikkan Menjadi 7.000 17.360.693.000Tiket Anak Dinaikkan Menjadi 5.000 3.919.687.500Tiket Rombongan Dewasa 5.250 353.863.125Tiket Rombongan Anak 3.750 312.023.437Retribusi rata-rata di luar tiket 7.341.937.414Total 29.288.204.476Realisasi Pengeluaran rata-rata 57.590.960.332Pengeluaran yang belum tertutupi (subsidi) 28.302.755.856% Subsidi yang harus diberikan oleh pemerintah 49,144

Sumber : Diolah dari Data Sekunder, 2011

Page 114: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

114

Skenario Kenaikan Harga Tiket 4

Uraian Harga (Rp)

Penerimaan (RP)

Tiket Dewasa Dinaikkan Menjadi 8.000 19.840.792.000Tiket Anak Dinaikkan Menjadi 5.000 3.919.687.500Tiket Rombongan Dewasa 6000 404.415.000Tiket Rombongan Anak 3.750 312.023.437,5Retribusi rata-rata di luar tiket 7.341.937.414Total 31.818.855.351Realisasi Pengeluaran rata-rata 57.590.960.332Pengeluaran yang belum tertutupi (subsidi) 25.772.104.981% Subsidi yang harus diberikan oleh pemerintah 44,750

Sumber : Diolah dari Data Sekunder, 2011

Skenario Kenaikan Harga Tiket 5

Uraian Harga (Rp)

Penerimaan (RP)

Tiket Dewasa Dinaikkan Menjadi 9.000 22.320.891.000Tiket Anak Dinaikkan Menjadi 5.000 3.919.687.500Tiket Rombongan Dewasa 6.750 454.966.875Tiket Rombongan Anak 3.750 312.023.437Retribusi rata-rata di luar tiket 7.341.937.414Total 34.349.506.226Realisasi Pengeluaran rata-rata 57.590.960.332Pengeluaran yang belum tertutupi (subsidi) 23.241.454.106% Subsidi yang harus diberikan oleh pemerintah 40,356

Sumber : Diolah dari Data Sekunder, 2011

Skenario Kenaikan Harga Tiket 6

Uraian Harga (Rp)

Penerimaan (RP)

Tiket Dewasa Dinaikkan Menjadi 10.000 24.800.990.000Tiket Anak Dinaikkan Menjadi 5.000 3.919.687.500Tiket Rombongan Dewasa 7.500 50.551.875Tiket Rombongan Anak 3.750 312.023.437Retribusi rata-rata di luar tiket 7.341.937.414Total 36.425.190.226Realisasi Pengeluaran rata-rata 57.590.960.332Pengeluaran yang belum tertutupi (subsidi) 21.165.770.106% Subsidi yang harus diberikan oleh pemerintah 36,751

Sumber : Diolah dari Data Sekunder, 2011

Page 115: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

115

Skenario Kenaikan Harga Tiket 7

Uraian Harga (Rp)

Penerimaan (RP)

Tiket Dewasa Dinaikkan Menjadi 10.000 24.800.990.000Tiket Anak Dinaikkan Menjadi 6.000 4.703.625.000Tiket Rombongan Dewasa 7.500 505.518.750Tiket Rombongan Anak 4.500 374.428.125Retribusi rata-rata di luar tiket 7.341.937.414Total 37.726.499.289Realisasi Pengeluaran rata-rata 57.590.960.332Pengeluaran yang belum tertutupi (subsidi) 19.864.461.043% Subsidi yang harus diberikan oleh pemerintah 34,492

Sumber : Diolah dari Data Sekunder, 2011

Skenario Kenaikan Harga Tiket 8

Uraian Harga (Rp)

Penerimaan (RP)

Tiket Dewasa Dinaikkan Menjadi 10.000 24.800.990.000Tiket Anak Dinaikkan Menjadi 7.000 5.487.562.500Tiket Rombongan Dewasa 7.500 505.518.750Tiket Rombongan Anak 5.250 436.832.812,5Retribusi rata-rata di luar tiket 7.341.937.414Total 38.572.841.476Realisasi Pengeluaran rata-rata 57.590.960.332Pengeluaran yang belum tertutupi (subsidi) 19.018.118.856% Subsidi yang harus diberikan oleh pemerintah 33,022

Sumber : Diolah dari Data Sekunder, 2011

Page 116: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

116

Kuisioner Wawancara Pengunjung yang terhormat, mohon maaf sebelumnya bila acara rekreasi Anda terganggu dengan adanya kuisioner ini. Anda dimohon untuk mengisi kuisioner ini guna bahan penelitian “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kunjungan dan Optimasi Harga Tiket Taman Margasatwa Ragunan Jakarta” yang dilakukan oleh mahasiswi Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Kami mohon Anda dapat memberikan data yang sebenar-benarnya tanpa dipengaruhi oleh pihak manapun agar dapat memperoleh data yang akurat. Informasi yang Anda berikan akan kami jamin kerahasiaannnya. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih dan selamat berekreasi.

Fachrunnisa – H44070020 Nomor Kode : Hari/Tanggal wawancara : Status hari : Libur / Biasa Waktu/jam : Lokasi/spesifikasi tempat : Karakteristik Responden 1. Jenis kelamin Anda ? a. Laki-laki b. Perempuan 2. Umur Anda (berdasarkan ulang tahun terakhir) adalah................tahun 3. Alamat Anda saat

ini................................................................................................................ 4. Apakah pekerjaan Anda saat ini

a. Pelajar e. Pegawai swasta i. PNS (Pegawai Negeri Sipil)

b. Mahasiswa f. Wiraswasta j. Buruh pabrik c. ABRI g. Ibu rumah tangga k.

Lainnya............................... d. Pensiunan h. Pengangguran

5. Apakah pendidikan terakhir Anda ? a. SD d. Akademi/Diploma b. SMP e. Perguruan Tinggi (S1) c. SMU f. Pasca sarjana (S1/S2)

6. Apakah Anda sudah bekerja ? a. Sudah (dengan hari kerja sebanyak : ............hari dalam seminggu) b.

Belum Jika ”sudah” lanjutkan kepertanyaan no. 7, jika ”belum” silahkan lanjutkan ke

pertanyaan no. 8

7. Berapakah penghasilan Anda per bulan ?................................. 8. Apakah istri/suami Anda bekerja ? a. Ya, dengan penghasilan per bulan

Rp........................... b. Tidak

9. Apakah Anda sudah berkeluarga ? a. Sudah b. Belum

Page 117: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

117

Jika ”sudah” lanjutkan kepertanyaan no. 9, jika ”belum” silahkan lanjutkan ke pertanyaan no. 10 10. Berapakah jumlah tanggungan Anda (istri/suami, anak, saudara, orang lain) yang

hidup bersama Anda ? a. 1 orang d. 4 orang b. 2 orang e. 5 orang c. 3 orang f. 6 orang g. lainnya.....................orang

11. Tempat rekreasi apakah yang biasanya Anda kunjungi ? a. Pegunungan c. Pantai b. Adventure (petualangan) d. Taman bermain e. Lainnya..................................................................

12. Sudah berapa lama Anda mengetahui TMR ? a. Satu tahun lalu c. Tiga tahun lalu b. Dua tahun lalu d. Lainnya.............................

Karakteristik Kunjungan

pertanyaan no.12 wajib diisi

13. Selama 5 tahun terakhir sudah berapa kali Anda berkunjung ke TMR ?..............kali 14. Bagaimana cara Anda datang ke TMR ?

a. Sendirian d. Bersama teman b. Keluarga e. Rombongan wisata keluarga c. Rombongan wisata teman f. Rombongan wisata pekerjaan

14. Jika Anda tidak sendiri, berapa jumlah anggota rombongan Anda (termasuk anda) ? a. 2 orang d. 5 orang b. 3 orang e. 6 orang c. 4 orang f. 7 orang g. lainnya....................orang

15. Berapakah kira-kira jarak TMR dari tempat tinggal Anda ?................................KM 16. Apakah tujuan Anda ke TMR ?

a. Rekreasi / piknik c. Kebetulan lewat b. Mengantar tamu / kerabat d. Lainnya.........................................................

17. Apakah jenis kendaraan yang Anda gunakan ? a. Berjalan kaki d. Kendaraan umum (bus, angkutan kota) b. Mobil pribadi e. Kendaraan dinas c. Kendaraan charter f. Motor pribadi

18. Bagaimanakah menurut Anda perjalanan menuju TMR ? a. Mudah b. Sedang c. Sulit

19. Berapa lama waktu perjalanan Anda dari rumah hingga ke TMR ? a. ½ jam c. 1,5 jam e. 2,5 jam g. Lainnya............................jam b. 1 jam d. 2 jam f. 3 jam

20. Rincian biaya yang Anda keluarkan untuk melakukan rekreasi pada hari ini (tetapi tidak termasuk harga tiket masuk) adalah sebagai berikut : Ongkos pulang-pergi : ............................................... (jika Anda membawa kendaraan sendiri, ongkos pulang - pergi merupakan biaya bahan bakar dan parkir) Biaya konsumsi di TMR : ............................ Biaya konsumsi sehari-hari : ............ Biaya dokumentasi : ........................... Biaya pembelian souvenir : ........................... Biaya lainnya : ...........................

Total : ………………....

Page 118: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

118

21. Apakah Anda memiliki tempat alternatif untuk rekreasi ? a. Ya b. Tidak

22. Selain ke Taman Margasatwa Ragunan, kemanakah tempat alteratif Anda ? a. Ancol/Dufan d. Pulau Seribu g. Setu babakan b. Pantai e. Museum h. Gedung Kesenian Jakarta c. Kota tua f. TMII i. Lainnya..........................................................

23. Mengapa Anda tidak memilih tempat alternatif rekreasi di atas sebagai tempat tujuan utama ?

a. Jarak yang jauh c. Waktu tempuh yang lama b. Biaya yang lebih mahal d. Lainnya..........................................................

24. Berapa lama waktu yang Anda habiskan di TMR ?................jam Persepsi Responden terhadap Taman Margasatwa Ragunan dan pelayanannya 25. Berikan tanda (X) pada kolom berikut !

No Keterangan Penilaian pelayanan TMR

1 Keadaan keamanan objek wisata

a. sangat aman b. aman c. kurang

aman d.sangat

aman

2 Penyediaan fasilitas rekreasi

a. sangat memadai b. memadai c. kurang

memadai d. sangat memadai

3 Penerimaan pengunjung (keramahan petugas) a. sangat baik b. baik c. kurang

baik d. sangat kurang

4 Penyediaan informasi (buku petunjuk, peta, dll)

a. sangat memadai b. memadai c. kurang

memadai d. tidak

ada

5 Kemudahan mencapai lokasi

a. sangat mudah b. mudah c. sulit d. sangat

sulit

6 Kebersihan a. sangat bersih b. bersih c. kurang

bersih d. sangat

kotor

7 Kondisi Satwa a. sangat baik b. baik c. kurang baik

d. sangat buruk

No. Keterangan Penilaian kualitas lingkungan

8 Pencemaran udara a. sangat tinggi b. tinggi c. sedang d. sedikit

masalah

e. tidak ada

masalah

9 Tingkat kebisingan

a. sangat tinggi b. tinggi c. sedang d. sedikit

masalah

e. tidak ada

masalah 26. Menurut Anda fasilitas dan objek apa saja yang perlu ditambahkan dan diperbaiki

agar tempat rekreasi ini lebih baik ? Yang perlu ditambahkan adalah :

a. Tempat bangunan untuk berteduh d. Penjual makanan b. WC umum e. Tempat sampah c. Tempat ibadah f. Arena bermain anak g. Lainnya………………………………………………………………………….

Yang perlu diperbaiki adalah : ………………………………………………………………………………………..

Page 119: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

119

27. Apakah Anda bersedia kembali mengunjungi Taman Margasatwa Ragunan dimasa yang akan datang ? a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu

28. Saat ini tiket masuk TMR sebesar Rp 4.000, menurut Anda tiket tersebut ......... a. Terlalu murah b. Murah c. Mahal

29. Berapa harga tiket maksimum yang bersedia Anda bayar jika pelayanan / fasilitas

TMR ditingkatkan ? a. >Rp 15.000,00 (yaitu Rp...........) e. Rp 12.000,00 i. Rp 8.000,00 b. Rp 15.000,00 f. Rp 11.000,00 j. Rp 7.000,00 c. Rp 14.000,00 g. Rp 10.000,00 k. Rp 6.000,00 d. Rp 13.000,00 h. Rp 9.000,00 l. Rp 5.000,00

30. Apa saran Anda untuk Taman Margasatwa Ragunan ?

………………………………………………………………………...……………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………

Terimakasih atas kesediaan Anda untuk mengisi kuisioner ini

Page 120: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Dan ... · 6.3 Pola Keuangan Taman Margasatwa Ragunan Tahun 2006-2010 ... DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2006 ... Bagan Susunan Organisasi

120

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Fachrunnisa yang lahir pada tanggal 20 Februari 1990.

Penulis adalah anak pertama dari 2 bersaudara pasangan Susilo,S.E dan Alm.Yus

Suhartini,S.Pd. Jenjang pendidikan penulis dilalui dengan baik, penulis

menamatkan sekolah dasar di SDN 02 Petang Cilandak Timur Jakarta pada tahun

2001, sekolah menengah pertama di SMP Negeri 41 Jakarta tahun 2004, hingga

menamatkan sekolah menengah atas di SMA Negeri 28 Jakarta pada tahun 2007.

Pada tahun 2007 penulis mendapatkan Undangan Seleksi Masuk IPB

(USMI) untuk jurusan Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, sehingga selepas

SMA penulis langsung memasuki jenjang Strata 1 (S1). Selama berkuliah di IPB,

penulis aktif dalam berbagai organisasi di IPB, seperti Uni Konservasi Fauna

(UKF), Forum Silaturahmi Mahasiswa (FOSMA), Sharia Economic Student Club

(Ses-C), Himpunan Profesi REESA (Resources Economics and Environmental

Student Association), ISAC (Islamic Art Club), serta kepanitiaan di BEM FEM

dan BEM KM.

Penulis juga aktif mengikuti berbagai kompetisi dan beberapa diantaranya

lolos, seperti Program Kreastifitas Mahasiswa Artikel Ilmiah (PKM-AI) didanai

Dikti tahun 2010, Juara 2 lomba Marketing Pin oleh Hade Media Indonesia, serta

Semifinal Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Nasional yang diselenggarakan oleh

Jakarta Water Front City Research Centre (JWFC-RC) bekerjasama dengan

GARUDA Youth Community (GRC) tahun 2010. Selain itu, penulis juga

mendapatkan beasiswa selama masa pendidikan yaitu Beasiswa Supersemar dari

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dan Beasiswa Peningkatan Prestasi

Akademik (PPA).