ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN WORTEL DESA PANDESARI ...
Transcript of ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN WORTEL DESA PANDESARI ...
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN WORTEL DESA PANDESARI KECAMATAN
PUJON KABUPATEN MALANG
(Studi kasus: Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur)
SKRIPSI
Oleh:
ZANUAR MUHAMMAD ABDUH
215.01.032.008
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2020
RINGKASAN
Zanuar Muhammad Abduh (21501032008) Analisis Efisiensi Pemasaran (Studi Kasus:
Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur) Program Studi
Agribisnis. Dosen Pembimbing I:Dr.Dwi Susilowati,MP Dan Dosen Pembimbing II:
Bapak Ir. Zainul Arifin, MP.
Wortel merupakan komoditas sayuran subtropis yang memiliki potensi untuk dikembangkan.
Menurut data Badan Pusat Statistik, pada tahun 2015 Jawa Timur berada di peringkat ke-2
setelah Jawa Barat dalam produksi wortel yakni mencapai 97.463 ton dan pada tahun 2016
mencapai 93.536 ton. Kabupaten Malang menjadi sentra produksi pertanian di Jawa Timur,
dengan salah satu komoditas unggulan yaitu wortel. Daerah yang memiliki produktivitas
tinggi dalam usahatani wortel di Kabupaten Malang salah satunya yaitu Desa Pandesari
Kecamatan Pujon Kabupaten Malang.
Dalam pemasaran wortel, panjangnya rantai pemasaran yang harus dilalui dan kurangnya
informasi pasar yang dibutuhkan pelaku pasar dalam melakukan aktivitas pemasaran
menyebabkan harga yang terbentuk tidak dapat stabil. Penelitian ini bertujuan 1) Mengetahui
saluran pemasaran wortel di Desa Pandesari, Kabupaten Malang. 2) Menghitung besarnya
margin pemasaran wortel di Desa Pandesari, Kabupaten Malang. 3) Mengetahui struktur dan
perilaku pasar wortel di Desa Pandesari, Kabupaten Malang. 4) Mengetahui efisiensi
pemasaran wortel di Desa Pandesari, Kabupaten Malang.
Metode pendekatan penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan metode
kuantitatif sebagai pelengkap untuk mengetahui efisiensi pemasaran. Lokasi penelitian di
Desa Pandesari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan
Juli 2020. Pengambilan sampel menggunakan metode sample random sampling dengan
responden sebanyak 36 petani. Sedangkan untuk mengetahui lembaga dan saluran pemasaran
menggunakan metode snowball sampling dengan jumlah responden sebanyak 6 pedagang.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa:
1. Saluran pemasaran wortel, berdasarkan hasil analisis terdapat III saluran pemasaraan
wortel sebagai berikut :
Saluran I: Petani – tengkulak – konsumen bisnis (P. Luar Kota)
Saluran II: Petani - P. Besar – Pedagang Pengecer – Konsumen Akhir
Saluran III:Petani – Tengkulak – Pedagang besar – Pedagang pengecer
- Konsumen akhir
2. Besarnya margin pemasaran rata-rata yang diperoleh di Desa Pandesari sebagai
berikut :
Saluran I sebesar Rp3.000 Share petani 52%
Saluran II sebesar Rp4.944 Share petani 41%
Saluran III sebesar Rp7.467 Share petani 31%
Maka saluran pemasaran yang paling efisien terdapat pada saluran II dengan margin
terkecil dengan dan Share terbesar dan margin pemasaran tertinggi terdapat pada
saluran III dengan share terendah.
3. Struktur dan perilaku pasar di Desa Pandesari yaitu :
Petani struktur pasar persaingan tidak sempurna (Oligoponi) dan perilaku pasar terjadi
pada kegiatan penjualan.
Tengkulak struktur pasar persaingan tidak sempurna (Oligopoli) dan perilaku pasar
terjadi pada kegiatan pembelian hingga penjualan
Pedagang besar struktur pasar persaingan tidak sempurna (Oligopoli) dan perilaku
pasar terjadi pada kegiataan pembelia hingga penjualan
Pedagang pengecer struktur pasar persaingan tidak sempurna (Oligopoli)
4. Tingkat efisiensi pemasaran wortel di desa Pandesari dapat dilihat pada analisis
transmisi harga didapatkan nilai Et pada tiap tiap saluran, saluran I Et = (1,08) saluran
II Et = (0,86) Et > 1 dari saluran III Et = (0,64) Et < 1 artinya struktur pasar yang
terbentuk merupakan pasar persaingan tidak sempurna hal ini menunjukkan bahwa
pemasaran wortel di Desa Pandesari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang tidak
efisien dengan struktur pasar pada saluran I persaingan pasar tidak sempurna
(Oligopoli),Saluran II dan Saluran III (Oligopsony).
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan adalah perlu adanya informasi
pasar yang baik untuk harga , kualitas atau kuantitas ditingkat konsumen. Petani sebaiknya
membentuk gabungan kelompok tani (Gapoktan) atau koperasi pertanian sehingga
pemasaran dapat lebih efektif, agar peran pasar tidak dikuasai lembaga pasar. Selanjutnya
diperlukan adanya edukasi kepada petani, agar wortel yang dihasilkan dapat bersaing didalam
pasar.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kabupaten Malang Provinsi jawa timur salah satu sentra produksi
pertanian dengan jumlah penduduk 2.447.538 jiwa di dapat pada 33 kecamatan
dan fokus kecamatan yaitu kecamatan pujon dengan jumlah penduduk sekitar
68.184 jiwa luas dengan luas wilayah 130,75 ha (BPS 2019) . serta kondisi iklim
yang baik dan sumber daya yang menunjang dalam pengembangan usaha aneka
jenis produk pertanian, mulai dari tanaman pangan hortikultura, perikanan,
peternakan dan kehutanan.
Wortel merupakan komuditas sayur sayuran subtropis yang memiliki
potensi untuk di kembangkan di indonesia. Tanaman wortel termasuk tanaman
yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, daya tariknya terletak pada
kandungan vitamin A yang tinggi. Wortel mempunyai peluang pasar yang luas,
karena sayur yang identik warna oranye ini tidak hanya di buaat sebagai sayur sop
tapi bisa di jadikan keripik, kue, risol dan lain lain (Hidayat dan Nur Jannah,
2008). Wortel merupakan sayur yang memiliki potensi untuk di kembangkan
karena memiliki potensi sebagai industri pertanian (Nirmalari, Diarta &
Sarjana,2016). Pulau jawa menjadi pulau dengan produksi wortel yang tinggi di
indonesia. Hal ini di dukung dari data Badan Pusat Statistik (2016) bahwa jawa
barat pada tahun 2015 menyumbang sebesar 102.365 ton dan pada tahun 2016
menyumbang produksi nasional sebesar 114.537 ton. Jawa timur berada pada
peringkat Ke-2 setelah Jawa barat dengan tingkat produksi pada tahun 2015
mencapai 97.463 ton dan pada tahun 2016 mencapai 93.536 ton. Produksi wortel
tertinggi di indonesia terjadi padaa tahun 2013 mencapai 120.738 ton dan
selanjudnya turun pada tahun 2017 67.462 ton. Permasalahan yang sering muncul
pada tanaman wortel adalah hama penyakit dan mudah rusak. Ciri ciri tersebut
terhadap harga karena untuk pemasaran dari produsen ke konsumen dibutuhkan
tambahan dan penanganan khusus (Soekartawi,1993). Panjangnya saluran
pemasaran membuat margin pemasaran tinggi hingga share harga yang diperoleh
lembaga pemasaran kecil. Sistem pemasaran dianggap efisien mampu
menyampaikan hasil – hasil dari pertanian kepada konsumen dengan biaya yang
murah dan mampu mengadakan pembagian yang adil dari seluruh harga yang
dibayar oleh konsumen akhir pada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan
produksi dan pemasaran barang tersebut. Pemberian balas jasa fungsi - fungsi
pemasaran sesuai sumbangan masing-masing.
Pada proses pemasaran perlu adanya informasi harga bagi para petani pada
hingga konsumen akhir agar harga selisih yang ditawarkan ke konsumen akhir
tidak terlalu tinggi. Untuk memperoleh nilai jual yang baik, maka mekanisme
pemasaran harus berjalan dengan baik agar semua pihak yang terlibat diuntungkan
bagi konsumen tingkat harga yang tinggi merupakan beban, sedangkan bagi
petani, memperoleh keuntungan rendah karena rendahnya tingkat harga jual.
Pemasaran yang kurang efisien adalah kecilnya bagian yang di terima petani dari
harga yang di terima konsumen akhir.
Desa Pandesari merupakan salah satu desa yang memiliki lahan subur di
Kecamatan Pujon dengan jumlah penduduk 10.618 jiwa dengan jenis kelamin
laki-laki sebanyak 5.403 jiwa dan perempuan 5.215 jiwa (BPS 2019). Desa
Pandesari merupakan desa yang memilik produktivitas yang tinggi dalam usaha
tani wortel, wortel merupakan tanaman yang potensial dan merupakan salah satu
komoditas unggulan pertanian serta permintaan yang tinggi terhadap wortel
berbanding terbalik dengan permintaan petani. Dilihat dari perbedaaan harga yang
diterima petani yang diterima petani dan pedagang ecer jauh dalam hal ini petani
tidak diuntungkan, petani tidak dapat berbuat banyak karena petani hanya sebagai
penerima harga sehingga peranan dari pedagang pengecer lebih menonjol serta
keuntungan pedagang pengecer lebih banyak hal ini menyebabkan kerugian bagi
petani.
Naik turunnyaharga wortel dapat saja terjadi karena panjangnya rantai
pemasaran yang harus dilalui dalam pemasaran wortel dan kurangnya informasi
pasar yang dibutuhkan pelaku pasar dalam melakukan aktivitas pemasaran.
Kondisi ini tentu saja menimbulkan margin dan konsumen akhir, oleh karena itu
diperlukan analisis efisiensi pemasaran untuk mencari besar margin pemasaran
yang terjadi dalam proses pemasaran wortel dan seberapa efisien saluaran
pemasaran yang terjadi di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang,
Provinsi Jawa Timur. Sehingga hal ini menarik untuk diteliti.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana saluran pemasaran wortel yang terdapat di Desa Pandesar,
Kabupaten Malang?
2. Berapa margin pemasaran wortel di Desa Pandesari, Kabupaten
Malang?
3. Bagaimana struktur pasar dan perilaku pasar wortel di Desa Pandesari,
Kabupaten Malang?
4. Bagaimana efisiensi pemasaran wortel di Desa Pandesari, Kabupaten
Malang?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui saluran pemasaran wortel di Desa Pandesari,
Kabupaten Malang.
2. Untuk menghitung besarnya margin pemasaran wortel di Desa
Pandesari, Kabupaten Malang.
3. Untuk mengetahui struktur dan perilaku pasar wortel di Desa
Pandesari, Kabupaten Malang.
4. Untuk mengetahui efisiensi pemasaran wortel di Desa Pandesari,
Kabupaten Malang.
1.4 Batasan Penelitian
Dalam penelitian ini memiliki beberapa keterbaatasan yaitu mengkaji
ruang lingkup kajian yang hanya berhubungan dengan saluran pemasaran , margin
pemasaran, struktur dan perilaku pasar, dan efisiensi pemasaran wortel di Desa
Pandesari, Kabupaten Malang yang dilaksanakan pada 15 Mei – 14 Juni 2020.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian adalah sebagai berikut:
1. Memberikan ilmu pengetahuan dan wawasan bagi peneliti dalam
menganalisis analisis efisiensi pemasaran wortel.
2. Sebagai bahan pertimbangan informasi bagi lembaga – lembaga yang
terkait.
3. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam
pengambilan keputusan seketika terdapat terjadinya permasalahan dala
pemasaran wortel dan sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul “ Analisis Efisiensi Pemasaran Wortel
Desa Pandesari Kecamatan Pujon Kaabupaten Malang” dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Saluran pemasaran wortel, berdasarkan hasil analisis terdapat III saluran pemasaraan
wortel sebagai berikut :
Saluran I: Petani – tengkulak – konsumen bisnis (P. Luar Kota)
Saluran II: Petani - P. Besar – Pedagang Pengecer – konsumen Akhir
Saluran III:Petani – Tengkulak – Pedagang besar – Pedagang pengecer
- Konsumen akhir
2. Besarnya margin pemasaran rata-rata yang diperoleh di Desa Pandesari sebagai
berikut :
A. Saluran I sebesar Rp. 3.000 Share petani 52%
B. Saluran II sebesar Rp. 4.944 Share petani 41%
C. Saluran III sebesar Rp. 7.767 Share petani 31%
Maka saluran pemasaran yang paling efisien terdapat pada saluran II dengan margin
terkecil dengan dan Share terbesar dan margin pemasaran tertinggi terdapat pada
saluran III dengan share terendah.
3. Struktur dan perilaku pasar di Desa Pandesari yaitu :
A. Petani struktur pasar persaingan tidak sempurna (Oligopoli) dan perilaku paar
terjadi pada kegiatan penjualan.
B. Tengkulak struktur pasar persaingan tidak sempurna (Oligopoli) dan perilaku pasar
terjadi pada kegiatan pembelian hingga penjualan
C. Pedagang besar struktur pasar persaingan tidak sempurna (Oligopoli) dan perilaku
pasar terjadi pada kegiataan pembelia hingga penjualan
D. Pedagang pengecer struktur pasar persaingan tidak sempurna (Oligopoli)
4. Tingkat efisiensi pemasaran wortel di desa Pandesari dapat dilihat pada analisis
transmisi harga didapatkan nilai Et pada tiap tiap saluran, saluran I Et = (1,08) saluran
II Et = (0,86) Et > 1 dari saluran III Et = (0,64) Et < 1 artinya struktur pasar yang
terbentuk merupakan pasar persaingan tidak sempurna hal ini menunjukkan bahwa
pemasaran wortel di Desa Pandesari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang tidak
efisien.Struktur pasar pada saluran I (Oligopoli), saluran II dan saluran III persaingan
pasar tidak sempurna (Oligopsoni).
6.2 Saran
Berdassarkan hasil penelitian yang berjudul “ Analisis Efisiensi Pemasaran Wortel di
Desa Pandesari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang Jawa Timur’ sebagai berikut :
1. Perlunya informasi pasar yang baik untuk harga , kualitas atau kuantitas ditingkat
konsumen.
2. Petani sebaiknya membentuk gabungan kelompok tani (Gapoktan) atau koperasi
pertanian sehingga pemasaran dapat lebih efektif, agar peran pasar tidak dikuasai
lembaga lembaga pasar.
3. Diperlukan adanya edukasi kepada petani, agar wortel yang dihasilkan dapat bersaing
didalam pasar.
DAFTAR PUSTAKA
Anindita, R 2004. Pemasaran Hasil Pertanian. Papyrus,Surabaya.
Asamarantaka R.W, 2012. Pemasaran Agribisnis (Agrimarketing). Bogor (ID) : Institut
Pertanian Bogor.
Azzario, Z. 1982. Pengantar tataniaga pertanian. Departemen ilmu-ilmu sosial ekonomi
pertanian.IPB,Bogor.
Badan Pusat Statistik. 2016. Produksi Tanaman Hortikultura Wortel. https://www.bps.go.id.
Diakses pada tanggal 13 Mei 2019.
Budiman, S. Dan Saraswati, D., 2005, Berkebun wortel secara komersial,12-16, Penebar
Swadaya, Jakarta.
Dahl, C. D. Hammond, J. W., 1978. Market Place Analysis The AgrycultureIndustry. MC.
Graw-Hill Book Company. New York
Dinas Tanaman Pangan dan hortikultura. 2017. Realisasi Tanaman Panen.
Gunawan, L.W., 2004. Wortel. Penebar Swadaya .Jakarta. Hal 54 – 60.
Hasyim, Ali Ibrahim. 2012 Tataniaga Pertanian. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Hudson, Darren. 2007. Agricultural Markets and Prices. Blackwell Publishing. United
Kingdom. Khols LR dan Uhls NJ, 1985. Marketing of Agriculture Product. The
Mcmilan Company. New York.
Kohls R.L. dan J.N Uhl. 2002. Marketing of Agricultural Product. A Prentice-Hall Upper
Saddle River, New Jersey.
Mardikanto, T. 2006. Prosedur Penelitian, untuk Penyuluhan Pembangunan dan
Pemberdayaan Masyarakat. Prima Theresia Pessindo. Surakarta
Singarimbun, Masri. dan Sofyan Effendi. 1987. Metodologi Penelitian Survei. LP3ES.
Jakarta
Soekartawi.1993. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian Teori dan Aplikasi. Jakarta : PT.
RajaGrafindoPersada.
Sudiyono A. 2001. Pemasaran Pertanian. Malang. Universitas Muhammadiyah Malang.
Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif R&D, Bandung : Alfabeta.
Widiastuti, N. dan M. Harisudin. 2003. Saluran dan Margin Pemasaran Jagung di
Kabupaten Kudus. SEPA 9:231-240