ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

46
ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN MUDHÂRABAH PADA BTN KANTOR CABANG SYARIAH TANGERANG TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Hukum (M.H.) Dalam Bidang Hukum Ekonomi Syariah Oleh : Nur Afriani Hasanah NIM. 216420253 Pembimbing: Dr. dr. H. Endy Muhammad Astiwara, MA.,AAAIJ.,CPLHI.,ACS.,FIIS Dr. H. Ahmad Syukron, MA PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER (S2) INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA 1441 H/2019 M

Transcript of ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

Page 1: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN

RISIKO DALAM PEMBIAYAAN

MUDHÂRABAH PADA BTN KANTOR

CABANG SYARIAH TANGERANG

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Magister Hukum (M.H.) Dalam Bidang Hukum Ekonomi Syariah

Oleh :

Nur Afriani Hasanah

NIM. 216420253

Pembimbing:

Dr. dr. H. Endy Muhammad Astiwara, MA.,AAAIJ.,CPLHI.,ACS.,FIIS

Dr. H. Ahmad Syukron, MA

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER (S2)

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

1441 H/2019 M

Page 2: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …
Page 3: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

i

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tesis dengan judul “Analisis Efektivitas Pengendalian Risiko dalam

Pembiayaan Mudhârabah pada BTN Kantor Cabang Syariah Tangerang”

yang disusun oleh Nur Afriani Hasanah dengan nomor induk mahasiswa

(NIM) 216420253 telah melalui proses bimbingan dengan baik dan dinilai

oleh pembimbing telah memenuhi syarat ilmiah untuk diujikan pada sidang

munaqasyah.

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. dr. H. Endy Muhammad Astiwara, MA., Dr. H. Ahmad Syukron, MA.,

AAAIJ.,CPLHI.,ACS.,FIIS

Tanggal: 22 februari 2019 Tanggal: 23 februari 2019

Page 4: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

ii

LEMBAR PENGESAHAN TESIS

Tesis dengan judul “Analisis Efektivitas Pengendalian Risiko dalam

Pembiayaan Mudhârabah pada BTN Kantor Cabang Syariah Tangerang”

oleh Nur Afriani Hasanah dengan NIM 216420253 telah diujikan di sidang

munaqasyah Program Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta

pada tanggal 26 Juni 2019. Tesis tersebut telah diterima sebagai salah satu

syarat memperoleh gelar Magister Hukum (M.H.) dalam bidang Hukum

Ekonomi Syariah.

Direktur Program Pasca Sarjana IIQ

Dr. H. M. Azizan Fitriana, MA.

PANITIA SIDANG

Keterangan Tanda Tangan Tanggal

Dr. H.M. Azizan Fitriana, MA. ____________ _______

Ketua Sidang

Dr. Syarif Hidayatullah, S.S.I., MA. ____________ _______

Sekretaris

Dr. H. Hendra Kholid, MA. ____________ _______

Penguji I

Dr. H. Hidayat, MA. ____________ _______

Penguji II

Dr. dr. H. Endy Muhammad Astiwara,

MA., AAAIJ.,CPLHI.,ACS.,FIIS ____________ _______

Pebimbing I

Dr. H. Ahmad Syukron, MA. ____________ _______

Pembimbing II

Page 5: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

iii

PERNYATAAN PENULIS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Nur Afriani Hasanah

NIM : 216420253

Tempat/ Tanggal Lahir : Pelalawan, 29 April 1995

Menyatakan bahwa tesis dengan judul “Analisis Efektivitas Pengendalian

Risiko dalam Pembiayaan Mudhârabah pada BTN Kantor Cabang Syariah

Tangerang” adalah benar-benar asli karya saya kecuali kutipan-kutipan yang

telah disebutkan. Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini sepenuhnya

menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, 22 Februari 2019

Nur Afriani Hasanah

Page 6: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

iv

بسم الله الر حمن الر حيم

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah atas segala

nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tesis ini

sebagai tugas akhir untuk memperoleh gelar Magister Hukum (M.H.) dalam

program studi Hukum Ekonomi Syariah di Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ)

Jakarta.

Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada tauladan

umat manusia sepanjang zaman yaitu Nabi Muhammad Saw beserta

keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang selalu setia mengikuti jejak

tauladanya.

Alhamdulillah, setelah melalui perjuangan, pada akhirnya tesis ini

dapat diselesaikan, meskipun penulis menyadari bahwa proses penyelesaian

tesis ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak baik

secara moril maupun materil. Maka dari itu, dalam kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rektor Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, Prof. Dr. Hj. Huzaemah T.

Yanggo, MA., dan Direktur Pasca Sarjana, Dr. H. Muhammad Azizan

fitriana, MA., yang memberikan arahan serta kemudahan kepada

mahasiswa dalam menyelesaikan tesis.

2. Kepala Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, Dr. Syarif Hidayatulah,

MA, yang telah membimbing mahasiswanya dalam perkuliahan dan

penyusunan tesis.

3. Dosen pembimbing, Dr. dr. H. Endy Muhammad Astiwara, MA.,

AAAIJ.,CPLHI.,ACS.,FIIS dan Dr. H. Ahmad Syukron, MA., yang

berkenan meluangkan waktu di tengah aktifitas yang cukup padat,

senantiasa sabar dalam membimbing penulis selama penyusunan tesis

ini.

4. Seluruh dosen dan staff Program Pasca Sarjana IIQ Jakarta yang telah

membantu dari proses awal sampai akhir perkuliahan serta membantu

mendapatkan data-data yang penulis perlukan sehingga tesis ini dapat

diselesaikan.

5. Bank BTN KCS Tangerang, terutama kepada bapak Taufiq Anwar

selaku bagian Financing Administration dan bapak Hero Indrivanto

selaku bagian Restructuring, serta seluruh jajaran staff yang telah

bersedia membantu penulis untuk memperoleh data penelitian yang

diperlukan demi kemudahan dalam penyelesaian tesis ini.

6. Staff Perpustakaan Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta

7. Kedua orang tua penulis tercinta, Bapak sakum dan Ibu Juju Jueriyah

yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada penulis, terima

Page 7: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

v

kasih ibu bapak atas segala do’a dan dukungan moril maupun materil

yang telah diberikan sehingga dapat mengantarkan penulis pada

kesuksesan.

8. Suami tercinta, Muhammad Abdul Wahab, M.H, yang selalu membantu

dan memberikan motivasi kepada penulis untuk dapat menyelesaikan

tesis ini.

9. Kakak tersayang, Habibah Nur Fadillah, M.Pd.I. dan Bakhtiar Rezky

Habibie, SQ., M. Pd.I., yang telah memberikan banyak motivasi dan

arahan demi terselesaikannya tesis ini.

Terima kasih atas segala bantuan dan dukunganya. Akhirnya penulis

berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi

pembaca pada umumnya. Kritik dan saran penulis harapkan demi

kesempurnaan karya tulis ini.

Jakarta, 22 Februari 2019M

17 Jumadil Akhir 1440 H

Penulis

Page 8: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN TESIS ................................................................. ii

PERNYATAAN PENULIS .............................................................................. iii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv

DAFTAR ISI .................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix

PEDOMAN TRANSLITERASI ..................................................................... x

ABSTRAK ......................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................. 7

C. Pembatasan Masalah ............................................................... 8

D. Perumusan Masalah ................................................................. 8

E. Tujuan Penelitian ..................................................................... 8

F. Manfaat penelitian ................................................................... 8

G. Kajian Pustaka ......................................................................... 9

H. Metodologi Penelitian ............................................................. 12

I. Sistematika penulisan .............................................................. 16

BAB II TEORI PENGENDALIAN RISIKO DAN PEMBIAYAAN

MUDHARABAH

A. Risiko

1. Defenisi Risiko .................................................................... 19

2. Jenis-Jenis Risiko ................................................................ 21

B. Pengendalian Risiko

1. Hakikat Pengendalian Risiko .............................................. 25

2. Peran dan Fungsi Pengendalian Risiko ............................... 26

3. Jenis-Jenis Risiko Perbankan Syariah ................................. 27

4. Pengendalian Risiko Dalam Perspektif Islam ..................... 31

5. Pengendalian risiko menurut Peraturan Bank Indonesia

(PBI) .................................................................................... 35

C. Pembiayaan Mudhârabah

1. Akad Mudhârabah .............................................................. 39

a. Definisi Akad Mudhârabah ............................................ 39

b. Landasan Hukum Akad Mudhârabah ............................. 42

c. Rukun dan Syarat Akad Mudhârabah ............................ 46 d. Ketentuan Akad Mudhârabah Menurut Fatwa DSN

MUI ................................................................................. 49

e. Macam-Macam Mudhârabah ......................................... 50

Page 9: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

vii

f. Aplikasi Akad Mudhârabah ........................................... 52

2. Pembiayaan di Perbankan Syariah ......................................... 55

a. Definisi Pembiayaan ....................................................... 55

b. Pembiayaan Mudhârabah (Pembiayaan dengan

Prinsip Bagi Hasil) .......................................................... 59

c. Pembiayaan Mudhârabah dan Tujuan ekonomi

Islam ................................................................................ 62

d. Risiko Pembiayaan Mudhârabah .................................... 64

e. Pembiayaan Bermasalah ................................................ 70

f. Peraturan Bank Indonesia (PBI) dan Peraturan Otoritas

Jasa Keuangan (POJK) tentang Restrukturisasi

Pembiayaan Bermasalah ................................................. 73

D. Pengendalian Risiko Pembiayaan Mudhârabah ...................... 76

BAB III TINJAUAN UMUM BANK TABUNGAN NEGARA (BTN)

SYARIAH

A. Pengertian dan Fungsi Bank Syariah ....................................... 79

1. Pengertian bank Syariah ...................................................... 79

2. Fungsi Bank Syariah ............................................................ 79

B. Gambaran Umum Bank Tabungan Negara (BTN)

Syariah ...................................................................................... 80

1. Sejarah dan Perkembangan BTN Syariah ........................... 80

2. Latar Belakang BTN Syariah .............................................. 81

3. Tujuan Pendirian ................................................................. 81

4. Visi dan Misi ....................................................................... 82

5. Nilai Dasar BTN Syariah ..................................................... 82

6. Produk dan Jasa BTN Syariah ............................................. 83

C. Kebijakan Manajemen Risiko BTN Syariah ............................ 91

D. Struktur Organisasi BTN KC Syariah Tangerang .................... 95

BAB IV ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO

PEMBIAYAAN MUDHÂRABAH

A. Analisis Strategi Pengendalian Risiko Pembiayaan

Mudhârabah BTN KC Syariah Tangerang .............................. 99

1. Jenis-Jenis Risiko Pembiayaan Mudhârabah di BTN

Syariah ................................................................................. 99

2. Strategi Pengendalian Risiko Pembiayaan

Mudhârabah di BTN Syariah .............................................. 103

3. Pemindahan Risiko .............................................................. 112

B. Analisis Kesesuaian Sistem Pengendalian Risiko

Pembiayaan Mudhârabah BTN Syariah dengan

Ketentuan Akad Mudhârabah dalam Fatwa DSN MUI ........... 113

Page 10: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

viii

C. Analisis Kesesuaian Sistem Pengendalian Risiko BTN

Syariah dengan Peraturan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) ....... 118

D. Efektivitas Pengendalian Risiko Pembiayaan

Mudharabah di BTN Syariah KC Tangerang ........................... 121

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 125

B. Saran-Saran .............................................................................. 126

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 127

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Perbandingan karakteristik pokok pembiayaan mudhârabah

dalam literatur klasik dan praktik Indonesia.................................54

Tabel 4.1 : Pembiayaan Mudhârabah BTN Syariah KC tangerang Tahun

2017..............................................................................................121

Tabel 4.2 : Pembiayaan Mudhârabah BTN Syariah KC tangerang Tahun

2018..............................................................................................122

Tabel 4.3 : Pembiayaan Mudhârabah BTN Syariah KC tangerang Tahun

2019..............................................................................................123

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Skema al-Mudhârabah ............................................................... 53

Gambar 3.1

: Struktur Organisasi Bank Tabungan Negara (BTN) KC

Syariah Tangerang ...................................................................... 99

Page 12: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

x

PEDOMAN TRANSLITERASI

A. Konsonan

No. Arab Latin No. Arab Latin

Th ط A 16 أ 1

Zh ظ B 17 ب 2

′ ع T 18 ت 3

Gh غ Ts 19 ث 4

F ف J 20 ج 5

Q ق H 21 ح 6

K ك Kh 22 خ 7

L ل D 23 د 8

M م Dz 24 ذ 9

N ن R 25 ر 10

W و Z 26 ز 11

H ه S 27 س 12

′ ء Sy 28 ش 13

Y ي Sh 29 ص 14

Dh ض 15

B. Vokal Vokal tunggal vokal panjang vokal rangkap

Fathah : a أ : â ي…: ai

Kasrah : i ي : Î و…: au

Dhammah : u و : Û

C. Kata Sandang

1. Kata sandang yang diikuti alif lam (ال) qamariyah.

Page 13: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

xi

Kata sandang yangdiikuti oleh alif lam (ال) qamariyah

ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya. Contoh: البقرة : al-

Baqarah,المدينة : al-Madînah

2. Kata sandang yang diikuti oleh alif-lam (ال) syamsiyah. Kata sandang

yang diikuti oteh alif-lam (ال) syamsiyah ditransliterasikan sesuai

dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai dengan bunyinya.

Contoh: الرجل : ar- Rajul

asy- Syams :الشمس

السيدة : as- Sayyidah

3. Syaddah (Tasydîd)

Syaddah atau tasydîd dalam sistem aksara Arab digunakan lambang

( _ ), sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan huruf,

yaitu dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydîd. Aturan

ini berlaku secara umum, baik tasydîd yang berada di tengah kata, di

akhir kata ataupun yang terletak setelah kata sandang yang diikuti

oleh huruf-huruf syamsiyah بااللأمنا : Âmannâ billâhi

Âmana as- Sufahâ’u : أمنالسفهاء

الذي ن Inna al- Ladzîna : ان

كع Wa ar- Rukka’i : والر

4. Ta Marbûthah (ة)

Ta Marbûthah(ة) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh kata

sifat (na’at), maka huruf tersebut dialih aksarakan menjadi huruf “h”.

Contoh: الافئدة : al- Af’idah

Sedangkan ta marbûthah (ة) yang diikuti atau disambungkan (di

washal) dengan kata benda (ism), maka dialihaksarakan menjadi

huruf “t”. Contoh: عاملةالناصبة : ‘Âmilatu an- Nâshibah

5. Huruf kapital

Sistem penulisan huruf arab tidak mengenal huruf kapital, akan tetapi

apabila telah dialih aksarakan, maka berlaku Ejaan Yang

Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, seperti penulisan awal

kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri, dll.

Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula pada alih aksara ini,

seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan ketentuan

lainnya. Adapun untuk nam diri yang diawali dengan kata sandang,

maka huruf yang ditulis kapital adalah awal nama diri, bukan kata

sandangnya. Contoh : ‘Ali Ḫasan al- ‘Âridh, al- ‘Asqallânî, al-

Farmawî dan seterusnya khusus untuk penulisan kata Alqur’an dan

nama-nama surahnya menggunakan huruf kapital. Contoh: Al-

Qur’an, Al- Baqarah, Al- Fâtiḫah dan seterusnya.

Page 14: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

xii

ABSTRAK

Nur Afriani Hasanah (216420253), Analisis Efektivitas Pegendalian

Risiko dalam Pembiayaan Mudhârabah pada BTN Kantor Cabang Syariah

Tangerang , Prodi Hukum Ekonomi Syariah, Program Pasca Sarjana (S2),

Institut Ilmu al-Qur’an (IIQ) Jakarta.

Latar belakang penulisan tesis ini yaitu menanggapi kenyataan di

lapangan terkait dengan akad mudhârabah yang merupakan akad amanah,

saling percaya tentunya memiliki risiko yang tinggi, terlebih jika akad ini

dilaksanakan di Lembaga Keuangan Syariah seperti perbankan syariah dalam

bentuk penyaluran pembiayaan, sehingga perlu diterapkan suatu tindakan

pengendalian risiko sebagai bentuk antisipasi dan juga penanggulangan bagi

risiko. Berdasarkan kenyataan akan adanya suatu kemungkinan risiko yang

terjadi selama menjalani akad mudhârabah tentunya bank memiliki strategi

tersendiri sebagai sebuah ketetapan untuk meminimalisir maupun

menyelesaikan berbagai risiko yang terjadi.

Metodologi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif dengan menggunakan pendekatan secara deskriptif analisis.

Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, strategi dalam

pengendalian risiko pembiayaan mudhârabah yang dilakukan oleh BTN

Syariah yaitu melalui beberapa langkah. Pertama, dengan menganalisa

kelengkapan dokumen pembiayaan melalui sumber data yang ada. Kedua,

menentukan apakah nasabah tersebut termasuk dalam kategori pembiayaan

yang bermasalah. Ketiga, jika risiko telah terjadi, maka pihak BTN Syariah

akan melakukan langkah-langkah mitigasi risiko yaitu dengan melakukan

tindakan restrukturisasi, kemudian, tahapan terakhir yang akan dilakukan

oleh pihak bank adalah dengan melakukan penyitaan dan pelelangan terhadap

jaminan. Kedua, Prosedur pengendalian risiko yang dilakukan oleh BTN

Syariah sudah sesuai dengan ketentuan dalam Fatwa DSN MUI Nomor

O7/DSN-MUI/IV/2000 dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.

53/POJK.04/2015, dimana pada prinsipnya dalam pembiayaan mudhârabah

tidak ada jaminan, namun untuk menghindari terjadinya penyimpangan, LKS

dapat meminta jaminan. Jaminan ini tidak dimaksudkan untuk memastikan

kembalinya modal yang telah dipinjamkan, akan tetapi untuk menyakinkan

bahwa mudhârib benar-benar melaksanakan segala ketentuan yang telah

disepakati dalam kontrak. Ketiga, Penerapan prosedur pengendalian risiko

pembiayaan mudhârabah oleh BTN KCS Tangerang dinilai cukup efektif

dalam meminimalisir risiko, terbukti dengan nasabah yang bermasalah dalam

pembiayaan mudhârabah di BTN KCS Tangerang saat ini kurang dari 1%

dan risiko operasional bank juga terpantau dengan baik.

Page 15: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

xiii

ملخص البحث

خاط ر ف التمو يل 216420253ن ور أفر ين حسنة ) ( تل يل ف عال ية إ دارة الم

ضاربة ع ند الب نك ال لم ية ل ن يل BTNسلم ي ب ف مكتب ه الفرع ي ب تانرانج، ر سالة ع لم

ام عة علوم القرآن ) عاملت ب ست ي ف ف قه الم اج

( جاكرت. IIQدرجة الم

ست جابة ل ل ضاربة الذ ي خلف ية ك تابة هذ ه الر سالة ه ي الا ت عل ق ب عقد الم

واق ع ف المجال المفة ي نطو ي على ماط ر عال ية، خاصة ذ ه الص ؤكد أن العقد ب

هو عقد أمانة. وم ن الم

ؤسسات المال ي ية ف إ ذا ت ت نف يذ هذا العقد ف الم سلم ثل الب ن وك ال ية م سلم ة ال

يث يكون م ن الضرور ي ت نف يذ أي عمل ية م ن العمل يات ، ب شكل ت وز يع التمو يل خاط ر كشكل م ن أشكال الت وقع والحد

نها. واست نادا إ ل حق ي قة ل تدب ي إ دارة الم م

لطبع ضاربة ، فإ ن لدى الب نك ب خاط ر أث ناء الت نف يذ ل عقد الم

وجود احت مال حدوث الم

ختل فة الت ت خاط ر الم

ي ته الخاصة كحكم ل ت قل يل الم ات يج ها.ا ست ن دث والحد م

هج تل يل ي ست خدام من ستخدمة ف هذ ه الد راسة ه ي طر ي قة ن وع ية ب ية الم ن هج

الم. وصف ي

ضار لم ية ف إ دارة ماط ر التمو يل ب ات يج بة وأظهرت ن تائ ج الد راسة ما يل ي:أولا، الا ست

سلم ي لل BTNالت أجراها الب نك ال لل ع دة خطوات. أولا، م ن خ ه ي م ن خ وجودة . ثن يا، تل يل مدى

لل مصاد ر الب يانت الم اكت مال وثئ ق التمو يل م ن خ

. ثل ثا، إ ذا حدث الخطر، شكال يل مدرجا ف ف ئة التمو يل ال تد يد ما إ ذا كان العم سلم ي لل ت نف يذ س BTNفإ ن الب نك ال خاط ر م ن خ

ي ن ف ذ إ جراءات تف يف الم

لت زامات ه ، فإ ن .إ جراءات يل على الوفاء ب ع العم وإ ذا كانت هذ ه العمل يات لا تشج ا الب نك ه ي ت ية الت سيضطل ع ب .الخطوة الأخ د الضمان زاد ض

نف يذ الا ست يلء والم

Page 16: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

xiv

سلم ي ثن يا ا الب نك ال خاط ر الت ي قوم ب مع BTN، ت ت وافق إ جراءات إ دارة الم

ولائ حة DSN-MUI/IV/2000/07رقم MUI DSNالأحكام الوار دة ف ف ت وى ئ ال ية )هي

، حيث لا ي وجد ضمان POJK.04/2015/53( رقم OJKة الخدمات الم، يك ن ل لمؤسسات خالفات

ضاربة ، ولك ن ل تجنب الم

لم بدإ ف التمو يل ب

م ن حيث الم

ية ) سلم ال ية ال لض LKSالم ن هذا الضمان ( الطلب ب قصود م

. وليس الم مانت

يع م لف عل ب ضار ب ي قوم ب ، ولك ن ل لتأكد م ن أن الم قتض

ال الم

ضمان عودة رأس الم

ها ف العقد . ت فق علي خاط ر ل لتمو يل ,ثل ثاالشروط الم

ي عتب تطب يق إ جراءات إ دارة الم

سلم ي ضاربة م ن ق بل الب نك ال لم خاط ر ، كما BTNب

ف عالا ل لغاية ف ت قل يل الم

شاك ل ف هون الم ح م ن كون العملء الذ ين ي واج ضاربة ف الب نك ي تض

لم التمو يل ب

سل مي ٪ حال يا وكذال ك ت راقب 1ف مكتب ه الفرع ي ب تانرانج، أقل م ن BTNال خاط ر التشغ يل ية ل لب نك جي دة.

الم

Page 17: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

xv

ABSTRACT

Nur Afriani Hasanah (216420253), Analysis of Risk Control

Effectiveness in Mudhârabah Financing at BTN Tangerang Sharia Branch

Office, Islamic Economics Law Study Program, Postgraduate Program (S2),

Jakarta Institute of Quran Sciences (IIQ).

The background of this thesis writing is responding to the reality in

the field related to mudhârabah contract which is a trust contract, mutual

trust certainly has a high risk, especially if this contract is implemented in a

Sharia Financial Institutions such as Islamic banking in the form of financing

distribution, so that it is necessary to implement a risk control measure as a

form of anticipation and risk reduction. Based on the fact that there is a

possibility of risks that occur during the course of the contract, of course the

bank has its own strategy as a provision to minimize and resolve various risks

that may occur.

The methodology used in this study is a qualitative method using a

descriptive analysis.

The results of the study show that: First, the strategy in risk

management of mudhârabah funds conducted by BTN Syariah is through

several steps. First, by analyzing the completeness of financing documents

through existing data sources. Second, determine whether the customer is

included in the problematic financing category. Third, if the risk has

occurred, then the BTN Syariah will carry out risk mitigation steps, namely

by carrying out restructuring actions, then the last step that will be carried out

by the bank is to carry out the seizure and auction against the guarantee.

Second, the risk control procedures carried out by BTN Syariah are in

accordance with the provisions in the Fatwa of DSN-MUI Number O7 /

DSN-MUI / IV / 2000 and the regulation of Financial Services Authority

(OJK) Number 53 / POJK.04 / 2015, where in principle in mudhârabah

financing there is no guarantee, but in order to avoid irregularities, Sharia

Financial Institutions (LKS) can request collateral. This collateral is not

intended to ensure the return of loaned capital, but to ensure that mudhârib

truly carries out all the conditions agreed upon in the contract. Third, the

implementation of risk control procedures for mudhârabah financing by BTN

Tangerang Sharia Branch Office is considered to be quite effective in

minimizing risk, as evidenced by customers who have problems in

mudhârabah financing at Tangerang Sharia Branch Office, currently less

than 1% and bank operational risks are also well monitored.

Page 18: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan ekonomi di sebuah Negara tentunya tidak terlepas

dari peran sebuah lembaga keuangan sebagai penghubung, penghimpun,

dan penyalur dana masyarakat yakni salah satunya adalah bank. Peranan

perbankan dalam pembangunan ekonomi suatu bangsa adalah sangat

vital, dimana keduanya saling mempengaruhi dalam arti “bank yang sehat

akan memperkuat kegiatan ekonomi suatu bangsa. Namun sebaliknya,

kegiatan ekonomi yang tidak sehat, lesu atau rapuh juga akan sangat

mempengaruhi kesehatan dunia”.1

Sistem keuangan memegang peranan yang sangat penting dalam

perekonomian seiring dengan fungsinya untuk menyalurkan dana dari

pihak yang mempunyai dana (surplus of funds) kepada pihak-pihak yang

membutuhkan dana (lack of funds).2 Oleh karena itu, keberadaan bank

sebagai mitra masyarakat sangat dibutuhkan kehadirannya selama

peredaran uang masih berlangsung.

Bank dalam aktivitasnya melayani kebutuhan pembiayaan serta

melancarkan mekanisme sistem pembayaran bagi semua sektor

perekonomian.3Berkaitan dengan aktifitasnya yang bergerak di bidang

keuangan, tentunnya bank perlu menghadirkan berbagai sistem baru

sehingga dapat menyesuaikan diri terhadap perkembangan zaman, karena

pada dasarnya sistem hubungan perekonomian dan keuangan zaman

sekarang baik dalam maupun luar negeri adalah melalui saluran bank

sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada suatu Negara mana pun yang

tidak mempunyai perusahan bank, karena bank dapat melancarkan dan

lebih menjamin keselamatan dalam hal transaksi keuangan.

Di samping itu, transaksi keuangan yang ditawarkan oleh bank

memiliki berbagai macam tujuan, meskipun tujuan tersebut ditujukan

bagi kemaslahatan masyarakat secara umum, namun muncul asumsi yang

menyatakan bahwa aktifitas perbankan lebih cenderung mencari

keuntungan semata sehingga hal ini yang menjadikan ketimpangan sosial

terkait dengan aktifitas perbankan. Sebab, “bank sebagai institusi yang

1Gunarto Suhardi, Usaha Perbankan dalam Perspektif Hukum, Kanisius,

(Yogyakarta: Kanisius, 2003), h. 5 2Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, (Jakarta: Prenada Media

Group, 2008), h. 3 3Sentosa Sembiring, Hukum Perbankan, (Bandung: CV Mandar Maju, 2000), h. 7

Page 19: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

2

memiliki izin untuk melakukan banyak aktivitas, memiliki peluang yang

sangat luas dalam memperoleh pendapatan (income/return).”4

Dalam hal mensejahterakan ekonomi masyarakat, tentunya

keberadaan bank dapat dimaknai sebagai suatu yang sentral namun perlu

berlandaskan pada ketentuan norma dan moral Islam, sebagaimana yang

diungkapkan oleh CC. Torrey dalam The Commercial Theological Term

in the Koran, yang dikutip oleh Lukma Fauroni menyimpulkan bahwa

“istilah ekonomi dan bisnis dalam Al-Qur’an bukan hanya merupakan

kiasan kiasan ilustratif tetapi merupakan butir butir doktrin yang paling

mendasar dalam bidang ekonomi dan bisnis”.5

Berbicara tentang bank, perekonomian Islam ditunjang dengan

kehadiran perbankan syariah sebagai suatu lembaga keuangan yang

berlandaskan pada etika yang kemudian menjadikan Al-Qur’an dan

Hadist sebagai pondasi dalam setiap penetapan kebijakan bertransaksi di

perbankan syariah.Merujuk pada kata Syari’at menetapkan ada lima

kebutuhan pokok manusia yang harus dilindungi oleh hukum, yaitu

“agama, jiwa, harta, akal, dan keturunan”6, sehingga tujuan utama dari

syari’at yaitu demi kemaslahatan.

Perbedaan yang mendasar dalam praktik perbankan syariah

dibandingkan dengan perbankan konvensional adalah penghapusan

penerapan riba yang kemudian digantikan oleh prinsip syariah yaitu bagi

hasil atau kerjasama yang lebih adil.7Dimana unsur riba, Al-Qur’an

secara tegas telah mengharamkannya.8Selain itu, pada bank konvesional,

penentuan harga dan keuntungan didasarkan pada bunga sebagai harga

dan penetapan biaya-biaya dalam nominal atau persentase tertentu

yang dikenal sebagai fee based income.9Menindak lanjuti kata adil yang

dimaksud di atas bahwa “kepada peminjam bank Islam tidak menentukan

bunga dan kepada penabung tidak diberikan bunga, yang diberikan adalah

4Ferry N. Idroes, Manajemen Risiko Perbankan: Pemahaman Pendekatan 3 Pilar

Kesepakatan Basel II Terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksanaannya di Indonesia, (t.tp: PT

RajaGrafindo Persada, 2008), h. 21 5Lukma Fauroni, Arah dan Strategi Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Magistra Insania

Press, 2006), h. 1 6Daud Rosyid, Indahnya Syari’at Islam, (Jakarta: Usamah Press, 2003), h. 35 7Muhammad, Konstruksi Mudhârabah Dalam Bisnis Syariah. Mudhârabah Dalam

Wacana Fiqh dan Praktik Ekonomi Modern, (Yogyakarta: PSEI STIS Yogyakarta, 2003), h.

31 8T.M Hasbi ash-Shiddiqi, Hukum-hukum Fiqih Islam: Tinjauan Antar Mazhab,

(Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 2001), h. 328 9Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: Rajagrafindo, 2008), h. 25-26.

Page 20: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

3

keuntungan yang diperhitungkan atas dasar besar kecilnya laba yang

didapat.”10

Maka dari itu, dengan adanya bank syariah diharapkan dapat

menjawab segala pertanyaan terkait dengan ketimpangan tersebut, hal ini

sesuai dengan ketentuan sebagaimana yang tertera di dalam Al-Qur’an

Surah al-Baqarah ayat 168 yaitu:

ان يا يأطا ات الش بعوا خطوا لا تات باا وا ي لا طا لا ض حا رأ ا ف الأ اا الناس كوا مم أيه

ه لاكأ عادو مبين ن(168)ا

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa

yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-

langkah syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh

yang nyata bagimu”. (QS.Al-Baqarah [2]: 168).

Berdasarkan pada ayat tersebut, faktor yang menjadi pendukung

atas keyakinan sebagian masyarakat yang melakukan transaksi melalui

perbankan syariah yaitu memperoleh keberkahan rezeki, sehingga sebagai

Negara dengan mayoritas muslim, Indonesia menjadikan perbankan

syariah memiliki visi terkait hal tersebut yaitu “terwujudnya sistem

perbankan syariah yang sehat, kuat, dan istiqamah terhadap prinsip-

prinsip syariah dalam kerangka keadilan, kemaslahatan, dan

keseimbangan guna mencapai masyarakat yang sejahtera secara material

dan spiritual (falah).”11Oleh karena itu, diharapkan perbankan syariah

yang menjalankan operasionalnya sesuai kaidah Islami akan membawa

berkah dalam menawarkan produk dan jasa keuangan serta melayani

kebutuhan nasabah yang menggunakan prinsip syariah.12

Perbankan syariah memiliki tiga fungsi pokok dalam

operasional, yaitu penghimpunan dana, penyaluran dana dan

pelayanan jasa. Adapun metode yang digunakan dalam upaya penyaluran

dana kepada masyarakat yang membutuhkan dana dapat di lakukan

dengan cara yaitu jual beli, pembiayaan, investasi dan bagi

10A. Hafiz Ansory, AZ, ed, Problematika Hukum Islam Kontemporer, (Jakarta:

Pustaka Firdaus, t.tt), h. 49 11Amir Machmud dan Rukmana, Bank Syari’ah: Teori Kebijakandan Studi Empiris

di Indonesia, (t,tp: Erlangga, 2010), h. tt 12Iman Hilman, Perbankan Syariah, (Jakarta: Senayan Abadi Publishing, 2003), h.

155

Page 21: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

4

hasil”.13Sehingga dalam pelaksanakan salah satu fungsi penyaluran dana

kepada nasabah, bank syariah melakukannya melalui produk pembiayaan,

oleh karena itu, pembiayaan dapat dibagi menjadi dua hal berikut

menurut sifat penggunaannya:

Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditunjukkan untuk

memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan

usaha, baik usaha produksi, perdagangan, maupun investasi.

Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk

memenuhi kebutuhan.14

Sebagai suatu sistem, bank syariah memerlukan perantara untuk

menjelaskan kegiatan transaksi yang berlandaskan pada suatu akad atau

perjanjian, sebagaimana yang telah diketahui akad sebagai penunjang

dalam transaksi keuangan memiliki kegunaan yaitu dapat memberikan

gambaran tentang konsistensi kegiatan sesuai dengan ketentuan yang

terdapat dalam perjanjian yang berlaku. Dimana para ulama terdahulu

menetapkan akad sebagai “suatu indikasi”15, dalam arti indikasi yang

memungkinkan adanya rasa suka sama suka dari pihak yang mengadakan

transaksi, sehingga bank syariah memiliki kegiatan transaksi yaitu

penyaluran dana kepada nasabah salah satunya dengan menggunakan

prinsip bagi hasil yakni melalui akad mudhârabah.

Mudhârabah sebagai salah satu akad yang menganut sistem bagi

hasil atau profit and loss sharing system berupaya memposisikan diri

sebagai sebuah sistem ekonomi dengan cita rasa dan memenuhi standar

keadilan dalam Islam, sehingga memberikan kejelasan akan karakteristik

yang membedakan bank konvensional dengan bank syariah “terletak pada

sistem bagi hasil atau profit and loss sharing system yang merupakan

sebuah instrumen lain yang sangat berbeda dari instrumen selama ini

yang umumnya dipraktikkan dalam bank-bank konvensional yaitu

interest rate system (sistem bunga).”16Menindak lanjuti larangan riba

menurut konsep ajaran Islam dipandang merupakan suatu tindakan yang

memperalat dan memakan harta orang lain tanpa melalaui jerih payah

yang diperoleh orang kaya di atas penderitaan orang miskin.17Oleh karena

13Tim Pengembangan perbankan Syariah Institut Bankir Indonesia, Konsep, Produk

dan Implementasi Operasional Bank Syariah, (Jakarta: Djambatan, 2002), h. 65 14Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah, (Jakarta: Gema Insani, 2001), h. 160 15Amir Syarifuddin, Garis-garis Besar Fiqh, (Bogor: Kencana, 2003), h, 195 16Muhammad, Paradigma,Metodologi, dan Aplikasi Ekonomi Syariah, (Yogyakarta:

Garaha Ilmu, 2008), h. 155 17Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, (Jakarta: Gema Insani Pers,

1997), h. 184

Page 22: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

5

itu, “Bank dengan sistem bagi hasil dinilai dapat mengalokasikan sumber

daya dan sumber dana secara efisien.”18

Selain itu, “kerjasama mudhârabah dalam sistem perbankan

syariah menempatkan bank sebagai mudhârib dan shâḫib al- mâl.

Sebagai mudhârib, bank mengelola dana yang dititipkan depositor untuk

mencari keuntungan. Sementara sebagai shohibul maal, bank

memberikan dana para depositor kepada debitur untuk dikelola dalam

sebuah usaha.”19 Oleh karena itu, hubungan kontrak dalam mudhârabah

ini menuntut adanya transparansi bagi kedua belah pihak. Transparansi

dari berbagai segi yang nantinya akan menjadikan transaksi akad

mudhârabah dipandang sesuai dengan ketentuan syariat Islam.

Praktik mudhârabah pada prinsipnya, Islam menawarkan suatu

pandangan yang komprehensif dalam arti segala aktivitas ekonomi

ditujukan dalam rangka pemenuhan tuntutan ekonomis dan ruhaniyah

secara serentak20 kemudian dilandasi dengan pertimbangan moral dan

nilai agama sehingga bersifat religius.21

Berkaitan dengan hal tersebut, sehingga mudhârabah dapat

dikatakan sebagai akad yang amanah, hal ini dapat ditinjau dari sistem

bagi hasil yang diperoleh melalui pengelolaan dana setelah melakukan

aktivitas usaha diasumsikan merupakan salah satu penerapan sistem yang

berisiko tinggi, hal ini dapat terjadi apabila pengelolaan berjalan kurang

baik. Selain itu, produk pembiayaan yang diberikan terhadap nasabah

bertujuan untuk memberikan bantuan berupa modal kepada nasabah yang

akan melaksanakan usaha.

Pembiayaan di bank syariah juga berpotensi timbulnya risiko dari

pembiayaan yang dijalankan, sebagaimana difokuskan pada akad

mudhârabah sebagai suatu bentuk investasi, maka dalam kegiatan

investasi ini dapat dijelaskan bahwa ketika shâḫib al- mâl memberikan

dananya untuk dikelola oleh mudhârib akan selalu ada risiko atas

kegiatan pengelolaan ini.22Ringkasnya, dana yang telah diberikan kepada

nasabah tidak kembali dengan berbagai faktor yang melatar belakangi

ketimpangan tersebut sehingga menimbulkan kerugian bagi pihak bank.

Risiko yang dapat menimbulkan kerugian bagi kegiatan

operasional bank pun dapat terjadi akibat dari banyak peristiwa. Hal itu

18M. Nijatullah Siddiqi, Bank Islam, (Bandung: Pustaka Bandung, 1984), h. 161 19Muhammad, Manajemen Pembiayaan Mudhârabah di Bank Syariah, (Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada,2008), h. 29 20Ahmad Dimyati, Teori Keuangan Islam Rekonstruksi Metodologis terhadap Teori

Keuangan Al-Ghazali, (Yogyakarta: UII Press, 2008), h. 2 21Yusuf Qardhawi, Fiqh Peradaban: Sunnah Sebagai Paradigma Ilmu

Pengetahuan, Terj. Faizah Firdaus, (Jakarta: Rabani Pers, 1997), h. 17 22Undang-Undang tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

tentang Perbankan, UU No. 10 Tahun 1998, LN No. 182, TLN No. 3790, Pasal 8 ayat (1)

Page 23: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

6

dapat terjadi kapan saja, menimpa bank mana saja, dan dimana saja.

Peristiwa itu dapat pula berawal dari dalam diri bank sendiri atau dari luar

bank.23Risiko menjadi satu hal yang harus senantiasa menjadi

pertimbangan bank ketika akan melakukan suatu akad mudhârabah. Hal

ini untuk mencegah risiko terealisasi dan mengakibatkan kerugian

terhadap mudhârabah yang telah disepakati oleh mudhârib dan shâḫib al-

mâl, dan bahkan mengancam kesehatan bank, sehingga perlu diterapkan

suatu tindakan pengendalian risiko sebagai bentuk antisipasi dan juga

penanggulangan bagi risiko.

Adapun menurut data statisik perbankan syariah diketahui bahwa

pada tahun 2015 total pembiayaan berbasis bagi hasil (mudhârabah) pada

Bank Umum Syariah berjumlah 35,81% atau Rp. 55.336 milyar dari total

pembiayaan yaitu Rp. 154.527 milyar. Sedangkan pada tahun 2016

mengalami penurunan yaitu 34,64% atau Rp. 61.675 milyar dari total

pembiayaan yang berjumlah Rp. 178.043 milyar. Adapun pada akhir

tahun 2017 persentase pembiayaan basis mudhârabah kembali

mengalami peningkatan yaitu 35,22% dari total pembiayaan atau Rp.

67.083 milyar dari Rp. 190.445 milyar (total keseluruhn pembiayaan).

Sedangkan pada maret 2018 terjadi penurunan total pembiayaan basis

mudhârabah yaitu 34,83% atau Rp. 66.381 milyar dari total pembiayaan

yang berada di angka Rp. 190.587 milyar.24

Dari data tersebut dapat simpulkan bahwa total pembiayaan

mudhârabah yang disalurkan oleh perbankan syariah di Indonesia pada

dasarnya bersifat fluktuatif, artinya masih mengalami kenaikan dan

penurunan, namun demikian tidak terjadi kenaikan ataupun penurunan

yang dinilai sangat drastis, hanya berkisar di antara 34-35% dari total

keseluruhan pembiayaan.

Selain itu, menurut data kegiatan Bank Umum Syariah dalam data

statistik perbankan syariah pada tahun 2015-2018, pembiayaan bagi hasil

mudhârabah yang disalurkan oleh bank umum syariah kepada pihak

ketiga bukan bank yang masuk kedalam komponen aset bank, diketahui

mengalami penurunan yang cukup signifikan, dimana pada tahun 2015

berjumlah Rp. 7.979 milyar, sedangkan pada 2018 hanya berjumlah Rp.

6.333 milyar.25

Adapun berkenaan dengan risiko pada pembiayaan mudhârabah,

data statistik perbankan syariah juga menyebutkan dalam tabel rasio

keuangan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, dimana data

menunjukkan bahwa potensi kerugian pembiayaan bagi hasil terhadap

portofolio investasi mudharabah pada tahun 2015-2018 mengalami

23Masyhud Ali, Manajemen Risiko, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006 ), h. 5 24Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah, Maret 2018, h. 2 25Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah, Maret 2018, h. 9

Page 24: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

7

kenaikan yang cukup signifikan, dimana pada tahun 2015 tercatat bahwa

potensi kerugian berada di nominal Rp. 1.557 milyar sedangkan di tahun

2018 mencapai Rp. 2.435 milyar. Artinya pembiayaan mudharabah ini

memiliki risiko yang cukup tinggi, sehingga setiap tahunnya mengalami

kenaikan potensi kerugian.26

Berdasarkan kenyataan akan adanya suatu risiko kemungkinan

yang terjadi selama menjalani akad mudhârabah tentunya bank memiliki

strategi tersendiri sebagai sebuah ketetapan untuk meminimalisir maupun

menyelesaikan berbagai risiko yang terjadi.

Berkenaan dengan masalah tersebut, sehingga peneliti ingin

mengetahui bagaimana pengendalian risiko bank syariah terkait dengan

pembiayaan mudhârabah sebagai suatu penyikapan atas risiko yang dapat

timbul dari sisi nasabah sebagai mudhârib agar dapat memenuhi tujuan

asal penerapan prinsip syariah dan efektivitas tindakan penanggulangan

oleh bank syariah yang ditujukan demi keuntungan baik bagi pihak bank,

maupun masyarakat (nasabah secara khusus, dan masyarakat luas secara

umum) yang kemudian dituangkan dalam bentuk karya ilmiah berupa

tesis dengan judul: “Analisis Efektivitas Pengendalian Risiko dalam

Pembiayaan Mudhârabah pada BTN KC Syariah Tangerang”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan penelitian

ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Kurangnya pelaksanaan pembiayaan mudhârabah di lembaga

keuangan syariah karena mudhârabah yang bersifat amanah (saling

percaya).

2. Pengendalian risiko yang dipandang tepat oleh bank belum tentu

efektif mengatasi sepenuhnya permasalahan nasabah dalam hal

pembiayaan.

3. Nasabah tidak memahami isi perjanjian diawal akad sehingga

menimbulkan kendala dalam pelaksanannya.

4. Minimnya kontrol atau pengawasan dari pihak Dewan Pengawas

Syariah (DPS) dalam operasional pembiayaan mudhârabah.

5. Komitmen bank syariah untuk menjalankan pembiayaan sesuai

ketentuan yang berlaku.

6. Perbedaan sistem pengendalian risiko pembiayaan mudhârabah antar

bank syariah.

26Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah, Maret 2018, h. 2

Page 25: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

8

C. Pembatasan Masalah

Mengakaji latar belakang di atas dan agar lebih terarahnya

penelitian ini, maka penulis membatasi masalah ini dengan

memfokuskan pada beberapa hal yaitu:

1. Strategi pengendalian risiko pembiayaan mudhârabah pada BTN

Syariah.

2. Kesesuaian strategi pengendalian risiko pembiayaan mudhârabah

terhadap ketentuan Fatwa DSN MUI dan Otoritas Jasa Keuangan

(OJK).

3. Efektivitas pengendalian risiko pembiayaan mudhârabah di BTN

Syariah.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada pembatasan masalah di atas, maka penulis

dapat membuat rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan yaitu sebagai

berikut:

1. Bagaimana strategi pengendalian risiko pembiayaan mudhârabah

pada BTN Syariah?

2. Bagaimana kesesuaian strategi pengendalian risiko pembiayaan

mudhârabah terhadap ketentuan Fatwa DSN MUI dan Otoritas Jasa

Keuangan (OJK)?

3. Bagaimana efektivitas pengendalian risiko pembiayaan mudhârabah

di BTN Syariah?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian

ini adalah:

1. Untuk mengetahui strategi yang digunakan dalam upaya pengendalian

risiko pembiayaan mudhârabah pada BTN Syariah.

2. Untuk mengetahui kesesuaian strategi pengendalian risiko

pembiayaan mudhârabah terhadap ketentuan Fatwa DSN MUI dan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

3. Untuk mengetahui efektivitas pengendalian risiko pembiayaan

mudhârabah di BTN Syariah.

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian tersebut akan diperoleh manfaat sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat menjadi bahan

masukan berkenaan dengan efektivitas pengendalian risiko

pembiayaan mudhârabah bagi peneliti sejenis berikutnya.

Page 26: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

9

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi di bidang

muamalah terutama dalam upaya mengantisipasi risiko yang

terjadi dalam pembiayaan mudhârabah.

b. Sebagai bahan acuan bagi lembaga keuangan syariah untuk

pengendalian risiko yang sesuai dengan dengan ketentuan Islam.

c. Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan bagi

pengelola modal (nasabah) yang berkaitan dengan pembiayaan

mudhârabah dalam lembaga keuangan syariah.

G. Kajian Pustaka

Adapun penelitian terdahulu yang relevan dengan pembahasan

yang terdapat dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Mukhsinun, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, dengan judul

tesis yaitu evaluasi manajemen risiko produk mudhârabah dan

musyarakah dalam meminimalisir risiko pembiayaan bagi hasil (studi

kasus pada BPD DIY cabang syariah dan BSM cabang Yogyakarta)

dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa mudhârabah pada BPD

DIY cabang syariah dan BSM cabang Yogyakarta disalurkan dengan

menerapkan linkage program yang bertujuan untuk mengurangi

tingginya risiko dari pembiayaan berbasis bagi hasil. Selanjutnya

proses penanganan pembiayaan bermasalah dilakukan dengan

kolektabilitas pembiayaan, yaitu dengan pembiayaan lancar,

pembiayaan potensial bermasalah, dan pembiayaan diragukan atau

macet.27

Adapun perbedaan dari penelitian di atas dengan penelitian

yang peneliti lakukan yaitu peneliti di atas lebih mengarah pada

pengukuran atas tingkat manajemen risiko dalam pembiayaan yang

tidak hanya mencakup mudhârabah namun juga produk musyârakah

sedangkan pada penelitian ini lebih memfokuskan pada pengendalian

risiko pembiayaan mudhârabah pada BTN Syariah.

2. Hartanto 2012 Universitas Diponegoro dengan judul tesis realisasi

akad mudhârabah dalam penyaluran dana di BPRS Amanah Insani

Bekasi, dengan hasil penelitian yaitu terdapat masalah dalam

pembiayaan mudhârabah terkait kualitas mudhârib/nasabah hanya

mampu menyediakan atau mengembalikan modal dengan tingkat

pengembalian diluar batas ketentuan yang ditentukan (biasanya lebih

27Mukhsinun, Evaluasi Manajemen Risiko Produk Mudhârabah dan Musyarakah

dalam Meminimalisir Risiko Pembiayaan Bagi Hasil (Studi Kasus pada BPD DIY Cabang

Syariah dan BSM cabang Yogyakarta), Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga:

Yogyakarta, 2015)

Page 27: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

10

kecil dari yang di minta oleh shâḫib al- mâl/bank). Sehingga

dilakukan upaya pencegahan oleh bank dengan melakukan monitoring

pendapatan dan monitoring proyek. Selain itu terdapat masalah lain

yaitu nasabah atau mudhârib melakukan reaksi menyimpang atas

kontrak mudhârabah yang telah disepakati. Upaya yang dilakukan

oleh bank adalah dengan cara screening terhadap calon nasabah yang

mau dibiayai, screening atas proyek, membuat kontrak yang lengkap

dalam arti mencantum dalam kontrak tentang jangka waktu, nisbah

bagi hasil, dan jaminan, nisbah di tentukan dengan Revenue

(Pendapatan).28

Berdasarkan penelitian tersebut, apabila dikaji dari sisi

perbedaan, penelitian di atas menjabarkan tentang implementasi akad

mudhârabah dalam bentuk pembiayaan tanpa memberikan gambaran

risiko di dalam pembiayaan tersebut, sedangkan penelitian ini secara

rinci menjelaskan terkait risiko pembiyaan mudhârabah serta

efektivitas sistem pengendalian risiko yang dilakukan oleh bank

syariah.

3. Eka Jati Rahayu dalam jurnal Muqtasid, dengan judul penelitian

mitigasi risiko dalam akad pembiayaan mudhârabah di perbankan

syariah. dengan dengan hasil penelitian bahwa terdapat beberapa

risiko dalam akad mudhârabah dan perbankan syariah dapat

menerapkan mitigasi resiko yaitu: Pertama, penetapan adalanya

penjamin dan fix asset sebagai agunan. Kedua, menetapkan rasio

maksimal biaya operasi terhadap pendapatan operasi. Ketiga,

penerapan prinsip profit and loss sharing pada akad penyertaan modal

dan revenue sharing pada akad penghimpunan dana.29

Mengkaji dari penelitian di atas, perbedaan dapat difahami

bahwa penelitian di atas memaparkan terkait risiko pembiayaan

mudhârabah secara umum atau dengan kata lain tidak

menitikberatkan pada salah satu bank sedangkan pada penelitian ini

ditujukan pada sistem pengendalian risiko pada BTN Syariah, yang

kemudian dapat diketahui tingkat efektivitas setiap kebijakan yang

digunakan.

4. Jurnal yang berjudul analisis akad mudhârabah di perbankan syariah

yang ditulis oleh Hidayati Nasrah, menyatakan bahwa praktek

mudhârabah di perbankan syariah belum benar-benar diterapkan

sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama

Indonesia. Perbankan syariah tidak bersedia menanggung kerugian

28Hartanto, Realisasi Akad Mudhârabah dalam Penyaluran Dana di BPRS Amanah

Insani Bekasi, (Universitas Diponegoro: Semarang, 2012) 29Eka Jati Rahayu, Mitigasi Risiko Akad Pembiayaan Mudhârabah di Perbankan

Syariah, (Jurnal Muqtashid: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013), Vol. 4, No. 1

Page 28: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

11

sebagaimana yang dinyatakan dalam fatwa No 07/DSN-MUI/IV/2000

tentang pembiayaan mudhârabah. Selanjutnya, pemberian hadiah

dimuka yang dilakukan oleh perbankan syariah pada saat nasabah

menyetorkan dana tidak dapat dibenarkan menurut syariat karena

diiringi dengan maksud-maksud tertentu.30

Dari penelitian di atas, dapat dijelaskan perbedaan bahwa

penelitian tersebut di atas mengkaji akad secara keseluruhan

mudhârabah di perbankan syariah tanpa adanya pembahasan terpusat

pada pembiayaan mudhârabah sebagaimana yang peneliti lakukan,

hal ini menunjukkan bahwa penelitian tersebut bersifat umum yang

dapat diasumsikan pada penghimpunan dana maupun penyaluran

dana, sedangkan penelitian ini menjadikan pembiayaan mudhârabah

sebagai fokus utama penelitian.

5. Jurnal dengan judul mudhârabah dalam fiqh dan perbankan syariah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mudhârabah adalah kontrak

antara dua pihak dimana satu pihak disebut shâḫib al- mâl (investor)

mempercayakan uang kepada pihak kedua, yang disebut mudhârib,

untuk tujuan menjalankan usaha dagang. Kontrak mudhârabah

dikembangkan oleh para fuqaha berdasarkan realitas dagang pada

zaman mereka dan prinsip-prinsip umum syariah tentang keadilan.

Syarat-syarat klausal yang terkait dengan beragam aspek mudhârabah

dimaksudkan untuk melindungi kepentingan mudhârib maupun

investor. Kontrakmudhârabah pada bank syariah sangat berbeda

dengan kontrak mudhârabah seperti yang umumnya digambarkan

oleh maszhab-mazhab fiqih, ataupun seperti yang dibayangkan oleh

para teoritis bank syari’ah sebagai suatu model pembiayaan modal

kongsi, atau pendanaan industrial bagi pembangunan.31

Dari hasil penelitian di atas, perbedaan secara spesifik dapat

dikemukakan bahwa penelitian di atas menjabarkan terkait akad

mudhârabah dengan membandingkan antara ketentuan dalam

perspektif Islam atau dapat dikatakan ketentuan akad mudhârabah

dalam sudut pandang zaman dahulu (gambaran oleh mazhab fiqih)

dengan kenyataan yang terjadi di perbankan syariah saat ini

sedangkan penelitian ini membahas akad mudhârabah pada

prakteknya di perbankan syariah dalam bentuk pembiayaan yang

disalurkan oleh bank syariah kepada nasabahnya.

30Hidayati Nasrah, Analisis Akad Mudhârabah di Perbankan Syariah, (Jurnal al-

Iqtishad, 2015), Edisi 11, Vol. 1 31Mahmudatus Sa’diyah dan Meuthiya Athifa Arifin, Mudhârabah dalam Fiqh dan

Perbankan Syariah, (Jurnal Equilibrium, 2013), Vol. 1, No. 2

Page 29: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

12

H. Metodologi Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Adapun metode dalam penelitian ini menggunakan metode

penelitian kualitatif dimana, “Penelitian kualitatif yaitu jenis

penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat

dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik.”32

Sedangkan pendekatan penelitian ini mengarah pada

penelitian deskriptif analisis, dimana penelitian ini digunakan untuk

mengetahui nilai setiap variabel yang sifatnya independen tanpa

membuat hubungan maupun perbandingan dengan variabel lain

sehingga variabel tersebut dapat menggambarkan secara sistematik

dan akurat mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu.

Penelitian ini digunakan untuk mengetahui sistem

pengendalian risiko pembiayaan mudhârabah yang diberlakukan pada

BTN Syariah, yang kemudian akan dilakukan analisis dari setiap

kebijakan, serta menentukan tingkat efektivitas setiap kebijakan

dalam meminimalisir risiko.

2. Sumber Data

Sumber data merupakan “subjek dari mana asal data penelitian

itu diperoleh.”33 Berdasarkan defenisi tersebut, dalam hal ini sumber

data yang diperoleh peneliti dapat digolongkan menjadi beberapa

sumber yaitu:

Sumber data primer

Adapun sumber data primer dalam penelitian ini adalah

hasil wawancara kepada narasumber terkait, yakni pada BTN

Syariah yang kemudian hasil wawancara tersebut akan dianalisa

dan ditarik kesimpulan guna menjawab pertanyaan penelitian ini.

Sumber data sekunder

Adapun sumber data sekunder dalam penelitian ini berupa

data dokumentasi, buku-buku dan literatur lain untuk mendukung

teori-teori dalam penelitian.

Dalam penelitian ini selain data yang diperoleh melalui

field reseach (penelitian lapangan), data penelitian juga diperoleh

melalui Library reseach (penelitian kepustakaan). Penelitian

lapangan dimaksudkan agar dapat diperoleh data, fakta dan

32V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian,(Yogyakarta: Pustaka Baru Press,

2014), h. 7 33V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian, h. 74

Page 30: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

13

informasi yang lebih akurat mengenai bagaimana penanganan BTN

Syariah dalam mengendalikan risiko pembiayaan mudhârabah.

Sedangkan penelitian kepustakaan dimaksudkan untuk

memperoleh informasi berupa teori-teori yang berkenaan dengan

permasalahan dalam tesis ini yang diperoleh dari berbagai literatur

yang ada kaitanya dengan masalah yang akan dibahas dan peneliti

akan menelaah, mengkaji, dan mempelajari setiap literatur yang

diperoleh guna membantu memecahkan masalah dalam penelitian

ini.

3. Teknik Pengumpulan Data

Observasi

Observasi merupakan cara menganalisa serta mengadakan

pencatatan secara sistematis berdasarkan penglihatan, baik individu

maupun kelompok secara langsung”.34Sejalan dengan pandangan

di atas, Observasi adalah “pencatatan secara sistematik kejadian-

kejadian, perilaku, objek-objek yang dilihat dan hal-hal lain yang

diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan.”35

Dari penjelasan di atas, dapat penulis simpulkan bahwa

observasi adalah kegiatan pencatatan sekaligus pengamatan secara

langsung mengenai masalah-masalah yang diteliti. Sedangkan

bentuk observasi terbagi menjadi 3 bagian yaitu:36

1) Observasi partisipasi adalah metode pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui

pengamatan dan penginderaan dimana peneliti terlibat dalam

keseharian informan.

2) Observasi tidak terstruktur adalah pengamatan yang dilakukan

tanpa pedoman observasi sehingga peneliti mengembangkan

pengamatanya berdasarkan perkembangan yang terjadi di

lapangan.

3) Observasi kelompok adalah pengamatan yang dilakukan oleh

sekelompok tim peneliti terhadap isu yang diangkat menjadi

objek penelitian.

Dalam penelitian ini peneliti mengambil teknik observasi

tidak terstruktur. Teknik ini diambil dengan tujuan agar peneliti

dapat melakukan pengamatan terhadap perkembangaan

34Nasrun Harahap, Teknik penelitian Hasil Belajar, (Jakarta: Bulan Bintang, 1985),

h. 60 35Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta:

Alfabeta, 2008), h. 224. 36V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian, h. 33

Page 31: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

14

berlangsungnya pelaksanaan akad pembiayaan mudhârabah di

BTN Syariah.

Studi Dokumen

Studi dokumen merupakan metode pengumpulan data

kualitatif sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan

yang berbentuk dokumentasi. Untuk memperoleh data dari

responden, peneliti juga menggunakan teknik dokumentasi ini

yang ditujukan untuk menggali informasi yang terjadi namun tak

terbatas ruang maupun waktu. Menurut Sukardi37, sumber

dokumentasi terbagi menjadi dua macam yaitu:

1) Dokumentasi resmi adalah dokumentasi yang dikeluarkan oleh

lembaga yang bersangkutan, seperti: surat keputusan, surat

intruksi, dan surat bukti kegiatan yang dikeluarkan oleh kantor

atau organisasi yang bersangkutan.

2) Dokumentasi tidak resmi seperti catatan pribadi, nota dinas,

surat penting lainya yang memberikan informasi kuat terhadap

suatu kejadian.

Peneliti memperoleh data dari dokumentasi pihak BTN

Syariah berupa data yang berkenaan dengan keberadaan BTN

Syariah serta data penunjang lainnya demi kelengkapan penelitian

ini.

Wawancara

“Wawancara atau kuesioner lisan adalah sebuah dialog

yang dilakukan oleh interviewer (pewawancara) untuk

memperoleh informasi dari interviewee (terwawancara)”.38

Ringkasnya, wawancara dapat diartikan sebagai “percakapan

dengan maksud tertentu.”39

Adapun jenis wawancara yang penulis gunakan adalah

wawancara bebas terpimpin. ”wawancara bebas terpimpin

merupakan kombinasi antara wawancara bebas dan terpimpin. Jadi,

pewawancara hanya membuat pokok-pokok masalah yang akan

diteliti, selanjutnya dalam proses wawancara berlangsung

mengikuti situasi yang diwawancarai.”40

37Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2003), Cet. Ke-1, h. 81 38Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2006), h. 130 39Lexy j. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2004), h. 135. 40Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian,(Jakarta: Bumi Aksara,

2007), h. 85

Page 32: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

15

Wawancara ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh

data dan informasi berkenaan dengan pengendalian risiko

berdasarkan kebijakan-kebijakan yang diberikan oleh BTN Syariah

dalam menangani risiko pada pembiayaan mudhârabah.

4. Analisis Data

Menganalisa data secara teknik adalah “kegiatan aplikatif dari

RAD (Rencana Analisis Data). Namun secara teoritis dan umum,

analisis data adalah suatu kegiatan yang bersifat untuk

“mentransformasikan” data menjadi informasi”.41Sedangkan menurut

redaksi lain, analisis data adalah “suatu proses mengorganisasikan dan

mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar

sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja

seperti yang disarankan oleh data.”42

Lebih lanjut, analisis data dalam penelitian kualitatif dapat

dilakukan pada saat berlangsungnya pengumpulan data dan setelah

selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.43Adapun beberapa

tahapan analisis data yaitu:44

Reduksi Data

Data yang diperoleh ditulis dalam bentuk laporan atau data

terperinci, dan laporan disusun berdasarkan data yang diperoleh

direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok berdasarkan

satuan konsep, tema, dan kategori tertentu.

Penyajian data

Data yang diperoleh dikategorikan menurut pokok

permasalahan dan dibuat dalam bentuk matriks sehingga

mempermudah peneliti untuk melihat pola-pola hubungan satu data

dengan data lainnya.

Penyimpulan dan Verifikasi

Data yang sudah direduksi dan disajikan secara sistematis

akan disimpulkan sementara.

41Prasetya Irawan, Penelitian Kualitatif & Kuantitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial,

(Depok: FISIP UI, 2006), h.178 42Sabian Utsman, Dasar-Dasar Sosiologi Hukum Makna Dialog Antara Hukum dan

Masyarakat Dilengkapi Proposal Penelitian Hukum, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), h.

103 43Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan

R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 430 44V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian, h. 34-36

Page 33: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

16

Kesimpulan Akhir

Kesimpulan akhir diperoleh berdasarkan kesimpulan

sementara yang telah diverifikasi.

I. Sistematika Penulisan

Dalam pembahasan tesis ini penulis membagi kedalam lima bab,

dan dalam setiap bab terdiri dari beberapa sub bab. Adapun rincianya

adalah sebagai berikut:

Bab I: Pendahuluan, yang meliputi: latar belakang masalah, identifikasi,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, kajian pustaka, metode penelitian, serta sistematika

penulisan.

Bab II: Teori Pengendalian Risiko dan Pembiayaan Mudharabah yaitu

berisi analisis teoritik mengenai risiko, meliputi: Definisi Risiko,

Jenis-Jenis Risiko Perbankan Syariah, Pengendalian Risiko dalam

Pembiayaan Mudhârabah, meliputi: Hakikat Pengendalian

Risiko, Peran dan Fungsi Pengendalian Risiko, , Pengendalian

Risiko dalam Perspektif Islam, Pengendalian Risiko Menurut

Fatwa DSN MUI, Pengendalian Risiko Menurut Regulasi,

Pembiayaan Mudhârabah yang meliputi: Defenisi Akad

Mudhârabah, Landasan Hukum Akad Mudhârabah, Rukun dan

Syarat Akad Mudhârabah, Ketentuan Akad Mudhârabah

Menurut Fatwa DSN MUI, Macam-macam Mudhârabah,

Aplikasi Pembiayaan Mudhârabah, Definisi Pembiayaan,

Pembiayaan Mudhârabah, Pembiayaan Bermasalah,

Pengendalian Risiko Pembiayan Mudhârabah.

Bab III: Gambaran Umum BTN Syariah

Bab IV: Analisis Efektivitas Pengendalian Risiko Pembiayaan

Mudhârabah, meliputi: Analisis Strategi Pengendalian Risiko

Pembiayaan Mudhârabah, Analisis Kesesuaian Sistem

Pengendalian Risiko BTN Syariah dengan Ketentuan Akad

Mudhârabah dalam Fatwa DSN MUI, dan Analisis Kesesuaian

Sistem Pengendalian Risiko BTN Syariah dengan Peraturan

Otoritas Jasa Keuangan, Efektifitas Pengendalian Risiko

Pembiayaan Mudhârabah di BTN Syariah KC Tangerang

Bab V : Merupakan penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-

saran.

Page 34: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

17

Page 35: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

127

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian berkenaan dengan analisis

efektivitas pengendalian risiko pembiayaan mudhârabah, maka dapat

ditarik kesimpulan:

1. Strategi dalam pengendalian risiko pembiayaan mudhârabah yang

dilakukan oleh BTN Syariah yaitu melalui beberapa langkah.

Pertama, dengan menganalisa kelengkapan dokumen pembiayaan

melalui sumber data yang ada, sehingga dapat teridentifikasi risiko-

risiko yang mungkin terjadi pada pembiayaan yang diajukan oleh

nasabah tersebut. Kedua, menentukan apakah nasabah tersebut

termasuk dalam kategori pembiayaan yang bermasalah. Ketiga, jika

risiko telah terjadi, maka pihak BTN Syariah akan melakukan

langkah-langkah mitigasi risiko yaitu dengan melakukan tindakan

restrukturisasi yang terdiri dari restructuring (penataan kembali),

reconditioning (persyaratan kembali), dan rescheduling (penjadwalan

kembali). Jika dengan tindakan restrukturisasi ini, nasabah tetap tidak

dapat memenuhi kewajibannya, maka tahapan terakhir yang akan

dilakukan oleh pihak bank adalah dengan melakukan penyitaan dan

pelelangan terhadap jaminan.

2. Prosedur pengendalian risiko yang dilakukan oleh BTN Syariah sudah

sesuai dengan ketentuan dalam Fatwa DSN MUI Nomor O7/DSN-

MUI/IV/2000 dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.

53/POJK.04/2015, dimana pada prinsipnya dalam pembiayaan

mudhârabah tidak ada jaminan, namun untuk menghindari terjadinya

penyimpangan, LKS dapat meminta jaminan. Jaminan ini tidak

dimaksudkan untuk memastikan kembalinya modal yang telah

dipinjamkan, akan tetapi untuk menyakinkan bahwa mudhârib benar-

benar melaksanakan segala ketentuan yang telah disepakati dalam

kontrak. Jaminan yang diberikan dijadikan sebagai ganti atas kerugian

yang dialaminya yang diakibatkan dari kelalaian mudhârib yang tidak

memanfaatkan dana atau tidak menjaga barang dagangan

sebagaimana mestinya berdasarkan ketentuan persyaratan dari shâḫib

al- mâl.

3. Penerapan prosedur pengendalian risiko pembiayaan mudhârabah

oleh BTN KCS Tangerang dinilai cukup efektif dalam meminimalisir

risiko, terbukti dengan nasabah yang bermasalah dalam pembiayaan

mudhârabah di BTN KCS Tangerang saat ini kurang dari 1% dan

risiko operasional bank juga terpantau dengan baik.

Page 36: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

128

B. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian sebagaimana yang

telah dikemukakan di atas, maka selanjutnya diajukan saran-saran

sebagai berikut:

1. Sebaiknya BTN Syariah lebih teliti dan hati-hati dalam memberikan

pembiayaan. Untuk memastikan efektifitas proses pengendalian risiko

bagi perbankan syariah maka perlu adannya tindakan supervisi bank

demi peningkatan perbankan syariah dimasa yang akan datang.

Kemudian kepada pihak bank agar lebih mengikuti ketentuan dalam

pembiayaan bagi hasil tekait dengan menggunakan sistem profit and

loss sharing atau revenue sharing, sehingga tidak ada salah satu pihak

yang menanggung kerugian sendiri.

2. Untuk peneliti berikutnya diharapkan dapat meneliti secara mendalam

bukan hanya terkait dengan pengendalian risiko namun lebih kepada

strategi pengelolaan aset bank sehingga tidak menimbukan kerugian

terhadap bank dan nasabah.

3. Adapun berkaitan dengan ketentuan fatwa DSN sebaiknya DSN-MUI

memberikan dasar hukum terperinci pada objek fatwa seperti halnya

permasalahan jaminan dalam penyaluran pembiayaan di LKS.

Page 37: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

129

DAFTAR PUSTAKA

A Karim, Adimarwan, Perbankan Syari’ah: Peluang, Tantangan dan

Strategi Pengembangan, Jurnal Agama, Filsafat dan Sosial, 2001.

______, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2007.

Ahmed, Tariqullah Khan Habib, Manajemen Risiko Lembaga Keuangan

Syariah, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Alif, M. Nur, Dasar-Dasar dan Pemasaran Bank Syariah, Bandung:

Alfabeta, 2010.

Arif, M. Nur Rianto dan Yuke Rahmawati, Manajemen Risiko Perbankan

Syari’ah, Jakarta: UIN Press, 2015.

Ali, Masyhud, Manajemen Risiko, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006.

Ali, Zainuddin, Hukum Perbankan Syariah, Jakarta: Sinar Grafika, 2008.

Anshori, Abdul Ghofur, Perbankan Syariah di Indonesia, Yogyakarta: Gajah

Mada University Press, 2007.

Ansory, A. Hafiz, AZ, ed, Problematika Hukum Islam Kontemporer, Jakarta:

Pustaka Firdaus, t.t.

Antonio, Muhammad Syafi’i, Bank Syariah Wacana Ulama & Cedekiawan,

Bogor: Tazkia Institute, 1999.

_____, Bank Syariah, Jakarta: Gema Insani, 2001.

Arifin, Zainul, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Pustaka

Alfabet, 2009.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:

Rineka Cipta, 2006.

Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2007.

Page 38: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

130

Ascarya dan Diana Yumanita, Gambaran Umum Bank Syariah, Jakarta:

Pusat Pendidikan dan studi Kebanksentralan (PPSK) Bank Indonesia,

2005.

Al Asqalâni, Ibnu Hajar, Bulûghul Marâm, Riyâdh: Dârul Qubs, 2014.

Ayat, Safri, Manajemen Risiko, Jakarta: Gema Aksari, 2003.

Al Bukhâri, Muhammad bin Ismâîl, Shahîh Bukhâri, tt.p: Dâr Thouq an-

Najâh, 1422 H.

Darmawi, Herman, Manajemen Risiko, Jakarta: Bumi Aksara , 2004.

Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia, Salinan

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.18/POJK.3/2016 tentang

Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, 2016.

Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan , POJK Nomor

12/POJK.03/2015 Tentang Ketentuan Kehati-hatian Dalam Rangka

Stimulus Perekonomian Nasional Bagi Bank Umum Syariah Dan Unit

Usaha Syariah, 2015.

Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia, Salinan

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 53/POJK.04/2015 Tentang

Akad YANG Digunakan Dalam Penerbitan Efek Syariah Di Pasar

Modal, 2015.

Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa Dewan

Syariah Nasional Edisi Revisi, Ciputat: CV. Gaung Persada, 2006.

Dewi, Gemala, dkk. Hukum Perikatan Islam di Indonesia, Fakultas hukum

Universitas Indonesia, 2006.

Dimyati, Ahmad, Teori Keuangan Islam Rekonstruksi Metodologis terhadap

Teori Keuangan Al-Ghazali, Yogyakarta: UII Press, 2008.

Dusuki, Asyraf Wajdi, Understanding the Objectives of Islamic Banking : A

Survey of Stakeholders Perspective. International Journal of Islamic

and Middle Eastern Finance and Management, Volume 1, Issue 2,

2008.

Page 39: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

131

El- Diwany, Tarek, The Problem With Interest: Sistem Bunga dan

Permasalahannya, Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2003.

Djojosoedarso, Soesino, Prinsip-prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi,

Jakarta: Selemba Empat,1999.

Echols, John M. dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: PT.

Gramedia, t.t.

Fattah, Nanang, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, Bandung: PT.Remaja

Yosdakarya, 2007.

Fauroni, Lukma, Arah dan Strategi Ekonomi Islam, Yogyakarta: Magistra

Insania Press, 2006.

El-Gamal, Mahmoud, “An Economics Explication of The Prohibition of

Gharar In Clasical Islamic Jurisprudeence,” Islamics Economics

Studies, vol. 8 ,2001.

Greuning, Hennie van dan Zamir Iqbal, Analisis Risiko Perbankan Syariah,

Terj. Yulianti Abbas, Jakarta: Salemba Empat, 2011.

Hâmid, Husayn, Hukm asy-Syâri’ah al-Islâmiyyah li ‘Uqûd al-Ta’mîn,

Kairo: Dâr al-I‘tishâm, t.t.

Harahap, Nasrun, Teknik penelitian Hasil Belajar, Jakarta: Bulan Bintang,

1985.

Hardanto, Sulad Sri, Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, Jakarta:Elex

Media Komputindo kelompok Gramedia, 2006.

Hartanto, Realisasi Akad Mudhârabah dalam Penyaluran Dana di BPRS

Amanah Insani Bekasi, Universitas Diponegoro: Semarang, 2012.

Haroen, Nasrun, Perdagangan Saham di Bursa Efek tinjauan Hukum Islam,

Jakarta: Yayasan Kalimah, 2000.

Hasibuan, Malayu, Dasar - dasar Perbankan, Jakarta: Bumi Aksara,t.t.

Hayati, Sri, Manajemen Risiko Untuk Bank Perkreditan rakyat dan lembaga

Keuangan mikro, Yogyakarta: CV. Andi Offset, t.t.

Page 40: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

132

Hendi, Suhendi, Fiqih Muamalah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007.

Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2005.

_____, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Jakarta: Prenada Media

Group, 2008.

_____, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Jakarta: Prenada Media

Group, 2014.

Hilman, Iman, Perbankan Syariah, Jakarta: Senayan Abadi Publishing, 2003.

Husein, Hasbullah, Manajemen Islamologi, Jakarta: Biro Konsultasi

Manajemen Islamlogi, t.t.

Idroes, Ferry N., Manajemen Risiko Perbankan: Pemahaman Pendekatan 3

Pilar Kesepakatan Basel II Terkait Aplikasi Regulasi dan

Pelaksanaannya di Indonesia, tt.p: PT RajaGrafindo Persada, 2008.

Ikatan Bankir Indonesia, Memahami Bisnis Bank Syariah, Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 2014.

_____, Manajemen Risiko 1, Jakarta: PT: Gramedia Pustaka Utama, 2015.

_____, Manajemen Kesehatan Bank Berbasis Risiko, Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2016.

_____, Memahami Bisnis Bank, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2013.

_____, Mengelola Bank Syariah, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2014.

Irawan, Prasetya, Penelitian Kualitatif & Kuantitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial,

Depok: FISIP UI, 2006.

Janwari, Yadi, Lembaga Keuangan syariah, Bandung: PT.Remaja

Yosdakarya, 2015.

Karim, Helmi, Fiqih Mu’amalah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1993.

Kasidi, Manajemen Risiko, Bogor: Ghalia Indonesia, 2010.

Page 41: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

133

Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, Jakarta: Raja Grafindo, 2008.

Machmud, Amir dan Rukmana, Bank Syari’ah: Teori Kebijakandan Studi

Empiris di Indonesia, t,tp: Erlangga, 2010.

Mardani, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia, Jakarta:

Prenada Media, 2015.

Moleong, Lexy j., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2004.

Mohammad, Mustofa Omar & Syahidawati Shahwan, The Objective of

Islamic Economics and Islamic Banking in Light of Maqasid Al-

Shariah : A Critical Review, Middle-East Journal of Scientific

Research13 (Research in Contemporary IslamicFinance and Wealth

Management), tt.p:t.p, 2013.

Mubin, Muhammad Ufuqul, Islamic Banking and Interest a Study of The

Prohibition of Riba and Its Contempory Interpretation, Diterjemahkan

dalam buku Bank Islam dan Bunga studi Kritis Larangan Riba dan

Interpretasi Kontemporer, Jakarta: Pustaka Pelajar, 2003.

Muhammad, Konstruksi Mudhârabah Dalam Bisnis Syariah. Mudhârabah

Dalam Wacana Fiqh dan Praktik Ekonomi Modern, Yogyakarta: PSEI

STIS Yogyakarta, 2003.

_____, Manajemen Pembiayaan Mudhârabah di Bank Syariah, Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 2008.

_____, Norma dan Etika Ekonomi Islam, Jakarta: Gema Insani Pers, 1997.

_____, Paradigma, Metodologi, dan Aplikasi Ekonomi Syariah, Yogyakarta:

Garaha Ilmu, 2008.

_____, Manajemen Dana Bank Syariah, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2014.

Mukhsinun, Evaluasi Manajemen Risiko Produk Mudhârabah dan

Musyarakah dalam Meminimalisir Risiko Pembiayaan Bagi Hasil

(Studi Kasus pada BPD DIY Cabang Syariah dan Bank Syariah

Mandiri cabang Yogyakarta), Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga: Yogyakarta, 2015.

Page 42: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

134

Muslehuddin, Muhammad, Sistem Perbankan dalam Islam, Terj. Aswin

Simamora, Jakarta: Rineka Cipta, 1994.

Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi

Aksara, 2007.

Nasehudin, Toto Syatori dan Nanang Gozali, Metode Penelitian Kuantitatif,

Bandung: CV. Pustaka Setia, 2012.

Nasrah, Hidayati, Analisis Akad Mudhârabah di Perbankan Syariah, Jurnal

al-Iqtishad, 2015.

Nawawi, Ismail, Fiqh Muamalah Klasik dan Kontemporer: Hukum

Perjanjian, Ekonomi, Bisnis, dan Sosial, Bogor: Ghalia Indonesia,

2012.

Nazir, Mohammad, Metode Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005.

Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah, Maret 2018.

Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/9/PBI/2011 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/18/PBI/2008 Tentang

Restrukturisasi Pembiayaan Bagi Bank Syariah dan Unit Usaha

Syariah.

Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/23/PBI/2011 tentang Penerapan

Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Qardhawi, Yusuf, Fiqh Peradaban: sunnah sebagai Paradigma Ilmu

Pengetahuan, Terj. Faizah Firdaus, Jakarta: Rabani Pers, 1997.

Qudâmah, Ibnu, Al-Mughni, tt.p: Hajr, 1412H.

Rahayu, Eka Jati, Mitigasi Risiko Akad Pembiayaan Mudhârabah di

Perbankan Syariah, Jurnal Muqtashid: UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, 2013.

Rivai, Veithzal, Islamic Financial Management: Teori, Konsep, dan Aplikasi,

Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008.

Page 43: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

135

Rivai, Veithzal dan Rifki Ismal, Islamic Risk Management For Islamic Bank,

Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 2013.

Rosyadi, Imron, Jaminan Kebendaan Berdasarkan Akad Syariah, Jakarta:

Kencana, 2017.

Rosyid, Daud, Indahnya Syari’at Islam, Jakarta: Usamah Press, 2003.

Rustam, Bambang Rianto, Manajemen Risiko Perbankan Syariah Indonesia,

Jakarta: Salemba Medika, 2013.

Sâbiq, Sayyid, Fiqh al- Sunnah, Beirut: Dâr al- Fikr, 1981.

Sa’diyah, Mahmudatus dan Meuthiya Athifa Arifin, Mudhârabah dalam

Fiqh dan Perbankan Syariah, Jurnal Equilibrium, 2013.

Saeed, A, Menyoal Bank Syariah : Kritik atas Interpretasi Bunga Bank Kaum

Neo-Revivalis, terj. Arif Maftuhin, Jakarta: Paramadina, 2004.

Sarwono, Jonathan, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Jakarta:

Alfabeta, 2008.

Sembiring, Sentosa, Hukum Perbankan, Bandung: CV Mandar Maju, 2000.

Shaikh, Ahmed, A Critical Analysis of Mudarabah & New Approach to

Equity Financing in Islamic Finance. Journal of Islamic Banking and

Finance, 2011.

Ash-Shiddiqi, T.M Hasbi, Hukum-hukum Fiqih Islam: Tinjauan Antar

Mazhab, Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 2001.

Siddiqi, M. Nijatullah, Bank Islam, Bandung: Pustaka Bandung, 1984.

_____, Kemitraan Usaha dan Bagi Hasil dalam Hukum Islam, Yogyakarta:

Dana Bhakti Prima Yasa, 1996.

Solihin, Ahmad Ifham, Buku Pintar Ekonomi Syariah, Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2010.

Soemitra, Andri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Prenada

Media, 2017.

Page 44: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

136

Al-Suwailem, Sami, Towards An Objective Measure of Gharar in Exchange,

Islamic Economic Studies, 2000.

Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah: Deskripsi dan

Ilustrasi, Yogyakarta: Ekonisia, 2003.

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan

R&D, Bandung: Alfabeta, 2012.

Suhardi, Gunarto, Usaha Perbankan dalam Perspektif Hukum, Kanisius,

Yogyakarta: Kanisius, 2003.

Sujarweni, V. Wiratna, Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Baru

Press, 2014.

Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta:

PT Bumi Aksara, 2003.

Supriyono, Sistem Pengendalian Manajemen, Yogyakarta: BPFE, 2000.

Sweet & Maxwll, Penerapan Manajemen Aset Islami, Jakarta: Universitas Al

Azhar Indonesia, Terj. Erman Raja G dan Akhmad Safik, t.t.

Asy Syâfi’i, Muhammad bin Idris, Al-Umm, Terj. lsmail Yakub, Kuala

Lumpur: Victory Agencie, 2000.

Syahdeni, Sutan Remy, Pebankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata

Hukum Perbankan Indonesia, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1999.

Syarifuddin, Amir, Garis-garis Besar Fiqh, Bogor: Kencana, 2003.

Taimiyah, Ibnu, Majmu’ Fatâwâ Syaikh al Islâm, Madinah: Majma’ al Malik

Fahd, 1995.

Tampubolon, Robert, Risk Management Qualitative Approach Applied to

Comercial banks, Jakarta: Elex Media Komputindo, 2004.

Ath-Thayyâr, Abdullah bin Muhammad, Al-Bunûk Al-Islâmiyyah Baina An-

Nadzariyyât wa Tathbîq, Riyâdh: Muassasah al-Jurais, 1414H.

Taswan, Manajemen Perbankan, Yogyakarta: UPPS TIM YKPN

Yogyakarta, 2006.

Page 45: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

137

Tim Pengembangan perbankan Syariah Institut Bankir Indonesia, Konsep,

Produk dan Implementasi Operasional Bank Syariah, Jakarta:

Djambatan, 2002.

Tim Primapena, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ttp: Gitamedia, t.th.

Tisnawati, Ernie dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, Jakarta:

Kencana, 2005.

Umam, Khotibul, Perbankan Syariah: Dasar-Dasar dan dinamika

Perkembangannya di Indonesia, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2016.

Undang-Undang tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun

1992 tentang Perbankan, UU No. 10 Tahun 1998.

Usman, Iskandar, Istihsan dan pembaharuan Hukum Islam, Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 1994.

Utsman, Rachmadi, Aspek Hukum Perbankan Syariah di Indonesia, Jakarta:

Sinar Grafika, 2012.

Utsman, Sabian, Dasar-Dasar Sosiologi Hukum Makna Dialog Antara

Hukum dan Masyarakat Dilengkapi Proposal Penelitian Hukum,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

Wawancara dengan Bagian Restructuring BTN Syariah KC Tangerang, Hero

Indrivanto, Serpong, 10 Desember 2018.

Wirdyaningsih, Bank Dan Asuransi Islam Di Indonesia, Jakarta: Kencana

Prenada Media, 2005.

Wiroso, Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah,

Jakarta: PT. Grasindo, 2005.

Yaya, Rizal, dkk, Akuntansi Perbankan Syariah: Teori dan Praktik

Kontemporer, Jakarta: Salemba Empat, 2012.

Yusmad, Muammar Arafat , Aspek Hukum Perbankan Syariah dari Teori ke

Praktik, Yogyakarta: Deepublish, 2018.

Page 46: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …

138

Z , A. Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah, Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama, 2013.

Zuhaili, Wahbah, Al- Fiqh al-Islâm wa Adilatuh, Juz V, Damaskus: Dâr al-

Fikr, t.t.

Bank Tabungan Negara, Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance

Bank Tabungan Negara, Visi, Misi, dan Nilai Budaya Perusahaan dalam

Laporan Tahunan 2016.

Brosur (Product Profile) PT. BTN KC Syariah Tangerang.

Bank Tabungan Negara, "Giro Syariah" dalarn Laporan Tahunan 2016.

Bank Tabungan Negara, “Deposito Syariah” Dalam Laporan Tahun 2016.

Dokumen Bank BTN Syariah Kantor Cabang Tangerang tahun 2017.

Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) tentang Akad Mudhârabah,

www.dsnmui.or.id, diakses pada 19 Mei 2018.