ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN...

64
(SKPA) DI PROVINSI ACEH TAHUN 2011 ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN PENGGUNAAN ANGGARAN SETIAP SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH

Transcript of ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN...

Page 1: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

(SKPA) DI PROVINSI ACEH TAHUN 2011

ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN PENGGUNAAN ANGGARAN

SETIAP SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH

Page 2: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Ringkasan Eksekutif

Keterkaitan antara dokumen perencanaan pembangunan daerah dengan dokumen anggaran

merupakan bagian sangat penting dalam upaya pencapaian visi dan misi yang tercantum

dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Untuk mencapai target-

target pembangunan selama lima tahun, pemerintah daerah menyusun dokumen tahunan

berupa Rencana Kerja Pemerintah daerah (RKPD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD). Pada prinsipnya, terdapat sinkronisasi antara target kinerja selama lima

tahun dengan program/kegiatan dan alokasi anggaran tahunan. Kesesuaian antara target

capaian kinerja pembangunan yang direncanakan dengan anggaran dan dokumen pelaksanaan

merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Sebagai daerah otonom dengan otonomi khusus, Provinsi Aceh memiliki kewenangan dalam

merencanakan pembangunan dan anggaran daerah. Penyusunan dokumen perencanaan

pembangunan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) berupa Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA) dan Rencana Kerja Pemerintah Aceh

(RKPA) ternyata tidak selalu diikuti dalam penyusunan dokumen anggaran berupa Kebijakan

Umum APBA (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Aceh (PPAA). Penyimpangan dari

dokumen perencanaan semakin besar ketika Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA)

menyusun dokumen Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) SKPA.

Kesimpulan studi ini adalah proses penyusunan anggaran pada semua SKPA Provinsi Aceh

belum berjalan efektif. Hal ini disebakan masih ditemukannya beberapa kelemahan, yaitu: (a)

Penentuan sasaran kegiatan sebagai penerima manfaat anggaran masih kurang tepat; (b)

Penentuan target kegiatan belum mengacu pada sasaran yang ingin dicapai; (c) Penentuan

keluaran (output) kegiatan tidak mengikuti target yang akan dicapai; (d) Penentuan hasil

(outcome) kegiatan belum menggambarkan kualitas keluarannya, sehingga keberhasilan

sebuah program belum dapat diukur; (e) Belum ada keseragaman indikator terhadap

program/kegiatan yang sama yang dilaksanakan beberapa SKPA; dan (f) Interval perbedaan

besaran anggaran dalam PPAS dengan RKA masih jarak sehingga mencerminkan

penyusunan PPAS belum akurat dan tidak berpedoman kepada Analisis Standar Belanja

(ASB) dan Standar Pelayanan Minimum (SPM).

Page 3: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Beberapa perbaikan yang harus dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda)

Aceh dan semua SKPA Provinsi Aceh, yakni: (a) Perlunya menyusun suatu buku pedoman

penyusunan anggaran yang di dalamnya memuat jenis indikator kinerja untuk masing-masing

program/kegiatan; (b) Penyusunan Standar Pelayanan Minimum (SPM) dan Analisi Standar

Belanja (ASB) sebagai acuan dalam menyusun Plafon Anggaran Sementara (PAS) dan

penyusunan RKA-SKPA; (c) Meningkatkan koordinasi antara SKPA yang melaksanakan

program/kegiatan yang sama; dan (d) Meningkatkan pemahaman tentang anggaran berbasis

kinerja bagi personil yang terlibat dalam TAPA, karena kelemahan yang ditemukan banyak

dalam lingkup yang merupakan tanggung jawab tim tersebut.

Page 4: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Analisis Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB I - 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tujuan pembangunan Nasional diarahkan untuk meningkatkan kesejahterakan

masyarakat. Kesejahteraan masyarakat tercermin dari kemampuan untuk memenuhi segala

kebutuhan hidupnya secara layak, yaitu perumahan, pelayanan pendidikan, pelayanan

kesehatan, rasa aman, dan mempunyai pendapatan, serta dihargai harkat dan martabatnya

selaku manusia. Untuk mencapai tujuan tersebut, sejak tahun 2001, melalui penerapan

Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah dan UU

No.25/1999 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah,

Indonesia mulai menyelenggarakan otonomi daerah yang disertai dengan desentralisasi

fiskal. Meskipun sebelumnya telah ada konsep otonomi daerah, seperti diatur dalam UU

No.5/1974 Tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah, penerapan otonomi daerah kali

ini dipandang paling komprehensif dan esensial.

Untuk menyempurnakan UU No.22/1999 dan UU No.25/2009, berdasarkan hasil

evaluasi pelaksanaannya selama tahun 2000-2003, Pemerintah kemudian mengganti kedua

UU tersebut dengan UU No.32/2004 Tentang Pemerintahan Daerah dan UU No.33/2004

Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. Pada

bagian menimbang UU No.32/2004 disebutkan bahwa dalam rangka penyelenggaraan

pemerintahan daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan untuk

mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan,

pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan

memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan

suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk itu, pemerintahan

daerah diberi kewenangan untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan

menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.1

1 Pasal 1 huruf d UU No.22/1999 dan pasal 1 angka 2 UU No.32/2004.

BBBBBBBBBBBBAAAAAAAAAAAABBBBBBBBBBBB

IIIIIIIIIIII

Page 5: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Analisis Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB I - 2

Otonomi Daerah adalah kewenangan Daerah Otonom untuk mengatur dan

mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi

masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sedangkan daerah otonom

adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas daerah tertentu berwenang

mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri

berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.2

Dengan demikian, dalam melaksanakan kewenangannya, pemerintah daerah membuat

peraturan daerah dan untuk melaksanakan Perda tersebut, kepala daerah menetapkan

peraturan kepala daerah.3

Dalam penyelenggaraan fungsi pemerintahan yang terdesentralisasi, Indonesia

memiliki hirarki peraturan perundang-undangan yang diatur secara eksplisit agar tidak

terjadi tumpang tindih pengaturan dan kewenangan antara pemerintah pusat dan

pemerintah daerah. Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan4 menyebutkan bahwa jenis dan hierarki

Peraturan Perundang-undangan terdiri atas (a) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945; (b) Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat; (c) Undang-

Undang/Peraturan Pemerintah PenggantiUndang-Undang; (d) Peraturan Pemerintah; (e)

Peraturan Presiden; (f) Peraturan Daerah Provinsi; dan (g) Peraturan Daerah

Kabupaten/Kota.

Berdasarkan hirarki tersebut, yang juga menunjukkan secara berjenjang kekuatan

hukum produk hukum dimaksud, pemerintah pusat dan pemerintah daerah menyusun

produk hukum yang dibutuhkan sesuai dengan batas kewenangannya. Hal ini bermakna

bahwa, pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota menetapkan peraturan

daerah/qanun sebagai landasan penyelenggaraan kewenangannya. Pengaturan tentang

pembagian kewenangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah ditetapkan dengan

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota. Dari aspek kelembagaan, untuk menyelenggarakan urusan

pemerintahan daerah tersebut, pemerintah juga menerbitkan PP No.41/2007 Tentang

2 Pasal 1 huruf d, h, dan i UU No.22/1999 tentang Pemerintahan Daerah. 3 Pasal 146 ayat 1 UU No.32/2004 tentang Pemerintahan Daerah. 4 Undang-undang ini merupakan pengganti atas UU No.10/2004 Tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-Undangan.

Page 6: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Analisis Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB I - 3

Organisasi Perangkat daerah, sebagai pedoman pembentukan organisasi oleh pemerintah

daerah beserta fungsi-fungsinya dan PP No.58/2005 Tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah, yang menjelaskan berbagai aspek pengelolaan keuangan yang menjadi

kewenangan pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurusnya.

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa pemerintah daerah, termasuk

Pemerintah Aceh, memiliki kewenangan untuk mengatur dan membuat kebijakan untuk

melaksanakan kewenangannya, yang pada prinsipnya bersumber dari kewajiban untuk

memberikan pelayanan kepada rakyatnya. Kewenangan untuk menyelenggarakan urusan-

urusan pemerintahan diatur sedemikian rupa agar proses perencanaan, penganggaran,

pelaksanaan, dan pertanggungjawabannya memenuhi prinsip akuntabilitas, transparansi,

dan partisipatif.

Pelaksanaan prinsip-prinsip tersebut diimplementasikan dalam bentuk pengaturan

tentang apa yang akan dilaksanakan, siapa yang akan melaksanakan, siapa yang akan

menerima hasil dan manfaat, siapa yang mengawasi, dan bagaimana mekanisme

pertanggungjawaban atas pelaksanaan suatu tugas dan fungsi. Lingkup inilah yang menjadi

fokus penyelenggaran administrasi, penyusunan kebijakan, dan pelaksanaan pelayanan

publik di pemerintahan daerah, termasuk Pemerintah Provinsi Aceh.5

Pengaturan tentang kewenangan dan kelembagaan Pemerintahan Aceh sendiri

telah ditetapkan dalam UU No.11/2006 tentang Pemerintahan Aceh. UU ini memberikan

beberapa keistimewaan kepada Pemerintah Aceh yang tidak dimiliki oleh daerah lain,

terutama dalam hal mendapat alokasi dana otonomi khusus dan tambahan bagi hasil

minyak bumi dan gas alam serta bentuk pemerintahan daerah. Untuk melaksanakan

keistimewaan ini, Pemerintah Aceh telah menerbitkan beberapa qanun, seperti Qanun

Aceh No.1/2008 Tentang Pengelolaan Keuangan Aceh, Qanun Aceh No.2/2008 Tentang

Tata Cara Pengalokasian Tambahan Dana Bagi Hasil Minyak dan Gas Bumi dan

Penggunaan Dana Otonomi Khusus, dan Qanun Aceh No.8/2008 Tentang Pelayanan

Publik.

Pada praktiknya, penyelenggaraan fungsi pemerintahan di Aceh, terutama dalam

perencanaan pembangunan dan pengelolaan keuangan, tetap mengacu pada peraturan

perundang-undangan yang dikeluarkan oleh Pemerintah, yakni PP No.58/2005, PP

5 Berdasarkan Peraturan Gubernur No.56/2009, sebutan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam diganti dengan

Provinsi Aceh.

Page 7: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Analisis Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB I - 4

No.38/3007, PP No.41/2007, dan PP No.8/2008.6 Semua PP ini menjadi konsideran dalam

penyusunan qanun, baik di pemerintah provinsi maupun kabupaten dan kota di Aceh.

Oleh karena penyelenggaraan pemerintahan daerah dibagi dalam periodisasi

kepemimpinan per lima tahun, maka perencanaan pembangunan disusun berdasarkan masa

jabatan kepala daerah. Dalam kerangka pencapaian visi daerah yang dituangkan dalam

dokumen perencanaan jangka panjang 20 (dua puluh tahun), yang disebut Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah atau RPJPD, setiap kepala daerah wajib menyusun

dokumen Pembangunan Jangka Menengah Daerah atau RPJMD, sesuai dengan masa

jabatannya. RPJMD memuat target pencapaian pembangunan selama lima tahun yang

ditetapkan dalam bentuk peraturan daerah, setelah mendapat persetujuan dari Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) selaku lembaga perwakilan di daerah.

Sesuai dengan kewenangannya, dalam melaksanakan pembangunan untuk

mencapai tujuan pembangunan nasional, pemerintah daerah membentuk perangkat daerah

yang disebut satuan kerja perangkat daerah atau SKPD (di Aceh disebut satuan kerja

perangkat Aceh atau SKPA). Sesuai PP No.41/2007, yang menjadi pedoman dalam

penyusunan Perda tentang Organisasi Perangkat Daerah, pemerintah daerah membentuk

sekretariat daerah dan sekretariat DPRD, inspektorat daerah, satuan polisi pamong praja,

dan beberapa badan, dinas dan kantor. SKPD yang dibentuk melaksanakan satu atau

beberapa fungsi sesuai dengan kewenangan daerah, seperti diatur dalam PP No.38/2007,

yang menjadi pedoman dalam penyusunan Perda tentang urusan pemerintahan yang

menjadi kewenangan daerah. Khusus untuk Pemerintah Aceh, UU No.11/2006 tentang

Pemerintahan Aceh menjadi pertimbangan filosofis dan strategis dalam penyusunan qanun

tentang organisasi perangkat Aceh dan tentang urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan Pemerintah Aceh.

Berdasarkan kewenangan dan fungsi yang telah diatur dalam qanun, satuan kerja

menyusun rencana strategis (Renstra) yang sinkron dengan RPJMD dan rencana kerja

(Renja) tahunan sebagai penjabaran RKPD. Rencana kerja masing-masing SKPD terdiri

dari program dan kegiatan yang memiliki target kinerja yang hendak dicapai dan

kebutuhan sumber daya untuk mencapai target-target tersebut. Sumber daya yang

digunakan untuk melaksanakan kegiatan tersebut pada masing-masing SKPD haruslah

6 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah.

Page 8: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Analisis Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB I - 5

direncanakan seoptimal mungkin, yang tergambar dalam bentuk kebutuhan belanja yang

akan dikeluarkan.

Pemerintah Aceh merupakan salah satu bagian dari pemerintah provinsi yang

berada dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang dalam hal penyelenggaraan

pembangunan dan pelayanan publik daerah dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat

Aceh (SKPA). SKPA harus mampu menciptakan prorgam-program yang dapat

mesejahterakan rakyat aceh. Pada kenyataannya, program-program yang direncanakan

baik program jangka pendek, menengah dan panjang sering tidak sejalan satu sama lain.

Salah satu penyebab mengapa hal ini terjadi adalah ketidaklengkapan pedoman dalam

menetapkan sasaran, indikator dan target program/kegiatan, sehingga sulit bagi SKPD

untuk menyusun dokumen perencanaan dan anggaran dengan baik.

Dokumen yang menghubungkan perencanaan dan pelaksanaan oleh SKPD adalah

Rencana Kerja Anggaran (RKA) SKPD. RKA-SKPD disusun dengan menggunakan

pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah daerah, penganggaran terpadu dan

penganggaran berdasarkan prestasi kerja.7 Dalam prinsip anggaran berbasis kinerja,

penyusunan RKA-SKPD haruslah menerapkan prinsip-prinsip value for money, yang

meliputi economy, efficiency, dan effectiveness (3E). Pasal 39 ayat (1) PP No.58/2005

menyatakan bahwa penyusunan RKA-SKPD dengan pendekatan prestasi kerja dilakukan

dengan memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran dan hasil yang

diharapkan dari kegiatan dan program, termasuk efisiensi dalam pencapaian keluaran dan

hasil tersebut.

Penetapan RKA berpedoman pada program-progman yang telah disusun untuk

masing-masing SKPD dan program dan kegiatan untuk masing-masing SKPD harus sesuai

dengan kebutuhan masyarakat. Kebutuhan masyarakat tersebut, dapat diketahui dengan

menganalisis data potensi yang ada pada masyarakat tersebut. Untuk itu, diselenggarakan

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang), yang merupakan wadah

untuk mengidentifikasi kebutuhan publik serta menyesuaikannya dengan kemampuan

keuangan daerah dan fungsi masing-masing SKPD. Jadi, anggaran yang disusun SKPD

tidak berdasarkan keinginan (wants) belaka, tetapi harus disusun berdasarkan kebutuhan

(needs). Sasaran pembangunan daerah akan tercapai secara efektif apabila anggaran yang

disusun didasarkan pada permasalahan dan kebutuhan yang ada di lapangan.

7 Pasal 36 ayat (2) PP No.58/2005.

Page 9: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Analisis Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB I - 6

Penyusunan RKA-SKPD harus sesuai dengan prosedur dan jadwal yang telah

ditetapkan, sehingga tidak terlambat dalam pengesahan APBD dan keterlambatan

diterbitnya dokumen pelaksanaan anggaran (DPA). Keterlambatan dalam penerbitan DPA

mengakibatkan keterlambatan dalam pelaksanaan anggaran, yaitu keterlambatan dalam

menentukan paket pekerjaan, tendering pengadaan barang dan jasa dan penatausahaan

keuangan. Konsekuensi keterlambatan anggaran adalah realisasi anggaran menjadi rendah,

sehingga menyisakan dana yang tidak habis terpakai pada akhir tahun. Selisih antara

alokasi dalam DPA dengan realisasi ini disebut SILPA (Selisih Lebih Pembiayaan

Anggaran). SILPA yang bersumber dari belanja terjadi karena realisasi belanja lebih

rendah dari pagu anggarannya, baik karena pelaksanaan kegiatan yang belum selesai

sampai akhir tahun ataupun pembatalan pelaksanaan kegiatan, serta terjadinya

“penghematan” anggaran (pekerjaan selesai atau output kegiatan telah tercapai, tetapi

anggaran tidak terpakai seluruhnya).

Pada prinsipnya, pelayanan publik akan terlaksana dengan baik apabila dalam

proses perencanaan dan penganggaran, target kinerja yang menjadi solusi (outcomes)

dalam pemecahan masalah dan pemenuhan kebutuhan masyarakat terukur dan dapat

dicapai dengan baik. Proses perencanaan yang dikomandoi oleh Badan Perencanaan

Pembangunan (Bappeda), penyusunan dokumen-dokumen anggaran yang dilaksanakan

oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), yang di Aceh di sebut Tim Anggaran

Pemerintah Aceh (TAPA), dan penetapan anggaran daerah dalam bentuk peraturan daerah

(di Aceh disebut qanun) melibatkan DPRD (di Aceh disebut DPRA), haruslah berjalan

sinkron dan terkoordinir dengan baik. Setiap fihak yang terlibat semestinya melaksanakan

fungsinya secara bertanggungjawab, sehingga outcomes dari anggaran dapat dicapai.

Pada kenyataannya, tidak semua yang direncanakan dalam dokumen perencanaan

teralokasikan anggarannya dalam APBA. Begitu juga dengan program dan kegiatan yang

telah tercantum pendanaannya dalam APBD, tidak selalu terlaksana sebagian atau

seluruhnya. Target kinerja yang dicantumkan dalam RKPD dan RPJMD tidak selalu

menjadi pedoman dalam penyusunan target kinerja dalam RKA-SKPA. Akibatnya,

pelaksanaan program dan kegiatan pada setiap tahun anggaran sering tidak sejalan dengan

target yang direncanakan untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan dalam

dokumen perencanaan, seperti RKPD dan RPJMD. Secara politis, dapat dimaknai bahwa

Gubernur tidak dapat memenuhi janji kampanye yang telah dituangkan dalam bentuk misi

Page 10: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Analisis Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB I - 7

dan target-target dalam RPJMD, sementara secara kebijakan, Gubernur gagal menjalankan

kebijakan yang dibuatnya sendiri. Bagi publik, Gubernur dapat dipandang tidak berhasil

memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kapasitas pemerintah

daerah.

Dengan pandangan bahwa pelimpahan urusan yang menjadi kewenangan daerah

beserta pendanaannya sudah diatur dengan baik dalam peraturan perundang-undangan,

maka pengelolaan pelayanan publik seharusnya sudah berjalan dengan baik. Namun,

kenyataan lebih banyak berbicara lain. Pelayanan publik justru sering berjalan apa adanya

karena perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan tidak terintegrasi dengan baik.

Konsep unified budgeting belum dilaksanakan sepenuhnya, sehingga terjadi

ketidaksinkronan antara perencanaan, pengalokasian dalam anggaran, dan pelaksanaan di

lapangan. Ketidakkonsistenan ini berimplikasi pada rendahnya tingkat pencapaian target-

target pembangunan yang telah dinyatakan dalam RPJMD.

1.2. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah disajikan di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah:

a. Untuk mengetahui efektivitas penyusunan anggaran pada SKPD di pemerintah

daerah Provinsi Aceh;

b. Untuk mengetahui efektivitas dalam pelaksanaan anggaran pada SKPD di

pemerintah daerah Provinsi Aceh.

1.3. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penyusunan dan

pelaksanaan anggaran untuk tahun anggaran 2011 pada SKPA Provinsi Aceh.

1.4. Output Penelitian

Output penelitian ini adalah dokumen hasil penelitian yang berjudul “Efektifitas

Penganggaran dan Penggunaan Anggaran di Provinsi Aceh”.

Page 11: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Analisis Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB I - 8

1.5. Outcome Penelitian

Outcomes dalam penelitian ini adalah masukan bagi Pemerintah Aceh yang

bermanfaat untuk memperbaiki kualitas penganggaran dan pelaksanaan anggaran.

Temuan-temuan dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk

merumuskan perencanaan dan pedoman yang komprehensif, efektif, efisien, dan

ekonomis, sehingga perencanaan pembangunan sejalan dengan penganggaran dan

pelaksanaan di lapangan oleh SKPA.

1.6. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada SKPD yang ada di Pemerintah Provinsi Aceh dan

akan dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan November 2012.

1.7. Biaya Penelitian

Biaya Peneliti ini bersumber dari dana APBD Pemerintah Provinsi Aceh Tahun

2012, dengan DPA-SKPA Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh

Nomor: 1.06.1.06.01.06.01.5.2.

1.8. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Penellitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan November 2012

dengan jadwal sebagai berikut:

- Penyusunan TOR: Maret.

- Pengumpulan data: Maret.

- Data entry: Maret – Mei.

- Pengolahan data: Mei – Juni.

- Analisis data: Juni.

- Penyusunan draft awal: Juli.

- Presentasi hasil penelitian: Agustus.

- Penyusunan laporan akhir (review): Agustus – September.

- Presentasi hasil akhir: Oktober.

Page 12: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Analisis Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

Bab II - 1

LANDASAN TEORITIS

EFEKTIVITAS PENGANGGARAN

2.1. Hubungan Pengelolaan Keuangan, Perencanaan Pembangunan, dan

Penganggaran Daerah

Implementansi otonomi daerah mengharuskan pemerintah daerah mengelola

keuangannya secara mandiri. UU No.32/2004 tentang Pemerintah Daerah, UU No.33/2004

tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, dan UU

No.1/2004 tentang Perbendaharaan Negara, yang kemudian dijabarkan dalam PP No.58/2005

tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, memberi penjelasan dan panduan bagaimana

pemerintah daerah mengelola keuangannya secara terencana, partisipatif, terintegrasi,

transparan, dan akuntabel.

Khusus untuk pemerintahan Aceh, keberadaan UU No.11/2006 tentang

Pemerintahan Aceh, memberikan keleluasaan sekaligus beban yang cukup berat untuk

mengatur dan menyelenggarakan pengelolaan keuangan bukan hanya di tingkat provinsi,

tetapi juga di kabupaten dan kota se Aceh. Tambahan penerimaan Aceh dari dana otonomi

khusus dan tambahan bagi hasil minyak dan gas bumi memberi warna tersendiri mengingat

Pemerintah Aceh diberikan kewenangan untuk mengaturnya dalam qanun dan peraturan

gubernur. Di sisi lain, pelaksanaan otonomi khusus tidak berlaku tanpa batas waktu.

Pasal 2 PP No.58/2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah menyatakan bahwa

lingkup pengelolaan keuangan daerah meliputi:

a. hak daerah untuk memungut pajak daerah dan retribusi daerah serta melakukan

pinjaman;

b. kewajiban daerah untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah dan

membayar tagihan pihak ketiga;

c. penerimaan daerah;

d. pengeluaran daerah;

e. kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat

berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang,

termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan daerah; dan

BBBAAABBB

IIIIII

Page 13: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Analisis Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

Bab II - 2

f. kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah dalam rangka

penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah dan/atau kepentingan umum.

Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan,

efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas

keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat.1 Pengelolaan keuangan daerah

dilaksanakan dalam suatu sistem yang terintegrasi yang diwujudkan dalam anggaran daerah

yang disebut APBD, yakni rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan

disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan peraturan

daerah.

APBD disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan

kemampuan pendapatan daerah. Penyusunan APBD berpedoman kepada RKPD dalam rangka

mewujudkan pelayanan kepada masyarakat untuk tercapainya tujuan bernegara. APBD

mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi.

APBD, Perubahan APBD, dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD setiap tahun

ditetapkan dengan peraturan daerah.2

APBD merupakan satu kesatuan yang terdiri dari pendapatan daerah, belanja daerah

dan pembiayaan daerah.3 Seluruh pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah

dianggarkan secara bruto dalam APBD.4 Dari struktur APBD ini, akan diperoleh surplus atau

defisit, yakni selisih lebih atau kurang antara pendapatan daerah dan belanja daerah. Pada

akhir tahun biasanya terjadi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA), yakni selisih lebih

realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran.5

Dalam melaksanakan fungsi administrasi dan pelayanan publik dalam bentuk

program dan kegiatan, pemerintah daerah menggunakan sumberdaya yang dimilikinya, baik

sumberdaya fisik maupun keuangan. Pasal 17 ayat (1) PP No.58/2005 menyatakan bahwa

semua penerimaan dan pengeluaran daerah baik dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa

dianggarkan dalam APBD.

Belanja daerah dipergunakan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan yang

menjadi kewenangan provinsi atau kabupaten/kota yang terdiri dari urusan wajib dan urusan

1 Pasal 4 PP No.58/2005. 2 Pasal 16 PP No.58/2005.

3 Pasal 20 ayat (1) PP No.58/2005.

4 Pasal 17 ayat (3) PP No.58/2005.

5 Pasal 1 anka 31 PP No.58/2005.

Page 14: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Analisis Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

Bab II - 3

pilihan. Belanja penyelenggaraan urusan wajib diprioritaskan untuk melindungi dan

meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang

diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial

dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial. Peningkatan

kualitas kehidupan masyarakat diwujudkan melalui prestasi kerja dalam pencapaian standar

pelayanan minimal berdasarkan urusan wajib pemerintahan daerah.6

Dalam siklus pengelolaan keuangan daerah, proses penganggaran sangat penting karena

adanya peran DPRA dan masyarakat yang lebih besar. Kualitas hasil (outcome) sangat

tergantung dari bagusnya perencanaan dan penganggaran dalam memilih indikator input dan

outputnya sebagaimana diatur dan UU No.25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Daerah dan diatur kembali dalam UU No.32/2004 tentang Pemerintah Daerah. Proses tersebut

dilakukan dengan mengikuti alur perencanaan dan penganggaran seperti dalam gambar

berikut:

Gambar 2.1.: Alur Perencanaan dan Penggangaran

Sumber: Indra Bastian (2006:5)

6 Pasal 26 PP No.58/2005.

Page 15: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan

Secara lebih rinci proses perencanaan dan penganggaran pemerintah daerah dan

kaitannya dengan anggaran pemerintah pusat dapat dijelaskan melalui

Gambar 2.2: Alur Perencanaan dan Pengangaran Daerah

Sumber: Pusdiklat BPK RI (2008

Penerapan konsep prestasi kerja

(kinerja) yang dimulai dari ukuran

Indikator tersebut dapat berupa sumber dana, sumber daya manusia, waktu, teknologi, hasil

fisik atau non fisik, dan nilai tambah setiap akhir pelaksanaan roda

pendek, jangka menengah, dan jangka panjang

untuk mampu menyusun anggaran yang akurat, efektif, efisien dan proporsional. Realisasi

anggaran diharapkan sesuai dalam alokasi dan jumlahnya sehingga kinerja pemerintah daerah

dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat

2.2. Anggaran Berbasis Kinerja

Tujuan dari anggaran berbasis kinerja (

meningkatkan kualitas pelayan publik melalui pengalokasian sumberdaya (

konsisten dengan tujuan-tujuan sosial dan politik, meningkatkan efisiensi, ekonomi,

efektifitas dalam penggunaannya, dan memeperbaiki akuntabilitas

dinyatakan bahwa ABK adalah meningkatkan fokus pada

1q1accomplishing with the resources provided

money is being spent ini any area

Laporan Analisis Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

Secara lebih rinci proses perencanaan dan penganggaran pemerintah daerah dan

kaitannya dengan anggaran pemerintah pusat dapat dijelaskan melalui Gambar

ur Perencanaan dan Pengangaran Daerah

(2008)

Penerapan konsep prestasi kerja diukur dengan indikator-indikator ke

dimulai dari ukuran input, output, outcome, benefit, dan akhirnya

Indikator tersebut dapat berupa sumber dana, sumber daya manusia, waktu, teknologi, hasil

fisik atau non fisik, dan nilai tambah setiap akhir pelaksanaan roda pemerintahan baik jangka

gah, dan jangka panjang. Oleh karena itu, pemerintah

untuk mampu menyusun anggaran yang akurat, efektif, efisien dan proporsional. Realisasi

anggaran diharapkan sesuai dalam alokasi dan jumlahnya sehingga kinerja pemerintah daerah

dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat

is Kinerja

n dari anggaran berbasis kinerja (performance budgeting) adalah untuk

meningkatkan kualitas pelayan publik melalui pengalokasian sumberdaya (resources

tujuan sosial dan politik, meningkatkan efisiensi, ekonomi,

efektifitas dalam penggunaannya, dan memeperbaiki akuntabilitas. Secara singkat dapat

dinyatakan bahwa ABK adalah meningkatkan fokus pada what the public

accomplishing with the resources provided, lebih luas dari sekedar fokus pada

money is being spent ini any area (Arizti, et al., 2010:15).

Analisis Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

Bab II - 4

Secara lebih rinci proses perencanaan dan penganggaran pemerintah daerah dan

ambar 2.2 berikut:

indikator keberhasilan

, dan akhirnya impact.

Indikator tersebut dapat berupa sumber dana, sumber daya manusia, waktu, teknologi, hasil

emerintahan baik jangka

ah daerah dituntut

untuk mampu menyusun anggaran yang akurat, efektif, efisien dan proporsional. Realisasi

anggaran diharapkan sesuai dalam alokasi dan jumlahnya sehingga kinerja pemerintah daerah

) adalah untuk

resources) yang

tujuan sosial dan politik, meningkatkan efisiensi, ekonomi, dan

Secara singkat dapat

what the public sector is

lebih luas dari sekedar fokus pada how much

Page 16: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Analisis Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

Bab II - 5

Reformasi perencanaan dan penganggaran dimulai dengan lahirnya peraturan

perundang‐undangan seperti UU No.17/2003 tentang Keuangan Negara dan UU No.25/2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. UU tersebut kemudian dilengkapi

dengan PP No.20/2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP), PP No.21/2004 tentang

Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA‐K/L), PP No.39/2006

tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan, PP

No.40/2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional, dan PP

No.58/2005 tentang Pengelolaan Keuangan daerah yang menekankan pada perencanaan dan

penganggaran yang berbasis kinerja (performance based budgeting), berjangka menengah

(medium term expenditure framework/MTEF) dan sistem penganggaran terpadu (unified

budgeting).

Perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja merupakan suatu proses dalam

meningkatkan manfaat sumber daya input untuk pencapaian hasil (outcome) dan keluaran

(output) melalui key performance indicators (KPI) yang terkait dengan 3 (tiga) hal, yaitu

pengukuran kinerja, pengukuran biaya untuk menghasilkan penggunaan informasi kinerja

outcome dan output, serta penilaian keefektifan dan efisiensi belanja dengan berbagai alat

analisis.

Dalam konsep MTEF, jangka waktu penganggaran ditentukan lebih dari satu tahun

anggaran, dengan mempertimbangkan implikasi biaya keputusan yang bersangkutan pada

tahun berikutnya yang dituangkan dalam prakiraan maju serta dilakukan secara terintegrasi

untuk seluruh jenis belanja guna melaksanakan kegiatan pemerintahan yang didasarkan pada

prinsip pencapaian efisiensi alokasi dana.

2.3. Value for Money: Ekonomi, Efisiensi, dan Efektivitas

Setelah menentukan indikator-indikator keberhasilan (kinerja) yang dimulai dari

ukuran input, output, outcome, benefit, dan akhirnya impact, maka langkah selanjutnya adalah

merumuskan pengukuran ekonomi, efisiensi, dan efektifitas. Ekonomi adalah perbanding

antara input sekunder (bahan baku, personil, dan infrastruktur) dengan input primer (jumlah

rupiah), maksudnya jika penggunaan sumber daya melebihi dari anggaran yang tersedia maka

terjadilah pemborosan.

Efisiensi adalah perbandingan antara output dengan input, maksudnya pemanfaatan

jumlah sumberdaya yang dimiliki untuk menghasilkan output tertentu yang diukur dalam

Page 17: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Analisis Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

Bab II - 6

harga satuan output tersebut, misalnya berapakah biaya pembangunan jalan per kilometer

panjang.

Efektifitas merupakan perbandingan antara outcome dengan output, maksudnya

adalah mengukur tingkat hasil akhir (tujuan) yang dicapai suatu program dari sejumlah output

tertentu, semakin besar kontribusi (sumbangan) output terhadap pencapaian tujuan, maka

semakin efektif kinerja program atau kegiatan yang bersangkutan. Untuk mengukur

efektivitas dapat menggunakan rumus dari Mahmudi (2007:102) sebagai berikut:

output

outcomesEfektivita =

Efektivitas selalu terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan dengan hasil

yang sesungguhnya dicapai. Rumusan dan pandangan tentang ”efektivitas” yang

dikemukakan di atas menunjukkan bahwa untuk mengetahui mengukur apakah efektif atau

tidak, harus dikaitkan antara rencana, kehendak, aturan, tujuan atau sasaran dari keluaran

yang telah dicapai suatu kegiatan. Dengan kata lain, suatu hasil dikatakan efektif jika hasil

tersebut benar-benar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya, termasuk

ketentuan yang berlaku.

Dalam penyusunan anggaran berbasis kinerja, mengukur efektivitas bermakna

mengukur kesesuaian antara ketentuan perundang-undangan yang berlaku dengan kenyataan

pelaksanaannya. Atau dengan kata lain, efektif adalah kesamaan antara rencana dan hasil

yang dicapai. Oleh karena kesamaan atau kesesuaian dimaksud mencakup faktor waktu,

prosedur dan sebagainya, maka untuk mengetahui sesuatu kegiatan efektif atau tidak, dalam

proses perencanaanya perlu menetapkan secara jelas dan tegas tingkat keberhasilan yang

diharapkan (target atau standar), terutama dalam perumusan indikator ketika dimasukan

dalam dokumen anggaran.

Penggunaan sumberdaya dikatakan efektif dan ekonmis apabila:

• They are clearly justified and aligned to achieve the desired development outcomes

• They are sufficient in quantity and quality to provide for all the inputs/outputs

required for the desired outcomes

• They avoid waste, unnecessary inputs, or duplication both within the project and

relative to other work

• Rates or prices paid are market based or otherwise assessed to be fair and

reasonable. (IDG, 1999).

Page 18: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Analisis Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

Bab II - 7

2.4. Proses Penyusunan APBD

Proses penyusunan anggaran daerah atau APBD merujuk kepada tiga dokumen

perencanaan, yaitu Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah

(RKPD). Dokumen perencanaan di SKPD yang digunakan adalah Rencana Strategis (Renstra)

SKPD dan Rencana Kerja (Renja) SKPD. Dokumen yang dihasilkan dalam penganggaran

adalah:

• Kebijakan Umum APBD (KUA);

• Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)

• Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) SKPD;

• Rancangan peraturan daerah tentang RAPBD dan rancangan peraturan kepala daerah

tentang penjabaran APBD.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) dijabarkan setiap tahun sebagai

Rencana Tahunan Daerah yang disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). RKPD

ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah (Gubernur/Bupati/Walikota). Sesuai Pasal 82

ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13/2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah, penyusunan RKPD diselesaikan paling lambat akhir bulan Mei sebelum

tahun anggaran berkenaan.

RPJMD yang sudah ditetapkan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun, oleh setiap Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD) selanjutnya dijabarkan ke dalam Rencana Strategis (Renstra

SKPD). Renstra SKPD ini berisi rencana tugas masing-masing unit dalam SKPD, yang secara

keseluruhan digabung menjadi Rencana Strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD). Renstra SKPD tersebut selanjutnya dirinci untuk tiap tahun sebagai Rencana

Tahunan yang dikenal dengan Rencana Kerja SKPD (Renja SKPD) dengan berpedoman pada

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang sudah ditetapkan.

Dalam penyusunan APBD, dokumen-dokumen perencanaan berupa RPJPD, RPJMD

dan RKPD memiliki posisi penting. Target kinerja yang ingin dicapai dalam pelaksanaan

program dan kegiatan yang pendanaannya dianggarkan dalam APBD tidak boleh

menyimpang dari target yang telah ditetapkan dalam RPJMD dan RKPD. Hal ini ditegaskan

pada Pasal 25 ayat 2 UU No.25/2004 yang menyatakan bahwa RKPD mereupakan pedoman

penyusunan rancangan APBD.

Page 19: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Analisis Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

Bab II - 8

Dalam Pasal 34 ayat (1) PP No.58/2005 disebutkan bahwa berdasarkan RKPD,

Kepala Daerah menyusun Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA). Sedang dalam Pasal

34 ayat (2) disebutkan bahwa penyusunan Rancangan KUA berpedoman pada Pedoman

Penyusunan APBD yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri setiap tahun. Ketentuan ini

dipertegas lagi dalam Pasal 83 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri No.59/2007 tentang

Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13/2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah, yang menyatakan bahwa Kepala Daerah menyusun Rancangan KUA dan

Rancangan Prioritas dan Plafond Anggaran Sementara (PPAS) berdasarkan RKPD dan

Pedoman Penyusunan APBD yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri setiap tahun.

KUA dan PPAS kemudian dibahas dan disepakati bersama-sama oleh kepala daerah

dan DPRD dalam bentuk penandatanganan nota kesepakatan secara bersamaan. Penyusunan

Rancangan KUA dan Rancangan PPAS sendiri dilakukan oleh Tim Anggaran Pemerintah

Daerah (TAPD) yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah.

Sesuai ketentuan dalam Pasal 87 ayat (1), kedua dokumen perencanaan tersebut,

yaitu Rancangan KUA dan Rancangan PPAS selanjutnya disampaikan oleh Kepala Daerah

kepada DPRD untuk dibahas dalam forum pembicaraan pendahuluan mengenai Rancangan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun anggaran berikutnya, paling

lambat Pertengahan Bulan Juni. Pembahasan dilakukan oleh TAPD bersama Panitia Anggaran

DPRD. Rancangan KUA dan rancangan PPAS yang telah dibahas selanjutnya disepakati

menjadi KUA dan PPAS dan masing-masing dituangkan ke dalam Nota Kesepakatan yang

ditandatangani bersama antara Kepala Daerah dengan pimpinan DPRD dalam waktu

bersamaan.

Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No.59/2007 (Pasal 87 ayat 3) dijelaskan

bahwa rancangan KUA dan rancangan PPAS yang telah dibahas selanjutnya disepakati

menjadi KUA dan PPAS paling lambat akhir bulan Juli tahun anggaran berjalan. Atas dasar

Nota Kesepakatan yang telah ditandatangani bersama, TAPD kemudian menyiapkan

Rancangan Surat Edaran Kepala Daerah tentang Pedoman Penyusunan RKA-SKPD sebagai

acuan atau pedoman bagi setiap Kepala SKPD dalam menyusun RKA-SKPD.

Berdasar Surat Edaran Kepala Daerah perihal Pedoman Penyusunan RKA-SKPD,

para Kepala SKPD beserta staf melakukan penyusunan RKA-SKPD sesuai bidang tugas dan

fungsinya serta menurut ketentuan lainnya yang berlaku. Pada PP Pasal 41 No.58/2005

Page 20: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Analisis Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

Bab II - 9

dinyatakan bahwa RKA-SKPD yang telah disusun oleh Kepala SKPD disampaikan kepada

PPKD untuk selanjutnya dibahas oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).

Pembahasan RKA-SKPD dimaksudkan untuk menelaah kesesuaian RKA-SKPD

dengan KUA, PPAS, dan dokumen lainnya. SKPD yang RKA-SKPDnya dibahas hadir dalam

kegiatan ini. Apabila dalam pembahasan RKA-SKPD terdapat ketidaksesuaian, maka Kepala

SKPD melakukan penyempurnaan sesuai petunjuk yang diberikan.

Setelah disempurnakan oleh kepala SKPD, selanjutnya disampaikan kepada Pejabat

Pengelola Keuangan Daerah (PPKD), yaitu Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah

(SKPKD) sebagai bahan penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan

Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD. Rancangan peraturan daerah

tentang APBD yang telah disusun oleh PPKD disampaikan kepada Kepala Daerah. Dalam

Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13/2006, Pasal 103 ayat (1), (2), (3) dan (4) dinyatakan

bahwa:

• Rancangan peraturan daerah tentang APBD yang telah disusun oleh PPKD

disampaikan kepada kepala daerah.

• Rancangan peraturan daerah tentang APBD sebelum disampaikan kepada DPRD

disosialisasikan kepada masyarakat.

• Sosialisasi rancangan peraturan daerah tentang APBD bersifat memberikan informasi

mengenai hak dan kewajiban pemerintah daerah serta masyarakat dalam pelaksanaan

APBD tahun anggaran

2.5. Para Fihak yang Terlibat dan Preferensinya dalam Perencanaan, Penganggaran,

dan Pelaksanaan Anggaran Daerah

Dalam proses penyusunan rencana dan anggaran, serta pelaksanaan anggaran daerah

setiap tahun ada beberapa pihak yang terlibat, yaitu pemerintah daerah (eksekutif), Dewan

Perwakilan Rakyat daerah (DPRD), inspektorat daerah, auditor eksternal, dan masyarakat.

Berikut penjelasan tentang posisi, fungsi, dan kecenderungan yang terjadi selama ini dari

aspek regulasi, konsep, dan praktik.

2.5.1. Pemerintah Daerah atau Eksekutif

Pemerintah daerah membentuk sebuah tim penyusun dokumen-dokumen anggaran

yang disebut Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang dipimpin oleh

Sekretaris Daerah (Sekda). Anggota TAPD mencakup SKPD perencanaan (Bappeda),

Page 21: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Analisis Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

Bab II - 10

Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah/SKPKD, dan unit kerja yang melaksanakan

fungsi pengendalian program/administrasi pemerintahan. TAPD menyusun KUA,

PPAS, dan rancangan peraturan daerah tentang APBD, dan rancangan peraturan

kepala daerah tentang penjabaran APBD. Kepala Daerah (Gubernur/Bupati/Walikota)

kemudian menyampaikan dokumen KUA, PPAS, dan rancangan peraturan daerah

tentang APBD kepada DPRD untuk dibahas, disepakati dan ditetapkan menjadi

peraturan daerah tentang APBD. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

sebagai pengguna anggaran menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan

Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD sebagai dasar pelaksanaan kegiatan di

SKPD yang dipimpinnya.

Preferensi TAPD dalam penyusunan anggaran adalah menyesuaikan alokasi belanja

(inputs) untuk melaksanakan program dan kegiatan yang menghasilkan outcomes

berupa pencapaian target-target kinerja yang telah ditetapkan oleh kepala daerah

dalam dokumen RPJMD dan RKPD. Namun, sering terjadi perbedaan pendapat terkait

jumlah belanja secara keseluruhan di antara Bappeda selaku penyusun rencana kerja

(RKPD) dan SKPKD selalu “pencari dana”. Semakin besar jumlah belanja, maka

semakin banyak jumlah dana yang harus diperoleh oleh SKPKD melalui realisasi

pendapatan daerah dan atau penerimaan pembiayaan daerah.

SKPD sendiri sebagai pemberi usulan anggaran awal memiliki kecenderungan untuk

memaksimalkan anggarannya. Niskanen (dalam Blais dan Dion, 1990) menyebut

satuan kerja (agency) sebagai budget maximizer, yakni senantiasa berupaya

meningkatkan jumlah alokasi sumberdaya untuk memudahkan pelaksanaan fungsi-

fungsinya. Pada kenyataannya, penggelembungan anggaran sering dilakukan oleh

SKPD yang mengusulkan RKA-SKPD karena beberapa alasan, seperti kemungkinan

besar usulan kebutuhan anggaran yang diajukan akan “dipotong” oleh DPRD pada

saat pembahasan rancangan PPAS dan atau rancangan APBD sebelum penetapan

Perda tentang APBD, untuk mengantisipasi kenaikan harga, dan untuk pengeluaran-

pengeluaran di luar anggaran yang harus dilakukan (Abdullah, 2012).

2.5.2. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

Badan Anggaran (Banggar) dibentuk sebagai alat kelengkapan DPRD. Banggar DPRD

terdiri dari beberapa anggota DPRD lintas komisi dan fraksi di DPRD dan diketuai

secara ex-officio oleh Ketua DPRD. Dalam pembahasan dKUA, PPAS, dan rancangan

Page 22: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Analisis Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

Bab II - 11

Perda tentang APBD, Banggar DPRD mempunyai tugas untuk berkonsultasi dengan

komisi-komisi, berdiskusi dengan TAPD, menyampaikan pokok-pokok pikiran DPRD

kepada kepala daerah, dan memberi masukan kepada Pimpinan DPRD terkait

kebutuhan belanja untuk DPRD yang akan dianggarkan dalam APBD.7 Selain

Banggar, di DPRD terdapat komisi sebagai alat kelengkapan DPRD yang memiliki

tugas membahas dokumen-dokumen anggaran dengan SKPD terkait. Berbeda dengan

Banggar, komisi terbagi ke dalam bidang-bidang yang akan bermitra dengan

pemerintah daerah dalam penyusunan peraturan daerah, penganggaran, dan

pengawasan atas pelaksanaan peraturan perundang-undangan dan kebijakan

pembangunan daerah. Komisi tidak berhubungan langsung dengan TAPD, tetapi

dengan mitra kerjanya di pemerintah daerah, yakni SKPD.

DPRD adalah lembaga perwakilan yang merepresentasi kepentingan konstituennya,

yakni pemilih (voters). Secara normatif, dalam melaksanakan fungsinya dalam

pembahasan rancangan anggaran daerah, anggota DPRD akan memprioritaskan

program dan kegiatan yang sejalan dengan kebutuhan dan pemecahan masalah yang

dihadapi oleh masyarakat, terutama di daerah pemilihan tempat dia menjadi wakil

rakyat di parlemen. Untuk memberi kewenangan kepada DPRD dalam merevisi usulan

anggaran dari pemerintah daerah, di dalam UU No.17/2003 tentang Keuangan Negara

dinyatakan bahwa DPRD dapat mengajukan usul yang mengakibatkan perubahan jumlah

penerimaan dan pengeluaran dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD.8

2.5.3. Anggota dan Kelompok Masyarakat

Anggota dan kelompok masyarakat memiliki peran penting dalam proses perencanaan

dan penganggaran, khususnya dalam penyampaian usulan program dan kegiatan yang

akan diakomodasi dalam dokumen perencanaan dan anggaran. Musrenbang untuk

penyusunan RKPD merupakan keterlibatan masyarakat secara partisipatif dalam

merencanakan apa yang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah pada tahun

anggaran berikutnya. Anggota DPRD seharusnya ikut terlibat dalam Musrenbang

sebagai wakil atau mewakili daerah pemilihannya. Warga masyarakat dapat dibagi

berdasarkan basis wilayah/geografi, sebagai delegasi berdasarkan kewilayahan dan

kelompok berkepentingan (interest groups), asosiasi profesi, sektor swasta, dunia

7 Pasal 55 PP No.16/2010 Tentang Pedoman Penyusunan Peraturan DPRD Tentang Tata Tertib DPRD.

8 Pasal 20 ayat (3) UU No.17/2003.

Page 23: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Analisis Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

Bab II - 12

usaha, kelompok peduli anggaran, dan kelompok masyarakat yang melakukan

pendidikan anggaran.

Anggota dan kelompok masyarakat memiliki preferensi anggaran berupa pencapaian

outcomes yang sejalan dengan kebutuhan dan pemecahan terhadap permasalahan yang

dihadapi oleh masyarakat. Umumnya masyarakat tidak faham atau tidak peduli dari

mana sumber pendanaan untuk pelaksanaan program/kegiatan yang hasil akhirnya

akan mereka terima, namun sering mengkritisi ketidaktransparan dan mencermasi

berbagai bentuk pennyimpangan atas penggunaan anggaran. Berbagai lembaga

organisasi kemasyarakatan dan LSM (nongovernment organizations/NGO) mencoba

menjadi penyambung lidah masyarakat ke pemerintah daerah, sekaligus sebagai

pemberi penjelasan terhadap berbagai kebijakan pemerintah daerah kepada

masyarakat.

2.5.4. Inspektorat Daerah

Inspektorat daerah merupakan SKPD yang melaksanakan fungsi pengawasan internal

di pemerintah daerah. Secara kelembagaan, inspektorat daerah bertanggungjawab

langsung ke kepala daerah dan melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas

pelaksanaan APBD dan kebijakan pemerintah daerah lainnya yang diselenggarakan

oleh SKPD. Rincan tugas pokok dan fungsi inspektorat daerah datur dalam peraturan

kepala daerah.

Secara fungsi, inspektorat daerah tidak memiliki preferensi apa-apa terhadap

penganggaran, namun memiliki kepentingan terkait pelaksanaan tugas dan fungsinya

dalam hal pengawasan dan pemeriksaan. Hubungan vertikal kepala SKPD inspektorat

daerah, disebut inspektur, dengan kepala daerah dan hubungan horizontal dengan

SKPD yang lain, sebagai objek pengawasan dan pemeriksaannya, haruslah didasarkan

pada aturan main yang ditetapkan oleh daerah, yakni dalam peraturan daerah tentang

organisasi perangkat daerah dan peraturan kepala daerah tentang rincian tugas dan

fungsi SKPD inspektorat daerah. Hubungan kepala SKPD inspektorat daerah atau

inspektur dengan kepala daerah merupakan bentuk hubungan keagenan (agency

relationship) (Abdullah, 2012b). Masalah keagenan akan muncul ketika inspektorat

melaksanakan fungsinya, khususnya dalam hal mengawasi pelaksanaan anggaran

daerah.

Page 24: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Analisis Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

Bab II - 13

2.5.5. Auditor Eksternal

UU No.15/2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan

Negara menyatakan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI)

merupakan pemeriksa eksternal (external auditor) yang bersifat independen atau tidak

memihak bagi pemerintah daerah. Laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan

APBD berupa laporan keuangan terlebih dahulu harus diaudit oleh BPK RI sebelum

disampaikan oleh kepala daerah kepada DPRD dan ditetapkan sebagai peraturan

daerah tentang laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBD. Dengan

demikian, temuan-temuan yang dilaporkan dalam laporan hasil pemeriksaan (LHP)

oleh BPK RI menjadi indikator untuk menilai sejauh mana pengelolaan keuangan

daerah telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan berdasarkan

sistem pengendalian intern yang ada dan bagaimana kewajaran (tingkat kesesuaian

dengan Standar Akuntansi Pemerintahan) penyajian laporan keuangan pemerintah

daerah.

2.6. Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

Implementasi kebijakan desentralisasi fiskal yang mengharuskan pemerintah daerah

mengurus sendiri keuangannya berdampak pada penentuan secara mandiri target-target yang

ingin dicapai dari setiap perencanaan dan penganggaran oleh setiap SKPD (agency). Proses

perencanaan dan penganggaran tersebut melibatkan banyak fihak, yakni pemerintah daerah

(di dalamnya ada banyak SKPD), masyarakat, lembaga perwakilan (DPRD), dan stakeholder

lainnya. Namun, proses sampai pada penentuan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan

oleh SKPD beserta rincian alokasi sumberdaya yang akan digunakan tidak selalu sejalan

dengan rencana kerja yang telah ditentukan sejak awal.

Pada prinsipnya, anggaran yang baik adalah anggaran yang mengakomodir upaya

untuk pemenuhan kebutuhan dan atau pemecahan masalah-masalah yang dihadapi oleh

masyarakat. Pada kenyataannya, preferensi dan intervensi dari budget actors selama proses

penyusunan anggaran berjalan bisa memberi perbedaan mendasar antara apa yang

direncanakan dengan apa yang akan dilaksanakan (alokasi kebutuhan dananya tercantum

dalam anggaran).

Terkait dengan kewenangan DPRD, Pasal 20 ayat (3) UU No.17/2003 menyatakan

bahwa DPRD dapat mengajukan usul yang mengakibatkan perubahan jumlah penerimaan dan

pengeluaran dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD. Kemudian, pasal 55 PP

Page 25: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Analisis Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

Bab II - 14

No.16/2010 menyatakan bahwa salah satu tugas Badan Anggaran DPRD adalah memberikan

saran dan pendapat berupa pokok-pokok pikiran DPRD kepada kepala daerah dalam

mempersiapkan rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah paling lambat 5 (lima)

bulan sebelum ditetapkannya APBD.

Dengan demikian, pada fase pembahasan rancangan KUA dan PPAS, yakni lima

bulan sebelum ditetapkannya APBD, dan fase pembahasan rancangan peraturan daerah

tentang APBD, DPRD memiliki ruang dan kewenangan untuk mengubah usulan anggaran

yang diajukan oleh pemerintah daerah melalui TAPD. Proses yang merupakan ranah politik

anggaran ini sangat berpengaruh terhadap keputusan akhir tentang pengalokasian sumberdaya

(Abdullah, 2012). Rencana kerja yang memuat program dan kegiatan yang telah ditetapkan

sebelumnya, baik dalam RKPD maupun Renja SKPD, bisa saja tidak muncul dalam PPAS

dan atau dalam Perda tentang APBD. Penyimpangan nama program, kegiatan, dan anggaran

dari rencana kerja merupakan bentuk dari ketidakkonsistenan dan ketidakefektifan proses

penyusunan anggaran yang utuh (unified budgeting).

Pada praktiknya, Pemerintah telah menerbitkan aturan main tentang mekanisme,

kabijakan, dan operasional penyusunan APBD dalam bentuk Peraturan Menteri Dalam Negeri

(Permendagri), termasuk pedoman penyusunan APBD yang dikeluarkan setiap tahun. Bagi

pemerintah daerah sendiri, Permendagri tersebut menjadi acuan atau contoh dalam menyusun

petunjuk teknis yang akan menjadi pegangan bagi seluruh SKPD dalam menyusun dokumen-

dokumen anggaran di SKPD.

Efektivitas penganggaran menunjukkan bagaimana proses penyusunan anggaran

dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang diatur dalam pedoman penyusunan anggaran.

Di pemerintah daerah, pedoman dimaksud dikeluarkan oleh kepala daerah sebagai petunjuk

teknis untuk tujuan:

a. Menyeragamkan format formulir-formulir yang digunakan.

b. Menyamakan pernyataan indikator kinerja dan cara pengukurannya dengan

pedoman yang sudah ada.

c. Menyesuaikan dengan target kinerja dan pagu anggaran yang sudah ditetapkan

sebelumnya untuk setiap satuan kerja (agency).

d. Menguraikan rincian belanja (input) berdasarkan analisis standar belanja (ASB)

dan satuan harga barang dan jasa yang telah ditetapkan dengan peraturan kepala

daerah.

Page 26: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Analisis Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

Bab II - 15

e. Menghindari terjadinya duplikasi nama program dan kegiatan dalam satu SKPD

dan antar-SKPD.

f. Memudahkan penilaian kelayakan usulan atau RKA-SKPD oleh Tim Anggaran

Pemerintah Daerah (TAPD.

Jika efektivitas penganggaran dan penggunaan anggaran diukur perbandingan mulai

dari penentuan/rencana sasaran per urusan, target, indikator keluaran dan hasil serta

pencapaiannya pada dokumen PPAS, RKA-SKPD, DPA-SKPD, dan hasil pelaksanaannya

dalam laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBD, maka sinkronisasi dan

konsistensi merupakan patokan atau tolok ukur penilaian. Dalam hal keterkaitan antara apa

yang direncanakan (dalam RPJMD dan RKPD) dengan apa yang dianggarkan (dalam KUA,

PPAS, dan APBD) dan yang dilaksanakan (dalam laporan pertanggungjawaban APBD), maka

dilakukan analisis isi (content analysis), sehingga dapat dijelaskan bentuk-bentuk

ketidakefektikan dan ketidakkonsistenan yang terjadi antara nama program/kegiatan, indikator

kinerja, dan jumlah alokasi (pagu) anggaran pada dokumen-dokumen tersebut.

Untuk mengukur efektivitas penyusunan anggaran dapat dilihat dari penentuan

capaian indikator program (hasil beberapa kegiatan), yang merupakan ukuran kualitas dari

beberapa keluaran/output. Berdasarkan Permendagri No.54/2010, indikator kinerja program

dan kegiatan sudah ditentukan sejak penyusunan dokumen RPJMD dan Rentra SKPD. Untuk

indikator kegiatan seperti keluaran (output) dan hasil (outcome) yang lebih rinci masing-

masing kegiatan kemudian ditentukan dalam Renja SKPD dan PPAS.

Suatu program terdiri dari beberapa kegiatan. Sebuah program yang sifatnya lintas

sektor dapat dilaksanakan oleh beberapa SKPD, namun memiliki indikator dan target kinerja

yang terukur. Ketepatan dan kesesuaian penetapan indikator tersebut merupakan jawaban

untuk mengukur efektivitas penyusunan anggaran, sedangkan untuk mengukur efektivitas

penggunaan anggaran dilihat dari relaisasi capaian target, keluaran, dan hasil. Penggunaan

anggaran dapat diukur jika tingkat capaian hasil terukur, sehingga anggaran tersebut dapat

dikatakan bermanfaat untuk masyarakat atau pengguna sebagai kelompok sasaran jika target

yang ditetapkan dalam RKPD, KUA, dan PPAS terealisasi pada akhirnya.

Sebagai ilustrasi, Yunita Anggarini (2010) menggambarkan hubungan tolok ukur

Program dan Kegiatan sebagai berikut:

Page 27: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Analisis Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

Bab II - 16

PROGRAM/

KEGIATAN

INDIKATOR PROGRAM INDIKATOR KEGIATAN

Hasil Keluaran Hasil

Program PAUD Rasio Anak Usia Dini bersekolah dg jml Anak Usia Dini sebesar 1:3

Pembangunan sarana dan prasaran gedung sekolah (TK)

5 unit gedung sekolah baru (TK) dg standar 3 kelas untuk setiap sekolah

1) Rasio jml kelas dibanding anak didik sebesar 1:50

2) Jumlah anak yang terlayani menjadi 400 orang

Pengadaan meubelair sekolah

Meubelair pendidikan untuk unit gedung sekola baru (TK) dg standar 3 kelas setiap sekolah

1) Rasio jml kelas dibanding anak didik sebesar 1:50

2) Jumlah anak yang terlayani menjadi 400 orang

Pengembangan kurikulum bahan ajar & model pembelajaran PAUD dg muatan lokal

Tersusunnya kurikulum mata pelajaran pokok berbasis minat dan bakat muatan lokal

Terpenuhinya kurikulum untuk pelayanan PAUD sebanyak 400 orang

Page 28: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Akhir Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB III - 1

PENDEKATAN DAN

METODOLOGI

3.1. Pendekatan Telaah Dokumen (Desk Review Approach)

Pendekatan ini meliputi evaluasi secara bertahap terhadap dokumen-dokumen

perencanaan dan penganggaran, yaitu RPJMD, RKPD, Renstra SKPA, Renja SKPA, KUA,

PPAS, RKA-SKPA, dan DPA-SKPA serta laporan pertanggungjawaban pelaksanaan

APBD berupa laporan keuangan Pemerintah Aceh yang telah diaudit oleh Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia. Substansi masing-masing dokumen

ditelaah untuk melihat sinkronisasi dan konsistensi dalam penentuan indikator kinerja,

pagu anggaran, dan capaian realisasiannya. Gambar 3.1. menjelaskan proses ini.

Gambar 3.1. Proses Analisis Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BBBBBBBBBBBBAAAAAAAAAAAABBBBBBBBBBBB

IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII

Pengumpulan Data

Meminta dokumen perencanaan dan penganggaran dan melaukan telaah terhadap RPJMD, RKPD, Renstra SKPD, Renja, dan RKA-SKPD.

Dokumen Perencanaan

Pengolahan Data

• Tabulasi data

• menggabungkan data dari PPAS, RKA, dan Realisasi Anggaran

• Melakukan Perbandingan antara ketiga sumber data

• Rekap kegiatan yang sama diantara SKPD untuk membandingkan Sasaran, Target, Output, dan Outcome.dalam PPAS dan RKA/DPA

PPAS, RKA, & RLA

Penyusunan Laporan

• Melakukan analisis konsistensi sasaran dan target kegiatan

• Melakukan analisis keseuaian penetentuan indikator kinerja

• Melakukan analisis perbedaan besaran anggaran dalam PPAS dengan RKA

• Melakukan analisis keseragaman penetuan indikator terhadap kegiatan yang sama yang kerjakan beberapa SKPD.

• Analisis capaian target, kinerja, dan anggaran.

• Pengambilan kesimpulan

PPAS, RKA, & RLA

Page 29: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Akhir Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB III - 2

Kegiatan ini diawali dengan menelusuri setiap program/kegiatan dari DPA-SKPA

dan RKA-SKPA hingga RPJMD. Masing-masing kegiatan dalam program dicari kejelasan

indikator kinerja, target, output dan outcome dari setiap kegiatan tersebut. Untuk

memperoleh informasi tentang proses pengangaran pada semua SKPA Provinsi Aceh,

maka dilakukan penelaahn dan evaluasi secara menyeluruh terhadap komponen-

komponen/unsur-unsur yang RKA setiap SKPA dibandingkan PPAS. Dengan pendekatan

ini sasaran evaluasi adalah tiga komponen utama yaitu: sasaran, target, indikator output,

dan indikator outcome serta capaiannya dalam realisasi.

3.1.1. Mobilisasi Tim Konsultan dan Suvei Pendahuluan

Untuk pelaksanaan kegiatan survei dibutuhkan sejumlah perangkat kerja seperti

hardware, software, brainware (tim peneliti), prosedur, database, dan jaringan

komunikasi. Dengan demikian, sebagai langkah awal memulai kegiatan ini perlu

dipersiapkan perangkat kerja tersebut yang sesuai dengan kebutuhan dan luasnya lingkup

pekerjaan.

Tujuan dari kegiatan ini adalah:

a. Menciptakan hubungan kerjasama dengan mitra kerja;

b. Melakukan koordinasi dengan mitra dan pemberi kerja serta dengan instansi

terkait; dan

c. Menguji valitidas RKA yang disusun SKPD.

Indikator masukan (input) dalam kegiatan ini mencakup:

a. RPJMD, RKPD, Renstra SKPD, dan Renja SKPD;

b. Permendagri No.13/2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

beserta Perubahannya; dan

c. Peraturan dan Perundang-undangan lainnya.

Indikator keluaran (output) dalam kegiatan ini meliputi:

a. Tim Peneliti Efektivitas dan Penggunaan Anggaran terbentuk;

b. Formulir isian data; dan

c. Rencana kerja dan jadwal kegiatan

Untuk mencapai tujuan di atas, maka harus dilakukan tiga sub kegiatan berikut

yaitu:

Page 30: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Akhir Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB III - 3

a) Kunjungan lapangan untuk memperoleh gambaran permasalahan dan lokasi;

b) Menguji RKA-SKPD secara menyeluruh dan detail; dan

c) Menyiapkan formulir tabulasi data.

3.1.2. Pelaksanaan Penelitian

Untuk meyakinkan manfaat dari anggaran yang digunakan SKPD dalam rangkan

melakukan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat yang dimulai dari

perencanaan hingga menjadi suatu anggaran. Tujuan dari kegiatan ini adalah:

a) Mengukur efektivitas penyusunan anggaran dan penggunaannya

b) Memberikan rekomendasi perbaikan.

Indikator Masukan (input) kegiatan ini adalah:

a) PPAS, RKA, dan LRA

b) Permendagri No.13/2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

beserta Perubahannya.

c) Peraturan dan Perundang-undangan lainnya.

Untuk mencapai tujuan di atas, maka harus dilakukan tiga sub kegiatan berikut

yaitu:

a) Menggabungkan data dalam PPAS, RKA dan Realisasi Anggaran;

b) Mengelompokkan kegiatan yang sama yang dilaksanakan pada SKPD

berbeda; dan

c) Mengukur efektivitas penganggaran dan penggunaan anggaran.

3.2. Langkah-langkah Penelitian

Berikut ini adalah langkah-langkah sistematis yang digunakan untuk melaksanakan

penelitian adalah:

1. Mengumpulkan data sekunder berupa kegiatan eksisting Pemerintah Aceh pada

tahun 2011 (dapat berupa PPAS, RKA-SKPA atau DPA-SKPA, dan LRA).

2. Melakukan tabulasi data yang bersumber dari PPAS, RKA-SKPA atau DPA-

SKPA, dan qanun tentang laporan pertanggungjawaban APBA.

3. Menggabungkan data ke dalam satu file untuk memudahkan anilisis.

4. Mengidentifikasi setiap jenis kegiatan tentang kesesuai sasaran, target, output, dan

outcome.

Page 31: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Akhir Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB III - 4

5. Mengidentifikasi setiap jenis kegiatan tentang keseragaman penetuan sasaran,

target, output, dan outcome.

6. Menentukan kegiatan-kegiatan apa saja yang dijadikan sampel analisis.

7. Membuat model penujian dengan uji-t (t-test) dua sampel independen

8. Menyusun laporan akhir.

Page 32: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Akhir Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB IV - 1

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Efektifitas Penganggaran Daerah

Pendekatan penganggaran berbasis kinerja yang digunakan sebagai bagian dari

agenda reformasi pengelolaan keuangan negara dan daerah sejak tahun 2001 telah

mengalami perkembangan cukup pesat dalam satu dekade berjalan. Berbagai regulasi

dan kebijakan telah dikeluarkan oleh Pemerintah sebagai bagian dari guidance dan road

map untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai, yakni pengelolaan keuangan daerah

yang mandiri, transparan dan akuntabel. Daerah diberi kewenangan untuk mengatur dan

mengurus sendiri urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya sesuai dengan

kebutuhan dan aspirasi masyarakat setempat (pasal 1 UU No.32/2004).

Namun demikian, fenomena yang muncul dalam penyusunan anggaran di

pemerintah daerah masih dipengaruhi oleh sistem penganggaran tradisional yang

bersifat line-item dan incremental. Dalam pendekatan “berimbang dan dinamis” ini,

proses penyusunan anggaran daerah semata-mata didasarkan pada ketersediaan dana

untuk paket-paket yang telah ditentukan dan memakai rujukan pada besarnya realisasi

anggaran tahun-tahun sebelumnya, sehingga kurang responsif terhadap kebutuhan riil

masyarakat. Selain itu, kemauan politik masih rendah untuk meningkatkan transparansi

dan akuntabilitas anggaran, yang tercermin dari ketidaklengkapan peraturan perundang-

undangan di daerah yang menjadi landasan sekaligus pedoman dalam penyusunan,

pelaksanaan, pertanggungjawaban, dan pengawasan anggaran daerah, serta sulitnya

masyarakat informasi keuangan yang sesungguhnya sudah menjadi public goods karena

telah ditetapkan sebagai Perda (anggaran, laporan keuangan, dan pengelolaan aset

daerah).

Dalam pelaksanaannya, pengalokasian sumberdaya dalam anggaran tidak

selalu relevan dengan kebutuhan masyarakat. Komposisi alokasi anggaran yang

outcomes-nya dinikmati oleh publik dan birokrasi tidak tergambar dengan jelas di

dalam APBD. Partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan berupa Musrenbang

tidak selalu menjadi acuan dalam penentuan program dan kegiatan yang akan

BBBBBBBBBBBBAAAAAAAAAAAABBBBBBBBBBBB

IIIIIIIIIIIIVVVVVVVVVVVV

Page 33: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Akhir Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB IV - 2

diakomodasi dalam APBD dan dilaksanakan pada tahun anggaran berikutnya. Adanya

“intervensi” dari SKPD, TAPD, dan DPRD dalam proses penyusunan, pembasahan, dan

penetapan APBD menyebabkan pelaskanaan konsep unified budgeting tidak efektif.

Pada saat penyusunan anggaran berbagai pertanyaan sering muncul, terutama

berkaitan dengan bagaimana membawa kepentingan masyarakat ke dalam perspektif

anggaran yang mempunyai outcomes akhir berupa pencapaian tingkat kesejahteraan

masyarakat secara umum. Untuk itu, bagaimana alokasi yang ideal antara belanja

aparatur dan belanja publik, membutuhkan kajian yang lebih rinci dan lebih mendalam.

Dengan melihat berbagai permasalahan yang muncul selama ini, masih

memungkinkan terjadinya inefisiensi dan inefektifitas penganggaran, maka disinilah

kiranya esensi masyarakat sebagai fungsi control menunjukkan urgensinya demi

terwujudnya transparansi penyelenggaraan pemerintahan. Dengan adanya transparansi

dalam penganggaran, kebocoran maupun penyimpangan implementasi kebijakan dapat

ditekan, yang dampaknya akan dirasakan berua efisiensi dan efektifitas atas

pelaksanaan kebijakan itu sendiri. Efektiviitas kebijakan tercermin dalam efektifitas

keuangan yang dituangkan dalam anggaran, yang menunjukkan angka-angka yang

wajar dan penentuan sasaran yang tepat, sehingga nilai kegunaan/manfaat sudah

tergambar dan terukur dengan jelas sejak awal.

Implementasi kebijakan adalah wujud dari mekanisme penganggaran itu

sendiri sebagai terjemahan dari kebijakan yang tercantum dalam dokumen-dokumen

perencanaan daerah. Dengan demikian kita dapat ikut memastikan dana yang

dianggarkan APBD adalah diperuntukan kepada sasaran yang tepat, efektif, efisien, dan

terhindar dari manipulasi terencana (intended misallocation).

Berdasarkan konsep, efektifitas pada dasarnya berhubungan dengan

pencapaian tujuan atau target kebijakan (hasil guna). Efektifitas merupakan hubungan

antara keluaran dengan tujuan dan sasaran yang harus dicapai. Kegiatan operasional

dikatakan efektif apabila proses kegiatan mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan

(spending wisely). Disamping itu, indikator atau ukuran efektifitas adalah kesesuaian

antara rencana dengan hasil yang dicapai, atau kesesuaian antara ketentuan perundang-

undangan yang berlaku dengan kenyataan pelaksanaannya, atau dengan kata lain

bahwa efektif adalah padanan kata kesamaan atau konsistensi antara

rencana/kebiajakan/aturan dengan hasil yang diinginkan dan/atau dicapai. Kesamaan

Page 34: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Akhir Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB IV - 3

atau kesesuaian atau konsistensi dimaksud mencakup faktor waktu, prosedur, metode,

dan sebagainya, maka untuk mengetahui sesuatu kegiatan mencapai efektifitas, dalam

proses perencanaanya perlu menetapkan secara jelas dan tegas tingkat keberhasilan

yang diharapkan dalam suatu kegiatan.

Untuk menjawab persoalan efektifitas penganggaran pada SKPD Provinsi

Aceh dapat dibuktikan melalui uji konsistensi prosedur dan tahap-tahap penyusunan

anggaran yang dilaksanakan oleh seluruh jajaran perangkat kerja daerah. Proses

penyusunan anggaran dapat dikatakan efektif jika hasil dari proses tersebut (RKA-

SKPD) telah sesuai dengan kebijakan atau peraturan yang berlaku, salah satunya

berdasarkan pasal 100 Permendagri No.13/2006, yang mengisyaratkan perlunya

telaahan tingkat kesesuaian antara RKA-SKPD dengan KUA dan PPAS, serta adanya

sinkronisasi program dan kegiatan antar-SKPD. Untuk pengujian ini dilakukan

beberapa langkah berikut:

4.2. 1. Konsistensi Penentuan Sasaran Kegiatan Antara PPAS dengan RKA-

SKPD

Sasaran kegiatan merupakan wujud dari capaian tujuan kegiatan itu sendiri.

PPAS dan RKA merupakan dokumen yang menghubungkan antara perencanaan dengan

penganggaran di pemerintahan daerah. Kedua dokumen tersebut akan digunakan untuk

mengukur efisiensi, efektifitas, ekonomisnya suatu program dan kegiatan yang

direncanakan akan dilaskanakan pada tahun anggaran berikutnya.

Efektifitas penyusunan anggaran dapat dijelaskan dalam dokumen ini,

terutama dalam hal kesesuaian antara sasaran kegiatan yang akan dicapai dengan inputs

yang dibutuhkan. Sasaran adalah calon penerima manfaat dari anggaran. Jika sasaran

tidak dinyatakan dengan tepat dalam PPAS dan RKA-SKPD, maka penggunaan

anggaran dan pelaksanaan anggaran kemungkinan tidak tepat sasaran dan manfaat

anggaran tidak tercapai, sehingga dengan sendirinya efektifitas anggaran tidak tercapai

dan terukur dengan baik. Oleh karena itu, jika anggaran yang disusun dengan

peruntukan yang tidak tepat sasaran, maka penyusunan anggaran tersebut dapat

dikatakan tidak efektif.

Kondisi tidak efektifnya proses penyusunan anggaran selama ini berdasarkan

jenis kegiatan dapat dilihat pada Tabel 4.1. sampai Tabel 4.4., yang memuat informasi

Page 35: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Akhir Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB IV - 4

tentang konsistensi sasaran kegiatan dalam PPAS dan RKA-SKPD beberapa SKPD

berikut ini.

Tabel 4.1.

Konsistensi Sasaran Kegiatan dalam PPAS dan RKA-SKPD

Badan Investasi Dan Promosi

Nama Kegiatan

Berdasarkan PPAS Berdasarkan RKA-SKPD

Sasaran

Plafon Anggaran Sementara

(Rp)

Sasaran Alokasi

Anggaran (Rp)

Penyediaan Jasa Surat Menyurat

Peningkatan Kualitas Pelayanan Administrasi Kantor

75.000.000 Tidak Ada Data 59.417.295

Peyediaan jasa komunikasi,sumber daya air dan listrik

Peningkatan Kualitas Pelayanan Administrasi Kantor

273.780.000 Tidak Ada Data 330.780.000

Penydiaan jasa kebersihan kantor

Peningkatan Kualitas Pelayanan Administrasi Kantor

97.369.200 Tidak Ada Data 94.969.200

Penyediaan Alat Tulis Kantor Peningkatan Kualitas Pelayanan Administrasi Kantor

73.000.000 Tidak Ada Data 77.350.010

Penyediaanbarang cetakan dan penggandaan

Kualitas Pelayanan Adm Kantor

176.250.000 Tidak Ada Data 105.000.000

Penyediaan komponen instansi listrik/penerangan bangunan kantor

Kualitas pelayanan penerangan kantor

10.000.000 Tidak Ada Data 10.000.000

Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

Kelancaran aktifitas kantor 95.000.000 Tidak Ada Data 228.670.000

Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

Terpenuhinya informasi yang akurat

10.000.000 Tidak Ada Data 18.880.000

Penyediaan makanan & minuman

Kualitas Pelayanan Adm Kantor

63.000.000 Tidak Ada Data 41.632.000

Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah

Kualitas Pelayanan Adm Kantor

279.500.000 Tidak Ada Data 265.720.000

Pemeliharaan rutin/berkala kenderaan dinas/operasional

Kelancaran Operasional Kantor

72.750.000 Tidak Ada Data 72.750.000

Rehabilitasi sedang/berat rumah gedung kantor

Tidak ada data 0 Tidak Ada Data 38.872.960

Page 36: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Akhir Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB IV - 5

Berdasarkan Tabel 4.1. dapat dilihat bahwa ada beberapa kegiatan dalam

PPAS pada Badan Investasi dan Promosi yang memiliki pernyataan sasaran yang tidak

tepat, yaitu kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat, Peyediaan Jasa Komunikasi,

Sumber Daya Air dan Listrik, Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor, Penyediaan Alat

Tulis Kantor, Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan, dan Penyediaan

Komponen Instansi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor. Sasaran yang ditetapkan

adalah peningkatan kualitas pelayanan administrasi kantor. Pernyataan sasaran seperti

ini tidak tepat karena yang seharusnya dicantumkan sebagai sasaran adalah para pihak

yang akan menerima hasil (outcomes) atau manfaat (benefits) dari kegiatan-kegiatan

tersebut.

Selain itu, pernyataan sasaran dalam RKA-SKPD tidak diisi. Hal ini

menyebabkan anggaran untuk masing-masing kegiatan tidak memiliki target kinerja

dan penerima hasil dan manfaat yang jelas.

Pada Tabel 4.2. dapat dilihat bahwa sasaran dalam RKA-SKPD Badan

Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan sudah dinyatakan dengan jelas, namun tidak

tepat. Hal ini disebabkan pada pernyataan sasaran tidak disebutkannya siapa saja yang

akan menerima manfaat dari kegiatan-kegiatan tersebut. Pernyataan sasaran dalam

PPAS tidak konsisten atau berbeda dengan yang dinyatakan dalam RKA-SKPD.

Sebagai contoh adalah kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan

Dinas/Operasional. Pernyataan sasaran untuk kegiatan ini di dalam PPAS adalah

terpeliharanya kendaraan dinas kantor dan dalam RKA-SKPD adalah pelayanan

sarana dan prasarana kantor. Contoh lain adalah kegiatan Fasilitas Penyesuaian

Perselisihan Partai Politik. Pernyataan sasaran dalam PPAS adalah terciptanya

hubungan yang harmonis dan pernyataan sasaran dalam RKA-SKPD adalah pimpinan

parpol/parlok.

Pada kegiatan pertama, pernyataan sasaran antara PPAS dan RKA-SKPD tidak

mencerminkan siapa yang akan menikmati outcomes atau benefits dari pelaksanaan

kegiatan-kegiatan tersebut. Sedangkan pada kegiatan kedua, pernyataan sasaran antara

PPAS dan RKA-SKPD tidak konsisten, meskipun pada sasaran di RKA-SKPD sudah

dinyatakan siapa yang akan menerima manfaat dari pelaksanaan kegiatan tersebut

nantinya.

Page 37: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Akhir Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB IV - 6

Tabel 4.2.

Kosistensi Sasaran Kegiatan Antara PPAS dengan RKA-SKPD

Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat

Nama Kegiatan

Berdasarkan PPAS Berdasarkan RKA-SKPD

Sasaran

Plafon Anggaran Sementara

(Rp)

Sasaran Alokasi

Anggaran (Rp)

Penyediaan Jasa Surat Menyurat

Tercapainya persentase rata-rata surat yang gagal tersampaikan

8.655.000 Pelayanan Adm surat menyurat

23.655.000

Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

Terlayani kebutuhan administrasi kantor

175.830.792 Pelayanan Administrasi Perkantoran

165.000.000

Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor

Terlayani kebutuhan logistik kantor

2.300.000 Pelayanan Adm Perkantoran

1.200.000

Penyediaan jasa administrasi keuangan

Meningkatnya pelayanan Adm Keuangan

628.240.000 Pelayanan Administrasi Keuangan

551.960.000

Penyediaan jasa kebersihan kantor

Terlayani kebersihan kantor 66.926.200 Pelayanan kebersihan Perkantoran

97.779.600

Penyediaan Alat Tulis Kantor Terlayani kebutuhan administrasi kantor

23.228.864 Pelayanan Administrasi Perkantoran

25.924.274

Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

Terlayani kebutuhan informasi dan peraturan-peraturan

9.036.000 Koran, Majalah dan Undang-undang

9.036.000

Penyediaan makanan dan minuman

Terlayani kebutuhan Administrasi kantor

104.200.000 Pelayanan Administrasi Perkantoran

41.350.000

Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah

Terlayani kebutuhan administasi kantor

400.000.000 Aparatur Pemerintah

569.400.000

Pembangunan gedung kantor Terciptanya kenyamanan kantor

100.000.000 - 553.856.000

Pengadaan peralatan gedung kantor

Terlayani kebutuhan administrasi kantor

25.000.000 Pelayanan perkantoran

380.658.000

Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

Terpeliharanya kendaraan dinas kantor

65.000.000 Pelayanan Sarana dan Prasarana Kantor

42.250.000

Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor

Terpeliharanya peralatan gedung kantor

32.425.000 Aparatur Pemerintah

60.944.000

Pendidikan dan pelatihan normal

Meningkatnya profesionalisme dan sumber daya aparatur

15.000.000 Aparatur 10.700.000

Fasilitas penyesuaian perselisihan partai politik

Terciptanya hubungan yang harmonis

100.000.000 Pimpinan Parpol/parlok

107.400.000

Sosialisasi kebijakan politik pemerintah aceh

Terpantaunya infra struktur politik daerah

100.000.000 Komponen Aparatur 92.680.000

Page 38: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Akhir Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB IV - 7

Nyaris sama dengan substansi Tabel 4.2., Tabel 4.3. menyajikan informasi

tentang sasaran kegiatan pada Dinas Kesehatan Provinsi Aceh yang menunjukkan

ketidakkonsistenan antara dokumen PPAS dengan RKA-SKPD. Pernyataan sasaran

dalam PPAS sama sekali tidak menunjukkan siapa yang akan menikmati outcomes dari

pelaksanaan kegiatan, sedangkan dalam pernyataan sasaran pada RKA-SKPD sebagai

menyebutkan fihak penerima manfaat.

Misalnya untuk kegiatan Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. Sasaran

dalam PPAS adalah kelancaran pekerjaan dinas kantor dan sasaran dalam RKA-SKPD

adalah aparatur dan masyarakat. Pernyataan sasaran untuk sasaran di RKA-SKPD

sudah tepat, meskipun kurang rinci atau tidak fokus. Namun, pernyataan sasaran pada

PPAS sama sekali tidak menggambarkan siapa yang akan menerima manfaat dari

pelaskanaan kegiatan ini.

Contoh lain adalah kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan,

yang menyebutkan sasaran dalam PPAS berupa kelancaran pekerjaan dinas kantor dan

pernyataan sasaran untuk RKA-SKPD berupa ketersediaan kebutuhan kantor. Kedua

penyataan sasaran ini tidak tepat karena sama sekali tidak menggambarkan siapa yang

akan menerima manfaat dari pelaskanaan kegiatan ini, kecuali hanya menyebutkan

bentuk outcome dari pelaksanaan kegiatan.

Page 39: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Akhir Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB IV - 8

Tabel 4.3.

Kosistensi Sasaran Kegiatan Antara PPAS dengan RKA-SKPD

Dinas Kesehatan

Nama Kegiatan

Berdasarkan PPAS Berdasarkan RKA-SKPD

Sasaran

Plafon Anggaran Sementara

(Rp)

Sasaran Alokasi Anggaran

(Rp)

Penyediaan jasa surat menyurat Kelancaran Pekerjaan Dinas/Kantor

28.980.000 Dinkes Aceh dan UPTD 28.980.000

Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

Kelancaran pekerjaan Dinas perkantoran

1.062.680.000 Operasional Dinkes dan UPTD nya

1.097.000.000

Penyediaan jasa administrasi keuangan

Kelancaran pekerjaan Dinas Kantor

2.589.700.000 Aparatur dan masyarakat

2.140.320.000

Peyediaan jasa kebersihan kantor

Kelancaran pekerjaan Dinas Kantor

1.800.000.000 Kenyamanan kerja bagi semua pegawai Dinkes dan UPTD

1.348.860.600

Penyediaan alat tulis kantor Kelancaran pekerjaan Dinas Kantor

177.068.000 Pelaksana administrasi Dinkes dan UPTD

177.068.000

Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

Kelancaran pekerjaan Dinas Kantor

100.000.000 Ketersediaan kebutuhan kantor

100.000.000

Penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan kantor

Terpeliharanya sarana dan prasaran

42.000.000 Kelancaran pelaksanaan tugas petugas

42.000.000

Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

Kelancaran pekerjaan dinas dan kantor

50.000.000 Peningkatan kinerja pegawai Dinkes dan UPTD nya

224.144.700

Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

Peningkatan Pengetahuan dan Informasi

21.000.000 Semua pegawai Dinkes dan UPTD

21.000.000

Penyediaan bahan logistik kantor Kelancaran Pekerjaan Dinas dan Kantor

2.000.826.597 Masyarakat 2.159.836.297

Penyediaan makanan dan minuman

Kelancaran Pekerjaan Dinas dan Kantor

36.000.000 Petugas jaga malam dinas kesehatan dan UPTD

77.760.000

Pengadaan perlengkapan gedung kantor

Tersedianya sarana gedung kantor yg memadai

50.000.000 Aparatur dan masyarakat

117.000.000

Pendidikan dan pelatihan formal Meningkatnya sumber daya manusia

1.386.908.000 Peningkatan SDM kesehatan

1.386.908.000

Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan

Tersedianya peraturan perundang-undangan yang berlaku

50.000.000 Pegawai Negeri Sipil 46.820.000

Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan

Tersedianya obat di 23 kab/kota

500.000.000 Masyarakat 492.575.000

Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

Sarana farmasi yang memenuhi syarat

65.000.000 Sarana Kesehatan 58.800.000

Revitalisasi sistem kesehatan Terlaksananya sistem pelayanan di RS & Pusk

300.000.000 Petugas Puskesmas 269.215.000

Peningkatan kesehatan masyarakat

Terlaksananya peningk. kapasitas tenaga kes.

400.000.000 Masyarakat 360.254.000

Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan

Pertemuan jejaring masalah kes. dimasyarakat

300.000.000 Petugas dan kesehatan jiwa masyarakat

271.152.500

Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat

Bayi, Balita, Bumil KEK serta Tenaga Gizi Kab/Kota dan Puskesmas

730.000.000 Masyarakat 150.000.000

Page 40: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Akhir Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB IV - 9

Tabel 4.4.

Konsistensi Sasaran Kegiatan Antara PPAS dengan RKA-SKPD

RSU Zainal Abidin

Nama Kegiatan

Berdasarkan PPAS Berdasarkan RKA

Sasaran

Plafon Anggaran Sementara

(Rp)

Sasaran Alokasi

Anggaran (Rp)

Penyediaan jasa administrasi keuangan Karyawan 9.089.975.577 Karyawan 4.423.000.000

Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

Karyawan 349.700.000 Karyawan 297.100.000

Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran

Karyawan & Masyarakat 4.827.059.520 Karyawan dan Masyarakat

5.194.558.382

Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

Pasien, masyaakat & karyawan

110.500.000 Masyarakat Rumah Sakit

130.500.000

Pemeliharaaan rutin/berkala peralatan gedung kantor

Pasien, masyarakat & karyawan

657.500.000 Karyawan, Pasien dan Masyarakat

293.100.000

Rapat Koordinasi teknis (Rakornis) Karyawan & Pasien 65.629.600 Karyawan dan Pasien 62.229.600

Tabel 4.4. yang menyajikan informasi tentang pernyataan sasaran kegiatan

antara PPAS dengan RKA-SKPD pada RSU Zainal Abidin menunjukkan adanya

konsistensi antara penyataan sasaran dalam dokumen PPAS dan RKA-SKPD. Sasaran

atau fihak yang akan menerima manfaat dari outcomes kegiatan sudah disebutkan,

yakni karyawan dan/atau pasien. Hal ini akan memudahkan dalam hal pengevaluasian

pelaksanaan kegiatan dan penilaian capaian kinerja nantinya, serta penyusunan RKA-

SKPD selanjutnya.

Tabel 4.5. menyajikan informasi tentang sasaran kegiatan dalam PPAS dan

RKA-SKPD pada Dinas Pendidikan Provinsi Aceh. Pernyataan sasaran dalam PPAS

sama sekali tidak tepat, sementara dalam RKA-SKPD sudah tepat. Dengan demikian,

belum ada konsistensi dalam penentuan sasaran kegiatan.

Tabel 4.5.

Kosistensi Sasaran Kegiatan Antara PPAS dengan RKA-SKPD

Dinas Pendidikan

Nama Kegiatan

Berdasarkan PPAS Berdasarkan RKA-SKPD

Sasaran

Plafon Anggaran Sementara

(Rp)

Sasaran Alokasi

Anggaran (Rp)

Penyediaan Jasa Surat Menyurat Kelancaran Pekerjaan Dinas/Kantor

65.000.000 Sekretarian dan Bidang-bidang/UPTD

25.000.000

Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

Kelancaran pekerjaan Dinas Kantor

465.000.000 Sekretariat dan Bidang-bidang

395.014.000

Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

Tersedianya Penerangan Listrik

215.000.000 Sekretarian dan Bidang-bidang

26.052.200

Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

Tersedianya Perlengkapan kantor

840.000.000 Dinas dan UPTD Tekkomdik

1.620.562.000

Page 41: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Akhir Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB IV - 10

Pendidikan dan pelatihan formal Terlaksananya Jenjang pendidikan

452.700.000 Aparatur 454.320.000

Pembinaan mental dan fisik aparatur terlatihnya aparatur 681.700.000 Aparatur 38.400.000

Peningkatan kualitas pelayanan publik Tersedianya kualitas pelayanan publik

516.200.000 Aparatur 1.888.640.000

Pembangunan gedung sekolah Tersedianya Gedung Tempat Proses Belajar Mengajar Anak Usia Dini

2.000.000.000 TK dan PAUD 19.153.796.000

Pembangunan gedung sekolah Tersedianya Gedung Tempat Proses Belajar Mengajar SD/SMP

2.500.000.000 Kab/Kota 17.106.434.000

Pembangunan rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga sekolah

Tersedianya Rumah dinas Guru SD/SMP

200.000.000 Guru dan Pengawas Asrama

10.989.783.284

4.2. 2. Tingkat Kesesuaian Penentuan Indikator Kinerja Kegiatan

Indikator kegiatan merupakan ukuran kinerja yang akan dievaluasi ketika

selesainya suatu kegiatan.Untuk dapat dilakukan evaluasi maka indikator harus terukur

dan sesuai dengan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan. Berdasarkan hasil telaah

terhadap dokumen PPAS, RKA-SKPD, dan Laporan Realisasi Anggaran ditemukan

banyak ketidaksesuaian dalam hal penentuan indikator kinerja kegiatan oleh SKPD. Hal

ini dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Indikator kegiatan seharusnya mampu menjelaskan keberhasilan sebuah

program dan kegiatan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Salah satu

contoh adalah pelaksanaan Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

yang ada pada RKA-SKPD Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan:

Kegiatan Sasaran Target Indikator Output Indikator Outcome

Bimbingan teknis

implementasi

peraturan perundang-

undangan (nomor 2

dalam tabel)

PNS 1 tahun Ketersediaan

tenaga penyidik

dan akuntabilitas 3

orang

Meningkatnya

kedisiplinan dan

akuntabilitas 3 orang

Pendidikan dan

pelatihan formal (nomor 91 dalam

tabel)

Aparatur 1 paket Tersedianya

bimtek aparatur dan honorarium

tim peningkatan

mutu pendidikan Aceh 31 orang

Meningkatnya

kualitas aparatur dan mutu pendidikan

Aceh 20 orang

Sasaran kegiatan sudah tepat, namun targetnya seharusnya langsung disebutkan

jumlah yang akan dibimbing atau dilatih. Untuk indikator output seharusnya

disesuaikan dengan target misalnya: 31 orang peserta dengan nilai postest rata-rata 60,

sedangkan outcome merupakan kualitas dari keluaran yaitu persetase atau perbandingan

Page 42: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Akhir Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB IV - 11

antara jumlah yang dilatih dengan PNS/aparatur yang mampu mengimplementasikan

peraturan dari total aparatur dalam kantor tersebut. Indikator outcome (hasil) adalah

jawaban dari program yang berkaitan langsung dengan RKPD dan akhir dihubungkan

dengan RPJMD, sehingga dapat ditarik suatu benang merah mulai dari RPJMD, RKPD,

Renja, KUA/PPA, dan RKA.

Pada prinsipnya setiap kegiatan itu berkesinambungan, jika tahun ini dilatih

PNS 31 orang, berarti masih ada sisa untuk tahun depan hingga 5 tahun, sehingga

semua PNS telah dilatih dalam jangka waktu sebagaimana dituangkan dalam RPJMD,

demikian juga dengan jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk membiayai sebuah

program dalam setiap tahunnya dilakukan penyesuai-penyesuain dari sisi harga dan

kuantitas yang mempengaruhi kegiatan tahunan dalam rangka pencapaian tujuan

program.

Contoh lain adalah Program Pelayanan Administrasi Perkantoran yang menurut

RKA Dinas Pendidikan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, dan Dinas Kehutanan dan

Perkebunan sebagai berikut:

Kegiatan Sasaran Target Indikator Output Indikator Outcome

Penyediaan jasa

kebersihan kantor

(nomor 188 dalam tabel 4.6)

Sekretariat dan

Bidang-bidang

1 tahun Tersedianya jasa

kebersihan kantor

12 bulan

Terciptanya

kebersihan,

keindahan dan kenyamanan kantor

12 bulan

Penyediaan jasa surat menyurat (nomor

202 dalam tabel 4.6)

Pegawai Disbudpar

+UPTD

1 tahun Tersedianya jasa surat menyurat 1

tahun

Kelancaran tugas administrasi

perkantoran 100%

Pelayanan Surat

Menyurat (nomor

203 dalam tabel 4.6)

Pelayanan

Surat

Menyurat

12

bulan

Jumlah Surat

Selama 1 Tahun

50.000 lembar

Kelancaran

Administrasi Kantor

Meningkat 100%

Target kegiatan untuk kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor seharusnya

disebutkan jumlah karyawan penerima manfaat, keluarannya adalah luas (m2) yg

dibersihkan dan jumlah pelanggan (karyawan/tamu/masy) yg dilayani. Outcome adalah

kualitas dari kebersihan (% karyawan yang menilai: bersih atau kurang bersih). Untuk

Penyediaan jasa surat menyurat harus jelas keluarannya (Output) adalah jumlah surat

yang terkirim. Untuk Indikator Outcome harus mampu diprediksi berapa persen (%)

rata-rata yang terkirim dan berapa persen yang gagal dari rata-rata seharusnya terkirim.

Page 43: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Akhir Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB IV - 12

Tabel 4.6

Tingkat Kesesuaian Penetuan Indikator Kinerja Kegiatan

Sasaran Target Indikator Output (keluaran) Indikator Outcome (Hasil)Alokasi Anggaran

(Rp)

1Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPengelolaan keragaman budaya Audisi paduan suara Gita Bahana Nusantara

Generasi muda/pelajar dan seniman se-

Aceh

Kualitas paduan suara teruji/pemahaman notasi not

angka/balok/lagu-lagu perjuangan 100%

Generasi muda/pelajar Aceh tampil di istana

negara 100% 136.700.000

2 Dinas KesehatanProgram Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparatur

Bimbingan teknis implementasi peraturan

perundang-undanganPegawai Negeri Sipil 1 TH

Ketersediaan tenaga penyidik dan akuntabilitas 3

orang

Meningkatnya kedisiplinan dan akuntabilitas 3

orang 46.820.000

3 Dinas KesehatanProgram Standarisasi Pelayanan

Kesehatan

Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan

kesehatan

Semua Rumah Sakit Milik

pemerintah/Swasta terutama RS Umum

dan RS Bersalin

23

Kab/kota

Peningkatan mutu pelayanan kesehatan masyarakat 8

RSU

Terpilihnya pelaksana rumah sakit sayang ibu

dan bayi 100% 180.455.000

4Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPengembangan kemitraan

Fasilitas pembentukan forum komunikasi antar

pelaku industri pariwisata dan budaya

Kelompok sadar wisata dan masyarakat

sekitar objek wisata

Terwujudnya peningkatan kesadaran masyarakat

tentang manfaat dan arti pariwisata 100%

Terciptanya masyarakat yang sadar wisata

100% 181.594.000

5

Badan Kesatuan Bangsa,

Politik dan Perlindungan

Masyarakat

Program Pendidikan Politik Masyarakat Fasilitas penyesuaian perselisihan partai politik Pimpinan Parpol/parlok60%

Kemandirian partai 80% Menurunnya konflik internal Parpol 60% 107.400.000

6Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPengelolaan keragaman budaya Festival seni dan pagelaran budaya Seniman dan masyarakat Festival seni dan pagelaran budaya 100%

Peningkatan mutu kesenian di masyarakat

100% 98.920.000

7Dinas Kehutanan dan

Perkebunan

Program Perencanaan dan

Pengembangan Hutan

Identifikasi perambahan kawasan hutan dan

potensi pengembangan hutan

Kawasan hutan produksi, lindung dan

budidaya2 Kab

Terwujudnya kepastian letak batas kawasan hutan di

lapangan

Teridentifikasinya lokasi perambahan kawasan

hutan. 20 lokasi, 10 Kab/kota

Terpasangnya titik kontrol batas kawasan 5

kab/kota

1.850.000.000

8BADAN INVESTASI DAN

PROMOSI

Program Peningkatan Promosi dan

kerjasama investasi

Koordinasi antar lembaga dalam pengendalian

pelaksanaan investasi PMDN/PMA1

Rapat kerjasama PM,Cetak buku perkembangan PM,

Evaluasi & updating data ke kab/kota dan koordinasi &

konsultasi ke luar daerah, 1kt; 100 bh; 15 ot dan 12 ot

Singkronisasi kegiatan dengan PDKPM , data

PMA/PMDN yang uptodate 100% 189.003.200

9 Dinas Pendidikan Pendidikan menengahLomba kompetensi siswa (LKS) dan OSN siswa

SMA Provinsi NADSiswa

1 Paket

Siswa berprestasi dalam kegiatan LKS dan OSN 28

Kegiatan

Meningkatnya motivasi untuk berprestasi di

kalangan siswa jenjang pendidikan menengah

90%

5.367.249.500

10

Badan Kesatuan Bangsa,

Politik dan Perlindungan

Masyarakat

Program Pendidikan Politik Masyarakat Monitoring, evaluasi dan pelaporan Partai Politik dan Instansi PemerintahanTerevaluasi dan terdokumentasi pelaksanaan tahapan

pemilu 23 Kab/Kota

Berjalan tahapan Pemilu 2009 secara Luber

dan Jurdil 23 Kab/Kota119.600.000

11Dinas Kehutanan dan

Perkebunan

Program Peningkatan Ketahanan

Pangan (Pertanian/Perkebunan)Monitoring, evaluasi dan pelaporan -

23

Kab/KotaLaporan LAKIP, LPPD, dan LKPJ dan

Terselenggaranya rapat evaluasi 3 pkt, 1 pkt

Tersusunnya laporan LAKIP, LPPD, dan LKPJ

1pkt750.000.000

12 Dinas KesehatanProgram Obat dan Perbekalan

KesehatanMonitoring, Evaluasi dan Pelaporan Sarana Kesehatan

23

Kab/kotaTersedianya data dan informasi kesehatan di 23

Kab/Kota 100%

Meningkatnya kwalitas data dan informasi

kesehatan 100% 58.800.000

13 Dinas Kesehatan Program Upaya Kesehatan Masyarakat Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Sarana Kesehatan Dasar23

Kab/kotaTerlaksananya program-program prioritas di sarana

kesehatan 100%

Terlaksananya monev dan penyusunan

pelaporan yang tepat awaktu 90% 135.720.000

14 Dinas KesehatanProgram Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan MasyarakatMonitoring, evaluasi dan pelaporan

Sekolah dan rumah tangga yang

melakukan PHBSPeningkatan masyarakat hidup bersih dan sehat 100%

Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

100% 135.730.000

15 Dinas KesehatanProgram Standarisasi Pelayanan

KesehatanMonitoring, evaluasi dan pelaporan

Semua Puskesmas/Pustu tenaga

teladan terpilih

23

Kab/kotaPeningkatan mutu pelayanan kesehatan masyarakat

50%

Terpilihnya tenaga kesehatan teladan

Puskesmas 50% 181.005.000

16Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPengelolaan keragaman budaya

Pagelaran budaya daerah pada event dalam dan

luar negeriMasyarakat dan tokoh perempuan

Terlaksananya kegiatan pagelaran adat dan budaya 1

Keg

Peningkatan pagelaran adat dan budaya

dalam dan luar negeri 1005 746.240.000

17Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPengembangan nilai budaya

Pagelaran dan pameran seni temu taman budaya

se-IndonesiaSeniman dan masyarakat

Terlaksananya pagelaran, dan pameran seni temu

taman budaya se Indonesia 100%Peningkatan mutu kesenian 100% 82.700.000

18Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPengembangan nilai budaya Pagelaran, pameran seni se-Sumatera (PPSI) Para seniman dan masyarakat

Terlaksananya pagelaran, pameran seni se-Sumatera

(PPSS) 100%Peningkatan mutu kesenian 100% 91.700.000

19Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPengelolaan keragaman budaya

Partisipasi museum Aceh di luar dan dalam

daerahMasyarakat dalam dan luar daerah

Terlaksananya kegiatan pameran museum di luar dan

dalam daerah 5 Keg

Peningkatan kunjungan masyarakat dari luar

dan dalam daerah ke museum 100% 185.660.000

20Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPengembangan kemitraan

Pelaksanaan koordinasi pembangunan kemitraan

pariwisataPelaku usaha wisata

Terlaksananya koordinasi antara pelaku usaha wisata

100%

Meningkatnya kinerja pelaku usaha wisata

100% 91.457.000

21Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPengembangan destinasi pariwisata

Pelaksanaan koordinasi pembangunan objek

pariwisata dengan lembaga/dunia usahaLembaga/dunia usaha pariwisata

Terlaksananya koordinasi lembaga/dunia usaha

pariwisata 100%

Meningkatnya kinerja lembaga/dunia usaha

pariwisata 100% 186.660.000

24 Dinas PendidikanWajib belajar pendidikan dasar

sembilan tahun

Pelatihan guru bahasa Inggris bagi calon guru

SD/MI se-Provinsi Guru 1 Paket

Terlatihnya guru SD/MI dalam pengajaran bahasa

inggris 90 orang

Meningkatnya mutu proses belajar mengajar

100% 234.420.000

25 Dinas PendidikanWajib belajar pendidikan dasar

sembilan tahunPelatihan kompetensi tenaga pendidik Kepala Sekolah dan Guru SMP 1 Paket Kepala sekolah dan guru yang terlatih 1720 orang

Meningkatnya kemampuan kepala sekolah dan

guru dalam bidang TIK 1720 Guru 1.212.305.120

No SKPD Program Kegiatan

Target Kinerja dalam RKA

Page 44: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Akhir Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB IV - 13

Tabel 4.6. Lanjutan

Sasaran Target Indikator Output (keluaran) Indikator Outcome (Hasil)Alokasi Anggaran

(Rp)

26 Dinas Pendidikan Pendidikan menengah Pelatihan kompetensi tenaga pendidik Guru 1 Paket Guru-guru yang terlatih ITC 1819 orang Penguasaan ICT bagi guru 1819 orang 1.945.890.378

27Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPengembangan pemasaran pariwisata Pelatihan pemandu wisata terpadu Pemandu wisata di Aceh

Meningkatnya manajemen pelayanan pemandu wisata

1 keg

Tersedia pemandu wisata yang kompeten dan

profesional 33 orang 96.850.000

28 Dinas Pendidikan Pendidikan menengah Pelatihan penyusunan kurikulum Kepala sekolah dan guru 1 PaketPenguasaan KTSP bagi guru SMA/MA/SMK 100

orangKemampuan guru memahami KTSP 100 orang 1.327.425.000

29Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPengembangan nilai budaya Pelatihan upacara adat Masyarakat 1 Paket Terlaksananya kegiatan pelatihan upacara adat 1 keg Adanya adat istiadat Aceh 100% 364.066.000

30 Dinas KesehatanProgram Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Menular

Pelayanan pencegahan dan penanggulangan

penyakit menularPenanggulangan Penyakit Menular

23

Kab/kotaTercegah dan terkendalinya penyakit menular 100%

Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

100% 182.750.000

31Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPengelolaan kekayaan budaya

Pelestarian fisik dan kandungan bahan pustaka

termasuk naskah kunoNaskah kuno koleksi museum

Peningkatan kualitas fisik dan isi naskah kuno koleksi

museum 500 naskah

Meningkatnya umur naskah kuno koleksi

museum 100% 75.000.000

32Dinas Kehutanan dan

Perkebunan

Program Perencanaan dan

Pengembangan HutanPemantapan dan pengendalian kawasan hutan Batas Kawasan Hutan

Pemasangan PAL Batas Kawasan Hutan 122.742,99

HaTerpasangnya PAL Batas Kawasan Hutan 15% 1.800.000.000

33

Badan Kesatuan Bangsa,

Politik dan Perlindungan

Masyarakat

Program Kemitraan Pengembangan

Wawasan KebangsaanPemantapan ideologi dan bela negara Aparatur, komponen masyarakat

60%

Terlaksananya pemantapan idiologi dan bela negara

bagi generasi muda 48 orang

Terciptanya rasa nasionalisme kehidupan

kebangsaan dan bernegara 60%91.220.000

34

Badan Kesatuan Bangsa,

Politik dan Perlindungan

Masyarakat

Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana AparaturPembangunan gedung kantor -

60%

Bangunan tempat parkir, Pos Jaga Satpam, Paving

Blok dan Gudang Penyimpanan Kantor 100%Tersedianya sarana dan prasarana kantor 70% 553.856.000

35Dinas Kehutanan dan

Perkebunan

Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana AparaturPembangunan gedung kantor Pembangunan gedung kantor 4 Unit Tersedianya gedung kantor 1 unit Lancarnya kegiatan kantor 100% 1.397.100.000

36 Dinas Pendidikan Pendidikan anak usia dini Pembangunan gedung sekolah TK dan PAUD 1 unitTersedianya gedung sekolah bagi siswa TK 65

Sekolah

Meningkatnya daya tampung anak usia dini

pada lembaga TK 90% 19.153.796.000

37 Dinas PendidikanWajib belajar pendidikan dasar

sembilan tahunPembangunan gedung sekolah Kab/Kota 1 Paket Tersedianya unit sekolah baru 41 Sekolah

Meningkatnya mutu proses belajar mengajar

90% 17.106.434.000

38 Dinas Pendidikan Pendidikan menengah Pembangunan gedung sekolah Sekolah dan PPMG 1 PaketTersedianya unit sekolah baru dan PPMG 8 sekolah

dan 1 PPMG

Meningkatnya mutu proses belajar mengajar

90% 12.481.474.000

39Dinas Kehutanan dan

Perkebunan

Program Peningkatan Produksi

Pertanian/PerkebunanPembangunan Kebun Kakao Rakyat

Kebun Rakyat Miskin yang memiliki

potensi untuk pengembangan tanaman

kakao

Terbangunnya Kebun Kakao Rakyat dan Jalan Usaha

Tani1.383 Ha; 15,7 Km

Berkembangnya Areal Perkebunan Kakao dan

jalan Usaha Tani Rakyat 1.383 Ha; 15,7 Km23.256.671.945

40Dinas Kehutanan dan

Perkebunan

Program Peningkatan Produksi

Pertanian/PerkebunanPembangunan Kebun Karet Rakyat Masyarakat Berkembangnya Karet Rakyat 100% Meningkatnya Pendapatan Petani 100% 22.702.555.000

41Dinas Kehutanan dan

Perkebunan

Program Peningkatan Produksi

Pertanian/PerkebunanPembangunan kebun kelapa sawit Masyarakat Miskin

8.950 HaKebun Kelapa Sawit 14 Kab/Kota

Tersedianya Kebun Kelapa Sawit Masyarakat

Miskin dan Tersedianya Lapangan Kerja

11.560 Ha

51.089.759.808

42 Dinas PendidikanWajib belajar pendidikan dasar

sembilan tahun

Pembangunan laboratorium dan ruang praktikum

sekolahSiswa 1 Paket Tersedianya laboratorium 32 unit

Meningkatnya mutu proses belajar mengajar

90% 7.633.390.200

43 Dinas PendidikanWajib belajar pendidikan dasar

sembilan tahunPembangunan pagar sekolah Sekolah 1 Paket Tersedianya pagar sekolah 233 Sekolah

Terciptanya keamanan dan kenyamanan

sekolah 100% 39.207.929.305

44 Dinas Pendidikan Pendidikan anak usia diniPembangunan rumah dinas kepala sekolah,

guru, penjaga sekolah

Guru, penjaga sekolah dan pengawas

asrama

Tersedianya rumah Dinas/Mess guru sekolah 1

Rumah/Mess DinasMeningkatnya mutu belajar siswa 90% 206.208.000

45 Dinas PendidikanWajib belajar pendidikan dasar

sembilan tahun

Pembangunan rumah dinas kepala sekolah,

guru, penjaga sekolahGuru dan Pengawas Asrama 1 Paket

Tersedianya rumah dinas guru/pengawas asrama 47

UnitMeningkatnya mutu belajar siswa 90% 10.989.783.284

46 Dinas Pendidikan Pendidikan menengahPembangunan rumah dinas kepala sekolah,

guru, penjaga sekolahGuru dan penjaga Asrama

Tersedianya rumah dinas guru/pengawas asrama 24

UnitMeningkatnya mutu belajar siswa 90% 14.336.836.000

47

Badan Kesatuan Bangsa,

Politik dan Perlindungan

Masyarakat

Program Pemberdayaan Masyarakat

Untuk Menjaga Ketertiban dan

Keamanan

Pembentukan satuan keamanan lingkungan di

masyarakat-

60%

Adanya Satlinmas untuk menjaga Ketertiban

dilingkungan Masyarakat dalam Penyelenggaraan

Pemilukada 120 orang

Meningkatnya ketentraman dan Ketertiban

dilingkungan Masyarakat dalam

Penyelenggaraan Pemilukada 65%

115.295.000

48 Dinas Kesehatan Program Perbaikan Gizi MasyarakatPemberdayaan masyarakat untuk pencapaian

keluarga sadar gizi

Bayi, Balita dan Bumil KEK serta

Tenaga Gizi Kab dan Puskesmas

Tersedianya data PWS Gizi dan PSG Kadarzi dan Gizi

Balita 100%

Peningkatan status gizi masyarakat dan

peningkatan gizi di Puskesmas 100% 681.229.025

49 Dinas Pemuda dan OlahragaProgram Pembinaan dan

Pemasyarakatan Olahraga

Pembibitan dan pembinaan olahragawan

berbakat- 1 pkt

Terlaksananya pembinaan/pelatihan atlet balap

sepeda 1 keg

Terlaksananya pembinaan atlet berprestasi

85% 305.600.000

50Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPengelolaan keragaman budaya

Pembinaan dan evaluasi sanggar-sanggar

kesenian, pagelaran dan festival tingkat nasional

Seniman dan kelompok seni/sanggar

Kab/Kota

Meningkatkan kreatifitas dan kualitas pagelaran

kesenian yang lebih baik dan bermutu 100%

Meningkatnya kualitas materi

pagelaran/pertunjukan sanggar seni dan

seniman 100%

134.200.000

51Dinas Kehutanan dan

Perkebunan

Program Pemanfaatan Potensi Sumber

Daya Hutan

Pembinaan dan pengendalian industri dan

peredaran hasil hutanIndustri Hasil Hutan

Monitoring dan pembinaan tatausaha peredaran hasil

hutan 100%

Terkendalinya perederan hasil hutan dan

dapat meminimalisir illegal Trade di tujuh

kab/kota 7 Kab/kota

137.845.000

No SKPD Program Kegiatan

Target Kinerja dalam RKA

Page 45: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Akhir Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB IV - 14

Tabel 4.6. Lanjutan

Sasaran Target Indikator Output (keluaran) Indikator Outcome (Hasil)Alokasi Anggaran

(Rp)

52 Dinas Pendidikan Pendidikan menengahPembinaan dan peningkatan kapasitas siswa

SMA/MA berwawasan keunggulan Terlaksananya Kelas Akselerasi 1 Paket

Terselenggaranya PBM yang bermutu tinggi bagi anak

cerdas 10 kelas

Meningkatnya mutu layanan pendidikan

menengah 100% 750.000.000

53 Dinas Pendidikan Pendidikan menengah

Pembinaan kelembagaan sekolah dan

manajemen sekolah dengan penerapan

manajemen berbasis sekolah (MBS)

Siswa1 Paket

Terpilihnya siswa/sekolah terbaik dalam berbagai

cabang olahraga, seni dan mata pelajaran se Aceh 1

Kegiatan

Meningkatnya motivasi untuk berprestasi di

kalangan siswa jenjang pendidikan menengah

90%

27.000.000

54 Dinas PendidikanWajib belajar pendidikan dasar

sembilan tahun

Pembinaan kelembagaan sekolah dan

manajemen sekolah dengan penerapan

manajemen berbasis sekolah (MBS) di satuan

pendidikan dasar

Kepala Sekolah dan Guru bidang studi

1 Paket

Kepala SD/SMP/SMA dan guru yang menguasai MBS

dan manajemen gugus 126 orang

Meningkatnya mutu manajemen sekolah dan

MGMP bidang studi 90% 1.070.400.000

55 Dinas PendidikanPeningkatan kapasitas sumber daya

aparaturPembinaan mental dan fisik aparatur Aparatur 1 kegiatan

Tersedianya honor instruktur senam dan pemdina

satpam 12 bulan

Meningkatnya kebugaran/kesehatan aparatur

dan kualitas satpam 38.400.000

56 Dinas PendidikanWajib belajar pendidikan dasar

sembilan tahunPembinaan minat, bakat dan kreativitas siswa Siswa

1 Paket

Terpilihnya siswa/sekolah terbaik dalam berbagai

cabang olahraga, seni dan mata pelajaran se Aceh 17

Paket

Meningkatnya motivasi untuk berprestasi di

kalangan siswa jenjang pendidikan dasar 90% 5.891.274.000

57Dinas Kehutanan dan

Perkebunan

Program Perlindungan dan Konservasi

Sumber Daya Hutan

Pembinaan PAMHUT Kontrak dan pengamanan

hutan/operasi illegal logging-

Terlaksananya operasi pengamanan hutan dan illegal

loggingpengamanan hutan 100%, 2 unit

Tertangani kasus-kasus gangguan terhadap

hutan23 Kab/kota40.888.171.000

58Dinas Kehutanan dan

PerkebunanProgram Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Pembinaan, pengendalian dan pengawasan

gerakan rehabilitasi hutan dan lahan-

Terbangunnya tanaman hutan pada DAS prioritas dan

tersedianya bibit tanaman kehutanan 7 Kab, 100%

Terlindungnya lahan kritis pada DAS prioritas

dan terciptanya lingkungan yang hijau 7 Kab,

100%

3.796.949.560

59Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPengembangan destinasi pariwisata

Pembuatan master plan pengembangan

kawasan wisataStakehollder kebudayaan dan pariwisata

Terlaksananya perencanaan, pengembangan

kebudayaan dan pariwisata Aceh 4 Keg

Tersedianya Ripda Aceh, DED,

penyempurnaan situs dan monumen

tsunami100%

1.878.016.853

60 RSU-ZAProgram Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur

Pemeliharaaan rutin/berkala peralatan gedung

kantorKaryawan, Pasien dan Masyarakat 0,75

Tersedianya biaya untuk pemeliharaan sarana dan

prasarana RS 100%

Sarana dan prasarana RS terpelihara dengan

baik 100% 293.100.000

61Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPengelolaan kekayaan budaya

Pemeliharaan dan rahabilitasi sarana/prasarana

taman ratu safiatuddin

Terpelihara dan terawatnya taman ratu safiatuddin

75%

Terlaksananya pemelihara dan perawatan

taman ratu safiatuddin 100% 22.800.000

62 Dinas Pemuda dan OlahragaProgram Peningkatan Sarana dan

Prasarana AparaturPemeliharaan rutin/berkala alat rumah tangga

Dilingkungan kantor dinas pemuda dan

olahraga 1 Tahun Terpelihara peralatan kantor 1 setTerlayani kebutuhan administrasi perkantoran

131 karyawan 5.000.000

63Dinas Kehutanan dan

Perkebunan

Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana AparaturPemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Aparatur 1 Tahun Bahan Pemeliharaan Gedung Kantor 1 paket

Terpeliharanya Bangunan Gedung Kantor

100%565.540.000

64 Dinas KesehatanProgram Peningkatan Sarana dan

Prasarana AparaturPemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Petugas dan masyarakat 1 TH

Tersedianya kebutuhan ruang kerja yang memadai

100%Peningkatan kualitas kerja 90% 500.000.000

65 Dinas Pemuda dan OlahragaProgram Peningkatan Sarana dan

Prasarana AparaturPemeliharaan rutin/berkala gedung kantor - 1 Tahun Pemeliharaan gedung kantor 1 paket

Terpeliharanya bangunan gedung kantor

tempat kerja 1 paket 60.000.000

66 Dinas PendidikanPeningkatan sarana dan prasarana

aparaturPemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Sarana dan prasarana 1 tahun

Terpeliharanya sarana dan prasarana kantor 249 Unit

dan 2 PaketTerlaksananya kelancaran kerja 12 bulan 179.000.000

67 RSU-ZAProgram Peningkatan Sarana dan

Prasarana AparaturPemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Masyarakat Rumah Sakit 77% Terpenuhinya kebutuhan operasional Mesjid 100%

Peningkatan kualitas prasarana dan aktivitas

peribadatan masyarakat 90% 130.500.000

68

Badan Kesatuan Bangsa,

Politik dan Perlindungan

Masyarakat

Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur

Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan

dinas/operasional

Pelayanan Sarana dan Prasarana

Kantor 60%Kelancaran Pelayanan Kantor 1 tahun Lancarnya Kegiatan Kantor 90% 42.250.000

69Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata

Peningkatan sarana dan prasarana

aparatur

Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan

dinas/operasionalPegawai Disbudpar 1 Paket Kelancaran bekerja tercapai 100% Kendaraan dinas terpelihara 1 Keg 60.000.000

70Dinas Kehutanan dan

Perkebunan

Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur

Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan

dinas/operasional- 35 Unit Bahan Pemeliharaan Kendaraan Dinas 1 paket Kendaraan dinas yang layak pakai 100% 252.000.000

71 Dinas KesehatanProgram Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur

Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan

dinas/operasional

Kelancaran operasional Dinkes dan

UPTD nya 1 TH Tersedianya kendaraan operasional kantor 100%Peningkatan dan kelancaran pelaksanaan

kerja 100% 285.045.000

72 Dinas Pemuda dan OlahragaProgram Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur

Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan

dinas/operasional

Dilingkungan kantor dinas pemuda dan

olahraga 1 Tahun Terpelihara kendaraan dinas 1 set Terciptanya kelancaran dalam bekerja 6 unit 114.500.000

73 Dinas PendidikanPeningkatan sarana dan prasarana

aparatur

Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan

dinas/operasionalTransportasi Operasional 1 tahun Terawatnya sarana transportasi dinas 18 Unit Tersedianya transportasi dinas 18 unit 126.600.000

74BADAN INVESTASI DAN

PROMOSI

Program Peningkatan Saran dan

Prasarana Aparatur

Pemeliharaan rutin/berkala kenderaan

dinas/operasional

71

KaryawanKenderaan Dinas/Operasional dalam kondisi baik

100%Kelancaran Operasional Kantor 100% 72.750.000

No SKPD Program Kegiatan

Target Kinerja dalam RKA

Page 46: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Akhir Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB IV - 15

Tabel 4.6. Lanjutan

Sasaran Target Indikator Output (keluaran) Indikator Outcome (Hasil)Alokasi Anggaran

(Rp)

75

Badan Kesatuan Bangsa,

Politik dan Perlindungan

Masyarakat

Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur

Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung

kantorAparatur Pemerintah

60%Terpeliharanya peralatan gedung kantor 85% Tertatanya inventaris kantor 85% 60.944.000

76Dinas Kehutanan dan

Perkebunan

Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur

Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung

kantorGedung Kantor

12 BlnBahan Pemeliharaan Peralatan Gedung Kantor 1 pkt

Perlengkapan Kantor yang Layak Pakai dan

Terpeliharanya Peralatan Gedung Kantor

100%

556.650.000

77 Dinas KesehatanProgram Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur

Pemeliharaan rutin/berkala peralatan peralatan

gedung kantorPeralatan kantor Dinskes dan UPTD nya 1 TH Tersedianya peralatan kantor yang memadai 100% Terpeliharanya peralatan kantor 100% 93.950.000

78BADAN INVESTASI DAN

PROMOSI

Program Peningkatan Saran dan

Prasarana Aparatur

Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung

kantor

71

KaryawanTerawat dan terpeliharanya perlengkapan gedung

kantor 100%Kelancaran tugas-tugas dinas/kantor 100% 64.275.000

79Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata

Peningkatan sarana dan prasarana

aparatur

Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung

kantorPegawai Disbudpar 1 Paket Kelancaran bekerja tercapai 2 Keg

Kelancaran tugas administrasi perkantoran

100% 53.750.000

80Dinas Kehutanan dan

Perkebunan

Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana AparaturPemeliharaan rutin/berkala rumah jabatan - 1 Tahun Terpeliharanya Rumah Jabatan 1 paket

Meningkatnya Daya Tahan Rumah Jabatan

100%53.600.000

81BADAN INVESTASI DAN

PROMOSI

Program Peningkatan Saran dan

Prasarana Aparatur

Pemeliharaan Rutin/BerkalaTaman:

TempatParkir dan halamanKantor 100% Terpeliharanya Taman Perkantoran 100% Keindahan Kantor 100% 10.000.000

82Dinas Kehutanan dan

Perkebunan

Program Peningkatan Kesejahteraan

PetaniPemeliharaan tanaman perkebunan rakyat Kelapa Sawit Rakyat Terpeliharanya Kebun Kelapo Sawit Rakyat 1.500 Ha

Meningkatnya Produksi Kelapa Sawit Rakyat

1.500 Ha10.485.145.332

83Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPengelolaan kekayaan budaya

Pemugaran benda-benda arkeologi, benda cagar

budaya peninggalan sejarahBenda cagar budaya

Terlaksananya pemeliharaan dan pelestarian situs

BCB peninggalan sejarah arkeologi 35 Keg

Terpugar dan terpelihara situs BCB

peninggalan sejarah- 4.839.774.953

84 Dinas PendidikanWajib belajar pendidikan dasar

sembilan tahunPenambahan ruang guru sekolah Guru Tersedianya ruang guru/kantor guru sekolah 34 unit

Meningkatnya mutu proses belajar mengajar

90% 7.045.462.000

85 Dinas Pendidikan Pendidikan anak usia dini Penambahan ruang kelas sekolah TK dan PAUD 2 unit Tersedianya ruang belajar bagi siswa TK 44 SekolahMeningkatnya daya tampung anak usia dini

pada lembaga TK 90% 9.717.694.000

86 Dinas PendidikanWajib belajar pendidikan dasar

sembilan tahunPenambahan ruang kelas sekolah Siswa 1 Paket Tersedianya ruang kelas baru 167 Sekolah

Meningkatnya mutu proses belajar mengajar

90% 66.943.129.315

87 Dinas Pendidikan Pendidikan menengah Penambahan ruang kelas sekolah Siswa 1 Paket Tersedianya ruang kelas baru 66 SekolahMeningkatnya mutu proses belajar mengajar

90% 36.901.587.516

88Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata

Peningkatan kapasitas sumber daya

aparaturPendidikan dan pelatihan formal 1 Paket Peningkatan SDM karyawan tercapai 1 Keg Peningkatan kinerja karyawan 100% 50.000.000

89Dinas Kehutanan dan

Perkebunan

Program Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya AparaturPendidikan dan pelatihan formal Pegawai 1 Tahun Menigkatnya Potensi Pegawai 1 paket

Bertambahnya kapasitas pengetahuan

pegawai 100%237.912.000

90 Dinas KesehatanProgram Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya AparaturPendidikan dan pelatihan formal Peningkatan SDM kesehatan 1 TH

Tersedianya tenaga kesehatan yang memadai 567

Mhs

Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat

60% 1.386.908.000

91 Dinas PendidikanPeningkatan kapasitas sumber daya

aparaturPendidikan dan pelatihan formal Aparatur 1 paket

Tersedianya bimtek aparatur dan honorarium tim

peningkatan mutu pendidikan Aceh 31 orang

Meningkatnya kualitas aparatur dan mutu

pendidikan Aceh 20 orang 454.320.000

92

Badan Kesatuan Bangsa,

Politik dan Perlindungan

Masyarakat

Program Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya AparaturPendidikan dan pelatihan normal Aparatur Profesionalisme Aparatur 1 tahun

Meningkatnya Profesionalisme sumber daya

Aparatur 90%10.700.000

94 Dinas Pendidikan Pendidikan anak usia dini Pengadaan alat praktik dan peraga siswa TK dan PAUD 1 paketTersedianya alat permainan edukasi TK/PAUD 53

Sekolah

Meningkatnya mutu hasil belajar TK/PAUD

90% 3.482.676.000

95 Dinas PendidikanWajib belajar pendidikan dasar

sembilan tahunPengadaan alat praktik dan peraga siswa Siswa/Guru 1 Paket

Tersedianya alat-alat peraga dan praktik siswa 404

Set/Unit/Paket

Meningkatnya mutu proses belajar mengajar di

sekolah 90% 11.030.360.000

96Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPelayanan administrasi perkantoran Pengadaan barang cetakan dan penggandaan Pegawai Disbudpar +UPTD 1 Tahun

Tersedianya pengadaan barang cetakan dan

penggandaan 3 Keg

Ketersediaan administrasi perkantoran

meningkat 100% 63.357.000

97Dinas Kehutanan dan

Perkebunan

Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana AparaturPengadaan mebeleur Pengadaan Meublieur 100 % Tersedianya prasarana kantor 616 unit Lancarnya kegiatan kantor 100% 265.587.000

98

Badan Kesatuan Bangsa,

Politik dan Perlindungan

Masyarakat

Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparaturpengadaan mebeluer Aparatur Pemerintah

60% Mobileur kantor 100% Tersedianya Sarana Mobileur Kantor 100% 24.472.000

99 Dinas Pendidikan Pendidikan anak usia dini Pengadaan mebeluer sekolah TK dan PAUD 1 paketTersedianya mobiler ruang TK, PAUD dan RA 1579

Set/Paket

Terlaksananya proses belajar mengajar TK

dan PAUD yang efektif dan efisien 90% 1.953.015.000

100 Dinas PendidikanWajib belajar pendidikan dasar

sembilan tahunPengadaan mebeluer sekolah Siswa/Guru 1 Paket Tersedianya mobiler sekolah 261 Sekolah

Tersedianya tempat duduk yang memenuhi

syarat bagi siswa SD/SMP 100% 19.922.410.000

101 Dinas KesehatanProgram Obat dan Perbekalan

KesehatanPengadaan obat dan perbekalan kesehatan Masyarakat 23

Kab/kota

Tersedianya kebutuhan obat di 23

Kab/Kota/Puskesmas dalam Provinsi Aceh 100%

Meningkatnya kesediaan obat pada

puskesmas sesuai dengan pola pengobatan di

Puskesmas 95%

492.575.000

No SKPD Program Kegiatan

Target Kinerja dalam RKA

Page 47: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Akhir Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB IV - 16

Tabel 4.6. Lanjutan

Sasaran Target Indikator Output (keluaran) Indikator Outcome (Hasil)Alokasi Anggaran

(Rp)

102BADAN INVESTASI DAN

PROMOSIProgram Peningkatan Disiplin Aparatur

Pengadaan pakaian dinas beserta

perlengkapannya 1 Tersedianya pakaian dinas bagin pegawai 100% Tertib dan disiplin pakaian aparatur 100% 86.400.000

103

Badan Kesatuan Bangsa,

Politik dan Perlindungan

Masyarakat

Program Peningkatan Disiplin AparaturPengadaan pakaian dinas beserta

perlengkapannya- Pakaian Dinas 100% Peningkatan Disiplin Aparatur 90% 96.300.000

104Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPeningkatan disiplin aparatur

Pengadaan pakaian dinas beserta

perlengkapannyaPegawai Disbudpar +UPTD 1 Paket Tersedianya pakaian dinas harian 2 Keg

Kelengkapan seragam karyawan tercapai

100% 240.000.000

105Dinas Kehutanan dan

PerkebunanProgram Peningkatan Disiplin Aparatur

Pengadaan pakaian dinas beserta

perlengkapannya

Seluruh Pegawai Dinas Kehutanan dan

Perkebunan AcehPakaian Dinas 470 stel

Kedisiplinan pegawai dalam berseragam

meningkat 100%397.250.000

106 Dinas Pendidikan Peningkatan disiplin aparaturPengadaan pakaian dinas beserta

perlengkapannyaAparatur Tersedianya pakaian dinas aparatur 73.516 Stel

Meningkatnya disiplin kerja aparatur 73.516

Aparatur 14.181.420.000

107

Badan Kesatuan Bangsa,

Politik dan Perlindungan

Masyarakat

Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana AparaturPengadaan peralatan gedung kantor Pelayanan perkantoran

60%Peralatan Gedung Kantor 100% Tersediannya Peralatan kantor 85% 380.658.000

108Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata

Peningkatan sarana dan prasarana

aparaturPengadaan perlengkapan gedung kantor Pegawai Disbudpar Kelancaran bekerja tercapai 2 Keg

Kelancaran tugas administrasi perkantoran

100% 44.600.000

109 Dinas KesehatanProgram Peningkatan Sarana dan

Prasarana AparaturPengadaan perlengkapan gedung kantor Aparatur dan masyarakat 1 TH Tersedianya perlengkapan kantor 100% Meningkatkan dan percepatan kerja 100% 117.000.000

110BADAN INVESTASI DAN

PROMOSI

Program Peningkatan Promosi dan

kerjasama investasi

Pengawasan dan evaluasi kinerja dan aparatur

Badan Penanaman Modal Daerah 1

Penguatan kelembagaan kab/kota , mendampingi

tamu , cetak Lakip, LPJ,LPPD dan Lap. Keuangan 21

kt; 8 ot; 75 buah

Data untuk kebijakan Peningkatan Kinerja

Aparatur Penanaman Modal 100% 82.395.000

111Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPengelolaan kekayaan budaya

Pengelolaan dan pengembangan pelestarian

peninggalan sejarah purbakala, museum dan

peninggalan bawah air

MasyarakatTerlaksananya kegiatan penyuluhan UU cagar budaya

1 Keg

Peningkatan pemahaman masyarakat

terhadap nilai sejarah dan pelestarian BCB

100%

294.300.000

112Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPengembangan kemitraan

Pengembangan dan penguatan informasi dan

database

Masyarakat, pelaku kebudayaan dan

pariwisata 1 PaketTersedianya informasi data kebudayaan dan

pariwisata serta profil pariwisata 2 Keg

Akuratnya data base kebudayaan dan

pariwisata serta profil pariwisata 100% 190.813.369

113Dinas Kehutanan dan

Perkebunan

Program Pemanfaatan Potensi Sumber

Daya HutanPengembangan hasil hutan non-kayu Petani Kehutanan

1 Paket/10

Ha

Pengembangan dan pemanfaatan HHBK secara

lestari dan komersil tanaman jemang dan budidaya

lebah madu serta tersedianya bibit tanaman

kehutanan provinsi dan 1 kab

Berkembangannya budidaya jemang dan lebah

madu oleh masyarakat, berkembangnya

tanaman MPTS serta tersedianya bibit

tanaman kehutanan provinsi dan 1 kab

559.850.000

114Dinas Kehutanan dan

Perkebunan

Program Pemanfaatan Potensi Sumber

Daya HutanPengembangan hutan tanaman Kawasan Hutan dan Hutan Rakyat

Terbangunnya Hutan Tanaman dan Terserapnya

Tenaga Kerja 100%

Bekembangnya Hutan Tanaman dan Hutan

Rakyat, Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

sekitar hutan provinsi dan 7 Kab

6.736.537.650

115Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPengembangan pemasaran pariwisata

Pengembangan jaringan kerjasama promosi

pariwisata

Masyarakat, wisatawan mancanegara

dan wisatawan nusantara

Terlaksananya event atraksi di dalam dan luar negeri

100%

Peningkatan arus kunjungan wisman dan

wisnus 100% 91.750.000

116Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPengembangan destinasi pariwisata Pengembangan jenis dan paket wisata unggulan Masyarakat, wisman dan wisnus

Tercapainya tingkat daya tarik wisata melalui event

atraksi wisata di Aceh 100%

Peningkatan arus kunjungan wisman dan

wisnus ke Aceh 100% 2.585.519.000

117 Dinas PendidikanWajib belajar pendidikan dasar

sembilan tahun

Pengembangan kurikulum dan pembinaan

kesiswaan SD/MIGuru dan Siswa 1 Paket

Guru yang memahami kurikulum dan siswa yang

terbina 7 Kegiatan

Meningkatnya mutu guru dan belajar siswa

90% 1.792.976.040

118 Dinas PendidikanWajib belajar pendidikan dasar

sembilan tahun

Pengembangan materi belajar mengajar dan

metode pembelajaran dengan menggunakan

teknologi informasi dan komunikasi

Siswa Tersedianya materi belajar menggunakan TIK 3 Paket Meningkatnya mutu hasil belajar siswa 100% 634.340.000

119 Dinas Pendidikan Pendidikan menengah

Pengembangan materi belajar mengajar dengan

menggunakan teknologi informasi dan

komunikasi

Guru1 Paket

Terciptanya metode pembelajaran multimedia 7

kegiatanMeningkatnya mutu hasil belajar siswa 90% 4.063.824.788

120 Dinas KesehatanProgram Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat

Pengembangan media promosi dan informasi

sadar hidup sehatMasyarakat

23

Kab/kotaTersebarnya informasi kesehatan secara merara 90%

Meningkatnya pengetahuan masyarakat

tentang kesehatan 80% 150.000.000

121Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPengembangan destinasi pariwisata Pengembangan objek pariwisata unggulan Wartawan media cetak dan elektronik 1 Paket

Tersebarnya informasi dan pengenalan wilayah objek

wisata 3 Kab/kotaPeningkatan kunjungan wisatawan 100% 99.500.000

122BADAN INVESTASI DAN

PROMOSI

Program Peningkatan Promosi dan

kerjasama investasiPengembangan potensi unggulan daerah

1

Cetak buku potensi daerah baliho/bilboard potensi

daerah : koordinasi ke kab/kota dan

koordinasi/konsultasi ke BKPM Pembuatan &

Penggandaan CD Potensi Investasi, 400 bh; 2 unit; 3

ot dan 1 paket

Tersedia dan lancarnya pengonformasian

potensi investest asi di Aceh 100% 232.924.510

No SKPD Program Kegiatan

Target Kinerja dalam RKA

Page 48: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Akhir Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB IV - 17

Tabel 4.6. Lanjutan

Sasaran Target Indikator Output (keluaran) Indikator Outcome (Hasil)Alokasi Anggaran

(Rp)

123Dinas Kehutanan dan

Perkebunan

Program Perlindungan dan Konservasi

Sumber Daya Hutan

Pengembangan taman hutan raya Pocut Meurah

IntanPelestarian Plasma Nutfah

1 Paket

Penunjang pembanguna arboretum dan

pengembangan sarana dan prasarana 65 Ha, 1 pkt

Pelestarian Plasma Nutfah dan terbangunnya

sarana prasaran Tahura 100%1.177.290.000

124Dinas Kehutanan dan

Perkebunan

Program Peningkatan Produksi

Pertanian/Perkebunan

Pengembangan usaha perbenihan, penyediaan

bibit dan pengawasan peredaran benih

perkebunan

Penangkar Benih1 Paket

Petani mudah memperoleh bibit bermutu dan

terbinanya penangkar benih 102.400 batang, 3 lokasi

Petani mudah memperoleh bibit bermutu dan

terbinanya penangkar benih 102.400 batang, 3

lokasi

5.127.236.262

125Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPengembangan destinasi pariwisata

Pengembangan, sosialisasi dan penerapan serta

pengawasan standardisasi

Pengelola hotel, rumah makan dan

restoran

Meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme

pengelola hotel, rumah makan dan restoran 100%

Meningkatnya SDM pengelola hotel, rumah

makan dan restoran, memenuhi standar dan

hygienis 100%

213.074.400

126Dinas Kehutanan dan

Perkebunan

Program Peningkatan Penerapan

Teknologi Pertanian/Perkebunan

Pengendalian dan pemantapan alih teknologi

Pengendalian Hama Terpadu (PHT)

Masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang,

Aceh Selatan, Nagan Raya, Bireuen,

Bener Meriah, Pidie, dan Aceh Timur 100%

Terlaksananya Pengendalian Gulma pada Karet, Pala,

Kakao, Kelapa Sawit, Kopi ( Kakao, karet, Kelapa

Sawit, Pala dan Kopi)

Mengatasi kehilangan produksi tanaman Karet,

Kelapa Sawit, Kakao, Pala dan Kopi ( Kakao,

karet, Kelapa Sawit, Pala dan Kopi)

2.014.956.000

127Dinas Kehutanan dan

Perkebunan

Program Peningkatan Produksi

Pertanian/Perkebunan

Pengolahan dan pemutakhiran data statistik serta

penyusunan profil perkebunanRapat Koordinasi dan Konsultasi 1 Paket Perjalanan ke Luar Derah 100%

Sebagai Acuan Kebijakan Pembangunan

Kehutanan dan Perkebunan 100%288.100.000

128Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPengembangan nilai budaya Pengumpulan dan ganti rugi koleksi museum

Masyarakat pemilik benda-benda

budaya

Terlaksananya kegiatan pengumpulan benda-benda

budaya 2 kegPeningkatan jumlah koleksi museum 100% 800.000.000

129 Dinas KesehatanProgram Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit MenularPeningkatan Imunisasi Imunisasi

23

Kab/kotaTerlaksananya imunisasi bagi anak bayi dan balita

100%

Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

90% 92.955.000

130

Badan Kesatuan Bangsa,

Politik dan Perlindungan

Masyarakat

Program Pemeliharaan Kantrantibnas

dan Pencegahan Tindak Kriminal

Peningkatan kapasitas aparat dalam rangka

pelaksanaan siskamswakarsa di daerahKomponen masyarakat

60%Tercegahnya gangguan keamanan 75% Meningkatnya siskamwakarsa 60% 206.066.000

131BADAN INVESTASI DAN

PROMOSI

Program Peningkatan Promosi dan

kerjasama investasi

Peningkatan kegiatan pemantauan, pembinaan

dan pengawasan pelaksanaan penanaman

modal

Buku penunjuk LKPM, Data Realisasi PMA & PMDN;

rapat koordinasi perkembangan realisasi investasi

dengan investasi terkait dan dunia u8saha;

sosialisasi/koordinasi/konsultasi dan konsulidasi, 50

bh; 40 ok; 15 oot;9 ot

Tersedianya informasi/data perkembangan

pelaksanaan Penanaman Modal dan

Penyelesaian penyelesian masalah

PMA/PMDN 100%

107.950.000

132

Badan Kesatuan Bangsa,

Politik dan Perlindungan

Masyarakat

Program Pemeliharaan Kantrantibnas

dan Pencegahan Tindak Kriminal

Peningkatan kerjasama dengan aparat

keamanan dalam teknik pencegahan keamananKomponen masyarakat

60%Tercitanya ketertiban dan keamanan 80% Menurunnya tingkat kejahatan 60% 430.500.000

133 Dinas Pendidikan Pendidikan menengahPeningkatan kerjasama dengan dunia usaha dan

dunia industriSiswa 1 Paket Siswa yang terampil 185 orang Keterampilan hidup peserta didik 185 siswa 2.368.500.000

134

Badan Kesatuan Bangsa,

Politik dan Perlindungan

Masyarakat

Program Pengembangan Wawasan

Kebangsaan

Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-

nilai luhur budaya bangsa

Aparatur, siswa-siswi SLTA dan

komponen masyarakat 60%

Terlaksananya pemantapan wawasan kebangsaan

bagi siswa SLTA 75%

Meningkatnya wawasan kebangsaan bagi siwa

SLTA 50 orang97.300.000

135 Dinas Kesehatan Program Upaya Kesehatan Masyarakat Peningkatan kesehatan masyarakat Masyarakat Meningkatnya kompetensi tenaga kesehatan 80 orangMeningkatanya derajat kesehatan masyarakat

80 orang 360.254.000

136 Dinas KesehatanProgram Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Menular

Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi

(kie) pencegahan dan pemberantasan penyakit

Peningkatan KIE pencegahan dan

penanggulangan penyakit23

Kab/kota

Meningkatnya pemahaman tentang penanggulangan

penyakit dan menurunnya angka penyakit menular 20

Kab/Kota

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

90% 327.730.000

137BADAN INVESTASI DAN

PROMOSI

Program Peningkatan Promosi dan

kerjasama investasi

Peningkatan koordinasi dan kerjasama di bidang

penanaman modal dengan instansi pemerintah

dan duniadan dunia usaha 100%

Seminar peningkatan peluang investasi dan Kawasan

IMT-GT, 1 kt; 2 orang; 4 ot; 4 ot; 3 klPeningkatan Investasi dan Perdagangan 100% 1.661.928.377

138BADAN INVESTASI DAN

PROMOSI

Program Peningkatan Promosi dan

kerjasama investasi

Peningkatan kualitas DSM guna peningkatan

pelayanan investasi 100%Bimbingan penyusunan potensi dan dan Peluang

Investasi; 35 ok; 2 ot; 3 ot

Terciptanya apratur penyusunan peluang

investasi 100% 71.150.000

139 Dinas PendidikanPeningkatan kapasitas sumber daya

aparaturPeningkatan kualitas pelayanan publik Aparatur 1 kegiatan

Tersedianya informasi pendidikan dan biaya

penunjang kegiatan aparatur 1 Tahun

Meningkatnya informasi pendidikan pada

masyarakat 1 Tahun 1.888.640.000

140 RSU-ZAProgram Pelayanan Administrasi

PerkantoranPeningkatan pelayanan administrasi perkantoran Karyawan dan Masyarakat 0,82

Terpenuhinya kebutuhan dan rutinitas perkantoran

100%

Peningkatan kualitas pelayanan aaadministratif

perkantoran 80% 5.194.558.382

141 Dinas Kesehatan Program Upaya Kesehatan MasyarakatPeningkatan pelayanan dan penanggulangan

masalah kesehatanPetugas dan kesehatan jiwa masyarakat 23

Kab/kotaPelayanan kesehatan jiwa di masyarakat 80%

Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan

pada pasien gangguan jiwa di masyarakat 80% 271.152.500

142 Dinas Kesehatan Program Upaya Kesehatan MasyarakatPeningkatan pelayanan kesehatan bagi

pengungisi korban bencanaMasyarakat di Daerah Potensi Bencana 23

Kab/kota

Tertanggulangi masalah kesehatan saat

penanggulangan bencana 85%

Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

Pra, Saat dan Pasca bencana 85% 278.722.500

143Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPengembangan pemasaran pariwisata

Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi

dalam pemasaran pariwisata

Masyarakat, wisatawan mancanegara

dan wisatawan nusantaraTersebarluasnya informasi pariwisata Aceh 1 keg

Tersedianya teknologi informasi kebudayaan

dan pariwisata 100% 115.000.000

No SKPD Program Kegiatan

Target Kinerja dalam RKA

Page 49: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Akhir Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB IV - 18

Tabel 4.6. Lanjutan....

Sasaran Target Indikator Output (keluaran) Indikator Outcome (Hasil)Alokasi Anggaran

(Rp)

144Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPengembangan destinasi pariwisata

Peningkatan pembangunan sarana dan

prasarana pariwisata

Fasilitas sarana dan prasarana

pariwisata

Pembangunan sarana dan prasarana pariwisata 11

kb/Kota

Tersedianya fasilitas pariwisata yang

dibutuhkan 11 Kab/kota 10.704.294.409

145Dinas Kehutanan dan

Perkebunan

Program Peningkatan Penerapan

Teknologi Pertanian/Perkebunan

Peningkatan sumberdaya teknologi pengolahan

hasil perkebunan

Petugas Teknis Pengolahan Hasil dan

Petani Perkebunan Kelapa Sawit dan

Kopi

Meningkatnya Mutu Hasil dan Keragaman Produk

Perkebunan, Terbinanya Kebun Klas IV dan V 100%

Meningkatnya SDM Petani/Petugas tentang

Pengolahan Hasil dan Tersedianya Unit

Pengolahan Hasil Perkebunan, 60 orang

1.738.080.000

146 Dinas KesehatanProgram Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Menular

Peningkatan Surveilance Epidemologi dan

Penanggulangan Wabah

Surveilans Epidemiologi dan

Penanggulangan Wabah

23

Kab/kota Teridentifikasi kesehatan masyarakat 23 Kab/KotaMeningkatkan derajat kesehatan masyarakat

23 Kab/Kota 136.780.000

147

Badan Kesatuan Bangsa,

Politik dan Perlindungan

Masyarakat

Program Pengembangan Wawasan

Kebangsaan

Peningkatan toleransi dan kerukunan dalam

kehidupan beragamaAparatur dan komponen masyarakat

60%

Terlaksananya Sosialisasi kerukunan antarumat

beragama 100 orang

Peningkatan pemahaman kerukunan

antarumat beragama 60%90.200.000

148

Badan Kesatuan Bangsa,

Politik dan Perlindungan

Masyarakat

Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparaturpenunjang dan pembinaan kelembagaan Aparatur

60%

Meningkatnya mekanisme kerja yang efektif dan

efesien dalam melaksanakan tugas 80%

Menyatukan persepsi dalam pelaksanaan

Tupoksi 85%73.602.600

149BADAN INVESTASI DAN

PROMOSI

Program Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan jasa kebersihan kantor

71

KaryawanKebersihan Kantor Lt =1.135 m2, Lt = 1.135m2,

halmn kantor 385 m2

Peningkatan kebersihan lingkungan Kantor

dan Kenyamanan Kerja 100% 94.969.200

150BADAN INVESTASI DAN

PROMOSI

Program Peningkatan Iklim Investasi

dan Realisasi Investasi

Penyederhanaan Prosedur Perijinan dan

peningkatan pelayanan penanaman modal100%

Sosialisasi regulasi PM ,semiloka & sosialisasi

pelaksanaan perizinan; mengikuti mukor, rakornis,

konsolidasi dan konsultasi, 40 orang; 5 dan 3 ot

Tersedianya booklet/leaflet Perizinan PM,

Regulasi PM,erciptanya Pelayanan Perizinan

PM bagi dunia usaha dan investasi terkait

100%

161.700.000

151BADAN INVESTASI DAN

PROMOSI

Program Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan Alat Tulis Kantor

71

Karyawan Penyediaan ATK 100%Terlayaninya Kebutuhan Administrasi kantor

100% 77.350.010

152

Badan Kesatuan Bangsa,

Politik dan Perlindungan

Masyarakat

Program Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan Alat Tulis Kantor Pelayanan Administrasi Perkantoran

60%Alat-alat Tulis Kantor 1 tahun Terlayani kebutuhan administrasi kantor 100% 25.924.274

153Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPelayanan administrasi perkantoran Penyediaan alat tulis kantor Pegawai Disbudpar +UPTD 1 Tahun

Tersedianya pengadaan barang cetakan dan

penggandaan 1 Keg

Ketersediaan administrasi perkantoran

meningkat 100% 95.146.000

154Dinas Kehutanan dan

Perkebunan

Program Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan Alat Tulis Kantor Kantor Dinas dan Kantor Meningkat 12 Bln Alat Tulis Kantor 1 paket

Kelancaran Administrasi Kantor Meningkat

100%358.200.000

155 Dinas KesehatanProgram Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan alat tulis kantor

Pelaksana administrasi Dinkes dan

UPTD 1 THTersedianya bahan dan ATK kebutuhan administrasi

kantor 100%

Meningkatnya sistem pelayanan administrasi

kantor 90% 177.068.000

156 Dinas Pemuda dan OlahragaProgram Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan alat tulis kantor

Dilingkungan kantor dinas pemuda dan

olahragaTersedianya alat tulis 1 set

Terlayani kebutuhan administrasi perkantoran

131 karyawan 42.612.000

157 Dinas Pendidikan Pelayanan Adminstrasi Perkantoran Penyediaan alat tulis kantor Dinas Pendidikan dan UPTD 1 tahun Tersedianya alat tulis kantor 12 bulan Kelancaran pekerjaan Dinas/Kantor 12 bulan 344.097.000

158Sekretariat Majelis Pendidikan

DaerahPelayanan administrasi perkantoran Penyediaan alat tulis kantor 1 Tahun Tersedianya kelengkapan administrasi kantor 100% Terciptanya pelayanan yang prima 85% 31.681.100

159BADAN INVESTASI DAN

PROMOSI

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Penyediaan bahan bacaan dan peraturan

perundang-undangan 1Terpenuhinya Pengadaan Surat Kabar & majalah

100%

Bertambahnya pengetahuan , datya &

Informasi 80% 18.880.000

160

Badan Kesatuan Bangsa,

Politik dan Perlindungan

Masyarakat

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Penyediaan bahan bacaan dan peraturan

perundang-undanganKoran, Majalah dan Undang-undang

60%Koran, Majalah dan Undang-undang 1 Tahun

Terlayani Kebutuhan Informasi dan Peraturan-

peraturan 90%9.036.000

161Dinas Kehutanan dan

Perkebunan

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Penyediaan bahan bacaan dan peraturan

perundang-undanganKantor Dinas dan UPTD 100 % Bahan bacaan 254 ekspl Kinerja Pegawai Meningkat 100% 50.880.000

162 Dinas KesehatanProgram Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Penyediaan bahan bacaan dan peraturan

perundang-undanganSemua pegawai Dinkes dan UPTD 1 TH Tersedianya media bacaan dan informasi 80% Meningkatnya pengetahuan dan informasi 70% 21.000.000

163 Dinas Pemuda dan OlahragaProgram Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Penyediaan bahan bacaan dan peraturan

perundang-undangan

Dilingkungan kantor dinas pemuda dan

olahraga 1 Tahun Tersedianya bahan bacaan 1 setTerlayani kebutuhan administrasi perkantoran

131 karyawan 58.676.000

164Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPengelolaan kekayaan budaya Penyediaan bahan bacaan tentang sejarah Buku-buku sejarah Terlaksananya cetak buku saku sejarah 100% Tersedianya buku saku sejarah 50.000.000

165 Dinas KesehatanProgram Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan bahan logistik kantor Masyarakat 1 TH Tersedianya bahan pemeriksaan kesehatan 100%

Terlayaninya pelayanan kesehatan masyarakat

90% 2.159.836.297

166 Dinas Pendidikan Pendidikan menengahPenyediaan bantuan operasional manajemen

mutu (BOMM)Sekolah dan siswa

Terselenggaranya proses belajar mengajar yang

bermutu 3 SMA 2 Kab/KotaLulusan sekolah yang bermutu 95% 6.549.100.000

167

Badan Kesatuan Bangsa,

Politik dan Perlindungan

Masyarakat

Program Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan barang cetakan dan penggandaan Pelayanan Administrasi Perkantoran

60%Barang-barang cetakan 1 tahun Terlayani kebutuhan administrasi kantor 100% 3.760.000

168Dinas Kehutanan dan

Perkebunan

Program Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan barang cetakan dan penggandaan Kantor Dinas dan Kantor UPTD 12 Bln Barang cetak dan penggandaan 200.000 lembar Kelancaran Administrasi Meningkat 100% 195.000.000

No SKPD Program Kegiatan

Target Kinerja dalam RKA

Page 50: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Akhir Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB IV - 19

Tabel 4.6. Lanjutan.....

Sasaran Target Indikator Output (keluaran) Indikator Outcome (Hasil)Alokasi Anggaran

(Rp)

169 Dinas KesehatanProgram Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan barang cetakan dan penggandaan Ketersediaan kebutuhan kantor 1 TH Tersedianya media informasi 100% Tercapainya informasi dan data 100% 100.000.000

170 Dinas Pemuda dan OlahragaProgram Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan barang cetakan dan penggandaan

Dilingkungan kantor dinas pemuda dan

olahraga 1 Tahun Tersedianya pengadaan barang cetak 1 setTerlayani kebutuhan administrasi perkantoran

131 karyawan 36.661.000

171 Dinas Pendidikan Pelayanan Adminstrasi Perkantoran Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Sekretariat dan Bidang-bidang 1 tahunTersedianya barang cetakan dan penggandaan 12

bulanKelancaran pekerjaan Dinas/Kantor 12 bulan 395.014.000

172Sekretariat Majelis Pendidikan

DaerahPelayanan administrasi perkantoran Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 1 Tahun Tersedianya barang yang di cetak 12 bln

Terlaksananya kelancaran administrasi kantor

85% 20.540.000

173 Dinas PendidikanWajib belajar pendidikan dasar

sembilan tahunPenyediaan beasiswa transisi Anak yatim se Aceh

70000

Tersalurnya dana beasiswa bagi anak yatim dalam

lingkup pendidikan dasar dan menengah serta ayah

yang setingkat 115.510 orang

Menurunnya angka putus sekolah 23 Kab/Kota 208.350.000.000

174

Badan Kesatuan Bangsa,

Politik dan Perlindungan

Masyarakat

Program Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan jasa administrasi keuangan Pelayanan Administrasi Keuangan

60%Terselenggaranya pelayanan Adm.Keuangan 12 bulan 551.960.000

175Dinas Kehutanan dan

Perkebunan

Program Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan jasa administrasi keuangan Jasa Kantor Jumlah Orang 44 orang

Kelancaran Administrasi Kantor Meningkat

100%446.940.000

176 Dinas KesehatanProgram Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan jasa administrasi keuangan Aparatur dan masyarakat 1 TH

Terselenggaranya pelaksanaan administrasi keuangan

100%

Meningkatnya kinerja pelaksana teknis

keuangan 100% 2.140.320.000

177 Dinas Pemuda dan OlahragaProgram Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan jasa administrasi keuangan

Dilingkungan kantor dinas pemuda dan

olahraga 1 TahunTersedianya jasa administrasi keuangan perkantoran

1 set

Terciptanya kesejahteraan karyawan 131

karyawan 13.500.000

178 Dinas Pendidikan Pelayanan Adminstrasi Perkantoran Penyediaan jasa administrasi keuangan Tenaga Keuangan Tersedianya honor tenaga keuangan 12 bulanMeningkatnya kesejahteraan tenaga keuangan

100% 331.440.000

179 RSU-ZAProgram Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan jasa administrasi keuangan Karyawan 0,75

Terpenuhinya honorarium dan Lembur PNS dan Non

PNS 100%

Kinerja dan tanggung jawab PNS dan Non

PNS ditingkatkan 85% 4.423.000.000

180Sekretariat Majelis Pendidikan

DaerahPelayanan administrasi perkantoran Penyediaan jasa administrasi keuangan 1 Tahun Kualitas pelayanan administrasi kantor 95% Pelayanan kantor semakin meningkat 28 orang 32.160.000

181 Dinas KesehatanProgram Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan jasa dokumentasi kantor Data dan dokumentasi 1 TH Tersedianya dokumentasi kantor 100% Tersedianya data dan dokumentasi kantor 80% 173.600.000

182Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPelayanan administrasi perkantoran Penyediaan jasa hari-hari besar Pegawai Disbudpar +UPTD 1 Tahun

Tersedianya pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan

nasional yang Islami 5 Keg

Kelancaran tugas administrasi perkantoran

100% 17.200.000

183BADAN INVESTASI DAN

PROMOSI

Program Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan jasa keamanan kantor 1

Terjaganya stabilitas keamanan dan kenyamanan

kantor 100%

Kelancaran operasional serta keamanan

kantor 100% 79.200.000

184Dinas Kehutanan dan

Perkebunan

Program Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan jasa keamanan kantor Kantor Dinas dan UPTD 12 Bulan Jasa pengamanan kantor 10 orang Kondisi kantor yang aman dan kondusif 100% 697.200.000

185

Badan Kesatuan Bangsa,

Politik dan Perlindungan

Masyarakat

Program Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan jasa kebersihan kantor Pelayanan kebersihan Perkantoran

60%Terpeliharanya kebersihan kantor 1 tahun Terlayani kebersihan kantor 100% 97.779.600

186Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPelayanan administrasi perkantoran Penyediaan jasa kebersihan kantor Pegawai Disbudpar +UPTD 1 Tahun Pemeliharaan gedung kantor 3 Keg

Kelancaran tugas administrasi perkantoran

100% 33.404.250

187 Dinas Pemuda dan OlahragaProgram Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan jasa kebersihan kantor - Terjaganya kebutuhan kebersihan kantor 85%

Terjaganya suasana lingkungan kantor yang

bersih 85% 363.600.000

188 Dinas Pendidikan Pelayanan Adminstrasi Perkantoran Penyediaan jasa kebersihan kantor Sekretariat dan Bidang-bidang 1 tahun Tersedianya jasa kebersihan kantor 12 bulanTerciptanya kebersihan, keindahan dan

kenyamanan kantor 12 bulan 801.000.000

189Sekretariat Majelis Pendidikan

DaerahPelayanan administrasi perkantoran Penyediaan jasa kebersihan kantor 1 Tahun Tersedianya kebersihan kantor 12 bulan Bersih dan indahnya tempat kerja 85% 43.491.500

190

Badan Kesatuan Bangsa,

Politik dan Perlindungan

Masyarakat

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air

dan listrikPelayanan Administrasi Perkantoran

60%Tersedianya jaringan telepon, listrik dan air 100%

Terlayaninya kebutuhan administrasi kantor

100%165.000.000

191Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPelayanan administrasi perkantoran

Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air

dan listrikPegawai Disbudpar 1 Tahun

Kelancaran komunikasi, listrik dan sumber daya air 6

Keg

Kelancaran tugas administrasi perkantoran

100% 300.000.000

192Dinas Kehutanan dan

Perkebunan

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air

dan listrikJasa Kantor 12 Bln Jasa Telepon, Air Bersih dan Listrik 1 tahun Kelancaran Aktifitas Kantor 1 tahun 720.200.000

193 Dinas KesehatanProgram Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air

dan listrikOperasional Dinkes dan UPTD nya 1 TH Tersedianya kebutuhan operasional kantor 100% Peningkatan kinerja operasional kantor 100% 1.097.000.000

194 Dinas Pendidikan Pelayanan Adminstrasi PerkantoranPenyediaan jasa komunikasi, sumber daya air

dan listrikSekretarian dan Bidang-bidang/UPTD

1 tahun

Tersedianya daya listrik, arus telepon dan air 12 bulan

5 paket

Terwujudnya daya dan penerangan kantor,

serta komunikasi dan sanitary yang efektif 12

bulan

1.632.000.000

No SKPD Program Kegiatan

Target Kinerja dalam RKA

Page 51: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Akhir Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB IV - 20

Tabel 4.6. Lanjutan.....

Sasaran Target Indikator Output (keluaran) Indikator Outcome (Hasil)Alokasi Anggaran

(Rp)

195Sekretariat Majelis Pendidikan

DaerahPelayanan administrasi perkantoran

Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air

dan listrik 1 Tahun Tersedia penerangan listrik, telepon dan air 100% Kenyamanan dalam operasional kantor 85% 35.555.626

196BADAN INVESTASI DAN

PROMOSI

Program Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan jasa pegawai Non - PNS 1 Tersedianya tenaga administrasi perkantoran 100%

Kelancaran operasional kantor Bainprom Aceh

100% 118.800.000

197Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPelayanan administrasi perkantoran Penyediaan jasa pegawai non-PNS Pegawai Disbudpar Penyelesaian tugas tepat waktu 100% Tercapainya tujuan perkantoran 100% 1.504.200.000

198 RSU-ZAProgram Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan jasa pegawai Non-PNS

199

Badan Kesatuan Bangsa,

Politik dan Perlindungan

Masyarakat

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan

kantorPelayanan Adm Perkantoran

60%Tabung racun api 2 tabung Terlayani kebutuhan logistik kantor 100% 1.200.000

200BADAN INVESTASI DAN

PROMOSI

Program Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan Jasa Surat Menyurat 1 Benda Pos Lainnya 100% Terlayaninya 100% 59.417.295

201

Badan Kesatuan Bangsa,

Politik dan Perlindungan

Masyarakat

Program Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan Jasa Surat Menyurat Pelayanan Adm surat menyurat

70%Terkirimnya surat-surat 100%

Tercapainya prosentase rata-rata surat yang

gagal tersampaikan 100%23.655.000

202Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPelayanan administrasi perkantoran Penyediaan jasa surat menyurat Pegawai Disbudpar +UPTD 1 Tahun Tersedianya jasa surat menyurat 1 tahun

Kelancaran tugas administrasi perkantoran

100% 50.000.000

203Dinas Kehutanan dan

Perkebunan

Program Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan Jasa Surat Menyurat Pelayanan Surat Menyurat 12 Bln Jumlah Surat Selama 1 Tahun 50.000 lembar

Kelancaran Administrasi Kantor Meningkat

100%50.000.000

204 Dinas KesehatanProgram Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan jasa surat menyurat Dinkes Aceh dan UPTD 1 TH

Percepatan tersedianya kebutuhan bahan pengiriman

surat 100%Tercapainya percepatan sistem informasi 90% 28.980.000

205 Dinas Pemuda dan OlahragaProgram Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan Jasa Surat Menyurat

Dilingkungan kantor dinas pemuda dan

olahraga 1 Tahun Tersedianya jasa surat menyurat 1 setTerlayaninya kebutuhan administrasi

perkantoran 131 karyawan 12.600.000

206 Dinas Pendidikan Pelayanan Adminstrasi Perkantoran Penyediaan Jasa Surat Menyurat Sekretarian dan Bidang-bidang/UPTD 1 tahun Terlaksananya distribusi surat menyurat 4 unit kerjaTerciptanya tertib administrasi perkantoran

100% 25.000.000

207Sekretariat Majelis Pendidikan

DaerahPelayanan administrasi perkantoran Penyediaan jasa surat menyurat 1 Tahun Terlaksananya kegiatan administrasi 12 bulan Kelancaran pekerjaan dinas kantor 85% 6.500.000

208 Dinas KesehatanProgram Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Penyediaan komponen instalasi listrik/

penerangan bangunan kantorKelancaran pelaksanaan tugas petugas 1 TH Tersedianya komponen dan instalasi listrik 100%

Meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas

100% 42.000.000

209

Badan Kesatuan Bangsa,

Politik dan Perlindungan

Masyarakat

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Penyediaan komponen instalasi

listrik/penerangan bangunan kantorPelayanan Administrasi Perkantoran

60%Alat-alat Listrik dan Elektronik 1 tahun Terlayaninya kebutuhan Logistik Kantor 100% 16.328.200

210Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPelayanan administrasi perkantoran

Penyediaan komponen instalasi

listrik/penerangan bangunan kantorPegawai Disbudpar +UPTD 1 Tahun

Tersedianya penerangan listrik kantor yang memadai

1 Keg

Kelancaran tugas administrasi perkantoran

100% 79.205.600

211Dinas Kehutanan dan

Perkebunan

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Penyediaan komponen instalasi

listrik/penerangan bangunan kantorKantor Dinas dan UPTD 100 % Alat Listrik dan Elektronik 1 paket Kantor yang terang 100% 160.000.000

212 Dinas Pendidikan Pelayanan Adminstrasi PerkantoranPenyediaan komponen instalasi

listrik/penerangan bangunan kantorSekretarian dan Bidang-bidang 1 tahun Tersedianya alat listrik kantor 598 buah dan 200 meter Keindahan kantor 26.052.200

213Sekretariat Majelis Pendidikan

DaerahPelayanan administrasi perkantoran

Penyediaan komponen instalasi

listrik/penerangan bangunan kantor 1 TahunTersedianya penerangan listrik kantor yang memadai

80%Kenyamanan dalam operasional kantor 90% 4.767.000

214BADAN INVESTASI DAN

PROMOSI

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Penyediaan komponen instansi

listrik/penerangan bangunan kantor 1Tersedianya barang kebutuhan penerangan kantor

100%Kelancaran Penerangan kantor 100% 10.000.000

215BADAN INVESTASI DAN

PROMOSI

Program Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan makanan & minuman

71

KaryawanTerlayaninya kebutuhan makanan dan minuman

Rapat Koordinasi dan Tamu 2.164 orang

Peningkatan koordinasi dan Kinerja aparatur

100% 41.632.000

216

Badan Kesatuan Bangsa,

Politik dan Perlindungan

Masyarakat

Program Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan makanan dan minuman Pelayanan Administrasi Perkantoran

60%Makanan dan Minuman 11 bulan Terlayani kebutuhan administrasi kantor 90% 41.350.000

217Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPelayanan administrasi perkantoran Penyediaan makanan dan minuman Pegawai Disbudpar +UPTD 1 Tahun Tersedianya makanan dan minuman 1 tahun Kesejahteraan meningkat 100% 31.500.000

218Dinas Kehutanan dan

Perkebunan

Program Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan makanan dan minuman Pegawai kantor 100 % Makanan dan minuman 1 tahun Kinerja Pegawai Meningkat 100% 108.500.000

219 Dinas KesehatanProgram Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan makanan dan minuman

Petugas jaga malam dinas kesehatan

dan UPTD 1 THTersedianya makanan dan minuman petugas jaga

malam 100%Peningkatan kapasitas dan kualitas kerja 100% 77.760.000

220 Dinas Pemuda dan OlahragaProgram Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan makanan dan minuman

Dilingkungan kantor dinas pemuda dan

olahraga 1 Tahun Tersedianya bahan makanan dan minuman 1 setTerciptanya kesejahteraan karyawan 131

karyawan 9.400.000

221BADAN INVESTASI DAN

PROMOSI

Program Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan peralatan dan perlengkapan kantor 1 Tersedianya dekorasi & Publikasi 100% Tersedianyadekorasi dan Publikasi 100% 228.670.000

No SKPD Program Kegiatan

Target Kinerja dalam RKA

Page 52: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Akhir Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB IV - 21

Tabel 4.6. Lanjutan.....

Sasaran Target Indikator Output (keluaran) Indikator Outcome (Hasil)Alokasi Anggaran

(Rp)

222Dinas Kehutanan dan

Perkebunan

Program Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

Pengadaan peralatan dan perlengkapan

kantor 100 % Peralatan dan perlengkapan kantor 100% Lancarnya kegiatan kantor 100% 511.904.158

223 Dinas KesehatanProgram Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

Peningkatan kinerja pegawai Dinkes dan

UPTD nya 1 THTersedianya peralatan dan perlengkapan kantor yang

memadai 90%

Peningkatan percepatan pelayanan

administrasi kantor 90% 224.144.700

224 Dinas Pemuda dan OlahragaProgram Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan peralatan dan perlengkapan kantor - 1 Tahun

Terlaksananya penyediaan kebutuhan peralatan

kantor 85%

Terlayani kebutuhan perlengkapan

perkantoran 1 paket 16.710.000

225 Dinas Pendidikan Pelayanan Adminstrasi Perkantoran Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor Dinas dan UPTD Tekkomdik 1 tahunTersedianya peralatan dan perlengkapan kantor 376

Unit/Paket/Set dan 117 meterKelancaran pekerjaan kantor 100% 1.620.562.000

226Sekretariat Majelis Pendidikan

DaerahPelayanan administrasi perkantoran Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor 1 Tahun Tersedianya peralatan/ perlengkapan kantor 95%

Kualitas pelayanan administrasi perkantoran

MPD 90% 32.043.600

227BADAN INVESTASI DAN

PROMOSI

Program Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaanbarang cetakan dan penggandaan 1 Barang cetakan & penggandaan 100% Terlayaninya kebutuhan adm. Kantor 100% 105.000.000

228 Dinas PendidikanWajib belajar pendidikan dasar

sembilan tahunPenyelenggaraan akreditasi sekolah dasar

Prasekolah, SD/MI dan SMP/MTs se

Aceh 1 PaketTerakreditasinya lembaga pendidikan dasar dan

prasekolah 23 Kab/Kota

Meningkatnya mutu layanan pendidikan dan

sekolah 90% 1.000.000.000

229 Dinas Pendidikan Pendidikan menengah Penyelenggaraan akreditasi sekolah menengah Sekolah menengeh 1 PaketTerakreditasinya lembaga pendidikan menengah 23

Kab/Kota

Meningkatnya mutu layanan pendidikan

menengah 90% 216.000.000

230Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPengelolaan keragaman budaya Penyelenggaraan dialog kebudayaan Budayawan, tokoh adat dan masyarakat 1 Paket

Terlaksananya kegiatan dialog budaya dan pameran

budaya 1 keg

Adanya masukan rekomendasi budaya ke

Pemerintahan daerah 100% 105.164.000

231 Dinas PendidikanWajib belajar pendidikan dasar

sembilan tahunPenyelenggaraan paket B setara SMP Masyarakat 1 Paket

Terselenggaranya paket B dan UNPK setara SMP

sesuai jadwal 23 Kab/Kota

Meningkatnya mutu PBM dan angka kelulusan

23 Kab/Kota 60.000.000

232 Dinas Pendidikan Pendidikan menengah Penyelenggaraan paket C setara SMU Masyarakat 1 PaketTerselenggaranya paket C dan UNPK setara SMA

sesuai jadwal 1 Kab/Kota

Meningkatnya mutu PBM dan angka kelulusan

1 Kab/Kota 93.624.000

233BADAN INVESTASI DAN

PROMOSI

Program Peningkatan Promosi dan

kerjasama investasiPenyelenggaraan Pameran Investasi

100%

PRJ, Peneng Fair, Batam Expo, AcehFair,Leaflet, Misi

Investasi ke Eropa,USA, America Lati & australia,Asia,

Pmeran Jakvest, 1 kt;1 kl; 1 kl; 1 kl; 3000 lbr; 7 ot; 1

1kali

Sebaran Informasi Potensi Investasi Daerah

untuk meningkatkan minat investor berivestasi

di Aceh 100%

1.861.472.873

234 Dinas KesehatanProgram Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit MenularPenyemprotan/fogging sarang nyamuk

Perumahan penderita penyakit yang

ditularkan oleh nyamuk

23

Kab/kotaMenurunnya populasi dan tempat perindukan nyamuk

100%

Berkurangnya penderita penyakit yang

ditularkan oleh nyamuk 100% 1.379.900.000

235 Dinas KesehatanProgram Peningkatan Kesehatan Ibu

Melahirkan dan Anak

Penyuluhan ksehatan bagi hamil dan keluarga

kurang mampu-

Peningkatan cakupan dan kualitas kesehatan Ibu dan

Anak 100%

Peningkatan jangkauan dan mutu pelayanan

KIA 90% 181.100.000

236 Dinas KesehatanProgram Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan MasyarakatPenyuluhan masyarakat pola hidup sehat Masyarakat

23

Kab/kotaPeningkatan pengetahuan masyarakat tentang

kesehatan 100%

Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

90% 138.509.500

237 Dinas KesehatanProgram Pengembangan Lingkungan

SehatPenyuluhan menciptakan lingkungan sehat Masyarakat Daerah Tertinggal

Meningkatnya sanitasi dasar yang memenuhi syarat

kesehatan di Kab. Tertinggal 100%

Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

yang optimal 90% 363.260.000

238 Dinas KesehatanProgram Standarisasi Pelayanan

Kesehatan

Penyusunan naskah akademis standar

pelayanan kesehatanLaboratorium kesehatan

23

Kab/kotaUPTD LABKES NAD Terakreditasi 100%

Peningkatan mutu laboratorium kesehatan

90% 77.885.000

239Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPengelolaan kekayaan budaya Penyusunan, pengendalian dan evaluasi program Program/kegiatan

Terlaksananya rencana kerja, pengendalian,

monitoring dan evaluasi program 23 Kab/kota

Ketersediaan acuan kerja dan pelaksanaan

monitoring 100% 446.009.740

240Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPengembangan nilai budaya

Peringatan hari kesenian daerah dan anugerah

seniMasyarakat seni dan seniman Aceh 1 Paket

Menumbuhkembangkan karya-karya yang berkualitas

100%

Kesenian terlestarikan dan meningkat harkat

dan martabat seniman 100% 162.331.500

241 Dinas KesehatanProgram Pelayanan Administrasi

PerkantoranPeyediaan jasa kebersihan kantor

Kenyamanan kerja bagi semua pegawai

Dinkes dan UPTD 1 TH Peningkatan kebersihan kantor dan lingkungan 100%Terlaksananya pola hidup bersih dan sehat

90% 1.348.860.600

242BADAN INVESTASI DAN

PROMOSI

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Peyediaan jasa komunikasi,sumber daya air dan

listrik 1 Penyediaan Jasa-jasa Utility Kantor 100% Kegiatan kantor belanja lancar 100% 330.780.000

243Dinas Kehutanan dan

Perkebunan

Program Peningkatan Pemasaran Hasil

Produksi Pertanian/Perkebunan

Promosi atas hasil produksi

pertanian/perkebunan unggulan daerahProduksi Kehutanan dan Perkebunan

100 %Bangunan Pameran 1 stand

Pameran Informasi Pembangunan Kehutanan

dan Perkebunan 1 paket

244Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPengelolaan keragaman budaya Rapat koordinasi kebudayaan Aparatur Provinsi dan Kab/Kota

1 Paket

Terlaksananya koordinasi tingkat kabupaten/kota

dengan Pemerintah Aceh 3 Keg

Terkoordinasinya program kerja

kabupaten/kota dengan Pemerintah Aceh

100%

271.948.875

245 RSU-ZAProgram Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya AparaturRapat Koordinasi teknis (Rakornis) Karyawan dan Pasien 75%

Terlaksananya rakernis penyelesaian kasus-kasus

medis 75%

Tersedianya rekomendasi penyelesaian kasus

medis 75% 62.229.600

246Dinas Kebudayaan dan

PariwisataPelayanan administrasi perkantoran

Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar

daerahPegawai Disbudpar 1 Tahun Terselenggaranya rapat-rapat koordinasi 2 Keg

Kelancaran tugas administrasi perkantoran

100% 308.690.000

247 Dinas KesehatanProgram Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar

daerahPegawai Dinkes dan UPTD nya 1 TH

Adanya koordinasi dan petunjuk teknis dalam

pelaksanaan kegiatan 100%

Peningkatan dan percepatan pelaksanaan

kerja 100% 803.745.000

248 Dinas Pemuda dan OlahragaProgram Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar

daerah

Dilingkungan kantor dinas pemuda dan

olahraga 1 TahunTerbentuknya rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke

luar daerah 1 set

Kelancaran administrasi perkantoran 131

karyawan 107.300.000

No SKPD Program Kegiatan

Target Kinerja dalam RKA

Page 53: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Akhir Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB IV - 22

4.2. 3. Perbedaan Besaran Anggaran Kegiatan dalam PPAS dan RKA-SKPD

PPAS menyajikan pagu atau batas maksimal kebutuhan belanja yang

ditetapkan oleh kepala daerah untuk dijadikan pedoman oleh setiap SKPD dalam

menyusun RKA-SKPD. Dalam merinci kebutuhan belanja untuk masing-masing

kegiatan, total belanja tidak boleh melampaui jumlah pagu yang sudah ditetapkan

kepala daerah dalam PPAS. Begitu juga dengan target kinerja yang akan dicantumkan

dalam dokumen RKA-SKPD, secara normatif tidak boleh berbeda dengan atau lebih

besar dari pagu atau plafon yang sudah ditetapkan dalam PPAS.

Tabel 4.7.

Perbedaan Besaran Anggaran Kegiatan antara PPAS dan RKA-SKPD

1 BADAN INVESTASI DAN PROMOSIProgram Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Peyediaan jasa komunikasi,sumber daya air dan

listrik273.780.000 330.780.000 -20,82%

2 BADAN INVESTASI DAN PROMOSIProgram Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan peralatan dan perlengkapan kantor 95.000.000 228.670.000 -140,71%

3 BADAN INVESTASI DAN PROMOSIProgram Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Penyediaan bahan bacaan dan peraturan

perundang-undangan10.000.000 18.880.000 -88,80%

4 BADAN INVESTASI DAN PROMOSIProgram Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan makanan & minuman 63.000.000 41.632.000 33,92%

5 BADAN INVESTASI DAN PROMOSIProgram Peningkatan Promosi dan

kerjasama investasi

Peningkatan koordinasi dan kerjasama di

bidang penanaman modal dengan instansi

pemerintah dan duniadan dunia usaha

250.250.000 1.661.928.377 -564,11%

7Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan

Perlindungan Masyarakat

Program Pelayanan Administrasi

PerkantoranPenyediaan Jasa Surat Menyurat 8.655.000 23.655.000 -173,31%

8Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan

Perlindungan Masyarakat

Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana AparaturPembangunan gedung kantor 100.000.000 553.856.000 -453,86%

9Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan

Perlindungan Masyarakat

Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana AparaturPengadaan peralatan gedung kantor 25.000.000 380.658.000 -1422,63%

10Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan

Perlindungan Masyarakat

Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparaturpengadaan mebeluer 10.000.000 24.472.000 -144,72%

11Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan

Perlindungan Masyarakat

Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur

Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung

kantor32.425.000 60.944.000 -87,95%

14 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Peningkatan disiplin aparaturPengadaan pakaian dinas beserta

perlengkapannya52.916.800 240.000.000 -353,54%

15 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pengembangan nilai budaya Pelatihan upacara adat 75.000.000 364.066.000 -385,42%

16 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pengembangan nilai budaya Pengumpulan dan ganti rugi koleksi museum 200.000.000 800.000.000 -300,00%

17 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pengelolaan kekayaan budayaPemugaran benda-benda arkeologi, benda

cagar budaya peninggalan sejarah750.000.000 4.839.774.953 -545,30%

18 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pengelolaan keragaman budayaPagelaran budaya daerah pada event dalam

dan luar negeri200.000.000 746.240.000 -273,12%

19 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pengembangan destinasi pariwisataPembuatan master plan pengembangan

kawasan wisata600.000.000 1.878.016.853 -213,00%

20 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pengembangan kemitraanPengembangan dan penguatan informasi dan

database300.000.000 190.813.369 36,40%

21 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pengembangan kemitraanFasilitas pembentukan forum komunikasi antar

pelaku industri pariwisata dan budaya75.000.000 181.594.000 -142,13%

22 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pengembangan kemitraanPelaksanaan koordinasi pembangunan

kemitraan pariwisata100.000.000 91.457.000 8,54%

26 Dinas Kehutanan dan PerkebunanProgram Pemanfaatan Potensi Sumber

Daya HutanPengembangan hutan tanaman 49.412.000 6.736.537.650 -13533,40%

27 Dinas Kehutanan dan PerkebunanProgram Perlindungan dan Konservasi

Sumber Daya Hutan

Pembinaan PAMHUT Kontrak dan pengamanan

hutan/operasi illegal logging247.060.000 40.888.171.000 -16449,90%

28 Dinas Pendidikan Pendidikan anak usia dini Pembangunan gedung sekolah 2.000.000.000 19.153.796.000 -857,69%

30 Dinas Pendidikan Pendidikan anak usia dini Penambahan ruang kelas sekolah 500.000.000 9.717.694.000 -1843,54%

31 Dinas Pendidikan Pendidikan anak usia dini Pengadaan alat praktik dan peraga siswa 2.070.000.000 3.482.676.000 -68,25%

32 Dinas Pendidikan Pendidikan anak usia dini Pengadaan mebeluer sekolah 828.000.000 1.953.015.000 -135,87%

33 Dinas PendidikanWajib belajar pendidikan dasar

sembilan tahunPembangunan gedung sekolah 2.500.000.000 17.106.434.000 -584,26%

34 Dinas PendidikanWajib belajar pendidikan dasar

sembilan tahun

Pembangunan rumah dinas kepala sekolah,

guru, penjaga sekolah200.000.000 10.989.783.284 -5394,89%

35 Dinas PendidikanWajib belajar pendidikan dasar

sembilan tahunPenambahan ruang kelas sekolah 1.500.000.000 66.943.129.315 -4362,88%

Beda PPA dan

RKANo SKPD Program Kegiatan

Plafon Anggaran

Sementara (Rp)

Alokasi Anggaran

RKA (Rp)

Page 54: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Akhir Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB IV - 23

Pada kenyataannya, sering terjadi perbedaan antara PPAS dan RKA-SKPD,

khususnya dalam penentuan jumlah anggaran. Idealnya, RKA-SKPD merujuk kepada

PPAS dan tidak lebih besar, dan jika ada perbedaan, maka perbedaan tersebut tidak

terlalu jauh. Tabel 4.7. menyajikan perbandingan antara pagu anggaran kegiatan dan

program beberapa SKPD, yang menunjukkan adanya perbedaan antara pagu sementara

dalam PPAS dan yang kemudian dicantumkan dalam RKA-SKPD.

Secara statistik, perbedaan tersebut dibuktikan melalui uji beda (t-test) dengan

menggunakan SPSS yang hasilnya seperti ditunjukkan dalam Tabel 4.8. berikut ini:

Tabel 4.8.

Hasil Uji Beda Besaran Anggaran PPAS dan RKA-SKPD

Kel

Test Value = 0

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference 95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper

PPAS 2,241 255 0,026 1.135.746.821 137.493.908 2.133.999.735

RKA 3,395 262 0,001 3.073.041.525 1.290.649.393 4.855.433.657

Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.8. dapat dilihat bahwa terdapat

perbedaan besaran anggaran yang ditetapkan dalam PPAS dan RKA-SKPD. Perbedaan

tersebut signifikan pada level signifikansi 5%, yakni ketika nilai t-value lebih besar dari

2 (yakni 2,241 dan 3,395) dan sig. value lebih kecil dari 0,05 (yakni 0,026 dan 0,001).

Hal ini menggambarkan kebijakan yang telah disusun tidak dilaksanakan

sebagaimana mestinya, dan/atau PPAS yang disusun tidak akurat, bukan berdasarkan

data historis dan survey lapangan, dan/atau belum menggunan Analisis Standar Belanja

(ASB) sebagaimana yang diamahkan oleh undang-undang dan peraturan keuangan

negara.

4.2. 4. Tingkat Keseragaman Indikator Kinerja Kegiatan Setiap SKPD

Meurujuk pada Tabel 4.6 mulai namor urut 174 sampai dengan nomor urut 226

terhadap program-program yang sama pada beberapa SKPD, tetapi menggunakan

indikator output/outcome berbeda-beda. Hal ini menujukkan bahwa dalam penyusnan

anggaran berbasis kinerja belum ada pemahaman yang seragam terhadap suatu

kebijakan. Dengan tidak seragamnya indikator kinerja, berarti tujuan dan sasaran

program program yang dituangkan dalam RPJMD dan RKPD tidak akan tercapai. Jika

Page 55: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Akhir Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB IV - 24

tujuan tidak dapat dicapai berarti penyusunan anggaran juga tidak efektif. Kondisi

demikian akan menyebabkan pelaksanaan anggaran juga belum efektif.

4.2. Efektifitas Pelaksanaan Anggaran Daerah

Pelaksanaan anggaran dilakukan berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran

(DPA) SKPD. DPA-SKPD ini bersumber dari RKA-SKPD yang telah disetujui oleh

DPRD untuk dilaksanakan dalam tahun anggaran dimaksud. Data dan informasi dalam

RKA tetap dimunculkan dalam DPA terutama sasaran, target dan indikator kinerja.

4.2. 1. Pedoman Pelaksanaan Anggaran Daerah

Menurut peraturan Pedoman Pelaksanaan Anggaran Daerah dilalui beberapa

tahap yaitu:

1. Tahap Penyiapan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD

Rancangan dokumen pelaksanaan anggaran SKPD harus diberitahukan kepada

semua Kepala SKPD oleh pejabat pengelola keuangan daerah (PPKD) paling lama

3 (tiga) hari kerja setelah Peraturan Daerah tentang APBD ditetapkan. Rancangan

dokumen pelaksanaan anggaran SKPD tersebut harus memuat rincian tentang

sasaran yang hendak dicapai, program dan kegiatan yang direncanakan, anggaran

yang tersedia untuk mencapai sasaran tersebut dan rencana penarikan dana dari

setiap SKPD serta pendapatan yang diperkirakan.

Setelah selesai, kepala SKPD harus menyerahkan DPA-SKPD tersebut kepada

Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) paling lambat 6 (enam) hari kerja

setelah pemberitahuan penyusunan RKA-SKPD tersebut diterima oleh setiap

SKPD. Selanjutnya bersama-sama dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah

(TAPD), pejabat pengelola keuangan daerah melakukan verifikasi terhadap

rancangan DPA-SKPD tersebut paling lama 15 (lima belas) hari kerja sejak

ditetapkannya peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD. Dan berdasarkan

hasil verifikasi ini Pejabat Pengelola Keuangan Daerah mengesahkan DPA-SKPD

dengan persetujuan Sekretaris Daerah. DPA-SKPD yang telah disahkan tersebut

selanjutnya digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh para kepala SKPD

selaku pengguna anggaran/pengguna barang.

Page 56: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Akhir Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB IV - 25

2. Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Daerah

Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan anggaran

pendapatan daerah adalah bahwa:

a. Semua pengelolaan terhadap pendapatan daerah harus dilaksanakan melalui

rekening kas umum daerah;

b. Setiap pendapatan daerah harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah;

c. Setiap satuan kerja yang memungut pendapatan daerah harus mengintensifkan

pemungutan pendapatan yang menjadi wewenang dan tanggung jawabnya;

d. Setiap satuan kerja (SKPD) tidak boleh melakukan pungutan selain dari yang

ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan;

e. Pendapatan daerah juga mencakup komisi, rabat, potongan, atau pendapatan

lain dengan menggunakan nama dan dalam bentuk apapun yang dapat dinilai

dengan uang, baik yang secara langsung merupakan akibat dari penjualan,

tukar-menukar, hibah, asuransi dan/atau pengadaan barang dan jasa termasuk

pendapatan bunga, jasa giro atau pendapatan lain yang timbul sebagai akibat

penyimpanan dana anggaran pada bank serta pendapatan dari hasil

pemanfaatan barang daerah atas kegiatan lainnya;

f. Semua pendapatan dari dana perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah

dilaksanakan melalui rekening kas umum daerah dan dicatat sebagai

pendapatan daerah.

3. Pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah

Setiap pengeluaran untuk belanja daerah atas beban APBD harus didukung

dengan bukti yang lengkap dan sah. Bukti-bukti tersebut harus mendapat pengesahan

dari pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab atas kebenaran material yang

timbul dari penggunaan bukti tersebut. Selanjutnya dalam melaksanakan anggaran

belanja daerah harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Pengeluaran kas yang menjadi beban APBD tidak boleh dilakukan sebelum

rancangan peraturan daerah tentang APBD ditetapkan dan dicantumkan dalam

lembaran daerah. Pengeluaran kas tersebut tidak termasuk pengeluaran untuk

belanja yang bersifat mengikat dan belanja daerah yang bersifat wajib yang

ditetapkan dengan peraturan kepala daerah;

Page 57: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Akhir Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB IV - 26

b. Dasar pengeluaran belanja untuk keperluan tak terduga yang dianggarkan

dalam APBD (misalnya untuk mendanai tanggap darurat, bencana alam atau

bencana sosial, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah

tahun sebelumnya) harus ditetapkan dengan keputusan kepala daerah dan

diberitahukan kepada DPRD paling lama 1 (satu) bulan sejak keputusan

tersebut ditetapkan;

c. Pimpinan instansi/lembaga penerima dan tanggap darurat harus bertanggung

jawab atas penggunaan dana tersebut dan wajib menyampaikan laporan

realisasi penggunaan dana kepada atasan langsung dan kepala daerah sesuai

dengan tata cara pemberian dan pertanggungjawaban dana darurat yang

ditetapkan dalam peraturan kepala daerah.

d. Bendahara pengeluaran sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh) dan

pajak lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak

yang dipungutnya ke rekening kas negara pada bank yang ditetapkan oleh

Menteri Keuangan sebagai bank persepsi atau pos giro dalam jangka waktu

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

e. Untuk kelancaran pelaksanaan tugas SKPD, kepada pengguna anggaran/ kuasa

pengguna anggaran dapat diberikan uang persediaan yang dikelola oleh

bendahara pengeluaran.

4. Pelaksanaan Anggaran Pembiayaan Daerah

Sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Pasal 137 sampai dengan

Pasal 153, anggaran yang diperlukan untuk pembiayaan daerah bersumber dari: (a) sisa

lebih perhitungan tahun anggaran sebelumnya, (b) dana cadangan, (c) investasi, (d)

pinjaman/obligasi daerah, dan (e) piutang daerah.

a. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran yang selanjutnya disingkat SiLPA adalah selisih

lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode tahun

anggaran. SiLPA tahun sebelumnya merupakan penerimaan pembiayaan yang

dapat digunakan untuk:

• Menutupi defisit anggaran apabila realisasi pendapatan lebih kecil daripada

realisasi belanja daerah;

Page 58: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Akhir Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB IV - 27

• Mendanai pelaksanaan kegiatan lanjutan atas beban belanja langsung; dan

• Mendanai kewajiban lainnya yang sampai dengan akhir tahun anggaran

belum terselesaikan.

b. Dana Cadangan

Dana cadangan adalah dana yang disisihkan guna mendanai kegiatan yang

memerlukan dana yang relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun

anggaran. Hal-hal yang harus diperhatikan mengenai dana cadangan adalah bahwa:

• Dana cadangan dibukukan dalam rekening tersendiri atas nama dan cadangan

pemerintah daerah yang dikelola oleh bendahara umum daerah;

• Dana cadangan tidak boleh digunakan untuk membiayai program dan

kegiatan lain di luar yang telah ditetapkan dalam peraturan daerah tentang

pembentukan dana cadangan;

• Program dan kegiatan sebagaimana disebutkan pada butir (2) baru boleh

dilaksanakan apabila dana cadangan telah mencukupi untuk membiayai

pelaksanaan program dan kegiatan tersebut;

• Untuk membiayai program dan kegiatan tersebut dana cadangan harus

dipindahbukukan dahulu ke rekening kas umum daerah yang harus dilengkapi

dengan surat perintah pemindahbukuan oleh kuasa bendahara umum daerah

dengan persetujuan PPKD;

• Penatausahaan pelaksanaan program dan kegiatan yang dibiayai dari dana

cadangan diperlakukan sama dengan penatausahaan pelaksanaan program dan

kegiatan lainnya.

c. Investasi

Menurut ketentuan dalam Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 yang dimaksud

dengan investasi adalah penggunaan aset untuk memperoleh manfaat eknomis

seperti; bunga, dividen, royalti, manfaat sosial dan/atau manfaat lainnya sehingga

dapat meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam rangka pelayanan

kepada masyarakat.

Ketentuan mengenai dana investasi adalah bahwa investasi awal dan penambahan

investasi dicatat dalam rekening penyertaan modal (investasi) daerah. Pengurangan,

Page 59: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Akhir Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB IV - 28

penjualan dan/atau pengalihan investasi dicatat dalam rekening penjualan kekayaan

daerah yang dipisahkan (divestasi modal).

d. Pinjaman Daerah dan Obligasi

Pinjaman daerah adalah semua transaksi yang mengakibatkan daerah menerima

sejumlah uang atau menerima manfaat yang bernilai uang dari pihak lain sehingga

daerah dibebani kewajiban untuk membayar kembali pinjaman tersebut. Beberapa

hal yang harus dicermati mengenai pinjaman daerah dan obligasi adalah:

• Penerimaan pinjaman dan obligasi daerah harus dilakukan melalui rekening

kas umum daerah;

• Pendapatan daerah dan/atau aset daerah (barang milik daerah) tidak boleh

dijadikan jaminan pinjaman daerah;

• Kegiatan yang dibiayai dari obligasi daerah beserta barang milik daerah yang

melekat dalam kegiatan tersebut dapat dijadikan sebagai jaminan obligasi

daerah;

• Penatusahaan atas pinjaman daerah dan obligasi daerah dilaksanakan oleh

Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (kepala SKPKD).

e. Piutang Daerah

Piutang daerah adalah jumlah uang yang wajib dibayar kembali kepada pemerintah

daerah dan/atau hak pemerintah yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat

perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan atau

akibat lainnya yang sah. Hal-hal yang harus diperhatikan berkenaan dengan piutang

daerah adalah bahwa:

• Setiap piutang daerah harus diselesaikan seluruhnya dengan tepat waktu;

• Pejabat penatausahaan keuangan SKPD (PPK-SKPD) melakukan

penatausahaan atas penerimaan piutang atau tagihan daerah yang menjadi

tanggung jawab SKPD;

• Piutang daerah dan/atau tagihan daerah yang tidak dapat diselesaikan

seluruhnya pada saat jatuh tempo, diselesaikan sesuai dengan peraturan

pertundang-undangan;

Page 60: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Akhir Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB IV - 29

• Piutang daerah jenis tertentu seperti piutang pajak daerah dan piutang

retribusi daerah merupakan prioritas untuk didahulukan penyelesaiannya

sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

• Piutang daerah yang terjadi sebagai akibat hubungan keperdataan dapat

diselesaikan dengan cara damai, kecuali piutang daerah yang cara

penyelesaiannya diatur tersendiri dalam peraturan perundang-undangan;

• Piutang daerah dapat dihapuskan dari pembukuan dengan penyelesaian secara

mutlak atau bersyarat, kecuali cara penyelesaiannya diatur tersendiri dalam

peraturan perundang-undangan;

• Penghapusan piutang daerah dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

- Untuk piutang berjumlah sampai dengan Rp5.000.000.000,00 (lima

miliar rupiah), penghapusan ditetapkan oleh kepala daerah; dan

- Untuk piutang yang jumlahnya lebih dari Rp5.000.000.000,00 (lima

miliar rupiah), penghapusannya ditetapkan oleh kepala daerah dengan

persetujuan DPRD;

• Penagihan dan penatausahaan piutang daerah dilaksanakan oleh Kepala

SKPKD yang realisasi setiap bulannya harus dilaporkan kepada kepala

daerah.

4.2. 2. Analisis atas Pencapaian Target Kinerja dan Anggaran

Pencapaian target kinerja untuk 971 kegiatan yang disampling dalam pejabaran

laporan realisasi anggaran persis sama dengan dokumen pelaksanaan anggaran

sebagaimana terlihat pada Lampiran 1. Dengan demikian, capaian target kinerja tidak

dapat diukur, sedangkan pencapaian anggaran rata-rata mencapai sebesar 90,39%.

Apakah capaian tersebut sudah dapat dikatakan efektif ataupun belum. Untuk mengukur

efektifitas pelaksanaan anggaran harus dilihat dari kualitas keluaran atau capaian hasil

dibandingkan dengan capaian realisasi anggaran. Sejauh mana anggaran tersebut

bermanfaat untuk masyarakat sebagai sasaran program tidak jelas ukurannya.

Page 61: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Akhir Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB V - 1

KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1. Kesimpulan

Dari hasil analisis terhadap data dan informasi, serta dikonfirmasi dengan regulasi

dan konsep penganggaran berbasis kinerja, maka dapat disimpulkan bahwa proses

penyusunan anggaran pada semua SKPA Provinsi Aceh belum berjalan efektif. Hal ini

disebakan masih ditemukannya beberapa kelemahan, yaitu:

a. Penentuan sasaran kegiatan sebagai penerima manfaat anggaran masih kurang

tepat;

b. Penentuan target kegiatan belum mengacu pada sasaran yang ingin dicapai;

c. Penentuan keluaran (output) kegiatan tidak mengikuti target yang akan

dicapai;

d. Penentuan hasil (outcome) kegiatan belum menggambarkan kualitas

keluarannya, sehingga keberhasilan sebuah program belum dapat diukur;

e. Belum ada keseragaman indikator terhadap program/kegiatan yang sama

yang dilaksanakan beberapa SKPA; dan

f. Interval perbedaan besaran anggaran dalam PPAS dengan RKA masih jarak

sehingga mencerminkan penyusunan PPAS belum akurat dan tidak

berpedoman kepada Analisis Standar Belanja (ASB) dan Standar Pelayanan

Minimum (SPM).

5. 2. Saran

Berdasarkan bebapa kelemahan yang ditemukan dalam penelitian ini, maka

diperlukan beberapa perbaikan yang harus dilakukan oleh Badan Perencanaan

Pembangunan (Bappeda) Aceh dan semua SKPA Provinsi Ace, yakni:

a. Pemerintah Aceh perlu menyusun suatu buku pedoman penyusunan anggaran

yang di dalamnya memuat jenis indikator kinerja untuk masing-masing

program/kegiatan;

BBBBBBBBBBBBAAAAAAAAAAAABBBBBBBBBBBB

vvvvvvvvvvvv

Page 62: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Akhir Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

BAB V - 2

b. Pemerintah Aceh perlu menyusun Standar Pelayanan Minimum (SPM) dan

Analisi Standar Belanja (ASB) sebagai acuan dalam menyusun Plafon Anggaran

Sementara (PPAS) dan penyusunan RKA-SKPA;

c. Meningkatkan koordinasi antara SKPA yang melaksankan program/kegiatan

sama; dan

d. Meningkatkan pemahaman anggaran berbasis kinerja bagi personil yang terlibat

dalam TAPA, karena kelemahan yang ditemukan banyak tanggung jawab tim

tersebut.

Page 63: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Analisis Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Syukriy. 2012a. Perilaku oportunistik legislatif dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya: Bukti empiris dari penganggaran pemerintah daerah di

Indonesia. Disertasi. Universitas Gadjah Mada. Tidak diterbitkan.

Abdullah, Syukriy. 2012b. Hubungan Keagenan antara Kepala Daerah dan Kepala

SKPD. Link web: http://syukriy.wordpress.com/2012/11/26/hubungan-

keagenan-antara-kepala-daerah-dan-kepala-skpd/

Arizti, Pedro, Jim Brumby, Nick Manning, Roby Senderowitsch, and Theo Thomas.

2010. Results, Performance Budgeting and Trust in Government. Washington,

D.C.: World Bank.

Bastian, Indra. 2006. Sistem Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah Daerah di

Indonesia. Edisi pertama. Jakarta: Salem Empat.

Blais, André and Stéphane Dion. 1990. Are bureaucrats budget maximizers? The

Niskanen model & its critics. Polity 22(4): 655-674.

Ebdon, Carol. 2002. Beyond the public hearing: Citizen participation in the local

government budget process. Journal of Public Budgeting, Accounting &

Financial Management 14 (2): 273-294.

IDG. 1999. Value for Money Guideline.

Kelly, Janet M. and William C. Rivenbark. 2003. Performance Budgeting for State and

Local Government. London: M.E. Sharpe.

Mahmudi. 2007. Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Yogyakarta: Sekolah

Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Miller, Gerald J. and Lyn Evers,. 2002. Budgeting structures and citizen participation.

Journal of Public Budgeting, Accounting & Financial Management 14(2): 233-

272.

O'Toole, Daniel E. and Brian Stipak. 1988. Budgeting and Productivity Revisited: The

Local Government Picture. Public Productivity Review 12(1): 1-12.

Pedoman Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja, Deputy IV BPKP, 2005.

Peraturan Gubernur Aceh Nomor 46 Tahun 2009 Tentang Penggunaan Sebutan Nama

Aceh Dan Gelar Pejabat Pemerintahan Dalam Tata Naskah Dinas Di

Lingkungan Pemerintah Aceh

Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan

Pertanggungjawaban Keuangan Daerah

Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang tatacara Pertanggungjawaban Kepala

Daerah.

Page 64: ANALISIS EFEKTIVITAS PENGANGGARAN DAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/154369...merupakan ukuran kualitas perencanaan dan penganggaran di pemerintah daerah.

Laporan Analisis Efektivitas Penganggaran dan Penggunaan Anggaran

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah.

Ritonga, Irwan taufik. 2010. Analisis Standar Belanja: Konsep, Metode Pengembangan,

dan Implementasi di Pemerintah Daerah. Yogyakarta: Sekolah Pascasarjana

UGM.

Rivenbark, William C. and Janet M. Kelly. 2006. Performance Budgeting in Municipal

Government. Public Performance & Management Review 30(1): 35-46.

Robinson, Marc and Duncan Last. 2009. A Basic Model of Performance-Based

Budgeting. Technical Notes and Manuals. International Monetary Fund.

Website:

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.