ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KEPENTINGAN KEMITRAAN LEMBAGA LAYANAN PEMASARAN KOPERASI DAN...
Transcript of ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KEPENTINGAN KEMITRAAN LEMBAGA LAYANAN PEMASARAN KOPERASI DAN...
ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KEPENTINGAN KEMITRAAN
LEMBAGA LAYANAN PEMASARAN KOPERASI DAN UKM
(LLP-KUKM) DENGAN MITRA USAHA MIKRO, KECIL DAN
MENENGAH (UMKM)
SKRIPSI
Muhammad Bayu Pramono
11140920000046
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019 M/1440 H
ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KEPENTINGAN KEMITRAAN
LEMBAGA LAYANAN PEMASARAN KOPERASI DAN UKM
(LLP-KUKM) DENGAN MITRA USAHA MIKRO, KECIL DAN
MENENGAH (UMKM)
Oleh :
Muhammad Bayu Pramono
11140920000046
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada
Program Studi Agribisnis
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019 M/1440 H
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR
HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, Mei 2019
Muhammad Bayu Pramono
1114092000046
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Muhammad Bayu Pramono
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 6 Juni 1996
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Jl. Setia Budi Timur 4 N0 38
RT/RW 4/1, Kel. Setia Budi
Kec. Setia Budi
Kota Jakarta Selatan,
DKI Jakarta
No Hp : 082112693250
Email : [email protected]
2002-2008 : SD Mandalahayu Jaya Bekasi
2008-2011 : SMP IT YPI 45 Bekasi
2011-2014 : SMAN 55 Jakarta
2014-2019 : Strata-1 Jurusan Agribisnis, Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta
2009-2010 : Wakil Ketua OSIS SMP IT YPI 45 Bekasi
2012-2013 : MPK OSIS SMAN 55 Jakarta
2015-2016 : Kepala Departemen Keorganisasian Himpunan
Mahasiswa Jurusan Agribisnis UIN Jakarta
2016-2017 : Kepala Bidang Pengawasan Senat Mahasiswa
Fakultas Sains & Teknologi UIN Jakarta
2015-2017 : Kepala Bidang Hubungan Kerjasama Ikatan Senat
Mahasiswa Pertanian Indonesia
2018-2023 : Wakil Sekretaris Bidang Kaderisasi dan
Keanggotaan Angkatan Muda Pembaharuan
Indonesia
Data Diri
Riwayat Pendidikan
Pengalaman Organisiasi
vii
RINGKASAN
Muhammad Bayu Pramono. 11140920000046. Analisis Efektivitas dan
Kepentingan Kemitraan Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UKM (LLP-
KUKM) dengan Mitra Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KUKM). (Dibawah
Bimbingan Dr. Achmad Tjahja Nugraha, M.P dan Rahmi Purnomowati SP,
M.Si).
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah adalah sebuah usaha ekonomi
produktif yang memiliki jumlah kekayaan dan penjualan tahunan tertentu dan
hal tersebut diatur dalam Undang-Undang untuk menentukan kategori usaha
tersebut. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) telah menjadi tulang
punggung perekonomian Indonesia. Sejarah membuktikan, ketika terjadi krisis
moneter di tahun 1997 banyak usaha besar yang tumbang karena dihantam krisis
tersebut, namun UMKM tetap eksis dan menopang keberlanjutan perekonomian
Indonesia.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga sering disebut sebagai
salah satu pilar kekuatan perekonomian. Hal ini disebabkan karena UMKM
mempunyai fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi
pasar yang berubah dengan cepat dibanding dengan perusahaan skala besar
(Sartika, 2002:13). Tercatat banyak UMKM di Indonesia yang tetap bertahan
dari goncangan krisis. Ketika krisis datang dan mengakibatkan perlambatan
pertumbuhan ekonomi, UMKM lagi-lagi menjadi juru selamat ekonomi
Indonesia. Seiring berjalannya waktu, jumlah UMKM justru mengalami
peningkatan dan bertahan hingga saat ini. Upaya pemerintah dalam menangani
krisis menjadi efektif dengan tercapainya pertumbuhan jumlah UMKM yang
semakin banyak tiap tahunnya. Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah
menjadi sangat strategis karena potensinya besar dalam menggerakkan kegiatan
ekonomi masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya. Hal ini melihat
peran serta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah terhadap laju pertumbuhan
ekonomi yang memiliki pengaruh sangat nyata bagi pemerataan ekonomi
Indonesia, mengingat Usaha Mikro, Kecil dan Menengah banyak berperan pada
sektor riil dalam perekonomian Indonesia. Walaupun kecil dalam skala jumlah
pekerja, aset dan omzet, namun karena jumlahnya cukup besar, maka peranan
UMKM cukup penting dalam menunjang perekonomian. Setidaknya terdapat 3
(tiga) alasan yang mendasari negara berkembang memandang pentingnya
keberadaan UMKM, yaitu (1) kinerja UMKM cenderung lebih baik dalam hal
menghasilkan tenaga kerja yang produktif; (2) sebagai bagian dari dinamikanya,
UMKM sering mencapai peningkatan produktivitasnya melalui investasi dan
perubahan teknologi; (3) karena sering diyakini bahwa UMKM memiliki
keunggulan dalam hal fleksibilitas dari pada usaha besar.
viii
Perkembangan UMKM menjadi faktor pendukung berbagai macam
usaha baik usaha kategori mikro, kecil dan menengah Peranan UMKM dalam
perekonomian memang besar. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM,
perkembangan UMKM dan Usaha Besar pada tahun 2012-2013 di Indonesia
memperlihatkan bahwa perkembangan UMKM sangat besar dibandingkan
dengan Usaha Besar, yaitu sebanyak 56.534.592 unit pada tahun 2012 dan
57.895.721 pada tahun 2013, yang dengan kata lain, perkembangan UMKM di
Indonesia mengalami peningkatan yang lebih banyak yaitu sebesar 2,41%
dibandingkan dengan Usaha Besar yang hanya mengalami peningkatan sebesar
1,97%. Menurut data, UMKM benar-benar menjadi tulang punggung
perekonomian, khususnya Indonesia. UMKM dapat berkontribusi banyak dalam
pembangunan ekonomi dan penggerak peningkatan ekspor non migas.
Kontribusi yang diberikan UMKM akan semakin besar dalam pembangunan
ekonomi apabila dapat terus dikembangkan. Meskipun Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah telah menunjukkan peranannya dalam perekonomian nasional,
namun masih menghadapi berbagai hambatan dan kendala, baik yang bersifat
internal maupun eksternal. Sebagai usaha yang ruang lingkup usahanya dan
anggotanya adalah (umumnya) rakyat kecil dengan modal terbatas dan
kemampuan manajerial yang juga terbatas, karenanya UMKM sangat rentan
terhadap masalah-masalah perekonomian. Masalah dasar yang dihadapi
pengusaha kecil adalah : Pertama, kelemahan dalam memperoleh peluang pasar
dan memperbesar pangsa pasar. Kedua, kelemahan dalam struktur permodalan
dan keterbatasan untuk memperoleh jalur terhadap sumber-sumber permodalan.
Ketiga, kelemahan di bidang organisasi dan manajemen sumber daya manusia.
Keempat, keterbatasan jaringan usaha kerjasama antar pengusaha kecil (sistem
informasi pemasaran). Kelima, iklim usaha yang kurang kondusif, karena
persaingan yang saling mematikan. Keenam, pembinaan yang telah dilakukan
masih kurang terpadu dan kurangnya kepercayaan serta kepedulian masyarakat
terhadap usaha kecil.
Untuk mengatasi masalah dan meningkatkan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah menjadi produktivitas, efisiensi, jaminan kualitas, kuantitas, dan daya
saing tingkat nasional hingga internasional, dibutuhkannya kemitraan dengan
Usaha Besar (selanjutnya disebut dengan UB). Akan tetapi kemitraan yang di
lakukan juga mengalami kegagalan. Kegagalan kemitraan pada umumnya
disebabkan oleh fondasi dari kemitraan yang kurang kuat dan hanya didasari
oleh belas kasihan semata-mata atas dasar paksaan pihak lain, bukan atas
kebutuhan untuk maju dan berkembang bersama dari pihak-pihak yang bermitra
dan adanya perbedaan sikap atau etika bisnis serta tidak adanya kesetaraan
budaya organisasi antara stakeholder. Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis
yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk
meraih manfaat bersama atau keuntungan bersama. Dikemukakan Thoby Mutis
dalam Mohammad Jafar Hafsah (2013 : 43), kemitraan diwujudkan dengan misi
utamanya adalah membantu memecahkan masalah ketimpangan dalam
kesempatan berusaha, ketimpangan pendapatan, ketimpangan antar wilayah dan
ketimpangan antara kota dan desa serta mutu produk yang dihasilkan.
ix
Peningkatan akses pasar, peningkatan kualitas dan kuantitas produk, serta
peningkatan pengetahuan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah merupakan
suatu cara meningkatkan peran serta kontribusi terhadap perekonomian negara,
termasuk Indonesia. Karena hanya dengan cara itulah pertumbuhan UMKM
tidak akan tergerus oleh pelaku Usaha Besar (UB).Salah satu pola kemitraan
yang terjalin antara perusahaan besar dengan UMKM adalah kemitraan yang
dilakukan oleh LLP-KUKM dengan UMKM di seluruh Indonesia. LLP-KUKM
sendiri adalah sebuah Badan Layanan Umum yang berada dibawah naungan
Kementerian Koperasi dan UKM yang bertugas untuk memberikan pelayanan,
memberdayakan, dan juga meningkatkan kapasitas UMKM dengan cara
bermitra, harapannya yaitu agar UMKM yang bermitra dengan LLP-KUKM
dapat berkembang menjadi semakin besar dengan terbukanya akses pasar seluas-
luasnya yang dilakukan oleh LLP-KUKM melalui program-programnya.
Menurut data LLP-KUKM, hingga akhir tahun 2017 sudah ada lebih dari 4000
UMKM yang telah bermitra dari seluruh Indonesia yang terbagi menjadi 8
Kategori produk, yaitu (1) Makanan dan Minuman, (2) Pakaian & Batik, (3)
Aksesoris dan Perhiasan, (4) Handicraft, (5) Furniture, (6) SPA, (7) Tas &
Sepatu, serta (8) Tenun & Songket, (9) Musik
Tujuan dari penelitian ini adalah :. 1) Mengetahui efektivitas program
kemitraan LLP-KUKM berdasarkan peningkatan pendapatan mitra UMKM. 2)
Menganalisis efektivitas program kemitraan LLP-KUKM berdasarkan
peningkatan kapasitas mitra UMKM. 3) Mengetahui tingkat kepentingan
program kemitraan yang dijalankan LLP-KUKM terhadap mitra UMKM.
Penelitian ini dilakukan di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang,
Bekasi (Jabodetabek). Responden Penelitian adalah UMKM yang bermitra
dengan LLP-KUKM berdasarkan kategori makanan dan minuman yag berada di
wilayah Jabodetabek. Sumber
x
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam, pujian yang memenuhi
seluruh nikmat-Nya bagi kemuliaan wajah-Nya dan keagungan kekuasaan-Nya.
Atas anugerah, berkat dan kasih sayang-Nya akhirnya penyusunan skripsi yang
berjudul “Analisis Efektivitias dan Kepentingan Kemitraan Lembaga Layanan
Pemasaran Koperasi dan UKM (LLP-KUKM) dengan Mitra Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah (KUKM)” dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa pula shalawat
serta salam penulis panjatkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang
telah membimbing umatnya dari zaman kejahiliahan hingga ke zaman terang
benderang akan ilmu pengetahuan.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pertanian pada Program Studi Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada kesempatan ini, penulis
menyampaikan rasa terimakasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah
ikut membantu serta menjadi motivasi penulis, khususnya kepada:
1. Allah S.W.T, Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puji syukur
atas segala nikmat, ridho, dan karunia-NYA, yang telah memberikan penulis
akal, ilmu, kesempatan, dan kesehatan sehingga penulis dapat mengerjakan
dan menyelesaikan tugas akhir atau skripsi ini dengan baik dan benar.
2. Ibunda dan Ayahanda tercinta beserta keluarga, yang telah memberikan doa
serta mendukung penuh baik dari segi moral, pengetahuan, maupun materi
sehingga penulis selalu memiliki tekad untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Dr. Achmad Tjahja Nugraha, M.P selaku dosen pembimbing I atas
waktu, tenaga, bimbingan, saran, motivasi dan juga doa yang banyak
memberikan manfaat dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah selalu
memberikan keberkahan atas kebaikan-kebaikan yang telah bapak lakukan.
Aamiin.
xi
4. Ibu Rahmi Purnomowati, SP, M.Si selaku dosen pembimbing II atas waktu,
tenaga, bimbingan, saran, motivasi dan juga doa yang banyak memberikan
manfaat dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah selalu memberikan
keberkahan atas kebaikan-kebaikan yang telah ibu lakukan. Aaamiin
5. Bapak Ir. Mudatsir Najamuddin, MM selaku dosen penguji I atas waktu,
tenaga, bimbingan, saran, motivasi dan juga doa yang banyak memberikan
manfaat dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah selalu memberikan
keberkahan atas kebaikan-kebaikan yang telah bapak lakukan. Aamiin.
6. Bapak Drs. Acep Muhib, MM selaku dosen penguji II atas waktu, tenaga,
bimbingan, saran, motivasi dan juga doa yang banyak memberikan manfaat
dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah selalu memberikan keberkahan
atas kebaikan-kebaikan yang telah bapak lakukan. Aamiin.
7. Seluruh Karyawan LLP-KUKM yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu,
yang telah berjasa dalam membimbing serta mengarahkan saya selama
melakukan penelitian skripsi ini.
8. Segenap mitra UMKM LLP-KUKM yang telah bersedia membantu saya, dan
berkenan untuk saya wawancara demi keperluan pengumpulan data.
9. Untuk para sahabat teristimewa Faisal, Sahrul, Dhimas, Rizkita, Adi, Sui,
Lintang, Dhika, Puji, Amar, Pahrul, Ridho, Agung, Hilman, Aziz, Noval, Fadli,
Jery, Lazuardi, Reby, Topik, Vicky dan juga teman-teman Agribisnis 2014
yang turut membantu memberikan saran, dukungan dan juga semangat yang
sangat berarti dalam penyusunan skripsi ini.
10. Keluarga besar HMJ Agribisnis UIN Jakarta, SEMA Fakultas Sains dan
Teknologi, ISMPI Wilayah 2, KKN Liga Cerdik, yang telah memberikan
pengalaman sehingga dapat mengisnpirasi penulis dalam menyelesaikan
skripsi.
11. Serta, Keluarga besar Agribsinis UIN Jakarta yang telah memberikan
dukungan dan juga semangat kepada penulis
xii
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan
saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan di masa yang akan
datang. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun
semua pihak yang membutuhkan. Amiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, Mei 2019
Muhammad Bayu Pramono
xiii
ABSTRACT
Partnership Effectiveness Analysis Cooperative and Micro, Small and
Medium Enterprise Marketing Service Institutions (LLP-KUKM) aims to examine
the effectiveness of partnerships between LLP-KUKM and MSMEs. This is
because MSMEs are one of the pillars of the economic power that has the flexibility
and ability to adapt to market conditions but has disadvantages in terms of
development. Therefore an effective partnership is needed with great effort to
develop and growth of MSMEs.
The research method used descriptive analysis to determine the assessment
of the effectiveness and expectations of the LLP-KUKM partnership according to
MSME partners, while to determine the level of importance using the Importance
Performance Analysis test which will then be mapped through the Cartesian
diagram.
The results obtained are from the 6 LLP-KUKM partnership programs
which consist of 2 categories, namely increasing income and increasing
competence, there are 2 programs that are considered important by MSME partners
but their performance is not as expected, namely permanent display programs & e-
commerce service. As for coaching programs, domestic and foreign exhibitions are
included in the program which are considered important and their performance is
in line with expectations, and also for the assistance program to be the only program
that is not considered important by partners and its performance is not as expected
x
DAFTAR ISI
RINGKASAN ....................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xx
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 5
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................. 6
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 7
2.1 Efektivitas.............................................................................................. 7
2.1.1 Ukuran Efektivitas........................................................................ 8
2.2 Kemitraan .............................................................................................. 9
2.2.1 Prinsip-prinsip Kemitraan .......................................................... 13
2.2.2 Tujuan Kemitraan ....................................................................... 14
2.2.3 Sasaraan Kemitraan ................................................................... 16
xi
2.3 Peranan Pelaku Kemitraan .................................................................. 18
2.4 Rencana Strategis dan Bisnis LLP-KUKM ......................................... 20
2.4.1 Target Kinerja dan Pengukuran ................................................. 21
2.5 Pendapatan .......................................................................................... 25
2.6 Kompetensi.......................................................................................... 25
2.7 Tingkat Kepentingan dengan Importance Performance Analysis (IPA)
............................................................................................................. 26
2.8 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah..................................................... 28
2.8.1 Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah .............................. 29
2.9 Tinjauan Penelitian Terdahulu ............................................................ 30
2.10 Kerangka Pemikiran ............................................................................ 32
BAB III METODELOGI PENELITIAN ............................................ 34
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................... 34
3.2 Populasi dan Sampel ........................................................................... 34
3.2.1 Populasi ...................................................................................... 34
3.2.2 Sampel ........................................................................................ 35
3.3 Jenis dan Sumber Data ........................................................................ 36
3.4 Metode Pengumpulan Data ................................................................. 37
3.4.1 Instrumen Penelitian ................................................................... 37
3.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data................................................ 38
xii
3.5.1 Uji Validitas ............................................................................... 39
3.5.2 Uji Realibilitas............................................................................ 40
3.5.3 Analisis Deskriptif...................................................................... 40
3.5.4 Importance Performance Analysis (IPA) .................................. 41
3.6 Definisi Operasional ............................................................................ 43
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .............................................. 45
4.1 Sejarah Lembaga Layanan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
(LLP-KUKM)...................................................................................... 45
4.2 Lokasi dan Kondisi Lembaga Layanan Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah (LLP-KUKM) .................................................................... 45
4.3 Kedudukan, Tugas, Pokok, dan Fungsi LLP-KUKM ......................... 50
4.4 Tata Kerja Lembaga Layanan Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah ............................................................................................ 51
4.5 Visi dan Misi Lembaga Layanan Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah ............................................................................................ 52
4.6 Struktur Organisasi .............................................................................. 53
4.7 Karakterisitik Responden .................................................................... 57
4.7.1 Jenis Kelamin ............................................................................. 57
4.7.2 Usia............................................................................................. 58
4.7.3 Pendidikan .................................................................................. 58
xiii
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 59
5.1 Efektivitas Program Kemitraan LLP-KUKM Berdasarkan
Peningkatan Pendapatan ...................................................................... 59
5.1.1 Program Penunjang Peningkatan Pendapatan ............................ 59
5.1.2 Ketercapaian Efektivitas Program Kemitraan LLP-KUKM
Berdasarkan Peningkatan Pendapatan ................................................. 62
5.2 Efektivitas Program Kemitraan LLP-KUKM Berdasarkan
Peningkatan Kompetensi ................................................... 67
5.2.1 Program Penunjang Peningkatan Kompetensi ........................... 67
5.2.2 Ketercapaian Efektivitas Program Kemitraan LLP-KUKM
Berdasarkan Peningkatan Kompetensi ................................................ 68
5.3 Tingkat Kepentingan Program Kemitraan LLP-KUKM ............... 70
5.3.1 Program Kemitraan yang dipentingkan berdasarkan peningkatan
pendapatan ........................................................................................... 71
5.3.2 Program Kemitraan yang Dipentingkan Berdasarkan
Peningkatan Kompetensi ..................................................................... 73
5.3.3 Penilaian Tingkat Kepentingan Program Kemitraan LLP-KUKM
dengan Mitra UMKM.......................................................................... 74
BAB VI PENUTUP .............................................................................................. 77
6.1 Kesimpulan.......................................................................................... 77
6.2 Saran .................................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 79
LAMPIRAN .......................................................................................................... 82
xx
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Tabel 1. Data Pertumbuhan Jumlah UKM ............................................................... 1
Tabel 2. Rekapitulasi Penjualan Produk UMKM Mitra LLP-KUKM 2017 ........... 4
Tabel 3. Indikator Kinerja Pengelolaan Rantai Pasokan ........................................ 23
Tabel 4. Indikator Keberhasilan Kinerja Pengelolaan Rumah Pemasaran
Terpadu .................................................................................................... 24
Tabel 5. Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ............................................ 29
Tabel 6. Bobot Nilai Jawaban Responden ............................................................. 38
Tabel 7. Interpretasi Skor Rataan Efektivitas ........................................................ 41
Tabel 8. Ketercapaian Efektivitas Program Fasilitas Permanent Display .............. 62
Tabel 9. Ketercapaian Efektivitas Program Pameran Dalam Negeri ..................... 63
Tabel 10. Ketercapaian Efektivitas Program Pameran Luar Negeri ...................... 64
Tabel 11. Ketercapaian Efektivitas Program Layanan Bisnis E-Commerce .......... 65
Tabel 12. Ketercapaian Efektivitas Program Pelatihan Berdasarkan Peningkatan
Kapasitas ................................................................................................ 68
Tabel 13. Ketercapaian Efektivitas Program Pendampingan Berdasarkan
Peningkatan Kapasitas ........................................................................... 69
Tabel 14. Program Peningkatan Kapasitas yang Dipentingkan ............................. 80
Tabel 15. Tingkat Kesesuaian Kepentingan dan Efektivitas Program Kemitraan . 82
xxi
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
Gambar 1 : Diagram Important/Importance Matrix ............................................... 27
Gambar 2. Galeri Indonesia WOW ........................................................................ 46
Gambar 3. Paviliun Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta .................................. 47
Gambar 4. Maker Space ......................................................................................... 48
Gambar 5. Creative Stage ...................................................................................... 49
Gambar 6. Rumah Desain ...................................................................................... 49
Gambar 7. Struktur Organisasi LLP-KUKM (2018) ............................................ 53
Gambar 8. Jenis Kelamin Responden .................................................................... 57
Gambar 9. Usia Responden .................................................................................... 58
Gambar 10. Latar Pendidikan Responden .............................................................. 58
Gambar 11. Diagram Kartesius Tingkat Kepentingan Program Kemitraan .......... 75
xxii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
Lampiran 1. Kuesioner ........................................................................................... 83
Lampiran 2. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas ..................................................... 88
Lampiran 3. Hasil Penilaian Kuesioner dan Wawancara ..................................... 103
Lampiran 4. Data Responden KUKM .................................................................. 108
Lampiran 5. Data Mitra KUKM Kategori Produk Makanan dan Minuman
Domisili Jabodetabek ........................................................................................... 118
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu pilar
kekuatan perekonomian. Hal ini disebabkan karena UMKM mempunyai
fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang
berubah dengan cepat dibanding dengan perusahaan skala besar.Tercatat banyak
UMKM di Indonesia yang tetap bertahan dari goncangan krisis. Ketika krisis
datang dan mengakibatkan perlambatan pertumbuhan ekonomi, UMKM lagi-lagi
menjadi juru selamat ekonomi Indonesia. Seiring berjalannya waktu, jumlah
UMKM justru mengalami peningkatan dan bertahan hingga saat ini. Upaya
pemerintah dalam menangani krisis menjadi efektif dengan tercapainya
pertumbuhan jumlah UMKM yang semakin banyak tiap tahunnya.
Tabel 1. Data Pertumbuhan Jumlah UMKM
Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM (2018)
Menurut tabel 1 tentang data pertumbuhan jumlah UMKM memperlihatkan
pertumbuhan jumlah UMKM yang selalu meningkat setiap tahunnya, sehingga
UMKM dapat menumbuhkan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat serta
menjadi salah satu penyumbang besar PDB bagi negara. Setidaknya terdapat 3
(tiga) alasan yang mendasari negara berkembang memandang pentingnya
keberadaan UMKM, yaitu (1) kinerja UMKM cenderung lebih baik dalam hal
menghasilkan tenaga kerja yang produktif; (2) sebagai bagian dari dinamikanya,
UMKM sering mencapai peningkatan produktivitasnya melalui investasi dan
perubahan teknologi; (3) karena sering diyakini bahwa UMKM memiliki
keunggulan dalam hal fleksibilitas dari pada usaha besar.
No Indikator Satuan 2013 2014 2015
1 Jumlah UMKM Unit 56.534.592 57.895.721 59.262.772
2 Jumlah Tenaga Kerja UMKM Orang 107.657.509 114.144.082 114.144.082
3 PDB atas dasar harga berlaku Rp.
Miliar 4.869.568,1 5.440.007,9 6.228.285,0
4 PDB atas dasar harga konstan Rp.
Miliar 1.451.460,2 1.536.918,8 1.655.430,0
2
Meskipun Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah telah menunjukkan
peranannya dalam perekonomian nasional, namun masih menghadapi berbagai
hambatan dan kendala, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Sebagai usaha
yang ruang lingkup usahanya dan anggotanya adalah (umumnya) rakyat kecil
dengan modal terbatas dan kemampuan manajerial yang juga terbatas, karenanya
UMKM sangat rentan terhadap masalah-masalah perekonomian. Masalah dasar
yang dihadapi pengusaha kecil adalah : Pertama, kelemahan dalam memperoleh
peluang pasar dan memperbesar pangsa pasar. Kedua, kelemahan dalam struktur
permodalan dan keterbatasan untuk memperoleh jalur terhadap sumber-sumber
permodalan. Ketiga, kelemahan di bidang organisasi dan manajemen sumber daya
manusia. Keempat, keterbatasan jaringan usaha kerjasama antar pengusaha kecil
(sistem informasi pemasaran). Kelima, iklim usaha yang kurang kondusif, karena
persaingan yang saling mematikan. Keenam, pembinaan yang telah dilakukan
masih kurang terpadu dan kurangnya kepercayaan serta kepedulian masyarakat
terhadap usaha kecil.
Untuk mengatasi masalah dan meningkatkan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah menjadi produktivitas, efisiensi, jaminan kualitas, kuantitas, dan daya
saing tingkat nasional hingga internasional, dibutuhkannya kemitraan dengan
Usaha Besar (selanjutnya disebut dengan UB). Akan tetapi kemitraan yang di
lakukan juga belum sepenuhnya memberikan dampak yang positif bagi pelaku
umkm. Kegagalan kemitraan pada umumnya disebabkan oleh fondasi dari
kemitraan yang kurang kuat dan hanya didasari oleh belas kasihan semata-mata atas
dasar paksaan pihak lain, bukan atas kebutuhan untuk maju dan berkembang
bersama dari pihak-pihak yang bermitra dan adanya perbedaan sikap atau etika
bisnis serta tidak adanya kesetaraan budaya organisasi antara stakeholder.
Dikemukakan Thoby Mutis dalam Mohammad Jafar Hafsah (2013 : 43),
kemitraan diwujudkan dengan misi utamanya adalah membantu memecahkan
masalah ketimpangan dalam kesempatan berusaha, ketimpangan pendapatan,
ketimpangan antar wilayah dan ketimpangan antara kota dan desa serta mutu
produk yang dihasilkan. Peningkatan akses pasar, peningkatan kualitas dan
kuantitas produk, serta peningkatan pengetahuan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan
3
Menengah merupakan suatu cara meningkatkan peran serta kontribusi terhadap
perekonomian negara, termasuk Indonesia. Karena hanya dengan cara itulah
pertumbuhan UMKM tidak akan tergerus oleh pelaku Usaha Besar (UB).
Salah satu contoh kemitraan yang terjalin antara perusahaan besar dengan
UMKM adalah kemitraan yang dilakukan oleh LLP-KUKM dengan UMKM di
seluruh Indonesia. Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah (LLP-KUKM) sebagai Badan Layanan Umum (BLU) di bawah
Kementerian Koperasi dan UKM yang memiliki tujuan untuk membantu
pertumbuhan KUKM di Indonesia dengan mempromosikan produk-produk
unggulan Indonesia kepada dunia Internasional, memiliki peran yang strategis
dalam menjawab tantangan persaingan dalam menghadapi persaingan. Oleh
karenanya perlu disusun suatu perencanaan yang strategis untuk mewujudkan
penguatan fungsi maupun perbaikan kelembagaan yang terarah dengan capaian
yang bisa diukur secara pasti melalui suatu Rencana Strategis dan Bisnis (RSB)
tahun 2015-2019. Menurut data LLP-KUKM sendiri, hingga akhir tahun 2018
sudah ada lebih dari 4000 UMKM dari seluruh Indonesia yang telah bermitra
dengan LLP-KUKM yang kemudian terbagi menjadi 9 Kategori produk, yaitu (1)
Makanan dan Minuman, (2) Pakaian & Batik, (3) Aksesoris dan Perhiasan, (4)
Handicraft, (5) Furniture, (6) SPA, (7) Tas & Sepatu, serta (8) Tenun & Songket,
(9) Musik.
Rencana Strategis dan Bisnis (RSB) yang dimiliki oleh LLP-KUKM
memiliki bebeberapa program kemitraan yang berguna dalam mencapai fungsi dan
tujuan LLP-KUKM itu sendiri. Namun dalam implementasinya, program-program
tersebut belum dapat memberikan dampak yang positif bagi mitra umkmnya
sendiri, hal ini terlihat pada tabel 2 dibawah ini.
4
Tabel 2. Rekapitulasi Penjualan produk UMKM mitra LLP-KUKM 2017
Sumber: Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (2018)
Berdasarkan tabel 2 tersebut dapat dilihat bahwa jumlah omzet yang
dihasilkan oleh LLP-KUKM melalui berbagai macam program selama setahun
sejumlah Rp 2.542.919.065, jika dibagi dengan jumlah umkm yang bermitra
dengan LLP-KUKM sebanyak 3328 UMKM, maka rata-rata omzet masing-masing
UMKM dalam setahun hanya sebanyak Rp 764.000 atau Rp 63.000 dalam sebulan.
Dengan jumlah omzet sebanyak itu masih belum banyak berdampak terhadap
peningkatan omzet mitra umkm ataupun membantu mitra umkm untuk naik tingkat.
Berdasarkan hal tersebut lah peneliti akan melakukan penelitian dengan fokus
kepada penilaian efektivitas kinerja program dan kepentingan program yang
dianggap prioritas bagi mitra umkm guna menjadi bahan evaluasi bagi pihak LLP-
KUKM.
1 Pameran TEI 11-15 Oktober 2017 79.826.000 7.982.600
2 Blibli Januari-Desember 2017 14.952.000 1.495.200
3 Elevenia Januari-Desember 2017 258.500 25.850
4 Qlapa Januari-Desember 2017 842.000 84.200
5 Tokopedia Januari-Desember 2017 240.500 24.500
6 Paviliun Provinsi Januari-Desember 2017 827.971.000 82.797.100
7 Galeri Indonesia WOW Januari-Desember 2017 1.618.829.065 161.882.906
2.542.919.065 254.291.906
Rekapitulasi Penjualan All Produk LLP-KUKM 2017
Total Keseluruhan
Total OmzetDaftar Omzet Waktu PelaksanaanBagi Hasil 10% LLP-
KUKMNo
5
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan penjelasan pada latar belakang penelitian ini, maka
penulis merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut :
1. Bagaimana tingkat efektivitas program kemitraan pada LLP-KUKM
berdasarkan peningkatan pendapatan mitra UMKM?
2. Bagaimana tingkat efektivitas program kemitraan pada LLP-KUKM
berdasarkan peningkatan kompetensi mitra UMKM?
3. Bagaimana tingkat kepentingan program Kemitraan LLP-KUKM yang
dijalankan dengan mitra UMKM?
1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah pada penelitian ini, maka
penulis membuat tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Mengetahui efektivitas program kemitraan LLP-KUKM berdasarkan
peningkatan pendapatan mitra UMKM.
2. Menganalisis efektivitas program kemitraan LLP-KUKM berdasarkan
peningkatan kompetensi mitra UMKM.
3. Mengetahui tingkat kepentingan program kemitraan yang dijalankan LLP-
KUKM terhadap mitra UMKM.
6
1.4. Manfaat Penelitian
Berdasarkan uraian – uraian di atas, diharapkan penelitian ini memiliki
manfaat kepada pihak – pihak yang membutuhkan sebagai berikut :
1. Bagi Praktisi
Penelitian ini semoga menjadi informasi yang dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan dan kebijakan strategis.
2. Bagi Masyarakat Akademik
Hasil penelitian ini dapat menjadi wawasan tambahan dalam perkuliahan dan
juga dapat menjadi literatur tambahan bagi penelitian selanjutnya.
3. Bagi LLP-KUKM
Dapat menjadi masukan yang berguna untuk perusahaan, terutama dalam hal
evaluasi, perbaikan, dan pengambilan keputusan dalam hal program
kemitraan
4. Bagi Penulis
Sebagai jendala wawasan baru dan pengalaman turun lapang mengetahui
langsung realita yang terjadi dan juga sebagai bahan pembuktian pengujian
teori-teori pada mata kuliah yang telah dipelajari serta sebagai salah satu
syarat kelulusan dan meraih gelar sarjana pertanian.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
1. Penelitian ini dilakukan di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi
(Jabodetabek).
2. Responden Penelitian adalah UMKM yang bermitra dengan LLP-KUKM
berdasarkan kategori makanan dan minuman yag berada di wilayah
Jabodetabek.
3. Indikator rencana strategi LLP-KUKM yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Fasilitas Promosi dan Pemasaran Produk UMKM.
4. Efektivitas berbagai macam Program Kemitraan dianalisis berdasarkan
ketercapaian tujuan dan sasaran program kemitraan dan pengaruhnya terhadap
peningkatan pendapatan dan kompetensi mitra UMKM.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Efektivitas
Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam
jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan
sejumlah barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya. Efektivitas menunjukkan
keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil
kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektivitasnya. (Siagian,
2008 : 34).
Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang
telah ditentukan di dalam setiap organisasi, kegiatan atau program. Disebut efektif
apabila tercapai tujuan ataupun sasaran seperti yang telah ditentukan. Hal ini sesuai
dengan pendapat H. Emerson yang dikutip Handayaningrat (1994:46) yang
menyatakan bahwa “Efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya.”
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa efektivitas
adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan
waktu) yang telah tercapai oleh manajemen, yang mana target tersebut sudah
ditentukan terlebih dahulu. Upaya untuk mengevaluasi jalannya suatu organisasi
atau perusahaan adalah dengan melakukan konsep efektivitas. Konsep ini
merupakan salah satu factor yang menentukan apakah perlu dilakukan perubahan
secara signifikan terhadap bentuk, manajemen dan juga strategi perusahaan atau
tidak.
Dalam hal ini efektivitas merupakan pencapaian tujuan perusahaan melalui
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki secara efisien, ditinjau dari sisi masukan
(input), proses, maupun keluaran (output). Dalam hal ini yang dimaksud sumber
daya meliputi ketersediaan personil, sarana dan prasarana serta program dan pola
yang diterapkan. Suatu kegiatan dikatakan efisien apabila dikerjakan dengan benar
8
dan sesuai dengan prosedur sedangkan dikatakan efektif bila kegiatan tersebut
dilaksanakan dengan benar dan memberikan hasil yang bermanfaat
2.1.1 Ukuran Efektivitas
Mengukur efektivitas suatu program atau kegiatan bukan lah suatu hal yang
sederhana, hal itu disebabkan efektivitas dapat dilihat dari berbagai sudut pandang
dan tergantung pada siapa yang menilai dan mengintrepretasikannya. Bila
dipandang dari sudut pemasaran, maka seorang manajer pemasaran akan
memberikan pemahaman bahwa efektivitas berarti kuantitas (output) jumlah bentuk
pemasaran dan input keuntungan yang diraih.
Duncan yang dikutip Richard M. Steers (1985 : 53) dalam bukunya
“Efektrivitas Organisasi” mengatakan mengenai ukuran efektivitas, sebagai
berikut:
a. Pencapaian Tujuan adalah keseluruhan upaya pencapaian tujuan harus
dipandang sebagai suatu proses. Oleh karena itu, agar pencapaian tujuan akhir
semakin terjamin, diperlukan pentahapan, baik dalam arti pentahapan
pencapaian bagian-bagiannya maupun pentahapan dalam arti periodisasinya.
Pencapaian tujuan terdiri dari beberapa aktor, yaitu: Kurun waktu dan sasaran
yang merupakan target kongktit.
b. Integrasi yaitu pengukuran terhadap tingkat kemampuan suatu organisasi untuk
mengadakan sosialisasi, pengembangan konsensus dan komunikasi dengan
berbagai macam organisasi lainnya. Integrasi menyangkut proses sosialisasi.
c. Adaptasi adalah kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Untuk itu digunakan tolak ukur proses pengadaan dan
pengisian tenaga kerja
Keberhasilan organisasi dapat diukur dengan konsep efektivitas (Richard M.
Steers, 1985 : 62). Efektivitas sendiri merupakan sesuatu yang menunjukkan
tingkatan keberhasilan kegiatan manajemen di dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya (Komaruddin Sastradipoera, 1989 : 126). Stephen P.
Robbins (2008 : 252) mengartikan efektivitas sebagai suatu yang menunjukkan
9
tingkatan keberhasilan kegiatan manajemen di dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Pengertian efektivitas menurut para ahli pada hakekatnya memiliki kesamaan
makna yaitu menitikberatkan pada tingkat keberhasilan dan pencapaian tujuan yang
ditetapkan sebelumnya. Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, Richard M.
Steers (1985 : 78) mengemukakan tiga konsep yang dapat digunakan untuk meneliti
efektivitas kegiatan organisasi untuk melihat apakah organisasi dapat mencapai
sasaran dan tujuannya, yaitu:
1. Konsep optimisasi tujuan.
2. Konsep perspektif sistem.
3. Tekanan terhadap perilaku.
Selanjutnya Strees dalam Tangkilisan (2005 : 141) mengemukakan 5 (lima)
kriteria dalam pengukuran efektivitas, yaitu:
1. Produktivitas
2. Kemampuan adaptasi kerja
3. Kepuasan kerja
4. Kemampuan berlaba
5. Pencarian sumber daya
2.2 Kemitraan
Akibat keadaan persaingan yang semakin kompetitif, keberadaan usaha
mikro kecil maupun menengah dituntut untuk tetap dapat bersaing dengan pelaku
usaha lainnya karena dianggap cukup memberikan dampak dalam memberdayakan
ekonomi masyarakat. Dalam hal ini, diperlukan langkah kerjasama dalam
mengembangkan usaha mikro kecil maupun menengah dengan pihak pengusaha
besar maupun pemerintah baik secara moril maupun pembinaan secara langsung.
Namun harus diakui bahwa usaha mikro kecil maupun menengah memiliki
berbagai macam hambatan dan juga tantangan baik dari segi permodalan, sumber
daya manusia, manajemen, pengetahuan tentang pemasaran, keahlian dalam
penguasaan teknologi, iklim berusaha maupun dari segi produk yang dihasilkan.
Pilihan alternatif pemberdayaan pada usaha mikro kecil maupun menengah adalah
10
melalui konsep mekanisme kerjasama atau keterkaitan dengan perusahaan besar
dalam bentuk pola kemitraan usaha.
Salah satu alternatif usaha untuk mengatasi kendala dalam pengembangan
UMKM dapat dilakukan melalui sistem kemitraan. Permasalahan klasik yang
dihadapi UMKM pada umumnya seperti pemodalan, manajemen dan pemasaran
hasil, dengan kemitraan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan
pendapatan UMKM disamping itu juga dapat memberikan keuntungan bagi
perusahaan mitra.
Menurut Hendrojogi (1997:132) pola kerjasama atau kemitraan usaha antara
pengusaha besar dan koperasi serta pengusaha kecil haruslah mengacu pada
memberikan keuntungan kepada kedua belah pihak. Banyak faktor yang
mempengaruhi keberhasilan suatu kemitraan usaha. Kemitraan strategis memang
memiliki potensi untuk membuat rekan kemitraan lebih kuat dan stabil, namun
kemitraan sering pula membawa kekecewaan. Dua faktor utama yang menentukan
keberhasilan atau kegagalan dari hubungan kerjasama ini yaitu: tujuan yang
ditetapkan bagi kemitraan tersebut dan perilaku atau sifat dan sikap dari pihak yang
turut serta dalam kemitraan.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia no 9 tahun 1995 kemitraan
adalah kerjasama usaha antara usaha kecil dan usaha menengah atau usaha besar
disertai pembinaan dan pengembangan oleh usaha menengah atau usaha besar
dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memerlukan, saling
memperkuat dan saling menguntungkan.
Kemitraan pada esensinya adalah dikenal dengan istilah gotong royong atau
kerjasama dari berbagai pihak, baik secara individual maupun kelompok. Menurut
Notoatmodjo (2003 :53), kemitraan adalah suatu kerja sama formal antara individu-
individu, kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi untuk mencapai suatu
tugas atau tujuan tertentu.
Menurut Sulistiyani (2004:246) kemitraan merupakan pemecah masalah
untuk meningkatkan kesempatan petani kecil dalam perekonomian nasional,
sekaligus meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kemitraan merupakan suatu bentuk
persekutuan antara dua pihak atau lebih yang membentuk ikatan kerjasama atas
11
dasar kesepakatan dan saling membutuhkan. Tujuan kemitraan antar lain adalah
untuk meningkatkan pendapatan, usaha, jaminan suplai jumlah, dan kualitas
produksi. Pelaku kemitraan meliputi petani, kelompok tani, gabungan kelompok
tani, dan perusahaan yang bergerak dibidang pertanian.
Menurut Hafsah (1999 : 72), pembangunan ekonomi dengan pola kemitraan
dapat dianggap sebagai usaha yang paling menguntungkan (maximum social
benefit), terutama ditinjau dari pencapaian tujuan pembangunan jangka panjang.
Hal ini didasari oleh perwujudan cita-cita pola kemitraan untuk melaksankan sistem
perekonomian gotong royong antara mitra yang kuat dari segi permodalan, pasar,
dan kemampuan teknologi bersama petani golongan lemah yang tidak
berpengalaman. Tujuannya adalah meningkatkan produktivitas usaha dan
kesejahteraan atas dasar kepentingan bersama.
Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah Pasal 1 ayat 13 mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kemitraan
adalah kerjasama dalam keterkaitan usaha, baik langsung maupun tidak langsung,
atas dasar prinsip saling memerlukan, mempercayai, memperkuat, dan
menguntungkan yang melibatkan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
dengan Usaha Besar.
Kerjasama kemitraan yang dikembangkan di Indonesia umumnya melibatkan
antara pengusaha besar dan pengusaha kecil dengan tujuan untuk menghilangkan
kesenjangan dalam berusaha. Pada prinsipnya, kerjasama kemitraan adalah
kerjasama antara pengusaha besar dan pengusaha mikro dan kecil berdasar asas
saling memperkuat, saling menguntungkan, saling membutuhkan dan saling
berkesinambungan. Pelaksanaan hak dan kewajiban yang disepakati oleh kedua
pihak mitra dengan penuh kesadaran dan tanguung jawab merupakan syarat pokok
berhasilnya suatu kemitraan.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 944 Tahun
1997, menyebutkan bahwa kemitaan adalah kerjasama usaha antara perusahaan
mitra dengan kelompok mitra dibidang usaha pertanian. Keputusan Menteri
Pertanian Nomor 944 Tahun 1997 juga menyebutkan bahwa kemitraan usaha
merupakan upaya untuk membudidayakan kelompok mitra dalam pembangunan
12
pertanian yang berorientasi agribisnis, bahwa untuk lebih meningkatkan kemitraan
usaha perlu dinilai tingkat hubungan kemitraan usaha, sehingga dapat diketahui
masalah dan peluang pengembangannya.
Kemitraan usaha mengandung pengertian adanya kerjasama usaha diantara
berbagai pihak yang bersifat sukarela, dilandasi prinsip saling membutuhkan, saling
menghidupi, saling memperkuat dan saling menguntungkan. Menurut (Hafsah,
1999 : 43) “Kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak
atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan
prinsip saling membutuhkan dan saling membesarkan.”
Adapun batasan kemitraan usaha agribisnis menurut Hafsah (1999) adalah
hubungan bisnis usaha pertanian yang melibatkan satu atau sekelompok orang yang
berbadan hukum dengan satu atau sekelompok orang/badan usaha dimana masing-
masing pihak memperoleh penghasilan dan usaha bisnis yang sama atau saling
berkaitan dengan tujuan menjamin terciptanya keseimbangan, keselarasan, dan
keterpaduan yang dilandasi rasa saling menguntungkan, saling memerlukan dan
saling melaksanakan etika bisnis.
Berdasarkan beberapa definisi diatas, ternyata belum ada satu definisi yang
memberikan definisi secara lengkap tentang kemitraan. Hal tersebut disebabkan
karena para ahli mempunyai titik fokus yang berbeda dalam memberikan definisi
tentang kemitraan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memandang kemitraan
sebagai suatu jalinan kerjasama usaha untuk tujuan memperoleh keuntungan.
Berbeda dengan Muhammad Jafar, Hafsah dan Ian Linton yang memandang
kemitraan sebagai suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih,
dengan prinsip saling membutuhkan dan saling membesarkan. Terdapatnya
perbedaan pendapat diantara para ahli ini, maka akan saling melengkapi antara
pendapat ahli yang satu dengan yang lainnya, dan apabila dipadu-padakan maka
akan menghasilkan definisi yang lebih sempurna, bahwa kemitraan merupakan
jalinan kerjasama usaha yang merupakan strategi bisnis yang dilakukan antara dua
pihak atau lebih dengan prinsip saling membutuhkan, saling memperbesar dan
saling menguntungkan. Hubungan kerjasama tersebut tersirat adanya satu
pembinaan dan pengembangan, hal ini dapat terlihat karena pada dasarnya masing-
13
masing pihak pasti mempunyai kelemahan dan kelebihan, justru dengan kelemahan
dan kelebihan masing-masing pihak akan saling melengkapi dalam arti pihak yang
satu akan mengisi dengan cara melakukan pembinaan terhadap kelemahan yang lain
dan sebaliknya.
Konteks kemitraan yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu kemitraan yang
terjalin antara LLP-KUKM dengan UMKM pengolah makanan yang telah bermitra.
Kemitraan yang dimaksud adalah hubungan dan dampak yang terjadi bagi pelaku
UMKM olahan makanan setelah bermitra dengan LLP-KUKM. Pendapat para ahli
di atas memaparkan bahwa kemitraan merupakan jalinan kerjasama usaha yang
merupakan strategi bisnis yang dilakukan antara dua pihak atau lebih dengan
prinsip saling membutuhkan, saling memperbesar dan saling menguntungkan.
2.2.1 Prinsip-prinsip Kemitraan
Menurut Gumbira-Sa’id dan Intan (2001 : 76), prinsip-prinsip kemitraan yang
harus ada agar menjamin suksesnya kemitraan antara lain prinsip saling
ketergantungan dan saling membutuhkan, saling menguntungkan, memiliki
transparansi, memiliki azas formal dan legal, melakukan alih pengetahuan dan
pengalaman, melakukan pertukaran informasi, penyelesaian masalah dan
pembagian keuntungan yang adil. Prinsip kemitraan memerlukan syarat-syarat
sebagai berikut :
a. Saling pengertian (common understanding)
Prinsip saling pengertian ini dikembangkan dengan cara meningkatkan
pemahaman yang sama mengenai lingkungan, permasalahan lingkungan, serta
peranan masing-masing komponen. Selain aspek lingkungan yang mungkin
sangat baru bagi para pelaku pembangunan, juga pemahaman diri mengenai
fungsi dan peranan masing-masing aktor penting. Artinya masing-masing aktor
harus dapat memahami kondisi dan posisi komponen yang lain, baik
pemerintah, pengusaha, maupun masyarakat.
14
b. Kesepakatan bersama (mutual agreement)
Kesepakatan adalah aspek yang penting sebagai tahap awal dari suatu
kerjasama yang baik antara pihak-pihak yang bersangkutan. Kesepakatan ini
hanya dapat diraih dengan adanya saling pengertian seperti yang disebutkan di
atas. Hal ini merupakan dasar-dasar untuk dapat saling mempercayai dan saling
memberi diantara para pihak yang bersangkutan.
c. Tindakan bersama (collective action)
Tindakan bersama ini adalah tekad bersama-sama untuk
mengembangkan kepedulian lingkungan. Cara yang dilakukan tentu berbeda
antara pihak yang satu dengan pihak yang lain tetapi tujuannya sama yaitu
melindungi lingkungan dari kerusakan. Hal ini merupakan tujuan dari
penggunaan prinsip-prinsip kemitraan.
2.2.2 Tujuan Kemitraan
Menurut Hafsah (1999 : 129), tujuan ideal kemitraan yang ingin dicapai
dalam pelaksanaan kemitraan secara lebih konkret yaitu (1) meningkatkan
pendapatan usaha kecil dan masyarakat, (2) meningkatkan perolehan nilai tambah
bagi pelaku kemitraan, (3) meningkatkan pemerataan dan pemberdayaan
masyarakat dan usaha kecil, (4) meningkatkan pertumbuhan ekonomi perdesaan,
wilayah dan nasional, (5) memperluas kesempatan kerja dan (6) meningkatkan
ketahanan ekonomi nasional.
Sedangkan menurut Undang-undang no 20 tahun 2008 pasal 11, tujuan
kemitraan meliputi aspek-aspek yang ditujukan untuk (1) mewujudkan kemitraan
antar-Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, (2) mewujudkan kemitraan antara Usaha
Mikro, Kecil, Menengah, dan Usaha Besar, (3) Mendorong terjadinya hubungan
yang saling menguntungkan dalam pelaksanaan transaksi usaha antar Usaha Mikro,
Kecil, Menengah, (4) Mengembangkan kerjasama untuk meningkatkan posisi tawar
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, (5)Mendorong terbentuknya struktur pasar
yang menjamin tumbuhnya persaingan usaha yang sehat dan melindungi
konsumen, dan (6) mencegah terjadinya penguasaan pasar dan pemusatan usaha
15
oleh orang perorangan atau kelompok tertentu yang merugikan Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah.
Pemberdayaan Usaha Kecil dilakukan melalui (Undang-undang No 20 Tahun
2008, Pasal 4 dan 5) :
1. Penumbuhan kemandirian, kebersamaan, dan kewirausahaan Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah untuk berkarya dengan prakarsa sendiri
2. Perwujudan kebijakan publik yang transparan, akuntabel, dan berkeadilan
3. Pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar sesuai
dengan kompetensi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
4. Peningkatan daya saing Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
5. Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian secara terpadu
6. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang, berkembang,
dan berkeadilan;
7. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri; dan
8. Meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam pembangunan
daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan
ekonomi, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka untuk menghasilkan tingkat
efisiensi dan produktivitas yang optimal diperlukan sinergi antara pihak yang
memiliki modal kuat, teknologi maju, manajemen modern dengan pihak yang
memiliki bahan baku, tenaga kerja dan lahan. Sinergi ini dikenal dengan kemitraan.
Kemitraan yang dihasilkan merupakan suatu proses yang dibutuhkan bersama oleh
pihak yang bermitra dengan tujuan memperoleh nilai tambah. Hanya dengan
kemitraan yang saling menguntungkan, saling membutuhkan dan saling
memperkuat, dunia usaha baik kecil maupun menengah akan mampu bersaing.
16
2.2.3 Sasaran Kemitraan
Sasaran kemitraan agribisnis adalah terlaksananya kemitraan usaha dengan
baik dan benar bagi pelaku-pelaku agribisnis terkait di lapangan sesuai dengan
hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia. Manfaat yang dapat dicapai dari
usaha kemitraan (Hafsah, 1999 : 61) antara lain :
a. Produktivitas
Bagi perusahaan yang lebih besar, dengan model kemitraan,
perusahaan besar dapat mengoperasionalkan kompetensi pabriknya secara full
capacity tanpa perlu memiliki lahan dan pekerja lapangan sendiri, karena biaya
untuk keperluan tersebut ditanggung oleh petani. Peningkatan produktivitas
bagi petani biasanya dicapai secara simultan yaitu dengan cara menambah
unsur input baik kualitas maupun kuantitasnya dalam jumlah tertentu akan
diperoleh output dalam jumlah dan kualitas yang berlipat. Melalui model
kemitraan petani dapat memperoleh tambahan input, kredit dan penyuluhan
yang disediakan oleh perusahaan inti.
b. Efisiensi
Erat kaitannya dengan sistem kemitraan, perusahaan dapat mencapai
efisiensi dengan menghemat tenaga dalam mencapai target tertentu dengan
menggunakan tenaga kerja yang dimiliki oleh petani. Sebaliknya bagi petani
yang umumnya relatif lemah dalam hal kemampuan teknologi dan sarana
produksi, dengan bermitra akan dapat menghemat waktu produksi melalui
teknologi dan sarana produksi yang disediakan oleh perusahaan.
c. Jaminan kualitas, kuantitas dan kontinuitas
Kualitas, kuantitas dan kontinuitas sangat erat kaitannya dengan
efisiensi dan produktivitas di pihak petani yang menentukan terjaminnya
pasokan pasar dan pada gilirannya menjamin keuntungan perusahaan.
Ketiganya juga merupakan pendorong kemitraan, apabila berhasil dapat
melanggengkan kelangsungan kemitraan ke arah penyempurnaan.
17
d. Risiko
Suatu hubungan kemitraan idealnya dilakukan untuk mengurangi risiko
yang dihadapi oleh kedua belah pihak. Kontrak akan mengurangi risiko yang
dihadapi oleh pihak inti jika mengandakan pengadaan bahan baku sepenuhnya
dari pasar terbuka. Perusahaan inti juga akan memperoleh keuntungan lain
karena mereka tidak harus menanamkan investasi atas tanah dan mengelola
pertanian yang sangat luas. Menurut Rustiani et al. (1997 : 80), risiko yang
dialihkan perusahaan perusahaan inti ke petani adalah (1) risiko kegagalan
produksi, (2) risiko kegagalan memenuhi kompetensi produksi, (3) risiko
investasi atas tanah, (4) risiko akibat pengelolaan lahan usaha luas, dan (5)
risiko konflik perburuhan. Di sisi lain risiko yang dialihkan petani ke
perusahaan inti antara lain: (1) risiko kegagalan pemasaran produk hasil
pertanian, (2) risiko fluktuasi harga produk, dan (3) risiko kesulitan
memperoleh input/sumberdaya produksi yang penting.
e. Sosial
Kemitraan dapat memberikan dampak sosial (social benefit) yang
cukup tinggi. Ini berarti negara terhindar dari kecemburuan sosial dan juga
dapat mengurangi kesenjangan sosial yang terlalu jauh. Kemitraan dapat pula
menghasilkan persaudaraan antar pelaku ekonomi yang berbeda status.
f. Ketahanan ekonomi nasional
Usaha kemitraan berarti suatu upaya pemberdayaan yang lemah
(petani/usaha kecil). Peningkatan pendapatan yang diikuti tingkat
kesejahteraan dan sekaligus terciptanya pemerataan yang lebih baik, otomatis
akan mengurangi timbulnya kesenjangan ekonomi antar pelaku yang terlibat
dalam kemitraan yang mampu meningkatkan ketahanan ekonomi secara
nasional.
18
2.3 Peranan Pelaku Kemitraan
Peranan Pelaku Kemitraan Sebagai upaya untuk mewujudkan kemitraan
usaha yang mampu memberdayakan ekonomi rakyat sangat dibutuhkan adanya
kejelasan peran masing-masing pihak yang terlibat dalam kemitraan tersebut.
Dengan demikian, diharapkan terukur seberapa jauh pihak-pihak yang terkait telah
menjalankan tugas dan pernanannya secara baik. Berbagai peran dari pelaku
kemitraan usaha tersebut adalah sebagai berikut (Hafsah, 1999 : 148) :
1. Peranan Pengusaha Besar
Pengusaha besar melaksanakan pembinaan dan pengembangan kepada
pengusaha kecil/koperasi dalam hal :
a. Memberikan bimbingan dalam meningkatkan kualitas SDM pengusaha kecil
atau koperasi, baik melalui pendidikan, pelatihan, dan pemagangan dalam
bidang kewirausahaan, manajemen, dan keterampilan teknis produksi.
b. Menyusun rencana usaha dengan pengusaha kecil/koperasi mitranya untuk
disepakati bersama.
c. Bertindak sebagai penyandang dana atau penjamin kredit untuk permodalan
pengusaha kecil atau koperasi mitranya.
d. Memberikan bimbingan teknologi kepada pengusaha kecil atau koperasi.
e. Memberikan pelayanan dan penyediaan sarana produksi untuk keperluan usaha
bersama yang disepakati.
f. Menjamin pembelian hasil produksi pengusaha kecil atau koperasi sesuai
dengan kesepakatan yang telah disepakati bersama.
g. Promosi hasil produksi untuk mendapatkan pasar yang baik.
h. Pengembangan teknologi yang mendukung pengembangan usaha dan
keberhasilan kemitraan.
19
2. Peranan Pengusaha Kecil/Koperasi
Dalam melaksanakan kemitraan usaha, pengusaha kecil/koperasi didorong
untuk melakukan :
1. Bersama-sama dengan pengusaha besar mitranya melakukan penyusunan
rencana usaha untuk disepakati.
2. Menerapkan teknologi dan melaksanakan ketentuan sesuai hasil kesepakatan
dengan pengusaha besar mitranya.
3. Melaksanakan kerjasama antar sesama pengusaha kecil yang memiliki usaha
sejenis dalam rangka mencapai skala usaha ekonomi untuk mendukung
kebutuhan pasokan produksi pengusaha besar mitranya.
4. Mengembangkan profesionalisme untuk meningkatkan kemampuan atau
keterampilan teknis produksi dan usaha.
3. Peranan Pembinaan
Peranan lembaga pembinaan ini pada intinya adalah menciptakan iklim yang
kondusif bagi pengembangan kemitraan usaha serta terwujudnya kemitraan usaha
yang dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang bermitra. Secara lebih
rinci peran lembaga Pembinaan tersebut adalah :
a. Meningkatkan pembinaan kemampuan kewirausahaan dan manajemen
pengusaha kecil atau koperasi.
b. Membantu penyediaan fasilitas permodalan dengan skim-skim kredit lunak
dengan prosedur yang sederhana sehingga mampu diserap dan dimanfaatkan
oleh pengusaha kecil.
c. Mengadakan penelitian, pengembangan usaha, pelayanan, penyediaan
informasi bisnis, promosi peluang pasar dan peluang usaha yang akurat dan
aktual pada setiap wilayah.
d. Melakukan koordinasi dalam pembinaan pengembangan usaha, pelayanan,
penyediaan informasi bisnis, promosi peluang pasar dan peluang usaha yang
akurat dan aktual pada setiap wilayah.
20
e. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia baik SDM aparat maupun
pengusaha kecil melalui pendidikan, pelatihan, inkubator, magang, studi
banding dan sebagainya.
f. Bertindak sebagai arbitrase atau penengah dalam pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan kemitraan usaha di lapangan agar berjalan sebagaimana yang
diharapkan.
2.4 Rencana Strategis dan Bisnis LLP-KUKM
Dokumen Rencana Strategis dan Bisnis LLP-KUKM (RSB LLP-KUKM) ini
disusun sebagai pedoman arah dalam perbaikan organisasi dengan memperhatikan
capaian dan kendala yang dihadapi, lingkungan internal dan ekternal, lingkungan
mikro dan makro, tantangan dalam kacamata global dalam menghadapi era
perdagangan bebas, kelembagaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
organisasi. Dokumen RSB ini juga menetapkan tahapan-tahapan untuk mencapai
visi dan misi organisasi, serta memberikan ukuran/ target evaluasi yang hendak
dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yaitu tahun 2015 – 2019.
RSB LLP-KUKM 2015 – 2019 ini disusun dengan mengacu pada visi, misi,
dan tujuan pendirian LLP-KUKM dengan memperhatikan capaian, dan analisis
kondisi (SWOT) LLP-KUKM pada periode RSB sebelumnya sebagai dasar
penyusunan rencana. Selanjutnya tujuan yang ingin dicapai pada 2015 – 2019
disusun sebagai tahapan 5 (lima) tahun pencapaian visi dan misi LLP-KUKM.
Tujuan tersebut dijabarkan kedalam beberapa target dengan pengukuran kinerja
menggunakan pendekatan Balance Score Card.
Dalam pelaksanaan tugas promosi dan pemasaran, LLP-KUKM telah
melakukan pengelolaan dalam bentuk:
1. Pengelolaan Galeri Indonesia WOW, Paviliun Provinsi dan Rumah Desain
sebagai sarana penjualan produk KUKM unggulan;
2. Kerja sama dan pembinaan KUKM dengan stakeholders terkait, baik
pemerintah maupun swasta;
3. Penyelenggaraan berbagai event untuk mempromosikan KUKM di Indonesia;
21
4. Dukungan promosi produk unggulan ekspor melalui pameran dalam negeri
skala internasional dan pameran luar negeri sesuai potensi pasar dan tema
produk ekspor
5. Operasionalisasi sarana e-konsolidator sebagai jalur khusus logistik produk
KUMKM ekspor;
6. Pengembangan penjualan produk KUKM secara online atau e-commerce
2.4.1 Target Kinerja dan Pengukuran
Target kinerja yang harus dicapai organisasi dalam 5 (lima) tahun mendatang
berdasarkan 3 (tiga) tujuan yang ingin dicapai oleh LLP-KUKM adalah sebagai
berikut:
1. Mewujudkan Tata Kelola Organisasi dan Gedung yang Profesional
Dengan tata kelola organisasi profesional diharapkan mampu menghasilkan
kualitas produk dan kualitas layanan yang baik sehingga mampu mewujudkan
kepuasan pelanggan dan meningkatkan citra baik dan kredibilitas organisasi.
Pembentukan tata kelola organisasi yang profesional dilakukan pada beberapa
aspek memelalui penetapan program kerja dengan indikator kinerja utama sebagai
berikut :
A. Aspek Keuangan
B. Tata Kelola Aset Terpadu
C. Tata Kelola Rumah Pemasaran Terpadu KUKM (SMESCO RumahKU)
Galeri Indonesia WOW (GIW)
Galeri Indonesia WOW merupakan fasilitas yang dapat
dimanfaatkan para marketer muda (youth), perempuan (women), dan
pengguna internet (netizen). Keberadaan Galeri Indonesia WOW
tersebut juga dapat mendukung pemanfaatan SME Tower sebagai
laboratorium kewirausahaan.
22
Paviliun Provinsi
Paviliun Provinsi adalah ruang display produk untuk UKM
binaan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi. Bentuk kerjasama yang
dibangun antara LLP-KUKM dengan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi
berupa Dinas Koperasi dan UKM Provinsi menyewa ruang display di
SME Tower. Ruang display tersebut diperuntukan untuk UKM binaan
tersebut yang biasanya menampilkan produk unggulan provinsi tersebut.
UKM yang mendisplay tidak dikenakan biaya dari LLP-KUKM dan
harus selalu berkoordinasi dengan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi
masing-masing.
Rumah Desain
Dalam rangka mempromosikan produk KUKM Indonesia,
khususnya produk fashion muslim dan produk fashion berbahan dasar
kulit seperti tas, jaket, dan sepatu kepada buyer lokal dan mancanegara,
telah dibangun fasilitas display produk para desainer yaitu RUMAH
DESAIN yang berlokasi di lantai B1 KUKM Convention Center.
a. Supply Chain Management
Pengelolaan rantai pasokan dilakukan dalam rangka memastikan
ketersediaan dan variasi jenis komoditas unggulan yang akan dipasarkan.
Selain itu, juga bertujuan menjaga standar kualitas produk yang dipasarkan
untuk mampu bersaing dipasar lokal maupun global. Dengan penetapan
supply chain management ini, selain menunjang peningkatan kinerja LLP-
KUKM secara tidak langsung akan mendorong peningkatan kualitas dan
daya saing KUKM di Indonesia. Target yang ditetapkan sebagai kinerja
utama organisasi dalam pengelolaan rantai pasokan dijabarkan sebagai
berikut:
1) Tersusunnya data base supplier dan sentra industri; dan
2) Program pembinaan dan inkubasi KUKM dengan target yang
ditetapkan :
23
i. Tersusunnya kurikulum dan modul pelatihan KUKM guna peningkatan
kompetensi pemasaran dan networking;
ii. Terlaksananya program inkubasi dan pembinaan KUKM;
iii. Terlaksananya program pendampingan KUKM Terbentuknya Help Desk
pelayanan KUKM.
Indikator Kinerja pengelolaan rantai pasokan tersebut di atas di jabarkan
sebagai berikut :
Tabel 3. Indikator Kinerja Pengelolaan Rantai Pasokan
Indikator
Kinerja
2015 2016 2017 2018 2019
Pemutakhiran
Data Base
KUKM
Terlaksananya
tahap
persiapan
penyusunan
data base
Pendataan
KUKM dan
sentra industri
potensial
Tersusunnya
data base
KUKM
mitra
Terlaksana
update data
base
KUKM
mitra
Terlaksana
update data
base
KUKM
mitra
Terlaksananya
Pembinaan
dan
Peningkatan
Kompetensi
KUKM Mitra
Terbinanya
KUKM mitra
melalui
peningkatan
kompetensi
sebanyak 4
kali
Terbinanya
KUKM mitra
melalui
peningkatan
kompetensi
sebanyak 4
kali
Terbinanya
KUKM
mitra
melalui
peningkatan
kompetensi
sebanyak 4
kali
Terbinanya
KUKM
mitra
melalui
peningkatan
kompetensi
sebanyak 4
kali
Terbinanya
KUKM
mitra
melalui
peningkatan
kompetensi
sebanyak 4
kali
Terbentuknya
Help Desk
RPT KUKM
Terlaksananya
tahap
persiapan awal
penyusunan
Terbentuknya
prosedur dan
sarana
pendukung
Help Desk
Terbentuk
Help Desk
RPT KUKM
- -
Sumber : Rencana Strategis dan Bisnis Tahun 2015-2019 - Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi
dan UKM
b. Manajemen Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran adalah himpunan dari variabel-variabel yang dapat
dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan
konsumen dalam pasar sasarannya. Bauran pemasaran terdiri dari 4 (empat)
komponen, yaitu : 1. Product (Produk), 2. Price (Harga), 3. Place (Tempat),
4. Promotion (Promosi). Untuk pengelolaan variabel-variabel pemasaran
tersebut, disusunlah beberapa program berikut :
1) Inisiasi perluasan jaringan kerjasama pemasaran
Perluasan jaringan kerjasama pemasaran diwujudkan dalam bentuk
adanya perjanjian kerjasama antara LLP-KUKM dengan lembaga pemasaran
24
baik ditingkat nasional maupun internasional, dengan prinsip kerjasama
untuk meningkatkan pertumbuhan KUKM di Indonesia.
2) Penguatan peran penjualan online
Saat ini penjualan online menjadi trend berbelanja di masyarakat.
Sehingga penjualan secara online memiliki potensi yang besar. Untuk
memperkuat penjualan online LLP-KUKM, maka harus dilakukan langkah-
langkah penguatan sebagai berikut:
i. Perbaikan prosedur pengelolaan toko online dengan tetap fokus hanya pada
penjualan produk KUKM Indonesia.
ii. Peningkatan infrastruktur IT untuk penjualan online, baik hardware berupa
penambahan jaringan dan penguatan server, maupun software berupa sistem
pembayaran, keamanan, maupun perbaikan tampilan interface website.
iii. Pembentukan tim khusus sebagai Person in Charge (PIC) pelaksanaan dan
pengembangan bisnis online LLP-KUKM.
iv. Peningkatan promosi bisnis online LLP-KUKM pada berbagai media.
Indikator keberhasilan kinerja pengelolaan rumah pemasaran terpadu yang
profesional adalah sebagai berikut :
Tabel 4. Indikator Keberhasilan Kinerja Pengelolaan Rumah Pemasaran Terpadu
Indikator
Kinerja
2015 2016 2017 2018 2019
Perluasan
Jaringan Kerja
Sama
Pemasaran
Terlaksananya
tahap
persiapan
kerjasama
pemasaran
Terlaksananya
MoU dengan
lembaga
pemasaran
nasional
Terlaksananya
MoU dengan
lembaga
pemasaran
nasional
Terlaksananya
MoU dengan
lembaga
pemasaran
internasional
Terlaksananya
MoU dengan
lembaga
pemasaran
internasional
Terlaksananya
Promosi dan
Penjualan
Online
Terlaksananya
tahap
persiapan
layanan e-
commerce
Tersedianya
layanan e-
commerce
Tersedianya
layanan e-
commerce
Tersedianya
layanan e-
commerce
Tersedianya
layanan e-
commerce
Sumber : Rencana Strategis dan Bisnis Tahun 2015-2019 - Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi
dan UKM
25
2.5 Pendapatan
Pendapatan merupakan unsur yang sangat penting dalam sebuah usaha
perdagangan, karena dalam melakukan suatu usaha tentu ingin mengetahui inilai
atau jumlah pendapatan yang diperoleh selama melakukan usaha tersebut (Sukirno,
2000 : 56) Menurut Sadono Sukirno (2000), pendapatan dapat dihitung melalui tiga
cara yaitu:
1. Cara Pengeluaran. Cara ini pendapatan dihitung dengan menjumlahkan nilai
pengeluaran/perbelanjaan ke atas barang-barang dan jasa.
2. Cara Produksi. Cara ini pendapatan dihitung dengan menjumlahkan nilai
barang dan jasa yang dihasilkan.
3. Cara Pendapatan. Dalam penghitungan ini pendapatan diperoleh dengan
menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima
2.6 Kompetensi
Kompetensi dalam Bahasa Inggris disebut competency, merupakan kebulatan
penguasaan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang ditampilkan melalui unjuk
kerja yang dicapai setelah menyelesaikan suatu program pendidikan (Situmorang,
2008 : 97). Kompetensi pada dasarnya merupakan deskripsi tentang apa yang dapat
dilakukan seseorang dalam bekerja, serta apa wujud dari pekerjaan tersebut yang
dapat terlihat. Untuk dapat melakukan suatu pekerjaan, seseorang harus memiliki
kemampuan dalam bentuk pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang relevan
dengan bidang pekerjaannya (Suyanto, 2013 : 39). Seseorang disebut kompeten
dalam bidangnya jika pengetahuan, ketrampilan dan sikapnya, serta hasil kerjanya
sesuai standar (ukuran) yang ditetapkan dan/atau diakui oleh lembanganya/
pemerintah (Musfah, 2011 : 78).
Stephen P. Becker dan Jack Gordon dalam Bernawi Munthe mengemukakan
beberapa unsur atau elemen yang terkandung dalam konsep kompetensi (Munthe,
2009 : 51) yaitu:
26
1) Pengetahuan (knowledge), yaitu kesadaran di bidang kognitif.
2) Pengertian (understanding), yaitu kedalaman kognitif dan efektif yang dimiliki
seseorang.
3) Keterampilan (skill), yaitu kemampuan individu untuk melakukan suatu tugas
atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
4) Nilai (value), yaitu suatu norma yang telah diyakini atau secara psikologis telah
menyatu dalam diri individu.
5) Minat (interest), yaitu keadaan yang mendasari motivasi individu, keinginan
yang berkelanjutan, dan orientasi psikologis.
2.7 Tingkat Kepentingan dengan Importance Performance Analysis (IPA)
Importance Performace Analysis (IPA) adalah sebuah metode yang
digunakan untuk mengukur tingkat kepentingan seseorang atas kinerja pihak lain.
Kepentingan seseorang tersebut diukur dengan cara membandingkan tingkat
harapannya dengan kinerja yang dilakukan pihak lain Kemudian tingkat
kepentingan tersebut dipetakan dalam diagram kartesius yang disebut Matriks IPA.
Matriks IPA terdiri dari empat kuadran yang masing-masing menjelaskan keadaan
yang berbeda (Supranto, 2003 : 137). Keadaan-keadaan tersebut yaitu :
a. Kuadran I (attributes to improve). Kuadran ini memuat atribut yang dianggap
penting oleh mitra binaan tapi kinerja atribut tersebut kurang dari apa yang
diharapkan. Atribut yang termasuk di kuadran ini harus ditingkatkan.
b. Kuadran II (maintain performance). Kuadran ini membuat atribut yang
dianggap penting oleh mitra binaan dan pelaksanaannya dianggap sudah sesuai
harapan. Atribut di kuadran ini harus dipertahankan.
c. Kuadran III (attributes to maintain). Kuadran ini memuat atribut yang
dianggap kurang penting oleh mitra binaan dan kinerja atribut tersebut kurang
dari apa yang diharapkan. Peningkatan atribut yang masuk ke kuadran ini perlu
dipertimbangkan karena tidak terlalu berpengaruh terhadap mitra binaan.
27
d. Kuadran IV (attributes to de-emphasize). Kuadran ini memuat atribut yang
dianggap kurang penting oleh mitra binaan sedangkan kinerja perusahaan pada
atribut ini terlalu tinggi sehingga dianggap berlebihan. Harus dilakukan
efisiensi pada atribut di kuadran ini sehingga bisa menghemat biaya.
Diagram kartesius dalam IPA ditunjukkan pada gambar 7 di bawah ini:
Gambar 1 : Diagram Important/Importance Matrix Sumber : Rangkuti (2005)
Rumus yang digunakan dalam IPA adalah sebagai berikut :
Keterangan :
TKi = Tingkat kesesuaian responden
Xi = Skor penilaian tingkat kinerja/kepuasan
Yi = Skor penilaian kepentingan
Selanjutnya sumbu mendatar (X) akan diisi oleh skor tingkat pelaksanaan,
sedangkan sumbu tegak (Y) akan diisi oleh skor tingkat kepentingan.
28
2.8 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
Dalam perekonomian Indonesia Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah
(UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar. Selain
itu Kelompok ini terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan krisi
ekonomi. Maka sudah menjadi keharusan penguatan kelompok usaha mikro, kecil
dan menengah yang melibatkan banyak kelompok. Kriteria usaha yang termasuk
dalam Usaha Mikro Kecil dan Menengah telah diatur dalam payung hukum
berdasarkan undang-undang.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (UMKM) ada beberapa kriteria yang dipergunakan untuk
mendefinisikan Pengertian dan kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
Pengertian-pengertian UMKM tersebut adalah :
1. Usaha Mikro
Kriteria kelompok Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang
perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha
Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
2. Usaha Kecil
Kriteria Usaha Kecil Adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha
menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang ini.
3. Usaha Menengah
Kriteria Usaha Menengah Adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan
Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
29
4. Usaha besar adalah
Usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha dengan
jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari usaha
menengah, yang meliputi usaha nasional milik negara atau swasta, usaha
patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.
2.8.1 Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menurut UU Nomor
20 Tahun 2008 ini digolongkan berdasarkan jumlah aset dan Omset yang dimiliki
oleh sebuah usaha.
Tabel 5. Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
No Kriteria Usaha Kriteria Aset Omset Per tahun
1 Usaha Mikro <50 Juta <300 Juta
2 Usaha Kecil 50 Juta – 500 Juta 300 Juta – 2,5 Miliar
3 Usaha Menengah 500 Juta – 10 Miliar 2,5 Miliar – 50 Miliar
Sumber. UU No 20 Tahun 2008
Kriteria Usaha Kecil dan Menengah Berdasar Perkembangan Selain berdasar
Undang-undang tersebut, dari sudut pandang perkembangannya Usaha Kecil Dan
Menengah dapat dikelompokkan dalam beberapa kriteria Usaha Kecil Dan
Menengah yaitu:
a. Livelihood Activities, merupakan Usaha Kecil Menengah yang digunakan
sebagai kesempatan kerja untuk mencari nafkah, yang lebih umum dikenal
sebagai sektor informal. Contohnya adalah pedagang kaki lima.
b. Micro Enterprise, merupakan Usaha Kecil Menengah yang memiliki sifat
pengrajin tetapi belum memiliki sifat kewirausahaan.
c. Small Dynamic Enterprise, merupakan Usaha Kecil Menengah yang telah
memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan subkontrak dan
ekspor.
d. Fast Moving Enterprise, merupakan Usaha Kecil Menengah yang telah
memiliki jiwa kewirausahaan dan akan melakukan transformasi menjadi Usaha
Besar (UB).
30
2.9 Penelitian Terdahulu
Salah satu penelitian terdahulu yang menjadi tinjauan penulis dalam menulis
skripsi yaitu Intan Fitriyani (2011), tentang Analisis Efektivitas Program Kemitraan
PT Bank X dengan Usaha Kecil di Bogor. Dengan menggunakan meted tabulasi
silang (crosstabs) dan juga uji importance performance analysis, hasil penelitian
Intan menunjukkan kesamaan dalam penelitian kali ini yaitu efektivitas program
kemitraan PT Bank X dengan usaha kecil di Bogor, dimana hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa yang paling efektif diperoleh mitra binaan adalah program
pembinaan jika dilihat dari segi realisasi program. Dari segi ketercapaian program,
seluruh program kemitraan yang dilakukan berjalan efektif, namun untuk program
yang paling tinggi efektifitasnya adalah program Kredit Murah.
Adapun penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kemitraan Terhadap
Pendapatan Usaha Tani Jamur Tiram Putih (Kasus Kemitraan UD Ragheed
Pangestu dengan Petani Jarum Tiram Putih di Kecamatan Ciawi Bogor), Elisa
Rohdearni S (2014). Penelitian ini memperlihatkan kesamaan dengan penelitian
kali ini yaitu tentang pengatuh kemitraan, hasil penelitiannya juga menunjukkan
bahwa kemitraan telah berjalan efisien dari segi pelaku kemitraan sama-sama
diuntungkan dengan kerjasama ini walaupun belum dapat membuat pendapatan
antara petani mitra dan non mitra sama-sama diuntungkan karena untuk mengukur
keberhasilan kemitraan tidak hanya melalui analisis pendapatan dan analisis R/C.
Kemitraan telah memberikan manfaat bagi petani mitra yaitu harga jual hasil panen
jamur tiram putih yang relatif stabil, pembelian baglog oleh petani mitra yang dapat
dicicil, petani mitra yang memperoleh bimbingan teknis secara cuma-cuma dan
pasokan baglog yang kontinyu dan berkualitas.
Hasil analisis usahatani jamur tiram putih diperoleh yaitu pendapatan atas
biaya total petani mitra lebih kecil memperoleh bimbingan teknis secara cuma-
cuma dan pasokan baglog yang kontinyu dan berkualitas. Hasil analisis usahatani
jamur tiram putih diperoleh yaitu pendapatan atas biaya total petani mitra lebih kecil
bila dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh petani non mitra. Maka untuk
31
R/C rasio atas biaya total petani mitra juga lebih kecil daripada R/C yang diperoleh
petani non mitra.
Penelitian yang berjudul Analisis Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah Sebagai Penggerak Pertumbuhan Ekonomi oleh Ortina Rezki (2014)
membantu peneliti dalam menjelaskan tentang upaya-upaya pemerintah dalam
memberdayakan UMKM, Ortina Rezki menyebutkan bahwa Upaya-upaya yang
dilakukan oleh pemerintah daerah khususnya pemerintah daerah kota Mojokerto
dalam memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah
bantuan perkuatan modal, pembinaan, pameran, sarana dan prasarana dan
menciptakan iklim usaha yang kondusif. Dengan program-program yang dilakukan
oleh pemerintah daerah sudah sesuai dengan kebutuhan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) dan secara keseluruhan sudah diberdayakan dengan baik.
Sehingga menjadikan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ini menjadi
usaha yang tangguh, mandiri, berdaya saing tinggi, dan tumbuh berkembang secara
berkelanjutan serta mampu berperan dalam pertumbuhan ekonomi daerah.
Kemudian terdapat juga jurnal tentang Kemitraan Pengembangan UMKM
(Studi Deskriptif Tentang Kemitraan PT. PJB (Pembangkit Jawa Bali) Unit Gresik)
Pengembangan UMKM Kabupaten Gresik. Nabila Ghassani (2015), menyatakan
bahwa, Kemitraan PT PJB Unit Gresik secara keseluruhan kurang optimal dalam
melakukan pelaksanaan program CSR. Adapun faktor yang menjadi penghambat
pelaksanaan program CSR oleh PT PJB Unit Gresik seperti, keterbatasan
pengetahuan SDM, Kurangnya integritas antar kelompok, budaya konsumtif yang
masih terjadi, kurangnya transparansi, koordinasi antar stakeholder dan intensitas
pengawasan.
32
2.10 Kerangka Pemikiran
Keberhasilan kemitraan perusahaan besar dengan pelaku usaha Mikro, Kecil
dan Menengah (UMKM) dapat dilihat dari seberapa besar keberhasilan perusahaan
dalam meningkatkan kemampuan dan kualitas UMKM tersebut. Faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi keberhasilan perusahaan tersebut yaitu seperti pola kemitraan
yang terbentuk didalamnya, program pembinaan, pengembangan dan juga
pemberdayaan yang tepat. Bilamana hal tersebut dapat berjalan dengan maksimal
maka akan berdampak positif bukan hanya kepada pelaku UMKM, namun juga
bagi perusahaan itu sendiri.
Pemasaran merupakan suatu elemen penting dalam meningkatkan
kompetensi UMKM, program-program pemasaran yang ditawarkan melalui
kemitraan yang terjalin membuat UMKM menerima dampak positif bagi
peningkatan omzet/pendapatan UMKM itu sendiri. Selain pemasaran, program
yang terdapat dalam kemitraan LLP-KUKM seperti pembinaan, pemberdayaan
maupun pemberian informasi terkait akses pasar sangat berpengaruh bagi
penigkatan kelas dan kompetensi UMKM. Demi memperkuat landasan dalam
melakukan penelitan ini dan guna dapat menyimpulkan hipotesis, peneliti
mengumpulkan beberapa penelitian sebelumnya. Penelitian yang dikumpulkan
meneliti tentang pola kemitraan, pemasaran, pembinaan dan pengembangan serta
loyalitas. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa program kemitraan,
pemasaran, pembinaan dan pengembangan yang dilakukan perusahaan
berpengaruh terhadap loyalitas pelaku mitra. Berikut kerangka pemikiran penulis
pada penelitian ini :
33
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Penelitian
Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (LLP-KUKM)
Kemitraan LLP-KUKM dengan UMKM
Program Kemitraan LLP-KUKM
Program Peningkatan
Pendapatan Mitra UMKM
Program Peningkatan
Kompetensi Mitra UMKM
Analisis Efektivitas
Program Kemitraan
Analisis Efektivitas
Program Kemitraan
Analisis Kepentingan
Program Kemitraan Analisis Kepentingan
Program Kemitraan
Analisis
Deskriptif
Uji IPA
Mengetahui Tingkat Efektivitas dan Tingkat Kepentingan Progam Kemitraan LLP-KUKM
34
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Jabodetabek, adapun UMKM yang
tersebar meliputi daerah-daerah seperti Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta
Timur, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Bogor Utara, Kota Depok, Kabupaten Bogor,
Tangerang Selatan, Kota Tangerang, Bekasi Utara, Bekasi Sealatan dan Bekasi
Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) berdasarkan
pertimbangan bahwa adanya kesediaan perusahaan untuk memberikan informasi
dan data yang diperlukan untuk penelitian. Adapun untuk waktu penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Mei-Desember 2018.
3.2 Populasi dan Sampel
Dalam suatu penelitian, populasi dan sampel menjadi suatu elemen yang
sangat dibutuhkan. Populasi dan sampel ditetapkan sesuai dengan judul dan tempat
penelitian. Penulis menetapkan populasi sesuai dengan dasar pustaka dan untuk
menetapkan jumlah sampel atau responden diperlukan adanya perhitungan dengan
rumus. Berikut adalah populasi dan sampel dalam penelitian ini :
3.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian merupakan merupakan wilayah yang ingin di teliti
oleh peneliti. Menurut Sunyoto (2013 : 43), Populasi adalah keseluruhan objek yang
diteliti. Populasi yang digunakan sebagai penelitian adalah para UMKM yang
bermitra dengan LLP-KUKM, adapun jumlah UMKM yang bermitra dengan LLP-
KUKM yaitu sebanyak 3328 UMKM yang bertempat di seluruh Indonesia. UMKM
yang bermitra dengan LLP-KUKM kemudian dikelompokkan berdasarkan jenis
usahanya yang terdiri dari 9 kategori, adapun kategori tersebut yaitu 1) Batik, 2)
Aksesoris & Perhiasan, 3) Makanan & Minuman, 4) Furniture, 5) Handircraft, 6)
Tenun & Songket, 7) SPA, 8) Tas & Sepatu, 9) Musik.
35
Berdasarakan kategori tersebut, peneliti kemudian mengklasifikasikan
populasi tersebut dengan hanya mengambil populasi mitra UMKM yang
berdomisili di daerah Jabodetabek dan termasuk dalam kategori penjual produk
makanan & minuman yang berjumlah 109 UMKM.
3.2.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin di teliti oleh peneliti.
Sunyoto (2013 : 56) mengungkapkan, sampel adalah bagian dari populasi yang
ingin diteliti, dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi namun bukan
populasi itu sendiri. Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang
hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang diamati. Sehingga sampel merupakan
bagian dari populasi yang ada, sehingga untuk pengambilan sampel harus
menggunakan cara tertentu yang didasarkan oleh pertimbangan-pertimbangan yang
ada. Ukuran sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah menggunakan
perhitungan rumus Slovin. Perhitungan rumus sampel dalam Sunyoto (2013:66)
sebagai berikut:
𝑛 =N
1+ 𝑁𝑒2
n : Jumlah sampel
N: Jumlah populasi
e : error level (tingkat kesalahan) (catatan : umumnya digunakan 1% atau 0,01, 5%
atau 0,05, dan 10% atau 0,1)
Sampel yang akan digunakan sebagai penelitian adalah mitra UMKM yang
termasuk dalam kategori makanan dan minuman serta berdomisili di daerah Jakarta,
Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) yang berjumlah 109 UMKM
dan tingkat siginifikansi sebesar 0,05. Maka perhitungan rumus slovinnya untuk
mendapatkan jumlah sampel :
36
𝑛 =N
1+ 𝑁𝑒2
𝑛 =109
1+(109𝑥0,052)
= 85,65
= 86
Setelah perhitungan rumus slovin, maka didapatkan jumlah sampel yang
akan diteliti yakni berjumlah 86 UMKM makanan dan minuman yang bermitra
dengan LLP-KUKM dan berdomisili di daerah Jabodetabek.
Dalam penelitian kali ini, penulis ingin menggunakan Teknik pengambilan
sampel dengan teknik pengambilam sampel acak sederhana (Simple Random
Sampling). Menurut Eriyanto (2007:75) Prinsip teknik sampel acak sederhana,
setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai
sampel. Teknik sampel acak sederhana umumnya bisa dipakai bila populasi relatif
kecil dan populasi relatif homogen. Seluruh mitra UMKM yang sudah termasuk
dalam klasifikasi, maka dilakukan teknik pengacakan secara sederhana dengan
menggunakan tabel angka acak yang terdapat dalam Microsoft Excel 2016.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Menurut
Sugiyono (2010 : 95), data kualitatif adalah data yang berbentuk non angka,
diperoleh dari hasil wawancara nonformal dengan para responden dan informasi
lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data kuantitatif adalah data
yang berupa angka, diperoleh dari hasil pengisian kuisioner.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data Penilaian mitra UMKM terhadap efektivitas dan kepentingan
program-progam LLP-KUKM Responden pada penelitian ini adalah Mitra UMKM
di daerah Jabodetabek yang termasuk dalam kategori makanan dan minuman.
37
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari beberapa sumber data dan
literatur yang dapat mendukung serta memenuhi informasi yang diperlukan dalam
penelitian. Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan diantaranya artikel,
buku, data perusahaan mengenai kegiatan program kemitraan dan sumber lain yang
dapat mendukung data dalam penelitian ini.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini, diperlukan beberapa teknik
pengumpulan data, yaitu wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Wawancara
digunakan untuk mewawancarai pelaku UMKM makanan di daerah Jabodetabek
yang telah bermitra dengan LLP-KUKM, sementara kuesioner digunakan untuk
memuat daftar pertanyaan yang terkait dengan penilitian ini yang kemudian diisi
oleh responden (Pelaku UMKM makanan di daerah Jabodetabek yang telah
bermitra dengan LLP-KUKM). Adapun penentuan indikator dalam kuesioner ini
bersumber dari Rencana Strategis dan Bisnis LLP-KUKM, Peraturan Menteri
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, dan juga wawancara dengan pihak LLP-
KUKM. Ketiga metode yang digunakan ini saling mendukung dalam pengumpulan
data primer. Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode survei
menggunakan instrumen kuisioner tertutup dan metode wawancara nonformal
kepada beberapa mitra UMKM khusus yang berkategori makanan dan minuman
dan berdomisili di Jabodetabek sebagai informasi tambahan untuk melengkapi data
yang ada. Kuesioner penelitian disebarkan kepada 86 responden dari 109 populasi
yang telah dihitung sebelumnya menggunakan rumus slovin dengan tingkat
pengembalian kuesioner 100%.
3.4.1 Instrumen Penelitian
Instrumen pada penelitian ini yaitu kuesioner yang menggunakan skala likert.
Skala Likert digunakan untuk mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif.
Skala ini mengukur tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan responden terhadap
serangkaian pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner. Dalam skala Likert,
kemungkinan jawaban tidak hanya “setuju” dan “tidak setuju”, tetapi dapat dibuat
38
dengan banyak kemungkinan. dengan menggunakan Skala Likert (Cooper,
2006:165). Peneliti dapat memberi skor pada setiap jawaban responden sesuai
dengan bobot yang telah ditentukan dalam Skala Likert. Pembobotan nilai jawaban
dapat dilihat dalam Tabel 5. Bobot nilai jawaban responden :
Tabel 6. Bobot Nilai Jawaban Responden
Bobot Keterangan
1 Sangat tidak setuju/ Sangat tidak penting
2 Tidak setuju/ Tidak Penting
3 Cukup
4 Setuju/ Penting
5 Sangat setuju/ Sangat Penting
Sumber : Cooper (2006)
3.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode
kuantitatif. Efektivitas Program Kemitraan diukur berdasarkan ketercapaian tujuan
dalam Program Kemitraan baik itu tujuan Program Kemitraan secara keseluruhan
maupun tujuan dari program-program yang terdapat di dalamnya seperti Program
Sarana Pemasaran, Promosi, Pembinaan, dan Pendampingan. Efektivitas juga
diukur dari pelaksanaan program-program tersebut.
Setelah diperoleh data penelitian melalui wawancara dan kuesioner kemudian
data dianalisis dengan metode analisis deskriptif untuk mengetahui karakteristik
umum mitra binaan dan gambaran efektivitas dalam Program Kemitraan LLP-
KUKM dengan mitra binaan UMKM makanan yang berada di wilayah
Jabodetabek. Untuk mengetahui tingkat kepentingan program menurut responden
tersebut dengan cara membandingkan kesesuaian program dengan harapan mitra
binaan, maka dilakukan uji IPA (Importance Performance Analysis). peneliti dapat
membahas upaya yang dapat direkomendasikan kepada perusahaan untuk
mewujudkan pelaksanaan Program Kemitraan secara efektif baik dalam
39
penggunaan sumberdaya perusahaan maupun dalam pencapaian tujuan perusahaan
dalam program tersebut.
3.5.1 Uji Validitas
Kuesioner yang disebarkan, terlebih dahulu dilakukan suatu pengujian
kuesioner yaitu uji validitas dan reliabilitas. Agar data yang diperoleh mempunyai
tingkat akurasi dan konsistensi yang tinggi, instrument responden penelitian yang
digunakan harus valid dan reliabel. Suatu instrument dikatakan valid jika
instrument tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur (Sanusi, 2013 : 122).
Uji validitas untuk setiap butir pertanyaan dalam kuesioner dilakukan
dengan rumus korelasi Pearson Product Moment, dengan bantuan software SPSS
20. Rumus yang digunakan untuk mencari nilai korelasi adalah korelasi Pearson
Product Moment yang dirumuskan sebagai berikut.
𝑟 =𝑁(∑𝑋𝑌) − (∑𝑋∑𝑌)
√[𝑁∑𝑋2 − (∑𝑋)2][𝑁∑𝑌2 − (∑𝑌2)]
Dimana r = koefisien korelasi; X = skor butir; Y = skor total butir; dan N =
jumlah sampel (responden) (Sanusi, 2013). Selanjutnya, nilai r dibandingkan
dengan nilai r tabel dengan derajat bebas (n-2). Jika nilai r hasil perhitungan lebih
besar daripada nilai r dalam tabel pada alfa tertentu maka berarti signifikan sehingga
disimpulkan bahwa butir pertanyaan atau pernyataan itu valid.
40
3.5.2 Uji Realibilitas
Selanjutnya dilakukan Uji reliabilitas. Uji Reliabilitas menunjukkan tingkat
seberapa besar suatu pengukur mengukur dengan stabil dan konsisten yang
besarnya ditunjukkan oleh nilai koefisien reliabilitas. Teknik uji realibilitas yang
digunakan yaitu teknik Cronbach’s Alpha (Sanusi, 2013 : 130). Rumus pengujian
realibilitas dengan menggunakan teknik Cronbach’s Alpha adalah :
𝛼 = (k
k − 1) (1 −
∑𝛼𝑏2
𝛼𝑡2)
Keterangan :
α = Reliabilitas instrument (Cronbach’s coefficient alpha)
k = Banyak butir pertanyaan
∑𝛼𝑏2 = Jumlah ragam butir
𝛼𝑡2 = Ragam total
3.5.3 Analisis Deskriptif
Dalam penelitian ini, analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui
efektivitas program kemitraan. Data mengenai efektivitas program menurut Mitra
UMKM tersebut akan diperoleh melaui kuesioner dan kemudian diklasifikasi dalam
bentuk tabel. Data-data tersebut kemudian dipersentasekan berdasarkan jumlah
responden dengan rumus sebagai berikut :
P =ƒi
∑ƒi x 100%
Yaitu :
P = Persentase responden yang memilih kategori tertentu
ƒi = Jumlah responden yang memilih kategori tertentu
∑ƒi = Total jawaban
41
Persentase terbesar yang diperoleh untuk masing-masing kategori
merupakan jawaban yang paling dominan. Efektivitas dan Kepentingan program
disajikan berdasarkan skor rata-rata dari penilaian responden, Semakin tinggi skor
rata-rata maka semakin tinggi efektivitas dan kepentingan program kemitraan.
Skala yang digunakan dapat dilihat pada tabel.
Tabel 7. Interpretasi skor rataan
Skor Rataan Keterangan
1 Sangat tidak efektiv/ Sangat tidak penting
2 Tidak efektiv/ Tidak Penting
3 Biasa/Netral
4 Efektiv/ Penting
5 Sangat Efektiv/ Sangat Penting
Sumber : Kuncoro (2009)
3.5.4 Importance Performance Analysis (IPA)
Importance Performace Analysis (IPA) digunakan sebagai metode untuk
memetakan tingkat kepentingan atas tingkat efektivitas program kemitraan LLP-
KUKM. Kemudian tingkat kepentingan tersebut dipetakan dalam diagram kartesius
yang disebut Matriks IPA. Matriks IPA terdiri dari empat kuadran yang masing-
masing menjelaskan keadaan yang berbeda (Supranto, 2003 : 137).
42
Gambar 3 : Diagram Important/Importance Matrix Sumber : Rangkuti (2005)
Rumus yang digunakan dalam IPA adalah sebagai berikut :
Keterangan :
TKi = Tingkat kesesuaian responden
Xi = Skor penilaian tingkat kinerja/kepuasan
Yi = Skor penilaian kepentingan
Selanjutnya sumbu mendatar (X) akan diisi oleh skor tingkat efektivitas,
sedangkan sumbu tegak (Y) akan diisi oleh skor tingkat kepentingan.
43
3.6 Definisi Operasional
1. Variabel Usaha Mikro
Sebuah usaha produktif milik orang perorangan dan atau badan usaha
perorangan yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus
juta rupiah).
2. Variabel Usaha Kecil
Sebuah usaha ekonomi produktif memiliki kekayaan lebih dari Rp.
50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.
300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.
2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
3. Variabel Usaha Menengah
Merupakan usaha ekonomi produktif yang Memiliki kekayaan lebih
dari Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha atau Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.
2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling
banyak Rp. 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).
4. Variabel Kemitraan
Merupakan salah satu bentuk kerjasama anatara usaha kecil dengan
usaha besar guna membantu menumbuhkan dan mengembangkan usaha kecil
agar tidak kalah bersaing dengan usaha besar.
5. Variabel Program Kemitraan
Sebuah rencana atau gagasan yang bermaksud untuk meningkatkan
kesejahteraan pelaku mitra, yang kemudian diaplikasikan kepada pelaku mitra.
Dengan harapan dapat memberikan manfaat kepada pelaku mitra baik dari segi
pendapatan maupun pengetahuan.
44
6. Variabel Peningkatan Pendapatan
Nilai maksimum yang dapat dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu
periode dengan mengharapkan keadaan yang sama pada akhir periode seperti
keadaan semula. Pertambahan omzet penjualan barang/produk mitra
pengusaha kecil merupakan keberhasilan dari peningkatan pendapatan.
7. Variabel Peningkatan Kompetensi
Pengetahuan tentang produk, Strategi penjualan, Pengemasan dan
kualitas produk merupakan beberapa hal yang termasuk dalam peningkatan
kompetensi. Peningkatan kompetensi adalah peningkatan pengetahuan dalam
hal ini pelaku usaha kecil mitra terhadap produk atau barang yang akan mereka
pasarkan.
8. Variabel Efektivitas
Pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu
yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menunjukkan keberhasilan
dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan.
9. Variabel Tingkat Kepentingan
Penilaian program-program kemitraan yang dianggap prioritas oleh
mitra umkm guna dapat memaksimalkan tujuan dan manfaat dari program
kemitraan tersebut.
45
BAB IV
GAMBARAN UMUM
4.1 Sejarah Lembaga Layanan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
(LLP-KUKM)
Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
(LLP-KUKM), merupakan satuan kerja yang berada dibawah Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, berdasarkan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 159/KMK.05/2007 tentang Penetapan
Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Pada
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah sebagai Instansi Pemerintah
Yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
Terbentuknya LLP-KUKM ini bertujuan sebagai penyedia fasilitas
pemasaran bagi para pelaku usaha kecil menengah guna membantu meningkatkan
informasi pasar bagi para pelaku ukm. Tidak hanya itu, LLP-KUKM juga berfungsi
sebagai layanan sarana pemasaran, layanan promosi produk, jaringan pemasaran,
dan juga distribusi produk-produk UMKM. Selain itu, LLP-KUKM juga berperan
sebagai penyedia layanan konsultasi pemasaran, peningkatan kemampuan
manajemen dan Teknik pemasaran hingga layanan inkubasi pemasaran produk-
produk UMKM.
4.2 Lokasi dan Kondisi Lembaga Layanan Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah (LLP-KUKM)
Lembaga Layanan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah beralamat di
SME Tower Kav. 94, Jl. Jend. Gatot Subroto, RT.11/RW.3, Pancoran, Kota Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12780, atau biasa dikenal dengan Gedung
SME Tower. LLP-KUKM ditunjang dengan berbagai fasilitas demi menjalankan
fungsinya sebagai lembaga pemasaran produk-produk maupun pembinaan mitra
UMKM di seluruh Indonesia, seperti :
46
1. Galeri Indonesia WOW
GALERI INDONESIA WOW (GIW) sebagai rebranding dari UKM
Gallery merupakan tempat proses inkubasi pemasaran bagi pelaku UMKM.
Fokus utama GIW adalah membantu UMKM meningkatkan kualitas
produksinya, memperluas pasarnya, meningkatkan bisnisnya serta
memberikan nilai tambah bagi produk-produknya. GIW berlokasi di SME
Tower Lt Dasar, dengan target pengunjung adalah orang-orang muda (youth),
perempuan (women) dan para pengguna internet (netizen).
Gambar 2. Galeri Indonesia WOW Sumber : Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (2018)
Secara garis besar, GIW memiliki lima fungsi:
a. Menyediakan workshop bagi UMKM untuk melakukan ujicoba dan
pembelajaran dalam proses pembuatan produk, desain, kemasan guna
memperoleh added value.
b. Mempertemukan UMKM dengan desainer untuk membuat aktivitas promosi
yang bisa menghadirkan target market melalui proses kreatif.
c. Menyediakan tempat displai untuk produk-produk UMKM yang sudah lolos
proses kurasi serta produk tersebut sudah memiliki hak cipta dan merek.
d. Menyediakan ruang berkolaborasi yang dapat dipergunakan oleh UMKM
untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang tidak membutuhkan kantor
47
pribadi. Menjadi tempat pertemuan bagi para investor private equity yang siap
menjadi mitra atau bapak angkat UMKM anggota GIW.
2. Paviliun Provinsi
Paviliun Provinsi di gedung SMESCO diresmikan pada tahun 2010 ini
memiliki 34 paviliun provinsi yang kesemuanya didesain oleh provinsi masing
masing dan menjual aneka produk unggulan UMKM dari provinsi tersebut.
Paviliun Provinsi terletak di lantai 15, 12, 11 dan juga 3. Paviliun Provinsi
sudah memperlihatkan keragaman Nusantaranya. Paviliun Provinsi pun juga
menampilkan potensi-potensi masing-masing daerah tersebut. Sepert Jambi
yang banyak ditampilkan adalah kerajinan rotan karena di Jambi masih
terdapat areal hutan yang cukup luas. Lalu ada juga teh kayu aro yang membuat
pengunjung tahu bahwa di Jambi ada gunung. Sedangkan di provinsi kepulauan
riau hampir semua yang dipajang adalah hasil laut seperti pajangan dari kerang
serta makanan olahan laut.
Gambar 3. Paviliun Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Sumber : Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (2018)
3. Co-working Space
Tempat ini bisa menjadi wadah bagi para pelaku usaha untuk
berinteraksi dengan sesama wirausaha. Tersedia juga ruang pertemuan dengan
kapasitas 10-30 orang. Co-working space juga bisa dijadikan sebagai
kantornya UKM di Indonesia. Bahkan bisa dijadikan sebagai tempat bertemu
dengan partner strategis atau venture capital.
48
4. Maker Space
Lokasi ini dapat dimanfaatkan UKM untuk mengembangkan dan
meningkatkan kualitas produk. Merupakan tempat praktek kerja (experiment
lab) bagi para pelaku UMKM dalam proses pembuatan produk dan
peningkatan kualitas produksi. Kedepannya, akan dilengkapi dengan berbagai
fasilitas produksi, seperti mesin jahit, mesin bubut, dan lainnya. Curated
Concept Store & Pop-Up Market.
Gambar 4. Maker Space Sumber : Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (2018)
5. Curated concept store & Pop-Up Market
Curated concept store & Pop-Up Market merupakan fasilitas untuk
display produk dengan konsep yang dikurasi dengan cermat oleh kurator
berpengalaman. Tempat ini juga berfungsi untuk membangun brand bagi
produk UMKM. Ini adalah salah satu fasilitas untuk memamerkan berbagai
produk karya UMKM. Produk-produk lokal dapat dipamerkan sekaligus
dipasarkan di Galeri Indonesia WOW.
49
6. Creative Stage
Merupakan panggung kreatif bagi para pelaku UMKM dalam
mempromosikan produknya kepada konsumen dan sebagai sarana
penyelenggaraan event kreatif anak muda, perempuan dan netizen. Ruangan
berbentuk panggung ini bisa digunakan sebagai tempat untuk berkreasi dengan
berbagai kreativitas, seperti pertunjukan musik dan seni lainnya.
Gambar 5. Creative Stage Sumber : Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (2018)
7. Rumah Desain
Merupakan sebuah tempat berkumpulnya hasil-hasil karya desain yang
berasal dari para desainer terkenal yang telah bekerja sama dengan SMESCO,
yang kemudian di jual disini.
Gambar 6. Rumah Desain Sumber : Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (2018)
50
4.3 Kedudukan, Tugas, Pokok dan Fungsi LLP-KUKM
Lembaga Layanan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah berdiri
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 159/KMK.05/2007 tentang
Penetapan Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.
Tugas, Pokok dan Fungsi LLP-KUKM diatur dalam Peraturan Menteri Negara
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor
07/PER/M.UMKM/XII/2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia Nomor 07/PER/M.UMKM/XII/2010 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah, Kedudukan LLP-KUKM sebagai Lembaga Layanan Pemasaran
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah yang merupakan unit organisasi non
eselon di bidang pelayanan pemasaran yang berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah melalui
Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah memiliki tugas
sebagai berikut :
a. Pelaksanaan layanan informasi pasar
b. Pelaksanaan layanan sarana pemasaran
c. Pelaksanaan layanan promosi produk, jaringan pemasaran dan distribusi
produk UMKM
d. Pelaksanaan layanan konsultasi pemasaran
e. Pelaksanaan layanan peningkatan kemampuan manajemen dan teknik
pemasaran; dan
f. Pelaksanaan layanan inkubasi pemasaran.
51
4.4 Tata Kerja Lembaga Layanan Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah (LLP-KUKM)
Tata Kerja LLP-KUKM yang diatur oleh peraturan Menteri Negara Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor
07/PER/M.UMKM/XII/2010 pada pasal 19-25 yang dimana diatur sebagai berikut:
Pasal 19 Direktur Utama, para Direksi dan setiap Pimpinan Unit Kerja wajib
membina, mengarahkan dan mengawasi bawahannya dan apabila terjadi
penyimpangan wajib mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan
ketentuan dan peraturan perundang-undangan. Pasal 20 Setiap Pimpinan Unit Kerja
di lingkungan LLP-KUKM wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan
sinkronisasi dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah serta
dengan instansi lain dalam melaksanakan program dan kegiatan yang
diselenggarakan. Pasal 21 Setiap Pimpinan Unit Kerja bertanggung jawab terhadap
kinerja bawahan dan unit kerja yang dipimpinnya, bertanggungjawab atas
terjalinnya pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dalam pelaksanaan
tugas, dan memberikan bimbingan serta mengarahkan pelaksanaan tugas
bawahannya. Pasal 22 Setiap Pimpinan Unit Kerja wajib mematuhi petunjuk dan
bertanggung jawab kepada atasan serta melaporkan secara berkala pertanggung
jawaban kegiatan yang dilaksanakan tepat pada waktunya. Pasal 23 (1) Setiap
laporan yang diterima oleh setiap Pimpinan Unit Kerja dari bawahannya, wajib
diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk menyusun laporan lebih lanjut dan
untuk memberikan petunjuk kepada bawahan. (2) Dalam penyampaian laporan
kepada atasannya, tembusan laporan lengkap dengan semua lampirannya
disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai
hubungan kerja. Pasal 24 Setiap Pimpinan Unit Kerja memberikan bimbingan dan
pembinaan kepada bawahannya masing-masing dan Pasal 25 Direktur Utama wajib
menyampaikan laporan secara berkala kepada Menteri Negara Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah dan Menteri Keuangan.
52
Selain melalui peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia Nomor 07/PER/M.UMKM/XII/2010, LLP-KUKM
juga memiliki Standar Operasional (SOP) yang mengatur tata kerja LLP-KUKM
secara mendalam, seperti : SOP pendaftaran UKM, SOP Penerimaan Barang
Inventory, SOP pengeluaran barang untuk display, SOP Pengelolaan Inventory,
SOP retur ke UKM, SOP Transaksi Penjualan, SOP Paviliun Provinsi, SOP
Koordinasi dengan Dinas, SOP PERDIN 2016.
4.5 Visi dan Misi Lembaga Layanan Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah (LLP-KUKM)
Sebagai satuan kerja yang berada dibawah Kementerian Koperasi dan UKM,
Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (LLP-
KUKM) menetapkan tujuan strategis yang berintegrasi dengan Program
Kementerian yang merupakan Program berskala nasional yaitu Program
Pemberdayaan Koperasi dan UMKM. Tujuannya adalah menjadikan LLP-KUKM
sebagai pusat layanan pemasaran bagi UMKM yang bekerja sama dengan lembaga,
dan mensejahterakan rakyat dari seluruh rangkaian kerja LLP-KUKM.
Visi Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
(LLP-KUKM) adalah SMESCO Indonesia sebagai Total Solution for SME
Marketing.
Misi LLP-KUKM adalah :
1. Pengembangan produk (Product Development)
2. Inkubasi Bisnis (Business Incubation)
3. Riset Pasar (Market Intelligence).
4. Pembukaan Pasar Baru (Trading Partner) dan Kerja Sama Internasional.
5. Promosi dan Perluasan Akses Pasar
6. Kerjasama dalam Negeri
53
4.6 Struktur Organisasi
Berikut adalah struktur organisasi LLP-KUKM berdasarkan Peraturan
Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Inndonesia
Nomor 07/PER/M.UMKM/XII/2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Gambar 7. Struktur Organisasi LLP-KUKM (2018) Sumber : peraturan Menteri UMKM Republik Indonesia nomor 07/per/m/UMKM/xii/2010
1. Direktur Utama LLP-KUKM mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas
LLP-KUKM sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan berfungsi
sebagai penanggung jawab umum terhadap pengelolaan aset dan keuangan
serta pelaksanaan tugas layanan pemasaran dan layanan bisnis, bagi koperasi
dan usaha mikro, kecil dan menengah. Direktur Utama berkewajiban :
a. menyiapkan rencana strategis layanan bisnis dan layanan pemasaran LLP-
KUKM
b. menyiapkan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) tahunan untuk rencana
layanan bisnis,layanan pemasaran serta anggaran tahunan LLP-KUKM
c. mengusulkan calon pejabat Direktur Keuangan dan Umum dan Direktur
Bisnis dan Pemasaran sesuai dengan peraturan perundang-undangan
d. mengusulkan calon pejabat Pengelola Keuangan kepada Menteri Negara
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menegah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
54
e. mengusulkan tarif layanan kepada Menteri Keuangan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
f. menyampaikan pertanggungjawaban kinerja operasional dan keuangan
Badan Layanan Umum (BLU) LLP-KUKM
g. merumuskan kebijakan intern dalam rangka peningkatan efektifitas
pelaksanaan tugas dan fungsi para pejabat LLP-KUKM
h. mengoordinasikan tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan Satuan
Pemeriksaan Intern (SPI) dan
i. mengoordinasikan tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan dari pemeriksa
Eksternal.
2. Direktur Bisnis dan Pemasaran mempunyai tugas menyusun perencanaan,
kegiatan teknis, monitoring, evaluasi, dan pelaporan dibidang layanan bisnis
dan layanan pemasaran koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah
Direktur Bisnis dan Pemasaran menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan perencanaan kegiatan teknis di bidang layanan bisnis dan
layanan pemasaran koperasi dan usaha mikro,. kecil dan menengah, serta
di bidang usaha pengembangan LLP-KUKM
b. pelaksanaan kegiatan teknis sesuai Rencana Bisnis Anggaran (RBA) dan
c. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan di bidang
layanan bisnis dan layanan pemasaran LLP-KUKM, serta
pertanggungjawaban kinerja operasional dibidangnya
3. Direktur Keuangan dan Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan
keuangan, hukum, hubungan masyarakat, urusan umum dan pengelolaan
sumber daya manusia. Direktur Keuangan dan Umum menyelenggarakan
fungsi :
a. pengoordinasian penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) LLP-
KUKM
b. penyiapan dokumen pelaksanaan anggaran Badan Layanan Umum (BLU)
LLP-KUKM
c. pelaksanaan pengeloalaan pendapatan dan belanja LLP-KUKM
d. penyelenggaraan pengelolaan kas LLP-KUKM
55
e. pelaksanaan pengelolaan utang piutang LLP-KUKM
f. penyusunan kebijakan pengelolaan barang, aset tetap dan investasi LLP-
KUKM;
g. penyelenggaraan sistem informasi manajemen keuangan LLP-KUKM
h. penyelenggaraan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan LLP-
KUKM
i. pelaksanaan urusan hukum dan perundang-undangan
j. penyusunan rencana kebutuhan dan penyediaan sumber daya manusia
k. pelaksanaan pengembangan dan pengelolaan sumber daya manusia
l. pemantauan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengelolaan sumber
daya manusia
m. pelaksanaan urusan penata usahaan sarana dan prasarana
n. pelaksanaan informasi dan teknologi; dan
o. pelaksanaan hubungan masyarakat dan urusan umum.
4. Divisi Bisnis mempunyai tugas :
a. pemberian layanan informasi pasar
b. pemberian layanan konsultasi pemasaran
c. pemberian layanan inkubasi pemasaran
d. pelaksanaan usaha rumah dagang dan usaha lainnya; dan
e. pelaksanaan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan layanan
f. bisnis produk koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah
5. Divisi Pemasaran mempunyai tugas :
a. pemberian layanan sarana pemasaran
b. pemberian layanan promosi, produk, jaringan pemasaran dan distribusi
produk UMKM
c. pemberian layanan peningkatan kemampuan manajemen dan teknik
pemasaran; dan pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan
di bidang layanan pemasaran koperasi, dan usaha mikro, kecil dan
menengah.
56
6. Divisi Umum mempunyai tugas melayani administrasi umum dan
penatausahaan LLP-KUKM, pengurusan hukum dan perundang-undangan,
melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan dan
penyediaan sumber daya manusia, mengembangkan dan mengelola sumber
daya manusia, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengelolaan
sumber daya manusia, pelaksanaan di bidang informasi dan teknologi.
7. Divisi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas mengelola sarana dan prasarana,
memelihara dan perawatan gedung, melaksanakan kegiatan pengelolaan
perparkiran gedung, melaksanakan kegiatan pengelolaan pengamanan gedung,
melaksanakan dan pengelolaan kegiatan mekanikal dan elektrikal gedung, dan
mengoordinasikan penggunaan dan pemeliharaan sarana dan fasilitas kerja.
8. Satuan Pengawas Intern yang selanjutnya dalam peraturan ini disebut SPI
merupakan unit kerja yang berkedudukan langsung di bawah dan bertanggung
jawab kepada Direktur Utama.SPI mempunyai tugas melaksanakan
pemeriksaan intern LLP-KUKM. Dalam pelaksanaan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), SPI mempunyai kewajiban :
a. pemeriksaan pengelolaan sumber daya yang meliputi Sumber Daya
Manusia, aset, keuangan dan pelaksanaan kegiatan di bidang layanan
bisnis dan layanan pemasaran;
b. memberikan rekomendasi dan saran perbaikan terhadap pengelolaan
sumber daya LLP-KUKM kepada Direktur Utama dalam rangka
peningkatan efektifitas pelaksanaan tugas dan memastikan dipatuhinya
semua peraturan dan perundangan-undangan; dan
c. melaporkan hasil pemeriksaan dan pelaksanaan tugasnya secara periodik
kepada Direktur Utama.
57
4.7 Karakteristik Responden
Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini adalah 86 orang pelaku
mitra UMKM LLP-KUKM yang berada di wilayah Jabodetabek dan menjual
produk berupa makanan dan minuman. Berdasarkan hasil wawancara dengan
responden, Seluruh responden yang menjadi mitra LLP-KUKM bertujuan dapat
mengembangkan usaha yang mereka jalankan, baik itu dari segi penjualan maupun
kualitas produk. Mitra UMKM yang hampir seluruhnya telah berkeluarga (berstatus
menikah) ini sebagian besar memperoleh informasi mengenai Program Kemitraan
LLP-KUKM melalui rekomendasi teman, keluarga, dan melalui pihak perusahaan
langsung. Lokasi mitra binaan yang menjadi responden tersebar di seluruh
Jabodetabek, namun mayoritas mitra UMKM LLP-KUKM sendiri berada di
wilayah Jakarta, hal ini disebabkan lokasi LLP-KUKM yang berada di Jakarta.
Karakteristik responden yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya
adalah, jenis kelamin, usia, dan pendidikan. Mitra UMKM LLP-KUKM memiliki
karakteristik sebagai berikut,
4.7.1 Jenis Kelamin
Gambar 8. Jenis Kelamin Responden
Dari keselurah popoulasi Mitra UMKM LLP-KUKM yang berjualan
produk makanan dan minuman dan berada di wilayah Jabodetabek yang berjumlah
109 Orang, maka terpilihlah 86 orang yang menjadi sampel yang juga bersedia
menjadi responden penelitian. Dari ke 86 orang tersebut, terdiri dari 12 orang laki-
laki dan 74 orang perempuan.
14%
86%
JENIS KELAMIN
Laki-Laki Perempuan
58
4.7.2 Usia
Gambar 9. Usia Responden
Sebanyak 46 orang atau 51% dari total responden pada penelitian kali ini
yang berada diatas usia 40 tahun, kemudian sisanya adalah 33 orang berusia
diantara 31-40 tahun (35%), 4 orang berusia 24-30 tahun (10%), dan 3 orang berusia
17-23 tahun (4%).
4.7.3 Pendidikan
Gambar 10. Latar Pendidikan Responden
Berdasarkan tingkat Pendidikan responden, mayoritas responden terpilih
yaitu berlatar Pendidikan SMA/SMK yang berjumlah 52 orang atau sebanyak 72%.
Kemudian diikuti dengan jumlah responden yang berlatar Pendidikan D3 dan S1
yang sama-sama berjumlah 17 orang atau sebanyak 20%. Sedangkan untuk
responden terpilih tidak ada yang berlatar Pendidikan SD/SMP, dan juga S2.
17-23 Tahun24-30 Tahun
31-40 Tahun>40 Tahun
Usia
17-23 Tahun 24-30 Tahun 31-40 Tahun >40 Tahun
0%
60%20%
20%0%
PENDIDIKAN
SD/SMP SMA/SMK D3 S1 S2
59
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Efektivitas Program Kemitraan LLP-KUKM Berdasarkan
Peningkatan Pendapatan
Program Kemitraan yang dijalankan oleh LLP-KUKM kepada mitra-mitra
KUKM yang terdiri dari Usaha Kecil dan Koperasi di kalangan masyarakat yang
memenuhi kriteria tertentu berdasarkan peraturan pemerintah. Program kemiitraan
yang dijalankan oleh LLP-KUKM sudah diatur sesuai dengan berdasarkan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 159/KMK.05/2007 tentang Penetapan
Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Pada
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah sebagai Instansi Pemerintah
Yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan juga
Peraturan Menteri Negara Koperasii dan Usaha Kecil dan Menengah Republik
Indonesia Nomor 07/PER/M.KUKM/XII/ Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Program
kemitraan yang ditawarkan LLP-KUKM kepada mitra KUKM pun terbagi menjadi
2 jenis, yaitu peningkatan pendapatan dan peningkatan kompetensi.
5.1.1 Program Penunjang Peningkatan Pendapatan
Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Koperasii dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia Nomor 07/PER/M.KUKM/XII/ Tentang Organisasi
dan Tata Kerja Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah. Fungsi LLP-KUKM sebagai lembaga layanan pemasaran yaitu
melakukan layanan informasi pasar, layanan sarana pemasaran, layanan promosi
produk, jaringan pemasaran dan distribusi produk KUKM yang kesemuanya itu
bertujuan untuk meningkatkan pendapatan mitra KUKM. Dalam hal peningkatan
pendapatan pun, LLP-KUKM memiliki program yang berguna untuk menunjang
peningkatan pendapatan mitra KUKM dari penjualan produk/barang yang mereka
titipkan kepada LLP-KUKM
60
Semua program itu dilakukan melalui 2 cara yaitu secara offline, maupun
online. Adapun beberapa program yang dilakukan LLP-KUKM melalui pemasaran
offline dan online, diantaranya :
1. Fasilitas Permanent Display
A. Galeri Indonesia WOW
GALERI INDONESIA WOW (GIW) sebagai rebranding dari UKM
Gallery merupakan tempat proses inkubasi pemasaran bagi pelaku KUKM.
Fokus utama GIW adalah membantu KUKM meningkatkan kualitas
produksinya, memperluas pasarnya, meningkatkan bisnisnya serta
memberikan nilai tambah bagi produk-produknya. GIW berlokasi di SME
Tower Lt Dasar, dengan target pengunjung adalah orang-orang muda
(youth), perempuan (women) dan para pengguna internet (netizen).
Secara garis besar, GIW memiliki lima fungsi:
1. Menyediakan workshop bagi KUKM untuk melakukan ujicoba dan
pembelajaran dalam proses pembuatan produk, desain, kemasan guna
memperoleh added value.
2. Mempertemukan KUKM dengan desainer untuk membuat aktivitas
promosi yang bisa menghadirkan target market melalui proses kreatif.
3. Menyediakan tempat displai untuk produk-produk KUKM yang sudah
lolos proses kurasi serta produk tersebut sudah memiliki hak cipta dan
merek.
4. Menyediakan ruang berkolaborasi yang dapat dipergunakan oleh KUKM
untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang tidak membutuhkan kantor
pribadi. Menjadi tempat pertemuan bagi para investor private equity
yang siap menjadi mitra atau bapak angkat KUKM anggota GIW.
61
B. Paviliun Provinsi
Paviliun Provinsi di gedung SMESCO diresmikan pada tahun 2010
ini memiliki 34 paviliun provinsi yang kesemuanya didesain oleh provinsi
masing masing dan menjual aneka produk unggulan KUKM dari provinsi
tersebut. Jadi dari sini saja sudah terlihat keragaman Nusantaranya. Dari
melihat sekilas, saya bisa menerka nerka potensi provinsi tersebut. Ambil
contoh di Jambi yang banyak ditampilkan adalah kerajinan rotan karena di
Jambi hutannya masih luas. Lalu ada juga teh kayu aro yang membuat
pengunjung tahu bahwa di Jambi ada gunung. Sedangkan di provinsi
kepulauan riau hampir semua yang dipajang adalah hasil laut seperti
pajangan dari kerang serta makanan olahan laut. Paviliun Provinsi terletak
di lantai 15, 12, 11 dan juga 3. Paviliun provinsi ini lokasinya acak sehingga
jika bingung mau mencari paviliun provinsi tertentu bisa melihat bagian di
bawah ini.
C. Curated concept store & Pop-Up Market
Curated concept store & Pop-Up Market merupakan fasilitas untuk
display produk dengan konsep yang dikurasi dengan cermat oleh kurator
berpengalaman. Tempat ini juga berfungsi untuk membangun brand bagi
produk UKM. Ini adalah salah satu fasilitas yang berfungsi untuk
memamerkan berbagai produk karya KUKM. Produk-produk lokal yang
memenuhi kriteria dapat dipamerkan sekaligus dipasarkan di Galeri
Indonesia Wow.
D. Rumah Desain
Merupakan sebuah tempat berkumpulnya hasil-hasil karya desain
berupa pakaian-pakaian yang berasal dari para desainer terkenal yang telah
bekerja sama dengan SMESCO, rumah desain hadir karena melihat
berkembang pesatnya produk lokal terutama di bidang fashion, namun
masih terkendala terkait pemasarannya. Maka dari itu LLP-KUKM melalui
program Rumah Desain ingin membantu para desainer-desainer handal
dalam mengembangkan produk maupun pasar.
62
2. Pameran Dalam Negeri & Luar Negeri
Pameran dalam negeri & luar negeri merupakan sebuah event yang biasa
diadakan oleh LLP-KUKM. Pameran dalan negeri maupun luar negeri biasanya
bekerjasama dengan pihak-pihak terkait, seperti kementerian ataupun dinas-dinas
daerah, dan juga kedutaan besar negara lain jika ingin mnegadakan pameran luar
negeri. Pameran ini sendiri biasanya dilaksanakan 5-6 kali dalam setahun baik
untuk dalam negeri maupun luar negeri. Produk-produk yang dipamerkan pun
beragam sesuai dengan tema kegiatan pameran tersebut, seperti pameran Rembug
Kopi Nusantara, Smesco Music Expo 2018, Trade Expo Indonesa dll.
3. E-Commerce
Tidak hanya melalui penjualan secara retail, LLP-KUKM juga
mengembangakan pemasaran produk secara online melalui Smescotrade.com.
Smescotrade.com merupakan sebuah website milik LLP-KUKM yang berisi
produk-produk mitra KUKM. Smescotrade.com hadir karena akibat
berkembangnya pasar dan mengharuskan memasarkan produknya secara online.
Selain melalui smescotrade.com, LLP-KUKM juga bekerja sama dengan merchant-
merchant local seperti Lazada, Bukalapak, Tokopedia, Blibli.com, Qlapa dan juga
Elevenia dalam memasarkan produk KUKM secara Online.
5.1.2 Ketercapaian Efektivitas Program Kemitraan LLP-KUKM
Berdasarkan Peningkatan Pendapatan
1. Program Fasilitas Permanent Display (GIW, Paviliun Provinsi, Rumah Desain)
Tabel 8. Ketercapaian Efektivitas Program Fasilitas Permanent Display
Berdasarkan Peningkatan Pendapatan
Pernyataan Skor
Rataan
Urutan
Peringkat Keterangan
Mitra KUKM mengetahui produk/barangnya
dipasarkan melalui fasilitas permanent display 4,86 1
Sangat
Setuju
Program Fasilitas Permanent Display sudah
mendukung dengan produk/barang yang saya
hasilkan
2,78 2 Biasa
63
Program Fasiliitas Permanent Display sudah
Meningkatkan Omset Penjualan produk/barang
saya
2,36 3 Tidak
Setuju
Secara Keseluruhan 2,57 Biasa
Sumber : Data Primer (Diolah) 2018
Berdasarkan tabel 8, diketahui bahwa ketercapaian efektivitas program
Fasilitas Permanent Display mendapatkan penilaian rataan sebesar 2,57 (dari
skala 5,00) dengan predikat biasa. Hal ini dikarenakan mitra KUKM
beranggapan bahwa program fasilitas permanent display belum memberikan
hasil yang maksimal baik itu dari sisi penjualan produk maupun kesesuaian
produk dengan konsep Fasilitas Permanent Display. Namun dalam pernyataan
terkait informasi yang didapat kepada mitra KUKM bahwa produk mereka
dijual melalui fasilitas permanent display mendapatkan skor tinggi yaitu 4,86
(dari skala 5,00) dengan predikat sangat setuju. Yang menandakan bahwa
hampir sebagian besar mitra KUKM mengetahui bahwa produk yang mereka
titipkan kepada LLP-KUKM sudah dipasarkan melalui program fasilitas
permanent display.
2. Program Pameran Dalam Negeri
Tabel 9. Ketercapaian Efektivitas Program Pameran Dalam Negeri
Berdasarkan Peningkatan Pendapatan
Pernyataan Skor
Rataan
Urutan
Peringkat Keterangan
Mitra KUKM mengikuti program pameran dalam
negeri 3,08 3 Setuju
Program Pameran Dalam Negeri sudah Mendukung
dengan produk/barang yang saya hasilkan 3,53 2 Setuju
Program Pameran Dalam Negeri Mampu
Meningkatkan Omzet Penjualan produk/barang
yang saya hasilkan
3,60 1 Setuju
Secara Keseluruhan 3,56 Efektif
Sumber : Data Primer (Diolah) 2018
64
Berdasarkan tabel 9 dapat diketahui bahwa Program Pameran Dalam
Negeri sudah dirasa efektif oleh mitra KUKM. Hal ini dapat dilihat dari
penilaian skor rataan yang didapat dari ketiga pernyataan. Baik pernyataan
yang menyatakan mitra KUKM mengikuti program pamerandalam negeri,
program pameran dalam Negeri sudah mendukung dengan produk/barang yang
dihasilkan mitra KUKM, maupun pernyataan program pameran dalam negeri
mampu meningkatkan omzet penjualan produk/barang mitra KUKM sama-
sama mendapatkan predikat efektif dengan skor rataan sebesar 3,56 untuk
pernyataan pertama, dan skor rataan sebesar 3,60 untuk pernyataan kedua. Hal
ini dikarenakan mereka merasa bahwa pameran dalam negeri yang diadakan
maupun yang diikuti oleh LLP-KUKM sangat berdampak bagi peningkatan
penjualan produk mereka.
3. Program Pameran Luar Negeri
Tabel 10. Ketercapaian Efektivitas Program Pameran Luar Negeri Berdasarkan
Peningkatan Pendapatan
Pernyataan Skor
Rataan
Urutan
Peringkat Keterangan
Mitra KUKM mengikuti program pameran luar
negeri 2,27 3 Biasa
Program Pameran Luar Negeri sudah Mendukung
dengan produk/barang yang saya hasilkan 2,98 2 Biasa/Netral
Program Pameran Luar Negeri Mampu
Meningkatkan Omset Penjualan produk/barang
yang saya hasilkan
3,81 1 Setuju
Secara Keseluruhan 3,39 Biasa
Sumber : Data Primer (Diolah) 2018
65
Berdasarkan tabel 10, disebutkan bahwa ketercapaian efektifitas
program pameran luar negeri mendapatkan penilaian yang cukup beragam dari
mitra KUKM. Untuk pernyataan pertama yang menyebutkan bahwa mitra
KUKM mengikuti program pameran luar negeri hanya mendapatkan skor
rataan sebesar 2,27 (dari skala 5,00) dengan keterangan biasa. Hal ini
dikarenakan banyak mitra KUKM yang belum berkesempatan mengikuti
pameran luar negeri tersebut dikarenakan perbedaan tema yang diadakan
dengan produk/barang yang dihasilkan mitra KUKM ataupun keterbatasan
kuota peserta yang tersedia, sehingga menurut mitra KUKM program pameran
luar negeri belum dapat menampung seluruh mitra UMKM dari seluruh
kategori. Sedangkan untuk pernyataan program pameran luar negeri sudah
mendukung dengan produk/barang mitra UMKM hanya mendapatkan skor
2,98 (dari skala 5,00) dengan predikat biasa/netral.
Untuk pernyataan tentang Program Pameran Luar Negeri mampu
meningkatkan omset penjualan produk/barang KUKM dirasa cukup efektif
bagi mitra KUKM, karena beberapa mitra KUKM yang pernah mengikuti
pameran luar negeri merasa pameran luar negeri cukup banyak berdampak bagi
peningkatan omset penjualan produk/barang mereka, bahkan mitra KUKM
yang belum pernah berkesempatan mengikuti pameran luar negeri pun juga
merasa demikian berdasarkan cerita-cerita mitra KUKM lainnya yang pernah
megikuti pameran luar negeri. Hal ini dibuktikan dengan skor rataan yang
didapatkan sebesar 3,81 (dari skala 5,00) dengan predikat Efektif. Dengan
begitu secara keseluruhan ketercapaian efektivitas pameran luar negeri
mendapatkan skor rataan sebesar 3,39 (dari skala 5,00) dengan predikat biasa.
66
4. Program Layanan Bisnis E-Commerce
Tabel 11. Ketercapaian Efektivitas Program Layanan Bisnis E-Commerce
Berdasarkan Peningkatan Pendapatan
Pernyataan Skor
Rataan
Urutan
Peringkat Keterangan
Mitra KUKM mengetahui produk/barangnya
dipasarkan melalui layanan E-Commerce
(smescotrade.com, Lazada, Bukalapak, Tokopedia,
Blibli, Qlapa, Elevenia)
4,44 1 Sangat
Setuju
Program Layanan Bisnis E-Commerce LLP-KUKM
(SMESCO) sudah Mendukung dengan
produk/barang yang dihasilkan
2,66 2 Biasa
Program Layanan Bisnis E-Commerce LLP-KUKM
(SMESCO) Mampu Meningkatkan Omset
Penjualan
2,36 3 Tidak
Setuju
Secara Keseluruhan 2,51 Biasa
Sumber : Data Primer (Diolah) 2018
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa keterrcapaian program
layanan bisnis E-Commerce dirasa biasa oleh mitra KUKM dengan hanya
mendapatkan skor rataan secara keseluruhan sebesar 2,51 (dari skala 5,00)
dengan predikat biasa. Hal ini berbanding lurus dengan pernyataan program
layanan bisnis E-Commerce sudah mendukung dengan produk yang dihasilkan
dan juga pernyataan program layanan bisnis E-Commerce mampu
meningkatkan omzet penjualan yang sama-sama mendapatkan skor rataan
rendah yaitu 2,66 dan 2,36 dengan predikat biasa dan tidak setuju. Namun lain
halnya dengan pernyataan bahwa mitra KUKM mengetahui bahwa produknya
dipasarkan melalui layanan E-Commerce yang mendapatkan skor rataan cukup
tinggi yaitu sebesar 4,44 dengan predikat sangat setuju. Hal ini menandakan
bahwa mitra KUKM hanya mengetahui bahwa produk mereka dijual melalui
layanan E-Commerce, namun tidak banyak merasakan dampak apapun
terhadap penjualan produk maupun kesesuaian produk dengan program
layanan E-Commerce.
67
5.2 Efektivitas Program Kemitraan LLP-KUKM Berdasarkan
Peningkatan Kompetensi
Sama halnya dengan program peningkatan pendapatan, LLP-KUKM juga
bertugas sebagai pelaksanaan layanan konsultasi pemasaran, pelaksanaan layanan
peningkatan kemampuan manajemen dan teknik pemasaran dan pelaksanaan
layanan inkubasi pemasaran yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan
kompetensi mitra KUKM, yang jika disimpulkan terdiri dari Pembinaan dan
Pendampingan.
5.2.1 Program Penunjang Peningkatan Kompetensi
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya dalam meningkatkan kompetensi
mitra KUKM, LLP-KUKM menyediakan dan mengadakan beberapa program yang
berguna dalam meningkatkan kompetensi mitra KUKM dalam hal kemampuan,
pengetahuan, maupun akses pasar. Adapun beberapa fasilitas penunjang program
peningkatan kompetensi tersebut antara lain:
1. Co-working Space
Tempat ini biasa digunakan sebagai wadah bagi para pelaku usaha
untuk berinteraksi dengan sesama wirausaha. Tersedia juga ruang pertemuan
dengan kompetensi 10-30 orang. Co-working space juga bisa dijadikan sebagai
kantornya UMKM di Indonesia. Bahkan bisa dijadikan sebagai tempat bertemu
dengan partner strategis atau venture capital. Tempat ini berguna bagi para
UMKM dalam hal berbagi akses pasar.
2. Maker Space
Lokasi ini dapat dimanfaatkan mitra KUKM untuk mengembangkan
dan meningkatkan kualitas produk. Merupakan tempat praktek kerja
(experiment lab) bagi para pelaku KUKM dalam proses pembuatan produk dan
peningkatan kualitas produksi. Kedepannya, akan dilengkapi dengan berbagai
fasilitas produksi, seperti mesin jahit, mesin bubut, dan lainnya. Tempat ini
biasa digunakan LLP-KUKM dalam melakukan pendampingan kepada mitra
KUKM dalam hal menjalankan usaha mereka.
68
3. Creative Stage
Merupakan panggung kreatif bagi para pelaku KUKM dalam
mempromosikan produknya kepada konsumen dan sebagai sarana
penyelenggaraan event kreatif anak muda, perempuan dan netizen. Ruangan
berbentuk panggung ini bisa digunakan sebagai tempat untuk berkreasi dengan
berbagai kreativitas, seperti pertunjukan musik dan seni lainnya. Tempat ini
biasa digunakan LLP-KUKM dalam melaksanakan program pembinaan bagi
mitra KUKM.
5.2.2 Ketercapaian Efektivitas Program Kemitraan LLP-KUKM
Berdasarkan Peningkatan Kompetensi
Tabel 12. Ketercapaian Efektivitas Program Pembinaan Berdasarkan Peningkatan
Kompetensi
Program Skor
Rataan
Urutan
Peringkat Keterangan
Pembinaan
Mitra KUKM mengikuti pembinaan selama menjadi
mitra LLP-KUKM 3,90 1 Setuju
Program Pembinaan LLP-KUKM efektif dalam
neningkatkan pengetahuan dan wawasan 3,63 4 Setuju
Program Pembinaan LLP-KUKM efektif dalam
meningkatkan kemampuan teknis dalam menjalankan
usaha
3,60 3 Setuju
Materi Pembinaan yang diberikan oleh LLP-KUKM
sudah sesuai 3,72 2 Setuju
Secara Keseluruhan 3,71 Efektif
Sumber : Data Primer (Diolah) 2018
1. Pembinaan
Menurut data program pembinaan tersebut, dapat diketahui bahwa semua
program pembinaan yang dilakukan oleh LLP-KUKM dianggap efektif oleh mitra
KUKM. Pernyataan bahwa mitra KUKM mengikuti pembinaan selama menjadi
mitra berada di peringkat pertama dengan skor rataan sebesar 3,90 (dari skala 5,00).
Kemudian untuk pernyataan materi pembinaan yang diberikan sudah sesuai
69
menempati peringkat kedua dengan skor rataan sebanyak 3,72 (dari skala 5,00).
Pernyataan program-program pembinaan LLP-KUKM efektif dalam meningkatkan
pengetahuan dan wawasan mendapatkan skor rataan sebesar 3,63. Dan juga
pernyataan program pembinaan LLP-KUKM efektif dalam meningkatkan
kemampuan teknis dalam menjalankan usaha mendapatkan skor rataan sebesar
3,60. Sebagian besar mitra KUKM yang hanya berpendidikan terakhir SMA/SMK
menyadari bahwa kemampuan mereka dalam mengelola usaha yang mereka jalani
masihlah kurang, maka dari itu setiap program pembinaan yang diadakan oleh LLP-
KUKM selalu mendapatkan sambutan yang antusias, namun beberapa mitra
KUKM khususnya yang berada di luar Jakarta mengeluhkan jika seandainya
program pembinaan yang diadakan LLP-KUKM diadakan di Gedung SME Tower,
hal ini dikarenakan jarak yang harus mereka tempuh dari tempat tinggal mereka ke
SME Tower cukup jauh. Dengan begitu, program pembinaan yang diadakan oleh
LLP-KUKM mendapatkan skor rataan secara keseluruhan sebesar 3,71 dengan
predikat efektif.
Tabel 13. Ketercapaian Efektivitas Program Pendampingan Berdasarkan
Peningkatan Kompetensi
Program Skor
Rataan
Urutan
Peringkat
Keterangan
Pendampingan
Mitra KUKM mendapatkan pendampingan selama
menjadi mitra LLP-KUKM
2,76 1 Biasa
Pihak LLP-KUKM (SMESCO) Memberikan saran
dan arahan untuk mengatasi kendala dengan efektif
1,68 2 Tidak Setuju
Pihak LLP-KUKM (SMESCO) Memberikan
Informasi Akses Pasar yang Luas
1,48 3 Sangat Tidak
Setuju
Secara Keseluruhan 1,97 Tidak Efektif
Sumber : Data Primer (Diolah) 2018
70
2. Pendampingan
Adapun untuk program pendampingan dengan pernyataan mitra UMKM
mendapatkan pendampingan selama menjadi mitra LLP-KUKM mendapatkan skor
rataan sebesar 2,76 (dari skala 5,00) dengan predikat biasa berada di peringkat 1.
Sedangkan untuk pernyataan pihak LLP-KUKM (SMESCO) memberikan saran
dan arahan untuk mengatasi kendala dengan efektif mendapatkan skor rataan
sebanyak 1,68 (dari skala 5,00) berada di peringkat 2 dan juga pernyataan Pihak
LLP-KUKM (SMESCO) Memberikan saran dan arahan untuk mengatasi kendala
pada usaha saya dengan efektif mendapatkan skor rataan sebesar 1,48 berada di
peringkat 3. Penilaian rendah pada program pendampingan ini dikarenakan
sebagian besar mitra KUKM sedikit yang mengetahui adanya program
pendampingan tersebut, sedangkan untuk mitra KUKM yang mengetahui dan sudah
pernah mengikuti program tersebut, mereka beranggapan bahwa program tersebut
belum memberikan manfaat seperti bagaimana semestinya. Pihak LLP-KUKM
sendiri pun menyadari bahwa program pendampingan belum berjalan dengan
maksimal dikarenakan mereka kekurangan sumber daya manusia dalam
menjalankan program pendampingan tersebut secara rutin, sehingga program
tersebut hanya dapat dijalankan pada saat-saat tertentu saja.
5.3 Tingkat Kepentingan Program Kemitraan LLP-KUKM
Tingkat Kepentingan mengukur seberapa penting program penunjang
peningkatan pendapatan yang ditawarkan oleh LLP-KUKM bagi mitra UMKM.
Tingkat Kepentingan dapat mengetahui perilaku mitra KUKM saat mendapatkan
program kemitraan dari LLP-KUKM, agar program kemitraan yang dijalankan oleh
LLP-KUKM dapat lebih dimaksimalkan dan dirasakan manfaatnya bagi mitra
KUKM. Sedangkan untuk program kemitraan yang dilaksanakan oleh LLP-KUKM
terbagi menjadi 2 fungsi, fungsi yang pertama adalah untuk meningkatkan
pendapatan mitra KUKM melalui pemasaran online maupun offline. Fungsi yang
kedua adalah untuk meningkatkan kompetensi mitra UMKM.
71
5.3.1 Program Kemitraan yang Dipentingkan Berdasarkan Peningkatan
Pendapatan
Pihak LLP-KUKM perlu mengetahui perilaku Mitra KUKM agar
pelaksanaan Program Kemitraan LLP-KUKM bersama Mitra UMKM bisa menjadi
lebih efektif di masa yang akan datang, dan untuk tercapainya tujuan perusahaan di
dalam Program Kemitraan ini. Oleh karena itu, peneliti menyajikan data mengenai
program kemitraan yang dipentingkan oleh mitra KUKM. Melalui data ini kita
dapat melihat program-program apa saja yang lebih dipentingkan oleh mitra
UMKM selama mereka bermitra denga LLP-KUKM. Data dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 13. Program Peningkatan Pendapatan yang Dipentingkan
Program Skor
Rataan
Urutan
Peringkat
Keterangan
Permanent Display (GIW, Paviliun Provinsi, Rumah
Desain)
4,59 1 Sangat Penting
Layanan E-Commerce 4,32 2 Penting
Pameran Dalam Negeri 3,75 4 Penting
Pameran Luar Negeri 3,86 3 Penting
Sumber : Data Primer (Diolah) 2018
Berdasarkan tabel 13, diketahui bahwa program peningkatan pendapatan
yang paling dipentingkan adalah fasilitas permanent display yang dimiliki oleh
LLP-KUKM seperti Galeri Indonesia WOW (GIW), Paviliun Provinsi dan Rumah
Desain. Mitra KUKM beranggapan bahwa fasilitas permanent display yang
dimiliki oleh LLP-KUKM juga sangat penting dalam penjualan produk/barang
mereka karena dapat menarik pengunjung untuk datang dan berbelanja disana.
Meskipun menurut mereka fasilitas permanent display yang dimiliki oleh LLP-
KUKM selalu terlihat sepi pengunjung, namun mereka masih tetap yakin bahwa
fasilitas permanent display seperti GIW, Paviliun Provinsi dan Rumah Desain tetap
mempunya potensi yang bagus, hal ini dapat dilihat dari skor rataan yang dihasilkan
sebanyak 4,59 (dari skala 5,00) dengan predikat Sangat Penting. Hanya saja
72
menurut mereka Fasilitas Permanent Display kurang untuk dipromosikan, sehingga
banyak masyarakat yang kurang mengetahui tentang fasilitas permanent display
yang dimiliki oleh LLP-KUKM.
Program kemitraan yang dipentingkan selanjutnya adalah adalah layanan E-
Commerce, dengan skor rataan sebesar 4,32 (dari skala 5,00) dengan predikat
penting. Dijaman serba digital seperti ini, mitra KUKM menyadari bahwa
pemasaran melalui online merupakan hal yang sangat efektif untuk dilakukan.
Hanya saja, meskipun mitra KUKM mengetahui bahwa produk-produk yang
mereka titipkan kepada LLP-KUKM selain dipasarkan melalui program permanent
display tapi juga melalui layanan E-Commerce, namun banyak mitra KUKM yang
tidak mengetahui apakah layanan E-Commerce ini berdampak bagi penjualan
produk mereka, karena laporan penjualan yang mereka dapatkan hanya berupa
berapa jumlah produk yang terjual dan omzet yang didapatkan, bukan merupakan
penjualan berdasarkan program fasilitas permanent display ataupun program
layanan E-Commerce.
Program kemitraan yang dipentingkat berikutnya adalah pameran dalam
negeri dan luar negeri. Antara program pameran dalam negeri dan luar negeri
memiliki skor rataan yang tidak jauh berbeda yaitu 3,75 dan 3,86 dengan predikat
Penting. Sebagian besar mitra KUKM berpendapat bahwa program pameran dalam
negeri dan luar negeri merupakan program yang sangat penting sebenarnya, namun
mereka cukup menyayangkan bahwa banyak mitra KUKM yang tidak banyak
mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pameran-pameran tersebut, sehingga
mitra KUKM hanya memberikan penilaian penting untuk program pameran dalam
negeri dan luar negeri. Hal ini dibenarkan oleh pihak LLP-KUKM bahwa dibalik
alasan banyaknya mitra KUKM yang tidak bisa mengikuti pameran dalam negeri
maupun luar negeri dikarenakan adanya pembatasan jumlah peserta yang
diperbolehkan untuk mengikuti pameran, kemudian LLP-KUKM juga harus
menyesuaikan tema pameran tersebut dengan produk/barang yang dijual oleh
KUKM.
73
5.3.2 Program Kemitraan yang Dipentingkan Berdasarkan Peningkatan
Kompetensi
Pihak LLP-KUKM perlu mengetahui perilaku mitra KUKM agar
pelaksanaan program kemitraan LLP-KUKM bersama mitra UMKM bisa menjadi
lebih efektif di masa yang akan datang, dan untuk tercapainya tujuan perusahaan di
dalam Program Kemitraan ini. Oleh karena itu, peneliti menyajikan data mengenai
program kemitraan yang dipentingkan oleh mitra KUKM. Melalui data ini kita
dapat melihat program-program apa saja yang lebih dipentingkan oleh mitra
KUKM selama mereka bermitra denga LLP-KUKM. Data dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 14. Program Peningkatan Kompetensi yang Dipentingkan
Program Skor Rataan Urutan Peringkat Keterangan
Pembinaan 3,72 1 Penting
Pendampingan 1,85 2 Tidak Penting
Sumber : Data Primer (Diolah) 2018
Menurut data tersebut, diketahui bahwa program kemitraan berdasarkan
tujuan peningkatan kompetensi yang paling dipentingkan adalah pembinaan dengan
skor rataan sebesar 3,72 (dalam skala 5,00). Program pembinaan yang diterima oleh
mitra UMKM dirasa cukup membantu mitra KUKM dalam menjalankan usahanya,
namun beberapa mitra KUKM menganggap kegiatan pembinaan LLP-KUKM
cukup mengganggu aktivitas keseharian para pelaku KUKM, dan juga ditambah
cukup merepotkan bagi mitra KUKM yang berada di luar Jakarta jika program
pembinaan yang diadakan oleh LLP-KUKM dilaksanakan di Gedung SME Tower.
Program pendampingan menjadi program yang dipentingkan di urutan terakhir
dengan skor rataan sebesar 1,85 dengan pedikat tidak penting. Program
pendampingan yang dicanangkan oleh LLP-KUKM sejatinya adalah sebuah
program dimana para mitra KUKM saling berinteraksi maupun berkonsultasi
dengan pihak LLP-KUKM terkait permasalahan usaha yang mereka jalani. Hasil
penilaian Tidak Penting pada program pendampingan memberikan kejelasan pada
74
kenyataan di lapangan bahwasanya banyak dari mitra KUKM yang tidak
memanfaatkan program tersebut dikarenakan ketidaktahuan mereka. Sehingga
banyak dari mitra KUKM yang mengalam kendala dalam usaha mereka sampai
harus menghentikan kemitraan mereka dengan LLP-KUKM ditengah jalan hanya
karena mereka tidak mengetahui adanya program pendampingan yang diadakan
LLP-KUKM.
5.3.3 Penilaian Tingkat Kepentingan Program Kemitraan LLP-KUKM
dengan Mitra UMKM
Importance and Performance Analysis (IPA) adalah salah satu cara yang
dapat menggambarkan tingkat kepentingan antara Harapan dengan Kinerja
(Efektivitas) dari atribut- atribut yang dimiliki perusahaan. Berdasarkan hasil
analisis deskriptif mengenai program kemitraan yang dipentingkan mitra KUKM
dan efektivitas program kemitraan pada tabel 8, 9, 10, 11. 12, 13 dan tabel 14,
selanjutnya nilai atribut dapat dibandingkan untuk mengetahui tingkat kesesuaian
efektivitas program dengan kepentingan mitra binaan seperti pada tabel 15 berikut.
Tabel 15. Tingkat kesesuaian kepentingan dan efektivitas program kemitraan
Atribut Kepentingan
(Y)
Efektivitas
(X)
Tingkat
Kesesuaian (%)
Pembinaan 3,72 3,65 98,11
Pendampingan 1,85 1,58 85,40
Fasilitas Permanent Display 4,59 2,57 55,99
Layanan E-Commerce 4,32 2,51 58,10
Pameran Dalam Negeri 3,75 3,56 97,53
Pameran Luar Negeri 3,86 3,39 87,82
Rataan 3,68 2,87 80,49
Sumber : Data Primer (Diolah) 2018
75
Setelah diketahui hasil dari tingkat kesesuaian dari program kemitraan, maka
langkah selanjutnya adalah melihat rataan efektivitas sebagai koordinal X (2,87)
dan rataan kepentingan sebagai koordinat Y (3,68) dalam sebagai titik yang
menentukan garis pembagi dalam matriks IPA. Setelah terlihat garis pembagi dalam
matriks IPA, maka terlihat empat buah kuadran yang merupakan gambaran evaluasi
dari masing-masing atribut. Nilai total dari atribut tingkat kepentingan dan tingkat
efektivitas program kemitraan dipetakan dalam sebuah diagram kartesius yang
ditunjukkan pada Gambar 13 di bawah ini.
Gambar 11. Diagram Kartesius Tingkat Kepentingan Program Kemitraan Sumber : Data Primer (Diolah) 2018
Keterangan :
1. Pembinaan
2. Pendampingan
3. Fasilitas Permanent Display
4. Layanan E-Commerce
5. Pameran Dalam Negeri
6. Pameran Luar Negeri
Diagram Kartesius diatas menunjukkan bahwa atribut tersebar pada kuadran
I, II, dan III. Kuadran I memuat atribut yang dianggap penting oleh mitra binaan
tapi kinerja atribut tersebut kurang dari apa yang diharapkan. Atribut yang termasuk
di kuadran ini harus ditingkatkan. Adapun atribut yang termasuk dalam kuadran I
yaitu program Permanent Display, dan juga Layanan E-Commerce. Menurut
76
kebanyakan mitra binaan beranggapan bahwa program Permanent Display dan
Layanan E-Commerce sangatlah penting dalam rangka meningkatkan omset
penjualan produk/barang mereka, namun mereka sangat menyayangkan kurang
adanya promosi yang dilakukan oleh LLP-KUKM sehingga masih banyak orang
yang belum mengetahui adanya Fasilitas Permanent Display seperti UKM Gallery,
Gallery Indonesia WOW, Rumah Desain maupun Program Layanan E-Commerce
seperti smescotrade.com ataupun yang bekerjasama dengan merchant-merchant
terkait.
Selanjutnya yaitu kuadran II, Kuadran ini membuat atribut yang dianggap
penting oleh mitra binaan dan pelaksanaannya dianggap sudah sesuai harapan.
Atribut di kuadran ini harus dipertahankan. Adapun atribut yang termasuk dalam
kuadran II yaitu Pembinaan, Pameran Luar Negeri dan Juga Pameran Dalam
Negeri. Pada dasarnya ketiga program yang dianggap penting oleh mitra UMKM
ini sudah sesuai harapan, namun khusus untuk program pameran luar negeri
maupun dalam negeri, mitra UMKM berharap agar kegiatan seperti ini lebih banyak
diadakan dan dibuka seluas-luasnya untuk mitra UMKM agar semua mitra UMKM
berkesempatan mengikuti program pameran dalam negeri dan luar negeri baik itu
yang diikuti LLP-KUKM maupun yang khusus diadakan oleh LLP-KUKM.
Atribut yang terakhir adalah Program Pendampingan yang termasuk dalam
kuadran III. Kuadran III itu sendiri adalah Kuadran yang memuat atribut yang
dianggap kurang penting oleh mitra binaan dan kinerja atribut tersebut kurang dari
apa yang diharapkan. Peningkatan atribut yang masuk ke kuadran ini perlu
dipertimbangkan karena tidak terlalu berpengaruh terhadap mitra binaan. Program
pendampingan yang diadakan oleh LLP-KUKM dirasa kurang penting oleh mitra
UMKM karena tidak dirasakan manfaatnya oleh mitra UMKM, hal ini ditambah
kurangnya sosialisasi dari pihak LLP-KUKM terkait program pendampingan bagi
mitra UMKM yang mengalami kendala dalam usaha yang dijalankannya.
77
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Hasil yang diperoleh dari analisis data dan pembahasan mengenai efektivitas
dan kepentingan program kemitraan lembaga layanan pemasaran koperasi dan
usaha kecil dan menengah (LLP-KUKM) dengan mitra KUKM, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Ketercapaian efektivitas program kemitraan LLP-KUKM berdasarkan
peningkatan pendapatan yang paling efektif yaitu program pameran dalam
negeri dengan skor rataan sebesar 3,56 serta berpredikat efektif
2. Ketercapaian efektivitas program kemitraan LLP-KUKM berdasarkan
peningkatan kompetensi yang paling efektif yaitu program pelatihan dengan
skor rataan sebesar 3,65 dan berpredikat efektif
3. Berdasarkan hasil uji Importance Performance Analysis (IPA), Diketahui
bahwa program permanent display & layanan E-Commerce menjadi program
yang dianggap penting oleh mitra namun kinerjanya tidak sesuai harapan.
Untuk program pembinaan, pameran dalam dan luar negeri termasuk dalam
program yang dianggap penting dan kinerjanya sudah sesuai harapan. Dan
terakhir untuk program pendampingan menjadi satu-satunya program yang
tidak dianggap penting oleh mitra dan kinerjanya juga tidak sesuai harapan.
78
6.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, adapun saran-saran yang penulis
berikan yaitu sebagai berikut :
1. Dalam program kemitraan berdasarkan peningkatan pendapatan, perlu adanya
promosi yang lebih banyak dilakukan oleh LLP-KUKM terutama untuk
fasilitas permanent display agar lebih mendapatkan hasil yang maksimal. Dan
juga agar lebih memperbanyak program pameran dalam dan luar negeri karena
program tersebut lebih banyak berdampak dalam peningkatan omzet penjualan
mitra. Sedangkan untuk program layanan E-Commerce lebih disesuaikan
konsepnya terutama untuk mitra KUKM yang berfokus pada penjualan
makanan dan minuman.
2. Untuk program kemitraan berdasarkan peningkatan kompetensi, perlu adanya
pembaharuan materi-materi dalam program pelatihan agar para mitra KUKM
lebih siap dalam menghadapi persaingan global, sedangkan untuk program
pendampingan perlu adanya sosialisasi secara rutin kepada mitra dan juga
pembaharuan konsep dalam program pendampingan agar pelaku KUKM yang
sudah bermitra dapat merasakan manfaat dengan adanya program
pendampingan tersebut.
3. Dan juga untuk program kemitraan yang perlu ditingkatkan kinerjanya yaitu
program permanent display dan juga layanan e-commerce agar kedua program
tersebut bisa sama-sama dirasakan manfaatnya seperti program pameran dalam
& luar negeri terutama dalam hal peningkatan omzet penjualan produk mitra
KUKM.
79
Daftar Pustaka
Anwar, Sanusi. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis. Cetakan Ketiga. Jakarta:
Salemba Empat.
Cooper, Donald R. 2006. Metode Riset Bisnis, Volume 1. Jakarta: PT Media Global
Edukasi.
Danang, Sunyoto. 2013. Metodologi Penelitian Akuntansi. Bandung: PT Refika
Aditama Anggota Ikapi.
Eriyanto. 2007. Analisis Framing. Yogyakarta: LKiS Yogyakarta .
Fitriyani, Intan. 2011. Analisis Efektivitas Program Kemitraan PT Bank X dengan
Usaha Kecil di Bogor. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Ghassani, Nabila. 2015. "Kebijakan dan Manajemen Publik." “KEMITRAAN
PENGEMBANGAN UMKM”(Studi Deskriptif Tentang Kemitraan PT. PJB
(Pembangkit Jawa Bali) Unit Gresik Pengembangan UMKM Kabupaten
Gresik) 142-151.
Hafsah, Muhammad Jafar. 1999. Kemitraan Usaha Konsepsi dan Strategi. Jakarta:
Departemen Pertanian.
Handayaningrat. 1994. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen.
Jakarta: Haji Masagung.
Hendrojogi. 1997. Koperasi: Azas -azas Teori dan Praktek. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Kementerian Pertanian. 1997. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 940 Tahun
1997. Jakarta: Kementerian Pertanian.
Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta:
Erlangga.
80
Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UKM. 2017. Rencana Strategis dan
Bisnis Tahun 2015-2019 Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan
UKM. Jakarta: Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UKM.
Menteri Pertanian. 1997. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 944 Tahun 1997
Tentang Pedoman Penetapan Hubungan Kemitraan Usaha Pertanian.
Jakarta: Kementerian Pertanian.
Munthe, Bemawi. 2009. Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.
Musfah, Jejen. 2011. Peningkatan Kompetensi Guru: Melalui Pelatihan dan
Sumber Belajar Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Rangkuti, Freddy. 2005. Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:
PT Gramedia.
Republik Indonesia. 1995. Undang-undang No. 9 Tahun 1995 Tentang : Usaha
Kecil. Jakarta: Sekretariat Negara.
Republik Indonesia. 2008. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang : Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah. Jakarta: Sekretariat Negara.
Rezki, Ortina. 2014. Analisis Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Sebagai Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Daerah (Studi Kasus Pada Kota
Mojokerto). Malang: Universitas Brawijaya.
Robbins, Stephen P. 2008. Perilaku Organisasi Buku 2. Jakarta: Salemba 4.
Said, Gumbira, dan Intan Haritz. 2001. Manajemen Agribisnis. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Sastradipoera, Komaruddin. 1989. Manajemen – Teori dan Praktek. Bandung:
Penerbit Sinar Baru.
Siagian. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Binapura Aksara.
81
Sipayung, Elisa Rohdearni. 2014. Analisis Pengaruh Kemitraan Terhadap
Pendapatan Usaha Tani Jamur Tiram Putih (Kasus Kemitraan UD
Ragheed Pangestu dengan Petani Jamur Tiram Putih di Kecamatan Ciawi
Bogor). Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Situmorang, and Winarno. 2008. Pendidikan Profesi dan Sertifikasi Pendidik.
Medan: Saka Mitra Kompetensi.
Steers, Richard. 1985. Efektivitas Organisasi Perusahaan. Jakarta: Erlangga.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukirno, Sadono. 2000. Makro Ekonomi Modern. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Perkasa.
Sulistiyani, Ambar Teguh. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia : Konsep,
Teori dan Pembangunan dalam Konteks Organisasi Publik. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Supranto, J. 2003. Metode Riset Aplikasi Dalam Pemasaran Edisi Revisi Ketujuh.
Yogyakarta: Rineka Cipta.
Suyanto. 2013. Menjadi Guru Profesional strategi meningkatkan kualifikasi dan
kualitas guru di Era Global,. Jakarta: Erlangga.
Tangkilisan. 2005. Manajemen Publik. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana.
82
LAMPIRAN
83
Lampiran 1 Tanggal Pengisian
:….……..
No. :….……..
Responden yang Terhormat :
Kuesioner ini digunakan sebagai bahan dalam penyusunan Skripsi mengenai
“Analisis Efektivitas Kemitraan Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) dengan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM)”, oleh Muhammad Bayu Pramono / NIM : 11140920000046,
Mahasiswa Jurusan Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Kuesioner ini sangat penting bagi penelitian,
karena itu mohon kesediaan Anda dalam mengisi kuesioner ini secara lengkap dan
benar sesuai dengan pendapat Anda. Semua informasi yang diterima hanya
digunakan untuk kepentingan akademis. Atas partisipasi Anda saya ucapkan terima
kasih.
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Nomor Telp/Hp :
Alamat :
Jenis Usaha :
I. Data Demografi (Berikan Salah Satu Jawaban yang Paling Benar dan
Tepat)
1. Jenis Kelamin : a. Laki-Laki b. Perempuan
2. Usia : a. 17-23 tahun c. 31-40 tahun
b. 24-30 tahun d. >40 tahun
3. Pendidikan : a. SD/SMP d. S1
b. SMA/SMK e. S2
c. D3
84
II. Ketercapaian Efektivitas Program Kemitraan Berdasarkan Tujuan
Petunjuk : Mohon diisi sesuai dengan pendapat anda dengan memberi tanda (
√ ) pada kolom yang telah disediakan, seperti contoh :
No Pernyataan
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Biasa/
Netral Setuju
Sangat
Setuju
1 Meningkatkan Pengetahuan
dan Wawasan Mitra UMKM
No Pernyataan
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Biasa/
Netral Setuju
Sangat
Setuju
Program Fasilitas Permanent Display
1
Saya mengetahui
produk/barang saya dijual di
Program fasilitas permanent
display
2
Program fasilitas permanent
display sudah mendukung
dengan produk/barang yang
saya hasilkan
3
Program Fasiliitas
Permanent Display sudah
Meningkatkan Omset
Penjualan produk/barang
saya
Program Pameran Dalam Negeri
4 Saya Mengikuti Program
Pameran Dalam Negeri
5
Program Pameran Dalam
Negeri sudah Mendukung
dengan produk/barang yang
saya hasilkan
6
Program Pameran Dalam
Negeri Mampu
Meningkatkan Omzet
Penjualan produk/barang
yang saya hasilkan
Program Pameran Luar Negeri
7 Saya mengikuti program
pameran luar negeri
85
8
Program Pameran Luar
Negeri sudah Mendukung
dengan produk/barang yang
saya hasilkan
9
Program Pameran Luar
Negeri Mampu
Meningkatkan Omzet
Penjualan produk/barang
yang saya hasilkan
Program Layanan Bisnis E-Commerce
10
Saya mengetahui
produk/barang saya dijual di
program layanan bisnis e-
commerce
11
Program Layanan Bisnis E-
Commerce LLP-KUKM
(SMESCO) sudah
Mendukung dengan
produk/barang yang
dihasilkan
12
Program Layanan Bisnis E-
Commerce LLP-KUKM
(SMESCO) Mampu
Meningkatkan Omzet
Penjualan
No Pernyataan
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Biasa/
Netral Setuju
Sangat
Setuju
Program Pembinaan
13
Saya mengikuti pembinaan
selama menjadi mitra LLP-
KUKM
14
Program Pembinaan yang
diberikan oleh LLP-KUKM
(SMESCO) sudah efektif
dalam Meningkatkan
Pengetahuan dan Wawasan
15
Program Pembinaan yang
diberikan oleh LLP-KUKM
(SMESCO) sudah efektif
dalam Meningkatkan
Kemampuan Teknis dalam
menjalankan usaha
86
16
Materi Pembinaan yang
diberikan oleh LLP-KUKM
(SMESCO) sudah sesuai
Program Pendampingan
17
Saya mendapatkan
pendampingan selama
menjadi mitra LLP-KUKM
18
Pihak LLP-KUKM
(SMESCO) Memberikan
saran dan arahan untuk
meningkatkan kompetensi
usaha yang saya miliki
19
Pihak LLP-KUKM
(SMESCO) Memberikan
Informasi Akses Pasar yang
Luas
III. Atribut Program Kemitraan yang Diharapkan Mitra UMKM
No Pernyataan
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Biasa/
Netral Setuju
Sangat
Setuju
Peningkatan Kompetensi
20
Program pembinaan dari
LLP-KUKM sudah sesuai
harapan
21
Program pendampingan dari
LLP-KUKM sudah sesuai
harapan
Peningkatan Pendapatan
22
Program permanent display
(GIW, Paviliun Provinsi,
Rumah Desain) sudah sesuai
harapan
23
Program layanan E-
Commerce sudah sesuai
harapan
24 Program pameran dalam
negeri sudah sesuai harapan
25 Program pameran luar
negeri sudah sesuai harapan
TERIMAKASIH ATAS KESEDIAAN ANDA DALAM MENGISI KUESIONER INI
87
Lampiran 2 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas
Correlations
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Informasi Kemitraan 1.7294 1.06221 85
Contoh Produk 3.3529 1.18227 85
Mengisi Formulir 3.1176 1.40078 85
Pengumuman Seleksi 3.8235 .88877 85
Laporan Omzet Bulanan 3.3059 1.02381 85
SumX 15.3294 2.51372 85
Correlations
Informasi
Kemitraan
Contoh Produk Mengisi Formulir
Informasi Kemitraan
Pearson Correlation 1 -.274* -.154
Sig. (2-tailed) .011 .158
N 85 85 85
Contoh Produk
Pearson Correlation -.274* 1 -.040
Sig. (2-tailed) .011 .718
N 85 85 85
Mengisi Formulir
Pearson Correlation -.154 -.040 1
Sig. (2-tailed) .158 .718
N 85 85 85
Pengumuman Seleksi
Pearson Correlation -.379** .774** -.098
Sig. (2-tailed) .000 .000 .373
N 85 85 85
Laporan Omzet Bulanan
Pearson Correlation .066 -.051 .249*
Sig. (2-tailed) .548 .644 .022
88
N 85 85 85
SumX
Pearson Correlation .101 .585** .540**
Sig. (2-tailed) .359 .000 .000
N 85 85 85
Correlations
Pengumuman
Seleksi
Laporan Omzet
Bulanan
SumX
Informasi Kemitraan
Pearson Correlation -.379 .066* .101
Sig. (2-tailed) .000 .548 .359
N 85 85 85
Contoh Produk
Pearson Correlation .774* -.051 .585
Sig. (2-tailed) .000 .644 .000
N 85 85 85
Mengisi Formulir
Pearson Correlation -.098 .249 .540
Sig. (2-tailed) .373 .022 .000
N 85 85 85
Pengumuman Seleksi
Pearson Correlation 1** -.071** .474
Sig. (2-tailed) .520 .000
N 85 85 85
Laporan Omzet Bulanan
Pearson Correlation -.071 1 .525*
Sig. (2-tailed) .520 .000
N 85 85 85
SumX
Pearson Correlation .474 .525** 1**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 85 85 85
89
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 85 100.0
Excludeda 0 .0
Total 85 100.0
Inter-Item Correlation Matrix
Informasi
Kemitraan
Contoh Produk Mengisi Formulir Pengumuman
Seleksi
Informasi Kemitraan 1.000 -.274 -.154 -.379
Contoh Produk -.274 1.000 -.040 .774
Mengisi Formulir -.154 -.040 1.000 -.098
Pengumuman Seleksi -.379 .774 -.098 1.000
Laporan Omzet Bulanan .066 -.051 .249 -.071
SumX .101 .585 .540 .474
Inter-Item Correlation Matrix
Laporan Omzet Bulanan SumX
Informasi Kemitraan .066 .101
Contoh Produk -.051 .585
Mengisi Formulir .249 .540
Pengumuman Seleksi -.071 .474
Laporan Omzet Bulanan 1.000 .525
SumX .525 1.000
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.600 .514 6
90
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range Maximum /
Minimum
Variance N of Items
Item Means 5.110 1.729 15.329 13.600 8.864 25.566 6
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
30.6588 25.275 5.02743 6
Kepentingan Program Kemitraan
Correlation
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Pelatihan 4.4706 .78054 85
Pendampingan 3.2353 1.00767 85
Permanent Display 3.4524 1.04599 84
Layanan E-Commerce 3.7412 .94053 85
Pameran Dalam Negeri 3.7412 .72626 85
Pameran Luar Negeri 3.7412 .75833 85
SumX 22.3412 2.12442 85
91
Correlations
Pelatihan Pendampingan Permanent
Display
Pelatihan
Pearson Correlation 1 .039 -.112
Sig. (2-tailed) .722 .309
N 85 85 84
Pendampingan
Pearson Correlation .039 1 -.075
Sig. (2-tailed) .722 .500
N 85 85 84
Permanent Display
Pearson Correlation -.112 -.075 1
Sig. (2-tailed) .309 .500
N 84 84 84
Layanan E-Commerce
Pearson Correlation .103 -.236* -.327**
Sig. (2-tailed) .348 .029 .002
N 85 85 84
Pameran Dalam Negeri
Pearson Correlation .154 .100 .220*
Sig. (2-tailed) .158 .360 .044
N 85 85 84
Pameran Luar Negeri
Pearson Correlation .007 .034 .105
Sig. (2-tailed) .949 .758 .342
N 85 85 84
SumX
Pearson Correlation .419** .418** .385**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 85 85 84
92
Correlations
Layanan E-
Commerce
Pameran Dalam
Negeri
Pameran Luar
Negeri
Pelatihan
Pearson Correlation .103 .154 .007
Sig. (2-tailed) .348 .158 .949
N 85 85 85
Pendampingan
Pearson Correlation -.236 .100 .034
Sig. (2-tailed) .029 .360 .758
N 85 85 85
Permanent Display
Pearson Correlation -.327 .220 .105
Sig. (2-tailed) .002 .044 .342
N 84 84 84
Layanan E-Commerce
Pearson Correlation 1 -.047* -.078**
Sig. (2-tailed) .670 .476
N 85 85 85
Pameran Dalam Negeri
Pearson Correlation -.047 1 .244*
Sig. (2-tailed) .670 .024
N 85 85 85
Pameran Luar Negeri
Pearson Correlation -.078 .244 1
Sig. (2-tailed) .476 .024
N 85 85 85
SumX
Pearson Correlation .140** .613** .469**
Sig. (2-tailed) .201 .000 .000
N 85 85 85
93
Correlations
SumX
Pelatihan
Pearson Correlation .419
Sig. (2-tailed) .000
N 85
Pendampingan
Pearson Correlation .418
Sig. (2-tailed) .000
N 85
Permanent Display
Pearson Correlation .385
Sig. (2-tailed) .000
N 84
Layanan E-Commerce
Pearson Correlation .140
Sig. (2-tailed) .201
N 85
Pameran Dalam Negeri
Pearson Correlation .613
Sig. (2-tailed) .000
N 85
Pameran Luar Negeri
Pearson Correlation .469
Sig. (2-tailed) .000
N 85
SumX
Pearson Correlation 1**
Sig. (2-tailed)
N 85
94
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 84 98.8
Excludeda 1 1.2
Total 85 100.0
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Pelatihan 4.4643 .78305 84
Pendampingan 3.2500 1.00451 84
Permanent Display 3.4524 1.04599 84
Layanan E-Commerce 3.7262 .93591 84
Pameran Dalam Negeri 3.7381 .73006 84
Pameran Luar Negeri 3.7381 .76235 84
SumX 22.3690 2.12149 84
Inter-Item Correlation Matrix
Pelatihan Pendampingan Permanent
Display
Layanan E-
Commerce
Pameran Dalam
Negeri
Pelatihan 1.000 .050 -.112 .093 .152
Pendampingan .050 1.000 -.075 -.221 .107
Permanent Display -.112 -.075 1.000 -.327 .220
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.570 .500 7
95
Layanan E-Commerce .093 -.221 -.327 1.000 -.053
Pameran Dalam Negeri .152 .107 .220 -.053 1.000
Pameran Luar Negeri .004 .039 .105 -.085 .243
SumX .432 .408 .385 .161 .623
Inter-Item Correlation Matrix
Pameran Luar Negeri SumX
Pelatihan .004 .432
Pendampingan .039 .408
Permanent Display .105 .385
Layanan E-Commerce -.085 .161
Pameran Dalam Negeri .243 .623
Pameran Luar Negeri 1.000 .478
SumX .478 1.000
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range Maximum /
Minimum
Variance
Item Means 6.391 3.250 22.369 19.119 6.883 49.781
Inter-Item Correlations .125 -.327 .623 .951 -1.904 .057
Summary Item Statistics
N of Items
Item Means 7
Inter-Item Correlations 7
96
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
44.7381 18.003 4.24298 7
Efektivitas Program Kemitraan
Correlations
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Pelatihan 10.5294 1.58556 85
Pendampingan 6.2000 .93605 85
Permanent Display 7.1294 1.15252 85
Layanan E-Commerce 7.1647 .98618 85
Pameran Dalam Negeri 6.7882 1.29186 85
Pameran Luar Negeri 7.0824 .88924 85
SumX 44.8941 4.13183 85
Correlations
Pelatihan Pendampingan Permanent
Display
Pelatihan
Pearson Correlation 1 .305** .242*
Sig. (2-tailed) .005 .026
N 85 85 85
Pendampingan
Pearson Correlation .305** 1 .042
Sig. (2-tailed) .005 .703
97
Correlations
Layanan E-
Commerce
Pameran Dalam
Negeri
Pameran Luar
Negeri
Pelatihan
Pearson Correlation .202 .462** .214*
Sig. (2-tailed) .063 .000 .050
N 85 85 85
Pendampingan
Pearson Correlation -.010** .242 .180
Sig. (2-tailed) .925 .026 .099
N 85 85 85
Permanent Display
Pearson Correlation .306* .171 .140
Sig. (2-tailed) .004 .119 .200
N 85 85 85
N 85 85 85
Permanent Display
Pearson Correlation .242* .042 1
Sig. (2-tailed) .026 .703
N 85 85 85
Layanan E-Commerce
Pearson Correlation .202 -.010 .306**
Sig. (2-tailed) .063 .925 .004
N 85 85 85
Pameran Dalam Negeri
Pearson Correlation .462** .242* .171
Sig. (2-tailed) .000 .026 .119
N 85 85 85
Pameran Luar Negeri
Pearson Correlation .214* .180 .140
Sig. (2-tailed) .050 .099 .200
N 85 85 85
SumX
Pearson Correlation .759** .467** .538**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 85 85 85
98
Layanan E-Commerce
Pearson Correlation 1 .373 .039**
Sig. (2-tailed) .000 .725
N 85 85 85
Pameran Dalam Negeri
Pearson Correlation .373** 1* .233
Sig. (2-tailed) .000 .032
N 85 85 85
Pameran Luar Negeri
Pearson Correlation .039* .233 1
Sig. (2-tailed) .725 .032
N 85 85 85
SumX
Pearson Correlation .524** .732** .459**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 85 85 85
Correlations
SumX
Pelatihan
Pearson Correlation .759
Sig. (2-tailed) .000
N 85
Pendampingan
Pearson Correlation .467**
Sig. (2-tailed) .000
N 85
Permanent Display
Pearson Correlation .538*
Sig. (2-tailed) .000
N 85
Layanan E-Commerce
Pearson Correlation .524
Sig. (2-tailed) .000
N 85
Pameran Dalam Negeri Pearson Correlation .732**
99
Sig. (2-tailed) .000
N 85
Pameran Luar Negeri
Pearson Correlation .459*
Sig. (2-tailed) .000
N 85
SumX
Pearson Correlation 1**
Sig. (2-tailed)
N 85
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 85 100.0
Excludeda 0 .0
Total 85 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.736 .763 7
100
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Pelatihan 10.5294 1.58556 85
Pendampingan 6.2000 .93605 85
Permanent Display 7.1294 1.15252 85
Layanan E-Commerce 7.1647 .98618 85
Pameran Dalam Negeri 6.7882 1.29186 85
Pameran Luar Negeri 7.0824 .88924 85
SumX 44.8941 4.13183 85
Inter-Item Correlation Matrix
Pelatihan Pendampingan Permanent
Display
Layanan E-
Commerce
Pameran Dalam
Negeri
Pelatihan 1.000 .305 .242 .202 .462
Pendampingan .305 1.000 .042 -.010 .242
Permanent Display .242 .042 1.000 .306 .171
Layanan E-Commerce .202 -.010 .306 1.000 .373
Pameran Dalam
Negeri .462 .242 .171 .373 1.000
Pameran Luar Negeri .214 .180 .140 .039 .233
SumX .759 .467 .538 .524 .732
Inter-Item Correlation Matrix
Pameran Luar Negeri SumX
Pelatihan .214 .759
Pendampingan .180 .467
101
Permanent Display .140 .538
Layanan E-Commerce .039 .524
Pameran Dalam Negeri .233 .732
Pameran Luar Negeri 1.000 .459
SumX .459 1.000
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range Maximum /
Minimum
Variance
Item Means 12.827 6.200 44.894 38.694 7.241 201.915
Inter-Item Correlations .315 -.010 .759 .769 -73.582 .044
Summary Item Statistics
N of Items
Item Means 7
Inter-Item Correlations 7
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
89.7882 68.288 8.26365 7
102
Lampiran 3 Hasil Penilaian Kuesioner & Wawancara
Tingkat Kepentingan
Program Kemitraan
Tingkat Efektivitas Program Kemitraan
Respon
den
C
1
C
2
C
3
C
4
C
5
C
6
D
1
D
2
D
3
D
4
D
5
D
6
D
7
D
8
D
9
D
1
0
D
1
1
D
1
2
D
1
3
budi
sapardi
3 2 3 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4
SALM
A
AMALI
A
NOOR
4 2 4 3 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4
MARJO
NI
4 3 5 2 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
Venny
Grace
Malond
a
3 4 4 5 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4
Ir. Dedi
Sudrajat
4 2 3 5 4 5 4 1 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4
MHD
ZEN
4 2 2 5 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4
BUGI
SANTO
SO
3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 2
Lina S
Rahman
ia
4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3
CYPRI
NE
ARUD
HIPIA
DEWA
YANI
3 1 5 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3
ARIEF
AFIEF
3 2 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
k.
hakiki
3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
AIDA 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3
TRI
KISMI
ATI
4 3 4 2 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3
Endang
Sulistia
ningsih
4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3
Winarto 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3
103
ACHM
AD
AMRA
N
3 4 4 4 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 2 3 4
HURRI
YATI
4 3 4 2 4 3 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4
AHMA
D
ZULKI
FLI /
wawan
4 3 4 2 4 4 2 3 1 2 3 3 1 3 3 3 3 4 4
Kapti
Nawand
ari
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
YANT
HI
RUSDI
ANTINI
4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 4 4
CV
ARBAI
N
JAYA
MANDI
RI
4 4 5 2 4 4 2 4 3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3
ida dwi
lestari
2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Rini
Wuland
ari
3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4
putra 3 4 2 4 3 4 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 1 4 2
ELI
HERLI
NA
4 4 2 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3
ABDUL
MALIK
I
4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4
Royeka
Pratama
4 4 4 4 4 4 2 3 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4
Budi
Setiawa
n
4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4
amri 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3
IMAN
SETIA
DY
3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3
ALI
AMRA
N
5 5 3 1 5 4 5 5 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
104
Abdul
Rakhim
Prabow
o
4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 4 3 3 4
HELDA 5 5 5 4 5 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
Tri
wahyuni
5 5 5 1 5 4 5 4 4 4 2 3 5 4 4 4 5 4 3
ELI
DARNI
ATI
KASM
UR
5 5 5 3 5 4 5 5 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3
Saleh
Brik
Zubaidi
5 5 5 2 5 4 5 4 4 4 1 5 4 4 4 4 4 4 3
Ibu
Meity H
5 5 5 3 5 4 5 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3
Hainun 5 5 5 4 4 4 5 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3
Herry 5 2 3 4 3 4 5 5 3 4 4 4 4 4 3 3 4 5 3
Arif
Rahman
Hakim
5 2 3 4 4 4 5 2 3 3 3 5 3 2 3 3 4 4 3
STEPH
EN
LESMA
NA
5 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 5 3
hari
juhaeri
5 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 2
heidy
sinaga
halim
5 2 4 5 5 3 4 4 3 3 3 2 4 3 3 3 4 4 3
lasmiatu
n
5 2 4 5 4 3 3 2 3 3 3 4 5 4 4 3 4 3 3
susanto 5 3 4 5 5 4 4 2 4 3 3 4 5 4 4 3 2 4 1
Hj
Nurhaya
ti
5 3 5 5 4 4 3 2 3 3 3 4 3 4 3 2 2 3 4
INDRA 5 1 4 5 4 4 2 3 3 1 4 4 4 4 4 4 2 3 3
DHOY
A
SATYA
BIMA
SUGAR
DA
5 2 5 5 5 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3 3 2 3 3
Fatmah,
SKM
5 2 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 5 4
kurniasi
h
aryawati
5 3 2 5 5 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 2 5 4
105
Linda 5 3 2 5 4 4 5 4 4 2 4 1 4 3 4 4 2 5 3
Agus
Suryana
5 3 3 4 5 5 4 1 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4
SRI
DARM
AJI
5 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4
Bayu
Reza
5 4 2 4 4 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3
akhmad
junaidi
5 3 2 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3
Entriau
Widyant
ara
5 3 2 4 4 5 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2
edy
suardi
5 4 2 4 4 3 5 3 4 2 4 3 3 3 4 4 4 4 3
harry
indrawa
n
5 4 1 4 3 2 4 3 4 3 2 3 3 3 4 4 2 3 3
Hikmah
Saleh
Sungkar
5 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4
nunik
kusuma
wati
5 3 4 4 4 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4
Michael 5 4 2 4 4 5 3 3 5 4 1 3 4 4 4 5 3 3 4
Irma
Husnul
Hotima
h
5 4 2 4 4 4 4 3 5 4 1 4 4 4 3 5 1 3 4
Sonia
Bahar
5 4 2 4 3 3 5 4 5 4 3 4 1 4 4 5 4 3 4
BAPAK
NURH
ADI
5 4 2 4 3 2 1 4 5 4 3 3 4 4 5 4 3 3 3
Padmo
Santoso
5 4 2 4 3 3 2 3 5 4 4 4 4 3 5 5 3 3 3
EVILIA 5 4 2 4 3 4 2 4 4 4 3 4 3 3 5 5 3 4 3
Imas
Haryati
5 4 2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 5 4 3 4 3
Estunin
g Dwi S
5 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 2 4 3
sri
darmaji
5 2 4 3 4 3 5 4 5 4 3 4 3 4 4 4 5 3 3
SARNI 5 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3
DEDE
SUMA
RNA
5 3 4 3 4 5 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3
Hary
Susanto
5 4 2 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 2
106
HERIY
ANI
5 2 2 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3
LIA
KARNI
LA
LIWE
5 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 5 3 4 3
FAHRU
ZI
ANIS,B
F
5 3 4 4 3 4 5 4 2 3 4 3 3 4 5 4 3 4 1
M
CRISTI
NA
PASKA
WATI/
MONIC
5 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 2 4 4 3 3 4 4
BRIGGI
TA
SEKAR
5 1 4 4 3 4 3 3 4 1 4 4 3 3 5 2 2 4 3
Tanti 5 2 4 4 4 3 2 5 5 2 4 5 4 4 4 3 3 4 3
ilham 5 2 3 4 3 2 3 5 4 4 3 5 4 3 4 4 3 4 4
RR.
Irfandita
Kusuma
stuti
5 3 5 4 3 3 4 5 3 1 3 4 3 4 3 5 3 3 4
HENI
SUPRI
HATI
5 3 4 3 3 2 5 5 2 2 4 3 3 5 2 4 3 3 3
maisara
h
5 3 3 4 2 3 4 5 3 4 3 4 4 5 1 4 4 4 4
Elly 5 3 4 4 3 2 3 5 4 4 3 3 3 5 2 4 5 4 4
Sabeni 5 4 5 3 2 5 2 5 3 2 4 5 4 5 3 4 4 4 3
Ir
Yannefr
i
Bakhtiar
Msi
5 3 3 5 3 5 3 5 2 3 3 2 3 5 4 4 5 4 3
anon 5 2 2 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3
107
Lampiran 4 Data Responden KUKM
Nama
Owner
Nama
UKM
Alamat Nomer
Telp/HP
Jeni
s
Usa
ha
Jenis
Kela
min
U
si
a
Pendi
dikan
budi
sapardi
ARBIE
JAKART
A
JL
MUSHOLA
H ALI NO
76
PABUARA
N BARAT
085280390049 Mak
anan
Laki-
laki
4
5
SMA
/SM
K
SALMA
AMALIA
NOOR
AMALIA
S FOOD
JL.
TARUMA
NEGARA
PERUMAH
AN
RADIANC
E VILLA
081316980648 Mak
anan
Perem
puan
2
6
S1
MARJONI CV.
SARI
MAHKO
TA
NUSANT
ARA
JL.
CEMPAKA
BARU
TIMUR V
RT.006/005,
CEMPAKA
BARU
085811344385
/08131552286
3
Bisk
uit
Kor
ma
Laki-
laki
5
2
SMA
/SM
K
Venny
Grace
Malonda
ABON
IKAN
FUFU
BOHUSA
MI
JL.
PEMUDA
NO 1 RT 3
RW 16
081399399689 Abo
n
Perem
puan
3
2
D3
Ir. Dedi
Sudrajat
CV.
FANDU
CAHAY
A
PERSAD
A
JL. PADAT
KARYA
NO.36
RT.01/03,
CURUG
081380000485 Mak
anan
Laki-
laki
5
1
S1
MHD ZEN SANJAY DEPOK
MAHARAJ
A BLOK
D1/14 RT
003 RW 015
081218336814 Mak
anan
Laki-
laki
5
0
SMA
/SM
K
BUGI
SANTOSO
CV
ANUGR
AH
SEJAHT
ERA
JL. RAYA
CIPINANG
INDAH I
NO.57
RT.008/007
0815 8382722 Mak
anan
Laki-
laki
4
8
SMA
/SM
K
108
Lina S
Rahmania
SAMBA
L HJ.
LINA
JL. RAYA
SERPONG
NO. 4
TANGERA
NG
SELATAN
08129230044 Mak
anan
Perem
puan
4
0
SMA
/SM
K
CYPRINE
ARUDHIPI
A
DEWAYA
NI
INTAN
KENDED
ES
JL.
MENTENG
TENGGUL
UN RT.002
RW.010
MENTENG
02199205010/
085655540427
Min
uma
n
Perem
puan
4
7
SMA
/SM
K
ARIEF
AFIEF
AFIEF
AGROBI
Z
JL
PEMUDA
SIMPANG
TIGA NO
14 RT 01/05
MARGAJA
YA
0813 8990
1802
Mak
anan
Laki-
laki
4
1
D3
k. hakiki CEMAL -
CEMIL
JL. DUTA
UTAMA
NO.2
RT.001 /
011
KEDUNG
BADAK
082112001129,
08121102136
Mak
anan
Laki-
laki
3
2
SMA
/SM
K
AIDA CV.
VILLA
KOPI
PERUM.
CENING
AMPE
BLOK : I
NO. 1
08161144420,
08129068481
Kop
i
Perem
puan
4
1
SMA
/SM
K
TRI
KISMIATI
HANAD
A FOOD
PERUM
PURI
NRWANA
3 AC 26
KARADEN
AN
08158772491 Mak
anan
&
Snac
k
Perem
puan
4
3
SMA
/SM
K
Endang
Sulistianing
sih
MIRAM
A
JL.
PERINTIS
KEMERDE
KAAN/BG
R I NO. 3
KELAPA
GADING
0815 8382722 Mak
anan
Perem
puan
4
8
SMA
/SM
K
Winarto CV BINA
MULTI
BAROK
AH
GANG TK
AISYAH
NO 25
RT/RW
005/02 KEL
PETIR
08128384212
087780575859
Mad
u
Laki-
laki
3
6
S1
109
ACHMAD
AMRAN
THE
PRINCE
JL
KEMANG
TIMUR
DALAM
RT 002/RW
003 KEL
BANGKA
08158183278 Mak
anan
Laki-
laki
3
2
SMA
/SM
K
HURRIYA
TI
YETT SAWANGA
N PERMAI.
JL PARKIT
BLOK E06
16
0812 1361
3658
Mak
anan
Laki-
laki
4
0
SMA
/SM
K
AHMAD
ZULKIFLI
/ wawan
UKM
BEKATU
L GOLD
JL.GELON
G BARU
BRT II/10
0812 5392
9292 /
082114974198
Mak
anan
Laki-
laki
4
1
SMA
/SM
K
Kapti
Nawandari
KANINA
CEMILA
N
bogor raya
permai FA v
144
0818107459 Mak
anan
Laki-
laki
4
5
SMA
/SM
K
YANTHI
RUSDIAN
TINI
WAROE
NG
COKLAT
JL
ANGGADA
1 NO 11
RT/RW
004/015
BANTARJ
ATI,
0251 8378423 Mak
anan
Perem
puan
3
9
SMA
/SM
K
CV
ARBAIN
JAYA
MANDIRI
MAKAN
AN
JL.
TARUMA
NEGARA
PERUMAH
AN
RADIANC
E VILLA
0812 1957
5438
087873069279
Mak
anan
Laki-
Laki
4
6
S1
ida dwi
lestari
NUSANT
ARA
GALLER
Y
JL
MERANTI
2 NO 7 RT
02 RW 14
ERAMAS
2000
08881301245
021 48701861
Mak
anan
Laki-
laki
3
1
SMA
/SM
K
Rini
Wulandari
KEPIK
CANDY
JL RAYA
PONDOK
DUTA GG
NURUL
HIKMAH
BUNTU
NO 1 RT
06/11
0815 971 2418 Snac
k
Perem
puan
3
5
S1
putra CV.
PUTRA
KAYA
JL. BUNI
NO. 1 RT.
005 / 009
KEL.
0812 1957
5438
087873069279
Mak
anan
Perem
puan
4
1
SMA
/SM
K
110
SEJAHT
ERA
UTAN
KAYU
UTARA
ELI
HERLINA
TOM
JERRY
JL.
BANGKA
IX B NO. 2
021 94876600 Mak
anan
Perem
puan
3
8
SMA
/SM
K
ABDUL
MALIKI
KOPI
LUWAK
TRADISI
JL
SWADAYA
1 NO 15 RT
006 RW 009
PEJATEN
TIMUR
0815 1139
9082
Kop
i
Laki-
laki
3
1
S1
Royeka
Pratama
RENDA
NG CAP
TUNGK
U
KP.
CILUBAN
G NO.22
RT02/RW0
4 KEL
BLUMBAN
G JAYA
085271615966 Cok
elat
Laki-
laki
3
3
SMA
/SM
K
Budi
Setiawan
MAMA
TINA
JLN
GANDARI
A 1 RT 09
RW 08
KEL,
KRAMAT
PELA
087771200513
08567593680
Keri
pik
Tem
pe
Laki-
laki
4
8
SMA
/SM
K
amri ROSCHA JL FELISIA
I NO 32
JATIBENIN
G
PONDOK
GEDE
021 8479343 Mak
anan
Laki-
laki
5
0
SMA
/SM
K
IMAN
SETIADY
CV
MANTE
Q EL
BARCA
JL
CEMPAKA
I NO 20,
GPP,
PARUNG
PANJANG
081218957940 Mak
anan
Laki-
laki
4
5
S1
ALI
AMRAN
CV.
KARYA
CEMERL
ANG
JL. SALAK
3/38 PD.
MAKMUR
KT.BARU
082125199480
/ 021-5922134
Mak
anan
Laki-
laki
3
4
S1
Abdul
Rakhim
Prabowo
ABAH
GANDA
(IKAN
BALITA)
JL H
AMAR 50
RT/RW
006/008
PONDOK
KELAPA
DUREN
SAWIT
0812 100 900
84
Mak
anan
Laki-
laki
3
5
D3
111
HELDA HELDA
SNACK
JATIBENIN
G ESTATE
E-6 NO 6
RT/RW
010/013
0811 808 655 Snac
k
Perem
puan
4
0
D3
Tri
wahyuni
ALANG-
ALANG
TUMBU
H
SUBUR
JL
KESELAM
ATAN
RAYA NO
9
BALIMAT
RAMAN
021
93234424,0815
6757003
Mak
anan
&
Snac
k
Perem
puan
4
3
SMA
/SM
K
ELI
DARNIATI
KASMUR
ALIA
CHOCOL
ATE
PERUM
ALAM
TIRTA
LESTARI,
JL.
KEMUNIN
G BLOK
H.10
081380366824 Cok
elat
Perem
puan
4
0
SMA
/SM
K
Saleh Brik
Zubaidi
CV.
CIELOF
OOD
PRATA
MA
JL.
MALABAR
I NO. 1 RT.
001 / 004
KEL.
BABAKAN
085693111858 Mak
anan
Laki-
laki
4
5
SMA
/SM
K
Ibu Meity
H
KOPERA
SI
WIRAUS
AHA
JL.
CITAYAM
RAYA GG
PANCORA
N NO.72
RT.02/05
RATU
JAYA
081286793896
/08141007283
0
Mak
anan
Perem
puan
4
6
SMA
/SM
K
Hainun SEKATU
P SARI
FOOD
Bukit
Sekatup
Damai, Jl.
Gunung
Belayan
No.17
08125520804
08125528245
Mak
anan
Perem
puan
4
2
SMA
/SM
K
Herry PRESIDE
NTFOOD
MAKMU
R
INDONE
SIA
JL. KEBON
KELAPA
TINGGI
RT. 011
RW.08
087776006305,
085288002212
Mak
anan
Laki-
laki
4
5
SMA
/SM
K
Arif
Rahman
Hakim
KOPERA
SI
SEKAR
JALAN
SALAK
NO. 1 A
0251 8333382
085641274444
Mak
anan
Laki-
laki
3
0
D3
112
STEPHEN
LESMANA
HIRO
ONE &
MILKY
WAY
JL. JATI I
NO. 90 RT.
002 RW.
012 KEL.
CENGKAR
ENG
TIMUR
081906888086 Min
uma
n
Laki-
laki
2
9
S1
hari juhaeri PRANG
PRING
SNACK
Perum
Griya
Melati mas
Blok D-1
No.7
08567712507 Mak
anan
Laki-
Laki
4
8
SMA
/SM
K
heidy
sinaga
halim
KOPI
ARABIC
A
BUNGA
KOPI
TAMAN
SENTOSA
BLOK H1 -
46,
CIKARAN
G
081808650312
/
081288980880
Kop
i
Laki-
laki
2
3
D3
lasmiatun YL
FOOD
KRAMAT
JATI
RT/RW 017
011 KEL
KRAMAT
JATI
021 85347355 Mak
anan
Perem
puan
3
9
D3
susanto KRISTA
CAKE N
COOKIE
S
PUSPITA
LOKA
BLOK
A3/11,BSD
081328747863 Mak
anan
&
Snac
k
Laki-
laki
4
3
SMA
/SM
K
Hj
Nurhayati
CV.
PRIMAT
AMA
ABADI
Jln Turi III
RT 05 RW
10 No.8
021 31735205 Abo
n
Cab
e
Perem
puan
5
2
SMA
/SM
K
INDRA CV.
TEMAN
LAMA
CEMERL
ANG
JL.
PISANGAN
LAMA III /
B RT. 006 /
002
021.36820683
/
081297147382
Kop
i
Laki-
laki
2
3
D3
DHOYA
SATYABI
MA
SUGARDA
BAKED
INDONE
SIA
JL.
PESANGG
RAHAN
VII NO. 14
A RT. 003 /
016
0816 931 010 /
0811 827 177
Kue Laki-
laki
2
3
S1
Fatmah,
SKM
CV
NUTRI
LOCAL
FOOD
Griya
Depok Asri
F5 No.12
02194064113
/08129998139
Baw
ang
Gor
eng
Perem
puan
4
1
S1
113
kurniasih
aryawati
NABATE
E
JL
GANDARI
A NO 21A
RT/RW
002/005
SERUA
BOJONG
021 747 05581 Snac
k
Perem
puan
3
8
SMA
/SM
K
Linda CV.
Cemara
Berkat
JL.
CIPINANG
BALI II RT.
004/013
081905686994 kopi Perem
puan
4
6
SMA
/SM
K
Agus
Suryana
AL
KAREM
VILLA
BINTARO
INDAH
BLK. C
X1/8
RT.003/001
0817744346 Mad
u
Laki-
laki
3
2
S1
SRI
DARMAJI
DIMAS
FOOD
JL PURI
MUTIARA
I/29 RT/RW
004/001
CILANDA
K
081380690555 Mak
anan
Perem
puan
3
1
D3
Bayu Reza PAPAPI
A
J. KH. R.
Abdullah
Bin Nuh
No. 27 E
Yasmin
08111102076 Mak
anan
Laki-
laki
4
0
SMA
/SM
K
akhmad
junaidi
BERKAH
INDONE
SIA
JL H
SAMALI
UJUNG NO
9 RT 11
RW 04
08128037300 Mak
anan
Laki-
laki
3
8
D3
Entriau
Widyantara
KLAPAK
OE
TAMAN
ALFA
INDAH
BLOK
A13/4,
JOGLO,
KEMBANG
AN
08119914000 /
0215843262
Gula
Kris
tal
Perem
puan
4
8
SMA
/SM
K
edy suardi CV.
LESTARI
Jl. Curug
Permai Blok
H7
RT.005/010
02517531879 Mak
anan
Laki-
laki
5
1
SMA
/SM
K
harry
indrawan
TINGER
STICK
JL
TANJUNG
DUREN
NO 58 RT
001 RW 004
0817 6545188 Mak
anan
Laki-
laki
4
7
SMA
/SM
K
114
KEL
TANJUNG
DUREN
Hikmah
Saleh
Sungkar
LA
SAMBA
L
JL. BETET
1 NO.9
RT.004/003,
BAKTI,
SETU
081248039662 Mak
anan
Laki-
laki
3
9
D3
nunik
kusumawati
SAMBEL
PECEL
BU SUCI
KHAS
MADIUN
PALEM
GANDA
ASRI A10/3
CILEDUG
TENGERA
NG
08179608565 Mak
anan
Perem
puan
3
1
D3
Michael "ONION
S"
BAWAN
G
GOREN
G
JL.
BINTARA
JAYA
RAYA NO.
6 RT. 4/8
KEL.
BINTARA
JAYA
08892526229 /
085214109191
Snac
k
Laki-
laki
3
9
S1
Irma
Husnul
Hotimah
LEEZAT
GROUP
PAMULAN
G ESTATE
H8/5 RT.07
RW.13,
PAMULAN
TIMUR
085691514553 Mak
anan
Perem
puan
4
2
SMA
/SM
K
Sonia
Bahar
BOUTIQ
UE
BAMBR
O CAKE
Jl Setia 1
No 48 Jati
Cempaka
PD Gede
083870145264
02193466295
Bum
bu
Dap
ur
Perem
puan
5
6
SMA
/SM
K
BAPAK
NURHADI
DODOL
MANDIR
I
KP.
BULAK
KENDAR
RT 010/003
NO.48
MEKAR
SARI
08151858573 /
08170250572
Snac
k
Laki-
laki
4
0
SMA
/SM
K
Padmo
Santoso
ESA
RUMPU
T LAUT
JL. H
MARJUKI
NO. A 14
RT 01 RW
06
KEMANGG
ISAN
081519997510 Snca
k
Laki-
laki
3
9
D3
EVILIA DJO S
CHILI
JAM
JL.SALAK
RAYA
NO.7
08567834788 Mak
anan
Perem
puan
3
6
D3
115
TANJUNG
DUREN
Imas
Haryati
SAMBA
L
HELLYE
AH
JL. KECAPI
HIJAU
NO.15 RT
002 RW 001
08818044786 Mak
anan
Perem
puan
3
7
D3
Estuning
Dwi S
UKM
HEBAT
JALAN
DARMAJA
YA NO.32
RT 07 RW
05 KEL
PEJATEN
BARAT
087883544536 Mad
u
Perem
puan
4
2
SMA
/SM
K
sri darmaji DIMAS
FOOD
JL PURI
MUTIARA
I/29 RT/RW
004/001
CILANDA
K
081380690555 Mak
anan
Perem
puan
4
1
SMA
/SM
K
SARNI BEBY
CAKE &
SNACK
JL
ANGGREK
ROSLIANA
VI NO 134
RT/RW
009/005
0815 8581
7744
02195695743
Kue Perem
puan
3
6
S1
DEDE
SUMARN
A
BANDRE
K MANG
DEDE
JL
GEMPOL
RT 6/ 2 NO
62 KEL
SEGER
KEC
CIPAYUN
G
0858 8367
5032
Min
uma
n
Laki-
laki
4
0
D3
Hary
Susanto
CV Multi
Sukses
Makmur
JL. PALEM
IV BLOK :
F NO. 950
RT. 001/008
021 8227512 /
0811 930 1139
Mak
anan
Perem
puan
3
5
D3
HERIYANI KUBE
MELATI
JL.
EMPANG
BAHAGIA
VIII / 38
RT. 007 /
006
087880386457,
087883422434
Mak
anan
Perem
puan
5
3
SMA
/SM
K
LIA
KARNILA
LIWE
NANSLE
E FOOD
CO
KP. BARU
RT.008/006,
KAYU
PUTIH,
PULO
GADUNG
081314492959 Abo
n
ikan
tuna
Perem
puan
4
6
S1
116
FAHRUZI
ANIS,BF
LA
TANSA
TAMAN
JATI SARI
PERMAI C
Y4/45 RT.
003/015
081806333379 Mak
anan
Laki-
laki
3
7
SMA
/SM
K
M
CRISTINA
PASKAW
ATI/MONI
C
KANGE
N
KAMPU
NG
JL NAYAR
II NO 56
RT 002/012
KRANJI -
BEKASI
BARAT
081511228652 Mak
anan
Perem
puan
3
1
SMA
/SM
K
BRIGGITA
SEKAR
POMPO
NG
SNACK
JL. H NO.
10
RT.005/RW
.09,
KEBON
BARU
0811979153 /
021 8281370
Snac
k
Laki-
laki
2
8
S1
Tanti JAVA
CHOCOL
ATE
BATAVI
A
Jl.Bangka I-
D RT 11
RW 13 No.
58 Pela
Mampang,
0818 193 044 Kue Perem
puan
4
2
SMA
/SM
K
ilham CANDI P
JAYA
JL.
PERINTIS
KEMERDE
KAAN/BG
R I NO. 3
KELAPA
GADING
085286137173
/08193260835
8
Mak
anan
Laki-
laki
4
9
SMA
/SM
K
RR.
Irfandita
Kusumastut
i
BAWAN
G
BAWUK
BOJONG
DEPOK
BARU 2,
BOLK ED
12A
CIBINONG
021 87906267
081317557636
Snac
k
Perem
puan
3
2
S1
HENI
SUPRIHA
TI
FELISYA
ENTERP
RISE
JL
LETJEND
SUTOYO
NO 12 RT
02/07
021 94305440
087877324383
Mak
anan
Perem
puan
4
8
SMA
/SM
K
maisarah PT
WELFE
M
RIDHA
LESTARI
permata
hijau permai
blok d3 rt
01 rw 18
085275707284 Cok
elat
Perem
puan
4
2
SMA
/SM
K
Elly DIVA
FOOD
JL.
SAAMAN I
NO.25
RT/RW
005/005
081282838600 Mak
anan
Perem
puan
3
4
SMA
/SM
K
117
KOTA
BAMBU
SELATAN
Sabeni DODOL
BETAWI
HJ.
MAMAS
(MASIT
O)
JL BATU
AMPAR
RT/RW
005/004
KEL BATU
AMPAR
085781284233 Snac
k
Laki-
laki
5
0
SMA
/SM
K
Ir Yannefri
Bakhtiar
Msi
SAKIRA
H
CIOMAS
PERMAI
BLOK D2/2
RT/RW
04/07
0811119407 Mak
anan
&
Snac
k
Laki-
laki
4
3
S1
anon GUDEG
KALENG
BU
TJITRO
JL KR
JAYA
BARU V/15
081808517260 Mak
anan
&
Snac
k
Laki-
laki
4
1
SMA
/SM
K
Lampiran 5 Data Mitra KUKM Kategori Produk Makanan dan Minuman
Domisili Jabodetabek
Nama
Owner
Nama
UKM
Alamat Nomer
Telp/HP
Jenis
Usa
ha
Jenis
Kela
min
U
si
a
Pendi
dikan
Hj
Nurhayati
CV.
PRIMAT
AMA
ABADI
Jln Turi III
RT 05 RW
10 No.8
021 31735205 Abo
n
Cab
e
Pere
mpua
n
5
2
SMA
/SM
K
LIA
KARNILA
LIWE
NANSLE
E FOOD
CO
KP. BARU
RT.008/006,
KAYU
PUTIH,
PULO
GADUNG
081314492959 Abo
n
ikan
tuna
Pere
mpua
n
4
6
S1
Fatmah,
SKM
CV
NUTRI
LOCAL
FOOD
Griya
Depok Asri
F5 No.12
02194064113
/08129998139
Baw
ang
Gore
ng
Pere
mpua
n
4
1
S1
MARJONI CV. SARI
MAHKO
TA
NUSANT
ARA
JL.
CEMPAKA
BARU
TIMUR V
RT.006/005,
CEMPAKA
BARU
085811344385/
081315522863
Bisk
uit
Kor
ma
Laki-
laki
5
2
SMA
/SM
K
118
Sonia
Bahar
BOUTIQ
UE
BAMBR
O CAKE
Jl Setia 1 No
48 Jati
Cempaka
PD Gede
083870145264
02193466295
Bum
bu
Dap
ur
Pere
mpua
n
5
6
SMA
/SM
K
Tanti JAVA
CHOCOL
ATE
BATAVI
A
Jl.Bangka I-
D RT 11
RW 13 No.
58 Pela
Mampang,
0818 193 044 Kue Pere
mpua
n
4
2
SMA
/SM
K
maisarah PT
WELFE
M
RIDHA
LESTARI
permata
hijau permai
blok d3 rt 01
rw 18
085275707284 Cok
elat
Pere
mpua
n
4
2
SMA
/SM
K
IMAN
SETIADY
CV
MANTE
Q EL
BARCA
JL
CEMPAKA
I NO 20,
GPP,
PARUNG
PANJANG
081218957940 Mak
anan
Laki-
laki
4
5
S1
edy suardi CV.
LESTARI
Jl. Curug
Permai Blok
H7
RT.005/010
02517531879 Mak
anan
Laki-
laki
5
1
SMA
/SM
K
Kapti
Nawandari
KANINA
CEMILA
N
bogor raya
permai FA v
144
0818107459 Mak
anan
Laki-
laki
4
5
SMA
/SM
K
Bayu Reza PAPAPIA J. KH. R.
Abdullah
Bin Nuh No.
27 E
Yasmin
08111102076 Mak
anan
Laki-
laki
4
0
SMA
/SM
K
Hainun SEKATU
P SARI
FOOD
Bukit
Sekatup
Damai, Jl.
Gunung
Belayan
No.17
08125520804
08125528245
Mak
anan
Pere
mpua
n
4
2
SMA
/SM
K
hari juhaeri PRANG
PRING
SNACK
Perum Griya
Melati mas
Blok D-1
No.7
08567712507 Mak
anan
Laki-
Laki
4
8
SMA
/SM
K
ilham CANDI P
JAYA
JL.
PERINTIS
KEMERDE
KAAN/BG
R I NO. 3
KELAPA
GADING
085286137173/
081932608358
Mak
anan
Laki-
laki
4
9
SMA
/SM
K
119
Endang
Sulistianing
sih
MIRAM
A
JL.
PERINTIS
KEMERDE
KAAN/BG
R I NO. 3
KELAPA
GADING
0815 8382722 Mak
anan
Pere
mpua
n
4
8
SMA
/SM
K
BUGI
SANTOSO
CV
ANUGR
AH
SEJAHT
ERA
JL. RAYA
CIPINANG
INDAH I
NO.57
RT.008/007
0815 8382722 Mak
anan
Laki-
laki
4
8
SMA
/SM
K
HENI
SUPRIHA
TI
FELISYA
ENTERP
RISE
JL
LETJEND
SUTOYO
NO 12 RT
02/07
021 94305440
087877324383
Mak
anan
Pere
mpua
n
4
8
SMA
/SM
K
HERIYANI KUBE
MELATI
JL.
EMPANG
BAHAGIA
VIII / 38
RT. 007 /
006
087880386457,
087883422434
Mak
anan
Pere
mpua
n
5
3
SMA
/SM
K
Herry PRESIDE
NTFOOD
MAKMU
R
INDONE
SIA
JL. KEBON
KELAPA
TINGGI
RT. 011
RW.08
087776006305,
085288002212
Mak
anan
Laki-
laki
4
5
SMA
/SM
K
AHMAD
ZULKIFLI
/ wawan
UKM
BEKATU
L GOLD
JL.GELON
G BARU
BRT II/10
0812 5392
9292 /
082114974198
Mak
anan
Laki-
laki
4
1
SMA
/SM
K
Irma
Husnul
Hotimah
LEEZAT
GROUP
PAMULAN
G ESTATE
H8/5 RT.07
RW.13,
PAMULAN
TIMUR
085691514553 Mak
anan
Pere
mpua
n
4
2
SMA
/SM
K
TRI
KISMIATI
HANAD
A FOOD
PERUM
PURI
NRWANA
3 AC 26
KARADEN
AN
08158772491 Mak
anan
&
Snac
k
Pere
mpua
n
4
3
SMA
/SM
K
Ir Yannefri
Bakhtiar
Msi
SAKIRA
H
CIOMAS
PERMAI
BLOK D2/2
RT/RW
04/07
0811119407 Mak
anan
&
Snac
k
Laki-
laki
4
3
S1
120
Tri
wahyuni
ALANG-
ALANG
TUMBU
H
SUBUR
JL
KESELAM
ATAN
RAYA NO
9
BALIMAT
RAMAN
021
93234424,0815
6757003
Mak
anan
&
Snac
k
Pere
mpua
n
4
3
SMA
/SM
K
anon GUDEG
KALENG
BU
TJITRO
JL KR
JAYA
BARU V/15
081808517260 Mak
anan
&
Snac
k
Laki-
laki
4
1
SMA
/SM
K
susanto KRISTA
CAKE N
COOKIE
S
PUSPITA
LOKA
BLOK
A3/11,BSD
081328747863 Mak
anan
&
Snac
k
Laki-
laki
4
3
SMA
/SM
K
Entriau
Widyantara
KLAPAK
OE
TAMAN
ALFA
INDAH
BLOK
A13/4,
JOGLO,
KEMBANG
AN
08119914000 /
0215843262
Gula
Krist
al
Pere
mpua
n
4
8
SMA
/SM
K
Budi
Setiawan
MAMA
TINA
JLN
GANDARI
A 1 RT 09
RW 08
KEL,
KRAMAT
PELA
087771200513
08567593680
Keri
pik
Tem
pe
Laki-
laki
4
8
SMA
/SM
K
heidy
sinaga
halim
KOPI
ARABIC
A
BUNGA
KOPI
TAMAN
SENTOSA
BLOK H1 -
46,
CIKARAN
G
081808650312
/
081288980880
Kopi Laki-
laki
2
3
D3
AIDA CV.
VILLA
KOPI
PERUM.
CENING
AMPE
BLOK : I
NO. 1
08161144420,
08129068481
Kopi Pere
mpua
n
4
1
SMA
/SM
K
INDRA CV.
TEMAN
LAMA
CEMERL
ANG
JL.
PISANGAN
LAMA III /
B RT. 006 /
002
021.36820683 /
081297147382
Kopi Laki-
laki
2
3
D3
121
Linda CV.
Cemara
Berkat
JL.
CIPINANG
BALI II RT.
004/013
081905686994 kopi Pere
mpua
n
4
6
SMA
/SM
K
ABDUL
MALIKI
KOPI
LUWAK
TRADISI
JL
SWADAYA
1 NO 15 RT
006 RW 009
PEJATEN
TIMUR
0815 1139
9082
Kopi Laki-
laki
3
1
S1
Ir. Dedi
Sudrajat
CV.
FANDU
CAHAY
A
PERSAD
A
JL. PADAT
KARYA
NO.36
RT.01/03,
CURUG
081380000485 Mak
anan
Laki-
laki
5
1
S1
Rini
Wulandari
KEPIK
CANDY
JL RAYA
PONDOK
DUTA GG
NURUL
HIKMAH
BUNTU NO
1 RT 06/11
0815 971 2418 Snac
k
Pere
mpua
n
3
5
S1
Estuning
Dwi S
UKM
HEBAT
JALAN
DARMAJA
YA NO.32
RT 07 RW
05 KEL
PEJATEN
BARAT
087883544536 Mad
u
Pere
mpua
n
4
2
SMA
/SM
K
Agus
Suryana
AL
KAREM
VILLA
BINTARO
INDAH
BLK. C
X1/8
RT.003/001
0817744346 Mad
u
Laki-
laki
3
2
S1
Winarto CV BINA
MULTI
BAROK
AH
GANG TK
AISYAH
NO 25
RT/RW
005/02 KEL
PETIR
08128384212
087780575859
Mad
u
Laki-
laki
3
6
S1
Michael "ONION
S"
BAWAN
G
GORENG
JL.
BINTARA
JAYA
RAYA NO.
6 RT. 4/8
KEL.
BINTARA
JAYA
08892526229 /
085214109191
Snac
k
Laki-
laki
3
9
S1
122
ARIEF
AFIEF
AFIEF
AGROBI
Z
JL
PEMUDA
SIMPANG
TIGA NO
14 RT 01/05
MARGAJA
YA
0813 8990
1802
Mak
anan
Laki-
laki
4
1
D3
ELI
DARNIATI
KASMUR
ALIA
CHOCOL
ATE
PERUM
ALAM
TIRTA
LESTARI,
JL.
KEMUNIN
G BLOK
H.10
081380366824 Cok
elat
Pere
mpua
n
4
0
SMA
/SM
K
RR.
Irfandita
Kusumastut
i
BAWAN
G
BAWUK
BOJONG
DEPOK
BARU 2,
BOLK ED
12A
CIBINONG
021 87906267
081317557636
Snac
k
Pere
mpua
n
3
2
S1
Venny
Grace
Malonda
ABON
IKAN
FUFU
BOHUSA
MI
JL.
PEMUDA
NO 1 RT 3
RW 16
081399399689 Abo
n
Pere
mpua
n
3
2
D3
DHOYA
SATYABI
MA
SUGARDA
BAKED
INDONE
SIA
JL.
PESANGG
RAHAN
VII NO. 14
A RT. 003 /
016
0816 931 010 /
0811 827 177
Kue Laki-
laki
2
3
S1
Abdul
Rakhim
Prabowo
ABAH
GANDA
(IKAN
BALITA)
JL H
AMAR 50
RT/RW
006/008
PONDOK
KELAPA
DUREN
SAWIT
0812 100 900
84
Mak
anan
Laki-
laki
3
5
D3
DEDE
SUMARN
A
BANDRE
K MANG
DEDE
JL
GEMPOL
RT 6/ 2 NO
62 KEL
SEGER
KEC
CIPAYUNG
0858 8367
5032
Min
uma
n
Laki-
laki
4
0
D3
SARNI BEBY
CAKE &
SNACK
JL
ANGGREK
ROSLIANA
0815 8581
7744
02195695743
Kue Pere
mpua
n
3
6
S1
123
VI NO 134
RT/RW
009/005
sri darmaji DIMAS
FOOD
JL PURI
MUTIARA
I/29 RT/RW
004/001
CILANDA
K
081380690555 Mak
anan
Pere
mpua
n
4
1
SMA
/SM
K
Sabeni DODOL
BETAWI
HJ.
MAMAS
(MASITO
)
JL BATU
AMPAR
RT/RW
005/004
KEL BATU
AMPAR
085781284233 Snac
k
Laki-
laki
5
0
SMA
/SM
K
Padmo
Santoso
ESA
RUMPUT
LAUT
JL. H
MARJUKI
NO. A 14
RT 01 RW
06
KEMANGG
ISAN
081519997510 Snca
k
Laki-
laki
3
9
D3
lasmiatun YL
FOOD
KRAMAT
JATI
RT/RW 017
011 KEL
KRAMAT
JATI
021 85347355 Mak
anan
Pere
mpua
n
3
9
D3
budi
sapardi
ARBIE
JAKART
A
JL
MUSHOLA
H ALI NO
76
PABUARA
N BARAT
085280390049 Mak
anan
Laki-
laki
4
5
SMA
/SM
K
HELDA HELDA
SNACK
JATIBENIN
G ESTATE
E-6 NO 6
RT/RW
010/013
0811 808 655 Snac
k
Pere
mpua
n
4
0
D3
M
CRISTINA
PASKAW
ATI/MONI
C
KANGE
N
KAMPU
NG
JL NAYAR
II NO 56 RT
002/012
KRANJI -
BEKASI
BARAT
081511228652 Mak
anan
Pere
mpua
n
3
1
SMA
/SM
K
FAHRUZI
ANIS,BF
LA
TANSA
TAMAN
JATI SARI
PERMAI C
Y4/45 RT.
003/015
081806333379 Mak
anan
Laki-
laki
3
7
SMA
/SM
K
124
amri ROSCHA JL FELISIA
I NO 32
JATIBENIN
G PONDOK
GEDE
021 8479343 Mak
anan
Laki-
laki
5
0
SMA
/SM
K
k. hakiki CEMAL -
CEMIL
JL. DUTA
UTAMA
NO.2
RT.001 /
011
KEDUNG
BADAK
082112001129,
08121102136
Mak
anan
Laki-
laki
3
2
SMA
/SM
K
Saleh Brik
Zubaidi
CV.
CIELOF
OOD
PRATAM
A
JL.
MALABAR
I NO. 1 RT.
001 / 004
KEL.
BABAKAN
085693111858 Mak
anan
Laki-
laki
4
5
SMA
/SM
K
Royeka
Pratama
RENDAN
G CAP
TUNGK
U
KP.
CILUBANG
NO.22
RT02/RW04
KEL
BLUMBAN
G JAYA
085271615966 Cok
elat
Laki-
laki
3
3
SMA
/SM
K
YANTHI
RUSDIAN
TINI
WAROE
NG
COKLAT
JL
ANGGADA
1 NO 11
RT/RW
004/015
BANTARJ
ATI,
0251 8378423 Mak
anan
Pere
mpua
n
3
9
SMA
/SM
K
MHD ZEN SANJAY DEPOK
MAHARAJ
A BLOK
D1/14 RT
003 RW 015
081218336814 Mak
anan
Laki-
laki
5
0
SMA
/SM
K
HURRIYA
TI
YETT SAWANGA
N PERMAI.
JL PARKIT
BLOK E06
16
0812 1361
3658
Mak
anan
Laki-
laki
4
0
SMA
/SM
K
Ibu Meity
H
KOPERA
SI
WIRAUS
AHA
JL.
CITAYAM
RAYA GG
PANCORA
N NO.72
RT.02/05
RATU
JAYA
081286793896/
081410072830
Mak
anan
Pere
mpua
n
4
6
SMA
/SM
K
125
ida dwi
lestari
NUSANT
ARA
GALLER
Y
JL
MERANTI
2 NO 7 RT
02 RW 14
ERAMAS
2000
08881301245
021 48701861
Mak
anan
Laki-
laki
3
1
SMA
/SM
K
BRIGGITA
SEKAR
POMPON
G
SNACK
JL. H NO.
10
RT.005/RW.
09, KEBON
BARU
0811979153 /
021 8281370
Snac
k
Laki-
laki
2
8
S1
ACHMAD
AMRAN
THE
PRINCE
JL
KEMANG
TIMUR
DALAM
RT 002/RW
003 KEL
BANGKA
08158183278 Mak
anan
Laki-
laki
3
2
SMA
/SM
K
harry
indrawan
TINGER
STICK
JL
TANJUNG
DUREN NO
58 RT 001
RW 004
KEL
TANJUNG
DUREN
0817 6545188 Mak
anan
Laki-
laki
4
7
SMA
/SM
K
ELI
HERLINA
TOM
JERRY
JL.
BANGKA
IX B NO. 2
021 94876600 Mak
anan
Pere
mpua
n
3
8
SMA
/SM
K
Arif
Rahman
Hakim
KOPERA
SI
SEKAR
JALAN
SALAK
NO. 1 A
0251 8333382
085641274444
Mak
anan
Laki-
laki
3
0
D3
BAPAK
NURHADI
DODOL
MANDIR
I
KP.
BULAK
KENDAR
RT 010/003
NO.48
MEKAR
SARI
08151858573 /
08170250572
Snac
k
Laki-
laki
4
0
SMA
/SM
K
ALI
AMRAN
CV.
KARYA
CEMERL
ANG
JL. SALAK
3/38 PD.
MAKMUR
KT.BARU
082125199480
/ 021-5922134
Mak
anan
Laki-
laki
3
4
S1
putra CV.
PUTRA
KAYA
SEJAHT
ERA
JL. BUNI
NO. 1 RT.
005 / 009
KEL.
UTAN
KAYU
UTARA
0812 1957
5438
087873069279
Mak
anan
Pere
mpua
n
4
1
SMA
/SM
K
126
Elly DIVA
FOOD
JL.
SAAMAN I
NO.25
RT/RW
005/005
KOTA
BAMBU
SELATAN
081282838600 Mak
anan
Pere
mpua
n
3
4
SMA
/SM
K
STEPHEN
LESMANA
HIRO
ONE &
MILKY
WAY
JL. JATI I
NO. 90 RT.
002 RW.
012 KEL.
CENGKAR
ENG
TIMUR
081906888086 Min
uma
n
Laki-
laki
2
9
S1
kurniasih
aryawati
NABATE
E
JL
GANDARI
A NO 21A
RT/RW
002/005
SERUA
BOJONG
021 747 05581 Snac
k
Pere
mpua
n
3
8
SMA
/SM
K
CYPRINE
ARUDHIPI
A
DEWAYA
NI
INTAN
KENDED
ES
JL.
MENTENG
TENGGUL
UN RT.002
RW.010
MENTENG
02199205010/0
85655540427
Min
uma
n
Pere
mpua
n
4
7
SMA
/SM
K
SALMA
AMALIA
NOOR
AMALIA
S FOOD
JL.
TARUMA
NEGARA
PERUMAH
AN
RADIANCE
VILLA
081316980648 Mak
anan
Pere
mpua
n
2
6
S1
Imas
Haryati
SAMBAL
HELLYE
AH
JL. KECAPI
HIJAU
NO.15 RT
002 RW 001
08818044786 Mak
anan
Pere
mpua
n
3
7
D3
EVILIA DJO S
CHILI
JAM
JL.SALAK
RAYA
NO.7
TANJUNG
DUREN
08567834788 Mak
anan
Pere
mpua
n
3
6
D3
Hikmah
Saleh
Sungkar
LA
SAMBAL
JL. BETET
1 NO.9
RT.004/003,
BAKTI,
SETU
081248039662 Mak
anan
Laki-
laki
3
9
D3
127
Lina S
Rahmania
SAMBAL
HJ. LINA
JL. RAYA
SERPONG
NO. 4
TANGERA
NG
SELATAN
08129230044 Mak
anan
Pere
mpua
n
4
0
SMA
/SM
K
nunik
kusumawati
SAMBEL
PECEL
BU SUCI
KHAS
MADIUN
PALEM
GANDA
ASRI A10/3
CILEDUG
TENGERA
NG
08179608565 Mak
anan
Pere
mpua
n
3
1
D3
akhmad
junaidi
BERKAH
INDONE
SIA
JL H
SAMALI
UJUNG NO
9 RT 11 RW
04
08128037300 Mak
anan
Laki-
laki
3
8
D3
Hary
Susanto
CV Multi
Sukses
Makmur
JL. PALEM
IV BLOK :
F NO. 950
RT. 001/008
021 8227512 /
0811 930 1139
Mak
anan
Pere
mpua
n
3
5
D3
SRI
DARMAJI
DIMAS
FOOD
JL PURI
MUTIARA
I/29 RT/RW
004/001
CILANDA
K
081380690555 Mak
anan
Pere
mpua
n
3
1
D3