ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL...
Transcript of ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL...
ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA
SISTEM PENGGAJIAN DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA
BUKITTINGGI
Nama : Rizka Amalia Nurhilal
NPM : 2A212092
Jurusan : Akuntansi
Pembimbing : Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA
Latar Belakang
Gaji merupakan pengahargaan dari perusahaan atas
usaha karyawan yang sudah pasti jumlahnya pada setiap
waktu yang ditentukan. Dalam penghitungan gaji
diperlukan ketelitian dalam penempatan, penggolongan,
pencatatan serta pembayarannya. Oleh sebab itu
perusahaan membutuhkan sistem akuntansi untuk
menjalankan kegiatan penggajian dengan efektif dan
efisien. Serta dikontrol oleh Sistem Pengendalian
Internal agar kesalahan dan kecurangan dapat dihindari.
Latar Belakang
Tujuan Penelitian
• Mengetahui bagaimana sistem informasi akuntansi
penggajian yang telah diterapkan pada Dinas Sosial dan
Tenaga Kerja Kota Bukittinggi.
•Mengetahui seberapa efektif sistem pengendalian
internal yang terdapat pada Dinas Sosial dan Tenaga
Kerja Kota Bukittinggi.
Batasan Masalah dan Tujuan Penelitian
Rumusan Masalah
• Bagaimanakah Sistem Informasi Akuntansi penggajian
yang diterapkan pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota
Bukittinggi ?
•Seberapa efektifkah sistem pengendalian internal yang
ada pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Bukittinggi
yang berkaitan dengan sistem penggajian yang telah
diterapkan?
Data yang
digunakan
Data Primer, yaitu melakukan wawancara dengan
Sub Bagian Keuangan Dinas Sosial dan Tenaga
Kerja Kota Bukittinggi.
Data Sekunder, yaitu dokumen seperti struktur
organisasi serta dokumen yang berkaitan dengan
sistem penggajian.
Alat Analisis yang Digunakan : Rumus Goodman’s dan Kruskal Gamma
METODE PENELITIAN
PEMBAHASAN (flowchart Penggajian)
1. Sub Bagian Kepegawaian
Bagian kepegawaian membuat
dokumen daftar perubahan gaji
pegawai (DPP) sebanyak 2
lembar dalam bentuk Surat
Keputusan (SK) Pegawai.
Lembar 1 dikirim ke Bagian
Pembuat Daftar Gaji dan
Lembar 2 diarsipkan sementara
sesuai dengan abjad. Kemudian
bagian kepegawaian membuat
rekapan absensi sebanyak 2
lembar. Lembar 1 dikirim ke
Bagian Pembuat Daftar Gaji
dan Lembar 2 diarsipkan
sementara dengan abjad.
Keterangan :DPP : Daftar Perubahan gaji
Pegawai
PEMBAHASAN (flowchart Penggajian)
2. Sub Bagian Keuangan –
Bagian Pembuat Daftar
Gaji
Bagian Pembuat Daftar Gaji
menerima dokumen daftar
perubahan gaji pegawai (DPP)
lembar 1, dan menerima rekapan
absensi lembar 1 dari Bagian
Kepegawaian. Kemudian Bagian
Pembuat Daftar Gaji membuat
Daftar Gaji 2 lembar. DPP
lembar 1 di arsipkan sementara
sesuai abjad , Rekap Absensi
lembar 1 dan Daftar Gaji
Lembar 1 di arsipkan sementara
sesuai tanggal. Daftar Gaji
Lembar 2 dikirim ke Bendahara
Pengeluaran.
Keterangan :DPP : Daftar Perubahan gaji
Pegawai
PEMBAHASAN (flowchart Penggajian)
3. Sub Bagian Keuangan –
Bendahara Pengeluaran
Bendahara Pengeluaran
menerima Daftar Gaji Lembar
2. Kemudian Bendahara
Pengeluaran Membuat SPP LS
rangkap 2 dan SPJ Rangkap 2.
Daftar Gaji lembar 2, SPP LS
lembar 1 dan SPJ lembar 1
dikirim ke Pejabat
Penatausahaan Keuangan SPJ
lembar 2 dan SPP LS Lembar
2 diarsipkan sementara sesuai
nomor.
Keterangan :•SPP LS : Surat Permintaan
Pembayaran Langsung
• SPJ : Surat Pertanggung
Jawaban
PEMBAHASAN (flowchart Penggajian)
4. Sub Bagian Keuangan – Pejabat
Penatausahaan Keuangan
PPK menerima Daftar Gaji lembar 2, SPP
LS Lembar 1 dan SPJ lembar 1. Kemudian
PPK memverifikasi Daftar Gaji Lembar 2,
SPP LS Lembar 1, dan SPJ lembar 1.
Apabila Daftar gaji, SPP LS, dan SPJ
tersebut tidak benar dikembalikan kepada
bagian bendahara pengeluaran untuk
diperbaiki. Apabila benar, PPK langsung
membuat SPM 2 lembar kemudian
ditandatangani oleh KPA. Selanjutnya SPP
LS Lembar 1 dan SPM 1 diarsipkan
sementara dengan nomor. Daftar Gaji
Lembar 2, SPM lembar 2 dan SPJ lembar 1
dikirim ke Bendahara Umum Daerah
DPKAD.
Keterangan :•SPM : Surat
Perintah Membayar
PEMBAHASAN (flowchart Penggajian)
5. Bendahara Umum Daerah – DPKAD
Bendahara Umum Daerah DPKAD menerima
Daftar Gaji lembar 2, SPM lembar 2 dan SPJ
lembar 1. Kemudian Bendahara Umum
Daerah DPKAD memeriksa Daftar Gaji, SPM
dan SPTJM, apabila dokumen tersebut tidak
benar, dokumen tersebut dikembalikan PPK
untuk diperbaiki, dan apabila dokumen
tersebut benar maka Bendahara Umum Daerah
DPKAD menerbitkan SP2D kemudian
ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.
SP2D yang diterbitkan oleh Bendahara Umum
Daerah DPKAD dibuat rangkap 4. SP2D
Lembar 1 dikirim kepada Bank Nagari Kota
Bukittinggi. SP2D Lembar 2 dikirim kepada
Bendahara Pengeluaran. SP2D lembar 3
dikirim ke PPK. SP2D lembar 4, Daftar Gaji
lembar 2, SPM lembar 2, dan SPJ lembar 2
diarsip tetap.
Keterangan :
• DPKAD :
Dinas
Pengelolaan
Keuangan dan
Aset Daerah
•SP2D : Surat
Perintah
Pencairan Dana
PEMBAHASAN (flowchart Penggajian)
6. Bank Nagari
Bank Nagari menerima SP2D
lembar 1. Kemudian Bank
Nagari melakukan pemeriksaan
SP2D, apabila tidak benar
SP2D lembar 1 dikembalikan
kepada Bendahara Umum
Daerah DPKAD dan apabila
benar Bank Nagari langsung
memasukkan gaji ke masing-
masing rekening pegawai
sesuai dengan hak yang
diterima oleh pegawai.
PEMBAHASAN (Data Hasil Penelitian)NO PERTANYAAN YA TIDAK
I Lingkungan Pengendalian
1 Apakah Struktur organisasi Dinas Sosial
dan Tenaga Kerja Kota Bukittinggi
digambarkan dalam bagan organisasi yang
jelas?
30 0
2 Apakah fungsi yang terkait dalam bagan
organisasi tersebut sudah melakukan tugas
sesuai dengan fungsinya?
26 4
3 Apakah bagian pencatatan kehadiran
pekerjaan terpisah dari bagian pembuatan
daftar gaji?
29 1
4 Apakah gaji yang diberikan kepada pegawai
sesuai dengan latar belakang pendidikan,
jabatann dan prestasi?
20 10
5 Apakah fungsi pembuatan daftar gaji
terpisah dari pembayaran gaji?
29 1
6 Apakah pemisahan fungsi tersebut
berpengaruh positif dalam pencapaian
efektifitas perhitungan dan pembayaran
gaji?
24 6
7 Apakah bagian penggajian Dinas Sosial dan
Tenaga Kerja Kota Bukittinggi telah
memiliki prosedur akuntansi yang jelas?
29 1
II Penilaian Risiko
8 Apakah setiap nama pegawai yang tercantum di
dalam daftar gaji, memiliki surat keputusan
pengangkatan sebagai Pegawai Negeri Sipil yang
ditandatangani oleh pejabat yang berwenang?
30 0
9 Apakah daftar gaji di verifikasi oleh pejabat yang
berwenang?
29 1
10 Apakah setiap perubahan gaji pegawai disebabkan
perubahan pangkat, perubahan tarif gaji sesuai
kepada surat keputusan dari pejabat yang
berwenang?
30 0
11 Apakah potongan atas gaji pegawai selain pajak
penghasilan didasarkan atas surat potongan gaji
yang diotorisasi oleh fungsi penggajian?
30 0
12 Apakah Asuransi Kesehatan / Asuransi Jiwa
Pegawai Negeri Sipil (PNS) sangat berperan besar
bagi PNS?
27 3
13 Apakah bukti transaksi keluar untuk pembayaran
gaji diotorisasi oleh pejabat yang berwenang?
29 1
14 Transaksi penggajian dicatat apabila bukti yang
mendukung pencatatan tersebut telah lengkap dan
benar.
30 0
15 Setiap terjadi aktivitas dan transaksi penggajian
dicatat pada periode yang seharusnya.
29 1
PEMBAHASAN (Data Hasil Penelitian)
III Kegiatan Pengendalian
16 Dokumen yang
berhubungan dengan
penggajian selalu disimpan
di dalam lemari terkunci,
sehingga tidak setiap orang
bebas untuk melihat
ataupun mengambil
dokumen tersebut.
29 1
17 Dokumen yang
berhubungan dengan
penggajian selalu dibubuhi
tanda tangan Kepala Dinas.
30 0
18 Apakah dokumen yang
berhubungan dengan
penggajian memiliki nomor
urut cetak?
29 1
IV Informasi dan Komunikasi
19 Apakah Dinas Sosial dan
Tenaga Kerja sudah
menggunakan finger print
untuk absensi pegawai?
29 1
20 Apakah slip gaji langsung
diberikan kepada pegawai?
7 23
21 Apakah catatan penghasilan
pegawai disimpan oleh bagian
pembuatan daftar gaji?
30 0
22 Pemasukan identitas pekerja
untuk kehadiran ke dalam
mesin pencatatan waktu
diawasi oleh petugas.
24 6
23 Gaji yang dibayar terdapat
tanda terima yang
ditandatangani oleh pekerja
didepan petugas.
18 12
24 Perhitungan gaji pegawai
dilakukan dengan
menggunakan komputerisasi.
28 2
25 Pembagian gaji dengan
menggunakan amplop.
0 30
PEMBAHASAN (Data Hasil Penelitian)
V Pemantauan Pengendalian Intern
26 Apakah BPK, BPKP, atau
BAWASDA selalu datang untuk
mengadakan pemeriksaan?
29 1
27 Apakah Pemeriksaan tersebut
berperan besar terhadap
perbaikan untuk kedepannya?
27 3
28 Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
Kota Bukittinggi selalu di audit
oleh Auditor Independen dari
Kantor Akuntan Publik.
19 11
Total 720 120
= 720 – 120
+ 120
= 600
840= 0. 71
Hasil dari perhitungan yang menggunakan rumus
Goodman’s and Kruskal gamma didapatakan
hasil 0, 71. Berdasarkan hasil yang diperoleh atas
pernyataan dan pertanyaan yang diajukan kepada
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Bukittinggi
dalam hal penerapan sistem pengendalian
internal pemerintah pada sistem penggajian
termasuk dalam kategori pengendalian internal
cukup efektif.
KESIMPULAN dan SARANKESIMPULAN
1. Pelaksanaan sistem penggajian yang diterapkan oleh Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota
Bukittinggi telah dilaksanakan dengan cukup baik, dilihat dari struktur organisasi yang
memisahkan tanggung jawab fungsional yang jelas. Otorisasi dan pencatatan terhadap
berbagai dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian dapat dilakukan dengan baik
dan lengkap. Pembayaran gaji telah dilakukan melalui bank sehingga meminimalkan
terjadinya kesalahan perhitungan gaji.
2. Sistem Pengendalian Internal yang terdapat pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota
Bukittinggi termasuk dalam kategori pengendalian internal cukup efektif. Hal ini terlihat
dari kuisioener yang disebarkan dan dihitung menggunakan rumus Goodman’s and
Kruskal’s Gamma.
SARAN
1. Sebaiknya dalam melakukan pembayaran gaji agar diberikan bukti pembayaran gaji
berupa slip gaji. Slip gaji tersebut merupakan penjelasan mengenai rincian gaji bersih
yang diterima oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS).
2. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Bukittinggi dapat meningkatkan sistem pengendalian
intern pemerintah agar lebih efektif lagi di masa yang akan datang