Analisis data pada siklus ii
-
Upload
revina-sri-utami -
Category
Documents
-
view
16 -
download
0
Transcript of Analisis data pada siklus ii
62
4.1.3 Analisis Data Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Pada Siklus II
Dari penelitian yang telah dilakukan, instrumen pengumpulan data
mengenai kemampuan berfikir kritis siswa diambil dari laporan hasil pengamatan
individu yang mengacu pada rubrik penilaian. Hasil laporan pengamatan individu
yang digunakan disusun berdasarkan indikator kemapuan berpikir kritis. Di dalam
penjabaran kemampuan berpikir kritis tersebut didasarkan pada lima indikator
yaitu: 1). Menganalisis rumusan masalah; 2). Kemampuan merumuskan hipotesis;
3). Menjastifikasi / mengumpulkan data; 4). Menyajikan data hasil pengamatan;
5). Kemampuan menganalisis hasil pengamatan; 6) kemampuan membuat
kesimpulan .berdasarkan data yang diperoleh dari hasil laporan individu siswa,
dapat disajikan data berfikir kritis siswa berdasarkan butir-butir indikator pada
tabel.
Tabel 17. Rata-Rata Persentase Berfikir Kritis Siswa Berdasarkan Butir Indikator
No Rubrik (%) Kemampuan Berfikir Kritis Siswa
Rata (%)
Kategori
P 1% P 2%1 Merumuskan Masalah 95,45 100 97,73% Sangat Kritis
2 Membuat Hipotesis 93,93 98,48 96,21% Sangat Kritis
3 Mengumpulkan Data 100 100 100% Sangat Kritis
4 Menyajikan Data 100 100 100% Sangat Kritis
5 Menganalisis 71,21 75,75 73,48% Sangat Kritis
6 Menyimpulkan 81,81 74,24 57,55% Sangat Kritis
% Berfikir Kritis 85,09 89,89Kategori Kritis Kritis
Berdasarkan tabel 17 dapat dilihat kemampuan berfikir kritis siswa kelas
VII1 SMP Muhammadiyah 2 pekanbaru tahun ajaran 2014/2015 pada siklus 2
mengalami peningkatan disetiap pertemuannya dan sama-sama berada pada
kategori (kritis) Dengan besar penigkatan 4,8%. Untuk setiap indikatornya yang
tertinggi terdapat pada indikator mengumpulkan dan menyajikan dengan kategori
(sangat kritis) dan ang terendah pada indikator menyimpulkan (cukup kritis).
63
a. Merumuskan Masalah
Rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang
akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data bentuk-
bentuk rumusan masalah penelitian ini berdasarkan penelitian
menurut tingkat eksplanas. Dari kedua pertemuan tersebut, dapat diambil
rata-rata kemampuan berfikir kritis siswa kelas VII1 SMP muhammadiyah 2
pekanbaru tahun ajaran 2014/2015 pada siklus 2 selama dua kali pertemuan yang
dinilai . Perbandingan rata-rata kemampuan berfikir kritis untuk merumuskan
masalah disajikan pada table 18.
Tabel 18. Perbandingan rata-rata kemampuan berfikir kritis siswa untuk merumuskan masalah (Siklus II)
No Rubrik Persentase kemampuan berfikir kritis siswa
Rata-rata (%)
Kategori
P1 P21 Merumuskan masalah 95,45% 100% 97,73% Sangat kritisKategori Sangat kritis Sangat kritis Sangat kritis
Adapun hasil klasifikasi kemampuan berfikir kritis siswa untuk indikator
merumuskan masalah setelah diterapkannya pembelajaran inkuiri terbimbing
(guided inquiry) menggunakan handout pada pertemuan 1-2 yang didapatkan dari
perhitungan total persentase indikator dengan menggunakan aturan menurut
erman dalam muyadiana dalam selamet (2008) yang telah dimodifikasi dan dapat
dilihat pada gambar 8.
64
Gambar 8. Persentase Berfikir Kritis Siswa Untuk Indikator Merumuskan Masalah
Berdasarkan gambar 8 kemampuan berfikir kritis siswa pada siklus II
untuk indikator merumuskan masalah Persentase terendah terlihat pada pertemuan
1 dengan pokok bahasan konsep lingkungan dan Bentuk-bentuk saling
ketergantungan makhluk hidup dan lingkungannya, Dan persentase tertinggi
terlihat pada pertemuan ke dua dengan pokok bahasan pola-pola interaksi
makhluk hidup dan lingkungannya : rantai makanan,jaring-jaring makanan, dan
piramida makanan. kemampuan berfikir kritis siswa untuk indikator merumuskan
masalah semua siswa (100%) berada pada kategori sangat kritis, dan jumlah
paling sedikit 0 (0%) orang siswa dengan klasifikasi tidak kritis. Sedangkan
persentase terendah terapad pada pertemuan 1 dengan jumlah 19 orang siswa
(95,45%) pada kategori sangat kritis dan 3 orang siswa (4,54%) pada kategori
kritis . Sehingga dapat dilihat kenaikan kemampuan berfikir kritis untuk
kemampuan merumuskan masalah dari pertemuan 1-2 yaitu : 4,55%.
PERSENTASE
65
b. Merumuskan hipotesis
Merumuskan Hipotesis adalah membuat jawaban sementara terhadap
masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan
kebenarannya.Dari kedua pertemuan tersebut, dapat diambil rata-rata kemampuan
berfikir kritis siswa kelas VII1 SMP muhammadiyah 2 pekanbaru tahun ajaran
2014/2015 pada siklus 2 selama dua kali pertemuan yang dinilai . Perbandingan
rata-rata kemampuan berfikir kritis untuk merumuskan hipotesis disajikan pada
tabel 19.
Tabel 19. Perbandingan Rata-Rata Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Untuk Merumuskan Hipotesis (Siklus II)
No Rubrik Persentase kemampuan berfikir kritis siswa
Rata (%)
Kategori
P 1 P 21 merumuskan hipotesis 93,93% 98,48% 96,21% KritisKategori Kritis Kritis Kritis
Adapun hasil klasifikasi kemampuan berfikir kritis siswa untuk indikator
merumuskan hipotesis setelah diterapkannya pembelajaran inkuiri terbimbing
(guided inquiry) menggunakan handout pada pertemuan 1-2 yang didapatkan dari
perhitungan total persentase indikator dengan menggunakan aturan menurut
erman dalam muyadiana dalam selamet (2008) yang telah dimodifikasi dan dapat
dilihat pada gambar 9.
66
Gambar 9. Persentase Berfikir Kritis Siswa Untuk Indikator Untuk Merumuskan Hipotesis
Berdasarkan Gambar 9 Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Pada Siklus II
Untuk Indikator Merumuskan Hipotesis Persentase Terendah terlihat pada
pertemuan 1 dengan pokok bahasan konsep lingkungan dan Bentuk-bentuk saling
ketergantungan makhluk hidup dan lingkungannya, (93,93%) siswa berada pada
kategori sangat kritis dan (6.07%) siswa ada pada kategori kritis . Dan persentase
tertinggi terlihat pada pertemuan 2 pada pokok bahasan pola-pola interaksi
makhluk hidup dan lingkungannya : rantai makanan,jaring-jaring makanan, dan
piramida makanan, dengan jumlah 96,21%, siswa pada kategori sangat kritis dan
(6,07%) siswa dengan kategori kritis. Sehingga dapat dilihat kenaikan
kemampuan berfikir kritis untuk kemampuan merumuskan hipotesis dari
pertemuan 1-2 yaitu : 5,55%.
c. Mengumpulkan data
Mengumpulkandata merupakan Suatu pernyataan (statement) tentang sifat,
keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya. Pengumpulan data dilakukan untuk
PERSENTASE
67
memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian
(Gulo, 2002 : 110). Dari kedua pertemuan tersebut, dapat diambil rata-rata
kemampuan berfikir kritis siswa kelas VII1 SMP muhammadiyah 2 pekanbaru
tahun ajaran 2014/2015 pada siklus 2 selama dua kali pertemuan yang dinilai .
Perbandingan rata-rata kemampuan berfikir kritis untuk kemampuan
Mengumpulkan data disajikan pada tabel 20.
Tabel 20. Perbandingan Rata-Rata Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Kemampuan Mengumpulkan Data (Siklus II)
No Rubrik Persentase kemampuan berfikir kritis siswa
Rata (%)
Kategori
P1 P21 Mengumpulkan data 100% 100% 100% Sangat KritisKategori Sangat
KritisSangat Kritis
Sangat Kritis
Adapun hasil klasifikasi kemampuan berfikir kritis siswa untuk indikator
kemampuan Mengumpulkan data setelah diterapkannya pembelajaran inkuiri
terbimbing (guided inquiry) menggunakan handout pada pertemuan 1-2 yang
didapatkan dari perhitungan total persentase indikator dengan menggunakan
aturan menurut erman dalam muyadiana dalam selamet (2008) yang telah
dimodifikasi dan dapat dilihat pada gambar 10.
68
Gambar 10. Persentase Berfikir Kritis Siswa Untuk Indikator Kemampuan Mengumpulkan Data
Berdasarkan gambar 10 kemampuan berfikir kritis siswa pada siklus II
untuk indikator kemampuan Mengumpulkan data Persentase terendah terlihat
pada pertemuan 1 dengan pokok bahasan konsep lingkungan dan Bentuk-bentuk
saling ketergantungan makhluk hidup dan lingkungannya, semua siswa berada
pada kategori (100%). Sehingga dapat dilihat kemampuan berfikir kritis untuk
kemampuan mengumpulkan data dari pertemuan 1-2 sudah ada pada kategori
sangat kritis.
d. Menyajikan data
Penyajian Data adalah salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil
penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Dari kedua
pertemuan tersebut, dapat diambil rata-rata kemampuan berfikir kritis siswa kelas
VII1 SMP muhammadiyah 2 pekanbaru tahun ajaran 2014/2015 pada siklus 2
selama dua kali pertemuan yang dinilai . Perbandingan rata-rata kemampuan
berfikir kritis untuk kemampuan Menyajikan data disajikan pada tabel 21.
PERSENTASE
69
Tabel 21. Perbandingan Rata-Rata Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Kemampuan Menyajikan Data (Siklus II)
No Rubrik Persentase kemampuan berfikir kritis siswa
Rata (%)
Kategori
P1 P21 Menyajikan Data 100% 100% 100% Sangat KritisKategori Sangat
KritisSangat Kritis
Sangat Kritis
Adapun hasil klasifikasi kemampuan berfikir kritis siswa untuk indikator
kemampuan Menyajikan data setelah diterapkannya pembelajaran inkuiri
terbimbing (guided inquiry) menggunakan handout pada pertemuan 1-2 yang
didapatkan dari perhitungan total persentase indikator dengan menggunakan
aturan menurut erman dalam muyadiana dalam selamet (2008) yang telah
dimodifikasi dan dapat dilihat pada gambar 11.
Gambar 11. Persentase Berfikir Kritis Siswa Untuk Indikator Kemampuan Menyajikan Data
Berdasarkan gambar 11 kemampuan berfikir kritis siswa pada siklus II
untuk indikator kemampuan Menyajikan data Persentase terendah terlihat pada
PERSENTASE
70
pertemuan 1 dengan pokok bahasan konsep lingkungan dan Bentuk-bentuk saling
ketergantungan makhluk hidup dan lingkungannya, dari jumlah siswa 22 orang
semua siswa ada pada kategori sangat kritis (100%). Sehingga dapat dilihat
kenaikan kemampuan berfikir kritis untuk kemampuan menyajikan data dari
pertemuan 1-2 sudah ada pada kategori paling tinggi.
e. menganalisis
Analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna
meneliti secara mendalam. Dari kedua pertemuan tersebut, dapat diambil rata-rata
kemampuan berfikir kritis siswa kelas VII1 SMP muhammadiyah 2 pekanbaru
tahun ajaran 2014/2015 pada siklus 2 selama dua kali pertemuan yang dinilai .
Perbandingan rata-rata kemampuan berfikir kritis untuk kemampuan menganalisis
data disajikan pada tabel 22.
tabel 22. Perbandingan Rata-Rata Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Kemampuan Menganalisis Data (Siklus II)
No Rubrik Persentase kemampuan berfikir kritis siswa
Rata (%)
Kategori
P1 P21 merumuskan hipotesis 71,21% 75,75% 73,48% Cukup KritisKategori Cukup
KritisKritis Cukup
Kritis
Adapun hasil klasifikasi kemampuan berfikir kritis siswa untuk indikator
kemampuan menganalisis data setelah diterapkannya pembelajaran inkuiri
terbimbing (guided inquiry) menggunakan handout pada pertemuan 1-2 yang
didapatkan dari perhitungan total persentase indikator dengan menggunakan
aturan menurut erman dalam muyadiana dalam selamet (2008) yang telah
dimodifikasi dan dapat dilihat pada gambar 12.
71
Gambar 12. Persentase Berfikir Kritis Siswa Untuk Indikator Kemampuan Menganalisis Data
Berdasarkan gambar 12 kemampuan berfikir kritis siswa pada siklus II
untuk indikator kemampuan menganalisis data Persentase terendah terlihat pada
pertemuan 1 dengan pokok bahasan konsep lingkungan dan Bentuk-bentuk saling
ketergantungan makhluk hidup dan lingkungannya, diketahui 71,21 % siswa
dengan kategori (cukup kritis) dan 28,79% orang siswa pada kategori kurang
kritis . dan persentase kemampuan berfikir kritis siswa tertinggi terdapat pada
pertemuan ke 2 dengan jumlah 75,75% siswa dengan kategori (cukup kritis). Dan
24,25% siswa dengan kategori kritis. Sehingga dapat dilihat kenaikan
kemampuan berfikir kritis dari pertemuan 1-2 yaitu : 4,54%.
f. Menyimpulkan
Menyimpulkan adalah membuat pernyataan singkat tentang hasil analisis
deskripsi dan pembahasan tentang hasil pengetesan hipotesis yang telah dilakukan
berisi jawaban atas pertanyaan yang diajukan pada bagian rumusan masalah.
Keseluruhan jawaban hanya terfokus pada ruang lingkup pertanyaan dan jumlah
jawaban disesuaikan dengan jumlah rumusan masalah yang diajukan.
PERSENTASE
72
Dari kedua pertemuan tersebut, dapat diambil rata-rata kemampuan berfikir
kritis siswa kelas VII1 SMP muhammadiyah 2 pekanbaru tahun ajaran 2014/2015
pada siklus 2 selama dua kali pertemuan yang dinilai . Perbandingan rata-rata
kemampuan berfikir kritis untuk kemampuan menyimpulkan data disajikan pada
tabel 23.
Tabel 23. Perbandingan Rata-Rata Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Kemampuan Menyimpulkan Data (Siklus II)
No Rubrik Persentase kemampuan berfikir kritis siswa
Rata (%)
Kategori
P1% P2%1 merumuskan hipotesis 49,96 65,15 57,55 Cukup KritisKategori Kurang
KritisCukup Kritis
Cukup Kritis
Adapun hasil kemampuan berfikir kritis siswa untuk indikator
kemampuan menganalisis data setelah diterapkannya pembelajaran inkuiri
terbimbing (guided inquiry) menggunakan handout pada pertemuan 1-2 yang
didapatkan dari perhitungan total persentase indikator dengan menggunakan
aturan menurut erman dalam muyadiana dalam selamet (2008) yang telah
dimodifikasi dan dapat dilihat pada gambar 13.
Gambar 13. Persentase Berfikir Kritis Siswa Untuk Indikator Kemampuan Menyimpulkan Data
PERSENTASE
73
berdasarkan gambar 12 kemampuan berfikir kritis siswa pada siklus II
untuk indikator kemampuan menyimpulkan data mengalami peningkatan.
Persentase terendah dari untuk indikator kemampuan menyimpulkan data terlihat
pada pertemuan 1 dengan pokok bahasan konsep lingkungan dan bentuk-bentuk
saling ketergantungan makhluk hidup dan lingkungannya yaitu (49,96%) dengan
kategori cukup kritis dan (50,04%) orang siswa kategori kurang kritis . dan
kemampuan berfikir kritis paling tinggi terdapat pada pertemuan 2 yaitu 65,15%
dengan kategori cukup kritis dan 34,85% (kurang kritis) orang siswa dengan
kategori kritis. Sehingga dapat dilihat kenaikan kemampuan berfikir kritis dari
pertemuan 1-2 yaitu : 15,19%.