ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan,...

182
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA GUDANG PADA CV. KAJEYEFOOD SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Komputer Disusun oleh: Annata Rahadiyan NIM: 125150407111022 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

Transcript of ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan,...

Page 1: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA GUDANG

PADA CV. KAJEYEFOOD

SKRIPSI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Komputer

Disusun oleh:

Annata Rahadiyan

NIM: 125150407111022

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

JURUSAN SISTEM INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 2: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG
Page 3: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG
Page 4: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan judul “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan

Persediaan Barang pada Gudang pada CV. KEJEFOOD ” ini, dengan baik.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak sekali bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa

hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak atas

kontribusinya pada skripsi ini. Ucapa terima kasih penulis haturkan pada :

1. Kedua orang tua yang telah membesarkan penulis, terutama Ibu Nugraheni

Widiastuti yang telah berjuang merawat dan membiayai penulis hingga

dapat menempuh bangku perkuliahan. Djoko Santoso, ayah terbaik yang

sudah memberikan banyak sekali nilai-nilai kehidupan dan cara bersikap

pada orang lain yang pada kesempatan ini tidak dapat merasakan

kebagaian terselesaikanya skripsi ini karena sudah berada di sisi Allah SWT.

Juga adik Aditya Kurniawan yang selalu memberikan dukungan dan

semangat untuk terus berpikiran positif.

2. Bapak Wayan Firdaus Mahmudy, S.Si, M.T., Ph.D, Bapak Ir. Heru

Nurwarsito, M.Kom, Bapak Drs. Marji, M.T, dan Bapak Edy Santoso, S.Si.,

M.Kom selaku Dekan, Wakil Dekan I, Wakil Dekan II, dan Wakil Dekan III

Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya.

3. Bapak Suprapto, S.T, M.T selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya.

4. Ibu Niken Hendrakusma Wardani, S.Kom., M.Kom. selaku pembimbing satu,

dan Ibu Retno Indah Rokhmawati, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing

dua, yang dengan penuh kesabaran, perhatian dan tak kenal lelah

membimbing penulis selama masa pengerjaan skripsi hingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya, atas ilmu

yang diberikan selama masa perkuliahan.

6. Bapak Ir. Kristiawan, selaku pemilik CV. KAJEYEFOOD yang telah

mengijinkan penulis manjadikan perusahaanya sebagai studi kasus pada

skripsi ini.

7. Keluarga kecil Benalu yang telah mewarnai hari-hari selama masa

perkuliahan dengan begitu banyak kenangan manis dan juga kenangan

pahit. Yang tak henti-hentinya, tanpa ada rasa bosan memberikan support

pada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini. Kepada Adziani

Heramurti, Adzanil Rahmadi Putra, Agung Surya Saputera, Bintang Virgy

Shafirna, Erin Nurdiansyah, Gayuh Syahqila, Hafiz Rahmadi, Daka Luthfan

Ghozi, Nadya Rizky Arimurti dan Muhammad Nurdin. Terima kasih atas

kehadiran kalian di masa perkuliahan ini, semoga kekeluargaan ini tidak

Page 5: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

iv

hanya berlangsung pada masa perkuliahan. Semoga kekeluargaan ini terus

terjalin hingga kita memiliki cucu ataupun cicit.

8. Keluarga pengurus Eksekutif Mahasiswa Sistem Informasi periode 2014 –

2016.

9. Teman seperjuangan di skripsi periode ini, dimana kita saling memberikan

semangat pada satu sama lain. Kepada Yusuf, Danil, dan Gayuh. Terima

kasih atas dukungan kalian.

10. Teman-teman Sistem Informasi UB 2012 yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu.

11. Seluruh Keluarga Besar Mahasiswa Sistem Informasi dari seluruh angkatan.

Penulis menyadari tidak ada sesuatu di dunia ini yang tanpa cela. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca akan

penulis terima untuk pengembangan penelitian selanjutnya. Akhir kata,

semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca

Malang,

Penulis

[email protected]

Page 6: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

v

ABSTRAK

CV. KAJEYEFOOD merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang

pengolahan makanan yakni keripik buah yang telah berdiri sejak 2002 di kota

Malang. CV. KAJEYEFOOD mempunyai sebuah toko yang menjual keripik buah hasil

dari produksi perusahaan. Namun dalam praktek nya, toko ini masih menggunakan

cara manual dalam kegiatan transaksi penjualan. Hal serupa juga terjadi pada

bagian gudang dimana kegiatan pencatatan persediaan barang dilakukan secara

manual pada buku. Untuk mengatasi permasalahan pada perusahaan ini,

dibutuhkan sebuah sistem yang dapat mendukung aktivitas bisnis pada toko

maupun gudang. Pada penelitian ini, dilakukan perancangan sistem informasi yang

diharapkan dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut. Perancangan

dilakukan dengan menggunakan framework Rational Unified Process. Pada tahap

inception analisis kebutuhan dilakukan dan menghasilkan vision document, 8 fitur,

21 kebutuhan fungsional, 2 kebutuhan non fungsional, 9 use ase, dan activity

diagram tiap use case. Pada tahap elaboration perancangan dilakukan dan

menghasilkan kelas-kelas analisis setiap use case, pemetaan kelas analisis, unifikasi

kelas analisis,class diagram,data model, dan sequence diagram. Setelah tahap

analisis dan perancangan dilakukan, evaluasi dilakukan dengan menggunakan

metode traceability matrix dan requirement configuration structure(consistency

analysis). Hasil dari evaluasi yang telah dilakukan menunjukan bahwa setiap

persyaratan telah memiliki kode unik yang dapat dilacak dan seluruh kebutuhan

yang telah didefinisikan sudah konsisten.

Kata kunci: Perancangan Sistem Informasi, Rational Unified Process, Penjualan,

Persediaan Barang

Page 7: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

vi

ABSTRACT

CV. KAJEYEFOOD is a company that specialize in the food processing of fruit

chips that has been established since 2002 in Malang city. CV. KAJEYEFOOD has a

store that sells fruit chips from the company's production. But in practice, the store

is still using conventional way in the sales transaction activities. The same thing

happens in the warehouse where inventory recording activity was performed

manually. To solve this problem, a system that can support business acitvities in

store and warehouse is needed. In this study, the design of information system was

done to help solving the problems. The design was done by using Rational Unified

Process framework. In the inception phase, requirement analysis produced vision

documents, 8 features, 21 functional requirements, 2 non-functional requirements,

9 use cases, and activity diagrams of each use case. In the elaboration phase, the

design produced analysis class for each use case, analysis class mapping,

unification class analysis, class diagrams, model data, and sequence diagrams.

After the analysis and design phase, the evaluation was done by using traceability

matrix method and requirement configuration structure (consistency analysis). The

results of the evaluations that have been conducted shows that each requirement

has a unique code that can be tracked and all the requirements that have been

defined are consistent.

Key word : Information System Design, Rational Unified Process, Sales, Inventory

Page 8: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

vii

DAFTAR ISI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN

PERSEDIAAN BARANG PADA GUDANG PADA CV. KAJEYEFOOD ........................1

PENGESAHAN ....................................................................................................... i

PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................................................... ii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. iii

ABSTRAK .............................................................................................................. v

ABSTRACT ........................................................................................................... vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN .........................................................................................1

1.1 Latar belakang.........................................................................................1

1.2 Rumusan masalah ...................................................................................2

1.3 Tujuan .....................................................................................................2

1.4 Manfaat ..................................................................................................2

1.5 Batasan masalah .....................................................................................3

1.6 Sistematika pembahasan ........................................................................3

BAB 2 LANDASAN KEPUSTAKAAN .......................................................................5

2.1 Tinjauan Pustaka .....................................................................................5

2.2 Dasar Teori ..............................................................................................6

2.2.1 CV. KAJEYEFOOD ............................................................................6

2.2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi .....................................................7

2.2.3 Penjualan........................................................................................8

2.2.4 Persediaan Barang .........................................................................8

2.2.5 Proses Bisnis ...................................................................................9

2.2.6 Bussiness Process Modeling Notation v 2.0 ...................................9

2.2.7 Rational Unified Process (RUP) ....................................................12

2.2.8 Shared Vision Document ..............................................................14

2.2.9 UML (Unified Modeling Language) ..............................................17

2.2.10 Analisis Use Case ........................................................................23

Page 9: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

viii

2.2.11 MVC ............................................................................................25

2.2.12 Traceability .................................................................................25

2.2.13 Consistency Analysis : Requirement Configuration Structure

Framework ............................................................................................26

BAB 3 METODOLOGI .........................................................................................29

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................................29

3.2 Langkah – Langkah Penelitian...............................................................29

3.2.1 Studi Literatur ..............................................................................30

3.2.2 Wawancara dan Identifikasi Masalah ..........................................30

3.2.3 Pengumpulan Data .......................................................................30

3.2.4 Analisis Sistem ..............................................................................30

3.2.5 Perancangan Sistem Informasi ....................................................31

3.2.6 Pengujian ......................................................................................31

3.2.7 Pengambilan Kesimpulan dan Saran ............................................31

3.2.8 Penulisan Laporan ........................................................................31

BAB 4 PEMODELAN PROSES BISNIS DAN ANALISIS PERSYARATAN ..................32

4.1 Pemodelan Proses Bisnis ......................................................................32

4.1.1 Proses Bisnis Saat Ini ....................................................................32

4.1.2 Proses Bisnis Usulan .....................................................................37

4.2 Vision Document ...................................................................................42

4.2.1 Identifikasi Tipe Pemangku Kepentingan.....................................42

4.2.2 Identifikasi Peran dan Perwakilan Pemangku Kepentingan ........43

4.2.3 Peran Pengguna ...........................................................................44

4.2.4 Pernyataan Masalah ....................................................................45

4.2.5 Kebutuhan Pemangku Kepentingan dan Pengguna ....................46

4.2.6 Kedudukan Prouduk .....................................................................49

4.2.7 Fitur ..............................................................................................50

4.3 Identifikasi Persyaratan Fungsional dan Non-Fungsional ....................51

4.3.1 Persyaratan Fungsional ................................................................51

4.3.2 Persyaratan Non-Fungsional ........................................................53

4.4 Pemodelan Use Case ............................................................................54

4.4.1 Use Case Diagram ........................................................................54

4.4.2 Deskripsi Aktor .............................................................................55

Page 10: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

ix

4.4.3 Skenario Use Case ........................................................................55

4.5 Pemodelan Aktivitas .............................................................................68

4.5.1 Mengelola data produk ................................................................68

4.5.2 Mengelola kategori produk ..........................................................70

4.5.3 Melihat laporan persediaan barang pada toko ...........................72

4.5.4 Melihat laporan persediaan barang pada gudang .......................73

4.5.5 Mengelola data staff ....................................................................74

4.5.6 Melihat laporan penjualan ...........................................................76

4.5.7 Mengelola transaksi penjualan ....................................................77

4.5.8 Mengelola persediaan barang pada toko ....................................79

4.5.9 Mengelola persediaan barang pada gudang ...............................80

BAB 5 PERANCANGAN SISTEM ..........................................................................82

5.1 Rancangan Arsitektur Global ................................................................82

5.2 Analisis Use Case ...................................................................................82

5.2.1 Kelas Analisis ................................................................................82

5.2.2 Unifikasi Kelas Analisis .................................................................87

5.3 Pemetaan Kelas Analisis ke Kelas Desain .............................................88

5.4 Package .................................................................................................89

5.5 Class Diagram ........................................................................................90

5.6 Sequence Diagram ................................................................................91

5.6.1 Mengelola data produk ................................................................91

5.6.2 Mengelola kategori produk ..........................................................93

5.6.3 Melihat laporan persediaan barang pada toko ...........................97

5.6.4 Melihat laporan persediaan barang pada gudang .................... 100

5.6.5 Mengelola data staff ................................................................. 103

5.6.6 Melihat laporan penjualan ........................................................ 107

5.6.7 Mengelola transaksi penjualan ................................................. 111

5.6.8 Mengelola persediaan barang pada toko ................................. 112

5.6.9 Mengelola Persediaan Barang Pada Gudang ............................ 113

5.7 Pemodelan Data ................................................................................ 115

5.7.1 Tabel Produk ............................................................................. 115

5.7.2 Tabel Kategori ........................................................................... 115

5.7.3 Tabel Staff ................................................................................. 116

Page 11: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

x

5.7.4 Tabel Transaksi ......................................................................... 116

5.7.5 Tabel Item Toko ......................................................................... 117

5.7.6 Tabel Item Gudang .................................................................... 117

5.7.7 Tabel Kartu Gudang .................................................................. 117

5.8 Rancangan Antarmuka....................................................................... 118

5.8.1 Mengelola data produk ............................................................. 118

5.8.2 Mengelola kategori produk ....................................................... 120

5.8.3 Melihat laporan persediaan barang pada toko ........................ 122

5.8.4 Melihat laporan persediaan barang pada gudang .................... 123

5.8.5 Mengelola data staff ................................................................. 124

5.8.6 Melihat laporan penjualan ........................................................ 126

5.8.7 Mengelola transaksi penjualan ................................................. 126

5.8.8 Mengelola persediaan barang pada toko ................................. 127

5.8.9 Mengelola persediaan barang pada gudang ............................ 128

BAB 6 EVALUASI ............................................................................................. 132

6.1 Traceability Matrix ............................................................................. 132

6.1.1 Kerunutan Aktivitas Proses Bisnis dengan Fitur ....................... 132

6.1.2 Kerunutan Kebutuhan Pemangku Kepentingan dengan Fitur .. 132

6.1.3 Kerunutan Fitur Dengan Persyaratan Fungsional ..................... 133

6.1.4 Kerunutan Fitur Dengan Persyaratan Non Fungsional ............. 134

6.1.5 Kerunutan Fitur Dengan Use Case ............................................ 134

6.1.6 Kerunutan Use Case Dengan Activity Diagram dan Sequence

Diagram.............................................................................................. 135

6.1.7 Tinjauan Traceability ................................................................. 136

6.2 Consistency Analysis .......................................................................... 137

6.2.1 Tahap 1 : Layers and Configuration Items ................................ 137

6.2.2 Tahap 2 : Configuration Structure ............................................ 138

6.2.3 Tahap 3 : Consistency Analysis ................................................. 140

6.2.4 Tahap 4 : Requirement Consistency Index ............................... 142

BAB 7 PENUTUP .............................................................................................. 143

7.1 Kesimpulan ........................................................................................ 143

7.2 Saran .................................................................................................. 144

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 145

Page 12: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

xi

Page 13: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Template Kedudukan Produk ................................................................. 17

Tabel 2.2 Simbol Use Case ..................................................................................... 18

Tabel 2.3 Simbol Activity Diagram ......................................................................... 20

Tabel 2.4 Simbol-simbol Pada Sequence Diagram ................................................. 21

Tabel 2.5 Simbol-simbol pada class diagram ......................................................... 22

Tabel 4.1 Proses bisnis saat ini ............................................................................... 32

Tabel 4.2 Kelebihan dan Kekurangan Proses Bisnis Transaksi Pada Toko (Saat ini)

................................................................................................................................ 33

Tabel 4.3 Kelebihan dan Kekurangan Proses Bisnis Saat Ini Pada Pencatatan Data

Barang Masuk ........................................................................................................ 34

Tabel 4.4 Kelebihan dan Kekurangan Proses Bisnis Saat Ini Pada Pencatatan Barang

Keluar ..................................................................................................................... 35

Tabel 4.5 Kelebihan dan Kekurangan Proses Bisnis Saat Ini Pada Rekap Penjualan

Bulanan .................................................................................................................. 36

Tabel 4.6 Kelebihan dan Kekurangan Proses Bisnis Usulan Pada Transaksi Toko . 38

Tabel 4.7 Kekurangan dan kelebihan pada proses bisnis usulan pencatatan barang

masuk ..................................................................................................................... 39

Tabel 4.8 Kelebihan dan Kekurangan Proses Bisnis Usulan Pencatatan Barang

Keluar ..................................................................................................................... 40

Tabel 4.9 Kelebihan dan Kekurangan Proses Bisnis Usulan Pencatatan Barang

Keluar ..................................................................................................................... 41

Tabel 4.10 Aktivitas dan Kode ................................................................................ 42

Tabel 4.11 Tabel Tipe Pemangku Kepentingan ...................................................... 42

Tabel 4.12 Tabel Perwakilan Pemilih Perusahaan ................................................. 43

Tabel 4.13 Tabel Perwakilan Kasir ......................................................................... 43

Tabel 4.14 Tabel Perwakilan Kasi Gudang ............................................................. 44

Tabel 4.15 Tabel Perwakilan Analis dan Programmer ........................................... 44

Tabel 4.16 Tabel Peran Pemilik Perusahaan .......................................................... 44

Tabel 4.17 Tabel Peran Kasir .................................................................................. 44

Tabel 4.18 Tabel Peran Kasi Gudang ...................................................................... 45

Tabel 4.19 Tabel Pernyataan Masalah ................................................................... 45

Tabel 4.20 Tabel Kebutuhan Pemangku Kepentinngan dan Pengguna (lanjutan) 46

Tabel 4.21 Tabel Kedudukan Produk ..................................................................... 49

Tabel 4.22 Tabel daftar fitur .................................................................................. 50

Tabel 4.23 Tabel Persyaratan Fungsional (lanjutan) .............................................. 51

Tabel 4.24 Tabel Persyaratan Non Fungsional ....................................................... 54

Tabel 4.25 Tabel Deskripsi aktor ............................................................................ 55

Tabel 4.26 Skenario Use Case Mengelola Produk .................................................. 55

Tabel 4.27 Skenario Use Case Mengelola Kategori Produk ................................... 57

Tabel 4.28 Skenario Use Case Melihat Laporan Persediaan Barang Pada Toko .... 59

Tabel 4.29 Skenario Use Case Melihat Laporan Persediaan Barang Pada Gudang 59

Tabel 4.30 Skenario Use Case Mengelola Data Staff ............................................. 61

Tabel 4.31 Skenario Use Case Melihat Laporan Penjualan .................................... 62

Page 14: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

xiii

Tabel 4.32 Skenario Use Case Mengelola Transaksi Penjualan ............................. 63

Tabel 4.33 Skenario Use Case Mengelola Persediaan Barang Pada Toko ............. 65

Tabel 4.34 Skenario Use Case Mengelola Persediaan Barang Pada Gudang......... 66

Tabel 5.1 Tabel Pemetaan Kelas Analisis ke Kelas Desain (lanjutan) .................... 88

Tabel 5.2 Deskripsi tabel produk ......................................................................... 115

Tabel 5.3 Deskripsi tabel kategori ........................................................................ 116

Tabel 5.4 Deskripsi tabel staff .............................................................................. 116

Tabel 5.5 Deskripsi Tabel Transaksi ..................................................................... 116

Tabel 5.6 Deskripsi tabel item_toko .................................................................... 117

Tabel 5.7 Deskripsi tabel item_gudang ................................................................ 117

Tabel 5.8 Deskripsi tabel produk ......................................................................... 117

Tabel 6.1 Kerunutan aktivitas proses bisnis dengan fitur .................................... 132

Tabel 6.2 Kerunutan kebutuhan pemangku kepentingan dengan fitur .............. 132

Tabel 6.3 Kerunutan fitur dengan persyaratan fungsional (lanjutan) ................. 133

Tabel 6.4 Kerunutan fitur dengan persyaratan non fungsional ........................... 134

Tabel 6.5 Masukan business layer........................................................................ 138

Tabel 6.6 Masukan process layer ......................................................................... 138

Tabel 6.7 Masukan requirement layer ................................................................. 139

Tabel 6.8 Masukan specification layer ................................................................. 140

Page 15: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Stuktur Organisasi CV. KAJEYEFOOD ......................................... 7

Gambar 2.2 Elemen start, intermediate dan end event. ....................................... 10

Gambar 2.3 Elemen activity. .................................................................................. 10

Gambar 2.4 Elemen Gateway ................................................................................ 10

Gambar 2.5 Data .................................................................................................... 11

Gambar 2.6 Sequence flow. ................................................................................... 11

Gambar 2.7 Message flow. .................................................................................... 11

Gambar 2.8 Association flow. ................................................................................ 11

Gambar 2.9 Pool. ................................................................................................... 12

Gambar 2.10 Lane. ................................................................................................. 12

Gambar 2.11 Group. .............................................................................................. 12

Gambar 2.12 Annotation. ...................................................................................... 12

Gambar 2.13 Proses pada RUP (IBM Corporation, 1998) ...................................... 13

Gambar 2.14 Contoh Use Case Diagram (Dharwiyanti & Wahono, 2003) ............ 20

Gambar 2.15 Analisis Class dari Use Case .............................................................. 23

Gambar 2.16 Kelas Boundary (Rational University , 2004) .................................... 24

Gambar 2.17 Kelas Entity (Rational University , 2004) .......................................... 24

Gambar 2.18 Kelas Control (Rational University , 2004) ....................................... 24

Gambar 2.19 Unifikasi Kelas Analisis (Rational University , 2004) ........................ 25

Gambar 2.20 Requirement Configuration Structure Framework (Nistala & Kumari,

2013) ...................................................................................................................... 26

Gambar 3.1 Alur Penelitian .................................................................................... 29

Gambar 4.1 Proses Bisnis Saat Ini Pada Transaksi Toko ........................................ 32

Gambar 4.2 Proses Bisnis Saat Ini Pada Transaksi Pada Toko (lanjutan) ............... 33

Gambar 4.3 Proses Bisnis Saat Ini Pada Pencatatan Data Barang Masuk ............. 34

Gambar 4.4 Proses Bisnis saat ini pada pencatatan barang keluar ....................... 35

Gambar 4.5 Gambar Proses Bisnis Saat Ini pada Rekap Penjualan Bulanan ......... 36

Gambar 4.6 Proses Bisnis Usulan Pada Transaksi Toko ......................................... 37

Gambar 4.7 Proses Bisnis Usulan Pada Transaksi Toko (lanjutan) ........................ 37

Gambar 4.8 Proses Binis Usulan Pencatatan Barang Masuk ................................. 39

Gambar 4.9 Proses Binis Usulan Pencatatan Data Barang Keluar ......................... 40

Gambar 4.10 Proses Bisnis Usulan Rekap Penjualan Bulanan ............................... 41

Gambar 4.11 Diagram Use Case ............................................................................ 54

Gambar 4.12 Diagram aktivitas mengelola data produk (bagian 1) ...................... 68

Gambar 4.13 Diagram aktivitas mengelola data produk (bagian 2) ...................... 69

Gambar 4.14 Diagram aktivitas mengelola kategori produk (bagian 1) ................ 70

Gambar 4.15 Diagram aktivitas mengelola kategori produk (bagian 2) ................ 71

Gambar 4.16 Diagram aktifitas melihat laporan persediaan barang pada toko (ACT-

SIPPB-05) ................................................................................................................ 72

Gambar 4.17 Diagram aktivitas melihat laporan persediaan gudang (ACT-SIPPB-06)

................................................................................................................................ 73

Gambar 4.18 Diagram aktivitas mengelola data pengguna (bagian 1) ................. 74

Gambar 4.19 Diagram aktivitas mengelola data pengguna (bagian 2) ................. 75

Page 16: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

xv

Gambar 4.20 Diagram aktivitas laporan penjualan (ACT-SIPPB-09) ...................... 76

Gambar 4.21 Diagram aktivitas transaksi penjualan (bagian 1) ............................ 77

Gambar 4.22 Diagram aktivitas transaksi penjualan (bagian 2) ............................ 78

Gambar 4.23 Diagram aktivitas mengelola persediaan barang pada toko (ACT-

SIPPB-12) ................................................................................................................ 79

Gambar 4.24 Diagram aktivitas mengelola persediaan gudang (bagian 1) ........... 80

Gambar 4.25 Diagram aktivitas mengelola persediaan gudang (bagian 2) ........... 81

Gambar 5.1 Gambar Rancangan Arsitektur Global ............................................... 82

Gambar 5.2 Kelas Analisis Mengelola Data Produk ............................................... 83

Gambar 5.3 Kelas Analisis Mengelola Data Produk ............................................... 83

Gambar 5.4 Kelas Analisis Melihat Laporan Persediaan Barang Pada Toko ......... 84

Gambar 5.5 Kelas Analisis Melihat Laporan Persediaan Barang Pada Gudang ..... 84

Gambar 5.6 Kelas Analisis Mengelola Data Pengguna .......................................... 85

Gambar 5.7 Kelas Analisis Melihat Laporan Penjualan ......................................... 85

Gambar 5.8 Kelas Analisis Mengelola Transakai Penjualan ................................... 86

Gambar 5.9 Kelas Analisis Mengelola Persediaan Barang Pada Toko ................... 86

Gambar 5.10 Kelas Analisis Mengelola Persediaan Barang Pada Gudang ............ 87

Gambar 5.11 Unifikasi Kelas Analisis ..................................................................... 87

Gambar 5.12 Package ............................................................................................ 89

Gambar 5.13 Class diagram controler ................................................................... 90

Gambar 5.14 Class diagram model ........................................................................ 90

Gambar 5.15 Sequence Diagram Mengelola data produk (Tambah produk) ....... 91

Gambar 5.16 Sequence Diagram Mengelola data produk(Edit produk) ............... 92

Gambar 5.17 Sequence Diagram Mengelola data produk(Hapus produk) ........... 93

Gambar 5.18 Sequence Diagram Mengelola data kategori produk ...................... 93

Gambar 5.19 Sequence Diagram Mengelola data kategori produk(tambah kategori)

................................................................................................................................ 94

Gambar 5.20 Sequence Diagram Mengelola data kategori produk(edit kategori) 95

Gambar 5.21 Sequence Diagram Mengelola data kategori produk(hapus kategori)

................................................................................................................................ 96

Gambar 5.22 Sequence diagram melihat persediaan barang pada toko .............. 97

Gambar 5.23 Sequence diagram melihat persediaan barang pada toko(stok

mingguan) .............................................................................................................. 98

Gambar 5.24 Sequence diagram melihat persediaan barang pada toko (stok

bulanan) ................................................................................................................. 98

Gambar 5.25 Sequence diagram melihat persediaan barang pada toko (stok

tahunan) ................................................................................................................. 99

Gambar 5.26 Sequence diagram melihat persediaan barang pada toko (rentang

waktu) .................................................................................................................... 99

Gambar 5.27 Sequence diagram melihat persediaan barang pada toko (cetak

laporan) .................................................................................................................. 99

Gambar 5.28 Melihat laporan persediaan barang pada gudang ......................... 100

Gambar 5.29 Melihat laporan persediaan barang pada gudang(stok mingguan)

.............................................................................................................................. 101

Gambar 5.30 Melihat laporan persediaan barang pada gudang(stok bulanan) . 101

Gambar 5.31 Melihat laporan persediaan barang pada gudang(stok tahunan) . 102

Page 17: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

xvi

Gambar 5.32 Melihat laporan persediaan barang pada gudang(rentang waktu)102

Gambar 5.33 Melihat laporan persediaan barang pada gudang(cetak laporan) 103

Gambar 5.34 Mengelola data pengguna ............................................................. 103

Gambar 5.35 Mengelola data pengguna (Tambah staff)..................................... 104

Gambar 5.36 Mengelola data pengguna (edit staff) ........................................... 105

Gambar 5.37 Mengelola data pengguna (Hapus staff) ........................................ 106

Gambar 5.38 Melihat laporan penjualan ............................................................. 107

Gambar 5.39 Melihat laporan penjualan (mingguan) ......................................... 108

Gambar 5.40 Melihat laporan penjualan (bulanan) ............................................ 108

Gambar 5.41 Melihat laporan penjualan (tahunan) ............................................ 109

Gambar 5.42 Melihat laporan penjualan (rentang waktu) .................................. 109

Gambar 5.43 Melihat laporan penjualan (cetak laporan) ................................... 110

Gambar 5.44 sequence diagram mengelola transaksi penjualan (bagian 1) ...... 111

Gambar 5.45 sequence diagram mengelola transaksi penjualan (bagian 2) ...... 112

Gambar 5.46 sequence diagram mengelola persediaan barang pada toko ........ 112

Gambar 5.47 sequence diagram mengelola persediaan barang pada gudang ... 113

Gambar 5.48 Sequence diagram mengelola persediaan barang pada gudang

(tambah barang masuk) ....................................................................................... 114

Gambar 5.49 Sequence diagram mengelola persediaan barang pada gudang

(tambah barang keluar) ....................................................................................... 114

Gambar 5.50 Data model ..................................................................................... 115

Gambar 5.51 Antarmuka daftar produk .............................................................. 118

Gambar 5.52 Antarmuka tambah produk ............................................................ 119

Gambar 5.53 Antarmuka edit produk .................................................................. 120

Gambar 5.54 Antarmuka daftar kategori ............................................................ 120

Gambar 5.55 Antarmuka tambah kategori .......................................................... 121

Gambar 5.56 Antarmuka edit kategori ................................................................ 122

Gambar 5.57 Antarmuka laporan persediaan barang pada toko ........................ 122

Gambar 5.58 Antarmuka laporan persediaan barang pada gudang ................... 123

Gambar 5.59 Antarmuka daftar staff ................................................................... 124

Gambar 5.60 Antarmuka tambah staff ................................................................ 125

Gambar 5.61 Antarmuka edit staff ...................................................................... 125

Gambar 5.62 Antarmuka laporan penjualan ....................................................... 126

Gambar 5.63 Antarmuka transaksi penjulan ....................................................... 127

Gambar 5.64 Antarmuka tambah data stok toko ................................................ 127

Gambar 5.65 Antarmuka daftar persediaan barang pada gudang ...................... 128

Gambar 5.66 Antarmuka daftar barang masuk ................................................... 129

Gambar 5.67 Antarmuka daftar barang masuk ................................................... 129

Gambar 5.68 Antarmuka tambah barang masuk ................................................ 130

Gambar 5.69 Antarmuka tambah barang keluar ................................................. 131

Gambar 6.1 Requirement Configuration Structure .............................................. 141

Page 18: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A TRANSKRIP WAWANCARA ........................................................ 147

A.1 Transkrip wawancara (bagian 1) ......................................................... 147

A.2 Transkrip wawancara (bagian 2) ......................................................... 147

LAMPIRAN B VERIFIKASI KEBUTUHAN ........................................................... 147

B1. Transkrip verifikasi kebutuhan ........................................................... 147

Page 19: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan

teknologi yang pesat ini dapat memengaruhi kegiatan yang ada pada sebuah

perusahaan. Teknologi membuat suatu pekerjaan yang dikerjakan secara manual

dan kurang efisien dapat dilakukan secara lebih efisien atau bahkan secara

otomatis. Hal ini menjadikan pengaplikasian teknologi merupakan sebuah

kebutuhan bagi perusahaan. Oleh karena itu pemanfaatan teknologi mulai

diterapkan pada perusahaan-perusahaan untuk mencapai tujuan bisnis, dimana

jenis teknologi tersebut disesuaikan dengan jenis perusahaan dan tujuan bisnis

yang diinginkan, salah satunya yakni dengan penerapan sistem informasi.

CV. KAJEYEFOOD adalah sebuah perusahaan yang berakar dari perusahaan

rumah tangga yang dikelola oleh keluarga Ir. Kristiawan. CV. KAJEYEFOOD bergerak

pada bidang pengolahan buah, khususnya keripik dan manisan buah dengan merek

SoKressh. Dalam produksinya, CV. KAJEYEFOOD mempunyai pabrik sendiri untuk

memproduksi produknya dengan beranggotakan sekitar 15 karyawan.

CV. KAJEYEFOOD mempunyai sebuah toko yang menjual produk-produk

perusahaan tersebut yang berada satu lokasi dengan pabrik. Namun dalam

pelaksanaanya, proses penjualan pada toko ini masih menggunakan cara

konvensional. Seperti proses penghitungan barang yang dibeli pelanggan dihitung

menggunakan kalkulator , nota masih ditulis secara manual pada sebuah kertas,

dan riwayat transaksi pelanggan dicatat pada sebuah buku. Pada saat toko ramai

oleh pelanggan, kadang terdapat antrian panjang dikarenakan proses

penghitungan belanjaan yang cukup memakan waktu. Selain itu pengelolaan

secara manual juga dilakukan pada bagian gudang. Pencatatan stok barang pada

gudang dicatat secara manual pada sebuah buku yang diwenangi oleh petugas

gudang. Untuk melakukan pengecekan stok barang, pemilik tidak dapat langsung

mengetahui stok barang terkini. Pemilik harus melihat data penjualan dari toko,

catatan stok barang masuk dan barang keluar.

Dengan memanfaatkan sistem informasi , proses bisnis pada perusahaan dapat

ditingkatkan. Salah satu contohnya adalah pemanfaatan sistem informasi pada

toko. Petugas kasir tidak lagi harus menggunakan kalkulator untuk melakukan

penghitungan total harga barang yang dibeli oleh pelanggan. Melalui sebuah

sistem informasi, penghitungan dapat dilakukan dengan cepat dan dapat

mengurangi terjadinya human error.

Dalam pengembangan suatu sistem informasi, sebelum dilakukan

implementasi diperlukan tahap analisis persyaratan dan perancangan sistem agar

kebutuhan pengguna dapat diidentifikasi dengan baik. Tahap perancangan sistem

merupakan tahap yang penting dalam pengembangan suatu sistem, karena

dengan perancangan sistem developer akan dapat menilai terlebih dahulu kualitas

perangkat lunak / sistem sebelum dilaksanakan tahap implementasi sistem

Page 20: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

2

(Pressman, 2010). Untuk mendapatkan kualitas perangkat lunak yang baik tentu

dibutuhkan suatu perancangan yang matang.

Dengan mengetahui paparan latar belakang diatas perlu adanya perancangan

sistem informasi untuk meningkatkan keefektifan manajemen dan daya saing

perusahaan, oleh karena itu penulis memutuskan untuk melakukan penelitian yang

berjudul “ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN

PERSEDIAAN BARANG PADA GUDANG PADA CV. KAJEYEFOOD”.

1.2 Rumusan masalah

Berdasar dari latar belakang yang sudah dipaparkan, dapat diambil rumusan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah proses bisnis transaksi penjualan pada toko dan

pencatatan stok yang diterapkan dan proses bisnis usulan sesuai dengan

sistem informasi yang akan dirancang ?

2. Bagaimanakah analisis persyaratan sistem informasi transaksi toko dan

pencatatan stok yang diusulkan?

3. Bagaimanakah rancangan sistem informasi transaksi dan pencatatan stok

pada CV. KEJEYEFOOD ?

4. Bagaimanakah hasil evaluasi rancangan sistem informasi transaksi dan

pencatatan stok pada CV. KEJEYEFOOD?

1.3 Tujuan

Berikut merupakan tujuan dari penelitian ini, yakni:

1. Memodelkan proses bisnis yang ada dan proses bisnis yang diusulkan

pada toko CV. KAJEYEFOOD mengenai transaksi toko dan pencatan stok .

2. Melakukan analisis persyaratan sesuai dengan kebutuhan sistem

informasi yang diusulkan .

3. Melakukan perancangan sistem informasi transaksi toko dan stok barang

berdasarkan analisis persyaratan.

4. Melakukan evaluasi pada rancangan sistem informasi transaksi dan

pencatatan stok menggunakan metode Traceability Matrix dan

Consistency Analysis.

1.4 Manfaat

Berikut adalah manfaat yang diharapkan dapat tercapai pada penelitian ini:

1. Bagi penulis, meningkatkan pengetahuan terutama dalam bidang

perancangan sistem informasi yakni dengan mengaplikasikanya langsung

pada perusahaan.

2. Bagi CV. KAJEYEFOOD, sebagai usulan saat akan mengimplementasikan

sistem informasi.

Page 21: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

3

3. Bagi pembaca diharapakan hasil penelitian ini dapat berguna untuk

dijadikan literatur atau referensi tambahan bagi siapa saja. Terutama

yang berkaitan dengan perancangan sistem informasi.

1.5 Batasan masalah

Berdasar dari latar belakang dan juga rumusan masalah yang sudah diuraikan,

berikut merupakan batasan masalah pada penelitian ini :

1. Hasil keluaran dari penelitian ini berupa perancangan sistem informasi

yang diharapkan dapat membantu mempermudah proses bisnis yang

pembangunan sistem informasi penjualan dan persediaan barang pada

CV. KAJEYEFOOD.

2. Penelitian ini berfokus pada proses bisnis penjualan pada toko dan

persediaan barang pada gudang produk jadi.

3. Evaluasi rancangan sistem informasi dilakukan menggunakan

Traceability Matrix dan Consistency Analysis.

4. Perancangan sistem pada penelitian ini menghasilkan use case diagram,

activity diagram, class diagram, dan sequence diagram.

1.6 Sistematika pembahasan

Berikut merupakan sistematika penulisan Sistematika penulisan skripsi ini

adalah sebagai berikut :

Bab I: Pendahuluan

Pada pendahuluan, bab ini berisi tentang pengantar/gambaran umum dari

penelitian yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika pembahasan

skripsi.

Bab II: Landasan Kepustakaan

Pada landasan kepustakaan, bab ini berisi tentang tinjauan pustaka, pranala

luar yang berkaitan dengan perancangan sistem informasi, landasan teori yang

menjadi dasar dilakukannya penelitian, dan penelitian-penelitian sebelumnya

yang dapat mendukung penelitian ini.

Bab III: Metode Penelitian

Pada metode penelitian, bab ini berisi tentang penjelasan dari metode dan

tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini.

Bab IV: Pemodelan Proses Bisnis dan Analisis Persyaratan

Pada pemodelan proses bisnis dan analisis persyaratan, bab ini berisi tentang

pemodelan proses bisnis yang diterapkan oleh perusahaan saat ini, proses

bisnis usulan, analisis permasalahan, serta analisis persyaratan.

Page 22: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

4

Bab V: Perancangan Sistem

Pada perancangan sistem, bab ini berisi tentang perancangan sistem

berdasarkan analisis yang telah dilakukan.

Bab VI: Pengujian

Pada pengujian, bab ini berisi tentang pengujian perancangan sistem informasi

yang telah dilakukan.

Bab VI: Penutup

Pada penutup, bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian yang telah

dilakukan dan juga saran.

Page 23: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

5

BAB 2 LANDASAN KEPUSTAKAAN

2.1 Tinjauan Pustaka

Penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini adalah penelitian yang

dilakukan oleh Widayanti (2007) dengan judul “PERANCANGAN WEB PERSEDIAAN

BARANG DI PT. SANGRA RATU”. Pada penelitian tersebut, Widayanti meneliti

proses persediaan barang pada PT. SANGRA RATU. Persediaan barang pada PT.

SANGRA RATU merupakan salah satu aktivitas bisnis utama, namun PT. SANGRA

RATU masih menggunakan cara manual dalam kegiatan pencatatan persediaan

barang sehingga pertukaran informasi antar kantor cabang tidak dapat dilakukan

dengan cepat dikarenakan lokasi yang berjauhan. Pada penelitian ini, Widayanti

membuat suatu perancangan sistem yang dapat memudahkan proses pencatatan

persediaan barang dan pertukaran informasi antara gudang dan kantor cabang

sehingga dapat membantu manager untuk mengambil keputusan. Widayanti

merancang sebuah sistem informasi berbasis web dengan pendekatan object

oriented menggunakan UML. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah perancangan

sistem informasi yang diharapkan dapat membantu aktivitas bisnis perusahaan

dalam pencatatan persediaan barang dan pertukaran informasi. Perancangan

tersebut menghasilkan use case diagram, sequence diagram, collaboration

diagram, activity diagram, component diagram, deployment diagram, dan

package diagram.

Penelitian selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Asta, dkk

(2013) dengan judul “Sistem Informasi Manajemen Penjualan, Pembelian, dan

Persedian Stok Barang Pada PD. Sumber Rezeki Palembang”. Pada penelitian

tersebut Asta, dkk meneliti permasalahan yang ada pada perusahaan. Yakni

kesulitan manager dalam mendapatkan laporan penjualan, pembelian, dan

persediaan stok barang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sebuah

sistem informasi yang dapat mempermudah penyajian laporan secara efisien. Asta,

dkk melakukan analisis permasalahan menggunakan metode PIECES. Setelah

permasalahan teridentifikasi, analisis kebutuhan dilakukan untuk mendefinisikan

kebutuhan dari sistem. Asta, dkk juga melakukan analisis kelayakan untuk

mengetahui ukuran keuntungan atau kepraktisan pengembangan sistem terhadap

perusahaan. Setelah tahap analisis selesai, perancangan dilakukan dengan

menggunakan metode RUP. Perancangan yang dilakukan menghasilkan use case

diagram, activity diagram, class diagram, sequence diagram, dan rancangan

antarmuka. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah sistem informasi yang dapat

membantu perusahaan dalam kegiatan pengelolaan data penjualan, pembelian,

stok barang, data pelanggan, dan data pemasok.

Page 24: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

6

2.2 Dasar Teori

2.2.1 CV. KAJEYEFOOD

2.2.1.1 Profil Perusahaan

CV. KAJEYEFOOD merupakan sebuah perusahaan yang didirikan oleh Ir.

Kristiawan pada tahun 2002 yang berlokasi di kota Malang. Perusahaan ini

bergerak pada pengolahan keripik buah dan sayur. Awal mula terbentuknya

perusahaan ini dilatarbelakangi oleh pemilik perusahaan , Ir. Kristiawan yang

mempunyai latar belakang di bidang pengolahan pangan yakni pada industri

vacum frying. Saat menjadi manager pada perusahaan pembuat vacum frying ,

beliau menyadari prospek keripik buah hingga akhirnya berhenti dari pekerjaanya

dan memutuskan untuk mendirikan sebuah perusahaan yang bergerak pada

pengolahan keripik buah. Produk pertama yang dihasilkan oleh perusahaanya

tersebut yakni keripik apel. Keripik apel sendiri dipilih karena belum ada

perusahaan keripik buah lain yang memproduksi keripik apel. Tiga tahun kemudian

, barulah perusahaan ini memproduksi keripik buah lain selain apel. Hingga

sekarang, terdapat lebih dari 10 varian produk keripik seperti keripik nangka, apel,

melon, semangka, belimbing, nanas, rambutan, jambu, kelengkeng, kesemek,

salak, mangga , keripik sayur dan manisan buah yang dikenal dengan keripik

SoKressh. Dengan slogan “SoKressh Camilan Sehat dan Renyah” , perusahaan ini

bertujuan untuk membuat suatu produk yang tidak hanya enak dimakan , namun

sehat dan bergizi. Hal tersebut dilakukan dengan cara pemilihan bahan baku , yakni

buah yang matang dipohon, serta cara penggorengan menggunakan metode deep

vacum frying sehingga cita rasa dan warna buah dapat dipertahankan. Selain itu ,

produk keripik buah ini telah memenuhi standar HACCP (Hazard Analysis Critical

Control Point). Yakni suatu jaminan mutu yang menekankan pada pengawasan

yang menjamin mutu mulai dari bahan baku hingga produk jadi.

2.2.1.2 Visi dan Misi

1. Visi

Meningkatkan konsumsi makanan buah dan sayuran segar dalam bentuk instan

yaitu keripik buah agar konsumen lebih mudah mengkonsumsinya dan produk

ini dapat dijadikan bisnis yang menguntungkan serta menjadi oleh-oleh khas

Malang

2. Misi

Menciptakan keripik yaitu buah dan sayuran yang diolah dengan teknologi

tinggi sehingga menghasilkan produk yang berkualitas tanpa mengurangi cita

rasa dan kadar gizinya

Page 25: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

7

2.2.1.3 Struktur Organisasi

Gambar 2.1 Bagan Stuktur Organisasi CV. KAJEYEFOOD

Gambar 2.1 merupakan struktur organisasi pada CV. KAJEYEFOOD, dalam

penelitian ini, studi kasus yang menjadi subjek penelitian yakni pada bagian

penjualan dan bagian persediaan barang. Berdasarkan studi kasus tersebut, bagian

yang berhubungan langsung dengan penelitian ini adalah bagian admin

umum/kasir selaku orang yang bertugas pada bagian penjualan di toko, kasi

gudang selaku orang yang bertugas pada bagian gudang, dan direktur utama selaku

pemilik perusahaan.

2.2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.2.2.1 Pengertian Sistem

Menurut O’Brien & Marakas (2010 ), sebuah sistem dedefiniskan sebagai

sebuah set dari komponen yang saling berhubungan, dengan batasan yang jelas,

bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima masukan dan

menghasilkan keluaran dalam sebuah proses transformasi yang terorganisir.

Sementara Mc Leod (2008) mendefinisikan sistem sebagai sekelompok

elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai

suatu tujuan. Sumber daya mengalir dari elemen output dan untuk menjamin

prosesnya berjalan dengan baik maka dihubungkan dengan mekanisme control.

Sistem mempunyai tiga fungsi dasar (O'Brien & Marakas, 2010):

1. Input

Melibatkan penangkapan dan perakitan elemen yang akan

diproses oleh sistem

Page 26: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

8

2. Processing

Melibatkan proses transformasi yang akan merubah input

menjadi output

3. Output

Melibatkan pemindahan elemen yang telah dihasilkan dari

proses transformasi ke tujuan akhir

2.2.2.2 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling terhubung

yang mengumpulkan, memanipulasi, menyimpan, menyebarkan data dan

informasi, dan memberikan mekanisme umpan balik untuk mencapai tujuan.

Mekanisme umpan balik tersebut yang dapat membantu organisasi untuk

mencapai tujuan mereka, seperti meningkatkan keuntungan atau meningkatkan

pelayanan pada pelanggan. Sistem informasi dapat digunakan pada bidang bisnis

untuk meningkatkan pendapatan dan mengurangi biaya (Stair & Renolds, 2010).

Sedangkan menurut O’Brien (2010) , sistem informasi merupakan

kombinasi sumber daya yang terorganisir dari manusia, perangkat keras, piranti

lunak, jaringan komputer, dan data yang mengumpulkan, mengubah dan

mendistribusikan informasi pada suatu organisasi. Sistem informasi menggunakan

sumber daya manusia, hardware, software, data jaringan, dan aktivitas

pengendalian yang mengubah sumber daya data menjadi produksi informasi.

2.2.3 Penjualan

Menurut Nickels (2012), penjualan merupakan Proses dimana sang penjual

memuaskan segala kebutuhan dan keinginan pembeli untuk mencapai suatu

manfaat baik bagi penjual ataupun pembeli yang berkelanjutan dan

menguntungkan kedua belah pihak.

Sedangkan Sinamora (2000) berpendapat bahwa penjualan merupakan

pendapatan lazim dalam perusahaan dan merupakan jumlah kotor yang

dibebankan kepada pelanggan atas barang dan jasa.

2.2.4 Persediaan Barang

Persediaan merupakan sejumlah bahan/barang yang disediakan oleh

perusahaan, baik berupa barang jadi, bahan mentah, maupun barang dalam proses

yang disediakan untuk menjaga kelancaran operasi perusahaan guna memenuhi

permintaan konsumen setiap waktu (Margaretha, 2005).

Sementara Rangkuti (2009) berpendapat bahwa persediaan adalah bahan-

bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan untuk proses produksi, serta

barang-barang jadi atau produk yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari

pelanggan setiap waktu.

Dari dua pendapat para ahli tersebut, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa persediaan barang adalah barang dagang baik barang mentah mapun

Page 27: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

9

barang jadi yang digunakan untuk proses produksi atau dijual untuk memenuhi

permintaan pelanggan.

2.2.5 Proses Bisnis

Menurut Nasution (2011), suatu proses didefinisikan sebagai integrasi

sekuensial (berurutan) dari orang, material, metode dan mesin atau peralatan

dalam suatu lingkungan, guna menghasilkan nilai tambah output untuk pelanggan.

Suatu proses mengkoversi input terukur kedalam output, melalui sejumlah langkah

sekuensial yang terorganisasi.

Proses bisnis adalah semua proses pelayanan dan proses yang mendukung

proses produksi (misalnya, proses pemesanan, proses perubahan rekayasa, proses

penggajian, proses desain manufaktur). Proses bisnis terdiri dari sekelompok tugas

yang terhubung secara logis yang menggunakan sumber daya organisasi untuk

memberikan hasil yang pasti yang mendukung tujuan organisasi (Harrington,

1991).

Regan (2002) menyatakan proses bisnis adalah sekumpulan aktivitas yang

mengambil lebih dari satu input, dan menghasilkan suatu output yang bernilai bagi

pelanggan. Salah satu pendekatan untuk mengidentifikasi proses bisnis utama

adalah untuk mengidentifikasi permulaan dan akhir dari proses bisnis itu sendiri.

2.2.6 Bussiness Process Modeling Notation v 2.0

Bussiness Process Modelling Notation (BPMN) merupakan salah satu alat

pemodelan proses bisnis yang dikembangkan oleh BPMI (www.bpmi.org) yang

terdiri dari sebuah diagram yaitu Business Process Diagram (BPD). BPMN mudah

dipahami karena dikembangkan berbasiskan flowchart. BPMN dirancang bukan

hanya mudah digunakan dan dipahami, tetapi juga memiliki kemampuan untuk

memodelkan proses bisnis yang kompleks dan secara spesifik dirancang dengan

mempertimbangkan web services. BPMN menyediakan notasi yang dapat dengan

mudah dipahami oleh semua pengguna bisnis.

Sebuah BPD terdiri dari sekumpulan elemen grafis, dan kategori dasar dari

elemen BPD adalah :

1. Flow Objects terdiri dari :

a. Event digambarkan dengan sebuah lingkaran dan merupakan sesuatu

yang “terjadi” selama berlangsungnya proses bisnis. Event-event ini

mempengaruhi aliran proses dan biasanya memiliki penyebab

(trigger) atau hasil (result). Event adalah lingkaran dengan pusat

terbuka untuk memungkinkan pembedaan trigger dan result yang

berbeda. Terdapat 3 tipe event berdasarkan kapan mereka

mempengaruhi aliran yaitu Start, Intermediate, dan End.

Page 28: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

10

Gambar 2.2 Elemen start, intermediate dan end event.

b. Activity ditunjukan dengan persegi panjang dengan ujung-ujung bulat

dan merupakan bentuk umum untuk pekerjaan yang dilakukan oleh

perusahaan. Sebuah aktivitas dapat berdiri sendiri atau gabungan.

Tipe dari aktivitas adalah task dan sub process yang dibeedakan

dengan tanda + pada bagian tengah bawah dari bentuk tersebut.

Gambar 2.3 Elemen activity.

c. Activity ditunjukan dengan persegi panjang dengan ujung-ujung bulat

dan merupakan bentuk umum untuk pekerjaan yang dilakukan oleh

perusahaan. Sebuah aktivitas dapat berdiri sendiri atau gabungan.

Tipe dari aktivitas adalah task dan sub process yang dibeedakan

dengan tanda + pada bagian tengah bawah dari bentuk tersebut.

Gambar 2.4 Elemen Gateway

2. Data terdiri dari :

a. Data Objects. Mekanisme untuk menunjukan bagaimana data

dibutuhkan atau diproduksi oleh aktivitas. Data object dihubungkan

oleh aktivitas melalui Association.

b. Data Inputs. Merupakan input eksternal untuk seluruh proses. Dapat

disebut semacam parameter masukan.

c. Data Outputs. Adalah hasil dari seluruh proses. Dapat disebut semacam

parameter output.

d. Data Stores. Adalah tempat dimana proses dapat membaca atau menulis

data. Berlangsung diluar lifetime proses.

Page 29: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

11

Gambar 2.5 Data

3. Connecting Objects adalah elemen yang menghubungkan flow object ,

yang terdiri dari :

a. Sequence Flow digunakan untuk menunjukan urutan kegiatan yang

akan dilakukan dalam sebuah proses.

Gambar 2.6 Sequence flow.

b. Message Flow merepresentasikan aliran antar proses

Gambar 2.7 Message flow.

c. Association flow digunakan untuk menghubungkan elemen dengna

artifact.

Gambar 2.8 Association flow.

4. Swimlanes digambarkan dengan bentuk garis yang memisahkan dan

mengelompokkan aktor. Banyak metodologi pemodelan menggunakan

konsep swilnes sebagai mekanisme untuk membagi kategori visual yang

Page 30: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

12

menggambarkan kemampuan fungsional atau tanggung jawab yang

berbeda. Swimlanes terdiri dari dua elemen , yakni :

a. Pool mewakili partisipan dalam sebuah proses.

Gambar 2.9 Pool.

b. Lane digunakan untuk mengatur dan mengkategorikan aktifitas

Gambar 2.10 Lane.

5. Artifacts adalah elemen yang digunakan untuk memberikan informasi

tambahan dari sebuah diagram. BPMN dirancang untuk memungkinkan

pemodel danalat pemodelan untuk memperluas notasi dasar dan

menyediakan kemampuan untuk konteks tambahan yang tepat untuk

situasi pemodel tertentu. Artifacts terdiri dari :

a. Group digunakan untuk mengelompokan sejumlah aktivitas dalam

proses tanpa mempengaruhi sequence flow.

Gambar 2.11 Group.

b. Annotation digunakan untuk memberikan suatu informasi tambahan

seperti teks / catatan agar diagram dapat dimengerti.

Gambar 2.12 Annotation.

2.2.7 Rational Unified Process (RUP)

RUP adalah suatu kerangka kerja (frame work) yang dikembangkan oleh IBM.

RUP menggunakan pendekatan disiplin untuk menetapkan tugas dan tanggung

jawab dalam pengembangan organisasi. Tujuannya adalah untuk memastikan

perangkat lunak yang dibuat berkualitas tinggi dan dapat memenuhi kebutuhan

pengguna akhir sesuai dengan anggaran dan jadwal yang telah disepakati (IBM

Corporation, 1998).

Page 31: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

13

Gambar 2.13 Proses pada RUP (IBM Corporation, 1998)

RUP menjelaskan proses dalam dua dimensi seperti yang terlihat pada

gambar 2.13. Sumbu horisontal merupakan dimensi waktu yang menunjukkan

aspek dinamis sebuah proses dan dijabarkan dalam tahapan pengembangan atau

siklus. Sedangkan sumbu vertikal merupakan dimensi isi/konten yang berupa

aktivitas logis.

RUP membagi sebuah siklus pengembangan kedalam empat fase :

1. Inception

Pada tahap ini, ruang lingkup dan batasan proyek ditentukan. Selain itu

seluruh entitas eksternal akan diidentifikasikan dan interaksi antar

entitas didefinisikan. Hasil dari tahap inception berupa :

a. Vision document

b. Model use case awal

c. Project glossary awal

d. Kajian resiko awal

e. Rencana Proyek

f. Bussiness model

2. Elaboration

Pada fase elaboration, perencanaan arsitektur sistem lebih difokuskan.

Yakni dengan melakukan analisis terhadap domain masalah, membuat

fondasi arsitektur yang kuat, dan membuat rencana proyek. Pada tahap

ini elemen proyek yang mempunyai resiko tinggi dihilangkan. Hasil dari

tahap elaboration berupa :

a. Use case model (80% selesai)

Page 32: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

14

b. Kebutuhan tembahan

c. Deskripsi arsitektur sistem

d. Prototype arsitektur yang dapat dijalankan

e. Daftar resiko dan business case (telah diperbarui)

f. Rencana proyek keseluruhan

3. Construction

Tujuan dari fase construction adalah membangun sistem yang utuh,

dengan menjalankan iterasi, program dan kode. Pada tahap ini, semua

komponen yang tersisa dan fitur aplikasi dikembangkan dan

diintegrasikan ke dalam produk, dan semua fitur diuji secara

menyeluruh. Hasil dari tahap construction berupa :

a. Produk perangkat lunak

b. User manual

c. Deskripsi produk yang telah dibuat saat ini

4. Transition

Pada tahap terakhir ini, produk yang telah dibangun akan ditransisikan

ke pengguna. Dari proses transisi ini akan didapatkan feedback dari

pengguna sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk perbaikan

perangkat lunak selanjutnya. Hasil dari tahap transition berupa :

a. Versi beta perangkat lunak untuk memvalidasi sistem baru dengan

harapan pengguna

b. Pelatihan pengguna dan pemelihara

Penelitian ini tidak menerapkan seluruh fase yang ada pada RUP, hanya

pada fase Inception dan Elaboration saja. Pada fase Inception, dilakukan

pendefinisian batasan ruang lingkup project dengan mengidentifikasi aktor dan use

case. Sedangkan pada fase Elaboration dilakukan pembuatan arsitektur sistem.

Namun , fase elaboration yang diterapkan dalam penelitian ini hanya sampai pada

tahap pembuatan arsitektur saja. Analisis estimasi biaya, sumber daya dan

prototype tidak dilakukan.

2.2.8 Shared Vision Document

Vision Document adalah salah satu artifak RUP yang digunakan untuk

menyimpan semua informasi persyaratan sistem. Vision document bertujuan

untuk memberikan pemahaman pada pembaca mengapa sistem dibangun dan

motif dibalik pembangunan system (Bittner & Spence, 2002).

Tujuan dari Vision Document adalah untuk mengetahui kebutuhan pemangku

kepentingan, tujuan, sasaran pengguna, lingkungan pengguna, dan fitur dari

produk yang akan dibangun. Karena Vision Document digunakan dan ditinjau oleh

Page 33: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

15

berbagai personil yang terlibat, tingkat kedetailan dokumen dibuat secara umum

agar dapat dipahami semua personil (Bittner & Spence, 2002).

2.2.8.1 Tipe Pengguna dan Pemangku Kepentingan

Tipe pemangku kepentingan merupakan klasifikasi dari kumpulan

pemangku kepentingan dengan karakteristik dan hubungan yang sama dengan

sistem dan atau proyek yang menghasilkan sistem.

Tipe pemangku kepentingan terbagi dalam kategori berikut ini (Bittner &

Spence, 2002) :

1. Pengguna

Merupakan orang yang mempunyai peran didalam sistem sebagai

aktor pada use case yang telah didefinisikan.

2. Sponsor

Manager, pemodal, pemegang saham, kepala departemen, penjual,

pemasar, anggota komite yang berpengaruh, dan orang lain yang

berinvestasi pada pembuatan sistem.

3. Pengembang

Project manager, pemelihara sistem, tester, desainer, programmer,

dan tipe pengembang lain yang terlibat dalam proses pembuatan

sistem.

4. Pemegang otoritas

Pemangku kepentingan yang ahli dalam aspek tertentu, termasuk

otoritas legislatif, pakar domain, dan pakar teknologi.

5. Pelanggan

Orang atau organisasi yang akan membeli sistem final.

2.2.8.2 Perwakilan Pemangku Kepentingan

Perwakilan pemangku kepentingan merupakan seorang anggota komunitas

pemangku kepentingan yang terlibat langsung dalam pengembangan proyek.

Perwakilan pemangku kepentingan merepresentasikan satu atau lebih dari tipe

pemangku kepentingan.

Peran pemangku kepentingan merupakan klasifikasi dari kumpulan

perwakilan pemangku kepentingan yang berbagi peran dan tanggung jawab yang

sama terhadap proyek yang sedang dibangun. Definisi peran pemangku

kepentingan memungkinkan perwakilan dari pemangku kepentingan untuk

memahami komitmen mereka dalam membuat proyek, tanggung jawab yang

mereka ambil, dan tingkat keterlibatan pada pembangunan sistem.

2.2.8.3 Pernyataan Masalah

Masalah dapat didefinisikan sebagai perbedaan antara hal-hal yang

dirasakan dan hal-hal yang diinginkan (Gause dan Weinberg, 1989 disitasi dalam

Bittner, 2002). Cara untuk menganalisis masalah adalah dengan membangun

sebuah pernyataan masalah (problem statement). Pernyataan masalah

menjelaskan mengenai kesimpulan solusi dari permasalahan yang akan

Page 34: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

16

dipecahkan dan fokus pada akibat dari adanya permasalahan dan keuntungan yang

didapat dengan solusi yang diajukan. Pernyataan masalah dapat dituliskan sebagai

berikut pada Tabel 2.1 (Bittner & Spence, 2002) :

Table 2.1 Template Pernyataan Masalah

Masalah [menjelaskan permasalahan]

Mempengaruhi [Pemangku kepentingan yang dipengaruhi dengan

adanya permasalahan]

Dampak Masalah [apa dampak dari adanya permasalahan?]

Solusi yang Berhasil

Dapat

[keuntungan yang didapat dengan adanya solusi

permasalahan yang baik]

Sumber : (Bittner & Spence, 2002)

2.2.8.4 Kebutuhan Pemangku Kepentingan

Tahap ini menjelaskan mengenai kebutuhan dari pemangku kepentingan

dan pengguna sistem yang harus dimiliki oleh produk atau sistem. Kunci kebutuhan

pemangku kepentingan dan pengguna tidak menjelaskan permintaan atau

persyaratan secara spesifik, namun menyediakan alasan dan penjelasan kenapa

persyaratan sistem dibutuhkan oleh pemangku kepentingan dan pengguna

(Bittner & Spence, 2002).

Penjelasan mengenai kebutuhan pemangku kepentingan memudahkan

analis untuk memahami mengenai bagaimana aspek masalah yang berbeda dapat

memberikan efek yang berbeda pada pemangku kepentingan. Hal ini juga

menyebabkan pemahaman yang lebih dalam dari pernyataan masalah yang sudah

didefinisikan.

Pada pendefinisian kebutuhan pemangku kepentingan, dianjurkan

menggunakan pengkategorian aturan MoSCoW. Aturan MoSCoW digunakan untuk

mendefinisikan prioritas dari kebutuhan yang didapatkan. Aturan MoSCoW

memiliki empat pemilaian prioritas, yaitu (DSDM Consortium, 2015):

1. Mo (Must Have)

Jika kebutuhan tidak diselesaikan oleh sistem maka sistem tidak dapat

menjadi solusi kebutuhan pengguna

2. S (Should Have)

Jika kebutuhan tidak diselesaikan oleh sistem maka sistem masih bisa

menjadi solusi kebutuhan pengguna, namun akan memberatkan

pengguna.

3. Co (Could Have)

Jika kebutuhan tidak diselesaikan oleh sistem maka sistem masih bisa

menjadi solusi kebutuhan pengguna, namun tidak akan memberatkan

pengguna.

Page 35: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

17

4. W (Won’t Have)

Merupakan kebutuhan yang dapat didefinisikan sebagai solusi, hanya

saja kebutuhan tersebut telah disepakati oleh tim pengembang untuk

tidak dimasukkan pada sistem yang dibuat.

2.2.8.5 Kedudukan Produk

Kedudukan produk (Produk Positioning) menyediakan informasi terkait

dengan kemampuan, asumsi dan alternatif untuk mengembangkan suatu produk.

Tabel 2.1 merupakan contoh template dari penulisan kedudukan produk (Bittner

& Spence, 2002):

Tabel 2.1 Template Kedudukan Produk

Untuk (target pelanggan)

Yang (pernyataan kebutuhan atau peluang)

Produk (nama produk) adalah (kategori produk)

Yang (pernyataan kelebihan produk sehingga menjadi alasan

untuk menggunakan produk)

Tidak Seperti (alternatif kompetitor)

Produk Kami (pernyataan mengenai perbedaan produk dengan

kompetitor lainnya)

2.2.8.6 Fitur

Fitur adalah kemampuan layanan atau kualitas dari sistem yang diperlukan

untuk memberikan manfaat kepada pengguna dan yang membantu untuk

memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan dan pengguna (Bittner & Spence,

2002). Fitur dibagi menjadi fungsional dan non fungsional. Fitur memberikan dasar

fundamental untuk definisi produk dan manajemen ruang lingkup. Setiap fitur akan

diwujudkan secara rinci dalam model use case dan supplementary specification.

Kombinasi fitur dan use case menyediakan mekanisme yang sangat kuat untuk

mengelola ruang lingkup sistem, dan memastikan bahwa persyaratan spesifikasi

sudah memenuhi seluruh kebutuhan dari pemangku kepentingan dan pengguna.

2.2.9 UML (Unified Modeling Language)

Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang telah menjadi

standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan

sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model

sebuah sistem. Seperti bahasa-bahasa lainya, UML mendefinisikan notasi dan

syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk

menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna

tertentu, dan syntax UML mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut

dapat dikombiansikan (Dharwiyanti & Wahono, 2003).

Page 36: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

18

2.2.9.1 Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari

sebuah sistem. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor

dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke

sistem, membuat sebuah daftar belanja, dan sebagainya. Seorang / sebuah aktor

adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk

melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu (Dharwiyanti & Wahono, 2003).

Menurut Whitten dan Bentley (2007), Use Case Diagram dipakai untuk

menggambarkan relasi antara sistem dan sistem eksternal dan user, dengan kasus

yang disesuaikan dengan langkah-langkah yang telah ditentukan. Use Case

Diagram merupakan cara atau metode yang cocok untuk digunakan untuk dapat

menggambarkan interaksi yang jelas antara sistem dengan pengguna.

Tabel 2.2 Simbol Use Case

Nama Simbol Deskripsi

Use case

Notasi yang merepresentasikan

persyaratan fungsional sistem. Use

case merupakan sebuah deskripsi dari

satu set urutan tindakan yang

dilakukan sistem yang dapat digunakan

oleh aktor. Use case mendeskripsikan

apa yang dilakukan sistem tetapi tidak

mendeskripsikan bagaimana sistem

melakukannya.

Aktor

Notasi yang merepresentasikan

seperangkat peran pengguna dari use

case (manusia, perangkat keras, atau

sistem lain) yang berinteraksi dengan

sistem. Aktor berada di luar sistem

tetapi masih di sekitar sistem.

Asosiasi /

association

Aktor dan use case dapat dihubungkan

dengan asosiasi. Asosiasi antara use

case dan aktor menunjukkan bahwa

aktor dan use case saling

berkomunikasi, masing-masing (use

case dan aktor) mungkin mengirim

dan menerima pesan.

Extensi / extend

Notasi yang menggambarkan

hubungan antar use case, base use

case secara implisit menggabungkan

perilaku/behaviour dari use case lain

pada lokasi yang ditentukan secara

tidak langsung oleh use case yang

Nama Use Case

Nama Aktor

Page 37: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan teknologi yang pesat ini dapat memengaruhi kegiatan yang ada pada sebuah perusahaan. Teknologi membuat suatu pekerjaan yang dikerjakan secara manual dan kurang efisien dapat dilakukan secara lebih efisien atau bahkan secara otomatis. Hal ini menjadikan pengaplikasian teknologi merupakan sebuah kebutuhan bagi perusahaan. Oleh karena itu pemanfaatan teknologi mulai diterapkan pada perusahaan-perusahaan untuk mencapai tujuan bisnis, dimana jenis teknologi tersebut disesuaikan dengan jenis perusahaan dan tujuan bisnis yang diinginkan, salah satunya yakni dengan penerapan sistem informasi.

CV. KAJEYEFOOD adalah sebuah perusahaan yang berakar dari perusahaan rumah tangga yang dikelola oleh keluarga Ir. Kristiawan. CV. KAJEYEFOOD bergerak pada bidang pengolahan buah, khususnya keripik dan manisan buah dengan merek SoKressh. Dalam produksinya, CV. KAJEYEFOOD mempunyai pabrik sendiri untuk memproduksi produknya dengan beranggotakan sekitar 15 karyawan.

CV. KAJEYEFOOD mempunyai sebuah toko yang menjual produk-produk perusahaan tersebut yang berada satu lokasi dengan pabrik. Namun dalam pelaksanaanya, proses penjualan pada toko ini masih menggunakan cara konvensional. Seperti proses penghitungan barang yang dibeli pelanggan dihitung menggunakan kalkulator , nota masih ditulis secara manual pada sebuah kertas, dan riwayat transaksi pelanggan dicatat pada sebuah buku. Pada saat toko ramai oleh pelanggan, kadang terdapat antrian panjang dikarenakan proses penghitungan belanjaan yang cukup memakan waktu. Selain itu pengelolaan secara manual juga dilakukan pada bagian gudang. Pencatatan stok barang pada gudang dicatat secara manual pada sebuah buku yang diwenangi oleh petugas gudang. Untuk melakukan pengecekan stok barang, pemilik tidak dapat langsung mengetahui stok barang terkini. Pemilik harus melihat data penjualan dari toko, catatan stok barang masuk dan barang keluar.

Dengan memanfaatkan sistem informasi , proses bisnis pada perusahaan dapat ditingkatkan. Salah satu contohnya adalah pemanfaatan sistem informasi pada toko. Petugas kasir tidak lagi harus menggunakan kalkulator untuk melakukan penghitungan total harga barang yang dibeli oleh pelanggan. Melalui sebuah sistem informasi, penghitungan dapat dilakukan dengan cepat dan dapat mengurangi terjadinya human error.

Dalam pengembangan suatu sistem informasi, sebelum dilakukan implementasi diperlukan tahap analisis persyaratan dan perancangan sistem agar kebutuhan pengguna dapat diidentifikasi dengan baik. Tahap perancangan sistem merupakan tahap yang penting dalam pengembangan suatu sistem, karena dengan perancangan sistem developer akan dapat menilai terlebih dahulu kualitas perangkat lunak / sistem sebelum dilaksanakan tahap implementasi sistem

Page 38: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

2

(Pressman, 2010). Untuk mendapatkan kualitas perangkat lunak yang baik tentu dibutuhkan suatu perancangan yang matang.

Dengan mengetahui paparan latar belakang diatas perlu adanya perancangan sistem informasi untuk meningkatkan keefektifan manajemen dan daya saing perusahaan, oleh karena itu penulis memutuskan untuk melakukan penelitian yang berjudul “ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA GUDANG PADA CV. KAJEYEFOOD”.

1.2 Rumusan masalah

Berdasar dari latar belakang yang sudah dipaparkan, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah proses bisnis transaksi penjualan pada toko dan pencatatan stok yang diterapkan dan proses bisnis usulan sesuai dengan sistem informasi yang akan dirancang ?

2. Bagaimanakah analisis persyaratan sistem informasi transaksi toko dan pencatatan stok yang diusulkan?

3. Bagaimanakah rancangan sistem informasi transaksi dan pencatatan stok pada CV. KEJEYEFOOD ?

4. Bagaimanakah hasil evaluasi rancangan sistem informasi transaksi dan pencatatan stok pada CV. KEJEYEFOOD?

1.3 Tujuan

Berikut merupakan tujuan dari penelitian ini, yakni:

1. Memodelkan proses bisnis yang ada dan proses bisnis yang diusulkan pada toko CV. KAJEYEFOOD mengenai transaksi toko dan pencatan stok .

2. Melakukan analisis persyaratan sesuai dengan kebutuhan sistem informasi yang diusulkan .

3. Melakukan perancangan sistem informasi transaksi toko dan stok barang berdasarkan analisis persyaratan.

4. Melakukan evaluasi pada rancangan sistem informasi transaksi dan pencatatan stok menggunakan metode Traceability Matrix dan Consistency Analysis.

1.4 Manfaat

Berikut adalah manfaat yang diharapkan dapat tercapai pada penelitian ini:

1. Bagi penulis, meningkatkan pengetahuan terutama dalam bidang perancangan sistem informasi yakni dengan mengaplikasikanya langsung pada perusahaan.

2. Bagi CV. KAJEYEFOOD, sebagai usulan saat akan mengimplementasikan sistem informasi.

Page 39: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

3

3. Bagi pembaca diharapakan hasil penelitian ini dapat berguna untuk dijadikan literatur atau referensi tambahan bagi siapa saja. Terutama yang berkaitan dengan perancangan sistem informasi.

1.5 Batasan masalah

Berdasar dari latar belakang dan juga rumusan masalah yang sudah diuraikan, berikut merupakan batasan masalah pada penelitian ini :

1. Hasil keluaran dari penelitian ini berupa perancangan sistem informasi yang diharapkan dapat membantu mempermudah proses bisnis yang pembangunan sistem informasi penjualan dan persediaan barang pada CV. KAJEYEFOOD.

2. Penelitian ini berfokus pada proses bisnis penjualan pada toko dan persediaan barang pada gudang produk jadi.

3. Evaluasi rancangan sistem informasi dilakukan menggunakan Traceability Matrix dan Consistency Analysis.

4. Perancangan sistem pada penelitian ini menghasilkan use case diagram, activity diagram, class diagram, dan sequence diagram.

1.6 Sistematika pembahasan

Berikut merupakan sistematika penulisan Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

Bab I: Pendahuluan

Pada pendahuluan, bab ini berisi tentang pengantar/gambaran umum dari penelitian yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika pembahasan skripsi.

Bab II: Landasan Kepustakaan

Pada landasan kepustakaan, bab ini berisi tentang tinjauan pustaka, pranala luar yang berkaitan dengan perancangan sistem informasi, landasan teori yang menjadi dasar dilakukannya penelitian, dan penelitian-penelitian sebelumnya yang dapat mendukung penelitian ini.

Bab III: Metode Penelitian

Pada metode penelitian, bab ini berisi tentang penjelasan dari metode dan tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini.

Bab IV: Pemodelan Proses Bisnis dan Analisis Persyaratan

Pada pemodelan proses bisnis dan analisis persyaratan, bab ini berisi tentang pemodelan proses bisnis yang diterapkan oleh perusahaan saat ini, proses bisnis usulan, analisis permasalahan, serta analisis persyaratan.

Page 40: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

4

Bab V: Perancangan Sistem

Pada perancangan sistem, bab ini berisi tentang perancangan sistem berdasarkan analisis yang telah dilakukan.

Bab VI: Pengujian

Pada pengujian, bab ini berisi tentang pengujian perancangan sistem informasi yang telah dilakukan.

Bab VI: Penutup

Pada penutup, bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan juga saran.

Page 41: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

5

BAB 2 LANDASAN KEPUSTAKAAN

2.1 Tinjauan Pustaka

Penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Widayanti (2007) dengan judul “PERANCANGAN WEB PERSEDIAAN BARANG DI PT. SANGRA RATU”. Pada penelitian tersebut, Widayanti meneliti proses persediaan barang pada PT. SANGRA RATU. Persediaan barang pada PT. SANGRA RATU merupakan salah satu aktivitas bisnis utama, namun PT. SANGRA RATU masih menggunakan cara manual dalam kegiatan pencatatan persediaan barang sehingga pertukaran informasi antar kantor cabang tidak dapat dilakukan dengan cepat dikarenakan lokasi yang berjauhan. Pada penelitian ini, Widayanti membuat suatu perancangan sistem yang dapat memudahkan proses pencatatan persediaan barang dan pertukaran informasi antara gudang dan kantor cabang sehingga dapat membantu manager untuk mengambil keputusan. Widayanti merancang sebuah sistem informasi berbasis web dengan pendekatan object oriented menggunakan UML. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah perancangan sistem informasi yang diharapkan dapat membantu aktivitas bisnis perusahaan dalam pencatatan persediaan barang dan pertukaran informasi. Perancangan tersebut menghasilkan use case diagram, sequence diagram, collaboration diagram, activity diagram, component diagram, deployment diagram, dan package diagram.

Penelitian selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Asta, dkk (2013) dengan judul “Sistem Informasi Manajemen Penjualan, Pembelian, dan Persedian Stok Barang Pada PD. Sumber Rezeki Palembang”. Pada penelitian tersebut Asta, dkk meneliti permasalahan yang ada pada perusahaan. Yakni kesulitan manager dalam mendapatkan laporan penjualan, pembelian, dan persediaan stok barang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sebuah sistem informasi yang dapat mempermudah penyajian laporan secara efisien. Asta, dkk melakukan analisis permasalahan menggunakan metode PIECES. Setelah permasalahan teridentifikasi, analisis kebutuhan dilakukan untuk mendefinisikan kebutuhan dari sistem. Asta, dkk juga melakukan analisis kelayakan untuk mengetahui ukuran keuntungan atau kepraktisan pengembangan sistem terhadap perusahaan. Setelah tahap analisis selesai, perancangan dilakukan dengan menggunakan metode RUP. Perancangan yang dilakukan menghasilkan use case diagram, activity diagram, class diagram, sequence diagram, dan rancangan antarmuka. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah sistem informasi yang dapat membantu perusahaan dalam kegiatan pengelolaan data penjualan, pembelian, stok barang, data pelanggan, dan data pemasok.

Page 42: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

6

2.2 Dasar Teori

2.2.1 CV. KAJEYEFOOD

2.2.1.1 Profil Perusahaan

CV. KAJEYEFOOD merupakan sebuah perusahaan yang didirikan oleh Ir. Kristiawan pada tahun 2002 yang berlokasi di kota Malang. Perusahaan ini bergerak pada pengolahan keripik buah dan sayur. Awal mula terbentuknya perusahaan ini dilatarbelakangi oleh pemilik perusahaan , Ir. Kristiawan yang mempunyai latar belakang di bidang pengolahan pangan yakni pada industri vacum frying. Saat menjadi manager pada perusahaan pembuat vacum frying , beliau menyadari prospek keripik buah hingga akhirnya berhenti dari pekerjaanya dan memutuskan untuk mendirikan sebuah perusahaan yang bergerak pada pengolahan keripik buah. Produk pertama yang dihasilkan oleh perusahaanya tersebut yakni keripik apel. Keripik apel sendiri dipilih karena belum ada perusahaan keripik buah lain yang memproduksi keripik apel. Tiga tahun kemudian , barulah perusahaan ini memproduksi keripik buah lain selain apel. Hingga sekarang, terdapat lebih dari 10 varian produk keripik seperti keripik nangka, apel, melon, semangka, belimbing, nanas, rambutan, jambu, kelengkeng, kesemek, salak, mangga , keripik sayur dan manisan buah yang dikenal dengan keripik SoKressh. Dengan slogan “SoKressh Camilan Sehat dan Renyah” , perusahaan ini bertujuan untuk membuat suatu produk yang tidak hanya enak dimakan , namun sehat dan bergizi. Hal tersebut dilakukan dengan cara pemilihan bahan baku , yakni buah yang matang dipohon, serta cara penggorengan menggunakan metode deep vacum frying sehingga cita rasa dan warna buah dapat dipertahankan. Selain itu , produk keripik buah ini telah memenuhi standar HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point). Yakni suatu jaminan mutu yang menekankan pada pengawasan yang menjamin mutu mulai dari bahan baku hingga produk jadi.

2.2.1.2 Visi dan Misi

1. Visi Meningkatkan konsumsi makanan buah dan sayuran segar dalam bentuk instan yaitu keripik buah agar konsumen lebih mudah mengkonsumsinya dan produk ini dapat dijadikan bisnis yang menguntungkan serta menjadi oleh-oleh khas Malang

2. Misi Menciptakan keripik yaitu buah dan sayuran yang diolah dengan teknologi tinggi sehingga menghasilkan produk yang berkualitas tanpa mengurangi cita rasa dan kadar gizinya

Page 43: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

7

2.2.1.3 Struktur Organisasi

Gambar 2.1 Bagan Stuktur Organisasi CV. KAJEYEFOOD

Gambar 2.1 merupakan struktur organisasi pada CV. KAJEYEFOOD, dalam penelitian ini, studi kasus yang menjadi subjek penelitian yakni pada bagian penjualan dan bagian persediaan barang. Berdasarkan studi kasus tersebut, bagian yang berhubungan langsung dengan penelitian ini adalah bagian admin umum/kasir selaku orang yang bertugas pada bagian penjualan di toko, kasi gudang selaku orang yang bertugas pada bagian gudang, dan direktur utama selaku pemilik perusahaan.

2.2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.2.2.1 Pengertian Sistem

Menurut O’Brien & Marakas (2010 ), sebuah sistem dedefiniskan sebagai sebuah set dari komponen yang saling berhubungan, dengan batasan yang jelas, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima masukan dan menghasilkan keluaran dalam sebuah proses transformasi yang terorganisir.

Sementara Mc Leod (2008) mendefinisikan sistem sebagai sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Sumber daya mengalir dari elemen output dan untuk menjamin prosesnya berjalan dengan baik maka dihubungkan dengan mekanisme control. Sistem mempunyai tiga fungsi dasar (O'Brien & Marakas, 2010):

1. Input

Melibatkan penangkapan dan perakitan elemen yang akan

diproses oleh sistem

Page 44: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

8

2. Processing

Melibatkan proses transformasi yang akan merubah input

menjadi output

3. Output

Melibatkan pemindahan elemen yang telah dihasilkan dari

proses transformasi ke tujuan akhir

2.2.2.2 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling terhubung yang mengumpulkan, memanipulasi, menyimpan, menyebarkan data dan informasi, dan memberikan mekanisme umpan balik untuk mencapai tujuan. Mekanisme umpan balik tersebut yang dapat membantu organisasi untuk mencapai tujuan mereka, seperti meningkatkan keuntungan atau meningkatkan pelayanan pada pelanggan. Sistem informasi dapat digunakan pada bidang bisnis untuk meningkatkan pendapatan dan mengurangi biaya (Stair & Renolds, 2010).

Sedangkan menurut O’Brien (2010) , sistem informasi merupakan kombinasi sumber daya yang terorganisir dari manusia, perangkat keras, piranti lunak, jaringan komputer, dan data yang mengumpulkan, mengubah dan mendistribusikan informasi pada suatu organisasi. Sistem informasi menggunakan sumber daya manusia, hardware, software, data jaringan, dan aktivitas pengendalian yang mengubah sumber daya data menjadi produksi informasi.

2.2.3 Penjualan

Menurut Nickels (2012), penjualan merupakan Proses dimana sang penjual memuaskan segala kebutuhan dan keinginan pembeli untuk mencapai suatu manfaat baik bagi penjual ataupun pembeli yang berkelanjutan dan menguntungkan kedua belah pihak.

Sedangkan Sinamora (2000) berpendapat bahwa penjualan merupakan pendapatan lazim dalam perusahaan dan merupakan jumlah kotor yang dibebankan kepada pelanggan atas barang dan jasa.

2.2.4 Persediaan Barang

Persediaan merupakan sejumlah bahan/barang yang disediakan oleh perusahaan, baik berupa barang jadi, bahan mentah, maupun barang dalam proses yang disediakan untuk menjaga kelancaran operasi perusahaan guna memenuhi permintaan konsumen setiap waktu (Margaretha, 2005).

Sementara Rangkuti (2009) berpendapat bahwa persediaan adalah bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan untuk proses produksi, serta barang-barang jadi atau produk yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari pelanggan setiap waktu.

Dari dua pendapat para ahli tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa persediaan barang adalah barang dagang baik barang mentah mapun

Page 45: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

9

barang jadi yang digunakan untuk proses produksi atau dijual untuk memenuhi permintaan pelanggan.

2.2.5 Proses Bisnis

Menurut Nasution (2011), suatu proses didefinisikan sebagai integrasi sekuensial (berurutan) dari orang, material, metode dan mesin atau peralatan dalam suatu lingkungan, guna menghasilkan nilai tambah output untuk pelanggan. Suatu proses mengkoversi input terukur kedalam output, melalui sejumlah langkah sekuensial yang terorganisasi.

Proses bisnis adalah semua proses pelayanan dan proses yang mendukung proses produksi (misalnya, proses pemesanan, proses perubahan rekayasa, proses penggajian, proses desain manufaktur). Proses bisnis terdiri dari sekelompok tugas yang terhubung secara logis yang menggunakan sumber daya organisasi untuk memberikan hasil yang pasti yang mendukung tujuan organisasi (Harrington, 1991).

Regan (2002) menyatakan proses bisnis adalah sekumpulan aktivitas yang mengambil lebih dari satu input, dan menghasilkan suatu output yang bernilai bagi pelanggan. Salah satu pendekatan untuk mengidentifikasi proses bisnis utama adalah untuk mengidentifikasi permulaan dan akhir dari proses bisnis itu sendiri.

2.2.6 Bussiness Process Modeling Notation v 2.0

Bussiness Process Modelling Notation (BPMN) merupakan salah satu alat pemodelan proses bisnis yang dikembangkan oleh BPMI (www.bpmi.org) yang terdiri dari sebuah diagram yaitu Business Process Diagram (BPD). BPMN mudah dipahami karena dikembangkan berbasiskan flowchart. BPMN dirancang bukan hanya mudah digunakan dan dipahami, tetapi juga memiliki kemampuan untuk memodelkan proses bisnis yang kompleks dan secara spesifik dirancang dengan mempertimbangkan web services. BPMN menyediakan notasi yang dapat dengan mudah dipahami oleh semua pengguna bisnis.

Sebuah BPD terdiri dari sekumpulan elemen grafis, dan kategori dasar dari elemen BPD adalah :

1. Flow Objects terdiri dari : a. Event digambarkan dengan sebuah lingkaran dan merupakan sesuatu

yang “terjadi” selama berlangsungnya proses bisnis. Event-event ini mempengaruhi aliran proses dan biasanya memiliki penyebab (trigger) atau hasil (result). Event adalah lingkaran dengan pusat terbuka untuk memungkinkan pembedaan trigger dan result yang berbeda. Terdapat 3 tipe event berdasarkan kapan mereka mempengaruhi aliran yaitu Start, Intermediate, dan End.

Page 46: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

10

Gambar 2.2 Elemen start, intermediate dan end event.

b. Activity ditunjukan dengan persegi panjang dengan ujung-ujung bulat dan merupakan bentuk umum untuk pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan. Sebuah aktivitas dapat berdiri sendiri atau gabungan. Tipe dari aktivitas adalah task dan sub process yang dibeedakan dengan tanda + pada bagian tengah bawah dari bentuk tersebut.

Gambar 2.3 Elemen activity.

c. Activity ditunjukan dengan persegi panjang dengan ujung-ujung bulat

dan merupakan bentuk umum untuk pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan. Sebuah aktivitas dapat berdiri sendiri atau gabungan. Tipe dari aktivitas adalah task dan sub process yang dibeedakan dengan tanda + pada bagian tengah bawah dari bentuk tersebut.

Gambar 2.4 Elemen Gateway

2. Data terdiri dari :

a. Data Objects. Mekanisme untuk menunjukan bagaimana data dibutuhkan atau diproduksi oleh aktivitas. Data object dihubungkan oleh aktivitas melalui Association.

b. Data Inputs. Merupakan input eksternal untuk seluruh proses. Dapat disebut semacam parameter masukan.

c. Data Outputs. Adalah hasil dari seluruh proses. Dapat disebut semacam parameter output.

d. Data Stores. Adalah tempat dimana proses dapat membaca atau menulis data. Berlangsung diluar lifetime proses.

Page 47: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

11

Gambar 2.5 Data

3. Connecting Objects adalah elemen yang menghubungkan flow object ,

yang terdiri dari :

a. Sequence Flow digunakan untuk menunjukan urutan kegiatan yang akan dilakukan dalam sebuah proses.

Gambar 2.6 Sequence flow.

b. Message Flow merepresentasikan aliran antar proses

Gambar 2.7 Message flow.

c. Association flow digunakan untuk menghubungkan elemen dengna

artifact.

Gambar 2.8 Association flow.

4. Swimlanes digambarkan dengan bentuk garis yang memisahkan dan

mengelompokkan aktor. Banyak metodologi pemodelan menggunakan konsep swilnes sebagai mekanisme untuk membagi kategori visual yang

Page 48: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

12

menggambarkan kemampuan fungsional atau tanggung jawab yang berbeda. Swimlanes terdiri dari dua elemen , yakni : a. Pool mewakili partisipan dalam sebuah proses.

Gambar 2.9 Pool.

b. Lane digunakan untuk mengatur dan mengkategorikan aktifitas

Gambar 2.10 Lane.

5. Artifacts adalah elemen yang digunakan untuk memberikan informasi tambahan dari sebuah diagram. BPMN dirancang untuk memungkinkan pemodel danalat pemodelan untuk memperluas notasi dasar dan menyediakan kemampuan untuk konteks tambahan yang tepat untuk situasi pemodel tertentu. Artifacts terdiri dari : a. Group digunakan untuk mengelompokan sejumlah aktivitas dalam

proses tanpa mempengaruhi sequence flow.

Gambar 2.11 Group.

b. Annotation digunakan untuk memberikan suatu informasi tambahan seperti teks / catatan agar diagram dapat dimengerti.

Gambar 2.12 Annotation.

2.2.7 Rational Unified Process (RUP)

RUP adalah suatu kerangka kerja (frame work) yang dikembangkan oleh IBM. RUP menggunakan pendekatan disiplin untuk menetapkan tugas dan tanggung jawab dalam pengembangan organisasi. Tujuannya adalah untuk memastikan perangkat lunak yang dibuat berkualitas tinggi dan dapat memenuhi kebutuhan pengguna akhir sesuai dengan anggaran dan jadwal yang telah disepakati (IBM Corporation, 1998).

Page 49: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

13

Gambar 2.13 Proses pada RUP (IBM Corporation, 1998)

RUP menjelaskan proses dalam dua dimensi seperti yang terlihat pada gambar 2.13. Sumbu horisontal merupakan dimensi waktu yang menunjukkan aspek dinamis sebuah proses dan dijabarkan dalam tahapan pengembangan atau siklus. Sedangkan sumbu vertikal merupakan dimensi isi/konten yang berupa aktivitas logis.

RUP membagi sebuah siklus pengembangan kedalam empat fase :

1. Inception

Pada tahap ini, ruang lingkup dan batasan proyek ditentukan. Selain itu seluruh entitas eksternal akan diidentifikasikan dan interaksi antar entitas didefinisikan. Hasil dari tahap inception berupa :

a. Vision document

b. Model use case awal

c. Project glossary awal

d. Kajian resiko awal

e. Rencana Proyek

f. Bussiness model

2. Elaboration

Pada fase elaboration, perencanaan arsitektur sistem lebih difokuskan. Yakni dengan melakukan analisis terhadap domain masalah, membuat fondasi arsitektur yang kuat, dan membuat rencana proyek. Pada tahap ini elemen proyek yang mempunyai resiko tinggi dihilangkan. Hasil dari tahap elaboration berupa :

a. Use case model (80% selesai)

Page 50: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

14

b. Kebutuhan tembahan

c. Deskripsi arsitektur sistem

d. Prototype arsitektur yang dapat dijalankan

e. Daftar resiko dan business case (telah diperbarui)

f. Rencana proyek keseluruhan

3. Construction

Tujuan dari fase construction adalah membangun sistem yang utuh, dengan menjalankan iterasi, program dan kode. Pada tahap ini, semua komponen yang tersisa dan fitur aplikasi dikembangkan dan diintegrasikan ke dalam produk, dan semua fitur diuji secara menyeluruh. Hasil dari tahap construction berupa :

a. Produk perangkat lunak

b. User manual

c. Deskripsi produk yang telah dibuat saat ini

4. Transition

Pada tahap terakhir ini, produk yang telah dibangun akan ditransisikan ke pengguna. Dari proses transisi ini akan didapatkan feedback dari pengguna sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk perbaikan perangkat lunak selanjutnya. Hasil dari tahap transition berupa :

a. Versi beta perangkat lunak untuk memvalidasi sistem baru dengan harapan pengguna

b. Pelatihan pengguna dan pemelihara

Penelitian ini tidak menerapkan seluruh fase yang ada pada RUP, hanya pada fase Inception dan Elaboration saja. Pada fase Inception, dilakukan pendefinisian batasan ruang lingkup project dengan mengidentifikasi aktor dan use case. Sedangkan pada fase Elaboration dilakukan pembuatan arsitektur sistem. Namun , fase elaboration yang diterapkan dalam penelitian ini hanya sampai pada tahap pembuatan arsitektur saja. Analisis estimasi biaya, sumber daya dan prototype tidak dilakukan.

2.2.8 Shared Vision Document

Vision Document adalah salah satu artifak RUP yang digunakan untuk menyimpan semua informasi persyaratan sistem. Vision document bertujuan untuk memberikan pemahaman pada pembaca mengapa sistem dibangun dan motif dibalik pembangunan system (Bittner & Spence, 2002).

Tujuan dari Vision Document adalah untuk mengetahui kebutuhan pemangku kepentingan, tujuan, sasaran pengguna, lingkungan pengguna, dan fitur dari produk yang akan dibangun. Karena Vision Document digunakan dan ditinjau oleh

Page 51: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

15

berbagai personil yang terlibat, tingkat kedetailan dokumen dibuat secara umum agar dapat dipahami semua personil (Bittner & Spence, 2002).

2.2.8.1 Tipe Pengguna dan Pemangku Kepentingan

Tipe pemangku kepentingan merupakan klasifikasi dari kumpulan pemangku kepentingan dengan karakteristik dan hubungan yang sama dengan sistem dan atau proyek yang menghasilkan sistem.

Tipe pemangku kepentingan terbagi dalam kategori berikut ini (Bittner & Spence, 2002) :

1. Pengguna Merupakan orang yang mempunyai peran didalam sistem sebagai aktor pada use case yang telah didefinisikan.

2. Sponsor Manager, pemodal, pemegang saham, kepala departemen, penjual, pemasar, anggota komite yang berpengaruh, dan orang lain yang berinvestasi pada pembuatan sistem.

3. Pengembang Project manager, pemelihara sistem, tester, desainer, programmer, dan tipe pengembang lain yang terlibat dalam proses pembuatan sistem.

4. Pemegang otoritas Pemangku kepentingan yang ahli dalam aspek tertentu, termasuk otoritas legislatif, pakar domain, dan pakar teknologi.

5. Pelanggan Orang atau organisasi yang akan membeli sistem final.

2.2.8.2 Perwakilan Pemangku Kepentingan

Perwakilan pemangku kepentingan merupakan seorang anggota komunitas pemangku kepentingan yang terlibat langsung dalam pengembangan proyek. Perwakilan pemangku kepentingan merepresentasikan satu atau lebih dari tipe pemangku kepentingan.

Peran pemangku kepentingan merupakan klasifikasi dari kumpulan perwakilan pemangku kepentingan yang berbagi peran dan tanggung jawab yang sama terhadap proyek yang sedang dibangun. Definisi peran pemangku kepentingan memungkinkan perwakilan dari pemangku kepentingan untuk memahami komitmen mereka dalam membuat proyek, tanggung jawab yang mereka ambil, dan tingkat keterlibatan pada pembangunan sistem.

2.2.8.3 Pernyataan Masalah

Masalah dapat didefinisikan sebagai perbedaan antara hal-hal yang dirasakan dan hal-hal yang diinginkan (Gause dan Weinberg, 1989 disitasi dalam Bittner, 2002). Cara untuk menganalisis masalah adalah dengan membangun sebuah pernyataan masalah (problem statement). Pernyataan masalah menjelaskan mengenai kesimpulan solusi dari permasalahan yang akan

Page 52: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

16

dipecahkan dan fokus pada akibat dari adanya permasalahan dan keuntungan yang didapat dengan solusi yang diajukan. Pernyataan masalah dapat dituliskan sebagai berikut pada Tabel 2.1 (Bittner & Spence, 2002) :

Table 2.1 Template Pernyataan Masalah

Masalah [menjelaskan permasalahan]

Mempengaruhi [Pemangku kepentingan yang dipengaruhi dengan adanya permasalahan]

Dampak Masalah [apa dampak dari adanya permasalahan?]

Solusi yang Berhasil Dapat

[keuntungan yang didapat dengan adanya solusi permasalahan yang baik]

Sumber : (Bittner & Spence, 2002)

2.2.8.4 Kebutuhan Pemangku Kepentingan

Tahap ini menjelaskan mengenai kebutuhan dari pemangku kepentingan dan pengguna sistem yang harus dimiliki oleh produk atau sistem. Kunci kebutuhan pemangku kepentingan dan pengguna tidak menjelaskan permintaan atau persyaratan secara spesifik, namun menyediakan alasan dan penjelasan kenapa persyaratan sistem dibutuhkan oleh pemangku kepentingan dan pengguna (Bittner & Spence, 2002).

Penjelasan mengenai kebutuhan pemangku kepentingan memudahkan analis untuk memahami mengenai bagaimana aspek masalah yang berbeda dapat memberikan efek yang berbeda pada pemangku kepentingan. Hal ini juga menyebabkan pemahaman yang lebih dalam dari pernyataan masalah yang sudah didefinisikan.

Pada pendefinisian kebutuhan pemangku kepentingan, dianjurkan menggunakan pengkategorian aturan MoSCoW. Aturan MoSCoW digunakan untuk mendefinisikan prioritas dari kebutuhan yang didapatkan. Aturan MoSCoW memiliki empat pemilaian prioritas, yaitu (DSDM Consortium, 2015):

1. Mo (Must Have)

Jika kebutuhan tidak diselesaikan oleh sistem maka sistem tidak dapat menjadi solusi kebutuhan pengguna

2. S (Should Have)

Jika kebutuhan tidak diselesaikan oleh sistem maka sistem masih bisa menjadi solusi kebutuhan pengguna, namun akan memberatkan pengguna.

3. Co (Could Have)

Jika kebutuhan tidak diselesaikan oleh sistem maka sistem masih bisa menjadi solusi kebutuhan pengguna, namun tidak akan memberatkan pengguna.

Page 53: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

17

4. W (Won’t Have)

Merupakan kebutuhan yang dapat didefinisikan sebagai solusi, hanya saja kebutuhan tersebut telah disepakati oleh tim pengembang untuk tidak dimasukkan pada sistem yang dibuat.

2.2.8.5 Kedudukan Produk

Kedudukan produk (Produk Positioning) menyediakan informasi terkait dengan kemampuan, asumsi dan alternatif untuk mengembangkan suatu produk. Tabel 2.1 merupakan contoh template dari penulisan kedudukan produk (Bittner & Spence, 2002):

Tabel 2.1 Template Kedudukan Produk

Untuk (target pelanggan)

Yang (pernyataan kebutuhan atau peluang)

Produk (nama produk) adalah (kategori produk)

Yang (pernyataan kelebihan produk sehingga menjadi alasan untuk menggunakan produk)

Tidak Seperti (alternatif kompetitor)

Produk Kami (pernyataan mengenai perbedaan produk dengan kompetitor lainnya)

2.2.8.6 Fitur

Fitur adalah kemampuan layanan atau kualitas dari sistem yang diperlukan untuk memberikan manfaat kepada pengguna dan yang membantu untuk memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan dan pengguna (Bittner & Spence, 2002). Fitur dibagi menjadi fungsional dan non fungsional. Fitur memberikan dasar fundamental untuk definisi produk dan manajemen ruang lingkup. Setiap fitur akan diwujudkan secara rinci dalam model use case dan supplementary specification. Kombinasi fitur dan use case menyediakan mekanisme yang sangat kuat untuk mengelola ruang lingkup sistem, dan memastikan bahwa persyaratan spesifikasi sudah memenuhi seluruh kebutuhan dari pemangku kepentingan dan pengguna.

2.2.9 UML (Unified Modeling Language)

Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Seperti bahasa-bahasa lainya, UML mendefinisikan notasi dan syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna tertentu, dan syntax UML mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombiansikan (Dharwiyanti & Wahono, 2003).

Page 54: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

18

2.2.9.1 Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, membuat sebuah daftar belanja, dan sebagainya. Seorang / sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu (Dharwiyanti & Wahono, 2003).

Menurut Whitten dan Bentley (2007), Use Case Diagram dipakai untuk menggambarkan relasi antara sistem dan sistem eksternal dan user, dengan kasus yang disesuaikan dengan langkah-langkah yang telah ditentukan. Use Case Diagram merupakan cara atau metode yang cocok untuk digunakan untuk dapat menggambarkan interaksi yang jelas antara sistem dengan pengguna.

Tabel 2.2 Simbol Use Case

Nama Simbol Deskripsi

Use case

Notasi yang merepresentasikan persyaratan fungsional sistem. Use case merupakan sebuah deskripsi dari satu set urutan tindakan yang dilakukan sistem yang dapat digunakan oleh aktor. Use case mendeskripsikan apa yang dilakukan sistem tetapi tidak mendeskripsikan bagaimana sistem melakukannya.

Aktor

Notasi yang merepresentasikan seperangkat peran pengguna dari use case (manusia, perangkat keras, atau sistem lain) yang berinteraksi dengan sistem. Aktor berada di luar sistem tetapi masih di sekitar sistem.

Asosiasi / association

Aktor dan use case dapat dihubungkan dengan asosiasi. Asosiasi antara use case dan aktor menunjukkan bahwa aktor dan use case saling berkomunikasi, masing-masing (use case dan aktor) mungkin mengirim dan menerima pesan.

Extensi / extend

Notasi yang menggambarkan hubungan antar use case, base use case secara implisit menggabungkan perilaku/behaviour dari use case lain pada lokasi yang ditentukan secara tidak langsung oleh use case yang

uc

Nama Use Case

uc

Nama Aktor

Page 55: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

19

Tabel 2.2 Simbol Use Case

Nama Simbol Deskripsi

meng-extend. Base use case dapat berdiri sendiri, tapi dalam kondisi tertentu dapat diperluas oleh use case lain. Extend digunakan untuk memodelkan bagian dari use case sebagai perilaku sistem yang bersifat opsional.

Generalisasi / generalization

Generalisasi menggambarkan hubungan umum khusus di mana elemen khusus (anak/child) dibangun dari spesifikasi yang diturunkan dari parent.

Include

Notasi yang menggambarkan hubungan antar use case, base use case secara eksplisit menggabungkan behaviour/perilaku use case lain pada lokasi yang ditentukan base use case. Use yang di include tidak berdiri sendiri, melainkan hanya dipakai sebagai bagian dari use case yang lebih besar (use case yang meng-include). Include digunakan untuk menghindari mendeskripsikan flow of events yang sama beberapa kali.

Sumber : (Booch, et al., 2007)

(lanjutan)

Page 56: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

20

Gambar 2.14 Contoh Use Case Diagram (Dharwiyanti & Wahono, 2003)

2.2.9.2 Activity Diagram

Menurut Whitten dan Bentley (2007), activity diagram merupakan gambaran dari alur yang berurutan dari aktivitas use case atau proses bisnis. Activity diagram juga bisa dipakai untuk memodelkan berbagai aksi yang dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari aksi tersebut. Dari diagram ini, dapat dilihat bagaimana aktivitas dalam suatu sistem, dari mulai hingga saat sistem berakhir. Activity diagram dibentuk oleh beberapa notasi, antara lain initial node, actions, flow, decision, merge, fork, join, dan activity final. Swimlane terkadang digunakan untuk mempartisi aksi yang terjadi berdasarkan pelaku. Activity diagram secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case.

Tabel 2.3 Simbol Activity Diagram

Nama Simbol Deskripsi

Status Awal

Notasi yang menggambarkan status awal dari aktivitas sistem. Sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status awal.

Aktivitas

Notasi yang menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh sistem, aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja.

Percabangan /decision

Notasi yang menggambarkan

act A...

Mulai

act Activ ity

Aktiv itas

act Activ ity

Page 57: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

21

asosiasi percabangan di mana jika ada lebih dari satu pilihan aktivitas.

Penggabungan / join

Notasi yang menggambarkan asosiasi penggabungan. Notasi digunakan ketika ada lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu.

Status akhir

Notasi yang menggambarkan status akhir yang dilakukan sistem. Sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir.

Swimlane

Notasi yang digunakan untuk memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang terjadi.

2.2.9.3 Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan (Dharwiyanti & Wahono, 2003).

Tabel 2.4 Simbol-simbol Pada Sequence Diagram

act Activ ity

act Ac...

Selesai

act Activ ity

Nama Swimlane

Simbol Deskripsi

atau

Entity, entitas yang mempunyai atribut yang memiliki data yang bisa direkam.

Boundary, menghubungkan user dengan sistem.

Control, untuk mengontrol aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh sebuah kegiatan.

Page 58: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

22

2.2.9.4 Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain (Dharwiyanti & Wahono, 2003) .

Tabel 2.5 Simbol-simbol pada class diagram

Message, pengiriman pesan.

Return Values, ditampilkan dengan garis panah terputus, yang menggambarkan hasil dari pengiriman pesan. Digambarkan arah dari kanan ke kiri.

Garis kehidupan (Lifelines), Garis vertikal putus-putus yang memanjang kebawah dari symbol actor dan sistem yang mengindikasikan urutan kehidupan.

Simbol Nama Deskripsi

Generalization Notasi yang menggambarkan generalisasi atau spesialisasi dari sebuah relasi.

Association Notasi yang menggambarkan relasi antar kelas dengan makna umum.

Class Himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.

Directed association

Notasi yang menggambarkan relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas lain.

Aggregation Notasi yang menggambarkan relasi antar kelas dengan makan kebergantungan antar kelas

Dependency

Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempegaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri

Page 59: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

23

2.2.10 Analisis Use Case

Analisis use case adalah tahapan dilakukannya identifikasi kelas-kelas awal dalam sistem serta responsibility-nya. Analisis yang dilakukan dengan mengidentifikasikan elemen-elemen (kelas) apa saja yang terlibat dari setiap alur dalam use case (Rational University , 2004).

Langkah-langkah menganalisis Use Case

Berikut ini merupakan langkah-langkah menganalisis use case (Rational University , 2004) :

1. Melengkapi deskripsi use case

Tujuan dari tahap ini untuk menambahkan informasi tambahan yang dibutuhkan untuk memahami persyaratan internal behavior dari sistem yang mungkin saja belum terdefinisi pada deksripsi use case. Informasi tersebut nantinya akan menjadi input untuk tahap selanjutnya.

2. Mencari class dari use case behavior, kemudian distribusikan use case behavior ke class

Tujuan dari langkah menemukan class dari use case behaviour adalah untuk mengidentifikasi serangkaian calon elemen model (kelas analisis) yang akan mampu melakukan behavior (operasi) yang dijelaskan dalam use case. Pada Gambar 2.15, teknik untuk menemukan class analisis dijelaskan dalam tiga perspektif yang berbeda dari sistem, yaitu :

Gambar 2.15 Analisis Class dari Use Case

a. Boundary antara sistem dan aktor

Boundary class merupakan penghubung antara antarmuka dan yang berada pada luar sistem. Pada kelas analisis, memiliki satu boundary class per satu pasang aktor atau use case. Gambar 2.16 merupakan stereotype kelas analisis dengan tipe boundary :

Page 60: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

24

Gambar 2.16 Kelas Boundary (Rational University , 2004)

b. Informasi yang digunakan sistem

Informasi yang digunakan sistem dapat digambarkan dengan menggunakan kelas entitas (entity class). Kelas entitas merepresentasikan penyimpanan informasi pada sistem. Responsibility utama dari kelas entitas adalah untuk meyimpan dan mengatur informasi pada sistem. Gambar 2.17 merupakan stereotype kelas analisis dengan tipe entity :

Gambar 2.17 Kelas Entity (Rational University , 2004)

c. Kontrol logic sistem

Kelas kontrol menghubungkan antara kelas boundary dan entity pada sistem, sehingga menyebabkan sistem lebih toleransi terhadap perubahan pada boundary sistem. Use case yang kompleks membutuhkan lebih dari satu kontrol kelas, namun untuk identifikasi kelas kontrol hanya terdapat satu kelas kontrol per use case. Gambar 2.18 merupakan representasi kelas kontrol pada kelas analisis:

Gambar 2.18 Kelas Control (Rational University , 2004)

3. Menyatukan kelas analisis

Tahap ini digunakan untuk memastikan bahwa analisis model dikembangkan dengan konsisten. Unifikasi kelas juga menggambarkan bahwa kelas analisis yang sudah didefinisikan merepresentasikan konsep tunggal yang baik, tanpa memiliki responsibiliy yang ganda. Kelas yang memiliki behaviour dan merepresentasikan fenomena yang sama akan digabungkan. Gambar 2.19 merupakan contoh unifikasi

Page 61: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

25

kelas analisis :

Gambar 2.19 Unifikasi Kelas Analisis (Rational University , 2004)

2.2.11 MVC

MVC (Model-View-Controller) adalah sebuah pola perancangan perangkat lunak yang terdiri dari 3 komponen utama, dengan fokus yang kuat pada pemrograman berorientasi objek. Tiga komponen tersebut meliputi model, view, dan controller (Pitt, 2012).

1. Model

Model adalah tempat dimana seluruh logika bisnis disimpan. Logika bisnis dapat berupa hal apapun yang spesifik tentang bagaimana sebuah aplikasi menyimpan data. Pada aplikasi, kode untuk mengakses database disimpan pada model.

2. View

View adalah tempat dimana antarmuka pengguna disimpan. Antarmuka tersebut dapat termasuk kode HTML, CSS, atau JavaScript. Apapun yang akan dilihat oleh pengguna atau yang akan berinteraksi dengan pengguna disimpan dalam view.

3. Controller

Controller adalah komponen yang menghubungkan model dan view bersama. controller memisahkan logika bisnis pada model dengan antarmuka pengguna pada view, dan mengatur bagaimana aplikasi akan merespon interaksi pengguna pada view.

2.2.12 Traceability

Traceability adalah menelusuri persyaratan/requirement pada fitur atau kebutuhan pemangku kepentingan atau pada design, code dan test. Untuk tujuan

Page 62: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

26

pengujian kita harus dapat melacak requirement ke test untuk membuktikan bahwa requirement tercover oleh test. Salah satu tujuan traceability adalah untuk membantu memverifikasi bahwa semua requirement diimplementasikan dan bahwa aplikasi hanya mengimplementasikan requirement (Fournier, 2009). Beberapa kemungkinan tabel traceability adalah sebagai berikut :

1. Features traceability table. Menunjukkan bagaimana requirements berelasi dengan pelanggan diamati fitur sistem / produk yang penting.

2. Source traceability table. Mengidentifikasi sumber kebutuhan masing-masing.

3. Dependency traceability table. Menunjukkan requirement terkait satu sama lain.

4. Subsystem traceability table. Mengkategorikan requirement dengan subsistem yang mereka perintah.

5. Interface traceability table. Menunjukkan bagaimana requirement berhubungan dengan antarmuka sistem internal dan eksternal (Pressman, 2010).

2.2.13 Consistency Analysis : Requirement Configuration Structure Framework

Requirements Configuration Structure adalah sebuah pendekatan untuk melakukan analisis konsistensi pada suatu perancangan perangkat lunak dengan memanfaatkan hubungan struktural antar elemen perancangan yang berfokus pada konsistensi pendefinisian kebutuhan.

Gambar 2.20 Requirement Configuration Structure Framework (Nistala & Kumari, 2013)

Berikut ini tahapan yang dijalankan dalam Requirement Configuration Structure Framework: (Nistala & Kumari, 2013)

Page 63: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

27

1. Layers and Configuration Items

Untuk merealisasikan nilai dari sistem / perangkat lunak, konteks dan perspektif bisnis harus terintegrasi dengan kebutuhan perangkat lunak. Pada tahap ini dilakukan pendefinisian konteks dan persepktif bisnis, serta kebutuhan perangkat lunak berdasarkan perancangan yang telah dilakukan. Berikut terdapat 4 kunci utama untuk mengintegrasikan konteks dan perspektif bisnis dengan kebutuhan perangkat lunak, antara lain :

a. Business Layer, berisi tentang gambaran bisnis secara luas yang menjadi dasar kebutuhan dalam pengembangan sistem / perangkat lunak.

b. Process Layer, berisi tentang proses bisnis / sub-proses utama yang dapat merealisasikan tujuan yang diinginkan.

c. Requirements Layer, berisi tentang kebutuhan utama sistem berdasarkan proses / sub-proses utama pada layer sebelumnya.

d. Specification Layer, berisi tentang hasil analisis kebutuhan dalam bentuk spesifikasi. Spesifikasi tersebut meliputi use case (untuk OO Model) dan user stories (untuk agile model).

2. Configuration Structure

Pada tahap ini diidentifikasi tiap komponen dari 4 layer yang telah didefinisikan pada tahap sebelumnya. Kemudian komponen-komponen dari tiap layer tersebut dihubungkan dengan komponen pada layer sebelum dan setelahnya untuk menggambarkan struktur kebutuhan dari sistem/perangkat lunak yang dikembangkan.

3. Consistency Analysis

Pada tahap ini dilakukan validasi terhadap komponen-komponen yang telah teridentifikasi pada tahap sebelumnya. Terdapat 2 dimensi dalam validasi, completeness dan correctness. Completeness adalah keadaan dimana keseluruhan fungsi sudah mencakup tujuan dari pengguna. Correctness adalah keadaan dimana tidak ada kesalahpahaman dalam mendefinsikan elemen-elemen perancangan.

4. Requirement Consistency Index

Pada tahap ini dilakukan perhitungan terhadap persentase konsistensi dalam pendefinisian kebutuhan. Perhitungan tersebut dilakukan dengan persamaan 2.1.

𝑅𝐶𝐼 = 𝐴/(𝐵 + 𝐶) (2.1)

Keterangan :

A : Jumlah elemen kebutuhan yang konsisten

B : Jumlah keseluruhan elemen kebutuhan

Page 64: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

28

C : Jumlah elemen kebutuhan yang terdefinisi secara tidak benar / tidak konsisten

Page 65: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

29

BAB 3 METODOLOGI

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2016 hingga bulan Juni 2016. Penelitian ini bertempat di CV. KAJEYEFOOD yang beralamatkan di Jalan Polowijen II no. 359 Kota Malang. Untuk melakukan studi lapangan, dan Laboratorium Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Malang untuk melakukan penelitian.

3.2 Langkah – Langkah Penelitian

Penelitian perancangan sistem informasi manajemen ini merupakan tipe penelitian implementatif. Penulis melakukan penelitian ini untuk CV. KAJEYE FOOD. Langkah - langkah dalam melakukan penelitian disajikan dalam Gambar 3.1 .

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Page 66: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

30

3.2.1 Studi Literatur

Tahap ini merupakan tahap pengumpulan literatur dan referensi dari jurnal, buku, dan e-book untuk mendapatkan teori – teori dasar dan pendukung penelitian ini. Studi literatur yang berkaitan dengan penelitian ini meliputi :

1. Penelitian yang berkaitan sebelumnya

2. Sistem Informasi

3. Bussiness Process

4. Bussiness Process Modeling Notation (BPMN)

5. Unified Modeling Language (UML)

a. Use Case Diagram

b. Activity Diagram

c. Sequence Diagram

d. Class Diagram

6. Database

7. RUP

8. Traceability

9. Requirement Configuration Structure Framework

3.2.2 Wawancara dan Identifikasi Masalah

Pada tahap ini, peneliti melakukan wawancara langsung ke pemlik perusahaan untuk mengetahui masalah yang terjadi pada kegiatan bisnis CV. KAJEYEFOOD. Adapun wawancara yang dilakukan berupa wawancara personal, yakni dengan bertemu langsung dengan pemilik perusahaan dan wawancara yang dilakukan via telepon. Hasil dari tahap ini adalah profil perusahaan, kondisi perusahaan saat ini dan masalah yang ada pada perusahaan.

3.2.3 Pengumpulan Data

Tahap selanjutnya adalah pengumpulan data. Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data-data terkait permasalahan yang menjadi studi kasus penelitian, yakni seperti alur proses bisnis yang sedang berjalan, struktur organisasi, dan juga data pembukuan pada toko dan gudang. Melalui tahap ini, alur proses bisnis yang sedang dapat dipetakan.

3.2.4 Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan tahap mencari apa yang dibutuhkan, baik kebutuhan fungsional maupun kebutuhan non fungsional. Analisa kebutuhan ini akan digunakan dalam perancangan sistem. Proses analisa sistem dalam penelitian ini diantaranya adalah analisa proses bisnis yang saat ini berjalan, analisa

Page 67: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

31

permasalahan yang ada, analisa proses bisnis usulan, analisis pemangku kepentingan, analisis peran dan represetatif pemangku kepentingan, analisis tipe pengguna, analisa kebutuhan, dan analisis diagram use case beserta spesifikasinya.

3.2.5 Perancangan Sistem Informasi

Dalam tahap perancangan, akan dilakukan perancangan desain sistem berdasarkan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya. Tahap perancangan merupakan proses menerjemahkan kebutuhan ke dalam sebuah model perangkat lunak menggunakan Unified Modelling Language (UML). Sehingga akan dihasilkan sequence diagram, class diagram, activity diagram serta perancangan basis data dan antarmuka yang akan dibuat sesuai dengan kebutuhan pengguna. Perancangan desain sistem akan menjadi dasar dalam implementasi sistem.

3.2.6 Pengujian

Pada penelitian ini hasil dari perancangan, yakni perancangan sistem informasi akan diuji menggunakan metode Traceability Matrix. Metode ini digunakan untuk mengetahui kerunutan antara proses bisnis yang baru, fitur, use case, elemen perancangan lain, dan memverifikasi semua kebutuhan telah diimplementasikan. Pengujian yang kedua yakni dengan menggunakan Consistency Analysis. Metode ini dilakukan untuk mengetahui tingkat konsistensi pedefinisian kebutuhan dengan elemen perancangan yang dibuat.

3.2.7 Pengambilan Kesimpulan dan Saran

Pada tahap ini penulis mengambil kesimpulan dari penelitian yang sudah dilakukan , dan dari penelitian tersebut penulis juga menyertakan saran untuk CV. KAJEYEFOOD.

3.2.8 Penulisan Laporan

Penulisan laporan merupakan tahapan akhir dari penelitian ini. Penulisan ini berisikan tentang seluruh dokumentasi perancangan sistem yang meliputi proses bisnis, analisis kebutuhan, perancangan sistem, dan hasil pengujian yang telah dilakukan pada saat penelitian.

Page 68: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

32

BAB 4 PEMODELAN PROSES BISNIS DAN ANALISIS PERSYARATAN

Bagian ini menjelaskan mengenai pemodelan proses bisnis dan analisa persyaratan awal yang dibutuhkan oleh sistem, yang meliputi analisis proses bisnis saat ini, analisis permasalahan, analisis proses bisnis usulan, vision document, persyaratan fungsional dan non fungsional, aktor, use case diagram, serta aktivitas diagram.

4.1 Pemodelan Proses Bisnis

Pemodelan proses bisnis dilakukan dengan menggunakan BPMN untuk menggambarkan proses bisnis saat ini dan yang akan diusulkan pada CV. KAJEYEFOOD.

4.1.1 Proses Bisnis Saat Ini

Proses bisnis pada CV KAJEYEFOOD yang menjadi pokok bahasan pada penelitian ini diantaranya proses transaksi pada toko, pencatatan data barang pada gudang, dan rekap penjualan bulanan. Pencatatan data barang gudang terdiri dari dua sub-proses, yakni pencatatan data barang masuk dan pencatatan data barang keluar. Proses bisnis tersebut dituliskan dengan menggunakan kode PB-SIPPB-XX. Berikut merupakan proses bisnis menggunakan SIPPB :

Tabel 4.1 Proses bisnis saat ini

Kode Proses Bisnis Nama Proses Bisnis

PB-SIPPB-01 Transaksi pada toko

PB-SIPPB-02 Pencatatan data barang pada gudang

PB-SIPPB-03 Pembuatan laporan

4.1.1.1 Transaksi Toko

Gambar 4.1 Proses Bisnis Saat Ini Pada Transaksi Toko

Page 69: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

33

Gambar 4.2 Proses Bisnis Saat Ini Pada Transaksi Pada Toko (lanjutan)

Proses bisnis yang digambarkan pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2 merupakan proses bisnis transaksi pada toko yang saat ini berjalan. Proses bisnis dimulai dari pelanggan memilih barang yang akan dibeli . Kasir melakukan perhitungan harga yang harus dibayarkan dan memberikan barang belanjaan pelanggan. Berikut adalah penjabaran dari proses bisnis transaksi pada toko :

1. Pelanggan mengambil keranjang belanja

2. Pelanggan memilih barang yang diinginkan

3. Pelanggan membawa barang tersebut ke kasir

4. Kasir menerima barang belanjaan pelanggan dan menuliskan daftar belanjaan pelanggan pada sebuah nota

5. Kasir melakukan perhitungan total harga belanjaan yang tertulis pada nota

6. Pelanggan melakukan pembayaran

7. Jika uang pelanggan lebih, kasir memberikan uang kembalian

8. Kasir memberikan nota dan barang belanjaan pada pelanggan

Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan proses bisnis saat ini yaitu :

Tabel 4.2 Kelebihan dan Kekurangan Proses Bisnis Transaksi Pada Toko (Saat ini)

Kekurangan Proses Bisnis Saat ini Kelebihan Proses Bisnis Saat ini

1. Perhitungan total biaya belanjaan pelanggan cukup memakan waktu karena proses perhitungan dilakukan manual dengan kalkulator

2. Pembuatan nota dilakukan secara manual dengan tulis tangan

1. Kasir sudah terbiasa dengan proses bisnis saat ini

Page 70: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

34

4.1.1.2 Pencatatan Data Barang Masuk

Gambar 4.3 Proses Bisnis Saat Ini Pada Pencatatan Data Barang Masuk

Proses bisnis yang digambarkan pada Gambar 4.3 merupakan proses bisnis pencatatan data barang masuk yang saat ini berjalan pada toko. Proses ini berawal dari pegawai produksi yang menyetorkan produk jadi ke bagian gudang. Pihak gudang melakukan pencatatan dan memasukan produk jadi tersebut kedalam gudang. Berikut adalah penjabaran proses bisnis pencatatan data barang masuk :

1. Bagian produksi menyetorkan produk jadi ke bagian gudang

2. Kasie gudang menerima produk tersebut

3. Kasie gudang melakukan pencatatan detail produk kedalam buku stok

4. Pihak gudang meletakan produk kedalam gudang

Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan proses bisnis saat ini yaitu :

Tabel 4.3 Kelebihan dan Kekurangan Proses Bisnis Saat Ini Pada Pencatatan Data Barang Masuk

Kekurangan Proses Bisnis Saat ini Kelebihan Proses Bisnis Saat ini

Untuk melihat stok suatu barang, petugas gudang tidak bisa langsung mengetahui stok terkini. Petugas gudang perlu melihat data barang masuk dan barang keluar pada buku catatan

Pihak gudang sudah terbiasa dengan proses bisnis saat ini

Page 71: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

35

4.1.1.3 Pencatatan Data Barang Keluar

Gambar 4.4 Proses Bisnis saat ini pada pencatatan barang keluar

Proses bisnis yang digambarkan pada Gambar 4.4 merupakan proses bisnis pencatatan data barang keluar yang saat ini berjalan pada toko. Berikut adalah penjabaran proses bisnis saat ini pada rekap pencatatan data barang keluar :

1. Petugas ekspedisi memberikan surat faktur pada kasi gudang

2. Kasi gudang memeriksa detail barang apa saja yang ada pada surat faktur

3. Pegawai gudang mengambilkan barang sesuai dengan yang tertulis pada surat faktur

4. Kasi gudang menuliskan data barang keluar pada buku

5. Petugas ekspedisi menerima barang untuk selanjutnya akan dikirimkan

Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan proses bisnis saat ini yaitu :

Tabel 4.4 Kelebihan dan Kekurangan Proses Bisnis Saat Ini Pada Pencatatan Barang Keluar

Kekurangan Proses Bisnis Saat ini Kelebihan Proses Bisnis Saat ini

Untuk melihat stok suatu barang, petugas gudang tidak bisa langsung mengetahui stok terkini. Petugas gudang perlu melihat data barang keluar dan barang masuk pada buku catatan

Pemilik toko sudah terbiasa dengan proses bisnis ini

Page 72: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

36

4.1.1.4 Rekap Penjualan Bulanan

Gambar 4.5 Gambar Proses Bisnis Saat Ini pada Rekap Penjualan Bulanan

Proses bisnis yang digambarkan pada Gambar 4.5 merupakan proses bisnis rekap penjualan bulanan yang saat ini berjalan pada toko. Berikut adalah penjabaran proses bisnis saat ini pada rekap penjualan bulanan :

1. Pemilik toko melihat data transaksi pelanggan dalam satu bulan yang tersimpan dalam buku besar

2. Pemilik toko melakukan perhitungan data penjualan dalam sebulan

Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan proses bisnis saat ini yaitu :

Tabel 4.5 Kelebihan dan Kekurangan Proses Bisnis Saat Ini Pada Rekap Penjualan Bulanan

Kekurangan Proses Bisnis Saat ini Kelebihan Proses Bisnis Saat ini

1. Proses rekapitulasi memakan waktu cukup lama karena harus melihat seluruh data transaksi dalam sebulan dan melakukan perhitungan

2. Rawan terjadinya kesalahan mengingat banyaknya jumlah data transaksi

1. Pemilik toko sudah terbiasa dengan proses bisnis ini

Page 73: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

37

4.1.2 Proses Bisnis Usulan

4.1.2.1 Transaksi Toko

Gambar 4.6 Proses Bisnis Usulan Pada Transaksi Toko

Gambar 4.7 Proses Bisnis Usulan Pada Transaksi Toko (lanjutan)

Proses bisnis yang digambarkan pada Gambar 4.6 dan Gambar 4.7 merupakan proses bisnis transaksi pada toko yang diusulkan. Proses bisnis dimulai dari pelanggan memilih barang yang akan dibeli . Kasir melakukan perhitungan harga yang harus dibayarkan dan memberikan barang belanjaan pelanggan. Pada proses ini, sistem berfungsi untuk membantu kasir dalam melakukan penghitungan barang, menyimpan data transaksi, dan mencetak nota. Berikut adalah penjabaran proses bisnis usulan pada transaksi toko :

1. Pelanggan mengambil keranjang belanja

2. Pelanggan memilih barang yang diinginkan

3. Pelanggan membawa barang tersebut ke kasir

4. Kasir menerima barang belanjaan dan menginputkan data barang belanjaan pelanggan kedalam sistem

Page 74: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

38

5. Kasir memberitahukan total harga belanjaan yang harus dibayar

6. Pelanggan membayar total harga belanjaan

7. Kasir menginputkan nominal uang yang dibayarkan pelanggan kedalam sistem lalu melakukan submit data

8. Sistem menyimpan data transaksi pelanggan lalu mencetak nota

9. Jika uang yang dibayarkan pelanggan lebih, kasir memberikan uang kembalian

10. Kasir memberikan nota dan barang belanjaan

Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan proses bisnis usulan yaitu :

Tabel 4.6 Kelebihan dan Kekurangan Proses Bisnis Usulan Pada Transaksi Toko

Kekurangan Proses Bisnis Saat ini Kelebihan Proses Bisnis Saat ini

1. Memerlukan komputer

2. Membutuhkan pemahaman mengenai sistem informasi dan penggunaan komputer

1. Kasir tidak lagi harus melakukan penghitungan belanjaan pelanggan dengan kalkulator

2. Kasir tidak lagi harus membuat nota

3. Meningkatkan pelayanan pada pelanggan

Page 75: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

39

4.1.2.2 Pencatatan Data Barang Masuk

Gambar 4.8 Proses Binis Usulan Pencatatan Barang Masuk

Proses bisnis yang digambarkan pada Gambar 4.8 merupakan proses bisnis usulan pada pencatatan data barang masuk. Pada proses ini, pencatatan data barang masuk tidak lagi ditulis pada buku besar, namun diinputkan kedalam sistem. Berikut adalah penjabaran dari proses bisnis usulan pencatatan barang masuk :

1. Bagian produksi menyetorkan produk jadi ke bagian gudang

2. Kasie gudang menginputkan data produk kedalam sistem

3. Sistem menyimpan data produk tersebut kedalam database

4. Bagian gudang meletakan produk kedalam gudang

Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan proses bisnis usulan yaitu :

Tabel 4.7 Kekurangan dan kelebihan pada proses bisnis usulan pencatatan barang masuk

Kekurangan Proses Bisnis Saat ini Kelebihan Proses Bisnis Saat ini

1. Memerlukan komputer

2. Membutuhkan pemahaman mengenai sistem informasi dan penggunaan komputer

1. Stok barang saat ini dapat dilihat secara langsung

Page 76: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

40

4.1.2.3 Pencatatan Data Barang Keluar

Gambar 4.9 Proses Binis Usulan Pencatatan Data Barang Keluar

Proses bisnis yang digambarkan pada Gambar 4.9 merupakan proses bisnis usulan pada pencatatan data barang keluar. Berikut adalah penjabaran proses bisnis saat ini pada rekap pencatatan data barang keluar :

1. Petugas ekspedisi memberikan surat faktur pada kasi gudang

2. Kasi gudang memeriksa detail barang apa saja yang ada pada surat faktur

3. Pegawai gudang mengambilkan barang sesuai dengan yang tertulis pada surat faktur

4. Kasi gudang menginputkan data barang keluar kedalam sistem

5. Petugas ekspedisi menerima barang untuk selanjutnya akan dikirimkan

Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan proses bisnis saat ini yaitu :

Tabel 4.8 Kelebihan dan Kekurangan Proses Bisnis Usulan Pencatatan Barang Keluar

Kekurangan Proses Bisnis Saat ini Kelebihan Proses Bisnis Saat ini

1. Membutuhkan Komputer

2. Membutuhkan pemahaman mengenai sistem informasi dan penggunaan komputer

1. Pemilik toko sudah terbiasa dengan proses bisnis ini

Page 77: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

41

4.1.2.4 Rekap Penjualan Bulanan

Gambar 4.10 Proses Bisnis Usulan Rekap Penjualan Bulanan

Proses bisnis yang digambarkan pada Gambar 4.10 merupakan proses bisnis usulan pada rekap penjualan bulanan. Berikut adalah penjabaran proses bisnis saat ini pada rekap penjualan bulanan :

1. Pemilik Toko mengakses sistem

2. Sistem melakukan perhitungan rekap penjualan dalam sebulan dan menampilkanya

Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan proses bisnis saat ini yaitu :

Tabel 4.9 Kelebihan dan Kekurangan Proses Bisnis Usulan Pencatatan Barang Keluar

Kekurangan Proses Bisnis Saat ini Kelebihan Proses Bisnis Saat ini

1. Membutuhkan Komputer

2. Membutuhkan pemahaman mengenai sistem informasi dan penggunaan komputer

1. Pemilik toko tidak lagi harus melakukan perhitungan rekap penjualan secara manual

2. Laporan dapat ditampilkan lebih fleksibel, yakni pada waktu tertentu

Pada proses bisnis usulan, terdapat beberapa aktivitas yang dilakukan menggunakan Sistem Informasi Penjualan dan Persediaan Barang (SIPPB) yang semula dilakukan secara manual. Aktivitas utama pada proses bisnis usulan dituliskan dengan menggunakan kode PBU-SIPPB-XX. Berikut merupakan aktivitas proses bisnis menggunakan SIPPB :

Page 78: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

42

Tabel 4.10 Aktivitas dan Kode

Aktivitas Pada Proses Bisnis Kode Aktivitas

Menambahkan data transaksi penjualan PBU-SIPPB-01

Mencetak nota PBU-SIPPB-02

Menambahkan stok barang pada toko PBU-SIPPB-03

Pengelolaan data akun staff PBU-SIPPB-04

Mengelola data barang PBU-SIPPB-05

Menambahkan data barang masuk PBU-SIPPB-06

Menambahkan data barang keluar PBU-SIPPB-07

Melihat laporan penjualan PBU-SIPPB-08

Melihat laporan persediaan barang pada gudang

PBU-SIPPB-09

Melihat laporan persediaan barang pada toko PBU-SIPPB-10

Pada proses bisnis usulan, terdapat proses bisnis pendukung yang tidak menjadi fokus pembahasan dan tidak dituliskan ketika memodelkan proses bisnis usulan. Proses bisnis pendukung memiliki kode untuk keperluan kerunutan (traceability) dengan fitur yang dituliskan menggunakan kode PBP-SIPPB-XX.

4.2 Vision Document

4.2.1 Identifikasi Tipe Pemangku Kepentingan

Pada tahap identifikasi tipe pemangku kepentingan, menjelaskan mengenai klasifikasi pemangku kepentingan yang memiliki karakterisistik dan relasi yang sama dengan sistem. Tabel 4.11 merupakan penjelasan mengenai identifikasi tipe pemangku kepentingan, deskripsi tiap tipe pemangku kepentingan dan perwakilan dari setiap tipe pemangku kepentingan.

Tabel 4.11 Tabel Tipe Pemangku Kepentingan

Tipe Pemangku Kepentingan

Deskripsi Perwakilan Pemangku Kepentingan

Pengguna Setiap orang yang memiliki peran untuk menggunakan SIPPB secara langsung

Pemilik perusahan, Kasir, Kasi gudang

Pengembang Orang yang akan melakukan pengembangan pada SIPPB

Analis, Programmer

Page 79: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

43

Pemegang Wewenang Orang yang memiliki pengetahunan dalam suatu aspek pada domain permasalahan maupun solusi

Pemilik perusahan

Berikut merupakan keterlibatan pemangku kepentingan pada analisis persyaratan sistem :

1. Keterlibatan pemilik perusahaan mencakup penyedia informasi terkait proses bisnis pada toko dan gudang, kebutuhan pengguna sebagai pemilik toko, juga mengawasi jalanya sistem

2. Keterlibatan kasir mencakup penyedia informasi terkait kebutuhan pengguna selaku kasir, yakni proses transaksi penjualan pada toko

3. Keterlibatan Kasi gudang mencakup penyedia informasi terkait kebutuhan pengguna selaku kasi gudang, yakni proses pengelolaan data barang masuk dan keluar pada gudang

4. Keterlibatan analis dan programmer yakni memastikan bahwa sistem telah memenuhi kebutuhan dari pemangku kepentingan dan pengguna.

4.2.2 Identifikasi Peran dan Perwakilan Pemangku Kepentingan

Tahap ini menjelaskan mengenai perwakilan dan deskripsi peran dari pemangku kepentingan SIPPB.

1. Administrator

Tabel 4.12 Tabel Perwakilan Pemilih Perusahaan

Perwakilan Pemilik perusahaan

Deskripsi Orang yang terlibat dalam proses pengawasan jalanya sistem dan kelangsungan bisnis CV. KAJEYEFOOD

2. Kasir

Tabel 4.13 Tabel Perwakilan Kasir

Perwakilan Kasir

Deskripsi Orang yang terlibat dalam proses transaksi penjualan pada toko

3. Kasi gudang

Page 80: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

44

Tabel 4.14 Tabel Perwakilan Kasi Gudang

Perwakilan Kasi gudang

Deskripsi Orang yang terlibat dalam proses pencatatan persediaan barang gudang

4. Analis dan Programmer

Tabel 4.15 Tabel Perwakilan Analis dan Programmer

Perwakilan Penulis

Deskripsi Orang yang mengalaisis, merancang dan membangun sistem

4.2.3 Peran Pengguna

Tahap ini menjelaskan mengenai perwakilan, deskripsi, tipe pengguna, karakteriksik dan kompetensi dari peran pengguna sistem.

1. Administrator

Tabel 4.16 Tabel Peran Pemilik Perusahaan

Perwakilan Pengguna Pemilik perusahaan

Deskripsi Pemilik perusahaan memiliki akses penuh atas semua fitur yang ada pada sistem. Pemilik toko dapat melihat laporan penjualan maupun laporan persediaan barang

Tipe Pengguna biasa

Karakteristik Bertanggung jawab dalam mengawasi aktivitas yang berjalan pada perusahaan

Kompetensi Mempunyai pemahaman dalam menggunakan komputer dan dapat mengoperasikan SIPPB

2. Kasir

Tabel 4.17 Tabel Peran Kasir

Perwakilan Pengguna Kasir

Deskripsi Kasir berperan dalam kegiatan transaksi penjualan pada toko

Tipe Pengguna biasa

Karakteristik Bertanggung jawab dalam melayani pelanggan yang berbelanja di toko

Page 81: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

45

Kompetensi Mempunyai pemahaman dalam menggunakan komputer dan dapat mengoperasikan SIPPB

3. Kasi Gudang

Tabel 4.18 Tabel Peran Kasi Gudang

Perwakilan Pengguna Kasi gudang

Deskripsi Kasi gudang berperan dalam proses pencatatan persediaan barang pada gudang

Tipe Pengguna biasa

Karakteristik Bertanggung jawab dalam pencatatan persediaan barang pada gudang. Yakni pencatatan barang masuk maupun barang keluar gudang

Kompetensi Mempunyai pemahaman dalam menggunakan komputer dan dapat mengoperasikan SIPPB

4.2.4 Pernyataan Masalah

Pernyataan masalah menjelaskan mengenai permasalahan yang harus diselesaikan dengan adanya sistem baru.

Tabel 4.19 Tabel Pernyataan Masalah

Masalah 1. Transaksi penjualan pada toko masih menggunakan cara manual

2. Pencatatan riwayat transaksi pelanggan masih menggunakan buku besar

3. Proses pencatatan barang masuk maupun barang keluar masih menggunakan buku besar

Mempengaruhi Pelanggan, Kasir, Kasi gudang

Dampak masalah 1. Proses transaksi yang lama kadang menimbulkan antrian pelanggan

2. Untuk membuat rekapitulasi penjualan memerlukan waktu yang lama dan ketelitian tinggi dengan melihat seluruh riwayat data transaksi pada buku besar

3. Data persediaan barang terkini tidak dapat diketahui secara cepat, perlu melihat catatan

Page 82: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

46

barang masuk dan barang keluar pada buku besar

Solusi yang berhasil dapat 1. Mempercepat proses transaksi pada toko

2. Mempercepat proses rekapitulasi penjualan dan mengurangi terjadinya kesalahan perhitungan

3. Mempercepat pencarian persediaan barang terkini dan mempermudah proses pengelolaan data barang masuk maupun barang keluar pada gudang

4.2.5 Kebutuhan Pemangku Kepentingan dan Pengguna

Tahap ini tidak menjelaskan persyaratan sistem secara spesifik , tetapi menjelaskan alasan kenapa persyaratan sistem dibutuhkan oleh pemangku kepentingan dan pengguna SIPPB. Berikut merupakan daftar kebutuhan pemangku kepentingan dan pengguna pada sistem :

Tabel 4.20 Tabel Kebutuhan Pemangku Kepentinngan dan Pengguna (lanjutan)

Kebutuhan Pemangku Kepentingan

Prioritas Situasi Saat Ini

Solusi yang Dianjurkan

Kecepatan dalam proses perhitungan total harga belanjaan pelanggan

Kasir M Masih menggunakan cara manual, yakni perhitungan dengan kalkulator

Proses perhitungan dilakukan oleh sistem. Kasir cukup memasukan nama barang pada sistem

Kemudahan dalam pembuatan nota

Kasir M Nota ditulis secara manual pada kertas

Sistem akan mencetak nota transaksi pelanggan

Kemudahan dalam pengelolaan data stok barang pada toko

Kasir M Data barang ditulis pada buku besar

Pengelolaan data barang pada toko dilakukan melalui sistem. Jumlah stok barang akan terupdate

Page 83: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

47

Tabel 4.20 Tabel Kebutuhan Pemangku Kepentinngan dan Pengguna (lanjutan)

Kebutuhan Pemangku Kepentingan

Prioritas Situasi Saat Ini

Solusi yang Dianjurkan

secata otomatis setelah transaksi pelanggan selesai

Kemudahan dalam proses pencatatan data transaksi

Kasir, Pemilik perusahaan

M Proses pencatatan transaksi dilakukan pada buku besar dengan melihat salinan nota transaksi pelanggan

Setelah transaksi selesai, sistem akan menyimpan data transaksi secara otomatis

Kemudahan dalam proses pembuatan laporan penjualan

Pemilik perusahaan

M Pembuatan laporan penjualan dilakukan secara manual dengan melihat data transaksi penjualan pada buku besar

Laporan penjualan dapat ditampilkan dan dicetak dengan mengkases sitem

Kemudahan dalam pengelolaan data persediaan barang pada gudang

Kasi gudang M Pencatatan persediaan barang masih dilakukan secara manual pada buku besar

Sistem menyediakanfitur untuk mengelola data barang pada sistem

Kecepatan dalam pencarian persediaan barang terkini

Kasi gudang, pemilik perusahaan

M Untuk mengetahui jumlah persediaan

Sistem menyediakan fitur untuk menampilkan

Page 84: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

48

Tabel 4.20 Tabel Kebutuhan Pemangku Kepentinngan dan Pengguna (lanjutan)

Kebutuhan Pemangku Kepentingan

Prioritas Situasi Saat Ini

Solusi yang Dianjurkan

barang terkini perlu melihat data pada buku besar dengan melihat catatan barang masuk dan barang keluar

data persediaan barang terkini

Kemudahan dalam pencatatan data barang masuk/keluar pada gudang

Kasi gudang M Data barang masuk/keluar dicatat pada buku besar

Sistem menyediakan fitur untuk pencatatan barang masuk/keluar

Kemudahan dalam pembuatan laporan persediaan barang pada gudang

Pemilik perusahaan, kasi gudang

M Proses pembuatan laporan dilakukan secara manual dengan melihat data yang tercatat pada buku besar

Laporan persediaan barang dapat ditampilkan dan dicetak dengan mengkases sitem

Kemudahan dalam pembuatan laporan persediaan barang pada toko

Pemilik perusahaan, Kasir

M Proses pembuatan laporan dilakukan secara manual dengan melihat data yang tercatat pada buku stok toko dan

Laporan persediaan barang dapat ditampilkan dan dicetak dengan mengkases sitem

Page 85: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

49

Tabel 4.20 Tabel Kebutuhan Pemangku Kepentinngan dan Pengguna (lanjutan)

Kebutuhan Pemangku Kepentingan

Prioritas Situasi Saat Ini

Solusi yang Dianjurkan

catatan penjualan

Kemudahan dalam penyediaan informasi

Pemilik perusahaan, Kasir

S - Sistem mempunyai fitur untuk menyediakan informasi selama 24 jam sehari

Kemudahan pengaksesan sistem melalui berbagai perangkat

Pemilik perusahaan, Kasir

M - Sistem dapat diakses melalui berbagai OS dan berbagai jenis web browser

4.2.6 Kedudukan Prouduk

Tahap ini menjelaskan mengenai kemampuan dan kedudukan produk secara umum. Berikut merupakan kedudukan produk pada SIPPB :

Tabel 4.21 Tabel Kedudukan Produk

Untuk Pemilik perusahaan, kasir dan kasi gudang

Yang Yang melakukan kegiatan pada toko dan gudang berupa kegiatan transaksi penjualan dan pencatatan persediaan barang pada gudang

Produk Sistem Informasi Penjualan dan Persediaan Barang

Yang Menyediakan fitur untuk membantu proses bisnis pada toko dan gudang seperti, transaksi penjualan, pengelolaan persediaan barang, dan pembuatan laporan

Tidak Seperti Yang terjadi pada proses bisnis yang sekarang berlangsung pada gudang maupun transaksi penjualan , dimana pencatatan persediaan barang dilakukan secara manual pada buku besar dan perhitungan total belanjaan pelanggan dihitung menggunakan kalkulator

Page 86: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

50

Produk Kami Menyediakan fitur untuk mempermudah dan mempercepat pemangku kepentingan dalam menjalankan kegiatan pada toko maupun gudang

4.2.7 Fitur

Fitur menjelaskan mengenai kesimpulan kemampuan dari SIPPB yang akan dibangun secara umum. Prioritas pada fitur menggunakan aturan MoSCoW. Setiap fitur memiliki kode dengan format FIT-XX. Berikut merupakan daftar fitur pada SIPPB :

Tabel 4.22 Tabel daftar fitur

Kode Nama Deksripsi Prioritas

FIT-01 Mengelola data produk Sistem dapat digunakan untuk mengelola data master produk

M

FIT-02 Mengelola proses transaksi penjualan

Sistem dapat digunakan dalam proses pengelolaan transaksi penjualan pada toko

M

FIT-03 Mencetak nota penjualan Sistem dapat digunakan untuk mencetak nota penjualan

M

FIT-04 Mengelola persediaan barang pada toko

Sistem dapat digunakan dalam proses pengelolaan persediaan barang pada toko

M

FIT-05 Mengelola persediaan barang pada gudang

Sistem dapat digunakan untuk mengelola data barang masuk dan barang keluar pada gudang

M

FIT-06 Melihat laporan penjualan Sistem dapat digunakan untuk membuat laporan penjualan pada toko

M

FIT-07 Melihat laporan persediaan barang pada toko

Sistem dapat digunakan untuk membuat laporan persediaan barang pada toko

M

FIT-08 Melihat laporan persediaan barang pada gudang

Sistem dapat digunakan untuk membuat laporan

M

Page 87: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

51

persediaan barang pada gudang

FIT-09 Mengelola data staff Sistem dapat digunakan untuk mengelola data pengguna seperti data administrator, kasi gudang, maupun kasir

M

FIT-10 Ketersediaan informasi Sistem tersedia 24 jam S

FIT-11 Kemudahan pengaksesan Sistem dapat diakses melalui berbagai browser

M

4.3 Identifikasi Persyaratan Fungsional dan Non-Fungsional

4.3.1 Persyaratan Fungsional

Persyaratan fungsional merupakan persyaratan yang harus tersedia untuk memenuhi kebutuhan pengguna pada SIPPB. Setiap persyaratan memiliki kode dengan format SRS-F-SIPPB-PXX. Berikut merupakan persyaratan fungsional dari SIPPB :

Tabel 4.23 Tabel Persyaratan Fungsional (lanjutan)

Kode Fitur

Kode Dasar Persyaratan Fungsional

Kode Lengkap Persyaratan Fungsional

Deskripsi

FIT-01 SRS-F-SIPPB-P01 SRS-F-SIPPB-P01-1 Sistem dapat digunakan untuk menampilkan data produk

SRS-F-SIPPB-P01-2 Sistem dapat digunakan untuk menambahkan data produk baru

SRS-F-SIPPB-P01-3 Sistem dapat digunakan untuk melakukan perubahan data produk

SRS-F-SIPPB-P01-4 Sistem dapat digunakan untuk menghapus data produk

SRS-F-SIPPB-P01-5 Sistem dapat digunakan untuk menambah data kategori barang

Page 88: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

52

Tabel 4.23 Tabel Persyaratan Fungsional (lanjutan)

Kode Fitur

Kode Dasar Persyaratan Fungsional

Kode Lengkap Persyaratan Fungsional

Deskripsi

SRS-F-SIPPB-P01-6 Sistem dapat digunakan untuk merubah data kategori barang

SRS-F-SIPPB-P01-7 Sistem dapat digunakan untuk menghapus data ketegori barang

FIT-02 SRS-F-SIPPB-P02 SRS-F-SIPPB-P02-1 Sistem dapat digunakan untuk menambahkan data transaksi penjualan

FIT-03 SRS-F-SIPPB-P03 SRS-F-SIPPB-P03-1 Sistem dapat digunakan untuk mencetak nota transaksi penjualan

FIT-04 SRS-F-SIPPB-P04 SRS-F-SIPPB-P04-1 Sistem dapat digunakan untuk menambahkan data stok barang pada toko

FIT-05 SRS-F-SIPPB-P05 SRS-F-SIPPB-P05-1 Sistem dapat digunakan untuk menambahkan data barang masuk pada gudang

SRS-F-SIPPB-P05-2 Sistem dapat digunakan untuk menambahkan data barang keluar pada gudang

FIT-06 SRS-F-SIPPB-P06 SRS-F-SIPPB-P06-1 Sistem dapat digunakan untuk melihat laporan transaksi penjualan dalam waktu/periode tertentu

SRS-F-SIPPB-P06-2 Sistem dapat digunakan untuk mencetak laporan penjualan

FIT-07 SRS-F-SIPPB-P07 SRS-F-SIPPB-P07-1 Sistem dapat digunakan untuk melihat laporan persediaan barang di

Page 89: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

53

Tabel 4.23 Tabel Persyaratan Fungsional (lanjutan)

Kode Fitur

Kode Dasar Persyaratan Fungsional

Kode Lengkap Persyaratan Fungsional

Deskripsi

toko pada waktu/periode tertentu

SRS-F-SIPPB-P07-2 Sistem dapat digunakan untuk mencetak laporan persediaan barang pada toko

FIT-08 SRS-F-SIPPB-P08 SRS-F-SIPPB-P08-1 Sistem dapat digunakan untuk melihat laporan persediaan barang di gudang pada waktu/periode tertentu

SRS-F-SIPPB-P08-2 Sistem dapat digunakan untuk mencetak laporan persediaan barang pada gudang

FIT-09 SRS-F-SIPPB-P09 SRS-F-SIPPB-P09-1 Sistem dapat digunakan untuk membuat akun kasir / kasi gudang baru

SRS-F-SIPPB-P09-2 Sistem dapat digunakan untuk melakukan perubahan pada data staff

SRS-F-SIPPB-P09-3 Sistem dapat digunakan untuk manghapus akun staff

4.3.2 Persyaratan Non-Fungsional

Pada penelitian ini lebih difokuskan pada persyaratan fungsional, sehingga persyaratan non fungsional tidak dibahas lebih lanjut. Persyaratan non fungsional

dapat dikembangkan untuk penelitian berikutnya. Setiap persyaratan memiliki kode dengan format SRS-NF-SIPPB-PXX. Berikut merupakan persyaratan non fungsional dari SIPPB :

Page 90: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

54

Tabel 4.24 Tabel Persyaratan Non Fungsional

Kode Fitur

Kode Dasar Persyaratan Non-

Fungsional

Deskripsi

FIT-10 SRS-NF-SIPPB-P10 Sistem dapat diakses 24 jam sehari

FIT-11 SRS-NF-SIPPB-P11 Sistem dapat dibuka pada 6 browser yang berbeda seperti Google Chrome, Opera, Firefox,Safari,Tor Browser dan Internet Explorer

4.4 Pemodelan Use Case

Berdasarkan identifikasi persyaratan fungsional yang dilakukan pada tahap sebelumnya, dapat dilakukan pemodelan use case dengan menggunakan diagram use case

4.4.1 Use Case Diagram

Gambar 4.11 Diagram Use Case

Page 91: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

55

4.4.2 Deskripsi Aktor

Tabel 4.25 Tabel Deskripsi aktor

Nama Aktor Deskripsi Aktor

Administrator Orang yang terlibat dalam proses pengawasan jalannya sistem dan kelangsungan bisnis perusahaan. Administrator mempunyai hak akses untuk mengelola data produk, mengelola data kasir dan kasi gudang, serta mengakses laporan

Kasir Kasir berperan dalam kegiatan transaksi penjualan pada toko. Kasir mempunyai hak akses pada sistem transaksi penjualan dan pengelolaan persediaan barang pada toko

Kasi Gudang Kasi gudang berperan dalam proses pencatatan persediaan barang pada gudang. Kasi gudang memiliki has akses untuk melakukan pengelolaan data persediaan barang pada gudang yang meliputi data barang masuk dan data barang keluar

4.4.3 Skenario Use Case

Berdasarkan use case diagram yang telah tergambar sebelumnya, berikut adalah skenario dari masing-masing use case sebagi bentuk perancangan sistem guna meminimalisir kesalahan dalam membangun sistem.

4.4.3.1 Mengelola Data Produk

Tabel 4.26 Skenario Use Case Mengelola Produk

Flow of Events Mengelola Data Produk

Deskripsi Use case ini mendeskripsikan tentang bagaimana administrator megelola data produk yang ada pada perusahaan

Aktor Administrator

Pra-kondisi Login

Basic Flow 1. Administrator memilih fungsi produk

Untuk mengelola data produk, administrator memilih fungsi produk

Page 92: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

56

2. Sistem menampilkan daftar produk

Sistem menampilkan seluruh daftar produk yang telah tersimpan pada database

3. Administrator memilih fungsi tambah produk

Untuk menambahkan data produk baru, administrator memilih fungsi tambah produk

4. Sistem menampilkan form produk

Sistem menampilkan kolom-kolom formulir untuk data produk seperti nama produk, kategori, satuan dan harga

5. Administrator mengisi data produk

Administrator mengisi data sesuai dengan kolom-kolom formulir yang ada

6. Administrator melakukan submit data produk

Setelah data pada kolom formulir terisi, administrator memilih fungsi submit untuk memasukan data produk baru kedalam sistem

7. Sistem menampilkan daftar produk

Setelah data produk baru berhasil dimasukan, sistem akan menampilkan daftar seluruh produk

Alternative Flow A1. Data produk tidak sesuai format

Saat administrator melakukan submit data produk, sistem akan menampilkan pesan eror pada kolom dengan isi yang tidak sesuai dengan format yang telah ditentukan oleh sistem. Data yang disubmit tidak akan disimpan kedalam sistem

A2. Ubah data produk

Pada tahap menampilkan daftar produk, jika administrator ingin melakukan perubahan data suatu produk, administrator akan memilih fungsi ubah. Setelah fungsi tersebut dijalankan, sistem akan menampilkan formulir untuk pengisian data produk yang baru. Pada tahap ini kolom formulir sudah terisi dengan data produk yang sudah tersimpan pada sistem sebelumnya. Use case akan dimulai kembali pada tahap pengisian data produk

A3. Hapus data produk

Pada tahap menampilkan daftar produk, jika administrator ingin menghapus suatu produk,

Page 93: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

57

administrator akan memilih fungsi hapus. Setelah fungsi tersebut dijalankan, sistem akan menampilkan pesan konfirmasi penghapusan. Jika andministrator setuju, maka data produk akan dihapus. Use case akan kembali pada tahap menampilkan daftar produk.

Skenario 1. Tambah produk : Basic flow

2. Data tidak sesuai format : Basic flow, A1, Basic flow

3. Ubah data produk : Basic flow, A2, Basic flow

4. Hapus produk : Basic flow, A3

Post-kondisi Data produk berhasil dikelola

4.4.3.2 Mengelola Kategori Produk

Tabel 4.27 Skenario Use Case Mengelola Kategori Produk

Flow of Events Mengelola Kategori Produk

Deskripsi Use case ini mendeskripsikan tentang bagaimana administrator megelola kategori produk

Aktor Administrator

Pra-kondisi Login

Basic Flow 1. Administrator memilih fungsi kategori produk

Untuk mengelola data kategori produk, administrator memilih fungsi kategori produk

2. Sistem menampilkan daftar kategori

Sistem menampilkan seluruh daftar kategori produk yang telah tersimpan pada database

3. Administrator memilih fungsi tambah kategori produk

Untuk menambahkan data kategori produk baru, administrator memilih fungsi tambah kategori produk

4. Sistem menampilkan form kategori produk

Sistem menampilkan kolom formulir untuk nama kategori

5. Administrator mengisi data produk

Administrator mengisi data nama kategori

Page 94: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

58

6. Administrator melakukan submit data produk

Setelah data nama kategori terisi, administrator memilih fungsi submit untuk memasukan data kategori kedalam sistem

7. Sistem menampilkan daftar kategori produk

Setelah data produk baru berhasil dimasukan, sistem akan menampilkan daftar seluruh produk

Alternative Flow A1. Data kategori tidak sesuai format

Saat administrator melakukan submit data kategori produk, sistem akan menampilkan pesan eror jika data kategori tidak sesuai dengan format yang telah ditentukan oleh sistem. Data yang disubmit tidak akan disimpan kedalam sistem

A2. Ubah data kategori produk

Pada tahap menampilkan daftar kategori produk, jika administrator ingin melakukan perubahan data suatu kategori, administrator akan memilih fungsi ubah. Setelah fungsi tersebut dijalankan, sistem akan menampilkan formulir untuk pengisian data kategori produk yang baru. Pada tahap ini kolom formulir sudah terisi dengan data kategori produk yang sudah tersimpan pada sistem sebelumnya. Use case akan dimulai kembali pada tahap pengisian data kategori produk

A3. Hapus data produk

Pada tahap menampilkan daftar produk, jika administrator ingin menghapus suatu produk, administrator akan memilih fungsi hapus. Setelah fungsi tersebut dijalankan, sistem akan menampilkan pesan konfirmasi penghapusan. Jika andministrator setuju, maka data produk akan dihapus. Use case akan kembali pada tahap menampilkan daftar produk.

Skenario 1. Tambah produk : Basic flow

2. Data tidak sesuai format : Basic flow, A1, Basic flow

3. Ubah data kategori produk : Basic flow, A2, Basic flow

4. Hapus kategori produk : Basic flow, A3

Post-kondisi Kategori produk berhasil dikelola

Page 95: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

59

4.4.3.3 Melihat Laporan Persediaan Barang Pada Toko

Tabel 4.28 Skenario Use Case Melihat Laporan Persediaan Barang Pada Toko

Flow of Events Melihat Laporan Persediaan Barang Pada Toko

Deskripsi Use case ini mendeskripsikan tentang bagaimana administrator melihat laporan persediaan barang pada toko

Aktor Administrator

Pra-kondisi Login

Basic Flow 1. Administrator memilih fungsi laporan

Untuk memilih fungsi laporan persediaan barang, administrator terlebih dahulu memilih mengakses fungsi laporan

2. Administrator memilih fungsi laporan persediaan barang pada toko

Administrator memilih fungsi laporan persediaan barang pada toko untuk melihat laporan persediaan barang

3. Sistem menampilkan laporan persediaan barang pada toko

Sistem menampilkan daftar laporan persediaan barang yang ada pada toko

Alternative Flow A1. Cetak Laporan

Pada saat sistem menampilkan laporan persediaan barang pada toko, administrator dapat memilih menu cetak untuk mencetak laporan persediaan barang pada toko

Skenario 1. Lihat Laporan : Basic flow

2. Cetak Laporan : Basic flow, A1

Post-kondisi Data laporan persediaan barang pada toko berhasil ditampilkan

4.4.3.4 Melihat Laporan Persedian Barang Pada Gudang

Tabel 4.29 Skenario Use Case Melihat Laporan Persediaan Barang Pada Gudang

Flow of Events Melihat Laporan Persediaan Barang Pada Gudang

Page 96: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

60

Deskripsi Use case ini mendeskripsikan tentang bagaimana administrator melihat laporan persediaan barang pada gudang

Aktor Administrator

Pra-kondisi Login

Basic Flow 1. Administrator memilih fungsi laporan

Untuk memilih fungsi laporan persediaan barang, administrator terlebih dahulu memilih mengakses fungsi laporan

2. Administrator memilih fungsi laporan persediaan barang pada gudang

Administrator memilih fungsi laporan persediaan barang pada gudang untuk melihat laporan persediaan barang

3. Sistem menampilkan laporan persediaan barang pada gudang

Sistem menampilkan daftar laporan persediaan barang yang ada pada gudang

Alternative Flow A1. Cetak Laporan

Pada saat sistem menampilkan laporan persediaan barang pada gudang, administrator dapat memilih menu cetak untuk mencetak laporan persediaan barang pada gudang

A2. Menampilkan laporan berdasar waktu

Pada saat sistem menampilkan laporan persediaan barang pada gudang, administrator dapat memilih fungsi harian, mingguan, bulanan, tahunan atau rentang waktu untuk menampilkan laporan persediaan barang sesuai dengan format waktu yang dipilih

Skenario 1. Lihat Laporan : Basic flow

2. Cetak Laporan : Basic flow, A1

3. Menampilkan laporan berdasar waktu : Basic flow, A2

Post-kondisi Data laporan persediaan barang pada gudang berhasil ditampilkan

Page 97: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

61

4.4.3.5 Mengelola Data Staff

Tabel 4.30 Skenario Use Case Mengelola Data Staff

Flow of Events Mengelola Data Staff

Deskripsi Use case ini mendeskripsikan tentang bagaimana administrator mengelola data pengguna sistem, yakni kasir, kasi gudang dan data administrator sendiri

Aktor Administrator

Pra-kondisi Login

Basic Flow 1. Administrator memilih fungsi staff

Untuk mengelola data pengguna, administrator memilih fungsi staff

2. Sistem menampilkan daftar staff

Sistem menampilkan seluruh daftar staff yang terdaftar pada sistem

3. Administrator memilih fungsi tambah staff

Untuk menambahkan akun staff baru, administrator memiilh fungsi tambah staff

4. Sistem menampilkan form data staff

Sistem menampilkan kolom-kolom formulir mengenai data kasir seperti nama,pin dan type staff.

5. Administrator mengisi data staff

Administrator mengisi data staff

6. Administrator memilih fungsi submit

Setelah administrator mengisi data staff, administrator memilih fungsi submit untuk menyimpan data staff baru pada sistem

7. Sistem menampilkan daftar staff

Setelah akun staff baru berhasil dibuat, sistem akan menampilkan daftar staff

Alternative Flow A1. Data staff tidak sesuai format

Saat administrator melakukan submit data staff, sistem akan menampilkan pesan eror jika data staff tidak sesuai dengan format yang telah ditentukan oleh sistem. Data yang disubmit tidak akan disimpan kedalam sistem

Page 98: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

62

A2. Ubah data staff

Pada tahap menampilkan daftar staff, jika administrator ingin melakukan perubahan data staff, administrator akan memilih fungsi ubah. Setelah fungsi tersebut dijalankan, sistem akan menampilkan formulir untuk pengisian data staff yang baru. Pada tahap ini kolom formulir sudah terisi dengan data staff yang sudah tersimpan pada sistem sebelumnya. Use case akan dimulai kembali pada tahap pengisian data staff

A3. Hapus data staff

Pada tahap menampilkan daftar staff, jika administrator ingin menghapus akun staff, administrator akan memilih fungsi hapus. Setelah fungsi tersebut dijalankan, sistem akan menampilkan pesan konfirmasi penghapusan. Jika andministrator setuju, maka data staff akan dihapus. Use case akan kembali pada tahap menampilkan daftar staff.

Skenario 1. Tambah staff: Basic flow

2. Data tidak sesuai format : Basic flow, A1, Basic flow

3. Ubah data staff: Basic flow, A2, Basic flow

4. Hapus akun staff : Basic flow, A3

Post-kondisi Data pengguna berhasil dikelola

4.4.3.6 Melihat Laporan Penjualan

Tabel 4.31 Skenario Use Case Melihat Laporan Penjualan

Flow of Events Melihat Laporan Persediaan Penjualan Pada Toko

Deskripsi Use case ini mendeskripsikan tentang bagaimana administrator melihat laporan penjualan pada toko

Aktor Administrator

Pra-kondisi Login

Basic Flow 1. Administrator memilih fungsi laporan

Untuk memilih fungsi laporan penjualan, administrator terlebih dahulu memilih mengakses fungsi laporan

Page 99: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

63

2. Administrator memilih fungsi laporan penjualan pada toko

Administrator memilih fungsi laporan penjualan pada toko untuk melihat laporan penjualan

3. Sistem menampilkan laporan penjualan pada toko

Sistem menampilkan daftar laporan penjualan yang ada pada toko

Alternative Flow A1. Cetak Laporan

Pada saat sistem menampilkan laporan penjualan pada toko, administrator dapat memilih menu cetak untuk mencetak laporan penjualan pada toko

A2. Menampilkan laporan berdasar waktu

Pada saat sistem menampilkan laporan penjualan pada toko, administrator dapat memilih fungsi harian, mingguan, bulanan, tahunan atau rentang waktu untuk menampilkan laporan penjualan sesuai dengan format waktu yang dipilih

Skenario 1. Lihat Laporan : Basic flow

2. Cetak Laporan : Basic flow, A1

3. Menampilkan laporan berdasar waktu : Basic flow, A2

Post-kondisi Data laporan penjualan pada toko berhasil ditampilkan

4.4.3.7 Mengelola Transaksi Penjualan

Tabel 4.32 Skenario Use Case Mengelola Transaksi Penjualan

Flow of Events Mengelola Transaksi Penjualan

Deskripsi Use case ini mendeskripsikan tentang bagaimana kasir mengelola transaksi penjualan pada toko

Aktor Kasir

Pra-kondisi Login

Basic Flow 1. Kasir memilih fungsi penjualan

Untuk mengelola transaksi penjualan, kasir memilih fungsi penjualan

2. Sistem menampilkan halaman penjualan

Page 100: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

64

Sistem menampilkan halaman penjualan. Pada halaman penjualan, terdapat kolom produk yang menampilkan daftar produk yang tersimpan pada database. Data yang ditampilkan berupa nama produk. Sedangkan kolom barang akan menampilkan produk apa saja yang dibeli pelanggan.

3. Kasir menambahkan barang belanjaan pelanggan

Untuk menambahkan barang belanjaan pelanggan pada sistem, kasir memilih fungsi tambah produk yang ada pada kolom daftar produk. Barang yang dipilih akan ditambahkan ke kolom barang.

4. Kasir menentukan jumlah produk

Kasir menentukan jumlah produk yang dibeli pelanggan

5. Kasir memilih fungsi bayar

Untuk melakukan perhitungan total biaya yang harus dibayarkan oleh pelanggan, kasir memilih fungsi bayar

6. Sistem menampilkan total harga belanjaan

Sistem menampilkan total harga belanjaan yang harus dibayarkan oleh pelanggan

7. Kasir memasukan nominal uang pembayaran

Kasir memasukan nominal uang pembayaran pelanggan kedalam sistem

8. Kasir memilih fungsi submit pembayaran

Untuk melakukan submit transaksi penjualan, kasir memilih fungsi submit pembayaran

9. Sistem menampilkan jumlah uang kembalian

Sistem menampilkan pesan penjualan selesai dan menampilkan jumlah uang kembalian

10. Kasir memilih fungsi cetak struk

Untuk mencetak struk , kasir memilih fungsi cetak struk

11. Sistem menampilkan halaman penjualan

Setelah transkasi penjualan selesai, sistem kembali menampilkan halaman penjualan

Page 101: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

65

Alternative Flow A1. Menambahkan barang melalui pencarian produk

Untuk menambahakan barang belanjaan pelanggan melalui pencarian, kasir menuliskan sebagian dari nama barang pada kolom pencarian. Sistem akan menampilkan barang sesuai dengan apa yang telah dituliskan kasir. Kasir memilih barang yang sesuai , lalu barang tersebut akan ditambahkan ke kolom barang. Use case berlanjut pada tahap menentukan jumlah barang

A2. Hapus barang belanjaan

Untuk menghapus barang belanjaan pada kolom barang, admin memilih fungsi hapus.

Skenario 1. Menambahkan barang belanjaan : Basic flow

2. Menambahkan barang belanjaan melalui pencarian : Basic flow, A1

3. Menghapus barang belanjaan : Basic flow, A2

Post-kondisi Transaksi penjualan berhasil dikelola

4.4.3.8 Mengelola Persediaan Barang Pada Toko

Tabel 4.33 Skenario Use Case Mengelola Persediaan Barang Pada Toko

Flow of Events Mengelola Persediaan Barang Pada Toko

Deskripsi Use case ini mendeskripsikan tentang bagaimana kasir megelola persediaan barang pada toko

Aktor Kasir

Pra-kondisi Login

Basic Flow 1. Kasir memilih fungsi toko

Untuk mengelola persediaan barang pada toko, sebelumnya kasir memilih fungsi toko

2. Kasir memilih fungsi persediaan barang

Untuk mengelola persediaan barang, kasir memilih fungsi persediaan barang

3. Sistem menampilkan daftar produk

Sistem menampilkan data produk yang ada pada toko dan jumlah stoknya

4. Kasir memilih fungsi tambah persediaan barang

Page 102: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

66

Untuk menambahkan data persediaan barang kasir memilih fungsi tambah persediaan barang

5. Sistem menampilkan form tambah persediaan barang

Sistem menampilkan kolom-kolom formulir berisi keterangan tentang barang seperti, tanggal, nama produk, jumlah, dan catatan

6. Kasir mengisi data barang

Kasir mengisi informasi mengenai keterangan barang pada kolom yang ada.

7. Kasir melakukan submit data barang

Setelah mengisi data barang , kasir memilih fungsi submit untuk menyimpan data tersebut kedalam sistem. Use case berlanjut pada tahap

8. Sistem menampilkan daftar produk

Setelah submit data berhasil sistem kembali menampilkan daftar produk dan keterangan stok

Alternative Flow A1. Data kategori tidak sesuai format

Saat kasir melakukan submit data barang, sistem akan menampilkan pesan eror jika data barang tidak sesuai dengan format yang telah ditentukan oleh sistem. Data yang disubmit tidak akan disimpan kedalam sistem

Skenario 1. Tambah produk : Basic flow

2. Data tidak sesuai format : Basic flow, A1, Basic flow

Post-kondisi Persediaan barang pada toko berhasil dikelola

4.4.3.9 Mengelola Persediaan Barang Pada Gudang

Tabel 4.34 Skenario Use Case Mengelola Persediaan Barang Pada Gudang

Flow of Events Mengelola Persediaan Barang Pada Gudang

Deskripsi Use case ini mendeskripsikan tentang bagaimana kasi gudang megelola persediaan barang pada gudang

Aktor Kasi gudang

Pra-kondisi Login

Basic Flow 1. Kasir memilih fungsi gudang

Page 103: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

67

Untuk mengelola persediaan barang pada gudang, sebelumnya kasir memilih fungsi gudang

2. Kasir memilih fungsi persediaan barang

Untuk mengelola persediaan barang, kasir memilih fungsi persediaan barang

3. Sistem menampilkan daftar persediaan barang

Sistem menampilkan data persediaan barang yang ada pada gudang seperti

4. Kasir memilih fungsi tambah barang masuk

Untuk menambahkan data persediaan barang kasir memilih fungsi tambah persediaan barang

5. Sistem menampilkan form tambah barang masuk

Sistem menampilkan kolom-kolom formulir berisi keterangan tentang barang seperti, tanggal, nama produk, jumlah, dan catatan

6. Kasir mengisi data barang

Kasir mengisi informasi mengenai keterangan barang pada kolom yang ada.

7. Kasir melakukan submit data barang

Setelah mengisi data barang , kasir memilih fungsi submit untuk menyimpan data tersebut kedalam sistem

8. Sistem menampilkan daftar produk

Setelah submit data berhasil sistem kembali menampilkan daftar produk dan keterangan stok

Alternative Flow A1. Data kategori tidak sesuai format

Saat kasir melakukan submit data barang, sistem akan menampilkan pesan eror jika data barang tidak sesuai dengan format yang telah ditentukan oleh sistem. Data yang disubmit tidak akan disimpan kedalam sistem

A2. Tambah data barang keluar

Pada tahap menampilkan daftar barang, jika kasi gudang ingin menambahkan data barang keluar, kasi gudang memilih fungsi tambah barang keluar. Sistem akan menampilkan form untuk pengisian data barang keluar seperti tanggal, barang, jumlah

Page 104: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

68

barang, dan catatan. Use case berlanjut pada tahap pengisian data barang

Skenario 1. Tambah barang masuk : Basic flow

2. Data tidak sesuai format : Basic flow, A1, Basic flow

3. Tambah barang keluar : Basic flow, A2, Basic flow

Post-kondisi Persediaan barang pada gudang berhasil dikelola

4.5 Pemodelan Aktivitas

Diagram aktivitas adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan alur yang berurutan dari aktivitas use case atau proses bisnis. Berikut merupakan diagram aktivitas dari use case yang telah didefiniskan.

4.5.1 Mengelola data produk

Diagram aktivitas mengelola data produk terdiri dari 2 bagian yang secara terurut mempunyai kode ACT-SIPPB-01, ACT-SIPPB-02.

Gambar 4.12 Diagram aktivitas mengelola data produk (bagian 1)

Page 105: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

69

Gambar 4.13 Diagram aktivitas mengelola data produk (bagian 2)

Page 106: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

70

4.5.2 Mengelola kategori produk

Diagram aktivitas mengelola kategori produk terdiri dari 2 bagian yang secara terurut mempunyai kode ACT-SIPPB-03, ACT-SIPPB-04.

Gambar 4.14 Diagram aktivitas mengelola kategori produk (bagian 1)

Page 107: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

71

Gambar 4.15 Diagram aktivitas mengelola kategori produk (bagian 2)

Page 108: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

72

4.5.3 Melihat laporan persediaan barang pada toko

Diagram aktivitas melihat laporan persediaan barang pada toko mempunyai kode ACT-SIPPB-05.

Gambar 4.16 Diagram aktifitas melihat laporan persediaan barang pada toko (ACT-SIPPB-05)

Page 109: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

73

4.5.4 Melihat laporan persediaan barang pada gudang

Diagram aktivitas melihat laporan persediaan barang mempunyai kode ACT-SIPPB-06.

Gambar 4.17 Diagram aktivitas melihat laporan persediaan gudang (ACT-SIPPB-06)

Page 110: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

74

4.5.5 Mengelola data staff

Diagram aktivitas mengelola data pengguna terdiri dari 2 bagian yang secara terurut mempunyai kode ACT-SIPPB-07, ACT-SIPPB-08.

Gambar 4.18 Diagram aktivitas mengelola data pengguna (bagian 1)

Page 111: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

75

Gambar 4.19 Diagram aktivitas mengelola data pengguna (bagian 2)

Page 112: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

76

4.5.6 Melihat laporan penjualan

Diagram aktivitas melihat laporan penjualan mempunyai kode ACT-SIPPB-09.

Gambar 4.20 Diagram aktivitas laporan penjualan (ACT-SIPPB-09)

Page 113: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

77

4.5.7 Mengelola transaksi penjualan

Diagram aktivitas mengelola transaksi penjualan terdiri dari 2 bagian yang secara terurut mempunyai kode ACT-SIPPB-10, ACT-SIPPB-11.

Gambar 4.21 Diagram aktivitas transaksi penjualan (bagian 1)

Page 114: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

78

Gambar 4.22 Diagram aktivitas transaksi penjualan (bagian 2)

Page 115: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

79

4.5.8 Mengelola persediaan barang pada toko

Diagram aktivitas mengelola persediaan barang pada mempunyai kode ACT-SIPPB-12.

Gambar 4.23 Diagram aktivitas mengelola persediaan barang pada toko (ACT-SIPPB-12)

Page 116: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

80

4.5.9 Mengelola persediaan barang pada gudang

Diagram aktivitas mengelola persediaan barang pada gudang terdiri dari 2 bagian yang secara terurut mempunyai kode ACT-SIPPB-13, ACT-SIPPB-14.

Gambar 4.24 Diagram aktivitas mengelola persediaan gudang (bagian 1)

Page 117: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

81

Gambar 4.25 Diagram aktivitas mengelola persediaan gudang (bagian 2)

Page 118: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

82

BAB 5 PERANCANGAN SISTEM

Pada tahap ini , peneliti melakukan perancangan sistem berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada bab 4. Perancangan ini menggunakan pendekatan berorientasi objek dengan menggunakan UML untuk memodelkan sistem. Diagram UML yang digunakan pada tahap ini meliputi analisis use case, pemetaan kelas analisis ke kelas desain, pendefinisian package, class diagram, sequence diagram, dan pemodelan data.

5.1 Rancangan Arsitektur Global

Gambar 5.1 Gambar Rancangan Arsitektur Global

Arsitektur SIPPB secara global menggunakan arsitektur Model View Controller (MVC) seperti yang tergambar pada Gambar 5.1. Pengguna mengakses halaman browser untuk menampilkan SIPPB. Sistem akan mengakses controller untuk memanggil model yang berisi fungsi-fungsi untuk mengambil, menambah, mempebarui, dan menghapus data pada database. Tampilan antarmuka yang ditampilkan dalam sistem disebut view

5.2 Analisis Use Case

Pada tahap ini dilakukan analisis use case yang telah ditentukan pada tahap sebelumnya, untuk menemukan kelas-kelas apa saja yang dibutuhkan dalam setiap use case. Kelas analisis didapat berdasarkan konsep model-view-controller.

5.2.1 Kelas Analisis

5.2.1.1 Mengelola data produk

Gambar 5.2 merupakan kelas analisis dari use case mengelola data produk. Kelas analisis ini terdiri dari 1 boundary yakni B_MengelolaDataProduk, 1 buah

Page 119: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

83

controller yakni C_MengelolaDataProduk, dan 2 buah entity yakni E_Produk dan E_KategoriProduk.

Gambar 5.2 Kelas Analisis Mengelola Data Produk

5.2.1.2 Mengelola kategori produk

Gambar 5.3 merupakan kelas analisis dari use case mengelola kategori produk. Kelas analisis ini terdiri dari 1 boundary yakni B_MengelolaDataKategoriProduk, 1 buah controller yakni C_MengelolaDataKategoriProduk, dan 1 buah entity yakni E_KategoriProduk.

Gambar 5.3 Kelas Analisis Mengelola Data Produk

Page 120: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

84

5.2.1.3 Melihat laporan persediaan barang pada toko

Gambar 5.4 merupakan kelas analisis dari use case melihat laporan persediaan barang pada toko. Kelas analisis ini terdiri dari 1 boundary yakni B_LihatLaporanStokToko, 1 buah controller yakni C_LihatLaporanStokToko, dan 1 buah entity yakni E_ItemToko.

Gambar 5.4 Kelas Analisis Melihat Laporan Persediaan Barang Pada Toko

5.2.1.4 Melihat laporan persediaan barang pada gudang

Gambar 5.5 merupakan kelas analisis dari use case melihat laporan persediaan pada gudang. Kelas analisis ini terdiri dari 1 boundary yakni B_LihatLaporanStokGudang, 1 buah controller yakni C_LihatLaporanStokGudang, dan 2 buah entity yakni E_KartuGudang dan E_ItemGudang.

Gambar 5.5 Kelas Analisis Melihat Laporan Persediaan Barang Pada Gudang

Page 121: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

85

5.2.1.5 Mengelola data staff

Gambar 5.6 merupakan kelas analisis dari use case mengelola data staff. Kelas analisis ini terdiri dari 1 boundary yakni B_MengelolaDataPengguna, 1 buah controller yakni C_MengelolaDataPengguna, dan 1 buah entity yakni E_Staff.

Gambar 5.6 Kelas Analisis Mengelola Data Pengguna

5.2.1.6 Melihat laporan penjualan

Gambar 5.7 merupakan kelas analisis dari use case melihat laporan penjualan. Kelas analisis ini terdiri dari 1 boundary yakni B_MelihatLaporanPenjualan, 1 buah controller yakni C_MelihatLaporanPenjualan, dan 2 buah entity yakni E_ItemToko dan E_Transaksi.

Gambar 5.7 Kelas Analisis Melihat Laporan Penjualan

Page 122: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

86

5.2.1.7 Mengelola transaksi penjualan

Gambar 5.8 merupakan kelas analisis dari use case mengelola transaksi penjualan. Kelas analisis ini terdiri dari 1 boundary yakni B_MengelolaTransaksiPenjualan, 1 buah controller yakni C_MengelolaTransaksiPenjualan, dan 2 buah entity yakni E_ItemToko dan E_Transaksi.

Gambar 5.8 Kelas Analisis Mengelola Transakai Penjualan

5.2.1.8 Mengelola persediaan barang pada toko

Gambar 5.9 merupakan kelas analisis dari use case mengelola persediaan barang pada toko. Kelas analisis ini terdiri dari 1 boundary yakni B_MengelolaStokToko, 1 buah controller yakni C_MengelolaStokToko, dan 2 buah entity yakni E_Produk dan E_ItemToko.

Gambar 5.9 Kelas Analisis Mengelola Persediaan Barang Pada Toko

Page 123: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

87

5.2.1.9 Mengelola persediaan barang pada gudang

Gambar 5.10 merupakan kelas analisis dari use case mengelola persediaan barang pada gudang. Kelas analisis ini terdiri dari 1 boundary yakni B_MengelolaStokGudang, 1 buah controller yakni C_MengelolaStokGudang, dan 2 buah entity yakni E_KartuGudang dan E_ItemGudang.

Gambar 5.10 Kelas Analisis Mengelola Persediaan Barang Pada Gudang

5.2.2 Unifikasi Kelas Analisis

Setelah seluruh kelas analisis dari setiap use case teridentifikasi, tahap berikutnya ialah menggabungkan semua kelas analisis menjadi satu unifikasi kelas analisis. Gambar 5.11 merupakan unifikasi kelas analisis dari setiap use case.

Gambar 5.11 Unifikasi Kelas Analisis

Page 124: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

88

5.3 Pemetaan Kelas Analisis ke Kelas Desain

Pada tahap ini, kelas-kelas analisis yang telah ditemukan pada tahap sebelumnya dipetakan menjadi kelas desain. Kelas desain merupakan kelas yang diimplementasikan ke sistem. Tabel 5.1 merupakan pemetaan yang dilakukan dari kelas analisis ke kelas desain.

Tabel 5.1 Tabel Pemetaan Kelas Analisis ke Kelas Desain (lanjutan)

Kelas Analisis Elemen Desain

B_DataProduk

V_Daftar_Produk

V_Tambah_Produk

V_Edit_Produk

B_KategoriProduk

V_Daftar_KategoriProduk

V_Tambah_KategoriProduk

V_Edit_KategoriProduk

B_LaporanStokToko V_Laporan_Stok_Toko

B_LaporanStokGudang V_Laporan_Stok_Gudang

B_DataStaff

V_Daftar_Staff

V_Tambah_Staff

V_Edit_Staff

B_LaporanPenjualan V_Laporan_Penjualan

B_TransaksiPenjualan V_Transaksi

B_StokToko V_ Stok_Toko

V_Tambah_Stok_Toko

B_StokGudang

V_Stok_Gudang

V_Daftar_Barang_Masuk

V_Detail_Barang_Masuk

V_Tambah_Barang_Masuk

V_Daftar_Barang_Keluar

V_Detail_Barang_Keluar

V_Tambah_Barang_Keluar

C_DataProduk Produk

C_KategoriProduk Kategori

C_LaporanStokToko LaporanStokToko

Page 125: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

89

Tabel 5.1 Tabel Pemetaan Kelas Analisis ke Kelas Desain (lanjutan)

Kelas Analisis Elemen Desain

C_LaporanStokGudang LaporanStokGudang

C_DataPengguna Staff

C_LaporanPenjualan LaporanPenjualan

C_TransaksiPenjualan TransaksiPenjualan

C_StokToko StokToko

C_StokGudang StokGudang

E_Produk M_Produk

E_KategoriProduk M_KategoriProduk

E_ItemToko M_ItemToko

E_Transaksi M_Transaksi

E_ItemGudang M_ItemGudang

E_KartuGudang M_KartuGudang

E_Staff M_Staff

5.4 Package

Pada tahap ini pengelompokan kelas-kelas desain yang ditemukan kedalam package. Gambar 5.12 merupakan gambaran hubungan antar package.

Gambar 5.12 Package

Page 126: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

90

5.5 Class Diagram

Pada tahap ini setelah kelas desain dikelompokan kedalam package, tahap selanjutnya adalah pemodelan class diagram.

Gambar 5.13 Class diagram controler

Gambar 5.14 Class diagram model

Page 127: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

91

5.6 Sequence Diagram

5.6.1 Mengelola data produk

Sequence diagram mengelola data produk terdiri dari 3 buah diagram yang secara terurut mempunyai kode SD-SIPPB-01, SD-SIPPB-02, dan SD-SIPPB-03.

Gambar 5.15 Sequence Diagram Mengelola data produk (Tambah produk)

Page 128: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

92

Gambar 5.16 Sequence Diagram Mengelola data produk(Edit produk)

Page 129: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

93

Gambar 5.17 Sequence Diagram Mengelola data produk(Hapus produk)

5.6.2 Mengelola kategori produk

Sequence diagram mengelola kategori produk terdiri dari 4 buah diagram yang secara terurut mempunyai kode SD-SIPPB-04, SD-SIPPB-05, SD-SIPPB-06, dan SD-SIPPB-07.

Gambar 5.18 Sequence Diagram Mengelola data kategori produk

Page 130: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

94

Gambar 5.19 Sequence Diagram Mengelola data kategori produk(tambah kategori)

Page 131: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

95

Gambar 5.20 Sequence Diagram Mengelola data kategori produk(edit kategori)

Page 132: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

96

Gambar 5.21 Sequence Diagram Mengelola data kategori produk(hapus kategori)

Page 133: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

97

5.6.3 Melihat laporan persediaan barang pada toko

Sequence diagram melihat laporan persediaan barang pada toko terdiri dari 6 buah diagram yang secara terurut mempunyai kode SD-SIPPB-08, SD-SIPPB-09, SD-SIPPB-10, SD-SIPPB-11, SD-SIPPB-12, dan SD-SIPPB-13.

Gambar 5.22 Sequence diagram melihat persediaan barang pada toko

Page 134: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

98

Gambar 5.23 Sequence diagram melihat persediaan barang pada toko(stok mingguan)

Gambar 5.24 Sequence diagram melihat persediaan barang pada toko (stok bulanan)

Page 135: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

99

Gambar 5.25 Sequence diagram melihat persediaan barang pada toko (stok tahunan)

Gambar 5.26 Sequence diagram melihat persediaan barang pada toko (rentang waktu)

Gambar 5.27 Sequence diagram melihat persediaan barang pada toko (cetak laporan)

Page 136: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

100

5.6.4 Melihat laporan persediaan barang pada gudang

Sequence diagram melihat laporan persediaan barang pada gudang terdiri dari 6 buah diagram yang secara terurut mempunyai kode SD-SIPPB-14, SD-SIPPB-15, SD-SIPPB-16, SD-SIPPB-17, SD-SIPPB-18, dan SD-SIPPB-19.

Gambar 5.28 Melihat laporan persediaan barang pada gudang

Page 137: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

101

Gambar 5.29 Melihat laporan persediaan barang pada gudang(stok mingguan)

Gambar 5.30 Melihat laporan persediaan barang pada gudang(stok bulanan)

Page 138: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

102

Gambar 5.31 Melihat laporan persediaan barang pada gudang(stok tahunan)

Gambar 5.32 Melihat laporan persediaan barang pada gudang(rentang waktu)

Page 139: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

103

Gambar 5.33 Melihat laporan persediaan barang pada gudang(cetak laporan)

5.6.5 Mengelola data staff

Sequence diagram mengelola data staff terdiri dari 4 buah diagram yang secara terurut mempunyai kode SD-SIPPB-20, SD-SIPPB-21, SD-SIPPB-22, dan SD-SIPPB-23.

Gambar 5.34 Mengelola data pengguna

Page 140: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

104

Gambar 5.35 Mengelola data pengguna (Tambah staff)

Page 141: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

105

Gambar 5.36 Mengelola data pengguna (edit staff)

Page 142: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

106

Gambar 5.37 Mengelola data pengguna (Hapus staff)

Page 143: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

107

5.6.6 Melihat laporan penjualan

Sequence diagram melihat laporan penjualan terdiri dari 6 buah diagram yang secara terurut mempunyai kode SD-SIPPB-24, SD-SIPPB-25, SD-SIPPB-26, SD-SIPPB-27, SD-SIPPB-28, dan SD-SIPPB-29.

Gambar 5.38 Melihat laporan penjualan

Page 144: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

108

Gambar 5.39 Melihat laporan penjualan (mingguan)

Gambar 5.40 Melihat laporan penjualan (bulanan)

Page 145: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

109

Gambar 5.41 Melihat laporan penjualan (tahunan)

Gambar 5.42 Melihat laporan penjualan (rentang waktu)

Page 146: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

110

Gambar 5.43 Melihat laporan penjualan (cetak laporan)

Page 147: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

111

5.6.7 Mengelola transaksi penjualan

Sequence diagram mengelola transaksi penjualan terdiri dari 2 buah diagram yang secara terurut mempunyai kode SD-SIPPB-30, dan SD-SIPPB-31.

Gambar 5.44 sequence diagram mengelola transaksi penjualan (bagian 1)

Page 148: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

112

Gambar 5.45 sequence diagram mengelola transaksi penjualan (bagian 2)

5.6.8 Mengelola persediaan barang pada toko

Sequence diagram mengelola persediaan barang pada toko terdiri sebuah diagram yang mempunyai kode SD-SIPPB-32.

Gambar 5.46 sequence diagram mengelola persediaan barang pada toko

Page 149: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

113

5.6.9 Mengelola Persediaan Barang Pada Gudang

Sequence diagram mengelola persediaan barang pada gudang terdiri dari 3 buah diagram yang secara terurut mempunyai kode SD-SIPPB-33, SD-SIPPB-34, dan SD-SIPPB-35.

Gambar 5.47 sequence diagram mengelola persediaan barang pada gudang

Page 150: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

114

Gambar 5.48 Sequence diagram mengelola persediaan barang pada gudang (tambah barang masuk)

Gambar 5.49 Sequence diagram mengelola persediaan barang pada gudang (tambah barang keluar)

Page 151: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

115

5.7 Pemodelan Data

Setelah desain arsitektur sistem dibuat, tahap berikutnya adalah melakukan pemodelan data yang nantinya akan menjadi database dari SIPPB. Gambar 5.50 pemodelan data dari database SIPPB.

Gambar 5.50 Data model

5.7.1 Tabel Produk

Berikut merupakan deskripsi dari struktur tabel Produk dan penjelasan pada tiap field nya. Tabel ini mempunyai 5 field dan fungsi dari tabel ini adalah untuk menyimpan data dari produk.

Tabel 5.2 Deskripsi tabel produk

Nama Field Tipe Lebar Keterangan

ID_PRODUK INT 10 ID produk

ID_KATEGORI INT 3 ID kategori

NAMA_PRODUK VARCHAR 50 Nama produk

DESKRIPSI VARCHAR 350 Deskripsi produk

HARGA INT 12 Harga produk

5.7.2 Tabel Kategori

Berikut merupakan deskripsi dari struktur tabel Kategori dan penjelasan pada tiap field nya. Tabel ini mempunyai 2 field dan fungsi dari tabel ini adalah untuk menyimpan data kategori.

Page 152: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

116

Tabel 5.3 Deskripsi tabel kategori

Nama Field Tipe Lebar Keterangan

ID_KATEGORI INT 3 ID kategori

NAMA_PRODUK VARCHAR 50 Nama produk

5.7.3 Tabel Staff

Berikut merupakan deskripsi dari struktur tabel Staff dan penjelasan pada tiap field nya. Tabel ini mempunyai 5 field dan fungsi dari tabel ini adalah untuk menyimpan data staff.

Tabel 5.4 Deskripsi tabel staff

Nama Field Tipe Lebar Keterangan

ID_STAFF INT 10 ID staff

USERNAME VARCHAR 15 Username staff

PIN 30 50 Kode pin yang digunakan untuk login

NAMA_STAFF VARCHAR 15 Nama staff

TIPE INT 1 Tipe staff, yang membedakan pemilik perusahaan, kasir, atau kasi gudang

5.7.4 Tabel Transaksi

Berikut merupakan deskripsi dari struktur tabel Produk dan penjelasan pada tiap field nya. Tabel ini mempunyai 4 field dan fungsi dari tabel ini adalah untuk menyimpan data transaksi pelanggan.

Tabel 5.5 Deskripsi Tabel Transaksi

Nama Field Tipe Lebar Keterangan

ID_TRANSAKSI INT 10 ID transaksi

ID_KASIR INT 10 ID kasir yang bertugas

TANGGAL DATE - Tanggal transaksi

CATATAN VARCHAR 350 Deskripsi produk

Page 153: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

117

5.7.5 Tabel Item Toko

Berikut merupakan deskripsi dari struktur tabel ITEM_TOKO dan penjelasan pada tiap field nya. Tabel ini mempunyai 5 field dan fungsi dari tabel ini adalah untuk menyimpan data produk yang ada di toko.

Tabel 5.6 Deskripsi tabel item_toko

Nama Field Tipe Lebar Keterangan

ID_PRODUK INT 10 ID produk

ID_TRANSAKSI INT 10 ID transaksi

TANGGAL DATE - Tanggal transaksi

JUMLAH INT 6 Jumlah produk

5.7.6 Tabel Item Gudang

Berikut merupakan deskripsi dari struktur tabel ITEM_GUDANG dan penjelasan pada tiap field nya. Tabel ini mempunyai 4 field dan fungsi dari tabel ini adalah untuk menyimpan data dari produk yang ada di gudang.

Tabel 5.7 Deskripsi tabel item_gudang

Nama Field Tipe Lebar Keterangan

ID_ITEM INT 10 ID item

ID_KARTU_GUDANG INT 10 ID kartu gudang

ID_PRODUK INT 10 ID produk

JUMLAH INT 10 Jumlah produk

5.7.7 Tabel Kartu Gudang

Berikut merupakan deskripsi dari struktur tabel KARTU_GUDANG dan penjelasan pada tiap field nya. Tabel ini mempunyai 5 field dan fungsi dari tabel ini adalah untuk menyimpan data dari kartu gudang.

Tabel 5.8 Deskripsi tabel produk

Nama Field Tipe Lebar Keterangan

ID_KARTU_GUDANG INT 10 ID kartu gudang

TANGGAL DATE 3 Tanggal kartu gudang

JENIS VARCHAR 3 Field ini membedakan barang masuk dengan barang

Page 154: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

118

Nama Field Tipe Lebar Keterangan

keluar. Barang masuk mempunyai nilai “IN” dan barang keluar “OUT”

CATATAN VARCHAR 350 Deskripsi produk

HARGA INT 12 Harga produk

5.8 Rancangan Antarmuka

Rancangan antarmuka dibuat untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang sistem yang akan dibangun. Pada tahap ini, rancangan antarmuka yang dibuat meliputi rancangan antarmuka dari 9 use case yang telah didefiniskan pada tahap awal penelitian.

5.8.1 Mengelola data produk

5.8.1.1 Antarmuka daftar produk

Antarmuka daftar produk menggambarkan halaman yang menampilkan daftar seluruh produk yang ada pada sistem. Gambar 5.51 adalah rancangan antarmuka daftar produk.

Gambar 5.51 Antarmuka daftar produk

Berikut adalah penjelasan dari antarmuka daftar produk :

1. Logo perusahaan

2. Nama pengguna

3. Tombol untuk pergi ke halaman edit

Page 155: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

119

4. Tombol untuk menghapus data produk

5. Menampilkan daftar produk

6. Tombol untuk pergi ke halaman tambah produk

5.8.1.2 Antarmuka tambah produk

Antarmuka tambah produk menggambarkan halaman untuk melakukan penambahan data produk. Gambar 5.52 adalah rancangan antarmuka tambah produk.

Gambar 5.52 Antarmuka tambah produk

Berikut adalah keterangan dari antarmuka tambah produk :

1. Logo perusahaan

2. Nama penguna

3. Form data produk yang meliputi nama, kategori, harga, dan deskripsi

4. Tombol untuk menyimpan data produk baru kedalam sistem

5.8.1.3 Antarmuka edit produk

Antarmuka edit produk menggambarkan halaman untuk melakukan perubahan pada data produk. Gambar 5.53 adalah rancangan antarmuka edit produk.

Page 156: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

120

Gambar 5.53 Antarmuka edit produk

Berikut adalah keterangan dari antarmuka edit produk :

1. Logo perusahaan

2. Nama penguna

3. Form data produk yang meliputi nama, kategori, harga, dan deskripsi

4. Tombol untuk menyimpan perubahan pada data produk baru kedalam sistem

5.8.2 Mengelola kategori produk

5.8.2.1 Daftar kategori

Antarmuka daftar kategori menggambarkan halaman yang menampilkan daftar seluruh kategori yang ada pada sistem. Gambar 5.54 adalah rancangan antarmuka daftar kategori.

Gambar 5.54 Antarmuka daftar kategori

Page 157: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

121

Berikut adalah penjelasan dari antarmuka daftar kategori :

1. Logo perusahaan

2. Nama pengguna

3. Tombol untuk pergi ke halaman edit

4. Tombol untuk menghapus data kategori

5. Menampilkan daftar kategori

6. Tombol untuk pergi ke halaman tambah produk

5.8.2.2 Tambah kategori

Antarmuka tambah kategori menggambarkan halaman untuk melakukan penambahan data kategori. Gambar 5.55 adalah rancangan antarmuka tambah kategori.

Gambar 5.55 Antarmuka tambah kategori

Berikut adalah keterangan dari antarmuka tambah kategori :

1. Logo perusahaan

2. Nama penguna

3. Form data kategoti yang meliputi nama kategori

4. Tombol untuk menambahkan data kategori ke sistem

5.8.2.3 Edit kategori

Antarmuka edit kategori menggambarkan halaman untuk melakukan perubahan pada data kategori. Gambar 5.56 adalah rancangan antarmuka edit kategori.

Page 158: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

122

Gambar 5.56 Antarmuka edit kategori

Berikut adalah keterangan dari antarmuka edit kategori :

1. Logo perusahaan

2. Nama penguna

3. Form data kategori yang meliputi nama kategori

4. Tombol untuk menyimpan perubahan pada data kategori kedalam sistem

5.8.3 Melihat laporan persediaan barang pada toko

Antarmuka melihat laporan persediaan barang pada toko menggambarkan halaman untuk melihat data laporan persediaan barang pada toko. Gambar 5.57 adalah rancangan antarmuka melihat laporan persediaan barang pada toko.

Gambar 5.57 Antarmuka laporan persediaan barang pada toko

Page 159: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

123

Berikut adalah keterangan dari antarmuka laporan persediaan barang pada toko :

1. Logo perusahaan

2. Nama penguna

3. Form waktu

4. Tombol untuk mencetak laporan

5. Daftar persediaan barang pada toko

5.8.4 Melihat laporan persediaan barang pada gudang

Antarmuka edit kategori menggambarkan halaman untuk melihat data laporan persediaan barang pada gudang. Gambar 5.58 adalah rancangan antarmuka melihat laporan persediaan barang pada gudang.

Gambar 5.58 Antarmuka laporan persediaan barang pada gudang

Berikut adalah keterangan dari antarmuka laporan persediaan barang pada toko :

1. Logo perusahaan

2. Nama penguna

3. Tombol untuk mencetak laporan

4. Form waktu

5. Daftar persediaan barang pada gudang

Page 160: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

124

5.8.5 Mengelola data staff

5.8.5.1 Daftar Staff

Antarmuka data staff menggambarkan halaman untuk melihat data staff yang terdaftar pada sistem. Gambar 5.59 adalah rancangan antarmuka daftar staff.

Gambar 5.59 Antarmuka daftar staff

Berikut adalah keterangan dari antarmuka daftar staff :

1. Logo perusahaan

2. Nama penguna

3. Tombol untuk pergi ke halaman tambah staff

4. Tombol untuk pergi ke halaman edit data staff

5. Tombol untuk menghapus data staff

5.8.5.2 Tambah Staff

Antarmuka tambah staff menggambarkan halaman untuk melakukan penambahan data staff. Gambar 5.60 adalah rancangan antarmuka tambah staff.

Page 161: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

125

Gambar 5.60 Antarmuka tambah staff

Berikut adalah keterangan dari antarmuka tambah staff :

1. Logo perusahaan

2. Nama penguna

3. Form data staff yang terdiri dari username, pin, konfirmasi pin, dan tipe staff.

4. Tombol untuk menyimpan data staff ke dalam sistem

5.8.5.3 Edit Staff

Antarmuka edit staff menggambarkan halaman untuk melakukan perubahan pada data staff. Gambar 5.61 adalah rancangan antarmuka edit staff.

Gambar 5.61 Antarmuka edit staff

Page 162: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

126

Berikut adalah keterangan dari antarmuka edit staff :

1. Logo perusahaan

2. Nama penguna

3. Form data staff yang terdiri dari username, pin, konfirmasi pin, dan tipe staff.

4. Tombol untuk menyimpan perubahan pada data staff ke dalam sistem

5.8.6 Melihat laporan penjualan

Antarmuka melihat laporan penjualan menggambarkan halaman untuk melihat data penjualan pada toko. Gambar 5.62 adalah rancangan antarmuka melihat laporan penjualan.

Gambar 5.62 Antarmuka laporan penjualan

Berikut adalah keterangan dari antarmuka laporan penjualan :

1. Logo perusahaan

2. Nama penguna

3. Form waktu

4. Tombol untuk mencetak laporan

5. Daftar produk yang terjual

5.8.7 Mengelola transaksi penjualan

Antarmuka mengelola transaksi penjualan menggambarkan halaman untuk proses transaksi penjulan pada toko. Gambar 5.63 adalah rancangan antarmuka mengelola transaksi penjualan.

Page 163: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

127

Gambar 5.63 Antarmuka transaksi penjulan

Berikut adalah keterangan dari antarmuka transaksi penjualan :

1. Logo perusahaan

2. Nama penguna

3. Form pencarian barang

4. Total harga belanjaan

5. Daftar produk

6. Daftar belanjaan

7. Tombol untuk mengakses menu pembayaran

5.8.8 Mengelola persediaan barang pada toko

Antarmuka mengelola persediaan barang pada toko menggambarkan halaman untuk menambahkan data stok pada toko. Gambar 5.64 adalah rancangan antarmuka mengelola persediaan barang pada toko.

Gambar 5.64 Antarmuka tambah data stok toko

Page 164: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

128

Berikut adalah keterangan dari antarmuka tambah data stok toko :

1. Logo perusahaan

2. Nama penguna

3. Form produk, yang terdiri dari nama produk, jumlah, dan tanggal

4. Tombol untuk menambahkan data stok pada sistem

5.8.9 Mengelola persediaan barang pada gudang

5.8.9.1 Antarmuka Daftar pesediaan barang

Antarmuka daftar persediaan barang menggambarkan halaman yang menampilkan daftar persediaan barang pada gudang. Gambar 5.65 adalah rancangan antarmuka mengelola persediaan barang pada gudang.

Gambar 5.65 Antarmuka daftar persediaan barang pada gudang

Berikut adalah keterangan dari antarmuka daftar persediaan barang :

1. Logo perusahaan

2. Nama penguna

3. Tombol untuk mengakses halaman barang keluar

4. Tombol untuk mengakses halaman barang masuk

5. Daftar persediaan barang pada gudang

5.8.9.2 Antarmuka Daftar barang masuk

Antarmuka daftar barang masuk menggambarkan halaman yang menampilkan daftar barang masuk pada gudang. Gambar 5.66 adalah rancangan antarmuka daftar barang masuk.

Page 165: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

129

Gambar 5.66 Antarmuka daftar barang masuk

Berikut adalah keterangan dari antarmuka daftar barang masuk:

1. Logo perusahaan

2. Nama penguna

3. Tombol untuk pergi ke halaman tambah barang masuk

4. Daftar barang masuk

5.8.9.3 Antarmuka Daftar barang keluar

Antarmuka daftar barang masuk menggambarkan halaman yang menampilkan daftar barang keluar pada gudang. Gambar 5.67 adalah rancangan antarmuka daftar barang keluar.

Gambar 5.67 Antarmuka daftar barang masuk

Berikut adalah keterangan dari antarmuka daftar barang keluar:

Page 166: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

130

1. Logo perusahaan

2. Nama penguna

3. Tombol untuk pergi ke halaman tambah barang keluar

4. Daftar barang keluar

5.8.9.4 Antarmuka Tambah barang masuk

Antarmuka tambah barang masuk menggambarkan halaman untuk menambahkan data barang masuk pada gudang. Gambar 5.68 adalah rancangan antarmuka tambah barang masuk.

Gambar 5.68 Antarmuka tambah barang masuk

Berikut adalah keterangan dari antarmuka tambah barang masuk:

1. Logo perusahaan

2. Nama penguna

3. Form data barang masuk yang terdiri dari tanggal, nama produk, jumlah, dan keterangan.

4. Tombol untuk menambahkan data barang masuk

5.8.9.5 Antarmuka Tambah barang keluar

Antarmuka tambah barang keluar menggambarkan halaman untuk menambahkan data barang keluar pada gudang. Gambar 5.69 adalah rancangan antarmuka tambah barang masuk.

Page 167: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

131

Gambar 5.69 Antarmuka tambah barang keluar

Berikut adalah keterangan dari antarmuka tambah barang masuk:

1. Logo perusahaan

2. Nama penguna

3. Form data barang keluar yang terdiri dari tanggal, nama produk, jumlah, dan keterangan.

4. Tombol untuk menambahkan data barang keluar

Page 168: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

132

BAB 6 EVALUASI

Pada bab ini, dilakukan evaluasi pada perancangan yang telah dilakukan. Evaluasi yang digunakan yakni menggunakan traceability matrix dan consistency analysis.

6.1 Traceability Matrix

6.1.1 Kerunutan Aktivitas Proses Bisnis dengan Fitur

Tabel 6.1 merupakan tabel yang memetakan proses bisnis dengan fitur. Setiap proses bisnis dan fitur memiliki kode yang unik sehingga memudahkan proses pemetaan.

Tabel 6.1 Kerunutan aktivitas proses bisnis dengan fitur

Kode Proses Bisnis Fitur

PBU-SIPPB-01 FIT-02

PBU-SIPPB-02 FIT-03

PBU-SIPPB-03 FIT-04

PBU-SIPPB-04 FIT-09

PBU-SIPPB-05 FIT-01

PBU-SIPPB-06 FIT-05

PBU-SIPPB-07 FIT-05

PBU-SIPPB-08 FIT-06

PBU-SIPPB-09 FIT-08

PBU-SIPPB-10 FIT-07

6.1.2 Kerunutan Kebutuhan Pemangku Kepentingan dengan Fitur

Tabel 6.2 merupakan tabel yang memetakan kebutuhan dengan fitur. Setiap fitur memiliki kode yang unik sehingga memudahkan proses pemetaan

Tabel 6.2 Kerunutan kebutuhan pemangku kepentingan dengan fitur

Kebutuhan Fitur

Kecepatan dalam proses perhitungan total harga belanjaan pelanggan FIT-02

Kemudahan dalam proses pencatatan data transaksi

Kemudahan dalam pembuatan nota FIT-03

Kemudahan dalam pengelolaan data stok barang pada toko FIT-04

Page 169: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

133

Kebutuhan Fitur

Kecepatan dalam proses pembuatan laporan penjualan FIT-06

Kemudahan dalam pengelolaan persediaan barang pada gudang

FIT-05 Kemudahan dalam pencatatan data barang masuk/keluar pada gudang

Kecepatan dalam pencarian persediaan barang terkini pada gudang

FIT-07 Kemudahan dalam pembuatan laporan persediaan barang pada gudang

Keamanan FIT-09

Kemudahan pengaksesan sistem FIT-10

6.1.3 Kerunutan Fitur Dengan Persyaratan Fungsional

Tabel 6.3 merupakan tabel yang memetakan fitur, dengan persyaratan fungsional. Setiap fitur maupun persyaratan fungsional sudah kode yang unik sehingga memudahkan proses pemetaan.

Tabel 6.3 Kerunutan fitur dengan persyaratan fungsional (lanjutan)

Kode Fitur Kode Dasar Persyaratan

Fungsional Kode Lengkap

Persyaratan Fungsional

FIT-01 SRS-F-SIPPB-P01

SRS-F-SIPPB-P01-1

SRS-F-SIPPB-P01-2

SRS-F-SIPPB-P01-3

SRS-F-SIPPB-P01-4

FIT-02 SRS-F-SIPPB-P02 SRS-F-SIPPB-P02-1

FIT-03 SRS-F-SIPPB-P03 SRS-F-SIPPB-P03-1

FIT-04 SRS-F-SIPPB-P04 SRS-F-SIPPB-P04-1

SRS-F-SIPPB-P04-2

FIT-05 SRS-F-SIPPB-P05

SRS-F-SIPPB-P05-1

SRS-F-SIPPB-P05-2

SRS-F-SIPPB-P05-3

FIT-06 SRS-F-SIPPB-P06 SRS-F-SIPPB-P06-1

SRS-F-SIPPB-P06-2

FIT-07 SRS-F-SIPPB-P07 SRS-F-SIPPB-P07-1

Page 170: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

134

Tabel 6.3 Kerunutan fitur dengan persyaratan fungsional (lanjutan)

Kode Fitur Kode Dasar Persyaratan

Fungsional Kode Lengkap

Persyaratan Fungsional

SRS-F-SIPPB-P07-2

FIT-08 SRS-F-SIPPB-P08

SRS-F-SIPPB-P08-1

SRS-F-SIPPB-P08-2

SRS-F-SIPPB-P08-3

SRS-F-SIPPB-P08-4

6.1.4 Kerunutan Fitur Dengan Persyaratan Non Fungsional

Tabel 6.4 merupakan

Tabel 6.4 Kerunutan fitur dengan persyaratan non fungsional

Kode Fitur Kode Persyaratan Non Fungsional

FIT-10 SRS-NF-SIPPB-P10

FIT-11 SRS-NF-SIPPB-P11

6.1.5 Kerunutan Fitur Dengan Use Case

Table 6.1 Kerunutan fitur dengan use case

Fitur Use Case

FIT-01 Mengelola data produk

Mengelola kategori produk

FIT-02 Mengelola transaksi penjualan

FIT-03

FIT-04 Mengelola persediaan barang pada toko

FIT-05 Mengelola persediaan barang pada gudang

FIT-06 Melihat laporan penjualan

FIT-07 Melihat laporan pesediaan barang pada toko

FIT-08 Melihat laporan pesediaan barang pada gudang

FIT-09 Mengelola data staff

Page 171: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

135

6.1.6 Kerunutan Use Case Dengan Activity Diagram dan Sequence Diagram

Table 6.2 Kerunutan use case dengan activity diagram dan sequence diagram

Use Case Activity Diagram Sequence Diagram

Mengelola data produk ACT-SIPPB-01 SD-SIPPB-01

ACT-SIPPB-02 SD-SIPPB-02

SD-SIPPB-03

Mengelola kategori produk ACT-SIPPB-03 SD-SIPPB-04

ACT-SIPPB-04 SD-SIPPB-05

SD-SIPPB-06

SD-SIPPB-07

Melihat laporan persediaan barang pada toko

ACT-SIPPB-05 SD-SIPPB-08

SD-SIPPB-09

SD-SIPPB-10

SD-SIPPB-11

SD-SIPPB-12

SD-SIPPB-13

Melihat laporan persediaan barang pada gudang

ACT-SIPPB-06 SD-SIPPB-14

SD-SIPPB-15

SD-SIPPB-16

SD-SIPPB-17

SD-SIPPB-18

SD-SIPPB-19

Mengelola data staff ACT-SIPPB-07 SD-SIPPB-20

ACT-SIPPB-08 SD-SIPPB-21

SD-SIPPB-22

SD-SIPPB-23

Melihat laporan penjualan ACT-SIPPB-09 SD-SIPPB-24

SD-SIPPB-25

SD-SIPPB-26

SD-SIPPB-27

SD-SIPPB-28

Page 172: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

136

6.1.7 Tinjauan Traceability

Tabel 6.7 adalah tabel tinjauan traceability berdasarkan analisis dan perancangan yang telah dilakukan.

Table 6.3 Tabel tinjauan traceability

Traceability

Checklist ✔ Keterangan

1 Apakah setiap persyaratan memiliki kode yang unik sehingga dapat dilacak untuk tujuan traceability?

✔ Setiap persyaratan sudah memiliki kode unik yang dapat dilacak, kode unik tersebut mempunyai format SRS-F-SIPPB-PXX

2 Apakah setiap persyaratan dapat dilacak ke dokumen atau pengguna?

✔ Setiap persyaratan dapat dilacak kerunutanya, mulai dari kerunutan fitur dengan persyaratan pada tahap analisis, hingga diagram perancangan

3 Apakah setiap persyaratan memiliki kemampuan traceability ke dalam kebutuhan dan model diagram?

✔ Setiap persyaratan dapat dilacak kerunutanya dengan kebutuhan sistem maupun model diagram perancangan

4 Apakah fitur pada Sistem Informasi Penjualan dan Persediaan Barang (SIPPB) sudah memenuhi seluruh kebutuhan pemangku kepentingan?

✔ Seluruh fitur yang dibuat pada SIPPB sudah sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan

5 Apakah persyaratan Sistem Informasi Penjualan dan Persediaan Barang (SIPPB) dapat dirunutkan kedalam fitur?

✔ Seluruh persyaratan dapat dirunutkan pada fitur

SD-SIPPB-29

Mengelola transaksi penjualan ACT-SIPPB-10 SD-SIPPB-30

ACT-SIPPB-11 SD-SIPPB-31

Mengelola persediaan barang pada toko

ACT-SIPPB-12 SD-SIPPB-32

Mengelola persediaan barang pada gudang

ACT-SIPPB-13 SD-SIPPB-33

ACT-SIPPB-14 SD-SIPPB-34

SD-SIPPB-35

Page 173: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

137

Berdasarkan dari tabel kerunutan yang telah dijabarkan, yakni pada tabel kerunutan kebutuhan pemangku kepentingan hingga tabel kerunutan use case dengan activity diagram dan sequence diagram, dapat disimpulkan bahwa :

1. Proses bisnis yang dimodelkan sudah memiliki kerunutan dengan fitur

2. Seluruh fitur yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan

3. Persyaratan fungsional dan non fungsional sudah dibuat sesuai fitur

4. Use case yang dibuat sudah mendukung fitur yang telah didefinisikan

5. Activity diagram dan sequence diagram sudah memiliki kerunutan sesuai dengan use case

6. Proses bisnis usulan, activity diagram, dan sequence diagram memiliki kode khusus untuk memudahkan penulusuran

6.2 Consistency Analysis

Pada tahap ini, evaluasi dilakukan dengan menggunakan framework Requirement Configuration Structure (Consistency Analysis) untuk melakukan analisis konsistensi antara perancangan sistem dengan proses bisnis usulan. Consistency analyis mempunyai 4 tahapan, yakni :

6.2.1 Tahap 1 : Layers and Configuration Items

Tahap awal pada framework ini adalah dengan menentukan 4 layer yang akan digunakan pada evaluasi konsistensi. 4 layer tersebut terdiri dari :

1. Business Layer

Layer ini menggunakan masukan berupa dokumen atau proses yang berjalan pada organisasi. Pada penelitian ini, masukan yang digunakan adalah proses bisnis utama pada CV. KAJEYEFOOD.

2. Process Layer

Layer ini menggunakan masukan berupa proses atau sub-proses yang dilakukan demi tercapainya tujuan organisasi. Pada penelitian ini, masukan yang digunakan adalah kegiatan-kegiatan pada proses bisnis usulan yang telah menggunakan sistem informasi

3. Requirement Layer

Layer ini mengguakan masukan berupa kebutuhan sistem yang didasarkan pada proses atau sub-proses didalam organisasi. Pada penelitian ini, masukan yang digunakan adalah persyaratan fungsional sistem.

4. Specification Layer

Page 174: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

138

Layer ini menggunakan masukan berupa analisis kebutuhan dalam bentuk spesifikasi. Pade penelitian ini, masukan yang digunakan adalah spesifikasi use case.

6.2.2 Tahap 2 : Configuration Structure

1. Business Layer

Berikut merupakan masukan dari business layer, yakni proses bisnis utama pada CV. KAJEYEFOOD. Setiap proses bisnis mempunyai kode dengan format B-XX untuk memudahkan penulisan.

Tabel 6.5 Masukan business layer

Kode Proses Bisnis Utama

B-01 Transaksi Toko

B-02 Pencatatan Data Barang Pada Gudang

B-03 Rekap Penjualan Bulanan

2. Process Layer

Berikut merupakan masukan dari process layer, yakni kegiatan pada proses bisnis usulan yang telah menggunakan sistem informasi. Setiap proses mempunyai kode dengan format P-XX untuk memudahkan penulisan.

Tabel 6.6 Masukan process layer

Kode Aktivitas Proses Bisnis Usulan

P-01 Menambahkan data transaksi penjualan

P-02 Mencetak nota

P-03 Menambahkan stok barang pada toko

P-04 Pengelolaan data staff

P-05 Mengelola data barang

P-06 Menambahkan data barang masuk

P-07 Menambahkan data barang keluar

P-08 Melihat laporan penjualan

P-09 Melihat laporan persediaan barang pada gudang

P-10 Melihat laporan persediaan barang pada toko

Page 175: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

139

3. Requirement Layer

Berikut merupakan masukan dari requirement layer, yakni persyaratan fungsional pada sistem. Setiap proses mempunyai kode dengan format R-XX untuk memudahkan penulisan.

Tabel 6.7 Masukan requirement layer (lanjutan)

Kode Persyaratan Fungsional

R-01 Sistem dapat digunakan untuk menampilkan data produk

R-02 Sistem dapat digunakan untuk menambahkan data produk baru

R-03 Sistem dapat digunakan untuk melakukan perubahan data produk

R-04 Sistem dapat digunakan untuk menghapus data produk

R-05 Sistem dapat digunakan untuk menambah data kategori barang

R-06 Sistem dapat digunakan untuk merubah data kategori barang

R-07 Sistem dapat digunakan untuk menghapus data ketegori barang

R-08 Sistem dapat digunakan untuk menambahkan data transaksi penjualan

R-09 Sistem dapat digunakan untuk mencetak nota transaksi penjualan

R-10 Sistem dapat digunakan untuk melihat laporan persediaan barang pada toko dalam waktu/periode tertentu

R-11 Sistem dapat digunakan untuk mencetak laporan persediaan barang pada toko

R-12 Sistem dapat digunakan untuk menambahkan data stok barang pada toko

R-13 Sistem dapat digunakan untuk menambahkan data barang masuk pada gudang

R-14 Sistem dapat digunakan untuk menambahkan data barang keluar pada gudang

R-15 Sistem dapat digunakan untuk melihat laporan transaksi penjualan dalam waktu/periode tertentu

Page 176: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

140

Tabel 6.7 Masukan requirement layer (lanjutan)

Kode Persyaratan Fungsional

R-16 Sistem dapat digunakan untuk mencetak laporan penjualan

R-17 Sistem dapat digunakan untuk melihat laporan persediaan barang gudang pada waktu/periode tertentu

R-18 Sistem dapat digunakan untuk mencetak laporan persediaan barang gudang

R-19 Sistem dapat digunakan untuk membuat akun kasir / kasi gudang baru

R-20 Sistem dapat digunakan untuk melakukan perubahan pada data staff

R-21 Sistem dapat digunakan untuk manghapus akun staff

4. Specification Layer

Berikut merupakan masukan dari specification layer, yakni spesifikasi use case. Setiap proses mempunyai kode dengan format S-XX untuk memudahkan penulisan.

Tabel 6.8 Masukan specification layer

Kode Nama Use Case

S-01 Mengelola data produk

S-02 Mengelola kategori produk

S-03 Mengelola transaksi penjualan

S-04 Mengelola persediaan barang pada toko

S-05 Mengelola persediaan barang pada gudang

S-06 Melihat laporan penjualan

S-07 Melihat laporan pesediaan barang pada gudang

S-08 Mengelola data staff

S-09 Melihat laporan persediaan barang pada toko

6.2.3 Tahap 3 : Consistency Analysis

Pada tahap ini, setiap elemen pada configuration structure digambarkan alur hubunganya. Analisis dilakukan untuk mengamati alur hubungan elemen

Page 177: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

141

kebutuhan antar layer, yakni business layer, process layer, requirement layer, dan specification layer.

Gambar 6.1 Requirement Configuration Structure

Gambar 6.1 adalah requirement configuration structure yang menggambarkan alur antar layer pada configuration structure. Kebutuhan yang konsisten, mempunyai

Page 178: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

142

indikator bahwa setiap elemen pada process layer memiliki hubungan dengan elemen pada business layer, elemen pada requirement layer memiliki hubungan dengan elemen pada process layer, dan elemen pada specification layer memiliki hubungan dengan requirement layer. Suatu elemen dapat dikatakan tidak konsisten jika elemen tersebut tidak mempunyai hubungan dengan elemen pada layer sebelumnya.

6.2.4 Tahap 4 : Requirement Consistency Index

Tahap ini adalah tahap terakhir dalam consistency analysis. Yakni penghitungan requirement consistency index. Semakin tinggi nilai presentase requirement consistency index, maka semakin tinggi tingkat konsistensi dari pendefinisian elemen kebutuhan tersebut.

Berdasar analisis yang telah dilakukan pada tahap sebelumya, dapat diketahui bahwa :

1. Variabel A, yakni jumlah total elemen kebutuhan memiliki nilai 43 (terdiri dari : 3 input business layer, 10 input process layer, 21 input requirement layer, dan 9 input specification layer).

2. Variabel B, yakni jumlah elemen kebutuhan yang tidak terdefinisi dengan benar memiliki nilai 0.

3. Variabel C, yakni jumlah elemen kebutuhan yang konsiten, memiliki nilai 43.

Tahap selanjutnya adalah memasukan ketiga variabel diatas kedalam rumus perhitungan requirement consistency index sebagai berikut :

𝑅𝐶𝐼 =𝐴

𝐵 + 𝐶 𝑥 100%

= 43

43 + 0 𝑥 100%

=43

43 𝑥 100%

= 100%

Berdasarkan perhitungan diatas, maka presentase nilai RCI (Requirement Consistency Index) yang didapat sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa setiap elemen kebutuhan yang ada pada keempat layer configuration structure mempunyai hubungan satu sama lain. Tidak ada kebutuhan yang tidak berdasar pada business layer, dan kebutuhan yang ada pada process layer, requirement layer, specification layer sudah konsisten.

Page 179: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

143

BAB 7 PENUTUP

Pada bab ini, dipaparkan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan serta saran yang dapat diberikan dari penelitian ini untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

7.1 Kesimpulan

1. Analisis proses bisnis yang dilakukan dalam penelitian ini mencakup proses bisnis utama yang sedang berjalan pada CV. KAJEYEFOOD. Proses bisnis tersebut antara lain proses bisnis transaksi penjualan pada toko, pencatatan data barang pada gudang, dan pembuatan laporan. Pemodelan proses bisnis dilakukan dengan menggunakan BPMN. Proses bisnis usulan, dibuat dengan menggunakan sistem informasi yang dapat mendukung dan memudahkan pekerjaan pada bagian penjualan toko dan pencatatan data barang pada gudang. Pada bagian penjualan, proses perhitungan biaya transaksi pelanggan dan pembuatan nota penjualan kini dilakukan sistem yang mana dapat meningkatkan efisiensi waktu dan meningkatkan pelayanan pada pelanggan. Pada gudang, pencatatan data barang dilakukan dengan menginputkan data barang pada sistem, sehingga memudahkan proses pencarian data. Dan yang terakhir, proses pembuatan laporan dilakukan oleh sistem, dimana data laporan dapat dibuat berdasarkan jangka waktu tertentu.

2. Analisis persyaratan pada penelitian ini meliputi vision document, fitur, spesifikasi persyaratan fungsional dan non fungsional, pemodelan use case, use case scenario dan activity diagram. Hasil analisis yang didapatkan yakni berupa 8 fitur, 21 kebutuhan fungsional, 2 kebutuhan non fungisonal, dan 9 use case.

3. Perancangan pada penilitiian ini meliputi perancangan kelas analisis, pemetaan analisis, unifikasi kelas analisis, class diagram, data model, dan sequence diagram.

4. Evaluasi pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua metode yakni :

a. Traceability Matrix

Hasil evaluasi dengan traceability matrix menunjukan bahwa setiap persyaratan sudah memiliki kode unik yang dapat dilacak hingga ke model diagram dan telah didefiniskan dengan benar.

b. Consistency Analysis

Hasil evaluasi menggunakan consistency analysis ini adalah RCI (Requirement Consistency Index) yang mempunyai nilai sebesar 100%. Hal ini menunjukan bahwa pendefinisian kebutuhan yang telah dilakukan sudah 100% konsisten.

Page 180: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

144

7.2 Saran

Berikut saran yang dapat diberikan oleh peneliti untuk pengembangan penelitian berikutnya.

1. Hasil spesifikasi persyaratan dan perancangan sistem dapat dilanjutkan untuk dasar implementasi sistem informasi penjualan dan pergudangan yang dapat mendukung dan memudahkan kegiatan perusahaan.

2. Penelitian berikutnya dapat dilakukan pengembangan pada bagian pemesanan barang.

Page 181: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

145

DAFTAR PUSTAKA

Asta, V. A., Oktavia, S. & Hermanto, D., 2013. Sistem Informasi Manajemen Penjualan, Pembelian, dan Persedian Stok Barang Pada PD. Sumber Rezeki Palembang. p. 6.

Bittner, K. & Spence, I., 2002. Use Case Modeling. s.l.:Addison-Wesley Professional.

Booch, G., Jacobson, I. & Rumbaugh, J., 2007. Object-Oriented Analysis and Design with Applications. 3rd Edition penyunt. Boston: Pearson.

Dharwiyanti, S. & Wahono, R. S., 2003. Pengantar Unified Modeling Language (UML). Pengantar Unified Modeling Language (UML), p. 13.

DSDM Consortium, 2015. DSDM Agile Project Framework. 1st penyunt. United Kingdom: DSDM Consortium.

Fournier, G., 2009. Essential Software Testing A Use-Case Approach. Boca Raton, FL: Taylor & Francis Group.

Harrington, H. J., 1991. Business Process Improvement: The Breakthrough Strategy for Total Quality, Productivity, and Competitiveness. s.l.:McGraw-Hill Education.

IBM Corporation, 1998. Rational Unified Process Best Practices for Software Development Teams.

Margaretha, F., 2005. MANAJEMEN KEUANGAN INVESTASI DAN SUMBER DANA JANGKA PENDEK. s.l.:Grasindo.

McLeod, R., 2008. Management Information Systems. s.l.:Pearson Education.

Nickels, W. G., 2012. Understanding Business: Bus 9 : Introduction to Business. s.l.:McGraw-Hill Create.

Nistala, P. & Kumari, P., 2013. An Approach to Carry Out Consistency Analysis on Requirements. Validating and Tracking Requirements through a Configuration Structure, pp. 320-325.

O'Brien, J. & Marakas, G., 2010. Management Information Systems. 10th Edition ed. London: McGraw-Hill Education.

Pitt, C., 2012. Pro PHP MVC. s.l.:Apress.

Pressman, R. S., 2010. Software Engineering A Practitioner's Approach. 7th Edition penyunt. New York: McGraw-Hill.

Rangkuti, F., 2009. Strategi promosi yang kreatif dan analisis kasus integrated marketing communication. s.l.:PT gramedia pustaka utama.

Rational University , 2004. DEV475 Mastering Object-Oriented Analysis and Design with UML 2.0. 1 penyunt. Cupertino: IBM Rational Software.

Simamora, H., 2000. Akuntansi: Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. s.l.:SALEMBA EMPAT.

Page 182: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN …repository.ub.ac.id/3382/1/Rahadiyan, Annata.pdf · ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG

146

Stair, R. M. & Renolds, G. W., 2010. Principles of Information System. 9th Edition penyunt. Boston: Cengage Learning.

Whitten, J. L. & Bentley, L. D., 2007. Systems analysis & design methods. 7th Edition penyunt. McGraw-Hill/Irwin: s.n.

Widayanti, R., 2007. PERANCANGAN WEB PERSEDIAAN BARANG DI PT. SANGRA RATU. p. 13.

Winardi, J., 1982. Pengantar sejarah perkembangan ilmu ekonomi. s.l.:Penerbit Alumni.