ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI...
Transcript of ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI...
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIRKULASI
BARANG PADA BUTIK MICHABO MODE
YOGYAKARTA
Naskah Publikasi
diajukan oleh :
Siti Ananiah
06.12.1598
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2011
ANALYSIS AND DESIGN OF ITEMS CIRCULATION INFORMATION SYSTEM AT MICHABO MODE YOGYAKRTA
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIRKULASI BARANG PADA BUTIK MICHABO MODE YOGYAKARTA
Siti AnaniahJurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
The more advanced a technology in the world is really an impact on humanactivities. Man wanted all the activities they do with running an effective and efficient bothin terms of time, yield, and costs to be incurred. Similarly, perceived by officers michabofashion boutiques yogyakarta, they want a new system that can assist them in their task of managing the transactions that occur every day with appropriate, relevant andaccurate.
During this boutique fashion michabo yogyakarta still use manual way to makethe purchase of goods, sales of goods or to obtain other information about the data items, data suppliers, and others. In the old system, sales and purchases of goods are still inwriting one by one in a journal so this process takes a long time to record all transactionsand fees required.
Based on the above problem, the authors will design an information system ofcirculation of goods destined for leadership michabo boutiques and fashion boutiquesofficer yogyakarta. The design of this application aims to facilitate transactions that occuron the boutique and provide timely, relevant and accurate.
Keywords: Information System of Circulation of Goods, Information Systems.
1. Pendahuluan
Sistem informasi mempunyai peran yang sangat penting bagi pelaku bisnis dalam
pengambilan keputusan dan melakukan evaluasi maupun dalam upaya pengembangan
sebuah sistem informasi yang memanfaatkan adanya teknologi informasi. Dalam
peningkatan kemajuan ekonomi perlu adanya teknologi yang semakin lama semakin
canggih, apalagi dalam hal pelayanan informasi data untuk meminimalisasi pengeluaran
dan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan akibat proses pencatatan
data yang kurang efektif yang dapat merugikan perusahaan maupun konsumen dan
dapat memberikan informasi kepada pihak manajemen tentang produk – produk yang
laris atau peringatan tentang barang – barang yang harus segera dipesan.
Dari pengamatan dan informasi yang diperoleh pada Butik Michabo Mode
Yogyakarta khususnya pada bagian sirkulasi barang yang pengolahan datanya masih
dilakukan secara manual atau sederhana, dimana output yang berupa informasi atau
laporan masih berupa arsip-arsip yang jumlahnya sangat banyak. Sehingga sering kali
terjadi keterlambatan dalam penyampaian informasi kepada pihak manajemen maupun
dalam pelayanan kepada pembeli.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis sebagai Mahasiswa pada Sekolah Tinggi
Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM Yogyakarta akan mengadakan
penelitian dengan judul “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Sirkulasi
Barang Pada Butik Michabo Mode Yogyakarta” dengan harapan pemanfaatan
teknologi informasi bisa lebih optimal dan efektif terutama dibidang sistem sirkulasi
barang yang terkomputerisasi yang nantinya dapat membantu pengolahan data yang
lebih kompleks sehingga informasi yang dihasilkan dapat mendukung pihak manajemen
Butik Michabo Mode Yogyakarta dalam pengambilan keputusan.
2. Landasan Teori
2.1 Pengertian Sistem Informasi Sirkulasi
Sistem Sirkulasi dapat diartikan sebagai sistem pengolahan data sirkulasi yang
meliputi pengolahan data, penyimpanan data dan persiapan dokumen untuk keputusan
yang dilakukan manusia dengan dibantu suatu alat yang berupa mesin komputer.
2.2 Konsep Dasar informasi
Efektifitas dalam pengambilan keputusan pada suatu organisasi tergantung pada
nilai informasinya yang berkualitas baik.informasi dikatakan berkualitas apabila
memenuhi karakteristik-karakteristk sabagai berikut :
1. Akurat (Accurate)
Informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan-kesalahan, tidak
menyesatkan dan harus jelas mencerminkan maksudnya bagi user yang
menerimanya.
2. Tepat Waktu (Timeliness)
Informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, atau informasi yang datang
bagi penerima tidak boleh terlambat karena informasi dapat berakibat fatal
apabila informasi yang diterima terlambat maka informasi tersebut tidak
mempunyai nilai yang baik.
3. Relevan (Relevance)
Informasi harus sesuai dengan kebutuhan dan mempunyai manfaat untuk
pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya
berbeda.
2.3 Sistem Perangkat Lunak yang Digunakan
2.3.1 Visual Basic 6
Visual Basic adalah program untuk membuat aplikasi berbasis Microsoft
Windows secara cepat dan mudah. Visual basic menyediakan tool untuk membuat
aplikasi yang sederhana sampai aplikasi kompleks atau rumit baik untuk keperluan
pribadi maupun untuk keperluan perusahaan/instansi dengan sistem yang lebih besar.
Kemampuan Visual Basic antara lain :
1. Data Acces, digunakan untuk membuat aplikasi database dan aplikasi front-end,
baik untuk database standalone maupun Client Server.
2. Teknologi ActiveX, berguna untuk membuat fungsi yang dapat digunakan untuk
aplikasi seperti Microsoft Word prosessor, Microsoft Excel spreadsheet dan
aplikasi Windows lainnya.
3. Finishing Aplikasi, digunakan untuk kompilasi aplikasi menjadi file .exe.
Kemudian dengan menggunakan Virtual Basic Machine, aplikasi siap
didistribusikan.
2.3.2 Microsoft sql server 2000
Microsoft SQL Server 2000 merupakan sebuah program RDBMS (Relational
Database Management System) yang meyediakan dukungan untuk mengorganisasi data
dengan cara menyimpannya ke dalam tabel database. Hubungan antar data dapat
dikelompokkan ke dalam tabel dan keterhubungan dapat didefinisikan antar tabel-tabel
yang disebut dengan Relational Database. SQL Server merupakan database server
Pada Microsoft SQL Server tedapat objek-objek yang dapat kita manfaatkan
untuk berbagai keperluan, antara lain :
1. Tabel
Merupakan objek yang berisi tipe-tipe data dan data mentah.
2. Kolom
Sebuah tabel berisi kolom-kolom untuk menampung data. Kolom mempunyai
sebuah tipe dan nama yang unik.
3. Tipe Data
Sebuah kolom mempunyai sebuah tipe data. Tipe-tipe yang dapat dipilih adalah
karakter, numerik, tanggal, boolean dan lain-lain.
4. Stored Procedure
Merupakan perintah-perintah SQL yang membentuk makro. Dengan menjalankan
stored procedure berarti perintah-perintah SQL di dalam sebuah procedure
dijalankan.
5. Trigger
Trigger adalah stored procedure yang diaktifkan pada saat data ditambahkan,
diubah, atau dihapus dari database. Trigger dipakai untuk menjamin aturan
integritas di dalam database.
6. Kunci Utama (Primary Key)
Menjamin setiap baris data unik, sehingga dapat dibedakan dari data lain.
7. Kunci Tamu (Foreign Key)
Kunci tamu adalah kolom-kolom yang mengacu kunci utama atau konstrain unik
pada tabel lain. Kunci utama dan kunci tamu dipakai untuk menghubungkan sebuah
tabel dengan tabel lain.
8. Default
Default dinyatakan pada field (kolom) sehingga jika kolom tersebut tidak diisi data,
maka diisi dengan nilai default.
9. View
View adalah query yang memakai beberapa tabel dan disimpan di dalam database.
View dapat memilih beberapa kolom dari sebuah tabel atau menghubungkan
beberapa tabel. View dapat dipakai untuk menjaga keamanan data.
3. Analisis (Proses Penelitian)
3.1 Analisis Kelemahan Sistem
Analisis terhadap kelemahan sistem lama bertujuan untuk menunjukkan masalah-
maslah yang menggangu sistem lama. Untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang
ada maka dilakukan analisi PIECES, yaitu analisa terhadap Performance (kinerja),
Information (Informasi), Economy (Ekonomi), Control (Pengendalian), Efficiency
(Efisiensi) dan Service (Layanan).
a. Analisis Kinerja (Performance)
Melihat kondisi dan situasi dilapangan, kinerja Butik Michabo Mode yogyakarta
dalam pengolahan data penjualan dan pembelian selama ini masih bersifat manual
sehingga pemrosessan data masih kurang efektif jika ditinjau dari troughput dan
response time, hal ini dilihat dari dalam proses pencarian data, pembuatan laporan masih
manual. Disamping itu rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan pengolahan
data anggota sering tertunda dan waktu untuk melakukan perbaikkan juga masih sangat
lama, sehingga dalam kinerja sistem membutuhkan adanya perbaikkan sistem.
b. Analisis Informasi (Information)
Informasi merupakan komoditas terpenting bagi seorang pengguna akhir pada
suatu sistem dalam pengambilan keputusan.Dengan sistem informasi yang baik maka
akan menghasilkan informasi yang bermanfaat serta dapat mendukung dalam
menanggapi masalah dan peluang yang ada. Di butik ini masih terdapat beberapa hal
yang membutuhkan peningkatan kualitas dan kecepatan pemberian informasi, yakni
kurang efektifnya data sirkulasi barang. Sehingga informasi data persediaan barang tidak
dapat langsung diketahui, tapi membutuhkan waktu yang cukup lama. Dengan masalah
ini sudah sewajarnya dilakukan perbaikan pada sistem dan diharapkan akan membantu
setiap bagian dan pemilik dalam mengambil keputusan.
c. Analisis Ekonomi (Economy)
Persoalan ekonomi berkaitan dengan masalah biaya dan keuntungan. Dengan
adanya kelemahan-kelemahan pada sistem lama, maka masih terjadi penggunaan biaya
yang tidak efisien karena proses sirkulasi barang masih menggunakan sistem manual,
yaitu dengan melakukan pencatatan data barang pada kertas. Pengolahan data sirkulasi
barang juga membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga menimbulkan peningkatan
biaya operasi.
d. Analisis Pengendalian (Control)
Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk
meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau
kesalahaan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi. Dengan adanya
pengendalian maka sistem yang mengalami gangguan dapat dikendalikan. Ada dua jenis
kesalahan pengendalian yaitu pengendalian yang terlalu kecil dan pengendalian yang
terlalu banyak.
Pada butik ini jumlah persediaan tidak dapat diketahui sewaktu-waktu sehingga
sering tidak diketahui dengan pasti barang yang telah habis maupun yang dibutuhkan.
e. Analisis Efisiensi (Efficiency)
Dalam hal ini sistem baru lebih efisien dibanding sistem yang lama, karena
sistem yang baru sudah tidak menggunakan kertas lagi, sehingga biaya yang dikeluarkan
oleh butik dapat dikurangi dengan tidak membeli kertas untuk proses pencatatan sirkulasi
data barang.
f. Analisis Pelayanan (Service)
Pelayanan yang diberikan sangat mendukung dalam peningkatan profit atau laba
bagi butik. Suatu perusahaan akan berusaha meningkatkan pelayanannya terhadap
konsumen sehingga konsumen merasa puas, hal itulah yang menjadi tujuan utama.
Peningkatan pelayanan (service) juga dapat digunakan untuk memecahkan masalah
khusus, yaitu memanfaatkan sebaik-baiknya peluang yang ada untuk meningkatkan
investasi.
Dengan menggunakan sistem yang baru, maka pelayanan terhadap konsumen
lebih cepat karena sebagian besar proses sudah terkomputerisasi.
3.2 Analisis Kelayakan Sistem
3.2.1 Analisis Kelayakan Teknologi
Pemakaian dalam teknologi komputer dalam berbagai macam bentuk dapat
menunjang kinerja yang handal, cepat dan akurat. Dari sisi teknologi yang digunakan
juga tidak menimbulkan sesuatu yang mengganggu kehidupan sehari-hari, untuk ini
sangat tepat apabila teknologi komputer digunakan untuk semestinya, untuk penerapan
dan pengembangan sistem baru guna mencapai hasil yang baik. Dari uraian tersebut
dapat dilihat dari sisi pengembangan dari penggunaan sistem informasi sirkulasi barang
ini layak untuk digunakan.
3.2.2 Analisis Kelayakan Hukum
Secara hukum, sistem ini telah memenuhi aturan dan undang-undang yang
berlaku dikarenakan sistem ini menggunakan perangkat lunak legal. Dalam pembelian
software Sistem Operasi Windows XP Profesional serta Microsoft SQL Server 2000,
karena sistem yang akan dikembangkan tidak melanggar aturan-aturan yang ditetapkan
untuk pengadaan sistem informasi. Perangkat lunak yang digunakan resmi dengan
perijinan yang ada sehingga tidak menyimpang dari ketentuan hukum yang berlaku dan
tidak akan menimbulkan masalah hukum baik pada waktu sekarang maupun yang akan
datang. Selain itu sistem yang dikembangkan ini baik dalam proses maupun
implementasinya tidak bermasalah secara hukum. Dengan demikian apabila ditinjau dari
segi kelayakan hukum maka penerapan dan pengembangan sistem ini layak untuk
digunakan.
3.2.3 Analisis Kelayakan Operasional
Sistem yang baru dirancang untuk mudah digunakan sehingga diharapkan
system yang baru untuk siap diimplementasikan tenaga operator (DEO) maupun
database administrator sebagai pemakai sistem yang telah tersedia yang menjalankan
sistem baik melalui proses pendidikan, pelatihan karyawan (petugas perpustakaan)
dengan pendayagunaan waktu dan personil secara efisien, serta mampu melakukan
pengendalian dari kesalahan-kesalahan.
Karyawan yang akan mengoperasikan sistem ini akan diberi pelatihan tentang
cara menggunakan aplikasi sistem yang baru ini sehingga nantinya tidak akan
mengganggu jalannya sistem. Kesimpulannya adalah sistem dapat dikatakan layak untuk
di terapkan karena sumber daya manusia telah tersedia
3.2.4 Analisis Kelayakan Ekonomi
Digunakan untuk menentukan kemungkinan pengembangan sistem ini
mendatangkan keuntungan atau tidak. Kelayakan ekonomi pada penerapan dan
pengembangan sistem menyangkut tentang pengadaan yaitu besarnya biaya yang harus
dikeluarkan dengan harapan manfaat yang lebih, yang akan diperoleh dari
pengembangan sistem tersebut. Jika manfaat yang diperoleh lebih kecil dari sumber
daya yang dikeluarkan maka sistem informasi tersebut tidak layak.
Secara ekonomi sistem ini tidak akan menimbulkan kerugian karena biaya dasar
tidak lebih besar dari manfaat dan keuntungan yang diperoleh. Dalam proses analisis
kelayakan ekonomi diperlukan dua komponen utama, yaitu komponen biaya dan
manfaat, serta teknik penilaiannya disebut Analisis Biaya dan Manfaat. Secara ekonomi
sistem ini dianggap layak karena biaya dasar untuk pengembangan sistem tidak lebih
besar dari manfaat dan keuntungan yang diperoleh sehingga tidak akan menimbulkan
kerugian.
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1 Pemrograman
Pemrograman merupakan tahap implementasi yakni dilakukan pengkodean
berdasarkan hasil perancangan perangkat lunak yang telah dibuat sehingga berbentuk
sistem baru yang sedemikian rupa seperti yang telah direncanakan. Pengkodean ini
dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 sedangkan
database yang digunakan adalah Microsoft SQL Server 2000.
4.1.2 Pengetesan Program
Sebelum program diterapkan, maka program harus bebas dari kesalahan-
kesalahan. Oleh sebab itu program harus dites untuk menemukan kesalahan-kesalahan
yang mungkin dapat terjadi. Program dites untuk tiap-tiap modul dan dilanjutkan dengan
pengetesan untuk semua modul yang telah dirangkai. Kesalahan dari program yang
mungkin terjadi dapat diklasifikasikan dalam tiga bentuk kesalahan, yaitu sebagai berikut:
1. Kesalahan bahasa (language errors) atau disebut juga dengan kesalahan
penulisan (syntax errors) atau kesalahan tata bahasa (grammatical errors) adalah
kesalahan di dalam penulisan source program yang tidak sesuai dengan yang
telah disyaratkan.Kesalahan ini relatif mudah ditemukan dan diperbaiki, karena
kompiler akan memberitahukan letak kesalahannya sewaktu program dikompilasi.
2. Kesalahan sewaktu proses (run-time errors), adalah kesalahan yang terjadi
sewaktu executable program dijalankan. Kesalahan ini akan menyebabkan proses
program berhenti sebelum selesai pada saatnya, karena compiler menemukan
kondisi-kondisi yang belum terpenuhi yang tidak bisa dikerjakan. Kesalahan ini
relatif mudah untuk ditemukan, karena juga ditunjukkan letak serta sebab
kesalahannya.
3. Kesalahan Logika (logical errors) adalah kesalahan dari logika program yang
dibuat. Kesalahan seperti ini sulit ditemukan, karena tidak ada pemberitahuan
mengenai kesalahannya dan tetap akan didapatkan hasil dari proses program,
tetapi hasilnya salah. Kesalahan seperti ini merupakan kesalahan yang
berbahaya, karena bila tidak disadari dan tidak ditemukan, hasil yang salah dapat
menyesatkan bagi yang menggunakannya.Cara mencari kesalahan logika dapat
dilakukandengan test data, yaitu dengan menjalankan program dengan
menggunakan data tertentu dan membandingkan hasil pengolahannya dengan
hasil yang sudah di ketahui. Bila hasilnya berbeda, berarti mengalami kesalahan
dan harus dilacak serta ditemukan sebab-sebab kesalahannya.
4.2 Instalasi Hardware dan Software
a. Instalasi Hardware
Hardware atau perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi
Sirkulasi Barang pada Butik Michabo Mode Yogyakarta Instalasinya dilakukan oleh
pemasar atau toko komputer pada saat pembelian perangkat keras.
b. Instalasi Software
Instalasi perangkat keras dan perangkat lunak merupakan tahap awal dari kegiatan
implementasi. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyiapkan perangkat keras dan
perangkat lunak yang dibutuhkan dalam sistem usulan termasuk didalam perangkat lunak
program aplikasi dan menyiapkan tempat atau ruangan untuk peralatan tersebut sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan sistem yang ada.
Hal utama yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan pengaman terutama
terhadap tegangan listrik yang tidak stabil, perlu dipasang stabilizer. Untuk instalasi
hardware pada umumnya sudah dilakukan oleh pihak penjual komputer, sedangkan
untuk penginstalan software, komputer perlu memiliki CD-ROM untuk memasukkan
software. Untuk instalasi software sistem operasi windows XP sudah dilakukan oleh pihak
penjual komputer. Untuk selanjutnya dilakukan instalasi untuk software aplikasi yaitu jika
master software tersimpan pada harddisk maka langkah awal adalah dengan mencari
lokasi dimana master tersebut disimpan. Jika software di CD maka masukkan CD
program aplikasi pada CD ROM kemudian aktifkan drive CD ROM dan ikuti petunjuk
install program.
1) Jalankan file setup.exe yang ada pada CD melalui menu run dengan mengetikkan
‘setup.exe’atau dari windows explorer double klick file setup.exe.
2) Ikuti semua petunjuk dan langkah-langkah yang ditampilkan selama proses
instalasi, tunggu sampai proses instalasi selesai.
4.3 Pengetesan Sistem
Pengetesan atau pengujian program ini dilakukan dengan teknik pengujian white
box (white box testing) dan Black Box (Black Box Testing).
Dalam melakukan white box testing seorang tester harus memiliki pengetahuan
tentang struktur program. Pengetesan dilakukan bersamaan pada saat penulisan
program, yaitu sebelum semua modul dirangkai maka masing-masing modul tersebut
dites terlebih dahulu sehingga dapat dipastikan semua modul telah bekerja dengan baik.
Black Box (Black Box Testing), yaitu untuk pengetesan program langsung melihat pada
aplikasinya tanpa perlu mengetahui struktur programnya. Testing ini dilakukan untuk
melihat suatu program yang telah memenuhi permintaan atau belum.
Secara spesifik beberapa kegiatan terhadap pengetesan program yang dilakukan
meliputi pengetesan input data, simpan dan ubah data.
1. Pengetesan Terhadap Input Data
a. Mekanisme Pengetesan
Melakukan tes terhadap seluruh komponen input data meliputi tes terhadap
kemampuan kolom pengisian terhadap jenis-jenis data yang dimasukkan, komponen
input yang diuji antara lain : input data barang, input data supplier, input data barang
masuk.
Programmer juga mencoba mengantisipasi kelemahan program aplikasi tersebut
dengan memperbaiki listing program maupun database program tersebut jika terjadi data
error.
Hasil yang didapat Seluruh kolom input tidak ditemukan kendala pemasukan
data, baik data bertipe teks, tanggal maupun bertipe angka.
Gambar 4.4 Informasi Penyimpanan Data
2. Pengetesan Ubah
a. Mekanisme pengetesan
Melakukan pengetesan seluruh komponen simpan dan ubah.Yang mana pada
aplikasi ini tombol Ubah yang tampak dalam antar muka user dan komputer
memiliki dua fungsi yaitu untuk mengaktifkan data pada text box yang akan di
ubah dan untuk mengubah data dari database. Sedangkan menu Ubah
digunakan untuk menyimpan data yang di ubah.
b. Hasil yang didapat
Seluruh komponen Ubah dapat berfungsi dengan baik.
Gambar 4.5 Informasi Data Berhasil di Ubah
3. Pengetesan Hapus Data
a. Mekanisme pengetesan
Melakukan tes terhadap seluruh komponen hapus data.Pada aplikasi ini tombol
hapus memiliki fungsi untuk menghapus data yang ada di database.
b. Hasil Yang didapat
Seluruh komponen Hapus dapat berfungsi dengan baik.
Gambar 4.6 Peringatan Data Akan Dihapus
4.4 Pemeliharaan dan Pelatihan Personil
Program aplikasi ini ditujukan untuk membantu kinerja karyawan dalam
melakukan transaksi pengolahan data sirkulasi barang. Oleh karena itu seorang
karyawan yang akan menjalankan aplikasi ini harus bisa mengoperasikan sebuah
komputer. Kalaupun dalam kenyataannya seorang karyawan di Butik Michabo Mode
kurang menguasai penggunaan komputer maka akan diadakan pelatihan personil
tentang pengenalan komputer dan penggunaan Aplikasi Pengolahan Data Sirkulasi
Barang.
Seorang karyawan akan dilatih terlebih dahulu dimaksudkan agar dalam
pelaksanaan operasi dapat berjalan lancar. Pelatihan ini menekankan pada bagaimana
cara mengoperasikan sistem, yaitu : mempersiapkan input, memproses data dan
menampilkan laporan.
4.5 Konversi Sistem
Konversi sistem dilakukan setelah kegiatan pengetesan sistem selesai dengan
hasil baik, tanpa ada masalah pada sistem yang baru. Konversi sistem merupakan
proses untuk meletakkan sistem baru supaya siap digunakan, diharapkan sistem baru
dapat menggantikan proses sistem yang lama.
Pelaksanaan konversi ini dilakukan secara parallel, artinya konversi dilakukan
dengan mengoperasikan sistem yang baru seiring dengan masa pengenalan antara
karyawan (personil) yang sudah terbiasa menggunakan sistem manual dengan waktu
yang telah ditetapkan. Kedua sistem ini dioperasikan secara bersama-sama untuk
meyakinkan bahwa sistem yang baru benar-benar beroperasi dengan sukses sebelum
sistem yang lama dihentikan, walaupun terdapat kelemahan pada besarnya biaya yang
dikeluarkan untuk menjalankan dua sistem secara bersamaan, tetapi mempunyai
keuntungan yaitu proteksi yang tinggi kepada organisasi terhadap kegagalan sistem yang
baru.
4.6 Pemeliharaan
Membuat catatan dokumentasi hasil pemeliharaan untuk digunakan sebagai
referensi jika menghadapi permasalahan sehingga dapat menjaga kelancaran
pelaksanaan sistem komputer. Pemeliharaan yang dimaksud dengan cara sederhana
seperti :
a. jangan pernah mematikan power sampai sistem benar- benar sudah shutdown.
b. Buatlah Backup data – data yang penting.
c. Lakukan defragment setidaknya satu bulan sekali.
5. Kesimpulan
Kegiatan sirkulasi barang pada Butik Michabo Mode Yogyakarta, selama ini
pengolahannya masih dilakukan secara manual, akibatnya permasalahan-permasalahan
yang sering muncul yaitu ketika harus mengolah data dalam jumlah banyak, serta
perubahan data yang terjadi sering menimbulkan kerepotan dalam penyediaan informasi.
Hal tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama terutama menyangkut laporan-
laporan pada pihak manajemen butik.
Dari penjabaran dalam latar belakang masalah, pada bab pendahuluan, maka
penulis mengambil rumusan permasalahan, yaitu :
a. Bagaimana cara membangun sebuah sistem informasi sirkulasi barang yang dapat
menyajikan informasi yang berkualitas secara cepat dan akurat bagi Butik Michabo
Mode Yogyakarta?
b. Bagaimana penerapan sistem informasi komputer bisa menghasilkan informasi yang
relevan secara tepat waktu, akurat dan dapat dipercaya, serta dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan informasi dan dapat mengoptimalkan kerja pada bagian
pengolahan data sirkulasi barang?
Dari hasil penelitian dan dengan selesainya seluruh kegiatan penelitian, analisis
sistem, perancangan program hingga tahap implementasi, yang dilakukan pada Sistem
informasi Sirkulasi Barang pada Butik Michabo Mode Yogyakarta. Maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengolahan data dengan menggunakan sistem yang terkomputerisasi untuk
menghasilkan sistem informasi yang dibutuhkan, dapat berjalan lebih efektif dan lebih
efisien, karena sudah terkomputerisasi dan tidak lagi menggunakan sistem manual
dalam pemrosesan data maupun pembuatan laporan-laporan.
2. Dengan menerapkan sistem baru yang terkomputerisasi beban pekerjaan karyawan
menjadi lebih ringan sehingga kinerja karyawan lebih meningkat dan pencarian data
akan lebih mudah.
3. Seorang karyawan hanya menginputkan data saja dan proses pengolahan dilakukan
oleh komputer sehingga semakin sedikit kesalahan yang dilakukan.
4. Hasil laporan data sirkulasi barang yang dibutuhkan dapat diperolah dengan mudah
dan tepat waktu. Data yang tersusun dengan rapi dalam database membuat
pembuatan laporan-laporan menjadi lebih mudah dan cepat.
5. Dengan penyajian informasi yang cepat dan tepat maka akan mempercepat proses
dalam pengambilan keputusan.
5.1 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas,juga sebagai pertimbangan bagi pihak butik
michabo di dalam usaha meningkatkan pelayanan dan kinerja karyawan penyusun
mempunyai beberapa saran yang dapat dipertimbangkan.
Adapun saran yang penyusun usulkan sebagai bahan pertimbangan untuk pihak butik
michabo mode guna untuk meningkatkan kualitas kerja yaitu :
1. Mengganti sistem yang masih manual menjadi sistem yang terkomputerisasi,dimana
sistem terkomputerisasi dapat mengolah dan menyajikan data lebih efektif dan
efisien dibandingkan dengan sistem manual.
2. Melakukan pertimbangan terhadap sistem yang penyusun usulkan dalam sistem
tersebut dapat digunakan untuk proses pengolahan data.
3. jika sistem yang penyusun usulkan ini digunakan oleh pihak butik,maka perlu di
adakan pelatihan personil dalam menangani pengolahan data secara
terkomputerisasi yang akan bertindak sebagai operator program,proses penginputan
data dapat berjalan.
4. Dalam pembuatan aplikasi ini penyusun menyadari bahwa masih banyak
kekurangan,baik dari segi penulisan,desain maupun dalam pembuatan apilikasi
dikarenakan keterbatasan penyusun,untuk itu saran dan kritik sangat penyusun
harapkan.serta harapan penyusun semoga sistem ini dapat dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya.
Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penyusun sampaikan.penyusun
berharap sistem yang diusulkan ini dapat membantu dalam proses pencatatan
data,pencarian data,dan pengolahan data serta pembuatan laporan transaksi
butik,sehingga dapat menghasilkan informasi dengan cepat dan akurat yang berguna
dalam pengambilan keputusan bagi kemajuan butik michabo mode yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Gordon B. Davis, Sistem Informasi Manajemen, Seri Manajemen, PT. Prenhallindo,
Jakarta, 1995.
Jogiyanto. HM, Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan
Praktek Aplikasi Bisnis, Penerbit ANDI Yogyakarta, 1989.
Linda Marlina, Sistem Basis Data, Penerbit ANDI Yogyakarta, 2004.
Pemrograman Visual Basic 6.0, Kerjasama Antara Penerbit ANDI Yogyakarta dan
WAHANA KOMPUTER Semarang, 2001.
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi Bahasa Indonesia, PT. Prenhallindo, Jakarta,
1997..
http://www.bi.go.id diakses tanggal 19 januari 2011