ANALISIS DAN PERANCANGAN MANAJEMEN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1427.pdf ·...

20
SAMPUL ANALISIS DAN PERANCANGAN MANAJEMEN BANDWIDTH MENGGUNAKAN MIKROTIK DI TELECENTER KERTONEGORO NGAWI Naskah Publikasi disusun oleh Abdullah Miftah Faridl 07.11.1427 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011

Transcript of ANALISIS DAN PERANCANGAN MANAJEMEN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1427.pdf ·...

Page 1: ANALISIS DAN PERANCANGAN MANAJEMEN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1427.pdf · File image MikroTik RouterOS dapat di download di web site ... QoS tidak membatasi,

SAMPUL

ANALISIS DAN PERANCANGAN MANAJEMEN BANDWIDTH

MENGGUNAKAN MIKROTIK DI TELECENTER

KERTONEGORO NGAWI

Naskah Publikasi

disusun oleh

Abdullah Miftah Faridl

07.11.1427

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM

YOGYAKARTA

2011

Page 2: ANALISIS DAN PERANCANGAN MANAJEMEN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1427.pdf · File image MikroTik RouterOS dapat di download di web site ... QoS tidak membatasi,

ii

Lembar Pengesahan Naskah Publikasi

Page 3: ANALISIS DAN PERANCANGAN MANAJEMEN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1427.pdf · File image MikroTik RouterOS dapat di download di web site ... QoS tidak membatasi,

ANALYSIS AND DESIGN OF BANDWIDTH MANAGEMENT USING MIKROTIK IN TELECENTER KERTONEGORO NGAWI

ANALISA DAN PERANCANGAN MANAJEMEN BANDWIDTH MENGGUNAKAN

MIKROTIK DI TELECENTER KERTONEGORO NGAWI

Abdullah Miftah Faridl

Jurusan Teknik Informatika

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

The use of the internet connection collectively on a computer network needs a

certifiable gateway and router for the optimal network. MikroTik RouterOS is an operation System that can be relied on to operate as gateway and router, it supports to QoS (Quality of Service), so it be able to make computer as a reliable and stabil router network. The operating system has many features for networking and wireless, one of them is bandwidth management.

Bandwidth management is needed to guarantee the users getting fair bandwidth and they feel satisfied, to keep data traffic in network, so it doesn't occur congestion because of overloaded access request. MikroTik RouterOS can be applied many bandwidth management technique. Offered bandwidth management technique are simple queue and queue tree of bandwidth control. This research is carried out by means of applying the bandwidth control to the internet router, setting user activity of using bandwidth, and giving information how the quality of network connection by analyze the level of QoS (Quality of Service).

From the research result can be concluded that clients/users will get the provided minimum bandwidth although while the using traffic of bandwidth resources in network is high. And if the provided bandwidth isn't used, so it can be used by the others. Keywords: Mikrotik, MikroTik RouterOS, Router, Bandwidth, PCQ (Per Connection Queue), QoS (Quality of Service), simple queue, queue tree

Page 4: ANALISIS DAN PERANCANGAN MANAJEMEN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1427.pdf · File image MikroTik RouterOS dapat di download di web site ... QoS tidak membatasi,

1. Pendahuluan

Telecenter Kertonegoro merupakan media pemberdayaan komunitas dengan

menggunakan teknologi dan komunikasi yang dibentuk oleh Dinas Perhubungan

Komunikasi & Informatika (Dishubkominfo) kabupaten Ngawi. Telecenter Kertonegoro

dibentuk untuk menghindari kesenjangan informasi, keberadaan Telecenter Kertonegoro

dapat digunakan oleh masyarakat sebagai media pembelajaran, pelatihan, diskusi

maupun kegiatan pemberdayaan lain dengan menggunakan fasilitas teknologi informasi

dan komunikasi. Dengan berbagai fasilitas yang disediakan oleh Telecenter Kertonegoro

masyarakat dapat menikmati fasilitas tersebut secara gratis. Salah satu fasilitas yang

disediakan oleh Telecenter Kertonegoro yaitu akses internet gratis yang bisa di akses

melalui komputer – komputer yang telah disediakan maupun menggunakan wifi.

Telecenter Kertonegoro menyediakan bandwidth sebesar 2Mbps dengan ISP

TelkomSpeedy untuk akses internet secara keseluruhan, baik untuk karyawan dan yang

disediakan gratis. Masalah yang timbul adalah pembagian bandwidth yang tidak stabil

ketika semua menggunakan askses internet, sebagai contoh ketika salah satu client

melakukan download terutama menggunakan download accelelator/ download manager

yang sangat mungkin bisa menghabiskan bandwidth, karena bandwidth akan tersedot

pada client tersebut, sehingga client yang lain akan merasakan koneksi yang lambat.

Manajemen bandwidth yang baik diperlukan untuk menjamin para pengguna

jaringan mendapatkan bandwidth yang adil dan memuaskan, menjaga lalu lintas data

dalam jaringan agar tidak terjadi kemacetan akibat dari permintaan akses yang overload.

Salah satu sistem operasi yang dapat digunakan untuk manajemen bandwidth adalah

MikroTik RouterOS. Dengan MikroTik RouterOS dapat diterapkan berbagai teknik

manajemen bandwidth. Diantara beberapa teknik manajemen bandwidth yang

ditawarkan adalah bandwidth kontrol jenis Peer Connection Queue.

2. Landasan Teori

Penelitian skripsi Donise Rusdiyanto 05.11.0756 yang berjudul “Analisis Penjadwalan

Bandwidth Secara Otomatis Pada Mikrotik 2.9.27” Strata 1 jurusan Teknik Informatika

STMIK AMIKOM Yogyakarta, dimana membahas mengenai penjadwalan bandwidth

menggunakan mikrotik 2.9.27.

Penelitian skripsi Tafaul Mujahidin 09.21.0431 yang berjudul “OS Mikrotik Sebagai

Manajemen Bandwidth Dengan Menerapkan Metode Peer Connection Queue” Strata 1

Transfer Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, dimana membahas

mengenai manajemen bandwidth menggunakan metode peer connection queue.

Page 5: ANALISIS DAN PERANCANGAN MANAJEMEN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1427.pdf · File image MikroTik RouterOS dapat di download di web site ... QoS tidak membatasi,

Penelitian tesis Anwar 2317/I-4/1914/05 yang berjudul “Implementasi Manajemen

Bandwidth Dengan Menggunakan MikroTik RouterOS” Program Studi Ilmu Komputer

Program Pascasarjana Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Gadjah Mada Yogyakarta, dimana membahas mengenai manajemen bandwidth.

Perbedaan tulisan ini dengan penulis diatas yaitu penulis langsung

mengimplementasikan dan menganalisa manajemen bandwidth dengan menggunakan

MikroTik RouterOS type RB450G di dalam jaringan obyek penelitian atau di Telecenter

Kertonegoro Ngawi dengan menggunakan jaringan kabel dan wirreless dan langsung

menganalisis hasil dari implementasi di sesuaikan dengan kebutuhan instansi tersebut.

2.1 Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer yang paling sedikit terdiri dari dua

komputer yang saling terhubung dengan sebuah media sehingga komputer tersebut

dapat saling berbagi resource yang terhubung satu dengan lainnya melalui media

komunikasi baik kabel atau tanpa kabel sehingga dapat saling berkomunikasi. Pada

umumnya sebuah jaringan biasanya terdiri dari banyak komputer.

2.2 Jenis Jaringan

Secara umum jaringan komputer dapat dikelompokkan berdasarkan luas area yang

dapat dijangkau atau dilayani, yaitu :

2.2.1 Local Arean Network (LAN)

LAN merupakan jaringan komputer dengan ruang lingkup terbatas, dengan jarak

maksimal 100 meter. Tipe ini banyak digunakan untuk perkantoran, warnet, rental

komputer, laboratorium komputer, pabrik dan lain - lian.

2.2.2 Metropolitan Area Network (MAN)

Jenis jaringan komputer ini adalah jaringan komputer yang memungkinkan jarak yang

cukup jauh. Tipe ini digunakan untuk membangun jaringan komputer antar gedung dalam

satu kota, atau antarkota.

2.2.3 Wide Area Network (WAN)

Jaringan jenis ini merupakan jaringan terbesar karena mencakup radius antar negara

bahkan benua tanpa batasan geografis seperti jenis jaringan yang lain.

Page 6: ANALISIS DAN PERANCANGAN MANAJEMEN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1427.pdf · File image MikroTik RouterOS dapat di download di web site ... QoS tidak membatasi,

2.3 Komponen Jaringan

Suatu jaringan baik itu bersifat Local Area Network (LAN) , Metropolitan Area

Network (MAN) maupun Wide Area Network (WAN), dibutuhkan media baik hardware

maupun software. Beberapa komponen hardware yang penting dalam membangun suatu

jaringan diantaranya :

2.3.1 Kabel

Setiap kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang berbeda. Beberapa jenis

kabel yang menjadi standar dalam penggunaan untuk komunikasi data dalam jaringan

komputer .

2.3.2 Network Interface Card (NIC)

Network Interface Card (NIC) berfungsi sebagai interface fisik atau penghubung

antar komputer menggunakan kabel jaringan ke peralatan penghubung.

2.3.4 HUB dan Switch (Konsentrator)

Hub adalah komponen jaringan sebagai pusat konsentrator dari kabel, yang

digunakan untuk menghubungkan kabel agar dapat menjangkau jarak yang relatif jauh.

Hub berfungsi untuk mengatur komunikasi data antar server dengan client dan juga untuk

memperkuat sinyal

Perbedaannya, switch merupakan konsentrator yang memiliki kemampuan

manajemen trafik data lebih baik dibanding hub.

2.3.4 Repeater

Berfungsi untuk memperkuat sinyal dengan cara menerima sinyal dari suatu segmen

kabel lalu memancarkan kembali sinyal tersebut dengan kekuatan yang sama dengan

sinyal asli pada segmen kabel lain. Dengan demikian, jarak antara kabel dapat

diperpanjang.

2.3.5 Bridge

Fungsi bridge meneruskan paket dari satu segmen LAN ke segmen lain tapi bridge

lebih fleksibel dan lebih cerdas dibandingkan repeater.

Page 7: ANALISIS DAN PERANCANGAN MANAJEMEN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1427.pdf · File image MikroTik RouterOS dapat di download di web site ... QoS tidak membatasi,

2.3.6 Router

Router merupakan komponen yang dikhususkan untuk menangani koneksi antara

dua atau lebih jaringan yang terhubung melalui packet switching. Tugas utama dari router

adalah melewatkan data antar segment yang memiliki alamat network yang berbeda,

selain itu masih banyak yang bisa dikonfigurasi di dalam router sesuai dengan

kebutuhan.

2.4 Pengertian Mikrotik

MikroTik RouterOS™, adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang mampu

membuat PC mampu melakukan fungsi Router, Bridge, Firewall, Bandwidth

Management,Web-Proxy, Wireless AP & Client dan masih banyak fungsi lainnya.

MikroTik RouterOS dapat melakukan hampir semua fungsi networking dan juga beberapa

fungsi server. Selain itu MikroTik RouterOS juga mempunyai beberapa keunggulan.

2.5 Jenis Mikrotik

2.5.1 MikroTik RouterOS

Internetwork Operating System (IOS) MikroTik dalam bentuk file image yang dapat

diinstal pada komputer. File image MikroTik RouterOS dapat di download di web site

resminya www.mikrotik.com atau www.mikrotik.go.id.. Namun file image ini merupakan

versi trial MikroTik yang hanya dapat digunakan dalam waktu 24jam saja. Untuk dapat

menggunakan secara full time harus membeli lisensi key dengan catatan lisensi key

hanya untuk satu hardisk.

2.5.2 Disk on Module Mikrotik

Disk On Module (DOM) memiliki daya tahan yang jauh lebih baik dibanding dengan

harddisk. Dikarenakan Mikrotik RouterOS mengikat pada harddisk, sehingga jika terdapat

kerusakan pada harddisk maka kita membutuhkan lisensi yang baru untuk menginstall

pada harddisk yang baru.

2.5.3 Build in Hardware MikroTik RouterOS

MikroTik dalam bentuk perangkat keras yang khusus dikemas dalam board router

yang di dalamnya sudah terinstal MikroTik RouterOS. Untuk versi ini lisensi sudah

termasuk dalam harga router board MikroTik.

Page 8: ANALISIS DAN PERANCANGAN MANAJEMEN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1427.pdf · File image MikroTik RouterOS dapat di download di web site ... QoS tidak membatasi,

2.6 Pengertian Manajemen Bandwidth

Manajement Bandwith digunakan untuk mengatur dan mengoptimalkan layanan

Quality Of Service (QoS). Quality of Service atau Kualitas Pelayanan pada Mikrotik

Router OS berarti bahwa router harus memprioritaskan dan membentuk lalu lintas

jaringan. QoS tidak membatasi, namun ini lebih pada penyediaan kualitas.

2.6.1 Queues

Quality of Service (QoS) berarti router harus melakukan prioritas dan mengatur

traffik jaringan. QoS tidak hanya sebatas membatasi saja tetapi lebih bertujuan untuk

menjaga kualitas.

Queuing digunakan saat trafik meninggalkan router menuju interface fisik atau

menuju ke interface virtual (global-in, global-out, dan global-total). Masing-masing virtual

interface tersebut berfungsi sebagai berikut:

1. Global–in merupakan informasi semua trafik yang diterima semua interface

router sebelum melelui paket filter. Global-in queuing dieksekusi setelah mangle

dan dst-nat.

2. Global-out merupakan informasi semua trafik yang keluar dari interface router.

Queue yang dipasang disini akan mengatur trafik sebelum meninggalkan router.

3. Global-total merupakan informasi semua trafik yang keluar dan masuk interface

router. Jika queuing dipasang maka akan membatasi total kecepatan pada kedua

arah. QoS dapat beroperasi dengan cara drop paket, data tidak akan

berpengaruh pada paket TCP karena setiap paket yang didrop akan dikirimkan

ulang.

4. Queuing disipline (qdisc) merupakan algoritma yang digunakan untuk mengatur

paket didalam queue dan membuang paket tersebut jika tidak ada tempat di

dalam queue.

5. CIR (Committed Information Rate) kecepatan access yang digaransi. Traffic yang

tidak melewati nilai CIR akan selau dikirim.

6. MIR (Maximal Information Rate) kecepatan alir data maksimum yang disediakan.

7. Priority adalah urutan prioritas paket untuk diproses. Prioritas yang lebih tinggi

diproses lebih dahulu.

8. Contention Ratio merupakan rasio kecepatan data yang dibagi kepada pemakai.

Pengaturan queueing default bisa dilihat di /queue interface, sedang untuk virtual

interface secara default tidak tersedia. Jika tidak ada pengaturan queue atau

tidak ada kriteria yang terpenuhi maka paket yang melewati interface tersebut

Page 9: ANALISIS DAN PERANCANGAN MANAJEMEN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1427.pdf · File image MikroTik RouterOS dapat di download di web site ... QoS tidak membatasi,

mendapatkan kecepatan dan prioritas yang tertinggi. Mikrotik mempunyai jenis

pengaturan queueing berdasarkan pengaruh aliran paket.

9. Scheduler adalah pengaturan queue cara ini menggunakan algoritma reschedul

dan mendrop paket yang tidak muat didalam queue. Cara yang digunakan dalam

mode ini adalah PFIFO, BFIFO, SFQ, PCQ, RED.

3. Analisis dan Perancangan Sistem

3.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

Dalam rangka mencerdaskan masyarakat Kabupaten Ngawi melalui teknologi

informasi dan komunikasi, Pemerintah Pusat melalui Pemerintah Provinsi Jawa Timur

dan berbagi dengan Pemerintah Kabupaten Ngawi untuk menyiapkan perangkat untuk

pusat telematika. Adapun pusat TIK tersebut bernama “TELECENTER KERTONEGORO

NGAWI“. Lokasi berada di Kantor Terminal Kertonegoro Ngawi Lantai 2 di Jalan Suryo

No 37 Ngawi dengan nomor telepon (0351) 746612. Tepat di Desa Grudo Kecamatan

Ngawi Kabupaten Ngawi.

Telecenter merupakan fasilitas bagi masyarakat sebagai tempat berinteraksi dengan

dunia luar yang sangat luas, belajar, bekerja serta hiburan. Dimana dalam telecenter ini

mereka bisa memanfaatkan komputer, internet dan berbagai Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK). Kata Telecenter sendiri terdiri dari dua kata, yaitu tele yang

mempunyai arti media informasi komunikasi. Sedangkan kata center yang berarti pusat,

jadi telecenter merupakan istilah singkat dari “Pusat Pemberdayaan Masyarakat

Multifungsi Berbasis Telecenter” (Multipurpose Community Development Telecenter /

MCDT).

Masyarakat dapat mengakses informasi di telecenter dan berkomunikasi dengan

sarana yang tersedia, melek internet dan berbagai teknologi yang sudah menjadi hal

biasa untuk mengakses informasi di perkotaan. Serta diharapkan pula dapat mendukung

masyarakat dalam pengelolaan usahanya.

Memberikan pelayanan publik yang prima suatu unit pelayanan publik dituntut dapat

menyediakan ruang tunggu yang nyaman, waktu yang cepat, tepat, mudah dan murah

serta efisien. Dibalik kemudahan dalam menyediakan informasi secara cepat, tepat dan

akurat, sudah tentu kondisi semacam ini tidak mungkin lagi hanya mengandalkan

Page 10: ANALISIS DAN PERANCANGAN MANAJEMEN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1427.pdf · File image MikroTik RouterOS dapat di download di web site ... QoS tidak membatasi,

kemampuan manusia secara manual, akan tetapi diperlukan sarana pembantu yakni

teknologi informasi dan komunikasi.

Perubahan sikap dan perilaku baik aparat maupun masyarakat mempunyai peran

besar terhadap keberhasilan penerapan teknologi informasi dan komunikasi, karena

perangkat yang canggih dan mahal tetapi tidak diimbangi dengan kesiapan manusia

yang akan memanfaatkannya justru menimbulkan kondisi yang tidak produktif. Oleh

karena itu aspek non teknis berupa rekayasa sosial (social engineering) menjadi salah

satu unsur penting yang semestinya diupayakan mengiringi aspek teknis (technical

engineering) yang sedang dikembangkan dalam implementasi kegiatan telecenter ini.

Telecenter dapat berjalan dengan baik melalui dukungan dan partisipasi sebesar –

besarnya dari seluruh lapisan masyarakat.

Pendirian telecenter di daerah pedesaan merupakan program pengembangan

komunitas lokal dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, untuk itu

sebagaimana maksud dan tujuan umum dibangunnya telecenter mampu :

1. Memberdayakan masyarakat dengan kemudahan akses terhadap informasi

dasar seperti informasi pasar, pertanian, perdagangan, pendidikan, kesehatan

dan lain-lain.

2. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam hal mengakses informasi

penggunaan komputer, manajemen telecenter dan lain-lain melalui pelatihan-

pelatihan.

3. Mendorong masyarakat untuk meningkatkan perekonomian setempat dengan

kegiatan pembangunan komunitas melalui pemanfaatan teknologi informasi dan

komunikasi.

4. Mengembangkan kerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk membangun

komunitas lokal.

3.2 Analisis Masalah

3.2.1 Permasalahan yang Dihadapi

Telecenter Kertonegoro Ngawi menggunakan jasa Internet Service Provider Telkom

Speedy dengan bandwidth UpStream 512Kbps dan DownStream 2Mbps, dengan

kapasitas bandwidth tersebut client bisa menggunakan tanpa batasan, dimana secara

keseluruhan bandwith tersebut akan didistrbusikan kejaringan lokal sesuai jumlah client

yang aktif tanpa menggunakan manajemen bandwidth.

Page 11: ANALISIS DAN PERANCANGAN MANAJEMEN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1427.pdf · File image MikroTik RouterOS dapat di download di web site ... QoS tidak membatasi,

Permasalahan muncul ketika salah satu client melakukan download terutama

menggunakan download accelelator/ download manager yang sangat mungkin bisa

menghabiskan bandwidth, karena bandwidth akan tersedot pada client tersebut,

sehingga client yang lain akan merasakan koneksi yang lambat atau bahkan tidak

mendapatkan bandwidth.

3.2.2 Solusi Permasalahan

Berdasarkan permasalahan tersebut, untuk mngatasi dan memberikan pelayanan

yang optimal terhadap masyrakat Telecenter Kertonegoro Ngawi dengan memberi

alokasi bandwidth menggunakan metode PCQ pada router mikrotik.

Managemen bandwidth dengan menerapkan metode PCQ memberikan kemampuan

untuk mengatur bandwidth serta memberi layanan sesuai dengan kebutuhan dan

prioritas dari masing – masing client secara dinamis sesuai dengan kebutuhan, sehingga

bandwidth yang diperoleh client bisa dipergunakan secara merata dan optimal.

3.3 Analisis Kebutuhan

Untuk melakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem menajemen

bandiwidth apakah sudah sesuai dengan kebutuhan penulis menggunakan peralatan

baik hardware maupun software, disini dilakukan pengujian di Telecenter Kertonegoro

Ngawi dengan peralatan milik pribadi maupun milik instansi, adapun spesifikasi

kebutuhan sebagai berikut :

3.3.1 Kebutuhan Hardware

3.3.1.1 Router

Telecenter Kertonegoro Ngawi menggunakan MikroTik Router Board dengan

spesifikasi sebagai berikut:

Spesifikasi RB450G :

1. CPU AR7161 680 MHz Atheros CPU

2. Memory 256MB DDR onboard memory chip

3. Data storage 512MB onboard NAND memory chip

4. Ethernet ports 5 buah 10/100/1000 Mbit/s Gigabit Ethernet port supporting Auto-

MDI/X

5. Serial ports One DB9 RS232C asynchronous serial port

6. Operating System MikroTik RouterOS v3, Level5 licens

Page 12: ANALISIS DAN PERANCANGAN MANAJEMEN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1427.pdf · File image MikroTik RouterOS dapat di download di web site ... QoS tidak membatasi,

3.3.1.2 Modem ADSL

Telecenter Kertonegoro Ngawi menggunakan modem ADSL merk TP-Link type TD-

W8960N dengan spesifikasi sebagai berikut:

Spesifikasi TD-W8960N :

1. Data Rates Downstream Up to 24Mbps,Upstream Up to 3.5Mbps (With Annex M

enabled)

2. Wireless Features Complies with IEEE802.11n, IEEE 802.11g, IEEE802.11b

3. Ports 4 10/100M LAN Ports(RJ45), 1 Line Port(RJ11)

4. PPP Features PPP over ATM (RFC 2364), PPP over Ethernet (RFC 2516)

3.3.1.3 Acces Point

Pengujian dan implementasi sistem menggunakan Access Point dengan spesifikasi

sebagai berikut:

Spesifikasi Linksys WRT54G :

1. CPU Broadcom BCM4702 @ 125 MHz

2. RAM 16 MB

3. Flash Memory 4 MB

3.3.1.4 Switch HUB

Pengujian dan implementasi sistem menggunakan switch HUB dengan spesifikasi

sebagai berikut:

1. Spesifikasi SMC-EZ1024DT :

2. PHYSICAL PORTS 24 x 10/100 BASE-TX

3. NETWORK INTERFACE 100BASE-TX (IEEE 802.3u), Fast Ethernet

4. BUFFER MEMORY 160KB/ deviceSWITCH

3.3.1.5 Komputer

Pengujian dan implementasi sistem menggunakan beberapa komputer dengan

spesifikasi sebagai berikut:

Page 13: ANALISIS DAN PERANCANGAN MANAJEMEN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1427.pdf · File image MikroTik RouterOS dapat di download di web site ... QoS tidak membatasi,

Komputer client dan billing menggunakan komputer Lenovo ThinkCentre M58 :

1. Intel Core 2 Duo E7500 Processor (2.93GHz 1066MHz 3MB L2)

2. Memory 2048MB 1066MHz PC8500 (2x1024MB)

3. HDD 320GB(7200RPM)SATA

4. DVD Multi burner

5. DVMT Intel GMA 4500 Integrated + DVI Connector

6. Intel 82566 DM Gigabit Ethernet

Laptop Lenovo ThinkPad SL410, dengan spesifikasi sebagai berikut :

1. Intel T5870 (2.0 GHz, FSB 800, Cache 2 MB)

2. Memory 2 GB DDR3 SDRAM PC-8500

3. Hard Drive 250 GB Serial ATA 5400 RPM

4. Network Integrated, Speed 10 / 100 / 1000 Mbps

5. Wifi Integrated

3.3.2 Kebutuhan Software

3.3.2.1 Kebutuhan Komputer Billing

Komputer Billing di Telecenter Kertonegoro Ngawi menggunakan beberapa software,

antara lain :

1. Microsoft windows vista bussines

2. Microsoft office 2007 prof

3. Billing manager

4. Winbox

5. Download manager (Internet Download Manager)

6. Web browser (IE, Mozzila, chrome, opera)

3.3.2.2 Kebutuhan Komputer Client

Komputer client yang disediakan di Telecenter Kertonegoro Ngawi menggunakan

beberapa software, antara lain :

1. Microsoft windows vista bussines

2. Microsoft office 2007 prof

3. Billing manager

4. Download manager (Internet Download Manager)

5. Web browser (IE, Mozzila, chrome, opera)

Page 14: ANALISIS DAN PERANCANGAN MANAJEMEN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1427.pdf · File image MikroTik RouterOS dapat di download di web site ... QoS tidak membatasi,

Komputer client yang digunakan untuk merancang konfigurasi, implementasi dan

pengujian sistem ini menggunakan beberapa software, antara lain :

1. Microsoft windows XP Sp 3

2. Microsoft office 2007 (excel,word,power point, visio)

3. Web browser (IE,mozzila,opera,chrome)

4. Download manager (Internet Download Manager)

5. Winbox

3.4 Perancangan Topologi

3.4.1 Topologi Sebelum Menggunakan Manajemen Bandwidth

Topologi sebelum menerapkan manajemen bandwidth, sehingga pembagian

bandwidth yang diperoleh client tidak bisa merata. Bandwidth yang di dapat dari ISP

langsung sidistribusikan kepada client dan client bisa memonopoli bandwidth

dikarenakan tidak ada suatu sistem yang digunakan untuk mengatur distribusi bandwidth

tersebut

3.4.2 Topologi Setelah Menggunakan Manajemen Bandwidth

Topologi diatas (Gambar 3.14) merupakan suatu rancangan dimana topologi

jaringan yang menerapkan manajemen bandwidth, sebagai contoh terdapat 10 client

yang aktif dan bandwitdh yang tersedia UpStream 512Kbps dan DownStream 2M, dari

quota badwidth yang tersedia maka jatah tiap client adalah UpStream 51,2Kbps dan

DownStream 204Kb.

4. Implementasi dan Pembahasan

4.1 Implementasi

4.1.1 Perintah pada Mikrotik

Perintah dasar pada mikrotik sebenarnya hampir sama degan perintah yang ada di

linux, sebab pada dasarnya mikrotik ini merupakan kernel linux yaitu hasil pengolahan

kembali dari distribusi debian. Pemakaian perintah shellnya sama, seperti penghematan

perintah, cukup menggunakan tombol TAB di keyboard maka perintah yang

panjang/sepenuhnya akan keluar, hanya diketikkan awal nama perintahnya, nanti secara

otomtis shell akan menampilkan sendiri perintah yang berkenaan. Namun sekarang

disediakan aplikasi yang berbasis GUI yang bernama winbox, dengan aplikasi bantu

tersebut konfigurasi pada mikrotik bisa dilakukan dengan cara yang relatif mudah.

Page 15: ANALISIS DAN PERANCANGAN MANAJEMEN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1427.pdf · File image MikroTik RouterOS dapat di download di web site ... QoS tidak membatasi,

4.1.1.1 Setting IP Address Interface

Konfigurasi untuk interface yang ada pada router.

4.1.1.2 Setting IP Gateway

Konfigurasi router untuk ip gateway.

4.1.1.3 Setting DNS

Konfigurasi DNS.

4.1.1.4 Setting Masqureade

IP masquerade adalah salah satu network address translation yang memungkinkan

multi host dalam sebuah jaringan private untuk dapat terkoneksi ke internet melalui

sebuah ip public tunggal, masquerade berfungsi untuk mentranslasikan ip address port

dalam local area secara realtime.

4.1.1.5 Setting IP Client

Konfigurasi IP Address pada client yang dilakukan secara manual.

4.1.1.6 Setting IP DHCP

Sebelum konfigurasi DHCP Server kita menentukan range IP yang akan diberikan

pada client, dalam router mikrotik lebih dikenal dengan sebutan IP Pool. Untuk

implementasi ini penulis mengalokasikan alamat IP 192.168.4.3 – 192.168.4.30 dan

192.168.5.3 - 192.168.5.30 .

4.1.1.7 Setting IP Access Point

Konfigurasi IP Address pada Access Point dilakukan untuk meremote dan mengatur

konfigurasi Access Point.

4.1.1.8 Setting NTP

Network Time Protocol (NTP) digunakan untuk sinkronisasi waktu dalam sebuah

jaringan, untuk mendapatkan waktu secara realtime dan update kita bisa menggunakan

NTP Server yaitu dengan memasukkan alamat id.pool.ntp.org maka secara langsung

akan berubah menjadi alamat IP server NTP.

4.1.1.9 Setting Web Proxy

Page 16: ANALISIS DAN PERANCANGAN MANAJEMEN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1427.pdf · File image MikroTik RouterOS dapat di download di web site ... QoS tidak membatasi,

Disini web proxy digunakan untuk mengalihkan dan memblokir koneksi sesuai

dengan kebijakan instansi dan tidak untuk menjalankan cache (penyimpanan data proxy),

sebagai contoh web site jejaring sosial yang tidak diperbolehkan untuk dibuka

dibeberapa client dan memblokir pencarian web site menggunakan keyword.

4.1.1.10 Setting PPOE

Digunakan untuk proses Dial-Up dari router ke server ISP Telkom Speedy melalui

modem ADSL yang di setting mode bridge.

4.1.1.11 Setting Hotspot

Pengertian hotspot dalam mikrotik adalah sebuah system yang digunakan untuk

memberikan layanan akses jaringan (internet/intranet) di Public Area dengan media kabel

maupun wirelless. Hotspot menggunakan autentikasi untuk menjaga jaringan tetap dapat

dijaga walaupun bersifat public, sistem hotspot ini merupakan gabungan atau kombinasi

dari beberapa fungsi dan fitur RouterOS menjadi sebuah sistem yang sering disebut „Plug

n Play‟ Acces. Dalam pembahasan ini penulis mengalokasikan dua interface pada router

untuk digunakan sebagai hotspot server yaitu ether4 dan ether5.

4.1.2 Konfigurasi Queue

4.1.2.1 Konfigurasi PCQ

PCQ (Per Connection Queue) adalah jenis queue yang dapat digunakan untuk

membagi atau membatasi traffic untuk multi-users secara dinamis sesuai dengan client

yang sedang aktif.

4.1.2.2 Konfigurasi Mangle

Mangle adalah cara untuk menandai paket – paket data tertentu. Tanda mangle ini hanya

bisa digunakan pada router yang sama, dan tidak terbaca pada router lainnya.

Pembancaan rule mangle akan dilakukan dari atas ke bawah secara berurutan.

1. Konfigurasi mangle untuk download

2. Konfigurasi magle untuk upload

4.1.2.3 Konfigurasi Queue Tree

Queue tree adalah jenis queue yang dapat digunakan untuk membagi atau

membatasi traffic untuk multi-users secara dinamis. Dari hasil analisa penulis pengguna

internet di Telecenter Kertonegoro Ngawi bekisar antara 10 – 20 client tiap harinya, maka

Page 17: ANALISIS DAN PERANCANGAN MANAJEMEN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1427.pdf · File image MikroTik RouterOS dapat di download di web site ... QoS tidak membatasi,

pembagian badwidth dalam penelitian kali ini dengan rata – rata client 20. Dengan

perhitungan rata – rata client yang aktif maka perhitungan limit bandwith adalah

DownStream 2048Kb / 20 client /8 = 12k sedangkan untuk UpStream 512Kb / 20 client /

8 = 3k.

4.2 Pengujian Sistem

Pada bagian ini penuis menguji kinerja dari router mikrotik yang telah dikonfigurasi

sebagai menajemen bandwidth menggunakan metode PCQ di Telecenter Kertonegoro

Ngawi.

Ada beberapa kemungkinan yang terjadi dalam jaringan dimana client mungkin saja

melakukan aktiftas yang sama yaitu download atau upload serta mungkin juga

melakukan aktiftas yang berbeda dimana client melakukan aktiftas upload sedangkan

cliet yang lain melakukan download baik secara default dari web browser maupun

menggunakan download manager.

Dalam pengujian sistem penulis melakukan sebanyak 2 kali dengan kasus yang

berbeda, yaitu :

1. Pengujian Pertama.

Terdapat dua client yang secara bersamaan download file iso linux I-GOS dengan

kapasitas 582MB dengan alamat url http://repo.ugm.ac.id/iso/igos/IGN_2006_R5-

LiveCD.iso, keduanya tidak menggunakan download manager. Client pertama

mendapatkan downstream 66,9KB/s sedangkan client kedua mendapatkan downstream

79,4KB/s. Dari pengujian pertama dapat disimpulkan bahwa diantara client pertama dan

client kedua bandwidth terdistribusi secara merata.

2. Pengujian Kedua.

Terdapat tiga client yang secara bersamaan download file iso linux I-GOS dengan

kapasitas 582MB dengan alamat url http://repo.ugm.ac.id/iso/igos/IGN_2006_R5-

LiveCD.iso, client pertama dan kedua tidak menggunakan download manager,

sedangkan client ketiga menggunakan download manager. Client pertama mendapatkan

downstream 53,5KB/s sedangkan client kedua mendapatkan downstream 57,4 KB/s dan

client ketiga mendapatkan downstream 56,103KB/s. Dari pengujian pertama dapat

disimpulkan bahwa diantara client pertama kedua dan client ketiga bandwidth

terdistribusi secara merata, walaupun salah satu client menggunakan download

manager.

Page 18: ANALISIS DAN PERANCANGAN MANAJEMEN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1427.pdf · File image MikroTik RouterOS dapat di download di web site ... QoS tidak membatasi,

4.3 Analisa Kerja Sistem

4.3.1 Analisa Kerja PCQ

PCQ (Per Connection Queue) merupakan jenis queue yang dapat digunakan untuk

membagi atau membatasi traffic untuk multi-users secara dinamis sesuai dengan client

yang sedang aktif, maka pembagian badwidth disesuaikan dengan client yang aktif, jika

ada penambahan client aktif maka PCQ akan menghitung dan mengalokasikan

bandwidth seseuai dengan jumlah total client yang aktif.

4.3.2 Analisa Kerja Mangle

Mangle disini berfungsi sebagai pembelah IP trafik dan memberi tanda pada paket –

paket data (mark) pada suatu traffic yang nanti akan diproses sesuai kebutuhan. Mangle

terdiri dari beberapa komponen, yaitu :

1. Chain :Chain digunakan dalam rangkaian traffic yang akan kita proses sesuai

kebutuhan kita.

2. Action : Action digunakan dalam proses chain yang sudah kita ditandai

4.3.3 Analisa Kerja Queue

Quality of Service (QOS) tidak selalu berarti pembatasan badwidth, QOS merupakan

salah satu cara yang digunakan untuk mengatur penggunaan bandwidth yang ada

secara rasional, QOS bisa digunakan untuk mengatur prioritas berdasarkan parameter

yang diberikan dan menghindari terjadinya trafik yang memonopoli seluruh bandwidth

yang tersedia.

4.4 Evaluasi Sistem

Mikrotik router yang digunakan sebagai manajemen banwdith terbukti dapat

berfungsi sacara maksimal. Dalam pengaturan queue sebaiknya yang dilimit/diatur pada

paket data atau yang sering disebut mangle dan menggunakan queue jenis queue tree

ketika limit yang digunakan adalah simple queue ketika sistem hotspot berfungsi dan aktif

maka sistem hotspot itu akan secara otomatis membuat queue baru.

5. Penutup

Berdasarkan latarbelakang dan masalah yang diahadapi dan setelah dilakukan

analisis dan perancangan manajemen banwidth dapat diambil beberapa kesimpulan

sebagai beikut:

Page 19: ANALISIS DAN PERANCANGAN MANAJEMEN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1427.pdf · File image MikroTik RouterOS dapat di download di web site ... QoS tidak membatasi,

1. Merancang topologi jaringan dengan alokasi ip address yang tepat sehingga

mudah untuk menerapkan manajemen bandwith dan pengembangan jaringan.

2. Soulsi yang tepat untuk pengaturan bandwidth setelah dilakukan analisa dan

implementasi yaitu menggunakan metode Peer Connection Queue (PCQ)

sehingga Bandwidth yang diperoleh client bisa terlimit dengan baik ketika client

melakukan upload maupun download, baik saat client secara bersamaan

melakukan download menggunakan download manager/accllelator.

3. Jika pada saat hanya terdapat satu client yang aktif maka akan memperoleh

keseluruhan bandwith yang ada, sedangkan pada saat client lain yang masuk

maka router akan secara dinamis melakukan pembagian bandwidth dari jumlah

bandwidth dan client yang ada.

4. Client akan mendapatkan bandwidth batas minimum yang telah disediakan

walaupun pada saat bandwidth dalam jaringan sedang tinggi trafik

pemakaiannya.

5.2 Saran

Mengingat tidak ada yang sempurna di dunia ini, maka penulis masih perlu banyak

masukan baik dari pembaca maupun orang yang berkepentingan. Untuk perbaikan dan

pengembangan lebih lanjut ada beberapa saran dari penulis diantaranya sebagi berikut:

1. Pemisahan bandwidth lokal dan internasional.

2. Menggunakan RADIUS untuk user manager.

3. Mengoptimalkan system log untuk mengamati aktifitas yang sangat penting pada

router.

4. Sesering mugkin melakukan backup konfigurasi sistem, terutama backup untuk

setiap langkah ketika konfigurasi.

5. Untuk web proxy yang bersifat menjalankan chace (penyimpanan data proxy)

lebih baik menggunakan PC router terpisah karena web proxy membutuhkan

storage yang cukup besar.

6. Untuk router type RB450G terdapat beberapa kelemahan terutama pada adaptor

dan IC yang berhubungan pada supply power, maka lebih baik di pasang

stabilizer dan UPS.

Page 20: ANALISIS DAN PERANCANGAN MANAJEMEN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1427.pdf · File image MikroTik RouterOS dapat di download di web site ... QoS tidak membatasi,

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. PCQ Examples. http://wiki.mikrotik.com/wiki/Manual:Queues_-_PCQ_Examples,

di akses pada Rabu 6 April 2011

Anonim. 2010. Burst. http://wiki.mikrotik.com/wiki/Manual:Queues_-_Burst, di akses pada Rabu

6 April 2011

Anonim. 2010. MikroTik Wiki. http://wiki.mikrotik.com/wiki/Category:Manual, akses pada Rabu

6 April 2011

Anonim. 2010. Ngawi Sekarang Punya Telecenter . http://kertonegoro.tc.jatimprov.go.id/, di

akses pada Kamis 31 Maret 2011

Anonim. 2010. Queue Tree with more than two interfaces .

http://wiki.mikrotik.com/wiki/Queue_Tree_with_more_than_two_interfaces, di akses

pada Rabu 6 April 2011

Anonim. 2011. Internetworking Technology Handbook.

http://cisco.com/univercd/cc/td/doc/cisintwk/ito_doc/routing, di akses pada Rabu 6

April 2011

Budhi, I. 2005. Jaringan Komputer. Yogyakarta : Graha ilmu

Faridl. 2011. PCQ Examples. http://faridl.web.id/2011/03/30/pcq-examples/, di akses pada Rabu

6 April 2011

Faridl. 2010. Sekilas Telecenter Kertonegoro Ngawi. http://faridl.web.id/2010/02/04/sekilas-

telecenter-kertonegoro-ngawi/, di akses pada Rabu 6 April 2011

Faridl. 2011. Queue Tree. http://faridl.web.id/2011/03/30/queue-tree/, di akses pada Rabu 6

April 2011

Fourozan, A. 2007. Data Communication and Networking. USA: McGraw Hill

Goncalves, M.1998. Firewall Complete. USA: McGraw-Hill

Kathleen, J. A. 1999. Intrusion Detection System (IDS) Product Survey. Mexico : Los Alamos

National Laboratory

Lammle, T. 2007. CCNA Cisco Certified Network Associate Study Guide. Canada: Willy Publishing

Loshin, P. 1998. Extranet Design and Implementation. Jakarta : PT.Elex Media Komputindo

Mansfield, N. 2004. Practical TCP/IP Jilid 1. Yogyakarta : ANDI

Mansfield, N. 2004. Practical TCP/IP Jilid 2. Yogyakarta : ANDI

Maria, A. 2005. Cara Cepat Menyusun Skripsi. Yogyakarta : ANDI

Puji, H. 2006. Sistem Pencegahan Penyusupan pada Jaringan berbasis Snort IDS dan IPTables

Firewall. Tugas Kuliah : Institut Teknologi Bandung.

Riyadi, V. 2011. Mikrotik Certified Training Essentials. Modul MikroTik Certified Network

Administration (MTCNA). Yogyakarta : Citraweb Nusa Infomedia

Soehandoko. 2010. Telecenter Kertonegoro Ngawi. http://dinas.hubkominfo-ngawi.net, di akses

pada Kamis 31 Maret 2011

Syafrizal, M. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: ANDI

William, S. 2002. Komunikasi Data dan Jaringan Kompuer. Jakarta: Salemba Teknika