OTOMASI MANAGEMENT QUALITY of SERVICE (QoS) PADA …

12
OTOMASI MANAGEMENT QUALITY of SERVICE (QoS) PADA ROUTER MIKROTIK MENGGUNAKAN ANSIBLE Robi Saputra 1 , Heroe Santoso, M.kom 2 , Sirojul Hadi, M.T 3 Universitas Bumigora, Indonesia ABSTRAK Keywords: Otomasi Quality Of Service (QoS) Mikrotik Ansible Pada era modern sekarang ini teknologi jaringan komputer terus berkembang seiring dengan kebutuhan manusia yang menginginkan kemudahan, kecepatan, dan keakuratan dalam memperoleh informasi, kecepatan dan kulitas layanan yang baik pada jaringan telah menjadi kebutuhan yang cukup penting di berbagai bidang baik bidang bisnis, pendidikan, pemerintahan, sosial, dan keamanan(Wibowo et al., 2016). Penerapan Quality of Service (QoS) sudah menjadi hal yang seharusnya di lakukan, kemampuan sebuah jaringan untuk menyediakan pelayanan yang lebih baik ke network traffic,walaupun bandwidth di jaringan yang tersedia terbatas. Salah satu peralatan jaringan komputer yang dipakai dalam sebuah jaringan untuk menerapkan QoS itu adalah router buatan perusahaan Mikrotik. Apabila terdapat banyak router yang ingin di management secara bersamaan pasti akan membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk mengatur management QoS pada masing-masing Mikrotik router, dan ditambah lagi dengan aturan-aturan QoS apabila yang akan di terapkan lebih banyak,sehingga tidak efektif dan effisien. Dengan adanya kendala di atas saat ini bisa di selesaikan dengan salah satu tool otomasi yaitu ansible. Ansible adalah sebuah provisioning tool yang dikembangkan oleh RedHat dimana kita dapat mencatat setiap proses deployment ataupun konfigurasi yang biasa dilakukan berulang-ulang terhadap beberapa server dan merupakan mesin otomatisasi Teknologi Informasi (TI) sederhana yang dapat mengotomatisasi cloud provisioning, manajemen konfigurasi, penerapan aplikasi, intra- service orchestration dan kebutuhan TI lainnya. Metodologi penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode waterfall. Tahapan yang digunakan yaitu tahap analisa kebutuhan, desain sistem, penulisan kode program, pengujian program. Hasil dari penelitian ini berupa sistem yang dapat mengotomasi pembuatan firewall mangle, address list, queue tree, backup untuk managent QoS pada router mikrotik. Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah ansible playbook berhasil digunakan untuk mengotomasi dan dapat mempercepat proses pembuatan lima skenario management QoS pada satu router dan lima router. ABSTRACT In today's modern era, computer network technology continues to develop in line with human needs who want ease, speed, and accuracy in obtaining information, speed and good quality of service on the network have become quite important needs in various fields both in the fields of business, education, government. , social, and security (Wibowo et al., 2016). The implementation of Quality of Service (QoS) has become something that should be done, the ability of a network to provide better service to network traffic, even though the available network bandwidth is limited. One of the computer network equipment used in a network to implement QoS is a router made by the Mikrotik company. If there are many routers that want to be managed simultaneously, it will definitely take a lot of time to manage the QoS management on each Mikrotik router, and add more QoS rules if more are to be implemented, so it is not effective and efficient. With the problems above, it can now be resolved with one of the automation tools, namely ansible. Ansible is a provisioning tool developed by RedHat where we can log every deployment process or configuration

Transcript of OTOMASI MANAGEMENT QUALITY of SERVICE (QoS) PADA …

Page 1: OTOMASI MANAGEMENT QUALITY of SERVICE (QoS) PADA …

OTOMASI MANAGEMENT QUALITY of SERVICE (QoS) PADA

ROUTER MIKROTIK MENGGUNAKAN ANSIBLE

Robi Saputra1, Heroe Santoso, M.kom2, Sirojul Hadi, M.T3

Universitas Bumigora, Indonesia

ABSTRAK

Keywords:

Otomasi

Quality Of Service (QoS)

Mikrotik

Ansible

Pada era modern sekarang ini teknologi jaringan komputer

terus berkembang seiring dengan kebutuhan manusia yang

menginginkan kemudahan, kecepatan, dan keakuratan dalam

memperoleh informasi, kecepatan dan kulitas layanan yang baik pada

jaringan telah menjadi kebutuhan yang cukup penting di berbagai

bidang baik bidang bisnis, pendidikan, pemerintahan, sosial, dan

keamanan(Wibowo et al., 2016). Penerapan Quality of Service (QoS)

sudah menjadi hal yang seharusnya di lakukan, kemampuan sebuah

jaringan untuk menyediakan pelayanan yang lebih baik ke network

traffic,walaupun bandwidth di jaringan yang tersedia terbatas. Salah

satu peralatan jaringan komputer yang dipakai dalam sebuah jaringan

untuk menerapkan QoS itu adalah router buatan perusahaan Mikrotik.

Apabila terdapat banyak router yang ingin di management

secara bersamaan pasti akan membutuhkan waktu yang tidak sedikit

untuk mengatur management QoS pada masing-masing Mikrotik

router, dan ditambah lagi dengan aturan-aturan QoS apabila yang akan

di terapkan lebih banyak,sehingga tidak efektif dan effisien. Dengan

adanya kendala di atas saat ini bisa di selesaikan dengan salah satu tool

otomasi yaitu ansible. Ansible adalah sebuah provisioning tool yang

dikembangkan oleh RedHat dimana kita dapat mencatat setiap proses

deployment ataupun konfigurasi yang biasa dilakukan berulang-ulang

terhadap beberapa server dan merupakan mesin otomatisasi Teknologi

Informasi (TI) sederhana yang dapat mengotomatisasi cloud

provisioning, manajemen konfigurasi, penerapan aplikasi, intra-

service orchestration dan kebutuhan TI lainnya.

Metodologi penelitian yang digunakan pada penelitian ini

yaitu metode waterfall. Tahapan yang digunakan yaitu tahap analisa

kebutuhan, desain sistem, penulisan kode program, pengujian

program. Hasil dari penelitian ini berupa sistem yang dapat

mengotomasi pembuatan firewall mangle, address list, queue tree,

backup untuk managent QoS pada router mikrotik.

Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah ansible

playbook berhasil digunakan untuk mengotomasi dan dapat

mempercepat proses pembuatan lima skenario management QoS pada

satu router dan lima router.

ABSTRACT

In today's modern era, computer network technology

continues to develop in line with human needs who want ease, speed,

and accuracy in obtaining information, speed and good quality of

service on the network have become quite important needs in various

fields both in the fields of business, education, government. , social,

and security (Wibowo et al., 2016). The implementation of Quality of

Service (QoS) has become something that should be done, the ability

of a network to provide better service to network traffic, even though

the available network bandwidth is limited. One of the computer

network equipment used in a network to implement QoS is a router

made by the Mikrotik company.

If there are many routers that want to be managed

simultaneously, it will definitely take a lot of time to manage the QoS

management on each Mikrotik router, and add more QoS rules if more

are to be implemented, so it is not effective and efficient. With the

problems above, it can now be resolved with one of the automation

tools, namely ansible. Ansible is a provisioning tool developed by

RedHat where we can log every deployment process or configuration

Page 2: OTOMASI MANAGEMENT QUALITY of SERVICE (QoS) PADA …

that is usually done repeatedly on multiple servers and is a simple

Information Technology (IT) automation machine that can automate

cloud provisioning, configuration management, application

deployment, intra -service orchestration and other IT needs.

The research methodology used in this study is the waterfall

method. The stages used are the needs analysis stage, system design,

writing program code, program testing. The result of this research is

a system that can automate the creation of firewall mangle, address

list, queue tree, backup for QoS management on mikrotik router.

The conclusion of this research is that ansible playbook has

been successfully used to automate and accelerate the process of

creating five QoS management scenarios on one router and five

routers.

1. PENDAHULUAN

Pada era modern sekarang ini teknologi jaringan komputer terus berkembang seiring dengan kebutuhan

manusia yang menginginkan kemudahan, kecepatan, dan keakuratan dalam memperoleh informasi, kecepatan dan

kulitas layanan yang baik pada jaringan telah menjadi kebutuhan yang cukup penting di berbagai bidang baik

bidang bisnis, pendidikan, pemerintahan, sosial, dan keamanan(Wibowo et al., 2016). Penerapan Quality of

Service (QoS) tersebut sudah menjadi hal yang seharusnya di lakukan, kemampuan sebuah jaringan untuk

menyediakan pelayanan yang lebih baik ke network traffic,walaupun bandwidth di jaringan yang tersedia terbatas.

Salah satu peralatan jaringan komputer yang dipakai dalam sebuah jaringan untuk menerapkan QoS itu adalah

router buatan perusahaan Mikrotik. Router, seperti juga komputer, memiliki perangkat keras yaitu peralatan

routerboard itu sendiri dan perangkat lunak yaitu (Mikrotik RouterOS™). Dalam penerapannya pada jaringan,

router juga memiliki metode-metode dalam mengatur lalu lintas jaringan agar QoS dapat tercapai. Perangkat router

Mikrotik memiliki berbagai jenis QoS yang dapat di gunakan masing-masing QoS memiliki mekanisme sendiri-

sendiri, seperti simple queue, burst, queue tree & mangle.

Penelitian yang di lakukan oleh peneliti sebelumnya menyimpulkan bahwa Otomatisasi yang dilakukan

dengan memanfaatkan software Ansible dapat digunakan untuk mengkonfigurasi mikrotik router, dengan judul

penelitian adalah “Otomatisasi Konfigurasi Mikrotik Router Menggunakan Software Ansible”, namun penelitian

tersebut hanya memfokuskan pada software ansible, apakah ansible dapat menjadi software yang memiliki

performa yang bagus untuk digunakan dalam mengkonfigurasi router mikrotik Sampai saat ini management QoS

pada Mikrotik router dari hasil penulusuran berfokus pada analisa dan pemanfaatan metode-metode tertentu untuk

menyelesaikan management QoS seperti penelitian (Nurfiana & Ramanda, 2019) “Implementasi Metode Pcq-

Queue Tree Pada Router Mikrotik dan Monitoring Cacti Untuk Peningkatan Quality Of Service” yang masih di

selesaikan secara manual dalam implementasinya, dan bagaimana apabila terdapat banyak router yang ingin di

management secara bersamaan pasti akan membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk mengatur management

QoS pada masing-masing Mikrotik router, dan ditambah lagi dengan aturan-aturan QoS apabila yang akan di

terapkan lebih banyak,sehingga tidak efektif dan effisien.

Dengan adanya kendala di atas saat ini bisa di selesaikan dengan salah satu tool otomasi yaitu ansible.

Ansible adalah sebuah provisioning tool yang dikembangkan oleh RedHat dimana kita dapat mencatat setiap

proses deployment ataupun konfigurasi yang biasa dilakukan berulang - ulang terhadap beberapa server dan

merupakan mesin otomatisasi teknologi informasi (TI) sederhana yang dapat mengotomatisasi cloud provisioning,

manajemen konfigurasi, penerapan aplikasi, intra-service orchestration dan kebutuhan TI lainnya.

Adapun masalah yang di hadapi penulis ialah bagaimana cara membuat management QoS pada router Mikrotik di

lakukan dengan cara bersamaan apabila terdapat dua atau lebih router dengan membuatkan automation.

Berdasarkan paparan di atas penulis ingin melakukan penelitian secara simulasi virtual menggunakan VMware

workstation dengan tujuan agar mempermudah p ara network engineer untuk memanagement QoS automation

pada router Mikrotik menggunakan ansible.

2. METODOLOGI

Metodologi penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode waterfall. Metode waterfall

merupakan model pengembangan sistem informasi yang sistematik dan sekuensial. Inti dari metode waterfall

adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau secara linear, seperti terlihat pada gambar 2.1.

Page 3: OTOMASI MANAGEMENT QUALITY of SERVICE (QoS) PADA …

Gambar 2.1 Metode Waterfall

(Oky Irnawati,2018)

Dari lima tahapan yang ada, penulis hanya menggunakan 4 (empat) tahapan yaitu analisa kebutuhan, design sistem,

penulisan kode program, pengujian program.

2.1 Analisa Kebutuhan

Pada tahapan ini dilakukan analisa permasalahan dan kebutuhan untuk proses penelitian tentang Otomasi

Management Quality of Service (QoS) pada Router Mikrotik menggunakan Ansible. Tahap ini terdiri dari dua

tahapan yaitu pengumpulan data dan analisa data.

Tabel 2. 1 Jurnal Perbandingan Penelitian Sebelumnya

No Penulis Tahun Judul Pembahasan

1.

M.

Moriandy

Gozali,

Linna

Oktaviana

Sari

2017

Analisa Quality of Service

(QoS) Trafik Multimedia

Pada Pemodelan Jaringan

Multiprotocol Label

Switching (MPLS)

Menggunakan Router

Mikrotik

Penggunaan jaringan MPLS mampu meningkatkan

kinerja QoS dari trafik multimedia yang dikirimkan

ketika dilakukan peningkatan jumlah client dan

beberapa peningkatan variasi ukuran file. Baik dari

parameter delay, packet loss dan throughput. Dari hasil

analisa penguian pada trafik multimedia yaitu audio

streaming memiliki kinerja yang lebih baik daripada

video streaming jika dilihat dari parameter delay,

packet loss dan jitter. Sedangkan pada video streaming

memiliki kinerja throughput yang lebih baik

dibandingkan audio streaming.

2

Ilham

Faisal,

Ahmad fauzi

2018

Analisis QoS Pada

Implementasi Manajemen

Bandwith Menggunakan

Metode Queue Tree Dan

PCQ (Per Connection

Queueing)

Berdasarkan hasil diatas dapat dilihat bahwa kualiatas

jaringan dengan menggunakan metode antrian Queue

tree dan PCQ lebih optimal, hal ini dikarenakan

bandwidth akan terbagi sesuai dengan rule yang

diterapkan pada bandwidth management dan tidak

menyebabkan client saling merebut bandwidth.

3

I made bayu

Swastika &

I Gede oka

Gartria

Atitama

2017

Otomasisasi konfigurasi

Mikrotik router

menggunakan software

ansible

Dari proses – proses dalam langkah konfigurasi

Mikrotik akan dibuat menjadi satu proses yang disebut

otomatisasi.

penelitian kali ini berfokus pada ansible, apakah dapat

menjadi software yang memiliki performa yang bagus

Page 4: OTOMASI MANAGEMENT QUALITY of SERVICE (QoS) PADA …

untuk digunakan dalam mengkonfigurasi router

mikrotik.

4

I Putu

Hariyadi,

Khairan

Marzuki

2020

Implementation Of

Configuration

Management Virtual

Private Server Using

Ansible

Rancangan sistem otomasi manajemen VPS yang

dibuat mendukung pengelompokan manajemen

sumber daya container, user dan permission bagi

pengguna. diimplementasikan ke dalam Ansible

Playbook. Yang menghasilkan pembuatan obyek VPS

per mahasiswa dengan system otomasi dua kali lebih

cepat yaitu 26,25 detik dibandingkan dengan system

lama yang membutuhkan waktu 2 menit 15 detik di

lakukan secara manual.

2.2 Desain system

Dari data-data yang didapatkan pada tahapan anilisis, tahap design ini merancang gambaran design topologi

jaringan, rancangan uji coba, rancangan pengalamatan IP, rancangan sistem otomasi, kebutuhan perangkat lunak

maupun perangkat keras.

2.2.1 Rancangan Topologi Jaringan

Rancangan jaringan yang digunakan pada penelitian ini terlihat seperti pada Gambar 2.2

Gambar 2.1 Desain jaringan

Rancangan tersebut merupakan simulasi jaringan dari sebuah usaha angkringan hotspot yang memiliki 4 lokasi

angkringan dimana setiap lokasi terdiri dari satu router untuk interkoneksi dengan jaringan yang berbeda-beda.

pada lokasi pusat terdapat router yang di beri nama pengenal Router Pusat dan terdapat server dan PC yang yang

di gunakan untuk me-remote dan juga server yang telah diinstallkan tools ansible untuk dapat mengotomasi router

dari masing-masing lokasi angkringan. Pada lokasi pertama dengan router Router Pusat dengan alamat jaringan

class C yaitu 192.168.11.0/24, 192.168.21.0/24 dan pada lokasi angkringan ke 2 dengan router RouterA dengan

alamat jaringan class B 172.31.4.0/25, dan lokasi ke tiga dengan router RouterB dengan alamat jaringan

172.31.5.128/25, dan lokasi ke empat dengan router RouterC dengan alamat jaringan 172.31.6.0/25.

Page 5: OTOMASI MANAGEMENT QUALITY of SERVICE (QoS) PADA …

2.2.2 Rancangan jaringan uji coba

Rancangan jaringan tersebut di simulasikan menggunakan virtualisai VMWare Workstation.

Pada rancang jaringan tersebut menggunakan satu komputer yang terhubung dengan internet, yang di dalamnya

telah diinstalkan sebuah virtual machine berupa VMWare Workstation. Pada VMWare tersebut terdapat lima

VM yakni satu VM untuk server ansible versi 2.9.10 yang diinstal pada CentOS 7 dan tempat VM untuk router

Mikrotik CHR dengan 2 versi yang berbeda. Terlihat pada gambar 2.3

Gambar 2.2 Rancangan Jaringan Uji Coba

2.2.3 Rancangan pengalamatan IP

Pada rancangan pengalamatan IP untuk rancangan jaringan uji coba otomasi management Quality of Service

(QoS) pada router Mikrotik menggunakan ansible ini terdapat 3 (tiga) alamat network class b yaitu

172.31.4.160/24, 172.31.4.164/30, 172.31.4.168/30 sekaligus ip subnet point to point dan 1 (satu) network

class c yaitu 192.168.11.0/24 yang digunakan.

Detail alokasi pengalamatan IP per perangkat jaringan terlihat pada tabel 2.2.

Tabel 2. 2 Pengalamatan TCP/IP

2.2.4 Racangan Sistem Otomasi Management QoS pada Mikrotik

Pada rancangan system otomasi management QoS pada router mikrotik menjelaskan tentang alur dari system

otomasi yang akan di buat sehingga dapat mengotomasi router. Seperti pada gambar 2.4.

No Nama

Perangkat

Interface Alamat IP Subnetmask

1. Router Pusat Lan 192.168.11.1 255.255.255.0

2. RouterA Internet 172.131.4.162 255.255.255.252

3. RouterB Internet 172.31.4.166 255.255.255.252

4. RouterC Internet 172.31.4.170 255.255.255.252

5. PC Client Vmnet1 192.168.11.3 255.255.255.0

6. Server Ansible Ens33 192.168.11.2 255.255.255.0

Page 6: OTOMASI MANAGEMENT QUALITY of SERVICE (QoS) PADA …

Gambar 2.4 Rancangan Sistem Otomasi Management QoS

Pada gambar terlihat alur dari system otomasi management Quality of Service menggunakan ansible, dimana

management tersebut di awali dengan pendefinisian inventory host ansible untuk menentukan target router yang

akan di otomasi, kemudian administrator membuat playbook dimana menampung task keempat skenario untuk

melakukan management QoS pada router, yaitu manggle berguna untuk menandai paket data atau sebuah koneksi

yang melewati router, queue tree berfungsi untuk mengatur jumlah bandwidth dari paket data atau sebuah koneksi

yang sudah di tandai pada manggle, address-list berguna untuk menandai ip address yang sudahdi tandai, backup

berguna untuk mengamankan hasil konfigurasi terakhir yang telah di lakukan sehingga ketika terjadi error atau

gangguan dapat di kembalikan pada konfigurasi terakhir yang di simpan, reboot sangat perlu dilakukan untuk

mereload jika terjadi perubahan package atau setelah proses upgrade pada router.

2.2.5 Kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras

Adapun kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

A. Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)

1. Ansible yang digunakan dalam pemelitian kali ini menggunakan ansible versi 2.9.10. Ansible diinstall

pada PC yang digunakan sebagai server ansible untuk melakukan otomasi.

2. VMWare Workstation pro 15

3. ISO CentOS 7 sebagai OS server dan digunakan untuk instalasi sistem operasi.

4. Mikrotik chr yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan versi yang berbeda-beda di antaranya

Mikrotik chr version 6.47.1 untuk router pusat, 6.45.9 untuk router A , B, C, merupakan versi routerOS

yang di tunjukan untuk dijalankan sebagai mesin router virtual.

5. Winbox sebagai aplikasi kecil yang dapat digunakan untuk melakukan administrasi terhadap Mikrotik

routerOS dengan cepat dan dengan tampilan GUI.

B. Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)

1. Dengan menggunakan 1 (satu) Unit computer yang di dalamnya diinstalkan VMware Workstation dan

dibuatkan Virtual machin sebagai Mikrotik chr dan server ansible. Dan juga 1 (satu) unit computer itu

juga akan difungsikan sebagai PC client.

a. Mikrotik chr dengan spesifikiasi sebagai berikut:

- Procesor : 1 core

- Hardisk : 64MB

- Memory : 256 MB

b. 1 server ansible dengan spesifikasi sebagai berikut:

-Procesor : 1 core

-Hardisk : 15 GB

-Memory : 2 GB

-Sistem Operasi : CentOs 7

c. Komputer client dengan spesifikasi sebagai berikut:

-Procesor : Intel Core i5

-Hardisk : 1 TB

-Memory : 8 GB

-Sistem Operasi : Windows 10

Page 7: OTOMASI MANAGEMENT QUALITY of SERVICE (QoS) PADA …

2.3 Penulisan kode program

Pada tahap ini berisikan tentang konfigurasi pada perangkat jaringan dan pengkodean pada system otomasi

yang akan dibuat.

2.3.1 Installasi Dan Konfigurasi Perangkat Jaringan

Pada tahap ini memuat tentang instalasi dan konfigurasi yang dilakukan pada tiga perangkat yang terlibat yakni

satu server, satu client, dan lima router berdasarkan rancangan uji coba.

a. Instalasi dan konfigurasi server.

1. Install epel-release berfungsi untuk menginstalasi repository Extra Packages for Enterprise Linux(EPEL) .

2. Instalasi ansible dimana tools yang di gunakan untuk mengotomasi router yang di inginkan.

3. Membuat public key untuk dapat mengatur public key authentication untuk SSH dengan membuat key

pair menggunakan utilitas ssh-keygen pada CentOS 7 Control Machine sehingga dapat mengakses

Managed Machine yaitu router Mikrotik melalui SSH.

4. Ansible Inventory, penerapan pengelompokan (group) untuk mengklasifikasi sistem dan menentukan

sistem yang dikontrol berdasarkan waktu dan tujuan tertentu. b. Instalasi dan konfigurasi server Ansible

b. Instalasi dan konfigurasi router Mikrotik.

Sebelum dapat di konfigurasi Mikrotik tersebut harus di install menggunakan Mikrotik CHR pada VMWare

Worstation 15 pro.

1. Konfigurasi pengalamatan IP pada Mikrotik

2. Routing static untuk dapat terkoneksi antara beda jaringan.

3. Menyalin public key dari server ke Mikrotik.

c. Konfigurasi pada client

Konfigurasi pada client meliputi konfigurasi pengalamatan TCP/IP agar client dapat berkomunikasi dengan

server ansible.Konfigurasi yang dilakukan pada client windows 10 adalah pengaturan alamat IP.

2.3.2 Pembuatan Kode Program

Rancangan management Quality of Service (QoS) di terapkan dengan konsep modular dimana masing-masing

fitur QoS tersebut dibuat dalam file tasks terpisah dengan membuat struktur file yml dimana administrator yang

ingin mengotomasi bebrapa router dengan membuat sebuah playbook yang dibuat dalam format file yaml yang

di buat di dalam ansible sehingga dapat mengotomasi router Mikrotik yang di inginkan.

Gambar 2.5 struktur file yaml.

Pada gambar tersebut terdapat file utama yang di beri nama main.yml yang di dalamnya terdapat tasks yang ingin

di terapkan di dalam router Mikrotik antara lain berupa manggle.yml, queue_tree.yml, address_list.yml,

Backup.yml, dan Reboot.yml.

Page 8: OTOMASI MANAGEMENT QUALITY of SERVICE (QoS) PADA …

2.4 Pengujian Program

Pada tahap ini memuat tentang langkah-langkah untuk uji coba hasil konfigurasi menggunakan beberapa skenario

uji coba. Dalam melakukan skenario uji coba memanagement mikrotik, membuat firewall manggle, firewall

address list, queue tree, backup, dan reboot. Baik secara manual maupun otomasi, dilakukan percobaan skenario

menggunakan 1 Mikrotik sebanyak 3 kali dan menggunakan 4 Mikrotik sebanyak 3 kali, serta melakukan

perhitungan waktu yang dibutuhkan untuk memanagement Mikrotik.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada tahap ini memuat tentang pembahasan hasil dari instalasi dan konfigurasi pada perangkat Mikrotik, hasil

pembuatan ansible playbook untuk mengotomatisasi fitur Quality of Service (QoS) pada Mikrotik, uji coba serta

analisa terhadap hasil ujicoba.

3.1 Hasil Uji Coba

Pada hasil uji coba terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu hasil verifikasi konfigurasi dan Ujicoba skenario ujicoba.

3.1.1 Hasil Verifikasi Konfigurasi

Terdapat 3 (tiga) hasil verifikasi konfigurasi yang dilakukan yaitu hasil verifikasi konfigurasi server, router, dan

hasil verifikasi konfigurasi client.

1. Hasil Verifikasi Konfigurasi Server

Pada tahap ini terlihat beberapa hasil verifikasi hasil konfigurasi dari server.

Berikut adalah hasil veifikasi konfigurasi pertama yang di lakukan pada server seperti terlihat pada gambar

3.1.

Gambar 3.1 Hasil Verifikasi Pengalamatan Ip Address Server Ansible

2. Hasil verifikasi konfigurasi router

Hasil verifikasi pengalamatan ip address pada router Router Pusat terlihat pada interface LAN telah

dikonfigurasi menggunakan alamat IP 192.168.11.1/24 seperti terlihat pada gambar 3.2

Gambar 3.2 Tampilan Hasil pengalamatan IP Router Mikrotik

3. Hasil Verifikasi Konfigurasi Client

Hasil verifikasi pengalamatan IP Address pada client Windows 10 terlihat pada interface VMnet1, telah

dikonfigurasi menggunakan alamat IP 192.168.169.2/24 seperti terlihat pada gambar

Gambar 3.3 Hasil Verifikasi Ip Address pada client

Page 9: OTOMASI MANAGEMENT QUALITY of SERVICE (QoS) PADA …

3.1.2 Ujicoba Berbasis Skenario

Terdapat 5 (lima) skenario yang dilakukan untuk mengujicoba sistem otomasi management QoS seacara manual

maupun otomasi yang telah dirancang sebagai berikut. seperti terlihat pada gambar 3.4

Gambar 3.4 Hasil pembuatan file main.yml

Proses pembuatan struktur file main.yml menggunakan module ansible telah dilakukan maka untuk mengakses

dan mengeksekusi struktur file main.yml menggunakan perintah ‘ansible-playbook main.yml’, hasil verifikasi

yang terbuat seperti terlihat pada gambar 3.5

Gambar 3.5 Hasil menjalankan file main.yml

Telah terlihat bahwa router Router Pusat, Router A, B, dan C telah terdampak oleh skenario yang di

otomasi dapat di lihat pada tabel 3.1

Tabel 3. 1 Router yang terdampak oleh scenario yang di otomasi

No Skenario Pusat RouterA RouterB RouterC

1 Firewall

Mangle

✓ ✓ ✓ ✓

2

Queue

Tree

3

IP

Address

list

4 Backup

5 Reboot ✓ ✓ ✓ ✓

Page 10: OTOMASI MANAGEMENT QUALITY of SERVICE (QoS) PADA …

3.2 Analisa Hasil Ujicoba

Telah di hitung waktu untuk pembuatan ke-lima skenario secara berurut pada 1 (satu) router mikrotik dan

pada 5 (lima) router mikrotik yang dilakukan secara manual dan otomasi dengan menggunakan alat pengukur

waktu yaitu stopwatch yang ada pada laptop atau komputer, dengan nilai yang didapatkan seperti terlihat

pada tabel 3.2 dan 3.3.

Tabel 3.2 Perbandingan waktu pembuatan lima fitur management QoS secara Manual dan Otomasi pada

satu router

Percobaan Pembuatan 5

skenario

Waktu

Manual Otomasi

Pertama 22 menit 4 detik 50 detik

Kedua 20 menit 15 detik 46 detik

Ketiga 27 menit 47 detik 48 detik

Rata-Rata 23 menit 1 detik 48 detik

Minimal (Waktu Tercepat) 20 menit 15 detik 46 detik

Maksimal (Waktu Terlama) 27 menit 47 detik 50 detik

Tabel 3.3 Perbandingan waktu pembuatan lima fitur management QoS secara Manual dan Otomasi pada

empat router

Percobaan Pembuatan 5 skenario

Waktu

Manual Otomasi

Pertama 1 jam 20 menit 39

detik

3 menit 44 detik

Kedua 1 jam 17 menit 53

detik

3 menit 40 detik

Ketiga 1 jam 22 menit 3

detik

3 menit 47 detik

Rata-Rata 1 jam 20 menit 2

detik

3 menit 43 detik

Minimal (Waktu Tercepat) 1 jam 17 menit

53 detik

3 menit 40 detik

Maksimal (Waktu Terlama) 1 jam 22 menit 3

detik

3 menit 47 detik

Page 11: OTOMASI MANAGEMENT QUALITY of SERVICE (QoS) PADA …

Berdasarkan analisa hasil ujicoba management QoS pada router Mikrotik yang telah dilakukan maka

diperoleh analisa hasil ujicoba sebagai berikut:

1. Perbandingan hasil ujicoba waktu Pembuatan file firewall mangle, adress list,queue tree dan backup

Pada 1 (satu) router Mikrotik secara manual dengan rata-rata waktu 23 menit 1 detik, minimal waktu

tercepat 20 menit 15 detik, waktu terlama 27 menit 74 detik. dan otomasi menggunakan ansible dengan

rata-rata waktu 48 detik, minimal waktu tercepat 46 detik, waktu terlama 50 detik.

2. Perbandingan hasil ujicoba waktu Pembuatan file Pembuatan file firewall mangle, adress list,queue tree

dan backup Pada empat (empat) router Mikrotik secara manual dengan rata-rata waktu 1 jam 20 menit

2 detik, minimal waktu tercepat 1 jam 17 menit 53 detik, waktu terlama 1 jam 22 menit 3 detik, dan

otomasi menggunakan ansible dengan rata-rata waktu 3 menit 43 detik, minimal waktu tercepat 3 menit

40 detik, waktu terlama 3 menit 47 detik.

3. Ansible memanfaatkan modul routeros_command dimana routeros_command itu terdapat printah

Mikrotik cli yang terkait dengan management QoS sehingga dapat di terapkan pada setiap router.

3. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Ansible playbook yang dibuat berhasil digunakan untuk mengotomasi ke lima fitur untuk management QoS

yaitu firewall mangle,firewall adress list, queue tree, dan backup,

2. Sistem otomasi yang dibuat dapat mempercepat proses pembuatan ke lima skenario pada satu router. Dilakukan

sebanyak 3 (tiga) kali percobaan dengan rata-rata Selisih waktu pembuatan kelima skenario pada satu router

adalah 23 menit 12 detik lebih cepat dilakukan secara otomasi dari pada dilakukan secara manual.

3. Sistem otomasi yang dibuat dapat mempercepat proses pembuatan kelima skenario pada empat router.

Dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali percobaan dengan rata-rata Selisih waktu pembuatan kelima skenario pada

empat router adalah 1 jam 19 menit 3 detik lebih cepat dilakukan secara otomasi dari pada dilakukan secara

manual.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Kedua orang tua saya tercinta, yang senantiasa selalu memberikan semangat serta mendoakan saya sehingga

mampu mencapai titik ini.

2. Bapak Heroe Santoso M.Kom, dan Sirojul Hadi, M.T selaku Dosen Pembimbing yang selalu memberikan

semangat dan motivasi serta yang sangat bermanfaat yang tentunya akan selalu saya ingat.

3. Bapak Dr. Ir. Anthony Anggrawan, M.T., Ph.D selaku Rektor Universitas Bumigora.

4. Ibu Ni Gusti Ayu Dasriani, M.Kom, selaku Wakil Rektor I Universitas Bumigora

5. Ibu Lilik Widyawati, M.Kom selaku Ketua Program Studi S1 Ilmu Komputer.

6. Sahabat-sahabat saya, teman-teman seperjuangan, yang telah memberikan banyak bantuan dan dukungan

kepada saya dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Page 12: OTOMASI MANAGEMENT QUALITY of SERVICE (QoS) PADA …

REFERENSI

Faisal, I., & Fauzi, A. (2018). ANALISIS QoS PADA IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWITH

MENGGUNAKAN METODE QUEUE TREE dan PCQ (PER CONNECTION QUEUEING). Penelitian

Teknik Informatika Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Medan, 1(April 2018), 142.

Hariyadi & Marzuki, K. (2020). Implementation Of Configuration Management Virtual Private Server Using

Ansible. 19(2), 347–357.

Mualifah, C., & Yulianto, L. (2013). Pembuatan Jaringan Local Area Network Pada Laboratorium MA

Pembangunan Kikil Arjosari. Jaringan Komputer, 5700, 1–5.

Nurfiana, N., & Ramanda, D. (2019). Implementasi Metode Pcq-Queue Tree Pada Router Mikrotik Dan Monitoring

Cacti Untuk Peningkatan Quality of Service. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Dan Robotika, 1(1), 1–7.

https://doi.org/10.33005/jifti.v1i1.4

Tsuruoka, Y. (2019). SISTEM INFORMASI LAPORAN PENJUALAN KOMPUTER BERBASIS LAN, JURNAL

MAHAJANA INFORMASI, VOL. 4 NO.1 TAHUN 2019, e-ISSN: 2527-8290, 62-77. Jurnal Mahanana

Informasi, 4(1), 62–77.

Wibowo, H., Rosmiati, M., & Sularsa Anang, 2016. (2016). Simulasi Perancangan Jaringan Berbasis Wireless LAN

Menggunakan GNS3 dan Management Bandwidth Menggunakan Netlimiter3 pada Badan Pertanahan

Nasional Melawi sebagai Sarana Informasi. E-Proceeding of Applied Science, 2(2), 636–650.