Analisis Buah naga

3
ANALISA USAHA BISNIS BUDIDAYA BUAH NAGA Analisa Usaha Bisnis Budidaya Buah Naga – Buah naga merupakan salah satu komoditas yang dikenal memiliki nilai ekonomis tinggi. Popularitas tanaman yang awalnya dibudidayakan sebagai tanaman hias ini mulai melambung saat diketahui bahwa buah naga memiliki khasiat dan manfaat yang luar biasa besar bagi kesehatan manusia. Bahkan buah naga cukup dikenal memiliki khasiat yang sangat ampuh sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Popularitas buah naga tersebut tentu saja berimbas pada meningkatnya permintaan konsumen terhadap buah naga. Permintaan yang besar tersebut belum sepenuhnya terpenuhi oleh produksi buah naga. Sehingga tidak mengherankan jika buah berkulit seperti sisik naga tersebut dijual di pasaran dengan harga yang relatif mahal. Fenomena tersebut tentu sangat menarik minat para petani untuk mencoba membidik usaha bisnis budidaya buah naga. Disamping harganya yang relatif tinggi, produktivitas tanaman buah naga juga tergolong sangat tinggi sebagai komoditas pertanian. Oleh karena itu, banyak elemen masyarakat yang berbondong-bodong membudidayakan buah naga, baik di pekarangan rumah maupun dalam skala yang lebih luas. Di bawah ini akan kami uraikan Analisa Usaha Budidaya Buah Naga, yang kami harapkan mampu memberikan kontribusi bagi pembaca sekalian dalam mempertimbangkan untuk memilih peluang usaha bisnis buah naga yang memiliki potensi sangat besar. Analisa Usaha Bisnis Budidaya Buah Naga Analisa usaha yang kami sajikan di bawah ini bertujuan untuk melengkapi informasi bagi pembaca yang berniat untuk mengawali usaha bisnis budidaya buah naga . Sebagai pelengkap informasi, tentu saja masih banyak kekurangan-kekurangan yang belum kami sebutkan, karena keterbatasan data yang kami miliki terutama berkaitan dengan variable produksi dan harga atau biaya yang harus dikeluarkan untuk masing- masing variable. Luas areal budidaya diasumsikan 1.600 m² dengan populasi sekitar 1.000 tanaman. Penanaman menggunakan sistem tiang panjatan tunggal, sehingga jika satu tiang panjatan digunakan untuk menopang empat tanaman buah naga, maka dibutuhkan sebanyak 250 batang tiang panjatan. Seluruh estimasi dibuat dengan perkiraan harga pada tahun 2012. Salah satu kunci sukses bisnis pertanian adalah pemilihan jenis produk yang akan kita tanam. Memang saat ini tidak banyak petani Indonesia

Transcript of Analisis Buah naga

Page 1: Analisis Buah naga

ANALISA USAHA BISNIS BUDIDAYA BUAH NAGA

Analisa Usaha Bisnis Budidaya Buah Naga – Buah naga merupakan salah satu komoditas yang dikenal memiliki nilai ekonomis tinggi. Popularitas tanaman yang awalnya dibudidayakan sebagai tanaman hias ini mulai melambung saat diketahui bahwa buah naga memiliki khasiat dan manfaat yang luar biasa besar bagi kesehatan manusia. Bahkan buah naga cukup dikenal memiliki khasiat yang sangat ampuh sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Popularitas buah naga tersebut tentu saja berimbas pada meningkatnya permintaan konsumen terhadap buah naga. Permintaan yang besar tersebut belum sepenuhnya terpenuhi oleh produksi buah naga. Sehingga tidak mengherankan jika buah berkulit seperti sisik naga tersebut dijual di pasaran dengan harga yang relatif mahal. Fenomena tersebut tentu sangat menarik minat para petani untuk mencoba membidik usaha bisnis budidaya buah naga. Disamping harganya yang relatif tinggi, produktivitas tanaman buah naga juga tergolong sangat tinggi sebagai komoditas pertanian. Oleh karena itu, banyak elemen masyarakat yang berbondong-bodong membudidayakan buah naga, baik di pekarangan rumah maupun dalam skala yang lebih luas.

Di bawah ini akan kami uraikan Analisa Usaha Budidaya Buah Naga, yang kami harapkan mampu memberikan kontribusi bagi pembaca sekalian dalam mempertimbangkan untuk memilih peluang usaha bisnis buah naga yang memiliki potensi sangat besar.

Analisa Usaha Bisnis Budidaya Buah Naga

Analisa usaha yang kami sajikan di bawah ini bertujuan untuk melengkapi informasi bagi pembaca yang berniat untuk mengawali usaha bisnis budidaya buah naga. Sebagai pelengkap informasi, tentu saja masih banyak kekurangan-kekurangan yang belum kami sebutkan, karena keterbatasan data yang kami miliki terutama berkaitan dengan variable produksi dan harga atau biaya yang harus dikeluarkan untuk masing-masing variable. Luas areal budidaya diasumsikan 1.600 m² dengan populasi sekitar 1.000 tanaman. Penanaman menggunakan sistem tiang panjatan tunggal, sehingga jika satu tiang panjatan digunakan untuk menopang empat tanaman buah naga, maka dibutuhkan sebanyak 250 batang tiang panjatan. Seluruh estimasi dibuat dengan perkiraan harga pada tahun 2012.Salah satu kunci sukses bisnis pertanian adalah pemilihan jenis produk yang akan kita tanam. Memang saat ini tidak banyak petani Indonesia yang tertarik akan budidaya buah-buahan, hal inilah yang membuat produk import terus menerjang kita.

Kenapa sih kita memilih Budidaya Buah Naga Merah daripada jenis buah yang lain :

Tanaman Buah Naga Merah termasuk tanaman yang sangat mudah sekali perawatannya dan minim tenaga kerja Buah Naga Merah bisa ditanam dimana saja asal bukan di rawa rawa Biaya perawatan Buah Naga Merah sangat rendah Harga jual Buah Naga Merah sangat tinggi Kebutuhan supermarket/serapan pasar pada Buah Naga Merah terus meningkat Produk import Buah Naga Merah sangat mahal, sehingga tidak ada saingan Kebutuhan puluhan ton per harinya khusus JakartaMana sih buktinya Budidaya Buah Naga Merah merah menguntungkan??

Page 2: Analisis Buah naga

Peluang Usaha Bisnis Budidaya Buah Naga - Buah naga masuk ke Indonesia kira-kira pada pertengahan tahun 2000. Meskipun sebagai pendatang baru dalam komoditas buah-buahan, popularitas buah naga langsung naik daun dan sejajar dengan popularitas buah yang sudah lama dikenal masyarakat. Tentu saja perkembangan buah naga di Indonesia sangat dipengaruhi oleh dahsyatnya khasiat buah naga dalam bidang pengobatan tradisional. Disamping itu, buah naga juga sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Karena faktor itulah permintaan terhadap buah naga dari waktu ke waktu kian meningkat. Tak heran, jika masyarakat banyak yang tergiur untuk terjun menggeluti peluang usaha bisnis buah naga, karena dari segi pemasaran, komoditas ini terbilang masih memiliki pangsa pasar yang cukup besar. Bukan tidak mungkin, pada waktu-waktu mendatang buah naga akan mendominasi permintaan konsumen terhadap produk buah.Selain permintaan terhadap buah naga dalam bentuk segar untuk dikonsumsi langsung oleh konsumen, permintaan dalam bentuk olahan juga cukup banyak dan semakin mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Secara umum, selain dikonsumsi dalam bentuk segar, buah naga juga banyak digunakan sebagai bahan baku pada industri-industri makanan, minuman, kosmetik, serta obat-obatan tradisional. Karena permintaan yang kian meningkat, sementara suplai buah naga secara nasional masih belum mencukupi kebutuhan masyarakat, tak heran jika harga buah naga cukup mahal. Untuk buah naga super red, hingga artikel ini dibuat, di pasaran masih banyak yang dijual dengan harga Rp 20.000 – Rp 25.000 per kilogram. Harga yang terbilang sangat fantastis untuk sebuah produk pertanian. Oleh karena itu, buah ini menjadi salah satu komoditas pertanian yang memiliki nilai ekonomis sangat tinggi.Selain tingginya nilai ekonomis tersebut, bisnis buah naga juga masih memiliki beberapa keuntungan lain, diantaranya adalah biaya pemeliharaan yang rendah dan produktivitas tanaman yang tinggi. Bisa dibayangkan, bagaimana dengan biaya pemeliharaan yang minim, potensi hasil yang tinggi, dan harga yang sangat eksklusif, pasti keuntungan bisnis tersebut sangat berimpah ruah. Tak heran, jika saat ini banyak masyarakat khususnya petani yang berbondong-bondong untuk mencoba peruntungan membidik peluang usaha bisnis buah naga. Ya, jika tertarik dengan dunia pertanian membidik peluang usaha bisnis ini merupakan suatu keputusan yang sangat rasional.Tanaman buah naga merupakan salah satu jenis tanaman yang memiliki tingkat ketahanan terhadapa serangan hama penyakit cukup baik. Sehingga dalam proses budidaya tidak memerlukan banyak penanganan seperti pada budiaya komoditas pertanian lainnya. Hal tersebut disamping menghemat biaya tenaga kerja pemeliharaan, juga dapat menekan biaya pestisida untuk penanggulangan hama penyakit. Kita ketahui, bahwa biaya pestisida dan tenaga kerja dapat mencapai 60% dari input produksi di sektor pertanian. Penghematan pada dua variabel tersebut tentu akan memangkas biaya produksi yang sangat besar.Disamping ketahanan yang cukup baik terhadap serangan hama penyakit, penanganan dan pemeliharaan tanaman juga tidak terlalu sulit dan rumit. Sehingga penanganan dan pemeliharaan selama proses produksi tidak terlalu tinggi, yang berarti pengeluaran utuk biaya tenaga kerja pemeliharaan dan penanganan tanaman juga tidak terlalu tinggi. Hal tersebut tentu akan meningkatkan prosentase keuntungan dalam usaha bisnis buah naga.