Analisis Bj Habibbie

5
B.J. Habibie adalah lelaki kelahiran Pare-Pare, 25 Juni 1936. Ia merupakan Presiden Republik Indonesia yang ketiga yang menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada tanggal 21 Mei 1998 selama 1 tahun 5 bulan. Meskipun Ia adalah presiden dengan masa jabatan terpendek yang hanya berusia 518 hari dan dianggap sebagai pemerintahan transisi namun Ia adalah sosok pemimpin yang paling produktif dan progresif dalam segala hal.Bahkan Ia juga sosok manusia yang kontroversi dan paling multidimensional. Ada 3 sifat beliau yang patut menjadi contoh bagi siapapun yaitu , Pemikiran beliau sangat rasional dan tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain. Visi misi dan strategi kepemimpinan Presiden B.J Habibie, terkait erat dengan latar belakang pribadinya. Dia seorang yang sangat rasional di dalam menghadapi suatu persoalan., banyak persoalan yang ia selesaikan lebih mengedepankan rasionalitas, kadangkala membuat orang terkaget-kaget dan tak mengerti. Karena itu, pada waktu Soeharto masih berkuasa B.J Habibie mengakui, Soeharto adalah guru besarnya. Ini ungkapan jujur menurut saya. Tetapi ungkapan itu tidak 100% ia praktikkan di dalam kebijaksanaan pemerintahannya sekarang. Kenapa? Karena faktor rasionalitas tadi Yang kedua Memperlihatkan Dirinya Berbeda" (Oleh: Dr. H.A. Baramuli SH) “……..sehingga di kalangan teman-temannya, B.J Habibie dijuluki the wonder boy. Ini dibuktikan dengan sejumlah prestasi ilmiah yang dimilikinya, beberapa hasil penemuannya di gunakan di dalam teknologi pesawat terbang, kereta api dan banyak lainnya. jujur mengatakan pengamat-pengamat luar negeri pun mengakui kehebatan si wonder boy. Makannya, tidak terlalu berlebihan kalau saya mengatakan bahwa bangsa Indonesia mesti bangga punya presiden yang jenius…..contohnya, ia banyak membuat kebijakan yang di zaman Soeharto, malah ditabukan. Semisalnya kebebasan pers, kebebasan mendirikan parpol, kebebasan berbeda pendapat dan banyak lainnya…” Ketiga Rendah hati dan berbakti pada ibu pertiwi (Oleh: Letjen TNI (Purn.) H. Achmad Tirtosudiro) “Pada awal 70-an, dia diminta untuk jadi guru besar untuk menyandang jabatan profesornya di Universitas Aachen, almamaternya. Tetapi, anehnya Habibie menolak. Ini ganjil karena orang-orang Jerman akan sangat gembira dan merasa

description

1

Transcript of Analisis Bj Habibbie

Page 1: Analisis Bj Habibbie

B.J. Habibie adalah lelaki kelahiran Pare-Pare, 25 Juni 1936.  Ia merupakan Presiden Republik Indonesia yang ketiga yang menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada tanggal 21 Mei 1998 selama 1 tahun 5 bulan. Meskipun Ia adalah presiden dengan masa jabatan terpendek yang hanya berusia 518 hari dan dianggap sebagai pemerintahan transisi namun Ia adalah sosok pemimpin yang paling produktif dan progresif dalam segala hal.Bahkan Ia juga sosok manusia yang kontroversi dan paling multidimensional.

Ada 3 sifat beliau yang patut menjadi contoh bagi siapapun yaitu , Pemikiran beliau sangat rasional dan tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain. Visi misi dan strategi kepemimpinan Presiden B.J Habibie, terkait erat dengan latar belakang pribadinya. Dia seorang yang sangat rasional di dalam menghadapi suatu persoalan., banyak persoalan yang ia selesaikan lebih mengedepankan rasionalitas, kadangkala membuat orang terkaget-kaget dan tak mengerti. Karena itu, pada waktu Soeharto masih berkuasa B.J Habibie mengakui, Soeharto adalah guru besarnya. Ini ungkapan jujur menurut saya. Tetapi ungkapan itu tidak 100% ia praktikkan di dalam kebijaksanaan pemerintahannya sekarang. Kenapa? Karena faktor rasionalitas tadiYang kedua Memperlihatkan Dirinya Berbeda" (Oleh: Dr. H.A. Baramuli SH)“……..sehingga di kalangan teman-temannya, B.J Habibie dijuluki the wonder boy. Ini dibuktikan dengan sejumlah prestasi ilmiah yang dimilikinya, beberapa hasil penemuannya di gunakan di dalam teknologi pesawat terbang, kereta api dan banyak lainnya. jujur mengatakan pengamat-pengamat luar negeri pun mengakui kehebatan si wonder boy. Makannya, tidak terlalu berlebihan kalau saya mengatakan bahwa bangsa Indonesia mesti bangga punya presiden yang jenius…..contohnya, ia banyak membuat kebijakan yang di zaman Soeharto, malah ditabukan. Semisalnya kebebasan pers, kebebasan mendirikan parpol, kebebasan berbeda pendapat dan banyak lainnya…”Ketiga Rendah hati dan berbakti pada ibu pertiwi (Oleh: Letjen TNI (Purn.) H. Achmad Tirtosudiro)“Pada awal 70-an, dia diminta untuk jadi guru besar untuk menyandang jabatan profesornya di Universitas Aachen, almamaternya. Tetapi, anehnya Habibie menolak. Ini ganjil karena orang-orang Jerman akan sangat gembira dan merasa terhormat bila mendapat kesempatan menduduki kursi professor di Universitas terkemuka seperti Aachen. Apa sebabnya? Rupanya alasan penolakan Habibie adalah ia akan selalu terikat pada universitasnya, sehingga akan mempersulitnya untuk kembali ke Tanah Air bila saatnya tiba. Memang cita-citanya masih tetap ingin kembali ke Indonesia agar ilmu yang diperdalamnya selama ini dapat diamalkan di Tanah Air”. (1986)

Page 2: Analisis Bj Habibbie

Inilah sekelumit cerita mengenai Pak Habibie. Beliau menolak menjadi guru besar di Universitas terkemuka di Jerman, padahal begitu banyak orang Jerman sendiri yang mengidam-idamkan dinobatkan sebagai guru besar. Beliau memberi alasan yang membuat takjub dan salut kepadanya. “Saya ingin mengamalkan ilmu saya di Indonesia, tanah air saya”. Begitulah kiranya bahasa Pak Habibie. 

Habibie menyebutkan presiden itu bukan segala-galanya. Walau jenius dengan memperoleh royalti atas delapan hak paten hasil temuannya sebagai ilmuwan konstruksi pesawat terbang seperti dari Airbus dan F-16, dia mengaku masih banyak yang jauh lebih baik dari dirinya. Lama bermukim di lingkungan yang sangat menghargai ketokohan dan personality setiap orang, Habibie mendefinisikan jika ingin dihargai maka yang diperhatikan orang lain adalah sikap yang tak berubah terhadap lingkungan. 

Menurutnya status, jabatan, dan prestasi bukan alasan untuk berubah terhadap lingkungan. Itulah sebabnya, ketika sudah menjadi RI-1 sikap Habibie terhadap lingkungan tetap tidak berubah. Malah semakin menampakkan watak aslinya, misalnya tidak mau diam dan bergerak sesuka hati padahal sudah ada aturan protokoler yang harus dipatuhi.

Pada masa pemerintahannya yang singkat itu dilahirkan berbagai produk undang-undang yang penting bagi bangsa ini melangkah maju di era reformasi. Hanya dalam waktu singkat pemerintahnya telah mengusulkan membentuk tiga undang-undang politik yang penting dan demokratis yaitu UU Anti Monopoli atau UU Persaingan Sehat, perubahan UU Partai Politik dan yang paling penting adalah UU otonomi daerah.Bangsa dan negara yang saat itu kacau balau pasca pengunduran diri Soeharto pada masa orde baru,menimbulkan maraknya kerusuhan dan disintegerasi hampir seluruh wilayah Indonesia. Dan Habibie harus menghadapi perpecahan militer yang saat itu terjadi pertentangan kubu Wiranto, Prabowo dan berbagai faksi militer internal lainnya dan Meski Ia seorang pakar teknologi namun dengan gemilang di bidang ekonomi, menyelesaikan krisis moneter dan perbaikan ekonomi Indonesia dengan melakukan langkah-langkah restrukturisasi dan rekapitulasi perbankan melalui pembentukan BPPN dan unit Pengelola Aset Negara, melikuidasi beberapa bank yang bermasalah, menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar hingga di bawah Rp. 10.000,00.Selain itu Ia kembali mendapatkan dukungan dari Dana Moneter Internasional dan komunitas negara negara donor untuk program pemulihan ekonomi sehingga ia berhasil memotong nilai tukar rupiah terhadap dollar yang masih berkisar antara Rp 12.000 – Rp 15.000. Dia juga membebaskan para tahanan politik dan mengurangi kontrol pada kebebasan berpendapat dan kegiatan organisasi. Habibie telah membawa bangsa ini lebih dikenal dunia sebagai bangsa berteknologi tinggi.

Ia juga merupakan tokoh industri pesawat terbang kelas dunia yang memperoleh berbagai

penghargaan, salah satunya paling berkelas adalah Theodhore van Karman Award, yang

dianugerahkan oleh International Council for Aeronautical Sciences) pada pertemuan

tahunan dan konggres ke-18 ICAs yang diselenggarakan di Beijing, China tahun 1992 dari

Pemerintah China.Ia berhasil memproduksi pesawat terbang berdasarkan lisensi dari

industri pesawat terbang lain, hasilnya adalah NC 212 lisensi dari CASA Spanyol. Kedua,

Page 3: Analisis Bj Habibbie

memproduksi pesawat terbang secara bersama- sama, hasilnya adalah "Tetuko" CN-235

berkapasitas 30-35 penumpang yang merupakan produksi kerjasama antara aqual antara

IPTN dengan Casa Spanyol.Ketiga, mengintegrasikan seluruh tehnologi dan sistem

konstruksi pesawat terbang yang paling mutakhir yang ada di dunia menjadi sesuatu yang

sama sekali didesain baru, hasilnya adalah "Gatotkoco" N-250 berkapasitas 50-60

pemumpang yang dikembangkan dengan teknologi fly-by-wire.Pesawat ini juga merupakan

pesawat pertama yang ada di Indonesia.Keempat, memproduksi pesawat terbang

berdasarkan hasil riset kembali dari awal, yang diproyeksikan bernama N 2130 berkapasitas

130 penumpang dengan biaya pengembangan diperkirakan sekitar 2 milyar dolar AS.

1. Pemikiran beliau sangat rasional dan tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain. Senada dengan yang diungkapkan oleh Dr. Indria Samego (Dewan Direktur CIDES) yaitu: “ Visi misi dan strategi kepemimpinan Presiden B.J Habibie, terkait erat dengan latar belakang pribadinya. Dia seorang yang sangat rasional di dalam menghadapi suatu persoalan. Menurut saya, banyak persoalan yang ia selesaikan lebih mengedepankan rasionalitas, kadangkala membuat orang terkaget-kaget dan tak mengerti. Karena itu, pada waktu Soeharto masih berkuasa B.J Habibie mengakui, Soeharto adalah guru besarnya. Ini ungkapan jujur menurut saya. Tetapi ungkapan itu tidak 100% ia praktikkan di dalam kebijaksanaan pemerintahannya sekarang. Kenapa? Karena faktor rasionalitas tadi”.2. "Memperlihatkan Dirinya Berbeda" (Oleh: Dr. H.A. Baramuli SH)“……..sehingga di kalangan teman-temannya, B.J Habibie dijuluki the wonder boy. Ini dibuktikan dengan sejumlah prestasi ilmiah yang dimilikinya, beberapa hasil penemuannya di gunakan di dalam teknologi pesawat terbang, kereta api dan banyak lainnya. Dan mari kita jujur mengatakan bahwa pengamat-pengamat luar negeri pun mengakui kehebatan si wonder boy. Makannya, tidak terlalu berlebihan kalau saya mengatakan bahwa bangsa Indonesia mesti bangga punya presiden yang jenius…..contohnya, ia banyak membuat kebijakan yang di zaman Soeharto, malah ditabukan. Semisalnya kebebasan pers, kebebasan mendirikan parpol, kebebasan berbeda pendapat dan banyak lainnya…”3. Rendah hati dan berbakti pada ibu pertiwi (Oleh: Letjen TNI (Purn.) H. Achmad Tirtosudiro)“Pada awal 70-an, dia diminta untuk jadi guru besar untuk menyandang jabatan profesornya di Universitas Aachen, almamaternya. Tetapi, anehnya Habibie menolak. Ini ganjil karena orang-orang Jerman akan sangat gembira dan merasa terhormat bila mendapat kesempatan menduduki kursi professor di Universitas terkemuka seperti Aachen. Apa sebabnya? Rupanya alasan penolakan Habibie adalah ia akan selalu terikat pada universitasnya, sehingga akan mempersulitnya untuk kembali ke Tanah Air bila saatnya tiba. Memang cita-citanya masih tetap ingin kembali ke Indonesia agar ilmu yang diperdalamnya selama ini

Page 4: Analisis Bj Habibbie

dapat diamalkan di Tanah Air”. (1986)

Inilah sekelumit cerita mengenai Pak Habibie. Beliau menolak menjadi guru besar di Universitas terkemuka di Jerman, padahal begitu banyak orang Jerman sendiri yang mengidam-idamkan dinobatkan sebagai guru besar. Beliau memberi alasan yang membuat takjub dan salut kepadanya. “Saya ingin mengamalkan ilmu saya di Indonesia, tanah air saya”. Begitulah kiranya bahasa Pak Habibie.

Habibie menyebutkan presiden itu bukan segala-galanya. Walau jenius dengan memperoleh royalti atas delapan hak paten hasil temuannya sebagai ilmuwan konstruksi pesawat terbang seperti dari Airbus dan F-16, dia mengaku masih banyak yang jauh lebih baik dari dirinya. Lama bermukim di lingkungan yang sangat menghargai ketokohan dan personality setiap orang, Habibie mendefinisikan jika ingin dihargai maka yang diperhatikan orang lain adalah sikap yang tak berubah terhadap lingkungan.

Menurutnya status, jabatan, dan prestasi bukan alasan untuk berubah terhadap lingkungan. Itulah sebabnya, ketika sudah menjadi RI-1 sikap Habibie terhadap lingkungan tetap tidak berubah. Malah semakin menampakkan watak aslinya, misalnya tidak mau diam dan bergerak sesuka hati padahal sudah ada aturan protokoler yang harus dipatuhi.