ANALISIS BIAYA KUALITAS LINGKUNGAN (STUDI PADA · PDF filePabrik Gula Modjopanggoong perlu...

download ANALISIS BIAYA KUALITAS LINGKUNGAN (STUDI PADA · PDF filePabrik Gula Modjopanggoong perlu mengevaluasi ... Salah satu unit dengan permasalahan limbah yang ... kebijakan lingkungan

If you can't read please download the document

Transcript of ANALISIS BIAYA KUALITAS LINGKUNGAN (STUDI PADA · PDF filePabrik Gula Modjopanggoong perlu...

  • ANALISIS BIAYA KUALITAS LINGKUNGAN(STUDI PADA UNIT PAPERMILL DI PT PURA BARUTAMA)

    Alberta Vinanci Rahardjo

    Pembimbing:HY. Sri Widodo

    Program Studi AkuntansiFakultas Ekonomi

    Universitas Atma Jaya YogyakartaJalan Babarsari 43-44, Yogyakarta

    Abstrak

    Biaya lingkungan disebut juga dengan biaya kualitas lingkungan. Biaya kualitaslingkungan ini sama hal nya dengan biaya kualitas, sehingga biaya kualitaslingkungan dapat dikelompokkan menjadi: biaya pencegahan lingkungan(environmental prevention costs), biaya deteksi lingkungan (environmental detectioncosts), biaya kegagalan internal lingkungan (environmental internal failure costs), danbiaya kegagalan eksternal lingkungan (environmental external failure costs). Penelitianini dilakukan pada Unit Papermill di PT Pura Barutama yang berlokasi di Kudus denganmetode observasi dengan melihat langsung pengelolaan limbah di Unit Papermill,metode wawancara sebagai konfirmasi dari staff yang terkait, dan metode dokumentasidengan menggunakan catatan biaya yang ada di Unit Papermill. Penelitian ini bertujuanuntuk (1) mengetahui aktivitas-aktivitas lingkungan yang sudah dilakukan Unit Papermilldan (2) mengetahui biaya untuk masing-masing aktivitas lingkungan pada tahun 2011,2012, dan 2013.

    Penelitian ini menunjukkan bahwa biaya pencegahan selalu mendominasi setiaptahunnya dan tidak ada biaya kegagalan eksternal selama penelitian ini dilakukan. Hal inimenunjukkan bahwa Unit Papermill sudah memiliki kesungguhan dalam mengelolalimbah dari hasil produksi, sehingga limbah tersebut tidak mengganggu masyarakatsekitar. Akan tetapi, dari segi pengendalian biaya belum baik karena biaya pengendalianmeningkat setiap tahunnya, begitu juga dengan biaya kegagalan yang juga meningkatsetiap tahunnya, seharusnya jika biaya pengendalian naik, biaya kegagalan turun minimalsebesar kenaikan biaya pengendalian. Unit Papermill belum memiliki laporan biayalingkungan secara terpisah. Laporan biaya lingkungan bertujuan untuk membantu pihakmanajerial untuk mengetahui aktivitas-aktivitas yang sudah dilakukan sebagai upayamenjaga kelestarian lingkungan, dan besarnya biaya untuk masing-masing aktivitas..

    Kata kunci: biaya lingkungan, aktivitas lingkungan, laporan biaya lingkungan, PT PuraBarutama

  • I. PENDAHULUAN

    Latar Belakang MasalahPerusahaan merupakan organisasi yang melakukan aktivitas dalam mencapai

    tujuannya. Tujuan dari perusahaan adalah untuk mencapai laba yang maksimaldengan melakukan kegiatan produksi yang maksimal.

    Sebagai akibat dari kegiatan operasional, perusahaan seringkali tidak terlalumementingkan dampak yang dihasilkan, termasuk akibat dari limbah yang dihasilkanperusahaan yang dapat mengancam lingkungan dan masyarakat yang khususnyaberada di sekitar wilayah pabrik.

    Salah satu kewajiban suatu perusahaan adalah memberikan informasi untukpara stakeholdernya, sehingga penting bagi perusahaan untuk membuat laporan biayalingkungan sebagai informasi.

    Pemerintah sebenarnya telah mewajibkan perseroan untuk melaporkan biayalingkungan seperti yang diatur dalam Undang Undang Nomor 40 Tahun 2007 Pasal74 tentang Perseroan Terbatas.

    Kategori biaya kualitas lingkungan terbagi menjadi : biaya pencegahanlingkungan (environmental prevention costs), biaya deteksi lingkungan (environmentaldetection costs), biaya kegagalan internal lingkungan (environmental internal failurecosts), dan biaya kegagalan eksternal lingkungan (environmental external failure costs)(Hansen dan Mowen, 2007: 780-781). Dengan adanya kewajiban tersebut, mungkinbanyak perusahaan yang mengalokasikan biaya untuk lingkungan tanpamempertimbangkan apakah biaya tersebut sudah merupakan value added cost ataumalah merupakan non value added cost.

    Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Hasyim (2011) sampai saat inipengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan keuangan masih bersifatsukarela, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 tidak secara tegasmengharuskan perusahaan untuk melaporkan tanggung jawab sosial mereka.Pengelompokan, pengukuran dan pelaporan juga belum diatur, jadi untuk pelaporantanggung jawab sosial diserahkan pada masing-masing perusahaan.

    Penelitian studi kasus dengan topik biaya kualitas pernah dilakukan oleh InaSetyaningtyas dan Fidelis Arastyo (2013) yang melakukan analisis PenerapanEnvironmental Cost Accounting di Pabrik Gula Modjopanggoong di KabupatenTulungagung, yang dalam kesimpulannya dijelaskan bahwa aktivitas lingkunganyang dilakukan meliputi pembangunan pagar kolam abu, pelatihan bagi karyawan,santunan bagi masyarakat sekitar yang terkena dampak dari abu pabrik, dan lain-lain.Dari perhitungan yang dilakukan, diketahui bahwa terdapat 17% untuk biayapencegahan lingkungan, 18% biaya deteksi, 31% biaya kegagalan internallingkungan, dan 34% biaya kegagalan eksternal lingkungan. Hal ini menunjukkanbahwa biaya kegagalan lebih besar dibandingkan dengan biaya pencegahan, sehinggaPabrik Gula Modjopanggoong perlu mengevaluasi kembali aktivitas yang dilakukanuntuk biaya lingkungan.

  • Kudus merupakan salah satu kota industri di Indonesia, karena terdapatbanyak perusahaan di sana, salah satunya adalah PT Pura Barutama yang bergerakdalam bidang kemasan (converting) dan pembuatan kertas berkualitas tinggi sepertikertas faximili, kertas tembus tanpa karbon (NCR), dan sebagainya dengan 25 unit didalamnya. Salah satu unit dengan permasalahan limbah yang paling banyak adalahunit papermill. Karena unit ini paling banyak menggunakan mesin dibandingkandengan unit lainnya, sehingga unit ini paling banyak menghasilkan limbah dari hasilproduksinya. Limbah yang dihasilkan dapat berupa limbah padat, limbah cair, polusiudara, polusi suara, dan polusi cahaya.

    Oleh sebab itu, dalam penelitian ini, penulis mengangkat masalah biayalingkungan dan mencoba melakukan analisis terhadap aktivitas-aktivitas dalam biayalingkungan dengan judul Analisis Biaya Kualitas Lingkungan pada UnitPapermill di PT Pura Barutama

    Rumusan MasalahRumusan Masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah :1.) Aktivitas-aktivitas apa saja yang telah dilakukan oleh unit papermill di PT

    Pura Barutama dalam upaya menjaga kualitas lingkungan.2.) Berapa biaya yang dikeluarkan oleh unit papermill di PT Pura Barutama

    untuk biaya pencegahan dan biaya kegagalan kerusakan lingkungan padatahun 2011, 2012, dan 2013.

    3.) Bagaimana perkembangan pengendalian biaya lingkungan Unit Papermilldi PT Pura Barutama pada tahun 2011, 2012, dan 2013.

    Tujuan PenelitianTujuan penelitian ini adalah:1.) Untuk mengetahui aktivitas-aktivitas apa saja yang telah dilakukan oleh

    Unit Papermill di PT Pura Barutama dalam upaya menjaga kualitaslingkungan.

    2.) Untuk mengetahui berapa biaya yang dikeluarkan oleh Unit Papermill diPT Pura Barutama untuk biaya pencegahan dan biaya kegagalan darikerusakan lingkungan pada tahun 2011, 2012, dan 2013.

    3.) Untuk mengetahui perkembangan pengendalian biaya lingkungan UnitPapermill di PT Pura Barutama pada tahun 2011, 2012, dan 2013.

    Batasan MasalahBatasan masalah pada penelitian ini adalah :1.) Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah aktivitas dan biaya yang

    tampak dalam laporan biaya lingkungan pada Unit Papermill di PT PuraBarutama, sehingga dalam penelitian ini tidak menelusuri biaya yangmerupakan hidden cost.

  • 2.) Laporan biaya lingkungan dan aktivitas yang digunakan adalah laporanbiaya kualitas unit papermill di PT Pura Barutama pada tahun 2011,2012,dan 2013.

    3.) Laporan biaya yang disediakan perusahaan adalah 3 tahun, sehinggapenulis menggunakan tahun 2011, 2012, dan 2013 karena merupakaninformasi terbaru.

    Teknik Analisis DataTeknik analisis data yang digunakan melalui beberapa tahapan, yaitu :1.) Mengumpulkan data di perusahaan,2.) Mengidentifikasi setiap biaya-biaya lingkungan.3.) Mengidentifikasi aktivitas-aktivitas lingkungan yang sudah dilakukan

    oleh Unit Papermill dari laporan biaya unit.4.) Mengelompokkan aktivitas ke dalam komponen biaya lingkungan yang

    didasarkan pada biaya pencegahan (prevention cost), biaya deteksi(detection cost), biaya kegagalan internal (internal failure cost), danbiaya kegagalan eksternal (external failure cost).

    5.) Menghitung jumlah biaya yang dikeluarkan untuk setiap komponen biayakualitas lingkungan.

    6.) Melakukan analisis dari data yang didapat dari perhitungan sebelumnya7.) Menarik kesimpulan.

    LANDASAN TEORI

    LingkunganDefinisi lingkungan menurut ISO 14001 adalah keadaan sekeliling di mana

    organisasi beroperasi, termasuk udara, air, tanah, sumber daya alam, flora, fauna,manusia dan interaksinya.

    Biaya Kualitas LingkunganBiaya lingkungan seringkali disebut sebagai biaya kualitas lingkungan, yaitu

    biaya-biaya yang terjadi karena adanya kualitas lingkungan yang buruk mungkinterjadi. Dengan demikian, biaya lingkungan berhubungan dengan ciptaan, deteksi,perbaikan, dan pencegahan terjadinya penurunan lingkungan (Hansen Mowen, 2007:780).

    Klasifikasi Biaya Kualitas LingkunganBiaya lingkungan dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori (Hansen

    Mowen, 2007: 780-781) :1. Biaya pencegahan lingkungan (environmental prevention costs) adalah biaya

    untuk aktivitas yang dilakukan untuk mencegah diproduksinya limbah dan atausampah yang menyebabkan kerusakan lingkungan.

  • 2. Biaya deteksi lingkungan (environmental detection costs) adalah biaya untukaktivitas yang dilakukan dalam menentukan apakah produk, proses, danaktivitas lainnya di perusahaan telah memenuhi standar lingkungan yangberlaku atau tidak. Standar lingkungan dan prosedur yang diikuti olehperusahaan dapat meliputi: (1) peraturan pemerintah, (2) voluntary standard(ISO 14001) yang dikembangkan oleh International Standards Organization,dan (3) kebijakan lingkungan yang dikembangkan oleh manajemen

    3. Biaya kegagalan internal lingkungan (environmental in