ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

220
ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI ASAM BASA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh EKA YULLI KARTIKA NIM. 1112016200031 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

Transcript of ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

Page 1: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI

MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA

MATERI ASAM BASA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

EKA YULLI KARTIKA

NIM. 1112016200031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Page 2: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

i

Page 3: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

ii

Page 4: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

iii

Page 5: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

iv

ABSTRAK

Eka Yulli Kartika (NIM 1112016200031). Analisis Berpikir Reflektif Siswa

Melalui Model Problem Based Learning pada Materi Asam Basa. Program

Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2017.

Penelitian ini dilatar belakangi karena siswa masih terfokus pada rumus, hafalan

dan kurang mengaplikasikan konsep yang telah dipelajari sehingga keterampilan

berpikir reflektif siswa masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

keterampilan berpikir reflektif siswa melalui model Problem Based Learning

(PBL) pada materi asam basa. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 9 Tangerang

Selatan pada 16 Januari - 01 Februari 2017. Metode penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian berjumlah 39

siswa kelas XI IPA 1. Instrumen yang digunakan yaitu tes essay, lembar

observasi, dan LKS. Hasil analisis data dari tes essay menunjukkan bahwa

berpikir reflektif siswa dicapai dengan baik. Berdasarkan hasil tes berpikir

reflektif siswa secara keseluruhan mendapatkan kategori baik, begitu pula dengan

hasil kelompok tinggi, sedang dan rendah memiliki kategori baik. Indikator

berpikir reflektif yang memiliki nilai tertinggi yaitu Reacting. Hal ini

menunjukkan bahwa model Problem Based Learning baik digunakan untuk

meningkatkan keterampilan berpikir reflektif siswa.

Kata Kunci: Berpikir Reflektif, Problem Based Learning (PBL), Asam Basa

Page 6: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

v

ABSTRACT

Eka Yulli Kartika (1112016200031) Analysis of Reflective Thinking Students

with Model Problem Based Learning of Acid Base Material. Chemistry

Education Studies Program, Science Education Departemen, Faculty of Tarbiya

and Teaching Science, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta,

2017.

This research is motivated because the students are still focused on formula,

memorizing and lack of applying concept that have been studied so that student

reflective thinking still low. The aim of this research is to describe students'

reflective thinking skills by using Problem Based Learning (PBL) model on the

material of acid base. This research was conducted at SMAN 9 Tangerang

Selatan on January 16th until February 1st 2017. The research method used is

descriptive kuantitative. The sample of this research are 39 students of class XI

IPA 1. The Instruments used are essay test, observation sheet, and LKS. The

results of the data analysis of the essay test show that reflective thinking of

students is well achieved. Based on the results of the reflective thinking test

students overall get a good category, as well as high, medium and low group

outcomes have a good category. The reflective thinking indicator that has the

highest value is Reacting. It showes that the Problem Based Learning model is

wel used to improve students reflective thinking skills.

Keywords: Reflective Thinking, Problem Based Learning (PBL), Acid- Base.

Page 7: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrohim,

Alhamdullilahi rabbil ‘alamin. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurah

kepada Nabi Muhammad SAW, semoga kita mendapatkan syafa’at beliau di hari

akhir kelak.

Skripsi yang berjudul “Analisis Berpikir Reflektif Siswa Melalui Model

Problem Based Learning pada Materi Asam Basa” ini ditunjukkan untuk

memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S1) pada Program

Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam kesempatan ini tak lupa penulis menyampaikan ucapan terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu, mendukung dan membimbing penulis

dalam menyelesaikan skrispsi ini, diantaranya kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Burhanudin Milama, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Salamah Agung, S.Si, Apt, MA, Ph.D., selaku dosen pembimbing

akademik.

4. Tonih Feronika, M.Pd., selaku pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, waktu, saran dan perhatian kepada penulis selama penyusunan

skripsi ini.

5. Evi Sapinatul Bahriah, M.Pd., selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, waktu, saran, motivasi dan perhatiannya kepada penulis dengan

sangat baik sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

vii

6. Dewi Muniarti, M.Si., selaku validator instrumen yang telah memberikan

kritik dan saran selama proses validasi.

7. Dr. Solfarina, S.Pd., M.Si., selaku dosen Program Studi Pendidikan Kimia

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang telah memberikan waktu, saran,

motivasi dan perhatiannya kepada penulis.

8. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan IPA, khususnya dosen Program Studi

Pendidikan Kimia FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

mendidik dan memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis.

9. Drs. Ahmad Nana Mahmur, M.M.Pd., selaku Kepala SMA Negeri 9

Tangerang Selatan yang telah memberikan kesempatan izin kepada penulis

untuk melakukan penelitian.

10. Menik Stri Wuranti, ST., selaku guru kimia SMA Negeri 9 Tangerang

Selatan yang telah meluangkan waktunya selama penulis melakukan

penelitian.

11. Kedua orang tua yang saya sayangi, Ayahanda H. Ayi Sumiarsa, M.Pd

(Alm) dan Ibunda Hj. Siti Mutmainah yang selalu memberikan kasih

sayang, do’a, semangat, bantuan moril maupun materil, dan kesabaran tanpa

batas kepada penulis.

12. Adik tersayang, Dimas Iswan Ahmadi yang selalu memberi semangat dan

canda tawa kepada penulis.

13. Ferdi Ukhrowi, S.E., Big Thanks for you, for all motivation, attention, and

many other.

14. Sahabat terbaikku Shera Maulidia Gusniati yang telah memberikan

keceriaan dan motivasi kepada penulis selama penulis menjalankan proses

skripsi.

15. Teman terbaikku Ipa Ida Rosita yang telah memberikan semangat, motivasi,

waktu, perhatian, dan bantuannya selama penulis menjalankan proses

skripsi.

16. Teman-teman kos Ibu As (Ummu Kalsum Andi Lajeng, Ade Ira Nurjanah,

Mutia Anggraeni, Lisnawati, Qurotul Aina, Diah Fajriah, Farhatunnisa,

Ambar, Kak Ulan, Tika, Dwi, Devi, Septin, Afifah dan Santi) yang selalu

Page 9: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

viii

memberikan semangat dan keceriaan selama penulis menjalankan proses

skripsi.

17. Teman-Teman Almahira (Siti Dian Rosadi, Wida Kurnia, Diva Chyntia G,

Nuramalia Hidayati, Ariyanti Mareta Ismail, Rani Apriliani, Gesti Haeriah)

yang selalu memberikan motivasi, semangat, dan pembelajaran dalam hidup

untuk selalu berikhtiar, berusaha, dan berdoa kepada penulis.

18. Teman-Teman SMAN 1 Pandeglang (Raden Nurul F.P, Gawan Ribathi, Ires

Restu I.F dan Rara Yesisa) yang selalu memberikan motivasi, semangat dan

keceriaan.

19. Seluruh Siswa/ Siswi Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 9 Tangerang Selatan

sebagai subjek penelitian.

20. Teman-teman bimbingan Bapak Tonih dan Ibu Evi yang telah berbagi

kesabaran, pengalaman, dan dukungannya.

21. Teman-teman Pendidikan Kimia angkatan 2012 yang saling memberikan

motivasi.

22. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah

membantu hingga tersusunnya skripsi ini

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan,

untuk itu sangat diharapkan masukan berupa kritik dan saran yang bersifat

membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini memberikan

manfaat bagi mahasiswa sebagai calon guru dan secara umum bagi peningkatan

mutu pendidikan guna melahirkan manusia yang berkualitas. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jakarta, 19 Mei 2017

Penulis

Page 10: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN .................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBUNG SKRIPSI .................................... ii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .................................................... iii

ABSTRAK ........................................................................................................... iv

ABSTRACT ........................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 4

C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 4

D. Rumusan Masalah ........................................................................... 4

E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 4

F. Manfaat Penelitian .......................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORITIK ..................................................................... 6

A. Kajian Teori .................................................................................... 6

1. Berpikir Reflektif ...................................................................... 6

2. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based

Learning) ................................................................................. 12

B. Deskripsi Materi Asam Basa......................................................... 18

C. Penelitian yang Relevan ................................................................ 21

D. Kerangka Pikir .............................................................................. 22

Page 11: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

x

BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................... 24

A. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 24

B. Metode Penelitian ......................................................................... 24

C. Prosedur Penelitian ....................................................................... 24

D. Populasi dan Sampel ..................................................................... 27

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 28

F. Instrumen Penelitian ..................................................................... 28

G. Validasi Instrumen ........................................................................ 31

H. Teknik Analisis Data ..................................................................... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 38

A. Hasil Penelitian ............................................................................. 38

1. Data Hasil Tes Berpikir Reflektif Siswa

Secara Keseluruhan ................................................................. 38

2. Data Hasil Berpikir Reflektif Siswa Berdasarkan

Indikator .................................................................................. 38

3. Data Hasil Berpikir Reflektif Siswa Berdasarkan

Kelompok Siswa ..................................................................... 39

4. Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran Problem

Based Learning (PBL) ............................................................ 40

B. Pembahasan ................................................................................... 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 57

A. Kesimpulan ................................................................................... 57

B. Saran ............................................................................................. 57

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 58

LAMPIRAN ......................................................................................................... 62

Page 12: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Indikator Berpikir Reflektif..................................... ............................. 12

Tabel 2.2 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah .................. 15

Tabel 3.1 Pembagian Kategori Kelompok Siswa ................................................. 27

Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 28

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tes Berpikir Reflektif ........................................... 29

Tabel 3.4 Kisi-kisi Penilaian Hasil Lembar Observasi ......................................... 29

Tabel 3.5 Kisi-kisi Penilaian Hasil Lembar Kerja Siswa ...................................... 30

Tabel 3.6 Kriteria Reliabilitas ............................................................................... 32

Tabel 3.7 Tingkat Daya Pembeda ......................................................................... 33

Tabel 3.8 Tingkat Kesukaran ................................................................................ 34

Tabel 3.9 Kriteria Tingkat Kemampuan Siswa Melalui Tes................................. 35

Tabel 3.10 Kriteria Tingkat Kemampuan Siswa Melalui Observasi .................... 36

Tabel 3.11 Kriteria Tingkat Kemampuan Siswa Melalui LKS ............................. 37

Tabel 4.1 Hasil Tes Berpikir Reflektif Siswa Secara Keseluruhan ...................... 38

Tabel 4.2 Hasil Berpikir Reflektif Siswa Berdasarkan Kelompok Siswa ............. 39

Tabel 4.3 Keterlaksanaan Pembelajaran PBL ....................................................... 40

Page 13: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir Penelitian ...................................................... 23

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian ................................................................ 26

Gambar 4.1 Grafik Hasil Berpikir Reflektif Siswa Berdasarkan Indikator .......... 39

Gambar 4.2 Tahap Orientasi Siswa pada Masalah................................................ 43

Gambar 4.3 Tahap Mengorganisir Siswa dalam Belajar ...................................... 44

Gambar 4.4 Tahap Membimbing Penyelidikan Individual Maupun

Kelompok ......................................................................................... 44

Gambar 4.5 Tahap Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya ..................... 46

Gambar 4.6 Tahap Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan

Masalah ............................................................................................ 46

Gambar 4.7 Contoh Jawaban Siswa Kelompok Tinggi Indikator

Reacting............................................................................................. 50

Gambar 4.8 Contoh Jawaban Siswa Kelompok Tinggi Indikator

Comparing ........................................................................................ 50

Gambar 4.9 Contoh Jawaban Siswa Kelompok Tinggi Indikator

Contemplating ................................................................................... 51

Gambar 4.10 Contoh Jawaban Siswa Kelompok Sedang Indikator

Reacting............................................................................................. 52

Gambar 4.11 Contoh Jawaban Siswa Kelompok Sedang Indikator

Comparing ...................................................................................... 52

Gambar 4.12 Contoh Jawaban Siswa Kelompok Sedang Indikator

Contemplating ................................................................................. 53

Gambar 4.13 Contoh Jawaban Siswa Kelompok Rendah Indikator

Reacting........................................................................................... 53

Gambar 4.14 Contoh Jawaban Siswa Kelompok Rendah Indikator

Comparing ...................................................................................... 54

Gambar 4.15 Contoh Jawaban Siswa Kelompok Rendah Indikator

Contemplating ................................................................................. 54

Page 14: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Observasi ................................................. 63

Lampiran 2 Studi Pendahuluan Wawancara ..................................................... 64

Lampiran 3 Analisis KD dan Indikator Pembelajaran ...................................... 66

Lampiran 4 RPP ................................................................................................ 73

Lampiran 5 Instrumen Tes ................................................................................ 95

Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa ...................................................................... 99

Lampiran 7 Lembar Observasi ......................................................................... 116

Lampiran 8 Validasi Instrumen ........................................................................ 130

Lampiran 9 Surat Izin Validasi Siswa ............................................................... 172

Lampiran 10 Surat Izin Penelitian..................................................................... 173

Lampiran 11 Hasil Validasi Siswa .................................................................... 174

Lampiran 12 Hasil Tes Berpikir Reflektif ........................................................ 179

Lampiran 13 Hasil Lembar Kerja Siswa ........................................................... 184

Lampiran 14 Hasil Lembar Observasi .............................................................. 189

Lampiran 15 Dokumentasi Penelitian ............................................................... 194

Lampiran 16 Surat Keterangan Sekolah ........................................................... 197

Lampiran 17 Lembar Uji Referensi .................................................................. 198

Page 15: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 1, ayat 1 tentang Sistem

Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa “pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya”. Pendidikan yang

mampu mengembangkan potensi peserta didik yaitu pendidikan yang dinamis

dan berkembang sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Oleh karena

itu, pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang

adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik,

sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema

kehidupan yang dihadapinya (Trianto, 2009, hlm. 1).

Namun, pendidikan di Indonesia saat ini masih tergolong rendah jika

dibandingkan dengan negara-negara di seluruh dunia. Berdasarkan hasil

survey yang dilakukan oleh Organisation for Education Cooperation and

Development (OECD) pada tahun 2015 tentang peringkat pendidikan di dunia

menggunakan tes Programme for International Student Assessment (PISA)

menunjukkan skor sains Indonesia dalam peringkat rendah. Indonesia berada

pada peringkat 62 dari 70 negara yang ikut berpartisipasi, dengan rata-rata

skor sains anak-anak Indonesia 403, rata-rata skor membaca 397, dan rata-rata

skor untuk matematika 386 (PISA, 2015, hlm. 5). Diperkuat dengan hasil

laporan UNESCO di dunia internasional, Indeks Pembangunan Pendidikan

untuk Semua atau The Education Development Index (EDI) Indonesia pada

tahun 2014 berada di peringkat 57 dari 115 negara (Kemenkom, 2015, hlm. 1).

Rendahnya kemampuan sains anak-anak Indonesia disebabkan karena

kompetensi yang diujikan dalam tes tersebut berbeda dengan yang diajarkan di

sekolah. Kompetensi yang diujikan dalam PISA lebih mengacu pada

pemahaman, penalaran dan pemecahan masalah. Sementara itu, kompetensi

Page 16: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

2

yang diajarkan di sekolah Indonesia belum mengacu kepada kompetensi yang

diujikan dalam PISA, sehingga kurangnya pemahaman konsep yang dimiliki

siswa yang berakibat masih rendahnya keterampilan berpikir reflektif yang

dimiliki siswa (PISA, 2015, hlm. 3).

Rendahnya keterampilan berpikir reflektif siswa ditunjukkan oleh

penelitian yang dilakukan oleh Nindiasari, Kusumah, Sumarmo, dan Sabandar

(2014, hlm. 82) bahwa siswa masih terfokus pada rumus dan hafalan sehingga

siswa belum memahami konsep yang sedang dipelajari. Selain itu, Solfarina

(2012, hlm. 6), menyatakan bahwa dalam pembelajaran kimia diperlukan

keterampilan berpikir reflektif untuk menjelaskan suatu permasalahan yang

mengaitkan suatu konsep dengan konsep lain, sehingga dalam menyelesaikan

suatu permasalahan dapat dijelaskan dengan pengetahuan atau konsep yang

sudah dipahami. Jika proses pembelajaran kimia terus mengandalkan pada

rumus dan hafalan, maka keterampilan berpikir reflektif siswa tidak akan

berkembang karena kurang mengaplikasikan konsep yang telah dipelajari

untuk memecahkan suatu masalah. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan

keterampilan berpikir reflektif peserta didik.

Peran guru sangat diperlukan dalam membangun keterampilan

berpikir reflektif siswa. Guru dituntut melakukan perubahan pada model

pembelajaran yang mengarah kepada tercapainya keterampilan berpikir

reflektif siswa. Salah satu model yang dapat membangun keterampilan

berpikir reflektif siswa adalah model Problem Based Learning (PBL). Model

PBL berlandaskan filosofi konstruktivisme, dimana siswa diberikan

kesempatan lebih banyak untuk aktif mencari dan memeroses informasi

sendiri, membangun pengetahuan sendiri, dan membangun makna

berdasarkan pengalamannya (Linden, 2006, hlm. 56). Sejalan dengan

pendapat Sanjaya (2006, hlm. 220) menyatakan bahwa pembelajaran berbasis

masalah dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan

untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa. Selain itu, pembelajaran

berbasis masalah juga, dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk

mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.

Page 17: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

3

Hal ini sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan Angkotasan

dan Suryanto (2013, hlm. 99) di SMA Negeri 5 Kota Ternate. Hasil

penelitiannya yaitu model Problem Based Learning (PBL) efektif ditinjau

dari kemampuan berpikir reflektif matematis dan kemampuan pemecahan

masalah matematis pada siswa SMA Negeri 5 Kota Ternate. Selain itu

didukung oleh penelitian Kania (2012, hlm. 84) yang menunjukkan

peningkatan kemampuan berpikir reflektif menggunakan model pembelajaran

berbasis masalah yakni dalam kategori baik.

Salah satu materi kimia dalam Kurikulum 2013 pada kelas XI

semester genap adalah asam basa. Pada pokok bahasan asam basa, siswa

dituntut agar dapat membedakan larutan asam dan basa berdasarkan

percobaan. Larutan asam dan basa merupakan materi yang memerlukan

kecakapan, keterampilan, pengetahuan konsep yang tinggi serta kemampuan

berpikir reflektif dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang

berkaitan dengan materi tersebut, sehingga guru dituntut untuk meningkatkan

kualitas pembelajarannya.

Berdasarkan wawancara dengan guru kimia SMA Negeri 9 Tangerang

Selatan, materi asam basa merupakan salah satu materi yang dekat dengan

kehidupan sehari-hari. Namun sering kali dianggap materi yang bersifat

hafalan dalam konsep teori asam dan basa. Siswa hanya menerima

pembelajaran yang diberikan oleh guru tanpa memberikan respon yang baik

terhadap materi. Ketika memasuki konsep teori asam dan basa siswa

mengalami kesulitan dalam mempelajarinya. Sebagian besar siswa tidak

mampu menghubungkan apa yang mereka pelajari dengan bagaimana

pengetahuan itu diterapkan untuk menyelesaikan masalah dalam situasi yang

berbeda, baik untuk mengerjakan soal-soal maupun penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari. Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik

untuk mengkaji bagaimana “Berpikir Reflektif Siswa Melalui Model

Problem Based Learning (PBL) pada Materi Asam Basa”.

Page 18: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti

mengidentifikasikan masalah sebagai berikut

1. Pada pembelajaran kimia, siswa cenderung menghafalkan rumus sehingga

kemampuan berpikir reflektif peserta didik masih rendah.

2. Sebagian besar siswa tidak mampu menghubungkan materi yang sedang

mereka pelajari untuk menyelesaikan masalah.

3. Siswa mengalami kesulitan pada materi yang mereka pelajari untuk

menyelesaikan masalah konsep asam basa.

C. Pembatasan Masalah

Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Berpikir reflektif siswa yang diukur terdiri dari tiga indikator yaitu:

Reacting, Comparing dan Contemplating (Surbeck, 1991)

2. Model pembelajaran yang digunakan adalah model Problem Based

Learning (Arends, 2012)

3. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah asam basa

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini yaitu Bagaimanakah keterampilan berpikir reflektif siswa

melalui model Problem Based Learning (PBL) pada materi asam basa?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan, maka tujuan dari

penelitian ini yaitu untuk mengetahui keterampilan berpikir reflektif siswa

melalui model Problem Based Learning (PBL) pada materi asam basa.

Page 19: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

5

F. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk:

1. Siswa

Melalui model Problem Based Learning (PBL) dapat

meningkatkan berpikir reflektif siswa.

2. Guru

Sebagai wawasan bagi guru tentang salah satu model pembelajaran

yang dapat digunakan dalam pembelajaran.

3. Peneliti

Sebagai acuan dan motivasi untuk melaksanakan penelitian lebih

lanjut dan sebagai referensi atau tolak ukur serta pembanding dalam

melakukan penelitian atau pun dalam hal lainnya selama penelitian ini

dapat bermanfaat bagi masyarakat.

Page 20: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

6

BAB II

LANDASAN TEORITIK

A. Kajian Teori

1. Berpikir Reflektif

a. Pengertian Berpikir

Berpikir adalah saat seseorang memperoleh pengetahuan lebih

banyak dari pengalaman yang telah dilakukan. Pengalaman ini

dilakukan secara sadar untuk mencapai suatu tujuan berbentuk

pemahaman, pengambilan keputusan, perencanaan, pemecahan

masalah, penilaian, tindakan dan sebagainya (DeBono, 1992, hlm.

36). Santock (2008, hlm. 357) mendefinisikan berpikir sebagai

manipulasi atau mengelola dan mentransfer suatu informasi dalam

otak sehingga akan membuat keputusan, membentuk konsep,

bernalar dan berpikir secara kritis, berpikir kreatif, dan memecahkan

masalah. Syam (2011, hlm. 5) mengemukakan berpikir merupakan

kegiatan yang dilakukan untuk memahami suatu kejadian yang nyata

sehingga dapat memecahkan masalah dan mengambil suatu

keputusan untuk menghasilkan sesuatu hal yang baru. Menurut

Suryabrata (2010, hlm. 54) berpikir adalah suatu aktivitas aktif

dalam mengungkapkan tanggapan-tanggapan. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa berpikir adalah ekplorasi pengalaman secara

nyata dalam rangka mengambil keputusan untuk memecahkan suatu

masalah dan membentuk konsep sehingga memperoleh sesuatu yang

baru.

Proses berpikir terbagi 2, yaitu berpikir autistik dan berpikir

realistik. Berpikir autistik yaitu berpikir dengan melamun,

menghayal, berfantasi, dan wishful thinking. Seseorang yang berpikir

seperti ini hanya melihat kehidupan sebagai khayalan saja dan

melihat kehidupan sebagai gambaran fantasi. Sedangkan berpikir

Page 21: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

7

realistik atau disebut nalar yaitu berpikir dalam rangka

menyesuaikan diri dengan keadaan nyata (Syam, 2011, hlm. 5).

Syam (2011, hlm. 6-7) menyebutkan bahwa dalam berpikir

terjadi proses pemecahan masalah yang berlangsung 5 tahap, yaitu :

1) Adanya masalah

2) Menggali memori masa lalu untuk memecahkan masalah yang

efektif

3) Mencoba seluruh kemungkinan pemecahan masalah

4) Menggunakan lambang-lambang verbal dan grafis untuk

memecahkan masalah

5) Adanya pemecahan masalah.

b. Pengertian Berpikir Reflektif

Berpikir reflektif tertuang dalam Peraturan Mentri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 70 Tahun 2013

menyebutkan bahwa “landasan filosofi kurikulum 2013 bermaksud

untuk mengembangkan potensi peserta didik dalam kemampuan

berpikir reflektif untuk penyelesaian masalah sosial di masyarakat”.

Berpikir reflektif diperkenalkan oleh John Dewey pada tahun

1910 dalam bukunya yang berjudul "How We Think”, sebuah karya

yang dirancang bagi para guru. Pemikiran dasar Dewey menyatakan

bahwa pembelajaran meningkatkan proses refleksi. Proses refleksi

ini berguna untuk meninjau kembali pemahaman siswa sehingga

dapat meningkatkan prestasinya dalam kelas (Shermis, 1999, hlm.

2).

John Dewey (1910, hlm. 2) mendefinisikan berpikir reflektif

adalah “active, persistent, and careful consideration of any belief or

supposed form of knowledge in the light of the grounds that support

it, and the further conclusions to which it tends”. Berpikir reflektif

adalah aktif, gigih, dan mempertimbangkan dengan saksama tentang

segala sesuatu yang dipercaya kebenarannya atau format yang

Page 22: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

8

diharapkan tentang pengetahuan apabila dipandang dari sudut

pandang yang mendukungnya, dan menuju pada suatu kesimpulan.

Chen dalam Solfarina (2012, hlm. 7) “mendukung pendapat

Dewey melalui temuannya bahwa berpikir reflektif diperlukan dan

penting bagi profesional untuk mengembangkan profesionalitas

berkelanjutan, karena mendorong untuk belajar lebih lanjut dan

meningkatkan keterampilan berpikir lainnya”. Menurut Kuswana

(2011, hlm. 26) berpikir reflektif “menekankan pada pendekatan

aplikasi yang diterjemahkan menjadi keterampilan dan proses

pemecahan masalah”. Choy dan Oo (2012, hlm. 168) juga

menegaskan pendapat Dewey bahwa untuk berfikir secara reflektif,

seseorang seharusnya mampu mencantumkan ide-idenya untuk

membentuk satu hal yang stabil ke arah kesimpulan yang bersepadu

akibat daripada pemikiran konsisten. Berdasarkan penjelasan para

ahli maka, dapat disimpulkan bahwa berpikir reflektif adalah salah

satu dari berpikir tingkat tinggi yang digunakan untuk menyelesaikan

masalah menggunakan pengetahuan lamanya untuk menjawab

masalah yang sedang dihadapi sehingga mendapatkan suatu

kesimpulan.

Boody, Hamilton, dan Schon dalam Choy dan Oo (2012, hlm.

168-170) menjelaskan bahwa terdapat 4 karakteristik berpikir

reflektif, yaitu reflection as retrospective analysis, reflection as

problem solving, critical reflection of self, and reflection on beliefs

about self and self-efficacy.

1) Refleksi sebagai analisis retrospektif (kemampuan untuk

menilai diri sendiri)

Pendekatan ini siswa maupun guru masing-masing merefleksikan

pemikirannya untuk menggabungkan pengalaman sebelumnya

dan bagaimana pengalaman ini bisa berpengaruh saat dalam

prakteknya.

Page 23: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

9

2) Refleksi sebagai proses pemecahan masalah (kesadaran

tentang bagaimana seseorang belajar)

Diperlukannya mengambil langkah-langkah untuk

menganalisis dan menjelaskan masalah sebelum mengambil

tindakan. Hal ini memungkinkan agar tindakan yang lebih

konstruktif yang harus diambil daripada menerapkan perbaikan

cepat.

3) Refleksi kritis pada diri (mengembangkan perbaikan diri

secara terus menerus).

Refleksi kritis dapat dianggap sebagai proses analisis,

mempertimbangkan kembali dan mempertanyakan

pengalaman dalam konteks yang luas dari suatu permasalahan.

4) Refleksi pada keyakinan dan keberhasilan diri.

Keyakinan lebih efektif dibandingkan dengan pengetahuan

dalam mempengaruhi seseorang pada saat menyelesaikan tugas

maupun masalah. Selain itu, keberhasilan merupakan peran

yang sangat penting dalam menentukan praktik dari

kemampuan berpikir reflektif.

Masalah hadir ketika seorang siswa penasaran, bingung, atau

tidak mampu menemukan solusi. Teori reflektif mengatakan bahwa

jika ingin menghasilkan masalah, maka buatlah pertanyaan dan

membuat rangkaian proses siswa menjawabnya. Lalu meminta

mereka membuat pertanyaan yang menciptakan konflik. Kemudian

membantu mereka mencapai jawaban yang tepat. Jika seseorang

ingin mengajar reflektif dan mengadakan diskusi reflektif, maka

tujuan, sasaran, atau tujuan harus mandat diskusi. Maka hal ini akan

mengurangi evaluasi yang menekankan pada hafalan (Shermis, 1999,

hlm. 3).

Kusumaningrum dan Saefudin (2012, hlm. 575)

mengemukakan bahwa terdapat lima komponen yang berkenaan

dengan kemampuan berpikir reflektif, diantaranya adalah :

Page 24: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

10

1) Recognize or felt difficulty problem, merasakan dan

mengidentifikasi masalah. Masalah mungkin dirasakan siswa

setelah siswa membaca data pada soal. Kemudian, siswa

mencari cara untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Pada langkah ini, siswa merasakan adanya permasalahan dan

mengidentifikasinya.

2) Location and definition of the problem, membatasi dan

merumuskan masalah. Langkah ini menuntun siswa untuk

berpikir kritis. Berdasarkan pengalaman pada langkah pertama

tersebut, siswa mempunyai masalah khusus yang merangsang

pikirannya, dalam langkah ini siswa mencermati

permasalahan tersebut dan timbul upaya mempertajam

masalah.

3) Suggestion of possible solution, mengajukan beberapa

kemungkinan alternatif solusi pemecahan masalah. Pada

langkah ini, siswa mengembangkan berbagai kemungkinan dan

solusi untuk memecahkan masalah yang telah dibatasi dan

dirumuskan tersebut, siswa berusaha untuk mengadakan

penyelesaian masalah.

4) Rational elaboration of an idea, mengembangkan ide untuk

memecahkan masalah dengan cara mengumpulkan data yang

dibutuhkan. Siswa mencari informasi yang diperlukan untuk

memecahkan masalah tersebut, dalam langkah ini siswa

memikirkan dan merumuskan penyelesaian masalah dengan

mengumpulkan data-data pendukung.

5) Test and formation of conclusion, melakukan tes untuk

menguji solusi pemecahan masalah dan menggunakannya

sebagai bahan pertimbangan membuat kesimpulan. Siswa

menguji kemungkinan dengan jalan menerapkannya untuk

memecahkan masalah sehingga siswa menemukan sendiri

keabsahan temuannya.

Page 25: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

11

Berpikir reflektif memiliki tiga kategori menurut Dewey

(1910, hlm. 9-10) yaitu, sebagai berikut :

1) Curiosity (Keingintahuan)

Hal ini lebih kepada cara-cara siswa merespon masalah.

Curiosity merupakan keingintahuan seseorang akan penjelasan

fenomena-fenomena yang memerlukan jawaban fakta secara

jelas serta keinginan untuk mencari jawaban sendiri terhadap

soal yang diangkat.

2) Suggestion (Saran)

Suggestion merupakan ide-ide yang dirancang oleh siswa

akibat pengalamannya. Saran haruslah beraneka ragam agar

siswa mempunyai pilihan yang banyak dan luas serta

mendalam agar siswa dapat memahami inti masalahnya.

3) Orderlinnes (Keteraturan)

Dalam hal ini siswa harus mampu merangkum ide-idenya

untuk membentuk satu kesatuan.

Adapun menurut Surbeck, Han & Moyer (1991, hlm. 25-27)

berpikir reflektif berdasarkan respon siswa, yaitu :

1) Reaction/ Reacting

Tanggapan awal siswa di kelas berdasarkan pemahaman pribadi

terhadap masalah dengan berfokus pada sifat situasi alami.

2) Elaboration/ Comparing

Siswa melakukan analisis dan klarifikasi serta makna dan

informasi yang diyakini dengan cara membandingkan

pengalaman dengan pengalaman yang lain.

3) Contemplating

Pada kategori ini mengutamakan pengertian pribadi yang

mendalam seperti menguraikan menginformasikan,

mempertimbangkan, dan merekonstruksi situasi atau masalah.

Page 26: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

12

Menurut Nisak (2013, hlm. 31-32) terdapat tiga indikator

berpikir reflektif. Tiga kelompok indikator berpikir reflektif tersebut

diuraikan lebih lanjut sebagai berikut :

Tabel 2.1 Indikator Berpikir Reflektif

No Indikator Berpikir

Reflektif Aktivitas yang dilakukan

1 Reacting Menyebutkan apa yang diketahui

Menyebutkan apa yang ditanyakan

2 Comparing

Menjelaskan definisi

Mengaitkan masalah yang

ditanyakan dengan masalah yang

pernah dihadapi.

3 Contemplating

Mendeteksi kesalahan

Memperbaiki dan menjelaskan jika

terjadi kesalahan

Membuat kesimpulan dengan

benar

2. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)

a. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah

Istilah Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) atau yang

lebih dikenal dengan Problem Based Learning (PBL) diadopsi dari

istilah Inggris yaitu Problem Based Instruction (PBI). Model ini

sudah dikenal sejak zaman John Dewey (Trianto, 2009, hlm. 91).

“Model Problem Based Learning pada umumnya mendorong peserta

didik untuk memecahkan masalah dalam kehidupan nyata secara

berkelompok, untuk menumbuhkan rasa ingin tahu siswa pada

pembelajaran” (Maryani dan Fatmawati, 2015, hlm. 51).

Menurut Linden (2006, hlm. 56) Problem Based Learning

(PBL) merupakan model pembelajaran yang berlandaskan filosofi

konstruktivisme bahwa peserta didik diberikan kesempatan lebih

banyak untuk aktif mencari dan lebih lanjut memeroses informasi,

membangun pengetahuan dan makna berdasarkan pengalamannya.

Model Problem Based Learning (PBL) adalah salah satu model

Page 27: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

13

pembelajaran yang berpusat pada siswa, sehingga saat proses

pembelajaran dapat memberikan kondisi belajar aktif dan inovatif

(Yustina, Syafii, dan Apriliani, 2014, hlm. 61). PBL merupakan

suatu strategi pembelajaran, dalam hal ini peserta didik mengerjakan

permasalahan yang bersifat autentik dalam kehidupan sehari-hari,

dengan menyusun pengetahuan, mengembangan inkuiri dan

keterampilan berpikir tingkat tinggi, serta mengembangkan

kemandirian dan percaya diri dalam belajar (Arends, 2012, hlm.

396).

Berdasarkan definisi para ahli maka dapat disimpulkan

bahwa Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) atau Problem Based

Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang menyajikan

masalah di awal pembelajaran untuk mengembangkan berpikir siswa

dalam memecahkan masalah serta siswa dapat mengetahui mengapa

mereka harus mempelajari materi ajar tersebut.

b. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah

Rusman (2013, hlm. 232-233) mengemukakan karakteristik

pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut :

1) Permasalahan menjadi starting point dalam belajar.

2) Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada

di dunia nyata yang tidak terstruktur.

3) Permasalahan membutuhkan perspektif ganda (multiple

perspective).

4) Permasalahan, menantang pengetahuan yang dimiliki oleh

siswa, sikap, dan kompetensi yang kemudian membutuhkan

identifikasi kebutuhan belajar.

5) Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama

6) Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam,

penggunaanya, dan evaluasi sumber informasi merupakan

proses yang esensial dalam PBL

7) Belajar adalah kolaboratif, komunikatif, dan kooperatif.

8) Pengembangan keterampilan inquiry dan pemecahan

masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi

Page 28: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

14

pengetahuan untuk mencari solusi dari sebuah

permasalahan.

9) Keterbukaan proses dalam PBM meliputi sintesi dan

integrasi dari sebuah proses belajar, dan

10) PBM melibatkan evaluasi dan riview pengetahuan siswa dan

proses belajar.

c. Sintak Pembelajaran Berbasis Masalah

Sintak suatu pembelajaran berisi langkah-langkah yang harus

dilakukan oleh guru dan siswa dalam suatu kegiatan pembelajaran.

Huda (2014, hlm. 272-273) mengemukakan sintak operasional PBL,

yakni sebagai berikut :

1) Pertama-tama siswa disajikan suatu masalah

2) Siswa mendiskusikan masalah dalam tutor PBL dalam

sebuah kelompok kecil. Mereka mengklarifikasi fakta-fakta

suatu kasus kemudian mendefinisikan sebuah masalah.

Mereka membrainstorming gagasan-gagasannya dengan

berpijak pada pengetahuan sebelumnya. Kemudian, mereka

mengidentifikasi apa yang mereka butuhkan untuk

menyelesaikan masalah serta apa yang mereka butuhkan

untuk menyelesaikan masalah serta apa yang mereka tidak

ketahui. Mereka menelaah masalah tersebut. Mereka juga

mendesain suatu rencana tindakan untuk menggarap

masalah.

3) Siswa terlibat dalam studi independen untuk menyelesaikan

masalah di luar bimbingan guru. Hal ini bisa mencakup:

perpustakaan, database, website, masyarakat, dan observasi.

4) Siswa kembali pada tutor PBL, lalu saling sharing

informasi, melalui peer teaching atau cooperative learning

atas masalah tertentu.

5) Siswa menyajikan solusi atas masalah.

6) Siswa mereview apa yang mereka pelajari selama proses

pengajaran selama ini. Semua yang berpartisipasi dalam

proses tersebut terlibat dalam review pribadi, review

berpasangan, dan review berdasarkan bimbingan guru,

sekaligus melakukan refleksi atas kontribusi terhadap proses

tersebut.

Page 29: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

15

Menurut Fogarty (dikutip oleh Rusman, 2013, hlm. 243)

langkah-langkah yang akan dilalui oleh siswa dalam sebuah proses

pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut :

1. Menemukan masalah

2. Mendefinisikan masalah

3. Mengumpulkan fakta dengan menggunakan KND

4. Pembuatan hipotesis

5. Penelitian

6. Rephrasing masalah

7. Menyuguhkan alternatif

8. Menyusun solusi

Lingkungan belajar yang harus disiapkan dalam pembelajaran

berbasis masalah adalah lingkungan belajar yang terbuka,

menggunakan proses demokratis, dan menekankan pada peran aktif

siswa. Sehingga akan membantu siswa menjadi mandiri dan

mempunyai keterampilan intelektual yang mandiri. Pada lingkungan

belajar menekankan peran sentral siswa (Rusman, 2013, hlm. 243-

244).

Arends (2012, hlm. 443) mengemukakan bahwa langkah-

langkah pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Berbasis

Masalah

Fase Tahap Tingkah Laku Guru

1. Orientasi siswa

pada masalah

Menjelaskan tujuan pembelajaran,

menjelaskan logistik yang

dibutuhkan, mengajukan fenomena

atau demonstrasi atau cerita untuk

memunculkan masalah,

memotivasi siswa untuk terlibat

dalam pemecahan masalah.

2. Mengorganisir

siswa untuk belajar

Membantu siswa untuk

mendefinisikan dan mengorganisir

tugas belajar yang berhubungan

dengan masalah tersebut.

Page 30: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

16

Fase Tahap Tingkah Laku Guru

3. Membimbing

penyelidikan

individual maupun

kelompok

Mendorong siswa untuk

mengumpulkan informasi yang

sesuai, melaksanakan eksperimen

untuk mendapatkan penjelasan dan

pemecahan masalah.

4. Mengembangkan

dan menyajikan

hasil karya

Membantu siswa dalam

merencanakan dan menyiapkan

karya yang sesuai seperti laporan,

video, dan model serta membantu

mereka untuk berbagi tugas

dengan temannya.

5. Menganalisis dan

mengevaluasi

proses pemecahan

masalah

Membantu siswa untuk

melakakukan refleksi atau eveluasi

terhadapa penyelidikan mereka

dan proses-proses yang mereka

gunakan.

d. Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah

Tujuan pembelajaran berbasis masalah adalah penguasaaan

materi pelajaran dari disiplin heuristik dan pengembangan

keterampilan pemecahan masalah. PBM berhubungan dengan

keterampilan memaknai informasi, lifewide learning, kolaboratif dan

belajar tim, serta keterampilan berpikir reflektif dan evaluatif

(Rusman, 2013, hlm. 238).

Menurut Trianto (2009, hlm. 94-96) tujuan pembelajaran

berbasis masalah yaitu :

1) Membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan

keterampilan pemecahan masalah

Keterampilan berpikir adalah proses yang melibatkan operasional

mental untuk menganalisis, mengkritik, dan membuat kesimpulan

berdasarkan berbagai pertimbangan. Keterampilan pemecahan

masalah adalah konteks dari keterampilan berpikir tingkat tinggi

yang tidak dapat diajarkan menggunakan pendekatan yang

Page 31: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

17

dirancang untuk mengajarkan ide dan keterampilan yang lebih

konkret.

2) Belajar peranan orang dewasa yang autentik

Model pembelajaran berdasarkan masalah amat penting untuk

menjembatani gap antara pembelajaran di sekolah formal dengan

aktivitas mental yang lebih praktis yang dijumpai di luar sekolah

sehingga memiliki implikasi: mendorong kerjasama dalam

menyelesaikan tugas, memiliki elemen-elemen belajar magang, dan

melibatkan siswa dalam penyelidikan pilihan sendiri.

3) Menjadi pembelajar yang mandiri

Adanya bimbingan guru secara terus menerus akan mendorong dan

mengarahkan mereka untuk mengajukan pertanyaan, mencari

penyelesaian terhadap masalah nyata oleh mereka sendiri, siswa

belajar untuk menyelesaikan tugas-tugas itu secara mandiri dalam

hidupnya kelak.

e. Keunggulan Pembelajaran Berbasis Masalah

Banyak keunggulan dari pembelajaran berbasis masalah ini

telah diungkapkan oleh para ahli, salah satunya menurut Sanjaya

(2006, hlm. 220-221) menyatakan bahwa :

a) Pembelajaran berbasis masalah adalah teknik yang cukup bagus

untuk memahami isi pelajaran

b) Pembelajaran berbasis masalah dapat menantang kemampuan

siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan

baru bagi siswa

c) Pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan aktivitas

pembelajaran siswa

d) Pembelajaran berbasis masalah dapat membantu siswa bagaimana

mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam

kehidupan nyata

Page 32: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

18

e) Pembelajaran berbasis masalah dapat membantu siswa untuk

mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab

dalam pembelajaran yang mereka lakukan

f) Pembelajaran berbasis masalah bisa memperlihatkan kepada siswa

bahwa setiap mata pelajaran (matematika, IPA, sejarah, dan lain

sebagainya), pada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu

yang harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar belajar dari

guru atau dari buku-buku saja.

g) Pembelajaran berbasis masalah dianggap lebih menyenangkan dan

disukai siswa

h) Pembelajaran berbasis masalah dapat mengembangkan

kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan

kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan

baru.

i) Pembelajaran berbasis masalah dapat memberikan kesempatan

pada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka

miliki dalam dunia nyata

j) Pembelajaran berbasis masalah dapat mengembangkan minat siswa

untuk secara terus-menerus belajar sekalipun belajar pada

pendidikan formal telah berakhir.

B. Deskripsi Materi Asam Basa

1. Teori Asam Basa

Asam dan basa (alkali) sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah

asam berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti cuka. Istilah basa

(alkali) diambil dari bahasa Arab untuk abu. Jauh sebelum Arrhenius,

berabad-abad yang lalu para ilmuan telah mendefinisikan asam dan basa

atas dasar sifat-sifatnya. Pada tahun 1777, Lavoisier menyatakan bahwa

semua asam selalu mengandung suatu unsur dasar yaitu oksigen.

Selanjutnya di tahun 1810, Davy menunjukkan bahwa asam muriatat (asam

hidroklorida) hanya mengandung hidrogen dan klor. Tidak mengandung

Page 33: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

19

oksigen dan dengan itu menetapkan bahwa hidrogenlah dan bukan oksigen

yang menjadi unsur dasar di dalam asam (Petrucci, 1987, hlm. 260).

a. Asam dan basa menurut Arrhenius

Menurut Arrhenius, larutan bersifat asam apabila suatu jenis zat

yang jika terurai menghasilkan ion hidrogen (H+). Contoh :

HCl(aq) H+

(aq) + Cl-(aq)

Sedangkan basa apabila larutan terurai menghasilkan ion

hidroksida (OH-).

NaOH(aq) Na+

(aq) + OH-(aq)

Teori Arrhenius juga berhasil menerangkan aktivitas katalis

dari asam dalam reaksi-reaksi tertentu. Asam yang merupakan katalis

yang paling efektif adalah asam yang mempunyai daya konduksi yang

paling baik, yaitu asam kuat. Semakin kuat asam, semakin tinggi

konsentrasi H+

di dalam larutannya (Petrucci, 1987, hlm. 261).

b. Asam dan Basa Menurut Bronsted-Lowry

Menurut Bronsted-Lowry, asam adalah donor (pemberi) proton

sedangkan basa adalah akseptor (penerima) proton. Contoh:

HCl + NH3 Cl- + NH4

+

Suatu asam (1) kehilangan proton akan menjadi basa (1) dan

basa (2) yang mendapatkan proton akan menjadi asam (2). Secara

umum perpindahan proton berlaku dua arah (reversible). Jika basa (1)

mendapatkan kembali proton, asam (1) terbentuk. Basa (1) disebut

basa konjugasi dari asam. Begitu juga asam (2) adalah asam konjugat

dari basa (2) (Patrucci, 1987, hlm. 262)

c. Asam dan Basa Menurut Lewis

Menurut Lewis, asam adalah akseptor (penerima) pasangan

elektron dan basa adalah donor (pemberi) pasangan elektron. Dalam

(1) (2) (1) (2)

(asam) (basa) (basa (asam

Konjugasi) konjugasi)

Page 34: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

20

hal ini dapat diketahui tentang ikatan kimia, asam adalah zat yang

mempunyi orbital yang belum penuh dan kekurangan elektron. Basa

adalah zat yang memiliki pasangan elektron yang dapat digunakan

bersama. Contoh :

Dalam reaksi di atas, BF3 berfungsi sebagai basa lewis dan NH3

sebagai basa lewis sebuah ikatan pasangan elektron (ikatan koordinat

kovalen) terbentuk diantara atom B dan N (Patrucci, 1987, hlm 263-

264).

Contoh dalam kehidupan sehari-hari : Di dalam obat mag

terkandung zat yang bersifat basa yang dapat mengurangi kelebihan asam

lambung. Asam yang terkandung dalam lambung yaitu HCl dan basa yang

terkandung dalam obat mag yaitu Mg(OH)2, Al(OH)3, atau campuran

keduanya. Obat mag dapat mengurangi kelebihan asam lambung karena

terjadi reaksi antara asam lambung dengan bahan aktif dalam obat maag.

2. Indikator Asam Basa

Noda kunyit akan memberikan warna yang berbeda. Ketika noda

kunyit diberi larutan asam akan berubah warna menjadi kuning cerah dan

ketika diberi larutan basa akan berubah warna menjadi coklat. Sifat-sifat

lain dari asam dan basa adalah pengaruhnya pada indikator. Indikator

adalah suatu zat yang digunakan untuk membedakan asam atau basa

(Brady, 2000, hlm. 201). Indikator juga dapat digunakan untuk mengetahui

kekuatan suatu asam atau basa. Indikator ada 2 macam, yaitu indikator

alami dan indikator buatan. Indikator alami terdapat pada beberapa jenis

tanaman yakni mahkota bunga sepatu, bunga hydrangea, kubis merah,

kunyit, bunga waru, kayu secang, dan lain sebagainya. Syarat dapat

tidaknya suatu zat dijadikan indikator asam basa adalah terjadinya

Page 35: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

21

perubahan warna apabila suatu indikator diteteskan pada larutan asam dan

larutan basa. Indikator alami yang digunakan biasanya dalam bentuk

larutan yang kemudian diteteskan pada cairan/ larutan yang akan diuji.

Namun kekurangan indikator alam ini tidak tahan lama dan menimbulkan

bau yang tidak sedap apabila disimpan terlalu lama. Indikator buatan yakni

terdapat 2 bentuk, bantuk kertas : kertas lakmus dan indikator universal,

serta indikator buatan dalam bentuk larutan. Kertas lakmus ada yang

berwarna merah dan biru. Meskipun dapat menunjukkan sifat asam dan

sifat basa suatu larutan, indikator kertas lakmus biru dan kertas lakmus

merah tidak dapat menunjukkan seberapa kuat sifat asam maupun basa

suatu larutan. Sedangkan indikator universal dapat menunjukkan kekutan

asam maupun basa, ditunjukkan pada deret perubahan warnanya. Indikator

buatan dalam bentuk larutan, misalnya fenolptalein, larutan metil merah,

larutan metil biru, dan sebagainya (Lestari, 2016, hlm. 69-70).

C. Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang dapat dijadikan acuan penelitian terkait

dengan model Problem Based Learning (PBL) yaitu penelitian Angkotasan

dan Suryanto (2013) yang berjudul “Model PBL dan Cooperative Learning

Tipe TAI Ditinjau dari Aspek Kemampuan Berpikir Reflektif dan Pemecahan

Masalah”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pembelajaran dengan

model Problem Based Learning efektif ditinjau dari kemampuan berpikir

reflektif dan pemecahan masalah pada siswa SMA Negeri 5 Kota Ternate.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Solfarina (2012) dengan judul

“Pembelajaran Ikatan Kimia Berbasis E-Learning Untuk Meningkatkan

Keterampilan Berpikir Reflektif Bagi Mahasiswa Calon Guru”. Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa pembelajaran ikatan kimia berbasis e-

learning dapat meningkatkan keterampilan berpikir reflektif mahasiswa.

Penelitian yang sejalan dilakukan juga oleh Nisak (2013) dengan

judul “Analisis Kemampuan Reflektif Siswa dalam Memecahkan Masalah

Berbentuk Semantik, Figural, dan Simbolik pada Pokok Bahasan Fungsi

Page 36: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

22

Kelas XI IPA di MAN Nglawak Kertosono Nganjuk”. Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa keterampilan berpikir reflektif siswa dalam memecahkan

masalah berbentuk semantik, figural, dan simbolik pada kelompok tinggi,

sedang, rendah memiliki kategori sangat tinggi dan tinggi.

Penelitian lainnya dilakukan oleh Pratikno (2016) dengan judul

“Analisis Kemampuan Berpikir Reflektif dalam Menyelesaikan Soal Cerita

Matematika Subpokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Siswa

Kelas X Pembangkit Listrik (PBL) SMK Negeri 2 Jember”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa siswa pada kelas interval 6 termasuk dalam kategori

sangat tinggi, siswa pada kelas interval 5 termasuk dalam kategori tinggi, dan

siswa pada kelas interval 2 termasuk dalam kategori rendah.

D. Kerangka Pikir

Masih rendahnya mutu pendidikan di Indonesia mengakibatkan

sulitnya anak-anak Indonesia untuk bersaing dengan anak-anak lain di seluruh

dunia. Faktor penyebabnya karena masih rendahnya kemampuan sains anak-

anak di Indonesia dan berbedanya kompetensi yang diajarkan di Indonesia

dengan negara lain. Di negara lain kompetensi yang diajarkan sudah mengacu

kepada kemampuan anak berpikir tingkat tinggi sehingga timbul keterampilan

berpikir reflektif siswa. Sedangkan di Indonesia sendiri kompetensi yang

diajarkan belum mengacu kepada keterampilan berpikir reflektif siswa. Salah

satu mata pelajaran sains yang masih menggunakan kompetensi pembelajaran

seperti itu adalah mata pelajaran kimia dalam materi asam basa. Untuk

meningkatkan keterampilan berpikir reflektif, siswa diperlukan model

pembelajaran yang dapat menimbulkan keterampilan berpikir reflektif siswa.

Salah satu model pembelajaran yang dapat menimbulkan keterampilan

berpikir reflektif siwa adalah model Problem Based Learning (PBL).

Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa melalui Problem

Based Learning (PBL) akan menimbulkan keterampilan berpikir reflektif

siswa.

Page 37: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

23

akibatnya

faktor penyebabnya

contoh materi

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir Penelitian

Rendahnya berpikir reflektif

siswa

Siswa cenderung menghapalkan rumus

Siswa tidak mampu menghubungkan materi yang sedang

mereka pelajari untuk menyelesaikan masalah.

Larutan asam basa

Model Problem Based Learning

(PBL)

1. Orientasi siswa pada masalah

-Membaca masalah pada wacana

-Mengidentifikasi masalah pada wacana

-Menuliskan masalah pada wacana

2. Mengorganisir siswa untuk belajar

-Mengidentifikasi masalah pada wacana melalui diskusi

kelompok

-Membedakan beberapa teori asam basa secara

berkelompok

3. Membimbing penyelidikan individual maupun

kelompok

-Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan

baik melalui studi literatur maupun praktikum

-Melakukan kegiatan secara individu maupun kelompok.

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

-Mempresentasikan hasil diskusi

-Memberikan tanggapan berupa saran, komentar, atau

pertanyaan kepada kelompok lain (penyaji).

5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan

masalah

-Menyimpulkan kembali/ mengevaluasi konsep bersama

guru

Reacting

Reacting

Comparing

Contemplating

Kemampuan

Berpikir

Reflektif

Page 38: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada 16 Januari – 01 Februari 2017 tahun

ajaran 2016/2017. Tempat penelitian ini adalah di SMA Negeri 9 Tangerang

Selatan yang beralamatkan di Jl. Hidup Baru No. 31 Serua Raya Ciputat.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif kuantitatif, yaitu untuk mendeskripsikan atau menjelaskan

peristiwa atau kejadian yang terjadi pada saat sekarang dalam bentuk angka-

angka yang bermakna (Hamdi dan Bahruddin, 2014, hlm. 5).

C. Prosedur Penelitian

Terdapat tiga tahap dalam penelitian ini, yaitu persiapan, pelaksanaan,

dan penyelesaian.

1. Tahap Persiapan

a. Melakukan analisis Kompetensi Dasar (KD) dan menentukan

indikator pembelajaran pada materi larutan asam basa yang dapat

diterapkan dengan model PBL sehingga dapat memunculkan berpikir

reflektif siswa dengan optimal.

b. Menganalisis berpikir reflektif yang disesuaikan dengan model PBL

pada materi larutan asam basa menurut Surbeck, Han, dan Moyer

(1991).

c. Membuat instrumen penelitian berupa Lembar Kerja Siswa (LKS), tes

essay dan lembar observasi yang sesuai dengan model PBL dan

indikator berpikir reflektif yang telah ditentukan.

d. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan indikator

pembelajaran yang disesuaikan dengan berpikir reflektif dan langkah

pembelajaran yang disesuaikan dengan model PBL.

Page 39: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

25

e. Menguji validitas konstruksi (judgment experts) dan memperbaiki

instrumen sesuai saran para ahli.

f. Menguji cobakan instrumen tes yang telah dibuat kepada siswa. Hasil

uji coba dikonsultasikan kembali dengan dosen.

2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam 3 kali pertemuan.

Seluruh pertemuan dilakukan dengan model PBL sesuai dengan RPP

yang telah dibuat. Pada saat pelaksanaan pembelajaran ditunjang

dengan LKS dan lembar observasi untuk memunculkan berpikir

reflektif dan keterlaksanaan model PBL. Masalah diberikan guru dari

pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga. Pada pertemuan pertama

masalah yang diberikan yakni tentang indikator asam dan basa,

pertemuan kedua berisikan masalah tentang manfaat obat maag, dan

masalah pada pertemuan ketiga adalah tentang noda kunyit yang

menempel pada baju. Setelah diberikan masalah dalam bentuk wacana,

siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam LKS yang berkaitan

dengan materi yang dipelajari secara berkelompok. Sebelumnya

kelompok tersebut sudah dibentuk pada awal pembelajaran. LKS

terdiri dari 5 tahap yaitu tahap orientasi siswa pada masalah, tahap

mengorganisasi siswa dalam belajar, tahap membimbing penyelidikan

individual maupun kelompok, tahap mengembangkan dan menyajikan

hasil karya, serta tahap menganalisis dan mengevaluasi proses

pemecahan masalah. Pada akhir pertemuan, mengisi tes essay berpikir

reflektif dan mengumpulkannya untuk di analisis.

3. Tahap Penyelesaian

a. Mengolah data hasil

b. Menganalisis data

c. Membuat kesimpulan

Page 40: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

26

Secara garis besar prosedur penelitian yang akan dilakukan oleh

peneliti sebagai berikut:

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian

Analisis KD dan

Indikator

Kurikulum 2013

Studi Kepustakaan

Berpikir Reflektif

Studi Kepustakaan

Model PBL

Pembuatan Instrumen Penelitian

Pembuatan RPP dengan model PBL

Revisi

LKS

Tes Essay

Lembar

Observasi

Validasi Instrumen

YA Memperbanyak

Instrumen

Penelitian Model PBL

Lembar

Observas

i

LKS

Tes Essay

Analisis Data

Menuliskan hasil dan

pembahasan

Membuat

Kesimpulan

Tahap

Persiapan

Tahap

Pelaksanaan

Tahap

Penyelesaian

Page 41: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

27

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah “keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang

meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi” (Arikunto, 2010, hlm. 173).

Sedangkan sampel adalah “sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk

menggeneralisasikan hasil penelitian sampel” (Arikunto, 2010, hlm. 174).

Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 9

Tangerang Selatan, populasi terjangkau siswa kelas XI IPA pada SMA Negeri

9 Tangerang Selatan semester genap tahun ajaran 2016/2017. Sampel

penelitian diambil dengan teknik purposive sampling sehingga diperoleh

kelas XI IPA 1 yang terdiri dari 39 siswa. Teknik Purposive Sampling

bertujuan untuk mengambil sampel berdasarkan tujuan penelitian bukan

berdasarkan atas strata (Arikunto, 2010, hlm 183). Selanjutnya peneliti

mengelompokkan siswa tersebut menjadi 3 kategori, kategori tinggi, kategori

sedang, dan kategori rendah. Siswa dikelompokkan berdasarkan hasil

perhitungan standar deviasi yang diolah dari hasil UTS. Menurut Arikunto

(2015, hlm. 112) rumus standar deviasi sebagai berikut :

S = √∑

Keterangan :

Kelompok tinggi : ≥ Mean + Standar Deviasi

Kelompok sedang: Mean- Standar Deviasi < x < Mean + Standar Deviasi

Kelompok rendah : ≤ Mean – Standar Deviasi

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 3.1 Pembagian Kategori Kelompok Siswa

Kelompok Siswa Kriteria Jumlah Siswa

Tinggi ≥85 4 Orang

Sedang 60 < N < 85 31 Orang

Rendah ≤ 60 4 Orang

Page 42: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

28

E. Teknik Pengumpulan Data

Sebuah penelitian dengan menggunakan metode pembelajaran

berbasis masalah (Problem Based Learning) membutuhkan teknik dan alat

penelitian yang relevan. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan datanya

yaitu:

Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data No Data Instrumen Waktu

1.

Kemampuan

berpikir reflektif Soal essay

Dilakukan di kelas sesudah

diajarkan materi larutan asam dan

basa

2. Keterlaksanaan

model PBL

Lembar Kerja

Siswa

Dilakukan di kelas ketika proses

pembelajaran menggunakan model

Problem Based Learning (PBL)

Lembar

Observasi

Dilakukan di kelas ketika proses

pembelajaran berlangsung.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat pengumpul data dalam penelitian

yang dilakukan. Ada 3 instrumen yang digunakan oleh peneliti, yaitu tes

essay, lembar observasi, dan LKS. Soal essay digunakan sebagai instrumen

utama dalam menganalisis berpikir reflektif siswa yang tercapai, sedangkan

lembar observasi dan LKS digunakan sebagai instrumen pendukung untuk

menguatkan data.

1. Tes

Tes adalah berupa latihan atau serentetan pertanyaan yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok

(Arikunto, 2010, hlm. 193). Tes yang dilakukan yaitu tes essay. Pemberian

tes essay kepada siswa bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir

reflektif siswa pada materi larutan asam basa. Adapun kisi-kisi soal

essay berpikir reflektif siswa dipaparkan pada Tabel 3.3.

Page 43: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

29

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tes Berpikir Reflektif

No. Indikator Berpikir

Reflektif Soal Valid Soal Invalid

1 Reacting

1,2,4,7,9,11,

13,14,15,16

3*,5*,6*,8*,10*,

12* 2 Comparing

3 Contemplating

Jumlah 10 6

Keterangan *: Soal yang Invalid

2. Lembar Observasi

Lembar Observasi adalah alat yang digunakan untuk melakukan

kegiatan pengamatan suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra

(Arikunto, 2010, hlm. 199). Melalui lembar observasi dapat terlihat

kemunculan berpikir reflektif siswa yang diamati dengan menggunakan

panca indra secara langsung. Adapun hubungan antara kegiatan yang

diamati dalam proses belajar dan indikator berpikir reflektif yang diteliti

dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Penilaian Lembar Observasi

No Indikator

Berpikir

Reflektif

Aktivitas yang dilakukan No Kegiatan

1 Reacting Tanggapan awal siswa di kelas

berdasarkan pemahaman pribadi

terhadap masalah dengan

berfokus pada sifat situasi alami.

5,8,9,11,16

(LO 1)

5,8,11 (LO 2)

6 (LO 3)

2 Comparing Siswa melakukan analisis dan

klarifikasi serta makna dan

informasi yang diyakini dengan

cara membandingkan pengala-

man dengan pengalaman yang

lain.

12,14 (LO 1)

10, 15 (LO 2)

10,13,15 (LO

3)

3 Contemplating Mengutamakan pengertian

pribadi yang mendalam seperti

menguraikan menginformasi-

kan, mempertimbangkan, dan

merekonstruksi situasi atau

masalah.

13,15,17 (LO

1)

17 (LO 2)

17 (LO 3)

Keterangan LO: Lembar Observasi

Page 44: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

30

Berdasarkan Tabel 3.4 terdapat 3 aspek berpikir reflektif yang

dapat diukur dengan menggunakan lembar observasi pada saat

pembelajaran sedang berlangsung.

3. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah “panduan siswa yang digunakan

untuk melakukan kegiatan penyelidikan pemecahan masalah” (Trianto,

2009, hlm. 222). Pada penelitian, Lembar Kerja Siswa (LKS) ini

digunakan sebagai panduan dalam proses pembelajaran di kelas yang di

dalamnya terdapat permasalahan-permasalahan yang diselesaikan melalui

langkah-langkah model Problem Based Learning (PBL). Lembar Kerja

Siswa (LKS) dikerjakan ketika proses pembelajaran dilakukan. Hal

tersebut sebagai bukti bahwa model Problem Based Learning (PBL) telah

dilaksanakan, sehingga memudahkan proses penilaiannya dan dibuatlah

rubrik penilaian lembar kerja siswa (LKS).

Adapun hubungan antara permasalahan-permasalahan dalam

bentuk pertanyaan pada LKS dan indikator berpikir reflektif yang diteliti

dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Penilaian Hasil Lembar Kerja Siswa

No Indikator

Berpikir

Reflektif

Aktivitas yang dilakukan No Soal

1 Reacting

Tanggapan awal siswa di

kelas berdasarkan pemaha-

man pribadi terhadap masalah

dengan berfokus pada sifat

situasi alami.

1,2,4,5,6,11

(Kegiatan 1)

1,2,4,5

(Kegiatan 2)

1,2,3

(Kegiatan 3)

2 Comparing

Siswa melakukan analisis dan

klarifikasi serta makna dan

informasi yang diyakini

dengan cara membandingkan

pengalaman dengan

pengalaman yang lain.

3,7,8,9,10

(Kegiatan 1)

3,6,7

(Kegiatan 2)

4,5,6

(Kegiatan 3)

Page 45: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

31

No Indikator

Berpikir

Reflektif

Aktivitas yang dilakukan No Soal

3 Contemplating

Mengutamakan pengertian

pribadi yang mendalam

seperti menguraikan mengin-

formasikan, mempertimbang-

kan, dan merekonstruksi

situasi atau masalah.

12 (Kegiatan 1)

8,9 (Kegiatan 2)

7 (Kegiatan 3)

Berdasarkan Tabel 3.6 terdapat 3 indikator berpikir reflektif siswa

yang dapat terukur menggunakan LKS.

G. Validasi Instrumen

Untuk menguji apakah instrumen itu valid atau tidak dibutuhkan uji

validitas.

1. Validitas Logis

Menurut Arikunto (2015, hlm. 81) validitas logis terdiri dari

validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi bagi sebuah instrumen

adalah menunjukkan instrumen tersebut sesuai dengan isi materi konsep

yang akan dievaluasi. Adapun validitas konstruk sebuah instrumen yang

menunjukkan instrumen tersebut sesuai dengan konstrak dilakukan dengan

mengkonsultasikan setiap butir soal essay, LKS dan lembar observasi yang

akan digunakan kepada dua dosen sebagai validator ahli.

2. Validitas Empiris

Validitas empiris ini dilakukan hanya pada instrumen tes. Menurut

Arikunto (2015, hlm. 81) sebuah instrumen akan dikatakan telah memiliki

validitas empiris jika telah diuji dari pengalaman. Untuk menguji validitas

empiris instrumen yang dibuat, tes diuji cobakan kepada siswa yang bukan

subjek penelitian lalu dihitung validitas setiap butir soalnya. Validitas

empiris hanya dilakukan pada instrumen tes sedangkan untuk LKS dan

observasi hanya menggunakan validitas isi dan konstruk.

Page 46: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

32

a. Reliabilitas

Reliabilitas berkaitan dengan taraf kepercayaan. Tes dapat

dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi apabila

memberikan hasil yang tetap (Arikunto, 2015, hlm. 100). Adapun

rumus reliabilitas menurut Riduwan (2015, hlm. 109) yaitu :

rii = [

] [

]

Keterangan :

rii = reliabilitas menggunakan persamaan KR-21

p = proporsi siswa yang menjawab benar

q = proporsi siswa yang menjawab salah

k = banyak soal

St^2 = standar deviasi atau simpangan baku

Adapun kriteria reliabelitas menurut Arifin (2011, hlm. 257)

dapat dilihat pada Tabel 3.6 sebagai berikut :

Tabel 3.6 Kriteria Reliabilitas

Indeks Klasifikasi Penafsiran

r11 ≤ 0,20 Sangat Rendah Buruk Sekali

0,20 < r11 ≤ 0,40 Rendah Buruk

0,40 < r11 ≤ 0,60 Sedang Cukup

0,60 < r11 ≤ 0,80 Tingggi Baik

r11 >0,80 Sangat Tinggi Sangat Baik

Untuk mendapatkan nilai reliabilitas dalam penelitian ini

menggunakan software Anates Versi 4.0.4. Berdasarkan uji reliabilitas

dengan menggunakan software Anates Versi 4.0.4 didapatkan nilai

reliabilitas seluruh item adalah 0,96 termasuk dalam kategori sangat

baik.

Page 47: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

33

b. Daya Pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk

membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa

yang berkemampuan rendah (Arikunto, 2015, hlm. 226). Adapun

rumus daya pembeda menurut Arikunto (2015, hlm. 228) yaitu :

D =

-

= PA -PB

Keterangan :

D = Daya pembeda

BA= jumlah siswa dari kelompok atas yang menjawab benar

BB = jumlah siswa dari kelompok bawah yang menjawab benar

JA = Jumlah siswa kelompok atas

JB = Jumlah siswa keompok bawah

Sebagai acuan tolak ukur koefisien daya pembeda menurut

Arikunto (2015, hlm. 232) dapat digunakan kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.7 Tingkatan Daya Pembeda

Tingkat Daya Pembeda Keterangan

0,00 – 0,20 Jelek

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1,00 Baik sekali

Untuk mendapatkan nilai daya pembeda dalam penelitian ini

menggunakan software Anates Versi 4.0.4. Hasil pengujian daya

pembeda seluruh butir soal secara lengkap terdapat dalam lampiran

11.

c. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran adalah sebuah pengukuran untuk mengukur

seberapa besar indeks kesukaran suatu soal (Arikunto, 2015, hlm.

223). Adapun rumus tingkat kesukaran soal menurut Arikunto (2015,

hlm. 223) sebagai berikut :

P =

Page 48: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

34

Keterangan :

P = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal

B = banyak siswa yang menjawab benar setiap butir soal

N = banyak siswa yang memberikan jawaban pada soal yang

dimaksud

Tolak ukur suatu indeks kesukaran yang digunakan menurut

Arikunto (2015, hlm. 225) yakni sebagai berikut :

Tabel 3.8 Tingkatan Kesukaran

Tingkatan Kesukaran Keterangan

0,00 – 0,30 Soal sukar

0,31 – 0,70 Soal sedang

0,71 – 1,00 Soal mudah

Perhitungan tingkat kesukaran dalam penelitian ini

menggunakan software Anates versi 4.0.4. hasil pengujian tingkat

kesukaran seluruh butir soal secara lengkap terdapat pada lampiran

11.

H. Teknis Analisis Data

Setelah data terkumpul, analisis yang dilakukan adalah deskiptif

kuantitatif. Analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mencari jumlah frekuensi dan mencari jumlah persentasenya.

1. Data Hasil Tes Essay

Tes essay ini terdiri dari 8 soal yang mewakili tiap indikator

berpikir reflektif. Setiap butir soal terdiri atas 3 indikator berpikir reflektif

yaitu Reacting, Comparing dan Contemplating. Setiap soal terdiri dari 3

indikator berpikir reflektif dengan skor perindikator menggunakan skala

likert (0-4) dan diberi skor maksimum 12. Data yang diperoleh kemudian

dianalisis dengan cara :

Page 49: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

35

a. Memberi skor mentah pada setiap jawaban siswa pada soal essay

berdasarkan standar jawaban yang telah dibuat.

b. Menghitung skor total dari soal essay untuk masing-masing siswa

berdasarkan setiap indikatornya.

c. Menentukan nilai persentase berpikir reflektif masing-masing siswa.

Menurur Purwanto (2002, hlm.102) di dalam bukunya disebutkan

bahwa nilai persentase dicari dengan menggunakan rumus:

NP =

x 100

Keterangan :

NP = Nilai persen yang dicari

R = Skor mentah yang diperoleh siswa

SM = Skor maksimum ideal

100 = Bilangan tetap

d. Menghitung skor rata-rata untuk seluruh aspek indikator berpikir

reflektif yang terdapat pada tes untuk nilai persentase dicari dengan

menggunakan rumus:

Rata-rata =

e. Menentukan tingkat kemampuan siswa berdasarkan kriteria. Adapun

kriteria tingkat kemampuan siswa melalui tes menurut Riduwan (2015,

hlm.89) yakni sebagai berikut :

Tabel 3.9 Kriteria Tingkat Kemampuan Siswa

Melalui Tes

Interval Skor (%) Kategori

81 – 100 Sangat Baik

61 – 80 Baik

41 – 60 Cukup

21 – 40 Kurang

0 – 20 Sangat Kurang

Perhitungan tingkat kemampuan siswa melalui tes dalam

penelitian ini menggunakan perhitungan manual.

Page 50: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

36

2. Data Observasi

Menganalisis hasil observasi yang dilakukan kepada seluruh

siswa yang terdiri dari 6 kelompok. Hasil data observasi ini digunakan

untuk dapat melengkapi data-data penelitian yang telah diolah. Data yang

diperoleh dari lembar observasi dianalisis dengan cara :

a. Menjumlahkan banyak ceklis (√) pada setiap kolom yang terdapat

pada lembar observasi dari tiap-tiap aspek indikator berpikir reflektif

dengan cara pemberian skor berpikir reflektif siswa menggunakan

skala likert (0-4).

b. Mencari persentase dari masing-masing indikator yang muncul.

Menurur Purwanto (2002, hlm.102 ) di dalam bukunya disebutkan

bahwa nilai persentase dicari dengan menggunakan rumus:

NP =

x 100

Keterangan :

NP = Nilai persen yang dicari

R = Skor mentah yang diperoleh siswa

SM = Skor maksimum ideal

100 = Bilangan tetap

c. Menginterpretasikan secara deskriptif data persentase tiap-tiap aspek

indikator berpikir reflektif yang muncul selama proses pembelajaran.

Adapun kriteria tingkat kemampuan siswa melalui observasi menurut

Riduwan (2015, hlm.89 ) yaitu:

Tabel 3.10 Kriteria Tingkat Kemampuan Siswa

Melalui Observasi

Interval Skor (%) Kategori

81 – 100 Sangat Baik

61 – 80 Baik

41 – 60 Cukup

21 – 40 Kurang

0 – 20 Sangat Kurang

Page 51: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

37

Perhitungan tingkat kemampuan siswa melalui observasi

dalam penelitian ini menggunakan perhitungan manual.

3. Data Lembar Kerja Siswa (LKS)

a. Memberi skor terhadap jawaban lembar kerja siswa (LKS)

berdasarkan penilaian yang telah dibuat dengan menggunakan skala

likert (0-4).

b. Mencari persentase dari masing-masing indikator yang muncul.

Menurur Purwanto (2002, hlm. 102 ) di dalam bukunya disebutkan

bahwa nilai persentase dicari dengan menggunakan rumus:

NP =

x 100

Keterangan :

NP = Nilai persen yang dicari

R = Skor mentah yang diperoleh siswa

SM = Skor maksimum ideal

100 = Bilangan tetap

c. Menginterpretasikan secara deskriptif data persentase tiap-tiap aspek

indikator berpikir reflektif yang muncul selama proses pembelajaran.

Adapun kriteria tingkat kemampuan siswa melalui Lembar Kerja

Siswa (LKS) menurut Riduwan (2013, hlm. 89 ) yaitu:

Tabel 3.11 Kriteria Tingkat Kemampuan Siswa Melalui LKS

Interval Skor

(%)

Kategori

81 – 100 Sangat Baik

61 – 80 Baik

41 – 60 Cukup

21 – 40 Kurang

0 – 20 Sangat Kurang

Perhitungan tingkat kemampuan siswa melalui LKS dalam

penelitian ini menggunakan perhitungan manual.

Page 52: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

38

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini diuraikan beberapa data hasil penelitian berpikir

reflektif siswa SMA kelas XI IPA 1 di SMA Negeri 9 Tangerang Selatan

pada materi asam basa menggunakan model PBL. Hasil pengukuran

indikator berpikir reflektif siswa diukur melalui tes essay, lembar

observasi dan LKS. Berikut ini adalah data hasil penelitian yang diperoleh:

1. Data Hasil Tes Berpikir Reflektif Siswa Secara Keseluruhan

Data hasil tes berpikir reflektif siswa secara keseluruhan dapat

dijelaskan secara rinci pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil Tes Berpikir Reflektif Siswa Secara

Keseluruhan

Data Jumlah

Sampel 39

Nilai Tertinggi 96,8

Nilai Terendah 57,3

Rata-Rata 75,2

Standar Deviasi 8,8

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata tes

siswa secara keseluruhan adalah 75,2 (baik) dengan nilai tertinggi 96,8

(sangat baik) dan nilai terendah 57,3 (cukup) serta standar deviasi 8,8.

2. Data Hasil Berpikir Reflektif Siswa Berdasarkan Indikator

Data hasil berpikir reflektif siswa berdasarkan indikator

berpikir reflektif dapat dijelaskan secara rinci pada Gambar 4.1

Page 53: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

39

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Indikator Berpikir Reflektif Siswa

90

72.20 62.80

Per

sen

tase

Rata

-Rata

Reacting Comparing Contemplating

Gambar 4.1 Grafik Hasil Berpikir Reflektif Siswa Berdasarkan

Indikator

Berdasarkan Gambar 4.1 menunjukkan bahwa nilai rata-rata

indikator berpikir reflektif siswa pada indikator Reacting sebesar 90%

(sangat baik), Comparing sebesar 72,20% (baik), dan Contemplating

sebesar 62,80% (baik). Hal ini menunjukkan nilai rata-rata indikator

berpikir reflektif yang tertinggi pada indikator Reacting dan terendah

pada indikator Contemplating.

3. Data Hasil Berpikir Reflektif Siswa Berdasarkan Kelompok Siswa

Data hasil berpikir reflektif siswa berdasarkan kelompok siswa

dapat dijelaskan secara rinci pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Berpikir Reflektif Siswa Berdasarkan Kelompok

Siswa

Indikator

Berpikir

Reflektif

Kelompok

Tinggi

Kelompok

Sedang

Kelompok

Rendah

% Kategori % Kategori % Kategori

Reacting 90,6 Sangat

Baik

90,1 Sangat

Baik

90,6 Sangat

Baik

Comparing 78,9 Baik 70,2 Baik 76,5 Baik

Contemplating 61 Baik 62,9 Baik 61,7 Baik

Rata-Rata 76,8 Baik 74,4 Baik 76,3 Baik

Page 54: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

40

Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata

berpikir reflektif siswa pada kelompok tinggi sebesar 76,8% (baik),

pada kelompok sedang sebesar 74,8% (baik) dan pada kelompok

rendah sebesar 76,3% (baik). Hal ini dapat disimpulkan bahwa nilai

rata-rata berpikir reflektif siswa pada kelompok tinggi, sedang dan

rendah termasuk dalam kategori baik.

4. Data Keterlaksanaan Pembelajaran Problem Based Learning

(PBL)

Data keterlaksanaan pembelajaran PBL dalam meningkatkan

kemampuan berpikir reflektif siswa diperoleh dari instrumen LKS dan

lembar observasi. LKS ini digunakan sebagai panduan dalam proses

pembelajaran di kelas yang di dalamnya terdapat permasalahan-

permasalahan yang diselesaikan melalui langkah-langkah model PBL.

Lembar Observasi digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan model

PBL dan juga untuk melihat secara langsung kemunculan beberapa

kemampuan berpikir reflektif siswa. Data perolehan skor siswa

dijelaskan secara rinci pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Keterlaksanaan Pembelajaran PBL

Indikator Berpikir

Reflektif

Rata-Rata Persentase

LKS Observasi

Reacting 80,50 81,50

Comparing 87,30 80,70

Contemplating 90,70 82

Rata-Rata 81,17 81,40

Kategori Sangat Baik Sangat Baik

Berdasarkan Tabel 4.3 hasil LKS menunjukkan bahwa nilai

rata-rata indikator berpikir reflektif siswa pada indikator Reacting

sebesar 80,50% (baik), Comparing sebesar 87,30% (sangat baik) dan

Contemplating sebesar 90,70% (sangat baik). Hal ini menunjukkan

bahwa nilai rata-rata indikator berpikir reflektif dalam LKS yang

Page 55: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

41

tertinggi pada indikator Contemplating dan terendah pada indikator

Reacting.

Hasil observasi menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase

indikator berpikir reflektif siswa pada indikator Reacting sebesar

81,50% (sangat baik), Comparing sebesar 80,70% (baik) dan

Contemplating sebesar 82% (sangat baik). Hal ini menunjukkan bahwa

nilai rata-rata indikator berpikir reflektif dalam observasi yang

tertinggi pada indikator Contemplating dan terendah pada indikator

Comparing.

B. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan berpikir

reflektif siswa melalui model PBL pada materi asam basa. Berdasarkan

keterlaksanaan pembelajaran PBL dalam meningkatkan kemampuan

berpikir reflektif siswa diperoleh dari instrumen LKS dan lembar

observasi. LKS ini digunakan sebagai panduan dalam proses pembelajaran

di kelas yang di dalamnya terdapat permasalahan-permasalahan yang

diselesaikan melalui langkah-langkah model PBL. LKS dikerjakan ketika

proses pembelajaran dilakukan. Hal tersebut sebagai bukti bahwa model

PBL telah dilaksanakan. Menurut Barrows dan Tamblyn (1980, hlm. 1)

model PBL merupakan pembelajaran yang diperoleh melalui proses

menuju pemahaman akan resolusi suatu masalah. Masalahnya ditemukan

saat proses awal pembelajaran. Selain itu, menurut Zakiyah, Adlim, dan

Halim (2014, hlm. 120) menunjukkan bahwa penerapan model PBL dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada materi titrasi asam basa, karena

model PBL dapat membangun konsep kimia.

Pada awal pembelajaran di kelas, menggunakan model PBL. Guru

memberikan masalah dalam bentuk wacana kepada siswa, yang berkaitan

dengan materi asam basa agar siswa mendapatkan gambaran mengenai

materi yang akan mereka pelajari. Masalah diberikan guru dari pertemuan

pertama sampai pertemuan ketiga. Pada pertemuan pertama masalah yang

Page 56: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

42

diberikan yakni tentang indikator asam dan basa, pertemuan kedua

berisikan masalah tentang manfaat obat maag, dan masalah pada

pertemuan ketiga adalah tentang noda kunyit yang menempel pada baju.

Setelah diberikan masalah dalam bentuk wacana, siswa menjawab

pertanyaan-pertanyaan dalam LKS yang berkaitan dengan materi yang

dipelajari secara berkelompok. Sebelumnya kelompok tersebut sudah

dibentuk pada awal pembelajaran. LKS terdiri dari 5 tahap yaitu tahap

orientasi siswa pada masalah, tahap mengorganisasi siswa dalam belajar,

tahap membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, tahap

mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta tahap menganalisis dan

mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Didalam LKS pada tahap orientasi siswa pada masalah, indikator

berpikir reflektif yang muncul adalah Reacting. Indikator Reacting

muncul ketika siswa menuliskan permasalahan apa yang ditemukan pada

wacana. Tahap ini siswa disajikan suatu masalah yang berhubungan

dengan materi yang sedang dipelajari. Kusumaningrum dan Saefudin

(2012, hlm. 575) mengatakan bahwa masalah mungkin dirasakan siswa

setelah siswa membaca data pada soal. Lalu, siswa mencari cara untuk

mengetahui jawaban. Ketika siswa merespon suatu masalah dengan

pengetahuan awal yang dimiliki, dapat meningkatkan berpikir reflektif

siswa. Dalam hal ini, siswa merespon dengan pemahaman awal terhadap

masalah yang ada seperti menemukan permasalahan yang ada dalam

wacana, menuliskan inti permasalahan dalam wacana, dan menjawab

pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan pemahaman awal siswa. Agar

lebih jelasnya, berikut ini ditampilkan contoh jawaban siswa pada tahap

orientasi siswa pada masalah yang ada di LKS pada Gambar 4.2.

Page 57: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

43

Gambar 4.2 Tahap Orientasi Siswa pada Masalah

Pada tahap mengorganisasi siswa dalam belajar, terdapat 2

indikator keterampilan berpikir reflektif yang muncul, yaitu indikator

Reacting dan Comparing. Indikator Reacting muncul ketika siswa

mengidentifikasi masalah dalam wacana di LKS. Indikator Comparing

muncul ketika siswa membedakan teori asam basa menurut Arrhenius,

Bronsted-Lowry, dan Lewis. Sesuai dengan teori Dewey (1933, hlm. 7)

bahwa mengemukakan ide merupakan tahap ketiga dari berpikir reflektif.

Hal tersebut dapat mengembangkan keterampilan berpikir reflektif siswa.

Agar lebih jelasnya, berikut ini ditampilkan contoh jawaban siswa pada

tahap mengorganisasi siswa dalam belajar yang ada di LKS pada Gambar

4.3.

Page 58: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

44

Gambar 4.3 Tahap Mengorganisir Siswa dalam Belajar

Kemudian pada tahap membimbing penyelidikan individual

maupun kelompok, terdapat 2 indikator keterampilan berpikir reflektif

yang muncul, yaitu indikator Reacting dan Comparing. Indikator Reacting

muncul ketika siswa menyebutkan sifat jeruk dan sabun setelah diuji

menggunakan indra peraba dan pengecap. Menurut Rahmatina, Sumarmo

dan Johar (2014, hlm. 67) ciri berpikir reflektif yakni berpikir mendalam

sehingga memiliki rasa ingin tahu yang besar untuk menyelesaikan suatu

masalah yang ada, sehingga membuka banyak kemungkinan jawaban yang

bisa mereka dapatkan untuk mendapatkan jawaban yang paling tepat. Agar

lebih jelasnya, berikut ini ditampilkan contoh jawaban siswa pada tahap

membimbing penyelidikan individual maupun kelompok yang ada di LKS

pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Tahap Membimbing Penyelidikan Individual

Maupun Kelompok

Page 59: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

45

Lalu pada tahap mengembangkan dan menyajikan hasil karya,

terdapat 2 indikator keterampilan berpikir reflektif yang muncul, yaitu

indikator Reacting dan Comparing. Indikator Reacting muncul ketika

siswa menuliskan reaksi ionisasi dari larutan NaOH, H2SO4, CH3COOH,

Mg(OH)2 dan H2O. Indikator Comparing muncul ketika siswa

mempresentasikan perbedaan beberapa larutan menggunakan kertas

lakmus dan indikator universal. Menurut Hmelo dan Silver (2004, hlm.

236) dalam PBL siswa bekerja dalam kelompok kolaboratif kecil dan

mempelajari apa yang mereka perlu tahu untuk memecahkan masalah.

Guru bertindak sebagai fasilitator untuk membimbing siswa belajar

melalui siklus belajar. Siswa disajikan dengan skenario masalah, kemudian

merumuskan dan menganalisis masalah dengan mengidentifikasi fakta-

fakta yang relevan dari skenario. Bahkan identifikasi langkah membantu

siswa mewakili masalah. agar siswa memahami masalah lebih baik

sehingga menghasilkan hipotesis tentang kemungkinan solusi. Bagian

penting dari tahap ini adalah mengidentifikasi suatu masalah. Agar lebih

jelasnya, berikut ini ditampilkan contoh jawaban siswa pada tahap

mengembangkan dan menyajikan hasil karya yang ada di LKS pada

Gambar 4.5.

Page 60: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

46

Gambar 4.5 Tahap Mengembangkan dan Menyajikan

Hasil Karya

Setelah itu tahap menganalisis dan mengevaluasi proses

pemecahan masalah terdapat 1 indikator keterampilan berpikir reflektif

yang muncul yaitu Contemplating. Indikator tersebut muncul ketika siswa

menyimpulkan kembali sifat larutan asam dan basa berdasarkan indikator

alam, kertas lakmus, dan indikator universal. Menurut Surbeck, Han, &

Moyer (1991, hlm. 27) menginformasikan kembali, dan merekonstruksi

suatu masalah sehingga siswa dapat menyimpulkan apa yang sudah

dipelajari disebut dengan Contemplating. Agar lebih jelasnya, berikut ini

ditampilkan contoh jawaban siswa pada tahap menganalisis dan

mengevaluasi proses pemecahan masalah yang ada di LKS pada gambar

4.6.

Gambar 4.6 Tahap Menganalisis dan Mengevaluasi Proses

Pemecahan Masalah

Page 61: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

47

Hasil LKS menunjukkan bahwa nilai rata-rata indikator berpikir

reflektif siswa pada indikator Reacting sebesar 80,50% (baik), Comparing

sebesar 87,30% (sangat baik) dan Contemplating sebesar 90,70% (sangat

baik). Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata indikator berpikir

reflektif dalam LKS pembelajaran berbasis masalah (Problem Based

Learning) lebih dari 80% maka dapat dikatakan bahwa penerapan model

pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) telah terlaksana

dengan baik di kelas XI IPA 1. Hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Angkotasan dan Suryanto (2013, hlm. 98) yang

menyatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah (Problem Based

Learning) efektif pada kemampuan berpikir reflektif. Keefektifan model

PBL ini memberikan pengaruh yang baik dalam meningkatkan

kemampuan berpikir reflektif. Menurut Arends (2012, hlm. 398) belajar

berbasis masalah membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir

dan keterampilan pemecahan masalah sehingga menjadi pelajar yang

mandiri. Dalam hal ini belajar berbasis masalah yakni dengan model PBL

dapat membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah ada dalam

pikirannya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri. Selain itu siswa

juga dilatih untuk menjadi dewasa dan menjadi pembelajar yang mandiri.

Berdasarkan lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui

keterlaksanaan model PBL dan juga untuk melihat secara langsung

kemunculan beberapa keterampilan berpikir reflektif siswa. Observasi

yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi langsung, yaitu

mengumpulkan data berdasarkan pengamatan yang menggunakan mata

atau telinga secara langsung. Melalui observasi dapat terlihat kemunculan

berpikir reflektif siswa yang diamati dengan menggunakan panca indera

secara langsung. Pada penelitian ini, pengambilan data melalui lembar

observasi melibatkan dua orang observer. Penjelasan yang diberikan

berupa penggunaan lembar observasi pada saat mengamati kegiatan

pembelajaran serta pemberian kisi-kisi setiap poin pengamatan pada

lembar observasi. Langkah tersebut diharapkan persepsi setiap observer

Page 62: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

48

terhadap fenomena yang muncul pada saat pembelajaran menjadi sama

sehingga meminimalisir terjadinya kesalahan dalam pengisian format

lembar observasi.

Hasil observasi menunjukkan bahwa nilai rata-rata indikator

berpikir reflektif siswa pada indikator Reacting sebesar 81,50% (sangat

baik), Comparing sebesar 80,70% (baik) dan Contemplating sebesar 82%

(sangat baik). Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata indikator berpikir

reflektif melalui keterlaksanaan pembelajaran berbasis masalah (Problem

Based Learning) yakni 81,40% (sangat baik) maka dapat dikatakan bahwa

penerapan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based

Learning) telah terlaksana dengan baik. Hal ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Lestari (2015, hlm. 73) di SMP Joannes Bosco

Yogyakarta, menyatakan bahwa keterlaksanaan keseluruhan pembelajaran

berbasis masalah terlaksana dengan baik karena hasil yang diperoleh lebih

dari 80%. Setelah mengetahui keterlaksanaan pembelajaran PBL dari LKS

dan lembar observasi di dapatkan pula hasil analisis pencapaian

keterampilan berpikir reflektif berdasarkan indikator yang dapat dilihat

pada Gambar 4.1. Berikut ini penjelasan mengenai indikator-indikator

keterampilan berpikir reflektif siswa.

Pada indikator pertama yaitu Reacting di dapatkan data dengan

nilai rata-rata sebesar 90% (sangat baik). Hal ini menunjukkan bahwa

hampir semua siswa dapat memahami masalah yang ada dalam soal

sehingga dapat menuliskan yang diketahui dan ditanyakan dengan sangat

baik. Menurut Prayitno, Sutawidjaya, Subanji, & Muksar (2014, hlm. 155)

proses berpikir yang membangun pengetahuan berdasarkan

pengalamannya dan kemudian menafsirkannya disebut dengan berpikir

reflektif. Hasil yang sama diperoleh Fadhilah (2015, hlm. 106) yakni siswa

yang dapat menyebutkan apa yang ditanyakan dalam soal, mencari apa

yang diketahui dan dapat menyebutkan dengan tepat, merasa cukup

dengan apa yang diketahui dari soal, serta dapat menyebutkan hubungan

Page 63: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

49

antara diketahui dan ditanyakan maka memenuhi indikator dengan sangat

baik.

Kedua, indikator Comparing memiliki nilai persentase rata-rata

yakni 72,20% (baik). Hal ini menunjukkan bahwa siswa dapat melakukan

analisis dan klarifikasi pengalaman individual, serta makna dan informasi-

informasi untuk mengevaluasi apa yang diyakini dengan membandingkan

reaksi dengan pengalaman yang lain sehingga siswa dapat menjawab soal

yang diberikan dengan baik. Menurut Surbeck, Han, & Moyer (1991, hlm.

26) Comparing adalah kegiatan siswa ketika menganalisis dan

mengklarifikasi informasi yang diyakini dengan cara membandingkan

pengalaman dengan pengalaman yang lain. Hasil yang sama pernah

dilakukan oleh Nisak (2013, hlm. 52) menyatakan bahwa siswa dapat

menjelaskan hubungan atau kaitan antara permasalahan yang pernah

dihadapi sebelumnya dengan permasalahan tersebut berarti memenuhi

indikator Comparing dengan baik.

Terakhir, indikator Contemplating memiliki nilai rata-rata sebesar

62,80% (baik). Hal ini menunjukkan bahwa belum semua siswa dapat

mengutamakan pengertian pribadi yang mendalam seperti

menginformasikan, mempertimbangkan, dan merekonstruksi situasi atau

masalah sehingga siswa belum mampu menyimpulkan jawaban dengan

tepat dan lengkap. Hasil yang sama pernah dilakukan oleh Rhaudyatun

(2017, hlm. 70) menunjukkan bahwa indikator Contemplating memiliki

nilai terendah diantara indikator Reacting dan Comparing. Hal ini, karena

proses berpikir siswa belum membangun pemahaman diri yang mendalam

terhadap permasalahan sehingga siswa tidak dapat menyimpulkan jawaban

dengan tepat.

Jika dilihat dari hasil analisis pencapaian keterampilan berpikir

reflektif berdasarkan kelompok siswa pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa

pada kelompok tinggi sebesar 76,8% (baik), kelompok sedang sebesar

74,8% (baik) dan kelompok rendah sebesar 76,3% (baik). Agar lebih

Page 64: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

50

jelasnya, berikut ditampilkan contoh jawaban siswa pada kelompok tinggi,

kelompok sedang, dan kelompok rendah.

Gambar 4.7 Contoh Jawaban Siswa Kelompok Tinggi

Indikator Reacting

Berdasarkan Gambar 4.7 indikator Reacting diperoleh sebesar

90,6% (sangat baik). Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa dapat

memahami masalah yang ada dalam soal sehingga dapat menuliskan yang

diketahui dan ditanyakan dengan sangat baik. Hal ini sesuai dengan

jawaban siswa pada kelompok tinggi bahwa siswa dapat menuliskan 3-4

informasi yang diketahui dan ditanyakan dengan tepat.

Gambar 4.8 Contoh Jawaban Siswa Kelompok Tinggi Indikator

Comparing

Page 65: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

51

Pada Gambar 4.8 indikator Comparing diperoleh sebesar 78,9%

(baik). Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa pada kelompok tinggi

dapat melakukan analisis dan klarifikasi pengalaman individual, serta

makna dan informasi-informasi untuk mengevaluasi apa yang diyakini

dengan membandingkan reaksi dengan pengalaman yang lain sehingga

siswa dapat menjawab soal yang diberikan. Hal ini sesuai dengan jawaban

siswa pada kelompok rendah dapat dilihat bahwa siswa dapat

mengidentifikasi 3-4 sifat senyawa dengan tepat.

Gambar 4.9 Contoh Jawaban Siswa Kelompok Tinggi Indikator

Contemplating

Gambar 4.9 menunjukkan bahwa indikator Contemplating

diperoleh sebesar 61% (baik). Hal tersebut menunjukkan bahwa pada

kelompok tinggi belum semua siswa dapat mengutamakan pengertian

pribadi yang mendalam seperti menguraikan, menginformasikan,

mempertimbangkan, dan merekonstruksi situasi atau masalah.

Berdasarkan jawaban siswa pada kelompok tinggi dapat dilihat bahwa

siswa dapat menyimpulkan 2 sifat senyawa namun tidak tepat.

Berdasarkan data yang didapatkan diketahui bahwa pada kelompok

tinggi memiliki keterampilan berpikir reflektif baik karena dapat

menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan sangat baik.

Siswa pun dapat menjelaskan, mengaitkan masalah yang ditanyakan

dengan masalah yang pernah dihadapi, serta menyimpulkan dengan baik.

Menurut Lestari (2015, hlm. 16) suatu aktivitas yang dilakukan secara

sadar seperti memeriksa tindakan dan keputusannya dalam situasi yang

ada di seluruh proses penyelesaian masalah dianggap memiliki

keterampilan berpikir reflektif. Selain itu saat seseorang mengintrospeksi

suatu isu, sehingga memperoleh pemikiran baru dan membuat perubahan

Page 66: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

52

untuk meningkatkan situasi yang tidak memuaskan, kemudian dapat

menafsirkan segala hal, dianggap sebagai tindakan berpikir reflektif.

Gambar 4.10 Contoh Jawaban Siswa Kelompok Sedang

Indikator Reacting

Berdasarkan Gambar 4.10 indikator Reacting diperoleh sebesar

91,1% (sangat baik). Hasil jawaban siswa pada kelompok sedang

menunjukkan bahwa siswa dapat menuliskan 3-4 informasi yang diketahui

namun salah satu informasi kurang tepat dan ditanyakan dengan tepat.

Gambar 4.11 Contoh Jawaban Siswa Kelompok Sedang

Indikator Comparing

Pada Gambar 4.11 indikator Comparing diperoleh sebesar 70,2%

(baik). Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa pada kelompok sedang

kurang tepat dan lengkap menjawab soal. Berdasarkan jawaban siswa pada

kelompok sedang dapat dilihat bahwa siswa dapat mengidentifikasi 1-2

sifat senyawa dengan tepat.

Page 67: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

53

Gambar 4.12 Contoh Jawaban Siswa Kelompok Sedang

Indikator Contemplating

Pada Gambar 4.12 indikator Contemplating diperoleh sebesar

62,9% (baik). Hal tersebut menunjukkan bahwa pada kelompok sedang

dapat menyimpulkan jawaban. Hal ini sesuai dengan jawaban siswa pada

kelompok sedang dapat dilihat bahwa siswa dapat menyimpulkan 2 sifat

senyawa dengan tepat dan lengkap.

Berdasarkan data yang didapatkan diketahui bahwa pada kelompok

sedang memiliki keterampilan berpikir reflektif baik karena dapat

menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan sangat baik.

Siswa pun dapat menjelaskan, mengaitkan masalah yang ditanyakan

dengan masalah yang pernah dihadapi, serta menyimpulkan dengan baik.

Menurut Pratikno (2016, hlm. 8) kegiatan mental yang mendorong siswa

agar berusaha mengidentifikasi masalah, mengajukan alternatif

penyelesaian dengan mempertimbangkan informasi yang berkaitan untuk

memperoleh sebuah kesimpulan disebut dengan berpikir reflektif.

Gambar 4.13 Contoh Jawaban Siswa Kelompok Rendah Indikator

Reacting

Page 68: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

54

Berdasarkan Gambar 4.13 indikator Reacting diperoleh sebesar

90,6% (sangat baik). Hal tersebut menunjukkan bahwa beberapa siswa

pada kelompok rendah dapat memahami masalah yang ada dalam soal

sehingga dapat menuliskan yang diketahui dan ditanyakan dengan sangat

baik. Hal ini sesuai dengan jawaban siswa pada kelompok rendah bahwa

siswa dapat menuliskan 3-4 informasi yang diketahui dan ditanyakan

dengan tepat.

Gambar 4.14 Contoh Jawaban Siswa Kelompok Rendah Indikator

Comparing

Pada Gambar 4.14 indikator Comparing diperoleh sebesar 76,5%

(baik). Hal tersebut menunjukkan bahwa kelompok rendah dapat

melakukan analisis dan klarifikasi pengalaman individual, serta makna dan

informasi-informasi untuk mengevaluasi apa yang diyakini dengan

membandingkan reaksi dengan pengalaman yang lain sehingga siswa

dapat menjawab soal yang diberikan. Hal ini sesuai dengan jawaban siswa

pada kelompok rendah dapat dilihat bahwa siswa dapat mengidentifikasi

3-4 sifat senyawa dengan tepat.

Gambar 4.15 Contoh Jawaban Siswa Kelompok Rendah Indikator

Contemplating

Page 69: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

55

Pada Gambar 4.15 indikator Contemplating diperoleh sebesar

61,7% (baik). Hal tersebut menunjukkan bahwa beberapa siswa dapat

menyimpulkan jawaban dengan tepat namun kurang lengkap. Berdasarkan

data yang didapatkan diketahui bahwa pada kelompok rendah memiliki

keterampilan berpikir reflektif baik karena dapat menyebutkan apa yang

diketahui dan ditanyakan dengan sangat baik. Siswa pun dapat

menjelaskan, mengaitkan masalah yang ditanyakan dengan masalah yang

pernah dihadapi, serta menyimpulkan dengan baik. Hal ini sesuai dengan

yang diungkapkan Rahmatina, Sumarmo & Johar (2014, hlm. 67) bahwa

ciri berpikir reflektif yaitu berpikir mendalam, memiliki tingkat ingin tahu

yang besar untuk menyelesaikan masalah karena membuka banyak

kemungkinan jawaban dan memberikan bentuk atau cara baru dalam

menyelesaikan masalah. Menurut Prayitno et al. (2014, hlm. 155) berpikir

reflektif sifatnya menafsirkan situasi berdasarkan ingatan dan mengambil

informasi yang diperoleh seseorang sebelum menyelesaikan masalah.

Adapun data hasil tes berpikir reflektif siswa secara keseluruhan

menunjukkan bahwa nilai rata-rata tes siswa adalah 75,2 (baik). Hal

tersebut berarti terdapat pengaruh berpikir reflektif siswa melalui model

PBL. Sesuai dengan teori Sanjaya (2006, hlm. 220-221) menjelaskan

bahwa keunggulan model PBL bagi siswa dapat meningkatkan aktivitas

pembelajaran dan dapat membantu siswa untuk mengembangkan

pengetahuan barunya serta bertanggung jawab dalam pembelajaran yang

mereka lakukan. Sebuah hasil penelitian yang dilakukan oleh Angkotosan

dan Suryanto (2013, hlm. 99) di SMA Negeri 5 Kota Ternate

menunjukkan bahwa model PBL efektif untuk meningkatkan kemampuan

berpikir reflektif dan kemampuan pemecahan masalah siswa, sehingga

siswa mampu mengidentifikasi masalah, mampu melakukan analisis dan

klarifikasi mengenai informasi yang diyakini dengan cara membandingkan

pengalaman dengan pengalaman yang lain serta mampu menyimpulkan

kembali apa yang dipelajari.

Page 70: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

56

Model PBL berdasarkan hasil LKS dan lembar observasi memiliki

kategori sangat baik serta nilai hasil tes berpikir reflektif siswa secara

keseluruhan memiliki kategori baik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Lestari (2015, hlm. 191) menyatakan bahwa pembelajaran

berbasis masalah yang dilakukan oleh guru dan siswa kelas VII SMP

Joannes Bosco Yogyakarta terlaksana dengan baik. Menurut penelitian

yang dilakukan oleh Angkotosan dan Suryanto (2013, hlm. 99)

menyatakan bahwa model PBL efektif untuk meningkatkan kemampuan

berpikir reflektif dan kemampuan pemecahan masalah siswa. Hal ini

diakibatkan dalam model PBL siswa secara aktif dapat memecahkan

masalah dengan mengumpulkan informasi, merencanakan, memantau dan

mengevaluasi proses belajarnya dalam memecahkan suatu masalah.

Sejalan dengan teori yang dijelaskan Arends (2012, hlm. 398) model PBL

dapat membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah ada dalam

pikirannya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri. Selain itu siswa

juga bertanggung jawab dalam merumuskan masalah, mengumpulkan

informasi, merencanakan solusi, memantau proses serta mengevaluasi

proses dan hasil.

Page 71: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan berpikir

reflektif siswa melalui model Problem Based Learning (PBL) pada materi

asam basa. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat

disimpulkan bahwa keterampilan berpikir reflektif siswa melalui model

Problem Based Learning (PBL) pada materi asam basa berada pada

kategori baik (rata-rata 75,2)

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang

dapat diberikan oleh peneliti yaitu sebagai berikut:

1. Model Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu model

pembelajaran yang dapat mengembangkan keterampilan berpikir

reflektif siswa. Dengan demikian, model Problem Based Learning

(PBL) dapat dijadikan salah satu alternatif model pembelajaran dalam

pembelajaran kimia.

2. Pelaksanaan model Problem Based Learning (PBL) disarankan untuk

lebih sering dilakukan karena dapat melatih keterampilan berpikir

reflektif siswa dengan catatan dilatih secara kontinu.

3. Bagi peneliti, perlu dilakukan pada pembelajaran kimia lain agar dapat

mengembangkan keterampilan berpikir reflektif siswa.

Page 72: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

58

DAFTAR PUSTAKA

Angkotasan, N., & Suryanto. (2013). Model PBL dan Cooperative Learning Tipe

TAI Ditinjau dari Aspek Kemampuan Berpikir Reflektif dan

Pemecahan Masalah Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika, 8(1).

Arends, R. I. (2012). Learning to teach (9th ed). New York: The McGraw Hill

Companies, Inc

Arifin, Z. (2011). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta:

PT Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2015). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Barrows, H.S., & Tamblyn, R. (1980). Problem-Based Learning. New York:

Springer Publishing Company

Brady, J.E. (2000). Kimia Universitas Asas dan Struktur.Jakarta: Binarupa

Aksara.

Choy S.C dan Oo, P.S .(2012). Reflective Thinking And Teaching Practices: A

Precursor For Incorporating Critical Thinking Into The Classroom?.

5(1). 1694-609X.

DeBono, E. (1992). Mengajar Berpikir. Jakarta: Erlangga.

Dewey, J. (1910). How We Think. Boston :Heath & Co

EDI. (2015). Indonesia Peringkat Ke-57 dari 115 Negara Tahun 2014. UNESCO:

EDI 2014 Database.

Fadhilah, M. (2015). Analisis Berpikir Reflektif Siswa dalam Memecahkan

Masalah Matematika Materi Garis Singgung Lingkaran Kelas VIII A

(Unggulan) di MTS Negeri Pagu Tahun Ajaran 2014/2015, Skripsi

Hamdi, A. S., & Bahrudin, E. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi

dalam Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish.

Hmelo dan Silver. (2004). Problem-Based Learning: What and How Do Students

Learning? Jurnal Education Psychology, 16(3).

Huda, M. (2014). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Page 73: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

59

Kania, D. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk

Meningkatkan Kemampuan Berpikir dan Bersikap Reflektif Siswa.

Universitan Pendidikan Indonesia: Repository.upi.edu.

Kusumaningrum. M., & Saefudin, A.Z. (2012). Mengoptimalkan Kemampuan

Berpikir Reflektif Matematika Melalui Pemecahan Masalah

Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika, ISBN: 978-979-16353-8-

7.

Kuswana, W.S. (2011). Taksonomi Berpikir.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Lestari, P. (2016). Kertas Indikator Bunga Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L)

untuk Uji Larutan Asam-Basa, 1(1).

Lestari, T.V.D., (2015). Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk

Mengeksplorasi Hasil Berpikir Reflektif Siswa dalam Pemecahan

Masalah Matematika pada Pokok Bahasan Aritmatika Sosial di Kelas

VII-Appreciation SMP Joannes Bosco Yogyakarta Tahun Ajaran

2014/2015. Skripsi.

Linden, J., & Alanko, M.. (2006). Deconstructing conception of problem based

learning. Dalam Poikela, E & Numenmaa, A (Eds). Understanding

problem-based learning. Finland: Tempere University Press.

Maryani,I., & Fatmawati. (2015). Pendekatan Scientific dalam pembelajaran di

sekolah dasar. Yogyakarta: Deepublish.

Nindiasari, H., Kusumah, Y., Sumarmo, U., & Sabandar, J. (2014). Pendekatan

Metakognitif untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Reflektif

Matematis Siswa SMA. Jurnal Ilmu Pendidikan & Pengajaran, 1(1).

Nisak, L. (2013). Analisis Kemampuan Berpikir Reflektif Siswa dalam

Memecahkan Masalah Berbentuk Semantik, Figural, dan Simbolik pada

Pokok Bahasan Fungsi Kelas XI IPA di MAN Nglawak Kertasono

Nganjuk. Skripsi.

Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Peraturan Mentri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2013 tentang

Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/

Madrasah Aliyah Kejuruan.

Petrucci, R.H., & Suminar. (1987). Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern

Edisi Keempat Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

PISA. (2016). PISA 2015 Result in Focus What 15-year-olds know and what they

can do with what they know, OECD : PISA 2015 Database.

Page 74: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

60

Pratikno, D.B.E., (2016). Analisis Kemampuan Berpikir Reflektif dalam

Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Subpokok Bahasan Sistem

Persamaan Linear Dua Variabel Siswa Kelas X Pembangkit Listrik

(PBL) SMK Negeri 2 Jember. Skripsi.

Prayitno, A., Sutawidjaja, A., Subanji., & Muksar, M. (2014). Proses Berpikir

Refraksi Siswa Menyelesaikan Masalah Data Membuat Keputusan.

Prosiding Seminar Nasional TEQIP Universitas Negeri Malang.

Purwanto, Ngalim. (2002). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Rahmatina, S., Sumarno, U., dan Johar, R., (2014). Tingkat Berpikir Kreatif

Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Berdasarkan Gaya

Kognitif Reflektif dan Impulsif, Jurnal Didaktik Matematika, 1(1).

Rhaudyatun, A. (2017). Pengaruh Metode Cornell Note-Taking Terhadap

Kmampua Berpikir Reflektif Matematika Siswa. Universitas Islam

Negeri: Repositori.uin.edu.

Riduwan. (2015). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Pemula.Bandung: Alfabeta.

Rusman. (2013). Model-Model Pembelajaran Menggunakan Profesionalisme

Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, W. (2006).Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Santock, J.W. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group.

Shermis, S.S. (1999). Reflective Thought, Critical Thinking.ERIC Digest.

Solfarina. (2012). Pembelajaran Ikatan Kimia Berbasis E-Learning Untuk

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Reflektif Bagi Mahasiswa Calon

Guru. Universitan Pendidikan Indonesia: Repository.upi.edu.

Surbeck, Han, & Moyer. (1991). Assessing Reflective Responses in Journals.

Suryabrata, S. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Syam, N.W. (2011). Psikologi Sebagai Akar Ilmu Komunikasi. Bandung:

Simbiosa Rekatama Media.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Page 75: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

61

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. (2003). Undang-undang Republik

Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.

Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2013).

Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.

70 Tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum sekolah

menengah kejuruan/ madrasah aliyah kejuruan.

Yustina, Syafii, W., & Apriliana, V. (2014). Peningkatan sikap ilmiah siswa

dalam pembelajaran biologi kelas XI IPA melalui penerapan model

pembelajaran problem based learning (PBL). Jurnal Biognesis, 11(1).

Zakiyah, H., Adlim dan Halim, A., (2014). Implementsi Model Pembelajaran

Berbasis Masalah pada Materi Titrasi Asam Basa untuk Meningkatkan

Keterampilan Generik Sains Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Kimia. Lantanida Journal, 1(1)

Page 76: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

62

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 77: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

63

Lampiran 1

Page 78: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

64

Lampiran 2. Studi Pendahuluan Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA

Tujuan : Memperoleh informasi mengenai model pembelajaran yang

diterapkan di sekolah dan materi yang dapat memunculkan

keterampilan berpikir reflektif siswa.

Responden : Guru Kimia Kelas XI IPA

Nama Guru : Menik Stri Wuranti., ST

Tempat wawancara : Ruang Guru SMAN 9 Tangerang Selatan

No. Pertanyaan Jawaban

1. Di SMAN 9 Tangerang Selatan

menggunakan KTSP atau kah kurikulum

2013 ?

Di SMAN 9 Tangerang Selatan

menggunakan kurikulum 2013

2. Metode pembelajaran apa yang sering

digunakan oleh ibu dalam proses

pembelajaran di kelas?

Menggunakan metode ceramah, yang mana

salah satu media pembelajarannya adalah

papan tulis.

3. Ketika proses pembelajaran, apakah ada

siswa yang mengajukan pertanyaan mengenai

materi pembelajaran?

Iya ada, beberapa siswa ada yang

mengajukan pertanyaan.

4. Bagaimana respon siswa ketika ibu bertanya

mengenai materi yang sedang diajarkan?

Beberapa siswa ada yang antusias dan ada

siswa juga yang kurang antusias.

5. Kendala apa sajakah yang dihadapi dalam

proses pembelajaran di kelas?

Siswa hanya mendapatkan materi dari buku

saja sehingga kurangnya informasi dari

luar.

6. Dengan adanya perubahan kurikulum dari

KTSP menuju K13 menuntut siswa untuk

berpikir reflektif. Menurut ibu, materi apa

sajakah yang dapat menimbulkan

keterampilan berpikir reflektif?

Kalau di kelas XI materinya bisa tentang

termokimia, laju reaksi, larutan asam basa

dan koloid.

7. Apakah dengan metode pembelajaran yang

ibu terapkan sekarang ini pada materi

tersebut dapat menerapkan keterampilan

berpikir reflektif siswa?

Sepertinya belum ya, terutama materi

larutan asam basa. Disitu siswa banyak

yang mengalami kesulitan sehingga siswa

cenderung untuk menghapal saja teorinya

Page 79: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

65

tanpa mengaitkan konsep yang sudah

diajarkan sebelumnya. Walaupun kita tahu

materi ini dekat dengan kehidupan sehari-

hari.

8. Jika diberikan kasus mengenai materi larutan

asam basa apakah siswa mampu

menyelesaikannya?

Sepertinya siswa masih kesulitan.

9. Kemudian, upaya apa yang dilakukan ibu

agar siswa dapat menerapkan keterampilan

berpikir reflektif dalam materi larutan asam

basa?

Diberikan model pembelajaran yang

berbasis masalah, karena model seperti itu

dapat meningkatkan penguasaan konsep

dan berpikir reflektif siswa untuk lebih aktif

mengikuti pembelajaran.

Kesimpulan/catatan:

Metode pembelajaran yang dipakai di sekolah masih menggunakan metode ceramah yang mana

salah satu media pembelajarannya adalah papan tulis.

Salah satu materi pembelajaran di sekolah yang dapat menigkatkan keterampilan berpikir

reflektif siswa di kelas XI yaitu termokimia, laju reaksi, larutan asam basa dan koloid.

Dengan model pembelajaran guru saat ini kurang meningkatkan keterampilan berpikir reflektif

siswa, contohnya saja pada materi larutan asam basa siswa mengalami kesulitan sehingga siswa

cenderung untuk menghapal teorinya tanpa mengaitkan konsep yang sudah diajarkan

sebelumnya. Walaupun kita tahu materi ini dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Upaya yang dapat digunakan dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah.

Tangerang Selatan, 15 September 2016

Interviewer

Eka Yulli Kartika

NIM. 1112016200031

Page 80: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

66

Lampiran 3

Analisis Berpikir Reflektif Siswa Melalui Model Problem Based Learning pada Materi Asam Basa

Analisis KD dan Indikator Pembelajaran

Mata Pelajaran : KIMIA

Kelas/ Semester : XI/Genap

Tahun Ajaran : 2016/2017

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pembelajaran

Materi

Pembelajaran

Tahapan Problem

Based Learning

Indikator Berpikir

Reflektif

Aktivitas Pembelajaran Instrumen

4.10

Menganalisis

trayek perubahan

pH beberapa

indikator yang

diekstrak dari

bahan alam

melalui

percobaan

4.10.1 Menguji sifat

asam dan basa

menggunakan

indikator alam,

kertas lakmus dan

indikator universal

Indikator

alam, kertas

lakmus,

indikator

universal

(1) Orientasi siswa

pada masalah

Reacting Siswa membaca wacana

indikator asam dan basa

dalam LKS sesuai arahan

guru setelah guru

menyampaikan tujuan

pembelajaran.

LKS,

Lembar

Obsrvasi

Indikator

alam, kertas

lakmus,

indikator

universal

(2)Mengorganisir

siswa untuk

belajar

Reacting Siswa mengidentifikasi

masalah pada wacana

indikator asam dan basa

dengan berdiskusi kelompok

LKS,

Lembar

Obsrvasi

Larutan asam

dan basa

(3)Membimbing

penyelidikan

individu maupun

kelompok

Reacting Siswa mengidentifikasi sifat

jeruk dan sabun setelah diuji

berdasarkan indra peraba dan

pengecap.

LKS,

Lembar

Obsrvasi,

Tes

Indikator

alam, kertas

(3)Membimbing

penyelidikan

Reacting Siswa menuliskan perubahan

warna dari berbagai larutan

LKS,

Lembar

Page 81: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

67

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pembelajaran

Materi

Pembelajaran

Tahapan Problem

Based Learning

Indikator Berpikir

Reflektif

Aktivitas Pembelajaran Instrumen

lakmus,

indikator

universal

individu maupun

kelompok

setelah diuji menggunakan

indikator alam, kertas

lakmus, dan indikator

universal.

Observasi,

Tes

4.10.2 Membedakan

sifat larutan asam

dan basa

menggunakan

beberapa indikator

Larutan asam

dan basa

(4)Mengembangkan

dan menyajikan

hasil karya

Comparing Siswa mempresentasikan

perbedaan larutan asam dan

basa berdasarkan indra

peraba atau pengecap.

LKS,

Lembar

Observasi,

Tes

Larutan asam

dan basa

(4)Mengembangkan

dan menyajikan

hasil karya

Contemplating Siswa mempresentasikan

untuk menyimpulkan

mengenai larutan asam dan

basa berdasarkan indra

peraba atau pengecap

LKS,

Lembar

Observasi,

Tes

Indikator

alam, kertas

lakmus,

indikator

universal

(4)Mengembangkan

dan menyajikan

hasil karya

Comparing Siswa mempresentasikan

untuk membedakan larutan

asam dan basa berdasarkan

perubahan warna dari

berbagai larutan setelah diuji

menggunakan indikator alam,

kertas lakmus, dan indikator

universal.

LKS,

Lembar

Observasi,

Tes

Indikator

alam, kertas

lakmus,

indikator

(4)Mengembangkan

dan menyajikan

hasil karya

Contemplating Siswa mempresentasikan

untuk menyimpulkan larutan

asam dan basa berdasarkan

perubahan warna dari

LKS,

Lembar

Observasi,

Tes

Page 82: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

68

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pembelajaran

Materi

Pembelajaran

Tahapan Problem

Based Learning

Indikator Berpikir

Reflektif

Aktivitas Pembelajaran Instrumen

universal berbagai larutan setelah diuji

menggunakan indikator alam,

kertas lakmus, dan indikator

universal.

Reaksi ionisasi

asam dan basa

(4)Mengembangkan

dan menyajikan

hasil karya

Reacting Siswa mempresentasikan

untuk menuliskan reaksi

ionisasi dari larutan NaOH,

H2SO4, CH3COOH,

Mg(OH)2 dan H2O

berdasarkan data hasil

percobaan.

LKS,

Lembar

Observasi,

Tes

Indikator

alam, kertas

lakmus,

indikator

universal

(5)Menganalisis dan

mengevaluasi

proses

pemecahan

masalah

Contemplating Siswa menyimpulkan

kembali mengenai sifat

larutan asam dan basa dari

indikator alam, kertas

lakmus, dan indikator

universal.

LKS,

Lembar

Observasi,

Tes

3.10 Menjelaskan

konsep asam dan

basa serta

kekuatannya dan

kesetimbangan

pengionannya

dalam larutan

13.10.1 Menjelaskan

konsep asam dan

basa menurut

Arrhenius melalui

sumber yang relevan

Teori asam

dan basa

Arrhenius

(1) Orientasi siswa

pada masalah

Reacting Siswa membaca wacana

manfaat obat maag setelah

guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

LKS,

Lembar

Observasi

Teori asam

dan basa

(2)Mengorganisir

siswa untuk

Comparing Siswa membagi tugas dalam

kelompok untuk membeda-

LKS,

Lembar

Page 83: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

69

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pembelajaran

Materi

Pembelajaran

Tahapan Problem

Based Learning

Indikator Berpikir

Reflektif

Aktivitas Pembelajaran Instrumen

Arrhenius belajar kan teori Arrhenius,

Bronsted-Lowry, dan Lewis.

Observasi

Teori asam

dan basa

Arrhenius

(3)Membimbing

penyelidikan

individu maupun

kelompok

Reacting Siswa bertanya apabila

mengalami kesulitan dalam

memecahkan masalah yang

ada pada LKS asam dan basa

setelah melakukan percoba-

an.

LKS,

Lembar

Observasi

Teori asam

dan basa

Arrhenius

(4)Mengembangkan

dan menyajikan

hasil karya

Comparing Siswa memberi tanggapan

berupa saran, komentar, atau

pertanyaan kepada kelompok

penyaji untuk membedakan

teori Arrhenius, Bronsted-

Lowry, dan Lewis.

LKS,

Lembar

Observasi,

Tes

Teori asam

dan basa

Arrhenius

(5)Menganalisis dan

mengevaluasi

proses

pemecahan

masalah

Contemplating Masing-masing kelompok

menyimpulkan kembali teori

asam dan basa menurut

Arrhenius.

LKS,

Lembar

Observasi,

Tes

13.10.2 Menjelaskan

konsep asam dan

basa menurut

Bronsted-Lowry

menggunakan

berbagai sumber

Teori asam

dan basa

Bronsted-

Lowry

(2)Mengorganisir

siswa untuk

belajar

Comparing Siswa membagi tugas dalam

kelompok untuk

membedakan teori Arrhenius,

Bronsted-Lowry, dan Lewis.

LKS,

Lembar

Observasi

Teori asam (3)Membimbing Reacting Siswa bertanya apabila LKS,

Page 84: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

70

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pembelajaran

Materi

Pembelajaran

Tahapan Problem

Based Learning

Indikator Berpikir

Reflektif

Aktivitas Pembelajaran Instrumen

dan basa

Bronsted-

Lowry

penyelidikan

individu maupun

kelompok

mengalami kesulitan dalam

memecahkan masalah yang

ada pada LKS asam dan basa

setelah melakukan percoba-

an.

Lembar

Observasi

Teori asam

dan basa

Bronsted-

Lowry

(4)Mengembangkan

dan menyajikan

hasil karya

Comparing Siswa memberi tanggapan

berupa saran, komentar, atau

pertanyaan kepada kelompok

penyaji untuk membedakan

teori teori Arrhenius,

Bronsted-Lowry, dan Lewis.

LKS,

Lembar

Observasi,

Tes

Teori asam

dan basa

Bronsted-

Lowry

(5)Menganalisis dan

mengevaluasi

proses

pemecahan

masalah

Contemplating Masing-masing kelompok

menyimpulkan kembali teori

asam dan basa menurut

Bronsted-Lowry.

LKS,

Lembar

Observasi,

Tes

13.10.3 Menjelaskan

konsep asam dan

basa menurut Lewis

menggunakan

berbgai sumber

Teori asam

dan basa

Lewis

(2)Mengorganisir

siswa untuk

belajar

Comparing Siswa membagi tugas dalam

kelompok untuk

membedakan teori Arrhenius,

Bronsted-Lowry, dan Lewis.

LKS,

Lembar

Observasi

Teori asam

dan basa

Lewis

(3)Membimbing

penyelidikan

individu maupun

kelompok

Reacting Siswa bertanya apabila

mengalami kesulitan dalam

memecahkan masalah yang

ada pada LKS asam dan basa

setelah melakukan percoba-

LKS,

Lembar

Observasi

Page 85: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

71

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pembelajaran

Materi

Pembelajaran

Tahapan Problem

Based Learning

Indikator Berpikir

Reflektif

Aktivitas Pembelajaran Instrumen

an.

Teori asam

dan basa

Lewis

(4)Mengembangkan

dan menyajikan

hasil karya

Comparing Siswa memberi tanggapan

berupa saran, komentar, atau

pertanyaan kepada kelompok

penyaji untuk membedakan

teori Arrhenius, Bronsted-

Lowry, dan Lewis.

LKS,

Lembar

Observasi,

Tes

Teori asam

dan basa

Lewis

(5)Menganalisis dan

mengevaluasi

proses

pemecahan

masalah

Contemplating Masing-masing kelompok

menyimpulkan kembali teori

asam dan basa menurut Teori

Lewis.

LKS,

Lembar

Observasi,

Tes

13.10.4 Menuliskan

kesetimbangan

pengionan asam dan

basa

Asam dan basa (1) Orientasi siswa

pada masalah

Reacting Siswa membaca wacana noda

kunyit yang menempel pada

baju setelah guru

menyampaikan tujuan

pembelajaran.

LKS,

Lembar

Observasi

Urutan

kekuatan asam

basa dan

kesetimbangan

pengionan

asam dan basa

(2)Mengorganisir

siswa untuk

belajar

Comparing Siswa membagi tugas dalam

kelompok untuk

membedakan urutan kekuatan

asam dan basa berdasarkan

tetapan asam (Ka) dan

tetapan basa (Kb) serta

kesetimbangan pengionan

asam-basa dalam air.

LKS,

Lembar

Observasi

13.10.5 Menentukan Urutan (3)Membimbing Comparing Siswa berdiskusi membahas LKS,

Page 86: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

72

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pembelajaran

Materi

Pembelajaran

Tahapan Problem

Based Learning

Indikator Berpikir

Reflektif

Aktivitas Pembelajaran Instrumen

urutan kekuatan

asam atau basa

berdasarkan harga

tetapan asam (Ka)

atau tetapan basa

(Kb) berdasarkan

data hasil percobaan.

kekuatan asam

basa dan

kesetimbangan

pengionan

asam dan basa

penyelidikan

individu maupun

kelompok

pertanyaan-pertanyaan yang

ada pada LKS untuk

membedakan urutan kekuatan

asam basa dan tetapan

kesetimbangan air

Lembar

Observasi

4.10

Menganalisis

trayek perubahan

pH beberapa

indikator yang

diekstrak dari

bahan alam

melalui

percobaan

4.10.3 Menganalisis

trayek perubahan pH

menggunakan

beberapa indikator

Indikator

Universal

(4)Mengembangkan

dan menyajikan

hasil karya

Comparing Siswa memberi tanggapan

berupa saran, komentar, atau

pertanyaan kepada kelompok

penyaji untuk membedakan

urutan kekuatan asam basa

menggunakan indikator

universal.

LKS,

Lembar

Observasi

Indikator

alam,

kesetimbangan

pengionan

asam-basa,

dan urutan

kekuatan

asam-basa

(5)Menganalisis dan

mengevaluasi

proses

pemecahan

masalah

Contemplating Masing-masing kelompok

menyimpulkan kembali

tentang trayek perubahan pH

dan warna indikator bahan

alam, kesetimbangan

pengionan asam-basa, dan

urutan kekuatan asam-basa

LKS,

Lembar

Observasi

Page 87: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

73

Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah :SMA Negeri 9 Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI/2

Tahun Ajaran : 2016 - 2017

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan : 1

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),

santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah

keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator 4.10 Menganalisis trayek perubahan pH beberapa indikator yang diekstrak dari bahan alam melalui percobaan

Indikator:

4.10.1 Menguji sifat asam dan basa menggunakan indikator alam, kertas lakmus dan indikator universal

Page 88: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

74

4.10.2 Membedakan sifat asam dan basa menggunakan beberapa indikator

C. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menguji sifat asam dan basa menggunakan indikator alam, kertas lakmus dan indikator universal

2. Siswa mampu mendiskusikan sifat asam dan basa menggunakan beberapa indikator

D. Materi Pembelajaran

Indikator Asam Basa

Indikator adalah suatu zat yang digunakan untuk membedakan asam atau basa (Brady, 2000, hlm. 201). Secara umum,

indikator adalah asam atau basa lemah yang membentuk kesetimbangan dalam air (Syukri, 1999, hlm. 425).

Indikator Asam

dan Basa

Indikator alami:

- Kulit buah naga -Bunga terompet

- Bunga mawar -Kubis ungu

- Bawang merah -Kunyit

- Bawang putih -dll

Indikator buatan :

- Kertas lakmus : -lakmus merah

- lakmus biru

- Indikator universal

- pH meter

Page 89: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

75

E. Model, Pendekatan, dan Metode Pembelajaran

Model : Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)

Pendekatan : Saintifik

Metode : Diskusi, tanya jawab dan percobaan

F. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Tahapan Kegiatan Pembelajaran

Berpikir Reflektif Alokasi

waktu Guru Siswa

Pendahuluan

1. Guru mengucapkan salam untuk

membuka kegiatan, dan berdoa.

1. Siswa menjawab salam dan berdoa

5’

2. Guru memeriksa kehadiran siswa 2. Siswa mendengarkan dan

memperhatikan guru

Inti

Tahap 1: Orientasi siswa pada masalah 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

materi asam dan basa yang akan dicapai

1. Siswa menyimak tujuan pembelajaran

materi asam dan basa yang akan dicapai

Reacting

15’

2. Guru melakukan apersepsi:

Bertanya tentang contoh asam dan basa

dalam kehidupan sehari-hari.

2. Siswa memperhatikan dan menjawab

pertanyaan guru mengenai contoh asam

dan basa dalam kehidupan sehari-hari.

3. Guru memberikan LKS berbasis masalah

yang berisi wacana indikator asam dan

basa.

3. Siswa membaca wacana indikator asam

dan basa.

4. Guru meminta pendapat siswa mengenai

wacana indikator asam dan basa.

4.Siswa mengemukakan pendapat mereka

tentang konsep asam dan basa melalui

wacana indikator asam dan basa.

Tahap 2: Mengorganisasi siswa dalam

belajar

1. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok

1. Siswa menyimak pembagian kelompok

10’

Page 90: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

76

Tahapan Kegiatan Pembelajaran

Berpikir Reflektif Alokasi

waktu Guru Siswa

dan mempersilahkan untuk duduk bersama

kelompoknya masing-masing.

yang telah diatur oleh guru

Reacting

2. Guru mempersilahkan siswa untuk

mengidentifikasi masalah pada

wacana indikator asam dan basa

dengan berdiskusi kelompok

2. Siswa mengidentifikasi masalah

pada wacana indikator asam dan

basa dengan berdiskusi kelompok

Tahap 3: Membimbing penyelidikan

individual maupun

kelompok

1. Guru membimbing siswa untuk

mengidentifikasi sifat jeruk dan sabun

berdasarkan indra peraba dan pengecap.

1. Siswa mengidentifikasi sifat jeruk dan

sabun berdasarkan indra peraba dan

pengecap.

Reacting

25’

2. Guru mendorong siswa melakukan

percobaan untuk pemecahan masalah yang

terdapat dalam LKS larutan asam dan

basa.

2. Siswa melakukan percobaan untuk

menemukan solusi dari masalah yang

ada di LKS larutan asam dan basa

3. Guru menginstruksikan siswa untuk

menuliskan perubahan warna dari berbagai

larutan setelah diuji menggunakan

indikator alam, kertas lakmus, dan

indikator universal.

3. Siswa menuliskan perubahan warna

dari berbagai larutan setelah diuji

menggunakan indikator alam, kertas

lakmus, dan indikator universal.

Tahap 4: Mengembangkan dan

menyajikan hasil karya

1. Guru membimbing siswa untuk

1. Siswa mempresentasikan perbedaan

Comparing

15’

Page 91: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

77

Tahapan Kegiatan Pembelajaran

Berpikir Reflektif Alokasi

waktu Guru Siswa

mempresentasikan perbedaan larutan

asam dan basa berdasarkan indra peraba

atau pengecap.

larutan asam dan basa berdasarkan

indra peraba atau pengecap.

2. Guru membantu siswa untuk

menyimpulkan mengenai larutan asam

dan basa berdasarkan indra peraba atau

pengecap

2. Siswa menyimpulkan mengenai

larutan asam dan basa berdasarkan

indra peraba atau pengecap Contemplating

3. Guru membimbing siswa untuk

membedakan larutan asam dan basa

berdasarkan perubahan warna dari

berbagai larutan setelah diuji

menggunakan indikator alam, kertas

lakmus, dan indikator universal.

3. Siswa membedakan larutan asam dan

basa berdasarkan perubahan warna dari

berbagai larutan setelah diuji

menggunakan indikator alam, kertas

lakmus, dan indikator universal.

Comparing

4. Guru membantu siswa untuk

menyimpulkan larutan asam dan basa

berdasarkan perubahan warna dari

berbagai larutan setelah diuji

menggunakan indikator alam, kertas

lakmus, dan indikator universal.

4. Siswa menyimpulkan larutan asam dan

basa berdasarkan perubahan warna dari

berbagai larutan setelah diuji

menggunakan indikator alam, kertas

lakmus, dan indikator universal.

Contemplating

Inti

5. Guru membimbing siswa untuk

menuliskan reaksi ionisasi dari larutan

NaOH, H2SO4, CH3COOH, Mg(OH)2 dan

H2O berdasarkan data hasil percobaan.

5. Siswa menuliskan reaksi ionisasi dari

larutan NaOH, H2SO4, CH3COOH,

Mg(OH)2 dan H2O berdasarkan data

hasil percobaan.

Reacting

Page 92: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

78

Tahapan Kegiatan Pembelajaran

Berpikir Reflektif Alokasi

waktu Guru Siswa

Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi

proses pemecahan masalah

1. Guru menginstruksikan siswa masing-

masing kelompok untuk menyimpulkan

kembali mengenai sifat larutan asam dan

basa dari beberapa indikator.

1. Siswa menyimpulkan kembali

mengenai sifat larutan asam dan basa

dari beberapa indikator.

Contemplating

10’

Penutup

1. Guru menugaskan siswa untuk membaca

materi asam-basa menurut teori Arrhenius,

Bronsted-Lowry dan Lewis

1. Siswa memperhatikan tugas yang

diberikan guru.

10’

2. Guru menutup pembelajaran dengan

membaca doa

2. Siswa membaca doa bersama

G. Sumber Belajar

1. Petrucci, Ralph, H. (1987). Kimia dasar jilid 1. Bogor: Erlangga.

2. A. Haris Watoni. (2013). Kimia untuk SMA/MA kelas XI Kurikulum 2013. Bandung: Yarma Widya

H. Media dan Alat Pembelajaran

1. Papan tulis dan spidol

2. Lembar Kerja Siswa (LKS)

3. Laptop dan infocus

I. Penilaian

Teknik Instrumen : Tertulis

Page 93: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

79

Bentuk Instrumen : Uraian

Instrumen : Terlampir

Guru Kimia SMA.N 9 Tangerang Selatan

Menik Stri Wuranti., ST

Tangerang Selatan, 16 Januari 2017

Peneliti

Eka Yulli Kartika

NIM. 1112016200031

Page 94: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

80

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah :SMA Negeri 9 Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI/2

Tahun Ajaran : 2016 - 2017

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan : 2

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),

santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah

keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator 3.10 Menjelaskan konsep asam dan basa serta kekuatannya dan kesetimbangan pengionannya dalam larutan

Indikator:

3.10.1 Menjelaskan konsep asam dan basa menurut teori Arrhenius melalui sumber yang relevan

3.10.2 Menjelaskan konsep asam dan basa menurut teori Bronsted-Lowry menggunakan berbagai sumber

Page 95: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

81

3.10.3 Menjelaskan konsep asam dan basa menurut teori Lewis menggunakan berbagai sumber

C. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menjelaskan konsep asam dan basa menurut teori Arrhenius melalui sumber yang relevan

2. Siswa mampu menjelaskan konsep asam dan basa menurut teori Bronsted-Lowry menggunakan berbagai sumber

3. Siswa mampu menjelaskan konsep asam dan basa menurut teori Lewis menggunakan berbagai sumber

D. Materi Pembelajaran

Teori Asam Basa

Asam dan basa (alkali) sudah dikenal sejak jaman dulu. Istilah asam berasal dari bahasa latin acetum yang berarti cuka.

Istilah basa (alkali) diambil dari bahasa arab untuk abu. Jauh sebelum Arrhenius, berabad-abad yang lalu para ilmuan telah

mendefinisikan asam dan basa atas dasar sifat-sifatnya. Pada tahun 1777, Lavoisier menyatakan bahwa semua asam selalu

mengandung suatu unsur dasar yaitu oksigen. Selanjutnya di tahun 1810, Davy menunjukkan bahwa asam muriatat (asam

hidriklorida) hanya mengandung hidrogen dan klor. Tidak mengandung oksigen dan dengan itu menetapkan bahwa hidrogenlah

dan bukan oksigen yang menjadi unsur dasar di dalam asam (Petrucci, 1987, hlm. 260).

1. Asam dan basa menurut Arrhenius

Menurut Arrhenius, larutan bersifat asam apabila suatu jenis zat yang jika terurai menghasilkan ion hidrogen (H+).

Contoh :

HCl(aq) H+

(aq) + Cl-(aq)

Sedangkan basa apabila larutan terurai menghasilkan ion hidroksida (OH-).

NaOH(aq) Na+

(aq) + OH-(aq)

Teori Arrhenius juga berhasil menerangkan aktivitas katalis dari asam dalam reaksi-reaksi tertentu. Asam yang

merupakan katalis yang paling efektif adalah asam yang mempunyai daya konduksi yang paling baik, yaitu asam kuat.

Semakin kuat asam, semakin tinggi konsentrasi H+di dalam larutannya (Petrucci, 1987, hlm. 261).

2. Asam dan Basa Menurut Bronsted-Lowry

Menurut Bronsted-Lowry, asam adalah donor (pemberi) proton sedangkan basa adalah akseptor (penerima) proton.

Contoh:

Page 96: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

82

HCl + NH3 Cl- + NH4

+

Suatu asam (1) kehilangan proton akan menjadi basa (1) dan basa (2) yang mendapatkan proton akan menjadi asam

(2). Secara umum perpindahan proton berlaku dua arah (reversibel). Jika basa (1) mendapatkan kembali proton, asam (1)

terbentuk. Basa (1) disebut basa konjugasi dari asam. Begitu juga asam (2) adalah asam konjugat dari basa (2) (Patrucci,

1987, hlm. 262)

3. Asam dan Basa Menurut Lewis

Menurut Lewis, asam adalah akseptor (penerima) pasangan elektron dan basa adalah donor (pemberi) pasangan

elektron. Dalam hal ini dapat diketahui tentang ikatan kimia, asam adalah zat yang mempunyi orbital yang belum penuh dan

kekurangan elektron. Basa adalah zat yang memiliki pasangan elektron yang dapat digunakan bersama. Contoh :

Dalam reaksi di atas, BF3 berfungsi sebagai basa lewis dan NH3 sebagai basa lewis sebuah ikatan pasangan elektron (ikatan

koordinat kovalen) terbentuk diantara atom B dan N (Patrucci, 1987, hlm 263-264).

E. Model, Pendekatan, dan Metode Pembelajaran

Model : Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)

Pendekatan : Saintifik

Metode : Diskusi dan tanya jawab

(1) (2) (1) (2) (asam) (basa) (basa konjugasi) (asam konjugasi)

Page 97: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

83

F. Langkah Pembelajaran

Tahapan Kegiatan Pembelajaran

Berpikir Reflektif Alokasi

waktu Guru Siswa

Pendahuluan

1. Guru mengucapkan salam untuk

membuka kegiatan, dan berdoa.

1.Siswa menjawab salam dan berdoa

5’

2. Guru memeriksa kehadiran siswa 2.Siswa mendengarkan dan

memperhatikan guru

3. Guru meriview pembelajaran kemarin

mengenai sifat larutan asam dan basa dari

beberapa indikator.

3.Siswa menjawab sifat larutan asam dan

basa dari beberapa indikator.

Inti

Tahap 1: Orientasi siswa pada masalah 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

materi asam dan basa yang akan dicapai

1. Siswa menyimak tujuan pembelajaran

materi asam dan basa yang akan dicapai

Reacting

15’

2. Guru melakukan apersepsi:

Bertanya tentang kegunaan obat maag

2.Siswa memperhatikan dan menjawab

pertanyaan guru tentang kegunaan obat

maag

3. Guru memberikan LKS berbasis masalah

yang berisi wacana manfaat obat maag

3. Siswa membaca wacana manfaat obat

maag

4. Guru meminta pendapat siswa mengenai

wacana manfaat obat maag

4.Siswa mengemukakan pendapat mereka

tentang manfaat obat maag

Tahap 2: Mengorganisasi siswa dalam

belajar

1. Guru mempersilahkan siswa duduk

bersama kelompoknya masing-masing.

1. Siswa duduk berdasarkan kelompoknya

masing-masing

10’

2. Guru mengarahkan setiap kelompok

mencari sumber untuk memecahkan

masalah yang ada dalam LKS asam dan

2. Siswa mencari sumber terkait untuk

memecahkan masalah yang ada dalam

LKS asam dan basa mengenai teori

Page 98: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

84

Tahapan Kegiatan Pembelajaran

Berpikir Reflektif Alokasi

waktu Guru Siswa

basa mengenai teori Arrhenius, Bronsted-

Lowry, dan Lewis.

Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Comparing

3. Guru mengarahkan siswa untuk berdiskusi

mengenai masalah yang ada dalam LKS

asam dan basa tentang teori Arrhenius,

Bronsted-Lowry, dan Lewis.

3.Siswa membagi tugas dalam kelompok

untuk membedakan teori Arrhenius,

Bronsted-Lowry, dan Lewis.

Tahap 3: Membimbing penyelidikan

individual maupun

kelompok

1. Guru memberikan bimbingan kepada

kelompok yang mengalami kesulitan

dalam memecahkan masalah yang ada

pada LKS asam dan basa

1. Siswa bertanya apabila mengalami

kesulitan dalam memecahkan masalah

yang ada pada LKS asam dan basa

Reacting

25’

2.Guru mendorong siswa bekerjasama dalam

memecahkan masalah

2. Siswa bekerjasama dalam

memecahkan masalah

3.Guru mengarahkan siswa untuk berdiskusi

membahas pertanyaan-pertanyaan yang

ada pada LKS asam dan basa.

3.Siswa berdiskusi membahas pertanyaan-

pertanyaan yang ada pada LKS asam

dan basa.

Tahap 4: Mengembangkan dan

menyajikan hasil karya

1. Guru meminta perwakilan masing-masing

kelompok untuk menyampaikan hasil

diskusi di depan kelas.

1. Siswa perwakilan kelompok

menyampaikan hasil diskusi di depan

kelas.

15’

Page 99: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

85

Tahapan Kegiatan Pembelajaran

Berpikir Reflektif Alokasi

waktu Guru Siswa

2. Guru meminta kelompok lain untuk

memberi tanggapan berupa saran,

komentar, atau pertanyaan kepada

kelompok penyaji.

2.Siswa memberi tanggapan berupa saran,

komentar, atau pertanyaan kepada

kelompok penyaji untuk membedakan

teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan

Lewis.

Comparing

3. Guru memberi motivasi kepada siswa

berupa pertanyaan apabila diskusi tidak

hidup

3.Siswa menjawab pertanyaan guru apabila

diskusi tidak hidup

Inti

Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi

proses pemecahan masalah

1. Guru menginstruksikan siswa masing-

masing kelompok menyimpulkan kembali

teori asam dan basa menurut Arrhenius,

Bronsted-Lowry, dan Lewis

1. Masing-masing kelompok

menyimpulkan kembali teori asam

dan basa menurut Arrhenius, Bronsted-

Lowry, dan Lewis.

Contemplating

10’

Penutup

1. Guru menugaskan siswa untuk membaca

materi tentang kekuatan asam basa dan

kesetimbangannya

1. Siswa memperhatikan tugas yang

diberikan guru.

10’

2. Guru menutup pembelajaran dengan

membaca doa

2.Siswa membaca doa bersama

G. Sumber Belajar

1. Petrucci, Ralph, H. (1987). Kimia dasar jilid 1. Bogor: Erlangga.

2. A. Haris Watoni. (2013). Kimia untuk SMA/MA kelas XI Kurikulum 2013. Bandung: Yarma Widya

Page 100: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

86

H. Media dan Alat Pembelajaran

1. Papan tulis dan spidol

2. Lembar Kerja Siswa (LKS)

3. Laptop dan infocus

I. Penilaian

Teknik Instrumen : Tertulis

Bentuk Instrumen : Uraian

Instrumen : Terlampir

Guru Kimia SMA.N 9 Tangerang Selatan

Menik Stri Wuranti., ST

Tangerang Selatan, 18 Januari 2017

Peneliti

Eka Yulli Kartika

NIM. 1112016200031

Page 101: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

87

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah :SMA Negeri 9 Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI/2

Tahun Ajaran : 2016 - 2017

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan : 3

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),

santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah

keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator 3.10 Menjelaskan konsep asam dan basa serta kekuatannya dan kesetimbangan pengionannya dalam larutan

Indikator:

3.10.4 Menuliskan kesetimbangan pengionan asam dan basa

Page 102: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

88

3.10.5 Menentukan urutan kekuatan asam atau basa berdasarkan harga tetapan asam (Ka) atau tetapan basa (Kb) berdasarkan

data hasil percobaan

4.10 Menganalisis trayek perubahan pH beberapa indikator yang diekstrak dari bahan alam melalui percobaan

Indikator:

4.10.3 Menganalisis trayek perubahan pH menggunakan beberapa indikator

C. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menuliskan kesetimbangan pengionan asam dan basa

2. Siswa mampu menentukan urutan kekuatan asam atau basa berdasarkan harga tetapan asam (Ka) atau tetapan basa (Kb)

berdasarkan data hasil percobaan

3. Siswa mampu menganalisis trayek perubahan pH menggunakan beberapa indikator

D. Materi Pembelajaran

Kesetimbangan Pengionan

Senyawa elektrolit dalam air terurai menjadi ion positif dan negatif disebut pengionan atau ionisasi. Senyawa yang

termasuk elektrolit adalah asam, basa, dan garam. Asam dan basa yang larut tetapi terion sebagian disebut asam dan basa lemah.

Kesetimbangan ionisasi air

H2O(l) H+

(aq) + OH-(aq)

Kesetimbangan asam lemah

CH3COOH(aq) H+

(aq) + CH3COO-(aq)

Maka nilai :

Page 103: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

89

Ka = [H+] [CH3COO

-]

[CH3COOH]

Kesetimbangan basa lemah

NH4OH(aq) OH-(aq) + NH4

+(aq)

Ka = [H+] [NH4

+]

[NH4OH]

Konstanta kesetimbangan air (Kw) merupakan hasil kali antara konsentrasi molar ion H+ dengan ion OH

- pada suhu tertentu.

Dalam air murni pada suhu 25oC, konsentrasi ion H

+ sama dengan ion OH

-. Penambahan suatu asam akan menyebabkan [H+]

dalam larutan bertambah, tetapi tidak akan mengubah hasil kali [H+] dan [OH

-]. Hal ini disebabkan karena kesetimbangan akan

bergeser ke kiri yang menyebabkan pengurangan [OH-], begitu pula sebaliknya. Sehingga :

Dalam air murni (larutan netral) : [H+] = [OH

-]

Dalam larutan asam : [H+] > [OH

-]

Dalam larutan basa : [H+] < [OH

-]

Kekuatan asam dan basa

Tabel konstanta kesetimbanagn asam (Ka)

Nama Rumus Ka

Asam sulfat H2SO4 1,0 x 1010

Asam klorida HCl 1,0 x 107

Asam fluorida HF 6,6 x 10-4

Asam format CH2OH 1,8 x 10-4

Asam asetat CH3COOH 1,8 x 10-5

Asam benzoat C6H5COOH 6,5 x 10-5

Asam sulfida H2S 1,1 x 10-7

Asam sianida HCN 4,9 x 10-10

Page 104: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

90

Asam askorbat H2C6H6O6 1,6 x 10-10

Asam fosfit H3PO3 2,6 x 10-12

Tabel konstanta kesetimbanagn basa (Kb)

Nama Rumus Kb

Amonia NH3 1,8 x 10-5

Metilamin CH3NH2 4,2 x 10-4

Trimetilamin (CH3)3N 6,3 x 10-5

Hidroksilamin HONH2 1,1 x 10-8

Anilin C6H5NH2 3,8 x 10-10

E. Model, Pendekatan, dan Metode Pembelajaran

Model : Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)

Pendekatan : Saintifik

Metode : Diskusi dan tanya jawab

Note:

Semakin besar nilai Ka, semakin kuat asam.

Semakin besar nilai Kb, semakin kuat basa.

Page 105: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

91

F. Langkah Pembelajaran

Tahapan Kegiatan Pembelajaran

Berpikir Reflektif Alokasi

waktu Guru Siswa

Pendahuluan

1. Guru mengucapkan salam untuk

membuka kegiatan, dan berdoa.

1. Siswa menjawab salam dan berdoa

5’

2. Guru memeriksa kehadiran siswa 2.Siswa mendengarkan dan

memperhatikan guru

3. Guru meriview pembelajaran kemarin

mengenai teori asam dan basa menurut

Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis

3.Siswa menjawab teori asam dan basa

menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan

Lewis.

Inti

Tahap 1: Orientasi siswa pada masalah 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

materi asam dan basa yang akan dicapai

1. Siswa menyimak tujuan pembelajaran

materi asam dan basa yang akan dicapai

Reacting

15’

2. Guru melakukan apersepsi:

Bertanya tentang noda kunyit yang

menempel pada baju.

2.Siswa memperhatikan dan menjawab

pertanyaan guru tentang noda kunyit

yang menempel pada baju.

3. Guru memberikan LKS berbasis masalah

yang berisi wacana noda kunyit yang

menempel pada baju.

3. Siswa membaca wacana noda kunyit

yang menempel pada baju.

4. Guru meminta pendapat siswa mengenai

wacana noda kunyit yang menempel pada

baju.

4.Siswa mengemukakan pendapat mereka

tentang noda kunyit yang menempel

pada baju.

Tahap 2: Mengorganisasi siswa dalam

belajar

1. Guru mempersilahkan siswa duduk

bersama kelompoknya masing-masing.

1. Siswa duduk berdasarkan

kelompoknya masing-masing Comparing

10’

Page 106: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

92

Tahapan Kegiatan Pembelajaran

Berpikir Reflektif Alokasi

waktu Guru Siswa

2. Guru mengarahkan setiap kelompok

membuat irisan garis ketiga indikator

untuk menunjukkan kisaran pH larutan

2. Siswa membuat irisan garis ketiga

indikator untuk menunjukkan kisaran

pH larutan

3.Mengarahkan siswa untuk membagi tugas

dalam kelompok untuk membedakan

urutan kekuatan asam dan basa

berdasarkan tetapan asam (Ka) dan tetapan

basa (Kb) serta kesetimbangan pengionan

asam-basa dalam air.

3. Siswa membagi tugas dalam kelompok

untuk membedakan urutan kekuatan

asam dan basa berdasarkan tetapan

asam (Ka) dan tetapan basa (Kb) serta

kesetimbangan pengionan asam-basa

dalam air.

Tahap 3: Membimbing penyelidikan

individual maupun

kelompok

1. Guru memberikan bimbingan kepada

kelompok yang mengalami kesulitan

dalam memecahkan masalah yang ada

pada LKS

1. Siswa bertanya apabila mengalami

kesulitan dalam memecahkan masalah

yang ada pada LKS

Comparing

25’

Inti

2. Guru mendorong siswa bekerjasama

dalam memecahkan masalah

3. Siswa bekerjasama dalam memecahkan

masalah

3. Guru mengarahkan siswa untuk

berdiskusi membahas pertanyaan-

pertanyaan yang ada pada LKS untuk

membedakan urutan kekuatan asam basa

dan tetapan kesetimbangan air

4. Siswa berdiskusi membahas pertanyaan-

pertanyaan yang ada pada LKS untuk

membedakan urutan kekuatan asam basa

dan tetapan kesetimbangan air

Page 107: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

93

Tahapan Kegiatan Pembelajaran

Berpikir Reflektif Alokasi

waktu Guru Siswa

Tahap 4: Mengembangkan dan

menyajikan hasil karya

1. Guru meminta perwakilan masing-masing

kelompok untuk menyampaikan hasil

diskusi

1. Siswa perwakilan kelompok

menyampaikan hasil diskusi

Comparing

15’

2. Guru meminta kelompok lain untuk

memberi tanggapan berupa saran,

komentar, atau pertanyaan kepada

kelompok penyaji.

2.Siswa memberi tanggapan berupa saran,

komentar, atau pertanyaan kepada

kelompok penyaji untuk membedakan

urutan kekuatan asam basa dan tetapan

kesetimbangan air

3. Guru memberi motivasi kepada siswa

berupa pertanyaan apabila diskusi tidak

hidup

3.Siswa menjawab pertanyaan guru apabila

diskusi tidak hidup

Inti

Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi

proses pemecahan masalah

1. Guru menginstruksikan siswa masing-

masing kelompok menyimpulkan kembali

tentang trayek perubahan pH dan warna

indikator bahan alam, kesetimbangan

pengionan asam-basa, dan urutan kekuatan

asam-basa

1. Masing-masing kelompok

menyimpulkan kembali tentang trayek

perubahan pH dan warna indikator

bahan alam, kesetimbangan pengionan

asam-basa, dan urutan kekuatan asam-

basa

Contemplating

10’

Penutup 1. Guru menugaskan siswa untuk membaca

kembali materi asam-basa

1. Siswa memperhatikan tugas yang

diberikan guru.

10’

Page 108: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

94

Tahapan Kegiatan Pembelajaran

Berpikir Reflektif Alokasi

waktu Guru Siswa

2. Guru menutup pembelajaran dengan

membaca doa

2.Siswa membaca doa bersama

E. Sumber Belajar

1. Petrucci, Ralph, H. (1987). Kimia dasar jilid 1. Bogor: Erlangga.

2. A. Haris Watoni. (2013). Kimia untuk SMA/MA kelas XI Kurikulum 2013. Bandung: Yarma Widya

F. Media dan Alat Pembelajaran

1. Papan tulis dan spidol

2. Lembar Kerja Siswa (LKS)

3. Laptop dan infocus

G. Penilaian

Teknik Instrumen : Tertulis

Bentuk Instrumen : Uraian

Instrumen : Terlampir

Guru Kimia SMA.N 9 Tangerang Selatan

Menik Stri Wuranti., ST

Tangerang Selatan, 30 Januari 2017

Peneliti

Eka Yulli Kartika

NIM. 1112016200031

Page 109: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

95

Lampiran 5

TES BERPIKIR REFLEKTIF

Mata pelajaran : Kimia

Pokok Bahasan : Asam Basa

Waktu : 2 x 45 menit

Petunjuk:

1. Berdoalah sebelum mengisi soal !

2. Tuliskan nama lengkap dan kelas pada lembar jawaban yang telah disediakan !

3. Bacalah soal dengan teliti, kemudian selesaikan lebih dahulu soal yang kamu

anggap mudah !

4. Dalam menjawab soal tuliskan apa yang diketahui, ditanya, jawaban, dan

kesimpulan !

5. Periksa kembali hasil kerjaanmu sebelum dikumpulkan !

1. Perhatikan gambar !

Noni menguji salah satu senyawa yang ada di komposisi sabun. Senyawa

tersebut mudah terionisasi, berwarna putih, dapat membirukan lakmus merah,

memiliki Mr 40, dikenal

dengan sebutan soda kaustik

dan bahan utama dalam

pembuatan sabun. Uraikan

informasi apa yang diketahui,

ditanya, kemudian berikan

jawaban berdasarkan teori

Arrhenius disertai reaksi ionisasinya yang berkaitan dengan informasi tersebut

dan berikan kesimpulan !

2. Buang angin adalah penumpukan tekanan dari dalam perut yang dilepaskan

dengan kekuatan dan dorongan yang berasal dari berbagai sumber. Peristiwa

Komposisi : Coconut Oil, Sodium

Hidroksida, Milk, Wather, Sodium

Benzoat, Olive Oil, Ealaeis

Guneensis, Propylparaben dan

Metylpraben.

Page 110: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

96

buang angin ini biasanya menyebabkan bau yang tidak sedap. Bau yang tidak

sedap ini karena adanya gas hidrogen sulfida. Ketika hidrogen sulfida (H2S)

bereaksi dengan air (H2O) maka akan meredam bau tak sedapnya.

Berdasarkan pernyataan tersebut, uraikan informasi apa yang diketahui,

ditanya, kemudian jelaskan masing-masing sifat senyawa dari persamaan

reaksi tersebut berdasarkan teori Bronsted-Lowry dan berikan kesimpulan !

3. Tania kesulitan memahami sifat senyawa dari persamaan reaksi ini :

Agar Tania memahami sifat senyawa dari persamaan reaksi tersebut, bantu

Tania untuk menjawabnya. Uraikan informasi apa yang diketahui, ditanya,

kemudian jelaskan masing-masing sifat senyawa dari persamaan reaksi tersebut

berdasarkan teori Lewis dan berikan kesimpulan !

4. Perhatikan gambar obat !

Marina merasakan sakit dibagian

lambung, hal ini karena asam

lambungnya naik. Kemudian Marina

meminum obat yang dapat mengurangi

rasa sakit dibagian lambungnya. Obat

yang diminum tersebut dapat

membirukan lakmus merah. Berdasarkan pernyataan tersebut, uraikan

informasi apa yang diketahui, ditanya, kemudian tuliskan tetapan

kesetimbangan pengionan dari senyawa tersebut dan berikan kesimpulan !

Page 111: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

97

5. Terdapat nilai tetapan ionisasi asam dari asam asetat, asam format, asam

florida, asam benzoat, asam sianida, dan asam propanoat yaitu 1,8x10-5

,

1,8x10-4

, 6,8x10-4

, 6,5x10-5

, 4,9x10-10

, dan 1,4 x 10-5

. Berdasarkan data

tersebut, uraikan informasi apa yang diketahui, ditanya, kemudian urutkan

kenaiakan asam dan berikan penjelasan serta berikan kesimpulan !

6. Siswa diberi tugas oleh guru untuk menguji sifat asam basa dari bahan-bahan

dalam kehidupan sehari-hari yaitu obat tetes mata, air sabun, pasta gigi, obat

maag, air tomat, dan air wortel dengan menggunakan indikator kertas lakmus.

Zat Kertas Lakmus

Merah Biru

Obat tetes mata … …

Air sabun … …

Pasta gigi … …

Obat maag … …

Air tomat … …

Air wortel … …

Berdasarkan pernyataan tersebut,

uraikan informasi apa yang diketahui,

ditanya, kemudian bagaimana

perubahan kertas lakmus setelah

dilakukan uji pada masing-masing zat

tersebut dan berikan kesimpulan !

7. Dari pengujian larutan dengan beberapa indikator diperoleh data sebagai

berikut :

No Zat Indikator Alam Kertas Lakmus Indikator

Universal Bunga sepatu Kunyit Merah Biru

1. Air Jeruk Merah Kuning cerah Merah Merah 2

2. Air Sabun Coklat Merah Biru Biru 9

3. Air Kapur Hijau kecoklatan Coklat Biru Biru 12

4. Cuka Merah Kuning cerah Merah Merah 3

5. Air sumur Merah Kuning Merah Biru 7

6. Air vit Merah Kuning Merah Biru 7

Page 112: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

98

Berdasarkan data pada tabel, uraikan informasi apa yang diketahui, ditanya,

kemudian bedakan sifat asam dan basa menggunakan indikator alam dan kertas

lakmus serta berikan kesimpulan !

8. Pak Bani membawa sampel air sungai untuk mengetahui kelayakan air sungai

tersebut, maka siswa ditugaskan untuk melakukan beberapa uji, salah satunya

adalah uji pH. Berdasarkan hasil percobaan uji pH dengan menggunakan

berbagi larutan indikator, diperoleh data sebagai berikut:

Indikator Air sungai setelah

ditetesi indikator

Nilai pH

Alam Buatan

Kunyit Bromtimol biru Kuning <6,0

Wortel Metil jingga Kuning >4,4

Bunga

bugenfil Metil merah Merah

<4,8

Jeruk nipis Fenolfhtalein Tidak berwarna <8,0

Berdasarkan data percobaan tersebut :

a. Perkirakan berapa pH air sungai tersebut!

b. Apakah pH air sungai tersebut layak digunakan ? (Menurut peraturan

menkes RI air yang layak digunakan yakni antara pH 6,5-7,5)

(Ket: sertakan diketahui, ditanyakan dan kesimpulan)

Page 113: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

99

Lampiran 6

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

ASAM DAN BASA

Nama :

Kelompok :

Anggota Kelompok : 1.

2.

3.

4.

5.

KIMIA

Page 114: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

100

Tahap 1 : Orientasi siswa pada masalah

Indikator

Wacana 1

Menguji sifat asam dan basa menggunakan indikator alam, kertas lakmus dan

indikator universal

Saat libur sekolah Zee membantu Ibu memasak untuk makan siang. Menu

makanan untuk siang nanti adalah Soto Betawi. Ibu meminta Zee untuk

menyiapkan bumbunya, termasuk mengupas dan menghaluskan kunyit. Setelah

membantu Ibu, Zee menyadari bajunya kotor dengan noda kuning karena kunyit.

Lalu, Zee mencuci baju yang kotor tadi dengan menggunakan sabun. Zee terkejut,

ternyata noda kunyit berubah menjadi merah kecoklatan, bukan menjadi bersih.

Zee pun bertanya pada Ibu yang masih memasak di dapur, “Ibuu, noda

kunyit di bajuku berubah menjadi merah kecoklatan.” Ibu menjawab, “Itu karena

kamu mencuci noda kunyit dengan sabun Zee.” Kemudian Zee bertanya, “Ibu,

jika noda kunyitnya dikasih larutan air jeruk nipis apakah bisa putih Bu?”. Ibu

menjawab, ”Warnanya akan kuning cerah jika diberikan larutan air jeruk”.

“Kenapa bisa begitu bu ?” Zee bertanya.

Ibu menjawab, “Salah satu contoh larutan asam adalah air jeruk dan

contoh larutan basa yaitu sabun. Kunyit adalah salah satu bahan indikator alam

yang bisa membedakan larutan asam dan basa. Selain itu, untuk membedakan

larutan asam dan basa dapat menggunakan berbagai indikator lain seperti kertas

lakmus dan indikator universal”. Kemudian Zee menyimpulkan dan bertanya-

tanya dalam hati, “Ooh berarti larutan asam basa sifatnya dapat mengubah warna

pada kunyit yang termasuk pada indikator alam. Lalu, kira-kira apa saja ya sifat

yang dapat ditimbulkan oleh larutan asam dan basa jika menggunakan indikator

alam yang lain, kertas lakmus dan indikator universal ?”

(Sumber: mystupidtheory.com).

Bacalah wacana berikut !

Sumber: google.com

Indikator alam

Kertas Lakmus Indikator Universal

Kegiatan 1

Page 115: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

101

Tahap 2 : Mengorganisir siswa untuk belajar

3.Bagaimana cara membedakan asam dan basa berdasarkan wacana tersebut?

(Comparing)

Jawab :

1.Tuliskan permasalahan apa yang anda temukan pada wacana tersebut ? (Reacting)

Jawab :

2.Tuliskan contoh asam dan basa dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan pada

wacana tersebut! (Reacting)

Jawab :

Mari diskusikan

bersama kelompokmu !

4.Identifikasi masalah pada wacana 1? (Reacting)

Jawab :

Page 116: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

102

Tahap 3 : Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok

6. Tabel Pengamatan : (Reacting)

No Zat Indra Indikator Alam Kertas Lakmus Indikator

Universal Pengecap Peraba Kulit buah naga

Bawang putih Kunyit Merah Biru

1. Air Jeruk

….. …..

2. Air Sabun

….. …..

3. Odol - -

4. Air Kentang - -

5. Air Keran - -

6. Air Tomat - -

7. Obat Maag - -

8. Cuka - -

Mari kita Lakukan percobaan !

5.Sebutkan sifat jeruk dan sabun berdasarkan indra peraba dan pengecap ? (Reacting)

Jawab:

Page 117: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

103

Indikator

Tahap 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Diskusikan bersama kelompokmu !

7.Apa perbedaan larutan asam dan basa pada air jeruk dan air sabun berdasarkan indra

peraba atau pengecap ?(Comparing)

Jawab :

8.Apa perbedaan larutan-larutan tersebut setelah diuji menggunakan indikator alam !

(Comparing)

Jawab :

No Zat Indikator Alam

Kulit buah naga Bawang putih Kunyit

1. Air Jeruk

2. Air Sabun

3. Odol

4. Air Kentang

5. Air Keran

6. Air Tomat

7. Obat Maag

8. Cuka

Membedakan sifat asam dan basa menggunakan beberapa indikator

Page 118: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

104

9.Apa perbedaan larutan-larutan tersebut setelah diuji menggunakan kertas lakmus!

(Comparing)

Jawab :

No Zat Kertas Lakmus

Merah Biru

1. Air Jeruk

2. Air Sabun

3. Odol

4. Air Kentang

5. Air Keran

6. Air Tomat

7. Obat Maag

8. Cuka

10.Apa perbedaan larutan-larutan tersebut setelah diuji menggunakan indikator

universal ! (Comparing)

Jawab :

No Zat Indikator

Universal

1. Air Jeruk

2. Air Sabun

3. Odol

4. Air Kentang

5. Air Keran

6. Air Tomat

7. Obat Maag

8. Cuka

11.Tuliskan reaksi ionisasi dari larutan NaOH, H2SO4, CH3COOH, Mg(OH)2 dan H2O!

(Reacting)

Jawab :

H2O

NaOH

H2SO4

CH3COOH

Mg(OH)2

Page 119: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

105

Tahap 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Indikator

Tahap 1 : Orientasi siswa pada masalah

Mengevaluasi hasil percobaan yang telah dipresentasikan

12.Simpulkan kembali sifat larutan asam dan basa berdasarkan indikator alam, kertas

lakmus, dan indikator universal ! (Contemplating)

Jawab :

Page 120: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

106

Indikator

Wacana 2

Menjelaskan konsep asam dan basa menurut Arrhenius melalui sumber yang relevan

Menjelaskan konsep asam dan basa menurut Bronsted-Lowry menggunakan berbagai

sumber

Menjelaskan konsep asam dan basa menurut Lewis menggunakan berbagai sumber

Pagi hari Marina bergegas pergi ke sekolah. Setibanya di sekolah ia langsung masuk ke

kelas dan tidak sempat sarapan karena bel sudah berbunyi. Setelah 2 pelajaran selesai bel istirahat

pun berbunyi. Ia dan temannya bergegas pergi ke kantin. Lalu mereka memesan mie, Marina

menambahkan 4 sendok sambal kedalam mienya. Setelah pulang sekolah Marina bergegas pulang

ke rumah. Malam hari setelah makan, tiba-tiba ia merasa sakit di bagian lambung. Ia merasa sakit

sekali dan keringat dingin keluar disekujur tubuhnya. Hal ini disebabkan, kadar asam lambung

Marina naik. Ibu Marina memberikan obat sakit mag. Beberapa jam kemudian rasa sakit Marina

sudah tidak terasa lagi. Obat mag tersebut dapat menurunkan asam lambung Marina yang berlebih.

Di dalam obat mag terkandung zat yang bersifat basa yang dapat mengurangi kelebihan asam

lambung. Asam yang terkandung dalam lambung yaitu HCl dan basa yang terkandung dalam obat

mag yaitu Mg(OH)2, Al(OH)3, atau campuran keduanya. Obat mag dapat mengurangi kelebihan

asam lambung karena terjadi reaksi antara asam lambung dengan bahan aktif dalam obat mag.

(Sumber : kompasiana.com)

Bacalah wacana berikut !

Sumber: google.com

Kegiatan 2

Page 121: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

107

Tahap 2 : Mengorganisir siswa untuk belajar

Mari diskusikan bersama kelompokmu !

2.Tuliskan reaksi yang terjadi antara asam lambung dengan obat maag! (Reacting)

Jawab :

1.Tuliskan permasalahan apa yang anda temukan pada wacana tersebut ? (Reacting)

Jawab :

3.Apa perbedaan teori asam-basa menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis !

(Comparing)

Jawab :

a. Arrhenius :

b. Bronsted Lowry :

c. Lewis :

Page 122: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

108

Tahap 3 : Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok

4.Tuliskan reaksi ionisasi asam atau basa berikut dalam air! (Reacting)

a. H2SO4(aq) →

b. HNO3(aq) →

c. Ba(OH)2(aq) →

d. KOH(aq) →

5.Lengkapi reaksi berikut kemudian tentukan manakah yang donor ion H+ atau

akseptor ion H+ ! (Reacting)

a. CH3COOH(aq) + H2O (l) CH3COO- (aq) + …..

b. ...…. + H2O(l) H3O+(aq) + HSO4

-(aq)

c. NH4+(aq) + …… NH3(aq)+ H3O

+(aq)

6.Bedakan pasangan asam-basa konjugasi dalam reaksi asam-basa berikut !

(Comparing)

a. HCl + H2O H3O+ + Cl

-

b. HF + HCl H2F+

+ Cl-

7.Bedakan asam dan basa Lewis pada reaksi berikut! (Comparing)

a. NH3 + H+ → NH4

+

b. NH3 + BF3 → BF3NH3

Page 123: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

109

Tahap 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Tahap 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Tuliskan hasil jawabanmu

di depan kelas !

8.Simpulkan kembali jawabanmu jika ada yang salah ! (Contemplating)

Jawab :

9.Simpulkan kembali teori asam dan basa menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan

Lewis ! (Contemplating)

Jawab :

Page 124: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

110

Tahap 1 : Orientasi siswa pada masalah

Indikator

Wacana 3

Menganalisis trayek perubahan pH menggunakan beberapa indikator

Pada wacana 1 dapat diketahui bahwa noda kunyit akan memberikan warna

yang berbeda. Ketika noda kunyit diberi larutan asam akan berubah warna menjadi

kuning cerah dan ketika diberi larutan basa akan berubah warna menjadi coklat.

Apabila kita menjumpai beberapa larutan yang tidak dikenal, misalnya bahan-bahan

larutan yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, atau bahan-bahan di

laboratorium, bagaimana cara kita memperkirakan pH suatu larutan yang tidak

dikenal itu untuk mengetahui apakah larutan tersebut termasuk asam atau basa? Note :

Gunakan data hasil percobaan nilai pH pada kegiatan 1.

Bacalah wacana berikut !

Sumber: google.com

1.Tuliskan permasalahan apa yang anda temukan pada wacana tersebut ? (Reacting)

Jawab :

Kegiatan 3

Page 125: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

111

Tahap 2 : Mengorganisir siswa untuk belajar

Tahap 3 : Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok

3.Tuliskan kembali data hasil percobaan pada kegiatan 1! (Reacting)

Jawab :

No Zat Indikator Alam

Kulit buah naga Bawang putih Kunyit

1. Air Jeruk

2. Air Sabun

3. Odol

4. Air Kentang

5. Air Keran

6. Air Tomat

7. Obat Maag

8. Cuka

No Zat Indikator

Universal

1. Air Jeruk

2. Air Sabun

3. Odol

4. Air Kentang

5. Air Keran

6. Air Tomat

7. Obat Maag

8. Cuka

2.Sebutkan masalah pada wacana 3? (Reacting)

Jawab :

Mari diskusikan bersama kelompokmu !

Page 126: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

112

Tabel trayek pH berbagai indikator

Indikator Trayek pH Perubahan Warna

Metil jingga 3,1-4,4 Merah-kuning

Bromtimol biru 6,0-7,6 Kuning-biru

Fenoftalein 8,0-9,6 Tidak berwarna-merah

Kuning alizarin 10,1-12,0 Kuning- merah

Analisislah data pengamatan

yang kalian peroleh dari

percobaan yang telah dilakukan

sebelumnya !

Dari hasil pengamatan perubahan

warna larutan, kemudian

cocokkan dengan tabel perubahan

warna yang menunjukkan harga

pH tertentu !

4.Buatlah irisan garis ketiga indikator untuk masing-masing larutan yang berbeda

untuk menunjukkan kisaran pH larutan tersebut! (Comparing)

Air Jeruk

Kulit buah naga

Bawang putih

Kunyit

Air Sabun

Kulit buah naga

Bawang putih

Kunyit

Odol

Kulit buah naga

Bawang putih

Kunyit

Air Kentang

Kulit buah naga

Bawang putih

Kunyit

Air Keran

Kulit buah naga

Bawang putih

Kunyit

Air Tomat

Kulit buah naga

Bawang putih

Kunyit

Page 127: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

113

Indikator

Kesetimbangan Pengionan

Senyawa elektrolit dalam air terurai menjadi ion positif dan negatif disebut

pengionan atau ionisasi. Senyawa yang termasuk elektrolit adalah asam, basa, dan garam.

Asam dan basa yang larut tetapi terion sebagian disebut asam dan basa lemah.

Kesetimbangan ionisasi air

H2O(l) H+

(aq) + OH-(aq)

Kesetimbangan asam lemah

CH3COOH(aq) H+

(aq) + CH3COO-(aq)

Ka = [H+] [CH3COO

-]

[CH3COOH]

Kesetimbangan basa lemah

NH4OH(aq) OH-(aq) + NH4

+(aq)

Ka = [H+] [NH4

+]

[NH4OH]

Kekuatan asam dan basa

Tabel konstanta kesetimbanagn asam (Ka)

Nama Rumus Ka

Asam sulfat H2SO4 1,0 x 1010

Asam klorida HCl 1,0 x 107

Asam fluorida HF 6,6 x 10-4

Asam format CH2OH 1,8 x 10-4

Asam asetat CH3COOH 1,8 x 10-5

Asam benzoat C6H5COOH 6,5 x 10-5

Asam sulfida H2S 1,1 x 10-7

Asam sianida HCN 4,9 x 10-10

Asam askorbat H2C6H6O6 1,6 x 10-10

Asam fosfit H3PO3 2,6 x 10-12

Menuliskan kesetimbangan pengionan asam dan basa

Obat maag

Kulit buah naga

Bawang putih

Kunyit

Cuka

Kulit buah naga

Bawang putih

Kunyit

Page 128: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

114

Tabel konstanta kesetimbanagn basa (Kb)

Nama Rumus Kb

Amonia NH3 1,8 x 10-5

Metilamin CH3NH2 4,2 x 10-4

Trimetilamin (CH3)3N 6,3 x 10-5

Hidroksilamin HONH2 1,1 x 10-8

Anilin C6H5NH2 3,8 x 10-10

Indikator

5.Berdasarkan nilai pH di atas, kelompokkan larutan kedalam asam kuat, asam lemah,

basa kuat dan basa lemah ! (Comparing)

Jawab :

Menentukan urutan kekuatan asam atau basa berdasarkan harga tetapan asam (Ka) atau

tetapan basa (Kb) berdasarkan data hasil percobaan

Note:

Semakin besar nilai Ka, semakin kuat asam.

Semakin besar nilai Kb, semakin kuat basa.

Page 129: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

115

Tahap 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Tahap 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Tuliskan hasil jawabanmu

di depan kelas !

7.Berdasarkan data hasil percobaan yang telah dilakukan, simpulkan kembali mengenai

trayek perubahan pH dan warna indikator bahan alam, kesetimbangan pengionan asam-

basa, dan urutan kekuatan asam-basa!(Contemplating)

Jawab :

6.Bagaimana rentang pH untuk asam kuat, asam lemah, basa kuat dan basa lemah ?

(Comparing)

Jawab :

Page 130: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

116

Lampiran 7

Lembar Observasi

Keterlaksanaan Berpkir Reflektif Siswa

Nama :

Materi : Asam Basa

Pertemuan ke : 1

Petunjuk pengisian :

Berilah tanda ceklis (√) pada kolom sesuai dengan pengamatan anda terhadap keterlaksanaan proses berpikir reflektif siswa

yang dilakukan oleh siswa.

Fase PBL Berpikir

Reflektif No

Kegiatan Pembelajaran Beri Tanda Ceklis Presentase

Guru Siswa 4 3 2 1 0

Pendahuluan

1 Guru mengucapkan salam untuk

membuka kegiatan, dan berdoa.

Siswa menjawab salam dan

berdoa

2 Guru memeriksa kehadiran

siswa

Siswa mendengarkan dan

memperhatikan guru

Orientasi

siswa pada

masalah

3 Tahap 1: Orientasi siswa pada

masalah Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran materi asam dan

basa yang akan dicapai

Siswa menyimak tujuan

pembelajaran materi asam dan

basa yang akan dicapai

4 Guru melakukan apersepsi:

Bertanya tentang contoh asam

dan basa dalam kehidupan

sehari-hari.

Siswa memperhatikan dan

menjawab pertanyaan guru

mengenai contoh asam dan basa

dalam kehidupan sehari-hari.

Reacting 5 Guru memberikan LKS berbasis

masalah yang berisi wacana

Siswa membaca wacana

indikator asam dan basa.

Page 131: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

117

indikator asam dan basa.

6 Guru meminta pendapat siswa

mengenai wacana indikator asam

dan basa.

Siswa mengemukakan pendapat

mereka tentang konsep asam

dan basa melalui wacana

indikator asam dan basa.

Mengorgani-

sasi siswa

dalam belajar

7 Tahap 2: Mengorganisasi

siswa dalam belajar

Guru membagi siswa menjadi 6

kelompok dan mempersilahkan

untuk duduk bersama

kelompoknya masing-masing.

Siswa menyimak pembagian

kelompok yang telah diatur oleh

guru

Reacting

8 Guru mempersilahkan siswa

untuk mengidentifikasi masalah

pada wacana indikator asam dan

basa dengan berdiskusi

kelompok

Siswa mengidentifikasi

masalah pada wacana indikator

asam dan basa dengan

berdiskusi kelompok

Membimbing

penyelidikan

individual

maupun

kelompok

Reacting

9 Tahap 3: Membimbing

penyelidikan individual

maupun kelompok

Guru membimbing siswa untuk

mengidentifikasi sifat jeruk dan

sabun berdasarkan indra peraba

dan pengecap.

Siswa mengidentifikasi sifat

jeruk dan sabun berdasarkan

indra peraba dan pengecap.

10 Guru mendorong siswa

melakukan percobaan untuk

pemecahan masalah yang

terdapat dalam LKS larutan

asam dan basa.

Siswa melakukan percobaan

untuk menemukan solusi dari

masalah yang ada di LKS

larutan asam dan basa

Reacting

11 Guru menginstruksikan siswa

untuk menuliskan perubahan

warna dari berbagai larutan

setelah diuji menggunakan

indikator alam, kertas lakmus,

Siswa menuliskan perubahan

warna dari berbagai larutan

setelah diuji menggunakan

indikator alam, kertas lakmus,

dan indikator universal.

Page 132: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

118

dan indikator universal.

Mengembang-

kan dan

menyajikan

hasil karya

Comparing

12 Tahap 4: Mengembangkan

dan menyajikan hasil karya

Guru membimbing siswa untuk

mempresentasikan perbedaan

larutan asam dan basa

berdasarkan indra peraba atau

pengecap.

Siswa mempresentasikan

perbedaan larutan asam dan

basa berdasarkan indra peraba

atau pengecap.

Contempla-

ting

13 Guru membantu siswa untuk

menyimpulkan mengenai larutan

asam dan basa berdasarkan indra

peraba atau pengecap

Siswa menyimpulkan

mengenai larutan asam dan basa

berdasarkan indra peraba atau

pengecap

Comparing

14 Guru membimbing siswa untuk

membedakan larutan asam dan

basa berdasarkan perubahan

warna dari berbagai larutan

setelah diuji menggunakan

indikator alam, kertas lakmus,

dan indikator universal.

Siswa membedakan larutan

asam dan basa berdasarkan

perubahan warna dari berbagai

larutan setelah diuji

menggunakan indikator alam,

kertas lakmus, dan indikator

universal.

Contempla-

ting

15 Guru membantu siswa untuk

menyimpulkan larutan asam dan

basa berdasarkan perubahan

warna dari berbagai larutan

setelah diuji menggunakan

indikator alam, kertas lakmus,

dan indikator universal.

Siswa menyimpulkan larutan

asam dan basa berdasarkan

perubahan warna dari berbagai

larutan setelah diuji

menggunakan indikator alam,

kertas lakmus, dan indikator

universal.

Reacting

16 Guru membimbing siswa untuk

menuliskan reaksi ionisasi dari

larutan NaOH, H2SO4,

CH3COOH, Mg(OH)2 dan H2O

berdasarkan data hasil

percobaan.

Siswa menuliskan reaksi

ionisasi dari larutan NaOH,

H2SO4, CH3COOH, Mg(OH)2

dan H2O berdasarkan data hasil

percobaan.

Page 133: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

119

Menganalisis

dan

mengevaluasi

proses

pemecahan

masalah

Contempla-

ting

17 Tahap 5: Menganalisis dan

mengevaluasi proses

pemecahan masalah

Guru menginstruksikan siswa

masing-masing kelompok untuk

menyimpulkan kembali

mengenai sifat larutan asam dan

basa dari beberapa indikator.

Siswa menyimpulkan kembali

mengenai sifat larutan asam dan

basa dari beberapa indikator.

18 Guru menugaskan siswa untuk

membaca materi asam-basa

menurut teori Arrhenius,

Bronsted-Lowry dan Lewis

Siswa memperhatikan tugas

yang diberikan guru.

Penutup

19 Guru menutup pembelajaran

dengan membaca doa

Siswa membaca doa bersama

20 Guru mengucapkan salam untuk

membuka kegiatan, dan berdoa.

Siswa menjawab salam dan

berdoa

Keterangan :

4 = Sangat baik

3 = Baik

2 = Cukup

1 = Kurang baik

0 = Sangat kurang baik

Pelajaran yang diperoleh dari hasil pengamatan /observasi :

......................................................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................................................

Page 134: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

120

......................................................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................................................

Mengetahui, 16 Januari 2017

Observer

( )

Page 135: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

121

Lembar Observasi

Keterlaksanaan Berpkir Reflektif Siswa

Nama :

Materi : Asam Basa

Pertemuan ke : 2

Petunjuk pengisian :

Berilah tanda ceklis (√) pada kolom sesuai dengan pengamatan anda terhadap keterlaksanaan proses berpikir reflektif siswa

yang dilakukan oleh siswa.

Fase PBL Berpikir

Reflektif No

Kegiatan Pembelajaran Beri Tanda Ceklis Presentase

Guru Siswa 4 3 2 1 0

Pendahuluan

1 1. Guru mengucapkan salam

untuk membuka kegiatan,

dan berdoa.

1.Siswa menjawab salam dan

berdoa

2 2. Guru memeriksa kehadiran

siswa

2.Siswa mendengarkan dan

memperhatikan guru

3 3. Guru meriview pembelajaran

kemarin mengenai sifat

larutan asam dan basa dari

beberapa indikator.

3.Siswa menjawab sifat larutan

asam dan basa dari beberapa

indikator.

Orientasi

siswa pada

masalah

4 Tahap 1: Orientasi siswa pada

masalah 1. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran materi asam

dan basa yang akan dicapai

1. Siswa menyimak tujuan

pembelajaran materi asam dan

basa yang akan dicapai

Reacting

5 2. Guru melakukan apersepsi:

Bertanya tentang kegunaan

obat maag

2.Siswa memperhatikan dan

menjawab pertanyaan guru

tentang kegunaan obat maag

Page 136: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

122

6 3. Guru memberikan LKS

berbasis masalah yang berisi

wacana manfaat obat maag

3. Siswa membaca wacana manfaat

obat maag

7 4. Guru meminta pendapat

siswa mengenai wacana

manfaat obat maag

4.Siswa mengemukakan pendapat

mereka tentang manfaat obat

maag

Mengorgani-

sasi siswa

dalam belajar

Reacting

8 Tahap 2: Mengorganisasi

siswa dalam belajar

1. Guru mempersilahkan siswa

duduk bersama kelompoknya

masing-masing.

1. Siswa duduk berdasarkan

kelompoknya masing-masing

9 2. Guru mengarahkan setiap

kelompok mencari sumber

untuk memecahkan masalah

yang ada dalam LKS asam

dan basa mengenai teori

Arrhenius, Bronsted-Lowry,

dan Lewis.

2. Siswa mencari sumber terkait

untuk memecahkan masalah

yang ada dalam LKS asam dan

basa mengenai teori Arrhenius,

Bronsted-Lowry, dan Lewis.

Comparing

10 3. Guru mengarahkan siswa

untuk berdiskusi mengenai

masalah yang ada dalam LKS

asam dan basa tentang teori

Arrhenius, Bronsted-Lowry,

dan Lewis.

3.Siswa membagi tugas dalam

kelompok untuk membedakan

teori Arrhenius, Bronsted-

Lowry, dan Lewis.

Membimbing

penyelidikan

individual

maupun

kelompok

Reacting

11 Tahap 3: Membimbing

penyelidikan individual

maupun kelompok

1. Guru memberikan

bimbingan kepada kelompok

yang mengalami kesulitan

dalam memecahkan masalah

yang ada pada LKS asam

1. Siswa bertanya apabila

mengalami kesulitan dalam

memecahkan masalah yang ada

pada LKS asam dan basa

Page 137: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

123

dan basa

12 2.Guru mendorong siswa

bekerjasama dalam

memecahkan masalah

2. Siswa bekerjasama dalam

memecahkan masalah

13 3.Guru mengarahkan siswa

untuk berdiskusi membahas

pertanyaan-pertanyaan yang

ada pada LKS asam dan basa.

3.Siswa berdiskusi membahas

pertanyaan-pertanyaan yang ada

pada LKS asam dan basa.

Mengembang

kan dan

menyajikan

hasil karya

14 Tahap 4: Mengembangkan

dan menyajikan hasil karya

1. Guru meminta perwakilan

masing-masing kelompok

untuk menyampaikan hasil

diskusi di depan kelas.

1. Siswa perwakilan kelompok

menyampaikan hasil diskusi di

depan kelas.

Comparing

15 2. Guru meminta kelompok lain

untuk memberi tanggapan

berupa saran, komentar, atau

pertanyaan kepada kelompok

penyaji.

2.Siswa memberi tanggapan berupa

saran, komentar, atau pertanyaan

kepada kelompok penyaji untuk

membedakan teori Arrhenius,

Bronsted-Lowry, dan Lewis.

16 3. Guru memberi motivasi

kepada siswa berupa

pertanyaan apabila diskusi

tidak hidup

3.Siswa menjawab pertanyaan guru

apabila diskusi tidak hidup

Menganalisis

dan

mengevaluasi

proses

pemecahan

masalah

Contem-

plating

17 Tahap 5: Menganalisis dan

mengevaluasi proses

pemecahan masalah

1. Guru menginstruksikan siswa

masing-masing kelompok

menyimpulkan kembali teori

asam dan basa menurut

1. Masing-masing kelompok

menyimpulkan kembali teori

asam dan basa menurut

Page 138: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

124

Arrhenius, Bronsted-Lowry,

dan Lewis

Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan

Lewis.

Penutup

18 1. Guru menugaskan siswa

untuk membaca materi

tentang kekuatan asam basa

dan kesetimbangannya

1. Siswa memperhatikan tugas

yang diberikan guru.

19 2. Guru menutup pembelajaran

dengan membaca doa

2.Siswa membaca doa bersama

Keterangan :

4 = Sangat baik

3 = Baik

2 = Cukup

1 = Kurang baik

0 = Sangat kurang baik

Pelajaran yang diperoleh dari hasil pengamatan /observasi :

......................................................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................................................

Mengetahui, 18 Januari 2017

Observer

( )

Page 139: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

125

Lembar Observasi

Keterlaksanaan Berpkir Reflektif Siswa

Nama :

Materi : Asam Basa

Pertemuan ke : 3

Petunjuk pengisian :

Berilah tanda ceklis (√) pada kolom sesuai dengan pengamatan anda terhadap keterlaksanaan proses berpikir reflektif siswa

yang dilakukan oleh siswa.

Fase PBL Berpikir

Reflektif

No Kegiatan Pembelajaran Beri Tanda Ceklis Presentase

Guru Siswa 4 3 2 1 0

Pendahuluan

1 1. Guru mengucapkan salam

untuk membuka kegiatan,

dan berdoa.

1. Siswa menjawab salam dan

berdoa

2 2. Guru memeriksa kehadiran

siswa

2.Siswa mendengarkan dan

memperhatikan guru

3 3. Guru meriview pembelajaran

kemarin mengenai teori

asam dan basa menurut

Arrhenius, Bronsted-Lowry,

dan Lewis

3.Siswa menjawab teori asam

dan basa menurut Arrhenius,

Bronsted-Lowry, dan Lewis.

Orientasi

siswa pada

masalah

4 Tahap 1: Orientasi siswa pada

masalah 1. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran materi asam

dan basa yang akan dicapai

1. Siswa menyimak tujuan

pembelajaran materi asam

dan basa yang akan dicapai

5 2. Guru melakukan apersepsi:

Bertanya tentang noda kunyit

2.Siswa memperhatikan dan

menjawab pertanyaan guru

Page 140: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

126

yang menempel pada baju. tentang noda kunyit yang

menempel pada baju.

Reacting

6 3. Guru memberikan LKS

berbasis masalah yang berisi

wacana noda kunyit yang

menempel pada baju.

3. Siswa membaca wacana

noda kunyit yang menempel

pada baju.

7 4. Guru meminta pendapat

siswa mengenai wacana noda

kunyit yang menempel pada

baju.

4.Siswa mengemukakan

pendapat mereka tentang

noda kunyit yang menempel

pada baju.

Mengorgani-

sasi siswa

dalam belajar

8 Tahap 2: Mengorganisasi

siswa dalam belajar

1. Guru mempersilahkan siswa

duduk bersama

kelompoknya masing-

masing.

1. Siswa duduk berdasarkan

kelompoknya masing-

masing

9 2. Guru mengarahkan setiap

kelompok membuat irisan

garis ketiga indikator untuk

menunjukkan kisaran pH

larutan

2. Siswa membuat irisan garis

ketiga indikator untuk

menunjukkan kisaran pH

larutan

Comparing

10 3.Mengarahkan siswa untuk

membagi tugas dalam

kelompok untuk

membedakan urutan kekuatan

asam dan basa berdasarkan

tetapan asam (Ka) dan

tetapan basa (Kb) serta

kesetimbangan pengionan

asam-basa dalam air.

3. Siswa membagi tugas dalam

kelompok untuk

membedakan urutan

kekuatan asam dan basa

berdasarkan tetapan asam

(Ka) dan tetapan basa (Kb)

serta kesetimbangan

pengionan asam-basa dalam

air.

Page 141: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

127

Membimbing

penyelidikan

individual

maupun

kelompok

11 Tahap 3: Membimbing

penyelidikan individual

maupun kelompok

1. Guru memberikan

bimbingan kepada kelompok

yang mengalami kesulitan

dalam memecahkan masalah

yang ada pada LKS

1. Siswa bertanya apabila

mengalami kesulitan dalam

memecahkan masalah yang

ada pada LKS

12 2. Guru mendorong siswa

bekerjasama dalam

memecahkan masalah

3. Siswa bekerjasama dalam

memecahkan masalah

Comparing

13 3. Guru mengarahkan siswa

untuk berdiskusi membahas

pertanyaan-pertanyaan yang

ada pada LKS untuk

membedakan urutan

kekuatan asam basa dan

tetapan kesetimbangan air

4. Siswa berdiskusi membahas

pertanyaan-pertanyaan yang ada

pada LKS untuk membedakan

urutan kekuatan asam basa dan

tetapan kesetimbangan air

Mengembang-

kan dan

menyajikan

hasil karya

14 Tahap 4: Mengembangkan

dan menyajikan hasil karya

1. Guru meminta perwakilan

masing-masing kelompok

untuk menyampaikan hasil

diskusi

1. Siswa perwakilan

kelompok menyampaikan

hasil diskusi

Comparing

15 2. Guru meminta kelompok lain

untuk memberi tanggapan

berupa saran, komentar, atau

pertanyaan kepada kelompok

penyaji.

2.Siswa memberi tanggapan

berupa saran, komentar, atau

pertanyaan kepada kelompok

penyaji untuk membedakan

urutan kekuatan asam basa dan

tetapan kesetimbangan air

16 3. Guru memberi motivasi

kepada siswa berupa

3.Siswa menjawab pertanyaan

guru apabila diskusi tidak hidup

Page 142: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

128

pertanyaan apabila diskusi

tidak hidup

Menganalisis

dan

mengevaluasi

proses

pemecahan

masalah

Contempla-

ting

17 Tahap 5: Menganalisis dan

mengevaluasi

proses pemecahan

masalah

1. Guru menginstruksikan siswa

masing-masing kelompok

menyimpulkan kembali

tentang trayek perubahan pH

dan warna indikator bahan

alam, kesetimbangan

pengionan asam-basa, dan

urutan kekuatan asam-basa

1. Masing-masing kelompok

menyimpulkan kembali tentang trayek perubahan pH

dan warna indikator bahan

alam, kesetimbangan

pengionan asam-basa, dan

urutan kekuatan asam-basa

Penutup

18 1. Guru menugaskan siswa

untuk membaca kembali

materi asam-basa

1. Siswa memperhatikan tugas

yang diberikan guru.

19 2. Guru menutup pembelajaran

dengan membaca doa

2.Siswa membaca doa bersama

Keterangan :

4 = Sangat baik

3 = Baik

2 = Cukup

1 = Kurang baik

0 = Sangat kurang baik

Pelajaran yang diperoleh dari hasil pengamatan /observasi :

......................................................................................................................................................................................................................

Page 143: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

129

......................................................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................................................

Mengetahui, 30 Januari 2017

Observer

( )

Page 144: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

130

Lampiran 8

VALIDASI INSTRUMEN TES BERPIKIR REFLEKTIF

(Asam Basa)

Mata pelajaran : Kimia

Kelas/ Semester : XI/Genap

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Bentuk Soal : Essay

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

3.10.1

Menjelaskan

konsep asam

dan basa

menurut

teori

Arrhenius

melalui

sumber yang

relevan

Disajikan

gambar

komposisi

sabun dan

informasi

mengenai

ciri-ciri

senyawa

NaOH, siswa

mampu

menjelaskan

1. Perhatikan gambar !

Diketahui :

1) Senyawanya mudah

terionisasi

2) Senyawanya berwarna

putih

3) Dapat membirukan

lakmus merah

4) Memiliki Mr 40

5) Dikenal dengan sebutan

soda kaustik

6) Bahan utama dalam

Reacting

Tidak dapat

menuliskan informasi

yang disajikan pada

soal

0

Dapat menuliskan

informasi yang

disajikan pada soal

namun tidak tepat

1

Dapat menuliskan 1- 2

informasi yang

diketahui dan 2

Komposisi : Coconut Oil,

Sodium Hidroksida, Milk,

Wather, Sodium Benzoat, Olive

Oil, Ealaeis Guneensis,

Propylparaben dan Metylpraben.

Page 145: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

131

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

basa menurut

teori

Arrhenius

Noni menguji salah satu senyawa yang ada di

komposisi sabun. Senyawa tersebut mudah

terionisasi, berwarna putih, dapat membirukan

lakmus merah, memiliki Mr 40, dikenal

dengan sebutan soda kaustik dan bahan utama

dalam pembuatan sabun. Uraikan informasi

apa yang diketahui, ditanya, kemudian berikan

jawaban berdasarkan teori Arrhenius disertai

reaksi ionisasinya yang berkaitan dengan

informasi tersebut dan berikan kesimpulan !

pembuatan sabun. ditanyakan dengan

tepat

Dapat menuliskan 3-

4 informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

tepat

3

Ditanya :

Uraikan informasi apa yang

diketahui, ditanya, kemudian

berikan jawaban berdasarkan

teori Arrhenius disertai reaksi

ionisasinya yang berkaitan

dengan informasi tersebut

dan berikan kesimpulan !

Dapat menuliskan 5-6

informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

tepat 4

Jawaban:

Berdasarkan ciri-ciri yang

telah diketahui maka dapat

diidentifikasi senyawa

tersebut adalah NaOH.

Sehingga reaksi ionisasinya :

NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq)

Menurut Arrhenius apabila

suatu larutan terurai

menghasilkan ion

hidroksida(OH-) maka

Compa-

ring

Tidak dapat

menemukan informasi

dalam soal sehingga

tidak dapat

mengidentifikasi

penyelesaian masalah

0

Dapat

mengidentifikasi

persamaan reaksi dan

penjelasan namun

tidak tepat

1

Dapat

mengidentifikasi 2

Page 146: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

132

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

larutan tersebut bersifat basa.

persamaan reaksi

dengan tepat

Dapat

mengidentifikasi

persamaan reaksi

dengan tepat namun

penjelasan kurang

tepat

3

Dapat

mengidentifikasi

persamaan reaksi dan

penjelasan dengan

tepat

4

Jadi, senyawa tersebut adalah

NaOH yang bersifat basa

berdasarkan teori Arrhenius

karena menghasilkan ion

hidroksida(OH-) jika terurai

dalam air.

Contempla

ting

Tidak dapat

menemukan hal-hal

yang disimpulkan

0

Dapat menemukan

hal-hal yang penting

untuk membuat

kesimpulan tetapi

tidak tepat

1

Dapat menemukan hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan

yaitu sifat senyawanya

tetapi kurang lengkap

2

Dapat menemukan hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan

yaitu sifat senyawanya

3

Page 147: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

133

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

namun kurang tepat

menghubungkan

dengan teori

Arrhenius.

Dapat menemukan hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan

yaitu sifat senyawanya

yang di hubungkan

dengan teori Arrhenius

secara tepat.

4

Disajikan

gambar dan

ciri-ciri

senyawa

CH3COOH,

siswa mampu

menjelaskan

asam menurut

teori

Arrhenius

2. Perhatikan gambar !

Prili memakan bakso yang ada pada gambar

bersama teman-temannya. Bakso Prili

ditambahkan larutan yang berbau tajam,

wujudnya cair, dapat memerahkan lakmus biru,

termasuk elektrolit lemah, hanya terionisasi

Diketahui:

1) Larutannya berbau tajam

2) Wujudnya cair

3) Dapat memerahkan

lakmus biru

4) Termasuk elektrolit

lemah

5) Hanya terionisasi

sebagian

6) Pemberi rasa pada

makanan Reacting

Tidak dapat

menuliskan informasi

yang disajikan pada

soal

0

Dapat menuliskan

informasi yang

disajikan pada soal

namun tidak tepat

1

Dapat menuliskan 1- 2

informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

tepat

2

Ditanya:

Uraikan informasi apa yang

diketahui, ditanya, kemudian

berikan jawaban berdasarkan

teori Arrhenius disertai reaksi

ionisasinya yang berkaitan

Dapat menuliskan 3-

4 informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

tepat

3

Dapat menuliskan 5-6 4

Page 148: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

134

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

sebagian dan pemberi rasa pada makanan.

Uraikan informasi apa yang diketahui, ditanya,

kemudian berikan jawaban berdasarkan teori

Arrhenius disertai reaksi ionisasinya yang

berkaitan dengan informasi tersebut dan

berikan kesimpulan !

dengan informasi tersebut

dan berikan kesimpulan !

informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

tepat

Jawaban

Berdasarkan ciri-ciri yang

telah diketahui maka dapat

diidentifikasi senyawa

tersebut adalah CH3COOH

Sehingga reaksi ionisasinya :

Menurut Arrhenius apabila

suatu larutan terurai

menghasilkan ion H+ maka

larutan tersebut bersifat

asam.

Compa-

ring

Tidak dapat

menemukan informasi

dalam soal sehingga

tidak dapat

mengidentifikasi

penyelesaian masalah

0

Dapat

mengidentifikasi

persamaan reaksi dan

penjelasan namun

tidak tepat

1

Dapat

mengidentifikasi

persamaan reaksi

dengan tepat

2

Dapat

mengidentifikasi

persamaan reaksi

dengan tepat namun

penjelasan kurang

tepat

3

Dapat

mengidentifikasi

persamaan reaksi dan

penjelasan dengan

tepat

4

Page 149: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

135

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

Jadi, larutan yang

ditambahkan kedalam soto

Prili adalah CH3COOH

(asam cuka/asam asetat) yang

bersifat asam karena jika

terurai di dalam air

menghasilkan ion H+

Contempla

ting

Tidak dapat

menemukan hal-hal

yang disimpulkan

0

Dapat menemukan

hal-hal yang penting

untuk membuat

kesimpulan tetapi

tidak tepat

1

Dapat menemukan hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan

yaitu sifat senyawanya

tetapi kurang lengkap

2

Dapat menemukan hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan

yaitu sifat senyawanya

namun kurang tepat

menghubungkan

dengan teori

Arrhenius.

3

Dapat menemukan hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan

yaitu sifat senyawanya

yang di hubungkan

dengan teori Arrhenius

secara tepat.

4

Page 150: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

136

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

13.10.2

Menjelaskan

konsep asam

dan basa

menurut

Bronsted-

Lowry

mengguna-

kan berbagai

sumber

Disajikan

informasi

mengenai

hujan asam,

siswa mampu

menjelasakan

asam dan

basa menurut

teori

Bronsted-

Lowry

3. Perhatikan gambar !

Hujan asam adalah hujan yang mempunyai kadar

keasaman (pH) < 7 pada setiap tetes airnya. Hal ini

disebabkan senyawa nitrogen dioksida bereaksi

dengan air. Hasil dari reaksi tersebut adalah asam

nitrit dan ion hidroksida. Berdasarkan pernyataan

tersebut,

Uraikan informasi apa yang diketahui, ditanya,

kemudian jelaskan masing-masing sifat senyawa

dari persamaan reaksi tersebut berdasarkan teori

Bronsted-Lowry dan berikan kesimpulan !

Diketahui:

1) Hujan asam mempunyai

pH < 7

2) Senyawa nitrogen

dioksida bereaksi dengan

air.

3) Salah satu hasil dari

reaksinya yaitu senyawa

asam nitrit.

Reacting

Tidak dapat

menuliskan informasi

yang disajikan pada

soal

0

Dapat menuliskan

informasi yang

disajikan pada soal

namun tidak tepat

1

Ditanya:

Uraikan informasi apa yang

diketahui, ditanya, kemudian

jelaskan masing-masing sifat

senyawa dari persamaan

reaksi tersebut berdasarkan

teori Bronsted-Lowry dan

berikan kesimpulan !

Dapat menuliskan 1

informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

tepat

2

Dapat menuliskan 2

informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

tepat

3

Dapat menuliskan 3

informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

tepat

4

Jawab: Berdasarkan pernyataan yang

telah diketahui maka

persamaan reaksinya, yaitu : NO2 + H2O HNO2 + OH-

Compa-

ring

Tidak dapat

menemukan informasi

dalam soal sehingga

tidak dapat

mengidentifikasi

penyelesaian masalah

0

Page 151: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

137

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

NO2 merupakan basa karena

menerima ion H+ (akseptor

proton) dari H2O untuk

berubah menjadi HNO2 yang

merupakan asam

konjugasinya. Sedangkan

H2O merupakan asam karena

memberikan ion H+ (donor

proton) kepada molekul NO2

untuk berubah menjadi OH-

yang merupakan basa

konjugasinya.

Hal ini sesui dengan teori

asam basa Bronsted-Lowry,

asam adalah donor (pemberi)

proton (H+) sedangkan basa

adalah akseptor (penerima)

proton (H+).

Dapat

mengidentifikasi

persamaan reaksi dan

menjelaskan sifat

senyawanya namun

tidak tepat

1

Dapat

mengidentifikasi

persamaan reaksi

dengan tepat

2

Dapat

mengidentifikasi

persamaan reaksi

dengan tepat namun

menjelaskan sifat

senyawanya kurang

tepat

3

Dapat

mengidentifikasi

persamaan reaksi dan

menjelaskan sifat

senyawanya dengan

tepat

4

Jadi, NO2 merupakan basa

dan HNO2 adalah asam

konjugasinya sedangkan H2O

merupakan asam dan OH-

adalah basa konugasinya.

Contempla

ting

Tidak dapat

menemukan hal-hal

yang disimpulkan

0

Dapat menyimpulkan

1-2 sifat senyawa

namun tidak tepat

1

Dapat menyimpulkan 2

Page 152: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

138

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

3-4 sifat senyawa

namun tidak tepat

Dapat menyimpulkan

1-2 sifat senyawa

dengan tepat

3

Dapat menyimpulkan

3-4 sifat senyawa

dengan tepat

4

Disajikan

informasi

mengenai

buang angin,

siswa mampu

menjelasakan

asam dan

basa menurut

teori

Bronsted-

Lowry

4. Buang angin adalah penumpukan tekanan dari

dalam perut yang dilepaskan dengan kekuatan dan

dorongan yang berasal dari berbagai sumber.

Peristiwa buang angin ini biasanya menyebabkan

bau yang tidak sedap. Bau yang tidak sedap ini

karena adanya gas hidrogen sulfida. Ketika

hidrogen sulfida (H2S) bereaksi dengan air (H2O)

maka akan meredam bau tak sedapnya.

Berdasarkan pernyataan tersebut, uraikan

informasi apa yang diketahui, ditanya, kemudian

jelaskan masing-masing sifat senyawa dari

persamaan reaksi tersebut berdasarkan teori

Bronsted-Lowry dan berikan kesimpulan !

Diketahui:

1) Bau yang tidak sedap

saat buang angin karena

ada gas hidrogen sulfida.

2) Saat Hidrogen sulfida

(H2S) bereaksi dengan

air (H2O) akan meredam

bau tak sedapnya.

3) Teori Bronsted -Lowry

Reacting

Tidak dapat

menuliskan informasi

yang disajikan pada

soal

0

Dapat menuliskan

informasi yang

disajikan pada soal

namun tidak tepat

1

Dapat menuliskan 1

informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

tepat

2

Ditanya:

Uraikan informasi apa yang

diketahui, ditanya, kemudian

jelaskan masing-masing sifat

senyawa dari persamaan

reaksi tersebut berdasarkan

teori Bronsted-Lowry dan

berikan kesimpulan !

Dapat menuliskan 2

informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

tepat

3

Dapat menuliskan 3

informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

4

Page 153: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

139

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

tepat

Jawab:

Berdasarkan pernyataan yang

telah diketahui maka

persamaan reaksinya, yaitu :

H2S + H2O HS- + H3O

+

H2S merupakan asam karena

memberikan ion H+ (donor

proton) kepada molekul H2O

untuk berubah menjadi HS-

yang merupakan basa

konjugasinya. Sedangkan

H2O merupakan basa karena

menerima ion H+ (akseptor

proton) dari molekul H2S

untuk berubah menjadi H3O+

yang merupakan asam

konjugasinya.

Hal ini sesui dengan teori

asam basa Bronsted-Lowry,

asam adalah donor (pemberi)

proton (H+) sedangkan basa

adalah akseptor (penerima)

proton (H+).

Compa-

ring

Tidak dapat

menemukan informasi

dalam soal sehingga

tidak dapat

mengidentifikasi

penyelesaian masalah

0

Dapat

mengidentifikasi

persamaan reaksi dan

menjelaskan sifat

senyawanya namun

tidak tepat

1

Dapat

mengidentifikasi

persamaan reaksi

dengan tepat

2

Dapat

mengidentifikasi

persamaan reaksi

dengan tepat namun

menjelaskan sifat

senyawanya kurang

tepat

3

Dapat

mengidentifikasi

persamaan reaksi dan

4

Page 154: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

140

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

menjelaskan sifat

senyawanya dengan

tepat

Jadi, H2S merupakan asam

dan HS- basa konjugasinya

dsedangkan H2O merupakan

basa dan H3O+ asam

konjugasinya.

Contempla

ting

Tidak dapat

menemukan hal-hal

yang disimpulkan

0

Dapat menyimpulkan

1-2 sifat senyawa

namun tidak tepat

1

Dapat menyimpulkan

3-4 sifat senyawa

namun tidak tepat

2

Dapat menyimpulkan

1-2 sifat senyawa

dengan tepat

3

Dapat menyimpulkan

3-4 sifat senyawa

dengan tepat

4

Disajikan

gambar dan

ciri-ciri

formalin,

siswa mampu

menjelasakan

asam dan

basa menurut

teori

5. Perhatikan gambar !

Diketahui :

1) Larutan tersebut

digunakan untuk

membasmi bakteri

2) Sering digunakan sebagai

bahan pengawet.

3) Umumnya digunakan

untuk mengawetkan

mayat.

Reacting

Tidak dapat

menuliskan informasi

yang disajikan pada

soal

0

Dapat menuliskan

informasi yang

disajikan pada soal

namun tidak tepat 1

Page 155: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

141

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

Bronsted-

Lowry

Larutan tersebut

digunakan untuk

membasmi sebagian besar

bakteri, sehingga sering

digunakan sebagai bahan

pengawet. Umumnya,

larutan ini digunakan

untuk mengawetkan

mayat.

Berdasarkan pernyataan tersebut, uraikan

informasi apa yang diketahui, ditanya, kemudian

jelaskan masing-masing sifat senyawa dari

persamaan reaksi tersebut berdasarkan teori

Bronsted-Lowry dan berikan kesimpulan !

Dapat menuliskan 1

informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

tepat

2

Dapat menuliskan 2

informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

tepat

3

Ditanya :

Uraikan informasi apa yang

diketahui, ditanya, kemudian

jelaskan masing-masing sifat

senyawa dari persamaan

reaksi tersebut berdasarkan

teori Bronsted-Lowry dan

berikan kesimpulan !

Dapat menuliskan 3

informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

tepat 4

Jawab:

Berdasarkan pernyataan yang

telah diketahui maka

persamaan reaksinya, yaitu : HCOOH + H2O HCOO- + H3O

+

HCOOH merupakan asam

karena memberikan ion H+

(donor proton) kepada

molekul H2O untuk berubah

Compa-

ring

Tidak dapat

menemukan informasi

dalam soal sehingga

tidak dapat

mengidentifikasi

penyelesaian masalah

0

Dapat

mengidentifikasi

persamaan reaksi dan

menjelaskan sifat

senyawanya namun

1

HCOOH

Page 156: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

142

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

menjadi HCOO- yang

merupakan basa

konjugasinya. Sedangkan

H2O merupakan basa karena

menerima ion H+ (akseptor

proton) dari molekul H2S

untuk berubah menjadi H3O+

yang merupakan asam

konjugasinya.

Hal ini sesui dengan teori

asam basa Bronsted-Lowry,

asam adalah donor (pemberi)

proton (H+) sedangkan basa

adalah akseptor (penerima)

proton (H+).

tidak tepat

Dapat

mengidentifikasi

persamaan reaksi

dengan tepat

2

Dapat

mengidentifikasi

persamaan reaksi

dengan tepat namun

menjelaskan sifat

senyawanya kurang

tepat

3

Dapat

mengidentifikasi

persamaan reaksi dan

menjelaskan sifat

senyawanya dengan

tepat

4

Jadi, HCOOH merupakan

asam dan HCOO- adalah basa

konjugasinya sedangkan

H2O merupakan basa dan

H3O+

asam konjugasinya.

Contempla

ting

Tidak dapat

menemukan hal-hal

yang disimpulkan

0

Dapat menyimpulkan

1-2 sifat senyawa

namun tidak tepat

1

Dapat menyimpulkan

3-4 sifat senyawa

dengan tepat

2

Dapat menyimpulkan

1-2 sifat senyawa

dengan tepat

3

Page 157: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

143

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

Dapat menyimpulkan

3-4 sifat senyawa

dengan tepat

4

3.10.3

Menjelaskan

konsep asam

dan basa

menurut

Lewis

mengguna-

kan berbagai

sumber

Disajikan

gambar dan

informasi

mengenai

kapur tohor,

siswa mampu

menjelasakan

asam dan

basa menurut

teori Lewis.

6. Perhatikan gambar !

Gambar tersebut adalah batu kapur. Batu kapur

dalam proses kalsinasi menguraikan kalsium

karbonat (batu kapur, CaCO3) menjadi kalsium

oksida (kapur bakar, CaO) dan gas karbon

dioksida atau CO2.

Berdasarkan pernyataan tersebut, uraikan

informasi apa yang diketahui, ditanya, kemudian

jelaskan masing-masing sifat senyawa dari

persamaan reaksi tersebut berdasarkan teori Lewis

dan berikan kesimpulan !

Diketahui :

1) Gambar tersebut adalah

batu kapur.

2) Batu kapur dalam proses

kalsinasi menguraikan

kalsium karbonat (batu

kapur, CaCO3) menjadi

kalsium oksida (kapur

bakar, CaO) dan gas

karbon dioksida atau CO2.

3) Teori Lewis

Reacting

Tidak dapat

menuliskan informasi

yang disajikan pada

soal

0

Dapat menuliskan

informasi yang

disajikan pada soal

namun tidak tepat

1

Dapat menuliskan 1

informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

tepat

2

Dapat menuliskan 2

informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

tepat

3

Ditanya :

Uraikan informasi apa yang

diketahui, ditanya, kemudian

jelaskan masing-masing sifat

senyawa dari persamaan

reaksi tersebut berdasarkan

teori Lewis dan berikan

kesimpulan !

Dapat menuliskan 3

informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

tepat 4

Jawab: Compa- Tidak dapat 0

Page 158: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

144

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

Berdasarkan pernyataan yang

telah diketahui maka

persamaan reaksinya, yaitu :

CaCO3 CaO +

CO2

Berdasarkan pembentukkan

ikatan kimianya, O

memberikan pasangan

elektron kepada C, yang

berarti O adalah basa. Atom

C menerima pasangan

elektron dari O, yang

menandakan adalah asam.

Jadi O pada CaO adalah

suatu basa karena

memberikan pasangan

elektron , sedangkan C pada

CO2 adalah suatu asam

karena menerima pasangan

elektron.

ring menemukan informasi

dalam soal sehingga

tidak dapat

mengidentifikasi

penyelesaian masalah

Dapat

mengidentifikasi

persamaan reaksi dan

menjelaskan sifat

senyawanya namun

tidak tepat

1

Dapat

mengidentifikasi

persamaan reaksi

dengan tepat

2

Dapat

mengidentifikasi

persamaan reaksi

dengan tepat namun

menjelaskan sifat

senyawanya kurang

tepat

3

Dapat

mengidentifikasi

persamaan reaksi dan

menjelaskan sifat

senyawanya dengan

tepat

4

Jadi, atom O pada CaCO3

bertindak sebagai basa dan C Contempla

ting

Tidak dapat

menemukan hal-hal 0

Page 159: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

145

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

pada CaCO3 bertindak

sebagai asam.

yang disimpulkan

Dapat menyimpulkan

1-2 sifat senyawa

namun tidak tepat

1

Dapat menyimpulkan

1 sifat senyawa

dengan tepat

2

Dapat menyimpulkan

1 sifat senyawa

dengan tepat namun 1

sifat senyawa tidak

tepat

3

Dapat menyimpulkan

2 sifat senyawa

dengan tepat

4

Disajikan

persamaan

reaksi

berdasarkan

struktur

Lewis, siswa

mampu

menjelaskan

sifat asam

dan basa dari

senyawa

tersebut

berdasarkan

teori Lewis.

7. Tania kesulitan memahami sifat senyawa dari

persamaan reaksi ini :

Diketahui :

Reacting

Tidak dapat

menuliskan informasi

yang disajikan pada

soal

0

Dapat menuliskan

informasi yang

disajikan pada soal

namun tidak tepat

1

Dapat menuliskan 1

informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

tepat

2

Dapat menuliskan 2 3

Page 160: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

146

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

Agar Tania memahami sifat senyawa dari

persamaan reaksi tersebut, bantu Tania untuk

menjawabnya. Uraikan informasi apa yang

diketahui, ditanya, kemudian jelaskan masing-

masing sifat senyawa dari persamaan reaksi

tersebut berdasarkan teori Lewis dan berikan

kesimpulan !

informasi yang

diketahui namun salah

satu kurang tepat dan

ditanyakan dengan

tepat

Ditanyakan:

Uraikan informasi apa yang

diketahui, ditanya, kemudian

jelaskan masing-masing sifat

senyawa dari persamaan

reaksi tersebut berdasarkan

teori Lewis dan berikan

kesimpulan !

Dapat menuliskan 2

informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

tepat 4

Jawab:

Berdasarkan persamaan

reaksi yang telah diketahui

maka maka sifat senyawa

tersebut, yaitu :

Pembentukkan ikatan kimia

pada persamaan reaksi

pertama, Ba memberikan

pasangan elektron kepada O,

yang berarti Ba adalah basa.

Atom O menerima pasangan

elektron dari Ba, yang

menandakan atom O adalah

asam.

Pembentukkan ikatan

kimianya pada persamaan

Compa-

ring

Tidak dapat

menemukan informasi

dalam soal sehingga

tidak dapat

mengidentifikasi

penyelesaian masalah

0

Dapat

mengidentifikasi 1-2

sifat senyawa namun

tidak tepat

1

Dapat

mengidentifikasi 3-4

sifat senyawa namun

tidak tepat

2

Dapat

mengidentifikasi 1-2

sifat senyawa dengan

3

Page 161: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

147

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

reaksi kedua, Mg

memberikan pasangan

elektron kepada Cl, yang

berarti Mg adalah basa. Atom

Cl menerima pasangan

elektron dari Mg, yang

menandakan atom Cl adalah

asam.

tepat.

Dapat

mengidentifikasi 3-4

sifat senyawa dengan

tepat. 4

Jadi, pada persamaan reaksi

pertama Ba pada BaO

bertindak sebagai basa dan O

bertindak sebagai asam. Pada

persamaan reaksi kedua Mg

pada MgCl2 bertindak

sebagai asam dan Cl

bertindak sebagai basa. Contempla

ting

Tidak dapat

menemukan hal-hal

yang disimpulkan

0

Dapat menyimpulkan

2 sifat senyawa namun

tidak tepat

1

Dapat menyimpulkan

1 sifat senyawa

dengan tepat

2

Dapat menyimpulkan

1 sifat senyawa

dengan tepat namun 1

sifat senyawa tidak

tepat

3

Dapat menyimpulkan

2 sifat senyawa

dengan tepat

4

Disajikan

beberapa

molekul,

siswa mampu

8. Reaksi amonia (NH3) dengan alumunium

klorida (AlCl3) adalah molekul yang penting

dalam kimia. Salah satu teori yang berlaku untuk

menjelaskan reaksi tersebut adalah teori Lewis.

Diketahui :

1) Reaksi amonia (NH3)

dengan alumunium klorida

2) Teori yang berlaku untuk

Reacting

Tidak dapat

menuliskan informasi

yang disajikan pada

soal

0

Page 162: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

148

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

menjelaskan

sifat molekul

tersebut

berdasarkan

teori Lewis

Uraikan informasi apa yang diketahui, ditanya,

kemudian jelaskan masing-masing sifat senyawa

dari persamaan reaksi tersebut berdasarkan teori

Lewis dan berikan kesimpulan !

menjelaskan reaksi di atas

adalah teori Lewis.

Dapat menuliskan

informasi yang

disajikan pada soal

namun tidak tepat

1

Dapat menuliskan 1

informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

tepat

2

Ditanyakan :

Uraikan informasi apa yang

diketahui, ditanya, kemudian

jelaskan masing-masing sifat

senyawa dari persamaan

reaksi tersebut berdasarkan

teori Lewis dan berikan

kesimpulan !

Dapat menuliskan 2

informasi yang

diketahui namun salah

satu kurang tepat dan

ditanyakan dengan

tepat

3

Dapat menuliskan 2

informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

tepat

4

Jawab :

Berdasarkan pernyataan yang

telah diketahui maka

persamaan reaksinya, yaitu :

Compa-

ring

Tidak dapat

menemukan informasi

dalam soal sehingga

tidak dapat

mengidentifikasi

penyelesaian masalah

0

Dapat

mengidentifikasi

persamaan reaksi dan

menjelaskan sifat

1

Page 163: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

149

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

Atom Al pada molekul AlCl3

bertindak sebagai asam,

karena ia menerima pasangan

elektron bebas dari molekul

NH3 . Sedangkan atom N

pada NH3 bertindak sebagai

basa, karena ia memberikan

pasangan elektron untuk

atom Al pada molekul AlCl3

senyawanya namun

tidak tepat

Dapat

mengidentifikasi

persamaan reaksi

dengan tepat

2

Dapat

mengidentifikasi

persamaan reaksi

dengan tepat namun

menjelaskan sifat

senyawanya kurang

tepat

3

Dapat

mengidentifikasi

persamaan reaksi dan

menjelaskan sifat

senyawanya dengan

tepat

4

Jadi, AlCl3 bertindak sebagai

asam dan NH3 bertindak

sebagai basa.

Contempla

ting

Tidak dapat

menemukan hal-hal

yang disimpulkan

0

Dapat menyimpulkan

1-2 sifat senyawa

namun tidak tepat

1

Dapat menyimpulkan

1 sifat senyawa

dengan tepat

2

Dapat menyimpulkan

1 sifat senyawa 3

Page 164: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

150

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

dengan tepat namun 1

sifat senyawa tidak

tepat

Dapat menyimpulkan

2 sifat senyawa

dengan tepat

4

3.10.4

Menuliskan

kesetimba-

ngan

pengionan

asam dan

basa

Disajikan

gambar obat

dan ciri-ciri

senyawa

Mg(OH)2 dan

Al(OH)3,

siswa mampu

menuliskan

kesetimba-

ngan

pengionan

dari senyawa

tersebut

9. Perhatikan gambar obat !

Marina merasakan sakit di bagian lambung, hal ini

karena asam lambungnya naik. Kemudian Marina

meminum obat yang dapat mengurangi rasa sakit

dibagian lambungnya. Obat yang diminum

tersebut dapat membirukan lakmus merah.

Berdasarkan pernyataan tersebut, uraikan

Diketahui:

1) Marina meminum obat

yang dapat mengurangi

rasa sakit dibagian

lambungnya.

2) Obat tersebut dapat

membirukan lakmus

merah.

Reacting

Tidak dapat

menuliskan informasi

yang disajikan pada

soal

0

Dapat menuliskan

informasi yang

disajikan pada soal

namun tidak tepat

1

Dapat menuliskan 1

informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

tepat

2

Dapat menuliskan 2

informasi yang

diketahui namun salah

satu kurang tepat dan

ditanyakan dengan

tepat

3

Ditanyakan:

Uraikan informasi apa yang

diketahui, ditanya, kemudian

tuliskan tetapan

kesetimbangan pengionan

Dapat menuliskan 2

informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

tepat

4

Page 165: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

151

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

informasi apa yang diketahui, ditanya, kemudian

tuliskan tetapan kesetimbangan pengionan dari

senyawa tersebut dan berikan kesimpulan !

dari senyawa tersebut dan

berikan kesimpulan !

Jawab:

Berdasarkan pernyataan yang

telah diketahui maka

persamaan reaksinya, yaitu :

Kb = [Al3+

] [OH-]

[Al(OH)3]

Compa-

ring

Tidak dapat

menemukan informasi

dalam soal sehingga

tidak dapat

mengidentifikasi

penyelesaian masalah

0

Dapat

mengidentifikasi

persamaan reaksi dan

tetapan kesetimbangan

pengionan namun

tidak tepat

1

Dapat

mengidentifikasi

persamaan reaksi

dengan tepat

2

Dapat

mengidentifikasi

persamaan reaksi

dengan tepat namun

tetapan kesetimbangan

pengionan namun

tidak tepat

3

Dapat

mengidentifikasi

persamaan reaksi dan

tetapan

kesetimabangan

4

Page 166: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

152

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

pengionan dengan

tepat

Jadi, tetapan kesetimbangan

pengionan dari Alumunium

Hidroksida Al(OH)3 adalah

basa.

Contempla

ting

Tidak dapat

menemukan hal-hal

yang disimpulkan

0

Dapat menemukan hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan

tetapi tidak tepat

1

Dapat menemukan hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan

tetapi seluruh

kesimpulan yang

dibuat kurang tepat

2

Dapat menemukan

hal-hal yang penting

untuk membuat

kesimpulan dengan

singkat namun kurang

tepat

3

Dapat menemukan

hal-hal yang penting

untuk membuat

kesimpulan dengan

singkat dan tepat

4

Disajikan

gambar kopi

beracun dan

ciri-ciri

10. Perhatikan gambar kopi beracun !

Diketahui:

1) Kopi yang diminum Mirna

mengandung senyawa

beracun yang bersifat

Reacting

Tidak dapat

menuliskan informasi

yang disajikan pada

soal

0

Page 167: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

153

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

senyawa

HCN, siswa

mampu

menuliskan

kesetimbanga

n pengionan

dari senyawa

tersebut

Peristiwa meninggalnya almarhumah Wayan

Mirna Salihin, disebakan meminum kopi yang

mengandung senyawa bersifat racun yang sangat

bebahaya. Senyawa ini bersifat volatil (mudah

menguap) dan dapat memerahkan lakmus biru.

Berdasarkan pernyataan tersebut, uraikan

informasi apa yang diketahui, ditanya, kemudian

tuliskan tetapan kesetimbangan pengionan dari

senyawa tersebut dan berikan kesimpulan !

volatil (mudah menguap)

2) Dapat memerahkan

lakmus biru.

Dapat menuliskan

informasi yang

disajikan pada soal

namun tidak tepat

1

Dapat menuliskan 1

informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

tepat

2

Dapat menuliskan 2

informasi yang

diketahui namun salah

satu informasi kurang

tepat dan ditanyakan

dengan tepat

3

Ditanyakan:

Uraikan informasi apa yang

diketahui, ditanya, kemudian

tuliskan tetapan

kesetimbangan pengionan

dari senyawa tersebut dan

berikan kesimpulan !

Dapat menuliskan 2

informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

tepat

4

Jawab:

Berdasarkan pernyataan yang

telah diketahui maka

persamaan reaksinya, yaitu :

Tetapan kesetimbangan

pengionan :

Compa-

ring

Tidak dapat

menemukan informasi

dalam soal sehingga

tidak dapat

mengidentifikasi

penyelesaian masalah

0

Dapat

mengidentifikasi 1

Page 168: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

154

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

Ka = [H+] [CN

-]

[HCN]

persamaan reaksi dan

tetapan kesetimbangan

pengionan namun

tidak tepat

Dapat

mengidentifikasi

persamaan reaksi

dengan tepat

2

Dapat

mengidentifikasi

persamaan reaksi

dengan tepat namun

tetapan kesetimbangan

pengionan tidak tepat

3

Dapat

mengidentifikasi

persamaan reaksi dan

tetapan

kesetimabangan

pengionan dengan

tepat

4

Jadi, kesetimbangan

pengionan dari senyawa

tersebut adalah

kesetimbangan pengionan

asam. Contempla

ting

Tidak dapat

menemukan hal-hal

yang disimpulkan

0

Dapat menemukan hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan

tetapi kesimpulan

yang dibuat tidak tepat

1

Dapat menemukan hal 2

Page 169: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

155

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

yang penting untuk

membuat kesimpulan

tetapi seluruh

kesimpulan yang

dibuat kurang tepat

Dapat menemukan

hal-hal yang penting

untuk membuat

kesimpulan dengan

singkat namun kurang

tepat

3

Dapat menemukan hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan

dengan singkat dan

tepat

4

3.10.5

Menentukan

urutan

kekuatan

asam atau

basa

berdasarkan

harga

tetapan asam

(Ka) atau

tetapan basa

(Kb)

berdasarkan

data hasil

Disajikan

tabel tetapan

ionisasi asam

(Ka)

beberapa zat,

siswa mampu

mengurutkan

kekuatan

asam dari

kuat ke

rendah

11. Terdapat nilai tetapan ionisasi asam dari asam

asetat, asam format, asam florida, asam benzoat,

asam sianida, dan asam propanoat yaitu 1,8x10-5

,

1,8x10-4

, 6,8x10-4

, 6,5x10-5

, 4,9x10-10

, dan 1,4 x

10-5

. Berdasarkan data tersebut, uraikan informasi

apa yang diketahui, ditanya, kemudian urutkan

kenaiakan asam dan berikan penjelasan serta

berikan kesimpulan !

Diketahui :

Nilai tetapan ionisasi asam

(Ka) pada tabel.

Nama Ka Asam Asetat 1,8x10

-5

Asam

Format 1,8x10

-4

Asam

Florida 6,8x10

-4

Asam Benzoat

6,5x10-5

Asam

sianida 4,9x10

-10

Asam propanoat

1,4 x 10-5

Reacting

Tidak dapat

menuliskan informasi

yang disajikan pada

soal

0

Dapat menuliskan

informasi yang

disajikan pada soal

namun tidak tepat

1

Dapat menuliskan 1-2

informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

tepat

2

Dapat menuliskan 3-4 3

Page 170: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

156

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

percobaan informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

tepat

Ditanyakan:

Uraikan informasi apa yang

diketahui, ditanya, kemudian

urutkan kenaiakan asam dan

berikan penjelasan serta

berikan kesimpulan !

Dapat menuliskan 5-6

informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

tepat

4

Jawab:

Berdasarkan pernyataan yang

telah diketahui maka urutkan

kenaiakan asam, yaitu :

Semakin besar nilai Ka maka

kekuatan asam makin kuat,

maka

urutan dari yang paling kuat

ke yang rendah adalah :

1.Asam Fluorida Ka=6,8x10-4

2.Asam Format Ka=1,8x10-4

3.Asam Benzoat Ka=6,5x10-5

4.Asam Asetat Ka=1,8x10-5

5. Asam propanoat Ka = 1,4

x 10-5

6.Asam Sianida Ka=4,9x10-10

Compa-

ring

Tidak mengurutkan

kekuatan asam 0

Mengurutkan 1-6

kekuatan asam namun

tidak tepat

1

Mengurutkan 1-2

kekuatan asam

dengan tepat

2

Mengurutkan 3-4

kekuatan asam

dengan tepat

3

Mengurutkan 5-6

kekuatan asam

dengan tepat

4

Jadi, urutan kekuatan asam

yaitu: Contempla

ting

Tidak dapat

menemukan hal-hal 0

Page 171: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

157

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

HF > HCOOH > C6H5COOH

> CH3COOH

>CH3CH2COOH> HCN

yang disimpulkan

Dapat menemukan hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan

tetapi kesimpulan

yang dibuat tidak tepat

1

Dapat menemukan hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan

tetapi seluruh

kesimpulan yang

dibuat kurang tepat

2

Dapat menemukan

hal-hal yang penting

untuk membuat

kesimpulan dengan

singkat namun kurang

tepat

3

Dapat menemukan hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan

dengan singkat dan

tepat

4

Disajikan

tetapan

ionisasi basa,

siswa mampu

menentukan

kekuatan basa

berdasarkan

12. Basa LOH dan MOH mempunyai tetapan

ionisasi (Kb) berturut-turut 2x10-5

dan 1x10-7

.

Berdasarkan data tersebut, uraikan informasi apa

yang diketahui, ditanya, kemudian jelaskan basa

manakah yang lebih kuat dari pernyataan tersebut

dan berikan kesimpulan !

Diketahui :

1) Kb LOH adalah 2x10-5

2) Kb MOH adalah 1x10-7

Reacting

Tidak dapat

menuliskan informasi

yang disajikan pada

soal

0

Ditanyakan:

Uraikan informasi apa yang

diketahui, ditanya, kemudian

Dapat menuliskan

informasi yang

disajikan pada soal

1

Page 172: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

158

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

tetapan

ionisasi basa

(Kb)

jelaskan basa manakah yang

lebih kuat dari pernyataan

tersebut dan berikan

kesimpulan !

namun tidak tepat

Dapat menuliskan 1

informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

tepat

2

Dapat menuliskan 2

informasi yang

diketahui namun salah

satu informasi kurang

tepat dan ditanyakan

dengan tepat

3

Dapat menuliskan 2

informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

tepat

4

Jawab :

Berdasarkan pernyataan yang

telah diketahui maka basa

yang lebih kuat, yaitu :

LOH lebih kuat daripada

MOH karena nilai Kb LOH

lebih besar. Semakin besar

nilai Kb maka semakin kuat

suatu basa. Oleh karena itu,

Kb mencerminkan kekuatan

basa.

Compa-

ring

Tidak dapat

menemukan informasi

dalam soal sehingga

tidak dapat

mengidentifikasi

penyelesaian masalah

0

Dapat mengurutkan

kekuatan basa dan

memberikan

penjelasan namun

tidak tepat

1

Dapat mengurutkan

kekuatan basa dengan 2

Page 173: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

159

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

tepat

Dapat mengurutkan

kekuatan basa namun

memberikan

penjelasan kurang

tepat

3

Dapat mengurutkan

kekuatan basa dan

memberikan

penjelasan dengan

tepat

4

Jadi,. LOH > MOH.

Contempla

ting

Tidak dapat

menemukan hal-hal

yang disimpulkan

0

Dapat menemukan hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan

tetapi kesimpulan

yang dibuat tidak tepat

1

Dapat menemukan hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan

tetapi seluruh

kesimpulan yang

dibuat kurang tepat

2

Dapat menemukan

hal-hal yang penting

untuk membuat

kesimpulan dengan

singkat namun kurang

3

Page 174: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

160

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

tepat

Dapat menemukan hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan

dengan singkat dan

tepat

4

4.10.1

Menguji

asam dan

basa

mengguna-

kan

indikator

alam, kertas

lakmus dan

indikator

universal

Disajikan

informasi

mengenai

beberapa

bahan untuk

pengujian

asam basa,

siswa mampu

menguji sifat

larutan asam

dan basa

berdasarkan

pengujian

indikator

kertas lakmus

dari beberapa

bahan.

13.Siswa diberi tugas oleh guru untuk menguji

sifat asam basa dari bahan-bahan dalam kehidupan

sehari-hari yaitu obat tetes mata, air sabun, pasta

gigi, obat maag, air tomat, dan air wortel dengan

menggunakan indikator kertas lakmus.

Zat Kertas Lakmus

Merah Biru

Obat

tetes

mata

… …

Air sabun

… …

Pasta

gigi

… …

Obat maag

… …

Air

tomat

… …

Air wortel

… …

Berdasarkan pernyataan tersebut, uraikan

informasi apa yang diketahui, ditanya, kemudian

bagaimana perubahan kertas lakmus setelah

dilakukan uji pada masing-masing zat tersebut dan

Diketahui:

1) Bahan yang digunakan

adalah obat tetes mata, air

sabun, pasta gigi, obat

maag, air tomat, dan air

wortel

2) Indikator yang digunakan

adalah kertas lakmus.

Reacting

Tidak dapat

menuliskan informasi

yang disajikan pada

soal

0

Dapat menuliskan

informasi yang

disajikan pada soal

namun tidak tepat

1

Dapat menuliskan 1

informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

tepat

2

Dapat menuliskan 2

informasi yang

diketahui namun salah

satu informasi kurang

tepat dan ditanyakan

dengan tepat

3

Dapat menuliskan 2

informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

tepat

4

Ditanyakan:

Berdasarkan pernyataan

tersebut, uraikan informasi

Page 175: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

161

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

berikan kesimpulan ! apa yang diketahui, ditanya,

kemudian bagaimana

perubahan kertas lakmus

setelah dilakukan uji pada

masing-masing zat tersebut

dan berikan kesimpulan !

Jawab:

Berdasarkan pernyataan yang

telah diketahui maka

perubahan kertas lakmus

yang telah diuji, yaitu :

Zat Kertas Lakmus

Merah Biru

Obat

tetes mata

biru biru

Air

sabun

biru Biru

Pasta gigi

biru biru

Obat

maag

biru biru

Air tomat

merah merah

Air

wortel

merah merah

Compa-

ring

Tidak

mengidentifikasi sifat

asam dan basa

0

Mengidentifikasi sifat

asam dan basa namun

tidak tepat

1

Mengidentifikasi 1-2

zat dengan tepat

2

Mengidentifikasi 3-4

zat dengan tepat

3

Mengidentifikasi 5-6

zat dengan tepat

4

Jadi, zat yang bersifat asam

akan mengubah kertas

lakmus biru menjadi merah.

Sedangkan larutan basa akan

Contempla

ting

Tidak dapat

menemukan hal-hal

yang disimpulkan

0

Dapat menemukan hal 1

Page 176: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

162

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

mengubah kertas lakmus

merah menjadi biru.

yang penting untuk

membuat kesimpulan

tetapi kesimpulan

yang dibuat tidak tepat

Dapat menemukan hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan

tetapi seluruh

kesimpulan yang

dibuat kurang tepat

2

Dapat menemukan

hal-hal yang penting

untuk membuat

kesimpulan dengan

singkat namun kurang

tepat

3

Dapat menemukan hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan

dengan singkat dan

tepat

4

4.10.2Mem-

bedakan

sifat asam

dan basa

mengguna-

kan

beberapa

indikator

Disajikan

tabel data

hasil

percobaan

beberapa

larutan, siswa

mampu

membedakan

14.Dari pengujian larutan dengan beberapa

indikator diperoleh data sebagai berikut : No Zat Indikator Alam Kertas Lakmus Indikator

Universal

Bunga

sepatu

Kunyit Merah Biru

1. Air

Jeruk

Merah Kuning

cerah

Merah Merah 2

2. Air

Sabun

Coklat Merah Biru Biru 9

3. Air

Kapur

Hijau

kecoklatan

Coklat Biru Biru 12

Diketahui: N

o

Zat Indikator Alam Kertas Lakmus

Bunga

sepatu

Kunyit Merah Biru

1

.

Air

Jeruk

Merah Kunin

g cerah

Merah Merah

2

.

Air

Sabun

Coklat Merah Biru Biru

3

.

Air

Kapur

Hijau

kecokl

atan

Coklat Biru Biru

4

.

Cuka Merah Kunin

g cerah

Merah Merah

5

.

Air

sumur

Merah Kunin

g

Merah Biru

6 Air vit Merah Kunin Merah Biru

Reacting

Tidak dapat

menuliskan informasi

yang disajikan pada

soal

0

Dapat menuliskan

informasi yang

disajikan pada soal

namun tidak tepat

1

Page 177: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

163

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

sifat larutan

asam dan

basa

menggunakan

indikator

alam dan

kertas

lakmus.

4. Cuka Merah Kuning

cerah

Merah Merah 3

5. Air

sumur

Merah Kuning Merah Biru 7

6. Air vit Merah Kuning Merah Biru 7

Berdasarkan data pada tabel, uraikan informasi apa

yang diketahui, ditanya, kemudian bedakan sifat

asam dan basa menggunakan indikator alam dan

kertas lakmus serta berikan kesimpulan !

. g

Ditanyakan:

Berdasarkan data pada tabel,

uraikan informasi apa yang

diketahui, ditanya, kemudian

bedakan sifat asam dan basa

menggunakan indikator alam

dan kertas lakmus serta

berikan kesimpulan !

Dapat menuliskan 1

informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

tepat

2

Dapat menuliskan 2

informasi yang

diketahui namun salah

satu informasi kurang

tepat dan ditanyakan

dengan tepat

3

Dapat menuliskan 2

informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

tepat

4

Jawab:

Berdasarkan pernyataan yang

telah diketahui maka sifat

asam dan basa setelah diuji

menggunakan indikator alam

dan kertas lakmus, yaitu :

N

o

Zat Indikator Alam Kertas Lakmus

Bunga

sepatu

Kunyit Merah Biru

1

.

Air

Jeruk

Merah Kunin

g cerah

Merah Merah

2

.

Air

Sabun

Coklat Merah Biru Biru

3

.

Air

Kapur

Hijau

kecokl

atan

Coklat Biru Biru

4

.

Cuka Merah Kunin

g cerah

Merah Merah

Compa-

ring

Tidak

mengidentifikasi sifat

asam dan basa

0

Mengidentifikasi sifat

asam dan basa namun

tidak tepat

1

Mengidentifikasi 1-2

zat dengan tepat

2

Mengidentifikasi 3-4

zat dengan tepat

3

Mengidentifikasi 5-6

zat dengan tepat

4

Page 178: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

164

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

5

.

Air

sumur

Merah Kunin

g

Merah Biru

6

.

Air vit Merah Kunin

g

Merah Biru

Perbedaan Larutan

Asam Basa

Memerahkan kertas

lakmus

Membirukan kertas

lakmus

Terjadi perubahan warna

menjadi merah setelah

ditetesi indikator alam

bunga sepatu

Terjadi perubahan warna

menjadi kuning cerah

setelah ditetesi indikator

alam kunyit

Terjadi perubahan warna

menjadi hijau kecoklatan-

coklat setelah ditetesi

indikator alam bunga

sepatu

Terjadi perubahan warna

menjadi merah-coklat

setelah ditetesi indikator

alam kunyit

Maka:

Zat

Asam

Basa

Air jeruk

Air sabun

Cuka Air kapur

Jadi, larutan asam dapat

memerahkan lakmus biru,

mengubah warna menjadi

merah pada indikator alam

bunga sepatu, dan mengubah

warna menjadi kuning cerah

pada indikator alam kunyit.

Sedangkan larutan basa dapat

membirukan lakmus merah,

mengubah warna menjadi

Contemp-

lating

Tidak dapat

menemukan hal-hal

yang disimpulkan

0

Dapat menemukan hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan

tetapi kesimpulan

yang dibuat tidak tepat

1

Dapat menemukan hal

yang penting untuk 2

Page 179: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

165

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

hijau kecoklatan-coklat pada

indikator alam bunga sepatu,

dan mengubah warna

menjadi merah-coklat pada

indikator alam kunyit.

membuat kesimpulan

tetapi seluruh

kesimpulan yang

dibuat kurang tepat

Dapat menemukan

hal-hal yang penting

untuk membuat

kesimpulan dengan

singkat namun kurang

tepat

3

Dapat menemukan hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan

dengan singkat dan

tepat

4

Disajikan

tabel data

hasil

percobaan

beberapa

larutan, siswa

mampu

membedakan

sifat larutan

asam dan

basa

berdasarkan

indikator

universal.

15.Berdasarkan tabel di no 14, uraikan informasi

apa yang diketahui, ditanya, kemudian bedakan

sifat asam dan basa menggunakan indikator

universal serta berikan kesimpulan !

Diketahui: No Zat Indikator

Universa

l

1. Air Jeruk 2

2. Air

Sabun

9

3. Air

Kapur

12

4. Cuka 3

5. Air

sumur

7

6. Air vit 7

Reacting

Tidak dapat

menuliskan informasi

yang disajikan pada

soal

0

Ditanyakan:

Uraikan informasi apa yang

Dapat menuliskan

informasi yang 1

Page 180: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

166

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

diketahui, ditanya, kemudian

bedakan sifat asam dan basa

menggunakan indikator

universal serta berikan

kesimpulan !

disajikan pada soal

namun tidak tepat

Dapat menuliskan 1

informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

tepat

2

Dapat menuliskan 2

informasi yang

diketahui namun salah

satu informasi kurang

tepat dan ditanyakan

dengan tepat

3

Dapat menuliskan 2

informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

tepat

4

Jawab:

Berdasarkan pernyataan yang

telah diketahui maka sifat

asam dan basa setelah diuji

menggunakan indikator

universal, yaitu :

No Zat Indikator

Universal

1. Air Jeruk 2

Compa-

ring

Tidak

mengidentifikasi sifat

asam dan basa

0

Mengidentifikasi sifat

asam dan basa namun

tidak tepat

1

Mengidentifikasi 1-2

zat dengan tepat

2

Mengidentifikasi 3-4

zat dengan tepat

3

Mengidentifikasi 5-6 4

Page 181: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

167

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

2. Air Sabun 9

3. Air Kapur 12

4. Cuka 3

5. Air Sumur 7

6. Air Vit 7

Asam Basa

Memiliki pH < 7

Memiliki pH > 7

Maka: Zat

Asam Basa

Air jeruk Air sabun

Cuka Air kapur

zat dengan tepat

Jadi, larutan asam memiliki

pH < 7 sedangjan basa

memiliki pH > 7.

Contemp-

lating

Tidak dapat

menemukan hal-hal

yang disimpulkan

0

Dapat menemukan hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan

tetapi kesimpulan

yang dibuat tidak tepat

1

Dapat menemukan hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan

tetapi seluruh

2

Page 182: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

168

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

kesimpulan yang

dibuat kurang tepat

Dapat menemukan

hal-hal yang penting

untuk membuat

kesimpulan dengan

singkat namun kurang

tepat

3

Dapat menemukan hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan

dengan singkat dan

tepat

4

4.10.3

Menganali-

sis trayek

perubahan

pH

mengguna-

kan

beberapa

indikator

Siswa

disajikan data

hasil

percobaan uji

kelayakan air

sungai

menggunakan

berbagai

indikator,

siswa mampu

memperkirak

an nilai pH

dan mampu

menentukan

kelayakan air

sungai

16.Pak Bani membawa sampel air sungai untuk

mengetahui kelayakan air sungai tersebut, maka

siswa ditugaskan untuk melakukan beberapa uji,

salah satunya adalah uji pH. Berdasarkan hasil

percobaan uji pH dengan menggunakan berbagi

larutan indikator, diperoleh data sebagai berikut:

Indikator Air sungai

setelah

ditetesi

indikator

Nilai

pH

Alam Buatan

Kunyit Bromtimol

biru Kuning

<6,0

Wortel Metil jingga Kuning >4,4

Bunga

bugenfil Metil merah Merah

<4,8

Diketahui:

1) Berdasarkan hasil

percobaan uji pH dengan

menggunakan berbagi

larutan indikator alam,

diperoleh data sebagai

berikut:

Indikator

Air

sungai

setelah

ditetesi

indikator

Nilai

pH

Alam Buatan

Kunyit

Bromti

mol

biru

Kuning

<6,0

Wortel Metil

jingga Kuning

>4,4

Bunga

bugenfil

Metil

merah Merah

<4,8

Jeruk

nipis

Fenolfh

talein

Tidak

berwarna

<8,0

Reacting

Tidak dapat

menuliskan informasi

yang disajikan pada

soal

0

Dapat menuliskan

informasi yang

disajikan pada soal

namun tidak tepat

1

Dapat menuliskan 1-2

informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

tepat

2

Dapat menuliskan 3-4

informasi yang

diketahui namun salah

satu informasi kurang

3

Page 183: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

169

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

Jeruk

nipis Fenolfhtalein

Tidak

berwarna

<8,0

Berdasarkan data percobaan tersebut :

a. Perkirakan berapa pH air sungai tersebut!

b. Apakah pH air sungai tersebut layak

digunakan ? (Menurut peraturan menkes RI air

yang layak digunakan yakni antara pH 6,5-7,5)

(Ket: sertakan diketahui, ditanyakan dan

kesimpulan)

tepat dan ditanyakan

dengan tepat

Ditanyakan:

a. Perkirakan berapa pH air

sungai tersebut!

b. Apakah pH air sungai

tersebut layak digunakan ?

(Menurut peraturan menkes

RI air yang layak

digunakan yakni antara pH

6,5-7,5)

Dapat menuliskan 3-4

informasi yang

diketahui dan

ditanyakan dengan

tepat 4

Jawab:

a. Berdasarkan pernyataan

yang telah diketahui maka

perkiraan air sungai

tersebut, yaitu :

Indikator

Air sungai setelah

ditetesi larutan

indikator

Nilai

pH

Bromtimol biru

Kuning <6,0

Metil jingga Merah >4,4

Metil merah Merah <4,8

Fenolfhtalein Tidak berwarna <8,0

Dari tabel tersebut maka

perkiraan pH air sungai

Compa-

ring

Tidak

mengidentifikasi sifat

asam dan basa

0

Mengidentifikasi sifat

asam dan basa namun

tidak tepat

1

Mengidentifikasi 1-2

zat dengan tepat

2

Mengidentifikasi 1-2

zat kelayakan air

sungai dengan tepat

3

Mengidentifikasi 3-4

zat dan kelayakan air

sungai dengan tepat

4

Page 184: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

170

Indikator

Pembela-

jaran

Indikator

Soal Soal Kunci Jawaban

Indikator

Berpikir

Reflektif

Rubrik Penilaian

Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir

Reflektif

Ket

Ya Tidak

adalah antara 4,4 – 4,8

sehingga air sungai bersifat

asam.

b. pH air sungai tersebut

tidak layak digunakan

menurut peraturan menkes

RI karena memiliki pH

antara 4,4 – 4,8.

Jadi, trayek pH antara 4,4–

4,8 air sungai tidak layak

digunakan.

Contempla

ting

Tidak dapat

menemukan hal-hal

yang disimpulkan

0

Dapat menemukan hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan

tetapi kesimpulan

yang dibuat tidak tepat

1

Dapat menemukan hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan

tetapi seluruh

kesimpulan yang

dibuat kurang tepat

2

Dapat menemukan

hal-hal yang penting

untuk membuat

kesimpulan dengan

singkat namun kurang

tepat

3

Dapat menemukan hal 4

Page 185: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

171

Page 186: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

172

Lampiran 9

Page 187: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

173

Lampiran 10

Page 188: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

174

Lampiran 11

Page 189: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

175

Page 190: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

176

Page 191: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

177

Page 192: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

178

Page 193: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

179

Lampiran 12 Hasil Tes Berpikir Reflektif Siswa

No Nama

Skor Soal Skor

Total Nilai Reacting Comparing Contemplating

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8

1 Ainaya Febi Amalia 4 4 3 4 4 4 4 4 1 3 1 2 2 1 1 2 3 4 2 4 4 4 4 4 73 76.0417

2 Amalina Nur Choiriah 2 4 3 4 2 4 2 4 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 4 0 3 0 2 2 61 63.5417

3 Ananda Fadjar R.F.R 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 0 3 2 2 3 0 0 2 0 2 2 3 2 0 55 57.2917

4 Cahyaning A.P.W 4 4 3 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 1 4 3 2 2 1 4 4 1 2 75 78.125

5 Dhika Faiz Fadrian 4 3 4 4 3 4 3 4 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 1 4 3 2 2 3 72 75

6 Dimas Bayu P.M 3 4 4 3 4 3 4 3 2 4 3 4 3 3 4 4 2 2 3 2 2 3 1 1 71 73.9583

7 Elsa Damayanti 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 0 4 4 2 2 1 1 1 0 1 1 1 1 55 57.2917

8 Fadilah Karamun N.S 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 0 2 3 3 4 0 1 2 0 1 2 3 2 59 61.4583

9 Fajar Akbardipura 1 3 3 2 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 1 4 2 4 4 4 4 4 3 3 78 81.25

10 Indrianto Bayu Aji 4 3 3 4 4 4 4 4 2 1 1 2 1 2 1 3 4 4 4 3 4 4 4 4 74 77.0833

11 Joseph F.P 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 93 96.875

12 Lala Tiara Alifdinia 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 3 4 4 4 4 4 4 91 94.7917

13 Lalita Indah Sari 3 3 3 4 4 3 3 4 2 4 2 3 3 2 3 2 2 4 3 3 2 4 3 4 73 76.0417

14 Lawrencea Perdana F 4 4 3 4 3 4 4 4 2 2 1 3 2 2 2 1 4 3 3 2 3 4 2 4 70 72.9167

15 Meliyana 3 4 4 4 3 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 0 2 1 1 2 0 0 1 57 59.375

16 M. Nuralamsyah 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 2 1 3 3 2 3 2 3 72 75

17 M. Levin R 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 3 3 4 75 78.125

18 M.Taufiqurrahman 4 4 4 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 4 2 4 3 2 3 2 2 3 2 3 74 77.0833

19 Muthia Nurul Izzah 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 2 3 2 2 1 2 3 1 73 76.0417

Page 194: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

180

No Nama

Skor Soal Skor

Total Nilai Reacting Comparing Contemplating

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8

20 Nabila Nur Hayyuni 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 0 4 4 4 4 3 4 83 86.4583

21 Nadim Firas 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 2 3 2 3 2 3 2 74 77.0833

22 Nisrina Aflah H 4 3 4 4 4 4 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 70 72.9167

23 Nova Mutiara Putri 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 4 3 4 73 76.0417

24 Nur Ratna An Nabilah 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 2 3 3 2 3 2 2 4 3 2 3 2 2 1 69 71.875

25 Nuringtyas Hasanah 3 3 3 4 4 4 4 4 2 3 4 3 2 4 3 3 2 1 2 2 1 3 3 4 71 73.9583

26 Nurul Azizah P 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 1 2 2 1 0 2 2 1 1 55 57.2917

27 Putra Mochamad R 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 4 2 3 2 2 1 70 72.9167

28 Quratul Aini Adilia 3 3 3 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 83 86.4583

29 Rafli Hakim 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 2 4 3 2 2 3 3 3 3 4 2 3 2 2 72 75

30 Raihan Rafif H.W 3 4 4 3 4 4 3 4 1 4 2 4 3 2 4 4 3 1 4 4 3 2 3 1 74 77.0833

31 Raissa Jenna Asia 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 2 3 4 3 4 2 2 2 3 2 2 2 2 3 72 75

32 Rasyad Firzatila 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 2 2 1 2 1 3 3 2 70 72.9167

33 Russel Alfredo G 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 2 2 4 3 1 2 75 78.125

34 Sheryne Moulissa 3 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 2 4 3 2 4 1 4 2 3 2 72 75

35 Siti Nur Adila 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 0 4 4 4 4 4 4 84 87.5

36 Syifa Amelia 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 3 3 4 3 2 2 2 2 3 2 2 2 73 76.0417

37 Yasher Risnur Adam 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 1 4 4 4 3 2 1 2 3 2 4 3 4 3 75 78.125

38 Zachrazella Nurifka Y 4 4 3 4 4 4 4 2 2 3 3 4 3 4 3 3 2 2 2 2 4 2 2 3 73 76.0417

39 Ziyad Athallah Sulun 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 74 77.0833

Jumlah 130 138 133 135 141 140 140 140 93 117 104 117 108 116 108 115 85 85 102 89 109 105 95 94 2739 2930.21

Page 195: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

181

No Nama

Skor Soal Skor

Total Nilai Reacting Comparing Contemplating

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8

Rata-Rata 90.21381579 72.20394737 62.82894737 75.082237 75.1335

Kelompok Tinggi

No Nama

Skor Soal Skor

Total Nilai Reacting Comparing Contempalting

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8

6 Dimas Bayu P.M 3 4 4 3 4 3 4 3 2 4 3 4 3 3 4 4 2 2 3 2 2 3 1 1 71 73.9583

8

Fadilah Karamun Nisaa

Nadiyah 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 0 2 3 3 4 0 1 2 0 1 2 3 2 59 61.4583

12 Lala Tiara Alifdinia 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 3 4 4 4 4 4 4 91 94.7917

30

Raihan Rafif Habibi

Wibowo 3 4 4 3 4 4 3 4 1 4 2 4 3 2 4 4 3 1 4 4 3 2 3 1 74 77.0833

Jumlah 13 15 16 13 16 14 15 14 10 15 12 12 12 12 12 16 8 7 13 10 10 11 11 8 295 76.8229

Rata-Rata 90.625 78.90625 60.9375 76.822917

Kelompok Sedang

No Nama

Skor Soal

Skor

Total Nilai Reacting Comparing Contemplating

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8

1 Ainaya Febi Amalia 4 4 3 4 4 4 4 4 1 3 1 2 2 1 1 2 3 4 2 4 4 4 4 4 73 76.0417

2 Amalina Nur Choiriah 2 4 3 4 2 4 2 4 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 4 0 3 0 2 2 61 63.5417

3 Ananda Fadjar R.F.R 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 0 3 2 2 3 0 0 2 0 2 2 3 2 0 55 57.2917

7 Elsa Damayanti 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 0 4 4 2 2 1 1 1 0 1 1 1 1 55 57.2917

Page 196: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

182

No Nama

Skor Soal Skor

Total Nilai Reacting Comparing Contemplating

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8

9 Fajar Akbardipura 1 3 3 2 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 1 4 2 4 4 4 4 4 3 3 78 81.25

10 Indrianto Bayu Aji 4 3 3 4 4 4 4 4 2 1 1 2 1 2 1 3 4 4 4 3 4 4 4 4 74 77.0833

11 Joseph F.P 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 93 96.875

13 Lalita Indah Sari 3 3 3 4 4 3 3 4 2 4 2 3 3 2 3 2 2 4 3 3 2 4 3 4 73 76.0417

14 Lawrencea Perdana F 4 4 3 4 3 4 4 4 2 2 1 3 2 2 2 1 4 3 3 2 3 4 2 4 70 72.9167

15 Meliyana 3 4 4 4 3 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 0 2 1 1 2 0 0 1 57 59.375

16 M. Nuralamsyah 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 2 1 3 3 2 3 2 3 72 75

17 M.Levin Rakavinanda 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 3 3 4 75 78.125

18 M. Taufiqurrahman 4 4 4 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 4 2 4 3 2 3 2 2 3 2 3 74 77.0833

19 Muthia Nurul Izzah 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 2 3 2 2 1 2 3 1 73 76.0417

21 Nadim Firas 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 2 3 2 3 2 3 2 74 77.0833

22 Nisrina Aflah H 4 3 4 4 4 4 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 70 72.9167

23 Nova Mutiara Putri 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 4 3 4 73 76.0417

24 Nur Ratna An Nabilah 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 2 3 3 2 3 2 2 4 3 2 3 2 2 1 69 71.875

25 Nuringtyas Hasanah 3 3 3 4 4 4 4 4 2 3 4 3 2 4 3 3 2 1 2 2 1 3 3 4 71 73.9583

26 Nurul Azizah P 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 1 2 2 1 0 2 2 1 1 55 57.2917

27 Putra Mochamad R 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 4 2 3 2 2 1 70 72.9167

28 Quratul Aini Adilia 3 3 3 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 83 86.4583

29 Rafli Hakim 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 2 4 3 2 2 3 3 3 3 4 2 3 2 2 72 75

31 Raissa Jenna Asia 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 2 3 4 3 4 2 2 2 3 2 2 2 2 3 72 75

32 Rasyad Firzatila 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 2 2 1 2 1 3 3 2 70 72.9167

Page 197: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

183

No Nama

Skor Soal Skor

Total Nilai Reacting Comparing Contemplating

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8

33 Russel Alfredo G 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 2 2 4 3 1 2 75 78.125

34 Sheryne Moulissa 3 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 2 4 3 2 4 1 4 2 3 2 72 75

35 Siti Nur Adila 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 0 4 4 4 4 4 4 84 87.5

37 Yasher Risnur Adam 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 1 4 4 4 3 2 1 2 3 2 4 3 4 3 75 78.125

38 Zachrazella Nurifka Y 4 4 3 4 4 4 4 2 2 3 3 4 3 4 3 3 2 2 2 2 4 2 2 3 73 76.0417

39 Ziyad Athallah Sulun 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 74 77.0833

Jumlah 106 114 106 112 114 114 114 114 77 91 82 93 87 93 86 88 69 74 83 70 88 84 79 77 2215 74.4288

Rata-Rata 90.12096774 70.26209677 62.90322581 74.428763

Kelompok Rendah

No Nama

Skor Soal

Skor

Total Nilai Reacting Comparing Contemplating

1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8

4 Cahyaning Aprillia P.W 4 4 3 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 1 4 3 2 2 1 4 4 1 2 75 78.125

5 Dhika Faiz Fadrian 4 3 4 3 3 3 2 4 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 1 1 3 2 2 3 67 69.7917

20 Nabila Nur Hayyuni 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 0 4 4 4 4 3 4 83 86.4583

36 Syifa Amelia 4 3 4 4 4 4 4 4 1 3 3 2 3 2 4 3 1 2 2 2 3 2 2 2 68 70.8333

Jumlah 15 13 15 13 15 15 14 16 8 13 14 13 11 13 12 14 10 7 9 8 14 12 8 11 293 76.3021

Rata-Rata 90.625 76.5625 61.71875 76.302083

Page 198: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

184

Lampiran 13

Hasil Pengamatan Berpikir Reflektif Siswa Melalui Model PBL Berdasarkan LKS

No Nama Reacting Comparing Contemplating 1 Ainaya Febi Amalia 84.6 88.6 100 2 Amalina Nur Choiriah 78.8 81.8 68.7 3 Ananda Fadjar R.F.R 84.6 88.6 100 4 Cahyaning Aprillia P.W 85 84 93.7 5 Dhika Faiz Fadrian 84.6 88.6 100 6 Dimas Bayu P.M 80.7 84 93.7 7 Elsa Damayanti 84.6 88.6 100 8 Fadilah Karamun N.N 83 91 87.5 9 Fajar Akbardipura 83 91 87.5

10 Indrianto Bayu Aji 85 84 93.7

11 Joseph Frentkovstein P 72 93 100

12 Lala Tiara Alifdinia 80.7 84 93.7

13 Lalita Indah Sari 72 93 100

14 Lawrencea Perdana F 84.6 88.6 100

15 Meliyana 83 91 87.5

16 Muhamad Nuralamsyah 83 91 87.5

17 Muhammad Levin R 85 84 93.7

18 Muhammad Taufiqurrahman 80.7 84 93.7

19 Muthia Nurul Izzah 78.8 81.8 68.7

Page 199: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

185

20 Nabila Nur Hayyuni 85 84 93.7

21 Nadim Firas 72 93 100

22 Nisrina Aflah Hamdaniyah 78.8 81.8 68.7

23 Nova Mutiara Putri 80.7 84 93.7

24 Nur Ratna An Nabilah 78.8 81.8 68.7

25 Nuringtyas Hasanah 80.7 84 93.7

26 Nurul Azizah Paramitha 85 84 93.7

27 Putra Mochamad Rivaldi 84.6 88.6 100

28 Quratul Aini Adilia 83 91 87.5

29 Rafli Hakim 83 91 87.5

30 Raihan Rafif Habibi W 78.8 81.8 68.7

31 Raissa Jenna Asia 72 93 100

32 Rasyad Firzatila 85 84 93.7

33 Russel Alfredo Gurning 85 84 93.7

34 Sheryne Moulissa 72 93 100

35 Siti Nur Adila 72 93 100

36 Syifa Amelia 80.7 84 93.7

37 Yasher Risnur Adam 78.8 81.8 68.7

38 Zachrazella Nurifka Y 72 93 100

39 Ziyad Athallah Sulun 83 91 87.5

Jumlah 3141.8 3402.4 3542.8

Rata-Rata 80.55897436 87.24102564 90.84102564

Page 200: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

186

Kelompok Tinggi

No Nama Pertemuan Ke

Jumlah Rata-Rata

1 2 3 6 Dimas Bayu P.M 80.7 84 93.7 258.4 86.1333333 8 Fadilah Karamun N.N 83 91 87.5 261.5 87.1666667 12 Lala Tiara Alifdinia 80.7 84 93.7 258.4 86.1333333 30 Raihan Rafif Habibi W 78.8 81.8 68.7 229.3 76.4333333 Rata-Rata 80.8 85.2 85.9 83.9666667

Kelompok Sedang

No Nama Pertemuan Ke

Jumlah Rata-Rata

1 2 3 1 Ainaya Febi Amalia 84.6 88.6 100 273.2 91.0666667 2 Amalina Nur Choiriah 78.8 81.8 68.7 229.3 76.4333333 3 Ananda Fadjar R.F.R 84.6 88.6 100 273.2 91.0666667 7 Elsa Damayanti 84.6 88.6 100 273.2 91.0666667 9 Fajar Akbardipura 83 91 87.5 261.5 87.1666667 10 Indrianto Bayu Aji 85 84 93.7 262.3 87.4333333 11 Joseph Frentkovstein P 72 93 100 265 88.3333333 13 Lalita Indah Sari 72 93 100 265 88.3333333

Page 201: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

187

14 Lawrencea Perdana F 84.6 88.6 100 273.2 91.0666667 15 Meliyana 83 91 87.5 261.5 87.1666667 16 Muhamad Nuralamsyah 83 91 87.5 261.5 87.1666667 17 Muhammad Levin R 85 84 93.7 262.3 87.4333333 18 M Taufiqurrahman 80.7 84 93.7 258.4 86.1333333 19 Muthia Nurul Izzah 78.8 81.8 68.7 229.3 76.4333333 21 Nadim Firas 72 93 100 265 88.3333333 22 Nisrina Aflah H 78.8 81.8 68.7 229.3 76.4333333 23 Nova Mutiara Putri 80.7 84 93.7 258.4 86.1333333 24 Nur Ratna An Nabilah 78.8 81.8 68.7 229.3 76.4333333 25 Nuringtyas Hasanah 80.7 84 93.7 258.4 86.1333333 26 Nurul Azizah Paramitha 85 84 93.7 262.3 87.4333333 27 Putra Mochamad R 84.6 88.6 100 273.2 91.0666667 28 Quratul Aini Adilia 83 91 87.5 261.5 87.1666667 29 Rafli Hakim 83 91 87.5 261.5 87.1666667 31 Raissa Jenna Asia 78.8 81.8 68.7 229.3 76.4333333 32 Rasyad Firzatila 72 93 100 265 88.3333333 33 Russel Alfredo Gurning 85 84 93.7 262.3 87.4333333 34 Sheryne Moulissa 85 84 93.7 262.3 87.4333333 35 Siti Nur Adila 72 93 100 265 88.3333333 37 Yasher Risnur Adam 78.8 81.8 68.7 229.3 76.4333333 38 Zachrazella Nurifka Y 72 93 100 265 88.3333333 39 Ziyad Athallah Sulun 83 91 87.5 261.5 87.1666667 Rata-Rata 80.3516129 87.41290323 89.89677419 85.8870968

Page 202: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

188

Kelompok Rendah

No Nama Pertemuan Ke

Jumlah Rata-Rata

1 2 3 4 Cahyaning Aprillia P.W 85 84 93.7 262 87 5 Dhika Faiz Fadrian 84.6 88.6 100 273 91 20 Nabila Nur Hayyuni 85 84 93.7 262 87 36 Syifa Amelia 80.7 84 93.7 258 86 Rata-Rata 84 85 95 88

Page 203: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

189

Lampiran 14

Hasil Pengamatan Berpikir Reflektif Siswa Melalui Model PBL Berdasarkan Observasi

No Nama Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Rata-Rata

1 Ainaya Febi Amalia 82.7 87.5 84.2 84.8

2 Amalina Nur Choiriah 80 87.5 84.2 83.9

3 Ananda Fadjar R.F.R 80 87.5 84.2 83.9

4 Cahyaning Aprillia P.W 82.7 75 80.2 79.3

5 Dhika Faiz Fadrian 80 87.5 84.2 83.9

6 Dimas Bayu P.M 80 87.5 84.2 83.9

7 Elsa Damayanti 80 87.5 84.2 83.9

8 Fadilah Karamun N.N 82.7 75 80.2 79.3

9 Fajar Akbardipura 82.7 75 80.2 79.3

10 Indrianto Bayu Aji 82.7 75 80.2 79.3

11 Joseph Frentkovstein P 82.7 75 80.2 79.3

12 Lala Tiara Alifdinia 80 87.5 84.2 83.9

13 Lalita Indah Sari 82.7 75 80.2 79.3

14 Lawrencea Perdana F 80 87.5 84.2 83.9

15 Meliyana 82.7 75 80.2 79.3

16 Muhamad Nuralamsyah 82.7 75 80.2 79.3

17 Muhammad Levin R 82.7 75 80.2 79.3

18 Muhammad Taufiqurrahman 80 87.5 84.2 83.9

19 Muthia Nurul Izzah 80 87.5 84.2 83.9

Page 204: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

190

20 Nabila Nur Hayyuni 82.7 75 80.2 79.3

21 Nadim Firas 82.7 75 80.2 79.3

22 Nisrina Aflah Hamdaniyah 80 87.5 84.2 83.9

23 Nova Mutiara Putri 80 87.5 84.2 83.9

24 Nur Ratna An Nabilah 80 87.5 84.2 83.9

25 Nuringtyas Hasanah 80 87.5 84.2 83.9

26 Nurul Azizah Paramitha 82.7 75 80.2 79.3

27 Putra Mochamad Rivaldi 80 87.5 84.2 83.9

28 Quratul Aini Adilia 82.7 75 80.2 79.3

29 Rafli Hakim 82.7 75 80.2 79.3

30 Raihan Rafif Habibi W 80 87.5 84.2 83.9

31 Raissa Jenna Asia 82.7 75 80.2 79.3

32 Rasyad Firzatila 82.7 75 80.2 79.3

33 Russel Alfredo Gurning 82.7 75 80.2 79.3

34 Sheryne Moulissa 82.7 75 80.2 79.3

35 Siti Nur Adila 82.7 75 80.2 79.3

36 Syifa Amelia 80 87.5 84.2 83.9

37 Yasher Risnur Adam 80 87.5 84.2 83.9

38 Zachrazella Nurifka Y 82.7 75 80.2 79.3

39 Ziyad Athallah Sulun 82.7 75 80.2 79.3

Jumlah 3179.4 3150 3199.8

Rata-Rata 81.52307692 80.76923077 82.04615385 81.446154

Page 205: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

191

Kelompok Tinggi

No Nama Pertemuan Ke

Jumlah Rata-Rata

1 2 3

6 Dimas Bayu P.M 80 87.5 84.2 251.7 83.9

8 Fadilah Karamun N.N 82.7 75 80.2 237.9 79.3

12 Lala Tiara Alifdinia 80 87.5 84.2 251.7 83.9

30 Raihan Rafif Habibi W 80 87.5 84.2 251.7 83.9

Rata-Rata 80.675 84.375 83.2 82.75

Kelompok Sedang

No Nama Pertemuan Ke

Jumlah Rata-Rata

1 2 3

1 Ainaya Febi Amalia 82.7 87.5 84.2 254.4 84.8

2 Amalina Nur Choiriah 80 87.5 84.2 251.7 83.9

3 Ananda Fadjar R.F.R 80 87.5 84.2 251.7 83.9

7 Elsa Damayanti 80 87.5 84.2 251.7 83.9

9 Fajar Akbardipura 82.7 75 80.2 237.9 79.3

10 Indrianto Bayu Aji 82.7 75 80.2 237.9 79.3

11 Joseph Frentkovstein P 82.7 75 80.2 237.9 79.3

13 Lalita Indah Sari 82.7 75 80.2 237.9 79.3

14 Lawrencea Perdana F 80 87.5 84.2 251.7 83.9

15 Meliyana 82.7 75 80.2 237.9 79.3

Page 206: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

192

16 Muhamad Nuralamsyah 82.7 75 80.2 237.9 79.3

17 Muhammad Levin R 82.7 75 80.2 237.9 79.3

18 M Taufiqurrahman 80 87.5 84.2 251.7 83.9

19 Muthia Nurul Izzah 80 87.5 84.2 251.7 83.9

21 Nadim Firas 82.7 75 80.2 237.9 79.3

22 Nisrina Aflah H 80 87.5 84.2 251.7 83.9

23 Nova Mutiara Putri 80 87.5 84.2 251.7 83.9

24 Nur Ratna An Nabilah 80 87.5 84.2 251.7 83.9

25 Nuringtyas Hasanah 80 87.5 84.2 251.7 83.9

26 Nurul Azizah Paramitha 82.7 75 80.2 237.9 79.3

27 Putra Mochamad R 80 87.5 84.2 251.7 83.9

28 Quratul Aini Adilia 82.7 75 80.2 237.9 79.3

29 Rafli Hakim 82.7 75 80.2 237.9 79.3

31 Raissa Jenna Asia 82.7 75 80.2 237.9 79.3

32 Rasyad Firzatila 82.7 75 80.2 237.9 79.3

33 Russel Alfredo Gurning 82.7 75 80.2 237.9 79.3

34 Sheryne Moulissa 82.7 75 80.2 237.9 79.3

35 Siti Nur Adila 82.7 75 80.2 237.9 79.3

37 Yasher Risnur Adam 80 87.5 84.2 251.7 83.9

38 Zachrazella Nurifka Y 82.7 75 80.2 237.9 79.3

39 Ziyad Athallah Sulun 82.7 75 80.2 237.9 79.3

Rata-Rata 81.65483871 80.24193548 81.87741935 81.25806452

Page 207: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

193

Kelompok Rendah

No Nama

Skor Soal

Jumlah Rata-Rata Pertemuan Ke

1 2 3

4 Cahyaning Aprillia P.W 82.7 75 80.2 237.9 79.3

5 Dhika Faiz Fadrian 80 87.5 84.2 251.7 83.9

20 Nabila Nur Hayyuni 82.7 75 80.2 237.9 79.3

36 Syifa Amelia 80 87.5 84.2 251.7 83.9

Rata-Rata 81.35 81.25 82.2

81.6

Page 208: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

194

Lampiran 15

DOKUMENTASI PENELITIAN

Pertemuan 1:

Page 209: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

195

Pertemuan 2:

Page 210: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

196

Pertemuan 3:

Page 211: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

197

Lampiran 16

Page 212: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

198

Lampiran 17

Page 213: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

199

Page 214: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

200

Page 215: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

201

Page 216: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

202

Page 217: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

203

Page 218: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

204

Page 219: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

205

Page 220: ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA MELALUI MODEL …

206