Analisis proses berpikir reflektif siswa

17
Kamis, ........ November 2016 Problematika Pendidikan Matematika ANALISIS PROSES BERPIKIR REFLEKTIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH NONRUTIN PADA MATERI SPTLDV Oleh: MUH. ALFIANSYAH 161050701024

Transcript of Analisis proses berpikir reflektif siswa

Page 1: Analisis proses berpikir reflektif siswa

► Kamis, ........ November 2016

► Problematika Pendidikan Matematika

ANALISIS PROSES BERPIKIR REFLEKTIF SISWADALAM MEMECAHKAN MASALAH NONRUTIN PADA

MATERI SPTLDVOleh:

MUH. ALFIANSYAH161050701024

Page 2: Analisis proses berpikir reflektif siswa

PENDAHULUAN2

Pembelajaran matematika belum mengembangkan

pemecahan masalah.

Latar Belakang

Proses pembelajaran matematika masih dipahami

sebagai hasil aktivitas kognitif

Masalah:

Siswa cenderung hanya terfokus pada hafalan rumus untuk menyelesaikan masalah.

Alternatif yang Ditawarkan:

Perlu membelajarkan siswa untuk menyelesaikan masalah matematika sehingga kemampuan berpikir siswa perlu

dikembangkan.Berpikir reflektif

Guru hanya memperhatikan hasil akhir dari penyelesaian masalah yang dikerjakan siswa, tanpa memperhatikan bagaimana siswa menyelesaian masalah. Jika jawaban siswa berbeda dengan kunci jawaban, biasanya guru langsung menyalahkan jawaban siswa tersebut tanpa menelusuri mengapa siswa menjawab demikian

Kemampuan Awal

Matematika Siswa

Kenyataannya yang selama ini diajarkan di sekolah adalah

kebanyakan masalah matematika yang

rutin.

Masalah Nonrutin

Page 3: Analisis proses berpikir reflektif siswa

PENDAHULUAN3

Bagaimana Proses Berpikir Reflektif Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Makassar Berkemampuan Awal Matematika Tinggi dalam Memecahkan Masalah Matematika Nonrutin?

Rumusan Masalah

1

Bagaimana Proses Berpikir Reflektif Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Makassar Berkemampuan Awal Matematika Sedang dalam Memecahkan Masalah Matematika Nonrutin?

2

Bagaimana Proses Berpikir Reflektif Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Makassar Berkemampuan Awal Matematika Rendah dalam Memecahkan Masalah Matematika Nonrutin?

3

Page 4: Analisis proses berpikir reflektif siswa

PENDAHULUAN4

Untuk Mengetahui Proses Berpikir Reflektif Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Makassar Berkemampuan Awal Matematika Tinggi dalam Memecahkan Masalah Matematika Nonrutin.

Tujuan Penelitian

1

Untuk Mengetahui Proses Berpikir Reflektif Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Makassar Berkemampuan Awal Matematika Sedang dalam Memecahkan Masalah Matematika Nonrutin.

2

Untuk Mengetahui Proses Berpikir Reflektif Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Makassar Berkemampuan Awal Matematika Rendah dalam Memecahkan Masalah Matematika Nonrutin.

3

Page 5: Analisis proses berpikir reflektif siswa

KAJIAN LITERATUR5

John Dewey(1910)

Berpikir Reflektif

Noer(2008)

Kurniawati, dkk.(Masamah, dkk., 2015)

Zehavi dan Mann(Nindiasari, dkk., 2014)

Tisngati(2015)

Lutfiananda(2016)

Berpikir reflektif merupakan kegiatan berpikir matematis secara aktif, terus menerus dan penuh pertimbangan untuk memahami masalah disertai dengan alasan yang jelas dan rasional yang bertujuan untuk menarik suatu kesimpulan atau memecahkan masalah dengan menghubunkan informasi yang ada dengan pengetahuan terdahulu yang dimiliki, merepresentasikan masalah dengan simbol-simbol, mengkomunikasikan secara matematis, menalar dan memecahkan masalah.

Nindiasari(2011)

Page 6: Analisis proses berpikir reflektif siswa

KAJIAN LITERATUR6

Holmes(Wardhani, 2010)

Matematika Nonrutin

Budhayanti, dkk.(2008)

Hartatiana & Darmawijoyo(Nindiasari, dkk., 2011)

Masalah matematika nonrutin merupakan masalah matematika yang tidak dapat diketahui secara langsung prosedur yang digunakan dalam menyelesaikannya. Oleh sebab itu, masalah nonrutin memungkinkan diselesaikan dengan prosedur-prosedur yang tidak biasa dan tanpa harus terikat pada aturan-aturan tertentu.

Yeo(Musdhalifah, 2013)

Wahyudi & Budiono(2012)

Milgram(Marchis, 2012)

Page 7: Analisis proses berpikir reflektif siswa

KAJIAN LITERATUR7

Turmudi(2009)

Pemecahan Masalah Matematika

Nasriadi(2016)

Woolfolk(Suwasti, 2016)

Berdasarkan uraian sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa pemecahan masalah matematika adalah upaya siswa untuk mengatasi kesulitan dengan menggunakan konsep dan keterampilan matematika dengan melibatkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki saat suatu solusi atau metode belum tampak jelas.

Suharna(2013)

Zhu(2007)

Susanto(Ansori & Aulia, 2015)

Page 8: Analisis proses berpikir reflektif siswa

KAJIAN LITERATUR8

Kriteria Pemecahan Masalah Matematika Nonrutin

Langkah Indikator

Memahami masalah

a. Dapat mengucapkan kembali permasalahan yang diberikan dengan kalimat sendiri.b. Dapat menentukan informasi atau syarat yang sudah terpenuhi dari masalah yang diberikan.c. Dapat menentukan informasi atau syarat perlu yang masih belum terpenuhi dari masalah yang diberikan.d. Dapat menentukan informasi yang tidak diperlukan dari masalah yang diberikan.e. Dapat menentukan tujuan yang ingin dicapai dari masalah yang diberikan.f. Dapat menentukan keterkaitan antara informasi yang telah diketahui dengan tujuan yang ingin dicapai.

Merancang strategi

Dapat mengaitkan infromasi yang diperoleh pada tahap sebelumnya atau dari pengalaman untuk menyusun strategi pemecahan masalah sebagai pedoman dalam emmecahkan masalah.

Melaksanakan strategi.

a. Dapat menerapkan strategi pemecahan masalah yang telah disusun dengan konsep matematika maupun komputasi yang benar untuk mendapatkan solusi.

b. Dapat menerapkan strategi pemecahan masalah yang telah disusun untuk menjawab semua pertanyaan pada masalah dengan menggunakan semua informasi atau syarat yang ada.

Memeriksa kembali

a. Dapat menunjukkan kesesuaian langkah pemecahan masalah dengan informasi atau syarat yang ada dan strategi yang telah disusun.

b. Dapat menunjukkan kesesuaian solusi pemecahan masalah yang diperoleh dengan informasi atau syarat yang diketahui dan ditanyakan.

c. Dapat menemukan alternatif strategi pemecahan masalah dengan menggunakan informasi yang ada.

Page 9: Analisis proses berpikir reflektif siswa

KAJIAN LITERATUR9

Langkah-Langkah Berpikir Reflektif dalam Pemecahan Masalah Matematika

Langkah Proses Berpikir Reflektif

Memahami masalah

a. Menyatakan masalah dengan kalimat sendiri atau melalui representasi simbol-simbol.b. Menentukan informasi yang diperlukan dan yang masih belum terpenuhi disertai alasan yang logis

dan jelas.c. Menghubungkan informasi yang diperoleh dengan pengetahuan yang dimiliki untuk memahami

situasi.

Merancang strategi

a. Mempresentasikan masalah dalam simbol-simbol.b. Menyusun strategi pemecahan masalah disertai dengan alasan yang logis dan jelas.c. Menghubungkan informasi yang diketahui dengan konsep atau pengalaman yang dimiliki.

Melaksanakan strategi.

a. Menerapkan strategi pemecahan masalah disertai alasan yang logis dan jelas.b. Mengkomunikasikan pelaksanaan strategi pemecahan masalah dengan representasi simbol-

simbol.

Memeriksa kembali

a. Menghubungkan apa yang telah dilakukan dan apa yang masih dapat dilakukan untuk mengembangkan pemecahan masalah yang telah dilakukan.

b. Menyampaikan alternatif strategi atau solusi dari pemecahan masalah dengan disertai alasan yang logis dan jelas.

Page 10: Analisis proses berpikir reflektif siswa

KAJIAN LITERATUR10

Penelitian yang Relevan

“Analisis Proses Berpikir Reflektif Siswa dalam Memecahkan Masalah Non Rutin di Kelas VIII SMP Islamic International School Pesantren Sabilil Muttaqien (IIS PSM) Magetan Ditinjau dari Kemampuan Awal”.

Immas Metika Alfa Lutfiananda (2016)

“Berpikir Reflektif Siswa SMP dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Perbedaan Gaya Kognitif”.

Ahmad Nasriadi(2016)

Page 11: Analisis proses berpikir reflektif siswa

METODE PENELITIAN11

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X SMA Negeri 10 Makassar. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017.

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

Jenis Penelitian

Tiga orang siswa kelas X SMA Negeri 10 Makassar pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017.

Subjek Penelitian

1. Data Tes Pemecahan Masalah Matematika2. Data Wawancara Berdasarkan Hasil Tes.

Data Penelitian

1. Instrumen Utama (yaitu Peneliti)2. Instrumen Pendukung a. Tes Pemecahan Masalah b. Pedoman Wawancara

Instrumen Penelitian

Triangulasi waktu

Validasi Data

1. Reduksi Data2. Tahap Penyajian Data3. Penarikan Kesimpulan

Teknik Analisis Data

Page 12: Analisis proses berpikir reflektif siswa

HASIL & PEMBAHASAN12

Berdasarkan nilai ulangan harian siswa kelas X MIA 5 SMA Negeri 10 makassar diperoleh rata-rata 76.97 dengan standar deviasi 11.12. Terdapat 5 orang siswa yang berada pada kategori kemampuan awal matematika tinggi dengan nilai ulangan harian lebih dari 88.09 (Rata-rata dijumlahkan dengan standar deviasi), 7 orang siswa berada pada kategori kemampuan awal matematika rendah dengan nilai ulangan harian kurang dari 65.85 (Rata-rata dikurangi standar deviasi) dan 26 orang siswa berada pada kategori kemampuan awal matematika sedang dengan nilai ulangan harian berada pada interval 65.85 s.d. 88.09.

Penentuan Tingkat Kemampuan Awal Matematika Siswa

InisialNama

JenisKelamin

Nilai Ulangan Harian

Kategori Kemampuan

Awal

R P 93 Tinggi

ARA P 84 Sedang

FHS L 62 Rendah

Subjek Penelitian yang Dipilih

Page 13: Analisis proses berpikir reflektif siswa

HASIL & PEMBAHASAN13

1. Subjek ST belum pernah menemui masalah yang diberikan sebelumnya.

2. Subjek ST menceritakan kembali masalah yang diberikan dengan kalimat sendiri.

3. Subjek ST menghubungkan informasi yang diperoleh dari soal untuk menyelesaikan masalah.

Analisis Proses Berpikir Reflektif Siswa dengan Kemampuan Awal Matematika Tinggi Subjek ST

1. Subjek ST menyusun strategi pemecahan masalah disertai dengan alasan logis & jelas.

2. Subjek ST menghubungkan informasi yang diketahui diperoleh dengan konsep/ pengalaman yang dimiliki untuk menyusun strategi.

3. Subjek ST merasa yakin dengan rencana yang telah disusun.

1. Subjek ST dapat menjelaskan pemecahan masalah sesuai strategi yang telah disusun.

2. Subjek ST memiliki alasan yang jelas sehingga pelaksanaan strategi dapat dijelaskan sesuai dengan yang direncanakan.

3. Subjek ST meyakini jawaban yang diperoleh sudah tepat dan lengkap.

1. Subjek ST merasa yakin terhadap jawaban yang diperoleh melalui pengecekan solusi yang telah dilakukan.

2. Subjek ST menyampaikan alternatif strategi atau solusi pemecahan masalah yang diberikan disertai dengan alasan yang jelas.

Memahami Masalah

Merencanakan Strategi Pemecahan Masalah

Melaksanakan Strategi Pemecahan Masalah

Memeriksa Kembali Strategi Pemecahan Masalah

Page 14: Analisis proses berpikir reflektif siswa

HASIL & PEMBAHASAN14

1. Subjek SS belum pernah menemui masalah yang diberikan sebelumnya.

2. Subjek SS menceritakan kembali masalah yang diberikan dengan kalimat sendiri.

3. Subjek SS menghubungkan informasi yang diperoleh dari soal untuk menyelesaikan masalah.

Analisis Proses Berpikir Reflektif Siswa dengan Kemampuan Awal Matematika Sedang Subjek SS

1. Subjek SS menyusun strategi pemecahan masalah disertai dengan alasan yang logis dan jelas.

2. Subjek SS merasa yakin dengan rencana yang telah disusun dapat digunakan untuk memecahkan masalah.

1. Subjek SS mempunyai pertimbangan tertentu terkait informasi yang diketahui sehingga merasa yakin melaksanakan rencana yang disusun.

2. Subjek SS memiliki alasan terkait strategi yang disusun sehingga dapat menjelaskan pelaksanaan strategi sesuai yang direncanakan.

1. Subjek SS belum merasa yakin terhadap jawaban yang diperoleh.

2. Subjek SS menunjukkan ketidaksesuaian bagian yang belum tepat dengan informasi yang diperoleh.

3. Subjek SS belum menunjukkan adanya alternatif strategi atau solusi pemecahan masalah yang diberikan.

Memahami Masalah

Merencanakan Strategi Pemecahan Masalah

Melaksanakan Strategi Pemecahan Masalah

Memeriksa Kembali Strategi Pemecahan Masalah

Page 15: Analisis proses berpikir reflektif siswa

HASIL & PEMBAHASAN15

1. Subjek SR belum pernah menemui masalah yang diberikan sebelumnya

2. Subjek SR belum melakukan refleksi informasi secara keseluruhan sehingga kesulitan menyimpulkan saat memahami masalah.

3. Subjek belum melaakukan pertimbangan untuk menyeleksi informasi guna dikomunikasikan.

Analisis Proses Berpikir Reflektif Siswa dengan Kemampuan Awal Matematika Rendah Subjek SR

1. Subjek SR menyusun strategi belum disertai alasan yang logis dan jelas.

2. Subjek SR belum melakukan refleksi informasi guna menyusun rencana sehingga belum dapat menghubungkan informasi tersebut dengan konsep atau pengalaman pemecahan masalah sebelumnya.

1. Subjek SR menjelaskan pelaksanaan strategi pemecahan masalah meskipun belum disertai dengan alasan yang jelas.

2. Subjek SR melaksanakan strategi yang kurang sesuai dengan yang telah direncanakan.

3. Subjek SR belum melakukan refleksi terhadap solusi yang diperoleh.

1. Subjek SR belum merasa yakin dengan jawaban yang diperoleh.

2. Subjek SR belum melakukan pengecekan kembali serta belum konsisten melaksanakan strategi yang telah direncanakan.

3. Subjek SR kesulitan mengembangkan informasi maupun solusi.

Memahami Masalah

Merencanakan Strategi Pemecahan Masalah

Melaksanakan Strategi Pemecahan Masalah

Memeriksa Kembali Strategi Pemecahan Masalah

Page 16: Analisis proses berpikir reflektif siswa

KESIMPULAN16

1. Langkah memahami masalah: menyatakan kembali masalah dengan kalimat sendiri, mengidentifikasi informasi atau ketentuan yang diketahui dan yang ditanyakan, dan menghubungkan informasi tersebut untuk memahami situasi.

2. Langkah merencanakan strategi: menghubungkan informasi yang diketahui dan ditanyakan, menunjukkan pertimbangan yang jelas terkait strategi yang disusun, serta meyakininya guna mendapatkan solusi pemecahan masalah.

3. Langkah melaksanakan strategi, menyampaikan pelaksanaan strategi dengan jelas dan sesuai yang direncanakan, menunjukkan pertimbangan yang baik terkait langkah penyelesaian seperti penggunaan konsep atau komputasi yang disertai alasan yang jelas, menyadari kesalahan dan memperbaikinya, serta meyakini kebenaran solusi pemecahan masalah yang diperoleh.

4. Langkah memeriksa kembali, memeriksa kembali langkah-langkah penyelesaian serta jawaban yang diperoleh, memeriksa kesesuaian antara solusi dengan informasi atau ketentuan yang diketahui, memperbaiki kesalahan yang dilakukan, serta menyampaikan alternatif strategi maupun solusi pemecahan masalah.

Indikator Kemampuan Berpikir Reflektif Siswa dalam Memecahkan Masalah Nonrutin

Subjek Berkempuan Awal Matematika Tinggi - Subjek ST

01 02 03 04

Subjek Berkempuan Awal Matematika Sedang - Subjek SS

01 02 03 04

Subjek Berkempuan Awal Matematika Rendah - Subjek SR

01 02 03 04

Page 17: Analisis proses berpikir reflektif siswa

Terimakasih