ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

124
ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PROYEK TOL LAYANG A.P. PETTARANI MAKASSAR (Kantor PT. Wijaya Karya Beton Tbk) SKRIPSI Oleh HERISKIANTI SAMANT 105731119316 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2021

Transcript of ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

Page 1: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN

SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PROYEK TOL

LAYANG A.P. PETTARANI MAKASSAR

(Kantor PT. Wijaya Karya Beton Tbk)

SKRIPSI

Oleh

HERISKIANTI SAMANT

105731119316

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2021

Page 2: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

ii

ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN

SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PROYEK TOL

LAYANG A.P. PETTARANI MAKASSAR

(Kantor PT. Wijaya Karya Beton Tbk)

SKRIPSI

OLEH:

HERISKIANTI SAMANT

105731119316

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pada Jurusan Akuntansi

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2021

Page 3: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

iii

PERSEMBAHAN

Karya ilmiah ini dapat kupersembahkan pada orang-orang tersayang yaitu kedua orang tuaku tercinta Bapak Herman Sade dan Ibuku Hj. Kasturi Soe yang tidak pernah lelah membesarkanku dengan penuh rasa kasih sayang dan selalu memberikan dukungan, nasehat, mencukupi segala kebutuhanku mulai dari aku lahir kedunia sampai detik ini. Begitupun perjuangan dan pengorbanan yang telah dilakukan untuk anak-anaknya sampai pada titik yang dicita-citakan. Serta persembahan buat saudara-saudaraku dan teman-teman yang selalu mendukung dan membantuku hingga akhir studi ini. Karya ilmiah ini kupersembahkan juga untuk dosen-dosenku yang selalu menuangkan ilmunya, terutama dosen pembimbingku Bapak Amril Arifin, SE.,M.Si.Ak.CA dan Bapak Faidul Adziem, SE.,M.Si yang tidak kenal lelah untuk membimbing, mengarahkan dan memotivasi saya sampai karya ilmiah ini terselesaikan.

MOTTO HIDUP

“Jangan pernah menyerah dengan apa yang kamu semogakan, karena

Allah SWT Maha mengabulkan”

Page 4: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

iv

Page 5: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

v

Page 6: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

vi

Page 7: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

vii

ABSTRAK

Heriskianti Samant, 2021. Analisis Aspek Keperilakuan Terhadap

Penerapan Sistem Akuntansi Persediaan pada Proyek Tol Layang A.P.

Pettarani, Makassar (Kantor PT. Wijaya Karya Beton,Tbk), Skripsi Program

Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah

Makassar, Dibimbing oleh Pembimbing I Amril Arifin dan Pembimbing II Faidul

Adziem.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah aspek keperilakuan

sikap, aspek keperilakuan persepsi, dan aspek keperilakuan emosi berpengaruh

terhadap penerapan sistem akuntansi persediaan pada Proyek Tol Layang A.P.

Pettarani, Makassar (Kantor PT. Wijaya Karya Beton, Tbk). Populasi penelitian

ini adalah karyawan PT. Wijaya Karya Beton Tbk, Makassar. Sedangkan sampel

penelitian sebanyak 50 karyawan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode regresi linear berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek keperilakuan sikap dan aspek

keperilakuan persepsi berpengaruh positif signifikan terhadap penerapan sistem

akuntansi persediaan. Sedangkan aspek keperilakuan emosi tidak berpengaruh

terhadap penerapan sistem akuntansi persediaan. Hal ini disebabkan karena

perusahaan memiliki culture atau budaya yang baik dimana culture ini menjadi

landasan bagi para karyawan untuk bekerja berdasarkan sistem dan SOP

perusahaan yang telah ditetapkan sehingga tidak terdapat peluang untuk

memunculkan perdebatan yang bisa menimbulkan emosi.

Kata Kunci : Sikap, Persepsi, Emosi, Sistem Akuntansi Persediaan.

Page 8: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

viii

ABSTRACT

Heriskianti Samant, 2021. Analysis of Behavioral Aspects of the

Implementation of the Inventory Accounting System In the Fly Toll Road

Project A.P. Pettarani, Makassar (Office of PT. Wijaya Karya Beton, Tbk),

Thesis of Accounting Study Program Faculty of Economics and Business,

University of Muhammadiyah Makassar, Supervised of Advisor I Amril Arifin and

Supervisor II Faidul Adziem.

This study aims to determine whether the behavioral aspects, perceptual

behavioral aspects, and emotional behavior aspects affect the application of the

inventory accounting system in the A.P. Pettarani, Makassar (Office of PT.

Wijaya Karya Beton, Tbk). The population of this study were employees of PT.

Wijaya Karya Beton Tbk, Makassar. While the research sample was 50

employees. The method used in this research is multiple linear regression

method.

The results showed that the behavioral aspects of attitudes and aspects

of perceptual behavior had a significant positive effect on the application of the

inventory accounting system. Meanwhile, emotional behavioral aspects have no

effect on the application of the inventory accounting system. This is because the

company has a culture or a good culture where this culture is the basis for

employees to work based on the company's systems and SOPs that have been

set so that there is no opportunity to raise debates that can cause emotions.

Keywords: Attitudes, Perceptions, Emotions, Inventory Accounting System.

Page 9: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

ix

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat

dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta

para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada

ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Aspek Keperilakuan

Terhadap Penerapan Sistem Akuntansi Persediaan pada Proyek Tol Layang A.P.

Pettarani, Makassar (Kantor PT. Wijaya Karya Beton Tbk)”.

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam

menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih

kepada kedua orang tua penulis Bapak Herman Sade dan Ibu Hj. Kasturi Soe

yang senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa

tulus tak pamrih. Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung

dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Semoga apa yang telah

mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan

di dunia dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula

penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan

dengan hormat kepada :

Page 10: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

x

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rosulong, SE., MM, Dekan Fakultas Ekonomi dan bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Ismail Badollahi, SE., M.Si,Ak.CA.CSP, Ketua Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar.

4. Bapak Amril Arifin, SE., M.Si.Ak.CA, selaku Pembimbing I yang senantiasa

meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis , sehingga

skripsi selesai dengan baik.

5. Bapak Faidul Adziem, SE., M.Si, selaku Pembimbing II yang telah berkenan

membantu dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/Ibu Dosen da Asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah dan banyak menuangkan

ilmunya kepada penulis selama mengikuti proses perkuliahan hingga akhir.

7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

8. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi

Akuntansi angkatan 2016, khususnya untuk kelas Akuntansi 16.E yang

selalu memberikan dukungan semangat dan belajar bersama, serta saling

membantu dalam aktivitas studi penulis.

9. Bapak/Ibu karyawan pada Kantor PT. Wijaya Karya Beton Tbk, Makassar

yang telah memberikan ruang dalam penelitian ini, sehingga skripsi dapat

terselesaikan.

Page 11: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

xi

10. Sahabat-sahabat saya Sinta Iriyani, Nurhalima, dan Dian Hajra yang selalu

memberikan semangat serta bantuan kepada penulis hingga dapat

menyelesaikan skripsi ini. Serta, dan tak lupa kak Deswita Anggraeni S.Ak

yang selalu sabar menjawab semua pertanyaan-pertanyaan tentang

skripsiku Via WhatsApp tanpa mengenal waktu.

11. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu

yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya

sehingga penulis dapat merampungkan penulisan Skripsi ini.

Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Billahi Fisabililhaq Fastabhikul Khaerat, Wassalamualaikum Wr.Wb

Makassar, 30 Januari 2021

Penulis

Page 12: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL ............................................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. v

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................. vi

ABSTRAK INDONESIA ..................................................................................... vii

ABSTRACT ........................................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 7

A. Landasan Teori ........................................................................... 7

1. Teori Human Information Processing (HIP) ........................ 7

2. Sikap.................................................................................... 11

Page 13: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

xiii

3. Persepsi .............................................................................. 12

4. Emosi................................................................................... 12

5. Sistem Akuntansi Persediaan ............................................. 12

B. Penelitian Terdahulu ................................................................. 14

C. Kerangka Konseptual ................................................................ 19

D. Hipotesis .................................................................................... 19

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 23

A. Jenis Penelitian ......................................................................... 23

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 23

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran........................ 23

1. Definisi Operasional ............................................................ 24

2. Pengukuran Variabel .......................................................... 25

D. Populasi dan Sampel ............................................................... 26

E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 27

F. Teknik Analisis Data ................................................................ 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 33

A. Sejarah Singkat PT. Wijaya Karya Beton Tbk, Makassar....... 33

B. Penyebaran Kuesioner ............................................................ 56

C. Karakteristik Responden.......................................................... 56

D. Hasil Penelitian ........................................................................ 62

E. Pembahasan ............................................................................ 72

BAB V PENUTUP ...................................................................................... 76

A. Kesimpulan ............................................................................. 76

B. Saran ........................................................................................ 77

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 78

LAMPIRAN

Page 14: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Daftar Penelitian Terdahulu .........................................................17

Tabel 3.1 Skala Pengukuran Variabel .........................................................26

Tabel 4.1 Penyebaran Kuesioner ................................................................56

Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .....................................57

Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Usia .....................................................57

Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Pendidikan ..........................................58

Tabel 4.5 Tanggapan Responden ...............................................................59

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas .........................................................................62

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas......................................................................63

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas ......................................................................64

Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinearitas .............................................................65

Tabel 4.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................................................66

Tabel 4.11 Hasil Model Regresi Berganda ....................................................68

Tabel 4.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................................69

Tabel 4.13 Hasil Uji T dalam Analisis Regresi ...............................................71

Page 15: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ...................................................................19

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Divisi Gudang...............................................35

Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................................................67

Page 16: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner .....................................................................................81

Lampiran 2 Tabulasi Data Penelitian ..............................................................84

Lampiran 3 Hasil Uji Data Penelitian ..............................................................86

Lampiran 4 R Tabel ..................................................................................... 101

Lampiran 5 Kartu Administrasi Persediaan Gudang (APG) ........................ 102

Lampiran 6 Surat Pengiriman Barang.......................................................... 103

Lampiran 7 Stock Opname Secara Periodik ................................................ 104

Lampiran 8 Struktur Organisasi PT. Wijaya Karya Beton Makassar .......... 105

Lampiran 10 Surat Izin Penelitian .................................................................. 107

Page 17: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi menjadi salah satu dampak dari

perkembangan zaman. Teknologi selalu mengalami perkembangan demi

memenuhi kebutuhan manusia yang berkembang dari waktu ke waktu.

Begitupun juga dengan akuntansi dimana perkembangannya sejak dari

zaman prasajarah sampai sekarang menunjukan bahwa manusia di zaman

ini telah mengenal adanya perhitungan. Seperti halnya kehidupan sehari-hari

baik secara sadar atau tidak sadar sesungguhnya kita telah menggunakan

ilmu akuntansi, mulai dari hal terkecil seperti mencatat pendapatan dan

pengeluaran.

Pendapatan merupakan seluruh penerimaan baik berupa uang

maupun berupa barang sedangkan pengeluaran ialah sejumlah uang atau

barang yang kita keluarkan untuk memenuhi kebutuhan. Ilmu akuntansi

dapat dipandang sebagai proses atau kegiatan yang meliputi proses

pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, pengklasifikasian, penguraian,

penggabungan, pengikhtisaran, dan penyajian data keuangan (Lubis,

2017:3).

Penggunaan sistem akuntansi untuk mendapatkan informasi

keuangan yang baik dan berkualitas tidak lepas dari sumber daya manusia

yang dimana berperan untuk menjalankan sistem informasi. Hal tersebut

tentunya secara tidak langsung dapat meminimalisir terjadinya kesalahan-

kesalahan dalam pengelolaan serta pengoperasian sistem akuntansi.

Page 18: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

2

Sumber daya manusia yang dapat dikatakan berkualitas tentunya

tidak hanya memiliki skill yang baik melainkan harus memiliki perilaku yang

baik juga. Perilaku yang baik dapat dipengaruhi oleh motivasi dan sikap

seseorang untuk mendorong dalam melakukan tindakan. Perilaku karyawan

merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam pencapaian tujuan

organisasi atau perusahaan. Perilaku karyawan secara tidak langsung akan

mempengaruhi hasil dari laporan keuangan yang menjadi tolak ukur

pengambilan keputusan pihak external dan penggunanya.

Oleh karena itu perlu adanya pertimbangan dari aspek keperilakuan

dalam mendesain, menganalisis, serta mengelola sistem akuntansi.

Akuntansi keperilakuan (behavioral accounting) merupakan bidang ilmu

akuntansi yang menghubungkan antara perilaku manusia dengan sistem

informasi yang lingkupnya mencangkup akuntansi keuangan dan akutansi

manajemen (Supriyono, 2018:4)

Akuntansi diimplementasikan dan dipraktikan tidak lepas dari

masalah manusia sebagai pelakunya, maka dari itu mempelajari dan

memahami aspek perilaku manusia dalam dunia akuntansi yang lebih

dikenal dengan istilah akuntansi keperilakuan (Behavioral accounting)

merupakan hal yang sangat penting. Seperti pada PT Bosowa Taksi

Makassar telah ditemukan tindak kecurangan yang dilakukan oleh salah satu

kasir hal ini ditemukan pada saat dilakukan audit bulanan oleh PT Bosowa

Taksi Makassar yaitu tidak sesuainya transaksi yang di input dengan bukti

bukti transaksi yang ada (Hasnianti 2019).

Karyawan yang tidak didasari dengan perilaku yang baik akan

berpengaruh buruk terhadap pekerjaan. Aspek keperilakuan yang terdiri dari

Page 19: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

3

aspek psikologi, dan psikologi sosial khususnya sikap, persepsi, dan emosi

karyawan merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan oleh

perusahaan. Perusahaan yang tidak dapat memperhatikan hal-hal tersebut

dalam memilih karyawan khususnya untuk pengelolaan keuangan secara

tidak langsung akan berdampak buruk bagi laporan keuangan dan

perusahaan. Resiko yang akan terjadi setiap penyalagunaan dan

penyelewengan data dan informasi yang bisa merugikan perusahaan dari

segi keuangan dan citra perusahaan.

Adapun penelitian sebelumnya, Capricia (2018), Akay (2016), sari

(2020) Sikap, Motivasi, Persepsi, dan Emosi berpengaruh secara Simultan

terhadap penerapan sistem akuntansi. Sedangkan menurut Mogontha

(2017) Sikap, Motivasi, Emosi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

penerapan sistem akuntansi. Seluruh perusahaan yang ingin berkembang

harus memiliki unsur pengendalian yang baik. Setiap perusahaan pasti

memiliki persediaan yang sangat diperlukan dalam kegiatan operasional

perusahaan, dimana persediaan merupakan salah satu elemen terpenting

dalam neraca.

Bagi PT. Wijaya Karya Beton Tbk yang merupakan perusahaan yang

bergerak di bidang industry produsen beton pracetak, dan jasa konstruksi

terbesar di seluruh Indonesia bahkan Asia Tenggara, yang tentunya

memiliki persediaan yang banyak untuk konsumen. Persediaan merupakan

komponen utama karena disetiap aktivitas perusahaan pasti melibatkan

pergerakan persediaan.

Page 20: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

4

Berdasarkan hal tersebut, maka perusahaan harus memiliki sistem

untuk mengatur dan mengontrol persediaan agar efektif dan efisien serta

memiliki unsur pengendalian yang memadai sehingga dapat menghindari

terjadinya kecurangan dalam sistem tersebut. Perilaku karyawan yang baik

dapat menjadi faktor pendukung keberhasilan sistem akuntansi persediaan

mengingat karyawan merupakan pihak yang menjalankan sistem yang

diterapkan perusahaan.

Terlepas dari sistem akuntansi yang dijalankan unsur perilaku yakni

pisikologi sosiologi dan psikologi social khususnya sikap, persepsi, dan

emosi karyawan yang ada pada perusahaan tersebut harus memang benar-

benar diperhatikan. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk

membahas mengenai “Analisis Aspek Keperilakuan Terhadap Penerapan

Sistem Akuntansi Persediaan pada Proyek Tol Layang A.P. Pettarani

Makassar (Kantor PT. Wijaya Karya Beton Tbk”).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang

diangkat adalah sebagai berikut :

1. Apakah aspek keperilakuan sikap berpengaruh terhadap penerapan

sistem akuntansi persediaan pada Kantor PT. Wijaya Karya Beton Tbk,

Makassar?

2. Apakah aspek keperilakuan persepsi berpengaruh terhadap penerapan

sistem akuntansi persediaan pada Kantor PT. Wijaya Karya Beton Tbk,

Makassar?

Page 21: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

5

3. Apakah aspek keperilakuan emosi berpengaruh terhadap penerapan

sistem akuntansi persediaan pada Kantor PT. Wijaya Karya Beton Tbk,

Makassar?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh :

1. Untuk menguji pengaruh aspek keperilakuan sikap terhadap penerapan

sistem akuntansi persediaan pada Kantor PT. Wijaya Karya Beton Tbk,

Makassar.

2. Untuk menguji pengaruh aspek keperilakuan persepsi terhadap

penerapan sistem akuntansi persediaan pada Kantor PT. Wijaya Karya

Beton Tbk, Makassar.

3. Untuk menguji pengaruh aspek keperilakuan emosi terhadap penerapan

sistem akuntansi persediaan pada Kantor PT. Wijaya Karya Beton Tbk,

Makassar.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka

manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi

pengembangan ilmu dan sebagai wawasan mengenai akuntansi

keperilakuan terhadap penerapan sistem akuntansi persediaan pada

Proyek Tol Layang A.P. Pettarani Makassar (Kantor Pabrik Wijaya

Karya Beton Tbk).

Page 22: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

6

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Dapat menambah ilmu pengetahuan, wawasan, pengalaman,

pengenalan, mengenai aspek keperilakuan khususnya terhadap

penerapan sistem akuntansi persediaan.

b. Bagi Perusahaan

Dapat memberikan pemikiran atau menjadi masukan dan

tambahan informasi bagi perusahaan PT. Wijaya Karya Beton Tbk

dan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dalam hubungannya

aspek keperilakuan terhadap penerapan sistem akuntansi

persediaan.

c. Bagi Pihak Lain

Dapat memberikan wawasan kemampuan berfikir,

pengetahuan, sumber informasi mengenai aspek keperilakuan

terhadap penerapan sistem akuntansi persediaan.

Page 23: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Teori Human Information Processing (HIP).

Teori Human Information Processing (HIP) adalah salah satu

bidang penting ekonomi yang secara khusus mengkaji rangkaian proses

kerja mental yang kompleks yang dilakukan manusia ketika berinteraksi

dengan suatu sistem kerja. Dimana teori ini bertujuan untuk menjelaskan

dan memprediksi perilaku pada tingkatan individu/kelompok. Melalui

teori ini dapat dipahami kapasitas, keterbatasan, serta karakteristik kerja

mental manusia yang selanjutnya dapat dimanfaatkan dalam merancang

interaksi yang optimal. Dalam teori ini mencakup tentang akuntansi

keperilakuan

Akuntansi Keperilakuan yaitu suatu ilmu akuntansi yang

merupakan kombinasi dengan ilmu sosial. Akuntansi keperilakuan

adalah ilmu yang menjelaskan tentang efek dari perilaku manusia

sehingga dapat memengaruhi data-data akuntansi dan juga

pengambilan keputusan usaha/bisnis. Juga sebaliknya bagaimana

akuntansi dapat memengaruhi perilaku manusia dan juga pengambilan

keputusan bisnis.

Pengertian lain dari Akuntansi keperilakuan merupakan bagian

dari disiplin Ilmu Akuntansi yang mengkaji mengenai hubungan antara

perilaku manusia dan sistem akuntansi serta dimensi keperilakuan dari

organisasi dimana manusia dan sistem akuntansi itu berada dan diakui

Page 24: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

8

keberadaannya. Dengan demikian definisi akuntansi keperilakuan

adalah suatu studi tentang perilaku akuntan atau non-akuntan yang

dipengaruhi oleh fungsi-fungsi akuntansi dan pelaporan

(Suartana,2010:1).

a. Manfaat Akuntansi Keperilakuan

Akuntansi keperilakuan ini sangat dibutuhkan dalam

pengambilan keputusan dalam sistem akuntansi. Manfaat akuntansi

keperilakuan ini dirasakan oleh seorang Manajer atau Tim

Manajemen. Yang mana emosi atau habit kepada data-data

akuntansi yang memberikan efek terhadap keputusan yang akan

diambil.

b. Aspek Penting Dalam Akuntansi Keperilakuan

Ada lima aspek penting dalam akuntansi keperilakuan

(Schiff dan Lewin), diantaranya yaitu :

1) Teori Organisasi dan Keperilakuan Manajemen

Teori organisasi modern memiliki perhatian dalam

membahas perilaku komponen entitas perusahaan sebagai

dasar pemahaman tindakan dan motif-motif mereka. Teori

organisasi modern melihat interaksi antar elemen organisasi

guna mendukung tujuan organisasi.

2) Penganggaran dan Perencanaan

Fokus penganggaran dan perencanaan yakni formulasi

tujuan organisasi dan interaksi perilaku individu. Sebagian

dimensi penting dalam area ini merupakan proses partisipasi

Page 25: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

9

penganggaran, level kesulitan mencapai tujuan, level aspirasi,

dan adanya konflik antara tujuan individu dengan tujuan

organisasi. Keselarasan antara tujuan individu dan tujuan

organisasi menjadi kerangka manajerial dalam pengembangan

organisasi.

3) Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan lebih berfokus pada teori dan

model tentang pengambilan keputusan. Terdapat teori normatif,

paradoks, dan model deksriptif dalam pengambilan keputusan.

Teori normatif merupakan bagaimana seharusnya orang

mengambil keputusan.

Paradoks adalah sesuatu yang bertentangan dengan

teori normatif, dan model deskriptif membahas apa yang terjadi

pada saat orang mengambil keputusan menurut fakta-fakta

empiris yang ada. Apa informasi yang dimanfaatkan dalam

mengambil keputusan. Informasi yang dipakai tetaplah

informasi akuntansi.

4) Pengendalian

Aspek pengendalian sangat penting dalam suatu

organisasi. Semakin besar organisasi, membutuhkan tindakan

pengendalian yang semakin intensif. Pengendalian sering

dihubungkan dengan pengukuran kinerja dan adaptasi individu

kepada lingkungan.

Dimensi penting dalam pengendalian yaitu struktur

organisasi, pengendalian internal, desentralisasi-sentralisasi,

Page 26: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

10

dan kaitan antara hirarki administrasi. Perkembangan terbaru

dalam pengendalian internal yaitu diakuinya lingkungan

pengendalian sebagai salah satu kunci dalam pengendalian

„‟operasional organisasi.

5) Pelaporan Keuangan

Aspek perilaku dalam pelaporan keuangan mencakup

perilaku perataan laba dan keandalan informasi akuntansi dan

relevansi informasi akuntansi untuk investor. Perataan laba

merupakan bagian dari manajemen laba yang dikarenakan oleh

pihak manajemen memilki informasi khusus untuk kepentingan

dirinya.

c. Ruang Lingkup Akuntansi Keperilakuan

Adapun ruang lingkup akuntansi keperilakuan yaitu sebagai

berikut:

1) Mempelajari pengaruh antara perilaku manusia terhadap

konstruksi bangunan dan penggunaan sistem informasi yang

diterapkan dalam perusahaan dan organisasi yang berarti

bagaimana sikap dan gaya kepemimpinan manajemen

mempengaruhi sifat pengendalian akuntansi dan desain

organisasi, apakah desain sistem pengendalian akuntansi bisa

diterapkan secara universal atau tidak.

2) Mempelajari pengaruh sistem informasi akuntansi perilaku

manusia, yang berarti bagaimana sistem akuntansi

mempengaruhi kinerja, motivasi, produktivitas, pengambilan

keputusan, kepuasan kerja, dan kerja sama.

Page 27: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

11

3) Metode untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia

dan strategi untuk mengubahnya yang berarti bagaimana

sistem akuntansi dapat dipergunakan untuk memengaruhi

perilaku, dan bagaimana mengatasi resistensi itu. Disini muncul

istilah freezing (membekukan) dan unfreezing (mencairkan).

Contohnya perubahan sistem. Perubahan sistem bukanlah

sesuatu yang mudah tetapi perlu upaya untuk sampai pada

aplikasi sistem itu sendiri karena bisa jadi terdapat resistensi di

situ.

Di dalam akuntansi keperilakuan meliputi :

2. Sikap

Sikap pada hakikatnya merupakan kecenderungan pernyataan

seseorang, baik menyenangkan maupun tidak menyenangkan, yang

mencerminkan bagaimana merasa tentang orang, objek atau kejadian

dalam lingkungannya (Wibowo 2014:50). Sikap pada umumnya sering

diartikan sebagai suatu tindakan yang dilakukan individu untuk

memberikan tanggapan pada suatu hal. Proses yang mengawali

terbentuknya sikap adalah adanya objek disekitar individu memberikan

stimulus yang kemudian mengenai alat indra individu, informasi yang

tangkap mengenai objek kemudian diproses di dalam otak dan

memunculkan suatu reaksi. Penilaian yang muncul, positif atau negatif

dipengaruhi oleh informasi sebelumnya,atau pengalaman pribadi

individu.

Page 28: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

12

3. Persepsi

Persepsi adalah merupakan suatu proses yang memungkinkan

kita mengorganisir informasi dan menginterpretasikan kesan terhadap

lingkungan sekitarnya (Wibowo 2014:60). Respon sebagai akibat dari

persepsi dapat diambil oleh individu dengan berbagai macam bentuk.

Stimulus mana yang akan mendapatkan respon dari individu tergantung

pada perhatian individu yang bersangkutan. Berdasarkan hal tersebut,

perasaan, kemampuan berfikir, pengalaman-pengalaman, yang dimiliki

individu tidak sama, maka dalam mempersepsi suatu stimulus, hasil

persepsi mungkin akan berbeda antar individu satu dengan individu lain.

4. Emosi

Emosi dapat mempengaruhi perilaku bekerja. Emosi merupakan

perasaan intens yang diarahkan pada seseorang atau sesuatu (Lubis,

2010:14). Sejalan dengan usianya, emosi seorang individu pun akan

terus berkembang. Proses pembentukan melewati setiap fase

perkembangan, yang didukung oleh faktor internal maupun faktor

eksternal. faktor internal misalnya usia, dan lingkungan keluarga.

sedangkan faktor eksternal seperti teman sebaya, lingkungan sekolah

dan masyarakat.

5. Sistem Akuntansi Persediaan

Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai sistem informasi

yang menyediakan laporan keuangan untuk para pemangku

kepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.

Sedangkan sistem akuntansi adalah kumpulan elemen yaitu

formulir, jurnal, buku besar, buku pembantu, dan laporan keuangan

Page 29: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

13

yang akan digunakan oleh manajemen untuk mencapai tujuan

perusahaan.

Persediaan merupakan barang-barang atau bahan baku yang

diperlukan dalam proses produksi maupun digunakan untuk dijual dalam

suatu periode tertentu. Oleh karena itu, sistem akuntansi persediaan

bertujuan untuk mencatat setiap jenis persediaan yang ada digudang.

Sistem ini berhubungan erat dengan sistem penjualan, sistem retur

penjualan, sistem pembelian, sistem retur pembelian dan sistem

akuntansi biaya produksi.

Menurut Mulyadi (2014:553), sistem akuntansi persediaan

bertujuan untuk mencatat mutasi tiap jenis persediaan yang disimpan

digudang. Sistem ini berkaitan erat dengan sistem penjualan, sistem

retur penjualan, sistem pembelian, sistem retur pembelian, sistem

akuntansi biaya produksi.

Maka, sistem akuntansi persediaan merupakan formulir-formulir,

catatan-catatan, prosedur-prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk

mengolah data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dengan

tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan

yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya, dan bagi

pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham,

kreditur, dan lembaga-lembaga Pemerintah untuk menilai hasil operasi.

Dalam sisitem akuntansi persediaan secara manual, diselenggarakan

dua catatan akuntansi yaitu di fungsi gudang dan di fungsi akuntansi.

Dibagian gudang diselenggarakan kartu gudang untuk mencatat

kuantitas persediaan dan mutasi tiap jenis barang yang disimpan di

Page 30: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

14

gudang. Biasanya kartu gudang tidak berisi data harga pokok tiap jenis

barang, namun hanya berisi informasi kuantitas tiap jenis barang yang

disimpan di gudang. Kartu gudang ini disimpan dalam arsip di kantor

gudang untuk mencatat mutasi kuantitas fisik barang di gudang.

Disamping kartu gudang, bagian gudang juga

menyelenggarakan kartu gudang yang ditempelkan pada tempat

penyimpanan barang. Kartu gudang ini berfungsi sebagai identitas

barang yang disimpan untuk memudahkan pencairan barang dan

sekaligus untuk mencatat mutasi kuantitas barang.

Dibagian kartu persediaan (fungsi akuntansi) diselenggarakan

kartu persediaan yang digunakan untuk mencatat kuantitas dan harga

pokok barang yang disimpan di gudang. Kartu persediaan ini berfungsi

sebagai alat kontrol catatan kuantitas barang yang diselenggarakan oleh

bagian gudang. Di samping itu, kartu gudang persediaan ini merupakan

rincian rekening kontrol persediaan yang bersangkutan dalam buku

besar.

B. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah diteliti dapat dijadikan

sebagai bahan kajian yang berkaitan dengan analisis aspek keperilakuan

terhadap penerapan sistem akuntansi persediaan, antara lain:

1. Evaliana Marantika Akay, Agus T. Poputra, dan Meily Y.B Kalalo (2016)

Penelitian ini berjudul “Analisis Aspek Keperilakuan Terhadap

Sistem Akuntansi Persediaan pada PT. Surya Wenang Indah Manado”.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh aspek

Page 31: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

15

keperilakuan terhadap sistem akuntansi persediaan yang dijalankan PT.

Surya Wenang Indah sebagai perusahaan distributor barang. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa sikap berpengaruh signifikan terhadap

penerapan sistem akuntansi persediaan. Sedangkan motivasi, persepsi,

dan emosi tidak berpengaruh signifikan terhadap penerapan sistem

akuntansi persediaan pada PT. Surya Wenang Indah, Manado.

2. Wulan Mogontha, Grace B. Nangoi, dan Natalia Gerungai (2017)

Penelitian ini berjudul “Analisis Pengaruh Aspek Keperilakuan

Terhadap Sistem Akuntansi pada PT. Sinar Galesong Prima di

Manado”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek

keperilakuan terhadap sistem akuntansi di PT. Sinar Galesong Prima,

Manado. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa sikap tidak

berpengaruh signifikansi secara statistik terhadap sistem akuntansi baik

secara parsial dan simultan. Motivasi tidak berpengaruh signifikan

secara statistik terhadap sistem akuntansi baik secara parsial dan

simultan. Hal ini dikarenakan bahwa pemotivasian terhadap karyawan

yang sudah baik. Persepsi berpengaruh signifikan sistem akuntansi

yang ada di PT. Sinar Galesong Prima, hal ini dikarenakan cara berpikir

dan cara pandang karyawan yang masih belum baik. Emosi tidak

berpengaruh signifikan sistem akuntansi yang ada di PT. Sinar

Galesong Prima yang masih belum baik. Hal tersebut menggambarkan

bahwa dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan, karyawan cenderung

tidak menunjukkan emosi yang baik itu perasaan ketika melakukan

pekerjaan

Page 32: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

16

3. Deskarina Yuri Capricia (2018)

Penelitian ini berjudul “Analisis Aspek Keperilakuan Terhadap

Penerapan Sistem Akuntansi Persediaan pada PT. Indofruit Surabaya”.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh aspek

keperilakuan yakni sikap, emosi, motivasi, persepsi karyawan terhadap

sistem akuntansi persediaan yang dijalankan oleh PT. Indofruit

Surabaya sebagai perusahaan importir buah-buahan. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa aspek keperilakuan berpengaruh signifikan

terhadap sistem akuntansi persediaan yang dijalankan oleh perusahaan.

4. Muhammad Fahad (2017)

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Aspek Perilaku Individu dan

Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Penerapan Sistem Informasi

Akuntansi pada Perusahaan Manufaktur di Gresik”. Penelitian ini

bertujuan untuk menganalisis dan mencari bukti empiris tentang

pengaruh aspek perilaku individu yang terdiri dari sikap, motivasi,

persepsi, emosi, serta dukungan manajemen puncak terhadap

penerapan sistem informasi akuntansi. Hasil dari penelitian ini

menyimpulkan bahwa variabel sikap, motivasi, persepsi memiliki

pengaruh signifikan terhadap sistem informasi akuntansi, sedangkan

emosi dan dukungan manajemen puncak tidak berpengaruh terhadap

sistem informasi akuntansi.

5. Nismi Desriyani A. Talib (2018)

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Aspek Keperilakuan Terhadap

Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Tunai pada PT. Rocky Mitra

Page 33: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

17

Sukses”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aspek

keperilakuan terhadap penerapan sistem akuntansi penjualan tunai yang

dijalankan PT. Rocky Mitra Sukses agar sistem akuntansi penjualan

sesuai tujuan perusahaan.

6. Raden Ayu Novita Sari (2020)

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Aspek Keperilakuan Terhadap

Penerapan Sistem Akuntansi pada PT. Rajawali Nusindo Palembang”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

sikap, motivasi, emosi karyawan terhadap penerapan sistem akuntansi

yang ada pada PT. Rajawali Nusindo. Hasil dari penelitian ini

menyimpulkan bahwa sikap dan motivasi berpengaruh signifikan

terhadap penerapan sistem akuntansi, tetapi emosi tidak berpengaruh

terhadap sistem akuntansi.

Tabel 2.1

Daftar Penelitian Terdahulu

No

Nama Peneliti

Judul Penelitian

Hasil Penelitian

1.

Evaliana

Marantika Akay,

Agus T. Poputra,

dan Meily Y. B.

Kalalo (2016)

Analisis Aspek

Keperilakuan

Terhadap

Penerapan Sistem

Akuntansi

Persediaan pada

PT. Surya Wenang

Indah Manado

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

aspek keperilakuan

berpengaruh secara

signifikan terhadap sistem

akuntansi persediaan

yang dijalankan

perusahaan.

2. Wulan Mogontha,

Grace B. Nangoi,

dan Natalia

Gerungai (2017)

Analisis Pengaruh

Aspek

Keperilakuan

Terhadap Sistem

Akuntansi (Studi

Hasil penelitian yang

dilakukan menunjukkan

bahwa aspek perilaku

(Sikap, Motivasi, Emosi)

tidak berpengaruh

Page 34: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

18

Kasus pada PT.

Sinar Galesong

Prima di Manado

signifikan, sedangkan

persepsi berpengaruh

signifikan terhadap sistem

akuntansi dijalankan oleh

perusahaan.

3. Deskarina Yuri

Capricia (2018)

Analisis Aspek

Keperilakuan

terhadap

Penerapan Sistem

Akuntansi

Persediaan pada

PT. Indofruit

Surabaya

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

aspek keperilakuan

berpengaruh signifikan

terhadap sistem akuntansi

persediaan yang

dijalankan oleh

perusahaan.

4. Muhammad

Fahad (2017)

Pengaruh Aspek

Perilaku Individu

dan Dukungan

Manajemen

Puncak Terhadap

Penerapan Sistem

Informasi

Akuntansi pada

Perusahaan

Manufaktur di

Gresik.

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

variabel sikap, motivasi,

persepsi, dan dukungan

manajemen puncak

memiliki pengaruh positif

dan signifikan terhadap

penerapan sistem

informasi akuntansi.

5.

Nismi Desriyani

A. Talib (2018)

Pengaruh Aspek

Keperilakuan

Terhadap

Penerapan Sistem

Akuntansi

Penjualan Tunai

pada PT. Rocky

Mitra Sukses

Berdasarkan hasil

penelitian menunjukkan

bahwa aspek keperilakuan

berpengaruh secara

signifikan terhadap sistem

akuntansi penjualan tunai

yang dijalankan

perusahaan.

6. Raden Ayu

Novita Sari

(2020)

Pengaruh Aspek

Keperilakuan

Terhadap

Penerapan Sistem

Akuntansi pada

PT. Rajawali

Nusindo

Palembang.

Berdasarkan hasil

penelitian menunjukkan

bahwa sikap dan motivasi

berpengaruh signifikan

terhadap penerapan

sistem akuntansi,

sedangkan emosi tidak

berpengaruh signifikan

terhadap penerapan

sistem akuntansi.

Page 35: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

19

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan seperti

berikut ini:

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual

D. Hipotesis

Menurut Sugiyono (2014) hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan penelitian

disusun dalam bentuk pertanyaan. Dugaan sementara yang digunakan untuk

menjelaskan dugaan tersebut dengan menguji kebenaran lebih lanjut. Maka

penulis mengambil dugaan sementara (hipotesis) sebagai berikut:

1. Pengaruh Aspek Keperilakuan Sikap terhadap Penerapan Sistem

Akuntansi Persediaan.

Seorang individu sangat erat hubungannya dengan sikapnya

masing-masing sebagai ciri pribadinya. Sikap pada umumnya sering

diartikan sebagai suatu tindakan yang dilakukan individu untuk

memberikan tanggapan pada suatu hal. (Lubis, 2010) menyatakan

bahwa setiap orang memiliki karakteristik kepribadian, tetapi

Aspek

Keperilakuan

(X)

Penerapan

Sistem

Akuntansi

Persediaan (Y)

Persepsi (X2)

Emosi (X3)

Sikap (X1)

Page 36: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

20

karakteristik kepribadian itu sering kita campur adukkan dengan sikap

emosi kita. Proses yang mengawali terbentuknya sikap adalah adanya

objek disekitar individu memberikan stimulus yang kemudian mengenai

alat indra individu, informasi yang ditangkap mengenai objek kemudian

diproses di dalam otak dan memunculkan suatu reaksi. Penilaian yang

muncul, positif atau negatif dipengaruhi oleh informasi sebelumnya, atau

pengalaman pribadi individu.

Berdasarkan hasil penelitian dari Evaliana Marantika Akay, Agus

T. Poputra, dan Meily Y.B Kalalo (2016) membuktikan bahwa aspek

keperilakuan sikap berpengaruh signifikan terhadap penerapan sistem

akuntansi persediaan pada PT. Surya Wenang Indah Manado. Bukti

penelitian ini didukung dari hasil penelitian (Deskarina Yuri Capricia,

2018) yang menyatakan bahwa aspek keperilakuan sikap berpengaruh

signifikan terhadap sistem akuntansi persediaan yang dijalankan oleh

perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis ke 1 sebagai

berikut:

H1 : Sikap berpengaruh positif terhadap sistem akuntansi persediaan.

2. Pengaruh Aspek Keperilakuan Persepsi terhadap Penerapan

Sistem Akuntansi Persediaan.

Persepsi merupakan suatu proses yang memungkinkan kita

mengorganisir informasi dan menginterpretasikan kesan terhadap

lingkungan sekitarnya (Wibowo 2014:60). Respon sebagai akibat dari

persepsi dapat diambil oleh individu dengan berbagai macam bentuk.

Stimulus mana yang akan mendapatkan respon dari individu tergantung

pada perhatian individu yang bersangkutan. Berdasarkan hal tersebut,

Page 37: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

21

perasaan, kemampuan berfikir, pengalaman-pengalaman, yang dimiliki

individu tidak sama, maka dalam mempersepsi sesuatu stimulus, hasil

persepsi mungkin akan berbeda antar individu satu dengan individu lain.

Hasil penelitian (Wulan Mogontha, Grace B. Nangoi, dan Natalia

Gerungai, 2017) membuktikan bahwa aspek keperilakuan persepsi

berpengaruh signifikan terhadap sistem informasi akuntansi. Bukti

penelitian ini didukung dari hasil penelitian (Muhammad Fahad, 2017)

yang menyatakan bahwa aspek keperilakuan persepsi memilki

pengaruh positif dan signifikan terhadap penerapan sistem informasi

akuntansi. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis ke 2 sebagai

berikut:

H2 : Persepsi berpengaruh terhadap sistem akuntansi persediaan.

3. Pengaruh Aspek Keperilakuan Emosi terhadap Penerapan Sistem

Akuntansi Persediaan.

Sejalan dengan usianya, emosi seorang individu pun akan terus

berkembang. Proses pembentukan melewati setiap fase perkembangan,

yang didukung oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor

internal misalnya usia, dan lingkungan keluarga. Sedangkan faktor

eksternal seperti teman sebaya, lingkungan sekolah dan masyarakat.

Emosi dapat mempengaruhi perilaku bekerja. Emosi merupakan

perasaan intens yang diarahkan pada seseorang atau sesuatu (Lubis,

2010:14).

Hasil penelitian (Nismi Desriyani A. Talib, 2018) membuktikan

bahwa aspek keperilakuan emosi berpengaruh secara signifikan

terhadap sistem akuntansi penjualan tunai yang dijalankan perusahaan.

Page 38: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

22

Hasil ini didukung oleh penelitian (Deskarina Yuri Capricia, 2018) yang

menyatakan bahwa aspek keperilakuan emosi berpengaruh terhadap

penerapan sistem akuntansi persediaan. Hasil berbeda dari hasil

penelitian yang dilakukan oleh (Wulan Mogontha, Grace B. Nangoi, dan

Natalia Gerungai, 2017) aspek keperilakuan emosi tidak berpengaruh

terhadap penerapan sistem akuntansi persediaan.

H3 : Emosi berpengaruh terhadap sistem akuntansi persediaan.

Page 39: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan metode

deskriptif kuantitatif, yaitu menggambarkan data dengan menggunakan data

primer yang dikumpulkan dari sumber asli dengan pengisian kuesioner dan

diolah langsung oleh peneliti langsung dari subjek penelitian. Jenis penelitian

kuantitatif merupakan penelitian yang berbentuk angka dari pengisian

kuesioner yang telah diisi oleh responden.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA

BETON) yang bertempat di Jl. Urip Sumoharjo No.2, Pampang, Kecamatan

Panakukkang, Kota Makassar. Jangka waktu penelitian ini hingga

perampungannya diperkirakan kurang lebih 2 bulan.

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran

Definisi operasional merupakan uraian dari teori yang sebelumnya

telah menjadi konsep dasar pemikiran peneliti. Definisi operasional variabel

yang akan dijadikan acuan terhadap penelitian ini yaitu penerapan sistem

akuntansi persediaan (y). Sedangkan variabel independen (x) yaitu sikap,

persepsi, emosi, serta cara mengukurnya untuk mendapatkan hasil olah

data.

Page 40: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

24

1. Definisi Operasional Variabel

a. Variabel dependen (Y) terikat adalah variabel yang menjadi acuan

utama dalam penelitian. Penerapan sistem akuntansi persediaan.

b. Variabel independen (X) bebas adalah variabel yang mempengaruhi

variabel dependen. Variabel independen yang digunakan adalah

sebagai berikut:

1) Sikap

Sikap pada hakikatnya merupakan kecenderungan

pernyataan seseorang, baik menyenangkan maupun tidak

menyenangkan, yang mencerminkan bagaimana merasa

tentang orang, objek atau kejadian dalam lingkungannya

(Wibowo 2014:50). Seorang individu sangat erat hubungannya

dengan sikap masing-masing sebagai ciri pribadinya. Proses

yang mengawali terbentuknya sikap adalajh adanya objek

disekitar individu memberikan stimulus yang kemudian

mengenai alat indra individu, informasi yang ditangkap

mengenai objek kemudian diproses di dalam otak dan

memunculkan suatu reaksi. Penilaian yang muncul, positif atau

negatif dipengaruhi oleh informasi sebelumnya, atau

pengalaman pribadi individu.

2) Persepsi

Persepsi adalah merupakan suatu proses yang

memungkinkan kita mengorganisir informasi dan

menginterpretasikan kesan terhadap lingkungan sekitarnya

Page 41: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

25

(Wibowo 2014:60). Setiap orang mempunyai kecenderungan

dalam melihat benda yang sama dengan cara yang berbeda-

beda. Perbedaan tersebut bisa dipengaruhi oleh banyak faktor,

diantaranya adalah pengetahuan, pengalaman dan sudut

pandangannya. Persepsi juga bertautan dengan cara pandang

seseorang terhadap suatu objek tertentu dengan cara yang

berbeda-beda dengan menggunakan alat indra yang dimiliki,

kemudian berusaha untuk menafsirkannya.

3) Emosi

Sejalan dengan usianya, emosi seorang indivudu pun

akan terus berkembang. Proses pembentukan melewati setiap

fase perkembangan, yang didukung oleh faktor internal dan

eksternal. faktor internal misalnya usia, dan lingkungan

keluarga. sedangkan faktor eksternal seperti teman sebaya,

lingkungan sekolah dan masyrakat. Pola emosi setiap orang

berbeda dan memiliki karakteristik masing-masing.. Emosi dapat

mempengaruhi perilaku bekerja. Emosi merupakan perasaan

intens yang diarahkan pada seseorang atau sesuatu (Lubis,

2010:14).

2. Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel pada penelitian ini untuk menganalisis

pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen yang

pernah digunakan pada penelitian Loli Efendi, Darwis, dan Syukriy

Page 42: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

26

Abdullah (2017) yaitu persamaan linear berganda. Rumus persamaan

tersebut adalah sebagai berikut:

Y = a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + Ԑ

Keterangan:

Y = Sistem akuntansi persediaan

A = Konstanta

Β = Koefisien Regresi

X1 = Sikap

X2 = Persepsi

X3 = Emosi

Ԑ = Standar Eror

Nilai bobot atau skor tertinggi dalam skala pengukuran ini adalah

5 dan skor terendah adalah 1. Jawaban yang disediakan disesuaikan

dengan skala likert. Menurut (Sugiyono,2016) skala likert digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok tentang kejadian atau fenomena sosial. Ilustrasi tentang

skala pengukuran tersebut sebagaimana dalam tabel dibawah ini:

Tabel 3.1

Skala Pengukuran Variabel

Skor 1 2 3 4 5

Keterangan

Sangat Tidak Setuju (STS)

Tidak Setuju (TS)

Netral (N)

Setuju (S)

Sangat Setuju (SS)

Page 43: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

27

D. Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Wijaya

Karya Beton Tbk, Makassar. Sampel dari penelitian ini adalah karyawan PT.

Wijaya Karya Beton Tbk, Makassar sebanyak 50 responden.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara sesuai dengan

jenis data yang dibutuhkan. Dengan demikian, dalam penelitian ini penulis

menggunakan 3 cara yaitu:

1. Kuesioner

Yaitu responden mengisi pertanyaan atau pernyataan kemudian

setelah diisi dengan lengkap, mengembalikan kepada peneliti

(Sugiyono,2016,hlm:192). Kuesioner yang digunakan dalam penelitian

ini menggunakan kuesioner pada penelitian Descarina Yuri Capricia

(2018).

2. Observasi/Pengamatan

Menurut Suharsimi Arikunto, observasi adalah pengamatan

secara langsung terhadap suatu objek yang terdapat di lingkungan baik

yang sedang berlangsung saat itu atau masih berjalan yang meliputi

berbagai aktivitas perhatian terhadap suatu kajian objek dengan

menggunakan pengindraan. Tindakan yang dilakukan dengan sengaja

atau sadar dan sesuai urutan.

3. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2015:329) adalah suatu cara yang digunakan

untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip,

Page 44: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

28

dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta

keterangan yang dapat mendukung penelitian.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

menggunakan analisis regresi linear berganda dengan tujuan memberikan

gambaran aspek keperilakuan terhadap penerapan sistem akuntansi

persediaan pada PT. Wijaya Karya Beton Tbk Makassar, gambaran tersebut

mengenai hubungan antara variabel independen (sikap, persepsi, dan

emosi) dengan variabel dependen (sistem akuntansi persediaan). Data yang

dikumpulkan dalam penelitian ini diolah menggunakan SPSS 22 dan

kemudian dianalisis dalam berbagai uji statistik sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu alat ukur untuk mengukur pada tingkat

kesahihan masing-masing item variabel. Suatu instrumen yang sah atau

validnya suatu kuesioner. Jika suatu item pertanyaan mempunyai

validitas yang tinggi maka alat ukur yang digunakan sudah tepat. Uji

validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor masing-

masing item pertanyaan. Uji validitas menggunakan metode Pearson

Correlation. Jika koefisien korelasi antara masing-masing item

pertanyaan dengan total skor tersebut signifikan dengan nilai sebagai

berikut:

Apabila rhitung>rtabel, kesimpulannya item kuesioner tersebut valid.

Apabila rhitung<rtabel, kesimpulannya item kuesioner tersebut tidak valid.

Page 45: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

29

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan bahwa alat ukur

yang digunakan dalam penelitian mempunyai keandalan sebagai alat

ukur dalam memberikan hasil yang relative (Ghozali, 2011). Hasil dalam

pengujian reliabilitas diketahui nilai koefisien alpha untuk masing-masing

variabel berada diatas 0,60, sehingga dapat dikatakan reliabel.

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah uji untuk memastikan bahwa dalam

penelitian ini tidak terdapat multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan

nilai yang memiliki distribusi normal. Jika dijumpai adanya

multikolinearitas dan heretoskedastisitas, maka asumsi klasik terpenuhi

(Ghozali, 2011).

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji untuk mengetahui model regresi,

residual memiliki distribusi secara normal. Uji normalitas yang

digunakan untuk mendeteksi residual berdistribusi normal atau tidak

yaitu analisis grafik histogram dengan cara membandingkan antara

data observasi dengan distribusi yang normal yang akan

membentuk garis lurus diagonal. Jika distribusi data residual

normal, maka garis lurus yang menggambarkan data sesungguhnya

akan mengikuti garis diagonalnya.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah pengujian untuk mengetahui

apakah model regresi ditemukan korelasi antara variabel bebas

(independen). Model regresi seharusnya tidak terjadi korelasi

Page 46: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

30

diantara variabel independen. Jika saling berkorelasi maka variabel

independen tidak ortogonal. Ortogonal adalah variabel independen

yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan

nol. Cara mengetahui adanya multikolinearitas pada model regresi

adalah melihat nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor),

sebagai berikut:

1) Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat problem multikolinearitas.

2) Jika tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka terjadi gangguan

multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian statistik harus memiliki pedoman atau acuan

dalam mengambil keputusan atas hasil analisis. Dasar pengambilan

keputusan dalam uji heteroskedastisitas dengan menggunakan uji

gleser adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai signifikan > dari 0,05 maka kesimpulannya tidak

terjadi problem heteroskedastisitas dalam model regresi.

2) Jika nilai signifikan < dari 0,0,5 maka kesimpulannya adalah

terjadi problem heteroskedastisitas dalam model regresi.

Uji heteroskedastisitas juga dapat dilihat pola tertentu pada

grafik. Jika terdapat titik-titik membentuk pola tertentu yang teratur

maka terdapat heteroskedastisitas. Apabila tidak ada pola tertentu

pada grafik, maka tidak terdapat heteroskedastisitas.

Page 47: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

31

4. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi adalah sebuah pendekatan yang digunakan

untuk mendefinisikan hubungan matematis antara variabel dependen

(Y) dengan satu atau beberapa variabel independen (X) (Sofyan, 2014).

a. Model Regresi Linear

Model regresi linear adalah sesungguhnya mengasumsikan

bahwa terdapat hubungan linear antara variabel dependen dengan

setiap variabel independen (Sofyan, 2014). Rumus persamaan

regresi yaitu:

Y = α + β1 X1 + β2X2 + β3X3 + Ԑ

Keterangan :

Y = Sistem akuntansi persediaan

α = Konstanta

β = Koefisien regresi

X1 = Sikap

X2 = Persepsi

X3 = Emosi

Ɛ = Standar Eror

b. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R2) adalah mengukur seberapa

besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel

dependen (Ghozali, 2011). Nilai koefisien determinan atau R

Square (R2) berguna untuk memprediksi dan melihat seberapa

besar kontribusi pengaruh yang diberikan variabel bebas atau

Page 48: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

32

independen terhadap variabel terikat atau dependen. Besarnya nilai

koefisien determinasi (R2) umumnya berkisar antara 0 dan 1. Jika

dalam sebuah penelitian terdapat nilai R Square bernilai negatif ( - ),

maka tidak terdapat pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen. Serta, semakin kecil nilai koefisien determinasi

(R2), maka pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen semakin lemah. Sebaliknya, jika nilai koefisien

determinasi (R2) semakin mendekati angka 1, maka pengaruh

tersebut akan semakin kuat.

c. Uji t dalam Analisis Regresi

Uji statistik t adalah pengujian yang menunjukkan seberapa

jauh satu variabel independen secara individual dalam

menerangkan variabel dependen (Ghozali, 2011). Tingkat

kepercayaan yang digunakan yaitu 95% atau taraf signifikan

dengan kriteria, apabila nilai signifikan (Sig). < probabilitas 0,05,

maka ada pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen atau H1 diterima dan H0 ditolak. Jika nilai signifikan (Sig).

> probabilitas 0,05, maka tidak ada pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen atau H1 ditolak dan H0 diterima.

Page 49: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat PT. Wijaya Karya Beton Tbk, Makassar.

PT. Wijaya Karya Beton (WIKA Beton) adalah salah satu anak

perusahaan PT. Wijaya Karya (WIKA) yang khusus bergerak dalam industri

beton pracetak. Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), WIKA yang

didirikan pada tahun 1960 memulai kegiatannya sebagai perusahaan

instalatir listrik. Pengembangan industri Beton Pracetak baru dimulai pada

tahun 1978 dengan produk pertamanya adalah Tiang Listrik Beton

Prategang berpenampang H untuk keperluan PLN.

PT. Wijaya Karya Beton resmi didirikan pada tanggal 11 Maret 1997

di Jakarta berdasarkan akta pendirian dari Notaris Imas Fatimah, SH Nomor

44 tanggal 11 Maret 1997. WIKA telah memulai konsentrasi pada industri

Beton Pracetak di tahun 1977 dengan mengembangkan produk beton

pracetak untuk teras perumahan. Sejak saat itu, WIKA bertekad

mempertahankan pengembangan produk tersebut untuk mengantisipasi

adanya pengembangan perencanaan dan datangnya proyek-proyek

infrastruktur lain.

Pengembangan produk tersebut telah menciptakan beberapa hasil

seperti Tiang Beton untuk jalur pendistribusian energi dan bantalan beton

pracetak serta produk lainnya seperti bantalan, bantalan Rel Kereta Api,

produk beton untuk jembatan, pipa, dinding penahan tanah dan bangunan

gedung dan perumahan yang diimplementasikan untuk berbagai macam

proyek. Produk-produk ini dihasilkan pada waktu yang tepat dan

diprediksikan akan menjadi produk pemimpin di pasaran.

Page 50: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

34

1. Visi dan Misi Perusahaan

Visi

“Menjadi perusahaan terkemuka dalam bidang Engineering, Production,

Installation (EPI) Industri Beton di Asia Tenggara”.

Misi

a. Menyediakan produk dan jasa yang berdaya saing dan memenuhi

harapan Pelanggan.

b. Memberikan nilai lebih melalui proses bisnis yang sesuai dengan

persyaratan dan harapan pemangku kepentingan.

c. Menjalankan sistem manajemen dan teknologi yang tepat guna

untuk meningkatkan efisiensi, konsistensi mutu, keselamatan dan

kesehatan kerja yang berwawasan lingkungan.

d. Tumbuh dan berkembang bersama mitra kerja secara sehat dan

berkesinambungan.

e. Mengembangkan kompetensi dan kesejahteraan Pegawai.

Page 51: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

35

2. Struktur Organisasi dan Job Description.

a. Struktur Organisasi

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Divisi Gudang

b. Job Description

1) Project Director

a) Memimpin dan bertanggung jawab menjalankan

perusahaan.

Project Direktor

Manajer Proyek

Kepala Gudang

Manajer KSDM

Deputi Manajer Proyek

Admin. Peralatan

Manajer Peralatan

SDM

Elektrikal mekanikal Koord. Gudang

Koordinator ME Umum

Staf Muda I Peralatan Humas

Welder

Gudang Gudang peralatan

Page 52: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

36

b) Bertanggung jawab terhadap kerugian yang mungkin

dihadapi perusahaan,dan bertanggung jawab terhadap

keuntungan perusahaan.

c) Menentukan, merumuskan, dan memutuskan sebuah

kebijakan dalam perusahaan.

d) Merencanakan, mengembangkan dan mengolah berbagai

sumber pendapatan dan pembelajaran kekayaan milik

perusahaan.

e) Menyusun dan menetapkan berbagai strategi untuk

mencapai visi dan misi perusahaan.

f) Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan

perusahaan, mulai bidang administrasi, kepegawaian,

hingga pengadaan barang.

g) Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.

h) Menjadi perwakilan perusahaan dalam hubungannya

dengan dunia luar perusahaan.

2) Tim Desain

a) Menciptakan desain bangunan dan gambar yang sangat

rinci baik dengan tangan dan dengan menggunakan

Computer Aided Design (CAD) aplikasi spesialis.

b) Penghubung dengan profesional konstruksi tentang

kelayakan proyek potensial.

c) Perencanaan bangunan, dampak lingkungan dan anggaran

proyek.

Page 53: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

37

d) Bekerja sama dengan tim profesional lain seperti insinyur

bangunan, manajer konstruksi, surveyor kwantitas dan

teknologi arsitektur.

e) Menulis dan penyajian laporan, proposal, aplikasi dan

kontrak.

f) Memilih material yang akan digunakan dan menetapkan

persyaratan untuk proyek.

g) Beradaptasi rencana sesuai dengan keadaan dan

menyelesaikan setiap masalah yang mungkin timbul

selama konstruksi.

h) Memastikan proyek ini berjalan sesuai jadwal dan

anggaran.

3) Manajer Proyek

a) Merekomendasikan sasaran, strategi, dan kebijakan terkait

kegiatan proyek kepada atasan.

b) Menyusun Rencana Kerja Proyek (RKP).

c) Menyusun, mereview dan mengembangkan prosedur di

lingkup tugasnya.

d) Mengkoordinasikan penyusunan dan pelaksanaan program

kerja di lingkup tugasnya.

e) Menyusun, mengembangkan dan mengevaluasi strategi

untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas proyek.

f) Berkoordinasi dengan Wilayah Penjualan dan pabrik

produk beton dalam penyelenggaraan kegiatan proyek.

Page 54: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

38

g) Memastikan sarana, prasarana, dan peralatan proyek agar

seluruh tahap pekerjaan sesuai dengan perencanaan.

h) Mengelola aktivitas fungsi SDM, meliputi perencanaan

kebutuhan, administrasi pegawai, pengharkatan,

pengembangan serta hubungan industrial.

i) Mengelola aktivitas fungsi keuangan meliputi pengelolaan

piutang, cash flow, RKD, pajak dan akuntansi.

j) Mengelola kegiatan pengadaan meliputi pembinaan mitra

kerja, pemesanan, delivery dan pengembangan alternatif

pemasok.

k) Menyelenggarakan kegiatan perizinan, kontrak, serta

pemeliharaan dokumen hukum di Proyek.

l) Mengendalikan penerapan sistem manajemen perusahaan

di proyek.

m) Mengendalikan penerapan Sistem Manajemen Mutu

(SMM) & SMK3.

n) Menyusun dan mengendalikan aspek resiko sesuai dengan

lingkup tugasnya.

o) Merekomendasikan Program Pelatihan Bawahan.

p) Melaksanakan Pembinaan Bawahan.

q) Mengendalikan biaya proyek yang sesuai dengan lingkup

tugasnya.

4) Deputy Manajer Proyek

a) Menetapkan asumsi-asumsi yang diperlukan untuk

perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan.

Page 55: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

39

b) Memberi pengarahan dalam pembuatan RAPP.

c) Menguasai seluruh isi dokumen kontrak.

d) Menjamin tersedianya seluruh sumber daya yang

diperlukan untuk melaksanakan proyek.

e) Melaksanakan proyek sesuai dengan falsafah biaya, mutu,

dan waktu dengan baik.

f) Memonitor seluruh jalannya proses berita acara klaim

penagihan proyek.

g) Melakukan surat menyurat dengan pihak luar.

h) Memberikan pengarahan, memantau dan mengevaluasi

pelaksanaan proyek.

i) Melakukan negosiasi dengan Sub Kontraktor dan Supplier

Bersama UPP dan Kepala Divisi.

j) Mengembangkan dan memodifikasi pegawai yang dibawah

koordinasinya.

k) Membina hubungan baik dengan penguasa setempat dan

relasi.

l) Bekerja sama dengan P2K3 Perusahaan dalam

Pembudayaan & Pembinaan K3 di proyek.

m) Menyusun Safety Plan yang berkaitan dengan tenaga

kerja, alat, material, metode, dan sarana penunjang

lainnya.

n) Melaksanakan proyek dengan memperhatikan prinsip K3L.

o) Mengatur dan memonitor pembuangan limbah B3 di proyek

sesuai dengan prosedur.

Page 56: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

40

5) Manajer SHE

a) Menyusun dan melaksanakan Program Kerja di lingkup

tugasnya.

b) Melakukan supervisi dan pengendalian kegiatan proyek

meliputi waktu, mutu, metode, dan biaya.

c) Memelihara sumber daya yang menjadi tanggung

jawabnya.

d) Menyusun jadwal terkait dengan rencana proyek.

e) Mengkoordinasikan pengelolaan tata persuratan dan

dokumen di Pelaksana Utama Sipil.

f) Menyusun dan mengendalikan aspek risiko sesuai dengan

lingkup tugasnya.

g) Merekomendasikan Program Pelatihan Bawahan.

h) Melaksanakan Pembinaan Bawahan.

i) Mengendalikan Biaya Usaha terkait dengan lingkup

tugasnya.

j) Terlaksananya kegiatan pekerjaan yang aman terhadap

aspek K3.

(1) SHE Officer

(a) Membuat suatu gagasan yang berkaitan dengan

program K3.

(b) Memelihara berbagai dokumen yang berkaitan

langsung dengan K3, Kesehatan dan

Keselamatan Kerja.

Page 57: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

41

(2) Paramedic

(a) Pemeriksaan kesehatan, baik awal mulai bekerja,

berkala, maupun secara khusus.

(b) Pembinaan dan pengawasan lingkungan kerja.

(c) Pembinaan dan pengawasan penyesuaian

pekerjaan terhadap tenaga kerja.

(d) Pembinaan dan pengawasan perlengkapan untuk

kesehatan terhadap tenaga kerja.

(e) Pembinaan dan pengawasan tenaga kerja yang

mempunyai kelainan tertentu.

(f) Pencegahan dan pengobatan penyakit umum dan

penyakit akibat kerja.

(g) Pendidikan kesehatan untuk tenaga kerja dan

pelatihan P3K.

(h) Membantu rehabilitasi akibat kecelakaan atau

penyakit akibat kerja.

(i) Laporan secara berkala.

(3) Coordinator Flagman

(a) Memastikan tidak ada kendaraan atau alat berat

yang bergerak mundur tanpa dibantu aba-aba dan

diarahkan oleh petugas.

(b) Memastikan bahwa setiap operator sepenuhnya

mematuhi dan mendengarkan peluit atau signal

yang akan dipergunakan selama berlangsungnya

operasi/pekerjaan tersebut.

Page 58: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

42

(c) Memerintahkan kepada para operator kendaraan

atau alat berat untuk selalu mematuhi peraturan

proyek seperti memakai PPE bila berada di luar

kabin kendaraannya.

(d) Memastikan bahwa semua pekerja berada dalam

jarak yang aman dari area kerja peralatan atau

kendaraan berat.

(4) Scaffolding

(a) Mampu melakukan pemeriksaan dan pengujian

scaffolding aman digunakan (mengetahui

kebutuhan scaffolding, pengikatan, pengangkatan

dan penurunan barang).

6) Manajer Konstruksi

a) Menyusun dan melaksanakan Program Kerja di lingkup

tugasnya.

b) Menyusun Rencana Kerja Proyek (RKP).

c) Melakukan supervisi dan pengendalian kegiatan proyek

meliputi waktu, mutu, metode, dan biaya.

d) Memelihara sumber daya yang menjadi tanggung

jawabnya.

e) Menyusun jadwal terkait dengan rencana proyek.

f) Mengkoordinasikan pengelolaan tata persuratan dan

dokumen di Pelaksana Utama Sipil.

g) Menyusun dan mengendalikan aspek risiko sesuai dengan

lingkup tugasnya.

Page 59: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

43

h) Merekomendasikan Program Pelatihan bawahan.

i) Melaksanakan Pembinaan Bawahan.

j) Mengendalikan Biaya Usaha terkait dengan lingkup

tugasnya.

k) Terlaksananya kegiatan pekerjaan yang aman terhadap

aspek K3.

(1) Admin Pelaksana

(a) Membuat RFI (Inspeksi Kerja) untuk kegiatan

dilapangan.

(b) Menyusun dan melengkapi daily report setiap

harinya.

(c) Mengatur pengeluaran pekerjaan lapangan.

7) CES (Chief Estomator)

a) Membuat perhitungan/estimasi biaya proyek.

b) Membuat perhitungan rencana anggaran biaya proyek.

c) Melakukan jadwal proyek, menganalisis harga satuan dan

menghitung volume pekerjaan serta menghitung

perkembangan pekerjaan.

d) Membuat dokumen pendek.

e) Menguasai gambar dan spesifikasi.

f) Menyiapkan syarat-syarat teknis penawaran.

8) Manajer Engineering

a) Perencanaan

(1) Menyusun rencana metode kerja pelaksanaan.

Page 60: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

44

(2) Menyusun syarat-syarat teknis pelaksanaan pekerjaan

dan terselenggaranya perumusan instruksi kerja dan

perencanaan mutu di lingkungan proyek sesuai

dengan Kebijakan Sistem Manajemen yang ditetapkan

perusahaan serta persyaratan-persyaratan mutu dari

pelanggan (Pengguna Jasa).

(3) Menyajikan Schedulling tahapan pekerjaan.

(4) Menyusun “Manual Operation” bersama Pelaksana

Utama dan mitra kerja.

(5) Menyusun kegiatan Sistem Manajemen (SM)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

(6) Menyusun kegiatan pengendalian mutu atau quality

control dari setiap tahapan.

(7) Menyusun rencana kegiatan Sistem Manajemen WIKA

yang meliputi : Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001 :

2008), Sistem Manajemen Mutu Keselamatan dan

Kesehatan Kerja Lingkungan (SMK3L) (ISO 14001 :

2004, OHSAS 18001 : 2007 dan Sistem Manajemen

K3 Permenker No. 5 Tahun 1996), Sistem Manajemen

Pengamanan (SMP) dan Manajemen Resiko K3L, 5R,

dan Sistem Manajemen Mutu lainnya yang

dikembangkan perusahaan.

(8) Menyiapkan perhitungan-perhitungan teknik konstuksi

yang dibutuhkan.

Page 61: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

45

(9) Menyusun sisi Engineering dari pengajuan metode

kerja atas pekerjaan yang akan dilaksanakan.

(10) Menyusun dan membuat gambar-gambar dan

perhitungan pelaksanaan (as build drawing) untuk

keperluan penyerahan pekerjaan.

(11) Mengadakan survey dan pengukuran sebelum

pekerjaan dilaksanakan dan dalam pelaksanaan.

(12) Terumuskannya perencanaan dan pengujian :

(a) Menetapkan titik-titik kendali mutu dalam proses

pelaksanaan pekerjaan proyek.

(b) Merumuskan kriteria kendali mutu.

(c) Merumuskan kegiatan-kegiatan yang perlu

dilakukan pada titik-titik tersebut.

(d) Merumuskan sistem pendokumentasian dan

sistem informasinya.

(e) Melaksanakan dukungan dan pelayanan jasa

rekayasa dalam percepatan penyelesaian proses

proyek.

(f) Menyusun dan mengendalikan aspek risiko sesuai

dengan lingkup tugasnya.

(g) Mengendalikan Biaya Proyek terkait dengan

lingkup tugasnya.

(h) Menyusun Quality Plan.

Page 62: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

46

b) Pelaksana

(1) Melaksanakan kegiatan “Keteknikan” yang dapat

menunjang/memberi dukungan teknis pada

pelaksanaan kegiatan produksi sehingga dapat efektif

dan efisien.

(2) Melaksanakan kegiatan “Surveying” (menentukan titik-

titik koordinat) guna diperolehnya posisi perletakan as,

level, vertikal, sudut dan lain-lain secara tepat dan

presisi.

(3) Diperolehnya posisi perletakan as, level, vertikal, sudut

dan lain-lain secara tepat dan presisi.

(4) Melaksanakan kegiatan “Design Engineer” (gambar-

gambar kerja) tepat pada waktunya.

(5) Menyelenggarakan kegiatan “scheduling” disetiap

tahapan proses produksi sehingga setiap tahapan

pekerjaan dapat dimonitor dan diketahui

penyimpangannya bersama fungsi produksi.

(6) Menyelenggarakan arsip teknik (dokumen

pelaksanaan, gambar kerja, perhitungan-perhitungan

teknis dan dokumen-dokumen lain baik yang telah

disepakati dengan pihak ekstern maupun arsip yang

bersifat intern) secara tertib dan mengamankannya.

(7) Menyajikan data teknis/spesifikasi setiap jenis/tahapan

pekerjaan.

Page 63: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

47

(8) Memberi masukan aspek teknis pada saat perolehan

subkontrator/suplier.

(9) Menyelenggarakan kegiatan Safety

Engineering/Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

secara tertib.

(10) Menyelenggarakan kegiatan Pengendalian Mutu atau

Quality Control dari setiap tahapan pekerjaan sehingga

tidak menyimpang dari spesifikasi yang ditentukan

serta memuaskan pemberi kerja//owner.

(11) Melaksanakan kegiatan yang telah ditetapkan dalam

quality plan bersama fungsi/seksi yang terkait.

(12) Melaksanakan kegiatan Sistem Manajemen WIKA

yang meliputi : Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001 :

2008), Sistem Manajemen Mutu Keselamatan dan

Kesehatan Kerja Lingkungan (SMK3L) (ISO 14001 :

2004, OHSAS 18001 : 2007 dan Sistem Manajemen

Pengamanan (SMP) dan Manajemen Resiko K3L, 5R,

dan sistem manajemen mutu lainnya yang

dikembangkan perusahaan.

(13) Pengukuran Kinerja

(a) Menyelenggarakan koordinasi dengan organ kerja di

proyek dalam rangka kegiatan “Technical, Surveying,

Design Engineering, Scheduling dan Value

Engineering”.

Page 64: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

48

(b) Menyelenggarakan koordinasi dengan organ kerja di

proyek dalam rangka AMI, AME, dan program PMT.

(14) Tindak Lanjut

(a) Menyelenggarakan konsistensi monitoring status

pelaksanaan persetujuan material, shop drawing, dan

metode kerja secara berkala.

(b) Mengevaluasi metode kerja dan instruksi kerja yang

berpotensi in efektif dan in efisien.

(c) Evaluasi rutin/berkala atas kinerja mutu semua

fungsi/seksi dan mengupayakan peningkatan dan

penyederhanaan instruksi kerja agar tepat sasaran.

(d) Menjamin pelaksanaan mutu dan K3 disemua

fungsi/seksi termasuk penjabaran sanksi/dende.

(e) Pelaksanaan tertib monitoring Q Plan dan

peningkatan instruksi kerja sesuai spesifikasi dan

persyaratan kontrak ekstern.

9) Manajer QA/QC

a) Merumuskan sistem mutu dan penyelenggaraan sistem

manajemen mutu lingkup proyek.

b) Control dan monitor terhadap pelaksanaan sistem

manajemen mutu di lingkungan proyek.

(1) Admin QA/QC

(a) Menata & mengendalikan dokumen-dokumen

standar teknik & rekaman mutu.

(b) Memperlancar kegiatan AI & rakor QA-QC.

Page 65: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

49

(c) Menyusun dan menyimpan rekaman-rekaman.

(d) Menyusun dan mengirim laporan-laporan QA-QC.

(2) Laboratorium

(a) Mengelola, merawat, dan melakukan pengujian

sampel beton.

(b) Melakukan pengujian material.

(c) Menyusun dan menyimpan rekaman-rekaman

mutu.

(d) Menyusun dan mengirim laporan-laporan QA-QC.

(e) Merawat peralatan laboratorium.

10) Manajer Komersial

a) Menyusun dan melaksanakan program kerja di lingkup

tugasnya.

b) Menetapkan klausul-klausul yang aman bagi perusahaan

untuk kontrak-kontrak kepada pihak ke III (subkontraktor

dan pemasok).

c) Mengkoordinasikan kegiatan penyusunan RKP dan RAB

serta mengevaluasinya.

d) Monitoring dan evaluasi persediaan yang ada di proyek.

e) Melaksanakan dukungan dan pelayanan jasa rekayasa

dalam percepatan penyelesaian proses proyek.

f) Mengembangkan metode dan sistem proyek untuk

meningkatkan efektivitas dan efisiensi peralatan.

g) Menyusun dan mengendalikan aspek resiko sesuai dengan

lingkup tugasnya.

Page 66: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

50

h) Tercapainya target efisiensi proyek sesuai RKP.

i) Melaksanakan pembinaan bawahan.

j) Mengendalikan biaya proyek terkait dengan lingkup

tugasnya.

(1) Cost Control

(a) Memahami metode kerja dari setiap item

pekerjaan.

(b) Mengumpulkan informasi harga bahan, upah

borong, sewa alat, dll.

(c) Memonitor pengeluaran proyek.

(d) Mengumpulkan data pengeluaran akibat

kecelakaan di proyek (biasanya perbaikan

peralatan, biaya pengobatan, biaya rawat inap,

biaya kerusakan material, dll).

(2) Admin Komersial

(a) Menjaga dipenuhinya pasal-pasal kontrak oleh

kedua belah pihak penandatangan kontrak..

(b) Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

dalam penyelesaian administrasi kemajuan

proyek.

11) Manajer Peralatan

a) Menyusun dan melaksanakan program kerja di lingkup

tugasnya.

Page 67: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

51

b) Melakukan supervise dan pengendalian kegiatan

pengoperasian alat, jasa, dan alat proyek meliputi waktu,

mutu, metode dan biaya.

c) Memelihara sumber daya yang menjadi tanggung

jawabnya.

d) Menyusun jadwal terkait dengan rencana pengadaan

proyek.

e) Mengkoordinasikan pengelolaan tata persuratan dan

dokumen terkait tugas-tugasnya.

f) Menyusun dan mengendalikan aspek risiko sesuai

dengan lingkup tugasnya.

g) Merekomendasikan program pelatihan bawahan.

h) Melaksanakan pembinaan bawahan.

i) Mengendalikan biaya usaha terkait dengan lingkup

tugasnya.

j) Terlaksananya kegiatan pekerjaan yang aman terhadap

aspek K3.

(1) Koordinator ME

(a) Menyusun jadwal pemeliharaan dan perbaikan

mesin, peralatan, dan fasilitas produksi agar

proses produksi dapat berjalan dengan lancar.

(b) Mengawasi bekerjanya mesin-mesin, pompa air,

dan compressor, secara terus menerus dan

dalam jumlah yang sesuai kebutuhan.

Page 68: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

52

12) Manajer KSDM

a) Mengelola fungsi keuangan, akuntansi, pengelolaan

sumber daya manusia, manajemen perkantoran mutakhir,

pengelolaan fungsi umum.

b) Menyusun prosedur di lingkup tugasnya.

c) Menyusun dan melaksanakan program kerja di lingkup

tugasnya.

d) Mengelola keuangan proyek meliputi cash flow, kas/bank,

RKD, perpajakan, dan pembukuan untuk menjamin

kelancaran operasi proyek.

e) Menyelenggarakan aktivitas fungsi SDM.

f) Mengelola kegiatan persediaan di proyek untuk menjamin

kelancaran proyek.

g) Melaksanakan kegiatan stock opname persediaan secara

periodik.

h) Memelihara dan mendokumentasikan semua harta

kekayaan perusahaan yang ada di unit kerja.

i) Melaksanakan aktivitas kepersonalian.

j) Menyelenggarakan pengelolaan Rumah Tangga &

Kesekretariatan Proyek.

k) Bertanggung jawab atas pengelolaan ATK di proyek.

l) Mengkoordinasikan pengelolaan tata persuratan dan

dokumen di seksi keuangan dan personalia.

m) Menyusun dan mengendalikan aspek resiko sesuai

dengan lingkup tugasnya.

Page 69: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

53

n) Mengendalikan biaya usaha terkait dengan lingkup

tugasnya.

(1) Staf SDM

(a) Membayar remunerasi pegawai dengan tepat

waktu dan benar.

(b) Memonitor pegawai keluar masuk.

(2) Humas

(a) Sosialisasi aktivitas proyek ke masyarakat dan

pemerintah.

(b) Membangun atau memelihara hubungan kerja

sama dengan perwakilan masyarakat, karyawan,

atau kelompok kepentingan publik.

(c) Melaksanakan kegiatan CSR.

(3) Umum

(a) Melakukan pengelolaan rumah tangga terlaksana

dengan baik.

(b) Melakukan pengendalian biaya pemakaian biaya

operasional kendaraan dinas.

(c) Memonitor perawatan berkala alat-alat rumah

tangga dan kendaraan dinas.

(4) Staff Gudang

(a) Mengawasi dan membantu berjalannya laporan

stock suku cadang, BBM dan material.

(b) Menyusun lokasi persediaan suku cadang, BBM,

dan material produksi di Gudang.

Page 70: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

54

(5) Driver

(a) Mengantar kebutuhan tenaga kerja, alat dan

bahan dari dan menuju lokasi kerja dengan

aman.

(b) Mengoperasikan Kendaraan sesuai dengan

arahan kepala operasi dengan aman.

(c) Memahami perilaku kendaraannya.

(d) Mempelajari dan menguasai manual look dari

kendaraan yang digunakannya.

(e) Memelihara kebaikan kendaraan yang

dioperasikannya dengan teratur.

(f) Memastikan kendaraan layak pakai dari segi

mesin & keamanan sebelum digunakan.

(g) Menggunakan kendaraan sesuai kapasitas yang

disyaratkan.

(h) Mematuhi semua peraturan K3L yang berlaku di

perusahaan.

(6) Security

(a) Mengamankan area proyek.

(b) Mengamankan material dan peralatan yang ada

dalam proyek.

(c) Mengontrol surat jalan material yang masuk ke

lapangan.

(d) Melaksanakan patroli K3.

Page 71: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

55

(7) Receptionist

(a) Menyapa, melayani, memberikan informasi

kepada pengunjung.

(b) Menjadi jembatan informasi antara pihak

manajemen perusahaan dengan tamu tersebut.

(8) Koordinator Keuangan

(a) Melakukan monitoring cash flow kas & bank

untuk menjamin kelancaran operasional proyek.

(b) Menyusun biaya tidak langsung dengan bagian

terkait.

(9) Staff Akuntansi

(a) Menginput data jurnal akuntansi ke dalam sistem

yang dimiliki perusahaan.

(b) Memastikan data jurnal akuntansi terinput ke

dalam sistem yang dimiliki perusahaan tanpa ada

yang terlewatkan.

(10) Kasir

(a) Menjalankan proses penjualan dan pembayaran.

(b) Melakukan pencatatan atas semua transaksi.

(c) Melakukan pencatatan kas fisik serta melakukan

pelaporan kepada atasan.

(11) Pajak

(a) Membuat laporan bulanan PPN.

(b) Membuat SPT Tahunan.

Page 72: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

56

B. Penyebaran Kuesioner

Jumlah total kuesioner dalam penelitian ini yang disebar sebanyak 50

kuesioner, dan jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 50 kuesioner yang

dapat digunakan dalam penelitian ini. Berikut ini terdapat tabel penyebaran

kuesioner pada PT. Wijaya Karya Beton Tbk, Makassar.

Tabel 4.1

Penyebaran Kuesioner

No. Divisi Responden Jumlah

1. Staff Akuntansi 3

2. Staff KSDM 2

3. Staff Umum 6

4. Humas 2

5. Staff Komersial 3

6. Staff Pengadaan 2

7. Staff QS (Quantity Surveyor) 2

8. Surveyor 2

9. Asisten Surveyor 2

10. Admin QA-QC 1

11. Harian QA-QC 1

12. Staff Teknik 8

13. Admin Peralatan 1

14. Admin Pelaksana 1

15. Harian Pelaksana 1

16. Staff Gudang 3

17. Harian Gudang 6

18. Staff Engineering 1

19. Schedules & Site Engineering 1

20. Elektician 1

21. Paramedis 1

Jumlah 50

C. Karakteristik Responden

1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan kuesioner yang dikumpulkan sebanyak 50

responden yang diperoleh berdasarkan data jenis kelamin responden.

Page 73: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

57

Adapun secara lengkap deskripsi responden berdasarkan jenis

kelamin pada Tabel 4.2

Tabel 4.2

Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frequency Percent (%)

Laki-laki 30 60

Perempuan 20 40

Total 50 100%

Sumber: Hasil olah data , 2020

Berdasarkan pengumpulan kuesioner dari data responden laki-

laki sebanyak 30 atau 60% dan perempuan sebanyak 20 atau 40%,

maka dalam penelitian ini mayoritas responden adalah laki-laki.

2. Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan kuesioner yang dikumpulkan dari 50 responden

diperoleh data tentang usia responden. Adapun deskripsi secara

lengkap tentang responden berdasarkan usia ditunjukkan pada Tabel

4.3.

Tabel 4.3

Responden Berdasarkan Usia

Usia Frequency Percent (%)

20 1 2,0

21 1 2,0

22 4 8,0

23 7 14,0

24 5 10,0

25 10 20,0

26 3 6,0

27 5 10,0

28 2 4,0

29 1 2,0

30 4 8,0

35 3 6,0

37 1 2,0

40 1 2,0

Page 74: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

58

41 1 2,0

42 1 2,0

Total 50 100%

Sumber: hasil olah data, 2020

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa responden

dibedakan menjadi 16 kategori yaitu 20 tahun sebanyak 1 orang, 21

tahun sebanyak 1 orang 22 tahun sebanyak 4 orang, 23 tahun

sebanyak 7 orang, 24 tahun sebanyak 5 orang, 25 tahun sebanyak 10

orang, 26 tahun sebanyak 3 orang, 27 tahun sebanyak 5 orang, 28

tahun sebanyak 2 orang, 29 tahun sebanyak 1 orang, 30 tahun

sebanyak 4 orang, 35 tahun sebanyak 3 orang, 37 tahun sebanyak 1

orang, 40 tahun sebanyak 1 orang, 41 tahun sebanyak 1 orang, 42

tahun sebanyak 1 orang. Hal ini menjelaskan bahwa responden dalam

penelitian ini mayoritas adalah umur 25 tahun sebanyak 20,0%.

3. Responden Berdasarkan Pendidikan

Berdasarkan kuesioner yang dikumpulkan dari 50 responden

diperoleh data tentang pendidikan. Adapun deskripsi secara lengkap

berdasarkan pendidikan responden ditunjukkan pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4

Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan Frequency Percent (%)

SMA 9 18,0

SMK 1 2,0

STM 2 4,0

D3 9 18,0

D4 3 6,0

S1 25 50,0

S2 1 2,0

Total 50 100 %

Sumber: Hasil olah data,2020

Page 75: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

59

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa responden

dibebankan menjadi 7 kategori yaitu D3 sebanyak 9 orang, D4

sebanyak 3 orang, S1 sebanyak 25 orang, S2 sebanyak 1 orang, SMA

sebanyak 9 orang, SMK sebanyak 1 orang, STM sebanyak 2 orang.

Maka rata-rata responden adalah S1 sebanyak 50,0%.

4. Tanggapan Responden

Berdasarkan kuesioner yang dikumpulkan dari 50 responden

diperoleh data tentang tanggapan responden. Adapun deskripsi secara

lengkap tentang tanggapan responden berdasarkan jawaban yang

diberikan ditunjukkan pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5

Tanggapan Responden

Variabel Pernyataan Frequency Percent (%)

Aspek Keperilakuan Sikap

A1

3 3 6,0

4 22 44,0

5 25 50,0

A2

3 8 16,0

4 26 52,0

5 16 32,0

Aspek Keperilakuan Persepsi

B1

2 2 4,0

3 11 22,0

4 27 54,0

5 10 20,0

B2

1 8 16,0

2 21 42,0

3 13 26,0

4 6 12,0

5 2 4,0

B3

1 11 22,0

2 21 42,0

3 8 16,0

4 8 16,0

5 2 4,0

Aspek Keperilakuan Emosi

C1

3 7 14,0

4 24 48,0

5 19 38,0

Page 76: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

60

C2

1 18 36,0

2 26 52,0

3 4 8,0

4 2 4,0

C3

1 21 42,0

2 22 44,0

3 5 10,0

4 2 4,0

C4

1 12 24,0

2 23 46,0

3 10 20,0

4 5 10,0

Penerapan Sistem Akuntansi Persediaan

D1

3 3 6,0

4 23 46,0

5 24 48,0

D2

3 4 8,0

4 19 38,0

5 27 54,0

D3

3 3 6,0

4 25 50,0

5 22 44,0

D4

1 3 6,0

2 2 4,0

3 21 42,0

4 13 26,0

5 11 22,0

D5

2 3 6,0

3 11 22,0

4 16 32,0

5 20 40,0

D6

1 3 6,0

2 3 6,0

3 18 36,0

4 15 30,0

5 11 22,0

D7

1 4 8,0

2 6 12,0

3 15 30,0

4 18 36,0

5 7 14,0

D8

1 4 8,0

2 6 12,0

3 9 18,0

4 18 36,0

5 13 26,0 Sumber: Hasil olah data SPSS, 2020

Page 77: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

61

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa responden

memberikan tanggapan pada aspek keperilakuan sikap di pernyataan

pertama bahwa rata-rata menjawab sangat setuju (5) sebesar 50,0%,

pernyataan kedua rata-rata menjawab setuju (4) sebesar 52,0%.

Tanggapan responden pada aspek keperilakuan persepsi di

pernyataan pertama rata-rata menjawab setuju (4) sebesar 54,0%,

pernyataan kedua rata-rata menjawab tidak setuju (2) sebesar 42,0%,

pernyataan ketiga rata-rata menjawab tidak setuju (2) sebesar 42,0%.

Tanggapan responden pada aspek keperilakuan emosi di

pernyataan pertama rata-rata menjawab setuju (4) sebesar 48,0%,

pernyataan kedua rata-rata menjawab tidak setuju (2) sebesar 52,0%,

pernyataan ketiga rata-rata menjawab tidak setuju (2) sebesar 44,0%,

pernyataan keempat rata-rata menjawab tidak setuju (2) sebesar

46,0%.

Tanggapan responden pada penerapan sistem akuntansi

persediaan di pernyataan pertama rata-rata menjawab sangat setuju

(5) sebesar 48,0%, pernyataan kedua rata-rata menjawab sangat

setuju (5) sebesar 54,0%, pernyataan ketiga rata-rata menjawab setuju

(4) sebesar 50,0%, pernyataan keempat rata-rata menjawab netral (3)

sebesar 42,0%, pernyataan kelima rata-rata menjawab sangat setuju

(5) sebesar 40,0%, pernyataan keenam rata-rata menjawab netral (3)

sebesar 36,0%, pernyataan ketujuh rata-rata menjawab setuju (4)

sebesar 36,0%, pernyataan kedelapan rata-rata menjawab setuju (4)

sebesar 36,0%.

Page 78: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

62

D. Hasil Penelitian

1. Hasil Uji Validitas

Uji validitas dilakukan berdasarkan analisis item variabel

dengan mengkorelasikan antara skor masing-masing item variabel dari

hasil pertanyaan seluruh skor item pertanyaan. Uji validitas

menggunakan metode Pearson Correlation dengan menggunakan

program SPSS. Setiap pertanyaan dinyatakan valid apabila memiliki

rhitung > rtabel. Hasil uji validitas dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6

Hasil Uji Validitas

Variabel Butir R Hitung R Tabel Keterangan

Aspek Keperilakuan Sikap

A1 0,839 0,279 Valid

A2 0,872 0,279 Valid

Aspek Keperilakuan Persepsi

B1 0,578 0,279 Valid

B2 0,696 0,279 Valid

B3 0,808 0,279 Valid

Aspek Keperilakuan Emosi

C2 0,733 0,279 Valid

C3 0,784 0,279 Valid

C4 0,728 0,279 Valid

D1 0,592 0,279 Valid

Sistem Akuntansi Persediaan

D2 0,577 0,279 Valid

D3 0,490 0,279 Valid

D4 0,816 0,279 Valid

D5 0,693 0,279 Valid

D6 0,857 0,279 Valid

D7 0,830 0,279 Valid

D8 0,783 0,279 Valid Sumber: Hasil olah data,2020

Tabel 4.6 telah diperoleh nilai rhitung dari semua item pertanyaan

untuk responden. Hasil uji validitas rhitung>rtabel, maka penelitian tersebut

dinyatakan valid. Pertanyaan untuk responden yang berhubungan

dengan aspek keperilakuan sikap, aspek keperilakuan persepsi, sistem

Page 79: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

63

akuntansi persediaan dinyatakan valid sehingga dapat digunakan

dalam penelitian ini.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

menghitung besarnya nilai koefisien aplha untuk masing-masing

variabel. Apabila nilai koefisien aplha berada diatas 0,60, sehingga

dapat dikatakan reliabel. Jika koefisien aplha berada dibawah 0,60,

maka dinyatakan tidak reliabel. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada

Tabel 4.7.

Tabel 4.7

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Aspek Keperilakuan Sikap 0,632 > 0,60 Reliabel

Aspek Keperilakuan Persepsi 0,479 > 0,60 Reliabel

Aspek Keperilakuan Emosi 0,505 > 0,60 Reliabel

Sistem Akuntansi Persediaan 0,861 > 0,60 Reliabel

Sumber: Hasil olah data,2020

Berdasarkan Tabel 4.7 hasil uji reliabilitas diperoleh nilai

koefisien aplha dari semua variabel yaitu aspek keperilakuan sikap,

aspek keperilakuan persepsi, aspek keperilakuan emosi, sistem

akuntansi persediaan menunjukkan lebih besar dari nilai 0,60.

Jawaban responden tersebut dikatakan reliabel.

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah uji untuk memastikan bahwa dalam

penelitian ini tidak terdapat multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan

nilai yang memiliki distribusi normal.

Page 80: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

64

a) Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah

variabel dependen dan variabel independen memiliki nilai distribusi

normal. Dalam model regresi, variabel dependen dan independen

dikatakan baik apabila memiliki nilai distribusi normal atau

mendekati normal yaitu 5% dengan menggunakan cara analisis

plot grafik histogram dan uji K-S (Uji Kolmogorov-Smirnov). Hasil

uji normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov dapat ditunjukkan

pada Tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 50

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .58420964

Most Extreme

Differences

Absolute .055

Positive .055

Negative -.051

Kolmogorov-Smirnov Z .391

Asymp. Sig. (2-tailed) .998

a. Test distribution is Normal.

Sumber: Hasil olah data,2020

Berdasarkan Tabel 4.8 diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed)

sebesar 0,998 lebih besar dari tingkat signifikan 0,05 atau (0,998 >

0,05). Maka sesuai dengan s=dasar pengambilan keputusan uji

Page 81: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

65

normalitas Kolmogorov-Smirnov dapat disimpulkan bahwa data

berdistribusi normal atau terpenuhi.

b) Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas dilakukan untuk melihat besarnya

tolerance value dan besarnya VIF (Variance Inflation Factor)

(Ghozali, 2005). Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10,00 maka

dapat diartikan bahwa tidak terdapat problem multikolinearitas.

Jika tolerance < 0,10 dan VIF > 10,00 maka terjadi gangguan

multikolinearitas. Pengujian ini bertujuan untuk ditemukan adanya

korelasi antar variabel independen dalam regresi. Hasil uji

multikolinearitas ditunjukkan pada Tabel 4.9 sebagai berikut:

Tabel 4.9

Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Independent (X)

Collinearity Statistics Keterangan

Tolerance VIF

Aspek Keperilakuan Sikap

0,949 1,054 Tidak ada problem multikolinearitas

Aspek Keperilakuan Persepsi

0,714 1,402 Tidak ada problem multikolinearitas

Aspek Keperilakuan Emosi

0,682 1,466 Tidak ada problem multikolinearitas

Sumber: Hasil olah data,2020

Berdasarkan Tabel 4.9 hasil uji multikolinearitas

menunjukkan bahwa nilai tolerance untuk aspek keperilakuan

sikap (X1) adalah 0,949 > 0,10. Nilai tolerance untuk aspek

keperilakuan persepsi (X2) adalah 0,714 > 0,10. Nilai tolerance

untuk aspek keperilakuan emosi (X3) adalah 0,682 > 0,10.

Sementara nilai VIF untuk variabel aspek keperilakuan sikap

(X1) adalah 1,054 < 10,00. Nilai VIF untuk aspek keperilakuan

persepsi (X2) adalah 1,402 < 10,00. Nilai VIF untuk aspek

Page 82: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

66

keperilakuan emosi (X3) adalah 1,466 < 10,00. Maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi problem multikolinearitas dalam

model regresi.

c) Uji Heteroskedastisitas

Hasil analisis dalam uji heteroskedastisitas menggunakan uji

glejser. Jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka

kesimpulannya tidak terjadi gejala atau problem

heteroskedastisitas dalam model regresi. Sebaliknya, jika nilai

signifikan lebih kecil dari 0,05, maka kesimpulannya adalah terjadi

gejala atau problem heteroskedastisitas dalam model regresi.

Hasil uji heteroskedastisitas ditunjukkan pada Tabel 4.10 sebagai

berikut:

Tabel 4.10

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.122 .464 -.263 .794

Aspek

Keperilakuan Sikap .233 .082 .371 2.835 .007

Aspek

Keperilakuan

Persepsi

-.181 .076 -.358 -2.371 .022

Aspek

Keperilakuan

Emosi

.044 .107 .064 .412 .682

a. Dependent Variable: Abs_RES

Sumber: Hasil olah data SPSS, 2020

Page 83: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

67

Hasil uji heteroskedastisitas menggunakan uji glejser

diketahui nilai signifikan untuk variabel aspek keperilakuan sikap

adalah 0,007. Sementara nilai untuk aspek keperilakuan persepsi

adalah 0,022. Karena nilai signifikan kedua variabel tersebut lebih

kecil dari 0,05 maka hasil uji heteroskedastisitas menggunakan uji

glejser terjadi gejala atau problem heteroskedastisitas. Sedangkan

nilai variabel dari aspek keperilakuan emosi adalah 0,682 lebih

besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

problem heteroskedastisitas. Untuk mengatasi masalah gejala

heteroskedastisitas dalam model regresi pada penelitian ini yaitu

melakukan alternative lain dengan menggunakan uji

heteroskedastisitas dengan gambar scatterplot untuk mendeteksi

ada tidaknya problem heteroskedastisitas. Hasil uji

heteroskedastisitas dengan gambar scatterplot ditunjukkan pada

Gambar 4.2 sebagai berikut:

Gambar 4.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Page 84: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

68

Berdasarkan output scatterplot di atas diketahui bahwa titik-

titik data penyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0 dan

titik-titik tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja, serta

penyebaran titik-titik data tidak berpola. Maka dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi problem heteroskedastisitas dengan

menggunakan uji gambar scatterplot dam model regresi.

4. Analisis Regresi Berganda

a) Model Regresi

Model regresi digunakan untuk mendefinisikan hubungan

variabel independen yang mencakup aspek keperilakuan sikap

(X1), aspek keperilakuan persepsi (X2), aspek keperilakuan emosi

(X3), terhadap variabel dependen yaitu sistem akuntansi

persediaan (Y). perhitungan model regresi menggunakan program

SPSS. Hasil perhitungan model regresi disajikan pada Tabel 4.11

sebagai berikut:

Tabel 4.11 Hasil Model Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.120 .902 1.242 .220

Aspek Keperilakuan Sikap

.327 .160 .269 2.043 .047

Aspek Keperilakuan Persepsi

.382 .148 .392 2.582 .013

Aspek Keperilakuan Emosi

.115 .208 .086 .552 .583

a. Dependent Variable: Sistem Akuntansi Persediaan Sumber: Hasil olah data SPSS, 2020

Page 85: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

69

Hasil perhitungan model regresi yang diperoleh nilai konstan

sebesar 1,120 dan nilai koefisien regresi sebesar 0,327 X1, 0,382

X2, 0,115 X3. Sehingga persamaan regresinya adalah YSistem Akuntansi

Persediaan = 1,120 + 0,327 X1 + 0,382 X2 + 0,115 X3. Untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel aspek keperilakuan

sikap (X1), aspek keperilakuan persepsi (X2), dan aspek

keperilakuan emosi (X3) secara parsial terhadap variabel sistem

akuntansi persediaan (Y), maka dilakukan pengujian selanjutnya.

b) Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur

seberapa besar persen (%) atau konstribusi pengaruh yang

diberikan variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam

hal ini mengacu pada nilai R Square tang terdapat dalam analisis

regresi linear berganda. Hasil uji koefisien determinasi (R2)

ditunjukkan pada Tabel 4.12 sebagai berikut:

Tabel 4.12

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate

1 .495a .245 .196 .60296

a. Predictors: (Constant), Aspek Keperilakuan Emosi, Aspek Keperilakuan Sikap, Aspek Keperilakuan Persepsi

b. Dependent Variabel: Sistem Akuntansi Persediaan

Sumber: Hasil olah data SPSS, 2020

Berdasarkan tabel di atas, diketahui nilai koefisien

determinasi atau R Square sebesar 0,245 menunjukkan bahwa

adanya hubungan antara variabel independen dengan variabel

Page 86: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

70

dependen. Nilai R Square 0,245 berasal dari pengkuadratan nilai

R yaitu 0,495 × 0,495 = 0,245 atau 24,5%. Angka tersebut

menunjukkan bahwa kontribusi variabel independen (aspek

keperilakuan sikap, aspek keperilakuan persepsi, aspek

keperilakuan emosi) untuk menjelaskan variabel dependen sistem

akuntansi persediaan adalah sebesar 24,5%. Sedangkan sisanya

(100% - 24,5% = 75,5%) dipengaruhi oleh variabel lain di luar

persamaan regresi atau variabel yang tidak diteliti.

c) Uji t dalam Analisis Regresi

Uji statistik t dilakukan untuk menguji pengaruh satu atau

lebih variabel independen secara individual dalam menerangkan

variabel dependen (Ghozali, 2011). Pengujian terhadap hipotesis

dapat dilihat tingkat kepercayaan yang digunakan dengan melihat

nilai signifikan (Sig), apabila nilai signifikan (Sig). < probabilitas

0,05, maka ada pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen atau H1 diterima. Jika nilai signifikan (Sig), > probabilitas

0,05, maka tidak ada pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen atau H1 ditolak. Hasil uji t ditunjukkan pada

Tabel 4.13.

Page 87: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

71

Tabel 4.13

Hasil Uji t dalam Analisis Regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients T Sig. Ket.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.120 .902 1.242 .220

Aspek Keperilakuan Sikap

.327 .160 .269 2.043 .047 H1 diterima

Aspek Keperilakuan Persepsi

.382 .148 .392 2.582 .013 H2 diterima

Aspek Keperilakuan Emosi

.115 .208 .086 .552 .583 H3 ditolak

a. Dependent Variable: Sistem Akuntansi Persediaan Sumber: Hasil olah data SPSS, 2020

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Pengaruh aspek keperilakuan sikap terhadap penerapan

sistem akuntansi persediaan.

Hasil dari uji t pada Tabel 4.13 diketahui nilai

signifikan dari variabel aspek keperilakuan sikap (X1)

sebesar 0,047. Nilai signifikan lebih kecil dari tingkat

signifikan α = 0,05 (0,047 < 0,05), maka H1 diterima : aspek

keperilakuan sikap (X1) berpengaruh terhadap penerapan

sistem akuntansi persediaan (Y).

2. Pengaruh aspek keperilakuan persepsi terhadap penerapan

sistem akuntansi persediaan.

Hasil dari perhitungan pada Tabel 4.13 diketahui

signifikan hasil uji t dari variabel aspek keperilakuan

persepsi sebesar 0,013 berpengaruh. Nilai signifikan lebih

Page 88: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

72

kecil dari tingkat signifikan α = 0,05 (0,013 < 0,05), maka

H2 diterima : aspek keperilakuan persepsi (X2) berpengaruh

terhadap penerapan sistem akuntansi persediaan (Y).

3. Pengaruh aspek keperilakuan emosi terhadap penerapan

sistem akuntansi persediaan.

Hasil dari uji t pada Tabel 4.13 diketahui nilai

signifikan dari variabel aspek keperilakuan emosi sebesar

0,583. Nilai signifikan lebih besar dari tingkat signifikan α =

0,05 (0,583 > 0,05), maka H3 ditolak : aspek keperilakuan

emosi (X3) tidak berpengaruh terhadap penerapan sistem

akuntansi persediaan (Y).

E. Pembahasan

1. Aspek Keperilakuan Sikap Sistem Akuntansi Persediaan.

Aspek keperilakuan sikap mampu memberikan kontribusi

yang baik dan sangat penting terhadap suatu instansi untuk

mencapai tujuan instansi secara optimal. Hasil pengujian hipotesis

secara uji t diketahui Nilai Signifikan (Sig) dari aspek keperilakuan

sikap (X1) sebesar 0,047. Nilai tersebut menunjukkan bahwa lebih

kecil dari tingkat signifikan alpha yang ditetapkan sebesar 0,05 (0,047

< 0,05). Maka peneliti menyatakan bahwa variabel aspek

keperilakuan sikap (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel penerapan sistem akuntansi persediaan (Y), hal tersebut

berarti semakin baik aspek keperilakuan sikap maka akan

meningkatkan penerapan sistem akuntansi persediaan di Kantor PT.

Wijaya Karya Beton, Makassar. Aspek keperilakuan sikap yang baik

Page 89: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

73

dan memiliki kompetensi (keahlian) dengan latar belakang pendidikan

yang sesuai serta pengalaman dibidangnya dalam menerapkan

sistem akuntansi persediaan dalam perusahaan dan dapat

terwujudnya sistem akuntansi persediaan yang baik.

Berdasarkan data yang diperoleh, tingkat pendidikan

karyawan PT. Wijaya Karya Beton, Makassar rata-rata memiliki

tingkat pendidikan S1 yaitu sebanyak 25 karyawan atau 50,0% dari

50 karyawan. Dengan tingkat pendidikan tersebut dapat memadai

untuk menjalankan tugas dalam pengelolaan sistem akuntansi

persediaan yang baik. Hasil penelitian ini yang diperoleh sejalan

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Evaliana Marantika Akay,

Agus T. Poputra, Meily Y.B. Kalalo (2016), menyatakan bahwa aspek

keperilakuan sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap

penerapan sistem akuntansi persediaan.

2. Aspek Keperilakuan Persepsi Sistem Akuntansi Persediaan.

Adanya aspek keperilakuan persepsi merupakan faktor

penting dan mampu memberikan pengaruh terhadap penerapan

sistem akuntansi persediaan baik pusat maupun daerah sebagai

pertanggungjawaban keuangan perusahaan. Sejalan dengan hasil

penelitian yang diperoleh dari uji analisis hipotesis diketahui Nilai

Signifikan (Sig) dari aspek keperilakuan persepsi (X2) sebesar 0,013.

Nilai tersebut menunjukkan bahwa lebih kecil dari tingkat signifikan

alpha yang ditetapkan sebesar 0,05 (0,013 < 0,05). Maka peneliti

menyatakan bahwa variabel aspek keperilakuan persepsi (X2)

Page 90: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

74

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel penerapan sistem

akuntansi persediaan (Y).

Aspek keperilakuan persepsi mampu merencanakan formulasi

dari tujuan organisasi dalam sistem akuntansi persediaan. Aspek

keperilakuan persepsi memberikan cara pandang karyawan dalam

tugas atau pekerjaan dengan tujuan dari perusahaan sebagai alat

dasar melakukan suatu pekerjaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Fahad (2017) yang

menyatakan bahwa aspek keperilakuan sikap berpengaruh positif

dan signifikan terhadap penerapan sistem informasi akuntansi.

3. Aspek Keperilakuan Emosi Sistem Akuntansi Persediaan.

Aspek keperilakuan emosi berdampak terhadap kinerja dalam

menjalankan tugasnya. Dimana ketika karyawan sedang mengalami

emosi terhadap sesuatu hal tentu saja akan mempengaruhi pekerjaan

yang sedang dikerjakan. Aspek keperilakuan emosi dengan hasil

analisis regresi, hipotesis diketahui Nilai Signifikan (Sig) dari aspek

keperilakuan emosi (X3) sebesar 0,583. Nilai tersebut menunjukkan

bahwa lebih besar dari tingkat signifikan alpha yang ditetapkan

sebesar 0,05 (0,583 > 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa variabel

aspek keperilakuan emosi (X3) tidak berpengaruh terhadap variabel

penerapan sistem akuntansi persediaan (Y) di Kantor PT. Wijaya

Karya Beton, Makassar.

Aspek keperilakuan emosi tidak berpengaruh terhadap

penerapan sistem akuntansi persediaan pada Kantor PT. Wijaya

Karya Beton, Makassar. Hal ini disebabkan karena perusahaan

Page 91: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

75

memiliki culture atau budaya yang baik dimana culture ini menjadi

landasan bagi para karyawan untuk bekerja berdasarkan sistem dan

SOP perusahaan yang telah ditetapkan sehingga, tidak terdapat

peluang untuk memunculkan perdebatan yang bisa menimbulkan

emosi. Pola emosi setiap orang berbeda dan memiliki karakteristik

masing-masing.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Evaliana Marantika Akay, Agus T. Poputra, Meily Y.B.

Kalalo (2016), Wulan Magontha, Grace B. Nangoi, Natalia Gerungai

(2017) yang menyatakan bahwa aspek keperilakuan emosi tidak

berpengaruh signifikan terhadap penerapan sistem akuntansi

persediaan. Namun berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Nismi Desriyani A. Talib (2018) yang menyatakan aspek

keperilakuan emosi berpengaruh signifikan terhadap penerapan

sistem akuntansi penjualan tunai.

Page 92: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

76

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil hipotesis yang dilakukan, maka

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penelitian ini membuktikan bahwa aspek keperilakuan sikap

berpengaruh positif dan signifikan dengan nilai sebesar 0,047

terhadap penerapan sistem akuntansi persediaan pada Kantor PT.

Wijaya Karya Beton, Makassar.

2. Aspek keperilakuan persepsi berpengaruh positif dan signifikan

dengan nilai sebesar 0,013 terhadap penerapan sistem akuntansi

persediaan pada Kantor PT. Wijaya Karya Beton, Makassar.

3. Aspek keperilakuan emosi tidak berpengaruh dengan nilai sebesar

0,583 terhadap penerapan sistem akuntansi persediaan pada Kantor

PT. Wijaya Karya Beton, Makassar. Hal ini disebabkan karena

perusahaan memiliki culture atau budaya yang baik dimana culture ini

menjadi landasan bagi para karyawan untuk bekerja berdasarkan

sistem dan SOP perusahaan yang telah ditetapkan sehingga, tidak

terdapat peluang untuk memunculkan perdebatan yang bisa

menimbulkan emosi.

4. Nilai R Square sebesar 0,245 atau 24,5%. Angka tersebut

menunjukkan bahwa kontribusi variabel aspek keperilakuan sikap,

aspek keperilakuan persepsi, dan aspek keperilakuan emosi untuk

menjelaskan variabel penerapan sistem akuntansi persediaan.

Page 93: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

77

B. Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Diharapkan agar perusahaan dapat lebih memperhatikan faktor

keperilakuan karyawan yaitu sikap, persepsi, dan emosi dalam

penerapan sistem akuntansi persediaan agar nantinya sistem

akuntansi persediaan yang diterapkan dapat berjalan efektif dan

efisien sesuai dengan tujuan perusahaan. Perusahaan perlu menjaga

adanya penghargaan untuk prestasi atau kinerja karyawan sehingga

akan ada peningkatan dalam motivasi kerja karyawan.

2. Diharapkan para peneliti selanjutnya dapat memperluas pemilihan

variabel lain menyangkut akuntansi keperilakuan agar diperoleh

gambaran mengenai faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi

penerapan sistem akuntansi persediaan guna meningkatkan

efektivitas sistem yang dijalankan perusahaan tersebut.

3. Penelitian selanjutnya selain pemberian kuesioner, peneliti juga

mempertimbangkan untuk melakukan wawancara langsung dengan

responden agar dapat menghindari kemungkinan responden tidak

objektif dalam mengisi kuesioner.

Page 94: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

78

DAFTAR PUSTAKA

Akay, Agus T. Poputra dan Meily Y.B. Kalalo. 2016. “Analisis Aspek Keperilakuan

Terhadap Penerapan Sistem Akuntansi Persediaan pada PT. Surya

Wenang Indah Manado”. Jurnal EMBA, Vol.4. No.1.

Buku Panduan Penulisan Skripsi FEB Universitas Muhammadiyah Makassar,

2020.

Capricia, Deskarina Yuri. 2018. “Analisis Aspek Keperilakuan Terhadap

Penerapan Sistem Akuntansi Persediaan pada PT. Indofruit

Surabaya”. Wijaya Kusuma Surabaya University, 2018.

Fahad, Muhammad. 2017. “Pengaruh Aspek Perilaku Individu dan Dukungan

Manajemen Puncak terhadap Penerapan Sistem Informasi Akuntansi

pada Perusahaan Manufaktur di Gresik”. Universitas Muhammadiyah

Gresik, 2017.

Ghozali, I. 2013. Aplikasi Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Semarang:

Universitas Diponogoro.

Hudayati, 2002. Perkembangan Penelitian Akuntansi Keperilakuan: Berbagai

Teori dan Pendekatan yang Melandasi. JAAI Vol 6 No 2.

Lindawati, dan Irma Salamah. 2012. Pemanfaatan Sistem Informasi dan

Teknologi Informasi Pengaruhnya Terhadap Kinerja Individual

Karyawan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 14 No. 1

http://jurnalakuntansi.petra.ac.id/index.php/aku/article/view/18633/183

95. Diakses tanggal 05 September 2020. Hal. 57.

Lubis, Arfan Ikhsan. 2010. Akuntansi Keperilakuan. Salemba Empat, Jakarta.

Mogontha Wulan, Grace B. Nangoi dan Natalia Gerungai. 2017. “Analisis

Pengaruh Aspek Keperilakuan Terhadap Sistem Akuntansi (Studi

Kasus pada PT. Sinar Galesong Prima di Manado)”. Jurnal Riset

Akuntansi Going Concern, 12(2), 2017

Nahdiyan, Soffan. 2012. “Peranan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

Peralatan Medis Dalam Menunjang Efektivitas Kerja Karyawan Unit

Donor Darah PMI (Studi Kasus pada Unit Donor Darah Palang Merah

Indonesia Kota Bandung)”. Universitas Widyatama, 2012.

Niswatin. 2012. Dimensi Keperilakuan dari Penganggaran Partisipatif. Jurnal

Bisnis dan Akuntansi.

Page 95: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

79

Priyatno, Duwi. 2013. Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate dengan SPSS.

Gava Media, Yogyakarta

Suartana, I Wayan. 2010. Akuntansi Keperilakuan Teori dan Implementasi. Andi,

Jakarta

Sugiyono. 2011. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta,

Bandung

Talib, Nismi A. Desriyani. 2018. “Pengaruh Aspek Keperilakuan Terhadap

Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Tunai pada PT. Rocky Mitra

Sukses”.

Wibowo. 2014. Perilaku dalam Organisasi. Rajagrafindo Persada, Jakarta

Page 96: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

80

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 97: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian

KUESIONER

Dirancang untuk mendukung data penelitian yang berjudul: Analisis

Aspek Keperilakuan Terhadap Penerapan Sistem Akuntansi Persediaan

pada Proyek Tol Layang A.P. Pettarani Makassar (Kantor PT. Wijaya Karya

Beton Tbk).

IDENTITAS RESPONDEN

Analisis Aspek Keperilakuan Terhadap Penerapan Sistem Akuntansi

Persediaan pada Proyek Tol Layang A.P. Pettarani Makassar (Kantor PT. Wijaya

Karya Beton Tbk).

Identitas Responden :

1. Nama :

2. Alamat :

3. Jenis Kelamin :

4. Umur : (tahun)

5. Pendidikan :

6. No. Telepon/ Hp :

7. Jabatan di Perusahaan :

8. Lama Bekerja :

Makassar,……………….,2020

Responden

(……………………)

Page 98: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

Saudara/i diharapkan memilih salah satu dari alternative jawaban pada

kolom yang tersedia. Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang saudara/I pilih.

Keterangan :

5 = Sangat Setuju (SS)

4 = Setuju (S)

3 = Netral (N), artinya tidak tahu/tidak dapat menentukan pilihan.

2 = Tidak Setuju (TS)

1 = Sangat Tidak Setuju (STS)

Terima kasih atas bantuan saudara/I yang telah meluangkan waktu untuk

mengisi kuesioner ini. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa membalas kebaikan

hati saudara/i.

Tabel

Kuesioner

1. Aspek Keperilakuan (X)

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

A Sikap SS S N TS STS

1 Saya menyelesaikan pekerjaan dengan

ketelitian tinggi

2 Saya selalu menyelesaikan tugas tepat

waktu

B Persepsi SS S N TS STS

1

Menemukan temuan baru dalam

menyelesaikan pekerjaan dan masalah

yang dihadapi

2 Saya selalu menafsirkan suatu objek

hanya dari sudut pandang saya

3

Saya sering mengerjakan tugas yang

tidak sesuai dengan kemampuan dan

bidang saya

Page 99: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

C Emosi SS S N TS STS

1 Hubungan antar pegawai terjalin

dengan baik

2 Saya tidak dapat menerima saran dan

nasehat dari orang lain

3 Saya selalu menanggapi suatu

informasi dengan penuh emosi

4

Saya merasa bosan karena

mengerjakan pekerjaan yang sama

berulang-ulang

2. Sistem Akuntansi Persediaan (Y)

No. Pertanyaan SS S N TS STS

1

Perusahaan memiliki catatan akuntansi

seperti kartu gudang, kartu persediaan

dan jurnal umum

2 Semua dokumen persediaan memiliki

nomor urut

3 Ada kegiatan stock opname secara

periodic

4

Staff bagian akuntansi ikut

menyaksikan dan menghitung proses

stock opname bersama staff gudang

5

Hasil stock opname staff gudang

dicocokkan dengan data stock bagian

akuntansi

6 Barang yang susut karena rusak

didokumentasi dan diketahui pimpinan

7 Penyesuaian atas selisih diotorisasi

oleh pimpinan

8 Jika ada barang hilang akan

dikonfirmasi ke pimpinan

Page 100: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

Lampiran 2: Tabulasi Data Penelitian

NO UMUR

L/P PENDIDIKAN

ASPEK KEPERILAKUAN

SIKAP

ASPEK KEPERILAKUAN

PERSEPSI

ASPEK KEPERILAKUAN

EMOSI SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN

A1 A2 B1 B2 B3 C1 C2 C3 C4 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8

1 23 P D4 4 5 3 2 2 5 1 1 3 3 4 3 3 3 3 3 3

2 25 P S1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 25 P S1 4 4 5 1 4 5 2 2 2 4 5 5 5 5 4 4 2

4 25 L D4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 5 5 4 4 4 4 4 4

5 28 L SMA 5 5 4 3 4 4 2 2 2 5 5 5 5 5 4 4 4

6 30 L SMA 5 4 4 4 3 5 4 3 2 5 5 5 5 5 4 4 5

7 22 L SMK 5 4 4 4 3 5 2 3 2 5 5 5 5 5 5 5 5

8 26 L S1 4 4 5 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

9 29 L S1 5 5 5 2 4 5 2 2 2 5 5 5 3 5 5 3 5

10 42 L STM 5 5 4 3 2 5 2 1 3 5 5 5 5 5 5 5 5

11 41 L STM 5 4 5 5 5 5 2 2 2 5 5 5 4 5 5 5 5

12 23 L S1 5 4 4 5 2 5 2 2 4 5 5 4 5 5 5 5 4

13 24 P SMA 4 3 4 4 3 4 3 2 2 5 4 4 4 5 4 4 5

14 26 P S1 3 3 4 2 4 3 2 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3

15 27 L D3 5 5 5 1 4 3 1 1 1 5 5 5 5 5 5 4 4

16 23 P D3 5 4 4 3 3 4 2 1 3 4 5 5 4 4 4 4 4

17 25 L SMA 4 4 4 2 2 5 3 2 3 4 5 3 3 3 3 4 5

18 22 P S1 5 3 5 3 2 5 1 1 1 4 4 4 3 4 4 3 5

19 22 P S1 3 3 3 2 3 4 1 1 2 3 3 4 4 3 3 3 3

20 30 L S1 4 4 4 2 5 3 2 2 3 4 5 4 3 5 3 5 5

21 35 L S1 4 4 5 1 3 5 2 2 2 5 5 5 4 5 5 4 4

22 23 P S1 5 5 5 3 2 5 2 1 1 5 5 5 4 5 5 4 5

23 24 P D3 4 4 4 2 2 4 2 1 2 4 4 3 3 3 3 3 4

24 27 P S1 5 3 4 2 2 3 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4

Page 101: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

25 25 L S1 4 4 3 4 3 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4

26 25 L S1 5 5 4 2 1 5 2 2 3 5 5 5 5 5 5 3 4

27 28 L S1 5 4 5 3 2 4 1 2 3 4 3 4 3 4 3 3 4

28 23 P D4 4 4 4 3 3 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4

29 23 P S1 4 4 3 1 1 4 2 1 2 4 4 4 3 4 3 3 4

30 25 L S1 5 4 4 1 1 4 1 1 1 5 5 5 1 5 1 1 2

31 22 L SMA 5 3 4 3 1 5 1 2 2 5 4 4 2 5 1 1 3

32 27 L D3 4 4 4 3 1 4 2 1 1 5 5 5 5 5 3 3 3

33 30 L SMA 5 4 3 4 2 4 1 1 1 4 5 5 3 4 2 1 2

34 26 L D3 5 5 4 1 1 4 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5

35 37 L S1 4 5 3 3 2 3 2 3 1 4 3 4 2 3 3 2 2

36 24 L S1 5 4 4 2 2 4 1 1 1 5 4 4 3 4 3 3 3

37 30 P S1 5 5 4 2 1 5 2 1 1 5 5 4 3 4 3 2 1

38 25 L S1 4 4 3 1 2 4 1 2 2 4 4 4 3 3 3 3 3

39 40 P SMA 4 4 3 2 1 5 1 1 2 4 3 4 1 5 3 3 2

40 23 P D3 4 4 2 2 2 4 2 2 2 4 4 4 3 3 3 3 3

41 20 L SMA 4 3 4 2 2 5 1 3 2 4 4 5 1 4 1 2 1

42 21 P S1 5 5 2 2 2 4 1 1 2 5 5 5 5 5 5 5 5

43 25 P S1 5 5 4 2 2 4 2 1 1 4 5 4 3 2 2 1 1

44 35 L SMA 5 5 4 3 2 4 3 2 2 4 5 4 3 2 3 2 2

45 24 L D3 4 4 3 2 2 4 1 1 2 5 5 4 3 3 3 3 4

46 35 L S2 5 5 4 2 1 5 1 1 2 4 4 5 3 3 2 2 1

47 24 L D3 4 4 3 1 1 4 1 1 2 5 5 5 4 4 4 4 4

48 27 P S1 5 5 4 2 1 4 2 2 1 5 4 5 3 2 4 2 3

49 25 L S1 4 4 5 2 2 3 2 2 4 5 5 5 3 4 3 4 5

50 27 P D3 4 5 4 2 2 5 1 2 3 3 4 4 3 3 4 4 4

Page 102: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

Lampiran 3: Hasil Uji Data Penelitian

A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Correlations

Aspek

Keperilakuan

Sikap1

Aspek

Keperilakuan

Sikap2

Aspek

Keperilakuan

Sikap

Aspek Keperilakuan

Sikap1

Pearson

Correlation 1 .465** .839**

Sig. (2-tailed) .001 .000

N 50 50 50

Aspek Keperilakuan

Sikap2

Pearson

Correlation .465** 1 .872**

Sig. (2-tailed) .001 .000

N 50 50 50

Aspek Keperilakuan

Sikap

Pearson

Correlation .839** .872** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 50 50 50

Page 103: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

Uji Reliabilitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 50 100.0

Excludeda 0 .0

Total 50 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.632 2

Page 104: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

Correlations

Aspek

Keperilakuan

Persepsi1

Aspek

Keperilakuan

Persepsi2

Aspek

Keperilakuan

Persepsi3

Aspek

Keperilakuan

Persepsi

Aspek Keperilakuan

Persepsi1

Pearson

Correlation 1 .085 .307* .578**

Sig. (2-tailed) .556 .030 .000

N 50 50 50 50

Aspek Keperilakuan

Persepsi2

Pearson

Correlation .085 1 .303* .696**

Sig. (2-tailed) .556 .032 .000

N 50 50 50 50

Aspek Keperilakuan

Persepsi3

Pearson

Correlation .307* .303* 1 .808**

Sig. (2-tailed) .030 .032 .000

N 50 50 50 50

Aspek Keperilakuan

Persepsi

Pearson

Correlation .578** .696** .808** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 50 50 50 50

Page 105: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

Uji Reliabilitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 50 100.0

Excludeda 0 .0

Total 50 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.479 3

Page 106: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

Correlations

Aspek

Keperilakuan

Emosi1

Aspek

Keperilakuan

Emosi2

Aspek

Keperilakuan

Emosi3

Aspek

Keperilakuan

Emosi4

Aspek

Keperilakuan

Emosi

Aspek Keperilakuan

Emosi1

Pearson Correlation 1 -.024 -.116 -.095 .244

Sig. (2-tailed) .871 .421 .511 .088

N 50 50 50 50 50

Aspek Keperilakuan

Emosi2

Pearson Correlation -.024 1 .562** .314* .733**

Sig. (2-tailed) .871 .000 .026 .000

N 50 50 50 50 50

Aspek Keperilakuan

Emosi3

Pearson Correlation -.116 .562** 1 .475** .784**

Sig. (2-tailed) .421 .000 .000 .000

N 50 50 50 50 50

Aspek Keperilakuan

Emosi4

Pearson Correlation -.095 .314* .475** 1 .728**

Sig. (2-tailed) .511 .026 .000 .000

N 50 50 50 50 50

Aspek Keperilakuan

Emosi

Pearson Correlation .244 .733** .784** .728** 1

Sig. (2-tailed) .088 .000 .000 .000

N 50 50 50 50 50

Page 107: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

Uji Reliabilitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 50 100.0

Excludeda 0 .0

Total 50 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.505 4

Page 108: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

Correlations

Sistem

Akuntansi

Persediaan

1

Sistem

Akuntansi

Persediaan

2

Sistem

Akuntansi

Persediaan

3

Sistem

Akuntansi

Persediaan

4

Sistem

Akuntansi

Persediaan

5

Sistem

Akuntansi

Persediaan

6

Sistem

Akuntansi

Persediaan

7

Sistem

Akuntansi

Persediaan

8

Sistem

Akuntansi

Peresediaa

n

Sistem

Akuntansi

Persediaan1

Pearson

Correlation 1 .589** .557** .333* .564** .345* .193 .311* .592**

Sig. (2-

tailed)

.000 .000 .018 .000 .014 .180 .028 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Sistem

Akuntansi

Persediaan2

Pearson

Correlation .589** 1 .486** .459** .359* .322* .274 .262 .577**

Sig. (2-

tailed) .000

.000 .001 .010 .022 .054 .066 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Sistem

Akuntansi

Persediaan3

Pearson

Correlation .557** .486** 1 .339* .502** .291* .126 .072 .490**

Sig. (2-

tailed) .000 .000

.016 .000 .041 .384 .621 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Page 109: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

Sistem

Akuntansi

Persediaan4

Pearson

Correlation .333* .459** .339* 1 .394** .765** .684** .523** .816**

Sig. (2-

tailed) .018 .001 .016

.005 .000 .000 .000 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Sistem

Akuntansi

Persediaan5

Pearson

Correlation .564** .359* .502** .394** 1 .407** .466** .430** .693**

Sig. (2-

tailed) .000 .010 .000 .005

.003 .001 .002 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Sistem

Akuntansi

Persediaan6

Pearson

Correlation .345* .322* .291* .765** .407** 1 .783** .688** .857**

Sig. (2-

tailed) .014 .022 .041 .000 .003

.000 .000 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Sistem

Akuntansi

Persediaan7

Pearson

Correlation .193 .274 .126 .684** .466** .783** 1 .774** .830**

Sig. (2-

tailed) .180 .054 .384 .000 .001 .000

.000 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Page 110: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

Sistem

Akuntansi

Persediaan8

Pearson

Correlation .311* .262 .072 .523** .430** .688** .774** 1 .783**

Sig. (2-

tailed) .028 .066 .621 .000 .002 .000 .000

.000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Sistem

Akuntansi

Peresediaan

Pearson

Correlation .592** .577** .490** .816** .693** .857** .830** .783** 1

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Uji Reliabilitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 50 100.0

Excludeda 0 .0

Total 50 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 50 100.0

Excludeda 0 .0

Total 50 100.0

Page 111: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

B. Hasil Asumsi Klasik

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 50

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .58420964

Most Extreme Differences Absolute .055

Positive .055

Negative -.051

Kolmogorov-Smirnov Z .391

Asymp. Sig. (2-tailed) .998

a. Test distribution is Normal.

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1.120 .902 1.242 .220

Aspek

Keperilakuan

Sikap

.327 .160 .269 2.043 .047 .949 1.05

4

Aspek

Keperilakuan

Persepsi

.382 .148 .392 2.582 .013 .714 1.40

2

Aspek

Keperilakuan

Emosi

.115 .208 .086 .552 .583 .682 1.46

6

a. Dependent Variable: Sistem

Akuntansi Persediaan

Page 112: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.122 .464 -.263 .794

Aspek

Keperilakuan

Sikap

.233 .082 .371 2.835 .007

Aspek

Keperilakuan

Persepsi

-.181 .076 -.358 -2.371 .022

Aspek

Keperilakuan

Emosi

.044 .107 .064 .412 .682

a. Dependent Variable:

Abs_RES

C. Analisis Regresi Berganda

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Aspek Keperilakuan

Emosi, Aspek

Keperilakuan Persepsi,

Aspek Keperilakuan

Sikapa

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Sistem Akuntansi

Persediaan

Page 113: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .495a .245 .196 .60296

a. Predictors: (Constant), Aspek Keperilakuan Emosi, Aspek

Keperilakuan Sikap, Aspek Keperilakuan Persepsi

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 5.429 3 1.810 4.978 .004a

Residual 16.724 46 .364

Total 22.153 49

a. Predictors: (Constant), Aspek Keperilakuan Emosi, Aspek Keperilakuan

Persepsi, Aspek Keperilakuan Sikap

b. Dependent Variable: Sistem Akuntansi Persediaan

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.120 .902 1.242 .220

Aspek Keperilakuan

Sikap .327 .160 .269 2.043 .047

Aspek Keperilakuan

Persepsi .382 .148 .392 2.582 .013

Aspek Keperilakuan

Emosi .115 .208 .086 .552 .583

a. Dependent Variable: Sistem Akuntansi

Persediaan

Page 114: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

Collinearity Diagnosticsa

Model

Di

me

nsi

on Eigenvalue

Condition

Index

Variance Proportions

(Constant)

Aspek

Keperilakuan

Sikap

Aspek

Keperilakuan

Persepsi

Aspek

Keperilakuan

Emosi

1 1 3.928 1.000 .00 .00 .00 .00

2 .045 9.373 .02 .13 .28 .09

3 .021 13.545 .00 .02 .72 .67

4 .006 26.117 .97 .84 .00 .24

a. Dependent Variable: Sistem Akuntansi

Persediaan

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 3.2922 4.8145 3.9225 .33286 50

Std. Predicted Value -1.893 2.680 .000 1.000 50

Standard Error of Predicted

Value .098 .297 .164 .047 50

Adjusted Predicted Value 3.1771 4.7951 3.9170 .33854 50

Residual -1.25076 1.28250 .00000 .58421 50

Std. Residual -2.074 2.127 .000 .969 50

Stud. Residual -2.143 2.234 .004 1.008 50

Deleted Residual -1.33549 1.41458 .00550 .63293 50

Stud. Deleted Residual -2.235 2.340 .005 1.028 50

Mahal. Distance .317 10.912 2.940 2.360 50

Cook's Distance .000 .128 .021 .030 50

Centered Leverage Value .006 .223 .060 .048 50

a. Dependent Variable: Sistem Akuntansi Persediaan

Page 115: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …
Page 116: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …
Page 117: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

Lampiran 4: R Tabel

Page 118: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

PT WIJAYA KARYA BETON,

y Toi

Lampiran 5 : Kartu Administrasi Persediaan Gudang

KARTU ADMINISTRASI PERSEDIAAN GUDANG (APG)

7.40 / BTG

NAMA BARANG

Spek/Type Kode

S. Daya

: BESI ULIR

: (I) 10 MM X 12 MTR

TANGGAL

URAIAN MUTA51 5ALDO

PARAF

BAPB 5PPB DEB ET KR EDIT

25/06/2020

- -

5ALDO PINDAHAN

55.479

43.829

11.650

410.544,6

324.334,6

86.210

25/06/2020 - -

HASIL OPNAME

11.650

86.210

27/06/2020

02

PARAPET OUTERTIMUR P.40 - P.50

3.280

8.370

.~

02/07/2020

03

U/INNER TIMUR P.40 s/d P.50

4.400

3.970

02/07/2020

15

MASTER STEEL

6.211

10.181

03/07/2020

16

MASTER STEEL

6.211

16.392

03/07/2020

17

MASTER STEEL

6.211

22.603

06/07/2020

04

P JU INNER LINE Pl - P.50

123

22.480

14/07/2020

07

PARAPETINNER P.50 - P.60

3.260

19.220

~

17/07/2020

08

OUTERPARAPETP.50- P.60

3.260

15.960

19/07/2020

10

BOUGELENPATION JOIN PBF 1 - PBF 9

34

15.926

25/07/2020 - -

SALDO PINDAHAN

74.112

58.186

15.926

548.428,8

430,576,4

117.852,4

25/07/2020

- -

HASIL OPNAME

15.926

117.852,4

MENGETAHUI,

~i YAHYA SUKARDI

KEPALA GUDANG

MAKASSAR~2020'

ARIEF SUPANDI

GUDANG

Page 119: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

PT WIJAYA KARYA BETON,

y Toi

Lampiran 5 : Kartu Administrasi Persediaan Gudang

Page 120: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

PT WIJAYA KARYA BETON,

y Toi

Lampiran 5 : Kartu Administrasi Persediaan Gudang

Page 121: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

PT WIJAYA KARYA BETON,

y Toi

Lampiran 5 : Kartu Administrasi Persediaan Gudang

Page 122: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …

PT WIJAYA KARYA BETON,

y Toi

Lampiran 5 : Kartu Administrasi Persediaan Gudang

Page 123: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …
Page 124: ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP PENERAPAN …