Analisis Aktivitas Investasi 2

download Analisis Aktivitas Investasi 2

of 14

Transcript of Analisis Aktivitas Investasi 2

  • 8/12/2019 Analisis Aktivitas Investasi 2

    1/14

    i

    Analisis Laporan Keuangan

    ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN

    Disusun Oleh :

    Putri Indriany (120110110167)

    Lailani Angrum Sari (120110110188)

    Ghitha Sri Nur Aspari (120110110191)

    Visi Nurillahi (120110110197)

    Claudia Hesa Putri (120110110237)

    Universitas Padjadjaran

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Akuntansi 2014

  • 8/12/2019 Analisis Aktivitas Investasi 2

    2/14

    i

    DAFTAR ISI

    DAFTAR ISI .................................................................................................................................... i

    PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 1

    1. Penggabungan Usaha ........................................................................................................... 1

    2. Sekuritas Derivatif ............................................................................................................... 3

    3. Pilihan Nilai Wajar .............................................................................................................. 8

    4. Lampiran 5A Kegiatan Internasional ................................................................................... 8

    5. Lampiran 5B Analisis Pengembalian Investasi ................................................................. 10

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... ii

  • 8/12/2019 Analisis Aktivitas Investasi 2

    3/14

    1

    PEMBAHASAN

    1. Penggabungan UsahaPada tahun 2011, Perusahaan dan PT Charoen Pokphand Jaya Farm (CPJF), Entitas Anak,menandatangani perjanjian jual beli saham dengan Taufik dan PT Cipendawa Agro Lestari,

    keduanya merupakan pihak ketiga, masing-masing untuk membeli 5 saham dan 105.866

    saham atau merupakan 100% saham PT Cipendawa Agri Industri (CAI) dengan jumlah harga

    beli sebesar Rp15.374.000.000. Nilai wajar aset dan liabilitas teridentifikasi pada tanggal

    akuisisi adalah sebagai berikut:

    Nilai wajar aset tetap yang diakuisisi didasarkan pada penilaian oleh penilai independen.

    Nilai wajar aset dan liabilitas teridentifikasi lainnya mendekati nilai tercatat pada tanggal

    akuisisi. Kelompok usaha melakukan pengujian penurunan nilai tahunan pada tanggal 31

    Desember 2012 dan 2011. Pada tahun 2012, CAI mengalami kerugian yang mengindikasikan

    potensi penurunan nilai goodwill. Nilai terpulihkan atas CAI ditentukan berdasarkan

  • 8/12/2019 Analisis Aktivitas Investasi 2

    4/14

    2

    perhitungan nilai pakai menggunakan proyeksi arus kas untuk lima tahun. Berdasarkan

    analisis ini, kelompok usaha mengakui penurunan kerugian nilai goodwill sebesar

    Rp7.438.000.000 yang dicatat sebagai bagian bagian dari Beban Operasi Lain -Rugi

    Penurunan Nilai Goodwill dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2012.

    Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode pembelian. Biaya-biaya akuisisi yang

    timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban-beban administrasi. Ketika

    melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, kelompok usaha mengklasifikasikan dan menentukan

    aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada

    persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan konsdisi terkait lain yang ada pada tanggal

    akuisisi. Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi

    mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi

    pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan

    dalam laba rugi.

    Imbalan kontijensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal

    akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontijensi setelah tanggal akuisisi yang

    diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laba rugi atau pendapatan

    komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan:

    Pengakuan dan Pengukuran. Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontijensi tidak

    diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas. Dalam hal tidak

    dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011), gunakan PSAK lain yang sesuai.

  • 8/12/2019 Analisis Aktivitas Investasi 2

    5/14

    3

    Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur berdasarkan harga perolehan yang

    merupakan selisih lebih nilai agregat imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP

    (Kepentingan non-pengendali) atas jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas

    yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang

    diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laba rugi.

    Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangai akumulasi

    kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh

    dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil

    Kas (UPK) dari kelompok usaha yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi

    tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan

    atas UPK tersebut. Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas

    UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan

    tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau

    kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif

    operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.

    2. Sekuritas DerivatifFluktuasi perkembangan bisnis menjadikan perusahaan menghadapi berbagai macam resiko

    dari usahanya salah satunya adalah resiko pasar. Resiko ini timbul sebagai akibat dari

    profitabilitas operasi usaha yang sangat sensitif terhadap fluktuasi pada berbagai area seperti

    komoditi, tingkat pertukaran mata uang asing, dan tingkat bunga. Kekuatan pasar sangat

    mempengaruhi faktor-faktor tersebut.

    Untuk memperoleh laba yang besar perusahaan mungkin dapat mengendalikan volumen

    produksi dari emas tersebut dan biaya produksinya. Namun perusahaan tidak dapat

    mengendalikan harga spot mas. Harga ini ditentukan oleh harga yang beredar di dalam pasar.

    Pada teks ini perusahaan manghadapi resiko harga komoditas (commodity price risk). Resikolain yang perlu diperhatikan adalah resiko mata uang asing. Akibat nilai uang yang berbeda-

    beda di masing-masing negara maka perusahaan dapat menanggung resiko kerugian akibat

    perbedaan mata uang uang. Resiko ini disebut dengan resiko mata uang asing (foreign

    currenci risk). Resiko lain yang mungkin terjadi adalah resiko atas selisihbunga. Misal

    perusahaan memperoleh pinjaman dari suatu bank dengan tingkat bunga fluktuatif, apabila

  • 8/12/2019 Analisis Aktivitas Investasi 2

    6/14

    4

    tingkat bunga di pasar semakin tinggi maka perusahaan mengalami kerugian yang besar

    akibat kanaikan suku bunga ini. Resiko yang demikian ini disebut resiko tingkat suku bunga

    (interest rate risk).

    Perusahaan dalam melakukan aktivitasnya menghadapi berbagai macam resiko pasar mulai

    dari resiko harga komoditas (commodity price risk), resiko pertukaran mata uang asing

    (foreign currency risk), atau resiko tingkat suku bunga (Interest rate risk). Untuk itu

    perusahaan perlu mengurangi adanya resiko yang terjadi di pasar. Untuk mengurangi resiko

    pasar tersebut perusahaan dapat melakukan upaya yaitu transaksi lindung nilai (hedging

    transaction). Lindung nilai (hedge) merupakan kontrak yang bertujuan untuk melindungi

    perusahaan dari resiko pasar. Transaksi lindung nilai ini seperti perusahaan yang melakukan

    transaksi asuransi, dimana perusahaan mengharapkan imbal hasil walaupun tidak terjadi

    resiko pasar. Terdapat beberapa macam jenis transaksi lindung nilai seperti kontrak masa

    depan (futures), opsi, dan swap yang meruapakan bagian dari instrument keuangan derivatif

    atau lebih ringkas kita sebut derivatif. Derivatif (derivatif) merupakan instrumen yang

    nilainya berasal dari aktiva, kelompo aktiva, atau variabel ekonomis seperti saham, obligasi,

    harga komoditas, tingkat suku bunga, atau kurs valuta asing. Namun perlu diperhatikan

    bahwa lindung nilai atau derivatif membuat perusahaan mengalami resiko tertentu pula.

    Sangat sulit mendapatkan derivatif yang mampu melindungi perusahaan dari resiko pasar

    secara menyeluruh. Derivatif banyak pula yang digunakan sebagai upaya spekulasi

    perusahaan dalam menghadapi resiko pasar.

    Terdapat beberapa jenis dari derivatif seperti yang dijelaskan dalam pembahasan

    sebelumnya. Salah satunya adalah kontrak masa depan (futures contract). Kontrak masa

    depan (futures contract) didefinisikan sebgai perjanjian antara dua atau lebih pihak untuk

    membeli atau menjual komoditas tertentu atau aktiva keuangan tanggal tertentu di masa yang

    akan datang (yang disebut tanggal penyerahan) pda harga tertentu. Kontrak seperti ini dapat

    dibuat untuk berbagai komoditas dan aktiva keuangan.

    Kontrak swap (swap contract)merupakan salah satu dari jenis derivatif. Kontrak swap (swap

    contract) merupakan perjanjian antara dua pihak atau lebih untuk menukar arus kas masa

    depan. Kontrak ini biasanya digunakan sebagai perlindungan terhadap tingkat suku bunga

    dan resiko kurs valuta asing dimasa yang akan datang.

  • 8/12/2019 Analisis Aktivitas Investasi 2

    7/14

    5

    Kontrak opsi (option contract)memberikan hak pada suatu pihak (bukan kewajiban) untuk

    melakukan suatu transasksi.

    A. Akuntansi Instrumen derivatifBerbeda dengan akuntansi investasi pada efek, akuntansi untuk derivatif baik yang ada

    dalam aktiva maupun dalam pasiva di catat sesuai dengan nilai wajar yang dimiliki.

    Keuntungan dan kerugian belum direalisasi pada lindung nilai atas nilai wajar seperti

    swap tingkat bunga fixed for floating, kontrak futures, opsi untuk melindungi nilai wajar

    sekuritas, dan lindung nilai atas komitmen masa depan untuk membeli atau menjual

    barang dengan tingkat harga tertentu di catat pada laporan laba rugi yang mempengaruhi

    profitabilitas saat ini.

    Untuk keuntungan dan kerugian yang belum terealisi atas lindung nilai arus kas, swap

    tingkat suku bunga floating for fixed, lindung nilai atas ramalan penjualan komoditas

    dilaporkan sebagai pendapatan komprehensif (sebagai koponen ekuitas bukan sebagai

    komponen laba berjalan) kemudian transaksi tersebut pada tanggal efektif transaksi

    dipindahkan kedalam laporanlaba rugi perusahaan dengan prinsip offseting atau saling

    hapus dari transaksi itu sendiri.

    B. Pengungkapan instrumen derivatifPerusahaan perlu mengungkapkan informasi kuantitatif dan kualitatif mengenai derivatif

    baik dalam catatan laporan keuangan atau pada tempat yang lain.

    C. Analisis derivatifa. Tujuan penggunaan derivatif

    Perlu bagi seorang analis untuk mempelajari tujuan perusahaan dalam melakukan

    atau menggunakan derivatif. Sebagian besar perusahaan menggunakan derivatif untuk

    keperluan lindung nilai. Namun beberapa perusahaan melakukan lindung nilai untuk

    keperluan spekulasi. Mengidentifikasi tujuan perusahaan menggunaka derivatif

    sangat penting karena resiko yang terkait dengan derivatif spekulatif lebih tinggi dari

    pada resiko derivatif lindung nilai. Pada kasus lndung nilai resiko berasal dari tidak

  • 8/12/2019 Analisis Aktivitas Investasi 2

    8/14

    6

    berasal dari pilihan strategis perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya.

    Melainkan berasal dari masalah dari lindung nilai baik karena lindung nilai yang tidak

    sempurna atau karena kejadian yang tidak diharapkan. Pada kasus spekulasi

    perusahaan membuat pilihan statergis untuk menanggung resiko pergerakan pasar.

    b. Pengungkapan risiko dan keefektifan strategi hedgingKetika seorang analis menyimpulkan bahwa sebuah perusahaan menggunakan

    hedging, maka ia harus mengevaluasi underlying assets, strategi manajemen risiko,

    aktivitas hedging, dan keefektifan operasi hedgingnya.

    c. Transaction-specific versus company wide risk exposurePerusahaan melakukan hedge eksposur spesifik, komitmen, asset, dan atau utang.

    Hedging specific exposures biasanya menurunkan risiko secara keseluruhan pada

    variabel ekonomi underlying, perusahaan jarang menggunakan derivatif untuk

    menghedge overall companywide risk exposure

    d. Cakupan dalam laba operasi dan non operasiPermasalahan lain dari derivatif adalah apakah keuntungan dan kerugia perusahaan

    baik yang belum ataupun sudah direalisasi di masuka kedalam transaksi operasi atau

    non operasi. Untuk menjawab pertanyaan ini perlu memilahkan karena bentuk dari

    derivatif terbagi menjadi beberapa bagian yaitu instrumen lindung nilai atas nilai

    wajar, tingkat suku bunga, resiko valuta asing dan harga komoditas. Untuk lindung

    nilai atas nilai wajar dan bunga perusahaan mengeluarkan dari aktivitas operasi

    perusahaan. Hal ini dikarenakan akan resiko bunga yang terjadi yang merupakan pos

    di luar aktivitas operasi perusahaan.

    Untuk transaksi lindung nilai seperti lindung nilai atas valuta asing dan harga

    komoditas kalsifikasinya menjadi tidak jelas. Perlu dilakukan analisis lebih lanjut tas

    transaksi tersebut yaitu jika aktivitas lindung nilai bukan meruapakan bagian inti dari

    aktivitas perusahaan dimasukan ke dalam aktivitas non operasi perusahaan, dan jika

    memasukan dampak lindung nilai pada laba periode berjalan, laba operasi menutupi

    volatilitas dan arus kas operasi perusahaan.

  • 8/12/2019 Analisis Aktivitas Investasi 2

    9/14

    7

    Analisis pada PT Charoen Pokphand

    PT Charoen Pokphand mengungkapkan cara pencatatan sekuritas derivatif pada

    catatan atas laporan keuangannya, yaitu pada bagian

    1. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting >> Instrumen Keuangan >> Aset keuangan>> Pengukuran setelah pengakuan awal >> Aset keuangan yang diukur pada nilai

    wajar melalui laba rugi

    Aset derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali

    ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.

    Derivatif melekat dalam kontrak utama dicatat sebagai derivatif terpisah ketika

    risiko dan karakteristiknya tidak berkaitan erat dengan kontrak utama dan kontrak

    utama tersebut tidak dicatat pada nilai wajar. Derivatif melekat ini diukur pada

    nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar tersebut

    diakui sebagai laba rugi. Penilaian kembali hanya terjadi jika terdapat perubahan

    dalam ketentuan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang

    diperlukan

    2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting >> Instrumen Keuangan >> liabilitaskeuangan

    Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada

    nilai wajar melalui laba rugi, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya

    diamortisasi, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam

    lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai.

    3. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting >> Instrumen Keuangan >> Instrumenkeuangan derivatif

    Kontrak komoditas berjangka yang dimiliki Kelompok Usaha tidak memenuho

    persyaratam seperti yang telah diungkapkan di atas dan oleh karena itu tidak dapat

    dikategorikan sebagai lindung nilai untuk tujuan akuntansi. Oleh karenanya

  • 8/12/2019 Analisis Aktivitas Investasi 2

    10/14

    8

    piutang yang timbul dari transaksi ini disajikan pada laporan posisi keuangan

    konsolidasian sebagai instrumen keuangan biasa, dan sesuai dengan PSAK No. 55

    (Revisi 2011), piutang atas kontrak yang telah diselesaikan dicatat sebesar nilai

    tercatat berdasarkan harga kuotasi dari komoditas terkait pada tanggal pelaporan.

    Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar komoditas

    berjangka tersebut diakui secara langsung pada operasi periode berjalan.

    Pada tanggal 31 Desember 2012, tidak terdapat kontrak komoditas yang belum diselesaikan.

    Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di oasar aktif mengacu pada kuotasi

    harga pasar atau kuotasi harga pedagang efek dan tidak termasuk pengurangan apapun untuk

    biaya transaksi

    Instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif nilai wajar ditentukan dengan

    menggunakan teknik penilaian yang dilakukan secara wajar oleh pihak yang memiliki

    pemahaman.

    Perlakuan sekuritas derivatif di PT Charoen Pokphand memenuhi standar

    PSAK 50Instrumen Keuangan : Penyajian PSAK 55 - Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran PSAK 60 - Instrumen Keuangan : Pengungkapan

    3. Pilihan Nilai Wajar4. Lampiran 5A Kegiatan Internasional

    Banyak laporan keuangan anak perusahan Amerika diluar negeri banyak yang disajikan

    dalam mata uang lokal. Sebelum anak perusahaan dapat dikonsolidasikan dengan induk

    perusahaannya di AS, Laporan keuangan dalam mata uang lokal harus di konversikan

    menjadi dollar AS.

    Standar akuntansi memberikan dua pendekatan translasi, metode kurs kini (current rate

    method) dan metode sementara (temporal method). Jika anak perusahaan relatif independen,

    metode kurs kini digunakan. Jika perusahaan terintegrasi secara dekat dengan induk

  • 8/12/2019 Analisis Aktivitas Investasi 2

    11/14

    9

    perusahaan, yang digunakan adalah metode sementara. Sebagai catatan akhir, anak

    perusahaan yang berlokasi di negara dengan tingkat inflasi tinggi, disyaratkan untuk

    menggunkan metode sementara.

    Terdapat implikasi penting atas pemilihan metode penerjamahan. Jika metode kurs kini

    digunakan, penyesuaian penerjemahan disajikan dalam pendapatan komprehensif lainnya

    dan tidak memengaruhi laba tahun berjalan. Jika metode sementara yang digunakan,

    penyesuaian ini disajikan sebagai keuntungan pengukuran kembali dan kerugian dalam

    laporan laba rugi.

    Translasi laporan keuangan melibatkan empat nilai tukar

    1. Historis- nilai tukar saat terjadinya transaksi2. Kini- nilai tukar pada akhir periode akuntansi3. Spesifik- nilai tukar unruk transaksi tertentu4. Rata-rata tertimbangnilai tukar rata-rata tertimbang selama periode akuntansiAnalisis Implikasi Translasi Mata Uang Asing

    Mata uang pelaporan PT CPIN adalah Rupiah Indonesia. Risiko nilai tukar mata uang asing

    adalah risiko dimana nilai wajar atas arus kas di masa datang dari suatu instrumen keuangan

    akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur kelompok usaha

    terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari utang usaha akibat import bahan baku dan

    utang bank.

    Untuk mengelola risiko nilai tukar mata uang asing, kelompok usaha mengupayakan fasilitas

    utang bank dalam mata uang rangkap, sehingg akan memberikan fleksibilitas dalam

    mengkonversikan ke mata uang yang akan digunakan dengan memperhatikan keadaan.

    Untuk resiko nilai tukar mata uang asing yang berasal dari utang usaha, perusahaan akan

    mengalihkannya kepada pelanggan dengan melakukan evaluasi harga jual secara berkala.

    Tabel berikut menunjukan sensitivitas kemungkinan perubahan terhadap dollar AS, dengan

    sumsi variable lain konstan, dampak terhadap laba sebelum pajak penghasilan sebagai

    berikut :

  • 8/12/2019 Analisis Aktivitas Investasi 2

    12/14

    10

    5. Lampiran 5B Analisis Pengembalian InvestasiSeluruh komponen dari pendapatan dari investasi (interest, dividend, dan realized and

    unrealized gains and losses) untuk seluruh jenis sekuritas investasi harus dilibatkan dalam

    menentukan pendapatan ekonomi. Rumus untuk menghitung pendapatan investasi permanen

    adalah sebagai berikut.

    Permanent investment income =

    Expected ROI x (Beginning fair value of investment + Ending fair value of

    investment)/2

    Return on Aset (ROA) adalah rasio utk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan

    laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu. ROA juga sering disebut dengan Rol

    (return on investment).

    ROA = Laba bersih / Total aset rata-rata

  • 8/12/2019 Analisis Aktivitas Investasi 2

    13/14

    11

    ROA pada PT CPIN pada tahun 2012 adalah 0,22, artinya setiap Rp 1 aset atau investasi

    perusahaan, mampu menghasilkan laba Rp 0,22

  • 8/12/2019 Analisis Aktivitas Investasi 2

    14/14

    ii

    DAFTAR PUSTAKA

    Subramanyam, K. R., John J. Wild (2012).Analisis laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

    Laporan Keuangan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk dan Entitas Anak audited tahun 2012

    Laporan Tahunan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk dan Entitas Anak tahun 2012

    http://bangunkembali.blogspot.com/2011/12/analisis-laporan-keuangan-perusahaan_3368.html