Analisa Titrasi Kompleksometri Dita
-
Upload
dewa-ayu-wiarsini -
Category
Documents
-
view
3.054 -
download
15
Transcript of Analisa Titrasi Kompleksometri Dita
ANALISA TITRASI KOMPLEKSOMETRI
Tanggal : 15 Mei 2010
A. TUJUAN :
Untuk mengetahui standarisasi larutan EDTA 0,01 N
Penetapan kadar CaCO3 pada air bersih
Kadar Ca dan magnesium ( mg ) pada air bersih
B. TEORI :
Analisa kualitatif untuk zat-zat organik yang mengandung ion- ion logam
seperti aluminium, bismuth, kalium, magnesium, dan zink.
Dengan cara gravimetri memakan waktu yang lama, karena prosedurnya meliputi
pengendapan , penyaringan , pencucian dan pengeringan atau pemijaran sampai bobot
konstan.
Sekarang setelah ditemukan prosedur titrimetri yang baru untuk penentuan ion-ion
logam ini dengan pereaksi etilen diamin tetraasetat dinatrium pada umumnya disebut
EDTA dengan menggunakan indiktor terhadap ion logam yang mempunyai sifat
seperti halnya indikator pH pada titrasi asam basa, dengan dasar pembentukan Khelat
yang digolongkan dengan golongan komplekson. Prinsip dasar reakasi dalam
penentuan ion-ion logam secara titrasi kompleksometri umumnya digunakan
komplekson III (EDTA) sebagai zat pembentuk kompleks khelat,dimana ETDA
bereaksi dengan ion logam yang polivalen seprti Al+3, Bi+3,Ca+2,dan Cu+2 membentuk
senyawa kompleks khelat yang stabil dan larut dalam air.
C. PRINSIP KERJA :
Bila EDTA ditambahkan ke dalam suatu larutan dari kation logam tertentu, maka
akan membentuk kompleks khelat yang mudah larut.Bila sejumlah kecil zat seperti
Eriochrom Black T atau Chalmigite ditambahkan pada larutan menjadi merah
anggurApabila EDTA ditambahkan pada larutan tersebut, kalsium. dan magnesium
akan dikomplekskan, maka larutan berubah dari merah anggur menjadi biru,
menandakan titik akhir titrasi. Untuk menghasilkan titik akhir titrasi yang baik
diperlukan adanya ion magnesium.Ketajaman titik akhir titrasi meningkat dengan
bertambahnya pH. pH 10,0±0,1 adalah pH yang memberikan hasil yang
memuaskan.Batas waktu 5 menit pada beberapa tetes akhir titrasi dimaksudkan untuk
mengatur lamanya titrasi guna memperkecil kemungkinan pengendapan CaCO3.
D. PERSYARATAN BAKU MUTU
Menurut Kep. Menteri Kes. Rep. Indo No. 907/MENKES/SK/VII/2002
tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum, standar baku mutu
untuk kesadahan air minum adalah sebesar 500mg/L.
Menurut Permenkes No.416/Menkes/Per/IX/1990 , kadar maksimum yang
diperbolehkan dalam air bersih adalah 500 mg/L
E . ALAT-ALAT :
Buret 50ml
Pipet Volume 10 ml
Labu Takar 250 ml
Gelas Beker
Elemeyer
Batang Pengaduk
Bola Isap
Corong
Kertas Label
F . REAGEN :
EDTA
Larutan Dapar
NH4Cl ( Asam Klorida )
Indikator Eriochrom Black T ( EBT )
NaOH
Aquades
G. PROSEDUR KERJA
1. Prosedur Titran Baku EDTA 0,01M :
- Timbang 0,9306 g dinatrium etilen diamine tetra asetat dihidrat (EDTA) (p.a)
Banyaknya gram EDTA yang ditimbang didapat dari perhitungan:
g = L × N × B.standar
= 0,25 × 0,01 × 372,24
=0,9306
( sebelum menimbang EDTA pada neraca analitik, timbang sebelumnya beaker glass
yang akan digunakan, pada praktikum ini didapat berat beaker glass = 61,6041 g +
0,9306 g = 62,5347)
- Larutkan dengan aquades pada gelas beaker aduk hingga tercampur
- Setelah itu masukkan ke dalam labu ukur 250 ml tambahkan aquades hingga
tepat tanda
- Kocok hingga tercampur .
2. Prosedur Standarisasi EDTA 0,01 M :
- Pipet 10 ml larutan CaCO3
- Tambahkan 1-2 ml larutan dapar , cek pH 10,0 kurang dari 0,1
- Tambahkan indikator Eriochrom Balck T ( EBT ) sepucuk unjung sendok ,
kocok
- Titrasi dengan larutan EDTA 0,01 M sampai terjadi perubahan warna merah
anggur menjadi warna biru.
PERCOBAAN KOMPLEKSOMETRI
a. Penentuan Kadar CaCO3 dalam air bersih
Pipet 50 ml contoh air dalam elemeyer
Tambahkan 1-2 ml Larutan dapar
Tambahkan indicator EBT atau sejumlah kecil serbuk kering indikator,
kocok.
Tambah titran EDTA dengan perlahan-lahan, dengan mengocokkan
terus menerus sampai hilang warna kemerahan
Tambahkan beberapa tetes terakhir dalam interval jarak waktu antara
3-5 detik
Pada titik akhir larutan akan berwarna biru.
Dan hitung kadar Ca pada air bersih
b. Penentuan Kadar Ca pada air bersih :
Pipet 50 ml
Tambahkan air bersih dalam elemeyer 250ml
Tambahkan 2 ml NaOH 1 N
Tambahkan indicator murexid 1 ujung sendok ( 100g NaCl ditambah
murexid kemudian digerus homogen ).
H. HASIL PENGAMATAN :
Pada penentuan kadar CaCO3 volume titrasi yang digunakan untuk mengubah
warna merah anggur menjadi biru adalah 11,25 ml
Pada penentuan kadar Ca volume titrasi yang digunkan untuk mengubah
warna pink menjadi keunguan adalah 6,2 ml
- Perhitungan
A. Perhitungan Membuat EDTA 0,01 M :
BM EDTA = 372,24 1/mol
g = L x N x B.S
= 0,25 x 0,01 x 372,24
= 0,9306
= 0,9306 g ( untuk / 250ml )
B. Perhitungan Standarisasi EDTA 0,01 N :
V1 x N1 = V2 x N2
10 x 0,01 = 12,16 x N2
0,1 = 12,16 x N2
N2 =
N2 = 0,0082 N
D. Perhitungan :
10 ml CaCO3 = 10 mg CaCO3 = ml EDTA.
1 ml EDTA =
= 0,8224 mg CaCO3
Kesadahan CaCO3 = =
=
= 185,04 mg/l
Kadar Ca =
=
= 40,79 mg/l
Kadar Mg =
=
= 20,1842 mg/l
I. PEMBAHASAN :
Titrasi kompleks adalah titrasi benda yang berdasarkan pembentukkan
persenyawaan kompleks garam yang sukar mengion.
Pada percobaan ini mencoba menentukan tingkat kesadahan suatu sampel air dengan
menggunakan reaksi pembentukkan ion kompleks.mula-mula melakukan standarisasi
titran dalam hal ini adalah EDTA. Titrasi ini distandarisasi menggunakan CaCO3 yang
volume dan molaritasnya telah diketahui, langkah selanjutnnya penentuan kesadahan
cuplikan air yaitu pada kesadahan tetap. Kesadahan sementara, dan kesadahan total
dari air PDAM yang diamati. Pada penentuan kadar CaCO3 didapatkan nilai 185,04
mg/l sedangkan kadar Ca dan kadar Mg. Didapatkan nilai 40,79 mg/l dan 20,1842
mg/l. Dalam air PDAM selalu terlarut sejumlah garam kalsium dan magnesium baik
dalam bentuk garam klorida maupun garam sulfat. Adanya garam-garam ini
menyebabkan air menjadi sadah yaitu tidak dapat menghasilkan busa jika dicampur
dengan sabun. Bila ion kalsium titrasi dengan EDTA,terbentuk suatu komplek
kalsium yang relatif stabil. Pada percobaan ini seharusnya larutan sampel dititrasi
akan mengalami perubahan warna merah anggur menjadi biru. Hal itulah yang
menjadi bukti bahwa terdapat kesadahan dalam sample air yang digunakan. Namun
ternyata pada percobaan ini air sampel yang digunakan berubah menjadi biru setelah
ditambhkan EBT-NaCl dan Ca indikator. Seperti kita ketahui air yang sadah berarti
mengandung ion Ca+2,Mg2+,ion Ca2+ akan lebih dulu bereaksi dan kemudian disusul
dengan ion Mg2+ sehingga menimbulkan perubahan warna dari merah anggur menjadi
biru. Reaksi pada ion Mg2+ yang akan terjadi seandainya dilakukan penititrasian.
J. KESIMPULAN :
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah :
Kesadahan merupakan besarnya konsentrasi Ca dan Mg dalam yang dapat
diartikan sebagai daya serap air untuk mengendapkan sabun.
Pada larutan standar CaCO3 ditambah dengan larutan dapar 2 ml ditambah
EBT satu ujung sendok pengaduk akan membentuk warna merah anggur
kemudian dititrasi dengan larutan EDTA berwarna biru.
Pada sampel air PDAM ditambah larutan 2 ml tambah satu ujung sendok
pengaduk akan membentuk warna merah anggur kemudian dititrasi dengan
larutan EDTA akan berwarna biru sehingga kesadahan CaCO3 (total
harnees) adalah 185,04 mg/l pada air bersih.
Pada sampel air PDAM ditambahkan larutan NaOH 2ml ditmbah Ca
indikator satu ujung sendok pengaduk akan membentuk warna merah
muda bening, kemudian dititrasi dengan larutan EDTA akan berubah
warna menjadi ungu pekat . sehingga kadar Ca adalah 40,79 mg/l.
Dan pada kadar Mg titrasi kesadahan setelah dikurangi titrasi Ca , akan
menghasilkan kadar 20,1842 mg/l
Nilai kesadahan pada sampel air tersebut telah memenuhi persyaratan air
bersih menurur permenkes 416 th. 1990 yaitu sebesar 500mg/ml utuk
kesadahan air minum berdasarkan kep.menkes . RI No.907 th 2002 tentang
kadar maksimun untuk kesadahan yang diperbolehkan adalah 500mlmg/l
sehingga sampel air tersebut masih dalam kategori aman untuk digunakan
dan dikonsumsikan.
Catatan : Bila setelah dititrasi tidak berwarna biru maka sampel tersebut
tidak terdapat magnesium dan kalsium. Dan bila waktu titrasi
terlalu cepat maka akan membuat CaCO3 mengendap dan
menyebabkan pembentukkan tidak sempurna.
K . SARAN :
Dalam praktikum kimia analitik hendaknya kita selalu memperhatikan
kebersihan air yang akan kita uji dalam kehidupan sehari-hari.
L. DAFTAR PUSTAKA :
www.Annisan fushie.wordpress.com/2008
Departemen Kesehatan Pusat Laboratorium.1993.Petunjuk Pemeriksaan Air Minum
atau Air Bersih.Jakarta:Departemen Kesehatan
LAPORAN PRAKTIKUM
ANALISA TITRASI KOMPLEKSOMETRI
OLEH
DEWA AYU PUTU WIARSINI
NIM.P07134009021
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
TAHUN AJARAN
2010
Denpasar, 15 Mei 2010
Pembimbing I Pembimbing II
( Th. Ni luh Putu Yeti,ST. ) ( Dra. Rahmawati B, Apt. )
Pembimbing III
( Ni Made Marwati,Spd,ST, M.Si )
Pembuat Laporan
( Dewa Ayu Putu Wiarsini)