ANALISA TINDAKAN Nebulizer Igd Kariadi

6
 ANALISA TINDAKAN SUCTION RSUP DR.KARIADI Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat Oleh: Aditya Krisna 22020113210041 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013

Transcript of ANALISA TINDAKAN Nebulizer Igd Kariadi

ANALISA TINDAKANSUCTIONRSUP DR.KARIADI

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat

Oleh:Aditya Krisna22020113210041

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG2013Inisial Klien: Tn.MDiagnosa Medis: ICHNo. Register: C448035Tanggal Masuk: 3 Desember 2013 pukul 07.15Tanggal Tindakan: 3 Desember 2013 pukul 07.20Ruang: IGD RSUP DR.KARIADI

1. Diagnosa keperawatan dan dasar pemikiranDataMasalahEtiologi

DS : Pasien mengatakan sesak nafas terus menerus Anak pasien mengatakan pasien sudah mempunyai penyakit asma sejak 3 tahun yang lalu, asma kambuh jika kedinginan dan kelelahan Pasien mengatakan lendir sulit keluarDO : Pasien terlihat sesak nafas, Ekspirasi memanjang Batuk berdahak, secret putih kental Auskultasi : wheezing di bronkus dan area paru RR :29 x/menit TD : 122/68 mmHg Nadi 105 x/menit, Suhu 36,50 C, Akral dingin GelisahKetidakefektifan bersihan jalan nafasbronkospasme, Sekresi mucus

Diagnosa Keperawatan : Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan bronkospasme, Sekresi mucus.Dasar pemikiranAsma adalah suatu penyakit kronik (menahun) yang menyerang saluran pernafasan (bronchiale) pada paru dimana terdapat peradangan (inflamasi) dinding rongga bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan saluran nafas yang akhirnya seseorang mengalami sesak nafas.Pada penderita asma terjadi hipersensitivitas saluran nafas seperti polusi udara (asap, debu, zat kimia), serbuk sari, udara dingin, makanan, hewan berbulu, tekanan jiwa, bau/aroma menyengat (misalnya;parfum) dan olahraga sehingga penyakit ini gampang kambuh. Sebelum diperiksakan pasien sudah mengalami batuk berdahak selama 3 hari disertai sesak dan sekret yang sulit keluar. Hal ini dipacu oleh tingginya aktivitas pasien dan adanya perubahan udara menjadi lebih dingin. Spasme bronkus dan produksi secret menyebabkan pasien mengalami sesak. Sehingga diperlukan terapi inhalasi untuk mengatasi sesak nafas dan sekret yang tertahan.2. Tindakan keperawatan yang dilakukanPemberian inhalasi nebulizer (atrovent, bisolvon, NaCl)3. Prinsip-prinsip tindakanLangkah-langkah dalam melakukan tindakan penghisapan adalah sebagai berikut :a. Dekatkan alat dan jaga privacy pasienb. Gunakan sarung tanganc. Atur posisi fowlerd. Jalan nafas dibersihkan, hidung dibersihkan dengan kapas lembab, kapas yang kotor buang ke bengkoke. Obat inhalasi dimasukkan dalam tempat penampungan obatf. Hubungkan masker/nasal canule pada pasien sehingga uap dan obat tidak keluarg. Pasien dianjurkan nafas dalam secara teraturh. Bila pasien merasa lelah, matikan nebulizer sebentar, berikan kesempatan pasien istirahati. Setelah obat sudah habis, matikan mesin nebulizerj. Berikan 02 3 liter/mnt atau sesuai instruksik. Perhatikan keadaan umum pasienl. Merapikan pasien dan alat yang telah digunakanm. Melepas sarung tangan

4. Analisa Tindakan KeperawatanPemberian nebulizer yang dilakukan pada pasien bertujuan untuk mengencerkan dahak yang ada di jalan nafas dan membuka jalan nafas yang menyempit sehingga dapat dikeluarkan bersama dengan batuk. Dari tindakan ini diharapkan pasien tidak merasa sesak dan jalan nafas pasien tidak terhambat. Analisa tindakan dri prosedur ini yaitua. Menyiapkan pasien dan menjelaskan pada pasien dan keluarga bahwa pasien akan dilakukan tindakan nebulizer hal ini dilakukan agar pasien dan keluarga tidak mengalami ketakutan atau cemas dengan tindakan yang akan diberikan.b. Memposisikan pasien semi fowler untuk membantu pasien agar inspirasi pasien maksimalc. Berikan pasien oksigen via nasal kanul sebanyak 3 liter/menit hal ini bertujuan untuk mencukupi kebutuhan pasien akan oksigend. Alat yang dipersiapan berupa nebulizer, masker kanul, obat inhalasi berupa bisolvon, atrovent dan NaCL dengan perbandingan 1 : 1 : 1e. Mendekatkan alat dan menggunakan sarung tanganf. Obat yang sudah dioplos kemudian dimasukan ke dalam penampungan obat yang terdapat pada masker kanul.g. Masker kanul yang sudah dipakai pasien lalu dihubungkan ke saluran oksigen pusat. Dengan oksigen yang diperlukan adalah 5 liter/menith. Menganjurkan pasien untuk bernafas secara teratur dan dalam. Hal ini dilakukan agar obat dapat masuk sampai ke dalam saluran bronchitis, alveolus paru maupun tempat lain yang ditemukan adanya sekreti. Setelah obat sudah habis, mematikan mesin nebulizerj. Memperhatikan keadaan umum pasien tanyakan apakah pasien masih mengalami sesak atau tidak, selain itu tanyakan apakah pasien sudah ingin mengeluarkan dahak yang ada. Jika sudah siapkan bengkok dan tissue sebagai tempat untuk dahak pasien.k. Membersihkan alat dan merapikan kembali

5. Hasil yang didapat dan maknanyaSetelah disuction, sekret dapat dikeluarkan, suara nafas menjadi lebih bersih.

6. Tindakan keperawatan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa keperawatan di atasa. Observasi tanda-tanda vital dan suara napas.b. Berikan posisi yang nyaman (semi fowler).c. Kolaborasi pemberian oksigen dengan aliran 3 liter/menit.d. Lakukan hisap lendir (suction )bila ronchi terdengar, auskultasi bunyi napas sebelum dan sesudah suctioning7. Evaluasi diriSetelah dilakukan terapi inhalasi pasien mengatakan sesaknya berkurang dan dahak pasien dapat dikeluarkan. Sekret yang dikeluarkan berwarna putih dan kental. Saat diauskultasi masih terdapat bunyi wheezing pada paru..

8. KepustakaanBrunner & Suddarth. 1997. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8. Jakarta: EGC.Doenges E. Marlynn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta:EGC.Gallo & Hudak. 1997. Keperawatan Kritis. Edisi VI. Jakarta: EGCRofii, Muhamad. 2009. Buku Kerja Ketrampilan Dasar Dalam Keperawatan. Semarang : HasaniTim penyusun diagnosa nanda. 2012. Diagnosa Nanda : NIC dan NOC.

Nama dan tanda tangan mahasiswa

Aditya Krisna