Analisa Teks Biografi Agus Salim

16
PRONOMINA 1 Agus Salim lahir dengan nama Mashudul Haq yang berarti "pembela kebenaran" di Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat, Hindia Belanda pada tanggal 8 Oktober 1884. Beliau adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia 2 Selama kurang lebih enam tahun Agus Salim berada di Arab Saudi. Akhirnya tahun 1911, Agus Salim pulang ke Indonesia. Kepulangannya dari Tanah Suci ini boleh dikatakan sebagai titik tolak perjuangannya melawan Belanda. 3 Agus Salim mulai membangun citranya sebagai penggagas tradisi diplomasi yang kelak sangat berguna bagi negara Indonesia untuk mempertegas jati diri sebagai bangsa yang merdeka. 4 Pada tahun 1947 Agus Salim bersama beberapa tokoh nasional lainnya dapat dianggap berjasa dalam pengakuan negara-negara Arab atas kemerdekaan Indonesia. Sebelumnya, selama 3 bulan mereka mengembara di Timur Tengah dengan kondisi keuangan yang sangat terbatas sebagai utusan negara yang baru merdeka. 5 Pujian-pujian juga disematkan para tokoh bangsa lainnya kepada Agus Salim . “Sikapnya yang tangkas itu memberikan garam dalam ucapannya....6 Dengan menguasai banyak bahasa, Agus Salim menjadi seorang diplomat ulung. Tutur katanya yang khas itu senantiasa membawa keberhasilan dalam setiap misi diplomasi yang diemban Agus Salim. 7 Ketika Agus Salim dikirim ke Timur Tengah oleh Belanda, beliau memanfaatkan hal tersebut untuk menambah pengetahuannya dengan belajar kepada seorang Syekh di Arab Saudi. 8 Agus Salim di masa kemerdekaan juga tak kalah perannya di kala perjuangan kemerdekaan bagi Indonesia. Beliau dengan susah payah mengenalkan Indonesia di dunia internasional dan mencari dukungan atas kemerdekaan Indonesia. 9 Dari pengalaman-pengalaman berbicara di tingkat internasional itulah wawasan serta talenta bertutur Agus Salim terus mengalami kemajuan. Pengetahuannya tentang tata cara diplomasi sama rincinya dengan pemahamannya tentang Islam, Al-Qur’an, dan Hadits. 10 Hal ini hanya sebentar, Agus Salim kemudian berangkat lagi ke Jakarta dan selanjutnya terjun ke dunia politik melalui Sarikat

description

Bahasa IndonesiaAnalisis Teks

Transcript of Analisa Teks Biografi Agus Salim

PRONOMINA1Agus Salim lahir dengan nama Mashudul Haq yang berarti "pembela kebenaran" di Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat, Hindia Belanda pada tanggal 8 Oktober 1884. Beliau adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia

2Selama kurang lebih enam tahun Agus Salim berada di Arab Saudi. Akhirnya tahun 1911, Agus Salim pulang ke Indonesia. Kepulangannya dari Tanah Suci ini boleh dikatakan sebagai titik tolak perjuangannya melawan Belanda.

3Agus Salim mulai membangun citranya sebagai penggagas tradisi diplomasi yang kelak sangat berguna bagi negara Indonesia untuk mempertegas jati diri sebagai bangsa yang merdeka.

4Pada tahun 1947 Agus Salim bersama beberapa tokoh nasional lainnya dapat dianggap berjasa dalam pengakuan negara-negara Arab atas kemerdekaan Indonesia. Sebelumnya, selama 3 bulan mereka mengembara di Timur Tengah dengan kondisi keuangan yang sangat terbatas sebagai utusan negara yang baru merdeka.

5Pujian-pujian juga disematkan para tokoh bangsa lainnya kepada Agus Salim. Sikapnya yang tangkas itu memberikan garam dalam ucapannya....

6Dengan menguasai banyak bahasa, Agus Salim menjadi seorang diplomat ulung. Tutur katanya yang khas itu senantiasa membawa keberhasilan dalam setiap misi diplomasi yang diemban Agus Salim.

7Ketika Agus Salim dikirim ke Timur Tengah oleh Belanda, beliau memanfaatkan hal tersebut untuk menambah pengetahuannya dengan belajar kepada seorang Syekh di Arab Saudi.

8Agus Salim di masa kemerdekaan juga tak kalah perannya di kala perjuangan kemerdekaan bagi Indonesia. Beliau dengan susah payah mengenalkan Indonesia di dunia internasional dan mencari dukungan atas kemerdekaan Indonesia.

9Dari pengalaman-pengalaman berbicara di tingkat internasional itulah wawasan serta talenta bertutur Agus Salim terus mengalami kemajuan. Pengetahuannya tentang tata cara diplomasi sama rincinya dengan pemahamannya tentang Islam, Al-Quran, dan Hadits.

10Hal ini hanya sebentar, Agus Salim kemudian berangkat lagi ke Jakarta dan selanjutnya terjun ke dunia politik melalui Sarikat Islam (menjadi ketua bersama dengan HOS Tjokroaminoto) dan menjadi Ketua Partai Serikat Islam Indonesia. Karena keaktifan dan kepandaiannya itulah, ia diangkat menjadi anggota Pengurus Pusat.

11Tugas sebagai staf Konsulat Belanda di Jeddah tersebut tidak hanya memberikan Agus Salim suatu pengalaman untuk bergaul dengan kalangan diplomat, tetapi lelaki yang terlahir dari keluarga Islam yang taat tersebut juga mendapat kesempatan untuk berguru langsung pada pamannya yang menjadi salah satu ulama terkemuka di Arab Saudi, yakni Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi.

12Jika sejarah mencatat bahwa KH Hasyim Asyari dan KH Ahmad Dahlan pernah berguru kepada ulama terkemuka itu, berarti mereka juga seperguruan dengan Agus Salim

Referensi disebut pula pengacuan atau penunjukan. Referensi adalah penggunaan kata atau frase untuk menunjuk atau mengacu kepada kata atau frase lain yang memiliki kesamaan. Unsure lain atau pelaku yang pertama dalam wacana akan diberlakukan sebagai acuan untuk unsure atau pelaku berikutnya. Dudih (1991:184) mengacukan acuan ialah hal yang sama dimunculkan kembaliPENGACUANNoPengacuanHal yang diacuPengacuan dalam kalimat

1ItulahPada saat Pemerintah kolonial Hindia Belanda merespon permohonan Agus Salim dengan jawaban, tiada beasiswa untuk inlanderPada waktu itulah datang tawaran dari Snouck Hurgronje untuk menempati posisi sebagai konsulat di Jeddah dan momen inilah yang sebenarnya merupakan awal kiprah Agus Salim dalam bidang diplomasi.

2inilahSetelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dinyatakan Soekarno-Hatta di Jakarta pada 17 Agustus 1945Justru pada masa inilah perjuangan rakyat Indonesia memasuki masa-masa yang berat

3inilahAgus Salim berbicara dan berorasi dengan sangat baik, sehingga membuat para tokoh India itu terkagum-kagumUpaya inilah yang ditempuh Agus Salim untuk menarik simpati dunia demi satu tujuan: dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia.

4Dari situlahKetika Agus Salim dikirim ke Timur Tengah oleh BelandaDari situlah beliau memulai perjalanannya di dunia internasional.

5Hal inilahSetelah kembali ke Indonesia beliau berjuang melawan kolonialisme Belanda dengan cara kooperatif.Hal inilah yang menyebabkan beliau tak pernah ditangkap Belanda.

6ituPada kurun waktu 1906-1911Pada kurun waktu 1906-1911, Agus Salim merintis karirnya di dunia diplomasi ketika bekerja sebagai drogman (penerjemah) pada Konsulat Belanda di Jeddah yang kala itu dipimpin oleh N. Scheltema.

7itulahDi sinilah Agus Salim berbicara lantang kepada semesta raya tentang kekejian pemerintah kolonial Belanda terhadap bangsa Indonesia.Di sinilah Agus Salim berbicara lantang kepada semesta raya tentang kekejian pemerintah kolonial Belanda terhadap bangsa Indonesia. Mata dunia terbelalak mendengar kecaman Agus Salim yang diserukan fasih dengan bahasa Belanda, Inggris, Jerman, serta Prancis itu. Akibat dari gugatan itulah, pemerintah kolonial Hindia Belanda terpaksa harus mengubah politik kolonialismenya karena semenjak itu, Amerika Serikat, dan sebagian negara-negara Eropa tidak mau lagi membeli hasil perkebunan Hindia Belanda yang dianggap sebagai hasil kekejaman Belanda terhadap rakyat Indonesia.

8

9

10

11

http://mujikuat.blogdetik.com/2010/08/08/keruntutan-paragraf/

KATA KERJA MATERIALNoKata Kerja MaterialContoh Kalimat

1Mengajukan Agus Salim mengajukan permohonan beasiswa untuk belajar kedokteran di negeri Belanda.

2MeresponPemerintah kolonial Hindia Belanda merespon permohonan Agus Salim dengan jawaban, tiada beasiswa untuk inlander.

3Merintis Pada kurun waktu 1906-1911, Agus Salim merintis karirnya di dunia diplomasi ketika bekerja sebagai drogman (penerjemah) pada Konsulat Belanda di Jeddah yang kala itu dipimpin oleh N. Scheltema.

4Menerbitkan Hasil dari interaksi ini Agus Salim memperoleh dana untuk menerbitkan surat kabar Fadjar Asia, terbit tahun 1927 hingga 1930.

5MendengarMata dunia terbelalak mendengar kecaman Agus Salim yang diserukan fasih dengan bahasa Belanda, Inggris, Jerman, serta Prancis itu.

6MembangunAgus Salim mulai membangun citranya sebagai penggagas tradisi diplomasi yang kelak sangat berguna bagi negara Indonesia untuk mempertegas jati diri sebagai bangsa yang merdeka.

7MempersiapkanMenjelang kemerdekaan Indonesia, Agus Salim turut berperan aktif untuk mempersiapkan berdirinya sebuah negara baru yang berdaulat dan terpilih sebagai anggota Panitia 9 Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang bertugas menyusun rancangan Undang-Undang Dasar 1945.

8MemantapkanMesir memantapkan dukungannya terhadap kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia sebagai negara yang bukan lagi bagian dari kekuasaan kolonial.

9MemikatSelama di Delhi, orang tua bertubuh kecil dan berjanggut putih ini mampu memikat hati rakyat India karena keaktifan dan kelincahannya.

10MenjabatOrang tua berjuluk the grand old man ini didaulat lagi untuk menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Republik Indonesia pada Kabinet Presidentil.

11MengakuiTokoh terkemuka asal Belanda, Prof. Schermerhorn, mengakui kecemerlangan intelektual Agus Salim

KALIMAT SIMPLEKSNoSubjekPredikatorPelengkap + Keterangan

1Pemerintah kolonial Hindia Belandameresponpermohonan Agus Salim dengan jawaban, tiada beasiswa untuk inlander

2Buya Hamkamengalungkansegenap rasa takjub terhadap Agus Salim

3Tokoh terkemuka asal Belanda, Prof. Schermerhornmengakuikecemerlangan intelektual Agus Salim

4Mesirmemantapkandukungannya terhadap kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia sebagai negara yang bukan lagi bagian dari kekuasaan kolonial

5Agus Salim pulangke Indonesia tahun 1911

6Agus Salim mengajukanpermohonan beasiswa untuk belajar kedokteran di negeri Belanda.

7

8

9

10

KONJUNGSINoKalimat

1Agus Salim dekat dengan segala kalangan, bahkan dengan kelompok orang Belanda sekalipun.

2Ketika Agus Salim dikirim ke Timur Tengah oleh Belanda, beliau memanfaatkan hal tersebut untuk menambah pengetahuannya dengan belajar kepada seorang Syekh di Arab Saudi.

3Beliau dengan susah payah mengenalkan Indonesia di dunia internasional dan mencari dukungan atas kemerdekaan Indonesia

4Setelah Mesir dan India jatuh ke pelukan, Agus Salim melanjutkan perjuangannya ke wilayah Asia yang lain, kali ini Timur Tengah yang dibidik.

5Di hadapan mereka, Agus Salim berbicara dan berorasi dengan sangat baik, sehingga membuat para tokoh India itu terkagum-kagum

6Sebelumnya, selama 3 bulan mereka mengembara di Timur Tengah dengan kondisi keuangan yang sangat terbatas sebagai utusan negara yang baru merdeka.

7Ketika para pejuang lainnya bahu-membahu mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari ancaman kembalinya Belanda, Agus Salim justru beringsut keluar mencari terang, mengambil jalan perjuangan yang tidak semua orang bisa melakukannya.

8Namun, ia keluar dari birokrasi Belanda dan mendirikan sekolah swasta di kampungnya di Kota Gadang.

9Namun, harapan Agus Salim muda untuk mendapatkan beasiswa sekolah kedokteran di Belanda kandas karena dia seorang pribumi.

10Setelah lulus, beliau bekerja sebagai penerjemah dan pembantu notaris pada sebuah kongsi pertambangan di Indragiri.

11Agus Salim lahir dari pasangan Soetan Salim gelar Soetan Mohamad Salim dan Siti Zainab.

URUTAN PERISTIWAOrientasi Agus Salim lahir dengan nama Mashudul Haq yang berarti "pembela kebenaran" di Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat, Hindia Belanda pada tanggal 8 Oktober 1884. Beliau adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia. Agus Salim lahir dari pasangan Soetan Salim gelar Soetan Mohamad Salim dan Siti Zainab. Jabatan terakhir ayahnya adalah Jaksa Kepala di Pengadilan Tinggi Riau. Ketika Masyhudul kecil, ia diasuh oleh seorang pembantu asal Jawa yang memanggil anak majikannya den bagus, yang kemudian dipendek jadi gus. Kemudian teman sekolah dan guru-gurunya pun ikut memanggilnya Agus. Beliau menikah dengan Zaenatun Nahar dan dikaruniai 8 orang anak.

Urutan peristiwa tokohTahap 1Pendidikan dasar Agus Salim ditempuh di Europeesche Lagere School (ELS), sekolah khusus anak-anak Eropa, kemudian dilanjutkan ke Hoogere Burger School (HBS) di Batavia. Ketika lulus, ia berhasil menjadi lulusan terbaik di HBS se-Hindia Belanda. Setelah lulus, beliau bekerja sebagai penerjemah dan pembantu notaris pada sebuah kongsi pertambangan di Indragiri.

Urutan peristiwa tokohTahap 2Agus Salim mengajukan permohonan beasiswa untuk belajar kedokteran di negeri Belanda. Namun, harapan Agus Salim muda untuk mendapatkan beasiswa sekolah kedokteran di Belanda kandas karena dia seorang pribumi. Pemerintah kolonial Hindia Belanda merespon permohonan Agus Salim dengan jawaban, tiada beasiswa untuk inlander. Pada waktu itulah datang tawaran dari Snouck Hurgronje untuk menempati posisi sebagai konsulat di Jeddah dan momen inilah yang sebenarnya merupakan awal kiprah Agus Salim dalam bidang diplomasi.

Urutan peristiwa tokohTahap 3Pada kurun waktu 1906-1911, Agus Salim merintis karirnya di dunia diplomasi ketika bekerja sebagai drogman (penerjemah) pada Konsulat Belanda di Jeddah yang kala itu dipimpin oleh N. Scheltema. Tugas Agus Salim kala itu antara lain adalah sebagai penghubung antara jemaah haji dan konsul karena pada waktu itu sudah banyak orang Indonesia yang menunaikan ibadah haji. Namun, seorang staf konsulat seperti Agus Salim juga bertugas mewakili konsulat di acara-acara resmi kenegaraan di Mekkah dan Madinah.

Urutan peristiwa tokohTahap 4Tugas sebagai staf Konsulat Belanda di Jeddah tersebut tidak hanya memberikan Agus Salim suatu pengalaman untuk bergaul dengan kalangan diplomat, tetapi lelaki yang terlahir dari keluarga Islam yang taat tersebut juga mendapat kesempatan untuk berguru langsung pada pamannya yang menjadi salah satu ulama terkemuka di Arab Saudi, yakni Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi. Jika sejarah mencatat bahwa KH Hasyim Asyari dan KH Ahmad Dahlan pernah berguru kepada ulama terkemuka itu, berarti mereka juga seperguruan dengan Agus Salim.

Urutan peristiwa tokohTahap 5Selama kurang lebih enam tahun Agus Salim berada di Arab Saudi. Akhirnya tahun 1911, Agus Salim pulang ke Indonesia. Kepulangannya dari Tanah Suci ini boleh dikatakan sebagai titik tolak perjuangannya melawan Belanda. Agus Salim sempat bekerja pada Dinas Pekerjaan Umum. Namun, ia keluar dari birokrasi Belanda dan mendirikan sekolah swasta di kampungnya di Kota Gadang. Hal ini hanya sebentar, Agus Salim kemudian berangkat lagi ke Jakarta dan selanjutnya terjun ke dunia politik melalui Sarikat Islam (menjadi ketua bersama dengan HOS Tjokroaminoto) dan menjadi Ketua Partai Serikat Islam Indonesia. Karena keaktifan dan kepandaiannya itulah, ia diangkat menjadi anggota Pengurus Pusat. Ia merupakan salah seorang tokoh yang mengupayakan pembersihan organisasi dari ideologi komunisme yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Urutan peristiwa tokohTahap 6Pada tahun 1927, Agus Salim hadir pada Muktamar Alam Islami di Mekkah dan sempat berdialog panjang dengan penguasa Saudi Arabia yang terkesan atas cita-cita Agus Salim dalam upaya menyadarkan rakyat Indonesia agar terbebas dari cengkeraman bangsa asing. Hasil dari interaksi ini Agus Salim memperoleh dana untuk menerbitkan surat kabar Fadjar Asia, terbit tahun 1927 hingga 1930. Fadjar Asia adalah koran yang diterbitkan Agus Salim bersama Tjokroaminoto sebagai media pembela kepentingan rakyat yang tertindas akibat kebijakan pemerintah kolonial.

Urutan peristiwa tokohTahap 7Tak hanya itu, pada 1929-1930, Himpunan Serikat Buruh Belanda yang bermarkas di Amsterdam, mengangkat Agus Salim sebagai penasehat penuh mereka untuk menghadiri event Konferensi Buruh Sedunia (ILO) di Jenewa, Swiss. Di sinilah Agus Salim berbicara lantang kepada semesta raya tentang kekejian pemerintah kolonial Belanda terhadap bangsa Indonesia. Mata dunia terbelalak mendengar kecaman Agus Salim yang diserukan fasih dengan bahasa Belanda, Inggris, Jerman, serta Prancis itu. Akibat dari gugatan Agus Salim di forum internasional tersebut, pemerintah kolonial Hindia Belanda terpaksa harus mengubah politik kolonialismenya karena semenjak itu, Amerika Serikat, dan sebagian negara-negara Eropa tidak mau lagi membeli hasil perkebunan Hindia Belanda yang dianggap sebagai hasil kekejaman Belanda terhadap rakyat Indonesia.

Urutan peristiwa tokohTahap 8Dari pengalaman-pengalaman berbicara di tingkat internasional itulah wawasan serta talenta bertutur Agus Salim terus mengalami kemajuan. Pengetahuannya tentang tata cara diplomasi sama rincinya dengan pemahamannya tentang Islam, Al-Quran, dan Hadits. Agus Salim mulai membangun citranya sebagai penggagas tradisi diplomasi yang kelak sangat berguna bagi negara Indonesia untuk mempertegas jati diri sebagai bangsa yang merdeka.

Urutan peristiwa tokohTahap 9Menjelang kemerdekaan Indonesia, Agus Salim turut berperan aktif untuk mempersiapkan berdirinya sebuah negara baru yang berdaulat dan terpilih sebagai anggota Panitia 9 Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang bertugas menyusun rancangan Undang-Undang Dasar 1945.

Urutan peristiwa tokohTahap 10Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dinyatakan Soekarno-Hatta di Jakarta pada 17 Agustus 1945, bukan berarti perjuangan telah berakhir. Justru pada masa inilah perjuangan rakyat Indonesia memasuki masa-masa yang berat. Sebagai negara yang baru merdeka, Indonesia membutuhkan pengakuan dari negara-negara lain di dunia. Ketika para pejuang lainnya bahu-membahu mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari ancaman kembalinya Belanda, Agus Salim justru beringsut keluar mencari terang, mengambil jalan perjuangan yang tidak semua orang bisa melakukannya. Dengan tekad membara, kendati dengan kondisi finansial yang pas-pasan, bahwa kemerdekaan Indonesia harus dipertahankan dan diketahui dunia, Agus Salim dan rombongannya giat berkampanye ke dunia luar demi mendapat pengakuan atas kemerdekaan bangsa Indonesia dari bangsa-bangsa lain dengan perjuangan lewat jalur diplomasi.

Urutan peristiwa tokohTahap 11Pada tahun 1947 Agus Salim bersama beberapa tokoh nasional lainnya dapat dianggap berjasa dalam pengakuan negara-negara Arab atas kemerdekaan Indonesia. Sebelumnya, selama 3 bulan mereka mengembara di Timur Tengah dengan kondisi keuangan yang sangat terbatas sebagai utusan negara yang baru merdeka.

Urutan peristiwa tokohTahap 12Pada tanggal 10 Juni di tahun yang sama, Agus Salim menorehkan kegemilangan bagi diri dan bangsanya, ia sukses menggaet Mesir untuk menjalin kekerabatan intim dengan Indonesia. Mesir memantapkan dukungannya terhadap kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia sebagai negara yang bukan lagi bagian dari kekuasaan kolonial. Di bawah guratan tanda tangan Agus Salim selaku wakil dari Indonesia dan Perdana Menteri Mesir Nokrasi Pasya, disepakatilah sebuah perjanjian persahabatan antara kedua negara yang termaktub hitam di atas putih.

Urutan peristiwa tokohTahap 13Beberapa bulan sebelumnya, tepatnya pada akhir Maret dan awal April 1947, Agus Salim sudah berada di New Delhi, India, sebagai penasehat delegasi kontingen Indonesia dalam Inter-Asian Relations Conference (Konferensi Hubungan Antar-Asia). Selama di Delhi, orang tua bertubuh kecil dan berjanggut putih ini mampu memikat hati rakyat India karena keaktifan dan kelincahannya.

Urutan peristiwa tokohTahap 14Di India, Agus Salim yang kala itu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, menjalin hubungan dan berdialog dengan para pemimpin India, baik yang tergabung dalam Indian National Congress seperti Jawaharlal Nehru, maupun tokoh-tokoh politik Indonesia semisal Muhammad Ali Jinnah dari All-India Moslem League. Di hadapan mereka, Agus Salim berbicara dan berorasi dengan sangat baik, sehingga membuat para tokoh India itu terkagum-kagum. Upaya inilah yang ditempuh Agus Salim untuk menarik simpati dunia demi satu tujuan: dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia.

Urutan peristiwa tokohTahap 15Setelah Mesir dan India jatuh ke pelukan, Agus Salim melanjutkan perjuangannya ke wilayah Asia yang lain, kali ini Timur Tengah yang dibidik. Dalam waktu yang relatif tidak begitu lama, bersepakatlah Liga Arab yang dimotori Saudi Arabia, Lebanon, Suriah, Yordania, serta Yaman, untuk mendukung berdirinya negara Republik Indonesia berkat uluran persahabatan dari Agus Salim.

Urutan peristiwa tokohTahap 16Sejak lahirnya negara Republik Indonesia, Agus Salim memang telah mantap menempati posisinya dalam bidang hubungan luar negeri. Pada Kabinet Sjahrir II (1946) dan Kabinet III (1947), Agus Salim ditunjuk sebagai Menteri Muda Luar Negeri. Tidak lama kemudian, yakni pada era Kabinet Amir Sjarifuddin (1947), Agus Salim memegang peranan sebagai Menteri Luar Negeri. Pada kurun 1948-1949, Agus Salim kembali menjadi dipercaya untuk menjabat Menteri Luar Negeri dalam Kabinet Hatta. Pada masa ini, Agus Salim berperan aktif dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) yang kemudian secara de jure mengakhiri perseteruan dengan Belanda. Tindak lanjut dari kesepakatan KMB ini pada akhirnya membuat Belanda harus menyerahkan dan mengakui kedaulatan Indonesia pada 27 Desember 1949.

Urutan peristiwa tokohTahap 17Setelah Indonesia benar-benar menjadi negara yang berdaulat, kepercayaan terhadap Agus Salim semakin kuat. Orang tua berjuluk the grand old man ini didaulat lagi untuk menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Republik Indonesia pada Kabinet Presidentil. Selanjutnya, tahun 1950, Agus Salim didapuk untuk mengampu jabatan sebagai Penasehat Menteri Luar Negeri. Agus Salim menunaikan tugas ini hingga akhir hayatnya.

Urutan peristiwa tokohTahap 18Tokoh bangsa bernama asli Masyudul Haq ini menghembuskan nafas penghabisan pada 4 November 1954 di RSU Jakarta dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta. Namanya kini diabadikan untuk stadion sepak bola di Padang. Atas jasa-jasanya kepada bangsa dan negara, berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No.657/1961. H. Agus Salim diangkat sebagai pahlawan kemerdekaan nasional.

ReorientasiTokoh terkemuka asal Belanda, Prof. Schermerhorn, mengakui kecemerlangan intelektual Agus Salim. Seperti yang dikutip sejarawan Asvi Warman Adam dalam artikelnya, Schermerhorn pernah berujar, Orang tua yang sangat pandai ini seorang jenius dalam bidang bahasa, mampu berbicara dan menulis dengan sempurna dalam paling sedikit sembilan bahasa, mempunyai hanya satu kelemahan, yaitu selama hidupnya melarat.

Puji-pujian juga disematkan para tokoh bangsa lainnya kepada Agus Salim. Sikapnya yang tangkas itu memberikan garam dalam ucapannya. Biasanya terdapat dalam perdebatan atau tulisan yang menangkis serangan lawan atau dalam pertukaran pikiran yang berisikan lelucon. Di bagian situlah terdapat apa yang dikatakan orang dalam bahasa Belanda: Salim op zijn best, sanjung Mohammad Hatta.

Buya Hamka mengalungkan segenap rasa takjub terhadap Agus Salim. Sastrawan, ulama, sekaligus aktivis politik, ini mengatakan, Bila kita membicarakan manusia Agus Salim, kita teringat seorang pujangga, seorang filosof, seorang wartawan, seorang orator, seorang politikus, seorang pemimpin rakyat, seorang ulama. Jarang-jarang Tuhan memberikan manusia semacam itu ke dalam alam ini, apalagi kepada suatu bangsa.

Agus Salim dekat dengan segala kalangan, bahkan dengan kelompok orang Belanda sekalipun. Lama menggauli kebiasaan Belanda membuat Agus Salim tidak pernah minder berinteraksi dengan bangsa yang mengklaim dirinya ras paling unggul itu, juga pada bangsa asing lainnya. Dengan menguasai banyak bahasa, Agus Salim menjadi seorang diplomat ulung. Tutur katanya yang khas itu senantiasa membawa keberhasilan dalam setiap misi diplomasi yang diemban Agus Salim.

Haji Agus Salim merupakan sedikit dari pemimpin bangsa yang mau hidup susah. Jika saja ia mau meneruskan pekerjaannya sebagai konsulat Belanda di Arab Saudi, mungkin Salim tak akan hidup melarat. Pada awal abad ke-20 Salim sudah beroleh gaji sangat besar, 200 gulden per bulan. Menurut budayawan Ridwan Saidi, gaji itu sangat besar untuk ukuran orang Melayu. Sebagai perbandingan, sebuah keluarga dengan satu istri dan tiga anak, saat itu dapat hidup layak hanya dengan 15 gulden per bulan. Namun Salim meninggalkan itu semua, dan memilih menjadi aktivis Sarekat Islam (SI).

Agus Salim mampu memanfaatkan setiap peluang yang diberikan Belanda untuk menambah pengetahuannya. Ketika Agus Salim dikirim ke Timur Tengah oleh Belanda, beliau memanfaatkan hal tersebut untuk menambah pengetahuannya dengan belajar kepada seorang Syekh di Arab Saudi. Dari situlah beliau memulai perjalanannya di dunia internasional. Setelah kembali ke Indonesia beliau berjuang melawan kolonialisme Belanda dengan cara kooperatif. Hal inilah yang menyebabkan beliau tak pernah ditangkap Belanda. Agus Salim di masa kemerdekaan juga tak kalah perannya di kala perjuangan kemerdekaan bagi Indonesia. Beliau dengan susah payah mengenalkan Indonesia di dunia internasional dan mencari dukungan atas kemerdekaan Indonesia. Agus Salim seorang yang cerdas dan diplomat ulung. Kita beruntung pernah memiliki seorang Agus Salim yang kredibilitasnya tidak hanya diakui secara nasional namun juga diakui masyarakat internasioanal. Semoga kedepannya sosok-sosok Agus Salim baru dapat muncul ditengah-tengah masyarakat kita yang diselubungi kegundahan.

HAL YANG DITELADANINoHal yang dapat diteladaniBukti

1Pemimpin yang mau hidup miskin

2Humoris yang intelek

3Menguasai banyak bahasa asing

4Pendebat yang kritis

5