ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR...

86
"ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) TERHADAP NERACA BERJALAN INDONESIA" SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial (FEIS) UIN SyariefHidayatullah Jakarta seb::igai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Universitas Islam Negeri SYARIF HIDAYATULLAH ./J;AKARTA ... , Oleh: UMI ASMIYATI 105081002498 Jurusan Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi d::in Ilnrn Sosial UIN SyarifHidayatulloh Jak::irta 2009

Transcript of ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR...

Page 1: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

"ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH

TERHADAP DOLAR DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)

TERHADAP NERACA BERJALAN INDONESIA"

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial (FEIS) UIN

SyariefHidayatullah Jakarta seb::igai Salah Satu Syarat Untuk Meraih

Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Islam Negeri

SYARIF HIDAYATULLAH ./J;AKARTA .,.,.,,-~, ... ,

Oleh:

UMI ASMIY ATI

105081002498

Jurusan Manajemen Keuangan

Fakultas Ekonomi d::in Ilnrn Sosial

UIN SyarifHidayatulloh

Jak::irta

2009

Page 2: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

PEl~PIJSTAl<AAN UT \Vi/ .. UiN SY f\.H!D JA.!<AR. '

-··-------·· LEMBAR PENGESAHAN

"ANALISA PENGARUH INFLASI, NILA! TUKAR RUPIAH TERHADAP

DOLAR DAN PRODllK DOMESTIK BRUTO (PDB) TEIUIADAP

NERACA BER.JALAN INDONESIA"

SKRJPSI

Diajukan kcpada Fakultas Ekonomi clan llmu Sosial (FEIS) UIN Syarief

Hidayatullah Jakarta sehagai Salah Satu Syarnt Untuk Mernih Gelar Srnjana

Ekonomi

Pembimbing I

~ 031106580 l

Oleh:

Uivll ASMIY A Tl

105081002498

Dibawab Birnbingan:

Pembimbing II

lodoy•~D 19741127 200112 1 002

J urusan Manajemen Keuangan

Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

UJN Syarif Hidayatullah

Page 3: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKHIPSI

"ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAH RUPIAH TERHADAP

DOLAR DAN PROD UK DOMESTIK BRUTO (PDB) TERHADAP

NERACA BERJALAN INDONESIA"

SKRIP SI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial (FEIS) UIN Syarief

Hidayatullah Jakarta sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Smjana

Ekonomi

Penguji I

Dr. Pudj i Astuty 0311065801

Oleh:

UM! ASMIY AT! 105081002498

Tim Penguji Ujian Skripsi:

Penguji Ahli

--; -~-~ b,_:\

Prof. Dr. Ahmad RodoniiMM l 9690203 200112 1 003

Penguji II

-~ 1974l1272001121002

Jurusan Manajemcn Keuangau

Fakultas Ekonomi dan limn Sosial

UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

2009

Page 4: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

DAFTAR RJW A YA T HlDUP

l. Nan1a : Umi Asmiyati

2. Tempat Tanggal Lahir : Tangerang, 25 Mei 1987

3. .lenis Kelamin : Perempuan

4. Anak ke : 6 (Enam)

5. .lumlah Sauclara Kanclung : 9 (Sembilan)

6. Status clalam Keluarga : Anak Kanclung

7. Alamat : Kp. Dukuh Rt 001/03 No. 15 Ke!. Suclimara

8. No. Telp.

9. Kewarganwegaraan

10. Agama

11. Nama Orang Tua

a. Ayah

b. !bu

12. Alamat Orang Tua

13. Pekerjaan Orang Tua

a. Ayah

b. !bu

Selatan Kee. Cileclug Kota Tangerang 15151

Banten

: 021 73448439

: Indonesia

: Islam

: Bakirun

: Amsilatun

: Kp. Dukuh Rt 001/03 No. 15 Ke!. Suclimara

Selatan Kee. Cileclug Kota Tangerang 15151

Banten

: Pensiunan PT. POS INDONESIA

: !bu Rumah Tangga

Page 5: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

14. Pendiclikan

a. Lulusan SON KEBONSARI II Temanggung tahun 1999

b. Lulusan SMP YUPPENTEK 3 Tangerang talmn 2002

c. Lulusan SlvlA MUHAMMADIY AI-I I Tangerang talmn 2005

Page 6: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

LEM BAR PENGUJIAN U.JIAN SKRIPSI

Hari ini Kamis tanggal Ddapan bulrn1 Oktober tahun Dua Ribu Sembilan telah

di lakukan Ujian Skripsi at as nama Umi Asmiyati NllVl: 105081002498 clengan

judul " ANALISA PENGARUl-I !NFLASL NILA! TUKAR RUPIAH

TERJ-IADAP DOIAR DAN PRODUK DO:iv1ESTIK BRUTO (PDB)

TER!-IADAP NERACA BERJALAN INDONESIA". Memperhatikan mahasiswa

tcrscbut sclama ujian bcrlangsung, rnaka skripsi ini sudah clapat cliterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonorni clan Ilmu Sosial Universitas Syarief 1-Iic!ayatullah

Jakarta.

Peng1iji I

Tim Penguji Ujian Skripsi:

Prof. Dr. Ahmad Rodoni.4?rM 19690203 200112 1 002

Jakarta, 8 Oktober 2009

Penguji II

JJ.1cloyama. N. E,MAB 197577272001121002

Page 7: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

LEMBAR PENGUJJAN KOMPREHENSJF

1-lari ini Selasa tanggal 14 bulan September tahun Dua Ribu Sembdan tclah clilakukan

Ujian Komprehensif atas nama Umi Asmiyati NIM: 105081002498 clengan juclul

skripsi '·ANALISA PENGATUJ-1 INFLASI. NILA! TUKAR RUPIAH TERllADAP

DOLLAR DAN PRODUK DOMESTIK BRLITO (PDB) TERHADAP NERACA

BERJ ALAN INDONESIA'". Memperhatikan penampilan terse but selama uj ian

berlangsung, maka skripsi ini suclah dapat cliterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sa1jana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi clan

llrnu Sosial llniversitas ]slam Negri Syarif Hidayatullah Jakmia.

Jakarta, 14 September 2009

Tim Penguji Ujian Komprehensif

lnclovama Nasaruclin. SE. MAB Ketua

Prof. Dr. Ahmad Rodoni . MM Penguji Ahli

Page 8: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

ABSTRAKSI

Faktor yang rnernpengaruhi neraca berjalan cliprecliksi antara bin aclalah inflasi, nilai lukar rupiah clan PDB

Penelitian ini be11ujuan untuk: ( 1) Menganalisa pcngaruh inflasi, nilai tukar rupiah lerhaclap clolar clan PDB terhaclap neraca be1jalan Indonesia. (2) Menganalisa rnanakah clinatara ketiga variable yaitu inflasi, nilai tukar rupiah terhaclap clolar clan PDB yang palling clorninan berpengaruh terhaclap neraca be1jalan Indonesia. Data yang cligunakan clalarn penelitian ini aclalah data sekuncler yang cliclapat clari Biro Pusat Statistik (BPS) clan Bank Indonesia (Bl). Teknik analisa yang cligunakan untuk menjawab perrnasalahan tersebut adalah regresi linear berganda.

Setelah clianalisa cliaclapat kesirnpulan sebagai berikut: ( 1) Inflasi, nilai tukar rupiah terhaclap clolar clan PDB berpengaruh terhaclap neraca be1jalan Indonesia (2) Dianatara inflasi, nilai tukar rupiah terhaclap clolar clan PDB yang paling berpengaruh lehaclap neraca berjalan aclalah PDB.

Kata Kunci: Neraca Be1jalan, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah dan PDB

Page 9: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

Abstract

The fi1clors that are predicted influence !he up and down ol currenl accouni such us inflation, dollar ra/e and Gross Domestic Product (GDP).

This research aims to: (I) fo analyze influence ii/' inflation, dollar ra/e and Gross Domeslic Produc/ (GDB) lo Indonesian current accoun!. (2) To analyze the dominanl .fi1ctors; inflation, dollar ra/e and Gross Domestic Producl (GDP) lo Indonesian curren/ accouni. The daia used in this research were secondary data which were taken fi'om Biro Pusat Statistik (BPS) and Bank Indonesia (Bl). The technique of analyzing data used answer ihe main problems is multiple linear regressions.

rUier analyzing, it can be concluded Iha!: (I) Inflation, dollar rnte and Gross Domeslic Produc/ (GDP) influence Indonesian current accouni. (2) F'rom !he i11flarion, dollar rate and Gross Domeslic Proch1c1 (GDP) mos/ i11fluence thing to Indonesian current account is Gross Domestic Product (GDP).

Keywords: current acco11nl, GDB, Inflation and dollar rate.

Page 10: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirnt Allah SWT atas limpahan

rahmat clan hidayah-Nya, penulisan skripsi clengan juclul ''ANALISA

PENGARUH INFLASl, NILA] TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR DAN

PDB TERl-lADAP NERACA BERJALAN JNDONESIA', clapat penulis

selesaikan.

Penulisan skripsi ini dirnaksudkan adalah untuk mernenuhi salah satu

syarat akademis dalam siclang kesmjanaan yang cliselenggarakan pacla Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial jurusan Manajemen Univeritas Islam Negri Syarief

Hidayatullah Jakarta.

Menyadari kelemahan clan kemampuan penulis yang sangat terbatas baik

clalam rnemperoleh bahan-bahan atau Jiterntur bagi penulis untuk pengkajian clan

penganalisaan permasalahan yang tertuang clalam skripsi in.i maupun penuangan

pemikiran-pemikiran penulis dalam bentuk konseptual, atas dasar itu penulis ticlak

menutup kemungkinan aclanya kritikan-kritikan clari berbagai pihak, namun

walaupun demikian penulis berharap kiranya kritikan itu tidak semata-mata

bersifat korektif (koreksi) melainkan bersifat konstruktif (membangun) terhadap

penyempurnaan skripsi ini. Scmoga skripsi ini clapat berguna bagi yang

membutuhkan.

Akhir kata dengan kerendahan hati penulis ingin menyampaikan ucapan

terima kasih clan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pihak yang terlibat

secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini terutama

Page 11: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamiel. MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi clan Ilmu

Sosial Universitas Negeri Jakarta.

2. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rocloni Puclek Fakultas Ekonomi clan llmu Sosial

Universitas ]slam Negeri Jakarta.

3. Bapak Jncloyama, N, SE. MAB clan !bu Dr. Puclji Astuty selaku closen

pembimbing skripsi.

4. Keclua Orang Tua clan seluruh kakak clan aclik

5. Seluruh stafUIN Jakarta tcrutama stafFakultas Ekonorni clan Jlrnu Sosial.

6. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi clan limn Sosila Universitas Islam Negreri

Jakarta.

7. Seluruh teman-teman.

8. Dan seluruh pihak yang telah membantu clan menclukung saya yang ticlak

clapat saya sebutkan satu persatu.

Tangernng, September 2009

Umi Asmiyati

Page 12: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

JUDUL SKRIPSI

LEMEAR PENGESAHAN

DAFT AR ISi

LEMEAR PENGESAHAN U.JIAN SKRIPSI

DAFT AR RIW A YA T HID UP

LEMEAR PENGU.JIAN SKRIPSI

LEMEAR PENGUJIAN KOMPREHENSIF

ABSTRAKSI

ABSTRACT

KATA PENGANTAR

DAFTARISI

DAFT ART ABEL

DAFT AR GAMBAR

BABIPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B.

c.

D.

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penclitian

BAB II LANDASAN TEORI

A. Neraca Pembayaran

B. Inllasi

C. Nilai Tukar

ii

iii

iv

vi

vii

viii

ix

x

xiv

xv

xvi

1

6

6

7

8

8

11

17

Page 13: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

E. Penclitian Sebclnmnya

F. Kcranglrn Bcrfikir

BAB JII METODOLOGJ PENELITIAN

A.

B.

c.

D.

E.

F.

Huang Linkup Pcnelitian

Mctode Pencntuan Sampel

Metode Pcngumpulan Data

Metode Analisis

Hipotesis

Oprasional Variabel

BAB IV PEMBAHASAN

A. Neraca Berjalan

B.

c.

Uji Stasioneritas

Uji Hegresi Dan Uji Asumsi Klasik

D. Pengaruh lntlasi, Nilai Tukar Hupiah clan PDB tcrhadap

Neraca Berjala Indonesia

E.

F.

G.

Uji Koefisien Hegresi

Uji Koefisien Detcrminasi (H2)

Interpretasi

BAB V PENUTUP

A. Kesimpnlan

B. Saran

DAFTAR PUST AKA

LAMP IRAN

23

26

30

30

30

30

31

36

37

39

39

40

45

53

56

57

58

60

60

61

xvii

xviii

Page 14: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

DAFTAR TABEL

TABEL 1.1 3

TABEL 1.2 3

TABEL4.l 41

TABEL 4.2 41

TABEL 4.3 42

TABEL4.4 43

TABEL4.5 43

TABEL 4.6 44

TABEL 4.8 ·15

TABEL 4.9 46

TABEL4.10 48

TABEL 4.11 49

TABEL 4.12 50

TABEL 4.13 51

Page 15: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

DAFT AR GAMBAH:

GAMBARJ 29

Page 16: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

A. Latar Bclalrnng

BABI

PENDAHULUAN

Ekonomi internasional adalah bagian dari ilmu ekonomi yang

rnempelajari dan menganalisa tentang transaksi clan permasalahan ekonomi

internasional yang meliputi perdagangan dan keuangan serta organisasi dan

kerjasarn ekonomi antar negara (Hady Hamdy, 2001: 16).

Era globalisasi dan perdagangan bebas saat ini, negara tidak bisa

lepas dari hubungan terhadap luar negen. Adan ya keterkaitan dan

ketergantungan serta persaingan yang ketat membuat keadaan perekonomian

suatu negara tidak bisa lepas dari pengaruh ekonomi internasional.

Keadaan perkonomian suatu negara dapat dilihal baik dari sisi internal

maupun dari sisi eksternal. Kondisi internal antara lain tercerrnin pacla

perkembangan sektor riil seperti produksi konsumsi clan investasi clan kondisi

moneter seperti inflasi clan jumlah uang beredar. Sementara itu kondisi

eksternal dapat dilihat pada perkembangan neraca pembayaran. Perkembangan

neraca pembayaran memiliki keterikatan yang erat terhaclap perkembangan

sektor riil dan moneter (Sugiyono. FX, 2002: 1 ).

Neraca pembayaran merupakan catatan yang sistematik tentang

transaksi ekonomi internasional antara penduduk suatu negara dengan

penduduk negara lain dalam jangka waktu tertenetu. Tujuan utama negara

melakukan pencatatan transaksi internasional kedalam neraca pembayaran

Page 17: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

kcuangan dalam hubungan dengan negara lain scrta membantu pcrnerintah

dalam pengambilan kebijakan pemerintah seperti kebijakan moneter.

kebijakan fiskal dan perclagangan internasional. (Haryacli. 2004: 29-30).

Seperti yang dikemukakan Sugiyono FX bahwa perkembangan neraca

pembayaran rnemiliki keterkaitan erat dengan perkembangan sektor riil dan

moneter. Seperti yang te1jadi pada pekembangan neraca pernbayaran

Indonesia pada tahun 2004.

Neraca pernbayaran Indonesia pada tahun 2004 rneningkat yang

clipenagruhi oleh transaksi berjalan. Transaksi bezjalan pada tahun 2004

rnencatat surplus sebesar $2.9rniliar. Transaksi berjalan Indonesia rnengalami

surplus sebab pada tahun 2004 nilai ekspor Indonesia mengalami peningkatan.

namun peningkatan ekspor dibarengi dengan peningkatan impor jasa-jasa

sehingga transaksi be1jalan lebih kecil dari ekspor Indonesia pada tahun 2003.

Selain itu pada lalu lilntas modal (LLM) swasta pada tahun 2004

mengalami surplus yang cukup tinggi sehingga mengurangi defisist Lalu

Lintas Modal publik atas peningkatan pembayaran utang luar negeri

pemerintah. Secara keseluruhan neraca pembayaran Indonesia pada tahun

2004 mengalami surplus sehingga cadanagn devisa naik rnenjadi $ 36,3 miliar

atau setara dengan kebutuhan 5,6 bulan kebutuhan impor clan pembayaran

utang luar negeri.

Page 18: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

Tabel 1.1 Ncraca Pcmhayaran Indonesia

r--------R_in_c_h_m ____ ···=-==J=-- 20_0_3 ___ +-__ 2_0_0_4_ I. Transaksi Bcrjala 8.106 2.878

Ncraca Barang 24.562 21.231 Ekspor 64.109 7L785 lmpor -39.546 -50.554

Jasa-jasa -16.456 -18.353 II. Transaksi Modal -949 2.236

Sektor Publik -833 -1.911 Sektor Swasta -116 4.148

III.Jumlah 7.157 5.114 IV. Selisih Pcrhitungan -3.502 -4.805 V. Pcmhiayaan -3.654 -309

Peruhahan Caclangan Devisa -4257 -24 !MF 603 -983

~--- -----------~---S 111 n be r: Laporan pcrekono1nian Indonesia tahun 2004. Bank Indonesia ,

Perbaikan kinc1:ja neraca pembayaran Indonesia pacla tahun 2004

tersebut sejalan dengan perbaikan inclikator makroekonomi Indonesia.

Kine1ja perekonomian Indonesia pada tahun 2004 rnengalami

perbaikan secara umum dibandingkan dengan tahun 2003. Pertumhuhan

ekonomi meningkat, inflasi terkendali pada sasaran yang ditetapkan awal

tahun yaitu pada kisaran sasaran 5,5%, nilai tukar rupiah stabil, clan suku

bunga masih dalam kecenderungan yang menurun.

Tabel 1.2 Beherapa Indikator Makrockonomi

(percscn)

-Rincian 2003

Pertumbuhan PDB 4,9 Inflasi 5,06 Nilai Tukar (Rp/$) rata -rata 8.572 Suku Bunga SBI (I bulan) 8,31 Transaksi be1:jalan/PDB 3,4

2004 5,1 6,4

8.940 7,43 1,1

Su1nbcr: Japoran perekonomian Indonesia tahun 2004. lJank Indonesia

Pada tahun 2004 perekonomian Indonesia mengalarni peningkatan

Page 19: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

barang dan jasa pun mengalami peningkatan. Pertumbuhan perekonomim1

tersebut didukung chm clicnpai oleh terjaganya stabilitas rnakroekonomi

lnclonesia pacla tahun 2004 walaupun pada saat itu te1jadi kenaikan pacla harga

minyak clunia clan meningkatnya suku bunga diluar negeri.

Menurut Eclalmen clalam "Masalah Defisist Transaksi Berjalan clalarn

Neraca Pembayaran " menyatakan bahwa pada tahun 1990-an pertumbuhan

ekspor migas clan nonmigas yang merupakan bagian dari neraca berjalan

cenderung bcrfluktuasi karcna gejolak harga minyak pada tahun 1991-1996

selain itu Eclalmen juga menyatakan bahwa kemampuan impor menurun

karena penurunan nilai 111nta uang.

Menurut Direktur Direktorat Perencanaan Strategis clan 1-lumas BI,

Dyah NK Makhijani clalam siaran persnya. Jumat (5/12/2008) untuk transaksi

be1jalan pacla triwulan IIl-2008 mencatat perbaikan clengan defisit yang

mcnciut menjacli hanya US$ 564 juta. Pacla triwulan 11-2008, transaksi

berjalan mencatat minus US$ 1,241 miliar, sementara pada triwulan III-2007

transaksi be1jalan mencatat surplus hingga US$ 2,127 miliar. Defisit neraca

perclagangan minyak mengecil karena, sesuai clengan status Indonesia sebagai

net oil i1nporter, clampak penurunan harga minyak terhaclap penurunan nilai

ekspor min yak lebih keci I claripada clampaknya terhadap penurunan nilai

impor minyak. Defisit neraca perclagangan minyak turun clari US$ 3,145

miliar menjadi US$ 2, 761. Penurunan harga minyak juga menjadi salah satu

faktor yang memperkecil clefisit neraca penclapatan melalui clampaknya

terhaclap penurunan keuntungan yang clibayarkan kepacla kontraktor migas

Page 20: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

Menurut S. l larjacli pacla jurnalnya yang herjuclul " Neraca

Pcmbayaran lndonsia Scbelum clan Sesuclah Krisis Ekonomi'' mcnyatakan

bahwa ncraca pembayaran Indonesia mcngalami surplus sejak tahun 1998-

2002 yang bervariasi berkisar antarn UD$ 4.097 juta samapi US$ 7,991 juta.

Peningkatan neraca pembayaran Indonesia saal itu dipengaruhi oleh

peningkatan neraca bcijalan Indonesia. Peningkatan terhaclap transaksi

berjalan tersebut clipangaruhi nilai ekspor yang mengalami peningkatan clan

nilai impor mengalami pcnurunan yang cukup clrastis. Penurunan terhadap

nilai impor pada saat itu dipengaruhi oleh jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap

clolar Amerika. Pada talrnn 1997, krus tengah rupian terhadap dolar Amerika

clibawah Rp. 2.500 per dolar AS clan pada tahun 1998 setelah krisis moneter

nilai tukar rupiah mencapai Rp. 15.000 per clolar AS. Dimana jika nilai valuta

sebuah negara mulai naik relatif terhadap valuta-valuta negara lain maka salclo

neraca be1jalannya akan menurun, procluk-procluk yang cliekspor akan menjacli

rnahal sehingga akan mengurangi nilai ekspor clan meningkatkan nilai impor

sehingga berakibat mengurangi neraca berjalan.

Menurut Direktur Pengelolaan Devisa Bank Indonesia Rasmo Samiun

menyatakan bahwa tekanan terhadap neraca pembayaran akan melemah

menjelang akhir tahun. Pelemahan nilai tukar saat ini, bermanfaat di satu sisi.

Sebab, pelemahan rupiah akan menyebabkan impor, terutama impor barang

konsumsi akan menurun. Sebaliknya, melemahnya nilai rupiah membuat

ekspor cliharapkan terus meningkat (www.kompas.com 7 September 2005).

Berclasarkan uarian clan kasus-kasus tersebut terbukti bahwa banyak

Page 21: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

clapat clipastikan kebcnaranya. sebab pernyataan tersebut belum terbukti

secara en1piris. lJntuk n1enghilangkan keraguan atas kebcnaran kasus-kasus

tersebut rnaka penulis tertarik untuk rnenganlisa clan rneneliti kebcnaran­

kebenaran tentang konclisi internal perekonornian yailu pacla sector riil clan

sektor moneter seperti produksi, konurnsi, investasi, jumlah uang bereclar clan

nilai tukar rupiah apakah benar clapat berpengaruh terhaclap neraca pembayarn

terutama neraca beijalannya secara empiris.

B. Pcrumusan Masalah

Perurnusan masalah yang acla pada latar bclakang tersebut aclalah:

I. Apakah terclapat pengaruh antara inflasi, nilai tukar rupiah terhadap clolar

clan Prociuk Dornestik Bruto (PDB) terhaclap neraca be1:jalan Indonesia?

2. Dari ketiga variabcl yaitu tingkat inflasi, nilai tukar rupiah terhaclap dolar,

clan Prociuk Domestik Bruto (PDB) manakah variabel yang paling

dominan berpengaruh terhaclap neraca be1jalan Indonesia?

C. Tujuan Penclitian

Aclapun tujuan clari penelitian ini aclalah:

1. Untuk menganalisa pengaruh inflasi, nilai tukar rupiah terhadap dolar dan

Prociuk Domestik Bruto (PDB) terhaclap neraca be1:jalan Indonesia

2. Untuk menganalisa manakah clari ketiga variabel yaitu, inflasi, nilai tukar

rupiah terhadap clolar clan PDB yang paling dominan berpengaruh

terhaclap neraca berjalan Indonesia.

Page 22: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

D. Manfaat Pcnclitian

Aclapun manfaat peneliatian ini aclalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini membcrikan kesernpatan bagi cliri pribadi peneliti, sebab

clengan penelitian ini peneliti clapat membanclingkan ilmu yang telah

diclapat clengan keaclaan yang sebenarnya terjacli.

2. Hasil clari penelitian ini cliharapkan dapat membantu peneliti lain clengan

menjaclikan penelitian ini sebagai bahan pertimbangan clan tambahan

inforrnasi sehingga penelitian ini menjacli salah satu refrensi chm bahan

pembancling peneliti selanjutnya.

Page 23: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

BABU

LANDASAN TEORI

A. Neraca Pembayaran

Menurut Balance of Payment Manual (BPM) yang diterbitkan oleh

IMF (1993) dalam Hamdy Hady (2007:33) definisi BOP adalah:

"A statement that systematically for specific time period, the

economic transactions, for an economic with the rest of the world.

Transactions, for most part between residents and nonresidents,

consist of those involving goods, service and income, those involving

financial claim on asset and liabilities to the rest of the world, and

those (such gift) classified as transfer, which involve offsetting entries

to balance in an accounting sense-one set transaction".

Secara umum definisi BOP tersebut diatas dapat diartikan

sebagai berikut:

Balance of Payment (BOP) atau Neraca Pembayaran Internasional

adalah suatu catatan yang disusun secara sistematis tentang seluruh

transaksi ekonomi yang meliputi perdagangan barang I jasa, transfer

keuangan dan moneter antara pendudnk (resident) suatu negara

dengan penduduk luar negeri (rest of the world) untuk periode waktu

tertentu biasanya satu tahun (Hamdy Hady, 2007:34).

BOP merupakan suatu catatan yang sistema:tis mengenai transaksi

ekonomi yang dilaknkan oleh pendudnk suatu negara dengan

Page 24: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

Menumt Sadono Soekirno (2000:370) neraca pembayaran adalah

suatu neraca pembukuan yang menunjukan nilai berbagai jenis

transaksi (mutasi) keuangan yang dilakukan di antara suatu negara

dengan negara lain dalam satu tahun tertentu.

Tujuan utama neraca pembayaran adalah untuk memberikan

informasi tentang posisi keuangan dalam hubungan ekonomi dengan

negara lain serta membantu dalam pengambilan kebijaksanaan

moneter dan fiskal serta perdagangan dan pembayaran internasional

(S. Haryadi, 2004: 30)

Menumt Sadono Sukirno (2000) secara garis besar neraca

pembayaran terdiri dari dua kompnen utama, yaitu neraca berjalan dan

neraca modal.

Menurut Lipsey dkk (1997:190) Neraca berjalan (current account)

yaitu mencatat pembayaran yang timbul dari perdagangan barang dan

jasa dan dari pendapatan dalam bentuk bunga, laba, dan deviden yang

dihasilkan dari modal yang dimiliki di satu negara dan diinvestasikan

di negara lain.

Neraca berjalan atau transaksi berjalan mempakan bagian dari

neraca pembayaran yang mencatat transaksi ekspor dan impor barang

danjasa ( Sadono Sukirno, 2000: 370).

Jika nilai ekspor barang dan jasa lebih besar dari impor barang dan

jasa maka neraca berjalan akan surplus (Rudi Tjahyono, 2000: 103)

namun menurut Sugiono FX (2000: 18) surplus neraca berjalan tidak

Page 25: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

surplus neraca berjalan terjadi apabila ekspor barang, jasa, penghasilan

dan transfer lebih besar dari impor barang, jasa, penghasilan dan

transfer.

Transaksi berjalan meliputi perdagangan barang dan jasa,

penghasilan (income) yang meliputi hasil penggunaan faktor produksi,

modal dan tenaga kerja, transfer meliputi tnmsaksi yang tidak

menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran. Secara

keseluruhan transaksi be~jalan menggambarkan nilai bersih antara sisi

debet dan sisi kredit dari seluruh transaksi be1:jalan. ( Sugiyono FX,

2000: 18).

Dalam neraca berjalan terdapat dua neraca, yaitu neraca

perdagangan, yang merupakan hasil bersih pedagangan barang atau

ekspor dan impor barang dan neraca jasa yang mernpakan hasil bersih

antara ekspor dan impor jasa, untuk neraca perdagangan perhitu:ngan

baik ekspor maupun impor harus dalam nilai free on board (f.o.b)

bukan dalam nilai keseluruhan termasuk cost, insurance, dan .freight

( c.i.f), mengingat ongkos, asuransi dan jasa pengiriman masuk

kedalam kelompok transaksijasa (Sugiyono FX, 2000:18).

Menurut Esty Setyaningrum (1997:503) banyak faktor yang

mempengaruhi keseimbangan neraca berjalan suatu negara. Namun

faktor yang paling berpengarub terhadap neraca berjalan adalah

Pertama, Inflasi domestik. Jika tingkat inflasi dalam negri meningkat

dari tingkat inflasi partner dagangnya maka akan mengakibatkan

Page 26: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

tingkat impor meningkat dan akibatnya adalah keseimbangan neraca

bei:jalan menurun.

Kedua, kurs valuta asing. Jika nilai kurs rupiah terhadap dolar

mengalami apresiasi maka neraca be1:jalan mengalami penurunan

sebab ekspor akan menjadi lebih mahal sebagai akibat dari

menguatnya mata uang domestik.

Ketiga, pendapatan domestik. Jika PDB suatu negara meningkat

maka keseimbangan neraca be~jalan umumnya mengalami penurunan,

itu terjadi karena konsumsi terhadap barang dan jasa meningkat dan

begitu pula dengan meningkatnya konsumsi barang dan jasa luar

negen.

Keempat, restriksi pemerintah. Pemerintah pusat dapat

mempengaruhi keseimbangan transaksi berjalan dengan mengenakan

kuota terhadap barang-barang luar nege1i. Selain itu pemerintah dapat

mengatur nilai mata uang domestik atau memberikan subsidi produksi

terhadap industri domestik.

B. Inflasi

Secara umum inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan tingkat harga

barang dan jasa secara umum dan terns menerus selama waktu

tertentu. Menurut para pakar beberapa pengertian mengenai inflasi:

Menurut Nopirin (1987:25), inflasi adalah proses kenaikan harga­

harga umum barang-barang secara terns menerus selama periode

tertentu.

Page 27: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

Menurut Samuelson dan Nordhaus (1998:. 578-603), inflasi

dinyatakan sebagai kenaikan harga secara umum. Jadi tingkat inflasi

adalah tingkat perubahan harga secara umum yang dapat dinyatakan

dengan rumus sebagai berikut:

R .,. , ,

11 . . ) price level (year t)- price level (year t -1)

ate o1 inl'atwn (year t = ~---~---~~----C---­price level (year I - I)

Sadono Soekirno (2000: 15) menyatakan bahwa tingkat inflasi

adalah persentase kecepatan kenaikan harga-harga dalam suatu tahun

tertentu. Tingkat inflasi berbeda dari satu periodc kc periode lainnya,

dan berbeda pula dari satu negara kc negara lain.

Menurut Prathama dan Mandala (2001 :203) ada tiga komponen

yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan telah terjadi inflasi:

I . Kenaikan harga

Barga suatu komoditas dikatakan naik jika menjadi lebih tinggi

darpada harga periode sebelumnya.

2. Bersifat umum

Kenaikan harga suatu komoditas belum dapat dikatakan inflasi jika

kenaikan tersebut tidak menyebabkan harga secara umum naik.

3. Berlangsung terus menerus

Kenaikan harga yang bersifat umum juga belum akan

memunculkan inflasi, jika terjadi sesaat, karena itu perhitungan

inflasi dilakukan dalam rentang waktu minimal bulanan.

Page 28: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

Asfia Mumi (2006:203) juga menyatakan inflasi adalah suatu

proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus

(kontinu). Menurutnya ada tiga kriteria yang perlu diamati untuk

melihat te~jadinya inflasi, yaitu: kenaikan harga, bersifat umum, dan

terjadi terns menerus dalam rentang waktu tertentu.

Kondisi intlasi menurut Samuelson (1998:581 ), berdasarkan

sifatnya intlasi dibagi menjadi tiga bagian yaitu

I. Merayap (Creeping 111/lation)

Laju inflasi yang rendah (kurang dari I 0% pertahun), kenaikan

harga berjalan lambat dengan persentase yang kecil serta dalam

jangka waktu yang relatif lama.

2. Inflasi menengah (Galloping ll?flation)

Ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar dan kadang­

kadang berjalan dalan1 waktu yang relatif pendek serta mempunyai

sifat akselerasi yang arrinya harga-harga minggu/bulan ini lebih

tinggi dari minggu/bulan lalu dan seterusnya.

3. Intlasi Tinggi (Hyper Jl?flation)

Inflasi yang paling paral1 dengan dtandai dengan kenaikan harga

sampai 5 atau 6 kali dan nilai uang merosot dengan tajam.

Biasanya keadaan ini timbul apabila pemerintah mengalami defisit

anggaran belanja.

Sedangkan menurut Sadono Sukirno (2000: 15) tingkat intlasi

Page 29: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

I . Tingkat inflasi rendah yaitu mencapai di bawah 4-6 persen

2. Tingkat inflasi yang moderat mencapai diantar .5-10 persen

3. Tingkat inflasi yang serius dapat mencapai bebrapa ratus atau

beberapa ribu persen dalam setahun.

Menurut Samuelson dan Nordhaus (1998:587), ada beberapa faktor

yang menyebabkan timbulnya inflasi:

I . Demand Pull Inflation

Timbul apabila permintaan agregat meningkat lebih cepat

dibandingkan dengan potensi produktif perekonomian, menarik

harga ke atas untuk menyeimbangkan penawaran dan pennintaan

agregat.

2. Cost Push lriflation or Supply Shock Inflation

Inflasi yang diakibatkan oleh peningkatan biaya selama periode

pengangguran tinggi dan penggunaan surnber daya yang kurang

efektif.

Begitu juga dengan Sadono Sukimo (2000: 303) yang menyatakan

bahwa faktor-faktor yang menimbnlkannya inflasi adalah:

l. Inflasi tarikan permintaan (demand pull inflation) terjadi apabila

sektor perusahaan tidak mampu dengan cepat melayani pe:rmintaan

masyarakat yang berwujud dalan1 pasaran.

Page 30: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

2. Inflasi desakan biaya (cost push if!flation) adalah rnasalah kenaikan

harga-harga dalarn perekonornian yang diakibatkan oleh kenaikan

biaya produksi.

Sedangkan rnenurut Asfia Murni (2006: 205) faktor-faktor inflasi

dibedakan rnenjadi:

I. Inflasi tarikan perrnintaan (demand pull i11flation), inflasi ini

biasanya terjadi pada rnasa perekonomian sedang berkernbang

pesat. Kesernpatan kerja yang tinggi rnenciptakan pendapatn yang

tinggi dan selai'\iutnya daya beli tinggi akan rnendorong permintaan

yang melebihi total produksi yang tersedia.

2. lnflasi desakan biaya (cost push iY!flation), inflasi ini te1jadi bila

biaya produksi mengalami kenaikai1 secara terus-menerus.

Kenaikan biaya produksi bisa berawal dari kenaikan hai-ga input

seperti kenaikan upah minirnun, kenaikan bahan baku, kenaikan

BBM dll.

3. Imported Injlatiaon, inflasi dapat juga bersumber dari harga barang

yang diimpor, terutarna barang yang diimpor tersebut mempunyai

perai1an penting dalam setiap kegiatan produksi.

Suatu kenaiikan harga dalam inflasi clapat diukur dengan

menggunakan indeks harga. Ada beberapa indeks harga yang dapat

digunakan untuk mengukur laju inflasi (Nopirin, 1987:25) antara Iain:

Page 31: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

I. Consumer Price Index (CPI) Indeks yang digunakan untuk

mengukur biaya atau pengeluaran rumab tangga dalam membeli

sejumlah barang bagi keperluan kebuthan hidup:

CP 1 = (Cost of market basket ingiven year x 100

%

Cost of marketbasket in base year

2. Produsen Price Index dikenal dengan Whosale Price Index

lndeks yang lebih menitikberatkan pada perdagangan besar seperti

barga baban mentab (raw malerial), bahan baku atau barang

setengab jadi. Indeks PP! ini sejalan dengan indeks CPL

3. GNP Deflator, GNP deflator ini merupakan jenis indeks yang

berbeda dengan indeks CPI dan PP!, dimana indeks ini

mencangkup jumlab barang dan jasa yang termasuk dalam

bitungan GNP, sehingga jumlalrnya lebih ban yak di banding dengan

kedua indeks diatas rwnus GNP deflator yaitu:

GNP D ,,, GNP nom nal IOO'" eJ'ator = x .10 GNP riil

lnflasi dapat berakibat buruk pada perekononomian dan berakibat

burnk kepada individu-individu dan perekonomian. Akibat burnk

inflasi pada perekonomian adalah inflasi clapat menggalakan

penanaman modal spekulatif daripada penanaman modal yang

produktif, tingkat bunga meningkat dan akan rnengurangi investasi,

ketidakpastian keadaan perekonomian dimasa depzm dan rnenimbulkan

Page 32: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

distribusi pendapatan, pendapatan riil merosot dan nilai riil tabungan

merosot (Sadono Sukimo, 2000: 307-308).

C. Nilai Tukar

Menumt Asfia Murni (2006:244) nilai tukar atau kurs valuta asing

(exchange rate) adalah sebagai jumlah uang domestik yang dibutuhkan

untuk memperoleh satu unit mata uang asing.

Sadono Sukirno (2000:359) nilai valuta asing adalah suatu nilai

yang menunjukan jumlah mata uang dalarn negeri yang diperlukan

untuk mendapat satu unit mata uang asing. Nilai berbagai mata uang

asing berbeda dalarn suatu waktu tertentu, dan suatu mata uang asing

nilainya akan mengalarni pembahan dari waktu ke waktu.

Salvatore (1997: 86) nilai tukar adalah harga suatu mata uang

terhadap mata uang lainnya atau nilai dari suatu mata uang terhadap

nilai mata uang lainnya.

Paul R Krugman dan Maurice (1992 : 73) adalah harga sebuah

mata uang dari suatu negara yang diukur atau clinyatakan dalarn mata

uang lainnya.

Nopirin (1996: 163) Kurs adalah Pertukaran antara dua mata uang

yang berbeda, maka akan mendapat perbandingan nilai/harga antara

kedua mata uang tersebut.

Menurut Sadono Sukirno (2000), penentuan. nilai mata uang asing

dapat dilakukan dengan dua pendekatan:

I. Pasar bebas, yaitu tergantung pada permintaan dan penawaran

Page 33: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

2. Ditetapkan oleh pemerintah, pemerintah dapat melakukan campur

tangan dalam menentukan kurs valuta asing.

Permintaan terhadap valuta asing timbul apabila penduduk suatu

negara membutuhkan barang-barang yang diproduksi negara lain,

artinya apabila terjadi peningkatan terhadap produk luar negeri maka,

permintaan terhadap valuta asing meningkat. Penawaran terhadap

valuta asing terjadi apabila negara lain mengimpor barang dan jasa

atau terjadi ekspor. Semakin besar ekspor suatu negara, maka

penawaran valuta asing akan meningkat (Asfia Mumi, 2006:244-245).

Ada beberapa faktor yang mempengaruhl pergerakan nilai tukar,

yaitu (Madura, 2000: 100-103):

I. Perbedaan tingkat in:flasi antara kedua negara

2. Perbedaan tingkat suku bunga antara kedua negara

Asfia Murni (2006, 246-247), dalam sistem moneter intemasional

terdapat tiga macam sistem dalam penetapan kurs valuta asing yaitu

sebagai berikut:

I. Fixed excangae rate system merupakan sistem kurs tetap atau

disebut juga dengan kurs berdasarkan Bretton Woods system yang

berlaku sejak tanggal 1 Maret 1971. Sistem kurs tetap, yaitu

menentukan kurs valuta asing dengan menggunakan harga emas

sebagai standar perhitimgannya.

Page 34: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

2. Floating excange rate, merupakan sistem kurs mengambang yang

ditetapkan oleh mekanisme permintaan dan penawaran pada bursa

valuta asing.

3. Pegged excange rate, sistem nilai tukar ini ditetapkan dengan

mengaitkan nilai tukar mata uang suatu negara dengan mata uang

negara lain atau sejumlah mata uang tertentu.

Sedangkan Menurut Kuncoro (200 I: 26-31 ), ada beberapa sistem

kurs mata uang yang berlaku di perekonomian internasional, yaitu:

I. Si stern kurs mengambang (floating exchange rate), sistem lo1rs ini

ditentukan oleh mekanisme pasar dengan atau tanpa upaya

stabilisasi oleh otoritas moneter. Di dalam sistem kurs

mengambang dikenal dua macam kurs mengarnbang, yaitu :

a. Mengambang bebas (murni) dimana kurs mata uang ditentukan

sepenuhnya oleh mekanisme pasar tanpa ada campur tangan

pemerintah.

b. Mengambang terkendali (managed or dir~v floating exchange

rate) dimana otoritas moneter berperan aktif dalam

menstabilkan kurs pada tingkat tertentu.

2. Sistem kurs tertambat (peged exchange rate).. Dalam sistem ini,

suatu negara mengkaitkan nilai mata uangnya dengan suatu mata

uang negara lain atau sekelompok mata uang, yang biasanya

mernpakan mata uang negara partner dagang yang utama

Page 35: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

tersebut bergerak mengikuti mata uang yang menjadi tambatannya.

Jadi sebenarnya mata uang yang ditambatkan tidak mengalami

fluktuasi tetapi hanya berfluktuasi terhadap mata uang lain

mengikuti mata uang yang menjadi tambatannya.

3. Sistem kurs tertambat merangkak (crawling pegs). Dalam sistem

ini, suatu negara melakukan sedikit pembahan dalam nilai mata

uangnya secara periodik dengan tujuan untuk bergerak menuju

nilai tertentu pada rentang waktu tertentu. Keuntungan utama

sistem ini adalah suatu negara dapat mengatur penyesuaian kursnya

dalam periode yang lebih lama dibanding sistem kurs tertambat.

Oleh karena itu, sistem ini dapat menghindari kejutan-kejutan

terhadap perekonomian akibat revaluasi atau devaluasi yang tiba­

tiba dan tajam.

4. Sistem sekeranjang mata uang (basket of currencies). Banyak

negara temtama negara sedang berkembang menetapkan nilai mata

uangnya berdasarkan sekeranjang mata uang. Keuntungan dari

sistem ini adalah menawarkan stabilitas mata. uang suatu negara

karena pergerakan mata uang disebar dalant sekerrutjang mata

uang. Seleksi mata uang yang dimasukkan dalam "keranjang"

umumnya ditentukan oleh peranannya dalam membiayai

perdagangan negru-a tertentu. Mata uang yang berlainan diberi

bobot yang berbeda tergantung peran relatifuya terhadap negara

tersebut. Jadi sekeranjang mata uang bagi suatu negru·a dapat terdiri

Page 36: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

5. Sistem kurs tetap (fixed exchange rate). Dalam sistem ini, suatu

Negara mengumumkan suatu kurs tertentu atas nama uangnya dan

menjaga kurs ini dengan menyetujui untuk menjual atau membeli

valas dalam jumlah tidak terbatas pada kurs tersebut. Kurs

biasanya tetap atau diperbolehkan berfluktuasi dalam batas yang

sangat sempit.

B. Produk Domestik Bruto (PDB)

Di dalam perkonomian baik pada negara berkembang atau pada

negara maju barang dan jasa diproduksi bukan s<ga oleh perusaliaan

oleh penduduk negara tersebut tetapi barang dan jasa juga diproduksi

oleh warga negara asing. Operasi yang dilakukan oleh warga negara

asing tersebut dapat menambah barang dan jasa yang diproduksi di

dalam negeri, menambah penggunaan tenaga kerja dan pendapatan dan

seringkali membantu menambah ekspor. Nilai produksi dari WNA

yang disumbangkan tersebut perlu dihitung dalam pendapan nasional.

Oleh karena itu Produk Domestik Bruto (PDB) adalah nilai semua

barang dan jasa dalam suatu negara yang diproduksi di dalam negara

tersebut dalam satu tahun (Sadono Sukirno, 2000: 33)

Menurut McEachern (2000:146), GDP artinya mengukur nilai

pasar dari barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh sumber daya

yang berada dalam suatu negara selama jangka waktu 1ertentu,

biasanya satu tal1un.

Produk Dmestik Bruto adalah pendapatan nasional yang diukur

Page 37: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

pada perekonomian, atau sama juga dengan nilai sebuah barang jadi

yang dihasilkan dalan1 perekonomian (Lipsey, 1995: 309).

PDB Nominal merupakan PDB atas dasar harga berlaku ketika

produk tersebut dihasilkan. Sedangkan PDB riil merupakan PDB yang

dihitung berdasarkan harga tahun tertentu sebagai tahun dasar (Asfia

Mumi, 2006: 37).

Menurut Asifa Mumi (2006:38-40) PDB dapat dihitung dengan

memakai tiga metode, yaitu metode produksi, metode pendapatan dan

metode pengeluaran. Metode produksi adalah menjumlahkan nilai

produksi yang diciptakan oleh tiap-tiap sektor ekonomi selama satu

periode tertentu, yang dijumlahkan adalah nilai tambah yang

diciptakan oleh sektor yang ada dalam perekonomian.

Metode pendapatan, yaitu dengan cara menjumlahkan

keseluruhan balas jasa yang diperoleh pemilik faktor produksi yang

ikut dalam proses produksi.

Metode pengeluaran, yaitu menghitung PDB dengan

menjumlahkan pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan oleh berbagai

kelompok masyrakata RTK, RTN, RTP dan RTLN untuk mendaptakan

barang dan jasa produk nasional.

Sedangkan menurut Lipsey (1995:56-57) GDP hanya dapat

dilihat dari dua sisi yaitu, sisi pengeluaran dan sisi penerimaan~

Sadono Sokimo (2000: 38-40) komponen pengeluaran dalam

perekonomian adalah konsumsi (C) adalah pengeluaran yang

Page 38: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

usaha, pengeluaran pemrintah (G) adalah pengeluaran yang dilakukan

oleh pemerintah, dan ekspor impor (X-M) yang mdibatkan sektor luar

negeri. Jadi menghitung PDB dari sisi pengeluaran adalah

menjumlahkan seluruh komonen-komponen pengeluaran tersebut atau:

PDB = C +I+ G + (X-lvf)

Sementara pendekatan pendapatan menghitung pendapatan

yang diterima faktor produksi yaitu sebagai berikut:

PDB = sewa + upah + bunga + laba

Di mana sewa adalah pendapatan pemilik faktor produksi tetap

sepe1ti tanah, upah untuk tenaga kerja, bunga untuk pemilik modal,

dan laba untuk pengusaha.

C. Penelitian Sebelumnya

I. Edalmen (1998)

Beberapa peneliti terdahulu telah membahas masalah-masalah

yang berhubungan dengan neraca pembayaran tcrutama dengan neraca

berjalan yang merupakan komponen utama dalam neraca

pemabayaran. Menurut Edalmen dalam jurnah1ya yang berjudul

"Masalah Defisist Transaksi Berjalan dalam Neraca Pembayaran "

taliun 1998 menyatakan bahwa pada tahun 1990-an pertumbuhan

ekspor migas dan nonmigas yang merupakan bagian dari neraca

berjalan cenderung berfluktuasi karena gejolak harga minyak pada

taliun 1991-1996 selain itu Edalmen juga menyatakan bahwa

kemampuan impor menurun karena penurunan nilai mata uang.

Page 39: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

berjalan sebab pada neraca berjalan komponen utama neraca berjalan

adalal1 ekspor dan impor. Menurut Edalmen tersebut dapat

disimpulkan bahwa keadaan harga minyak yang berflukt1iasi berakibat

pula terhadap neraca berjalan selain itu menurutnya melemahnya nilai

tukar rupiah membuat nilai impor berkurang.

2. S. Harjadi (2004)

Kemudian menurut S. Hmjadi pada jurnalnya yang berjudul

"Neraca Pembayaran lndonsia Sebelum dan Sesudah Krisis Ekonomi"

tahun 2004 menyatakan bahwa NPI mengalan1i surplus sejak tahun

1998-2002 yang bervariasi berkisar antara 4,097 juta dolar AS smnapi

7,991 juta dolar AS. Peningkatffi1 NPI pada saat itu disumbang oleh

neraca berjalan ym1g mengalmni surplus, sedangkan neraca modal

pada saaat itu mengalmni defisit. Peningkatan terhadap transaksi

berjalan tersebut dipangaruhi oleh nilai ekspor yang mengalmni

peningkatffi1 daJ1 nilai impor mengalmni penurunffi1 yffi1g cukup drastis.

PenurunaJ1 terhadap nilai impor pada saat itu dipengaruhi oleh

jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Pada tahun 1997

krus tengall rupim1 terhadap dolar Amerika dibawall Rp. 2.500 per

dolar AS dm1 pada tahun 1998 setelall krisis moneter nilai tukar rupiall

mencapai Rp. 15.000 per dolar AS. Dimffi1a jika nilai valuta sebual1

negara mulai naik relatifterhadap valuta-valuta negara lain maka saldo

neraca berjalannya akan menurun, produk-produk yffi1g diekspor akan

menjadi mallal sehingga akaJ1 mengurffi1gi ncilai ekspor daJ1

Page 40: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

Sedangkan pada masa sebelum krisis transaksi berjalan mengalami

defisist yang dipengaruhi oleh defisitnya neraca jasa Indonesia

sedangkan untuk neraca modal Indonesia mengalami surplus karena

gerak pembangunan yang cukup tinggi.

3. Esty Styaningrum (1997)

Menurut Esti Styaningrum dalam Jurnalnya yang be1judul

"Defisit Neraca Transaksi Berjalan Indonesia se1ta Beberapa Alternatif

Penutupnya" menyatakan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi

neraca berjalan antara lain adalah inflasi, kurs dollar, dan PDB.

Inflasi domestik. Jika tingkat inflasi dalam negeri meningkat

dari tingkat inflasi partner dagangnya maka akan mengakibatkan

tingkat impor meningkat dan akibatnya adalah keseimbangan neraca

berjalan menurun.

Kurs valuta asmg. Jika nilai tukar rupiah terhadap dolar

mengalami apresiasi maka neraca berjalan mengalami penurunan

sebab ekspor akan menjadi lebih mahal sebagai akibat dari

menguatnya mata uang domestik.

Pendapatan domestik. Jika PDB suatu negara meningkat maka

keseimbangan neraca berjalan umumnya mengalami penurunan, itu

terjadi karena konsumsi terhadap barang dan jasa meningkat dan

begitu pula dengan meningkatnya konsumsi barang dan jasa luar

neg en.

Restriksi pemerintah. Pemerintah pusat dapat mempengaruhi

Page 41: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

barang-barang luar negeri. Selain itu pemerintah dapat mengatur nilai

mata uang domestik atau memberikan subsidi produksi terhadap

industri domestik.

4. Ronald Kaunang (2005)

Basil yang didapat dari perhitungan Ronald Kaunang

menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

pergerakan nilai tukar rupiah dan tingkat inflasi secara simultan

terhadap neraca transaksi berjalan, dan secara keseluruhan pengaruh

pergerakan nilai tukar rupiah dan tingkat inflasi adalah hanya sebesar

24,8 % terhadap neraca transaksi berjalan. Secara parsial pengaruh

pergerakan nilai tukar rupiah terhadap neraca transaksi berjalan

menunjukkan hasil yang tidak terlalu baik dan hasilnya tidak terdapat

pengaruh yang signifikan, pengaruh nilai tukar rnpiah adalah sebesar

0.038% terhadap neraca transaksi berjalan, sedangkan pengarnh

tingkat inflasi memberikan hasil yang lebih baik yaitu mernberikan

pengaruh sebesar 24.73% terhadap neraca transaksi berjalan.

D. Kerangka Berfikir

Secara teoritis neraca berjalan dipengaruh oleh PDB, inflasi, nilai

tukar rnpiah. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu selama 9

tahun untuk periode I Januari 2000 sampai dengan tahun 31 Desenber

2008 dengan data tiga bulanan jadi yang dijadikan sampel sebanyak 37

sampel. Data tersebut adalah data sekunder, yaitu da1a yang didapat atas

publikasi Bank Indonesia atau BI dan Biro Puast Statistik atau BPS.

Page 42: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

Untuk mengetahui pengarnh inflas. nilai tukar rnpiah dan PDB

terhadap neraca be~jalan Indonesia maka penelitian ini menggunakan

model persamaan regresi linear berganda, dalam analisis regresi linear

berganda diawali dengan melakukan uji persyaratan analisis untuk

mengetahui apakah data normal, kemudian dilaknkan uji

multikololinieritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Uji normalitas

data adalah untuk mengetahui apakah data yang digunakan normal atau

tidak. Uji multikolinearitas adalah bertujuan untuk mengetahui pada model

regresi terdapat korelasi antar variabel bebas ataua variabel independen.

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terdapat

ketidaksamaan varian dari resedual satu pengamatan kepengamatan

lainnya. Uji autokorelasi adalah bertujuan untuk menguji apakah dalam

suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu

(resedual) pada periode t dengan kesalahan periode t-1 (sebelumnya).

Setelah pengujian asumsi regresi, langkah selanjutnya adalah

melakukan pengujian signifikan model. Pengujian model dapat diukur dari

nilai statistik-t. statistik-F (ANOVA), koefisien determinasi (R2). Uji

statistik-t sebenamya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual dalam menerapkan variabel dependen. Uji

statistik-F untuk melihat pengaruh seluruh variabel independen secara

sirnultan terhadap variabel dependen, biasanya digunakan angka adjusted

R2. A<fjusted R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independennya dalam menjelaskan variabel dependennya sangat terbatas.

Page 43: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

Setelah itu dilakukan perhitungan koefisien korelasi untuk melihat

hubungan baik variabel independen dengan variabel dependen, atau

sesarna variabel independen. Selanjunya adalah melakukan perhitungan

koefisien determinasi untuk mengetahui seberapa besar vaiiabel dependen

dapat diterangkan oleh variabel independen.

Hasil analisis akan diketahui vaiiabel mana yang paling kuat

pengaiuhnya terhadap neraca Berjalan Indonesia. Dengan bantuan

program eviews akan diperoleh persarnaan regresi.

Berdasarkan penelitian mengenai pengaruh in11asi, nilai tukar

rupiah, dan PDB terhadap neraca berjalan tahnn 2000 :sarnpai dengan

tahun 2008. Secara skematik alur pikir maka alur pikir tersebut dapat

terlihat pad a gam bar 2.1 berikut ini.

~ PEF;USTAKAAN ~~;;;;-1 UIN SYAH!D JAKARTA 1

--- I

Page 44: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

Tntlasi

Kurs rupiah

PDB µ Neraca Berjalan]

lndonesia

Regresi Linear B;;;ganda I

Uji Persyaratan Analisis j

Norma­litas

Gambar 1 Kerangka Berfikir

Multiko­lieneritas

ri:[eteroske­Ldastisitas

Uji Signifikar:M"~

Interprestasi Data ----'

Auto­korelasi

Page 45: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

BAB III

l\IETODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penclitian

Ruang lingkup penditian ini adalah rnrngenai inflasi. nilai

tukar rupiah. PDB dan neraca berjalan . Dalam penelitian ini data yang

digunakan acblah inflasi. nilai tukar rupiah (kurs rupiah) terhaclap

clolar. Prociuk Dornestik 13ruto (PD Bl clan neraca berjalan yang diclapat

dari laporan statistik ekonorni dan keuangan yang diterbitkan oleh BI

dan BPS bcrup<l data series 3 bulanan sejak tahun 2000 sarnpai clcngan

tahun 2008.

B. Nletodc Pencntuan Sampcl

J)alan1 penelitian ini penentuan san1el dengan n1enggunakan

metode purposive sampling karena penulis mengambil sampcl dengan

melakukan perlimbangan-pertimbangan !ertentu. Data yang digunakan

yaitu data jumlah inflasi. kurs rupiah, PDB clan neraca be1jalan yang

berbentuk data series 3 bulanan untuk periocle 1 .Januari 2000 sarnpai

dengan 31 Desember 2008 atau sebanyak 37 sampel.

C. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu alat yang cligunakan

untuk menclapatkan data yang cliperlukan clalam penelitian. Dalam

penelitian ini metocle pengurnpulan data berasal clari :

I. Penelitian kepustakaan (Library Research) penelitian ini dimaksud

Page 46: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

berkaitan dengan nrnsalah yang akan dibalrns. Data tersebnt cliclapal

dari buku, jurnal ekonomi. dan mclaui situs internet.

2. Penelitian Japangan [Field Research) penelitian ini dilakukan

dengan earn pengambilan laporan talrnnan, statistik ekonomi clm1

kcuangan Bank Indonesia clan Biro Pusat Statistik periocle tahun

pengumpulan data series tiga bulanan sebma 9 tahun untuk

pcriocle I Jnnuari 2000 sampai clengan periode 31 Desember 2008

yaitu sebanyak 37 smnpcl.

D. Mctode Analisis

I. Uji Stasioneritas.

Dalam data runlut waktu (lime series). sebelum melakukan

analisia rnaka ha! yang perlama clilakukan aclalah mendeteksi

apakah data runtut waktu yang cligunakan suclah stasioner atau

belum.

Uji stasioneritas bertujuan untuk mengetalmi apakah data sudah

stasioner atau be I um, j ika suatu data belum stasioner rnaka bila

cliregresikan akan mudah rnenyebabkan regresi lancung, regresi

lancung aclalah regresi yang antara variabel depenclen dengan

variabel inclependen ticlak berkorelasi walaupun jika clianalisa

saling berkorelasi (Wing Wahyu Winarno, 2009: 10.4).

Menurut Wing Wahyu Winarno UJI satsioneritas clapat

dilakukan denga metocle grafik clan uji akar unit.

Page 47: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

i\nalisis I~cgresi l_inear 13crgancla

I~cgresi Linear l3crganda adalah analisis yang digunakan untuk

mengetalrni pengaruh variabe\ inclipenc\en dalam penilitian ini

acla\ah inllasi. kurs rupiah terhaclap clolar clan PDB c\alarn negeri,

terhadap ,·ariabel dipenden yaitu neraca be1jalan dalam negeri.

Rcgresi linear berganda menurut Gujarati (1991 :91) regresi linear

rnemiliki persamaan sebagai berikut:

r " h 1 ).;: 1 1 b 2 x: + h3 x3 + m

Di man a:

Y = neraca berjalan Indonesia periode 2000-2008

X 1 = inllasi Indonesia periocle 2000-2008

X , = kurs rupiah terhadap dolar periocle 2000-2008

X 3 = PDB Indonesia periode 2000-2008

111 = l~1ktor penggangu

b = koefisien regresi dari variable independen

3. Pengujian Persyaratan Berganda

Menurut Gujarati (J 991) clalam penggunaan analisis regresi

agar menunjukan hubungan yang valid atau tidak bias maka perlu

pengujian asumsi kiasik pada model regresi yang digunakan.

Adapun asumsi clasar yang perlu clipenuhi antara lain:

a. Normalitas

Uji noralitas dimaksudkan untuk rnengetahui apakah

resedual yang diteiiti berdistribusi normal atau ticlak. Untuk

Page 48: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

tidak dapal dickteksi dengan melihat penyebaran data (litik)

pada surnhu diagonal clari grafik (Singgih Santoso. :2000: 214).

Scdangkan rncnurut Wing Wahyu Winarno (2009)

pengujian norrnalitas dengan rnelihat histogram sering kali sulit

clisimpulkan karena polanya yang tidak rncngikuti bentuk

normal. maka untuk menrnclahkannya clapat cligunakan clengan

uji Jarque-Bcra yaitu clengan rnelihat koefisien Jarque-Bern dan

probabilitasnya. Jika nilai probabilitasnya lebih besar clari 5%

rnaka data berdistribusi normal.

b. l'vlultikolinieritas

IVlultikolinearitas rnerupakan keaclaan clirnana satu atau

lebih variabel inclepenclen clinyatakan sebagai konclisi linear

clengan variabel lainnya (Wing Wahyu Winarno, 2009: 5.1).

Artinya bahwa jika di antara peubah-peubah bebas yang

digunakan sama sekali ticlak berkorelasi salu clengan yang lain

maka bisa clikatakan bahwa ticlak tei:jacli multikolinearitas.

Salah satu teknik mencleteksi nrn:3alah nrnltikolinearitas

aclalah dengan melihal korelasi antar variable inclependen, jika

korelasi antar variabel memiliki nilai korelsi sebesar 0,8 atau

lebih maka korelasi bersifat lrnat clan data menganclung

masalah multikolinearitas (Nachrowi D Nachrowi clkk, 2006:

246)

Page 49: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

c. 1-lcteroskcclcistisiias

Uji hckroskcdastisistas bertujuan untuk mcnguji apakah

dalam scbuah 111ndd regrcsi terjadi keticlaksamaan varian clan

residual clnri satu pengan1atan kc pengan·iatan yang lain . .Tika

\'arian clari rescdual satu penga1natan kepengan1atan lain tetap

maka discbut homokcdastisitas clan jika varian bcrbeda maka

disebut clengan heteroskeclastisitas (Singgih Santoso. 2000:

2 I 0).

l\loclel regrcs1 yang baik acla!ah ticlak te1jadi

heteroskeclestisitns. Untuk mengetahui hetcroskcclastisitas

dalu111 t\·ie\VS 111enggunakan 1Phite heteroskcclastisit_y yaitu jika

nilai probabilitasnya lebih kecil clari 5% maka clapat clikatakan

bahwa data rncnganclung masalah heteroskedastisitas

(Nachrowi D Nachrowi dkk, 2005: 249).

cl. Autokorelasi

Autokorelasi aclalah hubungan antara resedual satu

observasi dengan reseclua] observasi lainnya. Dalam data runtut

waktu lebih besar kemungkinan terjadi autokorelasi positif

karena data sekarang dipengaruhi oleh data-data pada masa­

masa sebelumnya (Wing Wahyu Winarno, 2009:5.26).

Pengujian autokorelasi clilakukan untuk mengetahui apakah

clalam moclel regresi ada korelasi antara sesama urutan

pengamatan ke pengamatan dari waktu ke waktu (Husain

Page 50: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

l lniuk rnenclckksi autokorelasi menurut Wing Wahyu

Winarno (2009) c\apat clilakukan clengan clua earn. ynitu clengan

uji Durbin-Walson clan Uji Bcruseh-Godfrcy.

4. Uji Signilikansi Simultan

Untuk tujuan pengujian ini maka cligunakan F-slatistik. yaitu

sebgai berikut (.!. Suprapto. 2005:207):

.. R2 1(k-1) I· = ·········-.r·--·····

(1-11· 1!(11-k)

Dimana:

R = Koelisien Korelasi gancla

K •• Jumlah \Tiabcl inckpenclen

n = Jun1lah anggota san1pel

Jika Fi,,,nng lcbih besar dari F1n1>c1 atau tingkat signifikannya Jebih

kccil dari 5':10 (u.: 5'Y,, = IJ.05), Ho ditolak clan Ha diterima ha! ini

berarti bahwa variabel indepcnden mempunyai pengaruh signifikan

terhadap variabcl dipenden secara simultan.

5. Uji Signifilrnn Pm·sial

Menurut J. Suprapto (2005) uji t pada dasarnya digunakan

untuk mengetahui tingkat signifika koefisien regresi. Signifikan

rnenunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel inclepenclen

secara individual (parsial) dalam menerangkan variabel dependen.

Pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan l1iitung

dengan ltahcl :

Page 51: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

a. Jika l1111ung lebih bcsar dari lrnht:I (11ii1ung ::> tiah.:! atau -111i1ung <: -(twbcl

)) atau probabili1as t hi1ung ':: u (5%) maka Ho ditolak dan ]fa

di1crin1a.

b. Jika t11i1<mg lebih kecil clari 11ahcl (l1utung < t1a11d) nrnka Ho cli1erima

clan Ila ditolak atau nilai pribabilitas t hitung > u. (5%).

6. Uii Koeilsisen Determinasi (R2)

Uji koeilsien determinasi ditunjukan untuk rnelihat sebernpa

besar kenwrnpuan ,·ariabel inclcpcnclen menjelaskan variabel

clcpcndcn \ang dilihat melalui adjusted R square karena variabel

independennya lebih dari clua variabcl (.T. Supranto, 2005: 159).

E. l-1 ipotcsis

Ho: b1• b2, b3 ~ IJ : Ticlak terdapat pengaruh sccara bersama-sama

(simultan) antara inflasi, kurs, clan PDB terhaclap

ncraca berjalan.

Ha: b1, b2, bi l' 0: Terclapat pengaruh secara bersama-sama antara

inflasi, kurs, clan PDB terhaclap neraca be1:jalan.

Ho: b1 = 0

Ha: b1 f. 0

Ho: b2 = 0

Ha: b2 f. 0

: Ticlak terclapat pengaruh signifikan secara parsial

antara inflasi terhaclap neraca berjalan.

: Terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara

inflasi terhadap neraca berjalan.

: Ticlak terdapat pengaruh signifikan secara parsial

antara kurs rupiah terhaclap neraca be1jalan.

Terdapat pengaruh signifikan secara parsial antar

Page 52: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

Ticlak terdapat pengaruh signifikan secara parsial

antara PDB terhaclap ncraca berjalan.

crerdapal pengaruh signifikan sccara parsial antara

PDB terhaclap neraca berjalan.

,· F. 01frasional Vraiabel

Dalam pcnclitian ini terdapat clua variabel yaitu variabel

clependen clan rnriabel inclepcnclen. Variabel dependen adalah variabel

yang bcbas atau tidak terikat clalam pcnelitian ini vriabel clepenclennya

aclalah ncraca bcrjalan.

Variabel inclependen adalah variabel yang tidak bebas. Dalarn

penilitian ini \ariabel inclependennya adalah inl1asi, nilai tukar rupiah

chm PDB.

l. Neraca Berialan

Neraca berjalan adalah nilai clari lransaksi berjalan yang clicatatkan

selama satu periode berjalan. Nilai trnnsaksi ini cliclapatkan clari

selisih antara ekspor clan impor yang dilakukan baik barang jasa

maupun lalu lintas modal.

2. lnflasi

Inflasi aclalab kenaikan harga barang-barang secara keseluruhan

selama periode waktu tertentu. lnflasi merupakan perhitungan dari

!HK pada periocle t dikurnngi clengan lHK periode sebelum waktu t

clibagi dengan JHK sebelum waktu t clan clikali l 00.

Page 53: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

3. Nilai tulrnr rupiah (Kurs Rupiah)

Nilai tukm rupiah aclalah posisi nilai tukar mata uang rupiah per 1

dolar i\S dicatatkan berclasarkan nilai pada akhir tahun yang

cliclapat clari basil rata-rata perkembangan nilai tukar pacla saat

penutupan transaksi setiap harinya selama pericle waklu tiga

bulanan.

4. Prociuk Dornestik Bruto (PDB)

PDB adalah nilai clari scmua transaksi yang diartikan sebagai nilai

dari keselurulrnn barnng clan jasa yang cliproduksi cliclalam negeri

dalan1 jangka \-Vaktu tertentu.

Page 54: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

A. Ncraca Berjalan

BAB IV

PEMBAHASAN

Neraca pembayaran aclalah catatan sistematik yang mencatat

transaksi ekonomi antara penclucluk suatu negara clengan pencluduk

negara lain pacla periocle waktu tertentu, neraca pembayaran

merupakan gambaran clari konclisi perekonomian suatu negara clari sisi

ekseternal seclangkan kondisi perekonomian sualu negara clilihat clari

sisi internal melalui perekembangan sektor rill, moneter. Neraca

pembayaran memiliki keterkaitan yang erat dengan perkembangan

ekonomi clari sisi internal baik sektor riil, fiskal mupun moneter.

Neraca berjalan aclalah bagian dari neraca pemhayaran yang

berisi arus pembayaran jangka pendek berupa kegiatan transaksi

ekspor rmpor barang clan jasa. Kegiatan ekspor clan impor barang

clicatat clalam neraca perdagangan clan untuk kegiatan ekspor clan

impor jasa clicatat clalam neraca jasa.

Selain kegiatan ekspor clan rmpor barnng clan jasa, neraca

berjalan juga mencatat penghasilan (income) yang berupa hasil

penggunaan faktor produksi, modal clan tenaga ke1ja misalnya adalah

cleviden clan bunga. Kemudian neraca berjalan juga mencatat kegiatan

transaksi yang ticlak menimbulkan kewajiban untuk membayar seperti

bi bah yang cliterima baik pemerintah maupun swasta.

Page 55: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

Banyak faktor-faktor yang mempenagruhi neraca berjalan baik

clari clalam negeri maupun clari luar negeri. Faktor-faktor yang

mempengaruh ncraca be1jalan clari clalam ncgeri antara lain aclalah

tingkat inflasi di dalam negeri, nilai tukar domestik terhaclap dolar clan

nilai PDB suatu negara.

Untuk membuktikan apakah inllasi clorne».tik, nilai tukar rupiah

terhadap clolar clan PDB domestik dapat berpengaruh terhaclap neraca

be1jalan baik secara parsial maupun simultan, berikut ini akan

clianalisa kebenarannya sehingga kebenarannya clapat clibuktikan

secara en1piris.

B. Uji Stasioneritas

Sebelum dianalisa setiap variabel baik variabel clepenclen

maupun variabel inclepenclen tcrlebih dahulu di uji apakah data suclah

stasioner atau belum dengan tujuan agar ticlak te1jac!i regresi lancung.

Regresi lancung aclalah regresi yang ticlak berkorelasi meskipun telah

clianalisa dengan program komputer sehingga cliclapat hasil keluarnn

seperti lazimnya keluaran pacla variabel yang saling berkorelasi (Wing

W. Winarno, 2009:7.5).

Pengujian stasioneritas clapat JUga digunakan dengan

menggunakan UJI akar unit yang clikembangkan oleh Dicky-Fuller

yang telah terseclia pada program eviews. Wing Wahyu Winarno

(2009: 10.5) mengatakan bahwa data dapat dikatakan stasioner apabila

nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5%. Berikut ini adalah hasil dari

Page 56: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

label 4.l llji Stasioneritas Ncrnca Berialan

Tingkat Level

Null Hypothesis NERACA BERJALAN has a unit root Exogenous: Constant

Lag Length 3 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9)

t-:3tatistic

Augmented Dickey-Fuller test statistic _____ 7.745744

Test critical values 1 % level -3 653730

5% level -2 95711 O 10% level -2 617434

'MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Prob.'

1.0000

Bcrdasmkan 011rp111 terscbut diatas terlihat bahwa nilai

probabilitasn,·a (prob*) scbcsar LOOOO, yang berarti bahwa pacla

tingkat levcL ncrnca Berialan bclum stasioner scbab nilai probabilitas

(prob*) ncraca bcrialan lebih bcsar clari 5% ((l,05). karena data tcrsebut

bclum satsioncr 111aka clilakukan uji stasioneritas abr unit clengm1

tingkat dif/(crence kcsatu, berikut ini aclalah output uji akar unit neraca

bcrjalan pacla difference kesatu:

Tabel 4.2 Uji Stasioneritas Neraca Berjalan

Tingkat difjerence pertama

Null Hypothesis D(NERACA BERJALAN) has a unit rcot Exogenous: Constant Lag Length: 3 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9)

t-Statistic

~A~u~gLm'-e~n~t"'e"-d-'D'-i~ck~e'-'y--F'-u~l'-le'-r-'te~s~t-'s'-ta~t'-is'-ti~c _____ -1 766684 Test critical values: 1% level

5% level

10% level

-3.661661

-2.960411 -2.619160

Prob.*

0.3893

Page 57: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

Pada uji akar unit dcngan tingkat (l{/Crence pertan1a terilahat

bahwa nilai probabilitas !prob*) rnasih lebih besar dari 5% yaitu

sebesar 0.0979 ha! ini membuktikan bahwa pada uji akar unit dengan

tingkat (1{f!Crcnce perlan1a n1asih n1enunjukan bah\Ya neraca bc1~jalan

belum satsioner. Karena pacla tingkat difkrencc pertama belum

stasioner rnab dilakukan uji akar unit pacla tingkat diflcmce kedua.

Berikut ini acblah basil 0111p111 tingkat difference kcdua:

Table 4.3 Uji Stasioneritas Neraca Be1jalan

Tingkat Dif/Crence Keclua

Null Hypothesis D(NERACA BERJALAN,2) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 2 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9)

!-Statistic

Augmented Dickey-Fuller test statistic -26.32607 ~~~~~~~~~~~~~~~--~~~

Test critical values 1% level 5% level 10% level

'MacKinnon (1996) one-sided p-values.

-3.661661 -2.960411 -2.619160

Prob.'

0.0001

Setelah dilakukan uji akar unit dengan tingkat difference keclua,

nilai probabilitas (prob*) neraca berjalan menunjulrnn nilai clibawah

5% (0,05) yaitu 0,0001 clengan kata lain pacla tingkat difference keclua

inllasi suclah sationer.

Karena data neraca berjalan stasioner pacla tingkal difference

keclua maka untuk uji akar unit vnriabel yang lain cliuji dengan uji

stasioneritas tingkat difference keclua, walau pun pacla variabel yang

Page 58: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

slasioneritas Inllasi. Kurs. dan PDB pacla up akar unit pada tingkat

diffcrnce keclua:

Tabcl 4.5

Uji Stasioneritas lnflasi Tingkat Difference Kedua

Null Hypothesis D(INFLASl,2) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9)

I-Statistic

_A~u~g-'m-'-e"-n"-t e=-d"--"D-'-i c°'k'"'e"-y-'--F-'u"-1 '-'I e.c.r "'te:..:s:..:t -"s-'-'ta:..:tco1 s-"t ic=----- -4 . 61 3 3 5 O Test critical values 1% level

5% level 10% level

*MacKinnon ( 1996) one-sided p-values.

-3.646342 -2.954021 -2615817

Prob.'

0.0008

Uji stasioneritas inflasi pacla tingkal difference. Kcdua

rnemiliki nilai probabilitas (prob'') sebesar 0,0008 lebuh kecil clari 5%

(0.05) yang berarti balma pada tingknt di/1iTe11ce kedua inflasi sudah

stasioner.

Tabel 4.6 Uji Stasioneritas Kurs Rupiah

Tingkat Difference Keclua

Null Hypothesis D(KURS,2) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 1 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9)

Augmented Dickey-Fuller test statistic

Test critical values: 1% level 5% level

10% level

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

I-Statistic

-6.901744

-3.653730 -2.957110 -2.617434

Prob.*

0.0000

Page 59: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

rl'idnk bcrcbeda dcngan ncraca be1jalan clan inflasi, pada nilai

tukm rupi<1h tcrhadap clnlnr clalanyn distasionerkan pada tingkat

difkrence kedun dan lrnsilnya aclalah clatanya stasioncr dengan nilai

probabiltas (prob'') sebesar 0.0000 lebih kecil clari 5'X1 ((Ul5).

Tabel ct. 7 Uji Stasioneritas PDB

Tingkat Diff(crence Keclua

Null Hypothesis D(PDB,2) has a unit root Exogenous Constant Lag Lengt11: 2 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9)

Augmented Dickey-Fuller test statistic

Test critical values 1% level 5% level 10% level

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

t-Statistic

-8 078744

-3661661 -2.960411 -2.619160

Prob.*

0 0000

Untuk uji stasioneritas PDB, juga tid<1k berbecla dengan

variabel-variabel lainnya vang distasioner pacla tingkat diff~rence

kedua, begitu pula dengan PDB yang clistasionerkan pacla lingkat

difference keclua dan hasilnya adalah data PDB stasioner clengan nilai

probabilitas (prob*) sebesar 0,0000 lebih kecil clari 5%.

Pacla lrnsil uji stasioneritas tersebut terlihat bahwa seluruh

variabel suc\ah stasioner, hal ini terbukti c\ari nilai probabilitas (prob*)

yang climiliki oleh setiap variabel yang suclah menunjukan nilai kurang

clari 5% (0,05). Karena pada uji aknr unit seluruh variabel suclah

stasioner maka berikutnya adalah menganalisa data,

Page 60: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

I

C. llji Regrcsi Dan Uji Asumsi Klasik

Periode

2000.I

2000.2

2000.3

2000.4

200 l. l

200 l.2

200 l.3

200 l.4

2002.l

2002.2

2002.3

2002.4

2003. l

2003.2

2003.3

2003.4

2004.l

2004.2

Setelah melakukan uji stasioneritas langkah berikutnya adalah

rnenganalisis apakah terdapat pengaruh antara inflasi kurs rupiah clan

PDB terbadap neraca be1jalan. sehingga modelnya adalah sebagai

berikut:

Neraca berjalan = bo+ b1 h1flasi + b2kurs + b1PDB

Data yang digunakan adalah data pada tahun 2000 samapt

clengan 2008 selengkapnya dapat dilihat pada table berikut:

Innasi (%)

0,31

0,53

0,58

1,47

0.7

0,75

0.85

1,34

l,16

0,31

0,55

l,2

0,26

0,15

0,41

0,83

0,3

0,78

Tabel 4.8 lnflasi Kurs PDB clan Neraca Berjalan

(2000. ls/d 2008.4)

I I Kurs PDB cc Periodc

I nflasi (Rp) (Miliar Rp) (Juta $) (~10)

.

7506.667 342852.4 1898 2004.3 0.17

8433,333 340865,2 1354 2004.4 0.83

8691 355289.5 2243 2005.1 1,06

9506,667 350762,8 2497 2005.2 0.35

9895 356114,9 2060 2005.3 0.67

11391 360533 1339 2005.4 3.32

9355 367517.4 2361 2006.1 0,66 ~

l 0421,67 356240,4 1140 2006.2 0,29

I 0054,67 368650,4 1659 2006.3 0,.39

8943,667 375720,9 1908 2006.4 0.,8

8996,667 387919,6 2407 2007.1 0,63

9049,667 372925,5 1850 2007.2 0,06

8896,333 386747,9 1477 2007.3 0,76

8413 394620,5 2097 2007.4 0,69

8476,333 405607,6 2140 2008. l 0,51

8499 390199,3 2391 2008.2 1,48

8491,667 402597,3 1992 2008.3 0,95

9095,333 411935,5 973 2008.4 0.,2

J(urs PDB (Rp)

~· (Miliar Rp)

9222 423852,3

9132.667 418131,7

930 l.667 I 426612, I

9592,667 436121,3

10123 I 448597,7

9985 439484, I

9233,333 448501,l

9098,333 457776

9135 475049,3

9098.333 465966,5

9122.667 475824

8988,333 487102,9

9244,333 505957,6

9299.333 495089,8

9186,333 505242,6

9259 519359,3

9216,333 538566,8

I 1365,33 518935

Setelah data di analisis clengan Eviews, berikut ini adalah basil

output clari analisa data diatas:

·-·--cc

(Juta $)

2038

544

209

436

1165

797

2949

1959

3772

2155

2640

2271

2151

3430

2794

1022

843

223

Page 61: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

Tabcl cl.') llasil Analisa Rcgrcsi

Sebelum Diuji Asumsi Klsaik

Dependent Variable CC Met11od: Least Squares Date: 08/23/09 Time 07 37

Sample: 200001 200804

Included observations 36

Variable Coefficient

c 263322.4 INFLASI 7.478208 KURS 761.2885 PDB -8816 355

R-squared 0.898081 Adjusted R-squared 0.888526 S.E. of regression 19302.26 Sum squared resid 1.19E+10 Log likelihood -404.2089 Durbin-Watson stat 0.466965

Std. Error t-Statistic

11270 09 23.36470 0.475158 15.73837 901.4058 0.844557 6425.695 -1.372047

Mean dependent var S D. dependent var Akaike info criterion

Scr1vvarz criterion F-statistic Prob( F-statistic)

Prob.

0.0000 0.0000 0.4046 0.1796

422590.8 57812.43 22.67827

22.85422 93.99149 0.000000

I'vlodcl regresi tcrsebul adalah lrnsil analisa pengaruh inDasi,

nilai tukar rupiah terhadap clolar clan PDB terhaclap neraca berjalan

Indonesia. Dari model tcrsebut cliclapal uji signifikan hahwa nilai

probabilita l stalistik untuk inflasi menunjukan I-Io:b 1 = 0 clitolak clan

Ha:b 1 cf. 0 cliterima atau clengan kata lain secara parsial inDasi

berpengaruh terhaclap neraca berjalan ha! ini clapal clibuktikan dengan

melihat nilai probabilitas t statistik lebih kecil clari 5% (0,05) yaitu

0.0000.

Pacla kurs terlihat bahwa nilai probabilitas t satatistik atau nilai

signifikan nilai tukar rupiah terhadap clolar menunjukan nilai diatas 5%

Page 62: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

lla:b2;1'0 di10lak atau dcngan bta lain lrnrs ticlak bcrpcngarnh secara

parsial tcrhadap neraca bcrjalan.

PDl3 dalam model rcgrcsi tcrsebut diatas lcrlihat bahm1 PDB

ticlak jauh berbcda dcngan kurs. Pacla model rcgrcsi terscbnl tcrlihat

bahwa nilai probabilitas t statistik atau nilai signifikan PDB

menunjukan nilai cliatas 5% (0.05) yaitu sebesar 0.1796 yang berarti

bahwa Ho:b, = 0 diterima clan I la: he :i. 0 ditolak atau clcngan kata lain

PDB ticlak berpcngaruh secarn parsial terhaclap ncraca berjalan.

Untuk uji simultan. clapat clilihat clari nilai F statistik yang

menunjulrnn balrna nilai probabilitas F statistik lebih kecil dari 5%

(OJJ5) yaitu scbesar 0.0000 yang berarti balm•a I-lo: b 1, b2, b,= 0

clitolak clan f-la : bi. b> b3 ;!' 0 cliterima. dengan katn lain secara

sirnultan inllasi. kurs rupiah terhaclap dolar clan PDB berpengaruh

terhaclap neraca bcrjalan.

Walupun dalam model regresi tersebut dapat clisimpulkan,

tetapi basil analisa tersebut belum cliketahui apakah analisa rcgresi

tersebut suclah terbebas dari pelanggaran asurnsi klasik. Jika model

regresi melanggar asumsi klasik atau model regrcsi masih menganclung

masalah normalitas. multikolinearitas, heteroskeastisitas clan

autokorelasi maka model regresi tersebut clalam keaclaan bias clan

terlebihclahulu harus dihilangkan pelanggaran asurnsi klasik tersebut.

Oleh karena itu berikut ini akan clianalisa kembali model regresi pacla

tabel 4.9 tersebut.

Page 63: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

I. llji Nornrnlitas

Wing Wahyu Winarno (2009:5.39) uji nornditas data

c\apat dilihat dcngan histogram tctapi sering kali polanya tidak

111t:ngiku1i bentuk kur\·a nor111aL schingga su!it untuk

c\isimpulkan. Untuk mernudahkannya dapat dilihat dengan

rnenggunakan uji Jarque-Bera. yaitu jika probabilitasnya lebih

besar clari 5% (0JJ5) maka data berc\istribusi normal. Berikut ini

adalah table uji norrnalitas dengan menggunaknn uji Jarque-

Berra:

-40000 -20000

Tabcl 4.10 Uji Jarque-Berra

0 20000

-1 "ies: Residuals 11ple 200001 200804 servat1ons 36

· Mean 4.43e-11 Median 1472.661 Maximum 28715.32 Minimum -41425.15 Std. Dev. 18456.49 Skewness -0.555920 Kurtosis 2.463598

Jarque-Bera 2.285870 Probability 0.318882

l:lcrdasarkan uji Jarque-Berra tersebut terlihat bahwa nilai

probabilitasnya lebih dari 5% yaitu sebesar 0,318882 yang

menanclakan bahwa data berdistribusi normal. Dalam model

regresi tersebut data suclah berdistribusi normal berarti model

Page 64: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

Uji lvlultikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah up ym1g clilakukan untuk

n1endetcksi adanya konclisi hubungan linear antar variabel

i ndepenclen I Suliyanto. 2005 :63) untuk mengetalmi up

rnultikolincaritas clapat dengan rnelihat korelasi antar niriabel

inclepenclen. Jika nilai korelasi tmtar variabel sebesar 0.8 atau

lebih dapat clibtakan bahwa korelasi antar ·1ariabel independen

kuat atau 'miabel indepcnden terjacli multikolineritas (Nachrowi

D NaclmJ\\i, 2006: 24 7). Bcrikut ini adalah output korelasi antar

variabel indepenclen:

Ta be I 4. I I Matrik Korelnsi

···--------- ----i----------------1---------~----- _ : f'DB __ _l:S_l,l~~>_I

L:,~i:~, l _ ~-~~~~ -F : ::::= INFLA§I:::_]

0 0371 j 0.2827

1

Pada tabel cliatas ter!ihat bahwa korelasi antar variabel

indepenclcn tersebut ticlaklah kuat atau antnr variabel indepenclen

tersebut tidak te1jacli multikolinearitas. Hal ini clapat clibuktikan

dengan besarnya nilai korelasi antar variabel yang kurang clari

0.8.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji hetroskeclastisitas aclalah uji yang clilakukan untuk

mengetahui apakah reseclual antar pengamatan ke pengamatan

Page 65: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

data n1e11ganch1ng pelanggaran asu111si klasik yaitu n1asalah

heleroskedastisiias. f\lodel rcgrcsi yang baik adalah model

regrcsi yang tcrbebas dari n1asalah heteroskedastisitas (Suliyanto.

2005 :64 ).

Dal am cYie\\ s uj i hctcroskcdastisitas dapat clilakkuan

dcngan uji IFhile fle1eroskedaslisiry yang Lelah tersedia. bcrikul

adalah lwsil analisis ll'11i1e heleroskedaslisil:

Tabel 4.12 l !ji White lleteroskedastisily

White Heteroskedasticity Test:

F-statistlc Obs'R-squared

1.331273 Probability 11.35640 Probability

0.269096 0.252068

P:1da u.11 "·hire heleroskedutisity, jika nilai probability

Obs'''Rsquarcd lebih kecil dari 5'% (0,05) maka model regres1

mengandung masalah heteroskedastisas. Pacla output white

hereroskedostisily tersebut terlihat bahwa nilai probabilitas

Obs*R-squarcd lersebut rnemiliki nilai diatas 5% (0,05) yaitu

sebesar 0.:252068 yang berarti bahwa model regresi tersebut ticlak

mcnganclung masalah heteroskeclastisitas.

4. Uji Autolorelasi

Aulokorelasi senng terjacli pacla data nmtut waktu hal

tersebut terjadi karena pada data runtut waktu, data saat ini akan

dipengaruhi oleh data pacla masa sebelumnya. Oleh karena itu

Page 66: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

l'ntuk rnendeteksi rnasalah autokordasi dapat clilakukan

dengan mclihat nilai dari Duebin-Watson. Data terbebas clari

rnaslah autukorelasi jika nilai D\V terletak Jiantara nilai 4-clU

clan nilai 4-dl.. nilai clL clan Du di clapm clari label DW yang

terktak pada perpotongan antara jurnbh observasi (nl clan jumlah

variabel dikurnngi l (k-1) (Suliyanlo. 2005: 85).

Jika table D\i\l dengnn n"'~ 36 dan 1(= 3 n1aka akan

diperuleh nilai dL= 1.295 clan dU=l.654 maka nilai 4-clL sebcsar

-1-1.295 = 1. 705 clan 4-dU sebesar 4-1.654 ··0 2346

Jadi agar n1oc\el regresi dengan jun~dah n=36 dan k=4

terbehas dari rnasalah autokorclasi maka nial i DW-nya harus

berada diantara 2.346 clan 2.705.

Pada table 4.2 nilai D\V sebesar 0.466965 alau nilai DW

tersebul bernda diluar nilai penerirnaan DW yaitu 2.346 sampai

2,70. rnaka pacla table 4.2 data melanggar asumsi klasik yaitu

bahwa model regresi tersebut mengandung masa.

Setelah diketahuai dalam model regresi tersebut mdanggar

asurnsi klasik. yaitu mengandung rnasalah autokorelasi. Maka ha!

berikutnya aclalah mentransformasikan basil regresi label 4.2 hingga

rnenclapatkan uji regresi yang terbebas clari maslah autokorelasi.

Dalam eviews terseclia fosilitas untuk mentransformasikan model

regres1.

Page 67: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

Dalalll lllentransforrnasikan Jllndcl regres1 pacla label 4.2

cliclapat basil lerhaik. Berikut ini <1dalah ha:iil tcrbaik setelah

n1elakukan transrurn1asi:

label "4. 13 Hasil Analisa Regresi

Sc'telah Diuji :\s11lllsi Klsaik

Dependent Variable D(CC) Metl1od Least Squares Date: 08/23/09 Time: 08 31

Sample (adjusted) 200002 200804 Included observations. 35 after adjustments Weighting series KURS White Heteroskedasticity-Consistent Standard Errors & Covariance

Variable

c D(PDB)

D(KURS) D(INFLASI)

R-squared

Adjusted R-squared S.E. of regression

Sum squared resid Log likelihood Durbin-Watson stat

R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Durbin-Watson stat

Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

4012.855 1515.773 2.647398 0.0126 -2210 388 1072.128 -2 061683 0.0477 -1081.684 533.8601 -2 026157 0.0514 3 000450 0.541769 5.538242 0.0000

Weigl1ted Statistics

0 511540 Mean dependent var 4554.712 0.464270 S.D. dependent var 11710.28 8571.179 Akaike info criterion 21.05741

2.28E+09 Schwarz criterion 21.23516 -364.5047 F-statistic 11.37823 2.672310 Prob( F-statistic) 0.000034

Unweighted Statistics

0.434828 Mean dependent var 5030.931 0.380134 S.D.dependentvar 10681.41 8409.648 Sum squared resid 2.19E+09

2.822789

Tabd tersebut aclalah basil transforrnasi terbaik setelah

melakukan bcrbagai percobaan pada program eviews, clan masalah

Page 68: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

Setelnh ditrnnsfor111asi terlihat balrna niali DW sebesar

2.672310 (deng1111 k=3. n= 35 (sudah di1ransfor111asi) 111aka cliperoleh

nilai dL= l.283 dan c\U=l.653 maka nilai 4-dL scbesar 4-1.283 =

2. 717 clan -!-ell i sebesar -l-1.653 = 2.34 7) bcrada di an tram 2.346 dm1

2. 705 nrnka pad a model regresi terse but set el ah ditransforrnasi

terbebas dari 111asalah autokorelasi.

D. Pcngaruh lnllasi, Nilai Tukar Rupiah tcrhadrnp Dolar chm PDB

tcrhadap Ncraca Bcrjalan Indonesia

rvtocl rcgrcsi yang baik adnlah n1odel regresi yang terbebas dari

rnasalall asu111si klnsik. jika suatu c\atn sudah terbehas clari 111asalah

asurnsi klasik bernrti data tersebl!t sudah tidak bias. Tabcl 4.13

tersebut adalah 111odel regresi yang sudah ditransformasikan sehingga

Sl!dah terbebas dari 111asalah asu111si klasik. Karena pada model regresi

pada label -!. I J tersdiul sudah terbcbas clari rnasalah asurnsi klasik

berikutnya aclalah mclakukan uji signifikan.

I. Uji Signifikm1 Parsial

Uji signifikan parsial adalah untuk menentukan apakah

variable indepenclen berpengaruh secara scncliri-sencliri terhaclap

variabel clependen yaitu neraca be1jalan. Jilrn nilai probabilitas t

hitung atau nilai signifikan S 5% (0,05) maka Ho = 0 ditolak clan

Ha 1' 0 cliterima atau variabel inclependen (inflasi, nilai tukar

rupiah terhaclap dolar clan PDB) berpengaruh secara parsial

terhadap variabel clepenclen (Neraca Berjalan). Pada hasil analisa

Page 69: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

clolar Lian PDB tcrhadap ncraca hcrjalan Indonesia (4.13) yang

tclab ditrnnsl'onnasikan terschut rnaka up signifikan parsialnya

adalah sehagni bcrikut:

ii. Pcngaruh inllasi tcrhadap ncrnca berjnlan

Untuk rnelihat pengaruh inllasi terhaclap ncraca

berialan dapat dilakukan clengan uji sialistik yaitu dengan

rnelihat nilai probabilitas t hitung lnilai signifikan). Jika

prnbabilitas l hitung lebih kecil clari 5%1 (0.05) maka Ha:

b1;L 0 diterirna clan I-Jo: b 1 = 0 ditolak.

Pacla basil regresi (tabel 4.13) nilai probabilitas

statistik a tau nilai signi Ilk an inflasi sebesar 0,0000 yang

bcr,1rl I-Jo:b 1 = 0 ditolak clan l-In:b1 i- 0 clitcrirna artinya

inllasi berpengaruh lerhadap neraca berjalan Indonesia.

b. Pcngarub nilai tukar rupiah ierhaclap clolar

Untuk rnelihat pengaruh nilai tukar rupiah terhaclap

clolar terhadap neraca be1jalan clapat dilakukan dengan uji

statistik yaitu dengan melihat nilai probabilitas t hitung atau

(signifikan). Jika probabilitas t hilung lebih kecil dari 5%

(0.05) rnaka Ha: b1 i- 0 diterirna clan Ho b1 = 0 ditolak.

Pacla hasil regresi (tabel 4.13) nilai probabilitas

statistik atau nilai signifikan nilai tukar rupiah terhadap

clolar sebesar 0,0514 yang bernrti I-lo:b 1 = 0 diterima clan

I-Ia:b 1 i- 0 clitolak clengan tingkat kesalahan 5% artinya

Page 70: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

dengan tingkat kesalahan 5~/\i nilai tukar rupiah terhaclap

dolar 1idak bcrpengaruh tcrhadap nernca berjalan lnc\onesia.

13erbcda jib kesalahan 10°/r,, pacla tingkat kesalahan

10°-n atau dengnn n1elih;Jt nilai probabilitasnya yang sebesar

0.0514 lebih kccil dari 10% (0,1) yang berarti c\engan

tingkat kcsalahn I 0% nilai tukar rupiah berpcngaruh

terhadap neraca berjalan indonesia.

J,1di untuk nilai tukar rupiah tcrlrnc\ap dolar

bcrpcngaruh tcrhadap ncraca berjalan jika tingkat

kes<.1!ahannya sebesar l 0~!/1.

c. Pengaruh PDB tcrhac\ap ncraca bcrjalan Indonesia

llntuk melihat pcngaruh PDB terhadap neraca

bcrjalcin dapal dilakukan dengan uji statistik yaitu clengan

meiihat nilai probabilitas t hit1mg (nilai signifikan). Jika

probahilitas l hitung lebih kecil dari 5% (0,(JS) maka Ha:

b1i 0 diterima clan Ho: b1 = 0 clitolak.

Pada basil regresi (label 4.13) nilai probabilitas

slatistik atau nilai signiflkan PDB scbesar (J,0477 yang

berart I-Io:b 1 = 0 clitolak clan I-!a:b 1 i 0 cliterima artinya PDB

bcrpengaruh terhadap neraca berjalan Indonesia.

2. Uji Signifiknn Sirnultan.

Uj i signifikan simultan aclalah U.Jl analisia untuk

mengetahui pengaruh varibel independen tei:hadap variabel

Page 71: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

5% (u 5"(, = 0.05) maka Ha: b 1, b2• b3 fc 0 cliterima clan Ho:

b 1.bc.b; 0 ditolak ha! ini bcrnrti bahwa variabel independen

111ernpu111 a1 pcngmuh signifikan terhadap variabel dipenden

sccara si111ultan.

Ilcrdasrkan basil analisa model regresi pada Tabel 4.13

tersebut terlihat balrna nilai probabilitas sebcsar (J,000034:.::: alpa

(0,05) rnaka Ha: b1. b2. b3 t 0 cliterima dan Ho: b1. b2, b1 = 0

ditolak yang berarti bahwa secarn simultan inllasi. nilai tukar

rupiah tcrhadap dolar clan PDB berpengaruh secara signifikan

trerhndap neraca be1jalan Indonesia.

E. U ji Kocfrisicn Rcgrcsi

Berdasarkan pada tabcl 4.13 didapal persamaan scbagai

berikut:

Y = 4.012.855 + 3.000450X 1 - l.08l.684X2 -2.210,388X1

Din1ana:

Y = Nernca berjalan Indonesia periode 2000 sampai 2008

X 1 = Inllasi domestik periode 2000 sampai 2008

X2 = Nilai rukar rupiah terhadap dolar periode 2000 sampai 2008

X1 = PDB domcstik periode 2000 sampai 2008

Bcrclasarknn persamaan tersebut. rnaka clapat clijelaskan

sebagai bcrikut:

l. Persamaan terscbut memiliki nilai c scbesar 4012,855 yang berarti

bahwa jika inflasi clomestik, nilai tukar rupiah terhadap dolar clan

Page 72: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

nilcii l'DB hcrnilai I) atau tidak berubah. malrn nerncn bcrjalan

schesm 4012.855 juta USD dengan asumsi vari:1bel tetap.

2. .-\pahib inllasi clomestik rncning.bt scbcsar l % clalarn 3 bulan.

maka ncrnca bcrjalan mcning.bt sebesar 3,000450 juta USD atau

sebaliknya . .iika neraca berjalm1 mcningkat sebc'sar 3,000450 juta

USD dalam 3 bulan. rnaka inflasi dornestik akan rnening.kat scbesar

I% clcngan asurnsi variabel lain tctap.

3. A.pabila nilai lukar rupiah lcrhadap dolar naik sehcsar Rp. I clalam

3 bulan. maka ncraca bcrjalan turun sebcsar l 081,684 juta USD

a tau scbal i kn ya, .i ika neraca bcrjalan turun sebesar 108 L684 clalam

3 bulan. mab nilai tukar rupiah terhaclap clolar akan mcning.kat

scbcsar Rp. I dengan asumsi variabcl lain tctnp.

4. Apabila PDB clomestik naik sebesar Rp. l mi!.iar clalam 3 bulan,

rnaka neraca bcrjalan turun sebcsar 2210,388 juta USD atau

sebal iknya. j ika neraca be1jalan turun sebesar 2210,388 clalam 3

bulan, maka PDB domestik akan mcningkat sebesar Rp. l rniliar

clengan asumsi variabel lain tetap.

5. Variabel ,·ang paling clominan rnempengaruhi neraca berjalan

aclalah PDB.

F, Uji Koefisisen Detenninasi (R2)

Uji koellsien cleterminasi ditunjukan untuk melihat seberapa

besar kernampuan variabel independen menjelaskan variahel depenclcn

yang dilihat melalui adjusted R square karena variabel indepenclennya

Page 73: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

Pacla tahcl 4.13 nilni R2 sebesar 0.511540 atau 5 J.15';.;, hal ini

menunjukan baln\a pcngaruh vmiabel-\ariabel independen (inflasi

clomestik. nilai tukar rupiah terhadap dolar clan PDB) terhaclap variabel

dcpenckn I nernca berj alan) aclalah sebesar 51. l 5% clan s1asnya

(48.85'i'<i) di pcngaruhi oleh faktor-faktor lainnya.

G. lnterpretasi

1-lasil penelitian ini lernyata rnenclukungjurnal yang clitulis oleh

Edel men I 1998 ). S. Haryacli (2004) clan Esty Styaningrum yang

menyatakan bah11·a neraca berjalan dipengaruhi oleh inflasi, nilai tukar

rupiah lerhaclap dolar clan PDB terhaclap neraca be1jalan. Narnun

penelitian ini tidak menclukung penelitian yang clilakukan Ronald

1('1unang ( 200~) .Yang 111engatakan bah\va pergerakan nilai tukar clan

pergerakan tingkat inflasi ticlak berpengaruh signiiikan baik secara

parsial n1aupun scca1\1 sin1ultan.

Menurut Eclalman kernampuan impor yang merupakan bagian

clari neraca berjalan Indonesia pacla tahun 1990 mengalami penunman

selain karena gejolak harga minyak jug.a clipengaruhi oleh menurunnya

nilai rnata uang clalam negri terhaclap clolar.

S. Haryadi dalam jurnalnnya mengatakan bahwa pacla tahun

1997 nernca berjalan Indonesia rnengalami surplus keadaan tersebut

tejacli karena pada saat itu nilai tukar rupiah mengalami penurunan

yang sang.al drnstis clengan kata lain nilai tnkar rupiah clapat

mempengeruhi neraca be1jalan Indonesia sesuai clengan basil

Page 74: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

penelitian ini yaitu, nilai tukar rupiah berpengaruh terhaclap

neraca be1jalan Indonesia.

Mcnurut Esty Styaningrum neraca be1:jalan dipengaruhi oleh 4

faktor, yaitu inllasi, nilai tukar rupiah, PDB clan Restriksi pernerintah.

Tidak berbecla dengan pernyataan Esty. S. clalam jurnalnya, penelitian

ini pun rnemberikan basil bahwa inllasi, nilai tukar rupiah terhaclap

clolar clan PDB berpengaru terhadap neraca be1jalan Indonesia.

Memang berbeda dengan penelitian yang clilakukan Ronald

Kaunang climana clalam penelitian Ronald Kaunang inflasi clan nilai

tukar rupiah tidak berpengaruh signifikan terhadap neraca be1jalan

Indonesia tetapi dalam penelitiannya, nilai tukar rupiah Jebih dominan

berpengaruh terhadap neraca berjalan Indonesia clibanclingkan clengan

inflasi.

Page 75: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

A. Kesimpulan

BABY

PENUTUP

Setaleh clilakukan penelitian clan pembahasan tentang pengaruh

inflasi, nilai tukar rupiah terhadap dolar clan PDB terhadap neraca be1jalan,

maka didapat kesimpulan sebagai berikut:

1. Seluruh variabel inclepenclen yaitu inllasi, nilai tukar rupiah clan PDB

berpengaruh terhaclap neraca berjalan Indonesia.

a. Jika inflasi domestik meningkat sebesar 1 % persen dalam 3 bulan

maka neraca berjalan akan meningkat sebesar 3,000450 juta USD

clalam 3 bulan dengan asumsi variabel lain tetap.

b. Jika nilai tukar rupiah terhadap clolar meningkat sebesm Rp. 1

clalam 3 bulan maka neraca be1jalan akan menurun sebesar

1.081,684 juta USD clalam 3 bulan clengan variabel lain tetap.

c. Jika PDB clomestik meningkat sebesar Rp. ] miliar clalam 3 bulan

maka neraca be1jalan Indonesia akan menurun sebesar 2.210,388

juta USD clalam 3 bulan clengan variabel lain tetap.

cl. Dan jika inflasi, nilai tukar rupiah terhaclap dolar clan PDB selama

tiga bulan tidak berubah maka nilai neraca be1:jalan aclalah

4.012,855 juta USD clengan asumsi variabel lain tetap.

2. Diantara ketiga variabel indepenclen tersebut yaitu inflasi, nilai tukar

rupiah clan PDB yang paling berpengaruh terhadap neraca be1jalan

Page 76: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

B. Saran

1. Dengan melihat perilaku data selama periode penelitian, analisa lebih

lanjut dapal dilakukan dcngan membagi penelitian menjadi dua bagian,

yaitu ketika neraca berjalan seclang defisit clan neraca bei:jalan sedang

surplus. Dengan mclakukan pemisahaan tersebut diharapkan basil

perhitungan yang diperoleh dapat lebih menggambarkan situasi yang

sebenarnya.

2. Dalam penelitian selanjutnya, sebaiknya jumlah variable clan periocle

observasi ditambahkan sehinga penelitian berikutnya meberikan basil

yang lebih baik.

Page 77: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia. "'Loporan Perekonomian Indonesia 200./'". Bank Indonesia. Jakarta. 2005

Edalmen. "Masalah Defisir Transaks Berja/an dalam Neraca Pembayaran Indonesia'·. Jurnal Ekonomi, FE UNTAR. 1998

Gujarati, Darnodar. "Ekonomelrika Dasar". Erlangga: Jakarta. l 991

I-lady, Hmady. "lvlanajemen Keuangan lnternasional" Penerbit: Yayasan Administrasi Indonesia. Jakarta. 2004

I-Iaryadi, S. "Neraca Pemboyaran lndomesia Sebelum dan Sesudah Krisis ekonomi" Jurnal Ekonomi. 2004

Umar. Husain." i'vlerode Riser Akunlansi". Ghalia Indonesia: Jakarta. 2002

Kaunang, Ronald." "Pengaruh Pergerakan Nilai Tukar Rupiah dan Tingkar b7flasi Terhadap Neraca Transaksi Berjalan Sebagai Sa/ah Sa/11 Komponen Dari Neraca Pembayaran". Skripsi Fakultas Bisnis clan Manajemen Universitas Widyatama Bandung. 2005

Krugman, Paul R clan Maurice 0. "Ekonomi !11/emasional: Teori dan Kehijakan" Rajawali Perss: Jakarta. l 992

Kuncoro, Mudrajad. ·?vferode Kua111iratif Teori dan Aplikasi unruk Bisnis dan Eko11omi". UMP AMP YKPN: Y ogyakarta. 200 l

Lipsey, Richard G Dkk. "Pengantar 1v!okroeonomi" Binapura Aksara: Jakarta. l 997

Madura, Jeff. '?vfanajemen Keua11gon ]11/ernosiono/". Erlangga: Jakarta. 2000

McEachern, Wiliam A. "Ekonomi Mala-o Pendekatan Kontemporer". Salemba 4: Jakarta. 2000

Murni, Asfia. "Ekonomika Makro". PT. Refika Aditama: Bandung. 2006

Faisal, Muhammad. Neraca Pembayaran Keterkaitan Ekonomi lnternasional" STEKPI, BAB 2, MK

Nachrowi, Nachrowi. D, dan Hardius Usman. "Pendekalan Populer don Praktis Eko110111etrika untuk A11alisis Ekonomi don Keuangan". LPFEUI: Jakarta. 2006

Page 78: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

Nopirin. "Ekonomi Mone/er''. BPFE: Yogyakarta. 1987

___ . "Ekonomi 1Ho11eter ". BPFE : Yogyakarta. 1996

Salvatore. D. "Ekonomi lnternasional". Erlangga: Jakarta. 1997

Samuelson, Paul .A. clan Wiliam D. Nordhaus. "Makro Ekonomi". Erlangga: Jakarta. 1998

Santoso. Singgih. "Buku Latihan SPSS Statistik Parnmetrik". PT. Elexkomputindo: Jakarta. 2000

Setyaningrum, Esty. "Defisit Transaksi Be1jalan Indonesia serta Beberapa Alternatif'Penutupnya". Media Ekonomi, vol 4 No. 3. 1997

Sugiono F.X. "Neraca Pembayarnn: Konsep, lvfetodo/ogi dan Penerapan". PPSK Bl. 2002.

Sukirno, Sadono. " Pengantar lvfakroekonomi". Raja Grafindo Persada.: Jakarta. 2000

Supranto, J. "Ekonometri". Ghalia Indonesia.: Bogor. 2005

Sugiyono. "Aktodologi Penelitian Bisnis''. CV.Alfabeta: Bandung. 2004

Tjahyono, Rudi. " Neraca Pembayaran lntemasional Indonesia" .Tuma! Ekonorni STMIK Dian Nuswantoro.1999

Winarno, Wing Wahyu. "Analisis Ekonometrika dan Statislik dengan Eviews". UPP STIM YKPM: Y ogyakarta. 2009

Yuliarmi, Ni Nyoman. "Pengaruh Prociuk Domestik Bruto dan lnflasi Terhadap Nilai lmpor Migas Indonesia Periode 1993-2005". Jurnal Ekonomi clan Sosial. 2006

Page 79: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

LAMPI RAN

TABELDATA

Periode lnflasi Kurs PDB cc

(%) (Ro) (Miliar Ro) (Juta $)

2000.I 0,31 7506,667 342852,4 1898

2000.2 0,53 8433,333 340865,2 1354

2000.3 0,58 8691 355289,5 2243

2000.4 1,47 9506,667 350762,8 2497

2001.l 0,7 9895 356114,9 2060

200 J.2 0,75 11391 360533 1339

2001.3 0,85 9355 367517,4 2361

2001.4 1,34 10421,67 356240,4 1140

2002.I 1,16 10054,67 368650,4 1659

2002.2 0,31 8943,667 375720,9 1908

2002.3 0,55 8996,667 387919,6 2407

2002.4 1,2 9049,667 372925,5 1850

2003.1 0,26 8896,333 386747,9 1477

2003.2 0,15 8413 394620,5 2097

2003.3 0,41 8476,333 405607,6 2140

2003.4 0,83 8499 390199,3 2391

2004.1 0,3 8491,667 402597,3 1992

2004.2 0,78 9095,333 411935,5 973

2004.3 0,17 9222 423852,3 2038

2004.4 0,83 9132,667 418131,7 544

2005.I 1,06 9301,667 426612,1 209

2005.2 0,35 9592,667 436121,3 436

2005.3 0,67 10123 448597,7 1165

2005.4 3,32 9985 .439484,1 797

2006.1 0,66 9233,333 448501,1 2949

2006.2 0,29 9098,333 457776 1959

2006.3 0,39 9135 475049,3 3772

2006.4 0,8 9098,333 465966,5 2155

2007.1 0,63 9122,667 475824 2640

2007.2 0,06 8988,333 487102,9 2271

2007.3 0,76 9244,333 505957,6 2151

2007.4 0,69 9299,333 495089,8 3430

2008.I 0,51 9186,333 505242,6 2794

2008.2 1,48 9259 519359,3 1022

2008.3 0,95 9216,333 538566,8 843

2008.4 0,2 11365,33 518935 223

Page 80: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

UJI STASIONERITAS NERACA BERJALAN

Null Hypothesis: NERACA BERJALAN has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 3 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9)

Augmented Dickey-Fuller test statistic

Test critical values: 1% level 5% level 10% level

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

!-Statistic

7.745744

-3.653730 -2.957110 -2.617434

Null Hypothesis: D(NERACA BERJALAN) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 3 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9)

Augmented Dickey-Fuller test statistic

Test critical values: 1 % level 5% level 10% level

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

!-Statistic

-1.766684

-3.661661 -2.960411 -2.619160

Null Hypothesis: D(NERACA BERJALAN,2) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 2 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9)

Augmented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1 % level

5% level 10% level

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

I-Statistic

-26.32607

-3.661661 -2.960411 -2.619160

Prob.*

1.0000

Prob.*

0.3893

Prob.*

0.0001

Page 81: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

UJI STASIONERITAS INFLASI

Null Hypothesis: INFLASI has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9)

!-Statistic Prob.*

~A~u~g~m~e~n~te~d~D~i~ck~e~y~-F~u~l~le~r~te~s~t~st=a~tis~t~ic'--~~~~--0~·~64~0~4~7~6'----'0=.8486 Test critical values: 1 % level -3.632900

5% level -2.948404 10% level -2.612874

*MacKinnon ( 1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(INFLASI) has a unit root Exogenous: Constant

Lag Length: 1 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9)

Augmented Dickey-Fuller test statistic

Test critical values: 1% level 5% level 10% level

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(INFLASl,2) has a unit root Exogenous: Constant

!-Statistic

-3.471322

-3.646342 -2.954021 -2.615817

Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9)

Augmented Dickey-Fuller test statistic

Test critical values: 1% level 5% level 10% level

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

!-Statistic

-4.613350

-3.646342 -2.954021 -2.615817

Prob.*

0.0153

Prob.*

0.0008

Page 82: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

UJI STASIONERITAS KURS

Null Hypothesis: KURS has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9)

t-Statistic Prob.*

~A~u~gm~e~nt~e~d_D~i~ck_e~y_-F_u~ll~e_r ~te~s~t ~st~a~tis~t~ic ______ -3~·~57~8~9~7-"5-~0-'-'.o.114

Test critical values: 1% level 5% level 10% level

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(KURS) has a unit root Exogenous: Constant

-3.632900 -2.948404 -2.612874

Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9)

t-Statistic Prob.*

_A_u~g_m_e_nt~e_d_D_i_ck_e~y_-F_u~l~le_r~te~s~t~st~a~tis~t~ic ______ -7~.""28~1""'0"'9-"6-~0""".0·000 Test critical values: 1% level

5% level 10% level

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(KURS,2) has a unit root Exogenous: Constant

-3.639407 -2.951125 -2.614300

Lag Length: 1 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9)

t-Statistic Prob.*

_A_u~g_m_e_n_te_d_D_i_ck_e~y_-F_u_l_le_r_te_s_t_sta_tis_t_ic ______ -6_._90_1_7_4_4 __ 0_.o.ooo Test critical values: 1% level

5% level 10% level

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

-3.653730 -2.957110 -2.617434

Page 83: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

JJI STASIONERITAS PDB

Null Hypothesis: PDB has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9)

Augmented Dickey-Fuller test statistic

Test critical values: 1% level 5% level

10% level

*MacKinnon ( 1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(PDB) has a unit root Exogenous: Constant

t-Statistic

-5.788633

-3.632900 -2.948404 -2.612874

Lag Length: 1 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9)

Augmented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1% level

5% level 10% level

*MacKinnon ( 1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(PDB,2) has a unit root Exogenous: Constant

!-Statistic

-7.776041

-3.646342 -2.954021 -2.615817

Lag Length: 2 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9)

t-Statistic

Prob.*

0.0000

Prob."

0.0000

Prob.*

~A~u~g~m~e~n~te~d~D~i~c~ke~y~--Fu~l~le~r~te~s~t~s~ta~ti~&~ic'--~~~~--8~·~0~78~7~4~4'----'0=.0000 Test critical values: 1% level

5% level 10% level

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

-3.661661 -2.960411 -2.619160

Page 84: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

UJI REGRESI SEBELUM DIANALISIS

Dependent Variable: CC Method: Least Squares Date: 09/02/09 Time: 08:33 Sample: 2000Q1 2008Q4 Included observations: 36

Variable Coefficient

c 263322.4 INFLASI 7.478208 KURS 761.2885 PDB -8816.355

R-squared 0.898081 Adjusted R-squared 0.888526 S.E. of regression 19302.26 Sum squared resid 1.19E+10 Log likelihood -404.2089 Durbin-Watson stat 0.466965

Std. Error !-Statistic Prob.

11270.09 23.36470 0.0000 0.475158 15.73837 0.0000 901.4058 0.844557 0.4046 6425.695 -1.372047 0.1796

Mean dependent var 422590.8 S.D. dependent var 57812.43 Akaike info criterion 22.67827 Schwarz criterion 22.85422 F-statistic 93.99149 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 85: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

UJI ASUMSI KLASIK

UJI NORMALIT AS

7

6

5

4

3

2

1

0 -40000 -20000 0 20000

UJI MUL TIKOLINEARIT AS

INFLASI KURS

INFLASI 1 0.2827

KURS 0.2827 1 PDB 0.0371 0.4649

UJI HETEROSKEDASTISITAS

White Heteroskedasticity Test:

F-statistic Obs*R-squared

1.331273 Probability 11.35640 Probability

UJI AUTOKORELASI

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test

PDB

0.0371

0.4649

1

Series: Hesiduals Sample 200001 200804 Observations 36

Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis

Jarque-Bera Probabiity

0.269096 0.252068

4.09e-11 1472.661 28715.32

-41425.15 18456.49 -0.555920 2.463598

2.285870 0.318882

Page 86: ANALISA PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2893/1...A. Neraca Pembayaran B. Inllasi C. Nilai Tukar ii iii iv vi vii viii ix x xiv xv

UJI REGRESI SETELAH DIHILANGKAN AUTOKORELASI

Dependent Variable: D(CC) Method: Least Squares Date: 09/02/09 Time: 09:00 Sample (adjusted): 200002 200804 Included observations: 35 after adjustments

Weighting series: KURS

"·~-·- w=· l I PER PUST AK/l,AN UTA.Mi'.\ .Ii

!._ __ ~JIN SYAHID JAKA~_T.c~- J

White Heteroskedasticity-Consistent Standard Errors & Covariance

Variable

c D(INFLASI) D(KURS) D(PDB)

R-squared

Adjusted R-squared S.E. of regression

Sum squared resid Log likelihood Durbin-Watson stat

R-squared Adjusted R-squared S. E. of regression Durbin-Watson stat

Coefficient Std. Error !-Statistic

4012.855 1515.773 2.647398

3.000450 0.541769 5.538242 -1081.684 533.8601 -2.026157 -2210.388 1072.128 -2.061683

Weighted Statistics

0.511540 Mean dependent var

0.464270 S.D. dependent var

8571.179 Akaike info criterion

2.28E+09 Schwarz criterion

-364.5047 F-statistic

2.672310 Prob(F-statistic)

Unweighted Statistics

0.434828 Mean dependent var 0.380134 S.D.dependentvar

8409.648 Sum squared resid 2.822789

Prob.

0.0126 0.0000 0.0514 0.0477

4554.712 11710.28 21.05741

21.23516 11.37823 0.000034

5030.H31 10681.41

2.19E+09