Analisa Modul 2
-
Upload
ardhika-hermigo -
Category
Documents
-
view
13 -
download
1
description
Transcript of Analisa Modul 2
12
3
4
5
6
78
9
10
11
12
13
-14
-7
0
7Metode V block
Pengamat 1
Pengamat 2
Dari grafik diatas dapat diketahui hasil pengukuran kebulatan satu titik dengan metode
V-block. Tren grafik hasil pengukuran pengamat 1 terlihat dari pengukuru ke 2 sampai pada
pengukuran ke 5 mengalami penurunan. Pada pengukuran yang ke 6 dan hasil pengukuran ke 7
mengalami kenaikan. Tetapi kemudian pada pengukuran ke-8 sampai dengan pengukurun ke 13
terjadi penurunan. Tren grafik hasil pengukuran pada pengamat 2 terlihat dari pengukuran ke 2
dan pengukuran ke 3 terjadi penurunan. Kemudian pada pengukuran ke 4 sampai dengan
pengukuran ke 8 mengalami kenaikan. Mengalami penurun lagi pada pengukuran ke 9 dan
pengukuran ke 10. Pengukuran ke 11 dan pengukuran ke 12 mengalami kenaikan, dan turun
kembali pada pengukuran ke 13.
Dari data hasil pengamatan yang telah didapatkan dari praktikum pengukuran kebulatan
dengan V-block dapat diketahui nilai terbesar penyimpangan jarum dial indikator yaitu 3 μm.
Dan nilai terkecil penyimpangan jarum dial indikator sebesar -10 μm. Dari data tersebut maka
didapatkan nilai toleransi dari pengukuran kebulatan dengan V-block sebesar.
Penyimpangan = Nilai terbesar – Nilai terkecil
= 3 μm – (-10 μm)
= 13 μm
12
3
4
5
6
78
9
10
11
12
13
-50
0
50Metode Senter Meja
Pengamat 1Pengamat 2
Dari grafik diatas dapat diketahui hasil pengukuran kebulatan dengan menggunakan
senter meja. Tren grafik pengamat 1 terlihat naik turun secara teratur. Pada pengukuran ke 2
sampai dengan pengukuran ke 6 terlihat tren grafik naik turun secara teratur. Kemudian pada
pngukuran ke 7 sampai dengan pengukuran ke 12 mengalami penurunan yang cukup drastis. Dan
pada pengukuran terakhir yang ke 13 mengalami kenaikan kembali. Pada pengamat yang ke 2,
tren grafik yang terjadi tidak beda jauh dengan hasil pengamatan yang pertama. Pada pengukuran
ke 2 sampai dengan pengukuran ke 6 terlihat tren grafik naik turun secara teratur. Kemudian
pada pengukuran yang ke 7 sampai dengan pengukuran ke 10 mengalami penurunan.
Pengukuran ke 11 terjadi kenaikkan dan pada pengukuran 12 kembali terjadi penurunan. Dan
terakhir pengukuran ke 13 terjadi kenaikkan.
Dari data hasil pengamatan yang telah didapatkan dari praktikum pengukuran kebulatan
dengan senter meja dapat diketahui nilai terbesar penyimpangan jarum dial indikator yaitu 10
μm. Dan nilai terkecil penyimpangan jarum dial indikator sebesar - μm. Dari data tersebut maka
didapatkan nilai toleransi dari pengukuran kebulatan dengan senter meja sebesar.
Penyimpangan = Nilai terbesar – Nilai terkecil
= 10 μm – (-1μm)
= 11 μm
12
3
4
5
6
78
9
10
11
12
13
-50
0
50Pengukuran Keselindrisan
Titik ke 1Titik ke 2Titik ke 3
Dari grafik diatas dapat diketahui hasil pengukuran kesilindrisan. Hasil pengukuran titik ke
1 memiliki tren grafik yang cenderung berbeda dari pengukuran pada titik ke 2 dan titik ke 3.
Sedangkan tren grafik hasil pengukuran pada titik ke 1 dan titik ke 3 terlihat cenderung
berhimpit. Tren grafik hasil pengukuran pada titik ke 1 terlihat naik turun. Pada pengukuran ke 2
sampai dengan pengukuran ke 6 terlihat tren grafik naik turun secara teratur. Kemudian pada
pengukuran yang ke 7 sampai dengan pengukuran ke 10 mengalami penurunan. Pengukuran ke
11 terjadi kenaikkan dan pada pengukuran 12 kembali terjadi penurunan. Dan terakhir
pengukuran ke 13 terjadi kenaikkan. Tren grafik hasil pengukuran pada titik ke 2 terlihat naik
turun secara teratur. Tren grafik pada pengukuran ke 2 terlihat meningkat pada pengukuran ke 3,
kemudian terjadi penurunan pada pengukuran ke 4 begitu pula seterusnya sampai pengukuran ke
10. Pada pengukuran ke 11 sampai ke 13 tren grafik meningkat. Tren grafik hasil pengukuran
pada titik ke 3 hampir menyerupai tren grafik pada titik ke 1. Tren grafik pada pengukuran ke 2
terlihat meningkat sampai dengan pengukuran ke 4. Kemudian mengalami penurunan pada
pengukuran ke 5, begitu pula seterusnya sampai pengukuran ke 9. Pada pengukuran ke 10
sampai ke 13 tren grafik kembali meningkat.
Dari data hasil pengamatan yang telah didapatkan dari praktikum pengukuran kesilindrisan
dapat diketahui nilai terbesar penyimpangan jarum dial indikator yaitu μm. Dan nilai terkecil
penyimpangan jarum dial indikator sebesar μm. Dari data tersebut maka didapatkan nilai
toleransi dari pengukuran kebulatan dengan senter meja sebesar.
Penyimpangan = Nilai terbesar – Nilai terkecil
= μm – ( μm)
= μm
PENGUKURAN DENGAN BATANG SINUS
Pertama-tama dilakukan pemeriksaan harga sudut pada benda ukur dengan bevel
protracktor sehingga diperoleh nilai α = 23,5°. Kemudian menghitung harga nilai awal h dengan
persamaan dibawah ini :
h = L . sin α
h = 200 mm . sin 23,5°
h = 73,3005 mm
Jadi didapatkan nilai awal h yang terukur adalah sebesar 73,3005. Kemudian setelah
mendapatkan nilai awal h, maka menyusun blok ukur setinggi harga h. Adapun susunan blok
ukur yang dipakai adalah 50 mm, 21 mm, 1.3 mm dan 1.0005 mm. Setelah didapatkan susunan
blok ukur maka menyusun alat-alat ukur tersebut menjadi satu rangkaian. Kemudian dilakukan
pemeriksaan kesejajaran benda ukur dengan menggunakan jam ukur (dial indicator) dimana
jarak pergeseran jam ukur sebesar 50 mm. Selama proses pemeriksaan jam ukur menunjukkan
penyimpangan (d) kearah ccw sebesar d = 0,315 mm. Selanjutnya menentukan harga y dengan
persamaan berikut ini :
y = d . ll ' untuk nilai y (-) jarum ukur bergerak cw.
nilai y (+) jarum ukur bergerak ccw.
Sehingga,
y = d . ll ' = 0,315 mm .
200 mm50 mm = 1,26 mm
Karena jarum ukur bergerak ccw maka y bernilai positif.
Kemudian mencari nilai h’ yang merupakan tinggi blok ukur setelah diukur ulang. Adapun
persamaan sebagai berikut :
h’ = h ± y
h’ = h + y
h’ = ( 73,3005 + 1,26 ) mm
h’ = 74.5605 mm
dari nilai h’ diatas maka dilakukan penyusunan blok ukur kembali dengan tinggi blok ukur
sebesar h’ = 74,5605 mm dan memeriksa kerataan benda ukur kembali. Kemudian dilakukan
pemeriksaan kesejajaran benda ukur dengan menggunakan jam ukur (dial indicator). Selama
proses pemeriksaan jam ukur menunjukkan penyimpangan (d) sebesar d = 0 µm
Benda ukur dianggap mempunyai kerataan yang sama sejauh pergerakan jam ukur.
Kemudian mencari α dengan persamaan dibawah ini:
Sin α = h 'l
α = arc sin h 'l
= arc sin 74,5605mm
200 mm
= 21,88°
Dari hasil pengukuran sudut pada benda ukur didapatkan dengan bevel protractor sebesar 23,5°
dan batang sinus sebesar 21,88°.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum modul 2 ini, yaitu :
1. Praktikan dapat memahami fungsi dari masing-masing alat ukur yang digunakan.
2. Praktikan dapat mengetahui cara pengukuran kebulatan, kesilindrisan, dan pengukuran sudut
dengan benar.
3. Praktikan dapat melakukan pengukuran dengan menggunakan kombinasi beberapa alat ukur
dengan benar.
4. Praktikan dapat menganalisa hasil pengukuran. Pada pengukuran dengan batang sinus, nilai α
= 23,5° dengan menggunakan bevel protaktor. Nilai α = 21,99° dengan menggunakan batang
sinus. Terjadi penyimpangan nilai α di antara dua alat ukur dikarenakan pada penggunaan alat
ukur yaitu bevel protaktor tidak memiliki ketelitian yang baik dengan dua angka dibelakang
koma sedangkan pada batang sinus dan blok ukur memiliki ketelitian yang lebih baik dengan tiga
angka dibelakang koma.
Pada pengukuran kebulatan satu titik pada senter meja, didapatkan nilai penyimpangan jarum
dial indikator terbesar adalah µm dan terkecil adalah µm sehingga didapat besar besar
penyimpangan kebulatan sebesar µm. Terjadi penyimpangan nilai pada senter meja dikarenakan
kemungkinan benda ukur tidak bulat ditempat yang diukur, kemungkinan dial yang tidak lagi
presisi, penglihatan pengamat dalam pengukuran, dan pemasangan benda kerja kemungkinan
pula belum terkunci dengan baik.
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur bagi Allah SWT, Tuhan Semesta Alam, tiada daya dan upaya selain
kehendak-Nya yang senantiasa melimpahkan rahmat dan bimbingan-Nya bagi penulis untuk
menyelesaikan Laporan Praktikum Pengukuran Teknik Modul 2. Laporan Praktikum ini
merupakan bagian dari persyaratan yang harus dipenuhi setelah melakukan praktikum
pengukuran teknik modul 2 pada Jurusan Teknik Mesin di Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya.
Penulis menyadari akan keterbatasan dan ketidaksempurnaan diri penulis sehingga kritik
dan saran sangat diharapkan demi perbaikan Laporan Praktikum ini. Akhirnya penulis berharap
ada manfaat dengan selesainya penyusunan Laporan Praktikum Pengukuran Teknik ini. Dengan
selesainya laporan ini, penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr.Sutikno, S.T., M.T. selaku dosen pengukuran teknik selama studi di jenjang
sarjana yang sangat sabar dalam membimbing kami dan telah banyak memberikan arahan
dan bimbingan dalam mata kuliah pengukuran teknik.
2. Sdr. Ivan selaku asisten yang telah membimbing kami dan telah banyak memberikan arahan
dan bimbingan serta motivasi yang besar atas selesainya Laporan ini.
3. Teman – teman yang telah menyumbang waktu, tenaga dan pikiran dan juga semangat yang
tidak pernah berhenti.