analisa jurnal 2

download analisa jurnal 2

of 1

description

uifasgfsabfhsabhbfuiauidhauiwhduiahgwydshabfhsbfhsbfsbfuwbfuiabuibfhsdbfashbfjksbakjfbuiawuyayfhdsbfhfvhasiufafbhsabfhbshfbsabfsuaifsuibfsbfhdsafvysaifiufuifuiasfjsjfbsbfiyw

Transcript of analisa jurnal 2

Kedua jurnal ini berisi tentang intervensi yang dilakukan di sekolah untuk meningkatkan konsumsi buah dan sayuran oleh siswa. Hal ini didasarkan pada meningkatnya angka kejadian obesitas pada remaja maupun anak. Pada jurnal 2, Penelitian dilakukan di semua sekolah tingkat menengah (SM) di Vyronas, yunani. intervensi yang dilakukan yaitu dengan cara pendidikan kesehatan yang dilakukan oleh guru. Guru terlebih dahuu diberikan pengetahuan oleh pihak peneliti mengenai nutrisi dan diet. Kemudian guru mengadakan seminar sebagai promosi kesehatan pada siswa, selain mengadakan seminar bagi siswa, seminar juga diadakan bagi orang tua siswa untuk meningkatkan nutrisi dan diet anaknya. Hal ini dilakukan setiap minggu 1x pertemuan selama 5 bulan. Sampel terdiri dari 191 siswa denga usia 12-13 tahun. 12 bulan kemudian, program tersebut efektif dalam menurunkan tingkat obesitas dalma hal ini diukur dengan cara pengukuran BMI. Slain itu siswa juga jadi lebih mengurangi konsumsi daging merah dan menirngkatkan frekuensi konsumsi buah dan sarapan sereal. Hal ini menjadi program yang potensial untuk menurunkan angka obesitas pada remaja di yunani.Program ini bisa diterapkan juga di Indonesia mengingat angka obesitas remaja di Indonesia meningkat. Pada hasil survei riskesdas thn 2007 angka obesitas pada usia 6-14 tahun yaitu 8 % dan usia > 15 tahun yaitu 10,3 % kemudian pada tahun 2010, angka tersebut menjadi 11,7 pad usia 6-11 tahun, dan 13,1 % pada usia > 15 tahun. Terjadi peningkatan sebanyak 3,7 %. Hal ini bisa menjadi bom waktu jika terus dibiarkan menngingat kebiasaan buruk diet pada masa anak dan remaja dapat terbawa hingga dewasa sehingga anak maupun remaja dengan kebiasaan diet yg buruk berpotensi tinggi utuk mengalami obesitas pad saat dewasa sehingga perlu adanya langkah untuk menurunkan angka tersebut. selain mengarah pada siswa, orang tua juga perlu dilibatkan dalam usaha peningkatan nutrisi siswa. Orang tua mempunyai peran yang besar dalam menentukan nutrisi anaknya sehingga orang tua juga perlu diberikan pengetahuan mengenai diet dan nutrisi. Semnetara pada jurnal NPDF, intervensi yang dapat juga dilakukan yaitu dengan menerapkan multi komponen intervensi pada siswa sekolah. Namun sampel yang diteltit yaitu pda semua siswa SD di SD Canyon, Amerika. Intervensi Multi komponen yang diterapkan yaitu mencakup kurikulum nutrisi di ruang kelas, kurikulum mengenai sayuran pada program setelah sekolah, koran nutrisi keluarga, pekan raya sayuran dan kelas memasak orang tua. Guru kelas menyediakan 20 menit untukpendidikan nutiri 1 kali tiap bulan, dan 1 kali untuk 3 minggu per bulna pada program nutirisi setelah sekolah, meskipun hasilnya tidak terlalu signifikan pada peningkatan pengetahuan tapi terdapat peningkatan pada kemauan sisiwa untuk mengkonsumsi sayuran. Hal ini didapat dari hasil pre tes dan post tes yang dilakukan pada siswa setelah diberikan intervensi selama 1 tahun yaitu dari tahu 2008-2009. Program ini mencakup segala askep mulai dari fasilitas informasi, edukasi siswa, juga orang tua. Intervensi memasukkan pendidikan nutirisi pada kurikulum pembelajaran sekolah dapat menjadi cara untuk menekan angka obesitas dan meningkatkan kebiasaan konsumsi buah dan sayur pada anak sekolah di indonesia namun untuk program pengadaan koran nutrisi keluarga atau pun kelas memasak sepertinya kurang cocok untuk diterapkan di indonesia karena membutuhkan biaya dan waktu yang banyak dari orang tua.