Analisa investasi Perumahan

download Analisa investasi Perumahan

of 9

Transcript of Analisa investasi Perumahan

  • 7/28/2019 Analisa investasi Perumahan

    1/9

    Analisa Kelayakan Investasi (Engineering Economics) Proyek

    Perumahan Ditinjau dari HubunganSupplyandDemand

    di BODETABEK

    Ismail Junaedy dan Hendra WidjayakusumaProgram Studi Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - ISTN Jakarta

    Jl. Moh Kahfi II Jakarta 12640. E-mail : [email protected]

    Abstract :

    Based on the hypothesis testing results obtained by correlation of 0.964, meaning that

    high population growth has a positive and significant influence with availability of housing in

    BODETABEK. Each growth increased a soul, then the house needs to be increased by 1.22

    units.Regarding thefeasibility analysis for real estate investments initiated by private parties

    are usually only pay attention to financial aspects only, so the other aspect is sometimes

    ignored. As a result, do not be surprised if many developers are out of business because ofless mature investment feasibility studies. Because the future is uncertain in nature, so the

    study of the various opportunities and risks of failure need to be calculated with the effective

    and efficient.

    Kata kunci :project property, feasibility, investment

    1. PENDAHULUAN

    Pertumbuhan penduduk di Indonesia,

    khususnya propinsi Jawa Barat setiap

    tahunnya menunjukan kecenderungan terus

    meningkat, akibatnya tingkat kepadataan

    penduduk menjadi sangat tinggi akibat

    ketersedian ruang yang tidak bertambah

    luas. Begitu pula dengan kebutuhan

    perumahan jika tidak direncanakan lebih

    dini, maka akan menimbulkan masalah

    sosial.

    Gambar 1.Proyeksi pertumbuhan penduduk,

    Sumber : Badan Pusat Statistik Republik Indonesia(Statistics Indonesia of The Republic Indonesia)

    Akibatnya kebutuhan akan rumah hunian

    yang layak, semakin hari semakin tinggi.

    Perihal tersebut ditandai dengan maraknya

    pembukaan atau alih fungsi lahan tidur

    menjadi perumahaan. Sebut saja kota

    terdekat Jakarta seperti : Bogor, Depok,

    Tanggerang dan Bekasi dan daerah lainnya

    terutama di pulau Jawa pembangunan

    perumahan dari kelas yang sederhana

    sampai kelas yang mewah semakin

    menjamur.

    Melihat potensi pasar yang memiliki

    prospek baik untuk berbisnis, banyak

    developer tidak melewatkan kesempatan

    tersebut untuk memasok kebutuhanmasyarakat akan hunian. Apalagi saat ini

    didukung oleh rendahnya suku bunga KPR

    (real invest role) untuk hunian RUSUNA

    (rumah susun sederhana) dan RUSUNAMI.

    Permintaan (demand) merupakan suatu

    motif dasar berupa kebutuhan dari

    seseorang atau beberapa pihak yang harus

    dipenuhi saat ini atau di waktu yang lain

    disesuaikan dengan kemendesakannya.

    Sedangkan Persediaan (supply) merupakan

    stock dari penyedia jasa atau barang untuk

    1

  • 7/28/2019 Analisa investasi Perumahan

    2/9

    memenuhi permintaan (demand), baik yang

    secara eksplisitmaupun inovasi.

    Pada dasarnya dimana ada kebutuhan

    maka biasanya ada peluang untuk

    menyediakan/memasok kebutuhan tersebut.

    Sehingga berlaku hukum ekonomi dimanapermintaan tinggi sedangkan persedian

    terbatas maka harga jual tersebut akan

    tinggi. Akan tetapi berbeda dengan

    permintaan dan pasokan untuk perumahan,

    karena walaupun terdapat peluang akses

    usaha yang cukup besar tetapi terkadang

    tidak berbanding lurus dengan permintaan

    secara nyata di lapangan, hal tersebut

    karena lapangan sifatnya kecenderungan

    fluktuatif dan pengaruh beberapa faktor

    lainnya.

    2. TINJAUAN PUSTAKA

    Perumahan adalah kelompok rumah

    yang berfungsi sebagai lingkungan tempat

    tinggal atau lingkungan hunian yang

    dilengkapi dengan prasarana dan saran

    lingkungan. Sedangkan menurut aspek

    biologi rumah merupakan kebutuhan

    manusia yang berfungsi untuk melindungi

    tubuh dari gangguan alam dan makhluk

    hidup di sekitarnya.

    Perkembangan selanjutnya, rumah

    merupakan kebutuhan secara psikologis

    sebagai aktualisasi diri dan manifestasi

    status seseorang. Kondisi demikian fungsi

    rumah bukan hanya sebagai produk

    pemenuh kebutuhan papan saja, melainkan

    sebagai ungkapan jati diri dan status

    pemiliknya. Fenomena kebutuhan hunian

    beberapa tahun ini mengalami perubahan,

    dimana rumah merupakan kebutuhan akaninvestasi. Investasi ini dapat berupa

    bangunan untuk kontrakan, maupun jual

    beli rumah.

    Kebutuhan rumah (housingneed) adalah

    kekurangan rumah ditambah dengan

    kebutuhan rumah tambahan. Kekurangan

    rumah adalah jumlah rumah yang perlu

    dibangun bagi keluarga atau penduduk yang

    belum mempunyai rumah. Kekurangan

    rumah tambahan adalah jumlah rumah yang

    dibutuhkan untuk dapat menampungpertambahan penduduk secara alami atau

    pertambahan rumah tangga baru, mengganti

    kerusakan atau renovasi rumah yang sudah

    ada (housingstock) dan untuk menambah

    rumah bagi pendatang baru (migran)

    (Sastra, 86 : 1996).

    Analisis kelayakan Investasi merupakankegiatan mengkaji suatu gagasan/ide yang

    dikaitkan dengan peluang dan tingkat

    keberhasilan yang hendak diraih. Kajian-

    kajian dalam analisis kelayakan selanjutnya

    digunakan sebagai bahan pertimbangan

    pengambilan keputusan, hal tersebut

    dilakukan untuk meminimalkan resiko

    kegagalan. Berikut ini langkah-langkah

    pengambilan keputusan dalam engineering

    project:

    Gambar 2.Blokbangunan pengambilan

    keputusan dalam engineering

    Dalam penyusunan studi kelayakaan ada

    beberapa hal yang perlu diperhatikan,

    antara lain sebagai berikut : ruang lingkup

    kegiatan proyek, metode yang digunakan,

    evaluasi terhadap kriteria keberhasilan

    proyek, sarana yang diperlukan, hasil akhir

    yang diharapkan, resiko keberhasilan dan

    kegagalan, dan merancang langkah kerja.

    Dalam suatu penyusunan studi kelayakan

    proyek (feasibility study) biasanya mengkaji

    beberapa aspek-aspek, antara lain : aspek

    pasar, aspek teknis, aspek finansial.

    Pengkajian analisis kelayakan finansial

    bertujuan untuk mengetahui sejauh mana

    gagasan usaha/proyek yang direncanakan

    dapat memberikan manfaat (benefit), baik

    dilihat dari financialbenefitmaupunsocial

    benefit. Perkiraan manfaat dan perkiraan

    biaya yang menggambarkan tentang posisikeuangan dimasa akan datang dapat

    2

  • 7/28/2019 Analisa investasi Perumahan

    3/9

    digunakan sebagai alat kontrol dalam

    pengendalian biaya untuk memudahkan

    dalam mencapai tujuan usaha/proyek

    (Ibrahim 24 : 2003). Dalam penelitian ini

    indikator kelayakan finansial yang

    digunakan meliputi :a. AnalisisReturn on Investment(ROI)

    b. AnalisisNet Present Value (NPV)

    c. AnalisisInternal Rate of Return (IRR)

    d. AnalisisBenefit Cost Ratio (BCR)

    3. METODOLOGI

    3.1 Model Proses Penelitian

    Metoda penelitian adalah cara yang

    digunakan oleh peneliti dalam melakukan

    penelitian. Adapun proses penelitian ini

    sebagai berikut :

    Gambar 3.Diagram proses penelitian

    3.2 Model Analisa Data

    Perhitungan statistik dari data variabel

    penelitian ini, menggunakan alat bantu

    berupa softwere SPSS versi 16 (statisticalproduct and service solution).

    Gambar 4. Diagram alur analisa penelitian

    4. HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Deskripsi Data

    Data yang dibutuhkan dalam penelitian

    ini adalah data pertumbuhan penduduk

    (variabel X) dan ketersediaan Perumahan di

    BODETABEK (variabel Y).

    4.2 Konversi Z-Skor dan T-Skor

    Penelitian ini menggunakan konversi

    Z-score dan T-score untuk membandingkan

    dua sebaran skor yang berbeda, dengan

    membuat transformasi kedua skor mentahkedalam skor baku.

    Tabel 1. Data hasil konversi T-Skor dan

    Z-Skor

    No Kota/ KabupatenData Z - Skor Data T - Skor

    X Y X Y

    1 Kab. Bogor 1,67 1,5466,6

    565,40

    2 Kab.Bekasi -0,11 -0,0148,9

    449,91

    3 Kab. Tanggerang 1,00 1,1259,9

    861,18

    4 Kota Bogor -1,18 -1,23 38,22

    37,67

    5 Kota Depok -0,69 -0,76 43,0 42,38

    3

  • 7/28/2019 Analisa investasi Perumahan

    4/9

    7

    6 KotaTanggerang -0,58 -0,5044,1

    644,98

    7 Kota Bekasi -0,10 -0,1548,9

    848,48

    4.3 Uji Homogenitas dan Normalitas

    Perhitungan uji homogenitas dilakukanuntuk mengetahui homogen tidaknya suatu

    sampel. Sedangkan uji normalitas dilakukan

    untuk mengetahui kecenderungan data

    berdistribusi normal atau tidak.

    Tabel 2. One way anova homogenity

    Sum of

    Squaresdf

    Mean

    SquareF Sig.

    Between Groups 599.765 6 99.961 . .

    Within Groups .000 0 .

    Total 599.765 6

    Hasil dari analisa diperoleh Fhitung = 0,00

    kurang dari Ftabel = 1,145, artinya sampel

    penelitian homogen dengan taraf dk = 2.

    Tabel 3. Chi-Square Tests

    Value df Asymp. Sig.

    (2-sided)

    Pearson Chi-Square 42.000a 36 .227

    Likelihood Ratio 27.243 36 .853

    Linear-by-Linear Association 5.944 1 .015

    N of Valid Cases 7

    a. 49 cells (100,0%) have expected count less than 5. The minimum

    expected count is ,14.

    Ternyata 2 hitung =5,944 > 2

    tabel = 3,841

    maka dapat disimpulkan bahwa penyebaran

    skor variabel tidak berdistribusi normal

    pada tingkat kepercayaan 95 % dengan

    tingkat kebebasan dk = 2.

    4.4 Uji Korelasi

    Untuk menghitung koefisien korelasi,

    pada penelitian ini menggunakan koefisien

    korelasi Rank Spearman karena data tidak

    berdistribusi tidak normal.

    Tabel 4. Correlations of rank spearman

    PertumbuhanPenduduk

    PertumbuhanRumah

    Spearman'srho

    PertumbuhanPenduduk

    CorrelationCoefficient

    1.000 .964**

    Sig. (2-tailed) . .000

    N 7 7

    PertumbuhanRumah

    CorrelationCoefficient

    .964** 1.000

    Sig. (2-tailed) .000 .

    N 7 7

    **. Correlation is significant at the 0.01 level(2-tailed).

    4.5 Uji Hipotesis

    Berikut ini hipotesis dalam penelitian

    ini yang akan dianalisis :

    Ho : = 0

    Pertumbuhan penduduk yang tinggi

    tidak berpengaruh dengan ketersediaanhunian di BODETABEK.

    Ha : 0

    Pertumbuhan penduduk yang tinggi

    memiliki pengaruh positif dan

    siginifikan dengan ketersediaan hunian

    di BODETABEK.

    Untuk menguji kebenaran hipotesis

    yang telah diajukan, maka dapat diuji

    dengan rumus:

    21

    2

    =

    nt

    ( ) 2964,01

    27964,0

    =t = 4,62

    Kriteria pengujian untuk taraf nyata ()

    dan dk = n 2. Maka hipotesis H0 diterima

    jika thitung > t(1-) dalam hal ini hipotesis Haditolak.

    Berdasarkan jumlah sampel n = 7, dankoefisien korelasi r = 0,964, maka

    berdasarkan tabel diperoleh harga ttabel(0,95)(5)= 2,57. Sehingga 4,62 > 2,57, maka

    diambil kesimpulan bahwa H0 ditolak dan

    Ha diterima dan berarti : Pertumbuhan

    penduduk yang tinggi memilikipengaruh

    positif dan siginifikan dengan ketersediaan

    hunian di BODETABEK

    4.6 Analisis Regresi dan Determinasi

    4

  • 7/28/2019 Analisa investasi Perumahan

    5/9

    Persamaan regresi untuk hubungan

    pertumbuhan penduduk dengan ketersedian

    perumahan sebagai berikut :

    Tabel 5. Coeficientsanddeterminasi

    Coefficientsa

    Model

    UnstandardizedCoefficients

    StandardizedCoefficients

    t Sig.B Std. Error Beta

    1 (Constant) .240 2.203 .109 .917

    Pertumbuhan

    Penduduk.995 .043 .995

    22.97

    0.000

    a. Dependent Variable:Pertumbuhan Rumah

    Persamaan regresi untuk penelitian ini

    Y = 0,995 X + 0,24, artinya jika faktor

    pertumbuhan penduduk meningkat 1 jiwa,maka kebutuhan rumah akan naik sebesar

    1,22 unit rumah.

    Kontribusi pertumbuhan penduduk sebesar

    KD = (r)2 .100% = (0,9642) x 100% = 93 %

    terhadap kebutuhan/ ketersedian rumah

    hunian. Sedangkan sebesar 7% ditentukan

    faktor lain.

    Gambar 5. Kontribusi pertumbuhan

    penduduk terhadap ketersediaan perumahan

    4.7 Menghitung Kekurangan Rumah

    Untuk menghitung kekurangan rumah,

    digunakan persamaan sebagai berikut :

    KRo = (Io I)/I = Ro

    Io = (Po/ Ro)

    Keterangan :

    KRo = Kekurangan rumah

    Po = Jumlah Penduduk pada tahun

    hitungan

    Ro = Jumlah rumah pada tahun hitungan

    Io = Angka rata-rata jumlah anggota

    keluarga atau penghuni sebenarnya

    pada tahun hitungan

    I = Angka rata-rata jumlah anggota

    keluarga/ penghuni (occupation

    rate) yang diharapkan (ideal)

    (Sastra 87 :1996)

    Gambar 6. Kekurangan rumah

    di BODETABEK

    Pertambahan penduduk karena

    kelahiran,

    Berikut ini persamaan perhitungan

    proyeksi kebutuhan rumah akibat

    pertambahan penduduk :

    Pn = Po (1+c)n

    Rtp = (Pn/I)

    (Sastra 88 : 1996)

    Keterangan :

    Pn = Jumlah penduduk pada tahun

    tertentuc = Indeks/ratio pertambahan penduduk

    per tahunI = Angka rata-rata jumlah anggota

    keluarga atau penghuni (occupation

    rate) yang diharapkan (ideal)

    Tabel 6. Kebutuhan rumah akibat

    pertambahan penduduk

    Kabupaten/ KotaRtp 5 Rtp 10 Rtp 15

    Kab. Bogor 1366292 1720305 2166043

    Kab.Bekasi 653031 777563 925843

    Kab. Tanggerang 1043021 1213736 1412392

    Kota Bogor 278976 330407 391319

    Kota Depok 456467 554273 673036

    KotaTanggerang 423498 468380 518018

    Kota Bekasi 670982 804419 964393

    Rata-rata 698895 838440 1007292

    Restorasi rumah-rumah yang sudah ada,

    persamaan yang digunakan untuk

    menghitung kebutuhan restorasi adalah :

    Rtd = (Po/ Io)Vm

    5

  • 7/28/2019 Analisa investasi Perumahan

    6/9

    Keterangan :

    Rtd = Jumlah rumah yang membutuhkan

    perbaikan

    Vm = Umur rumah tinggal secara rata-rata

    Tabel 7. Kebutuhan restorasi rumah

    Kabupaten/

    K

    o

    t

    a

    Po Io

    Vm Rtd

    Kab. Bogor 4340520 4.23 5.00 205363

    Kab.Bekasi 2193776 4.24 5.00 103536

    Kab. Tanggerang3585269 4.21 5.00 170324

    Kota Bogor 942204 4.75 5.00 39650

    Kota Depok 1503677 4.50 5.00 66784

    KotaTanggerang1531666 4.21 5.00 72844

    Kota Bekasi 2238717 4.63 5.00 96685

    Rata-rata 2333690 4.40 5.00 107884

    Faktor relokasi migrasi

    Kebutuhan rumah yang diakibatkan oleh

    faktor relokasi migrasi dihitung, dengan

    asumsi indeks pertambahan penduduk di

    kota/kabupaten sebesar 2.5%, sedangkan di

    kabupaten tanggerang 11%.

    Nm = Pu (Uc Tc)

    RNm = Nm

    Keterangan :Nm = Jumlah migrasi

    Pu = Jumlah penduduk kota/daerah pada

    saat tertentu

    Tc = Indeks (ratio) pertambahan

    penduduk (total kelahiran) dalam

    jangka waktu satu tahun

    Uc = Indeks (ratio) pertambahan yang

    diharapkan untuk daerah perkotaan

    RNm = Kebutuhan rumah karena factor

    migrasi

    (Sastra 90 : 1996)

    Tabel 8. Kebutuhan rumah karena factor

    migrasi

    Kabupaten/ Kota Po Tc Uc RNm

    Kab. Bogor 4340520 0.51% 2.50% 86343

    Kab.Bekasi 2193776 0.77% 2.50% 37890

    Kab. Tanggerang 3585269 10.18% 11.00% 29552

    Kota Bogor 942204 0.98% 2.50% 14287

    Kota Depok 1503677 0.56% 2.50% 29173

    KotaTanggerang 1531666 0.38% 2.50% 32479

    Kota Bekasi 2238717 1.06% 2.50% 32240Rata-rata 2333690 2.06% 3.71% 37423

    Gambar 7. Kebutuhan rumah akibat

    relokasi migrasi

    4.8 Menghitung Kelayakan Aspek

    Finansial

    Untuk menghitung aspek kelayakan

    finansial, digunakan data pembangunan

    perumahan, dengan data investasi sebagai

    berikut :

    Aliran Kas Keluar = Rp 32,870,087,000

    Aliran Kas Masuk = Rp 65,261,000,000

    AnalisisNet Present Value (NPV)

    Metode analisis Net Present Value

    (NPV) ini menghitung selisih antara nilai

    investasi sekarang dengan nilai sekarang

    penerimaan kas bersih di masa yang akan

    datang dengan menggunakan tingkat bunga

    yang relevan.

    Tabel 9. AnalisisNet Present Value

    Th Annuitas i (10%) PV NPV

    0

    13,263,050,00

    00.909

    2,966,409,091

    (29,903,677,909)

    23,263,050,00

    00.826

    2,696,735,53

    7(27,206,942,372)

    35,102,220,00

    00.751

    3,833,373,40

    3(23,373,568,968)

    4

    5,102,220,00

    0 0.683

    3,484,884,91

    2 (19,888,684,056)

    55,102,220,00

    00.621

    3,168,077,193

    (16,720,606,863)

    65,102,220,00

    00.564

    2,880,070,175

    (13,840,536,688)

    75,102,220,00

    00.513

    2,618,245,61

    4(11,222,291,074)

    85,102,220,00

    00.467

    2,380,223,28

    5(8,842,067,788)

    95,102,220,00

    00.424

    2,163,839,35

    0(6,678,228,438)

    105,102,220,00

    00.386

    1,967,126,682

    (4,711,101,756)

    115,102,220,00

    00.350

    1,788,296,984

    (2,922,804,772)

    125,102,220,00

    00.319

    1,625,724,531

    (1,297,080,241)

    135,102,220,00

    0 0.2901,477,931,39

    2 180,851,150

    141,305,260,00

    00.263 343,715,753 524,566,903

    6

  • 7/28/2019 Analisa investasi Perumahan

    7/9

    1,305,220,000

    0.239 312,459,291 837,026,194

    Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai

    Net Present Value sebesar Rp 837.026.194

    (positif), dimana pencapaian NPV positif

    pada waktu tahun ke dua belas artinyausulan proyek dapat diterima.

    AnalisisInternal Rate of Return (IRR)

    Sebelum menghitung Internal Rate of

    Return (IRR) terlebih dahulu dihitung NPV

    untuk i = 18% (trial), karena kedepannya

    akan dibandingkan dengan nilai NPV yang

    diharapkan sebesar i = 10%. Dengan cara

    yang sama pada perhitungan NPV,

    disajikan pada tabel berikut ini :

    Tabel 10. AnalisisInternal Rate of Return

    Th Annuitas i (10%) NPV 1 i (18%) NPV 2

    0

    13,263,050,00

    00.909 (29,903,677,909) 0.847 (30,104,790,390)

    23,263,050,00

    00.826 (27,206,942,372) 0.718 (27,761,318,686)

    35,102,220,00

    00.751 (23,373,568,968) 0.609 (24,655,950,075)

    45,102,220,00

    00.683 (19,888,684,056) 0.516 (22,024,281,761)

    55,102,220,00

    00.621 (16,720,606,863) 0.437 (19,794,054,375)

    65,102,220,00

    00.564 (13,840,536,688) 0.370 (17,904,031,167)

    7 5,102,220,000

    0.513 (11,222,291,074) 0.314 (16,302,316,585)

    85,102,220,00

    00.467 (8,842,067,788) 0.266 (14,944,931,345)

    95,102,220,00

    00.424 (6,678,228,438) 0.225 (13,794,604,870)

    105,102,220,00

    00.386 (4,711,101,756) 0.191 (12,819,751,926)

    115,102,220,00

    00.350 (2,922,804,772) 0.162 (11,993,605,363)

    125,102,220,00

    00.319 (1,297,080,241) 0.137 (11,293,481,157)

    135,102,220,00

    00.290 180,851,150 0.116 (10,700,155,559)

    141,305,260,00

    00.263 524,566,903 0.099 (10,571,523,587)

    151,305,220,00

    00.239 837,026,194 0.084 (10,462,516,782)

    Berdasarkan perhitungan IRR diperoleh

    nilai 10,59 % sedangkan arus pengembalian

    yang diharapkan sebesar (i) = 10%. Dengan

    demikian IRR = 10,59% > i = 10%

    (required rate or return) dengan demikianinvestasi dinilai layak dan diterima.

    AnalisisReturn On Investment(ROI)

    Berdasarkan proyeksi perhitungan aliran

    kas masuk, diperoleh komulatif jumlah

    penerimaan dari penjualan sebesar

    Rp 65,261,000,000. Sehingga apabiladirencanakan BEP tahun ke 15 maka rata-

    rata pemasukan, Rp 65,261,000,000/ 15thn

    = Rp 4,350,733,333

    Return On Investment (ROI) untuk

    investasi perumahan ini sebesar :

    ROI = Rp 4,350,733,333 x 100%Rp 32,870,087,000

    = 13,24 %

    Pengembalian investasi atas asset antara

    pemasukan (income) per tahun terhadap

    dana investasi, member indikasi

    profitabilitas investasi Perumahan sebesar

    13,24%.

    AnalisisNet Benefit Cost Ratio (BCR)Analisis benefit cost ratio (BCR)

    digunakan untuk mengevaluasi investasi

    perumahan yang lebih menekankan

    keuntungan finasial suatu perusahaan.

    BCR = Rp 65.261.000.000 = 1,985

    Rp 32.87.087.000

    Keterangan :BCR = Perbandingan manfaat terhadap

    biaya (benefit cost ratio)

    (PV) B = Nilai sekarang benefit

    CF = Nilai sekarang

    Adapun kriteria BCR adalah sebagai

    berikut :

    BCR > 1 Usulan proyek diterima

    BCR < 1 Usulan proyek ditolak

    BCR = 1 Netral

    (Soeharto 433 : 1999)

    7

  • 7/28/2019 Analisa investasi Perumahan

    8/9

    Setelah dihitung menggunakan analisa

    benefit cost ratio diperoleh nilai 1,985 dan

    dikonsultasikan dengan kriteria BCR dan

    hasilnya investasi Perumahan tersebut

    layak dan proyek diterima.

    5. SIMPULAN

    Berdasarkan hasil dari pengujian

    hipotesis disimpulkan bahwa pertumbuhan

    penduduk di BODETABEK memiliki

    korelasi cukup tinggi dengan ketersedian

    perumahan, artinya setiap ada pertambahan

    jumlah penduduk akan mendesak semakin

    tingginya kebutuhan untuk hunian yang

    layak. Hal tersebut dapat dijadikan dasar

    untuk menentukan usaha penyediaan jasaperumahan, sebagai investasi yang cukup

    memiliki prospek cukup baik ke depan.

    Setelah menghitung kelayakan aspek

    finansial, diperoleh kesimpulan bahwa

    analisis kelayakan investasi untuk

    perumahan yang diprakarsai oleh pihak

    swasta biasanya hanya memperhatikan

    aspek finansial saja, sehingga aspek lainnya

    terkadang diabaikan. Akibatnya, tidak heran

    jika banyak developer yang gulung tikar

    karena kurang matangnya kajian kelayakan

    investasinya.

    Karena masa depan itu sifatnya tidak

    menentu, sehingga kajian tentang berbagai

    peluang dan resiko kegagalan perlu

    diperhitungkan dengan efektif dan efisien.

    Daftar Pustaka

    Arikunto, Suharsimi. (2007). Prosedur

    Penelitian, Suatu pendekatan praktik.Jakarta : Bina Akasara

    Atkinson; Grant,H.;Pereye, W. (1974).In:

    Modern Real Estate Practice. Dow

    Jones IrwinInc.

    Barens, Gayle; Haney, Richard L. Haney

    Jr.: Mike E. Miles. (1996). In:Real

    Estate Development: Principles and

    Process, Washington D.C

    DeGarmo, E.Paul; Sullivan, William,

    G.;Canada, John R. (1984). In:

    Engineering Economic, Macmillan

    Publishing company, New York.

    Fillmore, Galaty. (1991). In: Modern RealEstate, Chicago: Real Estate

    Education Company.

    Halim, Abdul. (2008). Analisis Kelayakn

    Investasi Bisnis Kajian dari Aspek

    Keuangan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

    Kuswartojo, Tjuk. (2005). Perumahan dan

    pemukiman di Indonesia. Bandung :

    ITB.

    Marsudi. Ir. (1993). Ekonomi Teknik

    (engineering economic). Bandung :

    Departemen Pekerjaan Umum

    P.U., Thomas. (1992). Engineering

    economic for capital inversment

    analysis. New Jersey : Pretice hall.

    Sastra, Suparno. (2006). Perencanaan dan

    Pengembangan Perumahan. Bandung

    : ITB.

    8

  • 7/28/2019 Analisa investasi Perumahan

    9/9

    9