Analisa investasi Perumahan
-
Upload
anonymous-syssobz -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of Analisa investasi Perumahan
-
7/28/2019 Analisa investasi Perumahan
1/9
Analisa Kelayakan Investasi (Engineering Economics) Proyek
Perumahan Ditinjau dari HubunganSupplyandDemand
di BODETABEK
Ismail Junaedy dan Hendra WidjayakusumaProgram Studi Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - ISTN Jakarta
Jl. Moh Kahfi II Jakarta 12640. E-mail : [email protected]
Abstract :
Based on the hypothesis testing results obtained by correlation of 0.964, meaning that
high population growth has a positive and significant influence with availability of housing in
BODETABEK. Each growth increased a soul, then the house needs to be increased by 1.22
units.Regarding thefeasibility analysis for real estate investments initiated by private parties
are usually only pay attention to financial aspects only, so the other aspect is sometimes
ignored. As a result, do not be surprised if many developers are out of business because ofless mature investment feasibility studies. Because the future is uncertain in nature, so the
study of the various opportunities and risks of failure need to be calculated with the effective
and efficient.
Kata kunci :project property, feasibility, investment
1. PENDAHULUAN
Pertumbuhan penduduk di Indonesia,
khususnya propinsi Jawa Barat setiap
tahunnya menunjukan kecenderungan terus
meningkat, akibatnya tingkat kepadataan
penduduk menjadi sangat tinggi akibat
ketersedian ruang yang tidak bertambah
luas. Begitu pula dengan kebutuhan
perumahan jika tidak direncanakan lebih
dini, maka akan menimbulkan masalah
sosial.
Gambar 1.Proyeksi pertumbuhan penduduk,
Sumber : Badan Pusat Statistik Republik Indonesia(Statistics Indonesia of The Republic Indonesia)
Akibatnya kebutuhan akan rumah hunian
yang layak, semakin hari semakin tinggi.
Perihal tersebut ditandai dengan maraknya
pembukaan atau alih fungsi lahan tidur
menjadi perumahaan. Sebut saja kota
terdekat Jakarta seperti : Bogor, Depok,
Tanggerang dan Bekasi dan daerah lainnya
terutama di pulau Jawa pembangunan
perumahan dari kelas yang sederhana
sampai kelas yang mewah semakin
menjamur.
Melihat potensi pasar yang memiliki
prospek baik untuk berbisnis, banyak
developer tidak melewatkan kesempatan
tersebut untuk memasok kebutuhanmasyarakat akan hunian. Apalagi saat ini
didukung oleh rendahnya suku bunga KPR
(real invest role) untuk hunian RUSUNA
(rumah susun sederhana) dan RUSUNAMI.
Permintaan (demand) merupakan suatu
motif dasar berupa kebutuhan dari
seseorang atau beberapa pihak yang harus
dipenuhi saat ini atau di waktu yang lain
disesuaikan dengan kemendesakannya.
Sedangkan Persediaan (supply) merupakan
stock dari penyedia jasa atau barang untuk
1
-
7/28/2019 Analisa investasi Perumahan
2/9
memenuhi permintaan (demand), baik yang
secara eksplisitmaupun inovasi.
Pada dasarnya dimana ada kebutuhan
maka biasanya ada peluang untuk
menyediakan/memasok kebutuhan tersebut.
Sehingga berlaku hukum ekonomi dimanapermintaan tinggi sedangkan persedian
terbatas maka harga jual tersebut akan
tinggi. Akan tetapi berbeda dengan
permintaan dan pasokan untuk perumahan,
karena walaupun terdapat peluang akses
usaha yang cukup besar tetapi terkadang
tidak berbanding lurus dengan permintaan
secara nyata di lapangan, hal tersebut
karena lapangan sifatnya kecenderungan
fluktuatif dan pengaruh beberapa faktor
lainnya.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Perumahan adalah kelompok rumah
yang berfungsi sebagai lingkungan tempat
tinggal atau lingkungan hunian yang
dilengkapi dengan prasarana dan saran
lingkungan. Sedangkan menurut aspek
biologi rumah merupakan kebutuhan
manusia yang berfungsi untuk melindungi
tubuh dari gangguan alam dan makhluk
hidup di sekitarnya.
Perkembangan selanjutnya, rumah
merupakan kebutuhan secara psikologis
sebagai aktualisasi diri dan manifestasi
status seseorang. Kondisi demikian fungsi
rumah bukan hanya sebagai produk
pemenuh kebutuhan papan saja, melainkan
sebagai ungkapan jati diri dan status
pemiliknya. Fenomena kebutuhan hunian
beberapa tahun ini mengalami perubahan,
dimana rumah merupakan kebutuhan akaninvestasi. Investasi ini dapat berupa
bangunan untuk kontrakan, maupun jual
beli rumah.
Kebutuhan rumah (housingneed) adalah
kekurangan rumah ditambah dengan
kebutuhan rumah tambahan. Kekurangan
rumah adalah jumlah rumah yang perlu
dibangun bagi keluarga atau penduduk yang
belum mempunyai rumah. Kekurangan
rumah tambahan adalah jumlah rumah yang
dibutuhkan untuk dapat menampungpertambahan penduduk secara alami atau
pertambahan rumah tangga baru, mengganti
kerusakan atau renovasi rumah yang sudah
ada (housingstock) dan untuk menambah
rumah bagi pendatang baru (migran)
(Sastra, 86 : 1996).
Analisis kelayakan Investasi merupakankegiatan mengkaji suatu gagasan/ide yang
dikaitkan dengan peluang dan tingkat
keberhasilan yang hendak diraih. Kajian-
kajian dalam analisis kelayakan selanjutnya
digunakan sebagai bahan pertimbangan
pengambilan keputusan, hal tersebut
dilakukan untuk meminimalkan resiko
kegagalan. Berikut ini langkah-langkah
pengambilan keputusan dalam engineering
project:
Gambar 2.Blokbangunan pengambilan
keputusan dalam engineering
Dalam penyusunan studi kelayakaan ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan,
antara lain sebagai berikut : ruang lingkup
kegiatan proyek, metode yang digunakan,
evaluasi terhadap kriteria keberhasilan
proyek, sarana yang diperlukan, hasil akhir
yang diharapkan, resiko keberhasilan dan
kegagalan, dan merancang langkah kerja.
Dalam suatu penyusunan studi kelayakan
proyek (feasibility study) biasanya mengkaji
beberapa aspek-aspek, antara lain : aspek
pasar, aspek teknis, aspek finansial.
Pengkajian analisis kelayakan finansial
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
gagasan usaha/proyek yang direncanakan
dapat memberikan manfaat (benefit), baik
dilihat dari financialbenefitmaupunsocial
benefit. Perkiraan manfaat dan perkiraan
biaya yang menggambarkan tentang posisikeuangan dimasa akan datang dapat
2
-
7/28/2019 Analisa investasi Perumahan
3/9
digunakan sebagai alat kontrol dalam
pengendalian biaya untuk memudahkan
dalam mencapai tujuan usaha/proyek
(Ibrahim 24 : 2003). Dalam penelitian ini
indikator kelayakan finansial yang
digunakan meliputi :a. AnalisisReturn on Investment(ROI)
b. AnalisisNet Present Value (NPV)
c. AnalisisInternal Rate of Return (IRR)
d. AnalisisBenefit Cost Ratio (BCR)
3. METODOLOGI
3.1 Model Proses Penelitian
Metoda penelitian adalah cara yang
digunakan oleh peneliti dalam melakukan
penelitian. Adapun proses penelitian ini
sebagai berikut :
Gambar 3.Diagram proses penelitian
3.2 Model Analisa Data
Perhitungan statistik dari data variabel
penelitian ini, menggunakan alat bantu
berupa softwere SPSS versi 16 (statisticalproduct and service solution).
Gambar 4. Diagram alur analisa penelitian
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian
ini adalah data pertumbuhan penduduk
(variabel X) dan ketersediaan Perumahan di
BODETABEK (variabel Y).
4.2 Konversi Z-Skor dan T-Skor
Penelitian ini menggunakan konversi
Z-score dan T-score untuk membandingkan
dua sebaran skor yang berbeda, dengan
membuat transformasi kedua skor mentahkedalam skor baku.
Tabel 1. Data hasil konversi T-Skor dan
Z-Skor
No Kota/ KabupatenData Z - Skor Data T - Skor
X Y X Y
1 Kab. Bogor 1,67 1,5466,6
565,40
2 Kab.Bekasi -0,11 -0,0148,9
449,91
3 Kab. Tanggerang 1,00 1,1259,9
861,18
4 Kota Bogor -1,18 -1,23 38,22
37,67
5 Kota Depok -0,69 -0,76 43,0 42,38
3
-
7/28/2019 Analisa investasi Perumahan
4/9
7
6 KotaTanggerang -0,58 -0,5044,1
644,98
7 Kota Bekasi -0,10 -0,1548,9
848,48
4.3 Uji Homogenitas dan Normalitas
Perhitungan uji homogenitas dilakukanuntuk mengetahui homogen tidaknya suatu
sampel. Sedangkan uji normalitas dilakukan
untuk mengetahui kecenderungan data
berdistribusi normal atau tidak.
Tabel 2. One way anova homogenity
Sum of
Squaresdf
Mean
SquareF Sig.
Between Groups 599.765 6 99.961 . .
Within Groups .000 0 .
Total 599.765 6
Hasil dari analisa diperoleh Fhitung = 0,00
kurang dari Ftabel = 1,145, artinya sampel
penelitian homogen dengan taraf dk = 2.
Tabel 3. Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 42.000a 36 .227
Likelihood Ratio 27.243 36 .853
Linear-by-Linear Association 5.944 1 .015
N of Valid Cases 7
a. 49 cells (100,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is ,14.
Ternyata 2 hitung =5,944 > 2
tabel = 3,841
maka dapat disimpulkan bahwa penyebaran
skor variabel tidak berdistribusi normal
pada tingkat kepercayaan 95 % dengan
tingkat kebebasan dk = 2.
4.4 Uji Korelasi
Untuk menghitung koefisien korelasi,
pada penelitian ini menggunakan koefisien
korelasi Rank Spearman karena data tidak
berdistribusi tidak normal.
Tabel 4. Correlations of rank spearman
PertumbuhanPenduduk
PertumbuhanRumah
Spearman'srho
PertumbuhanPenduduk
CorrelationCoefficient
1.000 .964**
Sig. (2-tailed) . .000
N 7 7
PertumbuhanRumah
CorrelationCoefficient
.964** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 7 7
**. Correlation is significant at the 0.01 level(2-tailed).
4.5 Uji Hipotesis
Berikut ini hipotesis dalam penelitian
ini yang akan dianalisis :
Ho : = 0
Pertumbuhan penduduk yang tinggi
tidak berpengaruh dengan ketersediaanhunian di BODETABEK.
Ha : 0
Pertumbuhan penduduk yang tinggi
memiliki pengaruh positif dan
siginifikan dengan ketersediaan hunian
di BODETABEK.
Untuk menguji kebenaran hipotesis
yang telah diajukan, maka dapat diuji
dengan rumus:
21
2
=
nt
( ) 2964,01
27964,0
=t = 4,62
Kriteria pengujian untuk taraf nyata ()
dan dk = n 2. Maka hipotesis H0 diterima
jika thitung > t(1-) dalam hal ini hipotesis Haditolak.
Berdasarkan jumlah sampel n = 7, dankoefisien korelasi r = 0,964, maka
berdasarkan tabel diperoleh harga ttabel(0,95)(5)= 2,57. Sehingga 4,62 > 2,57, maka
diambil kesimpulan bahwa H0 ditolak dan
Ha diterima dan berarti : Pertumbuhan
penduduk yang tinggi memilikipengaruh
positif dan siginifikan dengan ketersediaan
hunian di BODETABEK
4.6 Analisis Regresi dan Determinasi
4
-
7/28/2019 Analisa investasi Perumahan
5/9
Persamaan regresi untuk hubungan
pertumbuhan penduduk dengan ketersedian
perumahan sebagai berikut :
Tabel 5. Coeficientsanddeterminasi
Coefficientsa
Model
UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) .240 2.203 .109 .917
Pertumbuhan
Penduduk.995 .043 .995
22.97
0.000
a. Dependent Variable:Pertumbuhan Rumah
Persamaan regresi untuk penelitian ini
Y = 0,995 X + 0,24, artinya jika faktor
pertumbuhan penduduk meningkat 1 jiwa,maka kebutuhan rumah akan naik sebesar
1,22 unit rumah.
Kontribusi pertumbuhan penduduk sebesar
KD = (r)2 .100% = (0,9642) x 100% = 93 %
terhadap kebutuhan/ ketersedian rumah
hunian. Sedangkan sebesar 7% ditentukan
faktor lain.
Gambar 5. Kontribusi pertumbuhan
penduduk terhadap ketersediaan perumahan
4.7 Menghitung Kekurangan Rumah
Untuk menghitung kekurangan rumah,
digunakan persamaan sebagai berikut :
KRo = (Io I)/I = Ro
Io = (Po/ Ro)
Keterangan :
KRo = Kekurangan rumah
Po = Jumlah Penduduk pada tahun
hitungan
Ro = Jumlah rumah pada tahun hitungan
Io = Angka rata-rata jumlah anggota
keluarga atau penghuni sebenarnya
pada tahun hitungan
I = Angka rata-rata jumlah anggota
keluarga/ penghuni (occupation
rate) yang diharapkan (ideal)
(Sastra 87 :1996)
Gambar 6. Kekurangan rumah
di BODETABEK
Pertambahan penduduk karena
kelahiran,
Berikut ini persamaan perhitungan
proyeksi kebutuhan rumah akibat
pertambahan penduduk :
Pn = Po (1+c)n
Rtp = (Pn/I)
(Sastra 88 : 1996)
Keterangan :
Pn = Jumlah penduduk pada tahun
tertentuc = Indeks/ratio pertambahan penduduk
per tahunI = Angka rata-rata jumlah anggota
keluarga atau penghuni (occupation
rate) yang diharapkan (ideal)
Tabel 6. Kebutuhan rumah akibat
pertambahan penduduk
Kabupaten/ KotaRtp 5 Rtp 10 Rtp 15
Kab. Bogor 1366292 1720305 2166043
Kab.Bekasi 653031 777563 925843
Kab. Tanggerang 1043021 1213736 1412392
Kota Bogor 278976 330407 391319
Kota Depok 456467 554273 673036
KotaTanggerang 423498 468380 518018
Kota Bekasi 670982 804419 964393
Rata-rata 698895 838440 1007292
Restorasi rumah-rumah yang sudah ada,
persamaan yang digunakan untuk
menghitung kebutuhan restorasi adalah :
Rtd = (Po/ Io)Vm
5
-
7/28/2019 Analisa investasi Perumahan
6/9
Keterangan :
Rtd = Jumlah rumah yang membutuhkan
perbaikan
Vm = Umur rumah tinggal secara rata-rata
Tabel 7. Kebutuhan restorasi rumah
Kabupaten/
K
o
t
a
Po Io
Vm Rtd
Kab. Bogor 4340520 4.23 5.00 205363
Kab.Bekasi 2193776 4.24 5.00 103536
Kab. Tanggerang3585269 4.21 5.00 170324
Kota Bogor 942204 4.75 5.00 39650
Kota Depok 1503677 4.50 5.00 66784
KotaTanggerang1531666 4.21 5.00 72844
Kota Bekasi 2238717 4.63 5.00 96685
Rata-rata 2333690 4.40 5.00 107884
Faktor relokasi migrasi
Kebutuhan rumah yang diakibatkan oleh
faktor relokasi migrasi dihitung, dengan
asumsi indeks pertambahan penduduk di
kota/kabupaten sebesar 2.5%, sedangkan di
kabupaten tanggerang 11%.
Nm = Pu (Uc Tc)
RNm = Nm
Keterangan :Nm = Jumlah migrasi
Pu = Jumlah penduduk kota/daerah pada
saat tertentu
Tc = Indeks (ratio) pertambahan
penduduk (total kelahiran) dalam
jangka waktu satu tahun
Uc = Indeks (ratio) pertambahan yang
diharapkan untuk daerah perkotaan
RNm = Kebutuhan rumah karena factor
migrasi
(Sastra 90 : 1996)
Tabel 8. Kebutuhan rumah karena factor
migrasi
Kabupaten/ Kota Po Tc Uc RNm
Kab. Bogor 4340520 0.51% 2.50% 86343
Kab.Bekasi 2193776 0.77% 2.50% 37890
Kab. Tanggerang 3585269 10.18% 11.00% 29552
Kota Bogor 942204 0.98% 2.50% 14287
Kota Depok 1503677 0.56% 2.50% 29173
KotaTanggerang 1531666 0.38% 2.50% 32479
Kota Bekasi 2238717 1.06% 2.50% 32240Rata-rata 2333690 2.06% 3.71% 37423
Gambar 7. Kebutuhan rumah akibat
relokasi migrasi
4.8 Menghitung Kelayakan Aspek
Finansial
Untuk menghitung aspek kelayakan
finansial, digunakan data pembangunan
perumahan, dengan data investasi sebagai
berikut :
Aliran Kas Keluar = Rp 32,870,087,000
Aliran Kas Masuk = Rp 65,261,000,000
AnalisisNet Present Value (NPV)
Metode analisis Net Present Value
(NPV) ini menghitung selisih antara nilai
investasi sekarang dengan nilai sekarang
penerimaan kas bersih di masa yang akan
datang dengan menggunakan tingkat bunga
yang relevan.
Tabel 9. AnalisisNet Present Value
Th Annuitas i (10%) PV NPV
0
13,263,050,00
00.909
2,966,409,091
(29,903,677,909)
23,263,050,00
00.826
2,696,735,53
7(27,206,942,372)
35,102,220,00
00.751
3,833,373,40
3(23,373,568,968)
4
5,102,220,00
0 0.683
3,484,884,91
2 (19,888,684,056)
55,102,220,00
00.621
3,168,077,193
(16,720,606,863)
65,102,220,00
00.564
2,880,070,175
(13,840,536,688)
75,102,220,00
00.513
2,618,245,61
4(11,222,291,074)
85,102,220,00
00.467
2,380,223,28
5(8,842,067,788)
95,102,220,00
00.424
2,163,839,35
0(6,678,228,438)
105,102,220,00
00.386
1,967,126,682
(4,711,101,756)
115,102,220,00
00.350
1,788,296,984
(2,922,804,772)
125,102,220,00
00.319
1,625,724,531
(1,297,080,241)
135,102,220,00
0 0.2901,477,931,39
2 180,851,150
141,305,260,00
00.263 343,715,753 524,566,903
6
-
7/28/2019 Analisa investasi Perumahan
7/9
1,305,220,000
0.239 312,459,291 837,026,194
Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai
Net Present Value sebesar Rp 837.026.194
(positif), dimana pencapaian NPV positif
pada waktu tahun ke dua belas artinyausulan proyek dapat diterima.
AnalisisInternal Rate of Return (IRR)
Sebelum menghitung Internal Rate of
Return (IRR) terlebih dahulu dihitung NPV
untuk i = 18% (trial), karena kedepannya
akan dibandingkan dengan nilai NPV yang
diharapkan sebesar i = 10%. Dengan cara
yang sama pada perhitungan NPV,
disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel 10. AnalisisInternal Rate of Return
Th Annuitas i (10%) NPV 1 i (18%) NPV 2
0
13,263,050,00
00.909 (29,903,677,909) 0.847 (30,104,790,390)
23,263,050,00
00.826 (27,206,942,372) 0.718 (27,761,318,686)
35,102,220,00
00.751 (23,373,568,968) 0.609 (24,655,950,075)
45,102,220,00
00.683 (19,888,684,056) 0.516 (22,024,281,761)
55,102,220,00
00.621 (16,720,606,863) 0.437 (19,794,054,375)
65,102,220,00
00.564 (13,840,536,688) 0.370 (17,904,031,167)
7 5,102,220,000
0.513 (11,222,291,074) 0.314 (16,302,316,585)
85,102,220,00
00.467 (8,842,067,788) 0.266 (14,944,931,345)
95,102,220,00
00.424 (6,678,228,438) 0.225 (13,794,604,870)
105,102,220,00
00.386 (4,711,101,756) 0.191 (12,819,751,926)
115,102,220,00
00.350 (2,922,804,772) 0.162 (11,993,605,363)
125,102,220,00
00.319 (1,297,080,241) 0.137 (11,293,481,157)
135,102,220,00
00.290 180,851,150 0.116 (10,700,155,559)
141,305,260,00
00.263 524,566,903 0.099 (10,571,523,587)
151,305,220,00
00.239 837,026,194 0.084 (10,462,516,782)
Berdasarkan perhitungan IRR diperoleh
nilai 10,59 % sedangkan arus pengembalian
yang diharapkan sebesar (i) = 10%. Dengan
demikian IRR = 10,59% > i = 10%
(required rate or return) dengan demikianinvestasi dinilai layak dan diterima.
AnalisisReturn On Investment(ROI)
Berdasarkan proyeksi perhitungan aliran
kas masuk, diperoleh komulatif jumlah
penerimaan dari penjualan sebesar
Rp 65,261,000,000. Sehingga apabiladirencanakan BEP tahun ke 15 maka rata-
rata pemasukan, Rp 65,261,000,000/ 15thn
= Rp 4,350,733,333
Return On Investment (ROI) untuk
investasi perumahan ini sebesar :
ROI = Rp 4,350,733,333 x 100%Rp 32,870,087,000
= 13,24 %
Pengembalian investasi atas asset antara
pemasukan (income) per tahun terhadap
dana investasi, member indikasi
profitabilitas investasi Perumahan sebesar
13,24%.
AnalisisNet Benefit Cost Ratio (BCR)Analisis benefit cost ratio (BCR)
digunakan untuk mengevaluasi investasi
perumahan yang lebih menekankan
keuntungan finasial suatu perusahaan.
BCR = Rp 65.261.000.000 = 1,985
Rp 32.87.087.000
Keterangan :BCR = Perbandingan manfaat terhadap
biaya (benefit cost ratio)
(PV) B = Nilai sekarang benefit
CF = Nilai sekarang
Adapun kriteria BCR adalah sebagai
berikut :
BCR > 1 Usulan proyek diterima
BCR < 1 Usulan proyek ditolak
BCR = 1 Netral
(Soeharto 433 : 1999)
7
-
7/28/2019 Analisa investasi Perumahan
8/9
Setelah dihitung menggunakan analisa
benefit cost ratio diperoleh nilai 1,985 dan
dikonsultasikan dengan kriteria BCR dan
hasilnya investasi Perumahan tersebut
layak dan proyek diterima.
5. SIMPULAN
Berdasarkan hasil dari pengujian
hipotesis disimpulkan bahwa pertumbuhan
penduduk di BODETABEK memiliki
korelasi cukup tinggi dengan ketersedian
perumahan, artinya setiap ada pertambahan
jumlah penduduk akan mendesak semakin
tingginya kebutuhan untuk hunian yang
layak. Hal tersebut dapat dijadikan dasar
untuk menentukan usaha penyediaan jasaperumahan, sebagai investasi yang cukup
memiliki prospek cukup baik ke depan.
Setelah menghitung kelayakan aspek
finansial, diperoleh kesimpulan bahwa
analisis kelayakan investasi untuk
perumahan yang diprakarsai oleh pihak
swasta biasanya hanya memperhatikan
aspek finansial saja, sehingga aspek lainnya
terkadang diabaikan. Akibatnya, tidak heran
jika banyak developer yang gulung tikar
karena kurang matangnya kajian kelayakan
investasinya.
Karena masa depan itu sifatnya tidak
menentu, sehingga kajian tentang berbagai
peluang dan resiko kegagalan perlu
diperhitungkan dengan efektif dan efisien.
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. (2007). Prosedur
Penelitian, Suatu pendekatan praktik.Jakarta : Bina Akasara
Atkinson; Grant,H.;Pereye, W. (1974).In:
Modern Real Estate Practice. Dow
Jones IrwinInc.
Barens, Gayle; Haney, Richard L. Haney
Jr.: Mike E. Miles. (1996). In:Real
Estate Development: Principles and
Process, Washington D.C
DeGarmo, E.Paul; Sullivan, William,
G.;Canada, John R. (1984). In:
Engineering Economic, Macmillan
Publishing company, New York.
Fillmore, Galaty. (1991). In: Modern RealEstate, Chicago: Real Estate
Education Company.
Halim, Abdul. (2008). Analisis Kelayakn
Investasi Bisnis Kajian dari Aspek
Keuangan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Kuswartojo, Tjuk. (2005). Perumahan dan
pemukiman di Indonesia. Bandung :
ITB.
Marsudi. Ir. (1993). Ekonomi Teknik
(engineering economic). Bandung :
Departemen Pekerjaan Umum
P.U., Thomas. (1992). Engineering
economic for capital inversment
analysis. New Jersey : Pretice hall.
Sastra, Suparno. (2006). Perencanaan dan
Pengembangan Perumahan. Bandung
: ITB.
8
-
7/28/2019 Analisa investasi Perumahan
9/9
9