Analisa Data

8
 ANALISA DAT A No Data Keperawatan Masalah Keperawatan Kala 1 1 2 Subjektif, Ibu mengatakan : 1. Nyeri jik a kon tra ks i munc ul 2. Sk al a nyer i 1-1 0 = 5 . Ny er i !i rasaka n ti a" 1 menit #. $u ras i ny eri 20- 0 !et ik %bjektif 1. Ibu te rl i&at meri ng is 2. '(S 5-) mo!er ate . Ibu te rl i&at geli sa & Subjektif, ibu mengatakan : 1. *i !ak men get a&u i a" a ya ng &aru s !ilakukan jika "roses "ersalinan tiba %bjektif : 1. +2 (0 1 2. Ibu selalu ber tanya tentang a "a yang &arus !ilakukannya jika  "roses "ersalinan tiba  Nyeri fisiologi s /urang "engeta&uan Post Sectio 1 aktor resiko : - T er dapat l uk a b ekas op eras i - *am"ak sekitar 15 cm ja&itan !i  "erut - erban luka tam"ak kering - /ateter ter"asang esiko infeksi DIAGNOSA KEPERAWATAN Kala I 1.  Nyeri fisiologis ber&ubungan !engan kontraksi uterus . /ur ang "enget a&ua n i bu tentang "roses "er sal ina n ber &ubu ngan !engan kur ang ter"a"ar informasi. Post Sectio !. esiko infeksi ber&ubungan !engan "rose!ur inasie.

description

Seadanya yah,,,,

Transcript of Analisa Data

ANALISA DATANoData KeperawatanMasalah Keperawatan

Kala 1

1

2Subjektif, Ibu mengatakan :1. Nyeri jika kontraksi muncul2. Skala nyeri 1-10 = 53. Nyeri dirasakan tiap 1 menit4. Durasi nyeri 20-30 detikObjektif1. Ibu terlihat meringis2. VAS 5-6 moderate3. Ibu terlihat gelisah

Subjektif, ibu mengatakan :1. Tidak mengetahui apa yang harus dilakukan jika proses persalinan tiba

Objektif :1. G2 A0 P12. Ibu selalu bertanya tentang apa yang harus dilakukannya jika proses persalinan tiba

Nyeri (fisiologis)

Kurang pengetahuan

Post Sectio

1Faktor resiko : Terdapat luka bekas operasi Tampak sekitar 15 cm jahitan di perut Perban luka tampak kering Kateter terpasang

Resiko infeksi

DIAGNOSA KEPERAWATANKala I1. Nyeri (fisiologis) berhubungan dengan kontraksi uterus2. Kurang pengetahuan (ibu) tentang proses persalinan berhubungan dengan kurang terpapar informasi.Post Sectio3. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasive.

Intervensi KeperawatanKala INoDiagnosa KeperawatanTujuan dan Kriteria HasilIntervensiRasional

1Nyeri (fisiologis) berhubungan dengan kontraksi uterusDitandai :Subjektif, Ibu mengatakan :1. Nyeri jika kontraksi muncul2. Skala nyeri 1-10 = 53. Nyeri dirasakan tiap 1 menit4. Durasi nyeri 20-30 detikObjektif1. Ibu terlihat meringis2. VAS 5-6 moderate3. Ibu terlihat gelisah

Setelah diberikan intervensi keperawatan ibu mampu beradaptasi dengan nyerinya Kriteria hasil :1. Secara subjektif ibu mengatakan mengerti dengan rasa nyeri yang dirasakan2. Ibu dapat beradaptasi dengan nyeri menggunakan relaksasi nafas dalam

1. Kaji frekuensi dan durasi kontraksi.

2. Pantau DJJ secara elektronik, dan catat penurunan variabilitas atau bradikardi.

3. Jelaskan pada ibu tentang penyebab nyeri

4. Ajarkan ibu relaksasi nafas dalam

5. Beri motivasi pada ibu dalam menghadapi proses persalinan

6. Libatkan keluarga (suami) untuk memotivasi semangat ibu

7. Kolaborasi dengan sejawat bidan untuk melakukan pemeriksaan dalamMengetahui kemajuan persalinan yang dihadapi ibu.

Pemberian analgetik dapat memberikan efek samping bradikardia dan penurunan variabilitas janin.

Memberikan pengertian pada ibu bahwa nyeri yang dirasakan adalah tanda positif dari kemajuan persalinannya

Mengajarkan ibu untuk beradaptasi dengan nyeri

Sugesti positif agar ibu siap menghadapi proses persalinan

Dukungan suami sebagai pemberi semangat positif bagi ibu secara moril

Mengetahui sejauh apa kemajuan persalinan ibu

NoDiagnosa KeperawatanTujuan dan Kriteria HasilIntervensiRasional

2Kurang pengetahuan (ibu) tentang proses persalinan berhubungan dengan kurang terpapar informasi dan pengalaman persalinan pertama ibuDitandai dengan :Subjektif, ibu mengatakan :1. Tidak mengetahui apa yang harus dilakukan jika proses persalinan tibaObjektif :1. G2 A0 P12. Ibu selalu bertanya tentang apa yang harus dilakukannya jika proses persalinan tiba

Setelah diberikan intervensi keperawatan ibu dapat menjalankan proses persalinannya dengan baik dan benar Kriteria hasil :1. Ibu mampu mempraktekkan cara mengejan yang benar2. Ibu tidak mengejan selama kala I persalinan3. Ibu dapat memilih posisi persalinan yang nyaman

1. Kaji pengetahuan ibu tentang proses persalinan

2. Ajarkan ibu cara mengejan yang benar

3. Anjurkan ibu untuk tidak mengejan selama kala I persalinan

4. Ajarkan ibu tentang posisi ketika bersalin (baring, jongkok, setengah duduk, terlungkup, berdiri)5. Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih

6. Lakukan pemeriksaan Leopold 1 sampai 4

7. Anjurkan ibu untuk makan atau minum

8. Anjurkan ibu untuk istirahat diantara jeda kontraksi

Mengetahui sejauh mana kemampuan atau pemahaman ibu tentang persalinan

Mengejan yang salah dapat menghambat kemajuan persalinan

Mengejan pada kala I persalinan beresiko terjadi ketuban pecah dini

Pilihan rasa nyaman bagi ibu ketika akan bersalin

Kandung kemih yang penuh dapat menghambat kemajuan janin

Dilakukan untuk mengetahui TFU, letak janin, presentasi dan kedalaman janin di PAP

Memberikan cadangan energy bagi ibu agar tidak mengalami kelelahan pada saat persalinan

Memulihkan energy ibu sebelum persalinan

Post SectioNoDiagnosa KeperawatanTujuan dan Kriteria HasilIntervensiRasional

3Risiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasive.

Infeksi tidak terjadi pada dengan kreteria hasil:1. Tidak terdapat tanda-tanda infeksi2. Suhu tubuh dalam batas normala 3. Tidak terdapat luka baru pada daerah tersebut

1. Anjurkan dan gunakan tekhnik mencuci tangan dengan cermat dan pembuangan pengalas kotoran,pembalut perineal,dan linen terkontaminasi dengan tepat.

2. Tinjau ulang hb/Ht prenatal:perhatikan adanya kondisi yang mempredisposisikan klien pada infeksi pasca operasi

3. Bersihakan luka dan ganti balutan bila basah.

4. Inspeksi insisi terhadap proses penyembuhan,perhatikan kemerahan,edema,nyeri,eksudat,atau gangguan penyatuan.

5. Kaji suhu,nadi dan jumlah sel darah putih

6. Catat frekuensi/jumlah dan karakteristik urin.

7. Anjurkan klien istirahat dan penggunaan posisi semi-fowler.

8. Inspeksi sekitar infuse IV terhadap tanda eritema atau nyeri tekan1. Balutan steril menutupi luka pada 24 jam pertama kelahiran sesaria membantu melindungi luka dari cedera atau kontaminasi ,rembesan dapat menandakan hematoma, gangguan penyatuan jahitan yang memerlukan intervensi lanjut.2. Resiko infeksi pasca melahirkan dan penyembuhan buruk meningkat bila kadar Hb rendah dan kehilangan darah berlebihan.

3. Lingkungan lembab merupakan media paling baik untuk pertumbuhan bakteri.bakteri dapat berpindah melalui aliran kapiler melalui balutan basah ke luka.

4. Tanda-tanda ini menandakan infeksi luka,biasa di sebabkan oleh streptokokus, stapilokokus.

5. Demam setelah pascaoperasi hari ke 3 leukositosis,takikardi menunjukkan infeksi.

6. Statis urinarius meningkatkan resiko insfeksi.urin keruh atau berbau busuk menandakan adanya infeksi

7. Istirahat menurunkan proses metabolism,memungkinkan oksigen dan nutrient untuk penyembuhan.8. Menandakan infeksi local,memerlukan pengangkatan kateter dan kemungkinan dimulainya kembali pemasangan IV pada sisi lain

Implementasi dan EvaluasiImplementasi dan Evaluasi Kala IHari dan TanggalDiagnosa KeperawatanImplementasiEvaluasi

JamTindakanJamSOAP

Sabtu20 Juni 2015100.10

00.15

00.20

00.25

00.301. Mengkaji frekuensi dan durasi kontraksi

2. Berkolaborasi dengan sejawat bidan untuk melakukan pemeriksaan dalam.

3. Menjelaskan pada ibu tentang penyebab nyeri.

4. Mengajarkan ibu relaksasi nafas dalam.

5. Menberi motivasi pada ibu dalam menghadapi proses persalinan.

6. Melibatkan keluarga untuk memotivasi semangat ibu, hasil

00.30Subjektif :1. Ibu mengatakan mengerti akan penyebab nyeri yang dirasakan.2. Ibu mengatakan tidak bisa tahan sakitnya.Objektif :1. Ibu menggunakan nafas dalam ketika episode nyeri muncul2. Pada pemeriksaan dalam ditemukan pembukaan 5 cm.3. Kontraksi uterus 3 x/ 1 menit dengan durasi 20 detik.Analisa1. Nyeri tidak teratasi. Planning1. Klien di dorong di kamar operasi.

Hari dan TanggalDiagnosa KeperawatanImplementasiEvaluasi

JamTindakanJamSOAP

Sabtu20 Juni 2015200.30

00.35

00.40

00.45

00.501. Mengkaji pengetahuan ibu tentang proses persalinan

2. Mengajarkan ibu cara mengejan yang benar.3. Menganjurkan ibu untuk tidak mengejan selama kala I persalinan.

4. Mengajarkan ibu tentang posisi ketika bersalin (baring, jongkok, setengah duduk, terlungkup, berdiri).

5. Melakukan pemeriksaan Leopold 1 sampai 4

6. Menganjurkan ibu untuk istirahat diantara jeda kontraksi

01.00Subjektif :1. Ibu mengatakan anak pertama juga dilakukan operasi.2. Ibu tetap meminta petugas di operasi saja.3. Ibu mengatakan sulit merubah posisi karena perut sampai panggul terasa sakit sekali.

Objektif1. Ibu mempraktekkan cara mengejan dengan benar2. Pemeriksaan leopold : TFU 35 cm. Punggung kanan tonjolan kecil kanan, presentasi kepala, dan sudah masuk pintu panggul.

Analisa1. Pengetahuan ibu tentang proses persalinan meningkat2. Masalah teratasi

Planning :1. Klien diantarkan ke kamar operasi.

Implementasi dan Evaluasi Post SectioHari dan TanggalDiagnosa KeperawatanImplementasiEvaluasi

JamTindakanJamSOAP

Sabtu20 Juni 2015303.30

04.00

04.30

04.35

04.451. Menganjurkan dan gunakan tekhnik mencuci tangan dengan cermat dan pembuangan pengalas kotoran, pembalut perineal,dan linen terkontaminasi dengan tepat.

2. Meninjau ulang hb/Ht prenatal: perhatikan adanya kondisi yang mempredisposisikan klien pada infeksi pasca operasi

3. Menginspeksi balutan abdominal terhadap eksudat atau rembesan .lepaskan balutan sesuai indikasi.

4. Mengkaji TTV klien

5. Mencatat frekuensi/jumlah dan karakteristik urin

6. Menganjurkan klien istirahat dan penggunaan posisi semi-fowler.

7. Inspeksi sekitar infuse IV terhadap tanda eritema atau nyeri tekan.

05.00Subjektif :

Objektif : Luka operasi dengan 15 cm Luka tampak tidak ada rembesan Urine via chateter 400 cc TTV : TD 130/80 mmHg S; 36,7 o C. N:88 x/m, P: 24x/m

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan1. Pantau TTV.2. Inspeksi tanda-tanda infeksi pada luka

3. Mencatat frekwensi dan jumlah intake dan output cairan

4. Menganjurkan klien untuk melakukan posisi duduk secara perlahan.

5. Mengontrol kateter IV yang terpasang agar tidak terjadi infeksi/edema.