Analisa Dan Perancangan System

download Analisa Dan Perancangan System

of 38

Transcript of Analisa Dan Perancangan System

ALAT DAN TEKNIK PENGEMBANGAN SYSTEM

A.

DFD (DATA FLOW DIAGRAM)

1.

Definisi DFD/ DAD & Kepanjangan DFD (Data Flow Diagram) Adalah Gambaran system secara logical. Gambaran ini tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, serta struktur data atau organisasi file. Keuntungan DFD merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dgn konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yg mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

2.

Komponen DFD a. Menurut Yourdan dan DeMarco

Terminator b. Menurut Gene dan Serson

Proses

Data Store

Alur Data

Terminator

Proses

Data Store

Alur Data

- Terminator / Entitas Luar Adalah Entitas diluar sistem yang berkomunikasi / berhubungan langsung dengan sistem. Terdapat 2 jenis Terminator : 1) Terminator Sumber Merupakan Terminator yang menjadi sumber 2) Terminator Tujuan Merupakan Terminator yang menjadi tujuan data / informasi sistem. 1

Terminator Sumber

Terminator Tujuan

T. Tujuan & Sumber

Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, perusahaan/departemen yang berada diluar sistem yang akan dibuat, diberi nama yang berhubungan dengan sistem tsb dan biasanya menggunakan kata benda. Contoh : Dosen, Mahasiswa. Hal yang perlu diperhatikan tentang terminator : a) Alur data yang menghubungkan terminator dgn sistem, menunjukkan hubungan sistem dgn dunia luar. b) Profesional sistem tidak dapat mengubah isi/cara kerja, prosedur yang berkaitan dgn Terminator. c) Hubungan yang ada antar terminator tidak digambarkan dalam DFD. - Komponen Proses Komponen proses menggambarkan transformasi input menjadi output. Penamaan proses disesuaikan dgn proses/kegiatan yang sedang dilakukan. Ada 4 kemungkinan yang dapat terjadi dalam proses sehubungan dgn input dan output :

1 input & 1 output

1 input & banyak output

Banyak input & 1 output

Banyak input & banyak output

Ada bbrp hal yang perlu diperhatikan tentang proses : a) Proses harus memiliki input dan output. b) proses dapat dihubungkan dgn komponen terminator, data store atau proses melalui alur data. 2

c) Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang dianalisis oleh profesional sistem digambarkan dgn komponen proses. - Komponen Data Store Komponen ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data dan diberi nama dgn kata benda bersifat jamak. Data store dapat berupa file/database yang tersimpan dalam disket, harddisk atau bersifat manual seperti buku alamat, file folder. Yang perlu diperhatikan tentang data store : a) Alur data dari proses menuju data store, hal ini berarti data store berfungsi sebagai tujuan/tempat penyimpanan dari suatu proses (proses write). b) Alur data dari data store ke proses, hal ini berarti data store berfungsi sbg sumber/ proses memerlukan data (proses read). c) Alur data dari proses menuju data store dan sebaliknya berarti berfungsi sbg sumber dan tujuan. Lihat gambar berikut :

Proses Write

Proses Read

Proses Update

- Komponen Alur Data Alur data digunakan untuk menerangkan perpindahan data / paket data dari satu bagian ke bagian lainnya. Alur data dapat berupa kata, pesan, formulir / informasi. Ada 4 konsep tentang alur data : a) Packets of data Apabila ada 2 data / lebih yg mengalir dari 1 sumber yg sama menuju pada tujuan yg sama & mpy hubungan digambarkan dgn 1 alur data.

b) Diverging data flow Apabila ada sejumlah paket data yg berasal dari sumber yg sama menuju pada tujuan yg berbeda atau paket data yg kompleks dibagi menjadi bbrp elemen data yg dikirim ke tujuan yg berbeda.

3

c) Converging data flow Apabila ada bbrp alur data yg berbeda sumber menuju ke tujuan yg sama.

d) Sumber dan Tujuan Arus data harus dihubungkan pada proses, baik dari maupun yg menuju proses.

Dari proses ke bukan proses

Dari bukan proses menuju proses

Dari proses ke proses

4

LEVELISASI DFD a b c

d a 1 e f b 3 2

c

e 3.2 g b 3.1 j 3.4 f i 3.3 h

3. Aturan Main DFD Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD, tapi dari berbagai referensi yg ada, secara garis besar : a. Buat diagram context Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yg menggambarkan hubungan sistem dgn lingkungan luarnya. Cara : - Tentukan nama sistemnya. - Tentukan batasan sistemnya. - Tentukan terminator apa saja yg ada dalam sistem. - Tentukan apa yg diterima/diberikan terminator dari/pada sistem. - Gambarkan diagram context. 5

b. Buat diagram level Zero Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram Context. Cara : - Tentukan proses utama yg ada pada sistem. - Tentukan apa yg diberikan/diterima masing-masing proses pada/dari sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yg keluar/masuk dari suatu level harus sama dgn alur data yg masuk/keluar pada level berikutnya) - Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan alur data. - Gambarkan diagram level zero. - Hindari perpotongan arus data - Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses). c. Buat diagram level Satu Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero. Cara : - Tentukan proses yg lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yg ada di level zero. - Tentukan apa yg diberikan/diterima masing-masing sub-proses pada/dari sistem dan perhatikan konsep keseimbangan. - Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sbg sumber maupun tujuan alur data. - Gambarkan DFD level Satu - Hindari perpotongan arus data. - Beri nomor pada masing-masing sub-proses yg menunjukkan dekomposisi dari proses sebelumnya. Contoh : 1.1, 1.2, 2.1 d. DFD level dua, tiga, .. Diagram ini merupakan dekomposisi dari level sebelumnya. Proses dekomposisi dilakukan sampai dg proses siap dituangkan ke dalam program. Aturan yg digunakan sama dgn level satu.

B.

ENTITY-RELATIONSHIP DIAGRAM 1. Definisi ERD & Kepanjangan Model Entity Relationship Adalah suatu penyajian data dengan menggunakan Entity dan Relationship. Model data Entity-Relationship(E-R) dibangun berdasarkan persepsi dari dunia nyata yang mengandung himpunan dari objek-objek yang disebut entity dan hubungan antara objek-objek tersebut. Setiap objek bersifat unik. Hal ini tampak dari atribut-atribut yang dimilikinya. Contoh : rekening mempunyai atribut Nomor dan Jumlah. Contoh untuk relasi : Hubungan antara beberapa entitas seperti PELREK merupakan relasi yang menghubungkan pelanggan dengan setiap rekening yang dimilikinya. 6

Struktur logik dari sebuah database secara grafik digambarkan sebagai berikut, yang terdiri dari beberapa komponen : - Persegi panjang mewakili himpunan entitas. - Ellips mewakili atribut. - Jajaran genjang mewakili relasi antar entitas. - Garis penghubung antara entitas dengan relasi, maupun antara relasi dengan himpunan atributnya.NAMA JALAN KOTA NOMOR JUMLAH

PELANGGAN

PELREK

REKENING

contoh diagram E-R

a. Entity - Entity adalah obyek yang dapat dibedakan dalam dunia nyata - Entity set adalah kumpulan dari entity yang sejenis - Entity set dapat berupa : - Obyek secara fisik : Rumah, Kendaraan, Peralatan - Obyek secara konsep : Pekerjaan , Perusahaan, Rencana Entity adalah objek yang eksis dan dapat dibedakan dari objek lainnya. Entity dapat konkrit (nyata) misalnya : manusia, buku atau dapat juga berbentuk abstrak misalnya : liburan, konsep, dsb. Entity set adalah set dari entity-entity dengan tipe yang sama. Entity dapat saling lepas (disjoint). Entity dapat digambarkan dengan himpunan dan atribut. Untuk beberapa atribut, ada himpunan dari nilai-nilai yang diinginkan yang disebut domain dari atribut tersebut. Contoh : domain dari atribut Nomor adalah himpunan semua bilangan integer positif. Model data merupakan kumpulan konsep-konsep yang berguna untuk menggambarkan data, hubungan data, semantik data dan data constraint. Database mempunyai informasi yang berubah setiap saat dengan meng-insert atau mendelete informasi ke dalam database. Kumpulan dari informasi yang disimpan dalam database dalam suatu saat tertentu disebut Instant database. Hasil design dari database disebut skema database. 7

Weak Entity adalah suatu Entity dimana keberadaan dari entity tersebut tergantung dari keberadaan entity lain. Entity yang merupakan induknya disebut Identifying Owner dan relationshipnya disebut Identifying Relationship. Weak Entity selalu mempunyai Total Participation constraint dengan Identifying Owner.

NOPEG

.

NAMA

PEGAWAI

MILIK

TANGGUNGAN

Penyajian Entity Set Lemah ( Weak Entity Set ) Misal A adalah sebuah weak entity set dengan atribut-atribut a1, a2, . . ., ar. Misal B adalah merupakan strong entity set dimana A bergantung. Misal primary key dari B berisi atributatribut b1, b2, . . . , bs. Kita sajikan entity set A dengan sebuah tabel yang disebut A dengan sebuah kolom untuk setiap atribut dari set. { a1, a2, . . . , ar } { b1, b2, . . ., bs} Untuk menggambarkan ini, perhatikan entity set Transaction dari diagram E-R pada gambar 1. Entity set ini mempunyai 3 atribut yakni Transaction-Number, Date dan Amount. Primary key dati entity set Account, dimana transaction bergantung adalah Account-Number. Sehingga transaction disajikan dengan sebuah tabel dengan kolom dengan Account-Number, Transaction-Number, Date dan Amount seperti tampak di bawah ini : Account-Number 259 630 401 700 199 259 115 199 259 Transaction-Number 5 11 22 69 103 6 53 104 7 Tabel Transaction 8 Date 11 May 1985 17 May 1985 23 May 1985 28 May 1985 3 June 1985 7 June 1985 7 June 1985 13 June 1985 17 June 1985 Amount +50 +70 -300 -500 +900 -44 +120 -200 -79

Penyajian Entity Set Kuat ( Strong Entity Set ) Misal E adalah sebuah entity set kuat dengan atribut-atribut a1, a2, . . . , an. Kita sajikan entity ini dengan sebuah tabel yang disebut E dengan n kolom berbeda dimana masingmasing kolom berhubungan dengan sebuah dari atribut E. Setiap baris dalam tabel ini berhubungan dengan sebuah entity dari entity set E. Untuk menggambarkan ini, anggap entity set Account dari diagram E-R di bawah ini :Cust City er cc u t u ber B l Tr

e

Street

D te

D te

Cust

er

cc u t

b

Tr

Gambar 1 Entity set ini mempunyai dua atribut : Account-Number dan Balance. Kita sajikan entity set ini dengan sebuah tabel yang disebut Account, dengan dua kolom seperti digambarkan di bawah ini : Account-Number 259 630 401 700 199 467 115 183 118 225 210 Balance 1000 2000 1500 1500 500 900 1200 1300 2000 2500 2200

Tabel Account Baris ( 259,1000 ) dalam tabel Account berarti bahwa Account-Number 259 mempunyai balance sebesar $1000. Kita dapat menambahkan sebuah entity baru ke dalam database dengan menyisipkan sebuah baris ke dalam tabel. Kita dapat juga men-delete atau memodifikasi baris. Relationship set bukan biner dapat ditentukan dengan mudah dalam diagram E-R, seperti pada diagram berikut :

9

custreet

s cti

Cust

er

ce

s cti u ber

S ci l Security

u t

ranch

Ass t

RANCH Account Num r

Custom r

CA

Gambar 2 Diagram E-R di atas berisi tiga entity set yaitu entity set Customer, entity set Account dan entity set Branch dihubungkan melalui relationship set CAB. Diagram ini menjelaskan bahwa customer mungkin memiliki beberapa Account pada masing-masing lokasi dalam cabang bank tertentu dan Account tersebut mungkin dimiliki oleh beberapa customer yang berbeda.

Mereduksi Diagram E-R Ke Dalam Tabel Database yang disesuaikan ke diagram E-R dapat digambarkan dengan kumpulan tabeltabel. Untuk setiap entity set dan untuk setiap relationship set dalam database, terdapat sebuah tabel yang unik yang diberi nama sesuai dengan entity set atau relationship set. Masing-masing tabel memiliki sejumlah kolom yang juga mempunyai nama yang unik. b. Relationship - Relationship adalah hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity. - Relationship set adalah kumpulan relationship yang sejenis.

PEGAWAI

KERJA

Relationship Dan Relationship Set Relationship adalah asosiasi di antara beberapa entity. Relationship set adalah himpunan dari relasi-relasi dengan tipe yang sama. Secara formal, Relationship Set adalah relasi matematika dengan n u 2 entity set. Jika E1, E2, . . . , En adalah entity set, maka relationship set R adalah subset dari { e1, e2, . . . , en / e1 E1, e2 E2, . . . , en En } dimana (e1, e2, . . . , en) adalah relationship. 10

Custom r Nam

alanc

tr

t

Account

Custom r Cit

ocial curit

ranch Nam

PROYEK

Derajat dari relationship Menjelaskan jumlah entity yang berpartisipasi dalam suatu relationship 1) Unary Degree (Derajat Satu)

PEGAWAI

LAPOR

2)

Binary Degree (Derajat Dua)PEGAWAI KERJA DEPARTEMEN

3)

Ternary Degree (Derajat Tiga)PEGAWAI KERJA PROYEK

KOTA

c. Atribut Atribut adalah karakteristik dari entity atau relationship, yang menyediakan penjelasan detail tentang entity atau relationship tersebut. Nilai Atribut merupakan suatu data aktual atau informasi yang disimpan pada suatu atribut di dalam suatu entity atau relationship. Jenis-jenis atribut : - Key Atribut yang digunakan untuk menentukan suatu entity secara unik. - Atribut Simple Atribut yang bernilai tunggal. - Atribut Multivalue Atribut yang memiliki sekelompok nilai untuk setiap instan entity. TglLahir Ge NIP

Gelar

Nam

11

PEGAWAI

- Atribut Composite Suatu atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu.

Nama

Nama

Nama

NAMA

PEGAWAI

- Atribut Derivatif Suatu atribut yang dihasilkan dari atribut yang lain.

TglLahir

Umur

PEGAWAI

12

Contoh Penggambaran Diagram ER

TGLLAH

N PEGAWAI 1

ANGGOTA

1 1 AGIAN

UMUR

PIMPIN

1 1KONTROL KERJA

N MJAM PUNYA

1

N

PUNYA

PROYEK

NOPRO

NNAPRO

TANGGUNGAN

NAMA

JNKELT

HU UNGAN

13

NOPEG

NAPEG

ALAMAT

NO AG

NA AG

LOKA I

LOKAPR

ALM1

K PO

2. Simbol-simbol ERD, keterangannya, Definisi dari masing-masing symbol ERD

Notasi

Arti

1.

1. Entity

2.

2. Weak Entity

3.

3. Relationship

4.

4. Identifying Relationship

5. 6. 7.

5. Atribut 6. Atribut Primary Key 7. Atribut Multivalue

8.

8. Atribut Composite

9.

9. Atribut Derivatif

14

3. Hubungan Cardinalitas / mapping dalam ERD Entity-Relationship (E-R) dari sebuah skema enterprise mendefinisikan batasan-batasan (constraint) tertentu sehingga isi dari database dapat sesuai. Salah satu batasan yang penting adalah pemetaan kardinalitas yang menggambarkan jumlah entitas dimana entitas yang lain dapat diasosiasikan melalui sebuah relasi. 1) Cardinality Ratio Constraint Menjelaskan batasan jumlah keterhubungan satu entity dengan entity lainnya. Jenis Cardinality Ratio atau Pemetaan kardinal mencakup salah satu dari : a) One-To-One. Sebuah entity A diasosiasikan pada sebuah entity B, dan sebuah entity B diasosiasikan dengan paling banyak sebuah entity A.

2

b2 b b

Contoh :

1:1 Milik Kendaraan

Pegawai

r1 P1

p2 p3 . . .

r2 r3

PEGAWAI

1

MILIK

1

15

b

B

k1 k2 k3

KENDARAAN

b) One-To-Many Sebuah entity A diasosiasikan dengan sejumlah entity B, tetapi entity B dapat diasosiasikan paling banyak satu entity A.a1 b1 b2 a2 b3 b4 a3 b5

A

Contoh : 1 : N / N : 1 P gawai K rjar1 P1

part m n

p2 p3 p4 .

r2 r3 r4

d1 d2 d3 . .

NPEGAWAI

1 KERJA DEPARTEMEN

c) Many-To-One. 16

Suatu entity A dapat diasosiasikan dengan paling banyak sebuah entity B, tetapi entity B dapat diasosiasikan dengan sejumlah entity di A.

a1 a2 a3 a4 a5

b1

b2

b3

A d) Many-To-Many. Suatu entity A dapat diasosiasikan dengan sejumlah entity B dan entity B dapat diasosiasikan dengan sejumlah entity di A.

a1 a2 a3 a4

b1 b2 b3 b4

A Contoh : P gawair1 P1

M:NK rja r2 r3 r4

Pro pr1 pr2 pr3 .

k

p2 p3 .

.

MPEGAWAI 2) Participation Constraint KERJA 17

NPROYEK

Menjelaskan apakah keberadaan suatu entity tergantung pada hubungannya dengan entity lain . Terdapat 2 macam Participation Constraint : a) Total Participation Keberadaan suatu entity tergantung pada hubungannya dengan entity lain.

N PEGAWAIb) Partial Participation

1 PUNYA BAGIAN

Keberadaan suatu entity tidak tergantung pada hubungannya dengan entity lain. N PEGAWAI KERJA 1 PROYEK

Transformasi dari ERD ke Database Relasional

1.

Setiap tipe Entity dibuat suatu relasi yang memuat semua atribut simple, sedangkan untuk atribut composite hanya dimuat komponen-komponennya saja. NOPEG ALM1 ALAMAT KDPO

PEGAWAI

PEGAWAI (NOPEG, ALM1, KDPOS, .) 2. Setiap relasi yang mempunyai atribut multivalue, buatlah relasi baru dimana Primary Keynya merupakan gabungan dari Primary Key dari relasi tersebut dengan atributNOPRO

....

LOKA I

PROYEKmultivalue. LOKPR(NOPRO, LOKASI) 18

3.

Setiap Unary Relationship 1:N, pada relasi perlu ditambahkan suatu foreign key yang menunjuk ke nilai primary keynya. NOPEG . 1$!# "!

I

T

PEGAWAI (NOPEG, .., SUPERVISOR-ID) 4. Setiap Unary Relationship M:N, buatlah relasi baru dimana primary keynya merupakan gabungan dari dua atribut dimana keduanya menunjuk ke primary key relasi awal dengan penamaan yang berbeda. NO AR . M

ARANG

TERDIRI

JUMLAH

KOMBAR (NOBAR, NOKOMP , JUMLAH) 5. Setiap Binary Relationship 1:1, dimana Participation Constraint keduanya total, buatlah suatu relasi gabungan dimana Primary Keynya dapat dipilih salah satu.&20&% )10&%

1 I PEGAWAI (NOPEG, ... , NOPRO, ...). 6.

1

J

Y

Setiap Binary Relationship 1:1 dan salah satu Participation Constraintnya Total, maka Primary Key pada relasi yang Participation Constraintnya Partial menjadi Foreign Key pada relasi yang lainnya.) '&% ( )10&%

1 I

1

IM I

I

BAGIAN (NOBAG, ... , MANAGER) 19

7.

Setiap Binary Relationship 1:1, dimana kedua Participation Constraintnya partial, maka selain kedua relasi perlu dibuat relasi baru yang berisi Primary Key gabungan dari Primary Key kedua tipe Entity yang berelasi.NOPEG NOPRO

PEGAWAI

1

1

KERjA

PROYEK

PEKERJAAN ( NOPEG, NOPRO, ) 8. Setiap Binary Relationship 1 : N, dimana tipe Entity yang bersisi N mempunyai Participation Constraint Total, maka Primary Key pada relasi yang bersisi 1 dijadikan Foreign Key pada relasi yang bersisi N.NO AG .3

NOPRO

1

N PUNYA

AGIANPROYEK (NOPRO, ... , NOBAG) 9.

PROYEK

Setiap Binary Relationship 1 : N, dimana tipe Entity yang bersisi N mempunyai Participation Constraint partial, buatlah relasi baru dimana Primary Keynya merupakan gabungan dari Primary Key kedua tipe Entity yang berelasi.NOPEG NOPRO

N PEGAWAI

KERJA

1

PROYEK

PEKERJAAN (NOPEG, NOPRO, ) 10. Setiap Binary Relationship M:N, buatlah relasi baru dimana Primary merupakan gabungan dari Primary Key kedua tipe Entity yang berelasi.NOPEG ..

Keynya

NOPRO

M

N KERJA

PEGAWAI

PROYEK

PEKERJAAN (NOPEG, NOPRO, ..) 20

11.

Setiap Ternary Relationship, buatlah relasi baru dimana Primary Keynya merupakan gabungan dari Primary Key ketiga tipe Entity yang berelasi.NOPEG NOPRO

PEGAWAI

KERJA KOTA

PROYEK

NOKOT

PEKERJAAN ( NOPEG, NOPRO , NOKOT) 12. Setiap tipe Weak Entity, dibuat suatu relasi yang memuat semua atributnya dimana Primary Keynya adalah gabungan dari Partial Key dan Primary Key dari relasi induknya (identifying owner). NOPEG

NAMA

.

PEGAWAI

PUNYA

TANGGUNGAN

TANGGUNGAN (NOPEG, NAMA, .) Hasil Transformasi dari Diagram ER ke database relasional : Skema Database PEGAWAI BAGIAN PROYEK (NOPEG, NAPEG, ALM1, KDPOS,TGLLAH, UMUR, SUPERVISOR-ID, NOBAG) (NOBAG, NABAG, LOKASI, MANAGER) (NOPRO, NAPRO, NOBAG)

LOKPR (NOPRO, LOKAPR) PEKERJAAN (NOPEG, NOPRO, JAM) TANGGUNGAN (NOPEG, NAMA, JNKELT,HUBUNGAN) 21

C.

FLOWCHART 1. Definisi Flowchart bagan (chart) yg menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Digunakan terutama untuk alat Bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Pedoman untuk menggambarkannya: - Sebaiknya digambar dari atas ke bawah dan mulai dari bagian kiri suatu halaman - kegiatannya harus ditunjukkan dengan jelas - Ditunjukkan dengan jelas dimulai dan berakhirnya suatu kegiatan - Masing-masing kegiatan sebaiknya digunakan suatu kata yg mewakili suatu pekerjaan - Kegiatannya sudah dalam urutan yang benar - Kegiatan yg terpotong dan akan disambung ditunjukkan dengan jelas oleh simbol penghubung - Digunakan simbol-simbol yang standar 2. Jenis Flowchart & Simbol-simbol Flowchart beserta keterangannya Ada lima macam bagan alir : a. Bagan alir sistem (systems flowchart), merupakan : - Bagan yg menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. - Menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada didalam sistem. - Menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem Simbol-simbol System Flowchart : Simbol Dokumen; menunjukkan input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer Simbol simpanan offline ; file nonkomputer yg diarsip urut angka (numerical) Simbol simpanan offline; file non komputer yg diarsip urut tanggal (chronological) Simbol manual; menunjukkan pekerjaan manual

N

A

Simbol simpanan offline; file nonkomputer yg diarsip urut huruf (akphabetical) Simbol kartu punc; menunjukkan i/o yg menggunakan kartu punch

C

22

Simbol Proses; menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer Simbol sort offline; menunjukkan proses pengurutan data diluar proses komputer Simbol disk ; menunjukkan i/o menggunakan harddisk Drum magnetik; menunjukkan i/o menggunakan drum magnetic

Simbol operasi luar; menunjukkan operasi yg dilakukan diluar operasi komputer Simbol pita magnetic; menunjukkan i/o menggunakan pita magnetic Simbol diskette; menunjukkan i/o menggunakan disket

Keyboard; menunjukkan input yg menggunakan on-line keyboard

Pita kertas berlubang; menunjukkan i/o menggunakan pita kertas pita berlubang Display; menunjukkan output yg ditampilkan di monitor

Hubungan komunikasi; menunjukkan proses transmisi data mell. Saluran komunikasi Penjelasan; Menunjukkan penjelasan suatu proses

Garis Menunjukkan dari proses

alir; arus

dari

Penghubung; Menunjukkan penghubung ke hlman yg sama atau hlman lain

Pita Kontrol; menunjukkan penggunaan pita kontrol (control tape) dlm batch control utk pencocokan di proses batch processing

23

Contoh : Bagan alir sistem untuk prorses direct processing

file master piutang

file master langganan

Membuat laporan piutang

Laporan piutang

b. Bagan Alir Dokumen (document flowchart) Disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) / paperwork flowchart Bagan alir dokumen merupakan : - Bagan alir yg menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusantembusannya - Menggunakan simbol-simbol yg sama dengan bagan alir sistem Pengendalian Persediaan Bagian Pembelian Bagian Pengiriman Gudang Hutang Dagang

24

c. Bagan Alir Skematik (schematic flowchart) Merupakan bagan alir yg mirip dengan bagan alir sistem, yaitu menggambarkan prosedur di dalam sistem. Perbedaannya adalah : Bagan alir skematik selain menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem juga menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yg digunakan. Fungsi penggunaan gambar tsb adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yg kurang mengerti dgn simbol-simbol bagan alir. d. Bagan Alir Program (Porgram flowchart) - Merupakan bagan yg menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. - Dibuat dari derivikasi bagan alir sistem Terdiri dari 2 bentuk : 1) Bagan Alir logika; digunakan untuk menggambarkan setiap langkah didalam program komputer secara logika --> disiapkan oleh analis sistem 2) Bagan alir komputer terinci

Simbol-simbol Program Flowchart sbb :

Input/output; digunakan utk mewakili data i/o

Proses; digunakan utk mewakili suatu proses

Garis alir; Menunjukkan arus dari proses

Penghubung; Menunjukkan penghubung ke halman yg sama atau halman lain Persiapan; digunakan utk memberi nilai awal suatu besaran

Keputusan; digunakan utk suatu seleksi kondisi didlm program Proses terdefinisi; menunjukkan suatu operasi yg rinciannya ditunjukkan ditempat lain Terminal; menunjukkan awal & akhir dari suatu proses

25

e. Bagan Alir Proses (Process Flowchart) Merupakan bagan alir yg banyak digunakan di teknik industri. Berguna bagi analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur. Juga dapat menunjukkan jarak kegiatan yang satu dengan yg lainnya serta waktu yg diperlukan oleh suatu kegiatan Simbol-simbol Process Flowchart :

Menunjukkan suatau operasi

Menunjukkan suatu pemindahan

Menunjukkan suatu simpanan

Menunjukkan suatu inspeksi

Menunjukkan suatu penundaan/delay

D.

HIPO (Hierarchy Plus Input-Proses-Output) 1. Definisi HIPO / IPO - Merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM. - Sebenarnya merupakan alat dokumentasi program. - Sekarang banyak digunakan sebagai alat disain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem - Berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul didalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya

26

2. Sasaran HIPO - Untuk menyediakan suatu struktur guna memahami fungsi-fungsi dari sistem - Untuk lebih menekankan fungsi-fungsi yang harus diselesaikan oleh program, bukannya menunjukkan perintah-perintah program yang digunakan untuk melaksanakan fungsi tersebut - Untuk menyediakan penjelasan yang jelas dari input yang harus digunakan dan output yang harus dihasilkan oleh masing-masing fungsi pada tiap-tiap tingkatan dari diagram-diagram HIPO - Untuk menyediakan output yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan pemakai 3. Diagram dalam Paket HIPO Fungsi-fungsi dari sistem digambarkan oleh HIPO dalam tiga tingkatan. Untuk masing-masing tingkatan digambarkan dalam bentuk diagram tersendiri. Dengan demikian HIPO menggunakan tiga macam diagram untuk masing-masing tingkatannya, yaitu : a. Visual Table Of Contents (VTOC) Diagram ini menggambarkan hubungan dari fungsi-fungsi secara berjenjang

0.0

1.0

2.0

3.0

2.1

2.2

2.2.1

2.2.2

Gambar - VTOC - Gambar N.1 menunjukkan ada 7 buah fungsi didalam sistem - Fungsi dengan nomor 1.0, 2.0, 3.0 merupakan tingkatan yang tertinggi - Fungsi 2.1 dan 2.2 merupakan fungsi dibawah fungsi 2.0 - Fungsi 2.2.1 dan 2.2.2 merupakan fungsi dibawah fungsi 2.2

b. Overview Diagram - Menunjukkan secara garis besar hubungan dari input, proses dan output - Bagian input menunjukkan item-item data yang akan digunakan oleh bagian proses - Bagian proses berisi sejumlah langkah-langkah yang menggambarkan kerja dari fungsi - Bagian output berisi dengan item-item data yang dihasilkan atau dimodifikasi oleh langkah-langkah proses

27

INPUT 1

PROSES Memasukkan Data Penjualan 1.1

OUTPUT Data Penjualan

Berita Kesalahan File Transaksi Penjualan File Induk Langganan 2 File Induk Persediaan Update File induk Persediaan 1.3 File induk Persediaan Update File induk Langganan 1.2 File induk Langganan

1

Data Penjualan

2 Rekam file Transaksi Piutang 1.4 Rekam file Transaksi Penjualan 1.5 File transaksi Piutang

File Transaksi penjualan

Gambar - Overview diagram untuk fungsi 1.0 (merekamkan data penjualan) 3. Detail Diagrams - Merupakan diagram tingkatan yang paling rendah di diagram HIPO - Diagram ini berisi dengan elemen-elemen dasar dari paket yang menggambarkan secara rinci kerja dari fungsi

28

INPUT

tanggal

1

4 nmr faktur

file transaksi penjualan

kode langganan file induk langganan

data brg

file induk persediaan

PROSES 1. Masukkan data tgl dan periksa kebenaran data tgl yg dimasukkan: - bila tgl tidak sah,ulangi; - jika sah,teruskan memasuk-kan data berikutnya 2. Masukkan data nomor faktur dan periksa kebenarannya: - bila sudah pernah ada, ulangi - bila blm pernah ada, berarti benar, teruskan masukkan data berikutnya 3. Masukkan data kode langganan dan periksa kebenarannya: - bila langganan tdk ada, ulangi - bila langganan ada, teruskan masukkan data berikutnya 4. Masukkan data brg yg dipesan dan periksa kebenarannya - bila kode brg='99999' berarti selesai memasukkan data barang; - bila kode brg tdk ada, ulangi; - hitung total penjualan; - Masukkan kode brg berikutnya 5. Masukkan potongan penjualan

OUTPUT 2 1 3 Berita Kesalahan Data Penjualan

3

4 2

3 5 2

3 6 2 6 2

Gambar - Detail diagram untuk fungsi 1.1 (memasukkan data penjualan) Variasi dari Diagram HIPO 29

- VTOC dari paket HIPO disebut juga dengan hierarchy diagram atau hierarchy chart. - Overview diagram dan detail diagram dari paket HIPO sering disebut sebagai IPO hierarchy chart sebagai pengganti dapat pula digunakan bagan terstruktur (structure chart) utk menggambarkan fungsi-fungsi dari sistem secara berjenjang - Input dan Output utk diagram IPO dapat dilihat dari bagan terstrukturnya dan Proses di diagram IPO dapat digambarkan dengan menggunakan structured english atau pseudocode

E.

NORMALISASI 1. Definisi Normalisasi Suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi. 2. Tujuan dari normalisasi - Untuk menghilangkan kerangkapan data - Untuk mengurangi kompleksitas - Untuk mempermudah pemodifikasian data 3. Proses Normalisasi - Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat. - Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal. 4. Tahapan Normalisasi Bentuk Tidak Normal Menghilangkan perulangan group Bentuk Normal Pertama (1NF) Menghilangkan ketergantungan sebagian Bentuk Normal Kedua (2NF) Menghilangkan ketergantungan transitif Bentuk Normal Ketiga (3NF) Menghilangkan anomali-anomali hasil dari ketergantungan fungsional Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF) Menghilangkan Ketergantungan Multivalue Bentuk Normal Keempat (4NF) Menghilangkan anomali-anomali yang tersisa Bentuk Normal Kelima 30

5. Bentuk-bentuk Normalisasi a. Ketergantungan Fungsional Definisi : Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional pada atribut X (R.X ---> R.Y), jika dan hanya jika setiap nilai X pada relasi R mempunyai tepat satu nilai Y pada R. Misal, terdapat skema database Pemasok-barang :

Pemasok (No-pem, Na-pem) Tabel PEMASOK-BARANG No-pem P01 P02 P03 Na-pem Baharu Sinar Harapan

Ketergantungan fungsional dari tabel PEMASOK-BARANG adalah : No-pem ---> Na-pem

1) Ketergantungan Fungsional Penuh Definisi : Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional penuh pada atribut X pada relasi R, jika Y tidak tergantung pada subset dari X ( bila X adalah key gabungan) Contoh : KIRIM-BARANG( No-pem, Na-pem, No-bar, Jumlah) No-pem P01 P01 P01 P02 P03 Na-pem Baharu Baharu Baharu Sinar Harapan No-bar B01 B02 B03 B03 B02 Jumlah 1000 1500 2000 1000 2000

Ketergantungan fungsional : No-pem --> Na-pem No-bar, No-pem --> Jumlah (Tergantung penuh thd keynya) 31

2) Ketergantungan Transitif Definisi : Atribut Z pada relasi R dikatakan tergantung transitif pada atribut X , jika atribut Y tergantung pada atribut X pada relasi R dan atribut Z tergantung pada atribut Y pada relasi R. Contoh : (X Y, Y Z , maka X Z )

No-pem P01 P01 P01 P02 P03 1 1 1 3 2

Kode-kota

Kota Jakarta Jakarta Jakarta Bandung Surabaya

No-bar B01 B02 B03 B03 B02

Jumlah 1000 1500 2000 1000 2000

Ketergantungan fungsional : No-pem Kode-kota No-pem Kode-kota Kota , maka Kota

b. Bentuk Normal Kesatu (1NF) Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal Kesatu bila setiap data bersifat atomik yaitu setiap irisan baris dan kolom hanya mempunyai satu nilai data

Tabel KIRIM-1 (Unnormal) No-pem P01 Kode-kota 1 Kota Jakarta No-bar B01 B02 B03 P02 P03 3 2 Bandung Surabaya B03 B02 Jumlah 1000 1500 2000 1000 2000

32

Tabel KIRIM-2 (1NF) No-pem P01 P01 P01 P02 P03 Kode-kota 1 1 1 3 2 Kota Jakarta Jakarta Jakarta Bandung Surabaya No-bar B01 B02 B03 B03 B02 Jumlah 1000 1500 2000 1000 2000

DiagramKetergantungan Fungsional

Kode-kota Kota No-pem Jumlah h No-bar

c. Bentuk Normal Kedua (2NF) Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal Kedua bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk Normal kesatu, dan atribut yang bukan key sudah tergantung penuh terhadap keynya. Tabel PEMASOK-1 (2NF)

No-pem P01 P02 P03

Kode-kota 1 3 2

Kota Jakarta Bandung Surabaya

33

d. Bentuk Normal Ketiga (3NF) Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal ketiga bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk Normal kedua dan atribut yang bukan key tidak tergantung transitif terhadap keynya. Tabel KIRIM-3 (3NF) No-pem P01 P01 P01 P02 P03 No-bar B01 B02 B03 B03 B02 Jumlah 1000 1500 2000 1000 2000

Tabel PEMASOK-2 (3NF) Tabel PEMASOK-3 (3NF) No-pem P01 P02 P03 Kode-kota 1 3 2 Kota-Kota 1 2 3 Kode-kota Jakarta Surabaya Bandung

34

Contoh Kasus : Normalisasi pada database perkuliahan Asumsi : Seorang mahasiswa dapat mengambil beberapa mata kuliah Satu mata kuliah dapat diambil oleh lebih dari satu mahasiswa Satu mata kuliah hanya diajarkan oleh satu dosen Satu dosen dapat mengajar beberapa mata kuliah Seorang mahasiswa pada mata kuliah tertentu hanya mempunyai satu nilai

Tabel MAHASISWA-1 ( Unnormal ) NoMhs 2683 Nama - Mhs Welli MI Jurusan KodeMK MI350 MI465 Manajamen DB Analsis Prc. Sistem 5432 Bakri Ak. MI350 AKN201 Manajemen DB Akuntansi Keuangan MKT300 Dasar Pemasaran B212 Lola A B104 D310 Ati Lia C B B104 B317 Nama-MK Kode-Dosen NamaDosen Ati Dita A B Nilai

Tabel MAHASISWA-2 ( 1NF ) NamaNoMhs 2683 2683 5432 5432 Mhs Welli Welli Bakri Bakri MI MI Ak. Ak. Jurusan Kode-MK MI350 MI465 MI350 AKN201 Manajamen DB Analsis Prc. Sistem Manajemen DB Akuntansi Keuangan 5432 Bakri Ak. MKT300 Dasar Pemasaran B212 Lola A Nama-MK KodeDosen B104 B317 B104 D310 NamaDosen Ati Dita Ati Lia A B C B Nilai

35

Diagram Ketergantungan Fungsional Nama_Mhs No-Mhs Jurusan Nilai Nama-MK

Kode-MK

Kode-Dosen

Nama-Dosen Tabel KULIAH (2NF) Nama-MK Kode-MK MI350 Manajamen DB MI465 AKN201 MKT300 Analsis Prc. Sistem Akuntansi Keuangan Dasar Pemasaran Kode-Dosen B104 B317 D310 B212 Nama-Dosen Ati Dita Lia Lola

Tabel MAHASISWA-3 (3NF) Nama-Mhs Jurusan No-Mhs 2683 Welli MI 5432 Bakri Ak.

Tabel NILAI (3NF) Nilai No-Mhs 2683 2683 5432 5432 5432 Kode MK MI350 MI465 MI350 AKN201 MKT300 A B C B A 36

Tabel MATAKULIAH (3NF) Kode-MK MI350 MI465 AKN201 MKT300 Nama-MK Manajamen DB Analsis Prc. Sistem Akuntansi Keuangan DasarPemasaran Kode-Dosen B104 B317 D310 B212

Tabel DOSEN (3NF) Kode- Dosen B104 B317 B310 B212 Nama-Dosen Ati Dita Lia Lola

F.

KAMUS DATA (DATA DICTIONARY) 1. Definisi Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga user dan analis sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input, output dan komponen data store. Pembentukan kamus data didasarkan pada alur data yang terdapat pada DFD Alur data pada DFD bersifat global (hanya menunjukkan nama alur datanya tanpa menunjukkan struktur dari alur data). Untuk menunjukkan struktur dari alur data secara rinci maka dibentuklah kamus data. 2. Form Kamus Data Data Flow Dictionary Entry Data Structure Dictionary Entry Data Store Dictionary Entry

Data Element Dictionary Entry

37

Data Flow Dictionary Entry (DFDE) Menerangkan setiap data flow pada DFD dan hanya berisi summary data (data ringkasan) serta menerangkan alur yang mengidentifikasikan dari mana alur itu berasal dan kemana alur itu menuju. Data Store Dictionary Entry Menerangkan setiap data store yang unik pada DFD . Jika data store yang sama muncul lebih dari sekali, maka bentuk tunggal yang digunakan. Data Store Dictionary Entry anggap sebagai File Database Data Structure Dictionary Entry Data Structure Dictionary Entry dilengkapi dengan setiap struktur yang ada pada data store dan data flow. Tujuan : Untuk menghubungkan summary description dari Data Flow dan Data Store Dictionary Entryke deskripsi detail dari Data Element Dictionary Entry. Data Structure Dictionary Entry anggap sebagai Record

Data Element Dictionary Entry Data Structure Dictionary Entry menyediakan dasar untuk skema database. Tujuan : Untuk menstandarkan deskripsi dari suatu elemen sehingga elemen itu direferensikan dengan cara yang sama setiap kali digunakan. Data Element Dictonary Entry anggap sebagai Field Pendefinisian Data Elemen Dalam Kamus Data Kamus data mendifinisikan data elemen dengan cara : - Menguraikan arti dari alur data dan data store dalam DFD - Menguraikan komposisi paket data pada alur data ke dalam alur yang lebih kecil. Contoh : Alamat langganan yang terdiri dari nama jalan, kota dan kode pos. - Menguraikan komposisi paket data dalam data store. - Menspesifikasikan nilai dan unit informasi dalam alur data dan data store. - Menguraikan hubungan yang terinci antara data store dalam suatu ERD.

38