Analisa Artikel - Banking Group Attack IFRS With Double Set Of Accounts - Copy.rtf

download Analisa Artikel - Banking Group Attack IFRS With Double Set Of Accounts - Copy.rtf

If you can't read please download the document

description

Seminar Akuntansi - Analisa Kasus

Transcript of Analisa Artikel - Banking Group Attack IFRS With Double Set Of Accounts - Copy.rtf

3Makalah Kasus 9.3 Seminar Akuntansi TentangBanking Group Attack IFRS With Double Set Of Accounts PROGRAM INTEK D-III AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS ANDALAS2013 M Banking Group Attack IFRS With Double Set Of AccountsGambaran KasusHBOS merupakan induk perusahaan yang bergerak di bidang perbankan dan asuransi. Dalam dalam menyajikan laporan keuangan, HBOS menggunakan embedded value (EV) sebagai tambahan dari standar IFRS.Embedded value (EV) merupakan sebuah ukuran valuasi yang umum digunakan di luar Amerika Utara, khususnya di industri asuransi. Hal ini dihitung dengan menambahkan nilai aktiva bersih disesuaikan dan nilai sekarang dari keuntungan masa depan perusahaan. Nilai sekarang keuntungan masa depan mempertimbangkan potensi keuntungan bahwa para pemegang saham akan menerima di masa depan. Embedded value (EV) menyediakan informasi lebih rinci mengenai nilai kontrak dan pendapatan yang diharapkan di masa datang.Dalam IAS 18, revenue itu sendiri didefinisikan sebagi pendapatan yang timbul dari aktivitas normal suatu entitas (baik perseorang atau badan usaha yang melakukan aktivitas usaha) dalam berbagai varian, (penjualan, fee, bunga, dividend dan royalti). Mengenai besarnya pendapatan yang diakui, IAS 18 menyatakan bahwa, pendaatan diukur pada nilai wajar piutang atau kemungkinan pendapatan yang diterima, setelah dikurangi diskon maupun potongan (rebate) yangl diberikan kepada pembeli atau pelanggan. Menurut IAS 18, pendaptan diakui saat risiko yang melekat pada barang/jasa (yang diperjualbelikan) berpindah ke pembeli atau pengguna jasa.Apabila HBOS terpaku kepada standar tersebut maka akan berdampak negatif bagi HBOS karena ada kontrak jangka panjang yang belum bisa dijadikan pendapatan karena kontrak itu belum selesai. Akibatnya keuntungan perusahaan tersebut akan lebih kecil sedangkan kontrak tersebut sudah berjalan dalam satu periode akuntansi tetapi belum bisa dijadikan pendapatan. Hal ini akan membuat perusahaan yang akan baru berkembang berkerja keras untuk mencari kontrak jangka pendek dan mengabaikan kontrak jangka panjang. Jika perusahaan baru tersebut banyak mendapatkan kontrak jangka panjang, maka pendapatan perusahaan itu pada awal berdirinya akan mengalami pendapatan yang kecil dan investor tidak tertarik untuk berinfestasi ke perusahaan tersebut. Akibat lainnya adalah investor kurang tertarik untuk berinvestasi kepada perusahaan tersebut terutama untuk perusahaan baru yang akan berkembang karena pengembalian pendapatan rendah, dengan adanya embeded value (EV) perusahaan mampu menyajikan informasi terkait dengan pendapatan yang diharapkan yang akan diperoleh oleh investor di masa yang akan datang.Dengan menggunakan embedded value (EV), EBT HBOS adalah 262 juta, nilai ini lebih tinggi dari pada yang dilaporkan menurut IFRS. Adapuan perusahaan baru di Inggris dengan menggunakan embedded value (EV), EBT adalah 474 juta lebih tinggi daripada yang dilaporkan menurut IFRS, kontribusi embedded value (EV) sebesar 245 juta sedangkan dengan menggunakan IFRS, EBT perusahaan baru tersebut sebesar 229 juta.Pertanyaan dan Jawaban KasusSoal 1 :Pertanyaan Mengapa HBOS menyediakan perangkat kedua dari penyajian hasil atau informasi keuanganya?Jawaban Karena aturan IFRS mensyaratkan agar perusahaan menunda pengakuan profit dari kontrak investasi. IFRS hanya mengijinkan untuk pencatatan revenue setelah revenue tersebut telah terjadi. Jika diterapkan IFRS akan berdampak bagi HBOS kepada kecilnya revenue/ nilai investasi bisnis, yang mana nilai investasi bisnis ini merupakan acuan bagi investor untuk melakukan investasi. Yang mana investasi bisnis bagi HBOS merupakan bagian dari operasi yang sedang tumbuh pesat. Pemenuhan pada standar IFRS akan menyebabkan profit HBOS understated sehingga berpotensi merugikan. Dengan tujuan agar nilai investasi barunya ini dapat dipahami oleh investor, HBOS menambah informasi yang disajikan bagi investor berupa penilaian dengan EV yang mampu menyajikan informasi nilai kontrak yang lebih rinci terutama terkait dengan pendapatan yang diharapkan diperoleh di masa yang akan datang dari kontrak tersebut.Soal 2 :Pertanyaan Berdasarkan artikel ini, bagaimana aturan pengakuan revenue menurut IFRS ? Apa perbeaan-perbedaan yang terjadi pada profit HBOS menurut IFRS dan EV ?Jawaban IFRS menghendaki adanya penundaan pengakuan profit dari kontrak investasi karena pengakuan reveneu menurut IFRS salah satunya adalah saat perpindahan risiko yang melekat pada barang/jasa (yang diperjualbelikan) beralih ke pembeli atau pengguna jasa.Perbeaan yang terjadi pada profit HBOS menurut IFRS dan EV adalah dengan menggunakan embedded value (EV), EBT HBOS adalah 262 juta, nilai ini lebih tinggi dari pada yang dilaporkan menurut IFRS. Adapuan perusahaan baru di Inggris dengan menggunakan embedded value (EV), EBT adalah 474 juta lebih tinggi daripada yang dilaporkan menurut IFRS, kontribusi embedded value (EV) sebesar 245 juta sedangkan dengan menggunakan IFRS, EBT perusahaan baru tersebut sebesar 229 juta.Sehingga profit dengan menggunakan embedded value (EV) lebih tinggi dibandingkan dengan profit menurut IFRS, karena ada pendapatan yang ditunda pengakuanna oleh IFRS.Soal 3 :Pertanyaan Menurut anda, apa insentif perusahaan untuk melaporkan Embedded Value pada informasi keuangannya? Dan untuk tujuan apakah manajemen cenderung memanipulasi hasil Embedded Value?Jawaban Dengan menggunakan embedded value, Pengungkapan kinerja keuangan atau profitabilitas perusahaan akan lebih baik. Sehingga informasi yang diberikan oleh HBOS lebih rinci terutama tentang nilai kontrak, dengan hal tersebut pemenuhan kebutuhan akan informasi bagi investor terpenuhi dan investor akan tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut.Manajer cenderung memanipulasi hasil dari embedded value tergantung kepada intensif atau kepentingan dari manajemen tersebut. Memanipulasi hasil dari embedded value tentunya akan mengurangi kualitas informasi terhadap laporan keuangan perusahaan karena tidak sesuai terhadap realitas usaha yang sebenarnya.Memanipulasi laba bisa kita sebut juga dengan manajemen laba dimana manajemen menggunakan kebebasannya untuk menggubah angka akuntansi terutama angka laba dengan beberapa tujuan seperti untuk meningkatkan kompensasi, mempengaruhi harga saham, dan usaha untuk mendapatkan subsidi pemerintah.Meningkatkan kompensasi biasanya mencakup bonus berdasarkan laba, maksudnya diukur berdasarkan kemampuan manajemen untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan, maka manajemen cenderung meningkatkan profit yang dilaporkan.Dalam mempengaruhi harga saham biasanya manajer dapat meningkatkan laba untuk menaikkan harga saham perusahaan untuk membuat perusahaan dipandang lebih baik bagi investor.Insentif lainnya ialah perusahaan cenderung menurunkan laba perusahaan untuk mendapatkan subsidi pemerintah.